bab ii landasan teorieprints.unisnu.ac.id/1553/3/bab ii.pdf · stevenson (1989 ) antropometri...

23
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perancangan Produk Perancangan produk merupakan kegiatan untuk membuat suatu barang atau produk yang baru. Perancangan produk terdiri dari serangkaian kegiatan yang berurutan dan saling terkait dan perancangan adalah hal yang penting dilakukan sebelum mwlakukan proses produksi. Dalam aktivitas perancangan dimulai dari akhir dan berakhir diawal, artinya fokus dari semua aktivitas perancangan adalah suatu deskripsi produk (Rosnani Ginting:2013). 2.2 Kursi Boncengan Anak Kursi merupakan salah satu fasilitas yang digunakan untuk duduk. Seiring dengan perkembangan zaman kursi tidak hanya diciptakan bagi orang dewasa tetapi kursi juga untuk kursi anak. Kursi anak dapat berkembang lagi menjadi kursi boncengan anak untuk kendaraan para orang tua. Manfaat dari kursi bonceng anak sendiri adalah memudahkan para orang tua untuk mengajak anak mereka berkendara agar orang tua tidak perlu lagi menggendong anak mereka. Kursi bonceng anak yang beredar dipasaran memiliki dua bentuk berdasarkan bahan yang digunakan diantaranya : a. Kursi bonceng anak berbahan dari stanliess b. Kursi bonceng anak berbahan dari rotan Jenis kursi bonceng berdasarkan bahan yang digunakan seperti gambar 2.1 berikut:

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perancangan Produk

Perancangan produk merupakan kegiatan untuk membuat suatu barang

atau produk yang baru. Perancangan produk terdiri dari serangkaian kegiatan yang

berurutan dan saling terkait dan perancangan adalah hal yang penting dilakukan

sebelum mwlakukan proses produksi. Dalam aktivitas perancangan dimulai dari

akhir dan berakhir diawal, artinya fokus dari semua aktivitas perancangan adalah

suatu deskripsi produk (Rosnani Ginting:2013).

2.2 Kursi Boncengan Anak

Kursi merupakan salah satu fasilitas yang digunakan untuk duduk. Seiring

dengan perkembangan zaman kursi tidak hanya diciptakan bagi orang dewasa

tetapi kursi juga untuk kursi anak. Kursi anak dapat berkembang lagi menjadi

kursi boncengan anak untuk kendaraan para orang tua.

Manfaat dari kursi bonceng anak sendiri adalah memudahkan para orang tua

untuk mengajak anak mereka berkendara agar orang tua tidak perlu lagi

menggendong anak mereka. Kursi bonceng anak yang beredar dipasaran memiliki

dua bentuk berdasarkan bahan yang digunakan diantaranya :

a. Kursi bonceng anak berbahan dari stanliess

b. Kursi bonceng anak berbahan dari rotan

Jenis kursi bonceng berdasarkan bahan yang digunakan seperti gambar 2.1

berikut:

Page 2: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

6

Gambar 2.1 Jenis-jenis Kursi Bonceng Anak

Sumber: Data Primer yang Diperoleh (2017)

2.3 Quality Function Deployment

Quality Function Deployment (QFD) adalah suatu cara untuk

meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen

kemudian menghubungkanya dengan ketentuan teknis untuk menghasilan suatu

barang atau jasa pada setiap tahap pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan

(Rosnani Ginting, 2013). Aplikasi QFD difokuskan pada desain produk,

produktivitas dan evaluasi terhadap suatu produk.Suatu organisasi yang

mengimplementasikan QFD dapat memberikan informasi mengenai produktivitas

dan kualitas produk, mengurangi biaya, dan mengurangi waktu pengembangan

produk

2.3.1 Tujuan Quality Function Deployment (QFD)

Tujuan QFD adalah memenuhi keinginan konsumen dengan cara

merancang produk baru agar dapat berkompetisi dan bersaing dengan produk dari

kompetitor. QFD berguna untuk memastikan bahwa suatu perusahaan. QFD.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

7

berguna untuk memastikan bahwa suatu perusahaan memperhatikan

kebutuhan

konsumen sebelum membuat perancangan produk baru.

2.3.2 Manfaat Quality Function Deployment (QFD)

Adapun manfaat dari QFD sebagai berikut:

1. Memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan.

2. Mengutamakan kegiatan-kegiatan desain.

3. Menganalisis kinerja produk.

4. Menurangi banyaknya perubahaan desain setelah dikeluarkan dengan

memastikan upaya yang difokuskan pada tahap perencanaan.

5. Menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan

menyediakan suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputusan.

2.3.3 Focus Group Discussion

Pendekatan focus group discussion memungkinkan seorang peneliti

menggali kebutuhan dasar konsumen secara kelompok diskusi sehingga dapat

diketahui motif, kecenderungan pikiran dan emosi responden dari sekelompok

orang yang telah ditentukan.

2.3.4 Teknik Sampling

Untuk tahap pebgumpulan data suatu penelitian, diperlukan proses sampling

terhadap data yang dibutuhkan. Terdapat dua metode teknik sampling yang

umumnya digunakan dalam penelitian yaitu metode non probabilistik dan

probabilistik.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

8

1. metode prbabilistik.

a. Judgement sampling

Untuk pengambilan sampel dengan cara ini diperlukan tenaga ahli yang akan

menentukan anggota populasi yang akan menjadi anggota sampel.

b. Quota Sampling

Sampel yang diambil dalam teknik ini adalah sekelompok anggota populasi

yang mempunyai karakteristik yang sama.

c. Systematic Sampling

Systematic Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan

dari anngota populasi yang telah dberi nomor urut.

2. Metode Non Probanilistik

a. Simple Random Sampling

Sampel yang diambil secara acak, yaitu setiap anggota populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara yang

umum digunakan adalah dengan menggunakan tabel acak, atau dapat juga

digunakan cara undian.

2.3.5 Voice of Customer (VOC)

Voice of Customer (VOC) merupakan istilah yang digunakan untuk

melambangkan proses mencari tahu apa yang sebenarnya diinginkan atau

diharapkan oleh konsumen mengenai suatu produk. VOC biasanya digunakan

ketika akan membuat produk baru. Beberapa manfaat dari VOC antara lain:

1. Dapat menciptakan produk yang sesuai (atau melebihi) dengan harapan,

kebutuhan dan permintaan pasar.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

9

2. Mendapatkan “arah” untuk melakukan pengembangan produk.

3. Mengurangi resiko produk gagal karena tidak sesuai dengan permintaan pasar.

4. Mendapatkan detail permintaan konsumen.

5. Sebagai “softmarketing” bagi produk yang akan dibuat.

Beberapa metode yang dapat dilakukan dalam mengumpulkan “suara

pelanggan” adalah dengan cara:

1. Wawancara dilakukan oleh interviewer terhadap pelanggan mengenai

kebutuhan pelanggan terhadap suatu produk

2. Focus Group Discussion Interviewer memfasilitasi diskusi kelompok

pelanggan, interviewer kemudian akan mengamati dan merekan jalannya

diskusi kelompok tersebut.

3. Observasi produk pada saat digunakan. Dilakukan dengan mengamati

pelanggan ketika menggunakan produk atau ketika melakukan pekerjaan yang

sesuai dengan tujuan produk tersebut diciptakan.

3.3.1 Pengumpulan dan Penentuan Kebutuhan Pelanggan

Tahapan penggunaan QFD menurut Marimin (2004), sebagai berikut:

1. Mendengarkan suara konsumen dengan menentukan harapan pelanggan, yang

dilakukan dengan cara:

a. . Penentuan konsumen ahli yang akan dilibatkan dalam identifikasi dan

rating harapan pelanggan.

b. Wawancara dengan konsumen ahli, hasil wawancara berupa atribut

kualitas, kemudian dilakukan pembobotan menggunakan perbandingan

berpasangan. Hasilnya berupa bobot dikonversikan ke ranking.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

10

2. Membuat matriks proses yang ada dalam perusahaan.

3. Menentukan hubungan keterkaitan antara atribut dengan karakteristik proses

dengan nilai yang telah ditetapkan.

4. Menentukan kepuasan konsumen dan juga perbandingan kinerja perusahaan.

Untuk kepuasan konsumen dengan perhitungan (Husein Umar, 2005)

:

(N1x1)+(N2x2)+(N3x3)+(N4x4)+(N5x5)

(Jumlah responden)

N1 = Jumlah responden dengan jawaban “sangat tidak memuaskan”

N2 = Jumlah responden dengan jawaban “tidak memuaskan”

N3 = Jumlah responden dengan jawaban “cukup”

N4 = Jumlah responden dengan jawaban “memuaskan”

N5 = Jumlah responden dengan jawaban “sangat memuaskan”

2.3.6 Voice of Engineering (VOE)

Voice of Engineering (VOE) memuat karakteristik teknis (Technical

Reqruitment), yang merupakan gambaran produk atau jasa yang direncanakan

untuk dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Biasanya

technical reqruitment ini diturunkan dari kebutuhan pada tahap 1 yaitu VOC.

Karakteristik teknis dapat diartikan sebagai kumpulan keinginan terhadap suatu

produk atau proses yang ditetapkan oleh organisasi yang juga menunjukan suara

atau keinginan dari perusahaan selaku pembuat produk (Voice of Engineering).

Page 7: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

11

Dalam VOE ini akan ditentukan nilai target spesifikasi produk yang

mampu dibuat oleh perusahaan. Hubungan antara VOC dan VOE ditentukan

dalam House of Quality (HoQ) dengan bobot hubungan Kuat = 9, Sedang = 3,

Lemah = 1.

2.4 House of Quality (HOQ)

QFD (Quality Function Deployment) adalah suatu matriks yang sistematis,

menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk merencanakan produk yang

berkualitas (Rosnani Ginting,2013). QFD menerjemahkan selera konsumen

kedalam bentuk atribut-atribut produk yang disesuaikan dengan karaakteristik

teknis. Dasar dari QFD adalah TQM (Total Quality Manajement). Dalam QFD

menggunakan suatu matriks yang disebut sebagai House of Quality, dimana

matriks ini dapat menterjemahkan keinginan konsumen kedalam karakteristik

desain. Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses

pengembangan produk sedini mungkin. Langkah-langkah dalam membangun

QFD (Rosnani Ginting,2013):

1. Mengidentifikasi keinginan konsumen kedalam atribut-atribut produk

Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen

terhadap suatu produk.

2. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut dengan

memberikan bobot persentase pada masaing-masing atribut. dengan

menggunakan skala prioritas.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

12

3. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing, keterangan mengenai

atribut yang diprioritaskan peaing dikaji.

4. Membuat matriks perlawan antara atribut produk dengan karakteristik. pada

tahap ini dimasukkan kedalam suatu matriks, dimana atribut diletakknvertikal

pada tepi sebelah kiri, sedangkan karakteristik teknis diletakkan horisontal

pada tepi atas.

5. Mengidentifikasi karakteristik teknik dan aribut produk, untuk menyatukan

hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya

menggunakan skor, dimana skor yang tertinggi menggambarkan tingkat

kemudahan yang tinggi karakteristik teknis yang paling berpengaruh pada

kepuasan konsumen dan sebaliknya.

6. Mengidentifikasi interaksi yang relevan diantara karakteristik teknis, dalam

matrik HOQ, besaran diletakkan pada bagian atap.

7. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis.

Gambar 2.2 House of QualitySumber: Rosnani Ginting(2013)

Standar performasi produk

kolerasi setiappasang karakteristik

teknik

Nilai hasil perbangdingan terhadapproduk

Atribut produk yang ditetapkankonsumen

Menunjukkan perbandinganproduk rancangan terhadap

produk pesaing

Nilai kepentingan dari tiap karakteristik

Matrik hubungan antara karakteristikteknis dan atribut produk

Page 9: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

13

Tahap implementasi pembuatan House of Quality dilakukan dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Penyusunan Voice of Customer, dengan melakukan wawancara dan

penyebaran kuisioner kepada konsumen untuk memperoleh atribut (suara

pelanggan).

2. Penentuan tingkat kepentingan konsumen terhadap produk yang merupakan

tingkatan/nilai kepentingan dari masing-masing factor yang dianggap mampu

memenuhi kepuasan konsumen.

3. Evaluasi kualitas produk dibandingkan dengan produk pesaing yang

kompetitif, produk competitor dalam hal ini akan menjadi produk referensi

atau benchmark.

4. Penyusunan technical requirements berdasarkan voice of engineer yang

merupakan kemampuan teknis yang dimiliki oleh perusahaan untuk

memenuhi Customer Needs.

5. Penyusunan Relationship Matrix, menunjukan hubungan antara respon teknis

dengan customer needs. Relasi hubungan yang terjadi dikategorikan dalam 3

jenis yaitu :

Hubungan sangat kuat dengan skor 9

Sedang dengan skor 3

Tidak ada hubungan dengan skor 1

6. Penyusunan Co-relationships, digunakan untuk mengidentifikasi hubungan

antara masing-masing Technical Requirements. Jenis hubungan ini adalah :

Page 10: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

14

Korelasi positif kuat

Korelasi positif lemah

Korelasi negatif kuat

Korekasi negatif lemah

7. Penyusunan Planning Matrix, yang terdiri dari:

Importance to customers

Merupakan kolom yang berisi tingkat kepentingan dari kebutuhan

pelanggan tersebut bagi konsumen. Nilai pada kolom ini diisi

berdasarkan hasil yang diperoleh dari identifikasi kebutuhan pelanggan

melalui kuisioner. Nilainya bias merupakan nilai absolut, nilai relatif dan

nilai ordinal.

Customer satisfaction performance

Merupakan penilaian atau persepsi konsumen mengenai bagaimana

performansi produk atau jasa mampu memenuhi kebutuhan pelanggan

tersebut.

Goal

Merupakan nilai tujuan yang ditetapkan oleh tim pengembang untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan. Dinyatakan dalam nilai dengan skala

yang sama dengan level performance.

Improvement ratio

Merupakan nilai perbandingan yang diperlukan untuk perbaikan dari

kondisi produk saat ini hingga mampu memenuhi tujuan (goal) yang

telah ditetapkan. Dirumuskan sebagai: (Cohen,1995)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

15

Improvement Ratio =

Sales point

Sales point merupakan informasi mengenai kemampuan atau daya

tarik suatu atribut yang ada pada produk atau jasa mendukung nilai jual

produk. Nilai untuk sales point adalah:

1,1 : Tidak ada titik penjualan (daya jual rendah)

1,2 : Titik penjualan menengah (daya jual sedang)

1,5 : Titik penjualan kuat (daya jual tinggi)

Raw weight

Nilai Raw Weight untuk tiap-tiap kebutuhan dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Raw weight = (Importance to customer) x(improve. Ratio) x (Sales

Point)

Kebutuhan dengan nilai raw weight yang lebih tinggi merupakan

kebutuhan yang lebih penting untuk dikembangkan dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan.

Normalized raw weight

Merupakan nilai proporsi bobot dari raw weight dari tiap-tiap kebutuhan

terhadap total raw weight. Nilainya dihitung dengan rumus:

Normalized raw weight =

Page 12: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

16

2.5 Antropometri

Antropometri merupakan bagian dari ilmu yang mempelajari tentang

dimensi tubuh manusia, pentingnya antropometri karena perlunya kesesuaian

antara rancangaan yang dibuat dengan dimensi tubuh pengguna. Menurut

Stevenson (1989) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan

dengan karakteristik fisik manusia, bentuk serta penerapan dari data tersebut

digunakan untuk penanganan masalah desain.

Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas

antara lain dalam hal:

1. Perancangan areal kerja.

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas (tools) dan

sebagainya.

3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi atau meja

komputer, dll.

4. Perancangan lingkungan kerja fisik

Dalam merancang produk harus memperhatikan faktor-faktor yang

mempengaruhi ukuran tubuh manusia, yaitu:

1. Umur.

Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20

tahun untuk pria dan 17 tahun untuk wanita.

2. Suku bangsa.

Setiap bangsa ataupun kelompok etnik tertentu akan memiliki karakteristik

fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

17

3. Sosio ekonomi.

Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia.

4. Posisi tubuh.

5. Ukuran tubuh akan berbeda dipengaruhi posisi tubuh pada saat akan

melakukan aktivitas tertentu yaitu struktural dan funcional body dimension.

6. Pakaian.

Tebal atau tipisnya pakaian yang harus dikenakan, dimana faktor iklim yang

berbeda akan memberikan variasi yang berbeda-beda pula.

7. Jenis pekerjaan.

Jenis pekerjaan mewajibkan adanya persyaratan dalam menyeleksi dimensi

tubuh manusia seperti tinggi, berat badan, dan lain-lain.

8. Kehamilan.

Faktor kehamilan pada wanita merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi variabilitas dan antropometri. Terutama tebal perut dan tebal

dada.

9. Cacat tubuh.

Dimana data antropometri di sini akan diperlukan untuk perancangan produk

bagi orang-orang cacat (kursi roda, kaki/tangan palsu).

2.5.1 Pengukuran Data Antropometri

Data antropometri dalam penelitian diperoleh dari pengukuran dimensi

tubuh manusia. Adapun data-data ukuran dimensi tubuh yang digunakan adalah

terlihat seperti gambar berikut:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

18

Page 15: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

19

Gambar 2.3 Dimensi Tubuh Manusia D1 sampai dengan D36

Sumber: Antropometri Indonesia (2014)

Page 16: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

20

Keterangan dimensi tubuh manusia D1 sampai D36 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Keterangan Dimensi Tubuh dalam Antropometri

Dimensi Keterangan Dimensi Dimensi Keterangan Dimensi

D1Dimensi tinggi tubuh padaposisi berdiri

D19Dimensi lebar pinggul dalam posisiduduk

D2Dimensi tinggi mata padaposisi berdiri

D20Dimensi tebal dada dalam posisiduduk

D3Dimensi tinggi bahu padaposisi berdiri

D21Dimensi tebal perut dalam posisiduduk

D4Dimensi tinggi siku padaposisi berdiri

D22Dimensi panjang lengan atas dalamposisi duduk

D5 Dimensi tinggi pinggul D23 Dimensi panjang lengan bawahdalam posisi duduk

D6Dimensi tinggi tulang ruaspada posisi berdiri

D24Dimensi panjang rentang tangan kedepan

D7Dimensi tinggi ujung jaripada posisi berdiri D25

Dimensi panjang bahu-genggamantangan ke depan dalam posisiberdiri

D8Dimensi tinggi dalam posisiduduk

D26Dimensi panjang kepala

D9Dimensi tinggi mata dalamposisi duduk

D27 Dimensi lebar kepala

D10Dimensi tinggi bahu dalamposisi duduk

D28 Dimensi panjang tangan

D11Dimensi tinggi siku dalamposisi duduk

D29 Dimensi lebar tangan

D12Dimensi tebal paha dalamposisi duduk

D30 Dimensi panjang kaki

D13Dimensi panjang lututdalam posisi duduk

D31 Dimensi lebar kaki

D14Dimensi panjang poplitealdalam posisi duduk

D32Dimensi panjang rentangan tanganke samping dalam posisi berdiri

D15Dimensi tinggi lutut dalamposisi duduk

D33Dimensi panjang rentangan sikudalam posisi berdiri

D16Dimensi tinggi poplitealdalam posisi duduk

D34Dimensi panjang genggamantangan ke atas dalam posisi berdiri

D17Dimensi lebar sisi bahudalam posisi duduk

D35Dimensi panjang genggamantangan ke atas dalam posisi duduk

D18Dimensi lebar bahu bagianatas dalam posisi duduk

D36Dimensi panjang genggamantangan ke depan dalam posisiberdiri

Sumber: Antropometri Indonesia (2014)

Page 17: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

21

2.5.2 Distribusi Normal dalam Penetapan Data Antropometri

Data Antropometri jelas diperlukan agar rancangan suatu produk bisa

sesuai dengan orang yang akan mengoperasikannnya..

Gambar 2.4 Distribusi Normal

Sumber: Antropometri Indonesia (2014)

Untuk penetapan data antropometri ini, pemakaian distribusi normal akan

umum diterapkan seperti pada Gambar 2.4. Apabila kita akan mempergunakan

ukuran dengan persentil 95th dalam sebuah perancangan. Dalam statistik,

distribusi normal dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata (mean, x ) dan

simpangan standardnya (standard deviation) dari data yang ada. Dengan persentil,

maka yang dimaksud disini adalah suatu nilai yang menunjukkan prosentase

tertentu dari orang yang memiliki ukuran pada atau dibawah nilai tersebut.

Pemakaian nilai-nilai yang umum diaplikasikan dalam perhitungan data

antropometri dapat dijelaskan dalam Tabel 2.2.

1,96 σX

N(X,Xσ)

1,96 σX

2,5%2,5%

97,5th percentile2,5th percentile

95%

x

Page 18: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

22

Tabel 2.2. Macam Perhitungan Persentil

Presentil PerhitunganPersentil ke-1 x - 2,325 x

Persentil ke-2,5 x - 1,96 xPersentil ke-5 x - 1,645 xPersentil ke-10 x - 1,28 x

Persentil ke-50 xPersentil ke-90 x + 1,28 xPersentil ke-95 x + 1,645 xPersentil ke-97,5 x + 1,96 x

Persentil ke-99 x + 2,325 xSumber : Bambang Suhardi (2015)

2.5.3 Pengujian Data

1. Pengujian Data dengan Menggunakan software SPSS

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 17.

Dalam pengujian menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, adapun

prosedur pengujian adalah sebagai berikut

1) Hipotesis :

H0 : Data berdistribusi normal

H1 : Data tidak berdistribusi normal

2) Statistik uji : Uji Kolmogorof-Smirnov

3) = 0,05

4) Daerah kritis : H0 ditolak jika Sig. <

Page 19: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

23

b. Uji validitas

Uji validitas dilakukan menggunakan uji kolerasi person product

moment adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis:

a) Jika nilai r hitung lebih besar dari nilai tabel, maka angket

dinyatakan valid.

b) Jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai tabel, maka angket

tersebut dinyatakan tidak valid.

2) Statistik uji : uji kolerasi person product moment

3) Signifikansi = 0.05

c. Uji Reliabilitas

Uji reabilitas dilakukan dengan uji kolerasi alpha cronbach’s

adapun prosedur pengujian adalah sebagai berikut:

1) Hipotesis

a) Jika nilai alpha lebih besar dari r tabel maka angket reliabel

atau konsisten.

b) Jika nilai alpha lebih kecil dari r tabel maka angket tidak

reliabel atau tidak konsisten.

2) Statistik uji: alpha cronbach’s

3) Signifikansi = 0.05

Page 20: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

24

2. Uji Keseragaman Data

Langkah pertama dalam test keseragaman data adalah menghitung

besarnya rata-rata setiap observasi. Untuk nilai rata-rata dapat dihitung

sebagai berikut : ( Muhammad Choirul Zulfa, 2008)

x =n

xn

ii

1

Dimana :

x : nilai rata-rata

x : data hasil pengukuran

n : banyaknya pengukuran yang dilakukan

Langkah selanjutnya adalah menentukan standar deviasi, besarnya standar

deviasi dapat dihitung sebagai berikut :

2

1

1

)(

n

xxn

ii

Dimana : σ : standar deviasi

x : data hasil pengukuran

x : nilai rata-rata

n : banyaknya pengukuran yang dilakukan

Selanjutnya adalah menentukan batas kendali atas (BKA) dan batas

kendali bawah (BKB) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

BKA = x + k.σ

Page 21: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

25

BKB = x – k.σ

Dimana : x : Rata-rata data hasil pengamatan

σ : Standar deviasi

k:Harga indeks yang besarnya tergantung convidence

level, yaitu jika :

CL = 68% - 94,99%, maka k = 1

CL = 95% - 98,99%, maka k = 2

CL = 99% - 100%, maka k = 3

3. Uji Kecukupan Data

Test kecukupan data dilakukan dengan menggunakan rumus persamaan

sebagai berikut :

2

n

1jj

2n

1jj

n

1j

2j

)x(

)x()xN(s

k

'

N

Dimana : x : data hasil pengukuran

N : Banyaknya pengukuran

S : Tingkat kepercayaan

k : Harga indeks yang besarnya tergantung confidence

level, yaitu jika :

CL = 68% - 94,99%, maka k = 1

CL = 95% - 98,99%, maka k = 2

CL = 99% - 100%, maka k = 3

Page 22: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

26

2.6 Kajian Penelitian Terdahulu

Kajian penelitian terdahulu sebagai perbandingan untuk penelitian yang

dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Chrisdiyanto telah melakukan

penelitian pada tahun 2014 yang berjudul “Perencanaan dan Pengembangan Meja

Belajar Lipat Multifungsi yang Ergonomi dengan Metode QFD“. Fokus penelitian

ini adalah perancangan ulang meja lipat yang ergonomis dan efisien. Perancangan

ulang meja lipat yang dilakukan peneliti adalah berdasarkan data antropometri

konsumen dan berdasarkan keinginan konsumen.

Denny Nurkertamanda, dkk telah melakukan penelitian pada tahun 2006

yang berjudul “Perancang Meja dan Kursi Anak Menggunakan Metode Quality

Function Deployment (QFD) dengan pendekatan Antropometri dan Bentuk Fisik

Anak“. Penelitian Denny Nurkertamanda, dkk dilakukan berdasarkan bentuk fisik

anak sebagai dasar pengembangan dan menggunakan data antropometri untuk

merancang ulang meja dan kursi anak berdasarkan antropometri.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Maduretno Oktavia pada

tahun 2007 dengan judul “ Pengembangan Produk Kursi Penderita Patah Tulang

pada Aktivitas Kebelakang denga Menggunakan Metode QFD Ditinjau dari

Aspek Ergonomi”. Penelitian ini menghasilkan kursi roda yang nyaman dan

ukuran kursi roda sesuai dengan antropometri tubuh manusia.

Penelitian yang dilakukan sekarang adalah melakukan perancangan kursi

bonceng anak yang sesuai dengan antropometri tubuh anak selain itu

meningkatkan keselamatan anak saat orang tua berkendara menggunakan kursi

tersebut.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORIeprints.unisnu.ac.id/1553/3/BAB II.pdf · Stevenson (1989 ) antropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik manusia, bentuk

27

Beberapa hal yang membedakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

dengan penelitian terdahulu, disajikan dalam bentuk tabel 2.3.

Tabel 2.3 Perbandingan antara Kajian Terdahulu

No Namapeneliti,

tahun

Judul Permasalahanyang dihadapi

Alat Analisis Hasil

1. BayuChrisdiyanto,2014

Perencanaan danPengembanganMeja BelajarLipatMultifungsiyang Ergonomidengan MetodeQFD

Desain mejabelajar kurangmemperhatikannilai ergonomi,dan lebihmengutamakandesain bentukyang simple,sehingga fungsiutama dari mejabelajar tersebutterabaikan.

MetodeQualityFuctionDeployment(QFD)

Menghasilkan mejalipat yang ergonomidan multifungsisesuai keinginankonsumen denganmemperhatikanantropometri tubuhmanusia.

2. DennyNurkertamanda, dkk, 2006

Perancang Mejadan Kursi AnakMenggunakanMetode QualityFunctionDeployment(QFD) denganpendekatanAntropometridan Bentuk FisikAnak

Kursi dan mejayang tidak sesuaiukuran tubuh anakyang dapatmengakibatkananak cepatmengalamikelelahan.

MetodeQualityFuctionDeployment(QFD) danantropometri.

Dihasilkanrancangan meja dankursi anak sesuaidengan antropometritubuh anak sehinggaanak tidak mudahmengalamikelelahan.

3 MaduretnoOktavia,2007

PengembanganProduk KursiPenderita PatahTulang padaAktivitasKebelakangdengaMenggunakanMetode QFDDitinjau dariAspek Ergonomi

Kuri roda bagipenderita patahtulang, sulitdigunakan padasaat mereka inginkebelakang.

MetodeQualityFuctionDeployment(QFD)

Dihasilkanrancangan kursi rodayang sesuai dengankeinginan konsumenberdasarkan QfDDan antropometritubuh konsumen.