plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · penggunaan alat peraga sempoa dan lidi...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SEMPOA DAN LIDI PADA
SISWA KELAS II SD NEGERI KALINEGORO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Restu Yudha Isnandar
NIM : 081134211
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SEMPOA DAN LIDI PADA
SISWA KELAS II SD NEGERI KALINEGORO
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Restu Yudha Isnandar
NIM : 081134211
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Allah.swt Tercinta Alm.Ayah dan Ibuku tercinta
Retno Wulandari Tersayang
Almamaterku: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
‘’HIDUP ITU SEDERHANA,
KAMU AMBIL KEPUTUSAN,
JANGAN KAU SESALI’’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Restu Yudha Isnandar
Nomor Mahasiswa : 081134211
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN
ALAT PERAGA SEMPOA DAN LIDI PADA SISWA KELAS 2 SD NEGERI
KALINEGORO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
beserta perangkat yang perlu (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Yudha Isnandar, Restu. 2010. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA SEMPOA DAN LIDI PADA SISWA KELAS 2 SD NEGERI
KALINEGORO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi S1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar operasi
hitung siswa dikarenakan (a) guru kurang sabar dalam menyampaikan konsep kepada siswa, (b) guru tidak menggunakan media ataupun alat peraga, sehingga materi yang disampaikan tidak dapat diterima siswa dengan baik. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui apakah dengan penggunaan alat peraga sempoa dan lidi dapat meningkatkan prestasi belajar operasi hitung siswa SDN Kalinegoro pada tahun ajaran 2010/2011.
Penelitian dilaksanakan di SDN Kalinegoro pada bulan Desember 2010. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II di SDN Kalinegoro. Penelitian ini menggunakan Sempoa dan lidi sebagai alat bantu siswa dalam melakukan operasi hitung. Teknik pengumpulan datanya menggunakan alat ukur tes untuk mengetahui nilai ketuntasan siswa dalam dua siklus, yang disusun oleh peneliti sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga sempoa dan lidi dapat membantu meningkatkan prestasi belajar operasi hitung. Nilai ketuntasan siswa sebelum tindakan adalah 52%. Pada siklus I 81% siswa dapat tuntas, dan pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 100%, saran/rekomendasi berdasar hasil penelitian disarankan pembelajaran matematika di sd menggunakan alat peraga sempoa dan lidi.
Kata Kunci: prestasi, operasi hitung, Menggunakan Alat Peraga Sempoa Dan Lidi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Yudha Isnandar, Restu. 2010 . ACHIEVEMENT STEP-UP STUDIES MATHEMATICS
UTILIZE ABACI DISPLAY TOOL AND RIB ON STUDENT BRAZES 2 SD KALINEGORO
COUNTRIES SCHOOL YEARS 2010 / 2011
School year 2010 / 2011. S1's paper. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD.
This observational background is its low achievement study to had out
computing student because of (a ) patient subtracted teacher deep pass on concept to student, (b ) teacher don't utilize medias or tool even displays, so material that is passed on inadmissible student with every consideration. Therefore, researcher does this research with aim to know what with display tool purpose abaci and rib gets to increase studying achievement hads out to account SDN Kalinegoro student on school year 2010 / 2011.
Executed research at SDN Kalinegoro on december 2010. In this research one becomes subjek research is student braze II. at SDN Kalinegoro . This research utilize abaci and rib as tool helps student in do computing operation. Its data collecting tech utilizes measuring instrument to essay to know student thoroughness point in two cycles, one that arranged by alone researcher.
Result observationaling to point out that display tool purpose abaci and rib gets to help increasing operations learned achievement account. Student thoroughness point before action is 52%. On i. cycle 81% student get complete, and on cycle II. total student that reaches KKM worked up as 100%, tips / yielding based recommendation observational suggested mathematics learning at sd utilizes abaci display tool and rib.
Key word: achievement, operate for computing , Utilizing abaci Display Tool
And Rib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada ALLAH.SWT atas segala berkat, rahmat dan
karunia yang telah dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Menggunakan
Alat Peraga Sempoa Dan Lidi Siswa Kelas II SDN Kalinegoro Tahun Ajaran
2010/2011.” dapat berjalan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan sesuai dengan
program studi yang ditempuh.
Penulis menyadari bahwa dalam persiapan dan penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dari itu pada penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan FKIP USD.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Ketua Program Studi PGSD USD, terima
kasih banyak atas bantuan dan bimbingannya yang diberikan untuk membantu
saya sehingga skripsi saya dapat selesai.
3. Drs. Sukardjono, M.Pd. selaku pembimbing I, terima kasih banyak atas
bimbingan, perhatian, dan kesabaran Bapak dalam membimbing saya
sehingga skripsi ini dapat selesai.
4. Drs. J. Sumedi. selaku pembimbing II, terima kasih banyak atas bimbingan,
perhatian, dan kesabaran Bapak dalam membimbing saya sehingga skripsi ini
dapat selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Drs. Y.B. Adimassana,M.A .selaku dosen penguji, terima kasih banyak atas
bimbingan dan waktu yang diberikan.
6. Seluruh dosen dan staf karyawan USD yang telah membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh keluarga besar SDN Kalinegoro yang membantu saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Ayah dan Ibuku.alm tercinta yang memberikan dukungan, doa, nasehat, dan
kesabarannya dalam mendidik saya selama ini
9. Kakak dan Adikku terima kasih atas doa dan semangatnya.
10. Kakek dan Nenekku yang telah memberikan dukungan, semangat, dan doa.
11. Retno Wulandari yang telah memberikan semangat, perhatian, pengertian, dan
doanya.
12. Sahabat-sahabatku, terima kasih atas doa, bantuan dan dukungan kalian
semua.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna maka saran dan kritik sangat
diperlukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………….……….. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………….....………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….....…….... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………….....……. iv
HALAMAN MOTTO ……………………………………………..……. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………...…..…. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK …………...……..... vii
ABSTRAK ……………………………………………………………... viii
ABSTRACT …………………………………………………………....... ix
KATA PENGANTAR ………………………………………………..... x
DAFTAR ISI ………………………………………………………….... xii
DAFTAR BAGAN …………………………………………………...... xv
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………... xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………..............………………….…..... 1
B. Pembatasan Masalah .………………………………………. 5
C. Perumusan Masalah .……………………………………....... 5
D. Batasan Pengertian .……………………………………….... 5
E. Tujuan Penelitian ....………………………………………... 7
F. Manfaat Penelitian ....………………………………………. 7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar .....................……….………………...……………... 8
B. Prestasi Belajar ……………………………………………….. 9
C. Belajar Matematika ..............……………..………………... 14
D. Himpunan Bilangan .............………………………..….... 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Bilangan bulat ..…………………..………………….... 17
2. Bilangan asli ……………… ..………………………...... 20
E. Contoh Soal Himpunan Bilangan ...………………………...... 24
F. Model Pembelajaran…….. ...………………………….....…... 26
G. Alat Peraga………………................……....……............. 27
H. Pengertian Pembelajaran Menggunakan Alat Peraga.......... 29
I. Manfaat Alat Peraga ................................................................... 30
1. Kelebihan Alat Peraga ................................................. 31
2. Kekurangan Alat Peraga…………………………. ........ 32
J. Sempoa………. .................................................................. 33
K. Lidi…………… ................................................................ 35
L. Kerngka Berfikir………………………………………………...36
M. Hipotesis Tidakan………………………………………….….. 36
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian……………………………...………..…...... 37
B. Setting Penelitian ................................................................... 40
C. Waktu Penelitian ………………………………………............. 40
D. Rencana Tindakan……………………………………………….40
E. Pengumpulan Data ................................................................... 52
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ………………............…………………..… 61
1. Kegiatan Siklus I …………………………………………. 62
2. Kegiatan Siklus II …………………………………..……. 70
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 82
B. Saran ………………………………………………………… 82
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
LAMPIRAN ……………………………………………………………. 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1. Metode Penelitian ...................................................…………... 37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Silabus …………………………………………………… 86 Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan 1...……………………………… 94 Lampiran 3 RPP Siklus I Pertemuan 2 ………………………………. 98 Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan 1....……………………………. 102 Lampiran 5 RPP Siklus II Pertemuan 2 ....................………………… 106 Lampiran 6 LKS Siklus I Pertemuan 1 .........……………………….... 110 Lampiran 7 LKS Siklus I Pertemuan 2 ………………………………. 111 Lampiran 8 LKS Siklus II Pertemuan 1 …………………………........ 113 Lampiran 9 LKS Siklus II Pertemuan 2 ……………………………… 114 Lampiran 10 Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 1 ..................... 115 Lampiran 11 Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan 2 .….………... 115 Lampiran 12 Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 1 ………….... 116 Lampiran 13 Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan 2 .………....... 116 Lampiran 14 Evaluasi Siklus I ..................………………………….... 111 Lampiran 15 Evaluasi Siklus II ....................………………………..... 114 Lampiran 16 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I …………………….... 115 Lampiran 17 Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II .......……………….... 116 Lampiran 18 Kisi-kisi ……...…………………………………............ 117 Lampiran 19 Kegiatan Guru dan Siswa ...…………………………..... 119 Lampiran 20 Skor Evaluasi Siklus I ..................................................... 120 Lampiran 21 Ketuntasan Nilai Siklus I .……………………………... 120 Lampiran 22 Skor Evaluasi Siklus II .................................................... 123 Lampiran 23 Ketuntasan Nilai Siklus II .…………………………….. 123 Lampiran 24 Jadwal Penelitian ........……………………………….... 124 Lampiran 25 Dokumentasi ………………………………………….. 125 Lampiran 26 Surat Ijin Penelitian ..………………………………….. 128 Lampiran 27 Tabel Validitas Dan Reabilitas………………………………. 131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dunia memasuki era globalisasi yang ditandai dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, komunikasi dan teknologi. Selain
itu, di berbagai bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial dan politik juga
mengalami perkembangan. Hal tersebut menyebabkan dunia selalu berubah,
tidak pasti dan kompetitif. Setiap manusia harus bisa bertahan hidup dan
mampu untuk menghadapi setiap tantangan tersebut agar tidak tertinggal
dengan manusia lainnya.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Melalui pendidikan diharapkan mampu mewujudkan manusia yang cerdas
dan terampil dalam menghadapi segala tantangan hidup. Untuk mewujudkan
hal tersebut diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas dalam segala
bidang pendidikan dan harus selalu ditingkatkan.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting
diajarkan pada siswa karena matematika memiliki peranan dalam berbagai
bidang kehidupan manusia. Misalnya dalam kegiatan ekonomi, pertanian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
tehknologi, komunikasi dan sebagainya. Sehingga setelah belajar matematika,
siswa diharapkan tidak hanya mengerti tentang materi yang diajarkan, akan
tetapi mampu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu
kualitas pendidikan matematika harus selalu ditingkatkan. Salah satunya
adalah dengan cara meningkatkan kualitas pembelajarannya. Karena proses
pembelajaran akan mempengaruhi pencapaian tujuan belajar siswa, yang
dapat dilihat dari hasil belajar siswa.
Pendapat Sudjana yang dikutip Sugihartono, dkk (2008: 88)
pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh
pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Dengan kata lain guru sebagai pendidik berperan dalam menciptakan suatu
kondisi belajar yang baik, sehingga siswa dapat belajar dan memperoleh hasil
yang optimal. Begitu juga dalam bidang studi matematika, dibutuhkan suatu
kondisi belajar yang dapat mengaktifkan
siswa. Siswa diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi melakukan dan
mencoba sendiri apa yang sedang dipelajari baik secara individu maupun
kelompok.
Menurut pendapat Slavin yang ditrjemahkan Lita (2009: 4) mengartikan
bahwa dalam belajar Kelompok siswa belajar bersama, saling menyumbang
pemikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara
individu maupun kelompok. Pembelajaran kooperatif menekankan kerja sama
antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajarannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Melalui belajar secara kelompok, siswa memperoleh kesempatan untuk saling
berinteraksi dengan teman-temannya.
Berdasarkan observasi awal peneliti dari kelas I sampai kelas VI SD
NEGERI KALINEGORO diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa
kelas V masih kurang baik jika dibandingkan dengan kelas-kelas lain.
Selanjutnya dengan melihat nilai hasil ujian akhir semester satu, rata-rata nilai
mata pelajaran matematika siswa kelas II dibandingkan dengan mata
pelajaran lainnya adalah paling rendah. Nilai rata-rata ujian akhir semester
satu kelas II untuk tiap mata pelajaran dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel.1 Daftar Nilai Rata-Rata Kelas II tiap Mata Pelajaran
Mata Pelajaran Nilai Rata-Rata
Agama 75
PKn 76
Bahasa Indonesia 70
Matematika 57
IPA 68
IPS 72
SBK 73
Olahraga 75
Bahasa Jawa 72
BTQ 70
Bahasa Inggris 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, bisa diduga bahwa ternyata
nilai matematika yang rendah disebabkan oleh pembelajaran yang dilakukan
oleh guru kurang mengaktifkan siswa. Dalam pembelajaran matematika yang
dilakukan oleh guru, komunikasi cenderung berlangsung satu arah. Guru
mendominasi pembelajaran dengan banyak berceramah dan siswa hanya
duduk mendengarkan dan mencatat. Pembelajaran cenderung monoton dan
membuat siswa menjadi jenuh dan tersiksa. Siswa menjadi pasif dan interaksi
siswa dengan siswa yang lain untuk membahas pelajaran relatif sedikit. Setiap
siswa terpaku pada kebosanan masing-masing selama proses pembelajaran.
Keadaan seperti itu menyebabkan siswa kurang dapat menerima dan
memahami materi dengan baik. Penerimaan dan pemahaman materi yang
kurang maksimal akan berdampak pada pencapaian hasil belajar yang kurang
maksimal pula.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu adanya suatu pembelajaran yang
dapat mengaktifkan siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berinteraksi dengan siswa lain guna mencapai tujuan pembelajarannya.
Pendapat Cooper dan Heinich yang dikutip oleh Nur Asma (2006: 11)
menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif sebagai metode pembelajaran
yang melibatkan kelompok-kelompok kecil yang heterogen dan siswa bekerja
sama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama,
sambil bekerja sama belajar keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Pembatasan Masalah
Dengan mengetahui latar belakang diatas dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut:
1. Kemungkinan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika masih rendah
disebabkan karena guru belum menggunakan alat peraga.
2. Guru dalam menyampaikan materi pelajaran masih monoton,
menggunakan metode ceramah saja.
3. Soal-soal operasi pecahan sangat bervariasi baik dari jenis, kombinasi, dan
tingkat kesulitannya. Untuk siswa kelas 2 Mengajarkan cara berhitung
dalam pembagian, pengurangan, menambah.
C. Perumusan Masalah
Maslah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Apakah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sempoa dan
lidi dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas 2 SDN
Kalinegoro tahun Pelajaran 2010/2011?”
D. Batasan pengertian
a. Belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang
menghasilkan suatu perubahan baik tingkah laku maupun ilmu pengetahuan,
yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan) dimana tingkah laku tersebut bersifat menetap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Belajar matematika adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar
yang berhubungan dengan bilangan dan dalam pemecahan masalahnya
membutuhkan penalaran dan analisis sehingga menghasilkan suatu
perubahan.
c. Alat peraga adalah alat pembantu dalam mengajar agar efektif”. Pendapat
lain dari pengertian alat peraga atau Audio-Visual Aids (AVA) adalah media
yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran (Suhardi, 1978:
11). Sejalan dengan itu Sumadi (1972: 4) mengemukakan bahwa alat peraga
atau AVA adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati
melalui panca indera.
d. Model pembelajaran adalah suatu pola, contoh dan acuan yang sistematis
digunakan dalam pembelajaran untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
e. Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau
angka yang diberikan oleh guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan
adalah hasil belajar operasi hitung pada pokok bahasan penjumlahan,
Pengurangan dan pembagian yang ditunjukkan melalui angka atau nilai
setelah mengikuti tes yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah
pembelajaran dengan menggunaan alat peraga sempoa dan lidi dapat
meningkatkan prestasi belajar matematika pada siswa kelas 2 SDN Kalinegoro.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Untuk guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dalam
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika.
2. Untuk peneliti
Peneliti akan memiliki dasar-dasar kemampuan mengajar
dankemampuan mengembangkan media pembelajaran, dalam hal
inipembelajaran dengan menggunakan alat paraga
3. Untuk USD
Untuk khasanah pemgetahuan dan dapat menambah referensi PTK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang dialami semua orang dan bermanfaat
bagi semua orang. Seseorang belajar untuk mendapatkan pengetahuan baru
dan untuk menyempurnakan pengetahuan yang sudah dimiliki sebagai bekal
kehidupan. Seiring dengan kemajuan IPTEK yang menimbulkan perubahan
pada segala bidang menunjukkan bahwa belajar perlu bagi manusia agar tetap
bisa menyesuaikan diri dan mempertahankan hidup.
Menurut Hilgard dalam Kingsley dan Garry (1975:12), belajar adalah
proses yang di dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi perubahan
tingkah laku melalui praktik dan latihan. Sedangkan Winkel (1987) dalam
Wens Tanlain (2007:9) menyatakan belajar adalah suatu aktivitas mental atau
psikis, yang berlangsung antara interaksi aktif dengan lingkungannya, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan
berbekas. Menurut Sumadi (1983:5), belajar adalah aktivitas yang
menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar (dalam arti
behavioral changes), baik aktual maupun potensial.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, belajar adalah kegiatan yang
dilakukan seseorang secara sadar yang menghasilkan suatu perubahan baik
tingkah laku maupun ilmu pengetahuan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan
psikomotorik (keterampilan) dimana tingkah laku tersebut bersifat menetap.
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”. Prestasi
berarti hasil yang telah dicapai (Depdikbud, 1995:787). Sedangkan pengertian
belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdikbud,
1995:14).
Belajar merupakan kegiatan yang dialami semua orang dan bermanfaat
bagi semua orang. Seseorang belajar untuk mendapatkan pengetahuan baru
dan untuk menyempurnakan pengetahuan yang sudah dimiliki sebagai bekal
kehidupan. Seiring dengan kemajuan IPTEK yang menimbulkan perubahan
pada segala bidang menunjukkan bahwa belajar perlu bagi manusia agar tetap
bisa menyesuaikan diri dan mempertahankan hidup. Secara umum belajar
adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang menghasilkan
suatu perubahan baik tingkah laku maupun ilmu pengetahuan, yang meliputi
aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan) dimana tingkah laku tersebut bersifat menetap.
Jadi prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi Belajar adalah
penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
guru. Prestasi dalam penelitian yang dimaksudkan adalah hasil belajar operasi
hitung pada pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat yang ditunjukkan
melalui angka atau nilai setelah mengikuti tes nilai yang diberikan oleh guru.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar dapat menjadi baik dan kurang baik. Menurut
Natawidjaya (1999) dalam Florianus Wisnu (2007 : 6) ada beberapa faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu, faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam diri anak tersebut.
Faktor internal meliputi :
a. Aspek fisiologis merupakan aspek dalam diri seseorang yang berhubungan
dengan keadaan fisiknya. Aspek ini bersifat jasmaniah. Aspek fisiologis yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar anak adalah :
1) Fungsi panca indera
Dengan panca indera yang berfungsi dengan baik, maka dalam mencapai
prestasi belajar yang diharapkan dapat berjalan dengan lancar. Dan
sebaliknya, jika terdapat panca indera yang berfungsi kurang baik, maka
dalam mencapai prestasi belajar akan terjadi kendala.
2) Kesehatan
Kesehatan anak akan berpengaruh dalam kegiatan belajar untuk
mencapai prestasi yang diinginkan. Jika anak sering sakit-sakitan, secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
otomatis anak tersebut tidak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik.
Dengan demikian, prestasi yang diinginkan dalam belajar anak kurang sesuai
dengan yang diharapkan.
3) Kondisi tubuh
Kondisi tubuh yang normal akan lebih mudah mencapai prestasi belajar
yang diharapkan. Dan sebaliknya, jika terdapat organ tubuh yang kurang
normal atau sakit, maka dapat mengganggu kegiatan belajar anak sehingga
hasil belajar tidak sesuai dengan yang diharapkan.
b. Aspek Psikologis
Aspek psikologis merupakan aspek yang berhubungan dengan kejiwaan
seseorang. Aspek ini bersifat rohaniah. Aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar anak antara lain.
1. Kondisi mental
Kondisi ini dapat berupa kemampuan mental dan taraf kecerdasan anak.
Anak yang memiliki taraf kecerdasan yang tinggi dan mental yang sehat,
lebih mudah mencapai hasil yang diharapkan. Kegiatan belajar yang
dilakukan anak akan berjalan dengan lancar. Dan sebaliknya, jika mental
anak terganggu dan taraf kecerdasan relatif rendah, maka dalam mencapai
hasil belajar kurang sesuai dengan yang diharapkan.
2. Emosi anak
Emosi anak dapat berupa cara penyesuaian dirinya, kematangan emosi,
parasaan dan sikap terhadap teman sekelas, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Kebiasaan dan Sikap terhadap pelajaran
Untuk dapat mencapai prestasi belajar yang baik, anak harus memiliki
kebiasaan dan sikap yang antusias terhadap pelajaran. Jika anak kurang
perhatian dan kurang berminat terhadap pelajaran, maka akan menyebabkan
kegiatan belajar menjadi terganggu.
Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri
anak. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar anak dapat
berasal dari :
a. Sekolah
Sekolah adalah tempat anak melakukan kegiatan belajar. Dari
lingkungan sekolah ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar anak antara lain :
1) Sifat kurikulum
2) Interaksi guru dengan murid
3) Media yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
b. Keluarga
Keluarga adalah tempat pendidikan utama dari anak. Faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar di keluarga antara lain :
1) Cara yang digunakan orang tua untuk mendidik anak-anaknya.
2) Suasana atau keharmonisan keluarga
3) Perhatian orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya
4) Keadaan sosial ekonomi keluarga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Dari penjelasan di atas, anak dipengaruhi beberapa faktor dalam
mencapai prestasi belajar. Dalam keluarga, orang tua memegang peranan
penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak dari masih dalam
kandungan sampai anak tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Sebelum
sekolah, anak melakukan pendidikan yang pertama di lingkungan keluarga.
Keluarga terutama orang tua mendidik anak-anaknya dengan membina dan
mengarahkan sesuai dengan minat dan bakat anak.
Pendidikan dari orang tua berpengaruh besar terhadap anak di
kemudian harinya. Bila pendidikan yang diterima anak dalam keluarga tidak
memberikan kesempatan anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki
dalam dirinya, maka hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan dan tingkah
laku anak di kemudian hari. Jika anak memperoleh kesempatan untuk
mengembangkan potensinya, maka anak memiliki modal bagi kehidupan dan
perkembangannya kelak di kemudian harinya.
Jadi faktor yang mempemgaruhi prestasi belajar adalah faktor internal dan
faktor external, faktor internal antara lain fungsi panca indera, kesehatan dan
kondisi tubuh harus stsbil. Selain itu faktor external juga mempengaruhi
diantaranya adalah sekolah, keluarga yang kondusif. Jadi antara faktor
internal dan external harus seimbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
C. Belajar Matematika
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan seseorang secara sadar yang
menghasilkan suatu perubahan baik tingkah laku maupun ilmu pengetahuan,
yang meliputi aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan) dimana tingkah laku tersebut bersifat menetap.
Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir
logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Dalam setiap kesempatan
pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah
yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan
masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan
pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi seperti komputer, alat peraga atau media lainnya (Permendiknas
RI No. 22, 23, 24 tahun Tujuan Mata Pelajaran Matematika Untuk SD)
Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani “Mathematikos” secara
ilmu pasti, atau “Mathesis” yang berarti ajaran, pengetahuan abstrak dan
deduktif, dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman
keindraan, tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah–kaidah tertentu
melalui deduksi (Ensiklopedia Indonesia). Menurut Sujono (1988:5) dalam
buku Pemahaman Konsep Matematika, matematika merupakan ilmu
pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan
dengan bilangan. Jadi, matematika adalah ilmu pengetahuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
berhubungan dengan bilangan dan dalam pemecahan masalahnya
membutuhkan penalaran dan analisis.
Jadi Belajar Matematika adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
secara sadar yang berhubungan dengan bilangan dan dalam pemecahan
masalahnya membutuhkan penalaran dan analisis sehingga menghasilkan
suatu perubahan. Berdasarkan penelitiannya, Piaget (1896-1980) dalam buku
Episentrum Psikologi mengemukakan ada empat tahap perkembangan
pembelajaran dari setiap individu yang berkembang secara kronologis, yaitu:
a. Tahap Sensor-motor
Tahap ini dicapai anak umur 2 tahun. Karakteristiknya merupakan
gerakan-gerakan sebagai akibat reaksi langsung. Anak belum mempunyai
kesadaran adanya konsep objek yang tetap. Bila objek tersebut
disembunyikan, maka anak itu tidak akan mencarinya. Karena anak secara
kontinu bertambah pengalaman terhadap lingkungannya,
Pada akhir periode sensori-motor, anak menyadari bahwa objek yang
disembunyikan masih ada dan ia berusaha mencarinya.
b. Tahap Pra-Operasional
Tahap ini dicapai anak umur 2-7 tahun. Operasi adalah suatu proses
berfikir logis, dan merupakan aktivitas mental bukan aktivitas
sensorimotor.Pada tahap pra-operasional siswa dalam berfikirnya tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
didasarkan kepada keputusan yang logis, melainkan didasarkan kepada
keputusan yang dapat dilihat seketika. Tahap ini adalah tahap persiapan untuk
pengorganisasian operasi konkret.
c. Tahap Operasi Konkret
Tahap ini kira-kira dicapai pada usia 7-11 tahun atau 12 tahun. Tahap
ini ditandai dengan permulaan berfikir matematik logis. Siswa dalamperiode
ini, di dalam berfikirnya dikatakan menjadi operasional. Tahap ini disebut
operasi konkret sebab berfikir logisnya didasarkan atas manipulasi fisik dari
objek-objek. Dengan perkataan lain, pengerjaanpengerjaan logis dapat
dilakukan dengan berorientasi ke objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang
langsung dialami. Secara singkat
dapatlah dikatakan bahwa operasi pada periode ini terikat kepada pengalaman
pribadi. Siswa masih belum mampu menguasai materi abstrak.
d. Tahap Operasi Formal
Periode terakhir adalah tahap berfikir formal atau disebut juga periode
operasi hipotetik deduktif. Dengan perkataan lain, tahap ini adalah tahap
tertinggi dari perkembangan intelektual siswa. Biasanya tahap ini belum
tercapai pada usia 11-12 tahun. Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan
penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak. Penggunaan benda-
benda konkret tidak diperlukan lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D. Himpunan bilangan
Berdasarkan sumber Wikipedia.com(menurut Agus M. Harjana).)
7 November 2010 dapat dikemukakan informasi sebagai berikut :
1. Sifat-sifat Operasi hitung Dalam N
a. Tertutup, artinya jumlah dua bilangan asli pasti merupakan bilangan asli lagi.
b. Komutatif, artinya a+b ∈ b+a
c. Asosiatif, artinya (a+b)+c ∈ a+(b+c), untuk setiap a,b,c ∈ N.
d. Hukum pencoretan, artinya a+c ∈ b+c akan mengakibatkan a∈b, untuk setiap
a,b,c ∈ N.
e. Tertutup, artinya perkalian dua bilangan asli akan menghasilkan bilangan asli
lagi.
f. Komutatif, artinya a.b ∈ b.a, untuk setiap a,b ∈ N.
g. Asosiatif, artinya (a.b).c ∈ a.(b.c), untuk setiap a,b,c ∈ N.
h. Distributif perkalian terhadap penjumlahan, artinya a.(b+c)∈a.b+a.c dan
(a+b).c ∈ a.c+b.c, untuk setiap a,b,c ∈ N.
i. Hukum pencoretan, artinya a.c ∈ b.c mengakibatkan a∈b dan c.a ∈ c.b
mengakibatkan a ∈ b, untuk setiap a,b,c ∈ N.
j. Ada unsur kesatuan multiplikatif, yaitu 1=N, sehingga a.1=1.a=a untuk setiap
a∈N.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Relasi Urutan
a. Sifat asimetris, yakni a > b jika b < a, untuk setiap a,b ∈ N.
b. Sifat transitif, artinya a > b dan b > c mengakibatkan a > c, untuk setiap a,b ∈
N.
c. Sifat trikotomi (trichotomy), artinya untuk setiap a,b ∈ N, berlaku satu dan
hanya satu, a > b, atau a ∈ b, atau a < b.
3. Bilangan Nol dan Negatif
a. Jika a ∈ N, maka tidak ada bilangan asli x sedemikian rupa sehingga a + x =
x. Dalam hal ini x adalah bilangan nol. Bilangan nol disebut unsur kesatuan
aditif.
b. Jika a ∈ N, maka tidak ada bilangan asli x sedemikian rupa sehingga a + x =
0. Dalam hal ini x adalah bilangan negatif. Elemen x disebut invers aditif dari
elemen a
4. Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu
{0, 1, 2, 3 ...}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0.Jadi,
bilangan cacah harus bertanda positif
5. Sifat-sifat Operasi hitung Dalam P
a. Tertutup, artinya jumlah dua bilangan cacah pasti merupakan bilangan cacah
lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Komutatif, artinya a+b = b+a, untuk setiap a,b ∈ P
c. Asosiatif, artinya (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c ∈ P.
d. Hukum pencoretan, artinya a+c = b+c mengakibatkan a=b, dan c+a=c+b
mengakibatkan a=b untuk setiap a,b,c ∈ .P
e. Ada unsur kesatuan aditif yakni 0=P, sehingga a+0=0+a=a, untuk setiap a∈P.
f. Untuk setiap a∈P, ada elemen –a=P, sehingga a+(-a)=(-a) +a=0. Elemen –a
disebut invers aditif dari a.
g. Tertutup, artinya perkalian dua buah bilangan rasional akan menghasilkan
bilangan rasional lagi.
h. Komutatif, artinya untuk setiap x, y ∈ P, berlaku x.y=y.x.
i. Asosiatif, artinya untuk setiap x, y, z ∈ P, berlaku (x.y).z = x.(y.z).
j. Distributif perkalian terhadap penjumlahan, artinya untuk setiap x, y, z ∈ P
berlaku x.(y+z)=x.y+x.z dan (y+z).x = y.x+z.x.
k. Hukum pencoretan, artinya untuk setiap x, y, z ∈ P berlaku x.y=x.z
mengakibatkan y=z (x≠0), dan y.x=z.x mengakibatkan y=z (x≠0).
l. Ada unsur kesatuan multiplikatif, yakni bilangan 1∈P, sedemikian sehingga
x.1=1.x=x, untuk setiap x∈P.
m. Untuk setiap x=P, ada elemen 1/x ∈P, sedemikian sehingga x.( 1/x)= (1/x).x=1.
Elemen 1/x disebut invers multiplikatif dari elemen x (x=0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
6. Bilangan bulat
Dari bilangan asli, nol dan bilangan negatif, tersusunlah himpunan bilangan bulat,
Z = {…, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, …}.
7. Sifat-sifat Operasi hitung dalam Z
a. Tertutup, artinya penjumlahan dua bilangan bulat akan menghasilkan bilangan
bulat lagi.
b. Komutatif, artinya untuk setiap x, y ∈Z, berlaku x+y = y+x.
c. Asosiatif, artinya untuk setiap x, y, z ∈ Z, berlaku (x+y)+z = x+(y+z).
d. Hukum pencoretan, artinya untuk setiap x, y, z ∈ Z, berlaku x+z=y+z
mengakibatkan x=y dan z+x=z+y mengakibatkan x∈y.
e. Ada unsur kesatuan aditif, yakni 0=Z, sedemikian sehingga x+0=0+x=x, untuk
setiap x∈Z.
f. Untuk setiap a=Z, ada elemen –a∈Z, sedemikian sehingga a+(-a)=0. Elemen –
a disebut invers aditif dari a.
g. Tertutup, artinya perkalian dua buah bilangan bulat akan menghasilkan
bilangan bulat lagi.
h. Komutatif, artinya untuk setiap x, y = Z, berlaku x.y∈y.x
i. Asosiatif, artinya untuk setiap x, y, z = Z, berlaku (x.y).z = x.(y.z).
j. Distributif perkalian terhadap penjumlahan, artinya untuk setiap x, y, z ∈ Z,
berlaku x.(y+z)=x.y+x.z dan (y+z).x = y.x+z.x.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
k. Hukum pencoretan, artinya untuk setiap x, y, z = Z berlaku x.y=x.z
mengakibatkan y=z (x≠0) dan y.x=z.x mengakibatkan y∈z (x≠0).
l. Ada unsur kesatuan multiplikatif, yakni bilangan 1=Z, sedemikian sehingga
x.1=1.x=x, untuk setiap x=Z.
8. Relasi Urutan Dalam Z
a. Hukum trikotomi, artinya untuk x, y ∈ Z berlaku salah satu dari x=y, atau x >
y, atau x < y.
b. Transitif Urutan: x > y dan y > z mengakibatkan x > z, x, y, z ∈ Z.
c. Kompatibilitas Urutan (compatibility of order):
(i) x > y mengakibatkan x + z > y + z, untuk setiap z ∈Z.
(ii) x > y dan z > 0 mengakibatkan x.z > y.z, x, y, z ∈ Z
9. Bilangan rasional
Jika p dan q adalah bilangan-bilangan bulat sembarang dengan q = 0, maka p/q
disebut bilangan rasional. Himpunan bilangan rasional dinotasikan dengan Q.
10. Sifat-sifat Operasi hitung Dalam Q
a. Tertutup, artinya jumlah dua bilangan rasional pasti merupakan bilangan
rasional lagi.
b. Komutatif, artinya a+b = b+a, untuk setiap a,b ∈ Q.
c. Asosiatif, artinya (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c ∈ Q.
d. Hukum pencoretan, artinya a+c = b+c mengakibatkan a=b, dan c+a=c+b
mengakibatkan a=b untuk setiap a,b,c ∈ Q.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Ada unsur kesatuan aditif yakni 0=Q, sehingga a+0=0+a=a, untuk setiap
a∈Q.
f. Untuk setiap a∈Q, ada elemen –a=Q, sehingga a+(-a)=(-a) +a=0. Elemen –a
disebut invers aditif dari a.
g. Tertutup, artinya perkalian dua buah bilangan rasional akan menghasilkan
bilangan rasional lagi.
h. Komutatif, artinya untuk setiap x, y = Q, berlaku x.y=y.x.
i. Asosiatif, artinya untuk setiap x, y, z = Q, berlaku (x.y).z = x.(y.z).
k. Distributif perkalian terhadap penjumlahan, artinya untuk setiap x, y, z ∈ Q,
berlaku x.(y+z)=x.y+x.z dan (y+z).x = y.x+z.x.
l. Hukum pencoretan, artinya untuk setiap x, y, z = Q berlaku x.y∈x.z
mengakibatkan y=z (x≠0), dan y.x=z.x mengakibatkan y∈z (x≠0).
m. Ada unsur kesatuan multiplikatif, yakni bilangan 1=Q, sedemikian sehingga
x.1=1.x=x, untuk setiap x∈Q.
11. Bilangan irasional
Di samping bilangan rasional, ada juga bilangan irasional, seperti √2, log 3, ln
4, e=2.718281828…, π=3.141592654…, dan lain-lain.
Apakah perbedaan bilangan rasional dengan irasional yang dinyatakan
dalam bentuk desimal?
Himpunan bilangan irasional dinotasikan dengan Q’.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
12. Bilangan riil
Bilangan riil adalah gabungan dari himpunan bilangan rasional dan
irasional. Himpunan bilangan riil dinotasikan dengan R.
13. Sifat-sifat Operasi hitung Dalam R
a. Tertutup, artinya jumlah dua bilangan riil pasti merupakan bilangan riil lagi.
b. Komutatif, artinya a+b = b+a, untuk setiap a,b ∈ R.
c. Asosiatif, artinya (a+b)+c = a+(b+c), untuk setiap a,b,c ∈R.
d. Hukum pencoretan, artinya a+c = b+c akan mengakibatkan a=b dan c+a=c+b
mengakibatkan a=b, untuk setiap a,b,c ∈ R.
e. Ada unsur kesatuan aditif yakni 0=R, sehingga a+0=0+a=a, untuk setiap a∈R.
f. Untuk setiap a=R, ada elemen –a=R, sehingga a+(-a)=(-a) +a=0. Elemen –a
disebut invers aditif dari a.
g. Tertutup, artinya perkalian dua buah bilangan riil akan menghasilkan bilangan
riil lagi.
h. Komutatif, artinya untuk setiap x, y ∈ R, berlaku x.y=y.x.
i. Asosiatif, artinya untuk setiap x, y, z ∈ R, berlaku (x.y).z = x.(y.z).
j. Distributif perkalian terhadap penjumlahan, artinya untuk setiap x, y, z ∈ R,
berlaku x.(y+z)=x.y+x.z dan (y+z).x = y.x+z.x.
k. Hukum pencoretan, artinya untuk setiap x, y, z ∈ R berlaku x.y∈x.z
mengakibatkan y=z dan y.x=z.x mengakibatkan y=z (x≠0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
l. Ada unsur kesatuan multiplikatif, yakni bilangan 1=R, sedemikian sehingga
x.1=1.x=x, untuk setiap x∈R.
Teori:
Di antara dua bilangan riil berbeda, ada tak berhingga banyaknya bilangan riil
lain.
Modulus Bilangan Riil
• Untuk setiap bilangan riil x, selalu berlaku x > 0 atau x = 0 atau x < 0.
• Modulus atau nilai mutlak suatu bilangan riil x adalah ⎪x⎪, yakni:
⎪⎩
⎪⎨⎧
<−≥
=0,
0,xjikax
xjikaxx
E. Contoh soal Operasi hitung kelas II SD
Penjumlahan misalnya
1+1=2
2=1+1
1+2=3
3=2+1
4+1 = 1+4 merupakan sifat pertukaran
4+1+5 hasilnya sama dengan 9+1+5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Pengurangan
1-1=0
1-1=0
2-1=1
3-1=2
2=3-1
4-2=2
2=4-2
5-2=3
3=5-2
Perkalian misalnya
0 x 1 = 0
1 x 1 = 1
1 x 2 = 2 artinya 1+1=2
2 x 1 = 2
2 x 2 = 4 artinya 2+2=4
3 x 1 = 3
1 x 3 = 3
Pembagian. Misalnya
0 ÷ 2 = 0
2 ÷ 2 = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4 ÷ 2 = 2
6 ÷ 2 = 3
8 ÷ 2 = 4
10 ÷ 2 = 5
12 ÷ 2 = 6
14 ÷ 2 = 7
0 ÷ 0 = 0
3 ÷ 3 = 1
6 ÷ 3 = 2
9 ÷ 3 = 3
12 ÷ 3 = 4
Guru dalam melakukan pembelajaran matematika selain
memperhatikan karakteristik siswa juga perlu memperhatikan materi atu
pokok bahasan yang akan diajarkan. Sehingga dengan mengetahui hal
tersebut guru dapat merancang suatu strategi pembelajaran yang tepat dan
materi pelajaran dapat diterima oleh siswa dengan baik. Penelitian ini akan
dilaksanakan pada mata pelajaran matematika di kelas 2.
F. Model Pembelajaran
Menurut Joyce, 1992:4 (dalam Trianto 2009:22) model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau sutau pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Soekamto, dkk (dalam Trianto 2009:22) menyatakan, model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar.
Adapun Arends, 1997:7 (dalam Trianto 2009:22) menyatakan, “The
term teaching model refers to a particular approach to instuction that
includes its goals, syntax, environment, and management system.” Model
pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan pembelajaran tertentu
termasuk tujuan, sintaksnya, lingkungannya, dan sistem pengelolaannya.
Menurut beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran adalah suatu pola, contoh dan acuan yang sistematis
digunakan dalam pembelajaran untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
G. Alat peraga.
Menurut Nasution (1985: 100) “alat peraga adalah alat pembantu
dalam mengajar agar efektif”. Pendapat lain dari pengertian alat peraga atau
Audio-Visual Aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan
dengan indera pendengaran (Suhardi, 1978: 11). Sejalan dengan itu Sumadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
(1972: 4) mengemukakan bahwa alat peraga atau AVA adalah alat untuk
memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera.
Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk
membantu proses belajar mengajar agar proses komunikasi dapat berhasil
dengan baik dan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Amir Hamzah (1981:
11) bahwa “media pendidikan adalah alat-alat yang dapat dilihat dan didengar
untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif”. Sedangkan yang
dimaksud dengan alat peraga menurut Nasution (1985: 95) adalah “alat bantu
dalam mengajar lebih efektif”.
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa media atau alat bantu mengajar
adalah merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa
alat peraga. Menurut Brunner (Suherman, 2003: 43) dalam proses
belajar anak sebaiknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda
(alatperaga) Penggunaan alat peraga dalam matematika oleh Brunner
dijelaskan bahwa dalam proses belajar mengajar, siswa diberi kesempatan
untuk memanipulasi benda-benda konkret/alat peraga, sehingga siswa
langsung dapat berfikir bagaimana, serta pola apa yang terdapat dalam benda-
benda yang sedang diperhatikannya. Dari beberapa uraian di atas, dapat
diambil kesimpulan bahwa alat peraga mempunyai peranan yang sangat
dominan dalam pembelajaran matematika guna mewujudkan konsep,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
menguasai teori dan definisi, sehingga siswa akan memiliki penguatan yang
tahan lama, juga dengan
alat peraga siswa dilibatkan sebagai subjek dalam pembelajaran matematika.
Jadi Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan
keabstrakan dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya
konsep tersebut. Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi obyek/alat
peraga maka siswa mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari tentang ati dari suatu konsep.
H. Pembelajaran menggunakan alat peraga
Matematika merupakan salah satu ilmu yang diperlukan dalam
kehidupan manusia, karena melalui pembelajaran matematika siswa dilatih
agar dapat berpikir kritis, logis, sistematis, dan dapat menyelesaikan masalah
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah mulai dari
Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
baik sekolah menengah umum maupun sekolah kejuruan bahkan merupakan
pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional (UN).
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa prestasi siswa dalam
matematika belum menggembirakan. Hal ini terlihat dari masih rendahnya
rata-rata nilai matematika dalam UN. Begitu juga masih rendahnya prestasi
siswa Indonesia dalam berbagai kompetisi matematika di tingkat
internasional, seperti dalam hasil studi the Third International Mathematics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
and Science Study Report (1999), siswa SLTP Indonesia menempati
peringkat ke-34 dari 38 negara yang disurvai di Asia, Australia dan Afrika
(Suderadjat, 2002: 1). Selain itu, kenyataan di lapangan (sekolah) matematika
masih dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit di antara mata
pelajaran yang lain. Menurut Ruseffendi (1989 :15), “Matematika bagi anak-
anak pada umumnya merupakan pelajaran yang tidak disenangi, kalau bukan
pelajaran yang dibenci”.
Memang merupakan hal yang wajar apabila para siswa merasa susah dalam
mempelajari matematika, karena salah satu karakteristik matematika adalah
terdiri dari serangkaian konsep-konsep yang abstrak, sedangkan tahap
perkembangan mental para siswa belum semuanya berada dalam tahap
berpikir formal. Oleh karena itu kita sebagai guru (calon guru) harus dapat
menjembatani siswa yang belum berpikir formal agar dapat mempelajari
konsep yang abstrak. Dengan demikian diharapkan agar pandangan bahwa
matematika adalah mata pelajaran yang paling sulit sedikit demi sedikit dapat
berubah.
I. Manfaat alat peraga
Fungsi utama dari alat peraga adalah untuk menurunkan keabstrakan
dari konsep, agar siswa mampu menangkap arti sebenarnya konsep tersebut.
Dengan melihat, meraba, dan memanipulasi obyek/alat peraga maka siswa
mempunyai pengalaman-pengalaman dalam kehidupan sehari-hari tentang ati
dari suatu konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
1. Kelebihan pembelajaran menggunakan alat peraga
Menurut Sugiarto dan Hidayah, Dalam buku Conditions of learning (2002: 5),
penggunaan media dalam pembelajaran mempunyai arti penting, yaitu:
a. mampu mengatasi keterbatasan perbedaan pengalaman pribadi siswa,
b. mampu mengatasi keterbatasan ruang kelas,
c. mampu mengatasi keterbatasan ukuran benda,
d. mampu mengatasi keterbatasan kecepatan gerak benda,
e. mampu mempengaruhi motivasi belajar siswa,
f. mampu mempengaruhi abstraksi siswa, dan
g. memungkinkan pembelajaran yang lebih bervariasi.
Adapun persyaratan umum memanfaatkan media atau alat peraga dalam
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. tahan lama,
b. bentuk dan warna menarik,
c. dapat menyajikan dan memperjelas konsep,
d. ukuran sesuai dengan kondisi fisik anak/siswa,
e. fisibel,
f. tidak membahayakan siswa, dan
g. mudah disimpan saat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Agar pemanfaatan media/alat peraga dalam pembelajaran efektif, maka strategi
pendayagunaannya harus memperhatikan kesesuaian
media/alat peraga dengan:
a. Tujuan pembelajaran,
b. Materi.
c. Strategi pembelajaran,
d. Kondisi ; ruang kelas, waktu, banyak siswa, dan
e. Kebutuhan siswa.
2. Kekurangan pembelajaran menggunakan alat peraga
a.Menambah biaya siswa
b Pembelajaran bisa tidak efektif karena siswa malah bermain dengan alat
peraga.
c.Belum tentu semua siswa dapat menggunakanya.
Jadi Matematika adalah mata pelajaran yang bersifat abstrak. Dalam
proses pembelajaran diperlukan alat peraga untuk memudahkan peserta didik
memahami konsep matematika. Sehingga dengan penggunaan alat peraga,
pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna dan dapat menumbuhkan
rasa senang untuk belajar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
J. Sempoa
Sempoa atau sipoa atau dekak-dekak adalah alat kuno untuk berhitung
yang dibuat dari rangka kayu dengan sederetan poros berisi manik-manik
yang bisa digeser-geserkan. Sempoa digunakan untuk melakukan operasi
aritmatika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar
kuadrat.
Sempoa telah digunakan berabad-abad sebelum dikenalnya sistem
bilangan Hindu Arab dan sampai sekarang masih digunakan pedagang di
berbagai belahan dunia seperti di Tiongkok.
Sempoa sering digunakan sebagai alat hitung bagi tuna netra karena
manik-manik pada sempoa dapat dengan mudah dirasakan dengan jari-jari.
Sehelai kain lembut atau selembar karet biasanya diletakkan dibawah sempoa
untuk mencegah manik-manik bergerak secara tidak sengaja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Belajar menggunakan sempoa
Posted on Mei 28, 2008 by apiqquantum| 63 Komentar Dalam sebuah
training atau workshop yang saya pimpin, seorang peserta
mengatakan,“Saya heran, mengapa sempoa diajarkan pada anak-anak kecil?
Apa masalahnya? Dulu, ketika saya kuliah di IKIP, sempoa hanya diajarkan
bagi para tuna netra orang buta. Pasti sempoa sangat membantu bagi
saudara-saudara kita yang tuna netra. Betul, Mereka sangat cepat menguasai
sempoa. Tidak harus belajar angka Braile lagi.
Sempoa berhasil mempesona ibu-ibu yang memiliki anak-anak kecil. Ibu-ibu
itu mendaftarkan anak-anaknya ke kursus aritmetika sempoa. Sukses! Sebuah
bisnis yang sukses. Apakah sempoa juga merupakan sebuah pendidikan atau
pembelajaran matematika yang sukses?
Anak-anak ajaib yang mampu berhitung cepat melebihi kalkulator di atas.
Bagaimana perkembangan mereka setelah SMP atau SMA? Kita tidak
memperoleh kabar yang jelas. Tetapi salah satu tetangga saya, yang waktu
kecil juara sempoa, ketika besar justru repot memakai sempoa. Dia terpaksa
harus belajar matematika kembali dari dasar. Jadi berhati-hatilah jika belajar
sempoa.
Bagaimana cara belajar sempoa yang baik dan benar?
1. Perhatikan siswa Anda. Apakah tuna netra atau tidak? Jika tuna
netra, sempoa akan banyak membantu. Jika tidak, Anda harus lebih hati-
hati.
2. Perhatikan apakah siswa Anda sudah menguasai bilangan dasar 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
sampai dengan 100. Jika siswa Anda belum menguasai bilangan – bukan
sekedar angka – 1 sampai dengan 100 sebaiknya jangan diajarkan
sempoa.
3. Apakah siswa Anda menyukai sempoa? Jika sudah mulai bosan atau
tidak suka, hentikan segera. Biasanya, seorang anak suka pada awalnya..
4. Tetap bedakan antara sempoa dan matematika. Sempoa bukan
matematika dan matematika bukan sempoa. Jadi, jika anak Anda cocok
dengansempoa,
5. Posisikan sempoa sebagai pelengkap matematika bukan pengganti
matematika sama sekali. Untuk kemajuan bidang matematika tempatkan
kursus sempoa seperti kursus musik atau kursus olah raga. Lagi-lagi,
6. Setelah poin 1 sampai 5 di atas kita cermati dengan teliti, baru ajarkan
sempoa dengan riang gembira. Belajarlah sempoa seperti belajar musik.
Jangan belajar sempoa seperti belajar matematika. Sumber (angger: agus
Nggermanto; Pendiri APIQ) 12 november 2010.
K. Lidi
Lidi atau Dalam bahasa inggris biasa disebut LEAD adalah Batang daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kelapa dan aren, biasa digunakan untuk menyapu dan tusuk sate. Tetapi untuk
anak Sekolah Dasar lidi bisa digunakan sebagai alat hitung aritmatika seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
L. Kerangka Berfikir
Matematika merupakan mata pelajaran yang mengarah pada objek dasar
yang abstrak, maka sering dianggap kurang menarik dan juga sukar. Apalagi
bila dalam proses pembelajarannya hanya dengan menggunakan metode
ceramah saja. Hal ini mengakibatkan proses pembelajaran yang
membosankan bagi siswa. Siswa kurang aktif dan kurang maksimal dalam
menangkap konsep-konsep materi pelajaran sehingga hasil belajar siswa
menjadi rendah. Jika proses pembelajaran membosankan dan menyebabkan
hasil belajar siswa rendah maka yang bertugas meningkatkannya adalah guru.
Banyak cara yang bisa diterapkan guna meningkatkan proses dan hasil belajar
siswa. Salah satunya adalah melalui model pembelajaran menggunakanalat
peraga sempoa dan lidi yang dapat mengaktifkan siswa sehingga proses
pembelajaran berlangsung menyenangkan dan prestasi belajar dapat tercapai
secara maksimal.
M. Hipotesis Tindakan
Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sempoa dan lidi dapat
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II SDN Kaligoro tahun
pelajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Suharsimi (2006: 91) penelitian tindakan kelas adalah suatu
pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaboratif.
Secara kolaboratif artinya pihak yang melakukan tindakan adalah guru,
sedangkan peneliti sebagai pengamat. Peneliti dan guru yang bersangkutan
bekerja sebagai satu tim, dalam persiapan-persiapan yang diperlukan,
pelaksanaan tindakan, refleksi tindakan dan perencanaan untuk siklus
berikutnya.
Ada beberapa karakteristik penelitian tindakan kelas yang
membedakannya dengan jenis penelitian yang lain. Karakteristik PTK adalah
sebagai berikut:
1. Adanya masalah dalam PTK yang dipicu oleh kesadaran pada diri guru
bahwa praktek yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah
yang perlu diselesaikan. Dengan kata lain, guru merasa perlu ada yang
diperbaiki dalam praktek pembelajarannya.
Self-reflective inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Pengumpulan
data dilakukan dengan mengingat kembali apa yang dilakukan guru selama
ini di dalam kelas, apa dampaknya terhadap siswa dan mengapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dampaknya seperti itu. Sehingga dapat dijadikan renungan tindakan mana
yang merupakan kelemahan dan kelebihan. Kemudian guru dapat mencoba
memperbaiki kelemahan dan mengulangi atau bahkan menyempurnakan
tindakan yang dianggap sudah baik.
2. Penelitian dilakukan di dalam kelas yang fokus penelitiannya adalah
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan
interaksi.
3. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan
penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam PTK dikenal adanya siklus
yang berpola.
Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang
dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh jawaban atas pertanyaan-
pertanyaan dalam penelitian (Iqbal, 2002: 31). Desain penelitian merupakan
keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian. Adapun rancangan (desain) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan
McTaggart.
Menurut Kemmis dan McTaggart (Sukardi, 2008: 214), komponen
dalam penelitian tindakan ada empat yaitu perencanaan, tindakan, observasi
dan refleksi dalam suatu sistem spiral yang saling terkait. Alur (langkah)
pelaksanaan tindakan yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 1 Spiral Model Kemmis dan Taggart
Gambar tersebut di atas menunjukkan bahwa pertama, sebelum
melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti merencanakan secara
seksama tindakan yang akan dilakukan. Kedua, setelah rencana disusun
secara matang, barulah tindakan itu dilakukan. Ketiga, bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan, peneliti mengamati proses pelaksanaan tindakan
itu sendiri dan akibat yang ditimbulkannya. Keempat, berdasarkan hasil
pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan refleksi atas tindakan
yang telah dilakukan. Jika hasil refleksi menunjukkan perlunya dilakukan
perbaikan atas tindakan yang dilakukan, maka rencana tindakan perlu
disempurnakan lagi agar tindakan yang dilaksanakan berikutnya tidak sekedar
mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Demikian seterusnya
sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.
REFLEKSI TINDAKAN
PENGAMATAN
SIKLUS II
PERENCANAAN
REFLEKSI TINDAKAN
PENGAMATAN
SIKLUS I
PERENCANAAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
B. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri kalinegoro Adapun alamat
SDN Kalinegoro yaitu Desa kalinegoro Kelurahan kalinegoro, Kecamatan
mertoyudan, Kabupaten magelang, Jawa Tengah.
b. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah semua kelas II SDN Kalinegoro yang terdiri dari
1 kelas. Jumlah seluruh siswa kelas II adalah 22 siswa, yang terdiri dari 9
siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
c. Obyek Penelitian
Penelitian ini memiliki sasaran/objek yang akan diteliti yaitu kemampuan
melakukan penjumlahan pengurangan, perkaliuan dan pembagian
menggunakan alat peraga sempoa dan lidi siswa kelas II Sekolah Dasar
Negeri kalinegoro semester 1 tahun pelajaran 2010/2011.
C. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan dari bulan Desember 2010
D. Rencana Tindakan
Dalam penelitian ini peneliti akan mengambil dua siklus dengan rencana
sebagai berikut:
1. Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah Dasar Negeri Kalinegoro.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Melakukan wawancara dan observasi pada proses pembelajaran di kelas
2 Sekolah Dasar kalinegoro..
c. Menyusun silabus dengan standar kompetensi “Melakukan operasi
hitung menggunakan sempoa dalam pemecahan masalah” dan
kompetensi dasar “Melakukan operasi hitung bilangan termasuk
penggunaan sifat-sifatnya, dan penaksiran”
d. Pembatasan materi yang akan diujikan, yaitu memilih pokok bahasan
penjumlahan bilangan.
e. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I
pertemuan 1 pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat ≤ 10. Siklus I
pertemuan 2 pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat ≤ 500.
f. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) siklus II
pertemuan 1 pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat ≤ 25. Siklus II
pertemuan 2 pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat ≤ 500.
g. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 3) siklus III
pertemuan 1 pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat ≤ 40. Siklus
III pertemuan 2 pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat ≤ 50.
h. Merancang pembentukan kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3-5
siswa dengan memperhatikan penyebaran kemampuan siswa
berdasarkan niai ulangan materi sebelumnya (dalam setiap pertemuan
anggota kelompok berbeda atau berubah).
i. Membuat rubrik penilaian dan pedoman penskoran untuk kerja
kelompok, , dan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Penelitian ini menggunakan model putaran spiral dari Kemmis dan
Taggart yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus menggunakan
empat komponen tindakan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi dalam satu spiral yang saling terkait.
1. Siklus I pertemuan ke-1
a. Perencanaan
1) Peneliti bersama dengan guru kelas menentukan materi pokok yang
akan diajarkan Sumber belajar dari buku paket sekolah.
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi
yang telah ditetapkan.
3) Refleksi
i. Melakukan evaluasi dari hasil pengamatan tindakan I.
ii. Memperbaiki pelaksanaan tindakan I sesuai hasil evaluasi
untuk digunakan pada siklus II.
4) Menyiapkan nilai dasar yaitu nilai matematika siswa pada pretest
yang telah dilakukan sebelum tindakan siklus pertama
dilaksanakan.
5) Membuat kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan kemampuan yang
dimiliki tinggi,sedang dan rendah.
6) Membuat lembar kegiatan siswa yang akan dikerjakan siswa saat
siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
7) Membuat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individual oleh
siswa.
8) Menyiapkan lembar pengamatan/ observasi.
9) Menyiapkan daftar nilai.
b. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah dipersiapkan, jika ternyata pada saat pelaksanaan terjadi
kekurangan atau perubahan teknis, maka akan dicatat dan dijadikan
perbaikan pada siklus selanjutnya.
1) Penyajian materi
Penyajian materi dilakukan oleh guru kelas dengan
menggunakan metode ceramah yang disertai tanya jawab.
2) Kegiatan belajar kelompok
Siswa yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok,
belajar dan bekerja sama menyelesaikan soal yang ada dalam
lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru. Setiap anggota
kelompok harus berpartisipasi dan saling membantu agar setiap
anggota paham terhadap materi pelajaran.
3) Tes individual
Tes individual atau tes evaluasi dikerjakan sendiri-sendiri
dan tidak boleh bekerja sama antar anggota kelompok.
4) Perhitungan peningkatan skor individual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Perhitungan peningkatan skor individual dilakukan dengan
cara mencari selisih antara nilai dasar (nilai ulangan harian
sebelumnya) dengan nilai tes individual (nilai tes evaluasi).
5) Penghargaan kelompok
Berdasarkan skor peningkatan individual dihitung poin
perkembangan tiap siswa dengan menggunakan pedoman yang
disusun oleh Slavin. Poin perkembangan tiap siswa kemudian
dirata-rata dengan teman seanggota kelompoknya. Berdasarkan
rata-rata poin perkembangan kelompok akan diberikan
penghargaan yang sesuai dengan tingkatannya.
c. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi atau lembar pengamatan dan evaluasi yang telah disusun.
Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario
pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan
hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data
kuantitatif (hasil tes atau kuis) dan data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam
pembelajaran, kualitas diskusi, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
d. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan mencermati hasil pengamatan atau
observasi dan mencermati hasil belajar siswa. Dari hasil tersebut
kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan pembelajaran dengan model pembelajaran menggunakan
alat peraga pada siklus pertama dan untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan yang ada untuk diperbaiki pada siklus kedua.
2) Siklus I Pertemuan 2
a) Pendahuluan (7 menit)
• Guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran.
• Guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap
menerima pelajaran.
• Guru memberitahukan tujuan pembelajaran (merujuk pada
indikator).
• Guru menyampaikan manfaat mempelajari penjumlahan
b) Kegiatan inti (60 menit)
• Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan -
≤ 500.
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan setiap kelompok
terdiri dari 3–5 siswa pada setiap anggota kelompok diberi
nomor 1-5.
• Setiap siswa diberikan LKS dan mengerjakannya daam
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
• Guru berkeliling mengarahkan dan membimbing bila ada
kelompok yang mengalami kesulitan.
• Siswa bersama guru membahas soal yang ada di LKS.
• Guru menunjuk sebuah nama kelompok secara acak sambil
menyebutkan satu nomor (juga secara acak) dan anak yang
merasa nomornya disebutkan maju mempresentasikan hasil
diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga
dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok
lain
• Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa
diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat
maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi
(memberi masukan).
• Siswa kembali ke tempat duduk semula.
• Evaluasi
c) Penutup (10 menit)
• Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari serangkaian
pembelajaran yang telah dilakukan.
• Pengamatan
Observer melakukan pengamatan pada waktu pembelajaran
berlangsung.
• Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Guru bersama dengan observer melakukan refleksi setelah
pembelajaran selesai.
2. Siklus II
Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II dimaksudkan sebagai
perbaikan dari siklus I. Tahapan pada siklus II sama dengan siklus I. Jika
dievaluasi pada akhir siklus II tidak terjadi peningkatan, maka
dilaksanakan siklus ke III yang tahap-tahapnya seperti pada tahap I dan II.
Siklus berhenti jika indikator keberhasilan sudah tercapai.
3. Siklus II pertemuan ke-1
e. Perencanaan
1. Peneliti bersama dengan guru kelas menentukan materi pokok yang
akan diajarkan.
2. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan materi
yang telah ditetapkan.
3. Menyiapkan nilai dasar yaitu nilai matematika siswa pada pretest
yang telah dilakukan sebelum tindakan siklus pertama
dilaksanakan.
4. Membuat kelompok-kelompok kecil dengan anggota 4-5 orang
yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dan kemampuan yang
dimiliki tinggi,sedang dan rendah.
5. Membuat lembar kegiatan siswa yang akan dikerjakan siswa saat
siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
6. Membuat soal evaluasi untuk dikerjakan secara individual oleh
siswa.
7. Menyiapkan lembar pengamatan/ observasi.
8. Menyiapkan daftar nilai.
f. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang telah dipersiapkan, jika ternyata pada saat pelaksanaan terjadi
kekurangan atau perubahan teknis, maka akan dicatat dan dijadikan
perbaikan pada siklus selanjutnya.
1. Penyajian materi
Penyajian materi dilakukan oleh guru kelas dengan
menggunakan metode ceramah yang disertai tanya jawab.
2. Kegiatan belajar kelompok
Siswa yang telah terbagi menjadi beberapa kelompok,
belajar dan bekerja sama menyelesaikan soal yang ada dalam
lembar kegiatan siswa yang diberikan oleh guru. Setiap anggota
kelompok harus berpartisipasi dan saling membantu agar setiap
anggota paham terhadap materi pelajaran.
3. Tes individual
Tes individual atau tes evaluasi dikerjakan sendiri-sendiri
dan tidak boleh bekerja sama antar anggota kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4. Perhitungan peningkatan skor individual
Perhitungan peningkatan skor individual dilakukan dengan
cara mencari selisih antara nilai dasar (nilai ulangan harian
sebelumnya) dengan nilai tes individual (nilai tes evaluasi).
5. Penghargaan kelompok
Berdasarkan skor peningkatan individual dihitung poin
perkembangan tiap siswa dengan menggunakan pedoman yang
disusun oleh Slavin. Poin perkembangan tiap siswa kemudian
dirata-rata dengan teman seanggota kelompoknya. Berdasarkan
rata-rata poin perkembangan kelompok akan diberikan
penghargaan yang sesuai dengan tingkatannya.
6. Observasi
Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi atau lembar pengamatan dan evaluasi yang telah disusun.
Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario
pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan
hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data
kuantitatif (hasil tes atau kuis) dan data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam
pembelajaran, kualitas diskusi, dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
7. Refleksi
Refleksi dilakukan dengan mencermati hasil pengamatan atau
observasi dan mencermati hasil belajar siswa. Dari hasil tersebut
kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan pembelajaran dengan model pembelajaran menggunakan
alat peraga pada siklus pertama dan untuk mengetahui kekurangan-
kekurangan yang ada untuk diperbaiki pada siklus kedua.
3) Siklus II Pertemuan 2
a) Pendahuluan (7 menit)
• Guru mengucapkan salam untuk membuka pelajaran.
• Guru mengkondisikan siswa dan memastikan siswa siap
menerima pelajaran.
• Guru memberitahukan tujuan pembelajaran (merujuk pada
indikator).
• Guru menyampaikan manfaat mempelajari penjumlahan
b) Kegiatan inti (60 menit)
• Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan -
≤ 25.
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan setiap kelompok
terdiri dari 3–5 siswa pada setiap anggota kelompok diberi
nomor 1-5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
• Setiap siswa diberikan LKS dan mengerjakannya daam
kelompok.
• Guru berkeliling mengarahkan dan membimbing bila ada
kelompok yang mengalami kesulitan.
• Siswa bersama guru membahas soal yang ada di LKS.
• Guru menunjuk sebuah nama kelompok secara acak sambil
menyebutkan satu nomor (juga secara acak) dan anak yang
merasa nomornya disebutkan maju mempresentasikan hasil
diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga
dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok
lain
• Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa
diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat
maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi
(memberi masukan).
• Siswa kembali ke tempat duduk semula.
• Evaluasi
c) Penutup (10 menit)
• Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari serangkaian
pembelajaran yang telah dilakukan.
• Pengamatan
Observer melakukan pengamatan pada waktu pembelajaran
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
• Refleksi
Guru bersama dengan observer melakukan refleksi setelah
pembelajaran selesai.
E. Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pada pratindakan, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara dengan guru kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan
pada penelitian ini adalah kinerja dalam kelompok, dan evaluasi. Skor dari
kinerja kelompok, dan skor evaluasi dijumlah, setelah dijumlah didapat
skor akhir. Dari skor akhir diubah menjadi nilai.
2. Analisis data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan statistik deskriptif.
Menghitung skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa ke dalam nilai
dengan rumus :
N = R x 100
SM
dimana :
N = Nilai yang dicari atau diharapkan
R = Skor yang diperoleh siswa
SM = Skor maksimal dari tes yang bersangkutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
100 = Bilangan tetap
Untuk menentukan skor rata-rata kelas dengan cara:
M = _∑ X_
N
dimana :
M = Mean
∑ X = jumlah semua skor
N = jumlah siswa
3. Instrumen Penelitian
a. Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok
No Aspek Yang Dinilai Bobot Skala Penilaian Skor
1 2 3 4 5
1 Kerjasama 1 √ √ √ √ 4
2 Keaktifan 1 √ √ √ √ 4
3 Ketepatan 1 √ √ √ √ 4
4 Ketelitian 1 √ √ √ 3
5 Kecepatan 1 √ √ √ 3
Total 18
Tabel 1. Rubrik Penilaian Kinerja Kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Petunjuk Pengisian:
1. Memberi tanda cek (V) pada kolom skala penilaian untuk setiap
aspek.
2. Arti skala 1-5:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Deskripsi untuk Kriteria Penilaian:
a. Kerjasama
5 = Kerjasama dengan kelompok sangat baik
4 = Kerjasama dengan kelompok baik
3 = Kerjasama dengan kelompok cukup baik
2 = Kerjasama dengan kelompok kurang
1 = Tidak ada kerjasama dengan kelompok
b. Keaktifan
5 = Sangat aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi
pertanyaan
4 = Sudah aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi
pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
3 = Aktif dalam mengemukakan pendapat, namun kurang aktif dalam
menanggapi pertanyaan
2 = Kurang aktif dalam mengemukakan pendapat, namun aktif dalam
menanggapi pertanyaan
1 = Tidak aktif dalam mengemukakan pendapat, dan menanggapi
pertanyaan
c. Ketepatan
5 = Dalam menjawab pertanyaan sangat tepat, dan sempurna
4 = Dalam menjawab pertanyaan tepat
3 = Dalam menjawab pertanyaan kurang tepat, tetapi maksudnya sama
2 = Dalam menjawab pertanyaan kurang tepat
1 = Dalam menjawab pertanyaan tidak tepat
d. Ketelitian
5 = Sangat teliti pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan
teliti dalam menjawab pertanyaan
4 = Sangat teliti pada saat mencari informasi dari berbagai sumber,
namun kurang teliti dalam menjawab pertanyaan
3 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber kurang teliti,
namun teliti dalam menjawab pertanyaan
2 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam
menjawab pertanyaan kurang teliti
1 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam
menjawab pertanyaan tidak teliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
e. Kecepatan
5 = Sangat cepat pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan
cepat dalam menjawab pertanyaan
4 = Sangat cepat pada saat mencari informasi dari berbagai sumber,
namun kurang cepat dalam menjawab pertanyaan
3 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber kurang cepat,
namun cepat dalam menjawab pertanyaan
2 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam
menjawab pertanyaan kurang cepat
1 = Pada saat mencari informasi dari berbagai sumber, dan dalam
menjawab pertanyaan sangat lambat.
b. Rubrik Evaluasi
1. Rubrik Evaluasi (Soal A)
No No Soal BobotSkala Penilaian
Skor 1 2 3 4 5
1 No 1 1 √ √ √ 3
2 No 2 1 √ √ 2
3 No 3 1 √ √ √ √ 5
4 No 4 1 √ √ √ 3
5 No 5 1 √ √ √ 3
6 No 6 1 √ √ √ 3
7 No 7 1 √ √ √ 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
8 No 8 1 √ √ √ √ 5
9 No 9 1 √ √ √ 3
10 No 10 1 √ √ √ 3
Total Skor 33
Tabel 2. Rubrik Evaluasi
Petunjuk Pengisian:
1. Memberi tanda cek (V) pada kolom skala penilaian untuk setiap
aspek.
2. Arti skala 1-5:
5 = sangat baik
4 = baik
3 = cukup
2 = kurang
1 = sangat kurang
Deskripsi untuk Kriteria Penilaian Soal No. 1-10:
5 = Cara dan jawaban benar
4 = Cara benar, jawaban salah
3 = Cara salah, jawaban benar
2 = Menuliskan cara dan jawaban salah
1 = Menuliskan cara saja atau menuliskan jawaban saja tetapi salah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
1. Pengujian Validitas
Dalam Masidjo (1995:242), validitas adalah taraf sampai dimana
suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes
dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat
dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid.
Koefisien validitas tes dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien
antara -1,00 sampai dengan 1,00. Validitas item soal diukur dengan
menganalisis signifikasi hubungan (uji korelasi) antara nomor soal
dengan total skor yang didapat oleh masing-masing siswa. Nilai
korelasinya dikelompokan sebagai berikut:
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,71
0,21 – 0,40
≥ 0,30
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Pengukuran validitas analisis butir item menggunakan rumus
CORREL pada Microsoft excel. Misalkan variabel yang hendak diuji
validitasnya adalah butir item test-retest 1 siswa kelas II SDN
Kalinegoro tentang operasi hitung bilangan bulat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Pengujian Reliabilitas
Dalam Masidjo (1995:209), reliabilitas suatu tes adalah taraf
samapai dimana suatu tes mampu menunjukan konsistensi hasil
pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan
ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas (rtt). Koefisien reliabilitas
dinyatakan dalam suatu bilangan koefisien antara - 1,00 sampai
dengan 1,00. Untuk menguji taraf reliabilitanya peneliti menggunakan
metode Kuder-Richardson (KR) 21. Reliabilitas dengan menggunakan
KR-21 menggunakan rumus:
rtt = nS2t - Mt (n – Mt)
(n – 1) St2
Keterangan rumus:
rtt = koefisien reliabilitas
St = deviasi standar
n = jumlah item
Mt = mean
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berikut ini adalah tabel acuan penilaian tingkat reliabilitas item:
Koefisien korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00
0,71 – 0,90
0,41 – 0,70
0,21 – 0,40
≥ 0,30
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
Dalam penelitian ini peneliti dalam mengukur taraf kesukaran,
taraf pembeda, validitas dan reliabilitas menggunakan sistem manual
agar hasil yang diperoleh lebih jelas dan dapat dipahami satu persatu
masing-masing item soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri kalinegoro
dengan jumlah siswa 22 anak. Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus
dengan indikator pembelajaran dan tindakan yang berbeda namun masih
dalam satu kompetensi dasar yang sama, serta standar kompetensi yang sama
pula. Masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian
dilakukan melalui proses yang dimulai dengan perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
~ Kondisi Awal Nilai SDN Kalinegoro
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas 1 s1 40 - √ 2 s2 55 - √ 3 s3 40 - √ 4 s4 65 √ - 5 s5 80 √ - 6 s6 70 √ - 7 s7 80 √ - 8 s8 70 √ - 9 s9 40 - √ 10 s10 50 - √ 11 s11 50 - √ 12 s12 70 √ - 13 s13 30 - √ 14 s14 60 √ - 15 s15 70 √ - 16 s16 50 - √ 17 s17 60 √ - 18 s18 60 √ - 19 s19 50 - √ 20 s20 70 √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
21 s21 60 √ - 22 s22 40 - √
Jumlah 1325 12 10 Rata-rata / Persentase
57,72 52% 48%
1. Kegiatan Siklus I
a. Persiapan Siklus I
Peneliti berdiskusi dengan kedua observer untuk mempersiapkan yang
akan digunakan dalam siklus I. Hasil diskusi peneliti dengan observer
adalah sebagai berikut :
1.) Meminta izin kepada Kepala Sekolah untuk melaksanakan
penelitian.
2.) Materi pembelajaran adalah “Penambahan dan pengurangan”
3.) Indikator pembelajaran :
- Menjelaskan bilangan penambahan dan pengurangan
sampai dengan 500
- Menambahkan bilangan menggunakan lidi dan sempoa.
4.) Menentukan jumlah kelompok siswa yaitu empat kelompok, satu
kelompok terdiri dari empat siswa dan tiga kelompok terdiri dari
enam siswa.
5.) Silabus, RPP, dan kisi-kisi soal evaluasi I. (Terlampir)
6.) Instrumen pembelajaran :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
- Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
- Soal Evaluasi I (Terlampir)
- Kunci Jawaban (Terlampir)
7.) Siklus I dilaksanakan dalam dua pertemuan ( 4 x 35 menit).
8.) Pengamatan :
- Lembar pengamatan (Terlampir)
- Kamera
b. Rencana Tindakan Siklus I
Peneliti merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran dalam meteri penambahan dan
mengembangkannya dalam RPP, LKS, kisi-kisi soal, dan instrument
penelitian yang akan digunakan.
Siklus I ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus I ini
membahas materi bilangan tambah dan kurang. Pada siklus ini siswa
dibagi dalam empat kelompok, satu kelompok terdiri dari 4 siswa dan
tiga kelompok terdiri dari enam siswa. Setiap siswa bekerja
berdasarkan LKS dan petunjuk guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
c. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari rabu, 1
desember 2010 pukul 07.35 - 08.45 dan hari jumat, 3 desember 2010
pukul 08.10 - 09.35. Pada siklus I ini Siswa dibagi dalam empat
kelompok, satu kelompok terdiri dari empat siswa dan tiga kelompok
terdiri dari enam siswa. Materi yang dibahas adalah penambahan dan
pengurangan.
Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbagai sumber
buku dan LKS untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran.
Pembagian anggota kelompok dibuat heterogen berdasarkan
kemampuan siswa. Agar kemampuan anak yang kurang, dapat
mengikuti kemampuan anak yang lebih. Pembelajaran awal dimulai
dengan berdoa bersama, kemudian salam dan mengabsen siswa.
Apersepsi digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa
tentang materi yang akan disampaikan oleh guru, agar anak lebih
mudah memahami pengetahuan yang lebih kompleks. Apersepsi yang
dilakukan adalah tanya jawab tentang cara siswa berangkat sekolah,
karena cara berangkat siswa berhubungan dengan alat transportasi
yang ada kaitannya dengan kecepatan, jarak, serta waktu. Kemudian
dilanjutkan dengan penyampaian indikator pembelajaran. Guru
menjelaskan tentang jarak tempuh.
Pada kegiatan pembelajaran inti siswa dibagi dalam empat
kelompok, satu kelompok terdiri dari empat siswa dan tiga kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
terdiri dari enam siswa. Setelah kelompok terbentuk guru memberikan
penjelasan tentang materi penambahan dan pengurangan.
Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan siswa di dalam kelompok dan membagikan LKS kepada
setiap kelompok. Dalam LKS terdapat lima soal dan soal tersebut
dibagikan kepada siswa yang ada dalam kelompok. Setelah itu, siswa
membuat kelompok ahli sesuai dengan nomor soal yang mereka
dapatkan atau membuat kelompok ahli dengan siswa yang sama soal
yang didapatkan. Jadi kelompok ahli ini memiliki soal yang sama.
Kemudian mereka mengerjakan soal tersebut dalam kelompok mereka
bekerjasama untuk mengerjakannya. Setelah selesai mengerjakan,
mereka kembali ke kelompok semula. Setelah kembali ke kelompok
semula, mereka membahas bersama hasil kerja mereka dari kelompok .
Setiap siswa menjelaskan hasil pekerjaannya dan didiskusikan. Setelah
itu hasil pekerjaan yang telah didiskusikan, dituliskan di LKS yang
disediakan. Setiap kelompok melaporkan hasil kerja kelompok kepada
guru, kemudian hasil kerja kelompok dibahas bersama guru dan siswa.
Dalam membahas hasil kerja siswa ini ternyata ada kelompok yang
pekerjaannya salah, kemudian guru menjelaskan kesalahan yang telah
dilakukan oleh semua siswa agar tau kebenarannya.
Setelah pembahasan berakhir masuklah pada kegiatan akhir yaitu
menyimpulkan hasil dari kerja kelompok dan materi yang diberikan
guru, serta memberikan catatan kepada siswa. Kesimpulan pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
ini adalah untuk dapat menambah dan mengurangi bilangan akan lebih
mudah menggunakan sempoa. Setelah memberikan catatan guru
membagikan soal evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa .
Sebelum pembelajaran ditutup guru dan siswa merefleksikan tentang
pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi kesulitan yang masih
dialami oleh siswa dan yang siswa dapatkan dari pembelajaran yang
telah dilakukan dengan tanya jawab.
d. Pengamatan
Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan observer adalah sebagai
berikut :
1.) Pembagian kelompok memakan waktu terlalu lama karena
siswa sering bercanda dengan teman-temannya.
2.) Siswa merasa senang dan semangat sewaktu pembagian
kelompok dan mendapat alat peraga sempoa dan lidi dari
guru.
3.) Komunikasi siswa berjalan baik dalam diskusi kelompok.
4.) Dalam pembelajaran, terdapat dua kelompok yang ramai
saat berdiskusi karena siswa sibuk dengan dirinya masing-
masing dan malah bermain dengan lidi.
5.) Terdapat empat siswa yang bingung dalam mengerjakan
tugasnya karena tidak mengerti penjelasan peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
e. Refleksi Siklus I
Pelaksanaan siklus I masih banyak kekurangan, oleh karena itu
peneliti perlu memperbaikinya. Peneliti perlu mempersiapkan dengan
matang mekanisme pembagian kelompok dan mengarahkan siswa agar
tidak terlalu lama dalam pembagian kelompok. Pada saat
pembelajaran, siswa perlu diawasi agar tidak sibuk dengan dirinya
sendiri. Peneliti perlu meningkatkan manajemen kelas, agar pada saat
menjelaskan, semua siswa memperhatikan dan siswa tidak bingung
dalam mengerjakan tugas. Aspek positif dalam siklus ini adalah siswa
aktif mengikuti pembelajaran dan tidak malu dalam berdiskusi dengan
anggota kelompok. Sedangkan aspek negatif dalam siklus I ini adalah
manajemen waktu pembelajaran.
Peneliti dan observer mendiskusikan pelaksanaan siklus I ini dan
hal-hal yang perlu diperbaiki. Hasil diskusi antara peneliti dan observer
adalah sebagai berikut :
- Pembagian kelompok dan pembaguan alat peraga lebih
baik dilakukan sebelum pelajaran dimulai agar tidak
memakan waktu lama.
- Setiap kelompok ditunjuk salah satu siswa sebagai ketua
kelompok untuk mengatur anggota kelompok agar
mengerjakan tugasnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
- Memberikan perhatian khusus dalam menjelaskan langkah-
langkah mengerjakan tugas kepada empat siswa yang
belum jelas saat siklus I.
f. Hasil Pengukuran
Pengukuran pada siklus I dengan alat ukur tes yaitu tes tertulis.
Nilai yang hendak dicapai adalah 50 % siswa memenuhi KKM dengan
nilai KKM 60. Berikut ini adalah hasil dari tes siklus I:
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 s1 8 √ -
2 s2 5 - √
3 s3 10 √ -
4 s4 10 √ -
5 s5 8 √ -
6 s6 7 √ -
7 s7 7 √ -
8 s8 8 √ -
9 s9 7 √ -
10 s10 10 √ -
11 s11 6 √ -
12 s12 5 - √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
13 s13 9 √ -
14 s14 7 √ -
15 s15 7 √ -
16 s16 6 √ -
17 s17 7 √ -
18 s18 10 √ -
19 s19 7 √ -
20 s20 10 √ -
21 s21 8 √ -
22 s22 8 √ -
Jumlah 171 22 0
Rata-rata /
Persentase
7,7 81% 9%
Tabel Hasil Tes Siklus 1
g. Hasil Analisis Data
Setelah pembelajaran pada siklus I berakhir perlu diadakan analisis
data untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi yang
diajarkan oleh guru dengan alat peraga. Berdasarkan tabel hasil tes
siswa dapat dilihat perolehan nilai kelas II untuk evaluasi I adalah
81% siswa memenuhi KKM. sehingga dapat diperoleh analisis data
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel Analisis Data Siklus I
Data Jumlah
Siswa
Jumlah siswa
yang memenuhi
KKM (%)
Nilai
Rata-rata
Data Awal 22 81% 7,7
Siklus I 22 81% 7,7
2. Kegiatan Siklus II
a. Persiapan Siklus II
Peneliti dan observer berdiskusi untuk melaksanakan siklus II
dengan memperbaiki pelaksanaan siklus I untuk diterapkan di siklus
II. Hasil diskusi tersebut adalah sebagai berikut :
1.) Materi pembelajaran adalah “ perkalian dan pembagian” dua angka
2.) Indikator pembelajaran :
- Menuliskan perkalian sebagai penambahan angka berulang.
- Menghitung secara cepat perkalian yang hasilnya bilangan
dua angka
- Menuliskan pembagian sebagai pengurangan berulang
- Menghitung secara cepat pembagian bilangan dibawah
seratus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3.) Menentukan jumlah kelompok siswa yaitu empat kelompok seperti
kelompok pada siklus satu. Kelompok dibuat sebelum pelajaran
dimulai.
4.) Menyusun silabus, RPP, dan kisi-kisi soal evaluasi II. (Terlampir)
5.) Instrumen pembelajaran :
- Lembar Kerja Siswa (Terlampir)
- Soal evaluasi II (Terlampir)
6.) Silus II dilaksanakn dua pertemuan ( 4 x 35 menit).
7.) Pengamatan :
- Lembar pengamatan
- Kamera
b. Rencana Tindakan Siklus II
Perencanaan tindakan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan
rencana tindakan siklus I. Peneliti merencanakan pembelajaran yang
akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu untuk materi
perkalian dan pembagian dan mengembangkannya dalam RPP, LKS,
kisi-kisi soal, dan instrument penelitian yang akan digunakan.
Siklus II ini terdiri dari dua kali pertemuan. Pada siklus II ini
membahas materi perkalian dan pembagian.. Pada siklus ini siswa
dibagi menjadi empat kelompok kelompok. Setiap siswa bekerja
berdasarkan LKS dan petunjuk guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
c. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan siklus II ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan
siklus I. Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu pada hari
Sabtu, 4 desember 2010 pukul 07.35 - 08.45 dan hari senin, 6
desember 2010 pukul 09.00 - 10.10. Pada siklus II ini. Siswa dibagi
dalam empat kelompok. Materi yang dibahas adalah perkalian dan
pembagian
Pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan berbagai sumber
buku dan LKS untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran.
Pembagian anggota kelompok dibuat heterogen berdasarkan
kemampuan siswa. Agar kemampuan anak yang kurang, dapat
mengikuti kemampuan anak yang lebih. Pembelajaran awal dimulai
dengan berdoa bersama, kemudian salam dan mengabsen siswa.
Apersepsi pembelajaran peneliti mengulang sejenak pelajaran
Matematika yang telah diajarkan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan
dengan penyampaian indikator pembelajaran.
Peneliti menjelaskan pelajaran tentang materi perkalian dan
pembagian. Pada kegiatan pembelajaran inti siswa dibagi dalam 4
kelompok. Siswa berkelompok sesuai kelompok yang telah dibuat
oleh peneliti sebelumnya dan peneliti menunjuk ketua kelompok.
Peneliti memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilakukan siswa di dalam kelompok dan membagikan LKS kepada
setiap kelompok. Kemudian setiap kelompok diberikan soal. Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dibagikan kepada setiap anak untuk dikerjakan. Setelah itu, anak
membuat kelompok ahli sesuai dengan nomor soal yang mereka
dapatkan atau membuat kelompok ahli dengan siswa yang sama soal
tugas yang didapatkan. Jadi kelompok ahli ini memiliki soal yang
sama. Kemudian mereka mengerjakan soal tersebut dalam kelompok
ahli. Setelah selesai mengerjakan, mereka kembali ke kelompok
semula. Setelah kembali ke kelompok semula, mereka membahas
bersama hasil kerja mereka dari kelompok ahli. Setiap kelompok
melaporkan hasil kerja kelompok kepada peneliti, kemudian hasil
kerja kelompok dibahas bersama peneliti dan siswa.
Setelah pembahasan berakhir masuklah pada kegiatan akhir yaitu
menyimpulkan hasil dari kerja kelompok dan materi yang diberikan
peneliti, serta memberikan catatan kepada siswa. Setelah memberikan
catatan peneliti membagikan soal evaluasi untuk mengukur
kemampuan siswa pada materi kecepatan dan waktu tempuh. Sebelum
pembelajaran ditutup peneliti dan siswa merefleksikan tentang
pembelajaran yang telah dilaksanakan, meliputi kesulitan yang masih
dialami oleh siswa dan yang siswa dapatkan dari pembelajaran yang
telah dilakukan dengan tanya jawab.
d. Pengamatan
Peneliti dan observer melakukan pengamatan saat siklus II
dilaksanakan dan mendapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1.) Pelaksanaan siklus II setiap tahapnya sesuai dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan.
2.) Tahap apersepsi pembelajaran terdapat dua siswa yang
bertanya tentang materi sebelumnya.
3.) Pembagian kelompok berjalan dengan lancar karena kelompok
sudah ditentukan peneliti sebelum pelajaran.
4.) Tahap diskusi kelompok terdapat tiga siswa yang bertanya
tentang cara pengisian LKS.
5.) Siswa mengikuti pelajaran dengan senang dan semangat.
6.) Terdapat tiga siswa yang bermain saat diskusi kelompok.
7.) Kominukasi antar siswa dalam berdiskusi berjalan baik.
8.) Pelaksanaan siklus II berakhir tepat waktu
e. Refleksi Siklus II
Pelaksanaan siklus II berjalan dengan lancar dan peneliti
beserta observer mendiskusikan hasil pelaksanaan siklus II. Hasil
pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut :
1.) Menejemen waktu baik karena pelaksanaan sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan.
2.) Menejemen kelas baik karena siswa cepat mengerti langkah-
langkah mengerjakan dalam menyelesaikan tugasnya dan
segera melaksanakan.
3.) Nilai tes evaluasi II meningkat dari nilai evaluasi I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
f. Hasil Pengukuran Siklus II
Pengukuran pada siklus II dengan alat ukur tes yaitu tes
tertulis. Nilai yang hendak dicapai adalah 60 % jumlah siswa yang
memenuhi KKM dengan nilai KKM 60. Berikut ini adalah hasil
dari tes pada siklus II:
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. s1 7 √ -
2 s2 6 √ -
3 s3 7 √ -
4 s4 7 √ -
5 s5 10 √ -
6 s6 7 √ -
7 s7 8 √ -
8 s8 7 √ -
9 s9 10 √ -
10 s10 8 √ -
11 s11 7 √ -
12 s12 10 √ -
13 s13 7 √ -
14 s14 6 √ -
15 s15 7 √ -
16 s16 7 √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
17 s17 7 √ -
18 s18 6 √ -
19 s19 7 √ -
20 s20 8 √ -
21 s21 7 √ -
22 s22 9 √ -
Jumlah 165 22 0
Rata-rata/presentase 7,5 100% 0%
Tabel Hasil Tes Siklus II
~ Kondisi awal di halaman 61
~ Hasil siklus II nilai Rata-Rata menurun Tetapi nilai merata dan semua
siswa memenuhi standar kelulusan.
g. Hasil Analisis Data siklus II
Setelah pembelajaran pada siklus II berakhir perlu diadakan
analisis data untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai
materi yang diajarkan oleh guru dengan menggunakan alat peraga
sempoa dan lidi. Berdasarkan tabel hasil tes siswa dapat dilihat
perolehan nilai kelas II untuk evaluasi II adalah 100% memenuhi
KKM., sehingga dapat diperoleh analisis data sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel Analisis Data Siklus I
Data Jumlah
Siswa
Jumlah siswa
yang memenuhi
KKM (%)
Nilai
Rata-rata
Siklus I 22 81% 7,7
Siklus II 22 100% 7,5
Dari tabel di atas tersebut dapat dilihat bahwa ada
peningkatan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM yaitu
dari 81% menjadi 100%. Persentase jumlah siswa yang memenuhi
KKM dari siklus I ke siklus II naik 9%. Persentase jumlah siswa
yang memenuhi KKM yang diharapkan adalah 65%. Pelaksanaan
siklus II mengahsilkan 65% nilai yang memenuhi KKM, sehingga
penelitian ini memenuhi target yang hendak dicapai oleh peneliti.
3. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data maka diperoleh hasil yaitu persentase
jumlah siswa yang memenuhi KKM pada siklus I adalah 65%, sedangkan
siklus II adalah 81%.
Dari hasil pelaksanaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Penelitian pada siklus I dan siklus II berhasil mencapai target
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM setiap siklus karena
yang diperoleh dari tes evaluasi yaitu siklus I 81% dan siklus II 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dimana persentase yang diharapkan pada siklus I 50% dan siklus II
65%.
b. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM sudah tercapai.
Hal ini dapat dilihat pada kondisi awal kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal evaluasi tentang mengenal satuan jarak dan kecepatan
dan kondisi akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:
No. Indikator Kondisi Awal
(%)
Kondisi akhir siklus (%)
I II
1. Jumlah siswa yang
memenuhi KKM. 52% 81% 100 %
Penilaian
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
= 81X100:100
= 81
Nilai rata-rata dihitung dengan rumus:
Mean = ∑n
N
Rata-rata (Mean) = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa Jumlah seluruh siswa = 336:22 = 15,27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
B. Pembahasan
Refleksi dalam setiap akhir siklus penelitian ditujukan untuk mengetahui
kendala maupun hal-hal yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut.
Berikut ini merupakan rangkuman dari refleksi masing-masing siklus:
1. Refleksi Siklus I
a. Kendala yang muncul
1. Pembagian kelompok memakan waktu terlalu lama karena siswa
sering bercanda dengan teman-temannya.
2. Dalam pembelajaran terdapat dua kelompok yang ramai saat
berdiskusi karena siswa sibuk dengan dirinya masing-masing.
3. Terdapat empat siswa yang bingung dalam mengerjakan tugasnya
karena tidak mengerti penjelasan peniliti.
b. Kualitas Proses Pelaksanaan Siklus I
1. Siswa merasa senang dan semangat sewaktu pembagian kelompok.
2. Komunikasi siswa berjalan baik dalam diskusi kelompok.
3. Persentase jumlah siswa memenuhi KKM mengalami kenaikan
dari kondisi awal 50% menjadi 65%.
2. Refleksi Siklus II
a. Kendala yang muncul
1. Terdapat tiga siswa yang belum jelas cara pengisian LKS.
2. Terdapat tiga siswa yang bermain saat diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Kualitas Proses Pelaksanaan Penelitian Siklus II
1. Siswa mengikuti pelajaran dengan senang dan semangat.
2. Komunikasi antar siswa dalam berdiskusi berjalan baik.
3. Menejemen waktu baik karena pelaksanaan sesuai dengan alokasi
waktu yang telah ditentukan.
4. Menejemen kelas baik karena siswa cepat mengerti langkah-
langkah mengerjakan dalam menyelesaikan tugasnya dan segera
melaksanakan.
Berdasarkan uraian refleksi di atas, banyak hal yang perlu diperhatikan
oleh peneliti diantaranya yaitu:
1. Kondisi awal siswa perlu diketahui secara jelas.
2. Persiapan sebelum pembelajaran harus matang agar pembelajaran
berjalan sesuai dengan rencana, baik dari segi persiapan materi dan
instrument pembelajaran.
3. Pentingnya sumber belajar yang lain untuk menambah pengetahuan
siswa.
4. Pentingnya memberi kesempatan siswa untuk menyampaikan yang
ingin diketahui siswa ataupun kesulitan yang dialami siswa.
5. Perlunya antisipasi jika terdapat siswa yang belum bisa mengikuti
pelajaran dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas
II SD Negeri Kalinegoro tahun pelajaran 2010-2011 untuk peningkatan
prestasi belajar siswa dalam menggunakanl alat peraga dapat disimpulkan:
1. Penggunaan alat peraga sempoa dan lidi memerlukan peran serta
siswa secara aktif selama pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa.
2. Peningkatan prestasi belajar siswa setelah mempergunakan alat
peraga sempoa dan lidi dalam proses pembelajaran dapat diketahui
berdasarkan peningkatan persentase jumlah siswa yang memenuhi
KKM dari keadaan awal adalah 52% dan setelah siklus II berakhir
persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM dapat mencapai
65%
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penulis
menyarankan:
1. Bagi guru, dalam pembelajaran berhitung perlu menggunakan alat
peraga sempoa dan lidi, karena dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Bagi peneliti, sebelum penelitian dilaksanakan perlu
mempersiapkan instrument penelitian dengan baik dan sesuai
kondisi obyek penelitian agar tidak menghambat proses penelitian.
3. Bagi sekolah, perlu memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan keterampilan mengajar menggunakan alat peraga
agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Hilgard dalam Kingsley dan Garry dalam buku theories of learning (1975:12)
Mulyasa, E.. Menjadi Guru Profesional.: Remaja Rosdakarya Bandung 2008
Piaget Dalam Buku Episentrum Psikologi (1896-1980) Sugiarto dan Hidayah, Dalam buku Conditions of learning (2002: 5)
Sudjana . Manajemen Pembelajaran.: Departemen Pendidikan Nasional
Jakarta 2008
Sujono Dalam Buku Pemahaman Konsep Matematika (1988:5)
Sumantri, Mulyani.. Strategi Belajar Mengajar.: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta, 1999
Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida. Media Pengajaran, CV.Maulana.
2001,.Bandung
Winkel Dalam Buku Psikologi Pengajaran (1987) Dalam Wens Tanlain (2007:9)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
SILABUS PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Satuan Pendidikan : SDN Kalinegoro
Kelas/ Semester : II/ I Unit / Tema : 1/ Penjumlahan dan pengurangan Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (8 jp)
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI POKOK/
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENILAIAN
SUMBER/ MEDIA
BELAJAR
1. penjumlahan dan pengurangan sampai 500
1.3Melakukan penjumlahan dan pengurangan sampai 500
Operasi hitung bilangan
A. Pertemuan 1 • Siswa mengerjakan operasi hitung
yang mengandung symbol +, -, = • Siswa dibagi ke dalam kelompok
dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menuliskan symbol +, -,
• Siswa dapat membaca dan menggunakan symbol +, -, = dalam pengerjaan hitung
• Siswa dapat menuliskan
• Tes Tertulis• Kinerja
Media: • Buku paket
matematika
Alat peraga: sempoa dan lidi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
=dalam fakta penjumlahan dan pengurangan. (memberi masukan).
• Guru mendemonstrasikan dengan menggunakan alat peraga sempoa dan lidi.
B. Pertemuan 2 • Siswa melakukan penjumlahan dua
bilangandengan dan tanpa meminjam.
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menunjuk sebuah nama kelompok secara acak sambil menyebutkan satu nomor (juga secara acak) dan anak yang merasa nomornya disebutkan maju mempresentasikan hasil diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok lain
• Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi
fakta dasar penjumlahan dan pengurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi (memberi masukan).
• Evaluasi
C. Pertemuan 3 • Siswa mengerjakan operasi hitung
yang mengandung symbol +, -, = • Siswa dibagi ke dalam kelompok
dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menuliskan symbol +, -, =dalam fakta penjumlahan dan pengurangan. (memberi masukan).
• Guru mendemonstrasikan dengan menggunakan alat peraga sempoa dan lidi.
D. Pertemuan 4 • Siswa melakukan penjumlahan dua
bilangandengan dan tanpa meminjam.
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menunjuk sebuah nama kelompok secara acak sambil menyebutkan satu nomor (juga secara acak) dan anak yang merasa nomornya disebutkan maju mempresentasikan hasil diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok lain
• Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi (memberi masukan).
• Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
SILABUS PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Satuan Pendidikan : SDN Kaligoro Kelas/ Semester : II/ I Unit / Tema : 1/ perkalian dan pembagian Alokasi Waktu : 8 x 35 menit (8 jp)
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI POKOK/
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
INDIKATOR
PENILAIAN
SUMBER/ MEDIA
BELAJAR
Perkalian bilangan yang hasilnya dua angka
Pemgagian dua
angka
Melakukan Perkalian bilangan yang hasilnya dua angka Melakukan pembagian dua angka
Operasi hitung bilangan
E. Pertemuan 1 • Siswa menuliskan arti bilangan yang
artinya penjumlahan berulang • Siswa dibagi ke dalam kelompok
dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menjelaskan cara menghitung dengan perkalian dengan
• Siswa dapat membaca dan menggunakan symbol +, -, = dalam pengerjaan hitung
• Siswa dapat menuliskan fakta dasar
• Tes Tertulis• Kinerja
Media: • Buku paket
matematika
Alat peraga: sempoa dan lidi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menggunakan alat peraga sempoa dan lidi
• Siawa menghitung secara cepat perkalian yang hasilnya bilangan dua angka
F. Pertemuan 2 • Siswa menuliskan arti pembagian
sebagai pengurangan berulang • Menghitung secara cepat pembagian
bilangan dibawah seratus • Siswa dibagi ke dalam kelompok
dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menunjuk sebuah nama kelompok secara acak sambil menyebutkan satu nomor (juga secara acak) dan anak yang merasa nomornya disebutkan maju mempresentasikan hasil diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok lain
• Kelompok lain memperhatikan dan
penjumlahan dan pengurangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi (memberi masukan).
• Evaluasi
G. Pertemuan 3 • Siswa menuliskan arti bilangan yang
artinya penjumlahan berulang • Siswa dibagi ke dalam kelompok
dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menjelaskan cara menghitung dengan perkalian dengan menggunakan alat peraga sempoa dan lidi
• Siawa menghitung secara cepat perkalian yang hasilnya bilangan dua angka
H. Pertemuan 2 • Siswa menuliskan arti pembagian
sebagai pengurangan berulang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
• Menghitung secara cepat pembagian bilangan dibawah seratus
• Siswa dibagi ke dalam kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 3–5 siswa (kelompok berbeda) dengan siswa pada setiap anggota kelompok diberi nomor 1-5.
• Guru menunjuk sebuah nama kelompok secara acak sambil menyebutkan satu nomor (juga secara acak) dan anak yang merasa nomornya disebutkan maju mempresentasikan hasil diskusi mewakili kelompoknya. Hal yang sama juga dilakukan untuk menunjuk dua orang wakil dari kelompok lain
• Kelompok lain memperhatikan dan bila kurang jelas siswa diberi kesempatan bertanya, jika terjadi perbedaan pendapat maka kelompok lain diberi kesempatan untuk menanggapi (memberi masukan).
• Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
(Pertemuan I)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalinegoro
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II (dua)
Pokok Bahasan : Penjumlahan
Hari/Tanggal : 1 Desember 2010
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
I. Standar Kompetensi
penjumlahan sampai dengan 500
I. Kompetensi Dasar
Melakukan penjumlahan sampai dengan 500
II. Indikator
A. Menuliskan dasar penjumlahan
B. Menjumlahkan dua bilangan dengan dan tanpa meminjam
III. Materi Ajar
Penjumlahan sampai dengan 500
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh
penjumlahan dengan media sempoa dan lidi, Kemudian siswa
yang lain disuruh menghitung keseluruhan.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu
tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis
kelamin dan kemampuan akademik.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi
penjumlahan pecahan biasa dengan pecahan biasa dan penambahan
pecahan biasa
3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa
yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan penambahan
pecahan biasa
4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok
dengan cara memberikan kesempatan kepada wakil kelompok
untuk mengerjakan soal LKS di papan tulis.
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
2. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa
untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya.
V. Media Pembelajaran
A. Media Pembelajaran
1. sempoa
2. lidi
VI. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas 2
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas 2 oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
VII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
VIII. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
(Pertemuan II)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalinegoro
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II (dua)
Pokok Bahasan : Penjumlahan
Hari/Tanggal : 3 Desember 2010
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
II. Standar Kompetensi
Pengurangan sampai dengan 500
IX. Kompetensi Dasar
Melakukan pengurangan sampai dengan 500
X. Indikator
A. Menuliskan fakta dasar pengurangan
B. Memecahkan soal cerita yang mengandung pengurangan.
XI. Materi Ajar
Pengurangan sampai dengan 500
XII. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh
Pengurangan dengan media sempoa dan lidi, Kemudian siswa
yang lain disuruh menghitung keseluruhan.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu
tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis
kelamin dan kemampuan akademik.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi
Pengurangan pecahan biasa dengan pecahan biasa dan
Pengurangan pecahan biasa
3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa
yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan Pengurangan
pecahan biasa
4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok
dengan cara memberikan kesempatan kepada wakil kelompok
untuk mengerjakan soal LKS di papan tulis.
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
2. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa
untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya.
XIII. Media Pembelajaran
A. Media Pembelajaran
1. sempoa
2. lidi
XIV. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas 2
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas 2 oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
XV. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
XVI. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
(Pertemuan I)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalinegoro
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II (dua)
Pokok Bahasan : Penjumlahan
Hari/Tanggal : 4 Desember 2010
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
III. Standar Kompetensi
Perkalian dua bilangan
XVII. Kompetensi Dasar
Melakukan perkalian yang hasilnya dua bilangan
XVIII. Indikator
A. Menulis arti perkalian sebagai penjumlahan berulang
B. Menghitung secara cepat perkalian yang hasilnya dua angka
XIX. Materi Ajar
Perkalian dua bilangan
XX. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh
Perkalian dengan media sempoa dan lidi, Kemudian siswa yang
lain disuruh menghitung keseluruhan.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu
tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis
kelamin dan kemampuan akademik.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi Perkalian
pecahan biasa dengan pecahan biasa dan Perkalian pecahan biasa
3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa
yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan Perkalian
pecahan biasa
4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok
dengan cara memberikan kesempatan kepada wakil kelompok
untuk mengerjakan soal LKS di papan tulis.
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa
untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya.
XXI. Media Pembelajaran
A. Media Pembelajaran
1. sempoa
2. lidi
XXII. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas 2
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas 2 oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
XXIII. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
XXIV. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
(Pertemuan II)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalinegoro
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : II (dua)
Pokok Bahasan : Pembagian
Hari/Tanggal : 6 Desember 2010
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
IV. Standar Kompetensi
Pembagian dua angka
XXV. Kompetensi Dasar
Melakukan pembagian dua angka.
XXVI. Indikator
A. Menuliskan arti pembagian sebagai pengurangan berulang.
B. Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan perkalian
XXVII. Materi Ajar
Pembagian dua angka
XXVIII. Langkah-Langkah Pembelajaran
A. Kegiatan Awal (10 menit)
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru dan siswa berdoa bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3. Guru melakukan presensi.
4. Guru melakukan apersepsi dengan memberikan sebuah contoh
Pembagian dengan media sempoa dan lidi, Kemudian siswa yang
lain disuruh menghitung keseluruhan.
5. Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam proses
pembelajaran.
B. Kegiatan Inti (35 menit)
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok secara heterogen yaitu
tiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang berbeda dalam hal jenis
kelamin dan kemampuan akademik.
2. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi
Pembagian pecahan biasa dengan pecahan biasa dan Pembagian
pecahan biasa
3. Setiap kelompok berdiskusi menyelesaikan lembar kegiatan siswa
yang diberikan oleh guru tentang cara melakukan Pembagian
pecahan biasa
4. Siswa bersama dengan guru membahas hasil kerja kelompok
dengan cara memberikan kesempatan kepada wakil kelompok
untuk mengerjakan soal LKS di papan tulis.
5. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal yang belum
jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
C. Kegiatan Akhir (25 menit)
1. Siswa mengerjakan soal tes secara individu dan dikumpulkan
kepada guru kelas.
2. Guru menutup pelajaran dan memberikan pesan kepada siswa
untuk belajar di rumah dengan membaca materi selanjutnya.
XXIX. Media Pembelajaran
A. Media Pembelajaran
1. sempoa
2. lidi
XXX. Sumber Belajar
A. Silabus untuk kelas 2
B. Pelajaran Matematika untuk SD Kelas 2 oleh M. Khafid dan Suyati,
Penerbit: Erlangga.
XXXI. Evaluasi
A. Prosedur Tes : Post tes (tes akhir)
B. Jenis Tes : Tes tertulis
C. Bentuk Tes : Isian
D. Soal Tes : (Terlampir)
E. Kunci Jawaban : (Terlampir)
F. Kriteria Penilaian : Jumlah soal ada 10. Nilai maksimal 100.
G. Kriteria Keberhasilan : Siswa dikatakan berhasil jika nilai ≥ 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
XXXII. Lampiran
A. Materi Ajar dan LKS
B. Soal Evaluasi
C. Kunci Jawaban
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : SDN Kalinegoro
Hari/ Tanggal/ Pertemuan Ke : Rabu/ 1 Desember 2010/ 1
Kelas/ Semester : II/ I
Unit / Tema : I/ Penjumlahan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2jp)
I. Indikator Hasil Belajar
‐ Siswa dapat mengerjakan operasi hitung yang mengandung symbol +, = ‐ Siswa Melakukan penjumlahan sampai 500
II. Petunjuk
Kerjakan soal-soal di bawah ini sesuai petunjuknya!
III. Kegiatan Belajar
Menjumlahkan bilangan dan soal cerita
Penjumlahan 1. 5+7 = 2. 6+9 = 3. 8+12 = 4. 5+15 = 5. 17+20 = 6. 7 + 7 = 7. 6+16 = 8. 11+2 = 9. 22+20 =
Soal cerita 10. Andi adalah anak yang pintar, dia setiap hari diberi uang saku Rp.500.
karena andi menjadi juara kelas uang saku andi ditambah sebesar Rp.500. Berapakah uang saku andi sekarang?
REFLEKSI
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
Kesulitan apa yang masih kamu alami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : SDN Kalinegoro
Hari/ Tanggal/ Pertemuan Ke : Jumat / 3 Desember 2010/ 2
Kelas/ Semester : II/ I
Unit / Tema : I/ Pengurangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2jp)
IV. Indikator Hasil Belajar
‐ Siswa dapat menuliskan symbol -, =dalam fakta pengurangan.
‐ Siswa Melakukan pengurangan sampai 500
V. Petunjuk
Kerjakan soal-soal di bawah ini sesuai petunjuknya!
VI. Kegiatan Belajar
Pengurangan bilangan dan soal cerita
Pengurangan
1. 7-2 = 2. 12-5 = 3. 27-20 = 4. 4-4 = 5. 20-5 = 6. 70-70 = 7. 22-7 = 8. 21-2 = 9. 28-5 =
Soal cerita 10. Dodi adalah anak yang rajin menabung, dia mendapat uang saku dari ibu
sebesar Rp.1500, setiap hari dodi menabung Rp. 500. Berapakah uang saku dodi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
REFLEKSI
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
Kesulitan apa yang masih kamu alami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : SDN Kalinegoro
Hari/ Tanggal/ Pertemuan Ke : Jumat / 3 Desember 2010/ 2
Kelas/ Semester : II/ I
Unit / Tema : I/ Pengurangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2jp)
Perkalian
1. 2x5 = 2. 5x10 = 3. 2x7 = 4. 6x6 = 5. 7x2 = 6. 10x2 = 7. 50x1 = 8. 17x2 = 9. 10x5 =
Soal cerita
10. Pada liburan sekolah andi, dodi dan dina pergi ke rumah nenek, dan mereka bertiga masing-masing mendapat uang saku dari nenek Rp500. Berapakah jumlah uang yang diberikan kepada mereka bertiga ?
REFLEKSI
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
Kesulitan apa yang masih kamu alami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LEMBAR KERJA SISWA
Satuan Pendidikan : SDN Kalinegoro
Hari/ Tanggal/ Pertemuan Ke : Jumat / 3 Desember 2010/ 2
Kelas/ Semester : II/ I
Unit / Tema : I/ Pengurangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2jp)
Pembagian
1. 10:2 = 2. 5:5 = 3. 100:100 = 4. 50:2 = 5. 4:2 = 6. 6:3 = 7. 10:2 = 8. 20:10 = 9. 50:5 =
Soal cerita
10. Ibu mempunyai delapan apel, kemudian apel tersebut dibagikan kepada andi, dian , agus dan dodi. Berapakah bagian apel tiap anak ?
REFLEKSI
Bagaimana perasaanmu setelah mempelajari tema ini?
Kesulitan apa yang masih kamu alami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Kunci jawaban Penjumlahan
1. 12 2. 15 3. 20 4. 20 5. 27 6. 14 7. 22 8. 13 9. 42 10. RP.1000
Pengurangan
1. 5 2. 8 3. 7 4. 0 5. 15 6. 0 7. 15 8. 19 9. 23 10. Rp.1000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Perkalian
1. 10 2. 50 3. 14 4. 36 5. 14 6. 20 7. 50 8. 34 9. Rp.1500
Pembagian
1. 5 2. 1 3. 1 4. 25 5. 2 6. 2 7. 5 8. 2 9. 2 apel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
No. Indikator Aspek yang Diamati No Butir
1. Kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru.
1
Siswa menjawab pertanyaan
dari guru.
2
Keaktifan bertanya siswa
pada proses pembelajaran.
4
2. Keaktifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran
dengan model Kooperatif
Antusiasme siswa dalam
mengikuti kerja kelompok.
3
Siswa saling berdiskusi dalam
kelompok.
4
Siswa saling membantu dan
bekerja sama dalam
kelompok.
2
Siswa melakukan evaluasi
kelompok.
2
Ketekunan siswa dalam
mengerjakan soal tes.
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lembar Observasi Siswa
Hari/Tanggal : 3 Dsember 2010 Kelas : 2 Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Operasi Hitung Petunjuk Pengisian: Berikan tanda (√) pada salah satu kolom yang tersedia dan berikan deskripsi singkat mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan.
No. Aspek Yang Diamati Nilai Deskripsi 1 2 3 4 1. Siswa memperhatikan
penjelasan dari guru. √ Baik
Siswa menjawab pertanyaan dari guru.
√ Baik
3. Antusiasme siswa dalam mengikuti kerja kelompok.
√ Cukup
4. Siswa saling berdiskusi dalam kelompok.
√ Cukup
5. Siswa saling membantu dan bekerja sama dalam kelompok.
√ Cukup
6. Keaktifan bertanya siswa pada proses pembelajaran.
√ Baik
7. Siswa melakukan evaluasi kelompok.
√ Baik
8. Ketekunan siswa dalam mengerjakan soal tes.
√ Baik
Keterangan Penilaian: ( 1 ) : kurang ( 2 ) : cukup ( 3 ) : baik ( 4 ) : sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kegiatan Guru
No Aspek yang diamati Kurang Cukup Baik
1 Memeriksa kesiapan ruang, alat dan
media pembelajaran
√
2 Memeriksa kesiapan siswa √
3 Melakukan apersepsi √
4 Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang
akan dicapai
√
5 Penguasaan materi pembelajaran √
6 Menyampaikan materi pada siswa √
7 Mengunakan alat peraga √
8 Merespon pertanyaan siswa √
9 Memberi pertanyaan pada siswa √
10 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
KETUNTASAN SIKLUS I SDN KALINEGORO
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 s1 8 √ -
2 s2 5 - √
3 s3 10 √ -
4 s4 10 √ -
5 s5 8 √ -
6 s6 7 √ -
7 s7 7 √ -
8 s8 8 √ -
9 s9 7 √ -
10 s10 10 √ -
11 s11 6 √ -
12 s12 5 - √
13 s13 9 √ -
14 s14 7 √ -
15 s15 7 √ -
16 s16 6 √ -
17 s17 7 √ -
18 s18 10 √ -
19 s19 7 √ -
20 s20 10 √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
21 s21 8 √ -
22 s22 8 √ -
Jumlah 171 22 0
Rata-rata /
Persentase
7,7 81% 9%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
KETUNTASAN SIKLUS II SDN KALINEGORO
No. Nama Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. s1 7 √ -
2 s2 6 √ -
3 s3 7 √ -
4 s4 7 √ -
5 s5 10 √ -
6 s6 7 √ -
7 s7 8 √ -
8 s8 7 √ -
9 s9 10 √ -
10 s10 8 √ -
11 s11 7 √ -
12 s12 10 √ -
13 s13 7 √ -
14 s14 6 √ -
15 s15 7 √ -
16 s16 7 √ -
17 s17 7 √ -
18 s18 6 √ -
19 s19 7 √ -
20 s20 8 √ -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
21 s21 7 √ -
22 s22 9 √ -
Jumlah 165 22 0
Rata-rata/presentase 7,5 100% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan Th. 2010 Th. 2011
9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Persiapan Penyusunan Kerangka √ Presentasi Kerangka √ Menyusun Proposal √ Revisi Proposal √ Bimbingan dengan Dosen √ √
2. Pelaksanaan Menyiapkan Kelas dan Alat √ Melaksanakan Tindakan I √ Melaksanakan Tindakan II √
3. Penyusunan Laporan Menyusun konsep laporan √ Perbaikan
laporan/bimbingan √
Penyusunan dalam bentuk artikel
√
Ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Metode gasal genap Siklus I
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑ ²
=
= √
= √
= .
= 0.523
2 1
= ..
= ..
= 0.6868
Atas dasar taraf signifikansi 5% untuk N= 22 dituntun rxy = 0,37.
Koefisien reliabilitas yang diperoleh rtt = 0,68 untuk ganjil-genap. Jadi taraf
reliabilitas ulangan Matematika tipe tes uraian dengan metode ganjil-genap.
Ternyata signifikansi 5 % ( rtt = 0,91 >0,37), dan termasuk Cukup (0,90 – 1,0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Metode gasal genap Siklus II
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑ ²
=
= √
= √
= .
= 0.8224833
Atas dasar taraf signifikansi 5% untuk N= 22 dituntun rxy = 0,37.
Koefisien reliabilitas yang diperoleh rtt = 0,82 untuk ganjil-genap. Jadi taraf
reliabilitas ulangan Matematika tipe tes uraian dengan metode ganjil-genap.
Ternyata signifikansi 5 % ( rtt = 0,94 >0,37), dan termasuk tinggi (0,90 – 1,0).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Foto Kegiatan Belajar Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MERTOYUDAN SD N KALINEGORO
Alamat: Kalinegoro, Mertoyudan, Magelang Kode Pos 56172
SURAT KETERANGAN Nomor: 092 / 100120 / I / 2011
Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Sekolah SD N Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah menerangkan bahwa: Nama : Restu Yudha Isnandar No Mahasiswa : 081134211 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan : Ilmu Pendidikan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Perguruan Tinggi : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada bulan Nopember-Desember 2010 dalam rangka penyusunan Skripsi di SD Negeri Kalinegoro Magelang dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan berhitung menggunakan alat peraga sempoa dan lidi pada siswa kelas 2 sd negeri kalinegoro Tahun Ajaran 2010/2011.”
Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MERTOYUDAN SD N KALINEGORO
Alamat: Kalinegoro, Mertoyudan, Magelang Kode Pos 56172
SURAT KETERANGAN Nomor: 092 / 100120 / I / 2011
Yang bertandatangan di bawah ini Kepala Sekolah SD N Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah menerangkan bahwa: Nama : Tri Mufarida Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan : Ilmu Pendidikan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan D2 Perguruan Tinggi : Universitas DR.HAMKA
Telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada bulan Nopember-Desember 2010 dalam rangka penyusunan Skripsi di SD Negeri Kalinegoro Magelang dengan judul “Upaya meningkatkan kemampuan berhitung menggunakan alat peraga sempoa dan lidi pada siswa kelas 2 sd negeri kalinegoro Tahun Ajaran 2010/2011.”
Demikian surat keterangan ini diberikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL VALIDITAS SOAL SIKLUS I
No Nama Siswa
No Soal Total Skor
Gasal (X) Genap (Y) X² Y² XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 S1 2 2 2 2 1 3 0 3 0 3 18 5 12 25 144 60 2 S2 4 5 0 5 0 4 0 0 0 2 20 4 16 16 256 64 3 S3 5 5 4 3 3 4 4 3 4 5 40 20 20 400 400 400 4 S4 4 3 4 3 0 5 4 4 0 4 31 12 19 144 361 228 5 S5 4 5 4 5 0 4 5 5 0 5 37 13 24 169 576 312 6 S6 1 2 1 3 0 2 0 3 0 2 14 2 12 4 144 24 7 S7 5 5 0 5 0 5 5 3 0 5 33 10 23 100 529 230 8 S8 4 5 0 5 0 5 4 4 5 4 36 13 23 169 529 299 9 S9 3 0 0 3 0 2 4 2 3 3 20 10 10 100 100 100 10 S10 5 3 5 3 5 5 4 5 4 3 42 23 19 529 361 437 11 S11 4 3 5 5 4 3 0 0 0 0 24 13 9 169 81 117 12 S12 2 2 1 3 0 0 0 0 0 5 13 3 10 9 100 30 13 S13 5 4 0 3 5 5 4 3 3 4 36 17 19 289 361 323 14 S14 0 3 5 2 2 0 3 2 0 2 19 10 9 100 81 90 15 S15 2 2 2 2 0 3 0 3 0 2 16 4 12 16 144 48 16 S16 4 5 3 4 4 0 0 5 0 0 25 11 14 121 196 154 17 S17 0 2 2 3 0 2 0 2 3 3 17 5 12 25 144 60 18 S18 4 5 4 4 4 3 3 4 5 3 39 20 19 400 361 380 19 S19 2 0 2 1 0 1 2 2 0 2 12 6 6 36 36 36 20 S20 5 4 3 3 4 1 2 2 4 3 31 18 13 324 169 234 21 S21 0 3 2 2 2 2 4 2 0 4 21 8 13 64 169 104 22 S22 5 3 0 3 0 5 4 3 3 4 30 12 18 144 324 216
N= 22 0,74 0,75 0,55 0,75 0,41 0,68 0,57 0,64 0,41 0,72 574 ∑X = 239 ∑Y = 332 ∑X² = 3353 ∑Y² = 5566 ∑XY = 3946
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL VALIDITAS SIKLUS II
No Nama Siswa
No Soal Jumlah Skor
Gasal (X) Genap (Y) X² Y² XY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 5 4 0 3 0 4 0 3 4 5 28 16 12 256 144 192 2 S2 5 5 0 5 0 3 0 4 0 3 25 22 20 484 400 440 3 S3 0 4 0 5 5 5 0 5 5 3 32 22 22 484 484 484 4 S4 0 5 2 0 3 0 5 0 0 0 15 15 15 225 225 225 5 S5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 48 23 25 529 625 575 6 S6 5 3 5 5 3 0 4 0 0 4 29 17 12 289 144 204 7 S7 0 5 5 5 5 4 5 5 0 5 39 23 21 529 441 483 8 S8 0 5 5 1 5 5 0 4 0 5 30 22 20 484 400 440 9 S9 1 4 4 3 3 3 5 5 3 5 36 12 14 144 196 168 10 S10 5 5 3 5 0 5 0 4 5 5 37 23 24 529 576 552 11 S11 0 3 0 5 5 5 4 4 0 5 31 19 22 361 484 418 12 S12 5 5 5 3 5 3 3 5 4 4 42 22 20 484 400 440 13 S13 0 5 5 5 5 5 0 5 0 5 35 25 25 625 625 625 14 S14 0 5 0 3 0 5 0 5 5 5 28 25 23 625 529 575 15 S15 2 0 3 3 5 2 0 1 0 2 18 10 15 100 225 150 16 S16 0 5 5 5 0 5 5 0 5 1 31 25 24 625 576 600 17 S17 4 0 0 4 4 4 0 4 4 4 28 20 20 400 400 400 18 S18 0 0 0 5 3 3 5 4 0 4 24 22 19 484 361 418 19 S19 5 5 5 5 0 5 0 5 0 3 33 21 20 441 400 420 20 S20 5 5 5 3 0 5 5 3 0 5 36 23 18 529 324 414 21 S21 0 5 0 5 3 3 0 5 5 1 27 23 22 529 484 506 22 S22 5 5 5 5 5 5 5 0 5 5 45 25 25 625 625 625
N=22 0,57 0,90 0,66 0,90 0,67 0,86 0,55 0,79 0,55 0,81 697 ∑X = 455 ∑Y = 438 ∑X² = 9781 ∑Y² = 9068 ∑XY =9354
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL REABILITAS 1
Gasal (X) Genap (Y) X² Y² XY
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 S1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 4 4 16 16 16
2 S2 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 5 1 4 1 16 4
3 S3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 25
4 S4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 25
5 S5 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 1 4 1 16 4
6 S6 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 8 2 3 4 9 6
7 S7 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 7 3 5 9 25 15
8 S8 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 3 5 9 25 15
9 S9 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 3 4 9 16 12
10 S10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 25
11 S11 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 3 3 9 9 9
12 S12 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 2 3 4 9 6
13 S13 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 4 5 16 25 20
14 S14 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 3 4 9 16 12
15 S15 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 2 5 4 25 10
16 S16 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 3 3 9 9 9
17 S17 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 7 2 5 4 25 10
18 S18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 25
19 S19 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 3 4 9 16 12
20 S20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 25
21 S21 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 3 5 9 25 15
22 S22 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 3 5 9 25 15N= 22 19 20 16 22 11 20 13 19 12 18 171 70 96 256 432 315
NoNama Siswa
No Soal Total Skor
∑ = 70x ∑ = 96y ∑ = 2562x ∑ = 4322y ∑ = 315xy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TABEL REABILITAS 2
Gasal (X) Genap (Y) X² Y² XY1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 S1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 2 5 4 25 102 S2 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 6 1 5 1 25 53 S3 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 2 5 4 25 104 S4 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 4 3 16 9 125 S5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 256 S6 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 3 4 9 16 127 S7 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 3 5 9 25 158 S8 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 2 5 4 25 109 S9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 25
10 S10 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 3 5 9 25 1511 S11 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 7 2 5 4 25 1012 S12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 5 5 25 25 2513 S13 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 7 2 5 4 25 1014 S14 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 6 1 5 1 25 515 S15 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 7 3 4 9 16 1216 S16 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 7 2 5 4 25 1017 S17 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 7 3 4 9 16 1218 S18 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 6 3 3 9 9 919 S19 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 2 5 4 25 1020 S20 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 3 5 9 25 1521 S21 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 2 5 4 25 1022 S22 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 5 4 25 16 20
N= 22 12 19 14 21 15 20 10 21 12 21 165 63 102 213 457 287
NoNama Siswa
No Soal Total Skor
∑ = 63x ∑ =102y ∑ = 2132x ∑ = 4572y ∑ = 287xy
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI