bab ii landasan teorieprints.unisnu.ac.id/1533/3/bab ii.pdf · landasan teori a. promosi promosi...
TRANSCRIPT
19
BAB II
LANDASAN TEORI
A. PROMOSI
Promosi ialah serangkaian kegiatan untuk mengkomunikasiakan, memberi
pengetahuan dan meyakinkan orang tentang suatu produk agar ia mengakui
kehebatan produk tersebut, membeli dan memakai produk tersebut, juga mengikat
pikiran dan perasaannya dalam suatu wujud loyalitas terhadap produk (Didih
Suryadi, 2013:8).
Kata promosi merupakan kata adopsi dari bahasa inggris, yaitu promote,
yang juga mengadopsi dari bahasa yunani, yaitu promovere. Secara sederhana
promosi dapat diartikan, sebagaimana yang diungkapkan Rendra Widyatama
dalam buku Pengantar Periklannya, upaya menyampaikan suatu pesan tentang hal
yang kurang dikenal sehingga menjadi lebih dikenal oleh publik. Promosi
merupakan pintu pertama untuk dapat memasuki pasar, dari pintu itu para
produsen melangkah menuju misi utamanya, yaitu menguasai pasar, merekrut
pelanggan sebanyak-banyaknya dalam tenggang waktu yang secepat-cepatnya.
Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen
pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Dengan promosi
menyebabkan orang yang sebelumnya tidak tertarik untuk membeli suatu produk
akan menjadi tertarik dan mencoba produk sehingga konsumen melakukan
pembelian terhadap produk tersebut.
Perencanaan merupakan titik awal yang sekaligus menggambarkan titik
akhir dari suatu kegiatan promosi. Beberapa aspek yang menjadi point pokok
dalam perencanaan kegiatan promosi ialah (Didih Suryadi, 2013:123).
1. Menentukan sasaran audiens
Hal paling utama yang menjadi rujukan dalam perencanaan program
promosi ialah audiens, yaitu siapa yang diharapkan menjadi komunikan atas
pesan yang dikomunikasikan dalam promosi.
20
2. Menentukan tagline
Tagline adalah slogan singkat yang terdapat dalam iklan, dimaksudkan
untuk menumbuhkan memorable para audiens.
3. Memilih media
Media adalah faktor yang juga sangat menetukan keberhasilan kegiatan
promosi.
Promosi termasuk dalam bagian dari pendekatan strategi marketing mix,
ada empat strategi promosi yang terhimpun dalam promotion mix ialah:
a. Advertising (Iklan)
Iklan yang dikenal di Indonesia berasal dari istilah bahasa Arab, yaitu
i’lan. Istilah iklan pertama kali dipopulerkan oleh Sudarjo Tjokrosisworo pada
tahun 1951 sebagai padanan kata advertising dan advertentie, dengan
pengertian penyampaian pesan yang kreatif dan persuasif melalui media
penyampai. Rendra Widyatama dalam bukunya yang berjudul “Pengantar
Periklanan” menyatakan bahwa dari semua istilah mengenai periklanan pada
dasarnya memiliki 6 prinsip yang sama. Dari keenam prinsip tersebut menjadi
lima unsur pokok yaitu:
1) Pesan
Ialah adanya suatu pesan yang akan ditranfer kepada orang lain, pesan ini
bisa berbentuk verbal maupun non verbal tergantung dari media dan teknik
pelaksanaan iklannya.
2) Komunikator
Yaitu pihak yang menyampaikan pesan dan memiliki kepentingan terntentu
dalam kegiatan penyampaian iklan. Komunikator iklan bisa jadi merupakan
lembaga bisnis, sosial, atau pemerintah, bahkan boleh jadi merupakan
perorangan (Didih Suryadi, 2013: 64).
3) Media
Iklan ditujukan bukan kepada satu komunikan. Oleh karenanya
penyampaian iklan membutuhkan media tertentu agar proses tranfer
gagasannya lebih efektif.
21
4) Komunikan
Ialah khalayak tertentu yang menjadi sasaran (audiens) atas kegiatan
iklan.
5) Dampak
Sebagaimana ada pengertian dasarnya ialah pentransferan gagasan
kepada orang lain, maka penyampaian iklan tentunya mengaharapkan ada
dampak tertentu atas penyampaian pesan tersebut. Dampak yang dimaksud
adalah peningkatan penjualan, peningkatan kesadaran sosial dan lain - lain.
b. Sales Promotion
Sales promotion memiliki misi khusus yaitu market education. Kegiatan
cukup beragam, diantaranya ada yang menggunakan jalur pameran atau uji
kinerja produk, presentasi personal oleh sales promotion girl, progam gimmic
atau rangsangan pasar melalui berbagai bentuk hadiah dan sebagainya.
c. Publicity
Promosi tidak selalu fokus pada nilai-nilai benefit dan fitur produk. Lebih
jauh promosi semestinya diorentasikan pula pada nilai-nilai korporasi secara
keseluruhan. Nilai korporasi dimaksud berkenaan dengan pembentukan
persepsi publik atas perusahaan atau sering disebut dengan pencitraan
perusahaan.
d. Personal seling
Promotion mix merupakan satu kesatuan strategi mendominasi pikiran
pelanggan dan menguasai pasar ketika progam iklan dijalankan dengan baik
secara above the line mapun bellow the line, promosi penjualan dilakukan
secara efektif, dan publisitas dikembangkan secara kontinue dan konsisten.
Hermawan menegaskan kegiatan promosi di era sekarang ini haruslah
menghasilkan memorable experience. Memorable terdiri dari empat klasifikasi:
1. Pengalaman fisikal, yaitu pengalaman yang diserap oleh panca indra.
2. Pengalaman emosional, yaitu pengalaman atas tersentuhnya hati dan perasaaan.
3. Pengalaman intelektual, yaitu pengalaman yang merangsang pikiran dan
imajinasi pelanggan.
22
4. Pengalaman spiritual, yaitu pengalaman yang menembus keyakinan dasar,
filsafat hidup, dan kedamaian batin.
B. MEDIA PROMOSI
Media promosi terbagi menjadi dua jenis yaitu media berjenis above the
line atau media lini atas dan media jenis bellow the line atau media lini bawah.
1. Above The Line (ATL)
Sebagaian dari media lini atas ialah media massa cetak, termasuk di
dalamnya koran, majalah, tabloid, dan media cetak lainnya yang diterbitkan
secara berkala dan kontinue serta dibaca oleh masyarakat luas, ada beberapa
media lini atas yaitu:
a. Media cetak
b. Radio
c. Televisi
2. Bellow The Line (BTL)
Media yang tergolong bellow the line atau media lini bawah yaitu:
1) Media Luar Ruang
Media luar ruang merupakan media yang mempelopori kegiatan
promosi sebelum media berbasis teknologi muncul. Media luar ruang
beragam mulai dari:
a) Poster
b) Spanduk
c) Sticker
d) Billboard
e) bus painting
f) taxi painting
g) stikering di eskalator
h) lift
i) gedung bertingkat.
23
2) Event
Event yang dimaksud dalam kategori media promosi ialah suatu
rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga
terjalinnya interaksi antara pelanggan dengan produk dalam suatu
aktivitas tertentu.
3) Internet
Perkembangan teknologi informasi khususnya internet semakin
pesat, sehingga internet semakin digemari para pemasar untuk
mempromosikan produknya (Didih Suryadi, 2013: 115).
C. PERIKLANAN
1. Pengertian iklan
Istilah iklan berasal dari kata i’lan (bahasa arab) yang artinya meneriakkan
secara berulang-ulang. Istilah lain dari iklan adalah reklame pengaruh bahasa
Perancis reclame yang asalnya dari bahasa Latin reclamare, artinya
menyerukan. Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang
penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide,
barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat
(M.Suyanto, 2004: 3).
Istilah dalam dunia periklanan ada penetuan tujuan periklanan yang
berdasarkan keputusan-keputusan sebelumnya mengenai sasaran pasar,
penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran. Setelah sasaran pasar, strategi
penentuan posisi dan bauran pemasaran, baru ditetapkan tujuan periklanan.
Tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yakni:
a. Iklan Informatif
Bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan
kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu
produk, memberitahukan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja
suatu produk, menjelaskan pelayan yang tersedia, mengoreksi kesan yang
salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan.
24
b. Iklan persuasif
Bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merk tertentu, yang
dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merk,
mendorong alih merk, mengubah persepsi pembeli tentang atribut,
membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli
menerima kunjungan penjualan.
c. Iklan pengingat
Bertujuan mengingatkan konsumen pada produk yang sudah mapan
dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan
kemudian, mengingatkan dimana produk dapat dibeli, membuat pembeli
tetap ingat produk itu walau tidak sedang musim, dan mempertahankan
kesadaran puncak.
d. Iklan penambah nilai
Bertujuan menambah nilai merk pada persepsi konsumen dengan
melakukan inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen.
e. Iklan bantuan aktivitas lain
Bertujuan membantu memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran, misalnya iklan yang membantu pelepasan promosi
penjualan (kupon), membantu wiraniaga, (perkenalan produk),
menyempurnakan hasil komunikasi pemasaran yang lain.
2. Menetapkan Sasaran Audiens
Menurut Didih Suryadi (2013: 45) dalam bukunya yang berjudul
“promosi efektif” bahwa mengenali siapa sebenarnya target pasar alias
pelanggan adalah kunci efektifitas kegiatan promosi.
Identifikasi sasaran audiens adalah melakukan identifikasi pada pasar
yang akan di bidik dengan kata lain melakukan segmentasi pasar, antara lain:
a. Segmentasi geografis
Pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, misalnya
wilayah, negara bagian, provinsi, kota, dan kepulauan.
25
b. Segmentasi demografis
Pasar yang dikelompokkan berdasarkan variabel-variabel pendapatan,
jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus
hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan, dan kelas
sosial.
c. Segmentasi psikografis
Mengelompokkan pasar dalam variabel gaya hidup, nilai dan kepribadian,
gaya hidup ditunjukkan oleh orang-orang yang menonjol pada kelas sosial.
d. Segmentasi perilaku
Membagi kelompok berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat
penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli dan sikap.
e. Segmentasi manfaat.
Mengklarifikasikan pasar berdasarkan atribut (nilai) atau manfaat yang
terkandung dalam suatu produk.
f. Segmentasi pasar industri
Pasar industri dapat desegmentasikan menurut variabel operasional,
pendekatan pembeli, faktor situasional, dan karakteristik pribadi (M. Suyanto,
2006: 29).
3. Strategi merancang pesan iklan
Sebagian besar strategi kreatif untuk merancang iklan berfokus pada
sebuah ide tunggal, pemasangan iklan akan mempertimbangkan keunggulan
produk yang paling penting untuk dikomunikasikan dan diexpresikan dalam
bentuk pesan kepada konsumen. Beberapa pendekatan untuk mengerjakan
strategi kreatif ini antara lain menggunakan :
a. Strategi Generik
Pendekatan generik ditemukan oleh michael E. Porter, pendekatan ini
berorientasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferensiasi. Keunggulan
biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah dari pesaing (M. Suyanto,
2006: 86).
26
b. Strategi preemtive
Serupa dengan strategi generik tetapi menonjolkan superioritas, strategi ini
cerdik karena menonjolkan superioritas dan merupakan pernyataan yang unik.
c. Strategi USP (Unique Selling Proposition)
USP dikembangkan oleh Rosser Reeves, strategi ini berorientasi pada
keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk
saingannya.
d. Strategi Brand Image
Sebuah merk atau produk diproyeksikan pada suatu citra (image) tertentu
melalui periklanan.
e. Strategi Inherent Drama
Strategi inherent drama adalah strategi karakteristik produk yang membuat
konsumen membeli, inherent drama menggunakan pendekatan filosofi
periklanan Leo Burnett, pendiri agensi Leo Burnett di Chicago. Dia percaya
bahwa iklan didasarkan pada landasan manfaat yang diperoleh konsumen
dengan menekankan elemen dramatik yang diexpresikan pada manfaat
tersebut.
f. Strategi Positioning
Strategi Positioning sebagai dasar strategi pemasaran dikemukanan oleh
Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1970-an dan menjadi dasar yang
populer, dan pengembangan strategi kreatif. Gagasan umum positioning
adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik
dalam benak konsumen.
g. Strategi resonansi
Strategi ini tidak berfokus pada citra merk melainkan lebih pada situasi
atau kondisi yang ditemukan yang menguatkan pengalaman hidup konsumen
(M. Suyanto, 2004: 118).
27
4. Gaya Pesan dalam Iklan
Dalam hal ini gaya pesan iklan merupakan suatu hal atau teknik untuk
menciptakan iklan dalam bentuk tertentu supaya memberikan daya tarik
kepada konsumen. Gaya pesan iklan antara lain:
a. Menjual Langsung
Gaya menjual langsung tertuju langsung pada informasi produk atau
jasa, gaya eksekusi ini sering digunakan bersama daya tarik rasional, yang
mengfokuskan pesan pada produk atau jasa, manfaat dan atribut spesifiknya.
b. Potongan kehidupan (slice of life)
Umumnya didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah sehari-
hari, kemudian menunjukkan produk yang diiklankan sebagai pemecah
masalah. Gaya ini sangat efektif menyajikan situasi di mana sebagaian besar
konsumen mendapatkan manfaat kelebihan produk tersebut.
c. Gaya Hidup (Life style)
Gaya ini menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan suatu
gaya hidup.
d. Suasana atau Citra
Gaya ini menggunakan pendekatan yang membangkitkan suasana
atau citra (mood or image).
e. Simbol Kepribadian (Personality Symbol)
Gaya ini menggunakan pendekatan melalui penciptaan suatu
karakter sebagai personifikasi produk tersebut, karakter tersebut bisa berupa
orang, binatang, atau animasi.
f. Keahlian Teknis (Technical Expertise)
Gaya ini mengguanakan pendekatan dengan menunjukkan keahlian,
pengalaman, dan kebanggaan perusahaan dalam membuat produk tersebut.
g. Bukti ilmiah (Scientific Evidence)
Gaya ini mengguanakan pendekatan dengan menyajikan bukti
survei, bukti ilmiah atau laboratorium bahwa merek tersebut lebih disukai
atau mengungguli merek lain.
28
h. Bukti Kesaktian (Testimonial Evidence)
Bukti kesaktian sangat efektif ketika seseorang memberikan
kesaktian kepada orang yang merupakan target pasarnya dan kesaksian
tersebut menarik untuk diceritakan.
i. Demonstrasi
Gaya demonstrasi dirancang untuk mengilustrasikan keunggulan
kunci suatu produk, gaya ini sangat efektif dalam menyakinkan konsumen
terhadap kualitas suatu produk dan manfaatnya setelah memiliki atau
menggunakan merek tersebut.
j. Kombinasi
Kombinasi merupakan teknik eksekusi pesan dalam iklan yang
merupakan gabungan dari teknik-teknik lain (M. Suyanto, 2006: 130).
5. Daya Tarik Pesan dalam Iklan
Dalam periklanan daya tarik pesan kadangkala disebut tema, ide, atau
posisi penjualan unik atau citra. Iklan yang terancang baik menggunakan
daya tarik iklan yang direncanakan dengan cermat agar memotivasi pemirsa
sasaran (Simamora, 2000: 801). Jenis daya tarik iklan yaitu:
a. Daya Tarik Selebritis
Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan salah satunya
menggunakan daya tarik para figure seperti seorang tokoh, bintang TV,
aktor, aktris, atlet, ilmuwan dan sebagainya. Selebritis adalah pribadi yang
dikenal masyarakat untuk mendukung suatu produk.
b. Daya Tarik Humor
Politisi, aktor, aktris, juru bicara masyarakat, profesor dan lainnya, pada
suatu waktu menggunakan humor untuk menciptakan reaksi yang
diinginkan. Pengiklan juga menggunakan humor untuk mencapai sasaran
komunikasi yang bervariasi untuk memicu perhatian, memandu konsumen
secara menyeluruh terhadap tuntutan produk, mempengruhi sikap, dan pada
akhirnya menciptakan tindakan konsumen untuk membeli produk.
29
c. Daya Tarik Kesalahan
Pengiklan menggunakan daya tarik kesalahan dan berusaha membujuk
calon konsumen dengan menerapkan perasaan bersalah dapat diganti
dengan menggunakan produk yang diiklankan atau ditunjukkan kesalahan
agar konsumen tidak mengulangi kesalahan.
d. Daya Tarik Komparatif
Praktik dalam periklanan, komparatif langsung atau tidak langsung antara
suatu produk dengan produk pesaing, yang mempromosikan bahwa produk
tersebut superior dibanding produk pesaing dalam pertimbangan pembelian
disebut iklan komperatif.
e. Daya Tarik Rasional
Daya tarik rasional berfokus pada praktek, fungsi atau kebutuhan
konsumen secara optimal terhadap suatu produk, yang memberikan tekanan
pada manfaat atau alasan untuk mempunyai atau menggunakan suatu merek.
Isi dari pesan menekankan pada fakta, belajar dan persuasi logis. Daya tarik
rasional cenderung informatif.
f. Daya Tarik Emosional
Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan psikologis
konsumen untuk membeli suatu produk. Banyak konsumen termotivasi
untuk mengambil keputusan dan membeli suatu produk karena emosional
dan perasaaan terhadap merek dapat menjadi lebih penting daripada
pengetahuan terhadap atribut dan pernik-pernik produk tersebut. Secara
umum daya tarik emosional itu menyangkut kebahagiaan, keterkejutan,
ketakutan, kesedihan, kemarahan dan kemuakan.
g. Daya Tarik Seks
Daya tarik tarik seks mempunyai suatu daya tarik perhatian awal dan
daya tarik perhatian dalam periode yang lama. Daya tarik seks biasanya
menggunakan model atraktif dan pose yang propokatif. Meskipun demikian
daya tarik seks akan mendapat tanggapan negatif jika tidak sesuai dengan
materi yang diiklankan. Iklan dengan daya tarik seks sering kali melanggar
etika dan tuntunan agama.
30
h. Daya Tarik Kombinasi
Daya Tarik Kombinasi adalah daya tarik perpaduan dari berbagai daya
tarik, yaitu perpaduan dari daya tarik selebritis, daya tarik humor, daya tarik
rasa takut, daya tarik kesalahan, daya tarik musik, daya tarik komparatif,
daya tarik rasional, daya tarik emosional dan daya tarik seks. Daya tarik ini
diharapkan dapat mensinergikan dari berbagai daya tarik sehingga dapat
menghasilkan efek eksekusi 27 pesan iklan yang lebih baik dibandingkan
dengan hanya menggunakan satu daya tarik saja (M. Suyanto, 2006: 112-
130).
D. Branding
Branding merupakan istilah marketing yang populer di akhir sembilan puluhan, setiap orang tahu bahwa pembentukan produk atau jasa menjadi merek yang bonafide adalah satu-satunya cara untuk menembus kesemerawutan pasar yang luar biasa padatnya (Hermawan, 1999: 1).
Program branding yang berhasil haruslah mengikuti prinsip ketunggalan
singularity, program tersebut harus menciptakan persepsi di benak konsumen
bahwa tak ada produk lain di pasar selain produk tersebut. Konsep ketunggalan
juga memastikan bahwa tak ada satu pun merek yang memiliki daya tarik
universal, walaupun begitu, meluaskan pijakan, melebarkan daya tarik dan
memperluas lini produk (Hermawan, 1999: 13).
E. Tinjauan Bunga
1. Rangkaian Bunga
Rangkaian bunga atau yang biasa disebut buket adalah kumpulan beberapa
jenis bunga dan dedaunan yang disusun dalam bentuk yang kreatif. Karangan
bunga dapat di rangkai untuk kebutuhan dekorasi rumah ataupun umum.
Merangkai bunga adalah merangkai keindahan, untuk untuk menciptakan
suatu seni melalui jari-jemari tangan. mengamati suatu rangkaian bunga
menimbulkan berbagai macam kesan, seperti kelembuatan, kesederhanaan,
kesegaran, dan kebahagiaan. Rangkaian bunga tergolong dalam karya seni,
sebagaimana karya seni lainnya yang memenuhi kriteria tersendiri, antara lain
31
keseimbangan, keserasian, dan dimensi keseluruhannya menampilkan suatu
keterpaduan. Bunga selalu hadir di setiap fase kehidupan manusia, sejak
manusia lahir, kawin, dan mati, karena itu sebuah rangkaian bunga dapat
menciptakan nuansa dan makna yang khusus sesuai dengan fase kehidupan
atau peristiwa yang terjadi (Nelly Marline, 2000: 2).
Merangkai bunga merupakan bagian dari kebudayaan yang senantiasa
selalu bergerak dinamis mengikuti perkembangan dan perubahan zaman.
Bunga memberikan makna bagi kehidupan manusia, bunga mulai ditata
dalam rangkaian bunga di Indonesia, hal ini sudah terbukti dengan adanya
warisan budaya yang nyata dari relief - relief candi Borobudur, Prambanan
dan sebagainya. Walaupun sangat sederhana tatanannya, bunga dan daun
selain menjadi sarana mendekatkan diri kepada sang pencipta, juga telah
dipergunakan untuk menciptakan suasana (Entik Dewabrata, 2000: 1).
F. TINJAUAN NEEZHA FLORIST
1. Profil Neezha Florist
Neezha Florist adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang florist. Florist
sendiri merupakan suatu kegiatan seni merangkai bunga yang merupakan
salah satu bentuk pendayagunaan kekayaan flora. Dalam rangka
meningkatkan pendapatan keluarga, pada saat krisis ekonomi yang
berkepanjangan seperti saat ini, diperlukan usaha - usaha yang bersifat
agresif, kreatif, penuh perhitungan dan berorientasi pasar. Usaha tersebut juga
diharapkan mampu memberikan peluang kerja potensial yang saat ini
jumlahnya sangat melimpah, untuk angkatan kerja baru.
Neezha Florist merupakan usaha toko bunga dan boneka handmade yang
terletak di desa Mambak RT 04/03, Pakis Aji, Jepara. Dahulu pertama kali
berdiri pada tahun 2012 di Solo sewaktu pemilik masih kuliah di Universitas
Sebelas Maret tetapi dengan sistem pemasaran yang berbeda yaitu dengan
mendatangi acara - acara tertentu, seperti wisuda di kampus-kampus
diwilayah solo dan sekitarnya sampai tahun 2015. Usaha ini dikelola mulai
dari nol, dari mulai mempunyai hanya satu produk saja yaitu bunga Bouquet
lalu disusul lagi boneka danbo wisuda. Setelah lulus studi kuliah, pemilik
32
usaha florist ini mulai memanfaatkan perkembangan teknologi serta ilmu
untuk mengembangkan usaha florist di kota Jepara, Pada bulan Mei 2015
mulai resmi membuka usaha ini di rumah yang berbentuk toko atau
showroom, sampai sekarang produkpun bertambah berbagai jenis produk
bunga, seperti bunga bouquet, blossom box flower, table vas meja, standing
mobil pengantin dan bunga standing. Tidak hanya itu, Neezha florist juga
menerima pesanan karangan bunga, sejak akhir tahun 2016, mulai
memproduksi karangan bunga sendiri. Kemudian Neezha Florist juga
memasarkan produk boneka handmade seperti, boneka danbo wisuda, boneka
flannel wisuda, boneka danbo bentuk ulang tahun, boneka flannel karakter,
saat ini memiliki produk baru yaitu boneka spon/dagron berbentuk wisuda
atau bentuk biasa.
a. Visi dan Misi
Visi
Menjadi toko usaha bunga dan boneka handmade yang pertama,
tangguh, kreatif dan berbeda dengan yang lain.
b. Misi
Memuaskan pelanggan dan menciptakan lapangan pekerjaan di
lingkungan sekitar.
2. Data Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan, pelanggan memuaskan kebutuhan dan keinginannya lewat produk. Istilah lain produk adalah penawaran atau pemecahan (M. Suyanto, 2007:8).
Berikut produk yang ditawarkan oleh Neezha Florist:
a. Bunga Bouquet
Bunga bouquet banyak digunakan untuk mempercantik tampilan
foto atau penampilan pengantin. Bunga - bunga segar dan wangi menjadi
pilihan untuk merangkai bunga bouquet pernikahan. Namun, sebaiknya
dipilih bunga-bunga yang sesuai dengan tema pernikahan atau tema acara
lain. Bunga
bunga mawar, bunga krisan, dan bunga garbera.
Gambar
b. Blossom box flower
Bunga
tata pada sebuah box kotak yang dihiasi dengan berbagai aksen pita.
Produk ini bervariasi harganya sesuai dengan ukuran box yang
digunakan.
Gambar
c. Table vas meja
Table vas
bunga, yang ditempatkan di atas meja untuk mempercantik ruangan
tersebut. Neezha Florist memiliki porduk
dipesan sesuai dengan permintaan pelanggan.
lain. Bunga bouquet dirangkai menggunakan beberapa bunga antara lain
bunga mawar, bunga krisan, dan bunga garbera.
Gambar 2.1: Beberapa Foto Bunga Bouquet (Sumber: Neezha Florist, 2016)
Blossom box flower
Bunga blossom box flower merupakan rangkaian bunga yang di
tata pada sebuah box kotak yang dihiasi dengan berbagai aksen pita.
Produk ini bervariasi harganya sesuai dengan ukuran box yang
Gambar 2.2: Foto Produk Blossom Box Flower (Sumber: Neezha Florist, 2016)
meja
e vas meja merupakan bunga yang ditata pada sebuah vas
bunga, yang ditempatkan di atas meja untuk mempercantik ruangan
tersebut. Neezha Florist memiliki porduk table vas bunga yang bisa
dipesan sesuai dengan permintaan pelanggan.
33
gkai menggunakan beberapa bunga antara lain
an bunga yang di
tata pada sebuah box kotak yang dihiasi dengan berbagai aksen pita.
Produk ini bervariasi harganya sesuai dengan ukuran box yang
meja merupakan bunga yang ditata pada sebuah vas
bunga, yang ditempatkan di atas meja untuk mempercantik ruangan
bunga yang bisa
d. Standing flower
Bunga
semarak hari baha
beraneka ragam, seperti bunga mawar merah dan mawar putih, bunga lili
bunga anggrek, sedap malam, bunga krisan dan lain sebagainya. Warna
dan desain rangkaian bunga
pelanggan serta perayaan yang akan dihadiri. Rangkaian bunga
(standing flower)
meja (table vas
digunakan. Kalau pada rangkaian bunga meja
penumpu (media untuk meletakkan), akan tetapi kalau untuk bunga
standing (standing flower)
yang secara posisi lebih tinggi dari vas.
Gambar
Gambar 2.3: Foto Produk Table vas (Sumber: Neezha Florist, 2016)
Standing flower
Bunga Standing dengan ragam bunga hias aneka warna menambah
semarak hari bahagia atau hari special. Bunga yang digunakan
beraneka ragam, seperti bunga mawar merah dan mawar putih, bunga lili
bunga anggrek, sedap malam, bunga krisan dan lain sebagainya. Warna
dan desain rangkaian bunga standing juga disesuaikan dengan pesanan
pelanggan serta perayaan yang akan dihadiri. Rangkaian bunga
(standing flower) pada dasarnya adalah sama dengan rangkaian bunga
table vas meja). Yang membedakan adalah media penumpu yang
Kalau pada rangkaian bunga meja digunakan vas sebagai
penumpu (media untuk meletakkan), akan tetapi kalau untuk bunga
(standing flower), digunakan standing rak (rangka penumpu)
yang secara posisi lebih tinggi dari vas.
Gambar 2.4: Foto Produk Standing Flower (Sumber: Neezha Florist, 2016)
34
dengan ragam bunga hias aneka warna menambah
gia atau hari special. Bunga yang digunakan juga
beraneka ragam, seperti bunga mawar merah dan mawar putih, bunga lili,
bunga anggrek, sedap malam, bunga krisan dan lain sebagainya. Warna
juga disesuaikan dengan pesanan
pelanggan serta perayaan yang akan dihadiri. Rangkaian bunga standing
an rangkaian bunga
meja). Yang membedakan adalah media penumpu yang
digunakan vas sebagai
penumpu (media untuk meletakkan), akan tetapi kalau untuk bunga
rak (rangka penumpu)
35
e. Papan bunga
Papan bunga merupakan sebuah karangan bunga yang berbentuk
persegi empat, pada umumnya menggunakan ukuran 2x1,25m, 2x1,5m,
2x1.8m, 2x2m dan ada ukuran yang lebih besar, biasanya bunga papan
yang berukuran besar adalah spesial request dari pembeli, Bunga yang
berukuran besar jarang diorder oleh para pelanggan dikarenakan bunga ini
biasanya dikirimkan untuk orang-orang penting seperti bos dari salah satu
perusahaan multicompany yang melakukan hajatan. Papan bunga ini
terbuat dari bahan steroform dengan menggunakan penyangga atau kaki –
kaki yang menggunakan bahan bambu yang dibentuk sedemikian rupa,
stereform ini ditutupin dengan bahan spon yang berwarna-warni dan spon
ini yang akan membuat papan bungan lebih indah.
Gambar 2.5: Foto Produk Karangan Bunga (Sumber: Neezha Florist, 2016)
f. Bunga mobil pengantin
Bunga yang dirangkai pada mobil yang bisanya digunakan dalam
prosesi pernikahan, untuk mengiringi mempelai pria menuju rumah
mempelai wanita. Neezha Florist juga menerima pesanan bunga mobil
pengantin sesuai permintaan pelanggan.
Gambar
g. Boneka Danbo
Danbo adalah boneka mini yang berbentuk kotak pada setiap
bagiannya, mulai dari kepala, tangan, kaki hingga badan, boneka ini
terbuat dari kertas yang telah didesain khusus dengan teknik tertentu,
sehingga bisa menghasilkan bentuk yang id
boneka danbo tersebut menjadi salah satu produk yang berbeda
produk di pasaran,
membuat boneka danbo menjadi layaknya sebuah karakter yang
berpakaian sesuai dengan pesanan
wisuda, ada juga yang profesi yang dikemas secara ergonomis sehingga
mampu memberikan daya tarik tersendiri.
Gambar
Gambar 2.6: Foto Produk Bunga Mobil Pengantin(Sumber: Neezha Florist, 2016)
Boneka Danbo
Danbo adalah boneka mini yang berbentuk kotak pada setiap
bagiannya, mulai dari kepala, tangan, kaki hingga badan, boneka ini
terbuat dari kertas yang telah didesain khusus dengan teknik tertentu,
sehingga bisa menghasilkan bentuk yang ideal. Neezha Florist membuat
boneka danbo tersebut menjadi salah satu produk yang berbeda
produk di pasaran, yakni dengan adanya penambahan aksen khusus untuk
membuat boneka danbo menjadi layaknya sebuah karakter yang
berpakaian sesuai dengan pesanan konsumen, ada yang memakai pakaian
wisuda, ada juga yang profesi yang dikemas secara ergonomis sehingga
mampu memberikan daya tarik tersendiri.
Gambar 2.7: Foto Produk Boneka Danbo (Sumber: Neezha Florist, 2016)
36
Foto Produk Bunga Mobil Pengantin
Danbo adalah boneka mini yang berbentuk kotak pada setiap
bagiannya, mulai dari kepala, tangan, kaki hingga badan, boneka ini
terbuat dari kertas yang telah didesain khusus dengan teknik tertentu,
eal. Neezha Florist membuat
boneka danbo tersebut menjadi salah satu produk yang berbeda dengan
yakni dengan adanya penambahan aksen khusus untuk
membuat boneka danbo menjadi layaknya sebuah karakter yang
konsumen, ada yang memakai pakaian
wisuda, ada juga yang profesi yang dikemas secara ergonomis sehingga
37
h. Boneka handmade flanel wisuda
Boneka flannel ini merupakan salah satu inovasi yang dimiliki oleh
Neezha Florist, sebab boneka ini dikreasikan sendiri oleh pemilik usaha,
sebagai salah satu produk yang dipasarkan. Boneka flannel terbuat dari
kain flannel yang dirangkai dengan teknik jahit, boneka ini bisa dirangkai
layaknya seorang yang sedang diwisuda karena memakai topi toga,
lengkap dengan pakaian wisuda, serta di bungkus dengan rapi, sehingga
memiliki nilai tersendiri.
Gambar 2.8: Foto Produk Boneka Flannel (Sumber: Neezha Florist, 2016)
i. Boneka handmade flanel profesi dan karakter
Boneka flanne profesi maupun karakter hampir sama dengan
boneka flannel wisuda, yang membedakan adalah pakaian yang dipakai
oleh boneka tersebut, yang mampu menyesuaikan dengan karakter yang
ada pada foto yang diberikan oleh para pelanggan serta bisa melayani
sesuai dengan permintaan pelanggan. Harga yang ditawarkan relatif sama
dengan boneka flannel wisuda.
Gambar
j. Boneka Spon/Dagron
Boneka spon yan
dengan boneka spon yang ada dipasaran, namun yang membedakan
boneka tersbut adalah kreasi yang diciptakan oleh pemilik usaha sebagai
keunikan tersendiri dari produk boneka spon ini, dikarenakan bonek
spon yang dipasarkan Neezha Florist diolah menjadi karakter boneka
dengan pakaian ala wisuda lengkap dengan atributnya. Boneka ini
kebanyakan dipesan oleh para mahasiswa yang akan merayakan momen
wisuda teman, kerabat, ataupun pacar sebagai hadiah. Bentuk boneka
bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan, dilengkapi dengan
identitas logo universitas yang ditempel pada boneka.
Gambar
Gambar 2.9: Foto Produk Boneka Flannel Profesi(Sumber: Penulis, 2016)
Boneka Spon/Dagron
Boneka spon yang di pasarkan oleh Neezha Florist umunya sama
dengan boneka spon yang ada dipasaran, namun yang membedakan
boneka tersbut adalah kreasi yang diciptakan oleh pemilik usaha sebagai
keunikan tersendiri dari produk boneka spon ini, dikarenakan bonek
dipasarkan Neezha Florist diolah menjadi karakter boneka
dengan pakaian ala wisuda lengkap dengan atributnya. Boneka ini
kebanyakan dipesan oleh para mahasiswa yang akan merayakan momen
wisuda teman, kerabat, ataupun pacar sebagai hadiah. Bentuk boneka
sa disesuaikan dengan permintaan pelanggan, dilengkapi dengan
identitas logo universitas yang ditempel pada boneka.
Gambar 2.10: Foto Produk Boneka Spon (Sumber: Neezha Florist, 2016)
38
Foto Produk Boneka Flannel Profesi
g di pasarkan oleh Neezha Florist umunya sama
dengan boneka spon yang ada dipasaran, namun yang membedakan
boneka tersbut adalah kreasi yang diciptakan oleh pemilik usaha sebagai
keunikan tersendiri dari produk boneka spon ini, dikarenakan boneka
dipasarkan Neezha Florist diolah menjadi karakter boneka
dengan pakaian ala wisuda lengkap dengan atributnya. Boneka ini
kebanyakan dipesan oleh para mahasiswa yang akan merayakan momen
wisuda teman, kerabat, ataupun pacar sebagai hadiah. Bentuk boneka
sa disesuaikan dengan permintaan pelanggan, dilengkapi dengan
39
G. TINJAUAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
1. Pengertian Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan
mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui
berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan
mengelola elemen-elemn grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan
huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan), dengan
demikian gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi
sasaran penerima pesan (Kusrianto, 2007: 2). Secara umum desain
komunikasi visual juga bisa berarti perencanaan yang memerlukan
pengalaman emosional. Desain menitik beratkan pada pengembangan bentuk
lambang, gambar, serta disusun dengan mempertimbangkan unsur visual,
yang dilihat oleh indra penglihatan sehingga diperoleh karya seni yang
menarik, inovatif, serta bisa mempengaruhi orang yang melihatnya.
Meski demikian istilah Desain Komunikasi Visual dikategorikan sebagai
comercial art karena perpaduan antara seni rupa (visual art) dan ketrampilan
komunikasi untuk tujuan bisnis. Karya-karya desain komunikasi visual saat
ini menjadi perhatian manusia, hampir setiap hari manusia dipaksa melihat
iklan, ketika membuka halaman majalah, surat kabar, internet, atau
menghidupkan televisi banyak bermunculan iklan. Saat berada di jalan raya
banyak sekali terpampang media outdoor berupa poster, billboard, spanduk,
baliho, banner, papan nama, signage, signboard (Rakhmat Supriyono,
2010:9).
Pengertian desain dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk
menciptakan sesuatu, menciptakan sesuatu dapat berupa merancang, atau
memperbarui. Pengertian suatu desain sangat ditentukan oleh obyek atau
tema yang melingkupinya (Hendy, 2009:5).
Pengertian komunikasi berasal dari kata communicate yang berarti
memberitahu. Kata ini berasal dari bahasa Latin. Pengertian visual disebut
ketajaman mata yang dilihat dengan cara yang tampak atau disaksikan.
Komunikasi visual berhubungan dengan komunikasi non verbal yang
40
dilakukan melalui penggunaan gambar dan bahan-bahan ilustrasi lainya yang
diamati melalui indra penglihatan. Komunikasi visual adalah komunikasi
menggunakan bahasa visual, di mana unsur dasar bahasa visual (yang
menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu
yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau
pesan (Kusrianto, 2007:10).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpukan bahwa komunikasi visual
berlandaskan pada hal perencanaan yang mengembangkan bentuk lambang-
lambang, gambar yang dapat dipilih lewat indra penglihatan sebagai bahasa
pesan informasinya dan dapat mempengaruhi individu yang sedang
berkomunikasi. Bila didasarkan pada arti desain dan komunikasi visual, maka
desain komunikasi visual bisa berarti proses perencanaan yang memerlukan
pengalaman visual dan emosional. Desain Komunikasi Visual dalam
pengertian modern adalah desain yang dihasilkan dari rasionalitas dan sesuai
dengan penerapanya. Dilandasi pengetahuan, bersifat rasional, dan pragmatis.
Produk Desain Komunikasi Visual juga berhadapan pada konsekuensi
sebagai produk massal dan konsumsi massa.
2. Unsur – Unsur dalam Desain
Dalam pembuatan sebuah desain perlu memperhatikan bentuk desain yang
diinginkan. Agar desain terlihat menarik (sesuai maksud dan tujuan
membuatnya), maka perlu memperhatikan unsur-unsur pembuatan desain.
Unsur mewujudkan suatu tampilan visual, ada beberapa unsur yang
diperlukan, yaitu:
a. Garis
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu
titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis
lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk
membangun bentuk atau konstruksi desain. Garis adalah tanda yang dibuat
oleh alat untuk menggambar melewati permukaan, garis juga didefinisikan
sebagai titik-titik yang bergerak (M.Suyanto, 2004: 37).
41
b. Bentuk
Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau formasi yang
tertutup atau jalur yang tertutup, garis dapat digunakan untuk
menggambarkan bentuk yang datar (M.Suyanto, 2004: 39).
c. Warna
Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provokatif,
salah satu elemen visual yang mampu menarik perhatian pembaca. Warna
adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(warna putih) yang merupakan pantulan tertentu dari cahaya yang
dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Warna
sebagai unsur visual yang berkaiatan dengan bahan yang mendukung
keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmenya, kesan yang diterima oleh
mata lebih ditentukan oleh cahaya (Kusrianto, 2007: 31).
Pemilihan warna perlu berhati-hati, apabila pemakain warna kurang
tepat maka dapat merusak citra, mengurangi nilai keterbacaan, dan bahkan
dapat menghilangkan gairah baca (Rahmat Supriyono, 2010: 70).
d. Tekstur
Tekstur adalah nilai raba atau halus kasarnya suatu permukaan benda.
Didalam seni tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu tactile dan tekstur
visual. Tekstur tactile adalah nyata, jika permukaan diraba terasa nyata,
sedangkan tekstur visual adalah ilusi, tekstur tersebut memberikan impresi
yang sederhana dari tekstur yang nyata (Rahkmat Supriyono, 2010: 80).
Secara fisik tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan
kesan pantul mengkilat dan kusam, ditinjau dari efek tampilannya, tekstur
digolongkan menjadi tekstur nyata dan semu, tekstur nyata bila ada
kesamaan antara hasil raba dan penglihatan, sementara tekstur semu
terdapat perbedaan antara hasil penglihatan dan perabaan (Kusrianto,
2007: 32).
e. Ruang
Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang
atau jarak antara obyek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang
42
lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi
dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu
unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti
(Kusrianto, 2007: 30).
f. Bidang
Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar,
ditinjau dari bentuknya bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bidang geometri atau beraturan dan bidang non geometri alias tidak
beraturan. Bidang geometri merupakan bidang yang relatif mudah diukur,
sedangkan bidang non geometri merupakan bidang yang relatif sukar
diukur keluasannya (Kusrianto, 2007: 30).
3. Prinsip-prinsip Desain
Untuk menciptakan desain yang kreatif dan inovatif perlu diketahui
tentang prinsip-prinsip desain, adapun prinsip-prinsip desain yaitu:
a. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan atau balance adalah pembagian sama berat, baik secara
visual maupun optik, komposisi desain dapat dikatakan seimbang apabila
objek dibagian kiri dan kanan terkesan sama berat (Rahkmat Supriyono,
2010: 87).
b. Irama (rhythm)
Irama adalah pola layout yang dibuat dengan cara menyususn elemen-
elemen visual secara berulang-ulang. Irama visual bisa berupa repetisi dan
variasi. Irama merupakan pola yang diciptakan dengan mengulang atau
membuat variasi elemen dengan pertimbangan yang diberikan terhadap
ruang yang ada diantaranya dan dengan membangun perasaan berpindah
dari satu elemen ke elemen lainnya (M.Suyanto, 2004: 66).
c. Kesatuan (unity)
Prinsip kesatuan dalam desain adalah bagaimana mengorganisasi
seluruh elemen dalam suatu tampilan grafis (M.Suyanto, 2004: 67).
43
Desain dikatakan menyatu apabila secara keseluruhan tampak
harmonis, ada kesatuan antara unsur-unsur desain.
d. Kontras
Kontras merupakan objek yang dianggap paling penting dibuat
berbeda dengan elemen-elemen lainnya (Rakhmat Supriyono, 2010: 90).
Kontras di dalam suatu komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar
tidak terkesan monoton. Kontras ditampilkan secukupnya saja karena bila
terlalu berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh
dari kesan harmonis (Kusrianto, 2007: 42).
e. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan ukuran antara bagian dengan bagian,
dan bagian dengan keseluruhan yang menekankan pada ukuran dari suatu
unsur yang akan disusun dan sejauh mana ukuran itu menunjang
keharmonisan tampilan suatu desain (Kusrianto, 2007: 43).
Proporsi termasuk berarti hubungan antar bagian atau antara bagian
terhadap keseluruhannya. Pengaturan hubungan yang dimaksud, bertalian
dengan ukuran, yakni besar kecilnya bagian, luas sempitnya bagian,
panjang pendeknya bagian, atau tinggi rendahnya bagian.
f. Fokus
Fokus atau pusat perhatian selalu diperlukan dalam suatu komposisi
untuk menunjukkaan bagian yang dianggap penting dan diharapkan
menjadi perhatian utama (Kusrianto, 2007: 42).