pengembangan kawasan agropolitan dan minapolitan...
TRANSCRIPT
1
1
PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DAN
MINAPOLITAN KABUPATEN BOJONEGORO
Disampaikan oleh: Kepala BAPPEDA Kabupaten Bojonegoro
Ir. I Nyoman Sudana, MM
Pada acara:Presentasi Dalam 10 Pelaksana Terbaik
Pengembangan Kawasan Agropolitan-Minapolitan
Provinsi Jawa Timur Tahun 2018
OUTLINE
1. LATAR BELAKANG DASAR PELAKSANAAN
2. KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN
3. KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN
4. DAMPAK PKA-M BAGI PENGUATAN SEKTOR EKONOMI DAN SOSBUD
5. PROMOSI DAN INOVASI PROGRAM
6. KONTRIBUSI PKA-M BAGI PDRB
7. PENUTUP
2
Kesenjangan antar wilayah, baik itu kesenjangan pertumbuhan
ekonomi maupun kesenjangan dalam persebaran penduduk
Belum seimbangnya pembangunan perdesaan-
perkotaan
(urban-rural linkages)
Kurang optimalnya pengelolaan potensi
sumber dayadi kawasan perdesaaan
Tingginya angka kemiskinan dan pengangguran
POVERTY
Minimnya kualitas pelayanan infrastruktur
di kawasan permukiman perdesaan
1 2
3 4 5
ISU STRATEGIS DAN
TANTANGAN KAWASAN
PERMUKIMAN PERDESAAN
LATAR BELAKANG
4
A. LINGKUNGAN
Menjamin kelestarian kawasan secaraekologis
B. SOSIAL BUDAYA
Menjamin kelestarian nilai budayamasyarakat perdesaan danmeningkatkan kualitas
C. EKONOMI
Meningkatkan produktivitas, dayasaing, dan peningkatan kesejahteraanmasyarakat
POTENSI DAN PERAN KAWASAN AGROPOLITAN
POTENSI SUMBER DAYA ALAM (SDA)
POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
AGROPOLITAN MINAPOLITAN PARIWISATA
KEWIRAUSAHAANBUDAYA / KEARIFAN LOKAL
Kawasan perdesaan memiliki beragam potensi, diantaranya ialah potensi sumber daya alam maupun potensisumber daya manusia, yang apabila dikelola secara optimal akan mampu meningkatkan kualitas kawasan
permukiman perdesaan dan pada gilirannya akan mampu mensejahterakan masyarakatnya.
PERAN
AGROPOLITAN ?Adalah Kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karenaberjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampumelayani, mendorong, menarik, menghela kegiatanpembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya(Deptan, 2003)
MINAPOLITAN ?Adalah konsep pembangunan ekonomi kelautan dan
perikanan berbasiskan kawasan berdasarkan prinsip-prinsipterintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan
DASAR PELAKSANAAN PKA/M KABUPATEN BOJONEGORO
Perda Kabupaten Bojonegoro Nomor 26 Tahun 2011 tentang Tata Ruang Kabupaten Bojonegoro Tahun 2011-
2031
Surat Keputusan Bupati Bojonegoro tentang
Penetapan Lokasi
No. 188/183A/KEP/412.12/2008
Surat Permohonan Dukungan Gubernur
No. 050/663/202.412/2010
Surat Dukungan Gubernur
No. 520/8821/202.2/2010
SK Pokja Agropolitan
No. 188/101/KEP/412.013/2018
Kesesuaian RTRW
Visi dan Misi Bupati Bojonegoro
Menjadikan
Bojonegoro
sebagai Sumber
Ekonomi
Kerakyatan, dan
Sosial Budaya
Lokal untuk
Terwujudnya
Masyarakat yang
Beriman,
Sejahtera, dan
Berdaya Saing
01
02
03
04
05
06
07
Mewujudkan tata kehidupan sosial yang berlandaskan
nilai-nilai religius dan kearifan lokal
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih,
transparan dan bertanggungjawab
Mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya
manusia yang berkelanjutan
Mewujudkan rasa aman dan keberpihakan bagi perempuan,
anak, penyandang disabilitas, serta kaum dhuafa
Mewujudkan peningkatan kesejahteraan berbasis
ekonomi kerakyatan dan ekonomi kreatif
Mewujudkan daya saing ekonomi daerah
berbasis potensi lokal
Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang merata dan
ramah lingkungan
Mewujudkan
Peningkatan SDM
Yang
Berkelanjutan
Mewujudkan
Peningkatan
Kesejahteraan
Berbasis
Ekonomi
Kerakyatan Dan
Ekonomi Kreatif
Mewujudkan Daya
Saing Ekonomi
Daerah Berbasis
Potensi Lokal
Misi 3 Misi 5 Misi 6
KESESUAIAN VISI MISI BUPATI
DENGAN PKA-M
STRATEGI PKA KAB. BOJONEGORO (Sesuai
PEDUM, Analisis SWOT, Indek PKA dan
Pengalaman Empiris)1. Peningkatan komitmen pemerintah kabupaten terhadap PKA-M;
2. Sosialisasi dan motivasi kepada masyarakat tentang PKA-M secara
intensif hingga kelembagaan petani dan pengelola agropolitan di level
lokal/komunitas terbentuk (Poktan, Gapoktan, Pokdarwis, BUMDesa)
3. Peningkatan akses masyarakat terhadap teknologi, modal dan pasar
dalam rangka peningkatan produktivitas dan mutu komoditi unggulan
melalui pelatihan dan pendampingan serta penguatan kelembagaan
petani;
4. Regulasi pemerintah daerah diperlukan untuk mengatur tata niaga
produk unggulan yang lebih berpihak kepada petani; dan
5. Dukungan pemerintah daerah terhadap pengembangan industri olahan
produk unggulan melalui kemudahan perijinan dan akses modal.
6. Pembangunan Sarana Prasarana Yang Mendukung PKA
7. Penerapan Sistem Informasi Dan Teknologi dalam PKA
8. Peningkatan Produk Unggulan
STRATEGI PKA KAB. BOJONEGORO
Komitmen Pemkab
Regulasi Yang
Mendukung PKA-M
berupa penetapan
kawasan PKA-M,
kesesuaian RTRW
dan Masterplan
PKA-M
Dukungan
Penganggaran Yang
Dialokasikan Pokja
Pengembangan Sistem Teknologi Dan Sistem Informasi
Pemetaan PKA
menggunakan
Sistem Informasi
Geospasial (SIG)
serta melakukan
jejaring
pemasaran
melalui teknologi
informasi
Peningkatan Akses Masyarakat terhadap TTG,modal dan pasar bagi peningkatan mutu produk melalui pelatihan dan pendampingan
Pelaksanaan PKA-
M dengan
melibatkan tenaga
pendamping serta
membuka akses
modal dan
pemasaran melalui
kemitraan (dinas,
perusahaan,
perbankan)
Regulasi terkait tata niaga pangan produk unggulan dan kemudahan perijinan
Melalui penguatan
BUMDesa dan
Pokdarwis sebagai
off taker produk
dan kemudahan
dalam pemberian
legalitas (SIUP,
merek, halal,
barcode)
Pembentukan Pokja
yang melibatkan
OPD, kecamatan
dan kawasan
STRATEGI PKA KAB. BOJONEGORO
SDM
Peningkatan
komitmen dan
pengetahuan SDM
pelaku PKA baik
petani, Pokja PKA,
dan masyarakat
melalui
pendampingan,
pelatihan dan
pemberian
motivasi
Kelembagaan
Penguatan
Kelompok tani,
gapoktan,
kelembagaan
desa (Poktan,
Gapoktan,
Pokdarwis dan
BUMDesa)
Peningkatan Komoditas Unggulan Yang Mempunyai Daya Saing
Peningkatan
produksi, mutu dan
kualitas produk
melalui sekolah
lapang, GAP serta
peningkatan olahan
produk melalui
pelatihan
Pembangunan Sarpras Yang Mendukung PKA
Pembangunan
sarana pendukung
bagi PKA di
kawasan lokasi
PKA baik melalui
alokasi ABD, Dana
Desa, maupun
skema pendanaan
non APBD (CSR)
19
ALUR IDENTIFIKASI DAN IMPLEMENTASI PKA
TATA RUANG DAN PERUNTUKAN KAWASAN
KAWASAN TERBANGUN, KAWASAN BUDIDAYA DAN
KAWASAN KONSERVASI
KAWASAN POTENSI DAN STRATEGIS UNTUK DIKEMBANGKAN SECARA INTENSIF
PROSES IDENTIFIKASI DAN DITERMINASI
PENETAPAN KAWASAN SESUAI POTENSI
MASTER PLAN PENGEMBANGAN
KAWASAN
ACTION PLAN
IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN
Melibatkan SKPD,
Pemerintah Desa,
Pemerintah
Kecamatan yg
tergabung dalam
pokja Agropolitan
Pelaksanaan
pembangunan
sarana dan
prasarana
penunjang
dilaksanakan
bertahap sesuai
kemampuan
anggaran melalui
mekanisme
musrenbang
Pusat pengembangan kawasanagropolitan terletak di KecamatanKapas, Kalitidu dan Dander.
Komoditas Andalan : Belimbing, salak, jambu kristal Perikanan Budidaya (mina-padi) dan Pertanian (Padi, Jagung, Kedelai)
Sarana dan Prasarana : Jalanporos desa, jaringan irigasi, PasarDaerah, Koperasi, Alat PengolahProduk,
PROFIL PKA KAB. BOJONEGOROPerkembangan Agropolitan saat ini:
Pengembangan salak, belimbing, jambu kristal, serta aneka olahan makanan seperti
ledre, manisan
Unggulan Produksi
Belimbing 1656 ton
Sapi potong 218 ribu ekor
Salak 27.897 ton
Ikan Budidaya 3.910 ton
Kecamatan
Dander
Kecamatan
Kapas
Kecamatan
Kalitidu
Identifikasi Potensi Kawasan Agropolitan
Kec. Kapas
• Salak
• Sayuran
• Pisang
• Embung & Waduk
• Industri kecil
• Kuliner
• Pasar
• Budidaya Dan Pengembangan Kelor
Kec. Dander
• Perikanan
• Peternakan
• Empon-empon
• Pepaya
• Mangga
• Budidaya padiorganik
• Sanggar tari & reog
• Batik Jonegoroan
• Industri Kreatif
• Water Park
Kec. Kalitidu Dan Trucuk
• Belimbing
• Pisang
• Jambu
• Jeruk Nipis
• Bendung gerak
• Perikanan
• Dermaga Wisata
• Batik Jonegoroan
• Waduk
• Petilasan
Margomulyo
• Budidaya Jambu Merah Dan Jambu Kristal di 42 Ha Lahan
• Pengembangan Wisata Air
• Penguatan Kelembagaan Pertanian Anggoro Kasih
POTENSI
UNGGULANSDM KELEMBAGA
AN
PENGEMBANG
AN
SARANA PENDUKUNG
RENCANA
TINDAK
LANJUT
KECAMATAN KAPAS
• Kebun Salak
Luas 75 Ha
• Jumlah
tanaman
110.000
• Berasa di 10
desa
• Tanaman
kelor sejumlah
20 ribu
tanaman
• Wisata air dan
kampung
kreatif
• Jumlah petani
salak 300
petani
• Kelor ditanam
hampir di
semua rumah
warga
• Kelompok
Tani/Gapoktan
• Pokdarwis
• BUMDesa
• Kelompok
Wanita Tani
• Dikembangkan
sebagai desa
wisata berbasis
agro dengan
konsep petik
sendiri dan
dikembangkan
dengan olahan
(kopi salak,
kurma salak,
teh kelor,
krupuk dan stik
kelor)
• Jalan masuk
kebun
• Gazebo
• Rumah
Produksi
• Toilet
• Sentra
Pemasaran
• Menjadi Desa
Agrowisata yang
mempunyai
keunggulan
kompetitif dan
bisa memberi
kontribusi bagi
petani dan
masyarakat
desa
POTENSI
UNGGULANSDM KELEMBAGA
ANPENGEMBANG
AN
SARANA PENDUKUNG
RENCANA
TINDAK
LANJUT
KECAMATAN KALITIDU
• Kebun
belimbing
dengan luas
40 Ha dengan
jumlah
tanaman 25
ribu tanaman
dan dengan
produksi 80
kg/pohon
• Dikelola
secara
komunal
dengan
melibatkan
168 petani
• Terdapat
Podarwis,
BUMdesa dan
BUMDesa
Bersama
• Terdapat 13
IKM dan79
pedagang
• Dikembangkan
sebagai desa
wisata berbasis
agro dengan
konsep petik
sendiri dan
dikembangkan
dengan olahan
(sari buah
belimbing,
dodol
belimbing,
jenang
belimbing
• Jalan masuk
kebun
• Gazebo
• Rumah
Produksi
• Toilet
• Sentra
Pemasaran
• Menjadi Desa
Agrowisata yang
terintegrasi dengan
wisata air yang
mempunyai
keunggulan
kompetitif dan bisa
memberi kontribusi
bagi petani dan
masyarakat desa
POTENSI
UNGGULAN
SDMKELEMBAGA
AN PENGEMB
ANGAN
SARANA PENDUKU
NG
Rencana
Tindak Lanjut
KECAMATAN TRUCUK
- Kebun komunal
jambu kristal
seluas 16 ha
dengan jumlah
tanaman jambu
kristal 10,400
batang
- Dikelola
secara komunal
dengan
melibatkan 206
petani
- Poktan,
gapoktan dan
5IKM
-dikembangkan
sebagai desa
wisata berbasis
agro dengan
konsep petik
sendiri
- Pengerasan
jalan arah
kebun, tempat
parkir dan
gazebo
- Menjadi Desa
Agrowisata
yang
mempunyai
keunggulan
kompetitif dan
bisa memberi
kontribusi
bagi petani
dan
masyarakat
desa
TAHAPAN PENGEMBANGAN KAWASAN
MINAPOLITAN
Masterplan dan Sosialisasi (Tahun 2013-2015)
Penetapan Pokja Pengembangan Kawasan Minapolitan
tanggal 7 September 2015, SK Bupati : 188 / 297 / KEP /
412.11 / 2015)
Penetapan Lokasi Pengembangan Kawasan Minapolitan
(10 September 2015, SK Bupati : 188 / 301 / KEP /
412.11 / 2015)
Penetapan rencana induk pengembangan Minapolitan
(masuk dalam RIPJM daerah Th 2013-2018)
Pembinaan dalam rangka peningkatan intensitas
kegiatan budidaya ikan di Kawasan Minapolitan (2014-
2016)
POTENSI
UNGGULANSDM
KELEMBAGAAN
PENGEMBANG
ANSARANA
PENDUKUNG
RENCANA
TINDAK
LANJUT
MINAPOLITAN KECAMATAN DANDER
• Wisata air,
baik alam dan
buatan,
• Terdapat
sentra
pembenihan,
budidaya dan
pemasaran
ikan lele
• Luas lahan
perikanan
7,68Ha
• jumlah
peternak
ikan 124
• 8 kelompok
Pokdakkan
• Pokdarwis,
LMDH dan
BUMDesa
• Pengembangan
kawasan
perikanan
budidaya dan
bersinergi
sebagai
kawasan wisata
air berbasis
minapolitan
• Gazebo, jalan
arah lokasi wisata,
toilet
• Sarana
pendukung balai
benih ikan,
produksi
pembesaran,
pemasaran ikan
dan pengolahan
pasca panen
• Sentra
pembenihan
jati,kelengkeng
• Menjadi Desa
Agrowisata
(berbasis agro
dan minapolitan)
yang mempunyai
keunggulan
kompetitif dan
bisa memberi
kontribusi bagi
petani dan
masyarakat desa
KECAMATAN KALITIDUSektor Sebelum Program
PKA-MSetelah Program
PKA-MPertumbuhan
Peningkatan Produksi
Komoditas Buah
Belimbing dan jambu
• 20.700 pohon
• 1,656 ton/panen
• Jambu merah dan kristal
4000 pohon
• 25.000 pohon
• 2.000 ton/panen
• 25%
Peningkatan nilai jual
komoditas
• Harga jual Rp.3,000 per
kg
• Harga Jual Rp.9.000/kg • 150%
Peningkatan pendapatan
petani dan pedagang
• 120 juta/tahun
• 0
• 360 juta/tahun
• 1.200.000/tahun
• 200%
Peningkatan tenaga kerja
(pedagang, IKM, KUB)
• 104 petani • 168 petani
• 8 IKM
• 345 pedagang
Tingkat kunjungan • Belum ada • 120 ribu /tahun
KECAMATAN KAPASSektor Sebelum Program
PKA-MSetelah Program
PKA-MPertumbuhan
Peningkatan Produksi
Komoditas Buah salak
• 75 Ha
• 110.000 pohon
• 75 Ha
• 110.000 pohon
• 0
Peningkatan nilai jual
komoditas
2486 kw
Harga salak Rp.600/biji
• 2486 kw
• Harga salak Rp.
1000/biji
• 66%
Peningkatan pendapatan
petani
• 1.200.000/panen • 3.000.000/panen • 150%
Peningkatan tenaga kerja
(pedagang, IKM, KUB)
• 2130 Petani • 2130 Petani
• 8 IKM
• 25 pedagang
Tingkat kunjungan • 0 • 3012
KECAMATAN TRUCUKSektor Sebelum Program
PKA-MSetelah Program
PKA-MPertumbuhan
Peningkatan Produksi
Komoditas Jambu kristal
• 8 ha • 12,4 Ha
• 22,5 Ton
• 50%
Peningkatan nilai jual
komoditas
10.000/kg • 15.000/kg • 50%
Peningkatan pendapatan
petani dan pedagang
• 288 juta/th • 360 juta/th
• 1.500.000/bulan
• 25%
Peningkatan tenaga kerja
(pedagang, IKM, KUB)
• 68 petani • 3 IKM
• 169 pedagang
Tingkat kunjungan • 0 • 1687
KECAMATAN DANDERSektor Sebelum Program
PKA-MSetelah Program
PKA-MPertumbuhan
Peningkatan Produksi
Perikanan
• 320 ton • 480 ton • 50%
Peningkatan nilai jual
komoditas
Rp. 3.010.000,- • Rp. 5.100.000,- • 69%
Peningkatan pendapatan
perikanan dan wisata air
• 0 • 15.000.000
• 150.000.000
• 100%
Peningkatan tenaga kerja
(pedagang, IKM, KUB)
• 0 • 124 pembudidaya
• 8 klp
• 5 IKM
• 20 Pokdarwis
Tingkat kunjungan • 0 • 33.000/bulan • 100%
Pameran Agricultural di Maroko bulan
April 2018
Sumber Daya Air
717.877.000 M3
Pelaksanaan Festival Salak dan Festival
Belimbing
KEIKUTSERTAAN EVEN
DAN PAMERAN
Pameran dan Pagelaran Senin Budaya di Anjungan Jatim bulan
Agustus 2018
Data Kunjungan CBT
www.wisatabojonegoro.com 35
19.552
28.100
38.718
145.712
233.040
14.075Bukit Tono
Agrowisata Belimbing
Susur sungai Mojo
Agroguna
WEG Rendeng
Go Fun
0 150 300
NO NAMA DAYA TARIK 2017 2016
1 GO FUN 233.040 72.000
2 NEGERI ATAS ANGIN 52.611 82.443
3 AGROWISATA BELIMBING 145.712 129.600
4WISATA EDUKASI GERABAH
38.718 13.342
5 TEKSAS WONOCOLO 2.270 3.255
6 AGROGUNA 28.100 36.500
7 AGROWISATA SALAK WEDI 923
8AGROWISATA SALAK TANJUNGHARJO
3.012 1.300
9AGROWISATA & SUSUR SUNGAI MOJO
19.552
10WISATA EDUKASI MOJODESO
1.387 300
11 KEDUNG MAOR 3.254 1.286
12 MASYARAKAT SAMIN 3.260
13PENANGKARAN RUSA MALO
2.375
14 Growgoland 2.733 2.200
15 Bukit tono 14.075
16 Wisata Krondonan 5.309
17 Agrowisata Jambu Padang 1.687
18 Semawot 55
19 Wali Kidangan 1.557 1.946
20 Watu Gandul 4 470
JUMLAH 712.970 511.849
Kontribusi Sektor Pariwisata Kabupaten Bojonegoro TerhadapPDRB Non Migas
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
Penyediaan Pariwisata 304.139,4 343.394,2 397.076,9 453.446,6 524.812,2
1 Penyediaan Akomodasi 24.280,2 30.651,8 39.149,5 43.806,1 48.561,8
2 Penyediaan Makan Minum 279.859,3 312.742,5 357.927,4 409.640,6 476.250,3
20.956.321,7 23.577.168,4 26.155.075,7 28.768.896,6 31.655.859,5
1,45 % 1,46 % 1,52 % 1,58 % 1,66 %
No
ADHB Bojonegoro
Kontribusi Pariwisata Terhadap ADHB
PDRB berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Sektor Pariwisata Kabupaten Bojonegoro 2012-2016
PDRB berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
Sektor Pariwisata Kabupaten Bojonegoro 2012-2016
Uraian 2012 2013 2014 2015 2016
Penyediaan Pariwisata 282.242,6 306.955,6 336.784,1 372.638,1 409.102,5
1 Penyediaan Akomodasi 21.438,4 24.369,1 27.444,4 29.889,7 32.113,5
2 Penyediaan Makan Minum 260.804,2 282.586,6 309.339,6 342.748,3 376.988,9
18971026.2 20390068.2 21625810.7 22858599.5 24137011.2
1,49 % 1,51 % 1,56 % 1,63 % 1,69 %
ADHK Bojonegoro
Kontribusi Pariwisata Terhadap ADHK
No
Dinas Kebudayaan dan PariwisataKabupaten Bojonegoro
Data sumbangan sektor pariwisata (bidang penyediaan akomodasi dan makan minum) terhadap
PDRB sebesar Rp 588.920.000 atau 0,91% dari jumlah PDRB yaitu Rp 64.886.180.000.
SINERGI DAN DUKUNGAN DARI OPD ANGGOTA
POKJA AGROPOLITAN
1. DINAS PERTANIAN
• Bantuan keuangan untuk pengembangan jambu Tahun 2018
Rp. 270.000.000,-
• Bantuan Bibit Salak Rp. 10.500.000,-
• Bantuan Tanaman buah-buahan (Kelengkeng, Srikaya
Jumbo, Mangga, Nangka, Lemon) Rp. 247.875.000,-
2. DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN
• Pengembangan kawasan Minapolitan Rp. 94.000.000,-
3. DINAS PU BINA MARGA DAN PENATAAN RUANG
• Peningkatan jalan akses ke lokasi agropolitan Rp.
1.974.000.000,-
• Pemeliharaan berkala jalan ke lokasi agropolitan Rp.
185.000.000,-
• Pembangunan jalan dan jembatan pedesaan Rp.
1.030.722.000,-
• Pembangunan Bronjong menuju lokasi agropolitan Rp.
1.556.061.000,-
• Pembangunan saluran drainase dan gorong-gorong Rp.
138.384.000,-
• Pembangunan jembatan dan rehabilitasi jembatan menuju
lokasi agropolitan Rp. 900.000.000,-
4. DINAS PERINDUSTRIAN DAN TENAGA KERJA
• Pelatihan makanan ringan Rp. 64.000.000,-
• Pelatihan olahan kelor Rp. 26.000.000,-
5. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
• Bantuan Keuangan untuk pengembangan pariwisata
unggulan dalam mendukung program agropolitan Rp.
285.000.000,-
SINERGI DAN DUKUNGAN
Kemendesa dengan pemberian pelatihan
Dukungan dalam program dankegiatan
Pokja Agropolitan
Pelatihan olahan dan kemasan belimbing
UBAYA• Program Ipteks Bagi Wilayah (IBW)
• Ds. Tanjungharjo Dan Wedi Kec. Kapas
• Desa Mojo dan Mayanggeneng Kec. Kalitidu
Program Ipteks Bagi Masyarakat (IBM)
Kecamatan Kapas , Dander, Trucuk
• Bantuan kelengkapan mainan anak di Ngunut
Dander oleh EMCL
• Dukungan perusahaan dalam festival salak dan
belimbing
STIE CENDEKIA
CSR PERUSAHAAN
Pemerintah desa Dukungan kelembagaan dan support
pendanaan APBDes