pengembangan modul sempoa materi …pengembangan modul sempoa materi operasi hitung campuran...

134
PENGEMBANGAN MODUL SEMPOA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Candra Dipta Anindya NIM : 151134225 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 09-Jan-2020

34 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN MODUL SEMPOA

MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Candra Dipta Anindya

NIM : 151134225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGEMBANGAN MODUL SEMPOA

MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN PENJUMLAHAN DAN

PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Candra Dipta Anindya

NIM : 151134225

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidyah-Nya kepada saya.

2. Kedua orang tua saya, Yudi Catur Aryono dan Yuli Tri Hastuti yang telah setia

mendampingi dan tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada saya

sampai saat ini.

3. Adik saya, Raditya Bhadra Nugraha yang telah mendukung dan membantu

saya selama ini.

4. Sahabat saya, Ivan Nurcahyo yang telah memotivasi dan memberi dukungan

kepada saya selama ini.

5. Keluarga besar saya yang selalu memotivasi dan memberi doa.

6. Sahabat dan teman-teman saya yang telah memberikan dukungan dan doa

selama ini.

7. Keluarga besar SD Negeri Dayuharjo yang telah membantu terselenggaranya

penelitian.

8. Semua pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses penelitian

dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

MOTTO

“Jika kamu benar menginginkan sesuatu, kamu akan menemukan caranya. Namun

jika tak serius, kamu hanya akan menemukan alasan.”

-Jim Rohn-

“Aku tak punya bakat khusus. Aku cuma punya rasa penasaran yang menggebu-

gebu.”

-Albert Einsten-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Pengembangan Modul Sempoa Materi Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD

Candra Dipta Anindya

Universitas Sanata Dharma

2019

Penggunaan modul media dalam pembelajaran di SD dapat membantu siswa

memahami cara menggunakan media dan memahami materi pembelajaran.

Kenyataannya, kurangnya pemahaman siswa dan guru dalam menggunakan media

pembelajaran. Sehingga selama pembelajaran guru tidak menggunakan media

pembelajaran. Siswa usia sekolah dasar seharunya menggunakan media konkret

untuk membantu memahami konsep abstrak dalam matematika. Melihat kenyataan

yang ada di lapangan, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul sempoa

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan untuk siswa kelas I

SD semester ganjil.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D).

Metode ini digunakan untuk mengetahui prosedur pengembangan dan kualitas

pengembangan modul sempoa operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan untuk siswa kelas I SD semester ganjil. Penelitian ini dilakukan di SD

Negeri Dayuharjo terhadap siswa kelas I SD tahun ajaran 2018/2019 dengan 6

siswa.

Prosedur pengembangan yang peneliti lakukan, yakni (1) Mengidentifikasi

tujuan pembelajaran, (2) Melakukan analisis pembelajaran, (3) Mengidentifikasi

karakteristik siswa, (4) Merumuskan tujuan khusus, (5) Mengembangkan butir tes,

(6) Mengembangkan startegi pembelajaran, (7) Mengembangkan dan memilih

bahan ajar, (8) Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) Merevisi, dan

(10) Mengembangkan dan melaksanakan evaluasi sumatif. Hasil penelitian

berdasarkan penilaian modul oleh 2 ahli, 2 guru kelas I SD Negeri Dayuharjo, dan

6 siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo dari keseluruhan diperoleh rata-rata skor 3,5

dan mempunyai kualitas “sangat baik”. Disimpulkan bahwa modul sempoa operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan sudah layak digunakan dan dapat

melalui tahap uji coba yang lebih luas.

Kata kunci: penelitian dan pengembangan, modul sempoa, operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan, Matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

The Development of Abacus Module for Mixture Calculation of Addition and

Subtraction for 1st Graders of SD

Candra Dipta Anindya

Sanata Dharma University

2019

The use of module as a learning media in elementary school can help students

in understanding both how to use the media and also understanding the lesson. At

the fact, students and teachers do not really understand the use of learning media.

Therefore, the teachers do not use any learning media in the learning process.

Elementary school students should use concrete media for helping them to

understand the abstract concept in mathematics. Considering the reality in this

education field, this research aimed to produce an abacus module for mixture

calculation of addition and subtraction for 1st graders of elementary school for the

first semester.

This study used Research and Development method (R&D). This method was

used to know the development procedures and the development quality of the

abacus module for mixture calculation of addition and subtraction for 1st graders

of elementary school for the first semester. This research was done at SD Negeri

Dayuharjo, especially to 6 students of 1st graders academic year 2018/2019.

The development procedures had five steps, which were 1) Identify

Instructional Goal, 2) Conduct Instructional Analysi, 3) Analyze Learners and

Contexts, 4) Write Perfomance Objectives, 5) Develop Assesment Instruments, 6)

Develop Instructional Strategy, 7) Develop and Select Instructional Materials,

8)Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction, 9) Revise, and 10)

Design and Conduct Summative Evaluation. The result of this research based on

the validation and evaluation by 2 experts, 2 homeroom teachers of 1 grader of SD

Negeri Dayuharjo, and 6 students of 1 grader of SD Negeri Dayuharjo showed that

it got 3.5 score and it had “very good” quality. It can be concluded that abacus

module for mixture calculation of addition and subtraction is appropriate to be

used and it can be used for wider trial.

Key words: research and development, abacus module, mixture calculation of

addition and subtraction, Mathematics

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

limpahan rahmat, petunjuk, kekuatan, dan hidayah sehingga peneliti dapat

menyelesiakan skripsi yang berjudul “Pengembangan Modul Sempoa Materi

Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD

Negeri Dayuharjo Tahun Ajaran 2018/2019” dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa

bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan

terwujud seperti adanya sekarang ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini peneliti

ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar sekalihus dosen ahli matematika yang telah memberikan

kontribusi dan bantuan dalam penelitian pengembangan ini.

3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar sekaligus pembimbing II yang telah membimbing peneliti

dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan skripsi hingga

selesai.

4. Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing I yang telah membimbing

peneliti dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dari awal penulisan skripsi

hingga selesai.

5. Drs. Abu Yamin selaku Kepala Sekolah SD Negeri Dayuharjo yang telah

memberikan ijin penelitian kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di

sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

6. Margareta Daryati, S.Pd.SD. dan Jazilatun Nafi’ah, A.Ma. guru kelas I SD

Negeri Dayuharjo yang telah memberikan banyak partisipasi dan bantuan

selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.

7. Agnes Ambar Wanito, S.Pd. selaku ahli sempoa yang telah memberikan

kontibusi dan bantuan dalam penelitian pengembangan ini.

8. Siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo tahun ajaran 2018/2019 yang telah

memberikan waktu kepada peneliti untuk bekerjasama selama penelitian

berlangsung.

9. Kedua orang tua saya, Yudi Catur Aryono dan Yuli Tri Hastuti yang telah

memberi dukungan materi, memberi motivasi, dan memberikan doa kepada

peneliti.

10. Adik saya, Raditya Bhadra Nugraha yang telah memberikan semangat dalam

menyelesiakan skripsi ini.

11. Sahabat saya, Ivan Nurcahyo yang telah memberikan motivasi dan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Keluarga besar saya yang sudah memberikan dukungan, motivasi, dan

semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Teman-teman saya satu perjuangan skripsi payung Sempoa, Wulan Kartika

Sari dan Fajar Mualifah Veani sebuah kebanggan bisa berjuang bersama kalian

selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini.

14. Sahabat-sahabat saya Mia Wijayanti dan Dara Pelangi senang dapat mengenal

dan bebagi cerita bersama kalian.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terimakasih untuk

bantuan dan doanya selama ini.

Semoga segala bantuan dan bimbingan yang diberikan dapat menjadi amal

ibadah. Dalam kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi ini ada beberapa kendala

baik dari faktor dalam diri maupun dari luar. Namun, kendala tersebut tidak menjadi

hambatan dalam diri peneliti melainkan menjadi semangat untuk terus maju dan

menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca baik dalam

hal isi maupun inspirasi untuk lebih baik. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 5

1.5 Spesifikasi Produk .............................................................................................. 7

1.6 Definisi Operasional........................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 9

2.1 Kajian Pustaka .................................................................................................. 9

2.1.1 Hakikat Matematika........................................................................................ 9

2.1.2 Tujuan Pembelajaran Matematika ................................................................ 10

2.1.3 Fungsi Matematika ....................................................................................... 11

2.1.4 Operasi Hitung Campuran di Kelas 1 SD ..................................................... 13

2.1.5 Sempoa ......................................................................................................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

2.1.5.1 Hakikat dan Sejarah Sempoa ...................................................................... 14

2.1.5.2 Bentuk dan Bagian-bagian Sempoa ........................................................... 17

2.1.5.3 Manfaat Sempoa ......................................................................................... 17

2.1.5.4 Kelebihan Sempoa ...................................................................................... 19

2.1.5.5 Kekurangan Sempoa .................................................................................. 19

2.1.6 Pengembangan Materi Modul Sempoa ......................................................... 20

2.1.6.1 Pengertian Modul ....................................................................................... 20

2.1.6.2 Karakteristik Modul ................................................................................... 21

2.2 Penelitian yang Relevan .................................................................................. 24

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 27

2.4 Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 29

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 29

3.2 Prosedur Pengembangan ................................................................................. 33

3.3 Setting Penelitian ............................................................................................ 38

3.3.1 Subjek Penelitian .......................................................................................... 38

3.3.2 Objek Penelitian............................................................................................ 38

3.3.3 Lokasi Penelitian .......................................................................................... 38

3.3.4 Waktu Penelitian ........................................................................................... 38

3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 39

3.4.1 Observasi ...................................................................................................... 39

3.4.2 Wawancara ................................................................................................... 39

3.4.3 Kuesioner ...................................................................................................... 40

3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................................... 41

3.5.1 Pedoman Wawancara.................................................................................... 41

3.5.2 Kuesioner ...................................................................................................... 43

3.6 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 46

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif .................................................................... 46

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif .................................................................. 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 49

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan ...................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

4.1.1 Proses Pengembangan Modul Sempoa Materi Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD.............................. 49

4.1.1.1 Identifikasi Tujuan Pembelajaran ............................................................... 49

4.1.1.2 Melakukan Analisis Pembelajaran ............................................................. 52

4.1.1.3 Mengidentifikasi Karakteristik Siswa ........................................................ 52

4.1.1.4 Merumuskan Tujuan Khusus ..................................................................... 53

4.1.1.5 Mengembangkan Butir Tes ........................................................................ 53

4.1.1.6 Mengembangkan Strategi Pembelajaran .................................................... 53

4.1.1.7 Mengembangkan Bahan Ajar ..................................................................... 54

4.1.1.8 Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif ..................................... 60

4.1.1.9 Merevisi ...................................................................................................... 67

4.1.1.10 Mengembangkan dan Melaksanakan Evluasi Sumatif ............................ 69

4.1.2 Kualitas Modul Sempoa Materi Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan

Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD .......................................................... 74

4.1.2.1 Kelebihan dan Kelemahan Modul Sempoa ................................................ 74

4.1.2.2 Kualitas Modul Sempoa ............................................................................. 74

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................................... 75

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 79

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 79

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 80

5.3 Saran ............................................................................................................... 80

DAFTAR REFERENSI ....................................................................................... 81

LAMPIRAN .......................................................................................................... 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Kepada Guru Kelas 1 SD.................. 41

Tabel 3.2 Instrumen Pertanyaan Wawancara Kepada Guru Kelas I SD Negeri

Dayuharjo .............................................................................................. 42

Tabel 3.3 Kisi – kisi Kuesioner Uji Validasi Produk ............................................. 43

Tabel 3.4 Instrumen Kuesioner Uji Validasi Produk ............................................. 44

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Uji Keterbacaan Produk oleh Siswa ...................... 45

Tabel 3.6 Instrumen Kuesioner Uji Keterbacaan Produk oleh Siswa .................... 45

Tabel 3.7 Konversi Data Kualitatif ke Kuantitatif ................................................. 48

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Guru Kelas I .................................................................. 60

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Guru Kelas I .................................................................. 61

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Dosen Ahli .................................................................... 62

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Ahli Sempoa ................................................................. 63

Tabel 4.5 Hasil Rekap Penilaian Para Ahli ............................................................ 65

Tabel 4.6 Rekapitulasi Saran dari Validator .......................................................... 65

Tabel 4.7 Hasil Rekap Uji Keterbacaan Siswa Kelas I .......................................... 66

Tabel 4.8 Data Rekapitulasi Penilaian dari Penilai ................................................ 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Desain Modul Sempoa ......................................................................... 7

Gambar 2.1 Sempoa Cina dan Sempoa Jepang ...................................................... 16

Gambar 2.2 Sempoa dan Bagian-bagian Sempoa .................................................. 17

Bagan 2.1 Literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya ...................... 26

Bagan 3.1 Langkah-langkah Model Pengembangan Dick and Carey (2009) ..... 30

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Modul ........................................................ 37

Gambar 4.1 Sejarah Sempoa .................................................................................. 55

Gambar 4.2 Bagian-bagian Sempoa ....................................................................... 56

Gambar 4.3 Pengenalan Nilai Manik 1-5 ............................................................... 56

Gambar 4.4 Latihan Soal Membaca Gambar Nilai Manik .................................... 57

Gambar 4.5 Latihan Soal Menjodohkan Nilai Manik ........................................... 57

Gambar 4.6 Pengenalan Operasi Penjumlahan dan Pengurangan 1-5 ................... 58

Gambar 4.7 Pengenalan Penggunaan Teman Kecil ............................................... 58

Gambar 4.8 Pengenalan Penggunaan Teman Besar ............................................... 59

Gambar 4.9 Latihan Soal Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan

Pengurangan ........................................................................................ 59

Gambar 4.10 Bagian-bagian sempoa sebelum revisi ............................................. 67

Gambar 4.11 Bagian-bagian sempoa sesudah revisi .............................................. 67

Gambar 4.12 Sejarah sempoa sebelum revisi ........................................................ 68

Gambar 4.13 Sejarah sempoa sesudah revisi ......................................................... 68

Gambar 4.14 Teman kecil sebelum revisi .............................................................. 68

Gambar 4.15 Teman kecil sesudah revisi .............................................................. 68

Gambar 4.16 Teman besar sebelum revisi ............................................................. 69

Gambar 4.17 Teman besar sesudah revisi .............................................................. 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Izin Validasi Produk di SD ....................................................... 86

Lampiran 2 Surat Izin Validasi Produk Kepada Dosen Ahli ................................. 87

Lampiran 3 Surat Izin Validasi Produk Kepada Ahli Sempoa .............................. 88

Lampiran 4 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas Ia ......................................... 89

Lampiran 5 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas Ib ........................................ 91

Lampiran 6 Hasil Validasi Produk Oleh Dosen Ahli Matematika ......................... 93

Lampiran 7 Hasil Validasi Produk Oleh Ahli Sempoa .......................................... 95

Lampiran 8 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa A .................................................. 97

Lampiran 9 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa B................................................... 99

Lampiran 10 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa C............................................... 101

Lampiran 11 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa D .............................................. 103

Lampiran 12 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa E ............................................... 105

Lampiran 13 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa F ............................................... 107

Lampiran 14 Surat Izin Melaksanakan Penelitian ............................................... 109

Lampiran 15 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ............................................ 110

Lampiran 16 Foto Kegiatan Sempoa ................................................................... 111

Lampiran 17 Modul Sempoa (Dicetak Terpisah)

Curriculum Vitae .................................................................................................. 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang mengungkapkan ide-

ide abstrak yang berisi bilangan-bilangan serta simbol-simbol operasi hitung

yang terdapat aktivitas berhitung dan mampu meningkatkan kemampuan

berpikir dan berpendapat dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari

(Susanto, 2013). Menurut Shadiq (2004), materi matematika dan penalaran

matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, yaitu materi

matematika dipahami melalui penalaran dan penalaran dipahami dan dilatih

melalui belajar matematika. Matematika perlu diajarkan sejak dini karena

sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, matematika

berperan penting dalam menghadapi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK). Matematika menjadi salah satu ilmu penting dalam

memecahkan masalah diberbagai bidang.

Pentingnya matematika dalam memecahkan masalah diberbagai bidang

membuat matematika dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan termasuk

di Indonesia. Matematika perlu diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai

pendidikan tingkat tinggi untuk memberikan bekal kepada siswa mengenai

kemampuan berpikir logis, analitis, dan sistematis (BSNP, 2006).

Pembelajaran dasar matematika yang lemah membuat siswa beranggapan

bahwa matematika sebagai mata pelajaran yang sulit. Akhirnya siswa merasa

bahwa tidak bisa matematika dan bahkan menjadi tidak menyukai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

matematika (Soesilowati, 2011). Menurut Mohamad (2012), kecenderungan

pembelajaran saat ini masih berpusat pada guru dengan bercerita atau

berceramah. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah.

Disamping itu, media jarang digunakan dalam pembelajaran sehingga

pembelajaran menjadi kering dan kurang bermakna. Hal tersebut menjadi

salah satu faktor rendahnya prestasi belajar matematika siswa di Indonesia.

Kualitas pendidikan yang tergolong rendah dapat disebabkan beberapa faktor,

diantaranya faktor guru, proses pembelajaran, dan sarana pendukung.

Salah satu materi atau pokok bahasan yang disajikan di kelas I SD

adalah operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan

hasil observasi yang dilakukan peneliti di kelas 1 SD, siswa banyak

mengalami kesulitan dalam hal operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan dikarenakan siswa masih kesulitan dalam mendahulukan

bilangan mana yang akan dijumlahkan atau dikurangi terlebih dahulu. Hasil

observasi pembelajaran yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa guru

menyampaikan materi dengan hanya mengacu pada buku tenatik saja. Pada

saat proses pembelajaran siswa tidak disarankan untuk menggunakan alat

bantu hitung dalam menyelesaikan soal – soal operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan. Kondisi ini menyebabkan siswa cenderung

pasif dan informasi yang disampaikan kepada siswa bersifat abstrak.

Hal itu diperkuat dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti

terhadap guru kelas I pada tanggal 4 Oktober 2018. Hasil wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

menunjukkan bahwa siswa kelas I tingkat keaktifan di kelas tergolong rendah.

Terutama dalam pembelajaran matematika operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan. Materi tersebut dirasa sulit karena langkah

perhitungan yang belum dipahami oleh siswa. Sehingga nilai yang dicapai

siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Di sisi lain guru

menyampaikan bahwa siswa akan sangat terbantu dengan adanya alat bantu

hitung dan modul operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan.

Oleh sebab itu, pengadaan alat bantu hitung dan modul panduan sangat

diperlukan sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Beberapa upaya telah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya

untuk mengatasi persoalan di atas. Penelitian yang dilakukan oleh Cahya dan

Mahmudah (2013) mengatakan bahwa penggunaan media sempoa dapat

meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran matematika. Penelitian

lain mengatakan bahwa penggunaan media kartu dalam dalam pembelajaran

matematika pada materi operasi hitung dapat meningkatkan kemampuan

operasi hitung pada siswa (Sulaimah, 2013). Peneliti selanjutnya mengatakan

bahwa media permainan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan operasi

hitung campuran pada siswa (Pramono, 2015). Ketiga penelitian sebelumnya

menunjukkan bahwa penggunaan media dapat meningkatkan kemampuan

siswa pada materi operasi hitung campuran.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media

pembelajaran antara lain keamanan media yang dipakai oleh siswa dan dapat

memberikan dampak yang baik bagi siswa dalam proses belajarnya. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

satu media yang sesuai adalah media sempoa. Alex Sobur (2001) mengatakan

bahwa sempoa bersifat konkret dan penggunaannya praktis, dapat disiapkan

oleh guru, harganya murah, mudah didapatkan, dan mampu memberikan

pemahaman akan konsep suatu penjumlahan dan pengurangan.

Mengenai sempoa yang secara umum sudah dipaparkan di atas, tidak

diragukan lagi bahwa sempoa disiapkan secara matang untuk membantu

siswa memahami materi pelajaran matematika terutama dalam materi

penjumlahan dan pengurangan. Akan tetapi menurut hasil wawancara,

hambatan yang cukup besar dalam penggunaan sempoa adalah modul

mengenai cara penggunaan sempoa, karena guru-guru di SD belum

menguasai cara penggunaan media sempoa. Modul sempoa sangat diperlukan

pada saat mengajarkan pada siswa mengenai cara penggunaan sempoa dalam

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Selain itu,

modul sempoa juga dapat digunakan siswa untuk belajar sempoa secara

mandiri.

Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan penelitian untuk

mengembangkan modul sempoa materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan untuk siswa kelas I SD. Penelitian tersebut

berjudul “Pengembangan Modul Sempoa Materi Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD”. Penelitian

dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 yang terfokus pada

matematika materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dapat merumuskan

masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana pengembangan modul sempoa materi operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas modul sempoa materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SD?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Untuk mengetahui pengembagan modul sempoa materi operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SD.

1.3.2 Untuk mengetahui kualitas modul sempoa materi operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SD.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk

meningkatkan kemampuan pada mata pelajaran matematika materi

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan pada siswa

kelas I SD Negeri Dayuharjo, tahun ajaran 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi peneliti

Peneliti mendapat pengalaman baru menggunakan media

sempoa dan mengembangkan modul sempoa dalam materi

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan pada

siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo.

1.4.2.2 Bagi guru

Menambah pengalaman baru dalam menggunakan sempoa

untuk menyelesaikan soal-soal operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan untuk siswa kelas I SD.

1.4.2.3 Bagi siswa

Modul sempoa ini dapat membantu siswa dalam menggunakan

media sempoa untuk menyelesaikan latihan soal operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Siswa dapat

belajar sempoa secara mandiri dengan menggunakan modul

sempoa materi operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan.

1.4.2.4 Bagi sekolah

Menambah referensi penelitian pengembangan modul sempoa

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan pada siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo, tahun

ajaran 2018/2019.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

1.5 Spesifikasi Produk

Gambar 1.1 Desain Modul Sempoa

Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul sempoa

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan untuk siswa

kelas I SD. Modul sempoa ini diharapkan mampu membantu siswa dalam

meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam materi operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Selain itu, siswa dapat

belajar secara mandiri menggunakan media sempoa dengan panduan modul

ini.

Modul sempoa ini berukuran 21 cm x 29,7 cm atau berukuran A4

dengan orientasi landscape. Modul ini dicetak berwarna dengan sampul

depan dan belakang menggunakan kertas ivory 230 gram dan bagian isi

modul menggunakan kertas HVS 80 gsm. Jenis huruf Depopi-w9 dengan

ukuran font 36 pt untuk cover modul, jenis huruf Calibri dengan ukuran font

18 pt untuk kata pengantar, daftar isi, dan sejarah sempoa, jenis huruf Arial

dengan ukuran 12 pt untuk isi modul, dan jenis huruf Candara dengan ukuran

font 18 untuk sampul belakang modul. Modul ini terdapat sejarah sempoa,

gambar sempoa dan bagian-bagiannya, pengenalan menggunakan sempoa 1-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

99, pengenalan teman kecil dan teman besar, dan latihan-latihan soal operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan 1-99.

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Modul adalah bahan ajar dalam bentuk cetak yang digunakan oleh

siswa sebagai alat untuk belajar secara mandiri dan digunakan seorang

pengajar untuk mengajarkan prosedur penggunaan sempoa kepada

siswa secara runtut.

1.6.2 Sempoa adalah alat hitung sederhana yang terbuat dari kayu/plastik

yang terdapat sederetan tiang berisi manik-manik.

1.6.3 Matematika adalah ilmu pasti yang mempelajari tentang operasi hitung.

1.6.4 Operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan adalah operasi

hitung yang terdapat penjumlahan dan pengurangan yang dikerjakan

terlebih dahulu yaitu bilangan yang terletak di sebelah kiri.

1.6.5 Siswa SD adalah siswa kelas I semester ganjil SD Negeri Dayuharjo

tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah 6 siswa yang terdiri dari 5

perempuan dan 1 laki-laki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Hakikat Matematika

Menurut Tinggih (dalam Suherman, 2003) mengemukakan bahwa

matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar.

Sedangkan menurut Russefendi (dalam Suwangsih, 2006) berpendapat

bahwa matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio

(penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperiman atau hasil

observasi. Matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang

berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Matematika merupakan

pola berfikir, pola mengorganisasikan pembuktian logik, pengetahuan

struktur yang terorganisasi memuat sifat-sifat, teori-teori, dibuat secara

deduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau

teori yang telah dibuktikan kebenarannya, menurut Johnson dan Rising

(dalam Subarinah, 2006).

Dari pendapat beberapa ahli di atas, disimpulkan bahwa

matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan kegiatan

bernalar yang tidak menekankan dari hasil eksperimen atau hasil

observasi, terbentuk karena pikiran manusia yang berhubungan dengan

ide, proses, dan penalaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Matematika

Tujuan pembelajaran matematika di SD menurut Soedjadi (1998)

yaitu sebagai berikut :

a. Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan

berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan

sehari-hari.

b. Meningkatkan kemampuan belajar siswa melalui kegiatan

matematika.

c. Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal

belajar lebih lanjut.

d. Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.

Menurut Depdiknas (dalam Susanto, 2013), tujuan pembelajaran

matematika di SD adalah sebagai berikut :

a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar

konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

Tujuan pembelajaran matematika menurut Kurikulum 2013

(Kemendikbud, 2013), yaitu menekankan pada dimensi pedagogik

modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan scientific

(ilmiah). Dalam pembelajaran matematika kegiatan yang dilakukan agar

pembelajaran bermakna yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar,

menyaji, dan mencipta. Pembelajaran bermakna ketika siswa dapat

berpasrtisipasi dan terlibat langsung dalam pembelajaran. Siswa dapat

menerapkan apa yang sudah siswa dapatkan selama pembelajaran dalam

kehidupan sehari – hari.

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan

pembelajaran matematika adalah menumbuhkan dan mengembangkan

kemampuan berhitung dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dapat

membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin pada siswa.

Selain itu, siswa dapat memecahkan masalah yang meliputi memahami

masalah, merancang penyelesaian masalah, dan menemukan solusi.

2.2.3 Fungsi Matematika

Menurut Karso (2007), fungsi matematika ada 3, yaitu:

a. Matematika sebagai alat

Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat

untuk memahami atau menyampaikan suatu informasi misalnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

melalui persamaan-persamaan atau tabel-tabel dalam model-model

matematika yang merupakan penyederhanaan soal-soal cerita atau

soal-soal uraian matematika lainnya. Bila seorang siswa dapat

melakukan perhitungan, tetapi tidak dapat menyatakan tepat atau

tidaknya operasi yang digunakan atau tidak tahu alasannya, maka

tentunya ada yang salah dalam pengerjaannya atau ada sesuatu yang

belum dipahami.

b. Matematika sebagai pembentukan pola pikir.

Dalam pembelajaran matematika, para siswa dibiasakan untuk

memperoleh pemahaman melalui pengalaman tentang sifat-sifat

yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari sekumpulan objek

(abstraksi). Dengan pengamatan terhadap contoh-contoh dan bukan

contoh diharapkan siswa mampu menangkap pengertian suatu

konsep. Selanjutnya dengan abstrak ini, siswa dilatih untuk membuat

perkiraan terkaan, atau kecenderungan berdasarkan kepada

pengalaman atau pengetahuan yang dikembangkan melalui contoh-

contoh khusus (generalisasi).

c. Matematika sebagai ilmu pengetahuan

Guru harus mampu menunjukkan bahwa matematika selalu mencari

kebenaran, dan bersedia meralat kebenaran yang telah diterima, bila

diketemukan kesempatan untuk mencoba mengembangkan

penemuan – penemuan sepanjang mengikuti pola pikir yang sah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Menurut Wahyudi (2008), fungsi matematika yaitu

mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan,

eksplorasi, dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola

pikir dan model matematika, serta sebagai alat komunikasi melalui

simbol, tabel, grafik, dan diagram dalam menjelaskan gagasan.

Sedangkan menurut Uno & Umar (2009), menyatakan bahwa fungsi

matematika yaitu menyediakan suatu daya, alat komunikasi yang singkat

dan tidak ambigu, serta sebagai alat untuk mendeskripsikan suatu hasil

atau permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa fungsi matematika yaitu sebagai alat komunikasi, alat pemecahan

masalah, pembentukan pola pikir, dan mengembangkan kemampuan

mendeskripsikan. Selain itu, fungsi matematika juga sebagai alat untuk

mendeskripsikan suatu hasil atau permasalahan dalam kehidupan sehari

– hari.

2.2.4 Operasi Hitung Campuran Pengurangan dan Penjumlahan di Kelas

1 SD

Operasi hitung campura adalah operasi atau pengerjaan hitungan

yang melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi.

Penyelesaian hitung campuran merujuk pada perjanjian tertentu, yaitu

penjumlahan dan pengurangan setingkat. Ini berarti manapun yang

dituliskan terlebih dahulu, operasi itu dikerjakan terlebih dahulu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

(Heruman, 2007). Menurut Hidayat (2004), operasi hitung campuran

pengurangan dan penjumlahan di kelas 1 SD yaitu jika dalam sutau

operasi hitung terdapat hanya penjumlahan dan pengurangan, operasi

yang ditulis sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.

Contoh :

a. 6 + 5 – 3 = ....

11 – 3 = 8

b. 6 – 5 + 3 = ....

1 + 3 = 4

Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, operasi hitung

campuran pengurangan dan penjumlahan adalah operasi yang dikerjakan

terlebih dahulu yaitu yang berada di sebelah paling kiri. Operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan merupakan operasi hitung

setingkat yaitu manapun yang dituliskan terlebih dahulu, operasi itu

dikerjakan terlebih dahulu.

2.2.5 Sempoa

2.2.5.1 Hakikat dan Sejarah Sempoa

Menurut Budiningsih dan M. Syamsul (2007), sempoa

adalah alat hitung sederhana yang terbuat dari kayu atau plastik.

Sempoa dapat digunakan untuk menghitung : penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan cara menggeser

atau memindahkan manik-manik pada sebuah tiang. Pada saat ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

sempoa berbentuk cukup kecil dengan bingkai berbentuk

segiempat panjang dan dapat digunakan dengan mudah untuk

menggeser manik - manik dengan menggunakan jari tangan. Pada

sempoa terdapat beberapa deret tiang dimana manik-manik

bergeser ke atas dan ke bawah. Setiap tiang manik-manik

mewakili bilangan yaitu dari bilangan satuan, puluhan, ratusan

dan seterusnya.

Menurut Harmoni (2009), sempoa atau abacus yang berasal

dari kata yunani kuno “abax” yang berarti “debu”. Dari cerita

sempoa atau abacus ini pertama kali dimilki oleh suku babilonia

dalam bentuk sebilah papan yang ditaburi pasir. Diatas papan

menorehkan berbagai bentuk huruf ataupun simbol. Maka dari

itu, sempoa tersebut dulu disebut dengan abacus yang artinya

“manghapus debu”. Saat ini abacus tersebut telah berubah

menjadi alat hitung yang mana permukaan yang tadinya adalah

pasir sekarang telah berganti menjadi papan berbentuk persegi

panjang yang dibingkai dan didalamnya terdapat tinag – tiang

yang berisikan manik-manik dimana manik-manik tersebut telah

dipisah. Di bagian tiang atas terdapat 1 dan ada yang 2 manik lalu

diberi sekat pada bawahnya dan dibawah sekat tersebut terdapat

4 manik-manik dan ada yang 5 manik. Dimana setiap manik

terdapat nilai yang berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

Pada mulanya sempoa menggunakan sistem “dua lima”

yaitu model sempoa dengan dua manik sempoa yang berada di

tiang atas dan lima manik sempoa yang berada di tiang bawah

(sempoa Cina). Kemudian pada tahun 1976 dikembangkan oleh

Chen Shi Chung seorang pemikir sekaligus pakar dari Taiwan,

sistem sempoa “satu empat” yaitu model sempoa dengan satu

manik sempoa yang berada di tiang atas dan empat manik sempoa

yang berada di tiang bawah (sempoa Jepang). Abacus atau

sempoa, sekarang ini semakin berkembang di zaman romawi

karena papan-papannya dibuat berlekak-lekuk cekung untuk

mempermudah saat manik-manik tersebut digerakkan saat proses

menghitung. Orang China menyebut abacus dengan “hsuan-pan”

/ “nampan penghitung”. Abacus yang memilki 2 manik dibagian

atas dan 5 manik di bagian bawah merupakan abacus dari Cina.

Sedangkan abacus yang memiliki 1 manik di atas dan 4 manik di

bawah adalah sempoa dari Jepang. Abacus ala Jepang ini yang

belakangan populer kembali, termasuk di Indonesia. Berikut

adalah gambar serta sebutan abacus dari beberapa negara :

Sempoa “dua lima” Cina

Sempoa “satu empat” Jepang

Gambar 2.1 Sempoa Cina dan Sempoa Jepang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

2.2.5.2 Bentuk dan Bagian-bagian Sempoa

Gambar 2.2 Sempoa dan Bagian-bagian Sempoa

Sempoa berbentuk persegi panjang dengan beberapa bagian

yaitu :

a. Manik atas

b. Manik bawah

c. Tiang sempoa (satuan, puluhan, ratusan, dll)

d. Bingkai sempoa

e. Titik tengah atau titik penentu nilai satuan

f. Biji manik

g. Tiang batas manik atas dan manik bawah

2.2.5.3 Manfaat Sempoa

Menurut Budiningsih dan M. Syamsul (2007) manfaat

belajar sempoa yaitu menyeimbangkan fungsi otak kanan dan

otak kiri, meningkatkan kreativitas, meningkatkan konsentrasi,

menambahkan kepercayaan diri, dan mengembangkan diri secara

optimal. Menurut Nurmalasari (2013) dalam penelitian mengenai

media sempoa, manfaat sempoa yaitu (1) mengoptimalkan fungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

otak, karena disaat anak sedang bermain sempoa akan konsentrasi

dalam berhitung, secara tidak langsung otak kiri akan bekerja, (3)

anak akan menggunakan imajinasi dan logikanya untuk

menghitung hasil operasi matematika lewat pikiran yang nantinya

akan ditunjukkan dalam bentuk manik-manik sehingga otak

kanan anak juga akan bekerja, (3) melatih daya imajinasi dan

kreatifitas, logika, sistematika berfikir, dan daya konsentrasi, (4)

meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan ketelitian dalam

berpikir, manik-manik pada sempoa akan mempermudah dan

mempercepat anak dalam mendapatkan hasil operasi hitung, (5)

menjadi lebih sensitif terhadap pengaruh dari membayangkan

sempoa dalam otak kita, jika seorang anak sudah terbiasa dalam

membayangkan hitungan matematika lewat pikirannya maka

proses berpikir anak tersebut akan mudah dalam membayangkan

sesuatu yang bersifat abstrak.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa manfaat sempoa yaitu menyeimbangkan fungsi otak kanan

dan otak kiri, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kecepatan

dan ketepatan, meningkatkan konsentrasi, menambahkan

kepercayaan diri, melatih daya imajinasi, dan mengembangkan

diri secara optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

2.2.5.4 Kelebihan Sempoa

Kelebihan sempoa menurut Priyani (2006) yaitu sempoa

dapat diajarkan sedini mungkin pada anak yaitu ketika anak sudah

menganl angka. Sedangkan menurut Sobur (2001), kelebihan

sempoa yaitu bersifat konkret dan penggunaannya praktis,

mempunyai variasi dan teknik, dapat disiapkan oleh guru sendiri,

dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, harganya murah dan

mudah didapatkan, dan mampu memberikan pemahaman akan

konsep suatu penjumlahan dan pengurangan.

Berdasarkan pendapat ahli mengenai kelebihan sempoa,

dapat disimpulkan kelebihan sempoa yaitu mengembangkan

imajinasi dan kreativitas anak, bersifat konkret dan

penggunaannya praktis, mempunyai variasi dan teknik, dapat

disiapkan oleh guru sendiri, dapat mengatasi batasan ruang dan

waktu, harganya murah dan mudah didapatkan, dan mampu

memberikan pemahaman akan konsep suatu penjumlahan dan

pengurangan.

2.2.5.5 Kekurangan Sempoa

Menurut Priyani (2006), sempoa juga memiliki kelemahan

yaitu sempoa hanya unggul dalam perhitungan dasar, namun sulit

dalam operasi yang rumit seperti logaritma dan matematika yang

rumit lainnya. Sedangkan menurut Alex Sobur (2001),

kekurangan sempoa yaitu memerlukan kecakapan khusus dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

mengajarkan sesuai dengan konsep yang ada, menuntut cara kerja

yang teratur karena urutan mudah kacau, memerlukan penataan

dan kejelian yang cukup dalam penggunaan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

kekurangan sempoa yaitu sempoa hanya unggul dalam

perhitungan dasar, namun sulit dalam operasi yang rumit seperti

logaritma dan matematika yang rumit lainnya, dan memerlukan

penataan dan kejelian yang cukup dalam penggunaan.

2.2.6 Pengembangan Materi Modul Sempoa

2.2.6.1 Pengertian Modul

Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara

sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa,

sesuai usia dan tingkat pengetahuan mereka agar mereka dapat

belajar secara mandiri dengan bimbingan minimal dari pendidik

(Prastowo, 2012). Menurut Sukiman (2011) menyatakan bahwa

modul adalah bagian kesatuan belajar yang terencana yang

dirancang untuk membantu siswa secara individual dalam

mencapai tujuan belajarnya. Siswa yang memiliki kecepatan

tinggi dalam belajar akan lebih cepat menguasai materi.

Sementara itu, siswa yang memiliki kecepatan rendah dalam

belajar bisa belajar lagi dengan mengulangi bagian-bagian yang

belum dipahami sampai paham. Menurut Susilana dan Riyana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

(2008), modul merupakan suatu paket program yang disusun dan

didesain sedemikian rupa untuk kepentingan belajar siswa.

Pendekatan dalam pembelajaran modul menggunakan

pengalaman siswa.

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa modul merupakan paket program yang disusun dan

didesain sedemikian rupa sebagai bahan belajar mandiri untuk

membantu siswa menguasai tujuan belajarnya. Oleh karena itu,

siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing.

2.2.6.2 Karakteristik Modul

Modul yang dikembangkan harus memiliki karakteristik

yang diperlukan agar mampu menghasilkan modul yang mampu

meningkatkan motivasi penggunannya. Menurut Direktorat

Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan

Nasional Tahun 2003 (dalam Lestari, 2013), modul yang akan

dikembangkan harus memperhatikan lima karaktersistik sebuah

modul yaitu self instruction, self contained, stand alone, adaptif,

dan user friendly.

a. Self Instruction, siswa dimungkinkan belajar secara mandiri

dan tidak tergantung pada pihak lain. Self Intruction dapat

terpenuhi jika modul tersebut: memuat tujuan pembelajaran

yang jelas; materi pembelajaran dikemas dalam unit-unit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

kegiatan yang kecil/spesifik; ketersediaan contoh dan ilustrasi

yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran;

terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya; kontekstual;

bahasanya sederhana dan komunikatif; adanya rangkuman

materi pembelajaran; adanya instrumen penilaian mandiri

(self assessment); adanya umpan balik atas penilaian siswa;

dan adanya informasi tentang rujukan.

b. Self Contained, seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan

termuat dalam modul tersebut. Karakteristik ini memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mempelajari materi

pembelajran secara tuntas.

c. Stand Alone, modul yang dikembangkan tidak tergantung

pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-

sama dengan bahan ajar lain. Siswa tidak perlu bahan ajar lain

untuk mempelajari atau mengerjakan tugas pada modul

tersebut.

d. Adaptif, modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi, fleksibel/luwes digunakan

diberbagai perangkat keras (hardware). Modul yang adaptif

adalah jika modul tersebut dapat digunakan sampai kurun

waktu tertentu.

e. User Friendly (bersahabat/akrab), modul memiliki instruksi

dan paparan informasi bersifat sederhana, mudah dimengerti,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

serta menggunakan istilah yang umum digunakan.

Penggunaan bahasa sederhana dan penggunaaan istilah yang

umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.

Selain itu, karakteristik modul menurut Herawati (2013)

yaitu sebagai berikut :

a. Didahului oleh pernyataan sasaran belajar.

b. Pengetahuan disusun sedemikian rupa, sehingga dapat

mengaktifkan partisipasi siswa.

c. Memuat sistem penilaian berdasarkan penguasaan.

d. Memuat semua unsur bahan pelajaran dan semua tugas

pelajaran.

e. Mengarah pada suatu tujuan belajar tuntas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa karakteristik modul yaitu self instruction (siswa dapat

belajar secara mandiri), self contained (seluruh materi termuat

dalam modul), stand alone (modul tidak tergantung bahan ajar

yang lain), adaptif (modul fleksibel/luwes digunakan), user

friendly (penggunaan bahasa sederhana), mengaktifkan

partisipasi siswa, dan mengarah pada suatu tujuan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

2.2 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini

dapat dipaparkan sebagai berikut.

Cahya dan Mahmudah (2013) melakukan penelitian yang berjudul

Peranan Media Sempoa dalam Menstimulasi Kemampuan Konsep Bilangan

dan Lambang Bilangan Anak Usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-Kanak Putera

Harapan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh penelitian ini adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan penelitian

ini adalah model Miles and Huberman. Hasil penelitian ini terlihat bahwa 8

anak sudah mulai menunjukkan kemampuannya dalam membilang dan

melambangkan dengan menggunakan media sempoa. Sedangkan 2 anak yang

lain masih memerlukan bimbingan dalam kemampuan konsep bilangan dan

mengenal lambang bilangan. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan

bilangan dan mengenal lambang bilangan anak di TK Putera Harapan Gresikan

Surabaya mengalami peningkatan melalui stimulasi menggunakan media

sempoa.

Darjiani, Meter, dan Agung Oka (2015) melakukan penelitian yang

berjudul Analisis Kesulitan-Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V

dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SD Piloting Se-Kabupaten Gianyar

Tahun Pelajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

gabungan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan

oleh penelitian ini adalah tes dan wawancara. Teknik analisis data yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

digunakan penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan deskriptif

kualitatif. Berdasarkan hasil tes diagnostik didapat siswa yang melakukan

kesalahan dalam pengerjaan soal adalah 49,25 persen, dengan jenis kesulitan

tertinggi adalah kesulitan dalam keterampilan berhitung (14,23%) kesulitan

dalam aspek konsep (8,65%), kesulitan dalam aspek pemecahan masalah

(7,26%), kesulitan dalam dua aspek sekaligus yakni konsep dan keterampilan

berhitung (4,93%), kesulitan dalam aspek konsep dan pemecahan masalah

(0,90%), kesulitan dalam aspek keterampilan berhitung dan pemecahan

masalah (4,70%), dan kesulitan dalam tiga aspek sekaligus atau kesulitan

kompleks (8,37%).

Nurmalasari (2013) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh

Penggunaan Media Sempoa Terhadap Kreativitas Siswa dan Prestasi Belajar

Matematika Siswa di SD N II Karangrejo. Jenis penelitian yang digunakan

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang

digunakan oleh penelitian ini adalah tes dan observasi. Teknik analisis data

yang digunakan penelitian ini adalah model Spiral dari Kemmis dan Mc

Taggart. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam

penggunaan sempoa terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa atau dengan

kata lain ada pengaruh penggunaan sempoa terhadap kreativitas dan hasil

belajar siswa. Hal itu ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar

rata-rata siswa pada tiap siklusnya. Peningkatan hasil belajar rata-rata siswa

pada siklus I sebesar 15,71 dari kondisi awal 50 meningkat menjadi 65,71 dan

pada siklus II meningkat sebesar 8,57 dari 65,71 pada siklus I menjadi 74,28.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Bagan 2.1 Literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya

Berdasarkan studi literatur penelitian yang ada di Indonesia mengenai

media sempoa, peneliti belum menemukan adanya penelitian mengenai

pengembangan modul sempoa penjumlahan dan pengurangan untuk siswa

kelas I SD. Penelitian ini akan memberikan pengetahuan baru dalam dunia

Penggunaan

Media Sempoa

Penggunaan

Media Sempoa

Kesulitan Belajar

Matematika di

Sekolah Dasar

Cahya dan

Mahmudah (2013)

Peranan Media

Sempoa dalam

Menstimulasi

Kemampuan Konsep

Bilangan dan

Lambang Bilangan

Anak Usia 4-5

Tahun di Taman

Kanak-Kanak Putera

Harapan

Darjiani, Meter, dan

Agung Oka (2015)

Analisis Kesulitan-

Kesulitan Belajar

Matematika Siswa

Kelas V dalam

Implementasi

Kurikulum 2013 di

SD Piloting Se-

Kabupaten Gianyar

Tahun Pelajaran

2014/2015

Nurmalasari (2013)

Pengaruh

Penggunaan Media

Sempoa Terhadap

Kreativitas Siswa dan

Prestasi Belajar

Matematika Siswa di

SD N II Karangrejo.

Penelitian yang dilakukan :

Pengembangan Modul Sempoa Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

penelitian mengenai pengembangan modul sempoa penjumlahan dan

pengurangan.

2.3 Kerangka Berpikir

Peneliti melakukan penelitian dengan mencari data tentang analisis

kebutuhan peserta didik mengenai kesulitan belajar penjumlahan dan

pengurangan dengan menggunakan media sempoa di SD Negeri Dayuharjo

dengan wawancara dan observasi. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk

pembuatan modul sempoa materi operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan untuk siswa kelas I SD. Langkah pengembangan modul dibuat

berdasarkan dengan langkah pengembangan menurut Dick & Carey. Selain itu,

untuk mengetahui kualitas modul ini peneliti melakukan validasi kebeberapa

ahli yang bersangkutan, yaitu dosen ahli sempoa, ahli sempoa, dan 2 guru kelas

I SD Negeri Dayuharjo. Setelah dilakukan validasi dari beberapa ahli, peneliti

melakukan revisi demi perbaikan modul yang layak untuk diterapkan. Validasi

dalam penelitian ini sebagai penilaian kualitas modul yang telah dibuat.

Peneliti mengembangkan Modul Sempoa Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD untuk memudahkan

guru dan siswa dalam menggunakan sempoa secara mandiri. Fungsi modul

sempoa ini membantu siswa kelas I SD dalam meningkatkan kemampuan dan

pemahaman mengenai operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

dengan menggunakan media sempoa. Modul sempoa ini sangat cocok untuk

siswa kelas I SD yang berada pada periode operasional konkret, siswa belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

menggunakan alat indera dari benda konkret yang mereka jumpai. Dengan

menggunakan modul sempoa siswa dapat terlibat dalam proses pembelajaran

yang sesuai dengan tahap berpikir mereka.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengembangkan modul sempoa

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan untuk siswa

kelas I SD, karena permasalahan yang terjadi yaitu guru mengalami kesulitan

dalam menyampaikan pembelajaran operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan dengan konsep yang menarik, sedangkan siswa tertarik dengan

media pembelajaran dan modul yang di dalamnya terdapat gambar dan warna

yang menarik.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana proses pengembangan modul sempoa materi operasi hitung

campuran pengurangan dan penjumlahan untuk kelas I SD?

2.4.2 Bagiaman kualitas produk modul sempoa materi operasi hitung

campuran pengurangan dan penjumlahan untuk siswa kelas I SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.7 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Research and

Development (R&D), bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah

metode penelitian dan pengembangan. Penelitian R&D merupakan proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat dipertanggungjawabkan

(Sukmadinata, 2011). Menurut Dick & Carey (2009), penelitian R&D

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu dan untuk menguji keefektifan produk. Dalam penelitian ini, peneliti

mengembangkan produk berupa modul sempoa untuk mata pelajaran

matematika materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

kelas I SD.

Peneliti mengembangkan produk berdasarkan langkah-langkah prosedur

pengembangan dari Dick & Carey (2009). Prosedur pengembangan terdiri dari

10 langkah, yaitu (1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2) Melakukan

analisis pembelajaran, (3) Mengidentifikasi karakteristik siswa, (4)

Merumuskan tujuan khusus, (5) Mengembangkan butir tes, (6)

Mengembangkan startegi pembelajaran, (7) Mengembangkan dan memilih

bahan ajar, (8) Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) Merevisi,

dan (10) Mengembangkan dan melaksanakan evaluasi sumatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Bagan 3.1 Langkah-langkah Model Pengembangan Dick and Carey

(2009)

Berikut adalah penjelasan mengenai 10 langkah-langkah penelitian

model pengembangan Dick & Carey (2009), yaitu:

a. Identifikasi tujuan pembelajaran

Langkah pertama dalam proses R&D adalah menentukan informasi apa

yang akan ditampilkan dan keterampilan yang akan diajarkan kepada siswa.

Tujuan pembelajaran dapat berasal dari tujuan pendidikan nasional, analisis

kinerja, analisis kebutuhan siswa, dan kesulitan belajar.

b. Melakukan analisis pembelajaran

Setelah identifikasi tujuan pembelajaran, langkah selanjutnya adalah

menentukan langkah yang dilakukan agar tujuan pembelajaran tercapai.

Mengidentifikasi tujuan

pembelajaran

Melakukan analisis pembelajaran

Mengidentifikasi karakteristik siswa

Merumuskan tujuan khusus

Mengembangkan butir tes

Mengembangkan startegi

pembelajaran

Mengembangkan dan memilih bahan

ajar

Merancang dan melaksanakan

evaluasi formatifMerevisi

Mengembangkan dan melaksanakan evaluasi sumatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Proses analisis pembelajaran pada akhirnya akan menentukan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan siswa.

c. Mengidentifikasi karakteristik siswa

Tahap selanjutnya adalah analisis paralel dari siswa, pihak yang akan belajar

keterampilan hingga akhirnya menerapkan dalam kehidupannya.

Keterampilan awal siswa, kecenderungan/prioritas, dan sikap ditentukan

bersama dengan karakteristik pembelajaran agar menghasilkan produk yang

sesuai kebutuhan.

d. Merumuskan tujuan khusus

Langkah selanjutnya adalah menuliskan pernyataan spesifik dari apa yang

siswa dapat lakukan ketika mereka menyelesaikan pembelajaran.

Pernyataan ini berasal dari keterampilan yang diidentifikasi dalam analisis

pembelajaran, mengidentifikasi keterampilan yang harus dipelajari, kondisi

dimana keterampilan akan didemonstrasikan, dan kriteria untuk tujuan

pembelajaran yang sukses.

e. Mengembangkan butir tes

Berdasarkan tujuan yang telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah

mengembangkan penlian yang sejajar dan mengukur kemampuan siswa

untuk melakukan apa yang menjadi tujuan pembelajaran. Penekan utama

ditempatkan pada hal berkaitan dengan jenis keterampilan yang diuraikan

dalam tujuan dengan persyaratan penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

f. Mengembangkan startegi pembelajaran

Berdasarkan informasi dari lima langkah sebelumnya, langkah selanjutnya

adalah mengembangkan strategi untuk digunakan dalam pembelajaran.

Strategi digunakan untuk membantu perkembangan siswa dalam belajar

yang mencakup kegiatan sebelum pembelajaran (menstimulasi motivasi dan

memfokuskan perhatian), penyajian konten baru dengan contoh dan

demonstrasi, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang aktif, dan tindak

lanjut kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan yang baru dipelajari

untuk dilakukan dalam dunia nyata.

g. Mengembangkan dan memilih bahan ajar

Langkah selanjutnya adalah menghasilkan bahan ajar yang sesuai dengan

startegi pembelajaran. Bahan ajar biasanya terdiri dari panduan bagi siswa,

materi pembelajaran, dan penilaian.

h. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif

Setelah draft pembelajaran selesai maka langkah selanjutnya adalah

melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang

digunakan untuk mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran dan

menemukan kesempatan untuk membuat pembelajaran menjadi lebih baik.

i. Merevisi

Langkah selanjutnya adalah merevisi produk. Data dari evaluasi formatif

berguna untuk mengetahui kekurangan produk dan selanjutnya digunakan

memperbaiki kualitas produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

j. Mengembangkan dan melaksanakan evaluasi sumatif.

Langkah terakhir dalam pengembangan produk adalah melakukan evaluasi

sumatif. Evaluasi sumatif adalah evaluasi produk yang menghasilkan nilai

absolut atau relatif dan terjadi setelah produk dievaluasi formatif dan

direvisi.

3.8 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

prosedur pengembangan Dick & Carey (2009). Prosedur pengembangan terdiri

dari 10 langkah, yaitu (1) Mengidentifikasi tujuan pembelajaran, (2)

Melakukan analisis pembelajaran, (3) Mengidentifikasi karakteristik siswa, (4)

Merumuskan tujuan khusus, (5) Mengembangkan butir tes, (6)

Mengembangkan startegi pembelajaran, (7) Mengembangkan dan memilih

bahan ajar, (8) Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) Merevisi,

dan (10) Mengembangkan dan melaksanakan evaluasi sumatif.

a. Identifikasi tujuan pembelajaran

Langkah pertama dalam pengembangan yaitu mengidentifikasi tujuan

pembelajaran. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran bertujuan untuk

menentukan keterampilan yang akan diajarkan kepada siswa. Keterampilan

yang akan diajarkan kepada siswa yaitu meningkatkan daya imajinasi dan

daya konsentrasi siswa, meingkatkan ketepatan, kecepatan, dan ketelitian

siswa dalam menghitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

b. Melakukan analisis pembelajaran

Langkah selanjutnya yaitu, melakukan analisis pembelajaran. Analisis

pembelajaran dilakukan dengan observasi di kelas dan wawancara dengan

guru kelas I. Observasi dilakukan saat pembelajaran matematika, peneliti

mengamati mengenai permasalahan yang dialami oleh siswa dalam materi

matematika. Kemudian, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas

I untuk mengetahui permasalahan yang dialami siswa dan kebutuhan siswa

dalam memecahkan permasalahan tersebut. Kemudian peneliti juga

mewawancarai guru mengenai penggunaan sempoa dan pengetahuan guru

mengenai sempoa.

c. Mengidentifikasi karakteristik siswa

Setelah melakukan observasi dan wawancara, peneliti mengidentifikasi

karakteristik siswa ketika pembelajaran matematika. Hal itu, bertujuan

untuk menyesuaikan karakteristik siswa dengan produk yang akan

dikembangkan agar sesuai dengan kebutuhan siswa. Langkah ini juga

untuk menyesuaikan karakteristik siswa dengan tujuan pembelajaran dan

keterampilan yang harus siswa capai.

d. Merumuskan tujuan khusus

Setelah mengetahui karakteristik siswa, langkah selanjutnya yaitu

merumuskan tujuan khusus. Peneliti menyesuaikan data observasi dan

wawancara untuk mengidentifikasi keterampilan yang harus dipelajari

siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran. Siswa dapat menghitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

dengan menggunakan keterampilan daya konsentrasi, kecepatan,

ketepatan, dan ketelitian dengan menggunakan alat hitung sempoa.

e. Mengembangkan butir tes

Untuk mengembangkan keterampilan siswa yaitu daya konsentrasi,

kecepatan, ketepatan, dan ketelitian dalam berhitung. Peneliti

mengembangkan soal yang menjadi tujuan dalam pembelajaran ini. Soal

yang peneliti kembangkan yaitu materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan untuk siswa kelas I SD dengan

menggunakan alat bantu hitung sempoa.

f. Mengembangkan strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran yang akan peneliti gunakan dalam pengembangan ini

yaitu siswa dapat mandiri dalam menyelesaikan soal – soal dengan

menggunakan alat bantu hitung yaitu sempoa. Peneliti mengenalkan

prosedur penggunaan sempoa dalam menyelesiakan soal – soal operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan.

g. Mengembangkan bahan ajar

Tahap selanjutnya yaitu peneliti memilih bahan ajar berupa modul sempoa.

Dengan menggunakan modul sempoa, siswa diharapkan dapat belajar

secara mandiri mengenai prosedur penggunaan sempoa. Kemudian peneliti

melakukan desain modul awal. Tahap desain modul meliputi menentukan

komponen modul, konsep penyampaian dan pengorganisasian materi, jenis

tugas yang diberikan, soal evaluasi, gambar, artikel, contoh-contoh, serta

layout modul. Tahap ini akan menghasilkan desain produk awal berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

modul yang sebelumnya telah dilakukan penyusunan instrumen penilaian

produk untuk dijadikan pedoman dalam mendesain produk. Produk yang

peneliti kembangkan yaitu modul sempoa materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan untuk kelas I SD.

h. Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif

Peneliti merancang instrumen validasi dan uji keterbacaan siswa mengenai

modul sempoa yang peneliti kembangkan. Kemudian peneliti melakukan

tahap validasi dan evaluasi, dalam tahap ini merupakan rangkaian penilaian

pengembangan produk yang berupa modul. Namun sebelum melakukan

validasi, peneliti melakukan tahap pra-validasi. Tahap pra-validasi

dilakukan dengan mengkonsultasikan produk awal kepada dosen

pembimbing untuk mendapat masukan awal. Tahap pra-validasi berguna

untuk menilai kelayakan produk sebelum dinilai oleh validator. Validasi

terhadap desain awal dilakukan dengan cara meminta ahli sempoa untuk

menilai produk yang dirancang, guru kelas I SD, dan dosen ahli

matematika. Rangkaian selanjutnya dari tahap validasi dan evaluasi adalah

tahap uji keterbacaan. Produk yang telah dinyatakan layak oleh validator

selanjutnya diujikan kepada siswa kelas I SD sebagai calon pengguna.

Produk diterapkan ke dalam proses pembelajaran matematika materi

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan di SD kelas I.

i. Merevisi

Setelah validasi selesai, peneliti melakukan rekapitulasi hasil validasi,

saran, dan evaluasi dari validator ahli. Hasil evaluasi dan saran dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

validator digunakan untuk memperbaiki dan merevisi modul sempoa.

Setelah peneliti selesai merevisi modul sempoa, modul sempoa siap untuk

dicetak dan diimplementasikan.

j. Mengembangkan dan melaksanakan evaluasi sumatif

Modul yang telah direvisi diimplementasikan untuk mengetahui dampak

dari modul yang dihasilkan sesuai dengan tujuan untuk panduan siswa

dalam menggunakan media sempoa materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan kelas I SD.

Bagan 3.2 Prosedur Pengembangan Modul

Mengidentifikasi tujuan pembelajaran

(Observasi dan Wawancara)

Melakukan analisis pembelajaran

Mengidentifikasi karakteristik siswa

Merumuskan tujuan khusus

Mengembangkan butir tes

Mengembangkan startegi

pembelajaran

Mengembangkan dan memilih bahan ajar

Merancang dan melaksanakan evaluasi

formatif

(Pra-validasi dan Validasi Ahli)

Merevisi

Mengembangkan dan melaksanakan evaluasi

sumatif.

(Implementasi dan Uji keterbacaan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

3.9 Setting Penelitian

3.9.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo

semester ganjil tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 1 siswa laki-laki

dan 5 siswa perempuan. Pemilihan keenam siswa ini dilakukan dengan

bantuan wali kelas yaitu berdasarkan siswa yang memiliki nilai ulangan

matematika di bawah KKM sebagai subjek penelitian.

3.9.2 Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini adalah pengembangan modul sempoa

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan kelas I

SD. Modul ini bertujuan sebagai panduan belajar siswa secara mandiri

mengenai cara menggunakan media sempoa untuk materi operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan kelas I SD.

3.9.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dayuharjo yang terletak di

Jalan Damai, Prujakan, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

3.9.4 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil 2018/2019

bulan November – Desember 2018.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3.10 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non

tes yang meliputi:

3.10.1 Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya

dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti

(Sanjaya, 2006). Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Peneliti melakukan pengamatan kepada siswa saat pembelajaran

berlangsung untuk mengetahui kemampuan belajar matematika siswa

kelas I SD.

3.10.2 Wawancara

Wawancara adalah suatu proses tanya jawab sepihak antara

pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee), yang

dilaksanakan dengan bertatap muka, baik secara langsung maupun tidak

langsung, dengan maksud memperoleh jawaban dari interviewee

(Masidjo, 1995). Wawancara dalam proses pengambilan data dapat

dibedakan menjadi tiga macam yakni wawancara terstruktur, bebas, dan

kombinasi. Wawancara terstruktur adalah dimana peneliti ketika

melaksanakan tatap muka dengan responden menggunakan pedoman

wawancara yang telah disiapkan terlebih dahulu. Wawancara bebas

adalah dimana peneliti dalam menyampaikan pertanyaan kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

responden tidak menggunakan pedoman. Wawancara kombinasi adalah

wawancara dengan menggabungkan wawancara terstruktur dengan

wawancara bebas dengan tujuan memperoleh informasi semaksimal

mungkin dari responden (Sukardi, 2003). Wawancara tersebut dilakukan

dengan tujuan memperoleh informasi mengenai kendala-kendala yang

dihadapi di kelas. Peneliti menggunakan bentuk wawancara kombinasi

dalam penelitian ini, karena peneliti dapat mengembangkan pertanyaan-

pertanyaan kepada guru kelas I SD.

3.10.3 Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2010). Menurut Arifin (2009), kuesioner

merupakan alat untuk mengumpulkan data dan mencatat data atau

informasi, pendapat dan paham dalam hubungan kasual. Kuesioner

dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kelayakan produk

modul sempoa materi operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan untuk siswa kelas I SD yang terdiri dari 15 butir pertanyaan

untuk dosen ahli, ahli sempoa, dan guru kelas I SD. Selain itu, 10 butir

pertanyaan untuk siswa yang disesuaikan dengan kualitas modul serta

menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa. Kuesioner

diberikan kepada dosen ahli matematika, ahli sempoa, 2 guru kelas I SD,

dan 6 siswa kelas I SD. Kuesioner tersebut digunakan oleh peneliti

sebagai acuan untuk penilaian ahli terhadap kelayakan modul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

3.11 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan peneliti ada 2 yaitu pedoman

wawancara dan kuesioner. Berikut penjelasan mengenai instrumen penilaian.

3.11.1 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ini digunakan sebagai acuan ketika

melakukan wawancara kepada guru kelas I SD Negeri Dayuharjo.

Berikut kisi-kisi pedoman wawancara.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pertanyaan Wawancara Kepada Guru Kelas 1

SD No Aspek Nomor Pertanyaan

1 Metode pembelajaran 1

2 Peran peserta didik 2

3 Permasalahan dalam pembelajaran

matematika kelas bawah

3

4 Kegiatan sekolah yang dilakukan untuk

memecahkan permasalahan dalam

pembelajaran matematika di kelas bawah

4

5 Dampak dari kegiatan yang sudah

dilakukan untuk menyelesaikan

permasalahan matematika di kelas bawah

5

6 Permasalahan dalam pembelajaran

matematika kelas bawah materi

penjumlahan, pengurangan dan hitung

campuran

6

7 Kegiatan sekolah yang dilakukan untuk

memecahkan permasalahan dalam

pembelajaran matematika di kelas bawah

materi penjumlahan, pengurangan dan

hitung campuran

7

8 Dampak dari kegiatan yang sudah

dilakukan untuk menyelesaikan

permasalahan matematika di kelas bawah

materi penjumlahan, pengurangan dan

hitung campuran

8

9 Penggunaan sempoa 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Tabel 3.2 Instrumen Pertanyaan Wawancara Kepada Guru Kelas I

SD Negeri Dayuharjo No Aspek Pertanyaan

1 Metode Pembelajaran Apa metode pembelajaran yang sering

digunakan guru dalam menyampaikan materi

dalam pembelajaran Matematika?

Apa metode pembelajaran yang sering

digunakan guru dalam mengajarkan materi

penjumlahan, pengurangan, dan operasi

hitung campuran?

2 Peran peserta didik Bagaimana peran peserta didik dalam

pembelajaran Matematika?

Bagaimana peran peserta didik dalam

pembelajaran Matematika materi

penjumlahan, pengurangan, dan operasi

hitung campuran?

3 Permasalahan dalam

pembelajaran matematika

kelas bawah

Apa permasalahan yang sering terjadi dalam

pembelajaran matematika kelas bawah?

4 Kegiatan sekolah yang

dilakukan untuk

memecahkan

permasalahan dalam

pembelajaran matematika

di kelas bawah

Apa yang sekolah lakukan untuk

memecahkan permasalahan dalam

pembelajaran matematika kelas bawah?

5 Dampak dari kegiatan

yang sudah dilakukan

untuk menyelesaikan

permasalahan matematika

di kelas bawah

Apa dampak dari kegiatan yang sudah

dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan

matematika di kelas bawah?

6 Permasalahan dalam

pembelajaran matematika

kelas bawah materi

penjumlahan, pengurangan

dan hitung campuran

Apa permasalahan yang sering terjadi dalam

pembelajaran matematika kelas bawah pada

materi penjumlahan, pengurangan dan hitung

campuran?

7 Kegiatan sekolah yang

dilakukan untuk

memecahkan

permasalahan dalam

pembelajaran matematika

di kelas bawah materi

penjumlahan, pengurangan

dan hitung campuran

Apa yang sekolah lakukan untuk

memecahkan permasalahan dalam

pembelajaran matematika kelas bawahpada

materi penjumlahan, pengurangan dan hitung

campuran?

Instrumen wawancara di atas digunakan untuk wawancara dengan

guru kelas I SD Negeri Dayuharjo. Wawancara dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Peneliti

mengembangkan beberapa pertanyaan di atas menyeseuaikan dengan

jawaban guru.

3.11.2 Kuesioner

Kuesioner yang digunakan oleh peneliti yaitu lembar validasi

produk yang akan diberikan kepada beberapa validator yaitu ahli sempoa,

2 guru SD Kelas I SD Negeri Dayuharjo, dosen ahli matematika, dan

enam siswa kelas I SD untuk menilai dan memberikan kritik dan saran

mengenai kelayakan produk modul yang telah dikembangkan peneliti.

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi Produk

No Aspek Indikator No

Pertanyaan 1 Cover modul - Kesesuaian judul modul dengan materi

yang ada di dalam modul

- Kesesuaian gambar pada cover modul

untuk peserta didik kelas bawah

- Kesesuaian bentuk tulisan pada cover

modul untuk peserta didik kelas bawah

1, 2, 3

2 Pengenalan

sempoa - Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa

- Terdapat pengenalan sederhana

mengenai bagian-bagian sempoa

- Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

4, 5, 6

3 Penggunaan

bahasa - Bahasa yang digunakan dalam modul

sudah baku

- Bahasa yang digunakan dalam modul

sesuai untuk peserta didik kelas bawah

7, 8

4 Penyusunan

kalimat - Kalimat yang digunakan dalam modul

sudah efektif

- Kalimat yang digunakan dalam modul

sudah sesuai untuk peserta didik kelas

bawah

9, 10

5 Pemilihan soal - Soal yang terdapat di dalam modul

sudah sesuai dengan judul modul

- Soal yang terdapat di dalam modul

sesuai untuk peserta didik kelas bawah

11, 12

6 Kesesuaian

materi dengan

SK dan KD

- Kelengkapan materi

- Keluasan materi

- Kedalaman materi

13,14,15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Kisi – kisi uji validasi prooduk di atas kemudian dikembangkan

menjadi instrumen uji validasi untuk digunakan menjadi acuan dalam

valiadasi ahli.

Tabel 3.4 Instrumen Uji Validasi Produk

No Komponen yang Dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Cover Modul

1 Kesesuaian judul modul dengan

materi yang ada di dalam modul

2 Kesesuaian gambar pada cover

modul untuk peserta didik kelas

bawah

3 Kesesuaian bentuk tulisan pada

cover modul untuk peserta didik kelas bawah

Pengenalan Sempoa

4 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa

5 Terdapat pengenalan sederhana mengenai bagianbagian

sempoa

6 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

Penggunaan Bahasa

7 Bahasa yang digunakan dalam

modul sudah baku

8 Bahasa yang digunakan dalam

modul sesuai untuk peserta didik

kelas bawah

Penyusunan Kalimat

9 Kalimat yang digunakan dalam modul sudah efektif

10 Kalimat yang digunakan dalam

modul sudah sesuai untuk peserta

didik kelas bawah

Pemilihan Soal

11 Soal yang terdapat di dalam modul

sudah sesuai dengan judul modul

12 Soal yang terdapat di dalam modul

sesuai untuk peserta didik kelas

bawah

Kesesuaian Materi

13 Kelengkapan materi

14 Kedalaman materi

15 Keluasan materi

Total Skor

Saran Validator :

Instrumen uji validasi produk di atas digunakan untuk acuan dalam

penilaian kelayakan modul. Instrumen validasi dikembangkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

rentang skor 1 – 4 yaitu 1 (sangat baik), 2 (baik), 3 (kurang baik), dan 4

(sangat kurang baik).

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Keterbacaan Produk untuk Siswa

No Aspek Indikator No

Pertanyaan

1 Cover modul - Judul buku

- Gambar 1, 2

2 Pengenalan

sempoa - Sejarah sempoa

- Bagian-bagian sempoa

- Penggunaan sempoa

3, 4, 5

3 Penggunaan

bahasa - Bahasa yang digunakan

6

4 Pemilihan soal - Soal dalam modul 7

5 Kesesuaian

materi dengan

SK dan KD

- Kelengkapan materi

- Keluasan materi

- Kedalaman materi

8, 9, 10

Kisi – kisi uji keterbacaan di atas digunakan sebagai acuan menjadi

instrumen uji keterbacaan produk yang akan diisi oleh siswa kelas I SD

yang mengikuti implementasi pengajaran sempoa.

Tabel 3.6 Instrumen Uji Keterbacaan Produk untuk Siswa

No Komponen yang Dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Cover Modul

1 Judul modul menarik bagi siswa

untuk membaca dan sesuai dengan

isi modul

2 Gambar pada cover modul menarik

bagi siswa

Pengenalan Sempoa

3 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa

4 Terdapat pengenalan sederhana mengenai bagianbagian

sempoa

5 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

Penggunaan Bahasa

6 Bahasa yang digunakan dalam

modul dapat dipahami oleh siswa

Pemilihan Soal

7 Soal yang terdapat di dalam modul

sesuai untuk siswa

Kesesuaian Materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

8 Materi yang diajarkan dalam modul

sudah sesuai dengan judul modul

9 Materi dalam modul menarik untuk

siswa mengerjakaannya

10 Materi dalam modul melibatkan dua

cara pengerjaan (hitung campuran)

Total Skor

Saran perbaikan :

Instrumen uji keterbacaan produk diisi oleh siswa kelas I SD yang

mengikuti implementasi penggunaan media. Instrumen di atas

dikembangkan dengan rentang skor 1-4 yang artinya 1 (sangat baik), 2

(baik), 3 (kurang baik), dan 4 (sangat kurang baik).

3.12 Teknik Analisis Data

Menurut Sanjaya (2009), analisis data adalah suatu proses mengolah dan

menginterpretasikan data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai

informasi sesuai dengan fungsinya sehingga memiliki makna dan arti yang

jelas sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tahap penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik analisis data berupa teknik analisis kualitatif dan

kuantitatif.

3.12.1 Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif yang didapatkan dalam penelitian ini diperoleh dari

hasil wawancara dan observasi selama proses pembelajaran. Wawancara

dilakukan dengan guru kelas I A dan I B SD Negeri Dayuharjo. Data

yang diperoleh dari hasil wawancara antara lain (1) metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru, (2) peran peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran, dan (3) permasalahan dalam pembelajaran matematika

kelas bawah. Selain diperoleh dari hasil wawancara, data kualitatif juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

diperoleh dari kritik dan saran yang dikemukakan oleh ahli sempoa, 2

guru kelas I SD Negeri Dayuharjo, dan dosen ahli matematika yang

melakukan validasi terhadap produk modul sempoa materi operasi hitung

campurang penjumlahan dan pengurangan. Kritik dan saran tersebut

dapat digunakan untuk memperbaiki produk. Maka dari itu, peneliti

melakukan revisi terhadap produk tersebut sesuai dengan kritik dan saran

dari validator.

3.12.2 Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data berupa skor dari penilaian produk

modul sempoa materi operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan yang merupakan hasil validasi oleh ahli sempoa, 2 guru

kelas I SD Negeri Dayuharjo, dosen ahli matematika, dan 6 siswa kelas

I SD. Data yang diperoleh dianalisis sebagai dasar dari hasil penulisan

kuesioner yang diubah menjadi data interval. Skala penilaian terhadap

produk yaitu sangat baik (4), baik (3), kurang baik (2), dan sangat kurang

baik (1). Untuk menghitung rata-rata penilaian kuesioner kualitas produk

dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

Rata-rata (x) = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑘𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟

Hasil untuk menilai kelayakan modul menggunakan skala Likert

yang dikonversikan dalam skala 4 menurut (Widyoko, 2015). Berikut

merupakan tabel konversi data kualitatif ke kuantitatif menurut Widyoko

yang disajikan pada tabel 3.5 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Tabel 3.7 Konversi Data Kualitatif ke Kuantitatif

Kategori Interval Skor

Sangat Baik 3,25 < X ≤ 4,00

Baik 2,50 < X ≤ 3,25 Kurang Baik 1,75 < X ≤ 2,50 Sangat Kurang Baik 1,00 < X ≤ 1,75

Keterangan:

1. Jika dalam kategori sangat baik, produk layak digunakan tanpa

perbaikan

2. Jika dalam kategori baik, produk layak digunakan dan perlu

perbaikan sesuai dengan saran

3. Jika dalam kategori kurang baik, produk layak digunakan tetapi perlu

perbaikan banyak sesuai dengan saran

4. Jika dalam kategori sangat kurang baik, produk tidak layak

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini ada dua hal yang akan dipaparkan

yaitu: (1) Proses pengembangan Modul Sempoa Materi Operasi Hitung

Campuran Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD, (2) Kualitas

modul yang dihasilkan. Kedua hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

4.3.1 Proses Pengembangan Modul Sempoa Materi Operasi Hitung

Campuran Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD

Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang sudah

diuraikan di bab sebelumnya, proses pengembangan Modul Sempoa

Materi Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan Pengurangan untuk

Siswa Kelas I SD sebagai berikut.

4.3.1.1 Identifikasi Tujuan Pembelajaran

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang harus

dicapai siswa. Untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran,

peneliti melakukan analisis kebutuhan. Selanjutnya, analisis

kebutuhan dilakukan dengan melakukan observasi di kelas I

SD Negeri Dayuharjo dan wawancara dengan guru kelas I SD

Negeri Dayuharjo.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

a. Wawancara dengan Guru Kelas I

Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas I

untuk mengetahui permasalahan dalam pembelajaran

matematika, peran siswa dalam pembelajaran, dan metode

pembelajaran yang digunakan guru. Hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru di

kelas dengan metode ceramah saja sehingga peran siswa

dalam pembelajaran kurang terlibat langsung dan

cenderung pasif. Peran siswa yang cenderung pasif dan

kurang terlibat dalam pembelajaran membuat beberapa

siswa kesulitan dalam pelajaran matematika materi operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Siswa

masih merasa bingung dalam mengerjakan operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan yaitu dalam

mengerjakan soal tersebut siswa kebingungan dalam hal

bilangan mana yang harus dikerjakan terebih dahulu.

Kemudian dalam mengajarkan dan menjelaskan hal

tersebut, guru tidak menggunakan media atau sesuatu yang

konkret sehingga siswa hanya berpikir secara abstrak saja.

Selain itu ketika peneliti menyinggung mengenai alat

bantu hitung sempoa, guru hanya mengetahui bentuk

sempoanya saja tanpa mengetahui cara penggunaan

sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

b. Observasi terhadap Pembelajaran Matematika di

Kelas I

Observasi terhadap pembelajaran matematika di

kelas I dan ketersediaan media pembelajaran di sekolah

yang digunakan guru dan siswa. Observasi dilakukan oleh

peneliti pada siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo.

Observasi dilakukan di dalam kelas I. Jumlah siswa terdiri

dari 25 siswa.

Berdasarkan observasi pembelajaran matematika di

kelas I diperoleh hasil bahwa pembelajaran masih bersifat

konvensional dan terpaku pada buku tematik. Guru tidak

menggunakan model dan metode pembelajaran yang

inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. Selain itu,

guru juga tidak menggunakan media dalam menjelaskan

materi operasi hitung campuran kepada siswa. Sehingga

siswa masih banyak yang kebingungan dalam

mengerjakan soal-soal operasi hitung campuran. Hasil dari

observasi terhadap ketersediaan media pembelajaran di

sekolah menunjukkan bahwa jumlah dan jenis media

pembelajaran yang dimiliki sekolah masih terbatas dan

tingkat penggunaanya oleh guru yang masih rendah. Hal

tersebut dikarenakan, tidak adanya modul atau petunjuk

penggunaan media pembelajaran tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

4.3.1.2 Melakukan Analisis Pembelajaran

Langkah selanjutnya yaitu melakukan analisis

pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi

menyatakan jika membutuhkan alat bantu hitung dan panduan

cara penggunaan alat bantu hitung untuk meningkatkan daya

konsentrasi siswa, meningkatkan ketepatan, kecepatan,

ketelitian siswa dalam menghitung, dan melatih siswa mandiri

dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan. Siswa

mampu memahami cara menghitung operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan alat

bantu sempoa dan modul penggunaan sempoa.

4.3.1.3 Mengidentifikasi Karakteristik Siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di kelas,

siswa cenderung pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran

di kelas. Siswa sibuk dengan dunianya sendiri, tanpa disadari

siswa kurang fokus dan kurang konsentrasi dalam mengikuti

pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan alat bantu hitung

sempoa dan modul penggunaan sempoa diharapkan dapat

mengembangkan daya konsentrasi siswa dalam

menyelesaikan soal – soal operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan. Selain itu dapat

mengembangkan keterampilan ketepatan, kecepatan, dan

ketelitian dalam mneghitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

4.3.1.4 Merumuskan Tujuan Khusus

Langkah selanjutnya yaitu merumuskan tujuan khusus

yang harus dicapai oleh siswa. Berdasarkan karakteristik

siswa, maka tujuan yang harus dicapai oleh siswa yaitu daya

konsentrasi siswa, kecepatan, ketepatan, dan ketelitian siswa

dalam menghiutung. Selain itu, dengan menggunakan modul

sempoa siswa dapat mandiri dalam menggunakan sempoa

sesuai dengan panduan yang ada dalam modul sempoa.

4.3.1.5 Mengembangkan Butir Tes

Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh

siswa dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh siswa. Peneliti

melakukan pengembangan soal – soal operasi hitung

campuran yang akan dilampirkan dalam modul penggunaan

sempoa. Pengembangan soal – soal dalam modul sempoa

disesuaikan dengan karakteristik siswa. Soal – soal yang

dikembangkan dapat mengembangkan konsentrasi siswa,

kecepatan, ketepatan, ketelitian menghitung, dan kemandirian

siswa dalam menyelesaikan soal – soal

4.3.1.6 Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang peneliti gunakan yaitu siswa

dapat mandiri dalam menggunakan sempoa ketika

menyelesaikan operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan. Dengan menggunakan modul sempoa, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

dapat mandiri dalam menggunakan alat bantu hitung sempoa.

Modul sempoa berisi tentang cara penggunaan alat bantu

hitung sempoa dalam menyelesaikan soal – soal operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan.

4.3.1.7 Mengembangkan Bahan Ajar

Berdasarkan permasalahan pada matematika materi

operasi hitung campuran, peneliti hanya memfokuskan materi

dalam modul sempoa yaitu materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan. Pengerjaan modul sempoa

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan dengan menggunakan Publisher 2016. Warna

yang digunakan dalam modul ini adalah warna-warna terang

dan cerah yaitu cream dan orange untuk menarik perhatian

siswa dalam membaca. Gaya jenis huruf yang peneliti gunakan

dalam pengembangan modul sempoa ada 4 yaitu jenis huruf

Depopi-w9 dengan ukuran font 36 pt untuk cover modul, jenis

huruf Calibri dengan ukuran font 18 pt untuk kata pengantar,

daftar isi, dan sejarah sempoa, jenis huruf Arial dengan ukuran

12 pt untuk isi modul, dan jenis huruf Candara dengan ukuran

font 18 untuk sampul belakang modul. Kemudian, ada

beberapa materi yang terdapat dalam modul sempoa, sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

a. Kata pengantar

Kata pengantar berisi tentang rasa syukur dari peneliti dapat

menyusun modul sempoa dan sapaan peneliti kepada para

pembaca modul sempoa. kata pengantar dibuat dengan

menggunakan bahasa dan kalimat yang mudah dipahami

oleh siswa. Kata pengantar ini diharapkan menjadi awal

kalimat dari modul sempoa yang membuat pembaca tertarik

untuk menggunakan modul sempoa.

b. Sejarah sempoa

Materi awal yang peneliti kenalkan dalam modul sempoa

ini yaitu sejarah sempoa agar siswa dapat mengerti dan

mengetahui sedikit mengenai sejarah sempoa.

Gambar 4.1 Sejarah Sempoa

c. Pengenalan bentuk dan bagian-bagian sempoa

Kemudian, materi selanjutnya yaitu pengenalan bentuk

sempoa dan bagian-bagian sempoa. Sebelum siswa

menggunakan sempoa, siswa harus mengerti bentuk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

bagian-bagian sempoa agar siswa dapat menggunakan

sempoa sesuai dengan fungsinya.

Gambar 4.2 Bagian-bagian Sempoa

d. Pengenalan nilai manik 1-99 pada sempoa

Materi selanjutnya yaitu pengenalan nilai manik 1-99 pada

sempoa. Dalam materi tersebut peneliti menjelaskan

bagaimana cara menggunakan sempoa dengan nilai manik

1-99. Cara menaikkan dan menurunkan manik sempoa

dengan nilai 1-99.

Gambar 4.3 Pengenalan Nilai Manik 1-5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

e. Latihan soal membaca gambar nilai manik dan

menjodohkan nilai manik

Setelah siswa mengenal bagaimana cara menggunakan

sempoa. Peneliti memberikan latihan soal yang harus

dikerjakan siswa, yaitu membaca dan menjodohkan nilai

manik sempoa yang sesuai dengan gambar.

Gambar 4.4 Latihan Soal Membaca Gambar Nilai

Manik

Gambar 4.5 Latihan Soal Menjodohkan Nilai Manik

f. Pengenalan operasi penjumlahan dan pengurangan 1-99

Materi selanjutnya yaitu pengenalan operasi penjumlahan

dan pengurangan 1-99. Peneliti memberikan contoh soal

dan pembahasannya untuk mengenalkan operasi

penjumlahan dan pengurangan. Dalam pembahasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

peneliti menjelaskan langkah-langkah menyelesaikan soal

dengan menggunakan sempoa.

Gambar 4.6 Pengenalan Operasi Penjumlahan dan

Pengurangan 1-5

g. Pengenalan penggunaan teman kecil pada sempoa

Pengenalan penggunaan teman kecil pada sempoa sangat

penting dan harus dikenalkan pada siswa, agar siswa dapat

mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan yang

harus menggunakan teman kecil.

Gambar 4.7 Pengenalan Penggunaan Teman Kecil

h. Pengenalan penggunaan teman besar pada sempoa

Pengenalan penggunaan teman besar pada sempoa sangat

penting dan harus dikenalkan pada siswa, agar siswa dapat

mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan yang

harus menggunakan teman besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Gambar 4.8 Pengenalan Penggunaan Teman Besar

i. Latihan soal operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan

Setalah siswa mengenal dan mengetahui cara menggunakan

sempoa dalam operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan, peneliti memberikan beberapa latihan soal

yang harus dikerjakan siswa secara mandiri untuk mengetes

kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal dengan

menggunakan sempoa.

Gambar 4.9 Latihan Soal Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dan Pengurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

4.3.1.8 Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif

Setelah selesai mengembangkan bahan ajar, peneliti

melakukan pra-validasi yaitu mengkonsultasikan modul

sempoa kepada dosen pembimbing 1 dan dosen pembimbing

2. Langkah pra-validasi bertujuan untuk mengetahui

kelayakan modul sebelum dilakukan validasi pada ahli. Dalam

langkah pra-validasi peneliti merevisi modul sempoa sesuai

dengan saran-saran dari dosen pembimbing. Setelah seleesai

revisi modul, peneliti melakukan validasi ahli kepada beberapa

ahli yaitu ahli sempoa, dosen ahli matematika, dan 2 guru kelas

I.

a. Instrumen Penilaian Para Ahli

Modul Sempoa disusun kemudian dilakukan

penilaian kepada para ahli dan guru kelas I. Berikut

merupakan data hasil penilaian modul sempoa.

Penilaian modul sempoa dilakukan oleh guru kelas I pada

tanggal 30 Juli 2018. Berikut tabel hasil penilaian modul.

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Guru Kelas I

No Komponen yang dinilai Skor Saran

1 2 3 4

Cover modul

1 Kesesuaian judul modul dengan

materi yang ada di dalam modul √

2 Kesesuaian gambar pada cover

modul untuk peserta didik kelas bawah

3 Kesesuaian bentuk tulisan pada cover

modul untuk peserta didik kelas bawah

Pengenalan Sempoa

4 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa √

5 Terdapat pengenalan √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

sederhana mengenai bagianbagian sempoa

6 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

Penggunaan Bahasa

7 Bahasa yang digunakan dalam modul

sudah baku √

8 Bahasa yang digunakan dalam

modul sesuai untuk peserta didik kelas bawah

Penyusunan Kalimat

9 Kalimat yang digunakan dalam modul sudah efektif

10 Kalimat yang digunakan dalam

modul sudah sesuai untuk peserta

didik kelas bawah √

Pemilihan Soal

11 Soal yang terdapat di dalam modul

sudah sesuai dengan judul modul √

12 Soal yang terdapat di dalam modul sesuai untuk peserta didik kelas

bawah √

Kesesuaian Materi

13 Kelengkapan materi √

14 Kedalaman materi √

15 Keluasan materi √

Total Skor 52

Saran Validator :

Berikut adalah tabel penialaian dari guru kelas I yang

dilakukan pada tanggal 30 Juli 2018.

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Guru Kelas I No Komponen yang dinilai Skor Saran

1 2 3 4

Cover modul

1 Kesesuaian judul modul dengan

materi yang ada di dalam modul √

2 Kesesuaian gambar pada cover

modul untuk peserta didik kelas

bawah √

3 Kesesuaian bentuk tulisan pada

cover modul untuk peserta didik kelas bawah

Pengenalan Sempoa

4 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa √

5 Terdapat pengenalan sederhana mengenai

bagianbagian sempoa √

6 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

Penggunaan Bahasa

7 Bahasa yang digunakan dalam

modul sudah baku √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

8 Bahasa yang digunakan dalam

modul sesuai untuk peserta

didik kelas bawah √

Penyusunan Kalimat

9 Kalimat yang digunakan dalam modul sudah efektif

10 Kalimat yang digunakan dalam

modul sudah sesuai untuk

peserta didik kelas bawah √

Pemilihan Soal

11 Soal yang terdapat di dalam

modul sudah sesuai dengan

judul modul √

12 Soal yang terdapat di dalam

modul sesuai untuk peserta

didik kelas bawah √

Kesesuaian Materi

13 Kelengkapan materi √

14 Kedalaman materi √

15 Keluasan materi √

Total Skor 53

Saran Validator :

Berikut adalah tabel penilaian dari dosen ahli yang

dilakukan pada tanggal 31 Juli 2018.

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Dosen Ahli

No Komponen yang dinilai Skor Saran

1 2 3 4

Cover modul

1 Kesesuaian judul modul dengan

materi yang ada di dalam modul √

2 Kesesuaian gambar pada cover

modul untuk peserta didik kelas

bawah √

3 Kesesuaian bentuk tulisan pada

cover modul untuk peserta didik kelas bawah

Pengenalan Sempoa

4 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa √

5 Terdapat pengenalan sederhana mengenai

bagianbagian sempoa √

Tidak ada

penjelasan

nilai/fungsi

manik.

6 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

Penggunaan Bahasa

7 Bahasa yang digunakan dalam

modul sudah baku √

8 Bahasa yang digunakan dalam

modul sesuai untuk peserta

didik kelas bawah √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Penyusunan Kalimat

9 Kalimat yang digunakan dalam modul sudah efektif

10 Kalimat yang digunakan dalam

modul sudah sesuai untuk

peserta didik kelas bawah √

Pemilihan Soal

11 Soal yang terdapat di dalam

modul sudah sesuai dengan

judul modul √

12 Soal yang terdapat di dalam

modul sesuai untuk peserta

didik kelas bawah √

Kesesuaian Materi

13 Kelengkapan materi √

14 Kedalaman materi √

15 Keluasan materi √

Total Skor 52

Saran Validator :

Berikut adalah tabel penilaian dari ahli sempoa yang

dilakukan pada tanggal 26 September 2018.

Tabel 4.4 Hasil Penilaian Ahli Sempoa

No Komponen yang dinilai Skor Saran

1 2 3 4

Cover modul

1 Kesesuaian judul modul dengan

materi yang ada di dalam modul √

2

Kesesuaian gambar pada cover

modul untuk peserta didik kelas

bawah √

Ditambah

angka dan

simbol (-)

dan (+)

3 Kesesuaian bentuk tulisan pada

cover modul untuk peserta didik kelas bawah

√ Sesuai/bagus

Pengenalan Sempoa

4

Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa √

Tuliskan

penggunaan

sempoa

Jepang 1-4

5 Terdapat pengenalan sederhana mengenai

bagianbagian sempoa √

6 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

Bagus

Penggunaan Bahasa

7 Bahasa yang digunakan dalam

modul sudah baku √

8 Bahasa yang digunakan dalam

modul sesuai untuk peserta

didik kelas bawah √

Mudah

dipahami

Penyusunan Kalimat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

9

Kalimat yang digunakan dalam modul sudah efektif

Penggunaan

petunjuk

harus lebih

jelas

10 Kalimat yang digunakan dalam

modul sudah sesuai untuk

peserta didik kelas bawah √

Sesuai

Pemilihan Soal

11 Soal yang terdapat di dalam

modul sudah sesuai dengan

judul modul √

Sesuai

12

Soal yang terdapat di dalam

modul sesuai untuk peserta

didik kelas bawah √

Sertakan

petunjuk

penggunaan

metoda

Kesesuaian Materi

13 Kelengkapan materi √ Cek metoda!

14 Kedalaman materi √

15 Keluasan materi √

Total Skor 42

Saran Validator :

- Koreksi kembali halaman 13, 14, 25, dan 27!

- Tuliskan penggunaan metoda teman besar dan teman kecil!

Berdasarkan penilaian dari para ahli dengan

menggunakan acuan skala 4 dapat diketahui bahwa total

skor yang diperoleh dari penilai guru kelas I adalah 52 dan

53 dengan rata-rata skor sebesar 3,4 dan 3,5. Hal ini

menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan oleh

peneliti masuk dalam kategori “sangat baik”. Kemudian

total skor penilaian yang diperoleh dari dosen ahli adalah

52 dengan rata-rata skor 3,4. Hal ini menunjukkan bahwa

produk yang dikembangkan oleh peneliti masuk dalam

kategori “sangat baik”. Sedangkan total skor penilaian

yang diperoleh dari ahli sempoa adalah 42 dengan rata-rata

skor 2,8. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang

dikembangkan oleh peneliti masuk dalam kategori “baik”,

untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 4.5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Penilaian Para Ahli

Penilai Skor

Rata-rata 1 2 3 4

Guru kelas I 0 0 8 7 3,4

Guru kelas I 0 0 7 8 3,5

Dosen ahli 0 0 8 7 3,4

Ahli sempoa 0 3 12 0 2,8

b. Rekapitulasi Saran dari Validator

Berikut adalah hasil rekapitulasi saran dari validator

modul sempoa:

Tabel 4.6 Rekapitulasi Saran dari Validator Aspek Saran

Cover modul Cover modul sudah sesuai dengan isi

modul.

Pengenalan sempoa - Tuliskan sejarah penggunaan

sempoa Jepang satu-empat

- Tidak ada penjelasan mengenai nilai

fungsi biji manik.

Penggunaan bahasa Penggunaan bahasa mudah dipahami

Penyusunan kalimat Penggunaan petunjuk harus lebih

jelas.

Pemilihan soal Soal sudah sesuai dengan judul

modul.

Kesesuaian materi Sertakan petunjuk penggunaan teman

besar dan teman kecil!

Hasil dari rekapitulasi saran di atas digunakan peneliti

untuk melakukan revisi modul. Peneliti melakukan revisi

modul sesuai dengan saran – saran yang diberikan para

validator.

c. Data Uji Keterbacaan Siswa Kelas I SD

Siswa yang melakukan uji keterbacaan penelitian ini

adalah siswa yang mengikuti penggunaan modul sempoa

materi operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan. Uji keterbacaan siswa dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

membagi lembar kuesioner pada siswa yang mengikuti

pengajaran sempoa. Cara pengisian lembar kuesioner yaitu

dilakukan secara bersama-sama. Peneliti membacakan

cara-cara mengisi lembar kuesioner uji keterbacaan siswa,

karena siswa kelas I belum lancar dalam membaca. Peneliti

juga memandu pengisian lembar kuesioner uji keterbacaan

siswa. Setelah siswa selesai mengisi lembar uji

keterbacaan, peneliti melakukan rekapitulasi hasil uji

keterbacaan siswa yang kemudian dikonversikan

menggunakan skala empat Widyoko, 2015. Berikut

merupakan data hasil uji keterbacaan pada modul sempoa:

Tabel 4.7 Hasil Rekap Uji Keterbacaan Siswa Kelas I

SD

Penilai Skor Rata-

rata Kategori

1 2 3 4

Siswa A 0 0 4 6 3,6 Sangat Baik

Siswa B 0 0 3 7 3,7 Sangat Baik

Siswa C 0 0 6 4 3,4 Sangat Baik

Siswa D 0 1 3 6 3,5 Sangat Baik

Siswa E 0 0 5 5 3,5 Sangat Baik

Siswa F 0 1 5 4 3,3 Sangat Baik

Dari tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa produk

yang dikembangkan oleh peneliti memiliki kriteria

“Sangat Baik”. Oleh karena itu, modul sempoa layak

digunakan dengan revisi sesuai saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

4.3.1.9 Merevisi

Revisi modul dilakukan berdasarkan saran dan penilaian

yang ditulis para ahli dari hasil penilaian, maka dapat

dijelaskan sebagai berikut.

Revisi yang pertama yaitu tentang penjelasan mengenai

fungsi bagian-bagian sempoa. Peneliti menambahkan

penjelasan mengenai fungsi bagian-bagian sempoa. Maka

dapat dilihat hasil sebelum revisi dan sesudah revisi di bawah

ini.

Sebelum Revisi

Gambar 4.10 Bagian-

bagian sempoa sebelum

revisi

Sesudah Revisi

Gambar 4.11 Bagian-

bagian sempoa sesudah

revisi

Revisi yang kedua yaitu tentang sejarah sempoa Cina

(sistem “dua lima”) dan sejarah sempoa Jepang (sistem “satu

empat”). Sejarah sempoa yang sebelumnya belum

menjelaskan sejarah sempoa Cina dan sempoa Jepang. Oleh

karena itu, peneliti merevisi sejarah sempoa dengan

memfokuskan sejarah sempoa Cina dan sempoa Jepang. Maka

hasil sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Sebelum Revisi

Gambar 4.12 Sejarah

sempoa sebelum revisi

Sesudah Revisi

Gambar 4.13 Sejarah

sempoa sesudah revisi

Revisi yang ketiga yaitu tentang menuliskan petunjuk

penggunaan teman besar dan teman kecil. Petunjuk

penggunaan teman besar dan teman kecil sebelumnya belum

secara detail, peneliti hanya menjelaskan teman besar dan

teman kecil secara singkat. Oleh karena itu, peneliti merevisi

petunjuk teman besar dan teman kecil lebih detail agar siswa

dapat lebih mudah memahami penggunaan teman besar dan

teman kecil. Maka hasil sebelum dan sesudah revisi dapat

dilihat di bawah ini.

Sebelum Revisi

Gambar 4.14 Teman

kecil sebelum revisi

Sesudah Revisi

Gambar 4.15 Teman

kecil sesudah revisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Gambar 4.16 Teman

besar sebelum revisi

Gambar 4.17 Teman

besar sesudah revisi

Setelah selesai dilakukan tahap revisi, produk siap untuk

dicetak. Produk akhir dari penelitian ini yaitu Modul Sempoa

Materi Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan

Pengurangan Untuk Siswa Kelas I SD. Produk dicetak dengan

ukuran A4 atau 21 cm x 29,7 cm berorientasi landscape dan

memiliki 42 halaman. Sampul depan dan sampul belakang

dicetak dengan kertas ivory 230 gram dan bagian isi modul

dicetak dengan kertas HVS 80 gram.

4.3.1.10 Mengembangkan dan Melaksanakan Evaluasi Sumatif

Setelah dilakukan revisi oleh peneliti untuk menguji

kualitas modul, maka dilaksanakan implementasi penggunaan

modul di sekolah. Implementasi dilaksanakan 3 kali pada

tanggal 29 November – 1 Desmber 2018. Hasil dari

implementasi dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Penggunaan Modul Hari Pertama

Implementasi modul dimulai pukul 10.30 – 12.00 di

kelas I SD Negeri Dayuharjo. Peneliti memberikan modul

sempoa dan media sempoa pada setiap siswa.

Pembelajaran dimulai dari pengenalan dengan sejarah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

sempoa, bagian-bagian sempoa, dan fungsi bagian-bagian

sempoa. Siswa membaca sejarah sempoa bersama-sama,

kemudian peneliti menjelaskan pada siswa mengenai

sejarah sempoa. Setelah itu, peneliti mengajak siswa tanya

jawab secara singkat mengenai sejarah sempoa. Hal

tersebut bertujuan untuk membangkitkan semangat siswa

dalam mengikuti les sempoa. Selanjutnya siswa

mengamati sempoa dan bagian-bagian sempoa. Siswa

mengamati setiap bagian-bagian sempoa kemudian

membaca fungsi bagian-bagian sempoa yang terdapat

dalam modul sempoa. Setelah itu, peneliti mengadakan

tanya jawab mengenai bagian-bagian sempoa dan

fungsinya secara singkat. Hal tersebut bertujuan untuk

mengetahui pemahaman siswa mengenai bagian-bagian

sempoa dan fungsinya.

b. Penggunaan Modul Hari Kedua

Implementasi hari kedua dimulai pukul 10.30 – 12.00

di kelas I SD Negeri Dayuharjo. Pembelajaran dimulai

dengan menanyakan pada siswa mengenai materi yang

sudah dipelajari dihari sebelumnya. Kemudian

mempelajari tentang mengenal nilai manik 1-20 dan cara

penggunaannya dengan menggunakan sempoa. Siswa

mengamati gambar nilai manik pada modul, kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

siswa mempraktekan nilai manik tersebut dengan

menggunakan sempoa. Setelah selesai mempraktekkan

nilai manik 1-20, siswa mengerjakan soal latihan yaitu

membaca nilai manik dan menjodohkan nilai manik yang

terdapat dalam gambar modul.

c. Penggunaan Modul Hari Ketiga

Implementasi hari ketiga dimulai pukul 10.30 – 12.00

di kelas I SD Negeri Dayuharjo. Pembelajaran dimulai

dengan mengulang materi dihari sebelumnya yaitu

mengenal nilai manik 1-20. Hal tersebut bertujuan untuk

mengetahui pemahaman siswa mengenai materi yang

sudah diajarkan. Kemudian, materi yang dipelajari siswa

adalah operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan 1-20. Pertama-tama, peneliti menjelaskan

pada siswa dengan memberikan contoh soal operasi hitung

penjumlahan dan pengurangan dengan cara

penyelesaiaannya. Peneliti mengajak siswa untuk

mengikuti tahap demi tahap dalam menyelesaikan

penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan

media sempoa. Setelah siswa memahami penjelasan yang

diberikan oleh peneliti, siswa mengerjakan latihan soal

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

yang terdapat dalam modul sempoa. Hal tersebut bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai cara

menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan dengan

menggunakan media sempoa. Setelah siswa selesai

mengerjakan soal, peneliti mengoreksi hasil pekerjaan

siswa secara bersama-sama. Kemudian, materi yang

dipelajari siswa adalah cara menggunakan teman besar dan

teman kecil dalam menyelesaikan soal operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan dengan

menggunakan media sempoa. Pertama-tama, peneliti

menjelaskan mengenai teman besar dan teman kecil

dengan cara peenggunaannya menggunakan sempoa.

Kemudian, peneliti menjelaskan mengenai penggunaan

teman besar dan teman kecil dalam penyelesaian operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan dengan

menggunakan media sempoa. Peneliti mengajak siswa

untuk mengikuti tahap demi tahap dalam menyelesaikan

penjumlahan dan pengurangan teman besar dan teman

kecil dengan menggunakan media sempoa. Setelah siswa

memahami penjelasan yang diberikan oleh peneliti, siswa

mengerjakan latihan soal operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan yang terdapat dalam modul

sempoa. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui

pemahaman siswa mengenai cara menyelesaikan soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan

media sempoa. Setelah siswa selesai mengerjakan soal,

peneliti mengoreksi hasil pekerjaan siswa secara bersama-

sama.

Setelah dilakukan implementasi, peneliti menganalisis

setiap proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran

berlangsung dengan lancar selama 3 hari. Siswa sangat

antusias dan semangat mengikuti pembelajaran sempoa.

Modul sempoa yang digunakan dapat menarik perhatian siswa

dengan menggunakan media sempoa dalam mengerjakan

setiap soal. Selain itu, siswa sangat fokus dalam mengerjakan

latihan soal yang terdapat dalam modul dengan menggunakan

media sempoa. Setiap selesai penelitian, modul dan media

sempoa dikumpulkan dan disimpan di sekolah agar modul dan

media sempoa tidak tertinggal di rumah. Secara keseluruhan

proses implementasi berhasil membuat siswa antusias dalam

melakukan setiap kegiatan serta siswa dapat menjawab soal

yang ada di dalam modul sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

4.3.2 Kualitas Modul Sempoa Materi Operasi Hitung Campuran

Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD

4.3.2.1 Kelebihan dan Kelemahan Modul Sempoa

Dari hasil observasi saat implementasi modul sempoa

dapat disimpulkan kelebihan dan kelemahan modul yang dapat

dijelaskan sebagai berikut. Kelebihan modul sempoa yang

dikembangkan oleh peneliti yaitu modul disajikan secara

menarik dan banyak animasi yang dapat menarik siswa dalam

membaca dan mempelajari modul sempoa. Materi dan

petunjuk dalam modul sempoa memudahkan siswa untuk

belajar sempoa secara mandiri, karena petunjuk penggunaan

sempoa yang terdapat dalam modul sempoa sudah sangat

detail dan jelas. Selain itu, siswa dapat fokus mengerjakan soal

latihan dengan menggunakan modul dan media sempoa.

Modul sempoa yang dihasilkan tidak hanya memiliki beberapa

kelebihan saja, namun modul tersebut juga memiliki beberapa

kelemahan, kelemahan modul yaitu belum ada penjelasan

tentang cara menggunakan teman besar dan teman kecil dalam

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan.

4.3.2.2 Kualitas Modul Sempoa

Dari hasil penilaian yang sudah dilakukan oleh 2 guru

kelas I SD, ahli sempoa, dosen ahli, dan 6 siswa kelas I SD

berkaitan dengan modul sempoa, maka dapat diperoleh rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

rata dari seluruh penilai. Berikut adalah data rekapitulasi

penilai yang disajikan ke dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Data Rekapitulasi Penilaian dari Penilai

Penilai Rerata Kategori

Guru Kelas IA 3,4 Sangat Baik

Guru Kelas IB 3,5 Sangat Baik

Dosen Ahli Matematika 3,4 Sangat Baik

Ahli Sempoa 2,8 Baik

Siswa A 3,6 Sangat Baik

Siswa B 3,7 Sangat Baik

Siswa C 3,4 Sangat Baik

Siswa D 3,5 Sangat Baik

Siswa E 3,5 Sangat Baik

Siswa F 3,3 Sangat Baik

Jumlah Rata-rata 3,5 Sangat Baik

Dari hasil penilaian keempat ahli diperoleh rata-rata skor

3,5 masuk dalam kategori “sangat baik”, sehingga modul

tersebut layak untuk diimplementasikan dengan revisi sesuai

saran.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pada tahap

perencanaan. Hal tersebut menjadi acuan bagi peneliti dalam mengembangkan

modul yang sesuai dengan hasil analisis kebutuhan siswa dan guru.

berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas I, peneliti mengetahui jika

tidak ada media matematika untuk kelas I dan modul penggunaan media

tersebut. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan bahwa

guru tidak menggunakan media selama pembelajaran matematika. Tidak

adanya media dalam pembelajaran matematika di kelas I disebabkan karena

kurangnya pemahaman guru dalam menggunakan media matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Kemudian guru menggunakan metode ceramah selama pembelajaran

berlangsung. Salah satu dampak dari metode pembelajaran seperti ini adalah

siswa menjadi pasif dan kurang terlibat dalam pembelajaran sehingga

menyebabkan siswa kesulitan dalam memahami materi pembelajarab.

Kesulitan belajar tersebut ditemukan pada saat wawancara maupun observasi.

Dari hasil pengumpulan data tersebut, salah satu kesulitan belajar siswa terletak

pada materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan.

Berdasarkan analisis kebutuhan tersebut, peneliti selanjutnya

mengembangkan modul sempoa untuk cara penggunaan media sempoa materi

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan. Kebutuhan akan

modul media terlihat dari hasil wawancara dan observasi. Hasil wawancara dan

observasi menunjukkan bahwa guru kesulitan dalam menggunakan media

matematika sehingga dalam proses pembelajaran guru tidak menggunakan

media untuk menjelaskan pada siswa. Oleh karena itu, peneliti

mengembangakan modul sempoa sesuai dengan analisis kebutuhan yaitu

modul sempoa materi operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

untuk siswa kelas I SD. Modul sempoa yang peneliti kembangkan sesuai

dengan karakteristik modul menurut Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Kejuruan, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen

Pendidikan Nasional Tahun 2003 (dalam Lestari, 2013) yaitu self instruction

karena dalam modul sempoa terdapat petunjuk dan penjelasan dalam

menggunakan sempoa dan siswa dapat belajar secara mandiri (tidak tergantung

dengan pihak lain) saat menggunakan modul sempoa tersebut. User friendly

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

yaitu penggunaan bahasa pada modul sempoa bersifat sederhana dan mudah

dimengerti untuk siswa kelas I SD.

Berdasarkan hasil validasi dan uji keterbacaan dari dosen ahli

matematika, ahli sempoa, 2 guru kelas I SD, dan 6 siswa kelas I SD, dapat

ditarik kesimpulan bahwa modul sempoa materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dan

layak untuk diimplementasikan di kelas I SD dengan skor rerata 3,5. Setelah

modul divalidasi oleh validator dan direvisi oleh peneliti, modul dikategorikan

layak untuk diimplementasikan. Berdasarkan implementasi yang telah

dilakukan peneliti selama 3 hari , siswa konsentrasi dalam berhitung operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan

sempoa. Hal itu terbukti pada saat implementasi siswa tidak saling

mengganggu teman – temannya, karena siswa fokus dan konsentrasi dalam

menghitung menggunakan sempoa. Hal tersebut sesuai dengan manfaat

sempoa menurut Budiningsih dan M. Syamsul (2007) yaitu sempoa dapat

mengoptimalkan fungsi otak, karena disaat anak sedang bermain sempoa anak

akan konsentrasi dalam berhitung, secara tidak langsung otak kiri akan berkerja

dan anak akan menggunakan imajinasi dan logikanya untuk menghitung hasil

operasi matematika melalui pikirannya yang nantinya akan ditunjukkan dalam

bentuk manik-manik sehingga otak kanan anak juga akan bekerja.

Berdasarkan implementasi, modul sempoa materi operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan yang saya kembangkan memiliki

kelebihan yaitu dengan menggunakan modul siswa dapat belajar sempoa secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

mandiri tanpa tergantung dengan guru/pengajar, selain itu siswa juga menjadi

fokus dan konsentrasi dalam mengerjakan latihan soal yang terdapat dalam

modul dengan menggunakan sempoa. Perubahan yang terlihat saat

implementasi yaitu siswa menjadi lebih fokus dan konsentrasi dalam

menyelesaikan soal latihan operasi hitung campuran penjumlahan dan

pengurangan. Siswa konsentrasi dalam menaikkan dan menurunkan manik –

manik sempoa dalam menyelesaikan soal latihan yang terdapat dalam modul

agar mendapatkan jawaban yang tepat dan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan modul sempoa materi

operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan untuk siswa kelas I

SD, dapat disimpulkan sebagai berikut:

5.1.1 Pengembangan modul sempoa yang dikembangkan untuk

meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam materi operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I

semester ganjil di SD Negeri Dayuharjo tahun ajaran 2018/2019

dikembangkan melalui lima langkah, yaitu (1) identifikasi karakteristik

siswa yaitu dengan observasi dan wawancara, (2) melakukan analisis

pembelajaran, (3) mengidentifikasi karakteristik siswa, (4)

merumuskan tujuan khusus, (5) mengembangkan butir tes, (6)

mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan

memilih bahan ajar, (8) merancang dan melaksanakan evaluasi

formatif, (9) merevisi yaitu sesuai dengan saran dari validator, dan (10)

mengembangkan dan melaksanakan evaluasi sumatif.

5.1.2 Modul sempoa yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan

dan pemahaman siswa dalam materi operasi hitung campuran

penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I semester ganjil di SD

Negeri Dayuharjo tahun ajaran 2018/2019 mempunyai kualitas “sangat

baik”. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor rerata validasi produk dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

uji keterbacaan dari 2 guru kelas I, ahli sempoa, dosen ahli matematika,

dan 6 siswa kelas I SD. Modul sempoa memperoleh skor rerata 3,5 dan

termasuk kategori “sangat baik”. Modul sempoa operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan layak diimplementasikan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Produk yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:

5.2.1 Wawancara analisis kebutuhan hanya dilakukan di satu sekolah

sehingga permasalahan masih kurang mendalam.

5.2.2 Penilaian uji keterbacaan mengenai modul sempoa dapat bias ketika

diberikan kepada siswa.

5.3 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya yang akan mengembangkan modul

sempoa adalah sebagai berikut:

5.3.1 Wawancara analisis kebutuhan dilakukan terhadap beberapa guru agar

lebih tahu kebutuhan siswa kelas I SD mengenai penjumlahan dan

pengurangan dalam matematika.

5.3.2 Uji keterbacaan mengenai modul sempoa dapat dilakukan dengan

observasi dan wawancara kepada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

DAFTAR REFERENSI

Alex, Sobur. 2001. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arifin, Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Budiningsih, Annayanti dan M. Syamsul Wardani. 2007. Mahir Berhitung dengan

Metode Sempoa. Bandung: Sinergi Pustaka Indonesia.

Cahya, Prima dan Siti Mahmudah. 2013. “Peranan Media Sempoa dalam

Menstimulasi Kemampuan Konsep Bilangan dan Lambang Bilangan Anak

Usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-Kanak Putera Harapan”. Jurnal Penelitian.

Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Diakses tanggal 12 Oktober 2018 dari

jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paud-teratai/article/view/8029

Darijani, Yuni dkk. 2015. “Analisis Kesulitan-Kesulitan Belajar Matematika Siswa

Kelas V dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SD Piloting Se-Kabupaten

Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015”. Jurnal Penelitian. Bali. Universitas

Pendidikan Ganesha.

Diakses tanggal 12 Oktober 2018 dari

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/5070

Dick, W and Carrey, L. 2009. The Systematic Design Instruction. Seven edition.

Glenview. Illinois: Scott., Foreman and Company.

Hamzah, B. Uno dan Masri Kudrat Umar. 2009. Mengelola Keserdasan dalam

Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Harmoni, Tim. 2009. Cepat dan Mudah Berhitung dengan Sempoa. Jakarta:

Harmoni Tim.

Herawati, Heni. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar Modul Kemampuan Kognitif

Untuk Orang Tua Taman Kanak-Kanak Usia 4-5 Tahun di Bandar Lampung”.

Tesis. Pascasarjana FKIP Universitas Lampung.

Diakses tanggal 12 Oktober 2018 dari

https://media.neliti.com/media/publications/192235-ID-none.pdf

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

Hidayat, Taofik. 2004. Titian Mahir Matematika. Jakarta: Visindo Media Persada.

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang:

Akademia Permata.

Kemendikbud. 2013. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013. Jakarta:

Kemendikbud.

Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisius.

Mohamad, Nurudin Uno Hamzah. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:

Pembelajaran Aktif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Nurmalasari, Irma. 2013. “Pengaruh Media Sempoa Terhadap Kreativitas Siswa

dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II SD Negeri II Karangrejo

Tulungagung Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi. Tulungagung: STAIN.

Diakses 8 Oktober 2018 dari

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/685/1/semua.pdf

Pramono, Agustine Eka Sari. 2015. “Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung

Campuran Siswa Tunarungu Kelas IV Melalui Permainan Ular Tangga”.

Jurnal Penelitian. Malang: Universitas Negeri Malang.

Diakses 5 Oktober 2018 dari

journal.um.ac.id/index.php/jo/article/download/8236/3769

Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

R, Soedjadi. 1998. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Shadiq. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran, dan Komunikasi. Yogyakarta:

Makalah Penataran Guru PPPG.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Soesilowati. 2011. Perkalian Itu Asyik dan Menyenangkan. Jakarta: PT Gramedia

Pusaka Utama.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: CV

Wacana Prima.

Subarinah, Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sukiman. 2011. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani.

Sukmadinata, N. S. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sulaimah, Esti. 2013. “Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Siswa Kelas II

SDN Kledokan Depok dengan Menggunakan Metode Permainan Kartu”.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Diakses tanggal 5 Oktober 2018 dari

https://eprints.uny.ac.id/15461/1/SKRIPSI%20ESTI.pdf

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. Bandung:

UPI Press.

Wahyudi. 2008. Pendidikan Matematika I. Kebumen: FKIP UNS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Widyoko, E.P. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Yuliastuti, Heni. 2014. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika pada Materi

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dengan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Siswa Kelas

IV SD Negeri Sukowuwuh”. Skripsi. FKIP, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Unversitas Negeri Yogyakarta.

Diakses tanggal 8 Oktober 2018 dari

https://eprints.uny.ac.id/13833/1/SKRIPSI%20HENI%20YULIASTUTI.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Lampiran 1 Surat Izin Validasi Produk di SD

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Lampiran 2 Surat Izin Validasi Kepada Dosen Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 3 Surat Izin Validasi Kepada Ahli Sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Lampiran 4 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas Ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Lampiran 5 Hasil Validasi Produk Oleh Guru Kelas Ib

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Lampiran 6 Hasil Validasi Produk Oleh Dosen Ahli Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 7 Hasil Validasi Produk Oleh Ahli Sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Lampiran 8 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 9 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Lampiran 10 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa C

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

Lampiran 11 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa D

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

Lampiran 12 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Lampiran 13 Hasil Uji Keterbacaan oleh Siswa F

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

Lampiran 14 Surat Izin Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 15 Surat Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Lampiran 16 Foto Kegiatan Sempoa

Siswa memahami gambar manik sempoa dalam penyelesaian soal operasi

hitung campuran penjumlahan dan pengurangan

Siswa menggunakan media sempoa dalam mengerjakan soal operasi hitung

campuran penjumlahan dan pengurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Siswa “ngezum” atau menetralkan sempoa menjadi bernilai nol

Peneliti mengenalkan nilai manik menggunakan sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Pendampingan siswa yang masih kesulitan menggunakan media sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

CURRICULUM VITAE

Candra Dipta Anindya merupakan anak

pertama dari pasangan Yudi Catur Aryono dan Yuli

Tri Hastuti. Lahir di Sleman pada tanggal 19

November 1996. Pendidikan dimulai dari TK ABA

Karangmalang Depok pada tahun 2001-2003

kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Dasar

Negeri Pengkol pada tahun 2003-2009. Setelah lulus

SD peneliti melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3

Godean pada tahun 2009-2012. Peneliti kemudian melanjutkan pendidikan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Seyegan pada tahun 2012 dan lulus pada tahun

2015. Setelah lulus SMA, peneliti melanjutkan pendidikan di Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma pada tahun 2015.

Selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma telah banyak kegiatan

kemahasiswaan yang telah diikuti. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya sebagai

berikut:

No Nama Kegiatan Tahun Peran

1 Inisiasi FKIP Sanata Dharma (INFISA) 2015 Peserta

2 Seminar “Reinventing Childhood

Education”

2015 Peserta

3 Inisiasi Program Studi (INSIPRO) 2015 Peserta

4 Kursus Mahir Dasar (KMD) 2016 Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

5 Week-End Moral 2016 Peserta

6 Pendampingan Pengembangan Kepribadian

dan Metode Belajar I (PPKMB I)

2015 Peserta

7 Pendampingan Pengembangan Kepribadian

dan Metode Belajar II (PPKMB II)

2016 Peserta

8 Kuliah Umum PGSD tema “Masa Depan

Toleransi di Tangan Guru”

2016 Peserta

9 Parade Gamelan Anak ke-IX 2016 Anggota

Divisi

Humas

10 Parade Gamelan Anak ke-X 2017 Co. Divisi

Humas

11 English Club 2015 Peserta

12 KPU HMPS PGSD 2017 Ketua

Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis

skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Pengembangan Modul Sempoa Materi

Operasi Hitung Campuran Penjumlahan dan Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD

Negeri Dayuharjo Tahun Ajaran 2018/2019”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI