makalah-kompetensi guru dalam meningkatkan profesionalisme guru

18
KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU MAKALAH Disusun Oleh: Eka L. Koncara, S.Pd.I. SD NEGERI 2 CIBOGOGIRANG UPTD PEMBINAAN TK-SD DAN PLS KEC. PLERED DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA 2010

Upload: eka-l-koncara

Post on 18-Jun-2015

53.726 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Ayo perkaya perpustakaan sekolah dengan tulisan kita sendiri. Lebih lanjut ke: [email protected]

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN

PROFESIONALISME GURU

MAKALAH

Disusun Oleh: Eka L. Koncara, S.Pd.I.

SD NEGERI 2 CIBOGOGIRANG UPTD PEMBINAAN TK-SD DAN PLS KEC. PLERED DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

KABUPATEN PURWAKARTA

2010

Page 2: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan

makalah ini dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun untuk sekedar memperkaya pustaka di lingkungan SD

Negeri 2 Cibogogirang, dengan judul “KOMPETENSI GURU DALAM

MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU”.

Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah

mendukung hingga rampungnya makalah ini. Mohon maaf atas segala

kekurangannya.

Demikianlah, semoga bermanfaat.

Purwakarta, Maret 2010

Penyusun

Page 3: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................... 1

B. RUMUSAN MASALAH ..................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 4

A. KOMPETENSI GURU ........................................................................ 4

B. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU ................................................ 6

C. GURU PROFESIONAL DALAM PROSES PENDIDIKAN....................... 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15

Page 4: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Guru profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu

kompetensi pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial.

Oleh karena itu, selain terampil mengajar, seorang guru juga memiliki

pengetahuan yang luas, bijak, dan dapat bersosialisasi dengan baik.

Profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang

memerlukan prinsip-prinsip profesional. Mereka harus (1) memiliki bakat, minat,

panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki kualifikasi pendidikan dan latar

belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang tugasnya, (3) memiliki

kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya. Di samping itu,

mereka juga harus (4) mematuhi kode etik profesi, (5) memiliki hak dan

kewajiban dalam melaksanakan tugas, (6) memperoleh penghasilan yang

ditentukan sesuai dengan prestasi kerjanya, (7) memiliki kesempatan untuk

mengembangkan profesinya secara berkelanjutan, (8) memperoleh perlindungan

hukum dalam melaksanakan tugas profesionalnya, dan (9) memiliki organisasi

profesi yang berbadan hukum (sumber UU tentang Guru dan Dosen).

Bila kita mencermati prinsip-prinsip profesional di atas, kondisi kerja pada

dunia pendidikan di Indonesia masih memiliki titik lemah pada hal-hal berikut:

1) Kualifikasi dan latar belakang pendidikan tidak sesuai dengan bidang

tugas. Di lapangan banyak di antara guru mengajarkan mata pelajaran

yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan latar belakang

pendidikan yang dimilikinya.

2) Tidak memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai bidang tugas. Guru

profesional seharusnya memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi

pedagogis, kognitif, personaliti, dan sosial. Oleh karena itu, seorang guru

selain terampil mengajar, juga memiliki pengetahuan yang luas, bijak, dan

dapat bersosialisasi dengan baik.

Page 5: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

2

3) Penghasilan tidak ditentukan sesuai dengan prestasi kerja. Sementara ini

guru yang berprestasi dan yang tidak berprestasi mendapatkan

penghasilan yang sama. Memang benar sekarang terdapat program

sertifikasi. Namun, program tersebut tidak memberikan peluang kepada

seluruh guru. Sertifikasi hanya dapat diikuti oleh guru-guru yang ditunjuk

kepala sekolah yang notabene akan berpotensi subjektif.

4) Kurangnya kesempatan untuk mengembangkan profesi secara

berkelanjutan. Banyak guru yang terjebak pada rutinitas. Pihak

berwenang pun tidak mendorong guru ke arah pengembangan

kompetensi diri ataupun karier. Hal itu terindikasi dengan minimnya

kesempatan beasiswa yang diberikan kepada guru dan tidak adanya

program pencerdasan guru, misalnya dengan adanya tunjangan buku

referensi, pelatihan berkala, dsb.

Profesionalisme dalam pendidikan perlu dimaknai he does his job well.

Artinya, guru haruslah orang yang memiliki insting pendidik, paling tidak

mengerti dan memahami peserta didik. Guru harus menguasai secara mendalam

minimal satu bidang keilmuan. Guru harus memiliki sikap integritas profesional.

Dengan integritas barulah, sang guru menjadi teladan atau role model.

Menyadari banyaknya guru yang belum memenuhi kriteria profesional,

guru dan penanggung jawab pendidikan harus mengambil langkah. Hal-hal yang

dapat dilakukan di antaranya (1) penyelenggaraan pelatihan. Dasar

profesionalisme adalah kompetensi. Sementara itu, pengembangan kompetensi

mutlak harus berkelanjutan. Caranya, tiada lain dengan pelatihan. (2) Pembinaan

perilaku kerja. Studi-studi sosiologi sejak zaman Max Weber di awal abad ke-20

dan penelitian-penelitian manajemen dua puluh tahun belakangan bermuara

pada satu kesimpulan utama bahwa keberhasilan pada berbagai wilayah

kehidupan ternyata ditentukan oleh perilaku manusia, terutama perilaku kerja.

(3) Penciptaan waktu luang. Waktu luang (leisure time) sudah lama menjadi

sebuah bagian proses pembudayaan. Salah satu tujuan pendidikan klasik

(Yunani-Romawi) adalah menjadikan manusia makin menjadi "penganggur

Page 6: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

3

terhormat", dalam arti semakin memiliki banyak waktu luang untuk

mempertajam intelektualitas (mind) dan kepribadian (personal). (4) Peningkatan

kesejahteraan. Agar seorang guru bermartabat dan mampu "membangun"

manusia muda dengan penuh percaya diri, guru harus memiliki kesejahteraan

yang cukup.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini, penulis akan membahas beberapa masalah yang

berkaitan dengan kompetensi guru dalam meningkatkan profesional guru, yaitu

“Bagaimana upaya peningkatan kompetensi guru dalam dunia pendidikan?”.

Page 7: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

4

BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMPETENSI GURU

Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur

sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam

definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru

dapat juga dianggap seorang guru.

Guru adalah profesi yang mempersiapkan sumber daya manusia untuk

menyongsong pembangunan bangsa dalam mengisi kemerdekaan. Guru dengan

segala kemampuannya dan daya upayanya mempersiapkan pembelajaran bagi

peserta didiknya. Sehingga tidak salah jika kita menempatkan guru sebagai salah

satu kunci pembangunan bangsa menjadi bangsa yang maju dimasa yang akan

datang. Dapat dibayangkan jika guru tidak menempatkan fungsi sebagaimana

mestinya, bangsa dan negara ini akan tertinggal dalam kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang kian waktu tidak terbendung lagi

perkembangannya.

Seorang guru yang mendidik banyak siswa dan siswi di sekolah harus

memiliki kompetensi. Kompetensi yang harus dimiliki diantaranya adalah :

1. Kompetensi Pribadi

Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian

ideal. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau

panutan (yang harus digugu dan ditiru). Sebagai seorang model guru

harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan

kepribadian (personal competencies), di antaranya: (1) kemampuan yang

berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan

agama yang dianutnya; (2) kemampuan untuk menghormati dan

menghargai antarumat beragama; (3) kemampuan untuk berperilaku

sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di

Page 8: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

5

masyarakat; (4) mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru

misalnya sopan santun dan tata karma dan; (5) bersikap demokratis dan

terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

2. Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional adalah kompetensi atau kemampuan

yang berhubungan dengan penyesuaian tugas-tugas keguruan.

Kompetensi ini merupakan kompetensi yang sangat penting. Oleh sebab

langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh sebab itu,

tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi

sebagai berikut: (1) kemampuan untuk menguasai landasan

kependidikan, misalnya paham akan tujuan pendidikan yang harus

dicapai baik tujuan nasional, institusional, kurikuler dan tujuan

pembelajaran; (2) pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan,

misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, paham tentang

teori-teori belajar; (3) kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran

sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya; (4) kemampuan dalam

mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran; (5)

kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber

belajar; (6) kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran; (7)

kemampuan dalam menyusun program pembelajaran; (8) kemampuan

dalam melaksanakan unsur penunjang, misalnya administrasi sekolah,

bimbingan dan penyuluhan dan; (9) kemampuan dalam melaksanakan

penelitian dan berpikir ilmiah untuk meningkatkan kinerja.

3. Kompetensi Sosial Kemasyarakatan

Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai

anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial, meliputi: (1)

kemampuan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan teman

sejawat untuk meningkatkan kemampuan profesional; (2) kemampuan

untuk mengenal dan memahami fungsi-fungsi setiap lembaga

Page 9: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

6

kemasyarakatan dan; (3) kemampuan untuk menjalin kerja sama baik

secara individual maupun secara kelompok.

B. KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan oleh

guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar, tugas guru ini sangat

berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Hakikat profesi guru merupakan

suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus

sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang

pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di

luar bidang kependidikan.

Ciri seseorang yang memiliki kompetensi apabila dapat melakukan

sesuatu, hal ini sesuai dengan pendapat Munandar bahwa, kompetensi

merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan

dan latihan. Pendapat ini, menginformasikan dua faktor yang mempengaruhi

terbentuknya kompetensi, yakni ; (a) faktor bawaan, seperti bakat, dan (b) faktor

latihan, seperti hasil belajar.

Menurut Soedijarto, Guru yang memiliki kompetensi profesional perlu

menguasai antara lain:

(a) disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran,

(b) bahan ajar yang diajarkan,

(c) pengetahuan tentang karakteristik siswa,

(d) pengetahuan tentang filsafat dan tujuan pendidikan,

(e) pengetahuan serta penguasaan metode dan model mengajar,

(f) penguasaan terhadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran,

(g) pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan, memimpin,

guna kelancaran proses pendidikan.

Tuntutan atas berbagai kompetensi ini mendorong guru untuk

memperoleh informasi yang dapat memperkaya kemampuan agar tidak

mengalami ketinggalan dalam kompetensi profesionalnya. Semua hal yang

Page 10: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

7

disebutkan diatas merupakan hal yang dapat menunjang terbentuknya

kompetensi guru. Dengan kompetensi profesional tersebut, dapat diduga

berpengaruh pada proses pengelolaan pendidikan sehingga mampu melahirkan

keluaran pendidikan yang bermutu. Keluaran yang bermutu dapat dilihat pada

hasil langsung pendidikan yang berupa nilai yang dicapai siswa dan dapat juga

dilihat dari dampak pengiring, yakni dimasyarakat. Selain itu, salah satu unsur

pembentuk kompetensi profesional guru adalah tingkat komitmennya terhadap

profesi guru dan didukung oleh tingkat abstraksi atau kemampuan menggunakan

nalar. Guru yang rendah tingkat komitmennya, ditandai oleh ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Perhatian yang disisihkan untuk memerhatikan siswanya hanya sedikit.

b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya hanya

sedikit.

c. Perhatian utama guru hanyalah jabatannya.

Sebaliknya, guru yang mempunyai tingkatan komitmen tinggi, ditandai

oleh ciri-ciri sebagai berikut:

a. Perhatiannya terhadap siswa cukup tinggi.

b. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk melaksanakan tugasnya

banyak.

c. Banyak bekerja untuk kepentingan orang lain.

Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme, yaitu guru yang

profesional adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu,

kompetensi profesionalisme guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan

kewenangan guru dalam menjalankan profesi keguruannya dengan kemampuan

tinggi. Profesionalisme seorang guru merupakan suatu keharusan dalam

mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu pemahaman tentang

pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan manusia termasuk gaya belajar.

Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki guru dengan kompetensi

profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan melakukan” untuk

menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan peserta didik

Page 11: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

8

hanya mendengarkan. Dalam suasana seperti itu, peserta didik secara aktif

dilibatkan dalam memecahkan masalah, mencari sumber informasi, data

evaluasi, serta menyajikan dan mempertahankan pandangan dan hasil kerja

mereka kepada teman sejawat dan yang lainnya. Sedangkan para guru dapat

bekerja secara intensif dengan guru lainnya dalam merencanakan pembelajaran,

baik individual maupun tim, membuat keputusan tentang desain sekolah,

kolaborasi tentang pengembangan kurikulum, dan partisipasi dalam proses

penilaian. Kompetensi profesional seorang guru adalah seperangkat kemampuan

yang harus dimiliki oleh seorang guru agar ia dapat melaksanakan tugas

mengajarnya dengan berhasil. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru, terdiri dari 3 (tiga) yaitu ; kompetensi pribadi, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional mengajar. Keberhasilan guru dalam menjalankan

profesinya sangat ditentukan oleh ketiganya dengan penekanan pada

kemampuan mengajar.

Dengan demikian, bahwa untuk menjadi guru profesional yang memiliki

akuntabilitas dalam melaksanakan ketiga kompetensi tersebut, dibutuhkan tekad

dan keinginan yang kuat dalam diri setiap guru atau calon guru untuk

mewujudkannya. Sebagai seorang guru perlu mengetahui dan menerapkan

beberapa prinsip mengajar agar seorang guru dapat melaksanakan tugasnya

secara profesional, yaitu sebagai berikut:

1. Guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi

mata pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media

dan sumber belajar yang bervariasi.

2. Guru harus dapat membangkitkan minat peserta didik untuk aktif dalam

berpikir serta mencari dan menemukan sendiri pengetahuan.

3. Guru harus dapat membuat urutan (sequence) dalam pemberian

pelajaran dan penyesuaiannya dengan usia dan tahapan tugas

perkembangan peserta didik.

4. Guru perlu menghubungkan pelajaran yang akan diberikan dengan

pengetahuan yang telah dimiliki peserta didik (kegiatan apersepsi), agar

Page 12: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

9

peserta didik menjadi mudah dalam memahami pelajarannya yang

diterimanya.

5. Sesuai dengan prinsip repitisi dalam proses pembelajaran, diharapkan

guru dapat menjelaskan unit pelajaran secara berulang-ulang hingga

tanggapan peserta didik menjadi jelas.

6. Guru wajib memerhatikan dan memikirkan korelasi atau hubungan antara

mata pelajaran dan/atau praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari.

7. Guru harus tetap menjaga konsentrasi belajar para peserta didik dengan

cara memberikan kesempatan berupa pengalaman secara langsung,

mengamati/meneliti, dan menyimpulkan pengetahuan yang didapatnya.

8. Guru harus mengembangkan sikap peserta didik dalam membina

hubungan sosial, baik dalam kelas maupun diluar kelas.

9. Guru harus menyelidiki dan mendalami perbedaan peserta secara

individual agar dapat melayani siswa sesuai dengan perbedaannya

tersebut.

10. Guru juga dapat melaksanakan evaluasi yang efektif serta menggunakan

hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa serta

menggunakan hasilnya untuk mengetahui prestasi dan kemajuan siswa

serta dapat melakukan perbaikan dan pengembangan.

Seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat,

guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi, tetapi juga harus

mampu bertindak sebagai fasilitator, motivator, dan pembimbing yang lebih

banyak memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mencari dan

mengolah sendiri informasi. Dengan demikian keahlian guru harus terus

dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada penguasaan prinsip mengajar

seperti yang telah diuraikan di atas. Bertitik tolak dari pendapat para ahli

tersebut diatas, maka yang dimaksud “Kompetensi Profesionalisme Guru” adalah

orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidangnya sehingga

ia mampu menjalankan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru dengan hasil

yang baik.

Page 13: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

10

C. GURU PROFESIONAL DALAM PROSES PENDIDIKAN

Guru adalah suatu profesi, dimana sebelum ia bekerja sebagai guru,

terlebih dahulu dididik dalam suatu lembaga pendidikan keguruan, yang

didalamnya ia bukan hanya belajar ilmu pengetahuan bidang studi yang akan

diajarkan dan ilmu serta metode mengajar, tapi juga dibina agar memiliki

kepribadian sebagai guru.

Ki Hajar Dewatara telah menggariskan pentingnya peranan guru dalam

proses pembelajaran dengan ungkapan “ing ngarso sung tulodho, ing madyo

mangun karso, tut wuri handayani”, di mana guru harus dapat menempatkan diri

sebagai teladan, penasihat, pembimbing, dan motivator bagi anak didiknya.

Menurut data Human Devlopment Indek (HDI), guru yang memiliki

standar kualifikasi mengajar adalah berkisar 60% untuk SD, 40% SLTP, 34% SLTA,

dan 17,2% atau 69,477 guru mengajar tidak sesuai dengan bidang studi atau latar

belakang pendidikannya ”.

Dalam Jurnal Profesor Sujipto, Rektor UNJ menyebutkan bahwa ”Saat ini

baru 50 % dari guru Indonesia yang memiliki standarisasi dan kompetensi”.

Kondisi ini masih sangat jauh dari yang diharapkan, sehingga sangat wajar mutu

pendidikan kita tidak begitu bagus.

Dari data HDI juga terungkap bahwa kualitas sumber daya manusia

Indonesia saat ini menduduki peringkat 105, dimana untuk wilayah Asia Tenggara

Singapura menduduki peringkat 25, Brunai peringkat 26, Malaysia peringkat 57,

Thailand peingkat 57, dan Philipina menempati peringkat 77. (Falah Yunus,

2007).

UU No.14 Tahun 2005 tentang, Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1

menyebutkan” Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah”.

Sedangkan pada pasal 7 ayat 1 disebutkan” Profesi guru ...... merupakan

bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

Page 14: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

11

(a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; (b) memiliki komitmen

untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;

(c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan

bidang tugas; (d). memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang

tugas.

Dengan demikian, kriteria guru profesional yang diamanatkan oleh

undang-undang tersebut adalah:

1. Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme.

2. Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,

ketakwaan, dan akhlak mulia.

3. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai

dengan bidang tugas.

4. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

Lain lagi dengan tanggapan para siswa tentang bagaimana guru

profesional dalam perspektif mereka. Kriteria guru ideal dalam perspektif siswa,

di antaranya:

1. Dapat berperan sebagai orang tua yang senantiasa memperhatikan anak

didiknya, dan menghormati mereka dengan panggilan yang enak, serta

hafal nama panggilan setiap anak didiknya.

2. Dapat berperan sebagai teman belajar yang senantiasa menempatkan diri

pada posisi “peserta belajar” dengan tidak bersikap menggurui, sehingga

anak didik akan dapat termotivasi untuk bersaing dalam menyelesaikan

setiap masalahnya dalam proses pembelajaran.

3. Dapat berperan sebagai teman bergaul yang memposisikan diri sebagai

sahabat “sebaya” yang sikap dan gaya bahasanya akrab dengan

lingkungan seusia anak didik, serta dapat memberikan suasana santai

yang penuh inovasi dalam lingkungan pembelajaran di kelas.

Hal ini sesuai dengan Asas Utama Quantum Teaching “Bawalah dunia

mereka ke dunia kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka.”

Page 15: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

12

Dalam sudut pandang penulis, selain berbagai pendapat di atas, terdapat

beberapa kriteria lainnya yang harus dimiliki seorang guru dalam kegiatan belajar

di kelas, antara lain:

1. Dalam segi penampilan, guru harus berpakaian rapi, sopan, dan enak

dipandang, serta tidak tampil berlebihan. Guru juga harus dapat

menampilkan sikap dan menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan

lingkungan kelas tempat ia melakukan proses pembelajaran.

2. Dalam segi administrasi, guru harus menguasai berbagai administrasi

kependidikan yang digunakannya dalam proses belajar. Guru harus

menguasai kurikulum serta memiliki perencanaan dalam setiap kegiatan

pembelajarannya. Guru juga harus selalu membekali diri dengan

perangkat administrasi yang digunakan sebagai indikator perkembangan

siswa di kelas, seperti daftar hadir dan daftar nilai, pada setiap

pertemuannya.

3. Dalam segi organisasi, guru harus mampu memposisikan diri sebagai

leader yang membawa anak didiknya ke dalam dunia pembelajaran. Guru

juga harus mampu berperan sebagai motivator dan fasilitator bagi anak

didiknya.

Menurut Muhibbin Syah (2004), ada sepuluh kemampuan dasar yang

harus dimiliki guru dalam upaya peningkatan mutu belajar, yaitu:

1. Menguasai bahan ajar,

2. Mengelola program belajar mengajar,

3. Mengelola kelas,

4. Menggunakan media dan sumber belajar,

5. Menguasai landasan-landasan pendidikan,

6. Mengelola interaksi belajar mengajar,

7. Menilai prestasi siswa,

8. Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan konseling di sekolah,

9. Mengenal dan melaksanakan administrasi sekolah, dan

Page 16: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

13

10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil pendidikan guna

keperluan pengajaran.

Bila ditelaah secara seksama, dapat kita temukan bahwa salah satu

kemampuan pokok yang wajib dikuasai oleh seorang guru profesional adalah

merencanakan, mengembangkan dan melaksanakan kurikulum dalam setiap

proses pengajarannya. Karena itu, guru harus menjadi gudang inovasi dalam

menciptakan metode dan model-model pembelajaran yang unik, menarik, dan

sesuai dengan perkembangan jaman serta kondisi lingkungan pengajarannya.

Guru harus mampu berpikir kreatif serta bersikap peka terhadap lingkungan

sekitarnya dan lingkungan sekitar anak didiknya.

Page 17: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

14

BAB III

PENUTUP

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa untuk menjadi guru

profesional, seseorang harus:

1. Mengerti dan menyenangi dunia pendidikan, dan didukung dengan

kompetensi profesionalisme.

2. Menerapkan prinsip mengajar yang baik serta mempunyai komitmen yang

tinggi terhadap pendidikan.

3. Mempunyai motivasi kerja yang baik sehingga dapat meningkatkan kinerja

guru dalam proses belajar mengajar.

4. Berjiwa sabar dan bisa dijadikan suri tauladan bagi anak didiknya, baik dalam

berkata maupun bersikap.

5. Memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan kondisi belajar mengajar

yang efektif dan suasana sekolah yang kondusif.

6. Mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi untuk dunia

pendidikan.

7. Mempunyai program pengajaran yang jelas dan terarah sesuai dengan

kurikulum.

8. Berbudi pekerti luhur dan berkepribadian yang santun dan

bertanggungjawab.

Demikian tulisan yang sangat sederhana ini, mudah-mudahan bisa

memberikan sumbangan pemikiran inovasi demi mencerdaskan kehidupan anak

bangsa dan pada akhirnya dapat memberi manfaat bagi kita semua terutama

bagi penulis sendiri tentunya.

Page 18: Makalah-Kompetensi Guru dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru

15

DAFTAR PUSTAKA

Dede Mohamad Riva. Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru

http://www.duniaesai.com/pendidikan/didik18.html diakses tanggal 15 Maret 2010

Fitrianur. Kompetensi Profesionalisme Guru. http://www.tarakankota.go.id

diakses tanggal 15 Maret 2010 Penyusun, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: BSNP PP Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

Jakarta Sutikno, Sobry, 2008, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Prospect UU Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Jakarta UU Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Jakarta Saiful Adi. Kompetensi Yang Harus Dimiliki Seorang Guru

http://saifuladi.wordpress.com/2007/01/06/