pengembangan lkpd eksperimen berbasis project pada …
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN LKPD EKSPERIMEN BERBASIS PROJECT PADA
MATERI GERAK DI MAN PANGKEP
SKRIPSI
Oleh
Yunira
105391105416
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Mei 2021
i
PENGEMBANGAN LKPD EKSPERIMEN BERBASIS PROJECT PADA
MATERI GERAK DI MAN PANGKEP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Keguruan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Yunira
105391105416
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Mei 2021
ii
iii
iv
v
vi
ABSTRAK
Yunira. 2021. Pengembangan LKPD Eksperimen Berbasis Project Pada Materi
Gerak di MAN Pangkep. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
(Dibimbing oleh Djajadi dan Andriani).
Latar belakang dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran selama ini
hanya berlangsung satu arah yang terpaku pada guru saja, penggunaan LKPD
secara umum, tidak intens, belum pernah menggunakan LKPD dengan
pendekatan berbasis project, dan kendala yang sering dihadapi guru yaitu dibatasi
oleh kondisi, waktu, dan fasilitas yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis validitas LKPD eksperimen berbasis project dan mendeskripsikan
respon guru, respon peserta didik, dan tingkat efektivitas terhadap LKPD
eksperimen berbasis project pada materi gerak yang dikembangkan. Subjek yang
terlibat dalam penelitian ini terdiri dari validator pakar ahli, guru, dan peserta
didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKPD eksperimen berbasis project
pada materi gerak yang dikembangkan sangat layak digunakan di MAN Pangkep,
hal ini dapat dilihat dari nilai validasi LKPD oleh analisis pakar ahli yaitu dengan
rata-rata hasil penilaian yaitu 3,94, dan rata-rata kriteria persentase sebesar
95,47 % masuk dalam kategori sangat layak. Kepraktisan LKPD eksperimen
berbasis project dinilai dari respon guru dan respon peserta didik. Nilai rata-rata
respon guru sebesar 30 dengan kriteria sangat praktis. Sedangkan nilai rata-rata
respon peserta didik sebesar 52,9 dengan kriteria sangat praktis. Keefektifan
LKPD eksperimen berbasis project bagi peserta didik diperoleh rata-rata sebesar
5,34 dan nilai persentase ketuntasan peserta didik sebesar 80% dengan kategori
tinggi.
Kata kunci: Penelitian Pengembangan, LKPD Eksperimen, Project (PBP)
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa”(Qs. Al-baqarah, 286).
“(Be Yourself) Jadilah diri sendiri dan bantulah orang yang membutuhkan”
Kupersembahkan karya ini untuk:
Kedua orangtuaku, saudara, sahabatku, dan teman-temanku
atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang maha pengampun dan
maha penyayang serta sang penentu segalanya, atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengembangan
LKPD Berbasis Project Pada Materi Gerak di MAN Pangkep”.
Dalam proses pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis
menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu, penulis menyampai ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-
besarnya dan setulusnya kepada:
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin penelitian kepada
penulis.
2. Bapak Erwin Akib, M.Pd., Ph.D sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberi izin
penelitian pada penulis.
3. Ibunda Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd sebagai Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Makassar yang telah memberi izin penelitian dan membantu kelancaran
penulisan.
ix
4. Bapak Muhammad Djajadi, M.Pd., Ph.D sebagai dosen pembimbing satu
yang telah memberikan bimbingan, saran dukungan semangat kepada penulis
dalam menyusun skripsi ini.
5. Ibu Andi Arie Andriani, S.Si., M.Pd sebagai dosen pembimbing dua yang
telah memberikan bimbingan, saran dukungan semangat kepada penulis
dalam menyusun skripsi ini.
6. Ibu Riskawati, S.Pd., M.Pd yang bersedia sebagai validator satu yang telah
memberikan saran dan masukan yang berarti dalam pengembangan LKPD.
7. Ibu Nurfadilah, S.Pd., M.Pd yang bersedia sebagai validator dua yang telah
memberikan saran dan masukan yang berarti dalam pengembangan LKPD.
8. Bapak Abdul Hafid H. S.Pd sebagai Kepala Sekolah MAN Pangkep yang
telah memberi izin untuk meneliti di MAN Pangkep.
9. Ibu dan Bapak Guru MAN Pangkep yang telah membantu dalam proses
penelitian serta adik-adik peserta didik di MAN Pangkep yang telah
membantu dalam proses penelitian.
10. Kepada kedua orangtuaku yang telah memberikan dukungan baik secara
materi maupun moril serta doa kepada penulis.
11. Teman-teman Dispersi B yang telah memberikan semangat dalam menyusun
skripsi serta terima kasih atas waktunya selama 4 tahun yang telah memberi
kesan tersendiri bagi penulis.
Akhir kata penulis menyadari tidak ada manusia yang luput dari
x
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................... Error! Bookmark not defined.
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
SURAT PERNYATAAN....................................... Error! Bookmark not defined.
SURAT PERJANJIAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Pengembangan .................................................................................. 4
D. Manfaat Pengembangan................................................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 6
A. Kajian Teori ................................................................................................... 6
1 Penelitian dan Pengembangan (Research And Development) .................. 6
2 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) ..................................................... 14
3 Pembelajaran Berbasis Project ............................................................... 22
4 LKPD Eksperimen Berbasis Project ...................................................... 26
5 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 27
B. Kerangka Pikir ............................................................................................. 30
BAB III METODE PENGEMBANGAN ............................................................. 33
A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 33
B. Lokasi Penelitian ......................................................................................... 33
C. Objek dan Subjek Penelitian ........................................................................ 33
D. Desain Penelitian ......................................................................................... 33
1. Tahap Analysis (Analisis) ....................................................................... 34
2. Tahap Design (Perancangan) .................................................................. 35
xii
3. Tahap Development (Pengembangan) .................................................... 36
4. Tahap Implementation (Implementasi)................................................... 37
5. Tahap Evaluation (Evaluasi) .................................................................. 37
E. Instrumen Penelitian .................................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 38
G. Teknik Analisis Data ................................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 44
A Hasil Penelitian ............................................................................................ 44
1 Tahap Analysis (Analisis) ....................................................................... 44
2 Tahap Design (Desain) ........................................................................... 47
3 Tahap Development (Pengembangan) .................................................... 52
4 Tahap Implementation (Implementasi)................................................... 57
5 Tahap Evaluation (Evaluasi) .................................................................. 60
B Pembahasan ................................................................................................. 62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 64
A Kesimpulan .................................................................................................. 64
B Saran ............................................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 66
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. 227
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................................... 28
Tabel 3.1 Tabel Tabulasi 2 x 2 ............................................................................... 40
Tabel 3.2 Kriteria Kevalidan .................................................................................. 41
Tabel 3.3 Kriteria Skor Kepraktisan ...................................................................... 42
Tabel 3.4 Kriteria Skor Kefektifan......................................................................... 43
Tabel 3.5 Kategori Validasi setiap Kriteria (KI) atau Rerata Aspek (AI) atau
Rerata Total (XI) ................................................................................... 44
Tabel 4.1 Hasil validasi LKPD eksperimen sebelum dan sesudah revisi ..............52
Tabel 4.2 Hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project ................................54
Tabel 4.3 Angket respon guru terhadap LKPD eksperimen berbasis project .......58
Tabel 4.4 Angket respon peserta didik terhadap LKPD eksperimen berbasis
project..................................................................................................59
Tabel 4.5 Persentase ketuntasan hasil soal tes peserta didik ..................................60
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Tahapan model ADDIE ...................................................................... 15
Gambar 2.2 Bagan kerangka pikir ......................................................................... 33
Gambar 3.1 Desain tahapan model ADDIE ........................................................... 35
Gambar 4.1 Tampilan sampul LKPD..................................................................... 48
Gambar 4.2 Tampilan identitas LKPD................................................................... 49
Gambar 4.3 Tampilan kata pengantar LKPD ......................................................... 49
Gambar 4.4 Tampilan isi LKPD ............................................................................ 50
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk perkembangan dan
kemajuan suatu bangsa, karena untuk menjadi bangsa yang berkembang dan maju
tentu merupakan cita-cita setiap negara di dunia ini, tak terkecuali Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang selama ini
pendidikannya lebih diarahkan pada pencapaian materi sebanyak-banyaknya
daripada mencapai suatu kemampuan atau kompetensi tertentu. Pembelajaran
harus berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuannya, peserta didik perlu didorong untuk bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya
keras mewujudkan ide-idenya (Nurdyansyah dkk, 2016:8). Karena itu perlu
ditingkatkannya kualitas pendidikan dengan cara penyempurnaan kurikulum.
Penyempurnaan kurikulum telah dilakukan oleh pemerintah, hal ini sudah terbukti
dengan bergantinya kurikulum menjadi Kurikulum 2013 (K13) yang merupakan
penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan).
Perubahan dan perkembangan dunia pendidikan berlangsung secara terus
menerus seperti sekarang ini, sehingga peserta didik yang mampu menghadapinya
merupakan peserta didik yang pola pikirnya berkembang dan mampu
menyelesaikan permasalahan dengan baik. Melihat kondisi pendidikan saat ini,
kegiatan belajar mengajar menuntut guru dalam memahami peserta didik yang
2
merupakan sikap yang harus dimiliki dan dilakukan oleh guru. Sehingga guru
dapat mengetahui tuntutan peserta didik yang bisa dijadikan bahan pertimbangan
dalam menyusun program yang tepat bagi peserta didik sesuai dengan kebutuhan,
minat, dan berdasarkan dengan perkembangan peserta didik.
Dalam al-qur’an, terdapat beberapa ayat yang menerangkan mengenai
kedudukan orang-orang yang beriman dan berilmu. Hal ini dapat digambarkan
dalam firman Allah SWT Qs. Al-Mujadilah ayat 11, yaitu sebagai berikut:
لكم وإ لس فٱفسحوا يفسح ٱلل ا إذا قيل لكم تفسحوا في ٱلمج ذين ءامنوأيها ٱل ي يرفع ٱلل
ذا قيل ٱنشزوا فٱنشزوا
بما تعملون خبير ٱلذين ءامنوا ت وٱلل ١١منكم وٱلذين أوتوا ٱلعلم درج
“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah
kelapangan di dalam majelis-majelis”, maka lapangkanlah, niscaya allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka
berdirilah, niscaya allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman
diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan allah maha
mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan”.
Ayat tersebut menggambarkan, betapa tingginya nilai dan derajat orang
yang berilmu. Dengan ilmu manusia akan memperoleh segala kebaikan, dan
dengan ilmu pula manusia akan memperoleh kedudukan yang mulia. Dalam
menuntut ilmu juga memberikan kemudahan bagi orang lain dalam menuntut ilmu
seperti kita juga, karena allah juga akan memudahkan kita baik di dunia dan
akhirat bagi siapa yang memudahkan saudaranya dalam kesulitan.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh penulis dengan peserta
didik di MAN Pangkep diperoleh informasi bahwa di sekolah tersebut tidak
3
dilakukan pembelajaran secara tatap muka karena adanya pandemi covid-19
sehingga dilakukan pembelajaran secara online. Pembelajaran online tersebut
dilaksanakan agar peserta didik tetap belajar di rumah. Dengan pembelajaran
daring, guru mengarahkan peserta didik dengan menggunakan aplikasi whatsApp
maupan aplikasi lain yang bisa digunakan untuk mendiskusikan materi maupun
tugas yang akan diberikan oleh guru.
Berdasarkan pendapat peserta didik di MAN Pangkep bahwa kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran (eksperimen) masih
sangat jarang dilakukan ini karena proses pembelajaran kurang melibatkan peserta
didik sehingga peserta didik hanya menerima materi yang merupakan konsep
yang telah dijelaskan oleh guru dan juga kendala yang sering dihadapi guru pada
saat proses pembelajaran berlangsung yaitu dibatasi oleh waktu dan fasilitas yang
diperlukan. Proses pembelajaran selama ini hanya berlangsung satu arah yang
terpaku pada guru saja dan menggunakan LKPD secara umum ini berarti belum
menggunakan LKPD dengan pendekatan berbasis project. Peristiwa belajar
mengajar fisika akan lebih efektif jika mempraktikkan dan mencari solusi secara
langsung atau eksperimen yang dapat berupa project, dengan diterapkannya
metode ini sehingga dapat menjadi metode yang tepat untuk memberikan
ketertarikan dan minat peserta didik pada fisika.
Menurut penelitian terdahulu, PBP (Pembelajaran Berbasis Proyek)
menekankan pembelajaran secara kolaborasi. Dalam penelitian Papanikolaou dan
Boubouka tahun 2010 yang berjudul “Promoting Collaboration in a Project-
Based E-learning Context” terungkap bahwa sebanyak 43% peserta didik setuju
4
bahwa PBP menciptakan pertukaran banyak ide dan pendapat peserta didik yang
berbeda, 18% mendukung pembentukan tujuan bersama dan 13% percaya bahwa
PBP mampu meningkatkan pembelajaran dengan cara peserta didik saling
membantu satu sama lain untuk mengatasi kesulitan (Noor dkk, 2017: 18).
Berdasarkan uraian-uraian yang telah disebutkan, bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran berbasis project dapat mengembangkan dan
meningkatkan dari tiga aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan
demikian perlu diadakan penelitian untuk membuktikan hal tersebut, maka
peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengembangan
LKPD Eksperimen Berbasis Project pada Materi Gerak di Man Pangkep”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana validitas LKPD eksperimen berbasis project pada materi gerak
yang ditinjau dari aspek kesesuaian penilaian validator?
2. Bagaimana kepraktisan LKPD eksperimen berbasis project pada materi gerak
terhadap angket yang diberikan?
3. Bagaimana keefektifan LKPD eksperimen berbasis project pada materi gerak
yang dikembangkan?
C. Tujuan Pengembangan
Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
5
1. Untuk menganalisis validitas LKPD eksperimen berbasis project pada materi
gerak yang ditinjau dari aspek kesesuain penilaian validator
2. Untuk mendeskripsikan kepraktisan LKPD eksperimen berbasis project pada
materi gerak terhadap angket yang diberikan
3. Untuk mendeskripsikan keefektifan LKPD eksperimen berbasis project pada
materi gerak yang dikembangkan
D. Manfaat Pengembangan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
1. Bagi Sekolah
Dapat memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu
pendidikan, terutama pada pengembangan LKPD eksperimen berbasis project
pada materi gerak
2. Bagi Guru
Sebagai media alternatif untuk inovasi pembelajaran fisika dikelas.
3. Bagi Peserta Didik
Dengan menggunakan LKPD eksperimen peserta didik dapat belajar
dengan atau tanpa guru sesuai dengan kemampuan masing-masing serta sebagai
media alternatif dalam pembelajaran fisika yang menarik dan bermutu
4. Bagi Peneliti
peneliti menjadi lebih mampu melihat keseluruhan aspek penelitian,
metode analisis apa yang dipergunakan, data apa saja yang harus dikumpulkan,
serta memberi pengalaman jika akan melakukan penelitian berikutnya.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Kajian teori ini berisi tentang teori-teori yang relevan digunakan
berdasarkan referensi yang diambil. Bagian ini akan menguraikan kajian teori
yang berisi tentang penelitian dan pengembangan, LKPD, pembelajaran berbasis
project, LKPD eksperimen berbasis project, hasil penelitian yang relevan, dan
kerangka pikir.
1 Penelitian dan Pengembangan (Research And Development)
a Pengertian penelitian dan pengembangan
Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall dalam setyosari
adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk
penelitian. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus. Langkah
penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan
penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan
temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba sesuai dengan latar dimana produk
tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil uji lapangan. Penelitian
dan pendidikan itu sendiri dilakukan berdasarkan suatu model pengembangan
berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk mendesain produk dan
produser, yang kemudian secara sistematis dilakukan uji lapangan, Dievaluasi,
disempurnakan untuk memenuhi kriteria keefektifan, kualitas, dan standar tertentu
(Setyosari, 2013: 276-277)
7
b Jenis dan Langkah-langkah Model Pengembangan
Beberapa jenis model pengembangan perangkat pembelajaran dijelaskan
sebagai berikut:
1). Pengembangan Perangkat Model Kemp
Pengembangan perangkat model kemp merupakan suatu lingkaran yang
continue. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan
aktivitas revisi. Pengembangan perangkat dapat dimulai dari titik mana pun dalam
siklus tersebut.
Langkah-langkah pengembangan pembelajaran model kemp yang
meliputi:
a). Indentifikasi masalah pembelajaran, tujuan dari tahapan ini adalah
megindentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan menurut kurikulum
yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut
model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru
untuk mencapai pembelajaran. Bahan kajian pokok bahasan atau materi
yang akan dikembangkan selanjutnya disusun alternatif atau cara
pembelajaran yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan.
b). Analisis peserta didik dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan
karakteristik peserta didik yang meliputi ciri, kemampuan, dan
pengalaman baik individu maupun kelompok.
c). Analisis tugas, analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menetukan isi
suatu pengajaran
d). Merumuskan indikator, analisis ini berfungsi sebagai 1) alat untuk
mendesain kegiatan pembelajaran, 2) kerangka kerja dalam merencanakan
8
cara mengevaluasi hasil belajar peserta didik, dan 3) panduan peserta didik
dalam belajar.
e). Menyusun instrumen evaluasi, bertujuan untuk menilai hasil belajar,
kriteria penilaian yang digunakan adalah penelitian acukan patokan hal ini
dimaksudkan untuk mengukur ketuntasan pencapaian kompetensi dasar
yang telah dirumuskan.
f). Strategi pembelajaran, pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan in meliputi pemilihan
model, pendekatan, metode, pemilihan format yang dipandang mampu
memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
g). Pemilihan media atau sumber belajar, keberhasilan pembelajaran sangat
bergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang
dipilih, dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan
pembelajaran.
h). Revisi perangkat pembelajaran, kegiatan revisi dimaksudkan untuk
mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat.
2). Pengembangan Pembelajaran Model Dick & Carey
Model pengembangan ini dikembangkan oleh Walter Dick & Low Carey.
Menurut pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di dalam
proses pengembangan dan perencanaan.
a). Indentifikasi tujuan pengajaran (identiti instructional goals)
9
Tahap awal metode ini adalah menentukan apa yang diinginkan agar
peserta didik dapat melakukannya ketika mereka telah menyelesaikan
program pengajaran. Definisi tujuan pengajaran mungkin mengacu pada
kurikulum tertentu atau mungkin juga berasal dari daftar tujuan sebagai
hasil need assesment. Atau dari pegalaman praktek dengan kesulitan
belajar peserta didik di dalam kelas.
b). Melakukan analisis instruksional (Condunting a goal analisys)
Setelah megindentifikasi tujuan pembelajaran, maka akan ditentukan apa
tipe belajar yang dibutuhkan siswa. Tujuan yang dianalisis untuk
mengindentifikai keterampilan yang lebih khusus lagi yang harus
dipelajari. Analisis ini akan menghasilkan carta atau diagram tentang
keterampilan-keterampilan/ konsep tersebut.
c). Megindentifikasi tingkah laku awal/ karakteristik peserta didik (identity
Entry Behaviours, Characteristic)
Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu
dilatihkan atau tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga harus
dipertimbangkan keterampilan apa yang telah dimiliki peserta didik saat
mulai mengikuti pengajaran. Yang penting juga untuk indentifikasi adalah
karakteristik khusus peserta didik yang mungkin ada hubungannya dengan
rancangan aktivitas-aktivitas pengajaran.
d). Merumuskan tujuan kinerja (write permormance Objectives).
Berdasarkan analisis intruksional dan pernyataan tentang tingkah laku
awal peserta didik, selanjutnya akan dirumuskan pernyataan khusus
10
tentang apa yang harus dilakukan peserta didik setelah menyelesaikan
pembelajaran.
e). Pengembangan tes acuan patokan (developing criterian-referenced test
items).
Pengembangan tes acuan patokan didasarkan pada tujuan yang telah
dirumuskan, pengembangan butir assesment untuk mengukur kemampuan
peserta didik seperti yang diperkirakan dalam tujuan.
f). Pengembangan strategi pengajaran (develop and select instructional
materials).
Tahap ini digunakan strategi pengajaran untuk menghasilkan pengajaran
yang meliputi petunjuk untuk peserta didik, bahan pelajaran, tes dan
panduan guru,
g). Pengembangan atau memilih pengajaran (develop and select intructional
materials).
Tahap ini akan digunakan strategi pengajaran untuk menghasilkan
pengajaran yang meliputi petunjuk untuk peserta didik, bahan pelajaran,
tes dan panduan guru.
h). Merancang dan melaksanakan evaluasi formatif (desing and conduct
formatife evaluation).
Evaluasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan digunakan untuk
mengindentifikasi bagaimana meningkatkan pengajaran.
i). Menulis Perangkat (desing and conduct summative evaluation).
11
Hasil pada tahap diatas dijadikan dasar untuk menulis perangkat yang
dibutuhkan. Hasil perangkat selanjutnya divalidasi dan diujicobakan di
kelas/ diimplementasikan di kelas.
j). Revisi pengajaran (intructional revitions).
Tahap ini mengulangi siklus pengembangan perangkat pengajaran. Data
dari evaluasi sumatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
diringkas dan dianalisis serta diinterpretasikan untuk diindentifikasi
kesulitan yang dialami oleh peserta didik dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
3). Model Pengembangan ADDIE
Model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate) adalah
salah satu model desain pembelajaran yang lebih bersifat generik. Salah satu
fungsinya ADDIE adalah menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan
infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis, dan mendukung kinerja
pelatihan itu sendiri. Model ADDIE menggunakan lima tahap pengembangan
yaitu:
a). Analysis, berkaitan dengan upaya melakukan needs assesment (analisis
kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan
analisis tugas (task analysis).
b). Design, pada tahap desain, kita melakukan dua hal. Pertama, kita harus
merumuskan tujuan penelitian yang harus berfilosofi SMART (spesific,
measurable, appricable, realistic, dan time bound). Selanjutnya, peneliti
12
harus menyusun tes atau uji, dimana tes tersebut harus didasarkan pada
tujuan pelatihan yang telah dirumuskan di awal.
c). Development, Pengembangan adalah proses mewujudkan blue-print alias
desain yang sudah ditetapkan di awal untuk menjadi kenyataan. Salah satu
langkah penting dalam tahap pengembangan adalah uji coba sebelum
diimplementasikan. Tahap uji coba ini memang merupakan bagian dari
salah satu langkah ADDIE, yaitu evaluasi.
d). Implementation, Implementasi adalah langkah nyata untuk menerapkan
sistem yang sedang atau sudah kita buat. Artinya, pada tahap ini telah
dikembangkan dan dipasang (diinstal) atau diset sedemikian rupa sehingga
idealnya harus sesuai dengan peran atau fungsinya agar dapat
diimplementasikan.
e). Evaluation, Evaluasi adalah suatu proses untuk melihat apakah model
yang sedang atau telah dibangun berhasil, dan sesuai dengan harapan awal
atau tidak.
4). Model 4 D
Model ini dikembangan oleh S. Thagarajan, Doroty S. Semmel, dan
Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4 D terdiri atas empat utama yaitu:
Define (pembatasan), Design (Perancangan), Develop (Pengembangan) dan
Disseminate (Penyebaran), atau diadaptasi model 4-P, yaitu pendefinisian,
perancangan, pengembangan dan penyebaran. Secara garis besar keempat tahap
tersebut sebagai berikut:
13
a). Tahap pendefinisian (define). Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan
mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan
dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi
5 langkah pokok, yaitu: 1) Analisis ujung depan, 2) Analisis peserta didik,
3) Analisis tugas, 4) Analisis konsep, dan 5) perumusan tujuan
pembelajaran.
b). Tahap perancangan (Design). Tujuan tahap ini adalah menyiapkan
prototipe perangkat pembelajaran. Tahap ini terdiri dari empat langkah
yaitu: 1) penyusunan tes acuan patokan, merupakan langkah awal yang
menghubungkan antara tahap define dengan tahap design. Tes disusun
berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran khusus. Tes ini
merupakan suatu alat mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri peserta didik, pemilihan media yang sesuai tujuan, untuk
menyampaikan materi pelajaran, dan pemilihan format.
c). Tahap pengembangan (Develop). Tujuan tahap ini adalah untuk
menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan
masukan dari pakar. Tahap ini meliputi: (a) validasi perangkat oleh pakar
diikuti dengan revisi, (b) simulasi yaitu kegiatan mengoperasionalkan
rencana pengajaran, dan (c) uji coba terbatas dengan peserta didik yang
sesungguhnya. Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi.
Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut dengan peserta didik yang
sesuai dengan kelas sesungguhnya.
14
d). Tahap penyebaran (Disseminate). Pada tahap ini merupakan tahap
penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih
luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, dan oleh pendidik yang lain.
Tujuan lain adalah untuk menguji efektifitas penggunaan perangkat di
dalam KBM (Muafiah, 2019: 28-33).
c Model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation)
Model ini terdiri dari lima langkah yakni: analisis, perancangan,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Secara visual dapat dilihat tahapan
ADDIE sebagai berikut:
(Sumber: Pudjawan, 2015)
Gambar 2.1 Tahapan Model ADDIE
Model penelitian yang digunakan dalam pengembangan ini adalah model
ADDIE yang merupakan salah satu model desain pembelajaran yang sistematik.
Pemilihan model ini didasari atas perimbangan bahwa model ini dikembangkan
secara sistematis dan berpijak pada landasan teoritis desain pembelajaran.
2 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
a Pengertian LKPD
15
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) atau biasa disebut juga Lembar Kerja
Siswa (LKS) adalah salah satu perangkat pembelajaran yang berperan penting
dalam pembelajaran. LKPD dan LKS merupakan salah satu media pembelajaran
yang mendukung jalannya pembelajaran.
Sedangkan, menurut Depdiknas (2006:18) lembar kerja peserta didik
adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Lembar kerja peserta didik biasanya berupa petunjuk, langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan
harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. Sedangkan menurut Trianto
(2009:222) mengatakan bahwa lembar kerja peserta didik adalah panduan peserta
didik yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan
masalah.
Menurut Prastowo (2011: 204) LKPD merupakan kumpulan dari lembaran
yang berisikan kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik
melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang dipelajari.
b Fungsi LKPD
LKPD juga memiliki empat fungsi, yaitu:
1). Sebagai bahan ajar yang dapat meminimalkan peran dari pendidik dan
mengoptimalkan kemandirian peserta didik dalam pembelajaran.
2). Sebagai bahan ajar yang membantu peserta didik dalam memahami materi
yang dipelajari.
3). Sebagai bahan ajar yang ringkas namun banyak tugas yang membantu dalam
proses berlatih.
16
4). Memudahkan penyampaian pembelajaran kepeserta didik.
LKPD juga berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik dan juga
memudahkan peserta didik dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar. LKPD
juga dapat didefinisikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas
yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang
harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang
dicapai.
c Jenis LKPD
Dalam pembelajaran fisika, LKPD dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu:
1). LKPD Non-eksperimen
LKPD non-eksperimen lebih banyak memuat teks yang menuntun peserta
didik untuk berdiskusi terhadap materi pembelajaran
2). LKPD Eksperimen
LKPD eksperimen memiliki karakteristik khusus yang memuat petunjuk
eksperimen. Sistematika LKPD eksperimen pada umumnya terdiri dari judul,
pengantar, tujuan, alat dan bahan, langkah kerja, tabel pengamatan, kolom
kesimpulan, dan pertanyaan.
Pada pendekatan pembelajaran tertentu, misalnya project based learning,
bagian alat dan bahan, langkah kerja, dan tabel pengamatan dirancang oleh peserta
didik.
d Syarat-Syarat LKPD
17
LKPD memiliki syarat-syarat tertentu untuk menjadi LKPD yang
berkualitas dan layak digunakan. Menurut Hendro Darmodjo dan jenny K dalam
Syella Ayunisa (2016: 15) syarat-syarat tesebut adalah:
1). Syarat dikdatik
LKPD yang dikembangkan haruslah memenuhi syarat-syarat dikdatik sebagai
beikut:
a). Memperhatikan heterogenitas individu peserta didik
b). Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menulis,
menggambar, menggunakan alat, menyentuh benda nyata, dan sebagainya.
c). Mengembangkan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada
diri peserta didik.
2). Syarat konstruksi
Syarat kontruksi adalah syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa,
susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKPD
sehingga LKPD mudah dipahami oleh peserta didik.
3). Syarat teknis
Syarat teknis menekankan pada tulisan, gambar, dan tampilan yang ada pada
LKPD.
Dengan demikian, lembar kerja peserta didik (LKPD) adalah kumpulan
dari lembaran yang digunakan sebagai panduan belajar peserta didik melakukan
kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah serta memudahkan peserta didik
dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar (Sulaiman, 2017: 8-10).
18
Lembar kerja siswa/mahasiswa (LKS/LKM) merupakan bahan
pembelajaran cetak yang memuat bahan pembelajaran cetak yang memuat
rangkain tugas, petunjuk belajar, dan prosesdur penyelesaian tugas, petunjuk
belajar, dan prosedur penyelesaian tugas. Seiring dengan perkembangan media
cetak dan elektronik, lembar kerja dapat dirancang secara online dan elektronik
dalam bentuk tugas yang mendukung perkembangan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan peserta didik. Tugas tersebut diberikan dengan batas waktu yang
sudah diperhitungkan, kemudian diperiksa dan dikembalikan kepada para peserta
didik agar mereka dapat mengetahui secara jelas kelebihan dan kelemahan yang
telah dilakukan.
Lembar kerja merupakan suatu bentuk bahan cetak yang dapat digunakan
sebagai sumber belajar. Lembar kerja adalah lembar kertas, atau komputer yang
digunakan untuk bekerja. Secara manual lembar kerja merupakan kertas yang
berisi pertanyaan atau petunjuk untuk melakukan sesuatu tugas tertentu. Lembar
kerja juga dapat dilakukan melalui komputer dengan menggunakan program.
Program spreadsheet untuk mengorganisasi dan menganalisis data dalam
bentuk tabel-tabel. Adapun lembar kerja siswa (LKS) merupakan bahan ajar yang
dirancang secara terpadu untuk memfasilitasi peserta didik belajar mandiri. LKS
juga merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh
pendidik dalam mempecepat proses penguasaan konsep dan keterampilan peserta
didik. Sebelum melaksanakan pembelajaran, seorang pendidik direkomendasikan
untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, rencana
19
pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau kontrak perkuliahan, handout, lembar kerja
mahasiswa/siswa (LKM/LKS), media, dan lembar penilaian.
Khusus untuk LKS, untuk mata pelajaran IPA umumnya berisi panduan
kegiatan penyelidikan atau eksperimen, tabel data, dan persoalan yang perlu
didiskusikan peserta didik dari data hasil percobaan (Yaumi, 2018: 117-118).
e Kelebihan dan Kelemahan LKPD
Penggunaan LKPD sebagai pembelajaran berbasis cetakan memiliki
kelebihan dan kelemahan. Kelebihan LKPD sebagai teks terprogram adalah:
1). Peserta didik dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing
2). Disamping dapat mengulang materi dalam media cetakan, peserta didik akan
mengikuti urutan pemikiran secara logis.
3). Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal yang
biasa, hal ini dapat menambah daya tarik serta dapat memperlancar
pemahaman informasi dalam dua format, verbal, dan visual.
4). Peserta didik akan berpartisipasi dengan aktif karena harus memberi respon
terhadap pernyataan dan latihan yang disusun.
Kelemahan LKPD sebagai media cetakan adalah:
1). Tidak dapat menampilkan gerak dalam halaman media cetakan
2). Biaya pencetakan akan mahal jika menampilkan ilustrasi, gambar atau foto
yang berwarna-warni
3). Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan peserta didik menjadi
bosan.
20
f Langkah-Langkah Penyusunan LKPD
Penyusunan LKPD perlu memperhatikan langkah-langkah yang harus
dilakukan. Berikut langkah-langkah penyusunan LKPD:
1). Mengkaji materi yang akan dipelajari peserta didik yaitu dari kompetensi
dasar, indikator hasil belajar, dan sistemaika keilmuan
2). Mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang akan dikembangkan pada
saat memperlajari materi tersebut
3). Menentukan bentuk LKPD yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan
4). Merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada LKPD sesuai dengan
keterampilan proses yang dikembangkan
5). Mengubah rancangan menjadi LKPD dengan tata letak yang menarik, mudah
dibaca, dan digunakan
6). Menguji coba LKPD apakah sudah dapat digunakan peserta didik untuk
melihat kekurang-kurangannya
7). Merevisi Kembali LKPD
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan LKPD diantaranya:
1). Dari segi peyajian materi yaitu:
a). Judul LKPD yang harus sesuai dengan materinya
b). Materi sesuai dengan perkembangan anak
c). Materi disajikan secara sistematis dan logis
d). Materi disajikan secara sederhana dan jelas
e). Menunjang keterlibatan dan kemampuan peserta didik untuk aktif
2). Dari segi tampilan
21
a). Peyajian sederhana, jelas, dan mudah dipahami
b). Gambar dan grafik sesuai dengan konsepnya
c). Tata letak gambar, tabel, pertanyaan harus tepat
d). Judul, keterangan, instruksi, pertanyaan harus jelas
e). Mengembangkan minat dan mengajak peserta didik untuk berfikir
3). Dari segi materi, LKPD sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi
dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup
substansi yang akan dipelajari. Materi diambil dari berbagai sumber, seperti
buku, majalah, dan internet.
g Manfaat LKPD
Penggunaan LKPD bermanfaat untuk:
1). Memberi pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh
peserta didik
2). Mengecek tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah
disajikan
3). Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit disampaikan
secara lisan
4). Membantu peserta didik dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari
melalui kegiatan pembelajaran
Selain itu, terdapat 4 komponen penting yang menjadi tujuan penyusunan
LKPD yaitu:
1). Menyajikan LKPD yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan
materi yang diberikan
22
2). Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan terhadap materi
3). Melatih kemandirian belajar peserta didik
4). Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik
(Apriliasari, 2017:16-21).
3 Pembelajaran Berbasis Project
a Pengertian pembelajaran berbasis project
Model pembelajaran ini secara bahasa diartikan sebagai model yang
menekankan pada pengadaaan project atau kegiatan penelitian kecil dalam
pembelajaran. Pembelajaran berbasis project sebagai “the instructional models of
empowering learners to pursue content knowledge on their new understandings
through a variety of presentation models”. Definisi yang lebih lengkap terhadap
pembelajaran berbasis project dapat dikemukakan dalam Fathurrohman (2017)
dengan mengutip pendapat Barell, Baron, dan Grant yang memberikan pengertian
bahwa project based learning sebagai “using authentic, real, world project, based
on highly motivating and engaging question, task, or problem to teach students
academic content in the context of working cooperatively to solve the problem”.
Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran berbasis project adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan
suatu project dalam proses pembelajaran. Project yang dikerjakan oleh peserta
didik dapat berupa project perorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam
jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk, yang
hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan di kelas.
23
Berpijak dari beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa
pembelajaran berbasis project merupakan model pembelajaran yang
menggunakan project/kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penekanan pembelajaran
terletak pada aktivitas peserta didik untuk memecahkan masalah dengan
menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, hingga
mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalamannya. Model
pembelajaran ini memperkenalkan peserta didik untuk bekerja secara mandiri
maupun berkelompok dalam mengkonstruksikan produk autentik yang bersumber
dari masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berbasis project
mempunyai beberapa prinsip, yaitu sentralistik, pertanyaan pendorong/penuntun,
investigasi instruktif, otonomi, dan realistik.
b Manfaat pembelajaran berbasis project
Manfaat pembelajaran berbasis project adalah sebagai berikut:
1). Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam pembelajaran
2). Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah
3). Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahakan masalah yang
kompleks sebagai hasil produk nyata berupa barang dan jasa
4). Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber, bahan, dan alat untuk menyelesaikan tugas
5). Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada pembelajaran berbasis
project yang bersifat kelompok
6). Peserta didik membuat keputusan dan kerangka kerja
24
7). Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
8). Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil
9). Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi
yang dikumpulkan
10). Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu
11). Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
12). Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
13). Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
c Langkah-langkah pembelajaran berbasis project
Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran pembelajaran berbasis
project adalah sebagai berikut:
1). Penentuan project
Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik project
berdasarkan tugas project yang diberikan oleh guru. Peserta didik diberi
kesempatan untuk memilih/menentukan project yang akan dikerjakannya baik
secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang tugas yang
diberikan guru.
2). Perancangan langkah-langkah penyelesaian project
Peserta didik merancang langkah-langkah penyelesaian project dari awal
sampai akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan project ini berisi
aturan main dalam pelaksanaan tugas project, pemilihan aktivitas yang dapat
mendukung tugas project, pengintegrasian berbagai kemungkinan penyelesaian
25
tugas project, perencanaan sumber, bahan, dan alat yang dapat mendukung
penyelesaian tugas project k, dan kerjasama antara anggota kelompok.
3). Penyusunan jadwal pelaksanaan project
Peserta didik dibawa dampingan guru melakukan penjadwalan semua
kegiatan yang telah dirancangnya. Berapa lama project itu harus diselesaikan
tahap demi tahap.
4). Penyelesaian project dengan fasilitasi dan monitoring guru
Langkah ini merupakan langkah pengimplementasian rancangan project
yang telah dibuat. Aktivitas yang dapat dilakukan dalam kegiatan project
diantaranya adalah dengan membaca, meneliti, observasi, interview, merekam,
berkarya seni, mengunjungi objek project atau akses internet. Guru bertanggung
jawab memonitor aktivitas peserta didik dalam melakukan tugas project mulai
proses hingga penyelesaian project. Pada kegiatan memonitoring, guru membuat
rubrik yang dapat merekam aktivitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas
project.
5). Penyusunan laporan dan presentasi atau publikasi hasil project
Hasil project dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis,
karya seni, atau karya teknologi atau prakarya yang dipresentasikan dan atau
dipublikasikan kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam
bentuk pameran pembelajaran.
6). Evaluasi proses dan hasil project
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi
terhadap aktivitas dan hasil tugas project. Proses refleksi pada tugas project dapat
26
dilakukan secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik
diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas
project yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama
menyelesaikan tugas project. Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap
proses dan produk yang telah dihasilkan (Fathurrohman, 2017:117-125).
Akhirnya, pembelajaran berbasis project mendorong peserta didik
melakukan inkuiri seperti mampu membuat rumusan masalah, tujuan, menentukan
langkah-langkah pembuatan percobaan sehingga mampu membangun konsep
secara mandiri. Pembelajaran berbasis project, merupakan model pembelajaran
yang secara efektif dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan di dalam
pembelajaran fisika (Roziqin, 2018:109).
4 LKPD Eksperimen Berbasis Project
LKPD eksperimen berbasis project adalah lembar kerja peserta didik
(LKPD) yang format atau sintaksnya diadaptasi dari tahapan pembelajaran
berbasis project, yakni meliputi 6 tahapan. Adapun sintaks pembelajaran berbasis
project yang diadaptasi ke dalam LKPD yaitu:
a Tahap penentuan project, Sebelum dilakukannya sebuah project, peserta didik
diberikan sebuah fenomena atau contoh dalam kehidupan sehari-hari
kemudian diberikan masalah yang dapat mengarahkan peserta didik untuk
membuat project.
b Tahap perancangan langkah-langkah penyelesaian project, kegiatan
perancangan project ini berisi perumusan tujuan dan hasil yang diharapkan,
pemilihan aktivitas project, dan anggota kelompok
27
c Tahap perencanaan project, tahap ini peserta didik diberikan kebebasan untuk
mencari, berkreatifitas, menyusun, dan merancang desain project yang akan
dilakukannya sesuai dengan tujuan yang ada
d Tahap penyelesaian project, di dalam LKPD eksperimen dimuat berupa
penulisan data yang diperoleh peserta didik, kemudian memasukkannya ke
dalam tabel atau dianalisis sesuai dengan teori yang ada
e Tahap penyusunan laporan atau presentasi project, peserta didik
mempresentasikan hasil project yang telah dikerjakannya kemudian
mengkomunikasikannya kepada kelompok yang lain
f Tahap evaluasi project, tahap ini peserta didik diberi kesempatan
mengemukakan pengalamannya dengan menjawab soal secara individu
maupun kelompok, yang telah diberikan sebagai evaluasi penyelesaian project.
5 Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian ini mengenai pengembangan LKPD eksperimen berbasis project
pada materi gerak di MAN Pangkep. Berdasarkan eksplorasi peneliti, ditemukan
beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini.
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Hasil Penelitian
1 Muafiah,
(Skripsi,
2019)
Pengembangan
lembar kerja peserta
didik (LKPD)
Berbasis Project
Based learning
(PJBL) pada materi
keanekaragaman
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa 90% Mahasiswa yang
sedang mengikuti proses
pembelajaran dengan
implementasi PJBL yakin dan
optimis dapat
mengimplementasikan PJBL
28
hayati siswa kelas x
sma negeri 3 pangkep
dalam dunia kerja serta dapat
meningkatkan prestasi
akademiknya serta PJBL ini dapat
membantu mahasiswa memasuki
dunia kerja karena mahasiswa
tidak hanya belajar teori
melainkan praktik di lapangan.
2 Barlenti dkk
(Jurnal
Pendidikan
Sains
Indonesia,
2017)
Pengembangan LKS
berbasis project
based learning untuk
meningkatkan
pemahaman konsep
Hasil analisis data menunjukkan
bahwa LKS berbasis PJBL telah
memenuhi kriteria baik. Penilaian
kelayakan LKS berbasis PJBL
oleh para ahli mendapatkan skor
rata-rata 4,80 dengan kategori
baik, hasil tes belajar peserta
didik memperlihatkan rata-rata N-
Gain sebesar 55,7 dengan
kategori sedang, dan tanggapan
peserta didik sebesar 88,96%
dengan kategori baik
3 Lette
(Berkala
Ilmiah
Pendidikan
Biologi,
2019)
Pengembangan
lembar kerja peserta
didik berbasis project
based learning untuk
melatihkan
keterampilan proses
sains materi
perubahan
lingkungan kelas x
sma
Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa LKPD
berbasis project based learning
dapat melatihkan keterampilan
proses sains peserta didik dengan
nilai validitas sebesar 81%
dengan kriteria sangat layak.
Kelayakan LKPD secara
kepraktisan berdasarkan
keterlaksanaan LKPD sebesar
93,75% dan hasil keterlaksanaan
29
aktivitas peserta didik sebesar
99,17%, respons peserta diidk
terhadap LKPD sebesar 98,75%
dengan kriteria sangat layak.
Parameter kelayakan teoritis dan
kelayakan praktis ≥70%. Data
dianalisis secara deskriptif
kuantitatif.
4 Sulaiman
(Skripsi,
2017)
Pengembangan
lembar kerja peserta
didik (LKPD)
berbasis project
based learning pada
materi gerak
harmonik untuk
meningkatkan hasil
belajar peserta didik
kelas x sma
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: LKPD berbasis model
pembelajaran project based
learning pada materi gerak
harrmonik layak digunakan untuk
pembelajaran di SMA. Hal
tersebut berdasarkan hasil validasi
oleh validator ahli dan validator
praktisi, bahwa rerata nilai
validasi LKPD dari seluruh aspek
dalam kategori sangat baik.
5 Nissa
(Skripsi,
2017)
Pengembangan
LKPD fisika dengan
strategi pembelajaran
induktif untuk
mengukur
keterampilan berfikir
kritis siswa man
godean pada materi
pokok gerak lurus
Kualitas kevalidan perangkat
pembelajaran memenuhi kriteria
valid ditunjukkan oleh skor rata-
rata RPP yaitu 3,12 dari skor
maksimal 4 yang berarti baik, dan
skor rata-rata LKPD yaitu 3,24
dari skor maksimal 4 yang berarti
baik. Kualitas kepraktisan
perangkat pembelajaran
memenuhi kriteria praktis
ditunjukkan oleh skor rata-rata
30
respon peserta didik yaitu 2,89
dari skor maksimal 4 yang berarti
baik, skor respon guru yaitu 3,89
dari skor maksimal 4 yang berarti
sangat baik, dan presentase hasil
observasi pembelajaran 77,03
yang berarti cukup
(Sumber: (Muafiah, 2019), (Barlenti dkk, 2017), (Lette, 2019), (Sulaiman, 2017),
dan (Nissa, 2017)).
B. Kerangka Pikir
Keberhasilan pembelajaran fisika tidak hanya bergantung pada satu faktor
saja, tetapi secara menyeluruh yang mendukung proses pembelajaran harus
dilaksanakan dengan maksimal, misalnya faktor fisiologi, faktor psikologis, faktor
lingkungan dan faktor instrumental. Tujuan pembelajaran fisika dapat dicapai
melalui proses pembelajaran. Fisika bukan hanya kumpulan pengetahuan konsep
dan prinsip saja tetapi belajar fisika memudahkan peserta didik menemukan
konsep tersebut secara mandiri.
Mengingat kondisi Pendidikan saat ini (masa pandemi), sehingga peserta
didik diharuskan belajar dirumah dengan sistem online. Dan proses pembelajaran
di sekolah selama ini hanya menggunakan LKPD secara umum dan belum pernah
menggunakan LKPD eksperimen berbasis project. Hal ini diperlukan
pembelajaran yang mendukung peserta didik agar tetap aktif dan dapat memahami
materi dengan baik. Dalam proses pembelajaran, LKPD ekperimen berbasis
project diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk meningkatkan
pemahamannya mengenai materi yang diajarkan
31
Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas maka disusunlah
kerangka berfikir, penelitian yang dibahas disini adalah penelitian pengembangan
LKPD eksperimen berbasis project. Dimana pada penelitian ini menggunakan
jenis R&D (Research And Development) atau penelitian dan pengembangan yang
menghasilkan produk LKPD eksperimen yang berbasis pendekatan saintifik.
Dimana guru dan peserta didik diberikan sebuah angket sebagai respon terhadap
LKPD eksperimen berbasis project yang dikembangkan. Metode penelitian R&D
ini digunakan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu serta dapat menguji
keefektifan produk tersebut.
Dalam penelitian pengembangan ini digunakan model ADDDIE (Analysis,
Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Tahap pertama pada
model ini yaitu analisis (analysis), untuk mengetahui apa yang diperlukan peserta
didik dan untuk menentukan komponen yang diperlukan untuk tahap
pembangunan selanjutnya. Kedua desain/rancangan (design), pada tahap ini
dilakukan perumusan tujuan dengan kata lain pada tahap ini dilakukan penentuan
materi, sumber materi, metode, maupun produk yaitu LKPD eksperimen berbasis
project yang akan digunakan sebelum dilakukan tahap pengembangan. Ketiga
pengembangan (development), pada tahap ini dikembangkan LKPD eksperimen
berbasis project, yang dilakukan dalam pengembangan produk adalah
menganalisis produk yang dikembangankan dan hal apa saja yang bisa dilakukan
peneliti dalam pengembangan produk tersebut.
Kemudian yang keempat implementasi (implementation), hal pertama yang
dilakukan adalah dengan menguji LKPD eksperimen berbasis project di validator
32
ahli sebanyak 2 orang dosen ahli sebelum digunakan, setelah di revisi barulah
digunakan dengan uji coba terbatas artinya LKPD atau produk yang dihasilkan
digunakan peserta didik sebanyak 2-3 kelompok saja karena masih dalam keadaan
pandemi (covid-19). Dan yang kelima evaluasi (evaluation), berdasarkan hasil uji
validitas dan uji coba terbatas maka dilakukan evaluasi yaitu dilakukan tahap
analisis data yang berupa masukan, kritik, saran, dan penilaian responden dalam
bentuk angka. Tahap ini bertujuan untuk kelayakan produk akhir. Layak dari segi
isi, desain, dan lain-lain.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir
Pengembangan LKPD eksperimen berbasis project
Uji coba terbatas
Penggunaan LKPD secara umum dan tidak intens
Analiysis Design Development Implementation
n
Evaluation
Pembelajaran Fisika di masa Pandemi
33
BAB III
METODE PENGEMBANGAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengembangan (research and development) menurut Borg & Gall dalam setyosari
(2010:292) penelitin R&D adalah suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk. Pada penelitian ini menggunakan
model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation).
Karena adanya covid-19 sehingga tidak dilakukan pembelajaran secara tatap muka
melainkan secara online.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MAN Pangkep, tepatnya di Kelurahan
Talaka, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan.
C. Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan yaitu LKPD eksperimen berbasis project
pada materi GLBB. Sedangkan subjek dalam penelitian ini yaitu guru mata
pelajaran fisika dan peserta didik kelas X MIA 3 MAN Pangkep yang berjumlah
15 orang.
D. Desain Penelitian
Desain pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
34
(Sumber: Pudjawan, 2015)
Gambar 3.1 Desain Tahapan Model ADDIE
Tahapan penelitian yang dilakukan mengikuti modifikasi pengembangan
model ADDIE sebagai berikut:
1. Tahap Analysis (Analisis)
Tahap analisis merupakan tahap awal atau disebut juga pra-perencanaan.
Pada tahap ini dilakukan analisis perlunya pengembangan perangkat pembelajaran
dan kelayakan syarat-syarat pengembangan. Tahap analisis ini sangat diperlukan
untuk mengetahui berbagai kebutuhan untuk menghasilkan sebuah produk yang
berkualitas. Tahap analisis memuat analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan
analisis karakteristik peserta didik.
a. Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui berbagai masalah dalam
pembelajaran fisika yang ada di lapangan sehingga dibutuhkan pengembangan
perangkat pembelajaran. Analisis dilakukan dengan mengidentifikasi ketersediaan
dan keadaan perangkat pembelajaran yang mendukung terlaksananya suatu proses
pembelajaran. Pada tahap ini akan ditentukan perangkat pembelajaran yang perlu
dikembangkan untuk membantu peserta didik belajar.
b. Analisis kurikulum
35
Analisis kurikulum bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kompetensi
yang menjadi masalah bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Analisis
kurikulum dilakukan dengan mengkaji pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dimiliki peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti yang
tercantum pada kurikulum. Hasil yang diperoleh dalam analisis ini adalah
rumusan indikator-indikator pencapaian tujuan pembelajaran dan cakupan materi.
c. Analisis karakter peserta didik
Analisis karakter peserta didik bertujuan untuk mengidentifikasi karakter
peserta didik dan mengetahui perangkat pembelajaran yang sesuai sehingga dapat
membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam menganalisis karakter peserta didik antara lain:
kemampuan akademik, kemampuan awal yang dimiliki, motivasi belajar,
pengalaman belajar, dan sikap terhadap pembelajaran fisika.
2. Tahap Design (Perancangan)
Tahap perencanaan merupakan proses sistematik yang dimulai dengan
menetapkan tujuan belajar, merancang kegiatan pembelajaran, merancang
perangkat pembelajaran, merancang materi pembelajaran, dan merancang alat
evaluasi hasil belajar. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah membuat
desain LKPD yang sesuai dengan strategi pembelajaran berbasis project.
Penyusunan LKPD dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut:
a. Menyusun peta kebutuhan LKPD
b. Menentukan kerangka LKPD yang berisi judul, dan sub judul
c. Mengumpulkan berbagai referensi sumber belajar
36
d. Membuat desain LKPD
Pada tahap ini, peneliti juga menyusun instrumen yang akan digunakan
untuk menilai kualitas perangkat pembelajaran. Terdapat tiga instrumen yang
akan dikembangkan yaitu:
a. Lembar penilaian LKPD, lembar penilaian LKPD digunakan untuk
mengetahui kevalidan perangkat yang akan dikembangkan.
b. Angket respon, angket respon digunakan untuk mengetahui kepraktisan
perangkat yang akan dikembangkan. Angket respon terdiri dari dua jenis yaitu
angket respon peserta didik dan respon guru
3. Tahap Development (Pengembangan)
Tahap pengembangan merupakan tahap realisasi produk. Pada tahap ini
yang dilakukan adalah menulis dan mengembangkan perangkat pembelajaran
berupa LKPD. Berdasarkan kerangka rancangan yang telah diperoleh pada tahap
perancangan. Proses pengembangan yang dilakukan juga perlu memperhatikan
syarat dan prinsip penyusunan LKPD agar diperoleh perangkat pembelajaran yang
baik dan berkualitas. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan kemudian
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing guna mendapat masukan dan
perbaikan. Perangkat pembelajaran harus divalidasi terlebih dahulu sebelum diuji
cobakan di lapangan. Proses validasi dilakukan dengan meminta pendapat dan
saran dari dosen dan guru fisika terhadap produk yang telah dihasilkan. Validasi
dilakukan untuk mengetahui kualitas perangkat yang dikembangkan dengan
menggunakan lembar penilaian LKPD yang telah disusun. Hasil validasi akan
digunakan sebagai acuan untuk merevisi dan menyempurnakan perangkat
37
pembelajaran yang telah dikembangkan. Proses validasi dan revisi dilakukan
sampai perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Pada tahap ini juga diperoleh data kualitas produk berdasarkan
aspek kevalidan.
4. Tahap Implementation (Implementasi)
Tahap implementasi dilakukan dengan mengujicobakan perangkat
pembelajaran dalam proses pembelajaran di kelas atau daring. Uji coba yang
dilakukan adalah uji coba lapangan pada sekolah yang dijadikan subjek penelitian
untuk menguji kualitas produk. Pada tahap ini diperoleh data kualitas produk
berdasarkan aspek keefektifan dan kepraktisan.
5. Tahap Evaluation (Evaluasi)
Tahap evaluasi bertujuan untuk mengetahui kevalidan, keefektifan, dan
kepraktisan perangkat pembelajaran yang dihasilkan. Selain itu pada tahap ini
juga dilakukan penyempurnaan produk dengan melakukan revisi tahap II
berdasarkan saran atau masukan dari peserta didik dan evaluasi saat uji coba
dilakukan. Data yang diperoleh dianalisis apakah memenuhi kualitas produk
ditinjau dari aspek kevalidan, keefektifan, kepraktisan, dan diketahui berbagai
revisi yang dilakukan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Lembar validasi LKPD eksperimen berbasis project, digunakan untuk
memvalidasi LKPD oleh pakar ahli, sehingga diperoleh data hasil penilaian
LKPD
38
2. Lembar validasi angket respon peserta didik terhadap LKPD eksperimen
berbasis project, digunakan untuk memperoleh data valid yang dinilai peserta
didik setelah uji coba produk dimana telah divalidasi oleh validator
3. Lembar validasi angket respon guru terhadap LKPD eksperimen berbasis
project. digunakan untuk memperoleh data valid yang dinilai guru setelah uji
coba produk dimana telah divalidasi oleh validator
4. Lembar validasi soal tes peserta didik, digunakan untuk memperoleh data
valid yang dikerjakan peserta didik setelah uji coba produk dimana telah
divalidasi oleh validator
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Data uji kevalidan
Data uji kevalidan disini menggunakan sebuah lembar validasi yaitu untuk
memperoleh informasi tentang kelayakan dan kualitas produk berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan. Lembar validasi terdiri atas lembar validasi
instrumen penelitian dan lembar validasi produk. Lembar validasi tersebut
diberikan kepada para ahli (validator 1 dan validator 2) untuk memperoleh
masukan, saran, dan kritik dari para ahli yang melakukan validasi terhadap produk
yang dibuat.
2. Data uji keefektifan
Data uji keefektifan diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa butir-
butir soal tes. Data ini digunakan untuk mengetahui apakah produk yang telah
dihasilkan dapat memberikan hasil yang diharapkan.
39
3. Data uji kepraktisan
Data uji kepraktisan diperoleh dari instrumen yang berupa angket respon
peserta didik dan angket respon guru mata pelajaran fisika. Data ini diperkukan
untuk mengetahui apakah produk dari hasil penelitian dapat digunakan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas
G. Teknik Analisis Data
Data didapatkan dengan menggunakan instrumen-instrumen penelitian
yanag selanjutnya akan dianalisis. Analisis data dilakukan untuk memberikan
penjelasan atau menunjukkan pencapaian terhadap kriteria kevalidan, kepraktisan
dan kefektifan terhadap produk yang dikembangkan yaitu Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) berbasis project pada materi gerak di MAN Pangkep.
1. Analisis Data Kevalidan
Kevalidan produk hasil penelitian dinilai oleh beberapa orang validator
yakni validator yang ahli dalam penyusunan LKPD dengan aspek penilaian
menggunakan analisis uji Gregory. Uji ini berfungsi untuk mengetahui layak atau
tidak layaknya suatu instrumen.
Tabel 3.1 Tabel Tabulasi 2 x 2
Validator 1
Lemah
(1-2)
Kuat
(3-4)
Validator 2
Lemah
(1-2) A B
Kuat
(3-4) C D
Keterangan:
40
Vc = Validasi Contruck
A = Kedua ahli tidak setuju
B = Ahli I setuju, Ahli II tidak setuju
C = Ahli I tidak setuju, Ahli II setuju
D = Kedua ahli setuju
(Retnawati. 2016:97-98).
Kegiatan yang dilakukan dalam proses analisis data kevalidan adalah:
a. Melakukan rekapitulasi hasil penilaian ahli ke dalam tabel yang meliputi:
aspek (Ai) dan nilai total (Vij) untuk masing-masing validator.
b. Menentukan nilai rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk setiap
kriteria dengan rumus:
K l =∑ Vijn
j=1
n
Keterangan:
𝐾�� = rata-rata kriteria ke-i
Vij = skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i
n = banyaknya penilai
c. Mencari nilai rata-rata tiap aspek dengan rumus:
Ai =∑ 𝐾𝑖𝑗 n
j=i
n
Keterangan:
𝐴𝑖 = rata-rata aspek ke-i
𝐾𝑖𝑗 = skor hasil penilaian terhadap aspek ke-i kriteria ke-j
n = banyaknya kriteria dalam aspek ke-i
41
d. Mencari rata-rata total (��) dengan rumus:
�� =∑ 𝐴1
𝑛𝑗=1
𝑛
Keterangan:
�� = rata-rata total
𝐴𝑙 = rata-rata aspek ke-i
n = banyak aspek
e. Menentukan kategori validitas setiap kategori 𝐾𝑖 atau rata-rata aspek 𝐴 atau
rata-rata total �� dengan kategori validasi yang telah diterapkan.
Tabel 3.1 Kriteria Kevalidan
Nilai Kriteria
𝟑, 𝟓 ≤ 𝑽 ≤ 𝟒 Sangat valid
𝟐, 𝟓 ≤ 𝑽 < 𝟑, 𝟓 Valid
𝟏, 𝟓 ≤ 𝑽 < 𝟐, 𝟓 Cukup valid
𝟎 ≤ 𝑽 < 𝟏, 𝟓 Tidak valid
(Sumber: Muafiah, 2019)
Keterangan: V = Nilai rata-rata kevalidan dari semua validator.
2. Analisis Data Keefektifan
Keefektifan LKPD yang dikembangkan dianalisis melalui tes hasil belajar.
Data hasil belajar peserta didik dianalisis secara kuantitatif dengan statistik
deskriktif untuk mengukur penguasaan peserta didik terhdap materi setelah selesai
pembelajaran. Seorang peserta didik dikatakan berhasil dalam belajar jika
memeperoleh nilai minimal 75, pembelajaran dikatakan berhasil secara klasikal
jika minimal 80% peserta didik memperoleh nilai diatas nilai ketuntasan minimal
(≥ 75). Penskoran hasil tes menggunakan skala bebas tergantung bobot butir soal.
Banyaknya skor yang didapat bergantung banyaknya langkah-langkah
42
penyelesaian yang dibuat. Kemampuan peserta didik dapat dikelompokkan dalam
skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar yang ditetapkan oleh
departemen pendidikan dan kebudayaan yaitu:
Tabel 3.2 Kriteria skor Keefektifan
Rentang
Efektifitas Kriteria
1≤ �� < 𝟏, 𝟖 Tidak Efektif
1, 𝟖 ≤ �� < 𝟐, 𝟔 Kurang Efektif
𝟐, 𝟔 ≤ �� < 𝟑, 𝟒 Cukup Efektif
𝟑, 𝟒 ≤ �� < 𝟒, 𝟐 Efektif
𝟒, 𝟐 ≤ �� < 𝟓 Sangat Efektif
(Sumber: Maizora, 2011)
3. Analisis Data Uji Kepraktisan
Analisis respon guru dan analisis respon peserta didik yang selanjutnya
dianalisis dengan presentase. Kegiatan yang dilakukan untuk menganalisis data
resepon peserta didik adalah:
a. Melakukan rekapitulasi hasil penelitian ahli ke dalam tabel yang meliputi
aspek (Ai) dan nilai total (Vij) untuk masing-masing validator.
b. Mencari rerata total (Xi) dengan rumus:
𝑋𝑖 =∑ 𝐴
𝑖𝑛𝑖=0
𝑛
Keterangan:
𝐴𝑖 = Rerata aspek
𝑛 = banyaknya aspek
c. Menentukan kategori validasi setiap Kriteria (Ki) atau rerata aspek (Ai) atau
rerata total (Xi) dengan kategori yang telah ditetapkan.
Tabel 3.3 Kriteria Skor Kepraktisan
43
Nilai Kriteria
𝑿 ≤ 𝟏𝟕, 𝟓 Tidak Praktis
𝟏𝟕, 𝟓 < 𝑿 ≤ 𝟐𝟐, 𝟓 Kurang Praktis
𝟐𝟐, 𝟓 < 𝑿 ≤ 𝟐𝟕, 𝟓 Cukup Praktis
𝟐𝟏𝟕, 𝟓 < 𝑿 ≤ 𝟑𝟐, 𝟓 Praktis
𝟑𝟐, 𝟓 < 𝑿 Sangat Praktis
(Sumber: Arikunto, 2017)
(Muafiah, 2019: 60-61).
44
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan konsep pengembangan LKPD
eksperimen (produk) model ADDIE yang memiliki beberapa tahapan, yaitu
analisis (analysis), desain (design), pengembangan (development), implementasi
(implementation), dan evaluasi (evaluation). Dari proses penelitian dan hasil
pengembangan LKPD eksperimen berbasis project, maka akan di uraikan hasil
analisis dan langkah-langkah yang digunakan dalam pengembangan LKPD
eksperimen.
1 Tahap Analisis (Analysis)
Tahap analisis merupakan tahap awal atau disebut juga pra-perencanaan.
Pada tahap ini dilakukan analisis perlunya pengembangan perangkat pembelajaran
dan kelayakan syarat-syarat pengembangan. Tahap analisis ini sangat diperlukan
untuk mengetahui berbagai kebutuhan untuk menghasilkan sebuah produk yang
berkualitas. Tahap analisis memuat analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan
analisis karakteristik peserta didik.
a. Analisis kebutuhan
Terbatasnya perangkat pembelajaran merupakan salah satu masalah yang
terdapat di sekolah, khususnya pada pembelajaran fisika yang memfasilitasi
peserta didik untuk membangun pengetahuan dan keterampilan mereka. Karena
45
adanya pandemic covid-19 sehingga peserta didik hanya belajar dirumah dengan
diberi tugas oleh guru dan tidak lagi menggunakan buku paket yang disediakan
oleh pemerintah melainkan secara daring. Sehingga diperlukan media lain untuk
membantu peserta didik dalam belajar seperti LKPD eksperimen.
Berdasarkan apa yang ada di lapangan (sekolah), diketahui bahwa peserta
didik masih kurang terampil dalam melakukan eksperimen dengan menemukan
konsep-konsep baru pada proses pembelajaran fisika sehigga perlu adanya
pengembangan perangkat pembelajaran berupa LKPD ekpserimen berbasis
project yang dapat memfasilitasi peserta didik untuk berperan aktif menemukan
konsep-konsep baru dan terampil dalam melakukan eksperimen fisika. Perangkat
pembelajaran dengan berbasis project ini diharapkan mampu meningkatkan
kerjasama kelompok dan pengalaman peserta didik. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran fisika yaitu
LKPD eksperimen berbasis project untuk menemukan konsep-konsep baru,
meningkatkan kemampuan bekerja sama, dan mampu meningkatkan keterampilan
individu peserta didik
b. Analisis Karakteristik Peserta Didik
Peneliti dalam proses perencanaan pembelajaran perlu memahami tentang
karakteristik peserta didik dan bagaimana kemampuan peserta.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan guru fisika kelas X,
peserta didik hanya di berikan catatan dan soal untuk dikerjakan dirumah. Mereka
tidak pernah melaksanakan eksperimen sehingga peserta didik kurang
berpengalaman dalam eksperimen fisika.
46
Peserta didik tidak terlibat untuk berpartisipasi dalam menemukan konsep
baru dalam pembelajaran fisika. Karena keadaan pandemi seperti ini
menyebabkan peserta didik belajar dengan menjawab soal saja. Potensi peserta
didik dalam menemukan dan mengembangkan pola pikirnya kurang dieksplorasi.
Akibatnya peserta didik tidak bisa mengungkapkan hasil pemikirannya dengan
guru maupun dengan teman-temannya.
c. Analisis Kurikulum
Berdasarkan hasil analisis kurikulum menunjukkan bahwa di MAN
Pangkep menggunakan kurikulum 2013 (K-13). Dalam kurikulum 2013 terdapat 4
kompetensi inti yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melaksanakan
pembelajaran fisika yaitu spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
Salah satu materi yang cocok adalah gerak, dengan menggunakan LKPD
eksperimen yang berbasis project, jika tujuan dari produk tesebut tercapai maka 4
kompetensi pada peserta didik tersebut dapat dikembangkan.
Materi gerak merupakan materi yang diberikan di kelas X. berdasarkan
kurikulum 2013, materi gerak merupakan salah satu pokok bahasan yang harus
dipelajari peserta didik pada semester ganjil. Materi gerak yang dibahas disini
adalah gerak lurus, gerak parabola, gerak melingkar, dan hukum newton pada
gerak.
Pembelajaran fisika yang dilaksanakan mengacu pada Kompetensi Dasar
(KD) dan Kompetensi Inti (KI) seperti yang tercantum dalam Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran
47
pada kurikulum 2013. Kompetensi Dasar (KD) terkhusus untuk masing-masing
mata pelajaran sendangkan pada Kompetensi Inti (KI).
2 Tahap Desain (Design)
Tahap berikutnya pada penelitian ini adalah tahap perancangan. Tahap
perancangan atau desain ini terbagi menjadi dua yaitu penyusunan rancangan
LKPD dan penyusunan instrument penilaian kelayakan LKPD.
a. Penyusunan rancangan LKPD
Hasil yang diperoleh pada tahap desain LKPD eksperimen adalah sebagai
berikut:
1). Penyusunan kerangka LKPD
Penyusunan kerangka mengacu pada peta kebutuhan LKPD. Bagian
LKPD tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu awal, isi, dan akhir. Bagian
awal terdiri dari sampul, halaman identitas, dan kata pengantar. Bagian isi
terdiri dari kegiatan eksperimen dan bagian akhir terdiri dari soal.
2). Pengumpulan dan pemilihan referensi sumber belajar
Dalam menyusun LKPD eksperimen ini digunakan berbagai referensi
terkait materi dan penulisan LKPD eksperimen baik itu dari buku kelas X
maupun dari internet sebagai acuan dalam menyusun dan
mengembangankan LKPD tersebut.
3). Menyusun rancangan dan fitur LKPD
Adapun hasil penyusunan rancangan LKPD yaitu desain sampul dan
desain isi LKPD dari sisi media adalah sebagai berikut:
a) Sampul LKPD
48
Sampul berada pada diawal halaman LKPD. Sampul LKPD ini terdiri
atas judul LKPD eksperimen yang akan dilaksanakan, gambar
pendukung, dan kelas yang akan digunakan. Desain atau tampilan
sampul LKPD eksperimen berbasis project ditunjukkan pada gambar
berikut:
Gambar 4.1 Tampilan sampul LKPD eksperimen berbasis project
b) Identitas LKPD
Identitas LKPD ini memberikan informasi tentang materi eksperimen,
penulis LKPD, pembimbing 1, pembimbing 2, validator 1, validator 2
49
penata letak LKPD, dan desain cover LKPD. Tampilan identitas
LKPD terlihat sebagai berikut:
Gambar 4.2 Tampilan identitas LKPD
c) Kata pengantar LKPD
Pengantar LKPD ini terdiri dari judul LKPD, tujuan pengembangan
LKPD, materi yang akan dibahas, fase berbasis project, dan tanggal
penyusunan LKPD. Tampilan kata pengantar LKPD terlihat sebagai
berikut:
50
Gambar 4.3 Tampilan kata pengantar LKPD
d) Isi LKPD
Isi LKPD disini sudah masuk dalam aktivitas peserta didik sesuai
dengan tahapan-tahapan LKPD eksperimen berbasis project mulai dari
tahap penentuan project sampai evaluasi. Salah satu contoh isi LKPD
adalah sebagai berikut:
51
Gambar 4.4 Tampilan isi LKPD
b. Peyusunan instrumen penilaian LKPD
1). Menyusun instrumen penilaian LKPD
52
Instrumen penilaian perangkat pembelajaran terdiri dari LKPD
eksperimen, angket respon guru, angket respon peserta didik, dan soal
tes peserta didik
Instrumen
a) Lembar penilaian LKPD
Lembar penilaian LKPD ini digunakan untuk mengetahui seberapa
valid LKPD tersebut yang dikembangkan
b) Angket respon
Angket respon disini terdiri dari angket respon guru dan angket
respon peserta didik. Secara lengkap dapat diperlihatkan
pernyataan tentang instrumen penelitian yang telah dirancang dan
dikonsultasikan dengan ahlinya, yaitu dosen ahli sebagai
pembimbing, validator ahli, dan guru sebagai validator praktisi
c) Soal tes peserta didik
Soal tes peserta didik ini disusun kemudian dikonsultasikan kepada
dosen pembimbing kemudian divalidasi oleh validator ahli agar
dapat digunakan dipenelitian dimana telah dikatakan valid.
3 Tahap Development (Pengembangan)
a Perbaikan rancangan LKPD
Instrument yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan kepada dosen
(validator) maupun pembimbing sebelum diberikan kepada guru dan peserta didik
untuk memperoleh masukan atau saran. Setelah rancangan LKPD divalidasi oleh
validator 1 (Riskawati, S.Pd.,M.Pd) dan validator 2 (Nurfadilah, S.Pd.,M.Pd),
53
peneliti melakukan perbaikan terhadap rancangan LKPD yang dikembangkan
berdasarkan masukan atau saran. Adapun masukan atau saran yang diperbaiki
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil validasi LKPD sebelum dan sesudah revisi
No Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1 Pertanyaan nomor 1
membingunkan
Pertanyaan dengan berdasarkan
eskperimen
2 Beri petunjuk pada gambar atau
berikan keterangan pada gambar
tesebut
Petunjuk berupa keterangan
gambar
3 Pada project seharusnya prosedur
kerja belum ada (peserta didik yang
mengisi)
Prosedur kerja yang sesuai
dengan project
4 Belum ada indikator didalam LKPD berisi indikator
54
LKPD eksperimen berbasis project
b Tingkat kevalidan LKPD eksperimen berbasis project
Sebelum masuk ke pelaksanaan LKPD eksperimen atau tahap uji coba
terbatas yang berhadapan langsung dengan peserta didik dan setelah mebuat
sebuah instrumen penilaian, kegiatan atau tahap yang dilakukan selanjutnya
adalah pengembangan. Tahap pengembangan disini meliputi pengembangan
LKPD dan validasi LKPD. Produk yang dikembangkan berupa LKPD
eksperimen yang dibuat sesuai dengan desain atau rancangan awal dengan
berbasis project. Berdasarkan hasil dari tahap pengembangan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2 Hasil validasi LKPD oleh validator
No Aspek yang Dinilai
Penilaian
Validator Tingkat
Relevansi
Persentasi
(%) 1 2
55
1
Format
1. Kejelasan pembagian materi 4 4 D
97,5
2. Sistem penomoran jelas 4 4 D
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
4. Kesesuaian tata letak gambar,
grafik maupun tabel 4 4 D
5. Teks dan ilustrasi seimbang 3 4 D
2 Isi
1. Kesesuaian LKPD dengan
RPP dan bahan ajar. 4 4 D
96,88
2. Isi LKPD mudah dipahami
dan konstektual 3 4 D
3. Aktivitas siswa dirumuskan
dengan jelas dan operasional 4 4 D
4. Kesesuaian isi materi dan
tugas-tugas dengan alokasi
waktu yang ada
4 4 D
3
Bahasa
1. Bahasa dan istilah yang
digunakan dalam LKPD
mudah dipahami
4 4 D
100 2. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan mengunakan
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
4 4 D
4 Manfaat/Kegunaan LKPD
1. Penggunaan LKPD Sebagai
bahan ajar bagi guru 3 4 D
87,5 2. Penggunaan LKPD sebagai
pedoman belajar bagi peserta
didik
3 4 D
56
Rata-rata 95,47%
Berdasarkan tabel 4.2 hasil validasi lembar kerja peserta didik LKPD
eksperimen dikembangan dengan memperhatikan semua aspek penilaian yang
ada seperti format yang pertama kejelasan materi diperoleh nilai rata-rata
sebesar 4, Kedua sistem penomoran jelas diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,
ketiga jenis dan ukuran huruf sesuai diperolah nilai rata-rata sebesar 4,
keempat kesesuaian tata letak gambar, grafik maupun tabel diperoleh nilai
rata-rata sebesar 4, dan yang kelima teks dan ilustrasi seimbang diperoleh nilai
rata-rata sebesar 3,5. Jadi, rata-rata nilai keseluruhan dari aspek penilaian
format yaitu sebesar 3,9 dengan persentase sebesar 97,5%.
Pada aspek penilaian isi yang pertama kesesuaian LKPD dengan RPP dan
bahan ajar diperoleh nilai rata-rata sebesar 4, kedua isi LKPD mudah
dipahami dan konsektual diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,5, ketiga aktivitas
peserta didik dirumuskan dengan jelas dan operasional diperoleh nilai rata-rata
sebesar 4, dan yang keempat kesesuaian isi materi dan tugas-tugas dengan
alokasi waktu yang ada nilai rata-rata sebesar 4. Jadi, rata-rata nilai
keseluruhan dari aspek penilaian isi yaitu sebesar 3,88 dengan persentase
sebesar 96,88%.
Pada aspek penilaian bahasa yang pertama bahasa dan istilah yang
digunakan dalam LKPD mudah dipahami diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,
dan yang kedua Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan menggunakan
arahan/petunjuk yang jelas sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
57
diperoleh nilai rata-rata sebesar 4. Jadi, rata-rata nilai keseluruhan dari aspek
penilaian bahasa yaitu sebesar 4 dengan persentase sebesar 100%.
Kemudian yang terakhir, pada aspek penilaian manfaat/kegunaan LKPD
yang pertama penggunaan LKPD sebagai bahan ajar bagi guru diperoleh nilai
rata-rata sebesar 3,5, dan yang kedua penggunaan LKPD sebagai pedoman
belajar bagi peserta didik diperoleh nilai sebesar 3,5. Jadi, rata-rata nilai
keseluruhan dari aspek penilaian manfaat/kegunaan LKPD yaitu sebesar 3,5
dengan persentase sebesar 87,5%.
Rata-rata yang diperoleh pada persentase dari semua aspek keseluruhan
yaitu sebesar 95,47% termasuk dalam kriteria “sangat layak”. Ini
menunjukkan bahwa setiap aspek secara keseluruhan sangat valid dan dalam
kategori sangat tinggi dengan koefisien validitas dengan menggunakan uji
Gregory yaitu 0,80-0,100.
4 Tahap Implementation (implementasi)
Tahap ini dilakukan dengan mengujicobakan LKPD eksperimen di dalam
kelas. Namun karena adanya covid-19, maka dilakukan uji coba terbatas
dengan cara memberikan lembar LKPD ke peserta didik melalui aplikasi
whats-app dan melakukan eksperimen langsung di lokasi yang bisa dijangkau
peserta didik selain disekolah. Jadi peneliti menggunakan lokasi yang bisa
dijangkau peserta didik dalam melakukan eksperimen. Pada tahap ini juga
diperoleh data kualitas produk berdasarkan aspek kepraktisan dan keefektifan,
dimana pada tahap ini angket yang telah divalidasi oleh validator akan
58
diterapkan kepada guru dan peserta didik untuk mengetahui penilaian terhadap
LKPD yang telah dibuat.
a Tingkat kepraktisan LKPD eksperimen berbasis project
Tabel 4.3 Angket respon guru terhadap LKPD eksperimen berbasis
project pada materi gerak di MAN pangkep
No. Kriteria Penilaian
Skor Penilaian
Guru
kelas X
Guru
kelas XI
Guru
kelas
XII
1 LKPD memfasilitasi peserta didik untuk
berkomunikasi menyampaikan gagasan
atau penjelasan
3 4 3
2 LKPD mendorong peserta didik untuk
berdiskusi atau bekerja sama dengan
orang lain dalam satu kelompok
3 4 3
3 LKPD menggunakan bahasa yang
komunikatif sesuai dengan tingkat usia
SMA/MA
3 3 4
4 Petunjuk kegiatan dalam LKPD jelas
sehingga memudahkan peserta didik
melakukan kegiatan yang ada
3 3 4
5 Pemilihan huruf, ukuran, serta spasi yang
digunakan sesuai sehingga mempermudah
peserta didik dalam membaca LKPD
3 3 3
6 Pemilihan gambar tepat sehingga
mempermudah peserta didik untuk
memahami materi atau permasalahan
3 3 3
7 Aktivitas dalam LKPD membantu peserta
didik untuk menemukan konsep materi
3 4 4
8 Aktivitas dalam LKPD mudah
diimplementasikan dalam pembelajaran
3 4 4
9 LKPD yang digunakan membantu
mendorong minat belajar peserta didik
3 4 3
Total 27 32 31
∑ 30
Rata-Rata 3,33
Kategori Sangat Praktis
Berdasrkan tabel 4.3 diatas, dapat disimpulkan bahwa kategori penilaian
yang diperoleh dari hasil angket guru adalah sangat praktis terhadap LKPD yang
59
dikembangkan. Kriteria kepraktisan LKPD berbasis project dapat dikatakan
tercapai
Tabel 4.4 Angket respon peserta didik terhadap LKPD eksperimen
berbasis project pada materi gerak di MAN pangkep
No. Butir Penilaian Alternatif Penilaian
∑ STS TS S SS
1 Kegiatan pembelajaran gerak yang
dilaksanakan menggunakan LKPD
membantu saya memahami masalah fisika
dalam kehidupan sehari-hari
- - 3 12 3,8
2 Petunjuk yang ada dalam LKPD gerak
mempermudah saya untuk melakukan
kegiatan yang ada
- - 11 4 3,26
3 Masalah yang terdapat di dalam LKPD
tidak dapat saya hubungkan dengan konsep
gerak
- - 11 4 3,26
4 Gambar/ilustrasi yang ada dalam LKPD
gerak mempersulit saya untuk memahami
materi
- - 12 3 4
5 Kegiatan yang terdapat di dalam LKPD
gerak tidak memebrikan saya pengetahuan
baru
- - 12 3 4
6 LKPD yang digunakan dalam
pembelajaran bermanfaat bagi saya dalam
mempelajarai gerak
- - 6 9 3,6
7 LKPD yang digunakan selama
pembelajaran gerak membantu saya
mengungkapkan ide atau pendapat tentang
masalah yang diberikan
- - 6 9 3,6
8 Permasalahan yang ada dalam LKPD
membuat saya semakin sulit memahami
materi gerak
- 2 9 4 3,13
9 Urutan kegiatan pada LKPD gerak mudah
dilaksanakan
- - 1 14 3,93
10 Banyaknya halaman pada LKPD membuat
saya terbebani
- - 15 - 3
11 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan berdiskusi memudahkan saya
memahami materi gerak
2 1 1 11 3,4
12 Pembelajaran yang telah dilakukan dengan - - 5 10 3,66
60
berdiskusi membantu saya
mengembangkan kemampuan menjelaskan
atau memberikan alasan
13 Berbagai kegiatan dalam pembelajaran
memudahkan saya memahami materi gerak
- 1 9 5 3,33
14 Berbagai kegiatan dalam pembelajaran
sulit untuk dilaksanakan
1 - 13 2 3,2
15 Urutan kegiatan dalam pembelajaran
membantu saya memahami materi gerak
- - 4 11 3,73
Total 52,9
Rata-rata 3,53
Kategori Sangat Praktis
Berdasrkan tabel 4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa kategori penilaian
yang diperoleh dari hasil angket peserta didik adalah sangat praktis terhadap
LKPD yang dikembangkan. Kriteria kepraktisan LKPD berbasis project dapat
dikatakan tercapai
b Tingkat keefektifan LKPD eksperimen berbasis project
Tingkat keefektifan LKPD berbasis project, dapat dilihat dari hasil tes
peserta didik setelah LKPD eksperimen berbasis project diujicobakan. Tes yang
diberikan berupa soal Pilihan Ganda (PG) berjumlah 20 butir soal. Soal tes hasil
diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui tingkat keefektifan LKPD
eksperimen berbasis project yang telah dilaksanakan. Adapun hasil tes tersebut
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Persentase ketuntasan hasil soal tes peserta didik MAN
Pangkep
Kategori Frekuensi KKM
Peserta didik yang tuntas 12
75 Peserta didik yang tidak tuntas 3
Persentase ketuntasan peserta didik 80%
5 Tahap Evaluation (Evaluasi)
61
Setelah dilakukannya tahap implementasi atau uji coba, tahap selanjutnya
adalah tahap evaluasi. Tahap evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui,
kevalidan, keefektifan, dan kepraktisan LKPD yang dihasilkan. Data yang
diperoleh dianalisis apakah telah memenuhi kualitas produk yang ditinjau dari
aspek kevalidan, keeftifan dan kepraktisan.
Analisis hasil validasi penuntun eksperimen yang telah dikembangkan
peneliti adalah sebagai berikut:
a. Format
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 3,6+3,6
2
𝐴𝑖 = 3,6
b. Isi
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 3,75+3,75
2
𝐴𝑖 = 3,75
c. Bahasa
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 4+3
2
𝐴𝑖 = 3,5
d. Manfaat/Kegunaan LKPD
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 4+4
2
𝐴𝑖 = 4
Rata-rata hasil penilaian validator:
𝑋𝑖 = ∑ 𝐴𝑖𝑛
𝑖=0
𝑛
𝑋𝑖 =3,6+3,75+3,5+4
4
𝑋𝑖 = 3,71 dengan kategori sangat valid
62
LKPD Eksperimen berbasis project dikategorikan sangat praktis
digunakan karena dilihat dari angket respon guru dan angket respon
peserta didik masuk dalam rentang 32,5 < X. Rata-rata nilai angket respon
guru diperoleh hasil analisis sebesar 30 dan angket respon peserta didik
sebesar 52,9.
LKPD Eksperimen berbasis project dikategorikan sangat efektif
digunakan karena dilihat dari hasil tes peserta didik diperoleh ketuntasan
peserta didik sebesar 80% dan rata-rata skor yang dihasilkan 80,67, jika
dibagi menjadi 15 peserta didik sebesar 5,34 sesuai dengan rentang bahwa
4,2 ≤ �� < 5 sangat efektif
B Pembahasan
Pada penelitian ini dilakukan pengembangan LKPD eksperimen berbasis
project pada materi gerak yang bertujuan untuk menghasilkan produk yang
membantu proses pembelajaran fisika di kelas. LKPD yang dikembangkan
haruslah memiliki tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan agar memenuhi
kriteria. Proses pengembangan produk yaitu LKPD eksperimen berbasis project
ini dilakukan secara bertahap yang mengacu pada model ADDIE dengan 5 tahap
yaitu: Analisis (analysis), perencanaan (design), pengembangan (development),
implementasi (implementation), dan evaluasi (evaluation). hasil penelitian yang
telah diuraikan sebelumnya memaparkan berupa langkah-langkah pengembangan
LKPD dan hasil yang diperoleh. Pengembangan berupa produk akhir ini telah
diuji kevalidan dan kepraktisannnya.
Hasil validasi LKPD eksperimen pada penelitian ini bersumber dari hasil
penilaian validasi oleh validator 1 dan validator 2. Kedua validator memberikan
sebuah penilaian yang berupa skor nilai 1 sampai 4 atau dengan memberikan
saran atau masukkan sebagai bahan revisi dan penilaian kelayakan suatu produk
63
yang dikembangkan dengan menggunakan analisis hitung yaitu analisis uji
Gregory.
Berdasarkan hasil validasi dari validator 1 dan validator 2 terhadap LKPD
eksperimen berbasis project diperoleh nilai dengan persentase rata-rata sebesar
98% dengan kriteria sangat layak. Deskripsi persentase validasi tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.2, persentase pada aspek format diperoleh nilai sebesar 95%
dengan kriteria sangat layak, pada aspek isi diperoleh nilai persentase sebesar
96,88% dengan kriteria sangat layak, pada aspek bahasa diperoleh nilai persentase
sebesar 100% dengan kriteria sangat layak, dan pada aspek manfaat/kegunaan
LKPD diperoleh nilai persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat layak.
Berdasarkan hasil uji coba dilapangan, hasil analisis angket guru terhadap
kepraktisan LKPD eksperimen berbasis project yang dikembangkan yang
menggunakan angket respon guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 30 dengan
kriteria penilaian sangat praktis, sedangkan hasil angket respon peserta didik
diperoleh nilai dengan rata-rata 32,9 dengan kriteria penilaian dinyatakan sangat
praktis. Hal ini dapat dikatakan bahwa 30 dan 32,9 berada pada interval interval
32,5 < X dengan kriteria penilaian yaitu sangat praktis.
Kepraktisan terpenuhi jika 80% peserta didik memberikan respon positif
terhadap minimal sejumlah aspek yang dinyatakan. Produk hasil pengembangan
dikatakan praktis jika praktisi menyatakan teoritis produk dapat diterapkan
dilapangan, tingkat keterlaksanaan produk termasuk kategori “baik” (Muafiah,
2019: 86). Hal ini didukung dengan penelitian yang berjudul pengembangan
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) interaktif untuk pembelajaran konsep mol di
64
kelas X SMA yang menyatakan bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD)
interaktif dikatakan praktis jika nilai rata-rata suatu angket pada tahap ujicoba one
to one diperoleh nilai kepraktisan sebesar 4,00 “praktis” dan diujicoba tahap small
group diperoleh nilai kepraktisan sebesar 4,29 “sangat praktis” (Hartono dkk, 168:
2016).
Berdasarkan hasil analisis soal tes peserta didik dengan KKM 75 diperoleh
nilai persentase ketuntasan peserta didik sebesar 80% dengan jumlah peserta didik
yang tuntas sebanyak 12 orang yang tuntas dan 3 orang peserta didik dinyatakan
tidak tuntas dari 15 orang yang mengerjakan soal tes, dengan kategori tinggi hal
ini menunjukkan bahwa LKPD eksperimen berbasis project efektif bagi peserta
didik dengan nilai rata-rata 80,86 jika dibagi dengan jumlah peserta didik maka
diperoleh nilai sebesar 5,34. Hal ini juga dibuktikan oleh peneliti lain bahwa
pembelajaran menggunakan LKPD berbasis project efektif meningkatkan hasil
belajar dimana rata-rata tes hasil belajar menggunakan LKPD berbasis project
diperoleh 80,86 termasuk kedalam kategori sangat tinggi dengan persentase
ketuntasan mencapai 89,65% (Muafiah, 2019: 13).
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa dari hasil validasi oleh validator
1 dan validator 2 LKPD eksperimen berbasis project tersebut sudah sangat layak
digunakan di MAN Pangkep sebagai perangkat pembelajaran dikelas mata
pelajaran fisika, kemudian dilihat dari angket respon guru terhadap LKPD
eksperimen berbasis project juga diperoleh respon yang positif dan menarik bagi
respon peserta didik, serta LKPD eksperimen berbasis project dinilai efektif dari
hasil soal tes yang telah dikerjakan oleh peserta didik
65
Dari hasil yang diperoleh, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan
yaitu waktu pelaksanaan uji coba LKPD tidak sesuai dengan yang direncanakan
oleh peneliti maupun oleh peserta didik karena kendala lokasi yang akan
digunakan karena kegiatan tidak bolah dilaksanakan di sekolah dan tidak adanya
waktu luang peserta didik.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengembangan produk yaitu LKPD eksperimen berbasis
project dengan menggunakan model ADDIE. LKPD yang dikembangkan
memiliki kualitas sebagai berikut:
1 LKPD eksperimen berbasis project pada materi gerak yang dikembangkan
sangat layak digunakan di MAN Pangkep, hal ini dapat dilihat dari nilai
validasi LKPD oleh analisis pakar ahli yaitu dengan rata-rata hasil
penilaian yaitu 3,94, dan rata-rata kriteria persentase sebesar 95,47 %
masuk dalam kategori sangat layak.
2 Kepraktisan LKPD eksperimen berbasis project dinilai dari respon guru
dan respon peserta didik. Nilai rata-rata respon guru sebesar 30 dengan
kriteria sangat praktis. Sedangkan nilai rata-rata respon peserta didik
sebesar 52,9 dengan kriteria sangat praktis.
3 Keefektifan LKPD eksperimen berbasis project bagi peserta didik
diperoleh rata-rata sebesar 5,34 dan nilai persentase ketuntasan peserta
didik sebesar 80% dengan kategori sangat efektif.
B Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berikut ini merupakan saran
yang dapat disampaikan oleh peneliti:
65
1 Kepada guru fisika khususnya, sebaiknya jika membuat LKPD agar sesuai
dengan kebutuhan peserta didik, agar proses pembelajaran, tingkat
keaktifan maupun hasil belajar peserta didik terus meningkat
2 Karena adanya pandemi seperti ini guru dituntut untuk memberikan
pembelajaran fisika secara efektif diruma. Ada baiknya jika dalam proses
pembelajaran fisika ini diberikan juga berupa eksperimen agar melatih
peserta didik secara individu maupun dalam bekerja sama
3 Kepada peneliti berikutnya dengan pengembangan yang sama, agar lebih
memahami secara mendalam model pengembangan yang digunakan agar
produk yang dihasilkan lebih baik dan berkualitas serta dapat membantu
guru dalam proses pembelajaran.
66
DAFTAR PUSTAKA
Apriliasari, R.N. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Materi Elastisitas Zat Padat berbasis Problem Based Learning (PBL)
Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA
Kelas X. Skripsi. DOI: https://scholar.google.com.
Arikunto, S. 2017. Pengembangan Instrumen Penelitian Dan Penilaian Program.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barlenti Ilmas, dkk. 2017. Pengembangan LKS berbasis projectbased learning
untuk meningkatkan pemahaman konsep. Jurnal Pendidikan Sains
Indonesia, 5 (1), 81-86. DOI: http://jurnal.unsyiah.ac.id/jpsi.
Darmodjo, H & Jenny R.E.K. 1992. Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud
Fathurrohman, M. 2017. Model-Model Pembelajaran Inovatif alternatif desain
pembelajaran yang menyenangkan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
Hamalik, O. 2003. Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hartono, dkk. 2016. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Interaktif Untuk Pembelajaran Konsep Mol Di Kelas X SMA. Jurnal
Penelitian Pendidikan Kimia, 3(2), 168. DOI: https://ejournal.unsri.ac.id.
Kanginan, M. 2013. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Cimahi: Erlangga.
Lette, M. 2019. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Project
Based Learning Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Materi
Perubahan Lingkungan Kelas X SMA. Berkala ilmiah pendidikan Biologi,
8(2), 137. DOI: http://ejournal. unesa. ac. id/index. php/bioedu.
Maizora, S. 2011. Pengembangan Web Pembelajaran Kalkulus Diferensial Pada
Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Bengkulu. Tesis
Konsentrasi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana UNP.
Muafiah, A.F. 2019. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Berbasis Project Based Learning (PJBL) Pada Materi keanekaragaman
Hayati Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Pangkep. Skripsi.
http://repositori.uinalauddin.ac.id/15420/.
Nissa, L.H. 2017. Pengembangan LKPD Fisika Dengan Strategi Pembelajaran
Induktif Untuk Mengukur Keterampilan Berfikir Kritis Siswa Man Godean
Pada Materi Pokok Gerak Lurus. Skripsi. DOI:
https://eprints.uny.ac.id/47901/.
Noor, M.E, dkk. 2017. Penggunaan E-Learning dalam Pembelajaran Berbasis
Proyek di SMA Negeri 1 Jepara. Innovative Journal of Curriculum and
Educational Technologhy (IJCET), 6(1), 17-26. DOI:
https://doi.org/10.15294/ijcet.v6i1.15572.
67
Nurdyansah, dkk. 2016. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai Kurikulum 2013.
Sidoarjo: Nizamial Learning Center.
Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:
Diva Press
Pudjawan, dkk. 2015. Pengembangan Buku Ajar Model Penelitian Pengembangan
Dengan Modol ADDIE. Seminar Nasional Riset Inovatif IV, Vol 3, 209.
DOI: https://eproceeding.undiksha.ac.id
Retnawati, H. 2016. Validitas Rhabilitas dan Karakter Butir. Yogyakarta: Nuha
Medika
Roziqin, dkk. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Based Learning) Terhadap Minat Belajar Dan Keterampilan Proses Sains
Siswa Pada Pembelajaran Fisika Di Sman Balung. Jurnal Pembelajaran
Fisika, 7(1), 108-115. DOI: https://doi.org/10.19184/jpf.v7i1.7232
Setyosari, Pi. 2016. Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan Edisi
Keempat. Jakarta: Kencana.
Sulaiman, H. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Project Based Learning Pada Materi Gerak Harmonik Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas X SMA. Skripsi. DOI:
https://eprints.uny.ac.id/52853/
Sunaryono & Taufiq, A. 2010. Super Tips & Trik Fisika SMA. Jakarta: PT
Wahyumedia
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya:
Kencana
Yaumi, M. 2018. Media Dan Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Kencana
68
68
LAMPIRAN 1
2.1 Analisis lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh
validator/pakar ahli
2.2 Analisis lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project
2.3 Analisis lembar hasil validasi angket respon guru
2.4 Analisis lembar hasil validasi angket respon peserta didik
2.5 Analisis lembar hasil validasi soal tes peserta didik
2.6 Analisis lembar hasil angket respon guru
2.7 Analisis lembar hasil angket respon peserta didik
2.8 Analisis lembar hasil soal tes peserta didik
69
1.1 Analisis lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh
validator/pakar ahli
No Aspek yang Dinilai
Penilaian
Validator Tingkat
Relevansi
Persentasi
(%) 1 2
5
Format
6. Kejelasan pembagian materi 4 4 D
97,5
7. Sistem penomoran jelas 4 4 D
8. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
9. Kesesuaian tata letak gambar,
grafik maupun tabel 4 4 D
10. Teks dan ilustrasi seimbang 3 4 D
6 Isi
5. Kesesuaian LKPD dengan
RPP dan bahan ajar. 4 4 D
96,88
6. Isi LKPD mudah dipahami
dan konstektual 3 4 D
7. Aktivitas siswa dirumuskan
dengan jelas dan operasional 4 4 D
8. Kesesuaian isi materi dan
tugas-tugas dengan alokasi
waktu yang ada
4 4 D
7
Bahasa
3. Bahasa dan istilah yang
digunakan dalam LKPD
mudah dipahami
4 4 D
100 4. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan mengunakan
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
4 4 D
8 Manfaat/Kegunaan LKPD
70
3. Penggunaan LKPD Sebagai
bahan ajar bagi guru 3 4 D
87,5 4. Penggunaan LKPD sebagai
pedoman belajar bagi peserta
didik
3 4 D
Rata-rata 95,47%
Keterangan:
Pakar ahli 1: Ana Dhiqfaini Sultan, Si,.M.Pd.
Pakar ahli 2: Nurfadilah, S.Pd,.M.Pd.
Analisis hasil validasi penuntun eksperimen yang telah dikembangkan peneliti
adalah sebagai berikut:
a. Format
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 3,8+4
2
𝐴𝑖 = 3,9
b. Isi
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 3,75+4
2
𝐴𝑖 = 3,88
c. Bahasa
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 4+4
2
𝐴𝑖 = 4
d. Manfaat/Kegunaan LKPD
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 4+4
2
𝐴𝑖 = 4
Rata-rata hasil penilaian validator:
𝑋𝑖 = ∑ 𝐴𝑖𝑛
𝑖=0
𝑛
71
𝑋𝑖 =3,9+3,88+4+4
4
𝑋𝑖 = 3,94
Deskripsi hasil validasi lembar kerja peserta didik yang telah dikembangkan
peneliti
Aspek Penilaian Hasil Penilaian Kategori
Format 3,9 Sangat Valid
Isi 3,88 Sangat Valid
Bahasa 4 Sangat Valid
Manfaat/kegunaan LKPD 4 Sangat Valid
Rata-Rata 3,94 Sangat Valid
1.2 Analisis lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project
No Aspek yang Dinilai
Penilaian
Validator Tingkat
Relevansi
Persentasi
(%) 1 2
1
Format
1. Kejelasan pembagian materi 4 4 D
90
2. Sistem penomoran jelas 4 4 D
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
4. Kesesuaian tata letak gambar,
grafik maupun tabel 3 3 C
5. Teks dan ilustrasi seimbang 3 3 C
2 Isi
1. Kesesuaian LKPD dengan
RPP dan bahan ajar. 3 3 C
93,75
2. Isi LKPD mudah dipahami
dan konstektual 4 4 D
3. Aktivitas siswa dirumuskan
dengan jelas dan operasional 4 4 D
4. Kesesuaian isi materi dan
tugas-tugas dengan alokasi
waktu yang ada
4 4 D
3 Bahasa
72
1. Bahasa dan istilah yang
digunakan dalam LKPD
mudah dipahami
4 3 D
87,5 2. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan mengunakan
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
4 3 D
4 Manfaat/Kegunaan LKPD
1. Penggunaan LKPD Sebagai
bahan ajar bagi guru 4 4 D
100 2. Penggunaan LKPD sebagai
pedoman belajar bagi peserta
didik
4 4 D
Rata-rata 92,8
Keterangan:
Validator 1: Riskawati, S.Pd,.M.Pd.
Validator 2: Nurfadilah, S.Pd,.M.Pd.
Analisis hasil validasi penuntun eksperimen yang telah dikembangkan peneliti
adalah sebagai berikut:
e. Format
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 3,6+3,6
2
𝐴𝑖 = 3,6
f. Isi
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 3,75+3,75
2
𝐴𝑖 = 3,75
g. Bahasa
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 4+3
2
73
𝐴𝑖 = 3,5
h. Manfaat/Kegunaan LKPD
𝐴𝑖 =∑ 𝐾𝑖𝑗 𝑛
𝑗=1
𝑛
𝐴𝑖 = 4+4
2
𝐴𝑖 = 4
Rata-rata hasil penilaian validator:
𝑋𝑖 = ∑ 𝐴𝑖𝑛
𝑖=0
𝑛
𝑋𝑖 =3,6+3,75+3,5+4
4
𝑋𝑖 = 3,71
1.3 Analisis lembar hasil validasi angket respon guru
No Aspek yang Dinilai
Penilaian
Validator
Tingkat
Relevansi
Persentasi
(%)
1 2
1
Format
1. Mencantumkan petunjuk
pengisian angket yang
dinyatakan dengan jelas
4 4 D
96,8
2. Mencantumkan judul angket
dengan jelas 4 4 D
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 3 4 D
4. Pengaturan ruang/tata
letak/penomoran yang jelas 4 4 D
2 Isi
1. Pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam angket jelas
dan mudah dipahami
3 4 D
95,83
2. Menyediakan kolom penilaian
dengan jelas dan rapi 4 4 D
74
3. Pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam angket cukup
untuk mewakili persepsi guru
terhadap LKPD yang telah
dikembangkan.
4 4 D
3
Bahasa
1. Bahasa dan istilah yang
digunakan dalam angket
persepsi guru mudah dipahami
4 4 D
100
2. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan menggunakan
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda
4 4 D
3. Bahasa yang digunakan
bersifat komunikatif dan
sesuai untuk guru.
4 4 D
Rata-rata 97,54
1.4 Analisis lembar hasil validasi angket respon peserta didik
No Aspek yang Dinilai
Penilaian
Validator
Tingkat
Relevansi
Persentasi
(%)
1 2
1
Format
1. Mencantumkan petunjuk
pengisian angket yang
dinyatakan dengan jelas
4 4 D
96,88
2. Mencantumkan judul angket
dengan jelas 4 4 D
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai 4 4 D
4. Pengaturan ruang/tata
letak/penomoran yang jelas 3 4 D
2 Isi
75
1. Pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam angket jelas
dan mudah dipahami
4 4 D
96,88
2. Menyediakan kolom penilaian
dengan jelas dan rapi 4 4 D
3. Pernyataan-pernyataan yang
disajikan dalam angket cukup
untuk mewakili persepsi
peserta didik terhadap LKPD
yang telah dikembangkan.
3 4 D
3
Bahasa
1. Bahasa dan istilah yang
digunakan dalam angket
persepsi peserta didik mudah
dipahami
4 4 D
95,83
2. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan menggunakan
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda
4 4 D
3. Bahasa yang digunakan
bersifat komunikatif dan
sesuai untuk peserta didik.
3 4 D
Rata-rata 96,53
1.5 Analisis lembar hasil validasi soal tes peserta didik
No Aspek yang Dinilai
Penilaian
Validator Tingkat
Relevansi
Persentasi
(%) 1 2
1
Materi
1. Pertanyaan sesuai dengan
indicator 4 4 D
100 2. Pertanyaan memiliki Batasan
jawaban yang diharapkan 4 4 D
3. Materi pertanyaan sesuai
denganjenjang jenis sekolah 4 4 D
76
atau tingkat kelas
2 Konstruksi
1. Menggunakan kata
tanya/perintah yang menuntut
jawaban terurai
3 4 D
91,67 2. Setiap pertanyaan ada
pedoman penskorannya 3 4 D
3. Gambar disajikan dengan jelas
dan terbaca 4 4 D
3
Bahasa
1. Bahasa dan istilah yang
digunakan dalam soal mudah
dipahami
4 4 D
100 2. Bahasa yang digunakan benar
sesuai EYD dan mengunakan
arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
4 4 D
4 Manfaat/Kegunaan Soal
1. Penggunaan soal sebagai
masukan bagi guru tentang
kesulitan peserta didik
3 4 D
93,75 2. Penggunaan soal sebagai
evaluasi hasil belajar bagi
peserta didik
4 4 D
Rata-rata 95,14
1.6 Analisis lembar hasil angket respon guru
No. Kriteria Penilaian
Skor Penilaian
Guru
kelas X
Guru
kelas XI
Guru
kelas XII
1 LKPD memfasilitasi peserta didik untuk
berkomunikasi menyampaikan gagasan
atau penjelasan
3 4 3
2 LKPD mendorong peserta didik untuk
berdiskusi atau bekerja sama dengan
orang lain dalam satu kelompok
3 4 3
77
3 LKPD menggunakan bahasa yang
komunikatif sesuai dengan tingkat usia
SMA/MA
3 3 4
4 Petunjuk kegiatan dalam LKPD jelas
sehingga memudahkan peserta didik
melakukan kegiatan yang ada
3 3 4
5 Pemilihan huruf, ukuran, serta spasi yang
digunakan sesuai sehingga mempermudah
peserta didik dalam membaca LKPD
3 3 3
6 Pemilihan gambar tepat sehingga
mempermudah peserta didik untuk
memahami materi atau permasalahan
3 3 3
7 Aktivitas dalam LKPD membantu peserta
didik untuk menemukan konsep materi
3 4 4
8 Aktivitas dalam LKPD mudah
diimplementasikan dalam pembelajaran
3 4 4
9 LKPD yang digunakan membantu
mendorong minat belajar peserta didik
3 4 3
Total 27 32 31
∑ 30
Rata-Rata 3,33
Kategori
1.7 Analisis lembar hasil angket respon peserta didik
No Nama peserta
didik Penilaian aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 AF 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
2 AH 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
3 ANSA 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4
4 HSH 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4
5 MA 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
6 MR 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
7 MFA 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3
8 MA 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3
9 NW 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
10 NI 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4
11 R 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 3 4
12 U 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4
13 ZI 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3
14 ZS 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4
15 NRY 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 3 4 3
Presentasi hasil angket respon peserta didik
78
No. Butir Penilaian Alternatif Penilaian
∑ STS TS S SS
1 Kegiatan pembelajaran gerak yang
dilaksanakan menggunakan LKPD
membantu saya memahami masalah fisika
dalam kehidupan sehari-hari
- - 3 12 3,8
2 Petunjuk yang ada dalam LKPD gerak
mempermudah saya untuk melakukan
kegiatan yang ada
- - 11 4 3,26
3 Masalah yang terdapat di dalam LKPD
tidak dapat saya hubungkan dengan konsep
gerak
- - 11 4 3,26
4 Gambar/ilustrasi yang ada dalam LKPD
gerak mempersulit saya untuk memahami
materi
- - 12 3 4
5 Kegiatan yang terdapat di dalam LKPD
gerak tidak memebrikan saya pengetahuan
baru
- - 12 3 4
6 LKPD yang digunakan dalam
pembelajaran bermanfaat bagi saya dalam
mempelajarai gerak
- - 6 9 3,6
7 LKPD yang digunakan selama
pembelajaran gerak membantu saya
mengungkapkan ide atau pendapat tentang
masalah yang diberikan
- - 6 9 3,6
8 Permasalahan yang ada dalam LKPD
membuat saya semakin sulit memahami
materi gerak
- 2 9 4 3,13
9 Urutan kegiatan pada LKPD gerak mudah
dilaksanakan
- - 1 14 3,93
10 Banyaknya halaman pada LKPD membuat
saya terbebani
- - 15 - 3
11 Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan berdiskusi memudahkan saya
memahami materi gerak
2 1 1 11 3,4
12 Pembelajaran yang telah dilakukan dengan
berdiskusi membantu saya
mengembangkan kemampuan menjelaskan
atau memberikan alasan
- - 5 10 3,66
13 Berbagai kegiatan dalam pembelajaran
memudahkan saya memahami materi gerak
- 1 9 5 3,33
14 Berbagai kegiatan dalam pembelajaran
sulit untuk dilaksanakan
1 - 13 2 3,2
15 Urutan kegiatan dalam pembelajaran
membantu saya memahami materi gerak
- - 4 11 3,73
79
Total 52,9
Rata-rata 3,53
Kategori
1.8 Analisis lembar hasil soal tes peserta didik
No Nama peserta didik Nilai Keterangan
1 AF 80 T
2 AH 85 T
3 ANSA 90 T
4 HSH 90 T
5 MA 65 TT
6 MR 75 T
7 MFA 90 T
8 MA 70 TT
9 NW 85 T
10 NI 85 T
11 R 90 T
12 U 75 T
13 ZI 60 TT
14 ZS 90 T
15 NRY 80 T
Rata-rata ∑ = 80,67
Persentase ketuntasan hasil soal peserta didik MAN Pangkep
Kategori Frekuensi KKM
Peserta didik yang tuntas 12
75 Peserta didik yang tidak tuntas 3
Persentase ketuntasan peserta didik 80%
80
LAMPIRAN 2
2.1 Lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh validator/pakar
ahli
2.2 Lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project
2.3 Lembar hasil validasi angket respon guru
2.4 Lembar hasil validasi angket respon peserta didik
2.5 Lembar hasil validasi soal tes peserta didik
2.6 LKPD eksperimen berbasis project
2.7 Dokumentasi
81
2.1 Lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh validator/pakar
ahli
Hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh validator/pakar ahli 1
82
Hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh validator/pakar ahli 2
83
84
2.2 Lembar hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project
Hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh validator 1
85
86
Hasil validasi LKPD eksperimen berbasis project oleh validator 2
87
88
2.3 Lembar hasil validasi angket respon guru
Hasil validasi angket respon guru oleh validator 1
89
Hasil validasi angket respon guru oleh validator 2
90
2.4 Lembar Validasi Angket Persepsi Guru
LEMBAR VALIDASI
ANGKET PERSEPSI GURU
PETUNJUK
Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul ”Pengembangan
LKPD Eksperimen Berbasis Project pada Materi Gerak di MAN Pangkep”
penelitian menggunakan perangkat “Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)”.
Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist pada kolom yang sesuai dalam
matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian menggunakan rentang penilaian
sebagai berikut:
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Baik
4 = Baik sekali
Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu
memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan
penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.
No Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4
1
Format
5. Mencantumkan petunjuk pengisian angket yang
dinyatakan dengan jelas
6. Mencantumkan judul angket dengan jelas
7. Jenis dan ukuran huruf sesuai
8. Pengaturan ruang/tata letak/penomoran yang jelas
√
√
√
91
√
2 Isi
4. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam
angket jelas dan mudah dipahami
5. Menyediakan kolom penilaian dengan jelas dan
rapi
6. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam
angket cukup untuk mewakili persepsi guru
terhadap LKPD yang telah dikembangkan.
√
√
√
3
Bahasa
4. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam angket
persepsi guru mudah dipahami
5. Bahaya yang digunakan benar sesuai EYD dan
menggunakan arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
6. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif dan
sesuai untuk guru.
√
√
√
Penilaian Umum
ANGKET ini:
1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2. Dapat digunakan dengan banyak revisi
3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4. Dapat digunakan tanpa revisi
Komentar/Saran:
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
Makassar, 15 Oktober 2020
Validator II
NURFADILAH, S.Pd,. M.Pd
92
2.5 Lembar Validasi Angket Persepsi Peserta Didik
93
94
LEMBAR VALIDASI
ANGKET PERSEPSI PESERTA DIDIK
PETUNJUK
Dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul ”Pengembangan
LKPD Eksperimen Berbasis Project pada Materi Gerak di MAN Pangkep”
penelitian menggunakan perangkat “Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)”.
Penilaian dilakukan dengan memberi tanda ceklist pada kolom yang sesuai dalam
matriks uraian aspek yang dinilai. Penilaian menggunakan rentang penilaian
sebagai berikut:
1 = Tidak baik
2 = Kurang baik
3 = Baik
4 = Baik sekali
Selain Bapak/Ibu memberikan penilaian, dapat juga Bapak/Ibu
memberikan komentar langsung di dalam lembar pengamatan. Atas bantuan
penilaian Bapak/Ibu saya ucapkan banyak terima kasih.
No Aspek yang Dinilai Skala Penilaian
1 2 3 4
1
Format
1. Mencantumkan petunjuk pengisian angket
yang dinyatakan dengan jelas
2. Mencantumkan judul angket dengan jelas
3. Jenis dan ukuran huruf sesuai
4. Pengaturan ruang/tata letak/penomoran yang
jelas
√
√
√
√
2 Isi
1. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam
angket jelas dan mudah dipahami
2. Menyediakan kolom penilaian dengan jelas
dan rapi
3. Pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam
angket cukup untuk mewakili persepsi peserta
didik terhadap LKPD yang telah
dikembangkan.
√
√
√
95
3
Bahasa
1. Bahasa dan istilah yang digunakan dalam
angket respon peserta didik mudah dipahami
2. Bahaya yang digunakan benar sesuai EYD dan
menggunakan arahan/petunjuk yang jelas
sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda
3. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif
dan sesuai untuk peserta didik.
√
√
√
Penilaian Umum
ANGKET ini:
1. Belum dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi
2. Dapat digunakan dengan banyak revisi
3. Dapat digunakan dengan sedikit revisi
4. Dapat digunakan tanpa revisi
Komentar/Saran:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………
Makassar, 15 Oktober 2020
Validator II
NURFADILAH, S.Pd,. M.Pd
96
2.6 Lembar Validasi Soal Tes Peserta Didik
97
98
KISI-KISI SOAL PESERTA DIDIK
Nama Sekolah : MAN Pangkep
Kelas / Semester : X MIA 3 / I (Ganjil)
Mata Pelajaran : Fisika
Materi Pelajaran : Gerak
Bentuk Soal : Pilihan Ganda (20 Soal PG)
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan
No. Komptensi Dasar Materi Indikator Soal Soal Kunci Jawaban Level
Kognitif
1 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Pengertian
Gerak
Mengidentifikasi
pengertian
konsep gerak
1 Perubahan kedudukan
benda terhadap suatu titik
acuan disebut….
a Gerak
b Energi
c Usaha
d Gaya
Gerak adalah
perubahan
kedudukan benda
terhadap suatu titik
acuan
Jawaban : A
C1
2 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak lurus dengan kecepatan
Gerak
Lurus Beraturan
Memahami ciri-
ciri Gerak Lurus Beraturan
2 Perhatikan ciri-ciri gerak
berikut! 1). Percepatan geraknya
Ciri-ciri gerak lurus
beraturan: 1 lintasannya
99
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
(GLB) (GLB) nol
2). Lintasan gerak berupa
garis lurus
3). Kecepatan gerak
konstan
4). Percepatan geraknya
stabil
Pernyataan yang
merupakan ciri-ciri Gerak
Lurus Beraturan (GLB)
ditunjukkan oleh
nomor….
a 1), 3), dan 4)
b 1), 2), dan 3)
c 1), 2), dan 4)
d 2), 3), dan 4)
berupa garis lurus
2 kecepatannya
selalu tetap
3 percepatan nol(0)
Jawaban: B
C2
3 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Gerak
Lurus
Beraturan
(GLB)
Memahami
grafik hubungan
antara kecepatan
terhadap waktu
pada gerak lurus
beraturam
3 Grafik hubungan antara
kecepatan terhadap waktu
pada gerak lurus
beraturan adalah….
a v
t
b v
t
Karena GLB
memiliki kecepatan
yang konstan, maka
tidak ada percepatan
yang terjadi, atau
percepatannya adalah
sama dengan nol.
Sehingga dapat
ditulis sebagai
berikut:
v = konstan, a = 0.
Grafik hubungan
C2
100
c v
t
d v
t
antara kecepatan
terhadap waktu pada
gerak lurus beraturan
adalah sebagai
berikut:
v
t
Jawaban: B
4 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Gerak
Lurus
Beraturan
(GLB)
tentang
perpindahan
Menghitung
perpindahan
pada gerak lurus
beraturan
4 Seekor semut bergerak ke
arah barat sejauh 8 meter
kemudian ke arah selatan
sejauh 6 meter.
Perpindahan semut dapat
digambarkan sebagai
berikut!
8 m
6 m
∆𝑥
Berapakah nilai dari
perpindahan semut
tersebut?
a 8 m
b 10 m
c 12 m
Besar perindahan =
Panjang sisi miring =
√82 + 62 =
√64 + 36 =
√100 = 10 m
C3
101
d 14 m Jawaban: B
5 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Gerak
Lurus
Beraturan
(GLB)
tentang
jarak
Menghitung
waktu yang
dibutuhkan
5 Sebuah mobil ambulance
menempuh jarak 360 km
dengan kecepatan 20 m/s.
Berapakah waktu yang
diperlukan mobil
ambulance untuk
menempuh jarak
tersebut ?
a 10 jam
b 7 jam
c 6 jam
d 5 jam
Diketahui:
S = 360 km
V = 20 m/s =
20.36/10 = 72
km/jam
Ditanyakan: t……?
Penyelesaian:
V = s/t
t = s/v
t = 360/72
t = 10/2
t = 5 jam
Jawaban: D
C3
6 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Besaran-
besaran
gerak
Memahami
perbedaan
kelajuan dan
kecepatan
6 Perhatikan pernyataan
berikut ini!
1). Besaran yang
mempunyai nilai,
satuan, dan arah
2). Besaran yang
satuannya
didefinisikan sendiri
3). Besaran yang
satuannya diturunkan
dari besaran pokok
4). Besaran yang hanya
memiliki nilai dan
Perbedaan kelajuan
dan kecepatan
adalah:
1 Kecepatan adalah
besaran vektor
yang memiliki
besar dan arah.
2 Kelajuan adalah
besaran skalar
yang hanya
memiliki besar
saja
Kecepatan adalah
C2
102
satuan
Pernyataan yang
membedakan kelajuan
dan kecepatan adalah
sesuai nomor….
a 1 dan 2
b 1 dan 4
c 3 dan 4
d 2 dan 4
laju benda yang
bergerak, dalam
satuan meter per
detik. Kecepatan
memiliki nilai dan
arah.
Kelajuan juga
memiliki satuan
meter per detik.
Namun kelajuan
hanya memiliki nilai
atau besar, tapi tidak
memiliki arah.
Jawaban: B
7 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Gerak
Lurus
Berubah
Beraturan
(GLBB)
Memahami
contoh GLBB
dipercepat
7 Berikut ini yang termasuk
GLBB dipercepat
adalah….
a Mobil yang sedang
berputar
b Mobil yang sedang
direm hingga berhenti
c Bola yang
menggelinding turun
pada bidang miring
licin
d Batu yang dilempar
vertikal ke atas
GLBB dipercepat
adalah gerak yang
lintasannya lurus
dengan besar
perubahan
kecepatannya yang
makin bertambah
secara konstan tiap
detiknya.
Contoh GLBB
dipercepat :
1 Apel yang jatuh
C2
103
dari pohonnya
2 Orang naik
sepeda di turunan
bidang miring
3 Air yang jatuh
dari atas ke
bawah seperti air
terjun
4 Meteor yang
jatuh ke bumi
Jawaban: C
8 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Gerak
(kecepatan
Menghitung
kecepatan
8 Untuk menempuh jarak 8
km waktu yang
diperlukan yaitu 30
menit. Berapa kecepatan
yang harus dipakai ?
a 14 km/jam
b 15 km/jam
c 16 km/jam
d 17 km/jam
Diketahui:
s = 8 km
t = 30 menit = ½ jam
Ditanyakan: v….?
Penyelesaian:
v = s/t
v = 81
2
v = 16 km/jam
Jawaban: C
C3
9 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
Gerak
(Kecepatan
akhir)
Menentukan
kecepatan akhir
9 Sebuah motor yang
sedang melaju dengan
kecepatan 2 m/s
mengalami percepatan
tetap sebesar 4 m/s2
Diketahui:
vo = 2 m/s
a = 4 m/s2
t = 2,5 s
Ditanyakan: vt….?
C3
104
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
selama 2,5 detik.
Tentukan kecepatan akhir
motor tersebut!
a 10 m/s
b 12 m/s
c 13 m/s
d 14 m/s
Penyelesaian:
Vt = Vo+at
Vt = 2+4(2,5)
Vt = 2+10
Vt = 12 m/s
Jawaban: B
10 Menganalisis besaran-
besaran fisis pada gerak
lurus dengan kecepatan
konstan (tetap) dan
gerak lurus dengan
percepatan konstan
(tetap) berikut
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
misalnya keselamatan
lalu lintas
Gerak
(Kecepatan
rata-rata)
Menghitung
kecepatan
10 Ahmad mengendarai
mobilnya dari rumah ke
kantor yang berjarak
sekitar 25 km dengan
waktu 2 jam diperjalanan.
Maka, berapakah
kecepatan dari mobil
ahmad tersebut ?
a 12,5 km/jam
b 12 km/jam
c 13 km/jam
d 14 km/jam
Diketahui:
s = 25 km
t = 2 jam
Ditanyakan: v….?
Penyelesaian:
v = s/t
v = 25/2
v = 12,5 km/jam
Jawaban: A
C3
11 Menganalisis gerak
parabola dengan
menggunakan vektor,
berikut makna fisisnya
dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Definisi
gerak
parabola
Mengidentifikasi
pengertian
konsep gerak
parabola
11 Gerak yang merupakan
resultan perpindahan
suatu benda yang
serentak melakukan gerak
lurus beraturan pada arah
horizontal dan gerak lurus
berubah beraturan pada
Gerak parabola
adalah resultan
perpindahan suatu
benda yang serentak
melakukan gerak
lurus beraturan pada
arah horizontal dan
C1
105
arah vertikal adalah….
a Gerak lurus beraturan
b Gerak lurus berubah
beraturan
c Gerak melingkar
d Gerak parabola
gerak lurus berubah
beraturan pada arah
vertikal. Dalam
menganalisis gerak
parabola, kita dapat
memandangnya
sebagai dua gerak
yang terpisah, yaitu
gerak lurus beraturan
(GLB) pada sumbu-
X dan gerak lurus
berubah beraturan
(GLBB) pada
sumbu-Y.
Jawaban: D
12 Menganalisis gerak
parabola dengan
menggunakan vektor,
berikut makna fisisnya
dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gerak
parabola
(jarak dan
ketinggian)
Menghitung
jarak dan
ketinggian
12 Sebuah bola sepak
ditendang dengan laju
sebesar 20 m/s
membentuk sudut 300
terhadap arah horizontal.
Saat 0,5 detik jarak dan
ketinggian bola berturut-
turut adalah….
a 2 m dan 2 m
b 2,5 m dan 10 m
c 5 m dan 6,75 m
d 5 m dan 8,75 m
Diketahui:
vo = 20 m/s
θ = 30o
t = 0,5 s
Ditanyakan: s dan
h….?
Penyelesaian:
a Jarak
s = vo.cos θ. t s = 20.1/2. 0,5
s = 5 m
b Ketinggian
h = vo. Sin θ .t-
C4
106
1/2.g.t2
h = 20.1/2.1-5.1/4
h = 10-1,25
h = 8,75 m
Jawaban: B
13 Menganalisis gerak
parabola dengan
menggunakan vektor,
berikut makna fisisnya
dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gerak
parabola
Mengitung
tinggi
maksimum (h)
13 Riki melempar batu
dengan kecepatan 20 m/s
dengan sudut elevasi 300.
Tinggi maksimum yang
dicapai batu adalah….(g
= 10 m/s2)
a 2 m
b 3 m
c 4 m
d 5 m
Diketahui:
Vo = 20 m/s
θ = 30o
g = 10 m/s2
Ditanyakan:
y(h)maks….?
Penyelesaian:
Ymaks =
(vo2sin2 θ)/2g
Ymaks =
[(20)2sin230]/(2x10)
Ymaks =
[400(1/2)2]/20
Ymaks = 100/20 = 5
m
Jawaban: D
C3
14 Menganalisis besaran
fisis pada gerak
melingkar dengan laju
konstan (tetap) dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gerak
melingkar
Menghitung
periode pada
gerak melingkar
14 Sebuah mesin berputar
180 putaran per menit.
Periode mesin tersebut
adalah….
a 0,333 s
b 30 s
Diketahui:
t = per menit = 60 s
n = 180 putaran
Ditanyakan: T….?
Penyelesain:
C3
107
c 0,55 s
d 50 s
𝑇 =𝑡
𝑛
= 60 𝑠
180 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛
= 0,333 𝑠
Jawaban: A
15 Menganalisis besaran
fisis pada gerak
melingkar dengan laju
konstan (tetap) dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gerak
melingkar
Menghitung
kecepatan sudut
benda dalam
gerak melingkar
15 Periode benda yang
bergerak melingkar
beraturan dengan jari-jari
1 m adalah 0,2 s.
kecepatan sudut benda
adalah….
a 5 π rad/s
b 10 π rad/s
c 15 π rad/s
d 20 π rad/s
Diketahui:
T = 0,2 s
Ditanyakan: 𝜔….?
Penyelesaian:
ω = 2 π/T
ω = 2 π/0,2
ω = 10 π rad/s
Jawaban: B
C3
16 Menganalisis besaran
fisis pada gerak
melingkar dengan laju
konstan (tetap) dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gerak
melingkar
Menghitung
kecepatan linear
suatu benda
yang berputar
16 Sebuah benda berputar
dengan kecepatan sudut
20 rad/s. kecepatan linear
suatu titik pada benda
berjarak 1 m dari sumbu
putar adalah….
a 10 m/s
b 20 m/s
c 30 m/s
d 40 m/s
Diketahui:
ω = 20 rad/s
r = 1 m
Ditanyakan:
V = ω. r
V = 20.1
V = 20 m/s
Jawaban: B
C3
108
17 Menganalisis besaran
fisis pada gerak
melingkar dengan laju
konstan (tetap) dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gaya
sentripetal
Menghitung
gaya sentripetal
17 Sebuah mobil bermassa
500 kg melintasi jalan
bundar yang berjari-jari
20 m. mobil tersebut
dapat melintas dengan
kecepatan 72 km/jam
dalam keadaan aman.
Gaya sentripental yang
dialami mobil tersebut
adalah….
a 10.000 N
b 11.000 N
c 12.000 N
d 13.000 N
Diketahui:
m = 500 kg
r = 20 m
v = 72 km/jam = 20
m/s
Ditanyakan:Fs….?
Penyelesaian:
as = v2/r
= 202/20
= 20 m/s
Fs = m as
= 500x20
= 10.000 N
Jawaban: A
C4
18 Menganalisis besaran
fisis pada gerak
melingkar dengan laju
konstan (tetap) dan
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Gaya
sentripetal
Menghitung
gaya tegangan
tali dalam gaya
sentripetal
18 Sebuah bola dengan
massa 2 kg diikatkan di
ujung seutas tali dan
kemudian diputar dalam
bidang horizontal dengan
kelajuan tetap 5 m/s
seperti yang tampak pada
gambar dibawah ini.
Apabila jari-jari
lingkarannya adalah 1 m,
besar gaya tegangan tali
adalah….
Diketahui:
m = 2 kg
v = 5 m/s
r = 1 m
Ditanyakan: ∑Fs….?
Penyelesaian:
∑Fs = T = mv2/r
T = (2 kg)(5 m/s)2/1
T = 50 N
C3
F sentripetal
109
a 30 N
b 40 N
c 50 N
d 60 N
Jawaban: C
19 Menganalisis interaksi
pada gaya serta
hubungan antara gaya,
massa dan gerak lurus
benda serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Hukum
newton
tentang
gerak
Memahami ciri-
ciri hukum I
newton tentang
gerak pada
benda
19 Bila resultan gaya yang
bekerja pada sebuah
benda sama dengan nol,
maka pernyataan di
bawah ini yang benar
adalah....
a Kecepatan selalu tetap
meski waktunya
berubah-ubah
b Percepatannya selalu
tetap meski waktunya
berubah-ubah
c Kecepatannya selalu
berubah-ubah meski
waktunya tetap
d Percepatannya selalu
berubah-ubah meski
waktunya tetap
Bila resultan gaya
yang bekerja pada
sebuah benda sama
dengan nol, maka
tentunya
percepatannya juga
bernilai nol. Jika
percepatan bernilai
nol maka ada dua
kemungkinan yakni:
1 Benda diam tidak
bergerak sama
sekali
2 Benda bergerak
lurus beraturan
atau dengan kata
lain bergerak
dengan kecepatan
C2
110
tetap
Jawaban: A
20 Menganalisis interaksi
pada gaya serta
hubungan antara gaya,
massa dan gerak lurus
benda serta
penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Hukum
newton
tentang
gerak
Menghitung
gaya yang
bekerja pada
suatu benda
20 Sebuah benda semula
diam bergerak dengan
percepatan tetap selama
10 sekon. Jika jarak yang
ditempuh 50 m dan massa
benda 5 kg, maka besar
gaya yang bekerja
adalah….
a 5 N
b 20 N
c 30 N
d 40 N
Diketahui:
t = 10 s
s = 50 m
m = 5 kg
Ditanyakan: F….?
Penyelesaian:
s = Vot+1/2at2
50 = 0(10)+1/2a(10)2
50 = 0 + 50a
a = 1 m/s2
Gaya yang bekerja:
F = m a
F = 5(1)
F = 5 N
Jawaban: A
C4
111
2.7 LKPD Eksperimen Berbasis Project
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
2.8 Dokumentasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MAN Pangkep
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Gerak lurus
Alokasi Waktu : 4 Minggu x 3 Jam Pelajaran @45 Menit
A. Kompetensi Inti
• KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis
besaran-besaran
fisis pada gerak
lurus dengan
kecepatan
konstan (tetap)
dan gerak lurus
dengan
percepatan
konstan (tetap)
berikut
penerapannya
dalam kehidupan
• Mengamati dengan seksama demonstrasi gerak
untuk membedakan gerak lurus dengan kecepatan
tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
• Membedakan gerak lurus dengan kecepatan
konstan dan gerak lurus dengan percepatan
konstan
• Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan
kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan
tetap
• Menjelaskan perbedaan gerak lurus dengan
kecepatan konstan dan gerak lurus dengan
percepatan konstan
154
sehari-hari
misalnya
keselamatan lalu
lintas
• Melakukan percobaan gerak lurus dengan
kecepatan konstan dengan menggunakan kereta
atau mobil mainan.
• Melakukan percobaan gerak lurus dengan
percepatan konstan dengan menggunakan troly.
• Melakukan percobaan gerak lurus dengan
kecepatan dan percepatan tetap menggunakan
kereta misalnya mobil mainan, troly
• Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak
dengan kecepatan konstan.
• Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak
dengan percepatan konstan
• Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB dan
gerak jatuh bebas dalam diskusi kelas
4.4 Menyajikan data
dan grafik hasil
percobaan untuk
menyelidiki sifat
gerak benda
yang bergerak
lurus dengan
kecepatan
konstan (tetap)
dan bergerak
lurus dengan
percepatan
konstan (tetap)
berikut makna
fisisnya
• Mengolah data hasil pengukuran berulang
• Menyajikan hasil pengolahan data dalam bentuk
grafik hasil pengukuran,
• Menginterpretasi data dan grafik, dan menghitung
kesalahan,
• Menyimpulkan hasil interpretasi data dalam
laporan tertulis hasil kerja
• Mencatat data yang diperoleh dari percobaan
percobaan gerak lurus dengan kecepatan konstan
dengan menggunakan kereta atau mobil mainan
• Mencatat data yang diperoleh dari percobaan gerak
lurus dengan percepatan konstan dengan
menggunakan troly.
• Menyimpulkan data hasil percobaan
• Mempresentasikan hasil percobaan benda yang
bergerak lurus dengan kecepatan konstan dan
gerak lurus dengan percepatan konstan dalam
bentuk grafik
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Mengamati dengan seksama demonstrasi gerak untuk membedakan gerak
lurus dengan kecepatan tetap dan gerak lurus dengan percepatan tetap
• Membedakan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak lurus
dengan percepatan konstan
• Mendiskusikan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan tetap dan gerak
lurus dengan percepatan tetap
• Menjelaskan perbedaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dan gerak
lurus dengan percepatan konstan
• Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan konstan dengan
menggunakan kereta atau mobil mainan.
155
• Melakukan percobaan gerak lurus dengan percepatan konstan dengan
menggunakan troly.
• Melakukan percobaan gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan tetap
menggunakan kereta misalnya mobil mainan, troly
• Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan kecepatan konstan.
• Menganalisis besaran-besaran fisika pada gerak dengan percepatan
konstan
• Menganalisis besaran-besaran dalam GLBB dan gerak jatuh bebas dalam
diskusi kelas
D. Materi Pembelajaran
Gerak lurus:
• Gerak lurus dengan kecepatan konstan (tetap)
• Gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
F. Media Pembelajaran
Media :
• Worksheet atau lembar kerja (siswa)
• Lembar penilaian
• LCD Proyektor
Alat/Bahan :
• Penggaris, spidol, papan tulis
• Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
• Buku Fisika Siswa Kelas X, Kemendikbud, Tahun 2016
• Buku refensi yang relevan,
• Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
156
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan
sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh,
percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju
rata-rata dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh,
percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju
rata-rata
● Pemberian contoh-contoh materi Kecepatan sesaat, perpindahan,
jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan
rata-rata, dan laju rata-rata untuk dapat dikembangkan peserta didik,
157
dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Kecepatan
sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan
sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
→ Mendengar
Pemberian materi Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh,
percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju
rata-rata oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-
rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan
sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-
rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan
sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
158
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Kecepatan sesaat, perpindahan,
jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan
rata-rata, dan laju rata-rata yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak
tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-
rata, dan laju rata-rata yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak
tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-
rata, dan laju rata-rata
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata yang telah diperoleh pada buku
159
catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-
rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan
sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-
rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan
sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
→ Mengolah informasi dari materi Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak
tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-
rata, dan laju rata-rata yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
160
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Kecepatan
sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan
sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-
rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan
sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-
rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
161
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan
sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan
rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata yang dilakukan dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-
rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
» Konsep kecepatan sesaat
» Perpindahan dan jarak tempuh dalam kehidupan sehari-hari
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat dalam kehidupan
sehari-hari
» Pengertian posisi
» Perbedaan antara kecepatan rata-rata dengan laju rata-rata
» Perbedaan percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Kecepatan sesaat, perpindahan,
jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan
rata-rata, dan laju rata-rata yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata,
percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata yang akan
selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat,
kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh,
162
percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap:
nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi
masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-
rata, dan laju rata-rata yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Kecepatan sesaat,
perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-
rata, dan laju rata-rata yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Kecepatan sesaat, perpindahan, jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan
sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju rata-rata
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kecepatan sesaat, perpindahan,
jarak tempuh, percepataan rata-rata, percepataan sesaat, kecepatan rata-rata, dan laju
rata-rata kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
2. Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
163
materi :
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan
● Pemberian contoh-contoh materi Gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari
media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
→ Mendengar
Pemberian materi Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan oleh guru.
→ Menyimak
164
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan yang sedang dipelajari dalam bentuk
gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Gerak lurus beraturan
dan gerak lurus berubah beraturan yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
165
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang telah disusun
dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Gerak lurus beraturan dan gerak lurus
berubah beraturan
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Gerak lurus
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan sesuai dengan
pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
166
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
→ Mengolah informasi dari materi Gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan yang sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Gerak
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Gerak lurus beraturan
dan gerak lurus berubah beraturan berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
167
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
» Gerak lurus beraturan dalam kehidupan sehari-hari
» Pengertian gerak lurus beraturan dan cirinya
» Percepatan rata-rata dan percepatan sesaat
» Pengertian gerak lurus berubah beraturan dan cirinya
» Gerak lurus berubah beraturan dalam kehidupan sehari-hari
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Gerak
lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang akan selesai
dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Gerak lurus beraturan
dan gerak lurus berubah beraturan yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah
beraturan berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang
meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Gerak lurus
168
beraturan dan gerak lurus berubah beraturan yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Gerak lurus beraturan dan
gerak lurus berubah beraturan yang baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Gerak lurus beraturan dan gerak
lurus berubah beraturan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
3. Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Gerak vertical
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian maksimum gerak
vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan grafik gerak lurus
berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
169
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
rangsangan)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Gerak vertikal dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Gerak vertical
● Pemberian contoh-contoh materi Gerak vertikal untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Gerak vertikal
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Gerak
vertikal
→ Mendengar
Pemberian materi Gerak vertikal oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Gerak vertical
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan
grafik gerak lurus berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
170
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Gerak vertical
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan
grafik gerak lurus berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Gerak vertikal yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Gerak vertikal yang
sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Gerak vertikal yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Gerak vertikal
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Gerak vertikal
→ Mengumpulkan informasi
171
Mencatat semua informasi tentang materi Gerak vertikal yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Gerak vertikal
sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Gerak vertical
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan
grafik gerak lurus berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Gerak vertical
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan
grafik gerak lurus berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
→ Mengolah informasi dari materi Gerak vertikal yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Gerak
vertikal
172
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Gerak vertical
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan
grafik gerak lurus berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Gerak vertikal berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Gerak vertikal
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan
grafik gerak lurus berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Gerak vertikal dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Gerak vertikal yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
173
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Gerak vertikal
» Pengertian gerak vertical dan cirinya
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum gerak vertical
» Langkah-langkah menggambar grafik gerak lurus beraturan dan
grafik gerak lurus berubah beraturan
» Cara menentukan posisi dari kurva kecepatan-waktu
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Gerak vertikal yang terdapat
pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah
disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Gerak
vertikal yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Gerak vertikal yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Gerak vertikal berlangsung, guru mengamati sikap
siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Gerak vertikal
yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Gerak vertikal yang baru
diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Gerak vertikal
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Gerak vertikal kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
4. Pertemuan Ke-4 (3 x 45 Menit)
174
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Gerak dua dimensi
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian maksimum dan
jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang berasal dari pistol
mainan ke atas.
● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 105 Menit )
Sintak Model
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/
pemberian
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Gerak dua dimensi dengan cara :
175
rangsangan) → Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Gerak dua dimensi
● Pemberian contoh-contoh materi Gerak dua dimensi untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan Gerak dua dimensi
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Gerak dua
dimensi
→ Mendengar
Pemberian materi Gerak dua dimensi oleh guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Gerak dua dimensi
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum dan jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di
depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang
berasal dari pistol mainan ke atas.
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Gerak dua dimensi
176
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum dan jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di
depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang
berasal dari pistol mainan ke atas.
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data
collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
→ Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Gerak dua dimensi yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi Gerak dua dimensi yang
sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada
guru berkaitan dengan materi Gerak dua dimensi yang sedang
dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Gerak dua dimensi
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam
buku paket mengenai materi Gerak dua dimensi
→ Mengumpulkan informasi
177
Mencatat semua informasi tentang materi Gerak dua dimensi yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Gerak dua dimensi
sesuai dengan pemahamannya.
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Gerak dua dimensi
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum dan jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di
depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang
berasal dari pistol mainan ke atas.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data
processing
(pengolahan
Data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Gerak dua dimensi
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum dan jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di
depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang
berasal dari pistol mainan ke atas.
178
→ Mengolah informasi dari materi Gerak dua dimensi yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan
pada lembar kerja.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Gerak dua
dimensi
Verification
(pembuktian)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan
untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Gerak dua dimensi
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum dan jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di
depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang
berasal dari pistol mainan ke atas.
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
→ Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Gerak dua dimensi
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi :
Gerak dua dimensi
179
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum dan jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di
depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang
berasal dari pistol mainan ke atas.
→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag
materi Gerak dua dimensi dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Gerak dua dimensi yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :
Gerak dua dimensi
» Gerak vertikal dalam kehidupan sehari-hari.
» Pengertian gerak dua dimensi dan cirinya
» Cara mendapatkan rumusan untuk menentukan ketinggian
maksimum dan jangkauan maksimum gerak peluru
» Perumusan lintasan parabolik yang dihasilkan gerak peluru
» Gerak dua dimensi dalam kehidupan sehari-hari.
» Menembakkan peluru yang berasal dari pistol mainan ke atas di
depan kelas
» Kesimpulan dari hasil percobaan menembakkan peluru yang
berasal dari pistol mainan ke atas.
→ Menjawab pertanyaan tentang materi Gerak dua dimensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang
telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Gerak
dua dimensi yang akan selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Gerak dua dimensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja
yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Gerak dua dimensi berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa
180
ingin tahu, peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Gerak dua
dimensi yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Gerak dua dimensi yang
baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus
mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
● Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Gerak dua dimensi
● Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Gerak dua dimensi kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
N
o Nama Siswa
Aspek Perilaku yang
Dinilai Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai BS JJ TJ DS
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
181
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 :
4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk
menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap
bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu
tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan
dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya
format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1
Selama diskusi,
saya ikut serta
mengusulkan
ide/gagasan.
50
250 62,50 C 2
Ketika kami
berdiskusi, setiap
anggota
mendapatkan
kesempatan untuk
berbicara.
50
3
Saya ikut serta
dalam membuat
kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
50
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4
x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) =
(250 : 400) x 100 = 62,50
182
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru
telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria
penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut
Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...
No Pernyataan Ya Tidak Jumlah
Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai
1 Mau menerima
pendapat teman. 100
450 90,00 SB
2
Memberikan solusi
terhadap
permasalahan.
100
3
Memaksakan
pendapat sendiri
kepada anggota
kelompok.
100
4 Marah saat diberi
kritik. 100
5 ... 50
Catatan : 1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang
positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan
Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5
x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) =
(450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
183
- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
N
o Aspek yang Dinilai
Skala Jumla
h Skor
Skor
Sikap
Kode
Nilai 25 50 75 10
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang
telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada
instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
No Aspek yang Dinilai
Sangat
Baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
Baik
(50)
Tidak
Baik
(25)
1 Kesesuaian respon
dengan pertanyaan
2 Keserasian pemilihan
kata
3 Kesesuaian penggunaan
tata bahasa
4 Pelafalan
184
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)
- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti
catatan, PR, dll
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
2. Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai
berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
185
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan!
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
No
Nama
Peserta
Didik
Nilai
Ulangan
Indikator
yang
Belum
Dikuasai
Bentuk
Tindakan
Remedial
Nilai
Setelah
Remedial
Keterangan
1
2
3
4
5
6
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan
soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang
relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan
Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang
Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang
ada di lingkungan sekitar.
186
……………, 25 Juli
20…
Mengetahui
Kepala MAN Pangkep Guru Mata
Pelajaran
……………………………………
……………………
……………….
NIP/NRK. NIP/NRK.
Catatan Kepala Sekolah
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
................................................................................................................................
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Proposal: Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Dengan
Metode Simple Experiment Terhadap Kemampuan Kognitif
Fisika Peserta Didik Di Man Pangkep
Mahasiswa yang bersangkutan:
Nama : Yunira
NIM : 105391105416
Program Studi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Setelah diperiksa dan diteliti, maka proposal ini telah memenuhi persyaratan dan
layak untuk diujikan.
04 Dzulqa’dah 1441 H
Makassar
25 Juli 2020 M
Disetujui Oleh:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. Muhammad Djajadi, M.Pd Andi Arie Adriani, S.Si., M.Pd
NIDN. 8835290019 NIDN. 0905058502
Diketahui:
Dekan FKIP Ketua Prodi
Unismuh Makassar Pendidikan Fisika
Erwin Akib, M.Pd., Ph.D Dr. Nurlina, S.Si., M.Pd
NIDN. 0901107602 NIDN. 0923078201
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
RIWAYAT HIDUP
Yunira dilahirkan di Tala-tala, Desa Gentung, Kec.
Labakkang, Kab. Pangkep (Sulawesi Selatan), tepatnya
pada tanggal 10 oktober 1998. Penulis merupakan anak
kedua dari empat bersaudara dan dari pasangan suami istri
yaitu ayahanda H. Sainuddin dan Ibunda Hj. Jumatia.
Penulis mengawali Pendidikan formal pada tahun
2004 di SD Negeri 11/22 Gentung dan tamat pada tahun
2010. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
Pendidikan ke SMP Negeri 1 Labakkang dan tamat pada
tahun 2013. Pada tahun yang sama juga, penulis mengikuti
jejak orangtua dengan pindah provinsi ke Kalimantan Timur Kec. Kuaro, Kab.
Paser, Desa Pondong Baru dengan melanjutkan Pendidikan di MAN Tanah
Grogot dan tamat pada tahun 2016. Selanjutnnya pada tahun 2016 akhirnya
penulis saat ini aktif sebagai mahasiswa dengan melanjutkan Pendidikan di
perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan dengan mengambil Jurusan Pendidikan Fisika