pengembangan prototipe modul sempoa sebagai …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf ·...

200
PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI PANDUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DENGAN DISIPLIN UNTUK SISWA KELAS II SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Nathaniel Dennis Nandi Saputra NIM: 161134175 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI

PANDUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

DENGAN DISIPLIN UNTUK SISWA KELAS II SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Nathaniel Dennis Nandi Saputra

NIM: 161134175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI

PANDUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

DENGAN DISIPLIN UNTUK SISWA KELAS II SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Nathaniel Dennis Nandi Saputra

NIM: 161134175

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai, melindungi, memberkati, dan

memberikan kemudahan dalam setiap langkah kehidupan saya.

2. Seluruh guru di Indonesia maupun di dunia, yang mendedikasikan hidupnya

untuk kemajuan dunia pendidikan.

3. Kedua orangtuaku: Ibuku, Aurea Nanik Winarti dan Ayahku, Cecarius

Setyahadi, yang selalu menyayangi, mencukupi, memberikan semangat, dan

dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal hingga akhir

4. Universitas Sanata Dharma, almamater yang saya banggakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

v

MOTTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan

ucapan syukur”

--Filipi 4: 6--

“Menyerah adalah hal yang paling tidak logis”

--Ishigami Senku - Dr. Stone--

“Hal-hal yang sering kita anggap sulit, terkadang justru sangat menyenangkan”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI

PANDUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

DENGAN DISIPLIN UNTUK SISWA KELAS II SD

Nathaniel Dennis Nandi Saputra

Universitas Sanata Dharma

2020

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya masalah siswa yaitu lambat

berhitung penjumlahan & pengurangan bilangan sampai 999 dan juga sikap

disiplin siswa saat belajar, selain itu penelitian ini juga memfasilitasi kebutuhan

guru dan siswa akan sebuah media dan panduan pembelajaran pada materi

tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan prototipe modul

sempoa untuk berhitung penjumlahan pengurangan dan melatih karakter disiplin

siswa kelas 2 SD yang berkualitas dan mengetahui prosedur pengembangan

prototipe modul tersebut.

Penelitian ini berjenis penelitian & pengembangan (R&D). Prosedur

pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ADDIE.

Penjabaran dari model ADDIE adalah: (1) Analyze, (2) Design, (3) Development,

(4) Implementation (5) Evaluation. Prototipe modul sempoa telah divalidasi oleh

Guru ahli sempoa dan Dosen PGSD dan memperoleh skor rata-rata 3,42 (dari

rentang nilai 1-4), skor tersebut masuk dalam kategori “sangat baik” sehingga

layak diujicobakan setelah mendapat perbaikan. Implementasi dilakukan kepada 2

siswa kelas 2 SD dengan hasil yang menunjukan bahwa siswa merasa terbantu

ketika belajar penjumlahan dan pengurangan menggunakan prototipe modul

sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan

siswa 2 mendapat skor 33 dari 40 deskriptor. Prototipe modul sempoa ini dapat

digunakan oleh guru sebagai bahan ajar dan juga oleh siswa sebagai media belajar

mandiri.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, modul sempoa, penjumlahan &

pengurangan, disiplin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

ix

ABSTRACT

DEVELOPING AN ABACUS PROTOTYPE MODULE AS A GUIDANCE ON

COUNTING ADDITION AND SUBSTRACTION WITH DISCIPLINE FOR

2ND GRADE ELEMENTARY STUDENTS

Nathaniel Dennis Nandi Saputra

Sanata Dharma University

2020

This research was conducted because of students' problems that is, slow

counting of addition and subtraction until number 999 and also the lack of

discipline behavior, this research also facilitated teacher and students' needs with

a media and also guidance on addition and subtraction counting operation. The

purpose of this research is to make an “abacus prototype module for counting

addition subtraction and practicing a discipline character on 2nd grade

elementary school students' discipline behavior which has a good quality and also

understand the development of the module prototype.

This research used Research and Development (R&D) as the

methodology. And the researcher used ADDIE type as the development procedure

model. ADDIE stands for: (1) Analyze, (2) Design, (3) Development, (4)

Implementation, (5) Evaluation. This module prototype has been validated by

sempoa specialist and also PGSD lecturer. This module was rated 3,42 out of 4. It

is categorized as very good and met the standard for applying on students after

some revisions. The module was implemented on 2 2nd grade elementary school

students. They feel very helped, when they were using the abacus module

prototype of addition and subtraction for counting. The score of discipline

behavior for the 1st student was 37 and for the 2nd student was 33 of 40

descriptors, which can be summarized that students study with discipline. This

module prototype can be used for teacher on teaching materials and students on

independent learning

Keywords: Research and Development, Abacus Module, addition and subtraction,

& discipline

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xx

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Batasan Masalah ...................................................................................... 6

C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7

F. Definisi Operasional ................................................................................ 8

G. Spesifikasi Produk ................................................................................... 9

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 12

A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 12

1. Pengembangan .................................................................................. 12

2. Prototipe ........................................................................................... 12

3. Media Pembelajaran ......................................................................... 13

a. Fungsi Media Pembelajaran ........................................................ .14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xiv

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran .................................................. .14

4. Modul ............................................................................................... 16

a. Karakteristik Modul .................................................................... .17

b. Unsur Modul ............................................................................... .19

5. Sempoa ............................................................................................. 21

a. Sejarah Sempoa ............................................................................ 21

b. Alat Bantu Hitung ........................................................................ 23

c. Bentuk dan Bagian-bagian Sempoa ............................................. 23

d. Konsep Angka atau Lambang Bilangan pada Sempoa ................ 26

e. Penjumlahan dan Pengurangan pada Sempoa ............................. 26

f. Mental Aritmatika ........................................................................ 31

g. Manfaat Belajar Sempoa .............................................................. 32

h. Kelebihan Sempoa ....................................................................... 33

6. Matematika ....................................................................................... 35

a. Tujuan Pembelajaran Matematika ............................................... 36

7. Berhitung, Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan ............. 37

a. Berhitung ..................................................................................... 37

b. Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan .......................... 37

8. Teori Perkembangan Mental Bruner (Belajar Matematika) ............. 39

9. Kurikulum 2013 ................................................................................ 40

a. Pendidikan Karakter .................................................................... 41

10. Karakter ........................................................................................... 43

a. Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran Matematika ............... 43

b. Karakter Disiplin ........................................................................ 44

c. Kriteria atau Indikator Disiplin .................................................. 45

B. Penelitian Relevan ................................................................................. 47

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 51

D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 55

A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 55

B. Setting Penelitian ................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xv

1. Tempat Penelitian ............................................................................. 56

2. Subjek Penelitian .............................................................................. 56

3. Objek Penelitian ............................................................................... 56

4. Waktu Penelitian............................................................................... 56

C. Prosedur Pengembangan ....................................................................... 57

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 63

1. Observasi .......................................................................................... 63

2. Wawancara ....................................................................................... 64

3. Kuesioner .......................................................................................... 65

E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 66

1. Pedoman Observasi .......................................................................... 66

2. Pedoman Wawancara ....................................................................... 70

3. Pedoman Kuesioner .......................................................................... 72

F. Teknik Analisis Data ............................................................................. 78

1. Data Kualitatif .................................................................................. 78

2. Data Kuantitatif ................................................................................ 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 81

A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 81

1. Prosedur Pengembangan Produk dengan Model ADDIE................. 81

B. Pembahasan ......................................................................................... 122

1. Prosedur Pengembangan Produk Akhir .......................................... 122

2. Kualitas Produk Akhir Menurut Guru Ahli Sempoa ...................... 125

3. Kualitas Produk Akhir Menurut Dosen PGSD ............................... 126

4. Kualitas Produk Akhir Menurut Siswa ........................................... 129

5. Dampak Implementasi Produk terhadap

Sikap Disiplin Siswa ....................................................................... 134

C. Kelebihan Produk ................................................................................ 135

D. Kekurangan Produk ............................................................................. 135

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 136

A. Kesimpulan .......................................................................................... 136

B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xvi

C. Saran .................................................................................................... 138

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 139

LAMPIRAN ................................................................................................... 148

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Sampul/Cover dari Produk ............................................................. 9

Gambar 1.2 Contoh Pengenalan Bagian Sempoa ............................................ 10

Gambar 1.3 Contoh Halaman Berwarna dan Animasi pada Modul ................ 10

Gambar 1.4 Contoh Salah Satu Motivasi Sikap Disiplin ................................ 11

Gambar 2.1 Sempoa Berpola 2-5 dari Cina Menurut Budiraharjo,

(2014: 2) ....................................................................................... 24

Gambar 2.2 Sempoa Berpola 1 – 4 dari Jepang (Sim Suan) Menurut Ismiarti,

(2016: 6) ...................................................................................... 24

Gambar 2.3 Sempoa Berpola 1-4 pada Penelitian ini ..................................... 25

Gambar 2.4 Lambang Bilangan 0-9 pada Sempoa .......................................... 26

Gambar 2.5 Literature Map Penelitian-penelitian Sebelumnya ...................... 51

Gambar 3.1 Tahapan Pengembangan ADDIE Menurut Tung (2017: 59) ...... 57

Gambar 3.2 Rumus Hasil Penilaian Validasi Produk ...................................... 79

Gambar 3.3 Rumus Penentu Jarak Interval ..................................................... 80

Gambar 4.1 Sampul Prototipe Modul Sempoa ................................................ 91

Gambar 4.2 Lembar Kata Pengantar ............................................................... 91

Gambar 4.3 Lembar Daftar Isi ......................................................................... 92

Gambar 4.4 Petujuk Penggunaan Prototipe Modul Sempoa ........................... 93

Gambar 4.5 Lembar Sejarah Sempoa .............................................................. 93

Gambar 4.6 Mengenal Bagian-bagian Sempoa ............................................... 94

Gambar 4.7 Fungsi dari Bagian-bagian Sempoa ............................................. 94

Gambar 4.8 Mengenal Nilai Manik Satuan 1 – 9 ............................................ 95

Gambar 4.9 Latihan Nilai Manik Sempoa (Satuan) ........................................ 95

Gambar 4.10 Mengenal Nilai Manik 10 – 90 (Puluhan) ................................. 96

Gambar 4.11 Latihan Menjodohkan Nilai Manik (Puluhan)........................... 96

Gambar 4.12 Motivasi Pengembangan Sikap Disiplin

(Menghargai Waktu) ................................................................. 97

Gambar 4.13 Motivasi Pengembangan Sikap Disiplin

(Menyelesaikan Tanggung Jawab) ................................................ 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xviii

Gambar 4.14 Motivasi Pengembangan Sikap Disiplin

(Menaati Segala Aturan & Norma) ........................................... 97

Gambar 4.15 Mengenal Nilai Manik 100 – 900 (Ratusan) ............................. 98

Gambar 4.16 Latihan nilai manik (ratusan) ..................................................... 98

Gambar 4.17 Mengenal Contoh Nilai Manik Gabungan Satuan dan

Puluhan ...................................................................................... 99

Gambar 4.18 Latihan Manik Gabungan Satuan & Puluhan ............................ 99

Gambar 4.19 Mengenal Nilai Manik Gabungan Satuan, Puluhan, Ratusan.. 100

Gambar 4.20 Latihan Manik Satuan, Puluhan, Ratusan................................ 100

Gambar 4.21 Operasi Penjumlahan dan Contoh Sederhana .......................... 101

Gambar 4.22 Operasi Pengurangan dan Contoh Sederhana .......................... 101

Gambar 4.23 Latihan Soal Penjumlahan & Pengurangan Sederhana ........... 101

Gambar 4.24 Sahabat kecil dan Aplikasinya dengan Jari ............................. 102

Gambar 4.25 Penggunaan Sahabat Kecil dalam Penjumlahan &

Pengurangan ............................................................................ 102

Gambar 4.26 Latihan Soal Penjumlahan & Pengurangan Sahabat Kecil ...... 103

Gambar 4.27 Sahabat Besar dan Aplikasinya dengan Jari ............................ 103

Gambar 4.28 Penggunaan Sahabat Besar dalam Penjumlahan &

Pengurangan ............................................................................ 104

Gambar 4.29 Latihan Soal Penjumlahan & Pengurangan Sahabat Besar ..... 105

Gambar 4.30 Soal Evaluasi Akhir ....................................................................... 105

Gambar 4.31 Lembar Refleksi ...................................................................... 106

Gambar 4.32 Lembar Profil Penulis .............................................................. 106

Gambar 4.33 Lembar Observasi Sikap Disiplin Siswa Menggunakan

Produk...................................................................................... 107

Gambar 4.34 Perhitungan Hasil Rerata Skor Akhir Produk.......................... 114

Gambar 4.35 Perhitungan Hasil Rerata Skor Akhir Produk Instrumen

Observasi ................................................................................. 115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sahabat Kecil.................................................................................. 27

Tabel 2.2 Rumus Penggunaan Sahabat Kecil untuk Penjumlahan ................. 27

Tabel 2.3 Rumus Penggunaan Sahabat Kecil untuk Pengurangan ................. 28

Tabel 2.4 Sahabat Besar ................................................................................. 29

Tabel 2.5 Rumus Penggunaan Sahabat Besar untuk Penjumlahan ................ 29

Tabel 2.6 Rumus Penggunaan Sahabat Besar untuk Pengurangan ................ 30

Tabel 2.7 Kajian Indikator Sikap Disiplin Para Ahli ..................................... 46

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Pengamatan Siswa ......................................... 67

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Sikap Disiplin Siswa dalam Menggunakan

Prototipe Modul ............................................................................. 67

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Sikap Disiplin Siswa dalam Menggunakan

Prototipe Modul ............................................................................. 68

Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Analisis Masalah .......................................... 70

Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Analisis Masalah ........................................ 71

Tabel 3.6 Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan ........................................ 72

Tabel 3.7 Pedoman Kuesioner Analisis Kebutuhan ....................................... 72

Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Uji Validasi Produk Guru & Dosen ............... 73

Tabel 3.9 Pedoman Kuesioner Uji Validasi Produk Guru & Dosen .............. 74

Tabel 3.10 Kisi-kisi Kuesioner Uji Keterbacaan Siswa ................................... 76

Tabel 3.11 Pedoman Kuesioner Uji Keterbacaan Siswa .................................. 76

Tabel 3.12 Kisi-kisi Kuesioner Kelayakan Instrumen Observasi Sikap

Disiplin Siswa saat Menggunakan Prototipe Modul ...................... 77

Tabel 3.13 Pedoman Kuesioner Kelayakan Instrumen Observasi Sikap

Disiplin Siswa saat Menggunakan Produk ..................................... 77

Tabel 3.14 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ......................................... 80

Tabel 4.1 Rekap Hasil Wawancara Analisis Masalah Siswa Kelas 2 pada

Guru Kelas 2 SDK Klepu, SDN Kentungan, &

SDK Notoyudan ............................................................................. 82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xx

Tabel 4.2 Rekap Hasil Observasi Sikap Siswa Saat Pembelajaran di

SDK Klepu, SDN Kentungan, & SDK Notoyudan ........................ 85

Tabel 4.3 Rekap Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan pada Guru Kelas 2

SDK Klepu, SDN Kentungan, & SDK Notoyudan ........................ 87

Tabel 4.4 Hasil Validasi Produk Aspek Modul ............................................ 110

Tabel 4.5 Hasil Validasi Produk Aspek Materi Sempoa .............................. 111

Tabel 4.6 Hasil Validasi Produk Aspek Materi Matematika ........................ 111

Tabel 4.7 Hasil Validasi Produk Aspek Soal Evaluasi ................................ 112

Tabel 4.8 Hasil Validasi Produk Aspek Bahasa, Penulisan, & Pemilihan

Kata .............................................................................................. 112

Tabel 4.9 Hasil Validasi Produk Aspek Karakter Disiplin ........................... 113

Tabel 4.10 Hasil Akhir Validasi Produk ........................................................ 114

Tabel 4.11 Hasil Validasi Produk Instrumen Pengamatan Sikap Disiplin

Modul ........................................................................................... 115

Tabel 4.12 Revisi Sampul Prototipe Modul Sempoa ..................................... 117

Tabel 4.13 Revisi Prototipe Modul untuk Ukuran Font Animasi .................. 117

Tabel 4.14 Revisi Modul Sempoa pada Penjelasan Nilai Manik ................... 118

Tabel 4.15 Revisi Modul Sempoa pada Soal Pengurangan Sahabat Besar .... 119

Tabel 4.16 Rekap Hasil Observasi Sikap Disiplin Siswa saat Menggunakan

Produk .......................................................................................... 120

Tabel 4.17 Rekap Hasil dari Kuesioner Uji Keterbacaan Siswa .................... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Wawancara & Observasi ...................................... 149

Lampiran 1.1 Surat Izin Wawancara & Observasi SDK Klepu .................. 149

Lampiran 1.2 Surat Izin Wawancara & Observasi SDN Kentungan .......... 150

Lampiran 1.3 Surat Izin Wawancara & Observasi SDK Notoyudan .......... 151

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian ................................................................ 152

Lampiran 2.1 Surat Izin Penelitian Siswa 1 ................................................ 152

Lampiran 2.2 Surat Izin Penelitian Siswa 1 ................................................ 153

Lampiran 3 Lembar Analisis Kebutuhan .................................................. 154

Lampiran 3.1 Lembar Analisis Kebutuhan SDK Klepu ............................. 154

Lampiran 3.2 Lembar Analisis Kebutuhan SDN Kentungan ...................... 156

Lampiran 3.3 Lembar Analisis Kebutuhan SDK Notoyudan ..................... 158

Lampiran 4 Instrumen Validasi Prototipe Modul ..................................... 160

Lampiran 4.1 Instrumen Validasi Prototipe Modul

(Guru Ahli Sempoa) ............................................................. 160

Lampiran 4.2 Instrumen Validasi Prototipe Modul

(Dosen PGSD) ...................................................................... 164

Lampiran 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Prototipe Modul ....................... 168

Lampiran 5 Validasi Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa ............ 169

Lampiran 5.1 Validasi Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa

(Guru Ahli Sempoa) ............................................................. 169

Lampiran 5.2 Validasi Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa

(Dosen PGSD) ...................................................................... 171

Lampiran 5.3 Rekapitulasi Validasi Instrumen

Observasi Sikap disiplin ....................................................... 173

Lampiran 6 Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa ........................... 174

Lampiran 6.1 Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa 1 ........................ 174

Lampiran 6.2 Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa 2 ........................ 177

Lampiran 7 Instrumen Kuesioner Keterbacaan Siswa 1 & 2 .................. 180

Lampiran 8 Foto Penelitian ......................................................................... 181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini peneliti membahas mengenai latar belakang, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan

spesifikasi produk.

A. Latar belakang.

Beberapa tahun belakangan ini kurikulum 2013 telah menjadi kurikulum wajib

nasional yang digunakan sebagai pedoman penting bagi dunia pendidikan di

Indonesia. Kurikulum 2013 ini tidak hanya berorientasi pada kemampuan kognitif

saja, namun juga pada kemampuan afektif dan psikomotor atau keterampilan,

Sejalan dengan pernyataan tersebut Marlina (2013: 29) mengemukakan bahwa

beberapa tujuan dari kurikulum 2013 yaitu untuk membentuk pendidikan karakter,

membiasakan siswa melakukan pengamatan/observasi, bertanya, dan menalar

terhadap bidang ilmu yang dipelajari, selain itu Marlina (2013: 32) juga

mengemukakan kurikulum 2013 juga memfasilitasi siswa untuk berfikir kritis,

kreatif, dan juga berkolaborasi, serta berkomunikasi pada setiap pembelajarannya.

(4C keterampilan abad 21). Pendidikan karakter atau sikap yang terdapat dalam

kurikulum 2013 tidak dilakukan secara langsung namun terintegrasi dengan

pembelajaran, oleh karena itu siswa diberi pembelajaran secara tematik integratif.

Hidayah (2015: 35) mengemukakan bahwa pembelajaran tematik integratif adalah

pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari

berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian terwujud dalam

dua hal, yakni: (1) integrasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

2

pembelajaran; dan (2) integrasi berbagai konsep dasar yang terkait. Pembelajaran

dalam bentuk tema-tema tertentu yang terdapat dalam kurikulum 2013 berguna

untuk merajut berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep

dasar secara parsial melaikan lebih universal, dengan belajar menggunakan model

tematik integratif ini peserta didik juga memiliki pengetahuan tentang lingkungan

dan kehidupan sekitarnya sebagai satu kesatuan yang utuh.

Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran tematik integratif yang

mengakomodasi kemampuan kognitif yang terwujud dalam beberapa pokok

bahasan muatan pelajaran. Pada level sekolah dasar ada beberapa muatan

pelajaran seperti: Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan

Sosial (IPS), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), dan Bahasa Indonesia (BI)

(Kadir & Asrohah, 2014: 29), selain kemampuan kognitif, fokus utama penerapan

kurikulum 2013 juga mengakomodasi kemampuan afektif dan psikomotor (Bruner

dalam Yulianti, Djatmika, dan Santoso 2016: 34), Sejalan dengan hal tersebut

pengembangan beberapa kemampuan sikap atau pendidikan karakter diberikan

pada kompetensi inti II kurikulum 2013 yaitu: Menunjukan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi

dengan keluarga, teman, guru dan tetangga. Suhendra (2019: 146) juga

mengatakan bahwa dalam kurikulum 2013 implementasi pendidikan karakter

dapat diintegrasikan dalam seluruh kegiatan pembelajaran pada setiap bidang

studi, oleh karena itu, idealnya kompetensi sikap dapat diintegrasikan dalam

pembelajaran tematik secara tepat. Kurikulum 2013 yang menganut sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

3

pembelajaran tematik integratif, lalu terintegrasi dengan pendidikan karakter, dan

keterampilan abad 21 (4C) menjadi sebuah potensi pada penelitian ini.

Pada penelitian ini langkah awal yang dilakukan Peneliti adalah melakukan

wawancara pada guru-guru kelas II SD di beberapa sekolah, hasilnya peneliti

menemukan data yaitu beberapa siswa di 3 sekolah masih lambat berhitung untuk

materi penjumlahan dan pengurangan sampai dengan bilangan 999, hal ini dapat

dibuktikan dengan adanya siswa yang belum mencapai KKM diantaranya: di SD

Kanisius Klepu ada 8 dari 29 siswa, di SD Kanisius Notoyudan ada 6 dari 25

siswa, di SD Negeri Kentungan ada 6 dari 28 siswa, hal ini disebabkan karena

siswa membutuhkan waktu yang lama untuk mengerjakan soal-soal penjumlahan

dan pengurangan, siswa belum lancar menghitung khususnya bilangan yang

banyak seperti ratusan dan puluhan.

Masalah selanjutnya yang ditemukan peneliti saat wawancara adalah tentang

sikap siswa saat melakukan pembelajaran di kelas, setelah peneliti merangkum

jawaban dari ketiga guru kelas II SD masalah sikap siswa yang terjadi diantaranya

adalah: siswa mengumpulkan tugas tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan

guru, atau bahkan tidak menuntaskan tugasnya sampai selesai, siswa mengganggu

siswa lain dan bermain saat guru menjelaskan, lalu saat siswa ditegur guru siswa

akan menurut namun esoknya tetap mengulangi kesalahan yang sama lagi.

Menurut guru sikap sikap ini berlawanan dengan sikap disiplin.

Setelah melakukan wawancara dan menganalisis jawaban dari para guru kelas

II SD, peneliti melakukan observasi untuk memastikan bahwa masalah tentang

perilaku siswa yang disebutkan saat pembelajaran di kelas benar adanya, ternyata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

4

setelah melakukan beberapa kali observasi peneliti menemukan hal yang sama

yaitu: siswa cenderung kurang menghargai waktu saat pengerjaan tugas, siswa

malah asik bermain dan berbicara dengan temannya sehingga tugas tidak selesai

tepat waktu atau bahkan tidak selesai sama sekali sampai akhir pembelajaran, lalu

ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan guru, dan walaupun sudah ditegur

dan diingatkan tetap mengulangi kesalahannya, dari hasil pengamatan tersebut

dapat disimpulkan bahwa perilaku terebut berlawanan dengan sikap-sikap

disiplin.

Pada penelitian ini peneliti menemukan keterkaitan antara hasil wawancara

mengenai masalah muatan pelajaran matematika dan hasil observasi mengenai

masalah sikap disiplin siswa yaitu ada pada Peraturan Mentri Pendidikan Nasional

nomor 22 tahun 2006 (dalam Ariningsih & Amalia, 2020: 4) terdapat beberapa

nilai pendidikan karakter yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran

matematika dan mencakup karakteristik pendidikan matematika diantaranya yaitu:

disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, dan tanggung jawab.

Karakter disiplin masuk dalam karakteristik pembelajaran matematika maka

implementasinya menjadi penting untuk memenuhi tujuan pembelajaran

matematika.

Sejalan dengan hubungan pembelajaran matematika dan sikap disiplin sebagai

karakteristik pembelajaran matematika maka, pada masalah berhitung

penjumlahan dan pengurangan siswa butuh penanaman karakter disiplin

diantaranya menghindari mengulur waktu (menghargai waktu) yaitu saat

pengerjaan tugas, membereskan apa yang sudah dimulai yaitu bertanggung jawab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

5

pada tugasnya sampai selesai, tertib/patuh pada aturan yaitu saat mendengarkan

penjelasan, dan konsisten yaitu saat dapat mempertahankan sikap-sikap baiknya

selama pembelajaran.

Setelah mengetahui potensi dan masalah pada penelitian ini peneliti melakukan

analisis kebutuhan pada guru, dengan hasil ketiga guru memilih sempoa sebagai

media/alat bantu untuk membantu siswa berhitung penjumlahan & pengurangan

sampai dengan bilangan 999 dengan cepat selanjutnya, selain memilih sempoa

sebagai media/alat bantu, guru juga menyatakan bahwa membutuhkan panduan

penggunaan sempoa yang berisi cara penggunaan, materi, dan latihan-latihan.

Panduan yang dimaksud berbentuk media ajar atau modul.

Dari beberapa paparan analisis kebutuhan guru peneliti ingin mengembangkan

modul sempoa dalam bentuk sebuah prototipe untuk membantu berhitung

penjumlahan pengurangan ditambah dengan latihan sikap disiplin pada siswa

kelas 2 SD, karena Kurikulum 2013 dalam penerapannya mengintegrasikan

muatan pelajaran dengan pendidikan karakter maka produk ini akan sesuai dengan

esensi dari kurikulum 2013.

Peneliti mengembangkan prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan dan pengurangan dengan latihan karakter disiplin ini selain karena

sesuai dengan esensi kurikulum 2013, juga terinspirasi dari penelitian serupa yang

sudah dilakukan sebelumnya dengan judul “Pengembangan Modul Sempoa

Materi Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan pengurangan Untuk Siswa

Kelas I SD yang dilakukan oleh Candra Dipta Anindya. Peneliti berharap dengan

mengembangkan prototipe modul sempoa untuk berhitung penjumlahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

6

pengurangan dan latihan karakter disiplin ini peneliti dapat membantu siswa

berhitung penjumlahan dan pengurangan dengan cepat serta disiplin.

B. Batasan Masalah

Peneliti memilih mengembangkan modul sempoa matematika materi hitung

campur penjumlahan dan pengurangan dengan rentang 1 – 999 karena rentang

tersebut juga terdapat pada Kompentensi Dasar 3.3 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai

dengan 999, lalu pada Tema 1 subtema 3 pembelajaran 3 di kelas 2 pun

membahas tentang hitung campur penjumlahan dan pengurangan dengan bilangan

yang bernilai besar.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur pengembangan produk prototipe modul sempoa untuk

berhitung penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin

siswa kelas 2 SD?

2. Bagaimana kualitas produk prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin siswa

kelas 2 SD?

D. Tujuan Penelitian

1. Mendeskripsikan prosedur pengembangan prototipe modul sempoa untuk

berhitung penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin

siswa kelas 2 SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

7

2. Mengetahui kualitas produk prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin siswa

kelas 2 SD?

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Mahasiswa/ Peneliti

Menyelesaikan tugas akhir perkuliahan, dan mendapat pengalaman untuk

mengembangankan produk prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin siswa

kelas 2 SD.

2. Bagi Siswa

Mendapatkan pengalaman belajar tentang berhitung penjumlahan dan

menggunakan sempoa dan modulnya sehingga dapat mengatasi kesulitan

mengenai lambat berhitung penjumlahan dan pengurangan sekaligus melatih

karakter disiplin yang dimilikinya.

3. Bagi Guru

Mendapatkan referensi baru mengenai penggunaan media sempoa dan

modulnya sehingga dapat membuat atau melatih sendiri media pembelajaran

untuk memdukung pembelajaran.

4. Bagi Sekolah

Mendapatkan referensi baru tentang pengembangan media dan modul

pembelajaran atau bahan ajar berbasis sempoa untuk mata pelajaran

matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

8

5. Bagi Prodi PGSD

Prodi PGSD memiliki media pembelajaran dalam bentuk modul sempoa

yang sudah dikembangan melalui penelitian dengan metode research and

development dengan melibatkan, mahasiswa, dosen, guru, dan siswa.

F. Definisi Operasional

1. Pengembangan adalah sistem atau proses untuk menerjemahkan dan

mengubah rancangan desain menjadi sebuah produk.

2. Prototipe adalah model awal atau dasar dari sebuah produk yang mewakili

produk yang sebenarnya.

3. Modul adalah buku yang ditulis dengan tujuan agar siswa dapat belajar

secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru. Buku ini berisi petunjuk

atau langkah-langkah dalam melakukan suatu hal atau pembelajaran.

4. Sempoa alat kuno yang dipakai untuk berhitung operasi aritmatika seperti

penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian yang terbuat dari

rangka kayu dengan sederetan poros yang berisi manik-manik yang dapat

digeser-geserkan.

5. Berhitung adalah ilmu yang berkatian dengan pengerjaan hitung, serta

kemampuan memanipulasi bilangan dan lambang-lambang matematika

yang digunakan pada setiap aktivitas manusia.

6. Penjumlahan adalah operasi hitung yang intinya mengumpulkan bilangan-

bilangan menjadi sebuah kelompok bilangan yang utuh.

7. Pengurangan operasi hitung yang intinya mengambil sejumlah bilangan dari

kelompok bilangan tertentu sehingga jumlahnya menjadi lebih sedikit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

9

8. Disiplin adalah sikap seseorang yang secara sadar menunjukan ketaatan dan

kepatuhan terhadap aturan dalam bentuk hukum maupun norma yang

berlaku dimanapun dan kapanpun demi menciptakan suasana yang tertib

sebagai dampak dari prinsip yang dipegangnya.

G. Spesifikasi Produk

1. Produk yang dikembangkan pada penelitian ini adalah Prototipe modul

sempoa dengan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan

karakter disiplin.

2. Prototipe modul ini berjudul “Prototipe Modul Sempoa untuk Membantu

Berhitung Penjumlahan Pengurangan dan Melatih Karakter Disiplin Siswa

Kelas 2 Sekolah Dasar”.

Gambar 1.1 Sampul/Cover dari produk

3. Prototipe modul ini berisi: halaman judul, kata pengantar, daftar isi,

petunjuk penggunaan modul, sejarah sempoa, bagian-bagian sempoa, fungsi

dari bagian-bagian sempoa, mengenal nilai manik sempoa satuan, latihan

nilai manik satuan, mengenal nilai manik puluhan, latihan nilai manik

puluhan, mengenal nilai manik ratusan, latihan nilai manik ratusan, latihan

nilai manik ratusan, mengenal nilai manik campur satuan puluhan, latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

10

nilai manik campur satuan puluhan, mengenal nilai manik campuran satuan

puluhan ratusan, latihan nilai manik campuran satuan puluhan ratusan,

kalimat motivasi sikap disiplin 1 2 3, cara menjumlahkan manik, cara

mengurangi manik, contoh penjumlahan dan pengurangan manik,

pengenalan sahabat kecil, pengenalan sahabat besar, penjumlahan dengan

sahabat kecil dan besar, pengurangan dengan sahabat kecil dan besar, serta

latihan-latihan dan soal evaluasi akhir, lembar refleksi, dan profil penulis.

Gambar 1.2 Contoh pengenalan bagian sempoa

4. Prototipe modul sempoa ini dibuat dengan paduan banyak warna serta

gambar animasi agar siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya.

Gambar 1.3 Contoh halaman berwarna dan animasi pada modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

11

5. Pada prototipe modul ini terdapat pula beberapa contoh motivasi yang

berhubungan langsung dengan indikator sikap yang dikembangkan yaitu

sikap disiplin.

Gambar 1.4 Contoh salah satu motivasi sikap disiplin

6. Prototipe modul sempoa ini menggunakan bahasa yang mudah dipahami

agar siswa lebih tertarik membacanya.

7. Modul sempoa ini dibuat dengan kertas berukuran A4 berformat landscape.

8. Sampul depan dan profil penulis dicetak dengan kertas Ivory 230 gr.

9. Keseluruhan isi modul dicetak menggunakan kertas HVS 80 gsm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

12

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II memaparkan kajian pustaka dari teori - teori yang mendukung,

penelitian - penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.

A. Kajian Pustaka

1. Pengembangan

Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian dan pengembangan, dari

hal tersebut dapat diambil beberapa definisi dari pengembangan menurut

Seels & Richey (dalam Heryuliandini, Situmorang, dan Prayekti 2018: 15)

ialah sebuah proses untuk menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam

sebuah rancangan produk, adapun pengertian pengembangan menurut

Priyanto (2009: 6) adalah merupakan proses rekayasa dari serangkaian unsur

yang disusun bersama-sama untuk membentuk suatu produk.

Peneliti dapat menyimpulkan dari beberapa pendapat para ahli bahwa

definisi pengembangan adalah suatu sistem atau proses untuk

menerjemahkan dan mengubah rancangan desain menjadi sebuah produk.

Penelitian ini melakukan pengembangan terhadap prototipe modul sempoa

sebagai panduan berhitung penjumlahan dan pengurangan dengan disiplin

untuk siswa kelas 2 SD

2. Prototipe

Pengertian dari prototipe menurut Wiyancoko (dalam Rafika, Koswara,

& Nugroho. 2016: 3) adalah model produk yang mewakili hasil produksi

yang sebenarnya, adapun ahli lainnya yaitu Jogiyanto (dalam Satria & Wati,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

13

2019: 2113) mengemukakan bahwa definisi dari prototipe adalah bentuk

dasar atau model awal dari suatu sistem atau bagian dari suatu sistem.

Peneliti telah menyimpulkan, berdasarkan pendapat para ahli definisi

prototipe yaitu model awal atau dasar dari sebuah produk yang mewakili

produk yang sebenarnya. Pada penelitian ini modul yang dikembangkan

peneliti masih masuk dalam tahap prototipe karena masih dapat

dikembangkan dan ditambah untuk memenuhi sistem pembelajaran sempoa

yang baik.

3. Media Pembelajaran

Menurut Gagne (dalam Sadiman, Rahardjo, Haryono, & Rahardjito,

2009: 6) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam

lingkungan yang membuat siswa belajar. Sementara itu Briggs (dalam

Sadiman, Rahardjo, Haryono, & Rahardjito, 2009: 6) juga berpendapat

behwa media adalah segala alat fisik yang dapa menyajkan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar. Pengertian pengertian tersebut juga sejalan

dengan pengertian media pembelajaran menurut Suryani, Setiawan, dan

Putria (2018: 3) adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan

pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan

siswa dan membuat proses pembelajaran yang disengaja. Adapun definisi

media pembelajaran menurut Munadi (2010: 7) adalah segala sesuatu yang

dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif, efektif, efisien,

bertujuan, dan terkendali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

14

Dari definisi beberapa ahli tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa

definisi media pembelajaran adalah semua bentuk sarana yang dapat

meningkatkan pemahaman dan menciptakan kondisi belajar yang baik dan

kondusif bagi siswa. Penelitian ini berfokus pula pada media pembelajaran

dalam bentuk sempoa dan modul.

a. Fungsi Media Pembelajaran

Berikut ini kegunaan atau fungsi media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar menurut Sadiman, Rahardjo, Haryono, & Rahardjito

(2009).

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya Indra.

3) Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik.

4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum

yang sama dapat diatasi karena media memiliki fungsi:

i. Memberikan perangsang yang sama

ii. Menimbulkan presepsi yang sama

iii. Mempersamakan pengalaman.

Adapun fungsi dari media pembelajaran yang di ungkapkan oleh Sanaky

(dalam Suryani, Setiawan, dan Putria, 2018: 10) adalah sebagai serikut:

1) Menghadirkan objek sebenarnya

2) Membuat tiruan dari objek sebenarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

15

3) Membuat konsep abstrak ke konsep lebih konkret

4) Menyamakan presepsi

5) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak

6) Menyajikan ulang informasi secara konsisten

7) Memberi suasana belajar yang menyenangkan dan menarik

sehingga tujuan pembelajaran tercapai

Setelah melihat dan membaca beberapa fungsi media pembelajaran

menrut para ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa fungsi dari media

pembelajaran adalah sebagai berikut (a) mengurangi pembelajaran yang

bersifat verbalitas (b) mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tempat

(c) Mengubah konsep yang abstrak ke bentuk yang lebih konkret (d)

menyamakan presepsi para peserta didik terhadap suatu konsep (e)

meningkatkan komponen afektif yang positif pada siswa.

b. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Dalam media pembelajaran terdapat jenis-jenisnya menurut Anderson

(dalam Supriyatna, 2014: 48) media digolongkan menjadi beberapa jenis:

1) Audio, contoh: kaset audio, siaran radio, CD, telepon

2) Cetak, contoh: buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar

3) Audio-cetak contoh: kaset audio yang dilengkapi bahan tulis

4) Proyeksi visual diam, contoh: OHT, film bingkai (slide)

5) Proyeksi audio visual diam, contoh: film bingkai bersuara

6) Visual gerak, contoh: film bisu,

7) Audio visual gerak, contoh: film gerak bersuara, video, televise

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

16

8) Obyek fisik, contoh: benda nyata, model, specimen

9) Manusia dan lingkungan, contoh: guru, pustakawan, laboran

10) Komputer, contoh: CAI, CBI (Computer based)

Adapun Bretz (dalam Prasetyo, 2015: 17) menyatakan 8 klafikasi media

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Media audio visual gerak.

2) Media audio visual diam

3) Media audio semi-gerak

4) Media visual gerak

5) Media visual gerak

6) Media semi-gerak

7) Media audio,

8) Media cetak.

Peneliti menyimpulkan dari pendapat beberapa ahli bahwa jenis-jenis

media digolongkan menjadi (1) Media audio visual gerak, (2) media

audio visual diam, (3) media visual gerak, (4) media visual gerak, (5)

media audio, dan (6) media cetak. Dalam penelitian ini produk yang

dikembangkan oleh peneliti adalah media pembelajaran dengan golongan

media cetak berjenis modul, namun modul yang dikembangkan ini

berbentuk prototipe karena belum dicetak secara luas.

4. Modul

Modul merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai pengganti guru

atau pendidik ketika di rumah. Oleh karena itu, modul harus dapat membantu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

17

siswa untuk memahami suatu konsep tanpa harus didampingi oleh

pendidiknya. (Mardati 2016: 2), adapun pengertian modul menurut Majid

(dalam Prastowo A, 2014: 207) adalah sebuah buku yang ditulis dengan

tujuan agar siswa dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan

guru. Lalu modul dirumuskan sebagai unit lengkap yang berdiri sendiri dan

terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu

siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas

(Nasution, 1985: 205)

Peneliti telah menyimpulkan pengertian modul menurut ahli-ahli

sebelumnya yaitu sebuah unit media yang lengkap disusun secara khusus dan

jelas dengan tujuan untuk membantu siswa memahami suatu konsep secara

mandiri tanpa didampingi oleh pembimbingnya.

a. Karakteristik Modul

Daryanto (2013: 9) berpendapat modul yang baik adalah modul

yang mampu meningkatkan motivasi belajar sehingga

pengembangan modul harus meningkatkan motivasi belajar shingga

pengembangan modul harus memperhatikan karakteristik, sebagai

berikut:

1) Self Instruction yaitu karakteristik yang memungkinkan

seseorang belajar secara mandiri dan tidak tergantung pada

pihak lain. Untuk memenuhi karakteristik self instruction,

modul harus memuat tujuan pembelajaran yang jelas, memuat

materi yang dikemas dalam unit-unit kegiatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

18

kecil/spesifik, terdapat soal-soal latihan, kontekstual,

menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif, dan

terdapat rangkuman materi pembelajaran,

2) Self Contained, yaitu modul dikatakan self contained apabila

seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam

modul tersebut.

3) Stand Alone merupakan karakteristik modul yang tidak

tergantung pada bahan ajar/media lain. Dengan menggunakan

modul, siswa tidak perlu bahan ajar lain untuk mempelajari

ataupun mengerjakan tugas pada modul tersebut.

4) Adaptif mengenai modul hendaknya memiliki daya adaptif

yang tinggi perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan

adaptif apabila modul tersebut dapat menyesuaikan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta

fleksibel digunakan berbagai perangkat keras (hardware).

5) User Friendly mengenai modul hendaknya user friendly

(bersahabat/akrab) dengan penggunanya. Setiap instruksi dan

paparan informasi harus bersifat membantu dan bersahabat

dengan penggunanya, termasuk kemudahan pengguna dalam

merespon dan mengakses sesuai dengan keinginan.

Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti, dan

menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah

satu user friendly.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

19

Dari kriteria dan unsur modul yang dikemukakan para ahli diatas

peneliti menyimpulkan bahwa modul yang baik harus mempunyai

kriteria seperti memungkinkan (1) siswa belajar mandiri, (2) memuat

semua materi yang diperlukan, (3) berfungsi sebagai bahan ajar

tunggal, (4) dapat diterapkan disituasi dan kondisi waktu apapun, (5)

serta mudah dipahami dan digunakan.

b. Unsur Modul

Prastowo A (2014: 215-216) mengemukakan bahwa kriteria atau

unsur yang harus dimiliki dari modul adalah sebagai berikut:

1) Judul modul, berisi nama modul

2) Petunjuk umum, pentunjuk ini memuat penjelasan langkah-

langkah pembejalaran, pokok bahasan, kompetensi dasar,

indikator pencapaian, metode, dan referensi.

3) Materi modul, berisi penjelasan secara rinci tentang materi yang

dibahas.

4) Evaluasi, yang berguna mengukur kompetensi siswa.

Adapun Sanaky (2013: 191) mengemukakan bahwa modul terdiri dari

beberapa unsur yaitu:

1) Petunjuk umum yang terdiri dari a) Kompetensi dasar b) Pokok-

pokok materi pembelajaran c) indikator ketercapaian d)

Referensi yang digunakan e) Strategi atau scenario pembelajaran

f) Lembar kegiatan belajar g) Evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

20

2) Materi pembelajaran yang terdiri dari satu pokok bahasan atau

lebih.

3) Lembar kerja yang memuat pertanyaan-pertanyaan yang sesuai

dengan materi pembelajaran yang telah diberikan.

Selanjutnya, ahli lain yaitu Vembriarto (1981: 37-38) mengamukakan

bahwa unsur-unsur modul adalah sebagai berikut:

1) Rumusan tujuan pembelajaran yang eksplisit dan spesifik.

Tujuan pengajaran dirumuskan dalam bentuk tingkah laku

siswa.

2) Petunjuk untuk guru, petunjuk ini memuat tentang bagaimana

pengajaran itu dapat diselenggarakan secara efisien.

3) Lembar kegiatan siswa, lembaran ini memuat materi pelajaran

yang harus dikuasai oleh siswa.

4) Lembaran kerja bagi siswa, Materi pelajaran dalam lembaran

kegiatan itu disusun sedemikian rupa hingga siswa terlihat

secara aktif dalam proses belajar.

5) Kunci lembaran kerja, Kunci ini dibuat agar siswa dapat

mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.

6) Lembaran evaluasi, Lembar ini dibuat untuk mengetahui

tercapaai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul

tersebut.

7) Kunci lembaran evaluasi, memiliki fungsi yang sama dengan

kunci lembaran kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

21

Peneliti mengkaji unsur-unsur modul yang dikemukakan para ahli

sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa modul yang baik harus

memuat: (1) Judul modul, (2) Petunjuk umum, (3) pokok bahasan atau

materi, (4) lembar kegiatan atau latihan, dan (5) lembar evaluasi.

Unsur-unsur modul inilah yang dijadikan pedoman oleh peneliti untuk

mengembangkan prototipe modul sempoanya.

5. Sempoa

Definisi dari sempoa sendiri sudah pernah dikemukakan oleh para ahli

dantaranya: menurut Nurmalasari, (2013: 43) Sempoa adalah alat hitung

sederhana yang terbuat dari kayu maupun plastik. Sempoa dapat digunakan

menghitung bilangan dengan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian,

dan juga pembagian dengan cara menggeser manik-manik yang ada. Adapun

Supriono dan Suprianto (dalam Sulistiana 2017: 4) mengemukakan bahwa

“media sempoa merupakan alat bantu hitung yang terdiri dari manik-manik”

Peneliti menyimpulkan bahwa sempoa adalah alat hitung yang terbuat

dari kayu atau plastik, terdiri dari papan dengan bingkai lalu di dalamnya

terdapat batang batang menancap pada bingkai dan sebagai tempat manik

manik digeser. Sempoa berfungsi untuk menghitung operasi bilangan

(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).

a. Sejarah Sempoa

Sempoa dikenal sebagai salah satu alat bantu hitung kuno yang

terkenal dan telah digunakan sejak zaman dulu. Konon, perkembangan

sempoa bermula di Babilonia pada rentang tahun 2700 - 2300 SM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

22

Menurut penelitian beberapa ahli sejarah, sempoa yang digunakan bangsa

Babilonia dapat digunakan untuk menghitung penjumlahan dan

pengurangan, namun dengan metode yang lebih rumit dari sempoa yang

ada saat ini.

Lalu, ada pula sempoa yang berasal dari bangsa Yunani pada tahun

300 SM, sering disebut sebagai Salamis Tablet. Sempoa dari Yunani

initermasuk dalam alat bantu hitung sempoa yang tertua di dunia.

Sementara itu, versi pertama yang dimiliki bangsa Tiongkok berama

suanpan, diketahui berasal dari abad 2 SM, berbeda dengan sempoa versi

bangsa Babilonia yang hanya bisa melakukan operasi penjumlahan dan

pengurangan, Suanpan bisa digunakan untuk berbagai jenis operasi

aritmetika lain seperti: perkalian, pembagian, akar kuadrat, ataupun akar

pangkat tiga. Berikutnya, Jepang juga memiliki alat bantu hitung serupa

dengan sempoa yang ditemukan pada abad ke 14 M. Sempoa Jepang ini

berasa dari daratan Cina, dan disebut dengan nama soroban.

Dalam kurun waktu yang sama sempoa Cina juga dibawa ke negeri

Korea dan sering disebut dengan supan atau jusan. Tidak ketinggalan

dengan bangsa Asia, bangsa-bangsa asli di benua Amerika juga

mengadopsi penggunaan media sejenis sempoa, terdapat dua jenis alat

bantu hitung mirip sempoa yang digunakan oleh bangsa di Amerika,

yaitu quipu dan yupana. Ada pula sempoa dari bangsa Rusia yang disebut

Schoty. Penggunaan sempoa schoty menyebar luas hingga Prancis.

(Dianto, Setyowati, Mukarimah 2018: 146)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

23

Setelah mendapatkan beberapa informasi dari ahli peneliti

menyimpulkan bahwa media sempoa pertama kali di kenal di daerah

Babilonia, pada 2300 – 2400 SM, dan berkembang di berbagai negara

denga nama yang berbeda beda seperti : salamis talet, suanpan, soroban,

supan, quipu, yupana, dan schoty

b. Alat Bantu Hitung

Alat bantu pelajaran merupakan salah satu komponen yang

mendukung proses belajar mengajar. (Miyarso, 2011: 3), sedangkan

berhitung merupakan kemampuan melakukan pengerjaan hitung seperti

penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain-lain serta

kemampuan memanipulasi bilangan dan lambang-lambang matematika

(Samekto, 1993: 27), dari dua pengertian yang dikemukakan para ahli

dapat diambil kesimpulan bahwa alat bantu hitung adalah alat atau

komponen yang mendukung siswa dalam proses berhitung, sesuai dengan

definisi sempoa sebelumnya, sempoa masuk dalam kategori alat bantu

berhitung. .

c. Bentuk dan Bagian-Bagian Sempoa

Di Cina sempoa dikenal dengan istilah sim suan. Bentuk dari sim suan

adalah pada tiang vertikal memiliki dua biji yang bernilai lima di atas

garis pemisah dan lima biji bernilai satuan berada dibawah garis pemisah.

Untuk bentuk yang lebih jelas dari sim suan dapat dilihat pada gambar

2.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

24

Gambar 2.1: Sempoa berpola 2-5 dari Cina

menurut Budiraharjo, (2014:2)

adapun , di Jepang pada abad ke 20 ditemukan sempoa yang manik

atasya hanya 1 dan bernilai 5 sedangkan manik bawahnya ada 4 dan

masing masing bernilai 1 dipisahkan oleh garis pemisah. Orang Jepang

menamai sempoa ini dengan istilah soroban

Gambar 2.2: Sempoa berpola 1-4 dari jepang (sim suan)

menurut Ismarti (2016: 6)

Keterangan:

1) Bingkai pada sisi luar yang memegang batang peluncur.

2) Pembatas yang membagi setiap batang menjadi dua bagian, atas

dan bawah dimana tempat manik-manik yang dibaca berupa

angka.

3) Batang peluncur tempat bergesernya manik-manik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

25

4) Manik-manik mewakili bilangan, dimana setiap batang berisi 5

buah manik. Bagian atas terdapat satu manik yang bernilai 5 dan

bagian bawah terdapat 4 manik yang masing-masing bernilai 1.

Di saat kita sedang menggunakan sempoa, semua manik-manik harus

berada pada posisi nol yaitu dimana semua manik-manik berada pada

tepi bingkai atas untuk manik atas dan berada di tepi bingkai bawah

untuk manik bawah. Setiap deret manik-manik memiliki nilai-nilai yang

berbeda, dimana membaca manik-maniknya dimulai dari kanan ke kiri

yaitu satuan, puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya. (Nurmalasari 2013:

46)

Setelah melihat bagian dan bentuk sempoa yang dikemukakan para

ahli Peneliti memutuskan memakai bentuk sempoa dengan model 1 – 4

dari Jepang, hal ini sesuai dengan pendapat Ismarti (2016: 4) bahwa

dalam proses belajarnya sempoa 1-4 lebih mudah dioperasionalkan

karena hanya punya 1 cara tanpa alternative sehingga memudahkan siswa

dalm proses membayangkan manik (mental aritmatika) berikut adalah

gambaran sempoa yang dipakai dalam penelitian kali ini dapat dilihat

pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Sempoa berpola 1-4 pada penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

26

d. Konsep angka atau lambang bilangan pada sempoa

Konsep angka atau lambang bilangan terlihat pada nilai manik yang

berada di dekat garis pembatas antara manik bawah dan manik atas,

berikut ini adala gambar posisi manik dan nilai angkanya pada satuan.

Gambar 2.4 lambang bilangan 0 sampai 9 pada sempoa

Untuk nilai angka puluhan, ratusan dan seterusnya dapat dilihat pada

gambar 2.2, gambar tersebut menunjukan posisi-posisi nilai tempat

bilangan pada sempoa.

e. Penjumlahan & Pengurangan dalam Sempoa

Ismiarti, (2016: 6) mengemukakan bahwa penjumlahan dan

pengurangan dalam sempoa dibagi menjadi 4 jenis namun pada produk

yang dikembangkan peneliti hanya ada 3 jenis yang digunakan, yaitu:

penjumlahan dan pengurangan sederhana, penjumlahan pengurangan

dengan sahabat kecil, dan penjumlahan pengurangan dengan sahabat

besar. Berikut adalah contoh penjelasannya:

1) Penjumlahan pengurangan sederhana merupakan operasi hitung

yang langsung dapat menggunakan manik sempoa tanpa rumus

bantu contohnya:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

27

a) 4 - 1 = 3 (dilakukan dengan menaikan 4 manik bawah satuan

bernilai 4 dan menurunkan lagi 1 manik bawah bernilai 1,

didapatkan hasil 3)

b) 5 + 1 = 6 (dilakukan dengan menurunkan 1 manik atas

bernilai 5 lalu menaikan 1 manik bawah bernilai 1,

didapatkan hasil 6)

2) Penjumlahan pengurangan dengan sahabat kecil, sahabat kecil

adalah rumus bantuan yang terdiri dari 2 angka dengan faktor 1-4

dan jika dijumlah totalnya 5, berikut pasangan sahabat kecil.

Tabel 2.1 Sahabat kecil

Pasangan sahabat Kecil

Sahabat kecil 1 adalah 4 Sahabat kecil 4 adalah 1

Sahabat kecil 2 adalah 3 Sahabat kecil 3 adalah 2

Setiap faktor angka dari bilangan 1 - 4 mempunyai pasangan

sahabatnya masing-masing seperti pada tabel 2.1, selanjutnya,

berikut ini adalah rumus sahabat kecil yang digunakan dalam

penjumlahan.

Tabel 2.2 Rumus penggunaan sahabat kecil untuk penjumlahan

Penjumlahan

Jika bilangan penjumlahnya 1 Maka menjumlahkan 5 dahulu, lalu

mengurangi 4 sebagai sahabat dari 1

Jika bilangan penjumlahnya 2 Maka menjumlahkan 5 dahulu, lalu

mengurangi 3 sebagai sahabat dari 2

Jika bilangan penjumlahnya 3 Maka menjumlahkan 5 dahulu, lalu

mengurangi 2 sebagai sahabat dari 3

Jika bilangan penjumlahnya 4 Maka menjumlahkan 5 dahulu, lalu

mengurangi 1 sebagai sahabat dari 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

28

Setelah mengetahui rumus penggunaan sahabat kecil untuk

penjumlahan berikut ini adalah rumus penggunaan sahabat kecil

untuk pengurangan.

Tabel 2.3 Rumus penggunaan sahabat kecil untuk pengurangan

Pengurangan

Jika bilangan pengurangnya 1 Maka mengurangkan 5 dahulu, lalu

menjumlahkan 4 sebagai sahabat dari 1

Jika bilangan pengurangnya 2 Maka mengurangkan 5 dahulu, lalu

menjumlahkan 3 sebagai sahabat dari 2

Jika bilangan pengurangnya 3 Maka mengurangkan 5 dahulu, lalu

menjumlahkan 2 sebagai sahabat dari 3

Jika bilangan pengurangnya 4 Maka mengurangkan 5 dahulu, lalu

menjumlahkan 1 sebagai sahabat dari 4

Berikut ini adalah contoh dari penjumlahan dan pengurangan

dengan menggunakan rumus bantuan sahabat kecil:

a) 2 + 4 = 6 (dilakukan dengan menambahkan 2 manik bawah

bernilai 2, lalu menambahkan terlebih dahulu 1 manik atas

bernilai 5, barulah mengurangi 1 manik bawah bernilai 1

sebagai sahabat kecil dari 4 hasilnya adalah manik bernilai 6)

b) 7 – 3 = 4 (dilakukan dengan menambahkan nilai 7 dengan

cara mencapit manik 5 dan 2, lalu mengurangi 1 manik atas

bernilai 5, barulah menambah 2 manik bawah bernilai 2

sebagai sahabat kecil dari 3 hasilnya adalah manik bernilai 4

3) Penjumlahan pengurangan dengan sahabat besar, hampir sama

dengan sahabat kecil sahabat besar adalah rumus bantu yang

terdiri dari 2 angka namun dengan faktor bilangan 1-9 dan jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

29

dijumlah totalnya menjadi 10. Berikut ini adalah tabel pasangan

sahabat besar.

Tabel 2.4 Sahabat besar

Pasangan sahabat besar

Sahabat besar 1 adalah 9 Sahabat besar 6 adalah 4

Sahabat besar 2 adalah 8 Sahabat besar 7 adalah 3

Sahabat besar 3 adalah 7 Sahabat besar 8 adalah 2

Sahabat besar 4 adalah 6 Sahabat besar 9 adalah 1

Sahabat besar 5 adalah 5

Sama seperti sahabat kecil setiap faktor dari bilangan 1 – 9

sahabat besar mempunyai pasangannya masing-masing, dari

pasangan pasangan tersebut dapat dihasilkan bilangan 10 sebagai

pusatnya. Berikut ini adalah rumus penggunaan sahabat besar

untuk penjumlahan.

Tabel 2.5 Rumus penggunaan sahabat besar untuk penjumlahan

Penjumlahan

Jika bilangan penjumlahnya 1 Maka mengurangi 9 dahulu sebagai

sahabat dari 1, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 2 Maka mengurangi 8 dahulu sebagai

sahabat dari 2, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 3 Maka mengurangi 7 dahulu sebagai

sahabat dari 3, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 4 Maka mengurangi 6 dahulu sebagai

sahabat dari 4, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 5 Maka mengurangi 5 dahulu sebagai

sahabat dari 5, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 6 Maka mengurangi 4 dahulu sebagai

sahabat dari 6, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 7 Maka mengurangi 3 dahulu sebagai

sahabat dari 7, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 8 Maka mengurangi 2 dahulu sebagai

sahabat dari 8, lalu menjumlahkan 10

Jika bilangan penjumlahnya 9 Maka mengurangi 1 dahulu sebagai

sahabat dari 9, lalu menjumlahkan 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

30

Setelah mengetahui rumus penjumlahan menggunakan sahabat

besar, berikut ini adalah rumus penggunaan sahabat besar pada

operasi hitung pengurangan dapat dilihat pada tabel 2.6.

Tabel 2.6 Rumus penggunaan sahabat besar untuk pengurangan

Pengurangan

Jika bilangan pengurangnya 1 Maka menjumlahkan 9 dahulu sebagai

sahabat dari 1, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 2 Maka menjumlahkan 8 dahulu sebagai

sahabat dari 2, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 3 Maka menjumlahkan 7 dahulu sebagai

sahabat dari 3, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 4 Maka menjumlahkan 6 dahulu sebagai

sahabat dari 4, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 5 Maka menjumlahkan 5 dahulu sebagai

sahabat dari 5, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 6 Maka menjumlahkan 4 dahulu sebagai

sahabat dari 6, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 7 Maka menjumlahkan 3 dahulu sebagai

sahabat dari 7, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 8 Maka menjumlahkan 2 dahulu sebagai

sahabat dari 8, lalu mengurangi 10

Jika bilangan pengurangnya 9 Maka menjumlahkan 1 dahulu sebagai

sahabat dari 9, lalu mengurangi 10

Adapun berikut ini adalah beberapa contoh penjumlahan dan

pengurangan menggunakan sahabat besar yang terdapat pada

produk yang dikembangkan oleh peneliti:

a) 2 + 8 = 10 (dilakukan dengan menaikan 2 manik bawah

bernilai 2, lalu kurangi 2 manik sebagai sahabat besar dari 8,

terakhir menjumlahkan manik bernilai 10 di tiang puluhan,

hasilnya adalah 10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

31

b) 8 + 7 = 15 (dilakukan dengan membuat nilai manik 8

mencapit 1 manik atas dan 3 manik bawah, lalu mengurangi 3

mank bawah sebagai sahabat besar dari 7, terakhir menaikan

manik 10 di tiang puluhan, hasilnya adalah 15)

f. Mental aritmatika

Aritmatika Mental merupakan salah satu disiplin ilmu pengetahuan

eksakta yang telah terbukti dan sangat berguna sebagai dasar

pengembangan kerangka dan cara berpikir seorang anak. Aritmatika

Mental dapat digunakan untuk mengoptimalkan fungsi otak seorang

anak, sehingga dapat menghitung cepat (Rosadi, 2010: 132), adapun

Ismiarti, (2016: 4) mengemukakan bahwa mental aritmatika berasal dari

kata mental yang berarti pikiran dan aritmatika yang berarti berhitung,

jadi secara harfiah Mental Aritmatika adalah berhitung dengan

menggunakan pikiran/tanpa alat bantu, dari beberapa pendapat ahli

sebelumnya dapat disimpulkan bahwa mental aritmatika adalah suatu

disiplin ilmu dimana seseorang dapat berhitung cepat dengan

menggunakan pikiran/ tanpa alat bantu.

Pada penerapan mental aritmatika dikenal pula mental aritmatika

menggunakan sempoa yang disebut dengan Mental Aritmatika

Sempoa (MAS), dalam MAS sempoa berperan sebagai alat bantu

sementara, setelah anak sering dilatih psikomotornya secara konsisten

menggunakan sempoa lambat laun anak akan terbiasa berhitung cepat

dengan mental, artinya sempoa suatu saat sempoa itu tidak digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

32

lagi melainkan sudah ditransformasikan ke dalam pikirannya (Widiastuti,

2013: 181)

g. Manfaat Belajar Sempoa

Berikut adalah beberapa manfaat belajar sempoa menurut Nurmalasari

(2013: 45).

1) Fungsi otak seimbang karena disaat anak sedang bermain sempoa

anak akan konsentrasi dalam berhitung secara tidak langsung otak

kiri akan bekerja dan selain itu anak juga akan menggunakan

imajinasi serta logikanya untuk menghitung hasil operasi

matematika lewat fikirannya yang nantinya akan ditunjukkan

dalam bentuk manik - manik sehingga otak kanan anak juga akan

bekerja.

2) Melatih daya imajinasi dan kreativitas, logika, sistematika

berfikir, daya konsentrasi. Dengan sempoa anak dapat

berimajinasi untuk memfikirkan hasil operasi hitung dengan cara

ini anak akan konsentrasi.

3) Meningkatkan kecepatan, ketepatan dan ketelitian dalam berfikir.

Manik-manik pada sempoa dapat mempermudah dan

mempercepat anak dalam mendapatkan hasil operasi hitung.

4) Menjadi lebih sensitif terhadap aransemen spatial akibat

pengaruhdari membayangkan sempoa dalam otak kita. Jika

seorang anak sudah terbiasa dalam membayangkan hitungan

matematika lewat fikirannya maka proses berfikir anak tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

33

menjadi mudah dalam membayangkan sesuat yang bersifat

abstrak.

5) Untuk anak-anak yang suka lalai menghafal rumus perkalian,

mental aritmatika sangat membantu dalam menghafalnya. Karena

anak akan mengingat apa yang telah dia cari

h. Kelebihan Sempoa

Berikut ini adalah kelebihan sempoa dan dapat dikatakan sebagai

media yang manusiawi menurut Sumarno (2001: 40 - 41)

1) Terkendali tangan, media sempoa yang hanya mempunyai berat

berkisar 100 gram, dan dengan dimensinya yang ringkas ( 6 cm x

20 cm x 1,5 cm) menjadikan sempoa sangat mudah dikendalikan.

2) Sangat ekonomis, media sempoa yang harganya hanya berkisar

belasan ribu rupiah dibandingkan dengan harga alat hitung lain

(seperti kalkulator atau komputer) tentu jauh lebih murah

3) Tidak memerlukan biaya operasional, sempoa hampir tidak

memerlukan biaya operasinal yang besar dibandingkan dengan

alat hitung seperti kalkulator dan komputer

4) Sangat mudah dioperasikan, hanya dengan menggunakan 2 jari

(ibu jari dan telunjuk) sempoa sudah bisa mengoperasikan butir-

butir pada sempoa, bahkan anak kecil yang belum mengerti

simbol simbol matematika dan operasi aritmatikanya pun sudah

dapat menggunakannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

34

5) Memenuhi tahapan - tahapan matematika, sempoa memenuhi

tahapan tahapan sebagai media matematika yang baik, materi

matematika yang bersifat abstrak hendaknya diperkenalkan

melalui tahapan tahapan seperti (konkret - semi konkret - semi

abstrak - dan abstrak). Sempoa memiliki keunggulan untuk

menjembatani tahapan konkret dan semi konkret sehingga siswa

menjadi lebih mudah melanjutkan ke tahapan yang selanjutnya.

6) Media yang konkret, butir - butir yang ada pada sempoa

merupakan sesuatu yang dapat diraba sebagai benda yang

sesungguhnya maka dapat dihitung sebagai tahapan konkret

7) Merepresentasikan benda, semisal diasosiasikan 1 butir sempoa =

1 ekor ayam maka media sempoa ini juga dapat memenuhi

tahapan semi konkret.

Adapun kelebihan sempoa menurut Sobur (dalam Anindya 2018: 19)

yaitu:

1) bersifat konkret dan pengguannya praktis

2) memiliki variasi dan teknik

3) dapat diasiosikan oleh guru sendiri

4) mengatasi batasan ruang dan waktu

5) harganya murah dan mudah didapatkan

6) Mampu memberikan pemahaman konsep penjumlahan dan

pengurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

35

Peneliti menyimpulkan dari kelebihan sempoa yang dikemukakan

para ahli bahwa kelebihan sempoa adalah: (1) Ekonomis (2) mudah

dioperasikan (3) memiliki variasi dan teknik (4) mengatasi batasan ruang

dan waktu dan (5) memenuhi tahapan tahapan matematika.

6. Matematika

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan

kemampuan berpikir berargumentasi, memberikan kontribusi dalam

penyelesaian masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan

dukungan dalam pengembangan ilmu pengertahuan dan teknologi. Susanto

(2013: 185). Adapun Maulana (dalam Ulya, Irawati, Maulana, 2016: 122)

mengungkapkan bahwa “matematika adalah aktivitas manusia (Human

Activity)…”.Pada dasarnya matematika merupakan mata pelajaran yang

tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari siswa. Lalu Ruseffendi (dalam

Kuncoro 2019: 35) mengemukakan bahwa matematika terorganisasikan dari

unsur-unsur tidak terdefinisikan, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan

dalil-dalil dimana dalil-dalil tersebut setelah dibuktikan kebenaranya dan

berlaku secara umum.

Dari beberapa kesimpulan ahli sebelumnya peneliti menyimpulkan

bahwa matematika adalah disiplin ilmu yang terorganisasikan dari unsur,

aksioma, dan dalil yang sudah terbukti dan berlaku secara umum yang

berfungsi meningkatkan kemampuan berfikir dan berdasarkan pada

kehidupan sehari – hari. Matematika menjadi salah satu variabel yang

diteliti sesuai dengan masalah yang ditemukan pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

36

a. Tujuan Pembelajaran Matematika

Berikut adalah tujuan matematika secara khusus yang dikemukakan

oleh Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 190)

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep, dan mengaplikasikan konsep atau alhoritme

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam

kehidupan sehari-hari

Dari pendapat ahli ahli sebelumnya peneliti menyimpulkan bahwa

tujuan matematika adalah membantu siswa dalam (a) memahami konsep

(b) Menggunakan penalaran (c) memecahkan masalah (d)

Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol dan (e) memiliki sikap

menghargai penggunaan matematika dalam kehidupannya. Tujuan dari

matematika yang dikaji oleh peneliti sejauh ini dapat dilihat memberikan

dampak yang positif bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

37

7. Berhitung, Operasi hitung Penjumlahan dan Pengurangan

a. Berhitung

Berhitung merupakan dasar dari beberapa ilmu yang digunakan dalam

setiap aktivitas manusia mulai dari penambahan, pengurangan,

pembagian, sampai perkalian. (Susanto dalam Nataliya, 2015: 344),

adapun Samekto (1993: 27) mengemukakan bahwa berhitung adalah

kemampuan melakukan pengerjaan hitung seperti penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian dan lain-lain serta kemampuan

memanipulasi bilangan dan lambang-lambang matematika.

Peneliti telah mengkaji dari pendapat para ahli bahwa pengertian

berhitung adalah suatu ilmu yang berkatian dengan pengerjaan hitung,

serta kemampuan memanipulasi bilangan dan lambang-lambang

matematika yang digunakan pada setiap aktivitas manusia. Penelitian ini

berfokus pada kemampuan berhitung khusunya melakukan operasi

hitung.

b. Operasi hitung Penjumlahan & Pengurangan

Operasi hitung adalah suatu perbuatan untuk menentukan nilai dari

sesuatu hal yang melalui proses matematika yaitu proses menjumlahkan,

mengurangi, mengalikan, membagai dan sebagainya. (Kumalasari, 2019:

25). Dalam operasi hitung terdapat operasi penjumlahan, pengurangan,

perkalian, pembagian, dsb. Penelitian kali ini berfokus pada berhitung

penjumlahan & pengurangan sampai dengan bilangan 999.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

38

1) Operasi hitung penjumlahan

Definisi penjumlahan Pengertian penjumlahan menurut Hasan

(dalam Widiastuti, 2018: 1327) diambil dari kata dasar jumlah yang

berarti banyaknya (bilangan atau sesuatu yang dikumpulkan menjadi

satu), adapun Hendra (2012: 216) mengemukakan bahwa

Penjumlahan itu adalah kegiatan penambahan satu bilangan dengan

bilangan lain sehingga menjadi suatu hasil bilangan yang utuh.

Peneliti mengkaji bahwa penjumlahan adalah kegiatan penambahan

bilangan-bilangan menjadi bilangan yang utuh, berikut ini adalah

contoh dari operasi hitung penjumlahan:

a) 2 + 5 = 7 c) 15 + 40 = 35 e) 372 + 430 = 802

b) 20 + 5 = 25 d) 32 + 120 =152 f) 4 + 20 + 200 = 224

2) Operasi hitung pengurangan

Definisi pengurangan menurut Widiastuti, (2018: 1327) adalah

mengambil sejumlah angka dari angka tertentu, adapun Aulia (dalam

Yosastra, dkk 2013: 671) mengemukakan bahwa pengurangan artinya

berkurang atau menjadi lebih sedikit, yang operasi bilangannya

dilambangkan dengan tanda minus (-). Peneliti menyimpulkan bahwa

pengurangan adalah operasi hitung yang intinya mengambil sejumlah

bilangan dari kelompok bilangan hingga jumlahnya lebih sedikit,

berikut contohnya:

a) 9 – 3 = 6 c) 92 – 31 = 61 e) 360 – 110 = 250

b) 14 – 4 = 10 d) 150 – 25 = 125 f) 145 – 30 – 5 = 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

39

8. Teori Perkembangan Mental Bruner (Belajar Matematika)

Teori belajar matematika yang dikemukakan oleh Bruner (dalam

Pitadjeng 2015: 38) mengemukakan bahwa belajar matematika adalah

belajar mengenai struktur atau pola yang terdapat dalam suatu materi

pelajaran, lalu saling mecari dan menghubungkan struktur-struktur dan pola-

pola matematika tersebut.

Bruner percaya bahwa pemahaman struktur dan pola tertentu akan lebih

memperkuat pemahaman siswa secara keseluruhan, lalu siswa akan lebih

cepat mengingat saat mempelajari pola tertentu hal ini menjadi cara yang

efektif untuk belajar dalam teorinya, Bruner (dalam Fathurrohman, Suryana,

& Fatriani, 2013) mengungkapkan bahwa dalam proses belajar, anak

baiknya diberi kesempatan memanipulasi benda atau alat peraga yang

dirancang secara khusus dan dapat diotak-atik oleh siswa untuk memahami

suatu konsep tertentu

Bruner menggambarkan anak-anak berkembang melalui beberapa tahap

mental yaitu:

a. Tahap Enaktif, pada tahap ini intinya peserta didik menggunakan

atau memanipulasi benda konkret secara langsung untuk memahami

suatu konsep contoh: siswa menghitung jumlah kelereng untuk

memahami konsep penjumlahan

b. Tahap Ikonik, pada tahap ini intinya peserta didik mulai dapat

menggunakan mental untuk memahami gambaran yang menggantikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

40

objek konkret tersebut. Contoh: siswa menghitung jumlah gambar

kelereng yang disajikan untuk memahi konsep penjumlahan.

c. Tahap Simbolik, intinya pada tahap ini mental peserta didik sudah

mampu untuk memanipulasi simbol simbol secara langsung tidak ada

kaitannya lagi dengan objek-objek. Contoh: peserta didik langsung

dapat memahami operasi penjumlahan hanya dengan melihat simbol

angkanya saja tidak objek konkret.

Setelah mengkaji dan menelaah beberapa pendapat ahli mengenai teori

perkembangan mental dan belajar matematika, peneliti dapat menyimpulkan

bahwa siswa kelas 2 SD yang sudah mempelajari dan memahami konsep

bilangan dan konsep dasar penjumlahan dan pengurangan saat kelas 1 kini

sudah masuk dalam tahap ikonik yaitu mulai menggunakan mental

(terutama mental aritmatika) pada pemahaman mereka, anak sudah dapat

menggunakan dan memahami objek semi-konkret untuk menggantikan

objek konkret.

9. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan suatu kebijakan baru pemerintah dalam

bidang pendidikan yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan dan

persoalan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depan. (Sinambela,

2013: 17), hal ini berkaitan karena kurikulum 2013 diharapkan dapat

menyeimbangkan dan mengintegrasikan tiga ranah kompetensi yaitu sikap,

pengetahuan dan ketrampilan yang dalam implementasinya terangkum

dalam kompetensi inti 1 (KI-1) berupa sikap spiritual, kompetensi inti 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

41

(KI-2) berupa sikap sosial, kompetensi inti 3 (KI-3) berupa pengetahuan,

dan kompetensi inti 4 (KI-4) berupa ketrampilan (Machali 2014: 72-73. Hal

fundamental lain yang membedakan kurikulum 2013 dengan kurikulum

sebelumnya adalah proses pembelajarannya yang menggunakan

pembelajaran tematik (Akbar, dkk, 2016: 2). Zaini (2015: 23)

mengemukakan bahwa salah satu karakteristik kurikulum 2013 adalah

mengembangkan kemampuan menalar, mengkomunikasikan, dan mencipta

siswa, pendapat ini sejalan dengan kebijakan perubahan kurikulum 2013

dalam rangka menyiapkan generasi yang produktif, kreatif, inovatif dan

afektif pada 100 tahun Indonesia merdeka yaitu tahun 2045 yang sering

disebut dengan tahun “Indonesia Emas” (Machali 2014: 73).

Peneliti menyimpulkan dari beberapa pendapat ahli sebelumnya bahwa

kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menyeimbangkan tiga ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor, pengimplementasiannya menggunakan

pembelajaran tematik dan memiliki tujuan mengembangkan kemampuan

menalar, mengkomunikasikan, dan mencipta siswa. Hal ini sesuai dengan

tujuan bangsa Indonesia yaitu menyiapkan generasi yang produktif, kreatif,

inovatif pada tahun 2045.

a. Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengajarkan hakekat

karakter dalam ketiga ranah cipta, rasa, dan karsa. (Dalyono,

Lestariningsih 2017: 36), adapun definisi lainnya dari pendidikan

karakter menurut Citra (2012: 238) adalah suatu sistem penanaman nilai-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

42

nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen

pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa

(YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan dan

berbagai hal terkait lainnya. Ada pula pendapat lain mengenai definisi

Pendidikan karakter menurut Pusat kurikulum (dalam Judiani 2010:

282) yaitu dimaknai sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai

- nilai karakter pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki

nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerepkan nilai - nilai

tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai anggota masyarakat dan

warga negara yang religious, nasionalis, produktif, dan kreatif.

Dapat disimpulkan oleh peneliti dari beberapa ahli sebelumnya

bahwa inti dari pendidikan karakter adalah sistem yang

mengajarkan penanaman nilai-nilai karakter dalam ranah

pengetahuan, rasa, dan pengamalannya/ tindakan pada kehidupan

sehari-hari terhadap Tuhan, diri sendiri, maupun sesamanya.

Peneliti berendapat bahwa pendidikan karakter selain penting dalam

penerapannya juga harus dilakukan dengan pembiasaan atau secara

berulang-ulang, karakter dapat ditumbuhkan melalui hal-hal yang

sering dilakukan seseorang, hal ini sejalan dengan pendapat Hilgard

dan Bower (dalam Purwanto, 2007:84), mengemukakan bahwa belajar

(dalam kaitannya belajar membiasakan karakter tertentu) berhubungan

dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

43

tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang,

adapun Brata (dalam Rohmawati, 2014: 21) menyatakan bahwa

pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu membentuk

moralitas peserta didik, dan adat kebiasaan yang terbentuk merupakan

suatu perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang, perbuatan

tersebut akan menjadi kebiasaan.

10. Karakter

Karakter adalah kualitas atau kekuatan mental atau moral, akhlak atau

budi pekerti individu yang merupakan kepribadian khusus yang menjadi

pendorong dan penggerak, serta yang membedakan suatu individu dengan

individu yang lain. (Hidayatullah 2010: 13). Adapun Maksudin (2013: 3)

mengemukakan bahwa Karakter adalah ciri khas setiap individu berkenaan

dengan jati dirinya, yang merupakan saripati batiniah/rohaniah, cara

berfikir, cara berperilaku hidup seseorang dan cara bekerja sama di

lingkungannya.

Dari kesimpulan para ahli karakter dapat didefiniskan sebagai ciri khas

atau kepribadian khusus berkenaan dengan mental dan akhlak yang dimiliki

oleh suatu individu dan menjadi penggerak serta pembeda dengan individu

yang lain. Penelitian ini bermaksud memasukan karakter sebagai salah satu

bahasan yang berhubungan dengan muatan pelajaran matematika.

a. Nilai-Nilai Karakter dalam Pembelajaran Matematika

Sesuai dengan peraturan mentri Pendidikan Nasional nomor 22 tahun

2006 (dalam Ariningsih & Amalia, 2020: 4), yang berisi tentang tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

44

matematika, di dalamnya terdapat beberapa nilai pendidikan karakter

yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika yang

mencakup karakteristik pendidikan matematika diantaranya yaitu:

disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa ingin tahu, mandiri, dan tanggung

jawab

b. Karakter Disiplin

Mustari (2014: 42) mengemukakan bahwa Disiplin adalah latihan

yang membuat orang merelakan dirinya untuk melaksanakan tugas

tertentu atau menjalankan pola perilaku tertentu, walaupun merasa malas,

Selanjutnya menurut Amri, (2013: 162) definisi disiplin adalah sikap

seseorang yang menunjukan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan

atau tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan

kesadaran diri. Adapun pengertian lain disiplin menurut Mangunhardja,

(2016: 215) adalah Disiplin berarti berpegang pada prinsip dalam

berpikirdan berbuat dalam hidup dan kerja, tanpa membuang-buang

waktu secara sia-sia. Lalu Disiplin menurut Sjarif (dalam Hidayatullah

2013: 45) adalah ketaatan yang sungguh-sungguh didukukung oleh

kesadaran untuk menunaikan tugas kewajiban serta berperilaku

sebagaimana mestinya menurut aturan atau tata kelakukan yang berlaku

di lingkungan tertentu

Menurut ungkapan para ahli disiplin dapat disimpulkan sebagai sikap

seseorang yang secara sadar menunjukan ketaatan dan kepatuhan

terhadap aturan dalam bentuk hukum maupun norma yang berlaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

45

dimanapun dan kapanpun demi menciptakan suasana yang tertib sebagai

dampak dari prinsip yang dipegangnya. Definisi disiplin ini dijadikan

sebagai pedoman peneliti untuk menentukan indikator sikap disiplin

c. Kriteria atau Indikator Disiplin.

Kriteria orang disiplin menurut Wibowo A, (2012: 43) adalah yang

selalu tertib dan patuh pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Adapun kriteria siswa yang mempunyai sikap disiplin menurut Mustari,

(2014: 14)

1) Membereskan apa yang sudah dimulai.

2) Menghindari mengulur-ulur waktu

3) Selalu mempersiapkan diri

Ada pula kriteria orang yang memiliki disiplin diri menurut

Mangunhardjana, (2016: 216) sebagai berikut.

1) Memulai dan menyelesaikan sesuatu sesuai waktu yang ditetapkan.

2) Mendayagunakan segala pikiran, hati, tekad, tenaga, serta

kemampuan pada hal yang ditekuni

3) Selalu berantisipasi atau melakukan persiapan

4) Selalu melakukan refleksi atau permenungan atas apa yang telah

dilakukan.

Selanjutnya, Sedyawati (1999: 14) mengemukakan bahwa kriteria atau

perwujudan dari orang yang berdisiplin adalah perilaku yang konsisten

ketika menuju tujuannya namun sesuai asas yang berlaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

46

Berdasarkan paparan para ahli sebelumnya, berikut adalah tabel

kajian indikator sikap disiplin menurut para ahli sebelumnya.

Tabel 2.7 Kajian indikator sikap disiplin para ahli

No

Para Ahli Kajian

Peneliti Mustari Wibowo A Mangunhardjana Sedyawati

1

Meng-

hindari

mengulur-

ulur waktu

Memulai dan

menyelesaikan

sesuatu sesuai

waktu yang

ditetapkan

Selalu

menghargai

waktu

2

Memberes-

kan apa

yang sudah

dimulai

Mendayagunakan

segala pikiran, hati,

tekad, tenaga, serta

kemampuan pada

hal yang ditekuni

Menyelesai-

kan apa

yang

menjadi

tanggung

jawabnya

3

Selalu

mem-

persiapkan

diri

Selalu berantisipasi

atau melakukan

persiapan

4

Selalu melakukan

refleksi atau

permenungan atas

apa yang telah

dilakukan

5

selalu

tertib dan

patuh pada

ketentuan

dan

peraturan

yang

berlaku

Menaati

segala

peraturan

dan norma

yang berlaku

6

konsisten

ketika

menuju

tujuannya

namun

sesuai asas

yang

berlaku

Me-

nunjukan

perilaku

konsisten.

Dari beberapa indikator atau kriteria yang menunjukan sikap disiplin

yang dapat disimpulkan oleh peneliti, diantaranya: (1) Selalu menghargai

waktu. (2) Menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya. (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

47

Menaati segala peraturan dan norma yang berlaku. (4) Menunjukan

perilaku konsisten. Indikator yang sudah dikaji oleh peneliti ini menjadi

pedoman untuk mengembangkan produk pada penelititan ini.

B. Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti.

1. Penelitian variabel disiplin

Al fath (2015) melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Motivasi,

Lingkungan Dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPA Kelas V SDN 19 Banda Aceh”. Pendekatan yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif lalu teknik pengumpulan

data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan observasi

(angket) untuk teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dan

deskriptif kuallitatif. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian variabel

Motivasi, Lingkungan dan Disiplin secara bersama-sama berpengaruh positif

yang signifikan terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPA kelas V SDN

19 Banda Aceh hal iniditunjukkan dengan koefisien r = 0,888, r hitung lebih

besar dari r tabel (0,888 >0,339). Koefisien determinan (r2) sebesar 0,789, ini

berarti 78,9% terdapat sumbangan efektif motivasi, lingkungan dan displin.

Motivasi memberikan sumbangan efektif 5,44%, lingkungan memberikan

sumbangan efektif 28,85% dan disiplin memberikan sumbangan efektif

44,61%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

48

2. Penelitian Pengembangan Modul

Shinta Nur (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan

Modul Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan

Pendekatan CTL Berdasarkan Kurikulum 2013”. Penelitian ini termasuk

dalam jenis penelitian Research & Development dengan mengadopsi model

Plomp. Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner, lembar observasi dan juga tes. Hasil dari penelitian

ini adalah Tingkat kelayakan produk yang telah diuji coba pada ahli isi dan

materi didapatkan prosentase rata-rata skor yaitu 90,46% (sangat valid), dari

hasil menyelesaikan uji kompetensi, setiap siswa telah mencapai KKM yaitu

75 dengan ada satu siswa yang menjadi pencilan sehingga siswa tersebut tidak

dimasukkan dalam analisis data. Selain dari skor uji kompetensi, efektivitas

modul juga didapatkan dari skor perolehan siswa pada ulangan harian yaitu 82,

35% dan hasil aktivitas dan respon siswa yang didapatkan dari skor pengisisan

angket yaitu 87,5 %. Dari segi kepraktisan terhadap produk hasil

pengembangan, analisis data dilihat dari kekonsistenan skor pengisian angket

dari validator dan observer. Skor rata-rata hasil validasi yaitu 3, 6 (kriteria

tinggi) dan skor pengisian angket dari observer yaitu 3, 5 (kriteria tinggi). Hasil

validasi dan observasi telah menunjukkan hasil yang sama-sama tinggi maka

disimpulkan bahwa modul bilangan bulat hasil pengembangan ini memiliki

kriteria praktis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

49

3. Penelitian menggunakan Media Sempoa

Sulistiana V, (2017) melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Model

Problem Based {earning (PBL) didukung Media Sempoa Terhadap

Kemampuan Menghitung Luas Persegi Panjang Siswa Kelas III SDN

Kampung Dalem Kota Kediri”. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen dengan model True Experimental

Design bentuk Pretest – Posttest Control Group Design. Teknik pengumpulan

data menggunakan teknik tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis uji t Independet Sampel T-

test. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa Model Problem Based Learning

(PBL) didukung media sempoa berpengaruh sangat signifikan terhadap

kemampuan menghitung luas persegi panjang siswa kelas III SDN Kampung

dalem Kota Kediri. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai rata-ratanya 78,48

berada di atas KKM 75 Model Problem Based Learning (PBL) tanpa didukung

media sempoaberpengaruh signifikan terhadap kemampuan menghitung luas

persegi panjang siswa kelas III SDN Kampungdalem Kota Kediri. Hal ini dapat

dibuktikan dengan nilai rata - ratanya 74,97 berada di bawah KKM 75 dan

Terdapat perbedaan pengaruh sangat signifikan penggunaan model Problem

Based Learning didukung media sempoa dengan Penggunaan model Problem

Based Learning tanpa didukung media sempoa terhadap kemampuan

menghitung luas persegi panjang siswa kelas III SDN Kampungdalem Kota

Kediri dengan keunggulan penggunaan model Problem Based Learninsg (PBL)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

50

didukung media sempoa. Hal ini dapat dibuktikan hasil t - hitung 8,222

menunjukkan bahwa lebih besar dari t-tabel 5% = 2,002.

4. Penelitian Pengembangan Modul Sempoa

Candra Dipta Anindya (2019) melakukan penelitian yang dilakukan

berjudul Pengembangan Modul Sempoa Materi Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dam Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD. Jenis penelitian

yang digunakan adalah Research and Development. Teknik pengumpulan data

yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara, observasi, dan kuesioner.

Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan menurut

Dick & Carey. Hasil dari penelitian ini terlihat 6 orang siswa kelas I SD dapat

berkonsentrasi saat berhitung operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan dengan menggunakan sempoa, terbukti pada saat implementasi

siswa tidak mengganggu temannya yang lain, karena mereka fokus dan

konsentrasi dalam menghitung menggunakan sempoa. Hal ini membuktikan

bahwa berhitung operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan anak

kelas I SD mengalami peningkatan melalui media sempoa.

Dari keempat penelitian tersebut kebaruan yang dimiliki oleh peneliian

kali ini adalah penelitian ini menggabungkan keempatnyanya yaitu

pengembangan sebuah modul sempoa yang juga berbasis karakter sikap

disiplin sehingga diharapkan modul ini dapat membantu masalah yang

dihadapi siswa berkenaan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan serta

mengembangkan karakter disiplin. Berikut adalah literature map dari

penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

51

Gambar 2.5 Bagan Literature Map Penelitian Relevan

C. Kerangka Berfikir

Penerapan kurikulum 2013 di Indonesia menggunakan pendekatan tematik

integratif dalam pembalajarannya, artinya penggunaan tema-tema yang

mengintegrasikan muatan-muatan pelajaran menjadi sangat penting, salah satu

muatan pelajaran yang penting dalam kurikulum 2013 adalah matematika.

Matematika merupakan disiplin ilmu yang terorganisasikan dari unsur, aksioma,

dan dalil yang sudah terbukti dan berlaku secara umum. Matematika sebagai ilmu

dasar juga sangat penting diajarkan kepada siswa, hal ini bertujuan untuk melatih

kemampuan berfikir logis dan sistematis siswa. Matematika pada umumnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

52

sangat dekat dengan kehidupan siswa, banyak konsep matematika yang muncul

dan dapat diambil dalam kehidupan sehari-hari, selain itu saat mempelajari mupel

matamatika diperlukan sikap-sikap khusus yang harus dimiliki dan menjadi tujuan

pembelajaran matematika seperti sikap disiplin, jujur, kerja keras, kreatif, rasa

ingin tahu, mandiri, dan tanggung jawab.

Realitasnya matematika sering dianggap sulit oleh mayoritas siswa, hal ini

dibuktikan dengan adanya masalah yang ditemukan oleh peneliti pada siswa kelas

II SD di beberapa Sekolah yaitu SD Kanisius Klepu, SD Negeri Kentungan, dan

SD Kanisius Notoyudan, tidak hanya pada bagian pembelajaran peneliti juga

menemukan masalah yang berkaitan dengan media pembelajaran yang kurang

sesuai dan juga masalah perilaku siswa saat mengikuti kegiatan belajar di kelas.

Peneliti merangkum beberapa masalah yang ditemukan diantaranya yaitu (1)

siswa lamabat dalam berhitung penjumlahan & pengurangan sehingga nilainya

rendah, (2) Penggunaan media/alat bantu pembelajaran yang kurang efektif

membantu siswa berhitung cepat dan (3) Perilaku siswa saat pembelajaran

berlangsung yang berlawanan dengan sikap yang dibutuhkan saat mempelajari

mupel matematika yaitu disiplin.

Berkaitan dengan hasil analisis masalah dan analisis kebutuhan peneliti

berinisiatif memanfaatkan sempoa sebagai alat bantu hitung pada pembelajaran

yang dapat membantu siswa namun, karena guru juga memerlukan panduan

dalam bentuk modul untuk membantu mereka menggunakan sempoa, maka

peneliti mengembangkan sebuah prototipe modul sempoa untuk membantu siswa

berhitung penjumlahan pengurangan dan melatih karakter disiplinnya. Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

53

percaya bahwa penggunaan sempoa dan modulnya dapat mengatasi masalah siswa

karena ada beberapa faktor seperti kelebihan sempoa yaitu: (1) Ekonomis (2)

mudah dioperasikan (3) memiliki variasi dan teknik (4) mengatasi batasan ruang

dan waktu dan (5) memenuhi tahapan tahapan matematika, selanjutnya dengan

penggunaan modul yang memiliki kriteria seperti: (1) siswa dapat belajar

mandiri, (2) memuat semua materi yang diperlukan, (3) berfungsi sebagai bahan

ajar tunggal, (4) dapat diterapkan disituasi dan kondisi waktu apapun, (5) serta

mudah dipahami dan digunakan. Siswa menjadi lebih mudah untuk

mengoperasikan dan memanfaatkan media sempoa yang digunakan. Peneliti

percaya bahwa dengan mengembangkan modul sempoa dan penerapan sempoa

yang baik dapat memberikan solusi maksimal yang dibutuhkan oleh guru dan

siswa.

D. Pertanyaan Peneliti

1. Bagaimana prosedur pengembangan produk prototipe modul sempoa untuk

berhitung penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin

siswa kelas II SD?

2. Bagaimana kualitas produk prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin siswa

kelas II SD menurut Guru ahli sempoa?

3. Bagaimana kualitas produk prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin siswa

kelas II SD menurut Dosen PGSD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

54

4. Bagaimana kualitas produk prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin siswa

kelas II SD menurut Siswa?

5. Apakah produk prototipe modul sempoa untuk berhitung penjumlahan

pengurangan (0 – 999) dan melatih karakter disiplin siswa kelas II SD

mememiliki dampak terhadap sikap disiplin siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan mengenai jenis penelitian, setting penelitian,

rancangan penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen

penelitian, teknik analisis data, dan jadwal penelitian.

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan kali ini adalah Research and Development (R & D)

yang diterjemahkan sebagai Penelitian dan Pengembangan, berikut ini adalah

pengertian (R & D) menurut para ahli: Menurut Sukmadinata (2008: 164)

Penlitian (R & D) adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada dan dapat

dipertanggung-jawabkan. Adapun pengertian (R & D) menurut sugiyono (2016:

29) adalah metode penelitian untuk mengembangkan produk baru, model,

prosedur, teknik, dan alat-alat yang didasarkan pada metode dan analisis dari

masalah yang spesifik.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah penelitian yang

mengembangkan atau menyempurnakan produk yang didasarkan dari analisis

masalah dan kebutuhuan yang spesifik. Dalam penelitian ini peneliti

mengembangkan sebuah prototipe modul sempoa untuk berhitung penjumlahan

pengurangan dan melatih karakter disiplin siswa kelas 2 sekolah dasar. Penelitian

ini berfokus untuk mengembangkan produk tersebut selain itu, penelitian ini

dilakukan di beberapa sekolah dasar, dalam jangka waktu terntentu, berikut adalah

penjabaran dari setting penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

56

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 3 sekolah yaitu: SD Kanisius Klepu, Jl. Godean

km 16,5, Kecamatan Sendangmulyo, Kabupaten Sleman, DIY. Kode Pos

55862, SD Kanisius Notoyudan, Jl. Letjen Suprapto no. 95 Pringgokusuman,

Kecamatan Gedong tengen, Kota Yogyakarta, DIY, Kode Pos 55272, SD

Negeri Kentungan, Ruko Kentungan, Jl. Kaliurang no. 21 D Condongcatur,

Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY, Kode Pos 55281

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada saat observasi dilakukan pada siswa-siswi kelas 2 di

3 Sekolah yaitu, SD Kanisius Klepu, SD Kanisius Notoyudan, & SD Negeri

Kentungan. Pada saat implementasi atau ujicoba subjeknya adalah 2 siswa

kelas 2 SD atau yang setara.

3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah pengembangan modul sempoa untuk

materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan karakter disiplin

untuk kelas 2 SD. Modul ini bertujuan untuk panduan belajar siswa secara

mandiri maupun terbimbing mengenai cara menggunakan sempoa untuk materi

operasi hitung penjumlahan dan pengurangan ditambah dengan sisipan karakter

disiplin untuk siswa.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada rentang bulan Maret sampai dengan bulan Mei

pada tahun ajaran 2019/2020.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

57

C. Prosedur Pengembangan

Penlitian (R & D) meiliki banyak model, pada penelitian kali ini peneliti

memilih menggunakan model ADDIE, pada model penelitian ADDIE terdapat 5

langkah atau tahapan yang harus dilakukan diantaranya yaitu: (1) Analisis, (2)

Perancangan, (3) Pengembangan, (4) Implementasi, (5) Evaluasi, Tegeh Made

(2014 ; 42).

Gambar 3.1 Tahapan pengembangan menurut Tung (2017: 59)

Berikut adalah penjelasan dari langkah penelitian R&D ADDIE menurut Tung

Y (2017: 59-67) diantaranya:

1. Analisis / Analyze

Tahap analisis adalah tahap mendefinisikan hal yang akan dipelajari oleh

siswa. Di dalam tahap ini terdiri dari analisis kebutuhan, ,emgidentifikasi

masalah, dan melakukan analisis tugas, maka output yang di hasilkan pun

adalah karakteristik ataupun profil dari siswa, kesenjangan atau masalah, dan

identifikasi didasarkan atas kebutuhan. Langkah-langkah tahap analisis adalah

sebagai berikut:

a. Instructional goal, yaitu merumuskan tujuan instruksional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

58

b. Instructional analysis, mengidentifikasi sumber pembelajaran yang

dibutuhkan, pilihan-pilihan, dll

c. Learner analysis, mengidentifikasi karakter peserta didik

d. Learning objective, menetapkan kinerja pencapaian setelah selesai

pembelajaran.

2. Perancangan / Design

Tahap ini berhubungan dengan desain dalam merumuskan tujuan, latihan,

evaluasi, konten, materi pembelajaran, media dan lain lain, tahap ini juga

dikenal juga dengan istilah membuat (blue-print). Desain yang dibuat pun

harus menyesuaikan dengan hasil analisis awal pada tahap sebelumnya. Hal

penting yang perlu diperhatikan saat berada pada tahap ini adalah

melakukannya dengan sistematis, metodologis, logis, teratur, dan spesifik.

3. Pengembangan / Develop

Tahap ini merupakan proses dalam mewujudkan blue-print yang sudah

dirancang pada tahap sebelumnya. Langkah-langkah yang ada dalam tahap ini

diuraikan sebagai berikut:

a. Menghasilkan konten atau materi pembelajaran

b. Memilih atau mengembangkan media pendukung

c. Mengembangkan pedoman bagi murid

d. Mengembangkan pedoman bagi guru

e. Melakukan revisi formatif

f. Melakukan ujicoba dengan percobaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

59

Pada tahap ini sekaligus disebut juga dengan tahap produksi untuk

mewujudkan rencana pengembangan yang telah dibuat.hal ini meliputi

(kegiatan membuat, mendapatkan referensi, dan memodifikasi).

4. Implementasi / Implement

Pada tahap ini produk yang dikembangkan diimplementasikan atau

diterapkan kepada guru atau murid. Pada tahap ini pula peneliti atau desainer

memastikan perlengkapan dan kesiapan dari semua pihak yang terlibat. Pada

tahap ini diuraikan lebih terperinci sebagai berikut:

a. Membimbing murid untuk mencapai tujuan atau kompetensi

b. Menjamin terjadinya pemecahan masalh unuk mengatasi kesenjangan

yang dihadapi murid

c. Memastikan pada akhir implementasi muird dapat memiliki kompetensi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diinginkan.

5. Evaluasi / Evaluate

Evaluasi merupakan hasil penilaian untuk melihat apakah proses

implementasi pada tahap sebelumnya berhasil atau tidak, sesuai dengan

harapan awal atau tidak (evaluasi sumatif). Sebenarnya tahap evaluasi ini tidak

hanya berada di akhir namun bisa terdapat pula pada keempat tahap

sebelumnya (evaluasi formatif) untuk kebutuhan revisi. Hal penting yang harus

diperhatikan dalam tahap ini adalah:

a. Menghasilkan perencanaan evaluasi

b. Membuat ringkasan tentang tujuan, instrument data, tanggung jawab

terhadap waktu dan perorangan/kelompok untuk setiap tingkatan evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

60

c. Menghasilkan kriteria penilaian

d. Menghasilkan kriteria instrument evaluasi

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah prosedur

pengembangan dengan model ADDIE berikut ini adalah penjabarannya:

1. Analisis / Analyze

Pada tahap ini peneliti melakukan identifikasi masalah pada siswa kelas 2

dan analisis kebutuhan pada guru kelas 2 di masing masing sekolah yaitu: SD

Kanisius Klepu, SD Kanisius Nototyudan, & SD Negeri Kentungan. Peneliti

melakukan wawancara terebih dahulu mengenai masalah pada materi apa saja

siswa dirasa kurang terampil, lalu mengenai sikap siswa saat pembelajaran di

kelas, lalu peneliti melakukan observasi pada saat pembelajaran di kelas untuk

memastikan permasalahan pada sikap siswa apakah benar-benar terjadi, setelah

itu peneliti memberikan instrumen kuesioner analisis kebutuhan kepada guru

untuk memastikan produk apa yang dibutuhkan oleh guru dan siswa. Peneliti

melakukan kegiatan pra-penelitian ini dengan menggunakan instrumen yang

disusun secara sistematis.

Hasil dari wawancara guru, observasi di kelas, dan instrumen analisis

kebutuhan didapatkan bahwa kesimpulan masalah yang ada adalah siswa masih

lambat berhitung materi penjumlahan & pengurangan (sampai bilangan 999),

adapun sikap siswa ketika sedang melakukan pembelajaran di kelas

berlawanan dengan sikap disiplin seperti yang dikatakan guru, lalu media/alat

bantu belajar yang seharusnya mejadi potensi namun kurang dimaksimalkan

oleh guru. Dari beberapa masalah tersebut dan hasil dari instrumen analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

61

kebutuhan dari guru, sempoa diplih oleh guru sebagai solusi, namun karena

penggunaan sempoa memerlukan panduan dan tatacara khusus dan pada

instrumen analisis kebutuhan pun guru memerlukan panduan berupa modul

maka peneliti berniat mengembangkan prototipe modul sempoa yang dapat

digunakan siswa dengan penambahan sisipan edukasi karakter disiplin. Peneliti

dapat melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu desain/ perancangan.

2. Perancangan / Design

Pada tahap ini dari hasil wawancara, observasi dan analisis kebutuhan

berdasarkan dengan masalah-masalah yang disebutkan sebelumnya, peneliti

sudah mulai membuat rancangan produk yaitu membuat blue-print Prototipe

modul sempoa materi penjumlahan dan pengurangan untuk siswa kelas 2 SD.

Pada rancangan ini peneliti engidentifikasi poin-poin yang perlu ada dan

terlampir pada produknya diantaranya sebagai berikut: Yang pertama adalah

sampul depan modul, lalu isi modul yang memaparkan tentang sempoa dan

materi penjumlahan & pengurangan menggunakan sempoa serta cara untuk

menarik siswa agar dapat belajar dengan disiplin, dan yang terakhir adalah

profil penulis

3. Pengembangan / Develop

Pada tahap ini Peneliti mengambangkan rancangan yang sudah ada, hal

yang pertama dilakukan oleh peneliti adalah mencari sumber-sumber yang

mendukung berkaitan tentang sempoa, cara penggunaan, dan juga indikator

sikap disiplin yang akan dikonversi menjadi sisipan pengembangan karakter

siswa, tak lupa peneliti juga membuat soal-soal latihan dan soal evaluasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

62

disesuaikan dengan Kompetensi dasar yang diperlukan siswa, selain itu peneliti

juga memperhitungkan jumlah halaman, membuat layout, memberikan warna

dan animasi yang menarik perhatian siswa, terakhis peneliti juga

mencantumkan lembar refleksi siswa dan instrumen penilaian sikap disiplin

siswa sebagai evaluasi. Prototipe modul sempoa ini dibuat dengan

menggunakan aplikasi Corel Draw X 7 dengan format kertas A4 landscape.

Sebelum masuk tahap implementasi atau uji coba kepada siswa peneliti

mencetak modul dan melakukan validasi produk kepada dosen dan guru yang

mempunyai keahlian dalam bidang sempoa dan matematika, selain

memvalidasikan prototipe modul peneliti juga memvalidasi instrumen

penilaian sikap siswa yang dilampirkan dalam modul, setelah produk dan

instrumen sudah memenuhi syarat layak uji coba dan sudah direvisi sesuai

dengan saran validator peneliti bisa masuk ke tahap selanjutnya yaitu

implementasi produk.

4. Implementasi / Implement

Pada tahap ini hasil dari pengembangan produk yang sudah divalidasi dapat

diterapkan kepada siswa, hal ini harus dilakukan secara riil untuk mengetahui

sejauh mana keefektifan, kemenarikan, dan juga efisiensi daripada produk yang

Peneliti kembangkan. Peneliti mengujicobakannya kepada 2 orang siswa SD

kelas 2, lalu peneliti menyiapkan pula media sempoa beserta modulnya untuk

masing-masing siswa, Peneliti juga membimbing siswa saat melakukan

pengenalan sempoa, cara menggunakan sempoa, membaca literasi,

mengerjakan latihan-latihan dan soal evaluasi serta refleksi, sambil melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

63

observasi sesuai dengan instrumen observasi sikap disiplin yang sudah

disiapkan.

5. Evaluasi / Evaluate

Pada tahap akhir yaitu tahap evaluasi meliputi evaluasi formatif dan sumatif,

Peneliti mengambil nilai evaluasi formatif berdasarkan hasil dari validasi

produk oleh para ahli yang sudah dicetak dan dinilai, dikomentari, dan direvisi,

sedangkan untuk evaluasi sumatif peneliti mngambilnya dari hasil instrumen

pengamatan sikap disiplin siswa dan juga kuesioner kelayakan modul yang

berupa lembar refleksi siswa. Semua evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

informasi nilai dan kualitas dari produk yang dikembangkan peneliti.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk bersifat non-

tes dengan jenis data kualitatif dan kuantitatif. Berikut adalah teknik pengumpulan

data pada penelitian ini:

1. Observasi

Arifin (2009: 153) mengemukakan bahwa definisi observasi merupakan

suatu sistem pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan

rasional mengenai berbagai fenomena baik dalam situasi sebenarnya maupun

dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Arifin (2009: 153)

mengemukakan bahwa tujuan utama observasi diantaranya (1) Untuk

mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu fenomena yang berupa

tindakan atau peristiwa. (2) Untuk mengukur perilaku kelas (perilaku guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

64

maupun peserta didik), interaksi antara peserta didik dengan guru, dan faktor

faktor lainnya. Observasi sendiri menurut Arifin (2009: 154) dibagi menjadi 2

berdasarkan kerangka kerjanya yaitu:

a. Observasi berstruktur, yaitu kegiatan observer sudah ditentukan

sebelumnya dengan kerangka kerja yang berisi faktor-faktor yang sudah

ditetapkan, dikategorisasikan, dan dibatasi dengan jelas.

b. Observasi tidak berstuktur, yaitu semua kegiatan observer tidak dibatasi

oleh suatu kerangka kerja yang pasti namun tetap dibatasi dengan tujuan

observasi itu sendiri.

Pada penelitian kali ini peneliti melakukan observasi sikap awal siswa

menggunakan observasi berstruktur dalam bentuk catatan kegiatan, lalu pada

saat melakukan observasi sikap disiplin dalam menggunakan modul peneliti

menggunakan observasi berstruktur dalam bentuk daftar cek.

2. Wawancara

Arifin (2009: 157) mengungkapkan bahwa wawancara merupakan salah

satu bentuk alat evaluasi non-tes yang dilakukan melalui percakapan dan

Tanya-jawab. Wawancara memiliki beberapa tujuan menurut Arifin (2009:

158) yaitu (1) untuk memperoleh informasi secara langsungguna menjelaskan

suatu hal atau situasi dan kondisi tertentu, (2) untuk melengkapi suatu

penyelidikan ilmiah, (3) untuk memperoleh data agar dapat memengaruhi

situasi atau orang tertentu. Peneliti dapat menggunakan wawancara sebagai

suatu cara untuk mendapatkan informasi dan mempermudah peneliti karena

wawancara memiliki kelebihan sebagai berikut: (1) dapat berkomunikasi secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

65

langsung kepada peserta didik sehingga informasi yang diperoleh dapat

diketahui objektivitasnya, (2) dapat memperbaiki proses dan hasil belajar, (3)

pelaksanaan wawancara lebih fleksibel, dinamis, dan personal. Dalam

wawancara, peneliti perlu memperhatikan hal-hal berikut ini (1) perlu adanya

binaan hubungan baik antar pewawancara dan orang yang diwawancarai, (2)

perlu adanya sikap yang bersahabat, bebas, ramah terbuka (3) hilangkan

prasangka-prasangka yang kurang baik agar pertanyaan yang diajukan bersifat

netral, (4) pertanyaan hendaknya jelas, tepat, dan bahasa yang digunakan

sederhana. Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan instrumen wawancara

untuk mencari masalah siswa pada materi pelajaran, cara mengajar guru, dan

perilaku siswa ketika pembelajaran di dalam kelas dari guru kelas.

3. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik atau cara memahami siswa dengan mengadakan

komunikasi tertulis, dengan memberikan daftar pertanyaan yang harus dijawab

atau dikerjakan oleh responden secara tertulis Rahardjo dan Gudnanto (dalam

Ratnawulan & Rusdiana, 2015: 203). Menurut Prijowuntato (2016: 68)

kuesioner adalah suatu pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam bentuk

daftar yang harus dijawab responden tentang pribadinya atau hal-hal yang

diketahui. Menurut Yusuf, (2015: 103) kuesioner adalah rangkaian pertanyaan

yang berhubungan dengan objek yang dinilai dengan maksud mendapatkan

informasi. Kuesioner menurut Arifin (2009: 166-167) terdiri dari beberap

bentuk yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

66

a. Kuesioner berstruktur yaitu kuesioner yang menyediakan beberapa

kemungkinan jawaban yang bisa dipilih oleh responden.

b. Kuesioner tidak berstruktur/ terbuka yaitu kuesioner yang membebaskan

responden untuk memberikan jawaban secara terbuka.

Pada penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu

pada instrumen validasi produk dan validasi instrumen observasi sikap disiplin

saat menggunakan produk, lalu gabungan kuesioner tertutup dan terbuka pada

instrumen analisis kebutuhan, dan kuesioner terbuka pada instrumen

keterbacaan siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan

penelitian. Penelitian ini menggunakan instrumen non tes yang terdiri dari:

wawancara, observasi perilaku siswa pada pembelajaran di kelas, observasi

pengamatan saat menggunakan modul, kuesioner anailis kebutuhan, validasi guru

& dosen, dan kuesioner uji keterbacaan produk oleh siswa. Berikut ini adalah

paparan instrumen yang digunakan oleh peneliti:

1. Pedoman Observasi

a. Observasi pengamatan sikap siswa

Lembar observasi disusun untuk mengetahui penyimpangan sikap peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung. Jenis observasi yang

digunakan observasi berstruktur. Saat melakukan pengamatan peneliti

menggunakan pedoman yaitu indikator sikap disiplin, peneliti menggunakan

indikator sikap disiplin karena telah memperhatikan jawaban dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

67

wawancara guru sebelumnya. Peneliti berfokus pada pengamatan sikap

siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran apakah menyimpang dari

indikator sikap disiplin yang sudah dikaji oleh peneliti,

Tabel 3.1 Pedoman Observasi pengamatan siswa

Indikator Sikap Disiplin Aspek yang diamati

Menghargai waktu Sikap siswa yang

menyimpang selama

pembelajaran

berlangsung

Menaati segala peraturan dan norma yang berlaku

Menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya

Menunjukan perilaku konsisten.

b. Observasi Sikap Disiplin Siswa dalam Menggunakan Produk

Lembar Observasi ini disusun untuk mengetahui sejauh mana sikap

disiplin siswa ketika menggunakan modul sempoa yang dikembangkan oleh

peneliti. Pedoman ini disusun berdasarkan indikator sikap disiplin yang

dikemukakan oleh beberapa ahli, berikut ini adalah matriks observasi yang

digunakan oleh Peneliti.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Observasi Sikap Disiplin Siswa

dalam Menggunakan Produk

No Variabel Indikator / Aspek Nomor Item

1

Sikap Disiplin

Menghargai waktu 1 – 17

2 Menaati segala peraturan dan norma

yang berlaku 18 – 20

3 Menyelesaikan apa yang menjadi

tanggung jawabnya 21 – 37

4 Menunjukan perilaku konsisten. 38 – 40

Setelah menentukan indikator-indikator sikap disiplin, peneliti lalu

menjabarkan indikator-indikator tersebut menjadi beberapa deskiptor atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

68

pernyataan pengamatan. Berikut ini adalah daftar pernyataan yang terlampir

dalam instrumen observasi sikap disiplin siswa saat menggunakan produk.

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Sikap Disiplin Siswa

dalam Menggunakan Modul

Variabel Indikator /

Aspek Pernyataan

Sikap

Disiplin Menghargai

waktu

1. Siswa menyelesaikan soal menggambar manik satuan

tepat waktu

2. Siswa menyelesaikan soal menentukan nilai manik

satuan tepat waktu

3. Siswa menyelesaikan soal menjodohkan manik

puluhan tepat waktu

4. Siswa menyelesaikan soal menggambar manik puluhan

tepat waktu

5. Siswa menyelesaikan soal menentukan nilai manik

ratusan tepat waktu

6. Siswa menyelesaikan soal menjodohkan manik ratusan

tepat waktu

7. Siswa menyelesaikan soal menjodohkan manik gabung

puluhan dan satuan tepat waktu

8. Siswa menyelesaikan soal menentukan nilai manik

gabungan puluhan dan satuan tepat waktu

9. siswa menyelesaikan soal menentukan nilai manik

gabungan ratusan puluhan satuan tepat waktu

10. Siswa menyelesaikan soal menggambar manik

gabungan ratusan puluhan satuan tepat waktu

11. Siswa menyelesaikan soal latihan penjumlahan

sederhana tepat waktu

12. Siswa menyelesaikan soal latihan pengurangan sempoa

sederhana tepat waktu

13. Siswa menyelesaikan soal latihan penjumlahan dengan

sahabat kecil tapat waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

69

14. siswa menyelesaikan soal latihan pengurangan dengan

sahabat kecil tepat waktu

15. Siswa menyelesaikan soal latihan penjumlahan dengan

sahabat besar tepat waktu

16. Siswa menyelesaikan soal latihan pengurangan sahabat

besar tepat waktu

17. siswa menyelesaikan soal evaluasi akhir tepat waktu

Menaati

segala

peraturan

dan norma

yang berlaku

18. siswa mengikuti instruksi yang ada pada latihan soal

19. siswa mengikuti instruksi yang ada pada soal evaluasi

20. siswa mengikuti instruksi cara mengoperasikan manik

sempoa

Menyelesai-

kan apa yang

menjadi

tanggung

jawabnya

21. Siswa mengerjakan soal menggambar manik satuan

sampai selesai

22. siswa mengerjakan soal menentukan nilai manik satuan

sampai selesai

23. siswa mengerjakan soal menjodohkan manik puluhan

sampai selesai

24. siswa mengerjakan soal menggambar manik puluhan

sampai selesai

25. siswa mengerjakan soal menentukan nilai manik

ratusan sampai selesai

26. siswa mengerjakan soal menjodohkan manik ratusan

sampai selesai

27. siswa mengerjakan soal menjodohkan manik gabung

puluhan dan satuan sampai selesai

28. siswa mengerjakan soal menentukan nilai manik

gabungan puluhan dan satuan sampai selesai

29. siswa mengerjakan soal menentukan nilai manik

gabungan ratusan puluhan satuan sampai selesai

30. 3siswa mengerjakan soal menggambar manik

gabungan ratusan puluhan satuan sampai selesai

31. siswa mengerjakan soal latihan penjumlahan sederhana

sampai selesai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

70

32. siswa mengerjakan soal latihan pengurangan sempoa

sederhana sampai selesai

33. siswa mengerjakan soal latihan penjumlahan dengan

sahabat kecil sampai selesai

34. siswa mengerjakan soal latihan pengurangan dengan

sahabat kecil sampai selesai

35. siswa mengerjakan soal latihan penjumlahan dengan

sahabat besar sampai selesai

36. siswa mengerjakan soal latihan pengurangan sahabat

besar sampai selesai

37. siswa mengerjakan soal evaluasi akhir sampai selesai

Menunjukan

perilaku

konsisten.

38. siswa menunjukan sikap konsisten menyelesaikan

semua soal tepat waktu

39. siswa menunjukan sikap konsisten mengerjakan semua

soal sampai selesai

40. Siswa menunjukan sikap konsisten saat mematuhi

perintah yang ada pada semua latihan soal

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini disusun peneliti sebelum melakukan wawancara

pada guru kelas 2 di 3 sekolah yang sudah ditentukan. Pedoman ini

digunakan untuk memperoleh informasi awal mengenai masalah peserta

didik, cara guru mengajar di kelas, media pembelajaran yang digunakan,

dan sikap atau perilaku siswa, beriktu ini adalah matriks wawancara yang

akan digunakan oleh Peneliti.

Tabel 3.4 Kisi-kisi wawancara analisis masalah

No Variabel Topik Nomor

Item

1 Materi

Pembelajaran

Masalah pada materi pembelajaran siswa 1

Jumlah siswa yang memiliki masalah pada materi 2

2 Cara guru

mengajar

Cara guru menyampaikan materi pembelajaran 3

Media yang digunakan saat mengajar 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

71

3 Sikap siswa

Perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran di

kelas 5

Sikap apa yang kurang pada siswa 6

Setelah menentukan aspek dan topik yang ditanyakan kepada guru saat

wawancara, peneliti menjabarkan dan mengkonversi topik yang sudah

disusun menjadi pedoman wawancara dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara yang digunakan peneliti

untuk mendapatkan informasi dari guru.

Tabel 3.5 Pedoman wawancara analisis masalah

No Variabel Indikator / Aspek Pertanyaan

1 Materi

Pembelajaran

Masalah pada materi

pembelajaran siswa

1. Materi apa yang masih

menjadi masalah pada

siswa kelas 2?

Jumlah siswa yang masih

memiliki masalah pada materi

2. Ada berapa jumlah

siswa yang masih

memiliki masalah pada

materi tersebut?

2 Cara guru

mengajar

Cara guru menyampaikan

materi pembelajaran

3. Bagaimana cara guru

mengajar di kelas,

metode apa yang

digunakan saat

mengajarkan materi

tersebut?

Media yang digunakan saat

mengajar

4. Apakah guru

menggunakan media

atau alat bantu saat

mengajar, apa yang

digunakan saat

mengajar materi

tersebut?

3 Sikap siswa

Perilaku siswa saat mengikuti

pembelajaran di kelas

5. Bagaimana sikap siswa

selama mengikuti

pembelajaran di kelas,

apakah ada yang

menyimpang,

bagaimana contohnya?

Sikap apa yang kurang pada

siswa

6. Sesuai dengan

pengamatan guru

mengenai perilaku

siswa, sikap/karakter

apa yang masih perlu

ditanamkan pada

siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

72

3. Pedoman Kuesioner

a. Kuesioner analisis kebutuhan

Kuesioner ini dibuat untuk mengetahui produk apa yang dibutuhkan

oleh guru dan siswa. Kuesioner ini masuk dalam kategori gabungan

kuesioner terbuka dan tertutup, kuesioner ini diisi oleh guru kelas 2 dari 3

sekolah yang telah ditunjuk, berikut ini adalah matriks kuesioner analisis

kebutuhan yang dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.6 Kisi-kisi kuesioner analisis kebutuhan

No Variabel Indikator / Aspek Nomor Item

4

Media & Panduan

Media

Pembelajaran

Media Pembelajaran 1 & 2

Panduan Media Pembelajaran 3

Setelah menentukan aspek apa saja yang akan ditanyakan kepada guru,

peneliti mengkonversi aspek-aspek tersebut menjadi pertanyaan-

pertanyaan. Pernyataan-pernyataan ini menjadi pedoman bagi peneliti

untuk mengetahui kebutuhan guru dan siswa sesuai dengan masalah yang

ada. Berikut ini adalah daftar pertanyaan dalam kuesioner analisis

kebutuhan yang dibuat peneliti.

Tabel 3.7 Pedoman kuesioner analisis kebutuhan

No Variabel Indikator /

Aspek Nomor Item

1

Media &

Panduan

Media

Pembelajaran

Media

Pembelajaran

1. Apakah dalam proses pembelajaran

matematika pada materi operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan

guru sudah pernah menggunakan

media atau alat bantu? Jika sudah,

apa yang digunakan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

73

2. Menurut guru, dari beberapa pilihan

media dan alat bantu berikut ini apa

yang akan guru gunakan untuk

membantu siswa berhitung

penjumlahan dan pengurangan?

Jelaskan alasannya (terdapat gambar

macam-macam, dan guru harus

memilih 1 dan menjelaskan

alasannya)

Panduan

Media

Pembelajaran

3. Setelah memilih salah satu media/

alat bantu tersebut, apakah guru atau

mungkin siswa membutuhkan

panduan dalam penggunaanya? Jika

dibutuhkan dalam bentuk apa?

b. Kuesioner validasi produk

Kuesioner yang dibuat oleh peneliti berupa instrumen uji validitas atau

kelayakan modul yang dibuat, kuesioner ini diberikan kepada guru ahli

sempoa dan dosen ahli sempoa. Instrumen ini dibuat untuk menilai

kualitas produk prototipe modul sempoa dan kelayakannya saat

diujicobakan kepada siswa. Berikut adalah matriks kuesioner yang akan

digunakan oleh peneliti.

Tabel 3.8 Kisi-kisi kuesioner uji validasi produk guru & dosen

No Variabel Indikator / Aspek Nomor

Item

1

Modul

Kesesuaian cover modul 1

Daya tarik gambar dalam modul 2

Kesesuaian font pada modul 3 – 4

2

Materi

Sempoa

Sejarah sempoa 5

Bagian - bagian sempoa dan fungsinya 6 – 7

Pengenalan nilai manik sempoa & latihan 8 – 9

Pengenalan cara menggunakan sempoa pada

operasi hitung

10

Pengenalan & cara penggunaan sahabat kecil &

sahabat besar

11

Latihan penjumlahan dan pengurangan 12

3 Materi

Matematika Kesesuaian materi matematika dengan KD

13 – 14

4 Soal

Evaluasi Kesesuaian soal evaluasi

15 – 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

74

5 Bahasa,

Penulisan,

dan

Pemilihan

kata

Penggunaan Bahasa 17

Susunan kalimat 18 – 19

6

Karakter

Disiplin

Menghargai waktu 20 – 21

Menaati segala peraturan dan norma yang

berlaku.

22 – 24

Menyelesaikan apa yang menjadi tanggung

jawabnya

25

Menunjukan perilaku konsisten. 26

Setelah menentukan indikator-indikator yang menjadi acuan peneliti

lalu mengembangkannya menjadi pernyataan-pernyaatan dalam lembar

instrumen kuesioner uji validasi untuk menjadi acuan para ahli

memvalidasi produk yang dikembangkan. Berikut ini adalah daftar

pernyataan yang dibuat oleh peneliti.

Tabel 3.9 Pedoman kuesioner uji validasi produk untuk guru & dosen

No Variabel Indikator / Aspek Komponen yang Dinilai

1 Modul

Kesesuaian cover modul

1. Cover memuat gambar yang

berhubungan dengan sempoa

dan sikap disiplin

Daya tarik gambar -

gambar modul

2. Gambar - gambar pada modul

sudah menarik perhatian siswa

Kesesuaian font pada

modul

3. Ukuran font dalam modul

mudah dibaca oleh siswa

4. Jenis font dalam modul mudah

dibaca oleh siswa

2 Materi

Sempoa

Sejarah sempoa 5. Pengenalan sejarah sempoa

yang digunakan sudah jelas

Bagian - bagian sempoa

dan fungsinya

6. Pengenalan bagian-bagian

sempoa yang digunakan sudah

jelas

7. Penjelasan fungsi bagian -

bagian sempoa mudah

dipahami

Pengenalan nilai manik

sempoa & latihan

8. Pengenalan nilai manik sempoa

sudah lengkap dan mudah

dipahami

Pengenalan cara

menggunakan sempoa

pada operasi hitung

9. Terdapat pengenalan cara

menggunakan sempoa pada

operasi hitung

10. Terdapat latihan pengenalan

nilai manik sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

75

Pengenalan & cara

penggunaan sahabat

kecil & sahabat besar

11. Terdapat pengenalan & cara

penggunaan sahabat kecil &

sahabat besar

Latihan penjumlahan dan

pengurangan

12. Terdapat latihan – latihan

penjumlahan dan

pengurangan sederhana

maupun kombinasi sahabat

kecil & sahabat besar

3 Materi

Matematika

Kesesuaian materi

matematika dengan KD

13. Materi Matematika sesuai

dengan judul modul

14. Materi yang ada dalam modul

sesuai dengan KD

4 Soal

Evaluasi Kesesuaian soal evaluasi

15. Soal evaluasi sudah sesuai

dengan KD

16. Soal evaluasi yang ada sesuai

dengan tingkat kognitif siswa

kelas 2

5

Bahasa,

Penulis-an,

dan Pemilih-

an kata

Penggunaan Bahasa

Susunan kalimat

17. Bahasa yang digunakan

sederhana dan dapat

dimengerti siswa kelas 2

18. Kalimat dalam modul sudah

menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar

19. Penulisan kalimat yang

digunakan sudah efektif

6 Karakter

Disiplin

Menghargai waktu

20. Kalimat motivasi & literasi

dalam modul mendorong

siswa untuk disiplin waktu

21. Porsi penentuan waktu pada

tiap latihan sudah pas

Menaati segala peraturan

dan norma yang berlaku.

22. Kalimat perintah pada tiap

soal / latihan sudah jelas dan

mudah diikuti

23. Langkah – langkah

penggunaan sempoa mudah

dipahami / diikuti

24. Bacaan literasi mendorong

siswa untuk taat aturan

Menyelesaikan apa yang

menjadi tanggung

jawabnya

25. Kalimat motivasi & literasi

modul mendorong siswa

untuk bertanggung jawab

pada tugasnya

Menunjukan perilaku

konsisten.

26. Kalimat motivasi modul

mendorong siswa untuk

konsisten disiplin waktu &

bertanggung jawab

Instrumen uji validasi diatas disususun dalam 4 interval jawaban yaitu (4)

Sangat baik (3) Baik, (2) cukup, (1) kurang baik. Instrumen ini dihitung

dengan rumus hasil penilaian produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

76

c. Kuesioner uji keterbacaan siswa

Peneliti juga membuat instrumen keterbacaan untuk siswa sehingga

peneliti dapat mengetahui pendapat siswa mengenai produk yang

dikembangkan. Berikut adalah matriks instrumen validasi produk dari

siswa yang digunakan oleh peneliti:

Tabel 3.10 Kisi-kisi kuesioner uji keterbacaan siswa

No Variabel Aspek Nomor

Pertanyaan

1 Penggunaan

modul

Respon siswa terhadap indikator taat aturan

pada modul 1

Respon siswa terhadap indikator menghargai

waktu pada modul 2

Respon siswa terhadap penggunaan modul

sebagai bantuan berhitung 3

Kisi-kisi uji keterbacaan siswa terhadap produk yang berbentuk indikator

kemudian dikembangkan peneliti menjadi pertanyaan-pertanyaan refleksi

bagi siswa untuk melihat tanggapan siswa mengenai produk yang

dikembangkan.

Tabel 3.11 Pedoman kuesioner uji keterbacaan siswa

No Variabel Indikator / Aspek Pertanyaan

1

Modul

Respon siswa terhadap indikator

taat aturan pada modul

1. Apakah dalam

menggunakan modul kamu

menaati semua kalimat

perintah yang ada di

dalamnya?

Respon siswa terhadap indikator

menghargai waktu pada modul

2. Apakah penggunaan modul

dan sempoa membantu

kamu mengerjakan soal-soal

sesuai waktu yang

ditentukan?

Respon siswa terhadap

penggunaan modul sebagai

bantuan berhitung

3. Apakah modul ini

membantumu untuk

menggunakan sempoa

dalam mengerjakan soal-

soal?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

77

d. Kuesioner kelayakan instrumen observasi sikap disiplin siswa

saat menggunakan produk

Kuesioner kelayakan instrumen observasi sikap disiplin siswa saat

menggunakan produk ini dibuat oleh peneliti untuk mengetahui sejauh

mana kelayakan instrumen observasi sikap disiplin siswa saat

menggunakan produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kuesioner ini

berjenis kuesioner tertutup. Berikut adalah matriksnya pada tabel 3.2:

Tabel 3.12 Kisi-kisi kuesioner kelayakan instrumen observasi sikap

disiplin siswa saat menggunakan produk

No Variabel Aspek Nomor

Pertanyaan

1 Pernyataan

kuesioner

Kesesuaian pernyataan dengan isi

produk 1, 2

Penggunaan Bahasa 3, 4, 8

Penyusunan kalimat 5, 6, 7, 9, 10

dari aspek-aspek yang disusun oleh peneliti, lalu dikembangkan menjadi

pernyataan pernyataan yang terdapat dalam pedoman pada tabel 3.13

berikut ini.

Tabel 3.13 Pedoman kuesioner kelayakan instrumen observasi sikap disiplin

siswa saat menggunakan produk

No Variabel Aspek Pertanyaan

1 Pernyataan

kuesioner

Kesesuaian pernyataan

dengan isi produk

1. Kelengkapan unsur - unsur

kuesioner atau observasi

2. Kesesuaian indikator dengan

item item

Penggunaan Bahasa

3. Penggunaan bahasa indonesia

dan tata tulis yang baku

4. Kejelasan perintah pengisian

kuesioner atau obsevasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

78

8. Ketepatan pemilihan kata

dalam instrument

Penyusunan kalimat

5. Pernyataan tidak bermakna

ganda

6. Pernyataan bermakna positif

7. Pernyataan tidak terlalu

panjang

9. Urutan pertanyaan dari umum

ke khusus

10. Pernyatan tidak membuat

responden berpikir terlalu

berat.

Instrumen ini digunakan untuk menilai kelayakan dari instrumen

observasi sikap disiplin siswa saat menggunakan produk, instrument ini

diberikan kepada validator agar mereka dapat menilai kelayakan

instrument observasi tersebut.

F. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif menurut Darmadi (2014: 36) adalah data yang berbentuk

kata-kata, bukan bentuk angka. Data kualitatif dapat dikumpulkan dari

beberapa tekni pengumpulan data contohnya wawancara, analisis dokumen,

atau catatan lapangan. Selain itu data kualitatif dapat berupa dokumentasi foto

maupun rekaman video. Pada penelitian kali ini data kualitatif yang akan

digunakan adalah data hasil analisis kebutuhan, data wawancara analisis

masalah, observasi sikap siswa, data hasil komentar validator, dan data uji

kuesioner keterbacaan siswa, beberapa data tersebut diolah untuk menjadi data

pra penelitian, lalu ada pula yang diolah sebagai pedoman peneliti untuk

merevisi produknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

79

2. Data Kuantitif

Data kuantitatif menurut Darmadi (2014: 36) adalah data yang berbentuk

angka atau bilangan sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah,

dianalisis menggunakan teknik penghitungan matematika atau statistika. Pada

penelitian kali data kuantitatif yang digunakan adalah data hasil validasi

produk oleh para ahli dan data hasil observasi sikap disiplin siswa

menggunakan modul. Untuk data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis

dan diubah menjadi data interval. Skala penilaian yang digunakan dalam

instrumen validasi dibagi menjadi 4 interval yaitu: Sangat Baik (4), Baik (3),

cukup (2), kurang (1). Rumus untuk menghitung rata-rata hasil kuesioner

kualitas produk dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut ini.

Gambar 3.2 Rumus hasil penilaian validasi produk

Widoyoko (2014: 333). Mengemukakan bahwa Perolehan skor dapat

diperoleh dengan cara menghitung jumlah skor yang diperoleh, kemudian

dibagi dengan jumlah skor maksimal dan yang terakhir dikali empat. Hasil

untuk menilai kelayakan modul mengguanakan skala Likert yang

dikonversikan dalam skala 4.

a. Jumlah skor tertinggi ideal = jumlah pertanyaan atau aspek penilaian x

jumlah pilihan (gradasi skor dalam rubrik)

b. Skor akhir = (jumlah skor yang diperoleh: skor tertinggi ideal) x jumlah

kelas interval.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

80

c. Jumlah kelas interval = skala asil penilaian. Artinya jika penilaian

menggunakan skala 4, maka hasil penilaian diklasifikasikan menjadi 4

kelas interval.

d. Penentuan jarak interval (Ji) diperoleh dengan rumus:

Gambar 3.3 Rumus Penentu Jarak Interval

Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dibuat klasifikasi hasi; penilaian dengan

skala 4 sebagai berikut:

a. Skor tertinggi ideal = 4

b. Skor terendah = 1

c. Jarak interval = (4-1) / 4 = 0,75

Klasifikasi hasil penilaian = yang disajikan pada tabel 3.13 berikut ini:

Tabel 3.13. Konversi data Kuantitatif ke Kualitatif

Interval Skor Kategori Keterangan

Sangat Baik Produk layak digunakan walau tanpa revisi

Baik Produk layak digunakan namun dengan revisi sesuai

pertimbangan penulis

Cukup Produk layak digunakan namun dengan revisi sesuai

aturan dan saran validator

Kurang Produk belum layak digunakan dan perlu diubah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

81

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan

prototipe modul sempoa sebagai media dalam berhitung penjumlahan &

pengurangan dengan disiplin untuk siswa kelas 2 SD

A. Hasil Penelitian

1. Prosedur Pengembangan Produk dengna Model ADDIE

Prosedur pengembangan yang peliti gunakan dalam penelitian ini adalah

model ADDIE yang terdiri tahapan Analyze, Design, Development,

Implementation, Evaluation. Berikut ini peneliti jabarkan hasil penelitian

berdasarkan langkah ADDIE.

a. Analyze

Model pengembangan ADDIE diawali dengan tahap pertama yaitu

Analyze, pada tahap ini peneliti menganalisis masalah yang terjadi pada

peserta didik dan juga potensi yang ada untuk dapat mengatasi masalah

yang terjadi pada peserta didik. Peneliti melakukan analisis masalah dengan

wawancara kepada guru dan observasi di kelas kepada siswa, lalu peneliti

juga melakukan analisis kebutuhan siswa melalui guru. Berikut adalah hasil

dari analisis masalah dan analisis kebutuhan yang dilakukan guru.

1) Analisis masalah (wawancara guru)

Wawancara yang dilakukan peneliti pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui beberapa masalah yang ada diantaranya yaitu:

a) Materi yang menjadi masalah bagi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

82

b) Jumlah siswa yang memiliki permasalahan pada materi

c) Cara guru menyampaikan materi pembelajaran

d) Media yang digunakan saat mengajar

e) Perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran di kelas

f) Sikap yang masih perlu dikembangkan pada siswa

Dari beberapa aspek sebelumnya peneliti mengambangkannya menjadi

pertanyaan-pertanyaan untuk menggali masalah dari guru. Peneliti

melakukan wawancara analisis madalah ini pada 3 guru di 3 sekolah

yang berbeda, berikut ini adalah hasil wawancara pada guru kelas 2 di 3

sekolah tersebut.

Tabel 4.1 Rekap hasil wawancara analisis masalah siswa kelas 2

pada guru di SDK Klepu, SDN Kentungan, dan SDK Notoyudan

No Topik / Aspek

Hasil Wawancara

Guru kelas 2

SDK Klepu

Guru Kelas 2

SDN Kentungan

Guru Kelas 2

SDK Notoyudan

1

Masalah pada

materi

pembelajaran

siswa

Siswa mempunyai

masalah pada

materi berhitung

penjumlahan dan

pengurangan

khususnya saat

menggunakan

teknik meminjam

dan menyimpan

siswa belum

lancar, sehingga

berhitungnya

menjadi lamban

Siswa mempunyai

masalah pada

materi berhitung

penjumlahan dan

pengurangan

khususnya saat

berhitung

bilangan puluhan

dan ratusan siswa

masih bingung

dan lambat karena

angkanya terlalu

banyak.

Siswa mempunyai

masalah pada

materi berhitung

penjumlahan dan

pengurangan,

khususnya pada

nilai tempat

bilangan siswa

kadang bingung

mengoperasikan

nilai bilangan

tertentu sehingga

butuh waktu lama

saat mengerjakan

soal

2

Jumlah siswa

yang memiliki

masalah pada

materi

Ada 8 dari 29

siswa yang masih

memiliki masalah

ada 6 dari 25

siswa yang masih

memiliki masalah

ada 6 dari 26

siswa yang masih

memiliki masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

83

3

Cara guru

menyampai-

kan materi

pembelajaran

Guru biasanya

menyampaikan

materi masih

dengan metode

ceramah, dan

demonstrasi

karena masih

kelas bawah

Guru biasanya

menyampaikan

materi dengan

menggunakan

metode ceramah

dan tanya jawab

Guru biasanya

menyampaikan

materi dengan

menggunakan

metode ceramah,

tanya jawab,

demonstrasi, dan

penugasan

4

Media yang

digunakan saat

mengajar

Pada saat materi

tersebut guru

menggunakan

media yang mirip

dengan sempoa

guru

menyebutnya

“kecrekan”

Pada saat materi

tersebut guru

belum pernah

menggunakan

media

konvensional,

guru hanya

menggunakan

buku saja

Pada saat materi

tersebut guru

menggunakan

media kertas lipat

yaitu dengan

membedakan

warna untuk

setiap bilangan

yang akan

dijumlahkan atau

dikurangi.

5

Perilaku siswa

saat mengikuti

pembelajaran

di kelas

Pada saat

pembelajaran

banyak siswa

yang ribut dan

tidak

mendengarkan

guru, lalu

beberapa siswa

tidak tepat waktu

saat

mengumpulkan

tugas.

Pada saat

pembelajaran

siswa sering

mengobrol dan

tidak

mengumpulkan

atau mengabaikan

tugasnya, lalu jika

ditegur siswa

akan menurut

sementara namun

beberapa saat

mengulangi

kesalahannya lagi.

Pada saat

pembelajaran

siswa sering telat

tidak tepat waktu

mengumpulkan

tugasnya, dan lalu

siswa juga sering

membuat

keributan seperti

bertengkar dan

memperebutkan

benda.

6

Sikap yang

kurang pada

siswa

Rasa disiplin dan

tanggung jawab

siswa masih

sangat kurang

Kurang disiplin

dan tidak tekun

saat mengerjakan

tugas

Siswa tidak

disiplin pada

aturan guru dan

tata tertib

Berdasarkan ketiga hasil wawancara pada guru SD kelas 2 yang berbeda,

peneliti dapat menganalisis dan menyimpulkan bahwa masalah yang

dialami para siswa adalah kurang lancar dan cepat dalam berhitung

materi pokok penjumlahan dan pengurangan hingga bilangan ratusan

yaitu 999, hal ini disebabkan karena guru menyebutkan ada faktor

perilaku siswa yang mempengaruhi sehingga siswa tidak lancar dan agak

sulit menguasai materi tersebut diantaranya yaitu: beberapa siswa tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

84

menaati tata tertib di kelas contohnya ribut dan mengobrol sendiri

sehingga tidak memperhatikan guru, lalu ada pula siswa yang tidak

menghargai waktu contohnya saat siswa asyik bermain sehingga

mengumpulkan tugas terlambat, selanjutnya ada pula siswa yang tidak

bertanggung jawab pada tugasnya contoh saat tidak menyelesaikan

tugasnya, dan terakhir ada pula siswa yang tidak konsisten yaitu saat

guru menegur di awal siswa mematuhinya namun untuk berikutnya siswa

mengulangi kesalahannya kembali, ketiga guru juga mengatakan bahwa

rata-rata siswa masih kurang disiplin saat belajar sesuai dengan

perilakunya saat di kelas. Peneliti menyimpulkan dari hasil wawancara

ada 3 masalah utama yaitu siswa kurang lancar dan cepat berhitung

materi penjumlahan dan pengurangan, lalu ada pula masalah perilaku

siswa yaitu sikap disiplin yang kurang tercermin dari perilaku siswa saat

pembelajaran di kelas.

2) Analisis masalah (observasi siswa)

Observasi ini dilakukan untuk memastikan perilaku siswa yang

dikatakan oleh guru pada saat wawancara guru. Peneliti hanya

mengamati dan mencatat perilaku siswa yang tidak sesuai atau

berlawanan dengan indikator sikap disiplin selama pembelajaran

berlangsung, berikut ini adalah rekap uraian hasil observasi dari siswa

kelas 2 di 3 sekolah yaitu SD Kanisius Klepu, SD Negeri Kentungan, SD

Kanisius Notoyudan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

85

Tabel 4.2 Rekap hasil observasi sikap siswa saat pembelajaran

di SDK Klepu, SDN Kentungan, dan SDK Notoyudan

No. Indikator

Disiplin

Deskripsi sikap siswa yang menyimpang dari indikator

SDK Klepu SDN Kentungan SDK

Notoyudan

1 Menghargai

waktu

tidak tepat

waktu saat

mengumpulkan

tugas

Banyak siswa

meminta waktu

tambahan ketika

belum

menyelesaikan

tugasnya

2

Menaati segala

peraturan dan

norma yang

berlaku.

beberapa siswa

ribut, tidak

mendengarkan

guru saat

menjelaskan

Saat pembelajaran

ada kurang lebih 7

siswa yang sering

mengobrol hal yang

kurang penting

Ada 2 siswa

yang bertengkar

memperebutkan

penghapus

3

Menyelesaikan

apa yang

menjadi

tanggung

jawabnya

Ada siswa yang

tidak mau

mengerjakan tugas

yang diberikan guru

4

Menunjukan

perilaku

konsisten.

Ada 2 siswa yang

ditegur guru karena

bermain, awalnya

mereka menyesal

namun beberapa

menit kemudian

asik bermain

kembali

Hasil observasi ternyata dinemukan masalah yang sama dengan apa

yang dikatakan oleh guru, peneliti merangkum hasil observasi dari 3

sekolah yang ada dan mendapatkan hasil: 1) siswa masih sulit menaati

peraturan yang ada di kelas misalnya taat tertib, di kelas siswa masih

sering tidak mendengarkan guru, ribut sendiri, dll. 2) poin kedua siswa

tidak menghargai atau menggunakan waktu secara efisien misalnya

ketika mengerjakan tugas siswa malah bermain atau mengobrol sehingga

mengumpulkan tugasnya tidak tepat waktu. 3) poin ketiga siswa masih

kurang bertanggung jawab contohnya saat siswa tidak menyelesaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

86

tugasnya dan malah bertengkar dan memperebutkan penghapus, lalu

yang terakhir 4) adalah siswa tidak konsisten dengan tindakannya

ditemukan saat guru menegur siswa, siswa hanya akan tenang dan

menurut dalam waktu yang singkat selebihnya siswa akan kembali

mengulang kesalahannya. Setelah peneliti mengkaji kembali dan

menyimpulkan dari perilaku-perilaku yang ditemukan saat observasi

bahwa hal tersebut benar bertentangan dengan sikap disiplin yang

menjadi salah satu sasaran pendidikan karakter pada kurikulum 2013.

3) Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan salah satu instrumen yang juga dipakai

dalam penelitian ini, setelah peneliti melakukan wawancara pada para

guru dan melakukan observasi kelas di 3 sekolah, langkah selanjutnya

peneliti memberikan instrumen analisis kebutuhan pada guru untuk

mengetahui apa saja sebenarnya yang dibutuhkan oleh guru serta siswa

untuk mengatasi masalah yang terjadi. Instrumen analisis kebutuhan ini

berbentuk gabungan antara kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup,

terdiri dari 3 pertanyaan yang harus dijawab oleh guru, poin 1 dari

instrumen ini menanyakan tentang media serta alat bantu apa saja yang

pernah digunakan oleh guru saat mengajarkan materi berhitung

penjumlahan dan pengurangan, poin 2 menanyakan tentang media atau

alat bantu apa yang sekiranya diplihi oleh guru untuk mengajarkan materi

tersebut guru diberi beberapa pilihan media, poin 3 berkaitan tentang

apakah guru serta siswa membutuhkan suatu panduan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

87

menggunakan media atau alat bantu yang dipilih pada poin 2. Hasil

analisis kebutuhan dari guru kelas 2 di 3 sekolah yaitu SDK Klepu, SDN

Kentungan, & SDK Notoyudan dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.3 Rekap hasil kuesioner analisis kebutuhan pada guru kelas 2

SD K Klepu, SD N Kentungan, dan SD K Notoyudan.

No Topik / Aspek

Hasil Analisis Kebutuhan

SD K Klepu SD N

Kentungan

SD K

Notoyudan

1

Apakah dalam proses

pembelajaran

matematika materi

berhitung

penjumlahan dan

pengurangan sudah

menggunakan media

atau alat bantu yang

dapat membantu

siswa? Jika sudah,

apa yang digunakan

oleh guru?

Guru

mengatakan

sudah pernah

menggunakan

yaiu bernama

“kecrikan"

Guru

mengatakan

sudah pernah

memakai yaitu

kertas lipat

warna-warni

Guru

mengatakan

belum pernah

menggunakan

media

konvensional

hanya

menggunakan

buku saja.

2

Menurut guru dari

beberapa pilihan di

bawah, media atau

alat bantu apa yang

paling cocok untuk

materi berhitung

penjumlahan dan

pengurangan

khususnya kelas 2?

(terdapat gambar

macam-macam media

dan alat bantu, guru

harus memilih 1

media dan

menjelaskan

alasannya)

Guru memilih

sempoa

alasannya

(media lainnya

masih

mengajarkan

tentang

konsep

bilangan dan

lebih cocok

untuk siswa

yang baru

belajar

berhitung)

Guru memilih

sempoa

alasannya

(pernah

membaca jika

sempoa dipakai

berkala dapat

melatih mental

aritmatika)

Guru memilih

gambar sempoa

alasannya

(sempoa mudah

dibawa dan

sudah pernah

membaca artikel

bahwa sempoa

dapat membantu

berhitung

dengan cepat)

3

Apakah guru atau

mungkin siswa

membutuhkan

panduan dalam

menggunakan suatu

media atau alat bantu

yang dipilih pada

nomor 2? Jika

dibutuhkan dalam

bentuk apa?

Guru

membutuhkan

-nya dalam

bentuk buku

panduan yang

disertai

latihan.

Guru

membutuhkan-

nya, dalam

bentuk buku

panduan yang

berisi cara

penggunaan,

latihan, dan soal

tes

Guru

memerlukan-

nya, dalam

bentuk buku

panduan dan

jika bisa

terdapat juga

materi di

dalamnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

88

Berdasarkan hasil kuesioner analisis kebutuhan dari 3 guru kelas 2 di

3 sekolah yang berbeda peneliti menyimpulkan bahwa pada poin 1)

beberapa guru sudah pernah menggunakan media atau alat bantu untuk

menunjang kemampuan berhitung siswa seperti kecrikan dan kertas lipat,

namun ada pula guru yang belum memanfaatkan media konvensional,

pada poin 2) semua guru tertarik untuk menggunakan atau

mengaplikasikan sempoa untuk mengatasi masalah berhitung siswanya

dengan alasan pilihan media lainnya lebih cocok untuk siswa yang baru

belajar berhitung, sempoa dapat membantu menumbuhkan mental

aritmatika dengan cepat, dan sempoa juga sudah mewakili konsep semi

konkret untuk siswa kelas 2 dalam menghitung bilangan. Pada poin ke 3)

semua guru mengemukakan bahwa mereka membutuhkan panduan untuk

menggunakan sempoa yang berisi cara penggunaan, materi, latihan, serta

soal evaluasinya. Peneliti memutuskan dari kesimpulan tersebut bahwa

produk yang dibutuhkan dan dikembangan oleh peneliti adalah prototipe

modul sempoa sebagai panduan berhitung penjumlahan & penjumlahan

dengan disiplin untuk siswa kelas 2 SD. Disiplin sebagai karakter

ditambahkan ke dalam “prototipe modul sempoa untuk berhitung

penjumlahan pengurangan dan melatih karakter disiplin untuk siswa

kelas 2 SD” ini karena peneliti mempertimbangkan masalah perilaku

siswa yang bertentangan dengan sikap disiplin dan juga menjadi masalah

yang diidentifikasi pada penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

89

b. Design

1) Sampul Prototipe Modul Sempoa

Sampul prototipe modul sempoa operasi hitung penjumlahan dan

pengurangan dengan pengembangkan karakter disiplin untuk siswa kelas

2 SD dibuat menggunakan aplikasi software Corel Draw X7. Sampul

buku dicetak menggunakan kertas Ivory 230 gram. Sampul atau Cover

dari prototype medul diberi judul “Prototipe Modul Sempoa Operasi

Hitung Penjumlahan dan Pengurangan dengan pengembangan karakter

Disiplin untuk kelas 2 SD” yang diletakan di atas bagian tengah.

Penulisan menggunakan jenis huruf Cooper Black dengan ukuran huruf

20,2pt. Nama penulis diletakan dibagian tengah dibawah judul dengan

jenis huruf Comic Sans MS dan ukuran font 10,1pt.

Sampul memiliki gambar berupa animasi yang diambil dari internet

dan di-edit menggunakan aplikasi Corel Draw X7 sedemikian rupa agar

menarik bagi siswa, gambar animasi juga disesuaikan untuk siswa

sekolah dasar dan terdapat pula penggambaran media sempoa agar siswa

lebih terbiasa melihat bentuk dan bagian-bagian dari sempoa.

2) Isi Prototipe Modul Sempoa

Isi dari prototipe modul ini dibuat menggunakan aplikasi Corel Draw

X7. Penulisan isi modul ini menggunakan beberapa jenis huruf. Untuk

menarik perhatian siswa diantaranya adalah: Cooper Black, Comic Sans

MS, Insaniburger, Arial, Arial Rounded MT Bold, Bernard MT

Condensed, DFPOFL-W9, dan Times New Roman. Isi modul dicetak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

90

dengan menggunakan kertas HVS 80grm. Prototipe modul ini berisi, kata

pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan modul, sejarah sempoa,

bagian-bagian sempoa, fungsi dari bagian-bagian sempoa, mengenal nilai

manik sempoa satuan, latihan nilai manik satuan, mengenal nilai manik

puluhan, latihan nilai manik puluhan, mengenal nilai manik ratusan,

latihan nilai manik ratusan, mengenal nilai manik campur satuan

puluhan, latihan nilai manik campur satuan puluhan, mengenal nilai

manik campuran satuan puluhan ratusan, latihan nilai manik campuran

satuan puluhan ratusan, kata motivasi disiplin 1 2 3, cara menjumlahkan

manik, cara mengurangi manik, contoh penjumlahan dan pengurangan

manik, pengenalan sahabat kecil, pengenalan sahabat besar, penjumlahan

dengan sahabat kecil dan besar, pengurangan dengan sahabat kecil dan

besar, latihan-latihan, serta evaluasi akhir, dan instrumen sikap disiplin.

3) Profil Penulis

Profil penulis berisi informasi terkait dengan penulis produk ini. Profil

penulis dicantumkan agar pengguna produk dapat mengetahui identitas

asli penulis. Dalam profil penulis terdapat foto penulis yang disertai

dengan pemaparan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, dan riwayat

pendidikan dari si penulis. Profil penulis menjadi bagian yang penting

dalam sebuah buku ataupun modul karena pada bagian ini menjadi

sebuah kebanggaan tersendiri bagi penulis, selain itu pada bagian ini juga

menjadi bukti bahwa produk tersebut memiliki hak cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

91

c. Development

1) Sampul prototipe modul

Sampul prototipe modul yang dikembangkan oleh peneliti memuat

judul prototipe modul, lalu terdapat pula gambar-gambar animasi yang

sesuai dengan siswa sekolah dasar, dan terdapat pula gambar sempoa.

Gambar background dan animasi disusun sedemikian rupa agar siswa

tertarik pada prototipe modul yang dikembangkan peneliti.

Gambar 4.1 Sampul prototipe modul sempoa

2) Kata Pengantar

Kata pengantar ini berisi ucapan terima kasih dan rasa syukur penulis

atas keberhasilan membuat produk, kegunaan modul sempoa dan isi dari

modul sempoa, serta rincian singkat mengenai isi dari produk tersebut.

Kata pengantar ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan dorongan

serta gambaran kepada pengguna buku.

Gambar 4.2 Lembar kata pengantar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

92

3) Daftar Isi

Daftar isi ini berisi tentang judul-judul sub-bab yang ada di dalam

prototipe modul ini, semua sub judul disusun sedemikian rupa sesuai

dengan halaman agar pembaca lebih mudah dalam membaca dan mencari

sub bab pada prototipe modul ini.

Gambar 4.3 Lembar daftar isi

4) Petunjuk penggunaan prototipe modul sempoa

pada halaman ini peneliti memaparkan petunjuk penggunaan modul

sempoa, yang dapat digunakan oleh siswa kelas 2 SD, karena dalam

modul ini memuat kompetensi Inti 3 dan 4 dan juga kompetensi dasar

dari pembelajaran matematika kelas 2 (3.3 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan nilangan yang melibatkan bilangan cacah

sampai dengan 999 & 4.3 Menyelesaikan masalah penjumlahan dan

pengurangan nilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan

999), selain itu dijelaskan pula di dalam prototipe modul sempoa ini

terdapat pengembangan karakter sikap disiplin dalam bentuk literasi dan

kalimat-kalimat motivasi, yang terakhir dijelaskan pula materi operasi

hitung penjumlahan dan pengurangan terdapat dalam buku tematik 1

kelas 2 subtema 3 dan pembelajaran 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

93

Gambar 4.4 Petujuk penggunaan modul sempoa

5) Sejarah Sempoa

Materi atau informasi awal yang diperkenalkan pada siswa tentang

media sempoa adalah sejarah sempoa. Lembar ini diberikan agar siswa

mengetahui darimana asal muasal dari media sempoa yang akan

digunakan.

Gambar 4.5 Lembar sejarah sempoa

6) Pengenalan Bagian - bagian sempoa

Materi atau informasi selanjutnya yang diperlihatkan pada siswa

adalah memperkenalkan bagian-bagian dari sempoa. Hal ini

dimaksudkan agar siswa mengenal betul bagian-bagian yang ada pada

sempoa dan dapat menggunakan media sempoa dengan maksimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

94

Gambar 4.6 Mengenal bagian-bagian sempoa

7) Fungsi bagian-bagian sempoa

Setelah memperkenalkan bagian-bagian dari sempoa, siswa juga harus

mengetahui dan memahami fungsi dari setiap bagian-bagiannya agar

nantinya dapat menggunakan media sempoa dengan baik dan benar

sesuai dengan fungsinya.

Gambar 4.7 Fungsi dari bagoan-bagian sempoa

8) Mengenal nilai manik satuan 1 – 9

Pada materi selanjutnya berisi tentang pengenalan nilai manik mulai

dari tingkat satuan (1 - 9). Hal ini bertujuan agar siswa memahami nilai

manik yang ada pada sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

95

Gambar 4.8 Mengenal nilai manik satuan 1 - 9

9) Latihan soal nilai manik tingkat satuan.

Setelah peneliti mengajarkan tentang nilai manik satuan, peneliti

memberikan 2 jenis latihan (intinya latihan ini membuat siswa dapat

menentukan nilai manik namun dengan menggambar dan melihat gambar

manik) hal ini berfungsi agar siswa semakin paham dengan konsep nilai

pada manik sempoa khususnya satuan

Gambar 4.9 Latihan nilai manik sempoa (satuan)

10) Mengenal nilai manik puluhan 10 – 90

Pada materi ini peneliti melanjutkan pengenalan nilai manik ke nilai

puluhan yaitu 10 – 90. Lembar ini juga dijelaskan bagaimana caranya

membuat nilai manik puluhan di media sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

96

Gambar 4.10 Mengenal nilai manik 10 – 90 (puluhan)

11) Latihan soal nilai manik tingkat puluhan.

Seperti pada nilai satuan, setelah mengajarkan nilai manik puluhan

peneliti memberikan 2 jenis latihan (Menjodohkan dan menggambar nilai

manik puluhan). latihan ini berfungsi agar siswa semakin paham dengan

kosep nilai manik puluhan dan sekaligus dapat membedakan mana tiang

manik satuan mana tiang manik puluhan.

Gambar 4.11 latihan nilai manik (puluhan)

12) Kalimat motivasi sikap disiplin

Materi ini adalah salah satu poin yang sangat penting dari produk

yang dibuat peneliti, pada halaman ini peneliti menyisipkan

pengembangan karakter disiplin melalui kalimat motivasi dan ajakan

yang sesuai dengan indikator- indikator sikap disiplin yang sudah peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

97

pilih dan kaji (menghargai waktu, menaati segala peraturan & norma,

menyelesaikan tanggung jawab)

Gambar 4.12 Kalimat motivasi sikap disiplin

(Menghargai waktu)

Gambar 4.13 Kalimat motivasi sikap disiplin

(Menyelesaikan tanggung jawab)

Gambar 4.14 Kalimat motivasi sikap disiplin

(Menaati segala aturan & norma)

13) Mengenal nilai manik ratusan 100 – 900

Pada materi ini peneliti melanjutkan pengenalan nilai manik ke nilai

ratusan yaitu 100 – 900, pada lembar ini juga dijelaskan bagaimana cara

membuat nilai manik ratusan pada sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

98

Gambar 4.15 Mengenal nilai manik 100 – 900 (ratusan)

14) Latihan soal nilai manik tingkat ratusan

Seperti pada nilai satuan dan puluhan, setelah mengajarkan nilai

manik ratusan peneliti memberikan 2 jenis latihan (menjodohkan dan

menentukan nilai manik puluhan) fungsi dari latihan ini agar siswa

semakin paham dengan kosep nilai manik ratusan.

Gambar 4.16 Latihan nilai manik (ratusan)

15) Mengenal nilai manik gabungan satuan & puluhan

Pada materi ini peneliti memperkenalkan juga caranya membuat nilai

gabungan puluhan dan satuan dengan beberapa contoh, hal ini berfungsi

sebagai penegas kembali untuk siswa dalam menentukan nilai tempat

bilangan puluhan dan satuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

99

Gambar 4.17 Mengenal contoh nilai manik gabungan

satuan dan puluhan.

16) Latihan soal nilai manik gabungan satuan & puluhan

Sama seperti sebelumnya, setelah mengajarkan nilai manik gabungan

satuan dan puluhan, peneliti memberikan 2 jenis latihan (Menjodohkan

dan menentukan). Latihan ini berguna untuk membiasakan siswa

mengenali nilai manik gabungan satuan dan puluhan.

Gambar 4.18 Latihan manik gabungan satuan & puluhan

17) Mengenal nilai manik gabungan satuan, puluhan, & ratusan

Pada materi ini peneliti memperkenalkan lebih jauh caranya

membuat nilai gabungan puluhan, satuan & ratusan menggunakan

beberapa contoh, fungsinya yaitu untuk penegas konsep nilai tempat

bilangan pada siswa dari nilai tempat satuan, lalu puluhan, hingga ratusan

pada alat bantu hitung sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

100

Gambar 4.19 Mengenal manik gabungan satuan, puluhan, ratusan

18) Latihan soal nilai manik gabungan satuan, puluhan, ratusan

Sama seperti sebelumnya, setelah mengajarkan nilai manik gabungan

satuan dan puluhan peneliti memberikan 2 jenis latihan (Menggambar

dan menentukan). Latihan ini difungsikan agar siswa lebih terbiasa

membaca dan mengenali nilai gabungan satuan pulhan ratusan.

Gambar 4.20 Latihan manik satuan, puluhan, ratusan

19) Menjumlahkan manik dan contoh penjumlahan dengan sempoa

Pada materi ini peneliti menjelaskan tentang bagaimana cara

menjumlahkan manik dan memberikan contoh bagaimana mengerjakan

penjumlahan sederhana dengan menggunakan media sempoa, hal ini

berguna supaya siswa dapat memahami penjumlahan dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

101

Gambar 4.21 Operasi penjumlahan dan contoh sederhana

20) Mengurangi manik dan contoh pengurangan dengan sempoa

Selanjutnya peneliti menjelaskan tentang bagaimana cara

mengurangkan manik dan memberikan contoh bagaimana mengerjakan

pengurangan sederhana dengan menggunakan media sempoa.

Gambar 4.22 Operasi pengurangan dan contoh sederhana

21) Latihan soal penjumlahan dan pengurangan sederhana

Pada latihan ini peneliti ingin memberikan sarana latihan kepada

siswa. hal ini berguna agar siswa semakin mahir menjumlah dan

mengurangi manik sempoa dengan soal yang sederhana.

Gambar 4.23 Latihan soal penjumlahan & pengurangan sederhana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

102

22) Pengenalan sahabat kecil sempoa

Pengenalan sahabat kecil dalam sempoa sangat penting, karena dapat

membantu siswa untuk mengerjakan soal-soal tertentu yang

mengharuskan penggunaan sahabat kecil. Pada lembar ini juga terdapat

cara menghafal sahabat kecil menggunakan jari tangan.

Gambar 4.24 Sahabat kecil dan aplikasinya dengan jari.

23) Contoh penjumlahan dan pengurangan dengan sahabat kecil.

Pada lembar ini peneliti memberikan contoh bagaimana penggunaan

sahabat kecil dalam membantu siswa mengerjakan soal-soal tertentu

yang mengharuskan penggunaan sahabat kecil. Pada lembar ini

dijelaskan secara rinci langkah-langkah penjumlahan dan pengurangan

dengan sahabat kecil.

Gambar 4.25 Penggunaan sahabat kecil

dalam penjumlahan & pengurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

103

24) Latihan soal penjumlahan dan pengurangan sahabat kecil

Pada latihan selanjutnya peneliti memberikan variasi latihan kepada

siswa. Latihan soal membuat siswa semakin mahir menggunakan sahabat

kecil untuk membantu menjumlah dan mengurangi manik sempoa.

Gambar 4.26 Latihan soal penjumlahan & pengurangan sahabat kecil

25) Pengenalan sahabat besar sempoa

Pengenalan sahabat besar dalam sempoa sangat penting karena dapat

membantu siswa untuk mengerjakan soal-soal tertentu yang

mengharuskan penggunaan sahabat besar, siswa diharapkan dapat hafal

dan paham penggunaan sahabat besar pada operasi penjumlahan &

pengurangan. Lembar ini juga membantu pemahaman dengan

menggunakan jari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

104

Gambar 4.27 Sahabat besar dan aplikasinya dengan jari.

26) Contoh penjumlahan dan pengurangan dengan sahabat besar.

Sama dengan sahabat kecil pada lembar ini peneliti memberikan

contoh bagaimana penggunaan sahabat besar saat membantu siswa

mengerjakan soal tertentu. Contoh ini berfungsi untuk membantu siswa

memahami langkah penggunaan sahabat besar.

Gambar 4.28 Penggunaan sahabat besar

dalam penjumlahan & pengurangan

27) Latihan penjumlahan, pengurangan sahabat besar

Pada latihan selanjutnya peneliti memberikan variasi latihan kepada

siswa. Latihan soal membuat siswa semakin mahir menggunakan sahabat

besar untuk membantu menjumlah dan mengurangi manik sempoa.

Latihan ini didesain sedemikian rupa sehingga dapat mewakili

kompetensi dasar yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

105

Gambar 4.29 Latihan soal penjumlahan & pengurangan sahabat besar.

28) Soal Evaluasi

Soal evaluasi akhir yang disusun sedemikian rupa oleh peneliti ini

terdiri dari beberapa tipe soal, penjumlahan dan pengurangan sederhana,

penjumlahan dan pengurangan sahabat kecil, penjumlahan dan

pengurangan dan sahabat besar, dan campurannya. Soal evaluasi ini yang

berguna mengukur sejauh mana kemampuan berhitung siswa.

Gambar 4.30 Soal evaluasi akhir.

29) Lembar refleksi

Lembar refleksi dibuat oleh peneliti sebagai kuesioner keterbacaan

produk yang diisi oleh siswa setelah melakukan ujicoba produk. Lembar

refleksi ini berisi pertanyaan tentang tanggapan siswa terhadap modul

dan dampak modul menurut siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

106

Gambar 4.31 Lembar refleksi

30) Profil Penulis

Profil penulis berisi informasi terkait dengan penulis prototipe modul

sempoa ini. Profil penulis dicantumkan agar pengguna modul dapat

mengetahui identitas asli penulis. Dalam profil penulis berisi foto penulis

yang disertai dengan pemaparan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,

dan riwayat pendidikannya.

Gambar 4.32 Lembar profil penulis

31) Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa Menggunakan Produk

Instrumen observasi dikap disiplin siswa dalam menggunakan produk

ini dilampirkan untuk menjadi opsi bagi guru dalam mengukur

ketercapaian sikap disiplin siswa. Instrumen ini disusun berdasarkan

indikator sikap disiplin yang sudah dikaji dari para ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

107

Gambar 4.33 Lembar Observasi Sikap Disiplin Siswa

Menggunakan Produk

d. Implementation

Hal yang dilakukan pada tahap ini adalah melakukan uji coba kepada

siswa SD kelas 2 SD. Uji coba dilakukan setelah proses revisi produk

berdasarkan dari komentar yang diberikan oleh para validator.

Uji coba dilakukakan pada 2 anak kelas 2 SD pada tanggal 22 - 24 April

2020, uji coba ini dilakukan selama 3 kali selama 3 hari berturut-turut,

karena waktu yang terbatas ini peneliti langsung melakukan pengenalan

media sempoa dan nilai manik sampai ratusan pada hari pertama, lalu pada

hari kedua peneliti membimbing siswa pada materi penjumlahan sekaligus

pengurangan sederhana sampai dengan yang menggunakan sahabat kecil,

selanjutnya di hari ketiga peneliti membimbing siswa menyelesaikan

ujicoba dengan mempelajari penjumlahan dan pengurangan dengan sahabat

besar dan juga mengerjakan soal evaluasi, tak lupa peneliti juga

membimbing siswa dengan memberi penjelasan jika dibutuhkan, melakukan

observasi dan mengisi lembar instrumen observasi sikap disiplin siswa

selama menggunakan prototipe modul, dan di akhir peneliti meminta siswa

untuk mengisi kuesioner keterbacaan modul berupa pertanyaan refleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

108

yang harus diisi oleh siswa setelah menyelesaikan pembelajaran

menggunakan produk

Pada saat melakukan implementasi atau ujicoba, siswa 1 dan 2 dapat

mengikuti dengan tenang, mengikuti instruksi dengan baik walaupun

kadang ada yang tidak sesuai, selain itu siswa juga meperhatikan peneliti

saat menjelaskan tentang pengenalan media sempoa, siswa juga terlihat

antusias saat mencoba membuat nilai manik saat pengenalan nilai manik

sempoa, saat melakukan implementasi peneliti mengamati siswa saat

mengerjakan latihan soal menggunakan sempoa, siswa menaik turunkan

manik semakin lama semakin lancar. Peneliti berharap agar hal tersebut

lambat laun berjalan sesuai dengan pendapat Widiastuti, (2013: 181) bahwa

sempoa berperan sebagai alat bantu sementara, setelah anak sering dilatih

psikomotornya secara konsisten menggunakan sempoa lambat laun anak

akan terbiasa berhitung cepat dengan pikiran atau mentalnya. Mental

Aritmatika yang sudah terasah dengan sempoa dapat meningkatkan

kreativitas anak (keterampilan 4C abad 21), menurut Rosadi, (2010; 132)

salah satu pemicu anak menjadi kreatif adalah sering digunakannya otak

kanan, dalam menghitung menggunakan mental, seorang anak harus mampu

membayangkan sempoa seperti bagaimana, lalu harus mampu

menggerakkan manik-manik dalam bayangannya, dan harus mampu

membayangkan angka berapa yang muncul di akhir bayangannya.

Adapun kendala yang ada pada saat implementasi atau ujicoba adalah

waktu, karena ini adalah pertama kali kedua siswa menggunakan media

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

109

sempoa pengenalan media sempoa dan nilai manik maka siswa

membutuhkan cukup banyak waktu, namun hingga hari terakhir tidak

banyak kendala yang terjadi.

e. Evaluation

Pada tahap ini, peneliti menjabarkan tentang pembahasan produk akhir

prototipe modul sempoa dan kelayakan instrumen observasi sikap disiplin

siswa saat menggunakan prototipe modul berdasarkan hasil kuesioner

validasi dari para ahli sebagai evaluasi formatif. Selain itu, hasil dari lembar

observasi pengamatan sikap disiplin siswa dalam menggunakan produk dan

hasil kuesioner keterbacaan siswa menjadi evaluasi sumatifnya.

1) Evaluasi formatif

Produk yang dikembangkan oleh peneliti divalidasi oleh para ahli.

Peneliti mendapatkan beberapa catatan berupa saran dan komentar,

sehingga peneliti harus memperbaikinya untuk lebih menyempurnakan

produk yang dikembangkan. Berikut ini penjabaran hasil validasi dari

para ahli untuk produk prototipe modul sebagai evaluasi formatif

penelitian ini.

a) Validasi produk prototipe modul

Proses validasi sangat diperlukan untuk mengetahi sejauh mana

kualitas dari suatu produk yang dibuat dan dikembangkan, pada

penelitian kali ini produk Prototipe modul sempoa materi operasi

hitung penjumlahan & pengurangan dengan pengembangan karakter

disiplin untuk siswa kelas 2 SD akan divalidasi oleh 2 ahli yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

110

seorang guru kelas ahli sempoa dan juga seorang dosen PGSD, dua

orang ahli ini juga sudah direkomendasikan oleh dosen pembimbing

dari peneliti.

Dari ahli sempoa peneliti mendapatkan hasil validasi pada tanggal

20 maret 2020, sedangkan dari Dosen PGSD peneliti mendapatkan

hasil validasi produknya pada tanggal 25 maret 2020. Berikut ini

adalah penjabaran dari hasil validasi kedua ahli tersebut berdasarkan

dengan aspek yang tersedia dalam instrumen validasi. Aspek pertama

yang dibahas adalah aspek modul.

Tabel 4.4 Hasil validasi produk aspek Modul

No Penilai Skor

Total Rerata Kriteria 1 2 3 4

1 Guru ahli

sempoa 2 4 4 4 14 3,5 Sangat Baik

2 Dosen PGSD 3 3 3 4 13 3,25 Baik

Pada hasil validasi aspek modul produk yang dibuat oleh peneliti

mendapat rerata 3,5 dari guru ahli sempoa, hal ini membuat produk

masuk dalam katergori (3,5 > 3,25) sangat baik, lalu pada hasil

validasi produk aspek modul dari Dosen PGSD produk mendapat

rerata 3,25, hal ini membuat produk masuk dalam kategori (3,25 >

2,50 - 2,50) baik, namun terdapat catatan dari Dosen PGSD mengenai

ukuran font pada setiap karakter dalam modul ukuranya berbeda-beda

ada yang terlalu kecil sehingga perlu sedikit proses perbaikan dan

editing kembali. Selanjutnya, berikut ini adalah rekap hasil validasi

dari aspek kedua yaitu Materi Sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

111

Tabel 4.5 Hasil validasi produk aspek materi sempoa

No Penilai Skor per item

Total Rerata Kriteria 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Guru ahli

sempoa 4 3 4 4 4 4 3 3 29 3,625

Sangat

baik

2 Dosen

PGSD 3 3 3 3 4 4 4 4 28 3,5

Sangat

baik

Pada aspek kedua ini yaitu aspek materi sempoa produk yang

dikembangkan peneliti mendapatkan rerata hasil validasi 3,625

sehingga masuk dalam kategori (3,625 > 3,25) sangat baik, lalu hasil

dari validasi Dosen PGSD produk mendapat hasil rerata 3,5 dan

masuk kategori (3,5 > 3,25) sangat baik, pada aspek ini Guru ahli

sempoa memberikan sedikit komentar pada materi pengenalan nilai

manik agar dapat diperjelas kembali saat proses revisi. Lalu

berikutnya adalah tabel rekap hasil dari validasi aspek materi

matematika.

Tabel 4.6 Hasil validasi produk aspek materi matematika

No Penilai Skor per item

Total Rerata Kriteria

13 14

1 Guru ahli

sempoa 4 3 7 3,5 Sangat baik

2 Dosen PGSD 4 4 8 4,0 Sangat baik

Pada aspek materi matematika, produk peneliti mendapatkan skor

rerata akhir 3,5 dari guru ahli sempoa sehingga mendapatkan kategori

(3,5 > 3,25) sangat baik, sedangkan Dosen PGSD memberikan skor

hasil rerata akhir 4,0 untuk aspek ini dan masuk dalam kategori (4,0 >

3,25) sangat baik. Pada aspek ini tidak ada komentar yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

112

oleh kedua validator, sehingga peneliti langsung menganalisis aspek

berikutnya. Aspek selanjutnya yang dibahas adalah aspek soal

evaluasi berikut ini adalah penjabarannya dapat dilihat secara

terperinci pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil validasi produk aspek soal evaluasi

No Penilai Skor per item

Total Rerata Kriteria

15 16

1 Guru ahli

sempoa 3 4 7 3,5 Sangat baik

2 Dosen PGSD 3 3 6 3,0 Baik

Pada aspek ini produk yang dikembangkan oleh peneliti mendapat

hasil rerata 3,5 dari Guru ahli sempoa sehingga masuk dalam kategori

(3,5 > 3,25) sangat baik, sedangkan dari Dosen PGSD produk

peneliti hanya mendapat rerata hasil 3,0 dan masuk dalam kategori

(3,0 > 2,50 - 3,25) baik. Pada aspek ini ada beberapa komentar dari

Guru ahli sempoa yaitu pada bagian soal sempoa pengurangan sahabat

besar semua soal salah karena tidak ada pengurangan di dalamnya

sehingga produk harus mengalami revisi pada soal tersebut.

Berikutnya yang dibahas adalah aspek bahasa, penulisan, dan

pemilihan kata.

Tabel 4.8 Hasil validasi produk aspek Bahasa, Penulisan, & Pemilihan kata

No Penilai Skor per item

Total Rerata Kriteria

17 18 19

1 Guru ahli

sempoa 4 3

4 11 3,67 Sangat baik

2 Dosen

PGSD 4 3

3 10 3,33 Sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

113

Pada aspek Bahasa, penlisan, & pemilihan kata validator Guru ahli

sempoa memberikan hasil skor rerata 3,67 dan masuk dalam kategori

(3,67 > 3,25) sangat baik, lalu validator Dosen PGSD memberikan

hasil skor rerata 3,33 sehingga masih masuk dalam kategori (3,33 >

3,25) sangat baik. Pada aspek ini tidak ada komentar yang diberikan

pada produk peneliti. Aspek terakhir yang dibahas pada hasil validasi

produk ini adalah aspek karakter disiplin. Aspek ini dapat

dikategorikan aspek yang cukup penting karena menjadi salah satu

variabel penting yang disisipkan pada prototipe modul.

Tabel 4.9 Hasil validasi produk aspek karakter disiplin

No Penilai Skor per item

Total Rerata Kriteria 20 21 22 23 24 25 26

1 Guru

ahli

sempoa

4 3 4 3 3 3 3 23 3,28 Sangat

baik

2 Dosen

PGSD

3 3 3 4 3 3 3 22 3,14 Baik

Pada aspek terakhir ini validator Guru ahli sempoa memberikan

hasil skor rerata 3,28 dan masuk ke dalam kategori (3,28) sangat

baik, lalu validator Dosen PGSD memberikan hasil skor rerata 3,14

sehingga masuk dalam kategori (3,14 > 2,50 - 3,25) Baik, setelah

menhitung dan membandingkan hasil skor rerata dari setiap aspek

maka hasil dari total rerata semua aspek dalam validasi produk ini

dapat dilihat dengan rinci pada tabel 4.10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

114

Tabel 4.10 Hasil akhir validasi produk

No Penilai Skor setiap aspek

Total Rerata Kriteria 1 2 3 4 5 6

1 Guru ahli

sempoa 14 29 7 7 11 23 91 3,5

Sangat

baik

2 Dosen PGSD 13 28 8 6 10 22 87 3,34 Sangat

baik

Dari penjabaran tabel rekapitulasi skor akhir rerata di atas maka

Guru ahli sempoa memberikan hasil skor rerata akhir 3,5 dan masuk

dalam kategori (3,5 > 3,25) Sangat Baik, lalu Dosen PGSD

memberikan skor rerata akhir 3,34 dan masuk dalam kategori (3,34 >

3,25) Sangat Baik. dari kedua skor, rerata akhir adalah berikut.

Gambar 4.34 Perhitungan hasil rerata skor akhir produk.

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa skor rerata akhir

dari produk 3,42 dan masuk kategori (3,42 > 3,25) Sangat Baik.

b) Validasi instrumen observasi sikap disiplin siswa

menggunakan produk

Selain memvalidasi produk berupa prototipe modul sempoa peneliti

juga memvalidasikan produk lain berupa instrumen observasi sikap

ValidatorJumlah

2)Validator Rerata 1Validator (Rerataakhir hasil Rerata

2

3,34) (3,50akhir hasil Rerata

2

84) (6,akhir hasil Rerata

baikSangat ) 3,25 3.42()42,3(akhir hasil Rerata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

115

disiplin pendamping dari prototipe modul yang dibuat. Instrumen

observasi ini divalidasi oleh validator yang sama yaitu Guru ahli

sempoa & Dosen PGSD. Berikut ini adalah rekap hasil validasi

instrumen pengamatan sikap disiplin.

Tabel 4.11 Hasil validasi produk instrumen pengamatan sikap disiplin modul

No Penilai Skor per item

Total Rerata Kriteria 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

Guru

ahli

sempoa

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 3,0 Baik

2 Dosen

PGSD 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 36 3,6

Sangat

baik

Pada validasi instrumen ini validator Guru ahli sempoa memberikan

skor rerata hasil 3,00 sehingga masuk dalam kategori (3,0 > 2,50 –

3,25) baik, lalu validator Dosen PGSD memberikan skor rerata 3,6

sehingga masuk dalam kategori (3,6 > 3,25) sangat baik. Dari kedua

skor yang diberikan validator tersebut dapat diambil rerata akhir

adalah sebagai berikut.

Gambar 4.35 Perhitungan hasil rerata skor akhir

produk instrumen observasi

ValidatorJumlah

2)Validator Rerata 1Validator (Rerataakhir hasil Rerata

2

3,6) (3,0akhir hasil Rerata

2

6) (6,akhir hasil Rerata

baikSangat 4,00) 3.3 < 3,25()3,3(akhir hasil Rerata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

116

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa skor rerata akhir

dari produk instrument observasi sikap disiplin siswa saat

menggunakan prototipe modul yang dibuat peneliti adalah 3,3 dan

masuk dalam kategori (3,3 > 3.25) sangat baik.

c) Revisi produk

Dari kedua validator ahli sempoa dan Dosen PGSD menyampaikan

beberapa komentar dan saran untuk menjadi landasan peneliti

merevisi prototype modul sempoa agar lebih layak digunakan untuk

siswa kelas 2 SD. Berikut adalah beberapa komentar yang diberikan

oleh para validator sebagai saran bagi peneliti untuk merevisi, yaitu 1)

Mengubah cover agar lebih memuat aspek sikap disiplin di dalamnya,

2) Font yang terdapat pada karakter kurang konsisten ada yang terlalu

kecil, sehingga peneliti merevisi ukuran font agar lebih konsisten 3)

Merevisi kalimat penjelasan pada pengenalan manik satuan dan

puluhan, kemudian peneliti merevisi kalimat agar lebih mudah

dipahami 4) Mengganti soal di bagian pengurangan sahabat besar

karena salah semua, kemudian peneliti kembali membuat soal yang

sesuai agar siswa tidak bingung.

Revisi pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah mengubah

cover awal yang kurang sesuai dengan karakter disiplin, peneliti

mengubah background taman hijau dengan suasana dan kondisi

sebuah ruangan kelas yang lebih konstekstual dengan kebiasaan siswa,

selain itu peneliti juga mengurangi karakter animasi dari 4 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

117

SD menjadi hanya 2 siswa saja laki-laki dan perempuan, lalu peneliti

juga mengkoreksi ukuran sempoa yang awalnya terlalu besar menjadi

lebih kecil.

Tabel 4.12 Revisi sampul prototitpe modul sempoa

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Revisi yang kedua ada pada ukuran font pada setiap animasi yang

ada pada beberapa halaman prototipe modul tidak konsisten, ada yang

memiliki ukuran lebih kecil daripada yang lain. Peneliti dengan

cermat merevisi atau memperbaikinya agar ukurannya lebih konsisten

sehingga mudah dibaca oleh siswa.

Tabel 4.13 Revisi prototipe modul untuk ukuran font animasi

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

118

Revisi ketiga adalah tentang kalimat penjelasan pada pengenalan

manik sempoa nilai satuan dan puluhan. Validator menginginkan

penambahan kalimat “di tiang satuan atau puluhan”. Peneliti lalu

memeriksa kembali kalimat pada setiap penjelasan mengenal nilai

manik dan menambahkan keterangan yang kurang pada setiap

penjelasannya.

Tabel 4.14 Revisi modul sempoa pada penjelasan nilai manik

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Revisi keempat adalah revisi pada soal yang dibuat peneliti pada

kolom soal pengurangan menggunakan sahabat besar, validator

memberikan saran agar soal dapat diubah semuanya karena semua

soal yang terdapat pada kolom tersebut tidak memenuhi kriteria

pengurangan menggunakan sahabat besar (kesalahan cetak).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

119

Tabel 4.15 Revisi Modul sempoa pada soal pengurangan sahabat besar

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Setelah produk prototipe modul, dan instrumen sikap disiplin siswa

saat menggunakan prototipe modul mendapatkan nilai dan sudah

direvisi sesuai dengan komentar dari validator, produk yang

dikembangkan oleh peneliti pun dapat dikatakan sudah layak untuk

diujicobakan dan terbukti memiliki kualitas yang sangat baik menurut

para validator (Guru ahli sempoa & Dosen PGSD)

2) Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif pada penelitian kali ini dilakukan saat peneliti

melakukan implementasi pada 2 siswa kelas 2 SD. Peneliti berfokus pada

2 objek yang dievaluasi yaitu siswa dengan menggunakan instrumen

observasi sikap disiplin, dan produk dengan instrumen kuesioner

keterbacaan siswa.

a) Hasil observasi sikap disiplin siswa saat menggunakan produk

Observasi sikap disiplin siswa dilakukan oleh peneliti ketika siswa

sedang melakukan ujicoba produk. Peneliti melakukan pengamatan

sesuai dengan pernyataan dan indikator-indikator yang sudah disusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

120

pada instrument, terdapat 4 indikator utama sikap disiplin yang sudah

dijabarkan menjadi deskriptor yang berbeda-beda jumlahnya untuk

setiap indikator.

Observasi ini menggunakan instrumen daftar check-list yang berisi

kolom ya dan tidak, Peneliti hanya mengamati siswa saat

menggunakan prototipe modul lalu mengisi instrumen observasi

tersebut sesua I dengan apa yang terjadi saat implementasi. Penskoran

dalam instrumen ini cukup praktis yaitu siswa diberi 1 poin untuk

setiap check-list pada kolom ya, dan 0 poin untuk setiap check-list

pada kolom tidak. Berikut ini adalah rekap hasil skor observasi sikap

disiplin siswa saat menggunakan prototipe modul untuk setiap siswa.

Tabel 4.16 Rekap hasil observasi sikap disiplin siswa

saat menggunakan produk

No Indikator Disiplin Jumlah

deskriptor

Skor

Siswa 1 Siswa 2

1 Menghargai waktu

17 15 13

2 Menaati segala peraturan dan

norma yang berlaku.

3 3 2

3 Menyelesaikan apa yang

menjadi tanggung jawabnya

17 17 17

4 Menunjukan perilaku konsisten

dalam segala hal.

3 2 1

Jumlah 40 37 33

Hasil rekap skor observasi sikap disiplin siswa saat menggunakan

prototipe modul menunjukan beberapa perbedaan dari kedua siswa

tersebut, siswa pertama mendapatkan skor 37 dengan penjabaran

yaitu: 15 poin dari 17 pernyataan untuk indikator 1, 3 poin dari 3

pernyataan untuk indikator 2, 17 poin dari 17 pernyataan untuk

indikator 3, dan 2 poin dari 3 pernyataan untuk indikator 4, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

121

siswa 2 mendapatkan total skor 33 dengan penjabaran yaitu: 13 poin

dari 17 pernyataan untuk indikator 1, 2 poin dari 3 pernyataan untuk

indikator 2, 17 poin dari 17 pernyataan untuk indikator 3, dan 1 poin

dari 3 pernyataan untuk indikator 4.

b) Hasil kuesioner keterbacaan produk prototipe modul sempoa

menurut siswa

Hasil kuesioner keterbacaan produk prototipe modul sempoa juga

menjadi evaluasi sumatif pada penelitian ini. Peneliti mengambilnya

setelah melakukan ujicoba pada siswa. Instrumen ini berisi tentang

respon siswa terhadap indikator taat aturan pada modul, respon siswa

terhadap indikator menghargai waktu pada modul, dan respon siswa

terhadap penggunaan modul sebagai bantuan berhitung. berikut rekap

dari hasil kuesioner tersbut pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 Rekap hasil dari kuesioner uji keterbacaan siswa

No. Nama

Jawaban

Poin 1

Respon siswa

terhadap indikator

taat aturan pada

modul

Poin 2

Respon siswa

terhadap indikator

menghargai waktu

pada modul

Poin 3

Respon siswa

terhadap

penggunaan modul

sebagai bantuan

berhitung

1 Nayama

Bisa mengikuti

semua kalimat

perintah modul

Siswa bisa

menaati aturan

waktu namun ada

2 soal yang tidak

Siswa merasa

modul

membantunya

untuk berhitung

2 Divi

Siswa bisa

menaati kalimat

perintah namun

ada yang salah

Siswa bisa

menaati aturan

waktu namun ada

5 soal yang tidak

Siswa merasa

modul

membantunya

untuk berhitung

Berdasarkan hasil dari kuesioner tersebut, dapat dilihat bahwa

menurut siswa selama menggunakan produk mereka bisa untuk taat

aturan dan menghargai waktu (walaupun dengan capaian yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

122

berbeda), serta produk juga membantu mereka untuk berhitung

dengan sempoa.

B. Pembahasan

1. Prosedur pengembangan produk akhir

Penelitian pengembangan produk yang berjudul “Prototipe Modul Sempoa

untuk Berhitung Penjumlahan Pengurangan dan Melatih Karakter Disiplin

untuk kelas 2 SD” ini dikembangkan menurut model pengembangan produk

ADDIE. Hal pertama yang dilakukan peneliti adalah menganalisa masalah dan

kebutuhan pada guru dan siswa kelas 2 di sekolah yaitu SD Kanisius Klepu,

SD Negeri Kentungan, SD Kanisius Notoyudan. Peneliti melakukan

wawancara analisis masalah kepada guru kelas 2 di 3 sekolah tersebut, hasilnya

ditemukan masalah pada siswa yaitu kemampuan berhitung siswa yang masih

lambat untuk materi berhitung penjumlahan & pengurangan sampai bilangan

999, lalu guru-guru juga menyatakan bahwa siswa memiliki masalah sikap

disiplin saat belajar di kelas, setelah melakukan wawancara analisis masalah

peneliti melakukan observasi kelas untuk memastikan bahwa siswa benar

memiliki masalah sikap disiplin, lalu Peneliti juga melakukan analisis

kebutuhan pada guru kelas 2 yang mewakili siswa, didapatkan hasil bahwa

guru membutuhkan sempoa sebagai alat bantu hitung untuk membantu siswa

mengatasi masalah lambat berhitungnya, namun selian membutuhkan sempoa

guru juga membutuhkan panduan penggunaannya dalam bentuk buku yang

berisi cara penggunaan, materi, dan latihan-latihan. Semua yang dilakukan

peneliti ini masuk pada model ADDIE tahap Analyze.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

123

Tahap kedua yang dilakukan peneliti setelah melakukan analisis masalah

dan kebutuhan adalah membuat desain dari produk yang menjadi kebutuhan

guru berdasarkan dengan masalah yang ada. Peneliti memutuskan untuk

mengembangkan sebuah modul dalam bentuk prototipe yang berisi tentang

penggunaan sempoa dalam berhitung penjumlahan & pengurangan ditambah

dengan latian pembiasaan sikap disiplin untuk siswa kelas 2 SD, setelah

peneliti memutuskan untuk membuat sebuah prototipe modul sempoa peneliti

mengidentifikasi poin-poin apa saja yang akan ada dalam produknya

diantaranya adalah: sampul, isi modul (pengenalan & penggunaan media

sempoa, materi, latihan dan integrasi sikap disiplin sesuai dengan

indikatornya), lalu profil penulis, selain itu peneliti juga membuat instrumen

observasi sikap disiplin untuk mengamati sikap disiplin siswa saat

menggunakan produk. Semua hal ini masuk dalam tahap Design

Tahap selanjutnya peneliti mulai mencari sumber-sumber sesuai dengan

yang diperlukan untuk mengembangkan produknya seperti: mengumpulkan

materi materi sempoa, gambar-gambar, membuat soal latihan dan soal evaluasi,

membuat kata motivasi berdasarkan indikator sikap disiplin, serta membuat

desainnya pada aplikasi desain grafis, tak lupa peneliti juga mengembangkan

indikator disiplin menjadi deskriptor untuk dimasukan dalam insturmen

observasi sikap disiplin saat menggunakan produk. Setelah mencetak produk

peneliti memvalidasikan produknya kepada 2 ahli yaitu guru ahli sempoa dan

juga Dosen PGSD, hasil dari validasi produk ini dapat menjadi gambaran

bagaimana kualitas produk dan juga menjadi acuan kelayakan bagi peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

124

untuk melakukan implementasi pada siswa. Semua kegiatan ini masuk dalam

tahap Development.

Tahap ke-4 pada penelitian ini adalah tahap Implementasi atau

Implementation, peneliti melakukan implementasi produknya secara terbatas

pada 2 siswa kelas 2 SD, pada Implementasi ini peneliti membimbing siswa

dalam belajar dengan menggunakan produk ini, saat peneliti mengamati siswa

mengerjakan latihan soal menggunakan sempoa, siswa menaik turunkan manik

semakin lama semakin lancar, dengan ini peneliti berharap agar nantinya hal

tersebut sejalan dengan pendapat Widiastuti, (2013: 181) bahwa sempoa hanya

berperan sebagai alat bantu sementara, setelah anak sering dilatih

psikomotornya secara konsisten menggunakan sempoa lambat laun anak akan

terbiasa berhitung cepat dengan pikiran atau mentalnya. Mental Aritmatika

yang sudah terasah dengan sempoa dapat meningkatkan kreativitas anak

(keterampilan 4C abad 21), menurut Rosadi, (2010; 132) salah satu pemicu

anak menjadi kreatif adalah sering digunakannya otak kanan, dalam

menghitung menggunakan mental, seorang anak harus mampu membayangkan

sempoa seperti bagaimana, lalu harus mampu menggerakkan manik-manik

dalam bayangannya, dan harus mampu membayangkan angka berapa yang

muncul di akhir bayangannya, dengan kata lain belajar dengan sempoa

membuat anak semakin mahir mental aritmatikanya dan terlatih untuk berfikir

kreatif.

Selain membimbing siswa belajar, peneliti juga mengamati siswa sesuai

dengan instrumen pengamatan sikap disiplin siswa untuk mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

125

ketercapaian indikator disiplinnya, selain itu peneliti juga membimbing siswa

mengisi instrumen keterbacaan produk dalam bentuk lembar refleksi sebagai

evaluasi sumatif untuk produk yang dikembangkan peneliti.

Selanjutnya tahap terakhir adalah tahap evaluasi atau evaluation, pada tahap

ini terdapat 2 evaluasi yaitu evaluasi formatif dan sumatif, untuk evaluasi

formatif penelitian ini didapat dari hasil validasi produk, validasi instrument

observasi sikap siswa saat menggunakan produk, dan revisi berdasarkan saran

dari validator. Sedangkan evaluasi sumatif pada penelitian ini didapat dari hasil

kuesioner keterbacaan siswa terhadap produk dan hasil observasi sikap disiplin

siswa saat menggunakan produk.

Penggunaan model ADDIE pada penelitian ini memiliki beberapa kelebihan

yaitu, susunan dan tahapan pengembangannya yang mudah dipahami dan

ringkas sehingga memudahkan peneliti untuk memahami tahapan dan

mengembangkan produknya, namun dibalik tahapannya yang ringkas dan

mudah dipahami terdapat pula kekurangan dalam model ADDIE ini yaitu

dibandingkan dengan model pengembangan lain yang lebih kompleks

keakuratan dari kualitas hasil produk dengan model ADDIE menjadi mudah

dipertanyakan karena tahapannya yang ringkas.

2. Kualitas Produk Akhir menurut Guru Ahli Sempoa

Hasil dari validasi guru ahli sempoa memberikan total skor 91 poin dari

total 104 poin maksimal yang bisa didapat, lalu setelah dihitung dengan rumus

hasil penilaian produk reratanya adalah 3,5 (3,5 > 3,25) hal ini membuat

produk prototipe modul sempoa operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

126

dengan pengembangan karakter disiplin untuk siswa kelas 2 SD yang

dikembangkan peneliti masuk dalam kategori atau kualitas sangat baik

menurut guru ahli sempoa

3. Kualitas Produk Akhir Menurut Dosen PGSD

Hasil dari validasi Dosen PGSD memberikan total skor 87 poin dari total

104 poin maksimal yang bisa didapat, lalu setelah dihitung dengan rumus hasil

penilaian produk reratanya adalah 3,34 (3,34 > 3.25) hal ini membuat produk

prototipe modul sempoa operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan

pengembangan karakter disiplin untuk siswa kelas 2 SD yang dikembangkan

peneliti masuk dalam kategori atau kualitas sangat baik menurut guru ahli

sempoa

Produk yang dikembangkan oleh peneliti dapat dikatakan sebagai produk

dengan kualitas yang sangat baik oleh guru ahli sempoa dan dosen PGSD

karena pada perancangan dan pengembangannya dibuat sesuai dengan teori

unsur-unsur modul dan inikator-indikator sikap disiplin yang ada pada BAB II

penjabarannya adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan produk sesuai teori unsur – unsur modul

Penyusunan produk yang dikembangkan peneliti memperhatikan teori

unsur-unsur modul menurut Prastowo (2014: 215-216) dan Sanaky (2013:

191), modul yang baik memiliki beberapa unsur diantanya:

1) Judul Modul, Judul modul pada prototipe modul ini adalah “Prototipe

modul sempoa untuk berhitung penjumlahan pengurangan dan melatih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

127

karakter disiplin siswa kelas 2 Sekolah Dasar” terdapat pada bagian

cover produk.

2) Petunjuk Umum, Petunjuk umum atau penggunaan modul terdapat

pada prototipe modul halaman vi–vii berisi kompetensi inti,

kompetensi dasar, informasi materi pada buku tema kurikulum 2013,

dan informasi tentang latihan karakter sikap disiplin.

3) Pokok Bahasan / Materi, Materi penjumlahan dan pengurangan pada

prototipe modul sempoa yang dikembangkan oleh peneliti berada pada

prototipe modul halaman 24 sampai dengan halaman 45 terbagi

menjadi: menjumlahkan dan mengurangi manik, penjumlahan dan

pengurangan sederhana, menggunakan sahabat kecil dan besar.

4) Lembar kegiatan siswa, Lembar kegiatan pada prototipe modul yang

dikembangkan mulai dari halaman 10 sampai dengan halaman 45

yang terbagi menjadi: latihan nilai manik, latihan soal penjumlahan

dan pengurangan sederhana, dengan sahabat kecil maupun besar.

5) Lembar evaluasi, Lembar evaluasi pada produk yang di kembangkan

peneliti terbagi menjadi 2 yaitu: evaluasi kognitif berada pada

halaman 45 sedangkan evaluasi afektif (instrumen observasi sikap

disiplin) berada pada halaman 46-49.

b. Pengembangan produk sesuai teori indikator sikap disiplin

Selain memperhatikan unsur-unsur modul, pengembangan produk yang

dilakukan oleh peneliti juga sesuai dengan indikator-indikator sikap disiplin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

128

menurut Wibowo A, (2012: 43), Mustari, (2014: 14), Mangunhardjana,

(2016: 216) dan Sedyawati, (1999: 14) yang diantaranya adalah:

1) Menghargai Waktu, indikator sikap disiplin ini disisipkan menjadi

beberapa bagian dalam prototipe modul diantaranya adalah: (1)

menjadi kalimat motivasi tentang menghargai waktu (Tanamkan

dalam dirimu) yang terdapat pada halaman 12, (2) lalu pada kalimat-

kalimat motivasi lain yang diucapkan tokoh animasi contohnya pada

halaman 6 “Jangan sampai melewati batas waktu ya teman-teman!”,

(3) selain itu pada setiap latihan terdapat batas waktu yang diharapkan

dapat memacu siswa agar dapat menghargai waktu.

2) Menaati segala peraturan dan norma yang berlaku, indikator yang

selanjutnya ini disisipkan pula dalam prototipe modul dalam beberapa

bagian diantaranya: (1) kalimat motivasi tentang menaati aturan

(Tanamkan dalam dirimu) yang terdapat pada halaman 36, (2) lalu

pada setiap soal latihan atau evaluasi disertakan kalimat perintah agar

siswa terbiasa mengikuti perintah atau aturan saat mengerjakan latihan

contohnya pada halaman 18 “Jodohkanlah nilai bilangan dengan

manik sempoa yang benar dengan cara menarik garis lurus..!!”,

dengan ini siswa diharapkan selalu menaati aturan yang ada di

sekitarnya.

3) Menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya, indikator ini

dapat ditemukan sisipannya dalam beberapa bagian prototipe modul

yang dikembangkan diantaranya adalah: (1) Kalimat motivasi tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

129

bertanggung jawab (Tanamkan dalam dirimu) yang terdapat pada

halaman 23, (2) kalimat-kalimat motivasi lain yang ducapkan tokoh

animasi contohnya pada halaman 19 “Kerjakan sampai selesai ya

teman-teman..!” dari indikator ini diharapkan siswa menjadi pribadi

yang selalu bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah dan

menyelesaikan kewajibannya sampai tuntas.

4) Menunjukan perilaku konsisten dalam segala hal, indikator yang

terakhir adalah konsisten, sisipan yang diberikan untuk indikator ini

diantaranya adalah: (1) pada kalimat motivasi yang ducapkan tokoh

animasi contohnya pada halaman 21 “Buatlah gambar manik dengan

ukuran yang sama yaa.” (2), lalu pada prototipe modul ini peneliti

sengaja memberikan latihan yang banyak dan menggunakan batas

waktu agar siswa terbiasa konsisten dalam disiplin waktu dan

konsisten dalam menyelesaikan tanggung jawab tugasnya sampai

selesai (representasi dari konsisten).

4. Kualitas Produk Akhir Menurut Siswa

Hasil instrumen keterbacaan prototipe modul sempoa menyatakan bahwa

pada poin pertama siswa 1 dan 2 menjawab bahwa penggunaan modul

membuat mereka bisa menaati kalimat perintah di dalamnya hal ini dapat

terjadi karena siswa sudah menunjukan kriteria karakter disiplin (menaati

aturan) ketika menggunakan modul, hal ini sesuai dengan pendapat Wibowo A,

(2012: 43) bahwa kriteria orang disiplin adalah orang yang selalu tertib dan

patuh pada ketentuan dan peraturan yang berlaku. Kedua siswa dapat menaati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

130

aturan atau kata perintah dalam modul ini bisa terjadi pula karena produk

modul ini menjembatani pendidikan karakter di dalamnya (terutama karakter

disiplin) hal ini sesuai dengan definisi pendidikan karakter menurut Pusat

kurikulum (dalam Judiani 2010: 282) yaitu pendidikan yang

mengembangkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik sehingga

mereka memiliki nilai dan karakter dalam dirinya, menerapkan nilai-nilai

tersebut dalam kehidupan dirinya. Kesimpulan jawaban dari kedua siswa

pada poin pertama menunjukan produk ini dapat dikatakan membantu

mengatasi masalah disiplin siswa tentang taat pada aturan.

Pada poin 2 siswa 1 dan 2 menjawab penggunaan modul dan

sempoa membuat mereka dapat mengerjakan soal sesuai dengan

aturan waktu, hal ini dapat terjadi karena pada saat implementasi kedua

siswa juga telah menerapkan salah satu kriteria karakter disiplin (menghargai

waktu) hal ini sesuai dengan pendapat Mangunhardjana, (2016: 216) yaitu

kriteria orang disiplin adalah orang yang memulai dan menyelesaikan sesuatu

sesuai waktu yang ditetapkan.

Setelah ditelaah lebih lanjut dari jawaban siswa ternyata siswa 2 lebih

banyak mengerjakan soal dengan tidak tepat waktu dibanding siswa 1

(siswa 1 dua soal, sedangkan siswa 2 lima soal), dari jawaban ini siswa 2

dapat dikatakan belum maksimal dalam menghargai waktu saat

menggunakan modul, hal ini dapat terjadi karena pada saat uji coba

implementasi modul hanya dilakukan secara terbatas sekali saja dalam

jangka waktu tertentu (3 hari), padahal seharusnya implementasi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

131

belajar apapun harus dilakukan secara terus menerus dengan kuantitas

lebih dari sekali agar siswa semakin paham dan terlatih hal ini sesuai

dengan pendapat Hilgard dan Bower (dalam Purwanto, 2007: 84), yang

mengemukakan bahwa belajar (dalam penelitian ini belajar membiasakan

karakter tertentu) berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang

berulang-ulang, pengulangan menjadi penting untuk memaksimalkan hasil

dari belajar itu sendiri. Kesimpulan dari jawaban poin kedua adalah

penggunaan modul dapat dikatakan membantu siswa untuk mengatasi

masalah disiplin siswa tentang menghargai waktu/ tepat waktu walaupun

pada implementasinya ada yang belum maksimal.

Pada poin ketiga siswa 1 dan 2 menjawab bahwa penggunaan modul

sudah membantu mereka menggunakan sempoa untuk mengerjakan soal-

soal hal ini dapat dibuktikan dengan salah satu hasil soal evaluasi, mereka

mendapat nilai yang baik yaitu 90 untuk siswa 1 dan 100 untuk siswa 2, hal ini

dapat terjadi karena modul dalam penelitian ini sudah memuat instruksi yang

membantu, dan materi yang lengkap, hal ini sesuai dengan karakteristik modul

menurut Daryanto (2013: 9) bahwa modul seharusnya memiliki karakteristik

seperti Self Instruction (memungkinkan seseorang belajar secara mandiri), Self

Contained (seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan sudah termuat) dan

User Friendly (setiap instruksi dan paparan informasi harus bersifat membantu

dan bersahabat), selanjutnya pada pengembangannya modul ini juga sudah

menyajikan informasi-informasi penting, memberi suasana belajar matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

132

yang baru, dan menyamakan pandangan atau peresepsi kedua siswa yang

menggunakan sempoa dan modulnya, hal ini memenuhi fungsi modul sebagai

media pembelajaran dan sesuai dengan fungsi media pembelajaran menurut

Sanaky (dalam Suryani, Setiawan, dan Putria, 2018: 10) yaitu: (1)

Menyamakan persepsi, (2) Menyajikan ulang informasi secara konsisten dan

(3) Memberi suasana belajar yang menyenangkan dan menarik, sehingga pada

kesimpulannya penggunaan modul berdampak pada terbantunya siswa untuk

mengerjakan soal-soal penjumlahan pengurangan dengan sempoa.

Selain penggunaan modul yang membantu siswa, penggunaan sempoa juga

membantu pemahaman siswa mengerjakan penjumlahan dan pengurangan

dengan tepat hal ini sesuai dengan teori bahwa sempoa dapat menjembatani

tahapan matematika seperti dikatakan oleh Sumarno (2001: 40 - 41) tentang

kelebihan sempoa yaitu sempoa dapat memenuhi tahapan tahapan sebagai alat

bantu/media matematika yang baik, materi matematika yang bersifat abstrak

hendaknya diperkenalkan melalui tahapan-tahapan seperti (konkret - semi

konkret - semi abstrak - dan abstrak). Dari teori tersebut sempoa juga dapat

menjadi alat bantu yang tepat untuk perkembangan mental berhitung siswa hal

ini dapat didukung dengan teori yang diungkapkan bruner (dalam

Fathurrohman, Suryana, & Fatriani, 2013) pada tahap ikonik yaitu siswa mulai

dapat menggunakan mental untuk memahami gambaran (semi-konkret) yang

menggantikan objek konkret, dari paparan-paparan tentang kelebihan sempoa

dan teori belajar matematika sebelumnya sempoa sangat mendukung sebagai

alat bantu berhitung dalam pembelajaran matematika yang mengharuskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

133

siswanya memahami keterkaitan konsep dan mengaplikasikannya, hal ini juga

sangat sesuai dengan teori tujuan pembelajaran matematika yang diungkapkan

Depdiknas (dalam Susanto, 2013: 190) yaitu siswa harus memahami konsep,

menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsepnya.

Kesimpulan yang dapat diambil dari jawaban poin ketiga adalah menurut siswa

modul sebagai media dapat membantu mereka dalam menggunakan sempoa

untuk mengerjakan soal-soal penjumlahan dan pengurangan sesuai dengan

tujuan pembelajaran matematika.

5. Dampak Implementasi Produk terhadap Sikap Disiplin Siswa

Hasil instrumen observasi sikap disiplin siswa saat menggunakan produk

akhir menunjukan dampak dalam bentuk skor pengamatan sikap disiplin

dengan rincian sebagai berikut:

a. Pada indikator 1 (menghargai waktu) terdapat 17 deskriptor, siswa 1

mendapatkan skor 15, siswa 2 mendapat skor 13

b. Pada indikator 2 (menaati segala peraturan dan norma yang berlaku)

terdapat 3 deskriptor, siswa 1 mendapat skor 3, siswa 2 mendapat skor 2

c. Pada indikator 3 (menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya)

terdapat 17 deskriptor, siswa 1 dan 2 mendapat skor yang sama yaiu 17

d. Pada indikator 4 (menunjukan perilaku konsisten dalam segala hal)

terdapat 3 deskriptor, siswa 1 mendapat skor 2, siswa 2 mendapat skor 1

Melalui paparan tersebut dapat terlihat dari 4 indikator terdapat 2 indikator

yang dampaknya lebih kecil dari 2 lainnya yaitu indikator 1 (menghargai

waktu) dan indikator 4 (menunjukan perilaku konsisten), lalu pada siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

134

persentase ketercapaiannya lebih rendah dari siswa 1, walaupun terdapat

perbedaan namun secara keseluruhan implementasi produk akhir memiliki

dampak pada sikap disiplin siswa walaupun belum maksimal.

Pada saat implementasi peneliti melihat siswa 1 dan siswa 2 dapat menaati

aturan-aturan yang terdapat dalam modul, walaupun pada siswa 2 ada beberapa

kali tidak menuruti aturannya, selanjutnya siswa 1 dan siswa 2 juga sudah

dikatakan dapat lebih menghargai waktu yang digambarkan dengan mereka

mengerjakan soal-soal latihan sebelum batas waktunya berakhir, lalu kedua

siswa juga sudah menunjukan perilaku tanggung jawab dengan mengerjakan

semua tugas-tugas yang ada pada modul sampai selesai, dari hal-hal tersebut

kedua siswa juga menunjukan sikap yang konsisten walaupun belum secara

maksimal. Dari kegiatan implementasi dan pengamatan sikap disiplin siswa

tersebut dapat terlihat gambaran kualitas dari produk yang dikembangkan oleh

peneliti yaitu produk mampu memberikan dampak pada sikap disiplin dan juga

kemampuan berhitung cepat siswa, walaupun dampaknya belum maksimal

Dampak yang belum maksimal ini dapat terjadi kerena implementasi hanya

dilakukan dalam 1 kali (dengan jangka waktu 3 hari), adapun Brata (dalam

Rohmawati, 2014: 21) menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif adalah

pembelajaran yang mampu membentuk moralitas peserta didik, dan adat

kebiasaan yang terbentuk merupakan suatu perbuatan yang dilakukan secara

berulang-ulang, perbuatan tersebut akan menjadi kebiasaan, maka untuk

mendapatkan hasil yang maksimal diperlukan implementasi produk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

135

berulang-ulang pula bukan hanya 1 kali saja agar hal tersebut bisa menjadi

kebiasaan pada siswa.

C. Kelebihan Produk

1. Prototipe modul sempoa untuk berhitung penjumlahan pengurangan dan

melatih karakter disiplin siswa kelas 2 SD dapat membantu siswa

mengerjakan latihan soal-soal penjumlahan dan pengurangan menggunakan

sempoa.

2. Prototipe modul sempoa untuk berhitung penjumlahan pengurangan dan

melatih karakter disiplin siswa kelas 2 SD dapat membantu siswa melatih

karakter disiplin dalam belajar berhitung penjumlahan dan pengurangan.

D. Kekurangan Produk

1. Dalam produk tidak semua gambar tokoh animasi menggambarkan karakter

yang berdisiplin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

136

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini peneliti membahas tentang kesimpulan penelititan, keterbatasan

penelitian, dan saran yang mendukung penelitian selanjutnya.

A. Kesimpulan

1. Prototipe modul sempoa operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

dengan pengembangan sikap disiplin untuk siswa kelas 2 SD dikembangkan

dengan menggunakan prosedur pengembangan model ADDIE. Prosedur

pengembangan ADDIE terdiri dari 5 tahap, yaitu: 1) Analyze (Analisis)

dilakukan dengan menganalisis masalah dan kebutuhan guru serta siswa

melalui kegiatan wawancara, observasi, dan memberikan kuesioner analisis

kebutuhan. Wawancara dilakukan pada guru kelas 2 untuk mengidentifikasi

kesulitan siswa pada materi pembelajaran, media pembelajaran, dan

perilaku menyimpang siswa, Observasi dilakukan guna memeriksa kembali

kebenaran perihal perilaku menyimpang siswa saat pembelajaran,

sedangkan kuesioner analisis kebutuhan digunakan untuk mengetahui

kebutuhan guru dan siswa perihal media pembelajaran dan panduan

menggunakan media pembelajaran. 2) Design {Perancangan) dilakukan

dengan merencanakan isi atau konten pada prototipe modul yang

dikembangkan. 3) Development (Pengembangan) dilakukan dengan mencari

sumber-sumber yang perlukan, mengembangkan materi pembelajaran,

mendesain gambar-gambar, dan menyisipkan pengembangan sikap disiplin

sesuai dengan indikatornya. 4) Implementation (Implementasi) dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

137

dengan mengujicobakan prototipe modul kepada siswa kelas 2 SD, dan yang

terakhir 5) Evaluate (Evaluasi) dilakukan dengan memevalidasi prototipe

modul kepada para validator serta menganalisisnya sebagai evaluasi

formatif, sedangkan analisis hasil observasi sikap disiplin siswa saat

menggunakan prototipe modul & hasil kuesioner keterbacaan siswa sebagai

evaluasi sumatif produk modul.

2. Prototipe modul sempoa berhitung penjumlahan pengurangan dan melatih

sikap disiplin untuk siswa kelas 2 SD memiliki kualitas yang “sangat baik”

menurut validator guru ahli sempoa serta dosen PGSD dengan skor rerata

akhir 3,42, lalu menurut siswa produk prototipe modul sempoa berhitung

penjumlahan pengurangan dan melatih karakter disiplin untuk siswa kelas 2

SD ini sudah dapat membantu siswa dalam berhitung penjumlahan

pengurangan dan melatih karakter disiplinnya. Produk yang dikembangkan

peneliti juga telah memenuhi 5 unsur-unsur modul yaitu: (1) judul modul,

(2) petunjuk umum, (3) pokok bahasan/materi, (4) lembar kegiatan siswa,

dan (5) lembar evaluasi, selain itu prototipe modul sempoa juga memuat

indikator sikap disiplin yaitu: (1) Menghargai Waktu, (2) Menaati segala

peraturan dan norma yang berlaku. (3) Menyelesaikan apa yang menjadi

tanggung jawabnya. (4) Menunjukan perilaku konsisten dalam segala hal.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Implementasi yang dilakukan pada penelitian ini hanya terbatas kepada 2

siswa SD kelas 2 saja, karena implementasi dilakukan ketika wabah

Covid-19 sedang terjadi di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

138

2. Implementasi tidak dapat dilakukan di sekolah melainkan hanya dapa

dilakukan di rumah guna meminimalisir penularan dan penyebaran

Covid-19.

3. Implementasi penelitian hanya dilakukan 1 kali dalam jangkauan waktu 3

hari karena mengantisipasi keterbatasan waktu dan menghindari

kemungkinan penyebaran Covid-19.

4. Instrumen observasi sikap disiplin saat menggunakan produk memiliki

item yang terlalu banyak, sehingga tidak efektif jika diujicobakan ke

banyak siswa sekaligus.

C. Saran

1. Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan implementasi pada lebih dari 2

orang siswa agar hasil penelitian dan uji coba lebih akurat.

2. Sebaiknya peneliti selanjutnya lebih memaksimalkan keefektifan waktu

penelitian untuk mengantisipasi hal-hal yang tertunda karena wabah

penyakit atau musibah yang belum pasti diketahui.

3. Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan implementasi lebih dari 1 kali

agar hasil yang didapatkan dari uji coba lebih berdampak dan maksimal.

4. Sebaiknya item observasi sikap disiplin saat menggunakan produk dibuat

hanya untuk mengamati aspek yang sangat penting saja sehingga menjadi

efektif dan efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

139

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, S. D., A’yun, I. Q., Satriyani, F. Y., Widodo, W., Paranimmita, R., &

Ferisa, D. (2016). Implementasi Pembelajaran Tematik di Sekolah

Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Al fath, (2015) “Pengaruh Motivasi, Lingkungan Dan Disiplin Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 19 Banda Aceh”.

Aceh: STKIP Bina Bangsa Getsempena. Vol. 6, No. 1. Hal 1-11.

Amri. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.

Jakarta: Prestasi Pustakarya

Anindya Dipta, (2019). Pengembangan Modul Sempoa Matematika Materi

Operasi Hitung Campur Penjumlahan dan Pengurangan Untuk Siswa

Kelas 1 SD. Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma.

Apsari, Parwati, Suryawan. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Rajawali Pers

Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ariningsih, I., & Amalia, R. (2020). Membangun Karakter Siswa melalui

Pembelajaran Matematika yang Berintegrasi Keislaman. Journal on

Teacher Education, 1(2), 1-8

Asih Mardati, (2016). Pengembangan Modul Matematika Dengan Pendekatan

Konstektual Pada Materi Bangun Datar Untuk Mahasiswa PGSD UAD.

Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 3, No. 1, Hal: 1-7.

Budiraharjo, E. (2010). Pengembangan Media Alternatif Pembelajaran Mental

Aritmatika Metode Sempoa ntuk Anak Usia Dasar Melalui Perangkat

Lunak Komputer.Oseatek, (07)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

140

Citra, Y. (2012). Pelaksanaan Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jurnal

Ilmiah Pendidikan Khusus, 1(1), 237-249.

Dalyono, B., & Lestariningsih, E. D. (2016). Implementasi Penguatan Pendidikan

Karakter Di Sekolah. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan

Rekayasa, Sosial dan Humaniora, 3(2, Oktober), 33-42.

Daryanto, D. (2013). Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam.

Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Dianto, R. (2018). Penggunaan Sempoa Untuk Meningkatkan Mental Aritmetika

Siswa SD pada Pembelajaran Kabataku. Jurnal Equation: Teori dan

Penelitian Pendidikan Matematika, 1(2), 145-152.

Fathurrohman, P., Suryana, A.A. & Fatriani, F. (2013). Pengembangan

Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Haryono, Rahardjito, Rahardjo, Sadiman. (2012). Media Pendidikan Pengertian,

Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Yogyakarta: Raja Grafindo Persada

Hendra, J. (2012). Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Penjumlahan

Dengan Pembelajaran Matematika Realistik Pada Anak Tunagrahita

Sedang. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus, 1(2), 213-225.

Heryuliandini N, Situmorang R, Suprayekti, (2018) “Pengembangan Buku

Panduan Mentor di Komunitas Duta Cilik Anti Rokok”. Jurnal

Pembelajaran Inovatif, 1 (1) (2018): 13 – 18

Hidayah, N. (2015). Pembelajaran Tematik Integratif di Sekolah Dasar. Terampil:

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, 2(1), 34-49.

Hidayatullah, F. (2010). PENDIDIKAN KARAKTER: Membangun Peradaban

Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

141

Ismarti, S. (2016). Meningkatkan Penguasaan Bilangan dengan Mental Aritmatika

Sempoa. Jurnal Dimensi, 1(2).

Jihad, A., dan Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Judiani, S. (2010). Implementasi pendidikan karakter di sekolah dasar melalui

penguatan pelaksanaan kurikulum. Jurnal pendidikan dan

kebudayaan, 16(9), 280-289.

Kadir, A & Asrohah, H, (2014). Pembelajaran tematik. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Kuncoro Asto (2019) Pengembangan Game untuk Siswa Kelas IV SD dengan

Menggunakan Program Visual Scratch. Yogyakarta. Universitas Sanata

Dharma. Skripsi (tidak dipublikasikan)

Kumalasari, R, (2019) Analisis Kemampuan Pembelajaran Konsep Operasi

Hitung Mahasiswa PGSD UMM. Undergraduate (S1) thesis, University of

Muhammadiyah Malang. Tidak dipublikasikan.

Latip, A., E. 2018. Evaluasi pembelajaran di SD dan MI. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

LN., Syamsul Yusuf. (2009). Psikologi perkembangaan anak dan remaja.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Machali, I. (2014). Kebijakan perubahan kurikulum 2013 dalam menyongsong

Indonesia emas tahun 2045. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 71-94.

Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotonik. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mangunhardjana. 2017. Pendidikan Karakter: Tujuan, Bahan, Metode, dan

Modelnya. Yogyakarta: Diandra Primamitra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

142

Mardati, A. (2016). Pengembangan Modul Matematika Dengan Pendekatan

Kontekstual Pada Materi Bangun Datar Untuk Mahasiswa PGSD

UAD. JPSD: Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar, 3.

Marlina, M. E. (2013). Kurikulum 2013 yang berkarakter. Jurnal Pendidikan

Ilmu-Ilmu Social, 5(2).

Maryani. (2014). “Pengaruh Motivasi Belajar Disiplin Belajar dan Lingkungan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi”. Universitas Tadulako. Vol.

4, No. 4, Hal. 166-176.

Miyarso, E. (2011). Pengembangan Alat Peraga Timbangan Untuk

Mengoptimalkan Belajar Hitung Bagi Siswa SD. Majalah Ilmiah

Pembelajaran, 7(2).

Munadi. 2008. Media Pembelajran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung

Persada

Mustari. 2014. Nilai Karakter: Refleksi untuk Pendidikan. Yogyakarta: Raja

Grafindo Persada

Nasution. 1985. Alat Peraga dalam Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Nataliya, P. (2016). Efektivitas penggunaan media pembelajaran permainan

tradisional congklak untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada

siswa sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 3(2), 343-358.

Nurmalasari, Irma. (2013). “Pengaruh Media Sempoa Terhadap Kreativitas Siswa

dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II SD N II Karangrejo

Tulungagung Tahun Ajaran 2012/2013”. Tulungagung: STAIN

Pitadjeng. (2015). Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

143

Prasetyo, A. (2015) Pengembangan Job Sheet Teknik Kerja Bengkel Elektronika

sebagai Media Pembelajaran Praktik Siswa Kelas X di SMK Negeri 2

Wonosari, Gunungkidul, Universitas Negeri Yogyakarta.

Prastowo Andi, (2014) Pengembangan Bahan Ajar Tematik tinjauan teoritis dan

praktik. Jakarta: Kencana Predana Media Grup

Prijowuntato, S.W. 2016. Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press

Priyanto D, (2009). “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbasis

Komputer”. Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, Vol. 14, No. 1,

Hal: 92-110

Purwanto, N. (2007). Psikologi pendidikan, cet. V. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Putria, Setyawan, Suryani. 2018. Media Pembelajaran Inovatif &

Pengembangannya. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rafika S A, Koswara D, & Nugroho B, (2016). “Prototype Robot Tempat Sampah

Menggunakan Android Berbasis Mikrokontroler Atmega 328 pada

Perguruan Tinggi Raharja”. Jurnal IPSIKOM, Vol. 4 NO. 2

Ratnawulan, E., & Rusdiana, H. A. (2015). Evaluasi pembelajaran. Bandung: CV

Pustaka Setia.

Rohmawati, A. (2015). Efektivitas Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Usia Dini, 9

(1), 15-32.

Rosadi, D. (2010). APLIKASI AJAR MENTAL ARITMATIK. Jurnal

Computech & Bisnis, 4(2), 130-137.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

144

Sadiman S, A, Raharjo R, Haryono A, & Rahardjito. (2009). Media Pendidikan:

Pengertian, Pengembangan, dan pemanfataannya. Jakarta: Pustekkom

Dinas dan PT. Raja Grafindo Perkasa

Vembriarto. St. (1981). Pengantar Pengajaran Modul. Yogyakarta: Paramita.

Sanaky, H. A. (2013). Media pembelajaran interaktif-inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara.

Samekto, SS. (1993). Meningkatkan Kemampuan Berhitung Siswa Sekolah Dasar

Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika, Yogyakarta: FPMIPA

IKIP

Satria D & Wati L, (2019). Prototype Gerbang Otomatis Berbasis Mikrokontroler

Atmega 89s51 Menggunakan Gps Android, Jurnal Ilmu Komputer dan

Bisnis, Vol: 10, No: 1, Hal: 2111-212r

Sedyawati, dkk. (1999). Pedoman penanaman budi pekerti luhur. Jakarta: Balai

Pustaka

Shinta Nur (2014) “Pengembangan Modul Pembelajaran Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan Bulat dengan Pendekatan CTL Berdasarkan

Kurikulum

Sinambela, P. N. (2013). Kurikulum 2013 dan Implementasinya dalam

Pembelajaran. Generasi Kampus, 6(2).

Sugiyono (2015), Metode Penelitian dan Pengembangan (Research &

Development/R&D). Bandung: Alfabeta

Suhendra, Ade. (2019). Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran

SD/MI. Jakarta: Prenadamedia Group.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

145

Sulistiana V, (2017). “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) didukung

Media Sempoa Terhadap Kemampuan Menghitung Luas Persegi Panjang

Siswa Kelas III SDN Kampung Dalem Kota Kediri”. Kediri. Universitas

Nusantara. PGRI Kediri Vol. 1, No. 4, Hal. 1-7

Sulistiyono, Wahyu. (2016). “Efektivitas Media Sempoa Terhadap Kemampuan

Operasi Hitung Pengurangan Pada Siswa Tunarungu Kelas III Sdlb Di

Slb B Wiyata Dharma I Tempel Sleman Yogyakarta”. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta.

Sumarno Bambang, (2001). Sempoa Dalam Perspekif Media Pembelajaran

Hitung Aritmatika. Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta. Vol. V,

No. 2, Hal: 39-42.

Supriatna, M. A. (2018). Penggunaan Tanah Liat Sebagai Media Pembelajaran

Pengenalan Bentuk Dasar Tiga Dimensi Bagi Pendidikan Anak Usia

Dini. Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1)

Suripto, dkk. (2007). Terampil Berhitung Matematika Untuk SD Kelas II. Jakata:

Erlangga.

Suryani N, Setiawan A, Putria A. (2018). Media Pembelajaran Inovatif dan

Pengembangannya. Bandung: Remaja Rosdakarya

Susanto A, (2013), Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Predana Media Grup

Tanjung Henra, S & Nababan Siti, A. (2016). Pengaruh Penggunaan Metode

Pembelajaran Bermain Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Materi

Pokok Pecahan di Kelas III SD Negeri Hutapadang. Jurnal Bina Gogik, 3

Tegeh, Jampel, & Pudjawan. (2014). Metodologi Penelitian Pengembangan.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Tung, Yao. (2017). Desain instruksional. Yogyakarta: penerbit Andi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

146

Ulya Faiqotul, Irawati, Maulana (2016). Peningkatan Kemampuan Koneksi

Matematis dan Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Pendekatan

Konstektual. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia, Vol. 1, No: 1,

Hal: 121-130

Wahyuningtyas D. (2013). “Peningkatan Hasil Belajar Matematika pada Siswa

Kelas III SDN 01 Alastuwo Pokok Bahasan Penjumlahan dan

Pengurangan Bentuk Soal Cerita Melalui Metode Polya”. UMS

Warsita, B. (2008). Teknologi pembelajaran landasan dan aplikasinya. Jakarta:

Rineka Cipta, 135.

Widiastuti, E. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan Siswa Dalam

Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Sampai Angka 20

Dengan Menggunakan Permainan Bola Keranjang Siswa Kelas 1 Sd

Negeri Kaliangkrik I. e-Jurnal Mitra Pendidikan, 2(11), 1323-1336.

Wibowo A, (2012) “Pendidikan Karakter: Strategi Membangun KarakterBangsa

Berperadaban” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Widoyoko, E. P. (2012). Teknik penyususnan instrumen penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

Widiastuti, N. (2013). Hubungan Antara Media Pembelajaran Sempoa Dengan

Kreativitas Berpikir Anak Pada Kursus Mental Aritmatika Adil Sempoa

Mandiri (Asma) Cabang Kota Bandung. EMPOWERMENT: Jurnal Ilmiah

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, 2(2), 174-192.

Yosastra, O., Azwandi, Y., & Sopandi, A. A. (2013). Efektifitas Permainan

Boneka Jari untuk Meningkatkan Kemampuan Pengurangan Bilangan

Bulat Bagi Anak Tunagrahita X. Jurnal Penelitian Pendidikan

Khusus, 2(3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

147

Yulianti, S. D., Djatmika, E. T., & Santoso, A. (2017). Pendidikan Karakter

kerjasama dalam pembelajaran siswa sekolah dasar pada kurikulum

2013. Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS, 1(1), 33-38.

Yusuf, Muri. (2015). Asesmen dan evaluasi pendidikan. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Zaini, H. (2015). Karakteristik kurikulum 2013 dan kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP). El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(01),

15-31.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

148

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

149

Lampiran 1 Surat Izin Obsrvasi & Wawancara

Lampiran 2.1 Surat Izin Observasi & Wawancara SDK Klepu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

150

Lampiran 2.2 Surat Izin Observasi & Wawancara SD Negeri Kentungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

151

Lampiran 2.3 Surat Izin Observasi & Wawancara SD Kanisius Notoyudan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

152

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2.1 Surat Izin Penelitian pada Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

153

Lampiran 2.2 Surat Izin Penelitian Pada Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

154

Lampiran 3 Lembar Analisis Kebutuhan

Lampiran 3.1 Lembar Analisis Kebutuhan SDK Klepu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

156

Lampiran 3.2 Lembar Analisis Kebutuhan SD Negeri Kentungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

158

Lampiran 3.3 Lembar Analisis Kebutuhan SDK Notoyudan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

160

Lampiran 4 Instrumen Validasi Produk

Lampiran 4.1 Lembar Instrumen Validasi Produk (Guru Ahli Sempoa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

164

Lampiran 4.2 Lembar Instrumen Validasi Produk (Dosen PGSD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

168

Lampiran 4.3 Rekapitulasi Hasil Validasi Prototipe Modul

Rekapitulasi hasil akhir validasi produk prototipe modul

No Penilai

Hasil Validasi

Rerata Kriteria

1 Guru ahli sempoa 3,5 Sangat baik

2 Dosen PGSD 3,34 Sangat baik

Jumlah 6,84

Rerata 3,42

Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

169

Lampiran 5 Validasi Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa

Lampiran 5.1 Validasi Instrumen Observasi Sikap Disiplin (Guru Ahli

Sempoa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

171

Lampiran 5.2 Validasi Instrumen Observasi Sikap Disiplin (Dosen PGSD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

173

Lampiran 5.3 Rekapitulasi Validasi Instrumen Observasi Sikap Disiplin

Rekapitulasi hasil akhir validasi instrumen observasi sikap disiplin

No Penilai

Hasil Validasi

Rerata Kriteria

1 Guru ahli sempoa 3,0 Sangat baik

2 Dosen PGSD 3,6 Sangat baik

Jumlah 6,6

Rerata 3,3

Kriteria Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

174

Lampiran 6 Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa

Lampiran 6.1 Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

177

Lampiran 6.2 Instrumen Observasi Sikap Disiplin Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

180

Lampiran 7 Instrumen Kuesioner Keterbacaan Siswa 1 & 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

181

Lampiran 8 Foto Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

183

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: PENGEMBANGAN PROTOTIPE MODUL SEMPOA SEBAGAI …repository.usd.ac.id/37491/2/161134175_full.pdf · sempoa. Ketercapaian sikap disiplin siswa 1 mendapatkan skor 37 sedangkan siswa 2

185

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nathaniel Dennis Nandi Saputra lahir di Purwakarta, 16

Januari 1998. Peneliti sudah pernah menempuh jenjang

pendidikan di SD Yos Sudarso Purwakarta pada tahun

2004-2010, SMP Yos Sudarso Purwakarta pada tahun

2010-2013, SMA Negeri 1 Purwakarta pada tahun 2013-

2016, saat ini peneliti sedang menempuh pendidikan

jenjang sarjana pada program studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar tepatnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti memilih penelitian

dengan jenis Research and Development (R&D) sebagai tugas akhirnya untuk

memperoleh gelar sarjana. Skripsi yang dibuat oleh peneliti berjudul

“Pengembangan Prototipe Modul Sempoa sebagai Panduan Berhiitung

Penjumlahan dan Pengurangan dengan Disiplin untuk Siswa kelas II SD”.

Selama menempuh pendidikan pada program studi PGSD Universitas

Sanata Dharma, peneliti telah mengikuti berbagai macam kegiatan, berikut daftar

kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti:

1. Koordinator Divisi Perlengkapan Pekan Kreativitas Mahasiswa pada tahun

2016.

2. Anggota Divisi Perlengkapan Inisiasi Mahasiswa Prodi PGSD Angkatan

2017 pada tahun 2017.

3. Anggota Divisi Acara FKIP BASKETBALL CHAMPIONSHIP tahun 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI