evaluasi pelaksanaan pembiayaan akad...

87
EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAH PADA BMT MEKAR DA’WAH SERPONG 2017 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: RAHMAT WIBOWO 1113053000088 KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M / 1439 H

Upload: hoangthien

Post on 22-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN

AKAD MUDHARABAH PADA BMT MEKAR DA’WAH

SERPONG 2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

RAHMAT WIBOWO

1113053000088

KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M / 1439 H

Page 2: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

EVALUASI PELAKSANAAI{ PEMBXAYAAhI AKAD

MI]DHARABAH PADA BMT MEKAR DA'WAH

SERPOI{G 2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperolell

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Rahmat Wibowo1113053000088

KOI{SENTRASI MAI{AJEMEI\ LEMBAGA KEUANGAI{

SYARIAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEI\ DAKWAH

FAKI]tr,TAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Uil\ SYARTF HIDAYATULLAH JAKARTA

Di Bawah Bimbingan

NIP. 195501011983021001

2017M/1439rr

Page 3: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

l.

2.

3.

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah penulisan skripsi yang berjudul

..EVALUASI PELAKSANAAN PADA PEMBIAYAAN AKAD

MUDHARABAH PADA BMT MEKAR DA'WAH", dengan ini saya

menyatakan bahwa :

Skripsi ini menyatakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 (satu) di Universitas Islam

Negri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (Uf$ Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian lembar pernyataan ini dibuat, sehingga dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya. Terima kasih.

eptember 2017

Rahmat Wi

3817122

ffibowo

111

NIM 11130530000088

Page 4: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

PIINGESAIIAN PANI'I'IA UJIAN

Skripsi ini berjudul "EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKA[)

MUDHARABAH PADA BMT MEKAR DA'WAI{ SERPONG 201.7" telah

diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 27

September 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

rnemperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Pada Studi Manajemen Dakwah

konsentrasi Manajemen Lernbaga Keuangan Syariah (MLKS).

Jakarta, 27 Septernber 2017

Sidang Munaqasyah

1 001

Penguj i

Drs. M. Sungaidi, MANIP. 19600803 199703 1 006

MuhamadNrP. 19780 tlz 20t4ll | 001

I-I. Mulkanasir.I].A.. S.Pd.. MMNrP.19ss0101 198302 1 001

NIP. 19580910 I

Page 5: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

i

ABSTRAK

Rahmat Wibowo, 1113053000088, Evaluasi Pelaksanaan pada Pembiayaan Akad Mudharabah pada BMT Mekar Da’wah Serpong, Dosen Pembimbing H. Mulkanasir, BA, S.Pd, MM

Akad adalah sebuah kegiatan manusia untuk manyatakan perjanjian atau kesepakatan antara dua belah pihak, baik tertulis maupun tidak tertulis. Akad digunakan dalam hal pembiayaan pada produk-produk Lembaga Keuangan Syariah (LKS), salah satunya adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Di Baitul Maal wat Tamwil (BMT), pembiayaan merupakan aktivitas utama, yang berhubungan dengan rencana memperoleh pendapatan. Pembiyaaan dibagi menjadi tiga prinsip yakni prinsip jual beli, bagi hasil, dan jasa. Dan salah satunya Akad Mudharabah yaitu akad yang dari para ulama telah disepakati akan kehalalannya Namun dalam pelaksanaanya ada beberapa lembaga keuangan syariah di lapangan masih jauh dari apa yang di fatwakan oleh DSN (Dewan Syariah Nasional).

Penelitian ini mengkaji tentang masalah yang ada di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Da’wah pada akad mudharabah, yang di khwatirkan belum menerapkan fatwa DSN. Maka dari itu dalam skripsi ini membahas secara menyeluruh tentang evaluasi pelaksanaan pada pembiayaan akad mudharabah dengan meggunakan jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pelaksaanaan pada pembiayaan akad mudharabah di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Da’wah dan untuk mengevaluasi pelaksanaan pada pembiayaan akad mudharabah di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Dakwah.

Dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelaksanaan pembiyaan akad mudharabah pada BMT Mekar Da’wah dalam pelaksanaan akad sudah sesusai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional. Sedangkan pada pengajuan pembiayaan akad mudharabah sudah menggunakan prinsip 5C pengajuan (Character, Capacity, Capital, Condition, Collacteral), namun kurang maksimal dalam pelaksanaannya. Dan hasil evaluasi pelaksanaan akad mudharabah pada BMT Mekar Da’wah pada aspek process seleksi pengajuan pembiyaan, sebagian besar tidak tercapai. ketidak tercapaian terjadi pada tahapan seleksi pengajuan (Character, Capacity, Capital, Condition, Collacteral) tidak maksimal. Sedangkan pada pelaksanaan akad mudharabah sudah sangat baik dalam menerapkan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.07/DSN-MUI/IV/2000, serta sudah sesuai dengan prinsip syariah. Kata kunci: Pembiayaan, Akad Mudharabah, Baitul Maal wat Tamwil (BMT), dan Evaluasi.

Page 6: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah

mengatur, membimbing semua hamba-Nya, sekaligus ketentuan hidup yang harus

dilalui sebagai makhluk ciptaan-Nya senantiasa memberikan berbagai nikmat

kepada insan semua. Semoga dengan kenikmatan iman, islam, dan ihsan selalu

tersimpan dalam diri kita sebagai cerminan manusia yang bertaqwa.

Alhamdulillahhirabbil’alamin, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah

Pada BMT Mekar Da’wah Serpong 2017”, dengan baik yang disusun untuk

memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Untuk itu mari kita memanjatkan puja-puji tasyakur ke hadirat Allah

SWT, Biqouli: “Al Hamdulillaahi Robbil ‘Aalamiin”, yang mana atas limpahan

rahmat, taufiq serta hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan penelitian evaluasi

ini. Dan tidak lupa sanjungan sholawat, salam barokah yang seindah-indahnya

dan yang setepat-tepatnya, mudah-mudahan senantiasa terlimpah ruah ke

pangkuan Baginda Agung Rosulullah SAW, “Wa ‘Alaa Saairil Ambiya’i Wal

Mursaliin, Wal Malaaikatil Muqorrobiin ‘Alaihimus Sholaatu Was Salaam. Wa

Page 7: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

iii

‘alaa Aalihim, Wa Ash Haabihim, Wa Taabi’ihim, Wa Taabi’it Taabi’iinaa Ilaa

Yaumil Qiyaamah”.

Tundanya salam ikrooman, wa Ta’dziiman wa Mahabbatan yang tulus, ke

pangkuan para Auliyaa’illah wa Ahbaabillah min Awwaalihim, Ila Aakhirihim

khususon khooshshoh Ila Hadroti Ghoutsi Hadzaz Zaman RA. “Waa A’aada

‘Alaina Mim Barokaatihim , Wa Syafaa’atihim, Wa Karoomatihim, Wa

Amaddana Biamdaadihim Kama Yaliku Bika Wabihim”. Amin …3x Yaa Robbal

‘Alamin.

Serta bantuan dari semua pihak yang turut andil dalam memberikan do’a,

moril materi, serta keikhlasan dalam membimbing penulis. Oleh karena itu hanya

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya yang dapat penulis hanturkan kepada

:

1. Dr. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik, Dr. Roudhonah, MA., selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi, Dr. Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen

Dakwah serta selaku Dosen Penasihat Akademik , dan Drs. Sugiharto,

MA., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.

3. H. Mulkansair, BA, S.Pd, MM., selaku Dosen Pembimbing dalam

penyusunan skripsi, dan juga telah meluangkan waktunya untuk

Page 8: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

iv

mengoreksi, membimbing, menyemangati, serta mengarahkan penulis

guna mendapatkan skripsi yang baik.

4. Untuk para dosen yang telah membimbing dan meridhoi atas ilmunya

kepada penulis selama menempuh perkuliahan di Jurusan Manajemen

Dakwah, Kosentrasi Manajemen Lembaga Keuangan Syariah

(MLKS) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

5. Dikhususkan dan lebih terhormat teruntuk Ayahanda Sukino dan

Ibunda Suyatmi yang selalu memberikan kasih sayang tiada batas,

dukungan, semangat, arahan, serta selalu percaya kepada penulis

dalam

menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. Semoga selalu dalam

lindungan Allah SWT. Aamiin.

6. Keluarga BMT Mekar Da’wah Serpong, kepada Pak Ismail, Pak Irfan,

Bang Oji, Chandra, Risma, Sarah dan Bu Amah, yang sudah

memberikan izin, dukungan, bantuan, arahan, dan saran kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Adik-adikku Alvina Ramadhan dan Rizqy Maulana, yang selalu

merepotkan dan mengganggu tetapi selalu ada sayang untuk adikku,

trimaksih telah memberi semangat. Dan kepada sepupu Ariana yang

telah membantu meminjamkan leptop untuk mengerjakan skripsi

hingga selesai.

8. Seluruh keluarga besar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

serta Jurusan Manajemen Dakwah angkatan 2013 Khususnya

Page 9: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

v

Nawfalsks Bagis M.K, M. Taufiq, Gusphia H, Choirunnisa, Elis

Sa’adah, Jannah, Mei, Jekhaw, Hamni, Deba, Inne, Uzem, Lisa, Meli,

Intan, Dewi, Sayyi, Iffi, Hanna, Apip, yang telah membantu dan

menginspirasi penulis dalam penulisan serta memnemani penulis

dikala bosan dalam penulisan skripsi ini.

9. Kepada yang telah membantu memberiakn kontribusi penyelesian

skirpsi ini khususnya Pak Ismail, Nurisma, Andriansah, Eva,

Nurhasanah, Gusphia, Firman dan abang Photocopy.

10. Semua Pihak yang telah membantu memberikan kontribusi terhadap

penyelesaian skripsi ini tidak dapat disebutkan satu persatu namun

tidak mengurangi rasa hormat penulis, Semog seluruh kontribusinya

dicatat sebagai amal shaleh oleh Allah SWT, Aamiin.

Jakarta, 5 Muharram 1439 H 25 September 2017 M

Rahmat Wibowo NIM 11130530000088

Page 10: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK .........................................................................................................i

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar belakang ...........................................................................1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................6

C. Batasan dan Rumusan Masalah .................................................6

D. Tujuan dan Manfaat ..................................................................6

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................7

F. Sistematika Penulisan ...............................................................9

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................11

A. Evaluasi .....................................................................................11

1. Pengertian Evaluasi ..............................................................11

Page 11: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

vii

2. Urgensi Evaluasi ..................................................................12

3. Model Evaluasi CIPP ...........................................................13

B. Pembiayaan Mudharabah ..........................................................14

1. Pengertian Pembiayaan ........................................................14

2. Pemberian Pembiayaan ........................................................16

3. Pengertian Mudharabah ........................................................18

4. Jenis dan Hukum Pembiayaan Mudharabah ........................20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................28

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................28

B. Jenis Penelitian ..........................................................................28

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................28

D. Instrumen dan Pengumpulan Data ............................................30

E. Teknik Analisi Data ..................................................................32

F. Pedoman Penulisan ...................................................................33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................34

A. Objek Evaluasi ..........................................................................34

B. Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT

Mekar Da”wah ..........................................................................46

C. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah

di BMT Mekar Da’wah .............................................................53

BAB V PENUTUP ........................................................................................56

A. Kesimpulan ...............................................................................56

B. Saran ..........................................................................................56

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................61

LAMPIRAN

Page 12: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

viii

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Kisi-kisi Instrumen Observasi Program Pelaksanaan Pembiayaan

Akad Mudharabah di BMT Mekar Dakawah Serpong ..................30

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara BMT Mekar Dakwah Serpong ..30

Tabel 3.3 Kisi-kisi Studi Dokumen Pembiayaan Akad Mudharabah

di BMT Mekar Da’wah Serpong ...................................................32

Tabel 4.1 Tabel Unit Analisis Ketercapaian Pengajuan Pembiayaan Pada

BMT Meker Da’wah Seropong .....................................................53

Tabel 4.2 Tabel Unit Analisis Pelaksanaan Akad Mudharabah Pada BMT

Mekar Da’awah ..............................................................................55

Tabel 4.3 Rekap Pencapaian Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah

di BMT Mekar Da’wah ..................................................................56

Page 13: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sekema akad mudharabah .............................................................27

Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT Mekar Dakwah .....................................39

Gambar 4.2 Proses Pengajuan Pembiayaan .......................................................51

Page 14: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akad adalah sebuah kegiatan manusia untuk menyatakan perjanjian atau

kesepakatan antara dua belah pihak, baik tertulis maupun tidak tertulis. Akad

atau kontrak berasal dari bahasa Arab yang berarti ikatan atau simpulan baik

ikatan yang nampak (hissyy) maupun tidak nampak (ma’nawy).1Kamus al-

Mawrid, menterjemahkan al-‘Aqd sebagai contract and agreement atau

kontrak dan perjanjian.2

Sedangkan akad atau kontrak menurut istilah adalah suatu kesepakatan

atau komitmen bersama baik lisan, isyarat, maupun tulisan antara dua pihak

atau lebih yang memiliki implikasi hukum yang mengikat untuk

melaksanakannya.3 Dalam hukum Islam istilah kontrak tidak dibedakan

dengan perjanjian, keduanya identik dan disebut akad. Sehingga dalam hal ini

akad didefnisikan sebagai pertemuan ijab yang dinyatakan oleh salah satu

pihak dengan qabul dari pihak lain secara sah menurut syarak yang tampak

akibat hukumnya pada obyeknya.4 Akad juga digunakan dalam hal

pembiayaan pada produk-produk Lembaga Keuangan Syariah (LKS), salah

satunya adalah Baitul Maal wat Tamwil (BMT). Baitul Maal Wat Tamwil

adalah salah satu lembaga keuangan mikro, yang memiliki angka

1Fayruz Abadyy Majd al-Din Muhammad Ibn Ya’qub, Al-Qamus al-Muhit, jilid 1.(Beirut: D Jayl), h. 327.

2Munir al-Ba’labakiyy, Qamus Al-Mawrid.(Beirut: Dar al-‘Ilm al-Malayyin: 1990), , h.770. 3 Muhammad Salam Madkur. Al--adkhal al-fiqh al–Islamiyy. (ttp: Daral-Nahdah al-

‘Arabiy-yah), 1963, h.506. 4Syamsul Anwar, Kontrak dalam Islam, makalah disampaikan pada Pelatihan

Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari’ah Di Pengadilan Agama.(Yogyakarta: Kerjasama Mahkamah Agung RI Dan Program Pascasarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum UII: 2006), h.7.

Page 15: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

2

pertumbuhan sangat pesat dari tahun ke tahun, sebagaimana disampaikan oleh

Joelarso.5

Di Baitul Maal wat Tamwil (BMT), pembiayaan merupakan aktivitas

utama, yang berhubungan dengan rencana memperoleh pendapatan.6

Pembiyaaan dibagi menjadi tiga prinsip yakni prinsip jual beli, bagi hasil, dan

jasa. Dari ketiga prinsip pembiayaan tersebut, pembiayaan bagi hasil

merupakan salah satu ciri pokok yang membedakan antara lembaga keuangan

syari’ah, dan konvensional.7 Dalam produk pembiayaan di BMT yaitu,

Mudharabah, Musyarakah, Murabahah dan Bai’ Salam.

Pada umumnya dalam lembaga keuangan syariah pelaksanaanya harus

sesuai dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia). MUI sebagai lembaga yang

memiliki kewenangan dalam bidang keagamaan yang berhubungan dengan

kepentingan umat Islam di Indonesia membentuk suatu dewan syariah yang

berskala nasional yang bernama Dewan Syariah Nasional (DSN), sesuai

dengan Surat Keputusan (SK) MUI No. kep-754/MUI/II/1999. Lembaga DSN

MUI ini merupakan lembaga yang memiliki otoritas kuat dalam penentuan

dan penjagaan penerapan prinsip syariah dalam operasional di lembaga

keuangan syariah.8 Sejak berdirinya DSN, telah mengeluarkan lebih dari 80

fatwa tentang ekonomi syariah, antara lain, fatwa tentang giro, tabungan,

5Novita Dewi Masyithoh, “Analisis Normatif Undang-Undang NO.1 Tahun 2013 Tentang

Lemabaga Keuangan Mikro (LKM) Atas Status Badan Hukum Dan Pengawasan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)”, Volume V/Edisi 2/Oktober 2014, h. 21

6 Muhammad Ridwa, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), (Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 163

7Maryanah, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiyaan Bagi Hasil di Bank Syari’ah Mandiri,” Ekonomi keuangan dan Bisnis Islam (EKSiS),Vol 4:1, Januari-Maret, 2008, h.5 .

8Bambang Iswanto, “Peran Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional, Badan Wakaf Indonesia dan Baznas dalam Pengembangan Produk Hukum Ekonomi Islam di Indonesia” Vol. 9, No. 2, 2016, h. 430

Page 16: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

3

murabahah, mudharabah, musyarokah, pembiayaan pengurus haji, dan

sebagainya.9

Namun ada beberapa pelaksanaan lembaga keuangan syariah di lapangan

masih jauh dari apa yang di fatwakan oleh DSN (Dewan Syariah Nasional).

Apabila lembaga keuangan syariah benar-benar menerapkan ketentuan DSN,

niscaya masyarakat berbondong-bondong mengajukan pembiayaan dengan

skema mudharabah. Dalam waktu singkat pertumbuhan perbankan syariah

akan mengungguli lembaga keuangan konvensional. Tetapi pada faktanya

tidak seindah teori, lembaga keuangan syariah yang ada belum menerapkan

fatwa DSN secara utuh. Sehingga pelaku usaha yang mendapatkan

pembiayaan modal dari lembaga keuangan syariah, masih diwajibkan

mengembalikan modal secara utuh, walaupun mengalami kerugian usaha.

Terlalu banyak cerita dari nasabah mudharabah bank syariah yang mengalami

perlakuan ini.10

Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) juga menuliskan

bahwa tidak semua klaim yang dikemukakan bank syariah telah sesuai dengan

bukti praktek di lapangan. Agar dikatakan layak secara syariah, bank syariah

menyatakan, sesuai dengan fatwa DSN MUI. Namun pada kenyataannya,

banyak praktek lembaga keuangan syariah yang bertentangan dengan fatwa

DSN MUI.

Akad Mudharabah adalah akad yang dari para ulama telah disepakati

akan kehalalannya. DSN-MUI telah menerbitkan Fatwa No: 07/DSN-

9Ahyar Ari Gayo, Ade Irawan Taufik, “Kedudukan Fatwa Dewan Syariha Nasionla

Majelis Ulama Indonesia dalam Mendorong Perkembangan Bisnis Perbankan Syariah (Perspektif Hukum Perbankan Syariha)”, Volume1 No. 2, Agustus 2012, h. 260

10 http://pengusahamuslim.com/2728-fatwa-dsn-mui-1451.html, 10 Juni 2017

Page 17: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

4

MUI/IV/2000, yang kemudian menjadi pedoman bagi praktek perbankan

syariah. Tetapi pelaksanaan bank syariah perlu ditinjau ulang. Pada fatwa

dengan nomor tersebut, DSN menyatakan: “LKS (lembaga Keuangan Syariah)

sebagai penyedia dana, menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah

kecuali jika mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai,

atau menyalahi perjanjian.” Pada ketentuan lainnya, DSN kembali

menekankan akan hal ini dengan pernyataan: “Penyedia dana menanggung

semua kerugian akibat dari mudharabah, dan pengelola tidak boleh

menanggung kerugian apapun, kecuali diakibatkan dari kesalahan disengaja,

kelalaian, atau pelanggaran kesepakatan.” (Himpunan Fatwa Dewan syariah

Nasional MUI )11

Disamping itu pada pembiayaan akad mudhorabah di BMT Mekar

Da’wah Serpong, mengalami penurunan yang sangat signifikan dari

pertumbuhan nasabah. Pada tahun 2012 sampai 2017, nasabah yang

mengajukan pembiayaan akad Mudharobah mencapai 50 nasabah, akan tetapi

dari tahun ketahun dan seiring berjalannya waktu nasabah mengalami

permasalahan pengembalian modal. Pada tahun 2012 hingga 2016 ada 15

nasabah yang bermasalah dalam pelunasan tersebut. Kemudian nasabah yang

masih aktif pada tahun 2017 hanya 1(satu) nasabah. Banyak kemungkinan

yang terjadi oleh nasabah dengan BMT Mekar Da’wah pada pembiayaan akad

mudharobah.12 Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi terjadinya dalam

penurunan nasabah di BMT seperti tidak patuhnya terhadap DSN MUI,

11 http://pengusahamuslim.com/2728-fatwa-dsn-mui-1451.html, 14 juni 2017 12 Hasil wawancara dengan Bapak Irfan Ahmad Rivai sebagai Manager BMT Mekar

Da’wah pada tanggal 5 Juni 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 18: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

5

kurangnya prosedur pelaksanaan yang baik, sumber daya manusia yang

kurang baik dan lain sebagainya.

Dengan adanya fenomena di atas, seharusnya setiap lembaga keuangan

syariah bisa mengevaluasi dan mengambil pelajaran sehingga dapat

meminimalisir penurunan nasabah. Karena dengan evaluasi dapat mencapai

sebuah keberhasilan dan memperbaiki kesalahan yang menghambat

keberhasilan. Maka dari itu evaluasi merupakan suatu hal penting dilakukan,

harapannya setiap pelaksanaan dalam pembiayaan akad mudharabah tentunya

harus tetap menjaga asas-asas dalam bermuamalat seperti keadilan,

keseimbangan, menghindari mudharat dan mengedapankan maslahat. Dimana

dalam prinsip utamanya, mudharabah dilakukan dengan menyepakati nisbah

bagi hasil atas keuntungan yang akan diperoleh, sedangkan kerugian yang

timbul menjadi resiko pemilik dana sepanjang tidak ada bukti bahwa pihak

pengelola tidak melakukan kecurangan.13

Dengan ini, dari uraian di atas dimana pihak pertama (shahibul maal)

menyediakan dana dan pihak kedua (mudharib), perlu yang namanya akad

yang jelas dan kerangka akuntansi yang menyeluruh sehingga dapat

menghasilkan data yang tepat dan berkualitas, serta sebagai lembaga keuangan

syariah BMT harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah.

Keimanan menjadi landasan atas keyakinan untuk mampu tumbuh dan

berkembang.14

13Inna Kurniawati, “Analisis Penerapan PSAK No.105 Atas Pembiayaan Mudharabah

Pada PT.Bank Muamalat Indonesia, Tbk”, FKIP – Pendidikan Ekonomi.h. 3 14Isma Ilmi Hayati Ginting,Ilyda Sudardjat,“analisis Strategi Pengembangan Bmt (Baitul

Maal Wat Tamwil) Di Kota Medan”, Ekonomi dan Keuangan Vol.2 No. h.673.

Page 19: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

6

Maka dari itu pelaksanaan pembiayaan akad mudharabah dari BMT

Mekar Da’wah harus sesuai dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) yang

telah diatur jelas dalam Fatwa DSN-MUI No.07/DSN-MUI/IV/2000 dengan

sebuah manajemen yang baik dan didukung oleh sumber daya manusia yang

baik. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk

membahas “Evaluasi Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah pada

BMT Mekar Da’wah Serpong 2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah pada BMT Mekar

Da’wah adalah adanya kendala nasabah dalam pelunasan akad mudharabah di

BMT Mekar Da’wah Serpong.

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Pembatasan masalah yang dibuat agar tidak meluas dalam mengevaluasi

maka penulis lebih menekankan kepada Pelaksanaan dalam Pembiayaan Akad

Mudharabah di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Da’wah Serpong.

Adapun pertanyaan pokok peneliti dalam skripsi ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah di Baitul

Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Da’wah Serpong?

2. Bagaimana Evaluasi Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah di

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Da’wah Serpong?

Page 20: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

7

D. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui pelaksaanaan pada pembiayaan akad mudharabah di

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Da’wah Serpong.

b. Untuk mengevaluasi pelaksanaan pada pembiayaan akad mudharabah

di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Mekar Da’wah Serpong.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Akademi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang menarik

dan dapat menambah wawasan cakrawala keilmuan.

b. Bagi Baitul Maal wat Tamwil (BMT)

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dan akan menjadi sebuah

pertimbangan dalam pelaksanaan pembaiyaan akad Mudharabah, untuk

mencapai sebuah tujuan lembaga.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang menarik dan

dapat menambah wawasan cakrawala keilmuan, khususnya bagi

penulis, umumnya bagi pembaca.

E. Tinjauan Pustaka

Ada karya ilmiah (Skripsi) yang penulis jadikan sebagai tinjauan

pustaka, yang mana Karya Ilmiah tersebut penulis anggap sebagai bahan

referensi yang ada hubungannya dengan pembahasan yang akan di angkat

pada Karya Ilmiah ini, yakni di antaranya :

Page 21: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

8

1. Betari Tyas Maharani, 1112046100054 Penerapan Akad Mudharabah

dalam Penghimpuan Dana dan Pengelolaannya pada baitul maal wa

tamwil (BMT) Global Insani Cirebon Jawa Barat, Program Studi

Muamalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2016M/1437H.

Menurut penulis, di dalam skripsinya dituliskan membahas

mekanisme, penerapan akad dan kesesuaian akad mudharabah dari sisi

penghimpunan dana dan pengelolaan atas dana yang berhasil dihimpun

tersebut. Adapun tujuan penelitian ini adalah menghapus kekhawatiran

masyarakat terhadap BMT, memahami mekanisme penghimpunan dana

dan pengelolaan dan serta menghasilkan kesesuaian penerapan akad

Mudharabah secara konsep syariah dan praktek.

Namun yang membedakan dengan penulis tuliskan dalam skripsi

ini adalah mengevaluasi pelaksanaan akad mudharabah di BMT Mekar

Da’wah.

2. Noer Chalish, A31107059, Program S1, Analisis Perlakuan Akutansi

Pembiayaan Mudharabah Pada PT.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

Makassar,Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin Makasar, 2012.

Pada Skripsi ini, penelitian lebih mengkhususkan pada Pembiayaan

kepada koperasi karyawan untuk para anggotanya yang menggunakan

system pembiayaan mudharabah. Analisis penelitian ini menggunakan

analisis kualitatif deskriptif. Karena permasalahan yang ingin dianalisis

Page 22: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

9

adalah bagaimana perlakuan akuntansi pembiayaan mudharabah pada PT

Bank Syariah Mandiri Kantor CabangMakassar.

Namun penulis lebih menganalisis tentang Akad Mudharabah itu

sendiri secara prosedur syariah dan praktek di BMT Mekar Da’wah.

3. Ulfah Azizah, 1112053000046, Program S1, Evaluasi Strategi Bauran

Pemasaran Produk Pembiayaan Warung Mikro pada PT.Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Tangerang Ciputat, Kosentrasi Manajemen

Lembaga Keuangan Syariah, Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jakarta, 2016.

Pada skripsi ini mengevaluasi dari sebuah strategi pemasaran

produk dengan bertujuan mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan

Pt.Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ciputat dalam memasarkan

produk pembiayaan dan mendapat hasil evaluasi yang baik, sehingga dapat

menjawab masalah yang dapat menghambat keberhasilan.

Sedangkan penulis mengevaluasi sebuah pelaksanaan pembiayaan

akad mudharabah BMT Mekar Da’wah Serpong, agar dapat menilai

sebuah pelaksanaan untuk mencapai sebuah keberhasilan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam pembahasan dan gambaran sederhana serta memudahkan penulis

dalam penelitian, maka penulis akan membuat sistematika penulisan yang

tersusun dalam lima bab, yang masing-masing memiliki sub-sub, agar lebih

terarah dengan susunan sebagai berikut :

Page 23: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

10

BAB I PENDAHULUAN

Menerangkan secara garis besar mengenai pembahasan tentang

latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan,

manfaat, metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini, penjelasan mengenai definisi-definisi yang

bersangkutan dengan judul penelitian yang bersandar dari

kepustakaan yakni dengan membahas Evaluasi, Pembiayaan

dan akad Mudharabah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini, penulis menguraikan dan menjelaskan mengenai

metode penelitian yang mernguraikan tempat dan waktu,

bagaimana data itu diperoleh dan mengolah data agar bisa

menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan gambaran umum dan program BMT Mekar

Da’wah serta membahas tentang hasil penelitian dari BMT

Mekar Da’wah Serpong mengenai evaluasi pelaksanaan

pembiayaan akad mudharabah.

Page 24: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

11

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh

pembahasan sebelumnya yang dapat sekaligus menjawab

permasalahan pokok yang dikemukakan sebelumnya dan

kemudian penulis mengemukakan saran-saran.

Page 25: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation,

dalam bahasa Arab Al-Taqdir, dalam bahasa Indonesia berarti penilaian.1

Menurut pengertian istilah, evaluasi merupakan kegiatan yang terencana

untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen

dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh

kesimpulan.2 Secara Etimologi, evaluasi artinya penilaian, sehingga

mengevaluasi yang intinya memberikan penilaian atau menilai.3

Sedangkan menurut Husein Umar, evaluasi adalah suatu proses

untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu

telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar

tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih diantara keduanya, serta

bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan

harapan – harapan yang ingin diperoleh.4 Sedangkan menurut Nurul

Hidayati dalam bukunya yang berjudul Metodologi Penelitian Dakwah,

evaluasi memiliki pengertian mengkritisi suatu program dengan melihat

1 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press, 2009), h.1 2M. Chatib Toha, Tenik Evaluasi Pendidikan, Edisi Ke-2, (Jakarta: Rajawali Press, 1991),

h. 1. 3Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua, (Jakarta: Balai Pustaka,

1995), cet. Ke-1 4 Husein Umar, Evaluasi Kinerja Perusahaan, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,

2005), h. 36.

Page 26: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

13

kekurangan, kelebihan, pada kontek, input, proses, dan produk pada

sebuah program.5

Dari penjelasan di atas, menerangkan bahwa evaluasi adalah suatu

proses penilaian terhadap kegiatan atas kegiatan yang telah terlaksana.

Untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data dan menganalisis

data, menyimpulkan hasil yang telah dicapai, dan dapat menjadi rumusan

kebijakan. Sehingga dapat mengetahui keberhasilan sebuah kegiatan yang

sudah direncanakan serta harapan – harapan yang ingin diperoleh.

2. Urgensi Evaluasi

Seperti yang dipaparkan di atas, setiap kegiatan tentunya ingin

mencapai sebuah keberhasilan dalam kegiatan yang sudah direncanakan

serta harapan-harapan yang ingin diperoleh, dan memperbaiki kesalahan

yang menghambat keberhasilan. Maka dari itu evaluasi merupakan suatu

hal penting dilakukan, dalam hal ini, Feurstein menyatakan sepuluh alasan

mengapa evaluasi perlu dilakukan:6

a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai

b. Mengukur kemajuan. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objektif

program

c. Meningkatkan pemantauan. Agar tercapai manajemen yang lebih baik

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat

program itu sendiri

5 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah, UIN Jakarta Press, h. 124 6Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyaraka dan Intervensi

Komunitas Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis (Jakarta : FEUI Press), Cet Ke-3, Edisi Revisi, h. 188

Page 27: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

14

e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna melihat

perbedaan apa yang terjadi setelah diterapkan suatu program.

f. Biaya dan manfaat. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup

masuk akal.

g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengolah kegiatan

program secara lebih baik.

h. Berbagai pengalaman. Guna melindungi pihak lain terjebak dalam

kesalahan yang sama, atau untuk mengajak seseorang untuk ikut

melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah

berhasil dengan baik.

i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang lebih

luas.

j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan

kesempatan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat, komunitas

fungsional dan komunitas local.

3. Model Evaluasi CIPP

Model evaluasi adalah model desain evaluasi yang dibuat oleh para

ahli atau pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan

pembuatnya atau tahap evaluasinya.

Farida pada bukunya mengutip Stufflebeam & Shinkfield,

merumuskan evaluasi sebagai “Suatu proses menggambarkan,

memperoleh, dan menyediakan informasi yang berguna untuk menilai

Page 28: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

15

alternative keputusan”. Dan membagi evaluasi CIPP menjadi 4(empat)

macam:7

a. Contex evaluation to serve planning decision.

Evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan

kebutuhan yang akan dicapai dan merumuskan tujuan oleh program.

b. Input evaluation, structuring decision.

Evaluasi ini untuk mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber

yang ada, apa rencana strategi untuk mencapai kebutuhan dan

bagaimana prosedur untuk mencapainya.

c. Process evaluation, to serve implementing decision.

Evaluasi ini membantu mengimplementasikan keputusan, mengukur

sejauh mana rencana yang telah diterapkan, apa saja yang harus

direvisi, dan apabila sudah terjawab, langkah selanjutnya yaitu

prosedur dapat dimonitor, dikontrol dan diperbaiki.

d. Product evaluation, to serve recycling decision.

Evaluasi produk untuk menolong keputusan selanjutnya, apa hasil

yang telah dicapai, apa yang akan dilakukan setelah program berjalan.

Huruf pertama dari konteks evaluasi dijadikan ringkasan CIPP, model

ini terkenal dengan nama model CIPP oleh Stufflebeam.

B. Pembiayaan Mudharabah

1. Pengertian Pembiayaan

Pembiayaan berasal dari kata biaya, yang menurut kamus besar

Bahasa Indonesia berarti uang yang dikeluarkan untuk menggunakan

7Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program dan instrumen Evaluasi: untuk Program

Pendidikan dan Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 14.

Page 29: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

16

(mendirikan, melakukan, dan sebagainya) sesuatu.8 Sedangkan kata

pembiayaan berarti segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya.9

Berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

perbankan Bab 1 pasal 1 No. 12 bahwasanya pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan berdasarkan pesetujuan atau kesempatan antara bank

dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang membiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan tersebut setalah jangka waktu tertentu

dengan imbalan atau bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.10

Istilah pembiayaan pada intinya berarti I Believe, I Trust, ‘saya

percaya’ atau ‘saya menaruh kepercayaan’. Perkataan pembiyaan yang

artinya kepercayaan, berarti lembaga pembiyaan selaku shahibul maal

menaruh kepercayaan kepada seseorang untuk melaksankan amanah yang

diberikan. Dana tersebut harus digunakan dengan benar, adil, dan harus

disertai dengan ikatan dan syarat-syarat yang jelas, dan saling

menguntungkan bagi kedua belah pihak, sebagaimana firman Allah

Subhanallah wa ta’ala dalam surat AN Nisa 4:2911

8 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, edisi III,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h 146. 9 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, h 147. 10 www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4cce89fb14e43/parent/334. 22 Juli

2017 11 Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta:

PT.Raja Grafindo Persada), h.3

Page 30: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

17

artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan

jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela diantara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah maha

penyanyang kepadamu. (AN Nisa 4:29)

dan Surat Al-Ma’idah 5:1

artinya: Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan

bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang

demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang

mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum

menurut yang dikehendaki-Nya. (Al-Ma’idah 5:1)

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa pembiayaan

merupakan kegiatan penyaluran dana yang dilakukan oleh bank kepada

nasabah untuk membentuk suatu usaha atau investasi, agar dana yang

dimiliki tidak menganggur (idle). Dari hasil penyaluran dana tersebut,

bank memperoleh imbalan berupa bagi hasil, margin, sewa, atau bahkan

tanpa imbalan dengan syarat dan ketentuan yang sudah disepakati.

2. Pemberian Pembiayaan

Menurut pasal 8 Undang-Undang Perbankan sebelum memberikan

pembiayaan setiap pengajuan pembiayaan harus dinilai berdasarkan

Page 31: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

18

prinsip syariah yaitu watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek

usaha dari nasabah, yang dikenal dengan sebutan “The Five C of credit

analysis” atau prinsip 5C’s, dalam pemberian pembiayaan, yaitu:12

a. Character (Penilaian Watak)

Bank harus meniliti karakter atau permohonan yang merupakan

penilaian terhadap individu atau calon debitor sejauh mana dapat

mengemban amanah pembiayaan dari bank. Sehingga tidak akan

menyulitkan atau menjadi kendala dalam proses pengembalian

terhadap bank.

b. Capacity (Kemampuan)

Bank harus meneliti mengenai kemampuan atau keahlian calon

debitor dalam bidang usahanya dan kemampuan

manajerialnya, sehingga bank yakin bahwa usaha yang akan

dibiayainya dikelola oleh orang-orang yang tepat, sehingga

calon debitornya dalam jangka waktu tertentu mampu melunasi

atau mengembalikan pinjamannya.

c. Capital, (Pemodalan)

Penilaian terhadap permodalan usaha yang dijalankan,

termasuk juga penilaian atas aspek keuangan pemohon. Bank harus

melakukan analisis terhadap posisi keuangan secara menyeluruh

mengenai masa lalu dan yang akan datang, sehingga dapat

diketahui kemampuan permodalan calon debitor dalam menunjang

pembiayaan proyek atau usaha calon debitur yang bersangkutan.

12 Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama,

2013), h. 246

Page 32: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

19

d. Condition (Kondisi)

Penilaian terhadap kondisi umum yang mempengaruhi

kegiatan usaha seperti kondisi pasar, persaingan dagang,

peraturan pemerintah, peraturan negara lain terkait ekspor-

impor, dan sebagainya.

e. Collateral (Jaminan)

Penilaian terhadap jaminan kredit untuk meyakinkan bank atas

kesanggupan calon debitur dalam melunasi kreditnya. Untuk

menangung pembayaran kredit macet, calon debitor umumnya

wajib menyediakan jaminan berupa agunan yang berkualitas tinggi

dan mudah dicairkan yang nilainya minimal sebesar jumlah

kredit atau pembiayaan yang diberikan kepadanya.

3. Pengertian Mudharabah

Mudharabah berasal dari kata “ad-dhorbu fi’l ardhi” berpergian

untuk berdagang. Sinonim kata dari qiradh, yang berasal dari kata Al-

Qardhu atau potong. Karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk

diperdagangkan atau memperoleh sebagian keuntungannya, dan sering

pula disebut dengan kata muamalah. Menurut Imam Syafi’i, qiradh

dalam bahasa artinya seseorang yang pergi berdagang. Menurut istilah

harta yang diserahkan kepada seseorang supaya diperdagangkan,

sedangkan keuntungan dibagi antara keduanya.13

Secara teminologi, para ulama fiqh medefinisikan mudharabah

adalah pemilik modal menyertakan modalnya kepada pekerja

13 M. Amin Suma, Himpunan Undang-Undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan

Lainya di Negara Hukum Indonesia(Rajawali Pers, 2008), h. 1458

Page 33: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

20

(pengusaha) untuk diinvestasikan, sedangkan keuntungan yang diperoleh

menjadi milik bersama dan dibagi menurut kesepakatan bersama.14

Menurut Abdur Rahman L.Doi, dalam buku Sultan Remi Sjahdeini

menyatakan bahwa mudharabah dalam terminology hukum islam adalah

suatu kontrak dimana suatu kekayaan atau persediaan tertentu

ditawarkan oleh pemiliknya atau pengurus (Rabb Al-Mal) kepada pihak

lain untuk membentuk suatu kemitraan itu akan berbagi keuntungan.

Pihak yang lain berhak untuk memperoleh keuntungan karena kerjanya

mengelola kekayaan itu. Orang ini disebut mudharib. dan perjanjian ini

adalah suatu Contract Of Copartnership.15

Sedangkan menurut Wahbah Az-Zuhaily sebagaimana yang

dikutip oleh Andrian Sutedi bahwa mudharabah adalah pemilik modal

menyertakan hartanya kepada pengusaha untuk diperdagangkan dengan

pembagian keuntungan yang disepakati dengan ketentuan bahwa

kerugian ditanggung oleh pemilik modal, sedangkan pengusaha tidak

dibebani kerugian sedikitpun, kecuali kerugian tenaga dan

kesungguhannya.16

Dari beberapa penjelasana di atas penulis menyimpulkan bahwa

pembiayaan mudharabah adalah suatu pembiayaan kerjasama yang

diberikan antara pengelola dana oleh pemilik dana, dimana keuntungan

dari usaha tersebut akan dibagi menurut kesepakatan bersama atau

menurut akad yang telah disepakati sebelumnya, dan apabila mengalami

14 AH. Azharudin Lathif, Fiqh Mu’amalat (Jakarta: UIN Jakarta Press,2005). h. 134. 15Sultan Remi Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukan dalam Tata Hukum Perbankan

Indonesia, (Jakarta: PT.Temprint,1999),h. 29 16Andrian Sutedi, Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2009), h. 69

Page 34: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

21

kerugian, maka pemilik modal akan menanggung kerugian tersebut

selama bukan dari kesalahan pengelola.

4. Jenis dan Hukum Pembiayaan Mudharabah

a. Jenis Mudharabah

Secara umum pembiayaan mudharobah terbagi menjadi tiga

jenis yaitu, Mudharobah Muthlaqoh, Mudharobah Muqayyadah

dan Mudharabah Musytarakah:

1) Mudharabah Muthlaqoh

Dalam mudhharabah muthlaqoh, pengelola dana tidak

diberi batasan mengenai bisnis yang akan dijalani dan daerah

tempat usaha. Dalam pembahasan fiqh ulama salafus saleh

sering kali dicontohkan dengan ungkapan if’al ma syi’ta

(lakukanlah sesukamu).17 Itu artinya pengelola memiliki

kebebasan yang penuh untuk menyalurkan dananya ke dalam

bisnis apapun selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Namun ketika pengelola dana lalai atau berbuat curang sehingga

merugikan pemilik dana maka pengelola dana bertanggung

jawab atas perbuatannya itu.

2) Mudharabah Muqayyadah

Dalam jenis mudharabah ini, pemilik dana memberi

batasan-batasan kepada pengelola dana mengenai tata cara

bisnis, tempat usaha maupun sektor usaha yang nantinya akan

dijalankan. Nasabah terkait dengan syarat-syarat yang

17Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik,h.97-98

Page 35: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

22

ditetapkan oleh bank syariah sehingga mudharabah

muqayyadah ini dikenal sebagai investasi terikat.18 Dalam akad

ini peran bank syariah hanya sebagai agen yang

menghubungkan pemilik dana mudharabah muqayyadah yang

telah menetapkan batasan tertentu dengan pelaksanaan usaha.

Kemudian bank akan menginvestasikan dana shahibul mal

tersebut pada proyek tertentu yang telah ditentukan shahibul

mal. Disini bank hanya memperoleh fee sejumlah tertentu

sebagaimana yang telah disepakati.

3) Mudharabah Musytarakah

Akad ini merupakan solusi sekiranya dalam perjalanan

usaha, pengelola dana memiliki dana yang dapat dikontribusikan

dalam investasi dan dengan penambahan dana tersebut akan

meningkatkan kemajuan investasi. Pembagian bagi hasil usaha

mudharabah antara pemilik dana dengan pengelola dana dapat

dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil (revenue sharing)/bagi

laba (profit sharing). Dalam prinsip bagi hasil, dasar pembagian

hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total

pendapatan usaha (omset), sedangkan dalam prinsip bagi laba,

dasar pembagian laba bersih, yaitu laba bruto dikurangi beban

yang berkaitan dengan pengelolaan mudharabah.19

18 Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Jakarta: PT.Raja

Grafindo, 2002), h. 73 19Dwi Suwiknyo, Pengantar Akuntansi Syariah, Lengkap dengan Kasus-kasus

Penerapan PSAK Syariah untuk Perbankan Syariah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) h.78

Page 36: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

23

b. Landasan Hukum Mudharabah

1) Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an tidak disebutkan dengan jelas tentang

mudharabah, walaupun demikian ulama’ di kalangan kaum

muslimin telah sepakat tentang bolehnya melakukan kerjasama

semacam perniagaan ini. Istilah mudharabah sesunggungnya

muncul pada masa Nabi Muhammad SAW, tapi jauh sebelum

Nabi Muhammad SAW lahir pun sudah ada, kerjasama

perniagaan ini di zaman Jahiliyah telah dikenal kemudian

dilestarikan oleh Islam karena membawa kemaslahatan.20

Namun demikian, ada ayat-ayat yang walaupun tidak

langsung, tetapi maksudnya dapat digunakan sebagai dasar atau

landasan kebolehan mudharabah, seperti QS. Al-Muzammil,

(73): 20):

Artinya: “Dan orang-orang yang berjalan dimuka bumi mencari sebagian karunia Allah.” (QS. Al-Muzammil, (73): 20)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebagai manusia yang

hidup hendaknya senantiasa mencari rizki (karunia Allah)

dengan bermuamalah, salah satunya yaitu dengan kerjasama

antara manusia. Didalam Al-Qur’an, termasuk dalam ayat di

atas memang tidak ada secara tegas menerangkan tentang

20 Mahmudatus Sa’diyah dan Meuthiya Athifa Arifin, Mudharabah Fiqih dan Perbankan

Syari’ah, Volume 1, No.2, Desember 2013, h. 307

Page 37: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

24

pelaksanaan mudharabah, tetapi dari berbagai ayat tentang

muamalah, dapat diambil kesimpulan bahwa untuk

bekerjasama mudharabah diperbolehkan.21

2) Al-Sunnah

Hadits sebagai salah satu sumber hukum Islam juga

memberikan landasan tentang mudharabah, atau Qiradh.

Adapun hadits tentang mudharabah atau Qirdh:

Artinya: Nabi bersabda, ada Tiga hal yang didalamnya mengandung berkah: jual beli yang temponya tertentu, muqaradlah (nama lain dari mudharabah) dan mencampur antara burr dengan syair untuk rumah tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)22.

3) Ijma

Kata Ijma’ secara bahasa berarti “Kebulatan tekad terhadap

sesuatu persoalan” atau “Kesepakatan tentang suatu masalah”.

Menurut istilah ushul fiqh, seperti dikemukakan Abdul Karim

Zaidan adalah “Kesepakatan para mujahid di kalangan umat

Islam tentang hukum syara’ pada satu masa setelah Rasulullah

wafat”23

21 Mahmudatus Sa’diyah dan Meuthiya Athifa Arifin, Mudharabah Fiqih dan Perbankan

Syari’ah, h. 308 22 Al-Imam Abu Abdillah Muhammad Quznawi bin Yazid Ibnu Majah, Al-. tt. Sunnan Ibnu

Majah, Jilid II. Beitut: Dar al-Fikr, h. 768 23 Alaidin Koto, Ilmu fiqh dan ushul fiqh (Suatu Pengantar), Jakarta: Rajawali Pers, 2004,

h. 125

Page 38: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

25

4) Qiyas

Mudharabah dapat diqiyaskan sebagi bentuk interaksi antara

sesama manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk

sosial, kebutuhan akan kerjasama antara satu pihak dengan

pihak lain guna meningkatkan taraf perekonomian dan

kebutuhan hidup, atau keperluan-keperluan lain, tidak bisa

diabaikan. Diperlukan adanya kerjasama pemilik modal dengan

orang-orang yang tidak mempunyai atau kekurangan modal.

Pada bentuk kerjasama seperti ini, pihak miskin yang

kekurangan modal itu akan sangat terbantu, dan para pemilik

modalpun tidak pula dirugikan karena pemindahan modalnya

kepada pihak lain tersebut.24

5) Rukun dan Syarat Pembiayaan Mudharabah: 25

a) Penyedia dana (sahibul maal) dan pengelola (mudharib)

harus cakap hukum.

b) Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para pihak

untuk menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan

kontrak (akad), dengan memperhatikan hal-hal, yang

pertama penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit

menunjukkan tujuan kontrak (akad). Kedua penerimaan dari

penawaran dilakukan pada saat kontrak. Ketiga akad

dituangkan secara tertulis, melalui orespondensi, atau

dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

24 Helmi Karim. 1993. Fiqih Mu’amalah. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), h. 12 25 Fatwa Dewan Syariah Nasional NO: 07/DSN-MUI/IV/2000, tentang Akad Mudharabah

Page 39: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

26

c) Modal ialah sejumlah uang dana atau aset yang diberikan

oleh penyedia dana kepada mudharib untuk tujuan usaha

dengan syarat, yang pertama modal harus diketahui jumlah

dan jenisnya. Kedua modal dapat berbentuk uang atau

barang yang dinilai. Jika modal diberikan dalam bentuk aset,

maka aset tersebut harus dinilai pada waktu akad. Ketiga

modal tidak dapat berbentuk piutang dan harus dibayarkan

kepada mudharib, baik secara bertahap maupun tidak, sesuai

dengan kesepakatan dalam akad.

d) Keuntungan mudharabah adalah jumlah yang didapat

sebagai kelebihan dari modal. Syarat keuntungan berikut ini

harus dipenuhi yang pertama harus diperuntukkan bagi

kedua pihak dan tidak boleh disyaratkan hanya untuk satu

pihak. Kedua bagian keuntungan proporsional bagi setiap

pihak harus diketahui dan dinyatakan pada waktu kontrak

disepakati dan harus dalam bentuk prosentasi (nisbah) dari

keuntungan sesuai kesepakatan. Perubahan nisbah harus

berdasarkan kesepakatan. Ketiga penyedia dana menangg-

ung semua kerugian akibat dari mudharabah, dan pengelola

tidak boleh menanggung kerugian apapun kecuali

diakibatkan dari kesalahan disengaja, kelalaian, atau

pelanggaran kesepakatan.

e) Kegiatan usaha oleh pengelola (mudharib), sebagai

pertimbangan (muqabil) modal yang disediakan oleh

Page 40: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

27

penyedia dana, harus memperhatikan hal-hal, yang pertama

kegiatan usaha adalah hak eksklusif mudharib, tanpa campur

tangan penyedia dana, tetapi ia mempunyai hak untuk

melakukan pengawasan. Kedua penyedia dana tidak boleh

mempersempit tindakan pengelola sedemikian rupa yang

dapat menghalangi tercapainya tujuan mudharabah, yaitu

keuntungan. Ketiga pengelola tidak boleh menyalahi hukum

Syari’ah Islam dalam tindakannya yang berhubungan

dengan mudharabah, dan harus mematuhi kebiasaan yang

berlaku dalam aktifitas itu.

6) Skema Akad Mudharabah

Untuk pengajuan pembiayaan akad mudharabah, yang

pertama harus ada 2(dua) belah pihak, antara modharib (pengelola

modal), dan sahibul maal (pemilik modal). Diantara kedua belah

pihak bertemu dan membuat perjanjian atas pengelolaan suatu

usaha yang produktif dan halal, serta keuntungan dibagi sesuai

kesepakatan bersama, jika terjadi kerugian ditanggung shahibul

maal. Setelah proses usaha berjalan lalu keuntungan dibagi sesuai

ketentuan awal, mudharib juga mengembalikan modal pokok

kepada sahibul maal.26

Untuk lebih jelas dalam proses akad mudharabah, dapat

dilihat sekema dibawah ini:

26 Muh. Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (gema insani 2001), h.134

Page 41: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

28

Nisbah Nisbah

X% Y%

Gambar 2.1 : Sekema akad mudharabah

Sumber: (Muh. Syafi’i Antonio, Gema Insani,2001, h.134)

Perjanjian Bagi Hasil

Mudharib (Keahlian)

Sahibul Maal (Modal 100%)

Proyek/ usaha

Pembagian Keuntungan

Modal

Page 42: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Mekar

Dakwah yang beralamat di Jl. Raya Serpong km 1, samping Kantor Pos dan

Giro Serpong - Kota Tangerang Selatan. Adapun waktu penelitian

dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Agustus 2017.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bertujuan mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal.1Dan metode

kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat

diamati.2

Dengan memilih metode kualitatif ini, peneliti mengharapkan data yang

didapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel dan bermakna, serta

tujuan penelitian dapat dicapai, sehingga dapat memperoleh data yang tepat

dan akurat serta memudahkan stake holder dalam pengambilan keputusan

C. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini berbentuk studi kasus dan bersifat mendapatkan

penjelasan terkait “Evaluasi Pelaksanaan pada Pembiayaan Akad Mudharabah

1 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

Lembaga Administrasi Negara: 2004), h.23 2L.J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-26, (PT Remaja Rosdakarya:

Bandung 2009). h. 3

Page 43: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

30

pada BMT Mekar Da’wah Serpong”. Untuk meneliti secara cermat masalah

ini, ada beberapa teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian,

yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah pengamatandan pencatatan suatu obyek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki. Metode ini digunakan untuk

memperoleh data tentang pelaksanaan pembiayaan serta latar belakang

BMT Mekar Dakwah Serpong.

2. Wawancara

Metode Wawancara yakni suatu komunikasi yang bertujuan memperoleh

informasi secara sistematis.3 Pada metode wawancara ini dilakukan untuk

memperoleh data-data mengenai permasalahan dan hal-hal yang berkaitan

dengan apa yang akan ditanyakan yaitu dari pelaksanaan pembiayaan akad

mudharabah dari sisi penerapan DSN MUI.

3. Studi Dokumentasi

Penulis mendapat informasi dari semua yang dibutuhkan mengenai hal-hal

yang menyangkut tentang tema dalam penelitian ini. Selain itu peneliti

meminta dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tema yang

diusung peneliti dan berkas-berkas yang diperlukan.

4. Studi Kepustakaan

Mengumpulkan data dan informasi dengan melakukan penelaahan

terhadap berbagai macam material yaitu dari buku-buku, literatur, majalah,

3Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2003,

cet.VI, h. 27

Page 44: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

31

serta laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan

khususnya yang mendukung dalam penelitian ini.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Table 3.1

Kisi-kisi Instrumen Observasi Program Pelaksanaan Pembiayaan Akad

Mudharabah di BMT Mekar Dakawah Serpong

No Aspek Penelitian Indikator

1 Program Pembiayaan akad mudhrabah

2 Pelaksanaan Pembiayaan

Akad Mudharabah

Penerapan dengan 5c (Character, Capacity,

Capital, Condition, Collacteral)

Penerapan Akad Mudharabah

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara BMT Mekar Dakwah Serpong

Aspek Sub Aspek Indikator

Context Profil BMT Mekar

Dakwah Serpong

1. Sejarah Berdirinya BMT

2. Visi Misi BMT

3. Tokoh pendiri BMT

4. Tujuan didirikan BMT

5. Program yang dimiliki BMT

Profil Prodak

Pembiayaan Akad

Mudharabah

1. Latar belakang prodak akad

mudharabah

2. Tujuan diadakan akad mudharabah

3. Persyratan pembiayaan akad

mudharabah

Input Pengelola 1. Pembina BMT

a. Kebijakan akad mudharabah

Page 45: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

32

b. Tugas pokok fungsi struktur

organisasi

c. Mekanisme kewenangan, jenis

pengeambilan keputusan apa saja

oleh ketua Pembina.

2. Ketua Pengurus

a. Mekanisme kewenangan,

jenis pengambilan keputusan

oleh ketua pengurus.

Process Pengelolaan Pengajuan Pembiayaan akad mudharabah

1. Mekanisme pengajuan

2. Mekanisme pembiayaan

3. Mekanisme akad mudharabah

Pelaksanaan 1. Hukum mudharabah yang digunakan

2. Strategi pelaksanaan Pembiyaan

Akad Mudhrabah

Product/

Output

dan

Outcome

Track Record Karaktristik produk

1. Perkembangan usaha kecil menengah

Output prodak pembiayaan akad

mudharabah

1. Bentuk pengakuan atas kegiatan

pembiayaan akad mudharabah

1. Manfaat program pembiayaan akad

mudharabah bagi BMT

2. Manfaat pembiayaan akad

mudharabah bagi masyarakat.

Page 46: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

33

Tabel 3.3

Kisi-kisi Studi Dokumen Pembiayaan Akad Mudharabah

di BMT Mekar Da’wah Serpong

No Studi Dokumen

1 Dokumen BMT dan Akad Mudharabah

a. Profil BMT

b. Bukti Legalitas

c. Struktur Organisasi BMT

d. Sekema Pembiayaan Akad Mudharabah

e. Data Suber Daya Manusia

2 Tata tertib dan peraturan akad mudharabah

3 Dokumen Evaluasi

a. Jadwal evaluasi internal

b. Mekanisme evaluasi

c. Laporan hasil evaluasi

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh di lapangan akan dianalisa melalui proses

klasifikasi data, kategorisasi dan penarikan kesimpulan. Adapun penjelasan

sebagai berikut:4

1. Data Reduction (Reduksi Data), yakni merangkum, memilih hal-hal yang

pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya,

serta membuang yang tidak perlu.

2. Data Display (Penyajian Data), dilakukan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif dan R&D ,

(Bandung: Penerbit Alafabeta, 2016), h. 338-345

Page 47: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

34

3. Conclusion Drawing/Verification merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau

gambaran suatu objek yang sebelumnya masing remang-remang atau

gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan

kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

F. Pedoman Penulisan

Adapun metode penyusunan skripsi ini, penulis mengacu kepada

buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (skripsi, Tesis dan Disertasi)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh CEQDA, April

2007, Cetakan, Ke-2, “Pedoman Penulisan Skripsi: Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2017”.

Page 48: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Objek Evaluasi

1. Profil BMT Mekar Dakawah Serpong

Nama Lengkap : Baitul Maal Wat Tamwil

Alamat Lenkap : Jl. Raya Serpong km 1, samping Kantor Pos dan

Giro Serpong - Kota Tangerang Selatan

No. Telp/HP : (021) 53152779

Nama Ketua : Ismail

Legalitas BMT

1) Akta Pendirian : 01/KUS-SMD/II/2004

2) Badan Hukum : 518/7/BH/DISKUK/2004

3) Domisili : 503/74.Kel-Srp/2014

4) SIUP : 503/001205-BP2T/30-08/PK/IX/2012

5) TDP : 30.08.2.47.00081 (berlaku s/d 10-09-2017)

6) NPWP : 02.629.064.3-411.00

2. Sejarah BMT Mekar Da’wah1

Baitul Maal Wattamwil (BMT) merupakan suatu lembaga

keuangan mikro yang menjalankan usahanya dengan prinsip syariah.

Dalam pelaksanaan usahanya, BMT Menjalankan konsep Baitul Maal

dan Baitul Tamwil. Baitul Maal lebih mengarah pada usaha-usaha

pengumpulan dan penyaluran dana komersial. Usaha-usaha tersebut

1Hasil Wawancara dengan Bapak Ismail (Ketua Pengurus) Mekar Da’wah pada tanggal 3

Juli 2017 di BMT Mekar Da’wah. 10:00 WIB

Page 49: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

36

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT sebagai lembaga

pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan

Islam. Lembaga ini didirikan dengan maksud untuk memfasilitasi

masyarakat bawah yang tidak terjangkau oleh pelayanan Bank Islam atau

BPR syariah. Prinsip operasinya didasarkan atas prinsip bagi hasil, jual

beli (ijarah), dan titipan (wadiah). Karena itu, meskipun mirip dengan

Bank syariah, bahkan boleh dikata menjadi cikal bakal dari Bank Islam,

BMT memiliki pangsa pasar tersendiri, yaitu masyarakat kecil yang tidak

terjangkau layanan perbankan serta pelaku usaha kecil yang mengalami

hambatan “psikologis” bila berhubungan dengan pihak bank.

Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada usaha mikro

(kecil bawah) di wilayah serpong dan sekitarnya mengalami kendala,

yaitu sulitnya mendapat dana pinjaman (pembiayaan) dari Bank Umum

dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), khususnya dalam

menjangkau masyarakat kalangan bawah yang mayoritas dan yang tidak

memenuhi persyaratan formal untuk mendapatkan pembiayaan (kredit)

dari Bank.

Berawal dari itu, untuk mengembangkan ekonomi umat dengan

berbasis Islam dengan berbentuk lembaga keuangan mikro atau BMT.

Awal nama BMT Taruna Qur’an yang memulai usaha atau operasional

pada awal November 2003 dan resmi berdiri tanggal 12 Februari 2004

dengan nama BMT Mekar Da’wah, manajemennya BMT Taruna Qur’an

Yogyakarta. Manajemen Taruna Yogyakarta mengalami kendala cukup

berat yang menyebabkan bulan Juni 2004 penanganan BMT Mekar

Page 50: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

37

Da’wah terpisah dari BMT Taruna Qur’an Yogyakarta sebagai induk,

sehingga diambil alih sebuah komunitas yang peduli syariah di Jakarta.

Pembenahan manajemen itu dilaksanakan oleh Tim Counterpart hingga

mengalami perkembangan yang positif sehingga cukup layak dianggap

sebuah lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah. Meskipun

kondisi baik dari eksternal maupun internal BMT Mekar Da’wah

mengalami pasang surut tetapi kinerja operasional membaik walau sering

terjadi pergantian pengurus, pengelola, dan lokasi usaha. Pergantian

tersebut mulai membentuk tim kinerja BMT yang semakin baik

menginjak tahun 2008. Pemulihan keadaan yang semakin solid terlihat

pada tahun 2009. Kinerja dari BMT baik di baitul maal tertata rapi dan

pada sisi baitul tamwil menunjukkan peranannya. BMT Mekar Da’wah

di Serpong makin diakui serta dipercaya, bahkan menjadi lembaga yang

mendapat tempat tersendiri. Fungsi BMT dengan pemberdayaan ekonomi

umat dari sosial dan bisnis, BMT Mekar Da’wah makin berkembang

dengan ada program-program kemaslahatan umat, didukung oleh

lembaga-lembaga yang bersinergi dengan BMT, baik lembaga keuangan

pendidikan, sosial, pemerintahan, dan lainnya.

3. Visi dan Misi BMT Mekar Da’wah Serpong2

a. Visi

Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syariah yang handal karena

kualitas pelayanan dan kinerja operasional, dalam pengembangan dan

2 Dokumen “Rapat Anggota Tahunan XII” Mekar Da’wah Serpong, pada tanggal 3 juli

2017

Page 51: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

38

pemberdayaan sumber dayanya hingga berkesinambungan dan selalu

berusaha sesuai prinsip syariah

b. Misi

1) Meningkatkan taraf hidup dan kemampuan baik sosial maupun

ekonomi masyarakat melalui muamalah sesuai syariah.

2) Meningkatkan baik kuantitas maupun kualitas pelayanan dan

kinerja operasional dalam bermuamalah.

3) Membangun kepercayaan dan mengengembangkan kerjasama

dengan berbagai pihak, baik di Serpong hingga skala nasional.

4) Usaha yang memiliki keunggulan kompetitif, accountable serta

terpercaya dalam bermuamalah dan tetap dalam koridor yang

sesuai dengan prinsip syariah.

5) Mewujudkan lembaga yang ideal bagi pengembangan diri dan

pembentukan sumber daya yang selalu tetap konsisten dalam

menerapkan kinerjanya sesuai dengan prinsip syariah.

4. Tokoh Pendiri BMT Mekar Da’wah3

BMT Mekar Da’wah berdiri karna melihat masyarakat usaha

mikro, kecil dan menengah yang tidak berkesempatan untuk

mendapatkan pembiayaan dari pihak perbankan untuk mengembangkan

ushanya. Sehingga para tokoh dengan visi dan misi yang sama berusaha

membantu masyarakat untuk mengembangkan usahanya. Sebenarnya

BMT Mekar Da’wah didirikan oleh Moh Ridwan. Beliau mendirikan

BMT mekar Da’wah karena dilandasi keresahan masyarakat kecil yang

3 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Ismail (Ketua Pengurus) Mekar Da’wah pada

tanggal 3 Juli 2017 di BMT Mekar Da’wah. 10:00 WIB

Page 52: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

39

belum bisa memenuhi persyaratan untuk layanan perbankan serta para

pengusaha kecil yang mengalami hambatan “jiwa” kepada pihak bank.

Dan nama-nama dibawah ini yang membantu dalam pembentukan BMT

Mekar Dakwah serpong, yaitu:

Pengawas : Wiroso, Euis amalia, dan Yusuf

Ketua Pengurus : Ismail

Sekretaris : Mudzakir

Bendahara : Azhar Ahmad Mas

Peningkatan ekonomi pada masyarakat yang mengarah pada usaha

mikro (kecil bawah) di wilayah serpong dan sekitarnya mengalami ken-

dala, yaitu sulitnya mendapat dana pembiayaan dari Bank Umum dan

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), yang utamanya pada

masyarakat kalangan bawah dan yang tidak memenuhi persyaratan

formal untuk mendapatkan pembiayaan (kredit) dari Bank. Struktur

Organisasi BMT Mekar Da’wah.

5. Organisasi BMT Mekar Da’wah4

a. Sturuktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara

tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diing-

inkan. Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan

antara pekerjaan yang satu dengan yang lain dan setiap organi-sasi

mempunyai tanggung jawab masing-masing. Pada struktur organ-

4Dokumen “Rapat Anggota Tahunan XII” Mekar Da’wah Serpong, pada tanggal 3 juli 2017

Page 53: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

40

isasi, rapat anggota merupakan pengambilan keputusan tertinggi

dalam perusahaan, serta ada pengawas dan pembina dalam kegiatan

di perusahaan yang di lakukan oleh dewan pengurus, badan pengelola

dan tim pembatu lainya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 4.1 :Struktur Organisasi BMT Mekar Dakwah

Sumber : Dokumen BMT Mekar Dakawah

Rapat Anggota Tahunan

Pembina & Pengawas Syariah & Manajemen

Mitra Usaha, Kerja, dan Pemberdayaan

Dewan Pengurus

Badan Pengelola

Baitul Tamwil Baitul Maal

Page 54: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

41

b. Fungsi dan Tugas

1) Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada BMT mekar

Da’wah serta tugas dan fungsi organisasi pada BMT Mekar

Da’wah adalah sebagai berikut:

a) Rapat Anggota Tahunan

Tugas Utama: Mengesahkan laporan keuangan yang dibuat

oleh dewan pengurus.

b) Pembina & Pengawas Syariah dan Manajemen

Mengawasi dalam setiap kegiatan pembiayaan

c) Dewan Pengurus

Fungsi Utama: Pengendali, Pengarah, Pengontrol, Pengawas

dan pengembangan BMT dalam menjalankan usaha agar

tetap sesuai Syariah Islam.

2) Dewan Pengurus pada BMT Mekar Da’wah

a) Ketua Pengurus

Fungsi Utama : Koordinator badan pengurus BMT agar

berjalan sesuai syariah Islam dalam bermuamalah.

Tugas Utama : Pengembangan sumber daya BMT baik

usaha maupun insani baik dalam opersional dan kinerjanya

dapat berjalan sesuai dengan syariah Islam.

b) Sekretaris Pengurus

Fungsi Utama : Pengarah, pengontrol dan pengawas kinerja

pengelola dalam muamalah sesuai syariah.

Page 55: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

42

Tugas Utama : Pengarah, pengontrol dan pengawasan

terhadap kinerja marketing baik penghimpunan, penyaluran

maupun pemberdayaan usaha dapat berjalan sesuai dengan

syariah Islam.

c) Bendahara Pengurus

Fungsi Utama : Pengarah, pengontrol dan pengawas kinerja

pengelola dalam muamalah sesuai syariah.

Tugas Utama : Pengarah, Pengontrol dan Pengawasan

terhadap sistem dan kinerja operasional BMT agar

manajemen berjalan sesuai dengan Syariah Islam.

d) Badan Pengelola

Fungsi Utama :Merupakana badan manajemen yang

menjalankan usaha atau opersional BMT secara teknis

sehari-hari agar tetap pada visi dan misinya sesuai dengan

muamalah syariah Islam

e) Pembantu Lainnya

Fungsi Utama :Penanggung jawab manajemen dari

Pengelola dalam muamalah sesuai Syariah .

Tugas Utama :Koordinator dari sistem, kinerja dan

operasional dalam pengelolaan muamalah BMT dapat

berjalan sesuai dengan Syariah Islam.

1) Baitul Maal

Fungsi Utama :Penanggung jawab manajemen dari

bagian Baitul Maal.

Page 56: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

43

Tugas Utama : Koordinator segala pelasanaan jenis

kegiatan yang berhubungan dalam usaha

pengembangan BMT sebagaimana fungsi sosial agar

tetap sesuai syariah Islam.

2) Baitul Tamwil

Fungsi Utama :Penanggung jawab kinerja manajemen

dari bagian Baitul Tamwil.

Tugas Utama :Koordinator dari segala pelaksanaan

kegiatandalam muamalah BMT agar tetap sesuai

syariah Islam.

3) Tim Pembantu

Adapun tim yang membantu didalamnya untuk menjalankan

aktivitas di BMT Mekar Da’wah:

a) Bagian Operasional

Fungsi Utama: Menjalankan fungsi kinerja manajemen yang

berhubungan pada operasional BMT.

Tugas Utama: Pendukung sistem, kinerja dan operasional

BMT dalam administrasi dan alam perihal pelaporannya.

b) Bagian Marketing

Fungsi Utama: Menjalankan fungsi kinerja manajemen yang

berhubungan pada marketing BMT.

Tugas Utama: Pendukung sistem, kinerja dan operasional

muamalah dari BMT yang meliputi penghimpunan dana,

penyaluran dana dan remedial hingga pemberdayaan.

Page 57: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

44

c) Teller

Tugas Utama: Melayani setiap mitra yang ingin membayar

ansguran atau melakukan pembiayaan. (Mitra Usaha, Kerja

dan Pemberdayaan)

6. Teknologi dan Jaringan Kerja BMT Mekar Da’wah

a. Teknologi Kerja Operasional BMT Mekar Da’wah

BMT Mekar Da’wah telah menggunakan sistem komputerisasi,

baik administrasi maupun keuangan, transaksi maupun pelaporan telah

berbasis teknologi informasi (TI). Dengan sistem komputerisasi

tersebut akan meminimalkan resiko kesalahan manusia yang berarti

menjamin adanya transparansi dan accountable. Sistem TI ini

diharapkan dapat menjadi jaminan meningkatnya kualitas pelayanan

terhadap masyarakat makin baik sehingga kepercayaan dari

masyarakat semakin baik.

b. Jaringan Kerja Operasional BMT Mekar Da’wah

BMT Mekar Da’wah merupakan bagian tak terpisah dari

komunitas Serpong dan komunitas yang lebih besar yakni Kota

Tangerang Selatan khususnya, bahkan jangkauannya se-Jabodetabek

hingga lingkup nasional umumnya. Komunitas tersebut merupakan

salah satu bentuk dari fungsi BMT sebagai salah satu lembaga

pemberdayaan sosial maupun ekonomi. BMT Mekar Da’wah

diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsinya secara baik, demi

kemaslahatan umat yang sesuai dengan syariah Islam.

Page 58: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

45

7. Produk-produk BMT Mekar Da’wah

a. Produk Penghimpunan Dana

1) Simpanan pihak kedua yang bersifat titipan maupun berbagi hasil

yaitu Simpanan Mekar Da’wah (tabungan) dengan ketentuan:

a) Setoran awal minimal Rp. 10.000,-.

b) Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-.

c) Saldo akhir minimal Rp. 10.000,-.

2) Investasi pihak kedua untuk mendapat keuntungan yang halal

dengan nilai kompetitif yaitu simpanan berjangka Mekar Da’wah

(deposito) dengan ketentuan:

a) Jangka waktu deposito 3, 6, 9, dan 12 bulan.

b) Minimal nominal deposito Rp. 500.000,-.

3) Program pemberdayaan dan sosial yaitu dana ZIS (Zakat, Infaq,

dan Shadaqah).

a) Fasilitas penyaluran dana / permodalan

b) Dana bisnis yaitu sistem jua beli, yakni murabahah.

Pembiayaan murabahah adalah pembiayaan yang dilakukan

untuk transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga

perolehan dengan keuntungan (margin) yang disepakati oleh

penjual dan pembeli.

c) Dana pengembangan usaha, yaitu musyarakah dan mudharabah.

Pembiayaan musyarakah adalah akad kerja sama diantara 2

(dua) pihak atau lebih untuk suatu usaha tertetu yang masing-

masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa

Page 59: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

46

keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan

kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.

Pembiayaan mudharabah adalah akad kerja sama suatu usaha

antara pihak pertama (malik, shahibul mal, atau Bank Syariah)

yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil,

mudharib, atau nasabah) yang bertindak selaku pengelola dana

dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan kesepakatan

yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung

sepenuhnya oleh pihak pertama (malik, shahibul mal, atau Bank

Syariah) kecuali jika pihak kedua (amil, mudharib, atau

nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau

menyalahi perjanjian.

d) Dana pinjaman untuk kepentingan pemberdayaan diri, keluarga

maupun memulai usaha, yaitu al-Qardh/Qardhul Hasan.

Pembiayaan Qardh adalah pembiayaan yang ditujukan kepada

nasabah yang tidak mampu.

b. Produk Layanan Anggota

Bentuk produk layanan kemudahan dalam membantu

pembayaran untuk tagihan seperti:

1) Pembayaran listrik.

2) Pembayaran telepon.

3) Pembelian pulsa.

Semua aktivitas produk-produk BMT Mekar Da’wah di

atas didasarkan atas kepentingan masyarakat yang memang

Page 60: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

47

membutuhkan pelayanan dalam masalah keuangan, untuk

membantuk meningkatkan taraf hidup menjadi lebih baik dan bagi

masyarakat yang memiliki harta dapat memanfaatkan harta yang

dimiliki.5

B. Pelakasanaan Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Mekar Da’wah

1. Landasan Hukum Akad Mudharabah di BMT Mekar Da’wah

Berdasarkan hasil wawancara saya kepada bapak Irfan Ahmad

Rivai selaku manager di BMT Mekar Da’wah bahwasanya landasan

hukum akad mudharabah yang digunakan oleh BMT Mekar Da’wah

mengacu kepada fatwa DSN-MUI tentang pembiayaan mudharabah dan

pembiayaan lainya karena DSN-MUI dibentuk berdasarkan Al-Qur’an

dan Hadits, yang memberikan pedoman bagi lembaga keuangan syariah

agar pembiayaan mudharabah sebagai salah satu produk perbankan

syariah sesuai dengan syariah Islam. Pemberian pembiayaan dengan

sistem mudharabah ini dalam rangka mengembangkan dan

meningkatkan dana lembaga keuangan syariah termasuk perbankan

syariah. Dengan sistem mudharabah, pihak perbankan syariah (BMT)

dapat menyalurkan dananya kepada pihak lain, yaitu suatu bentuk akad

kerja sama suatu usaha dua pihak.

Dalam hal ini pihak pertama (Sahibul Mal, LKS) menyediakan

seluruh modal, sedang pihak kedua (amil/mudarib) nasabah, bertindak

sebagai pengelola dan keuntungan usaha dibagi di antara mereka sesuai

dengan kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. Adapun dalil-dalil

5 Dokumen dan Profil Baitul Maal wat Tamwil Mekar Da’wah, 13 Juli 2017

Page 61: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

48

yang dipergunakan dalam penetapan fatwa tentang pembiayaan

mudarabah terdiri dari kutipan-kutipan ayat Al-Qur’an dan Hadis.6

2. Pengajuan Pembiayaan Akad Mudharabah

Semua aktivitas produk-produk BMT Mekar Da’wah di atas

didasarkan atas kepentingan masyarakat yang memang membutuhkan

pelayanan dalam masalah keuangan, untuk membentuk meningkatkan

taraf hidup menjadi lebih baik dan bagi masyarakat yang memiliki harta

dapat memanfaatkan harta yang dimiliki.

Melalui wawancara peniliti dengan narasumber Bapak Irfan Ahmad

Rivai, sebelum nasabah mengajukan permohonannya, terlebih dahulu

harus menjadi anggota BMT Mekar Da’wah. Adapun syarat keanggotaan

BMT Mekar Da’wah yaitu:

a. Fotokopi KTP/SIM/identititas diri lainnya.

b. Mengisi formulir biodata anggota/nasabah.

c. Membuka salah satu rekening simpanan (tabungan/deposito)

d. Bisa mendapatkan fasilitas pembiayaan/pendanaan.

Setelah syarat keanggotaan terpenuhi, maka untuk melakukan

permohonan pembiayaan/permodalan/pendanaan dari BMT Mekar

Da’wah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Sudah resmi terdaftar sebagai anggota/nasabah di BMT Mekar

Da’wah, dibuktikan dengan adanya No. Base Nasabah serta sudah

memiliki salah satu rekening simpanan yang aktif di BMT Mekar

Da’wah.

6 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Irfan Ahmad Rivai sebagai Manager BMT Mekar Da’wah pada tanggal 6 Juli 2017 di BMT Mekar Da’wah. 10:00 WIB

Page 62: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

49

b. Mengisi formulir permohonan pembiayaan.

c. Fotokopi KTP pasangan (suami/istri) bagi yang sudah menikah dan

menyertakan surat keterangan lainnya yang dipersyaratkan.

d. Bersedia survey (tempat usaha/rumah) dan diwawancara oleh petugas.

e. Bersedia mengikuti seluruh aturan/prosedur/ketentuan yang

diterbitkan oleh BMT Mekar Da’wah.7

Tujuan setiap BMT adalah menolong masyarakat sekitar dan

masyarakat yang kurang dalam memenuhi persyaratan mengajukan

pembiayaan kepada perbankan untuk modal usaha atau perkembangan

usahanya. Salah satu produk yang ada dalam BMT Mekar Da’wah

adalah pembiayaan akad mudharabah. Dalam setiap pengajuan

pembiayaan harus melaksanakan prosedur.

Setelahnya pihak BMT akan melakukan analisis kelayakan usaha

dengan berbagai pertimbangan. Pihak BMT Mekar Dakwah menerapkan

penggunaan jaminan sebagai bentuk sikap kehati-hatian. Pada hakikatnya

penggunaan jaminan tidak diperbolehkan dalam system perekonomian

Islam yang lebih mengedepankan asas kepercayaan. Namun untuk

mencegah mitra melakukan kelalaian, kesalahan yang disengaja dan

melanggar perjanjian yang telah disepakati, maka pihak penyedia

pembiayaan dapat meminta jaminan kepada mitra.

Sistem jaminan yang diterapkan BMT Mekar Da’wah adalah jika

permohonan pembiayaan yang diajukan bernilai dibawah 3 juta rupiah

maka pihak BMT meminta jaminan berupa alat-alat elektronik seperti

7Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Irfan Ahmad Rivai sebagai Manager BMT Mekar

Da’wah pada tanggal 6 Juli 2017 di BMT Mekar Da’wah.10:00 WIB

Page 63: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

50

handphone, computer dan lain sebagainya. Apabila permohonan

pembiayaan yang diajukan bernilai di atas 3 juta maka jaminan yang

diminta disesuaikan dengan jumlah permohonan pembiayaan seperti

BPKB motor, mobil, surat tanah dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan manajer

BMT Mekar Da’wah, prosedur pengajuan pembiayaan Mudharabah

adalah sebagai berikut:

a. Pengajuan permohonan pembiayaan

Mitra yang ingin mengajukan permohonan pembiayaan harus mengisi

formulir permohonan pembiayaan di BMT Mekar Da’wah. Mitra juga

harus membawa persyaratan yang BMT Mekara da’wah minta,

seperti fotocopy KTP suami/istri (jika sudah berpasangan), fotocopy

KK, surat domisili, dan jaminan. Mitra yang mengajukan pembiayaan

Mudharabah harus terlebih dahulu membuka tabungan di BMT Mekar

Da’wah minimal 3 bulan agar pihak BMT Mekar Da’wah dapat

memperhatikan karakteristik dan kemampuan calon mitra pembiayaan.

b. Penyelidikan berkas

Setelah mitra mengisi formulir dan memenuhi persyaratan, pihak

BMT Mekar Da’wah memeriksa dokumen-dokumen persyaratan. Jika

menurut pihak BMT persyaratannya belum memenuhi, maka mitra

diminta untuk segera memenuhi persyaratan tersebut.

c. Wawancara

Wawancara dilaksanakan langsung kepada mitra, dalam wawancara

ini pihak BMT Mekar Da’wah menegaskan kembali isi formulir

Page 64: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

51

permohonan pembiayaan yang diajukan dengan wawancara secara

langsung kepada mitra tentang maksud permohonan pembiayaan,

jumlah pembiayaan, jumlah penghasilan mitra dan jangka waktu

pembiayaan.

d. Peninjauan lokasi

Selanjutnya pihak BMT Mekar Da’wah akan terjun langsung kelokasi

usaha. Ini bertujuan untuk memastikan usaha yang dijalankan sesuai

dengan apa yang ditulis di formulir pengajuan pembiayaan. BMT

Mekar Da’wah juga mengunjungi tempat tinggal mitra untuk mencari

informasi oleh masyarakat sekitar tentang karakter mitra yang

mengajukan permohonan pembiayaan.

e. Analisis kelayakan pembiayaan

Dalam penilaian kelayakan pembiayaan, pihak BMT Mekar Da’wah

memperhatikan beberapa aspek yang meliputi kepemilikan usaha,

karakter mitra, kemampuan mitra dalam memenuhi kewajiban,

jaminan yang disertakan oleh mitra dan usaha yang dilakukan mitra

tidak melanggar prinsip syariah.

f. Keputusan pembiayaan

Jika semua persyaratan sudah terpenuhi dan sesuai prosedur maka

pihak BMT Mekar Da’wah melakukan rapat komite untuk

memutuskan pembiayaan tersebut layak atau tidak. Jika dianggap

layak maka pihak BMT akan menghubungi mitra untuk

penandatanganan akad dan pihak BMT mempersiapkan hal-hal yang

diperlukan.8

8 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Irfan Ahmad Rivai sebagai Manager BMT

Mekar Da’wah pada tanggal 6 Juli 2017 di BMT Mekar Da’wah. 10:00 WIB

Page 65: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

52

Gambar 4.2 : Proses Pengajuan Pembiayaan

Sumber : BMT Mekar Da’awah

Salah satu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimana prosedur pembiayaan khususnya pembiayaan mudharabah

yang ditetapkan pada BMT Mekar Da’wah. Dan dalam menciptakan

kepercayaan dalam melakukan pembiayaan, maka timbul pertimbangan

serta prinsip kehati-hatian sehingga pembiayaan yang diberikan dapat

berjalan dengan lancar dan terjaminnya pengembalian pembiayaan yang

tepat waktu sesuai dengan perjanjian yang dilakukan sebelumnya.

Sehubungan dengan upaya untuk memperoleh keyakinan atas

kemauan dan kemampuan calon nasabah penerima fasilitas dalam

melunasi seluruh kewajiban pada waktunya maka bank syariah wajib

melakukan penilaian 5C (character, capacity, capital, condition,

Page 66: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

53

collateral) yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan,

dan prospek usaha dari calon nasabah penerima fasilitas.

3. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah9

Sesuai dengan wawancara peneliti kepada Bapak Irfan Ahmad Rivai

sebagai manager, setiap pembiayaan Mudharabah di BMT Mekar

Da’wah dilaksanakan dengan cara pihak BMT Mekar Da’wah

memberikan modal 100% pada mitra untuk dikelola dengan keuntungan

bagi hasil diatur sesuai nisbah yang telah disepakati diawal kontrak.

Kemudian mitra melakukan pembayaran angsuran atas pokok

pembiayaan ditambah dengan keuntungan sesuai nisbah yang telah

disepakati hingga berakhir masa kontrak.

Dalam penerapan bagi hasil mudharabah pada BMT Mekar Da’wah

keuntungan yang dilakukan oleh BMT Mekar Da’wah jumlahnya tidak

tetap, sesuai dengan kesepakatan antara pihak BMT Mekar Da’wah

dengan mitra yang ditentukan setelah pihak BMT Mekar Da’wah

melakukan penyelidikan dan peninjauan terhadap usaha yang akan

dijalankan. Pada awalnya pihak BMT Mekar Da’wah mengajukan nilai

bagi hasil 3% perbulan dari jumlah pembiayaan yang diberikan BMT

kepada mitra, akan tetapi jika mitra keberatan dengan nilai tersebut maka

mitra dapat melakukan negosiasi hingga nilai bagi hasil bisa menjadi

2,5% sampai batas minimal yang ditetapkan BMT yaitu2%.

Penetapan bagi hasil oleh BMT ini dikarenakan BMT Mekar

Da’wah mengalami kesulitan dalam menerapkan sistem bagi hasil yang

9 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Irfan Ahmad Rivai sebagai Manager BMT

Mekar Da’wah pada tanggal 6 Juli 2017 di BMT Mekar Da’wah.

Page 67: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

54

didasarkan atas keuntungan mitra, karena para mitra jarang ada yang

melaporkan keuntungan jika keuntungan yang diperoleh lebih besar dari

keuntungan rata-rata. Selain itu karena mayoritas mitra yang

menggunakan fasilitas pembiayaan di BMT Mekar Da’wah merupakan

masyarakat menengah kebawah dan kurang memiliki pemahaman akan

ekonomi syariah sehingga mereka sudah terbiasa dengan sistem bunga

pinjaman dan tidak terbiasa dengan sistem bagi hasil yang sesuai dengan

syariah.

4. Daftar Nasabah Akad Mudharabah BMT Mekar Da’wah Serpong

2012-2017

Table 4.1

Tabel Daftar Nasabah Akad Mudharabah

Pada BMT Mekar Da’wah Serpong 2012-2017

No Nama Lancar/

Tidak Lancar Jenis Akad

Pinjaman

Usaha Jenis Usaha

1 R M Lancar Muqoyadah 10.000.000 Jual beli gamis

2 F M Lancar Muqoyadah 10.000.000 Bawang Goreng

3 I K Lancar Muqoyadah 10.000.000 Pakaian Muslim

4 W Lancar Muqoyadah 10.000.000 Produksi Sepatu

5 A H Lancar Muqoyadah 10.000.000 Sablon

6 D Lancar Muqoyadah 10.000.000 Sablon

7 C Lancar Muqoyadah 10.000.000 Produksi Baso Tahu

8 B S Tidak Lancar Muqoyadah 10.000.000 Gesper,Dompet, Tas

9 A Y Lancar Muqoyadah 5.000.000 Pakaian Muslim

10 S Lancar Muqoyadah 10.000.000 Mie Baso

11 N Lancar Muqoyadah 5.000.000 Kripik Rujak Singkong

12 N R Lancar Muqoyadah 10.000.000 Roti Kadet dan Cincau

13 E Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Otak-otak

Page 68: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

55

14 D S Lancar Muqoyadah 10.000.000 Sepatu

15 A H lancar Muqoyadah 5.000.000 Dompet dan tas

16 M Lancar Muqoyadah 10.000.000 Kripik Tempe

17 R H Tidak Lancar Muqoyadah 10.000.000 Martabak Mini

18 I Lancar Muqoyadah 5.000.000 Kaos Kaki

19 A M Lancar Muqoyadah 5.000.000 Batagor, Lumpiah

20 H Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Produksi Makaroni

21 N M Lancar Muqoyadah 10.000.000 Busana Muslim

22 S Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Kue Bolu

23 A U Lancar Muqoyadah 10.000.000 Warung Sembako

24 H Lancar Muqoyadah 10.000.000 Kerudung

25 S Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Jajanan Pasar

26 E Lancar Muqoyadah 10.000.000 Makanan

27 T Lancar Muqoyadah 5.000.000 Kue Kering

28 A Lancar Muqoyadah 5.000.000 Produksi Aneka Macam

Kue

29 L M Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Kue Basah

30 D R Lancar Muqoyadah 6.000.000 Ikan Asin

31 M Tidak Lancar Muqoyadah 10.000.000 Yogurth dan Susu Murni

32 Y Y Lancar Muqoyadah 10.000.000 Catering

33 H M Tidak Lancar Muqoyadah 10.000.000 Konveksi

34 N Lancar Muqoyadah 10.000.000 Sablon Baju

35 F Lancar Muqoyadah 5.000.000 Kue Odading

36 N A Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Produk Makanan

37 R M Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Bolu Gulung

38 S Lancar Muqoyadah 5.000.000 Produk Pisang

39 M Lancar Muqoyadah 10.000.000 Boutique

40 M W Tidal Lancar Muqoyadah 10.000.000 Budidaya Kenari

41 N Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Aneka Gorengan

42 T L Tidak Lancar Muqoyadah 5.000.000 Tahu Sumedang

43 S Lancar Muqoyadah 10.000.000 Bawang Goreng

44 A S Lancar Muqoyadah 5.000.000 Jajanan Pasar

45 E S Lancar Muqoyadah 10.000.000 Baso

46 A Lancar Muqoyadah 10.000.000 Pakaian Muslim

Page 69: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

56

47 E M Lancar Muqoyadah 5.000.000 Kue Basah

48 A M. Tidak Lancar Muqoyadah 8.000.000 Martabak

49 Y H Lancar Muqoyadah 5.000.000 Bubur Kacang Hijau

50 E K Lancar Muqoyadah 5.000.000 Aneka Gorengan

Sumber: System Komputerisasi & Informasi Management “BMT Mekar Da’wah”

Dalam pendanaan yang diberikan oleh BMT Mekar Da’wah mulai

5.000.000 sampai dengan 10.000.000. Dari data nasabah di atas terdapat 50

nasabah yang menggunakan akad mudharabah. Dan ada 15 nasabah yang

kolektibilitasnya tidak lancar dengan berbagai macam jenis usaha ada yang jenis

usaha di bidang makanan, konveksi dan minuman, sementara 36 nasabah

memiliki kolektibilitasnya lancar. Dari presentase daiatas walaupun yang lancar

lebih banyak dari pada yang tidak lancar, tapi dengan jumlah di atas sudah

termasuk banyak sehingga harus diperhatikan dan di evaluasi yang mengakibatkan

turunnya tingkat nasabah karena tingkat kolektibilitasnya tidak baik atau tidak

lancar.10

10 Hasil Wawancara pribadi dengan Ibu Nurisma sebagai Account Officer BMT Mekar

Da’wah pada tanggal 2 September 2017 di BMT Mekar Da’wah. 10:00 WIB

Page 70: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

57

C. Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT

Mekar Da’wah

1. Analisi Ketercapaian Evaluasi Pelaksanaan Pengajuan Pembiayaan

Tabel 4.2

Tabel Unit Analisis Ketercapaian Pengajuan Pembiayaan

Pada BMT Meker Da’wah Seropong Dimensi Sub Dimensi Kriteria

Keberhasilan

Indikator Aktualisasi Objek Keputusan

RN MO TG

Process

Character

(Penilaian

Watak)

Dapat

Mengemban

Amanah

(Kredibilitas)

internal dan

eksternal

a. Identitas Diri

b. Penampilan

c. Tulisan

d. Keluarga

e. Lingkungan

f. Tetangga

g. Wawancara

V

V

V

V

V

V

V

Masih

rendah

terhadap

bagian

tinggi

Capacity

(Kemapuan/

Keahlian)

Produktifitas

Kemampuan

a. Memiliki Hubungan

Kerja

b. Survey Lokasi Usaha

c. Keterampilan Usaha

d. Pengalaman

V

V

V

V

Masih

rendah

terhadap

yang

moderat

dan tinggi

Capital

(Permodalan)

Kredit Lancar BI Checking V Masih

Moiderat

Condition

(Kondisi)

Strategis dan

perizinan

a. Tempat Usaha

b. Legalitas Usaha

V

V Cukup

tinggi

terhadap

yang

moderat

Collaterl

(Jaminan)

Kesesuaian

Jaminan

a. Kelayakan

b. Penilaian

V

V

Sudah

Tinggi

Sumber : Data diolah dari berbagai Sumber

Deskripsi hasil analisis Proces/Proses:

a. Character (Penelitian Watak)

Page 71: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

58

Pada penilaian karakter atau watak, pihak BMT kurang

memperhatikan kualifikasi calon mudharib dengan baik, sangat

penting dalam penyeleksian mudharib untuk di seleksi dengan

sebaik-baiknya, karena sangat berpengaruh dalam hal pelaksanaan

setelah akad, seperti mengemban amanah,proses dalam usaha dan

lain sebagainya.

b. Capacity (Kemapuan/ Keahlian)

Pada penilaian kemampuan masih kurang cukup karna dalam

penilaian pengalaman dan hubungan kerja masih kurang teliti,

akibatnya kurang produktif dalam pengelolaan usaha.

c. Capital (Permodalan)

Pada pemodalan masih moderat karana melihat dari aktifitas kredit

yang lampau dari BI Checking, namun BMT Mekar Da’wah hanya

melihat jika pembiyaaan di atas 5(lima) Juta.

d. Collacteral (Kondisi)

Pada penilaian kondisi tempat usaha sudah cukup tinggi, karena

pentingnya dalam menjalankan usaha di tempat yang strategis dan

usaha yang tepat.

e. Collaterl (Jaminan)

Pada penilaian dan kelayakan jaminan sudah tinggi karena salah satu

dari kesesuaian harga jaminan dengan pengajuan modal.

Page 72: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

59

2. Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Akad Mudharabah

Tabel 4.3

Tabel Unit Analisis Pelaksanaan

Akad Mudharabah Pada BMT Mekar Da’awah Dimensi Sub Dimensi Kreteria

Keberhasilan

Pelakasanaan Keputuasan

Process

(Proses)

Akad

Mudharabah

1. Sesuaian

dengan

Tahapan yang

Sudah di

tetapkan.

2. Sesuai dengan

Fatwa Dewan

Syariah

Nasional No:

07/DSN-

MUI/IV/2000.

3. Kesesuainan

dengan

Rukun.

4. Kesesuaian

dengan

Syarat.

Sudah Sesuai

Sudah Sesuai

Sudah Sesuai

Sudah Sesuai

BMT Mekar

Da’wah dalam

pelaksanaan

akad

mudharabah

sangat

memperhatikan

hukum-hukum

yang sudah

ditetapkan oleh

dan

pemerintah.

Sumber : Data diolah dari berbagai sumber

Deskripsi hasil analisis akad mudharabah:

Pada Aspek pelaksanaan akad mudharabah di BMT Mekar Da’wah

sangat mentaati syariat Islam dan mentaati peraturan yang sudah

ditetapkan oleh Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 07/DSN-

MUI/IV/2000.

Page 73: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

60

3. Rekap Analisi Pelaksanaan Pembiayaan Akad Mudharabah

Tabel 4.4

Rekap Pencapaian Pelaksanaan Pembiayaan

Akad Mudharabah di BMT Mekar Da’wah

No Dimensi Aspek yang dievaluasi Keputusan

1 Process/ Proses

Pengajuan Pembiayaan

Pada Akad Mudharabah

di BMT Mekar Da’wah

a. Character (Karakter)

b. Capacity (Kemampuan/

Keahlian)

c. Capital (Permodalan)

d. Collacteral (Kondisi)

e. Collaterl (Jaminan)

Dari hasil

analisa yang

tertera di atas

BMT Mekar

Da’wah dalam

keadaan

moderat.

2 Process/ Proses Akad

Mudharabah di BMT

Mekar Da’wah

a. Sesuaian dengan

Tahapan yang Sudah di

tetapkan.

b. Sesuai dengan Fatwa

Dewan Syariah Nasional

No: 07/DSN-

MUI/IV/2000

c. Kesesuainan dengan

Rukun

d. Kesesuaian dengan

Syarat

Dari hasil

analisa yang

tertera di atas

BMT Mekar

Da’wah dalam

keadaan baik.

Sumber : Data diolah dari berbagai sumber

Deskripsin hasil temuan:

Dari rekap analisis di atas menemukan bahwa BMT Mekar Da’wah

sangat patuh dalam pelaksanaan Akad Mudharabah yang sesuai dengan

Fatwa DSN No:07/DSN-MUI/IV/2000. Serta sesuai dengan visinya yaitu

“Menjadi Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah yang handal karena

kualitas pelayanan dan kinerja operasional, dalam pengembangan dan

Page 74: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

61

pemberdayaan sumber dayanya hingga berkesinambungan dan selalu

berusaha sesuai prinsip syariah”.

Namun dalam hal pengajuan pembiayaan pada mudharib, pihak

BMT Mekar Da’wah tidak menjalankan tahap Pengajuan (Character,

Capacity, Capital, Condition, Collacteral) dengan maksimal, sehingga

mengakibatkan pihak BMT Mekar Da’wah banyak mengalami

pembiyaan bermasalah, di sebabkan banyaknya kelalaian yang di lakukan

oleh BMT Mekar Da’wah pada tahapan seleksi yang kurang maksimal.

Pada bembiyaan bermasalah BMT Mekar Da’wah sudah

menyiapkan strategi dalam mengahdapinya. Strategi yang dilakukan

yaitu memberi peringatan 3 kali, kemudian memangil dan berdiskusi

dengan mudharib terkait pembiayaan, serta bersilaturah ke rumah

mudharib untuk mengetahui kondisinya. Setelah itu jika dalam

pembiayaan masih bermasalah BMT Mekar Da’wah mendiskusikan

kembali kepada mudharib untuk ditanyakan masalah dalam pembiyaan

dan kesanggupannya mengembalikan modal.

Jika mudharib tidak ada iktikad baik untuk membayar atau

melunasi angsuran maka jaminan akan disita, dan memberi kesemapatan

untuk mudharib dalam melunasi angsuran. Apabila mudharib masih

benar-benar tidak ada iktikad baik untuk melunasi, maka pihak BMT

Mekar Da’wah akan langsung melelang jaminan mudharib untuk

menutupi sisa angsunran tersebut.

Selanjutnya langkah terakhir BMT Mekar Da’wah menyelesaikan

pembiayaan bermasalah adalah dengan melakukan penghapus bukuan

Page 75: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

62

dengan cara menjual jaminan atau mengalihkan akad pembiayaan

mudharabah kepada akad QardhulHasan atau pengalihan dari akad yang

bersifat mencari keuntungan menjadi akad pembiayaan kebajikan yang

tidak mencari keuntungan.

Maka dari itu nasabah di BMT Mekar Da’wah pada akad

mudharabah menurun di sebabkan hasil dari penyeleksian pengajuaan

pembiyaan kurang maksimal dan mengakibatkan pembiayaan akad

mudharabah bermasalah. Hingga BMT mengambil keputusan terakhir

untuk penghapus bukuan atau merubah akad menjadi akad Qardhu

Hasan. Resiko dalam keputusan itu adalah berkurangnya nasabah pada

pembiayaan akad mudharabah.

Page 76: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

65

DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Adi, Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyaraka dan intervensi komunitas pengantar pada pemikiran dan pendekatan praktis.Jakarta : FEUI Press. 2003

Al-Imam Abu Abdillah Muhammad Quznawi bin Yazid Ibnu Majah, Al-. tt. Sunnan Ibnu Majah, Jilid II. Beitut: Dar al-Fikr

Al-Ba’labakiyy, Munir, Qamus Al-Mawrid.Beirut: Dar al-‘Ilm al-Malayyin: 1990

Antonio, Muhammad. Syafi’I, Bank Syariah dari teori ke praktik, Jakarta: gema insani 2001

Anwar, Syamsul, Kontrak dalam Islam, makalah disampaikan pada Pelatihan Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syari’ah Di Pengadilan Agama.Yogyakarta: Kerjasama Mahkamah Agung RI Dan Program Pascasarjana Ilmu Hukum Fakultas Hukum UII: 2006

Helmi Karim. 1993. Fiqih Mu’amalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Hidayati, Nurul, Metodologi Penelitian Dakwah, Jakarta : UIN Jakarta Press. 2006

Irawan, Prasetya, Logika dan Prosedur Penelitian, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara: 2004.

Janwari, Djazuli dan Yadi, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat Jakarta: PTRaja Grafindo, 2002

Koto, Alaidin Ilmu fiqh dan ushul fiqh (Suatu Pengantar), Jakarta: Rajawali Pers, 2004

Lathif, AH. Azharudin, Fiqh Mu’amalat Jakarta: UIN Jakarta Press,2005.

M. Chatib, Teknik Evaluasi Pendidikan, Edisi Ke-2, Jakarta: Rajawali Press, 1991.

Madkur, Muhammad Salam. Al--adkhal al-fiqh al–Islamiyy. ttp: Daral-Nahdah al- ‘Arabiyyah, 1963.

Moleong, L.J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-26, PT Remaja Rosdakarya: Bandung 2009.

Page 77: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

66

Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), cet. VI,Jakarta: BumiAksara, 2003.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Indonesia, edisi III, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Ridwan , Muhammad, Manajemen Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII Press, 2005

Rivai, H. Veithzal, Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Sjahdeini, Sultan Remi, Perbankan Islam dan Kedudukan dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Jakarta: PT.Temprint,1999.

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Rajawali Press, 2009

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif dan R&D , Bandung: Penerbit Alafabeta, 2016.

Suma, M. Amin, Himpunan Undang-Undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan Lainya di Negara Hukum Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.

Sutedi, Andrian, Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.

Suwiknyo, Dwi, Pengantar Akuntansi Syariah, Lengkap dengan Kasus-kasus Penerapan PSAK Syariah untuk Perbankan Syariah Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Tim penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Umar, Husein, Evaluasi Kinerja Perusahaan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005.

Usman, Rachmadi, Aspek-Aspek hukum perbankan Indonesia, Jakarta: Garamedia Pustaka Utama, 2013.

Ya’qub, Fayruz Abadyy Majd al-Din Muhammad Ibn, Al-Qamus al-Muhit, Beirut: D Jayl

Yusuf Tayibnapis, Farida, Evaluasi Program dan instrumen Evaluasi: untuk Program Pendidikan dan Penelitian,Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Page 78: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

67

JURNAL :

Gayo, Ahyar Ari, Ade Irawan Taufik, “Kedudukan Fatwa Dewan Syariha Nasionla Majelis Ulama Indonesia dalam Mendorong Perkembangan Bisnis Perbankan Syariah (Perspektif Hukum Perbankan Syariha)”, Rechts Vindiing, Volume1 No. 2, Agustus 2012.

Ilmi Hayati Ginting, Isma dan Ilyda Sudardjat,“Analisis Strategi Pengembangan BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Di Kota Medan”, Ekonomi dan Keuangan Vol.2

Iswanto, Bambang, “Peran Bank Indonesia, Dewan Syariah Nasional, Badan Wakaf Indonesia dan Baznas dalam Pengembangan Produk Hukum Ekonomi Islam di Indonesia”, Iqtishadia Vol. 9, No. 2, 2016.

Kurniawati, Inna “Analisis Penerapan PSAK No.105 Atas Pembiayaan Mudharabah Pada PT.Bank Muamalat Indonesia, Tbk”, FKIP – Pendidikan Ekonomi, 2017

Maryanah, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembiyaan Bagi Hasil di Bank Syari’ah Mandiri,” Ekonomi keuangan dan Bisnis Islam (EKSiS),Vol 4:1, Januari-Maret, 2008.

Masyithoh, Novita Dewi, “Analisis Normatif Undang-Undang NO.1 Tahun 2013 Tentang Lemabaga Keuangan Mikro (LKM) Atas Status Badan Hukum Dan Pengawasan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)”, Conomic (Jurnal Pemikiran dan Penelitian Ekonomi Islam),Volume V/Edisi 2/Oktober 2014.

Sa’diyah, Mahmudatus dan Meuthiya Athifa Arifin, Mudharabah Fiqih dan Perbankan Syari’ah, Equilibrium Volume 1, No.2, Desember 2013

INTERNET :

http://pengusahamuslim.com/2728-fatwa-dsn-mui-1451.html

http://dsnmui.or.id/produk/fatwa/

www.hukumonline.com/pusatdata/downloadfile/lt4cce89fb14e43/parent/334

Page 79: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

*i1jiffiir r' ii.llli'l'rirr'i

:i, - : . . :,

: 'i :l

',,liii:i:ir'ar tj:i:tlii::ii: i:i

riiij::r rrri:]ljiil:, i!:ifli:

li.'nrf iurl,inq nririiaiiSs a..-,.'':ilr:tr:l 6 bul.rrt tJ.rn t:rnig.ri

, .:' -1]einiii;rn, rriiir p,ltt,!,,iii*l r.i*i1 l1'.ir,i;

l!;*sltianuld*iliuti tl'r. ii, h

i:;r*xu,;; liiirli "qiu*pilik;rn t*iini Lr,t;1.. ,,,,, ;,,i,:r

,. .r :, ,,ll1 i ..;t:.

al"i. i.kkril" ,::rl

,."*.li;ii ilckrn iiiiliirry,,\LlLlrrltili

Page 80: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

KEMEI\TERIAN AGAMAUI{IVERSITAS ISLAM I\EGERI (UIl{)SYARTF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAI{ IIMU KOMUNIKASI

.Il.Ir.I{. JuandaNo.95, Ciputat l5'll2,lncionesia Telp''Gax: (62-21)7432128114703580

Website : wwwficlkom.uinjkt.ac.id Email: fidkom@uinjkt'ac'id

--------._' --Norno. - : UnJ1/F5/PP.00.9/ lqL 12017 Jakarta, oT luni2017

Lampiran

Hal : Izin Penelitian (Skripsi)

Kepada Yth,Kepala BMT Mekar Dakwah Serpong

diTempat

Assalamu' alaikum Wr. llb.

Dekan Fakultas

Jakarta menerangkan

NamaNomor PokokSemesterJurusan/ProdiTempaUTgl. LahirAlamatTelp.

Tembusan :

1. WakilDekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi Manajemen Dakwalr

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UiN Syarif Hidayatullah

bahwa:

Rahmat Wibowo1 I i30s3000088VIII (Delapan)Manajemen DakwahWonogiri, 14 Juni 1994Tangerang08989293929

Aclalair benar mahasiswa Fakuitas Iimu Dakwair cian iirntr Kornunikasi Uii'l Syarii

Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangka

penulisan skripsi berjudul "Evaluasi Penerapan Fatwa Dewan Syariah Nasional pa.da Akad

Mudharabah di BlvIT Mekar Dakwah".

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya BapaMbuiSdr. Berkenan

menerima/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatan dirnaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih'

W as s al amu' al aikum Wr. Wb.

Subhan, MAr 10 i99303

Page 81: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

Koperasi Serba Usaha (KSU) Syari'ah

BMTMEK.ERDA'WAH]l.Kantor Pos Giro RT 01/03, Tangerang Selatan

Tangerang Selatan Banten. No Telepon (021) 53152779

SURAT KETERANGAN RISET

yang berlanda tangan di bawah ini kepala kantor/instansi :

Dengan ini meuerangkan bahwa yang tersebut di bawah ini :

Nama

Jabatan

Alamat

Nama

TTL

NIM

Fakultas /Jurusan

Perguruan Tinggi

Telah selesai melakukan penelitian di BMT MEKAR

2017 , dengan judul "Evaluasi Pelaksanaan pada

BMT Mel<ar Da'wah"

: IRFAN AHMAD RIVA,i

: Manajer BMT Mekar Da'wah SerPong

: Jl.Raya Serpong RT. 01i03, (Samping Pos Giro)

Serpong Tangerang' Tlp : (021) 53152779

Rahmat Wibowo

Wonogiri, 14 Jttni 1994

1 I 13053000088

IlmuDakwah&IlmuKomunikasi/ManajemenDakwah

:Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

:

DA'WAH pada tgl 7 Juni s'd 19 Agusttts

Pembiayaan Akacl Mudharabah Pada

Demikian Surat Keterangan ini, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya'

Serpong, 21 Agustus 2017

,4r'1

-t/// .' /

vffii'7{'-t t "-i/, ,'t';:

', IRFAN:+HMAD RIVA'I

(1V,tqnajer BIVIT Nlekar Da'u'ah)

Page 82: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai
Page 83: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Telp.,/Fax: (62-2 I ) I 432128 I 14703580Email: frdkom@uinj kt. ac. id

Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat 15412, IndonesiaWebsite : www. fi dkom.uinjkt.ac.id

NomorLampiranHal

: Un.0l/F5/PP.00.9/ !q0, 12017

: Izin Penelitian (Skripsi)

Kepada Yth,Kepala BMT Mekar Dakwah Serpongdi

Tempat

A s s al a mu' al aikum Wr. Wb .

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan IlmuJakarta menerangkan bahwa:

Jakarta, o/ Juni 2017

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

NamaNomor PokokSemesterJurusan/ProdiTernpaVTgl. LahirAlamatTelp.

Tembusan :

1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prodi Manajemen Dakwah

Rahmat Wibowo1 I 13053000088VIII (Delapan)Manajemen DakwahWonogiri, 14 Juni 1994Tangerang08989293929

Adaiair benar mahasiswa Fakuiias iimu Dakwah <ian lhnu Kt-rmuriikasi Uii.{ SyarifHidayatullah Jakarla yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangkapenulisan skripsi berjudul "Evaluasi Penerapan Fatwa Dewan Syariah Nasional pada AkadMudharabah di BLIT Mekar Dakwah".

Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/Ibu/Sdr. Berkenanmenerima./mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

Was s al amu' al aikum Wr. Wb.

Dekan

f Subhan, MAI 10 199303 l 004

Page 84: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

Koperasi Serba Usaha (KSU) Syari'ah

BMTMEKARDA'WAHJl.Kantor Pos Giro RT 01/03, Tangerang Selatan

Tangerang Selatan Banten. No Telepon (021) 53152779

SURAT KETERANGAN RISET

yang bertanda tangan di bawah ini kepala kantor/instansi :

Dengan ini menerangkan bahwayangtersebut di bawah ini :

Nama

Jabatan

Alamat

Nama

TTL

NIM

Fakultas /Jurusan

Perguruan Tinggi

: IRFAN AHMAD RiVA,I

: Manajer BMT Mekar Da'wah SerPong

: Jl.Raya Serpong RT. 01/03, (Samping Pos Giro)

Serpong Tangerang. Tlp : (021) 53152779

Rahmat Wibowo

Wonogiri, l4 Juni 1994

1113053000088

Ilmu Dakwah & Ilmu Komunikasi / Manajemen Dakwah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarla

Telah selesai melakukan penelitian di BMT MEKAR DA'WAH pada tgl 7 Juni s'd 19 Agustus

2017 , dengan judul "Evaluasi Pelaksanaan pada Pembiayaan Akad Mudharabah pada

BMT Mekar Da'wah"

Demikian Surat Keterangan ini, agar dapat digunakan sebagaimana mestinya'

Serpong, 21 Agustus 2017

.41/ nrffia/rJr --_/

. IRFAN AHMAD RIVA'I

(Manajer gMr Mekar Da'wah)

Page 85: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai
Page 86: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai
Page 87: EVALUASI PELAKSANAAN PEMBIAYAAN AKAD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37491/1/RAHMAT... · Semua Sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

Pewawancara : Rahmat Wibowo ([email protected])

Narasumber : Nurisma Septia Anggraeni (Account Officer BMT Mekar Da’wah)

Hari, Tanggal : Senin, 2 Oktober 2017

Tujuan Wawancara : Penelitian Skripsi

Pewawancara (P), Narasumber (N)

P: Assalamualaikum ibu risma, ini saya Rahmat Wibowo, ingin melanjutakan penelitian

kemarin yang belum selesai. Untuk pembiayaan akad mudharabah, berapa minimal untuk

peminjaman bu?

N: Dalam pendanaan yang diberikan oleh BMT Mekar Da’wah mulai 5.000.000 sampai

10.000.000 dengan akad mdharabah muqayadah.

P: Dari data nasabah terdapat 50 nasabah yang menggunakan akad mudharabah dan ada 15

nasabah yang kolektibilitasnya tidak lancar menurut ibu Nurisma bagaiman?

N: Dari presentase walaupun yang lancar lebih banyak dari pada yang tidak lancar, tapi

dengan jumlah di atas sudah termasuk banyak sehingga harus diperhatikan, yang

mengakibatkan turunnya tingkat nasabah karena tingkat kolektibilitasnya tidak baik atau

tidak lancar

P: Baik ibu Risma, terimaksih atas waktunya, mungkin untuk saat ini itu saja,

wassalamualaikum.

N: Baik Rahmat, sama-sama semoga sukses, wa’alaikumssalam

Pewawancara: Narasumber:

Rahmat Wibowo Nurisma Septi Anggraeni 1113053000088 (Account Officer, BMT Mekar Da’wah)