pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet …digilib.unila.ac.id/25337/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM
(Studi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs. Ma’arifPenawaja Lampung Timur Tahun Pelajaran 2015/2016)
Oleh
ASTRI WIJAYANTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM(Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas VII MTs Ma’arif Penawaja
Lampung Timur Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016)
Oleh
Astri Wijayanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet
terhadap hasil belajar siswa kelas VII dengan kompetensi dasar menentukan
ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem. Penelitian dilakukan
di MTs Ma’arif Penawaja Lampung Timur pada kelas VII tahun pelajaran
2015/2016 dengan desain pretes-postes kelompok ekuivalen. Sampel dalam
penelitian ini adalah 60 siswa yang dibagi menjadi dua kategori yaitu siswa yang
tidak tuntas dalam belajar dan siswa yang tuntas dalam belajar. Siswa yang tidak
tuntas dalam belajar sebanyak 30 siswa yang dijadikan sebagai kelas eksperimen
dan siswa yang tuntas dalam belajar sebanyak 30 siswa dijadikan sebagai kelas
kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian
berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar siswa
yang diperoleh dari pretes, postes dan N-gain yang dianalisis menggunakan Uji-t
dan Uji U pada taraf kepercayaan 5%. Data kualitatif berupa tanggapan siswa
terhadap penggunaan model pembelajaran leaflet yang dianalisis secara deskriptif.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rata-rata pretes pada kelas kontrol berbeda
tidak signifikan dengan kelas eksperimen. Rata-rata pretes kelas kontrol 53,70 ±
8,67, rata-rata pretes kelas eksperimen 55,93 ± 10,00. Rata-rata postes kelas
kontrol berbeda signifikan dengan kelas eksperimen. Rata-rata postes kelas
kontrol 78,33 ± 7,49, rata-rata kelas eksperimen 85,74 ± 7,39. Rata-rata N-gain
kelas kontrol 53,92 ± 12,64, rata-rata kelas eksperimen 68,41 ± 15,64. Hasil Uji U
pretes diperoleh p (0,268 > 0,161), hasil Uji U postes diperoleh p (0,001 < 0,161).
Pada nilai N-gain diketahui bahwa nilai N-gain kedua kelas berdistribusi normal
sehingga pengolahan data tersebut dilanjutkan dengan uji t. Uji t1 diperoleh hasil
th (3,406) > tt (1,671), sedangkan pada t2 diperoleh hasil th (4,313) > tt (1,671).
Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai N-gain pada kedua kelas berbeda signifikan
artinya nilai postes pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol
Hasil analisis rata-rata nilai N-gain per indikator soal C1 berbeda signifikan p
(0,023 < 0,161). Rata-rata nilai N-gain per indikator soal C2 berbeda signifikan
dengan p (0,160 > 0,161). Rata-rata nilai N-gain per indikator C3 tidak berbeda
signifikan dengan p (0,654 < 0,161). Rata-rata nilai N-gain per indikator C4 tidak
berbeda signifikan dengan p (0,377 < 0,161). Hal ini dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran Leaflet berhasil meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi pokok ekosistem di MTs Ma’arif Penawaja Lampung Timur.
Kata kunci : Bahan ajar leaflet, ekosistem, hasil belajar, dan tanggapan siswa
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM
(Studi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs. Ma’arifPenawaja Lampung Timur Tahun Pelajaran 2015/2016)
Oleh
ASTRI WIJAYANTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan MIPA
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2016
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pugungraharjo, pada tanggal 28 Agustus
1991, merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan
Bapak Mulyono Setiawan dengan Ibu Hantati. Pendidikan yang
ditempuh penulis adalah SD Negeri 2 Gunung Mekar (1997-
2003), SMP Negeri 1 Sekampung Udik (2003-2006), SMA
Negeri 1 Bandar Sribhawono (2006-2009).
Pada tahun 2009, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP
Unila melalui jalur PKAB. Penulis beralamatkan di RT/RW 017/003
Pugungraharjo, Kec. Sekampung Udik, Kab. Lampung Timur. No.Hp penulis
081266014258.
Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 2
Sukadana Lampung Timur Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Kecamatan
Sukadana (Tahun 2012), dan melakukan penelitian pendidikan di Mts Ma’arif
Penawaja Lampung Timur untuk meraih gelar sarjana pendidikan/S.Pd. (Tahun
2016).
MOTTO
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabilaengkau telah selesei (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untukurusan yang lain) dan hanya kepada tuhanmulah engkau berharap. (QS.Al- Insyirah,6-8).
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidakmenyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat merekamenyerah. (Thomas Alva Edison).
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut danbimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinanyang teguh. (Andrew Jackson).
Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang bolehdirebut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri (ibu kartini).
Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup ditepi jalan dandi lempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah (Abu BakarSibli).
x
PERSEMBAHAN
1. Allah SWT yang maha pemurah, pengasih dan penyayang
2. Ibuku, Kakek dan Nenekku tersayang dan tercinta yang selalu setia memberi
doa serta dukungan, yang telah mendidik dan membesarkan ku dengan penuh
kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menjaga dan menguatkanku,
serta mendukung segala langkah ku menuju kesuksesan dan kebahagian.
3. Saudara-saudaraku yang tersayang Bulek Patwikanti, Bulek Untiarni, Om
Suprapto, Mbak Nur Asih, Sulis Widarti, Reka Anggun Kinasih, Hana Bhakti
Pratiwi Sitindaon, Mbak Afrina Puspa Widiarti, Mas Agil Dwi Sasongko,
Mbak Pepi Budiantari, Mas Purwanto, Adek Reni Puspita Sari dan Catur
Sudarwanto yang selalu memberiku semangat, dukungan, dan doa.
4. Sahabat-sahabatku tercinta atas semangat kebersamaan dan kekeluargaan
yang terjalin hingga saat ini, para senior dan rekan kerja SMK Ma’arif 2
Penawaja atas motivasi dan arahannya.
5. Almamaterku tercinta, Universitas Lampung
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA
FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN
AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimental Semu Pada Siswa Kelas VII
MTs Ma’arif Penawaja Lampung Timur Semester Genap Tahun Pelajaran
2015/2016)”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan
dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Muhammad Fuad, M. Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;
2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;
3. Berti Yolida S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
sekaligus Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
hingga skripsi ini dapat selesai;
4. Rini Rita T. Marpaung S.Pd., M.Pd., selaku Pembimbing I sekaligus
pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan motivasi
hingga skripsi ini dapat selesai;
xii
5. Drs. Arwin Achmad , M.Si., selaku Pembahas atas saran-saran perbaikan dan
motivasi yang sangat berharga;
6. Roni Harto, A.Md., selaku Kepala MTs Ma’arif Penawaja Lampung Timur
dan Riyono Siran, S.Pd, I., selaku guru mitra, yang telah memberikan izin dan
bantuan selama penelitian serta motivasi yang sangat berharga;
7. Seluruh dewan guru, staf, dan siswa-siswi kelas VII MTs Ma’arif Penawaja
Lampung Timur atas kerjasama yang baik selama penelitian berlangsung;
8. Rekan-rekan Formandibula (Forum Mahasiswa Pendidikan Biologi), kakak
dan adik tingkat Pendidikan Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang
kalian berikan;
9. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan syukur yang sebesarnya karena telah mampu
menyelesaikan penyusunan skripsi ini semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
berguna bagi kita semua. Aamiin.
Bandar Lampung, 2016
Penulis
Astri Wijayanti
DAFTAR ISI
HalamanDAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5E. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 5F. Kerangka Pikir ..................................................................................... 6G. Hipotesis ............................................................................................... 7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Ajar ........................................................................................... 8B. Leaflet ................................................................................................... 11C. Hasil Belajar.......................................................................................... 13
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 16B. Populasi dan Sampel ............................................................................ 16C. Desain Penelitian .................................................................................. 16D. Prosedur penelitian................................................................................ 17E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data .................................................... 18F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 21
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 30B. Pembahasan .......................................................................................... 34
xiv
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .............................................................................................. 38B. Saran ..................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 39
LAMPIRAN
1. Silabus ................................................................................................... 422. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 463. Lembar Kerja Siswa .............................................................................. 654. Soal Pretes dan Postes ........................................................................... 765. Rubrik Instrumen Soal Pretes – Postes ................................................. 886. Rubrik Instrumen LKS ............................................................................ 907. Foto-Foto Penelitian ………………………………………………... 93
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ......................... 7
2. Desain pretes postes ekuivalen .......................................................... 17
3. Grafik kemenarikan bahan ajar leaflet................................................... 62
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
1. Item pernyataan pada angket ................................................................. 26
2. Hasil uji statistik nilai pretes, postes, dan N-Gain ................................. 30
3. Hasil analisis rata-rata nilai N-Gain per indikator.................................. 32
4. Hasil angket tanggapan siswa penggunaan bahan ajar leaflet................ 33
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang
diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat
membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri
(Langeveld dalam Hasbullah, 2009:2). Untuk mencapai tujuan pendidikan
sangat dibutuhkan proses pembelajaran. Menurut Djamarah dan Aswan
(1996:33), proses pembelajaran adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah
yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar
terarah sesuai dengan tujuan pendidikan.
Kegiatan pembelajaran dikenal adanya tujuan pengajaran atau pembelajaran.Tujuan
umum pembelajaran adalah hasil belajar siswa setelah selesai belajar (Sardiman,
2012:69). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menerapkan pendidikan
untuk mencapai ketuntasan tertentu. Ketuntasan belajar merupakan pencapaian taraf
penguasaan minimal yang telah ditetapkan guru dalam tujuan pembelajaran setiap
satuan pelajaran.Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam
suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk
masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria
ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal,
untuk itu guru dalam merancang persiapan mengajar perlu menyusun strategi
2
pembelajaran yang dirancang secara seksama sesuai dengan tujuan pembelajaran
untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal (BSNP, 2006:12).
Permasalahan pendidikan di Indonesia ialah penyelenggaraan pembelajaran di
sekolah yang belum maksimal dan berdampak rendahnya hasil belajar siswa.
Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah model pembelajaran
yang diterapkan, keterbatasan media pembelajaran, ketersediaan
bukupelajaran, dan rendahnya minat baca siswa karena buku pelajaran yang
berhalaman tebal (Setyono, 2005: 6).
Keberhasilan pembelajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak
didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru (Djamarah dan
Zain, 2006:159). Anak didik yang belum tuntas dalam belajar perlu diberikan
suatu pengajaran khusus. Melalui pengajaran leaflet, anak didik dapat
memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan
dan ketrampilannya dalam bidang yang dipelajarinya. (Majid, 2007:240).
Hasil wawancara dengan guru biologi kelas VII MTs Ma’arif Penawaja,
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi pokok ekosistem adalah 65.
Pada tahun pelajaran 2015/2016 baru 63% siswa yang tuntas dalam belajar
(telah mencapai KKM). Hal ini dikarenakan rendahnya minat baca siswa
terhadap buku teks biologi sehingga berdampak pada rendahnya hasil belajar
siswa. Siswa yang belum tuntas dalam belajar diberikan leaflet. Kegiatan
penggunaan leaflet untuk membantu pembelajaran siswa menjadi lebih efektif
dalam memahami materi yang sulit, akibatnya siswa mengalami peningkatan
pemahaman materi.
3
Mengingat pentingnya keberhasilan kegiatan pengayaan, maka perlu
diterapkan suatu proses pengayaan yang dapat meningkatkan hasil belajar.
Salah satu proses pengayaan yang diduga dapat meningkatkan hasil belajar
yaitu dengan menggunakan bahan ajar. Amri dan Ahmadi (2010:159)
menyatakan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Bahan ajar yang digunakan berupa leaflet berisi materi pelajaran yang
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dengan menggunakan
leaflet, siswa diberi kesempatan untuk memperoleh materi dari sumber
belajar secara langsung sehingga siswa mampu mengembangkan pemikiran
nya dan menyebabkan kegiatan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Pemberian leaflet sebagai bahan ajar dapat menarik minat siswa untuk belajar
karenanya di dalam leaflet berisi materi singkat, latihan soal, kunci jawaban
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat membantu siswa belajar
secara mandiri untuk menguasai materi. Selain itu terdapat juga instrumen
penilaian agar siswa dapat menilai kemampuannya secara mandiri. Belajar
dengan menggunakan leaflet membantu siswa untuk meningkatkan
pemahaman materi. Hasil penelitian Puspitarini, (2012: 7) menunjukkan
bahwa penggunaan bahan ajar IPA terpadu berpengaruh meningkatkan hasil
belajar kognitif siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Aini (2011:54)
yang menyimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet juga dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Ekosistem,
yaitu sebesar 18,44 dari prestasi belajar siswa sebelum pembelajaran dengan
menggunakan bahan ajar leaflet. Penelitian yang menguji pengaruh
4
penggunaan bahan ajar leaflet adalah hasil penelitian oleh Merta (2012:1)
dengan pembelajaran STAD, menyimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar
leaflet dapat berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa
pada materi ekosistem yaitu, pada aspek pemahaman (C2) pada kelas
eksperimen I sebesar 96,25 sedangkan kelas eksperimen II sebesar 68,54.
Selain itu, pada hasil penelitian Aini (2011:54) menyimpulkan bahwa
penggunaan bahan ajar leaflet juga dapat berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa pada materi pokok Ekosistem, yaitu sebesar 18,44 dari prestasi
belajar siswa sebelum pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet.
Berdasarkan uraian di atas akan dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Ekosistem dengan kompetensi dasar menentukan ekosistem dan saling
hubungan antara komponen ekosistem “(Studi Eksperimental Pada Siswa
Kelas VII Semester Genap MTs Ma’arif Penawaja Tahun Pelajaran
2015/2016)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Apakah penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh terhadap hasil belajar
aspek kognitif siswa kelas VII pada materi Ekosistem di MTs Ma’arif
Penawaja?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui:
5
1. Pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar aspek
kognitif siswa kelas VII pada materi Ekosistem di MTs Ma’arif
Penawaja.
D. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian, manfaat yang diperoleh adalah
1. Bagi peneliti, memberikan pengalaman mengajar sebagai calon
seorang guru dalam membuat bahan bantu pembelajaran yang efektif
dan tepat dengan menggunakan leaflet.
2. Bagi guru, membantu guru menyiapkan bahan ajar dalam
pembelajaran.
3. Bagi siswa, memberikan pengalaman belajar siswa secara mandiri
E. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk menghindari anggapan yang berbeda terhadap masalah yang akan
dibahas, maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut:
1. Leaflet dilakukan pada siswa yang belum tuntas pada materi tertentu
dengan memberikan materi yang lebih luas serta evaluasi secara kontinu
sedangkan siswa yang sudah tuntas dilakukan diskusi kelompok terhadap
materi pembelajaran tertentu.
2. Indikator hasil belajar yang diamati pada penelitian ini diukur berdasarkan
nilai yang diperoleh dari hasil pretes, postes, dan N-Gain pada materi
ekosistem sebanyak 8 soal essay.
3. Siswa yang menjadi subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII di MTs Ma’arif Penawaja.
6
4. Materi pokok yang diteliti adalah Ekosistem dengan kompetensi dasar
menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
(KD 7.1).
F. Kerangka Pikir
Salah satu penyebab kegiatan pengayaan yang kurang efektif di sekolah saat
ini dikarenakan kurangnya bahan ajar yang digunakan guru. Bahan ajar yang
kurang kreatif dan inovatif serta belum memenuhi standar kompetensi
kurikulum akan menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran. Selain itu bahan ajar yang lebih mengacu pada hakikat IPA
sebagai produk cenderung mengajarkan siswa untuk menghafal konsep/faktual
tanpa disertai dengan pemahaman terhadap konsep tersebut sehingga
pembelajaran IPA tidak akan memberikan pengalaman pembelajaran secara
utuh bagi siswa. Pemberian leaflet sebagai bahan ajar dapat menarik minat
siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan tanggap masing-masing siswa,
karena leaflet yang disusun dengan bahasa spesifik sehingga mudah dipahami
siswa serta terdapat gambar-gambar dan skema yang menarik disetiap bagian
materinya.
Leaflet berisi materi singkat, latihan soal, kunci jawaban yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan dapat membantu siswa belajar secara mandiri untuk
menguasai materi. Selain itu terdapat juga instrumen penilaian agar siswa
dapat menilai kemampuannya secara mandiri. Belajar dengan menggunakan
leaflet membantu siswa untuk meningkatkan pemahaman materi.Dengan
demikian leaflet diharapkan dapat menjadi salah satu sumber belajar yang
7
bermanfaat bagi siswa dalam pengayaan ditengah keterbatasan bahan ajar di
sekolah.
Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah bahan ajar leaflet, sedangkan
variabel terikatnya (Y) adalah hasil belajar siswa. Hubungan antara kedua
variabel tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Keterangan :
X: Variabel bebas (Bahan ajar leaflet)Y: Variabel terikat (Hasil belajar)
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
G. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dalam meningkatkan
hasil belajar siswa.
H1: Ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
X Y
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Bahan Ajar
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses
belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak
akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan
menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada siswa
(Djamarah dan Zain, 2006:43).
Kegiatan pembelajaran adalah agar anak didiknya dapat menguasai bahan
pelajaran secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh
mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan
oleh guru (Djamarah dan Zain, 2006:159). Hal tersebut juga diungkapkan
oleh Amri dan Ahmadi (2010:159) bahwa bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tak tertulis.
Sudirman (dalam Djamarah dan Zain, 2006:43) juga mengungkapkan
bahwa bahan adalah salah satu sumber belajar bagi siswa. Bahan yang
disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang
membawa pesan untuk tujuan pengajaran, sedangkan menurut Rusman
9
(2010:17) subject content adalah materi atau isi pokok bahasan, bersifat
spesifik dan erat hubungannya dengan tujuan (learning objectives) yang
telah diterapkan. Jadi, bila kepada siswa diajarkan fakta dan konsep, tentu
tidak hanya berhentisampai prinsip, tetapi harus diadakan pula penerapan
prinsip tersebut.
Bahan pelajaran merupakan bahan minimal yang harus dikuasai oleh siswa
untuk dapat mencapai kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Oleh
sebab itu, bahan pelajaran terlebih dahulu harus dapat menarik perhatian
siswa untuk membacanya. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto
(dalam Djamarah dan Zain, 2006:44) bahwa minat siswa akan bangkit bila
suatu bahan diajarkan sesuai dengan kebutuhan siswa. Minat seseorang
akan muncul bila sesuatu itu terkait dengan kebutuhannya. Jadi, bahan
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa akan memotivasi siswa
dalam jangka waktu tertentu.
Lebih lanjut Djamarah dan Zain (2006: 44) berpendapat bahwa biasanya
aktivitas siswa akan berkurang bila bahan pelajaran yang guru berikan
tidak atau kurang menarik perhatian, disebabkan cara mengajar yang
mengabaikan prinsip-prinsip mengajar, seperti apersepsi dan korelasi, dan
lain-lain. Karena itu lebih baik menyampaikan bahan sesuai dengan
perkembangan bahasa siswa daripada menurut kehendak pribadi. Ini perlu
mendapatkan perhatian yang serius, agar siswa tidak dirugikan oleh sikap
dan tindakan guru yang keliru. Dengan demikian, bahan pelajaran
merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam pengajaran, sebab
10
bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan disampaikan
kepada siswa.
Pemanfaatan bahan ajar dalam proses pembelajaran memiliki peran
penting. Peran tersebut menurut Belawati (2003: 14) meliputi peran bagi
guru, siswa, dalam pembelajaran klasikal, individual, maupun kelompok.
Agar diperoleh pemahaman yang lebih jelas akan dijelaskan masing-
masing peran sebagai berikut:
Manfaat bagi guru antara lain:bahan ajar bagi guru memiliki peran yaitu:
(1) Menghemat waktu guru dalam mengajar. Adanya bahan ajar, siswa
dapat ditugasi mempelajari terlebih dahulu topik atau materi yang akan
dipelajarinya, sehingga guru tidak perlu menjelaskan secara rinci lagi, (2)
Mengubah peran guru dari seorang pengajar menjadi seorang fasilitator.
Adanya bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran maka guru lebih bersifat
memfasilitasi siswa dari pada penyampai materi pelajaran, (3)
Meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif.
Adanya bahan ajar maka pembelajaran akan lebih efektif karena guru
memiliki banyak waktu untuk membimbing siswanya dalam memahami
suatu topik pembelajaran, dan juga metode yang digunakannya lebih
variatif dan interaktif karena guru tidak cenderung berceramah.
Manfaat bagi siswa antara lain:bahan ajar bagi siswa memiliki peran
yakni: (1) Siswa dapat belajar tanpa kehadiran/harus ada guru, (2) Siswa
dapat belajar kapan saja dan dimana saja dikehendaki, (3) Siswa dapat
belajar sesuai dengan kecepatan sendiri, (4) Siswa dapat belajar menurut
11
urutan yang dipilihnya sendiri, (5) Membantu potensi untuk menjadi
pelajar mandiri.
B. Leaflet
Leaflet merupakan salah satu publikasi singkat dari berbagai bentuk media
komunikasi yang berupa selebaran yang berisi keterangan atau informasi
tentang perusahaan, produk, organisasi dan jasa atau ide untuk diketahui
oleh umum. Leaflet adalah selebaran-selebaran yang bentuk lembarannya
seperti daun, biasanya bentuk leaflet lebih kecil dari pamphlet (Yulianita,
2005:138).
Menurut Effendi (1989: 202) dalam kamus komunikasi, leaflet adalah
lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk
disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau
peristiwa. Menurut kamus Merriam-webster, leaflet adalah suatu lembaran
yang dicetak pada umumnya dilipat yang diharapkan untuk distribusi.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah selebaran
tercetak dengan ukuran kecil yang dilipat, berisikan informasi yang
disebarkan kepada umum secara gratis.
Ciri-ciri Leaflet
Adapun cirri-ciri leaflet yaitu :
1. Dilihat dari bentuk leaflet:
a. Lembaran kertas berukuran kecil yang dicetak,
b. Dilipat maupun tidak dilipat,
c. Tulisan terdiri dari 200 ± 400 huruf dengan tulisan ceta biasanya juga diselingi
12
gambar-gambar
d. Umuran biasanya 20 ± 30 cm
Dilihat dari isi pesan:
a. Pesan sebagai informasi yang mengandung peristiwa,
b. Bertujuan untuk promosi,
c. Isi leaflet harus dapat dibaca sekali pandang
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet, yaitu:
1. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
2. Tuliskan apa tujuannya
3. Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflet
4. Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
5. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk di dalamnya
bagaimana bentuk tulisan gambar serta tata letaknya
6. Buatkan konsepnya
7. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yanghamper sama
dengan kelompok sasaran
8. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
Penggunaan media leaflet dalam pembelajaran
Didalam pembelajaran leaflet juga dipergunakan untuk pelaksanaan
pembelajaran, terlebih khusus dalam pemberian informasi. Seorang guru
bisa menyajikan leaflet sebagai pemberian informasi yang terkait dengan
13
bidang pengembangan, baik itu pribadi, belajar, karir, sosial, keluarga, dan
agama.
Dengan penerapan dan penggunaan leaflet dalam proses pelaksanaan
pembelajaran akan menunjang imajinasi anak dan pemahaman tentang
informasi yang disampaikan dalam proses pembelajarannya.
Penggunaan Leaflet
a. Untuk meningkatkan kembali hal-hal yamg pernah dipelajari
b. Biasanya leaflet diberikan kepada sasaran setelah selesai
pelajaran/penyuluhan atau dapat juga diberikan sewaktu kampanye
untuk memperkuat ide yang disampaikan.
c. Isi dari leaflet harus dimengerti.
Keuntungan leaflet
Leaflet menarik untuk dilihat
Mudah untuk dimengerti
Merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet
Lebih ringkas dalam penyampaian isi informasi
Kelemahan leaflet
Salah dalam desain tidak akan menarik pembaca
Leaflet hanya untuk dibagikan, tidak bisa di pajang/ditempel
(www.rioroshan.blog//3maret2016)
C. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
14
mengajar. Sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
belajar, sedangkan dari sisi siswa hasil belajar merupakan puncak proses
belajar (Dimyati dan Mujiono, 2002:3). Berakhirnya suatu proses
pembelajaran, maka siswa memperoleh hasil belajar.
Hasil belajar siswa merupakan suatu hal yang berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu materi yang
disampaikan. Dengan kata lain, hasil belajar merupakan bukti adanya
proses pembelajaran antara guru dan siswa. Hasil belajar yang bisa
diperoleh siswa setelah pembelajaran dapat berupa informasi verbal,
keterampilan intelek, keterampilan motorik, sikap, dan siasat kognitif.
Kelima hasil belajar tersebut merupakan kapabilitas siswa. Kapabilitas
siswa tersebut (Dimyati dan Mujiono, 2002: 10) berupa:
1. Informasi verbal adalah kapabilitas untuk mengungkapkan
pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.
Pemilihan informasi verbal memungkinkan individu berperan dalam
kehidupan.
2. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk
berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan
konsep dan lambang. Keterampilan intelek ini terdiri dari diskriminasi
jamak, konsep konkret dan definisi, dan prinsip.
3. Strategi kognitif adalah kemampuan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
15
4. Keterampilan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak
jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan
penilaian terhadap obyek tersebut.
Menurut Anderson, dkk ( 2000: 67-68 ), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis
perilaku sebagai berikut : (1) Remember mencakup kemampuan ingatan
tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.
Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip
dan metode; (2) Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan
makna hal yang dipelajari; (3) Apply mencakup kemampuan menerapkan
metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru; (4)
Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-
bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik.
Misalnya: mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil; (5) Evaluate
mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal
berdasarkan kriteria tertentu; (6) Create mencakup kemampuan
membentuk suatu pola baru.
16
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan Maret 2016 di MTs Ma’arif Penawaja Lampung Timur
pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016.
B. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelasVIIMTs Ma’arif Penawaja
Lampung Timur yang terdiri dari 4 kelas sebanyak 120 siswa. Dari seluruh
populasi yang ada diambil sebanyak 60 siswa dengan cara Cluster random
sampling karena pengambilan sampel secara acak, setiap kelas dipilih 15
orang siswa sebagai sampel. Selanjutnya dibagi menjadi dua kategori yaitu
siswa yang tuntas dalam belajar dan siswa yang tidak tuntas dalam belajar.
Kemudian untuk siswa yang tidak tuntas dalam belajar sebanyak 30 siswa
dikelompokan dalam satu kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan
penggunaan bahan ajar leaflet dan untuk siswa yang tidak tuntas dalam
belajar sebanyak 30 siswa dikelompokkan dalam satu kelas kontrol yang
diberi perlakuan dengan menggunakan LKS.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan eksperimen dengan desain yang digunakan adalah
pretes-postes kelas ekuivalen. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan
17
berupa bahan ajar leaflet sedangkan pada kelompok kontrol dengan
menggunakan lembar kegiatan siswa. Di awal kegiatan pembelajaran siswa
diberi pretes dan di akhir kegiatan pembelajaran siswa diberipostes yang
sama kemudian hasilnya dibandingkan.
Desain penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Kelas Pretes Perlakuan Postes
I O X O
II O O
Keterangan : I = Kelompok eksperimenII = Kelompok kontrolO = Pretes dan PostesX = bahan ajar leaflet
Gambar 2.Desain kelompok kontrol ekuivalen(dimodifikasi dari Ruseffendi, 1994:47)
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahapan, yaitu prapenelitian dan
pelaksanaan penelitian. Tahapan tersebut diuraikan sebagai berikut:
a) Prapenelitian
Prapenelitian adalah tahapan yang dilakukan sebelum melaksanakan
penelitian. Kegiatan dalam tahapan ini meliputi:
1. Membuat surat izin penelitian.
2. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,
untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang diteliti.
3. Menentukan sampel penelitian yaitu siswa kelas VII dengan cluster
random sampling.
18
4. Membuat leaflet bagi siswa yang belum tuntas belajardan mengambil
data yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kelompok.
5. Membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 6 siswa dengan 3 siswa yang
memiliki tingkat pengetahuan tingkat tinggi, 2 siswa dengan tingkat
pengetahuan sedang, dan 1 siswa dengan tingkat pengetahuan rendah.
6. Membuat lembar observasi berupa angket tanggapan siswa mengenai
pembelajaran dengan menggunakan leaflet.
b) Pelaksanaan Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di sekolah sebanyak dua kali pertemuan diluar
jam pelajaran atau jam tambahan.
2. Guru mengumpulkan 4 kelas dari seluruh populasi yang ada diambil
sebanyak 60 siswa dengan cara Cluster random samplingkarena
pengambilan sampel secara acak, setiap kelas dipilih 15 orang siswa
sebagai sampel.Selanjutnya dibagi menjadi dua kategori yaitu siswa
yang tuntas dalam belajar dan siswa yang tidak tuntas dalam belajar.
Kemudian untuk siswa yang tidak tuntas dalam belajar sebanyak 30
siswa dikelompokan dalam satu kelas eksperimen yang diberikan
perlakuan dengan penggunaan bahan ajar leaflet dan untuk siswa yang
tuntas dalam belajar sebanyak 30 siswa dikelompokkan dalam satu
kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan menggunakan LKS.
3. Guru membagikan leaflet pada kelas eksperimen.
4. Guru membantu siswa untuk lebih memahami materi serta
mengerjakan LKS melalui leaflet pada kelas eksperimen dan pada
19
kelompok kontrol mengerjakan kegiatan lembar siswa yang dibantu
dengan buku IPA Terpadu siswa.
5. pada pertemuan kedua baik kelompok eksperimen maupun kontrol
diberikan soal yang sama berupa soal uraian (posttest).
a. Kelas Eksperimen ( Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet)
Kegiatan Awal
1. Guru memberikan pretest (Pertemuan I)
2. Siswa diberikan apresiasi oleh guru:
1. Pertemuan I:
”pernahkah kalian melihat seorang petani yang sedang mananam padi
di sawah? Mereka menanam padi satu persatu hingga akhirnya
menjadi sekumpulan padi yang sejenis. Tahukah kalian dinamakan
apakah saat padi yang ditaman petani itu masih berjumlah 1 dan
belum menjadi sekumpulan padi? Dan dinamakan apakah padi
tersebut setelah manjadi sekumpulan padi yang sejenis?”
2. Pertemuan II:
” apa yang akan terjadi bila didalam suatu sawah terdapat padi,
tikus, ular dan elang?”
” apakah kalian pernah melihat tumbuhan tali putri yang melilit
di sekitar tanaman pagar? Apakah antara tumbuhan tali putri
dan tanaman pagar tersebut menunjukkan adanya suatu interaksi
antarorganisme”.
20
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
1. Pertemuan I
Guru memberikan motivasi berupa : “setelah kalian
mempelajari materi ini kalian dapat mengetahui komponen-
komponen penyusun ekosistem dan satuan makhluk hidup
dalam ekosistem”.
2. Pertemuan II
Guru memberikan motivasi berupa materi ini kita dapat
mengetahui interaksi antar komponen biotik dan abiotik dan
membedakan macam-macam interaksi antarorganisme dalam
ekosistem.
4. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
siswa diakhir pembelajaran.
Kegiatan Inti
1. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 6 orang siswa yang heterogen.
2. Guru membagikan LKS mengenai satuan-satuan makhluk hidup
dalam ekosistem dan komponen penyusun ekosistem serta leaflet.
3. Guru berkeliling untuk membimbing setiap kelompok dalam
mengerjakan LKS.
4. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan LKS, guru
meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan LKS terlebih
dahulu, Setiap kelompok melakukan presentasi hasil diskusi
mereka, dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan.
21
Setiap kelompok yang akan membacakan hasil diskusi di depan
kelas akan dibagikan kembali LKS nya sebagai panduan dalam
presentasi.
5. Guru mengadakan penguatan dengan menjelaskan materi yang
belum dipahami oleh siswa.
6. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah berlangsung
dan memberi informasi tentang materi untuk pertemuan yang akan
datang.
7. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS.
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan tes akhir (postest) berupa soal yang sama dengan
soal pretest
2. Guru menutup kegiatan pembelajaran
b. Kelas Kontrol ( Pembelajaran dengan metode diskusi)
Kegiatan Awal
1. Guru memberikan pretest (Pertemuan I)
2. Siswa diberikan apresepsi oleh guru:
1. Pertemuan I:
“”pernahkah kalian melihat seorang petani yang sedang
mananam padi di sawah? Mereka menanam padi satu persatu
hingga akhirnya menjadi sekumpulan padi yang sejenis.
Tahukah kalian dinamakan apakah saat padi yang ditaman
petani itu masih berjumlah 1 dan belum menjadi sekumpulan
22
padi? Dan dinamakan apakah padi tersebut setelah manjadi
sekumpulan padi yang sejenis?”
2. Pertemuan II:
” apa yang akan terjadi bila didalam suatu sawah terdapat padi,
tikus, ular dan elang?”
” apakah kalian pernah melihat tumbuhan tali putri yang melilit
di sekitar tanaman pagar? Apakah antara tumbuhan tali putri
dan tanaman pagar tersebut menunjukkan adanya suatu
interaksi antarorganisme”.
3. Guru memberikan motivasi kepada siswa.
1. Pertemuan I
Guru memberikan motivasi berupa materi ini kita dapat
mengetahui komponen-komponen penyusun ekosistem dan
satuan makhluk hidup dalam ekosistem
2. Pertemuan II
Guru memberikan motivasi berupa dengan mempelajari materi
ini kita dapat mengetahui interaksi antar komponen biotik dan
abiotik dan membedakan macam-macam interaksi
antarorganisme dalam ekosistem.
4. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
siswa diakhir pembelajaran. Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Kegiatan Inti
23
1. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok masing-masing
kelompok terdiri dari 6 orang siswa yang heterogen.
2. Guru membagikan LKS mengenai satuan-satuan makhluk hidup
dalam ekosistem dan komponen penyusun ekosistem
3. Guru berkeliling untuk membimbing setiap kelompok dalam
mengerjakan LKS
4. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan LKS, guru
meminta setiap kelompok untuk mengumpulkan LKS terlebih
dahulu, Setiap kelompok melakukan presentasi hasil diskusi
mereka, dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan.
Setiap kelompok yang akan membacakan hasil diskusi di depan
kelas akan dibagikan kembali LKS nya sebagai panduan dalam
presentasi.
5. Guru mengadakan penguatan dengan menjelaskan materi yang
belum dipahami oleh siswa.
6. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah berlangsung
dan memberi informasi tentang materi untuk pertemuan yang
akan datang.
7. Guru meminta siswa mengumpulkan LKS
Kegiatan Akhir
1. Guru memberikan postes (pertemuan II)
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
24
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis dan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
Data penelitian ini berupa data kualitatif sebagai data penunjang yaitu
angket kemenarikan bahan ajar leaflet. Sedangkan data kuantitatif yaitu
berupa hasil belajar siswa pada materi Ekosistem yang diperoleh dari nilai
pre test dan post tes. Kemudian dihitung nilai N-gain, lalu dianalisis secara
statistik.
(1) Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil pretest, posttest, dan N-gain.
(2) Data Kualitatif
Data kualitatif berupa hasil angket tanggapan siswa terhadap
penggunaan bahan ajar leaflet.
a) Teknik Pengumpulan Data
Data diambil dengan menggunakan instrumen yang berupa pretest,
posttest, dan lembar angket tanggapan siswa.
1. Pretes dan Postes
Data penguasaan berupa nilai pretes dan postes. Nilai pretes yang diambil
pada pertemuan pertama setiap kelas, baik eksperimen maupun kontrol,
sedangkan nilai postes diambil diakhir pembelajaran pada pertemuan
kedua setiap kelas baik eksperimen maupun kontrol. Bentuk soal yang
diberikan adalah berupa soal uraian.
25
Teknik penskoran nilai pretes dan postes yaitu :
S=R
N×100
Keterangan :
S = Nilai yang diharapkan (dicari).R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar.N = Jumlah skor maksimum dari tes tersebut.
(Purwanto, 2008: 112).
2. Angket
Angket yang diberikan kepada subyek penelitian berupa daftar
pertanyaan benar atau salah tentang kemenarikan dari bahan ajar
leaflet.
F. Teknik Analisis Data
a) Data Kuantitatif
Nilai pretest, postest, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol
dianalisis menggunakan uji normalitas data dengan program SPSS versi
17.
1) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Lilliefors dengan
program SPSS versi 17.
1. Hipotesis
H0 = Berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 = Berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Kriteria Pengujian
Terima Ho jika Lhitung < Ltabel atau p-value > 0,05, tolak Ho untuk
harga yang lainnya (Pratisto, 2004:5).
26
2) Uji Homogenitas
Data yang berdistribusi normal dilanjutkan dengan uji kesamaan dua
varians dengan menggunakan program SPSS versi 17.
a) Hipotesis
H0 = Kedua sampel mempunyai varians sama
H1 = Kedua sampel mempunyai varians berbeda
b) Kriteria Pengujian
Jika F hitung < F tabel atau probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima
Jika F hitung> F tabel atau probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak
(Pratisto, 2004:71).
3) Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan uji
perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS versi 17.
a) Uji hipotesis dengan uji t
1. Uji Kesamaan Dua Rata-rata
a) Hipotesis
H0 = Rata-rata gain kedua sampel sama
H1 = Rata-rata gain kedua sampel tidak sama
b) Kriteria Pengujian
Jika –t tabel< t hitung< t tabel, maka Ho diterima.
Jika t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel maka Ho ditolak
(Pratisto, 2004: 13).
27
2. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
a) Hipotesis
H0 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen I sama
dengan kelompok eksperimen II.
H1 = rata-rata N-gain pada kelompok eksperimen I lebih
tinggi dari kelompok eksperimen II.
b) Kriteria Pengujian
Jika –t tabel < t hitung< t tabel, maka Ho diterima.
Jika t hitung< -t tabel atau t hitung> t tabel, maka Ho ditolak
(Pratisto, 2004:10).
b) Pengujian Hipotesis
Uji U (Uji Mann Whitney U)
Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata dan
uji perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan program SPSS17.
Data tidak berdistribusi normal atau homogen maka hipotesis akan
di Uji U.
1. Hipotesis
Ho = Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol
H1 = Terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol
2. Kriteria Uji
- Jika p-value> 0,05 maka terima Ho
28
- Jika p-value< 0,05 maka tolak Ho(Pratisto, 2004: 36).
b) Data Kualitatif
Data kualitatif berupa angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran
dikumpulkan melalui penyebaran angket. Angket tanggapan berisi 8
pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan positif dan 4 pernyataan negatif.
Menghitung skor yang diperoleh dalam bentuk persentase. Teknik ini
sering disebut dengan teknik deskriptif kualitatif dengan persentase.
Tabel 1. Skor per item angket tanggapan siswa terhadap hasil belajar leaflet
Z Sifat PernyataanSkor
0 11 Positif TS S2 Positif TS S3 Negatif S TS4 Positif TS S5 Negatif S TS6 Positif TS S7 Negatif S TS8 Negatif S TS
Keterangan: S = setuju; TS = tidak setuju
Kemudian dilakukan tabulasi data berdasarkan klasifikasi yang dibuat untuk
memberi gambaran frekuensi dan kecenderungan dari setiap jawaban
berdasarkan pertanyaan angket.
Tabel 2. Tabulasi data tanggapan siswa terhadap hasil belajar leaflet
No.Pertanyaanangket
Pilihanjawaban
Nomor respondensiswa Persentase(%)
1 2 Dst
1S
TS
29
2S
TS
DstS
TSSumber: dimodifikasi dari Purwanto (2010: 52)
Jumlah skor setiap angket dihitung untuk mengetahui tanggapan masing-
masing siswa tentang kemenarikan bahan ajar leaflet. Menghitung skor yang
diperoleh dalam bentuk presentase. Teknik ini sering disebut dengan teknik
deskriptif kualitatif dengan presentase. Adapun rumus untuk analisis
deskriptif presentase menurut Ali (1992: 46) adalah:
Keterangan :n = Skor yang diperoleh sampelN = Skor yang semestinya diperoleh sampel% = Persentase tanggapan siswa terhadap bahan ajar leaflet
Tabel 3. Kriteria angket tanggapan siswa terhadap penggunan bahan ajarleaflet.
Rentang skor Interval Kriteria16 – 23 76< % ≤ 100% Tinggi8 – 15 51< % ≤ 75% Sedang0 – 7 25< % ≤ 50% Rendah
Sumber: dimodifikasi dari Ali, (1992:46)
Persentase tanggapan siswa (%) = n x 100%N
38
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
sebagaiberikut:
1. Penggunaan bahan ajar leaflet berpengaruh meningkatkan hasil belajar
kognitif siswa di kelas VII pada materi ekosistem di MTs Ma’arif
Penawaja.
B. Saran
Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Siswa diharapkan dapat lebih memperhatikan pembelajaran IPA yang
berlangsung di dalam kelas agar dapat meningkatkan kemampuan
kognitifnya.
2. Guru IPA siswa kelas VII MTs Ma’arif Penawaja dapat menjadikan leaflet
sebagai salah satu pilihan bahan ajar dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Sekolah agar dapat mengembangkan bahan ajar leaflet dalam
pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran IPA di dalam
kelas.
39
DAFTAR PUSTAKA
Aini. 2010. Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil BelajarSiswa Pada Materi Pokok Ekosistem, (Skripsi). Universitas Lampung.Bandar Lampung
Adnyana, M.2010. Program Kegiatan Remedial dan Pengayaan Siswa. Diaksesdari http://putradyanagede.blogspot.com/2011/04/program-kegiatan-remedial-dan-pengayaan.html.pada hari Selasa, tanggal 29 April 2014,Pukul 22.00 WIB.
Ali, M. 1992. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Amri, S. dan I. K. Ahmadi. 2010. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalamKelas. PT. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Anderson, L., David, K., Peter, A., Kathleen, C., Ricard, M., Paul, P., James, R.,dan W, Merlin. 2000. A Taxonomy for Learning, Teaching, ans Assesing( A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives, AbridgedEdition). Nework: Longman.
Pratisto, A. 2004. Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12,Jakarta : PT.Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Belawati, T.2003. Pengembangan Bahan Ajar . Jakarta. Pusat PenerbitanUT.http://ebookbrowsee.net/program-pengayaan-docx-d504180619.
BSNP. 2006. Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model SilabusSMA/MA. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Cahyadi, C. 2010. Joyfull Learning. (Online). (http://cecepassaadatain.word-press.com/2010/12/15/joyfull-learning/, diakses pada 29 oktober 2013;23:12 WIB).
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran.Bandung: Satu Nusa.
Djamarah, S. B dan A. Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: RinekaCipta.
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Effendi. 1989. Media Leafletdan Poster. Jakarta: Satu Nusa.
40
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada
Kurinasih dan B, Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep danPenerapan. Surabaya: Kata Pena
Majid, A. 2007. Perencanaan Pembelajaran.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar.Jakarta: PT Bumi Aksaran.
Pradina, S dan Sugiyarto. 2012. Pengembangan Buku Pengayaan Kimia UntukMateri Kimia Unsur Berbasis Potensi Lokal Daerah. Universitas NegeriYogyakarta. Yogyakarta. diakses dari http://www.share-pdf.com/054cfe895a674c7abee5059d0bb951f5/kimia%20unsur.htm.Pada 29 april 2014 pukul 23.00 WIB.
Prastito, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan RancanganPercobaan dengan SPSS 12.Jakarta:Gramedia.
Prawiradilaga. 2005. Prinsip Disain Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Purwanto, N. 2008. Perinsip-perinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran.Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Puspitarini. M. 2012. Harusnya Waktu Diskusi Murid Lebih Panjang.Http://kampus.okezone.com/read/2012/04/30/373/621624/harusnya-waktu-diskusi-murid-lebih-panjang). Diakses pada tanggal 10 April2012.
Rahayu, S.P.2010. Deskripsi Sikap Siswa Terhadap Lingkungan MelaluiPendekatan Pengungkapan Nilai (Values Clarivication Approach) PadaKelas VII Mts Guppi Natar.Skripsi. Bandar Lampung: UniversitasLampung.
Ruseffendi. 1994. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-EksaktaLainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rusman. 2010. Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.Jakarta: Rajawali Pers.
Rohani, A. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
Roshan, R. 2012.Http:/medialeaflet.blog.com). Diakses pada tanggal 3 Maret2016.
Sardiman A.M. 2012 Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.