pengaruh shalat terhadap kecerdasan...

82
PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSI SANTRI PONDOK PESANTREN DAARUL MUSTAQIEM PAMIJAHAN BOGOR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: ABD. SHOLAHUDIN NIM: 109052000016 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Upload: hadien

Post on 03-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSI SANTRI

PONDOK PESANTREN DAARUL MUSTAQIEM PAMIJAHAN BOGOR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

ABD. SHOLAHUDIN

NIM: 109052000016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan
Page 3: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan
Page 4: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan
Page 5: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

iv

ABSTRAK

Abd. Sholahudin, 109052000016, Pengaruh Shalat Terhadap Kecerdasan Emosi

Santri Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem Bogor, Drs. H. Mahmud Jalal, MA

Kecerdasan emosi adalah salah satu jenis kecerdasan yang dianggap sangat

berperan dalam menetukan kesuksesan seseorang. Menurut hasil penelitian,

setidaknya 75% kesuksesan manusia lebih ditentukan oleh kecerdasan emosinya

(EQ) dan hanya 4% yang ditentukan oleh kecerdasan intelektualnya. IQ tanpa EQ

dapat membuat anda berhasil meraih nilai A dalam ujian, tetapi tidak akan

membuat anda berhasil dalam kehidupan

Kecerdasan Emosional (EQ) adalah kemampuan untuk menyikapi

pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, memahami, dan

mengelolanya. Dengan kata lain Kecerdasan emosi adalah kompas berprilaku/

beretika

Untuk mencapai keselarasan antara emosi dan logika yang menjadi bagian

dari kecerdasan emosi, salah satu caranya adalah dengan menggunakan pusat

spritual untuk menciptakan kedamaian. Diantara hal yang dapat menciptakan

kedamaian adalah ibadah shalat, karena shalat adalah ibadah yang langsung

menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta, kebahagiaan di dunia dan akhirat

bagi orang yang ta’at menjalankannya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh

shalat terhadap kecerdasan emosi

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

jenis metode metode korelasional, karena mencari hubungan diantara variabel-

variabel yang diteliti. Subjek penelitiannya berjumlah 40 orang santri di Pondok

Pesantren Daarul Mustaqiem Bogor.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis memaparkan secara singkat

hasil data kuesioner dengan nilai signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari pada

nilai probabilitasnya sebesar 0,05. Dengan demikian, dapat diperoleh kesimpulan

bahwasanya ada pengaruh shalat secara signifikan terhadap kecerdasan emosi.

Kata kunci : Shalat, Kecerdasan emosi

Page 6: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena

hanya berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis berhasil menyelesaikan

skripsi dengan judul Pengaruh Shalat Terhadap Kecerdasan Emosi Santri

Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem Pamijahan Bogor.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak sedikit halangan dan rintangan yang

penulis hadapi. Namun, berkat saran dan dorongan semangat dari beberapa pihak,

penulis mampu menyelesaikannya. Atas segala bantuan baik moril dan materil

yang besar sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua penulis, yaitu Ayahanda H. Tajudin (alm.) dan Ibunda Hj.

Alfiah (alm.) semoga Allah merahmati mereka, yang telah mendidik dan

membesarkan anak-anaknya dengan kasih sayang.

2. Istri dan seluruh keluarga yang selalu memberikan dukungan moril maupun

materil.

3. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Suparto, PhD selaku Pembatu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Ibu Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi

Umum Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

vi

6. Bapak Dr. Suhaemi, MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku ketua prodi Bimbingan Penyuluhan

Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M.Si selaku Sekretaris prodi Bimbingan

Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Bapak Drs. H. Mahmud Jalal, MA selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak memberikan bimbingan dan motivasi serta saran juga perbaikan

kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

10. Drs. KH. Sholahudin Habsya, MA selaku pimpinan pondok pesantren Daarul

Mustaqiem Pamijahan Bogor yang telah memberikan izin kepada penulis

untuk melakukan penelitian di lembaga yang beliau pimpin

11. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2009 Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Juli 2016

Penulis

Page 8: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii

ABSTRAK .................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. ......................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 8

1. Tujuan Penelitian ................................................................... 8

2. Manfaat Penelitian ................................................................. 8

D. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 9

E. Sistematika Penulisan ................................................................ 10

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Shalat ......................................................................................... 11

1. Pengertian Shalat .................................................................. 11

2. Dalil Perintah Shalat .............................................................. 13

3. Kedudukan Shalat Dalam Agama .......................................... 16

4. Hikmah Shalat ...................................................................... 17

5. Shalat dan Perumpamaannya ................................................ 20

B. Kecerdasan Emosi ..................................................................... 21

1. Pengertian Kecerdasan Emosi .............................................. 21

2. Dimensi Kecerdasan Emosi ................................................... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi dan Pendekatan Penelitian ...................................... 33

B. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34

1. Data Primer ............................................................................ 34

2. Data Sekunder........................................................................ 35

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................... 35

E. Variabel Penelitian..................................................................... 36

F. Operasional Variabel Penelitian ................................................ 36

G. Uji Instrument ........................................................................... 37

1. Uji Validitas ........................................................................... 37

Page 9: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

viii

2. Uji Reabilitas ......................................................................... 38

H. Teknik Analisis Data ................................................................. 39

1. Uji Regresi hubungan antar variabel ..................................... 40

2. Uji Koefesien Determinsi (R2) .............................................. 42

3. Uji Koefesien Regresi secara Simultan (Uji F) ..................... 42

4. Uji Koefesien Regresi Parsial (Uji T).................................... 43

5. Uji Beda Rata-rata ................................................................. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 45

1. Sejarah Singkat Yayasan Ponpes Daarul Mustaqiem ............ 45

2. Visi dan Misi ......................................................................... 45

3. Susunan Pengurus Yayasan Ponpes Daarul Mustaqiem........ 46

4. Data Santri Yayasan Ponpes Daarul Mustaqiem ................... 46

B. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 47

1. Uji Validitas ........................................................................... 47

2. Uji Reliabilitas ....................................................................... 48

C. Hasil dan Analisis Data Penelitian ............................................ 50

1. Klasifikasi Responden ........................................................... 50

2. Gambaran Umum Variabel Penelitian ................................... 50

3. Analisis Data.......................................................................... 50

a. Uji Determinsi (R2) ............................................................ 50

b. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji t) .................................. 51

c. Uji Koefesien Regresi secara Simultan (Uji F) ................. 53

d. Pembahasan ....................................................................... 55

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 56

B. Saran .......................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Indikator Variabel ...................................................................... 36

Tabel 3.2 : Skala Likert ................................................................................ 39

Tabel 3.3 : Skor Pengukuran Skala .............................................................. 40

Tabel 4.1 : Daftar Validitas Instrumen ......................................................... 47

Tabel 4.2 : Hasil output uji reliabilitas shalat .............................................. 49

Tabel 4.3 : Hasil output uji reliabilitas Kecerdasan Emosi ........................... 49

Tabel 4.4 : Persebaran Variabel Penelitian Deskriptif Statistik ................... 50

Tabel 4.5 : Hasil Koefesiensi Determinasi ................................................... 51

Tabel 4.6 : Hasil output uji koefesien Parsial .............................................. 52

Tabel 4.7 : Hasil output uji Koefesien Simultan ........................................... 54

Page 11: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Selama ini kecerdasan senantiasa dikonotasikan dengan kecerdasan

intelektual atau yang sering dikenal sebagai intelligence Quotient. Namun

saat ini, anggapan bahwa kecerdasan manusia hanya tertumpu pada dimensi

intelektual saja sudah tidak berlaku lagi. Selain IQ, manusia juga masih

memiliki dimensi kecerdasan lainnya, yaitu kecerdasan emosi (emotional

Intelligence) dan kecerdasan spritual (SQ)

Bahkan, menurut Howard Gardner, sang pencetus teori Multiple

Intelligences (Kecerdasan Majemuk), menyebutkan bahwa ada 9 jenis

kecerdasan pada diri manusia yang bisa dikembangkan, yaitu : kecerdasan

Eksistensial (spritual), Emosional, Sosial, Verbal (bahasa), Matematis

(berhitung), Visual (melihat), Musikal (Mendengar), Kinestetik (bergerak),

dan Naturalis. 1

Diantara beberapa jenis kecerdasan di atas, ada jenis kecerdasan yang

dianggap sangat berperan dalam menetukan kesuksesan seseorang, yaitu

Kecerdasan Emosional. Menurut hasil penelitian, setidaknya 75% kesuksesan

manusia lebih ditentukan oleh kecerdasan emosinya (EQ) dan hanya 4% yang

ditentukan oleh kecerdasan intelektualnya.

IQ tanpa EQ dapat membuat anda berhasil meraih nilai A dalam ujian,

tetapi tidak akan membuat anda berhasil dalam kehidupan. Wilayah EQ

1 M Shodiq Mustika, Pelatihan Shalat Smart Untuk Kecerdasan dan Kesuksesan Hidup

(Jakarta, Hikmah, 2007), hlm. 13

Page 12: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

2

adalah hubungan pribadi dan antar pribadi; EQ bertanggung jawab atas harga

diri, kesadaran diri, kepekaan sosial, dan kemampuan adaptasi sosial.2

Pada akhir 1960, sekelompok ahli psikologi sepakat dengan pendapat

Gardner tentang pentingnya kemampuan emosi dan kemampuan komunikasi

dalam kehidupan sosial. Steinberg dan Peter Salovey, mereka menemukan

kembali kerangka apa yang dibutuhkan manusia untuk meraih sukses dalam

kehidupan dan jalur penelitian ini menuntun pada pemahaman akan

pentingnya kecerdasan emosi (Daniel Goleman, 2007)

Menurut Cooper dan Sawaf sebagaimana yang dikutip dalam buku

Revolusi kecerdasan Abad 21, kecerdasan emosi adalah:

“Emotional Intelligence is the ability to sense, understand, and

effectively apply the power and acumen of emotions as a source of human

energy, information, connection, and influence.” (kecerdasan emosional

adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif

mengaplikasikan kekuatan serta kecerdasan emosi sebagai sebuah sumber

energy manusia, infomasi, hubungan, dan pengaruh)3

Peter salovey dan John Mayer (1990 : 1), mereka adalah orang yang

pertama kali memperkenalkan istilah kecerdasan emosi dalam tulisan yang

mereka terbitkan, mereka mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai

berikut:

“form intelligence that involves the ability to monitor one’s own and

other’s feelings and emotions, to discriminate among them and to use this

2Jeanne Segal, Melejitkan Kepekaan Emosional. Penerjemah Ary Nilandari (Bandung :

Kaifa, 2000), hlm. 26-27 3Agus Effendi, Revolusi kecerdasan abad 21; kritik MI, EI, SQ, AQ & successful Intelegence

atas IQ, (Bandung: Alfabeta, 2005), cet. 1, hlm. 172

Page 13: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

3

information to guide one’s thinking and actions”4 (kecerdasan emosi

merupakan suatu kemampuan yang dapat mengerti emosi diri sendiri dan

orang lain, serta menggunakan perasaaan –perasaan itu untuk memandu

pikiran dan tindakan. Bisa juga dikatakan kecerdasan emosi merupakan

kompas etika dalam bersikap).

Kemudian Peter Salovey merumuskan Kecerdasan emosi menjadi lima

wilayah utama, yaitu :

1. Mengenali emosi diri. Kesadaran diri, mengenali perasaan sewaktu

perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosi.

2. Mengelola emosi, menangani perasaan agar perasaan terungkap

dengan pas adalah kecakapan yang tergantung pada kesadaran diri

3. Memotivasi diri sendiri, menata emosi sebagai alat untuk mencapai

tujuan. Kendali diri emosi-menahan diri terhadap kepuasan dan

mengendalikan dorongan hati adalah landasan dalam berbagai

bidang

4. Mengenali emosi orang lain. Empaty, kemampuan yang bergantung

pada kesadaran diri emosi merupakan keterampilan bergaul

5. Membina hubungan. Merupakan keterampilan mengelola emosi

orang lain atau disebut juga kecerdasan sosial. (Goleman, 2007)

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan

Emosional (EQ) adalah kemampuan untuk menyikapi pengetahuan-

pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, memahami, dan

4 Peter Salovey & John D mayer, Emotional intelegence. Baywood Publishing Co.inc.

1990

Page 14: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

4

mengelolanya. Atau dalam kata lain Kecerdasan emosi adalah kompas

berprilaku/ beretika

Salah satu faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi adalah

kepribadian. Perkembangan kepribadian seseorang meliputi beberapa aspek

yaitu alami genetis (nature) dan aspek bimbingan lingkungan (nurture).

(Goleman, 2003)

Selain itu, menurut Patton (1997) mengungkapkan bahwa untuk

mencapai keselarasan antara emosi dan logika yang menjadi bagian dari

kecerdasan emosi, salah satu caranya adalah dengan menggunakan pusat

spritual untuk menciptakan kedamaian. Salah satu prinsip dalam membangun

karakter kecerdasan emosi menurutnya adalah dengan menggunakan pusat

spritual yang dapat mengekang kecendrungan manusiawi serta tetap

mengarahkan untuk tetap punya pijakan dan memusatkan pada ciri-ciri hidup

yang efektif, seperti terus memotivasi diri, menjaga hubungan yang harmonis

dengan orang lain. Pusat spritual ini dibangun dengan melihat hal yang ada di

luar diri, yaitu Tuhan.

Oleh karena itu, Kecerdasan Emosi berkaitan erat dengan hati.

Sebagaimana pendapat Ary Ginanjar dalam bukunya ESQ 165 yang mengutip

pendapat Cooper: ”hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam,

mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani.

Hati tahu hal-hal yang tidak, atau tidak dapat diketahui oleh pikiran. Hati

adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen. Hati

Page 15: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

5

adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar,

menciptakan kerjasama, memimpin dan melayani.”5

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Gay Hendrick dan Kate

Ludeman, pada 800-an manajer perusahaan yang mereka tangani selama 25

tahun, mereka menyimpulkan bahwa para pemimpin yang sukses ternyata

mereka yang lebih mengamalkan nilai-nilai rohaniah atau nilai-nilai sufistik

daripada mengedepankan sisi intelektual semata (Jumadi Asnawi, 2005)

Hubungan antara moral dan agama sangat erat, biasanya orang yang

mengerti agama dan rajin melaksanakan ajaran agama dalam hidupnya,

moralnya dapat dipertanggung-jawabkan; sebaliknya orang-orang yang

akhlaknya merosot, biasnya keyakinannya terhadap agama kurang atau tidak

ada sama sekali. Karena cara seseorang berfikir, bereaksi, dan bertingkah laku

tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan itu masuk dalam

konstruksi kepribadiannya. 6

Baik secara langsung maupun tidak, kecerdasan emosi akan terbentuk

dan terus meningkat seiring dengan pengamalan ibadah kepada Allah.

Peningkatan atau pendakian kepribadian dari kepribadian amarah menuju

kepribadian lawwamah (jiwa yang sedang mencari jati diri) dan kepribadian

muthmainah (jiwa yang tenang) diperlukan latihan khusus untuk menekaan

daya nafsu dari hawa dengan berpuasa, shalat, berdoa dan lain sebagainya

(Abdul Mujib, 2002)

5Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual ESQ

berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam (Jakarta: Arga, 2001), Prolog 6 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama ( Jakarta: PT Bulan Bintang, 2005) cet ke -17, hlm 4

Page 16: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

6

Islam memerintahkan setiap orang berusaha semampunya untuk

melaksanakan segala perintah Agama dan menjauhi larangannya dengan rasa

penuh tanggung jawab. Orang yang memiliki kesadaran beragama secara

matang dan bertanggung jawab dengan keberagamaannya, akan mendapatkan

kebahagiaan dan ketenangan yang bisa mematangkan kepribadian serta

kemampuan untuk menganalisa masalah-masalahnya7.

Salah satu ajaran yang paling penting dalam islam adalah shalat. Shalat

adalah tiangnya agama islam. Sebagaimana dalam hadits nabi saw yang

diriwayatkan oleh Al-Baehaqi dan Umar bahwasanya Nabi saw bersabda:

“shalat itu tiang agama. Barangsiapa mendirikan shalat, sungguhlah ia telah

mendirikan agama; dan barangsiapa meninggalkan shalat, sungguhlah ia

telah meruntuhkan agama” .

Shalat merupakan suatu rangka pokok dari iman. Sebagaimana firman

Allah SWT dalam surat al-Baqarah ayat 1-4

“(I)Alif laam miin; (2) Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan

padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa; (3) (yaitu) mereka yang

beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan

sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka; (4) dan mereka

yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan

Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan

adanya (kehidupan) akhirat.

7 Yusuf Burhanudin, Kesehatan Mental (Bandung : Pustaka Setia, 1999), hlm. 23

Page 17: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

7

Prof. Dr. Hasby Ash Shiddieq memahami ayat diatas bahwasanya shalat

adalah hasil dorongan iman kepada Allah yang bersemi dalam jiwa. Iman

yang teguh bersemi di lubuk jiwa menarik kepada shalat. Shalat yang

ditegakkan dengan sempurna dengan khusyu yang menjadi spiritnya

(rohnya), membawa kepada rela mengorbankan sebahagian harta untuk

kepentingan pergaulan hidup manusia8.

Dari penjelasan diatas, mengisyaratkan bahwasanya tingkat pengamalan

dan penghayatan agama memberi dampak kepada kecerdasan emosi sesorang.

Jika demikian, apakah ada pengaruh shalat yang merupakan salah satu bentuk

pengamalan agama terhadap kecerdasan emosi?

Salah satu lembaga pendidikan di Bogor, yaitu Yayasan Ponpes Daarul

Mustaqiem yang berlokasi di Jln K H. Abdul Hamid KM 08 kab Bogor telah

rutin melaksanakan bimbingan shalat bagi para santri. Di Ponpes itu santri

diharuskan untuk mengikuti shalat wajib berjama’ah. Oleh karenanya, penulis

tertarik melakukan penelitian dalam bentuk proposal skripsi dengan judul

“Pengaruh Shalat Terhadap Kecerdasan Emosi Santri Pondok

Pesantren Daarul Mustaqiem Pamijahan Bogor” dengan beberapa alasan

yaitu 1) letaknya yang berdekatan dengan rumah peneliti sehingga bisa

menghemat dari segi waktu dan biaya (efesiensi) (2) berdasarkan pengamatan

peneliti, santri yang mayoritas masih berusia muda merupakan generasi muda

yang diharapkan menjadi penerus estapet kepemimpinan sejarah bangsa.

Bukankah masa depan sebuah bangsa tergantung di tangan para pemuda?

Sebagaimana pepatah Arab mengatakan “Syubban al-yaum, Rijal al-ghad”

8 Hasby Ash Shiddieq, Pedoman Shalat ( Jakarta : Bulan Bintang, 1983) cet ke -11, hlm 40

Page 18: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

8

bahwasanya Pemuda hari ini adalah Pemimpin di masa yang akan datang.

Oleh karenanya perlu diperhatikan hal-hal apa saja yang bisa meningkatkan

proses tumbuh kembang agar kelak mereka menjadi pribadi-pribadi hebat.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari sekian banyak kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Daarul

Mustaqiem Pamijahan Bogor, penulis membatasi pada kegiatan shalat dan

pengaruhnya terhadap kecerdasan emosi. Adapun batasan santrinya yaitu

hanya santri yang masih aktif di Yayasan Pondok Pesantern Daarul

Mustaqiem Pamijahan Bogor.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana

pengaruh shalat terhadap kecerdasan emosi santri Pondok Pesantren

Daarul Mustaqiem Pamijahan Bogor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh shalat

terhadap kecerdasan emosi santri Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem

PamijahanBogor?

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

a. Manfaat akademis

Page 19: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

9

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca khususnya

mahasiswa jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam tentang

pengaruh shalat terhadap kecerdasan emosi.

b. Manfaat Praktis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai

pengaruh shalat terhadap kecerdasan emosi sesorang yang menurut

kebanyakan orang sebagai penentu untuk mencapai keberhasilan.

Dengan demikian diharapkan hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan pelajaran yang berharga bagi peneliti khususnya untuk

menumbuhkan semangat melaksanakan shalat yang merupakan sendi

dari ajaran agama islam.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan proposal skripsi ini penulis mengadakan penelitian

lebih lanjut kemudian menyusunnya menjadi satu karya ilmiah, maka awal

yang penulis teliti adalah menelaah terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi

terdahulu yang mempunyai judul yang hampir sama dan berhubungan dengan

yang akan diteliti. Adapun skripsi yang berhubungan dengan masalah yang

akan penulis teliti adalah : Ita Nurlitasari,Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2009 dengan judul skripsi “ Perbedaan

Kecerdasan Emosi Mahasisiwa Yang Melaksankan Qiyamul Lail dan Yang

Tidak Qiyamul Lail”. Dalam skripsi ini membahas kecerdasan emosi dan

aspek-aspeknya, shalat tahajjud dan manfaatnya serta kesimpulan dari peneliti

Page 20: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

10

bahwasanya ada perbedaan yang signifikan kecerdasan emosi antara

mahasiswa yang melaksanakan qiyamul lail dengan yang tidak.

E. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan merupakan bab awal yang berisi latar belakang

masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori yang berisikan masalah inti dalam judul skripsi ini,

yaitu memuat tentang (1) shalat yang meliputi : Pengertian Shalat,

Hukum Shalat, Keutamaan shalat dan Hikmah Shalat.

(2)Kecerdasan Emosi yang meliputi: pengertian Kecerdasan Emosi,

aspek-aspek Kecerdasan Emosi, faktor –faktor yang mempengaruhi

Kecerdasan Emosi, alat ukur kecerdasan emosi, kecerdasan emosi

dalm perspektif islam

BAB III Gambaran Umum Lembaga. Dalam bab ini akan dijelaskan sejarah

berdirinya, visi dan misi, dasar hukum, kegiatan- kegiatan yang

dilaksanakan, tujuan dan sasaran, target.

BAB IV Temuan dan analisa data : analisa hasil penelitian, gambaran umum

subjek berdasarakan berbagai karakteristiknya, kategorisasi

subjek, uji persyaratan , pengajuan hipotesis dan hasil penelitian

BAB V Penutup berisi kesimpulan dan saran

Page 21: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Shalat

1. Pengertian Shalat

Shalat menurut bahasa adalah doa memohon kebajikan dan rahmat. Oleh

karenanya, kata (lafadz) shalat merupakan lafadz musytarak, yaitu lafadz yang

mempunyai lebih dari satu makna. Kata shalat, jika dinisbatkan kepada Allah maka

mempunyai makna Rahmat, sedangkan jika dinisbatkan kepada selain Allah seperti

malaikat, manusia dan mahluk Allah lainnya maka shalat berarti doa1.

Orang Arab memakai kata shalat dengan arti demikian sebelum islam

datang, dan arti itu terdapat juga pada beberapa tempat di dalam Al-Quran, seperti

dalam surat At-Taubah ayat 103.2

“dan bershalatlah atas mereka (berdo‟alah untuk mereka). Karena sesungguhnya

shalatmu (do‟amu) itu, menenangkan dan menentramkan mereka. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”

Sedangkan definisi shalat menurut istilah syara‟ adalah sebagai berikut:

1. Menurut Para fuqaha (ahli fiqih), shalat adalah :

اقىال وافؼال يفتتحة با نتكبيز يختتًة بانتسهيى يتؼبد بها بشزائط يخصىصة

“beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi

dengan salam, yang dengannya kita beribadat kepada Allah, menurut syarat-

syarat yang ditentukan”

1 Sayyid Abu Bakar, I’anatu At-Thalibin ( Semarang : Karya Putra, 1300 H) hlm 12

2 Hasby Ash Shiddieq, Pedoman Shalat ( Jakarta : Bulan Bintang, 1983) cet ke -11, hlm 62

Page 22: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

12

2. Menurut ahlul Haqieqah, shalat adalah :

ه ويبؼث فيه جاللتىجه انقهب انى اهلل ػهى وجه يجهب انخىف انيه سبحان

ػظًته وكًال قدرته

“menghadapkan hati (jiwa) kepada Allah, sehingga timbul rasa takut kepadaNya

dan merasakan akan keagungan dan kesempurnaan kekuasaanNya”

3. Menurut Ahlul Ma‟rifat, yang mendefinisikan ruhnya (jiwanya) shalat sebagi

berikut :

اهلل بانقهب وانخشىع بين يديه واالخالص نه يغ انتىجه انى

خضىر انقهب فى انذكز واندػاء وانثناء

“Ruhnya Shalat adalah: menghadapkan hati kepada Allah dengan penuh

keikhlasan dan kekhusyu‟an dalam berdzikir, berdo‟a dan memuji”

Perbedaan definisi di atas menurut hemat penulis sangatlah wajar, hal ini

disebabkan karena para ahli fiqih(fuqaha) lebih condong memaknai sesuatu dari

segi lahir (dzahir), sedangkan para ahlul ma‟rifat/ ahlul haqiqat lebih condong

memaknai sesuatu dari segi batin (haqiqat)nya. Karena itu, dapat dikatakan bahwa

definisi shalat terdiri dari makna zhahir dan makna batin. Makna zhahir shalat

seperti yang dijelaskan oleh fuqaha, sedangkan makna bathin shalat dijelaskan

oleh ahlul haqiqat dan ahlul ma‟rifat.

Berapa banyak orang yang secara lahir sedang shalat, tapi batinnya

(hatinya) tidak shalat. Sebaliknya ada segelintir orang yang secara zhahir tidak

sedang melaksanakan shalat, tapi hatinya selalu shalat, dalam arti hati jiwanya

selalu mengingat Allah. Maka dari itu ada istilah “shalat di luar shalat”.

Page 23: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

13

Oleh karena itu, alangkah baiknya kita sebagai muslim berusaha sekuat

tenaga untuk shalat secara zhahir dan batin, yaitu zhahir kita melaksanakan seperti

apa yang disyariatkan dan batin (hati) kita hadapkan hanya kepada Allah.

Ia disebut shalat karena ia menghubungkan seorang hamba kepada

Penciptanya, dan shalat merupakan manifestasi penghambaan dan kebutuhan diri

kepada Allah SWT. Dari sini maka, shalat dapat menjadi media permohonan

pertolongan dalam menyingkirkan segala bentuk kesulitan yang ditemui manusia

dalam perjalanan hidupnya. Sebagaimana firman Allah SWT

“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.

Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS. al-Baqarah ayat 153).

Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa definisi shalat secara

zhahir dan bathin adalah beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan

takbir dan diakhiri dengan salam, disertai dengan hati yang ikhlas dan khusyu

dalam upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.

2. Dalil Perintah Shalat

Ada banyak sekali dalil tentang perintah shalat baik itu dalam Al-Quran

maupun Hadits Nabi saw. Dalam Al-Quran, biasanya perintah shalat diungkapkan

dengan kata perintah (fi‟il amr) dari kata qama ( قاو ), yang sering diartikan dengan

“mendirikan”. Padahal arti semacam ini kurang tepat sebagaimana pendapat M.

Quraish Shihab bahwa salah satu kesalahan populer menyangkut terjemahan ini

Page 24: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

14

dan semacamnya adalah memahaminya dalam arti mendirikan. Hal ini karena para

penerjemah itu menduga bahwa perintah shalat terambil dari kata qaama yang

berarti berdiri, padahal tdak demikian. Ada ulama yang berpendapat bahwa kata

ini terambil dari kata yang menggambarkan tertancapnya tiang sehingga ia tegak

lurus dan mantap, ada juga yang menyatakan bahwa ia terambil dari kata yang

melukiskan sesuatu pekerjaan dengan giat dan benar. Namun beliau tidak

menemukan seorang ulama pun yang memahaminya dalam arti “berdiri atau

mendirikan”. (tafsir al Misbah vol I h 92-93). Beliau sendiri memaknai kata qaama

dengan melaksanakan sesuatu dengan benar/ sempurna dan berkesinambungan.

a) Aqim (اقى). Perintah dalam bentuk ini disebutkan dalam al-Quran sebanyak 5

(lima) kali, yaitu pada surat Hud(11):114; Surat Al-Isra (17) :78; Surat Toha

(20) :14; Surat Al-Ankabut (29) :45; dan surat luqman(31) : 17

“ bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran)

dan dirikanlah shalat”. (QS. Al‟ankabut : 45)

b) Aqimna ( اقًن ). Disebutkan hanya 1 (satu) kali, yaitu pada surat Al-ahzab

(33) : 33

“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya”

(QS. Al-Ahzab :33)

c) Aqimu ( اقيًىا). Perintah dalam bentuk ini merupakan yang paling banyak

jumlahnya, sebanyak 12 (dua belas) kali, yaitu Al-Baqarah (2) :2, 43,83,110;

An-nisa (4) :77,103; Al-An‟am (6):72; Yunus (10):87; Al-Hajj (22):78; An-

Nur (24):56; Al-Rum (30):31; Al-Mujadalah (58):13; Al-Muzammil (73): 20

Page 25: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

15

“dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang

yang ruku' (QS Al-Baqarah : 43)

Sedangkan perintah shalat dengan fi‟il amr dari kata shala ( صم ) itu

jarang digunakan. Hanya terdapat pada 3(tiga) tempat dalam Al-Quran namun

hanya satu yang diartikan shalat, sedangkan yang lainnya diartikan shalawat dan

berdo‟a.

Oleh karena itu, perintah shalat yang mayoritas memakai akar kata qama (

tidaklah tepat rasanya dimaknai dengan arti “mendirikan”. Sebagaimana apa ( قاو

yang disebutkan oleh M. Quraish Shihab bahwa : “salah satu kesalahan populer

menyangkut terjemahan ini dan semacamnya adalah memahaminya dalam arti

mendirikan. Hal ini karena para penerjemah itu menduga bahwa perintah shalat

terambil dari kata qaama yang berarti berdiri, padahal tdak demikian. Ada ulama

yang berpendapat bahwa kata ini terambil dari kata yang menggambarkan

tertancapnya tiang sehingga ia tegak lurus dan mantap, ada juga yang menyatakan

bahwa ia terambil dari kata yang melukiskan sesuatu pekerjaan dengan giat dan

benar. Namun beliau tidak menemukan seorang ulama pun yang memahaminya

dalam arti “berdiri atau mendirikan”3.

Adapun perintah shalat dalam hadits, antara lain sebagaimana yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang berbunyi :

3 Quraish Syihab, tafsir AlMisbah: pesan, kesan dan keserasian Al-Quran (Jakarta: Lentera

Hati, 2002). Volume I, hlm 92-93

Page 26: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

16

اصهي صهىا كًا رايتًىني

Artinya : “shalatlah kamu sekalian sebagaimana kamu melihat aku

bershalat” (HR. Imam Bukhari Muslim)

Dari sekian banyaknya dalil tentang shalat itu berisi tentang perintah untuk

melaksanakannya, sedangkan Suatu hal yang bersifat perintah itu menunjukan

akan wajibnya hal tersebut, sebagimana disebutkan dalam sebuah kaidah Ushul

Fiqh “Al-Ashlu fi al-amri li al-wujubi” yang artinya bahwa asal dari sesuatu

perintah adalah (menunjukan) kewajiban. Oleh karena itu dilihat dari beberapa

macam redaksi perintah shalat baik dalam Al-Quran maupun hadits nabi, para

ulama menetapkan bahwa hukum melaksanakan shalat 5 waktu adalah wajib.

3. Kedudukan Shalat Dalam Agama

Muhamad Jihad Akbar menyebutkan beberapa kedudukan shalat dalam agama,

yaitu :4

1) Shalat merupakan tiang agama

2) shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah bersyahadat

3) Shalat merupakan ibadah yang pertama kali diwajibkan Allah SWT

4) Shalat adalah ibadah yang pertama kali dihisab pada hari akhir kelak

5) Shalat merupakan hal terakhir yang diwasiatkan Rasulallah SAW kepada

umatnya

4 M. Jihad Akbar, Meraih Mukjizat Shalat Subuh ( Jakarta : Alifbata, 2006)

Page 27: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

17

6) Shalat merupakan kunci pintu masuk surga

7) Sarana penghubung antara hamba dan tuhannya

8) Shalat merupakan cahaya penerang kalbu orang mukmin

9) Shalat merupakan batasan yang memisahkan seseorang dengan kekufuran

4. Hikmah Shalat

Manusia adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang lain. Hubungan

antar sesama manusia dan antar kelompok harus dikuatkan dan ditingkatkan ke

tingkat yang lebih baik dari aspek spritualitas (ruhani) sebagai kendalinya. Karena

tanpa aspek spritualitas, kemanusiaaan manusia akan menjadi lemah dan menurun,

bahkan rasa cinta, kasih sayang, kelembutan dan keadilan menjadi tidak ada. Jika

hubungan antarmanusia hanya ditinjau dari aspek materil saja, maka ia hanya akan

menimbulkan kesewenang-wenangan, melepaskan keinginan hawa nafsu, adan

memunculkan naluri kemanusiaan yang liar tanpa ada ikatan maupun control.

Shalat efektif untuk membina manusia dan menempa nalurinya. Shalat

menjadi fondsasi hubungan antarmanusia yang dibangun di atas dasar- dasar yang

baik dan jauh dari bias tendensi dan keinginan (hawa nafsu), sehingga manusia

dapat menikmati kehidupan bahagia yang bertumpu pada semangat humanism dan

keadilan

Selain itu, salah satu efek dari shalat adalah bisa mendatangkan

kebahagiaan bagi orang yang melaksanakannya. Dijelaskan oleh M. Sanusi dalam

bukunya “kedahsyatan shalat bagi kesehatan Manusia” bahwa shalat sebagai

salah satu bentuk ibadah utama, diperuntukkan untuk kebehagiaan dan

ketentraman batin manusia. Bahagia membuat sehat, bukan hanya karena

Page 28: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

18

kebahagiaan itu mampu memperkuat daya imun tubuh terhadap bibit penyakit,

tetapi karena pikiran yang tenang dan bahagia mampu menghemat penggunaan

energy dalam tubuh. Dengan mendirikans sahalat dengan baik maka hati akan

menjadi tentram dan damai. Sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Ra‟d ayat

28

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan

mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi

tenteram

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mc. Lelland pada tahun

1998, disebutkan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh

imuniologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung, dan meningkatkan usia

harapan hidup5. Sebaliknya, stres dapat menyebabkan seseorang sedeemikian

rentan terhadap infeksi, mempercepat perkembangan sel kanker, dan

meningkatkan metastasis. Dengan demikian, secara teoritis, para pengamal shalat

pasti terjamin kesehatannya, baik secara fisik maupun mental.

Menurut Dr. Moh. Sholeh , dalam bukunya “Terapi Shalat Tahajjud”

(Hikmah, 2006) yang dikutip oleh M. Sanusi menjelaskan bahwa setidaknya ada

dua syarat yang harus dimiliki agar ibadah shalat yang kita kerjakan bisa

mendatangkan berkahkebahagiaan saat melakukan shalat yaitu ikhlas dan khusyu.

Ikhlas yaitu niat dengan tujuan ibadah hanya untuk Allah semata. Sedangkan

5 Moh Sholeh, Terapi Shalat Tahajud ( Jakarta : Hikmah, 2006)

Page 29: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

19

khusyuk dalam shalat yakni konsentrasi saat sedang menjalankan ibadah shalat.

Khusyuk berupa aktivitas fisik (badan) dan aktifitas hati (batin). Khusyuk dalam

hati misalnya, ketika ingatannya hanya kepada Allah dalam shalatnya tidak putus-

putus, berlangsung terus –menerus dan tidak membiarkan hal lain mencampuri

shalatnya. Sementara, khusyuk secara fisik adalah ketika anggota badan dana

mulutnya serasi dalam gerak dan bacaaan, sesuia dengan perintah agama,

tubuhnya tidak gelisah, mantap, diam, tenang dan seolah-olah tidak terpengaruh.

Hikmah shalat dalam buku karangan Fazlur Rahman yang dikutip oleh

H.M Hembing wijaya Kusuma, disebutkan bahwa ada 8 (delapan) macam dampak

positif dari ibadah shalat untuk meningkatkan kepribadian muslim, yaitu6

1. Menjaga waktu (punctuality)

2. Meningkatkan semangat kewajiban dan komitmen (sense of duty and

rensponsibility)

3. Latihan untuk mengatur diri sendiri (training in self discipline)

4. Menempa dan membina watak (character building)

5. Mengendalikan diri sendiri (self control)

6. Menumbuhkan sifat sabar dan tabah (patience and perseverance)

7. Mendidik kerapian (efficiency)

8. Membentuk sikap rendah hati ( humulity)

Sedangkan dampak shalat terhadap masalah-masalah yang berkaitan

dengan social kemasyarakatan adalah

6 H.M Hembing Wijaya Kusuma, hikmah shalat untuk pengobatan dan kesehatan, h 233-234

Page 30: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

20

1. Melatih supaya hidup berorganisasi dan menumbuhkan disiplin social (social

organization and social discipline)

2. Menempatkan mesjid sebagai pusat kemasyarakatan (mosque of community

centres)

3. Meningkatkan semangat tolong menolong dan keja sama (mutual help and

cooperation)

4. Menerapkan persaudaraan (equality and brotherhood)

5. Latihan dalam berjihad (training in jihad)

6. Menaruh perhatian terhadap hak-hak orang lain (respect for the right of others)

7. Berpandangan luas dan luwes (tolerance)

8. Menggalang persatuan dan kesatuan (unity)

5. Shalat dan Perumpamaannya

Sebagian ulama menganalogikan shalat seperti manusia, rukun shalat

adalah kepalanya, syarat shalat adalah jiwanya, sunat ab‟ad adalah anggota

tubuhnya dan sunat haiat adalah rambutnya (syubihat al-shalatu bi al-insan, fa al-

ruknu ka ra‟sihi wa al-syarthu ka hayatihi, wa al-ba‟dhu ka a‟dhaihi, wa al-haiatu

ka sya‟rihi ).7

Imam Abu Hamid Al-Ghazali menyebutkan bahwasanya perumpamaan

shalat seperti manusia. 8

7 Sayyid Abu Bakar, I’anatu At-Thalibin ( Semarang : Karya Putra, 1300 H) jilid I, h 126

8 Abu Hamid Al-Ghazali, ihya ‘ulumuddin (Beirut : Dar-al fikr, 1989) jilid I, h 158-159

Page 31: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

21

a. Rukun shalat adalah alat vital manusia seperti kepala, hati, dan

jantung. Manusia tidak bisa hidup tanpa ini semua. Begitu pun dengan

shalat, tidak akan sah shalat tanpa mengerjakan rukun

b. Syarat sah shalat seperti ruh (nyawa) manusia. Shalat tanpa ada syarat

sah shalat itu seperti manusia tanpa adanya ruh. Manusia dikatakan

mati ketika ruh sudah tidak ada.

c. Sunat ab‟ad shalat seperti anggota tubuh manusia, seperti tangan, kaki,

mata. Shalat tanpa sunat ab‟ad seperti Manusia tanpa kaki, mata dan

tangan. Tanpanya bisa hidup, tapi ada kekurangan (cacat)

d. Sunat hayeat shalat seperti bulu (rambut) yang ada di tubuh manusia

yang berfungsi untuk menghiasi dan memperindah diri, seperti bulu

alis, janggut dsb .

B. Kecerdasan Emosi

1. Pengertian Kecerdasan Emosi (Emotional Quotient)

Kecerdasan Emosi terdiri dari dua akar kata, yaitu kecerdasan dan emosi.

Masing-masing kata mempunyai makna tersendiri.

a. Pengertian Kecerdasan

Menurut Andrew Crider yang dikutip oleh Saefudin Azwar dalam

bukunya yang berjudul “Pengantar Psikologi Intelegensi” bahwa kecerdasan

atau yang lebih dikenal inteligensi itu bagaikan listrik, gampang untuk diukur

Page 32: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

22

tapi hampir mustahil untuk didefinisikan ( Crider, dkk, 1983 ).9 Sedangkan

David Wechsler (1958) mendefinisikan kecerdasan (intelegensi) sebagai

“keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah

serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif‟.10

ini menunjukan

bahwa inteligensi mengandung unsur pikiran atau rasio.

Oleh karena itu istilah kecerdasan identik dengan sesuatu yang

berhubungan dengan rasio atau akal pikiran. Padahal kecerdasan yang ada

dalam diri manusia bukan hanya sesuatu yang berhubungan dengan rasio,

Sebagaimana pendapat Spearmen dan Wynn Jones yang mengemukakan

dalam bukunya yang berjudul Human Ability bahwasanya “ada suatu

konsepsi lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal

fikiran manusia dengan gagasan abstrak yang universal, untuk dijadikan

sumber pengetahuan sejati. Kekuatan demikian dalam bahasa yunani disebut

nous, sedangkan penggunanan kekuatan termaksud disebut noesis. Kemudian

kedua istilah tersebut dalam bahasa latin dikenal sebagai intelectus dan

intelligentia. Kemudian dalam bahasa inggris diterjemahkan intellect dan

intelligence. Transisi bahasa tersebut membawa pula perubahan makna yang

semula berarti penggunaan kekuatan intelektual secara nyata, kemudian

diartikan sebagai sesuatu kekuatan lain (Spearman & Wynn Jones, 1951).11

b. Pengertian emosi

9 Saefudin Azwar, Pengantar Psikologi Inteligensi ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2004), cet Iv

hlm 3 10

Sarwoto wirawan sarwono, psikologi Remaja (Jakarta : PT Grafindo Persada, 2007) edisi revisi, hlm 77

11 Saefudin Azwar , op. cit. , hlm 1

Page 33: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

23

Term emosi dalam pemakaian kita sehari-hari sangat berbeda dengan

pengertian emosi dalam psikologi. Emosi dalam pemakaian sehari-hari lebih

mengacu kepada ketegangan yang terjadi pada individu akibat dari kemarahan

yang tinggi. Orang yang membanting gelas karena merasa harga dirinya

dilecehkan orang lain, dengan gampang dikategorikan sedang dalam keadaan

emosi. Pendek kata, orang yang berubah nada suara, raut muka atau tingkah

lakunya karena marah, biasanya diperingatkan agar jangan bertindak

emosional. Ungkapan semacam itu jarang muncul pada peristiwa-peristiwa

seperti kaget, ketakutan, senang, atau karena sesuatu yang menjijikan, kendati

semua peristiwa tersebut masuk dalam kategori emosi.

Dari segi etimologi, emosi berasal dari akar kata bahasa latin yaitu

„movere‟ yang berarti menggerakan, kemudian ditambahkan dengan awalan

„E‟ untuk memberi arti “bergerak menjauh”. Makna ini menyiratkan kesan

bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi12

.

Namun prediposisi bertindak sebagi salah satu cirri pada emosi tidak serta

merta menjadikannya mudah untuk didefinisikan secara termonologis. 13

Para ahli psikologi telah berupaya mendefinisikan emosi dengan

mendasarkan pada pengalaman dan penelitian terhadap manusia dan hewan,

kendati masih menemukan banyak kendala. Akibatnya para ahli pun berbeda

dalam merumuskan pengertian dan pembagian emosi.

12

Daniel Goleman, Emotional intelegence (Jakarta :gramedia Pustaka utama, 2000) cet ke10, hlm 7

13 M Darwis Hude, Emosi Penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi Manusia di Dalam

Alquran (Jakarta : Erlangga, 2006) hlm 16

Page 34: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

24

Oleh karena itu, para penulis Introduction to Psychology tidak

memberi definisi pada emosi karena khawatir memunculkan perdebatan yang

tak berujung akibat kompleksnya definisi. sebagai gantinya mereka

memberikan semacam tajuk atau panduan yang mengarah pada makna emosi,

yaitu :

1. Emosi adalah sesuatu yang kita rasakan pada saat terjadinya

2. Emosi bersifat fisiologis dan berbasis pada perasaan emosional

3. Timbulnya efek pada persepsi, pemikiran dan perilaku

4. Menimbulkan dorongan atau motivasi

5. Mengacu pada cara pengekspresian yang diejawantahkan dalam bentuk

bahasa, ekspresi wajah, isyarat dan sebagainya. 14

Jadi secara umum, menurut M Darwis Hude emosi adalah suatu gejala

psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah

laku serta mengejawantahkan dalam bentuk ekspresi tertentu.

c. Pengertian kecedasan Emosi

Kecerdasan emosi yang dikenal dengan istilah Emotional quotient

diperkenalkan pertama kali oleh Peter salovey dan John Mayer yang

kemudian hari dipopulerkan oleh Daniel Goleman. Peter salovey dan John

Mayer dalam tulisan yang mereka terbitkan, mereka mendefinisikan

kecerdasan emosional sebagai berikut:

“form intelligence that involves the ability to monitor one‟s own and

other‟s feelings and emotions, to discriminate among them and to use this

14

Ibid, h 17

Page 35: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

25

information to guide one‟s thinking and actions” (kecerdasan emosi

merupakan suatu kemampuan yang dapat mengerti emosi diri sendiri dan

orang lain, serta menggunakan perasaaan –perasaan itu untuk memandu

pikiran dan tindakan. (1990;1).15

Kemudian mereka Peter Salovey dan John Mayer (1997: 1) merevisi

definisi kecerdasan emosional sebelumnya menjadi: “the ability to perceive

emotions, integrate emotion to facilitate thought, understand emotions, and to

regulate emotions to promote personal growth” (kecerdasan emosi

merupakan kemampuan yang membuat seseorang menjadi pintar mengelola

emosinya

Sedangkan Menurut Cooper dan Sawaf sebagaimana yang dikutip

dalam buku Revolusi kecerdasan Abad 21, kecerdasan emosi adalah:

“Emotional Intelligence is the ability to sense, understand, and

effectively apply the power and acumen of emotions as a source of human

energy, information, connection, and influence.” (kecerdasan emosional

adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif

mengaplikasikan kekuatan serta kecerdasan emosi sebagai sebuah sumber

energy manusia, infomasi, hubungan, dan pengaruh)16

Menurut Bar-On (2006) kecerdasan emosi adalah bagian lintas

kompetensi antara emosi dengan kemampuan social, keterampilan dan

fasilitator yang menentukan seberapa efektif seseorang memahami dan

15

Peter Salovey & John D mayer, Emotional intelegence. Baywood Publishing Co.inc. 1990 16

Agus Effendi, Revolusi kecerdasan abad 21; kritik MI, EI, SQ, AQ & successful Intelegence atas IQ (Bandung: Alfabeta, 2005), cet. 1, hlm 172

Page 36: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

26

mengekspresikan diri, memahami orang lain dan berhubungan dengan

mereka, serta menghadapi tuntutan dalam kehidupan sehari-hari.

Goleman (1996) menyatakan bahwa kecerdasan emosi merupakan

kemampuan seseorang dalam mengatur kehidupan emosinya dengan

intelegensi (to manage our emotional life with intelligence); menjaga

keselarasan emosi dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and

its exspression) melalui keterampilan diri, pengendalian diri, motivasi, empati

dan keterampilan social.

Lebih lanjut goleman (1996) mengemukakan bahwa kecerdasan emosi

adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri,

ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda

kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kecerdasan

Emosional (EQ) adalah kemampuan untuk menyikapi pengetahuan-

pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, memahami, dan

mengelolanya. Atau dalam kata lain Kecerdasan emosi adalah kompas

berprilaku/ beretika

2. Dimensi kecerdasan emosi

Bar-On (2006) membagi dimensi kecerdasan emosi kedalam lima

kemampuan pokok, yaitu :

1) Kemampuan intrapersonal, meliputi :

a. Kesadaran diri emosi, untuk mengakui atau mengenal perasaan diri,

memhami hal yang sedang dirasakan dan mengetahui penyebabnya

Page 37: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

27

b. Asertivitas, yaitu mengekspresikan emosi diri secara efektif dan

konstruktif

c. Harga diri, yaitu kemampuan menghargai dan menerima diri sendiri.

Dalam hal ini mensyukuri aspek positif dalam diri dan menerima aspek

negative atau keterbatasan diri dengan tetap menyukai diri sendiri.

d. Aktualisasi diri, yaitu kemampuan menyadari kapasitas potensi diri yang

dimiliki serta mengembangkannya secara maksimal

e. Kemandirian, yaitu mengatur atau mengarahkan diri dalam berfikir dan

bertindak serta tidak bergantung pada orang lain secara emosional

2) Kemampuan interpersonal

a. Empathy, yaitu kemampuan menyadari, memahami, menghargai

perasaan orang lain dan peka terhadap perasaan dan pikiran orang lain

b. Hubungan interpersonal, yaitu mampu menjalin hubungan dengan

penuh keakraban dan kasih sayang

c. Tanggung jawab social, yaitu kemampuan menunjukan diri sendiri

dengan bekerjasama, serta berpartisipasi dalam kelompok sosialnya

3) Kemampuan penanganan stress

a. Ketahanan menanggung stress, yaitu kemampuan menahan peristiwa

yang tidak menyenangkan dan situasi stress dengan aktif serta sungguh-

sungguh mengatasi stress yang dirasakan

b. Pengendalian impuls, yaitu kemampuan menahan dan menunda gerak

hati, dorongan dan godaan untuk bertindak

4) Kemampuan penyesuaian diri

Page 38: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

28

a. Pemecahan masalah, yaitu kemampuan untuk mengenali masalah dan

melakaksanakan solusi yang secara potensial lebih efektif

b. Uji realitas, yaitu kemampuan menilai kesesuaian antara apa yang

dialami atau dirasakan dengan kenyataan yang ada secara objektif

c. Fleksibilitas, kemampuan mengatur emosi, pikiran dan tingkah laku

untuk mengubah kondisi.

5) Kemampuan mengatur suasana hati

a. Kebahagiaan, yaitu kemampuan untuk merasa puas dengan kehidupan

b. Optimisme, yaitu kemampuan untuk melihat sisi terang dalam hidup

dan membangun sikap positif sekalipu dihadapakan dengan kesulitan

Sedangkan, Daniel Goleman mengutip pendapat Salovey dalam

membagi kecerdasan emosi menjadi lima wilayah utama, yaitu :

(Goleman, 2000 :57-59)

a) Mengenali emosi diri (knowing one‟s emotions). Kesadaran Diri (self

awareness)-dengan mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi

merupakan dasar kecerdaasan emosional. Kemampuan untuk

memantau perasaan dari waktu ke waktu merupakan penting bagi

wawasan psikologi dan pemahaman diri. Ketidakmampuan untuk

mencermati perasaan kita yang sesungguhnya membuat kita berada

dalam kekuasaan perasaan. Orang yang memiliki keyakinan yang lebih

tentang perasaannya adalah pilot yang andal bagi kehidupannnya,

karena mereka mempunyai kepekaan yang lebih tajam akan apa yang

Page 39: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

29

sesungguhnya dirasakan untuk mengambil sebuah keputusan, misalnya

dalam hal memilih pekerjaan dan pasangan hidup.

b) Mengelola Emosi (managing emotions). Menangani perasaan agar

perasaan dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang

bergantung pada kesadaran diri. Orang-orang yang buruk

kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus menerus bertarung

melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat

bangkit kembali dengan jauh lebih cepat dari kemerosotan dan

kejatuhan dalam kehidupan.

c) Memotivasi diri sendiri (motivating oneself). Menata emosi sebagai

alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam

kaitan untuk member perhatian, untuk memotivasi diri sendiri dan

menguasai diri sendiri, dan untuk bereaksi. Kendali diri emosional-

menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati

adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Artinya adalah

kemampuan untuk memberikan semangat atau dorongan kepada diri

sendiri. Dalam hal ini terkandung adanya unsure harapan, inisiatif dan

optimism yang tinggi. Diantara tanda orang yang mampu memotivasi

dirinya sendiri adalah memiliki rasa tanggung jawab, memusatkan

pada pekerjaan yang sedang dilakukan, puas dengan hasil pekerjaan,

mengendalikan diri dan tidak bersifat impulsif. Keempat hal inilah

yang menjadi indicator untuk menyusun item motivasi diri.

Page 40: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

30

d) Mengenali emosi orang lain (recognizing emotions in others). Empati,

kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional

merupakan dasar dalam “keterampilan bergaul”. Orang-orang yang

empatik lebih mampu menangkap sinyal-sinyal social yang

tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan atau

dikehendaki orang lain.

e) Membina hubungan (handling relationships). Seni membina

hubungan, sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi

orang lain. Ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas,

kepemimpinan dan keberhasilan antarpribadi. Seni membina hubungan

merupakan kemampuan social yang memungkinkan seseorang untuk

membentuk suatu hubungan, menggerakan dan mengilhami orang lain,

membina kedekatan hubungan, meyakinkan dan mempengaruhi serta

membuat orang lain merasa nyaman

Sejalan dengan hal tersebut, Goleman (1999) mengadaptasi

model teory salovey dan mayer kedalam lima dasar kecerdasan

emosional dan membaginya ke dalam dua bagian, yaitu :

1. Kemampuan Personal, yang meliputi kesadaran diri, pengendalian diri

dan memotivasi diri

2. Kemampuan social, yang meliputi empaty dan membina hubungan

3. Factor factor yang mempengaruhi kecerdasan emosi

Goleman (1996) mengungkapkann ada beberapa factor yang ikut

mempengaruhi kecerdasan emosi seseorang, yaitu :

Page 41: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

31

1. Factor internal, kecerdasan emosi erat kaitannya dengan factor internal

yaitu keadaan otak emosional. Bagian otak yang mengurusi emosi

adalah system limbik. System limbik terletak jauh dalam hemisfer otak

besar dan terutama bertanggung jawab atas pengaturan emosi dan

impuls. Kondisi otak berperan besar sebagai penentu tindakan atau

keputusan apapun yang dilakukan manusia. Selain itu pengalaman

hidup juga dapat mempengaruhi kecerdasan emosi seseorang.

2. Factor eksternal, yang meliputi interaksi seseorang dengan lingkungan

luarnya. Keluarga merupakan lingkungan luar yang pertama untuk

mempelajari emosi. Hubungan dengan keluarga, pola asuh maupun

kedekatan dengan keluarga dapat memberikan efek terhadap

kecerdasan emosi seseorang. Selain itu, hubungan atau interaksi social

turut serta memberikan pengaruh terhadap bagaimana seorang individu

mampu mengelola dan mengembangkan kecerdasan emosinya.

Sejalan dengan pendapat di atas, Mubayidh (2010) menjelaskan

bahwa kecerdasan emosi bawaan seseorang itu bisa berkembang dan bisa

rusak. Hal ini tergantung pada pengaruh yang diperoleh oleh seseorang di

masa kecil atau remaja. Pengaruh ini bisa datang dari orang tua, keluarga

atau sekolah.

Page 42: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

33

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif dan

pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, dengan tujuan

menggambarkan permasalahan yang didasari pada data yang berupa angka-

angka, kemudian dianalisa lebih lanjut untuk kemudian diambil kesimpulan.

Dari metodologi dan pendekatan ini, penulis akan meneliti populasi atau

sampel tertentu yang pengumpulan datanya menggunakan instrument

penelitian, analisis datanya bersifat kuantitatif atau statistic dengan tujuan

untuk hipotesis yang telah ditetapkan.

Desain yang digunakan adalah desain deskriptif kuantitatif yang

bertujuan menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau

berbagai variable yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian

berdasarkan apa yang terjadi.1

Penulis juga menggunakan metode penelitian survey. Metode survey

adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrument

pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang

sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Penelitian ini

juga menggunakan desain deskriptif analisis, yakni mencari gambaran

1 M. Burhan Bungin, Metodologi penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2008), cet. Ke -3, hlm. 36

Page 43: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

34

menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa sebenarnya mengenai objek

penelitian.2

B. Ruang Lingkup Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem Pamijahan Bogor

Waktu : Januari sampai dengan juli 2015

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian ini adalah santri Ponpes Daarul Mustaqiem yang

Belajar di Lembaga tersebut

b. Objek Penelitian adalah pengaruh shalat terhadap kecerdasan emosi

santri yang telah menjadi topic pembahasan dalam penelitian ini

C. Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini

adalah :

1) Data Primer

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk

mengumpulkan data primer yang sesuai, yaitu sebagai berikut :

a) Angket, yaitu alat penelitian yang dilakukan dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan tertutup memperoleh keterangan dari

santri yang menjadi objek penelitian.

2 J. vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, (Jakarta :PT. Gramedia,

1980), hlm.34

Page 44: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

35

b) Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung

kelapangan dengan datang langsung menemui Pimpinan Pondok

Pesantern daarul Mustaqiem

Penyusunan angket atau kuesioner adalah memperoleh informasi

yang relevan dengan tujuan penelitian dan memperoleh informasi yang

tingkat kebenaran dan kepercayaannya (validitas dan reabilitas)

semaksimal/setinggi mungkin.3

2) Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah :

a) Website resmi atau majalah yang memuat artikel mengenai

kecerdasan emosi

b) Brosur Resmi dari Ponpes Daarul Mustaqiem

c) Studi Pustaka, pada tahap ini penulis melakukan penelitian dengan

cara menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian

ini.

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek.4Maka populasi yang penulis ambil

adalah seluruh santri yang belajar di Pesantren Daarul Mustaqiem

2. Sampel

3 B A Saebani & Kadar Nurjaman. Manajemen penelitian (Bandung : Pustaka Setia, 2013)

4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta : Penerbit

Rineka Citra.1993), hlm.102.

Page 45: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

36

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan

digeneralisasikan. Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan penulis

adalah dengan cara teknik unprobability (random sampling) yakni

pengambilan sampel anggota populasi yang akan dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

E. Variable Penelitian

Variable yang diukur dalam penelitian ini adalah :

1. Variable bebas (X) yakni variable yang mempengaruhi oleh variable lain.

Variable bebas dalam penelitian ini adalah shalat

2. Variable terikat (Y) yakni variable yang dipengaruhi oleh variable lain.

Variable terikat dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi

F. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana

caranya mengukur suatu variable.5

Tabel 3.1

Indikator Variabel

variabel Indikator

Shalat (variabel X) Melaksanakan shalat secara rutin

Menyadari kewajiban shalat

Melaksanakan shalat pada waktunya

5 Masri Singarimbun dan Sofean Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta :

LP3ES,1995), Cet ke-2, h 46

Page 46: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

37

Memahami bacaan shalat

Mengetahui tata cara shalat

Mengetahui adab tatakrama shalat

Kecerdasan emosi

(variabel Y):

3. Kesadaran diri

4. Mengelola emosi

5. Motivasi diri

6. Empati

7. Ketermpilan

social

Memahami emosi diri sendiri

mengetahui kekuatan dan batasan diri sendiri

menangani emosi sehingga berdampak positif

peka terhadap kata hati dan sanggup menunda

kenikmatan

mampu pulih kembali dari tekanan emosi

menggerakan diri menuju sasaran

bertahan menghadapi kegagalan

mampu mengambil inisiatif

kemampuan membaca pesan non verbal

merasakan apa yang dirasakan orang lain

memahami perspektif orang lain

Cermat membaca situasi ketika berhubungan

dengan orang lain

Mampu menyelesaikan perselisihan

G. Uji Instrument

1. Uji Validitas

Page 47: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

38

Uji validitas adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun

dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas

instrument penelitian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrument juga

harus memiliki tingkat validitas yang baik.6

Penulis juga menggunakan jenis validitas pengukuran dalam

penelitian model konstruksi, yaitu lebih terarah pada peretanyaan

mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh pengukuran yang ada.7 Peneliti

menggunakan Software SPSS 20.0 Windows.

Kuisioner dapat dinyatakan valid jika item-itemnya telah mewakili

cirri-ciri yang hendak dikenai suatu pengukuran.

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas adalah pengujian yang dapat menunjukan sejauh mana

alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada uji instrument ini

peneliti menggunakan realibility analysis dengan metode Cronbach’s alpa

dengan bantuan software SPSS 20.0 for Windows. Sedangkan koefesien

keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut :8

a =

( )

Dimana :

A = koefisien keandalan alat ukur

6 Burhin Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana Prenada, 2009)

Cet. Ke-4 hlm 120 7 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta : Salemba

Empat, 2006), hlm 241 8 M. Iqbal Hasan, pokok-pokok Materi Statistik (statistic Deskriptif) (Jakarta : Bumi

Aksara, 2003) edisi ke-2, hlm 241

Page 48: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

39

R = Koefisien rata-rata korelasi antar variabel

K = Jumlah Variabel

H. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh shalat terhadap kecerdasan

emosi santri, maka langkah yang akan dilakukan dengan skala likert

mengembangkan prosedur pengukuran dengan skala.

Table 3.2

Skala Likert

Sangat tidak

setuju (STS)

Tidak

Setuju (ST)

Setuju

(S)

Sangat Setuju

(SS)

1 2 3 4

Skala likert adalah untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok tentang fenomena social yang mana Subjek

menanggapi setiap item instrument mempunyai gradasi dari sangat positif dan

sangat negative itu dengan mengungkapkan taraf setuju (favorable) atau tidak

setuju (unfavorable) terhadapnya. Skor untuk item item yang terdapat dalam

skala semacam itu dijumlahkan, atau dijumlah dan dirata-rata, untuk

mendapatkan skor sikap seseorang individu (Sugiyono 2009)

Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan

pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala 1-

5, dengan dimensi yang tercermin dalam daftar pertanyaan memungkinkan

santri ( responden) mengekspresikan tingkat pendapat mereka terhadap

keefektifan shalat dalam meningkatkan kecerdasan emosi mereka. Dari segi

Page 49: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

40

statistik, skala dengan lima tingkatan (1-5) lebih tinggi keandalannya

dibandingkan dua tingkatan “ya” atau “tidak”.

Pada skala likert aspek variabel dijadikan sebagai tolak ukur penyusunan

item instrument

Setiap individu memiliki jawaban yang berbeda-beda, tidak ada jawaban

yang dianggap benar atau salah. Cara menjawabnya adalah dengan

memberikan tanda checklist (√) pada salah salah satu alternative jawaban

yang sudah disediakan

Pada skala penelitian ini digunakan empat pilihan jawaban, yaitu sangat

setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Tidak

dimasukannya pilihan tidak tahu dan ragu-ragu karena dikhawatirkan ada

kecendrungan responden akan memilih jawaban tidak tahu atau ragu-ragu,

sehingga tidak ada perbedaan variabel jawaban dari setiap item. Nilai untuk

keempat pilihan jawaban sebagai berikut :

Tabel 3.3

Skor pengukuran skala

Pilihan

Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

1. Uji Regresi hubungan antar variabel

Page 50: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

41

Data yang diperoleh dari kusioner akan dianalisis dan kemudian

hasilnya dideskripsikan. Dalam menganalisis data ini, peneliti

menggunakan “Analisis Regresi Linear Berganda”.

Analisis regresi linear ganda adalah alat untuk meramalkan nilai

pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat

Adapun rumus regresi linear berganda atau persamaan adalah

sebagai berikut :9

Y= a+b1X1+ b2X2

Dimana :

Y: Variabel Terikat (tingkat pendapatan mitra)

b: Koefesien arah regresi linier dan menyatakan perubahan rata-

rata variabel Y untuk setiap perubahan variabel X

a: konstanta Y ketika efek shalat X=0

X: Variabel Kecerdasan Emosi (mengenali emosi, mengelola

emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain

dan membina hubungan )

Analaisis regresi

Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Variabel

yang mempengaruhi disebut independent varaiable (variabel bebas),

sedangkan variabel yang dipengaruhi disebut dependent variable

(variabel terikat). Jika dalam persamaan regresi hanya terdapat satu

variabel bebas dan satu variabel terikat, disebut sebagai persamaan

9 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung :Alfabeta, 2011), cet ke-18, hlm 261

Page 51: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

42

regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya lebih dari satu

disebut sebagai persamaan regresi berganda.10

2. Uji Koefesien Determinasi ( R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Dalam output SPSS, koefisien determinasi determinasi terletak pada

tabel Model Summary dan tertulis r square. Namun untuk regresi

berganda sebaiknya menggunakan R square yang telah disesuaikan

(Adjusted R Squared), karena disesuaikan dengan jumlah variabel

independen yang digunakan dalam penelitian.11

3. Uji Koefesien Regresi secara Simultan ( Uji F)

Uji F adalah uji yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan atau bersama-

sama. Adapun nilai signifikansinya sebesar a= 1% sampai dengan 10%

Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu

diperhatikan, yaitu :

a. Ho : Bo= tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara shalat

terhadap kecerdasan emosi

b. Ha : Bo= 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara shalat

terhadap kecerdasan emosi

Jika F>0, maka artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel

independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika F<0 maka

10

B A Saebani & Kadar Nurjaman. Manajemen penelitian (Bandung : Pustaka Setia, 2013) hlm 121

11 Singgih Santoso, SPSS : Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta : PT. Elek

Mota Komputindo, 1999) hlm 50-51

Page 52: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

43

terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen.12

4. Uji Koefesien Regresi Parsial ( uji T )

Uji koefesien regresi secara parsial ( uji T) ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh shalat terhadap kecerdasan emosi

santri secara individual (parsial). Untuk melakukan uji hipotesis, ada

beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan, yaitu merumuskan

hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula H alternative (Ha), seperti

berikut :

Ho : p = 0 Tidak ada pengaruh antara shalat terhadap kecerdasan

emosi santri

Ha : p ≠ 0 Ada pengaruh yang signifikan antara variabel shalat dan

Variabel kecerdasan emosi

Adapun rumus T hitung pada analisis regresi adalah :

T hitung =

Keterangan :

bi = koefesien regresi variabel i

sbi = standar error variabel i

Kriteria pengujian uji T yaitu dengan membandingkan hasil t

hitung tersebut dengan distribusi t tabel . adapun untuk menghitung

nilai t tabel dapat dicari dengan dk= n-1.13

Maka apabila :

12

Ibid hlm 50-51 13

Sugiyono, op. Cit , hlm 230

Page 53: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

44

T hitung > t tabel atau probabilitas T kurang dari a = 0,05 maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya variabel independen memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen

T hitung < t tabel atau probabilitas T lebih dari a = 0, 05 maka Ho

diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independen tidak memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen

Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficient dari hasil analisis

regresi linear berganda

5. Uji Beda Rata-rata

Uji kesamaan atau beda rata-rata digunakan untuk mengetahui ada

atau tidak adanya perbedaan (kesamaan) antara dua buah data. Salah

satu teknik analisis statistic untuk menguji kesamaan dua rata-rata ini

adalah Uji T karena rumus yang digunakan adalah uji T.14

Teknik pelaksanaan anlisis adalah dengan membanding

pengukuran pertama sebelum perlakuan (pre-test) dan setelah perlakuan

(post-test) terhadap penelitian.

14

Husani Usman, Pengantar Statistik Edisi Kedua, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), hlm 14

Page 54: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Yayasan Ponpes Daarul Mustaqiem

Yayasan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem dipimpin oleh

KH.S.Shalahuddin Habsya M.Ag, dan wakilnya KH.U.Djunaedi Habsya,

BA.

Yayasan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem didirikan pada tahun

1993 di Jl. KH. Abdul Hamid km 8 Nangkasari Rt.02/02. Desa Pamijahan,

Kabupaten Bogor. Provinsi Jawa Barat.

Yayasan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem memiliki : luas tanah

7 x 30.850 M², luas bangunan 560 M², status tanah adalah wakaf, santri yang

masih aktif berjumlah 234 orang. Model pesantren adalah Salafi Modern

2. Visi dan Misi

a. Visi Yayasan Ponpes Daarul Mustaqiem adalah:“Istiqamah dalam

Mardhatillah”

b. Misi Yayasan Ponpes Daarul Mustaqiem adalah:

1) Melaksanakan pendidikan yang efektif dan berkarakter

2) Mengantarkan santri menguasai IPTEK dan IMTAQ

3) Mengantarkan santri menjadi manusia-manusia yang mampu

berintegrasi dengan semua lapisan masyarakat dan dunia pada

umumnya

Page 55: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

46

3. Susunan Pengurus Yayasan Ponpes Daarul Mustaqiem

Pembina : Drs. H. Syahril Abdul Riza, SE. MM

Ir. H. Supardi

H. Maesari Fatchudin

Ketua Yayasan : KH. Drs. S. Shalahudin Hasya, MA

Pengurus Pondok : KH. U. Djunaedi Habsya, BA

Sekretaris : Budiman Efendi, SE

Bendahara : Siti Ruqayah Habsya, S. Ag

Pengasuh dan Pendidik : Miftahul Umam S.pd.I

4. Data Santri Yayasan Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem

a. Data santri yang Mukim

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

Mts 68 45 113

MA 25 30 55

SMK 26 16 42

Ma’had Aly - 15 15

Total 119 106 225

b. Data Santri Yang tidak Mukim

Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

Mts 357 225 582

MA 160 72 232

SMK 16 11 27

Total 533 308 841

Page 56: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

47

B. Uji validitas dan reliabilitas

1. Uji validitas

Sebelum peneliti memulai penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu

peneliti melakukan uji validitas (try out). Uji validitas ini untuk mengetahui

apakah tiap-tiap butir pernyataan valid/invalid dan layak digunakan atau tidak

terhadap kuesioner yang telah diisi oleh 40 responden inti dalam penelitian

ini.

Dari hasil korelasi antara skor item dengan skor total kemudian

dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikan 0,05 dengan

jumlah data (n) = 40, maka didapat r tabel sebesar 0, 312 (lihat pada tabel

r). bila korelasi < 0, 312= tidak valid (invalid), jika hasil korelasi > 0, 312 =

valid. Hasilnya dari 38 butir pernyataan diperoleh 27 butir item pernyataan

dinyatakan valid dan 11 butir item pernyataan dinyatakan invalid. Penulis

menggunakan tanda (*) pada item yang dinyatakan valid.

Adapun hasil korelasi shalat dan kecerdasan emosi setelah dilakukan

uji coba validitas instrument terlihat sebagai berikut:

Tabel 4.1 Daftar Validitas Instrumen

variabel Indikator Item

Favorable Unfavorable

Shalat (variabel

X)

Melaksanakan shalat secara

rutin

Mengerjakan kewajiban shalat

tanpa dipaksa

Melaksanakan shalat pada

waktunya

Memahami bacaan shalat

Mengetahui tata cara shalat

1*

14*

5*

10,

2*, 13*

6, 9*,

3*, 17*

7*,

12

4*, 16*

8*, 11*,

Page 57: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

48

Mengetahui adab tatakrama

shalat

15* 35

Kecerdasan

emosi (variabel

Y):

Kesadaran

diri

Mengelola

emosi

Motivasi diri

Empati

Ketermpilan

social

Memahami emosi diri sendiri

mengetahui kekuatan dan

batasan diri sendiri

menangani emosi sehingga

berdampak positif

peka terhadap kata hati dan

sanggup menunda kenikmatan

mampu pulih kembali dari

tekanan emosi

menggerakan diri menuju

sasaran

bertahan menghadapi

kegagalan

mampu mengambil inisiatif

kemampuan membaca pesan

non verbal

merasakan apa yang dirasakan

orang lain

memahami perspektif orang

lain

Cermat membaca situasi ketika

berhubungan dengan orang

lain

Mampu menyelesaikan

perselisihan

18*, 19*

24*

25*

32*

23*

34*

29

21*, 26

22*

27

28, 31*, 33

30*, 36*

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi hasil

pengukran suatu instrument penelitian apabila instrument tersebut digunakan

Page 58: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

49

lagi alat ukur suatu responden . Reliabilitas dengan menggunakan cronbach

alpa, dapat diketahui reliable/ireliabel.

Output ini sebagai hasil dari analisis reliabilitas dengan teknik

cronbach alpha. Untuk menentukan suatu instrument reliabel atau tidak

maka bisa menggunakan batas nilai alpha 0,6. Reliabilitas instrument adalah

0,7. Artinya suatu instrument dikatakan reliabel jika mempunyai nilai

koefesien alpha sekurang-kurangnya 0,7.1

Tabel 4.2 Hasil output uji reliabilitas shalat

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.698 18

Berdasarkan perhitungan dengan bantuan SPSS for windows version

20.0 diperoleh hasil output uji reliabilitas pada variable shalat sebesar 0,698

dan dikatakan kurang baik atau tidak reliabel.

Tabel 4.3 Hasil output uji reliabilitas kecerdasan emosi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.659 18

Jadi, berdasarkan bantuan perhitungan program SPSS for windows

version 20,0 dapat disimpulkan bahwa variabel shalat dengan hasil cronbach

1S. Eko putro widoyoko, Teknik Penyusunan Intrumen Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2012), h. 165

Page 59: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

50

alpha sebesar 0,698 dan varaiabel kecerdasan emosi sebesar 0,659

dinyatakan tidak reliabel.

C. Hasil dan Analisis Data Penelitian

1. Klasifikasi Responden

Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan angket kepada 40

responden yang merupakan santri di Ponpes Daarul Mustaqiem Bogor.

Angket tersebut berisikan butir-butir pernyataan mengenai pengaruh shalat

terhadap kecerdasan emosi. Pernyataan terebut berjumlah 27 butir, setelah

dilakukan uji validitas instrument. Butir pernyataan tersebut terdiri dari 15

butir pernyataan berkaitan dengan shalat yang merupakan faktor

independent, 12 butir pernyataan berkaitan dengan kecerdasan emosi yang

merupakan faktor dependent.

Dalam penelitian ini klasifikasi responden secara detail tidak di

jabarkan hanya jenis kelamin dengan jumlah responden 40 orang, 20 orang

santri laki-laki dan 20 orang santri perempuan.

2. Gambaran Umum Variabel Penelitian

Tabel 4.4 Pesebaran Variabel Penelitian Deskriptif Statistik

Variabel N Min Max Mean Standar

Deviasi

Shalat 40 53 69 62,78 3.924

Kecerdasan

Emosi 40 51 67 59,20 4.102

3. Analisis Data

Page 60: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

51

a. Uji Determinasi (R2)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan menggunakan

bantuan software SPSS 20.0 for windows release, maka di dapatkan hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Koefesiensi Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .417a .174 .152 3.778

a. Predictors: (Constant), x1

Berdasarkan tabel diatas hasil output uji determinasi didapat nilai

R=0,417 dan nilai R2 (R Square) = 0,174. Sumbangan pengaruh variabel

independen (shalat) sebesar 17,4% terhadap variabel dependen

(kecerdasan emosi) angka 0,417 tersebut mempunyai arti bahwa

hubungan antara shalat terhadap kecerdasan emosi menunjukan hubungan

yang rendah 17,4% sedangkan sisanya 82,6% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti.

b. Uji Koefisien Regresi Parsial ( Uji t)

Adapun hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol ( Ho) dan hipotesis

alternative ( Ha). Hipotesis nol menyatakan tidak ada pengaruh signifikan

shalat terhadap kecerdasan emosi santri Ponpes Daarul Mustaqiem Bogor.

Sedangkan hipotesis alternative ( Ha) menyatakan ada pengaruh yang

signifikan shalat terhadap kecerdasan emosi santri Ponpes Daarul

Mustaqiem Bogor.

Page 61: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

52

Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS 20,0

for windows, maka uji hipotesis dilakukan dengan membandingkan

signifikansi yang diperoleh dengan taraf probabilitas 0,05 dengan cara

pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ha diterima

Pengujian koefesien regresi parsial ( Uji t) digunakan untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh shalat terhadap kecerdasan emosi santri Ponpes

Daarul Mustaqiem Bogor secara parsial, Uji t dimaksudkan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu shalat terhadap variabel terikat

yaitu kecerdasan emosi apakah signifikan atau yidak, dalam penelitian ini

menggunakan t hitung dan t tabel dengan taraf signifikan 5% dan N=40,

sedangkan tabel distribusi t dicapai pada a = 5% ( uji satu sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-k-1 = 40-1-1 = 38 ( n= jumlah responden dan k=

jumlah variabel independen). Hasil diperoleh dari t tabel adalah 2,024

dalam pengujian ini menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for

windows release. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.6 Hasil Output Uji Koefien Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 31.816 9.687 3.285 .002

x1 .436 .154 .417 2.825 .008

a. Dependent Variable: y1

Page 62: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

53

Berdasarkan tabel koefisien diatas, untuk pengujian dilakukan dengan

menggunakan uji t. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan

antara hasil thitung dengan ttabel. Dari tabel koefisien diatas diperoleh nilai

thitung 2,825 sementara ttabel dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh nilai

2,024. Perbandingan antara keduanya menghasilkan: thitung > ttabel (2,825

> 2,024). Nilai signifikansi t untuk variabel shalat adalah 0,008 dan nilai

tersebut lebih kecil daripada probabilitas 0,05 (0,008 < 0,05). Dengan

demikian, pengujian menunjukan Ha diterima dan Ho ditolak. Oleh

karena itu dapat disimpulkn dari hasil tersebut yang memperlihatkan

variabel shalat berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan emosi

di ponpes Daarul Mustaqiem Bogor.

c. Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh yang signifikan antara shalat terhadap kecerdasan emosi santri

di Ponpes Daarul Mustaqiem Bogor, secara simultan dengan

menggunakan uji F. Dalam pengujian ini menggunakan bantuan software

SPSS 20.0 for windows release. Untuk pengujian F dilakukan secara

bersama-sama (simultan) antara pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Dalam hal ini adalah pengaruh yang signifikan antara

shalat terhadap kecerdasan emosi santri di Ponpes Daarul Mustaqiem

Bogor, dengan menggunakan perbandingan Fhitung dan F tabel dengan taraf

signifikansi 5% dan N= 40, diperoleh F tabel adalah 1,717 dengan

menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df2 ( jumlah variabel-1) =

Page 63: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

54

atau 2-1=1, dan df2 (n-k-1 ) atau 40-1-1=38 (n adalah jumlah responden

dan k adalah jumlah variabel independen). Hasil diperoleh dari Ftabel

adalah 1,717 berdasarkan perhitungan dengan bantuan program SPSS for

Windows version 20,0 diperoleh hasil tabel ANOVA sebagai berikut :

Tabel 4. 7 hasil output uji koefesien simultan

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 113.894 1 113.894 7.978 .008b

Residual 542.481 38 14.276

Total 656.375 39

a. Dependent Variable: y1

b. Predictors: (Constant), x1

Dari hasil tabel di atas dengan analisis data menggunakan perhitungan

SPSS diperoleh F hitung sebesar 7, 978. Hal ini menunjukan F hitung (7,978)

> F tabel (1, 717) dan tingkat signifikansi 0, 008 < 0,05. Hasil pengujian

menunjukan bahwa nilai signifikansi uji serempak ( uji F) diperoleh nilai

0,008. Dengan demikian, nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari

pada probabilitas α yang ditetapkan ( 0,008< 0,05). Jadi Ho ditolak dan

Ha diterima. Oleh karena itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya

pengaruh yang signifikan antara shalat terhadap kecerdasan emosi santri

di Ponpes Daarul Mustaqiem Bogor. Artinya, shalat memberikan

pengaruh yang signifikan dalam meningkatkan kecerdasan emosi santri di

Ponpes Daarul Mustaqiem.

Page 64: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

55

d. Pembahasan

1) Berdasarkan analisis uji parsial ( Uji T ) untuk t tabel taraf signifikansi

0,05 diperoleh nilai t tabel = 2,024. Perbandingan keduanya

menghasilkan t hitung > ttabel (2,825 > 2,024). Nilai signifikansi untuk

variabel shalat adalah 0,008 dan nilai tersebut lebih kecil dari pada

probabilitasnya 0,05 ( 0,008 < 0,05 ). Artinya variabel shalat

berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan emosi

2) Berdasarkan analisis uji serempak (uji F ) untuk F tabel dengan taraf

signifikansi 0,05 diperoleh nilai F hitung (7,978) > F tabel (1, 717). Hasil

pengujian menunjukan bahwa nilai signifikansi uji serempak ( uji F)

diperoleh nilai 0,008. Dengan demikian, nilai signifikansi yang

diperoleh lebih kecil dari pada probabilitas α yang ditetapkan ( 0,008<

0,05). Jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat ditarik

kesimpulan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara shalat

terhadap kecerdasan emosi

Page 65: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bentuk kegiatan shalat di Ponpes Daarul Mustaqiem dinilai sudah efektif,

karena selain shalat yang memang merupakan sebuah kewajiban kepada

sang Khaliq, shalat juga bisa meningkatkan kecerdasan emosi bagi yang

melaksanakannya. Hal ini bisa dilihat dari adanya pengaruh shalat

terhadap kecerdasan emosi santri di Pondok Pesantren Daarul Mustaqiem

Pamijahan Bogor

2. Hasil uji T ( parsial) variabel shalat berpengaruh secara signifikan,

dengan perolehan thitung > ttabel (2,825 > 2,024) dan taraf signifikansi

(0,008 < 0,05), dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang

signifikan antara shalat terhadap kecerdasan emosi santri di Ponpes

Daarul Mustaqiem. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa faktor

yaitu :

a. Shalat meningkatkan kecerdasan emosi dengan syarat shalat

dilakukan dengan ikhlas, khusyu dan dilaksanakan setiap waktu

b. Shalat selain sebuah kewajiban dari yang maha kuasa, shalat

seharusnya dijadikan sebuah kebutuhan karena dampak positif yang

ditimbulkannya terhadap kecerdasan emosi

Page 66: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

57

B. Saran

Dari hasil pengamatan penulis mengenai pengaruh shalat terhadap

kecerdasan emosi santri di Ponpes Daarul Mustaqiem. Penulis memberikan

saran sebagai berikut :

1. Untuk Ponpes Daarul Mustaqiem, diharapkan lebih mengoptimalkan

kegiatan shalat dengan cara mewajibkan santrinya shalat berjamaah dan

mengajarkan arti bacaan shalat agar shalat mereka lebih khusyu, dalam

upaya meningkatkan kecerdasan emosi mereka (santri)

2. Untuk santri, diharapkan lebih lagi memahami substansi shalat, dimana

shalat bukan hanya sebagai kewajiban tapi harus dijadikan sebuah

kebutuhan yang berdampak positif bagi kecerdasan emosi mereka

3. Penulis berharap bahwa penelitian selanjutnya agar dilakukan lebih

mendalam (komprehensif) tentang faktor- faktor lain yang dapat

meningkatkan kecerdasan emosi

4. Bagi penelitian selanjutnya agar menyempurnakan pengumpulan data,

melalui wawancara lebih mendalam kepada santri (responden), terkait

dengan kondisi psikologis, dan hal-hal yang belum terungkap melalui

metode skla. Serta menggunakan alat ukur yang lebih tepat.

Page 67: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

58

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar, Sayyid. I’anatu At-Thalibin, (Semarang : Karya Putra, 1300 H)

Agustian, Ary G. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spritual

Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta : Arga, 2001)

Akbar, M Jihad. Meraih Mukjizat Shalat Subuh. (Jakarta : Alifbata, 2006)

Al-Ghazali, Abu Hamid. ihya ‘ulumuddin. (Beirut : Dar-al fikr, 1989)

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta :

Penerbit Rineka Citra, 1993)

Ash Shiddieq, Hasby. Pedoman Shalat. (Jakarta : Bulan Bintang, 1983)

Azwar, Saefudin. Pengantar Psikologi Inteligensi. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,

2004)

Bungin, M. Burhan. Metodologi penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. (Jakarta :

Kencana, 2008)

Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta : Kencana

Prenada, 2009)

Burhanudin, Yusuf. Kesehatan Mental. ( Bandung : Pustaka Setia, 1999 )

Daradjat, Zakiah . Ilmu Jiwa Agama. (Jakarta: PT Bulan Bintang. 2005)

Effendi, Agus. Revolusi Kecerdasan Abad 21 ; Kritik MI, EI, SQ,AQ & Succesfull

Intelegence atas IQ. ( Bandung : Alfabeta, 2005 )

Goleman, Daniel. Emotional intelegence (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,

2000)

Hasan, Iqbal M. Pokok-Pokok Materi Statistik (statistic Deskriptif). (Jakarta:

Bumi Aksara, 2003)

Hude, M Darwis. Emosi Penjelajahan Religio-Psikologis tentang Emosi Manusia

di Dalam Alquran. (Jakarta : Erlangga, 2006)

Kusuma, H.M Hembing Wijaya. hikmah shalat untuk pengobatan dan kesehatan

Lupiyoadi, Rambat dan A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. (Jakarta :

Salemba Empat, 2006)

Mustika, M Shodiq. Pelatihan Shalat Smart Untuk Kecerdasan dan Kesuksesan

Hidup. (Jakarta: Hikmah, 2007)

Page 68: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

59

Saebani B A, & Kadar Nurjaman. Manajemen penelitian. (Bandung : Pustaka

Setia, 2013)

Salovey, Peter & John D mayer. Emotional intelegence. (Baywood Publishing

Co.inc. 1990)

Santoso, Singgih. SPSS : Mengolah Data Statistik Secara Profesional. (Jakarta :

PT. Elek Mota Komputindo, 1999)

Sarwono, Sarwoto wirawan. Psikologi Remaja. (Jakarta : PT Grafindo Persada,

2007)

Segal, Jeanne. Melejitkan Kepekaan Emosional. Penerjemah Ary Nilandari

(Bandung : Kaifa, 2000)

Sholeh, Moh. Terapi Shalat Tahajud. (Jakarta : Hikmah, 2006)

Singarimbun, Masri dan Sofean Efendi. Metodologi Penelitian Survey. (Jakarta :

LP3ES, 1995)

Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. (Bandung : Alfabeta, 2011)

Sumadi, Suryabrata. Metodologi Penelitian. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

1998)

Syihab, Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran.

(Jakarta : Lentera Hati. 2002)

Usman, Husani. Pengantar Statistik Edisi Kedua. (Jakarta : Bumi Aksara. 2006)

Vrendenbergt, J. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. (Jakarta: PT.

Gramedia. 1980)

Page 69: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

LAMPIRAN

Page 70: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan
Page 71: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan
Page 72: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Angket

Daftar angket yang saya sampaikan pada anda, saya harap diisi dengan jujur dan apa adanya. Karena

jawaban anda akan saya pakai untuk penelitian skripsi dengan judul ´”PENGARUH SHALAT TERHADAP

KECERDASAN EMOSI” dan jawaban anda sama sekali tidak berpengaruh terhadap keberadaan anda di

pesantren, jadi saya harap anda memberikan informasi yang sesuai. Atas kesedian dan partisipasinya

saya ucapakan terima kasih.

Identitas responden

Nama : ………………………………………………..

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Usia : ……… tahun

Petunjuk pengisian angket:

1. Setiap pernyataan di mohon memilih jawaban yang sesuai dengan apa yang anda rasakan

dengan memberikan tanda ceklis (√) pada salah satu kolom SS, S, TS, atau STS

2. Bertanyalah jika ada soal yang tidak dimengerti

Keterangan:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Berilah tanda ceklis (√) pada salah satu kolom SS, S, TS, atau STS!

NO PERNYATAAN SS S TS STS

1. Saya shalat lima waktu setiap hari

2. Saya melaksanakan shalat dengan bacaan yang lengkap

3. Saya merasa malas untuk shalat

4. Saya belum hafal bacaan shalat

5. Saya Shalat diawal waktu

6. Saya berzikir setelah selesai shalat

7. Saya shalat di akhir waktu

8. Saya tidak berdoa setelah selesai shalat

Page 73: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

NO PERNYATAAN SS S TS STS

9. Saya shalat memakai pakaian rapih dan sopan

10. Saya mengerti makna bacaan shalat

11. Saya shalat memakai pakaian compang-camping

12. Saya tidak mengerti makna bacaan shalat

13. Saya mengetahui tata cara shalat

14. Saya melaksanakan shalat karena keinginan diri sendiri

15. Saya shalat lima waktu berjamaah

16. Saya tidak tau tata cara shalat

17. Saya shalat setelah disuruh

18. Saya sadar ketika marah

19. Saya sadar ketika sedih

20. Ketika saya marah, saya melampiaskannya kepada orang lain

21. Saya minder bergaul dengan orang lain

22. Saya merasa malas mengikuti kegiatan di pesantern

23. Saya merasa bahagia ketika teman bahagia

24. Saya mudah bergaul dengan orang lain

25. Saya suka kegiatan dI pesantren

26. Saya malas beraktivitas ketika saya sedih

27. Saya malas membantu urusan orang lain

28. Saya merasa bosan mendengarkan keluh kesah orang lain

29. Saya berusaha memisahkan teman yang bertengkar

30. Saya tidak mau mendengarkan nasihat orang lain

31. Saya tidak suka dibantu orang lain saat saya susah

32. Saya peduli kepada teman yang bersedih

33. Saya tidak peduli jika dimarahi orang tua

34. Saya suka memberikan semangat kepada orang lain

35. Saya shalat lima waktu sering sendiri

36. Saya malas memberikan semangat kepada teman

Page 74: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Hasil Angket Kecerdasan Emosi

No Res 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 36 Total

1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 56

2 1 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 60

3 1 4 2 3 4 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 55

4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 58

5 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 61

6 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 58

7 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 61

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55

9 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 55

10 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 65

11 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 62

12 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 67

13 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 56

14 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 51

15 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 4 3 4 55

16 4 3 3 3 4 4 3 3 1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 60

17 4 4 2 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 3 4 4 4 4 64

18 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 64

19 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 66

20 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 55

21 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 65

Page 75: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

No Res 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 36 Total

22 2 3 2 4 4 4 3 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 60

23 3 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4 4 3 4 62

24 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 66

25 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 60

26 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 54

27 2 3 4 3 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 56

28 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 55

29 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 57

30 4 4 2 4 3 3 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 61

31 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 3 59

32 2 1 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 1 52

33 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 60

34 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 63

35 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 57

36 3 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 59

37 3 3 4 1 4 4 3 4 1 3 2 4 4 4 4 4 4 3 59

38 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 58

39 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54

40 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 64

Total 113 130 120 129 150 145 129 148 97 121 119 133 143 139 132 144 137 136 r tabel 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312

t tabel 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024

Page 76: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Hasil Angket Shalat

No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 35 Total

1 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 2 56

2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 61

3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 64

4 4 4 4 2 3 3 3 1 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 60

5 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 64

6 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 62

7 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 1 4 3 3 3 60

8 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 59

9 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 58

10 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 67

11 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 59

12 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 67

13 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 65

14 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 64

15 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 61

16 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 3 62

17 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 65

18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 68

19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 66

20 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 61

21 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 66

Page 77: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

No. Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 35 Total

22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 68

23 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 68

24 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 69

25 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 64

26 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 56

27 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 63

28 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 66

29 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 62

30 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 66

31 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 61

32 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 63

33 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 64

34 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 2 64

35 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 3 59

36 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 58

37 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 68

38 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 65

39 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 56

40 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 53

total 156 142 137 136 134 147 149 147 163 134 165 139 156 154 155 163 153 166

r tabel 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312

t tabel 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024 2,024

Page 78: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Tabel Uji Validitas Variabel Shalat

No R. Hitung R. Tabel Validitas

B1 0,615 0,312 Valid

B2 0,459

0,312 Valid

B3 0,590

0,312 Valid

B4 0,526

0,312 Valid

B5 0,477

0,312 Valid

B6 0,310

0,312 Tidak Valid

B7 0,397

0,312 Valid

B8 0,334

0,312 Valid

B9 0,401

0,312 Valid

B10 0,003

0,312 Tidak Valid

B11 0,473

0,312 Valid

B12 0,298

0,312 Tidak Valid

B13 0,560

0,312 Valid

B14 0,388

0,312 Valid

B15 0,365

0,312 Valid

B16 0,608

0,312 Valid

B17 0,453

0,312 Valid

B18 0,254

0,312 Tidak Valid

Page 79: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Tabel Uji Validitas Variabel Kecerdasan Emosi

No R. Hitung R. Tabel Validitas

B1 0,495 0,312 Valid

B2 0,424

0,312 Valid

B3 0,137

0,312 Tidak Valid

B4 0,543

0,312 Valid

B5 0,303

0,312 Tidak Valid

B6 0,432

0,312 Valid

B7 0,465

0,312 Valid

B8 0,357

0,312 Valid

B9 0,104

0,312 Tidak Valid

B10 0,140

0,312 Tidak Valid

B11 0,278

0,312 Tidak Valid

B12 0,229

0,312 Tidak Valid

B13 0,588

0,312 Valid

B14 0,435

0,312 Valid

B15 0,551

0,312 Valid

B16 0,264

0,312 Tidak Valid

B17 0,623

0,312 Valid

B18 0,670

0,312 Valid

Page 80: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Photo Kegiatan

Page 81: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Photo Kegiatan

Page 82: PENGARUH SHALAT TERHADAP KECERDASAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34041/1/ABD... · pengetahuan-pengetahuan emosional dalam bentuk menerima, ... (Kecerdasan

Photo Kegiatan