pengaruh pengetahuan, promosi, dan karakteristik …
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGETAHUAN, PROMOSI, DAN
KARAKTERISTIK MARKETING SYARIAH TERHADAP
MINAT MASYARAKAT MENABUNG DI BRI SYARIAH KCP
NGRONGGO KEDIRI
SKRIPSI
Oleh :
YULI ASTARI
NIM : 210816021
Pembimbing:
MAULIDA NURHIDAYATI, M. Si
NIP. 198910222018012001
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2020
ii
ABSTRAK
Astari, Yuli. 2020. Pengaruh Pengetahuan, Promosi dan Karakteristik Marketing
Syariah Terhadap Minat Masyarakat Menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Skripsi. Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing
Maulida Nurhidayati, M. Si.
Kata Kunci: Produk, Publisitas, Sikap, Keputusan Pembelian.
Kurangnya minat masyarakat untuk menabung di BRI Syariah karena
sebagian besar belum mengetahui tentang BRI Syariah. Pengetahuan masyarakat
atau calon nasabah tentang bank syariah akan didapatkan salah satunya dengan
melakukan promosi. Dalam kegiatan promosi seorang marketing juga harus
menerapkan karakteristik marketing syariah, karena merupakan salah satu
penilaian calon nasabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri, promosi terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah
KCP Ngronggo Kediri, karakteristik marketing syariah terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri, serta pengetahuan, promosi dan
karakteristik marketing syariah secara simultan terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif. Variabel pada penelitian ini terdiri dari pengetahuan (X1), promosi
(X2), karakteristik marketing syariah (X3) sebagai variabel independen, dan minat
masyarakat menabung (Y) sebagai variabel dependen. Teknik pengumpulan data
menggunakan angket. Jumlah sampel yang digunakan 100 responden, yaitu
masyarakat yang belum menjadi nasabah di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Dari analisis data ditemukan dapat disimpulkan bahwa 1) Variabel
pengetahuan berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah
KCP Ngronggo Kediri dengan signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05, 2) Variabel
promosi berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri dengan signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05, 3) Variabel
karakteristik marketing syariah berpengaruh terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri dengan signifikansi uji t sebesar
0,000 < 0,05, 4) Variabel pengetahuan, promosi dan karakteristik marketing
syariah berpengaruh secara simultan minat masyarakat menabung di BRI Syariah
KCP Ngronggo Kediri dengan signifikansi uji F 0,000 < 0,05.
iii
iv
v
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian di Indonesia dipengaruhi oleh adanya
lembaga keuangan sebagai perantara dalam perputaran uang di
masyarakat.1 Sistem operasional perbankan di Indonesia terbagi menjadi
dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. Menurut UU No.
21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, bank syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip
hukum Islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti
prinsip keadilan, kemaslahatan, universalisme, tidak mengandung gharar,
dan riba.2 Bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun
dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat dan untuk
memberikan pelayanan jasa perbankan syariah.3
Bank dalam menjalankan fungsi dan berbagai macam usahanya, tentu
saja membutuhkan suatu bentuk manajemen yang baik, agar bank tersebut
dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat di dunia perbankan.
Ruang lingkup manajemen bank meliputi proses pengelolaan kegiatan
operasional (operations), pemasaran (marketing), perkreditan (loan),
pendanaan (treasury), pengelolaan sumber daya manusia (human
1 http://fiskal.depkeu.go.id/ejournal.pdf, 26 Februari 2020.
2 Andrianto dan Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah (Implementasi Teori dan
Praktik) (Jakarta: Qiara Media, 2019), 24. 3 Ibid., 28.
1
2
resources development), dan pengawasan (audit).4 Salah satu yang dapat
menentukan berhasil atau tidaknya suatu bank dalam menjalankan ruang
lingkupnya itu tergantung pada manajemen yang diterapkan5 sehingga
bank syariah harus lebih meningkatkan minat masyarakat untuk
menggunakan produk bank syariah salah satunya pada minat menabung.
Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam untuk
memperisapkan masa depan lebih baik.6 Minat menabung diartikan
sebagai minat beli yaitu perilaku yang muncul sebagai respon terhadap
objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan
pembelian.7 Menurut Donni Priansa, minat dapat diukur dengan berbagai
indikator yaitu minat transaksional, referensial, preferensial, dan
eksploratif.8 Menurut Sumarwan minat dalam membeli atau mengonsumsi
produk atau jasa dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor kegiatan
pemasaran yang dilakukan oleh produsen atau lembaga lainnya, faktor
perbedaan individu, dan faktor lingkungan konsumen.9 Pertama, faktor
kegiatan pemasaran dijelaskan melalui strategi pemasaran yang dilakukan.
Kedua, faktor perbedaan individu meliputi kebutuhan dan motivasi,
kepribadian atau karakteristik, persepsi, proses belajar, pengetahuan dan
4 M. Sulhan dan Ely Siswanto, Manajemen Bank Konvensional dan Syariah (Malang: UIN
Malang Press, 2008), 74. 5 Ati Cahyani, Dasar-Dasar Organisasi (Jakarta: Grasindo, 2004), 7.
6 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah : Dari Teori Ke Praktik (Jakarta: Gema Insani,
2001), 153. 7 Nisak, Arifatun, dkk., “Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Jurusan Ilmu
Administrasi tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di Perbankan Syariah.,” No.
01, Vol. 01 (2013): 46. 8 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen (Bandung: Alfabeta, 2017), 168.
9 Ujang Sumarwan, Achmad Fachrodji, dan Adman Nursal, Pemasaran Strategik Perspektif
Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja (Bogor: IPB Press, 2011), 8.
3
sikap. Ketiga, faktor lingkungan konsumen meliputi keluarga, kelompok
acuan, budaya, situasi konsumen, dan karakteristik sosial ekonomi.10
Menurut Schiffman dan Kanuk, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga faktor
penting yaitu faktor usaha dari pemasaran perusahaan, faktor lingkungan
sosio-kultural, dan faktor kondisi psikologis.11
Pertama, faktor usaha-
usaha yang dilakukan pemasar dijelaskan melalui strategi dan bauran
pemasaran yaitu meliputi produk, promosi, harga dan distribusi. Kedua,
faktor sosio lingkungan-kultural meliputi keluarga, sumber informasi,
sumber non komersial, kelas sosial, dan budaya. Ketiga, faktor psikologis
meliputi motivasi, kepribadian, pembelajaran, persepsi dan sikap.12
Seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan industri perbankan
syariah, ketika masyarakat memiliki pengetahuan lebih banyak mengenai
bank syariah maka akan lebih baik dalam mengambil keputusan dan lebih
tepat dalam mengolah informasi sehingga mampu merespon dengan
baik.13
Menurut Vinna Sri Yuuniarti pengetahuan konsumen dapat
mempengaruhi keputusan pembelian. Apa yang dibeli, berapa banyak
yang dibeli, dimana harus membeli, dan kapan membeli akan tergantung
pada pengetahuan konsumen.14
Jadi dapat disimpulkan pengetahuan
adalah semua informasi yang dimiliki konsumen/nasabah mengenai
10
Ibid., 10. 11
Tatik Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), 14. 12
Ibid., 15. 13
Ujang Sumarwan., Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), 147. 14
Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen (Bandung: Pustaka Setia, 2015), 129.
4
berbagai macam produk atau jasa, serta pengetahuan lainnya yang terkait
dengan produk atau jasa tersebut dan informasi yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai konsumen/nasabah.15
Selain dari sisi pengetahuan mengenai perbankan syariah untuk
menarik minat masyarakat menabung pada Bank Syariah salah satu
strategi yang dapat dilakukan adalah promosi. Menurut Nur Arianto
promosi merupakan kegiatan yang sangat penting yang harus dilakukan
oleh bank untuk menarik minat calon nasabah. Salah satu tujuan promosi
yaitu menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan promosi
dapat mempengaruhi nasabah untuk membeli.16
Selanjutnya bank harus
mampu mencari cara agar bisa mencapai efektifitas dengan memanfaatkan
sarana promosi yaitu berupa periklanan, promosi penjualan, penjualan
pribadi, publisitas, dan hubungan masyarakat.
Setiap bank harus mampu berkomunikasi dengan nasabah, dan tidak
melepaskan diri dari peran sebagai komunikator dan promotor.17
Untuk
mampu menyampaikan pesan kepada konsumen atau nasabah secara jelas
serta mampu menarik konsumen terdapat panduan bagi para pemasar
dengan penerapan karakteristik marketing syariah yang meliputi teistis,
etis, realistis, dan humanistis. Pemasar di dunia muslim akan mendapat
benefit dengan meningkatkan nilai-nilai keislaman, dan calon pembeli
15
Priansa, Perilaku Konsumen (Bandung: Alfabeta, 2017), 130. 16
Nur Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2010), 169. 17
Ibid., 170.
5
akan merasa keterkaitan secara emosional.18
Menurut Hermawan
Kertajaya dan Muhammad Syakir Kula menyebut pemasaran yang
menerapkan prinsip Islam dalam seluruh kegiatannya adalah marketing
syariah.19
Marketing syariah sebagai spiritualisasi marketing dimana
marketing akan dirancang berdasarkan tiga kombinasi penting; yaitu pada
tingkat kecerdasan intelektual, tingkat kecerdasan emosional dan level
kecerdasan spriritual. Dari ketiga kombinasi tersebut seorang marketer
bank akan memberikan suatu promosi dengan menerapkan nilai
karakteristik marketing syariah dalam menyampaikan pesan atau
pengetahuan kepada masyarakat secara lebih jelas.20
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri merupakan bank syariah yang
lokasinya strategis, dekat dengan pasar pusat grosir buah dan sayuran,
beberapa instansi pendidikan diantaranya IAIN Kediri, Kampus Cahaya
Surya Kediri, MAN 2 Kediri, MTSN 2 Kediri, SMPN 2 Kediri, SMPN
Airlangga dan Pondok-pondok pesantren putri. Salah satu lembaga
pendidikan yang lokasinya sangat dekat dengan BRI Syariah KCP
Ngronggo ini adalah Institut Agama Islam Negeri Kediri dimana institusi
ini memiliki jurusan perbankan syariah.21
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Kediri khususnya
Kecamatan Kota dalam angka tahun 2019, jumlah penduduk Kelurahan
18
Hamdi Agustin, Studi Kelayakan Bisnis Syariah (Jakarta: Rajawali Press, 2017), 101. 19
Hermawan Kartajaya, Syariah Marketing (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006), 26. 20
Ibid., 30. 21
Wikipedia Ngronggo Kediri, dalam https://id.m.wikipedia.org, (diakses pada tanggal 26
Februari 2020 jam 14:35 WIB)
6
Ngronggo terdapat 13.434 penduduk dan merupakan kelurahan terbesar di
Kecamatan Kota.22
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Achmad
Mazumi selaku PINCAPEM BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri pada
tanggal 10/03/2020 menyebutkan bahwa jumlah nasabah yang memiliki
rekening tabungan di BRI Syariah KCP Ngronggo keseluruhan ada 4.106
nasabah dan masyarakat Ngronggo yang sudah mempunyai rekening BRI
Syariah hanya sekitar 2,5% dari jumlah penduduk yang memenuhi syarat,
artinya masih banyak masyarakat yang belum menggunakan tabungan BRI
Syariah 23
Berdasarkan hasil wawancara dengan 5 mahasiswa IAIN Kediri
Jurusan Perbankan Syariah salah satunya yang bernama Ila 24/01/2020
diperoleh informasi bahwa mereka sudah mengetahui secara garis besar
mengenai bank syariah, dan juga mendapatkan brosur serta penjelasan
secara detail mengenai produk tabungan yang ada di BRI Syariah yang
berupa produk tabungan faedah.24
Realitanya, Ila memiliki minat yang
kurang untuk menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri, yang
dibuktikan dengan lebih memilih bank konvensional dibandingkan bank
syariah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada bulan Oktober 2019 pada
penyelenggaraan UMKM Kota Kediri Shopping Festival di Kediri Town
Square oleh OJK Kediri pada tanggal 18-19 Oktober 2019, diperoleh
22
Badan Pusat Statistik Kota Kediri (2019); Kecamatan Kota Kediri dalam Angka 2019.
dalam https://kedirikota.bps.go.id (diakses pada tanggal 28 Februari 2020, jam 15:00 WIB) 23
Achmad Mazumi PINCAPEM, Wawancara, 19 Februari 2020. 24
Ila, Wawancara, 24 Januari 2020.
7
informasi bahwa BRI Syariah KCP Ngronggo ikut serta memeriahkan
event tersebut dengan membuka stand di KETOS pada hari Minggu, 20
Oktober 2019 dari pukul 09.00-16.00 WIB. Seluruh karyawan BRI Syariah
KCP Ngronggo hadir dalam acara tersebut dan membagi tugas, salah
satunya marketing. Beberapa hari sebelum acara itu berlangsung usaha
yang dilakukan adalah dengan menyebarkan brosur agar masyarakat hadir
dalam acara tersebut dan menarik minat masyarakat untuk membuka
rekening tabungan di stand BRI Syariah KCP Ngronggo. Berdasarkan
hasil wawancara dengan Bapak Hery selaku Account Officer Mikro
diperoleh informasi bahwa hanya ada 2 nasabah yang membuka rekening
tabungan di acara tersebut25
dan hal tersebut dikarenakan kurangnya minat
masyarakat untuk membuka rekening di BRI Syariah.
Berdasarkan observasi yang kedua pada tanggal 15 Oktober–20
Oktober 2019 yaitu adanya pembukaan rekening baru untuk 18 karyawan
di Green Coffe Ngronggo Kediri, dimana pihak bank sudah melakukan
pelayanan langsung dengan mendatangi Green Coffe tersebut pada pukul
18.00-20.00 WIB dengan menyelesaikan pembukaan rekening baru untuk
karyawannya, dan melanjutkan keesokan harinya dengan tetap
menerapkan karakteristik marketing syariah. Berdasarkan hasil wawancara
dengan Bapak Hery selaku Account Officer Mikro diperoleh informasi
bahwa setelah proses selesai dan pihak karyawan dan perusahaan dalam
tempo 3 hari tidak melengkapi persyaratan pembukaan rekening, dengan
25
Hery Account Officer Mikro, Wawancara, 19 Oktober 2019.
8
alasan kurangnya minat untuk menabung di BRI Syariah sehingga
pembukaan rekening tidak dapat dilanjutkan.26
Dari ketiga kasus diatas dapat disimpulkan bahwa pada kasus pertama,
seseorang yang sudah memiliki pengetahuan yang baik mengenai
produk/jasa bank syariah akan tetapi tidak memilih menggunakan produk
bank syariah. Hal ini tidak sesuai dengan teori menurut Ujang Sumarwan,
yang menyebutkan bahwa semakin tinggi pengetahuan konsumen atau
nasabah maka semakin tinggi kemungkinan untuk memilih bank syariah
dan sebaliknya.27
Kemudian pada kasus kedua, promosi sudah diupayakan
agar dapat menarik perhatian masyarakat namun minat masyarakat masih
kurang. Hal ini tidak sesuai dengan teori Nur Rianto yang menyebutkan
bahwa bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa
yang dimilikinya sebagai sarana paling ampuh untuk menarik minat dan
mempertahankan nasabahnya.28
Semakin gencar kegiatan promosi yang
dilakukan perusahaan maka konsumen akan semakin tertarik dan
terpengaruh sehingga akhirnya akan membeli produk yang ditawarkan
perusahaan.29
Kemudian pada kasus ketiga, pelayanan bank yang sudah
dijalankan dengan baik dengan menerapkan karakteristik marketing
syariah dan juga mendatangi tempat usaha secara langsung agar dapat
menarik minat pihak perusahaan dan karyawan, akan tetapi realitanya
26
Hery Account Officer Mikro, Wawancara, 19 Oktober 2019. 27
Ujang., Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, 62. 28
Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, 169. 29
Retno Dewanti, Henderi Budi Utomo, dan Andrie Hidayat, “Peran Orientasi Pasar ,
Program Promosi dan Inovasi Dalam Menentukan Kinerja Pemasaran Jasa,” Binus Bussines
Review, Vol. 1 (2010): 380.
9
kurangnya minat untuk membuka rekening di BRI Syariah. Hal ini tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Khafiatul Khasanah yaitu
menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara karakteristik
marketing syariah dengan keputusan nasabah.30
Menurut Arif Yulianto
penerapan karakteristik marketing syariah, untuk mempertahankan
kelangsungan bisnis yaitu tidak hanya berorientasi pada visi duniawi
semata, melainkan mengedepankan maslahah dan mendapatkan
keberkahan dan akan menjadi bibit dan modal dasar bagi perusahaan untuk
menjadi lebih besar, yang memiliki spiritual brand, karisma, keunggulan,
dan keunikan sehingga akan mempengaruhi minat masyarakat untuk
menabung di BRI Syariah.31
Berdasarkan latar belakang yang telah
dipaparkan peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Pengetahuan, Promosi, dan Karakteristik Marketing Syariah
Terhadap Minat Masyarakat Menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini diuraikan dalam pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah pengetahuan berpengaruh terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah Ngronggo Kediri?
30
Khafiatul Hasanah, “Pengaruh Karakteristik Marketing Syariah Terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan,” No. 1, Vol. 3 (2016): 41. 31
Arif Yulianto, “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah
Marketing,” Walisongo, No. 1, Vol. 19 (2011): 199.
10
2. Apakah promosi berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah Ngronggo Kediri?
3. Apakah karakteristik marketing syariah berpengaruh terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah Ngronggo Kediri?
4. Apakah pengetahuan, promosi dan karakterisktik marketing syariah
secara simultan berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah Ngronggo Kediri?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan terhadap
minat masyarakat menabung di BRI Syariah Ngronggo Kediri.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah Ngronggo Kediri.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik marketing
syariah terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah Ngronggo
Kediri.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis secara simultan atau bersama-sama
tentang pengaruh pengetahuan, promosi, dan karakteristik marketing
syariah terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah Ngronggo
Kediri.
11
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang penulis harapkan dari hasil penelitian ini yaitu:
1. Secara Teoritis
a. Akademisi
Diharapkan dapat mengembangkan ilmu perbankan syariah
mengenai minat menabung yang dinilai dari sisi pengetahuan,
promosi dan karakteristik marketing syariah. Secara teoritis hasil
penelitian diharapkan berguna bagi pustakawan dan dapat dijadikan
sebagai bahan studi lanjut. Teori yang digunakan dalam penelitian
ini berbeda dengan penelitian terdahulu. Penelitian ini menggunakan
teori Vinna Yuniarti untuk variabel pengetahuan, variabel promosi
dalam penelitian ini menggunakan teori Philip Kotler dan Keller,
variabel karakteristik marketing syariah menggunakan teori
Hermawan Kartajaya, dan variabel minat menggunakan teori Donni
Priansa. Harapannya, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan
untuk penelitian serupa dengan teori yang hampir sama, dan teori
yang digunakan di teori ini berbeda dengan teori penelitian yang
sebenarnya
b. Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di
bidang ekonomi dan lembaga keuangan syariah khususnya
perbankan syariah, serta mengetahui cara meningkatkan minat
12
masyarakat untuk menabung di BRI Syariah serta ajang ilmiah untuk
menerapkkan berbagai teori di bangku perkuliahan.
.
2. Secara Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam wawasan yang
dimiliki peneliti khususunya dan mahasiswa pada umumnya dan
menambah literatur di perpustakaan.
b. Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
masukan untuk BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri untuk
meningkatkan strategi promosi dengan tidak terlepas dari nilai
karakteristik marketing syariah agar dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat sehingga minat menabung menjadi
meningkat.
c. Bagi Lembaga Lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan
perusahaan, pengusaha, ataupun lembaga lainnya untuk
pengambilan kebijakan dalam mengelola sistem atau strategi
marketingnya untuk meningkatkan minat masyarakat.
13
d. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan menghasilkan informasi seputar
bank BRI Syariah yang dapat dijadikan sebagai bahan referensi
yang lengkap dan terpercaya.
E. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dibuat untuk memberikan gambaran dan
pemahaman tentang penelitian yang dijelaskan oleh penulis. Skripsi ini
disusun ke dalam 5 (lima) bab yang mana kesemuanya merupakan suatu
pembahasan yang utuh dan saling berkaitan. Sistematika pembahasan
dalam skripsi ini yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan bab yang berisi latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini berisi landasan teori yang bersangkutan dengan materi
yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu tentang pengetahuan,
promosi, karakteristik marketing syariah dan minat menabung,.
Selain itu dalam bab ini terdapat kajian penelitian terdahulu,
kerangka pemikiran, dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan menyajikan secara lengkap setiap langkahh
penelitian yang dilakukan dalam penelitian meliputi rancangan
14
penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional, populasi,
sampel, dan teknik sampling, instrumen penelitian, validitas dan
reliabilitas instrumen, serta teknik pengolahan dan analisis data.
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi tentang gambaran umum BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri sebagai lokasi penelitian, deskripsi data tentang
minat masyarakat menabung, hasil penelitian yang telah dilakukan
dengan analisis data serta intrepretasi data dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini terdiri dari hasil kesimpulan hasil penelitian dan saran
yang diajukan penulis yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Minat Menabung
a. Pengertian Minat Menabung
Minat menabung dapat juga diartikan sebagai minat beli,
menurut Howard dan Sheth merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk
tertentu.1 Sedangkan menabung merupakan suatu tindakan yang
dianjurkan dalam Islam, karena dengan menabung berarti seorang
muslim dapat mempersiapkan diri untuk masa yang akan datang
dan supaya dapat menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.2
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
menabung adalah suatu tindakan atau keinginan yang datang dari
diri sendiri untuk melakukan penyimpanan harta dalam bentuk
uang atau benda berharga lainnya pada bank dengan tujuan
tertentu guna untuk masa yang akan datang, selain itu menabung
merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Sumarwan minat membeli atau mengonsumsi produk
atau jasa dipengaruhi oleh tiga faktor utama antara lain:
1 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer, t.t., 164.
2 Antonio, Bank Syariah : Dari Teori Ke Praktik, 153.
14
15
1) Faktor kegiatan pemasaran dijelaskan melalui strategi
pemasaran yang dilakukan.
2) Faktor perbedaan individu meliputi kebutuhan dan motivasi,
kepribadian atau karakteristik, persepsi, proses belajar,
pengetahuan dan sikap.
3) Faktor lingkungan konsumen meliputi keluarga, kelompok
acuan, budaya, situasi konsumen, dan karakteristik sosial
ekonomi.3
Menurut Schiffman dan Kanuk, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses keputusan pembelian dipengaruhi oleh tiga
faktor penting yaitu:
1) Faktor usaha-usaha yang dilakukan pemasar dijelaskan melalui
strategi dan bauran pemasaran yaitu meliputi produk, promosi,
harga dan distribusi.
2) Faktor sosio lingkungan-kultural meliputi keluarga, sumber
informasi, sumber non komersial, kelas sosial, dan budaya.
3) Faktor psikologis meliputi motivasi, kepribadian,
pembelajaran, persepsi dan sikap.4 Menurut Sumarwan
kepribadian merupakan perbedaan karakteristik yang paling
dalam dari diri seseorang yang akan mempengaruhi respons
individu untuk melakukan pembelian. Sehingga penerapan
3 Sumarwan, Fachrodji, dan Nursal, Pemasaran Strategik Perspektif Value-Based Marketing
dan Pengukuran Kinerja, 10. 4 Suryani, Perilaku Konsumen di Era Internet, 15.
16
karakteristik marketing syariah akan mempengaruhi proses
keputusan.5
c. Indikator Minat
Minat pembelian menurut Donni Priansa, dapat diukur dengan
berbagai indikator. Secara umum indikator tersebut berkenaan
dengan empat dimensi pokok yaitu:6
1) Minat Transaksional
Minat transaksional merupakan kecenderungan konsumen
untuk selalu membeli produk (barang atau jasa) yang dihasilkan
perusahaan, yang didasarkan atas kepercayaan terhadap
perusahaan tersebut.
2) Minat Referensial
Minat referensial merupakan kecenderungan konsumen
untuk mereferensikan produknya kepada orang lain, minat
tersebut muncul setelah konsumen memiliki pengalaman dan
informasi tentang produk tersebut.
3) Minat Preferensial
Minat preferensial merupakan minat yang menggambarkan
perilaku konsumen yang memiliki preferensi utama terhadap
produk tersebut. Preferensi tersebut hanya dapat diganti jika
terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.
5 Sumarwan, Fachrodji, dan Nursal, Pemasaran Strategik Perspektif Value-Based Marketing
dan Pengukuran Kinerja, 23. 6 Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer, 168.
17
4) Minat Eksploratif
Minat eksploratif merupakan minat yang menggambarkan
perilaku konsumen yang selalu mencari informasi mengenai
produk yang dminatinya dan mencari informasi untuk
mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.7
2. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Menurut Donni Priansa, pengetahuan adalah informasi yang
telah diinterprestasikan oleh seseorang dengan menggunakan
sejarah, pengalaman, dan skema interpretasi yang dimilikinya.
Pengetahuan juga dapat diperoleh dari rasa ingin tahu pada diri
seseorang, semakin kuat rasa ingin tahu manusia tersebut juga akan
semakin banyak pengetahuan yang di perolehnya. Pengetahuan
konsumen adalah semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk dan jasa, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dengan produk dan jasa tersebut, dan
informasi yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.8
b. Indikator Pengetahuan
Engel dan Minor membagi pegetahuan konsumen kedalam tiga
jenis tingkatan yaitu sebagai berikut:
7 Priansa, 169.
8 Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen, 130.
18
1) Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk yaitu kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk. Pengetahuan produk meliputi
kesadaran terhadap kategori dan merek produk, terminologi
produk, atribut atau ciri produk, harga produk, dan
kepercayaan mengenai produk.9
2) Pengetahuan Pembelian
Berbagai informasi yang diproses oleh konsumen untuk
memperoleh suatu produk. Pengetahuan pembelian terdiri atas
pengetahuan tentang dimana membeli produk dan kapan
membeli produk. Ketika konsumen memutuskan akan membeli
suatu produk, maka ia akan menentukan dimana ia membeli
produk tersebut dan kapan akan membelinya. Keputusan
konsumen mengenai tempat pembelian produk akan sangat
ditentukan oleh pengetahuannya. Implikasi penting bagi
strategi pemasaran adalah memberikan informasi kepada
konsumen dimana konsumen bisa membeli produk tersebut. 10
Dimensi dasar dari pengetahuan pembelian melibatkan
informasi berkenaan dengan keputusan tempat membeli, lokasi
produk, dan waktu membeli.11
9 Sri Yuniarti, 133.
10 Ujang., Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, 148.
11 Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen, 134.
19
3) Pengetahuan Pemakaian
Pengetahuan pemakaian mencangkup informasi yang
tersedia di dalam ingatan mengenai cara suatuu produk dapat
digunakan dan yang diperlukan untuk menggunakan produk
tersebut. Suatu produk akan memberikan manfaat kepada
konsumen jika produk tersebut telah digunakan atau dikonsumsi
oleh konsumen.12
Agar produk tersebut bisa memberikan
manfaat yang maksimal dan kepuasan yang tinggi kepada
konsumen, maka konsumen harus bisa menggunakan atau
mengkonsumsi produk tersebut dengan benar. Kesalahan yang
dilakukan konsumen dalam menggunakan suatu produk akan
menyebabkan produk tidak bisa berfungsi dengan baik.13
3. Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut Fandy Tjiptono, promosi merupakan salah satu
faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Promosi
adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yakni suatu aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran
atas perusahaan dan produknya agar dapat menerima, membeli
dan loyal terhadap produk yang telah ditawarkan perusahaan yang
12
Sri Yuniarti, 136. 13
Ujang., Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, 148.
20
bersangkutan.14 Maka dapat diambil kesimpulan bahwa promosi
adalah kegiatan yang dapat mengkomunikasikan atau
menginformasikan manfaat dari sebuah produk dan jasa kepada
konsumen untuk mendorong dan membujuk konsumen untuk
membeli produk dan jasa tersebut. Tanpa promosi jangan
diharapkan nasabah dapat mengenal bankut. Oleh karena itu,
promosi sebagai sarana yang ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan dari promosi
bank yaitu menginformasikan semua jenis produk yang
ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.
Promosi juga dapat mempengaruhi para nasabah untuk membeli
dan juga dapat meningkatkan citra bank dimata nasabahnya.15
Menurut Kotler dan Keller formula AIDA (Attention, Interest,
Desire, Action) merupakan salah satu model bagaimana mencapai
tujuan promosi, yaitu suatu usaha agar seseorang atau pihak
tertentu membeli sebuah produk atau jasa. Konsep AIDA
mengasumsikan promosi akan menarik konsumen, sebagai berikut:
1) Perhatian (Attention)
Pemasang iklan pertama-tama harus memperoleh perhatian
dari pasar sasaran. Perusahaan tidak dapat menjual sesuatu jika
pasar tidak mengetahui produk atau jasa itu. Oleh karena itu,
14
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi, 1998), 219. 15
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2005), 175–76.
21
perusahaan perlu melakukan kampanye promosi yang besar,
terutama melalui publisitasnya.
2) Ketertarikan (Interest)
Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan
perasaan ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar
serta melihat lebih seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya
minat yang menarik perhatian konsumen akan pesan yang
ditunjukkan. Oleh karena itu, perusahaan harus membuat
demostrasi dan berita yang ditargetkan kepada innovator dengan
mengggunakan produk yang ditawarkan untuk menciptakan
minat.16
3) Keinginan (Desire)
Konsumen harus dibuat lebih dari sekedar merasa tertarik
dan terpikat, mereka harus didorong untuk menginginkan
produk atau jasa yang diiklankan. Bagaimanakah secara kreatif
suatu iklan dapat dibuat sehingga menimbulkan keinginan
konsumen untuk memiliki produk yang diiklankan.17
4) Tindakan (Action)
Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen
sehingga terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan
16
Shaleh, Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam. Jakarta: Kencana (Jakarta: Kencana, 2004), 263–265. 17
Ibid., 263–265.
22
pembeli produk yang ditawarkan.18
Agar memotivasi konsumen
untuk melakuan tindakan, perusahaaan harus meneruskan iklan
secara lebih efektif dengan mengomunkasikan ciri-ciri
keuntungan produk.19
b. Jenis-jenis Promosi
Menurut Lupiyadi dalam kegiatan promosi bank melakukan
lima sarana promosi yang digunakan sebagai indikator yaitu:
1) Periklanan
Menurut Lupiyadi mengatakan bahwa periklanan
merupakan sarana promosi yang digunakan oleh bank dengan
tujuan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan
produk atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan
nasabah tentang produk atau jasa yang ditawarkan, membujuk
calon nasabah untuk menggunakan produk atau jasa yang
ditawarkan serta untuk membedakan bank satu dengan bank
lain. Media yang dapat digunakan seperti pemasangan billboard
di jalan-jalan strategis, pencetakan brosur baik disebarkan di
setiap cabang atau pasar pembelanjaan, pemasangan spanduk,
melalui koran, majalah, radio, televisi dan media lainnya.20
18
Ibid., 266. 19
Ari Setyaningrum, Jusuf, dan Efendi, Prinsip-prinsip Pemasaran (Yogyakarta: Andi,
2015), 127. 20
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik (Jakarta: Salemba
Empat, 2001), 108–10.
23
2) Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Dalam dunia perbankan penjualan pribadi secara umum
dilakukan oleh seluruh pegawai bank, mulai dari cleaning
service, satpam, sampai dengan pejabat bank. Secara khusus
penjualan pribadi diwakili oleh Account Officer. Namun,
personal selling juga dapat dilakukan dengan merekrut
wiraniaga (salesman/salesgirl) untuk melakukan penjualan door
to door.21
Penjualan pribadi dapat menjadi metode promosi yang
sangat menarik paling tidak untuk dua alasan berikut. Pertama,
komunikasi personal dengan salesman dapat meningkatkan
keterlibatan konsumen dengan produk atau proses pengambilan
keputusan. Dengan hal tersebut maka konsumen lebih
termotivasi untuk memahami informasi yang disajikan salesman
tentang produk tersebut. Kedua, situasi komunikasi bisa saling
interaktif memungkinkan salesman mengadaptasi apa yang
disajikan agar sesuai dengan kebutuhan informasi nasabahnya.22
3) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah untk
segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan.23
Menurut Budianto mengatakan bahwa promosi penjualan
merupakan kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek dan
21
Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, 180. 22
Peter, J. Paul dan Jerry, C. Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Jakarta:
Salemba Empat, 2013), 183. 23
Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, 178.
24
tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan
untuk mendorong lebih kuat mempercepat respons pasar yang
ditargetkan sebagai alat lainnya dengan menggunakan bentuk
yang berbeda. Tujuan promosi penjualan yaitu untuk
meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah.24
Bagi bank promosi penjualan dilakukan melalui beberapa cara
yaitu:
a) Pemberian tingkat bagi hasil khusus untuk nasabah yang
menaruh sejumlah dana yang relatif besar.
b) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki
simpanan dengan saldo tertentu.
c) Pemberian cinderamata, hadiah serta kenang-kenangan
lainnya kepada nasabah yang loyal.
d) Bentuk promosi penjualan lainnya.25
4) Publisitas
Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, events
serta mensponsori beberapa acara. Sedangkan menurut Wahjono
menyatakan bahwa publisitas merupakan kegiatan bank dengan
menyelenggarakan suatu kegiatan yang melibatkan masyarakat
umum dan cenderung bukan ajang penjualan produk dan
24
Apri Budianto, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015), 342. 25
Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, 179.
25
pengiklanan, sehingga dapat menarik perhatian wartawan untuk
meliput dan menyiarkan sebagai berita publik.26
5) Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat merupakan suatu usaha menjaga
hubungan baik dengan masyarakat, dengan selalu
menginformasikan apa yang telah dilakukan lembaga, dan
rencana apa saja yang akan dilaksanakan di masa yang akan
datang.27
c. Indikator Promosi
Menurut Kotler dan Keller, indikator promosi yaitu sebagai
berikut:
1) Jangkauan promosi, yaitu jumlah promosi yang dilakukan oleh
perusahaan dalam waktu tertentu melalui media promosi yang
tersedia.
2) Kuantitas media promosi, yaitu penilaian yang dberikan
konsumen dari promosi yang telah dilakukan dengan
menggunakan media promosi yang ada.
3) Kualitas penyampaian pesan, yaitu tolak ukur yang menjadi
acuan penilaian dari promosi yang telah dilakukan apakah dapat
diterima oleh masyarakat atau tidak. Pesan promosi dinilai
berkualitas apabila mampu mendapatkan perhatian (attention),
26
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),
139–40. 27
Bukhari Alma, Manajemen Bank Syariah (Bandung: Alfabeta, 2016), 233.
26
mempertahankan minta (interest), membangkitkan hasrat
(desire), dan meraih tindakan (action).28
Menurut Mujib setelah konsumen mengenal produk yang
ditawarkan maka akan mempunyai suatu ketertarikan dan akhirnya
konsumen tersebut memutuskan untuk membeli produk atau barang
ataupun jasa yang ditawarkan.29
4. Karakteristik Marketing Syariah
a. Pengertian Karakteristik Marketing Syariah
Menurut Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula 30
marketing merupakan suatu proses individu ataupun kelompok
untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, serta bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain.31
Jadi karakteristik
marketing syariah merupakan suatu disiplin bisnis strategis yang
mengarah pada proses penciptaan, penawaran dan perubahan value
dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, dimana dalam seluruh
prosesnya sesuai dengan akad yang berprinsip muamalah dalam
28
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 2006. Syariah Marketing. Bandungh:
PT. Mizan Pustaka, 28.. 29
Abdul Mujib, “Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan Syariah,” No.
1, Vol. 1 (2016): 79. 30
Khafiatul Hasanah, “Pengaruh Karakteristik Marketing Syariah Terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan”. Iqtishadiaa Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syariah,” No. 1, Vol. 3 (2016): 30. 31
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 2006. Syariah Marketing. Bandung:
PT. Mizan Pustaka (Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006), 22.
27
Islam.32
Artinya bahwa seluruh proses baik penciptaan, penawaran
maupun perubahan nilai harus sesuai dengan syariat Islam. Adapun
konsep bisnis (pemasaran) telah diatur di dalam al-Qur’an yang
berbunyi.
“Hai orang-orang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu.
Dan jangan kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah Maha
Penyayang kepadamu”. (Q.S An-Nisa’: 29)33
Marketer merupakan seseorang yang mencari satu atau lebih
calon pembeli yang akan terlibat dalam pertukaran nilai, sedangkan
pembeli atau nasabah dalam dunia perbankan adalah seseorang
yang diidentifikasi oleh pemasar sebagai orang yang mungkin
bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai itu.34
Dalam
pemasaran syariah nilai dikenal tidak hanya mempertimbangkan
32
Arif Yulianto, “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah
Marketing,” 199. 33
al-Qur’an, 4:29. 34
Hasan Ali, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank
Syariah (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 16.
28
sifat materialnya saja namun nilai juga dikenal dari segi
maslahahnnya .35
Dalam spiritualisasi marketing, marketing akan dirancang
berdasarkan tiga kombinasi penting; pertama, pemasaran pada
tingkat kecerdasan intelektual fokusnya adalah strategi, program
(product, place, price, promotion-marketing mix), diferensiasi, dan
selling. Kedua, pemasaran pada tingkat kecerdasan
emosional/felling/rasa ditandai dengan hadirnya konsep customer
relationship, emotional branding, dan experiental marketing yang
intinya adalah memasukkan value emosional untuk memanjakan
pelanggan dengan cinta yang menciptakan pengalaman-
pengalaman baru dalam mengkonsumsi produk. Ketiga, pemasaran
pada level kecerdasan spriritual-pemasaran dibimbing oleh nilai-
nilai akidah yaitu kejujuran, amanah (kredibel, tanggung jawab),
fathanah (cerdas dan bijaksana), tabligh (komunikatif).. Pemasaran
spiritual mendorong marketer agar menjadikan kegiatan pemasaran
itu sebagai ibadah untuk menciptakan kemakmuran dan dakwah
fastabiqul khairah.36
35
Khafiatul Hasanah, “Pengaruh Karakteristik Marketing Syariah Terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan”. Iqtishadiaa Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syariah,” 31. 36
Ali, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah,
9.
29
b. Indikator Karakteristik Marketing Syariah
Menurut Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula
bahwa terdapat empat karakteristik marketing syariah yang menjadi
pedoman bagi para pemasar, yaitu sebagai berikut:
1) Teistis (rabbaniyah)
Teistis merupakan salah satu ciri khas marketing syariah
dikenal dengan sifatnya yang religius. Kondisi ini tercipta tidak
karena keterpaksaan melainkan dari kesadaran diri akan nilai-
nilai religius yang dirasa penting dalam mewarnai aktivitas
pemasaran agar tidak terperosok dalam perbuatan yang dapat
merugikan orang lain.37
Implementasi dari teistis adalah marketer syariah, dimana
dia akan segera mematuhi hukum-hukum syariah dalam segala
aktifitasnya sebagai seorang pemasar. Maka hal yang dapat
dijadikan sebagai indikator dalam menilai sifat teistis yaitu
senantiasa berkata jujur atau tidak ada penipuan dalam
memasarkan produk pada nasabahnya dan tidak mengingkari
janji yang telah diberikan pada nasabah.38
Pihak bank akan
mengimplementasikannya melalui elemen mega marketing salah
satunya dengan membangun silaturahmi kepada masyarakat
ataupun nasabah, hal itu merupakan salah satu cara untuk
37
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 2006. Syariah Marketing. Bandungh:
PT. Mizan Pustaka, 28. 38
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 29.
30
berhubungan baik atau berinteraksi sosial dengan masyarakat.
Sehingga hal tersebut akan mempengaruhi calon nasabah dalam
menentukan pilihan, yang dapat dilihat dari pengalaman nasabah
lain ataupun pengalaman pribadi yang didapatkan calon nasabah
dari berinteraksi dengan pihak bank sehingga calon nasabah
dapat mengetahui sifat rabbaniyyah berdasarkan realita.39
Marketer syariah harus membentengi diri dengan nilai-nilai
spiritual karena marketing memang akrab dengan penipuan,
sumpah palsu, riswah (suap), korupsi, kolusi, dan.40
Seperti
yang disampaikan oleh Hermawan Kartajaya dan Muhammad
Syakir Sula bahwa dalam menyusun taktik pemasaran, apa yang
menjadi keunikan dari perusahaannya dibandingkan dengan
perusahaan lain, begitu juga dengan marketing mix-nya, dalam
melakukan promosi, senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai
religious.41
Hal tersebut sejalan dalam firman Allah SWT
sebagai berikut).42
39
Ibid., 18. 40
Ali, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah,
17. 41
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 2006. Syariah Marketing. Bandungh:
PT. Mizan Pustaka, 29–30. 42
Ali, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah,
168.
31
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang
siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya
Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al-Zalzalah; 7-8).43
2) Etis (akhlaqiyyah)
Keistimewaan lain dari seorang pemasar syariah selain
teistis juga mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam
setiap aspek kegiatannya. Sifat etis ini merupakan turunan dari
sifat teistis. Dengan demikian marketing syariah merupakan
konsep marketing yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral
dan etika, tidak peduli apapun agamanya karena nilai-nilai moral
dan etika adalah nilai yang bersifat universal yang diajarkan
semua agama.44
Terkait dengan akhlak Rasulullah SAW.
bersabda.
“Diantara akhlak seorang mukmin adalah berbicara dengan baik,
bila mendengarkan pembicaraan tekun, bila berjumpa orang dia
menyambut dengan wajah ceria dan bila berjanji ditepati.”(HR.
Ad-Dailami).45
Dari hadist di atas, dapat diketuhi bahwa marketer syariah
hendaknya berbicara baik (marketer syariah akan jujur
menceritakan kekurangan dan kelebihan produk yang
ditawarkan)46
, bersikap ramah, dapat mendengar dengan baik
43
al-Qur’an, 99: 7-8. 44
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 2006. Syariah Marketing. Bandungh:
PT. Mizan Pustaka, 33. 45
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadits Terpilih: Sinar Ajaran Muhammad. terj. A. Aziz
Salim Basyarahil (Jakarta: Gema Insani, 2008), 259. 46
Khafiatul Hasanah, “Pengaruh Karakteristik Marketing Syariah Terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan”. Iqtishadiaa Jurnal Ekonomi dan
Perbankan Syariah,” 34.
32
(mampu menghargai pendapat orang lain), rendah hati dan dapat
melayani dengan tulus.47
Kunci etis dan moral bisnis
sesungguhnya terletak pada pelakunya, seorang marketer
berkewajiban untuk memegang teguh etika dan moral bisnis
Islami, yang mencakup hal-hal berikut; pertama, husnul khuluq
artinya Allah akan melapangkan hatinya dan akan membukakan
pintu rezeki dengan berakhlak yang mulia. Salah satu dari
akhlak yang baik dalam bisnis Islam adalah kejujuran. Kedua,
amanah yaitu marketer adalah seorang yang dapat dipercaya,
sehingga ia tidak menzalimi. Ketiga, toleran yaitu Allah akan
mempermudah pergaulan, urusan jual beli, karena sifat toleran
akan membuka kunci rezeki dan hidup tenang.48
3) Realistis (al-waqi’iyyah)
Marketer syariah dalam konteks realistis merupakan
pemasar professional dengan penampilan yang bersih, rapi, dan
bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang
dikenakannya.49
. Menurut Hermawan Kartajaya seorang
marketer perlu memperhatikan hal-hal berikut; pertama,
memastikan pertimbangan kegiatan pemasaran itu bersumber
darial-Qur'an dan Hadist. Kedua, jaminan yang dijelaskan Allah
47
Muhammad Djakfar, Etika Bisnis Islam Tataran Teoritis dan Praktis (Malang: Malang
UIN Press, 2008), 238. 48
Ali, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah,
18–19. 49
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 2006. Syariah Marketing. Bandungh:
PT. Mizan Pustaka, 35.
33
dalam Al-Qur'an, maka seorang marketer harus mengetahui
integritas dalam artian mengetahui keunggulan, kelemahan,
keistimewaan produk yang akan menjadi fasilitas jaminan
nasabah. Ketiga, manfaat produk yang dipasarkan yaitu
marketer harus dapat memberikan penjelasan mengenai manfaat
produk atau manfaat prosedur yang dijalankan dengan benar.
Oleh karena itu, penjelasan termasuk media promosi (iklan)
harus sesuai dengan fakta yang didapatkan. Keempat, sasaran
produk yaitu dimana marketer akan berorientasi pada produk
yang halal dan bermaslahah.
4) Humanistis (al-insaniyah)
Harapan dari nilai humanistis yaitu menjadikan manusia
lebih terkontrol dan seimbang.50
Bukan manusia yang serakah
dan menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang
sebesar-besarnya. Islam tidak membeda-bedakan manusia, baik
asal daerah, warna kulit, maupun status sosial.51
Allah SWT
berfirman: 52
ها يا أي ها الناس ات قوا ربكم الذي خلقكم من ن فس واحدة وخلق من هما رجالا كثيا وات قوا الله الذي تاا لون به ا وناا ا زوجها وبث من
إن الله كان عليكم رقيبا والرحام
50 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 37–38.
51 Ibid., 39-40
52 Yusuf Ali Abdullah, The Meaning of the Holy Qur’an, New Edition with Revised
Translation, Commentary and Newly Compiled Comprehensive Index, ali (Maryland: Amana
Publications, 2004), 183.
34
Artinya: “Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu
yang telah menciptakanmu dari diri yang satu. Dan dari padanya
Allah menggembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang
banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya
kamuu saling meminta satu sama lain. Dan peliharalah
hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa: 1)53
Alangkah indah persaudaraan seluruh manusia yang
ditunjukkan oleh ayat tersebut.54
Dalam aktivitas bisnis secara
tegas dilarang Islam yaitu dilarang menjelek-jelekkan produk
orang lain, menipu/berbohong untuk meningkatkan transaksi,
dan bersaing secara batil atau tidak sehat.55
Berdasarkan
pemaparan Kartajaya dan Sula, maka dalam menilai sifat
humanistis dapat mengunakan indikator yaitu pertama, tidak
menghiraukan status jadi dalam melayani nasabah tidak melihat
bagaimana status sosial, agama, dan ras, dengan kata lain semua
diperlakukan sama atau adil. Kedua, bersedia membantu
kesulitan nasabah untuk menerapkan ukhwah insaniah, jadi
karyawan senantiasa bersedia membantu apa yang menjadi
kesulitan nasabahnya terkait urusan perbankan dan ketiga,
mampu membangun soul marketing.
53
al-Qur’an, 04: 1.
54 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, 2006. Syariah Marketing. Bandungh:
PT. Mizan Pustaka, 40. 55
Ali, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah,
11.
35
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
marketing syariah dapat diimplementasikan melalui elemen mega
marketing yakni:
1) Membangun Visi Spiritual
Membangun visi spiritual merupakan implementasi dari
sifat teistis. Visi spiritual yang dimaksud adalah visi bisnis Islam
yang dibangun berdasarkan kebenaran tsaqafah Islam (ilmu
bersumber dan terkait dengan akidah Islam), jadi tidak hanya
mengejar visi duniawi semata.56
2) Membangun Silaturahmi
Membangun silaturahmi merupakan implementasi dari sifat
teistis, yang mempunyai manfaat yaitu pertama, membentuk,
mengukuhkan, memperkuat persaudaraan sesama muslim.
Kedua, akan memperluas hubungan dan memperbanyak teman.
Ketiga, rezekinya akan dilapangkan Allah dan keempat, usianya
akan dipanjangkan Allah.
3) Membangun Customer Partnership
Membangun customer partnership merupakan
implementasi dari sifat etis. Dalam dunia perbankan, customer
partnership akan membentuk kekuatan ikatan kemitraan atas
dasar kesadaran kehalalan yang efektif bagi nasabah.
56
Ibid., 18.
36
4) Mambangun Trust
Mambangun trust merupakan implementasi dari sifat etis,
karena kepercayaan, kejujuran, dan amanah akan menciptakan
integritas mitra bisnis dan merupakan aset yang paling bernilai
bagi perusahaan.
5) Memperkuat Empati
Memperkuat empati merupakan implementasi sifat etis.57
6) Membahagiakan Pelanggan
Membahagiakan pelanggan merupakan implementasi dari
sifat realistis, dengan cara memberikan layanan yang terbaik.58
7) Menjual Produk Berkualitas
Menjual produk berkualitas merupakan implementasi dari
sifat realistis, artinya marketer wajib mengetahui kualitas dari
produk.
8) Marketing With Love
Marketing with love merupakan implementasi dari sifat
realistis, sehingga marketer harus menjelaskan keunggulan
atupun kelemahan dari produk sehingga tidak ada unsur
penipuan.
57
Ali, Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah,
25. 58
Ibid., 25.
37
9) Berpromosi yang Simpatik
Berpromosi yang simpatik merupakan implementasi dari
sifat humanistis, yaitu keberhasilan promosi tidak semata
tergantung kepada ketepatan media yang digunakan, melainkan
juga pada marketer itu sendiri, dalam membantu atau
menyampaikan informasi.
10) Membangun Profesionalisme
Membangun profesionalisme merupakan implementasi dari
sifat humanistis karena, profesionalisme dan kompetensi adalah
dua hal yang saling berkaitan apalagi jika pemasaran yang
berorientasi syariah Islam akan menjadi awal yang baik untuk
keberhasilan bank syariah.59
B. Studi Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Judul, Tahun
& Penulis
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Analisis
Pengaruh
Pengetahuan,
Kualitas
Pelayanan dan
Promosi
Terhadap
Minat
Variabel X1
sama tentang
pengetahuan,
indikatornya
pengetahuan
tentang produk,
pembelian, dan
pemakaian.
Tempat
penelitian secara
umum yaitu
Bank Syariah
sehingga
berbeda
Indikator
promosi berbeda
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa variabel
pengetahuan,
kualitas
pelayanan dan
promosi
berpengaruh
59
Ali, 20–26.
38
Judul, Tahun
& Penulis
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Menabung
Mahasiswa
FEBI IAIN
Salatiga Pada
Bank Syariah,
(2016) Erma
Ardhiyanti
Variabel X3
sama tentang
Promosi
indikatornya
berbeda.
Variabel Y sama
tentang minat
indikatornya
berbeda.
yaitu periklanan,
penjualan
pribadi, promosi
penjualan, dan
publisitas.
Indikator minat
berbeda yaitu
dorongan dari
dalam, motif
sosial
positif terhadap
minat menabung
mahasiswa
FEBI IAIN
Salatiga pada
bank syariah.60
Pengaruh
Pengetahuan
Perbankan
Syariah dan
Promosi
Kalangan
Siswa Jurusan
Perbankan
Syariah SMK
Muhamadiyah
4 Sragen
Terhadap
Minat
Menabung di
Bank Syariah,
(2018),
Firnanda
Variabel X1
sama tentang
pengetahuan.
Indikatornya
sama yaitu
pengetahuan
tentang produk,
pembelian, dan
pemakaian.
Variabel X2
sama tentang
Promosi, namun
indikatornya
berbeda.
Variabel Y sama
tentang minat
menabung,
Objek penelitian
bukan di BRI
Syariah
Indikator
variabel
promosi berbeda
yaitu periklanan,
penjualan
pribadi, promosi
penjualan, dan
publisitas.
Indikator
variabel minat
berbeda yaitu
dorongan dari
dalam, motif
sosial, dan
Hasil
penelitiannya
yaitu
pengetahuan
perbankan
syariah dan
promosi
kalangan siswa
jurusan
perbankan
syariah SMK
Muhammadi-
yah 4 Sragen
secara simultan
berpengaruh
positif terhadap
minat menabung
di bank
syariah.61
60 Erma Ardhiyanti, “Analisis Pengaruh Pengetahuan, Kualitas Pelayanan dan Promosi
Terhadap Minat Menabung Mahasiswa FEBI IAIN Salatiga Pada Bank Syariah” (Skripsi, IAIN
Salatiga, 2016).
61 Firnanda, “Pengaruh Pengetahuan Perbankan Syariah dan Promosi Kalangan Siswa
Jurusan Perbankan Syariah SMK Muhammadiyah 4 Sragen Terhadap Minat Menabung di Bank
Syariah” Skripsi (Surakarta: IAIN Surakarta, 2018).
39
Judul, Tahun
& Penulis
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
namun
indikatornya
berbeda.
emosional.
Tidak ada
variabel
karakteristik
marketing
syariah
Pengaruh
Pengetahuan,
Religiusitas,
dan
Lingkungan
Sosial
Terhadap
Minat
Menabung
Menggunakan
Bank Syariah
(Studi Kasus
Siswa Sma
Negeri 1
Ambarawa),
(2018) Rif’at
Maulidi
Terdapat 3
variabel X
Variabel X1
sama yaitu
pengetahuan,
namun
indikatornya
berbeda.
Variabel Y sama
yaitu minat
menabung,
indikatornya
tentang minat
transaksional,
referensional,
preferensi dan
eksploratif.
Variabel X2 dan
X3 tidak sama
Tempat
penelitian secara
umum yaitu
Bank Syariah
Indikator
pengetahuan
berbeda yaitu
karakteristik
atribut produk
manfaat produk
dan kepuasan
yang diberikan
kepada
konsumen
Hasil
penelitiannya
yaitu
pengetahuan,
religiusitas, dan
lingkungan
sosial secara
simultan
berpengaruh
positif terhadap
minat menabung
menggunakan
bank syariah
(studi kasus
siswa SMA
Negeri 1
Ambarawa)62
Pengaruh
Karakteristik
Sharia
Marketing
Terhadap
Minat
Variabel X sama
yaitu tentang
karakteristik
marketing
syariah dengan
indikatornya
Berbeda karena
hanya ada satu
variabel X.
Hasil penelitian
variabel
marketing
syariah (teistis,
etis, realistis
dan humanistis),
62 Rif’at Maulidi, “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Lingkungan Sosial Terhadap
Minat Menabung Menggunakan Bank Syariah (Studi Kasus Siswa Sma Negeri 1 Ambarawa)”
Skripsi (Salatiga : IAIN Salatiga, 2018).
40
Judul, Tahun
& Penulis
Penelitian
Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Menabung
Nasabah
(2018)
Musdalifah
etis, teistis
realistis, dan
humanistis.
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap minat
menabung.63
Pengaruh
Pelayanan,
Promosi,
Lokasi, dan
Bagi Hasil
Bank Terhadap
Minat Nasabah
Menabung
Pada PT. Bank
BRI Syariah
KCP Sudirman
Lubuk Pakam ,
(2019) Karina
Asmar.
Meneliti tentang
promosi sebagai
variabel X2
Namun
indikatornya
berbeda.
Meneliti tentang
minat sebagai
variabel Y,
namun
indikatornya
berbeda.
Objek Bank
sama yaitu BRI
Syariah
Terdapat 4
variabel X
Indikator
promosi berbeda
yaitu periklanan,
penjualan
pribadi, promosi
penjualan, dan
publisitas
Indikator minat
berbeda yaitu
prosedur,
kepercayaan dan
kepuasan.
Hasil
penelitiannya
yaitu
pelayanan,
promosi, lokasi,
dan bagi hasil
bank secara
simultan
berpengaruh
positif terhadap
minat nasabah
menabung pada
PT. Bank BRI
Syariah KCP
Sudirman Lubuk
Pakam.64
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengakui
bukan hanya peneliti saja yang meneliti terkait minat menabung, namun
peneliti mengembangkan dari penelitian terdahulu dengan menggunakan
analisis regresi berganda dan peneliti lebih memfokuskan pada salah satu
63
Musdalifah, “Pengaruh Karakteristik Sharia Marketing Terhadap Minat Menabung
Nasabah” Skripsi (Salatiga: IAIN Parepare, 2018).
64 Karina Halimah Asmar, “Pengaruh Pelayanan, Promosi, Lokasi, dan Bagi Hasil Bank
Terhadap Minat Nasabah Menabung Pada PT. Bank BRI Syariah KCP Sudirman Lubuk Pakam”
Skripsi (Medan: UIN Sumatera Utara Medan, 2019).
41
bank yaitu BRI Syariah, sedangkan pada penelitian sebelumnya
melakukan penelitian terfokus pada Bank Syariah secara umum. Selain itu,
dalam penelitian ini indikator yang digunakan untuk variabel Y atau minat
menabung juga berbeda, peneliti menggunakan teori dari Philip Kotler dan
Killer untuk indikator minat menabung. Peneliti juga memfokuskan pada
objek penelitian kepada masyarakat sebagai populasi penelitian,
sedangkan penelitian sebelumnya lebih kepada siswa, mahasiswa dan
nasabah.
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Ema Sekaran kerangka berfikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor
yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting.65
Kerangka
pemikiran dalam penelitian ini dijelaskan pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kerangaka Pemikiran
65
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 60.
Pengetahuan
(X1)
Promosi
(X2)
Karakteristik
Marketing Syariah
(X3)
Minat Masyarakat
Menabung (Y)
H1
1
H2
H3 H4
42
Keterangan:
= secara parsial
= secara simultan
Berdasarkan Gambar 2.1, dapat dilihat bahwa penelitian ini akan
menjelaskan hubungan tiga variabel independen (bebas) terhadap satu
variabel dependen (terikat) baik secara parsial maupun simultan. Variabel
independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari pengetahuan
(X1), promosi (X2), karakteristik marketing syariah (X3). Sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat masyarakat
menabung(Y).
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono, hipotesis merupakan jawaban sementara atau
dugaan awal terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.66
Hipotesis
digunakan untuk menentukan apakah jawaban teoritis yang terkandung
dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang dikumpulkan dan
dianalisis dalam proses pengujian data.67
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka penulis menarik hipotesis
sebagai berikut:
1. Ha1 = Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 64.. 67
Ibid., 191.
43
H01 = Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
2. Ha2 = Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
H02 = Promosi tidak berpengaruh terhadap terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
3. Ha3 = Karakteristik Marketing Syariah berpengaruh signifikan terhadap
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
H03= Karakteristik Marketing Syariah tidak berpengaruh terhadap
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri.
4. Ha4 = Pengetahuan, Promosi, dan Karakteristik Marketing Syariah
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
H04 = Pengetahuan, Promosi, dan Karakteristik Marketing Syariah
secara simultan tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif
merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
dua variabel atau lebih, dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun
suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan
mengontrol suatu gejala.1 Dalam penelitian ini menunjukkan hubungan
atau pengaruh antara dua variabel atau lebih yaitu pengaruh pengetahuan,
promosi dan karakteristik marketing syariah terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Sedangkan pendekatan
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yakni jenis pendekatan
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-
cara lain dari kuantitatif (pengukuran). Pendekatan kuantitatif memusatkan
perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di
dalam kehidupan manusia yang dinamakan sebagai variabel. Dalam
pendekatan kuantitatif hakikat hubungan di antara variabel-variabel di
analisis dengan menggunakan teori yang objektif.2
1 V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi (Yogyakarta: Pustaka Baru
Press, 2015), 49-50. 2 Ibid., 39.
44
45
B. Lokasi dan Periode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor
Cabang Pembantu Ngronggo Kediri yang beralamatkan di Jl. Kapten
Tendean No.201, Ngronggo, Kec. Kota Kediri, Kediri, Jawa Timur 64129.
Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini pada bulan Oktober 2019 –
April 2020.
C. Rancangan Penelitian
Dilihat dari jenis datanya penelitian ini adalah penelitian kuantitatif,
yakni metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan
sampel tertentu, pengumpulan data dan menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.3 Dengan metode penelitian yang
digunakan adalah metode survei. Sedangkan teknik pengambilan datanya
menggunakan angket atau kuisioner.
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016),
7-8.
46
kesimpulannya.4 Dalam penelitian ini ada dua variabel penelitian yaitu
variabel dependen dan variabel independen:
a. Variabel dependen (terikat)
Variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau yang
dipengaruhi oleh variabel bebas.5 Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri (Y).
b. Variabel independen (bebas)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen6
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengetahuan (X1),
Promosi (X2), dan Karakteristik Marketing Syariah (X3).
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk
memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dlakukan analisis,
instrumen, serta sumber pengukuran berasal dari mana. Dalam
penelitian dengan menggunakan data primer, data diperoleh dari
penyebaran kuesioner.7
Adapun definisi operasional terkait variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4 Ibid., 39.
5 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, 75.
6 Ibid., 75.
7 Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, 77–80.
47
a. Pengetahuan merupakan semua informasi yang dimiliki konsumen
mengenai berbagai macam produk atau jasa, serta pengetahuan
lainnya yang terkait dengan produk atau jasa tersebut, dan informasi
yang berhubungan dengan fungsinya sebagai konsumen.8
b. Promosi merupakan kegiatan yang dapat mengkomunikasikan atau
menginformasikan manfaat dari sebuah produk dan jasa kepada
konsumen untuk mendorong dan membujuk konsumen untuk
membeli produk dan jasa tersebut.9
c. Karakteristik marketing syariah merupakan suatu disiplin bisnis
strategis yang mengarah pada proses penciptaan, penawaran dan
perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya,
dimana dalam seluruh prosesnya sesuai dengan akad yang berprinsip
muamalah dalam Islam.10
d. Minat menabung merupakan suatu tindakan atau keinginan yang
datang dari diri sendiri untuk melakukan penyimpanan harta dalam
bentuk uang atau benda berharga lainnya pada bank dengan tujuan
tertentu guna untuk masa yang akan datang, selain itu menabung
merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam.11
Untuk lebih jelasnya, definisi operasional dari variabel yang diteliti
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel indikator berikut ini:
8 Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen, 130-132.
9 Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi 12.272
10 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, 28.
11 Donni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer 168.
48
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variabel Indikator Butir Sumber
Pengetahuan
(X1)
a. Pengetahuan
produk
b. Pengetahuan
pembelian
c. Pengetahuan
pemakaian
1,2
3,4
5,6
Sri Yuniarti, Vinna.
(2015). Perilaku
Konsumen Teori dan
Praktik. Bandung: CV
Pustaka Setia, 132.12
Promosi
(X2)
a. Jangkauan
promosi
b. Kuantitas
media promosi
c. Kualitas
penyampaian
pesan
7,8
9,10
11,12
Philip Kotler dan
Keller. (2007),
Manajemen
Pemasaran Jilid I
Edisi 12. Jakarta: PT
Indeks. 272.13
Karakteristik
Marketing
Syariah
(X3)
a. Teistis
(rabbaniyah)
b. Etis
(akhlaqiyyah)
c. Realistis (al-
waqi’iyyah)
d. Humanistis
(al-insaniyah)
13,14
15,16
17,18
19,20
Hermawan Kartajaya
dan Muhammad
Syakir Sula, 2006.
Syariah Marketing.
Bandung: PT. Mizan
Pustaka, 28.14
Minat
Menabung
(Y)
a. Minat
transaksional
b. Minat
referensial
c. Minat
preferensal
d. Minat
eksploratif
21,22
23,24
25,26
27,28
Junni Priansa, Donni,
Perilaku Konsumen
dalam Persaingan
Bisnis Kontemporer,
(Bandung: Alfabeta,
2017), 168.15
12
Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen, 130-132. 13
Kotler dan Keller, Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi 12.272 14
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, 28. 15
Donni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer 168.
49
E. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1. Populasi
Menurut Wiratna, populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri
atas objek atau subjek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk
diteliti kemudian ditarik kesimpulannya.16
Populasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar atau calon nasabah BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri yaitu 13.434 penduduk atau masyarakat.
Berdasarkan data masyarakat Ngronggo yang diperoleh dari data
Badan Pusat Statistik Kecamatan Kota Kabupaten Kediri berdasarkan
Agama yang dianut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Populasi
Kelurahan
Agama Total Islam Protestan Katolik Hindu Budha
Ngronggo 12.660 601 151 5 17 13.434
Sumber: Data BPS Kecamatan Kota Kediri 2019
2. Sampel
Menurut Wiratna sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik
yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian.17
Apabila
populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi, dimana
16
Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, 80. 17
Ibid., 81.
50
sampel yang diambil harus representatif atau mewakili.18
Menurut
Roscoe dalam Uma Sekaran jumlah minimum sampel harus 30
responden.19
Untuk menentukan ukuran sampel dapat menggunakan
rumus Slovin sebagai berikut:
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Populasi
e = error atau tingkat kesalahan pengambilan sampel
Diketahui jumlah populasi masyarakat Ngronggo yaitu 13.434 dan
tingkat kesalahan (error) yang ditetapkan adalah 10%. Sehingga,
berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel (n) sebagai berikut
= 99,261 atau 100
Berdasarkan perhitungan diperoleh jumlah sampel minimal yang
harus dipenuhi sebanyak 100 responden.
3. Teknik Sampling
Setelah sampel diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan
teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dengan menggunakan incidential sampling atau
18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 81. 19
Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, 81.
51
sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.20
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan suatu kesimpulan.21
Teknik atau cara untuk
mendapatkan data untuk penelitian ini dilakukan dengan cara
menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan dataa yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada para responden untuk
dijawab.22
Dalam penelitian ini, peneliti melakukannya dengan
membagikan kuesioner kepada 100 responden yaitu masyarakat Ngronggo
Kediri yang belum menjadi nasabah BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket kepada calon
nasabah BRI Syariah khususnya di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Pemberian skor pada jawaban tingkat minat menabung adalah sebagai
berikut:
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 85. 21
Anton Bawono, Multivariate Analysis dengan SPSS (Salatiga: STAIN Salatiga Pers, 2006),
95. 22
Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, 93.
52
Tabel 3.3
Skor Jawaban Kuesioner
No Pernyataan Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
G. Validitas dan Reliabilitas Instumen
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Setiap butir pertanyaan diuji validitasnya
dengan hasil rhitung dibandingkan dengan rtabel dimana df=n-2 dengan
signifikan 0,05 atau 5%. Instrument dinyatakan valid jika nilai rhitung >
rtabel.23
Uji validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi
product moment, dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Dimana:
n= Jumlah responden
x= Skor variabel (jawaban responden)
23
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), 52.
53
Y= Skor total dari variabel (jawaban responden).24
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaannya, atau alat ukur tersebut mempunyai
konsistensi apabila digunakan berkali-kali pada waktu berbeda, tetapi
hasilnya sama. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai
Croanbach Alpha > 0,60.25
Rumus yang digunakan untuk uji
reliabilitas yaitu:
[
] [
∑
]
Dimana:
r = koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
∑ = jumlah varians butir
∑ = jumlah total
26
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Tahap analisa data merupakan tahapan yang penting dan rawan,
oleh karena itu dalam tahapan ini akan dilakukan secara hati-hati dan
cermat, salah satu pendukungnya adalah teknologi komputer yaitu
24
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:
Universitas Diponegoro, 2013), 53. 25
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS., 4 ed. (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), 68. 26
V. Wiratna Sujarweni, SPSS untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015),
192.
54
menggunakan aplikasi IBM SPSS 23.0. Selanjutnya data diolah
menggunakan beberapa uji instrumen, di antaranya :
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan penting yang dilakukan
dalam proses analisis regresi. Uji asumsi klasik terdiri dari uji
normalitas, uji hetoskedastisitas, uji multikolineritas, uji
autokorelasi, , dan uji linieritas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak.27
Kemudian pengolahannya
menggunakan aplikasi softwere SPSS dengan perumusan
hipotesisi sebagai berikut:
H0 = residual berdistribusi normal
Ha = residual berdistribusi normal
Uji normalitas dapat diuji dengan menggunakan model
Koslmogorov-Smirnov (K-S) dengan menggunakan taraf
signifikansi α = 0,05 dengan kriteria berikut:
1) Jika nilai sig > 0,05 maka terima H0 artinya residual
berdistribusi normal.
27
Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, 225.
55
2) Jika nilai sig< α maka tolak H0 artinya residual tidak
berdistribusi normal. 28
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu
residual pengamatan ke pengamatan yang lain, jika varian dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda
maka disebut heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya
heterokedastisitas digunkan uji rank spearman yaitu mengkorelasi
antara absolute residual hasil regresi dengan semua variabel
bebas. 29
H0 = Varian residual homogen (tidak terjadi kasus
heteroskedastisitas)
Ha = Varian residual tidak homogen (terjadi kasus
heteroskedastisitas)
Kriteria yang digunakan dalam uji heteroskedastiditas yaitu:
1) Jika nilai signifikan semua variabel independen > 0,05 maka
tidak terjadi kasus heteroskedastisitas.
2) Jika nilai signifikan semua variabel independen < 0,05 maka
terjadi kasus heteroskedastisitas.
28
Retno Widyaningrum, Statistika (Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2014), 206. 29
Widyaningrum, 105.
56
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling
berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel
orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya antar
sesama variabel bebas lain sama dengan nol.30
Untuk mendeteksi adanya multiolinieritas, dapat dilihat dari
nilai Variance Inflation Faktor (VIF), kriteria yang digunakan
dalam uji multikolineritas adalah:
1) Jika VIF > 10 maka terjadi multikolineritas
2) Jika VIF < 10 maka tidak terjadi multikolineritas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengji tentang ada tidaknya
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
periode t-1 pada persamaan regresi linier. Model regresi yang
baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah
satu teknik untuk mendeteksi ada atau tidaknnya autokorelasi
dengan uji Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya
autokorelasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 31
30
Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, 91. 31
Danang Sunyoto, Prosedur Uji Hipotesis untuk Riset Ekonomi (Bandung: Alfabeta, 2012),
115.
57
Tabel 3.4
Ketentuan Autokorelasi
Hipotesis nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dL
Tidak ada autokorelasi positif No Decision dL ≤ d ≤ Du
Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dL < d < 4
Tidak ada korelasi negatif No Decision 4-dU ≤ d ≤ 4-
dL
Tidak ada autokorelasi positif
atau negatif
Terima dU < d < 4-dU
e. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan uji kelinieran garis regresi. Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Kriteria yang
digunakan dalam uji linieritas yaitu:
1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel
X dan Y adalah linier.
2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel
X dan Y adalah tidak linier.32
2. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana adalah analisis yang digunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh satu variabel bebas terhadap
32
Agus Widarjono, Analisis Multivariat Terapan Dengan Progran SPSS, AMOS, dan
SMARTPLS (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015), 92.
58
satu variabel terikat.33
Rumus yang digunakan dalam regresi linier
sederhana yaitu:
Y = a + bX + e
Keterangan:
Y = Variabel terikat
X = Variabel bebas
a = Konstanta
b = Koefisien
e = error
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah pengembangan dari
regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan
untuk memprediksi permintaan dimasa yang akan datang
berdasarkan data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu
atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen.
Analisis regresi linier berganda adalah alat ukur untuk meramalkan
nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel
terikat digunakan untuk membuktikan ada tidaknya hubungan kausal
antara variabel bebas (X) terhadap suatu variabel terikat (Y).
Menurut Bawono persamaan regresi berganda dapat dicari
dengan rumus:34
33
Sunyoto, Prosedur Uji Hipotesis untuk Riset Ekonomi, 115.
59
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Keterangan:
Y = Minat Menabung
α = konstanta (constant)
β1-3= koefisien regresi
X1 = Pengetahuan
X2 = Promosi
X3 = Karakteristik Marketing Syariah
e = Residual atau prediction error
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji t)
Uji statistik t digunakan untuk membuktikan apakah variabel
independen secara individu mempengaruhi variabel dependen.35
Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
1) Jika│thitung│ < ttabel, maka H0 diterima, artinya tidak ada
pengaruh signifikan antara variabel independen dengan
variabel dependen.
2) Jika │thitung│ > ttabel, maka H0 ditolak, artinya ada pengaruh
signifikan antara variabel independen dengan variabel
dependen.36
34
Anton Bawono, Multivariate Analysis dengan SPSS (Salatiga: Salatiga Stain Press, 2006),
112. 35
Widarjono, Analisis Multivariat Terapan Dengan Progran SPSS, AMOS, dan
SMARTPLS, 22.
60
Uji t juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai
signifikasi t pada tingkat α yang digunakan. dimana syarat-
syaratnya adalah sebagai berikut:
1) Jika signifikansi t < 0,05 maka H0 ditolak yaitu variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Jika signifikansi t > 0,05 maka H0 diterima yaitu variabel
independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.37
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk mengevaluasi pengaruh
semua variabel dependen atau merupakan uji signifikan model
regresi. Uji F bisa dijelaskan dengan menggunakan analisis varian
(analysis of variance) atau ANOVA. Pengujian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara
simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Pengujian ini menggunakan uji F yaitu perbandingan antara Fhitung
dan Ftabel. Uji ini dilakukan dengan syarat:
1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima yaitu variabel-variabel
independen secara simultan tidak mempengaruhi variabel
dependen.
2) Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak yaitu variabel-variabel
independen secara simultan mempengaruhi variabel
dependen.38
36 Widarjono, 23.
37 Sujarweni, SPSS untuk Penelitian, 148.
61
Pengujian juga dapat dilakukan melalui pengamatan nilai
signifikansi F dengan nilai tingkat kepercayaan α yaitu 0,05
dengan kriteria sebagai berikut:
1) Apabila nilai sig < α maka H0 ditolak.
2) Apabila nilai sig > α maka H0 diterima.39
c. Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk menghitung
besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.40
Koefisien determinasi terletak antar 0 dan 1 (0 < R2 <
1). Nilai R2 yang semakin mendekati 1 maka semakin baik garis
regresi berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Sedangkan semakin mendekati 0 maka garis
regresi kurang baik berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas.41
38
Widarjono, Analisis Multivariat Terapan Dengan Progran SPSS, AMOS, dan
SMARTPLS, 21. 39
Sujarweni, SPSS untuk Penelitian, 154. 40
Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi, 227. 41
Widarjono, Analisis Multivariat Terapan Dengan Progran SPSS, AMOS, dan
SMARTPLS, 18.
62
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
Berawal dari akuisisi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapat
izin dari Bapak Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya
o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT
Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk secara resmi beroperasi. Kemudian
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk merubah kegiatan usaha yang
semula beroperasi secara konvensional, kemudian diubah menjadi
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.1
Aktivitas PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk semakin kokoh
pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha
Syariah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke
dalam PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk (proses spin off) yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan
oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Raharjo selaku Direktur
Utama PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk. Kantor awal PT Bank
1 Bank Rakyat Indonesia Syariah, Profil Perusahaan, diakses pada 24 Oktober 2019 dari
http://www.brisyariah.co.id
62
63
BRI Syariah KC Kediri pada 2009 yang beralamatkan di Jalan Pahlawan
Kusuma Bangsa No. 2 Kediri.
Pada tahun 2010 terdapat kantor kas yang berada di Tulungagung.
Seiring dengan perkembangan, kantor PT BRI Syariah pindah ke Jalan
Hayam Wuruk TC No. A1-A2 pada tahun 2011. Pada saat itu PT Bank
BRI Syariah memiliki Unit Mikro Syariah (UMS) yang terdiri dari
beberapa bagian yaitu Tulungangung, Nganjuk, Pare, Kediri dan
Ngronggo Kediri. Dimana Tulungangung sudah mempunyai kantor
sendiri dan yang lainnya masih tergabung di KC Kediri tetapi
mempunyai ruang tersediri di kantor tersebut.
Pada tahun 2013 bagian-bagian UMS yang terdiri dari Nganjuk, Pare
dan Ngronggo Kediri spin off berada sesuai lokasinya masing-masing.
Alamat dari KCP Nganjuk berada di Jalan Yos Sudarso No. 15c,
Payaman, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk. Sedangkan KCP
Pare berada di Jalan Lawu No. 6A, Perdana, Pare, Kec. Pare, Kediri.
Kemudian KCP Ngronggo Kediri berada di Jalan Kapten Tendean 201,
Kediri. Pada tahun 2013 juga telah berdiri KC Madiun yang mempunyai
KCP Magetan, KCP Ponorogo dan KCP Ngawi. Pada tahun 2016 PT
Bank BRI Syariah pindah kantor lagi di Ruko Hasaanuddin Bussines
Center Jalan Hassanuddin No. 21 Kediri hingga sekarang. 2
2 Bank Rakyat Indonesia Syariah, Profil Perusahaan, diakses pada 24 Oktober 2019 dari
http://www.brisyariah.co.id
64
2. Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
Gambar 4.1. Struktur Organisasi BRIS KCP Ngronggo Kediri
3. Visi dan Misi BRI Syariah
a. Visi
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna.3
b. Misi
1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam
kebutuhan finansial nasabah.
3 Ibid.
65
2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapan pun
dan dimana pun.
4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup
dan menghadirkan ketenteraman pikiran.4
B. Hasil Pengujian Instrumen (Validitas dan Reliabilitas)
Pengujian validitas dan realibitas dilakukan dengan menggunakan
software SPSS 23.0. Berikut ini adalah hasil uji validitas dan reliabilitas
yang dilakukan dengan 30 responden pada masyarakat yang belum menjadi
nasabah dan belum memiliki rekening tabungan BRI Syariah.
1. Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu pertanyaan atau pernyataan dalam mendefinisikan suatu
variabel.5 Kriteria yang digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
butir pertanyaan dengan membandingkan rhitung dan rtabel dimana df=n-2
dengan sig 5%. Suatu kuisioner dikatakan valid apabila rhitung > rtabel,
maka variabel tersebut valid. Pada penelitian ini menggunakan 30
responden untuk uji coba instrumen, maka rtabel yang digunakan adalah
0,361.
4 Ibid.
5 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), 52.
66
a. Validitas Variabel Pengetahuan (X1)
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Pengetahuan
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
X1.1 0,804 0,361 Valid
X1.2 0,811 0,361 Valid
X1.3 0,679 0,361 Valid
X1.4 0,842 0,361 Valid
X1.5 0,764 0,361 Valid
X1.6 0,744 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa 6 item pernyataan yang
dimiliki dinyatakan valid karena nilai rhitung > rtabel. Nilai koefisien
validitas terendah 0,679 dan tertinggi 0,842 sehingga 6 item
pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian
variabel pengetahuan.
b. Validitas Variabel Promosi (X2)
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Promosi
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
X2.1 0,546 0,361 Valid
X2.2 0,764 0,361 Valid
X2.3 0,798 0,361 Valid
X2.4 0,725 0,361 Valid
X2.5 0,753 0,361 Valid
X2.6 0,724 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
67
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa 6 item pernyataan yang
dimiliki dinyatakan valid karena nilai rhitung > rtabel. Nilai koefisien
validitas terendah 0,546 dan tertinggi 0,798 sehingga 6 item
pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian
variabel promosi.
c. Validitas Variabel Karakteristik Marketing Syariah (X3)
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Karakteristik Marketing Syariah
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
X3.1 0,798 0,361 Valid
X3.2 0,683 0,361 Valid
X3.3 0,612 0,361 Valid
X3.4 0,792 0,361 Valid
X3.5 0,833 0,361 Valid
X3.6 0,802 0,361 Valid
X3.7 0,795 0,361 Valid
X3.8 0,683 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa 8 item pernyataan yang
dimiliki dinyatakan valid karena nilai rhitung > rtabel. Nilai koefisien
validitas terendah 0,612 dan tertinggi 0,833 sehingga 8 item
pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian
variabel karakteristik marketing syariah.
68
d. Validitas Variabel Minat Masyarakat Menabung di BRI Syariah
KCP Ngronggo Kediri (Y)
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Minat Masyarakat Menabung
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Y.1 0,644 0,361 Valid
Y.2 0,540 0,361 Valid
Y.3 0,728 0,361 Valid
Y.4 0,789 0,361 Valid
Y.5 0,899 0,361 Valid
Y.6 0,784 0,361 Valid
Y.7 0,693 0,361 Valid
Y.8 0,662 0,361 Valid
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa 8 item pernyataan yang
dimiliki dinyatakan valid karena nilai rhitung > rtabel. Nilai koefisien
validitas terendah 0,662 dan tertinggi 0,899 sehingga 8 item
pernyataan tersebut dapat digunakan sebagai kuesioner penelitian
variabel minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuisioner yang
merupakan indikator-indikator dari variabel.6 Setelah dilakukan uji
validitas dan semua item sudah valid maka dilanjutkan dengan uji
reliabilitas. Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban responden
6 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), 52.
69
terhadap pernyataan adalah stabil atau konsisten dari waktu ke waktu.
Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka reliabel. Berikut ini adalah
hasil uji reliabilitas dari variabel pengetahuan, promosi, karakteristik
marketing syariah terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah
KCP Ngronggo Kediri.
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronboach’s
Alpha
Batas Keterangan
1. Minat Masyarakat
Menabung (Y) 0,861 0,60 Reliabel
2. Pengetahuan (X1) 0,864 0,60 Reliabel
3. Promosi (X2) 0,814 0,60 Reliabel
4. Karakteristik Marketing
Syariah (X3) 0,887 0,60 Reliabel
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa hasil uji reliabilitas untuk
variabel X1, X2, X3 dan Y nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 yang artinya
pernyataan pada kuesioner penelitian dikatakan reliabel. Sehingga
instrumen yang dimiliki dapat digunakan sebagai instrumen
pengumpulan data penelitian.
C. Hasil Pengujian Deskripsi
Sebagai gambaran umum mengenai latar belakang sampel penelitian,
maka pada sub bab ini akan disampaikan hal-hal penting mengenai
karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir,
70
dan pekerjaan. Dalam penelitian jumlah responden adalah 100 responden
sebagai syarat pemenuhan sampel, dan penelitian dilakukan melalui
penyebaran kuesioner yaitu pada masyarakat yang belum menjadi nasabah
dan belum memiliki rekening tabungan di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
1. Jenis kelamin
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 43 43,0 43,0 43,0
Perempuan 57 57,0 57,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan keterangan Tabel 4.6 diketahui bahwa responden atau
masyarakat yang belum menjadi nasabah dan belum memiliki rekening
tabungan di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri terdapat 43 orang atau
43% berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan ada
57 orang atau 57%. Hasil di atas memberikan informasi bahwa mayoritas
yang belum menjadi nasabah dan belum memiliki rekening tabungan BRI
Syariah adalah laki-laki dengan jumlah 43 orang responden atau 43%.
2. Usia responden
Berdasarkan keterangan Tabel 4.7 dapat diketahui mengenai usia
responden yang diambil sebagai sampel, yaitu menunjukkan bahwa
mayoritas responden yang belum menjadi nasabah dan belum memiliki
71
rekening tabungan di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri yaitu berusia
17-25 tahun sebanyak 57 orang atau 57%. Sedangkan kelompok usia 42-
50 tahun menjadi minoritas paling sedikit yaitu sebanyak 4 orang atau
4%.
Tabel 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 17-25th 57 57,0 57,0 57,0
26-33th 27 27,0 27,0 84,0
34-41th 12 12,0 12,0 96,0
42-50th 4 4,0 4,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
3. Pendidikan terakhir
Tabel 4.8
Karakteristik Resonden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid SMP 11 11,0 11,0 11,0
SMA 63 63,0 63,0 74,0
D3 4 4,0 4,0 78,0
S1 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.8 dapat diketahui tentang
tingkat pendidikan terakhir responden atau masyarakat yang belum
menjadi nasabah dan belum memiliki rekening tabungan di BRI Syariah
72
KCP Ngronggo Kediri menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah
lulusan SMA/Sederajat yaitu sebanyak 63 orang atau 63%. Sedangkan
Sarjana sebanyak 22 orang atau 22%. SMP sebanyak 11 orang atau 11%.
Diploma sebanyak 4 orang atau 4% dan tidak ada yang lulusan
SD/Sederajat.
4. Pekerjaan
Tabel 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Frequen Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Pelajar/Mahasiswa 46 46,0 46,0 46,0
PNS//TNI/POLRI 3 3,0 3,0 49,0
Karyawan Swasta 31 31,0 31,0 80,0
Wiraswasta 12 12,0 12,0 92,0
Petani/Pekebun 1 1,0 1,0 93,0
Tida Bekerja/IRT 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan keterangan pada Tabel 4.9 diketahui bahwa responden
penelitian mayoritas adalah pelajar/mahasiswa sebanyak 46 orang atau
46%. Kemudian karyawan swasta sebanyak 31 orang atau 31%,
wiraswasta sebanyak 12 orang atau 12%, Tidak Bekerja/ IRT sebanyak 7
orang atau 7%, PNS/TNI/POLRI sebanyak 3 orang atau 3% dan petani
sebanyak 1 orang atau 1%.
73
D. Hasil Pengujian Hipotesisi
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah residual
mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas
dilakukan dengan Uji Kolmogorov Smirnov. Jika nilai signifikansi
> 0,05 maka H0 diterima artinya residual berdistribusi normal dan
sebaliknya.
Tabel 4.10
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 100
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,52861630
Most Extreme
Differences
Absolute ,048
Positive ,048
Negative -,046
Test Statistic ,048
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa nilai signifikansi uji
normalitas residual sebesar 0,200. Karena signifikansi lebih dari
0,05 artinya residual berdistribusi normal.
74
b. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menilai apakah ada
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi linier, dengan menggunakan uji rank spearman yaitu
mengkorelasi antara absolute residual hasil regresi dengan semua
variabel bebas. Apabila probabilitas hasil korelasi > 0,05 maka
dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.11
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig α Keterangan
X1 0,640 0,05 Tidak ada pengaruh
X2 0,763 0,05 Tidak ada pengaruh
X3 0,512 0,05 Tidak ada pengaruh
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan Tabel 4.11 hasil heteroskedastisitas dapat dilihat
pada sig 2 tailed pada bagian ABS_RES. Karena variabel X1
memiliki probabilitas hasil 0,640 > 0,05, variabel X2 memiliki
probabilitas hasil 0,763 > 0,05, dan X3 memiliki probabilitas hasil
0,512 > 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi masalah
heterokedastisitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi merupakan pengujian untuk mengetahui ada
atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yang
terjadi antara variabel pada satu pengamatan dengan pengamatan
75
lain pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak
adanya autokorelasi dalam model regresi.
Tabel 4.12
Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,780a ,608 ,596 3,58333 1,739
a. Predictors: (Constant), X1, X2, X3.
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa nilai Durbin-
Watson yang dihasilkan dari model regresi adalah 1,739 terletak
diantara nilai dU (1,736) dan nilai 4-dU adalah 2,264. Salah satu
kriteria tidak terjadi autokorelasi adalah dU < d < 4- dU, sehingga
1,736 < 1,739 < 2,264 tidak terjadi autokorelasi.
d. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen yang memiliki kemiripan antar variabel independen
dalam suatu model. Hasil pengujiannya pada Tabel 4.13:
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolineritas
Variabel
Bebas
Tolerance VIF Keterangan
X1 0,372 2,690 Tidak terjadi multikolinieritas
X2 0,281 3,556 Tidak terjadi multikolinieritas
X3 0,474 2,108 Tidak terjadi multikolinieritas
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
76
Kriteria untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas
adalah dengan menggunakan nilai VIF. Jika nilai VIF < 10 artinya
tidak tejadi multikolinieritas Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui
bahwa nilai VIF X1 adalah 2,690, X2 adalah 3,556 dan X3 adalah
2,108. Sehingga ketiga variabel independen VIF kurang dari 10, hal
ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.
2. Model Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh antara pengetahuan, promosi dan karakteristik
marketing syariah terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah
KCP Ngronggo Kediri. Hasil pengujiannya adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh pengetahuan (X1) terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri (Y)
1) Model
Tabel 4.14
Hasil Regresi Linier Sederhana X1 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 11,976 2,077 5,767 ,000
X1 ,841 ,089 ,692 9,500 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
77
Berdasarkan pada Tabel 4.14 dapat dituliskan persamaan
regresi sebagai berikut:
Y =11,976 + 0,841X1 + e
Keterangan:
a) Konstanta (b0)
Nilai konstanta (b0) sebesar 11,976 menunjukkan bahwa
apabila variabel independen X1 nol atau tidak ada maka minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
adalah 11,976.
b) Konstanta (b1) Untuk Variabel X1 (Pengetahuan)
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,841 dapat
diartikan bahwa variabel independen X1 yaitu pengetahuan
mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen (Y)
yaitu minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Jika pengetahuan naik sebesar 1 satuan
maka minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri mengalami kenaikan 0,841 dengan asumsi
variabel lain tetap.
2) Uji-t
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel
independen X1 terhadap Y. Tingkat signifikansi yang akan
digunakan adalah 0,05 dengan kriteria jika | 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡tabel atau
78
sig < 𝛼 maka Ha1 diterima dan H01 ditolak. Hipotesis yang
digunakan adalah:
Ha1 : Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
H01 : Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.15 :
Tabel 4.15
Hasil Uji t X1 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 11,976 2,077 5,767 ,000
X1 ,841 ,089 ,692 9,500 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.15 pengujian pengaruh X1
terhadap Y menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 <
0,05 (𝛼=5%) sehingga Ha1 diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Dilihat dari nilai koefisien regresinya sebesar 0,841 memiliki arti
79
X1 mempunyai arah pengaruh positif terhadap Y, sehingga arah
positif yang dihasilkan signifikan.
3) Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh dari X1 terhadap Y. Hasil R2
adapat dilihat
pada Tabel 4.16:
Tabel 4.16
Hasil Koefisien Determinasi X1 Terhadap Y
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,692a ,479 ,474 4,08651
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.16 diketahui
bahwa nilai R yang diperoleh sebesar 0,692 menunjukkan bahwa
variabel pengetahuan memiliki hubungan terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Nilai R square yang diperoleh sebesar 0,479 memiliki arti bahwa
variabel pengetahuan memiliki pengaruh sebesar 47,9% terhadap
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri dan 52,1% dipengaruhi oleh faktor yang tidak termasuk
dalam model.
80
b. Pengaruh promosi (X2) terhadap minat masyarakat menabung
di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri (Y)
1) Model
Tabel 4.17
Hasil Regresi Linier Sederhana X2 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 17,881 1,240 14,423 ,000
X2 ,649 ,057 ,754 11,363 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.17 dapat dituliskan persamaan
regresi sebagai berikut:
Y =17,881 + 0,649X2 + e
Keterangan:
a) Konstanta (b0)
Nilai konstanta (b0) sebesar 17,881 menunjukkan bahwa
apabila variabel independen X2 nol atau tidak ada maka minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
adalah 17,881.
b) Konstanta (b1) Untuk Variabel X2 (Promosi)
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,649 dapat
diartikan bahwa variabel independen X2 yaitu promosi
mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen (Y)
81
yaitu minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Jika promosi naik sebesar 1 satuan maka
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri mengalami kenaikan 0,649 dengan asumsi variabel lain
tetap.
2) Uji-t
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel
independen X2 terhadap Y. Hipotesis yang digunakan X2 adalah:
Ha2 : Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
H02 : Promosi tidak berpengaruh terhadap terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.18
Tabel 4.18
Hasil Uji t X2 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 17,881 1,240 14,423 ,000
X2 ,649 ,057 ,754 11,363 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Tingkat signifikansi yang akan digunakan adalah 0,05 dengan
kriteria jika | 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡tabel atau sig < 𝛼 maka Ha2 diterima dan
82
H02 ditolak. Berdasarkan pada Tabel 4.18 maka dapat dituliskan
pengujian pengaruh X2 terhadap Y menghasilkan nilai
signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (𝛼=5%)
sehingga Ha2 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa Promosi
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Dilihat dari nilai koefisien
regresinya sebesar 0,649 memiliki arti X2 mempunyai arah
pengaruh positif terhadap Y, sehingga arah positif yang
dihasilkan signifikan.
3) Koefisien determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
dari X2 terhadap Y dapat diketahui dengan menghitung nilai R
square (koefisien determinasi). Hasil R2
adapat dilihat pada Tabel
4.19:.
Tabel 4.19
Hasil Koefisien Determinasi X2 Terhadap Y
Model R R2
Adjusted R2
Std. Error of the
Estimate
1 ,754a ,569 ,564 3,72050
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.19 diketahui
bahwa nilai R yang diperoleh sebesar 0,754 menunjukkan bahwa
variabel promosi memiliki hubungan terhadap minat masyarakat
83
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Nilai R square
yang diperoleh sebesar 0,569 memiliki arti bahwa variabel
promosi memiliki pengaruh sebesar 56,9% berpengaruh terhadap
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri dan 43,1% dipengaruhi oleh faktor yang tidak termasuk
dalam model.
c. Pengaruh karakteristik marketing syariah (X3) terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
(Y)
1) Model
Tabel 4.20
Hasil Regresi Linier Sederhana X3 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 13,905 2,169 6,410 ,000
X3 ,545 ,066 ,638 8,196 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.20 dapat dituliskan persamaan
regresi sebagai berikut:
Y =13,905 + 0,545X3 + e
84
Keterangan:
a) Konstanta (b0)
Nilai konstanta (b0) sebesar 13,905 menunjukkan bahwa
apabila variabel independen X3 nol atau tidak ada maka minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
adalah 13,905.
b) Konstanta (b1) Untuk Variabel X3 (Karakteristik Marketing
Syariah)
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,545 dapat
diartikan bahwa variabel independen X3 yaitu karakteristik
marketing syariah mempunyai pengaruh positif terhadap
variabel dependen (Y) yaitu minat masyarakat menabung di
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Jika karakteristik
marketing syariah naik sebesar 1 satuan maka minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
mengalami kenaikan 0,545 dengan asumsi variabel lain tetap.
2) Uji-t
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel
independen X3 terhadap Y. Tingkat signifikansi yang akan
digunakan adalah 0,05 dengan kriteria jika | 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡tabel atau
sig < 𝛼 maka Ha3 diterima dan H03 ditolak. Hipotesis yang
digunakan untuk X3 adalah sebagai berikut:
85
Ha3 : Karakteristik Marketing Syariah berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri.
H03 : Karakteristik Marketing Syariah tidak berpengaruh terhadap
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri.
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 4.16 :
Tabel 4.21
Hasil Uji t X3 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 13,905 2,169 6,410 ,000
X3 ,545 ,066 ,638 8,196 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.21 maka dapat dituliskan
persamaan regresi pengujian pengaruh X3 terhadap Y
menghasilkan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 lebih kecil dari
0,05 (𝛼=5%) sehingga Ha3 diterima. Jadi dapat disimpulkan
bahwa Karakteristik Marketing Syariah berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Dilihat dari nilai koefisien regresinya sebesar
86
0,545 memiliki arti X3 mempunyai arah pengaruh positif terhadap
Y, sehingga arah positif yang dihasilkan signifikan.
3) Koefisien determinasi
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
dari X3 terhadap Y yang dapat diketahui dengan menghitung nilai
R square (koefisien determinasi). Hasil R2
adapat dilihat pada
Tabel 4.22:.
Tabel 4.22
Hasil Koefisien Determinasi X3 Terhadap Y
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,638a ,407 ,401 4,36271
a. Predictors: (Constant), X3
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.22 diketahui
bahwa nilai R yang diperoleh sebesar 0,638 menunjukkan bahwa
variabel karakteristik marketing syariah memiliki hubungan
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Nilai R square yang diperoleh sebesar 0,407
memiliki arti bahwa variabel karakteristik marketing syariah
memiliki pengaruh sebesar 40,7% berpengaruh terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri dan
59,3% dipengaruhi oleh faktor yang tidak termasuk dalam model.
87
3. Analisis Regresi Linier Berganda
a) Model
Tabel 4.23
Hasil Regresi Linier Berganda X1, X2, X3 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 12,017 2,236 5,375 ,000
X1 ,291 ,127 ,240 2,288 ,024
X2 ,376 ,104 ,437 3,624 ,000
X3 ,151 ,079 ,176 1,902 ,060
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan pada Tabel 4.23 dapat dituliskan persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 12,017 + 0,291 𝐗1 + 0,376𝐗2 + 0,151𝐗3 + e
Keterangan:
1) Konstanta (𝐛0)
Nilai konstanta (b0) sebesar 12,017 menunjukkan bahwa,
apabila variabel independen X1, X2 dan X3 nol atau tidak ada
maka keputusan pembelian produk adalah 12,017 satuan.
2) Konstanta (𝐛1) Untuk Variabel 𝐗1 (Pengetahuan)
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,291 dapat
diartikan bahwa variabel independen (X1) yaitu pengetahuan
mempunyai pengaruh signifikan yang bersifat positif terhadap
88
variabel dependen (Y) yaitu minat masyarakat menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri. Jika pengetahuan ditingkatkan
maka minat masyarakat menabung menjadi meningkat. Jika
pengetahuan naik sebesar 1 satuan maka minat masyarakat
menabung mengalami kenaikan 0,291 dengan asumsi variabel
lain tetap. Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori Priansa,
yang menyebutkan bahwa semakin tinggi pengetahuan konsumen
atau nasabah maka semakin tinggi kemungkinan untuk memilih
bank syariah dan sebaliknya.7
3) Konstanta (𝐛1) Untuk Variabel 𝐗2 (Promosi)
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,376 dapat
diartikan bahwa variabel independen (X2) yaitu promosi
mempunyai pengaruh signifikan yang bersifat positif terhadap
variabel dependen (Y) yaitu minat masyarakat menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri. Jika promosi ditingkatkan maka
minat masyarakat menabung menjadi meningkat. Jika promosi
naik sebesar 1 satuan maka minat masyarakat menabung
mengalami kenaikan 0,376 dengan asumsi variabel lain tetap.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori Kotler yaitu tanpa
promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank dan
7 Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer, 168.
89
promosi sebagai sarana yang ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya..8
4) Konstanta (𝐛1) Untuk Variabel 𝐗3 (Karakteristik Marketing
Syariah)
Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0,151 dapat
diartikan bahwa variabel independen (X3) yaitu karakteristik
marketing syariah mempunyai pengaruh signifikan yang bersifat
positif terhadap variabel dependen (Y) yaitu minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Jika
karakteristik marketing syariah ditingkatkan maka minat
masyarakat menabung menjadi meningkat. Jika karakteristik
marketing syariah naik sebesar 1 satuan maka minat masyarakat
menabung mengalami kenaikan 0,151 dengan asumsi variabel
lain tetap. Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori Hermawan
Kertajaya penerapan karakteristik marketing syariah, tidak hanya
berorientasi pada visi duniawi semata, melainkan mengedepankan
maslahah dan mendapatkan keberkahan dan akan menjadi bibit
serta modal dasar bagi perusahaan untuk menjadi lebih besar,
yang memiliki spiritual brand, karisma, keunggulan, dan
keunikan sehingga akan mempengaruhi minat seseorang.9
8 Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),
139–40. 9 Arif Yulianto, “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah
Marketing,” Walisongo, No. 1, Vol. 19 (2011): 199.
90
b) Uji F
Nilai statistik F untuk menunjukan apakah semua varibel
independen yang dimaksudkan dalam persamaan regresi secara
bersamaan berpengaruh terhadap varibel dependen. Nilai α atau
alpha ditentukan sebesar 0,05 atau 5%. Hipotesis yang digunakan
pada Uji F adalah sebagai berikut:
Ha4 : Pengetahuan, Promosi, dan Karakteristik Marketing Syariah
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
H04 : Pengetahuan, Promosi, dan Karakteristik Marketing Syariah
secara simultan tidak berpengaruh terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Untuk melakukan uji nilai F ini, peneliti akan menggunakan
statistic for service solution (SPSS) dan pada uji ini H04 akan ditolak
jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai signifikasi < 0,05. Hasil Uji F
ditunjukkan pada Tabel 4.24 sebagai berikut:
Tabel 4.24
Hasil Uji F
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1911,098 3 637,033 49,612 ,000b
Residual 1232,662 96 12,840
Total 3143,760 99
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
91
Berdasarkan pengujian Tabel 4.25 diperoleh nilai sig = 0,000 <
0,05 maka H04 ditolak dan Ha4 diterima. Artinya pengetahuan,
promosi, dan karakteristik marketing syariah secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri.
c) Uji t
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh dari masing-masing
variabel bebas secara parsial terhadap minat masyarakat menabung
di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Dengan kaidah pengambilan
keputusan sebagai berikut:
1) Tingkat signifikan yang akan digunakan adalah 0,05 dengan
kriteria jika | 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ha diterima H0 ditolak.
2) Jika | 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 | < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05),
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Adapun untuk uji statistik tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pengujian koefisien regresi variabel pengetahuan
Ha5 : Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
H05 : Pengetahuan tidak berpengaruh terhadap terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
92
2) Pengujian koefisien regresi variabel promosi
Ha6 : Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
H06 : Promosi tidak berpengaruh terhadap terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
3) Pengujian koefisien regresi variabel karakteristik marketing
syariah
Ha7 : Karakteristik Marketing Syariah berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri.
H07: Karakteristik Marketing Syariah tidak berpengaruh terhadap
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri.
Hasil Uji t dapat dilihat pada Tabel 4.24 sebagai berikut:
Tabel 4.25
Hasil Uji t X1, X2, X3 Terhadap Y
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 12,017 2,236 5,375 ,000
X1 ,291 ,127 ,240 2,288 ,024
X2 ,376 ,104 ,437 3,624 ,000
X3 ,151 ,079 ,176 1,902 ,060
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
93
Berdasarkan Tabel 4.25 di atas maka dapat dirumuskan
persamaan regresi sebagai berikut:
1) Pengujian pengaruh X1 terhadap Y menghasilkan nilai
signifikansi uji t sebesar 0,024 < 0,05 (𝛼=5%) sehingga H05
ditolak dan Ha5 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Dilihat dari
nilai koefisien regresinya sebesar 0,291 memiliki arti X1
mempunyai arah pengaruh positif terhadap Y.
2) Pengujian pengaruh X2 terhadap Y menghasilkan nilai
signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05 (𝛼=5%) sehingga H06
ditolak dan Ha6 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Dilihat dari nilai koefisien
regresinya sebesar 0,376 memiliki arti X2 mempunyai arah
pengaruh positif terhadap Y.
3) Pengujian pengaruh X3 terhadap Y menghasilkan nilai
signifikansi uji t sebesar 0,060 > 0,05 (𝛼=5%) sehingga Ha7
ditolak dan H07 diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa
karakteristik Marketing Syariah tidak berpengaruh terhadap
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri.
94
d) Koefisien determinasi (R Square)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besar pengaruh antara
X1, X2 dan X3 terhadap Y. Nilai R square hasil pengujian regresi
linier sederhana dapat dilihat pada Tabel 4.26 :
Tabel 4.26
Hasil Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,780a ,608 ,596 3,58333
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23, 2020
Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel 4.26 diketahui bahwa
nilai R yang diperoleh sebesar 0,780 menunjukkan bahwa hubungan
antara pengetahuan, promosi, dan karakteristik marketing syariah
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri tergolong kuat karena nilai R yang dihasilkan
mendekati angka 1. Nilai R square yang diperoleh sebesar 0,608
memiliki arti bahwa pengetahuan, promosi, dan karakteristik
marketing syariah memiliki pengaruh sebesar 60,8% terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri dan
39,2% lainnya dipengaruhi oleh faktor yang tidak ada dalam model.
95
E. Analisis Pembahasan
1. Pengaruh pengetahuan terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh bahwa
variabel pengetahuan berkoefisien positif. Hal ini menunjukkan bahwa
pengetahuan memberikan kesan positif terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Berdasarkan hasil uji
regresi linier sederhana diperoleh bahwa pengetahuan berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.15
yang diperoleh nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05 (𝛼=5%)
sehingga Ha1 diterima dan H01 ditolak. Berdasarkan nilai koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,479 memiliki arti bahwa
variabel pengetahuan memiliki pengaruh sebesar 47,9% terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri dan 52,1%
dipengaruhi oleh faktor yang tidak ada dalam model. Hal ini juga
menjelaskan bahwa semakin baik pengetahuan maka semakin tinggi pula
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori Ujang Sumarwan, yang
menyebutkan bahwa semakin tinggi pengetahuan konsumen atau nasabah
maka semakin tinggi kemungkinan untuk memilih bank syariah dan
sebaliknya.10 Selain itu, penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu
10
Ujang., Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran, 62.
96
yang terdapat pada Tabel 2.1 yang dilakukan oleh Rif’at Maulidi (IAIN
Salatiga, 2018) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan
Lingkungan Sosial Terhadap Minat Menabung Menggunakan Bank
Syariah (Studi Kasus Siswa Sma Negeri 1 Ambarawa)” yang hasilnya
pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung.
2. Pengaruh promosi terhadap minat masyarakat menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri
Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh bahwa
variabel promosi berkoefisien positif. Hal ini menunjukkan bahwa
promosi memberikan kesan positif terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Berdasarkan hasil uji
regresi linier sederhana menunjukkan bahwa promosi berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.18
yang diperoleh nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05 (𝛼=5%)
sehingga Ha2 diterima dan H02 ditolak. Berdasarkan nilai koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,569 memiliki arti bahwa
variabel promosi memiliki pengaruh sebesar 56,9% berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri dan 43,1% dipengaruhi oleh faktor yang tidak ada dalam model.
Hal ini juga menjelaskan bahwa semakin baik promosi maka semakin
tinggi pula minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri.
97
Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori Nur Rianto yang
menyebutkan bahwa bank berusaha untuk mempromosikan seluruh
produk atau jasa yang dimilikinya sebagai sarana paling ampuh untuk
menarik minat dan mempertahankan nasabahnya.11
Semakin gencar
kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan maka konsumen akan
semakin tertarik dan terpengaruh sehingga akhirnya akan membeli
produk yang ditawarkan perusahaan.12
Selain itu, penelitian ini didukung
oleh penelitian terdahulu yang terdapat pada Tabel 2.1 yang dilakukan
oleh Firnanda (IAIN Surakarta, 2018) dengan judul “Pengaruh
Pengetahuan Perbankan Syariah dan Promosi Kalangan Siswa Jurusan
Perbankan Syariah SMK Muhamadiyah 4 Sragen Terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah” yang hasilnya promosi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap minat menabung di Bank Syariah.
3. Pengaruh karakteristik marketing syariah terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri
Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana diperoleh bahwa
variabel karakteristik marketing syariah berkoefisien positif. Hal ini
menunjukkan bahwa karakteristik marketing syariah memberikan kesan
positif terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Berdasarkan hasil uji regresi linier sederhana
11
Rianto, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, 169. 12
Retno Dewanti, Henderi Budi Utomo, dan Andrie Hidayat, “Peran Orientasi Pasar ,
Program Promosi dan Inovasi Dalam Menentukan Kinerja Pemasaran Jasa,” Binus Bussines
Review, Vol. 1 (2010): 380.
98
menunjukkan bahwa karakteristik marketing syariah berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.21
yang diperoleh nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05 (𝛼=5%)
sehingga Ha3 diterima dan H03 ditolak. Berdasarkan nilai koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,407 memiliki arti bahwa
variabel karakteristik marketing syariah memiliki pengaruh sebesar
40,7% berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah
KCP Ngronggo Kediri dan 59,3% dipengaruhi oleh faktor yang tidak ada
dalam model. Hal ini juga menjelaskan bahwa semakin baik karakteristik
marketing syariah maka semakin tinggi pula minat masyarakat menabung
di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan teori Arif Yulianto penerapan
karakteristik marketing syariah, untuk mempertahankan kelangsungan
bisnis yaitu tidak hanya berorientasi pada visi duniawi semata, melainkan
mengedepankan maslahah dan mendapatkan keberkahan dan akan
menjadi bibit serta modal dasar bagi perusahaan untuk menjadi lebih
besar, yang memiliki spiritual brand, karisma, keunggulan, dan keunikan
sehingga akan mempengaruhi minat seseorang.13 Selain itu, penelitian ini
didukung oleh penelitian terdahulu yang terdapat pada Tabel 2.1 yang
dilakukan oleh Musdalifah (IAIN Parepare, 2018) dengan judul
“Pengaruh Karakteristik Sharia Marketing Terhadap Minat Menabung
13
Arif Yulianto, “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah
Marketing,” Walisongo, No. 1, Vol. 19 (2011): 199.
99
(Studi di BRI Syariah Pinrang)” yang hasilnya karakteristik marketing
syariah berpengaruh secara signifikan terhadap minat menabung.
4. Pengaruh pengetahuan, promosi dan karakteristik marketing
syariah secara simultan terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa
keterkaitn pengetahuan, promosi, dan karakteristik marketing syariah
secara simultan berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan
uji F yang terdapat pada Tabel 4.25 diperoleh nilai signifikansi 0,000 <
0,05 maka H04 ditolak dan Ha4 diterima artinya pengetahuan, promosi,
dan karakteristik marketing syariah secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda
menunjukkan nilai koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0,608
memiliki arti bahwa pengetahuan, promosi, dan karakteristik marketing
syariah memiliki pengaruh sebesar 60,8% terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri dan 39,2% lainnya
dipengaruhi oleh faktor yang tidak ada dalam model. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel pengetahuan, promosi, dan karakteristik
marketing syariah berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di
BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
100
Penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu yang terdapat pada
tabel 2.1 yang dilakukan oleh Firnanda (IAIN Surakarta, 2018) dengan
judul “Pengaruh Pengetahuan Perbankan Syariah dan Promosi Kalangan
Siswa Jurusan Perbankan Syariah SMK Muhamadiyah 4 Sragen
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah” dan yang dilakukan oleh
Musdalifah (IAIN Parepare, 2018) dengan judul “Pengaruh Karakteristik
Sharia Marketing Terhadap Minat Menabung (Studi di BRI Syariah
Pinrang) yang hasilnya pengetahuan, promosi dan karakteristik
marketing syariah secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menabung di Bank Syariah.
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini menjelaskan analisis pengaruh pengetahuan, promosi
dan karakteristik marketing syariah terhadap minat masyarakat menabung
di BRI Syariah KCP Ngronggro Kediri. Dari rumusan masalah yang telah
dijelaskan penulis diawal dan hasil pengujian data yang telah dilakukan
sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggro
Kediri. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.15
yang diperoleh nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05 (𝛼=5%)
sehingga Ha1 diterima dan H01 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Artinya semakin
tinggi pengetahuan masyarakat mengenai BRI Syariah maka minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo juga akan
meningkat. Berdasarkan nilai koefisien determinasi (R2) yang diperoleh
sebesar 0,479 memiliki arti bahwa variabel pengetahuan memiliki
pengaruh sebesar 47,9% terhadap minat masyarakat menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri dan 52,1% dipengaruhi oleh faktor yang
tidak ada dalam model.
100
101
2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa promosi berpengaruh terhadap
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji t pada Tabel 4.18 yang
diperoleh nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05 (𝛼=5%) sehingga
Ha2 diterima dan H02 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa promosi
berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri. Keberhasilan suatu bank juga dapat
dilihat dari promosi yang menarik sehingga menghasilkan daya tarik
masyarakat untuk menabung di bank tersebut. Berdasarkan nilai
koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,569 memiliki arti
bahwa variabel promosi memiliki pengaruh sebesar 56,9% berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo
Kediri dan 43,1% dipengaruhi oleh faktor yang tidak ada dalam model.
3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa karakteristik marketing syariah
berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP
Ngronggo Kediri. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil uji t pada
Tabel 4.21 yang diperoleh nilai signifikansi uji t sebesar 0,000 < 0,05
(𝛼=5%) sehingga Ha3 diterima dan H03 ditolak. Jadi dapat disimpulkan
bahwa karakteristik marketing syariah berpengaruh signifikan terhadap
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Karakteristik marketing syariah merupakan kesan pertama yang akan
dinilai oleh calon nasabah, semakin baik kepribadian atau karakter
seseorang dalam memasarkan suatu produknya maka akan semakin
102
besar pula daya tarik calon nasabah. Berdasarkan nilai koefisien
determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0,407 memiliki arti bahwa
variabel karakteristik marketing syariah memiliki pengaruh sebesar
40,7% berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri dan 59,3% dipengaruhi oleh faktor yang
tidak ada dalam model.
4. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengetahuan, promosi, dan
karakteristik marketing syariah secara simultan berpengaruh terhadap
minat masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri.
Hal tersebut dibuktikan berdasarkan uji F yang terdapat pada Tabel 4.25
diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka H04 ditolak dan Ha4
diterima artinya pengetahuan, promosi, dan karakteristik marketing
syariah secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri. Sehingga
dapat disimpulkan secara garis besar masyarakat tertarik atau berminat
menabung di BRI Syariah karena dilihat dari pengetahuan yang tinggi,
promosi yang ditawarkan dan karakteristik marketing syariah yang
diberikan. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda menunjukkan
nilai koefisien determinasi yang dihasilkan sebesar 0,608 memiliki arti
bahwa pengetahuan, promosi, dan karakteristik marketing syariah
memiliki pengaruh sebesar 60,8% terhadap minat masyarakat
menabung di BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri dan 39,2% lainnya
dipengaruhi oleh faktor yang tidak ada dalam model.
103
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis memberikan beberapa
saran yakni sebagai berikut:
1. BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri diharapkan untuk terus berupaya
memberikan informasi tentang produk yang ada di BRI Syariah
khususnya kepada masyarakat sekitar, salah satu cara untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat adalah dengan mengadakan
event-event yang melibatkan masyarakat, atau dengan menjadi sponsor
pada acara yang diselenggarakan oleh masyarakat/instansi lainnya,
sehingga masyarakat juga akan lebih mengenal BRI Syariah.
2. BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri diharapkan untuk terus berupaya
melakukan promosi dengan memperkenalkan produk kepada
masyarakat sekitar, salah satu cara untuk meningkatkan promosi adalah
dengan menjemput bola dan memperluas jangkauan pemasaran atau
bekerjasama dengan para mahasiswa, tokoh masyarakat atau social
influencer lainnya untuk membantu memasarkan produk BRI Syariah
yang sifatnya informatif dan edukatif baik secara online ataupun offline
kepada masyarakat.
3. BRI Syariah KCP Ngronggo Kediri diharapkan untuk terus berupaya
memperhatikan karakteristik marketing syariah dalam menyampaikan
pengetahuan atau informasi mengenai produk yang ditawarkan dengan
cara selalu menerapkan nilai-nilai syariah dalam kegiatan marketing
104
misalnya profesional dan menjelaskan secara detail mengenai
perbedaan produk BRI Syariah dengan produk Bank lain.
Sehingga dari meningkatkan pengetahuan, promosi dan karakteristik
marketing syariah akan menarik minat masyarakat untuk menabung di BRI
Syariah KCP Ngronggo Kediri.
105
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Abdullah, Yusuf Ali. The Meaning of the Holy Qur’an, New Edition with Revised
Translation, Commentary and Newly Compiled Comprehensive Index. ali.
Maryland: Amana Publications, 2004.
Agustin, Hamdi. Studi Kelayakan Bisnis Syariah. Jakarta: Rajawali Press, 2017.
Ali, Hasan. Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar
Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Alma, Bukhari. Manajemen Bank Syariah. Bandung: Alfabeta, 2016.
Andrianto, dan Anang Firmansyah. Manajemen Bank Syariah (Implementasi
Teori dan Praktik). Jakarta: Qiara Media, 2019.
Anton Bawono. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN Salatiga
Pers, 2006.
———. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: Salatiga Stain Press, 2006.
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah : Dari Teori Ke Praktik. Jakarta:
Gema Insani, 2001.
Ati Cahyani. Dasar-Dasar Organisasi. Jakarta: Grasindo, 2004.
Budianto, Apri. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro, 2013.
Hermawan Kartajaya, dan Muhammad Syakir Sula. 2006. Syariah Marketing.
Bandungh: PT. Mizan Pustaka. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006.
105
106
Imam Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013.
———. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. 4 ed. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006.
Juni Priansa, Donni. Perilaku Konsumen. Bandung: Alfabeta, 2017.
Kartajaya, Hermawan. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2006.
Kasmir. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana, 2005.
Lupiyoadi, Rambat. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta:
Salemba Empat, 2001.
M. Sulhan, dan Ely Siswanto. Manajemen Bank Konvensional dan Syariah.
Malang: UIN Malang Press, 2008.
Muhammad Djakfar. Etika Bisnis Islam Tataran Teoritis dan Praktis. Malang:
Malang UIN Press, 2008.
Muhammad Faiz Almath. 1100 Hadits Terpilih: Sinar Ajaran Muhammad. terj. A.
Aziz Salim Basyarahil. Jakarta: Gema Insani, 2008.
Peter, J. Paul dan Jerry, C. Olson. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jakarta: Salemba Empat, 2013.
Priansa, Donni Juni. Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis Kontemporer,
t.t.
Rianto, Nur. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010.
Setyaningrum, Ari, Jusuf, dan Efendi. Prinsip-prinsip Pemasaran. Yogyakarta:
Andi, 2015.
107
Shaleh, Abdul Rahman dan Muhib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana, 2004.
Sri Yuniarti, Vinna. Perilaku Konsumen. Bandung: Pustaka Setia, 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, 2016.
———. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta,
2015.
Sujarweni, V. Wiratna. Metodologi Penelitian Bisnis Ekonomi. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press, 2015.
———. SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015.
Sumarwan, Ujang, Achmad Fachrodji, dan Adman Nursal. Pemasaran Strategik
Perspektif Value-Based Marketing dan Pengukuran Kinerja. Bogor: IPB
Press, 2011.
Sunyoto, Danang. Prosedur Uji Hipotesis untuk Riset Ekonomi. Bandung:
Alfabeta, 2012.
Suryani, Tatik. Perilaku Konsumen di Era Internet. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2013.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi, 1998.
Ujang., Sumarwan. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.
Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010.
Widarjono, Agus. Analisis Multivariat Terapan Dengan Progran SPSS, AMOS,
dan SMARTPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2015.
108
Widyaningrum, Retno. Statistika. Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2014.
JURNAL
Arif Yulianto. “Membangun Kemitraan Bank Syariah dengan Pendekatan Shariah
Marketing.” Walisongo, No. 1, Vol. 19 (2011): hal. 197-230.
Dewanti, Retno, Henderi Budi Utomo, dan Andrie Hidayat. “Peran Orientasi
Pasar , Program Promosi dan Inovasi Dalam Menentukan Kinerja
Pemasaran Jasa,” Binus Bussines Review, Vol. 1 (2010).
Hasanah, Khafiatul. “Pengaruh Karakteristik Marketing Syariah Terhadap
Keputusan Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan,”
No. 1, Vol. 3 (2016).
Khafiatul Hasanah. “Pengaruh Karakteristik Marketing Syariah Terhadap
Keputusan Menjadi Nasabah BMT UGT Sidogiri Cabang Pamekasan”.
Iqtishadiaa Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah,” No. 1, Vol. 3 (2016):
hal. 26-45.
Mujib, Abdul. “Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan
Syariah,” No. 1, Vol. 1 (2016).
Nisak, Arifatun, dkk. “Pengaruh Kelompok Acuan dan Pengetahuan Jurusan Ilmu
Administrasi tentang Perbankan Syariah terhadap Minat Menabung di
Perbankan Syariah.,” No. 01, Vol. 01 (2013).
SKRIPSI
Ardhiyanti, Erma. “Analisis Pengaruh Pengetahuan, Kualitas Pelayanan dan
Promosi Terhadap Minat Menabung Mahasiswa FEBI IAIN Salatiga Pada
Bank Syariah.” Skripsi, IAIN Salatiga, 2016.
109
Firnanda. “Pengaruh Pengetahuan Perbankan Syariah dan Promosi Kalangan
Siswa Jurusan Perbankan Syariah SMK Muhammadiyah 4 Sragen
Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah.” Skripsi, IAIN Surakarta,
2018.
Halimah Asmar, Karina. “Pengaruh Pelayanan, Promosi, Lokasi, dan Bagi Hasil
Bank Terhadap Minat Nasabah Menabung Pada PT. Bank BRI Syariah
KCP Sudirman Lubuk Pakam.” Skripsi, UIN Sumatera Utara Medan,
2019.
Maulidi, Rif’at. “Pengaruh Pengetahuan, Religiusitas, dan Lingkungan Sosial
Terhadap Minat Menabung Menggunakan Bank Syariah (Studi Kasus
Siswa Sma Negeri 1 Ambarawa).” Skripsi, IAIN Salatiga, 2018.
Merry Irawati, Elly. “Pengaruh Penerapan Karakteristik Marketing Syariah
Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Syariah Sragen.” Skripsi, IAIN
Salatiga, 2016.