strategi pengembangan usaha tani sayuran organik kelompok ... · tahapan budidaya sayuran organik ....

12
42

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

38 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

42

Page 2: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

43

Lampiran 1. Tahapan Budidaya Sayuran Organik

Pasca Panen

Panen

Pengendalian Hama Pemupukan Penyiraman Penyiraman

Pemeliharaan

Penanaman

Persiapan Lahan

Pembibitan

Persiapan Media

Persemaian

Page 3: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

44

Lampiran 2. Harga Produk Sayuran Organik Bangkit Merbabu

No Jenis Sayuran Harga (Rp/kg) Harga (Rp/kg/packing)

1 Brokoli 12.500 15.000

2 Sawi Putih 6.000 8.500

3 Sawi Sendok 6.000 8.500

4 Wortel 10.000 12.500

5 Labu Siam/Jipan 6.000 8.500

6 Bawang Daun/Onclang 10.000 12.500

7 Spinach 12.000 15.000

8 Selada Hijau 12.500 15.000

9 Selada Merah 17.500 20.000

10 Romen 15.000 17.500

11 Beetroot 15.000 17.500

12 Petersely 25.000 27.500

13 Kubis 7.000 9.500

14 Tamarillo 12.000 15.000

15 Lobak 5.000 7.500

16 Bayam Merah 15.000 17.500

17 Bayam Hijau 10.000 12.500

18 Buncis Baby/Perancis 15.000 17.500

19 Buncis Super 12.000 14.000

20 Daun Ketumbar 60.000 62.500

21 Timun Jepang 10.000 12.500

22 Terong Ungu 7.500 10.000

23 Lotus 12.500 15.000

24 Bunga Kol 12.500 15.000

25 Tomat 12.500 15.000

Sumber : data primer, 2016

Page 4: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

45

Lampiran 3. Tahap Analisis Data

1. Pengukuran Tahap Analisis Data

Tahap Definisi Alat Ukur

Tahap Input

Proses (Pencocokan)

Tahap Output

(keputusan)

Tahap yang dilakukan untuk

menganalisis lingkungan internal

dan eksternal usahatani sayuran

organik

Tahap mengelola informasi hasil

dari masukan untuk memadukan

kekuatan dan kelemahan dari

analisis lingkungan internal dan

dengan peluang dan acaman dari

analisis eksternal untuk

merumuskan alternatif strategi

usahatani sayuran organik

Untuk mengevaluasi dan memilih

alternatif dan memilah alternatif

strategi mana yang paling tepat

untuk diterapkan usahatani sayuran

organik

Matriks IFE dan EFE

Matriks IE dan SWOT

Matriks QSPM

2 Tahap Input

Analisis internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan usahatani sayuran

organik di kelompok Tani Bangkit Merbabu dan alat bantu analisa sebagai

berikut.

Alat Bantu Internal Usahatani Sayuran Organik

Analisis Fungsional Kekuatan Kelemahan

Manajemen

Pemasaran

Keuangan

Operasi/produksi

Sumber daya manusia

Sistem informasi manajemen

Sedangkan alat bantu analisis eksternal usahatani sayuran organik, dengan

alat bantu sebagai berikut.

Alat Bantu Eksternal Usahatani Sayuran Organik

Analisis Faktor Eksternal Peluang Ancaman

Sosial budaya

Ekonomi

Teknologi

Pemerintah

Persaingan

Tahap-tahap untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dalam

Page 5: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

46

matriks IFE dan EFE adalah sebagai berikut :

1. Langkah awal yang dilakukan adalah mengidentifikasi daftar faktor-faktor

utama yang mempunyai dampak penting untuk aspek internal (kekuatan dan

kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan. Penentuan

faktor-faktor tersebut ditentukan melalui diskusi antar pihak kelompok Tani

Bangkit Merbabu.

2. Memberikan bobot setiap faktor dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting

samapai 0,0 (tidak penting). Penentuan bobot tersebut berdasarkan pengaruh

setiap faktor yang mempengaruhi posisi strategi usahatani sayuran organik.

Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor strategis

internal dan eksternal kepada pihak responden terpilih dengan menggunakan

metode paired comparison atau metode perbandingan berpasangan (David,

2006). Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot

setiap faktor penentu internal dan eksternal dengan membandingkan setiap

variabel pada baris (horizontal) dengan variabel pada kolom (vertikal). Untuk

menentukan bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk

menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang

digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting dibandingkan indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting dibanding indikator vertikal

Untuk lebih jelasnya rancangan bentuk penilaian pembobotan menurut Taylor

dalam Wijayanti (2009) dapat dilihat pada tabel .4. dan 5.

Page 6: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

47

Penilaian Bobot Internal Usahatani Sayuran Organik Kelompok Tani

Bangkit Merbabu

Faktor Strategi Internal A B C D …… Total

A X1

B

C

D

……

Total ∑

Penilaian bobot Faktor Strategi Eksternal Usahatani Sayuran Organik

Bangkit Merbabu

Faktor Strategi Eksternal A B C D …… Total

A X1

B

C

D

……

Total ∑

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :

dimana αi = bobot variabel ke-i

Xi = nilai variabel X

n = jumlah data

i = 1,2,3…n

ΣXi = total nilai variabel

3. Menentukan rating/peringkat kekuatan antara 1 sampai 4 untuk setiap faktor

pada matriks IFE dengan skala nilai peringkat untuk kekuatan yang digunakan

Page 7: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

48

yaitu: 1 (sangat lemah), 2 (lemah), 3 (kuat), dan 4 (sangat kuat). Untuk faktor-

faktor kelemahan kebalikan dari faktor kekuatan, dimana skala 1 berarti sangat

kuat dan skala 4 berarti sangat lemah. Sedangkan untuk faktor strategis

eksternal peluang pada matriks EFE diberi rating/peringkat dengan skala yang

digunakan yaitu : 1 = rendah ( respon kurang), 2 = sedang (respon sama

dengan rata-rata), 3 = tinggi (respon diatas rata-rata), dan 4 = sangat tinggi

(respon superior). Sedangkan untuk faktor yang menjadi ancaman pemberian

nilai rating/peringkat dilakukan sebaliknya.

4. Kalikan setiap bobot pada kolom penilaian bobot faktor ( langkah 2) dengan

rating atau peringkat untuk memperoleh faktor pembobotan. Hasilnya berupa

skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi, nilai

mulai 4,00 (outstanding) sampai dengan 1,00 (poor).

5. Jumlah faktor pembobotan ( tahap 4) untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan. Nilai ini menunjukkan bagaimana perusahaan

tertentu bereaksi terhadap faktor eksternal dan internal. Total skor bernilai

antara 1,0-4,0 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan IFE bernilai

dibawah 2,5 menunjukankan bahwa usaha tersebut memiliki posisi internal

yang lemah dan berlaku juga untuk matriks EFE.

Format penyusunan matriks IFE dan EFE pada tabel 6 dan 7 di bawah ini.

Matriks IFE

Faktor Internal Bobot Rating Bobot x

rating/Peringkat

Kekuatan

…..

Kelemahan

…..

Total

1,00

MatrikS EFE

Faktor Eksternal Bobot Rating Bobot x

Rating/peringkat

Peluang

…..

Ancaman

…..

Total

1,00

Page 8: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

49

2. Tahap Proses Pencocokan

Tahap pencocokan dalam penelitian ini menggunkan matriks internal dan

eksternal (IE) dilanjutkan dengan matriks SWOT. Sumbu horizontal pada matriks

I-E menunjukkan skor total IFE sedangkan pada sumbu vertikal menunjukkan

total skor EFE. Tujuan penggunaan matriks ini adalah untuk memperoleh strategi

bisnis di tingkat divisi unit bisnis yang lebih detail.

Total rata-rata tertimbang nilai IFE

Kuat (3,0-4,0) Rata-Rata (2,0-2,9) Lemah (1,0-1,99)

Kuat

(3,0-4,0)

Rata-rata

(2,0-2,9)

Lemah

(1,0-1,9)

Gambar 1. Matriks IE

Sumber (David, 2006)

Diagram tersebut dapat mengindentifikasikan sembilan sel strategi

perusahaan dalam matriks I-E, tetapi pada prinsipnya kesembilan sel itu dapat

dikelompokkan menjadi strategi utama, yaitu :

1. Strategi tumbuh dan bina (growth and build), yang berada pada sel I, II dan

IV. Strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi

pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk) atau strategi integratif

(integrasi ke depan, ke belakang dan horizontal).

2. Strategi mempertahankan dan memelihara (hold and maintain), yang berada

pada sel III, V, atau VII. Strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk

merupakan dua strategi yang terbanyak dilakukan untuk tipe-tipe divisi ini.

3. Strategi panen atau divestasi (harvest or divest), yang berada pada sel VI,

VIII, IX. Strategi yang umum dipakai adalah strategi divestasi, dan strategi

likuidasi.

Organisasi yang berhasil mampu mencapai portofolio bisnis yang masuk atau

berada seputar sel 1 pada matriks IE (Wijayanti, 2009).

I

II

III

IV

V VI

VII

VIII IX

Tota

l ra

ta-r

ata

teti

mb

an

g n

ilai

EF

E

Page 9: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

50

Matriks SWOT menurut Wijayanti (2009) digunakan untuk menyusun

strategi kelompok tani. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat sel

kemungkinan alternatif strategi S-O, strategi W-O, strategi W-T, dan strategi S-T.

Bagan mengenai alat analisis SWOT dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Matriks SWOT Internal

Eksternal

Kekuatan (S)

Faktor Internal

Kelemahan (W)

Faktor Internal

Peluang (O)

Faktor Eksternal

Strategi S-O

Gunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi W-O

Atasi kelemahan dengan

memanfaatkan peluang

Ancaman (T)

Faktor Eksternal

Strategi S-T

Gunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi W-T

Meminimumkan kelemahan

dan menghindari ancaman

4. Tahap Output

Langkah untuk mengembangkan QSPM menurut Wijayanti (2009) yaitu:

1. Menyusun daftar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang sama

dengan matriks SWOT.

2. Memberikan bobot untuk masing-masing kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman. Bobot ini sama dengan bobot yang diberikan pada matriks

IFE dan EFE.

3. Menyusun alternatif strategi yang akan dievaluasi.

4. Menetapkan nilai daya tarik (Attractiveness Scores - AS) yang berkisar

antara 1 sampai 4. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup

menarik, 4 = sangat menarik. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap

alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai (AS).

5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractiveness Scores–TAS),

kemudian mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS).

6. Menghitung jumlah total nilai daya tarik (STAS). Alternatif strategi yang

memiliki nilai total terbesar merupakan strategi yang paling baik.

Page 10: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

51

Mtriks QSPM

Faktor

Alternatif Strategi

Bobot Strategi 1 Stategi 2

AS TAS AS TAS

Kekuatan

Kelemahan

Peluang

Ancaman

Total TAS

Sumber David (2006)

Keterangan :

Kolom bobot : diperoleh dari bobot IFE dan EFE

Stretegi 1 : Jangkauan untuk nilai dara tarik (1-4)

Strategi 1 : Σ(bobot x AS)

Jangkauan nilai daya tarik :1=tidak menarik, 2 agak menarik, 3

cukup menarik, 4= sangat menarik.

Page 11: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

52

Lampiran 4. Biodata Responden Internal dan Eksternal

a. Responden Internal

1. Nama : Bapak Zaenal

Jabatan : Ketua Kelompok Tani Bangkit Merbabu

Pendidikan : D2

Umur : 59 tahun

Alamat : Dusun Kali Duren, Desa Batur, Kecamatan Getasan

2. Nama : Bapak Rochmad

Jabatan : Penasehat dan Divisi Pertanian Kelompok Tani Bangkit

Merbabu

Pendidikan : SLTA/SPG

Umur : 66 tahun

Alamat : Dusun Kali Duren, Desa Batur, Kecamatan Getasan

3. Nama : Bapak Rebu Wahono

Jabatan : Skretaris dan Divisi Pemasaran Kelompok Tani Bangkit

Merbabu

Pendidikan : SD

Umur : 45 tahun

Alamat : Dusun Kali Duren, Desa Batur, Kecamatan Getasan

4. Nama : Bapak Makruf

Jabatan : Bendahara dan Divisi Pemasaran Kelompok Tani Bangkit

Merbabu

Pendidikan : SD

Umur : 39 tahun

Alamat : Dusun Kali Duren, Desa Batur, Kecamatan Getasan

5. Nama : Bapak Sumadi

Jabatan : Anggota Kelompok Tani Bangkit Merbabu

Pendidikan : SLTA/SPG

Umur : 65 tahun

Alamat : Dusun Kali Duren, Desa Batur, Kecamatan Getasan

Page 12: Strategi Pengembangan Usaha Tani Sayuran Organik Kelompok ... · Tahapan Budidaya Sayuran Organik . Pembibitan . Pasca Panen Panen ... 21 Timun Jepang 10.000 12.500 22 Terong Ungu

53

b. Responden Eksternal

1. Nama : Bapak Suwalim

Jabatan : Penyuluh Pertanian Kecamatan Getasan dan Pendamping

ICS Kelompok Tani Bangkit Merbabu

Pendidikan : SMK Pertanian

Umur : 37 tahun

Alamat : Dusun Kali Duren, Desa Batur, Kecamatan Getasan

2. Nama : Bapak Agustinus Tri Antono (Toni)

Jabatan : Manajer PT. Duta Agro Sejahtera

Pendidikan : S1 Pertanian

Umur : 48 tahun

Alamat : Jl. Yosudarso, Ambarawa Kabupaten Semarang Jawa

Tengah