pengendalian proses produksi dalam agribisnis · pengendalian proses produksi dalam agribisnis...

22
Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis

Upload: dolien

Post on 02-Mar-2019

442 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis

Manajemen Agrobisnis

Page 2: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Tujuan

• Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

• Pengambilan keputusan pembelian yang efisien

• Pentingnya pengendalian persediaan

• Mengidentifikasi berbagai macam persediaan

• Pentingnya pengendalian mutu

Page 3: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Organizing Production Using Economic Principles

Page 4: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Production Management

• An agribusiness manager transforms inputs into an output through production management

• This is a two-step process 1. The process must be technically efficient

(maximum output/unit of input)

2. The process must be economically efficient (maximum profit)

Page 5: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

The Production Process

• What is the production process?

• Three major types of production decisions for an agribusiness manager

1. What to produce

2. How to produce

3. How much to produce

Page 6: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

The Production Function

• A way to describe the technical relationship between inputs and outputs

• Summarizes the outputs possible from different levels of input use

Page 7: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Determining the Rational Production Range

• The principle of diminishing returns shows that as more of an input is applied production rises but not in a straight line forever

Page 8: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

The Production Function for a Nitrogen Fertilizer Plant

Input of natural gas

Stage I

Irrational

Stage II

Rational

Stage III

Irrational

Output of

fertilizer

A

B

C

TP (total product)

AP (average product)

MP (marginal product)

Page 9: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Determining the

Point Economic Efficiency

• Total product, average product, and

marginal product must be combined with

prices to determine the point of economic

efficiency (maximum profit)

• Incremental or marginal analysis

• Equimarginal allocation principle

Page 10: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

PEMBELIAN

• Dalam agribisnis, ada 3 jenis:

1. Produk untuk pemrosesan selanjutnya

2. Produk untuk dijual kembali

3. Produk yang digunakan langsung

• Efisiensi biaya menjadi pertimbangan utama

Page 11: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Pembelian Efisien • Kuantitas

– Jml yang dibeli perlu dipikirkan utk berhemat

– Perlu gudang yang memadai

• Kualitas

– Kualitas yang jelek lebih murah tapi tdk efektif (tdk efisien)

• Harga

– Faktor yg berpengaruh dalam keputusan membeli

– Terkait dg jml dan mutu yg dibeli

– Berpengaruh pada biaya

Page 12: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

• Waktu

– Setiap barang yang dibeli digunakan utk waktu ttt

– Jml yang dibeli harus cukup, shg tdk kekurangan

• Pelayanan

– Layanan pasca pembelian sangat penting

– Contoh: layanan pengiriman

– Perlu juga pembelian dari 2 pemasok

Pembelian Efisien

Page 13: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Divisi pembelian

• Harus tahu pemasok yang memberi pelayanan yang baik, mutu barang, dan rabat yang menarik.

• Dapat mengukur penghematan dari pembelian, biaya penyimpanan, tingkat perputaran, ketersediaan fasilitas.

• Mengetahui arus kas. Modal harus cukup utk pembelian dan penyimpanan

Page 14: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Alasan Penyimpanan Persediaan

• Trade-off antara ongkos simpan dan ongkos pesan

– penyimpanan persediaan di gudang, akan mengakibatkan tingginya ongkos simpan

• Menghadapi permintaan tak terduga

• Permintaan musiman

• Menghadapi variasi permintaan

• Memanfaatkan adanya potongan harga

• Menghadapi kenaikan harga

Page 15: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Bentuk dan Jenis Inventory

• Persediaan (inventory) memiliki beberapa bentuk dan jenis yang berbeda, di antaranya : 1. Raw materials (bahan baku), 2. In-process goods (barang dalam proses ), 3. Finished goods (barang jadi ) 4. Spare part (Suku cadang) 5. Supplies (bahan penolong) 6. Alat-alat kantor

Page 16: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Tipe Inventori 1. Inventori Operasi (Operational Inventory)

Menjamin kelancaran pemenuhan permintaan dari pemaka

2. Inventori Penyangga (Buffer Stock) Mengantisipasi kelangkaan (Shortage) pasokan barang atau meredam fluktuasi permintaan

3. Inventori Siklis (Cycle Inventory) Untuk menanggulangi lonjakan permintaan yang bersifat siklis (berulang menurut suatu selang waktu karena kejadian tertentu)

4. Inventori Musiman(Seasonal Inventory) Untuk menanggulangi lonjakan permintaan yang bersifat musiman (berulang menurut selang waktu tertentu karena suatu musim)

Page 17: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Faktor yang dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan

1. Faktor waktu

– Persediaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu (lead time)

2. Faktor ketidakpastian waktu datang

– Ketidakpastian waktu datang dari supplier menyebabkan perusahaan memerlukan persediaan, agar tidak menghambat proses produksi maupun keterlambatan pengiriman kepada konsumen.

Page 18: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

3. Faktor ketidakpastian peramalan dalam pabrik

– Faktor ini disebabkan oleh kesalahan dalam peramalan permintaan, kerusakan mesin, keterlambatan operasi, bahan cacat, dan berbagai kondisi lainnya.

– Persediaan dilakukan untuk mengantisipasi ketidakpastian peramalan maupun akibat lainnya tersebut.

4. Faktor ketidakpastian penggunaan dalam pabrik

– Pembelian dalam jumlah besar memungkinkan perusahaan mendapatkan potongan harga yang dapat menurunkan biaya.

– Pemesanan dalam jumlah besar dapat pula menurunkan biaya karena biaya transportasi per unit menjadi lebih rendah.

– Persediaan diperlukan untuk menjaga stabilitas produksi dan fluktuasi bisnis.

Page 19: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Penelusuran Persediaan • Perpetual

– Cara perhitungan persediaan secara terus menerus

– Bila ada penjualan/penambahan persediaan, jml total akan dikurangi/ditambah

– Ada data persediaan setiap saat

– Tunutan pencatatan yg detil, kesalahan satu akan menganggu

Page 20: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Penelusuran Persediaan

• Periodik

– Melaksanakan perhitungan berdasar persediaan pada selang waktu ttt.

– Tidak ada data persediaan sehari-hari

– Tidak memerlukan pencatatan yang banyak

– Data perhitungan fisik lebih akurat

Page 21: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Pengendalian Mutu

• Ada 2 macam pengendalian mutu

1. Pengendalian Masukan

• Terkait pembelian

2. Pengendalian Keluaran

• Produk yang dihasilkan harus bermutu dan tidak cacat

• Memeriksa produk untuk menjamin mutu, kesesuaian dg kebutuhan pelanggan, jumlah retur yang kecil

Page 22: Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis · Pengendalian Proses Produksi dalam Agribisnis Manajemen Agrobisnis . Tujuan •Mengorganisir produksi menggunakan prinsip ekonomi

Pedoman kunci dalam pengendalian mutu adalah:

• Memeriksa sekurang – kurangya sejumlah sampel

untuk menjamin mutu,

• Kesesuaian dengan kebutuhan pelanggan, dan

• Jumlah retur produk yang telah didistribusikan kepada konsumen.

Pengecekan langsung juga dapat mengungkapkan kekeliruan sebelum terjadi berlarut – larut dalam produksi yang dapat mendatangkan kerugian yang besar bagi perusahaan