lap promkes astri

20
LAPORAN PROMOSI KESEHATAN PENYULUHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DESA JETIS KECAMATAN SAMBIREJO KABUPATEN SRAGEN Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Disusun Oleh: Astri Sulastri Prasasti (08711213) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 1

Upload: astri-sulastri-prasasti

Post on 15-Dec-2014

103 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

IKM

TRANSCRIPT

Page 1: Lap Promkes Astri

LAPORAN PROMOSI KESEHATAN

PENYULUHAN PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA

DESA JETIS KECAMATAN SAMBIREJO

KABUPATEN SRAGEN

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Disusun Oleh:

Astri Sulastri Prasasti (08711213)

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2013

1

Page 2: Lap Promkes Astri

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa terpanjatkan kehadirat Allah SWT atas ridhoNya sehingga

kami dapat menyelesaikan tugas Media Promosi Kesehatan pada kepaniteraan klinik Ilmu

Kesehatan Masyarakat. Kami berharap laporan ini tidak hanya berfungsi sebagai

pemenuhan syarat, tetapi juga memberikan manfaat terutama bagi masyarakat Desa Jetis

Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan

terima kasih kepada :

1. dr. Sri Herawati MM, selaku kepala Puskesmas Sambirejo, yang telah meluangkan

waktu dan memberikan bimbingan kepada kami selama menjalankan Kepaniteraan

Klinik Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat

2. dr. Mei Prasntanti, selaku dokter pembimbing lapangan, yang telah meluangkan

waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan kepada kami selama penyusunan

laporan berlangsung

3. dr. Sunarto M.Kes, selaku dokter pembimbing, yang telah meluangkan waktu dan

tenaga dalam memberikan bimbingan kepada kami selama penyusunan laporan

4. Seluruh staf Puskesmas Sambirejo dan semua pihak yang telah membantu

terselesaikannya laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu

5. Orang tua kami yang telah memberikan banyak doa dan dukungan

6. Teman-teman kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UII yaitu

Rakhmatia Fadilah, Hengki S Permana Putra dan Yaltafit Abror Jeem.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan laporan masih banyak terdapat

kekurangan karena keterbatasan yang kami miliki. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati kami menerima kritik dan saran yang membangun untuk menjadi koreksi

diri dalam masa yang akan datang. Besar harapan kami, laporan ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Wassalaamu’alaikum Wr. Wb

Sragen, Pebruari 2013

Penyusun

2

Page 3: Lap Promkes Astri

DAFTAR ISI

Halaman Judul 1

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB I. Latar Belakang 4

BAB II. Tujuan Promosi 6

A. Tujuan Jangka Pendek Promosi Kesehatan 6

B. Tujuan Jangka Menengah Promosi Kesehatan 6

C. Tujuan Jangka Panjang Promosi Kesehatan 6

BAB III. Analisis SWOT 6

A. Analisis Internal 6

Strength 7

Weakness 7

B. Analisis Eksternal 8

Oportunity 8

Threat 8

BAB IV. Sasaran Promosi 8

A. Sasaran Primer 8

B. Sasaran Sekunder 8

C. Sasaran Tersier 8

BAB V. Tahap-Tahap Promosi 9

BAB VI. Isi Pesan 9

BAB VII. Bentuk Media Promosi 10

BAB VIII. Hasil Kegiatan 11

BAB IX. Rencana Tindak Lanjut 11

DAFTAR PUSTAKA 12

LAMPIRAN 14

3

Page 4: Lap Promkes Astri

I. Latar Belakang

Untuk mencapai kondisi masyarakat yang hidup sehat dan sejahtera di masa

yang akan datang, akan sangat diperlukan adanya lingkungan permukiman yang sehat.

Dari aspek persampahan, maka kata sehat akan berarti sebagai kondisi yang akan dapat

dicapai bila sampah dapat dikelola secara baik sehingga bersih dari lingkungan

permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya (Permen PU nomor:

21/PRT/M/2006).

Pada saat jumlah manusia masih relatif sedikit dan kebutuhan hidupnya

belum meningkat, maka sampah yang dibuang juga masih terbatas, baik jumlah

maupun jenisnya. Akan tetapi setelah populasi manusia semakin meningkat, dan

kebutuhan hidupnya juga semakin bertambah, kuantitas dan jenis sampah yang

dibuang juga semakin meningkat pula, termasuk sampah rumah tangga. Saat sekarang

sampah telah menjadi masalah serius bagi setiap perkotaan pada kota dan kabupaten

di Indonesia. Bertumpuknya sampah di tempat pembuangan sementara

mengakibatkan menurunnya sanitasi lingkungan dan estetika, sehingga menimbulkan

gangguan bagi warga. Maka diperlukan suatu pengolahan limbah yang baik untuk

menangani masalah sampah atau limbah rumah tangga tersebut (Primasari, 2012).

Menurut Peraturan Pemerintah No.81 Tahun 2012 tentang Pengolahan Limbah

Rumah Tangga menyebutkan bahwa Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal

dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah

spesifik (Peraturan Pemerintah, 2012). Limbah rumah tangga bisa berasal dari dapur,

kamar mandi, cucian, dan limbah bekas industri rumah tangga . Limbah merupakan

buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air

limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan

kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit

disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya (Primasari, 2012).

Semakin meningkat kegiatan manusia, semakin banyak pula limbah yang

dihasilkan. Oleh karena itu perlu peraturan yang mengikat secara hukum terkait dengan

4

Page 5: Lap Promkes Astri

limbah dan pengelolaannya. UU No 32 Tahun 2009 sudah memuat aturan segala

sesuatu yang terkait limbah tersebut. Aturan itu menyangkut apa yang diperbolehkan,

dilarang dan sanksi hukumnya. UU no 32/2009 ini merupakan penyempurnaan dari UU

sebelumnya yaitu UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

dan UU No 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan

Lingkungan Hidup. Disamping itu, sudah ada UU yang lebih khusus lagi yaitu UU

no 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

Adanya peraturan-peraturan tersebut tidaklah memberikan efek signifikan apabila

tidak ada kesadaran dan keikutsertaan warga terhadap penanganan limbah rumah tangga.

Program promosi kesehatan merupakan salah satu program pembekalan pada masyarakat

untuk dapat meningkatkan kesadaran dan memberikan pemahaman lebih mendalam

mengenai pentingnya pengolahan limbah. Sehingga, limbah tidak lagi menjadi masalah

bagi lingkungan dan masyarakat, khususnya di Desa Jetis Kecamatan Sambirejo

Kabupaten Sragen.

Dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan penanganan limbah

memiliki presentase terkecil dari sembilan masalah yang lain. Hal ini berarti bahwa,

perilaku masyarakat dalam penanganan limbah masih cukup rendah dan membutuhkan

perhatian lebih serius. Masih banyak penduduk desa Jetis yang membuang sampah di

sungai, tidak memiiki saluran limbah kamar mandi tertutup, bahkan menumpuk dan

mengalirkan limbah tersebut di halaman rumah sehingga menimbulkan masalah baru

yang lebih serius terkait dengan kesehatan lingkungan Beberapa warga seringkali

membakar sampah dan membiarkan sampah-sampah yang tidak terbakar berserakan,

yang kemudian menjadi tempat penyebaran nyamuk. Oleh karena itu, maka perlu

diselenggarakan kegiatan promosi kesehatan berupa penyuluhan mengenai penanganan

limbah rumah tangga. Penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan pilihan kepada

masyarakat sebagai jalan keluar penanganan limbah secara mandiri. Selain itu dapat pula

meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat juga sadar terhadap kesehatan diri

dan lingkungan.

5

Page 6: Lap Promkes Astri

II. Tujuan Promosi Kesehatan

2.1 Tujuan Jangka Pendek

Tujuan jangka pendek dilakukannya promosi kesehatan, antara lain :

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengolahan limbah rumah

tangga

2. Memberikan alternatif pengolahan limbah rumah tangga

3. Memberikan informasi mengenai limbah rumah tangga

4. Memberikan informasi mengenai dampak dari limba rumah tangga yang tidak

ditangani dengan baik

2.2 Tujuan Jangka Menengah

Tujuan jangka menengah dilakukannya promosi kesehatan, antara lain :

1. Menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat tanpa timbunan di desa Jetis,

Sragen sampah

2. Menciptkan sungai yang bersih di desa Jetis, Sragen

2.3 Tujuan Jangka Panjang

Tujuan jangka panjang dilakukannya promosi kesehatan, antara lain :

1. Masyarakat desa Jetis dapat mengerti dan memahami pentingnya pengolahan

limbah rumah tangga yang baik

2. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kebersihan diri dan

lingkungan

3. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat masyarakat desa

4. Menurunkan angka penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri dan

lingkungan

III. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah instrumen perencanaaan strategis yang klasik. Dengan

menggunakan kerangka kerja kekuatan dan kelemahan dan kesempatan ekternal dan

6

Page 7: Lap Promkes Astri

ancaman, instrument ini memberikan cara sederhana untuk memperkirakan cara

terbaik untuk melaksanakan sebuah strategi. Instrumen ini menolong para perencana apa

yang bisa dicapai, dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan (Start et al., 2007). Maka,

atas dasar ini, kami melakukan analisis SWOT terhadap lingkungan internal dari

Puskesmas Sambirejo Kabupaten Sragen dan analisis terhadap lingkungan eksternal,

yaitu lingkungan sasaran promosi kesehatan (Penduduk Desa Jetis, Sambirejo). Analisis

terhadap lingkungan eksternal dilakukan karena penyuluhan mengenai pengolahan

limbah rumah tangga sangat penting terkait hasil survey yang telah kami lakukan

memperlihatkan bahwa pengolahan limbah di desa ini masih butuh perhatian. Padahal,

pengolahan limbah rumah tangga ini berkaitan erat dengan beberapa penyakit dengan

vektor nyamuk dan perilaku hidup bersih dan sehat yang merupakan salah satu program

Puskesmas Sambirejo, Sragen. Analisis SWOT dibagi menjadi sebagai berikut :

A. Analisis Internal, meliputi :

1. Strength Puskesmas Sambirejo :

a. Puskesmas Sambirejo memiliki tenaga medis (dokter) yang dapat memberikan

penyuluhan mengenai perilaku hidup bersih dan juga promosi kesehatan

b. Puskesmas mempunyai petugas yang memiliki tanggung jawab mengenai

limbah dan perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga dapat membuat

program-program atau kegiatan tertentu yang dapat membantu masyarakat.

c. Puskesmas juga mempunyai perpanjangan tangan yang terjun langsung ke

masyarakat, yaitu bidan desa. Bidan desa dapat menjadi agen dalam

melakukan perbaikan mengenai kesehatan lewat penyuluhan, pemberian

media promosi maupun edukasi lain.

d. Tersedianya alat-alat untuk membantu penyuluhan dan promosi kesehatan

seperti proyektor dan laptop.

2. Weakness Puskesmas Sambirejo :

a. Kurangnya media promosi dari pihak puskesmas tentang Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) terutama mengenai limbah sehingga masih

banyaknya masyarakat Desa Jetis membuang sampah di sungai, dan tidak

memiliki penampungan serta aliran limbah rumah tangga.

7

Page 8: Lap Promkes Astri

b. Bidan desa yang hanya satu orang, menjadi kendala tersendiri dalam

melakukan berbagai koordinasi

B. Analisis Eksternal, meliputi :

1. Opportunity :

a. Sasaran promosi kesehatan menyambut dengan baik dan antusias terhadap

kegiatan promosi kesehatan

b. Kegiatan perkumpulan rutin di kalangan masyarakat sudah berjalan dengan

baik, sehingga pada waktu-waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk

memberikan penyuluhan.

2. Threat :

a. Sulitnya menemukan waktu yang pas untuk memberikan penyuluhan tingkat

desa karena bersamaan dengan masa transisi pergantian lurah, sehingga harus

masuk di pertemuan-pertemuan tingkat RT.

b. Aparat desa kurang kooperatif dalam menyambut dan memberikan dukungan

untuk melakukan kegiatan berkaitan dengan manajemen, intervensi serta

pemberian media promosi kesehatan.

IV. Sasaran Promosi Kesehatan

4.1 Sasaran Primer

Sasaran primer promosi kesehatan adalah kalangan bapak (kepala rumah

tangga) di desa Jetis, Sragen.

4.2 Sasaran Sekunder

Sasaran sekunder promosi kesehatan adalah kaum ibu di Desa Jetis Kabupaten

Sragen

4.3 Sasaran Tersier

Sasaran tersier promosi kesehatan adalah seluruh masyarakat yang ada di desa

Jetis Kabupaten Sragen.

8

Page 9: Lap Promkes Astri

V. Tahap-Tahap Promosi Kesehatan

5.1 Persiapan

1. Pembuatan slide materi penyuluhan dan media penyuluhan berupa folder dan

video

2. Penyusunan proposal pembuatan taman rawa sebagai salah satu alternatif

pengolahan limbah rumah tangga

3. Mempersiapkan alat yang dibutuhkan dalam penyuluhan (laptop dan proyektor)

4. Melakukan koordinasi dengan DPK, bidan desa, dan kepala bayan masing-masing

kebayanan untuk mendapatkan jadwal pertemuan warga

5.2 Pelaksanaan

Promosi kesehatan dilakukan pada saat diadakannya kegiatan perkumpulan rutin

bapak-bapak yang disebut sebagai selapanan. Kemudian, disela acara, diberikan

penyuluhan mengenai pengolahan limbah rumah tangga berupa slide, video, dan

menyebarkan media promosi berupa folder. Penyuluhan diakhiri dengan memberikan

kesempatan peserta untuk mengajukan pertanyaan. Semua peserta memerhatikan dan

menyimak dengan baik seluruh isi penyuluhan, beberapa bahkan ada yang

menanggapi isi penyuluhan tersebut.

5.3 Hasil dan Evaluasi

1. Warga memberikan respon cukup yang baik saat diberikan materi penyuluhan dan

media promosi yang diedarkan

2. Diajukannya proposal pembuatan taman rawa sebagai salah satu alternatif

pengolahan limbah rumah tangga

5.4 Saran

9

Page 10: Lap Promkes Astri

1. Sebaiknya, promosi kesehatan dilakukan secara kontinyu, bergitu juga dengan

evaluasi pengolahan limbah mulai dari limbah dapur, limba kamar mandi, hingga

sampah-sampah pekarangan.

2. Pengajuan proposal taman rawa kepada pimpinan desa dikawal dengan baik,

sehingga dapat terealisasi dan bermanfaat bagi masyarakat desa Jetis.

VI. Isi Pesan

Isi pesan yang disampaikan dalam penyuluhan dan media promosi antara lain :

1) Pengertian limbah rumah tangga

2) Peraturan pemerintah terkait pengolahan limbah rumah tangga

3) Jenis dan klasifikasi limbah rumah tangga

4) Akibat pengolahan limbah yang tidak baik

5) Alternatif pengolahan limbah rumah tangga

VII. Bentuk Media Promosi

Penentuan jenis media promosi kesehatan yang diambil oleh dokter muda sebagai

bahan untuk memberikan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan powerpoint,

folder, dan video atas beberapa pertimbangan, sebagai berikut :

1. Kelebihan media Powerpoint :

a. Tampilan powerpoint lebih menarik, dan dinamis dapat disesuaikan dengan waktu

yang cukup terbatas sehingga peserta tidak bosan dalam mendengarkan isi

penyuluhan;

b. Pembuatannya mudah;

c. Tidak mengeluarkan biaya dalam pembuatan.

2. Kekurangan media Powerpoint : Sifat dari media powerpoint hanya sementara, yaitu

hanya pada saat diberikannya penyuluhan, sehingga target jangka menengah dan

jangka panjang sulit dicapai

3. Kelebihan media folder :

a. Dapat disimpan dalam jangka waktu lama

10

Page 11: Lap Promkes Astri

b. Materi yang dicetak unik dan lebih menarik

c. Jangkauan media promosi lebih luas

d. Dapat mendukung media promosi yang lain sehingga materi yang disampaika

lebih kuat dan diingat dengan baik

4. Kekurangan media folder :

a. Memerlukan dukungan logistik

b. Mahal

c. Proses pembuatan isi dan desain memerlukan waktu yang cukup lama

5. Kelebihan media video :

a. Lebih menarik dan isi pesan dapat sampai dengan baik karena menggabungkan

penalaran visual dan auditorik

b. Dapat diputar berkali-kali di setiap kesempatan

c. Jangkauan luas

6. Kekurangan media video :

a. Memerlukan peralatan dalam pemutarannya

b. Waktu pembuatan yang cukup lama

c. Tingkat kesulitannya tinggi

VIII. Hasil Kegiatan

Kegiatan penyuluhan dan penyebaran media promosi berjalan baik. Warga desa

Jetis memberikan respon yang positif dan antusias dalam pengelolaan limbah rumah

tangga. Bahkan, proposal yang dibuat mengenai pembuatan taman rawa, benar-benar

diajukan untuk direalisasikan. Program puskesmas mengenai kesehatan lingkungan juga

mengetahui lebih dalam lagi mengenai masalah limbah warga, dan media promosi akan

disebarkan secara berkala.

IX. Rencana Tindak Lanjut

Rencana tindak lanjut dari penyuluhan dan pemberian media promosi kesehatan

mengenai pengolahan limbah adalah pembuatan taman rawa, penyaringan serta

pelaksanaan dan pemantauan pengolahan limbah dari Puskesmas Sambirejo.

11

Page 12: Lap Promkes Astri

DAFTAR PUSTAKA

Lisa VeneKlasen with Valerie Miller, 2002. A New Wave of Power, People and Politics. The Action Guide for Advocacy and Citizen Participation. World Neighbours.

Penisi Lisa A., 2012. How to Creative an Effective Brochure. Nebguide: New York.

Peraturan Menteri Kesehatan No. 21/PRT/M/2006. Menteri Kesehatan

Peraturan Pemerintah Mengenai Pengolahan Sampah. 2012. Pemerintah Republik Indonesis.

Primasari, Vina. 2012. Pemanfaatan Air Limbah Rumah Tangga Sebagai Sumber Air Bersih Dengan Menggunakan Biofilter Sederhana. ITS : Surabaya.

12

Page 13: Lap Promkes Astri

LAMPIRAN

13

Page 14: Lap Promkes Astri

Media Promosi Folder

14

Page 15: Lap Promkes Astri

Penyuluhan Pengolahan Limbah Rumah Tangga

15