pengaruh suhu dan waktu an terhadap pengurangan kadar formaldehid dalam wadah peralatan makan...

19

Click here to load reader

Upload: umamkhairul

Post on 29-Jul-2015

192 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

PENGARUH SUHU DAN WAKTU PERENDAMAN TERHADAP PENGURANGAN KADAR FORMALDEHID DALAM WADAH PERALATAN MAKAN MELAMIN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS The effect of temperature and soaking duration on the content of formaldehyde in the melamine dining wares by ditecting with Spectrophotometry UV-Vis Fatimah Nisma. Almawati Situmorang dan Ani Kartika Syarif Jurusan farmasi. FMIPA. UHAMKA, Jakarta

ABSTRACT

Melamine is a polymer of formaldehyde with phenol compound. The polimer is used to release formaldehyde by dining wares made of melamine. The release formaldehyde is the formalin that contains 40% of wich as formaldehyde. This compound has the potential to be toxic, could cause cancer, kidney stone, that may end to death. A study to reduce formaldehyde content in melamine a ware method of soaking the dining wares in hot water. To defect the concentration of formaldehyde Nash reagent was used followed by spectrophotometry UV-Vis. The results showed the followings, the melamine of bowl. The content of formaldehyde was 21,0197 ppm at 80 oC and the melamine in powder content 23,8665 ppm, both are the highest concentration. It seems that the releasing formaldehyde content in melamine is less than in of the powder from the wares.

Keyword : melamin, formaldehyde, content

PENDAHULUAN

Melamin merupakan persenyawaan (polimerisasi) kimia antara monomer

formaldehid dan fenol. Bila kedua senyawa ini bergabung, sifat racun formaldehid

akan hilang karena terlebur menjadi satu yaitu melamin. Tetapi formaldehid dapat

muncul dan bersifat racun bila melamin mengalami depolimerisasi, misalnya karena

paparan panas, sinar ultraviolet, gesekan dan tergerusnya permukaan melamin

hingga partikel formaldehid terlepas.

Pada wadah peralatan melamin yang terbuat dari urea, formaldehid

mempunyai ikatan kimia berupa rantai lurus dan kurang stabil, sehingga pelepasan

formaldehidnya lebih mudah, dan hanya tahan sampai suhu 620C. Formalin yang

dilepaskan oleh peralatan makan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 2: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

karena bisa menyebabkan timbulnya kanker, batu ginjal, gagal ginjal, menyerang

saluran kemih, serta rusaknya organ-organ tubuh dan menyebabkan kematian

(Baner, Albert. 2000).

Melamin berbahaya jika tertelan, terhirup, atau terserap kulit. Paparan secara

kronik dapat mencetuskan terjadinya kanker dan kerusakan sistem reproduksi dan

dosis toksik dari melamin cukup tinggi dengan LD50 3,161 mg per kg berat badan

(WHO.2008). Melamin menjadi boomerang bagi kesehatan tubuh yaitu ketika

terjadinya migrasi monomer formaldehid ke dalam makanan yang dikonsumsi. Ketika

formaldehid yang terdapat pada bahan melamin lepas akibat panas atau asam,

dikhawatirkan terjadi migrasi monomer tersebut kebahan pangan. Apabila kontak

tersebut terjadi dalam jangka waktu yang panjang periode 5-40 tahun akan

menyebabkan zat kimia tersebut terakumulasi dan menjadi konsisten (stabil),

sehingga sulit diekskresikan dan menjadi zat asing dalam tubuh yang berefek pada

gangguan fungsi organ dan memicu penyakit kanker atau ginjal(OECD. 1998).

Konsumsi formalin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kejang,

haematuria, dan berakhir dengan kematian. Berdasarkan data International Agency

for Research on Cancer (IARC) formalin yang terhirup dapat menyebabkan kanker

nasofaring. Data IARC juga menyebutkan kemungkinan timbulnya leukimia dan

kanker sinonasal akibat paparan formaldehid.

Data IARC juga mengelompokkan formaldehid sebagai zat yang bersifat

karsinogenik atau penyebab kanker nomor satu pada manusia. Mangkuk melamin

yang dapat melepaskan formalin, menyebabkan formalin dapat ikut dikonsumsi oleh

manusia dan dapat menyebabkan keracunan. Karena formalin sangat berbahaya

bagi kesehatan dan zat tersebut terdapat pada peralatan makanan khususnya

mangkuk yang terbuat dari melamin, sehingga perlu dilakukan penelitian sederhana

untuk mengetahui cara sederhana untuk mengurangi atau menghilangkan formalin

yang terkandung dalam mangkuk tersebut guna memperkecil migrasi formalin dalam

makanan sehingga memperkecil efek toksik bagi manusia. Metoda pengurangan

kadar formalin dilakukan melalui perendaman dengan air panas pada selang waktu

tertentu. Sedangkan metoda pengukuran kadar formalin dilakukan dengan alat

spektrofotometer UV-Vis. Mangkuk dipilih dalam penelitian ini karena umumnya

mangkuk digunakan sebagai wadah untuk makanan dalam keadaan panas.

Penelitian ini, menggunakan perendaman dengan air panas (air mendidih)

karena formalin akan larut dalam air panas, sebagaimana yang telah dilakukan pada

penelitian sebelumnya (Rizal, M. 2007). Molekul air terdiri dari sebuah atom oksigen

yang berikatan kovalen dengan dua atom hidrogen. Hidrogen dan oksigen memiliki

daya padu yang sangat besar antara keduanya. Perangkaian jarak atom-atom pada

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 3: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

air mirip kunci yang masuk lubangnya, kecocokannya begitu sempurna sehingga air

memiliki ikatan yang kuat untuk menarik zat yang terlarut (Winarno.1994).

METODOLOGI PENELITIAN

1. Alat dan Bahan

Alat alat yang digunakan adalah: alat-alat gelas yang bisanya ada

dilaboratorium, Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu 1610), Timbangan analitik,

oven, Lemari pendingin, Sentrifuge.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah : Formaldehida 37% (Merck),

asam sulfat pekat, asam klorida pekat (merck), asam kromatropat, asam asetat

glasial, asetil aseton, ammonium asetat, fenoftalein, natrium hidroksida,

aquadestilat, mangkuk yang terbuat dari bahan melamin.

2. Prosedur Penelitian

a. Penentuan sampel uji

Sampel uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah mangkok melamin

yang dibeli di pasar Senen, Jakarta Pusat. Mangkok melamin yang dibeli

tediri dari 3 merek dan berdasarkan merek tersebut analisa formalin pada

mangkok melamin dikelompokkan.

b. Analisa baku pembanding formaldehid.

Pemeriksaan kualitatif larutan baku formaldehid pembanding.

1) Sebanyak 1 ml larutan formaldehid ditambahkan dengan 5 ml larutan

asam kromatropat dalam tabung reaksi, kemudian dikocok hingga

homogen. Selanjutnya dipanaskan diatas penangas air selama 15 menit

sehingga terbentuk larutan berwarna ungu (Rohman dan Abdul. 2007).

2) Sebanyak 1 ml larutan formaldehid ditambahkan dengan 5 ml pereaksi

Nash dalam tabung reaksi, kemudian dikocok hingga homogen.

Selanjutnya dipanaskan di atas penangas air selama 30 menit pada

suhu 37ºC sehingga terbentuk larutan yang berwarna kuning(Rohman

dan Abdul. 2007).

c. Pembuatan dan penentuan panjang gelombang serapan maksimum

larutan formaldehida baku pembanding.

Timbang dengan seksama 1 g larutan formaldehida kemudian

ditambahkan aquadest ke dalam labu ukur 1000 ml. Dari larutan formaldehida

baku pembanding dipipet 2 ml, selanjutnya dimasukkan ke dalam labu ukur

100 ml dengan ditambahkan 2,5 ml asam fosfat 10 % dan aquadest hingga

100 ml. Kemudian larutan tersebut dipipet 2 ml dan dimasukkan ke dalam

erlenmeyer dengan ditambahkan 5 ml pereaksi Nash dan 2,5 ml aquadest.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 4: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Erlenmeyer ditutup kemudian dikocok hingga homogen, selanjutnya

dipanaskan di atas penangas air selama 30 menit pada suhu 37°C dan diukur

serapannya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 385 –

435 nm.

d. Analisa formaldehida pada sampel mangkuk melamin.

1). Secara kualitatif

a) Pengamatan contoh dengan pereaksi Nash

(1). Sampel dihaluskan, lalu diayak. Serbuk sampel kemudian

ditimbang sebanyak 1 g. Kemudian di masukkan ke dalam

beaker glass dan direndam dengan 50,0 ml air mendidih, diaduk,

kemudian ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan selama 1 jam,

lalu disaring. Sebanyak 1,0 ml filtrate dimasukkan ke dalam

tabung reaksi lalu ditambahkan 5,0 ml pereaksi Nash. Larutan

kemudian dipanaskan pada suhu 37°C selama 15 menit dan

diamati selama pemanasan. Akan terbentuk warna kuning.

(2) Mangkuk melamin utuh direndam dengan 100,0 ml air mendidih,

kemudian ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan selama 1 jam.

Air rendamanya diambil sebanyak 1,0 ml dimasukkan ke dalam

tabung reaksi lalu ditambahkan 5,0 ml pereaksi Nash. Larutan

kemudian dipanaskan pada suhu 37°C selama 15 menit dan

diamati selama pemanasan. Akan terbentuk warna kuning.

b) Pengamatan contoh dengan pereaksi Schryver

(1) Sampel dihaluskan, lalu diayak. Serbuk sampel kemudian

ditimbang sebanyak 1 g. Kemudian di masukkan ke dalam

beaker glass dan direndam dengan 50,0 ml air mendidih, diaduk,

kemudian ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan selama 1

jam, lalu disaring. Sebanyak 1,0 ml filtrate dimasukkan ke dalam

tabung reaksi lalu ditambahkan 5,0 ml pereaksi Schryver.

Larutan kemudian dipanaskan pada suhu 37°C selama 15 menit

dan diamati selama pemanasan. Akan terbentuk warna merah

yang akan berubah menjadi kuning jingga..

(2) Mangkuk melamin utuh direndam dengan 100,0 ml air mendidih,

kemudian ditutup dengan kaca arloji dan dibiarkan selama 1

jam. Air rendamanya diambil sebanyak 1,0 ml dimasukkan ke

dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 5,0 ml pereaksi Schryver.

Larutan kemudian dipanaskan pada suhu 37°C selama 15 menit

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 5: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

dan diamati selama pemanasan. Akan terbentuk warna merah

yang akan berubah menjadi kuning jingga..

2) Secara kuantitatif

Pengamatan contoh dengan alat spektrofotometer untuk mengetahui

kadar formaldehida pada sampel.

e. Penetapan kadar formaldehid pada peralatan makan melamin.

Penetapan kadar formaldehid pada mangkok melamin dilakukan

melalui peremdaman mangkok dengan air panas secara utuh dan dengan

menyerbukkan mangkok melamin tersebut.

Dilakukan juga analisa dengan merendam mangkok pada berbagai variasi

temperatur dan lama perendaman.

1) Serbuk Melamin

Sampel diberi kode A, B, dan C (pemberian kode berdasarkan

merk dan PT pembuat mangkuk tersebut). Aquadest dipanaskan hingga

suhu 50°C, 60°C, 70°C, 80°C, 90°C, dan 100°C dengan menggunakan

thermostat untuk menjaga agar suhunya stabil. Sampel mangkok ditumbuk

sampai halus, lalu diayak. Serbuk sampel kemudian ditimbang sebanyak 1

g, dimasukkan ke dalam beaker glass lalu ditambahkan aquadest

sebanyak 50 ml dari aquadest yang telah dipanaskan, diaduk, dan

dihomogenkan, lalu ditutup kaca arloji, kemudian diletakkan di dalam

thermostat untuk menjaga kestabilan suhunya. Larutan sampel kemudian

diambil pada waktu yang berbeda-beda yaitu pada 10 menit, 20 menit, 30

menit, 40 menit, 50 menit, dan 60 menit. Larutan tersebut diambil sesuai

dengan volume yang diperoleh dari hasil orientasi dan dipindahkan ke

dalam labu tentukur dengan menggunakan pipet volum, ditambahkan 10

ml pereaksi Nash, kemudian ditambahkan aquadest sampai tanda batas

dan dihomogenkan. Kemudian dipindahkan ke dalam Erlenmeyer, dan

ditutup dengan plastik. Lalu dipanaskan pada thermostat yang diatur

suhunya stabil pada suhu 37°C selama 30 menit hingga terbentuk warna

kuning, kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang 412 nm.

2) Mangkuk melamin utuh

Sampel diberi kode A, B, dan C (pemberian kode berdasarkan

merk dan PT pembuat mangkuk tersebut). Aquadest dipanaskan hingga

suhu 50°C, 60°C, 70°C, 80°C, 90°C, dan 100°C dengan menggunakan

thermostat untuk menjaga agar suhunya stabil. Mangkuk melamin utuh

dengan diameter dan ukuran yang sama direndam dengan aquadest yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 6: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

telah dipanaskan sebanyak 100,0 ml, lalu ditutup kaca arloji kemudian

diletakkan di dalam thermostat untuk menjaga kestabilan suhunya. Larutan

tersebut kemudian diambil pada waktu yang berbeda-beda yaitu pada 10

menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, 50 menit, dan 60 menit. Larutan

diambil sesuai dengan volume yang diperoleh dari hasil orientasi dan

dipindahkan ke dalam labu tentukur dengan menggunakan pipet volum,

ditambahkan 10 ml pereaksi Nash, kemudian ditambahkan aquadest

sampai tanda batas dan dihomogenkan. Kemudian dipindahkan ke dalam

Erlenmeyer, dan ditutup dengan plastik. Lalu dipanaskan pada thermostat

yang diatur suhunya stabil pada suhu 37°C selama 30 menit hingga

terbentuk warna kuning, kemudian diukur serapannya pada panjang

gelombnag 412 nm.

Kadar dalam sampel dihitung dengan persamaan regresi linear yaitu:

Y = bx + a

f. Tehnik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi linear untuk

mengetahui berapa kadar formaldehid yang terkandung dalam sampel.

PEMBAHASAN

A. Identifikasi larutan formaldehida

1. Analisa larutan formaldehida baku pembanding.

Larutan formaldehida yang digunakan sebagai larutan baku

pembanding berasal dari Merck dengan kadar 37%. Analisa secara kualitatif

larutan formaldehida yang digunakan menunjukan terbentuk larutan kuning

dengan penambahan pereaksi Nash dan terbentuk larutan merah yang

kelamaan berubah menjadi kuning jingga dengan penambahan pereaksi

Schryver.

Analisa kualitatif formaldehida baku pembanding dilakukan untuk

mengetahui larutan yang digunakan sebagai larutan pembanding telah

memenuhi syarat sebagai baku pembanding yang benar. Hasil identifikasi

terhadap baku pembanding secara kualitatif menunjukkan positif dengan

penambahan pereaksi Nash dan penambahan pereaksi Schryver.

2. Pengukuran panjang gelombang maksimum baku pembanding

Hasil pengukuran panjang gelombang maksimum larutan formaldehida

baku pembanding dengan alat Spektrofotometer UV-Vis diperoleh pada

panjang gelombang 412 nm dengan nilai serapan 0,5175.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 7: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Panjang gelombang maksimum larutan formaldehida pada

Farmakope IV adalah adalah 415 nm, namun setelah dilakukan pengujian

memberikan hasil panjang gelombang maksimum adalah 412 nm. Menurut

Ditjen POM, toleransi panjang gelombang maksimum yang diperkenankan

untuk jangkauan 400 nm hingga 600 nm adalah lebih kurang 3 nm. Dengan

demikian maka penetapan kadar formaldehida dengan pereaksi Nash ini

masih dapat dilakukan pada panjang gelombang maksimum 412 nm.

c. Stabilitas warna larutan formaldehida baku pembanding

Pada panjang gelombang maksimum 412 nm, stabilitas warna larutan

formaldehida baku pembanding terjadi pada menit ke 16 hingga menit ke 20

dengan nilai serapan 0,4938.

Uji stabilitas serapan warna larutan formaldehida baku pembanding

dengan pereaksi Nash pada panjang gelombang 412 nm menunjukkan

kestabilan kompleks terjadi pada menit ke 16 sampai menit ke 20. Uji

kestabilan warna perlu dilakukan untuk mengetahui kestabilan warna yang

dapat mempengaruhi serapan maksimum. Dari hasil pengukuran kestabilan

warna, dapat dikatakan kompleks formalin dengan pereaksi Nash tidak stabil

maka setiap kali pengukuran, komplek harus dibuat baru atau segar. Waktu

yang tepat untuk melakukan pengukuran adalah pada menit ke 16 sampai ke

20 setelah pencampuran formalin dengan pereaksi Nash.

d. Kurva baku larutan formaldehida baku pembanding

Kurva baku adalah grafik hubungan antara kadar suatu deretan standar

dengan serapan yang digunakan. Penentuan kurva baku bertujuan untuk

memperoleh persamaan garis regresi. Apabila serapan suatu sampel sudah

diketahui, maka harga tersebut dapat disubstitusikan terhadap persamaan

garis regresi dari kurva baku, sehingga kadar sampel dapat dihitung. Regresi

adalah kurva yang menyatakan hubungan antara 2 besaran yaitu serapan

dan konsentrasi.

Dari hasil kurva baku larutan formalin baku pembanding diperoleh

persamaan garis regresi yaitu a = - 0,0043, b = 0,1982, dan koefisien korelasi

(r) = 0,9999, maka rumusnya menjadi Y = 0.1982x – 0,0043. Koefisien

korelasi yang mendekati 1 menandakan linearitas persamaan regresi tersebut

baik.

B. Analisa formaldehida pada sampel mangkok melamin secara kualitatif

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 8: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Sampel melamin yang digunakan untuk penelitian ini adalah melamin

berbentuk mangkok yang dibeli dari pasar Senen, Jakarta Pusat. Pasar ini dipilih

karena di pasar ini dijumpai paling banyak pedagang yang berjualan wadah

makanan melamin dibandingkan pasar lain di Jakarta. Sampel dipilih sebanyak 3

contoh dari pedagang secara acak. Pengambilan contoh dilakukan dengan

berpatokan pada merek yang dihasilkan dari 3 jenis produk industri yang

berbeda. Tiga contoh mangkok melamin yang dijadikan sampel, karena ketiga

merek ini dijual oleh seluruh pedagang yang menjual wadah makanan mangkok

melamin di pasar Senen tersebut. Setelah dilakukan analisa secara kualitatif

memberikan hasil positif mengandung formalin pada ketiga merek mangkok

tersebut.

Tabel I. Hasil analisa larutan formaldehid pada ketiga contoh

contoh No. Pereaksi

A B C

1. Pereaksi Nash + + +

2. Pereaksi Schryver + + +

C. Hasil analisa larutan formaldehida pada contoh secara kuantitatif

Setelah dilakukan analisa formalin secara kualitatif terhadap ketiga contoh

tersebut maka diperoleh kadar formalin ditiap-tiap contoh adalah sebagai

berikut:.

1. Hasil pengukuran kadar formaldehid pada perendaman mangkuk

melamin utuh dengan air panas mendidih

Hasil pengukuran kadar formaldehid pada perendaman mangkok

melamin utuh dengan air panas dapat dilihat pada tabel II di bawah ini.

Tabel II. Hasil pengukuran kadar formaldehid pada melamin utuh dengan air panas mendidih.

No Kode Sampel Kadar Formaldehid

(ppm) %

1. A 77,943 5,0563

2. B 68,117 5,0912

3. C 78,049 2,9014

2. Hasil pengukuran kadar formalin pada mangkuk melamin serbuk

dengan air panas mendidih

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 9: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Hasil pengukuran kadar formalin pada mangkuk melamin serbuk

dengan air panas mendidih dapat dilihat pada tabel III dibawah ini.

Tabel III. Hasil pengukuran kadar formalin pada mangkuk melamin serbuk dengan air panas mendidih

No Kode Sampel Kadar Formaldehid

(ppm) %

1 A 98,2076 35,0345

2 B 104,9744 46,4829

3 C 105,8986 47,3516

Dari tabel II dan table III di atas dapat dilihat bahwa semua sampel

yang diperiksa memiliki kadar formaldehid yang bervariasi. Kadar

formaldehida pada mangkuk bentuk utuh yang paling besar terdapat pada

sampel C, dan kadar formaldehida yang paling kecil terdapat pada sampel B.

sedangkan dalam bentuk serbuk, kadar formaldehida terbesar terdapat pada

sampel C, dan kadar terkecil terdapat pada sampel A.

Dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa melamin dalam bentuk

serbuk lebih banyak melepaskan kandungan formaldehida daripada dalam

bentuk utuh, hal ini menyatakan bahwa menghaluskan atau menyerbukkan

mangkok melamin akan mematahkan atau dapat memutuskan ikatan

depolimerisasi formaldehid dengan fenol dalam melamin. Hal ini menyatakan

bahwa wadah makan melamin yang tergores atau pecah permukaannya akan

membebaskan formaldehid lebih banyak, sehingga harus berhati-hati dan

kalau bisa tidak digunakan untuk menarok atau menyimpan makanan dalam

keadaan panas, karena formaldehid yang dibebaskan akan masuk

kemakanan yang akan dapat membahayakan kesehatan.

3. Hasil pemeriksaan kadar formaldehid dengan variasi suhu

Hasil pemeriksaan kadar formaldehid pada berbagai suhu dapat

dilihat pada grafik dibawah ini.

a. Analisa formaldehid pada mangkok melamin utuh

Hasil pemeriksaan kadar formaldehid pada berbagai suhu pada

melamin yang masih utuh dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 10: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

0

5

10

15

20

25

50 60 70 80 90 100

Suhu (derajad Celsius)

Kad

ar f

orm

ald

eh

id (

pp

m)

A

B

C

Gambar 1. Grafik pengaruh variasi suhu terhadap pelepasan

Formaldehida pada mangkok melamin utuh.

Dari grafik terlihat ketiga sampel mempunyai tren yang sama, pada

suhu 60- 80 oC, formaldehid banyak terlepas, ditandai dengan tingginya

kadar formaldehid yang terukur, hal ini menyatakan bahwa pelepasan

formaldehid dapat terjadi ada suhu di atas 70 oC. Makin Tinggi suhu

pelepasan formaldehid (di atas suhu 80 oC) makin rendah kadar

formaldehid yang terukur. Hal ini kemungkinan terjadi karena sudah

sedikitnya formaldehid bebas atau yang tidak terpolimerisasi yang

dijumpai dalam melamin. Karena sebelumnya sudah dibebaskan pada

suhu 70-80 oC.

Ketiga sampel umumnya mempunyai tren yang sama, hal ini

kemungkinan cara kerja pembuatan melamin dalam industri hampir sama

dan besarnya kadar formaldehid dan melamin yang dipolimerisasikan

kemungkinan juga sama.

b. Analisa formaldehid pada mangkok melamin serbuk

Hasil pemeriksaan kadar formaldehid pada berbagai suhu pada

melamin yang telah diserbukkan dapat dilihat pada grafik pada gambar 2.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 11: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

0

5

10

15

20

25

30

50 60 70 80 90 100

Suhu (derajad Celsius)

Kad

ar

form

ald

eh

id (

pp

m)

A

B

C

Gambar 2. Grafik pengaruh penambahan air pada suhu 50 - 100°C

terhadap pelepasan formaldehida.

Tren yang hampir sama juga diperoleh pada kadar formaldehid

yang terlepas pada mangkok melamin serbuk yang ditentukan pada

berbagai variasi suhu. Ketiga sampel membebaskan formaldehid paling

tinggi pada suhu 70 – 80 oC. Dan dengan semakin tingginya suhu maka

formaldehid yang dibebaskan semakin sedikit, hal ini disebabkan karena

makin sedikitnya formaldehid yang terpolimerisasi atau formaldehid yang

terlepas sudah keluar pada suhu sebelumnya.

4. Hasil pemeriksaan kadar formaldehid dengan variasi suhu dan lama

perendaman

. Hasil pemeriksaan kadar formaldehid dengan variasi suhu dan lama

perendaman untuk masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

a. Pada mangkok melamin Sampel A

1). Mangkok melamin utuh Sampel A

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 12: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Tabel IV. Banyaknya kadar formaldehid yang terlepas pada variasi lama perendaman pada sampel A utuh

2). Mangkuk melamin Serbuk Sampel A

Tabel V. Banyaknya kadar formaldehid yang terlepas pada variasi lama perendaman pada sampel A serbuk

b. Pada mangkok melamin Sampel B

1). Mangkok melamin utuh Sampel B

Jumlah formaldehid yang terlepas (ppm) No

Waktu

(menit) 50°C 60°C 70°C 80°C 90°C 100°C

1. 10 2,2148 2,0920 1,7472 0,6457 1,2645 1,1670

2. 20 3,7540 3,2508 3,4929 1,3369 2,2720 1,9221

3. 30 4,6284 3,2558 4,6013 1,8044 2,9077 2,5158

4. 40 2,0970 3,1347 4,2699 2,0869 3,2104 2,7344

5. 50 2,7378 3,1409 3,9622 2,2535 2,7580 2,6621

6. 60 3,5098 3,8746 4,2750 2,0836 2,1189 2,4216

Kadar total 18,9448 18,7488 22,3485 10,2110 14,5315 13,423

Jumlah formaldehid yang terlepas (ppm) No

Waktu

(menit) 50°C 60°C 70°C 80°C 90°C 100°C

1. 10 2,2148 2,0920 1,7472 0,6457 1,2645 1,1670

2. 20 3,7540 3,2508 3,4929 1,3369 2,2720 1,9221

3. 30 4,6284 3,2558 4,6013 1,8044 2,9077 2,5158

4. 40 2,0970 3,1347 4,2699 2,0869 3,2104 2,7344

5. 50 2,7378 3,1409 3,9622 2,2535 2,7580 2,6621

6. 60 3,5098 3,8746 4,2750 2,0836 2,1189 2,4216

Kadar total 18,9448 18,7488 22,3485 10,2110 14,5315 13,423

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 13: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Tabel VI. Banyaknya kadar formaldehid yang terlepas pada variasi lama perendaman pada sampel B utuh

2

). Mangkok melamin Serbuk Sampel B

Tabel VII. Banyaknya kadar formaldehid yang terlepas pada variasi lama perendaman pada sampel B Serbuk

c. Pada mangkok melamin Sampel C

1). Mangkok melamin utuhk Sampel C

Tabel VIII. Banyaknya kadar formaldehid yang terlepas pada variasi

Jumlah formaldehid yang terlepas (ppm) No

Waktu

(menit) 50°C 60°C 70°C 80°C 90°C 100°C

1. 10 0,2941 0,1596 0,1932 2,2618 1,1401 2,1643

2. 20 0,6827 0,2555 0,4001 2,5797 3,1297 2,3258

3. 30 0,9080 0,3765 0,5868 2,5797 3,8394 2,8993

4. 40 0,9265 0,5094 1,1738 3,8091 3,9336 3,1448

5. 50 1,1031 1,1721 2,2249 3,8932 4,0681 3,9823

6. 60 1,4058 1,6026 4,9074 3,8882 4,1051 4,0378

Kadar total 5,3202 4,0757 9,4862 20,2966 20,2160 18,5543

Jumlah formaldehid yang terlepas (ppm) No

Waktu

(menit) 50°C 60°C 70°C 80°C 90°C 100°C

1. 10 1,1651 1,8851 0,9500 3,6662 2,2803 0,6944

2. 20 3,4458 3,8999 1,8515 3,8663 1,7792 1,7523

3. 30 0,7146 4,3574 4,1841 4,2262 2,4014 2,4738

4. 40 1,3924 3,9470 3,8545 4,0294 2,8572 2,9867

5. 50 1,928 3,2928 3,4038 4,1909 3,5653 3,2861

6. 60 2,7580 3,6712 4,0986 3,8865 3,7687 3,3231

Kadar total 11,4687 21,0534 18,3425 23,8655 16,6521 14,5164

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 14: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

lama perendaman pada sampel C Utuh

2

)

.

M

angkok melamin Serbuk Sampel C

Tabel IX. Banyaknya kadar formaldehid yang terlepas pada variasi lama perendaman pada sampel C serbuk

Dari tabel – tabel di atas dapat dilihat bahwa suhu air perendaman

sangat mempengaruhi pelepasan formaldehida yang tidak terpolimerisasi

dalam mangkok melamin dimana semakin tinggi suhu air rendaman maka

akan semakin tinggi pula pelepasan formaldehida dari sampel dan semakin

lama sampel direndam dengan air panas, maka akan semakin besar pula

formaldehid yang terlepas.

Untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan terhadap penurunan

kadar formalin pada mangkuk melamin maka dilakukan uji regresi linear.

Jumlah formaldehid yang terlepas (ppm) No

Waktu

(menit) 50°C 60°C 70°C 80°C 90°C 100°C

1. 10 0,3261 0,5969 0,7163 1,6699 0,3934 0,7583

2. 20 0,6877 0,8357 1,7792 2,0937 1,0527 1,1350

3. 30 0,9013 0,8744 2,1088 3,0052 1,7523 2,1038

4. 40 1,0207 1,0291 2,6099 3,1549 2,3863 2,6806

5. 50 1,0678 1,3571 3,8882 3,2053 2,6605 3,3012

6. 60 1,1249 1,5790 4,2245 3,2222 3,1616 3,6527

Kadar total 5,1285 6,2722 15,3269 16,3510 11,4068 13,6316

Jumlah formaldehid yang terlepas (ppm) No

Waktu

(menit) 50°C 60°C 70°C 80°C 90°C 100°C

1. 10 1,9373 1,0913 2,2551 1,6614 2,1273 1,4260

2. 20 2,9682 3,2222 2,9551 3,3423 2,9615 2,3493

3. 30 2,1711 1,5202 2,6049 3,3836 3,4845 4,1757

4. 40 2,9448 2,0785 3,0069 3,2979 4,0647 2,7512

5. 50 1,7119 3,3869 2,9632 3,8781 4,3557 3,8764

6. 60 2,1121 3,8278 3,0910 3,7301 4,5020 3,7552

Kadar total 13,8454 15,1269 16,8762 19,2934 21,4987 18,3338

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 15: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Hasil yang diperoleh dari beberapa perlakuan adalah perlakuan dengan

perendaman dengan air panas (mendidih) diperoleh penurunan kadar paling

tinggi, maka dapat dikatakan perolehan penurunan kadar formalin adalah

perendaman contoh dengan air panas (mendidih) selama 60 menit. Ini

mungkin terjadi karena sifat formalin yang mempunyai titik didih 96°C dan

akibat polimerisasi yang kurang sempurna antara melamin dan formaldehida

dapat menyebabkan adanya residu formaldehida. Selain itu, formaldehida

dalam peralatan makan maupun peralatan minum yang tebuat dari bahan

melamin dapat kembali muncul karena depolimerisasi yang bisa disebabkan

oleh panas dan sinar ultraviolet.

Hasil yang diperoleh dari beberapa perlakuan adalah kadar paling

tinggi untuk mangkuk melamin utuh yaitu 78,0490 ppm yang berasal dari

sampel B, sedangkan untuk mangkuk melamin dalam bentuk serbuk

diperoleh kadar tertinggi yaitu 105,8986 ppm yang juga berasal dari sampel

B. dari ketiga sampel, ternyata sampel B yang melepaskan formaldehid

paling banyak.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Formaldehid terdapat pada semua sampel yang diperiksa.

2. Suhu dan lamanya perendaman mempengaruhi pelepasan formaldehid dari

sampel dimana semakin tinggi suhu air yang ditambahkan ke dalam sampel

semakin lamanya waktu perendaman sampel, maka akan semakin besar

formaldehi yang terlepas dari sampel tersebut.

3. Sampel dalam bentuk serbuk lebih banyak melepaskan formaldehid daripada

sampel dalam bentuk utuh, karena pada mangkok serbuk banyak ikatan

formaldehid yang putus.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut :

1. Untuk mencari metoda lain cara mengurangi kadar formaldehida pada mangkuk

melamin.

2. Disarankan kepada masyarakat agar peralatan rumah tangga yang terbuat dari

bahan melamin tidak digunakan sebagai wadah makanan atau minuman yang

panas.

DAFTAR PUSTAKA

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 16: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

1. Allport, N. L. 1951. Colorimetric Analysis. Chapman and Hall Ltd., London: 399.

2. Anonim. 2005. Pharmacopoeia of The People Republic of China volume II. Chinese Pharmacopoeia Commission: 370.

3. Baner, Albert. L. 2000. Plastic Packaging Materials for Food. Wiley-VCH. USA: 34-35.

4. Budavari, S. (ed). 1996. The Merck Index Twelfth Edition. Merck research Laboratories Division of Merck and Co. Inc., New York: 8, 12, 74-75, 318, 1051.

chem. unep. Ch/irptc/sids/OECDSIDS/108781. pdf, diakses 5. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1995. Farmakope

Indonesia edisi III. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta: 259-260.

6. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta: 1061,1070, 1136, 1156.

7. Fessenden. 1995. Kimia Organik Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh Aloysus Hp. Jakarta Erlangga : 25-26.

8. Fransiskus, D. H. 2001. Pemilihan Metode Analisis Formalin Berdasarkan Reaksi Warna dan Spektrofotometri UV-VIS dan Penetapannya dalam Sampel Tahu. Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok: 15.

9. http://www.EFSA.com .2008. Statement of EFSA on Risk for Public Health Due to The Presences of Melamine in infant Milk and Other Milk Products in China. Diakses tanggal 8 Maret 2010 jam 15:00 WIB.

10. Institute of The Medicine of The National Academies. Food Chemicals Codex. The national Academies Press, Washington, D.C: 966.

11. Material Safety Data Sheet Duke University Medical Center. http://www.safety.duke.edu/msds/prodpharmacy/Formaldehyde.pdf. diakses tanggal 8 Maret 2010 jam: 13:45. WIB.

Methods 9th ed. He intometer Ltd, England: 48. 12. Nugroho, Adi, 2004. Analisa Larutan Formaldehida Dalam Daging Ayam

Potong Di Pasar Sunter Podomoro Jakarta Utara. Skripsi : Fakultas Farmasi Universitas 17 Agustus 1945, Jakarta. Hal ; 16-17.

13. OECD. 1998. Screening Information Data Set for Melamine. http://www. 14. Rizal, Mochamad. 2007. Pengaruh Perendaman dengan Air Biasa, Air panas,

Air Leri, Larutan Asam Sitrat, Larutan Garam NaCl, Digoreng dan Direndam Air Panas kemudian Digoreng terhadap Penurunan Kadar Formaldehida pada Tahu dengan Spektrofotometer UV-Vis. Skripsi. Fakultas Farmasi UHAMKA. Jakarta.

15. Rohman, abdul. 2007. Kimia Farmasi Analisis cetakan I. Pustka Pelajar. Yogyakarta: 378-383.

16. Roth, Hermann. J. 1998. Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta: 348.

tanggal 19 Maret 2010 jam 14:00 WIB. 17. Underwood, A.L. dan R. A. Day. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga.

Jakarta: 397-402. 18. WHO. 1989. Formaldehyde. Environmental Health Criteria 89, Geneva: 11. 19. WHO.2008. Melamine and Cyanuric acid: Toxicity, Preliminary Risk

Assessment and Guidance on Levels in Food. USA:1-10. 20. Winarno, F.G. 1994. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jakarta: 4-6. 21. Winarno, F.G. dan T.S. Rahayu.1994. Bahan Tambahan untuk Makanan dan

Kontaminan. Pustaka Sinar harapan. Jakarta: 101-104.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 17: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 18: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 19: Pengaruh Suhu Dan Waktu an Terhadap Pengurangan Kadar Formaldehid Dalam Wadah Peralatan Makan Melamin Menggunakan~1

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.