pengembangangan modul sempoa materi …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7....

160
PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Wulan Kartika Sari NIM: 151134132 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA

MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Wulan Kartika Sari

NIM: 151134132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA

MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Wulan Kartika Sari

NIM: 151134132

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Almamater Universitas Sanata Dharma.

Saudara saya, Isna Kumi Ningrum yang selalu mendukung dan memotivasi

saya

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

MOTTO

"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata

kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia".

(QS Yasin ayat 82).

Jangan pernah bergantung pada orang lain karena hidupmu adalah hidupmu

(Wulan Kartika S)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN

UNTUK SISWA KELAS I SD

Wulan Kartika Sari

Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kebutuhan adanya modul sebagai

pedoman bagi siswa dalam menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran

matematika. Faktanya, siswa dan guru belum mampu menggunakan sempoa

karena belum memahami cara penggunaanya. Tujuan dari penelitian ini adalah

menghasilkan modul sempoa materi pengurangan untuk siswa kelas I SD dan

mengetahui kualitas modul tersebut. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian dan pengembangan (R&D). Prosedur pengembangan yang dilakukan

adalah (1) Merumuskan tujuan, (2) Analisis kebutuhan, (3) Analisis pembelajaran

dan konteks, (4) Merumuskan tujuan performansi, (5) Mengembangkan

instrumen, (6) Mengembangkan strategi pembelajaran (7) Mengembangkan dan

memilih bahan ajar, (8) Merancang dan melakukan evaluasi formatif, (9)

melakukan revisi, dan (10) Melakukan evaluasi summatif.

Penelitian dilakukan di SD Negeri Dayuharjo tahun ajaran 2018/2019.

Berdasarkan penelitian ini, modul yang dikembangkan memiliki karakteristik: 1)

memuat gambar dan warna yang menarik bagi siswa, 2) berisi contoh-contoh soal

yang dapat digunakan sebagai sarana latihan, 3) berisi penjelasan konsep-konsep

utama yang perlu dipahami untuk menggunakan sempoa, misalnya teman kecil

dan teman besar, serta kaidah penggunaan jari dalam proses pengoperasian

sempoa. Kualitas modul yang dihasilkan termasuk dalam kategori baik (skor 3.1).

Hal ini berdasarkan hasil validasi dari 2 ahli dan 2 guru kelas I SD. Dengan

demikian, disimpulkan bahwa modul sempoa materi pengurangan untuk siswa

kelas I SD sudah layak digunakan dan dapat melalui tahap uji coba lebih luas.

Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, modul sempoa, matematika,

pengurangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

ABSTRACT

DEVELOPMENT OF SEMPOA MODULE SUBTRACTION MATERIAL

FOR STUDENT IN GRADE I ELEMENTARY SCHOOL

Wulan Kartika Sari

Sanata Dharma University

2019

This research is motivated by the need for modules as guidelines for

students in using sempoa as media learning of mathematics. In reality, student

and teacher has not been able to use sempoa because they have not been

understanding how to use it. The purpose of this research is to produce sempoa

module subtraction material for a student in grade I elementary school and to

know the quality of that module. This research used method research and

development (R&D). The procedure of development which conducted are (1)

Identify instructional goal, (2) Conduct instructional analysis (3) Analyze learners

and contexts, (4) Write performance objectives, (5) Develop assessment

instruments, (6) Develop instructional strategy (7) Develop and select

instructional material, (8) Design and conduct formative instruction, (9) Revise

instruction, dan (10) Design and conduct summative evaluation.

The research conducted at SD Negeri Dayuharjo on 2018/2019. Base on

this research, the developed of module have a characteristic: 1) there are picture

and color that interesting for student, 2)contains sample of question that can be to

use for practice, 3) contains an explanation of the main concept that should be

understood to used sempoa, for example, is small friends and big friends, and that

principle of using finger on process of sempoa operational. Quality the model of

produce on the category good (score 3.1). this is base on validation result from 2

expert and 2 teachers on grade I elementary school. Therefore, conclude that

sempoa module subtraction material for a student in grade I elementary school

already feasible to use and through a wider trial stage.

Keyword: research and development, sempoa module, mathematics, subtraction.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan karunia-

Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“PENGEMBANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN

UNTUK SISWA KELAS I SD” dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, banyak pihak yang telah terlibat

memberikan bantuan, dukungan, serta doa kepada peneliti. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Yohanes Haryono, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan

2. Christiyanti Aprinastusi, S.Si., M. Pd. Selaku Ketua Prodi Program Studi

PGSD

3. Kintan Limiansih S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Prodi Prodi PGDS dan dosen

pembimbing II yang telah bersedia memberikan waktu, tenaga, pikiran, saran ,

kritis serta kesabaran untuk membimbing peneliti selama menyusun skripsi

ini.

4. Andri Anugrahana S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia memberikan waktu, tenaga, pikiran, saran , kritis serta kesabaran

untuk membimbing peneliti selama menyusun skripsi ini.

5. Bu Azil dan Bu Dar selaku guru kelas IA dan IB SD Negeri Dayuharjo yang

telah memeberikan waktu dan membantu peneliti dalam melaksanakan

kegiatan penelitian dalam penyususnan skripsi ini.

6. Jnice, Nisa, Aurel, Eagle, Risa, dan Almira siswa kelas I SD Negeri

Dayuharjo yang bersedia menyempatkan waktu untuk mengikuti kegiatan

penelitian yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

7. Seluruh staf dan karyawan PGSD yang telah memeberikan dukungan dan

bantuan.

8. Kedua orang tua, Suwarto dan Sri Koyimah yang selalu mendukung,

mendoakan, memotivasi dan memberikan kasih sayang.

9. Kakak, Agus Budiyanto, S.Pd yang senantiasa membantu mendukung,

membantu dan mendoakan.

10. Seluruh sahabat (Kanca Turu, Buzz, Hompimpah, Kost Eksklusif Endra,

Kost Surya) yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu yang selalu

memotivasi, mendukung, dan menemani.

11. Kepada keluarga besar Cipto Dihardjo dan Ahmad Sidik selalu membantu

dan mendukung peneliti.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang

membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv

HALAMAN MOTTO.................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI .................................... vii

ABSTRAK..................................................................................................... viii

ABSTRACT..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR................................................................................... x

DAFTAR ISI.................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xv

DAFTAR BAGAN........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 6

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................. 7

1.5 Definisi Operasional........................................................................... 7

1.6 Spesifik Modul Sempoa yang Diharapkan.......................................... 8

BAB II. LANDASAN TEORI....................................................................... 11

2.1 Kajian Pustaka..................................................................................... 11

2.1.1 Hakikat Matematika............................................................ 11

2.1.2 Tujuan Pembelajaran Matematika....................................... 13

2.1.3 Prinsip Praktis Matematika................................................. 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

2.1.4 Fungsi Matematika.............................................................. 15

2.1.5 Pengertian Pengurangan...................................................... 16

2.1.6 Mata Pelajaran Matematka di Kelas I SD.......................... 17

2.1.7 Sempoa................................................................................ 19

2.1.8 Modul Sempoa.................................................................... 29

2.1.9 Pengembangan Materi......................................................... 30

2.1.10 Karakteristik Siswa Kelas SD............................................. 31

2.1.11 Karakteristik Pembelajaran di Kelas I SD........................... 32

2.2 Penelitian yang Relevan...................................................................... 34

2.3 Kerangka Berpikir............................................................................... 39

2.4 Pertanyaan Penelitian.......................................................................... 40

BAB III. METODE PENELITIAN............................................................... 42

3.1 Jenis Penelitian.................................................................................... 42

3.2 Setting Penelitian................................................................................ 43

3.3 Prosedur Penelitian............................................................................. 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 51

3.5 Instrumen Penelitian............................................................................ 53

3.6 Teknik Analisis Data........................................................................... 57

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. 60

4.1 Hasil Penelitian dan Pengembangan................................................... 60

4.1.1 Proses Pengembangan Modul Sempoa Materi Pengurangan

untuk Siswa Kelas I SD.......................................................... 60

4.3 Pembahasan ........................................................................................ 89

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 98

5.1 Kesimpulan......................................................................................... 98

5.2 Keterbatasan Pengembangan.............................................................. 99

5.3 Saran.................................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 101

LAMPIRAN................................................................................................... 107

Curruculum Vitae.......................................................................................... 141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Contoh 2........................................................................ 18

Tabel 2.2 Contoh 6........................................................................ 19

Tabel 3.1 Subjek penelitian........................................................... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi angket penelitian modul oleh para ahli.......... 54

Tabel 3.3 Kisi-kisi angket penilaian produk oleh siswa................ 55

Tabel 3.4 Kisi-kisi instrumen wawancara kepada guru kelas I

SD Negeri Dayuharjo.................................................... 56

Tabel 3.5 Konversi data kualitatif ke kuantitatif........................... 59

Tabel 4.1 Hasil wawancara dan observasi..................................... 62

Tabel 4.2 Kompetensi Inti (KI) .................................................... 72

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar (KD)................................................ 72

Tabel 4.4 Hasil penilaian modul oleh ahli dan guru...................... 78

Tabel 4.5 Hasil penilaian modul oleh siswa.................................. 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Cover modul………………………………………… 8

Gambar 1.2 Contoh gambar, warna dan animasi yang digunakan

dalam modul………………………………………… 9

Gambar 1.3 Contoh jenis tulisan yang digunakan dalam

modul……………………………………………….. 10

Gambar 1.4 Cover belakang (halaman 30)………………………. 10

Gambar 2.1 Sempoa Cina............................................................... 21

Gambar 2.2 Sempoa Jepang............................................................ 22

Gambar 4.1 Sejarah sempoa............................................................ 74

Gambar 4.2 Bagian-bagian sempoa................................................ 74

Gambar 4.3 Cara menggunakan sempoa........................................ 75

Gambar 4.4 Teman kecil dan teman besar...................................... 75

Gambar 4.5 Contoh operasi hitung................................................. 76

Gambar 4.6 Contoh latihan soal...................................................... 76

Gambar 4.7 Revisi bagian-bagian sempoa...................................... 80

Gambar 4.8 Revisi 1 bagian-bagian sempoa................................... 80

Gambar 4.9 Revisi 2 bagian-bagian sempoa................................... 81

Gambar 4.10 Revisi 3 bagian-bagian sempoa................................... 81

Gambar 4.11 Revisi cara menggunakan sempoa.............................. 82

Gambar 4.12 Revisi 1 cara menggunakan sempoa........................... 82

Gambar 4.13 Revisi 2 cara menggunakan sempoa........................... 82

Gambar 4.14 Revisi 3 cara menggunakan sempoa........................... 82

Gambar 4.15 Revisi teman kecil dan teman besar............................ 83

Gambar 4.16 Revisi 1 teman kecil dan teman besar......................... 83

Gambar 4.17 Revisi 2 teman kecil dan teman besar......................... 83

Gambar 4.18 Revisi 3 teman kecil dan teman besar......................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian sebelumnya..................... 38

Bagan 3.1 Model pengembangan Dick and Carey......................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen angket penilaian modul materi

pengurangan………………………………………………. 108

Lampiran 2 Hasil validasi produk oleh guru kelas Ia…………………. 110

Lampiran 3 Hasil validasi produk oleh guru kelas Ib…………………. 112

Lampiran 4 Hasil validasi produk oleh dosen ahli matematika……….. 114

Lampiran 5 Hasil validasi produk oleh ahli sempoa…………………... 116

Lampiran 6 Intrumen oenilaian modul oleh siswa…………………….. 118

Lampiran 7 Hasil penilaian modul oleh siswa 1………………………. 120

Lampiran 8 Hasil penilaian modul oleh siswa 2………………………. 123

Lampiran 9 Hasil penilaian modul oleh siswa 3………………………. 125

Lampiran 10 Hasil penilaian modul oleh siswa 4………………………. 127

Lampiran 11 Hasil penilaian modul oleh siswa 5………………………. 129

Lampiran 12 Hasil penilaian modul oleh siswa 6………………………. 131

Lampiran 13 Intrumen wawancara……………………………………… 133

Lampiran 14 Surat izin validasi modul di SD………………………….. 135

Lampiran 15 Surat izin validasi modul kepada dosen ahli……………... 136

Lampiran 16 Surat izin validasi modul kepada ahli sempoa……………. 137

Lampiran 17 Surat izin melaksanakan penelitian………………………. 138

Lampiran 18 Surat telah melakukan penelitian…………………………. 139

Lampiran 19 Foto kegiatan……………………………………………... 140

Lampiran 20 Modul sempoa (dicetak terpisah)………………………… 140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada BAB I ini diuraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk yang

diharapkan.

1.1. Latar Belakang Masalah

Menurut Offirstson (2014) matematika adalah suatu alat untuk

mengembangkan cara berpikir, karena itu matematika sangat diperlukan baik

untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk

menunjang kemajuan pengetahuan dan teknologi. Menurut Glenn Doman (dalam

Harjanto, 2011) matematika merupakan salah satu yang paling bermanfaat untuk

ditanamkan di dalam otak karena akan meningkatkan fungsi dari otak itu sendiri

Berdasarkan pendapat dari Offirson dan Glenn Doman tersebut, matematika

merupakan alat yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari serta matematika diperlukan dalam meningkatkan fungsi

otak. Hal ini didukung oleh Permen No. 22 Tahun 2006 (dalam Giarti, 2014)

yang menyatakan “Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan bekerjasama”.

Mata pelajaran matematika mulai diajarkan kepada siswa sejak kelas I SD,

dengan materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sebagai salah satu

materinya. Namun, adanya matematika sejak kelas I SD belum menjadikan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

2

memiliki prestasi yang maksimal dalam mata pelajaran matematika. Fakta

menunjukan bahwa prestasi yang dimiliki siswa dalam mata pelajaran matematika

baik secara nasional maupun internasional belum maksimal. Salah satu indikator

keberhasilan siswa secara nasional dapat dilihat dari hasil UN (Ujian Nasional) di

setiap tahunnya , sedangkan keberhasilan siswa dalam internasional dapat dilihat

dari hasil TIMSS (Trends in Mathematic and Science Study) yang diadakan setiap

4 tahun sekali pada siswa kelas IV dan VIII di bidang matematika dan IPA.

Berdasarkan pendapat dari Nizam (2015), pencapaian hasil UN 2015 selaras

dengan hasil yang diperoleh dari TMSS 2015. Hasil yang diperoleh dari TIMSS

2015 nilai matematika kelas IV SD berada pada urutan 45 dari 50 negara. James

(dalam Pratiwi, 2017) mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika

mengenal bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu

dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak. Berdasarkan pernyataan

tersebut, hasil UN pada kelas VI SD dan TIMSS tahun 2015 pada kelas IV SD

yang tidak maksimal dapat dipengaruhi oleh pemahaman matematika yang belum

maksimal pula pada kelas-kelas sebelumnya karena matematika saling

berhubungan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman matematika

sehingga nilai UN dan TIMSS dapat meningkat diperlukan pemahaman

matematika yang maksimal mulai dari tingkat dasar (kelas I SD) dengan materi

operasi hitung pengurangan sebagai salah satu materinya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya nilai Indonesia pada

TIMSS 2015 adalah sikap siswa serta sarana dan prasarana. Data yang diperoleh

adalah 66% siswa merasa enjoy dengan mata pelajaran matematika, namun hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

3

23% siswa yang menjawab ketika ditanya mengenai kepercayaan diri kemampuan

matematika yang dimilikinya. Fasilitas merupakan sarana dan prasarana yang

dimiliki sekolah secara nasional mencapai 49,78% atau 1 dari 4 sekolah yang

memiliki fasilitas, sedangkan secara internasional sebesar 77,98% atau 2 dari 4

sekolah yang memiliki fasilitas. Nilai TIMSS berikutnya dapat ditingkatkan

apabila beberapa faktor tersebut dapat teratasi, seperti tingkat kepercaan diri

ditingkatkan dengan melakukan latihan-latihan di sekolah, serta sarana

pembelajaran matematika dapat dilengkapi seperti media pembelajaran.

Fakta lain menunjukan rendahnya nilai matematika juga terjadi di SD

Negeri Dayuharjo, khususnya pada siswa kelas I SD. Siswa kelas I SD yang

harusnya sudah mampu melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah sampai dengan 99, sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) 3.4

pada mata pelajaran matematika. Namun, kenyataanya siswa justru masih

kesulitan dalam operasi hitung penjumlahan dan pengurangan nilai belasan.

Pada tanggal 4 Oktober 2018 peneliti melakukan wawancara, hasil dari

kegiatan wawancara tersebut di antaranya guru memaparkan bahwa beberapa

siswa bahkan belum lancar behitung, guru mengatakan bahwa diperlukan media

selain batu kecil untuk media pembelajaran karena siswa nampak cepat bosan bila

menggunakan media batu kecil saja. Media pembelajaran matematika yang dapat

digunakan salah satunya adalah sempoa, namun guru memiliki kendala mengenai

cara penggunaan sempoa sebagai media pembelajaran matematika. Selain

kegiatan wawancara, peneliti juga melakukan kegiatan observasi. Hasil dari

kegiatan observasi yang dilakukan pada tanggal 22-23 Oktober 2019 adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

4

kegiatan pembelajarn matematika yang berlangsung di dalam kelas terbatas pada

penggunaan batu kecil sebagai media pembelajaran matematika. Meskipun sudah

menggunakan media batu kecil tetapi siswa masih belum paham. Ketidakpahaman

tersebut nampak ketika siswa selalu bertanya setiap kali guru menyampaikan

materi. Namun setelah dijelaskan kembali, beberapa siswa masih mengerjakan

latihan dengan waktu yang lebih lama dibanding siswa lainnya dengan jawaban

yang tidak sesuai. Siswa juga nampak kesulitan dengan konsep operasi hitung

pengurangan bilangan dua angka, hal ini nampak dari siswa yang selalu melewati

soal dengan bilangan dua angka. Hasil dari kegiatan observasi juga menunjukan

beberapa siswa keluar masuk kelas ketika pembelajaran matematika berlangsung,

akibatnya siswa tidak mengikuti kegiatan pembelajaran dengan maksimal. Ketika

peneliti menanyakan hal tersebut kepada siswa, siswa mengatakan merasa bosan

dengan pembelajaran matematika yang berlangsung. Kegiatan pembelajaran

matematika dilakukan oleh guru dengan menggunakan media batu kecil yang

berjumlah 20 biji.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, proses pembelajaran

yang terjadi di sekolah belum cukup untuk meningkatkan pemahaman matematika

siswa sehingga pemahaman matematika siswa belum maksimal. Salah satu yang

diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa adalah media yang lebih

bervarias, khususnya untuk operasi hitung pengurangan. Media pembelajaran

matematika operasi hitung pengurangan yang dapat digunakan adalah sempoa.

Sempoa memiliki beberapa manfaat, seperti menyeimbangkan otak kanan

dan otak kiri, melatih daya imajinasi dan kreatif, dasar untuk memahami bidang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

5

lain, melatih koordinasi otak dan tangan, serta meningkatkan konsentrasi belajar

(nn, 2016). Siswa yang menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran

matematika memiliki kemampuan dalam operasi hitung penguranagn lebih baik

dibandingkan siswa yang tidak menggunakan sempoa sebagai media

pembelajaran (Syifa & Simatupang, 2016). Penelitian yang dilakukan Syifa &

Simatupang (2016) menggunakan sempoa sebagai kegiatan ekstrakulikuler.

Penggunaan media sempoa juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan media

lain, seperti 1) Sempoa mudah ditemukan di pasaran, apabila diperlukan sempoa

sebagai media pembelajaran tidak perlu pemesanan terlebih dahulu sehingga

efektif waktu, 2) Harga Ekonomis, sempoa merupakan media yang cukup

ekonomis dibandingkan dengan media lain dengan banyak manfaat yang

diberikan, 3) Mudah dibawa kemana-mana, sempoa yang berukuran kecil dan

ringan dapat dimasukan ke dalam tas siswa dan dapat digunakan ketika

pembelajaran matematika. Sempoa juga memiliki kerakteristik lain seperti

diperlukan kedisiplinan dalam penggunaan sempoa, penggunaan sempoa juga

hanya bias digunakan di di atas meja dengan posisi duduk yang benar dan kedua

tanggan diatas meja.

Sempoa adalah alat yang dapat digunakan untuk melakukan operasi hitung

aritmatika seperti, penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar

kuadrat (Gunawan dan Santoso, 2014). Berdasarkan hasil wawancara yang telah

dilakukan pada tanggal 4 Oktober 2018, diketahui bahwa salah satu media

pembelajaran matematika yang dapat digunakan adalah sempoa, dalam

penggunaan sempoa tersebut diperlukan modul pendukung untuk memahami cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

6

penggunaan sempoa sebagai media pembelajaran. Penggunaan modul

berpengaruh terhadap pemahaman yang diperoleh siswa Aulia (2014). Penelitian

yang dilakukan oleh Aulia (2014) memaparkan hasil posttest siswa yang

menggunakan modul dengan siswa yang tidak menggunakan modul memiliki

perbedaan sebesar 12,4%. Penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat

pengaruh penggunaan modul dapam pemahaman siswa.

Melalui latar belakang yang telah dipaparkan di atas serta penelitian yang

relevan, peneliti terdorong untuk mengembangkan modul sempoa guna

mendukung pemahaman matematika dengan menggunakan sempoa dalam bentuk

modul. Modul tersebut dibuat sebagai modul sempoa untuk kelas I SD dengan

materi pengurangan, sehingga peneliti melakukan penelitian dan pengembangan

berjudul “PENGEMBANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN

UNTUK SISWA KELAS I SD”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan modul sempoa materi pengurangan

untuk siswa kelas I SD?

1.2.2 Bagaimana kualitas prosedur pengembangan modul sempoa materi

pengurangan untuk siswa kelas I SD?

1.3 Tujuan Penelitian:

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan pengembangan ini adalah

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

7

1.3.1 Untuk mengetahui prosedur pengembangan modul sempoa materi

pengurangan untuk siswa kelas I SD.

1.3.2 Untuk mengetahui kualitas prosedur pengembangan modul sempoa materi

penguranagan untuk siswa kelas I SD.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian dan pengembangan ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

1.4.1 Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu meningkatkan pemahaman

penggunaan sempoa sebagai media pembelajaran matematika yang dapat

digunakan secara mandiri.

1.4.2 Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam operasi hitung pengurangan,

penelitian ini dapat membantu siswa lebih paham dalam melakukan

operasi hitung pengurangan.

1.4.3 Bagi guru, penelitian ini dapat menambah wawasan baru mengenai

pengembangan modul sempoa materi pengurangan untuk siswa kelas I SD

1.4.4 Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengalaman yang mampu

diterapkan ketika menjadi guru.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Sempoa adalah alat yang dapat digunakan untuk melakukan operasi hitung,

terbuat dari kayu atau plastik yang berisi manik-manik.

1.5.2 Modul sempoa adalah pedoman penggunaan sempoa yang disusun secara

sistematis dan menarik, serta dapat digunakan oleh siswa secara mandiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

8

1.5.3 Pengurangan adalah salah satu operasi hitung aritmatika dasar, yang

merupakan kegiatan mengambil, seisih atau perbedaan dari dua bilangan

atau lebih.

1.5.4 Siswa kelas I SD adalah siswa yang berumur 7 tahun, yang berada pada

tahap operasional kongkret.

1.6 Spesifikasi Modul Sempoa yang Diharapkan

1.6.1 Modul sempoa dibuat dengan kertas berbahan HVS berwarna dengan berat

180 gr pada bagian dalam atau inti modul. Kertas ini dipilih dengan

pertimbangan ketebalan dan tekstur yang sesuai untuk siswa kelas I SD

agar dapat digunakan untuk latihan secara langsung.

1.6.2 Pada bagian cover, modul sempoa cetakan lebih tebal yaitu meggunakan

kertas ivory dengan warna-warna pastel. Bagian cover ini dibuat lebih

tebal guna melindungi bagian isi modul dari air, serta meminimalisir

rusaknya bagian dalam atau isi modul.

Gambar 1.1 Cover Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

9

1.6.3 Modul disatukan dengan cara disusun landscape dengan ring pada bagian

atas, tujuannya ialah memudahkan siswa dalam mengerjakan latihan-

latihan yang terdapat dalam modul menggunakan sempoa.

1.6.4 Modul sempoa dikemas dengan beberapa warna dan gambar animasi,

tujuannya untuk menarik perhatian siswa untuk membaca modul terlebih

dahulu. Warna yang dipilih adalah warna-warna pastel atau warna-warna

yang soft, tujuannya agar siswa tertarik namun tetap fokus terhadap materi

yang dikemas dalam modul sempoa, tidak tergangu dengan warna yang

ada.

1.6.5 Modul sempoa disusun dengan 3 warna pokok yaitu warna kuning, hijau

dan ungu. Warna hijau merupakan kata pengantar, daftar isi, serta materi

mengenai cara penggunaan sempoa, warna kuning merupakan pembuka

yang berisi latihan-latihan soal yang terdiri dari 11 latihan soal, , dan

warna ungu merupakan penutup modul yang berisi daftar pustakan dan

biodata penulis.

Gambar 1.2 Contoh Gambar, Warna dan Animasi yang Digunakan dalam

Modul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

10

1.6.6 Adapun jenis tulisan yang digunakan dalam modul adalah Comic dengan

ukuran 14 dengan spasi 2.0.

Gambar 1.3 Contoh Jenis Tulisan yang Digunakan dalam Modul

1.6.7 Modul dibuat dengan jumlah 29 halaman untuk mengantisipasi siswa

jenuh dalam membaca, dilengkapi dengan gambar disetiap halamannya.

Gambar 1.4 Cover Belakang (Halaman ke 30)

1.6.8 Modul sempoa dibuat dengan ukuran A4 dan posisi landscape.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

11

BAB II

LANDASAN TEORI

Bab II ini memuat empat hal yang akan dibahas. Empat hal tersebut adalah

(1) Kajian pustaka, (2) Penelitian yang relevan, (3) Kerangka berpikir, dan (4)

Pertanyaan penelitian. Dalam kajian pustaka peneliti membahas beberapa topik

bahasan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Hakikat Matematika

Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir, karena

itu matematika sangat diperlukan baik untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari maupun untuk menunjang kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi (Effirstson, 2014). Matematika merupakan salah satu pengetahuan yang

paling bermanfaat dalam kehidupan manusia, hampir setiap bagian dari kehidupan

manusia berkaitan dengan matematika. Namun demikian, siswa-siswa

membutuhkan pengalaman yang tepat untuk memahami bahwa matematika adalah

aktivitas manusia sehari-hari yang penting untuk kehidupan saat ini dan masa

depan (Fatimah, 2009)

Pendapat lain dari Suherman (dalam Awalrukmana, 2018) mengatakan

bahwa matematika merupakan disiplin ilmu tentang cara berpikir dan mengelola

logika, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Matematika diajarkan sebagai

salah satu bidang studi di sekolah, baik dipendidikan dasar maupun menengah,

dipilih guna menumbuh kembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

12

kepribadian siswa dan perkembangan IPTEK (Sriyanto, 2017). Selaras dengan hal

tersebut matematika adalah salah satu pelajaran yang dipelajari siswa mulai dari

jenjang SD, SMP, SMA sampai dengan Universitas. Supatmono (2009)

mengatakan bahwa matematika memegang peranan penting karena dengan belajar

matematika secara benar, daya nalar siswa dapat terolah. Lain lagi dengan

pendapat James (dalam Pratiwi, 2017), matematika adalah ilmu tentang logika

mengenal bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang berhubungan satu

sama lain dengan jumlah yang banyak, yang terbagi menjadi tiga bidang yaitu:

aljabar, analisis dan geometri. Reys dkk (dalam Pratiwi, 2017) mengatakan bahwa

matematika adalah studi tentang pola dan hubungan, cara berpikir dengan strategi

organisasi, analisis dan sintetis, seni, bahasa, dan alat-alat yang digunakan untuk

memecahkan masalah-masalah abstrak dan praktis.

Dari pendapat ahli di atas, matematika adalah ilmu pengetahuan yang

didapat malalui proses manalar dan digunakan sebagai alat untuk

mengembangakan cara berpikir (pemecahan masalah), yang memiliki bidang-

bidang tertentu yaitu aljabar, analisis dan geometri. Matematika adalah bidang

studi yang ada di semua jenjang pendidikan, termasuk juga jenjang pedidikan

dasar (SD). Hal tersebut guna menumbuhkembangkan kemampuan dan

membentuk kepribadian siswa yang akan digunakan dalam kehidupan saat ini dan

hari nanti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

13

2.1.2 Tujuan Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar (SD) memiliki tujuan

pembelajaran, Ibrahim dan Suparni (dalam Awalrukmana, 2017) mengatakan

secara khusus tujuan pembelajaran matematika, yaitu:

2.1.2.1 Memahami konsep matematika, menjelaskan ketertarikan antar konsep,

dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

2.1.2.2 Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau memahami

gagasan dan pernyataan matematika.

2.1.2.3 Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan

solusi untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

2.1.2.4 Memiliki sikap menghargai penggunan matematika dalam kehidupan

sehari-hari.

Adapun tujuan pembalajaran matematika yang termuat dalam kompetensi

umum matematika, Ibrahim dan Suparni (dalam Awalrukmana, 2017)

mengatakan:

2.1.2.1 Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,

pembagian beserta operasi hitung campurannya, termasuk yang melibatkan

pecahan.

2.1.2.2 Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang

sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

14

2.1.2.3 Menentukan sifat simetri, kesebangunan, antar satuan, dan penaksiran

pengukuran.

2.1.2.4 Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengkomunikasikan

gagasan secara matematika.

Pendapat lain dari Supriadi (dalam Pratiwi, 2017) mengatakan bahwa

tujuan pembelajaran matematika adalah:

2.1.2.1 Siswa dapat belajar cara berpikir logis.

2.1.2.2 Siswa dapat belajar menganalisis suatu masalah dengan benar.

2.1.2.3 Siswa berlatih kreatif.

2.1.2.4 Bermanfaat untuk kehiduan sehari-hari. Dengan demikian, matematika

bukan lagi suatu hal yang abstrak, tetapi ril dan bisa diaplikasikan dalam

kehidupan nyata.

Berdasarkan beberapa ahli di atas, tujuan pembelajaran matematika

adalah:

1. Memahami konsep matematika yang merupakan operasi hitung, sifat, serta

unsur dalam bangun datar maupun bangun ruang.

2. Memiliki kemampuan pemecahan masalah, melakukan penalaran, serta

mengkomunkasikan gagasan secara matematika

3. Bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari

2.1.3 Prinsip Praktis Matematika

Reys dkk (dalam Pratiwi, 2017), mengemukakan prinsip-prinsip

pendekatan belajar kognitif dalam pembelajaran matematika yang dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

15

diaplikasikan secara umum pada siswa berkesulitan belajar matematika. Prinsip-

prinsip praktis yang diajukan tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan satu dengan

lainnya, di antaranya:

2.1.7.1 Belajar matematika harus berarti (meaningful).

2.1.7.2 Belajar matematika adalah proses perkembangan.

2.1.7.3 Matematika adalah pengetahuan yang sangat terstruktur.

2.1.7.4 Siswa aktif terlibat dalam belajar matematika .

2.1.7.5 Siswa harus mengetahui apa yang harus dipelajari dalam matematika .

2.1.7.6 Komunikasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan belajar.

2.1.7.7 Menggunakan berbagai bentuk atau model matematika .

2.1.7.8 Vareasi matematika membantu siswa belajar matematika .

2.1.7.9 Metakognisi mempengaruhi siswa belajar.

2.1.7.10 Pemberian bantuan pada kemampuan yang terbentuk.

2.1.4 Fungsi Matematika

Skemp (dalam Pratiwi, 2017) mengemukakan beberapa fungsi matematika,

terlebih pada simbol yang digunakan dalam matematika, yaitu 1) berkomunikasi,

2) merekam pengetahuan, 3) membuat klarifikasi ganda secara langsung, 4) fungsi

menjelaskan, 5) fungsi membuat kegiatan reflektif, 6) menunjukan struktur, 7)

fungsi manipulasi proses, 8) matematika secara otomatis, 9) fungsi megulang

informasi dan pengertian, 10) fungsi seni. Sedangkan, Cornelius (dalam

Abdurrahman, 2003) mengemukanan bahwa matematika memiliki fungsi sebagai,

(a) Sarana berpikir yang jelas dan logis, (b) Sarana memecahkan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

16

kehidupan sehari-hari, (c) Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi

pengalaman, (d) Sarana untuk mengembangkan kreatifitas, (e) Sarana untuk

meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Cockroft (dalam

Abdurrahman, 2003), mengatakan matematika memliki fungsi (a) selalu

digunakan dalam segi kehidupan, (b) semua bidang studi memerlukan matematika

yang sesuai, (c) sarana komunikasi yang kuat dan jelas, (d) dapat digunakan untuk

menyajikan informasi, (e) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian dan

kesadaran, serta usaha memecahkan masalah.

Berdasarkan beberapa ahli di atas, matematika memiliki fungsi di

antaranya memberi bekal siswa untuk berpikir kristis, analitis serta logis, serta

meningkatkan kreatifitas dan kemampuan memecahkan masalah yang dapat

bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

2.1.5 Pengertian Pengurangan

Supriadi (dalam Pratiwi, 2013), mengatakan pengurangan adalah salah

satu konsep aritmatika yang harus dipelajari oleh siswa setelah penjumlahan.

Pengurangan adalah satu dari empat operasi dasar aritmatika, yang pada

prinsipnya merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan. Operasi pengurangan

dinyatakan dengan tanda minus atau negatif (-). Operasi penjumlahan dan

pengurangan adalah operasi bilangan paling utama yang perlu dipahami dan

dikuasai siswa. Pengurangan dapat artikan dengan mengambil, selisih atau

perbedaan, mencari bilangan yang belum diketahui, jarak atau perpindahan

(Ismayani,2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

17

2.1.6 Mata Pelajaran Matematika di Kelas I SD

Materi matematika pada Kelas I SD beberapa di antaranya adalah Bab 1.

Membandingkan bilangan, Bab 2. Mengurutkan bilangan, Bab 3. Penjumlahan

dan pengurangan, Bab 4. Pengukuran waktu, Bab 5. Pengukuran panjang dan

berat. Dilanjutkan dengan latihan untuk semester ganjil. Pada semester genap,

terdiri dari 4 Bab disertai sub-bab-nya. Pada Bab ke 7, terdapat materi operasi

hitung kembali, lebih tepatnya adalah penjumlahan dan pengurangan (Astuti &

Sunardi: 2009). Berikut ini adalah materi yang berkaitan dengan penjumlahan dan

pengurangan pada kelas I SD (Astuti & Sunardi: 2009)

Penjumlahan sampai dengan 10

1) Penjumlahan dua bilangan satu angka

Contoh

2 + 1 = 3

5 + 1 = 4

2) Penjumlahan dengan cara bersusun

Contoh :

4

1

5

+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

18

3) Pasangan bilangan yang diketahui jumlahnya

Contoh:

1 + 6 = 7

2 + 5 = 7

4)

4) Sifat pertukaran dalam penjumlahan, yang terdiri dari asosiatif, komutatif,

dan distrbutif.

Pengurangan

5) Pengurangan bilangan paling besar 10

Contoh:

8 – 2 = 6

6 – 3 = 4

Apabila dipasangkan dalam tabel maka akan

nampa sebagai berikut:

7

1 2 3 4 5 6

6 5 4 3 2 1

Tabel 2.1 Contoh 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

19

6) Pengurangan bilangan satu angka dengan cara bersusun

9

3

6

7) Pasangan bilangan yang selisihnya ditentukan

Contoh:

6 - 1 = 5

7 - 2 = 5

8) Pengurangan sampai dengan bilangan 99

2.1.7 Sempoa

2.1.7.1 Hakikat dan Sejarah Sempoa

Dalam bahasa Inggris, sempoa dikenal dengan nama abacus. Penggunaan

kata abacus sudah dimulai sejak tahun 1387, meminjam kata dalam bahasa Latin

abakos yang berasal dari kata abax, dalam bahasa Yunani berarti “tabel

perhitungan”. Dalam bahasa Yunani, kata abax juga berarti tabel untuk

menggambar bentuk-bentuk geometri di atas debu atau pasir. Sempoa adalah

suatu alat kuno untuk berhitung yang dibuat dari rangka kayu atau plastik

(modern) secara sederhana dengan sederet poros berisi manik-manik yang bisa

digerak-gerakkan (Goenawan dan Santoso, 2014). Sempoa digunakan untuk

melakukan operasi hitung aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,

5 -

6

7

1

2

-

Tabel 2.2 Contoh 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

20

pembagian dan akar kuadrat. Sempoa telah digunakan berabad-abad sebelum

dikenalnya sistem bilangan Hindu Arab, bahkan sampai sekarang masih

digunakan pedagang di berbagai belahan dunia seperti di Tiongkok. Pada

dasarnya, asal-usul sempoa sulit dilacak karena alat hitung yang mirip dengan

sempoa sendiri telah banyak dikenal di berbagai kebudayaan di dunia. Konon

sempoa sudah ada di Babilonia dan Tiongkok sekitar tahun 2400 SM dan 300 SM.

Orang zaman kuno menghitung dengan membuat garis-garis dan meletakkan

batu-batu di atas pasir yang merupakan bentuk awal dari berbagai macam variasi

sempoa.

Oleh bangsa Cina, sempoa dikenal dengan sebutan suanpan atau

“nampan untuk menghitung”. Biasanya alat ini memiliki tinggi 20 cm atau ±8

inchi dan lebar yang bermacam-macam. Berkembangnya sempoa di Cina ini,

menimbulkan model sempoa yang dikenal dengan Sempoa Cina. Sempoa Cina

memiliki jumlah manik sebanyak 2-4 (2 manik pada baris atas dan 4 manik pada

baris bawah). Selain itu juga terdapat model Sempoa Jepang (soroban), sempoa

jepang ini adalah pengembangan dari sempoa Cina. Sempoa jepang memiliki

jumlah manik yang lebih sedikit dibanding Sempoa Cina yaitu 1-4 ( 1 manik di

baris atas dan 4 manik di baris bawah). Cara menghitung nilai manik tersebut

dengan memindahkan manik ke atas atau ke bawah, ke arah tiang pemisah yang

terdapat di tengah (Nuryanto, 2012). Sempoa bukan hanya digunakan sebagai alat

hitung di negara Cina dan jepang, namun berbagai negara lainnya juga

menggunakannya, seperti Mesir, Persia, Yunani, Romawi, India, Rusia hingga

Amerika menggunakan alat sejenis sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

21

Dengan demikian, sempoa merupakan alat kuno yang telah digunakan

sebagai alat hitung sejak jaman dahulu untuk melakukan operasi hitung aljabar

sederhana seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan akar

kuadrat. Sempoa sendiri memiliki 2 macam model, di antaranya:1) Sempoa

dengan model Cina, 2) Sempoa dengan model Jepang, yang membedakan

keduanya ialah jumlah manik atas. Sempoa model Cina memiliki 2 manik atas

pada setiap tiangnya, sedangkan sempoa model Jepang hanya memiliki 1 manik

atas pada setiap tiangnya, Cara menghitung nilai manik yaitu dengan

memindahkan manik ke atas atau ke bawah, ke arah tiang pemisah yang terdapat

di tengah

2.1.7.2 Bentuk dan bagian-bagian Sempoa

Ismarti (2016) menggambarkan sempoa Cina sebagai berikut:

2.2.

2.3.

2.4.

Gambar 2.1 Sempoa Cina

1 3 4

1 2

4 1 3

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

22

Keterangan :

1 : Manik, manik-manik mewakili bilangan, dimana setiap batang berisi 5

buah manik. Bagian atas terdapat 2 manik yang bernilai masing-masing

5 dan bagian bawah terdapat 5 manik yang bernilai 1 setiap maniknya

2 : Tiang Pembatas, yang membagi setiap batang menjadi dua bagian, atas

dan bawah dimana tempat manik-manik tersebut dibaca berupa angka.

3 : Tiang peluncur, tempat bergesernya manik-manik.

4 : Bingkai sempoa, pada sisi luar yang memegang batang peluncur.

Ismarti (2016) juga menggambarkan sempoa Jepang yang merupakan

salah satu pengembangan dari sempoa Cina, sempoa Jepang memiliki ciri jumlah

manik sempoa yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan sempoa Cina. Berikut

adalah gambaran dari sempoa Jepang yang merupakan pengembangan dari

sempoa Cina:

Gambar 2.2Sempoa Jepang

1

1

2

3 4

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

23

Keterangan :

1 : Manik-manik, mewakili bilangan dimana setiap batang berisi 5 buah

manik. Bagian atas terdapat satu manik yang bernilai 5 dan bagian

bawah terdapat 4 manik yang bernilai 1

2 : Tiang pembatas, yang membagi setiap batang menjadi dua bagian, atas

dan bawah dimana tempat manik-manik tersebut dibaca berupa angka.

3 : Tiang peluncur, tempat bergesernya manik-manik.

4 : Bingkai sempoa, pada sisi luar yang memegang batang peluncur.

Berdasarkan gambar dan penjelasan di atas, sempoa Cina dan sempoa

Jepang memiliki jumlah manik yang berbeda, serta memiliki karakteristik

tersendiri dalam hal menunjukkan nilai sebuah bilangan. Sempoa Cina memiliki 5

manik bawah yang menunjukkan nilai 1 pada setiap maniknya, sedangkan 2

manik atas menunjukkan nilai bilangan 5 pada setiap maniknya. Hal ini berbeda

dengan sempoa Jepang yang hanya memiliki 4 manik bawah dan 1 manik atas.

Pada manik atas dalam sempoa Jepang memiliki nilai bilangan 5, sedangkan

manik bawah bernilai 1 pada setiap maniknya.

2.1.7.1 Pengguaan/ Cara Menggunakan Sempoa

1. Pengenalan nilai pada sempoa

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sempoa Jepang sebagai alat

bantu hitung operasi hitung aljabar, berikut ini adalah gambaran sempoa Jepang

yang digunakan oleh peneliti:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

24

Gambar 2.3 Sempoa Jepang

Berdasarkan gambar di atas sebuah sempoa memiliki 13 batang peluncur,

di mana setiap batang memiliki jumlah manik yang sama banyak. Batang peluncur

ke-7 (titik putih) baik dari kanan maupun dari kiri memiliki nilai satuan

(1,2,3,4,5,6,7,8,9). Batang peluncur ke-7 inilah yang dijadikan patokan, pengguna

sempoa dapat memberi tanda titik putih pada manik ke-7 agar memudahkan

pengguna dalam mengingat. Batang peluncur ke-8 (dari kiri) memiliki nilai per 10

(0.1, 0.2, 0.3, 0.4, ... 0.9), setiap mundur satu batang peluncur berarti dibagi 10

kembali, artinya batang peluncur peluncur ke-10 (dari kanan) memiliki nilai per

1000 (0.001, 0.002, 0.003, ..., 0.009). Sedangkan untuk batang peluncur ke-1

sampai dengan batang peluncur ke-6 memiliki nilai puluhan, batang peluncur ke-5

memiliki nilai ratusan, batang peluncur ke-4 memiliki nilai ribuan, dan seterusnya

hingga batang peluncur pertama yang memiliki nilai jutaan.

2. Menggerakan biji sempoa untuk membaca angka

Nurmalasari (2013) memaparkan hal pertama yang dilakukan ketika

menggunakan sempoa adalah semua manik harus berada pada posisi nol (0) yaitu

dimana semua manik berada pada tepi bingkai atas untuk manik atas dan berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

25

di tepi bingkai bawah untuk manik bawah. Setiap deret manik tersebut memiliki

nilai yang berbeda. Nurmalasari (2013), cara menggunakan sempoa antara lain:

a. Untuk gerakan manik ke atas, gunakan ibu jari. Contoh: untuk membuat nilai

„4‟ pada sempoa, gunakan ibu jari anda untuk menaikkan empat buah manik di

bawah tiang pembatas kearah atas.

b. Untuk gerakan manik ke bawah, gunakan jari telunjuk. Contoh: untuk

membuat nilai „5‟, gunakan jari telunjuk anda untuk menurunkan manik yang

berada diatas tiang pembatas.

c. Terkadang gerakan pertama dan kedua dilakukan secara bersamaan untuk

membuat nilai yang memang memerlukan manik-manik atas danbawah

sekaligus. Contoh: untuk membuat nilai „8‟, turunkan manik diatas tiang

pembatas dan naikkan tiga buah manik dibawah tiang pembatas secara

serempak. Ketika melakukan gerakan ini, untuk mempermudah pemula

biasanya dibarengi sebutan gabungkan.

d. Terkadang juga proses yang berlawanan digunakan dalam operasi pengurangan.

Contoh: Untuk 9 – 7, buatlah „9‟ di sempoa anda, kemudian hilangkan „7‟

darinya (satu manik di atas tiang pembatas dan dua manik di bawah tiang

pembatas). Gerakan yang mesti dilakukan adalah menaikkan manik atas

dengan jari telunjuk dan turunkan dua manik dibawah tiang pembatas dengan

ibu jari secara serempak. Gerakan ini biasa dibarengi dengan sebutan pisahkan.

e. Setelah selesai berhitung, semua tiang sempoa harus dikosongkan kembali

seperti semula. Untuk itu, posisikan jari telunjuk dan ibujari di tiang paling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

26

kanan sempoa, mengapit tiang pembatas. Jalankan kedua jari anda sampai ke

ujung kiri.

3. Mengenal teman kecil dan teman besar

Dalam sempoa, juga dikenalkan mengenai teman kecil dan teman besar.

Teman kecil adalah dua angka yang apabila dijumlahkan memiliki nilai 5.

Contohnya, 2 teman kecilnya 3, begitu pula sebaliknya 3 adalah teman kecilnya 2.

Contoh lainnya, 4 adalah teman kecilnya 1 dan 1 adalah teman kecilnya 4.

Sedangkan teman besar adalah dua angka yang bila dijumlahkan memiliki nilai 10.

Contohnya adalah 6 merupkan teman besarnya 4 dan 4 adalah teman besarnya 6.

Contoh lainnya adalah 7 yang merupakan teman besarnya 3 dan 3 merupakan

teman besarnya 7.

2.1.7.4 Manfaat Sempoa

Rohmah (2019), menyebutkan bahwa sempoa memiliki beberapa manfaat, yaitu:

1. Operasionalnya lebih mudah karena menggunakan 3 rumus untuk semua

operasional +, -, x, dan :. Sehingga sempoa akan lebih mudah dipahami

dan dipraktekkan siapapun.

2. Membantu mengoptimalkan kecerdasan otak karena di dalam penggunaan

media sempoa juga terdapat teknik “minda” atau membayang (imajinasi).

Kegiatan berhitung menggunakan sempao ini, akan merangsang kerja otak

sebelak kiri dan kanan secara selaras dan seimbang. Selin itu, kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

27

menghitung dengan sempoa ini akan membuat otak menjadi berkembang

dan tidak mudah stres.

3. Lebih cepat karena cara operasionalnya sangat sederhana dan tidak

bertele-tele.

4. Dapat membantu mata pelajaran lainnya, khususnnya bidang studi yang

ada hubungannya dengan operasi hitung, misalnya matematika, fisika,

kimia, dan lainnya.

5. Tidak menyebabkan kerja otak secara berlebihan karena dibantu alat visual

yaitu sempoa.

Sedangkan Pandhah (2010), menyatakan manfaat sempoa di antaranya:

1 Mengoptimalkan fungsi otak karena disaat anak sedang bermain sempoa

anak konsentrasi dalam berhitung secara tidak langsung otak kiri bekerja,

selain itu anak juga menggunakan imajinasi serta logikanya untuk

menghitung hasil operasi matematika lewat pikirannya yang nantinya

ditunjukkan dalam bentuk manik sehingga otak kanan anak juga bekerja.

2 Melatih daya imajinasi dan kreativitas, logika, sistematika berpikir,daya

konsentrasi. Dengan sempoa anak berimajinasi untuk memikirkan hasil

operasi hitung, dengan cara ini anak akan konsentrasi.

3 Meningkatkan kecepatan, ketepatan dan ketelitian dalam menyelesaikan

sebuah masalah yang ada. Manik-manik pada sempoa mempermudah dan

mempercepat anak dalam mendapatkan hasil operasi hitung.

4 Menjadi lebih sensitif terhadap aransemen spatial akibat pengaruh dari

membayangkan sempoa dalam otak kita. Jika seorang anak sudah terbiasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

28

dalam membayangkan hitungan matematika lewat pikirannya maka proses

berpikir anak tersebut mudah dalam membayangkan sesuatu yang bersifat

abstrak.

Sedangkan Nurmalasari (2013) juga menjelaskan bahwa media sempoa

memiliki banyak manfaat yang didapat setelah mempelajarinya yaitu :

1. Mengoptimalkan fungsi otak kanan dan kiri;

2. Melatih daya imajinasi dan kreativitas, logika, serta sistematika berfikir;

3. Meningkatkan kecepatan, ketepatan dan ketelitian dalam berfikir; serta

4. Menjadi lebih sensitif terhadap aransemen spatial akibat pengaruh dari

membayangkan sempoa dalam otaknya.

Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sempoa

memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Membantu meningkatkan kecerdasan otak, dalam penggunaan otak kanan

dan otak kiri secara seimbang.

2. Melatih daya imajinasi dan keratif.

3. Meningkatkan kecepatan dalam menyelesaikan masalah.

4. Menjadi lebih sensitif terhadap aransemen spatial akibat pengaruh dari

membayangkan sempoa dalam otaknya.

2.1.7.5 Kelebihan Sempoa

Sebagai alat bantu operasi hitung aljabar, sempoa memiliki beberapa

kelebihan (Faizatin, 2012), di antaranya: 1) Dapat menghitung operasi tambah,

kurang, kali, bagi, desimal, sistim metris, persen, dll dengan bilangan multi digit;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

29

2) Dapat menghitung tanpa mencoret-coret dikertas pada hitungan 2, 3 atau 4

digit; 3) Seorang siswa dapat mengingat deret 9 digit hanya pada 3 detik melihat

angka tersebut; 4) Siswa lebih dapat berkonsenterasi, mandiri, serta percaya diri;

5) Dapat menghitung 3x lebih cepat dari pada kalkulator pada hitungan tertentu;

6) Cenderung lebih banyak menggunakan otak kanan. Selain itu, kelebihan lain

dalam penggunaan sempoa (Sobur, 2006), yakni: 1) bersifat konkret dan

penggunaannya praktis, 2) mempunyai variasi dan teknik, 3) dapat disiapkan oleh

guru sendiri, 4) dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, 5) harganya murah dan

mudah mendapatkan serta menggunakannya, 6) mampu memberikan pemahaman

akan konsep suatu penjumlahan dan pengurangan.

Sempoa memiliki banyak kelebihan seperti yang yang telah disebutkan

oleh kedua ahli di atas, diantaranya: 1) Sempoa sebagai media atau alat untuk

melakukan operasi hitung, baik itu penjumlahan, pengurangan, perkalian hingga

pembagian dalam jumlah atau digit yang banyak, 2) Lebih efektif dalam hal

waktu karena sempoa dapat digunakan menghitung dengan cepat dan dengan digit

yang banyak karena, 3) sempoa merupakan benda konkret, dimana siswa pada

kelas bawah (khususnya) dapat memahami materi menggunakan media kongkret,

4) Harga sempoa yang terjangkau sehingga guru dapat menyiapkannya sendiri.

2.1.8 Modul Sempoa

2.1.8.1. Pengertian Modul

Rahardi (2006) menjelaskan modul merupakan paket atau program

belajar mengajar, mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

30

terhadap dampak hasil pelaksanaan. Sedangkan, Wiyanto & Mustakim (2012)

menjelaskan modul merupakan lembaran tertulis berisi materi pelajaran yang

disusun sedemikian rupa sehingga dapat dipakai belajar siswa secara mandiri.

Lain halnya dengan Yaumi (2018), yang menjelaskan modul adalah bahan ajar

yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode,

dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri. Oleh karena itu modul

merupakan kumpulan kegiatan pembelajaran yang dibuat untuk membantu siswa

belajar memperoleh pengetahuannya

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, modul merupakan paket belajar

mengajar, yang dapat membantu siswa dalam memahami sebuah materi terkait,

yang disusun secara sistematis dan menarik sehingga dapat digunakan oleh siswa

secara mandiri.

2.1.9 Pengembangan Materi

Materi yang akan termuat dalam modul sempoa ini adalah operasi hitung

pengurangan bilangan sampai dengan 99. Materi tersebut disesuaikan dengan

Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran matematika untuk kelas I SD yaitu KD

3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang

melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta

mengkaitkan penjumlahan dan pengurangan. Indikator yang telah dikembangkan

yaitu siswa mampu melakukan operasi hitung pengurangan bilangan cacah sampai

dengan 99 dengan benar. Materi pengurangan yang termuat dalam modul diawali

dengan pengurangan satu angka (satuan), kemudian dilanjutkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

31

pengurangan dua angka (belasan dan puluhan). Modul ini dikembangkan dengan

11 latihan pengurangan, dengan nilai yang berbeda sehingga memungkinkan

siswa banyak berlatih dalam mata pelajaran matematika materi pengurangan.

2.1.10 Karakteristik Siswa SD

Permendikbud No. 17 tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru

Sekolah Dasar Pasal 5 menyebutkan bahwa calon peserta didik berusia 7 (tujuh)

wajib diterima sebagai peserta didik. Berdasarkan hal tersebut, siswa yang

memulai jenjang sekolah dasar kelas I rata-rata berumur 7 (tujuh) tahun. Jean

Piaget (Supano, 2001) menjelaskan bahwa anak umur 7 berada pada tahap

perkembangan operasional kongkrit. Dengan demikian anak memerlukan

dorongan dan dukungan secara optimal untuk dapat belajar melalui hal-hal yang

kongkrit dalam lingkungannya.

Selain tahapan perkembangan anak yang diharapkan dapat dilewati sesuai

rentang usia yang telah ditentukan Piaget tersebut, terdapat pula 3 tugas

perkembangan siswa yang harus dipenuhi oleh siswa, yaitu tugas perkembangan

pribadi-sosial, tugas perkembangan akademik dan pendidikan, serta tugas

perkembangan karir (Awalrukmana, 2017). Sitti (dalam Awalrukmana, 2017),

menjelskan tugas perkembangan pribadi-sosial pada masa ini adalah

pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang

berkembang, mengenal dan dapat memelihara kesehatan dan keselamatan,

menyayangi dirinya, senang berolahraga dan memiliki sikap yang tepat terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

32

jenis kelamin lain. Siswa mampu memilih, merencanakan, dan melakukan

pekerjaan atau kegiatan tanpa bergantung pada orang tuanya.

Sedangkan Dahlah (dalam Awalrukmana, 2017), menjelaskan tugas

perkembangan akademik dan pendidikan adalah siswa belajar keterampilan dasar

dalam membaca , menulis, dan berhitung. Selain itu siswa mengembangkan

konsep sehari-hari, dengan melihat dan mendengar segala sesuatu yang

bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Kartadinata (dalam Awalrukmana, 2017)

menyebutkan bahwa tugas perkembangan karir anak pada masa ini yaitu

mengenali macam dan ciri berbagai jenis pekerjaan, mengembangkan cita-cita

terhadap berbagai pilihan pekerjaan dan belajar merencanakan masa depan, serta

menyesuaikan pengembnagn kemampuan, keterampilan, dan minat dengan

kecenderungan arah cita-cita pekerjaan.

2.1.11 Karakteristik Pembelajaran di Kelas I SD

Piaget (dalam Suparno, 2001) menjelaskan dalam teori perkembangan

kognitif bahwa setiap siswa memiliki cara tersendiri dalam menginterpretasikan

dan beradaptasi dengan lingkungannya. Permendikbud No. 17 tahun 2017 tentang

Penerimaan Peserta Didik Baru Sekolah Dasar Pasal 5, menyebutkan bahwa calon

peserta didik yang berusia 7 (tujuh) tahun wajib diterima sebagai peserta didik.

Sehingga rata-rata siswa memulai jejang sekolah dasar pada usia 7 tahun. Siswa

yang berumur 7 tahun berada pada tahapan operasional konkret. Piaget (Sanjaya,

2008), menyebutkan tahap perkembangan intelektual (kognitif) anak terdiri dari

4 tahap, tahapan-tahapan tersebut ialah 1) tahap sesorial, yang berkembanga mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

33

dari lahir hingga 2 tahun, 2) tahap praoperasional, mulai dari umur 2 sampai 7

tahun, 3) tahap operasional kongkrit, mulai umur 7 sampai 11 tahun, 4) tahap

operasional formal, yang dimulai dari umur 11 sampai 14 tahun ke atas.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas I SD

yang berumur 7 tahun. Siswa tersebut berada pada tahapan operasional kongkret,

artinya siswa belajar melalui apa yang mereka lihat secara langsung atau kongkret

melalui pengalaman-pengalaman langsung, termasuk juga pada mata pelajaran

matematika. Selain itu, Rusman (2017) menjelaskan siswa pada tahapan

operasional kongkret mulai menunjukan perilaku belajar sebagai berikut: (1)

Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek

lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, (2) Mulai

berpikir secara operasional, (3) Mempergunakan cara berpikir operasional untuk

mengklasifikasikan benda-benda, (4) Membentuk dan mempergunakan

keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan

hubungan sebab akibat, dan (5) Memahami konsep substansi, volume zat cair,

panjang, lebar, luas, dan berat.

Memperhatikan tahapan perkembangan dan perilaku belajar siswa tersebut,

siswa usia sekolah dasar memiliki tiga ciri kecenderungan belajar (Rusman, 2017),

yaitu:

2.1.11.1 Konkrit

Rusman (2017), menjelaskan bahwa konkrit mengandung makna proses

belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat,

didengar, dibaui, diraba, dan diotak atik, dengan titik penekanan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

34

pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan

lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih

bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan

keadaan yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata,

lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat

dipertanggungjawabkan.

2.1.11.2 Integratif

Rusman (2017), menjelaskan bahwa integratif berarti siswa

memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka

belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu. Hal

ini melukiskan cara berpikir siswa yang deduktif yakni dari hal umum

ke bagian demi bagian.

2.1.11.3 Hierarkis

Rusman (2017), menjelaskan bahwa hierarkis berarti cara siswa belajar

bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih

kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu diperhatikan

mengenai urutan logis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan

serta kedalaman materi.

2.2 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian pengembangan ini

dapat dipaparkan sebagai berikut:

2.2.1. Penelitian tentang Penggunaan Media sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

35

Syifa dan Simatupang (2016) melakukan penelitian yang berjudul

Penggunaan Sempoa dalam Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah pendekatan penelitian kualitiatif deskriptif.

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif, di antara siswa, guru kelas, kepala

sekolah, dan guru les. Siswa yang digunakan sebagai subjek penelitian adalah

siswa TK B TK 17 Agustus Veteran Gresik. Adapun teknik pengumpulan data

yang dilakukan peneliti adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analaisis data model Miles dan

Huberman. Hasil penelitian dijelaskan bahwa TK 17 Agustus Veteran

menggunakan media sempoa sebagai ekstrakulikuler yang telah diadakan kurang

lebih 6 tahun atas musyawarah bersama wali siswa. Siswa kelompok B usia 5-6

tahun pada dasarnya sudah mampu melakukan operasi hitung penjumlahan dan

pengurangan dasar dan sempoa dapat digunakan sebagai media berhitung sesuai

dengan perkembangan kognitif aak usia 5-6 tahun

2.2.2. Penelitian tentang kesulitan belajar kelas bawah materi pengurangan

Sutrisno (2010) melakukan penelitian yang berjudul Analisis kesulitan

Belajar Siswa Kelas II pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah kualitatif. Subjek penelitian diambil

dengan cara snowball sampling pada siswa kelas II dan guru kelas SD Negeri

Kalibeluk. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian Sutrisno ini

menggunakan model Miles and Huberman, yang meliputi data reduction (data

reduksi), data display (penyajian data), serta conclution (penarikan kesimpulan/

verifikasi). Hasil penelitian menjelaskan bahwa siswa sudah menguasai konsep

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

36

penjumlahan dan pengurangan bilangan dalam menyelesaikan soal cerita, sudah

dapat membedakan penggunaan operasi penjumlahan dan pengurangan dalam

menyelesaikan soal cerita, serta menguasai operasi penjumlahan dengan cara

menyimpan dan operasi pengurangan dengan cara meminjam. namun, siswa

masih mempunyai miskonsepsi pada operasi pengurangan dan melibakan nol.

Siswa mengatakan 30 – 8 = 38, materi pengurangan tersebut sudah ajarkan sejak

siswa kelas 1 melihat KD yang ada di kelas I SD. Hal ini menunjukan bahwa

siswa belum mencapai KD yang telah ditentukan.

2.2.3. Penelitian tentang hasil belajar matematika pada pengurangan bilangan

bulat.

Jazidah (2009) melakukan penelitian berjudul Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika pada Pengurangan Bilangan Bulat dengan Menerapkan Pita Garis

Bilangan di Kelas V Sekolah Dasar. Penelitian yang dilakukan oleh Jazidah

adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif antara teman

sejawat dengan bsubjek penelitian adalah siswa kelas V di SD Negeri 19 Sungai

Kunyit Kab. Model penelitian yang digunakan Jazidah adalah PTK menurut Kurt

Lewin dengan teknik analisis menurut Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian

Jazidah adalah adanya peningkatan nilai siswa kelas V pada pembelajaran

bilangan bulat dengan bantuan pita garis bilangan sebagai media pembelajaran.

Penelitian Jazidah dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata kelas dan

presentase ketuntasan nilai, serta peningkatan kemampuan guru meracang RPP

dan implementasi RPP pada kegiatan pembelajaran.

2.2.4 Penelitian mengenai pengaruh penggunaan media sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

37

Irma Nurmalasari (2013) melakukan penelitian berjudul Pengaruh Media

Sempoa Terhadap Kreativitas Siswa dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II

Karangrejo Tulungagung. Penelitian yang dilakukan oleh Irma Nurmalasari

adalah penelitian kuantitatif. Peneliutian ini menggunakan instrumen

pengumpulan data berupa tes soal-soal mengenai operasi hitung bilangan bulat.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Irma Nurmalasari, nampak pengaruh

yang signifikan dalam penggunaan media sempoa terhadap kreativitas siswa pada

siswa yang menggunakan sempoa dengan siswa yang tidak menggunakan sempoa

di kelas II SDN II Karangrejo tahun ajaran 2012/2013 dengan nilai empirik

sebesar 3.952 dan lebih besar dari t teoritik sebesar 2.074 pada taraf signifikan 5%.

Penelitian yang dilakukan oleh Irma Nurmalasari ini juga menunjukan bahwa

sempoa berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa. Hasil yang

signifikan menunjukan bahwa siswa yang menggunakan sempoa dengan siswa

yang tidak menggunakan sempoa di kelas II SDN II Karangrejo tahun ajaran

2012/2013 dengan nilai empirik sebesar 3.608 dan lebih besar dari t teoritik

sebesar 2.704 pada taraf signifikansi 5%. Hal tersebut menunjukan bahwa alat

hitung sempoa dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

38

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa terdapat kesamaan dan

perbedaan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Persamaan terletak pada media

yang digunakan pada penelitian Syifa dan Simatupang serta penelitian oleh Irma

Nurmalasari yaitu sempoa, sedangkan perbedaan terletak pada jenis penelitian,

jenjang kelas, serta aspek pendukungnya. Penelitian yang Syifa dan Simatupang

(2016) menggunakan jenis penelitian berupa kualitatif deskripsif dalam

penelitiannya, penelitian kedua, oleh Sutrisno (2010) lebih berfokus pada analisis

Yang diteliti :

Pengembangan Modul Sempoa Materi Pengurangan untuk Kelas I SD

Bagan 2.1 Literatur map dari penelitian-penelitian sebelumnya

Penggunaan Media

Sempoa

Syifa dan Simatupang

(2016) Penggunaan sempoa

dalam Pengembangan

Kemampuan Berhitung

Permulaan.

Pengurangan

Jazidah (2009) Meningkatkan

Hasil Belajar Matematika pada

Pengurangan Bilangan Bulat

dengan Menerapkan Pita Garis

Bilangan di Kelas V Sekolah Dasar

.

Kesulitan Belajar Matematika

Siswa Kelas Bawah Materi

Pengurangan

Sutrisno (2010) Analisis kesulitan

Belajar Siswa Kelas II pada

Materi Penjumlahan dan

Pengurangan Bilangan.

Pengaruh Penggunaan

Media Sempoa

Irma Nurmalasari (2013)

Pengaruh Media Sempoa

Terhadap Kreativitas Siswa

dan Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas II Karangrejo

Tulungagung

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

39

kesulitan siswa dalam pengurangan pada kelas II SD, serta penelitian ketiga, oleh

Jazidah (2009) menggunakan pita garis bilangan sebagai aspek pendukung pada

kelas V SD. Sedang penelitian sebelumnya oleh Irma Nurmalasari (2013)

dilakukan di kelas II mengenai pengaruh media sempoa terhadap kreativitas dan

hasil belajar siswa, jenis penelitian oleh Irma Nurmalasai ini adalah kuantitatif.

2.3 Kerangka Berpikir

Peneliti melakukan penelitian dengan mencari data tentang analisis kebutuhan

siswa mengenai kesulitan belajar pengurangan dengan menggunakan media

sempoa sebagai media pembelajaran matematika di SD Negeri Dayuharjo dengan

melakukan kegiatan wawancara dan observasi. Analisis kebutuhan serta analisis

pembelajaran konteks dilakukan untuk pembuatan modul sempoa materi

pengurangan untuk siswa kelas I SD agar sesuai dengan kebutuhan yang

diperlukan. Modul sempoa materi pengurangan untuk siswa kelas I dikembangkan

berdasarkan prosedur pengembangan dari Dick & Carey (2006). Selain itu,

peneliti melakukan validasi atau evaluasi formatif untuk mengetahui kualitas

modul sempoa dengan ahli sempoa, ahli matematika, serta dua guru kelas I SD.

Setelah dilakukan penilaian oleh ahli dan guru, peneliti melakukan revisi

berdasarkan saran dari ahli dan guru untuk meningkatkan kualitas modul.

Kegiatan revisi dilakukan oleh peneliti pada beberapa bagian modul. Selanjutnya,

modul yang telah direvisi dilakukan ujicoba atau evaluasi sumatif kepada 6 siswa.

Kegiatan validasi digunakan oleh peneliti untuk penilaian modul oleh ahli dan

guru sedangkan kegiatan ujicoba digunakan oleh peneliti untuk penilaian modul

oleh siswa sebagai pengguna modul untuk mengetahui keefektifan penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

40

modul. Penilaian pada tahap validasi dan ujicoba dilakukan oleh ahli, guru dan

siswa menggunakan angket penilaian yang telah dibuat oleh peneliti.

Peneliti mengembangkan modul sempoa materi pengurangn untuk siswa

kelas I SD bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menggunakan media

sempoa sebagai media pembelajaran matematika yang dapat digunakan secara

mandiri oleh siswa. Modul sempoa sesuai untuk digunakan oleh siswa kelas I Sd

yang berada pada tahapan operasional kongkret, siswa belajar menggunakan alat

inderanya secara langsung seperti meraba dan melihat. Dengan menggunakn

modul sempoa ini, siswa berada pada proses pembelajaran sesuai dengan

kecenderungan belajar siswa yaitu kongkret, serta sesuai dnegan tahapan

perkembangan kognitif siswa yaitu operasional kongkret.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengembangkan modul sempoa

materi pengurangan untuk siswa kelas I SD, dikarenakan permasalahan guru dan

siswa belum mengetahui cara menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran

matematika, sehingga dibutuhkan adanya modul sebagai pedoman bagi siswa

dalam menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran matematika.

2.4 Pertanyaan Penelitian

2.4.1 Bagaimana tahap-tahap pengembangan modul sempoa materi pengurangan

untuk siswa Kelas I SD?

2.4.2 Bagaimana kualitas modul sempoa materi pengurangan untuk siswa Kelas I

SD menurut dosen dan ahli?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

41

2.4.3 Bagaimana kualitas modul sempoa materi pengurangan untuk siswa Kelas I

SD menurut guru kelas I SD?

2.4.4 Bagaimana kualitas modul sempoa materi pengurangan untuk siswa Kelas I

SD menurut siswa kelas I SD?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

42

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam Bab III ini diuraikan (1) Jenis penelitian, (2) Setting penelitian, (3)

Prosedur pengembangan, (4) Teknik pengumpulan data, (5) Instrumen penelitian,

serta (6) Teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and

Development (R and D), bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah

model penelitian dan pengembangan. Setyosari (2013) menjelaskan bahwa

model menyajikan suatu informasi yang kompleks atau rumit menjadi lebih

sederhana, suatu model penelitian pengembangan dihadirkan dalam bagian

prosedur pengembangan. Dick and Carrey (dalam Sugiyono, 2008) menjelaskan

R and D adalah suatu penelitian yang menghasilkan poduk tertentu dan menguji

keefektifan produk tersebut. Dalam penelitian ini, penelitian dan pengembangan

berupa produk yaitu modul sempoa untuk mata pelajaran matematika materi

pengurangan kelas I SD.

Peneliti mengembangkan produk berdasarkan langkah-langkah prosedur

pengembangan dari Dick and Carey (2009). Prosedur pengembangan terdiri dari

10 langkah, yaitu (1) Menentukan tujuan, menentukan tujuan yang ingin dicapai

secara umum; (2) Analisis kebutuhan, melakukan analisis kebutuhan

berdasarkan konteks; (3) Analisis pembelajaran dan konteks, melakukan analisis

terkait materi atau pembelajaran; (4) Merumuskan tujuan performansi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

43

merumuskan tujuan khusus produk dikembangkan; (5) Mengembangankan

instrumen, instrumen assessment yang digunakan untuk mengukur perangkat

produk yang dikembangkan; (6) Mengembangkan strategi pembelajaran, strategi

pembelajaran untuk mencapai tujuan khusus; (7) Mengembangkan dan memilih

bahan, mengembangkan dan memilih bahan yang digunakan untuk membuat

produk; (8) Merancang dan melakukan evaluasi formatif, dikembangkan untuk

mendukung proses peningkatan efektivitas produk; (9) Melakukan revisi, revisi

dilakukan terhadap langkah-langkah sebelumnya atau disebut perbaikan; dan

(10) Merancang dan melakukan evaluasi summatif, bertujuan untuk mengetahui

tingkat keefektifan produk yang dibuat. Menurut Maudiarti (2007), dalam model

R and D dari Dick and Carey memiliki tahapan revisi yang dapat dilakukan

beberapa kali, hal tersebut merupakan keistimewaan dari model Dick and Carey.

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo yang

berjumlah 6 siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

44

Tabel 3.1 Subjek Penelitian

No Data Subjek Instrumen

1 Analisis

kebutuhan,

pembelajaran

dan kontekas

1 guru kelas I SD Negeri

Dayuharjo Yogyakarta

Pedoman pertanyaan

wawancara

6 siswa kelas I SD Negeri

Dayuharjo Yogyakarta

Observasi

2 Penilaian

Modul

Sempoa

1 dosen matematika Angket penilaian modul

1 ahli sempoa Angket penilaian modul

2 guru kelas I SD Negeri

Dayuharjo Yogyakarta

Angket penilaian modul

3 Evaluasi 6 siswa kelas I SD Negeri

Dayuharjo Yogyakarta

Angket penilaian modul

6 siswa Wawancara

3.2.2 Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah pengembangan modul sempoa materi

pengurangan untuk siswa kelas I SD.

3.2.3 Lokasi penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih SD Negeri Dayuharjo yang

beralamatkan di Jl. Damai Prujakan, Sinduharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman,

Daerah Istimewa Yogyakarta 52281.

3.2.4 Waktu penelitian

Penelitian dan pengembangan produk dilakukan selama 5 bulan, dimulai

dari bulan Agustus – Desember 2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

45

3.3 Prosedur pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan

modul sempoa untuk siswa SD. Peneliti mengembangan produk ini berdasarkan

langkah-langkah prosedur pengembangan dari Dick and Carey (2009), langkah-

langkah tersebut terdiri dari 10 langkah, yaitu (1) Merumuskan tujuan, (2)

Analisis kebutuhan, (3) Analisis pembelajaran dan konteks, (4) Merumuskan

tujuan performansi, (5) Mengembangkan instrumen, (6) Mengembangkan strategi

pembelajaran (7) Mengembangkan dan memilih bahan ajar, (8) Merancang dan

melakukan evaluasi formatif, (9) melakukan revisi, dan (10) Melakukan evaluasi

summatif. Berikut adalah penjelasan dari 10 langkah dalam penelitian dan

pengembangan menurut Dick and Carey, yaitu:

3.3.1 Merumuskan Tujuan

Langkah pertama dalam model ini adalah menentukan tujuan secara umum

berdasarkan keadaan prioritas yang diperlukan, analisis tujuan ini dapat dilakukan

berdasarkan kesulitan siswa kelas I SD dalam mata pelajaran tertentu. Dalam

langkah pertama ini, peneliti merumuskan tujuan yaitu membantu siswa dalam

mamahami mata pelajaran matematika.

3.3.2 Analisis Kebutuhan

Langkah selanjutnya, analisis kebutuhan berdasarkan tujuan yang telah

ditentukan. Setelah merumuskan tujuan, peneliti melakukan analisis kebutuhan

siswa di sekolah berkaitan dengan matematika. Kegiatan analisis kebutuhan ini

dilakukan dengan wawancara dan observasi. Hasil dari tahap analisis kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

46

ini adalah mengetahui kesulitan siswa lebih spesifik dari mata pelajaran

matematika yaitu materi yang termuat dalam matematika.

3.3.3 Analisis Pembelajaran Konteks

Selanjutnya, setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti melakukan

analisis pembelajaran konteks. Dari hasil wawancara dan observasi pada tahapan

sebelumnya, peneliti menemukan kesenjangan antara kenyataan yang dikuasai

anak dengan apa yang telah ditentukan oleh pemerintah pada satuan pendidikan

berkaitan dengan mata pelajaran matematika. Hasil wawancara, guru

menyebutkan bahwa beberapa siswa di kelasnya mengalami kesulitan belajar pada

materi matematika materi pengurangan bilangan kurang dari 20. Dari hasil

observasi diketahui kemampuan, sikap dan karakteristik awal siswa. Berdasarkan

hasil analisis pembelajaran konteks ini, peneliti mengetahui kemampuan awal

siswa serta keterampilan yang digunakan. Perbedaan tahap analisis kebutuhan dan

analisis pembelajaran konteks yaitu tahapan analisis pembelajaran konteks lebih

spesifik dibanding analisis kebutuhan. Tahap analisis kebutuhaan lebih luas

dibandingkan analisis pembelajaran konteks, yaitu pada analisis kebutuhan

diketahui siswa kesulitan pada mata pelajaran matematika materi pengurangan,

kemudian pada analisis pembelajaran konteks diketahui bahwa siswa kesulitas

materi pengurangan pada bilangan kurang dari 20.

3.3.4 Merumuskan Tujuan Performansi

Tujuan performansi adalah tujuan yang lebih spesifik dibanding tujuan

yang telah dirumuskan pada tahapan pertama. Setelah dilakukan analisis

kebutuhan dan analisis pembelajaran konteks, peneliti menentukan tujuan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

47

lebih spesifik yaitu membantu siswa dalam memahami mata pelajaran matematika

materi pengurangan menggunakan modul sempoa.

3.3.5 Mengembangkan Instrumen

Pengembangan instrumen dalam penelitian dan pengembangan ini

dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan yang lebih spesifik atau tujuan

performansi pada tahapan sebelumnya. Tujuan performansi tersebut ditentukan

berdasarkan hasil wawancara dan observasi, sehingga pengembangan instrument

sedikit banyak juga berdasarkan hasil wawancara dan observasi. Instrumen ini

digunakan sebagai alat ukur produk dalam penelitian dan pengembangan.

Instrumen dalam penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan pengisian

angket kualitas produk yang telah peneliti susun.

3.3.6 Mengembangakan Strategi Pembelajaran

Setelah mengembangkan instrument penelitian, peneliti kemudian

mengembangkan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran dirancang berkaitan

dengan produk yang peneliti buat, strategi pembelajaran dibuat berdasarkan hasil

wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan agar tujuan dari

penelitian dan pengembangan ini tercapai.

3.3.7 Mengembangkan dan Memilih Bahan Ajar

Dalam penelitian dan pengembangan ini, peneliti mengembangkan modul

sebagai alat bantu belajar. Modul yang peneliti kembangkan yaitu modul sempoa.

Pada tahapan ini peneliti menjelaskan mengenai bahan, bentuk, isi dan materi

yang terdapat pada modul. Pengembangan dan pemilihan bahan ajar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

48

digunakan dalam modul sempoa tersebut disesuaikan berdasarkan hasil

wawancara dan observasi. Hal ini guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

3.3.8 Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif

Tahapan evaluasi formatif ini dilakukan untuk mendukung proses

peningkatan efektivitas pengembangan modul. Peneliti menggunakan evaluasi

formatif dengan melakukan uji coba prototype yang dilakukan oleh empat orang.

Keempat orang tersebut merupakan seorang yang berkompeten dalam bidangnya

dan berkaitan dengan produk yang peneliti buat. Empat orang tersebut mengisi

angket penilaian untuk mengetahui kualitas produk, serta menuliskan beberapa

saran untuk meningkatkan kualitas produk. Data yang dihasilkan pada tahapan

merancang dan melakukan evaluasi formatif ini dalam bentuk kuantitatif dan

kualitatif. Selanjutnya, peneliti menggunakan skala Linkert dalam proses

pengkategorian nilai yang diperoleh.

3.3.9 Melakukan Revisi

Dalam evaluasi formatif peneliti memperoleh nilai, komentar serta saran

dari para ahli mengenai produk yang telah dikembangkan oleh peneliti. Data-data

yang diperoleh dari evaluasi formatif, peneliti gunakan untuk pertimbangan dalam

perbaikan atau revisi pengembangan produk. Pada tahapan ini, peneliti berusaha

mengurangi kelemahan-kelamahan sebagai rangkaian langkah revisi atau

perbaikan. Revisi tersebut dilakukan peneliti untuk meningkatan kualitas produk

sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat tercapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

49

3.3.10 Merancang dan Melakukan Evaluasi Summatif

Setelah melakukan perbaikan melalui tahapan revisi, peneliti melanjutkan

dengan melakukan kegiatan uji coba atau evaluasi summatif. Kegiatan uji coba

ini di lakukan sebagai langkah terakhir, yaitu merancang dan melakukan evaluasi

summatif. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas I SD Negeri

Dayuharjo dan hasil observasi yang peneliti lakukan di SD Negeri Dayuharjo, uji

coba ini dilakukan kepada 6 siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo. Uji coba

dilakukan setelah kegiatan pembelajaran selesai, dan dilakukan selama tiga hari

berturut-turut dalam satu minggu.

Pada akhir kegiatan uji coba, peneliti melakukan wawancara kepada guru

dan siswa untuk mengetahui dampak penggunaan produk tersebut. Selain itu,

peneliti juga meminta keenam siswa untuk memberikan penilaian terhadap produk

yang telah digunakan. Hal ini peneliti lakukan untuk mengetahui nilai modul dari

sisi siswa sebagai pengguna produk atau disebut juga uji keterbacaan.

Berdasarkan penjelasan langkah-langkah pengembangan modul sempoa

materi pengurangan untuk kelas I SD tersebut, berikut ini adalah bagan

pengembangan modul:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

51

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Widoyoko (2015) teknik pengumpulan data merupakan hal yang penting

dalam penelitian, hal ini menjadi strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti

untuk mengumpulkan data yang diperlukan oleh peneliti. Dalam penelitian

pengembangan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

3.4.1 Angket

Angket merupakan sebuah metode pengumpulan data yang berisi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis, yang ditujukan kepada

responden untuk memberikan respon sesuai permintaan. Metode pengumpulan

data menggunakan angket ini efisien jika peneliti mengetahui dengan pasti

variabel yang akan diukur.

Angket dalam penelitian dan pengembangan modul ini digunakan peneliti

untuk melihat kualitas produk atau modul yang telah disusun. Angket ini berisi

beberapa aspek penilaian yang dapat digunakan untuk melihat kualitas modul

serta berfungsi sebagai acuan perbaikan untuk meningkatkan kualitas modul.

Angket untuk melihat kualitas modul ini akan diberikan kepada empat orang

sebagai validator atau penilai yang telah terpilih pada tahap evaluasi formatif.

Selain angket untuk penilai pada tahap evaluasi formatif, juga terdapat angket

penilaian untuk menilai modul dari sisi siswa sebagai pengguna. Angket untuk

siswa tersebut diberikan kepada 6 siswa yang mengikuti kegiatan uji coba modul

pada tahap evaluasi summatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

52

3.4.2 Wawancara

Wawancara merupakan sebuah cara pengumpulan data secara langsung

dari narasumber melalui proses tanya jawab untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan oleh peneliti. Wawancara dapat digunakan sebagai tanggapan,

pendapat, keyakinan, perasaan, dan motivasi seseorang mengenai suatu hal

(Widoyoko, 2015).

Dari pernyataan di atas, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan

data berupa wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai peserta didik

berkaitan dengan kebutuhan siswa dalam tahapan analisis kebutuhan dan analisis

pembelajaran kontekas. Wawancara dilakukan kepada guru kelas 1 di SD Negeri

Dayuharjo. Wawancara dilakukan untuk mengetahui karakteristik peserta didik,

menentukan materi, serta metode yang digunakan.

Wawancara dilakukan dua kali, pertama wawancara dilakukan pada awal

penelitian kepada guru untuk mengetahui kebutuhan siswa, kedua wawancara

dilakukan setelah kegiatan uji coba. Wawancara setelah uji coba dilakukan kepada

guru dan siswa untuk mengetahui dampak dari penggunaan modul sempoa bagi

siswa.

3.4.3 Observasi

Observasi adalah pegamatan secara visual dan pencatatan secara

sistematik terhadap subjek yang diamati. Pencatatan secara sistematik tersebut

dengan data atau informasi yang harus diamati dan dicatat secara benar dan

lengkap (Widoyoko, 2015). Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti

menggunakan metode pengumpulan data berupa observasi. Observasi dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

53

untuk mengetahui karakter siswa yang dilakukan saat mengikuti kegiatan

pembelajaran serta karakteristik siswa ketika jam istirahat. Observasi yang

dilakukan merupakan observasi non partisipan, karena peneliti melakukan

observasi secara tidak langsung terlibat dalam kegiatan siswa. Peneliti mengamati

ketika siswa sedang beristirahat serta mengamati kegiatan pembelajaran. Hasil

observasi ini digunakan untuk melengkapi data dalam tahapan analisis kebutuhan

dan analisis pembelajaran konteks.

3.5 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data hasil penelitian (Trianto, 2010). Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan modul sempoa. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan tertulis yang memerlukan tanggapan baik

kesesuaian maupun ketidaksesuaian dari sikap yang diteliti. Pertanyaan dan

pernyataan yang tertulis pada angket diturunkan pada setiap variabel tertentu

(Kasmadi dan Sunariah, 2013).

3.5.1.1 Angket Penilaian Produk

Angket penilaian produk ini disusun untuk menilai dan mengevaluasi

kelayakan modul yang telah dikembangkan oleh peneliti. Angket ini akan

diberikan kepada ahli yang telah ditentukan untuk menilai kelayakan modul yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

54

telah dibuat oleh peneliti. Gambaran angket penelitian dapat dilihat pada tabel

kisi-kisi di bawah ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Penilaian Modul oleh para Ahli

No Aspek Indikator No

Pertanyaan

1 Cover

modul

- Kesesuaian judul modul dengan materi

yang ada di dalam modul

- Kesesuaian gambar pada cover modul

untuk siswa kelas bawah

- Kesesuaian bentuk tulisan pada cover

modul untuk siswa kelas bawah

1, 2, 3

2 Pengenalan

sempoa

- Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa

- Terdapat pengenalan sederhana

mengenai bagian-bagian sempoa

- Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

4, 5, 6

3 Penggunaan

bahasa

- Bahasa yang digunakan dalam modul

sudah baku

- Bahasa yang digunakan dalam modul

sesuai untuk siswa kelas bawah

7, 8

4 Penyusunan

kalimat

- Kalimat yang digunakan dalam modul

sudah efektif

- Kalimat yang digunakan dalam modul

sudah sesuai untuk siswa kelas bawah

9, 10

5 Pemilihan

soal

- Soal yang terdapat di dalam modul

sudah sesuai dengan judul modul

- Soal yang terdapat di dalam modul

sesuai untuk siswa kelas bawah

11, 12

6

Kesesuaian

materi

dengan SK

dan KD

- Kelengkapan materi

- Keluasan materi

- Kedalaman materi

13,14,15

Setelah peneliti membuat kisi-kisi, maka peneliti melanjutkan membuat

instrumen angket yang digunakan untuk melakukan penilaian kualitas modul yang

telah dibuat oleh peneliti, yaitu modul sempoa untuk materi pengurangan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

55

siswa kelas I SD, contoh instrumen angket tersebut dapat dilihat pada lampiran 1

hal 1.

Selain kepada ahli, angket penilaian produk juga diberikan kepada siswa

sebagai pengguna modul sempoa. Berikut adalah kisi-kisi dari angket penilaian

produk oleh siswa:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket Penilaian Modul oleh Siswa

Peneliti melanjutkan membuat instrumen angket yang digunakan untuk

melakukan penilaian kualitas modul sempoa materi pengurangan untuk siswa

kelas I SD, contoh instrumen angket penilaian produk oleh siswa terlampir pada

lampiran 6 pada hal 114 – lampiran 12 hal 126.

3.5.2 Wawancara

Suryani & Hendryadi (2015) menjelaskan wawancara merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab secara

No Aspek Indikator No

Pertanyaan

1 Cover modul - Judul buku

- Gambar 1, 2

2 Pengenalan sempoa

- Sejarah sempoa

- Bagian-bagian

sempoa

- Penggunaan

sempoa

3, 4, 5

3 Penggunaan bahasa - Bahasa yang

digunakan 6

4 Pemilihan soal - Soal dalam modul 7

5 Kesesuaian materi

dengan SK dan KD

- Kelengkapan materi

- Keluasan materi

- Kedalaman materi

8,9,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

56

langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau

sumber data. Berikut ini adalah kisi-kisi yang akan ditujukan kepada guru kelas I

SD Negeri Dayuharjo serta instrumen wawancara yang terlampir pada lampiran

13 pada hal 128.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Kepada Guru Kelas I SD Negeri

Dayuharjo

No Aspek No

pertanyaan

1. Metode Pembelajaran 1

2. Peran siswa 2

3. Pekerjaan orang tua siswa 3

4. Permasalahan dalam pembelajaran matematika kelas

bawah

4

5. Kegiatan sekolah yang dilakukan untuk memecahkan

permasalahan dalam pembelajaran matematika di kelas

bawah

5

6. Dampak dari kegiatan yang sudah dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan matematika di kelas bawah

6

3.5.3 Observasi

Nurkencana (dalam Raharjo & Gudnanto, 2009) menyatakan bahwa,

observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan

langsung terhadap objek yang akan diteliti dalam suatu periode tertentu dan

mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati.

Observasi itu sendiri terdiri dari 2 macam, yaitu observasi partisipan, observasi

non partisipan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi non partisipan

yang dilakukan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung dan di luar kelas

pada saat siswa istirahat. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

57

siswa dilingkungan serta karakteristik siswa. Peneliti tidak terlibat secara

langsung dalam kegiatan observasi siswa, peneliti hanya sebagai pengamat.

3.6 Teknis analisis data

Analisis data merupakan tahapan yang dilakukan setelah seluruh data telah

didapatkan atau terkumpul. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik

analisis data kualitatif dan kuantitatif.

3.6.1 Teknik Analisis Data Kualitatif

Data kualitatif peneliti didapatkan dari hasil wawancara dan observasi

yang dilakukan selama proses penelitian terhadap guru dan siswa kelas I di SD

Negeri Dayuharjo Yogyakarta mengenai produk peneliti yaitu modul sempoa

untuk materi pengurangan kelas I SD. wawancara dan observasi memiliki aspek

masing-masing yang berbeda untuk menganalisis kebutuhan siswa serta

mengetahui hasil penilaian produk itu sendiri.

3.6.2 Teknik Analisis Data Kuantitatf

Data kuantitatif adalah data yang berwujud angka sebagai hasil

pengamatan. Data kuntitatif ini dapat dilakukan pengubahan data kualititaif. Data

ini bersifat objektif dan dapat ditafsir sama oleh semua orang (Widoyoko, 2015).

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh dari 2 ahli (ahli sempoa dan ahli

matematika), 2 guru dan 6 siswa melalui hasil penilaian menggunakan angket

pada tahap evaluasi formatif dan evaluasi summatif dalam penilaian modul

sempoa. peneliti menggunakan skala Linkert yang dikonversikan dalam skala

empat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

58

Widoyoko (2015) menjelaskan skala Linkert merupakan sebuah penentuan

lokasi kedudukan seseorang dengan mengkuantitatifikasi respon seseorang

terhadap butir pertanyaan atau pernyataan yang telah disediakan. Hasil penilaian

kelayakan modul atau validasi berupa angka dari para validator dikonversikan

dalam skala Linkert. Pilihan respon skala empat ini mempunyai respon mampu

mengungkapkan lebih maksimal, perbedaan sikap responden dan tidak ada

peluang bagi responden bersikap netral terhadap intrumen yang ditanyaan atau

dinyatakan (Widoyoko, 2015). Skala Linkert tersebut dijabarkan dalam sangat

baik (bernilai 4), baik (bernilai 3), tidak baik (bernilai 2), dan sangat tidak baik

(bernilai 1).

Untuk menentukan kualitas modul yang disusun, peneliti akan menghitung

interval antara jenjang sikap mulai sangat tidak setuju (bernilai 1) hingga sangat

setuju (bernilai 4), digunakan rumus:

Jarak interval

(i) =

=

=

= 0,75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

59

Dari tabel tersebut, maka tabel klasifikasi kualitas modul dapat diuraikan

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Konversi Data Kualitatif ke Kuantitatif

Kategori Interval skor

Sangat baik 3,25 s/d 4,00

Baik 2,5 s/d 3,25

Tidak baik 1,75 s/d 2,50

Sangat Tidak Baik 1,00 s/d 1,75

Keterangan:

1. Jika produk dalam kategori sangat baik, produk layak untuk digunakan

tanpa diperbaiki.

2. Jika produk dalam kategori baik, produk layak untuk digunakan dan

disarankan untuk sedikit mengalami perbaikan sesuai dengan saran

dari penilai.

3. Jika produk dalam kategori tidak baik, produk layak untuk digunakan

dan sangat disarankan untuk melakukan perbaikan sesuai dengan saran

dari penilai.

4. Jika produk dalam kategori sangat tidak baik, produk tidak layak untuk

digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV ini diuraikan (1) Hasil peenelitian pengembangan dan (2)

Pembahasan hasil penelitian.

4.1 Hasil Penelitian Pengembangan

Dalam hasil penelitian pengembangan modul ini, dua hal yang akan

dipaparkan yaitu, (1) Proses pengembangan Modul Sempoa Materi Pengurangan

untuk Siswa Kelas I SD, (2) Kualitas Modul yang dihasilkan. Kedua hal tersebut

akan dipaparkan sebagai berikut.

4.1.1 Proses Pengembangan Modul Sempoa Materi Pengurangan untuk

Siswa Kelas I SD

Peneliti mengembangankan sebuah modul sempoa untuk membantu siswa

dalam menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran matematika pada materi

operasi hitung penguranan. Modul ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi

Dasar (KD) yang harus dicapai oleh siswa kelas I SD pada mata pelajaran

matematika, tertuang dalam Permendikbud No. 24 Tahun 2016 3.4 yang berbunyi

“Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang

melibatkan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta

mengkaitkan penjumlahan dan pengurangan”. Proses penelitian dan

pengembangan Modul Sempoa Materi Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD ini

melalui 10 tahapan dari model Dick and Carey, berikut ini adalah penjelasannya:

4.1.1.1 Merumuskan Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

61

Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian pengembangan adalah

merumuskan tujuan. Peneliti merumuskan tujuan berupa membantu siswa dalam

memahami materi matematika. Tujuan tersebut dibuat setelah peneliti menyadari

pentingnya matematika bagi siswa, karena sebagian besar mata pelajaran yang ada

di sekolah memerlukan matematika, seperti mata pelajaran Bahasa Indonesia pada

materi menghitung kecepatan membaca cepat, IPS pada materi menghitung

jumlah penduduk skala, IPA pada materi kecepatan dan percepatan. Mata

pelajaran matematika berisi materi yang berkelanjutan sehingga penting untuk

diberikan penguatan-penguatan pada tingkat dasar agar selanjutnya dapat

memahami materi-materi yang berkaitan dengan matematika tersebut

Keterampilan penggunaan matematika yang diperlukan siswa dalam kehidupan

sehari-hari juga melandasi tujuan penelitian ini dirumuskan, dalam kehidupan

sehari-hari keterempilan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian

diperlukan. Kegiatan sehari-hari seperti membeli makanan di warung, membagi

makanan kepada teman, hingga bermain memerlukan keterampilan matematika

secara tidak langsung, contohnya membeli makanan memiliki konsep

penjumlahan dan pengurangan, konsep penjumlahan pada jumlah makanan yang

didapatkan sedangkan konsep penguranan pada berkurangnya uang yang dimiliki.

Pentingnya pemahaman matematika serta keterampilan yang diperlukan

tersebut justru belum diimbangi dengan kemampuan siswa, Nizam (2015)

menjelaskan bahwa hasil penguasaan matematika yang diukur oleh TIMSS pada

tahun 2015, Indonesia menempati urutan ke 45 dari 50 negara yang mengikuti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

62

Data yang diperoleh melalui TIMSS tersebut mendukung peneliti menentukan

tujuan yaitu membantu siswa dalam memahami matematika.

4.1.1.2 Analisis Kebutuhan

Selanjutnya, peneliti melakukan analisis kebutuhan mengggunakan

wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SD Negeri

Dayuharjo, sedangkan observasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran

matematika serta ketika jam istirahat siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo. Berikut

adalah kesimpulan dari wawancara dan observasi:

Tabel 4.1 Hasil Wawancara dan Obsevasi

Wawancara

Observasi

Dalam pembelajaran

matematika Jam istirahat

1 Metode yang digunakan

untuk menjelaskan materi

matematika adalah metode

ceramah.

2 Media yang digunakan

terbatas pada batu kecil.

3 Siswa aktif dalam kegiatan

berhitung.

4 Beberapa siswa lebih

lambat untuk mengikuti

pembelajaran matematika.

5 Guru mengatakan siswa

merasa cepat bosan

6 Guru sudah mengetahui

adanya sempoa sebagai alat

hitung matematika, namun

belum mengerti cara

penggunaannya

1 Beberapa siswa

membutuhkan waktu

lebih lama dibanding

siswa lain dalam

menjawab pertanyaan

pengurangan

bilangan kurang dari

20.

2 Beberapa siswa lain

antusias dalam

mengikuti

pembelajaran

matematika.

3 Beberapa siswa tidak

memperhatikan

penjelasan guru.

4 Sering meminta izin

ke WC

1. Siswa tertarik

dengan hal baru

Berikut adalah pemaparan hasil analisi kebutuhant:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

63

4.1.1.1 Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas I SD Negeri Dayuharjo,

yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas IA dan kelas IB. Wawancara dilakukan

untuk analisis kebutuhan pada 6 aspek, yaitu metode pembelajaran, peran siswa,

pekerjaan orang tua siswa, permasalahan dalam pembelajaran matematika kelas I,

kegiatan untuk memecahkan masalah dalam pembelajaran kelas I, serta dampak

dari kegiatan yang sudah dilakukan. Peneliti melakukan wawancara pada tanggal

4 Oktober 2018 pada guru kelas I SD Negeri Dayuharjo, yang terdiri dari guru

kelas IA dan IB.

Berdasarkan aspek wawancara yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti

memperoleh hasil wawancara di antaranya: pertama, metode yang digunakan oleh

guru kelas IA maupun IB dalam menjelaskan materi adalah metode ceramah, serta

media yang digunakan untuk pembelajaran matematika terbatas pada batu kecil.

Kedua, peran siswa dalam kegiatan belajar matematika (menghitung) termasuk

aktif. Guru kelas IA dan IB mengatakan bahwa siswa cukup aktif dalam kegiatan

menghitung, namun beberapa siswa juga lambat dalam mengikuti pembelajaran

matematika. Guru kelas IA dan IB mengatakan bahwa penggunaan media sangat

berdampak bagi antusias belajar siswa. Namun, sayangnya guru jarang

menggunakan media dalam kegiatan belajar matematika. Ketiga, dari hasil

wawancara diketahui bahwa pekerjaan orang tua siswa adalah guru, jaksa,

pengacara serta wiraswasta dan karyawan. Keempat, mengenai permasalahan

yang sering terjadi dalam pembelajaran matematika kelas bawah (kelas I SD)

adalah kurang bervariasinya media yang digunakan dalam kegiatan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

64

matematika. Kelima, mengenai hal yang telah dilakukan untuk memecahkan

masalah. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti mengetahui bahwa guru hanya

menggunakan media batu kecil untuk membantu kegiatan belajar matematika di

dalam kelas. Keenam, mengenai dampak dari kegiatan yang telah dilakukan

tersebut, siswa merasa antusias dan terbantu dalam belajar matematika namun

belum maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, siswa memang tertarik

dengan kegiatan belajar matematika (menghitung), ditambah dengan adanya

media yang disediakan oleh guru siswa semakin antusias dalam belajar

matematika. Namun sayangnya, media yang digunakan kurang bervariasi, media

yang digunakan terbatas pada batu kecil sehingga kegiatan belajar matematika

belum dipahami secara maksimal oleh siswa. Bu Dar dan Bu Azil sebagai

narasumber mengatakan bahwa siswa cepat bosan dengan media tersebut.

Pada kegiatan wawancara peneliti juga menanyakan mengenai sempoa

kepada guru, kemudian guru mengatakan bahwa guru telah mengetahui sempoa

merupakan salah satu alat bantu hitung matematika yang dapat digunakan sebagai

media pembelajaran, namun guru belum mengetahui penggunaan sempoa sebagai

media pembelajaran bagi siswa kelas I. Dari pernyataan tersebut, diketahui bahwa

sempoa bukanlah hal baru bagi guru, sehingga memungkinkan sempoa sebagai

variasi lain untuk media pembelajaran matematika bagi siswa kelas I.

4.1.1.2 Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 s/d 23 Oktober 2018

kepada siswa kelas IA dan IB SD Negeri Dayuharjo Yogyakarta. Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

65

dilakukan di dalam kelas ketika proses pembelajaran dan di luar kelas ketika

siswa istirahat. Pembelajaran dimulai pukul 07.30 WIB karena pukul 07.00-07.30

WIB dilakukan untuk doa dan pengantar dari wali kelas masing-masing.

Pada hari pertama observasi, peneliti melakukan observasi secara

keseluruhan kelas IA dan IB SD Negeri Dayuharjo untuk mengetahui siswa yang

lambat dalam mengikuti pembelajaran matematika. Observasi dilakukan di dalam

kelas ketika kegiatan pembelajaran matematika. Hasil dari obsevasi hari pertama,

peneliti melihat bahwa terdapat beberapa siswa yang lebih lambat dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dibanding siswa lain, seperti lebih

lama dalam menjawab pertanyaan matematika dibandingkan siswa lain, bahkan

terhadap soal-soal matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan

bilangan kurang dari 20. Diketahui dari hasil observasi, penggunaan media yang

terbatas pada batu kecil juga membuat siswa kurang mengeksplor kemampuan

berhitungnya karena media yang digunakan hanya sebatas batu kecil yang

berjumlah 20. Observasi pada hari pertama ini dilakukan ketika kelas I dalam

kegiatan pembelajaran matematika dengan materi pengurangan.

Pada hari ke dua, peneliti melakukan observasi terfokus pada siswa yang

lambat dalam mengikuti pembelajaran matematika. Siswa tersebut diketahui dari

hasil obsevasi hari pertama dan hasil wawancara oleh guru kelas IA dan IB.

Peneliti melakukan observasi terfokus pada 6 siswa, yang tediri dari 3 siswa kelas

IA dan 3 siswa kelas IB. Hasil dari observasi hari ke dua ini adalah kemampuan 6

siswa tersebut lebih rendah dibanding dengan siswa lain di kelasnya masing-

masing, nampak dari nilai matematika ke enam siswa yang lebih rendah dibanding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

66

siswa lainnya. Keenam siswa tersebut juga nampak lebih lambat dalam mengikuti

pembelajaran matematika, seperti materi penjumlahan dan pengurangan dalam

angka satuan. Ditemukan fakta pula bahwa keenam siswa masih belum lancar

dalam membilang, sehingga berdampak pada kemampuan mengitung mereka.

Hal lain yang peneliti temukan dalam observasi hari kedua, yaitu terdapat

siswa yang enggan mengikuti kegiatan belajar matematika, diwujudkan dengan

seringnya siswa meminta ijin untuk ke kamar mandi (WC). Namun setelah

diamati siswa tersebut bukan ke kamar mandi melainkan melihat kelas lain atau

ke kantin. Hal tersebut didukung oleh pendapat dari guru kelas IA, yang

mengatakan bahwa satu dari enam siswa tersebut sering malas dalam mengikuti

kegiatan belajar dengan menggunakan alasan-alasan, seperti sakit perut, ibunya

yang sakit, atau buku yang ketinggalan. Alasan-alasan tersebut selalu sama dan

selalu diucapkan ketika siswa tidak mau mengikuti kegiatan belajar. Wali kelas

telah membuktikan kebenarannya dengan menelpon orang tua siswa tersebut,

namun kerterangan yang diperoleh berbeda dengan keterangan yang diberikan

siswa. Pada siswa yang mau mengikuti pembelajaran matematika, dalam materi

penjumlahan dan pengurangan pun terbatas pada bilangan belasan atau kurang

dari 20, lebih dari belasan, baik hasil ataupun bilangan yang dikurangkan, siswa

merasa kesulitan. Hal tersebut nampak dari lamanya waktu pengerjaan soal oleh

siswa.

Berdasarkan kegiatan observasi hari pertama dan kedua, diketahui bahwa

media yang mendukung kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran matematika

materi pengurangan terbatas pada batu kecil yang berjumlah 20, serta metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

67

yang digunakan dalam pelajaran matematika adalah metode ceramah, sehingga

kemapuan siswa dalam matematika khususnya materi pengurangan (berhitung)

belum maksimal.

Selain di dalam kelas, peneliti juga melakukan observasi di luar kelas

ketika jam istirahat. Peneliti melihat bagaimana siswa berkomunikasi dan apa

yang menjadi ketertarikan siswa khususnya ke enam siswa tersebut. Hasil dari

observasi di luar kelas adalah siswa berkomunikasi dengan baik satu sama lain,

tidak ditemukan siswa bertengkar dengan siswa lainnya. Hasil lain juga

menunjukan bahwa siswa memiliki ketertarikan dengan hal baru, seperti yang

dilihat oleh peneliti pada observasi kali ini, siswa berkumpul dan menunjukan

antusiasnya terhadap makanan baru yang ada di kantin yang telah dibeli oleh salah

seorang siswa.

Berdasarkan hasil wawancara kepada guru kelas IA dan IB serta observasi

di dalam kelas dan di luar kelas, dapat disimpulkan bahwa beberapa siswa

mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika , namun di sisi lain siswa

memiliki ketertarikan dengan media yang digunakan dalam pembelajaran

matematika. Penggunaan media yang belum bervariasi dan terbatas pada batu

kecil saja membuat siswa kurang mengeksplore kemampuannya. Berdasarkan hal

tersebut, peneliti mengetahui bahwa hasil dari analisis kebutuhan ini adalah siswa

membutuhkan media yang mendukung dalam kegiatan belajar matematika. Media

yang dibutuhkan tersebut akan lebih baik bila sebelumnya telah diketahui oleh

guru, sehingga memudahkan guru dalam pengaplikasiannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

68

4.1.1.3 Analisis Pembelajaran Konteks

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan pada tahapan

sebelumnya, diketahui bahwa beberapa siswa kesulitan pada mata pelajaran

matematika khususnya materi pengurangan. Beberapa siswa kesulitan ketika

melakukan operasi hitung pengurangan bilangan kurang dari 20, baik hasil

ataupun bilangan yang dikurangi. Hal tersebut kurang sesuai dengan ketentuan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kompetensi Dasar (KD). KD pada

mata pelajaran matematika kelas I SD menyebutkan, siswa sudah mampu

melakukan operasi hitung bilangan sampai dengan 99, namun dalam

kenyataannya beberapa siswa masih kesulitan melakukan operasi hitung

pengurangan sampai dengan bilangan 20.

Hasil wawancara dan observasi juga menyatakan bahwa siswa memiliki

antusias pada kegiatan menghitung, antusiasme siswa tersebut nampak ketika

siswa menggunakan media belajar yang diberikan. Namun diketahui pula dari

hasil wawancara dan observasi, media yang digunakan terbatas pada batu kecil,

sehingga kurang memaksimalkan kemampuan siswa. Karena hal tersebut peneliti

menawarkan sebuah media sempoa untuk hal baru dalam media belajar

matematika di SD Negeri Dayuharjo. Sempoa yang merupakan hal baru bagi

siswa akan menambah antusiasme siswa dalam kegiatan belajar matematika

sesuai dengan hasi observasi yang telah dilakukan.

4.1.1.4 Tujuan Performatif

Diketahui dari analisis pembelajaran konteks yang telah dilakukan, siswa

memerlukan media yang lebih bervariasif untuk membantu siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

69

memahami mata pelajaran matematika materi pengurangan. Dalam analisis

sebelumnya, peneliti menawarkan sempoa sebagai media yang dapat digunakan.

Sempoa dipilih karena sempoa bukan hal baru bagi guru, sehingga guru dapat

lebih mudah pengaplikasianya kepada siswa, namun sempoa juga merupakan hal

baru bagi siswa sehingga siswa merasa tertarik dan antusias. Diketahui dari hasil

observasi sebelumnya, siswa memiliki ketertarikan pada hal baru, sehingga akan

ada kemungkinan antusiasme siswa dalam belajar menggunakan media sempoa.

Namun, siswa kelas I SD yang rata-rata berumur 7 tahun dan berada pada

tahap operasional konktret memerlukan pedoman penggunaan sempoa seperti

modul sebagai media kongkret untuk mendukung pemahaman pengunaan sempoa

sebagai media pembelajaran matematika. Oleh karena itu, peneliti menentukan

tujuan performasi berupa membantu siswa dalam memahami mata pelajaran

matematika materi pengurangan menggunakan modul sempoa materi

pengurangan.

4.1.1.5 Mengembangkan Instrumen

Instrumen penilaian yang digunakan adalah instrumen angket. Instrumen

berupa angket kemudian diberikan kepada validator untuk menilai kualitas modul

sempoa. Validator yang dimaksud adalah dua guru kelas I SD Negeri Dayuharjo,

ahli sempoa, dan ahli matematika untuk menilai kualitas modul sempoa materi

pengurangan untuk siswa kelas I SD.

Instrumen dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah

dilakukan hingga menghasilkan suatu aspek-aspek pada intrumen yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

70

dikembangkan kembali. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang telah

dilakukan, instrumen memiliki enam topik bahasan, (1) cover modul, (2)

pengenalan sempoa, (3) penggunaan bahasa, (4) penggunaan kalimat, (5)

pemilihan soal, (6) kesesuaian materi.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, cover modul perlu diberikan

penilaian karena cover akan menjadi perhatian pertama oleh siswa, sehingga

diperlukan cover yang sesuai untuk menarik perhatian siswa. Bukan hanya

menarik namun kesesuaian judul, gambar dan bentuk tulisan juga akan dinilai

sesuai dengan materi dalam modul sempoa.

Diketahui dari hasil wawancara, sesungguhnya guru sudah mengetahui

adanya sempoa sebagai alat bantu menghitung matematika, namun belum

mengetahui cara menggunakan sempoa, sehingga di dalam modul sempoa itu

sendiri diperlukan adanya pengenalan sempoa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti

memasukan aspek pengenalan sempoa pada intrumen penilaian (angket) untuk

mengetahui kualitas pengenalan sempoa pada modul, serta apakah aspek

pengenalan sempoa sudah cukup mudah untuk dipahami. Pengenalan sempoa,

mulai dari sejarah sempoa, pengenalan bagian-bagian sempoa, hingga penggunaan

sempoa.

Modul didesain untuk membantu siswa dalam penggunaannya terhadap

sempoa, untuk itu pemilihan bahasa dan penyusunan kalimat yang baik dan benar

perlu untuk memudahkan siswa dalam memahami modul sempoa. Penggunaan

bahasa yang baku dan sesuai dengan siswa kelas I SD, serta kalimat yang efektif

diperlukan di dalam modul. Di dalam modul juga terdapat materi dan latihan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

71

latihan soal yang harus sesuai untuk siswa kelas I SD, oleh karena itu di dalam

intrumen terdapat aspek kesesuaian materi serta pemilihan soal. Untuk lebih

jelasnya peneliti telah membuat instrumen tersebut dalam tabel, berikut ini adalah

tabel instrumen penilaian yang diberikan kepada validator sudah terlampir pada

lampiran 1 hal 104.

4.1.1.6 Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran yang digunakan pada pengembangan modul ini

adalah siswa dapat mandiri dalam menyelesaikan soal-soal materi pengurangan

dengan menggunakan sempoa. Peneliti terlebih dahulu meyediakan sempoa

sebagai media atau alat bantu hitung, pensil berukuran kecil, serta modul sempoa

yang dikembangkan oleh peneliti. Peneliti mengenalkan secara singkat sejarah

sempoa, pengenalan bagian-bagian sempoa, serta prosedur penggunaan sempoa

dalam menyelesaikan soal-soal operasi hitung pengurangan yang terdapat dalam

modul. Kemudian siswa minta untuk mengerjakan latihan-latihan soal secara

mandiri

4.1.1.7 Mengembangkan dan Memilih Bahan Pembelajaran

Setelah melakukan ke enam langkah sebelumnya, peneliti menentukan

Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan indikator yang sesuai dengan

materi pengurangan dalam matematika sebagai materi yang akan termuat dalam

modul, yang dijelaskan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

72

Tabel 4.2 Kompetensi Inti (KI)

No Kompetensi Inti

1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan

percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar,

melihat, membaca] dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan

dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak

mulia.

Modul sempoa ini dibuat berdasarkan kurikulum 2013, sehingga

pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran tematik. Namun, dalam

kurikulum 2013 matematika tetap berdiri sendiri. Peneliti menentukan KI yang

digunakan untuk siswa kelas I SD kemudian disesuaikan dengan Kompetensi

Dasar (KD), dan indikator terkait dengan matematika materi pengurangan.

Pengembangan modul sempoa ini terfokus pada muatan matematika yang

memiliki Kompetensi Dasar (KD), berdasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang

telah ditentukan peneliti menentukan indikator. Berikut ini adalah penjelasannya:

Tabel 4.3 Kompetensi Dasar dan Indikator

No Kompetensi Dasar No Indikator

3.4 Menjelaskan dan melakukan

penjumlahan dan pengurangan

bilsngsn yang melibatkan

bilangan cacah sampai dengan

99 dalam kehidupan sehari-hari

serta mengkaitkan penjumlahan

dan pengurangan.

3.4.1 Siswa mampu melakukan

operasi hitung

pengurangan bilangan

cacah sampai dengan 99

dengan benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

73

Setelah mengembangkan bahan ajar berupa materi yang akan dimuat di

dalam modul, peneliti melanjutkan dengan penyusunan modul sempoa. Modul

sempoa ini disusun sejak bulan Juni 2018. Penyusunan modul sempoa ini

dilakukan dengan beberapa pertimbangan mengenai desain modul, isi modul

hingga kesesuaian dengan instrumen penilaian modul yang telah dibuat.

Pertimbangan mengenai desain modul meliputi pemilihan warna, karakter dan

tulisan yang digunakan dalam modul sempoa. Modul sempoa dibuat dengan

warna-warna pastel atau soft, dengan beberapa gambar karakter dalam modul,

serta jenis font yang berbeda pula.

Pertimbangan-pertimbangan mengenai bagian-bagian modul tersebut

menghasilkan 3 bagian modul, yaitu bagian pembuka, isi dan penutup. Pada

bagian pembuka berisi mengenai halaman judul (cover depan), kata pengantar,

dan daftar isi. Pada bagian isi, berisi sejarah sempoa, bagian-bagian sempoa, cara

menggunakan sempoa, pengenalan teman kecil-teman besar, contoh operasi

hitung pengurangan menggunakan sempoa, dan latihan soal. Pada bagian penutup,

berisi tentang penulis, daftar pustakan dan halaman belakang (cover belakang).

Berikut ini adalah penjelasan mengenai bagian isi modul:

1. Sejarah Sempoa

Pada bab sejarah sempoa ini, peneliti menggunakan judul “APA ITU

SEMPOA DAN BAGAIMANA SEJARAHNYA ?”, berisi tentang

pengenalan sempoa, mengenai apa itu sempoa dan sejarah sempoa secara

singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

74

Gambar 4.1 Sejarah Sempa

2. Bagian-Bagian Sempoa

Bab ini diberi judul “APA SAJA SIH BAGIAN-BAGIAN DARI

SEMPOA ITU ?”, bab ini hanya terdiri dari 1 halaman saja. Berisi penjelasan

bagian-bagian dari sempoa, mengenai mana yang disebut tiang peluncur,

tiang pemisah, bingkai sempoa, manik atas dan manik bawah.

Gambar 4.2 Bagian-Bagian Sempoa

3. Cara Menggunakan Sempoa

Bab ini diberi judul “LALU CARA MENGGUNAKAN SEMPOA ?”,

berisi pengenalan dalam menggunakan sempoa secara dasar. Bab ini adalah

lanjutan dari bab sebelumnya, setelah mengenal bagian-bagian sempoa, akan

dilanjutkan mengenai pengenalan nilai pada sempoa, seperti satuan puluhan

ratusan, cara menggunakan sempoa, serta aturan-aturan dalam menggunakan

sempoa, seperti mengurangi dengan jari telunjuk sedangkan menambahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

75

dengan ibu jari. Pada bab ini juga terdapat latihan yang dapat diikuti siswa

seperti berhitung menggunakan sempoa yang nampak gambar manik sempoa.

Gambar 4.3 Cara Menggunakan Sempoa

4. Teman Kecil dan Teman Besar

Bab selanjutnya berjudul “TEMAN KECIL DAN TEMAN BESAR,

APA ITU ?”. Berisi tentang apa itu teman kecil dan teman besar, fungsi dari

teman kecil dan teman besar, serta penjelasan lebih lanjut mengenai teman

kecil dan teman besar. Penjelasan tersebut ditampilkan dalam bentuk jari

untuk membantu siswa memahami dengan cara mengikuti bentuk jari yang

digambarkan tersebut, gambaran jari yang berbentuk animasi juga

disesuaikan dengan bentuk dan posisi jari sesungguhnya. Selanjutnya, dalam

bab ini juga berisi latihan mengenai teman keci dan teman besar.

Gambar 4.4 Teman Kecil dan Teman Besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

76

5. Contoh Operasi Hitung Pengurangan menggunakan Sempoa

Bab selanjutnya, berisi tentang pembahasan cara melakukan operasi

hitung pengurangan menggunakan sempoa dengan latihan soal. Pembahasan

disertai dengan gambar dan instruksi pengerjaan latihan. Berikut ini adalah

gambaran mengenai penjelasan penggunaan sempoa

Gambar 4.5 Contoh Operasi Hitung

6. Latihan Soal

Selanjutnya adalah bab latihan soal, bab ini hanya berisi latihan soal,

dimulai dari soal yang sederhana (tidak membutuhkan bantuan teman kecil

maupuan teman besar dalam pengerjaannya) hingga soal yang membutuhkan

bantuan teman kecil atau teman besar, serta angka-angka diatas 50, dalam bab

ini terdapat 11 latihan soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda.

Gambar 4.6 Contoh Latihan Soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

77

4.1.1.8 Merancang dan Melakukan Evaluasi Formatif

Setelah dilakukan penyusunan modul secara keseluruhan, peneliti

melakukan penilaian kepada ahli dan guru sebagai langkah dari evaluasi formatif.

Peneliti telah memilih penilai atau validator di antaranya ahli sempoa, ahli

matematika, dan dua guru kelas I SD. Ahli sempoa dipilih menjadi salah satu

validator, karena modul yang dibuat oleh peneliti merupakan modul sempoa

sehingga diperlukan ahli yang paham mengenai sempoa. Ahli matematika dipilih

karena materi yang digunakan dalam modul sempoa ini adalah matematika,

khususnya adalah materi pengurangan untuk siswa kelas I SD, sehingga ahli

matematika diperlukan untuk mengetahui kesesuaian materi yang terdapat dalam

modul sempoa materi pengurangan untuk kelas I SD. Kemudian validator

selanjutnya ialah dua guru kelas I SD, dengan tujuannya untuk mengetahui apakah

modul layak digunakan oleh siswa kelas I SD, secara keseluruhan apakah modul

ini sesuai dengan karakteristik siswa kelas I SD. Guru kelas I SD yang menjadi

validator adalah guru kelas IA dan IB SD Negeri Dayuharjo.

Penilaian modul sempoa dilakukan oleh ahli sempoa pada tanggal 26

September 2018, penilaian dari ahli matematika yang dilakukan pada tanggal 31

Juli 2018. Sedangkan penilaian dari guru kelas I SD dilakukan pada tanggal 30

Juli 2018. Berikut ini adalah nilai yang diperoleh dari ahli dan guru dalam

beberapa aspek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

78

Tabel 4. 4 Tabel Hasil Penilaian oleh Ahli dan Guru Kelas I SD

Penilai

Rata-Rata Ahli

Sempoa

Ahli

Matematika

Guru

Kelas IA

Guru

Kelas IB

Asp

ek

1 2 4 3 4 3.25

2 3 4 3 3 3.25

3 3 4 4 4 3.75

4 2 4 4 3 3.25

5 2 4 4 4 3.5

6 2 3 4 3 3

7 3 4 3 3 3.25

8 2 4 3 3 3

9 2 4 3 3 3

10 2 4 3 3 3

11 2 4 3 3 3

12 2 3 3 3 2.75

13 2 3 4 2 2.75

14 2 3 4 2 2.75

15 2 3 3 2 2.5

Total 33 55 51 45 184

Rata-Rata 2.2 3. 7 3.4 3 3.1

Keterangan Tidak baik Sangat baik Sangat baik Baik Baik

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil rata-rata yang diperoleh dari

penilaian masing-masing ahli berbeda. Penilaian dari ahli sempoa menunjukan

hasil rata-rata 2.2 yang berbarti “tidak baik”, berdasarkan skala Linkert yang

digunakan oleh peneliti. Sedangkan penilaian dari ahli matematika menunjukan

hasil rata-rata 3.7 yang berarti “ sangat baik”, penilaian dari guru kelas IA

menunjukan hasil rata-rata 3.4 yang berarti “baik”, sedangkan penilaian guru

kelas IB menunjukan hasil rata-rata 3 yang berarti “baik”.

Lain halnya dengan hasil penilaian pada setiap aspek, untuk aspek 1,2,4

dan 7 memiliki hasil rata-rata dari ke empat ahli tersebut sebesar 3.25, menurut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

79

skala Linkert berarti “sangat baik”. Sedangkan untuk aspek 3 memiliki hasil rata-

rata 3.75 yang berarti “sangat baik”, aspek 5 memiliki hasil rata-rata 3.5 yang

berarti “sangat baik”, aspek 6,8,9 dan 10,11 memiliki hasil rata-rata 3 yang berarti

“baik”, aspek 12,13 dan 14 memiliki hasil rata-rata 2.75 yang berarti “baik”, dan

aspek 15 memiliki hasil rata-rata 2.5 yang berarti “baik”. sehingga hasil rata-rata

total keseluruhan oleh 4 ahli dengan 15 aspek yaitu 3.1 yang berarti “baik”

menurut skala Linkert yang peneliti gunakan.

Dari hasil penilaian yang diperoleh juga didapatkan saran dari ahli sempoa

guna meningkakan kualitas modul, berkut adalah saran yang dituliskan pada

kolom saran di antaranya (1) bagian pengenalan sempoa yaitu sebaiknya ditulis

sejarah sempoa yang digunakan saat ini (Jepang), koreksi nama bagian alat, biji ->

manik, perbaikan nilai biji bawah, khusus untuk manik 5 menggunkan telunjuk,

koreksi penggunaan telunjuk dan ibu jari; (2) bagian penggunaan bahasa masih

agak sulit dipahami anak kelas I SD; bagian penyususnan kalimat yaitu belum

efektif, membingungkan; (3) bagian pemilihan soal yaitu judul dan isi sesuai tapi

metode belum sesuai, kurang sesuai karena penggunaan teman kecil dan teman

besar belum ada, tidak ada latihan soal; (4) serta bagian kesesuaian materi yaitu

belum lengkap petunjuknya, latihan soal sebaiknya bertahap, fokus pada teman

kecil dan teman besar saja. Hasil penilaian oleh ahli sempoa, ahli matematika,

guru kelas IA dan guru kelas IB lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2

hal 106 - lampiran 5 hal 112.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

80

4.1.1.9 Revisi

Berdasarkan hasil penilaian modul serta saran dari peneliti, maka peneliti

melakukan revisi sesuai dengan saran dari penilai. Modul sempoa telah direvisi

beberapa kali dengan bagian-bagian yang berbeda pula, revisi modul yang

dilakukan ini guna meningkatkan kualitas modul sempoa materi pengurangan

untuk siswa kelas I SD agar layak untuk digunakan. Berikut ini adalah

penjelasannya:

Revisi pertama yaitu mengenai bagian-bagian sempoa yang dijelaskan

melalui gambar, sehingga diharapkan memudahkan siswa dalam memahami

bagian-bagian sempoa. Tetapi setelah dilakukan penilaian, peneliti malakukan

revisi terhadap bab bagian – bagian sempoa, dimana penjelasan mengenai modul

sempoa berupa gambar diperjelas lagi dengan memberikan beberapa tambahan

keterangan pada gambar. Perubahan sebelum dan sesudah revisi dapat dilihat

sebagai berikut.

Gambar 4.7

Bagian-bagian sempoa

Gambar 4.8

Revisi 1 bagian-bagian sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

81

Revisi yang kedua yaitu mengenai cara menggunakan sempoa. Sebelum

direvisi peneliti menjelaskan cara menggunakan sempoa secara satu per satu,

sehingga memuat banyak tulisan untuk ukuran siswa kelas I SD, hal tersebut

dikatakan oleh ahli sempoa serta guru kelas I SD. Kemudian peneliti melakukan

revisi dengan mengubah penjelasan penggunaan sempoa dengan satu gambar saja

dan penjelasan singkat. Peneliti lebih menekankan pada cara menghitung

menggunakan sempoa (bagaimana posisi jari yang digunakan), setelah melakukan

revisi kembali, peneliti memutuskan untuk memberikan tambahan gambar berupa

jari yang digunakan untuk menghitung, yaitu ibu jari dan telunjuk dengan harapan

siswa dapat paham dengan melihat gambar. Berikut ini adalah hasil sebelum dan

sesudah revisi modul bagian cara menggunakan sempoa.

Gambar 4.9

Revisi 2 bagian-bagian sempoa

Gambar 4.10

Revisi 3 bagian-bagian sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

82

Revisi ketiga yaitu bagian teman kecil dan teman besar. Pada awalnya penjelasan

teman kecil dan teman besar dalam betuk tabel. Setelah dilakukan penilaian,

penjelasan teman kecil dan teman besar ini mengalami perubahan baik desain

maupun materi penyampaian teman kecil dan teman besar. Warna pada bagan

teman kecil dan teman besar diubah agar siswa tidak terfokus pada perbedaan

warna yang ada. Pada penyampaian materi dilakukan revisi karena siswa kelas I

SD akan kesulitan bila teman kecil dan teman besar disampaikan hanya dengan

Gambar 4.11

Cara menggunakan sempoa

Gambar 4.12

Revisi 1 cara menggunakan sempoa

Gambar 4.13

Revisi 2 cara menggunakan sempoa

Gambar 4.14

Revisi 3 cara menggunakan sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

83

angka atau tulisan, kemudian peneliti melakukan perubahan dengan menggunakan

gambar jari tangan disertai penjelasannya. Berikut ini adalah hasil sebelum revisi

dan sesudah revisi modul sempoa bagian teman kecil dan teman besar.

4.1.1.1 Evaluasi Summatif

Setelah mendapatkan penilaian dari ahli dan guru, peneliti melakukan

revisi atau perbaikan berdasarkan saran dari ahli dan guru. Selanjutnya peneliti

malakukan uji coba atau evaluasi summatif yang merupakan langkah terakhir dari

Gambar 4.15

Teman kecil dan teman besar

Gambar 4.16

Revisi 1 teman kecil dan teman

besar

Gambar 4.17

Revisi 2 teman kecil dan teman besar

Gambar 4.18

Revisi 3 teman kecil dan teman besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

84

prosedur penelitian dan pengembangan Dick and Carey. evaluasi summatif ini

bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan dampak pengaplikasian modul

sempoa materi pengurangan untuk kelas I SD yang telah dibuat oleh peneliti. Uji

coba produk berupa modul sempoa materi pengurangan untuk kelas I SD ini

dilakukan di SD Negeri Dayuharjo, dengan jumlah siswa sebanyak 6 siswa yang

terdiri dari 3 siswa kelas IA dan 3 siswa kelas IB.

Peneliti membimbing uji coba modul terlebih dahulu di awal pertemuan

kemudian siswa dilatih untuk belajar mandiri menggunakan modul sempoa dan

sempoa yang telah peneliti sediakan. Kegiatan uji coba produk berupa modul

sempoa materi pengurangan untuk siswa kelas I SD ini dilakukan mulai tanggal

22 November s/d 1 Desember 2018. Kegiatan uji coba modul ini diawali dengan

mengenalkan sempoa terlebih dahulu sebagai alat yang digunakan sebagai media

belajar yang juga merupakan bagian awal modul, kemudian siswa dikenalkan cara

menggunakan sempoa, kemudian konsep dari operasi hitung pengurangan

menggunakan sempoa, mengenalkan teman kecil dan teman besar beserta

penjelasan kapan siswa dapat menggunakannya, serta cara menggunakan sempoa

pada operasi hitung pengurangan.

Dalam kegiatan uji coba produk ini siswa juga mengisi latihan yang

terdapat pada modul sempoa materi pengurangan untuk siswa kelas I SD, diawali

dengan latihan menggunakan gambar kemudian siswa diminta mengisi nilai

gambar manik sempoa dengan mempraktekannya terlebih dahulu, kemudian

melakukan operasi hitung pengurangan sederhana menggunakan gambar manik

sempoa sehingga siswa dapat terlebih dahulu mempraktekannya menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

85

sempoa. Latihan selanjutnya siswa diminta untuk mengisi menggunakan bilangan,

sudah tidak ada gambar manik pada setiap soal namun siswa tetap dapat

menghitung menggunakan semopa dengan contoh soal yang terdapat dalam

modul.

Latihan-latihan yang terdapat dalam modul sempoa tersebut memiliki

tahapan sendiri disetiap latihannya. Terdapat latihan berupa menuliskan bilangan

yang terdapat pada gambar sempoa, latihan siswa melakukan operasi hitung

pengurangan menggunakna gambar, latihan melakukan operasi hitung tanpa

menggunakan teman kecil, latihan operasi hitung pengurangan menggunakan

teman kecil, latihan operasi htung pengurangan menggunakan teman besar.

Latihan-latihan tersebut masih dilengkapi contoh soal beserta cara pengerjaannya.

Kemudian terdapat latihan terakhir yang disusun secara acak, terdapat soal yang

tidak menggunakan teman kecil, menggunakan teman kecil, serta menggunakan

teman besar dengan bilangan yang berbeda.

Pada setiap awal bimbingan atau kegiatan uji coba modul, peneliti selalu

memulainya dengan salam, beserta presensi kehadiran. Presensi kehadiran juga

dibuat semenarik mungkin dengan menempelkan stiker bintang pada kolom nama

siswa masing-masing, kemudian peneliti me-review bimbingan modul sempoa

pertemuan sebelumnya untuk mengecek apakah siswa masih mengingatnya.

Selanjutnya peneliti membagikan map berisi modul, pensil, dan sempoa.

Dilanjutkan dengan membahas beberapa bagian dari modul sesuai jadwal. Pada

akhir bimbingan, peneliti memberikan pertanyaan pada setiap siswa mengenai

operasi hitung pengurangan dan meminta siswa untuk menjawabnya, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

86

mengingaktkan untuk pertemuan selanjutnya agar siswa mengikuti bimbingan

menggunakan modul sempoa ini (uji coba).

Selama mengikuti kegiatan uji coba mengguakan modul sempoa yangtelah

peneliti susun, siswa mengalami pengingkatan dalam materi pengurangan. Pada

pertemuan pertama, siswa belum mengetahui pengurangan dengan bilangan lebih

dari 10, namun dihari berikutnya siswa sudah mampu mengerjakan pengurangan

sampai dengan bilangan 20, sert mengetahui konsep dari pengurangan itu sendiri

menggunakan alat bantu hitung sempoa, kemudian hingga perte,uan terakhir

siswa dapat mengerjakan operasi hitung pengurangan hingga bilangan 70 melalui

latianlatianyang ada dalam modul sempoa.

Pada akhir kegiatan uji coba penggunaan modul, peneliti me-review

secara keseluruhan mengenai sempoa dan modul sempoa, peneniti bertanya

apakah masih terdapat kesulitan dalam menggunakan sempoa dengan adanya

modul smepoa tersebut, peneliti bertanya mengenai kesan siswa menggunakan

modul sempoa. Berikut ini adalah hasil wawancara kepada siswa dan guru

mengenai kesan penggunaan modul sempoa dan guru kelas 1A dan IB.

1. Siswa merasa terbantu dengan adanya sempoa dan modul sempoa karena

siswa bukan berhitung secara abstrak.

2. Siswa merasa senang mengikuti pelajaran matematika, karena bukan hanya

pelajaran yang hanya mendengarkan namun juga melakukan aktivitas

menggunakan media selain batu pula.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

87

3. Siswa merasa senang belajar menggunakan sempoa dan modul sempoa

karena sempoa adalah hal baru bagi mereka dan modul sempoa memiliki

tampilan yang bagus dengan banyak warna.

4. Nilai matematika siswa mengalami peningkatan walaupun sedikit (guru

kelas IA)

5. Siswa mampu melakukan operasi hitung hingga bilangan 50 baik hasil

maupun yang ditanyakan.

Selain menggunakan wawancara peneliti juga meminta siswa untuk menilai

modul dari sudut pandang siswa sebagai pengguna. Penilaian modul tersebut

dilakukan oleh 6 siswa yang terlibat, yaitu 3 siswa dari kelas IA dan 3 siswa dari

kelas IB yang mengikuti kegiatan uji coba modul sempoa. Baik nilai maupun

saran yang ditulis oleh siswa dipergunakan peneliti untuk perbaikan modul

sempoa materi pengurangan untuk siswa kelas I SD bila diperbanyak. Instrumen

penilaian modul oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 7 hal 115. Berikut ini

adalah hasil keseluruhan beserta rata-rata setiap aspek penilaiannya dari 6 siswa

yang mengikuti kegiatan uji coba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

88

Tabel 4.6 Hasil Penilaian Siswa

Siswa

Rata-Rata I II III IV V VI A

spek

1 3 3 4 4 4 4 3.7

2 4 4 4 4 4 4 4

3 3 4 3 4 3 4 3.5

4 3 4 3 4 4 4 3.7

5 3 3 4 4 3 3 3.3

6 3 2 4 3 3 3 3

7 3 2 3 4 3 3 3

8 3 3 3 4 4 4 3.5

9 3 4 3 3 3 4 3.3

10 4 4 4 4 4 4 4

Total 32 33 35 38 35 37 210

Rata-Rata 3.2 3.3 3.5 3.8 3.5 3.7 3.5

Keterangan B SB SB SB SB SB SB

Keterangan :

SB : sangat baik

B : baik

TB : tidak baik

STB : sangat tidak baik

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa siswa melakukan penilaian

dengan hasil yang berbeda satu sama lain. Hasil penilaian oleh siswa I

menunjukan rata-rata 3.2 yang termasuk dalam kategori “baik” berdasarkan skala

Linkert yang peneliti gunakan. Sedangkan hasil rata-rata dari siswa II adalah 3.3.

dalam kategori “sangat baik”, siswa III menunjukan hasil rata-rata 3.5 dalam

kategori “sangat baik”, siswa IV menunjukan hasil rata-rata 3.8 dalam kategori

“sangat baik”, siswa V menunjuukan hasil rata-rata 3.5 dalam kategori “sangat

baik”, serta siswa VI menunjukan hasil 3.7 dalam kategori “sangat baik”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

89

Lain halnya dengan hasil rata-rata setiap aspek. Penilaian modul yang

dilakukan oleh siswa ini terdiri dari 10 aspek. Hasil dari tabel di atas menunjukan

setiap aspek memiliki nilai rata-rata sendiri yang didapat dari enam siswa yang

mengikuti kegiata uji coba modul sempoa materi pengurangan untuk kelas I SD

ini. Dari tabel diatas diketahui bahwa rata-rata yang diperoleh pada aspek 1 dan 4

adalah 3.7 yang berarti “sangat baik”, aspek 2 dan 10 rata-rata yang diperoleh 4

yang berarti “sangat baik”, aspek 3 dan 8 memperoleh rata rata 3.5 yang berarti

“sangat baik”, aspek 6 dan 7 memeperoleh rata-rata 3 yang berarti “baik”, serta

aspek 5 dan 9 memperoleh rata-rata 3.3 yang berarti “sangat baik” berdasarkan

skala Linkert yang digunakan oleh peneliti. Hasil dari masing masing penilaian

siswa dapat dilihat lebih lengkapnya pada lampiran 7 hal 115- lampiran 12 hal

126.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang diperoleh melalui wawancara

dan observasi di SD Negeri Dayuharjo, diketahui bahwa terdapat beberapa siswa

yang mengalami kesulitan pada mata pelajaran matematika khususnya materi

pengurangan. Hasil wawancara kepada guru kelas I SD Negeri Dayuharjo

diketahui, bahwa metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

matematika adalah metode ceramah serta media yang digunakan terbatas pada

batu kecil (batu krikil), guru juga menyatakan bahwa siswa nampak capat bosan

dalam kegiatan belajar matematika. Selanjutnya, peneliti juga melakukan

observasi ketika pembelajaran matematika di dalam kelas dan observasi terhadap

siswa kelas I ketika jam istirahat. Hasilnya adalah beberapa siswa membutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

90

waktu lebih lama dibanding siswa lainnya ketika mengerjakan soal matematika

pengurangan bilangan kurang dari 20, namun disisi lain beberapa siswa lain juga

nampak antusias dalam mengikuti pelajaran matematika. Pada hasil wawancara

telah diketahui bahwa terdapat siswa yang cepat bosan, kemudian hasil observasi

juga menunjukan hal yang sama yaitu adanya kebosanan pada salah seorang siswa,

nampak dari seringnya siswa tersebut keluar kelas, yang berdampak tidak dapat

mengikuti pembelajaran matematika dengan maksimal. Selain seorang siswa yang

cepat bosan tersebut, terdapat 5 orang siswa lainnya yang juga mengalami

kesulitan matematika dalam operasi hitung pengurangan. Berdasarkan hasil

wawancara dan observasi, 6 siswa yang mengalami kesulitan dalam operasi

hitung pengurangan tersebut membutuhkan media (selain batu kecil) sebagai

media pembelajaran matematika. Setelah melalui tahapan analisis kebutuhan

melalui wawancara dan observasi, peneliti menilai bahwa media yang sesuai

untuk digunakan oleh siswa kelas I adalah sempoa. Sempoa bukanlah hal baru

bagi guru sehingga guru akan lebih mudah dalam mengaplikasikannya kepada

siswa, namun sempoa juga merupakan hal baru dan kongkret bagi siswa yang

dapat meningkatkan antusias belajar siswa.

Sempoa digunakan sebagai media belajar matematika khususnya

pengurangan. Sempoa adalah suatu alat kuno yang digunakan untuk menghitung

terbuat dari kayu atau plastik (modern) secara sederhana dengan poros manik-

manik yang bisa digerak-gerakan (Guenawan dan Santoso, 2014). Sempoa sudah

ada sejak lama, namun bagi siswa SD Negeri Dayuharjo sempoa masih menjadi

hal yang baru, hal tersebut salah satu alasan mengapa peneliti menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

91

sempoa sebagai media belajar matematika materi pengurangan. Hasil observasi

menjelaskan bahwa siswa kelas I (khususnya) tertarik pada hal-hal baru, serta

sempoa merupakan benda konkret. Sempoa juga memiliki karakteristik-

karakteristik lain dibandingkan dengan media lainnya ketika peneliti melakukan

penelitian, seperti 1) Sempoa mudah ditemukan di pasaran, sempoa tidak

memerlukan pemesanan terlebih dahulu, 2) harga sempoa yang tergolong lebih

ekonomis bila dibandingkan dengan media matematika lainnya seperti media

matematika dari montessori, 3) penggunaan media sempoa lebih efekif karena

ukuran sempoa yang kecil sehingga dapat dibawa-bawa, serta ringan sehingga

memudahkan siswa untuk membawa.

Jahja (2011) menjelaskan bawa siswa kelas I SD yang berada pada tahap

operasional kongkret memiliki kecenderungan belajar dalam memahami materi

pembelajaran, di antaranya 1) Konkret yaitu belajar dari apa yang dapat dilihat,

didengar, dibau, diraba dan diotak atik. Sesuai dengan tahapan perkembangan

kognitif menurut Jean Piaget, umur 7 tahun berada pada tahapan operasional

kongkret, sehingga mereka belajar dari hal-hal yang kongkret, hal tersebut juga

ditemukan pada siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo. Sempoa merupakan media

media yang dapat dilihat, diraba dan diotak-atik oleh siswa sehingga sempoa

merupakan salah satu media kongkret yang dapat digunakan oleh siswa. 2)

Integratif yaitu memandang suatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka

belum mampu memilah-milah konsep. Hal tersebut juga nampak dari siswa kelas

I SD Negeri Dayuharjo, mereka belum mampu memilih-milah konsep yang harus

digunakan, contohnya konsep penjumlahan dan konsep pengurangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

92

seringkali tertukar. Kegunaan sempoa salah satunya adalah sebagai media

pembelajaran matemaika materi pengurangan, penggunaan modul atau penjelasan

guru dalam penggunaan sempoa menjelaskan konsep tertentu seperti konsep

pengurangan, karena siswa belum mampu memilih konsep yang akan digunakan

menggunakan sempoa. 3) Hierarkis yaitu berpikir mulai hal-hal yang sederhana

ke hal-hal yang lebih kompleks. Tentunya hal tersebut sesuai dengan siswa kelas I

SD Negeri Dayuharjo, nampak dari pemahaman matematika materi pengurangan,

siswa yang belum mampu melakukan operasi hitung pengurangan kurang dari 20,

maka siswa tersebut belum mampu melakukan operasi hitung pengurangan

dengan bilangan yang lebih besar pula. Penggunaan sempoa sebagai media

pembelajaran matematika diajarkan secara hieraskis yaitu dari hal sederhana

seperti pengenalan sempoa, membilang menggunakan sempoa, melakukan operasi

hitung pengurangan dasar menggunakan sempoa, hingga melakukan operasi

hitung pengurangan menggunakan teman kecil dan teman besar menggunakan

sempoa. Siswa kesulitan bila diajarkan operasi hitung menggunakan sempoa

namun belum mampu membilang menggunakan sempoa. Kecenderungan belajar

siswa tersebut benar-benar ditemukan pada siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo

oleh peneliti ketika kegiatan obsevasi.

Siswa yang menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran

matematika berada pada tahap operasional kongkret karena berumur 7 tahun. Jean

Piaget (dalam Suparno, 2001) menjelaskan pengklasifikasian anak berdasarkan

tahapan perkembangan kognitif yang terdiri dari tahap sensorimotor (umur 0-2

tahun), tahap pra operasional (umur 2-7 tahun), tahap operasional kongkret (umur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

93

7-11 tahun), dan tahap operasional formal (umur 11 tahun keatas). Berdasarkan

pernyataan tersebut siswa kelas I SD yang rata-rata berumur 7 tahun, berada pada

tahapan operasional kongkret, mereka dapat memahami atau belajar secara

kongkret atau nyata. Hal tersebut sesuai dengan karakter dari siswa kelas I SD,

siswa paham melalui apa yang mereka lihat secara nyata, sama halnya dengan

pemahaman penggunaan sempoa sebagai media pembelajaran matematika yang

harus dijelaskan secara nyata. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan modul

sempoa materi pengurangan untuk siswa kelas I SD untuk membantu siswa dalam

memahami sempoa sebagai media pembelajaran matematika operasi hitung

pengurangan.

Modul Wiyanto & Mustakim (2012) menjelaskan modul adalah lembaran

tertulis berisi materi pelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat

dipakai siswa secara mandiri. Modul sempoa materi pengurangan untuk sisw

akelas I SD adalah lebaran tertulis yang juga dilengkapi dengan gambar dan

warna pada setiap lembarnya. Modul sempoa berisi materi berupa gambaran nyata

sempoa sebagai media pembelajaran matematika dengan ukuran yang sama persi

dengan ukuran sempoa sebenarnya, pengoperasionalan jari dalam penggunaan

sempoa yang digambarkan menggunakan gambar jari, pengenalan teman kecil dan

teman besar yang digambarkan menggunakan gambaan nyata tangan, serta

latihan-latihan soal yang dilengkapi contoh pengerjaannya menggunakan sempoa,

beberapa hal tersebut digunakan untuk memudahkan siswa dalam memahami

sempoa sebagai media pembelajaran matematika menggunakan modul sempoa.

Modul sempoa dapat digunakan secara mandiri oleh siswa. Modul sempoa ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

94

berisi tentang sempoa baik sejarah, cara penggunaan, hingga pengaplikasiannya

dalam latihan operasi hitung yang digunakan untuk kelas I SD dan disusun

sedemikian rupa sehingga siswa dapat menggunakan secara mandiri. Materi

pengrangan yang digunakan pada modul sempoa telah disesuaikan dengan

kebutuhan siswa melalui analisis kebutuhan siswa yang telah dilakukan dengan

wawancara dan observasi.

Berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dilakukan, peneliti menentukan

KI dan KD serta mengembangkan indikator sebagai materi yang akan dimuat

dalam modul sempoa materi pengurangan. KD yang digunakan adalah KD 3.4

mata pelajaran matematika materi operasi hitung kelas I SD yang kemudian

peneliti mengembangkan indikator terkait. Suherman (2003) menjelaskan

matematika merupakan disiplin ilmu tentang cara berpikir dan mengelola logika,

baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dalam penggunaan modul sempoa siswa

diajak untuk berpikir dan mengelola logika dalam penggunaan sempoa baik secara

kuantitatif dengan menghitung manik maupun kualitatif dalam mengenal sempoa.

Matematika memiliki salah satu pokok bahasan yaitu pengurangan, Ismayani

(2004) menjelaskan pengurangan berarti mengurangi, mengambil, selisih atau

pembeda atau dapat juga disebut mencari bilangan yang belum diketahui, jarak

atau perpindahan, penggunaan modul sempoa materi pengurangan mengajarkan

siswa konsep pengurangan yaitu megurangi, mengambil serta selisih suatu

bilangan yang diwujudkan dalam manik sempoa. Pembelajaran matematika

memiliki tujuan, di antaranya memahami konsep matematika, memahami

penalaran matematika, memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

95

memahami masalah, memiliki sikap menghargai penggunaan matematika

(Ibrahim dan Suprani, 2008). Dalam mata pelajaran matematika kelas I SD,

Kompetensi dasar (KD) yang digunakan sebagai materi dalam modul sempoa

adalah KD 3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan

bilangan yang melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan

sehari-hari serta mengkaitkan penjumlahan dan pengurangan.

Ibrahim dan Suparni (2008) menjelaskan kegiatan pembelajaran

matematika memiliki tujuan pembelajaran yaitu memahami konsep matematika,

menggunakan pola dan sifat matematika, memecahkan masalah yang meliputi

kemampuan memahami masalah, dan memiliki sikap menghargai penggunaan

matematika dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pembelajaran matematika

tersebut terbantu dengan adanya penggunaan mudul sempoa yang peneliti buat ini.

1) Memahami konsep matematika, siswa yang kesulitan dalam mata pelajaran

matematika belajar memahami konsep pengurangan melalui modul sempoa yaitu

mengurangi, mengambil atau selisih manik pada sempoa yang digunakan. Hal

tersebut dijelaskan oleh peneliti pada tahapan uji coba atau evaluasi summatif.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, siswa dapat menggunakan

penalaran pada pola dan sifat dalam penggunaan sempoa sebagai media

pembelajaran matematika, seperti cara menggunakannya jari untuk

operasionalnya, penggunaan teman kecil dan teman besar, hingga pengerjaan soal.

Beberapa hal tersebut telah dijelaskan dalam modul sempoa. 3) Memecahkan

masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah. Siswa memerlukan

kemampuan memahami masalah untuk dapat memecahkan masalah berkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

96

dengan matematika, contohnya siswa memerlukan kemampuan memahami

matematika utuk dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan pengurangan

karena pengurangan adalah salah satu materi yang harus dipaham dalam

matematika. Modul sempoa adalah salah satu pedoman yang dapat digunakan

untuk memahami sempoa sebagai media pembelajaran matematika termasuk

pengurangan sehingga siswa mampu memecahkan masalah berkaitan dengan

pengurangan. Kemampuan siswa memecahkan masalah engurangan dapat dilihat

pada tahap kegiatan evaluasi summatif. 4) Memiliki sikap menghargai

penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan modul sempoa

menjadikan siswa mampu mengaplikasikan matematika materi pengurangan

dengan menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran matematika, sehingga

siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan matematikanya untuk kehidupan

sehari-hari seperti dalam membelian makanan di kantin atau berbagi makanan

dengan teman-temannya.

Modul sempoa dibuat sesuai dengan analisis kebutuhan, tujuan yang telah

ditenatukan serta kesesuaiannya dengan mata pelajaran matematika materi

pengurangan untuk kelas I SD, selanjutnya dilakukan penilaian modul oleh 4

penilai. Peniaian modul smepoa yang dilakukan oleh 2 ahli da 2 guru kelas I SD

mendapatkan skor 3.1 “baik” sesuai skala Linkert. Tahap evaluasi formatif atau

validasi sebelumnya menghasilnya beberapa saran yang diberikan oleh ahli untuk

meningkatkan kualitas modul. Berdasarkan saran yang diberikan oleh ahli,

peneliti melakukan perbaikan modul untuk meningkatkan kualitas modul sempoa.

Setelah melalui tahap revisi atau perbaikan, modul diujikancobakan kepada siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

97

kelas I SD pada tahap evaluasi summatif untuk mengetahui keefektifan dari

modul sempoa. Selanjutnya peneliti melakukan kegiatan wawancara terhadap

guru serta membagikan angket penilaian modul sempoa kepada siswa, kegiatan

ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan dari modul sempoa. Hasil dari

kegiatan wawancara yang dilakukan adalah guru mengatakan terdapat kenaikan

pada nilai akademik matematika keenam siswa yang menggunakan modul sempoa

tersebut, siswa nampak antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika

karena menggunakan sempoa sebagai media pembelajarannya, siswa merasa

senang dapat menggunakan sempoa sebagai media pembelajaran operasi hitung

pengurangan. Hasil dari penilaian yang dilakukan oleh siswa sebagai pengguna

modul sempoa mendapatkan nilai 3.5. Nilai 3.5 tersebut termasuk dalam kategori

“sangat baik” berdasarkan skala Linkert.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada Bab V ini akan diuraikan mengenai beberapa hal yaitu (1)

Kesimpulan, (2) Keterbatasan dan (3) Saran penelitian.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan Modul Sempoa Materi

Pengurangan untuk Siswa Kelas I SD dapat disimpulkan sebagai berikut.

5.1.1 Produk penelitian dan pengembangan ini adalah modul sempoa untuk

membantu siswa kelas I SD yang mengalami kesulitan dalam materi

pengurangan. Pengembangan modul sempoa ini dilakukan dengan model

tahapan dari Dick and Carey yaitu (1) Merumuskan tujuan, secara umum

tujuan dari penelitian dan pengembangan ini adalah membantu siswa

dalam memahami mata pelajaran matematika (2) Analisis kebutuhan,

dilakukan dengan wawancara dan observasi (3) Analisis pembelajaran dan

konteks, dilakukan dari hasil wawancara dan observasi sebelumnya

berkaitan dnegan konteks (4) Merumuskan tujuan performansi, tujuan

performasi yang merupakan tujuan khusus yaitu membantu siswa dalam

memahami mata pelajaran matematika materi pengurangan menggunakan

modul sempoa (5) Mengembangkan instrumen, instrumen berupa angket

penilaian modul (6) Mengembangkan strategi pembelajaran, strategi

pembelajaran dengan menggunakan sempoa serta modul sempoa sebagai

instrumen penggunaan semopa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

99

(7) Mengembangkan dan menyusun bahan pembelajaran, terdiri dari

pengembangan dan penyusunan bahan modul, bentuk modul, isi modul

dan materi yang termuat dalam modul (8) Merancang dan melakukan

evaluasi formatif, yang dilakukan sebagai proses penilaian modul sempoa

oleh validator yang terdiri dari 4 ahli (9) Revisi, revisi atau perbaikan

dilakukan pada bab bagian-bagian sempoa, cara menggunakan sempoa,

serta bab teman kecil dan teman besar (10) Evaluasi summatif, dilakukan

dalam kegiatan uji coba.

5.1.2 Kualitas modul ini dilihat berdasarkan hasil penilaian oleh validator (ahli

sempoa, ahli matematika, dan guru) mendapatkan nilai rata-rata 3.1, dalam

kategori baik, dalam aspek tampilan cover, pengenalan sempoa,

penggunaan bahasa, penyusunan kalimat, pemilihan soal, dan kesesuaian

materi. Selain itu, peneliti juga melakukan uji keterbacaan yang dilakukan

oleh 6 siswa, dalam uji keterbacaan modul sempoa mendapatkan nilai rata-

rata 3.5 dalam kategori sangat baik dalam aspek tampilan cover,

pengenalan sempoa, penggunaan bahasa, pemilihan soal dan kesesuaian

materi.

5.2. Keterbatasan Pengembangan

Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan, tidak semua

berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan oleh peneliti. Beberapa

keterbatasan yang dialami oleh peneliti antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

100

5.2.1 Modul dapat digunakan di sekolah lain, namun mungkin akan ada

tambahan aktivitas atau penyesuaian-penyesuaian ketika karakteristik

siswa berbeda dengan SD Negeri Dayuharjo.

5.2.2 Uji coba dilakukan oleh peneliti sendiri yang merupakan orang baru bagi

siswa, maka hasil penelitian dapat bersifat bias.

5.2.3 Uji coba yang dilakukan secara singkat yaitu 3 hari belum maksimal dalam

membantu siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo dalam memahami

penggunaan modul sempoa.

5.3 Saran

Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan modul ini, ada beberapa

saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun saran yang ingin

disampaikan adalah:

5.3.1 Analisis kebutuhan untuk penelitian dan pengembangan dapat dilakukan di

beberapa SD agar produk yang dihasilkan dapat digunakan di sekolah lain

dengan karakteristik yang sesuai dengan modul yang dihasilkan.

5.3.2 Pada kegiatan uji coba dapat dilakukan oleh guru atau wali kelas, sehingga

hasil yang didapat lebih objektif.

5.3.3 Uji coba dapat dlakukan lebih lama agar hasil lebih maksimal, sehingga

dapat membantu siswa kelas I SD Negeri Dayuharjo memahami

penggunaan modul sempoa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

101

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan bagi Anak Berkesulian Belajar.

Yogyakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Lusia Tri dan P. Sunardi. 2009. Matematika 1:Untuk Sekolah Dasar Kelas

I. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan.

Aulia, Febria. 2014. Pengaruh Penggunaan Modul Pada Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan

Pengelolaan Informasi Di SMK Negeri 2 Bukittinggi. Jurnal diunduh ada

laman

Http://Ejournal.Unp.Ac.Id/Index.Php/Voteknika/Article/View/3274/2704

pada tanggal 24/3/2019 pukul 19.00 WIB

Dick, Walter., Lou Carey. & James O. Carey. 2009. The Systematic Design of

Instruction. New Jersey: Right and Permissions Departement.

Faizatin, Naily. 2012. Belajar Mengenal Aritmatika. Jakarta: Balai Pustaka.

Fatimah. 2009. Fun Math Matematika Asyik dengan Metode Pemodelan.

Bandung: PT. Mizan Pustaka.

Gendo, Barus & Srihastuti. 2011. Kumpulan Modul Pengembangan

Diri.Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Giarti, Sri. 2014. Peningkatan Keterampilan Proses Pemecahan Masalah dan

Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pbl Terintegrasi Penilaian

Autentik pada Siswa Kelas VI SDN 2 Bengle, Wonosegoro. Artikel diunduh

pada laman

https://www.researchgate.net/publication/315110270_peningkatan_keteram

pilan_proses_pemecahan_masalah_dan_hasil_belajar_matematika_menggu

nakan_model_pbl_terintegrasi_penilaian_autentik_pada_siswa_kelas_vi_sd

n_2_bengle_wonosegoro pada 25/3/2019 pada pukul 04.05 WIB

Goenawan, Stephanus Ivan dan Alexander Agung Santoso. 2014. Metode

Horisontal (Metris) Penjumlahan & Pengurangan Ajaib. Jakarta: Gramedia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

102

Rohmah, Uza Kholidatur. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Sempoa terhadap

Minat dan Hasil Belajar Berhitung Siswa Kelas III SD Islam Hasyim

Asy’ari Pikatan Wonodadi Blitar. Skripsi diunduh pada laman

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/9625/ pada tanggal 12/06/2019 pada pukul 21.49.

Hudoyo, Herman dkk. 1996. Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktoran Jenderal Pendidikan Tinggi Bagian Proyek

Pengembangan Guru Sekolah Dasar.

Hudojo, Herman. 1981. Teori Belajarn Untuk Pengajaran Matematika. Jakarta:

Departemen P dan K.

Ibrahim dan Suparni. 2008. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta:

Bidang Akademik UIN.

Ismarti. 2016. Meningkatkan Penguasaan Bilangan dengan Mental Aritmatika

Sempoa. UNRIKA. Jurnal diunduh pada laman

http://journal.unrika.ac.id/index.php/jurnaldms/article/viewFile/172/169

pada tanggal 11/3/2018 pukul 12.52 WIB

Ismayani, Ani. 2008. Fun Math With 2 Children. Jakarta: Elex Media

Komputindo.

Jazidah, Sri. 2009. Meningkatkanhasil Belajar Matematika pada Pengurangan

Bilangan Bulat dengan Menerapkan Pita Garis Bilangan Di Kelas V

Sekolah Dasar. Skripsi di unduh pada laman

https://media.neliti.com/media/publications/218115-meningkatkan-hasil-

belajar-matematika-pa.pdf pada tanggal 23/4/2018 pukul 16.04 WIB.

Kandou, Selpius. 2014. Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan

Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif:

Bacaan Wajib bagi Peneliti, Guru, dan Mahasiswa Program S1, dan S2 Di

Lingkungan Pendidikan. Bandung: Penerbit Alphabet.

Maudiarti, Santi. 2007. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia

Group.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

103

Nurmalasari, Irma. 2013.Pengaruh Media Sempoa terhadap Kreativitas

Siswa dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas II SDN II Karangrejo

Tulungagung Tahun Ajaran 2012/2013. Tulungagung : Skripsi Tidak

Diterbitkan didownload dari http://repo.iain-

tulungagung.ac.id/685/1/semua.pdf pada tanggal 7/3/2018 pukul 11.32

WIB

Nuryanto, Hery. 2012. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Jakarta: Balai Pustaka.

Offirstson. 2014. Aktivitas Pembelajaran Matematika Melalui Inkuiri Berbantuan

Software Cinderella. Yogyakarta: Deepublish.

Pandhah, Joko. 2010. Penggunaan Media Sempoa untuk Meningkatan Hasil

Belajar Matematika Pokok bahasan Perkalian Bilangan 2 Angka pada

Siswa Kelas II SDN Harjowinangun, Godong, Grobogan Tahun Ajaran

2010/2011. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

didownload dari

http://eprints.ums.ac.id/13937/1/1_HALAMAN_DEPAN_.pdf pada

7/8/2018 pukul 14.10 WIB

Permendikbud.https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/06/salinan-

permendikbud-nomor-17-tahun-2017-tentang-penerimaan-peserta-didik-

baru. di unduh pada tanggal 12/01/2019.

Permendikbud . http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_24_16.pdf. di

unduh pada tanggal 12/01/2019.

Rahardi, F. 2006. Panduan Lengkap Menulis Artikel, Feature, dan Esai. Depok:

Kawan pustaka

Raharjo, Susilo dan Gudnanto. 2009. Pemahaman Individu Teknik Non Tes.

Jakarta: Kencana.

Ratnasari, Devi. 2016. Pengaruh Penggunaan Media Kantong Bilangan Terhadap

Hasil Belajar Matematika Penjumlahan Bilangan Secara Bersusun pada

Siswa Kelas 1 SD N Prambanan Sleman. Skripsi diunduh pada laman

http://eprints.uny.ac.id/37898/1/Devi%20Ratnasari.pdf pada tanggal

12/3/2018 pukul 02.26 WIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

104

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Saifuddin. 2014. Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis. Yogyakarta:

Deepublish.

Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta:

Kencana.

Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan Edisi

Ketiga. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group

Sitti. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik : Olahraga dan

Kesehatan. Jakarta: Erlangga.

Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,

Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sriyanto, H.J. 2017. Mengobarkan Api Matematika. Sukabumi: CV Jejak.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Afabeta.

Suherman, E. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI.

Sukayati. 2011. Pembelajaran Pemecahan di Sekolah Dasar. Yogyakarta:

Widyaiswara.

Sulimah, Esti. 2003. Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Siswa Kelas II

SDN Kledokan Depok dengan Menggunakan Metode Permainan Kartu.

Skripsi diunduh dari laman http://eprints.uny.ac.id/15461/1/SKRIPSI%20ESTI.pdf pada pada

12/3/2018 pukul 02.14 WIB.

Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

105

Supatmono, Catur. 2009. Matematika Asyik Asyik Menajarnya Asyik Belajarnya.

Jakarta: Grasindo.

Supriyadi, dadi. 2013. M-a-t-r-i-k : Menjadikan Matematika Lebih Mudah dan

Menyenangkan. Bandung: Nuansa Cendekia.

Susanto, A. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:

Kencana.

Suryani dan Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif: Teroi dan Aplikasi pada

Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Sutanti, Heny. 2014. Peningkatan Pretasi Belajar Operasi Hitung Penjumlahan

Bilangan Cacah Menggunakan Pendekatan Teori Belajar Jerome S Bruner

Pada Siswa Kelas I Sd N I Gentan, Gantiwarno, Klaten. Skripsi diunduh

dari laman

http://eprints.uny.ac.id/14182/1/SKRIPSI%20Heny%20Sutanti_101082470

27.pdf pada tanggal 12/3/2018 pukul 02.19 WIB.

Sutrisno, 2010. Analisis Kesulitan Siswa Kelas II pada Materi Penjumlahan dam

Pengurangan Bilangan. Jurnal diunduh pada laman pada laman

https://www.researchgate.net/publication/315046722_ANALISIS_KESULI

TAN_BELAJAR_SISWA_KELAS_II_PADA_MATERI_PENJUMLAHA

N_DAN_PENGURANGAN_BILANGAN pada 23/4/2018 pukul 09.30

WIB.

Syifa, Faiza Mahali dan Nurhenti Dorlina Simatupang. 2016. Penggunaan

sempoa dalam pengembangan kemampuan berhitung permulaan anak. PG-

PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Uiversitas Negeri Surabaya. Skripsi

diunduh pada laman https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/paud-

teratai/article/viewFile/11386/4414 pada tanggal 10/4/2018 pukul 17.24

WIB.

Toenlioe, Anselmus JE. 2016. Teori dan Filsafat Pendidikan. Malang: Gunung

Samudra.

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT.

Prestasi Pustakarya.

Widoyoko, E. P. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

106

Wiyanto, Asul dan Mustakim. 2012. Panduan karya Tulis Guru Penulisan Karya

yang Bernilai Angka kredit untuk sertifikasi dan Kenaikan Jabatan.

Yogyakarta: Pustaka Ghratama.

Yaumi, Muhammad. 2018. Media dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta:

Prenadamedia Group.kelebihan sempoa

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

107

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

108

Lampiran 1

Contoh Instrumen Angket Penilaian Modul Sempoa untuk Materi

Pengurangan Kelas I SD

No Komponen yang dinilai Skor Saran

1 2 3 4

Cover modul

1

Kesesuaian judul modul

dengan materi yang ada di

dalam modul

2

Kesesuaian gambar pada

cover modul untuk siswa

kelas bawah

3 Kesesuaian bentuk tulisan

pada cover modul untuk

siswa kelas bawah

Pengenalan sempoa

4

Terdapat pengenalan

sederhana mengenai sejarah

sempoa

5

Terdapat pengenalan

sederhana mengenai bagian-

bagian sempoa

6

Terdapat pengenalan

sederhana mengenai

penggunaan sempoa

Penggunaan bahasa

7 Bahasa yang digunakan

dalam modul sudah baku

8 Bahasa yang digunakan

dalam modul sesuai untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

109

siswa kelas bawah

Penyusunan kalimat

9 Kalimat yang digunakan

dalam modul sudah efektif

10 Kalimat yang digunakan

dalam modul sudah sesuai

untuk siswa kelas bawah

Pemilihan soal

11

Soal yang terdapat di dalam

modul sudah sesuai dengan

judul modul

12 Soal yang terdapat di dalam

modul sesuai untuk siswa

kelas bawah

Keseuaian Materi

13 Kelengkapan materi

14 Kedalaman materi

15 Keluasan materi

Total Skor

Saran Validator :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

110

Lampiran 2

Hasil Validasi Modul oleh Guru Kelas IA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

112

lampiran 3

Hasil Validasi Modul oleh Guru Kelas IB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

114

Lampiran 4

Hasil Validasi Modul oleh Dosen Ahli Matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

116

Lampiran 5

Hasil Validasi Modul oleh Ahli Sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

118

Lampiran 6

Contoh Instrumen Angket Penilaian Modul Sempoa untuk Materi

Pengurangan Kelas I SD oleh Siswa

No Kompetensi yang dinilai Skor

Saran 1 2 3 4

Cover Modul

1 Judul modul menarik bagi siswa untuk

membaca dan sesuai dengan isi modul

2 Gambar pada cover modul menarik bagi

siswa

Pengenalan Sempoa

3 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai sejarah sempoa

4 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai bagian-bagian sempoa

5 Terdapat pengenalan sederhana

mengenai penggunaan sempoa

Penggunaan Bahasa

6 Bahasa yang digunakan dalam modul

dapat dipahami oleh siswa

Pemilihan Soal

7 Soal yang terdapat dalam modul sesuai

untuk siswa

Kesesuaian Materi

8 Materi yang diajarkan dalam modul

sudah sesuai dengan judul modul

9 Materi dalam modul menarik untuk

siswa mengerjakannya

10 Materi yang termuat dalam modul

adalah materi pengurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

119

Total Skor

Saran perbaikan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

120

Lampiran 7

Hasil Penilaian Modul oleh Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

123

Lampiran 8.

Hasil Penilaian Modul oleh Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

125

Lampiran 9.

Hasil Penilaian Modul oleh Siswa 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

126

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

127

Lampiran 10

Hasil Penilaian Modul oleh Siswa 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

129

Lampiran 11.

Hasil Penilaian Modul oleh Siswa 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

131

Lampiran 12.

Hasil Penilaian Modul oleh Siswa 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

133

Lampiran 13

Instumen Pertanyaan Wawancara

Kepada Guru Kelas I SD Negeri Dayuharjo

No Pertanyaan Jawaban

Metode Pembelajaran

1. Apa metode pembelajaran yang sering digunakan guru

dalam materi penjumlahan, pengurangan, dan operasi

hitung campuran?

Peran siswa

2. Bagaimana peran siswa dalam pembelajaran matematika

materi penjumlahan, pengurangan, dan operasi hitung

campuran?

Pekerjaan orang tua siswa

3. Apa pekerjaan sebagian besar orang tua/ wali siswa di

kelas .... ?

Permasalahan dalam pembelajaran matematika kelas bawah

4. Apa permasalahan yang sering terjadi dalam

pembelajaran matematika kelas bawah?

Kegiatan sekolah yang dilakukan untuk memecahkan permasalahan dalam

pembelajaran matematika di kelas bawah

5. Apa yang sekolah lakukan untuk memecahkan

permasalahan dalam pembelajaran matematika kelas

bawah?

Dampak dari kegiatan yang sudah dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan

matematika di kelas bawah

6. Apa dampak dari kegiatan yang sudah dilakukan untuk

menyelesaikan permasalahan matematika di kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

134

bawah?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

135

Lampiran 14

Surat Izin Validasi Produk di S

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

136

Lampiran 15.

Surat Izin Validasi Produk Kepada Dosen Ahli

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

137

Lampiran 16.

Surat Izin Validasi Kepada Ahli Sempoa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

138

Lampiran 17.

Surat Izin Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

139

Lampiran 18

Surat Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

140

Lampiran 19

Foto

Lampiran 20.

Modul (terlampir terpisah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

141

Curriculum Vitae

Wulan Kartika Sari adalah anak kedua dari 2 bersaudara.

Lahir di Temanggung, 3 Februari 1997 dari pasangan

Suwarto dan Sri Koyimah. Pendidikan dimulai dari Taman

Kanak-Kanak (TK) Dharma Wanita I Mojotengah tahun

2001-2003. Pendidikan dilanjutkan di Sekolah Dasar (SD)

Negeri 1 Mojotengah tahun 2003-2009. Pendidikan

selanjutnya adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Negeri 1 Kedu pada tahun 2009-2012. Peneliti menempuh pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Parakan pada tahun 2012-2015, kemudian telah

lulus tahun 2015. Setelah lulus SMA, peneliti sampai saat ini sedang melanjutkan

pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta di program pendidikan,

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Semasa menempuh pendidikan di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, peneliti pernah mengikuti berbagai

kegiatan dalam dan luar kemahasiswaan, yaitu:

No Kegiatan Tahun Peran

1 Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan

Metode Belajar I

2015 Peserta

2 Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan

Metode Belajar Ii

2016 Peserta

3 Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Daerah

Istimewa Yogyakarta

2016 Peserta

4 Seminar “reinventing Childhood Education” 2015 Peserta

5 Pelatihan Metode Montessori 2016 Peserta

6 English Club Program for 4 Semesters 2015-

2017

Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI …repository.usd.ac.id/34853/2/151134132_full.pdf · 2019. 7. 15. · PENGEMBANGANGAN MODUL SEMPOA MATERI PENGURANGAN UNTUK SISWA KELAS I SD SKRIPSI

142

7 Lomba Cipta Puisi Nasional Bertemakan Petani 2015 Peserta

8 Parade Gamelan Anak Ke-X Se-Yogyakarta dan

Jawa Tengah

2017 Angggota

Divisi Acara

9 Seminar Entrepreurship yang bertemakan

“menumbuhkan Jiwa Wirausahawan pada

Generasi Muda”

2015 Peserta

10 Pekan Olimpiade Mahasiswa 2017 2017 Koordinator

Divisi

Registrasi

11 Inisiasi FKIP SANATA DHARMA (INFISA)

2015

2015 Peserta

12 Inisiasi PGSD 2015 2015 Peserta

13 Pekan Ilmiah Fakultas 2016 2016 Peserta

14 Makrab Forum Keluarga Musim (FKM) 2015 2015 Peserta

15 Seminar dan Workshop Mahasiswa Pendidikan

Matematika

2015 Peserta

16 Kuliah Umum bertemakan “Masa Depan

Toleransi di Tangan Guru”

2016 Peserta

17 Dekan Cup 2016 2016 Anggota

Divisi

Registrasi

18 Week-end Moral 2015 2015 Peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI