pengaruh variabel produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian pada rumah makan...
DESCRIPTION
Pengaruh Variabel Produk, Harga, Lokasi Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Padang Sederhana Di Kota Malang, tin agustina karnawati stie asia malangTRANSCRIPT
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 74
PENGARUH VARIABEL PRODUK, HARGA, LOKASI DAN PROMOSITERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN PADANG
SEDERHANA DI KOTA MALANG
Oleh:
Tin Agustina Karnawati *)
Abstraksi
Perilaku konsumen menggambarkan suatu proses bagaimana seorang konsumentersebut memilih sampai membeli suatu produk. Dengan mengkaji perilaku konsumen, makaperusahaan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumenterhadap proses pengambilan keputusan pembelian. Rumah Makan Padang Sederhanasebagai salah satu rumah makan Padang di kota Malang, perlu mengetahui pentingnyapemahaman terhadap perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian.Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji asumsi klasikyang meliputi heteroskedastisitas, multikolinieritas dan autokorelasi serta analisis regresilinier berganda, uji t, uji F dan R2 (koefisien determinasi). Penelitian ini berusaha untukmenjelaskan pengaruh variabel Produk, Harga,Lokasi dan Promosi terhadap keputusanpembelian konsumen dalam mengkonsumsi masakan Padang di Rumah Makan PadangSederhana di kota Malang. Variabel yang berpengaruh dominan dalam proses pengambilankeputusan pembelian pada penelitian ini adalah variabel Lokasi.
Kata kunci : perilaku konsumen. Variable produk, harga dan lokasi.
*) Dosen Jurusan Manajemen STIE ASIA Malang
Latar Belakang
Rumah makan dengan masakan tradisional siap saji yang bertaraf sederhana
maupun yang bertaraf eksklusif, dengan berbagai macam pelayanan yang diberikan semakin
bermunculan di sekitar kita. Dengan penyajian menu makanan dan pelayanan yang beragam
mereka berusaha bersaing agar rumah makannya dipilih dan mampu menarik minat
konsumen untuk singgah. Pemilik rumah makan berusaha memberikan kepuasan kepada
konsumen dan memenuhi keinginan mereka melalui pemberian pelayanan yang sebaik-
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 75
baiknya melalui penyajian menu yang beragam dan berkualitas, harga yang sepadan dan
pemilihan lokasi rumah makan yang strategis. Untuk dapat bertahan dari situasi persaingan
yang ketat maka pemahaman mengenai perilaku konsumen sangat diperlukan guna
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Karena itu pemahaman tentang perilaku
konsumen memang sangat diperlukan oleh semua jenis usaha karena semua kegiatan
pemasaran yang dilakukan ditujukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumennya.
Keputusan konsumen dalam pembelian dapat dipengaruhi beberapa faktor yang
berkaitan dengan unsur bauran pemasaran seperti Produk, Harga, Promosi dan Distibusi,
namun dalam kenyataannya perilaku individu juga sangat terkait dengan faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhinya, seperti faktor-faktor pribadi,faktor budaya atau kultural,
faktor sosial, dan faktor psikologis pada konsumen. Pemahaman tentang keputusan
pembelian sangat penting bagi pemasar karena keputusan pembelian dapat menggambarkan
penilaian yang baik maupun yang tidak baik, perasaan-perasaan yang emosionil, rasional dan
kecenderungan berbuat atau bertindak selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau
gagasan. Untuk menghasilkan sebuah keputusan pembelian biasanya konsumen akan
melewati tahap pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif setelah itu baru
dapat menghasilkan sebuah keputusan pembelian. Dari tanggapan yang diberikan dapat
berasal dari pengalaman langsung merupakan karakteristik penting dari suatu keputusan
pembelian.
Rumah Makan Padang Sederhana yang terletak di jalan Letjen Sutoyo dan
pertigaan jalan WR Supratman Malang dapat dikategorikan sebagai Rumah Makan Baru
yang cukup besar dengan fasilitas parkir yang cukup luas, berada di daerah yang ramai
dipusat kota dan dilalui lalu lintas jalur utama kota Malang. Dalam kenyataannya Rumah
Makan Padang Sederhana ini cukup diminati konsumen, dengan banyaknya pengunjung yang
datang untuk menikmati makanan yang disajikan. Ini menjadi suatu bukti bahwa Rumah
Makan Padang Sederhana merupakan salah satu rumah makan dengan masakan khas Padang
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 76
yang diminati konsumen, mengingat banyaknya pesaing yaitu rumah makan jenis lain yang
ada didaerah ini.
Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh antara variabel produk, harga, lokasi dan promosi terhadap
keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Padang Sederhana Malang
secara sendiri-sendiri?
2. Apakah terdapat pengaruh antara variabel produk, harga, lokasi dan promosi terhadap
keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Padang Sederhana Malang
secara serempak?
3. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian
konsumen pada Rumah Makan Padang Sederhana Malang?
Kajian Pustaka
Secara mendasar variabel dalam penelitian ini dapat ditelusuri dalam teori dasar yang
termasuk pada konsep Bauran Pemasaran yang disitir dari beberapa pakar seperti menurut
Assauri (1999 : 180) bahwa bauran pemasaran adalah variabel atau kegiatan yang merupakan
inti dari system pemasaran, variabel yang mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk
mempengaruhi reaksi pera pembeli atau konsumen. Keempat unsur variabel bauran
pemasaran tersebut adalah : Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Penyaluran atau
Distribusi dan Strategi Promosi. Sedangkan menurut Mc Carthy, yang dikutip Kotler (1994)
pengertian secara sederhana dapat dikemukakan bahwa Product (produk) merupakan
kombinasi dari barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen.Price (harga) merupakan
jumlah uang yang harus dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh suatu produk. Place
(tempat) merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan sehingga
produknya tersedia dan mudah didapat oleh konsumen.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 77
Sedangkan menurut Gitosudarmo (1995:110) Bauran Pemasaran (marketing mix)
adalah perpaduan antar produk, harga, promosi dan distribusi yang digunakan oleh pengusaha
untuk memasarkan produknya atau melayani konsumennya, juga digunakan untuk
mempengaruhi konsumennya. Dari kedua definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
marketing mix merupakan inti pemasaran. Setiap unsur yang terdapat dalam kombinasi
tersebut saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Dari keempat variabel yang terdapat
dalam kedua definisi tersebut dalam kedua definisi tersebut perlu dikombinasikan dengan
baik agar kegiatan pemasaran dapat bekerja secara efektif dan efisien.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memperoleh
perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau
kebutuhan, meliputi benda fisik, jasa, orang, organisasi, ide atau gagasan. Dalam
kebijaksanaan produk, termasuk perencanaan dan pengembangan produk, perlu adanya suatu
pedoman untuk mengubah produk yang ada (produk yang sama jenisnya dengan model baru),
membuat produk baru (yang benar-benar baru), atau produk tiruan yang baru bagi perusahaan
tetapi baru bagi pasar. Selain itu keputusan juga perlu diambil menyangkutmasalah
pemberian merk, pembungkusan, warna dan kebijaksanaan pelayanan.
Harga meliputi kebijaksanaan harga, manajemen harus menentukan harga dasar dari
produknya, kemudian kebijaksanaan menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos
kirim, persaingan harga.
Distribusi meliputi masalah pemilihan yang akan digunakan untuk menyalurkan
produknya, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik menangani dan
menyangkut produk melalui saluran tersebut. Ini dimaksudkan agar produk dapat mencapai
pasar yang ingin maju dituju dengan lebih efektif dan efisien.
Promosi adalah unsur yang didayagunakan untuk memberitahukan dan membujuk
pasar tentang produk baru perusahaan. Iklan, penjualan perorangan dan promosi penjualan
merupakan kegiatan utama promosi (Stanton, 1996:47).
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 78
Menurut Swasta dan Handoko (2000 : 10), pengertian perilaku konsumen
didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam
mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan
keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen mengandung dua elemen penting, yaitu proses
pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai,
mendapatkan, dan mempergunakan barang dan jasa.
Perilaku konsumen tidak hanya mengamati kegiatan-kegiatan yang tampak jelas dan
mudah diamati saja, yang merupakan suatu bagian dari proses pengambilan keputusan,
melainkan hendaknya juga menyangkut pada kegiatan-kegiatan yang sulit dan tidak dapat
diamat yang selalu menyertai pembelian. Jadi analisis perilaku konsumen harus menganalisa
kegiatan-kegiatan yang jelas terlihat dan proses-proses yang sulit diamati dan berarti selain
mempelajari apa yang dibeli konsumen juga mempelajari dimana, bagaimana cara
membelinya serta dalam kondisi yang bagaimana barang dan jasa tersebut dibeli. Untuk
memahami ini semua maka diperlukan sebuah model perilaku konsumen.
Model Perilaku Konsumen
Menganalisis perilaku konsumen adalah sesuatu yang sangat kompleks, terutama
karena banyaknya variabel yang mempengaruhi dan kecenderungan untuk saling berinteraksi.
Baik itu dari proses pengambilan keputusan untuk membeli sampai keputusan untuk
memakai suatu produk atau jasa.
Di samping itu perusahaan juga harus memahami betul-betul bagaimana tanggapan
konsumen terhadap rangsangan pemasaran yang telah dilakukan perusahaan. Oleh karena itu
perusahaan dan para ahli telah banyak berusaha dalam meneliti hubungan antara rangsangan
pemasaran dan tanggapan konsumen. Titik tolak mereka adalah model tanggapan konsumen
seperti yang tampak pada gambar di bawah ini :
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 79
Gambar 1. Model Perilaku Pembeli
Pada gambar 1 nampak bahwa rangsangan pada sebelah kiri gambar ini ada dua jenis.
Rangsangan pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi. Rangsangan lainnya
terdiri dari kekuatan-kekuatan dan peristiwa-peristiwa besar dalam lingkungan pembeli, yaitu
: ekonomi, teknologi, politik, dan kebudayaan. Semua rangsangan ini masuk melalui kotak
hitam pembeli dan menghasilkan serangkaian tanggapan pembeli yang diamati seperti terlihat
pada sebelah kanan gambar : pemilihan produk, pemilihan merk, pemilihan penyalur, waktu
pembelian, dan jumlah pembelian. Sedangkan kotak hitam pembeli terdiri dari dua
komponen. Pertama karakteristik pembeli yang mempunyai pengaruh besar terhadap
bagaimana ia memahami dan memberikan reaksi terhadap rangsangan ini. Kedua, proses
keputusan pembeli itu sendiri mempengaruhi hasil. Selain memahami model perilaku
konsumen di atas, perlu pula dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
mengambil keputusan pembelian.
Dalam membeli sesuatu, konsumen melalui suatu proses keputusan yang terdiri
dari pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan
perilaku sesudah pembelian. Semua pembelian ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.Proses Keputusan Pembeli
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 80
a. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai dengan pembeli mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
Pembeli memberikan pandangan yang berbeda antara keadaannya yang sesungguhnya
dan keadaan yang diinginkannya. Pada tahap ini para pemasar perlu menentukan keadaan
yang biasanya menggerakan pengenalan masalah konsumen untuk mengeahui : (a) jenis
rasa membutuhkan atau masalah yang timbul, (b) apa yang membuat rasa kebutuhan ini
timbul dan (c) bagaimana kebutuhan itu mengarahkan ke produk tertentu.
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang telah dirangsang kebutuhannya itu dapat atau tidak dapat
mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan itu kuat dan obyek pemuas kebutuhan yang
telah ditentukan dengan baik itu berada didekatnya, sangatlah mungkin konsumen akan
lalu membelinya. Inti yang penting dari pemasar adalah sumber informasi utama yang
akan digunakan oleh konsumen dan tiap pengaruh terhadap keputusan pembelian
kemudian. Sumber informasi konsumen tergolong ke dalam 4 kelompok :
1. Sumber personal : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2. Sumber komersial : periklanan, tenaga penjual, pedagang, kemasan dan pameran.
3. Sumber publik : media massa, organisasi penilaian konsumen.
4. Sumber eksperimental : penangan, pengujian, dan penggunaan produk.
Pada umumnya konsumen menerima sebagian besar keterbukaan informasi
mengenai sebuah produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh
pemasar. Kebutuhan yang paling efektif cenderung datang dari sumber pribadi. Mengenai
sumber informasi yang digunakan oleh konsumen, pemasar harus dengan cermat
mengindentifikasinya dan arti penting sumber sebagai informasi.
c. Evaluasi Alternatif
Ada berbagai proses evaluasi keputusan. Konsep dasar tertentu membantu memberikan
gambaran kepada proses evaluasi konsumen. Konsep yang pertama adalah ciri-ciri
produk (product attributes). Konsumen akan memberikan perhatian yang paling besar
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 81
terhadap ciri yang berhubungan dengan kebutuhannya. Konsep kedua, konsumen
mungkin berbeda dalam memberikan bobot pentingnya (important weights) pada ciri-ciri
yang relevan. Suatu perbedaan dapat ditarik diantara pentingnya suatu ciri dan ciri yang
menonjol dari produk. Pemasar harus lebih memberikan perhatian pada pentingnya ciri
dari pada menyoloknya ciri, karena arti pentingnya akan dikenali kembali bila disebutkan.
Konsep yang ketiga, konsumen mungkin mengembangkan suatu himpunan kepercayaan
merek (brand belief) mengenai dimana tiap merek itu berada pada tiap ciri. Kepercayaan
konsumen ini dapat bervariasi sesuai dengan ciri yang sebenarnya, karena pengalaman
khususnya, pengaruh persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. Konsep
keempat, konsumen dianggap mempunyai fungsi utilitas untuk setiap ciri. Fungsi utilitas
menggambarkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan produk bervariasi
menurut tingkat alternatif dari setiap ciri. Konsep kelima, konsumen tiba pada sikap ke
arah alternatif merk melalui prosedur evaluasi tertentu. Dari riset telah ditemukan bahwa
konsumen menerapkan prosedur evaluasi yang berlainan untuk membuat pilihan diantara
obyek-obyek yang berciri ganda.
d. Keputusan Membeli
Tahap evaluasi keputusan memungkinkan untuk konsumen menggolong-golongkan
obyek ke dalam himpunan pilihan. Konsumen akan membentuk suatu niat membeli dan
keputusan membeli. Faktor-faktor ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 3. Tahap-tahap Antara Evaluasi Alternatif dengan Keputusan Pembelian
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 82
Yang pertama adalah sikap orang lain. Sampai sejauh mana sikap orang lain akan
mengurangi alternatif yang lebih disukai seseorang itu tergantung pada dua hal:
1. Intensitas sikap negatif yang dimiliki orang lain terhadap alternatif yang lebih disukai
oleh konsumen
2. Motivasi konsumen untuk mentaati keinginan orang lain.
Yang kedua, niat pembeli juga dipengaruhi oleh faktor situasional yang tidak
diinginkan. Konsumen membentuk suatu niat membeli atas dasar faktor seperti
pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat yang
diharapkan dari produk tersebut. Bila konsumen hampir bertindak, maka faktor
situasional yang tidak diinginkan dapat mengganggunya untuk merubah niat membelinya
itu.
e. Perilaku Sesudah Pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan
ketidakpuasan. Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan sesudah pembelian pada
pemasar. Tugas pemasar tidak berakhir pada saat produk sudah dibeli, tetapi juga
berkelanjutan sampai pada periode sesudah pembelian.
Kepuasaan atau ketidakpuasaan terhadap produk akan memberikan umpan balik
terhadap perilaku kemudian. Jika konsumen merasa puas, ia akan memperlihatkan suatu
kemungkinan besar untuk membeli produk tersebut pada kesempatan lain. Konsumen
yang puas juga akan cenderung mengatakan hal-hal yang baik mengenai produk pada
orang lain. Sedangkan konsumen yang tidak merasa puas akan memberikan tanggapan
yang berbeda. Konsumen yang tidak puas akan mencoba mengurangi ketidaksesuaian ini
karena dorongan dalam organisme manusia untuk membuat kehormatan intern,
konsistensi, keharmonisan antar pendapatnya, pengetahuan dan nilai-nilai. Jadi
memahami kebutuhan konsumen dan proses pembelian adalah dasar untuk keberhasilan
pemasaran. Dengan memahami bagaimana pembeli menyelesaikan pengenalan masalah,
pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku purna
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 83
pembelian, maka pemasar dapat menemukan banyak gambaran dalam kaitan dengan
pemuasan kebutuhan pembeli. Namun dalam kenyataannya konsumen tidak selalu
melalui proses ini dari tahap ke tahap, artinya ada kalanya atau ada kemungkinan pembeli
langsung mengambil keputusan pembelian tanpa mendahului proses/tahap sebelumnya,
karena konsumen tersebut adalah pelanggan tetap dan sudah sering datang dan makan di
Rumah Makan Padang Sederhana Malang.
Model Konseptual dan Hipotesis
Secara sederhana model kerangka pemikiran penelitian dapat digambarkan seperti
berikut :
Gambar 4 : Model konseptual
Dengan adanya bauran pemasaran yang ada seperti disebutkan, yaitu variabel produk,
variabel harga, variabel lokasi dan variabel promsi maka diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan mengenai keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Padang
Sederhana Malang.
Sedangkan Hipotesis penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
H1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen dalam
membeli makanan pada Rumah Makan Padang Sederhana Malang secara sendiri-
sendiri.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 84
H2: Diduga ada pengaruh yang signifikan antara variabel bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen dalam
membeli makanan pada Rumah Makan Padang Sederhana Malang secara serempak.
H3: Diduga variabel produk adalah yang berpengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian konsumen pada Rumah Makan Padang Sederhana Malang.
Metode Penelitian dan Analisis
Dalam penelitian ini digunakan Desain Riset Kausal yang berguna untuk
menganalisis hubungan-hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya mengacu pada
pendapat Umar (2000), obyek penelitiannya adalah konsumen di Rumah Makan Padang
Sederhana Malang pada saat penelitian dilakukan sekaligus untuk mendapatkan data primer
yang berupa jawaban atas pertanyaan dalam kuesioner yang diberikan. Dengan jumlah sampel
penelitian yang selanjutnya disebut sebagai responden, sebanyak 100 orang mengacu pada
pendapat Cooper dan Emory (1999) bilamana jumlah populasi tidak diketahui secara pasti.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling,
mengacu pada pendapat Sugiono (2003 : 73) bahwa accidental sampling adalah teknik
penentuan sampel dari populasi berdasarkan kebetulan yaitu responden yang secara kebetulan
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang cocok sebagai
sumber data.
Metode Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
bantuan alat analisis statistik, sebagaimana untuk menguji Instrumen adalah Uji Validitas dan
Reliabilitas, sedangkan dalam pengujian hipotesis digunakan Uji t dan Uji F, di dukung
dengan analisis Regresi Linear Berganda untuk mengetahui variabel yang berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen melalui pengolahan data pada skala Likert operasionalisasi
variabel.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 85
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Secara umum dapat dikemukakan karakteristik responden pada saat penelitian
dilakukan adalah 63% berjenis kelamin laki-laki , 37% perempuan dengan kisaran usia antara
16 – 45 tahun sebanyak 90% dan diatas 45 tahun hanya 10% saja berpendapatan rata-rata
antara Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 dan bekerja sebagai karyawan ( 89%) , hal ini wajar
karena daerah disekitarnya merupakan pertokoan dan perkantoran, sehingga Rumah Makan
Sederhana sering digunakan untuk tempat makan siang para pegawai atau karyawan di
perkantoran sekitarnya yang menginginkan makan siang praktis dan cepat mengingat waktu
istirahat yang singkat.
Dari pengolahan statistic pada instrument diperoleh bahwa semua instrument yang
dituangkan dalam 15 butir item dapat dinyatakan valid. Sedangkan pengujian reliabilitas
diperoleh nilai yang reliable. Berikut ini tabel 1 memaparkan tentang hasil tersebut :
Tabel 1
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
No Hasil Instrumen Keterangan Reliabilitas
1 0,624 Valid r Alpha = 0,7180
r tabel = 0, 2407.
r Alpha >r tabel
sehinggainstrument dalampernyataankuesionertersebut bersifatreliable.
2 0,741 Valid
3 0,468 Valid
4 0,828 Valid
5 0,544 Valid
6 0,603 Valid
7 0,572 Valid
8 0,455 Valid
9 0,544 Valid
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 86
10 0,775 Valid
11 0,810 Valid
12 0, 577 Valid
13 0,605 Valid
14 0,558 Valid
15 0.677 Valid
Sumber : Data diolah
Dari penelusuran hasil tanggapan responden dalam masing-masing instrument
penelitian Variabel Produk diperoleh informasi bahwa 86 % responden menyetujui
pernyataan tentang rasa masakan yang enak, tersedia berbagai menu dan cara penyajian yang
bersih. Variabel Harga dapat diketahui bahwa 89 % menyatakan harga cukup terjangkau dan
sesuai dengan kualitas rasanya, sedangkan 92 % menyatakan setuju dengan keberadaan lokasi
yang strategis berada di tepi jalan raya, suasana dan ruangan yang nyaman serta keberadaan
fasilitas parker yang cukup luas, sehingga memudahkan kendaraan roda dua dan empat untuk
parkir tanpa harus khawatir terhadap keamanannya.Variable Promosi diperoleh informasi
bahwa 78% responden menyetuji pernyataan bahwa mereka mengenal keberadaan rumah
makan Sederhana Malang melalui informasi dari brosur yang dikirimkan ke kantor-kantor
mereka serta tampilan papan nama yang cukup menarik dan jelas yang dipasang di depan
area Rumah makan Sederhana Malang.
Berikut dipaparkan tabel 2 yang berisi informasi tentang hasil pengujian dengan
bantuan software SPSS berikut :
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 87
Tabel 2
Koefisien Regresi, Uji t, Uji F , r dan R Determinasi
Variabel Β t Sig r
- Konstanta (a)
- Produk
- Harga
- Lokasi
- Promosi
5,213
0,236
0,236
0,267
0,201
3,854
2,362
2,081
3,477
2,467
0,000
0,020
0,040
0,015
0,010
1,000
0,137
0,195
0,225
0,220
R = 6,126 F = 4,604 0,000
Sumber : Data diolah
Hasil pengujian hipotesis I diketahui dengan Uji t yang menunjukkan bahwa Variabel
Produk (sign = 0,020), Harga ( sign= 0,040) Lokasi ( sign = 0,015 dan Promosi (sign = 0,010)
berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di Rumah makan
Sederhana Malang. Hasil pengujian hipotesis II diperoleh dari Uji F menunjukkan bahwa
ketiga variabel Produk, Harga dan Lokasi secara Simultan mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen di Rumah makan Sederhana Malang dengan nilai F =4,604 ( sign =
0,015 ).Sedangkan pengujian Hipotesis III diketahui dengan melihat hasil pengujian Korelasi
diketahui bahwa variabel Lokasi menjadi variabel yang dominan berpengaruh terhadap
Keputusan Pembelian ( r = 0.225 ) sehingga asumsi dalam hipotesis III ditolak, karena
bukanlah produk yang menjadi alasan utama dalam keputusan pembelian konsumen, tetapi
justru Lokasi, hal ini dimungkinkan karena produk masakan Padang memang hampir sama
baik dalam menu dan cara penyajiannya, sedangkan lokasi yang strategis, nyaman dan aman
serta luas lahan parkirnya memang hanya diperoleh di Rumah makan Padang Sederhana
Malang.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 88
Hasil perolehan nilai Determinasi R sebesar 61,26 % dapat disimpulkan bahwa
keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh pengaruh variabel Produk, harga,
Lokasi dan Promosi sedangkan sisanya 38,74 % dijelaskan oleh variabel lainnya seperti
variabel pelayanan dan variabel internal dan eksternal dalam perilaku konsumen yang lainnya
yang tidak termasuk dalam penelitian ini
Daftar Pustaka:
Assauri, Sofyan, 1987, Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi, Rajawali Press,Jakarta.
Cooper, R, Donald and William, Emory, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Terjemahan EllenGunawan. Jakarta : Erlangga.
Engel F., James Blackwell, D. Roger Miniard W. Paul, 1995, Perilaku Konsumen, terjemahanBudijanto, cetakan kesatu, Binaputra Aksara, Jakarta.
Gitosudarmo,Indriyo (1995), Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama, Yogyakarta : BPFE.
Umar, Husein, 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. GramediaPustaka Utama.
Kotler, Philip and Amstrong, 1993, Manajemen Pemasaran Analisa Perencanaan danPengendalian, Terjemahan Jaka Wasana, Erlangga, Edisi 5, Jilid 1.
Kotler, Philip, 2001. Marketing Management. Elevent edition. Prentice Hall.
Mc. Carty, E. Jerome, 1994, Dasar-dasar Pemasaran, terjemahan Agus Dharma, EdisiKelima, cetakan pertama.
Stanton,J William (1996), Prinsip Pemasaran I, Edisi Ketujuh, Jakarta : Erlangga.
Sugiyono, 2003. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta.
Swasta, Basu dan T. Hani Handoko, 1982, Asas-asas Marketing, Edisi II, Liberty,Yokyakarta.
Swasta .Basu, 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi Kedua. Yokyakarta : Liberty.
Jurnal Ilmiah Bisnis dan Ekonomi ASIA Vol. 5 No. 1. Desember 2010
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ASIA Malang 89