pengaruh self efficacy dan self regulated learning...

121
i PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Disususn Oleh : AMARULLAH SIDKIN NIM : 108070000188 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438H/2016M

Upload: lynhi

Post on 17-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

i

PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED

LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK

PADA MAHASISWA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Disususn Oleh :

AMARULLAH SIDKIN

NIM : 108070000188

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438H/2016M

Page 2: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

ii

PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED

LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK

PADA MAHASISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:

Amarullah Sidkin

NIM: 108070000188

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I

Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si

NIP. 19720823 199903 1 002

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2016 M

Page 3: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF

REGULATED LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK

PADA MAHSISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA telah

diujikan dalam siding munqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Mei 2016. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Starata Satu

(S1) pada Fakultas Psikologi.

Jakarta, 18 Mei 2016

Sidang Munaqasyah

Dekan / Ketua Wakil Dekan/Sekrataris

Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag Dr. Abdul Rahman, M.Psi

NIP. 19680614 199704 1001 NIP. 19720823 199903 1 002

Anggota :

Ikhwan Lutfi, M.Psi Drs. Akhmad Baidun M.Si

NIP. 19730710 200501 1 006 NIP. 19640814 1001121 001

Page 4: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

iv

Motto Kehidupan

Manusia yang tidak mau berubah

kearah yang lebih baik adalah manusia

bodoh

Rasa takut hanya menghambat

manusia dalam perjalanan hidup yang

lebih baik

Karena itu manusia harus bertindak

bukan karena menghindari rasa takut

sakit atau sekedar mencari ke arah

kesenangan saja tapi karena Allah.

Page 5: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

v

ABSTRAK

A) Fakultas Psikologi

B) 18 Mei 2016

C) Amarullah Sidkin

D) Pengaruh Self Efficacy dan self regulated learning terhadap prokrasinasi

akademik pada mahasiswa Unversitas Islam Negeri Syarif hidayatullah

Jakarta

E) Xii + 94 halaman + lampiran F) Dalam lingkungan pendidikan, mahasiswa sebagai subjek yang menuntut ilmu di

perguruan tinggi tidak akan terlepas dari aktivitas belajar dan keharusan mengerjakan

tugas-tugas. Dalam bidang psikologi prilaku menunda-nunda tersebut dikenal dengan

istilah prokrastinasi.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui pengaruh variabel

self efficacy dan self regulated learning terhadap prokrastinasi akademik

mahasiswa. Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini berjumlah 13

variabel, independent variable (IV) berjumlah 12 variabel dan dependent variable

(DV) berjumlah 1 variabel. Sedangkan teknik pengambilan sampel yang terdapat

dalam penelitian ini adalah accidental sampling dan jumlah sampel yang terdapat

dalam penelitian ini sebanyak 160 mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adapun analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi berganda pada

taraf signifikansi 0,05 atau 5%.

Hasil atau kesimpulan yang terdapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan self efficacy dan self regulated learning terhadap

prokrastinasi akademik pada mahasiswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,023 atau

P < 0,05. Adapun nilai R Square (R2) dari semua variabel penelitian yang telah

diujikan adalah sebesar 0,144 atau 14,4% dan sisanya sebesar 85,6% dapat

disebabkan oleh aspek atau faktor lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap

perilaku prokrasinasi. Sedangkan dari ke-12 IV, terdapat tiga IV yang memiliki

pengaruh dan signifikansi yang tinggi terhadap prokrasitanasi akademik, yakni

presistensi, berpikir kritis, dan pengaturan usaha. Adapun variabel lainnya bila

diujikan satu per satu, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

prokrastianasi akademik. G) Bahan Bacaan: 13 buku +15 jurnal + 2 skripsi

Page 6: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Syukur alhamdullilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena

berkat segala kekuasaan dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

serta pengikutnya sampai akhir zaman.

Terselesaikannya skripsi ini tentunya tidak luput dari berbagai bantuan

pihak eksternal atau luar, oleh karena itu izinkanlah penulis mengucapkan rasa

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, beserta jajarannya.

2. Dr. Abdul Rahman Shaleh, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

sekaligus Dosen pembimbing yang telah membimbing, mengarahkan, dan

memberikan saran serta ide dalam penyusunan skripsi ini. Penulis banyak

mendapatkan masukan, ide, pengetahuan, serta wawasan yang telah diberikan

selama penulis berjuang di kampus tercinta ini.

3. Ibu Sitti Evangeline Imelda Suaidy M.Si,.Psi, selaku Pembimbing Akademik

yang hari-harinya cukup dipadati oleh saya yang selalu membutuhkan

bimbingan dan motivasi.

4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu dan pengetahuannya dengan penuh kesabaran dan

keikhlasan, semoga Allah memberikan berlipat-lipat pahala atas amal yang

telah diberikan.

5. Kedua orang tua penulis (ALM) Bapak Nurul Haq dan Ibu Maryam yang

senantiasa memberikan dukungan serta doa yang tulus dalam proses

pembelajaran yang dilakukan penulis selama ini serta dalam proses

penyelesaian skripsi. Terima kasih banyak penulis ucapkan untuk kedua

Page 7: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

vii

orang tua yang telah banyak berjuang, memberikan kasih sayang, dan

bersusah payah dalam membimbing dan membina penulis agar meraih impian

dan kesuksesan dalam dunia dan akhirat.

6. Saudara kandung (adik) penulis, M. Arif Hidayatullah. Yang senantiasa

diharapkan agar dapat membanggakan kedua orang tua, kakak, agama,

lingkungan, dan negara. Semoga sukses dalam mencapai karir dan proses

pembelajaran yang cemerlang nan gemilang.

7. Para saudara dan saudari jamaah majelis kampung lembur yang senantiasa

selalu memberi dukungan moril maupun materi kepada penulis dan juga

ucapan terima kasih sebesar-besarnya ketua majelis sekaligus pengajar Bapak

Bubi Iradiadi Sutomo dan juga saudara lain ( Bapak Dadang Geminar

Suprayogi, Bapak Entang, Bapak Anggita Lubis, Bapak Andre Mardoko,

Bapak Edi Kuswara, Bapak Popo Iskandar Dinata, Ibu Tania Nilam Sari, Ibu

Tri ) yang sudah penulis anggap sebagai keluarga dan telah membimbing

serta membantu penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman psikologi angkatan 2008 khususnya kelas D serta teman-teman

angkatan di atas dan di bawah penulis, terima kasih banyak atas

kebersamaannya dalam suka nan bersahabat dan begitu pula atas

pembelajarannya selama ini. Khususnya untuk Syaiful Bahri, Roby

Sayahdien, Wisnu Purbaya, Serdo Mayendi, Nani,Tuanku dan juga kelas lain

yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membantu Gundah yang

Takkan pernah penulis lupakan jasa teman-teman lain yang banyak

membantu.

9. Para staf pegawai bagian Akademik, Umum, Keuangan, dan Perpustakaan

Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak

membantu dalam proses birokrasi dan kemudahan bagi penulis dalam

pembelajaran di kampus tercinta ini.

10. Semua pihak yang belum bisa disebutkan satu persatu, karena dukungan

moral, doa, dan pengertian mereka, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

viii

Hanya kata terima kasih yang sebesar-besarnya penulis haturkan, semoga

mereka mendapatkan balasan yang setimpal atas usaha yang telah mereka

berikan.

Hanya asa dan doa yang penulis panjatkan semoga pihak yang membantu

dalam proses penyelesaian skripsi ini mendapatkan ridho dan balasan yang

berlipat ganda dari Allah SWT, amin.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih cukup jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan untuk

dapat menyempurnakan skripsi ini.

Akhir kata, sangat besar hasrat dan harapan penulis semoga skripsi ini

memberikan manfaat yang sangat besar, khususnya bagi penulis dan umumnya

bagi siapa saja yang membaca dan berkeinginan untuk mengeksplorasinya lebih

lanjut.

Jakarta, 18 Mei 2016

Penulis

Page 9: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

ix

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Amarullah sidkin

NIM : 108070000188

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH SELF

EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING TERHADAP MAHASISWA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA adalah benar merupakan karya

saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan karya

tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber pengutipannya dalam skripsi.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan

undang-undang yang berlaku jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan

plagiat dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.

Jakarta, 18 Mei 2016

Yang Menyatakan

Amarullah Sidkin

NIM: 108070000188

Page 10: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT ............................................................ ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR BAGAN . .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................ 1-9

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Batasan Perumusan Masalah ............................................... 6

1.2.1 Batasan Masalah.......................................................... 6

1.2.2 Perumusan Masalah .................................................... 7

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ........................................... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ....................................................... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ...................................................... 9

BAB 2 KERANGKA TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR ......... 10-28

2.1 Prokrastinasi Akademik ........................................................... 10

2.1.1 Definisi Prokrastinasi Akademik ................................ 10

2.1.2. Faktor-faktor Prokrastinasi Akademik ....................... 11

2.1.3 Pengukuran Prokrastinasi ........................................... 13

2.2. Self Efficacy ........................................................................... 14

2.2.1 Definisi Self Efficacy .................................................. 14

2.2.2 Aspek Dan Faktor Self Efficacy ................................ 14

2.2.3 Pengukuran Self Efficacy............................................. 15

2.3 Self Regulated Learning ......................................................... 15

2.3.1. Pengertian Regulated Learning .................................. 15

2.3.2. Karakteristik Dan Strategi Siswa Yang Mempunyai

Self Regulated Learning ............................................ 17

2.3.3. Pengukuran Self Regulated Learning ........................ 23

2.4 Kerangka Berpikir ................................................................... 24

2.5 Hipotesa Penelitian .................................................................. 26

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN ....................................................... 29-62

3.1 Populasi Dan Sampel Penelitian .............................................. 29

3.2 Variabel Penelitian .................................................................. 29

3.2.1. Identifikasi Variabel ................................................... 29

3.2.2 Definisi Operasional Variabel ..................................... 30

3.3 Pengumpulan Data ................................................................... 33

Page 11: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

xi

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data .......................................... 33

3.4 Instrument Penelitian ............................................................... 34

3.4.1 Uji Validitas Skala ........................................................ 39

3.4.1.1 Prokrastinasi Pada Mahasiswa UIN ....................... 41

3.4.1.2 Self Efficacy ........................................................... 43

3.4.1.3 Self Regulated Learning......................................... 48

3.5 Uji Reabilitas Skala ................................................................ 61

3.6 Prosedur Penelitian ................................................................. 61

3.6.1 Prosedur Field Test ........................................................ 61

3.7 Tehnik Analisis Data .............................................................. 62

BAB 4 HASIL PENELITIAN .................................................................. 63-77

4.1 Gambaran Umum Respoden ................................................... 63

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................... 63

4.2.2 Kategorisasi Skor Varibel Penelitian .............................. 65

4.3 Uji Hipotesis Penelitian ........................................................... 67

4.3.1 Analisis Regresi Variabel Penelitian .............................. 67

4.3.2 Sumbangan Varian Setiap Independent Variable ........... 73

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ................................. 78-83

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 78

5.2 Diskusi ..................................................................................... 79

5.3 Saran ........................................................................................ 82

5.3.1 Saran Teoritis .................................................................. 82

5.3.2 Saran Praktis ................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 84

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skoring Instrumen ........................................................................... 34

Tabel 3.2 Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik ....................................... 35

Tabel 3.3 Blue Print Skala Self Efficacy ........................................................ 36

Tabel 3.4 Blue Print Skala Regulated Learning............................................... 38

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Prokrastinasi Pada Mahasiwa ........................ 42

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Effor................................................................ 44

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Initiative........................................................... 45

Tabel 3.10 Muatan Faktor Item Presistensi...................................................... 47

Tabel 3.12 Muatan Faktor Item Latihan............................................................. 48

Tabel 3.14 Muatan Faktor Item Elaborasi........................................................ 50

Tabel 3.16 Muatan Faktor Item Pengorganisasian.......................................... 51

Tabel 3.18 Muatan Faktor Item Berpikir Kritis ................................................ 52

Tabel 3.20 Muatan Faktor Item Metakognitif.................................................. 54

Tabel 3.22 Manajemen Waktu Dan Lingkungan Belajar................................... 56

Tabel 3.24 Muatan Faktor Item Pengaturan Usaha............................................ 57

Tabel 3.26 Muatan Faktor Item Belajar Dengan Teman.....................................59

Tabel 3.28 Muatan Faktor Item Pencarian Bantuan........................................... 60

Tabel 4.1 Jumlah Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin........................................ 63

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian................................................................... 64

Tabel 4.3 Norma Skor Variabel........................................................................ 65

Tabel 4.4 Kategorisasi Variabel Penelitian........................................................ 66

Tabel 4.5 Model Summary................................................................................. 68

Tabel 4.6 Tabel Anova....................................................................................... 69

Tabel 4.7 Tabel Koefisien Regresi...................................................................... 70

Tabel 4.8 Proporsi Varian Untuk Masing-Masing IV........................................ 74

Page 13: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

xiii

DAFTAR BAGAN

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir.............................................................. 26

Gambar 3.5 Analisi Konfirmatorik pada Prokrastinasi ................................ 41

Page 14: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ......................................................................... 87

Lampiran 2 Output Uji Validitas Instrumen Penelitian ....................................... 94

Page 15: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku menunda-nunda walau tampak seperti sesuatu yang umum terjadi tetapi

prilaku menunda-nunda merupakan hal yang merugikan. Dalam bidang psikologi

prilaku menunda-nunda tersebut dikenal dengan istilah prokrastinasi.

Prokrastinasi yang terjadi pada area akademik disebut sebagai prokrastinasi

akademik. Prokrastinasi akademik banyak dilakukan oleh pelajar atau mahasiswa

(Fibrianti, 2009).

Kecenderungan mahasiswa melakukan prokrastinasi umumnya ditandai

dengan adanya penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas karena

melakukan aktifitas lain yang kurang berguna, sehingga tugas menjadikan

terhambat, tidak pernah menyelesaikan tugas tepat waktu, dan sering terlambat

dalam menghadiri perkuliahan. Bentuk prokrastinasi akademik yang paling sering

muncul pada mahasiswa dalam tugas menulis sebesar 46%. Selain itu, dalam

tugas membaca 30,1%, belajar untuk ujian 27,6%, menghadiri pertemuan kuliah

23%, dalam tugas administrasi 10,6% dan kinerja akademik secara keseluruhan

10,2% (Solomon & Rotblum, 1984).

Hasil penelitian oleh Ellis dan Knaus (dalam Kartadinata dan Tjundjing,

2008) di Amerika. Menemukan 90% mahasiswa melakukan penundaaan atau

prokrastinasi pada pemulaan atau penuntasan tugas, dan sebanyak 70%

mahasiswa sering melakukan prokrastinasi. sedangkan Burka dan Yuen mencatat

bahwa mahasiswa yang memiliki masalah serius dengan penundaan umumnya

Page 16: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

2

kecenderungan mempunyai sifat seperti malas, tidak disiplin, atau tidak tahu

bagaimana mengatur waktu mahasiswa. Penundaan sifat diduga terlibat dalam

perilaku lalai untuk keragaman alasan (Burka dan Yuen, dalam Laforge, 2005).

Burka & Yuen (1983) menyatakan bahwa, “Penundaan dalam suatu waktu

menjadi masalah serius. Konsekuensi internal penundaan perilaku mungkin

termasuk kekesalan, penyesalan, putus asa, dan menyalahkan diri sendiri”.

Salah satu sebab mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik adalah

rendahnya self efficacy. Rendahnya self efficacy yang dimiliki juga dapat

membuat individu tidak memiliki keyakinan bahwa individu tersebut dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga berusaha menghindari tugas atau

melakukan penundaan dalam mengerjakannya (Erkan, 2011). Bandura

(1997) menjelaskan bahwa, “ pendapat atau keyakinan yang dimiliki oleh

seseorang mengenai kemampuannya dalam menampilkan suatu bentuk perilaku

berhubungan dengan keyakinan seseorang, untuk menentukan seberapa besar

usaha yang dikeluarkan dan seberapa besar ia dapat bertahan dalam menghadapi

kesulitan yang dihadapinya”.

Ketika seseorang mahasiswa mengalami situasi yang tidak menyenangkan

dalam dirinya, seperti sulitnya menyelesaikan tugas kuliah, maka dengan adanya

self efficacy mahasiswa tersebut mampu bertingkah laku dan bereaksi positif

untuk mengatasi tersebut. Oleh sebab itu, penting sekali bagi mahasiswa untuk

memiliki self efficacy dalam dirinya, karena self efficacy membantu mahasiswa

dalam memilih aktivitas yang dapat memotivasi perkembangan kemampuan

yang dimilikinya seperti ketika ia dihadapkan pada tugas kuliah yang dia

Page 17: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

3

anggap sulit, maka dengan ada self efficacy, mahasiswa akan dapat mencari cara

untuk berusaha menyelesaikan tugas kuliah tesebut. Tidak hanya itu, self efficacy

juga membantu mahasiswa untuk menentukan seberapa besar usaha yang akan

dikeluarkan dan berapa lama dia akan kuat menghadapi kesulitannya. Ini dapat

juga diartikan, jika mahasiswa tersebut mengalami kesulitan dalam proses

perkuliahan maka ia mengeluarkan seluruh usaha dan akan tetap bertahan untuk

mampu menyelesaikan kesulitan tersebut. Self efficacy seseorang merupakan hal

yang kuat dalam menetukan seseorang akan bertindak, berpikir, dan bereaksi

sewaktu menghadapi situasi-situasi yang tidak menyenangkan (Bandura, 1986).

Bandura (1997) juga mengemukakan bahwa, “semakin tinggi self efficacy

seseorang, semakin giat dan tekun usaha-usahanya dalam menghadapi

permasalahannya, sedangkan self efficacy yang rendah dapat menghalangi usaha

dan menyebabkan individu tersebut mudah putus asa. Dengan demikian

mahasiswa dengan self efficacy yang tinggi, akan selalu mencoba melakukan

berbagai tindakan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan. Sebaliknya, apabila self

efficacy yang dimiliki mahasiswa rendah maka mahasiswa tersebut akan merasa

tidak berdaya, cepat sedih, apatis, cemas, menjauhkan diri dari tugas

kuliah yang sulit, cepat menyerah dalam menghadapi rintangan, aspirasi

rendah dan komitmen yang lemah terhadap tujuan yang dicapai”.

Individu dengan self efficacy yang tinggi akan dapat menghadapi tuntutan

situasi dengan lebih baik karena individu tersebut memiliki keinginan yang kuat,

tujuan yang jelas, emosi yang stabil, dan kemampuannya untuk memberikan

kinerja atas aktivitas atau prilaku dengan sukses. Individu dengan self efficacy

Page 18: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

4

yang kuat akan dapat menghadapi tantangan dan tidak mudah menyerah.

Sedangkan individu dengan self efficacy yang lemah akan mudah menyerah jika

menghadapi hambatan karena dirinya merasa tidak yakin dapat melalui hambatan

tersebut. Hasil penelitian Indrayati (2012) yang dilakukan terhadap mahasiswa

fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disimpulkan bahwa self

efficacy memberi kontribusi 32,1% terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa

Fakultas psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Selain self efficacy, faktor yang mempengaruhi individu melakukan

prokrastinasi akademik adalah kurangnya strategi dan pengaturan diri mahasiswa

dalam belajar atau disebut juga dengan self regulated learning. Hal ini sesuai

dengan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa faktor yang dapat

meningkatkan kecenderungan melakukan prokrastinasi yaitu adanya kesulitan

dalam pengaturan diri (Steel, 2007). Lebih lanjut, Zimmerman (1990)

menyebutkan bahwa, “jika seseorang kehilangan strategi dalam self regulation

maka mengakibatkan proses belajar dan performa yang lebih buruk, dalam hal ini

mahasiswa akan cenderung melakukan prokrastinasi akademik. Self regulated

learning sendiri sangat penting bagi semua jenjang akademis. Self regulated

learning dapat diajarkan, dipelajari dan dikontrol. Umumnya, mahasiswa yang

berhasil adalah mahasiswa yang menggunakan strategi self regulated learning dan

sebagian besar sukses di sekolah”.

Hasil penelitian Senegal, et al (1995) menunjukan bahwa, “14% siswa

melakukan prokrastinasi akademik dan variable self regulated learning

Page 19: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

5

menyumbangkan sebanyak 25% dan memberi pengaruh yang signifikan terhadap

prokrastinasi akademik”. Hasil penelitian oleh Asvira dan Yudi (2012)

disimpulkan bahwa, “ada hubungan yang sangat signifikan antara self regulated

learning dengan prokrastinasi akademik”. Hasil penelitian Heriyati (2014) yang

dilakukan terhadap mahasiswa, disimpulkan bahwa, “self regulated learning

memberi kontribusi 20,7% terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa fakultas

psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan 79,3% dipengaruhi oleh

variabel lain diluar penelitian ini”.

Mahasiswa yang mempunyai self regulated learning yang baik tahu

bagaimana cara melindungi dirinya sendiri dari gangguan yang dapat menggangu

proses belajar. Mahasiswa tahu bagaimana cara mengatasi bila merasa cemas,

ngantuk atau malas. Mahasiswa yang memiliki self regulated learning yang baik

akan memiliki kecenderungan prokrastinasi yang rendah Menurut Corno, Snow &

Jacson (dalam Woolfolk, 2009). Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian

sebelumnya oleh Hariri (2010) yang menyatakan bahwa, “self regulated learning

efektif untuk mereduksi prokrastinasi akademik”.

Penelitian lain dilakukan oleh Wolter (dalam Rakes & Dunn, 2010),

menemukan bahwa, “hubungan prokrastinasi terhadap self regulated learning,

metakognitif regulasi diri adalah prediktor terkuat kedua dari prilaku prokrastinasi

setelah keyakinan self efficacy akademik”. Selanjutnya, Zimmerman dan

Martinez-Pon (1990) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa, “mahasiswa yang

memiliki self regulated learning akan mampu mengarahkan dirinya belajar (self

regulated learners), membuat perencanaan (plan), mengarahkan diri sendiri (self

Page 20: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

6

instruction) dan mengevaluasi diri sendiri (self evaluation) dalam proses

pengetahuan. Langkah-langkah tersebut dapat meminimalisir terjadinya perilaku

prokrastinasi sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi”.

Sampai saat ini, variabel demografi yang konsisten adalah jenis kelamin

dan usia. Beberapa peneliti menunjukan tidak ada perbedaan jenis kelamin yang

signifikan dalam terjadinya prokrastinasi, sedangkan penelitian lain menunjukan

bahwa wanita berada pada resiko yang lebih besar daripada laki-laki. Selain itu,

wanita mungkin mengalami tingkat kecemasan yang lebih besar terkait dengan

prokrastinasi (Haycock dalam Sharma, 2011).

1.2. Batasan Perumusan Masalah

1.2.1 Batasan masalah

Pada penelitian ini, permasalahan yang disajikan terbatas pada hal-

hal berikut:

1. Dalam penelitian ini, penulis membatasi prokrastinasi akademik pada

perilaku menunda mengerjakan tugas kuliah dengan mengacu pada

teori prokrastinasi Ferrari (1995).

2. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan self efficacy adalah

sebagai keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk mengatur dan

menentukan perilaku yang tepat yang dibutuhkan untuk mencapai

sesuatu (Borscher & Smit, 1997). Pengertian inilah yang digunakan

dalam penelitian ini.

3. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan self regulated learning yaitu

strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri

Page 21: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

7

metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan pengaturan usaha, belajar

dengan teman, dan pencarian bantuan (Pintrich, Smith, Garcia & MCkeachie

dalam Artino, 2009).

4. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

1.2.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas,

terhadap rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan self efficacy dan self regulated

learning terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan effort dari variabel self efficacy

terhadap prokastinasi akademik mahasiswa?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan initiative dari variabel self

efficacy terhadap prokastinasi akademik mahasiswa?

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan persistence dari variabel self

efficacy terhadap prokastinasi akademik mahasiswa?

5. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi latihan dari variabel self

regulated learning terhadap prokastinasi akademik mahasiswa?

6. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi elaborasi dari variabel self

regulated learning terhadap prokastinasi akademik pada mahasiswa?

7. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi Pengorganisasian dari variabel

self regulated learning terhadap prokastinasi akademik pada mahasiswa?

Page 22: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

8

8. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi berpikir kritis dari variabel self

regulated learning terhadap prokastinasi akademik pada mahasiswa?

9. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi pengaturan diri metakognitif

dari variabel self regulated learning terhadap prokastinasi akademik pada

mahasiswa?

10. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi Manajemen waktu dan

lingkungan dari variabel self regulated learning terhadap prokastinasi

akademik pada mahasiswa?

11. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi Pengaturan usaha dari variabel

self regulated learning terhadap prokastinasi akademik pada mahasiswa?

12. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi Belajar dengan teman dari

variabel self regulated learning terhadap prokastinasi akademik pada

mahasiswa?

13. Apakah ada pengaruh yang signifikan strategi Pencarian bantuan dari variabel

self regulated learning terhadap prokastinasi akademik pada mahasiswa?

1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui

pengaruh variabel self efficacy dan self regulated learning terhadap prokrastinasi

akademik mahasiswa dan juga ingin mengetahui bagaimana pengaruh dari aspek-

aspek self efficacy yaitu initiative, effort, persistence dan aspek-aspek self

regulated learning yaitu strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir

kritis, pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan pengaturan

Page 23: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

9

usaha, belajar dengan teman, dan pencarian bantuan serta jenis kelamin

mahasiswa terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

1.3.2. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan manfaat

baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis peneitian ini diharapkan dapat bermanfaat meberikan

sumbangan perkembangan ilmu pengetahuaan khususnya mengenai pengaruh

self efficacy dan self regulation learning terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

Memberikan gambaran kepada mahasiswa dan juga pendidik tentang

prokrastinasi sehingga diharapkan mahasiswa dan para pendidik bisa

melakukan tindakan antisipasi terjadinya prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

Page 24: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Prokrastinasi Akademik

2.1.1. Pengertian prokrastinasi akademik

Prokrastinasi adalah perbuatan sia-sia dalam menunda tugas, tidak semata-mata

penelitian yang berhubungan dengan kebiasaan-kebiasaan atau manajemen waktu,

tetapi juga melibatkan interaksi komplek dari komponen-komponen tingkah laku,

kognitif, dan afektik (Solomon & Rothlum, 1984). Sementara itu, Ellis dan Knaus

(dalam Gufron & Risnawita, 2010) menyatakan bahwa prokrastinasi adalah

kebiasaan penundaan yang tidak bertujuan dan proses penghindaran tugas yang

sebenarnya tidak perlu dilakukan. Hal ini terjadi karena adanya ketakutan untuk

gagal dan pandangan bahwa segala sesuatu harus dilakukan dengan benar.

Prokrastinasi telah dianggap sebagai perilaku yang membuang buang

waktu. Kinerja yang yang buruk dan stres yang meningkat. Banyak orang

mengklaim bahwa ketika mahasiswa mulai bekerja pada menit-menit terakhir,

mahasiswa masih bisa selesai tepat waktu dan mahasiswa cenderung bekerja lebih

baik dan lebih cepat atau menghasilkan lebih banyak ide kreatif di bawah tekanan

waktu (Cho & Chu, 2005).

Steel (2003) mengatakan bahwa prokrastinsi adalah “to voluntarily delay

an intended course of action despite expecting to be worse-off for the delay”

artinya, prokrastinasi adalah menunda dengan sengaja kegiatan yang diinginkan

walaupun mengetahui bahwa penundaanya dapat menghasilkan dampak buruk.

Ferrari(1995) Prokrastinasi akademik merupakan perilaku mahasiwa untuk

Page 25: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

11

menunda-nunda mengerjakan tugas akademik (dalam Sirin, 2011). Menurut

Wolter prokrastinasi akademik adalah kegagalan dalam mengerjakan tugas dalam

jangka waktu yang diinginkan atau menunda mengerjakan tugas dalam jangka

waktu yang di inginkan atau menunda mengerjakan tugas sampai saat-saat

terakhir.

Berdasarkan beberapa definisi mengenai prokrastinasi akademik, maka

peneliti menyimpulkan bahwa prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk

memulai maupun menyelesaikan tugas, kelambanan dalam menyelesaikan tugas,

kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan kecenderungan untuk

melaksanakan aktivitas lain (Ferrari, 1995).

2.1.2. Faktor-faktor yang mempengaruruhi prokrastinasi akademik

Ferrari (dalam Mastuti, 2009), mengatakan bahwa prokrastinasi akademik

dapat tergambarkan dalam indikator tertentu yang dapat diukur dan diamati

faktor-faktor tertentu sebagai berikut:

1. Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas

Penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas yang dihadapi.

Seseorang yang melakukan prokrastinasi tahu bahwa tugas yang dihadapinya

harus segera diselesaikan dan berguna bagi dirinya, akan tetapi dia menunda-

nunda untuk mulai mengerjakannya atau menunda-nuda untuk

menyelesaikannya sampai tuntas jika dia sudah mulai mengerjakan

sebelumnya.

Page 26: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

12

2. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas

Orang yang melakukan prokrastinasi memerlukan waktu yang lebih lama dari

waktu yang dibutuhkan pada umumnya dalam mengerjakan suatu tugas.

seorang prokrastinator menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk

mempersiapkan diri secara berlebihan, maupun melakukan hal-hal yang tidak

dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu tugas, tanpa memperhitungkan

keterbatasan waktu yang dimilikinya. Kadang-kadang tindakan tersebut

mengakibatkan seseorang tidak berhasil menyelesaikannya secara memadai,

kelambanan, dalam arti lambannya kerja seseorang dalam melakukan tugas

dapat menjadi aspek yang utama dalam prokrastinasi akademik.

3. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

Seseorang prokrastinator mempunyai kesuitan untuk melakukan sesuatu

sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan sebelumnya. Seorang

prokrastinator sering mengalami keterlambatan dalam memenuhi deadline

yang telah ditentukan, baik oleh orang lain maupun rencana-rencana yang

telah dia tentukan sendiri.

4. Melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan.

Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan daripada kelakuan tugas yang

harus di kerjakan. Seorang prokrastinator dengan sengaja tidak segera

menyelesaikan tugasnya, tetapi menggunakan waktu yang dia miliki untuk

melakukan aktivitas lain yang dipandang lebih menyenangkan dan

mendatangkan hiburan, seperti nonton, main bola dan lain-lain sehingga

menyita waktu.

Page 27: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

13

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek

prokrastinasi akademik adalah penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan

tugas, kelambanan dalam menyelesaikan tugas, kesenjangan waktu antara

rencana dan kinerja aktual dan kecenderungan untuk melaksanakan aktivitas lain-

lain yang lebih menyenangkan Ferrari (1995).

2.1.3 . Pengukuran prokrastinasi

Banyak skala yang digunakan untuk mengukur prokrastinasi individu,

diantaranya:

1. Skala Tuckman procrastination scale yang dikembangkan oleh B.W

Tuckman (1991) untuk mengukur gambaran diri secara umum mengenai

kecenderungan membuang waktu, (task avoidance) menghindari tugas karena

mengalami kesulitan ketika melakukan hal yang dianggap tidak

menyenangkan, (blaming others) kecenderungan menyalahkan kejadian

eksternal atau orang lain untuk setiap konsekuensi berikutnya dari pilihan

prokrastinasi (dalam ferrari,1995).

2. Peneliti mengunakan skala Ferrari (1995) yaitu penundaan untuk memulai

maupun menyelesaikan tugas, kelambanan dalam menyelesaikan tugas,

kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual dan kecenderungan

untuk melaksanakan aktivitas lain yaitu yang bersifat hiburan yang

terangkum kedalam 39 item.

Page 28: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

14

2.2 Self Efficacy

2.2.1 Definisi self efficacy

Menurut Bandura (dalam Feist & Feist, 2010) self efficacy adalah suatu

kepercayaan individu bahwa mahasiswa mampu atau tidak mampu melakukan

sesuatu pada prilaku yang diperlukan untuk menghasilkan pencapaian yang

diinginkan dalam suatu situasi.

Self efficacy adalah keyakinan tentang seberapa besar kemampuan diri

seseorang untuk menghadapi situasi tertentu. Self efficacy yang positif adalah

kemampuan diri seseorang akan berhasil berprilaku yang baik. Berdasarkan

Bandura, self efficacy menentukan apakah seseorang akan mencoba berperilaku,

seberapa lama seseorang dapat bertahan dalam mengalami kesulitan atau

kegagalan, dan bagaimana keberhasilan atau kegagalan dalam hal tersebut

mempengaruhi perilaku selanjutnya (Friedman & Schustack,2009). Sedangkan

menurut (Borscher & Smit, 1997), self efficacy adalah sebagai keyakinan

seseorang pada kemampuannya untuk mengatur dan menentukan perilaku yang

tepat yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu. Pengertian inilah yang digunakan

dalam penelitian ini.

2.2.2. Aspek dan Faktor-faktor Self efficacy

Aspek-aspek self efficacy Sherer et al (yang kemudian diperbaiki oleh

Bosscher & Smith,1997):

1. Kesediaan untuk berprilaku lebih dulu (initiative).

2. Kesedian untuk berusaha dalam menyempurnakan prilaku (effort).

3. Kegigihan dalam menghadapi kesulitan (persistence).

Page 29: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

15

Faktor-faktor yang mempengaruhi self efficacy menurut Bandura (1994)

ada beberapa faktor yang mempengaruhi self efficacy yaitu:

1. Pengalaman Keberhasilan (mastery experiences)

2. Pengalaman Orang Lain (vicarious experiences)

3. Persuasi Sosial (Social Persuation)

2.2.3. Pengukuran self efficacy

Banyak skala yang digunakan untuk mengukur self efficacy, diantaranya:

1. General Self efficacy Scale (GSES) yang dikembangkan oleh

Schwarzer,R.,&Jerusalem M yang terdiri 10 item.

2. Alat ukur yang dikembangkan Bandura dengan 3 dimensi self efficacy, yaitu

magnitude, generality, dan strength.

3. Sedangkan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah adaptasi

dari skala self efficacy general self efficacy Sherer berdasarkan teori Sherer

1982 (yang kemudian dikembangkan oleh Bosscher & Smit, 1997).

2.3. Self regulated learning

2.3.1.Pengertian self regulated learning

Self regulation pertama kali ditemukan oleh Bandura (dalam Alwisol,

2005) dari teori belajar sosial. Menurut Bandura self regulation adalah

kemampuan manusia sebagai pribadi yang dapat mengatur diri sendiri,

mempengaruhi tingkah laku dengan cara mengatur lingkungan, menciptakan

dukungan kognitif, mengadakan konsekuensi bagi tingkah lakunya sendiri.

Kemampuan kecerdasan untuk berpikir simbolik menjadi sarana yang kuat untuk

menangani lingkungan, misalnya dengan menyimpan pengalaman (dalam ingatan)

Page 30: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

16

dalam wujud verbal dan gambaran imajinasi untuk kepentingan tingkah laku pada

masa yang akan datang kemampuan unntuk menggambarkan segala imajinasif

hasil yang diinginkan pada masa yang akan datang. Dan mengembangkan strategi

tingkah laku yang membimbing kearah tujuan jangka panjang.

Istilah self regulation yang digunakan dalam belajar dikenal sebagai self

regulated learning. Zimmerman (1989) mendefenisikan self regulation (self

regulated learning) sebagai proses dimana mahasiswa mengaktifkan dan

mengandalikan kognisi, prilaku, dan perasaan yang secara sistematis berorientasi

pada pencapaian tujuan. Selanjutnya, Santrock (2008) mendefinisikan self

regulated learning terdiri dari pengawasan diri dalam pikiran, perasaan, dan

perilaku agar mencapai suatu tujuan. Tujuan ini bisa jadi berupa tujuan akademik

(meningkatkan pemahaman dalam membaca, menjadi penulis yang baik, belajar

perkalian, mengajukan pertanyaan yang relevan) atau tujuan sosioemosional

(mengontrol kemarahan, belajar akrab dengan teman sebaya).

Sedangkan Pintrich (dalam Schunk, 2005) mendefinisikan self regulated

learning sebagai proses aktif dimana mahasiswa mampu mengatur, mengawasi

dan mengontrol diri mahasiswa sendiri baik secara kognisi, motivasi, dan perilaku

dalam proses pencapaian tujuan belajar. Aspek-aspek dalam self regulated

learning yaitu strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis,

pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan pengaturan

usaha, belajar dengan teman, dan pencarian bantuan (Pintrich,Smith,Garcia & MC

keachie dalam Artino, 2009).

Page 31: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

17

2.3.2. Karakteristik dan strategi mahasiswa yang mempunyai self regulated

learning

Menurut Wiane (dalam Santrock, 2008) karakteristik dari pelajar yang

menggunakan self regulated learning adalah

1. Bertujuan memperluas pengetahuan dan menjaga motivasi.

2. Menyadari keadaan emosi mahasiswa dan memiliki strategi untuk

mengelolah emosinya.

3. Secara periodik memonitori kemajuan kearah tujuannya.

4. Menyesuaikan atau memperbaiki strategi berdasarkan kemajuan yang

mahasiswa buat.

5. Mengevaluasi halangan yang mungkin muncul dan melakukan adaptasi yang

diperlukan.

Sedangkan menurut Santrock (2008), mahasiswa yang menggunakan self-

regulation adalah mahasiswa yang memunculkan dan memonitor sendiri pikiran,

perasaan, dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang ingin dicapai

dapat bertujuan akademik (meningkatkan pemahaman dalam membaca, menjadi

penulis yang baik, belajar perkalian, mengajukan pertanyaan ataupun tujuan

sosio-emosional (mengontrol kemarahan, belajar akrab dengan teman sebaya).

Dari beberapa karakteristik mengenai mahasiswa yang menggunakan self

regulated learning yang telah dikemukakan diatas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa mahasiswa harus dapat menjaga motivasi mengelola emosi dengan baik,

memiliki tujuan yang kuat, dan dan memiliki berbagai macam strategi dalam

belajar.

Page 32: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

18

Strategi self-regulated learning

Menurut Zimmerman (dalam Suralaga & Solicha, 2010) strategi self-

regulation learning terdiri dari beberapa kategori :

1. Self evaluation (evaluasi diri)

Evaluasi diri adalah inisiatif mahasiswa untuk mengevaluasi kualitas dalam

pekerjaan yang dikerjakannya.

2. Organizing and transforming (pengorganisasian dan perubahan) Mahasiswa

berinisiatif baik secara cover maupun covert mengatur kembali cara

belajarnya untuk meningkatkan kemampuan belajarnya.

3. Goal setting and planning (penetapan tujuan dan perencanaan)

Mahasiswa berinisiatif menentukan goal dan sub-goal juga merencanakan

secara berkelanjutan, waktu dan penyelesaian kegiatan apa saja yang sesuai

dengan goal tersebut

4. Seeking information (pencarian informasi)

Mahasiswa berusaha untuk mencari informasi dari berbagai sumber non-

sosial seperti perpustakaan, internet, dan lainnya dalam menyelesaikan tugas

sekolahnya.

5. Keeping record and monitoring (pencatatan dan mengawasi)

Usaha mahasiswa untuk mahasiswa setiap kejadian maupun hasil belajar.

6. Environmental structuring (pengaturan lingkungan)

Mahasiswa berinisiatif untuk memilih dan menata tempat dan lingkungan

belajarnya untuk mempermudah proses belajarnya.

Page 33: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

19

7. Self-consequating (konsekuensi diri)

Mahasiswa merencanakan atau membayangkan imbalan atau hukuman yang

akan didapatkan jika mengalami keberhasilan atau kegagalan dalam proses

belajarnya.

8. Rehearsing and memorizing (latihan dan mengingat )

Usaha mahasiswa untuk menghafal materi belajar dengan latihan dan

pengulangan.

9. Seeking social assistance (pencarian bantuan sosial)

Usaha mahasiswa untuk mencari bantuan baik teman, guru, maupun orang

dewasa lainnya.

10. Reviewing record (pemeriksaan catatan )

Usaha mahasiswa untuk memeriksa kembali catatan, hasil ulangan, atau buku

pelajaran ketika mempersiapkan diri menghadapi ulangan atau tes.

11. Other (dan lain-lain)

Mahasiswa belajar perilaku yang diinisiatifkan orang lain seperti pengajar dan

orang tua.

Selanjutnya menurut Ormrod (2009) bahwa self-regulated learning

mengandung berbagai proses:

1. Menurut tujuan (goal setting)

Mahasiswa yang memiliki pengaturan diri dalam belajar (self–regulation)

mengetahui apa yang mahasiswa ingin selesaikan bila mahasiswa membaca

atau belajar.

Page 34: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

20

2. Perencanaan (planning)

Mahasiswa yang memiliki regulasi dalam belajar untuk merencanakan dan

menentukan jauh sebelumnya, bagaimana baiknya menggunakan waktu dan

bagaimana sebaiknya menggunakan sumber- sumber yang tersedia untuk

tugas kuliah belajar.

3. Pengontrolan perhatian (attention control)

Mahasiswa yang memiliki pengaturan diri dalam belajar mencoba untuk

memusatkan perhatian mahasiswa pada pokok persoalan yang ada dan

mencoba untuk membebaskan ingatan dari pikiran dan emosi-omosi yang

kemungkinan besar dapat mengganggu.

4. Mengaplikasikan strategi-strategi belajar (application of learning strategies)

Mahasiswa yang memiliki pengaturan diri dalam belajar memiliki strategi-

strategi yang berbeda sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5. Strategi-strategi memotivasi diri sediri (self monitored strategies)

Mengerjakan tugas dengan strategi-strategi yang bervariasi, sebagaimana

mahasiswa sedang bersaing dengan kinerja mahasiswa yang sebelumnya,

menemukan agar membuat aktivitas mahasiswa yang membosankan lebih

menarik dan lebih menantang.

6. Permintaan bantuan dari luar apabila dibutuhkan.

Tidak berusaha untuk menentukan segalanya sendiri sebaiknya mahasiswa

mengetahui bahwa mahasiswa membutuhkan pertolongan orang lain

mahasiswa lebih suka untuk meminta pertolongan yang dapat membantu

mahasiswa berdiri sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan dimasa depan.

Page 35: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

21

7. Pengawasan diri (self monitoring)

Secara terus menerus mengawasi perkembangannya terhadap tujuan-tujuan

yang telah ditetapkan dan mengubah strategi-strategi belajar dan

memodifikasi tujuan-tujuan jika diperlukan.

8. Mengevaluasi diri (self evaluation)

Menentukan apakah betul bahwa telah belajar selama ini dan mencapai

tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Individu juga menggunakan strategi-

strategi bermacam-macam.

Selain itu, Pintrich, Smith, Garcia & Mckeachie (dalam Somtsewu, 2008)

menjelaskan strategi dalam self-regulated learning terbagi dalam aspek-aspek

sebagai berikut:

1. Strategi latihan

Strategi latihan termasuk penamaan item dari daftar yang harus dipelajari,

aktif membaca tugas sesuai dengan rencana, mendengarkan ceramah dan

menulis catatan pelajaran (Tolbot, Garcia & Pintrich, dalam Somtsewu,

2008).

2. Strategi elaborasi

Strategi elaborasi membatu mahasiswa menyimpan informasi dalam memori

jangka panjang dengan membangun hubungan internal antara hal yang harus

dipelajari (Pintrich etc al, dalam Somtsewu, 2008).

3. Strategi pengorganisasian

Pengorganisasian digambarkan sebagai sebuah upaya aktif yang

menghasilkan mahasiswa yang terlibat dalam tugas. Strategi

Page 36: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

22

pengorganisasian meliputi mengelompokan, menguraikan, memilih ide

utama bacaan, dan memperhatikan judul, diagram, tabel, gambar dan grafik

strategi ini membantu mahasiswa dalam memilih informasi yang sesuai dan

juga membuat hubungan dengan informasi dalam pelajaran (Garcia &

Pintrich, dalam Somtsewu, 2008).

4. Strategi berpikir kritis

Strategi berpikir kritis mengacu pada sejauh mana mahasiswa melaporkan

pengetahuan yang diperoleh sebelumnya untuk situasi baru dalam rangka

untuk memecahkan masalah, mengambil keputusan, atau membuat evaluasi

kritis sehubungan dengan standar-standar keunggulan.

5. Strategi pengaturan diri metakognitif

Metakognisi mengacu pada pengetahuan, kesadaran dan kontrak serta

pengaturan dari kognisi, pada Motivated Strategi For Leaning Questionnaire

(MSLQ) aspek metacognitive focus pada aspek control dan regulasi diri dan

bukan pada komponen pengetahuan, pengaturan diri metakognitif ini,

memperhatikan penggunaan strategi yang membantu mahasiswa dalam

mengontrol dan mengatur kognisi yang dimilikinya seperti perencanaan,

pengawasan dan pengaturan.

6. Strategi manajemen waktu dan lingkungan belajar

Skala pertama di bawah sumber strategi manajemen adalah manajemen waktu

dan lingkungan belajar. Manajemen waktu termasuk jadwal waktu untuk

belajar, rencana mingguan atau bulanan untuk tugas, tes dan ujian, dan secara

efektif menggunakan waktu belajar untuk seting tujuan realistik.

Page 37: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

23

7. Strategi pengaturan usaha

Pengaturan usaha menekankan self management dan mencerminkan

komitmen untuk menyesaikan tugas dan mencapai tujuan seseorang meskipun

mengalami kesulitan dan gangguan, regulasi merupakan upaya penting untuk

keberhasilan akademik karena tidak hanya menandakan komitmen tujuan,

tetapi juga mengatur terus menggunakan strategi pembelajaran.

8. Strategi belajar dengan teman

Belajar dengan teman mengacu pada dialog antar teman dan pertukaran

intelektual, ide dan informasi yang dapat membantu mahasiswa menjelaskan

materi palajaran dan menemukan informasi bahwa mahasiswa tidak akan

mampu melakukan sendiri.

9. Strategi pencari bantuan

Pencarian bantuan mengacu pada proses dimana mahasiswa meminta teman-

teman dan guru untuk menjalaskan materi pelajaran yang membingungkan

dan karenanya dapat mempercepat pencapaian.

Berdasarkan beberapa uraian dapat disimpulkan bahwa strategi self

regulated learning yaitu strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir

kritis, pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan pengaturan

usaha, belajar dengan teman, dan pencarian bantuan.

2.3.3.Pengukuran self-regulated learning

Scale Motivation Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ) yang

dikembangkan oleh Pintrich, Smith, Garcia & MCkeachie (dalam Artino,2009).

MSLQ dikembangkan menggunakan pandangan sosial kognitif dari motivasi dan

Page 38: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

24

self legulated learning. Dari kerangka teoritis tersebut, maka dikembangkanlah

MSLQ yang terdiri atas 81 item dengan dua skala yakni Motivation scale

(Intrinsic & EXtrisic Goal Orientation Task Orientation, Task Value, Control of

Learning beliefs, Self efficacy for learning & performance, tes Anxiety) dan

learning strategies scale (Rehearsal, Elaboration, Organization, Critical

Thinking, Metacognitive self regulation, Time / study Environmental management,

effort regulation, peer learning, Help seeking)

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan skala yang diadaptasi dari

Motivated Strategies for Learning Questionnarire (MSLQ) yaitu learning

strategies scale yang terdiri dari atas 50 item dan dengan dimensi sebagai berikut:

strategi latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri meta

kognitif, pengaturan waktu dan lingkungan belajar, pengaturan usaha belajar

dengan teman, dan pencarian bantuan. Peneliti mengadaptasi skala denagn

menerjemahkan skala yang awalnya menggunakan bahasa inggris kedalam bahasa

indonesia dan selanjutnya menyesuaikan skala dengan subjek dalam penelitian

2.4 Kerangka berpikir

Prokrastinasi merupakan salah satu kebiasaan yang sering dilakukan

mahasiswa dalam menghadapi tugas kuliah mahasiswa. Banyak mahasiswa

menunda untuk mengerjakan tugas dengan melakukan aktvitas lain yang lebih

menyenangkan. Di akhir deadline mahasiswa mengerjakan tugasnya dengan

sistem kebut semalam. Tidak sedikit mahasiswa yang melakukan hal tersebut

yang pada akhirnya selalu terburu-buru untuk mengerjakan tugasnya.

Page 39: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

25

Menurut Ferrari (1995) kecenderungan melakukan prokrastinasi

umumnya ditandai dengan adanya:

1. penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan tugas

2. kelambanan dalam menyelesaikan tugas

3. kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

4. kecenderungan untuk melaksanakan aktivitas lain yang lebih

menyenangkan.

Menurut self efficacy Sherer et al (yang kemudian diperbaiki oleh

Bosscher & Smith,1997) self efficacy dibagi menjadi beberapa aspek:

1. kesediaan untuk berprilaku lebih dulu (initiative).

2. kesedian untuk berusaha dalam menyempurnakan prilaku (effort)

3. kegigihan dalam menghadapi kesulitan (persistence).

Selain self efficacy, seseorang melakukan prokrastinasi adalah self

regulation berkaitan dengan kemampuan dimana individu secara aktif mengontrol

proses kognitif, afektif dan perilaku untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya. Istilah self regulation yang digunakan dalam belajar dikenal dengan

Self regulated learning. Santrock (2007) menjelaskan bahwa,”self regulated

learning terdiri dari pembangkitan diri dan pengawasan diri dalam pikiran,

perasaan dan perilaku untuk sampai tujuan”.

Penelitian yang dilakukan oleh Senecal dan Koestner (2001) menemukan

bahwa self regulation berhubungan signifikan dengan prokrastinasi akademik.

Penelitian tersebut menunjukan bahwa cara mahasiswa meregulasi/mengatur

Page 40: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

26

Self regulated learning

perilaku akademik mahasiswa secara signifikan berhubungan dengan sejauh mana

mahasiswa melakukan prokrasinasi.

Dari uraian diatas, peneliti menyimpulkan kerangka berpikir dibawah ini :

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori, dan

kerangka berpikir yang telah di kemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam

signifikan penelitian ini adalah:

Self efficacy

Effort

Initiative

Persistence

Prokrastinasi

Latihan

Elaborasi

Pengorganisasian

Berpikir Kritis

Pengaturan Diri Metakognitif

Manajemen Waktu dan Lingkungan

Pengaturan Usaha

Belajar dengan Teman

Pencarian Bantuan

Page 41: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

27

Hipotesis mayor:

Ada pengaruh yang self efficacy (effort, initiative, persistence, strategi

latihan, strategi elaborasi, strategi pengorganisasian, strategi berpikir

kritis), dan self regulated learning terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

Hipotesis minor:

H1: Ada pengaruh yang signifikan effort pada self efficacy terhadap

prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

Ha2: Ada pengaruh yang signifikan initiative pada self efficacy terhadap

prokrastinasi akademik pada mahasiswa

Ha3: Ada pengaruh yang signifikan persistence pada self efficacy terhadap

prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

Ha4: Ada pengaruh yang signifikan strategi latihan pada self regulation

learning terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

Ha5: Ada pengaruh yang signifikan strategi elaborasi pada self regulation

learning terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

H6: Ada pengaruh yang signifikan strategi pengorganisasian pada self

regulation learning terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

H7: Ada pengaruh yang signifikan strategi berpikir kritis pada self

regulation learning terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

Page 42: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

28

H8: Ada pengaruh yang signifikan strategi pengaturan diri metakognitif

pada self regulation learning terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

H9: Ada pengaruh yang signifikan strategi manajemen waktu dan

lingkungan belajar pada self regulation learning terhadap

prokrastinasi akademik pada mahasiswa.

H10: Ada pengaruh yang signifikan strategi pengaturan usaha pada self

regulation learning terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

H11: Ada pengaruh yang signifikan strategi belajar pada self regulation

learning dengan teman terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

H12: Ada pengaruh yang signifikan strategi pencarian bantuan pada self

regulation learning terhadap prokrastinasi akademik pada

mahasiswa.

Page 43: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

29

BAB 3

METODE PENELITIAN

Pada bab tiga ini akan diuraikan mengenai populasi dan sampel, teknik

pengambilan sampel, variabel penelitian dan definisi operasional dari variabel

penelitian. Selanjutnya akan dibahas juga instrumen pengumpulan data. Pengujian

validitas alat ukur, prosedur pengumpulan data dan metode analisis data yang

digunakan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan atau hipotesa penelitian.

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai

generalisasi hasil penelitian (Azwar, 1997). Populasi dalam penelitian ini adalah

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terdiri dari laki-laki dan

perempuan. Penelitian ini bersifat kuantitatif, peneliti menggunakan jenis

penarikan teknik sampel non-probabilita.

Sampel yang digunakan berjumlah 160 orang dengan teknik penarikan

accidental sampling. Teknik ini didasarkan pada kemudahan (convience)

(Prasetyo & Jannah, 2005).

3.2 Variabel Penelitian

3.2.1 Identifikasi Variabel

Adapun variable penelitian yang diteliti dalam penelitian ini ada dua jenis

terdiri dari:

1. Variabel terikat (Dependent Variable) dalam penelitian ini yaitu: prokrastinasi

akademik yang dilambangkan dengan:

Y = Prokrastinasi akademik

Page 44: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

30

2. Variabel bebas (Independent Variable) dalam penelitian ini yaitu: self efficacy

(effort, initiative, persistence) dan self regulated learning (strategi latihan,

elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri-metakognitif,

manajemen waktu dan lingkungan, pengaturan usaha, belajar dengan

teman, dan pencarian bantuan). Variabel bebas tersebut dapat dilambangkan

sebagai:

X1 = effort

X2 = initiative

X3 = persistence

X4 = strategi latihan

X5 = elaborasi X6 = pengorganisasian

X7 = berpikir kritis

X8 = pengaturan diri-metakognitif

X9 = manajemen waktu dan lingkungan

X10 = pengaturan usaha

X11 = belajar dengan teman X12 = pencarian bantuan

3.2.2 Definisi operasional variabel

1. Dependent Variabel: Prokrastinasi akademik

Definisi Operasional: prokrastinasi akademik merupakan prilaku menunda

mengerjakan tugas akademik. Dengan mengacu pada teori Ferrari (1995).

prokrastinasi akademik diukur melalui beberapa aspek yaitu adanya

(1) penundaan dalam memulai maupun menyelesaikan tugas.

(2) kelambanan dalam mengerjakan tugas.

(3) kesenjangan waktu antara rencana dengan kinerja actual.

(4) kecenderungan untuk melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan.

Page 45: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

31

2. Independent Variable: Self efficacy

Penelitian ini mengukur aspek dari self efficacy. Self efficacy adalah

sebagai keyakinan seseorang pada kemampuannya untuk mengatur dan

menentukan perilaku yang tepat yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu

(Borscher & Smit,1997). Self efficacy dibagi menjadi beberapa aspek:

(1) initiative adalah kesediaan mahasiswa untuk berperilaku lebih dulu

(2) effort adalah kesedian mahasiswa untuk berusaha dalam menyempurnakan

perilakunya.

(3) persistence adalah kegigihan mahasiswa dalam menghadapi kesulitan.

3. Independent Variable: Self regulated learning

Penelitian ini mengukur aspek dari self regulated learning. Dalam

penelitian ini yang dimaksud dengan self regulated learning yaitu strategi

latihan, elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri

metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan pengaturan usaha,

belajar dengan teman, dan pencarian bantuan (Pintrich, Smith, Garcia &

MCkeachie dalam Artino, 2009).

Variabel self regulated learning terbagi menjadi 9 aspek yaitu :

(1) Latihan dintandai dengan mahasiswa aktif membaca tugas sesuai dengan

rencana, mendengarkan ceramah dan menulis catatan pelajaran.

(2) Elaborasi ditandai dengan mahasiswa menyimpan informasi dalam memori

jangka panjang dengan membangun hubungan internal antara hal yang harus

dipelajari

Page 46: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

32

(3) Pengorganisasian ditandai dengan mahasiswa berupaya aktif yang

menghasilkan mahasiswa yang terlibat dalam tugas. Strategi

pengorganisasian meliputi mengelompokan, menguraikan, memilih ide

utama bacaan, dan memperhatikan judul, diagram, tabel, gambar dan grafik

strategi ini membantu mahasiswa dalam memilih informasi yang sesuai dan

juga membuat hubungan dengan informasi dalam pelajaran.

(4) Berpikir kritis ditandai dengan mahasiswa melaporkan pengetahuan yang

diperoleh sebelumnya untuk situasi baru dalam rangka untuk memecahkan

masalah, mengambil keputusan, atau membuat evaluasi kritis sehubungan

dengan standar-standar keunggulan.

(5) Pengaturan diri metakognitif ditandai dengan mahasiswa mengacu pada

pengetahuan, kesadaran dan kontrak serta pengaturan dari kognisi, pada

Motivated Strategi For Leaning Questionnaire (MSLQ) aspek metacognitive

focus pada aspek control dan regulasi diri dan bukan pada komponen

pengetahuan, pengaturan diri metakognitif ini, memperhatikan penggunaan

strategi yang membantu mahasiswa dalam mengontrol dan mengatur kognisi

yang dimilikinya seperti perencanaan, pengawasan dan pengaturan.

(6) Manajemen waktu dan lingkungan ditandai dengan mahasiswa memanajemen

waktu dan lingkungan belajar. Manajemen waktu termasuk jadwal waktu

untuk belajar, rencana mingguan atau bulanan untuk tugas, tes dan ujian, dan

secara efektif menggunakan waktu belajar untuk seting tujuan realistik.

Page 47: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

33

(7) Pengaturan usaha ditandai dengan mahasiswa menekankan self management

dan mencerminkan komitmen untuk menyesaikan tugas dan mencapai tujuan

seseorang meskipun mengalami kesulitan dan gangguan.

(8) Belajar dengan teman ditandai dengan mahasiswa mengacu pada dialog antar

teman dan pertukaran intelektual, ide dan informasi yang dapat membantu

mahasiswa menjelaskan materi palajaran dan menemukan informasi bahwa

mahasiswa tidak akan mampu melakukan sendiri.

(9) Pencarian bantuan ditandai dengan mahasiswa mengacu pada proses dimana

mahasiswa meminta teman- teman dan guru untuk menjalaskan materi

pelajaran yang membingungkan dan karenanya dapat mempercepat

pencapaian.

3.3 Pengumpulan data

3.3.1 Teknik pengumpulan data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data menggunakan skala

sebagai alat pengumpulan data, skala adalah sejumlah pernyataan tertulis untuk

memperoleh jawaban dari responden. Skala yang digunakan adalah model skala

Likert yang telah dimodifikasi yaitu pernyataan pendapat yang disajikan kepada

responden yang memberi pernyataan sesuai atau tidak sesuai (Sevilla, 2006).

Skala yang digunakan mengenai prokrastinasi akademik, self efficacy dan

self regulated learning. Respon yang diminta adalah untuk mengisi setiap

pernyataan dengan memberi ceklist pada kolom yang sesuai respon subjek yang

diklasifikasikan benar-salah, semua jawaban dapat diterima sesuai jawaban jujur

dan sunguh-sunguh.

Page 48: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

34

Untuk pemberian skor dari skala ini jawaban antara pernyataan yang

bersifat Favorable atau unfavorable, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.1

Skoring Instrumen

Pilihan jawaban Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

3.4 instrument penelitian

Metode yang akan digunakan untuk melakukan pengumpulan data dalam

penelitian ini adalah mengunakan skala. Skala yang digunakan untuk

pengumpulan data penelitian ini ada tiga yaitu skala self efficacy, self regulated

learning dan prokrastinasi akademik.

1. Prokrastinasi Akademik.

Dalam penelitian ini bentuk alat ukur yang digunakan peneliti untuk

melakukan pengukuran prokrastinasi akademik yang mengacu kepada empat

aspek prokrastinasi yang dikemukakan oleh Ferrari (1995) yaitu penundaan

untuk memulai maupun menyelesaikan tugas, kelambanan dalam

menyelesaikan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual

dan kecenderungan untuk melaksanakan aktivitas lain yaitu yang bersifat

hiburan.

Adapun tabel blue print penyebaran item skala prokrastinasi akademik

adalah sebagai berikut:

Page 49: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

35

Tabel 3.2

Blue Print Skala Prokrastinasi Akademik

Aspek Indikator No item Jumla

h

Item No Favorabel Unfovarabel

1. Penundaan

untuk

memulai

maupun

menyelesaika

n tugas

Menunda dalam mengerjakan tugas

secara tuntas

2, 9, 16,

29,23, 32,

33, 34

8,15,22,1,38

13

2. Kelambanan

dalam

menyelesaika

n tugas

Memerlukan waktu lama untuk

mempersiapkan diri

untuk mengerjakan

tugas

4, 11, 30 3, 10, 24 6

Tidak

memperhitungkan

waktu untuk

menyelesaikan tugas

13, 19 2

3. Kesenjangan

waktu antara

rencana dan

kerja actual

Kesulitan untuk

melakukan sesuatu

yang telah dilakukan

sebelumnya

6, 26, 36 5, 18, 38 6

Keterlambatan dalam memenuhi

batas waktu yang

telah ditentukan

dalam

menyelesaikan tugas

17, 39 12, 35 4

4. Kecenderunga

n untuk

melaksanakan

aktivitas lain

yang bersifat

hiburan

Melakukan aktivitas yang menyenangkan

dari pada

menyelesaikan tugas

21, 28, 31 7, 14, 20, 27,

37

8

Jumlah peryataan 22 17 39

2. Skala self efficacy

Dalam penelitian ini bentuk alat tes ukur yang digunakan peneliti general

self efficacy Sheher berdasarkan teori sherer (1982, yang kemudian dikembangkan

Page 50: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

36

oleh Bossherer & Smit, 1997) dengan mengunakan skala Likert. Adapun tabel

blue print penyebaran item skala self efficacy adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Blue print skala self efficacy

No Aspek Indikator No item Jumlah

Item Favorable Unfovarable

1. Initiative

Tidak memaksakan

diri saat merasakan

kesulitan

1

3

Tidak mau mempelajari hal baru

jika terlihat sulit

2

Menyerah saat mengalami kegagalan

dalam mempelajari hal

baru

3

2. Effort

Mengerjakan tugas sesuai rencana atau

jadwal yang telah

dibuat

4, 7 5

Tetap berusaha walaupun hal tersebut

tidak menyenangkan

6

Pantang menyerah walaupun pernah

menghadapi kegagalan

8, 11

3.

Persistence

Tidak dapat mengatasi masalah

5, 10 4

Tidak dapat mencapai

tujuan yang sudah di

buat

9

Tidak yakin atas kemampuan diri

12

Jumlah peryataan 5 7 12

Page 51: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

37

3. Skala self regulated learning

Self regulated learning merupakan variabel laten yakni variabel yang tidak

dapat diamati secara langsung secara langsung, sehingga memerlukan sebuah

instrument dalam pengukurannya. Salah satu instrument yang dapat mengukur self

regulated learning yaitu motivation strategies for learning Questionnaire

(MSLQ) yang dikembangkan oleh Pintrich, Smith, Garcia & MCkeachie (dalam

Artino, 2009). MSLQ dikembangkan menggunakan pandangan sosial kognitif dari

motivasi dan self legulated learning. Dari kerangka teoritis tersebut, maka

dikembangkanlah MSLQ yang terdiri atas 81 item dengan dua skala yakni

motivation scale (intrinsic & extrisic goal orientation task orientation, task value,

control of learning beliefs, self efficacy for learning &performance, tes anxiety)

dan learning strategies scale (rehearsal, elaboration, organization, critical

thinking, metacognitive self regulation, time/study environmental management,

efforttt regulation, peer learning, help seeking).

Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan skala bagian yang kedua dari

Motivated Strategies for Learning Questionnarire (MSLQ) yaitu learning

strategies scale yang terdiri dari dimensi sebagai berikut: strategi latihan,

elaborasi, pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri metakognitif,

pengaturan waktu dan lingkungan belajar, pengaturan usaha belajar dengan teman,

dan pencarian bantuan. Adapun blue print skala self regulated learning dijelaskan

dalam tabel 3.4

Page 52: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

38

Tabel 3.4

Blue Print Skala Self Regulated Learning

No Dimensi Indikator Item

Jumlah favorable unfavorable

1 Latihan Mengulangi materi pelajaran dan menulis

catatan

Aktif menghadiri kelas

8,15,28

41

3

1

2 Elaborasi Membangun hubungan internal antara hal yang

harus dipelajari

Mengunakan informasi dari berbagai sumber untuk memahami

materi

31,33,38

22,36,50

3

3

3 Pengorganisasian Mengelompokan memilih ide utama dari

materi pelajaran

Menyusun dan memperhatikan judul,diagram,tabel,

gambar dan grafik

dalam memahami materi

1,11,32

18

3

1

4 Berpikir kritis Selalu tertarik tentang hal yang baru diketahui

dan memikirkan kemungkinan

alternative

Mengembangkan ide-ide yang dimiliki

7,40

16,20,35

2

3

5 Pengaturan diri

megakognitif Menyusun strategi dan

rencana dalam proses

belajar

Mengontrol dan mengevaluasi proses

belajar yang telah

dijalankan

5,10,23,24,3

0,45,47,48

13,25

26

2

9

3

6 Manajemen

waktu dan lingkungan

belajar

Membuat jadwal waktu untuik belajar

Mengatur tempat khusuas untuik belajar

12,39,42

4,34

21,46,49

6

2

7 Pengaturan usaha Pengaturan self

management

Komitmen untuk menyelesaikan tugas

17,43

6,29

2

2

8 Belajar dengan teman

Pertukaran ide dan informasi dengan teman

Bekerja sama dengan teman dalam

menyelesaikan tugas

3,19

14

2

1

9 Pencarian bantuan

Meminta bantuan teman

Meminta bantuan guru

37,44

27

9 3

1

Jumlah 42 8 50

Page 53: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

39

3.4.1. Uji Validitas Skala

Peneliti selanjutnya melakukan uji validitas konstruk instrumen tersebut.

Peneliti menggunakan CFA (Confirmatory Faktor Analysis) untuk pengujian

validitas instrumen. Adapun logika dari CFA:

1. Bahwa ada sebuah konsep atau trait yang didefinisikan secara operasional

sehingga dapat disusun suatu pertanyaan untuk mengukurnya. Trait ini

disebut faktor, sedangkan pengukuran terhadap faktor ini dilakukan melalui

analisis terhadap respon atas item-itemnya.

2. Diteorikan setiap item hanya mengukur satu faktor saja, begitupun juga

subskalanya hanya mengukur satu faktor juga. Artinya baik item maupun

subskala bersifat unideminsional.

3. Dengan data yang tersedia dapat digunakan untuk mengestimasi matriks

korelasi antar item yang seharusnya diperoleh jika memang unideminsional.

Matriks korelasi ini disebut sigma (Σ), kemudian dibandingkan dengan

matriks dari data empiris, yang disebut matriks S. Jika teori itu benar

(unideminsional) maka tentunya tidak ada perbedaan antara matris Σ dengan

matriks S atau bisa juga dinyatakan dengan Σ-S=0.

4. Pernyataan tersebut dijadikan hipotesis nihil yang kemudian diuji dengan

Chi-Square. Jika hasil Chi-Square tidak signifikan p>0.05, maka hipotesis

nihil tersebut “tidak ditolak”. Artinya teori unidimensionalitas tersebut dapat

diterima bahwa item hanya mengukur satu faktor saja. Namun jika nilai Chi

Square signifikan (p < 0,05), maka perlu dilakukan modifikasi model

pengukuran dengan cara mengestimasi korelasi antar kesalahan pengukuran

Page 54: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

40

pada beberapa item yang mungkin bersifat multidimensional. Ini berarti

bahwa selain suatu item mengukur konstruk yang ingin diukur (sesuai teori),

juga dapat dilihat apakah item tersebut mengukur hal yang lain (mengukur

lebih dari satu hal). Jika setelah beberapa kesalahan pengukuran disebabkan

untuk saling berkorelasi dan akhirnya diperoleh model yang Fit, maka model

terakhir inilah yang akan digunakan pada langkah selanjutnya.

5. Jika model Fit, maka langkah selanjutnya menguji apakah item signifikan

dalam mengukur apa yang hendak diukur, dengan menggunakan t-test. Jika

hasil t-test tidak signifikan maka item tersebut tidak signifikan dalam

mengukur apa yang hendak diukur, bila perlu item yang demikian di drop dan

sebaliknya. Signifikan atau tidaknya item mengukur satu faktor dapat dilihat

melalui nilai t yang merupakan koefisien muatan faktor item.

Perbandingannya adalah jika t > 1.96 maka item tersebut signifikan dan

sebaliknya.

6. Apabila dari hasil CFA terdapat item yang koefisien muatan faktornya

negatif, maka item tersebut harus didrop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan

sifat item, yang bersifat positif (favorable).

7. Terakhir, apabila kesalahan pengukuran item terlalu banyak berkorelasi,

maka item tersebut akan di drop. Sebab, item yang demikian selain

mengukur apa yang hendak diukur, ia juga mengukur hal lain.

8. Adapun pengujian analisis CFA seperti ini dilakukan dengan bantuan

software LISREL 8.80

Page 55: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

41

3.4.1.1 Prokrastinasi Pada Mahasiswa UIN

Dari hasil analisis CFA yang telah dilakukan dengan model satu faktor, ternyata

tidak Fit dengan Chi-Square=4286.91, df=702, P-value=0.00000, RMSEA=0.179

Gambar 3.5 Analisis Konfirmatorik pada prokrastinasi

Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 307 kali diketahui nilai Chi-Square =

437.45, df = 394, P-value = 0.06454, RMSEA = 0.026 Nilai Chi-Square

menghasilkan P-value> 0.05, yang artinya model satu faktor dapat diterima yang

berarti seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu prokrastinasi pada mahasiswa

UIN akademik pada gambar 3.5.

Page 56: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

42

Tabel 3.5

Muatan Faktor Item Prokrastinasi Pada Mahasiwa Uin

No.

item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

1 0.35 0.08 4.52 √

2 0.59 0.08 7.74 √

3 0.24 0.08 3.00 √

4 0.27 0.08 3.23 √

5 0.32 0.08 3.94 √

6 0.45 0.08 5.73 √

7 0.43 0.08 5.49 √

8 -0.53 0.08 -6.65 X

9 0.63 0.08 8.08 √

10 0.42 0.08 5.13 √

11 0.67 0.08 8.77 √

12 0.18 0.09 2.04 √

13 0.40 0.08 5.03 √

14 0.19 0.08 2.30 √

15 0.23 0.08 2.91 √

16 0.47 0.08 5.79 √

17 0.61 0.08 7.93 √

18 0.12 0.08 1.36 X

19 0.35 0.08 4.42 √

20 0.38 0.08 4.73 √

21 0.51 0.08 6.45 √

22 0.45 0.08 5.67 √

23 0.39 0.08 4.78 √

24 0.28 0.08 3.46 √

25 0.68 0.07 9.22 √

26 0.30 0.08 3.68 √

27 0.61 0.07 8.21 √

28 0.55 0.08 7.13 √

29 0.59 0.08 7.58 √

30 0.52 0.08 6.67 √

31 0.75 0.08 9.98 V

32 0.71 0.07 9.53 √

33 0.77 0.07 10.56 √

34 0.08 0.08 0.92 X

35 0.52 0.08 6.49 √

36 0.03 0.08 0.33 X

37 0.33 0.08 4.49 √

38 0.24 0.08 2.93 √

39 0.37 0.08 4.70 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan;

Page 57: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

43

Pada model pengukuran item prokrastinasi ini diketahui terdapat kesalahan dari

tabel 3.5, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 39 item,

ternyata terdapat 3 item yang tidak signifikan, dimana item tersebut memiliki

muatan faktor lebih kecil dari 1.96. Item tersebut adalah item nomor 18,34 dan

item nomor 36. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang

bermuatan negatif, maka diketahui terdapat 1 item yang memiliki muatan faktor.

Item tersebut adalah item nomor 8. Berdasarkan penjabaran di atas, maka item-

item tersebut selanjutnya di drop.

Matriks korelasi prokrastinasi pada mahasiswa UIN

Pada model pengukuran item prokrastinasi ini diketahui terdapat kesalahan

pengukuran item yang saling berkorelasi, dikarenakan jumlah item lebih dari 10

item dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 5 kali. Dan terdapat 16 item

yang di drop karena berkorelasi lebih dari 5 kali yang artinya model satu faktor

dapat diterima yang berarti seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

prokrastinasi pada Mahasiswa yaitu 15, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,

35, 37, 38 dan 39.

3.4.1.2 Self efficacy

3.4.1.2.1 Effort

Peneliti menguji apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel effort. Dari hasil analisis CFA yang telah dilakukan

dengan model satu faktor, ternyata tidak Fit dengan Chi-Square=14.64, df=5, P-

value=0.01203, RMSEA=0.110. Sehingga peneliti perlu melakukan modifikasi

sebanyak 1 kali terhadap model dan dari hasil analisis CFA yang telah dilakukan

Page 58: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

44

diketahui nilai Chi-Square=8.81, df=4, P-value=0.06590, RMSEA=0.087 Nilai

Chi-Square menghasilkan P-value> 0.05, Item tersebut mengukur faktor yang

hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau

tidak. Maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6

Tabel 3.6

Muatan Faktor Item Effort

Dari tabel 3.6, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 5

item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor >1.96.

Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif,

maka diketahui tidak ada item yang memiliki muatan faktor negatif.

Matriks korelasi effort pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini memiliki

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.7

(dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item effort ini diketahui tidak terdapat kesalahan

pengukuran item yang saling berkorelasi.dikarenakan item jumlah item kurang

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

4 0.63 0.08 7.99 √

6 0.58 0.08 7.99 √

7 0.64 0.08 8.12 √

8 0.85 0.07 11.8 √

11 0.71 0.08 9.43 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Page 59: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

45

dari sepuluh dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh karena itu

semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.1.2.2 Initiative

Peneliti menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar Pada model pengukuran item initiative ini diketahui tidak terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi, Sehingga semua item dapat

ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor, hanya variable initiative. Dari hasil

analisis CFA yang telah dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item

tersebut Fit, dengan Chi-Square=0.00, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.00.

Sehingga peneliti tidak perlu melakukan modifikasi terhadap item tersebut.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.8

Tabel 3.8

Muatan Faktor Item Initiative

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

1 0.68 0.09 7.73 √

2 1.00 0.10 10.37 √

3 0.48 0.08 5.79 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan; * = item bermuatan

koefisien negative

Dari tabel 3.8, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 3

item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor >1.96.

Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif,

maka diketahui tidak ada item yang memiliki muatan faktor negatif.

Page 60: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

46

Matriks korelasi initiative pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini memiliki

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.9

(dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item initiative ini diketahui tidak terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.dikarenakan item jumlah item

kurang dari 10 dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh karena

itu semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.1.2.3. Persistence

Nilai Chi-Square menghasilkan P-value> 0.05, yang artinya model satu

faktor dapat diterima yang berarti seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

prokrastinasi pada Mahasiswa.Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan

item tersebut.

Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel persistence. Dari hasil analisis CFA yang telah

dilakukan dengan model satu faktor, Peneliti menguji apakah 4 item yang ada

bersifat unidimensional, artinya benar-benar hanya variable persistence. Dari hasil

analisis CFA yang telah dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item

tersebut Fit, Chi-Square = 0.00, df = 0, P-value = 1.00000, RMSEA = 0.000.

Sehingga peneliti tidak perlu melakukan modifikasi terhadap model. Selanjutnya

Page 61: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

47

pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan

faktor, seperti pada tabel 3.10.

Tabel 3.10

Muatan Faktor Item Persistence

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

5 0.85 0.40 2.10 √

9 0.19 0.12 0.59 X

10

12

0.60

0.42

0.29

0.21

2.10

1.98

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Dari tabel 3.10 hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 4

item, ternyata terdapat 1 item yang tidak signifikan, dimana item tersebut

memiliki muatan faktor lebih kecil dari 1.96. Item tersebut adalah item nomor 9

Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif,

maka diketahui tidak terdapat item yang memiliki muatan negatif.

Matriks korelasi persistence pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini memiliki

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item tersebut

bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk mengetahui

korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.11 (dapat

dilihat pada lampiran).

Pada model matrik dapat dilihat pada lampiran pengukuran item

persistence ini diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang saling

berkorelasi dikarenakan item jumlah item kurang dari sepuluh dan item tersebut

tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh karena itu semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor.

Page 62: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

48

3.4.1.3 Self regulated learning

3.4.1.3.1 Latihan

Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel latihan. Dari hasil analisis CFA yang telah dilakukan

dengan model satu faktor, ternyata tidak Fit dengan Chi-Square=14.09, df=5, P-

value=0.01504, RMSEA=0.107 Sehingga peneliti perlu melakukan modifikasi

terhadap model dan Setelah dilakukan modifikasi sebanyak 1 kali, diketahui nilai

Chi-Square=6.18, df=4, P-value=0.18633, RMSEA=0.059 Nilai Nilai Chi-Square

menghasilkan P-value> 0.05, yang artinya model satu faktor dapat diterima yang

berarti seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu latihan.yang artinya model

satu faktor dapat diterima yang berarti seluruh item mengukur satu faktor saja

yaitu latihan pada mahasiswa.Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan

item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah

item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka pengujiannya dilakukan dengan

melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor tabel 3.12.

Tabel 3.12

Muatan Faktor Item Latihan

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

8 0.55 0.08 7.99 √

15 0.66 0.08 7.99 √

28 0.85 0.08 8.12 √

41 0.51 0.08 6.09 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Dari tabel 3.12, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 4

item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor lebih

besar dari 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang

Page 63: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

49

bermuatan negatif, maka diketahui tidak ada item yang memiliki muatan faktor

negatif.

Matriks korelasi latihan pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini tidak

memiliki kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa

item-item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.13

dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item latihan ini diketahui tidak terdapat kesalahan

pengukuran item yang saling berkorelasi, dikarenakan item jumlah item kurang

dari sepuluh dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh karena itu

semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.1.3.2. Elaborasi

Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel Elaborasi. Dari hasil analisis CFA yang telah

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item tersebut tidak Fit, Chi-

Square=24.45, df=9, P-value=0.00364, RMSEA=0.104Sehingga peneliti perlu

melakukan modifikasi terhadap model dan Setelah dilakukan modifikasi sebanyak

2 kali, diketahui nilai Chi-Square=11.39, df=7, P-value=0.12262, RMSEA=0.063

Nilai Chi-Square menghasilkan P-value> 0.05, yang artinya model satu faktor

dapat diterima yang berarti seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu latihan

pada mahasiswa Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

Page 64: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

50

perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor tabel 3.14.

Tabel 3.14

Muatan Faktor Item Elaborasi

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

22 0.36 0.09 4.11 √

31 0.75 0.08 9.61 √

33 0.57 0.08 7.10 √

36 0.41 0.08 4.88 √

38 0.82 0.08 10.59 √

50 0.50 0.08 6.07 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Dari tabel 3.14, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 6

item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor > 1.96.

Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang bermuatan negatif,

maka diketahui tidak ada item yang memiliki muatan faktor negatif.

Matriks korelasi latihan pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.15

(dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item elaborasi ini diketahui tidak terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi dikarenakan item jumlah item

kurang dari sepuluh dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh

karena itu semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

Page 65: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

51

3.4.1.3.3 Pengorganisasian

Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel pengorganisasian. Dari hasil analisis CFA yang telah

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item tersebut Fit, dengan Chi-

Square=4.52, df=2, P-value=0.10440, RMSEA=0.089. Sehingga peneliti tidak

perlu melakukan modifikasi terhadap item tersebut.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.16.

Tabel 3.16

Muatan Faktor Item Pengorganisasian

Dari tabel 3.16, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 4

item seluruhnya signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor lebih

besar dari 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, apakah ada yang

bermuatan negatif, maka diketahui semua item signifikan. Artinya, item dari tabel

3.16 di atas di tidak pelu ada yang di drop.

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

1 0.41 0.09 4.34 √

11 0.57 0.09 5.68 √

18 0.31 0.09 3.29 √

32 0.81 0.12 6.94 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan; * = item

bermuatan koefisien negatif

Page 66: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

52

Matriks korelasi pengorganisasian pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.17

(dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item pengorganisasian ini diketahui tidak terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Dikarenakan item jumlah

item kurang dari sepuluh dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh

karena itu semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.1.3.4. Berpikir kritis

Peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel berpikir kritis. Dari hasil analisis CFA yang telah

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item tersebut tidak Fit Chi-

Square=14.09, df=5, P-value=0.01504, RMSEA=0.107 Sehingga peneliti perlu

melakukan modifikasi terhadap model dan setelah dilakukan modifikasi sebanyak

1 kali, diketahui nilai Chi-Square=6.18, df=4, P-value=0.18633, RMSEA=0.059

Nilai Chi-Square menghasilkan P-value> 0.05, yang artinya model satu faktor

dapat diterima yang berarti seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu latihan

pada mahasiswa. Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut

mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut

perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

Page 67: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

53

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap koefisien muatan faktor tabel 3.18.

Tabel 3.18

Muatan Faktor Item Berpikir Kritis

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

7 0.07 0.11 0.65 X

16 0.64 0.14 4.68 √

20 0.43 0.11 3.93 √

35 0.52 0.12 4.31 √

40 0.13 0.12 1.11 X

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Tahap selanjutnya Pada model pengukuran item Dari tabel 3.18 hasilnya

menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 5 item, ternyata terdapat 2 item

yang tidak signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor < 1.96. Item

tersebut adalah item nomor 7 dan item nomor 40. Selanjutnya melihat muatan

faktor dari item, dan tidak ada yang bermuatan negatif maka item < 1.96 tersebut

selanjutnya di drop.

Matriks korelasi berpikir kritis pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel

matriks 3.19 (dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item berpikir kritis ini diketahui tidak terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi.Dikarenakan item jumlah item

kurang dari sepuluh dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh

karena itu semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

Page 68: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

54

3.4.1.3.5. Pengaturan diri metakognitif

Peneliti menguji apakah 12 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variable metakognitif. Dari hasil analisis CFA yang telah

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item tersebut tidak Fit dengan nilai

Chi-Square=135.72, df=54, P-value=0.00000, RMSEA=0.098 Sehingga peneliti

perlu melakukan modifikasi terhadap model dan Setelah dilakukan modifikasi

sebanyak 8 kali, diketahui nilai Chi-Square=59.09, df=46, P-value=0.09324,

RMSEA=0.042 Chi-Square menghasilkan P-value> 0.05, yang artinya model satu

faktor dapat diterima yang berarti seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

latihan pada mahasiswa selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item

tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item

tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang

koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t

bagi setiap item.

Tabel 3.20

Muatan faktor item pengaturan diri metakognitif

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

2 0.25 0.09 2.82 √

5 0.37 0.09 4.24 √

10 0.66 0.08 7.86 √

13 0.50 0.08 5.99 √

23 0.21 0.09 3.36 √

24 0.23 0.09 2.57 √

25 0.29 0.09 3.25 √

26 0.14 0.09 1.48 X

30 0.58 0.08 6.97 √

45 0.42 0.09 4.55 √

47 0.59 0.59 7.23 √

48 0.33 0.09 3.71 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Page 69: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

55

Pada model pengukuran item Dari tabel 3.20, hasilnya menunjukan nilai t

bagi koefisien muatan faktor 12 item, ternyata terdapat 1 item yang tidak

signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor < 1.96. Item tersebut

adalah item nomor 26. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, dan tidak ada

yang bermuatan negativemaka item-item dibawah 1.96 tersebut selanjutnya di

drop.

Matriks korelasi Pengaturan diri metakognitif pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel

matriks 3.21 (dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item pengaturan diri metakognitif ini diketahui

tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi, dikarenakan

jumlah item lebih dari 10 item dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 5 kali.

Oleh karena itu semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.1.3.6. Manajemen waktu dan lingkungan belajar

Peneliti menguji apakah 8 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variable manajemen waktu dan lingkungan belajar. Dari hasil

analisis CFA yang telah dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item

tersebut tidak Fit Chi-Square=93.84, df=20, P-value=0.00000, RMSEA=0.152

Sehingga peneliti perlu melakukan modifikasi terhadap model dan Setelah

dilakukan modifikasi sebanyak 6 kali, diketahui Chi-Square=20.88, df=14, P-

Page 70: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

56

value=0.10481, RMSEA=0.056 Chi-Square menghasilkan P-value> 0.05, yang

artinya model satu faktor dapat diterima yang berarti seluruh item mengukur satu

faktor saja yaitu latihan pada mahasiswa selanjutnya, peneliti melihat apakah

signifikan item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur, sekaligus

menentukan apakah item tersebut perlu di drop atau tidak. Maka dilakukan

pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item.

Tabel 3.22

Manajemen waktu dan lingkungan belajar

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

4 0.56 0.10 5.53 √

12 0.49 0.09 5.76 √

21 0.00 0.09 0.04 X

34 0.49 0.09 5.72 √

39 0.68 0.10 6.65 √

42 0.61 0.09 7.12 √

46 0.01 0.09 0.10 X

49 -0.15 0.09 -1.49 X

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Pada model pengukuran item Dari tabel 3.22, hasilnya menunjukan nilai t

bagi koefisien muatan faktor 8 item, ternyata terdapat 2 item yang tidak

signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor < 1.96. Item tersebut

adalah item nomor 21 dan 46. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, dan

terdapatitem yang bermuatan negatif adalah no 49 maka item < 1.96 dan negatif

tersebut selanjutnya di drop.

Matriks korelasi manajemen waktu dan lingkungan belajar

pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

Page 71: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

57

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel

matriks 3.23 (dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item manajemen waktu dan lingkungan belajar ini

diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi,

dikarenakan item jumlah item kurang dari 10 item dan item tersebut tidak

berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh karena itu semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor.

3.4.1.3.7 Pengaturan usaha

Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel pengaturan usaha. Dari hasil analisis CFA yang telah

dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item tersebut Fit, Chi-Square=0.46,

df=2, P-value=0.79652, RMSEA=0.000 Sehingga peneliti tidak perlu melakukan

modifikasi terhadap item tersebut.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.24.

Tabel 3.24

Muatan Faktor Item Pengaturan Usaha

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

6 0.36 0.09 3.27 √

7 0.48 0.09 3.75 √

29 0.09 0.09 0.86 X

43 0.86 0.12 4.27 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Page 72: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

58

Dari tabel 3.25 hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 4

item, ternyata terdapat 1 item yang tidak signifikan, dimana item tersebut

memiliki muatan faktor <1.96. Item tersebut adalah item nomor 29 Selanjutnya

melihat muatan faktor dari item, dan tidak terdapat item yang bermuatan negatif.

Matriks korelasi Pengaturan usaha pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.25

(dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item pengaturan usaha ini diketahui tidak terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi, dikarenakan item jumlah item

kurang dari 10 item dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh

karena itu semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

3.4.1.3.8. Belajar dengan teman

Peneliti menguji apakah 3 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar hanya variabel belajar dengan teman. Dari hasil analisis CFA yang

telah dilakukan dengan model satu faktor, ternyata item tersebut Fit, Chi-

Square=10890.72, df=0, P-value=1.00000, RMSEA=0.000 Sehingga peneliti

tidak perlu melakukan modifikasi terhadap item tersebut.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

Page 73: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

59

muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.26.

Tabel 3.26

Muatan Faktor Item Belajar Dengan Teman

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

3 0.90 0.06 14.92 √

14 1.85 0.12 16.02 √

19 0.21 0.03 7.36 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan;

Dari tabel 3.27, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 3

item, ternyata semua signifikan, dimana item tersebut memiliki muatan faktor

lebih besar dari 1.96. Selanjutnya melihat muatan faktor dari item, dan tidak

terdapat item yang bermuatan negatif.

Matriks korelasi belajar dengan teman pada mahasiswa UIN

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.27

(dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item belajar dengan teman ini diketahui tidak

terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi, dikarenakan item

jumlah item kurang dari 10 item dan item tersebut tidak berkorelasi lebih dari 3

kali. Oleh karena itu semua item dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor

faktor.

Page 74: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

60

3.4.1.3.9 Pencarian Bantuan

Peneliti menguji apakah 4 item yang ada bersifat unidimensional, artinya

benar-benar Pada model pengukuran item pencarian bantuan ini diketahui tidak

terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi, Sehingga semua item

dapat ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor, hanya variabel pencarian

bantuan. Dari hasil analisis CFA yang telah dilakukan dengan model satu faktor,

ternyata item tersebut Fit, dengan Chi-Square=2.82, df=2, P-value=0.24454,

RMSEA=0.051. Sehingga peneliti tidak perlu melakukan modifikasi terhadap

item tersebut.

Selanjutnya, peneliti melihat apakah signifikan item tersebut mengukur

faktor yang hendak diukur, sekaligus menentukan apakah item tersebut perlu di

drop atau tidak. Maka dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien

muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap

koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.28.

Tabel 3.28

Muatan Faktor Item Pencarian Bantuan

No. item Koefisien Standar error Nilai t Signifikan

9 0.14 0.11 1.30 X

27 1.30 0.21 3.16 √

37 0.47 0.16 2.93 √

44 0.25 0.11 2.21 √

Keterangan : √ = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Dari tabel 3.29, hasilnya menunjukan nilai t bagi koefisien muatan faktor 4

item, ternyata terdapat 1 item yang tidak signifikan, dimana item tersebut

memiliki muatan faktor < 1.96. Item tersebut adalah item nomor 9 Selanjutnya

melihat muatan faktor dari item, dan tidak terdapatitem yang bermuatan negative.

Page 75: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

61

Tahap selanjutnya adalah melihat apakah model pengukuran ini terdapat

kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi. Artinya bahwa item-item

tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Untuk

mengetahui korelasi antar kesalahan pengukurannya dapat dilihat pada tabel 3.29

(dapat dilihat pada lampiran).

Pada model pengukuran item manajemen waktu dan lingkungan belajar ini

diketahui tidak terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi,

dikarenakan item jumlah item kurang dari 10 item dan item tersebut tidak

berkorelasi lebih dari 3 kali. Oleh karena itu semua item dapat ikut dianalisis

dalam perhitungan skor faktor.

3.5 Uji Reabilitas Skala

Uji realibilitas dilakukan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi

(keajegan) dari jawaban responden terhadap suatu alat ukur psikologis yang

disusun dalam bentuk kuesioner.

Suatu penelitian yang reliabel yaitu hasil yang diperoleh akan tetap sama

apabila diukur pada waktu yang berbeda. Semakin tinggi koefisien reliabilitas

yaitu mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitas alat ukur tersebut

(Azwar, 2008).

3.6. Prosedur Penelitian

3.6.1 Prosedur Field Test

Adapun langkah-langkah dalam mempersiapkan field test, adalah sebagai berikut:

1. Menentukan sampel penelitian yaitu mahasiswa SMA yang diambil dengan

menggunakan teknik non probability sampling.

Page 76: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

62

2. Meminta kesediaan responden memberikan waktu untuk menjadi partisipan

penelitian dengan menghubungi pihak yang bersangkutan.

3. Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan, seperti pulpen dan reward

lainnya, sebagai ungkapan terima kasih karena telah berpartisipasi. Setelah

mendapatkan izin, maka pengambilan data dapat dilakukan dengan

memberikan alat ukur yang telah disiapkan kepada sampel penelitian.

3.7 Teknik Analisis Data

Uji hipotesis digunakan untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan utama

penelitian yang menggunakan teknik analisis regresi berganda. Teknik analisis

regresi berganda ini digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan

ditujukan untuk mengetahui besarnya hubungan dari independent variable (IV),

yaitu self efficacy, self regulated learning, jenis kelamin terhadap dependent

variable (DV) yaitu prokrastinasi akademik.

Regresi berganda merupakan metode statistika yang digunakan untuk

membentuk model hubungan antara variabel terikat (dependent; respon; Y)

dengan lebih dari satu variabel bebas (independent; prediktor; X)

Page 77: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

63

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Berikut ini akan diuraikan gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.1

Jumlah Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin F %

Laki-Laki 84 52,5

Perempuan 76 47,5

Total 160 100

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 160

mahasiswa UIN dari populasi seluruh mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Untuk data demografi terkumpul sebanyak 160 sampel, karena semua

subjek mengisi data demografi. Pada tabel 4.1 akan dijelaskan mengenai

gambaran subjek berdasarkan data demografi, yaitu jenis kelamin. Maka dapat

dilihat bahwa dari 160 sampel yang ada, seluruh sampel penelitian terdiri dari

laki-laki berjumlah 84 orang dan perempuan sejumlah 76 orang.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

Berikut ini akan diuraikan analisis deskriptif prokrastinasi, self efficacy,

dan self regulated learning. Analisis deskriptif tersebut dijelaskan pada tabel 4.2

yang berisi tentang mean, standard deviation (simpangan baku), rentangan

(minimum dan maximum), range, dan variance dari masing-masing variabel

penelitian.

Page 78: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

64

Tabel 4.2

Deskripsi Hasil Penelitian

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Prokskor 160 20.59 77.42 50.0000 8.93838

Effort 160 18.82 68.50 50.0000 8.73453

Initiative 160 28.83 69.24 50.0000 9.32391

Persistence 160 24.70 69.01 50.0000 8.30219

Latihan 160 28.65 69.85 50.0000 8.55048

Elaborasi 160 30.64 73.03 50.0000 8.56224

Pengorganisasian 160 28.73 69.57 50.0000 7.66243

Berpikir kritis 160 31.50 80.88 50.0000 7.05705

Pengaturan diri

metakognitif 160 31.34 73.33 50.0000 8.01874

Manajemen waktu dan

lingkungan belajar 160 29.24 69.21 50.0000 7.98620

Pengaturan Usaha 160 32.28 68.55 50.0000 7.37948

Belajar dengan teman 160 25.35 67.91 50.0000 9.99500

Pencari bantuan 160 27.96 63.62 50.0000 7.67496

Valid N (listwise) 160

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.2 tentang analisis deskriptif di

atas, maka dapat diketahui bahwa mean dari variabel prokrastinasi bahwa skor

terendah DV prokrastinasi sebesar 20,59 dan skor tertinggi sebesar 77,42 Pada

variabel effort, mean-nya adalah 50 bahwa skor terendah effort sebesar 18,82 dan

skor tertinggi sebesar 68.50. Pada variabel initiative bahwa skor terendah IV

initiative sebesar 28,83 dan skor tertinggi sebesar 69.24. Pada variabel

persistence, bahwa skor terendah IV persistence sebesar 24,70 dan skor tertinggi

sebesar 69,01.

Pada variabel latihan bahwa skor terendah IV latihan 28,65 dan skor

tertinggi sebesar 69.85. Pada elaborasi bahwa skor terendah IV elaborasi sebesar

30.64 dan skor tertinggi sebesar 73,03. Pada variabel terakhir IV pengorganisasian

Page 79: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

65

bahwa skor terendah IV pengorganisasian 29,73 dan skor tertinggi sebesar 69,57.

Pada variabel berpikir kritis bahwa skor terendah IV berpikir kritis sebesar 31,50

dan skor tertinggi sebesar 80.88. Pada variabel pengaturan diri metakognitif

bahwa skor terendah IV pengaturan megakognitif 31,34 dan skor tertinggi

sebesar 73,33. Pada variabel variabel manajemen waktu dan lingkungan belajar

bahwa skor terendah IV sebesar 29,24 dan skor tertinggi sebesar 69,21. Pada

variabel pengaturan usaha bahwa skor terendah IV pengaturan usaha 32,28 dan

skor tertinggi sebesar 68,55. sedangkan Pada variabel belajar dengan teman

bahwa skor terendah IV belajar dengan teman sebesar 25,35 dan skor tertinggi

sebesar 67,91. Dan Pada variabel pencarian bantuan bahwa skor terendah IV

pencarian bantuan 27,96 dan skor tertinggi sebesar 63,62.

4.2.2 Kategorisasi skor varibel penelitian

Setelah melakukan deskripsi statistik dari masing-masing variabel

penelitian, maka hal yang perlu dilakukan adalah pengkategorisasian terhadap

data penelitian dengan menggunakan standar deviasi(SM) dan mean(M) dari t-

score. Dalam hal ini, ditetapkan norma sebagai berikut:

Tabel 4.3

Norma Skor Variabel

Norma Interpretasi

X < M – 1SD Rendah

M-1SD ≤ X ≤ M + 1SD Sedang

X > M + 1SD Tinggi

Dari norma skor variabel tabel 4.3, maka akan diperoleh kategorisasi dari

masing-masing variabel. Kategorisasi ini akan dipaparkan dalam tabel berikut.

Page 80: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

66

Tabel 4.4

Kategorisasi Variabel Penelitian

Variabel Rendah Sedang Tinggi

Prokrastinasi 1 (0.6%) 157 (98,1%) 2 (1,2%)

Effort 1 (0.6%) 156 (97.5%) 3 (1,9%)

Initiative 2(1,2%) 156 (97.5%) 2 (1,2%)

Persistence 1(0,6%) 158 (98,8%) 1 (0,6%)

Latihan 1(0,6%) 158 (98,8%) 1 (0,6%)

Elaborasi 2 (1,2%) 157(98.1%) 1 (0,6%)

Pengorganisasian 1(0,6%) 158 (98,8%) 1 (0,6%)

Berpikir kritis 1(0,6%) 158 (98,8%) 1 (0,6%)

Pengaturan metakognitive 2(1,2%) 156 (97.5%) 2 (1,2%)

Manajemen waktu 2 (1,2%) 157(98.1%) 1 (0,6%)

Pengaturan usaha 2(1,2%) 156 (97.5%) 2 (1,2%)

Belajar dengan teman 1(0,6%) 148 (92.5%) 11 (6.9%)

Pencarian bantuan 1(0,6%) 148 (92.5%) 11 (6.9%)

Berdasarkan data hasil kategorisasi prokrastinasi, mahasiswa yang memiliki

prokrastinasi berkategori tinggi sebanyak 0.6%, kategori sedang sebanyak 97.5%,

dan kategori rendah sebanyak 1,9%. Berdasarkan data hasil kategorisasi effort,

mahasiswa berkategori tinggi sebanyak 1,2%, kategori sedang sebanyak 97.5%,

dan kategori rendah sebanyak 1,2%. Berdasarkan data hasil kategorisasi initiative,

mahasiswa yang memiliki intiative berkategori tinggi sebanyak 1.2%, kategori

sedang sebanyak 97,5% dan kategori rendah sebanyak 1,2%. Berdasarkan data

hasil kategorisasi persistence, mahasiswa yang memiliki persistence berkategori

tinggi sebanyak 0,6%, kategori sedang sebanyak 98,8%, dan kategori rendah

sebanyak 0,6%.

Berdasarkan data hasil kategorisasi latihan, mahasiswa yang memiliki

latihan berkategori tinggi sebanyak 0,6%, kategori sedang sebanyak 98,8%, dan

kategori rendah sebanyak 0,6%. Berdasarkan data hasil kategorisasi elaborasi,

mahasiswa yang memiliki elaborasi berkategori tinggi sebanyak 1,2%, kategori

sedang sebanyak 98,8%, dan kategori rendah sebanyak 0,6%. Berdasarkan data

Page 81: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

67

hasil kategorisasi pengorganisasian, mahasiswa yang memiliki pengorganisasian

berkategori tinggi sebanyak 0,6%, kategori sedang sebanyak 98,8%, dan kategori

rendah sebanyak 0,6 %. Berdasarkan data hasil kategorisasi berpikir kritis,

mahasiswa yang memiliki berpikir kritis berkategori tinggi sebanyak 0,6%,

kategori sedang sebanyak 98,8%, dan kategori rendah sebanyak 0,6%.

Berdasarkan data hasil kategorisasi pengaturan diri metakognitif, mahasiswa yang

memiliki pengaturan diri metakognitif berkategori tinggi sebanyak1,2%, kategori

sedang sebanyak 97.5%, dan kategori rendah sebanyak 1,2%.

Berdasarkan data hasil kategorisasi manajemen waktu, mahasiswa yang

memiliki diri sosial berkategori tinggi sebanyak 1,2%, kategori sedang sebanyak

98.8%, dan kategori rendah sebanyak 0,6%. Berdasarkan data hasil kategorisasi

pengaturan usaha, mahasiswa yang memiliki pengaturan usaha berkategori tinggi

sebanyak 1,2%, kategori sedang sebanyak 97,5%, dan kategori rendah sebanyak

1.2%. Berdasarkan data hasil kategorisasi belajar dengan teman mahasiswa yang

dapat belajar dengan teman berkategori tinggi sebanyak 0,6%, kategori sedang

sebanyak 92,5%, dan kategori rendah sebanyak 6.9%. Berdasarkan data hasil

kategorisasi pencarian bantuan, mahasiswa yang memiliki pencarian bantuan

berkategori tinggi sebanyak 0,6%, kategori sedang sebanyak 92,5%, dan kategori

rendah sebanyak 6,9%.

4.3. Uji Hipotesis Penelitian

4.3.1. Analisis Regresi Variabel Penelitian

Pada sub-bab uji hipotesis penelitian ini, peneliti akan menjelaskan tentang

hasil perhitungan analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan

Page 82: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

68

software PASW 18.0. Dalam analisis regresi ini, terdapat 3 hal yang dilihat, yaitu

melihat besaran R square untuk mengetahui berapa persen (%) varians dependent

variable yang dijelaskan oleh independent varable, lalu apakah secara

keseluruhan independent variable berpengaruh secara signifikan terhadap

dependent variable, kemudian melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi

dari masing-masing IV.

Pada langkah pertama peneliti melihat besaran R square untuk mengetahui

berapa persen (%) varians dependent variable yang dijelaskan oleh independent

variable, seperti yang terdapat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

model summary

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 4.5, maka dapat diketahui

bahwa perolehan R square sebesar 0.133atau 13.3%. Hal ini menjelaskan bahwa

proposi varians dari prokrastinasi akademik yang secara keseluruhan bisa

diterapkan pada seluruh independent variable self efficacy (effort, initiative,

persistence) dan self regulated learning (strategi latihan, elaborasi,

pengorganisasian, berpikir kritis, pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu

dan lingkungan pengaturan usaha, belajar dengan teman, dan pencarian bantuan)

adalah sebesar 13.3% prokrastinasi yang dipengaruhi oleh 12 independent

Model Summary

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .364a .133 .062 8.77880 .133 1.876 12 147 .042

a. Predictors: (Constant), pengorganiskor, initiativeskor, berpikirskor,

Pengaturan_Usaha, pencariskor, persistenceskor, belajarskor, latihanskor,

manajemenskor, elaborasiskor, Efforttskor, pengaturanskor

Page 83: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

69

variable secara bersama-sama adalah sebesar 13,3%. Sedangkan sisanya, sebesar

86,7% disebabkan oleh faktor lain diluar penelitian ini.

Pada langkah kedua, peneliti menganalisis dampak dari seluruh

independent variable terhadap prokrastinasi akademik. Hal ini dapat dilihat dari

nilai signifikansi pada uji F di tabel 4.6. Maka dapat diketahui bahwa nilai

signifikansi uji F yang terdapat dalam penelitian ini adalah 0.042. Hal ini

menunjukkan bahwa dari keseluruhan independent variable terhadap dependent

variable menunjukkan nilai yang signifikan pada taraf signifikansi 5% atau

0.0242< 0.05. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel effort,

initiative, persistence, latihan, elaborasi pengorganisasian, berpikir kritis,

pengaturan diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan belajar,pencarian

bantuan, pengaturan usaha, belajar dengan teman, pencarian bantuan terhadap

prokrastinasi.

Tabel 4.6

Tabel Anova

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression

Residual

Total

1734.596 12 144.550 1.876 .042a

11328.885 147 77.067

13063.481 159

b. Dependent Variable: prokrastinasi

Pada langkah terakhir, peneliti melihat koefisien regresi tiap independent

variabel. Jika nilai t>1.96 maka koefisien regresi tersebut signifikan, yang berarti

bahwa independent variable tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap

prokrastinasi. Adapun analisisnya ditampilkan pada tabel 4.6.

Page 84: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

70

Tabel 4.7

Tabel Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 55.273 11.658 4.741 .000

Effort .008 .114 .008 .073 . 942

Initiative -.020 . 084 -.021 -.242 . 809

Persistence . 225 . 098 . 206 2.291 . 023*

Latihan . 104 . 103 . 098 1.006 . 316

Elaborasi -.142 . 111 -.135 -1.285 . 201

Pengorganisasian . 228 . 117 . 193 1.947 . 053

Berpikirkritis -.342 . 118 -.267 -2.897 . 004*

Pengaturandirimegakognitif -.044 . 141 -.039 -.309 .757

Manajemenwaktudan

lingkungan -.155 . 121 -.137 -1.277 . 204

Pengaturan_Usaha . 169 . 083 .178 2.041 . 043*

Belajardenganteman . 005 . 085 . 006 . 060 . 952

Pencarian_bantuan -.141 . 111 -.120 -1.273 . 205

a. Dependent Variable: prokrastinasi

Prokrastinasi = 55.273 + 0.008 effort - 0.020 intiative + 0.225* persistence +

0.104 latihan - 0.142 elaborasi + 0.228 pengorganisasian - 0. 342* berpikir kritis -

0.044 pengaturan diri metakognitif - 0.155 manajemen waktu dan lingkungan

belajar + 0.169* pengaturan usaha + 0.005 belajar dengan teman - 0.141

pencarian bantuan.

Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.7, maka dapat dijelaskan

persamaan regresi sebagai berikut:

Dari persamaan regresi tersebut, maka dapat dibuat prediksi setiap

independent variable. Sesuai dengan tabel 4.7, maka dapat diketahui signifikan

atau tidaknya pengaruh masing-masing independent variable terhadap dependent

Page 85: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

71

variable. Nilai signifikan tersebut dapat dilihat pada kolom nilai sig, jika P < 0.05

maka koefisien regresi yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap

prokrastinasi, begitu juga sebaliknya. Dari hasil tabel 4.7 koefisien persistence,

berpikir kritis, pengaturan usaha yang signifikan, sedangkan sisanya tidak

signifikan.

Hal ini berarti bahwa dari 12 independent variable, terdapat 3 independent

variable yang signifikan pengaruhnya terhadap dependent variable. Penjelasan

dari nilai koefisien regresi yang diperoleh pada masing-masing independent

variable adalah sebagai berikut:

Pada tabel 4.7, dapat diperoleh informasi sebagai berikut :

1. Effort memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.008 dengan signifikansi

0.942 (p > 0.05). Artinya, effort secara positif tidak berpengaruh signifikan

terhadap prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Initiative memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.020 dengan signifikansi

0.809 (p > 0.05). Artinya, initiative secara positif tidak berpengrauh secara

signifikan terhadap prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Persistence memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.239 dengan signifikansi

0.023 (p < 0.05). Artinya, persistence secara positif berpengaruh signifikan

terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dari arah positif menunjukan bahwa semakin tinggi persistence maka akan

semakin tinggi prokrastinasi.

Page 86: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

72

4. Latihan meiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.104 dengan signifikansi

0.316 (p>0.05). Artinya latihan secara positif berpengaruh tidak signifikan

terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Elaborasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.142 dengan signifikansi

0.201 (p>0.05). Artinya, elaborasi secara negatif berpengaruh tidak

signifikan terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

6. Pengorganisasian memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.228 dengan

signifikansi 0.053 (p>0.05). Artinya, pengorganisasian secara positif

berpengaruh tidak signifikan terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Berpikir kritis memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.342 dengan

signifikansi 0.004 (p<0.05). Artinya, berpikir kritis secara negatif

berpengaruh signifikan terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dari arah negatif menunjukan bahwa semakin tinggi

berpikir kritis maka akan semakin rendah prokrastinasi.

8. Pengaturan diri metakognitif memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.044

dengan signifikansi 0.757 (p > 0.05). Artinya, pengaturan diri metakognitif

berpengaruh secara negatif terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Manajemen waktu dan lingkungan belajar memiliki nilai koefisien regresi

sebesar -0.155 dengan signifikansi 0.204 (p > 0.05). Artinya, Manajemen

Page 87: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

73

waktu dan lingkungan belajar secara negatif berpengaruh terhadap

prokarastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Pengaturan usaha memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.169 dengan

signifikansi 0.043 (p< 0.05). Artinya, pengaturan usaha secara positif

berpengaruh signifikan terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Dari arah positif menunjukan bahwa semakin tinggi

pengaturan usaha maka akan semakin rendah prokrastinasi.

11. Belajar dengan teman memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.005 dengan

signifikansi 0.952 (p > 0.05). Artinya, belajar dengan teman secara positif

berpengaruh tidak signifikan terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

12. Pencarian bantuan memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.141 dengan

signifikansi 0.205 (p > 0.05). Artinya, pencarian bantuan secara negatif

berpengaruh tidak signifikan terhadap prokarastinasi pada mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.3.2 Sumbangan varian setiap independent variable

Pada pengujian proporsi varians ini, peneliti ingin mengetahui

penambahan proporsi varians dari masing-masing independent variable terhadap

prokrastinasi akademik. Penambahan proporsi dapat dilihat pada tabel 4.8, kolom

pertama adalah independent variable yang dianalisis satu persatu, kolom kedua

(R square) merupakan penambahan varians dependent variable dari tiap

independent variable yang dimasukkan satu persatu, kolom ketiga (R square

Change) merupakan nilai murni varians dependent variable dari tiap independent

Page 88: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

74

variable yang dimasukkan secara satu persatu, kolom keempat (F Change) adalah

nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom df merupakan derajat bebas bagi

independent variable yang bersangkutan, yang terdiri dari numerator dan

denumerator yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga nilai kolom inilah yang

akan dibandingkan dengan nilai F hitung dan kolom terakhir yaitu kolom sig. F

Change yang merupakan kolom hasil signifikansi.

Kemudian, peneliti juga ingin melihat besarnya proporsi varian DV yang

merupakan besarnya sumbangan dari masing-masing IV, hal yang dilakukan yaitu

dengan menghitung pertambahan proporsi varian setiap kali IV baru dimasukkan

dalam persamaan. Bertambahnya R2

dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8 Proporsi varian untuk masing-masing IV

Model R Square

Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .001 .001 .183 1 158 .670

2 .001 .000 .015 1 157 .901

3 .016 .015 2.306 1 156 .131

4 .037 .021 3.390 1 155 .068

5 .037 .000 .026 1 154 .873

6 .055 .018 2.990 1 153 .086

7 .092 .037 6.190 1 152 .014

8 .092 .000 .005 1 151 .944

9 .099 .006 1.042 1 150 .309

10 .123 .024 4.054 1 149 .046

11 .123 .001 .103 1 148 .749

12 .133 .010 1.622 1 147 .205

Keterangan: R Square Change = proporsi varian, sig*(p < 0.05)

Predictors: (Constant), Effort, initiative, persistence, latihan, elaborasi, berpikir kritis ,pengaturan

diri metakognitif, manajemen waktu dan lingkungan belajar, pengaturan usaha, belajar dengan

teman, pencarian bantuan

Page 89: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

75

Dari tabel 4.8, dapat diperoleh informasi sebagai berikut :

1. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable effort memberikan sumbangan sebesar 0.1%

bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.670 (p > 0.05).

2. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable initiative memberikan sumbangan sebesar 0%

bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.901 (p > 0.05).

3. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable persistence memberikan sumbangan sebesar

1.5% bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.131 (p > 0.05).

4. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable latihan memberikan sumbangan sebesar 2.1%

bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.068 (p > 0.05).

5. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable elaborasi memberikan sumbangan sebesar 0%

bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.873 (p > 0.05).

6. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable pengorganisasian memberikan sumbangan

Page 90: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

76

sebesar 1.8% bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.086 (p > 0.05).

7. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable berpikir kritis memberikan sumbangan

sebesar 3.7% bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan siginifikan sebesar 0.014 (p > 0.05).

8. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable pengaturan diri metakognitif memberikan

sumbangan sebesar 0% bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.944 (p > 0.05).

9. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable manajemen waktu dan lingkungan belajar

memberikan sumbangan sebesar 0.6% bagi bervariasinya prokrastinasi pada

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan tidak siginifikan sebesar

0.309 (p > 0.05).

10. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable pengaturan usaha memberikan sumbangan

sebesar 2.4% bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan siginifikan sebesar 0.046 (p < 0.05).

11. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable belajar dengan teman memberikan sumbangan

sebesar 0.1% bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.749 (p > 0.05).

Page 91: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

77

12. Dari 13.3% bervariasinya dependent variable yang dapat dijelaskan

independent variable, variable pencarian bantuan memberikan sumbangan

sebesar 1% bagi bervariasinya prokrastinasi pada mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan tidak siginifikan sebesar 0.205 (p>0.05).

Berdasarkan hasil analisis di atas, terdapat dua independent variable yang

signifikan sumbangannya terhadap prokrastinasi, yaitu: berpikir kritis dan

pengaturan usaha. Dari dua independent variable tersebut dapat dilihat mana yang

paling besar memberikan sumbangan terhadap dependent variable. Hal tersebut

dapat diketahui dengan melihat R2nya, semakin besar maka semakin banyak

sumbangan yang diberikan terhadap dependent variable. Independent variable

yang memberikan sumbangan terbesar terhadap varian self regulated learning

pada penelitian ini yaitu berpikir kritis. Jadi secara keseluruhan self regulated

learning memberikan sumbangan sebesar 6.1% pada varian berpikir kritis dan

pengaturan usaha.

Page 92: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

78

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada uji hipotesis mayor, maka

kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada pengaruh yang

signifikan dari self efficacy dan self regulated learning terhadap prokrastinasi

pada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semetara itu, dari duabelas

independent variable dalam penelitian ini hanya tiga item independent variable

yang signifikan pengaruhnya terhadap prokrastinasi yaitu persistence bagian dari

dimensi self efficacy, berpikir kritis dan pengaturan usaha merupakan dimensi dari

self regulated learning. Dengan demikian hanya ada tiga hipotesis minor yang

diterima. Yaitu ada pengaruh yang signifikan antara persistence terhadap

prokrastinasi jadi semakin tinggi persistence maka semakin tinggi prokrastinasi

akademik pengaruh yang signifikan antara berpikir kritis namun arahnya negatif

terhadap prokrastinasi. Jadi semakin tinggi berpikir kritis maka semakin rendah

prokrastinasi. Dan yang terakhir adalah adanya pengaruh yang signifikan

pengaturan usaha terhadap prokrastinasi jadi semakin tinggi pengaturan usaha

maka semakin tinggi prokrastinasi.

Selain itu, dari ketiga independent variable tersebut yakni persistence,

berpikir kritis pengaturan usaha dan yang memiliki kontribusi paling besar

terhadap prokrastinasi adalah pengaturan usaha, dimana pengaturan usaha

memberikan pengaruh beta ( ) sebesar 0.229 dengan signifikansi sebesar 0.014,

Page 93: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

79

berpikir kritis ( ) sebesar -0.258 dengan signifikansi 0.005 sedang persistence

0.222 dengan signifikansi sebesar 0.014.

5.2 Diskusi

Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab 4, dapat dipahami

bahwa self efficacy (persistence) dan self regulated-learning (pengaturan usaha &

berpikir kritis) secara konsisten mempengaruhi prokrastinasi. Hal ini sejalan

dengan hasil penelitian Senegal, et al (1995) menunjukan bahwa 14% dari 498

siswa melakukan prokrastinasi akademik dan variabel self regulated learning

menyumbangkan sebanyak 25% dan memberi pengaruh yang signifikan terhadap

prokrastinasi akademik.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indrayati (2012) bahwa

self efficacy menyumbangkan 32,1% tehadap prokarastinasi akademik dan sisanya

dipengaruhi variabel lain. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Sandra dan Djalali (2013) variabel self efficacy secara tersendiri berhubungan

negatif dan sangat signifikan dengan prokrastinasi. Semakin tinggi self efficacy

semakin rendah prokrastinasi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

manajemen waktu dan efikasi-diri memiliki sumbangan terhadap timbulnya

perilaku prokrastinasi walaupun sumbangannya hanya 21,3% sedangkan faktor

lain yang tidak diteliti memberi sumbangan 78,7%.

Berdasarkan hasil penelitian dari Wiyanti, et al (2012) ada hubungan

negatif antara self efficacy pada mahasiswa. Semakin tinggi self efficacy maka

akan semakin rendah prokrastinasi akademik dan sebaliknya. Sumbangan yang

Page 94: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

80

diberikan self efficacy terhadap prokrastinasi adalah sebesar 23,8% sementara

76,25 dipengaruhi oleh fator-faktor lainnya.

Hasil penelitian ini mengenai variabel self efficacy yang mempengaruhi

prokrastinasi sesuai dengan pendapat yang dikemukakan bandura (1997) bahwa

self efficacy yang tinggi akan mencapai suatu kinerja yang lebih baik karena

individu tersebut memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang jelas, emosi yang

stabil sehinnga dapat mengurangi prilaku prokrastinasi akademik. Dan juga

Tuckman (1991) juga menjelaskan bahwa “pelajar yang menggambarkan dirinya

sebagai seorang prokrastinator juga cenderung menggambarkan dirinya sebagai

seseorang yang meragukan kemampuan dirinya.

Berdasarkan hasil penelitian oleh Asvira dan Yudi (2012) disimpulkan

bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara self-regulated learning dengan

prokrastinasi akademik. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Senegal, et al

(1995). Berdasarkan hasil penelitian Heriyati (2014) yang dilakukan terhadap

mahasiswa, disimpulkan bahwa self regulated learning memberi kontribusi

20,7% terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa fakultas psikologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, sedangkan 79,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar

penelitian ini.

Menurut Corno, Snow & Jacson (dalam Woolfolk, 2009),

mahasiswa yang mempunyai self regulated learning yang baik tahu

bagaimana cara, melindungi dirinya sendiri dari gangguan yang dapat

menggangu proses belajar. Mahasiswa tahu bagaimana cara mengatasi

bila mahasiswa merasa cemas, ngantuk atau malas. Sehingga mahasiswa

Page 95: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

81

yang memiliki self regulated learning yang baik akan memiliki

kecenderungan prokrastinasi yang rendah. Pernyataan tersebut didukung

oleh penelitian sebelumnya oleh Hariri (2010) yang menyatakan bahwa

self regulated learning efektif untuk mereduksi prokrastinasi akademik.

Penelitian lain dilakukan oleh Wolter (dalam Rakes & Dunn,

2010), mengenai hubungan prokrastinasi dengan self regulated learning,

menemukan bahwa metakognitif regulasi diri adalah prediktor terkuat

kedua dari prilaku prokrastinasi setelah keyakinan self efficacy akademik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa level terendah dari self regulated

learning terkait dengan level tertinggi dari prokrastinasi dan regulasi diri

adalah salah satu kata kunci untuk memahami prokrastinasi.

Terjadi kesesuaian atau tidak ada perbedaan yang dihasilkan penelitian ini

dengan hasil penelitian terdahulu namun mempunyai pengaruh yang lebih kecil

yaitu 14.4% dan sisanya dipengaruhi variabel lain. karena perbedaan karakteristik

antar responden yang diteliti dan penggunaan skala dan pendekatan yang berbeda.

Pada saat penelitian, peneliti memiliki beberapa kekurangan antara lain:

kurangnya jumlah sampel, karena kemungkinan jumlah sampel yang lebih besar

dapat lebih mewakili populasi yang ingin diteliti dan lebih membesarkan

pengaruh independent variable terhadap prokrastinasi akademik. Dalam penelitian

ini juga terdapat variabel – variabel lain yang tidak peneliti jadikan independent

variable, padahal kemungkinan variabel – variabel yang lain seperti: self-control,

kecemasan, jenis kelamin, dll. Padahal kemungkinan variabel – variabel tersebut

juga memiliki pengaruh terhadap prokrastinasi akademik.

Page 96: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

82

5.3 Saran

Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini. Oleh karena

itu peneliti membagi saran menjadi 2, yaitu saran metodologis dan saran praktis.

Saran tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi penelitian lain yang akan

meneliti dependent variabel yang sama dan bisa dilengkapi dengan faktor

demografis seperti jenis kelamin dan lain-lain.

5.3.1 Saran Metodologis dan Teoritis

Tentunya peneliti menyadari adanya banyak kekurangan dalam penelitian

ini. Oleh sebab itu, peneliti akan membagi saran yang dapat dipertimbangkan

untuk penelitian selanjutnya, sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian pada Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sejenisnya, agar menggunakan istilah dan

bahasa yang sederhana pada tiap-tiap item di kuesioner penelitian agar lebih

mudah dimengerti oleh responden.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan tema serupa yang

menggunakan teori yang dikemukakan prokrastinasi yang di ungkapkan oleh

Ferrari agar mengurangi jumlah item pada kuesioner yang diberikan atau

dapat mencari teori lain yang memiliki item skala baku yang lain

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan independent variable dan

dependent variable yang sama, dengan responden berbeda atau sama, agar

mencari jumlah responden yang lebih banyak dari penelitian ini guna

meningkatkan validitas penelitian.

Page 97: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

83

4. Dari kedua belas independen variabel yang ada keseluruhan IV hanya

menyumbang pengaruh 14.4% secara bersama-sama. Sisanya sebanyak 85.6%

dipengaruhi variabel lainnya. Oleh sebab itu, disarankan untuk penelitian

selanjutnya agar meneliti atau menganalisa lebih lanjut variabel lainnya yang

mungkin mempengaruhi variabel prokrastinasi secara signifikan seperti self-

control, kecemasan, jenis kelamin, dll.

5.3.2 Saran Praktis

1. Bagi para mahasiswa, yakni para mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

agar terus menghindari sikap prokrastinasi karena merugikan.

2. Bagi para masiswa agar lebih meningkatkan self efficacy dan self regulated

learning agar bisa memenuhi tuntutan kuliah dan terhindar dari sikap

prokrastinasi sehingga bisa lulus tepat waktu.

Page 98: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

84

DAFTAR PUSTAKA

Artino Jr, A. R. (2009) Are view of the motivated strategies for learning

questionnaire. Thesis. University of Connecticut

Azwar, S. (2008). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bandura, A.(1997) Self Efficacy: the exercise of control. New York: W. H.

Freeman and Company.

Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The exercise of self-control. New York:

Freeman.

Burka, Jane B., & Yuen. Lenore M. (1983). Procrastination : Why you do it,

What to do about it now. USA: Da Capo Press

Burka, J. B., and Yuen, L. M. (2008). Procrastination, why you do it, what to do

About it now. America: DaCapo Press.

Bosscher, R.J. & Smit, J.H., (1998). Confirmatory faktor analysis of the General

Self-Efficacy Scale. Behavior Research and Therapy, 36,339-343.

Chu, A. H. C., & Choi, J. N. (2005). Rethinking procrastination: Positive effects

of “active” procrastination behavior on attitudes and performance. The

Journal Of Social psychology. 145, (3), 245-264

Feist, J., & Feist, G. J. (2010). Theories of personality (7th ed). New York:

McGraw-Hill

Ferrari, Josef, R; Johnson & Mccown (1995). Procrastination and task

avoidance: Theory, research and treatment. New York: lenum press

Friedman,H. S., Schustack, M. W. (2009). Personality classic theories and

modern research fourth edition. Boston: pearson International Edition

Herdiyati. (2014) pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap

prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta. skripsi, Jakarta: fakultas Psikologi

Universitas Islam Negeri Jakarta

Indrayati. (2012) Pengaruh Self Efficacy, Perfeksionisme dan Faktor

Demografis terhadap Prokrastinasi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dalam Menyelesaikan Skripsi

Kartadinata,. & Djundjing prokrastinasi dan manajemen waktu. Indonesian

psychologycal journal. 23, (2) ,109-119

Page 99: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

85

Laforge,M.C.(2005). Applying explanatory style to academic procrastination.

Journal of lemson University.

Mastuti ,(2009). Understanding academic procrastination behavior based on self-

regulation learning level (1) 55-61

Rakes,G. C & Dunn, K .E. (2010). The Impact of Online Graduate Students’

Motivation and Self-Regulation on Academic Procrastination.Journal of

Interactive Online Learning. 9 .(1),78-93

Savira dan Yudi (2012). Self regulated learning dengan prokrastinasi akademik

pada siswa akselerasi. Journal fakultas psikologi universitas

muhamadiah malang

Santrock, J. W. (2008). Childdevelopment. NewYork: McGraw-hill (terj.Diana

Angelica) Jakarta: Salemba Humanika

Schunk, D. H. (2005). Self-regulated learning: The educational legacy of Paul R.

Pintrich. Educational Psychologist, (40), 85-94.

Sevilla, C. G. (2006). Pengantar metode penelitian. Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia.

Senecal, C., Koestner, R., & Vallerand, R. J. (1995). Self-regulation and

academic procrastination.The Journal of Social Psychology.135,(5),607-

619.

Sharma, & Kaur. (2011) Gender differences in Procrastination and Academic

Stress among adolescents Indian. Journal of Social Science Researches

Vol. 8 No. 1-2, March & Oct. 2011, pp. 122-127

Sherer, M., Maddux,J.E., Mercadante, B., Prentice- Dunn, S., Jacobs, B., &

Rogers, R.W., (1982). The Self-Efficacy Scale. Construction and

Validation Psychological Reports, (51), 663-67

Wiyanti, S., & Priyatama, A. N. (2012). Hubungan antara self-efficacy dengan

prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi psikologi

Universitas sebelas maret surakarta. Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa,

1(2).

Sirin.(2011). Academic procrastination among undergraduates attending school

of physical education and sports: Role of general procrastination,

academic motivation and academic self-efficacy. Educational Research

and Reviews 6(5), pp. 447-455

Page 100: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

86

Steel,P. (2003). The nature of procrastination. Journal of Calgary

Steel,P.(2007). The nature of procrastination : Ameta-analytic and theoritical

Review of quintessential self-regulatory failure. Psychological

Bulletin.1,(133),65-94.

Suralaga, F., & Solicha. (2010). Psikologi pendidikan. Jakarta: Lemlit UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Solomon, L. J., & Rothblum, E.D. (1984).Academic procrastination: Frequency

and cognitive behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology,

.31,503-509.

Somtsewu, N. (2008). The applic ability the motivated strategies for learning

quetionaire (MSLQ) for South Africa.Thesis.Nelson Mandela

Metropolitan University.

Woolfolk, A. (2004). Educational psychology 9th ed. Boston: Pearson and AB.

Zimmerman (1989) A Social Cognitive View of Self-Regulated Academic

Learning. Journal of Educational Psychology 1989,. 81, (3), 329-339

Zimmerman, B. J., Martinez-Pons, M. 1990. student differences in self regulated

learning relating grade, sex and giftedness to Self Efficacy and strategy

use. Journal of Education Psychology, 82,51-59

Page 101: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

87

LAMPIRAN

Page 102: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

88

LAMPIRAN 1

KUESIONER PENELITIAN

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang harus Anda nilai. Bacalah

setiap pernyataan dengan seksama kemudian berikanlah skala penilaian dengan

menggunakan skala berikut:

STS : Sangat Tidak Sesuai

TS : Tidak Sesuai

S : Sesuai

SS : Sangat Sesuai

Berilah tanda silang [x] pada jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan

keadaan diri Anda. Selamat menilai !

Contoh:

Artinya :

Scale Self Regulated Learning

N0 Pernyataan SS S TS STS

1 Ketika mempelajari materi pelajaran , saya membuat

Ringkasan materi untuk membantu saya mengerti

2 Selama di kelas saya sering melewatkan poin penting

karena saya sedang memikirkan hal lain

3 Saya sering mencoba untuk menjelaskan materi

pelajaran kepada teman sekelas atau teman lainnya

4 Saya biasanya belajar di suatu tempat dimana saya

dapat berkonsentrasi dalam mengerjakan tugas-tugas

saya

5 Ketika membaca materi pelajaran, saya membuat

pertanyaan yang membantu saya focus terhadap

bacaan saya

6 Saya sering merasa malas atau bosan ketika belajar di

kelas yang membuat saya berhenti sebelum

menyelesaikan apa yang saya rencanakan

7 Saya sering mempertanyakan tentang hal yang saya

dengar atau baca dalam suatu mata kuliah

8 Ketika saya belajar, saya berlatih dengan mengulang

kembali materi pelajaran yang telah dipelajari

sebelumnya

9 Walaupun memiliki kesulitan mempelajari materi di

kelas, saya mencoba untuk melakukannya sendiri,

tanpa bantuan siapapun

10 Ketika merasa bingung tentang suatu hal yang saya

No Pernyataan STS TS S SS

Saya suka belajar sambil mendengarkan

musik X

Page 103: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

89

pelajari di kelas , saya akan terus mencoba

menyelesaikannya

11 Ketika belajar suatu materi pelajaran, saya akan

membaca buku cattatan saya dan mencoba untuk

menemukan gagasan penting dari materi tersebut

12 Saya mengunakan waktu belajar dengan baik untuk

suatu pelajaran

13 Jika materi bacaan sulit di pahami, saya mengubah

cara membacanya

14 Saya mencoba untuk bekerja sama dengan mahasiswa

lain di kelas untuk menyelesaikan tugas

15 Ketika belajar suatu pelajaran, saya membaca catatan

kelas saya dan bahan bacaan berulang-ulang

16 Ketika teori, materi,atau kesimpulan yang disajikan di

dalam kelas atau dalam bacaan materi perkuliahan,

saya mencoba menemukan apakah disana ada

petunjuk yang mendukungnya dengan baik

17 Saga bekerja keras untuk belajar dengan baik pada

suatu mata kuliah, bahkan jika saya tidak suka dengan

matakuliah tersebut

18 Saya membuat grafis sederhana, diagram atau tabel

untuk membantu saya memahami pelajaran

19 Saya sering menyisihkan waktu untuk

mendiskusikan materi perlajaran dengan teman-teman

di kelas

20 Saya memperlakukan materi perlajaran sebagai

langkah awal untuk mengembangkan ide-ide yang

saya miliki dengan materi tersebut

21 Saya merasa sulit menetapkan jadwal matakuliah

22 Saya mengambil informasi bacaan dari berbagai

sumber yang berbeda, seperti materi yang diberikan

dosen, buku pelajaran, dan diskusi

23 Sebelum mempelajari materi pelajaran baru secarra

menyeluruh, saya sering membaca sekilas terlebih

dahulu untuk melihat bagaimana materi tersebut.

24 Saya bertanya pada diri sendiri untuk memastikan

apakah saya telah memahami materi pelajaran di

kelas

25 saya mencoba merubah cara belajar saya agar sesuai

dengan syarat mata kuliah dan cara dosen

mengajar

26 Saya sering membaca materi pelajaran tetapi tidk

mengetahui apa maksud dari materi tersebut

27 Saya bertanya kepada dosen untuk menjelaskan materi

pelajaran yang saya tidak mengerti

Page 104: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

90

28 Saya menghafal kata kunci untuk mengingatkan saya

tentang konsep-konsep penting dalam suatu pelajaran.

29 Ketika ada tugas yang sulit, saya menyerah untuk

mengerjakannya atau hanya mempelajari bagian yang

mudah

30 Saya mencoba memikirkan suatu topik dan

memutuskan apa yang yang harus saya pelajari dalam

topik pelajaran tersebut bukan hanya membacanya

ketika belajar dalam suatu pelajaran

31 Saya mencoba menghubungkan maksud dalam pokok

bahasan mata kuliah tertentu terhadap mata kuliah

lain bila memungkinkan.

32 Ketika saya mempelajari suatu pelajaran, saya

membaca kembali catatan kelas dan membuat

ringkasan materi yang penting

33 Ketika membaca suatu materi, saya mencoba untuk

menghubungkan materi yang sudah saya ketahui.

34 Saya memilki tempat khusus untuk belajar

35 Say mencoba untuk bermain-main dengan ide-ide

saya sendiri terkait dengan apa yang saya pelajari

dalam suatu mata kuliah.

36 Ketika saya memprelajari suatu pelajaran saya

menulis ringkasan singkat tentang inti pokok dari

materi bacaan dan catatan sewaktu di kelas

37 Ketika saya tidak memahami materi dalam suatu

mata kuliah, saya minta mahasiswa lain dikelas untuk

membantu

38 Saya mencoba untuk memahami pelajaran dengan

membuat hubungan antara bacaan dan konsep-konsep

dari suatu mata kuliah.

39 Saya pastikan saya menyelesaikan tugas minguan

untuk suatu mata kuliah.

40 Setiap kali membaca dan mendengar pernyataan atau

kesimpulan materi kuliah, saya berpikir tentang

kemungkinan aternatif

41 Saya membuat daftar hal penting untuk suatu mata

kuliah dan menghafalnya

42 Saya menghadiri kelas secara teratur

43 Ketika ada materi kuliah yang membosankan dan

tidak menari , saya berusaha belajar sampai selesai

44 Saya mencoba memilih mahasiswa dikelas yang dapat

saya minta bantuan jika diperlukan

45 Ketika belajar untuk suatu pelajaran, saya mencoba

untuk menentukan konsep yang saya tidak mengerti

benar

Page 105: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

91

46 Saya sering tidak meluangkan waktu untuk belajar

47 Saya menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam

belajar agar dapat mengarahkan kegiatan saya dalam

belajar

48 Jika saya bingung dengan buku cataan yang saya buat,

saya akan merapikan catatan tersebut agar dapat

dimengerti

49 Saya jarang meluangkan waktu untuk membaca

kembali buku cataan pelajaran saya sebelum ujian

50 Saya mencoba untuk menerapkan ide-ide dari materi

pelajaran pada kegiatan lainnya seperti kegiatan

belajar di kelas dan diskusi.

Scale Self Efficacy

N0 Pernyataan SS S TS STS

1 Saya tidak akan memaksakan diri mengerjakan tugas

saat saya kesulitan

2 Saya tidak mau mempelajari hal baru jika hal tersebut

tersebut terlihat sulit

3 Saya segera menyerah jika saya mengalami kegagalan

saat mempelajari hal baru

4 Ketika saya membuat jadwal untuk mengerjakan

tugas, saya yakin saya bisa melaksanakannya

5 Saat masalah tak terduga terjadi ketika saya sedang

mengerjakan tugas, saya tidak dapat mengatasinya

dengan baik

6 Saya tetap kan menyelesaikan revisi tugas walaupun

hal tersebut tidak menyenangkan.

7 Saya segera melakukan pekerjaan yang sudah saya

rencanakan.

8 Kegagalan membuat saya berusaha lebih keras.

9 Sering kali saya tidak mencapai tujuan yang sudah

saya buat.

10 Saya tidak mampu menangani masalah yang muncul

selama sedang mengerjakan tugas.

11 Jika saya tidak bisa melakukan pekerjaan saat pertama

kali mencobanya, saya akan terus mencoba sampai

saya bisa melakukannya.

12 Saya merasa tidak yakin atas kemampuan saya dalam

menyelesaikan tugasnya.

Scale Self Prokrastinasi

N0 Pernyataan SS S TS STS

1 Saya langsung mengerjakan tugas makalah meski

waktu menyerahkan masih lama

Page 106: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

92

2 Saya biasa menunda mengerjakan tugas individu

yang diberikan dosen

3 Saya menyelesaikan tugas yang diberikan dosen

segera

4 Secara umum saya lambat memulai suatu tugas yang

baru

5 Saya mengikuti jadwal yang sudah saya telapkan

untuk mengerjaka tugas kuliah

6 Saya tidak bisa menyelesaikan tugas sesuai tugas

sesuai dengan jadwal yang ditentukan

7 Saya lebih mementingkan menyelesaikan tugas

kuliah yang di berikan dosen di bandingkan nonton tv

8 Ketika dosen mememberikan saya tugas saya biarkan

tugas tersebut sampai besok

9 Saya bermalas-malasan ketika seharusnya

mengerjakan tugas kuliah

10 Mengerjakan tugas tepat waktu adalah mudah bagi

saya

11 Saya biasa terlambat dalam mengumpulkan tugas

yang di berikan dosen

12 Saya mengumpulkan tugas seminggu sebelum

deatline

13 Saya merencanakan mengumpulkan tugas sebelum

deatline tetapi kenyataannya tetap mengumpulkan

tugas setelah deatline

14 Bagi saya membaca buku sekolah lebih menarik dari

pada membaca novel

15 Saya tidak menunda mengerjakan tugas yang di

berikan dosen

16 Ketika dosen memberikan tugas saya akan

membiarkannya sampai esok hari

17 Saya pergi jalan-jalan padahal harus mengerjakan

tugas

18 Saya merencanakan mengerjakan tugas kuliah setiap

minggu dan mengikuti sesuai dengan rencana yang

saya buat

19 Saya merencanakan untuk mencari reverensi tugas

perpustakaan setiap minggu tetapi saya tidak

melaksanakannya

20 Saya tetap mengerjakan tugas yang diberikan oleh

dosen meski teman mengajak main

21 Saya lebih suka bermain game dari pada

mengerjakan tugas yang diberikan dosen

22 Saya mengerkakan tugas sebelum nonton tv

23 Saya mengerjakan tugas hingga larut malam di hari

Page 107: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

93

terakhir mengumpulkan tugas

24 Saya tidak menumpuk tugas sampai besok

25 Menurut saya bersenang-senang dengan teman lebih

penting dari tugas

26 Mengerjakan tugas kuliah lebih penting dari pada

berbicara dengan teman

27 Saya lebih memilih bersenang-bersenang dari pada

mengerjakan tugas kelompok

28 Sulit bagi saya langsung mengerjakan tugas yang di

berikan dosen

29 Saya sering terlambat mengerjakan tugas

30 Menurut saya,bersenang-senang dan bejalan-jalan

dengan teman lebih penting dari tugas

31 Saya tergesa-gesa mengerjakan tugas diakhir deadline

32 Saya tidak akan mengerjakan tugas bila masa

pengumpulan masih lama

33 Saya suka mengumpulkan tugas pada batas akhir

tugas

34 Saya mengerjakan tugas yang di berikan dosen

sepulang kuliah

35 Saya tidak mampu melaksanakan tugas sesuai jadwal

yang telah dibuat

36 Saya lebih suka berdiskusi tugas dari pada membaca

novel

37 Saya langsung mengerjakan tugas tanpa menunggu

esok hari

38 Saya menepati janji pada teman kelompok,agar tugas

kelompok bisa di kumpulkan tepat waktu

39 Saya tidak bisa datang ketikan harus mengerjakan

tugas kelompok pada waktunya

Page 108: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

94

LAMPIRAN 2

OUTPUT UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

UJI VALIDITAS CFA PROKRASTINASI

DA NI=39 NO=160 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10

ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19

ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26 ITEM27 ITEM28

ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM35 ITEM36 ITEM37

ITEM38 ITEM39

KM SY FI=Prokrastinasi.cor

MO NX=39 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PROKRASTINASI

FR LX 1 LX 39

FR TD 37 1 TD 15 3 TD 38 36 TD 39 9 TD 20 10 TD 30 25 TD 26 7 TD 3 1 TD

11 10

FR TD 37 14 TD 9 6 TD 35 12 TD 18 15 TD 6 3 TD 33 32 TD 28 18 TD 37 22

TD 38 29 TD 25 19

FR TD 38 9 TD 28 21 TD 22 1 TD 38 31 TD 12 5 TD 25 20 TD 34 30 TD 20 4

TD 33 31 TD 23 22

FR TD 23 14 TD 7 5 TD 18 9 TD 24 10 TD 27 22 TD 36 14 TD 38 14 TD 7 3

TD 33 3

FR TD 16 8 TD 37 3 TD 28 3 TD 29 3 TD 22 3 TD 38 32 TD 39 32 TD 33 30

TD 35 32 TD 6 4

FR TD 35 6 TD 39 4 TD 4 2 TD 23 4 TD 39 35 TD 24 15 TD 24 18 TD 24 21

TD 39 1 TD 20 16 TD 28

FR TD 39 21 TD 13 4 TD 12 11 TD 10 4 TD 22 13 TD 35 25 TD 35 14 TD 30

11 TD 34 21

FR TD 11 8 TD 20 8 TD 36 33 TD 14 9 TD 37 34 TD 37 5 TD 27 25 TD 34 14

TD 17 9

FR TD 30 27 TD 31 24 TD 24 6 TD 37 10 TD 20 15 TD 29 11 TD 31 16 TD 20

13

FR TD 34 22 TD 31 4 TD 36 26 TD 26 3 TD 26 1 TD 3 2 TD 32 26 TD 26 13

FR TD 15 10 TD 18 10 TD 20 18 TD 32 22 TD 34 1 TD 23 1 TD 36 35 TD 34

15 TD 35 1

FR TD 5 1 TD 8 4 TD 39 16 TD 39 12 TD 18 12 TD 16 15 TD 38 5 TD 36 5 TD

34 31

FR TD 17 12 TD 32 1 TD 32 16 TD 17 16 TD 36 11 TD 32 8 TD 8 5 TD 20 3

TD 17 6

FR TD 34 24 TD 10 3 TD 16 14 TD 31 30 TD 31 28 TD 14 11 TD 35 34 TD 34

5

FR TD 28 5 TD 34 3 TD 34 29 TD 29 27 TD 21 5 TD 22 19 TD 34 10 TD 34 9

FR TD 16 10 TD 34 32 TD 37 26 TD 26 2 TD 26 23 TD 14 3 TD 27 26 TD 39 6

Page 109: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

95

FR TD 33 27 TD 39 27 TD 36 29 TD 31 5 TD 37 17 TD 34 17 TD 37 15 TD 36

3

FR TD 21 16 TD 23 18 TD 28 22 TD 12 1 TD 32 12 TD 18 8 TD 37 12 TD 38 7

FR TD 38 13 TD 21 7 TD 31 20 TD 39 28 TD 28 4 TD 28 23 TD 34 12 TD 17

14

FR TD 25 3 TD 25 2 TD 30 29 TD 30 19 TD 19 7 TD 29 20 TD 33 20 TD 32 20

FR TD 29 23 TD 37 35 TD 37 6 TD 39 37 TD 37 4 TD 29 7 TD 25 11 TD 19 10

FR TD 28 13 TD 36 13 TD 19 17 TD 32 31 TD 25 12 TD 33 23 TD 9 7 TD 34

26

FR TD 21 20 TD 29 10 TD 14 4 TD 25 21 TD 27 10 TD 26 11 TD 26 22 TD 31

10

FR TD 31 11 TD 33 11 TD 34 11 TD 35 28 TD 25 7 TD 25 24 TD 39 7 TD 24

20

FR TD 24 4 TD 21 13 TD 15 13 TD 13 3 TD 30 15 TD 30 21 TD 39 36 TD 39

14

FR TD 15 14 TD 15 11 TD 21 11 TD 18 11 TD 38 34 TD 9 8 TD 23 9 TD 38 23

FR TD 9 1 TD 25 16 TD 9 5 TD 39 17 TD 17 4 TD 10 6 TD 32 9 TD 11 4 TD 26

19

FR TD 11 6 TD 15 6 TD 37 11 TD 11 3 TD 27 24 TD 30 24 TD 16 9 TD 16 6

FR TD 8 6 TD 34 6 TD 33 8 TD 30 8 TD 36 32 TD 7 4 TD 30 5 TD 28 11 TD

37 23

FR TD 23 6 TD 24 5 TD 35 5 TD 14 1 TD 33 5 TD 32 5 TD 39 34 TD 36 19 TD

29 2

FR TD 38 12 TD 39 18 TD 32 18 TD 18 16 TD 16 12 TD 33 16 TD 35 20 TD 27

20

FR TD 27 12 TD 32 27 TD 27 1 TD 28 12 TD 30 28 TD 39 30 TD 39 33 TD 33

28

FR TD 35 31 TD 38 2 TD 35 2 TD 18 2 TD 36 18 TD 18 5 TD 18 3 TD 15 9 TD

27 21

FR TD 24 7 TD 24 23 TD 23 2 TD 14 2 TD 23 11 TD 37 29 TD 37 36 TD 29 19

TD 20 5

FR TD 19 3 TD 31 9 TD 7 2 TD 22 7 TD 23 7 TD 34 23 TD 19 2 TD 32 17 TD

38 21

FR TD 33 29 TD 20 9 TD 25 18 TD 38 16 TD 36 15 TD 27 5 TD 38 27

PD

OU TV SS MI AD=OFF

Page 110: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

96

UJI VALIDITAS CFA EFFOR

DA NI=5 NO=160 MA=PM

LA

ITEM4 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM11

KM SY FI=Effor.cor

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

EFFOR

FR LX 1 LX 5

FR TD 3 1

PD

OU TV SS MI

Page 111: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

97

Tabel 3.8 Matriks korelasi item Effor

UJI VALIDITAS CFA INITIATIVE

DA NI=3 NO=160 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM2 ITEM3

KM SY FI=Initiative.cor

MO NX=3 NK=1 LX=FR PH=ST

LK

INITIATIVE

FR LX 1 LX 3

PD

OU TV SS MI

No 4 6 7 8 11

4 1 X

6 1

7 1

8 1

11 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

Page 112: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

98

Tabel 3.10 Matriks korelasi item initiative

No 1 2 3

1 1

2 1

3 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA PERSISNTESI

DA NI=4 NO=160 MA=PM

LA

ITEM5 ITEM9 ITEM10 ITEM12

KM SY FI=Persisntensi.cor

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

PERSISNTENSI

FR LX 1 LX 4

FR TD 3 2 TD 4 3

PD

OU TV SS MI

Page 113: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

99

Tabel 3.12 Matriks korelasi item presistensi No 5 9 10 12

5 1

9 1 X

10

12

1 X

1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA BELAJAR DENGAN TEMAN

DA NI=3 NO=160 MA=PM

LA

ITEM3 ITEM14 ITEM19

KM SY FI=BelajarDenganTeman.cor

MO NX=3 NK=1 LX=FR PH=ST

LK

BELAJAR DENGAN TEMAN

FR LX 1 LX 3

PD

OU TV SS MI IT=OFF

Page 114: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

100

Tabel 3.28 Matriks korelasi item belajar dengan teman

No 3 14 19

6 1

7 1

19 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di

drop: -

UJI VALIDITAS CFA BERPIKIRKRITIS

DA NI=5 NO=160 MA=PM

LA

ITEM7 ITEM16 ITEM20 ITEM35 ITEM40

KM SY FI=BerpikirKritis.cor

MO NX=5 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

BERPIKIR KRITIS

FR LX 1 LX 5

FR TD 5 4

PD

OU TV SS MI

Page 115: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

101

Tabel 3.20 Matriks korelasi item berpikir kritis

No 7 16 20 35 40

7 1

16 1

20 1

35 1 X

40 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di

drop: -

UJI VALIDITAS CFA Elaborasi

DA NI=6 NO=160 MA=PM

LA

ITEM22 ITEM31 ITEM33 ITEM36 ITEM38 ITEM 50

KM SY FI=Elaborasi.cor

MO NX=6 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

Elaborasi

FR LX 1 LX 6

FR TD 6 4 TD 2 1

PD

OU TV SS MI

Page 116: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

102

Tabel 3.16 Matriks korelasi item elaborasi No 22 31 33 36 38 50

22 1 X

31 1

33 1

36 1 X

38 1

50 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA LATIHAN

DA NI=4 NO=160 MA=PM

LA

ITEM4 ITEM15 ITEM8 ITEM28

KM SY FI=Latihan.cor

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

LATIHAN

FR LX 1 LX 4

FR TD 2 1

PD

OU TV SS MI

Page 117: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

103

Tabel 3.14 Matriks korelasi item latihan No 8 15 28 41

8 1 X

15 1

28 1

41 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA ManajemenWaktudanLingkunganBelajar

DA NI=8 NO=160 MA=PM

LA

ITEM4 ITEM12 ITEM21 ITEM34 ITEM39 ITEM42 ITEM46 ITEM49

KM SY FI=ManajemenWaktudanLingkunganBelajar.cor

MO NX=8 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

Manajemen Waktu dan Lingkungan Belajar

FR LX 1 LX 8

FR TD 7 3 TD 5 1 TD 8 7 TD 4 2 TD 8 5 TD 7 1

PD

OU TV SS MI

Page 118: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

104

Tabel 3.24 Matriks korelasi item Manajemen waktu dan lingkungan belajar No 4 12 21 34 39 42 46 49

4 1 X X

12 1 X

21 1 X

34 1

39 1 X

42 1

46 1 X

49 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA PENCARIANBANTUAN

DA NI=4 NO=160 MA=PM

LA

ITEM 9 ITEM27 ITEM37 ITEM44

KM SY FI=PencarianBantuan.cor

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST

LK

PENCARIAN BANTUAN

FR LX 1 LX 4

PD

OU TV SS MI

Page 119: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

105

Tabel 3.30 Matriks korelasi item pencarian bantua

No 9 27 37 44

9 1

27

37

1

1

44 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA pengaturanmetakognitif

DA NI=12 NO=160 MA=PM

LA

ITEM2 ITEM5 ITEM10 ITEM13 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26 ITEM30

ITEM45 ITEM47 ITEM48

KM SY FI=pengaturanmetakognitif.cor

MO NX=12 NK=1 LX=FR PH=ST TD=SY

LK

pengaturan metakognitif

FR LX 1 LX 12

FR TD 12 8 TD 8 1 TD 8 7 TD 9 8 TD 10 3 TD 12 2 TD 12 5

FR TD 11 6

PD

OU TV SS MI

Page 120: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

106

Tabel 3.22 Matriks korelasi item pengaturan metakognitif No 2 5 10 13 23 24 25 26 30 45 47 48

2 1 X

5 1 X

10 1 X

13 1

23 1 X

24 1 X

25 1 X

26 1 X X

30 1

45 1

47 1

48 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA PENGATURAN USAHA

DA NI=4 NO=160 MA=PM

LA

ITEM6 ITEM17 ITEM29 ITEM43

KM SY FI=PENGATURANUSAHA.cor

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST

LK

PENGATURAN USAHA

FR LX 1 LX 4

PD

OU TV SS MI

Page 121: PENGARUH SELF EFFICACY DAN SELF REGULATED LEARNING ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/39675/1... · LEARNING TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK ... independent variable

107

Tabel 3.25 Matriks korelasi item pengaturan usaha

No 6 7 29 43

6 1

7 1

29 1

43 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -

UJI VALIDITAS CFA PENGORGANISASIAN

DA NI=4 NO=160 MA=PM

LA

ITEM1 ITEM11 ITEM18 ITEM32

KM SY FI=PENGORGANISASIAN.cor

MO NX=4 NK=1 LX=FR PH=ST

LK

PENGORGANISASIAN

FR LX 1 LX 4

PD

OU TV SS MI

Tabel 3.18 Matriks korelasi item pengorganisasian

No 1 11 18 32

1 1 X

11 1

18 1

32 1

X: Item yang berkorelasi; Item yang di drop: -