pengelolaan lh.ppt

20
oleh : KEPALA BAPEDALDA SULSEL Ir. H. Tan Malaka Guntur, MSi.

Upload: ipungji

Post on 29-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pengelolaan Lingkungan Hidup

TRANSCRIPT

Page 1: Pengelolaan LH.ppt

oleh :

KEPALA BAPEDALDA SULSEL

Ir. H. Tan Malaka Guntur, MSi.

Page 2: Pengelolaan LH.ppt

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Agar pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup serasi, selaras dan seimbang dengan pembangunan ekonomi, maka kebijakan pembangunan Lingkungan Hidup harus diposisikan sebagai bagian integral dari pada kebijakan pembangunan ekonomi.

Kebijakan Lingkungan Hidup harus dapat mengantisipasi permasalahan Lingkungan Hidup yang menghambat terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan Lingkungan Hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumberdaya kedalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

1

Page 3: Pengelolaan LH.ppt

PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP PROPINSI SULAWESI SELATAN

PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP PROPINSI SULAWESI SELATAN

Kondisi Lingkungan Hidup semakin menunjukkan penurunan kualitas

Pengelolahan Sumberdaya Alam belum optimal

Belum terintegrasinya aspek pengelolahan Sumberdaya Alam dengan kelestarian fungsi Lingkungan Hidup.

Kesadaran lingkungan sebagian masyarakat masih rendah.

Beberapa kegiatan ekonomi skala besar masih bersifat “ Enclave “

2

Page 4: Pengelolaan LH.ppt

Kerusakan Hutan Penyebab ; Penebangan illegal, perambahan

dan kebakaran hutan

Kebakaran Hutan :

Tahun 1999 = 153 Ha

Tahun 2000 = 183 Ha

Tahun 2001 = 438 Ha

Tahun 2002 = 6.218,5 Ha (dalam kawasan 5.390,5 Ha,

diluar Kawasan 828 Ha)

Tahun 2003 = 351,4 Ha Perambahan hutan Tahun 2003 = 336 Ha

terjadi di Kabuapten Luwu, Luwu Utara, Soppeng Bone dan Sidrap terluas di Kabupaten Luwu = 200 Ha

ISSU POKOK LINGKUNGAN HIDUPPROPINSI SULAWESI SELATAN

ISSU POKOK LINGKUNGAN HIDUPPROPINSI SULAWESI SELATAN

3

Page 5: Pengelolaan LH.ppt

Kerusakan Ekosistem DAS

Luas lahan kritis tahun 2003 = 928.755,01 Ha

- dalam kws hutan = 514.915 Ha

- di luar kws hutan = 413.840

Terjadi pada DAS Saddang, Wallanae dan Jeneberang

Terluas di DAS Saddang = 600.434,08 Ha

Penyebab ; Kebijakan pertanahan, teknologi pengolahan tanah dan persepsi masyarakat

4

Page 6: Pengelolaan LH.ppt

Kerusakan Ekosistem wilayah pesisir dan laut

Penyebab ; Penebangan hutan bakau, pengeboman ikan di daerah karang dan pembuangan sampah di daerah estuaria

Luas Hutan Bakau :

- Tahun 1980an = 130.000 Ha

- Tahun 2003 sisa 26.911 Ha

Pencemaran

Yang memprihatinkan adalah pencemaran akibat penggunaan pestisida dan pupuk pada areal pertanian serta pencemaran sungai oleh aktivitas masyarakat di bantaran sungai

5

Page 7: Pengelolaan LH.ppt

ARAH PEMBANGUNAN LINGKUNGAN HIDUP PROPINSI SULAWESI SELATAN

Mengantisipasi kecenderungan penurunan Kualitas Lingkungan,

Mengantisipasi Pengelolaan Sumberdaya Alam yang kurang memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan,

Mengantisipasi kegiatan industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan,

Mengantisipasi rasa keadilan masyarakat/generasi dalam pemanfaatan Sumberdaya Alam

Mengantisipasi sasaran perolehan pendapatan jangka pendek yang memicu pencemaran dan kerusakan lingkungan,

Mengantisipasi pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan.

6

Page 8: Pengelolaan LH.ppt

1. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan kesadaran dan tanggung Jawab peran pengambil keputusan dalam pengelolaan lingkungan hidup

2. Mewujudkan, menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkah kesadaran akan hak dan tanggung Jawab "masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

3. Mewujudkan, menumbuhkan, pengembangan dan meningkatkan kemitraan antara masyarakat, dunia usaha dan pemerintah dalam upaya pelestarian daya dukungan dan daya tampung lingkungan hidup.

4. Mengembangkan dan menyiapkan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hdiup yang menjamin terpeliharanya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

KEWAJIBAN PEMERINTAH DALAM RANGKA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP :

Lanjut………………… (5)

7

Page 9: Pengelolaan LH.ppt

5. Mengembangkan dan menerapkan perangkat yang bersifat preemtif, prefentif dan proaktif dalam upaya pencegahan penuruanan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

6. Memanfaatkan dan mengembangkan teknologi yang akrab lingkungan hidup.

7. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dibidang lingkungan hidup.

8. Menyediakan Informasi Lingkungan hidup dan meyebarluaskannya kepada masyarakat.

9. memberikan penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa dibidang lingkungan hidup.

8

Page 10: Pengelolaan LH.ppt

AGENDA/POKOK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROPINSI SULAWESI SELATAN, 2003 - 2008

Peningkatan kualitas hidup manusia,

Peningkatan ketahanan ekonomi wilayah,

Peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

Pemberdayaan kelembagaan pemerintah dan masyarakat.

9

Page 11: Pengelolaan LH.ppt

POKOK KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

LINGKUGAN HIDUP PROP. SUL-SEL 2003 –2008

Pokok Kebijakan : Peningkatan Ketahanan Ekonomi Wilayah

Program : 1. Penataan Pola Pengelolaan Sumberdaya Alam/Lingkungan Hidup

2. Pemanfaatan Sumberdaya Laut berkelanjutan

Kegiatan Prioritas :

1. Mendorong terciptanya pengelolaan Sumberdaya darat dan laut yang berkelanjutan

2. Memperkuat kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan Sumberdaya Alam/Lingkungan Hidup

3. Mendorong pengembangan IPTEK dibidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

4. Meningkatkan upaya penegakan hukum melalui pengawasan dan pengtendalian pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup.

10

Page 12: Pengelolaan LH.ppt

Program dan Kegiatan Prioritas Bapedalda Propinsi Sulawesi Selatan 2003 – 2008 :

1. Program Pengembangan Ekosistem Pengelolaan dan Akses Informasi SDA/LH.

2. Program Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pengelolaan SDA/LH.

3. Program Pengembangan IPTEK Ramah Lingkungan.

4. Program pengembangan Sumberdaya Manusia berwawasan Lingkungan Hidup.

5. Program Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup.

4 Kegiatan Prioritas

8 Kegiatan Prioritas

6 Kegiatan Prioritas

3 Kegiatan Prioritas

26 Kegiatan Prioritas

11

Page 13: Pengelolaan LH.ppt

1. Pengendalian lingkungan hidup lintas Kabupaten/Kota

2. Pengaturan pengelolaan lingkungan dalam pemanfaatan sumberdaya laut 4 (empat) mil sampai dengan 12 (dua belas) mil.

3. Pengaturan tentang pengamanan dan pelestarian sumberdaya air lintas kabupaten/kota.

4. Penilaian AMDAL bagi kegiatan-kegiatan yang potensial berdampak negatif pada masyarakat luas yang lokasinya meliputi lebih dari satu Kabupaten/Kota

5. Pengawasan pelaksanaan konservasi lintas kabupaten/kota

6. Penetapan baku mutu lingkungan hidup berdasarkan baku mutu lingkungan hidup nasional.

12KEWENANGAN PEMERINTAH PROPINSI DIBIDANG LINGKUNGAN HIDUP PP No. 25 Thn 2000)

KEWENANGAN PEMERINTAH PROPINSI DIBIDANG LINGKUNGAN HIDUP PP No. 25 Thn 2000)

Page 14: Pengelolaan LH.ppt

KEBIJAKAN AMDAL DALAM PEMBANGUNAN PROPINSI SULAWESI SELATAN

Kebijakan AMDAL Propinsi Sulawesi Selatan mengadopsi kebijakan pusat :

Dalam Pembangunan Prop. Sul Sel AMDAL difungsikan Sebagai ;

PP. No. 27 Tahun 1999 tentang AMDAL Kep. Men. LH dan Kep. Ka. Bapedal yang berkaitan dengan

Pedoman Pelaksanaan AMDAL

Instrumen pengelolaan lingkungan hidup untuk mempertahankan kualitas lingkungan, mengeleminir dampak negatif dan meningkatkan dampak positif suatu proyek

Bagian dari studi kelayakan dan syarat pemberian izin proyek Kedepan diharapkan AMDAL/studi kelayakan lingkungan menjadi satu paket dengan studi kelayakan ekonomi, studi kelayakan teknis yang dipersyaratkan untuk “Go-Project” (memperoleh izin lokasi dan operasional) guna mengatasi kesenjangan dalam prosedur pemberian izin dan kewajiban penyusunan AMDAL.

13

Page 15: Pengelolaan LH.ppt

Penerapan AMDAL dalam pembangunan di daerah Sulawesi

Selatan bertujuan ; Untuk memastikan bahwa pembangunan suatu rencana

usaha/kegiatan usaha/kegiatan yang akan dilaksanakan bermanfaat dan tidak mengorbankan LH.

Untuk menjamin agar suatu usaha/kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merubah dan mengorbankan lingkungan,

Melalui kelayakan lingkungan sebuah rencana usaha/kegiatan pembangunan diharapkan mampu secara optimal meminimalkan kemungkinan dampak lingkungan hidup negatif, serta dapat memanfaatkan dan mengelola SDA secara efisien.

Penerapan AMDAL dalam pembangunan di daerah Sul-Sel

diharapkan berguna bagi ;1. Pemerintah Daerah : Sebagai alat pengambil keputusan tentang kelayakan lingkungan/

Usaha/kegiatan (bagian dari studi kelayakan proyek) Sebagai bahan masukan dalam perencanaan pembangunan wil. Bagian syarat pemberian izin proyek Untuk mencegah agar potensi SDA disekitar lokasi proyek tidak

rusak dan mengancam kelestarian fungsi lingkungan

14

Page 16: Pengelolaan LH.ppt

2. Bagi Pemrakarsa ;

Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan yang akan dihadapi pada masa yang akan datang

Sebagai bahan untuk analisis pengelolaan dan sasaran Proyek Sebagai pedoman untuk pelaksanaan pengelolaan dan

pemantauan lingkungan

3. Bagi Masyarakat ; Dapat mengetahui rencana pembangunan di daerahnya sehingga

dapat mempersiapkan diri untuk berpartisipasi, Mengetahui perubahan lingkungan yang akan terjadi dan manfaat

serta kegiatan akibat adanya suatu kegiatan; Mengetahui hak dan kewajibannya di dalam hubungan dengan

usaha/kegiatan didalam menjaga dan mengelola kualitas lingkungan

4. Secara umum keguanaan AMDAL adalah ; Memberikan informasi secara jelas mengenai suatu rencana usaha

berikut dampak lingkungan yang akan ditimbulkannya. Menampung aspirasi, pengetahuan dan pendapat penduduk

khususnya dalam masalah lingkungan pembangunan suatu proyek Menampung informasi setempat yang berguna bagi pemrakarsa

dan masyarakat dalam mengantisipasi dampak dan pengelolaan lingkungan

15

Page 17: Pengelolaan LH.ppt

Prosedur AMDAL Pembangunan Propinsi SulSel

Yaitu untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak, seperti yang diarahkan Kep Men LH No. 17 tahun 2001 tentang jenis rencana usaha/kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL

1. Proses penapisan wajib AMDAL ;

Setiap rencana kegiatan yang akan menyusun AMDAL wajib mengumumkan dan mengkonsultasikan/sosialisasi rencana kegiatannya kepada masyarakat terkena dampak dan masyarakat berkepentingan lainnya sebelum pemrakarsa menyusun AMDAL untuk mendapatkan masukan dalam proses perlingkupannya.Pengumuman dilakukan oleh Bapedalda dan Pemrakarsa kegiatan, tata caranya seperti diatur dalam Kep. Kepala Bapedal No. 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan masyarakat dan keterbukaan informasi dalam proes AMDAL

2. Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat/sosialisasi ;

16

Page 18: Pengelolaan LH.ppt

Perlingkupan merupakan proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotetis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Tujuannya untuk menetapkan wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkait dengan rencana kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah dokumen KA-ANDAL. Dalam hal ini masukan dari masyarakat melalui pengumuman dan sosialisasi harus menjadi bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan

3. Proses Pelingkupan ;

Setelah KA –ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen Kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL 75 hari diluar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk menyelesaikan kembali dokumennya

4. Proses Penyusunan dan Penilaian KA-ANDAL ;

17

Page 19: Pengelolaan LH.ppt

Penyusunan ANDAL, RKL dan RPL mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati. Setelah penyususunan pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Lama waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari diluar waktu yang dibutuhkan pemrakarsa untuk memperbaiki kembali dokumennya.

5. Proses Penyusunan dan Penilaian ANDAL, RKL dan RPL ;

6. Persetujuan Kelayakan Lingkungan

18

Page 20: Pengelolaan LH.ppt

PENUTUP

SEMOGA MEMBERI KONSTRIBUSI YANG BERMANFAAT

TERIMA KASIH