pengaruhdindingbataterhadapbebanlateral

Upload: ernie-shinta-sitanggang

Post on 05-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 PengaruhDindingBataTerhadapBebanLateral

    1/7

    BBRRIICCKKWWAALLLLEEFFFFEECCTTFFOORR

    SSTTRRUUCCTTUURRAALLBBUUIILLDDIINNGGDDUUEETTOOLLAATTEERRAALLFFOORRCCEESS

    Mochammad, Ir

    Alumni of The National Institute of Science andTechnologyISTN - Jakarta

    ABSTRACT :

    Kegagalan struktur sebagai akibatmengabaikan pengaruh kekakuan

    pasangan bata saat terjadi gempamaksimum cukup membahayakan. Namundemikian, masih banyak perencana yangmengabaikan pengaruh kekakuan pasanganbata ini yang dalam perencanaan umumnyadianggap sebagai beban saja. Paper inibertujuan untuk membuka wawasan akanbahaya pasangan bata yang tidak dicermati.

    Baik itu bahaya P- effect soft story effectmaupun short column effect, yang akanmenjadi penyebab kegagalan struktur yang

    ditimbulkan oleh perilaku tadi.

    Kerusakan struktur akibat kegagalan kolom bawah

    Short column effect akibat pasangan bata

  • 7/31/2019 PengaruhDindingBataTerhadapBebanLateral

    2/7

    DI. PENDAHU

    alam perencanaan struktur

    gedung, para arsitek masih banyak

    yang menggunakan pasangan

    bata sebagai sekat antar ruangan.

    Pasangan bata ini oleh perencana biasanya

    ditumpu oleh balok-balok penumpu, baik

    balok anak maupun balok induk yang

    terhubung oleh kolom-kolom, pada

    umumnya diasumsikan hanya sebgai beban.

    Padahal, kenyataannya pasangan bata

    mempunyai kekakuan yang akan

    disumbangkan ke struktur. Berdasarkan

    data standart, peraturan pembebanan untuk

    rumah dan gedung 1987, modulus

    elastisitas pasangan bata dapat diambil

    sebesar 20.000 kg/cm2

    (Peraturan

    Pembebanan Indonesia 1987). Artinya bata

    memiliki modulus elastisitas 1/10 dari

    modulus elastisitas beton, ini suatu angka

    yang cukup signifikan untuk diperhitungkan.

    LUAN

    Dalam perencanaan struktur yang di desain

    terhadap beban-beban lateral, makapengaruh kekakuan pasangan bata ini akan

    cukup signifikan. Pengaruh tersebut akan

    dapat membahayakan struktur jika gempa

    kuat rencana benar-benar terjadi. Terutama

    gedung-gedung yang yang didesain dengan

    dinding-dinding pengisi antar kolom. Bahaya

    P effect dan soft story effect akan timbul

    dan akan dapat meruntuhkan gedung akibat

    kegagalan kolom-kolom tertentu yang

    disebabkan oleh munculnya momen

    sekunder yang cukup besar, yang tidak

    diperhitungkan sebelumnya. Untuk meninjau

    sebab-sebab mengapa pasangan bata

    mampu menyebabkan kegagalan struktur,

    akan diselidiki dengan model struktur

    dengan program bantu software yang

    berbasis finite element. Kolom dan balok

    sebagai elemen frame dan bata sebagai

    elemen membran dengan 4 degree of

    freedom setiap elemennya. Sebenarnya,

    analisis untuk penelitian ini harus dilakukan

    analisis nonlinier karena bata tidak mampu

    memikul tarik. Jadi hasil akhir analisis

    adalah dimana dihasilkan bata yang

    tertekan saja. Untuk itu model analisa non

    linier dapat didekati dengan melakukannya

    secara manual-computerized, artinya

    dilakukan proses iterasi secara manual

    dengan bantuan program komputer, analisastruktur dengan mengamati elemen bata

    yang mengalami tarik. Jika dijumpai bata

    yang mengalami tegangan tarik, maka

    elemen tersebut dibuat agar tidak mampu

    memikul tegangan dan dilakukan analsis

    lagi, ini dilakukan secara berulang-ulang

    hingga didapat hasil akhir tidak ada bata

    yang mengalami tarik. Untuk melihat

    pengaruh bata dilakukan suatu penelitian

    dengan modelisasi struktur sebagaimana

    yang dijelaskan dibawah ini.

    SII. MOD

    truktur yang di uji akibat perilaku

    kekakuan pasangan bata ini adalah

    dengan model 2 dimensi.

    Digunakan data sebagai berikut :

    EL UJI STRUKTUR

    Balok : 25 cm x 45 cm , Elastisitas bata :

    20000 Kg/cm2, Kolom : 30 cm x 30 cm,

    reduksi Inersia balok & kolom : 0,75 (SNI-

    1726), bata : 12 cm, tinggi kolom : 400 cm

    Elastisitas beton : 235000 Kg/cm2, Bentang

    balok : 500 cm.

  • 7/31/2019 PengaruhDindingBataTerhadapBebanLateral

    3/7

    Model-1 : Dengan pengaruh kekakuan bata

    5th FLOOR

    4th FLOOR

    3rd FLOOR

    1st FLOOR

    2nd FLOOR

    P = 5 Ton

    CASE-3CASE-2

    Lateral Displacement :Case 1

    1 ki = 0.20067 cm

    1 Ka = 0.19849 cm

    Case 21 ki = 0.04791 cm

    1 ka = 0.04941 cm

    2 ki = 0.11330 cm

    2 ka = 0.11534 cm

    3 ki = 0.20067 cm

    3 ka = 0.19849 cm

    Case 3

    1 ki = 0.12335 cm

    1 ka = 0.12551 cm

    2 ki = 0.33245 cm

    2 ka = 0.33830 cm

    3 ki = 0.52759 cm

    3 ka = 0.53247 cm

    4 ki = 0.79973 cm

    4 ka = 0.80603 cm

    5 ki = 1.06401 cm

    5 ka = 1.06121 cm

    P = 3 Ton

    3rd FLOOR

    2nd FLOOR

    1st FLOOR

    P = 1 Ton 1st FLOOR

    CASE-1

    Model-2 : Tanpa pengaruh kekakuan bata.

    Lateral Displacement :Case 1

    1 ki = 0.27500 cm1 Ka = 0.27405 cm

    Case 2

    1 ki = 0.97267 cm

    1 ka = 0.97267 cm

    2 ki = 2.25277 cm

    2 ka = 2.25277 cm

    3 ki = 3.42021 cm

    3 ka = 3.41738 cm

    Case 3

    1 ki = 1.63422 cm

    1 ka = 1.63422 cm

    2 ki = 3.82048 cm

    2 ka = 3.82048 cm

    3 ki = 6.07510 cm

    3 ka = 6.07510 cm

    4 ki = 8.34063 cm

    4 ka = 8.34062 cm

    5 ki = 10.38544 cm

    5 ka = 10.38072 cm

    P = 5 Ton

    5th FLOOR

    4th FLOOR

    3rd FLOORP = 3 Ton

    3rd FLOOR

    2nd FLOOR2nd FLOOR

    1st FLOOR1st FLOOR

    P = 1 Ton

    1st FLOOR

    CASE-3CASE-1 CASE-2

  • 7/31/2019 PengaruhDindingBataTerhadapBebanLateral

    4/7

    Dari hasil analisa struktur diatas untuk case-3 dapat ditentukan besarnya elastic dan inelastic

    displacement sebagai berikut :

    Elactic disp. s

    (cm) Drift story (cm)

    Inelastic disp. m

    (cm) Drift story (cm)Floor

    Model-1 Model-2 Model-1 Model-2 Model-1 Model-2 Model-1 Model-2

    5 1.061 10.381 0.255 2.040 6.314 61.765 1.518 12.139

    4 0.806 8.341 0.274 2.266 4.796 49.627 1.628 13.480

    3 0.532 6.075 0.194 2.255 3.168 36.147 1.155 13.415

    2 0.338 3.820 0.213 2.186 2.013 22.732 1.266 13.008

    1 0.126 1.634 0.126 12.376 0.747 9.724 0.747 9.724

    Dimana besarnya inelastic displacement ditentukan dari suatu fungsi yang dituliskan dalam UBC-

    1997.

    UBC-1997 - 1630.9.2

    m = 0.7 . R . s

    s = Static elastic response displacement

    m = The maximum inelastic response displacement.R = 8.5 (for special moment resisting frame concrete structure)

    UBC 1997 juga mengatur beberapa hal mengenai story drift ini :

    UBC 1997 - 1630.1.3

    P- effect need not be considered when the story drift ratiodoesnt exceed 0,002 / R.Story drift ratio is the story drift divided by the story height

    UBC.1997 1630.10 STORY DRIFT LIMITATION

    UBC 1997 1630.10.1 General

    Story drifts shall be computed using the maximum inelastic

    response displacement, m.

    UBC 1997- 1630.10.2

    Calculated Story drift usingm Shall not exceed 0.025 timesstory height for structure having a fundamental peeriod lessthan 0.7 second. For structure having a fundamental period 0.7second or greater, the calculated story drift shall not exceed0.020 times the story height.

    Drift story m (cm) Drift RatioFloor

    Model-1 Model-2 Model-1 Model-2

    5 1.518 12.139 0.0038 0.0303

    4 1.628 13.480 0.0041 0.0337

    3 1.155 13.415 0.0029 0.0335

    2 1.266 13.008 0.0032 0.0325

    1 0.747 9.724 0.0019 0.0243

  • 7/31/2019 PengaruhDindingBataTerhadapBebanLateral

    5/7

    Tabel diatas menunjukkan pengaruh pasangan bata yang cukup signifikan untuk diperhitungkan.

    Namun demikian, kita dapat melihat bahwa semua lantai yang memperhitungkan pengaruh

    pasangan bata tidak perlu diperhitungkan P- effect. Namun untuk model struktur tanpa

    memperhitungkan pengaruh pasangan bata lantai-1 s/d lantai-5 harus memperhitungkan P-

    effect, dengan dasar maximum drift story 0.002 x story height (UBC-1997.1630.10.2) = 0.002x400 = 8 cm, dengan asumsi bahwa periode getar T>0.7 detik. Pada kenyataannya, yang terjadi

    adalah Model-1 dimana bata akan menyumbangkan kekakuannya. Mungkin inilah yang menjadi

    dasar bagi perencana untuk mengabaikan kekakuan pasangan bata.Namun ini akan menjadi

    berbahaya pada struktur dengan arsitektural tertentu. Diambil contoh adalah kasus dimana pada

    lantai dasar tidak ada pasangan bata, yang banyak terdapat untuk bangunan perkantoran dan

    hotel.

    P = 5 Ton

    5th FLOOR

    4th FLOOR

    3rd FLOOR

    2nd FLOOR

    1st FLOOR

    Floor Elactic disps (cm)

    Drift story(cm)

    Inelastic dispm (cm)

    Drift story(cm)

    5 2.877 0.295 17.118 1.755

    4 2.582 0.259 15.363 1.539

    3 2.323 0.222 13.824 1.323

    2 2.101 0.726 12.500 4.320

    1 1.375 1.375 8.180 8.180

  • 7/31/2019 PengaruhDindingBataTerhadapBebanLateral

    6/7

    Dapat dilihat bahwa bahaya P- effectpotensial terjadi pada lantai-1 dengan maximum inelastic

    drift story m = 8.180 cm > 8 cm. Efek ini yang akan menyebabkan keruntuhan bangunan

    dengan kegagalan kolom pada lantai-1. Bahaya P- effect ini seringkali dilupakan oleh para

    perencana struktur, terutama bagi para perencana muda. Untuk memperlihatkan waktu getar,

    maka struktur dapat dimodelkan sebagai struktur yang ditahan oleh pegas-pegas linier lateral disetiap lantainya jika lantai dibawahnya terdapat pasangan bata sebagai elemen pengisi diantara

    kolom-kolom yang menyangga lantai tersebut. Kekakuan pegas tersebut berasal dari kekakuan

    pasangan bata yang telah dianalisa dengan tidak memperhitungkan kekuatan tarik bata.

    Hubungan antara gaya, kekakuan dan displacement dapat dapat dituliskan sebagai berikut :

    F = K .

    = F/ K

    Untuk struktur dengan kekakuan pasangan bata, Case-1 :

    F = Kt . t

    Kt = F / t

    Untuk struktur tanpa memperhitungkan pengaruh kekakuan bata :

    F = Kf . f

    Kf= F/ f

    Maka kekakuan yang disumbangkan oleh bata terhadap displacement lateral :

    Kw =

    tf

    tf

    .

    )F(

    Dimana :

    F = Base shear pada lantai yang ditinjau.

    Kt = Kekakuan lateral total dari frame dan bata yang berinteraksi.

    Kf = Kekakuan lateral struktur frame.

    Kw = Kekakuan lateral pasangan bata yang disumbangkan ke struktur.

    t = Drift story pada lantai yang ditinjau dengan memperhitungkan kekakuan bata.

    f = Drift story pada lantai yang ditinjau tanpa memperhitungkan kekakuan bata.

    Dengan didapatkannya kekakuan-kekakuan pegas tiap lantainya, maka analisa strukturselanjutnya menjadi lebih sederhana dengan program komputer, khusunya untuk pengecekan

    terhadap waktu getar struktur, dimana pegas-pegas horisontal diberikan tiap lantainya. Sehingga

    jika pada suatu lantai tidak ada pasangan bata, maka tinggal menghilangkan saja pegas pada

    lantai di atasnya.

  • 7/31/2019 PengaruhDindingBataTerhadapBebanLateral

    7/7

    P = 5

    P = 3

    P = 1

    III. KESIMPULAN

    Dari uraian singkat diatas maka

    dapat ditarik kesimpulan, bahwa

    dalam menganalisa struktur harus

    diamati tata letak pasangan bata. Pasangan

    bata yang dipasang tanpa meninjau perilaku

    struktur yang diakibatkan oleh kesalahan

    asumsi, akan sangat

    berakibat fatal pada struktur tersebut,

    seperti kasus yang ditunjukkan oleh gambar

    di depan. Untuk itu perlu dibenahi konsep

    perencanaan struktur kita yang masih sering

    menganggap pasangan bata sebagai beban

    saja.

    Mochammad - 2004