pengaruh saat aplikasi herbisida propanil dan dosis pupuk n terhadap gulma dan hasil padi sawah

9
PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA DAN HASIL PADI SAWAH Oleh : Juwarno, A.T Soejono dan Prapto Yudono ABSTRAK Suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Saat Aplikasi Herbisida Propanil dan Dosis Pupuk N terhadap Gulma dan Hasil Padi Sawah” telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) saat aplikasi herbisida propanil dan dosis pupuk nitrogen (N) untuk menekan pertumbuhan gulma dan untuk meningkatkan hasil padi sawah,dan (2) kombinasi perlakuan antara saat aplikasi herbisida dan dosis pupuk nitrogen untuk menekan pertumbuhan gulma dan untuk meningkatkan hasil padi sawah terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi antara saat aplikasi dan dosis pupuk nitrogen yang berpengaruh terhadap bobot kering gulma. Kombinasi perlakuan yang terbaik untuk menekan pertumbuhan gulma adalah kombinasi antara saat aplikasi herbisida 3 minggu setelah tanam dan dosis nitrogen 300 kg urea per hektar. Untuk hasil padi sawah perlakuan saat aplikasi 2 atau 3 minggu setelah tanam sama baiknya dengan perlakuan penyiangan dengan tangan. Kata kunci : saat aplikasi, propanil, pertumbuhan gulma, padi sawah. ABSTRACT A research entitled “the Effect of Propanil Herbicide time Application and N dosage fertilizer on Weed and Lowland Rice Yield” have been done. The aim of research was to know (1) time propanil herbicide aplication and Nitrogen (N) fertilizer for weed growth supression and for rice up lowland rice yield, and (2) treatment combination between the time herbicide applications and dosage of nitrogen fertilizer for the best weed growth suppression and N dosage fertilizer was influenced on dry weed weight. The best treatment for weed growth suppression was combination between time herbicide applications 3 weeks after planting and the N rate 300 kg urea per hectare. For lowland rice yield time applications treatment 2 and 3 weeks after planting as good as weeding with hand. Key word : time applications, propanil, weed growth, lowland rice PENDAHULUAN

Upload: nita-juniar

Post on 27-Jul-2015

595 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA DAN HASIL PADI SAWAH

PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA

DAN HASIL PADI SAWAH

Oleh : Juwarno, A.T Soejono dan Prapto Yudono

ABSTRAK

Suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Saat Aplikasi Herbisida Propanil dan Dosis Pupuk N terhadap Gulma

dan Hasil Padi Sawah” telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) saat aplikasi

herbisida propanil dan dosis pupuk nitrogen (N) untuk menekan pertumbuhan gulma dan untuk meningkatkan

hasil padi sawah,dan (2) kombinasi perlakuan antara saat aplikasi herbisida dan dosis pupuk nitrogen untuk

menekan pertumbuhan gulma dan untuk meningkatkan hasil padi sawah terbaik. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kombinasi antara saat aplikasi dan dosis pupuk nitrogen yang berpengaruh terhadap bobot kering gulma.

Kombinasi perlakuan yang terbaik untuk menekan pertumbuhan gulma adalah kombinasi antara saat aplikasi

herbisida 3 minggu setelah tanam dan dosis nitrogen 300 kg urea per hektar. Untuk hasil padi sawah perlakuan

saat aplikasi 2 atau 3 minggu setelah tanam sama baiknya dengan perlakuan penyiangan dengan tangan.

Kata kunci : saat aplikasi, propanil, pertumbuhan gulma, padi sawah.

ABSTRACT

A research entitled “the Effect of Propanil Herbicide time Application and N dosage fertilizer on Weed and

Lowland Rice Yield” have been done. The aim of research was to know (1) time propanil herbicide aplication

and Nitrogen (N) fertilizer for weed growth supression and for rice up lowland rice yield, and (2) treatment

combination between the time herbicide applications and dosage of nitrogen fertilizer for the best weed growth

suppression and N dosage fertilizer was influenced on dry weed weight. The best treatment for weed growth

suppression was combination between time herbicide applications 3 weeks after planting and the N rate 300 kg

urea per hectare. For lowland rice yield time applications treatment 2 and 3 weeks after planting as good as

weeding with hand.

Key word : time applications, propanil, weed growth, lowland rice

PENDAHULUAN

Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan adanya perubahan pada konsumsi masyarakat dari

non beras menjadi beras, maka kebutuhan beras meningkat. Selain hal tersebut, banyaknya perubahan fungsi

lahan persawahan subur di Pulau Jawa mejadi lokasi pemukiman, pertokoan, jalan raya dan industri juga

berperan dalam meningkatkan kebutuhan beras. Hal tersebut sangat mempengaruhi produksi padi di Indonesia,

karena kebutuhan padi (beras) Indonesia sebagian besar dari Pulau Jawa.

Dinegara-negara maju, gandum dan padi-padian hanya sebagian saja yang dikonsumsi manusia,

sisanya digunakan untuk pakan ternak. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia produksi padi belum

cukup untuk memenuhi konsumsi manusia (Anonim,1996).

Dalam usaha peningkatan produksi padi banyak kendala-kendala yang harus dihadapi baik disebabkan oleh

iklim maupun oleh organisme pengganggu seperti gulma . keberadaan gulma pada pertanaman padi sawah.

Gulma yang tumbuh bersama tanaman padi bersaing dalam kebutuhan unsur hara maupun cahaya serta CO2.

Selain itu, keberadaan gulma dapat menjadi inang sementara bagi hama dan penyakit, misalnya hama wereng

dan penyakit “rice blast”. Pada sistem alih tanam penurunan hasil dapat mencapai 48% (Ridwan, 1996). Oleh

Page 2: PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA DAN HASIL PADI SAWAH

karena itu, gulma pada tanaman padi harus dikendalikan. Dewasa ini buruh tani diperdesaan sudah semakin

susah diperoleh, karena mereka lebih suka bekerja pada sektor lain seperti sekto industri, transportasi, dan

tenaga kerja bangunan. Kalaupun ada, para buruh tani tersebut menuntut upah yang tinggi yang menyebabkan

biaya produksi padi menjadi yang lebih besar.

Salah satu cara pengendalian gulma yang menggunakan tenaga kerja sedikit adalah dengan cara

kimiawi menggunakan pestisida. Salah satu jenis herbisida yang digunakan untuk mengendalikan gulma pada

pertanaman padi sawah adalah propanil (Nai,1995). Herbisida propanil yang diaplikasikan .pada pertanaman

padi sawah tidak mempengaruhi pertumbuhan padi, karena pada tanaman padi terdapat enzim aril asilamidase

yang dapat mendegrasi propanil menjadi senyawa yang berguna bagi tanaman padi (Ashton & Craft, 1981).

Persistensi propanil di dalam tanah hanya 1-3 hari setelah aplikasi (Beste.1983).

Dalam pemeliharaan tanaman padi sawah selain pengendalian tanaman padi sawah selain pengendalian

gulma, juga dilakukan pemumpukan. Dengan pemberian pupuk nitrogen dosis yang cukup, walapun gulma msih

muda telah mampu tumbuh subur. Gulma muda yang tumbuh subur akan menjadi lebih peka terhadap herbisida

karena dinding sel epidermis daunnya lunak, tajuknya besar dan lapisan kurtikulanya tipis. Hal tersebut dapat

menyebabkan intersepsi, retensi dan penetrasi herbisida ke jaringan tubuh gulma menjadi besar, sehingga

kematian gulma juga tinggi. Hal ini diharapkan dapat memberikan keluasaan bagi tanaman padi untuk tumbuh

dengan baik. Bila kerapatan dan pertumbuhan gulma dapat ditekan dengan adanya kombinasi saat aplikasi

herbisida propanil dan dosis pupuk nitrogen, maka diharapkan tanaman padi dapat tumbuh lebih baik karena

tidak adapersaingan dengan gulma dan produksinya semakin meningkat.

Nitrogen penting bagi tanaman padi untuk membentuk molekul-molekul organik yang sangat penting,

seperti : asam amino, protein, enzim, asam nukleat dan klorofil. Pupuk nitrogen yang diserap oleh tanaman padi

dalam bentuh NH4+ dan NO3-. Dosis pupuk nitrogen yang dianjurkan untuk tanaman padi sawah berkisar

antara 90 dan 120 kg N per hektar tergantung varietas padi (Taslim et al., 1989).

Menurut Bukman dan Brady (1982), diantara tiga unsur hara esensial, yaitu : N, P, dan K, maka

Nitrogenlah satu-satunya unsur hara jika diberikan agak berlebihan akan mengakibatkan kerusakan pada

tanaman tertentu. Pengaruh unsur Nitrogen yang sangat merugikan pada tanaman padi adalah (1) dapat

menghambat waktu pemasakan, karena peningkatan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan melampaui batas

normal untuk masak. (2) dapat melemahkan batang dan meningkatkan kehampaan biji, (3) dapat merendahkan

kualitas dan (4) dapat mengurangi ketahanan terhadap patogen penyakit.

Jenis-jenis gulma pada pertanaman padi sawah menurut Bangun dan Mahyudin (1989), dapat

dibedakan menjadi 3 golongan yaitu : rerumputan (grasses), tekian (sedges), dan gulma daun lebar (broad

leaves). Golongan rerumputan mempunyai batang berbuku-buku, berdaun seperti pita dan berkembang biak

secara vegetatif atau secara generatif.

Dalam siklus hidupnya,gulma mempunyai fase tumbuh yang berbeda-beda tanggapannya terhadap herbisida,

termasuk juga gulam yang tumbuh pada pertanaman padi sawah. Untuk itu, pengendalian gulma pada areal

pertanaman padi sawah dengan herbisida perlu diperhatikan saat aplikasinya.

METODE PENELITIAN

Page 3: PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA DAN HASIL PADI SAWAH

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yng dilakukan di lahan basah di Kebun Pendidikan

dan Pengembangan Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang terletak di Desa Kali Tirto,

berlangsung pada musim kemarau pada jenis tanah regosol, dari bulan april sampai dengan Juli 1999.

Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah padi sawah IR-64 dan herbisida propanil dengan

dengan dosis 7,5 liter per hektar. Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL)

dengan pola percobaan faktorial. Faktor yang dicoba dua faktor adalah 1. Saat aplikasi herbisida, P0 disiang

biasa, pl : aplikasi herbisida 2 minggu setelah pindah tanam, dan p3 : aplikasi herbisida 4 minggu setelah pindah

tanam. 2 . Dosis pupuk N terdiri atas 2 taraf, yakni n1 : 200 kg urea/ha dan n2 :300 kg/ha. Kombinasi perlakuan

delapan dan msing-masing perlakuan diulang 3 kali.

Ukuran masing-masing petak percobaan 6 m x 4 m. Jarak tanam dalam dan antar baris 20 cm x 20 cm.

Luas petak sampel untuk tanaman padi 2 m x 2 m, dan luas petak untuk gulma adalah 1 m2. Setiap lubang

tanam ditanami dengan 1 benih padi yang berumur 23 hari setelah semai. Batas antara petak pelakuan dengan

pematang, 40 cm dan tingginya 25 cm. Batas antar blok dengan tanggul, lebar 10 cm dan tingginya 35 cm.

Dibagian tengah antar blok dibuat saluran air dengan lebar 40 cm untuk mengairi masing-msing petak perlakuan

pada masing-msing blok. Pada waktu aplikasi herbisida propanil, tanah pada petak-petak percobaannya harus

basah tetapi tidak digenai air. Keadaan ini harus dipertahankan sampai 48 jam dari saat penyemprotan herbisida

tersebut. Petak-petak percobaannya baru dialiri kembali setelah kurun waktu tersebut, dengan tinggi genangan

air kira-kira 10 cm dari permukaan tanah.

Variabel yang diamati adalah bobot kering gulma, komponen hasil (panjang malai per rumpun, jumlah

gabah per malai, bobot gabah kering panen per rumpun, dan bobot gabah kering simpan per rumput) dan hasil

padi sawah.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari analisis data diketahui bahwa ada interaksi nyata antara saat aplikasi herbisida propanil dan dosis pupuk N

terhadap gulma, tetapi tidak ada interaksi yang nyata terhdap komponen hasil padi sawah.

a. Gulma

Hasil analisis gulma pada saat 2 minggu setelah apliksi herbisida terakhir diperoleh jenis gulma yang

termasuk dalam 3 goolongan, yakni rerumputan, tekian, dan gulma daun lebar. Kombinasi perlakuan

p2n2 menekan pertumbuhan gulma total lebih baik dari pada semua perlakuan lainnya pada saat 2

minggu setelah aplikasi herbisida terakhir, hal ini dapat ditunjukkan dengan bobot kering dari gulma

tersebut dalam tabel 1.

Perlakuan P2n2 P3n1 P0n2 P1n1 P3n2 P0n1 P2n1

Rerata 7,30 c 10,51 abc 10,57 abc 10,74 abc 11,12 abc 15,00 a 16,34

Keterangan : angka yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada DMRT : 5 %

Hasil tersebut mungkin disebabkan oleh saat aplikasi herbisida propanil yang tepat dan dosis

pupuk N yang tinngi. Dosis N yang tinggi akan menyebabkan laju fotosisntesis gulma menjadi tinggi

dan fotosintat yang dihsilkan juga tinggi. Herbisida yang masuk ke dalam jaringan tubuh gulma akan

ditranslokasikan ke seluruh bagian tubuh gulma bersama-sama dengan fotosintat yang dihasilkan

tersebut. Hal ini akan menyebabkan akumulasi herbisida pada jaringan tubuh gulma lebih banyak, dan

Page 4: PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA DAN HASIL PADI SAWAH

akan menganggu aktifitas metabolisme gulma. Keadaan ini akan menyebabkan kematian gulma lebih

besar, dan akhirnya akan mempengaruhi berat kering dari gulma.

Selain hal tersebut diatas pada waktu umur tanaman padi 3 minggu setelah pindah tanam,

gulma yang ada pad arela pertanamna padi tersebut relatif masih muda dan kurtikulanya msih tipis.

b. Padi

Dosis pupuk mempunyai pengaruh nyata terhadap panjang malai, jumlah gabah per malai, bobot gabah

kering per rumpun dan konveksi gabah per hektar Tabel 2.

Tab

Variabel Dosis pupuk N kg urea/ha

200 (N1) 300 (N2)

a. Komponen hasil

1. Panjang malai (cm) 21,64b 22,35a

2. Jumlah malai per rumpun 10,25b 11,77a

3. Jumlah gabah per malai 90,21b 99,74a

4. Berat gabah kering panen

per rumpun

28,81b 33,81a

5. Berat gabah kering

simpan per rumpun

20,35b 24,48a

b. Hasil

1. Konveksi gabah per

hektar (ton)

4,8b 5,73a

el 2. Pengaruh dosis pupuk N terhadap komponen hasil dan hasil padi sawah

Keterangan : Angka pada baris yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada DMRT 5 %

Hal yang disebabkan oleh dosis pupuk N yang dapat memacu pertumbuhan vegatatif tanaman pad.

Menurut siregar (1987), nitrogen merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman padi dan merangsang

pembentukan anakan padi. Pada dosis N 300 kg urea per hektar pengaruhnya lebih baik dari dosis N

200 kg per hektar. Menurut Tjitrosemito (1994), padi akan meningkat dengan meningkatnya dosis N

bila pda areal pertanian tidak ada gulma.

Saat aplikasi herbisida propanil tidak mempunyai pengeruh nyata terhadap panjang malai, jumlah malai

per rumun, jumlahgabah per malai, bobot gabah kering panen per rumpun, tetapi tidak mempunyai

pengaruh nyata terhadap hasil padi seperti terlihat pada tabel 3.

Variabel Dosis pupuk N kg urea/ha

P0 P1 P2 P3

a. Komponen hasil

1. Panjang malai (cm) 22,21a 22,15a 22,03a 21,61a

2. Jumlah malai per

rumpun

11,87a 11,03a 10,43a 10,70a

Page 5: PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA DAN HASIL PADI SAWAH

3. Jumlah gabah per malai 91,04a 95,54a 97,97a 95,34a

4. Berat gabah kering

panen per rumpun

32,3 la 33,46a 29,11a 30,36a

5. Berat gabah kering

simpan per rumpun

23,78a 23,62a 20,53a 21,73a

b. Hasil

1. Konveksi gabah per

hektar (ton)

5,84a 5,35a 5,58a 4,3b

Tabel 3. Pengaruh saat aplikasi herbisida propanil terhadap komponen hasil dan hsil padi sawah

Keterangan : angka pada baris yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada DMRT 5 %

Hasil gabah kering simpan per hektar dipengaruhi oleh saat aplikasi herbisida. Saat aplikasi

herbisida P1 dan P2 tidak berbeda nyata dengan P3. Hal ini ada kaitannya dengan saat apliaksi

herbisida yang tepat.

Selain dapat menekan pertumbuhan gulma aplikasi herbisida propanil memberi tambahan

nutrisi bagi tanaman padi. Sebagian dikatakan oleh Aston dan Craft (1981), propanil akan mengalami

degradasi dalam tubuh tanaman padi menjasi senyawa yang bermanfaat bagi tanaman., yaitu menjadi

kompleks glukosida dan kompleks lignin. Dengan terkendalinya gulma pada areal pertanaman padi dan

adanya tambahan nutrisi dari degradasi propanil, maka hasil padi per hektar untuk perlakuan saat

aplikasi herbisida 2 atau 3 mingu setelah tanam sama dengan perlakuan penyiangan dengan tangan.

KESIMPULAN

Dari uraian hasil dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Saat aplikasi herbisida 2 atau 3 minggu setelah pindah tanam sama efektifnya dengan penyiangan

dengan tangan untuk mengendalikan gulma pada pertanaman padi sawah pada musim kemarau

2. Kombinasi saat aplikasi herbisida propanil setelah 3 minggu setelah pindah tanam dan dosis pupuk

N 300 kg urea/ha hasilnya paling baik untuk mengendalikan gulma pada areal pertanaman padi

sawah

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1996. Kelaparan Mengancam Manusia. Warta HKTI. XXIII (13) : 24-25

Ashton, F. M.& A.S. Craft. 1981. Mode of Action of Herbicide. Second ED. John Wiley & Son. New

York :525 p.

Beste, E.C.1983. Herbicide Handbook of Weed Science of America. Fifth ed. Weed Science Society of

America. Champaign. Lllionis : 551 p.

Bangun, P & S Mahyudin. 1989. Pengendalian Gulma pada Tanaman Padi : Buku II Padi. Badan

Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor, Indonesia : 579-599

Buckman, O. H. & N. C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan Soegiman. Bharata Karya Aksara.

Jakarta 788 halaman

Kasasian, L. 1971. Weed Control in the Tropic. Leonard Hill. London : 307 p.

Page 6: PENGARUH SAAT APLIKASI HERBISIDA PROPANIL DAN DOSIS PUPUK N TERHADAP GULMA DAN HASIL PADI SAWAH

Moenandir, J.M. 1990. Fisiologi Herbisida (Ilmu-ilmu Gulma). Rajawali Pers. Jakarta 141 halaman

Nai-Kin Ho. 1995. Current Status of Rice Herbicide Use in the Tropic. The 51 APWSS Symposium,

Tsukuba, Japan : p 77-86.

Taslin, H. Partohardjojo, S., dan Subandi.1989. Pemukuan Padi Sawah. Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian Tanaman Bogor, Indonesia : 445-479

Ridwan. 1996. Pengendalian Gulma pada Tiga Sistem Tanam Padi Swah Proseding Konferensi HIGI

XIII : 358-362