pengaruh penggunaan asam cuka terhadap rendemen produksi minyak kelapa murni

1
PENGARUH PENGGUNAAN ASAM CUKA TERHADAP RENDEMEN PRODUKSI MINYAK KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL) Destialisma Staf Peneliti pada BPTP Bali ABSTRAK Pembuatan minyak kelapa murni (Virgin Coconut oil) dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya melalui cara fermentasi, secara mekanis atau dengan penambahan asam. Pengkajian penggunaan asam cuka untuk melihat pengaruhnya terhadap rendemen minyak kelapa murni yang dihasilkan telah dilakukan laboratorium di BPTP Bali pada bulan Juni 2005. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan asam cuka sebanyak: 1) 1%, 2) 2%, 3)3%, 4)4% dan 5)5% dari total krim santan. Paramater yang diamati adalah berat awal kelapa, jumlah krim santan yang terbentuk, jumlah minyak kelapa murni yang diperoleh, jumlah minyak goreng yang diperoleh, jumlah total minyak yang diperoleh dan jumlah rendemen minyak yang diperoleh. Hasil pengkajian menunjukkan penggunaan asam cuka menghasilkan rendemen minyak kelapa murni rata-rata sebesar 5.96% dengan rendemen tertinggi 7.02% diperoleh dari perlakuan dengan penambahan asam cuka sebanyak 1%. Sementara rendemen minyak total yang diperoleh relatif cukup tinggi, yaitu mencapai rata-rata 19.52 persen dengan rendemen tertinggi diperoleh dari perlakuan dengan penambahan asam cuka sebanyak 2 persen yang menghasilkan rendemen sebesar 20.69 persen. Selain itu juga diperoleh minyak goreng. Kata kunci : penggunaan asam cuka, minyak kelapa murni PENDAHULUAN Hasil penelitian dari beberapa ahli ahir-ahir ini menunjukkan bahwa minyak kelapa merupakan minyak yang tersehat dibandingkan minyak-minyak lainnya. Hal ini menepis isu yang selama ini beredar bahwa minyak kelapa adalah penyebab penyakit aterosklerosis (Penyumbatan pembuluh darah) (Kompas, 2004). Akan tetapi minyak kelapa yang dimaksud adalah minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil). Minyak Kelapa Murni (virgin coconut oil) adalah minyak yang dibuat dengan menggunakan bahan baku kelapa segar berupa santan atau parutan kelapa yang diproses dengan perlakuan mekanis dan pemakaian panas minimal. Cara ini dimaksudkan untuk mempertahankan struktur bahan kimia tanaman yang terjadi secara alami. Ciri-ciri minyak kelapa murni ini adalah bening (tidak berwarna), memiliki aroma dan rasa khas buah kelapa (Alam Syah, 2005). Rindengan dan Novarianto (2004), menyatakan bahwa terdapat berbagai cara untuk membuat minya kelapa murni. Salah satu cara pembuatan minyak kelapa murni yang banyak dilakukan saat ini adalah dengan fermentasi. Proses fermentasi dimaksudkan untuk dapat mengekstrak minyak dari dalam santan. Untuk itu perlu terlebih dahulu mengatur kondisi awal sehingga proses fermentasi dapat berlangsung dengan sempurna. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menambahkan asam kedalam santan sebelum fermentasi berlangsung. Dengan demikian diharapkan ekstraksi minyak dalam santan dapat terjadi secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan asam cuka terhadap rendemen produksi minyak kelapa murni yang dihasilkan.

Upload: zoel

Post on 18-Jun-2015

325 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Penggunaan Asam Cuka Terhadap Rendemen Produksi Minyak Kelapa Murni

PENGARUH PENGGUNAAN ASAM CUKA TERHADAP RENDEMEN PRODUKSI MINYAK

KELAPA MURNI (VIRGIN COCONUT OIL)

Destialisma

Staf Peneliti pada BPTP Bali

ABSTRAK

Pembuatan minyak kelapa murni (Virgin Coconut oil) dapat dilakukan melalui beberapa cara,

diantaranya melalui cara fermentasi, secara mekanis atau dengan penambahan asam. Pengkajian penggunaan

asam cuka untuk melihat pengaruhnya terhadap rendemen minyak kelapa murni yang dihasilkan telah dilakukan

laboratorium di BPTP Bali pada bulan Juni 2005. Pengkajian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak

lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah penambahan asam cuka sebanyak: 1) 1%,

2) 2%, 3)3%, 4)4% dan 5)5% dari total krim santan. Paramater yang diamati adalah berat awal kelapa, jumlah

krim santan yang terbentuk, jumlah minyak kelapa murni yang diperoleh, jumlah minyak goreng yang

diperoleh, jumlah total minyak yang diperoleh dan jumlah rendemen minyak yang diperoleh. Hasil pengkajian

menunjukkan penggunaan asam cuka menghasilkan rendemen minyak kelapa murni rata-rata sebesar 5.96%

dengan rendemen tertinggi 7.02% diperoleh dari perlakuan dengan penambahan asam cuka sebanyak 1%.

Sementara rendemen minyak total yang diperoleh relatif cukup tinggi, yaitu mencapai rata-rata 19.52 persen

dengan rendemen tertinggi diperoleh dari perlakuan dengan penambahan asam cuka sebanyak 2 persen yang

menghasilkan rendemen sebesar 20.69 persen. Selain itu juga diperoleh minyak goreng.

Kata kunci : penggunaan asam cuka, minyak kelapa murni

PENDAHULUAN

Hasil penelitian dari beberapa ahli ahir-ahir ini menunjukkan bahwa minyak kelapa merupakan minyak

yang tersehat dibandingkan minyak-minyak lainnya. Hal ini menepis isu yang selama ini beredar bahwa minyak

kelapa adalah penyebab penyakit aterosklerosis (Penyumbatan pembuluh darah) (Kompas, 2004). Akan tetapi

minyak kelapa yang dimaksud adalah minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil).

Minyak Kelapa Murni (virgin coconut oil) adalah minyak yang dibuat dengan menggunakan bahan baku

kelapa segar berupa santan atau parutan kelapa yang diproses dengan perlakuan mekanis dan pemakaian panas

minimal. Cara ini dimaksudkan untuk mempertahankan struktur bahan kimia tanaman yang terjadi secara alami.

Ciri-ciri minyak kelapa murni ini adalah bening (tidak berwarna), memiliki aroma dan rasa khas buah kelapa

(Alam Syah, 2005).

Rindengan dan Novarianto (2004), menyatakan bahwa terdapat berbagai cara untuk membuat minya

kelapa murni. Salah satu cara pembuatan minyak kelapa murni yang banyak dilakukan saat ini adalah dengan

fermentasi. Proses fermentasi dimaksudkan untuk dapat mengekstrak minyak dari dalam santan. Untuk itu perlu

terlebih dahulu mengatur kondisi awal sehingga proses fermentasi dapat berlangsung dengan sempurna. Salah

satu cara yang dapat dilakukan adalah menambahkan asam kedalam santan sebelum fermentasi berlangsung.

Dengan demikian diharapkan ekstraksi minyak dalam santan dapat terjadi secara optimal. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan asam cuka terhadap rendemen produksi minyak kelapa murni

yang dihasilkan.