pengasuhan anak pada yayasan yatim piatu di...

78
PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: KRISNA AGUNG PRATAMA NIM. 1111044100080 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 2017 M/ 1438 H

Upload: others

Post on 09-Sep-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU

DI TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

KRISNA AGUNG PRATAMA

NIM. 1111044100080

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

2017 M/ 1438 H

Page 2: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan
Page 3: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan
Page 4: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan
Page 5: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

v

ABSTRAK

Krisna Agung Pratama. NIM 1111044100080. PENGASUHAN ANAK PADA

YAYASAN YATIM PIATU DI TANGERANG SELATAN. Program Studi Hukum

Keluarga (Ahwal Syakhshiyyah), Fakultas Syariah dan Hukum. Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H/2017 M. ix + 58 halaman 9 halaman

lampiran.

Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengasuhan yang benar untuk anak

yatim piatu dan dhuafa menurut perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan

juga untuk menjelaskan bagaimana pola pengasuhan yang dilakukan oleh yayasan

pengelola pengasuhan anak yatim piatu dan dhuafa di wilayah Tangerang Selatan.

Penelitian ini tidak dilakukan pada semua yayasan yang ada di wilayah Tangerang

Selatan, tetapi hanya pada 3 yayasan yatim piatu dan dhuafa, yaitu yayasan Al-

Matiin, Yayasan Bahrul'ulum dan Yayasan Nurul Ihsan.

Jenis penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research)

yang sumber data utamanya diambil dari obyek secara langsung di daerah penelitian

yaitu melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan

pendekatan yuridis empiris dimana peneliti meninjau Undang-Undang yang berlaku

sekaligus implementasinya di lapangan dan data yang diperoleh selanjutnya dianalisis

dengan metode deskriptif analisis.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa menurut Undang-Undang

Perlindungan Anak, setiap anak memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi

seperti hak mengetahui identitas diri, hak mendapatkan pendidikan, kesehatan dan

perlindungan dari kekerasan tanpa membedakan apakah anak tersebut terlahir dari

keluarga yang utuh ataupun tidak, begitu juga tanpa membedakan anak yang berasal

dari keluarga mampu ataupun terlantar. Pemerintahmemiliki peran untuk

menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan dan juga bantuan

cuma-cuma serta pelayanan khusus bagi anak terlantar. Tidak ada Undang-Undang

yang mengatur secara khusus tentang pengasuhan anak yatim oleh yayasan, sehingga

pola pengasuhan yang benar terhadap anak yatim piatu dan dhuafa dikembalikan

kepada Undang-Undang Perlindungan Anak. Yayasan Al-Matiin, Yayasan

Bahrul'ulum dan Yayasan Nurul Ihsan melaksanakan pengasuhan yang telah sesuai

dengan aturan yang berlaku menurut Undang-Undang tentang Perlindungan Anak dan

tetap berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan anak baik dalam

aspek agama, aspek pendidikan,aspek moral maupun kesehatan.

Kata Kunci : Perlindungan Anak, Yayasan, Yatim Piatu dan Dhuafa

Pembimbing : Dr.Hj. Mesraini, SH.,M.Ag.

Daftar Pustaka : 1981 s.d. 2017

Page 6: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semseta alam, yang telah memberikan

limpahan rahman dan karunia-Nya kepada uma manusia di muka bumi ini, khususnya

kepada penulis. Shalawat beriringan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad

Saw., Keluarga, serta para sahabatnya, yang merupakan suri tauladan bagi seluruh

umat manusia.

Saya ucapkah Alhamdulillah atas karunia Allah Swt sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang berjudul "PENGASUHAN ANAK PADA

YAYASAN YATIM PIATU DI TANGERANG SELATAN" sebagai persyaratan

untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Mengenai perihal penyelesaian studi ini, banyak pelajaran serta manfaat yang

didapatkan dan kesan yang bermakna. Oleh karena itu, atas tersusunnya skripsi ini

saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik

dalam membimbing, memberikan petunjuk, doa dan dukungan kepada penulis,

semoga Allah Swt. selalu memberikan keberkahan serta pahala disisi-Nya.

Pada kesempatan ini patut saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Asep Saepuddin Jahar, M.A. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum beserta

segenap pimpinan, karyawan, dan staf yang telah berperan terhadap kemajuan

kualitas spiritual dan intelektual Mahasiswa/i Fakultas Syariah dan Hukum.

2. Dr. Abdul Halim, M.Ag. Ketua Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah, dan

sekertaris Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyyah Indra Rahmatullah,

S.HI.,M.H. yang telah banyak memberikan motivasi dan dukungan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Hj. Mesraini, SH., M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik sekaligus

dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan dukungan, arahan, saran

dan juga bimbingan serta motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan

sampai penyelesaian skripsi ini.

4. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik, memberikan pengetahuan

intelektual serta memberikan bantuannya kepada penulis.

5. Seluruh staff perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan

Fakultas Syariah dan Hukum atas pelayanan yang sangat membantu dalam

penulisan skripsi ini.

Page 7: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

vii

6. Kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda H.Zainuri dan ibunda Hj.Rena

Aprililia serta adik-adik yang selalu memberika support dan dukungan kepada

penulis untuk egera menyelesaikan skripsi ini Novia Maharani, Rinaldi

Saputra dan Reza Alvina.

7. Sahabat saya Ricky Awaludin S.Pd, Andi Asyraf, S.Sy.,S.H. dan Sri

Wulandari Winarsih S.Pd, yang selama ini banyak berkontribusi dalam

memaksa saya untuk segera menyelesaikan skripsi.

8. Serta seluruh sahabat selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah dan juga

teman-teman lainnya di Jurusan Peradilan Agama kelas A maupun B,

Fakultas Syariah dan Hukum angkatan 2011 yang telah mewarnai hari-hari

penulis dengan hal-hal positif serta memberikan kesan tersendiri selama

mendalami studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh komponen

yang telah berjasa dan memberikan kontribusinya. Penulis tidak bisa membalas

kebaikan mereka kecuali doa, semoga Allah Swt membalas amal perbuatan

semuanya. Aamiin.

Ciputat, 30 November 2017

Penulis

Page 8: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ..................................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3

C. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 3

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................... 4

E. Metode Penelitian ............................................................................... 5

F. Review Studi Terdahulu ..................................................................... 7

G. Sistematika Penulisan ......................................................................... 8

BAB II PENGASUHAN ANAK MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

DAN UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK

A. Pengasuhan Anak Menurut Hukum Islam ......................................... 10

1. Pengertian Pengasuhan Anak........................................................ 10

2. Syarat Orang Yang Boleh Mengasuh Anak .................................. 12

3. Kewajiban Seorang Pengasuh ....................................................... 15

B. Pengasuhan Anak Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak ..... 20

1. Pengertian Pengasuhan Anak........................................................ 20

2. Syarat Orang Yang Boleh Mengasuh Anak .................................. 22

3. Kewajiban Seorang Pengasuh ....................................................... 24

4. Hak dan Kewajiba Anak ............................................................... 25

BAB III LEMBAGA YANG MENANGANI PENGASUHAN ANAK YATIM

PIATU DI TANGERANG SELATAN

A. Yayasan Al-Matiin ............................................................................. 30

B. Yayasan Bahrul'ulum ......................................................................... 36

C. Yayasan Nurul Ihsan .......................................................................... 39

BAB IV PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI

TANGERANG SELATAN

A. Pembinaan Agama dan Moral ............................................................ 45

B. Pendidikan Intelektual ........................................................................ 47

C. Kesehatan ........................................................................................... 50

Page 9: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

ix

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 54

B. Saran ................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 56

LAMPIRAN

Page 10: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah amanah sekaligus karunia Allah SWT yang senantiasa

harus dijaga, karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak

sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi. Hak anak merupakan bagian

dari hak asasi manusia yang termuat dalam Undang-Undang 1945 dan

Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsatentang Hak-hak anak.1 Konvesi Hak

Anak (Conventionon the Right of The Child) tersebut telah diratifikasi oleh

Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Yahun 1990,

kemudian juga dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak yang kesemuanya mengemukakan prinsip-prinsip umum

perlindungan anak.

Dari sisi kehidupan berbangsa, anak merupakan masa depan bangsa

dan generasi penerus cita-cita bangsa. Oleh karena pentingnya peran ini,

sehingga setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan

berkembang serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan

diskriminasi.2

Menurut Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

pada pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa "Perlindungan anak adalah segala

kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat

hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai

1Law Community, materi-materi hukum di Indonesia, diakses dari link :

herwandybaharuddinsaade.blogspot.co.id/2015/07/contoh-makalah...pada 28-11-2017

2Pasal 20B ayat (2) Undang-Undang 1945 hasil amandemen

Page 11: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

2

dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan

dari kekerasan dan diskriminasi".

Idealnya pemeliharaan anak tersebut merupakan tanggung jawab

orang tua, tetapi dalam kasus-kasus tertentu banyak anak yang tidak

diketahui siapa orang tuanya, sementara anak tersebut masih membutuhkan

pemeliharaan. Dalam hal ini, tanggung jawab pemeliharaan anak itu diambil

alih oleh seseorang atau lembaga, sebagaimana yang telah disebutkan dalam

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 37. Anak

yang tidak dipelihara langsung oleh orang tuanya itu, disebut sebagai anak

asuh. Pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 1

ayat 10 ditegaskan bahwa "Anak asuh adalah anak yang diasuh oleh

seseorang atau lembaga untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan,

perawatan, pendidikan, dan kesehatan karena orang tuanya atau salah satu

orang tuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar".

Dari ketentuan yang sudah disebutkan di atas, dapat dipahami bahwa

anak-anak yang sudah tidak mempunyai salah satu orang tua atau keduanya

diasuh dan dilindungi oleh lembaga-lembaga yang bertanggung jawab penuh

dalam pengasuhan dan perlindungan atas anak tersebut. Pertanyaan yang

muncul kemudian adalah bagaimanakah pengasuhan lembaga-lembaga

tersebut dalam mendidik dan membesarkan anak-anak yang diasuh? Apakah

lembaga-lembaga tersebut sudah menjalankan pengasuhan anak sesuai

dengan ketentuan undang-undang perlindungan anak di Indonesia. Untuk

menjawab pertanyaan itulah penulis menjadi tertarik untuk membahas dan

meneliti lebih lanjut dalam sebuah skripsi yang diberi judul

“PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM DI TANGERANG

SELATAN”

Page 12: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

3

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah terdahulu dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan berikut, yaitu :

1. Bagaimana pengasuhan yang benar untuk anak yatim piatumenurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia?

2. Apa upaya lembaga pemerintah dalam membantu memelihara anak yatim

piatu?

3. Bagaimana peran pemerintah dalam memelihara anak yatim piatu?

4. Bagaimana penerapan pengasuhan anak yang dijalankan oleh yayasan

yatim piatu?

5. Lembaga apa sajakah yang berhak melakukan pengasuhan bagi anak

yatim piatu?

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar pembahasan pada penelitian ini tidak melebar, maka

pembahasan mengenai pengasuhan anak yatim piatu, dibatasi pada

pengasuhan anak yatim piatudan dhuafa di yayasan Tangerang Selatan.

Karena terdapat banyak yayasan di Tangerang Selatan, maka penulis

membatasi hanya 3 yayasan yatim piatuyang memenuhi kriteria yang

peneliti tentukan yaitu jumlah anak asuh secara keseluruhan dengan jumlah

minimal 50 anak asuh. Tiga yayasan tersebut diantaranya :

1. Yayasan Al-Matiin yang berlokasi di Ciputat

2. Yayasan Bahrul'ulumyang berlokasi di Pondok Aren

3. Yayasan Nurul Ihsan yang berlokasi di Setu

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengasuhan yang benar untuk anak yatim piatu menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia?

2. Bagaimana pola pengasuhan anak yang dijalankan oleh yayasan

yatim piatudi Tangerang Selatan?

Page 13: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

4

Aspek yang dinilai dibatasi hanya dalam beberapa aspek yaitu Aspek

Agama dan Moral, Aspek Pendidikan dan Aspek Kesehatan sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari sebuah penelitian ialah mengungkapkan secara jelas

sesuatu yang hendak dicapai pada penelitian yang akan dilakukan. Dari

pemahaman tersebut, makan tujuan dari diadakanya penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengasuhan yang benar untuk anak yatim piatu

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia

2. Untuk menjelaskan bagaimana pola pengasuhan yang dilakukan oleh

yayasan pengelola pengasuhan anak yatim piatu

Sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai, demikian pula

dengan penelitian yang penulis adakan ini diharapkan dapat bermanfaat

sebagai berikut:

1. Sebagai sumbangsih kepustakaan bagi para mahasiswa Fakultas

Syariah dan Hukum serta masyarakat luas pada umumnya

2. Sebagai kontribusi ilmiah dalam memperkaya kepustakaan Islam,

khususnya dalam bidang studi Hukum Keluarga Islam (ahwal al-

syakhsiyyah).

3. Secara akademis, agar dapat memberikan motivasi dan dorongan

kepada penulis lain untuk mengadakan penelitian lanjutan sehingga

tercapai apa yang harus dilakukan dalam pengasuhan anak yatim

piatu.

Page 14: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

5

E. Metode Penelitian

Dalam membahas masalah-masalah dalam penelitian ini, diperlukan

suatu metode untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah

yang dibahas dan gambaran dari masalah tersebut secara jelas, tepat dan

akurat. Terdapat beberapa metode yang akan penulis gunakan, antara lain:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research)

yang sumber datanya terutama diambil dari obyek penelitian (masyarakat

atau komunitas sosial) secara langsung di daerah penelitian.3 Dalam hal

ini, yayasan yatim piatu di daerah Tangerang Selatan, yaitu Yayasan Al-

Matiin, Yayasan Bahrul'ulum dan Yayasan Nurul Ihsan.

2. Metode Pendekatan

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis yaitu suatu

penelitian yang meliputi proses pengumpulan data, penyusunan dan

menjelaskan mengenai data-data yang terkumpul, sehingga metode ini

sering disebut metode analitik.4 Penelitian ini juga menggunakan

pendekatan yuridis empiris dimana peneliti meninjau undang-undang

yang diterapkan sekaligus implementasinya di lapangan.

3. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik yang merupakan kelanjutan dari penelitian

deskriptif yang bertujuan bukan hanya sekedar memaparkan karakteristik

tertentu, tetapi juga menganalisa dan menjelaskan mengapa dan

bagaimana.5

3Yayan Sopyan, Metode Penelitian Hukum, (jakarta: Buku Ajar, 2009), h. 28

4Winarto Sukharmad, Pengantar Penelitian-Penelitian: Metode Teknis, (Bandung: Tarsito,

1994), h. 20

5Yayan Sopyan, Metode Penelitian Hukum, h. 20

Page 15: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

6

4. Jenis Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data dikelompokkan menjadi dua bagian,

yaitu:

a. Sumber Data Premier. Yang menjadi sumber data primer dalam

penelitian ini adalah undang-undang perlindungan anak nomor 35

tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23

tahun 2002, data yang didapat dari hasil observasi di 3 yayasan

yatim piatu di wilayah Tangerang Selatan, dan wawancara

langsung dengan pengelola yayasan tersebut.

b. Sumber Data sekunder, yaitu data yang didapat dari buku-buku,

artikel, jurnal, dan lain-lain yang berkaitan dengan pokok

permasalahan dalam skripsi ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang

dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Umumnya cara

mengumpulkan data dapat menggunakan teknik: wawancara (interview),

angket (questioner), pengamatan (observation), studi dokumentasi, dan

Focus Group Discussion (FGD).6 Adapun dalam penelitian ini, penulis

menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Teknik observasi, yaitu dengan cara mengadakan pengamatan dan

pencatatan secara terperinci serta sistematis tentang pola

pengasuhan anak yatim piatu di Tangerang Selatan.

b. Teknik interview (wawancara). Metode wawancara dirasakan

sebagai metode yang efektif dalam pengumpulan data premier di

lapangan.7Dalam wawancara ini, peneliti menggunakan pedoman

wawamcara mendalam dengan pokok permasalahan guna

6Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,

2007), h.37

7Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), h. 57

Page 16: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

7

menghindari penyimpangan dari masalah penelitian dan

kevakuman selama wawancara. Dalam penelitian ini yang

diwawancarai adalah pengelola yayasan yatim piatu yang dijadikan

sampel, tentu tidak semua pengelola yayasan yatim piatu tersebut

yang diwawancarai, tetapi hanya perwakilan saja. Pengelola yang

akan diwawancarai ditentukan langsung oleh pihak yayasan.

c. Studi dokumentasi yaitu meliputi bahan hukum yang terdiri dari

bahan hukum primer dan hukum sekunder.8 Juga data yang

diperoleh dari referensi atau literatur yang berkaitan dengan tema

penelitian ini.

d. Studi pustaka yaitu pengindentifikasian secara sistematis dan

melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang memuat

informasi yang berkaitan dengan tema, objek dan masalah

penelitian yang meliputi laporan penelitian yang telah diterbitkan,

dan kepustakaan konseptual meliputi artikel atau buku-buku yang

ditulis oleh para ahli yang memberikan pendapat, pengalaman,

teori-teori atau ide-ide tentang apa yang baik dan buruk, hal-hal

yang diinginkan dan tidak dalam bidang masalah.9

F. Review Studi Terdahulu

Untuk menentukan pembahasan dan penulisan skripsi ini, penulis

menelaah literature yang sudah membahas tentang judul yang akan

penulis sampaikan dalam penulisan skripsi, diantaranya yaitu:

1. Pelaksanaan Bimbingan Agama dalam Pembentukan Kepribadian

Muslim Anak Yatim Piatu di Yayasan Baitul Ma‟mur Desa Waringin

Jaya Kec. Bojong Gede Kab. Bogor oleh Mahmud Dalaji, Fakultas

8Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004), h. 82

9Fahmi Muhammad Ahmadi dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Syarif Hidayatullarh Jakarta, 2010), h. 17-18

Page 17: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

8

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2005. Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan

bimbingan agama dalam pembentukan kepribadian muslim anak yatim

piatu di yayasan tersebut, metode apa yang digunakan dalam bimbingan

agama yang diberikan dan hambatan-hambatan apa yang dialami dalam

bimbingan tersebut.

2. Peran Pembimbing Rohani Islam dalam Mengembangkan Kecakapan

Hidup Generik (General Life Skills) Pada Anak Yatim Piatu di Panti

Asuhan Aria Putra Ciputat oleh Aisyah Syaftarini, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta Tahun 2013. Skripsi ini membahas tentang peran bimbingan

rohani Islam dalam mengembangkan kecakapan generik (General Life

Skill) di panti asuhan tersebut, faktor-faktor pendukung dan

penghambat program bimbingan rohani Islam dan metode apa yang

digunakan dalam mengembangkan kecakapan hidup generik di panti

asuhan tersebut.

Skripsi yang ingin peneliti tulis, sama sekali berbeda dengan apa yang

sudah tertulis di skripsi tersebut karena 2 skripsi di atas menjelaskan

tentang bimbingan agama anak dalam kepribadian anak dan peran

pembimbing rohadni dalam kecakapan hidup, sedangkan yang ingin

peneliti tulis membahas tentang Undang-Undang yang diimplementasikan

pada Yayasan terkait.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan, maka penulis

menyusun penulisan skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut:

Bab Kesatu, merupakan bab pendahuluan yang diuraikan tentang latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan

Page 18: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

9

masalah, manfaat dan tujuan penelitan, metode penelitian, review studi

terdahulu, dan beserta sistematika penulisan.

Bab kedua, membahas tentang tinjauan umum terkait dengan hak asuh

anak menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Bab ketiga, membahas tentang lembaga dan yayasan pengasuhan anak

di wilayah Tangerang Selatan,yaitu Yayasan Al-Matiin, Yayasan

Bahrul'ulu dan Yayasan Nurul Ihsan, meliputi dasar hukum pembentukan

dan sejarah pembentukan dari lembaga masing-masing tersebut dan

pengasuhan yang mereka lakukan.

Bab keempat, menjelaskan penerapan Undang-Undang Perlindungan

Anak terhadap pengasuhan anak pada 3 yayasan yatim piatu di Tangerang

Selatan.

Bab kelima, merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran

terkait kajian yang dimaksud dari awal sampai akhir pembahasan beserta

lampiran-lampiran terkait.

Page 19: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

10

BAB II

PENGASUHAN ANAK MENURUT PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN

UNDANG-UNDANG PERLINDUNGAN ANAK

A. Pengasuhan Anak Menurut Hukum Islam

1. Pengertian Pengasuhan Anak

Pengasuhan anak atau Hadhanah secara bahasa berarti melakukan

sesuatu di dekat tulang rusuk atau di pangkuan, karena disaat seorang ibu

menyusui anaknya, ibu tersebut akan meletakkan anaknya dipangkuannya,

seakan-akan ibu disaat itu melindungi dan memelihara anaknya

sehingga"Hadhanah" dijadikan istilah yang maksudnya pendidikan dan

pemeliharaan anak sejak dari lahir sampai sanggup berdiri sendiri yang

dilakukan oleh kerabat anak itu sendiri.

Para ulama fiqih mendefinisikan Hadhanah sebagai tindakan

pemeliharaan anak-anak yang masih kecil, baik laki-laki ataupun perempuan

juga yang sudah besar namun belum mumayyiz, menyediakan sesuatu yang

menjadikan kebaikannya, menjaganya dari sesuatu yang menyakitinya,

mendidik jasmani dan rohaninya agar mampu berdiri sendiri dan juga dapat

mengemban tanggung jawab.10

Sedangkan menurut istilah Hadhanah adalah memelihara anak laki-

laki atau perempuan yang masih kecil dan belum dapat mandiri, menjaga

kepentingan anak, melindungi dari segala yang membahayakan anak,

mendidik rohani dan jasmani serta akal anak agar anak tersebut dapat

berkembang dan mengatasi persoalan hidup yang akan dihadapinya.11

Pengertian di atas selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Sayyid Sabiq bahwa Hadhanah adalah aktivitas untuk menjaga anak laki-

laki dan perempuan atau orang idiot yang tidak mumayyiz dan tidak

10Prof. Dr.H.M.A.Tihami M.A. M.M, dan Drs.Sohami Sahrani, M.M., M.H, fiqih munakahat,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), cet ke 2, h. 215-216

11

Hakin Rahmat, Hukum Perkawinan Islam, (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 224

10

Page 20: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

11

mandiri, serta aktivitas untuk menjamin kemaslahatan anak-anak, menjaga

anak dari segala sesuatu yang menyakiti dan membahayakan, mendidik jiwa,

raga dan akalnya agar ia bisa bangkit dalam menghadapi realitas kehidupan

dan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik dimasa

mendatang.12

Berdasarkan pengertian di atas, Hadhanah merupakan pemeliharaan

anak dari sejak mengandung sampai melahirkan anak yang tentunya

memerlukan belaian seorang ibu yang akan menghangatkannya dengan

kasih sayang. Namun disamping hal tersebut, beberapa fuqaha

mendefinisikan Hadhanah sebagai berikut :

a. Fuqaha Hanifah

Hadhanah merupakan salah satu usaha dalam mendidik anak yang

dilakukan orang yang memiliki hak mengasuh.13

b. Ulama Syafi'iah

Hadhanah merupakan mendidik orang yang tidak dapat mengurus

dirinya sendiri dengan apa yang bermaslahat baginya dan

memeliharanya dari apa yang membahayakan meskipun orang itu

telah dewasa.14

Ulama fiqih mengatakan Hadhanah merupakan suatu kewenangan

untuk merawat dan mendidik anak yang belum mumayyiz bahkan orang

dewasa yang kehilangan akalnya, sehingga ulama fiqih mengatakan yang

lebih utama untuk mengasuh adalah kaum wanita.15

Adapun salah satu anak

yang boleh di asuh adalah anak yatim.

Secara etimologis, kata “yatim” itu sendiri merupakan kata serapan

dari bahasa Arab yutma – yatama – yatma yang berarti infirâd

12Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Terjemah (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2012), cet 4, juz 4, h. 21

13

Huzaemah T Yanggo, Fiqh Anak, (Jakarta: Al-Mawardi, 2004), h.101

14

Huzaemah T Yanggo, Fiqh Anak, h.101

15

S.A. Al-Hamdani, Risalah Nikah, (Jakarta: Pustaka Amani, 2002), h.322

Page 21: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

12

(kesendirian).16

Yatîm merupakan isim fâ’il (menunjukkan pelaku) jamaknya

yatâmâ atau aitâm.17 Anak yatim berarti anak di bawah umur yang

kehilangan ayah yang bertanggung jawab dalam perbelanjaan dan

pendidikannya,18

belum baligh (dewasa), baik ia kaya atau miskin, laki-laki

atau perempuan.

Anak yatim juga merupakan anak hasil perkawinan yang sah, namun

sudah tidak memiliki ayah sebagai orang yang bertanggung jawab

terhadapnya, jadi anak yatim juga mempunyai hak yang sama dengan anak

lainnya. Anak yatim juga tidak diperbolehkan untuk di dzalimi sesuai

ddengan firman Allah SWT :

ر ه ق ل ت م ف ي ت ي ل ا ا م أ ف

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku

sewenang-wenang” ( Ad- Dhuha 9)

2. Syarat Orang Yang Boleh Mengasuh Anak

Kalangan ahli fiqih menyebutkan sejumlah syarat untuk mendapatkan

hak asuh anak yang harus dipenuhi. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi,

maka hak asuh anak akan hilang, faktor utamanya kecakapan atau kepatutan

untuk memelihara seorang anak. syarat-syarat tersebut, yaitu:

a. Berakal sehat

Bagi orang yang kurang akal seperti gila, tidak boleh menangani

Hadhanah karena mereka tidak dapat mengurusi dirinya sendiri

sehingga tidak boleh diserahi untuk mengurusi orang lain, sebab

orang yang tidak memiliki apa-apa tentu tidak memiliki apa-apa

untuk diberikan kepada orang lain;

16

Atabik Ali dan Ahmad Zuhdi Muhdlor, Qâmûs Al-„Ashriy ( Kamus Kontemporer) Arab-

Indonesia (Yogyakarta: Multi Karya Grafika, 1998), cet. IV, h. 2045 17

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam (Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve,

1994), h. 206. 18

Rachmat Taufiq Hidayat, Khazanah Istilah Alquran (Bandung: Mizan, 1999), h. 154.

Page 22: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

13

b. Merdeka

Seorang budak tidak memiliki kekuasaan yang lebih terhadap seorang

anak dan kepentingannya. karena kekuasaan dan kepentingan seorang

budak lebih tercurahkan kepada tuannya;

c. Islam

Masalah ini untuk kepentingan agama yang ia yakini, Allah SWT

tidak mengizinkan perwalian terhadap orang kafir;

d. Amanah dan Berbudi

Orang yang curang tidak aman bagi anak kecil dan tidak dapat

dipercaya dapat menunaikan kewajibannya dengan baik, bahkan

nantinya anak tersebut dapat meniru atau berkelakuan seperti orang

yang curang tersebut;

e. Belum Menikah

Orang yang akan mengasuh diharapkan belum menikah dengan laki-

laki lain bagi ibunya agar bisa memberikan perhatian penuh bagi

anak;

f. Bermukim Bersama

Bermukim bersama dengan anak yang diasuh, karena bila salah satu

diantara orang tua pergi maka ayah lebih berhak mengasuh karena

untuk menjaga nasabnya;

g. Dewasa

Seorang anak kecil yang sudah mumayyiz tetap membutuhkan orang

lain untuk mengurusi urusannya dan mengasuhnya, karena itu dia

tidak boleh mengurusi urusan orang lain;

Page 23: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

14

h. Mampu Mendidik

Tidak boleh menjadi pengasuh orang yang buta atau rabun,

berpenyakit menular atau sakit yang melemahkan jasmaninya, dan

berusia lanjut karena mereka bahkan perlu diurus oleh orang lain.19

Adapun syarat-syarat bagi pengasuh yang memegang kendali dalam

pengasuhan anak menurut Sayyid Sabiq, yaitu:

a. Berakal Sehat

Sebuah pengasuhan tidak boleh diserahkan kepada orang yang tidak

sehat, karena mereka tidak dapat mengatur diri mereka sendiri;

b. Baligh

Anak-anak yang belum baligh, walaupun dapat membedakan hal

yang baik atau buruk, tetap membutuhkan orang yang dapat

mengendalikan urusan dan mengasuhnya;

c. Kemampuan Mendidik

Hal ini wajib bagi seorang yang ingin mengasuh seorang anak, agar

anak yang diasuh mendapatkan pendidikan yang memadai dan

mendapatkan iklim yang kondusif bagi perkembangannya;

d. Amanah dan Budi Pekerti

Apabila seorang perempuan fasik mengasuh anak, maka bisa jadi

anak tersebut akan tumbuh dengan mengikuti cara hidupnya atau

beretika dengan etika pengasuhnya;

e. Islam

Pengasuhan anak muslim tidak boleh diserahkan kepada pengasuh

kafir, karena pengasuhan anak merupakan hal yang berhubungan

dengan kekuasaan, sedangkan Allah SWT sekali-kali tidak akan

pernah memberi peluang kepada orang kafir untuk menguasai orang

muslim.Hal tersebut dikhawatirkan bahwa pengasuh tersebut

19Ibnu Qasim, Tausyih Ala Ibnu Qasim Terjemah,(Surabaya: Al-Hidayah, 2002), h.234-235

Page 24: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

15

mempengaruhi agama anak, karena pengasuh akan berusaha

mendidik dan membesarkan anak asuhnya sesuai dengan agama yang

dianutnya;

f. Belum Menikah

Apabila seorang pengasuh telah menikah, maka haknya untuk

mengasuh anak menjadi gugur, hal tersebut dikarenakan

jikaperempuan pengasuh tadi menikah dengan laki-laki asing, maka

laki-laki tersebut belum tentu bisa mencurahkan kasih sayang kepada

anak yang sedang diasuh oleh perempuan;

g. Merdeka

Hal ini merupakan persyaratan bagi pengasuh, karena apabila

pengasuh merupakan seorang budak, maka pengasuh akan sibuk

melayani tuannya dan tidak memiliki waktu yang banyak untuk

mengasuh anaknya.20

3. Kewajiban Seorang Pengasuh

Anak karena ketidakmampuan, ketergantungan, dan

ketidakmatangannya baik dalam fisik dan mental perlu mendapatkan

perawatan, bimbingan dan perlindungan. Perlindungan anak merupakan

segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar

dapat hidup, tumbuh berkembang dan juga berpartisipasi secara optimal

sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat

perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.21

Pada dasarnya, banyak sekali kewajiban orang tua terhadap anak dan

perkembangannya. Sekian banyak kewajiban yang harus dilakukan oleh

pengasuh, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

20Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2012), cet 4, juz 4, h. 26-31

21

Ibnu Anshori, Perlindungan Anak Menurut Perspektif Islam (Jakarta: KPAI, 2007), h.16

Page 25: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

16

a. Kewajiban Pendidikan Iman

Pendidikan iman yang dimaksud adalah mengikat anak dengan

dasar-dasar iman, rukun Islam dan dasar-dasar syari'ah sejak anak

mulai mengerti dan dapat memahami sesuatu. Kewajiban pendidik

ataupun pengasuh adalah menumbuhkan anak atas dasar pemahaman

dan dasar-dasar pendidikan iman dan ajaran Islam selama masa

pertumbuhannya, sehingga anak akan terikat dengan Islam, baik

akidah maupun ibadah, disamping penerapan metode maupun

peraturan.22

Pengertian di atas sesuai dengan hadits

ادبوا قال رسول اهلل صمى اهلل عميو وسمم : عن عمي رضي اهلل عنو قال :

القرأن فإن حممة اولدكم عمى ثلث خصال : حب نبيكم وحب اىل بيتو و قرأة

)رواه الديلم ( القرأن في ظل اهلل يوم ل ظل ظمو مع انبيائو واصفيائو

"Dari Ali R.A berkata, Rasulullah SAW bersabda: Didiklah anak

kalian dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan

keluarganya serta membaca Al-Qur'an, karena sesungguhnya orang

yang menjunjung tinggi Al-Qur'an akan berada di bawah lindungan

Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain Lindungan-Nya bersama

para Nabi dan kekasihnya(H.R Ad-Dailami)"23

Salah satu cara untuk mengajari anak pendidikan iman ialah

mengajarkan anak melakukan shalat 5 waktu sesuai dengan firman

Allah SWT :

22Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, terj. Saifullah Kamalie

& Heri Noer Ali (Semarang: Asy-Syifa’, 1981), h.24

23

http://khairima.blogspot.co.id/2012/03/kumpulan-hadis-hadis-tarbawi.html pada 29-11-2017

Page 26: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

17

ا ل ه ي ل ر ع ب اصط ة و ل ك بالص ل ه ر أ م أ ا و ق ز ك ر ل أ س ن

ي ى ق لت بت ل اق ع ال ك و ق ز ر ن ن ح ن

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan

bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta

rezeki kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan

akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa" (Thaha

132)

b. Kewajiban Pendidikan Akhlak (Moral)

Yang dimaksud dengan akhlak (Al-Khuluk) adalah perangai

(As-Sajiyah) dan tabi'at (Al-thab'). kata Al-Khuluk menurut bahasa

adalah sesuatu yang menjadi kebiasaan seseorang yang berupa

adab.24

Sedangkan pendidikan moral adalah pendidikan mengenai

dasar-dasar moral dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki

dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak dini hingga menjadi seorang

pemuda yang siap mengarungi lautan kehidupan.25

c. Kewajiban Pendidikan Fisik

Pendidikan fisik untuk anak-anak diharapkan agar anak dapat

tumbuh dewasa dengan kondisi fisik yang kuat, sehat, bergairah dan

bersemangat. ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam

memberikan pendidikan fisik kepada anak, yaitu:

1) Membiasakan anak untuk menggosok gigi ketika hendak

shalat maupun tidur;

24Muhammad Suwaid, Mendidik Anak Bersama Nabi SAW, Panduan Lengkap Pendidikan

Anak Disertai Teladan Kehidupan Para Salaf terj. Salafuddin abu Sayyid

25

Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, h.174

Page 27: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

18

2) Mengajari anak untuk selalu menjaga kebersihan, misalnya

memotong kuku ketika hendak shalat jum'at dan menggunakan

pakaian juga tempat yang suci ketika shalat;

3) Memerintahkan anak untuk shalat lima waktu sehari semalam

ketika anak sudah menginjak umur tujuh tahun. Jika anak

enggan melaksanakan kewajiban ini pada usia sepuluh tahun,

maka orang tua boleh memukulnya dengan pukulan yang tidak

membahayakan, tetapi cukup sebagai peringatan dan

pembelajaran;

4) Mengikuti sunah-sunah Rasulullah SAW dalam makan dan

minum serta tidak berlebihan;

5) Tidur setelah shalat 'isya dan bagun pagi sebelum subuh untuk

melaksanakan shalat subuh;

6) Dan mendoakan anak supaya terhindar dari kejelekan maupun

godaan syaitan.26

Pendidikan fisik di atas merupakan pendidikan agar seorang

anak dapat mengerjakan sesuatu dengan disiplin, Adapun rasul

mengajarkan kita untuk memukul anak yang tidak mengerjakan

shalat sesuai dengan hadits

ن ب م ي ى را ب إ ا ن ث د ح طباع ل ا ن ب ا ي ن ع ي ى س ي ع ن ب د م ح م ا ن ث د حل ا ق ه د ج ن ع و ي ب أ ن ع رة ب س ن ب ع ي ب ر ل ا ن ب ك ل م ل ا د ب ع ن ع د ع س

لى ص ي نب ل ا ل ا غ ق ل ب ا ذ إ ة ل ص ل ا ب ي ب ص ل ا روا م لم وس و ي ل ع لو ل اا ه ي ل ع وه رب ض ا ف ن ي ن س ر ش ع غ ل ب ا ذ إ و ن ي ن س ع ب س

26Abdul Mustaqim, Menjadi Orang Tua Bijak: Solusi Kreatif Menangani Pelbagai Masalah

Pada Anak (Bandung: Al-Bayan, 2003), h. 93 - 94

Page 28: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

19

"Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa bin Ali bin

Abi Thalib-Thabba'] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin

Sa'd] dari [Abdul Malik bin Ar-Rabi' bin Sabrah] dari [Ayahnya]

dari [Kakeknya] dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

bersabda: "Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat

apabila sudah mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah

mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia apabila tidak

melaksanakannya"27

d. Kewajiban Pendidikan Intelektual

Pendidikan intelektual disini merupakan pembentukan dan

pembinaan kerangka berfikir anak dengan sesuatu yang bermanfaat

seperti ilmu pengetahuan hukum, peradaban ilmiah, dan modernisasi

serta kesadaran berfikir dan berbudaya.28

Dengan pendidikan

intelektual yang cukup, maka anak akanberkembang dengan baik

sehingga terjadi keseimbangan antara jasmani, rohani, maupun akal.

Hal ini berdasarkan bahwa ilmu sama pentingnya dengan kebaikan

yang dilakukan, bahkan ilmu merupakan satu-satunya kebaikan di

alam dunia maupun akhirat, hal tersebut terbukti dengan hadits

أراد من و بالعمم فعميو اآلخرة أراد من و بالعمم فعميو الدنيا أراد من )رواه البخارى ومسمم ( بالعمم فعميو ىما

"Siapa yang menghendaki kebaikan di dunia maka dengan ilmu.

Siapa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka dengan ilmu.

27Diakses pada link https://tafsirq.com/hadits/abu-daud/417 pada 29-11-2017

28

Abdullah Nasluh Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, h. 270

Page 29: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

20

Siapa yang menghendaki keduanya makan dengan ilmu (H.R Bukhori

dan Muslim)"29

Allah SWT Berfirman dalam Quran :

ا د رش ت لم ع ا م م ن لم ع ت ن أ ى ل ع ك ع تب أ ل ى ى وس م و ل ل ا ق

"Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya

kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu

yang telah diajarkan kepadamu?" (Al-Kahf 66)

Ayat tersebut berbicara mengenai Musa AS yang ingin diajarkan oleh

Khidr, seorang Nabi saja sangat ingin memiliki pendidikan yang baik

dan luas, maka ajarkanlah anakmu agar mereka mendapatkan

pendidikan yang layak.

e. Kewajiban Pendidikan Psikis

Pendidikan psikis yang dimaksud adalah dengan mendidik

anak agar bersikap berani, berterus terang, merasa sempurna, suka

berbuat baik terhadap orang lain, menahan diri ketika marah dan juga

senang kepada seluruh bentuk keutamaan psikis dan moral.30

Tidak sombong juga merupakan pendidikan psikis yang harus

diberikan kepada anak, agar anak bisa menjadi seseorang yang

disukai orang lain, karena kita tahu bahwa sombong merupakan salah

satu sifat yang amat tidak disukai oleh Allah SWT, sebagaimana

firman Allah SWT :

29Diakses pada http://khairima.blogspot.co.id/2012/03/kumpulan-hadis-hadis-tarbawi.html

29-11-2017

30

Abdullah Nashih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, h. 324

Page 30: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

21

ا رح م لرض ا ي ف ش م ت ول س نا ل ل ك د خ ر ع ص ت ل ول لو ل ا ن إ

ور خ ف ل ا ت خ م ل ب ك ح ي

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena

sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan

angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang

sombong lagi membanggakan diri" (Luqman 18)

B. Pengasuhan Anak Menurut Undang-Undang

1. Pengertian Pengasuhan Anak

Pengasuhan terdiri dari kata asuh yang diberikan imbuhan (pe-an),

dimana arti dari kata asuh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau

KBBI adalah menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, sedangkan

pengasuhan itu sendiri bermakna sebuah proses, cara, perbuatan mengasuh.

Sayangnya, di dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak itu sendiri tidak dijelaskan secara terperinci mengenai

arti dari pengasuhan tersebut.

Anak menurut KBBI adalah keturunan kedua, sedangkan di dalam

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa

"Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang

masih di dalam kandungan".

Anak asuh menurut KBBI adalah anak yang diberi biaya pendidikan

oleh seseorang, namun tetap tinggal bersama orang tuanya. sedangkan dalam

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 1 ayat (10)

dijelaskan bahwa "Anak asuh adalah anak yang diasuh oleh seseorang atau

lembaga untuk diberikan bimbingan, dilakukan pemeliharaan, perawatan,

pendidikan, dan kesehatan karena orang tuanya atau salah satu orang

Page 31: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

22

tuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar".

Sedangkan anak yatim menurut KBBI adalah tidak beribu atau tidak berayah

lagi (karena ditinggal mati), anak yatim merupakan salah satu anak yang

diasuh oleh lembaga yang menangani hal terkait dengan anak terlantar dan

fakir miskin.

Pengasuhan anak yang diberikan kepada pihak lain merupakan upaya

dari kelalaian orang tua dalam menjamin tumbuh kembang anak dalam

segala aspek. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anakpasal 37 ayat (1) yang menyebutkan bahwa

"Pengasuhan anak ditujukan kepada anak yang orang tuanya tidak dapat

menjamin tumbuh kembang anaknya secara wajar, baik fisik, mental,

spiritual, maupun sosial". Pengasuhan anak itu sendiri bertujuan agar anak

mendapatkan masa kecil dan tumbuh kembang yang baik dan tidak

tereksploitasi terhadap apapun sehingga anak dapat menjadi pribadi yang

lebih baik ketika dewasa.

Ada lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan dalam pengasuhan

anak yang secara garis besar merupakan tangan kanan dari pemerintah untuk

mengatasi hal tersebut. Salah satu lembaga dari sekian banyak lembaga yang

ada, memiliki sebuah landasan agama dalam pengasuhannya, itu berarti

bahwa anak yang akan diasuh oleh lembaga tersebut harus anak yang

beragama sama dengan lembaga tersebut. Hal ini tertera dalam Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 27 ayat (3). Lain

halnya dengan lembaga-lembaga yang tidak memiliki landasan agama dalam

pengasuhannya, maka pelaksanaan pengasuhan harus memperhatikan agama

yang dianut oleh masing-masing anak yang bersangkutan sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 37 ayat (4)

Page 32: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

23

yang menjelaskan bahwa "Pengasuhan yang dilakukan oleh lembaga yang

tidak berlandaskan agama, maka pelaksanaan pengasuhan harus

memperhatikan agama yang dianut oleh anak bersangkutan".

Lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan dalam pengasuhan

terkait juga harus memberikan jaminan sosial pada anak-anak yang

beradadalam pengawasannya, ha tersebut sesuai dengan Undan-Undang

Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosial yang menjelaskan

bahwa “Jaminan Sosial dimaksudkan untuk : a. Menjamin fakir miskin, anak

yatim piatu terlantar, lanjut usia terlantar, penyandang cacat fisik dan cacat

mental, eks penderita penyakit kronis yang mengalami masalah

ketidakmampuan sosial-ekonomi agar kebutuhan dasarnya terpenuhi. b.

Menghargai pejuang, perintis kemerdekaan, dan keluarga pahlawan atas

jasa-jasanya.”

Paparan di atas menunjukan bahwa pengasuhan anak dilakukan

melalui lembaga-lembaga yang memiliki kewenangan dalam pengasuhan

anak itu sendiri. jika seseorang ingin ikut berpartisipasi dalam melakukan

pengasuhan, maka seseorang tersebut dapat ikut melalui lembaga-lembaga

terkait. Pengasuhan anak yang dilakukan oleh lembaga terkait harus sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal

38 bahwa "Pengasuhan dilakukan tanpa membedakan suku, agama, ras,

golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum anak,

urutan kelahiran, dan juga kondisi fisik maupun mental".Pengasuhan

tersebut juga diselenggarakan melalui kegiatan bimbingan, pemeliharaan,

perawatan, dan pendidikan secara berkesinambungan, serta dengan

memberikan bantuan biaya dan fasilitas lain, untuk menjamin tumbuh

kembang anak secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial tanpa

mempengaruhi agama yang dianut anak.

Page 33: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

24

2. Syarat Orang Yang Boleh Mengasuh Anak

Dalam mengasuh seorang anak, terkadang ada hal-hal yang membuat

orang tua bisa dicabut hak pengasuhan atas anaknya, dan hal tersebut bisa

menjadi landasan agar negara dapat berperan aktif dalam melindungi hak

anak di dalam pengasuhan itu sendiri, sebagaimana pada Undang-Undang

Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 30 bahwa "Dalam hal orang

tua melalaikan kewajibannya, terhadapnya dapat dilakukan pengawasan

atau kuasa asuh orang tua dapat dicabut".

Jika hak asuh orang tua terhadap anaknya telah dicabut, maka negara

membuat perwalian sebagai salah satu alternatif untuk pengasuhan anak

tersebut. Wali yang dimaksud adalah orang atau lembaga yang dalam

kenyataanya menjalankan kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap

anaknya sesuai dengan yang dijelaksan Undang-Undang Nomor 35 Tahun

2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002

tentang Perlindungan Anak pasal 1 ayat 5.

Penunjukan wali tidak sebegitu mudahnya, karena untuk menunjuk

seorang wali diperlukan beberapa syarat dan melalui penetapan pengadilan.

Untuk penunjukan wali, Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 perubahan

atas undang-undang 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 33

menyebutkan bahwa :

a. Dalam hal orang tua dan keluarga anak tidak dapat melaksanakan

kewajiban dan tanggung jawabnya, seseorang atau badan hukum

yang memenuhi persyaratan dapat ditunjuk sebagai wali dari anak

yang bersangkutan;

b. untuk menjadi wali dari anak sebagaimana dimaksud ayat (1)

dilakukan melalui penetapan pengadilan;;

c. Wali yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus

memiliki kesamaan agama dengan agama yang dianut anak;

Page 34: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

25

d. Wali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertanggung jawab

terhadap diri anak dan wajib mengelola harta milik anak yang

bersangkutan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak;

e. Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara penunjukan

wali sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan

pemerintah.

3. Kewajiban Seorang Pengasuh Anak

Pada dasarnya, kewajiban dari para pengasuh anak adalah melindungi

dan membuat tumbuh kembang anak menjadi baik. Dalam undang-undang

perlindungan anak dijelaskan tanggung jawab dan kewajiban pengasuh

ataupun orang tua terhadap anaknya. Adapun kewajiban dan tanggung jawab

orang tua dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 atas

perubahan undang - undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak pasal 26 yang berbunyi:

a. Mengasuh, memelihara, mendidik, dan melindungi anak;

b. Menumbuhkembangkan anak sesuai kemampuan, bakat, dan

minatnya;

c. Mencegah terjadinya perkawinan pada usia anak;

d. Serta memberikan pendidikan karakter dan penanaman nilai budi

pekerti

Selain paparan di atas, pengasuh juga harus menjamin perlindungan

anak untuk memeluk agamanya, dan tidak ada pemakasaan atas agama apa

yang akan dianut oleh anak tersebut. Hal ini dijelaskan dalam Undang-

Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomr

23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 43 bahwa:

a. Pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga, orang tua,

wali dan lembaga sosial menjamin perlindungan anak dalam

memeluk agamanya;

Page 35: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

26

b. Perlindungan anak dalam memeluk agamanya sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi pembinaan, pembimbingan, dan

pengamalan ajaran agama bagi anak

Dengan adanya undang-undang tersebut, seluruh anak yang diasuh

diharapkan mendapatkan kebebasan dalam mengerjakan ibadah sesuai

agama yang dianutnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

4. Hak dan Kewajiban Anak

Seorang anak memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi

selayaknya orang tua mereka. Dalam undang-undang perlindungan anak,

ada banyak sekali dijelaskan tentang hak dan kewajiban seorang anak yang

harus dipenuhi, dan hal-hal tersebut merupakan upaya pemerintah untuk

menjaga anak-anak dari eksploitasi para orang tua maupun kerabat agar

anak dapat tumbuh dan berkembang secara baik sehingga mereka bisa

menjadi generasi yang baik dan berbudi pekerti. Beberapa pasal yang

menjelaskan hak dan kewajiban anak dalam undang-undang perlindungan

anak adalah sebagai berikut :

Hak-hak anak :

a. Setiap anak berhak dapat hidup secara layak

Semua orang berhak hidup dengan layak, bahkan anak kecil

sekalipun dapat hidup sesuai dengan keinginannya sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

pasal 4 menyebutkan bahwa "Setiap anak berhak untuk dapat hidup,

tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan

harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan

dari kekerasan".

b. Setiap anak berhak mendapatkan identitas

Seluruh anak yang baru lahir harus langsung diberikan identitas

karena identitas merupakan hak yang harus diberikan secara langsung

Page 36: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

27

sesaat setelah anak itu lahir semisal nama, sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 5

bahwa "Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri

dan status kewarganegaraan".

c. Setiap anak berhak memeluk agama

Agama merupakan suatu hal penting mengingat negara Indonesia

merupakan salah satu negara dengan banyak agama namun masih

terjaga kerukunannya. Anak berhak menentukan apa agama yang

akan dianut, hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35

tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun

2002tentang Perlindungan Anak pasal 6 yang berbunyi "Setiap anak

berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan

berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya dalam

bimbingan orang tua atau wali".

d. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu sapek penting dalam

menumbuhkembangkan seorang anak. Hal tersebut dikarenakan anak

yang cerdas kemungkinan besar akan menjadi penerus yang

bermanfaat bagi kerabat maupun negara. Maka dari itu setiap anak

berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan usia dan pola pikirnya

sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun

2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002

pasal 9 :

1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya;

2) Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan

pendidikan dari kejahatan seksual dan kekerasan yang

Page 37: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

28

dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan/atau pihak

lain;

3) Selain mendapatkan hak anak sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) dan ayat (1a), anak penyandang disabilitas berhak

memperoleh pendidikan luar biasa dan anak yang memiliki

keunggulan berhak mendaptakan pendidikan khusus.

e. Setiap anak berhak mendapatkan fasilitas kesehatan

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

pasal 8 menyebutkan bahwa "Setiap anak berhak memperoleh

pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan

fisik, mental, spiritual dan sosial". undang-undang ini bertujuan agar

setiap anak yang lahir tidak terganggu dengan penyakit-penyakit

yang bisa menggangu tumbuh kembang anak dan agar anak bisa

tumbuh dengan sehat dan aktif.

f. Setiap anak berhak mencurahakan isi hatinya

Orang tua, dewasa maupun anak-anak memiliki masalahnya masing-

masing, sehingga setiap orang butuh tempat untuk menceritakan apa

yang menjadi permasalahan dalam hidupnya. Seorang anak kecil

yang sedang tumbuh, sangat memerlukan orang yang bisa diajak

bicara, bercerita dan mendengar apa yang menjadi keluhan seorang

anak, agar anak menjadi pribadi yang terbuka dan bisa

memaafkan.Mencurahkan isi hati dan memberikan pendapat

termasuk salah satu hak yang harus diberikan kepada anak. Hal ini

dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anakpasal 10 yang menyatakan bahwa "Setiap anak

berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari,

dan memberikan informasi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan

Page 38: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

29

usianya demi pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai

kesusilaan dan kepatutan".

g. Setiap anak berhak mendapatkan waktu istirahat

Manusia memiliki batas kekuatan untuk melakukan setiap pekerjaan,

sehingga setiap orang bahkan anak kecilpun butuh istirahat, maka

setiap orang berhak untuk mendapatkan waktu beristirahat. Hal ini

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak bahwa "Setiap anak berhak untuk beristirahat

dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya,

bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat dan

tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri".

h. Setiap anak penyandang cacat berhak mendapatkan rehabilitasi

Anak yang lahir dengan keadaan yang kurang beruntung seperti cacat

atau anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan rehabilitasi

sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak pasal 12 yang menjelaskan bahwa "Setiap anak

penyandang disabilitas berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan

sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial".

i. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan

Setiap orang butuh perlindungan dari ancaman yang mengarah pada

dirinya, begitupun anak yang sangat membutuhkan perlindungan dari

orang dewasa urntuk menjaga anaknya dalam tumbuh kembang

sehingga sang anak akan mengerti bahwa setiap orang membutuhkan

orang lain dalam kehidupannya. Perlindungan dari segala ancaman

merupakan hak yang wajib diberikan kepada anak, hal tersebut

dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang

Page 39: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

30

Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak pasal 16 bahwa :

1) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran

penganiayaan, penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak

manusiawi;

2) Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan

hukum;

3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya

dilakukan apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya

dapat dilakukan sebagai upaya terakhir.

Ada hak maka ada kewajiban yang harus dilakukan, sehingga anak

memiliki kewajiban sendiri yang harus dilakukan sebagai seorang anak,

dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

disebutkan beberapa kewajiban anak, yaitu :

a. Menghormati orang tua, wali, dan guru;

b. Mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;

c. Mencintai tanah air, bangsa, dan negara;

d. Menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya;

e. dan melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.

Dari apa yang telah diuraikan di atas kita bisa mengetahui apa saja

hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada seorang anak, serta hal-hal

yang harus dilakukan oleh seorang anak. Setiap poin di atas merupakan

acuan agar setiap orang tua maupun pengasuh mengetahui hak dan

kewajiban seorang anak, sehingga dapat menumbuhkembangkan anak sesuai

dengan norma dan etika yang berlaku dalam masyarakat.

Page 40: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

31

BAB III

LEMBAGA YANG MENANGANI PENGASUHAN ANAK YATIM PIATU

DI TANGERANG SELATAN

A. Yayasan Al-Matiin

Yayasan Al-Matiin merupakan yayasan yatim piatu yang berada di

Tangerang Selatan, tepatnya di Kelurahan Sawah Kecamatan

Siputatu,Tangerang Selatan. Yayasan ini bergerak dalam bidang

pengasuhan anak yang berlandaskan dengan agama Islam di dalam

pengasuhannya. Yayasan ini didirikan pada tahun 1995, pendirian yayasan

ini tidak langsung menjadi sebuah yayasan besar, berawal dari sebuah

serambi rumah berukuran 2X3m. Seiring dengan berjalannya waktu,

yayasan Al-Matiin berkembang secara pesat dan akhirnya menjadi salah

satu yayasan besar yang berada di Tangerang Selatan.31

Yayasan Al-Matiin yang sekarang berdiri di atas tanah seluas 1000m

sudah memiliki banyak anak asuh. Adapun yayasan ini menggunakan

agama dalam landasan pengasuhannya, maka yayasan ini sangat selektif

mengenai anak-anak yang akan diasuh di dalam yayasan ini, salah satu

syarat wajibnya adalah beragama Islam. Menurut Ustad ucup sebagai

pendiri yayasan Al-Matiin, bagi anak yang berbeda agama diharapkan dapat

memeluk agama Islam terlebih dahulu atau yayasan tidak dapat mengasuh

anak tersebut.hal tersebut dilakukan karena menurutnya bahwa banyak

yayasan yang berada di wilayah Tangerang Selatan merupakan

yayasanyyatim piatu yang tidak berlandaskan agama dalam pengasuhannya

31Data ini diambil dari "Proposal Permohonan Bantuan untuk Kebutuhan Buka Puasa &

Sahur" di Yayasan Al-Matiin pada tanggal 22 Mei 2017

31

Page 41: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

32

dan beberapa diantaranya merupakan yayasan yang khusus agama non

Islam.32

Pesantren Al-Matiin mendaftar diri sebagai sebuah lembaga yang

menaungi anak yatim piatu pada kantor notaris dan pejabat pembuat akta

tanah kabupaten dati II Tangerang pada tanggal 31 Mei 1999 dan disahkan

sebagai yayasan Al-Matiin dengan akta notaris No.4 Tanggal 7 Mei 1999

oleh notaris Ny.Zakia Douglas Baadila,SH. di Pengadilan Tinggi Tangerang

yang terdaftar sebagai No,HT. 01.04200.1999/PT.TNG pada tanggal 31 Mei

1999.

Pada perjalanannya, yayasan Al-Matiin berusaha meningkatkan mutu

pendidikan dan pembinaan, ustad ucup selaku pendiri berpendapat bahwa

kewajiban yayasan terhadap anak asuhnya sangat banyak, dimulai dari hal

yang paling dasar yaitu mendidik, mengarahkan anak menjadi orang yang

berguna dan yayasan tidak diperbolehkan menelantarkan seorang anak

tanpa tanggung jawab. Salah satu hal yang diupayakan dalam

mengembangkan hal tersebut adalah yayasan mendirikan sekolah formal

pada tahun 2002 di atas tanah seluas 150m. Dari luas tanah tersebut, maka

dibangunlah gedung untuk Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-kanak

(TK), dan sekolah SMPIT Al-Matiin 2 lantai. Adapun pendirian gedung

yang sekarang sedang dilakukan yaitu gedung Al-Marwiyah boarding

school pada yayasan pesantren Al-Matiin, direncanakan sebagai pusat

pengkaderan santri, dan sementara gedung yang sudah ada sebelumnya

sebagai sarana pusat dakwah.

Ustad ucup selaku seseorang yang berupaya membantu anak-anak

yatim piatu merasa bahwa pemerintah tidak akan sanggup mengurusi

seluruh anak yatim piatu yang ada jika tidak dibantu oleh pihak ketiga

32Wawancara pribadi dengan Ustad Ucup selaku Pengasuh Yayasan Al-Matiin pada tanggal

22 Mei 2017 di kantor Yayasan Al-Matiin

Page 42: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

33

seperti lembaga ataupun yayasan yang beroperasi di dalam bidang

tersebut.33

Alasan dibalik didirikannya yayasan Al-Matiin adalah diharapkan

bahwa setelah lulus dari yayasan ini, para santri dapat berkiprah di

masyarakat dan menegakkan syiar Islam, hal tersebut bisa dilihat dari

pengajaran yang diberikan oleh para pengajak merupakan hal-hal yang

terkait dengan tujuan tersebut seperti pengetahuan tentang kitab kuning dan

pengetahuan tentang bagaimana menjadi penceramah yang handal.

Keluarga merupakan salah satu wadah perkembangan bagi seorang

anak, hal tersebut yang mewakili yayasan Al-Matiin untuk selalu

memberikan sebuah kehangatan bagi anak asuhnya, dan sampai saat ini ada

sekitar 114 orang anak yang bernaung di yayasan ini. Anak asuh yang

berada di dalam yayasan ini bergabung dengan yayasan di saat umur

mereka 8 sampai 9 tahun, dan sampai saat ini belum ada anak yang

diamanahkan kepada yayasan ketika anak tersebut masih bayi. Setiap anak

yang berada dalam yayasan, diharuskan untuk selalu berkomunikasi dengan

orang tuanya agar ikatan antara anak dan orang tuanya tetap berjalan seperti

seharusnya. Menurut ustad ucup, hal tersebut merupakan sesuatu yang

sangat penting untuk menjaga anak dari hilangnya kasih sayang orang tua,

mengingat anak tersebut tidak selalu bisa bertemu dengan orang tuanya.34

Berkaitan dengan hal tersebut, yayasan Al-Matiin sangat mendukung agar

setiap anak memperoleh kasih sayang dari orang tuanya, maka yayasan

memberikan sebuah kebijakan agar setiap anak diharuskan pulang ke

rumahnya masing-masing untuk bertemu dengan orang tuanya sebanyak 3

kali selama setahun yaitu setiap liburan semester dan juga lebaran idul fitri.

33Wawancara pribadi dengan Ustad Ucup selaku Pengasuh Yayasan Al-Matiin pada tanggal

22 Mei 2017 di kantor Yayasan Al-Matiin

34

Wawancara pribadi dengan Ustad Ucup selaku Pengasuh Yayasan Al-Matiin pada tanggal

22 Mei 2017 di kantor Yayasan Al-Matiin

Page 43: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

34

Al-Matiin yang sudah secara hukum telah sah memiliki visi untuk

ikut serta membangun kehidupan bangsa melalui pendidikan dan juga

kegiatan sosial ekonomi kemasyarakatan, sehingga mampu membantu

terwujudnya masyarakat yang maju, sehat, dan produktif serta bertakwa

kepada Allah SWT. Adapun misi yayasan Al-Matiin ialah sebagai berikut:

1. Membantu anak yatim piatu, fakir miskin, dan anak-anak terlantar

dalam meneruskan kehidupan dan penghidupannya, guna tercapainya

masyarakat yang makmur dan sejahtera sesuai dengan falsafah

bangsa Indonesia dan juga agama Islam;

2. Menciptakan lapangan kerja dan mempersiapkan tenaga muda yang

siap pakai;

3. Memberikan bekal moral dan pendidikan terhadap anak asuh, agar

menjadi bagian dari bangsa Indonesia yang beradab serta bergerak

dalam membantu orang lain.35

Yayasan sebagai tangan kanan dari pemerintah yang membantu

memelihara dan mengembangkan anak selau memberikan yang terbaik bagi

anak agar masa depan setiap anak asuh menjanjikan dikemudian hari. Salah

satu cara agar masa depan anak-anak menjanjikan dengan memberikan

pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal yang dimulai

dari SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi dibantu semampunya oleh

pihak yayasan. Pemerintah pun tidak lupa untuk aktif dalam membantu

anak asuh dalam bidang pendidikan, khususnya anak yang menjadi

tanggung jawab yayasan Al-Matiin dan umumnya untuk seluruh anak yang

berada dalam naungan sebuah yayasan di Tangerang Selatan. Untuk

menunjak pendidikan dan pembinaan anak asuh dalam yayasan Al-Matiin,

pihak yayasan menyediakan sarana dan prasarana yang dapat digunakan

35Data ini diambil dari "Proposal Permohonan Bantuan untuk Kebutuhan Buka Puasa &

Sahur" di Yayasan Al-Matiin pada tanggal 22 Mei 2017

Page 44: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

35

maupun dimanfaatkan oleh seluruh anak asuh yang berada dalam naungan

yayasan Al-Matiin. Sarana dan prasarana yang disiapkan oleh pengelola

yayasan Al-Matiin meliputi :

1. Asrama Pondok Pesantren;

2. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA);

3. SMP Islam Terpadu Al-Matiin;

4. TK Al-Matiin;

5. Majelis Dzikir Asmaul Husna

6. Majelis Ta’lim.36

Upaya pemerintah untuk membantu yayasan yang berada di

Tangerang cukup terlihat dari bantuan yang diberikan kepada anak asuh,

untuk pendidikan, pemerintah memberikan bantuan melalui program dana

BOS dari pihak sekolah, dan pihak yayasan untuk tahun ini juga

mendapatkandana yang cukup besar. Dana tersebut diharapkan dapat

membantu perkembangan pendidikan formal maupun non formal yang ada

di yayasan Al-Matiin. Pengembangan dalam pendidikan untuk anak asuh

juga meliputi pembelajaran tentang tata cara pidato yang baik dan benar,

pengetahuan tentang bahasa asuh dan beberapa keterampilan yang akan

bermanfaat dimasa mendatang.

Setiap anak yang berada dalam naungan yayasan Al-Matiin

dipastikan mendapat kebebasan dalam beribadah, bahkan pihak yayasan

akan selalu mengupayakan yang terbaik bagi anak asuh dalam menjalankan

ibadahnya. Segala sesuatu mengenai agama yang meliputi pendidikan dan

cara mengamalkannya akan selalu menjadi fokus utama dalam memberikan

kebebasan dalam beribadah. Setiap anak asuh diberikan pembelajaran

tentang segala yang berhubungan dengan agama, dimulai dari cara wudhu,

36Data ini diambil dari "Proposal Permohonan Bantuan untuk Kebutuhan Buka Puasa &

Sahur" di Yayasan Al-Matiin pada tanggal 22 Mei 2017

Page 45: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

36

cara sholat dan bahkan cara untuk membersihkan diri agar setiap anak dapat

beribadah dengan khusyuk. Anak juga diajarkan mengenai tahfidz Quran

dan pengembangan tilawatil Quran. Pihak yayasan juga selalu menjaga alat-

alat yang digunakan dalam sholat seperti pakaian, sarung, peci dan tempat

ibadah selalu bersih dan suci. Dalam hal tersebut, belum ada bantuan dari

pemerintah yang datang mengenai agama itu sendiri.37

Beberapa fokus dalam memelihara dan mendidik anak asuh dalam

naungan sebuah yayasan sangat banyak dan salah satunya adalah kesehatan.

Yayasan Al-Matiin sangat memperhatikan kesehatan setiap anak asuh yang

berada di dalamnya, hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana pihak yayasan

memberikan makanan yang baik dan mengandung banyak gizi. Karena

menurut pihak yayasan, kesehatan setiap anak dimulai dari bagian - bagian

terkecil seperti makanan, tempat tidur, dan juga kamar mandi yang berada

di yayasan. Pihak yayasan menjelaskan bahwa untuk saat ini, peran

pemerintah sangat besar dalam menjaga kesehatan anak asuh, karena

pemerintah menjamin segala hal yang dibutuhkan rumah sakit untuk

membantu anak yang sedang sakit, dan pihak yayasan sangat terbantu akan

hal tersebut.

Yayasan dan pemerintah merupakan lembaga yang bersinergi untuk

memelihara dan mendidik anak-anak yang tidak bisa mendapatkan

pemeliharaan dan pendidikan yang cukup dari orang tuanya. Pihak yayasan

Al-Matiin mengatakan bahwa mereka memiliki harapan besar terhadap

pemerintah, terutama bantuan masalah sarana dan prasarana yang sedang

dibangun di yayasan ini khususnya untuk solat dan tempat tinggal yang

lebih layak. Diharapkan pemerintah dapat lebih memperhatikan apa yang

terjadi pada yayasan panti dan bukan hanya memperhatikan sekolah-

37 Wawancara pribadi dengan Ustad Ucup selaku Pengasuh Yayasan Al-Matiin pada tanggal

22 Mei 2017 di kantor Yayasan Al-Matiin

Page 46: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

37

sekolah negeri yang ada, sedangkan yayasan hanya dilihat sebelah mata.

Dalam memenuhi kebutuhan hidup seluruh anak asuh, yayasan pesantren

Al-Matiin mendapatkan dana dari segala aspek, mulai dari kas yayasan,

pemerintah, donatur dan aspek lain yang terjamin asalnya. Dan pihak

yayasan Al-matiin juga sangat berharap pemerintah dapat membantu staff

yang bertugas dalam panti yang bekerja secara sukarela, pihak yayasan Al-

Matiin merasa mereka perlu di perhatikan karena ada beberapa staff yang

tidak hanya mengurusi hidupnya sendiri, namun juga keluarganya.

B. Yayasan Bahrul'ulum

Bahrul'ulum bermula dari lembaga taman pendidikan Al-Quran

(TPA) yang didirikan oleh Ustadz Mohammad Isya pada tahun 1987.

Dalam berjalannya waktu, pada tahun 2002 Bahrul'ulum resmi menjadi

yayasan panti asuhan yatim piatu. Yayasan Bahrul'ulum dengan akta notaris

Uun Gunarsih,SH tanggal 19 Agustus 2002 pada akhirnya menerima santri

yatim piatu dengan nama pesantren mingguan, yang mana para santri

tersebut datang ke yayasan hari sabtu sore dan mengikuti pelajaran hingga

minggu pagi. Yayasan ini merupakan salah satu yayasan di Tangerang

Selatan yang berlandaskan agama dalam menjalankan pengasuhannya,

sampai saat ini belum ada anak asuh yang berbeda agama di dalam yayasan

ini. Ustad Heri sebagai kepala panti asuhan mengatakan bahwa kewajiban

yayasan identik dengan memberikan pendidikan dan menjaga anak asuh

serta memberikan segala kebutuhan anak asuh selama tinggal di yayasan.38

Setelah dua tahun berjalan, ada beberapa santri yang bermukim

sepenuhnya di yayasan Bahrul'ulum. Waktu terus berlalu, hari berganti

minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, dan akhirnya pada

saat ini anak asuh yang dibina dalam yayasan Bahrul'ulum bukan hanya dari

38Wawancara pribadi denga Ustad Heri Selaku Kepala Panti pada tanggal 20-Mei-2017 di

kantor Bahrul'ulum

Page 47: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

38

daerah sekitar saja, melainkan sudah dari beberapa daerah dari luar kota,

diantaranya dari Bogor, Bandung, Lebak, Bengkulu, Semarang, Padang dan

tempat-tempat lainnya. Yayasan Bahrul'ulum berdiri di atas tanah seluas

1800 M2, yayasan ini memiliki visi untuk menjadi lembaga sosial yang

mampu membina generasi cerdas, bertakwa dan berkahlakul

karimah.Bahrul'ulum juga memiliki beberapa misi, yaitu :

1. Memberikan pendidikan ilmu agama dan ilmu umum;

2. Menanamkan keimanan yang kokoh dan membimbing ketaatan

dalam beribadah;

3. Membina santri untuk bertingkah laku baik, jujur dan saling tolong

menolong.39

Setiap anak memiliki keinginan untuk belajar yang sangat kuat, tentu

yayasan juga membantu agar hal tersebut dapat terlaksana dengan baik

sehingga anak asuh dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih

tinggi, pendidikan pun dibantu dalam 2 metode, formal dan non formal.

Untuk pendidikan formal, pihak yayasan memasukkan anak asuh ke SD,

SMP maupun SMA yang dimiliki yayasan maupun yang ada di sekitar

yayasan.Untuk pendidikan non formal, yayasan mengacu yang mengarah ke

pendidikan pondok pesantren seperti tahfidz, latihan dakwah dan yang

lainnya. Pihak pemerintah daerah juga membantu yayasan dalam

pendidikan, pihak pemerintah sudah menyiapkan dana yang biasa disebut

dana BOS, namun untuk yayasan Bahrul'ulum belum semua tingkatan

mendapatkan dana tersebut, untuk anak asuh SD sudah terdaftar sebagai

peserta dana BOS, sedangkan SMP belum terdaftar dan SMA tergantung

dari kebijakan sekolah masing-masing. Untuk lebih jelasnya, program-

program yang dijalankan oleh Bahrul'ulum selama ini dibagi 2 program :

39Diambil dari Profil Yayasan Bahrul'ulum yang dikirim via Email oleh pengelola Yayasan

Bahrul'ulum pada tanggal 11 Mei 2017

Page 48: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

39

1. Pendidikan Formal

a) SDIP : Bina Insan Mulia Yayasan Bahrul'ulum

b) SMP : Bahrul'ulum

c) SMA : Sekolah sekitar yayasan yang bekerja sama dengan

yayasan Bahrul'ulum

2. Pendidikan Non Formal

Pendidikan non formal yang diselenggarakan merupakan hal-hal

yang mengarah pada study kepondokan yang meliputi muhadharah

(pidato), tahfizul Quran, marawis, hadroh maupun yang lainnya.

Untuk ekstrakulikuler meliputi karate, sepak bola dan lainnya.40

Kesehatan merupakan salah satu syarat agak seorang anak dapat

menggapai impiannya dimasa depan, maka dari itu setiap anak asuh yang

berada dalam naungan yayasan Bahrul'ulum selalu dijaga kesehatannya,

mulai dari bangun tidur hingga anak tidur kembali. Kesehatan juga menjadi

suatu hal yang penting dalam rangka mengasuh anak, yayasan sudah

bekerja sama dengan puskesmas pondok aren bila ada anak yang sakit dan

masih bisa dicover oleh pihak puskesmas. Untuk penyakit yang tidak bisa

tercover oleh pihak puskemas, akan dirujuk ke rumah sakit yang ada di

Tangerang Selatan.41

Nantinya, pihak pemerintah akan membuat kartu

kesehatan santri yang dapat membantu yayasan dalam memelihara

kesehatan anak-anak yang ada di yayasan Bahrul'ulum, namun kartu

tersebut membatasi pemakaiannya hanya untuk anak asuh yang berdomisili

dari Tangerang Selatan.

Guna memenuhi segala kebutuhan hidup, pendidikan, ketrampilan,

sarana dan prasarana yayasan Bahrul'ulum memiliki dana yang bersumber

40Diambil dari Profil Yayasan Bahrul'ulum yang dikirim via Email oleh pengelola Yayasan

Bahrul'ulum pada tanggal 11 Mei 2017

41

Wawancara pribadi denga Ustad Heri Selaku Kepala Panti pada tanggal 20-Mei-2017 di

kantor Bahrul'ulum

Page 49: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

40

dari segala aspek, mulai dari bantuan sosial kota Tangerang Selatan,

bantuan donatur tetap dan juga bantuan donatur tidak tetap.

Yayasan Bahrul'ulum sangat berterima kasih kepada pihak

pemerintah khususnya dinas sosial yang selama ini sudah membantu pihak

yayasan, ustad heri selaku kepala panti asuhan merasa sangat terbantu

dengan informasi yang diberikan dinas sosial melalui forum yayasan se-

Tangerang Selatan. Yayasan juga berharap agar pihak pemerintah

khususnya dinas sosial Tangerang Selatan bisa lebih mengayomi dan

membimbing yayasan apapun kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak

yayasan.

C. Yayasan Nurul Ihsan

Yayasan pondok pesantren Nurul Ihsan merupakan lembaga

pendidikan Islam sekaligus pemberdayaan masyarakat yang berada di

kampung Momonggor RT. 01/001 Desa Karanggan Kecamatan Setu Kota

Tangerang Selatan yang didirikan oleh Ustadz Sobari pada tahun 1994, dan

beliau merupakan pengasuh Yayasan Nurul Ihsan sesuai akta yang di

notariskan pada tahun 1999. Yayasan Nurul Ihsan merupakan salah satu

yayasan yang memberikan life skill kepada anak asuh yang diharapkan

dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan juga masyarakat sekitarnya.

Yayasan ini belandaskan agama dalam pengasuhannya, jika ada anak asuh

yang berbeda maka yayasan akan mengarahkan kepada yayasan yang tidak

berlandaskan agama atau yayasan yang memang sesuai dengan agama anak

yang ingin diasuh tersebut. Salah satu pengelola menyebutkan bahwa

kewajiban yayasan ialah memberikan pendidikan yang cukup untuk anak

asuh, pendidikan tersebut tidak hanya formal, namun juga pendidikan Life

Skill.

Yayasan Nurul Ihsan yang memfokuskan diri dari totalitas dalam

belajar tentang ketaqwaan, keterampilan dan pendidikan, merupakan

Page 50: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

41

harapan umat Islam dalam membangun masyarakat dan peradaban Islam

pada masa mendatang, serta membentuk tatanan masyarakat Indonesia yang

harmonis dan mempunyai integritas moral yang tinggi. Harapan ini muncul

seiring dengan globalisasi dan perubahan zaman, yang menuntut tumbuhnya

generasi muslim yang mampu berkompetisi dan mengendalikan perubahan

tatanan masyarakat menuju tatanan masyarakat madani yang

mengedepankan renovasi manusia seutuhnya, baik materil maupun spiritual,

individu-individu maupun manusia sebagai hamba allah yang sekaligus

menjadi generasi penerus yang memiliki IMTAQ dan IPTEK. Yang perlu

kita sadari adalah tatanan masyarakat madani merupakan target renovasi

yang membutuhkan semua komponen masyarakat, termasuk di dalamnya

komunitas yang merupakan fungsi yayasan Nurul Ihsan.

Disamping kegiatan keagamaan, yayasan Nurul Ihsan juga

menyelenggarakan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada santri guna

memupuk bakat dan membekali santri dengan keterampilan tertentu bila

nanti sudah terjun di masyarakat. Pelatihan-pelatihan tersebut meliputi

pengembangan minat dan bakat santri pada sektor pertanian, peternakan,

menjahit, membuat kue dan yang lainnya.

Yayasan Nurul Ihsan berdiri di atas tanah seluas 2.180 M2 dan

memiliki bangunan seluas 1.040M2 dengan berbagai fasilitas seperti

asrama, masjid, kamar mandi, sekertariat, dapur, perpustakaan dan masih

banyak yang lainnya. Sampai saat ini, Nurul Ihsan sudah memiliki 200 lebih

anak asuh yang meliputi semua tingkatan mulai dari SD, SMP, dan SMA.

Semua anak yang datang ke yayasan ini berkisar antara 12 sampai 15 tahun,

dan mereka berasal dari berbagai tempat yang dekat maupun yang jauh.

Anak yang berasal dari daerah Tangerang Selatan dan sekitarnya memiliki

Page 51: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

42

komunikasi yang rutin terhadap kedua orang tuanya, para orang tua

menjenguk anak asuh satu minggu hingga satu bulan sekali.42

Yayasan Nurul Ihsan sebagai salah satu yayasan yang membantu

negara dalam hal mengasuh dan memelihara anak yatim piatu juga memiliki

sebuah visi untuk mengembangkan diri sebagai lembaga sosial dan

pendidikan swadana yang mengantarkan etika edukasi dengan nilai – nilai

keagamaan dalam pelayanan dan pendidikan yang berkualitas dan

profesional. Yayasan Nurul Ihsan juga memiliki beberapa misi dan tujuan

dalam pengasuhannya, yaitu :

Misi yayasan :

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi mutu, baik secara

keilmuan maupun secara moral dan sosial sehingga mampu

menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang

mempunyai kualitas di bidang IMTAQ dan IMTEK;

2. Untuk mewujudkan lembaga yang mandiri, agar menghasilkan

alumni yang kreatif dan produktif serta penuh keimanan dalam

mensiasati era globalisasi.43

Tujuan yayasan :

1. Meningkatkan ukhwah Islamiyah dalam beribadah kepada Allah

SWT;

2. Menampung dan memberikan tempat bernaung bagi anak asuh yatim

piatu, fakir miskin, terlantar dan putus sekolah;

3. Membina, melayani, menyantuni dan membekali pendidikan bagi

anak asuh agar dapat hidup mandiri;

42Wawancara pribadi dengan Ustad Adi Wijaya selaku bendahara pada tanggal 14-April-

2017 di kantor Yayasan Nurul Ihsan

43

Data ini diambil dari "Permohonan bantuan pembangunan asrama santri dan dhuafa"

Yayasan Nurul Ihsan pada tanggal 14 Maret 2012

Page 52: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

43

4. Membentuk manusia yang berakhlakul karimah sebagai hamba allah

SWT serta menjadi generasi penerus yang memiliki IMTAQ dan

IPTEK;

5. Membangun asrama dan perpustakaan untuk kepentingan santri.44

Seiring dengan tujuan yayasan Nurul Ihsan yang ingin membentuk

manusia yang berakhlakul karimah dan meningkatkan ukhwah Islamiyah

dalam beribadah kepada Allah SWT, Nurul Ihsan selalu mengupayakan

yang terbaik untuk anak asuh yang bernaung dalam yayasan ini, khususnya

dalam agama dan beribadah.Hal tersebut bisa dilihat dari usaha yayasan

yang akhirnya membuahkan hasil sebuah masjid pada tahun 2003/2004.

Ada banyak bantuan yang diterima oleh pihak yayasan, salah satunya

berasal dari pihak dinas sosial dalam bidang agama dan ibadah, mereka

memberikan bantuan berupa alat - alat ibadah seperti kain sarung, peci dan

juga baju koko untuk anak asuh.

Perkembangan anak dimulai dari diri sendiri dan sekitarnya.Nurul

Ihsan selalu membantu seluruh anak asuh untuk berkembang dalam segala

hal, salah satunya dibidang pendidikan. Pihak yayasan memberikan

beberapa bidang pendidikan untuk anak asuh, diantaranya pendidikan

agama, pendidikan formal, dan juga pendidikan Life Skill. Yayasan Nurul

Ihsan memberikan pendidikan Life Skill agar setiap anak asuh yang telah

lulus dapat membuat dirinya menjadi orang yang bisa setidaknya dalam

beberapa hal agar dapat bertahan di masa depan. Upaya yang dilakukan

yayasan dalam memberikan pendidikan Life Skill diantaranya memberikan

kursus membuat pernak-pernik, kesungguhan yayasan juga terlihat dari

adanya kerja sama dengan pihak latihan kerja dalam bidang elektronik dan

mebel.Nurul Ihsan juga bekerja sama dengan pihak sekolah SMP 1 terbuka

44Data ini diambil dari "Permohonan bantuan pembangunan asrama santri dan dhuafa"

Yayasan Nurul Ihsan pada tanggal 14 Maret 2012

Page 53: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

44

serpong dalam bidang pendidikan formal. Sayangnya, belum ada bantuan

dalam bidang pendidikan yang diberikan dari pihak pemerintah kepada

yayasan Nurul Ihsan.45

Dalam sarana memberikan pendidikan bagi anak asuh, yayasan

Nurul Ihsan memberikan beberapa pendidikan formal, non formal dan juga

Life Skill kepada para anak asuh. Dari segi formal, yayasan membantu

kebutuhan anak asuh dari SD sampai dengan SMA. Dari segi non formal,

yayasan mengajarkan hal-hal seperti latihan dakwah, riadhoh dan qiraat.

Terakhir dari segi Life Skill, anak asuh diberikan bekal Life Skill untuk

menunjang masa depannya meliputi ternak ikan, ternak kambing, bercocok

tanam, menjahit dan Life Skill lainnya.46

Kita mengetahui bahwasanya kesehatan merupakan salah satu faktor

penting bagi anak untuk bekembang. Yayasan Nurul Ihsan paham akan hal

tersebut, maka pihak yayasan selalu memberikan yang terbaik bagi anak

asuh terutama dalam aspek kesehatan. Ketika Nurul Ihsan masih menjadi

bagian dari kabupaten tangerang, pihak yayasan mendapatkan kartu

jamkesmas untuk meringankan biaya pengobatan. Sekarang di saatNurul

Ihsan sudah menjadi bagian dari kota Tangerang Selatan, yayasan sudah

mendapatkan kerja sama baru dengan puskesmas yang ada di Kelurahan

Keranggan. Banyak bantuan kesehatan yang diberikan oleh donatur,

misalnya dari seorang donatur yang memiliki klinik 24 jam. Adapun jika

pihak yayasan membutuhkan obat-obatan, pihak yayasan Nurul Ihsan dapat

mengajukan hal tersebut ke pemerintah daerah. Beberapa waktu lalu, pihak

45Wawancara pribadi dengan Ustad Adi Wijaya selaku bendahara pada tanggal 14-April-

2017 di kantor Yayasan Nurul Ihsan

46

Data ini diambil dari "Permohonan bantuan pembangunan asrama santri dan dhuafa"

Yayasan Nurul Ihsan pada tanggal 14 Maret 2012

Page 54: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

45

pemerintah memberikan bantuan langsung kepada yayasan dalam rangka

meminimalisir penyakit DBD.47

Guna memenuhi segala kebutuhan hidup, pendidikan, keterampilan,

sarana dan prasarana yayasan Nurul Ihsan mendapatkan dana dari segala

aspek mulai dari kas yayasan, infaq dan shodaqoh, donatur, pemerintah

daerah, dan juga sumber lainnya yang halal dan tidak mengikat. Untuk saat

ini, pihak yayasan Nurul Ihsan berharap agar pemerintah dapat membantu

dalam pembangunan asrama putri yang saat ini sedang dalam terkendala.

Pihak yayasan sudah mengajukan bantuan terhadap pemerintah daerah

Tangerang Selatan. Pihak yayasan Nurul Ihsan juga berharap agar

pemerintah dapat memberikan perhatian kepada anak asuh khusunya anak

yatim dhuafa dan juga staff yang bekerja di yayasan Nurul Ihsan.48

47Wawancara pribadi dengan Ustad Adi Wijaya selaku bendahara pada tanggal 14-April-

2017 di kantor Yayasan Nurul Ihsan

48

Wawancara pribadi dengan Ustad Adi Wijaya selaku bendahara pada tanggal 14-April-

2017 di kantor Yayasan Nurul Ihsan

Page 55: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

46

BAB IV

PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU

DI TANGERANG SELATAN

A. Pembinaan Agama dan Moral

Agama merupakan suatu hal penting mengingat Negara Indonesia

merupakan salah satu negara dengan banyak agama namun masih terjaga

kerukunannya. Anak berhak menentukan apa agama yang akan dianut. Hal

tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak pasal 6 yang berbunyi "Setiap anak berhak untuk

beribadah menurut agamanya, berpikir, dan berekspresi sesuai dengan

tingkat kecerdasan dan usianya dalam bimbingan orang tua atau wali."

Anak dapat memilih apapun agama yang dianutnya, maka dari itu setiap

anak harus mendapatkan pembinaan tentang agama dan moral yang akan

dianutnya agar setiap anak dapat menjalankan agamanya dengan benar.

Pembinaan Agama Islam dan Moral seharusnya ditanamkan kepada

anak-anak sejak mereka kecil, sehingga ketika mereka dewasa, mereka

dapat membedakan mana yang baik dan benar. Pembinaan agama untuk

anak itu sendiri bisa dimulai dari pembinaan melakukan shalat 5 waktu,

sesuai dengan firman Allah SWT :

ر م ا وأ ه ي ل ع ر ب ط ص وا ة ل ص ل ا ب ك ل ى ا أ رزق ك ل أ س ن ك ل رزق ن ن ح ن

وى ق ت ل ل ة ب ق ا ع ل وا

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan

bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki

46

Page 56: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

47

kepadamu, kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang

baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa" (Thaha 132)

selain dapat pembelajaran tentang iman dan agama dengan baik, jika kita

mengajarkan anak untuk shalat 5 waktu, maka anak tersebut akan

melakukan shalat sampai besar dengan kedisplinan. Dengan displin dalam

mengerjakan shalat, diharapkan anak juga dapat berdisiplin disemua hal.

Pembinaan moral juga ada kaitan dengan iman dan agama. Moral

atau yang selama ini kita tau dengan akhlak akan menjadi baik sesuai

dengan iman dan agamanya, jika iman bagus dan menjalankan agamanya

dengan baik, maka seorang anak akan memiliki akhlak yang baik pula. Hal

tersebut dikarenakan iman dan agama merupakan fondasi yang membentuk

akhlak seseorang. Seharusnya hal-hal inilah yang harus diajarkan oleh

yayasan-yayasan untuk mendidik anak asuh mereka terutama yayasan yang

menggunakan agama dalam landasan pengasuhannya.

Yayasan Al-Matiin yang merupakan yayasan yang menggunakan

agama dalam pengasuhannya, mengajarkan agama kepada anak sampai hal-

hal terdetail seperti cara wudhu, cara shalat, dan bahkan cara untuk

membersihkan diri agar anak dapat beribadah dengan baik dan benar. Selain

mengajarkan hal-hal tersebut, yayasan Al-Matiin juga selalu menjaga ala-

alat yang digunakan dalam shalat seperti pakaian, sarung, peci dan tempat

ibadah selalu bersih dan suci agar setiap anak yang beribadah dapat

beribadah dengan khusyuk.49

Yayasan Bahrul'ulum yang memfokuskan kepada shalat 5 waktu

secara berjamaah di aula yang berada dalam yayasan. Aula tersebut

disiapkan pihak yayasan bukan hanya digunakan untuk shalat 5 waktu,

namun juga untuk kegiatan belajar mengajar dan hal lainnya. Hal tersebut

49 Wawancara pribadi dengan Ustad Ucup selaku Pengasuh Yayasan Al-Matiin pada tanggal

22 Mei 2017 di kantor yayasan Al-Matiin

Page 57: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

48

dilakukan supaya setiap anak yang melakukan ibadah maupun kegiatan

mendapatkan pengawasan dan memastikan agar setiap anak dapat

melaksanakan ibadahnya dengan bebas dan khusyuk.50

Yayasan Nurul Ihsan juga berupaya untuk memberikan kebebasan

dalam melaksanakan ibadah menurut agamanya, karena yayasan ini

menggunakan agama sebagai landasannya dalam mengasuh, maka upaya

yang dilakukan yang utama adalah membuat masjid yang nyaman agar

setiap anak dapat menggunakan masjid tersebut untuk melakukan shalat 5

waktu.51

Pihak pemerintah khususnya dinas sosial juga memberikan

kontribusi yang cukup baik dalam perkembangan yayasan untuk

memberikan kebebasan beribadah kepada setiap anak asuhnya. Pemerintah

memberikan biaya rehabilitasi aula kepada yayasan Bahrul'ulum dan itu

sangat membantu pihak yayasan untuk memberikan layanan terbaik dalam

kebebasan beragama untuk anak asuhnya. Pemerintah juga memberikan

bantuan terhadap yayasan Nurul Ihsan dalam rangka membantu yayasan

berupa ala-alat ibadah seperti kain sarung, peci dan juga baju-baju koko

untuk anak asuh. Sayangnya, yayasan Al-Matiin belum punya kesempatan

untuk mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah dari segi bantuan agama.

B. Pendidikan Intelektual

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam

menumbuhkembangkan seorang anak. Hal tersebt dikarenakan anak yang

cerdas kemungkinan besar akan menjadi penerus yang bermanfaat bagi

kerabat maupun negara. Maka dari itu setiap anak berhak mendapatkan

pendidikan sesuai dengan usia dan pola pikirnya sebagaimana disebutkan

50 Wawancara pribadi denga Ustad Heri Selaku Kepala Panti pada tanggal 20-Mei-2017 di

kantor Bahrul'ulum

51

Wawancara pribadi dengan Ustad Adi Wijaya selaku bendahara pada tanggal 14-April-

2017 di kantor Yayasan Nurul Ihsan

Page 58: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

49

dalam Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 pasal 9 :

1. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai

dengan minat dan bakatnya;

2. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan di satuan pendidikan

dari kejahatan seksual dan kekerasan yang dilakukan oleh pendidik,

tenaga kependidikan, dan/atau pihak lain;

3. Selain mendapatkan hak anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dan ayat (1a), anak penyandang disabilitas berhak memperoleh

pendidikan luar biasa dan anak yang memiliki keunggulan berhak

mendaptakan pendidikan khusus.

Pendidikan intelektual disini merupakan pembentukan dan

pembinaan kerangka berfikir anak dengan sesuatu yang bermanfaat seperti

ilmu pengetahuan hukum, peradaban ilmiah, dan modernisasi serta

kesadaran berfikir dan berbudaya.52

Dengan pendidikan intelektual yang

cukup, maka anak akanberkembang dengan baik sehingga terjadi

keseimbangan antara jasmani, rohani, maupun akal. Hal ini berdasarkan

bahwa ilmu sama pentingnya dengan kebaikan yang dilakukan, bahkan ilmu

merupakan satu-satunya kebaikan di alam dunia maupun akhirat, hal

tersebut terbukti dengan hadits "Siapa yang menghendaki kebaikan di dunia

maka dengan ilmu. Siapa yang menghendaki kebaikan di akhirat maka

dengan ilmu. Siapa yang menghendaki keduanya makan dengan ilmu (H.R

Bukhori dan Muslim)"53

52Abdullah Nasluh Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, h. 270

53

http://khairima.blogspot.co.id/2012/03/kumpulan-hadis-hadis-tarbawi.html

Page 59: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

50

Allah SWT Berfirman dalam Quran :

ا د رش ت لم ع ا م م ن لم ع ت ن أ ى ل ع ك ع تب أ ل ى ى وس و م ل ال ق

"Musa berkata kepada Khidhr: "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu

mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah

diajarkan kepadamu?" (Al-Kahf 66)

Ayat tersebut berbicara mengenai Musa AS yang ingin diajarkan oleh

Khidr, bagaimana seorang Nabi saja sangat ingin memiliki pendidikan yang

baik dan luas, maka ajarkanlah anakmu agar mereka mendapatkan

pendidikan yang layak. Penggalan ayat Quran dan hadits tersebut

membuktikan bahwa pendidikan merupakan salah satu hal yang wajib

dimiliki seluruh manusia agar setiap manusia bisa memaksimalkan apa yang

dimilikinya.

Yayasan Al-Matiin menjungjung tinggi pendidikan dan akhirnya

mengupayakan segala hal agar setiap anak yang ada di yayasan ini bisa

mendapatkan pendidikan yang layak. Pendidikan formal yang dimulai dari

SD, SMP, SMA dan bahkan perguruan tinggi akan dibantu semaksimal

mungkin oleh pihak yayasan. Pihak pemerintah aktif dalam memberikan

bantuan terhadap anak berupa program BOS dan untuk tahun ini pihak

yayasan juga mendapatkan dana yang cukup besar. Dana tersebut

diharapkan dapat membantu perkembangan pendidikan formal maupun non

formal yang ada di yayasan ini.54

Yayasan Bahrul'ulum megupayakan agar setiap anak mendapatkan

pendidikan yang cukup untuk bekalnya dimasa mendatang. Hal itu terlihat

dari pihak yayasan yang mencari kerja sama dengan sekolah-sekolah yang

54Wawancara pribadi dengan Ustad Ucup selaku Pengasuh Yayasan Al-Matiin pada tanggal

22 Mei 2017 di kantor yayasan Al-Matiin

Page 60: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

51

ada di sekitar yayasan. Ditambah pendidikan non formal yang disiapkan

yayasan untuk para anak seperti tahfidz, latihan berdakwah dan yang

lainnya. Pihak pemerintah juga sudah menyiapkan dana BOS untuk anak

asuh yayasan Bahrul'ulum walaupun belum secara seluruhnya, karena untuk

yayasan Bahrul'ulum yang terdaftar untuk program dana BOS hanya anak

yang tingkat SD, sedangkan SMP belum terdaftar dan SMA masih

tergantung kepada kebijakan sekolahnya masing-masing.55

Yayasan Nurul Ihsan tidak berfokus hanya kepada pendidikan formal

dan non formal, namun yayasan ini juga memberikan Life Skill kepada anak

asuhnya. Pandangan yayasan ini memberikan Life Skill agar setiap anak

asuh yang telah lulus membuat anak tersebut menjadi orang yang bisa

bertahan dalam menghadapi masa depan. Hal ini terlihat dari kesungguhan

yayasan Nurul Ihsan dalam berbagai hal seperti memberikan kursus

membuat pernak-pernik, apalagi yayasan membuat kerja sama dengan pihak

latihan kerja dalam bidang elektronik dan mebel.Nurul Ihsan juga bekerja

sama dengan pihak sekolah SMP 1 terbuka serpong dalam pendidikan

formal, sayangnya belum ada bantuan dalam bidang pendidikan yang

diberikan dari pihak pemerintah kepada yayasan.56

C. Kesehatan

Manusia memiliki batas kekuatan untuk melakukan setiap pekerjaan,

sehingga setiap orang bahkan seorang anak juga butuh istirahat, maka setiap

orang berhak untuk mendapatkan waktu beristirahat sesuai dengan Undang-

Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak bahwa "Setiap anak

berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan

55Wawancara pribadi denga Ustad Heri Selaku Kepala Panti pada tanggal 20-Mei-2017 di

kantor Bahrul'ulum

56

Wawancara pribadi dengan Ustad Adi Wijaya selaku bendahara pada tanggal 14-April-

2017 di kantor Yayasan Nurul Ihsan

Page 61: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

52

anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat,

bakat dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri".

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anakpasal 8

menyebutkan bahwa "Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan

dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan

sosial". Undang-undang ini bertujuan agar setiap anak yang lahir tidak

terganggu dengan penyakit-penyakit yang bisa mengganggu tumbuh

kembang anak dan agar anak bisa tumbuh dengan sehat dan aktif.

Undang-undang di atas merupakan undang-undang mengenai anak

yangharus diberikan waktu untuk beristirahat dan undang-undang mengenai

anak yang harus mendapatkan fasilitas kesehatan. Kedua hal tersebut sangat

berkaitan, dimana jika seorang anak tidak diberikan waktu untuk

beristirahat, maka lama kelamaan tubuh anak tersebut tidak akan kuat dan

akhirnya akan terkena penyakit. Ketika seorang anak terkena penyakit,

maka harus langsung diberikan pengobatan agar tidak terjadi hal-hal yang

tidak diinginkan. Dari sini kita bisa lihat bahwa istirahat dan kesehatan

merupakan hal yang harus diperhatikan agar seorang anak dapat tumbuh

dan berkembang secara layak.

Yayasan Al-Matiin sangat menjaga kesehatan dari setiap anak asuh

yang berada dalam tanggung jawabnya, bahkan pihak yayasan melihat

kesehatan anak dari hal-hal yang sangat detail dimulai dari bagian terkecil

seperti makanan yang diberikan, tempat tidur, dan juga kamar mandi yang

berada di lingkungan yayasan. Pihak yayasan mengclaim bahwa makanan

yang di sajikan harus makanan yang baik dan mengandung banyak gizi.57

Pihak pemerintah juga aktif membantu yayasan untuk menjaga kesehatan

57Wawancara pribadi dengan Ustad Ucup selaku Pengasuh Yayasan Al-Matiin pada tanggal

22 Mei 2017 di kantor yayasan Al-Matiin

Page 62: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

53

anak asuh, karena pemerintah menjamin segala hal yang dibutuhkan rumah

sakit untuk membantu anak yang sedang sakit, dan pihak yayasan Al-Matiin

sangat terbantu akan hal tersebut.

Yayasan Bahrul'ulum juga menjaga kesehatan anak asuhnya dengan

hati-hati agar seorang anak dapat menggapai impiannya dimasa depan,

maka dari itu setiap anak asuh yang berada dalam naungan yayasan

Bahrul'ulum selalu dijaga kesehatannya mulai dari bangun tidur hingga

anak tidur kembali. Pihak yayasan sudah bekerja sama dengan pihak

puskesmas Pondok Aren bila ada anak yang sakit dan masih bisa dicover

oleh pihak puskesmas. Jika penyakit tidak bisa ditangani oleh pihak

puskesmas makan akan dirujuk ke rumah sakit yang ada di Tangerang

Selatan. Nantinya, pihak pemerintah akan membuat kartu kesehatan santri

yang dapat membantu yayasan dalam memelihara kesehatan anak yang ada

di yayasan Bahrul'ulum,58

sayangnya kartu tersebut membatasi

pemakaiannya hanya untuk anak asuh yang berdomisili dari Tangerang

Selatan.

Yayasan Nurul Ihsan merasa bahwa kesehatan juga merupakan salah

satu faktor penting penunjang keberhasilan untuk seorang anak Ketika

Nurul Ihsan masih menjadi bagian dari kabupaten Tangerang, pihak

yayasan mendapatkan kartu jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat)

untuk meringankan biaya pengobatan anak. Sekarang, di saatNurul Ihsan

sudah menjadi bagian dari kota Tangerang Selatan, yayasan sudah

mendapatkan kerja sama baru dengan puskesmas yang ada di kelurahan

Keranggan untuk membantu mengatasi penyakit bagi anak asuh yayasan

Nurul Ihsan. Ada juga bantuan kesehatan yang diberikan oleh donatur,

misalnya dari seorang donatur yang memiliki klinik 24jam. Pihak

58Wawancara pribadi denga Ustad Heri Selaku Kepala Panti pada tanggal 20-Mei-2017 di

kantor Bahrul'ulum

Page 63: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

54

pemerintah juga ikut andil dalam menjaga kesehatan anak khususnya di

yayasan Nurul Ihsan, jika pihak yayasan membutuhkan obat-obatan maka

pihak yayasan bisa langsung mengajukan hal tersebut ke pemerintah daerah.

dan beberapa waktu lalu, pihak pemerintah memberikan bantuan langsung

kepada yayasan dalam rangka meminimalisir penyakit DBD.59

Yayasan Al-Matii, Bahrul'ulum dan Nurul Ihsan telah menjadi

yayasan yang sangat besar dengan sistem pengasuhan yang baik.

Sayangnya, Peneliti menyadari bahwa ada beberapa aspek yang seharusnya

dijadikan prioritas agar anak-anak yang bernaung merasa nyaman bila

berada di dalam yayasan, seperti menyelesaikan asrama yang belum tuntas,

memisahkan tempat beribadah maupun belajar dan juga diharapkan dapat

memelihara dan menyayangi anak asuh selayaknya anak sendiri.

59Wawancara pribadi dengan Ustad Adi Wijaya selaku bendahara pada tanggal 14-April-

2017 di kantor Yayasan Nurul Ihsan

Page 64: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pencarian data, wawancara dan analisis dari

penulis terhadap yayasan yang berada di Tangerang Selatan dan sudah di

uraikan pada pembahasan sebelumnya, maka didapatkan kesimpulan sebagai

berikut :

1. Menurut Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan

Anak. Setiap anak berhak mendapatkan haknya seperti identitas diri,

pendidikan, kesehatan, perlindungan terhadap kekerasan, waktu untuk

beristirahat dan bagi anak yang menyandang cacat dapat memperoleh

rehabilitasi dan bantuan sosial. Negara dan pemerintah berkewajiban dan

bertanggung jawab memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam

penyelenggaraan perlindungan dan pemeliharaan anak. Pengasuhan yang

dilakukan oleh lembaga sosial diwajibkan melindungi anak untuk

beribadah menurut agamanya, menjaga kesehatan anak dan juga

memberikan pendidikan pada anak. Dan peran pemerintah adalah

menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan dan

bantuan cuma-cuma serta pelayanan khusus bagi anak terlantar, kurang

mampu dan anak yang tinggal di daerah terpencil. Adapun secara khusus,

tidak ada undang-undang yang mengatur tentang pengasuhan maupun

pemeliharaan anak yatim oleh yayasan, sehingga pola pengasuhan yang

benar terhadap anak yatim di yayasan yatim piatudikembalikan kepada

undang-undang perlindungan anak.

2. Yayasan yatim piatu yang berada di Tangerang Selatan menjadikan

undang-undang perlindungan anak sebagai salah satu rujukan dari

pengasuhannya, selain agama. Pola pengasuhan anak yatim piatu yang

dilaksanakan oleh yayasan Al - Matiin, Bahrul'ulum dan juga Nurul Ihsan

55

Page 65: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

56

telah sesuai dengan aturan yang berlaku menurut Undang-Undang Nomor

35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, bahwa setiap anak harus

diperlakukan dan diasuh dengan baik dan layak, Setiap yayasan telah

berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan anak seperti

jaminan melaksanakan agamanya, mendapatkan pendidikan yang sesuai

dengan umur dan pola pikirnya sampai dengan pemeliharaan dalam

kesehatan agar setiap anak dapat tumbuh dan berkembang secara baik di

dalam yayasan.

B. Saran

Berdasakan apa yang penulis uraikan di atas, maka dapat diberikan

saran - saran sebagai berikut :

1. Setiap yayasan yatim piatu seharusnya memiliki standar kelayakan

tentang pengasuhan yang dilakukan oleh yayasan itu sendiri. Hal tersebut

dilakukan, agar setiap anak yang masuk ke dalam yayasan yatim piatu

mendapatkan jaminan kehidupan dan perkembangan yang layak.

2. Pemerintah sebagai salah satu yang bertanggung jawab atas anak yatim

piatu harus lebih peduli dan peka terhadap keberlangsungan hidup anak

yatim piatu yang berada di yayasan sebagai perwujudan hak asasi manusia

yang harus diterima oleh anak yatim piatu, fakir miskin dan terlantar

sesuai dengan Undang-Undang Dasar pasal 34 ayat 1 yang berbunyi

bahwa fakir miskin dan terlantar dipelihara oleh Negara.

3. Pemerintah dan yayasan harus bersinergi dalam membangun dan

memperbaiki lembaga terkait, seperti pemerintah memberikan

penghargaan berupa dana operasional yang cukup bagi para staff yang

bekerja dalam yayasan, khususnya Tangerang Selatan.

4. Pemerintah yang dalam undang-undang memiliki kewajiban untuk

membantu dan mendorong yayasan dalam mengasuh anak yatim piatu

seharusnya membantu yayasan dengan cermat agar setiap anak

mendapatan kesempatan untuk berkembang secara layak, namun

Page 66: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

57

pemerintah terlihat tidak sepenuhnya andil dalam memberikan bantuan

untuk mengasuh anak yatim secara merata, seperti membantu

pembangunan sarana dan prasarana yang dilakukan Al-Matiin dan

beasiswa yang selalu ditunggu oleh anak yatim di Nurul Ihsan.

Page 67: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

58

Daftar Pustaka

Abu, M.Syamsul arifin, dkk. Anak Yatim, Kajian Fikih dan Realitas Sosial, Jawa

Timur : Pustaka SIDOGIRI, 1006.

Ahmadi, Fahmi Muhammad dan Jaenal Aripin, Metode Penelitian Hukum, Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullarh Jakarta, 2010

Al-Hamdani, S.A, Risalah Nikah, Jakarta: Pustaka Amani, 2002.

Al-Quran dan Terjemahannya, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005

Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2004.

Anshori, Ibnu, Perlindungan Anak Menurut Perspektif Islam Jakarta: KPAI, 2007.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve, 1994

Hidayat Rachmat Taufiq, Khazanah Istilah Alquran Bandung: Mizan, 1999.

Kamil ahmad dan M. Fauzan, Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di

Indonesia, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Kasyaf S, Ben Akrom, Dahsyatnya Menyantuni Anak Yatim, Jakarta : Al-Maghfiroh,

2012.

Kumpulan Hadits Tarbawi. Artikel diakses pada 29 November 2017 dari

http://khairima.blogspot.co.id/2012/03/kumpulan-hadis-hadis-tarbawi.html

Law Community, materi-materi hukum di Indonesia, diakses pada 28-11-2017 dari

link : herwandybaharuddinsaade.blogspot.co.id

Mulyani W, Kusumah, Hukum dan Hak-Hak Anak, cet I, Jakarta: CV.Rajawali,

1986.

Mustaqim, Abdul, Menjadi Orang Tua Bijak: Solusi Kreatif Menangani Pelbagai

Masalah Pada Anak, Bandung: Al-Bayan, 2003.

Prakoso Abintoro, Hukum Perlindungan Anak, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo,

2016

Page 68: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

59

Qasim, Ibnu, Tausyih Ala Ibnu Qasim Terjemah, Surabaya: Al-Hidayah, 2002.

Rahmat, Hakin, Hukum Perkawinan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2000

Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah Terjemah, cet IV juz 4, Jakarta: Pena Pundi Aksara,

2012.

Sopyan, Yayan, Metode Penelitian Hukum, jakarta: Buku Ajar, 2009.

Sukharmad, Winarto, Pengantar Penelitian-Penelitian: Metode Teknis, Bandung:

Tarsito, 1994.

Sulaiman, Abu Dawud bin al-Asy’ats al-Azdi as-Sijistani, Ensklopedia Hadits 5:

Sunan Abu Dawud, cet 1, Jakarta: Almahira, 2013.

Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, jakarta: PT.Raja Grafindo

Persada, 2007.

Suwaid, Muhammad, Mendidik Anak Bersama Nabi SAW, Panduan Lengkap

Pendidikan Anak Disertai Teladan Kehidupan Para Salaf terj. Salafuddin

abu Sayyid, Solo : Pustaka Arafah, 2006

T Yanggo, Huzaemah, Fiqh Anak, Jakarta: Al-Mawardi, 2004,

Tafsir Al-Quran Online. Artikel diakses pada 30 November dari

https://tafsirq.com/hadits/abu-daud/417 pada 29-11-2017

Tihami dan Sohami Sahrani, fiqih munakahat, cet II Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2010

TM, Fuaduddin, Pengasuhan Anak dalam Keluarga Islam, cet I, Jakarta: Lembaga

Kajian Agama dan Jender, 1999.

Ulwan, Abdullah Nashih, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, terj. Saifullah

Kamalie & Heri Noer Ali, Semarang: Asy-Syifa’, 1981.

Undang-Undang 1945 hasil amandemen

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahtaeraan Sosial

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

Page 69: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

60

Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 2008.

Interview pribadi dengan Ustad Adi Wijaya, Bendahara Yayasan Nurul Ihsan, Setu,

14 April 2017.

Interview pribadi dengan Ustad Heri, Kepala Panti Bahrul'ulum, Pondok Aren, 20

Mei 2017.

Interview pribadi dengan Ustad Ucup, Pengasuh Yayasan Al-Matiin, Ciputat, 22 Mei

2017.

Page 70: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Yayasan : Al – Matiin

Narasumber : Ustad Ucup (Pendiri Yayasan)

Tanggal : 22 Mei 2017

1. Apakah yayasan ini berlandaskan agama dalam pengasuhanya?

Jika iya, apakah anak yang berbeda agama boleh masuk ke dalam yayasan ini?

Jika tidak, apa alasanya?

Jawaban :

Iya, jika tidak berlandaskan agama lalu untuk apa mendirikan yayasan

atau panti karena mendidik anak merupakan perintah agama. Untuk anak yang

berbeda agama, tidak boleh masuk ke dalam yayasan ini terkecuali jika mereka

memeluk agama islam terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan banyaknya

yayasan dan beberapa diantaranya merupakan yayasan non muslim.

2. Jati diri dan orang tua

Pasal 27, identitas diri harus diberikan sejak kelahiranya. Apakah ada anak yang

sudah berada disini sejak lahir atau setidaknya sebelum mereka mengetahui jati

dirinya dan orang tuanya?

Jika ada, apa upaya yayasan untuk membantu anak?

Jika tidak, apakah ada komunikasi antara anak dan orang tuanya tesebut?

Jawaban :

Tidak ada, usia paling muda yang masuk yayasan ini adalah kelas 3 SD

sedangkan untuk yang dari bayi sampai saat ini belum ada. Komunikasi antara

anak dan orang tuanya harus dilakukan sebulan sekali, dan anak harus pulang 3

kali selama setahun, setiap liburan semester dan juga lebaran idul fitri.

3. Apa yang anda ketahui tentang kewajiban yayasan dalam mengasuh anak

asuhhnya?

Jawaban :

Kewajiban yayasan itu mencakup mendidik, mengarahkan anak menjadi

orang yang berguna dan tidak boleh ditelantarkan. Karena, pemerintah pun akan

kewalahan jika tidak dibantu dengan yayasan. Yayasan juga yang membina,

mendukung, mendidik dan juga melindungi tumbuh kembang anak dengan baik.

4. Agama

Pasal 42, setiap anak mendapat perlindungan untuk beribadah menurut

agamanya. Apa yang yayasan upayakan dalam membantu anak untuk

memperoleh hal tersebut?

Page 71: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Apakah ada upaya dari pemerintah untuk membantu yayasan dalam melindungi

kegiatan beribadah anak?

Jawaban :

Anak – anak diajarkan segala sesuatu mengenai ibadah, dimulai dari

wudhu, istinja, thoharoh maupun solat. Dalam hal pakaian , sarung, peci dan

tempat ibadahpun harus bersih dan suci. Untuk saat ini, belum ada bantuan dari

pemerintah mengenai hal agama itu sendiri.

5. Pendidikan

Pasal 9, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuai dengan minat

dan bakatnya. Apa yang yayasan upayakan dalam membantu anak untuk

memperoleh hal tersebut?

Pasal 48, pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9

tahun untuk semua anak. Adakah peran pemerintah dalam membantu yayasan

untuk menyelenggarakan pendidikan anak?

Jawaban :

Pihak yayasan membantu dari mulai TK, SD, SMP, SMA maupun

Perguruan Tinggi. Segala sesuatunya dibantu oleh yayasan. ada peran

pemerintah di aspek pendidikan ini, misal adanya dana BOS yang diberikan dari

pihak sekolah. Untuk yayasan sendiri tahun ini mendapatkan 28 Juta untuk

pendidikan dalam yayasan.

6. Kesehatan

Pasal 8, setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan, jaminan sosial

sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Apa yang yayasan

upayakan dalam membantu anak untuk memperoleh hal tersebut?

Pasal 44, pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya

kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat

kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan. Adakah peran pemerintah dalam

membantu yayasan untuk menyelenggarakan kesehatan anak?

Jawaban :

Dalam yayasan, seorang anak harus makan makanan yang baik dan

bergizi. Untuk saat ini peran pemerintah dalam hal kesehatan adalah menjamin

segala hal yang dibutuhkan rumah sakit untuk membantu anak yang sedang sakit.

7. Apakah harapan anda terhadap pemerintah untuk yayasan yang ada di tangerang

selatan ini, khususnya yayasan yang anda dirikan?

Page 72: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Jawaban :

Harapan kami sangat besar terhadap pemerintah, terutama bantuan

masalah sarana dan prasarana khususnya untuk solat dan tempat tinggal.

Diharapkan pemerintah menengok yayasan panti juga, jangan hanya menengok

sekolah – sekolah sedangkan yayasan di lihat sebelah mata. Kami harap bisa

memperhatikan staff – staff yang bertugas dalam panti karena mereka juga

memiliki keluarga.

Page 73: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Yayasan : BahrulUlum

Narasumber : Ustad Heri (Kepala Panti Asuhan)

Tanggal : 20 Mei 2017

1. Apakah yayasan ini berlandaskan agama dalam pengasuhanya?

Jika iya, apakah anak yang berbeda agama boleh masuk ke dalam yayasan

ini?

Jika tidak, apa alasanya?

Jawaban :

iya, yayasan ini memang berlandaskan agama dalam pengasuhannya

sesuai dalam misi panti yaitu membuat generasi yang sosial, cerdas, bertaqwa

dan berakhlakul karimah. Tidak ada anak yang mau masuk yayasan ini selain

yang beragama islam, kalaupun ada, biasanya hanya sebatas donatur. Namun,

jika memang tertarik untuk masuk yayasan dibolehkan, tetapi biasanya

mereka melanjutkannya sampai tahap muallaf.

2. Jati diri dan orang tua

Pasal 27, identitas diri harus diberikan sejak kelahiranya. Apakah ada anak

yang sudah berada disini sejak lahir atau setidaknya sebelum mereka

mengetahui jati dirinya dan orang tuanya?

Jika ada, apa upaya yayasan untuk membantu anak?

Jika tidak, apakah ada komunikasi antara anak dan orang tuanya tesebut?

Jawaban :

Ada, salah satu anak yang selama ini tinggal disini sejak berumur 2

tahun yang awalnya diantar oleh ibu dari anak tersebut. Yang dimana anak

tersebut merupakan anak yatim, dan juga ibunya merupakan seorang

pembantu rumah tangga dari donatur yayasan.Upaya yayasan dalam

membantu anak adalah menjadikan anak sebagai bagian dari salah satu

pengurus yayasan dan hal tersebut sudah sah menurut hukum.

3. Apa yang anda ketahui tentang kewajiban yayasan dalam mengasuh anak

asuhhnya?

Jawaban :

Mengasuh tersebut identik dengan memberikan pendidikan dan

menjaga sang anak. kita memberikan mereka pendidikan, asrama dan apapun

kebutuhan mereka selama tinggal di asrama.

4. Agama

Pasal 42, setiap anak mendapat perlindungan untuk beribadah menurut

agamanya. Apa yang yayasan upayakan dalam membantu anak untuk

memperoleh hal tersebut?

Page 74: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Apakah ada upaya dari pemerintah untuk membantu yayasan dalam

melindungi kegiatan beribadah anak?

Jawaban :

Kita mewajibkan mereka untuk selalu solat 5 waktu berjamaah, dan

selama mereka memiliki kemampuan dalam hal ibadah, kita selalu

memberikan mereka kebebasan untuk melakukannya. Untuk fasilitas, kita ada

aula yang dijadikan tempat untuk kegiatan belajar dan untuk hal – hal lain,

karena untuk solat jum’at ada masjid yang bisa dijadikan tempat yang lebih

luas untuk itu. Dalam hal beribadah, pemerintah memberikan biaya

rehabilitasi untuk aula yang sudah ada, walau pada akhirnya tidak diambil.

Jika ada dana hibahpun, dari pihak pemerintah memberitahu kepada pihak

yayasan.

5. Pendidikan

Pasal 9, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuai dengan

minat dan bakatnya. Apa yang yayasan upayakan dalam membantu anak

untuk memperoleh hal tersebut?

Pasal 48, pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9

tahun untuk semua anak. Adakah peran pemerintah dalam membantu yayasan

untuk menyelenggarakan pendidikan anak?

Jawaban :

Sesuai dengan visi yayasan, kita memberikan pendidikan secara

formal maupun non formal. Jika pendidikan formal seperti SD, SMP maupun

SMA sudah terlaksana. Kalau non formal kita fokuskan kepada pendidikan

pondok pesantren. Dari pihak pemerintah, untuk SD kita sudah terdaftar dan

mendapatkan dana BOS, sedangkan SMP belum terdaftar dan SMA

tergantung dari kebijakan sekolah masing- masing.

6. Kesehatan

Pasal 8, setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan, jaminan sosial

sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Apa yang

yayasan upayakan dalam membantu anak untuk memperoleh hal tersebut?

Pasal 44, pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan

upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh

derajat kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan. Adakah peran

pemerintah dalam membantu yayasan untuk menyelenggarakan kesehatan

anak?

Jawaban :

Alhamdulillah kita sudah bekerja sama dengan puskemas pondok aren,

shingga jika anak – anak sakit dan masih bisa tercover oleh puskemas.

Page 75: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Namun, jika dari pihak puskemas tidak sanggup mengcover, kita rujuk ke

rumah sakit yang ada di tangerang selatan. Memang ada kartu yang membuat

kita bisa menggunakan jasa dari puskesmas itu sendiri secara gratis, lalu ada

program pemerintah yang nantinya akan membuat kartu kesehatan santri

untuk para anak yang berada dalam naungan yayasan, namun hal tersebut

dibatasi dengan hanya anak – anak yang berdomisili dari tangerang selatan.

7. Apakah harapan anda terhadap pemerintah untuk yayasan yang ada di

tangerang selatan ini, khususnya yayasan yang anda dirikan?

Jawaban :

Untuk harapan, sebenarnya kita selama ini sudah terbantu sekali dengan

dinas sosial. Karena semua yang kita inginkan (seperti info dll), mereka

selalu menghubungi semua yayasan dengan perantara forum yayasan se-

Tangerang selatan. Namun untuk dalam hal dana, kemungkinan besar

yayasan yang mendapatkan dana tersebut digilir karena memang banyak

sekali yayasan yang ada di tangerang selatan ini. Yang kita inginkan hanya

dinas sosial bisa mengayomi dan membimbing kita para yayasan apapun

kegiatan – kegiatan yang akan dilakukan oleh pihak yayasan.

Page 76: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Yayasan : Nurul Ihsan

Narasumber : Ustad Adi (Pengelola Yayasan)

Tanggal : 14 April 2017

1. Apakah yayasan ini berlandaskan agama dalam pengasuhanya?

Jika iya, apakah anak yang berbeda agama boleh masuk ke dalam yayasan ini?

Jika tidak, apa alasanya?

Jawaban :

Iya, yayasan ini berlandaskan agama dalam pengasuhannya. Untuk

yang berbeda agama, untuk secara pengasuhannya boleh, namun jika secara

agama mungkin akan kita arahkan kepada yayasan sesuai keagamaanya.

2. Jati diri dan orang tua

Pasal 27, identitas diri harus diberikan sejak kelahiranya. Apakah ada anak yang

sudah berada disini sejak lahir atau setidaknya sebelum mereka mengetahui jati

dirinya dan orang tuanya?

Jika ada, apa upaya yayasan untuk membantu anak?

Jika tidak, apakah ada komunikasi antara anak dan orang tuanya tesebut?

Jawaban :

Belum ada, yang masuk ke yayasan ini kebanyakan berkisar umur

antara 12 sampai 15 tahun. Ada komunikasi antara anak asuh dan orang tua

kandungnya, untuk yang jaraknya dekat komunikasi tersebut dengan menjenguk

anaknya sekaligus silaturahmi pada pihak yayasan.

3. Apa yang anda ketahui tentang kewajiban yayasan dalam mengasuh anak

asuhhnya?

Jawaban :

Selain memberikan pendidikan, yayasan juga memberikan pendidikan

life skills berupa ternak dan juga membuat kue secara kecil-kecilan.

4. Agama

Pasal 42, setiap anak mendapat perlindungan untuk beribadah menurut

agamanya. Apa yang yayasan upayakan dalam membantu anak untuk

memperoleh hal tersebut?

Apakah ada upaya dari pemerintah untuk membantu yayasan dalam melindungi

kegiatan beribadah anak?

Jawaban :

Page 77: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Kita selalu mengupayakan yang terbaik untuk para anak asuh, di tahun

2003/2004 kita bisa membangun masjid. Adapun bantuan – bantuan yang

diterima yayasan dari pihak pemerintah berupa kain sarung, peci dan baju koko.

5. Pendidikan

Pasal 9, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam

rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasanya sesuai dengan minat

dan bakatnya. Apa yang yayasan upayakan dalam membantu anak untuk

memperoleh hal tersebut?

Pasal 48, pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9

tahun untuk semua anak. Adakah peran pemerintah dalam membantu yayasan

untuk menyelenggarakan pendidikan anak?

Jawaban :

Upaya yayasan dalam pendidikan beberapa diantaranya adalah

membuat kursus membuat pernak – pernik dan juga bekerja sama dengan balai

latihan kerja dalam bidang elektronik dan mebel. Kita memiliki kerja sama

dengan pihak sekolah SMP 1 terbuka serpong, namun jika beasiswa gratis dari

pemerintah, kita belum mendapatkannya.

6. Kesehatan

Pasal 8, setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan, jaminan sosial

sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial. Apa yang yayasan

upayakan dalam membantu anak untuk memperoleh hal tersebut?

Pasal 44, pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya

kesehatan yang komprehensif bagi anak agar setiap anak memperoleh derajat

kesehatan yang optimal sejak dalam kandungan. Adakah peran pemerintah dalam

membantu yayasan untuk menyelenggarakan kesehatan anak?

Jawaban :

Waktu masih menjadi kabupaten kita mendapatkan kartu jamkesmas untuk

meringankan, namun setelah menjadi kota tangerang selatan kita mendapatkan

kerja sama baru dengan puskesmas di kelurahan karanggan. Ada juga bantuan

dari donatur yang memiliki klinik yang siap 24 jam. Beberapa waktu lalu, pihak

pemerintah terjun langsung ke yayasan dalam rangka meminimalisir DBD.

Adapun jika kita membutuhkan obat – obatan kita bisa mengajukan hal tersebut

ke pemerintah daerah.

7. Apakah harapan anda terhadap pemerintah untuk yayasan yang ada di tangerang

selatan ini, khususnya yayasan yang anda dirikan?

Page 78: PENGASUHAN ANAK PADA YAYASAN YATIM PIATU DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42244/1/KRISNA AGUNG... · menyelenggarakan pendidikan, memberikan bantuan kesehatan

Jawaban :

Untuk saaat ini, kamu mendapatkan kendala dalam membangun

asrama putri, kitapun sudah mengajukan hal tersebut ke pemerintah dan semoga

ada realisasinya. Kedepannya, kita berharap pemerintah lebih memberi perhatian

kepada anak asuh khususnya yang ada di yayasan ini terutama anak yatim dan

dhuafa. Dan tak lupa, kami berharap agar para staff yayasan agar lebih

diperhatikan.