naskah publikasi pengaruh pelatihan sempoa...

21
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR Oleh : LIA RAHMADIANI YUSTINA SUKARTI RR. INDAHRIA SULISTYARINI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2006

Upload: lethien

Post on 13-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PELATIHAN SEMPOA TERHADAP MINAT

BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 3

SEKOLAH DASAR

Oleh :

LIA RAHMADIANI YUSTINA

SUKARTI

RR. INDAHRIA SULISTYARINI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2006

Page 2: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

2

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PELATIHAN SEMPOA TERHADAP MINAT BELAJAR

MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 3

SEKOLAH DASAR

Telah disetujui Pada Tanggal

_________________________

Dosen Pembimbing Utama

Sukarti, Dr

Page 3: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

3

PENGARUH PELATIHAN SEMPOA TERHADAP MINAT BELAJAR

MATEMATIKA PADA SISWA KELAS 3 SEKOLAH DASAR

Lia Rahmadiani Yustina Sukarti

Indahria Sulistyorini

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan sempoa terhadap peningkatan minat pada siswa kelas tiga Sekolah Dasar. Hipotesis yang diajukan adalah ada pengaruh positif pelatihan sempoa terhadap peningkatan minat belajar matematika. Subyek yang telah mengikuti pelatihan sempoa memiliki minat belajar matematika yang lebih tinggi daripada subyek yang tidak mengikuti pelatihan sempoa. Subyek penelitian ini adalah siswa Sekolah Dasar , kelas tiga, baik laki-laki maupun perempuan, berusia 7-10 tahun. Adapun alat ukur yang digunakan adalah skala minat belajar matematika yang terdiri dari 31 aitem yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot (Abror,1993). Metode penelitian ini menggunakan Pre test Post test Control Group Design. Data masing-masing kelompok dianalisis dengan paired sample t test dan kemudian hasil dari kedua kelompok dibandingkan. Hasil analisis kuantitatif dengan bantuan SPSS for windows versi 12.0 menunjukkan ada pengaruh pelatihan sempoa terhadap peningkatan minat belajar matematika , dengan nilai p= 0.000; t= 9.446 untuk kelompok eksperimen , p=0.403; t=0.252 untuk kelompok kontrol dan p=0.000; t=5.179 untuk gain score. Hipotesis penelitian diterima. Kata kunci : Minat belajar matematika, pelatihan sempoa

Page 4: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

4

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan formal merupakan salah satu upaya meningkatkan sumber

daya manusia, dan salah satu bentuk pendidikan formal adalah pendidikan

Sekolah Dasar. Secara hirarkis Sekolah Dasar mempunyai peran penting,

mendasar, strategis dan vital. Hasil pendidikan di sekolah dasar akan menjadi

dasar bagi kelanjutan pendidikan di tingkat berikutnya. Salah satu mata pelajaran

yang dipelajari di Sekolah Dasar adalah mata pelajaran matematika.

Kenyataannya menunjukkan bahwa sampai saat ini pelajaran matematika

masih dianggap momok atau sesuatu yang menakutkan bagi sebagian besar

siswa. Meski tidak semua banyak diantara murid sekolah, terutama Sekolah

Dasar yang merupakan tingkat dasar dari seluruh pendidikan yang akan dijalani

anak, mengeluhkan tentang pelajaran matematika. Mereka menganggap

matematika sebagai pelajaran sulit. Terlebih lagi bila mendapat nilai dibawah

rata-rata. Anak yang mempunyai niat untuk lebih tekun mempelajari, kembali

hilang semangatnya (Intisari, Agustus 2000).

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, rekapitulasi

nilai rata-rata ujian sekolah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI)

tahun pelajaran 2004/2005 di Kabupaten Sleman adalah agama nilai rata-

ratanya 7.36, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) nilai rata-

ratanya 7.76, bahasa Indonesia nilai rata-ratanya 7.11, Matematika nilai rata-

ratanya 6.86, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) nilai rata-ratanya 7.14, Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) nilai rata-ratanya 6.98, kerajinan tangan dan

ketrampilan nilai rata-ratanya 7.4, pendidikan jasmani nilai rata-ratanya 7.32, dan

muatan lokal nilai rata-ratanya 7.24. Dari data tersebut menunjukkan bahwa mata

Page 5: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

5

pelajaran yang memiliki nilai rata-rata terendah adalah mata pelajaran

matematika. Padahal matematika merupakan dasar berpikir rasional. Sementara

rasionalisme merupakan pintu untuk menuju globalisasi.

Fenomena di atas menunjukkan bahwa minat siswa terhadap pelajaran

matematika termasuk rendah. Padahal matematika dianggap penting bagi dunia

pendidikan, karena perkembangan pengetahuan dan teknologi yang menopang

perkembangan budaya dan kehidupan manusia di berbagai belahan dunia sejak

masa lalu, kini, dan masa yang akan datang dipengaruhi oleh kemajuan dalam

bidang matematika (Ridha, 2003).

Oleh karena itu pengelola pendidikan formal dituntut lebih kreatif untuk

meningkatkan kualitas pendidikan, tidak sekedar mengajar peserta didik seperti

yang dilakukan pada masa-masa sebelumnya. Dalam rangka meningkatkan

kualitas pendidikan, tentu saja tidak dapat terlepas dari proses belajar mengajar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Nawawi (1986) yang mengatakan bahwa

peningkatan kualitas pendidikan diawali dari proses belajar mengajarnya, dimana

proses belajar mengajar itu sendiri merupakan kegiatan yang utama di sekolah.

Saat ini, masih banyak guru yang mendidik dengan pendekatan

tradisional dalam pengajaran matematika. Siswa belum diarahkan untuk

memahami sendiri konsep-konsep matematika yang sedang dipelajari (Sulardi,

2000). Hasilnya siswa cenderung hanya menghafalkan konsep-konsep

matematika yang telah diajarkan tanpa memahami dengan benar.

Muryono (2000), mengungkapkan bahwa dalam proses belajar mengajar

di kelas terjadi interaksi antara guru dan siswa , dan dalam interaksi sosial

seperti itu terjadi saling pengaruh satu sama lain. Pada umumnya apa yang

ditampilkan guru, baik pengetahuan, cara mengajar atau metode yang dipakai,

Page 6: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

6

akan dipersepsikan tertentu di dalam diri siswa. Apabila persepsi siswa tentang

tugas guru bersifat positif, termasuk juga metode-metode yang digunakan guru

dalam penyampaian materi pelajaran, maka akan menambah minat belajar siswa

yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya, begitu juga

sebaliknya.

Davis (Nuchron, 1988) mengemukakan bahwa cara-cara pengajaran

tradisional perlu diganti dengan metode baru dan menggunakan media. Hal ini

juga didukung dengan hasil penelitian oleh Eyler dan Giles yang membuktikan

bahwa keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh media yang digunakan

(Widyanto, 2002). Selain itu, mengingat tahap perkembangan kognitif anak

Sekolah Dasar ada pada operasional konkret, maka Murwani (Kompas, 14 Mei

1999), mengatakan bahwa mengajar matematika kepada anak Sekolah Dasar

memakai alat peraga untuk memudahkan mengenalkan konsep matematika

kepada mereka. Anak seusia mereka tidak bisa belajar hanya dengan

membayangkan, sehingga bantuan alat peraga sangat efektif.

Oleh karena itu perlu adanya media yang digunakan agar pelajaran

matematika lebih dapat dipahami dengan cepat dan benar serta menyenangkan.

Salah satunya media yang dapat digunakan adalah dengan alat bantu sempoa.

Sempoa merupakan metode yang tergolong baru dalam metode

pengajaran matematika khususnya di Sekolah Dasar di Indonesia. Sempoa juga

merupakan metode yang penyajiannya dikemas secara menarik dan dinamis

yang bertujuan agar siswa belajar dalam suasana yang menyenangkan dan tidak

mudah bosan. Hal ini yang membuat metode sempoa dapat menarik perhatian

siswa pada pelajaran matematika.

Page 7: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

7

Berdasarkan uraian diatas, anak yang mengikuti pelatihan menggunakan

alat bantu sempoa diasumsikan akan mempunyai kemampuan menghitung

dengan cepat dan akurat dengan metode yang menarik dan menyenangkan

sehingga dapat menumbuhkan minat anak pada pelajaran matematika.

Melihat permasalahan tersebut diatas, peneliti tertarik untuk meneliti

pengaruh pelatihan sempoa terhadap minat anak pada pelajaran matematika.

DASAR TEORI

1. Pengertian Minat

Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri atas campuran dari

perasaan, harapan, pendirian, prasangka dan rasa takut atau kecenderungan-

kecenderungan lain yang mengarahkan individu terhadap suatu pilihan tertentu.

Biasanya minat akan terus berkembang, dimana hal itu bersifat pilihan dan

berarah serta bertujuan (Faisal & Mappiere, 1982).

Selanjutnya Lyton (Yusuf, 2003) mendefinisikan minat sebagai kesukaan

atau ketidaksukaan terhadap sesuatu, atau minat dapat dilihat atas dasar

perbedaan suka atau ketidaksukaan terhadap sesuatu hal, pekerjaan, tugas atau

kegiatan.

Sejalan dengan pendapat di atas, Asad (1999), juga berpendapat bahwa

minat adalah sikap yang membuat orang senang akan objek, situasi atau ide

tertentu dan dapat menimbulkan kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu.

Sedangkan menurut Whiterington (1991), minat merupakan aspek

psikologis yang berpengaruh pada kesuksesan seseorang dalam melakukan

suatu tugas. Seseorang akan berkemauan keras untuk mencapai sesuatu yang

menjadi tujuan bila mempunyai minat yang kuat. Minat juga dapat diartikan

Page 8: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

8

sebagai kesadaran seseorang bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau

suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya.

Senada dengan hal itu, Crow & Crow (1984), mengemukakan bahwa

minat adalah kemampuan untuk memberi rangsangan yang mendorong

seseorang untuk memperhatikan sesuatu obyek atau aktifitas yang dapat

memberi pengaruh terhadap pengalaman berupa pengalaman afektif yang

dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi

penyebab kegiatan dan penyebab dari partisipasi dalam kegiatan itu.

Crow & Crow (1984) berpendapat bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi minat adalah:

a. Faktor dorongan dari dalam individu, faktor ini muncul dari adanya kebutuhan

dasar individu, misalnya dorongan untuk mencari pengalaman baru karena

rasa ingin tahu.

b. Faktor motif seseorang, individu didorong untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungan tersebut.

c. Faktor emosional, minat berkaitan erat dengan perasaan atau emosi

keberhasilan dalam suatu aktivitas memunculkan perasaan senang dan

mendorong timbulnya minat untuk melakukan hal yang sama di kemudian

hari.

Berdasarkan pengertian minat yang dikemukakan oleh Crow & Crow dan

Whiterington seperti yang telah disebutkan di atas, Bigot (Abror, 1993)

menyimpulkan bahwa minat mengandung beberapa unsur, diantaranya:

a. Kognisi (mengenal), minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi

mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut.

Page 9: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

9

b. Emosi (perasaan), minat mengandung unsur ini karena dalam partisipasi atau

pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan

senang).

c. Konasi (kehendak), merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut, yaitu

yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu

kegiatan, termasuk kegiatan yang diselenggarakan di sekolah.

2. Pengertian Pelatihan Sempoa

Pelatihan diartikan oleh Kartono dan Gulo (2000) adalah sejumlah

instruksi, perlakuan atau manipulasi yang harus dijalani oleh seseorang agar

dapat memahami atau sanggup melaksanakan tugas atau peranan tertentu.

Sempoa berasal dari kata “cipoa” atau “swipoa” yang artinya adalah alat

hitung tradisional yang yang berasal dari Asia Timur (Widyastuti, 2002).

Pelajaran Sempoa ialah teknik menghitung berdasarkan teori matematika

dan menggunakan sempoa sebagai alat bantu yang terdapat manik-manik untuk

digerakan ke atas ke bawah. Sempoa hanya melibatkan hitungan penambahan

( + ), pengurangan ( - ), perkalian ( x ) dan pembagian ( : ). Cara ini dapat pula

mengembangkan mental atau jiwa anak-anak melalui mental aritmatika (Yayasan

Aritmatika Indonesia, 1999).

Menurut Supriyono dan Supriyanto (2000), aritmatika sempoa dan mental

aritmatika memiliki perbedaan. Aritmatika sempoa adalah perhitungan yang

dilakukan dengan sempoa, sedangkan mental aritmatika adalah perhitungan

yang dilakukan dengan membayangkan sempoa.

Selanjutnya Supriyono dan Supriyanto (2000) menyebutkan bahwa

latihan sempoa yang dilakukan terus menerus dan teratur akan sangat

bermanfaat untuk menyeimbangkan otak kiri dan kanan.

Page 10: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

10

Pada awal belajar anak-anak diajarkan dengan sempoa kongkrit yang

mempunyai bentuk, bunyi, dan warna kemudian beralih pada sempoa bayangan

yang tidak bentuk, bunyi, maupun warna (Yayasan Aritmatika Indonesia, 1999).

Menurut Supriyono dan Supriyanto (2000), selama ini sempoa berfungsi

sebagai alat bantu untuk menyelesaikan hitung menghitung, seperti:

a. Mengenalkan nilai tempat

b. Mengerjakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian

bilangan cacah dan bilangan desimal

c. Konversi ukuran panjang pada sistem metris

d. Penerapan dalam jual beli dan secara tepat menentukan uang kembali

e. Membentuk mental hitung yang cemerlang. karena secara nyata

mengedepankan proses mendapatkan hasil. jika dipakai secara terus-

menerus nantinya tidak lagi menggunakan sempoa tetapi hanya

membayangkan saja.

Widyawati (2002) menambahkan sempoa dapat menjadi media untuk

mengoptimalkan kerja kedua belahan otak. Yaitu dengan mengaktifkan sel-sel

neuron. Otak kiri akan dilatih dengan alternatif hitungan dalam logika sempoa,

sedangkan otak kanan akan dilatih dengan imajinasi pergerakan biji-biji sempoa.

Latihan terus menerus, secara langsng akan mengaktifkan sel-sel neuron.

Tujuan utama mempelajari sempoa ini adalah merangsang fungsi otak

sehingga berkembang dan mencapai fungsi optimal, serta meningkatkan

kecepatan, ketepatan, dan ketelitian dalam berpikir, metode sempoa juga melatih

konsentrasi dan daya ingat (Wiratna, 1999).

Page 11: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

11

3. Hubungan Antara Pelatihan Sempoa Dengan Minat Belajar Matematika

Matematika merupakan ilmu yang dapat membantu manusia dalam

menyelesaikan masalahnya. Hal ini telah menjadi kenyataan bahwa dalam

matematika sangat berarti bagi seseorang menyangkut bilangan dalam berhitung

disamping itu matematika merupakan implikasi langsung dari pendidikan praktis

(Kamp dan Gruijter, 1980).

Berdasarkan uraian di atas, terungkap bahwa matematika merupakan

sesuatu yang penting dipelajari. Namun saat ini, masih banyak guru yang

mendidik dengan pendekatan tradisional dalam pengajaran matematika. Siswa

belum diarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep matematika yang

sedang dipelajari (Sukardi, 2000). Hasilnya siswa banyak yang tidak berminat

mempelajari matematika.

Oleh karena itu, minat siswa yang masih rendah untuk mempelajari

matematika perlu ditingkatkan. Minat belajar bukan merupakan hal yang tidak

dapat dirubah (Mahmud, 1979). Menurut Hurlock (1990), minat merupakan

keinginan dari seseorang untuk memperhatikan suatu objek tertentu, disertai

rasa senang untuk memuaskan kebutuhan. Dari pemahaman ini berarti minat

seseorang akan meningkat apabila ada perasaan menyenangi terhadap suatu

objek.

Penumbuhan minat anak terhadap pelajaran matematika sangat penting

untuk mendapat prioritas karena prestasi anak pada pelajaran ini secara umum

berawal dari minatnya yang sangat tinggi yang menyebabkan motivasi belajar

yang tinggi pula. Seperti yang diungkapkan Setiarini (1995), bahwa minat belajar

matematika dapat ditumbuhkan dengan memunculkan rasa senang terhadap

pelajaran tersebut, yang juga secara otomatis dapat mendukung keberhasilan

Page 12: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

12

belajar siswa. Hal senada juga diungkapkan Hurlock (1993), bahwa prestasi

selalu dipengaruhi oleh jenis dan intesi minat seseorang.

Untuk meningkatkan minat siswa terhadap matematika, pengelola

pendidikan formal dituntut lebih kreatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan,

tidak sekedar mengajar peserta didik seperti yang dilakukan pada masa-masa

sebelumnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, tentu saja tidak

dapat terlepas dari proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan pendapat

Nawawi (1986) yang mengatakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan diawali

dari proses belajar mengajarnya, dimana proses belajar mengajar itu sendiri

merupakan kegiatan yang utama di sekolah.

Davis (Nuchron, 1988) mengemukakan bahwa cara-cara pengajaran

tradisional perlu diganti dengan metode baru dan menggunakan media. Hal ini

juga didukung dengan hasil penelitian oleh Eyler dan Giles yang membuktikan

bahwa keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh media yang digunakan

(Widyanto, 2002).

Metode sempoa adalah salah satu metode yang dapat meningkatkan

minat belajar siswa khususnya dalam belajar matematika. Sempoa merupakan

metode yang tergolong baru dalam metode pengajaran matematika khususnya di

Sekolah Dasar di Indonesia. Sempoa juga merupakan metode yang

penyajiannya dikemas secara menarik dan dinamis yang bertujuan agar siswa

belajar dalam suasana yang menyenangkan dan tidak mudah bosan. Hal ini

yang membuat metode sempoa dapat menarik perhatian siswa pada pelajaran

matematika.

Page 13: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

13

Menurut Wiratna (1999), metode sempoa bertujuan untuk merangsang

fungsi otak anak sehingga berkembang sampai mencapai fungsi optimal serta

meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan ketelitian dalam berpikir.

Widyawati (2002) menambahkan sempoa dapat menjadi media untuk

mengoptimalkan kerja kedua belahan otak. Yaitu dengan mengaktifkan sel-sel

neuron. Otak kiri akan dilatih dengan alternatif hitungan dalam logika sempoa,

sedangkan otak kanan akan dilatih dengan imajinasi pergerakan biji-biji sempoa.

Latihan terus menerus, secara langsng akan mengaktifkan sel-sel neuron.

Hal ini sesuai dengan pendapat De Porter dan Hernacki (1999), bahwa

orang yang memanfaatkan kedua belahan otaknya cenderung seimbang dalam

setiap aspek kehidupan mereka. Belajar terasa sangat mudah bagi mereka

karena mempunyai pilihan untuk menggunakan bagian otak yang diperlukan

dalam setiap pekerjaan yang dihadapi. Apabila belajar terasa lebih mudah bagi

seorang anak, maka anak tersebut akan menyukai pelajaran yang disajikan dan

akan lebih mudah menyerap pelajaran yang diterima di sekolah.

Sejalan dengan pendapat di atas,Hurlock (1993) mengungkapkan bahwa

minat merupakan keinginan dari seseorang untuk memperhatikan suatu objek

tertentu, disertai rasa senang untuk memuaskan kebutuhan. Dari pemahaman ini

berarti minat seseorang akan meningkat apabila ada perasaan menyenangi

terhadap suatu objek.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan sempoa dapat

menjadi media agar anak mempunyai kemampuan menghitung dengan cepat

dan akurat dengan metode yang menarik dan menyenangkan sehingga anak

mempunyai minat besar terhadap pelajaran matematika.

Page 14: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

14

HIPOTESIS

Ada pengaruh positif pelatihan sempoa terhadap peningkatan minat

belajar matematika. Subyek yang telah mengikuti pelatihan sempoa memiliki

minat belajar matematika yang lebih tinggi daripada subyek yang tidak mengikuti

pelatihan sempoa.

METODE PENELITIAN

Identifikasi Penelitian

Dalam penelitian ini variabel-variabel yang digunakan adalah:

1. Variabel tergantung : Minat belajar matematika

2. Variabel bebas : Pelatihan sempoa

3. Variabel kontrol : Intelegensi

Definisi Operasional

1. Minat belajar matematika

Minat belajar matematika adalah sejauhmana kecenderungan atau

keinginan seseorang untuk memperhatikan suatu objek atau simbol yang

berkaitan dengan matematika, yang disertai dengan rasa senang dan terlibat

dalam objek atau simbol matematika tersebut.

Minat belajar matematika diukur dengan skala minat belajar matematika,

yang disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek minat yang dikemukakan

oleh Bigot (dalam Abror, 1993). Aspek tersebut terdiri atas tiga aspek, yaitu (1)

kognisi (mengenal), (2) emosi (perasaan) dan (3) konasi (kehendak).

2. Pelatihan sempoa

Pelatihan sempoa adalah perlakuan atau manipulasi yang harus dijalani

oleh seseorang berupa aktivitas berhitung dari mulai penjumlahan, pengurangan,

Page 15: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

15

perkalian dan pembagian dengan menggunakan alat bantu hitung yang berupa

manik-manik yang disusun dengan cara tertentu.

3. Intelegensi

Intelegensi adalah skor yang diperoleh dari tes CPM yang digunakan

untuk mengontrol subyek agar peningkatan minat belajar matematika benar-

benar disebabkan oleh pelatihan sempoa bukan disebabkan oleh kemampuan

intelegensi.

Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian eksperimental. Design eksperimen dalam penelitian ini adalah pretest-

postest control group design.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas 3 SDN Condongcatur yang

terbagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pembagian subyek

penelitian ke dalam kelompok-kelompok tersebut dilakukan dengan metode

random sampling.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

skala minat belajar matematika, tes CPM, modul pelatihan sempoa, lembar

wawancara, catatan penilaian observasi terhadap jalannya penelitian, tape

recorder.

Metode Analisis Data

. Adapun teknik analisis data yang akan digunakan untuk menguji hipotesis

dalam penelitian ini adalah pair samples t-test. Terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi terhadap data penelitian yang diperoleh. Uji asumsi tersebut meliputi uji

Page 16: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

16

normalitas sebaran dan uji homogenitas. Komputasi data dilakukan melalui

fasilitas komputer program SPSS 12.0 for windows.

HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data Penelitian a. Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen Tabel 1 Pre test-Post test Kelompok Eksperimen Variabel Hipotetik Empirik

Min Maks µ s Min Maks µ s

Skor Pre test 0 1 15,5 5,156 15 25 20,92 2,906

Skor Post test 0 1 15,5 5,156 24 30 27,33 1,875

Catatan : µ = rerata ; s = standar deviasi

b. Pre test-Post test Kelompok Kontrol Tabel 2 Pre test-Post test Kelompok Kontrol Variabel Hipotetik Empirik

Min Maks µ s Min Maks µ s

Skor Pre test 0 1 15,5 5,156 19 25 21,58 1,881

Skor Post test 0 1 15,5 5,156 19 25 21.75 1.865

Catatan : µ = rerata ; s = standar deviasi Tabel 3 Gain Score Eksperimen dan Kontrol Kelompok Hipotetik Empirik

Min Maks µ s Min Maks µ s

Eksperimen 0 1 15.5 5.156 2 10 5.42 2.253

Kontrol 0 1 15.5 5.156 -2 4 0.17 2.290

Catatan : µ = rerata ; s = standar deviasi

Page 17: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

17

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah variabel

terdistribusi secara normal atau tidak. Hasil uji normalitas p menunjukkan bahwa

hail sebaran variabel minat belajar matematika adalah normal ( K-SZ = 0.610 dan

p=0.851 (p > 0.05). Uji homogenitas menghasilkan p=0.214 (p>0.05), artinya

data bersifat homogen.

Kesimpulannya data penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,

maka data penelitian ini memenuhi syarat untuk uji hipotesa dengan uji

parametrik.

2. Uji Hipotesis

Tabel 4 Uji t- test berdasarkan nilai pre test dan post test Kelompok Hasil uji t test t p (2 arah) p (1 arah) Kontrol 0.252 0.806 0.403 Eksperimen 9.446 0.000 0.000 Gain Score 5.179 0.000 0.000

Tabel 4 menunjukkan bahwa paired sample t test terhadap kelompok

eksperimen menghasilkan nilai p=0.000 (p<0.05) untuk hipotesis satu arah,

berarti ada perbedaan minat yang signifikan antara sebelum dan setelah

mengikuti pelatihan sempoa pada kelompok eksperimen.

Uji paired samples t test terhadap kelompok kontrol pada tabel 16

menunjukkan p= 0.403 (p>0.05), berarti tidak ada perbedaan yang signifikan

antara skor pre test dan post test skala minat belajar matematika. Dengan kata

lain, kelompok kontrol yang tidak mendapatkan pelatihan sempoa memilik minat

yang relatif tidak berubah.

Uji paired sample t test terhadap selisih skor pre test dengan skor post

test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol atau gain score

Page 18: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

18

didapatkan nilai t = 6,333 dengan nilai p = 0.000 (p<0.05). Artinya ada perbedaan

yang sangat signifikan antara kelompok eksperimen yang mengikuti pelatihan

sempoa dan kelompok kontrol yang tidak mengikuti pelatihan sempoa.

Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa ada pengaruh positif

pelatihan sempoa terhadap minat belajar matematika, subyek yang telah

mengikuti pelatihan sempoa memiliki minat belajar matematika yang lebih tinggi

daripada subyek yang tidak mengikuti pelatihan sempoa. Maka dengan demikian

hipotesis yang diajukan penulis, diterima.

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan skor minat belakjar

matematika antara subyek yang telah mengikuti pelatihan sempoa dengan

subyek yang tidak mengikuti pelatihan sempoa. Berdasarkan uji hipotesis selisih

skor pre test dengan post test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

didapatkan nilai t = 5.179 dengan nilai p = 0.000 (p<0.05). Hal ini berarti ada

pengaruh positif pelatihan sempoa terhadap minat belajar matematika, dimana

sebelum mengikuti pelatihan sempoa minat belajar matematikanya lebih rendah

dibanding setelah mengikuti pelatihan sempoa.

B. Saran-saran

1. Bagi orangtua

Bagi para orangtua diharapkan untuk mendukung dan memotivasi anak

dalam mengembangkan minatnya, khususnya minat belajar matematika. Hal

tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan hasil penelitian ini

Page 19: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

19

bahwa ada pengaruh positif pelatihan sempoa terhadap peningkatan minat

belajar matematika.

2. Bagi pendidik dan institusi pendidikan khususnya Sekolah Dasar

Bagi pendidik diharapkan dapat meningkatkan minat belajar matematika

pada siswa. Hal tersebut salah satunya dapat dilakukan dengan pemberian

metode-metode baru yang menyenangkan bagi siswa. Sedangkan bagi institusi

pendidikan khususnya sekolah dasar metode sempoa diharapkan dapat menjadi

pertimbangan untuk diajarkan ke seluruh siswa pada institusi masing-masing,

misalnya dengan cara menjadikannya sebagai salah satu materi muatan lokal.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan mengadakan penelitian mengenai

minat belajar matematika dan pelatihan sempoa, diharapkan untuk

memperbanyak jumlah subyek penelitian dan menambah waktu pemberian

perlakuan sehingga dapat memperoleh hasil penelitian yang maksimal.

Page 20: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

20

DAFTAR PUSTAKA

Abror . 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Tiara Wacana Agung, I. A & Saptono, A. 2000. Matematika Sulit Tak Mesti Les. Jakarta: Intisari Agustus 2000 Asad, M. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Crow, L.D. & Crow, A. 1987. Psikologi Pendidikan Jilid 2 ( Terjemahan: Z. Kasijan ). Surabaya: Bina Ilmu De Porter, B & Hernacki, 1999. Quantum Lerning. Bandung: Kaifa Dalyono, 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Rineka Cipta Djoko. 1994. Buku Petunjuk untuk Guru Sekolah Dasar. Yogyakarta: Menara Gading Citra Faisal, S. dan Mappiare. A. 1982. Dimensi-dimensi Psikologi. Surabaya: Usaha Nasional Ginsburg, H. P. 1985. The Development of Mathematical Thingking. New York: Acedemic Press Gunarsa, Y. D. & Gunarsa, S. D. 1986. Psikologi Anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia Hamalik, 2000. Pengembangan Sumber Daya Manusia: Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara Hurlock, B. E. 1993. Perkembangan Anak Jilid 1 (Terjemahan: Meitasari

Tjandrasa & Muslichati Zakarsih). Jakarta: Erlangga __________. 1998. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga Irwanto; Elia, H; Hadisoepadma, A; Priyani, M. S. R; Wismanto, Y. B; & Fernandes, C. 1991. Psikologi Umum: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kamp, L.J. & Gruijter. 1980. Psychometries and Educational Debates. New York : John Wiley Mahmud, M.D.1979. Diktat: Psikologi Pendidikan. Jilid 1. Yogyakarta : FIP IKIP Yogyakarta

Page 21: NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PELATIHAN SEMPOA …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-apek dari teori Bigot

21

Muryono. 2000. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Tugas Guru Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Matematika. Jurnal Anima, Indonesian Psychology Journal, 15, (III), 246-254

Nawawi, H. 1986. Administrasi Sekolah. Jakarta: Ghalia Yusuf, K. 2003. Hubungan antara Kecemasan dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika. Tesis (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Nuchron. 1988. Efektivitas Penggunaan Media Pendidikan. Yogyakarta: Penelitian FPTK IKIP Republika. 2000. Pelajaran Matematika Menjadi Momok yang Menakutkan Bagi Sebagian Siswa. Jakarta: Republika, 5 November 2000 Republika. Mencongak Bikin Anak lebih Kreatif. Jakarta: Republika, 26 Februari 2004 Ridha, I. 2003. Reorientasi Pembelajaran Matematika. http://www.pikiran-

rakyat.com.17/02/05 Setiarini, S. 1995. Perbedaan Minat Belajar Matematika Melalui Media Gambar

Dan Angka Pada Anak Kelas 1 SD. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada

Supriyono & Supriyanto, 2000. Abakus 2: Berhitung Cepat dan Tepat untuk Sekolah Dasar Kelas 3. Surabaya: SIC Tim Bianglala. 1999. Mental Aritmatika. Jakarta: Bianglala No. 9 edisi Maret 1999 Usman, M. U. 1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosdakarya Whiterington, 1991. Psikologi Pendidikan. (Penerjemah M. Buchori). Yogyakarta: Rineka Cipta. Widyanto, B. 2002. Student Active Learning : Latar Belakang Kemunculan dan Prinsip-prinsipnya. Widya Dharma, No.1, Tahun XIII Wiratna, A. 1999. Perkembangan Dunia Dalam Otak Anak. Makalah Seminar Yayasan Aritmatika Indonesia. Jakarta: Yayasan Aritmatika Indonesia Yayasan Aritmatika Indonesia, 1999. Pengenalan Aritmatika. http://www.aritmatikaindonesia.com/pengenalan.html10/01/05 Kazoeru, 2005. Sejarah Sempoa.www.kazoerufantastic.bizhosting.com/02/02/05 http;//www.umc.or.id/datas/mental.html10/01/05