karya ilimia abd. arifin

Upload: abdul-arifin

Post on 17-Jul-2015

394 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

MENGENAL DAN MENGETAHUI JENIS-JENIS PENYAKIT LEISHMANIASIS YANG PHATOGEN TERHADAP MANUSIA SERTA CARA PENANGANAN YANG BAIK MELALUI PENGOBATAN DAN PENCEGAHANNYA KARYA TULIS ILMIAH D I S U S U N OLEH : ABDUL ARIFIN (1001050002) SYLVIA HUSADA (1001040136) AMELIA WULANDARI (1001020011)

PENDAMPING : Drs. ALI NURDIN SIREGAR, MA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN (UMTS) PADANGSIDIMPUAN 2012

FORMAT HALAMAN PENGESAHAN USUL PKM-AI DAN PKM-GT 1. Judul Penelitian : Mengenal dan mengetahui jenis-jenis Leishmaniasis yang phatogen terhadap manusia serta cara penanganan yang baik melalui pengobatan dan pencegahannya. : ( ) PKM-AI (pilih salah satu) ( ) PKM-GT

2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan No. HP f. Alamat email

: : : : : :

ABDUL ARIFIN 1001050002 Pendidikan MATEMATIKA UMTS Jln. Sutan muhammad arief, sitataring [email protected]

4. Anggota pelaksana kegiatan/penulis: 2 Orang 1. 2. 5. SYILFIA HUSADA AMELIA WULANDARI (1001040136) (100102001)

Dosen Pendamping a. Nama Lengkap b. NIDN : Abu Bakar,S.Si., M.Si : 0013116912 Padangsidimpuan, 07 Maret 2012

Menyetujui, A.n.Dekan Wakil Dekan III (Drs.Ali Nurdin Siregar, Ma.) NIDN. 01101064030

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Abdul Arifin) NIM. 1001050002

A.n. Rektor Wakil Rektor III (Drs.Lazuardi, M. Ag.) NIDN. 0121096802

Dosen Pendamping (Abu Bakar,S.Si., M.Si) NIDN. 0013116912

ABSTRAK MENGENAL DAN MENGETAHUI JENIS-JENIS PENYAKIT LEISHMANIASIS YANG PHATOGEN TERHADAP MANUSIA SERTA CARA PENANGANAN YANG BAIK MELALUI PENGOBATAN DAN PENCEGAHANNYA

Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk menghindari manusia dari gejala-gejala penyakit Leishmaniasis dengan cara mengenal dan mengetahui jenisjenis penyakit leishmaniasis. Melihat kenyataannya, masih banyak manusia yang kurang memahami tentang apa itu penyakit leishmaniasis dan akibat dari penyakit leishmaniasis. Atas dasar tersebut, penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang penyakit leishmaniasis dan bagaimana penaganan yang baik, yaitu dengan cara pengobatan dan pencegahan. Walaupun telah dilakukan pencegahan, namun penyakit leishmaniasis masih dapat menyerang manusia dengan cara penularan. Maka perlu juga dilakukan pengobatan yang teratur jika terinfeksi penyakit leishmaniasis. Jika tidak dilakukan pengobatan bisa membuat resiko yang fatal bahkan dapat menyebabkan kematian bagi yang terinfeksi penyakit leishmaniasis. dengan adanya penulisan karya ilmiah ini, diharapkan dapat mengurangi resiko penyakit leishmaniasis terhadap manusia.

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapakan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa menganugerahkan nikmatNya, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulisan karya ilmiah yang berjudul mengenal dan mengetahui jenis-jenis penyakit leismaniasis yang phatogen terhadap manusia serta cara penanganan yang baik melalui pengobatan dan pencegahannya dapat diselesaikan sebagaimana yang di harapkan. Hal yang utama dari penulisan tugas ini tentunya rasa terima kasih kepada pihak yang membantu serta mendukung kami dalam hal-hal pembuatan Karya Ilmiah ini adalah : 1. Kedua Orang Tua kami yang selalu memberikan dukungan serta motivasi dalam pembuatan Karya Ilmiah ini. 2. Ketua Prodi Abu Bakar, S.Si, M.Si selaku Dosen Pendamping kami dalam hal pembuatan Karya Ilmiah ini. 3. Semua pihak yang mendukung kami dalam pembuatan karya ilmiah yang mungkin tidak bias disebut namanya satu persatu. Dan mudah-mudahan dengan karya Ilmiah ini dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. Dan penulis sadar akan kekurangan penulisantugas ini yang jauh dari sempurna, maka penulis harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam menyempurnakan Karya Ilmiah ini. Padangsidimpuan, Penulis Maret 2012

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMABARvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. B. C. D. LATAR BELAKANG. ...1 RUMUSAN MASALAH. ...2 MAKSUD DAN TUJUAN.. ...2 PEMBATASAN MASALAH. 3

BAB II METODE PENULISAN........... 1 A. TEMPAT PENULISAN. 4 B. WAKTU PENULISAN DAN LAMA PENULISAN............ 4 C. . RANCANGAN PENULISAN . 4 BAB III PEMBAHASAN... 5 A. LEISHMANIASIS.. 5 1. Dampak Leishmaniasis............ 6 2. Pengobatan dan pencegahan... 7 3. Morfologi dan Daur Hidup.. 9 4. Biologi Molekuler..10 5. Patofisiologi... 11 B. JENIS-JENIS LEISHMANIASIS 13 1. Leishmaniasis Donovani.. 13 a. Morfologi Dan Daur Hidup... 13 b. Cara Penularan... 14 c. Pengobatan Dan Pencegahan.15 2. Leishmaniasis Tropica..15 a. Morfologi Dan Daur Hidup... 15 b. Cara Penularan... 16 c. Pengobatan Dan Pencegahan. 16 3. Leishmaniasis Bransiliensis. 17

a. Morfologi Dan Daur Hidup... 17

b. Cara Penularan... 18 c. Pengobatan Dan Pencegahan. 18 4. Dermal Leishmaniasis.. 18 a. Morfologi Dan Daur Hidup... 18 b. Cara Penularan... 19 c. Pengobatan dan Pencegahan. 19 C. BAB IV PENUTUP. 20 1. Kesimpulan 20 2. Saran.. 20 DAFTAR PUSTAKA..21

DAFTAR TABEL

1. Patofisiologi Leishmaniasis................................................ 11

DAFTAR GAMBAR

1. Lalat Phlebotomis................................................................. 5 2. Anak Penderita Leishmaniasis.............................................. 8 3. Siklus Hidup Leishmaniasis.................................................. 11 4. Morfologi Leishmaniasis Donovani..................................... 14 5. Leishmania Tropica.............................................................. 15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang ada di masyarakat bahkan didunia yaitu masalah kesehatan. Masalah tersebut harus ditangani dengan baik melalui pengobatan dan pencegahannya. Salah satu penyakit yang di maksud yaitu Leishmaniasis. Leishmaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Protozoa Parasit. Parasit adalah bentuk kehidupan yang menempel pada organisme yang panas dan menggunakannya untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Hubungan ini bermamfaat bagi parasit, tetapi berbahaya bagi tuan rumah. Istilah Protozoa mengacu pada sifat berael satu motil dari parasit. Parasit membutuhkan Vektor untuk memenuhi siklus hidup. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit pada dirinya sendiri, tetapi tidak menyebar parasit kebentuk kehidupan lainnya. Misalnya, Nyamuk (malaria), Kutu (pes), dan lain-lain. Parasit leishmaniasis disebarkan oleh spesies tertentu dari lalat pasir darah makan kecil. Lalat pasir tidak terbatas pada pantai berpasir dan tempat-tempat lainnya, tetapi juga di hutan dan daerah perkotaan. Sebuah lalat pasir menjadi panas untuk parasit leishmaniasis ketika mengambil makanan darah dari organisme yang sudah terinfeksi. Setelah terinfeksi, lalat pasir dapat menginfeksi organisme lain ketika ia makan dari mereka. Lalat pasir yang terinfeksi adalah dipaksa oleh parasit untuk memuntahkann transmisi parasit, bersamaan dengan itu dapat menginfeksi organisme yang baru.

B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti atau akan di bahas di dalam rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa yang dimaksud dengan penyakit leishmaniasis dan apa penyebab serta cara pengobatannya? 2. Bagaiman gejala yang ditimbulkan pada leishmaniasis donovani serta cara pengobatannya? 3. Bagaimana gejala yang ditimbulkan pada leishmaniasis tropica dan cara pengobatannya? 4. Bagaimana gejala yang ditimbulkan pada penyakit leishmaniasis bransiliansis dan cara pengobatannya? 5. Bagaimana gejala yang ditimbulkan pada penyakit dermal

leishmaniasis dan cara pengobatannya? C. Maksud Dan Tujuan Maksud dan tujuan dari pada masalah yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Untuk mendapatkan gambaran tentang penyakit leishmaniasis dan jenis-jenis leishmaniasis. 2. Untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan penyakit leishmaniasis dan jenis-jenis leishmaniasis. 3. Untuk mengetahui cara pengobatan dan pencegahan penyakit leishmaniasis dan jenis-jenis leishmaniasis. D. Pembatasan Masalah Permasalahan yang kami bahas disini, hanya membahas tentang jenis-jenis leishmaniasis yang phatogen terhadap manusia yaitu :

1. Leishmaniasis Donovani 2. Leishmaniasis Tropica 3. Leishmaniasis bransiliansis 4. Dermal leishmaniasis

BAB II METODE PENULISAN

A. Tempat penulisan Penulisan karya ilmiah ini bertempat di Jln. Senopati No. 144 SM, Silaping, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

B. Waktu Penulisan Dan Lama Penulisan Penulisan karya ilmiah ini dilaksanakan selama 7 (Tujuh) hari yaitu sejak tanggal 29 Februari sampai dengan 7 Maret 2012.

C. Rancangan Penulisan Dalam penulisan ini kerja penulis mutlak, karena penulis terlibat langsung sebagai penulisatau instrumen utama yang dibantu oleh 2 (dua) orang anggota dengan maksud untuk memperoleh penulisan yang sempurna dan lengkap.

BAB III PEMBAHASAN A. Leishmaniasis Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas leishmaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa dimana, penyakit itu termasuk genus leishmaniasis dan ditularkan oleh gigitan dari spesies tertentu dari lalat pasir (subfamily phlebotominae). Meskipun mayoritas literature menyebutkan hanya satu genus

leishmaniasis transmisi ke manusia (lutzimyia) di amerika, ebuah studi tahun 2003 oleh galati menyarankan klasifikasi baru untuk lalat pasir dunia baru, mengangkat beberapa subgenera tingkat genus. Tempat lain didunia, genus Phelebotomus di anggap sebagai vector leishmaniasis.

Gambar 1. Lalat Phlebotomus

1. Dampak Leishmaniasis Leishmaniasis adalah endemik di daerah tropis sub-tropis, dan banyak didapatkan didaerah tanah Mediterania Eropa . Secara total, leishmaniasis mempengaruhi 88 Negara dan 12 juta orang diperkirakan saat ini terinfeksi diseluruh dunia. 90% dari varian visceral leishmaniasis terjadi lebih dari di 5 Negara, yaitu: Bangladesh, India, Nepal, Sudan, dan Brasil. juga 90% kasus leishmaniasis kulit terjadi terjadi hanya dalam 7 Negara, yaitu : Afghanistan, Aljasair, Brasil, Iran, Peru, Arab Saudi, dan suriah. Setiap tahun 500.000 orang kontak visceralleishmaniasis, dan 1.500.000 orang mengembangkan leismaniasis kulit. Diperkirakan bahwa angka-angka ini puncak gunung es dan hanya mewakili 30% dari kasus. 70% lainnya hanya dilaporkan. Populasi di seluruh dunia berisiko dipekirakan 350 juta. Hal ini juga diperkirakan bahwa leishmaniasis bertanggung jawab untuk lebih dari 80.000 kematian setiap tahunnya di seluruh dunia. Hal ini membuat salah satu parasit leishmaniasis paling mematikan di dunia., datang kedua hanya untuk malaria. Telah ditetapkan bahwa penyebaran leishmaniasis meningkat secara dramatis dibeberapa daerah. Hal ini disebabkan beberapa faktor termasuk perubahan lingkungan, migrasi dari pedesaan ke daerah perkotaan dan pembangunan permukiman baru di atau dekat hutan primer. Kesehatan keseluruhan populasi beresiko juga memainkan faktor penting dalam penyebaran infeksi. Tubuh yang sehat lebih mampu menahan farasit leishmaniasis dan dampaknya. Dalam hal ini orang yang menderita HIV sangat beresiko dari apa

yang disebut co-infeksi, hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuhnya kurang. 2. Pengobatan dan pencegahan Meskipun ada berbagai pengobatan untuk leishmaniasis, namun tidak ada obat yang ideal yang tersedia pada saat ini. Dalam hal ini ada beberapa alasan diantaranya: Obat yang digunakan untuk bekerja dengan baik telah kehilangan efektifitas mereka karena parasit tumbuh semakin resisten terhadap pengobatan yang ada. Pengobatan kemoterapi dapat efektif terhadap leishmaniasis, tetapi beracun bila digunakan dalam perawatan jangka panjang dan dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk masalah-masalah kardiovaskular. Biaya pengobatan yang terlalu tinggi untuk membawa sebagian besar dari populasi yang terinfeksi. Banyak dari mereka tinggal di terbelakang daerah dan tidak memiliki uang untuk membayar obat. Karena proporsi utama dari populasi yang terinfeksi atau beresiko miskin, ada kurang nya minat untuk pengobatan leishmaniasis dari industri famasi. Karena kesulitan mengenai perlakuan terhadap leishmaniasis, pencegahan infeksi yang paling penting. Langkah-langkah pencegahan ditujukan untuk menghindari kontak dengan lalat pasir dan meliputi:

Pengunaan kelambu dengan ultra halus meshing yang telah telah diresapi dengan insektisida.

Vektor kontrol. Hal ini memerlukan penghapusan lalat pasir dengan tindakan lingkungan dan cara kimia.

Mengunakan pakaian pelindung dan pengunaan obat nyamuk. Waduk kontrol ditujukan untuk pengelolaan populasio hewan yang telah atau memiliki resiko yang tinggi ntuk terinfeksi dengan leishmaniasis

. Gambar 2. Salah seorang anak penderita leishmaniasis (foto: dok). Tim peneliti AS berhasil melakukan pemblokiran sel dengan parasit yang menyebabkan leishmaniasis, penyakit tropis yang disebabkan parasit yang ditularkan melalui gigitan lalat pasir.

3. Morfologi Dan Daur Hidup Oleh mikroba infeksi PMN keluar dari aliran darah melalui lapisan endotel, kelokasi jaringan terinfeksi (jaringan kuli setelah gigitan lalat). Mereka

segera memulai disana sebagai respon imun pertama dan phagocytize penyerbu karena permukaan asing dan mengaktifkannya. Dalam kasus parasit, yang mungkin tidak terdengar masuk akal pada awalnya. Kita dapat mengamati mekanisme ini di lain parasit intraseluler obligat. Untuk mikroba seperti ini, ada beberapa cara untuk bertahan hidup didalam sel. Anehnya, co-injeksi patogen menyebabkan apoptosis dan layak jauh dari jalan yang lebih murah dari penyakit dibandingkan injeksi parasit yang layak. Mengekspos pada permukaan parasit mati anti-nflamasi sinyal phosphatidlserine, biasanya ditemukan pada sel apoptosis, switchleishmania utama dari ledakan oksidatif, sehingab membunuh dan degradasi patogen co-disuntikkan layak tidak tercapai. Dalam kasus leishmaniasis, progeni tidak dihasilkam dalam PMN, namun dengan cara ini mereka bisa bertahan diuraikan disitus utama infeksi. Para promastigote juga melepaskan LCF (leishmaniasis faktor chemotactic) untuk aktif merekrut neutrofil, tetapi tidak leukosit, misalnya monosit atau sel NK. 4. Biologi Molekuler Karakteristik pencernaan intra seluler termasuk endosome sekering dengan lisosom, melepaskan asam hidrolase yang menurunkan DNA, RNA, Protein, Dan Karbohidrat. Genus leishmaniasis mempunyai dua stadium, yaitu: a. Stadium amasstigot atau stadium leshmaniasis yang terdapat pada manusia dan hospes reservoar.

b.

Stadium promastigot leptomonas yang terdapat pada hospes perantara (lalat phlebotomus atau lalat lutzomyia) dan dalam biakan N.N.N (Novy-Mas Neal-Nicolle)

Pada waktu lalat phlebotomus menghisap darah penderita leishmaniasis, stadium promastigot terisap dan dalam lambung lalat (midgut) lalat tersebut berubah menjadi stadium promastgot, berkembang biak dengan cepat secara belah pasang longitudinal dan menjadi banyak dalam waktu 3-5 hari. Kemudian berimikrasi melalui esofagus dan faring ke saluran hipofaring yang terdapat dalam probosis. Stadium promastigot adalah stadium infektif dan dapat ditularkan kepada manusia atau hospes reservoar, bila lalat tersebut mengisap darahnya. Dalam badan manusia stadium promastigot masuk kedala, sel makrofag dan berubah menjadi stadhium amastigot. Kemudian stadium amastigot ini berkembang biak lagi secara belah pasang longitudinal dan seterusnya hidup didalam sel (intraseluler). Transmisi dapat dapat terjadi secara kontak langsung melalui luka giitan lalat.

Gambar 3. Siklus hidup Leishmaniasis

5. Patofisiologi Sel leishmaniasis memiliki dua morfologi bentuk: promastigote (dengan anterior flagel) di host serangga, dan amastigote (tanpa flagel) di host vertebrata. Infeksi dianggap sebagai kulit, mukokutan, atau visceral.

Jenis

Patogen

Lokasi

Leishmaniasis kulit (lokal Yang paling umum Infeksi paling umum dan difusi) infeksi muncul adalah Sore Oriental di Afganistan, Brasil, reaksi kulit jelas. (yang disebabkan oleh Iran, Pere, Arab,

spesies dunia lama L Saudi dan Suriah. utama, L. Tropica,

dan L. aethiopica). Di

dunia baru, penyebab paling umum adalah L. Mexicana. Leishmaniasis mukokutan L. braziliensis (Esp infeksi sebagai undia akan reaksi atau uta) Infeksi mukokutan

yang paling umum di Bolivia, Brasil dan Peru. mukokutan ditemukan karamay, xinjiang Infeksi juga di cina uygur

memulai pada

gigitan, dan bisa pergi melalui keselaput metastasis lendir dan

menjadi fatal.

otonomi daerah. Visceral leishmaniasis Disebabkan secara Ditemukan didaerah

infeksi sering diakui oleh eksklusif oleh spesies tropis dan subtropis demam,pembengkakan L. Donovani kompleks dari Donovani, syn semua benua

hati dan limpa, chagasi) (L. dan dikenal anemia. dengan

L. kecuali

australia,

Mereka Infantum nama chagasi).

L. infeksi viseral yang paling umum di

lokal, yang paling umum mungkin kala azar.

bangladesh, india, sudan. nepal,

brasil, dan

Visceral juga dalam cina,

leishmaniasis ditemukan bagian dari

seperti sichuan,

provinsi provinsi

gansu dan xinjiang uygur otonom. daerah

B. Jenis-Jenis Leishmaniasis 1. Leishmaniasis Donovani a. Morfologi Dan Daur Hidup Laporan mengenai organisme muncul secara bersamaan, pada tempat yang terpisah di tahun 1903. Leishman membuat laporan di London sedang donovan membuat laporan di madras India. Manusia merupakan hospes definitif dan farasit ini dapat menyebabkan penyakit yang disebut leishmaniasis viseral, yang disebut juga kala azar atau tropikal spelenomegal atau dum-dum fever. Dibeberapa daerah penyakit ini merupakan penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada manusia. Lalat phlebotomus merupakan hospes perantara atau vektornya. Pada leishmaniasis veserel atau kara azar yang disesuaikan dengan letak geografik dan tive strain dari vektornya.kelima penyakit kala azar itu adalah: 1. Tipe india yang menyerang orang dewasa muda. Ini adalah tipe kala azar yang klasik dan tidak ditemukan pada hospes resevoar (anjing)

2. Tipe mediterania yang menghinggapi anak balita dan mempunyai hospes resevoar (anjing atau binatang buas). 3. Tipe cina yang biasanya menyerang anak balita tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. 4. Tipe sudan, yang menghinggapi anak dewasa dan orang dewasa muda. Dan juga tidak ditemukan pada anjing, tetapi mungkin mempunyai hospes resevoar binatang buas. 5. Tipe amerika selatan, penyakit ini jarang terjadi (sporadis) dan dapat menyerang semua umur.

Gambar 4. Morfologi Leishmania Donovani

b. Cara Penularan 1. Gigitan lalat phebotomus betina yang cavum buccalisnya berisi bentuk promastigote. 2. Congenital. 3. Transfusi 4. Dengan cara inokulasi pada jaringan-jaringan. 5. Hubungan sexsual.

c. Pengobatan Dan Pencegahan Natrium antimonium glukonat, diamidin, pentamidin, amfoterisin B, dan stilbamidin merupakan obat yang toksik tetapi sangat efektif untuk pengobatan penyakit ini. Selain itu penderita memerlukan istirahat total selama menderita penyakit akut, juga memerlukan banyak makanan yang mengandung kadar protein yang tinggi dan vitamin. Transfusi darah diberikan pada penderita dengan anemia berat,adema atau perdarahan pada selaput mukosa.sebagai usaha penangulangan leishmaniasis maka dilakukan pengembangan vaksin yang terbuat dari leishmaniasis mati atau vaksin yang terbuat dari kaya ginetik. 2. Leshmaniasis Tropica a. Morfologi Dan Daur Hidup

Gambar 5. Leishmania Tropica Leishmaniasis kulit menyebabkan luka kulit yang tergantung pada jenis parasit, dapat dialokasikan pada tempat tertentu pada tubuh (terutama pada tungkai atau wajah) yang dapat menyebar. Luka kulit biasanya berkembang dalam

beberapa minggu setelah terinfeksi. Dalam varietas tertentu dari leishmaniasis kulit lesi ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan besar, meninggalkan pasien cacat dan subjek prasangkadan stigma sosial. Leishmaniasis kulit dapat penyembuhan diri sendiri, meskipun pengobatan selalu sangat di anjurkan karna luka dapat menyebar hingga berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun untuk menyembuhkan atau bahkan menyebabkan kematian setelah infeksi sekunder. b. Cara Penularan Penularan pertama pada gigitan lalat, meskipun dapat juga melalui kontaminasi luka-luka pada kulit calon penderita dengan material yang yang infeksious. Pada infeksi awal akan muncul sellulair immunity, tanpa disertai kenaikan antibodi. Reaksi hypersensitif terjadi terlambat akan tetapi, akan disertai dengan pengurangan parasit pada penderita. Bila seseoramg sudah pernah menderita orintale sore, dia akan mempunyai immunitas dalam jangka yang cukup lama bahkan dapat selamanya hidup. c. Pengobatan Dan Pencegahan Pengobatan dan pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Memberikan Pentavalent antimoni Memberikan Ketokonazole 400-600 mg/hari Dapat juga diberikan amphotericin B 0,25-1 mg/kb BB/iv/hari Eleminasi resevior host Kontrol terhadap vektor Melindungi diri terhadap gigitan lalat phlobotomus

Immunisasi dengan cultur leishmania tropica

3. Leshmaniasis Bransiliensis a. Morfologi Dan Daur Hidup Morfologi parasit ini tidak dapat dibedakan dari l.donovani dan l. Tropica. Stadium amastigote hidup dalam sel RE dibawah kulit pada porte dentree dan menyebar keselaput lendir (mukosa) yang berdekatan, sepertimulut, hidung dan tulang rawan telingga. Stadium promastigot terdapat pada lalat phlebotomus sebagai bentuk infektif. Bentuk ini ditemukan pula dalam biakan N.N.N. Masa tunas penyakit ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa bulan. Terjadi hiperplasisel RE yang mengandung stadium amastigot. Kemudian timbul makuladan papula. Setelah itu papula pecah dan terjadi ulkus. Parasit yang keluar bersama sekret ulkus menyebabkan ulkus baru atau granuloma. Saluran limfe tersumbat dan terjadilah nekrosis. Infeksi sekunder oleh bakteri merupakan penyulit, sehingga terjadi destruksi tulang rawan pada hidung atau telingga. Penyakit ini berlangsung bertahun-tahun dan bila tidak di obati dapat sembuh sendiri. Ulkus dapat sembuh sendiri dengan meninggalkan parut. b. Cara Penularan Transfusi Dengan cara inokulasi pada jaringan-jaringan. Gigitan lalat phebotomus betina yang cavum buccalisnya berisi bentuk promastigote. Pembiakan dalam medium.

c. Pengobatan Dan Pencegahan Terapi intravena dengan etilstibamin harus dilakukan dengan segera setelag diagnosa dibuat, mengingat luka mukokutan yang drstruktif. Natrium antimonium tartrat dan stibofen dapat digunakan dalam pengobatan secara berturut-turut. Amfoterisin B juga mempunyai nilai terapeutik. Antibiotik diberokan bila terdapat infeksi sekunder oleh bakteri. 4. Dermal Leishmaniasis a. Morfologi Dan Daur Hidup Merupakan salah satu bentuk leishmaniasis yang terdapat dikulit, dengan lesi yang non-ulcerative dan mempunyai prefalensi yang tinggi di daerah-daerah endemi kala azar. Penyakit ini timbul kurang lebih 10% dari penderita kala azar dan rupanya ada kecendrungan meningkat. Prevalensi yang tinggi didapatkan di india. Disamping itu juga ditemukan di Afrika dan jarang didapatkan di Cina dan belum pernah ditemukan di daerah Mediterania.

b. Cara Penularan Pada infeksi awal akan muncul sellulair immunity, tanpa disertai kenaikan antibodi. Reaksi hypersensitif terjadi terlambat akan tetapi, akan disertai dengan pengurangan parasit pada penderita. Bila seseoramg sudah pernah menderita orintale sore, dia akan mempunyai immunitas dalam jangka yang cukup lama bahkan dapat selamanya hidup. Penularan pertama pada gigitan lalat, meskipun

dapat juga melalui kontaminasi luka-luka pada kulit calon penderita dengan material yang yang infeksious.

c. Pengobatan Dan Pencegahan Prefarat antibodi dengan dosis dua kali lipat dari pengobatan yang diberikan terhadap kala azar. Pengobatan terhadap dermal leishmaniasis jangan diberikan kurang dari 2 bulan sesudah pengobatan kala azar. Pengobatan sebaiknya diberikan secara intramuskulair injekti.

BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Leishmaniasis adalah penyakit yang disebabkan oleh Protozoa parasit. Parasit adalah bentuk kehidupan yang menempel pada organisme host dan menggunakannya untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Hubungan ini bermanfaa bagi parasit, tetapi barbahaya bagituan rumah istilah protozoa mengacu pada sifat bersel satu motil dari parasit. Leishmaniasis digi atas 4 jenis yaitu: Leishmaniasis donovani Leishmaniasis bransiliansis Dermal Leishmaniasis

2. Saran Jika seseorang mengalami dan atau merasakan salah satu dari 4 jenis penyakit leishmaniasis maka segeralah melaksanakan pengobatan atau pencegahan seperti yang sudah dijelaskan. Memberikan ruang yang sempit terhadap perkembangan atau pembiakan parasit protozoa yang menyebabkan timbulnya penyakit leishmaniasis Mencegah penularannya melalui kontak lansung dengan orang yang mengalami penyakit leishmaniasis.

DAFTAR PUSTAKA

Gandahusada Srisasi, Ilahude D Herry, Pribadi Wita, Parasitologi Kedokteran, jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2006. Staf Laboratorium Parasitologi, Diktat Biologi Mikrobiologi Sub Modul Parasitologi, Malang:Ffakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.2010. http;www.cfsph.i astate. Edu/factshuts/llls......pdf