pengaruh pembiayaan bank syariah, pengeluaran …

99
I PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN PEMERINTAH, DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Yunie Muliana 11160860000047 Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2020

Upload: others

Post on 17-Mar-2022

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

I

PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN

PEMERINTAH, DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Yunie Muliana

11160860000047

Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2020

Page 2: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

II

PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN

PEMERINTAH, DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Yunie Muliana

11160860000047

Jurusan Ekonomi Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2020

Page 3: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

III

PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN

PEMERINTAH, DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN

EKONOMI DI INDONESIA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Yunie Muliana

11160860000047

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Nofrianto, M. Ag. Ady Cahyadi, SE., M. Si.

NIP.19761111200312100 NIP.-

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

TAHUN 2020

Page 4: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

IV

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini tanggal Dua Bulan Februari Tahun dua ribu dua puluh telah dilakukan

ujian Komprehensif atas mahasiswa :

1. Nama : Yunie Muliana

2. NIM : 11160860000047

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Pengeluaran

Pemerintah, dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 02 Februari 2020

1. Dr. Nofrianto, M. Ag. ( )

NIP.197611112003121002 Penguji I

2. Ady Cahyadi, SE., M. Si. ( )

NIP. Penguji II

Page 5: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

V

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis tangga Sembilan Buln Juli Tahun Dua Ribu Dua Puluh telah

dilakukan ujian skripsi atas mahasiswa :

3. Nama : Yunie Muliana

4. NIM : 11160860000047

5. Jurusan : Ekonomi Syariah

6. Judul Skripsi : Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah, Pengeluaran

Pemerintah, dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan

yang bersangkutan selama Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 09 Juli 2020

1. Dr. Erika Amelia, S.E., M. Si ( )

NIP. 197711092009122001 Ketua

2. Dr. Nofrianto, M. Ag. ( )

NIP.197611112003121002 Pembimbing I

3. Ady Cahyadi, SE., M. Si. ( )

NIP. Pembimbing II

4. Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M. Si ( )

NIP. Penguji Ahli

Page 6: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

VI

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Yunie Muliana

NIM : 11160860000047

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 2020

Yang Menyatakan

(Yunie Muliana)

Page 7: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

VII

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Yunie Muliana

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 26 Juni 1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Pamengger RT/RW 05/04 Kecamatan

Jatibarang Kabupaten Brebes Provinsi Jawa

Tengah

Agama : Islam

Suku/Kebangsaan : Jawa/ Indonesia

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

SD N Pamengger 01 (2004-2010)

SMP N 1 Jatibarang (2010-2013)

SMK N 1 Slawi (2013-2016)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2016-2020)

ORGANISASI

Anggota Lisensi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017-2018)

Anggota Lisensi Divisi PPM UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (2018-2019)

Page 8: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

VIII

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembiayaan bank syariah, pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode analisis Vector Error Correction Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel pembiayaan bank syariah, pengeluaran pemerintah, dan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, hal ini menunjukkan pembiayaan bank syariah, pengeluaran pemerintah, dan investasi memerlukan waktu untuk berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun dalam jangka panjang hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan bank syariah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi,

pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan Investasi berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kata kunci :perbankan syariah, pengeluaran pemerintah, investasi, VECM

Page 9: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

IX

Abstarct

This study aims to analyze the influence of Islamic bank financing,

government expenditure, and investment on economic growth in Indonesia

from 2003 to 2019. This type of research is quantitative descriptive using the

Vector Error Correction Model (VECM) analysis method. The results showed

that in the short term the variables of Islamic bank financing, government

spending, and investment did not have a significant effect on economic

growth in Indonesia, this shows that Islamic bank financing, government

spending, and investment needed time to influence economic growth in

Indonesia. But in the long run the results of the study show that Islamic bank

financing has a significant and negative effect on economic growth,

government spending has a positive and significant effect on economic

growth in Indonesia, and investment has a significant and negative effect on

economic growth in Indonesia.

Keywords: Islamic banking, government spending, investment, VECM

Page 10: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

X

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam tidak luput

penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad Saw.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan pihak dari

mulai periode perkuliahan sampai dengan penyusunan skripsi ini, sangat sulit

bagi penulis untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak

yang telah berjasa, antara lain :

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Suwanto dan Ibu Purwaningsih yang

2. senantiasa mendoakan dan mendukung penulis dalam kondisi apapun serta

menjadi motivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

3. Kakak penulis, mba Gita, mas Gagas, mba Linggih, Abang Hendro, mb

Sri, dan a Fahri yang selama ini sudah sangat membantu serta berkorban

tenaga, fikiran, dan materi untuk membiayai penulis kuliah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Selain itu, untuk ponakanku tersayang Husna dan

Khanza yang selalu menghibur.

4. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak.,M.Si.,CA., QIA., BKP., CRMP., selaku

dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Dr. Erika Amelia, S.E., M. Si., selaku ketua Program Studi Ekonomi

Syariah dan ibu Dwi Nur’aini Ihsan, M.M. selaku sekretaris Program

Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 11: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

XI

6. Bapak Dr. Nofrianto, M. Ag. dan Bapak Ady Cahyadi, SE., M. Si. selaku

dosen pembimbing penulis yang sudah sabar memberikan arahan kepada

penulis dalam proses penulisan skripsi penulis.

7. Bapak Sofyan Rizal, M.Si. dan Bapak Ady Cahyadi, SE., M. Si., selaku

dosen penguji seminar proposal yang telah memberikan perbaikan dan

arahan terhadap skripsi penulis.

8. Semua dosen yang selama ini telah memberikan banyak ilmu yang sangat

bermanfaat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

pendidikan ini dengan baik, serta kepada seluruh staf akademik dan

karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Kepada keluarga besar Lisensi atas ilmu dan pengalaman yang sangat

bermanfaat untuk penulis.

10. Sahabat penulis, Deti dan Astria yang selalu menjadi sahabat dalam suka

dan duka, selalu memotivasi dalam berbagai hal termasuk dalam penulisan

skripsi ini.

11. Teman-teman Ekonomi Syariah tahun 2016, terima kasih atas

kebersamaannya selama awal perkuliahan hingga saat ini.

12. Kepada ka Riri rekan kerja di Studia Center yang selamai ini sudah

menjadi saudara penulis yang selalu memberi pengaruh yang positif

kepada penulis serta setia mendengarkan cerita penulis.

13. Dan kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, hal

itu tidak mengurangi rasa terima kasih penulis. Semoga kebaikan kalian

semua Allah balas dengan balasan kebaikan yang berlipat ganda.

Page 12: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

XII

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. III

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... V

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... VI

ABSTRAK .................................................................................................. VII

KATA PENGANTAR .................................................................................. X

DAFTAR ISI ............................................................................................... XII

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... XII

DAFTAR TABEL ..................................................................................... XIV

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. XV

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 19

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 20

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 20

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori ............................................................................... 22

1. Pertumbuhan Ekonomi : Konvensional dan Islam ................. 22

2. Pembiayaan Bank Syariah dan Pertumbuhan ekonomi ......... 25

3. Pengeluaran Pemerintah Pertumbuhan Ekonomi .................. 27

4. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi .................................... 30

B. Penelitian Terdahulu .................................................................... 33

C. Kerangka Pemikiran .................................................................... 41

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 42

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Data dan Sumber Data .................................................................. 44

B. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 44

C. Metode Analisis Data .................................................................. 45

D. Definisi Operasional Variabel ...................................................... 49

BAB IV : TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 13: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

XIII

A. Temuan Hasil Penelitian ............................................................... 51

B. Pembahasan ................................................................................. 60

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 64

B. Saran ............................................................................................ 65

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 67

LAMPIRAN ................................................................................................. 73

Page 14: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

XIV

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2003-2019 (dalam

persen) ........................................................................................................... 2

Grafik 1.2. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003 -

2019 ( Miliar Rupiah)..................................................................................... 3

Grafik 1.3.Total Belanja Pegawai , Belanja Barang/Jasa, dan Belanja Modal

Dalam Realisasi APBN Tahun 2003-2019 (Miliar Rupiah) .......................... 5

Grafik 1.4. Total PMDN dan PMA di Indonesia Tahun 2003-2019 (Miliar

Rupiah) ........................................................................................................... 9

Grafik 1.5.Total Pembiayaan Bank Syariah Oleh BUS, UUS, dan BPRS di

Indonesia Tahun 2003 Sampai Tahun 2019 (Miliar Rupiah)....................... 13

Page 15: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

XV

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di Indonesia

Tahun 2003 Sampai Dengan 2019 ............................................................... 11

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................... 34

Tabel 3.1. Variabel dan Sumber Data ......................................................... 44

Tabel 4.1. Uji Akar Unit Tingkat Level ....................................................... 52

Tabel 4.2. Uji Akar Unit Tingkat First Difference....................................... 52

Tabel 4.3. Uji Akar Unit Tingkat Second Difference .................................. 52

Tabel 4.4. Uji Lag Optimal Model ............................................................... 54

Tabel 4.5. Uji Konitegrasi Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace) ....... 55

Tabel 4.5. Uji Konitegrasi Unrestricted Cointegration Rank Test (Max

Eigenvalue) .......................................................................................................... 55

Tabel 4.6. Hasil Estimasi VECM ................................................................. 56

Tabel 4.7. Hasil Uji IRF .............................................................................. 57

Tabel 4.8.Dekomposisi Variansi .................................................................. 59

Page 16: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

XVI

DAFTAR GAMBAR

Kerangka Penelitian ..................................................................................... 41

Page 17: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketika ekonomi global sedang mengalami kondisi perlambatan pada

tahun 2019, Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang

positif pada angka 5%. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia mempunyai

kekuatan untuk bertahan dalam kondisi yang tidak menentu. Sumber

kekuatan Indonesia tersebut bersumber dari dua faktor, yaitu adanya

kekuatan investasi serta konsumsi masyarakat yang tinggi.

Kekuatan investasi tersebut dapat terlihat dari nilai realisasi PMA

dan PMDN pada triwulan IV tahun 2019 mengalami peningkatan 12

persen dari periode yang sama pada tahun 2018. Tingkat konsumsi di

Indonesia yang tinggi Indonesia terlihat dari produksi sektor peternakan

yang mengalami peningkatan, hal ini terbukti adanya peningkatan

permintaan pada komoditas ayam ras, telur ayam, dan sapi (Kementerian

PPN/BAPENAS, 2020).

Peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari

kegiatan ekonomi yang meningkat dari satu periode ke periode berikutnya.

Dengan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dari periode

sebelumnya ke periode berikutnya mampu menjelaskan bahwa faktor-

faktor yang dilibatkan dalam proses produksi berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi, (Boediono, 1985). Menurut Sukirno (2008) yang

Page 18: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

2

termasuk dalam faktor produksi adalah tanah, tenaga kerja, modal, dan

keahlian.

Faktor-faktor produksi tersebut mempunyai peran yang sangat

penting dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

melalui peningkatan barang dan jasa yang dihasilkan. Oleh karena itu,

diperlukan upaya pemerintah untuk mengoptimalisasikan faktor-faktor

tersebut dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Grafik 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2003-2019

(dalam persen)

Sumber : Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id)

Berdasarkan grafik 1.1, menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi

Indonesia selama tujuh belas tahun terakhir rata-rata sekitar 5%.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi pada tahun 2010 sebesar 6,22%

sedangkan pada tahun 2009 adalah pertumbuhan ekonomi terendah selama

tujuh belas tahun terakhir. Pada tahun 2019 pertumbuhan ekonomi di

4.785.03

5.695.5

6.356.01

4.636.22

6.176.03

5.565.02

4.795.025.07

5.175.02

0 1 2 3 4 5 6 7

2003

2005

2007

2009

2011

2013

2015

2017

2019

Pertumbuhan Ekonomi

Page 19: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

3

Indonesia mengalami penurunan 0,15% dari tahun sebelumnya disebabkan

adanya perlambatan ekonomi secara global, namun apabila dilihat dari

grafik Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada

angka 5%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan

usaha jasa lainnya sebesar 10,78 persen. Sedangkan dilihat dari sisi

pengeluaran, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh komponen

pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 4,97%.

Grafik 1.2. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Tahun

2003-2019 (Miliar Rupiah)

Sumber : Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id)

Dalam kurun waktu tahun 2003 sampai tahun 2019, nilai PDB

Indonesia atas dasar harga (adh) berlaku menunjukkan peningkatan cukup

signifikan, yakni berturut-turut sebesar 1.840.854,9 miliar rupiah (2003),

1840854.9

2083077.9

2458234.3

2967040.3

3534406.5

4427633.5

5141414.4

6446851.9

7419187.1

8230925.9

9087276.5

10569705.3

11526332.8

12401728.5

13589825.7

14838311.5

15833943.4

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Page 20: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

4

2.083.077,9 miliar rupiah (2004), 2.458.234,3 miliar rupiah (2005),

2.967.040,3 miliar rupiah (2006), 3.534.406, 5 miliar rupiah (2007),

4.427.633,5 miliar rupiah (2008), 5.141.414,4 miliar rupiah (2009),

6.446.851,9 miliar rupiah (2010); 7.419.187,1 miliar rupiah (2011);

8.230.925,9 miliar rupiah (2012); 9.087.276,5 miliar rupiah (2013);

10.569.705,3 miliar rupiah (2014); 11.526.332,8 (2015); 12.401.728,5

(2016); 13.589.825,7 (2017) 14.838.311,5 (2018); dan 15.833.943.4 miliar

rupiah (2019). Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa selama tujuh belas

tahun terakhir produk domestik bruto Indonesia selalu mengalami

peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan produk domestik bruto (PDB)

ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif

setiap tahunnya. Produk Domestik Bruto adalah satu ukuran yang

digunakan untuk melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi di Indonesia,

dengan adanya peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) maka ekonomi

mengalami pertumbuhan dibanding dengan periode sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi tentunya tidak lepas dari peran

pemerintah. Peran tersebut terlihat dari berbagai kebijakan yang diambil

pemerintah dalam rangka pembangunan ekonomi. Kebijakan fiskal

merupakan salah satu dari kebijakan yang dilakukan dalam rangka

menjaga stabilisasi perekonomian. Pengeluaran pemerintah merupakan

salah satu dari kebijakan fiskal pemerintah dalam rangka untuk mengatur

jalannya perekonomian dengan cara menetapkan besarnya penerimaan dan

pengeluaran pemerintah setiap tahunnya.

Page 21: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

5

Grafik 1.3.Total Pengeluaran Pemerintah Dalam Realisasi APBN

Tahun 2003-2019 (Miliar Rupiah)

Sumber :kementerian keuangan (www.kemenkeu.go.id)

Berdasarkan grafik 1.3, menunjukkan bahwa pengeluaran

pemerintah untuk beberapa tahun terakhir cenderung mengalami kenaikan

yang signifikan setiap tahunnya, hal ini terlihat pada tahun 2003 belanja

pegawai sebesar 376.505,2 miliar rupiah hingga pada tahun 2019 menjadi

2.461.112,08 miliar rupiah.

Sampai dengan akhir Desember 2019, realisasi belanja negara

mencapai Rp 2, 310, 2 triliun, meningkat sebesar 4,4 persen dibandingkan

dengan periode yang sama pada tahun 2018. Peningkatan belanja negara

ini dianggap sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas

belanja negara. Upaya ini terlihat dari realisasi belanja pemerintah pusat,

376505.20427176.56

509632.44667128.86

757649.86985730.69

937381.961042117.23

1294999.231491410.22

1650563.731777182.861806515.20

1864274.992007351.80

2220656.972461112.08

0.00 500000.00 1000000.00 1500000.00 2000000.00 2500000.00 3000000.00

2003

2005

2007

2009

2011

2013

2015

2017

2019

Pengeluaran Pemerintah

Page 22: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

6

seperti belanja pegawai yang mengalami peningkatan 8,35 persen dari

tahun sebelumnya, pembayaran bunga utang tumbuh 6,8 persen

dibandingkan tahun 2018, belanja hibah meningkat 325, 7 persen

dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya, serta belanja

bantuan sosial yang mengalami peningkatan 34, 1 persen dibandingkan

periode yang sama pada tahun 2018. Di sisi lain, realisasi belanja barang,

belanja modal, subsidi, dan belanja lain pada tahun 2019 menunjukkan

penurunan yang disebabkan karena adanya efisiensi belanja yang kurang

produktif pada tahun sebelumnya (Kementerian PPN/BAPENAS, 2020).

Terdapat dua pandangan yang berbeda terkait dengan hubungan

pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan ekonomi dalam teori

ekonomi makro. Pertama menurut Adolf Wagner, besarnya pengeluaran

pemerintah dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi, artinya semakin

maju suatu perekonomian ukuran pemerintah juga akan semakin besar

terlihat dari pengeluaran pemerintah. Kedua menurut Teori Keynes,

pengeluaran pemerintah yang akan berpengaruh terhadap ekonomi

(Solikin, 2018).

Menurut Keynes dalam Sulistiawati (2012), permintaan agregat atau

permintaan efektif adalah faktor utama penggerak perekonomian,

sehingga baik negara maupun sektor swasta memegang peranan penting.

Keynes memandang bahwa pemerintah adalah pelaku yang mampu

menstimulasi perekonomian melalui kerja publik. Kebijakan pemerintah

yang ekspansioner dapat menaikkan ”permintaan efektif” jika sumber

Page 23: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

7

daya dipakai tanpa merugikan konsumsi atau investasi. Permintaan efektif

adalah suatu kondisi permintaan konsumen terhadap suatu produk

meningkat diikuti dengan kemampuan membayar konsumen terhadap

produk tersebut

Selain pengeluaran pemerintah, dalam teori Keynes bahwa investasi

merupakan salah satu indikator utama yang dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi. Salah satu upaya pemerintah dalam rangka

mendukung pembangunan ekonomi melalui pembuatan kebijakan yang

mendukung penanaman modal yang saling menguntungkan baik bagi

pemerintah, pihak swasta maupun terhadap masyarakat. Kegiatan

penanaman modal akan terus menambah stok modal, peningkatan stok

modal mampu meningkatkan produktivitas serta kapasitas dan kualitas

produksi, sehingga berakibat pada kemampuan investasi untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi (Sulistiawati, 2012). Berdasarkan pada teori Robert

Solow dalam Jufrida et al. (2016) pembentukan modal dan pertumbuhan

penduduk merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Sebagai negara berkembang yang mempunyai potensi untuk menjadi

negara maju, Indonesia membutuhkan beberapa modal untuk

melaksanakan upaya pembangunan ekonomi. Pesona sumber daya alam

yang ada di indonesia merupakan salah satu cara Indonesia untuk menarik

beberapa investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Namun,

tidaklah mudah untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya

Page 24: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

8

di Indonesia apabila tidak diikuti dengan berbagai faktor lain yang dapat

menghambat para investor untuk berinvestasi di Indonesia, seperti

regulasi, manajemen investasi, dll.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, diperlukan adanya

penanaman modal yang tinggi, namun kebutuhan modal yang tinggi tidak

bisa hanya mengandalkan pada pembentukan modal dari domestik yang

saat ini masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan penanaman modal asing

guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam hal

pembentukan modal, peranan investasi baik domestik maupun asing

memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Menurut Todaro dalam Sulistiawati (2012) investasi mempunyai

peran penting dalam perubahan kehidupan ekonomi bangsa, karena

pembentukan modal memperbesar kapasitas produksi, menaikkan

pendapatan nasional maupun menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal

ini akan semakin memperluas kesempatan kerja. Selanjutnya, Mankiw

dalam Sulistiawati (2012) menyatakan bahwa inovasi teknologi

merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan permintaan

investasi. Menurut Sukirno dalam Sulistiawati (2012) investasi diartikan

sebagai pengeluaran atau perbelanjaan modal atau perusahaan untuk

membeli barang-barang modal dan perlengkapan untuk menambah

kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia

dalam perekonomian.

Page 25: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

9

Grafik 1.4. Total PMDN dan PMA di Indonesia Tahun 2003-2019

(Miliar Rupiah)

Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

(www.bkpm.go.id)

Berdasarkan grafik 1.3, terlihat baik PMDN maupun PMA

cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun, di sisi lain

terlihat bahwa aliran Penanaman modal asing (PMA) lebih tinggi

dibandingkan dengan penanaman modal dalam negeri (PMDN). Menurut

Hastuti dan Dewati (2017), selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi

melalui peningkatan modal/capital, PMA dengan keunggulan penguasaan

teknologi, manajemennya diharapkan akan mampu meningkatkan

produktivitas ekonomi Indonesia baik secara langsung maupun tidak

langsung.

48484.8

37140.4

30665.0

20788.4

34878.7

20363.4

37799.9

60626.3

76000.7

92182.0

128150.6

156126.3

179465.9

216230.8

262350.5

328604.9

386498.4

111798.9

95499.3

87653.1

53912.5

97405.7

162841.8

101662.0

145787.3

176594.8

221082.3

274728.0

330944.5

365948.8

391015.4

432013.3

392726.0

423100.1

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

PMA PMDN

Page 26: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

10

Selain pengeluaran pemerintah dan investasi yang mampu

meningkatkan perekonomian di Indonesia, sistem perbankan melalui

kebijakan pembiayaan yang diberikan kepada sektor ekonomi menjadi

penopang terjadinya pertumbuhan ekonomi. Sistem perbankan melalui

kebijakan pembiayaan yang diberikan memiliki ciri-ciri yang sama dengan

pengeluaran pemerintah khususnya pada kemampuannya untuk

meningkatkan sisi permintaan sehingga mendorong peningkatan

pendapatan nasional atau output (Terminanto & Rama, 2017). Selain

investasi dalam bentuk PMDN dan PMA, pembiayaan bank syariah juga

merupakan salah satu bentuk investasi yang disalurkan secara langsung

terhadap sektor ekonomi oleh pihak bank syariah.

Menurut Hilman, dkk, (2003) dalam Nofinawati (2016), Prospek

Perbankan Syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan yang makin

cerah. Perbankan Syariah merupakan salah jenis industri baru yang

mempunyai daya tarik yang cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya

para pemain baru yang ikut serta, baik dalam bentuk BUS (Bank Umum

Syariah), UUS ( Unit Usaha Syariah, maupun BPRS (Bank Pembiayaan

Rakyat Syariah). Berikut adalah data mengenai perkembangan Perbankan

Syariah di Indonesia tahun 2003 sampai dengan tahun 2019.

Tabel 1.1. Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah di

Indonesia tahun 2003 sampai dengan 2019

Tahun Total BUS Total UUS Total BPRS

2003 2 8 84

2004 3 15 88

2005 3 19 92

Page 27: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

11

2006 3 20 105

2007 3 26 114

2008 5 27 131

2009 6 25 138

2010 11 23 150

2011 11 24 155

2012 11 24 158

2013 11 23 163

2014 12 22 163

2015 12 22 163

2016 13 21 166

2017 13 21 167

2018 14 20 167

2019 14 20 164

Sumber : Data Statistik Perbankan Syariah OJK

(www.ojk.go.id)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa perkembangan Bank

Syariah di Indonesia mengalami peningkatan dari segi lembaga perbankan

yang mengalami peningkatan. yang artinya industri perbankan syariah di

Indonesia semakin memperkuat sistem keuangan negara Indonesia.

Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia diawali dengan berdirinya

Bank Umum Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI)

yang lahir sebelum lahirnya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 yaitu

pada tanggal 1 November 1991. Bukti perkembangan Bank Syariah

pada saat ini terlihat dari jumlah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia

yang mengalami peningkatan. Pada tahun 1992 sampai dengan 1999 hanya

terdapat satu Bank Umum Syariah (BUS) yaitu Bank Muamalat Indonesia

(BMI). Kemudian pada tahun 2000-2003 mengalami penambahan satu

Bank Umum Syariah (BUS) yaitu Bank Syariah Mandiri, kemudian dari

tahun 2004 - 2007 masuk Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI). Pada

Page 28: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

12

tahun 2008 mengalami penambahan dua Bank Umum Syariah (BUS) yaitu

BRI Syariah dan Bank Syariah Bukopin, kemudian pada tahun 2009

mengalami penambahan satu lagi yaitu BNI Syariah. Perkembangan yang

pesat terjadi pada tahun 2010-2015 yang mengalami penambahan 6 Bank

Umum Syariah (BUS) yaitu BJB Banten Syariah, Bank Victoria Syariah,

Bank Panin Syariah, BCA Syariah, Maybank Syariah Indonesia, serta

BTPN Syariah. Dan untuk tahun 2016 sampai dengan sekarang mengalami

2 penambahan Bank Umum Syariah (BUS) yaitu bank Aceh Syariah, dan

Bank BPD Nusa Tenggara Barat Syariah. Hingga saai ini bank umum

syariah yang ada di Indonesia mencapai 14 Bank Umum Syariah (BUS).

Bank Umum Syariah (BUS) tersebut adalah Bank Muamalat Indonesia,

Bank BCA Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Bri Syariah, Bank Jabar

Banten Syariah Indonesia, Bank Maybank Syariah Indonesia, Bank Panin

Syariah Tbk, Bank Syariah Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega

Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Syariah, Bank Aceh Syariah, dan Bank BPD Nusa Tenggara Barat Syariah.

Sistem perbankan syariah menawarkan produk dan layanan

keuangan dan perbankan yang relatif sama dengan sistem konvensional,

namun mereka beroperasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariah

terutama dalam transaksinya tidak mengandung unsur riba, maysir, dan

gharar (Rama & Kassim, 2013).

Grafik 1.5.Total Pembiayaan Bank Syariah Oleh BUS, UUS, dan

BPRS di Indonesia Tahun 2003 Sampai Tahun 2019 (Miliar Rupiah)

Page 29: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

13

Sumber : Statistik Perbankan Syariah ( www.bi.go.id)

Grafik 1.5, menunjukkan bahwa perkembangan bank syariah di

Indonesia tujuh belas tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang

positif yang artinya setiap tahun total pembiayaan yang diberikan selalu

mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini mampu menjelaskan bahwa

tingkat kepercayaan masyarakat untuk menggunakan produk perbankan

syariah mulai meningkat. Semakin meningkatnya tingkat kepercayaan

para masyarakat terhadap kinerja bank syariah dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu kesadaran masyarakat akan haramnya suatu riba, kinerja bank

syariah yang semakin membaik sehingga mampu bersaing dengan bank

konvensional dalam bentuk produk yang ditawarkan mulai bervariasi.

Berdasarkan grafik atas menunjukkan bahwa perbankan syariah

mempunyai eksistensi dalam menghadapi gejolak perekonomian yang

terjadi. Walaupun memiliki permasalahan sumber daya manusia, produk,

pembiayaan, dan permodalan.

55301149015232

21060.46928834.709

39451.6148472.919

70241.437105329.93

151058.52188553.492

204334.909218761.171

254669.556293457.951

329277.467365125.32

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000 400000

2003

2005

2007

2009

2011

2013

2015

2017

2019

Pembiayaan Bank Syariah

Pembiayaan Bank Syariah

Page 30: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

14

Kinerja positif sektor keuangan dan perbankan akan berkorelasi

positif terhadap kinerja ekonomi suatu negara. Sektor keuangan dan

perbankan bisa menjadi sumber utama pertumbuhan sektor riil ekonomi.

Semakin banyak alokasi dana pihak ketiga perbankan yang dialokasikan

pada sektor riil maka akan semakin berkurang tingkat pengangguran dan

kemiskinan dalam sebuah perekonomian. Sektor perbankan Menghimpun

sebagian besar dana dari rumah tangga, yang kemudian dialokasikan ke

beberapa proyek yang layak (Ang, 2008) Kemudian, setiap perusahaan

termotivasi untuk bersaing untuk menerima pembiayaan untuk proyek-

proyek meningkatkan ekonomi potensial (Al-Fayoumi, 2016).

Dengan adanya perbankan syariah diharapkan mampu

menggerakkan perekonomian nasional yang terdiri dari sektor riil dan

sektor keuangan. Hal isi sesuai dengan fungsi bank syariah sebagai

lembaga intermediasi, yaitu dalam hal menghimpun dana dari masyarakat

yang biasanya dinamakan sebagai dana pihak ketiga kemudian dana yang

terkumpul tersebut diinvestasikan pada sektor ekonomi yang tidak

bertentangan dengan syariah (pembiayaan yang diberikan). Dari fungsi

tersebut maka diharapkan sektor riil akan mampu meningkatkan

produksinya yang kemudian akan berpengaruh pada pertumbuhan

ekonomi di Indonesia.

Schumpeter dalam (Hasyim, 2016) terkait dengan urgensi sistem

perbankan dan pertumbuhan tingkat pendapatan nasional dalam

pembangunan ekonomi melalui identifikasi dan pembiayaan pada sektor

Page 31: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

15

investasi yang produktif menyebutkan beberapa hipotesis tentang

hubungan sektor keuangan dengan pertumbuhan ekonomi sebagai berikut

; 1) keuangan adalah faktor penentu pertumbuhan ekonomi); 2) keuangan

mengikuti pertumbuhan ekonomi; 3) hubungan saling mempengaruhi

antara keuangan dan pertumbuhan), 4) keuangan dan pertumbuhan tidak

saling berhubungan.

Abduh Dan Omar (2012) dalam Terminanto & Rama (2017)

menghasilkan suatu kesimpulan bahwa terdapat pengaruh antara Bank

Islam dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek dan jangka

panjang. Rama (2013) dalam Terminanto & Rama (2017) menghasilkan

suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara perbankan

syariah dengan pertumbuhan ekonomi. Yang artinya bahwa keberadaan

perbankan syariah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi ataupun

sebaliknya. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Farahani & Dastan

(2013) dalam Prastowo (2018) menyimpulkan bahwa terdapat hubungan

positif antara perbankan syariah dengan pertumbuhan ekonomi, dan Imam

& Kpodar (2016), and Zirek et al., (2016) dalam

Prastowo (2018) menyimpulkan bahwa bank syariah mempunyai

peran dalam pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun

jangka panjang.

Berdasarkan gambar grafik 1.2. sampai gambar grafik 1.5 yang

menunjukkan bahwa selama tujuh belas tahun PDB Indonesia selalu

mengalami peningkatan setiap tahunnya selaras dengan peningkatan

Page 32: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

16

pembiayaan bank syariah, belanja pegawai, belanja barang, belanja modal,

PMDN, dan PMA sebagai faktor penentu pertumbuhan ekonomi. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif pembiayaan bank syariah,

pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap PDB Indonesia sebagai

salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi. Namun dalam beberapa

penelitian masih ditemukan suatu kesimpulan yang berbanding terbalik

terkait dengan pembiayaan bank syariah terhadap pertumbuhan ekonomi,

pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi, maupun

investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini memperlihatkan

bahwa masih adanya ketidaksesuaian antara teori dengan fakta yang

terjadi.

Terkait hubungan pembiayaan bank syariah dengan pertumbuhan

ekonomi, Hasyim (2016) menunjukkan bahwa dana pihak ketiga dan

pembiayaan yang diberikan bank syariah berpengaruh positif terhadap

pertumbuhan ekonomi. Dari hasil tersebut menunjukkan adanya

keselarasan hasil penelitian dengan salah satu hipotesis teori Schumpeter

bahwa sektor perbankan syariah mendorong terjadinya pertumbuhan

ekonomi sektor riil di Indonesia. Dalam penelitian yang dilakukan oleh

putra tahun 2018 menghasilkan kesimpulan bahwa Dana Pihak Ketiga

(DPK) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi, sedangkan variabel total aset, pembiayaan perbankan syariah,

kredit konvensional dan nilai APBD signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi.

Page 33: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

17

Namun, dalam penelitian yang lain yang menyatakan bahwa

pembiayaan perbankan syariah tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia, (Afandi & Amin, 2019). Dengan kata lain, hasil

penelitian memberikan informasi bahwa keberadaan perbankan syariah di

Indonesia belum memberikan dampak yang signifikan terhadap

kesejahteraan masyarakat Indonesia, (Afandi & Amin, 2019). Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Hachicha & Amar (2015) dalam Prastowo

(2018) yang menyimpulkan bahwa bank islam tidak menunjukkan dampak

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Malaysia dalam jangka panjang.

Namun, bank syariah hanya mempunyai dampak positif terhadap

pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, yang artinya bahwa bank

syariah hanya cenderung berorientasi pada pembiayaan dalam jangka

pendek. Hasil penelitian Mohamed & Sassi (2010) menunjukkan bahwa

tidak terdapat pengaruh signifikan antara bank islam dengan pertumbuhan

ekonomi. Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Hayati (2014) dalam

Putra (2018) mengenai peran bank islam dalam pertumbuhan ekonomi di

Indonesia, menyimpulkan bahwa bank islam mempunyai peran yang kecil

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dan untuk keterkaitan pengeluaran pemerintah dengan pertumbuhan

ekonomi, Muazi & Arianti (2013) menyatakan bahwa konsumsi, belanja

pemerintah, ekspor, dan investasi merupakan sumber pertumbuhan

ekonomi. Oleh karena itu, untuk menjaga stabilitas ekonomi suatu negara,

Page 34: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

18

dibutuhkan konsistensi negara terhadap peningkatan jumlah konsumsi,

belanja pemerintah, ekspor, dan investasi yang ada dalam negaranya.

Yurdakul,dkk (2015) dalam Terminanto & Rama (2017) belanja

negara berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya

adanya peningkatan belanja pemerintah akan menimbulkan negara defisit.

Kondisi ini membuktikan bahwa masih kurang optimalnya penggunaan

dana negara untuk kegiatan ekonomi, hal ini bisa saja terjadi karena adanya

penyalahgunaan dana yang disebabkan kurangnya pengawasan dari pihak

pihak pemerintah.

Sedangkan untuk hubungan investasi dengan pertumbuhan ekonomi,

menurut Kuncoro dalam Sulistiawati (2012), pertumbuhan ekonomi juga

tergantung dari besaran nilai investasi yang dianggap mampu

menggerakkan perekonomian. Sulistiawati (2012) menghasilkan

kesimpulan bahwa investasi berpengaruh negatif signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi, yang menarik dalam penelitian tersebut adalah

hasil penelitian berbanding terbalik dengan beberapa penelitian terdahulu

dan teori yang sudah ada, salah satunya adalah teori Keynes yang

menyatakan bahwa investasi merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Hal ini menjelaskan bahwa secara

faktanya investasi belum mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. Hal ini terjadi karena beberapa faktor penghambat investasi di

Indonesia, seperti sumber daya manusia yang masih rendah, serta

kurangnya fasilitas yang ada.

Page 35: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

19

Berdasarkan latar belakang perbedaan hasil penelitian terdahulu,

untuk memastikan teori yang sudah ada maka penulis bermaksud untuk

menguji kembali bagaimana pengaruh pembiayaan bank syariah,

pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia melalui variabel Produk Domestik Bruto (PDB).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana pengaruh Pembiayaan Bank Syariah terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan bukti empiris

terkait dengan :

1. Pengaruh Pembiayaan Bank Syariah terhadap pertumbuhan ekonomi

di Indonesia.

2. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia.

Page 36: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

20

3. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Dari hasil penelitian ini, peneliti berharap penelitian ini akan

menambah pengetahuan dan pendukung penerapan teori tentang

bagaimana pengaruh pembiayaan bank syariah, pengeluaran

pemerintah, dan investasi terhadap pertumbuhan ekonom di Indonesia.

2. Manfaat akademis

Dari hasil penelitian ini peneliti berharap hasil penelitian dapat

menambah kajian pustaka dan literatur serta sumber informasi di

lingkungan akademis khususnya untuk program studi ekonomi syariah

3. Manfaat bagi lembaga keuangan syariah dan pemerintah

Peneliti berharap hasil dari penelitian ini mampu menjadi salah

satu rujukan bagi pihak pengelola perbankan syariah, lembaga

keuangan lainnya, dan pemerintah dalam menetapkan suatu kebijakan

yang akan ditetapkan guna meningkatkan efisiensi setiap kebijakan

yang dibuat. Dengan mengetahui bagaimana pengaruh setiap variabel

tersebut, maka diharapkan pihak perbankan syariah, lembaga keuangan

lainnya, dan pemerintah mampu mengambil kebijakan yang yang

sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi, sehingga dengan kebijakan

tersebut diharapkan kebijakan tersebut berdampak positif terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

4. Manfaat bagi pembaca

Page 37: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

21

Peneliti berharap hasil dari penelitian ini mampu menambah

informasi dan pengetahuan pembaca tentang bagaimana pembiayaan

bank syariah, pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Page 38: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pertumbuhan Ekonomi : Konvensional dan Islam

Menurut Sukirno dalam Putra (2018) pertumbuhan ekonomi

diartikan sebagai suatu perkembangan kegiatan dalam perekonomian

yang mampu meningkatkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

keberhasilan pembangunan suatu negara.

Menurut Prasetyo (2009) dalam (Zahari MS, 2017), pertumbuhan

ekonomi secara sederhana artinya terjadinya penambahan output atau

penambahan pendapatan nasional agregat dalam kurun waktu tertentu

misalkan satu tahun. Suatu negara dikatakan mengalami pertumbuhan

apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor

produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun-tahun

sebelumnya.

Menurut pandangan ekonom klasik, Adam Smith, David

Ricardo, Thomas Robert Malthus dan John Straurt Mill, maupun

ekonom neo klasik, Robert Solow dan Trevor Swan, mengemukakan

bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi yaitu (1) jumlah penduduk, (2) jumlah stok barang modal, (3)

luas tanah dan kekayaan alam, dan (4) tingkat teknologi yang

digunakan, (Anitasari & Soleh, 2015).

Page 39: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

23

Menurut Tambunan (2001) dalam Zahari MS (2017),

pertumbuhan ekonomi yang prosesnya berkelanjutan merupakan

kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas

perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat

pada suatu periode tertentu. Dengan kata lain, perekonomian dikatakan

mengalami pertumbuhan bila pendapatan riil masyarakat pada tahun

tertentu lebih besar dari pada pendapatan riil masyarakat pada tahun

sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi merupakan faktor terpenting dalam

pembangunan suatu negara. Keberhasilan pembangunan suatu negara

atau wilayah diukur berdasarkan pada tinggi rendahnya tingkat

pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai. Pengukuran pertumbuhan

ekonomi secara konvensional biasanya dihitung dari persentase

peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk nasional dan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk provinsi maupun

kabupaten/kota (Zahari MS, 2017).

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diketahui dengan

membandingkan PDB Riil pada satu tahun tertentu (PDBt) dengan PDB

tahun sebelumnya (PDB t-1).

Laju pertumbuhan = 𝑃𝐷𝐵𝑡 − 𝑃𝐷𝐵𝑡 − 1 𝑥1

𝑃𝐷𝐵𝑡−1𝑥 100%

Sedangkan dalam teori Scumpeter menekankan bahwa peranan

pengusaha sangat penting dalam mempengaruhi pertumbuhan

Page 40: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

24

ekonomi. Pengusaha akan terus melakukan inovasi untuk

mengembangkan usahanya dan meningkatkan keuntungannya, adapun

bentuk inovasi yang dilakukan memerlukan modal. Pengusaha akan

meminjam modal untuk keperluan investasi usahanya. Investasi

tersebut menyebabkan kenaikan pendapatan nasional yang akan

mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, sehingga mampu

mendorong peningkatan produksi yang menyebabkan investasi baru

(S., 2007).

Sedangkan dalam islam, menurut Sadeq (1989) dalam Abidin

(2012) pertumbuhan ekonomi adalah pertumbuhan produksi dan hasil

secara terus menerus dengan cara yang benar yang mampu

berkontribusi untuk seluruh umat. Perbedaan yang mendasar

pandangan ilmu ekonomi konvensional dengan pandangan ilmu islam

tentang pertumbuhan ekonomi terletak pada tujuan akhir pertumbuhan

ekonomi. Dalam pandangan ekonomi konvensional, pertumbuhan

ekonomi hanya berorientasi pada pertumbuhan yang tinggi dari adanya

kegiatan ekonomi tanpa adanya pendistribusian yang merata dari hasil

output yang diperoleh. Sedangkan dalam pandangan ekonomi islam,

pertumbuhan ekonomi adalah sarana untuk mensejahterakan

masyarakat tanpa memandang ras, agama, serta bangsa (Abidin, 2012).

Sedangkan dalam teori pertumbuhan ekonomi Islam,

sebagaimana yang dijelaskan dalam model dinamika Ibnu Khaldun

yang menjelaskan bahwa untuk mencapai suatu perekonomian yang

Page 41: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

25

baik dalam suatu negara (G) diperlukan adanya keterkaitan antar

variabel, variabel tersebut adalah syariah (S), masyarakat (N), kekayaan

(W), pembangunan (D), dan keadilan (j). dalam konsep ini semua

variabel tidak dianggap tetap, karena setiap variabel dapat sebagai

pemicu dan variabel yang lain dapat bereaksi atau tidak dalam arah

yang sama (Ulum & Mufarrohah, 2016).

Menurut Umar Chapra, umat islam mampu menyajikan semua

variabel tersebut dalam lingkar keadilan sebagai kekuatan besar.

Namun, peran itu tidak dilaksanakan oleh pemerintah. Pemerintah

mulai lupa akan kewajiban dan tanggung jawab. Hal inilah yang

menyebabkan adanya kemunduran pada pembangunan (Ulum &

Mufarrohah, 2016).

2. Pembiayaan Bank Syariah dan Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Undang-undang Perbankan Syariah No. 21 tahun 2008

tentang perbankan, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan

usahanya berdasarkan prinsip syariah yang menurut jenisnya terdiri atas

Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

Menurut Mahliza (2011) dalam Susilo & Ratnawati (2015),

pembiayaan bank syariah merupakan salah satu alternatif solusi bagi para

pelaku usaha yang memiliki masalah dalam hal permodalan. Pembiayaan

syariah pun memiliki peranan yang penting bagi para pelaku usaha yang ada

di Indonesia untuk ke depannya terutama bagi para pelaku usaha mikro.

Peranan penting tersebut adalah dapat membuka peluang pembiayaan bagi

kegiatan usaha berdasarkan prinsip kemitraan/partnership. Berkembangnya

Page 42: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

26

usaha mikro di Indonesia akan berdampak pada pengurangan pengangguran

yang kemudian akan berdampak pada peningakatan pendapatan masyarakat

di Indonesia.

Menurut Siregar (2002) dalam Susilo & Ratnawati (2015), produk dan

jasa yang ditawarkan pembiayaan syariah memiliki keunggulan berupa

peniadaan pembebanan bunga yang berkesinambungan, pembatasan kegiatan

spekulasi, pengutamaan kegiatan-kegiatan yang mewujudkan antara sektor

keuangan dan sektor riil, serta pembiayaan ditujukan kepada usaha-usaha

yang lebih memperhatikan nilai-nilai etika dan moralitas.

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 pembiayaan syariah adalah

penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah

jangka waktu tertentu yang telah ditetapkan dengan imbalan atau bagi

hasil. (UU RI Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan atas UU

Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan).

Menurut tujuan dalam bank syariah, pembiayaan dibedakan

menjadi 3 yaitu, 1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang

dimaksudkan untuk mendapatkan modal dalam rangka pengembangan

usaha. 2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan

untuk melakukan investasi atau pengadaan barang konsumtif.

Menurut jangka waktu, pembiayaan dibedakan menjadi 3 yaitu :

1) Pembiayaan jangka waktu pendek, yaitu pembiayaan yang dilakukan

dalam waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun. 2) Pembiayaan jangka

Page 43: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

27

waktu menengah, yaitu pembiayaan yang dilakukan dalam waktu 1

tahun sampai dengan 5 tahun. 3) Pembiayaan jangka waktu panjang,

yaitu pembiayaan yang dilakukan dalam waktu lebih dari 5 tahun, Rivai

dan Arifin dalam Ilyas (2015).

Dalam penelitian Putra (2018) yang berjudul “Pengaruh

perbankan syariah terhadap perekonomian di Indonesia” menemukan

hasil penelitian bahwa variabel pembiayaan bank syariah mempunyai

pengaruh signifikan dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. dengan adanya pembiayaan yang disalurkan oleh pihak bank

syariah kepada masyarakat yang membutuhkan dana secara tidak

langsung membantu menggerakkan pertumbuhan ekonomi yang ada di

indonesia.

Hasil penelitian Linda Tamim Umairoh Hasyim (2016),

menunjukkan bahwa Dana pihak ketiga dan pembiayaan bank syariah

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi sektor riil di

Indonesia. Dalam hal ini fungsi perbankan syariah dalam penyaluran

dana dari pihak ketiga sudah terlaksana dengan baik dengan

menyalurkan dana pihak ketiga pada kegiatan produksi pada sektor riil

yang ada di masyarakat yang akan berdampak pada pertumbuhan

ekonomi.

3. Pengeluaran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Sukirno (2008) dalam Zahari MS (2017), pengeluaran

pemerintah (goverment expenditure) adalah salah satu dari kebijakan

Page 44: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

28

fiskal yakni suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya

perekonomian dengan cara menentukan besarnya penerimaan dan

pengeluaran pemerintah tiap tahunnya yang tercermin dalam dokumen

APBN untuk nasional dan APBD untuk daerah/regional.

Teori Keynes beranggapan bahwa campur tangan pemerintah

dalam perekonomian dapat menentukan berjalannya pembangunan

ekonomi secara maksimal. Implikasi pandangan Keynes adalah bahwa

untuk menjamin pertumbuhan yang stabil diperlukan peranan

pemerintah dalam pengelolaan perekonomian baik melalui kebijakan

moneter (tingkat suku bunga dan jumlah uang beredar) maupun

kebijakan fiskal (perpajakan dan belanja pemerintah), Sukirno (2006)

dalam Prastowo (2018).

Menurut Keynes (1936) situasi makro suatu perekonomian

ditentukan oleh apa yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat

apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau output

yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka akan terjadi situasi

“kekurangan produksi”. Pada periode berikutnya output akan naik atau

harga akan naik, atau keduanya terjadi bersama-sama.

Apabila permintaan agregat lebih kecil daripada penawaran

agregat, maka situasi kelebihan produksi terjadi. Pada periode

berikutnya output akan turun atau harga akan turun, atau keduanya

terjadi bersama-sama.

Page 45: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

29

Permintaan Agregat adalah seluruh jumlah uang yang

dibelanjakan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk membeli barang

dan jasa dalam satu tahun. Dalam perekonomian tertutup permintaan

agregat terdiri dari 3 unsur: Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga

(C), Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan (I), dan Pengeluaran

Pemerintah (G), Pemerintah bisa mempengaruhi permintaan agregat

secara langsung melalui pengeluaran pemerintah dan secara tidak

langsung terhadap pengeluaran konsumsi dan pengeluaran investasi.

Apabila dirumuskan adalah sebagai berikut:

Z = C+I+G

Masing-masing unsur permintaan agregat dipengaruhi oleh

faktor-faktor yang berbeda. Pengeluaran konsumsi tergantung pada

pendapatan yang diterima oleh Rumah Tangga dan kecenderungan

berkonsumsinya (propincity to consume). Pengeluaran investasi

ditentukan oleh keuntungan yang diharapkan (marginal efficiency of

capital) dan biaya dana (tingkat bunga). Pengeluaran pemerintah

ditentukan oleh proses politik yang kompleks dan dalam teori makro

dianggap eksogen.

Menurut Teori Peacock dan Wiseman menyebutkan bahwa

adanya perkembangan ekonomi akan berdampak pada peningkatan

pemungutan pajak meskipun tarif pajak tidak berubah, peningkatan

penerimaan pajak ini akan berdampak pada peningkatan pengeluaran

pemerintah. Dalam keadaan normal, meningkatnya PDB menyebabkan

Page 46: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

30

penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang semakin besar. Maka

pengeluaran pemerintah yang diklasifikasikan menjadi belanja

langsung dan belanja tidak langsung jika meningkat maka

menyebabkan PDB meningkat (Zahari MS, 2017).

4. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Keynes dalam Sulistiawati (2012) menekankan akan

pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama yang dapat

menggerakkan perekonomian, di mana baik negara maupun sektor

swasta memegang peranan penting. Keynes memandang bahwa

pemerintah sebagai agen independen yang dianggap mampu

menstimulasi perekonomian melalui kerja publik. Kebijakan

pemerintah yang ekspansioner dapat menaikkan ”permintaan efektif”

jika sumber daya dipakai tanpa merugikan konsumsi atau investasi.

Pada masa resesi, kenaikan pada pengeluaran Pemerintah (G) akan

mendorong kenaikan konsumsi (C) dan investasi (I), dan karenanya

dapat menaikkan PDB (Y).

Menurut Harrod-Domar dalam Sulistiawati (2012) yang

mengembangkan teori Keynes terkait dengan peran investasi di dalam

proses pertumbuhan ekonomi, khususnya pada sifat ganda yang

dimiliki investasi. Pertama, investasi mampu menciptakan pendapatan

sebagai dampak dari permintaan investasi. kedua, investasi dapat

memperbesar kapasitas produksi perekonomian sebagai dampak dari

penawaran investasi.

Page 47: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

31

Menurut Solow dan Swan dalam Sulistiawati (2012) yang

mengoreksi teori Harrod-Domar dengan menunjukkan bahwa

pertumbuhan ekonomi tergantung pada ketersediaan faktor-faktor

produksi (penduduk, tenaga kerja, dan akumulasi modal) dan tingkat

kemajuan teknologi.

Menurut Todaro dalam Sulistiawati (2012), investasi berperan

penting dalam menggerakkan kehidupan ekonomi bangsa, dengan

anggapan bahwa dengan adanya pembentukan modal akan

memperbesar kapasitas produksi, menaikkan pendapatan nasional

maupun menciptakan lapangan kerja baru, dalam hal ini akan semakin

memperluas kesempatan kerja. Sedangkan menurut Mankiw dalam

Sulistiawati (2012) menyatakan bahwa adanya inovasi teknologi

merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan permintaan

investasi. Samuel-son menyatakan bahwa naik dan turun pendapatan

nasional disebabkan karena perubahan investasi yang pada gilirannya

tergantung pada perubahan teknologi, penurunan tingkat suku bunga,

pertumbuhan penduduk, dan faktor-faktor dinamis lainnya. Menurut

Harrod-Domar menyatakan bahwa suatu pembangunan akan berhasil

dan terlaksana dengan baik apabila pertumbuhan ekonomi ditentukan

oleh tingginya modal dan investasi.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, diperlukan adanya

penanaman modal yang tinggi, namun kebutuhan modal yang tinggi

tidak bisa hanya mengandalkan pada pembentukan modal dari domestik

Page 48: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

32

yang rendah. Oleh karena itu, diperlukan penanaman modal asing guna

meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam hal

pembentukan modal, peranan investasi baik domestik maupun asing

memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.

Perbaikan iklim investasi di Indonesia dijamin keberadaannya

sejak dikeluarkannya Undang-Undang No.1 Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing (PMA) dan Undang-Undang No.6 Tahun

1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Kedua

undang-undang ini kemudian disempurnakan UU No. 1 Tahun 1967

tentang PMA disempurnakan dengan UU No. 11 Tahun 1970 dan UU

No. 6 Tahun 1968 tentang PMDN disempurnakan dengan UU No. 12

Tahun 1970.

Dalam Undang-undang No.1 Tahun 1967 ditegaskan bahwa

Pengertian penanaman modal asing didalam Undang-undang ini

hanyalah meliputi penanaman modal asing secara langsung yang

dilakukan menurut atau berdasarkan ketentuan-ketentuan Undang-

undang ini dan yang digunakan untuk menjalankan perusahaan di

Indonesia, dalam arti bahwa pemilik modal secara langsung

menanggung risiko dari penanaman modal tersebut.

Adapun modal asing dalam Undang-undang ini tidak hanya berbentuk

valuta asing, namun meliputi alat-alat perlengkapan tetap yang diperlukan

untuk menjalankan perusahaan di Indonesia, penemuan-penemuan milik

orang atau badan asing yang dipergunakan dalam perusahaan di Indonesia dan

Page 49: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

33

keuntungan yang boleh ditransfer keluar negeri tetapi dipergunakan kembali

di Indonesia.

Menurut UU No. 6 tahun 1968 pasal 2, penanaman modal dalam negeri

(PMDN) adalah penggunaan daripada kekayaan masyarakat, termasuk hak-

hak dan benda-benda baik yang dimiliki oleh negara maupun swasta nasional

atau swasta asing yang berdomisili di Indonesia, yang disisihkan/disediakan

guna menjalankan sesuatu usaha sepanjang modal tersebut tidak diatur dalam

ketentuan UU No. 1 tahun 1967 pasal 2, baik secara langsung atau tidak

langsung.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Nuraini (2016) yang berjudul “

Analisis Pengaruh Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan

Penanaman Modal Asing (PMA) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi

Jambi” menunjukkan bahwa variabel PMDN dan PMA memiliki pengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi sebesar 54.50

persen.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini adalah salah satu pembaharuan dan research ulang

penelitian terdahulu tentang pengaruh pembiayaan bank syariah,

pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. Berikut ini adalah penelitian terdahulu terkait dengan tema :

Page 50: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

34

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

NO Judul Penelitian Penulis (Tahun) Hasil penelitian Metode penelitian

persamaan Perbedaan

1. Pengaruh Belanja

Pemerintah Dan

Pembiayaan Bank

Syariah Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi : Studi

Kasus Data Panel

Provinsi Di

Indonesia

Ade Ananto

Terminanto dan Ali

Rama Tahun (2017)

Penelitian ini menemukan bahwa belanja

pemerintah, pembiayaan bank syariah,

investasi dan jumlah tenaga kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi regional di

Indonesia.

Hubungan antara bank

islam dengan

pertumbuhan

ekonomi.

Menggunakan

data kuartal

negara-negara

Asia tenggara

tahun 2000-

2012.

2. Pengaruh Perbankan

Syariah Terhadap

Perekonomian Di

Indonesia

Rendy Okryadi Putra

Tahun (2018)

Hasil penelitian menemukan bahwa Dana

Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi, sedangkan variabel total aset,

pembiayaan perbankan syariah, kredit

konvensional dan nilai APBD signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi peran bank

syariah terlihat dari sistem dan manfaat

penyaluran pembiayaan yang diberikan

yang sudah diberikan.

Variabel independen

salah satunya

pembiayaan bank

syariah dan variabel

dependen

pertumbuhan ekonomi

Variabel

independen :

asset,

pembiayaan,

DPK, kredit,

APBD bank

syariah dan

menggunakan

metode analisi

regresi

3.. Islamic Bank

Financing and Its

Effects on Economic

Muhammad Anif

Afandi dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara

simultan variabel pembiayaan modal,

investasi, dan konsumsi tidak berpengaruh

Variabel independen

pembiayaan bank

syariah, variabel

Tidak ada

variabel

pengeluaran

Page 51: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

35

Growth: A Cross

Province Analysis

Muhammad Amin

(2019)

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

Namun, secara parsial menunjukkan bahwa

pembiayaan modal dan konsumsi

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

ekonomi dan pembiayaan investasi

berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan

ekonomi. Berdasarkan hasil tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa bank islam hanya

berkontribusi kecil terhadap pertumbuhan

ekonomi.

dependen

pertumbuhan ekonomi

pemerintah

dan investasi

serta metode

yang

digunakan

regresi data

panel.

4. Islamic Banking

Presence And

Economic Growth In

Southeast Asia.

Hind Lebdaoui dan

Joerg Wild (2016)

Bank islam berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi di negara GCC,

Indonesia, dan Malaysia baik dalam jangka

pendek dan panjang. Namun, dalam jangak

pendek kontribusi bank islam terhadap

pertumbuhan ekonomi di Malaysia dan

indonesia lebih besar dibanding di GCC.

Pengaruh jangka pendek yang ditimbulkan

disebabkan karena jenis pembiayaan yang

diberikan adalah bersifat konsumtif sehinga

mampu mempengaruhi pertumbuhan

ekonomi secara langsung, dari hal tersebut

maka dapat menjelaskan bahwa keberadaan

Bank Syariah di Malaysia dan Indonesia

lebih banyak memberikan penyaluran

pembiayaan jenis konsumtif.

Untuk mengetahui

hubungan bank islam

dengan pertumbuhan

ekonomi

Menggunakan

objek

penelitian

negara

Malaysia,

Indonesia, dan

negara yang

tergabung

dalam GCC.

Menggunakan

metode

analisis

ARDL.

Page 52: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

36

5. Peran Perbankan

Syariah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Sektor Riil

Di Indonesia

Linda Tamim

Umairoh Hasyim

(2016)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dana

pihak ketiga dan pembiayaan bank syariah

berpengaruh positif terhadap pertumbuhan

ekonomi sektor riil di Indonesia. Dalam hal

ini fungsi perbankan syariah dalam

penyaluran dana dari pihak ketiga sudah

terlaksana dengan baik dengan

menyalurkan dana pihak ketiga pada

kegiatan produksi pada sektor riil yang ada

di masyarakat yang akan berdampak pada

pertumbuhan ekonomi.

Menggunakan

variabel dependen

pertumbuhan ekonomi

berdasarkan PDB

Indonesia.

Menggunakan

alat analisis

regresi

berganda serta

menggunakan

variabel

independen

pembiayaan

dan dana

pihak ketiga

bank

6. Islamic Banking dan

Economic Growth :

A Review

Ahmed El-Galfy

(2012)

Hasil penelitian menjelaskan bahwa

perbankan Islam mempunyai pengaruh

positif dalam kontribusinya untuk stabilitas

makroekonomi negara.

Keberadaan

Perbankan Islam

terhadap pertumbuhan

ekonomi.

Pengaruh

Perbankan

islam secara

terhadap

kebijakan

makro

ekonomi

7. Pengaruh

Pengeluaran

Pemerintah Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi Di Provinsi

Bengkulu

Merri Anitasari dan

Ahmad Sholeh (2015)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pengeluaran pemerintah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di provinsi

Bengkulu. Jika pemerintah menaikkan

pengeluaran pemerintah sebesar 1 miliar

rupiah, maka akan dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 1,17 % per

Variabel independen

pengeluaran

pemerintah dan

variabel dependen

pertumbuhan ekonomi

Sample

kabupaten

yang ada di

Bengkulu

Page 53: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

37

tahun. Hal ini membuktikan bahwa setiap

peningkatan pengeluaran pemerintah akan

menyebabkan pertumbuhan ekonomi

sebesar 0,17%.

8. Government

Expenditure And

Economic Growth In

The European Union

Countries

Gitana Dudzevičiūtė,

Agne Šimelytė, dan

Ausra Liučvaitienė

(2018)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

delapan negara Uni Eropa pengeluaran

pemerintah dan pertumbuhan ekonomi

mempunyai pengaruh satu sama lain.

Variabel independen

Pengeluaran

pemerintah dan

variabel dependen

pertumbuhan ekonomi

disuatu negara

Uji kausalitas

granger dan

menggunakan

data panel di

delapan

negara yang

ada di UNI

Eropa

9. Pengaruh Belanja

Modal Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi Dan

Kesejahteraan

Masyarakat Di Pulau

Kalimantan

Prima Rosita Arini S.

(2016)

Hasil penelitian menunjukkan hasil bahwa

Belanja Modal memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap

Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan

Ekonomi memiliki pengaruh yang negatif

dan signifikan terhadap Kesejahteraan

Masyarakat. Dan Belanja Modal memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap Kesejahteraan Masyarakat.

Menggunakan

variabel belanja modal

sebagai variabel x dan

variabel pertumbuhan

ekonomi sebagai

variabel y.

Menggunakan

data sekunder

dari laporan

APBD di

pulau

Kalimantan

tahun 2006

sampai

dengan 2013.

10. Analisis Pengaruh

Penanaman Modal

Asing Dan

Penanaman Modal

Dalam Negeri

Nur Mustar Muazi,

Fitrie Arianti (2013)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Penanaman Modal Asing (PMA) dan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

di Jawa Tengah dalam jangka pendek dan

jangka panjang berpengaruh secara positif

Menggunakan

variabel independen

PMD dam PMA

Menggunakan

alat analisi

ECM (Error

Correction

Model),

Page 54: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

38

Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi : Di Jawa

Tengah 1990 – 2010.

dan signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi Jawa Tengah. Sehingga

Penanaman Modal Asing (PMA) dan

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)

dapat diandalkan untuk peningkatan Produk

Domestik Regional Bruto Jawa Tengah.

menggunakan

data dalam

jangka waktu

21 tahun yaitu

dari tahun

1990 – 2010,

serta

menggunakan

variabel y

PDRB

Provinsi Jawa

Tengah.

11. Peranan Penanaman

Modal Asing (PMA)

Terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi Di

Indonesia

Bambang Kustituanto

dan Istikomah (2014)

Dari hasil penelitian menunjukkan hasil

bahwa dalam jangka pendek maupun

jangka panjang investasi asing tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan

ekonomi.

Variabel dependen

pertumbuhan ekonomi

Variabel

independen

penanaman

modal asing

12. Pengaruh Investasi

terhadap

Pertumbuhan

Ekonomi dan

Penyerapan Tenaga

Kerja Serta

Kesejahteraan

Rini Sulistiawati

(2012)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

investasi berpengaruh negatif dan tidak

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi,

Investasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap penyerapan tenaga kerja,

pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif

tidak signifikan terhadap penyerapan

Terdapat variabel

investasi dalam

variabel independen

dan variabel

pertumbuhan ekonomi

sebagai variabel

dependen.

Menggunakan

data sekunder

dalam bentuk

data time

series dan

cross section

serta

Page 55: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

39

Masyarakat di

Provinsi di Indonesia

tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi

mempunyai pengaruh positif tidak

signifikan terhadap kesejahteraan, dan

penyerapan tenaga kerja mempunyai

pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap ksejahteraan.

menggunakan

teknik analisis

path analysis.

Page 56: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

40

Dari hasil penelitian terdahulu terkait dengan pembiayaan bank

syariah, pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap pertumbuhan

ekonomi yang terpisah dalam beberapa penelitian yang berbeda,

sedangkan dalam penelitian ini menggabungkan tiga variabel bebas

tersebut dalam satu penelitian. Penggabungan beberapa tersebut dilakukan

karena terdapat kesamaan dalam pandangan ekonomi mikro yaitu variabel

pengeluaran pemerintah dan pembiayaan bank syariah mempunyai sifat

untuk meningkatkan permintaan, selain itu pembiayaan bank syariah juga

merupakan salah bentuk investasi yang disalurkan pihak Bank syariah

kepada sektor ekonomi yang dapat meningkatkan sisi penawaran.

Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu kedudukan tiga variabel

yang digunakan yang mampu meningkatkan pertumbuan ekonomi dari

segi permintaan dan penawaran. Dari hasil penelitian ini, maka diharapkan

akan menjadi salah satu literatur bagi pihak bank syariah untuk

menetapkan kebijakan pembiayaan dan pihak pemerintah dalam

menetapkan kebijakan belanja maupun investasi untuk meningkatkan

pertumbuhan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dengan adanya

penetapan kebijakan yang tepat maka diharapkan akan mampu

meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sehingga berdampak pada

kesejahteraan masyarakat

Page 57: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

41

C. Kerangka Penelitian

Uji Kointegrasi Uji Lag Optimal

Uji VAR/VECM

Uji IRF

Pertumbuhan ekonomi di

Indonesia (Y) Pengeluaran Pemerintah (X2)

Uji VD

Pembiayaan Bank Syariah (X1)

Uji Stationeritas

Investasi (X3)

Page 58: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

42

Berdasarkan gambar kerangka penelitian, pertumbuhan ekonomi

merupakan salah satu tolak ukur yang penting untuk mensejahterakan

rakyat. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi banyak hal yang harus

diperhatikan agar tingginya perekonomian tidak dinikmati oleh segelintir

orang saja. Dengan menggunakan analisis data time series dengan

metode pendekatan Vector Autoregressive (VAR) dan Vector Error

Correction Model (VECM), metode VAR/VECM merupakan salah satu

metode yang digunakan pada data time series yang mempunyai

penyesuaian setiap waktu dan untuk melihat hubungan jangka pendek

dan jangka panjang variabel independen dengan variabel dependen.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh pembiayaan

bank syariah, pengeluaran pemerintah, dan investasi baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia tahun 2003-2019.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah sebuah jawaban sementara yang kebenarannya

masih harus diuji. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

merupakan jawaban yang berdasarkan pada teori yang relevan, namun

belum dibuktikan dengan fakta-fakta empiris melalui pengumpulan data.

Oleh karena itu hipotesis sangat penting sebagai langkah awal sebelum

membuat kesimpulan. Berdasarkan pernyataan di atas, maka hipotesis

yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut :

Page 59: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

43

1. H1o : Tidak terdapat pengaruh Pembiayaan Bank Syariah (X1)

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Y).

H1a : Terdapat pengaruh Pembiayaan Bank Syariah (X1) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia (Y).

2. H2o : Tidak terdapat Pengeluaran Pemerintah (X2) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

H2a : Terdapat pengaruh Pengeluaran Pemerintah (X2) terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

3. H3o : Tidak terdapat pengaruh Investasi (X3) terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia.

H3a : Terdapat pengaruh Investasi (X3) terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia.

.

Page 60: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Data dan Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder, yaitu

data yang bersumber dari berbagai media informasi atau diperoleh secara

tidak langsung. Data ini diperoleh dalam bentuk bukti, catatan, atau

historis yang sudah disusun dalam arsip dokumenter yang dipublikasikan

(Indrianto dan Supomo, 2002).

Tabel 3.1. Variabel dan Sumber Data

Variabel Sumber Data

Pertumbuhan ekonomi Indonesia

diukur dengan Produk Domestik

Bruto (PDB) atas dasar harga

berlaku sebagai variabel dependent

Badan Pusat Statisik (BPS)

(www.bps.go.id)

Pembiayaan Bank Syariah Statistik Perbankan Syariah

(www. ojk.go.id)

Pengeluaran Pemerintah Kementerian keuangan

(www.kemenkeu.go.id)

Investasi Badan Koordinasi Penanaman

Modal (BKPM)

(www.bkpm.go.id)

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Library Research

Library research merupakan landasan teori dan pengembangan

hipotesis yang dibentuk dan merupakan hasil dari pencarian dan

Page 61: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

45

pengumpulan data dari berbagai literatur, seperi buku, jurnal ilmiah,

dan tulisan yang lainnya.

2. Internet Research

Research adalah suatu pencarian dan pengumpulan data

melalui teknologi internet yang telah berkembang yaitu melalui situs

atau web. Dalam penelitian ini, penulis memperoleh data dari

beberapa web, yaitu www.bps.go.id, www.ojk.go.id,

www.kemenkeu.go.id, dan www.bkpm.go.id.

C. Metode Analisis Data

Berdasarkan bentuk data dalam penelitian ini yang merupakan data

time series yang menggambarkan fluktuasi ekonomi dan yang

menyajikan suatu kebijakan fiskal dan kebijakan perbankan, dampak

kebijakan tersebut terhadap perkembangan di sektor riil tidak berdampak

seketika, yang biasanya membutuhkan tenggang waktu tertentu (lag).

Ketiga persoalan ini dapat dijawab oleh model Vector Autoregressive

(VAR) dan Vector Error Correction Model (VECM). VAR/VECM

merupakan salah satu bentuk model makro-ekonometrika yang paling

sering digunakan untuk melihat permasalahan fluktuasi ekonomi. Selain

itu, peneliti juga mempunyai alasan untuk menggunakan metode ini,

yaitu karena beberapa keuntungan dari metode ini. Menurut Gujarati

(2004) dalam Basuki (2018) ada beberapa keuntungan menggunakan

VAR/VECM dibandingkan metode lain, yaitu lebih sederhana karena

tidak perlu memisahkan variabel bebas dan terikat, estimasi sederhana

Page 62: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

46

karena menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square) biasa. Hasil

estimasinya lebih baik dibandingkan metode lain yang lebih rumit,

(Basuki, 2018).

VECM yaitu model ekonometrika yang digunakan untuk mengetahui

bagaimana hubungan variabel dalam jangka pendek serta hubungan jangka

panjang (Ajijja dkk, 2011 dalam Eka et al., 2019) .Model VECM ini dapat

digunakan apabila variabel stasioner pada tahap difference serta

mengandung kointegrasi

Berikut adalah tahap - tahap mengestimasi dengan VECM

1. Uji Stationer Data

Tahap pertama yang dilakukan dalam mengolah data time series

adalah dengan uji akar unit (unit root test). Data yang stasioner

cenderung mendekati nilai rata-rata dan berfluktuasi di sekitar nilai

rata-ratanya. Data yang tidak stasioner dapat menghasilkan regresi

yang lancung yaitu regresi yang menggambarkan hubungan dua

variabel atau lebih yang terlihat signifikan secara statistik padahal

kenyatannya tidak. Uji stationer dapat dilakukan dengan uji

Augmented Dickey Fuller (ADF), uji ADF merupakan salah satu uji

yang sering digunakan dalam uji stationeritas data, yaitu dengan

melihat apakah di dalam model terdapat unit root atau tidak (Beik &

Fatmawati, 2014). Hipotesis berdasarkan hasil uji ADF adalah :

H0 : data tidak stationer

H1 : data stationer

Page 63: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

47

Jika nilai dari stastistik ADF Test kurang dari nilai kritis tabel

MacKinnon, maka H0 diterima atau dapat dikatakan bahwa runtun

waktu tidak stasioner. Sebaliknya, jika nilai ADF Test lebih dari nilai

kritis table MacKinnon, maka H0 ditolak atau dapat dikatakan bahwa

runtun waktu stasioner.

Dalam pengujian stationeritas data, apabila ditemukan data

tidak stationeritas pada tingkat level maka perlu melakukan uji

stationeritas pada tingkat first difference atau second difference.

2. Penentuan Lag Optimal

Di samping berguna untuk menunjukkan berapa lama reaksi

suatu variabel terhadap variabel lainnya, penentuan lag optimal juga

berguna untuk menghilangkan masalah autokorelasi dalam sebuah

sistem VAR, Firdaus (2011) dalam Beik & Fatmawati (2014).

Pengujian panjang lag yang optimal dapat diidentifikasi dengan

menggunakan Akaike Information Criterion (AIC), Schwarz

Information Criterion (SIC), Hannan- Quinn Criterion (HQ), dan

sebagainya. Lag yang dipilih adalah model dengan nilai AIC dan SIC

terkecil dan nilai HQ terbesar (Beik & Fatmawati, 2014).

3. Uji Kointegrasi

Sebelum melakukan permodelan VECM harus dilakukan uji

kointegrasi. Konsep kointegrasi pada dasarnya untuk melihat

keseimbangan jangka panjang di antara variabel – variabel yang

diobservasi.

Page 64: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

48

Konsep kointegrasi dikemukakan oleh Engle dan Granger tahun

1987 sebagai kombinasi linear dari dua atau lebih variabel yang tidak

stasioner akan menghasilkan variabel yang stasioner. Kombinasi

linear ini dikenal dengan istilah persamaan kointegrasi dan dapat

diinterpretasikan sebagai hubungan keseimbangan jangka panjang di

antara variabel (Firdaus (2011) dalam Beik & Fatmawati, 2014). . uji

kointegrasi ini dapat dilakukan dengan uji kointegrasi Engle-Granger,

uji kointegrasi Johansen, dan uji kointegrasi Durbin-Watson.

Penelitian ini menggunakan uji kointegrasi Johansen, uji kointegrasi

Johansen adalah sebuah analisis trace statistic dengan nilai eigen

maksimum dan nilai kritis pada tingkat kepercayaan α = 5 % (Beik &

Fatmawati, 2014). Hipotesisi :

H0 : tidak terdapat persamaan konitegrasi

H1 : terdapat persamaan kointegrasi

H0 ditolak jika statistik uji trace dan atau nilai eigen maksimum

lebih besar dari nilai kritis pada saat α =5% atau p value lebih kecil

dari nilai signifikansi (Hutabarat, 2016).

4. Vektor Error Correction Model (VECM)

Vector Error Correction Model (VECM) adalah bentuk model

analisis VAR yang terestriksi ( Firdaus (2011) dalam Beik &

Fatmawati, 2014). Restriksi adalah sebuah kondisi keberadaan data

tidak stasioner pada tingkat level, yang kemudian kondisi restriksi ini

dimanfaatkan untuk restriksi kointegrasi.

Page 65: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

49

Dengan demikian, dalam model VECM mengandung penyesuaian

(speed of adjustment) dari jangka pendek ke jangka panjang (Firdaus

2011) dalam Beik & Fatmawati, 2014).

5. Impuls Response Function (IRF)

Menurut Firdaus (2011) dalam Beik & Fatmawati (2014) Impuls

Response Function (IRF) untuk mengukur pengaruh pada suatu waktu

dan di masa yang akan datang. IRF bertujuan untuk mengisolasi suatu

guncangan agar lebih spesifik, yang artinya suatu variabel dapat

dipengaruhi oleh guncangan tertentu.

6. Variance Decompotion (VD)

Menurut Juanda dan Junaidi (2012) dalam Beik & Fatmawati

(2014) analisis Variance Decompotion (VD) dalam model ini

digunakan untuk memprediksi kontribusi presentase setiap variabel

karena adanya perubahan variabel tertentu dalam sistem VAR. Pada

analisis IRF sebelumnya berfungsi untuk melihat dampak guncangan

dari satu variabel terhadap variabel laiinya.

D. Definisi operasional Variabel

Penelitian ini berdasarkan pada masalah pertumbuhan ekonomi

di Indonesia. Penelitian Ini menggunakan dua variabel yaitu variabel

independen dan variabel dependen.

1. Variabel Dependen

Page 66: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

50

Variabel dependen dalam penelitian ini Produk Domestik Bruto

(PDB) berdasarkan harga berlaku periode 2003 sampai dengan tahun

2019 untuk merefresentasikan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah pembiayaan

bank syariah, pengeluaran pemerintah serta investasi periode 2003

sampai dengan 2019.

Page 67: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

51

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Uji stasioneritas

Uji stasioneritas berfungsi untuk menghindari adanya variabel

yang valid sehingga hasil regresi yang diperoleh menjadi tidak

lancing. Uji Augmented Dickey Fuller (ADF) terlebih dahulu

dilakukan sebelum masuk pada tahapan analisis VAR, dalam

pengujian ini melihat ada atau tidaknya unit root dalam variabel.

Kriteria uji dalam ADF ini membandingkan antara nilai statistik

dengan nilai kritikal dalam tabel Dickey Fuller. Data bersifat stasioner

apabila nilai ADF statistik lebih kecil dari nilai Mc Kinnon Critical

Value, sedangkan data bersifat non-stasioner apabila nilai ADF

statistik lebih besar dari nilai Mc Kinnon Critical Value.

Page 68: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

52

Tabel 4.1. Uji Akar Unit Tingkat Level

Variabel

Mc Kinnon

Critical Value

5%

Nilai ADF Keterangan

Y(PDB) -2.909206 -3.262663 Stasioner

X1

(Pembiayaan) -2.906210 -1.914787

Tidak

Stasioner

X2

(Pengeluaran

Pemerintah)

-2,909206 -2.248760 Tidak

Stasioner

X6 (Investasi) -2.912631 -0.599048 Tidak

Stasioner

Tabel 4.2. Uji Akar Unit Tingkat First Difference

Tabel 4.3. Uji Akar Unit Tingkat Second Difference

Variabel

Mc Kinnon

Critical Value

5%

Nilai ADF Keterangan

Y(PDB) -2.909206 0.988360 Tidak

Stasioner

X1

(Pembiayaan) -2,906210 -4.131258 Stasioner

X2

(Pengeluaran

Pemerintah)

-2,909206 -2.413552 Tidak

Stasioner

X6 (Investasi) -2.912631 -2.701663 Tidak

Stasioner

Variabel

Mc Kinnon

Critical Value

5%

Nilai ADF Keterangan

Y(PDB) -2.909206 -7.521300 Stasioner

X1

(Pembiayaan) -2.906923 -9.246117 Stasioner

X2

(Pengeluaran

Pemerintah)

-2,909206 -7.596983 Stasioner

X6 (Investasi) -2.912631 -5.379518 Stasioner

Page 69: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

53

Berdasarkan hasil uji akar pada tingkat level dapat dilihat bahwa

output data pada uji stasioneritas pada tingkat level menunjukkan

bahwa semua variabel mempunyai niali ADF > nilai Mc Kinnon

Critical Value 5%, artinya hanya variabel PDB yang stasioner

sedangkan variabel yang lian tidak sehingga perlu dilanjutkan pada uji

akar unit pada first difference.

Berdasarkan uji akar pada tingkat first difference, diperoleh

hasil bahwa hanya variabel pembiayaan yang stasioner, sedangkan

yang lain tidak dikarenakan nilai ADFnya lebih besar daripada nilai

kritis Mac Kinnon. Dari tersebut maka diperlukan uji akar unit pada

tingkat second difference.

Berdasarkan pada hasil uji akar unit pada tingkat second

difference, diperoleh hasil bahwa semua variabel stasioner hal

tersebut dikarenakan nilai ADFnya lebih kecil daripada nilai kritis

Mac Kinnon

2. Uji Lag Optimal

Pengujian panjang lag optimal digunakan untuk menghilangkan

masalah autokorelasi dalam sistem VAR. Penggunaan lag optimal

dengan tujuan permasalahan terkait autokorelasi tidak muncul

kembali. Jumlah lag yang optimal dalam penelitian ini didasarkan

pada nilai Akaike Information Criteria (AIC) dan Schwarz

Information Criterion yang terkecil atau minimum.

Page 70: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

54

Tabel 4.4. Uji Lag Optimal Model

Lag (Kuartal) AIC SC

0 -27.42957 -27.29115

1 -29.79003 -29.09794*

2 -29.36120 -28.11544

3 -28.91089 -27.11145

4 -29.15228 -26.79918

5 -31.44393* -28.53715

6 -31.25428 -27.79383

Sumber : Hasil ola data eviews 6

Berdasarkan hasil dari uji lag terlihat bahwa lag yang disarankan

dalam penelitian ini adalah pada lag ke-5.

3. Uji Kointegrasi

Kointegrasi untuk memperoleh persamaan jangka panjang yang

stabil. Uji kointegrasi pada analisis ini digunakan untuk melihat

apakah metode VECM dapat digunakan atau tidak. Metode VECM

dapat digunakan dalam analisis, jika terdapat lebih dari nol rank

kointegrasi. Uji kointegrasi yang dipakai berdasarkan Johansen

Cointegration Test dengan Trace Statistic digunakan untuk

mengetahui jumlah persamaan yang terkointegrasi di dalam sistem.

Hipotesis H1 yang menyatakan jumlah rank kointegrasi dapat

diterima apabila nilai Trace statistic lebih besar dari nilai kritis pada

tingkat tersebut.

Page 71: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

55

Tabel 4.5. Uji Kointegrasi

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized

No. Of CE(s) Trace Statistic

Critical Value

5%

None * 74.45228 40.17493

At most 1 * 45.33119 24.27596

At most 2 * 20.12407 12.32090

At most 3 * 1.912877 4.129906

Tabel 4.6. Uji Kointegrasi

Unrestricted Cointegration Rank Test (Max Eigenvalue)

Hypothesized

No. Of CE(s)

Max-Eigen

Statistic

Critical Value

5%

None * 29.12109 24.15921

At most 1 * 25.20713 17.79730

At most 2 * 18.21119 11.22480

At most 3 * 1.912877 4.129906

Sumber : Lampiran, data olah

Berdasarkan tabel 4.3, menunjukkan bahwa terdapat 3

persamaan yang terkointegrasi. Hal ini dapat diketahui karena nilai

trace statistic dan Max-Eigen Statitic lebih besar dari nilai kritis lima

persen. Maka semua variabel dapat dikatakan berkointegrasi. Model

yang akan digunakan adalah Vector Error Correction Model (VECM)

karena terdapat persamaan yang terkointegrasi.

Page 72: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

56

4. Estimasi VECM

Tabel 4.7. Hasil Estimasi VECM

Variabel Koesfisien T Hitung T Tabel Keterangan

Jangka Pendek

Y_PDB (4) -0.304865 -2.40634 1,99773

Signifikan

X1_Pembiayaan

(4) -0.068631 -1.53779

1,99773

Tidak

Signifikan

X2_Pengeluaran

Pemerintah(4) -0.220243 -4.36289 1,99773

Tidak

Signifikan

X3_Investasi 0.006992 0.56700 1,99773 Tidak

Signifikan

Jangka Panjang

X1_Pembiayaan -1.111488 -5.95058 1,99773 Signifikan

X2_Pengeluaran

Pemerintah 1.446906 3.72558 1,99773 Signifikan

X3_Investasi -0.215974 -2.42278 1,99773 Signifikan

Sumber : Olah Data Eviews 6

Berdasarkan tabel 4.7, menunjukkan bahwa dalam jangka

pendek variabel PDB lag ke-empat berpengaruh signifikan terhadap

PDB, hal ini membuktikan bahwa PDB dipengaruhi oleh lag

sebelumnya yaitu lag ke- empat dari PDB itu sendiri. Sedangkan

untuk variabel pembiayaan bank syariah, pengeluaran pemerintah,

dan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa variabel

independen dalam penelitian ini membutuhkan waktu untuk

berpengaruh terhadap PDB di Indonesia.

Sedangkan dalam jangka panjang, pembiayaan bank syariah,

pengeluaran pemerintah, dan investasi berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien

yang berbeda-beda.

Page 73: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

57

5. Uji IRF (Impluse Response Function)

Tabel 4.8. Hasil Uji IRF

Resp

onse

of

D(Y_

PDB):

Perio

d D(Y_PDB)

D(X1_PEM

BIAYAAN)

D(X2_PEN

GELUARA

N)

D(X3_INV

ESTASI)

1 0.001593 0.000000 0.000000 0.000000

2 0.001250 7.83E-05 -7.80E-05 0.000101

3 0.001303 6.96E-05 -0.000102 4.16E-05

4 0.001333 5.17E-05 -0.000141 5.45E-05

5 0.000587 -0.000824 -0.000814 0.000236

6 0.000764 -0.000702 -0.000714 0.000235

7 0.000704 -0.000730 -0.000739 0.000245

8 0.000702 -0.000809 -0.000736 0.000272

9 0.000933 0.000213 -0.000263 -0.000343

10 0.000831 4.99E-05 -0.000340 -0.000282

Sumber : Lampiran

Berdasarkan tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa hasil uji IRF

menunjukan respon PDB terhadap shock (perubahan) nilai variabel

Pembiayaan bank syariah dan investasi cenderung mangalami

fluktuatif naik turun. Pembiayaan bank syariah menunjukkan

kecenderungan negatif yang artinya dalam jangka pendek maupun

jangka panjang guncangan atau turunnya pembiayaan bank syariah

akan direspon dengan besaran yang sama dan Perbankan syariah harus

lebih berhati-hati dalam mengelola dana pembiayaannya.

Menurut Rama (2013), perbankan syariah adalah lembaga

keuangan syariah yang lebih menekankan pada produktivitas. Melalui

produk mudharabah dan musyarakah yang disalurkan maka

Page 74: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

58

diharapkan akan mampu meningkatkan aktivitas usaha masyarakat

yang kemudian akan berdampak pada peningkatan pendapatan

masyarakat.

Untuk pengeluaran pemerintah memberikan respon yang

cenderungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya dalam

jangka pendek maupun jangka panjang guncangan atau naiknya

pengeluaran pemerintah akan direspon dengan besaran yang sama.

Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah yang telah

dianggarkan untuk pembangunan ekonomi di Indonesia mempunyai

kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Untuk investasi memberikan respon yang cenderungan negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi artinya dalam jangka pendek maupun

jangka panjang guncangan atau turunnya investasi akan direspon

dengan besaran yang sama. Kondisi ini disebabkan oleh Investasi

yang tumbuh tidak merata dan hanya tumbuh sebagian besar di

perkotaan. Maka dibutuhkan adanya kepastian atau ketentuan hukum

disetiap daerah atau provinsi untuk membangun sektor investasi atau

penanaman modal bagi daerahnya masing-masing.

6. Dekomposisi Variansi

Uji variance decomposition bertujuan untuk memberikan

informasi mengenai proporsi dari pergerakan pengaruh shock pada

sebuah variabel terhadap shock variabel lainnya pada periode saat ini

dan yang akan datang.

Page 75: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

59

Tabel 4.9.Dekomposisi Variansi

Perio

d S.E. D(Y_PDB)

D(X1_PEM

BIAYAAN)

D(X2_PEN

GELUARA

N)

D(X3_INV

ESTASI)

1 0.001593 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000

2 0.002030 99.45547 0.148887 0.147441 0.248205

3 0.002416 99.32541 0.188118 0.281474 0.204998

4 0.002764 99.14979 0.178731 0.475963 0.195517

5 0.003063 84.41491 7.389427 7.442908 0.752758

6 0.003320 77.13517 10.76120 10.96099 1.142635

7 0.003558 71.08206 13.58500 13.86250 1.470441

8 0.003797 65.80987 16.46654 15.92140 1.802193

9 0.003940 66.74059 15.58983 15.23757 2.432014

10 0.004051 67.33560 14.76147 15.11864 2.784289

Sumber : Lampiran

Dari hasil uji Variance Decomposition (VD), pada periode pertama

Produk Domestik Bruto dipengaruhi Produk Domestik Bruto itu sendiri.

Namun, seiring berjalannya periode, maka variabel-variabel lain mulai

mempengaruhi walaupun besarnya tidak sebesar pengaruh Produk

Domestik Bruto itu sendiri. Pengeluaran pemerintah merupakan variabel

terbesar kedua setalah variabel Produk Domestik Bruto (PDB), awal

periode pengaruhnya sebesar 0,147441 dan terus meningkat sampai

akhir periode sebesar 15.11864. Setelah variabel pengeluaran

pemerintah, pengaruh terbesar ketiga adalah variabel pembiayaan bank

syariah sebesar 0.148887 pada awal periode dan 14, 76147 pada akhir

periode, diikuti oleh investasi sebesar 0.248205 pada awal periode dan

sebesar 2.784289 pada akhir periode.

Page 76: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

60

B. Pembahasan

Dalam jangka pendek variabel PDB lag ke-empat berpengaruh

signifikan terhadap PDB, hal ini membuktikan bahwa PDB dipengaruhi

oleh lag sebelumnya yaitu lag ke- empat dari PDB itu sendiri. Sedangkan

untuk variabel pembiayaan bank syariah, pengeluaran pemerintah, dan

investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa variabel independen dalam

penelitian ini membutuhkan waktu untuk berpengaruh terhadap PDB di

Indonesia. Sedangkan dalam jangka panjang, pembiayaan bank syariah,

pengeluaran pemerintah, dan investasi berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang

pembiayaan bank syariah berpengaruh signifikan dan negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka

panjang perubahan pembiayaan bank syariah akan senantiasa diikuti oleh

perubahan PDB denagn arah yang berbalik, artinya jika terjadi kenaikan

1% PDB akan terjadi penurunan sebesar pada pembiayaan bank syariah.

Penelitian ini mendukung penelitian Asnuri (2013) yang menyatakan

bahwa pembiayaan bank syariah berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini terjadi karena market share

pembiayaan bank syariah masih relatif kecil dibandingkan dengan kredit

yang diberikan bank konvensional serta masih mendominasinya produk

Page 77: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

61

murabahah di bank syariah dibandingkan dengan produk kerja sama

seperti musyarakah dan mudarabah.

Meningkatnya pembiayaan produk murabahah yang terjadi

menyebabkan masyarakat lebih konsumtif, sedangkan produk

musyarakah dan mudharabah lebih menunjukkan pada peningkatan

aktivitas usaha masyarakat yang kemudian akan berdampak pada

kenaikan pendapatan masyarakat (Baehaqy dan Cahyono, 2019).

Hasil ini berbanding terbalik dengan hasil penelitian Rafsanjani

dan Sukmana (2014) dalam Baehaqy dan Cahyono (2019), yang

mendapatakn hasil bahwa pembiayaan bank syariah mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini

terjadi karena pembiayaan atau kredit oleh perbankan kepada sektor riil

akan mendorong adanya usaha-usaha baru yang nantinya akan

mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi tingkat

pengangguran. Hasyim tahun 2016, Semakin banyak pembiayaan yang

disalurkan untuk kegiatan produksi pada sektor riil yang ada di

masyarakat akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Kassim dalam

Hasyim tahun 2016 di Malaysia mengungkapkan bahwa kegiatan

pembiayaan bank syariah membuat kontribusi yang signifikan terhadap

kegiatan ekonomi riil baik dalam jangka pendek dan panjang, dengan

kontribusi jangka panjang yang kuat.

Hasil uji estimasi VECM menunjukkan bahwa pengeluaran

pemerintah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Page 78: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

62

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai koefisien

pengeluaran pemerintah sebesar 1.446906 dengan nilai t hitung

1.446906, artinya setiap peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar

1% maka akan meningkatkan 1,45% pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Jamili (2017) bahwa

Belanja Pemerintah mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari koefisien

sebesar 5.586348 dengan memiliki nilai probabilitas 0,0000, Artinya

setiap kenaikan 1% Belanja Pemerintah akan meningkatkan

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia sebesar 0,50% dan sebaliknya.

Investasi berpengaruh signifikan dan negatif terhadap

pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini mendukung penelitian

Zakaria et al. (2019) kondisi ini disebabkan iklim investasi yang kurang

kondusif. Iklim tersebut bisa disebabkan karena rendahnya pelayanan

publik, masih lemahnya kepastian hukum yang ada. Rendanya pelayanan

publik disebabkan karena lamanya waktu perizinan dan birokrasi, dan

masih ada pungutan liar.

Berdasarkan hasil uji IRF (Impulse Response Function),

pembiayaan bank syariah menunjukkan kecenderungan negatif yang

artinya dalam jangka pendek maupun jangka panjang guncangan atau

turunnya pembiayaan bank syariah akan direspon dengan besaran yang

sama dan Perbankan syariah harus lebih berhati-hati dalam mengelola

dana pembiayaannya.

Page 79: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

63

Untuk pengeluaran pemerintah memberikan respon yang

cenderungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi, artinya dalam

jangka pendek maupun jangka panjang guncangan atau naiknya

pengeluaran pemerintah akan direspon dengan besaran yang sama. Hal

ini menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah yang telah dianggarkan

untuk pembangunan ekonomi di Indonesia mempunyai kontribusi yang

positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Untuk investasi memberikan respon yang cenderungan negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi artinya dalam jangka pendek maupun

jangka panjang guncangan atau turunnya investasi akan direspon dengan

besaran yang sama. Kondisi ini disebabkan oleh Investasi yang tumbuh

tidak merata dan hanya tumbuh sebagian besar di perkotaan. Maka

dibutuhkan adanya kepastian atau ketentuan hukum disetiap daerah atau

provinsi untuk membangun sektor investasi atau penanaman modal bagi

daerahnya masing-masing.

Page 80: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

64

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk

mengumpulkan bukti empiris tekait dengan pengaruh pembiayaan bank

syariah, pengeluaran pemerintah, dan investasi terhadap pertumbuhan

ekonomi Indonesia selama tahun 2003 sampai dengan tahun 2019.

Dengan menggunakan data time series dengan model vector error

correction model (VECM), maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam jangka pendek pembiayaan bank syariah tidak berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. sedangkan

dalam jangka panjang pembiayaan bank syariah berpengaruh

signifikan dan negatif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan nilai

koefisien -1,111488. Hal ini menunjukkan bahwa dalam jangka

panjang perubahan pembiayaan bank syariah akan senantiasa diikuti

oleh perubahan PDB dengan arah yang berbalik, artinya jika terjadi

kenaikan 1% PDB akan terjadi penurunan sebesar 1,11%pada

pembiayaan bank syariah.

2. Dalam jangka pendek pengeluaran pemerintah tidak berpengaruh

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. sedangkan

dalam jangka panjang pengeluaran pemerintah mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di

Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai koefisien pengeluaran pemerintah

Page 81: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

65

sebesar 1.446906 dengan nilai t hitung 1.446906, artinya setiap

peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar 1% maka akan

meningkatkan 1,45% pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

3. Dalam jangka waktu pendek investasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Sedangkan dalam

jangka waktu panjang, investasi berpengaruh signifikan dan negatif

terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia dengan nilai koefisien -

0.215974, artinya setiap kenaikan 1% investasi menyebabkan

penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,22% atau sebaliknya.

Kondisi ini disebabkan karena adanya krisis ekonomi global, iklim

investasi yang kurang kondusif, penyebaran investasi yang belum

merata di Indonesia, Iklim tersebut bisa disebabkan karena rendahnya

pelayanan publik, masih lemahnya kepastian hukum yang ada.

Rendanya pelayanan publik disebabkan karena lamanya waktu

perizinan dan birokrasi, dan masih ada pungutan liar.

B. Saran

Implikasi dari penelitian ini adalah pada kebijakan pemerintah

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Implikasi

penelitian ini adalah :

1. Kebijakan moneter agar perbankan syariah memfokuskan diri pada

peningkatan pembiayaan kepada masyarakat. Kebijakan yang dapat

diambil seperti mengurangi Giro Wajib Minimum (GWM) untuk

Page 82: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

66

perbankan syariah, dengan GWM yang rendah maka dana yang

terkumpul akan semakin banyak disalurkan kepada masyarakat.

2. Pemerintah sebaiknya membuat regulasi untuk memudahkan

masyarakat atau lembaga dalam akses produk perbankan syariah,

termasuk dalam proses penyaluran pembiayaan. Regulasi

penyederhanaan proses pengajuan pembiayaan yang saat ini masih

cukup rumit, pengaturan margin dan bagi hasil dapat menarik

masyarakat, serta efisiensi proses perbankan syariah dengan teknologi

yang sudah modern.

3. Pemerintah harus lebih meningkatkan pengawasan terhadap

pengeluaran pemerintah, sehingga setiap pengeluaran pemerintah

yang dikeluarkan mempunyai nilai optimal dalam berkontribusi pada

pertumbuhan ekonomi.

4. Perlu adanya pemerintah untuk meningkatkan pengarahan investasi

yang tepat sasaran. Sehingga setiap peningkatan investasi yang ada

mampu meningkatkan kesempatan kerja yang luas untuk masyarakat

yang berakibat pada pengurangan pengangguran yang kemudian

berdampak pada peningkatan kemampuan konsumsi dan investasi

sehingga pertumbuhan ekonomi di Indonesia untuk masa yang akan

datang akan mengalami pertumbuhan yang positif.

5. Untuk penelitian yang akan datang, diharapkan peneliti dapat

mengembangkan penelitian dengan menggunakan variabel yang lebih

kompleks sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik.

Page 83: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

67

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arsyad Lincolin (2004), Ekonomi Pembangunan, Bagian Penerbitan STIE–

YKPN,Yogyakarta

Boediono. (1985). Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE.

Prasetya, Ferry. 2012. Modul Ekonomi Publik Bagian V: Teori Pengeluaran

Pemerintah. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya

Malang.

S., A. (2007). Ekonomi. Jakarta : Esis.

Sukirno, S. (2008). Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta. Pt. Raja

Grafindo.

Jurnal Ilmiah

Abidin, Z. (2012). Meneropong Konsep Pertumbuhan Ekonomi (Telaah

Atas Kontribusi Sistem Ekonomi Islam Atas Sistem Ekonomi

Konvensional). Al Ihkam, 7(2), 356–367.

Afandi, M. A., & Amin, M. (2019). Islamic Bank Financing And Its Effects

On Economic Growth: A Cross Province Analysis. Signifikan: Jurnal

Ilmu Ekonomi, 8(2), 243–250.

Al-Fayoumi, B. A. N. (2016). Bank Concentration, Institutional Quality,

And Economic Growth: Empirical Evidence From Mena Countries.

Review Of International Business And Strategy, 26(2).

Ang, J. B. (2008). A Survey Of Recent Developments In The Literature Of

Finance And Growth. Journal Of Economic Surveys, 22, 536-576., 22,

Page 84: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

68

536–576.

Anitasari, M., & Soleh, A. (2015). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Bengkulu. Ekombis

Review: Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan Bisnis, 3(2), 117–127.

Baehaqy, Hasyim Nur & Cahyono, Eko Fajar. 2019. Pengaruh Pembiayaan

Perbankan Konvesnional Dan Pembiayaan Perbankan Syariah

Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Pada Tahun 2008-2018.

Jurnal Ekonomi Syariah Teori Dan Terapan Vol.6 No. 6. Hal. 1272-

1286).

Basuki, A. T. (2018). Aplikasi Model Var Dan Vecm Dalam Ekonomi. In

Fakultas Ekonomi Univ. Muhammadiyah Yogyakarta (Issue 1, Pp. 1–

41).

Beik, I. S., & Fatmawati, S. W. (2014). Pengaruh Indeks Harga Saham

Syariah Internasional Dan Variabel Makro Ekonomi Terhadap Jakarta

Islamic Index. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah, 6(2), 155–

178.

Eka, H., Maruto, P., & Basuki, U. (2019). Analisis Pengaruh Investasi Dan

Budget Deficit Terhadap Pertumbuhan Di Indonesia. Diponegoro

Journal Of Economics, 1(1), 67.

Hasyim, L. T. U. (2016). Adapting Workplace Learning In The Time Of

Coronavirus. Akrual: Jurnal Akuntansi, 8(1), 11–27.

Ilyas, R. (2015). Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan Syari’ah. Jurnal

Penelitian, 9(1), 183–204.

Page 85: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

69

Jufrida, F., Syechalad, M. N., & Nasir, M. (2016). Analisis Pengaruh

Investasi Asing Langsung (Fdi) Dan Investasi Dalam Negeri Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal Perspektif Ekonomi

Darussalam, 2(1), 54–68.

Mohamed, G., & Sassi, S. (2010). Financial Development And Economic

Growth In The Mena Region : What About Islamic Banking

Development. 1–23.

Muazi, N. M., & Arianti, F. (2013). Analisis Pengaruh Penanaman Modal

Asing Dan Penananaman Modal Dalam Negeri Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi : Di Jawa Tengah 1990 – 2010. Diponegoro Journal Of

Economic, 2(1), 1–9.

Nofinawati. (2016). Perkembangan Perbankan Syariah Di Indonesia. Juris

(Jurnal Ilmiah Syariah), 14(2), 67–184.

Nuraini. (2016). Analisis Pengaruh Investasi Penanaman Modal Dalam

Negeri (Pmdn) Dan Penanaman Modal Asing (Pma) Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jambi. Jurnal Iimiah Universitas

Batanghari Jambi, 16(1), 88–92.

Prastowo, P. (2018). Pengaruh Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi: Studi Empiris Di 13 Negara. Hayula:

Indonesian Journal Of Multidisciplinary Islamic Studies, 2(1), 65–80.

Putra, Rendy Okryadi. (2018). Pengaruh Perbankan Syariah Terhadap

Perekonomian Di Indonesia Tahun 2007-2016. 2, 6–11.

Rama, A., & Kassim, S. H. (2013). Analyzing Determinants Of Assets And

Page 86: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

70

Liabilities In Islamic Banks: Evidence From Indonesia.

Solikin, A. (2018). Pengeluaran Pemerintah Dan Perkembangan

Perekonomian (Hukum Wagner) Di Negara Sedang Berkembang:

Tinjauan Sistematis. Info Artha, 2(1), 65.

Sulistiawati, R. (2012). Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Dan Penyerapan Tenaga Kerja Serta Kesejahteraan

Masyarakat Di Provinsi Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan

Kewirausahaan, 3(1), 29–50.

Susilo, J., & Ratnawati, N. (2015). Analisis Pengaruh Pembiayaan Bank

Syariah Dan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Produk Domestik

Bruto (Pdb): Analisis Sektoral Tahun 2006 – 2013. Seminar Nasional

Cendekiawan.

Teori Keynes. (1936).

Terminanto, A. A., & Rama, A. (2017). Pembiayaan Bank Syariah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi : Studi Kasus. Iqtishadia, 10(1).

Ulum, B., & Mufarrohah. (2016). Kontribusi Ibnu Khaldun Terhadap

Perkembangan Ekonomi Islam Pendahuluan. Jurnal Ekonomi Syariah

(Iqtishadia), 1(September), 17–32.

Zahari Ms, M. (2017). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Jambi. Jurnal Of Economics And

Business, 1(1).

Zakaria, J., Hasbi, A. M., Ekonomi, M. I., Indonesia, U. M., Ekonomi, F.,

& Indonesia, M. (2019). Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi Pengaruh

Page 87: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

71

Inflasi , Penanaman Modal Dalam Negeri Dan Penanaman Modal

Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Makassar Tahun

2008-2017. Paradoks : Jurnal Ilmu Ekonomi, 2(2), 133–141.

Tesis

Hutabarat, P. (2016). Pengaruh Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja

Modal Dan Jumlah Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara. Tesis, Universitas

Sumatera Utara, Indonesia.

Website

Alokasi dan realisasi APBN Tahun 2000-2019 data diakses pada 19 maret

2020 dari www.kemenkeu.go.id

Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan

Usaha (Miliar Rupiah), 2000-2020, data diakses tanggal 16 Maret

2020 7 dari www.bps.go.id.

Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing Menurut Sektor Ekonomi (juta

US$), 2000-2019,data diakses dari www.bkpm.go.id.

Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri Menurut Sektor

Ekonomi (Miliar Rupiah), 2000-2019, data diakses dari

www.bkpm.go.id.

Statistik perbankan syariah, data diakses pada 16 maret 2020 dari

www.bi.go.id.

Page 88: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

72

.

LAMPIRAN

(Dalam Miliar)

TAHUN

X1

(PEMBIAYA

AN)

X2

(PENGELUAR

AN

PEEMRINTAH

)

X3

(INVESTASI) X4 (PDB)

2003 Rp5,530.00 Rp376,505.20 Rp160,283.75 Rp1,840,854.90

2004 Rp11,490.00 Rp427,176.56 Rp132,639.70 Rp2,083,077.90

2005 Rp15,232.00 Rp509,632.44 Rp87,653.10 Rp2,458,234.30

2006 Rp21,060.47 Rp667,128.86 Rp53,912.50 Rp2,967,040.30

2007 Rp28,834.71 Rp757,649.86 Rp97,405.65 Rp3,534,406.50

2008 Rp39,451.61 Rp985,730.69 Rp162,841.83 Rp4,427,633.50

2009 Rp48,472.92 Rp937,381.96 Rp101,662.00 Rp5,141,414.40

2010 Rp70,241.44 Rp1,042,117.23 Rp145,787.27 Rp6,446,851.90

2011 Rp105,329.93 Rp1,294,999.23 Rp176,594.76 Rp7,419,187.10

2012 Rp151,058.52 Rp1,491,410.22 Rp221,082.30 Rp8,230,925.90

2013 Rp188,553.49 Rp1,650,563.73 Rp274,728.00 Rp9,087,276.50

2014 Rp204,334.91 Rp1,777,182.86 Rp330,944.52 Rp10,569,705.30

2015 Rp218,761.17 Rp1,806,515.20 Rp365,948.75 Rp11,526,332.80

2016 Rp254,669.56 Rp1,864,274.99 Rp391,015.35 Rp12,401,728.50

2017 Rp293,457.95 Rp2,007,351.80 Rp432,013.32 Rp13,589,825.70

2018 Rp329,277.47 Rp2,220,656.97 Rp392,725.99 Rp14,838,311.50

2019 Rp365,125.32 Rp2,461,112.08 Rp423,100.05 Rp15,833,943.40

Page 89: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

73

LAMPIRAN 2 UJI STATIONERITAS DATA

TINGKAT LEVEL

Null Hypothesis: X1_PEMBIAYAAN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 1 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -1.914787 0.3237

Test critical values: 1% level -3.533204

5% level -2.906210

10% level -2.590628

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: X2_PENGELUARAN has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 5 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.248760 0.1917

Test critical values: 1% level -3.540198

5% level -2.909206

10% level -2.592215

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: X3_INVESTASI has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 9 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.599048 0.8624

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: Y_PDB has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 5 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Page 90: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

74

Augmented Dickey-Fuller test statistic -3.262663 0.0210

Test critical values: 1% level -3.540198

5% level -2.909206

10% level -2.592215

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

FIRST DIFFERENCE

Null Hypothesis: D(X1_PEMBIAYAAN) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -4.131258 0.0017

Test critical values: 1% level -3.533204

5% level -2.906210

10% level -2.590628

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(X2_PENGELUARAN) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 4 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.413552 0.1422

Test critical values: 1% level -3.540198

5% level -2.909206

10% level -2.592215

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(X3_INVESTASI) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 8 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -2.701663 0.0799

Test critical values: 1% level -3.548208

5% level -2.912631

10% level -2.594027

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Page 91: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

75

Null Hypothesis: D(Y_PDB) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 4 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -0.988360 0.7524

Test critical values: 1% level -3.540198

5% level -2.909206

10% level -2.592215

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

SECOND DIFFERENCE

Null Hypothesis: D(X1_PEMBIAYAAN,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 0 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -9.246117 0.0000

Test critical values: 1% level -3.534868

5% level -2.906923

10% level -2.591006

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(X2_PENGELUARAN,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.596983 0.0000

Test critical values: 1% level -3.540198

5% level -2.909206

10% level -2.592215

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

Null Hypothesis: D(Y_PDB,2) has a unit root

Exogenous: Constant

Lag Length: 3 (Automatic - based on SIC, maxlag=10)

t-Statistic Prob.*

Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.521300 0.0000

Test critical values: 1% level -3.540198

5% level -2.909206

Page 92: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

76

10% level -2.592215

*MacKinnon (1996) one-sided p-values.

LAMPIRAN 3 UJI LAG OPTIMAL

VAR Lag Order Selection Criteria

Endogenous variables: D(Y_PDB) D(X1_PEMBIAYAAN)

D(X2_PENGELUARAN) D(X3_INVESTASI)

Exogenous variables: C

Date: 07/11/20 Time: 20:02

Sample: 2003Q1 2019Q4

Included observations: 61

Lag LogL LR FPE AIC SC HQ

0 840.6020 NA 1.44e-17 -27.42957 -27.29115 -27.37533

1 928.5960 161.5628 1.36e-18 -29.79003 -29.09794* -29.51880

2 931.5167 4.979608 2.10e-18 -29.36120 -28.11544 -28.87298

3 933.7820 3.565084 3.36e-18 -28.91089 -27.11145 -28.20567

4 957.1446 33.70343 2.73e-18 -29.15228 -26.79918 -28.23008

5 1043.040 112.6494* 2.92e-19* -31.44393* -28.53715 -30.30473*

6 1053.256 12.05804 3.85e-19 -31.25428 -27.79383 -29.89810

* indicates lag order selected by the criterion

LR: sequential modified LR test statistic (each test at 5% level)

FPE: Final prediction error

AIC: Akaike information criterion

SC: Schwarz information criterion

HQ: Hannan-Quinn information criterion

LAMPIRAN 4 UJI KOINTEGRASI

Date: 07/11/20 Time: 20:09

Sample (adjusted): 2004Q2 2019Q4

Included observations: 63 after adjustments

Trend assumption: No deterministic trend

Series: D(Y_PDB) D(X1_PEMBIAYAAN) D(X2_PENGELUARAN)

D(X3_INVESTASI)

Lags interval (in first differences): 1 to 3

Unrestricted Cointegration Rank Test (Trace)

Hypothesized Trace 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.370129 74.45228 40.17493 0.0000

At most 1 * 0.329756 45.33119 24.27596 0.0000

At most 2 * 0.251038 20.12407 12.32090 0.0020

At most 3 0.029907 1.912877 4.129906 0.1962

Page 93: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

77

Trace test indicates 3 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

Unrestricted Cointegration Rank Test (Maximum Eigenvalue)

Hypothesized Max-Eigen 0.05

No. of CE(s) Eigenvalue Statistic Critical Value Prob.**

None * 0.370129 29.12109 24.15921 0.0098

At most 1 * 0.329756 25.20713 17.79730 0.0032

At most 2 * 0.251038 18.21119 11.22480 0.0026

At most 3 0.029907 1.912877 4.129906 0.1962

Max-eigenvalue test indicates 3 cointegrating eqn(s) at the 0.05 level

* denotes rejection of the hypothesis at the 0.05 level

**MacKinnon-Haug-Michelis (1999) p-values

UJI ESTIMASI VECM

Vector Error Correction Estimates

Date: 07/12/20 Time: 03:06

Sample (adjusted): 2004Q4 2019Q4

Included observations: 61 after adjustments

Standard errors in ( ) & t-statistics in [ ]

Cointegrating Eq: CointEq1

D(Y_PDB(-1)) 1.000000

D(X1_PEMBIAYAAN(-

1)) -1.111488

(0.18679)

[-5.95058]

D(X2_PENGELUARA

N(-1)) 1.446906

(0.38837)

[ 3.72558]

D(X3_INVESTASI(-1)) -0.215974

(0.08914)

[-2.42278]

Error Correction: D(Y_PDB,2)

D(X1_PEMBI

AYAAN,2)

D(X2_PENG

ELUARAN,2)

D(X3_INVES

TASI,2)

CointEq1 -0.028254 0.290767 -0.059496 0.648711

(0.02978) (0.10193) (0.07995) (0.32319)

[-0.94869] [ 2.85266] [-0.74418] [ 2.00723]

D(Y_PDB(-1),2) -0.155720 -0.378789 -0.005756 -1.008881

Page 94: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

78

(0.18857) (0.64538) (0.50622) (2.04633)

[-0.82579] [-0.58692] [-0.01137] [-0.49302]

D(Y_PDB(-2),2) 0.041278 -0.187969 -0.022041 -0.693667

(0.12623) (0.43201) (0.33886) (1.36980)

[ 0.32701] [-0.43510] [-0.06504] [-0.50640]

D(Y_PDB(-3),2) 0.062019 -0.183631 -0.019585 -0.859726

(0.12607) (0.43146) (0.33843) (1.36805)

[ 0.49195] [-0.42560] [-0.05787] [-0.62843]

D(Y_PDB(-4),2) -0.304865 -0.187402 -0.040419 -0.042093

(0.12669) (0.43360) (0.34010) (1.37483)

[-2.40634] [-0.43220] [-0.11884] [-0.03062]

D(Y_PDB(-5),2) -0.037725 -0.065373 0.032708 -0.475001

(0.13680) (0.46820) (0.36724) (1.48452)

[-0.27577] [-0.13963] [ 0.08907] [-0.31997]

D(X1_PEMBIAYAAN(-

1),2) -0.000971 -0.189832 -0.044476 -0.089245

(0.05127) (0.17548) (0.13764) (0.55641)

[-0.01893] [-1.08177] [-0.32313] [-0.16040]

D(X1_PEMBIAYAAN(-

2),2) -0.004091 0.041321 -0.010377 -0.325694

(0.04658) (0.15941) (0.12504) (0.50545)

[-0.08783] [ 0.25921] [-0.08299] [-0.64436]

D(X1_PEMBIAYAAN(-

3),2) -0.010026 0.102098 0.000581 -0.482332

(0.04514) (0.15449) (0.12118) (0.48985)

[-0.22212] [ 0.66086] [ 0.00480] [-0.98466]

D(X1_PEMBIAYAAN(-

4),2) -0.068631 0.149515 -0.214453 2.308500

(0.04463) (0.15274) (0.11981) (0.48431)

[-1.53779] [ 0.97886] [-1.78998] [ 4.76657]

D(X1_PEMBIAYAAN(-

5),2) -0.049180 0.356347 -0.022215 0.220580

(0.06797) (0.23262) (0.18246) (0.73758)

[-0.72356] [ 1.53187] [-0.12175] [ 0.29906]

D(X2_PENGELUARA

N(-1),2) -0.000200 -0.018788 -0.085333 -0.239032

(0.07735) (0.26472) (0.20764) (0.83935)

[-0.00259] [-0.07097] [-0.41097] [-0.28478]

Page 95: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

79

D(X2_PENGELUARA

N(-2),2) 0.011291 -0.144894 0.062786 -0.090404

(0.05063) (0.17328) (0.13592) (0.54942)

[ 0.22300] [-0.83618] [ 0.46195] [-0.16454]

D(X2_PENGELUARA

N(-3),2) 0.010821 -0.154177 0.077378 0.024677

(0.05023) (0.17190) (0.13483) (0.54505)

[ 0.21545] [-0.89690] [ 0.57389] [ 0.04528]

D(X2_PENGELUARA

N(-4),2) -0.220243 -0.499491 -0.720808 -2.663338

(0.05048) (0.17277) (0.13551) (0.54781)

[-4.36289] [-2.89108] [-5.31904] [-4.86184]

D(X2_PENGELUARA

N(-5),2) -0.032007 -0.229363 -0.113336 -0.376917

(0.07052) (0.24135) (0.18931) (0.76527)

[-0.45387] [-0.95032] [-0.59868] [-0.49253]

D(X3_INVESTASI(-

1),2) 0.000889 -0.006713 -0.016731 -0.053522

(0.01558) (0.05333) (0.04183) (0.16910)

[ 0.05703] [-0.12588] [-0.39996] [-0.31651]

D(X3_INVESTASI(-

2),2) -0.005621 0.048330 -0.010453 0.146212

(0.01225) (0.04191) (0.03287) (0.13288)

[-0.45903] [ 1.15320] [-0.31798] [ 1.10029]

D(X3_INVESTASI(-

3),2) -0.005755 0.043176 -0.012302 0.174516

(0.01224) (0.04190) (0.03287) (0.13286)

[-0.47011] [ 1.03042] [-0.37433] [ 1.31357]

D(X3_INVESTASI(-

4),2) 0.006992 0.028750 0.134852 -0.382419

(0.01233) (0.04220) (0.03310) (0.13382)

[ 0.56700] [ 0.68123] [ 4.07369] [-2.85780]

D(X3_INVESTASI(-

5),2) 0.007225 -0.060971 0.007631 -0.070560

(0.01929) (0.06601) (0.05178) (0.20932)

[ 0.37457] [-0.92359] [ 0.14737] [-0.33710]

R-squared 0.770308 0.365825 0.735917 0.679181

Adj. R-squared 0.655462 0.048737 0.603875 0.518772

Sum sq. resids 0.000102 0.001189 0.000732 0.011954

S.E. equation 0.001593 0.005452 0.004276 0.017287

F-statistic 6.707322 1.153702 5.573375 4.234047

Page 96: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

80

Log likelihood 319.2852 244.2331 259.0487 173.8415

Akaike AIC -9.779842 -7.319118 -7.804875 -5.011198

Schwarz SC -9.053148 -6.592424 -7.078181 -4.284503

Mean dependent -9.93E-05 -0.000422 -4.84E-05 0.000516

S.D. dependent 0.002714 0.005590 0.006795 0.024920

Determinant resid covariance (dof adj.) 1.52E-19

Determinant resid covariance 2.81E-20

Log likelihood 1026.809

Akaike information criterion -30.78061

Schwarz criterion -27.73542

Page 97: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

81

LAMPIRAN UJI IMPULSE RESPONSE FINCTION (IRF)

Response

of

D(Y_PDB):

Period

D(Y_PD

B)

D(X1_PEM

BIAYAAN)

D(X2_PENG

ELUARAN)

D(X3_INVE

STASI)

1

0.00159

3 0.000000 0.000000 0.000000

2

0.00125

0 7.83E-05 -7.80E-05 0.000101

3

0.00130

3 6.96E-05 -0.000102 4.16E-05

4

0.00133

3 5.17E-05 -0.000141 5.45E-05

5

0.00058

7 -0.000824 -0.000814 0.000236

6

0.00076

4 -0.000702 -0.000714 0.000235

7

0.00070

4 -0.000730 -0.000739 0.000245

8

0.00070

2 -0.000809 -0.000736 0.000272

9

0.00093

3 0.000213 -0.000263 -0.000343

10

0.00083

1 4.99E-05 -0.000340 -0.000282

LAMPIRAN UJI VARIACE DECOMPOSITION

Variance

Decomposition

of D(Y_PDB):

Period S.E. D(Y_PDB)

D(X1_PEM

BIAYAAN)

D(X2_PENG

ELUARAN)

D(X3_INVE

STASI)

1 0.001593 100.0000 0.000000 0.000000 0.000000

2 0.002030 99.45547 0.148887 0.147441 0.248205

3 0.002416 99.32541 0.188118 0.281474 0.204998

4 0.002764 99.14979 0.178731 0.475963 0.195517

5 0.003063 84.41491 7.389427 7.442908 0.752758

6 0.003320 77.13517 10.76120 10.96099 1.142635

7 0.003558 71.08206 13.58500 13.86250 1.470441

8 0.003797 65.80987 16.46654 15.92140 1.802193

9 0.003940 66.74059 15.58983 15.23757 2.432014

10 0.004051 67.33560 14.76147 15.11864 2.784289

Page 98: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

82

Page 99: PENGARUH PEMBIAYAAN BANK SYARIAH, PENGELUARAN …

83