pengaruh penambahan nitrogen dan waktu …digilib.uin-suka.ac.id/3677/1/bab i, v, daftar...
TRANSCRIPT
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI RAGI DAN DERAJAT KEASAMAN (pH) MEDIA FERMENTASI
TERHADAP KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI TETES TEBU (Molasse)
Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Kimia
diajukan oleh: Aminatus Sa’diyah
04630032
Kepada PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA 2009
i
MOTTO
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat...”
(Q.S. Al-Mujadilah: 11)
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai (dari sesuatu urusan). Kerjakanlah dengan sungguh-sunguh (urusan) yang lain”
(Q.S. Al-Insyirah: 5-7)
“Tujuan luhur tidak bisa dicapai melalui mimpi dan fantasi.
Tapi ia hanya bisa diraih dengan dedikasi dan komitmen” (al-Qarni)
vi
KATA PENGANTAR
م اهللا الرحمن الرحيمبس
له ا ىوعل. أشرف االنبيآء والمرسلينىالم علسالصالة وال. لمينارب العالحمدلله
ده ن محمداعب ا الاله االاهللا وحده الشريك له واشهدنا اشهد. به اجمعينحوص
امابعد .ورسوله Alhamdulillah, segala puji dan syukur yang tiada terkira saya
persembahkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunia, serta kekuatan
luar biasa, sehingga saya dapat melalui masa-masa berat, panjang dan melelahkan
dalam proses pembuatan skripsi ini. Selalu saya ingat ayat Al-Qur’an yang
menginspirasi saya dalam melalui ini semua, yaitu, “Di dalam kesulitan pasti ada
kemudahan.” Shalawat serta salam dan tidak lupa penulis ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahilliyah menuju zaman
yang terang benderang ini.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari arahan, bimbingan dan
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Dra. Maizer Said Nahdi, M.Si., selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2. Khamidinal, M.Si., selaku Ketua Progam Studi Kimia Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Sunan Kalijaga.
3. Susy Yunita P, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah
memberikan motivasi dan pengarahan selama studi..
vii
4. Esti Wahyu Widowati, M.Si., selaku pembimbing skripsi yang dengan ikhlas
dan sabar meluangkan waktunya dalam membimbing, mengarahkan dan
memotivasi dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh Staf Karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang selalu mengarahkan penulis sehingga
penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.
6. Wijayanto, S.Si., selaku laboran Laboratorium Kimia Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang selalu memberikan pengetahuan dan
pengarahan selama melakukan penelitian.
7. Bapak dan ibuku tercinta, terimakasih atas do’a yang tak henti-hentinya
memberikan motivasi, nasihat, dan dukungan dengan ikhlas untuk segera
menyelesaikan skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan sehingga masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Akhirnya harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat dan sumbangan bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan
terutama dalam bidang kimia. Amiin Ya Robbal ‘Alamin.
Yogyakarta, 3 Agustus 2009 Penyusun
Aminatus Sa’diyah NIM. 04630032
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini
Untuk Almamaterku Tercinta Prodi Kimia
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................... ii
HALAMAN NOTA DINAS KONSULTASI ............................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. v
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xiv
ABSTRAK ...................................................................................................... xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah ............................................ 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 5
B. Landasan Teori ................................................................................... 6
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Tetes Tebu (Molasse) ........................................... 8
Tabel 4.1 Rerata Kadar Etanol ............................................................................ 37
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Perubahan Tenaga Radiasi yang Terjadi Apabila Radiasi Monokromatik Melewati Sel Penyerap........................................... 26
Gambar 4.1 Rerata Kadar Etanol Hasil Fermentasi Molasse pada Variasi Konsentrasi Ragi dan Derajat Keasaman (pH) ............................... 38
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Perubahan Tenaga Radiasi yang Terjadi Apabila Radiasi Monokromatik Melewati Sel Penyerap........................................... 26
Gambar 4.1 Rerata Kadar Etanol Hasil Fermentasi Molasse pada Variasi Konsentrasi Ragi dan Derajat Keasaman (pH) ............................... 38
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Diagram Prosedur Kerja Secara Umum ........................................ 46
Lampiran 2. Pembuatan Larutan Standar........................................................... 47
Lampiran 3. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Larutan Standar Etanol ............................................................................................ 48
Lampiran 4. Penentuan Absorbansi Cr3+ Hasil Reaksi Larutan Standar Etanol Dengan K2Cr2O7 ............................................................................ 49
Lampiran 5. Pembuatan Kurva Larutan Standar................................................ 51
Lampiran 6. Kurva Kalibrasi Larutan Standar................................................... 55
Lampiran 7. Perhitungan Kadar Etanol Dalam Cuplikan .................................. 56
Lampiran 8. Perhitungan Uji ANAVA AB........................................................ 60
Lampiran 9. Perhitungan Uji DMRT ................................................................. 66
Lampiran 10.Dokumentasi Penelitian................................................................. 78
Lampiran 11. Nilai Koefisien Korelasi ............................................................... 79
Lampiran 12.Tabel Distribusi F .......................................................................... 80
Lampiran 13.Daftar DMRT ................................................................................ 81
xiv
ABSTRAK
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI RAGI DAN DERAJAT KEASAMAN (pH) MEDIA FERMENTASI
TERHADAP KADAR ALKOHOL HASIL FERMENTASI TETES TEBU (Molasse)
Oleh :
Aminatus Sa’diyah 04630032
Dosen Pembimbing : Esti Wahyu Widowati, M. Si
Molasse (tetes tebu) merupakan hasil samping dari kristalisasi gula yang
berupa sirup berwarna merah coklat, tetapi tidak dapat dikristalkan kembali melalui pemanasan maupun penguapan. Molasse dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan etanol karena mengandung karbohidrat yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 48 – 56%. Pada penelitian ini telah dilakukan konversi molasse menjadi etanol dengan menggunakan ragi roti “Fermipan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ragi dan derajat keasaman (pH) terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Sampel yang digunakan adalah molasse yang diperoleh dari Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Yogyakarta. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode Micro Conway Diffusion, sedangkan analisis kuantitatifnya dilakukan secara spektofotometri pada panjang gelombang (λ) 400 nm. Analisis data penelitian menggunakan uji ANAVA AB dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar etanol optimum diperoleh pada saat pH media 4 dengan konsentrasi ragi 0,8 g/L yaitu sebesar 8,327 (%v/v). Sedangkan kadar etanol terendah yaitu sebesar 1,351 (%v/v) terjadi pada saat pH media 3 dan konsentrasi ragi 0,0 g/L. Berdasarkan analisis data secara statistik, dapat disimpulkan bahwa variasi konsentrasi ragi dan derajat keasaman (pH) media fermentasi mempengaruhi kadar etanol yang dihasilkan. Kata kunci: Etanol, molasse, tetes tebu, fermentasi
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tebu merupakan tanaman yang tumbuh di tempat beriklim tropis.
Diperkirakan daerah asal tebu adalah pulau Irian, lalu tanaman ini menyebar
ke seluruh daerah tropis dunia. Tanaman ini sudah dibudidayakan secara
besar-besaran terutama untuk diambil gulanya. Kandungan gula pada tebu
diperkirakan sekitar 7 – 20%, yang terbanyak terdapat pada batang bagian
bawah, yakni sampai 20%. Tebu digunakan terutama untuk diambil airnya,
karena bermanfaat untuk mengobati sakit perut, melegakan tenggorokan, dan
membersihkan luka.
Salah satu jenis sisa produk dari pengolahan tebu adalah molasse.
Molasse adalah hasil samping dari kristalisasi gula yang berupa sirup
berwarna merah coklat karena adanya reaksi browning. Molasse masih
mengandung gula yang cukup banyak, baik sukrosa maupun gula pereduksi.
Total kandungan gula berkisar antara 48 – 56% dan pHnya sekitar 5,5 – 5,6.1
Tingginya kandungan gula dalam molasse berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan etanol melalui proses fermentasi.
Untuk pembuatan etanol, molasse harus mendapatkan perlakuan
pendahuluan. Hal tersebut disebabkan karena molasse bersifat kental, kadar
gula dan pH yang masih terlalu tinggi serta nutrisi yang dibutuhkan belum
1 Hambali, Erliza dkk, Teknologi Bioenergi, (Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2007), hlm: 3
1
2
mencukupi dalam molasse ini. Jika konsentrasi gula terlalu tinggi akan
berakibat buruk pada yang digunakan atau alkohol yang dihasilkan akan
menghambat aktivitas khamir. Akibat lain jika konsentrasi gula terlalu tinggi
maka waktu fermentasinya lebih lama dan sebagian gula tidak terkonversi.2
Prinsip dasar fermentasi alkohol adalah degradasi komponen pati menjadi
dekstrin dan glukosa yang kemudian diubah menjadi alkohol dan
karbondioksida yang disebabkan oleh aktivitas sel-sel khamir. Proses
fermentasi dapat dilakukan dengan menambahkan suatu jenis inokulan yang
berfungsi sebagai pengurai yang dikenal sebagai ragi. Di dalam ragi terdapat
beberapa jenis mikroba, salah satunya adalah Saccharomyces cereviciae yang
mempunyai kemampuan menghasilkan alkohol. Saccharomyces cerevisiae
dikenal sebagai mikroba jenis etanol, yaitu mikroba yang secara khusus
berperan dalam pengubahan gula menjadi etanol.
Kadar etanol yang dihasilkan selama proses fermentasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain: kadar gula, zat nutrisi pada bahan, jumlah
oksigen, kadar ragi, pH, suhu dan waktu fermentasi.3 Berdasarkan uraian
tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh konsentrasi ragi
dan derajat keasaman (pH) terhadap kadar etanol yang dihasilkan dari proses
fermentasi tetes tebu (molasse).
2 E. Gumbira Said, Bioindustri Penerapan Teknologi Fermentasi, (Jakarta: MSP, 1987), hlm: 269
3 Ibid, hlm: 269-271
3
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dapat muncul dalam penelitian ini adalah:
a. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi ragi dan derajat keasaman
(pH) terhadap kadar etanol yang dihasilkan dari hasil fermentasi
molasse?
b. Berapakah kadar etanol yang dihasilkan pada berbagai konsentrasi
ragi dan derajat keasaman (pH) fermentasi?
2. Batasan Masalah
Untuk menghindari kesalahan persepsi dan meluasnya masalah, maka
permasalahan dibatasi sebagai berikut:
a. Sampel yang digunakan berupa tetes tebu (molasse)
b. Alkohol yang dimaksud dalam penelitian ini adalah etanol.
c. Konsentrasi ragi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,0; 0,2;
0,4; 0,6 dan 0,8 g/L.
d. Variasi derajat keasaman (pH) yang digunakan adalah 3; 3,5; 4; 4,5
dan 5.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ragi dan derajat keasaman
(pH) fermentasi terhadap kadar etanol hasil fermentasi molasse.
4
b. Mengetahui kadar etanol yang dihasilkan pada proses fermentasi
tersebut.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk:
a. Peneliti
Dapat menerapkan teori yang diperoleh di bangku kuliah dalam
bentuk aplikasi penelitian dan tugas akhir berupa karya tulis ilmiah
sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Kimia di UIN Sunan
Kalijaga.
b. Mahasiswa
Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang penelitian
kimia.
c. Lembaga
Sebagai acuan dan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa yang akan
mengadakan penelitian lebih lanjut.
d. Masyarakat
Dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat dalam usaha
peningkatan ekonomi dengan mengolah tetes tebu (molasse) menjadi
bentuk yang lain melalui proses fermentasi.
66
Lampiran 9
PERHITUNGAN UJI DMRT
Sumber: Derajat Keasaman (pH) Media Fermentasi
KTD = 0,010
dbD = 50
n = 15
Harga Sy = 026,015010,0
==ΚΤ
nD
Harga Rp dapat dilihat dengan rumus sebagai berikut: Rp = rp.Sy
Rp = Least Significant Range, digunakan untuk mengukur perbedaan antar mean
untuk menentukan ada tidaknya perbedaan antar mean tersebut.
Untuk α = 0,05 ; v = 50 diperoleh Rp sebagai berikut:
P 2 3 4 5
rp 2,843 2,991 3,089 3,157
Rp 0,074 0,078 0,080 0,082
Uji Antar A
Hipotesis Ho : A1 = A2 = A3 = A4= A5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
A5 A1 A4 A2 A3
30,340 32,504 33,019 33,109 34,264
67
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|A3 – A2| = 1,155 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A3 – A4| = 1,245 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A3 – A1| = 1,760 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A3 – A5| = 3,924 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A2 – A4| = 0,090 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A2 – A1| = 0,605 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A2 – A5| = 2,729 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A4 – A1| = 0,515 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A4 – A5| = 2,679 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A1 – A5| = 2,164 > 0,078 (R3) ada perbedaan
Uji antar A pada B1
Hipotesis Ho : A1 = A2 = A3 = A4= A5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
A1B1 A5B1 A2B1 A4B1 A3B1
1,351 1,410 1,619 1,686 1,917 Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
68
|A3B1 – A4B1| = 0,231 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A3B1 – A2B1| = 0,298 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A3B1 – A5B1| = 0,507 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A3B1 – A1B1| = 0,566 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A4B1 – A2B1| = 0,067 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|A4B1 – A5B1| = 0,276 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A4B1 – A1B1| = 0,335 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A2B1 – A5B1| = 0,209 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A2B1 – A1B1| = 0,268 > 0,074 (R2) ada perbedaan
A5B1 – A1B1| = 0,059 < 0,078 (R3) tidak ada perbedaan
Uji antar A pada B2
Hipotesis Ho : A1 = A2 = A3 = A4= A5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
A5B2 A1B2 A4B2 A2B2 A3B2
6,872 7,626 7,760 7,798 7,879
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
A3B2 – A2B2| = 0,081 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A3B2 – A4B2| = 0,119 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A3B2 – A1B2| = 0,253 > 0,080 (R4) ada perbedaan
69
|A3B2 – A5B2| = 1,007 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A2B2 – A4B2| = 0,038 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|A2B2 – A1B2| = 0,172 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A2B2 – A5B2| = 0,926 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A4B2 – A1B2| = 0,134 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A4B2 – A5B2| = 0,888 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A1B2 – A5B2| = 0,754 > 0,078 (R3) ada perbedaan
Uji antar A pada B3
Hipotesis Ho : A1 = A2 = A3 = A4= A5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
A5B3 A1B3 A4B3 A2B3 A3B3
7,104 7,693 7,843 7,857 8,066
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
A3B3 – A2B3| = 0,209 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A3B3 – A4B3| = 0,223 > 0,078(R3) ada perbedaan
|A3B3 – A1B3| = 0,373 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A3B3 – A5B3| = 0,962 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A2B3 – A4B3| = 0,014 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|A2B3 – A1B3| = 0,164 > 0,078 (R3) ada perbedaan
70
|A2B3 – A5B3| = 0,753 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A4B3 – A1B3| = 0,150 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A4B3 – A5B3| = 0,739 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A1B3 – A5B3| = 0,589 > 0,078 (R3) ada perbedaan
Uji antar A pada B4
Hipotesis Ho : A1 = A2 = A3 = A4 = A5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
A5B4 A4B4 A1B4 A2B4 A3B4
7,402 7,828 7,857 7,857 8,073
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|A3B4 – A2B4| = 0,216 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A3B4 – A1B4| = 0,216 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A3B4 – A4B4| = 0,245 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A3B4 – A5B4| = 0,671 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A2B4 – A1B4| = 0,000 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|A2B4 – A4B4| = 0,029 < 0,078 (R3) tidak ada perbedaan
|A2B4 – A5B4| = 0,455 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A1B4 – A4B4| = 0,029 <0,082 (R5) tidak ada perbedaan
|A1B4 – A5B4| = 0,455 > 0,074 (R2) ada perbedaan
71
|A4B4 – A5B4| = 0,426 > 0,078 (R3) ada perbedaan
Uji antar A pada B5
Hipotesis Ho : A1 = A2 = A3 = A4= A5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
A5B5 A4B5 A1B5 A2B5 A3B5
7,551 7,902 7,977 8,022 8,327
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|A3B5 – A2B5| = 0,305 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A3B5 – A1B5| = 0,350 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A3B5 – A4B5| = 0,425 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A3B5 – A5B5| = 0,776 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|A2B5 – A1B5| = 0,045 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|A2B5 – A4B5| = 0,120 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|A2B5 – A5B5| = 0,471 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|A1B5 – A4B5| = 0,075 < 0,082 (R5) tidak ada perbedaan
|A1B5 – A5B5| = 0,426 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|A4B5 – A5B5| = 0,351 > 0,078 (R3) ada perbedaan
72
Sumber: Variasi Konsentrasi Ragi
KTD = 0,010
dbD = 50
n = 15
Harga Sy = 026,030010,0
==ΚΤ
nD
Harga Rp dapat dilihat dengan rumus sebagai berikut: Rp = rp.Sy
Rp = Least Significant Range, digunakan untuk mengukur perbedaan antar mean
untuk menentukan ada tidaknya perbedaan antar mean tersebut.
Untuk α = 0,05 ; v = 50 diperoleh Rp sebagai berikut:
P 2 3 4 5
rp 2,843 2,991 3,089 3,157
Rp 0,074 0,078 0,080 0,082
Uji Antar B
Hipotesis Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
B1 B2 B3 B4 B5
7,984 37,865 38,518 39,018 39,779
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
73
|B5 – B4| = 0,761 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B5 – B3| = 1,261 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B5 – B2| = 1,914 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B5 – B1| = 31,795 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B4 – B3| = 0,500 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B4 – B2| = 1,135 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B4 – B1| = 31,034 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B3 – B2| = 0,653 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B3 – B1| = 30,534 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B2 – B1| = 29,881 > 0,78 (R3) ada perbedaan Uji antar B pada A1
Hipotesis Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
B1A1 B2A1 B3A1 B4A1 B5A1
1,351 7,626 7,693 7,857 7,977
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|B5A1 – B4A1| = 0,120 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B5A1 – B3A1| = 0,284 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B5A1 – B2A1| = 0,351 > 0,080 (R4) ada perbedaan
74
|B5A1 – B1A1| = 6,626 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B4A1 – B3A1| = 0,164 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B4A1 – B2A1| = 0,231 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B4A1 – B1A1| = 6,506 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B3A1 – B2A1| = 0,067 < 0,082 (R5) tidak ada perbedaan
|B3A1 – B1A1| = 6,343 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B2A1 – B1A1| = 6,275 > 0,78 (R3) ada perbedaan
Uji antar B pada A2
Hipotesis Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
B1A2 B2A2 B3A2 B4A2 B5A2
1,619 7,798 7,857 7,857 8,022
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|B5A2 – B4A2| = 0,165 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B5A2 – B3A2| = 0,165 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B5A2 – B2A2| = 0,224 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B5A2 – B1A2| = 6,403 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B4A2 – B3A2| = 0,000 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|B4A2 – B2A2| = 0,059 < 0,078 (R3) tidak ada perbedaan
75
|B4A2 – B1A2| = 6,238 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B3A2 – B2A2| = 0,059 < 0,082 (R5) tidak ada perbedaan
|B3A2 – B1A2| = 6,238 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B2A2 – B1A2| = 6,179 > 0,78 (R3) ada perbedaan
Uji antar B pada A3
Hipotesis Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
B1A3 B2A3 B3A3 B4A3 B5A3
1,917 7,879 8,066 8,073 8,327
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|B5A3 – B4A3| = 0,254 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B5A3 – B3 A3| = 0,261 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B5A3 – B2A3| = 0,448 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B5A3 – B1A3| = 6,410 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B4A3 – B3A3| = 0,007 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|B4A3 – B2A3| = 0,194 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B4A3 – B1A3| = 6,156 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B3A3 – B2A3| = 0,187 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B3A3 – B1A3| = 6,149 > 0,074 (R2) ada perbedaan
76
|B2A3 – B1A3| = 5,962 > 0,78 (R3) ada perbedaan
Uji antar B pada A4
Hipotesis Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
B1A4 B2A4 B4A4 B3A4 B5A4
1,686 7,760 7,828 7,843 7,902
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|B5A4 – B4A4| = 0,059 < 0,074 (R2) tidakada perbedaan
|B5A4 – B3A4| = 0,074 < 0,078 (R3) tidak ada perbedaan
|B5A4 – B2A4| = 0,142 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B5A4 – B1A4| = 6,216 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B3A4 – B4A4| = 0,015 < 0,074 (R2) tidak ada perbedaan
|B3A4 – B2A4| = 0,083 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B3A4 – B1A4| = 6,157 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B4A4 – B2A4| = 0,068 < 0,082 (R5) tidak ada perbedaan
|B4A4 – B1A4| = 6,142 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B2A4 – B1A4| = 6,074 > 0,78 (R3) ada perbedaan
Uji antar B pada A5
Hipotesis Ho : B1 = B2 = B3 = B4 = B5
77
Ha : minimal ada salah satu yang berbeda
Pengujian:
Data nilai rata-rata total sampel diurutkan dari rata terendah sampai ke nilai
tertinggi.
B1A5 B2A5 B3A5 B4A5 B5A5
1,410 6,872 7,104 7,402 7,551
Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pada masing-masing sampel, harga
selisih rata-rata absolut dikonsultasikan dengan harga Rp yaitu sebagai berikut:
|B5A5 – B4A5| = 0,149 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B5A5 – B3A5| = 0,447 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B5A5 – B2A5| = 0,679 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B5A5 – B1A5| = 6,141 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B4A5 – B3A5| = 0,298 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B4A5– B2A5| = 0,530 > 0,078 (R3) ada perbedaan
|B4A5 – B1A5| = 5,992 > 0,080 (R4) ada perbedaan
|B3A5 – B2A5| = 0,232 > 0,082 (R5) ada perbedaan
|B3A5 – B1A5| = 5,694 > 0,074 (R2) ada perbedaan
|B2A5 – B1A5| = 5,462 > 0,78 (R3) ada perbedaan
78
Lampiran 10
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Media Fermentasi Gambar 2. Molasse
Gambar 4. Unit Micro Conway Gambar 7. Unit Micro Conway Diffusion sebelum diinkubasi Diffusion setelah diinkubasi
Gambar 8. Larutan Cr3+ sisa hasil reaksi yang telah diencerkan
79
Lampiran 11
NILAI KOEFISIEN KORELASI
Tabel 14. Nilai Koefisien Korelasi Taraf signifikansi Taraf signifikansi N 5% 1%
N 5% 1%
3 4 5
6 7 8 9 10
11 12 13 14 15
16 17 18 19 20
21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
31 32 33 34 35
36 37
0,997 0,950 0,878
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396
0,388 0,381 0,374 0,367 0,361
0,355 0,349 0,344 0,339 0,334
0,329 0,325
0,999 0,990 0,959
0,917 0,874 0,834 0,798 0,765
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
0,623 0,606 0,590 0,575 0,561
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505
0,496 0,487 0,478 0,470 0,463
0,456 0,449 0,442 0,436 0,430
0,424 0,418
38 39 40
41 42 43 44 45
46 47 48 49 50
55 60 65 70 75
80 85 90 95 100
125 150 175 200 300
400 500 600 700 800
900 1000
0,320 0,316 0,312
0,308 0,304 0,301 0,297 0,294
0,291 0,288 0,284 0,281 0,279
0,266 0,254 0,244 0,235 0,227
0,220 0,213 0,207 0,202 0,195
0,176 0,159 0,148 0,138 0,113
0,098 0,088 0,080 0,074 0,070
0,065 0,063
0,413 0,408 0,403
0,398 0,393 0,389 0,384 0,380
0,376 0,372 0,368 0,364 0,361
0,345 0,330 0,317 0,306 0,296
0,286 0,278 0,270 0,263 0,256
0,230 0,210 0,194 0,181 0,148
0,128 0,115 0,105 0,097 0,091
0,086 0,081
Sumber: Teknik Analisis Korelasi dan Regresi. Sudjana. Tarsito (1991)
80
Lampiran 12
TABEL DISTRIBUSI F0,05
Tabel 15. Distribusi F 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 15 20 24 30 40 50 120 ∞ 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 30 40 60 120 ∞
161 18,5 10,1 7,71 6,61 5,99 5,99 5,32 5,12 4,96 4,48 4,75 4,67 4,60 4,54 4,49 4,45 4,41 4,38 4,35 4,32 4,30 4,28 4,26 4,24 4,17 4,08 4,00 3,92 3,84
200 19,0 9,55 6,94 5,79 5,14 4,74 4,46 4,26 4,10 3,98 3,89 3,81 3,74 3,68 3,63 3,59 3,55 3,52 3,49 3,47 3,44 3,42 3,40 3,39 3,32 3,23 3,15 3,07 3,00
216 19,2 9,28 6,59 5,41 4,76 4,35 4,07 3,86 3,71 3,59 3,49 3,41 3,34 3,29 3,24 3,20 3,16 3,13 3,10 3,07 3,05 3,03 3,01 2,99 2,92 284 2,76 2,68 2,60
225 19,2 9,12 6,39 5,19 4,53 4,12 3,84 3,63 3,48 3,36 3,26 3,18 3,11 3,06 3,01 2,96 2,93 2,90 2,87 2,84 2,82 2,80 2,78 2,76 2,69 2,61 2,53 2,45 2,37
230 19,3 9,01 6,26 5,05 4,3 3,97 3,69 3,48 3,33 3,20 3,11 3,03 2,96 2,90 2,85 2,81 2,79 2,74 2,71 2,68 2,66 2,64 2,62 2,60 2,53 2,45 2,37 2,29 2,21
234 19,3 8,94 6,16 4,95 4,28 3,87 3,58 3,37 3,22 3,09 3,00 2,92 2,85 2,79 2,74 2,70 2,66 2,63 2,60 2,57 2,55 2,53 2,51 2,49 2,42 2,34 2,25 2,18 2,10
237 19,4 8,88 6,09 4,88 4,21 3,79 3,50 3,29 3,14 3,01 2,91 2,83 2,76 2,71 2,66 2,61 2,58 2,54 2,51 2,49 2,46 2,44 2,42 2,40 2,33 2,25 2,17 2,09 2,01
239 19,4 8,84 6,04 4,82 4,15 3,73 3,44 3,23 3,07 2,95 2,85 2,77 2,70 2,64 2,59 2,55 2,51 2,48 2,45 2,42 2,40 2,37 2,36 2,34 2,27 2,18 2,10 2,02 1,94
241 19,4 8,81 6,00 4,78 4,10 3,68 3,39 3,18 3,02 2,90 2,80 2,71 2,65 2,59 2,54 2,49 2,46 2,42 2,39 2,37 2,34 2,32 2,30 2,28 2,21 2,12 2,04 1,96 1,88
242 19,4 8,79 5,96 4,74 4,06 3,64 3,35 3,14 2,98 2,85 2,75 2,67 2,60 2,54 2,49 2,45 2,41 2,38 2,35 2,32 2,30 2,27 2,25 2,24 2,16 2,08 1,92 1,91 1,83
244 19,4 8,74 5,91 4,68 4,00 3,57 3,28 3,07 2,91 2,79 2,69 2,60 2,53 2,48 2,42 2,38 2,34 2,31 2,28 2,25 2,23 2,20 2,18 2,16 2,09 2,00 1,92 2,83 1,75
246 19,4 8,70 5,86 4,62 3,94 3,51 3,22 3,01 2,85 2,72 2,62 2,53 2,46 2,40 2,35 2,31 2,27 2,23 2,20 2,18 2,15 2,13 2,11 2,09 2,01 1,92 1,84 1,75 1,67
248 19,4 8,66 5,80 4,56 3,87 3,44 3,15 2,94 2,77 2,65 2,54 2,46 2,39 2,33 2,28 2,23 2,19 2,16 2,14 2,10 2,07 2,05 2,03 2,01 1,93 1,84 1,75 1,66 1,57
249 19,5 8,64 5,77 1,53 3,84 3,41 3,12 2,90 2,74 2,61 2,51 2,42 2,35 2,29 2,24 2,19 2,15 2,11 2,08 2,05 2,03 2,01 1,98 1,96 1,89 1,79 1,70 1,61 1,52
250 19,5 8,62 5,15 4,50 3,81 3,38 3,08 2,86 2,70 2,57 2,47 2,38 2,31 2,25 2,19 2,15 2,11 2,07 2,04 2,01 1,98 1,96 1,94 1,92 1,84 1,74 1,65 1,55 1,46
251 19,5 8,58 5,77 4,45 3,77 3,34 3,04 2,83 2,65 2,53 2,43 2,34 2,27 2,20 2,15 2,10 2,06 2,03 1,99 1,96 1,94 1,91 1,89 1,87 1,79 1,69 1,59 1,50 1,39
252 19,5 8,57 5,69 4,43 3,74 3,30 3,01 2,79 2,62 2,49 2,38 2,30 2,22 2,16 2,11 2,06 2,02 1,98 1,95 1,92 1,89 1,86 1,84 1,82 1,74 1,64 1,53 1,43 1,32
253 19,5 8,55 5,66 4,40 3,70 3,27 2,97 2,75 2,50 2,45 2,34 2,25 2,18 2,11 2,06 2,01 1,97 1,93 1,90 1,87 1,84 1,81 1,79 1,77 1,68 1,58 1,47 1,35 1,22
254 19,5 8,53 5,63 4,37 3,67 3,23 2,93 2,71 2,54 2,40 2,30 2,21 2,10 2,07 2,01 1,96 1,92 1,88 1,84 1,81 1,78 1,76 1,73 1,71 1,62 1,51 1,39 1,25 1,00
81
Lampiran 13
Daftar DMRT
Tabel. 16. Daftar DMRT P V 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 17.97 17.97 17.97 17.97 17.97 17.97 17.97 17.97 17.97 2 6.085 6.085 6.085 6.085 6.085 6.085 6.085 6.085 6.085 3 4.501 4.516 4.516 4.516 4.516 4.516 4.516 4.516 4.516 4 3.927 4.013 4.033 4.033 4.033 4.033 4.033 4.033 4.033 5 3.635 3.749 3.797 3.814 3.814 3.814 3.814 3.814 3.814 6 3.461 3.587 3.649 3.680 3.694 3.697 3.697 3.697 3.697 7 3.344 3.477 3.548 3.588 3.611 3.622 3.626 3.626 3.626 8 3.261 3.399 3.475 3.521 3.549 3.566 3.575 3.579 3.579 9 3.199 3.339 3.420 3.470 3.502 3.523 3.536 3.544 3.547 10 3.151 3.293 3.376 3.430 3.465 3.3489 3.505 3.516 3.522 11 3.113 3.256 3.342 3.397 3.435 3.462 3.480 3.493 3.501 12 3.082 3.225 3.313 3.370 3.410 3.439 3.459 3.474 3.484 13 3.055 3.200 3.289 3.348 3.389 3.419 3.442 3.458 3.470 14 3.033 3.178 3.268 3.329 3.372 3.403 3.426 3.444 3.457 15 3.014 3.160 3.250 3.312 3.356 3.389 3.413 3.432 3.446 16 2.998 3.144 3.235 3.298 3.343 3.376 3.402 3.422 3.437 17 2.984 3.130 3.222 3.285 3.331 3.366 3.392 3.412 3.429 18 2.971 3.118 3.210 3.274 3.321 3.356 3.383 3.405 3.421 19 2.960 3.107 3.199 3.264 3.311 3.347 3.375 3.397 3.415 20 2.950 3.097 3.190 3.255 3.303 3.339 3.368 3.391 3.409 24 2.919 3.066 3.160 3.226 3.276 3.315 3.345 3.370 3.390 30 2.888 3.035 3.131 3.199 3.250 3.290 3.322 3.349 3.371 40 2.858 3.006 3.102 3.171 3.224 3.266 3.300 3.328 3.352 60 2.829 2.976 3.076 3.143 3.198 3.241 3.277 3.307 3.333 120 2.800 2.947 3.045 3.116 3.172 3.217 3.254 3.287 3.384 ∞ 2.772 2.918 3.017 3.089 3.146 3.193 3.232 3.265 3.294
CURICULUM VITAE
Nama : Aminatus Sa’diyah
Tempat, Tanggal lahir : Sarko, 29 Agustus1986
Jenis kelamin : Perempuan
Nama orang tua
Ayah : Djamrodji
Ibu : Parjiyem
Pekerjaan orang tua
Ayah : Guru
Ibu : Guru
Alamat asal : RT 2/1, Desa Pasar Singkut, Kec. Singkut, Kab.
Sarolangun, Jambi,37482
Alamat di Yogyakarta : Sapen, GK 1/642b Yogyakarta
Pendidikan
SDN 181/VI, Desa pasar singkut, Jambi, lulus tahun 1998
SMP Muhammadiyah, Desa Bukit Tigo, Jambi, lulus tahun 2001
SMA Muhammadiyah 1 Lubuk Linggau, Sumatra Selatan, lulus tahun 2004
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, masuk tahun 2004, lulus tahun 2009