pengembangan profesionalisme guru dan dosen

Upload: slamet-widodo

Post on 07-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen

    1/5

    Pengembangan Profesionalisme Guru dan

    Dosen

    Prof.Sajidan (FKIP UNS)

    Pengembangan profesioanl guru dan dosen guna menunjang penyelenggara-an pendidikan

     bermutu tidak anya bergatung pada kualitas tempat pendidikan yang perna ditempunya.Pengembangan profesionalisme guru dan dosen sesunggu-nya terletak pada kemauan dan

    kemampuan guru untuk mengembangkan dirinya ketika mereka suda menduduki jabatan guru

    dan dosen.Undang-undang !uru dan "osen nomor #$ taun %&&' pasal mengamanatkan ba*a guru

    *ajib memiliki kualifikasi akademik kompetensi sertifikat pendidik seat jasmani dan roani

    serta memiliki kemampuan untuk me*ujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik 

    diperole melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat (pasal +)dan

    masi #.$',$+# guru atau , yang arus ditingkatkan kualifikasinya ( "itjen "ikti %&)untuk dosen minimal berkualifikasi S% (PP #+ taun %&&') sedangkan kompetensi yang *ajib

    dimiliki guru dan dosen adala kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensisosial dan kompetensi profesiaonal (kusus dosen *ajib dipadukan dengan akti/itas 0ri "arma

    Perguruan 0inggi).

    Sebelum dan sesuda memperole sertifikat pendidik sebagai guru dan dosen profesionaldiarapkan minimal memiliki tuju indikator yang arus melekat dan terus menerus dibangun

    guru dan dosen dalam rangka mengembangkan kualitasnya. Ketuju indikator tersebut dapat

    digambarkan sebagai berikut.

    !ambar #. Indikator !uru1dosen professional

    Indikator pertama yang arus terus dibangun guru dan dosen adala ketrampilan mengajar(0ea2ingskill). !uru dan dosen yang yang mempunyai kompetensi pedagogik tinggi adala

    guru dan dosen yang senantiasa memili strategi metode dan model pembelajaran yang tepatsesuai dengan karakteristik materi (Komptensi "asar) dan peserta didik (sis*a1maasis*a).

    3elalui pemilian strategi metode dan model pembelajaran yang tepat guru dan dosen lebi

     jau diarapkan mampu mengelola kelas seingga suasana pembelajaran (kualitas pembelajaran)

     baik dan tujuan pembelajaran yang ditetapkan akan ter2apai. Sejalan dengan kenyataan ini gurudan dosen arus se2ara berkesinambungan meningkatkan pengetauannya tentang berbagai

    strategi metode dan model pembelajaran terkini seingga guru dan dosen tidak anya terpaku

    menggunakan strategi metode dan model pembelajaran yang monoton. !uru dan dosendiarapkan senantiasa menerapkan 42ti/e 5earning in S2ool (45IS) dan 42ti/e 5earning in

    6iger 7du2ation (45I67) dan mengadakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian

    tindakan Kelas (8lass 42tion 9esear2 1849) dan 5esson Study (5S). Untuk pengembanganketrampilan mengajar yang baik maka perangkat pembelajaran seperti Silabus S4P1 9P

    Kontrak pembelajaran :aan 4jar 3edia Pembelajaran Instrumen 7/aluasi juga arus disusun

    se2ara baik. "engan perkembangan Iptek maka kompetensi ini dapat dikembangkan dengan I80

     based learning.Indikator kedua adala *a*asan konten pengetauan yang ia ajarkan. Kompetensi ini se2ara

    umum dikenal dengan sebuatan kompetensi professional. !uru dan dosen endaknya se2ara terus

  • 8/18/2019 Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen

    2/5

    menerus mengembangkan dirinya dengan meningkatkan penguasaan konten pengetauan se2ara

    terus menerus seingga pengetauan yang dimilikinya akan senantiasa berkembang dan up-to-

    date. Kompetensi dapat diperole melalui;#. Kualifikasi 4kademik sesuai dengan UU!" No #$ taun %&&' dan PP No #+ taun %&&'

    tentang Standar Nasional Pendidikan ba*a kualifikasi pendidikan untuk guru minimal S# dan

    untuk "osen minimal S%.%. Pendidikan dan 5atian Sort 8ourses 0

  • 8/18/2019 Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen

    3/5

    Indikator keenam adala sikap professional guru dan dosen (Professional attitude). !uru dan

    dosen adala agent pembelajaran dan sekaligus sebagai agen pembentuk karakter bangsa.

    Pendidikan karakter mempunyai makna yang tinggi karena pendidikan karakter dalam pembelajaran mampu menanamkan kebiasaan tentang al yang baik seingga peserta didik

    menjadi paam tentang mana yang baik dan sala mampu merasakan nilai yang baik dan mau

    melakukannya.Pendidikan karakter merupakan sebua proses panjang bakan seumur idup maka asil dari

     proses tersebut belum dapat dirasakan dalam *aktu yang 2epat seperti membalikkan telapak

    tangan. Usaa tersebut melibatkan semua piak yang terlibat dalam pendidikan (di keluargasekola dan masyarakat). Pendidikan karakter memerlukan kontinyuitas dalam perbuatan

    artinya untuk membentuk peserta didik yang berkarakter baik diperlukan upaya se2ara

     berkelanjutan1konsisten. Sebagaimana dalam pembentukan krarakter pribadi seorang muslim

    mempunyai beberapa indikator yang anya dapat di2apai dengan konsistensi yang tinggiindikator tersebut antara lain; a>idanya bersi ibadanya benar *a*asannya luas12erdas

    (berkompeten) tertata segala urusan (0ertib dalam penjad*alan administrasi1 dokumentasi data

     base) efisien dalam memanfaatkan *aktu kuat jasmaninya dan bermanfaat bagi orang lain.

    3uammad @4bd al-Aadir 4mad menuturkan ba*a 9asul sosok karakter sang pendidik parasaabat sebagai subjek didik kala itu menangkap teladan yang luur pada dirinya beraklak

     baik memiliki ilmu dan memiliki keutamaan dalam semua gerak-geriknya.Bika seorang pendidik mempunyai karakter seperti di atas akan disenangi ole peserta didik

    dengan sendirinya akan disenangi ilmu yang diajarkannya. C:anyak sis*a yang memben2i suatu

    ilmu atau materi pelajaran karena *atak guru yang keras aklak guru yang kasar dan 2aramengajar guru yang sulit. "i piak lain banyak pula sis*a yang menyukai dan tertarik untuk

    mempelajari suatu ilmu atau mata pelajaran karena 2ara perlakuan yang baik kelembutan dan

    keteladanannya yang inda dari gurunya. Seperti kisa sosok Pak 6arfan merupakan figur guru

    yang sangat dirindukan keadirannya ole peserta didiknya seperti diungkapkan ole sala satusis*anya sebagai berikut; C Kami tak berkedip menatap sang juru kisa yang ulung ini. Pria ini

     buruk rupa dan buruk pula setiap apa yang disandangnya tapi pemikirannya jerni dan kata-

    katanya ber2aaya. Bika ia mengu2apkan sesuatu kami pun terpaku menyimaknya dan tak sadarmenunggu untaian kata berikutnyaD (No/el 5askar Pelangi karya 4ndrea 6irata %&&') .

    0ugas seorang guru merupakan suatu pekerjaan yang berat dan sulit di2apai ole seseorang

    apabila ia tidak mempunyai karakter pendidik. Seorang pendidik mempunyai sifat-sifat terpujidan mampu menyesuaikan diri baik dengan peserta didik maupun dengan masyarakat. Sikap

    seperti inila barangkali yang diketengakan al-Auran dengan ungkapan Ulil al-:ab.

    3aka kearusan melairkan kalangan yang dapat berperan sebagai medium dalam proses

     pentransferan ilmu itu kemudian menjadi suatu kenis2ayaan. Seingga pendidikan nasionaldapat berfungsi seperti yang diamanatkan dalam UU Sisdiknas Pasal yaitu Pendidikan nasional

    dapat mengembangkan kemampuan dan membentuk *atak serta peradaban bangsa yang

     bermartabat dalam rangka men2erdaskan keidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertak*a kepada 0uan ?ang

    3aa 7sa beraklak mulia seat berilmu 2akap kreatif mandiri dan menjadi *arga negara

    yang demokratis serta bertanggung ja*abIndikator ketuju adala guru dan dosen endaknya menjadi teladan (:est pra2tises) bagi peserta

    didiknya. Untuk memperole ja*aban tentang 2iri-2iri ideal seorang guru yang dapat dijadikan

    teladan ole peserta didik paling tidak arus melakukan dua pendekatan sebagai berikut;

    #). Pendekatan pembiasaan. Pendekatan ini dilakukan ole seorang pendidik karena terjadi

  • 8/18/2019 Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen

    4/5

    dalam interaksi kesearian misalnya dalam proses belajar mengajar maupun dalam pergaulan di

    luar kelas. Keberasilan tipe keteladanan seperti keilmuan kepemimpinan keiklasan

     penampilan (performan2e) tingka laku tutur kata dan sebagainya. "alam kondisi ini pengaruketeladanan berjalan se2ara langsung. Ini berarti ba*a setiap orang yang diarapkan menjadi

    teladan endaknya memeliara tingka lakunya disertai kesadaran ba*a ia bertanggung ja*ab

    di adapan 4lla s*t.%). Pendekatan yang terprogram dalam pembelajaran. Pendekatan ini dilakukan dengan 2ara

     penjelasan atau perinta agar diteladani. Seperti laEimnya seorang pendidik memerinta

    muridnya untuk memba2a mengerjakan tugas sekola tugas terstruktur yang dikerjakan di luarkelas atau seorang pendidik memberi penjelasan di depan sis*a kemudian ditiru ole murid-

    muridnya. Pendekatan ini dilakukan agar peserta didik terlati dalam kedisiplinan dan keuletan

    dalam mempelajari ilmu pengetauan

    Kedua pendekatan ini adala pendekatan yang paling sering dilakukan Nabi 3uammad sa*.ketika bersama-sama dengan saabatnya. Para saabat tela mempelajari berbagai urusan agama

    mereka dengan jalan mengikuti keteladanan yang diberikan 9asululla sa*. seperti digambarkan

    dalam sebua adits C6endakla kamu sekalian mengambil 2ara-2ara ibada seperti ibadaku.D

    Sertifikasi !uru dan dosen

    Sertifikasi guru dan dosen sebagai upaya peningkatan mutu yang diikuti dengan peningkatan

    kesejateraan diarapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan meningkatkan mutu

    layanan yang pada akirnya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia se2ara berkelanjutan.Keberadaan guru1dosen yang bermutu merupakan syarat mutlak adirnya sistem dan praktik

     pendidikan yang berkualitas ampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan

    kebijakan yang mendorong keberadaan guru dan dosen yang berkualitas. Sala satu kebijakanyang dikembangkan ole pemerinta di banyak negara adala kebijakan inter/ensi langsung

    menuju peningkatan mutu dan memberikan jaminan dan kesejateraan idup guru dan dosen

    yang memadai. :eberapa negara yang mengembangkan kebijakan ini bisa disebut antara lain

    Singapore Korea Selatan Bepang dan 4merika Serikat. Negara-negara tersebut berupayameningkatkan mutu pembelajaran dengan mengembangkan kebijakan yang langsung

    mempengarui mutu dengan melaksanakan sertifikasi guru dan dosen.

    Undang-undang !uru dan "osen merupakan suatu ketetapan politik ba*a pendidik adala pekerja profesional yang berak mendapatkan ak-ak sekaligus ke*ajiban profesional. "engan

    itu diarapkan pendidik dapat mengabdikan se2ara total pada profesinya dan dapat idup layak

    dari profesi tersebut."alam UU!" no #$ taun %&&' ditentukan ba*a seorang pendidik *ajib memiliki kualifikasi

    akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran. Kompetensi profesi pendidik

    meliputi kompetensi pedagogik kompetensi kepribadian kompetensi profesional dankompetensi sosial.

    Pertama kompetensi pedagogik. 4dala kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

    meliputi pemaaman teradap peserta didik peran2angan dan pelaksanaan pembelajarane/aluasi asil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

     potensi yang dimilikinya.

    Kedua kompetensi kepribadian. 4dala kepribadian pendidik yang mantap stabil de*asa arif

    dan ber*iba*a menjadi teladan bagi peserta didik dan beraklak mulia.Ketiga kompetensi sosial. 4dala kemampuan pendidik berkomunikasi dan berinteraksi se2ara

    efektif dengan peserta didik sesama pendidik tenaga kependidikan orangtua1*ali peserta didik

  • 8/18/2019 Pengembangan Profesionalisme Guru Dan Dosen

    5/5

    dan masyarakat.

    Keempat kompetensi profesional. 4dala kemampuan pendidik dalam penguasaan materi

     pembelajaran se2ara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didikmemperole kompetensi yang ditetapkan.

    Untuk dapat menetapkan ba*a seorang pendidik suda memenui standard profesional maka

     pendidik yang bersangkutan arus mengikuti uji sertifikasi. :agi bangsa dan pemerintaIndonesia arus senantiasa me*aspadai ke2enderungan ini ba*a jangan sampai sertifikasi

    menjadi tujuan.