pengaruh persepsi siswa pada...
TRANSCRIPT
PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA KEPRIBADIAN GURU
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL
SISWA SDN 02 TRISOBO KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Pendidikan Agama Islam
Oleh :
MUNAHAROH
NIM : 093111450
PROGRAM DMS
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN WALISONGO SEMARANG
2011
Dra. Muntholiah, M.Pd.
Jl. Wahyu Temurun Gg. 5 No. 7
Tlogosari Kulon Pedurungan Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Semarang, 05 Oktober 2011
Lamp : 4 (empat) eks.
Hal : Naskah Skripsi
A.n Sdri. Munaharoh
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syari’ah
IAIN Walisongo
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini
saya kirim naskah Skripsi saudara :
Nama : Munaharoh
NIM : 093111450
Judul : Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian Guru Pendidikan
Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa Sdn 02
Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera di
munaqosahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Dra. Muntholiah, M.Pd.
NIP. 196911071996031001
ABSTRAK
Munaharoh, NIM: 093111450. “Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian
Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SDN 02
Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kontribusi Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian Guru
Pendidikan Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SDN 02 Trisobo
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi masukan untuk membangun persepsi yang baik bagi Kepribadian Guru
Pendidikan Agama Islam dalam upaya membentuk dan meningkatkan Kecerdasan
Spiritual siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan mengambil tempat
SDN 02 Trisobo Boja Kendal. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memberikan
makna terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari hasil itulah ditarik
kesimpulan bahwa “Ada pengaruh persepsi siswa pada kepribadian guru Pendidikan
Agama Islam terhadap kecerdasan spiritual siswa”.
Kesimpulan yang diperoleh adalah: Hasil perhitungan menunjukkan:
persepsi siswa pada kepribadian guru PAI dalam kategori “baik” ini terbukti dengan
nilai rata-rata yang diperoleh, yaitu 43,90 berada pada interval 45,954 keatas.
Tingkat kecerdasan spiritual siswa adalah pada kategori “cukup.” Ini terbukti
dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 45,80 berada pada interval 43,267 ke atas.
Ada pengaruh antara persepsi siswa pada kepribadian guru PAI dengan
kecerdasan spiritual siswa di SDN 02 Trisobo Kec. Boja Kab. Kendal. Hal ini dapat
dilihat dari nilai regresi (Freg ) sebesar 22,172 sedangkan Ftabel untuk Ft (0,01) = 1,448
dan Ft (0,05) = 1,508 serta koefisien determinannya rxy2
= 0,470 atau 47%. Keadaan ini
menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan adalah signifikan artinya hipotesis
tersebut dapat diterima.
Kontribusi pengaruh persepsi siswa pada kepribadian guru Pendidikan
Agama Islam di SDN02 Trisobo terhadap kecerdasan spiritual siswa berbeda-beda
antara satu siswa dengan siswa lainnya sesuai dengan karakter masing-masing siswa.
Kontribusi tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: Memberi nasehat ajaran moral
yang baik untuk dipahami dan diamalkan, memberi contoh teladan, memberi latihan
atau tugas kepada anak terhadap suatu perbuatan tertentu, mengajak anak untuk
merenungkan dan memikirkan kejadian yang ada, himbauan untuk berbuat baik pada
orang lain, melakukan pujian, dan memberikan hukuman. Dari kontribusi KKGPAI
yang diberikan, tingkat kecerdasan spiritual siswa mengalami peningkatan dari yang
sebelumnya berperilaku buruk menjadi baik melalui nilai-nilai moral yang telah
dikembangkan.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini
tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga
skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 03 Oktober 2011
Deklarator,
MUNAHAROH
NIM : 093111450
MOTTO
“ Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui
apa yang kamu kerjakan “.
PERSEMBAHAN
Suami dan anaku tercinta yang selalu memberi bimbingan dan arahan dalam
setiap jejak langkahku, pendamping dan penyejuk hati dan yang tidak pernah
lelah mencurahkan kasih sayangnya dengan tulus serta doa untuk kesuksesan
ananda.
Sanak saudara serta sahabat-sahabat setiaku, pemberi motivasi dan semangat
dalam cita-citaku.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas limpahan rahmat dan kasih sayang serta bimbinganNya
menuju jalan yang lurus, akhirnya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi
ini, tanpa hidayahNya mustahil semua ini bisa berhasil.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian Guru
Pendidikan Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SDN 02 Trisobo
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011” disusun untuk
memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan,
oleh karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed., selaku dekan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang.
2. Dra. Muntholi’ah, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
3. Semua dosen yang telah mengajar selama belajar di bangku perkuliahan Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
4. Tunariyah, S.Pd.I sebagai kepala SDN 2 Trisobo Kecamatan Boja yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian serta dewan guru
beserta staffnya, yang telah banyak memberikan informasi dan data dalam
mengadakan penelitian ini.
5. Suami dan anak-anaku yang telah berkenanan memberikan segalanya selama
studi dan penyusunan skripsi ini.
6. Semua sanak famili dan keponakan yang selalu memberi semangat. Semoga
Allah senantiasa mengumpulkan kita semua dalam kebahagiaan di dunia maupun
di akhirat.
7. Teman-teman satu paket kelas Progam DMS H : Bapak Mahbub, Mudhofir,
Suparman, Muniroh, Umi Makromah dan lain-lain yang membagi ilmu di
bangku perkuliahan.
Penulis tidak dapat berbuat sesuatu untuk membalas budi, selain memanjatkan
doa semoga kita dalam lindunganNya, Amien.
Semarang, 29 November 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
DEKLARASI ................................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
Bab I Pendahuluan ........................................................................................... 1
A. Latar belakang masalah...................................................................... 1
B. Rumusan masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan dan Manfaat penelitian .......................................................... 3
1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3
2. Manfaat Penelitian .................................................................... 4
Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................... 5
A. Persepsi .............................................................................................. 5
1. Pengertian Persepsi ....................................................................... 5
xi
2. Macam Persepsi ............................................................................ 6
B. Kepribadian Guru............................................................................... 11
1. Pengertian Kepribadian Guru ........................................................ 5
2. Macam Kepribadian Guru ............................................................. 6
3. Syarat-syarat Kepribadian Guru ................................................... 10
4. Teori Kepribadian ......................................................................... 10
C. Kecerdasan Spiritual ........................................................................ 11
1. Pengertian Kecerdasan Spiritual ................................................... 5
2. Manfaat Kecerdasan Spiritual ....................................................... 6
3. Macam Macam Kecerdasan Spiritual ........................................... 10
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdesan Spiritual ........... 16
D. Kajian relevan .................................................................................. 19
E. Rumusan Hipotesis penelitian............................................................ 22
Bab III Metodologi Penelitian .......................................................................... 23
A. Jenis penelitian ................................................................................... 23
B. Populasi .............................................................................................. 23
C. Variabel dan Indikator ....................................................................... 23
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 25
E. Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................... 26
F. Tekhnik Analisis Data........................................................................ 27
Bab IV Data dan Analisa Hasil Penelitian ...................................................... 29
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ......................................................... 29
B. Analisis Hasil Penelitian .................................................................... 29
C. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 40
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 49
E. Keeterbatasan Penelitian .................................................................... 50
Bab V Penutup 51
A. Kesimpulan ........................................................................................ 51
B. Saran .................................................................................................. 51
C. Penutup .............................................................................................. 52
Daftar pustaka
Lampiran-lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Populasi Penelitian …………………………… 26
Tabel 4.2 Tabel Data Siswa Tentang Persepsi Siswa Pada Kepriba-
dian Guru …………………………………………… 30
Tabel 4.3 Tabel Output SPSS Frequency Table Persepsi Siswa Pada
Kepribadian Guru ……………...……………………. 34
Tabel 4.4 Tabel Output SPSS Frequency Table Kecerdasan Spiritual
Siswa …………………………………………………… 39
Tabel 4.5 Tabel Kerja Analisis Regresi …………………………... 40
Tabel 4.6 Tabel Coefficients …………………………………... 43
Tabel 4.7 Tabel Anova …………………………………………... 47
Tabel 4.8 Tabel Hasil Analisis Regresi …………………………... 47
Tabel 4.9 Tabel Ringkasan Perhitungan F dan R ……….………… 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Gambar Histogram Frequency Tentang Persepsi Siswa
Pada Kepribadian Guru …….………………….. 29
Gambar 4.2 Gambar Histogram Frequency Tentang Kecerdasan Spi-
ritual Siswa ……………….…….………………….. 39
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia sebagai suatu kegiatan yang sarat akan tujuan, maka dalam
melaksanakannya berada dalam proses yang berkesinambungan dalam setiap
jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem
pendidikan yang integral.1 Berhasil tidaknya proses pendidikan dipengaruhi
oleh kepribadian pendidik yang bersikap sesuai dengan norma agama yang
dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat serta
kebudayaan nasional Indonesia yang beragam serta berperilaku yang
mencerminkan ketaqwaan dan akhlak mulia. Berperilaku spiritual yang dapat
diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat sekitar.
Bagaimana guru menciptakan suasana kelas penuh kegembiraan
merangsang kreativitas siswa, mengembangkan pelajaran, memecahakan
masalah, menjadi seorang pemimpin, dan memberikan tugas. Sehingga
berhasil dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepribadian yang
menarik menjadikan guru dan anak didik seperti sahabat sehingga siswa
mudah dalam menerima pelajaran. Berdasarkan signalmen Al-Quran bahwa
Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan berilmu
pengetahuan berdasarkan firman-Nya:
.
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
1 Syah Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008), hlm. 22.
2
"Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan “. (QS. 58 Al Mujadilah: 11).2
Keberhasilan pada proses pendidikan akan tercapai apabila guru
mempunyai pribadi masing-masing sesuai pribadi yang mereka miliki.
Masalah kepribadian merupakan faktor yang menentukan terhadap
keberhasilan sebagai pendidik. Kepribadian dapat menentukan apakah guru
menjadi pendidik dan pembina yang baik ataukah akan menjadi perusak atau
penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi anak didik yang masih
kecil.
Pendidikan Agama Islam berarti suatu system pendidikan mencakup
seluruh aspek kehidupan yang dibutukah hamba Allah SWT, sebagaimana
Agama Islam menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan manusia baik
duniawi maupun ukhrowi.3 Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imron ayat
19:
.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali
sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS. Ali
Imron: 19).4
Pendidikan Agama Islam mengandung nilai-nilai kebenaran konsep
Illahiah, berimplikasi pada penyempurnaan serta mengkoreksi kekurangan
2 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 65.
3 M. Ali Chasanumar, Al Quran dan Perkembangan Nasional, (Pekalongan: CV Bahagia,
1992), hlm. 221. 4 Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahannya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)
Cet. 1, hlm. 154.
3
kepribadian seseorang. Lingkungan sekolah yang diciptakan oleh para guru
dengan kepribadian berkualitas tinggi akan menciptakan pribadi-pribadi yang
berkerdasan spiritual yang tinggi.
Seiring dengan kemajuan jaman dan era globalisasi, dibutuhkan
sumber daya manusia yang berkepribadian terutama dari para pendidik, untuk
menciptakan generasi muda yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi
melalui Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
mengkajinya dalam penelitian kependidikan yang bersifat kantitatif yang
berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian Guru Pendidikan
Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SDN 02 Trisobo
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Bagaimana persepsi siswa terhadap kepribadian guru Pendidikan Agama
Islam SDN 02 Trisobo kecamatan Boja Kabupaten Kendal tahun pelajaran
2010/2011?
2. Bagaimana kecerdasan spiritual siswa SDN 02 Trisobo Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2010/2011?
3. Apakah kepribadian guru Pendidikan Agama Islam mempunyai pengaruh
terhadap kecerdasan spiritual siswa SDN 02 Trisobo Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal tahun ajaran 2010/2011?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
a. Mengetahui Persepsi siswa terhadap kepribadian guru Pendidikan
Agama Islam SDN 02 Trisobo kecamatan Boja Kabupaten Kendal
tahun pelajaran 2010/2011.
b. Mengetahui Kecerdasan spiritual siswa SDN 02 Trisobo Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal tahun pelajaran 2010/2011.
4
c. Mengetahui Pengaruh kepribadian guru Pendidikan Agama Islam
terhadap kecerdasan spiritual siswa SDN 02 Trisobo Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal tahun ajaran 2010/2011.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk:
a. SDN 02 Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, terutama bagi
kepala sekolah dan tenaga pengajar, merupakan bahan laporan atau
sebagai pedoman mengambil kebijakan tentang peningkatan kualitas
kepribadian guru Pendidikan Agama Islam dan mutu pembelajaran
berkaitan dengan kecerdasan spiritual siswa guna meningkatkan
prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada Kurikulum Tingkat
Satuan Pembelajaran (KTSP).
b. Masyarakat, menambah wawasan dan khasanah pengetahuan
berkaitan dengan pendidikan anak, khususnya peran orang tua dan
masyarakat sebagai kontrol pendidikan sekolah dan untuk membantu
program pembelajaran anak di sekolah.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Persepsi
1. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah batasan yang digunakan pada proses memahami
dan mengiterprestasikan informasi sensoris, atau kemampuan intelek untuk
mencarikan makna dari data yang diterima oleh berbagai indra.5
Mangkunegara berpendapat bahwa persepsi adalah suatu proses pemberian
arti atau makna terhadap lingkungan. Dalam hal ini persepsi mecakup
penafsiran obyek, penerimaan stimulus (Input), pengorganisasian stimulus,
dan penafsiran terhadap stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara
mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.
Adapun Robbins (2003) mendeskripsikan persepsi dalam kaitannya
dengan lingkungan, yaitu sebagai proses di mana individu-individu
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi
makna kepada lingkungan mereka. Walgito mengemukakan bahwa
persepsi seseorang merupakan proses aktif yang memegang peranan,
bukan hanya stimulus yang mengenainya tetapi juga individu sebagai satu
kesatuan dengan pengalaman-pengalamannya, motivasi serta sikapnya
yang relevan dalam menanggapi stimulus.
Individu dalam hubungannya dengan dunia luar selalu melakukan
pengamatan untuk dapat mengartikan rangsangan yang diterima dan alat
indera dipergunakan sebagai penghubungan antara individu dengan dunia
luar.
Agar proses pengamatan itu terjadi, maka diperlukan objek yang
diamati alat indera yang cukup baik dan perhatian merupakan langkah
pertama sebagai suatu persiapan dalam mengadakan pengamatan. Persepsi
5 Lerner 282, oleh Dr. Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Kesulitan Belajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 1988), hlm. 151.
5
6
dalam arti umum adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu yang akan
membuat respon bagaimana dan dengan apa seseorang akan bertindak.6
Leavitt membedakan persepsi menjadi dua pandangan, yaitu
pandangan secara sempit dan luas. Pandangan yang sempit mengartikan
persepsi sebagai penglihatan, bagaimana seseorang melihat sesuatu.
Sedangkan pandangan yang luas mengartikannya sebagai bagaimana
seseorang memandang atau mengartikan sesuatu. Sebagian besar dari
individu menyadari bahwa dunia yang sebagaimana dilihat tidak selalu
sama dengan kenyataan, jadi berbeda dengan pendekatan sempit, tidak
hanya sekedar melihat sesuatu tapi lebih pada pengertiannya terhadap
sesuatu tersebut.7
Dari definisi persepsi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
persepsi merupakan suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi,
mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi dan
pengalaman-pengalaman yang ada dan kemudian menafsirkannya untuk
menciptakan keseluruhan gambaran yang berarti.
2. Macam-Macam Persepsi
Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari
berbagai komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut
Allport, 8 ada tiga yaitu:
a. Komponen kognitif
Yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau
informasi yang dimiliki seseorang tentang obyek sikapnya. Dari
pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu
tentang obyek sikap tersebut. Komponen kognitif (komponen
perseptual), yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,
pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan
bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
6 Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm. 87.
7 Rosyadi. Teologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rosdakarya, 2001), hlm. 98.
8 Bimo Walgito. Op.Cit, hlm. 99.
7
b. Komponen Afektif
Afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi
sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai kebudayaan
atau sistem nilai yang dimilikinya. Komponen afektif (komponen
emosional), yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang
atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal
yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.
c. Komponen Konatif
Yaitu merupakan kesiapan seseorang untuk bertingkah laku
yang berhubungan dengan obyek sikapnya. Komponen konatif
(komponen perilaku, atau action component), yaitu komponen yang
berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar
kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap
objek sikap.
Rokeach,9 memberikan pengertian bahwa dalam persepsi
terkandung komponen kognitif dan juga komponen konatif, yaitu sikap
merupakan predisposing untuk merespons, untuk berperilaku. Ini berarti
bahwa sikap berkaitan dengan perilaku, sikap merupakan predis posisi
untuk berbuat atau berperilaku. Dari batasan ini juga dapat
dikemukakan bahwa persepsi mengandung komponen kognitif,
komponen afektif, dan juga komponen konatif, yaitu merupakan
kesediaan untuk bertindak atau berperilaku.
Sikap seseorang pada suatu obyek sikap merupakan manifestasi
dari kontelasi ketiga komponen tersebut yang saling berinteraksi untuk
memahami, merasakan dan berperilaku terhadap obyek sikap. Ketiga
komponen itu saling berinterelasi dan konsisten satu dengan lainnya.
Jadi, terdapat pengorganisasian secara internal diantara ketiga
komponen tersebut.
9 Bimo Walgito. Op.Cit., hlm. 112.
8
B. Kepribadian Guru
1. Pengertian Kepribadian Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian masing masing sesuai cirri ciri
pribadi yang mereka miliki. Ciri ciri inilah yang membedakan seorang
guru dengan guru lainnya. Kepribadian sebenarnya adalah masalah yang
abstrak, hanya dapat dilihat lewat penampilan, tindakan, ucapan, cara
berpakaian, dan dalam menghadapi setiap persoalan.10
Prof. Dr. Zakiah Darajat (1980) mengatakan bahwa kepribadian
yang sesungguhnya adalah abstrak (ma‟nawi), sukar dilihat atau diketahui
secara nyata, yang dapat diketahui adalah penampilan atau bekasnya
dalam segala segi dan aspek kehidupan. Misalnya dalam tindakan, ucapan,
cara bergaul, berpakaian, dan dalam menghadapi setiap persoalan atau
masalah, baik yang ringan atau yang berat.
Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dai
unsur psikis dan fisik. Dalam makna demikian, seluruh sikap dan
perbuatan seseorang merupakan suatu gambaran dari kepribadian orang
itu, asal dilakukan secara sadar. Masalah kepribadian adalah suatu hal
yang sangat menentukan tinggi rendahnya kewibawaan seorang guru
dalam pandangan anak didik atau masnyarakat.11
Dengan kata lain baik tidaknya citra seseorang ditentukan oleh
kepribadian.lebih lagi bagi seorang guru, masalah kepribadian merupakan
faktor yang menentukan terhadap keberhasialan melaksanakan tugas
ssebagai pendidik. Kepribadian dapat menentukan apakah guru menjadi
pendidik dan dan Pembina yang baik atau kah akan menjadi perusak atau
penghancur bagi hari depan anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah
dasar) dan mereka yang sedang mengalami kogoncangan jiwa (tingkat
remaja).
10
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), hlm. 39. 11
Ibid, hlm. 40.
9
2. Macam-Macam Kepribadian
Pada dasarnya manusia memiliki empat watak utama. Penemuan
ini ditemukan pertama kali oleh Hippocrates pada 400 tahun SM. Sampai
sekarang, keempat watak ini tetap menjadi acuan pemahaman karakter
manusia.
a. Sanguinis
Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki
karakter yang lincah, extrovert, periang, mudah berganti haluan, bisa
meramaikan suasana, suka berbicara, memiliki rasa humor yang tinggi,
mudah diubah, berhati tulus, penuh semangat, selalu kekanak-kanakan,
memiliki energi serta antusiasme, kreatif dan inovatif, suka kegiatan
spontan.
b. Koleris
Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki
karakter yang percaya diri, dinamis dan aktif, berbakat memimpin,
extrovert, optimis, berani mengambil resiko besar sekalipun, hatinya
mudah terbakar, selalu unggul dalam keadaan darurat, selalu merasa
benar, susah menerima pendapat orang, disiplin, tepat waktu.
c. Melankolis
Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki
karakter seseorang yang penuh pikiran, cenderung pemurung, pendiam,
introvert, pesimis, perfeksionis, berorientasi jadwal, standar tinggi,
sadar perincian, gigih dan cermat, tertib dan terorganisasi, teratur dan
rapi, ekonomis, melihat masalah. Mendapat pemecahan kreatif, perlu
menyelesaikan apa yang dimulai, Suka diagram, grafik, bagan, daftar.
d. Phlegmatis
Kepribadian ini menggambarkan seseorang yang memiliki
karakter yang rendah hati, mudah bergaul dan santai, diam, tenang, dan
mampu, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten, tenang tetapi
cerdas, simpatik dan baik hati menyembunyikan emosi, bahagia
menerima kehidupan, serba guna, mudah diajak bergaul,
10
menyenangkan, tidak suka menyinggung, pendengar yang baik, selera
humor yang menggigit, suka mengawasi orang, punya banyak teman,
punya belas kasihan dan perhatian. 12
3. Syarat Syarat Kepribadian Guru
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 13
4. Teori kepribadian
Kepribadian adalah unsur yang menentukan keakrapan hubangan
guru dengan anak didik. Kepribadian guru akan tercermin dalam sikap dan
perbuatannya dalam membina dan membibimbing anak didik. Alexsander
maikel john (1971:13) mengatakan:
“No one can be a genuine teacher unless he is himself actively
sharing in the human attempt to understand men and their word.”14
Jadi, tidak seorang pun dapat menjadi guru yang sejati (mulia)
kecuali bila dia menjadikan dirinyan sabagai bagian dari anak didik yang
brusaha untuk memahami semua anak didik dan kata katanya. Guru yang
dapat memahami tentang kesulitan anak didik dalam belajar dan kesulitan
lainnya diluar masalah belajar, yang bias menghambat aktivitas belajar
anak didik, maka guru tersebut akan disenangi anak didiknya.
12
//http.www. izoen.blog.spot. 16.35 tgl 10/11/2011) 13
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 14
Syaiful Bahri Djamarah, Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), hlm. 41.
11
C. Kecerdasan Spiritual
1. Pengertian Kecerdasan Spiriual
Kecerdasan spiritual (SQ) merupakan kesadaran dalam diri kita
menemukan dan mengembangkan bakat-bakat bawaan, intuisi, otoritas
batin, kemampuan membedakan yang salah dan benar serta
kebijaksanaan.15
Menurut Munandir, 16
kecerdasan spritual tersusun dalam dua kata
yaitu “kecerdasan” dan “spiritual”. Kecerdasan adalah kemampuan
seseorang untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, terutama
masalah yang menuntut kemampuan fikiran. Berbagai batasan-batasan
yang dikemukakan oleh para ahli didasarkan pada teorinya masing-
masing. Selanjutnya Munandir menyebutkan bahwa Intelegence dapat pula
diartikan sebagai kemampuan yang berhubungan dengan abstraksi-
abstraksi, kemampuan mempelajari sesuatu, kemampuan menangani
situasi-situasi baru.
Sementara itu Mimi Doe & Marsha Walch,17
mengungkapkan
bahwa spiritual adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, nilai-nilai, moral,
dan rasa memiliki. Ia memberi arah dan arti bagi kehidupan kita tentang
kepercayaan mengenai adanya kekuatan non fisik yang lebih besar dari
pada kekuatan diri kita; Suatu kesadaran yang menghubungkan kita
langsung dengan Tuhan, atau apa pun yang kita namakan sebagai sumber
keberadaan kita. Spiritual juga berarti kejiwaan, rohani, batin, mental,
moral.
Maka berdasarkan arti dari dua kata tersebut kerdasan spiritual
dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menghadapi dan
memecahkan masalah yang berhubungan dengan nilai, batin, dan
kejiwaan. Kecerdasan ini terutama berkaitan dengan abstraksi pada suatu
15
Monty Psatiadarma, Mendidik Kecerdasan. 2003. (Jakarta: Pustaka Popular Obor,
2003), hlm. 67. 16
http://ilmupsikologi.wordpress.com 17
http://buku.adalho.com/detail/2991/Mimi-Doe--Marsha-Walch/Mizan-Pustaka/10-
Prinsip-Spiritual-Parenting.html
12
hal di luar kekuatan manusia yaitu kekuatan penggerak kehidupan dan
semesta.
Menurut Tony Buzan18
kecerdasan spiritual adalah yang berkaitan
dengan menjadi bagian dari rancangan segala sesuatu yang lebih besar,
meliputi “melihat suatu gambaran secara menyeluruh”. Zohar dan
Marshal, mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu kecerdasan
untuk menempatkan perilaku dan hidup dalam konteks makna yang lebih
luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup
seseorang lebih bermakna dari pada yang lain19
.
Kecerdasan spiritual menurut Khalil A Khavari di definisikan
sebagai fakultas dimensi non-material kita atau jiwa manusia. Ia
menyebutnya sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap
insan. Kita harus mengenali seperti adanya, menggosoknya sehingga
mengkilap dengan tekat yang besar, menggunakannya menuju kearifan,
dan untuk mencapai kebahagiaan yang abadi.20
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa definisi
kecerdasan spiritual adalah kemampuan potensial setiap manusia yang
menjadikan ia dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta
cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup,
karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan. Sehingga membuat
manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh
kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki.
2. Manfaat Kecerdasan Spiritual
Dari penelitian Deacon, menunjukkan bahwa kita membutuhkan
perkembangan otak di bagian frontal lobe supaya kita bisa menggunakan
18
Tony Buzan. The Power of Spiritual intelligence. 2003.
http://en.wikipedia.org/wiki/Spiritual_intelligence 19
Zohar and Marshall. Spiritual Intelligence.
http://en.wikipedia.org/wiki/Spiritual_intelligence 20
http://www.goodreads.com/author/show/1659811.Khalil_A_Khavari
13
bahasa. Perkembangan pada bagian ini memungkinkan kita menjadi
kreatif, visioner dan fleksibel. Kecerdasan spiritual ini digunakan pada
saat:
a. Kita berhadapan dengan masalah eksistensi seperti pada saat kita
merasa terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan masalah
masa lalu kita sebagai akibat penyakit dan kesedihan.
b. Kita sadar bahwa kita mempunyai masalah eksistensi dan membuat
kita mampu menanganinya atau sekurang-kurangnya kita berdamai
dengan masalah tersebut. Kecerdasan spiritual memberi kita suatu rasa
yang menyangkut perjuangan hidup.
SQ adalah inti dari kesadaran kita. Kecerdasan spiritual ini
membuat orang mampu menyadari siapa dirinya dan bagaimana orang
memberi makna terhadap kehidupan kita dan seluruh dunia kita. Orang
membutuhkan perkembangan “kecerdasan spiritual (SQ)” untuk mencapai
perkembangan diri yang lebih utuh.21
3. Macam-Macam Kecerdasan Spiritual
Ciri-ciri kecerdasan spiritual secara umum menurut Zohar dan
Marshall.22
a. Kesadaran Diri. Kesadaran bahwa saya, atau organisasi tempat saya
bergabung, pertama-tama mempunyai pusat internal, memberi makna
dan autentisitas pada proyek dan kegiatan saya.
b. Spontanitas. Istilah spontaneity berasal dari akar kata bahasa Latin
yang sama dengan istilah response dan responsibility. Menjadi sangat
spontan berarti sangat responsive terhadap momen, dan kemudian rela
dan sanggup untuk bertanggung jawab terhadapnya.
c. Terbimbing oleh visi dan nilai.Terbimbing oleh visi dan nilai berarti
bersikap idealistis, tidak egoistis, dan berdedikasi.
21
.Monty P satiadarma, Mendidik Kecerdasan, (Jakarta: Pustaka Popular Obor, 2003),
hlm. 140. 22
Zohar and Marshall, Spiritual Intelligence, http://en.wikipedia.org/wiki/Spiritual_
intelligence.
14
d. Holistik. Holistik adalah satu kemampuan untuk melihat satu
permasalahan dari setiap sisi dan melihat bahwa setiap persoalan
punya setidaknya dua sisi, dan biasanya lebih.
e. Kepedulian. Kepedulian merupakan sebuah kualitas dari empati yang
mendalam, bukan hanya mengetahui perasaan orang lain, tetapi juga
ikut merasakan apa yang mereka rasakan.
f. Merayakan Keberagaman. Menghargai orang lain dan pendapat-
pendapat yang bertentangan atas dasar perbedaan bukannya
meremehkan perbedaan-perbedaan itu.
g. Independensi Terhadap Lingkungan. Independensi terhadap
lingkungan berarti teguh, terfokus, tabah, berpikiran independent,
kritis terhadap diri sendiri, berdedikasi, dan berkomitmen.
h. Bertanya “Mengapa” Keingintahuan yang aktif dan kecendurungan
untuk mengajukan pertanyaan “mengapa” yang fundamental sangat
penting bagi segala macam kegiatan ilmiah, yang merupakan semangat
dan motivasi untuk meneliti secara terus menerus.
i. Membingkai Ulang. Orang atau organisasi yang bisa membingkai
ulang akan lebih visioner, sanggup merealisasikan masa depan yang
belum ada. Mereka terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan.
j. Pemanfaatan Positif atas Kemalangan. Orang yang mengambil manfaat
atas kemalangan, mereka setia pada proyek atau sebuah ide dan
memperjuangkannya, tidak peduli betapa sulit dan menderitanya
perjuangan itu.
k. Rendah Hati. Orang yang rendah hati tidak mementingkan ego, mereka
menyadari keberhasilan yang dicapai banyak bersandar pada prestasi
orang lain dan pada anugerah dan keberuntungan yang telah
dicurahkan.
l. Rasa Keterpanggilan. Rasa keterpanggilan adalah pasangan aktif dari
memiliki visi dan mewujudkan visi tersebut.
15
Menurut Abdul Wahid,23
beberapa ciri-ciri orang yang memiliki
kecerdasan spiritual:
a. Memiliki prinsip dan pegangan hidup yang jelas dan kuat yang
berpijak pada kebenaran universal baik berupa kasih sayang, keadilan,
kejujuran, toleransi, integritas dan lain-lain. Semua itu menjadi bagian
terpenting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan. Dengan
prinsip hidup yang kuat, ia menjadi orang yang betul-betul merdeka
dan tidak diperbudak oleh siapapun.
b. Memiliki kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan
penderitaan dan memiliki kemampuan untuk menghadapi dan
melampaui rasa sakit. Berbagai penderitaan, halangan, rintangan, dan
tantangan yang hadir dalam kehidupan dihadapi dengan senyuman dan
keteguhan hati, karena itu semua adalah bagian dari proses menuju
kematangan kepribadian secara umum, baik moral dan spiritual.
c. Mampu memaknai pekerjaan dan aktivitasnya dalam kerangka dan
bingkai yang lebih luas dan bermakna. Sebagai apapun profesinya,
sebagai presiden, menteri, dokter, dosen, bahkan nelayan, petani,
buruh, atau tukang reparasi mobil, sepeda motor hingga tukang tambal
ban, tukang sapu dan lain-lain, ia akan memaknai semua aktifitas yang
dijalani dengan makna yang luas dan dalam. Dengan motivasi yang
luhur dan suci.
d. Memiliki kesadaran diri (self-awareness) yang tinggi. Apapun yang
dilakukan, dilakukan dengan penuh kesadaran.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa orang yang
memiliki kecerdasan spiritual adalah orang yang dalam hidupnya bersikap
jujur, penuh energi, memiliki motivasi yang tinggi, spontan, tidak penuh
curiga, terbuka menerima hal-hal baru, senang belajar, mudah memaafkan,
tidak mendendam, berani mencoba hal-hal baru serta tidak mudah putus
23
Abdul Wahid Hasan, Aplikasi Strategi Dan Model Kecerdasan Spiritual (SQ)
Rasulullulah diMasa Kini, (Yogyakarta: IRCiSod, 2006), hlm. 69-71.
16
asa jika mengalami atau menghadapi kegagalan dalam kehidupan
berkeluarga dan berorganisasi.
4. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual
Menurut Zohar dan Marshall, tujuh langkah praktis mendapatkan
kecerdasan spiritual lebih baik:24
a. Menyadari di mana saya sekarang.
b. Merasakan dengan kuat bahwa saya ingin berubah.
c. Merenungkan apakah pusat saya sendiri dan apakah motivasi saya
yang paling dalam.
d. Menemukan dan mengatasi rintangan.
e. Menggali banyak kemungkinan untuk melangkah maju.
f. Menetapkan hati saya pada sebuah jalan.
g. Tetap menyadari bahwa ada banyak jalan.
Pendapat ini sejalan dengan Prof. Dr. Khalil Khavari dikutip oleh
Abdul Wahid adalah sebagai berikut:25
a. Mulailah dengan banyak merenungkan secara mendalam persoalan-
persoalan hidup yang terbaik, baik di dalam diri sendiri, termasuk yang
terjadi di luar diri sendiri. Perenungan bisa dilakukan di tempat-tempat
sunyi sehingga lebih memungkinkan kepada otak untuk bekerja secara
efektif dan maksimal.
b. Melihat kenyataan-kenyataan hidup secara utuh dan menyeluruh.
Adapun yang dialami baik kesedihan dan penderitaan haruslah
diletakkan dalam bingkai yang lebih bermakna. Dengan demikian jika
datang penderitaan. Kita akan melewati dengan ketenangan dan
kesebaran.
c. Mengenali motif diri, motif atau tujuan yang kuat akan memiliki
implikasi yang kuat bagi seseorang dalam mengarungi kehidupan,
24
http://kimweichel.org/tapping.htm Zohar and Marshall, “Spiritual intelligence”. 25
Abdul Wahid Hasan. Op.Cit., hlm. 85-91
17
sebab motif merupakan energi yang sangat luar biasa yang
menggerakkan potensi diri.
Empat langkah mengasah kecerdasan spiritual menurut sukidi
adalah:26
a. Kenalilah Diri Anda. Orang yang sudah tidak bisa mengenal dirinya
sendiri akan mengalami krisis makna hidup maupun krisis spiritual.
Karenanya, mengenali diri sendiri adalah syarat pertama untuk
meningkatkan spiritual quotient.
b. Lakukan Intropeksi Diri. Dalam istilah kagamaan dikenal sebagai
upaya „pertobatan‟, ajukan pertanyaan pada diri sendiri, “sudahkah
perjalanan hidup dan karier saya berjalan atau berada di rel yang
bena?”. Barangkali saat kita melakukan intropeksi, kita menemukan
bahwa selama ini telah melakukan kesalahan, kecurangan, atau
kemunafikan terhadap orang lain.
c. Aktifkan Hati Secara Rutin. Dalam konteks beragama adalah
mengingat Tuhan. Karena, Dia adalah sumber kebenaran tertinggi dan
kepada Dia-lah kit akembali. Dengan mengingat Tuhan, maka kita
menjadi damai. Hal ini membuktikan kenapa banyak orang yang
mencoba mengingat Tuhan melalui cara berzikir, tafakur, sholat
tahajud, kontemplasi di tempat sunyi, bermeditasi, dan lain sebagainya.
d. Menemukan Keharmonisan dan Ketenangan Hidup. Kita tidak menjadi
manusia yang rakus akan materi, tapi dapat merasakan kepuasan
tertinggi berupa kedamaian dalam hati dan jiwa, hingga kita mencapai
keseimbangan dalam hidup dan merasakan kebahagian spiritual.
Menurut Tony Buzan beberapa cara mengambangkan kecerdasan
spiritual yaitu27
:
a. Seseorang harus memahami dirinya sendiri, mengenai bakat, potensi,
kemampuan istimewa yang dimilikinya. Sehingga akan memiliki
semangat serta motivasi yang tinggi.
26
Sukidi, Mengapa SQ lebih penting daripada IQ dan EQ, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama 2002), hlm. 99. 27
Tony Buzan. The Power of Spiritual Intelligence, (Jakarta: Gramedia, 2003), hlm. 47.
18
b. Setelah memahami dirinya, kemudian dia harus mengembangkan
pemahamannya terhadap orang lain. Pemahaman terhadap bakat,
potensi, keunikan orang lain sehingga menimbulkan rasa takjub
terhadap orang lain.
c. Mengembangkan kesadaran keterhubungan terhadap keluarga,
masyarakat dan kehidupan organisasi.
Menurut Abdul Wahid Hasan28
beberapa langkah meningkatkan
kecerdasan spiritual sebagai berikut:
a. Mulai dengan banyak merenungkan secara mendalam persoalan-
persoalan hidup yang terjadi, baik di dalam diri sendiri, termasuk di
luar diri sendiri.
b. Melihat kenyataan-kenyataan hidup secara utuh dan menyeluruh, tidak
terpisah.
c. Mengenali motif diri. Motif atau tujuan (niat) yang kuat akan memiliki
implikasi yang kuat pula bagi seseorang dalam mengarungi kehidupan.
d. Merefleksikan dan mengaktualisasikan spiritualitas dalam penghayatan
hidup yang konkrit dan nyata.
e. Merasakan kehadiran yang begiru dekat, saat berzikir, berdoa dan
dalam aktivitas yang lain.
Menurut Sukidi untuk mempertajam kecerdasan spiritual yang
dalam enam kategori dapat dilakukan sebagai berikut:29
a. Kategori Agamawan. Jika kita agamawan, apa pun agama kita, dan apa
pun jabatan kita dalam lembaga keagamaan, kecerdasan spiritual dapat
ditajamkan melalui penghayatan segi-segi spiritualitas dalam agama.
b. Kategori Aktivis. Jika kita seorang aktivis, baik aktivis social, LSM,
aktivis keagamaan, aktivis politik, aktivis mahasiswa, sampai aktivis
demonstran, kecerdaan spiritual dapat ditumbuhkan dan sekaligus
ditajamkan dengan pertama-tama berangkat dari “ketulusan niat suci”
28
Abdul Wahid Hasan.Op.Cit.hlm 85-91 29
Sukidi. Op.Cit. hlm. 87-97.
19
dan “hati yang tulus” untuk melakukan kritik sosial, keagamaan dan
politik.
c. Kategori Pengusaha. Seorang pengusaha dapat meningkatkan
kecerdasan spiritual dengan selalu bersikap jujur, keterbukaan,
pengatahuan diri serta focus pada kontribusi.
d. Kategori Pendidik. Pendidikan spiritualitas yang dapat menajamkan
kualitas kecerdasan spiritual, baik terhadap diri kita sebagai pendidik
maupun peserta didik, adalah nilai-nilai spiritualitas itu sendiri yang
diobjektivikasi ke dalam pendidikan kita. Nilai-nilai dimaksud adalah
kujujuran, keadilan, kebajikan, kebersamaan, kesetiakawanan social
dan seterusnya. Nilai-nilai itu harus diinternalisasikan dalam diri
peserta didik sejak usia dini. Sebagai pendidik yang juga ingin meraih
kualitas kecerdasan spiritual yang lebih tinggi, kita bisa memperoleh
kecerdasan spiritual itu melalui sikap keteladanan dalam megajarkan
pendidikan spiritualitas.
e. Kategori Politik. Jika di antara kita tergabung dalam “masyarakat
politik” (political society), mulai dari jajaran pengamat, pakar, wakil
rakyat, pemegang pemerintahan, sampai level lurah dan ketua RT,
kecerdasan spiritual dapat ditajamkan dengan menjadikan “jabatan
politik” sebagai amanat suci Tuhan” dan “amanat rakyat” sehingga
kita melaksanakan segala sesuatu penuh dengan kejujuran dan
motivasi yang tinggi.
f. Kategori Lain. Jika di antara kita berada di luar kategori-kategori di
atas, kecerdasan spiritual dapat kita tajamkan dan kita efektifkan
dengan senantiasa berpijak pada nilai-nilai kemanusiaan, seperti
kejujuran, rendah hati, bertanggung jawab, tidak mudah putus asa,
memiliki motivasi yang tinggi dan lain-lain.
D. Kajian Relevan
Sepengetahuan penulis pembahasan yang terkait dengan permasalahan
tentang pengaruh persepsi siswa pada kepribadian guru terhadap kecerdasan
20
spiritual siswa telah banyak dibahas sebagai karya ilmiah. Dan untuk
mendukung persoalan yang lebih mendalam terhadap persoalan di atas,
penyusun berusaha untuk melakukan penelitian terhadap literature yang
relevan terhadap masalah yang menjadi objek penelitian.
1. Ulfah Nur Hidayah, Fakultas tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
“Hubungan Karakteristik kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam
dengan motivasi belajar siswa pada tiga SMK Negeri di Kabupaten
Bantul”.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Analisis instrument
meliputi analisis validitas dan reliabilitas. Hasil dari analisis validitas
menunjukkan bahwa Item-item pertanyaan yang valid adalah item
pertanyaan yang memiliki nilai r product moment > 0,3; sedangkan untuk
item pertanyaan yang nilai r product moment < 0,3 dianggap tidak valid.
Dari 40 butir angket bagian A dinyatakan 36 valid dan 4 gugur. Untuk
angket bagian B juga memiliki 36 item valid dan 4 item gugur. Sedang
hasil analisis reliabilitas angket bagian A menunjukkan koefisien
reliabilitas r = 0,936 yang berarti angket reliable. Untuk angket bagian B
menunjukkan koefisien reliabilitas r = 0,938 yang berarti angket reliable.
Analisis data berupa analisis deskriptif dengan mengunakan skor
ideal, dan analisis korelasional dengan menggukan korelasi product
moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik
Kepribadian Guru PAI di SMK N Bantul termasuk kategori sedang 2)
Motivasi belajar siswa SMK N di Bantul berada pada kategori sedang 3)
Ada hubungan antara karakteristik epribadian guru PAI dengan motivasi
belajar siswa, dengan koefisien korelasi sebesar 0.227. Sumbangan
variable X terhadap variable Y sebesar 5,1529%.30
2. Yuli Dwi Rohmawati, “Persepsi Siswa tentang Kepribadian Guru PAI
Pengaruhnya terhadap Amaliyah Diniyyah Siswa di SMP Islam Al-
Hikmah Mayong Kabupaten Jepara.”
30
http://digilib.uin-suka.ac.id/gdl.php
21
Hasil analisis data diperoleh Freg = 9,888 ≥ Ftabel baik taraf
signifikansi 1% maupun 5%. Dengan demikian dapat diketahui antara
persepsi siswa tentang kepribadian guru PAI dan amaliyah diniyyah siswa
SMP Islam Al-Hikmah Mayong Kabupaten Jepara mempunyai pengaruh
positif.
Hasil penelitian dapat diungkapkan bahwa ada pengaruh positif
antara persepsi siswa tentang kepribadian guru PAI terhadap amaliyah
diniyyah anak, berarti signifikan. Artinya bahwa hipotesis yang berbunyi:
“Ada pengaruh antara persepsi siswa tentang kepribadian guru PAI
terhadap amaliyah diniyyah siswa SMP Islam Al-Hikmah Mayong
Kabupaten Jepara diterima”.
3. Siti Khazizah. “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru PAI
Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa Di MTs. Mujahidin Desa Bageng
Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2006/2007.”
Hasil uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi
menunjukkan, bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi siswa tentang
kepribadian guru terhadap motivasi belajar siswa di MTs. Mujahidin di
Desa Bageng Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai Freg sebesar 9,216. Setelah dicocokkan dengan Ftabel pada taraf
5% sebesar 4,08, sedangkan nilai Ftabel pada taraf signifikansi 1% sebesar
7,61. Karena Freg > Ftabel 5% dan 1%, maka signifikan.
Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang
signifikan antara persepsi siswa tentang kepribadian guru PAI terhadap
motivasi belajar siswa di MTs. Mujahidin di Desa Bageng Kecamatan
Gembong Kabupaten Pati diterima. Artinya, semakin tinggi persepsi siswa
tentang kepribadian guru PAI, maka semakin tinggi motivasi belajar siswa.
Sebaliknya, semakin rendah persepsi siswa tentang kepribadian guru PAI,
maka semakin rendah motivasi belajar siswa.
4. Nasrikhatun Adhani.” Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kepribadian Guru
PAI Terhadap Minat Belajar Siswa Di SMP Negeri I Punggelan
Banjarnegara”.
22
Terdapat pengaruh positif antara Persepsi Siswa Tentang
kepribadian guru PAI terhadap Minat Belajar Siswa. Penelitian ini
ditunjukan oleh harga Freg = 23,71 yang telah dikonsultasikan dengan Ftabel,
dan hasilnya menunjukan pada taraf F(0,01) (1:98) = 6,90 dan pada taraf F(0,05)
(1:98) = 3,94 dan hasilnya Freg > Ftabel baik pada taraf F 1% maupun pada
taraf F 5% yang berarti signifikan. Dengan demikian dapat
diinterprestasikan bahwa ada pengaruh antara Persepsi Siswa Tentang
Kepribadian Guru PAI Terhadap Minat Belajar Siswa di SMP Negeri 1
Punggulan Banjarnegara.
E. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian, yang sebenarnya masih harus diuji kebenarannya secara empiris.31
Sedangkan pengertian hipotesis menurut rumusan koentjaraningrat, yaitu
rumusan yang menyatan harapan adanya hubungan tertentu atau lebih.32
Simpulan pengertian hipotesis yaitu keputusan yang belum final,
artinya masih perlu dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesis yang penulis
ajukan pada skripsi ini yaitu “Ada Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian
Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SDN 02
Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Artinya, semakin baik kualitas kepribadian guru pendidikan agama Islam,
semakin baik pula kecerdasan spiritual siswa SDN 02 Trisobo Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran 2010/2011.
31
Sumadi Sutyabata, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: UII Pers, 2001), hlm. 69. 32
Koentjaraningrat, Metode Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia, 1998),
hlm. 115.
23
BAB III
MEODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini adalah dengan penelitian lapangan
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini akan
membahas bagaimana pengaruh persepsi siswa pada kepribadian guru
Pendidikan Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual siswa SDN 02
Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Dimana penelitian ini
merupakan penelitian laporan, penagamatan lapangan yaitu penelitian
terhadap data primer melalui angket dan wawancara.
B. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesim pulannya.33
Satu orang- pun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang
mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi,
hobi, cara bergaul, kepemimpinannya, dan lain lain.34
Sehubungan dengan ini
Suharsimi Arikunto, mengatakan, “apabila subjeknya kurang dariseratus lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Jika subjeknya besar dapat diambil 10% sampai 15% atau 20 sampai 25%
atau lebih sesuai dengan kemampuan”.
Berdasarkan pendapat diatas pada penelitian ini sebagai populasi
adalah SDN 02 Trisobo kecamatan Boja Kabupaten Kendal tahun pelajaran
2010/2011 kelas IV-VI yang berjumlah 80 siswa. Jumlah tersebut terinci
dalam tabel 1. Di bawah ini:
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif R&D,
(Bandung: Alfabeta, 1999), hlm. 17. 34
Ibid., hlm. 118
24
TABEL 1
POPULASI PENELITIAN SISWA SDN 02 TRISOBO BOJA KENDAL
KELAS IV-VI TAHUN PELAJARAN 2010/2011
(Sumber: Papan Monografi SDN 02 Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal)
C. Variable dan Indikator
Berdasarkan obyek penelitian dan metode penelitian yang digunakan,
maka dibawah ini diungkapkan operasional variable penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Variabel bebas atau X (Independent Variable).
Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang tidak
bebas (variabel terikat). Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah Persepsi siswa terhadap kepribadian guru. Indikator variabel
bebas yaitu:
a. Selalu berprilaku jujur dan adil.
b. Berpenampilan rapi dan sopan.
c. Disiplin dan bertanggung jawab.
2. Variabel terikat atau Y (Dependent variable).
Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain (variabel
bebas). Variabel terikat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kecerdasan spiritual. Indikator dari variabel terikat yaitu:
a. Menjauhi penyimpangan dan prilaku tercela
b. Tidak membedakan asal usul dan golongan
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Kelas IV 16 11 27
2 Kelas V 18 13 31
3 Kelas VI 10 12 22
JUMLAH 44 36 80
25
c. Memiliki kepedulian terhadap sesama teman
D. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian kali ini peneliti menggunakan metode pengumpulan
data dengan cara:
1. Metode Angket
Metode angket yaitu teknik pengumpulan data dengan menyusun
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden.35
Metode ini penulis gunakan untuk menggali data tentang
persepsi siswa pada kepribadian guru pendidikan Agama Islam dan
kecerdasan spiritual siswa SDN 02 Trisobo kecamatan Boja Kabupaten
Kendal tahun pelajaran 2010/2011.
2. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan jalan
pengambilan keterangan secra tertulis tentang inventarisasi, catatan,
transkrip nilai, notulen rapat, agenda dan sebagainya.36
Metode ini penulis
gunakan untuk menggali data yang bersifat dokumenter. Misalnya catatan
perilaku kegiatan siswa.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang peneliti gunakan untuk mengadakan peneliian pada
penelitian sekrepsi yang berjudul studi tentang Pengaruh Persepsi Siswa Pada
Kepribadian Guru Pendidikan Agama Islam terhadap kecerdasan spiritual
siswa SDN 02 Trisoba Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun Pelajaran
2010/2011 adalah di SD Negeri 02 Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten
35
Sutrisno Hadi, Op.Cit., hlm. 227. 36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka
Cipta, 2003, hlm .236.
26
Kendal. Adapun waktu yang peneliti gunakan untuk mengadakan penelitian
pada tanggal 1–21 Juni 2010.
F. Teknik analisis data
Setelah data terkupul lengkap, selanjutnya data tersebut penulis uji
kebenarannya melalui analisis kuantitatif menggunakan formulasi rumus
statistic, melalui tahapan sebagai berikut:
1. Analisis Pendahuluan
Tahap analisis pendahuluan, data yang terkumpul dari angket
disusun dalam tabel distribusi frekuensi dari variable-variabel penelitian.
2. Analisis Uji Hipotesis
Pada tahap analisis ini, yaitu analisis untuk menguji hipotesis yang
diajukan menggunakan rumus statistic. Analisa ini merupakan kelanjutan
dari analisis pendahuluan. Analisis uji hipotesis ini penulis menggunakan
analisis regresi satu prediktor menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Mencari Persamaan Garis Regresi Dengan Rumus: = a + bx
Untuk mengetahui terlebih dahulu dicari a dan b dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
= (baca: Y topi) subyek variable terikat yang diproyeksikan
(kriterium).
x = variable bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk diprediksi
(predictor).
a = intersep (konstanta regresi) atau harga yang memotong sumbu Y.
27
b = koefisien regresi atau slove, gradient atau kemiringan garis.
b. Mencari varian regresi
Mencari varian regresi dengan rumus:
Sumber
variasi Db JK RK Freq
Regresi 1
Residu (N-2) ∑y2 -
Total(T) N-1 ∑y
2 - -
Harga F diperoleh (freg), kemudian dikonsultasikan dengan Ftable
pada taraf signifikan 5% dan 1%, db = N-2, hipotesis diterima jika Freg hitung
> Ftabel.
28
BAB IV
DATA DAN ANALISA HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Untuk memperoleh data tentang pengaruh persepsi siswa pada
kepribadian guru pendidikan agama Islam terhadap kecerdasan spiritual siswa
diperoleh dari hasil angket siswa dan dari nilai SPB (sikap, perilaku dan budi
pekerti). Dimana untuk angket diberikan kepada siswa kelas IV, V dan VI
SDN 02 Trisobo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sebanyak 80 siswa
adapun jumlah pertanyaan dari masing-masing angket 15 soal. Angket
tersebut bersifat tertutup dan berbentuk pertanyaan pilihan ganda dengan 4
alternatif jawaban yang diberi skor atau nilai sebagai berikut
1. Alternatif jawaban a diberi skor 4
2. Alternatif jawaban b diberi skor 3
3. Alternatif jawaban c diberi skor 2
4. Alternatif jawaban d diberi skor 1.
B. Analisis Hasil Penelitian
Untuk mengetahui lebih jelas hasil penelitian dapat dilihat pada
deskripsi sebagai berikut: Data Tentang Persepsi Siswa Pada Kepribadian
Guru, untuk menentukan nilai kuantitatif persepsi siswa pada kepribadian
guru adalah sebagai berikut:
Data Tentang Persepsi Siswa Pada Kepribadian Guru
No. Responden
Jawaban Skor Jumlah
a b c d 4 3 2 1
1 6 5 3 1 24 15 6 1 46
2 7 5 3 0 28 15 6 0 49
3 4 9 2 0 16 27 4 0 47
4 4 2 7 2 16 6 14 2 38
5 4 6 5 0 16 18 10 0 44
6 3 2 9 1 12 6 18 1 37
7 5 6 3 1 20 18 6 1 45
8 5 3 6 1 20 9 12 1 42
29
29
9 7 3 3 2 28 9 6 2 45
10 8 4 3 0 32 12 6 0 50
11 3 6 5 1 12 18 10 1 41
12 3 6 6 0 12 18 12 0 42
13 9 5 0 1 36 15 0 1 52
14 9 3 2 1 36 9 4 1 50
15 4 3 6 2 16 9 12 2 39
16 4 4 6 1 16 12 12 1 41
17 3 5 6 1 12 15 12 1 40
18 5 6 3 1 20 18 6 1 45
19 5 3 6 1 20 9 12 1 42
20 4 3 7 1 16 9 14 1 40
21 10 4 0 1 40 12 0 1 53
22 10 3 0 2 40 9 0 2 51
23 4 2 7 2 16 6 14 2 38
24 5 6 3 1 20 18 6 1 45
25 3 4 4 4 12 12 8 4 36
26 10 3 2 0 40 9 4 0 53
27 7 3 3 2 28 9 6 2 45
28 7 3 5 0 28 9 10 0 47
29 3 6 6 0 12 18 12 0 42
30 6 5 3 1 24 15 6 1 46
31 9 3 2 1 36 9 4 1 50
32 5 3 6 1 20 9 12 1 42
33 3 6 5 1 12 18 10 1 41
34 3 6 6 0 12 18 12 0 42
35 4 5 6 0 16 15 12 0 43
36 7 3 3 2 28 9 6 2 45
37 3 6 5 1 12 18 10 1 41
38 3 3 4 5 12 9 8 5 34
39 4 5 6 0 16 15 12 0 43
40 4 6 5 0 16 18 10 0 44
41 6 5 3 1 24 15 6 1 46
42 7 5 3 0 28 15 6 0 49
43 4 9 2 0 16 27 4 0 47
44 4 2 7 2 16 6 14 2 38
45 4 6 5 0 16 18 10 0 44
46 3 2 9 1 12 6 18 1 37
47 5 6 3 1 20 18 6 1 45
48 5 3 6 1 20 9 12 1 42
49 7 3 3 2 28 9 6 2 45
30
50 8 4 3 0 32 12 6 0 50
51 3 6 5 1 12 18 10 1 41
52 3 6 6 0 12 18 12 0 42
53 9 5 0 1 36 15 0 1 52
54 9 3 2 1 36 9 4 1 50
55 4 3 6 2 16 9 12 2 39
56 4 4 6 1 16 12 12 1 41
57 3 5 6 1 12 15 12 1 40
58 5 6 3 1 20 18 6 1 45
59 5 3 6 1 20 9 12 1 42
60 4 3 7 1 16 9 14 1 40
61 10 4 0 1 40 12 0 1 53
62 10 3 0 2 40 9 0 2 51
63 4 2 7 2 16 6 14 2 38
64 5 6 3 1 20 18 6 1 45
65 3 4 4 4 12 12 8 4 36
66 10 3 2 0 40 9 4 0 53
67 7 3 3 2 28 9 6 2 45
68 7 3 5 0 28 9 10 0 47
69 3 6 6 0 12 18 12 0 42
70 6 5 3 1 24 15 6 1 46
71 9 3 2 1 36 9 4 1 50
72 5 3 6 1 20 9 12 1 42
73 3 6 5 1 12 18 10 1 41
74 3 6 6 0 12 18 12 0 42
75 4 5 6 0 16 15 12 0 43
76 7 3 3 2 28 9 6 2 45
77 3 6 5 1 12 18 10 1 41
78 3 3 4 5 12 9 8 5 34
79 4 5 6 0 16 15 12 0 43
80 4 6 5 0 16 18 10 0 44
∑ 3512
Berdasarkan table di atas dapat diperoleh analisis data sebagai berikut:
1. Interval nilai
P = dimana R= NT-NR dan K= 1+ (3,3) log n
Keterangan:
P : Panjang interval kelas
31
R : Rentang
NT : Nilai tertinggi
NR : Nilai terendah
K : Banyaknya kelas
N : Jumlah responden
Dari data di atas maka:
R = NT-NR
= 53-34
= 19
K = 1+(3,3) log n
= 1+ (3,3) log 80
= 1+ 3,3 . 1,90309
= 7,280197
P =
= 2,60982
2. Nilai rata-rata (mean)
Untuk mencari nilai rata-rata digunakan table frekuensi sebagai
berikut:
Interval x F Fx Fx2 Mean
52 – 54 53 6 318 101124 49 – 51 51 10 510 260100
46 – 48 48 8 384 147456
43 – 45 43 20 860 739600
40 – 42 41 24 984 968256 =
37 – 39 39 8 312 97344
34 – 36 36 4 144 20736
Jumlah 80 3512 2334616 43.90
32
3. Untuk mencari kualifikasi dan variable dapat digunakan rumus standar
deviasi sebagai berikut:
= 4,621
Setelah nilai standar deviasi diketahui, kemudian menentukan
kualifikasi nilai dengan pedoman konversi nilai, dalam skripsi ini
menggunakan skala 5 sebagai berikut:
M+(1,5.SD) = 43,625 + (1,5x4,657) = 50,611 ke atas = A (baik sekali)
M+(0,5.SD) = 43,625 +(0,5x4,6257) = 45,954 ke atas = B (baik)
M+(1,5.SD) = 43,625 - (0,5x4,657) = 41,297 ke atas = C (Cukup)
M+(0,5.SD) = 43,625 - (1,5x4,6257) = 36,640 ke atas = D (kurang)
M+(0,5.SD) = 43,625 - (1,5x4,6257) = 36,640 ke bawah = E (kurang
sekali).
Dari analisis data di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
(mean) adalah 43,90. Hal ini menunjukan intensitas kepribadian guru
dalam kategori “baik” karena nilai rata-rata (mean) adalah 43,90 berada
pada interval 45,954 ke atas (baik).
Setelah data dalam distribusi frekuensi, data kemudian diubah ke
bentuk nilai distribusi frekuensi (frekuency relative).
33
Frequency Table Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 34 2 2.5 2.5 2.5
36 2 2.5 2.5 5.0
37 2 2.5 2.5 7.5
38 4 5.0 5.0 12.5
39 2 2.5 2.5 15.0
40 4 5.0 5.0 20.0
41 8 10.0 10.0 30.0
42 12 15.0 15.0 45.0
43 4 5.0 5.0 50.0
44 4 5.0 5.0 55.0
45 12 15.0 15.0 70.0
46 4 5.0 5.0 75.0
47 4 5.0 5.0 80.0
49 2 2.5 2.5 82.5
50 6 7.5 7.5 90.0
51 2 2.5 2.5 92.5
52 2 2.5 2.5 95.0
53 4 5.0 5.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Histogram Frequency
30 35 40 45 50 55
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
0
5
10
15
20
Fre
qu
en
cy
Mean = 43.9Std. Dev. = 4.621N = 80
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
34
Data Tentang Kecerdasan Spiritual Siswa
No Responden
Jawaban Skor
Jumlah a b c d 4 3 2 1
1 7 5 3 0 28 15 6 0 49
2 8 5 1 1 32 15 2 1 50
3 9 4 2 0 36 12 4 0 52
4 4 5 6 0 16 15 12 0 43
5 3 5 6 1 12 15 12 1 40
6 3 2 9 1 12 6 18 1 37
7 5 5 5 0 20 15 10 0 45
8 4 2 7 2 16 6 14 2 38
9 3 6 6 0 12 18 12 0 42
10 6 4 4 1 24 12 8 1 45
11 8 4 3 0 32 12 6 0 50
12 5 3 6 1 20 9 12 1 42
13 8 1 5 1 32 3 10 1 46
14 6 5 3 1 24 15 6 1 46
15 5 6 3 1 20 18 6 1 45
16 5 3 6 1 20 9 12 1 42
17 2 4 8 1 8 12 16 1 37
18 10 2 2 1 40 6 4 1 51
19 4 3 5 3 16 9 10 3 38
20 4 3 7 1 16 9 14 1 40
21 7 7 0 1 28 21 0 1 50
22 9 5 0 1 36 15 0 1 52
23 3 3 4 5 12 9 8 5 34
24 9 3 2 1 36 9 4 1 50
25 8 4 3 0 32 12 6 0 50
26 7 6 0 2 28 18 0 2 48
27 7 5 3 0 28 15 6 0 49
28 10 3 0 2 40 9 0 2 51
29 7 3 5 0 28 9 10 0 47
30 7 5 2 1 28 15 4 1 48
31 11 3 1 0 44 9 2 0 55
32 7 3 5 0 28 9 10 0 47
33 8 4 2 1 32 12 4 1 49
34 9 0 5 1 36 0 10 1 47
35 7 4 1 3 28 12 2 3 45
36 9 5 0 1 36 15 0 1 52
37 7 6 0 2 28 18 0 2 48
38 7 3 3 2 28 9 6 2 45
35
39 7 6 1 1 28 18 2 1 49
40 4 2 7 2 16 6 14 2 38
41 7 5 3 0 28 15 6 0 49
42 8 5 1 1 32 15 2 1 50
43 9 4 2 0 36 12 4 0 52
44 4 5 6 0 16 15 12 0 43
45 3 5 6 1 12 15 12 1 40
46 3 2 9 1 12 6 18 1 37
47 5 5 5 0 20 15 10 0 45
48 4 2 7 2 16 6 14 2 38
49 3 6 6 0 12 18 12 0 42
50 6 4 4 1 24 12 8 1 45
51 8 4 3 0 32 12 6 0 50
52 5 3 6 1 20 9 12 1 42
53 8 1 5 1 32 3 10 1 46
54 6 5 3 1 24 15 6 1 46
55 5 6 3 1 20 18 6 1 45
56 5 3 6 1 20 9 12 1 42
57 2 4 8 1 8 12 16 1 37
58 10 2 2 1 40 6 4 1 51
59 4 3 5 3 16 9 10 3 38
60 4 3 7 1 16 9 14 1 40
61 7 7 0 1 28 21 0 1 50
62 9 5 0 1 36 15 0 1 52
63 3 3 4 5 12 9 8 5 34
64 9 3 2 1 36 9 4 1 50
65 8 4 3 0 32 12 6 0 50
66 7 6 0 2 28 18 0 2 48
67 7 5 3 0 28 15 6 0 49
68 10 3 0 2 40 9 0 2 51
69 7 3 5 0 28 9 10 0 47
70 7 5 2 1 28 15 4 1 48
71 11 3 1 0 44 9 2 0 55
72 7 3 5 0 28 9 10 0 47
73 8 4 2 1 32 12 4 1 49
74 9 0 5 1 36 0 10 1 47
75 7 4 1 3 28 12 2 3 45
76 9 5 0 1 36 15 0 1 52
77 7 6 0 2 28 18 0 2 48
78 7 3 3 2 28 9 6 2 45
79 7 6 1 1 28 18 2 1 49
36
80 4 2 7 2 16 6 14 2 38
∑ 3664
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh analisis data sebagai
berikut:
a. Interval nilai
P= dimana R= NT-NR dan K= 1+ (3,3) log n
Keterangan:
P : Panjang interval kelas
R : Rentang
NT : nilai tertinggi
NR : nilai terendah
K : banyaknya kelas
N : jumlah responden
Dari data diatas maka:
R = NT-NR
= 55-34
= 21
K = 1+(3,3) log n
= 1+ (3,3) log 80
= 1+ 3,3 . 1,90309
= 7,280197
P =
= 2.884
b. Nilai rata-rata (mean)
Untuk mencari nilai rata-rata digunakan table frekuensi
sebagai berikut:
37
Interval x F Fx Fx2 Mean
54 – 57 55 2 110 12100 50 – 53 53 20 1060 1123600
46 – 49 47 24 1128 1272384
42 – 45 42 18 756 571536
38 – 41 40 10 400 160000 =
34 – 37 35 6 210 44100
Jumlah 80 3664 3183720 45.80
c. Untuk mencari kualifikasi dan variable dapat digunakan rumus
standar deviasi sebagai berikut :
= 5.003
Setelah nilai standar deviasi diketahui, kemudian menentukan
kualifikasi nilai dengan pedoman konversi nilai, dalam skripsi ini
menggunakan skala 5 sebagai berikut:
M+(1,5.SD) = 47 + (1,5x7,467) = 58,201 ke atas = A (baik sekali)
M+(0,5.SD) = 47 +(0,5x7,467) = 50,734 ke atas = B (baik)
M+(1,5.SD) = 47 - (0,5x7,467) = 43,267 ke atas = C (Cukup)
M+(0,5.SD) = 47 - (1,5x7,467) = 35,799 ke atas = D (kurang)
M+(0,5.SD) = 47 - (1,5x 7,467) = 35,799 ke bawah = E (kurang
sekali).
Dari analisis data diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
(mean) adalah 45.80. Hal ini menunjukan intensitas kepribadian guru
dalam kategori “cukup”, karena nilai rata-rata (mean) adalah 46
berada pada interval 43,276 ke atas (cukup).
38
Setelah data dalam distribusi frekuensi, data kemudian diubah
ke bentuk nilai distribusi frekuensi (frekuency relative).
Frequency Table
Kecerdasan Spiritual Siswa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 34 2 2.5 2.5 2.5
37 4 5.0 5.0 7.5
38 6 7.5 7.5 15.0
40 4 5.0 5.0 20.0
42 6 7.5 7.5 27.5
43 2 2.5 2.5 30.0
45 10 12.5 12.5 42.5
46 4 5.0 5.0 47.5
47 6 7.5 7.5 55.0
48 6 7.5 7.5 62.5
49 8 10.0 10.0 72.5
50 10 12.5 12.5 85.0
51 4 5.0 5.0 90.0
52 6 7.5 7.5 97.5
55 2 2.5 2.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Histogram Frequency
30 35 40 45 50 55
Kecerdasan Spiritual Siswa
0
5
10
15
20
Fre
qu
en
cy
Mean = 45.8Std. Dev. = 5.033N = 80
Kecerdasan Spiritual Siswa
39
C. Pengujian Hipotesis
Analisis ini dimaksudkan untuk mengolah data yang telah terkumpul,
baik dalam variable kepribadian guru maupun variable kecerdasan spiritual
siswa yang bertujuan unuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis
yang diajukan penulis dengan menggunakan analisis regresi.
Dalam analisi ini, langkah-langkah yang ditempuh adalah dengan
memasukan data hasil angket ke dalam table kerja analisis regresi sebagai
berikut:
Tabel Kerja Analisis Regresi
No X Y X2 Y2 XY
1 46 49 2116 2401 2254
2 49 50 2401 2500 2450
3 47 52 2209 2704 2444
4 38 43 1444 1849 1634
5 44 40 1936 1600 1760
6 37 37 1369 1369 1369
7 45 45 2025 2025 2025
8 42 38 1764 1444 1596
9 45 42 2025 1764 1890
10 50 45 2500 2025 2250
11 41 50 1681 2500 2050
12 42 42 1764 1764 1764
13 52 46 2704 2116 2392
14 50 46 2500 2116 2300
15 39 45 1521 2025 1755
16 41 42 1681 1764 1722
17 40 37 1600 1369 1480
18 45 51 2025 2601 2295
19 42 38 1764 1444 1596
20 40 40 1600 1600 1600
21 53 50 2809 2500 2650
22 51 52 2601 2704 2652
23 38 34 1444 1156 1292
24 45 50 2025 2500 2250
25 36 50 1296 2500 1800
26 53 48 2809 2304 2544
27 45 49 2025 2401 2205
28 47 51 2209 2601 2397
40
29 42 47 1764 2209 1974
30 46 48 2116 2304 2208
31 50 55 2500 3025 2750
32 42 47 1764 2209 1974
33 41 49 1681 2401 2009
34 42 47 1764 2209 1974
35 43 45 1849 2025 1935
36 45 52 2025 2704 2340
37 41 48 1681 2304 1968
38 34 45 1156 2025 1530
39 43 49 1849 2401 2107
40 44 38 1936 1444 1672
41 46 49 2116 2401 2254
42 49 50 2401 2500 2450
43 47 52 2209 2704 2444
44 38 43 1444 1849 1634
45 44 40 1936 1600 1760
46 37 37 1369 1369 1369
47 45 45 2025 2025 2025
48 42 38 1764 1444 1596
49 45 42 2025 1764 1890
50 50 45 2500 2025 2250
51 41 50 1681 2500 2050
52 42 42 1764 1764 1764
53 52 46 2704 2116 2392
54 50 46 2500 2116 2300
55 39 45 1521 2025 1755
56 41 42 1681 1764 1722
57 40 37 1600 1369 1480
58 45 51 2025 2601 2295
59 42 38 1764 1444 1596
60 40 40 1600 1600 1600
61 53 50 2809 2500 2650
62 51 52 2601 2704 2652
63 38 34 1444 1156 1292
64 45 50 2025 2500 2250
65 36 50 1296 2500 1800
66 53 48 2809 2304 2544
67 45 49 2025 2401 2205
68 47 51 2209 2601 2397
69 42 47 1764 2209 1974
41
70 46 48 2116 2304 2208
71 50 55 2500 3025 2750
72 42 47 1764 2209 1974
73 41 49 1681 2401 2009
74 42 47 1764 2209 1974
75 43 45 1849 2025 1935
76 45 52 2025 2704 2340
77 41 48 1681 2304 1968
78 34 45 1156 2025 1530
79 43 49 1849 2401 2107
80 44 38 1936 1444 1672
∑ 3512 3664 155864 169812 161714
Dari tabel di atas diketahui:
∑x = 3512
∑y = 3664
∑x2= 155864
∑y2= 169812
∑xy = 161714
Untuk membuktikan hipotesis tersebut maka pada penelitian ini akan
melakukan uji hipotesis dengan menggunakan analisi regresi satu predikor,
adapun langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Mencari Korelasi Antara Predictor (x) dengan Kriterium (y) dengan
menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari pearson, dengan rumus
sebagai berikut :
rxy =
Namun untuk mencari rxy harus mencari x2, y
2, dan xy dengan
rumus:
xy = ∑xy -
42
Model Summary(b)
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .470(a) .221 .211 4.469 .221 22.172 1 78 .000
a Predictors: (Constant), Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru b Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Sehingga: rxy = 0.470
Kemudian jika kita lihat pada tabel r produk moment dengan n =
80, maka taraf signifikansi 5% = 0.217 dan untuk taraf signifikansi 1% =
0.183. Hal ini berarti koefisien korelasi sebesar 0.470 lebih besar dari taraf
signifikansi 5% maupun 1% , yang berarti terbukti adanya korelasi antara
variable x dan variable y dari hasil rxy maka koefisien determinannya (r2)
adalah sebesar 0,470.
Koefisien korelasi determinasinya adalah:
KP = rxy2. 100%
= 0,470.100%
= 47%
2. Uji Tingkat Signifikansi Korelasi Melalui Uji t
th =
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.309 4.803 4.853 .000
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru .512 .109 .470 4.709 .000
a Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Diketahui t = 4,853 karena thitung pada konstanta 4.853.
Karena th = 4.853 > tt (0,05) = 1.987 dan tt (0,01) = 1.664 berarti korelasi
antara variable x dan y adalah signifikan.
43
3. Mencari Persamaan Garis Regresi
Mencari dengan menggunakan rumus regresi sederhana satu
predictor sebagai berikut:
= a + bx
Keterangan:
= Subyek dalam variable dependent yang diprediksikan (kriterium)
X = Subyek variable independent yang memiliki nilai tertentu (predictor)
a = Intersep (konstanta regresi) atau harga yang memotong sumbu y
b = Koefisien regresi atau sering disebut slove, gradient atau kemiringan
garis.
Dengan menggunakan persamaan regresi = a + bx, maka harga
intersep a dan koefisien b dapat ditemukan sebagai berikut:
b =
=
=
=
= 411.187
a =
=
=
=
= 158.802
Berdasarkan harga a dan b di atas maka persamaan regresi =
411.187+158.802x. Dari persamaan ini dapat diprediksikan bahwa variabel
44
kriterium (y) rata-rata akan berubah sebesar -158.802 untuk setiap
perubahan yang terjadi pada variabel predictor (x).
4. Mencari Signifikasi Persamaan Regresi
Tata cara yang ditempuh untuk menghitung signifikasi persamaan
regresi adalah dengan menggunakan rumus analisis varian atau sering
disebut anava yang menghasilkan harga F.
Dengan rumus:
Freg=
Keterangan:
Freg = harga F regresi
RKreg = rerata kuadrat garis regresi
RKres = rerata kuadrat garis residu.
Sedangkan langkah-langkah untuk menguji signifikasi pada
persamaan regresi dengan menggunakan hitungan-hitungan yang sudah
dimiliki yaitu:
∑xy = 864.4 ∑x2 = 1687.2 ∑y
2 = 2000.8
RKreg =
JKreg =
=
=
= 442.856
dbreg = 1
RKreg =
=
= 441.856
45
RKres =
= ∑y2-
= 2000.8 -
= 2000.8 – 442.856
= 1557.94
Ttot = ∑y2
= 2000.8
dbres = N-2
= 80 -2
= 78
Rkres =
=
= 19.97
Freg =
=
= 22.172
Setelah harga F atau Freg diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan
harga Ftabel pada taraf signifikasi 1% maupun 5% dengan db = n – 2.
Hipotesis diterima jika Freg hiung > Ftabel baik taraf 1% maupun 5% untuk
mengetahui lebih lanjut dapat dilihat dalam table berikut:
46
ANOVA(b)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 442.856 1 442.856 22.172 .000(a)
Residual 1557.944 78 19.974
Total 2000.800 79
a Predictors: (Constant), Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru b Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara persepsi siswa pada kepribadian guru terhadap
kecerdasan spiritual siswa dengan kata lai semakin baik kepribadian guru
dalam moral dan spiritualnya maka akan semakin besar pengaruhnya pada
peningkatan kecerdasan spiritual siswa.
Table XII
Hasil Analisis Regresi
Sumber
Varian db JK RK Freg
Ft Kriteria
5% 1%
Regresi
Residu
1
78
442.856
1557.94
441.856
19.974
22.172 1.508 1.448 Signifikan
Total 79
Setelah diadakan uji hipotesis, melalui analisis regresi (Freg) dan
koefisien korelasi (rxy) sebagaimana di atas, maka hasil yang diperoleh
dikonsulyasikan dengan Ftabel dan rtabel. Dan diketahui bahwa Freg dan rxy
hitung > Ft dan rt sehingga dapat disimpulkan bahwa baik Freg dan rxy adalah
signifikan pada araf 5% dan 1% sehingga hipotesis yang diajukan
diterima.
Untuk mengetahui perhitungan di atas, dapat dilihat table ringkasan
hasil perhitungan Freg dan rxy sebagai berikut:
47
Tabel XIII
Ringkasan Perhitungan F dan R
Uji
Hipotesis Tes hitung
Tabel Kriteria Uji Hipotesis 5% 1%
Freg 22.172 1.508 1.448 Signifikan Diterima
Rxy 0.470 0,183 0,217 Signifikan Diterima
Berdasarkan pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa hitungan
antara variabel persepsi siswa pada kepribadian guru dan kecerdasan
spiritual siswa pada taraf signifikasi 1% dan 5% keduanya menunjukkan
hasil yang signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan peneliti
diterima.
Sedangkan data tentang persepsi siswa pada kepribadian guru dan
tingkat kecerdasan spiritual siswa diperoleh melalui angket yang telah
diberikan pada siswa, sebagai responden sejumlah 80 orang.
Setelah data terkumpul, kemudian data diolah dan dianalisa
menggunakan analisis regresi satu prediktor dengan rumus persamaan
regresi yaitu = a + bx untuk tahap pertama dalam analisis ini, peneliti
memasukkan data yang telah terkumpul dalam tabel distribusi frekuensi
dan table interval nilai untuk mengetahui kualitas dari tiap-tiap variabel,
baik dalam variabel persepsi siswa pada kepribadian guru maupun variabel
kecerdasan spiritual siswa.
Dari table dapat diketahui bahwa mean dari variabel persepsi siswa
pada kepribadian guru adalah 43,90. Hal ini berarti bahwa persepsi siswa
pada kepribadian guru dalam kategori “baik”, yaitu pada interval 45,954
ke atas (baik). Selanjutnya dapat diketahui bahwa mean dari variabel
tingkat kecerdasan spiritual siswa adalah 45.80. Hal ini menunjukkan
bahwa tingkat kecerdasan spiritual siswa dalam kategori “cukup”, yaitu
pada interval 43,267 keatas (cukup).
Langkah selanjutnya adalah mencari korelasi antara prediktor
dengan kriterium dengan tekhnik korelasi product moment, dan hasilnya
48
adalah 0,470, kemudian melakukan uji koefisien dengan melakukan rumus
Uji t, dengan hasil 4.853. Dari hasl Uji t, kemudian dikonsultasikan
dengan ttabel pada taraf 5% = 1.987 dan taraf 1% = 1.664. Karena th (4.853) >
dari ttabel (0,05 = 1.987 dan 0,01 = 1.664), maka hasilnya signifikan. Hal
itu juga dibuktikan dengan hasil Freg sebesar 22.172. Karena Freg lebih
besar dari Ft (0,05) = 1.508 dan Ft (0,01) = 1.448 maka hasilnya adalah
signifikan.
Dari hasil uji hipotesis yang signifikan tersebut, menunjukkan bahwa
hipotesis yang penulis ajukan bisa diterima kebenarannya, yaitu: “Semakin
baik persepsi siswa pada kepribadian guru semakin baik pula tingkat
kecerdasan spiritual siswa”.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada pembahasan ini akan diinterprestasikan hasil uji hipotesis
relevansinya dengan hipotesis yang akan diajukan yaitu: ada pengaruh
persepsi siswa pada kepribadian guru Pendidikan Agama Islam terhadap
kecerdasan spiritual siswa SDN Trisobo 02 Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal” diterima. Hal ini terbukti dengan diperolehnya harga F yang lebih
besar dari F pada tabel (N = 40) dengan signifikasi 5% dan 1%.
Dengan demikian dapat dikatakan tingkat persepsi siswa pada
kepribadian guru PAI ikut menentukan tingkat kecerdasan spiritual siswa di
SDN Trisobo 02 Kec. Boja Kab. Kendal. Semakin baik persepsi siswa pada
kepribadian guru PAI, semakin baik pula tingkat tingkat kecerdasan spiritual
siswa. Sebaliknya, semakin jelek persepsi siswa pada kepribadian guru PAI,
semakin rendah pula tingkat kecerdasan spiritual siswa.
Dari hasil observasi atau pengamatan yang peneliti lakukan di
lapangan, bahwa tidak semua murid dalam interaksinya terhadap guru
memiliki persepsi yang sama pada kepribadian seorang guru. Persepsi siswa
terhadap kepribadian guru merupakan hasil interaksi dari sikap dan perilaku
guru dan murid. Jadi tidak setiap siswa akan memiliki tingkat kecerdasan
spiritual yang sama baiknya.
49
Dalam uji koefisien determinasi, korelasi variabel persepsi siswa pada
kepribadian guru dan pengaruhnya terhadap tingkat kecerdasan spiritual
siswa diperoleh 47% dan sisanya adalah 53% berhubungan dengan faktor
lain. Diantaranya dengan faktor dari dalam (internal), begitu juga faktor dari
luar (eksternal), misalnya; lingkungan, baik di dalam keluarga yang
merupakan lingkungan pertama dan utama, selain itu juga lingkungan di
sekolah seperti suasana yang ada, meliputi kebersamaan, keteladanan baik
dari semua pengajar maupun teman-teman di sekolah, serta keadaan
masyarakat yang hidup disekitarnya. Di lingkungan inilah seseorang akan
melihat berbagai corak dan ragam kehidupan yang akan mempengaruhi
pembentukan sikap, kebiasaan, nilai moral, nilai keagamaan, minat, serta
tatanan kehidupan.
E. Keterbatasan Penelitian
Hasil penelitian apa pun telah dilakukan peneliti dengan optimal, dan
disadari adanya keterbatasan. Adapun keterbatasannya antara lain:
1. Dalam penggunaan angket
Tidak selamanya angket itu memilki kelebihan. Namun juga punya
kelemahan, yaitu tidak terbukanya jawaban responden dalam memberikan
jawaban, dan adanya tendensi pribadi dalam memberikan jawaban.
2. Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian sehingga peneliti tidak
dapat melakukan pengamatan langsung dalam mengamati objek penelitian.
3. Tidak dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan spiritual siswa
dipengaruhi oleh persepsi pada kepribadian guru PAI, karena persepsi
tpada kepribadian guru PAI hanyalah salah satu faktor, meskipun memiliki
peranan penting dalam menentukan tingkat kecerdasan spiritual siswa.
Namun ada faktor lainnya yang turut mempengaruhi, seperti lingkungan
keluarga dan lingkungan di sekitarnya.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan penelitian dan menganalisa data yang
telah diperoleh baik teori maupun di lapangan dengan pembahasan skripsi
berjudul “Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian Guru Pendidikan
Agama Islam Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa SDN 02 Trisobo Kec
Boja Kab Kendal”, maka dapat penulis tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bahwa persepsi siswa pada kepribadian guru PAI dalam kategori “baik”,
terbukti dengan nilai rata-rata yang diperoleh, yaitu 43,90 berada pada
interval 45,954 ke atas (baik).
2. Tingkat kecerdasan spiritual siswa dengan kategori “cukup.” Ini terbukti
dengan nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 45,80, berada pada interval
43,267 keatas (cukup).
3. Ada pengaruh antara persepsi siswa pada kepribadian guru PAI dengan
kecerdasan spiritual siswa di SDN 02 Trisobo Kec. Boja Kab. Kendal.
Terbukti dengan nilai regresi (Freg) sebesar 22,172, sedangkan Ftabel untuk
Ft (0,01) = 1.448 dan Ft (0,05) = 1.508 serta koefisien determinannya rxy2
=
0,470 atau 47%. Keadaan ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan
adalah signifikan artinya hipotesis tersebut dapat diterima.
B. Saran
Setelah mengadakan penelitian di SDN 02 Trisobo Kec. Boja Kab.
Kendal tentang Pengaruh Persepsi Siswa Pada Kepribadian Guru PAI
Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa di SDN02 Trisobo Kec. Boja, maka
penulis menampaikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian yang telah menunjukkan bahwa kepribadian guru
yang baik memiliki peranan atau berpengaruh positif dalam meningkatkan
kecerdasan spiritual siswa terutama guru Pendidikan Agama Islam. Maka
51
51
sebaiknya kepala sekolah selain melakukan pembinaan dan pengajaran
yang baik pada siswa, juga agar tidak lupa melakukan pembinaan pada
para guru dan staf pengajar lainnya, melalui berbagai kegiatan baik
kerohanian maupun kedisiplinan.
2. Bagi Siswa
Sebaiknya, siswa selain giat belajar dalam sisi akademis juga
hendaklah mencontoh atau meneladani sikap dan budi pekerti yang baik
dari para guru.
C. Penutup
Dengan rasa syukur, penulis memanjatkan puji kehadirat Allah SWT,
atas berkat taufiq dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini, meskipun dalam bentuk yang masih sederhana.
Kemudian penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang membantu terselesaikannya skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis dan
bagipembaca pada umumnya.
KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET
Variabel Indikator Nomor Butir Soal
Persepsi siswa pada
kepribadian guru
Kecerdasan spiritual
siswa
- Selalu berperilaku jujur dan adil
- Berpenampilan rapi dan sopan
- Disiplin dan bertanggung jawab
- Menjauhi penyimpangan dan
perilaku tercela
- Tidak membeda-bedakan asal
usul golongan
- Memiliki kepedulian terhadap
sesama teman
1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9, 10
11, 12, 13, 14, 15
1, 2, 3, 4, 5
6, 7, 8, 9, 10
11, 12, 13, 14, 15
KUESIONER PENELITIAN Guna melengkapi data penelitian Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI SEMARANG Jl. Prof. Dr. Hamka kampus II Ngaliyan Telp. / Fax. 7601295 Semarang 50185
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :……………………………………………………..
2. Jenis kelamin : …………………………………………………….
3. Kelas : …………………………………………………….
4. Alamat : …………………………………………………….
B. PETUNJUK PENGISIAN
Jawablah pertanyaan sesuai dengan anggapan anda, berikan tanda (x) atau
silang pada pilihan yang tersedia.
Skala :
- A : Selalu
- B : Sering
- C : Kadang-kadang
- D : Tidak Pernah
Varabel X Angket Tentang Persepsi Siswa Pada Kepribadian guru :
1. Apakah guru mengajarkan kejujuran dalam bertutur kata ketika di kelas?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Apakah guru menerapkan kejujuran pada siswa ketika mengerjakan tes ?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Pernahkah guru menegur dan memberi pengarahan kalau anda datang
terlambat?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Kalau anda tidak membuat tugas,apakah guru menegur dan
membimbingnya ?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
5. Apakah guru melerai kalau ada siswa yang berkelahi?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
6. Ketika guru masuk kelas apakah mengucapkan salam ?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah ketika guru masuk kelas memberikan senyum pada anda ?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah guru anda berpenampilan rapi dan sopan?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Ketika halal bihalal, anda disuruh memakai baju muslim, apakah guru juga
memakai baju muslim??
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah.
10. Apakah guru lemah lembut dalam bertutur kata ?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
11. Apakah guru ketika mengajar sesuai dengan materi yang ada pada buku?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
12. Ketika guru menerangkan apakah mudah dipahami?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah guru memberi contoh cara berwudlu yang benar ketia pelajaran
praktek wudhu?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Apakah guru selalu meneliti hasil pekerjaan siswa?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Ketika anda melakukan kesalahan apakah guru membimbing anda?
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
Varabel Y Angket Tentang Kecerdasan Spiritual Siswa :
1. Ketika waktu sholat tiba kita bergegas untuk mengerjakannya!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
2. Kita Selalu bertutur kata sopan dan lemah lembut terhadap orang tua!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
3. Ketika menemukan barang teman yang hilang, anda kembalikan pada
yang punya!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
4. Ketika jam kosong karena guru berhalangan hadir kita belajar sendiri di
dalam kelas!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
5. Ketika guru memberi nasehat kita mematuhinya?
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
6. Ketika teman meminta maaf kita memaafkannya!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
7. Ketika dirumah bersama semua teman maka kita belajar kelompok bersama-
sama!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
8. Ketika ada teman beragama Kristen kita tetap berbuat baik kepadanya!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
9. Terhadap teman yang lebih muda maka kita harus mengasihinya !
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
10. Ketika berteman maka kita tidak membedakan yang miskin dan kaya
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
11. Ketika teman tertimpa musibah maka kita membantunya!
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
12. Ketika ada guru datang membawa barang kita bantu membawakannya.
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
13. Ketika istirahat, ada teman jatuh kita harus menolongnya
a. Selalu c. Kadang- kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Ada teman yang tidak punya orang tua kita harus lebih menyayanginya
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
15. Ketika ada teman sakit maka kita menjenguknya.
a. Sangat Sesuai c. Tidak Sesuai
b. Sesuai d. Sangat Tidak Sesuai
HASIL UJI STATISTIC
PROGRAM SPSS 12.0 for Windows Frequencies Statistics
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
Kecerdasan Spiritual Siswa
N Valid 80 80
Missing 0 0
Mean 43.90 45.80
Std. Deviation 4.621 5.033
Variance 21.357 25.327
Skewness .189 -.549
Std. Error of Skewness .269 .269
Minimum 34 34
Maximum 53 55
Frequency Table Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 34 2 2.5 2.5 2.5
36 2 2.5 2.5 5.0
37 2 2.5 2.5 7.5
38 4 5.0 5.0 12.5
39 2 2.5 2.5 15.0
40 4 5.0 5.0 20.0
41 8 10.0 10.0 30.0
42 12 15.0 15.0 45.0
43 4 5.0 5.0 50.0
44 4 5.0 5.0 55.0
45 12 15.0 15.0 70.0
46 4 5.0 5.0 75.0
47 4 5.0 5.0 80.0
49 2 2.5 2.5 82.5
50 6 7.5 7.5 90.0
51 2 2.5 2.5 92.5
52 2 2.5 2.5 95.0
53 4 5.0 5.0 100.0
Total 80 100.0 100.0
Kecerdasan Spiritual Siswa
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid 34 2 2.5 2.5 2.5
37 4 5.0 5.0 7.5
38 6 7.5 7.5 15.0
40 4 5.0 5.0 20.0
42 6 7.5 7.5 27.5
43 2 2.5 2.5 30.0
45 10 12.5 12.5 42.5
46 4 5.0 5.0 47.5
47 6 7.5 7.5 55.0
48 6 7.5 7.5 62.5
49 8 10.0 10.0 72.5
50 10 12.5 12.5 85.0
51 4 5.0 5.0 90.0
52 6 7.5 7.5 97.5
55 2 2.5 2.5 100.0
Total 80 100.0 100.0
Histogram
30 35 40 45 50 55
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
0
5
10
15
20
Fre
qu
en
cy
Mean = 43.9Std. Dev. = 4.621N = 80
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
30 35 40 45 50 55
Kecerdasan Spiritual Siswa
0
5
10
15
20
Fre
qu
en
cy
Mean = 45.8Std. Dev. = 5.033N = 80
Kecerdasan Spiritual Siswa
Regression Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Kecerdasan Spiritual Siswa 45.80 5.033 80
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru 43.90 4.621 80
Correlations
Kecerdasan
Spiritual Siswa
Persepsi Siswa pd Kepribadian
Guru
Pearson Correlation Kecerdasan Spiritual Siswa 1.000 .470
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru .470 1.000
Sig. (1-tailed) Kecerdasan Spiritual Siswa . .000
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru .000 .
N Kecerdasan Spiritual Siswa 80 80
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru 80 80
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Persepsi Siswa pd Kepribadian
Guru(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa Model Summary(b)
Model R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .470(a) .221 .211 4.469 .221 22.172 1 78 .000
a Predictors: (Constant), Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru b Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 442.856 1 442.856 22.172 .000(a)
Residual 1557.944 78 19.974
Total 2000.800 79
a Predictors: (Constant), Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru b Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 23.309 4.803 4.853 .000
Persepsi Siswa pd Kepribadian Guru
.512 .109 .470 4.709 .000
a Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 40.73 50.46 45.80 2.368 80
Std. Predicted Value -2.142 1.969 .000 1.000 80
Standard Error of Predicted Value .500 1.187 .679 .197 80
Adjusted Predicted Value 40.40 50.62 45.80 2.398 80
Residual -8.777 8.247 .000 4.441 80
Std. Residual -1.964 1.845 .000 .994 80
Stud. Residual -1.997 1.893 .000 1.007 80
Deleted Residual -9.078 8.677 .001 4.557 80
Stud. Deleted Residual -2.037 1.925 -.002 1.013 80
Mahal. Distance .000 4.589 .987 1.234 80
Cook's Distance .000 .093 .013 .018 80
Centered Leverage Value .000 .058 .012 .016 80
a Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Charts
-2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual
0
5
10
15
20
Fre
qu
en
cy
Mean = 5.2E-16Std. Dev. = 0.994N = 80
Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Histogram
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0E
xp
ecte
d C
um
Pro
b
Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
30 35 40 45 50 55
Kecerdasan Spiritual Siswa
-2
-1
0
1
2
Reg
ressio
n S
tud
en
tized
Resid
ual
Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Scatterplot
-3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-2
-1
0
1
2
Re
gre
ss
ion
Stu
de
nti
zed
Re
sid
ua
l
Dependent Variable: Kecerdasan Spiritual Siswa
Scatterplot
Responden Nilai
R-1 70
R-2 48
R-3 45
R-4 60
R-5 30
R-6 40
R-7 62
R-8 60
R-9 30
R-10 31
R-11 32
R-12 32
R-13 69
R-14 68
R-15 38
R-16 67
R-17 40
R-18 35
R-19 38
R-20 63
R-21 66
R-22 60
R-23 56
R-24 60
R-25 30
R-26 70
R-27 60
R-28 55
R-29 30
R-30 63
R-31 31
R-32 45
R-33 51
R-34 34
R-35 33
R-36 35
R-37 60
R-38 35
R-39 31
R-40 32
R-41 70
R-42 48
R-43 45
R-44 60
R-45 30
R-46 40
R-47 62
R-48 60
R-49 30
R-50 31
R-51 32
R-52 32
R-53 69
R-54 68
R-55 38
R-56 67
R-57 40
R-58 35
R-59 38
R-60 63
R-61 66
R-62 60
R-63 56
R-64 60
R-65 30
R-66 70
R-67 60
R-68 55
R-69 30
R-70 63
R-71 31
R-72 45
R-73 51
R-74 34
R-75 33
R-76 35
R-77 60
R-78 35
R-79 31
R-80 32