pengembangan sayuran organik pada lahan …

6
161 PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN PEKARANGAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA KENDARI Gusti Ayu Kade Sutariati 1 , La Ode Safuan 2 , Muhidin 3 , Rachmawati Hasid 4 1,2,3,4 Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo Email: [email protected] Abstrak. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat terintegrasi KKN Tematik ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman organik kepada mitra sasaran (Dharma Wanita Persatuan Universitas Halu Oleo), sehingga mereka dapat mengembangkan tanaman sayuran organik di pekarangan masing- masing. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian UHO sebagai peserta KKN Tematik dalam pembuatan demplot sayuran organik. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis serta pendampingan teknologi secara langsung pada mitra sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini telah tercapai, ditandai dengan respon peserta yang sangat positif dan antusiasme yang tinggi terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Transfer pengetahuan dan teknologi melalui penyuluhan yang langsung diimplementasikan dalam bentuk demplot teknologi merupakan metode yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran peserta sehingga diharapkan mereka dapat dengan mudah menduplikasi teknologi yang diberikan secara berkelanjutan terutama di lingkungan rumah tangga masing- masing. Kata Kunci : budidaya; demplot; organik; teknologi; sayuran. PENDAHULUAN Kecenderungan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat perkotaan terhadap pentingnya mengkonsumsi pangan sehat, menyebabkan berbagai produk pangan or- ganik semakin diminati walaupun harganya lebih mahal. Kondisi ini tentu saja merupakan peluang usaha yang cukup strategis dan eko- nomis, apalagi mengingat wilayah perkotaan identik dengan lahan sempit, sehingga tidak memungkinkan bagi masyarakat untuk mem- budidayakan berbagai macam tanaman (say- uran, buah, tanaman hias) di halaman rumahn- ya masing-masing. Di samping itu, kehidu- pan masyarakat kota yang sangat heterogen, dengan berbagai profesi yang umumnya non pertanian, namun dengan tingkat penghasilan yang relatif stabil, tentu sangat potensial seb- agai calon konsumen cerdas berbagai produk pangan terutama yang dibudidayakan secara organik. Akses warga kota terhadap makanan yang sehat dan bergizi akan lebih mudah dengan dikembangkannya pertanian organik perkotaan. Praktek-praktek pertanian konven- sional di daerah sentra produksi yang masih mengandalkan pupuk dan pestisida kimia, juga dapat dijadikan alasan kenapa pertanian

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN …

161

PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN PEKARANGAN UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN

MASYARAKAT DI KOTA KENDARI

Gusti Ayu Kade Sutariati1, La Ode Safuan2, Muhidin3, Rachmawati Hasid4

1,2,3,4 Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Halu OleoEmail: [email protected]

Abstrak. Tujuan kegiatan Pengabdian Masyarakat terintegrasi KKN Tematik ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan budidaya tanaman organik kepada mitra sasaran (Dharma Wanita Persatuan Universitas Halu Oleo), sehingga mereka dapat mengembangkan tanaman sayuran organik di pekarangan masing-masing. Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian UHO sebagai peserta KKN Tematik dalam pembuatan demplot sayuran organik. Metode pendekatan yang digunakan adalah penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis serta pendampingan teknologi secara langsung pada mitra sasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini telah tercapai, ditandai dengan respon peserta yang sangat positif dan antusiasme yang tinggi terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Transfer pengetahuan dan teknologi melalui penyuluhan yang langsung diimplementasikan dalam bentuk demplot teknologi merupakan metode yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran peserta sehingga diharapkan mereka dapat dengan mudah menduplikasi teknologi yang diberikan secara berkelanjutan terutama di lingkungan rumah tangga masing-masing.

Kata Kunci : budidaya; demplot; organik; teknologi; sayuran.

PENDAHULUAN Kecenderungan semakin meningkatnya

kesadaran masyarakat perkotaan terhadap pentingnya mengkonsumsi pangan sehat, menyebabkan berbagai produk pangan or-ganik semakin diminati walaupun harganya lebih mahal. Kondisi ini tentu saja merupakan peluang usaha yang cukup strategis dan eko-nomis, apalagi mengingat wilayah perkotaan identik dengan lahan sempit, sehingga tidak memungkinkan bagi masyarakat untuk mem-budidayakan berbagai macam tanaman (say-uran, buah, tanaman hias) di halaman rumahn-ya masing-masing. Di samping itu, kehidu-

pan masyarakat kota yang sangat heterogen, dengan berbagai profesi yang umumnya non pertanian, namun dengan tingkat penghasilan yang relatif stabil, tentu sangat potensial seb-agai calon konsumen cerdas berbagai produk pangan terutama yang dibudidayakan secara organik.

Akses warga kota terhadap makanan yang sehat dan bergizi akan lebih mudah dengan dikembangkannya pertanian organik perkotaan. Praktek-praktek pertanian konven-sional di daerah sentra produksi yang masih mengandalkan pupuk dan pestisida kimia, juga dapat dijadikan alasan kenapa pertanian

Page 2: PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN …

162 ABDIMAS Vol. 22 No. 2, Desember 2018

organik perkotaan perlu dikembangkan. Luas lahan yang relatif sempit justru memberikan kemudahan untuk mengembangkan pertanian organik di daerah perkotaan. Melalui pengem-bangan pertanian organik di perkotaan maka peluang warga kota untuk mendapatkan ba-han pangan yang lebih sehat akan lebih tinggi. Selain itu, pengembangan pertanian organik akan membantu meningkatkan kebersihan daerah perkotaan. Dalam hal ini, pemanfaatan sampah dan limbah perkotaan menjadi pupuk dapat secara signifikan membantu kebersihan lingkungan.

Teknologi yang akan diimplementasikan dalam proses produksi tanaman organik (say-uran dan buah), merupakan teknologi tepat guna ramah lingkungan berbasis LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture), yang mengkombinasikan teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati indigenus Sulawesi Teng-gara tanpa aplikasi pestisida kimiawi, sehing-ga produk yang dihasilkan lebih sehat dan be-bas racun (Chakravarty & Kalita, 2012; Chen et al., 2013; Amin et al., 2014; Sutariati et al., 2011, Sutariati & Wahab, 2012; Sutariati dan Safuan, 2012; Sutariati et al., 2013). Teknologi LEISA ini diintegrasikan dengan teknik invig-orasi benih untuk meningkatkan vigor tana-man dan mengatasi rendahnya produktivitas yang disebabkan penggunaan benih bervigor rendah. Teknik ini terbukti efektif mening-katkan viabilitas dan vigor benih (Ilyas et al. 2002; Ilyas, 2006; Wahid et al., 2008; Giovan-nucci, 2007; Gholami et al., 2008).

Teknik invigorasi benih juga diinkor-porasikan dengan mikroorganisme dari ke-lompok bakteri seperti Bacillus spp., Pseu-domonas fluorescens dan Serratia spp. yang mampu dan efektif mengendalikan penya-kit tanaman (Chen et al., 2013; Amin et al., 2014). Proses pengendalian dilakukan melalui mekanisme kompetisi, antibiosis, siderofor, hidrogen sianida dan eksresi enzim hidrolitik yang berfungsi sebagai senyawa anti-mikrob. Di samping itu agens hayati juga dapat meng-

kelat unsur penting dari daerah sekitar pera-karan tanaman sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman (Ashrafuzzaman et al., 2009). Bacillus spp., P. fluorescens dan Serratia spp. juga mampu mensintesis hormon tumbuh, memfiksasi nitrogen atau melarutkan fosfat (Sutariati, 2006; Sutariati & Wahab, 2012; Acuna et al., 2012; Pandey et al., 2013; Lwin et al., 2012). Melalui aplikasi teknologi ramah lingkungan (produk pupuk organik plus Gak-si), diharapkan kegiatan ini akan dapat dilak-sanakan secara efektif dan efisien serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan usaha ekonomi kreatif sehingga menjadi kelompok usaha yang lebih maju.

Tujuan kegiatan Pengabdian Masyara-kat terintegrasi KKN Tematik ini adalah memberikan sosialisasi dan pelatihan budi-daya tanaman organik kepada mitra sasaran (Dharma Wanita Persatuan Universitas Halu Oleo), sehingga mereka dapat mengembang-kan tanaman sayuran organik di pekarangan masing-masing. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, pelatihan dan bimbingan teknis serta pendampingan teknologi dalam bidang pertanian (melalui pembuatan demplot), se-hingga orientasi kegiatan pengabdian dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Sa-saran kegiatan pengabdian terintegrasi KKN Tematik adalah Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universitas Halu Oleo yang terdiri atas 19 Fakultas dan 1 Program Pascasarjana. Manfaat yang diperoleh sasaan dapat dengan mudah menduplikasi teknologi yang diberi-kan oleh tim pengabdi secara berkelanjutan terutama di lingkungan rumah tangga masing-masing.

METODE

Prosedur kerja dan strategi kegiatan pen-gabdian kepada masyarakat terintegrasi KKN Tematik, serta keterlibatan mitra (Ibu-ibu

Page 3: PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN …

163Gusti Ayu Kade S, La Ode Safuan, Muhidin, Rachmawati Hasid Pengembangan Sayuran Organik Pada Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Kota Kendari

Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universi-tas Halu Oleo) dalam setiap tahapan kegiatan dilaksanakan sebagai berikut : (1) Survey lo-kasi kegiatan untuk melihat kondisi lokasi demplot budidaya sayuran secara organik. (2) Menentukan lokasi yang sesuai untuk ke-giatan demplot (lebih mudah dijangkau oleh peserta target). (3) Sosialisasi program melalui pertemuan dengan peserta target/mitra yaitu anggota Dharma Wanita Persatuan lingkup Universitas Halu Oleo. (4) Membentuk ke-lompok untuk kegiatan demplot (bimbingan teknis secara langsung di lapangan). (5) Pela-tihan Penguatan pentingnya mengkonsumsi sayuran yang sehat bebas pestisida kimia, dis-ertai contoh dampak negatif mengkonsumsi sayuran terkontaminasi pestisida kimia bagi kesehatan keluarga. (6) Petunjuk/teknik bu-didaya sayuran secara organik di pekarangan. (7) Petunjuk/teknik pengolahan sayuran agar kandungan gizinya tidak hilang. (8) Bimbin-gan teknis disertai pendampingan pelaksanaan kegiatan demplot dan pemeliharaan tanaman di lapangan.

Mitra sasaran (Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universitas Halu Oleo) sebagai pengadopsi dan pengguna teknologi dilibatkan secara langsung dalam setiap taha-pan kegiatan, sehingga pemahaman dan im-plikasi teknologi dapat ditularkan secara lebih komprehensif dan aplikasi inovasi teknologi di tingkat pengguna (sasaran) pada akhirnya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Existing KegiatanBerdasarkan hasil evaluasi kegiatan

pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan oleh tim Pengabdian Program Pas-casarjana Universitas Halu Oleo di lokasi ke-bun percobaan Fakultas Pertanian Kelurahan Kambu kepada Ibu-ibu Dharma Wanita Per-satuan Lingkup Universitas Halu Oleo, di-dapatkan bahwa program Pengabdian kepada

Masyarakat ini sangat membantu memberikan semangat dan motivasi kepada mereka dalam membangun keluarga yang lebih sehat. Im-plikasi dari adanya kegiatan ini antara lain, Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universitas Halu Oleo secara kolegial sebagai organisasi kewanitaan yang beranggotakan para istri PNS lingkup Universitas Halu Oleo dapat lebih meningkatkan peran utamanya se-bagai ibu rumah tangga, di samping mampu mendinamisasikan gerak dan peran sosialnya secara seimbang sebagai warga masyarakat untuk mewujudka masyarakat Kota Kendari yang lebih sehat.

Wilayah pemerintahan kelurahan Kambu yang terletak sangat dekat dengan lokasi Kam-pus Universitas Halu Oleo, merupakan salah satu kelurahan yang memiliki potensi cukup besar dalam pengembangan sistem budidaya tanaman secara organik. Meskipun lingkun-gan pemukiman cukup padat, namun luas pekarangan setiap rumah tangga cukup luas, sehingga sangat memungkinkan bagi para ibu rumah tangga untuk menanam tanaman say-uran yang dibudidayakan secara organik. Se-mentara itu, lokasi kegiatan pengabdian ma-syarakat ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, yang juga merupakan salah satu lokasi yang sangat cocok untuk pembuatan demplot kebun sayur organik.

Pada saat pelaksanaan kegiatan penyulu-han, para Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universitas Halu Oleo sangat respon-sif dan menunjukan antusiasme yang tinggi terhadap materi penyuluhan yang diberikan. Keseriusan yang ditunjukkan oleh mereka nampak dari banyaknya pertanyaan yang dis-ampaikan oleh mereka kepada tim pengabdian masyarakat. Berdasarkan hasil diskusi terse-but dapat dijelaskan bahwa pada umumnya peserta target telah jenuh dalam menerapkan sistem pertanian yang terlalu bergantung pada penggunaan bahan-bahan kimiawi seperti pu-puk dan pestisida kimia. Kenyataan yang mer-

Page 4: PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN …

164 ABDIMAS Vol. 22 No. 2, Desember 2018

eka hadapi adalah peningkatan penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi tidak mampu meningkatkan produktivitas usaha tani mer-eka, karena justru tanaman mereka semakin banyak diserang hama dan penyakit. Doku-mentasi kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis langsung di lapangan berupa demplot budidaya tanaman sayuran secara organik dit-ampilkan pada Gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis kepada mitra (Dharma Wanita lingkup Universitas Halu Oleo) baik di dalam mau-pun di luar kelas (lapan-gan)

Gambar 2. Hasil demplot teknologi budidaya sayuran organik yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai peserta KKN Tematik

Faktor-Faktor Pendukung

Respon peserta dan masyarakat sekitar terhadap materi penyuluhan yang diberikan sangat positif, bahkan mereka mengharapkan

kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Kurang-nya pengetahuan mereka tentang sumber-daya alam sekitar yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat pupuk organik atau pestisida organik, menyebabkan mereka ragu untuk menerapkan teknologi tersebut secara maksimal. Oleh karena itu, para peserta san-gat mengharapkan bimbingan secara khusus untuk penerapan teknologi budidaya secara organik di wilayah mereka. Hal ini merupakan modal utama bagi tim untuk melakukan keg-iatan-kegiatan lanjutan pada masa-masa yang akan datang.

Lokasi kegiatan yang memiliki potensi untuk pengembangan sayuran organik mem-buat para peserta semakin bersemangat un-tuk melaksanakan kegiatan lanjutan, sehing-ga harapan para peserta bahwa masyarakat Kota Kendari akan menjadi target pemasaran produk mereka dapat segera diwujudkan. Di samping itu adanya program kerja Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universi-tas Halu Oleo yang secara rutin dilaksanakan setiap minggu, juga menjadi faktor pendukung untuk keberlanjutan program ini.

Teknologi yang diimplementasikan dalam proses produksi tanaman organik (say-uran), merupakan teknologi tepat guna ramah lingkungan berbasis LEISA (Low External In-put Sustainable Agriculture), yang mengkom-binasikan teknologi pemanfaatan sumberdaya hayati indigenus Sulawesi Tenggara tanpa aplikasi pestisida kimiawi, sehingga produk yang dilakukan lebih sehat dan bebas racun (Sutariati et al., 2006; Sutariati et al., 2011, Su-tariati dan Wahab, 2010; Sutariati dan Safuan, 2012; Sutariati et al., 2013). Teknologi LEISA ini diintegrasikan dengan teknik invigorasi benih untuk meningkatkan vigor tanaman dan mengatasi rendahnya produktivitas yang dise-babkan penggunaan benih bervigor rendah. Teknik ini terbukti efektif meningkatkan via-bilitas dan vigor benih berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya (Ilyas et al. 2002; Ilyas,

Page 5: PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN …

165Gusti Ayu Kade S, La Ode Safuan, Muhidin, Rachmawati Hasid Pengembangan Sayuran Organik Pada Lahan Pekarangan untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di Kota Kendari

2006; Wahid et al., 2008; Giovannucci, 2007; Gholami et al., 2008).

Teknik invigorasi benih juga diinkor-porasikan dengan mikroorganisme dari ke-lompok bakteri seperti Bacillus spp., Pseu-domonas fluorescens dan Serratia spp. yang mampu dan efektif mengendalikan penyakit tanaman (Kang et al., 2007). Proses pengen-dalian dilakukan melalui mekanisme kom-petisi, antibiosis, siderofor, hidrogen sianida dan eksresi enzim hidrolitik yang berfungsi sebagai senyawa anti-mikrob. Di samping itu agensia hayati juga dapat mengkelat unsur penting dari daerah sekitar perakaran tanaman sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Bacillus spp., P. fluorescens dan Serratia spp. juga mampu mensintesis hormon tumbuh, memfiksasi nitrogen atau melarutkan fosfat (Sutariati dan Wahab, 2012).

Melalui aplikasi teknologi ramah ling-kungan (produk pupuk organik plus Gaksi), diharapkan kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universitas Halu Oleo dan masyarakat Kota Kendari pada umumnya.

Faktor Penghambat

Faktor penghambat yang ditemukan di lapangan adalah ada beberapa peserta yang masih beranggapan bahwa kegiatan Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universitas Halu Oleo adalah kegiatan yang kurang memberikan manfaat secara eko-nomis. Hal ini memang merupakan masalah umum yang ditemui pada organisasi yang bersifat sosial kemasyarakatan non profit. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dalam memberikan penjelasan bahwa organisasi sosial juga dapat difungsikan secara ekono-mis untuk meningkatkan kesejahteraan ang-gota dan masyarakat sekitarnya. Pendeka-tan persuasif juga diperlukan dalam proses bimbingan karena peserta juga terkadang

bersifat egois dan merasa diri lebih bisa.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa masyarakat sasaran (Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universi-tas Halu Oleo) dan masyarakat sekitar di loka-si pengabdian sangat antusias dan aktif berpar-tisipasi dalam kegiatan penyuluhan dan dem-plot budidaya sayuran organik yang diberikan. Peserta target dan masyarakat setempat meng-harapkan kesediaan tim pengabdian masyara-kat untuk memberikan bimbingan teknis lan-jutan teknologi penyediaan bibit organik ber-bagai komoditas hortikultura (terutama sayur dan buah) untuk memenuhi kebutuhan benih bagi para Ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan Lingkup Universitas Halu Oleo yang akan mengembangkan tanaman organik di pekaran-gan masing-masing. Mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat ini mendapatkan tambahan wawasan, pengala-man dan kesempatan untuk melakukan proses alih teknologi secara langsung dengan peng-guna Iptek yaitu Ibu-ibu Dharma Wanita Per-satuan Lingkup Universitas Halu Oleo. Hal ini menjadi proses pembelajaran yang sangat ber-harga bagi mereka sebelum terjun ke lapangan sebagai seorang sarjana pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Ashrafuzzaman M, Hossen FA, Ismail R, Hoque MA, Islam MZ, Shahidullah SM, Meon S. 2009. Efficiency of plant growth-promoting rhizobacte-ria (PGPR) for the enhancement of rice growth. African Journal of Bio-technology ,8(7): 1247-1252.

ElSorra EI, Domingo JI, Manuel T, Bor-riss R. 2007. Tryptophan-Dependent Production of Indole-3-Acetic Acid (IAA) Affects Level of Plant Growth Promotion by Bacillus amyloliquefa-ciens FZB42. MPMI, 20(6):619–626.

Page 6: PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK PADA LAHAN …

166 ABDIMAS Vol. 22 No. 2, Desember 2018

Gholami, A., A. Biari and S. Nezarat. 2008. Effect Of Seed Priming With Growth Promoting Rhizobacteria At Dif-ferent Rhizosphere Condition On Growth Parameter Of Maize. Inter-national Meeting On Soil Fertility Land Management and Agroclima-tology. Turkey P: 851-856.

Giovannucci, D. 2007. Organic Farming As A Tool For Productivity And Pov-erty Reduction In Asia. Prepared For The International Fund For Agricul-tural Development /Nacf Conference Seoul, 13-16 March 2007.

Ilyas S, Sutariati GAK, Suwarno FC, Sudar-sono. 2002. Matriconditioning im-proved quality and protein level of medium vigor hot pepper seed. Seed Technol. 24:65-75.

Ilyas, S. 2006. Seed treatments using matri-conditioning to improve vegetable seed quality. Bul. Agron,34(2): 124–132.

Kang SH, Cho H-S, Cheong H, Ryu C-M, Kim JF, Park S-H. 2007. Two bacte-rial entophytes eliciting both plant growth promotion and plant defense on pepper (Capsicum annuum L.). J. Microbiol. Biotechnol, 27:96-103.

Mehrab Y H, Rahmani A, Noormohammadi G, Ayneband A. 2010. Plant growth promoting rhizobacteria increase growth, yield and nitrogen fixation in Phaseolus vulgaris. Journal of Plant Nutrition, 33(12):1733-1743.

Park KH, Lee CY, Son HJ. 2009. Mechanism of insoluble phosphate solubiliza-tion by Pseudomonas fluorescens RAF15 isolated from ginseng rhi-zosphere and its plant growth-pro-moting activities. Lett. Appl. Microbi-ol.49(2):222-228.

Son TTN, Man LH, Diep CN, Thu TTA, Nam NN. 2008. Bioconversion of paddy straw and biofertilizer for sus-tainable rice based cropping systems. Omonrice 16:57-70.

Sutariati GAK, Wahid A. 2010. Isolasi dan Uji Kemampuan Rizobakteri Indig-enous sebagai Agensia Pengendali Hayati Penyakit pada Tanaman Ca-bai. Jurnal Hortikultura 20(1): 86-95.

Sutariati GAK, Khaeruni A. 2013. Seed Biomatriconditioning Using Rhi-zobacteria for Growth Promotion and Increase the Yield of Sorghum (Sorghum bicolour (L.) Moench) on Marginal Soil. Agricultural Science Research Journal, 3(3):85-92.

Sutariati GAK, Safuan LD. 2012. Perlakuan Benih dengan Rizobakteri Menin-gkatkan Mutu Benih dan Hasil Ca-bai (Capsicum annuum L.). Jurnal Agronomi Indonesia, 40(2): 125-131.

Sutariati GAK, Wahid A. 2012. Karakter Fisiologis dan Kemangkusan Rizo-bakteri Indigenus Sulawesi Tenggara sebagai Pemacu Pertumbuhan Tana-man Cabai. Jurnal Hortikultura, 22(1): 57-64.

Sutariati GAK, Widodo, Sudarsono, Ilyas S. 2006. Pengaruh perlakuan Plant Growth Promoting Rhizobacteria terhadap pertumbuhan bibit tanaman cabai. Buletin Agronomi, 34(1):46-54.

Wahid A, Noreen A, Shahzad MA, Basra, Gelani S, Farooq M. 2008. Priming-Induced Metabolic Changes In Sun-flower (Helianthus Annuus) Achenes Improve Germination and Seedling Growth. Botanical Studies, 49: 343-350.