pengelasan

20
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak bisamengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama produksisuatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat rumah tanggahingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini menyebabkanpemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan lainnya menjadisemakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan logam, kemajuanperadaban manuasia tidak mungkin terjadi. Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam sebagai alatbantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi mesin, bangunan danlainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut menimbulkan kebutuhanakan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu teknologi penyambungantersebut adalah dengan pengelasan. Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu : 1.Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambunganlogam yang dapat dilepas kembali. 2.Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengancara mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logampengisi. Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan. Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda logamseperti yang dimaksud pada uraian diatas. Dalam hal ini proses pengelasan terdiri dari laslistrik dan las gas. B. SASARAN

Upload: petrus-jese

Post on 30-Jun-2015

354 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengelasan

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangnya teknologi industry saat ini, tidak

bisamengesampingkan pentingnya penggunaan logam sebagai komponen utama

produksisuatu barang, mulai dari kebutuhan yang paling sederhana seperti alat-alat

rumah tanggahingga konstruksi bangunan dan konstruksi permesinan. Hal ini

menyebabkanpemakaian bahan-bahan logam seperti besi cor, baja, aluminium dan

lainnya menjadisemakin meningkat. Sehingga dapat dikatakan tanpa pemanfaatan

logam, kemajuanperadaban manuasia tidak mungkin terjadi.

Dengan kemampuan akalnya, manusia mampu memanfaatkan logam

sebagai alatbantu kehidupannya yang sangat vital. Berbagai macam konstruksi

mesin, bangunan danlainnya dapat tercipta dengan adanya logam. Logam tersebut

menimbulkan kebutuhanakan teknologi perakitan atau penyambungan. Salah satu

teknologi penyambungantersebut adalah dengan pengelasan.Teknik penyambungan logam sebenarnya terbagi dalam dua kelompok besar,yaitu :1.Penyambungan sementara (temporary joint), yaitu teknik penyambunganlogam yangdapat dilepas kembali.

2.Penyambungan tetap (permanen joint), yaitu teknik penyambungan logam dengancara

mengubah struktur logam yang akan disambung dengan penambahan logampengisi.

Termasuk dalam kelompok ini adalah solder, brazing dan pengelasan.

Dari teknik tersebut dijadikan sebagai dasar dibentuknya benda-benda

logamseperti yang dimaksud pada uraian diatas. Dalam hal ini proses pengelasan

terdiri dari laslistrik dan las gas.B. SASARAN

Sasaran dari pembuatan makalah ini adalah semua sector dimana orang-

orang yangterkait dalam praktik industry khususnya dalam lingkup Akademi Teknik

Soroako.Dengan sasaran utama adalah mahasiswa dan mahasiswi yang berperan

penting dalamkegiatan praktik di bengkel khususnya Pengelasan yakni Las listrik

dan las gas.

C.MAKSUD DAN TUJUAN

Page 2: pengelasan

Maksud dan tujuan dibuatnya makalah ini merupakan tugas utama dalam

mengisinilai akademik pelajaran teknologi manufaktur yakni las listrik dan las gas.

Selain itu,sesuai sasaran yang dikemukakan diatas, sebagian besar tujuan

dibuatnya makalah iniialah membagi pengetahuan serta membantu rekan-rekan

mahasiswa/mahasiswiAkademi Teknik Soroako yang kurang memahami mengenai

las listrik dan las gas,dimana diharapkan dengan itu mahasiswa dapat menguasai

teori pengelasan sehingganantinya dapat diaplikasikan dalam proses praktik di

bengkel.

BAB IIISI MAKALAHA. LAS LISTRIK1.Pengertian las listrik

Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi

satuakibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai

akibat darimetalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum

atom-atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu

bebas darigas yang terserap atau oksida-oksida.2.Mesin las listrik

Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik

yangdiperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan

suatulengkunglistrik las.Sumber tenaga mesin las dapat diperoleh dari:  Motor bensin atau diesel  Gardu indukTegangan pada mesin las listrik biasanya :

 110 volt  220 volt  380 volt

Antara jaringandengan mesin las pada bengkel terdapat saklar pemutus. Mesin

lasdigerakkan dengan motor, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada

bengkelyang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat

Page 3: pengelasan

jaraktertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke

benda kerja.Jenis-jenis mesin las las listrik terbagi atas :  Mesin las listrik – Transformator arus bolak-balik (AC)

Mesin ini memerlukan sumber arus bolak-balikdengan tegangan yang lebih rendah

pada lengkunglistrik.

Keuntungan – keuntungan mesin las AC antara lain :  Busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunya keropos padarigi-rigi las  Perlengkapan dan perawatan lebih murah  Mesin las listrik – Rectifier arus searah (DC)

Mesin ini mengubah arus listrik bolak-balik (AC)yang masuk, menjadi arus listrik

searah (DC)keluar.Pada mesin AC, kabel masa dan kabelelektrodadapatdipertukarkan

tan

pa

mempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.

Keuntungan-keuntungan mesin las DC antara lain :

 Busur nyala stabil

 Dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut

Page 4: pengelasan

 Dapat menggunakan elektroda bersalut dan tidak bersalut

 Dapat mengelas pelat tipis dalam hubungan DCRP

 Dapat dipakai untuk mengelas pada tempat-tempat yang lembab dan sempit3. Pengkutuban elektroda Pengkutuban Langsung

Pada pengkutuban langsung, kabel elektroda dipasang Pada terminal negatif dan

.kabel massa pada terminal positif. Pengkutuban langsung sering disebut

sebegaisirkuit las listrik dengan elektroda negatif. (DC-). Pengkutuban terbalik

Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif

dankabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutuban terbalik sering

disebutsirkuit las listrik dengan elektroda positif (DC+)

4.Pengaruh pengkutuban pada hasil lasPemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pangelasan bergantung kepada :  Jenis bahan dasar yang akan dilas  Jenis elektroda yang dipergunakanPengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya.Pengkutubanlangsung

akanmenghasilkan penembusan yangdangkalsedangkanPadapengkutuban terbalik akan terjadisebeliknya. Pada arus bolak-balik penembusan yang dihasilkan antara keduanya.5.Tegangan dan arus listrik pada mesin las

Volt adalah suatu satuan tegangan listrik yang dapat diukurdengan suatu alat

voltmeter. Tegangan diantara elektrodadan bahan dasar menggerakkan electron-

elektron melintasibusur.

Ampere adalah jumlah arus listrik yang mengalir yangdapat diukur dengan

amperemeter. Lengkung listrik yangpanjang akan menurunkan arus dan menaikkan

tegangan.6.Perlengkapan Las listrik  Kabel LasKabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karetisolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu

Page 5: pengelasan
Page 6: pengelasan
Page 7: pengelasan
Page 8: pengelasan

• kabel elektroda

•  kabel massa

•  kabel tena

7.Teknik dasar Pengelasan

Pembentukan busur listrik pada proses penyulutan

Pada pembentukan busur listrik elektroda keluar dari kutub negatif (katoda) dan

mengalir

dengan

kecepatan

tinggi

ke

kutub

positif

(anoda).Da

ri kutub positif mengalir partikel positif (ion positif) ke kutub negatif. Melaluiproses ini

ruang udara diantara anoda dan katoda (benda kerja dan elektroda)dibuat untuk

menghantar arus listrik (diionisasikan) dan dimungkinkanpembentukan busur listrik.

Sebagai arah arus berlaku arah gerakan ion-ion positif.Jika elektroda misalnya

dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus searah,maka arah arusnya dari

benda kerja ke elektroda. Setelah arus elektrodadidekatkan pada lokasi jalur

sambungan disentuhkan dan diangkat kembali padajarak yang pendek (garis tengah

elektroda).

• Kawat inti

•  Selubung elektroda

•  Busur listrik

•  Pemindahan logam

• Gas pelindung

•  T e r ak

•  Kampuh las

Dengan penyentuhan singkat elektroda logam pada bagian benda kerja yang akan

dilas,berlangsung hubungan singkat didalam rangkaian arus pengelasan, suatu

arus listrik yang kekuatannya tinggi mengalir, yang setelah pengangkatan

Page 9: pengelasan

elektroda itu dari benda kerja menembus celah udara, membentuk busur cahaya

diantara elektroda dengan benda kerja, dan dengan demikian tetap mengalir.Suhu

busur cahaya yang demikian tinggi akan segera melelehkan ujung elektroda dan

lokasi pengelasan.

Didalam rentetan yang cepat partikel elektroda menetes, mengisi penuh celah

sambungan las dan membentuk kepompong las. Proses pengelasan itu sendiri

terdiri atas hubungan singkat yang terjadi sangat cepat akibat pelelehan elektroda

yang terus menerus menetes.

 Proses Penyulutan

Setelah arus dijalankan, elekteroda didekatkan pada lokasi jalur sambungan

disentuhkan sebentar dan diangkat kembali pada jarak yang pendek (garis tengah

elektroda). Menyalakan busur listrik

Untuk memperoleh busur yang baik di perlukan pangaturan arur (ampere) yangtepat

sesuai dengan type dan ukuran elektroda, Menyalahkan busurd apatdilakukan

dengan 2 (dua) cara yakni :•  Bila pesawat Ias yang dipakai pesewat Ias AC, menyalakan busurdilakukan dengan menggoreskan elektroda pada benda kerja lihat gambar.• Untuk menyalakan busur pada pesawat Ias DC, elektroda disentuhkanseperti pada gambar.

Bila elektroda harus diganti sebelum pangelasan selesai, maka untuk

melanjutkanpengelasan, busur perlu dinyalakan lagi. Menyalakan busur kembali ini

dilakukanpada tempat kurang lebih 26 mm dimuka las berhenti seperti pada gambar.

Jikabusur berhenti di B, busur dinyalakan lagi di A dan kembali ke B

untukmelanjutkan pengelasan. Bilamana busur sudah terjadi, elektroda diangkat

sedikitdari pekerjaan hingga jaraknya ± sama dengan diameter elektroda.

Page 10: pengelasan

Untukelektroda diameter 3,25 mm, jarak ujung elektroda dengan permukaan

bahandasar ± 3,25 mm.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan :•  Jika busur nyala terjadi, tahan sehingga jarak ujung elektroda ke logam indukbesarnya sama dengan diameter dari penampang elektroda dan geser posisinyake sisi logam induk.•  Perbesar jarak tersebut(perpanjang nyala busur) menjadi dua kalinya untukmemanaskan logam induk.•  Kalau logam induk telah sebagian mencair, jarak elektroda dibuat samadengan garis tengah penampang tadi

Page 11: pengelasan
Page 12: pengelasan

Kecepatan pengelasan yang rendah akan menyebabkan pencairan

yangbanyak dan pembentukan manik datar yang dapat menimbulkan terjadinya

lipatanmanik. Sedangkan kecepatan yang tinggi akan menurunkan lebar manik

danmenyebabkan terjadinya bentuk manik yang cekung dan takik, terlihat

sepertigambar dibawah ini. PendinginanLamanya

pendinginandalam suatu daerah temperaturtertentu dari suatu

siklus termal lassangat mempengaruhi kwalitassambungan. Karena itu banyaksekali

Page 13: pengelasan

usaha-usaha pendekatanuntuk menentukan lamanya waktupendinginan tersebut.

Pendekatanini biasanya dinyatakan dalambentuk rumusempiris

ataunomograf atau tabel seperti yangterlihat dalam

tabel dibawah ini.Struktur mikro dan sifatmekanikdaridaerahHAZsebagian besar tergantung pada lamanya pendinginan dari temperatur 800oC samapi 500oC. Sedangkan retak dingin, dimana hidrogen memegang peranan penting, terjadinyasangat tergantung oleh lamanya pendin ginan dari temperatur 800oC sampai 300 oC atau100oC

 ElektrodaKlasifikasi Elektroda

Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut

klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda EXXXX

yang artInya sebagai berikut :E  menyatakan elaktroda busur listrikXX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam ribuan

Page 14: pengelasan

Ib/in2 lihat table.X  (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi datar dibawah tanganX  (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok dipakaiuntuk pengelasan lihat table.Contoh : E 6013

Artinya:

Kekuatan tarik minimum den deposit las adalah 60.000 Ib/in2 atau 42 kg/mm2

Dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi

Jenis selaput elektroda Rutil-Kalium dan pengelasan dengan arus AC atau DC +

atau DC• Elektroda Baja Lunak• 1.E 6010 dan E 6011

Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai

untuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada

segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersihkan.

Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat

dipakai untuk pekerjaan dengan pengujian Radiografi. Selaput selulosa

dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas

pelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabilkan

busur listrik bila dipakai arus AC.• . E 6012 dan E 6013

Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan

penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala

posisi, tetapi kebanyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi

Page 15: pengelasan
Page 16: pengelasan

pengelesan tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya dapat dipakai

pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang

mengandung lebih benyak Kalium memudahkan pemakaian pada voltage

mesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakai

untuk pangelasan pelat tipis.• 3. E 6020

Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penembusan las sedang dan

teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama

mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan

mudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain dari

pada bawah tangan atau datar pada las sudut.• Elektroda Berselaput

Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai

perbedaankomposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti

dapatdengah cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat

intidari 1,5 mm sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Jenis-

jenis selaput fluksi pada elektroda misalnya selulosa, kalsium karbonat (CaC03),

titanium dioksida (rutil), kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi,serbuk besi, besi

silikon, besi mangan dan sebagainya dengan persentase yangberbeda-beda,untuktiapjenis

elektroda.Tebal

selaput elektroda berkisar antara 70% sampai 50% dari diameterelektroda

tergantung dari jenis selaput. Pada waktu pengelasan, selaputelektroda ini akan

turut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungicairan las, busur listrik

dan sebagian benda kerja terhadap udara luar. Udaraluar yang mengandung O2 dan

N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik darilogam Ias. Cairan selaput yang

disebut terak akan terapung dan membekumelapisi permukaan las yang masih

panas.• Elektroda dengan selaput serbuk besi

Page 17: pengelasan

Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028mengandung

serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan.Umumnya selaput elektroda

akan lebih tebal dengan bertambahnyapersentase serbuk besi. Dengan adanya

serbuk besi dan bertambah tebalnyaselaput akan memerlukan ampere yang lebih

tinggi.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanSetelah penulis membaca dari semua referensi yang di dapatkan dan daripenyusunan makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :  Pada akhirnya penulis mengetahui Pengertian las listrik, alat-alat yang digunakan

pada proses pengelasan las listrik, Posisi pengelasan laslstrik, tingkat

kesususahandalam pengelasan las listrik serta keselamatan kerja yang semestinya

dilaksanakandalam proses pengelasan las listrik.  Penulis akhirnya dapat mengetahui pengertian las gas, perlengkapan yang digunakanpada praktik las gas, jenis-jenis nyala api, serta posisi pengelasan pada proses lasgas.B. SaranAdapun saran-saran yang dapat diberikan kepada pembaca makalah ini sebagai berikut : Dalam pembuatan makalah diperlukan kerja keras dalam mencari berbagai referensiagar makalah yang dibuat lebih baik.  Pelajari makalah yang telah dibuat, agar dapat menambah wawasan lagi