pengaruh ph thd aktivitas enzim

Upload: feby-rinaldo-pratama-kusuma

Post on 02-Jun-2018

240 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    1/17

    LAPORAN PRAKTIKUM

    BIOKIMIA

    PERCOBAAN VII

    PENGARUH pH TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM

    NAMA : RR. DYAH RORO ARIWULAN

    NIM : H411 10 272

    KELOMPOK : VI (EMPAT)

    HARI / TANGGAL : RABU/ 9 NOVEMBER 2011

    ASISTEN : MUH. SYARIF AQAID

    LABORATORIUM BIOKIMIAJURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR2011

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    2/17

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    3/17

    I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

    1.2.1 Maksud Percobaan

    Untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh pH terhadap aktivitas enzim

    amilase.

    1.2.2 Tujuan Percobaan

    Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan pH optimum

    dari enzim amilase.

    I.3 Prinsip Percobaan

    Menentukan keaktifan dari enzim amilase berdasarkan waktu penguraian

    amilum menjadi glukosa pada berbagai pH dengan penambahan iodin sebagai

    indikator yang memberi warna biru yang akan berubah menjadi bening.

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    4/17

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Enzim adalah protein yang pada hakekatnya mengkatalisis semua reaksi

    biokimia. Enzim ini berubah menjadi sangat khas, seperti misalnya terhadap jenis

    reaksi yang dikatalisisnya dan bahkan tempat pada substrat khusus dimana enzim itu

    dapat berfungsi. Enzim memulai kegiatan dengan membentuk suatu kompleks

    dengan substratnya. Kompleks enzima-substrat dapat digabung menjadi satu oleh

    tarikan van der Waals dan tarikan elektrostatik oleh ikatan hidrogen, atau yang

    kurang umum oleh pembentukan ikatan kovalen. Kompleks terbentuk pada sisi aktif

    dari enzim. Tempat ini juga merupakan daerah enzim yang memacu reaksi yang

    khas. Sisi aktif itu harus memiliki atom dan konfigurasi yang tepat, baik untuk

    mengikat maupun untuk mengkatalisis (Pine, dkk., 1988).

    Enzim, seperti protein lain, mempunyai berat molekul yang berkisar darikira-kira 12.000 sampai lebih dari 1 juta. Oleh karena itu, enzim berukuran amat

    besar dibandingkan dengan substrat atau gugus fungsional targetnya. Beberapa

    enzim hanya terdiri dari polipeptida dan tidak mengandung gugus kimiawi selain

    residu asam amino. Akan tetapi enzim lain memerlukan tambahan komponen kimia

    bagi aktivitasnya komponen ini disebut kofaktor. Kofaktor mungkin suatu molekul

    anorganik seperti ion Fe 2+, Mn 2+ atau Zn 2+ atau mungkin juga suatu molekul

    anorganik kompleks yang disebut koenzim. Beberapa enzim membutuhkan baik

    koenzim maupun satu atau lebih ion logam bagi aktivitasnya. Pada beberapa enzim,

    koenzim atau ion logam hanya terikat secara lemah atau dalam waktu sementara

    pada protein, tetapi pada enzim lain senyawa ini terikat kuat, atau terikat secara

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    5/17

    permanen yang dalam hal ini disebut gugus prostetik. Enzim yang strukturnya

    sempurna dan aktif mengkatalisis, bersama-sama dengan koenzim atau gugus

    logamnya disebut holoenzim. Koenzim dan ion logam bersifat stabil sewaktu

    pemanasan, sedangkan bagian protein enzim akan terdenaturasi oleh pemanasan

    (Lehninger, 1997).

    Enzim menyusun sebagian besar dari protein total dalam sel. Suatu sel dapat

    memuat 3.000 jenis molekul enzim dan sejumlah besar molekul dari tiap jenis.

    Enzim dapat mempercepat reaksi kimia, sedangkan protein lain tak dapat. Oleh

    karena itu, enzim adalah katalis. Selain mampu meningkatkan reaksi, enzim memiliki

    dua sifat lain sebagai katalis sejati. Pertama, enzim tak berubah oleh reaksi yang

    dikatalisnya. Kedua (dan yang penting), walaupun dapat mempercepat reaksi, enzim

    tidak mengubah kedudukan normal dari kesetimbangan kimia. Dengan kata lain,

    enzim dapat membantu mempercepat pembentukan produk, tetapi akhirnya jumlah

    produk tetap sama dengan produk yang diperoleh tanpa enzim (Lehninger, 1997).Untuk aktifitas biologis, beberapa enzim memerlukan gugus gugus

    prostetik atau kofaktor. Kofaktor ini merupakan bagian nonprotein dari enzim itu.

    Suatu kofaktor dapat berupa ion logam sederhana, ion tembaga misalnya merupakan

    kofaktor bagi enzim asam askorbat oksidase. Enzim lain mengandung molekul

    organik nonprotein sebagai kofaktor. Gugus prostetik organik seringkali dirujuk

    sebagai suatu koenzim (Fessenden & Fessenden, 1994).

    Suatu enzim bekerja secara khas terhadap suatu substrat tertentu. Kekhasan

    inilah ciri suatu enzim. Ini sangat berbeda dengan katalis lain (bukan enzim) yang

    dapat bekerja terhadap berbagai macam reaksi. Enzim urase hanya bekerja terhadap

    urea sebagai substratnya namun enziim tersebut mempunyai kekhasan tertentu.

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    6/17

    Misalnya enzim esterase dapat menghidrolisis beberapa ester asam lemak, tetapi

    tidak dapat menghidrolisis substral lain yang bukan ester. Kekhasan enzim terhadap

    suatu reaksi disebut kekhasan reaksi (Poedjiadi, 1994).

    Untuk dapat bekerja terhadap suatu zat atau substrat harus ada hubungannya

    atau kontak antara enzim dengan substratnya suatu enzim mempunyai ukuran lebih

    besar daripada substratnya. Oleh karena itu tidak seluruh bagian enzim dapat

    berhubungan dengan substrat. Hubungan antara substrat dengan enzim hanya terjadi

    pada bagian tertentu saja. Tempat atau bagian enzim yang mengadakan hubungan

    atau kontak dengan substrat dinamai bagian aktif (active site). Hubungan hanya

    mungkin terjadi apabila bagian aktif mempunyai ruang yang tepat dapat menampung

    substrat. Hubungan atau kontak antara enzim dengan substrat menyebabkan

    terjadinya kompleks enzim substrat, kompleks ini merupakan kompleks yang aktif,

    yang bersifat sementara dan akan terurai lagi apabila reaksi yang diinginkan telah

    terjadi (Poedjiadi, 1994).Faktor faktor yang mempengaruhi kerja enzim (Poedjiaji, 1994):

    Konsentrasi Enzim

    Seperti pada katalis lain, kecepatan suatu reaksi yang menggunakan enzim

    tergantung pada konsentrasi enzim tersebut. Pada suatu konsentrasi substrat tertentu,

    kecepatan reaksi bertambah dengan bertambahnya konsentrasi enzim.

    Konsentrasi Substrat

    Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang

    tetap, maka pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan kecepatan reaksi.

    Akan tetapi pada batas konsentrasi tertentu, tidak terjadi kenaikan kecepatan reaksi

    walaupun konsentrasi substrat diperbesar. Keadaan ini telah diterangkan oleh

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    7/17

    Michaelis Menten dengan hipotesis mereka tentang terjadinya kompleks enzim

    substrat.

    Suhu

    Pada suhu rendah reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu

    yang lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat. Disamping itu, karena enzim adalah

    suatu protein, maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi.

    Apabila terjadi proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terganggu dan

    dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan

    reaksinya pun akan menurun. Kenaikan suhu sebelum terjadinya proses denaturasi

    dapat menaikkan kecepatan reaksi.

    Pengaruh pH

    Enzim dapat berbentuk ion positif, ion negatif atau ion bermuatan ganda

    (zwitter ion). Dengan demikian perubahan pH lingkungan akan berpengaruh

    terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat.Disamping pengaruh terhadap struktur ion pada enzim, pH rendah atau pH tinggi

    dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan mengakibatkan

    menurunnya aktivitas enzim.

    Pengaruh Inhibitor

    Hambatan yang dilakukan oleh inhibitor dapat berupa hambatan tidak

    reversibel. Hambatan tidak reversibel pada umumnya disebabkan oleh terjadinya

    proses destruksi atau modifikasi sebuah gugus fungsi atau lebih yang terdapat pada

    molekul enzim. Hambatan reversibel dapat berupa hambatan bersaing atau hambatan

    tidak bersaing.

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    8/17

    Untuk semua spesies yang digunakan dalam penelitian, pH optimum untuk

    aktivitas amilase terjadi pada daerah dengan pH asam rendah (nilai pH berkisar

    antara 5,5 dan 6,5), walaupun aktivitas amilase total juga kemungkinan dapat terjadi

    pada nilai pH dengan interval yang lebih luas (5,5 7,0), yaitu sesuai dengan data

    dari literatur yaitu dimana pH untuk amilase signifikan berada antara 4,5 dan 8,0

    (Ciornea, 2008).

    Pati tersusun dari unit-unit glukosa yang bergabung terutama lewat ikatan

    1,4 -glikosidik, meskipun rantainya dapat mempunyai sejumlah cabang yang

    melewati ikatan 1,6 -glikosidik. Hidrolisis parsial dari pati menghasilkan maltosa,

    dan hidrolisis sempurna hanya menghasilkan D-glukosa. Pati dapat dipisahkan

    dengan berbagai teknik menjadi dua fraksi, yaitu amilosa dan amilopeptida. Amilosa

    adalah polimer linear dari D glukosa, sekitar 50 sampai 300 unit-unit glukosa

    yang dihubungkan antara satu dengan yang lainnya melalui ikatan 1,4 glikosida.

    Dalam larutan rantai amilosa berbentuk heliks menyerupai kumparan, karena adanyaikatan dengan konfigurasi s pada setiap unit glukosa. Kumparan berbentuk tabung ini

    memungkinkan terbentuknya senyawa kompleks dengan molekul lain, terutama

    molekul-molekul kecil yang dapat masuk ke dalam kumparannya. Warna biru tua

    yang ditimbulkan pada penambahan yodium pada pati adalah contoh pembentukan

    kompleks tersebut (Tim Dosen Kimia, 2007).

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    9/17

    BAB III

    METODE PERCOBAAN

    III. 1 Bahan

    Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan albumin,

    saliva encer (enzim amilase) 1 : 9, buffer fosfat pH 7,4; 7,2 ; 6,8; 5,4; 5,2,

    NaCl 0,1 M, asam asetat, iodine 0,01 M, dan aquadest

    III. 2 Alat

    Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini diantaranya ialah

    tabung reaksi, rak tabung reaksi, gelas ukur 10 mL, waterbath, inkubator, pipet tetes,

    pipet skala 1 mL, stopwatch, plat tetes, sikat tabung, dan gegep.

    III. 3 Metode KerjaSaliva sebanyak 1 mL diencerkan dengan akuades dalam gelas ukur hingga

    volumenya menjadi 10 mL. Sebanyak 6 buah tabung reaksi disiapkan dan masing-

    masing diisi dengan 5 mL larutan buffer berturut-turut pH 7,4; 7,2; 6,8; 6,2; 5,4; 5,2.

    Kemudian ke dalam larutan buffer ini ditambahkan 2,5 mL larutan albumin, 1 mL

    NaCl 0,1 M dan 5 tetes saliva encer. Tabung yang berisi larutan pH 7,4 dan pH 7,2

    diasamkan dengan 1 mL asam asetat, untuk mengurangi kebasaannya. Selanjutnya

    semua tabung ditetesi 5 tetes iodin dan dimasukkan ke dalam inkubator bersuhu

    38 oC selama 30 menit. Lalu diperhatikan perubahan warna yang terjadi tiap interval

    5 menit. Dicatat perubahan dan waktu yang dibutuhkan. Selanjutnya dibuat grafik pH

    versus kebalikan waktu (1/T) dan dari grafik tersebut ditentukan pH optimumnya.

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    10/17

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    IV. 1 Pendahuluan

    Umumnya enzim efektifitas maksimum pada pH optimum, yang lazimnya

    berkisar antara pH 4,5 - 8.0. Tetapi ada beberapa enzim yang kisaran pHnya sempit,

    misalnya peptin yang kisaran pHnya 1,8 dan arginase yang mempunyai pH optimum

    10,0. Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah umumnya enzim menjadi non

    aktif secara irreversibel karena menjadi denaturasi protein.Pada percobaan kali ini,

    dilakukan uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim amilase. Enzim mempunyai

    aktivitas paling besar pada pH optimumnya. Perubahan pH dapat menyebabkan

    aktivitas menurun atau hilang sama sekali karena terjadinya perubahan konfirmasi

    akibat pecahnya ikatan ion dari gugu-gugus tertentu. Perubahan pH lingkungan akan

    berpengaruh terhadap efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleksenzim substrat.

    IV. 2 Tabel Pengamatan

    Tabel 1. Hasil Pengamatan Pengaruh ph terhadap aktivitas enzim amilase

    Waktu

    (menit)

    Warna

    pH 7,4 pH 7,2 pH 6,8 pH 5,4 pH 5,2

    0

    5

    10

    15

    +++

    ++

    +

    +

    +++

    ++

    ++

    +

    ++

    +

    +

    +

    ++

    ++

    +

    +

    ++++

    ++++

    +++

    ++

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    11/17

    20

    25

    30

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    +

    ++

    +

    +

    Keterangan : + + + + : biru

    + + + : biru muda

    + + : biru agak bening

    + : bening

    Tabel 2. Nilai pH yang menunjukkan perubahan bening

    Buffer Waktu (t) (Menit) 1/t (Menit)

    7,4

    7,2

    6,8

    5,4

    5,2

    10

    15

    5

    10

    25

    0,1

    0,066

    0,2

    0,1

    0,04

    IV.3 Grafik

    Grafik pengaruh pH terhadap aktivitas enzim

    1 2 3 4 5

    Y 0.04 0.1 0.2 0.06 0.1

    X 5.2 5.4 6.8 7.2 7.4

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    78

    B u

    f f e r p H

    Pengaruh pH terhadap aktivasi enzim

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    12/17

    CH 2 O

    H

    OOH

    O

    O

    H

    HH

    H OH

    CH 2 O

    H

    OH

    O

    O

    H

    HH

    H OH

    + nI 2

    n

    CH 2O

    H

    OOH

    O

    O

    H

    HH

    H OH

    CH 2O

    HOH

    O

    O

    H

    HH

    H OHnI

    I

    amilase

    CH 2O

    HOH

    OH

    O

    H

    HH

    H OH

    OH

    + nI 2

    biru

    bening

    IV.4 Reaksi

    Adapun reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah:

    IV.5 Pembahasan

    Pada percobaan ini, akan ditentukan pH optimum dari enzim amilase.

    Masing-masing tabung reaksi diisi dengan larutan buffer fosfat pada pH yang

    berbeda-beda yaitu 7,4; 7,2; 6,8; 5,4; 5,2. Digunakan beberapa macam pH yang

    berbeda-beda agar dapat ditentukan pada pH berapa enzim bekerja dengan baik (pH

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    13/17

    Optimum). Tabung reaksi yang berisi larutan buffer dengan pH berbeda-beda

    ditambahkan larutan albumin, larutan NaCl 0,1 M dan saliva encer yang merupakan

    enzim amilase. Penambahan NaCl bertujuan sebagai pengaktif kerja enzim dan pati

    atau amilum dimana pati ini merupakan substrat yang akan bereaksi dengan iodium

    membentuk kompleks biru. Saliva yang merupakan enzim amilase akan

    menghidrolisis pati menjadi dekstrin kemudian maltosa (disakarida) dan terhidrolisis

    lagi menjadi 2 molekul glukosa secara enzimatis. Pada tabung reaksi yang berisi

    larutan buffer dengan pH 7,4 dan pH 7,2 ditambahkan asam asetat (CH 3COOH)

    dengan tujuan untuk mengasamkan larutan tersebut karena enzim tidak dapat bekerja

    pada pH basa. Selanjutnya ke dalam tabung-tabung ini ditambahkan dengan larutan

    iodium sebagai indikator yang akan bereaksi dengan amilum membentuk kompleks

    biru keunguan yang ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi biru.

    Tabung-tabung yang berisi larutan tersebut ditempatkan pada oven bersuhu

    38 C selama 30 menit dan pengamatan dilakukan pada tiap interval waktu 5 menit.Dari pengamatan terlihat bahwa yang mengalami perubahan warna yang cepat yaitu

    pH 6,8; kemudian disusul oleh pH 7,4; 5,4; 7,2; dan 7,4. Perubahan warna terjadi

    pada menit ke-5 yaitu pada pH 6,8 dari warna biru menjadi biru agak bening dan

    kemudian bening.

    Berdasarkan grafik yang diperoleh, terlihat bahwa pH optimum dari enzim

    amilase adalah pada pH 6,8. Tentunya hal ini sesuai dengan teori dimana pH

    optimum suatu enzim agar dapat bekerja dengan baik yakni berkisar antara 5,4-7,2.

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    14/17

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5. 1 Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa

    pH optimum untuk enzim amilase adalah 6,8.

    5. 2 Saran

    Sebaiknya alat-alat yang digunakan diperiksa terlebih dahulu oleh analis yang

    bertugas agar diketahui adanya kerusakan dan bahan yang digunakan diganti kalau

    sudah rusak agar tidak mempengaruhi hasil percobaan.

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    15/17

    DAFTAR PUSTAKA

    Ciornea, E., Vasile, G., Cojocaru, D., 2008, On The Influence Of The Temperature And pH Of The Incubation Medium On The Activity Of Total Amylase InSome Spontaneous And Cultivated poaceae , (online)(http://www.bio.uaic.ro/publicatii/anale_biochimie/2008_IX_F1/2008_Anale

    _GBM_IX_F1_l14.pdf ,diakses 8 Mei 2009.)

    Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 1994, Kimia Organik , Erlangga, Jakarta.

    Lehninger, A.L., 1997, Dasar-dasar Biokimia Jilid 1 , Erlangga, Jakarta.

    Patong, A. R., 2009, Penuntun Praktikum Biokimia , Laboratorium Biokimia Jurusan

    Kimia FMIPA Universitas Hasanuddin, Makassar.

    Pine, S.H., Hendrickson, J.B., Cram, D.J., dan Hammond, G.S., 1988, KimiaOrganik II , Penerbit ITB, Bandung.

    Poedjiadi, A., 1994, Dasar-dasar Biokimia , UI-Press, Jakarta.

    Tim Dosen Kimia, 2007, Kimia Dasar II , Universitas Hasanuddin, Makassar.

    http://www.bio.uaic.ro/publicatii/anale_biochimie/2008_IX_F1/2008_Anale_GBM_IX_F1_l14.pdfhttp://www.bio.uaic.ro/publicatii/anale_biochimie/2008_IX_F1/2008_Anale_GBM_IX_F1_l14.pdfhttp://www.bio.uaic.ro/publicatii/anale_biochimie/2008_IX_F1/2008_Anale_GBM_IX_F1_l14.pdfhttp://www.bio.uaic.ro/publicatii/anale_biochimie/2008_IX_F1/2008_Anale_GBM_IX_F1_l14.pdf
  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    16/17

    LEMBAR PENGESAHAN

    Makassar, 9 Nopember 2011

    Asisten Praktikan

    Muh. Syarif Aqaid Rr. Dyah Roro Ariwulan

  • 8/10/2019 Pengaruh Ph Thd Aktivitas Enzim

    17/17

    LAMPIRAN

    Hasil dari pengamatan Pengaruh pH terhadap Aktivasi Enzim Amilase