tugas pembiayaan di bank syariah

28
PELAKSANAAN PEMBIAYAAN BANK SYARI’AH Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbankan Syariah Dosen Pembimbing : Nurul Ichsan, MA Kelompok IX Perbankan Syariah Kelas 3B 1. Eko Hurairah NIM. 1407025042 2. Gilang Maflana Putra NIM. 1407025052 3. Mohammad Sulaiman B NIM. 1407025082 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2015

Upload: berlakro

Post on 30-Jan-2016

637 views

Category:

Documents


107 download

DESCRIPTION

pelaksanaan pembiayaan bank syariah

TRANSCRIPT

PELAKSANAAN PEMBIAYAAN BANK SYARI’AH

Disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perbankan Syariah

Dosen Pembimbing : Nurul Ichsan, MA

Kelompok IX

Perbankan Syariah Kelas 3B

1. Eko Hurairah NIM. 1407025042

2. Gilang Maflana Putra NIM. 1407025052

3. Mohammad Sulaiman B NIM. 1407025082

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.

HAMKA

JAKARTA

2015

5

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan kehadirat

Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah,

serta inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan

tugas penyusunan Makalah Perbankan Syariah II.

Kami selaku penyusun makalah menyampaikan ucapan terima

kasih kepada Pak Nurul Ichsan selaku dosen pembimbing mata

kuliah Perbankan Syariah II yang telah memberikan arahan dan

bimbingan dalam pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu

mendukung kelancaran tugas kami, serta pada tim anggota

kelompok yang selalu kompak dan konsisten dalam penyelesaian

tugas ini.

Makalah Managemen Pembiayaan ini disusun untuk memenuhi

salah satu tugas kelompok mata kuliah Perbankan Syariah II. Dalam

penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari pada

pembaca akan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi

perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah di masa

yang akan datang.

Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan

suatu kemanfaatan bagi kami penyusun dan para pembaca

semuanya. Amin.

Jakarta, 4 November 2015

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | KATA PENGANTAR i

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................. i

DAFTAR ISI.........................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................1

A. Latar Belakang Masalah.............................................1

B. Identifikasi Masalah...................................................1

C. Pembatasan Masalah.................................................2

D. Tujuan Penulisan........................................................2

E. Manfaat Penulisan.....................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................3

A. Manajemen Pembiayaan............................................3

B. Kriteria Pelaksana Pembiayaan di Bank Syari’ah.......3

C. Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syari’ah...................8

1. Account Officer (A/O)..............................................9

2. Bagian Support Pembiayaan (BSP)........................10

3. Bagian Administrasi Pembiayaan..........................11

4. Bagian Pengawasan Pembiayaan..........................11

D. Kode Etik Pelaksana Pembiayaan............................12

BAB III PENUTUP.............................................................14

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | DAFTAR ISI ii

1. Kesimpulan..............................................................14

2. Saran.......................................................................15

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | iii

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank Syari’ah merupakan suatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan bagi pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam.

Fungsi Bank Syari’ah yang dalam kegiatannya selain menerima dana dari masyarakat juga menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang dinamakan financing atau pembiayaan, pembiayaan itu sendiri dapat diartikan sebagai pendanaan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.

Kredibelitas dan Profesionalitas memang sudah menjadi kewajiban yang harus dimiliki suatu lembaga maupun pegawai-pegawainya karna itu akan bergantung kepada Kelangsungan dan perkembangan suatu lembaganya kelak. Kredibilitas merupakan suatu nilai yang berwujud rasa percaya orang atau pihak lain terhadap seseorang atau sebuah lembaga. Dan kredibilitas sebuah Bank Syari’ah berarti kepercayaan masyarakat kepada lembaga itu berkenaan dengan dana titipan yang mereka amanatkan dan dana pinjaman yang mereka manfaatkan.

Pelaksanaan pada Bank Syari’ah pada umumnya dicakup dalam bagian pemasaran. Hal ini sesuai dengan fungsi bagian pemasaran yaitu sebagai aparat manajemen yang ditugaskan membantu direksi dalam menangani tugas-tugas khususnya yang menyangkut bidang marketing dan pembiayaan. Disamping itu juga berfungsi sebagai supervise dan pekerjaan lain sesuai ketentuan manajemen.

Untuk memantapkan performance kerjanya, pejabat Bank Syari’ah sebagai suatu profesi perlu menjunjung tinggi kode etik pejabatan pembiayaan Bank Syari’ah.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENDAHULUAN 1

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan-permasalahan yang akan timbul antara lain:

1. Bagaimanakah Manajemen pembiayaan dalam Bank Syari’ah itu ?

2. Apa saja kriteria pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah ?3. Sipakah petugas dalam pelaksanaan pembiayaan di Bank

Syari’ah itu?

4. Apa sajakah tugas–tugas dari petugas pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah

5. Apa saja kode etik dalam pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, makalah di batasi hanya pada masalah “Penjelasan tentang Manajemen Pembiayaan, Kriteria Pelaksanaan Pembiyaan di Bank Syari’ah, Kode Etik dalam Pelaksanaan Pembiayaan di Bank Syari’ah dan Tugas Pelaksanaan Pembiayaan di Bank Syari’ah “.

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulis menulis makalah ini adalah:

1. Untuk memenuhi tugas makalah.

2. Memberikan pengetahuan kepada pembaca tentang penjelasan tentang manajemen pembiayaan, kriteria pelaksanaan pembiyaan di Bank Syari’ah, kode etik dalam pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah dan tugas pelaksanaan pembiayaan di Bank Syari’ah.

E. Manfaat Penulisan

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan masyarakat tentang bagaimana mengetahui managemen pembiayaan yang baik dan benar.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENDAHULUAN 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Pembiayaan

Bank Syari’ah merupakan suatu lembaga keuangan yang

berfungsi sebagai perantara keuangan bagi pihak yang kelebihan

dana dengan pihak yang kekurangan dana untuk kegiatan usaha

dan kegiatan lainnya sesuai dengan hukum Islam. Bank Syari’ah

disebut juga dengan Islamic Banking atau interest free banking

yaitu suatu sistem perbankan yang dalam pelaksanaan

operasionalnya tidak menggunakan sistem bunga, spekulasi,

ketidakpastian atau ketidakjelasan1

Fungsi Bank Syari’ah yang dalam kegiatannya selain

menerima dana dari masyarakat juga menyalurkannya kembali

kepada masyarakat yang dinamakan financing atau pembiayaan,

pembiayaan itu sendiri dapat diartikan sebagai pendanaan yang

diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

lembaga yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil.

Begitu juga dengan Manajemen Bank Syari’ah yang tidak banyak

berbeda dengan manajemen bank pada umumnya. Namun dengan

adanya landasan syariah serta sesuai dengan peratura pemerintah

1 Zainudin Ali. Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta : Sinar Grafika,2010), h,1-2.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 3

yang menyangkut Bank Syari’ah antara lain UU No. 10 Tahun 1992,

tentu saja baik organisasi maupun sistem Operasional Bank

Syari’ah terdapat perbedaan dengan bank lain (konvensional) pada

umumnya, terutama adanya Dewan Pengawas Syariah dalam

struktur Organisasi dan adanya sistem bagi hasil2

B. Kriteria Pelaksana Pembiayaan di Bank Syari’ah

Pejabat bank haruslah yang kredibel dan profesional.

Kredibilitas merupakan suatu nilai yang berwujud rasa percaya

orang atau pihak lain terhadap seseorang atau sebuah lembaga.

kredibilitas sebuah Bank Syari’ah berarti kepercayaan masyarakat

kepada lembaga itu berkenaan dengan dana titipan yang mereka

amanatkan dan dana pinjaman yang mereka manfaatkan.

Kredibilitas Bank Syari’ah meliputi antara lain unsure-unsur :

1. Kejujuran dalam bertransaksi dengan nasabah.

2. Kesediaan untuk berposisi “sama menang” (win-win) dengan

nasabah.

3. Ketaatan dalam mematuhi atau memenuhi aspek-aspek legal

yang berlaku.

4. Keterbukaan dalam menginformasikan

kedudukan/perkembangan lembaga.

5. Kearifan dalam menangani atau menyelesaikan masalah-

masalah khusus.

6. Kesehatan struktur permodalan lembaga tersebut, dan

7. Perkembangan kinerja bisnis/usahanya.

Kredibilitas bukanlah sesuatu yang sekedar bersifat

fenomental, yakni cukup tercermin melalui nama-nama besar tokoh

yang menaungi dan memiliki serta menjalankan sebuah lembaga

keuangan. Juga bukan sesuatu yang hanya bersifat konseptual,

2 Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta : UII Press,2000) h,1.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 4

yakni tersirat dari dokumen-dokumen diatas kertas (visi, misi,

tujuan, program, serta AD/ART) lembaga dimaksud.

Profesionalitas ialah suatu nilai praktis berwujud keandalan

dalam mengelola sebuah organisasi dan kecekatan dalam

menjalankan kegiatan. Lembaga keuangan yang profesional berarti

organisasi kelembagaannya terkelola dengan baik pula. Profesional

lembaga keuangan meliputi antara lain unsur-unsur:

1. Kerapian pengelolaan organisasi dan lembaga yang

bersangkutan.

2. Kesepadanan struktur organisasi dalam kegiatan yang

dijalankan.

3. Kepakaran dalam menangani kegiatan usaha yang dijalankan.

4. Ketersediaan system dalam mekanisme kerja lembaga.

5. Kesigapan dalam menangani dan menanggapi masalah.

6. Ketersediaan sumber daya manusia yang memadai

7. Kepakaran jajaran pemimpin dan pengelola lembaga.

8. Kepakaran para tenaga pelaksana operasional (karyawan).

9. Ketersediaan sarana dan prasarana pendukung kegiatannya.

Profesionalitas tidak cukup diukur atau dilihat hanya

berdasarkan penampilan atau keterampilan fisik seperti bangunan

yang mewah, peralatan canggih, atau kalangan pemimpin/manager

yang berjas dan karyawan-karyawan berdasi serta karyawati-

karyawati yang ber-blazer. Tampakan-tampakan fisik demikian

seringkali justru menyesatkan. Profesional lebih tercipta oleh/dan

tercermin melalui kinerja nyata dari kegiatan usaha yang

dijalankan. Oleh karena itu Secara ringkas dapat dikatakan bahwa

Bank Syari’ah harus dikembangkan berdasarkan nilai-nilai syariah

dan professional, maka sumber daya yang mengembangkannya

harus dapat menunjukan nilai-nilai tersebut dalam aktifitas

manajerialnya. Jika hal tersebut dapat dilakukan maka dapat

mewujudkan manajemen ihsan. Ada tiga kriteria yang harus

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 5

dipenuhi agar suatu manajemen masuk dalam kategori ihsan, yaitu 3

1. Sederhana dalam aturan agar tercipta kemudahan.

2. Ketepatan dalam pelaksanaan, sehingga memudahkan orang

yang membutuhkan.

3. Ditangani oleh orang yang professional.

Dengan demikian, dapat dilakukan bahwa profesional

merupakn kunci utama dalam pengelolaan lembaga keuangan

syariah. Apabila semua kriteria tersebut dipenuhi, insya Allah setiap

permasalahan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat akan

dapat diselesaikan dengan mudah, cepat dan tepat. Hal ini selaras

dengan hadits nabi:

“Bahwa sesungguhnya Allah senang jika salah seorang diantara

kamu mengerjakan suatu pekerjaan yang dilakukan secara

profesional”(HR Baihaqi). Selanjutnya, hadits lain menyatakan

bahwa: “apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang

bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancurannya.”

Selain daripada itu, disamping masalah profesioanlisme, dari

nilai-nilai ajaran islam juga dikenal strategi pengembangan SDM

yang berlandaskan pada sifat Nabi SAW yang berlandaskan pada

sifat: Siddiq; Tabligh; Amanah dan Fathonah.

Siddiq yang berarti benar/jujur, hendaknya dijadikan visi hidup

seorang muslim. Hal ini berimplikasi pada efektifitas (mencapai

tujuan yang tepat, benar) dan efisien (melakukan kegiatan dengan

benar teknik dan metode yang tidak menyebabkan kemubadziran).

Amanah yang berarti dapat dipercaya, harus menjadi misi hidup

seorang muslim; bertanggung jawab; dapat dipercaya, dan

kredibilitas. Fathonah berarti cerdas,cerdik; bijaksana hendaknya

menjadi strategi hidup seorang muslim. Tabligh, berarti

3 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bnak Syariah,(Yogyakarta:YKPN,2005), h,29.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 6

menyampaikan. Sifat ini harus menjadi taktik hidup seorang

muslim (seorang muslim harus komunikatif;terbuka;pemasaran).

Sifat-sifat Nabi SAW ini hendaknya dijadikan proposisi,

bahwa;”Segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasulnya pasti

benar.”

Dengan demikian Dapat dikatakan, bahwa secara ideal Bank

Syari’ah kedepan akan sangat membutuhkan sumber daya

manusia yang ihsan.

1. Bagi pemegang saham/investor, diperlukan sikap dan prilaku

yang focus dalam memahami dan menetapkan pilihan pada

lembaga keuangan syariah, termasuk jenis banknya.

Mengerti akan waktu yang tepat untuk menginvestasikan dan

atau menambah modal dilembaga keuangan syariah serta

professional dalam memahami batas-batas baik wewenang

dan kewajiban/tanggung jawab sebagai pemilik modal.

2. Bagi pengelola Bank Syari’ah adalah focus dalam

menyelesaikan perkembangan lingkungan dan pasar yang

mempengaruhi roda usaha lembaga keuangan syariah,

menghargai waktu sebagai unsur pelayanan jasa lembaga

keuangan syariah serta mempunyai kemampuan teknis ke

lembaga keuangan syariah yang tinggi dan komitmen moral

etis dalam menjaga kepentingan stakeholders.

Kredibilitas dan profesionalitas sebuah Bank Syari’ah akan

terbentuk apabila ia memiliki 3 (tiga) perangkat berikut secara

memadai, yaitu:

1. Perangkat insani (Humanware)

2. Perangkat keras (Hardware)

3. Perangkat lunak (software)

Perangkat insani maksudnya ialah orang-orang dalam lembaga

tersebut, mulai dari pemilik (owners); pimpinan (directors);

pengelola (managers) hingga pekerja (workers) bagian yang paling

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 7

bawah. Perangkat insani sebuah lembaga keuangan haruslah

memadai dalam hal jumlah (quantity) dan serasi dalam mutu

(quality) serta terpuji dalam kepribadian (personality). Perangkat

keras maksudnya adalah sarana dan prasarana kegiatan lembaga

tersebut. Sedangkan perangkat lunak merupakan hal-hal non fisik

yang berhubungan dengan komputerial. Seperti pembagian bidang

kerja, prosedur pengambilan keputusan, wewenang dan

tanggannung jawab pejabat/pekerja, proses pelayanan

nasabah,sistem yang menata dan menalin mekanisme kerja antar

bagian.

Upaya membangun SDI bank syari’ah yang ihsan, atau SDI yang

menguasai kemampuan agama dan bidang ekonomi/perbankan

yang baik, merupakan keniscayaan yang harus dilakukan, sebab,

bank syari;ah di masa yang akan datang akan menghadapi tugas

yang sangat berat. Tugas ini seharusya dilakukan bersama, baik

pemerintah maupun oleh kalangan profesi para pelaku bisnis

lembaga keuangan syariah, serta dunia pendidikan. Dengan dunia

pendidikan harus berperan aktif dan proaktif dalam membentuk

dan menyediakan SDM yang berkualifikasi ihsan atau SDI yang

meiliki kualitas baik dalam bidang ekonomi ataupun muamalah.

Oleh karea itu, Upaya pengelolaan SDM yang dipergunakan untuk

memenuhi kualifikasi yang ihsan, paling tidak perlu difokuskan

pada empat hal, yaitu:

1. Masalah pemahaman tentang Bank Syari’ah

a. Aspek Mikro, yaitu Bank Syari’ah sebagai

individu/lembaga usaha bisnis. Ini meliputi masalah-

masalah teknis manajemen dan produksi jasa ank

syari’ah

b. Aspek Makro, yaitu perbankan sebagai suatu sistem

yang sangat strategis/menentukan stailitas ketahanan

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 8

ekonomi negara, yang cakupannya meliputi. Moneter,

Pengawasan, Hukum Bank Syari’ah, Bank Syari’ah

Nasional dan Internasional.

2. Peningkatan pemahaman dan penerapan konsep-konsep

syariah dalam pengembangan produk, landasan moral agamis

dan etika bisnis yang islami.

3. Peningkatan pemahaman stake holder bagi usaha lembaga

keuangan syariah sehingga dicapai integritas dan komitmen

yang tinggi.

4. Peningkatan pendidikan teknis individual entrepreneurship,

leadership, dan managerialship.

C. Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syari’ah

Pelaksanaan pada Bank Syari’ah pada umumnya dicakup

dalam bagian pemasaran. Hal ini sesuai dengan fungsi bagian

pemasaran yaitu sebagai aparat manajemen yang ditugaskan

membantu direksi dalam menangani tugas-tugas khususnya yang

menyangkut bidang marketing dan pembiayaan. Disamping itu

juga berfungsi sebagai supervise dan pekerjaan lain sesuai

ketentuan manajemen berikut beberapa tugas pokok pekerjaan

bidang pemasaran yaitu :

1. Melakukan koordinasi setiap pelaksanaan tugas-tugas

marketing dan pembiayaan dari unit/bagian yang berada

dibawah supervisinya, hingga dapat memberikan pelayanan

kebutuhan perbankan bagi nasabah secara efisien dan efektif

yang dapat memuaskan dan menguntungkan baik bagi nasabah

aupun Bank Syari’ah.

2. Melakukan monitoring, evaluasi, review dan supervise terhadap

pelaksanaan tugas dan fungsi bidang marketing pada

unit/bagian yang ada di bawah supervisi.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 9

3. Bertindak sebagai komite pengambil keputusan pembiayaan

dalam upaya mengambil keputusan pembiayaan.

4. Melakukan monitoring, evaluasi, review terhadap kualitas

portofolio pembiayaann yang telah diberikan dalam rangka

pengamanan atas setiap pembiayaa yang telah diberikan.

5. Aktif menyampaikan pendapat, saran dan opini kepada direktur

mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan bidang

arketing dan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam point 1

s/d 3

6. Melayani, menerima tamu secara aktif (calon nasabah atau

nasabah)4 yang memerlukan pelayaanan jasa perbankan.

7. Memelihara dan embinahubungan baik dengan pihak nasabah

serta antar intern unit kerja yang ada di bawah serta lingkungan

kerja.

8. Menyusun strategi planing dan selaku marketing/sosialisasi

nasabah baik dalam rangka penghimpun sumber dana maupun

alokasi pemberian pebiayaan secra efektif dan terarah.

9. Berkewajiban untuk meningkatkan mutu pelayanan perbankan

terhadap nasabah maupun calon nasabah

10. Berkewajiban untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan untuk membantu kelancaran tugas sehari-hari.5

Dan sedikitnya ada empat petugas yang menjalankan aktivitas

pembiayaan pada Bank Syari’ah, mulai petugas yag dari

menawarkan produk Bank Syari’ah sampai pada petugas yang

menangani pembiayaan macet, petugas-petugas berikut

diantaranya :

4 Muhammad. Teknik perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, (Yogyakarta :UII Press,2005) h,16.5 Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta : UII Press,2000) h,49-50.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 10

1. Account Officer (A/O)

A/O atau pembina pembiayaan bertugas memproses calon

Debitur atau permohonan Pembiayaan sehingga menjadi

Debitur. Selanjutnya membina Debitur tersebut agar memenuhi

kesanggupannya terutama dalam pembayaran kembali

pinjamannya. Dengan demikian jauh hari sebelum menjadi

debitur perlu dilakukan penanggulangan kemungkinan terjadi

masalah, sehingga sejauh mungkin dihindari dengan cara

preventif. Dan dapat diketahui operasionalisasi dari Account

Officer diantaranya :

a. Membuat struktur dana dan alokasi dana dari dana

mobilisasi tersebut untuk memenuhi permohonan

pembiayaan yang masuk.

b. Memproses calon nasabah yang masuk

c. Membina nasabah agar lancar pengembalian pebiayaannya

serta mengurangi resiko (menekan Resiko) atas

pembiayaan yang diberikan.

Dan dalam bagian Account Officer juga dilakukan analisis

pembiayaan dengan mengacu pada SK Direksi Bank Indonesia

27 /162/ KEP/DIR tanggal 31 Maret 1995, yang menjelaskan

tentang perlunya analisa pembiayaan yang memperhatikan

asas-asas pembiayaan yang sehat dilakukan, karena setiap

pembiayaan yang diberikan oleh bank engandung resiko. Faktor

penting yang harus diperhatikan olehbank untuk mengurangi

resiko tersebut adalahkeyakinan atas kemampuan dan

kesanggupan nasabah untuk melunasi kewajibannya sesuai

dengan yang diperjanjikan.6

Langkah langkah yang dapat dilakukan bagi analisis

pembiayaan atau Anaylisist Officer:

6 Bank Syariah Mandiri, Petunjuk Pelaksana Pembiayaan. Dokumen XI, 45.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 11

1. Anaylisist Officer harus daat mengetahui sifat dan

karakter dari usaha yang diususlkan unutk dibiayayai.

Selain itu harus pula dapat mengidentiikasi resiko resiko

geografis, politik, keidakpasia, inflasi dan persaingan.

2. Anaylisist Officer mnegidentifikasi segala resiko yang

menyertai suatu usuan pembiayaan yang meliputi aspek

hukum, manajemen/ karakter, teknis dan produksi,

pemasaran/keuangan, jaminan serta sosial ekonomi.

3. Anaylisist Officer menggunakan aat bantu

mengidentifikasi resiko-resiko yang menyertai suatu

usulan pembiayaan dengan menggunakan “Financing

Risk Rating”

4. Menentukan langkah-langkah itigasi terhadap resiko-

resiko yang teah teridentifikasi dan memastikan bahwa

langkah-langkah mitigasi yan diususlkan dapat mengatasi

(menekan resiko-resiko tersebut.

5. Apabila resiko-resiko yang teridentifikasi tidak dapat

diteukan langkah-langkah mitigasinya sehingga dapat

merugikan bank, maka ususlan pembiayaan tersebut

dapat di tolak.7

2. Bagian Support Pembiayaan (BSP)

Bersama dengan A/O mengadakan penilaian pemohoan

pembiayaan sehinga memenuhi kriteria dan persyaratanya. A/O

dalam memproses calon nasabah dalam kendalanya

(kelayakannya), sedangkan Bagian Support Pembiayaan

berperan dalam segi keabsahannya, seperti kebenaranya

lampiran, usaha maupun penggunaan pembiayaan, taksasi

jaminan, kabsahan jaminan dan lain-lain kabsahan. Setelah

calon nasabah menjadi nasabah diupayakan melakukan usaha

7 Bank Syariah Mandiri, Petunjuk Pelaksana Pembiayaan. Dokumen XI, 108.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 12

preventif (penanggulangan) jika kemungkinan terjadi

permasalahan. Dan dapat diketahui operasionalisasi dari Bagian

Support Pembiayaan diantaranya :

a. Memproses calon nasabah dari segi keabsahan (Legalitas)

taksasi Jaminan.

b. Mengatasi permasalahan nasabah yang mungkin terjadi.

3. Bagian Administrasi Pembiayaan

Didalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang

ditangani oleh A/O ataupun bagian support pembiayaan.

Disamping itu setelah pemohon menjadi nasabah mulai dari

pencairan dananya sampai pelunasan ataupun pembayaran-

pembayaran debitur akan ditangani oleh bagian Administrasi

Pembiayaan. Dan untuk operasionalisasi dari Bagian

Administrasi Pembiayaan diantaranya :

a. Menyiapkan surat persetujuan pembiayaan (SPP)

b. Menyiapkan Akad pembiayaan serta pengikatan jaminan.

c.Menyiapkan slip-slip pencairan pembiayaan.

d. Menyiapkan kartu angsuran untuk nasabah.

e. Menyiapkan kartu pembiayaan (untuk bank)

f. Menyiapkan slip-slip pembayaran kembali, angsuran atau

pelunasan.

g. Menyelenggaraan file debitur.

h. Pengaanan jaminan.

i. Khusus untuk Mudhorobah atau Musyarokah

j. Membuat tabel rencana pembayaran

k.Membuat aktualiasi pembayaran

4. Bagian Pengawasan Pembiayaan

Bagian pengawasan pembiayaan bertugas untuk memantau

pembiayaan antara lain membuat surat-surat peringatan

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 13

kepada nasabah, penagihan-penagihan. Disamping itu juga

mengadministrasikan jaminan ataupun mengurusi file nasabah.

Dan untuk operasionalisasi dari Bagian Administrasi

Pembiayaan diantaranya :

a.Membuat register calon nasabah

b.Membuat nasabah

c. Membuat daftar rencana angsuran/ pembayaran nasabah

dan aktulisasiya.

d.Membuat surat-surat peringatan

e.Pemecahan permasalah nasabah

f. Execusi jaminan.

Nasabah Costumer

Service

Account

Officer

Komite

Pembiaya

an

Administr

asi

Pembiaya

an

D. Kode Etik Pelaksana Pembiayaan

Upaya mempersiapkan kualitas Bank Syari’ah di masa depan,

terutama diarahkan kepada upaya peningkatan profesionalisme

yang tidak hanya berkaitan dengan masalah keahlian dan

keterampilan saja, namun yang lebih jauh pening adalah

menyangkut komitmen moral dan etika bisnis ang mendalam atas

profesi yang dijalaninya. Pemahaman dan perwujudan nyata dari

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 14

niai –niai moral agamis merupakan persyarata mutlak bagi pelaku

Bank Syari’ah masa depan.

Tantangan dan sekaligus peluang bear yang emerlukan

perjuangan dengan nilai ibadah yang tinggi, perlu secara terus

menerus dilakukan oleh kalangan lembaga keungan dan

pendidikan syariah dalam rangka menumbuhkan sumber daya

manusia Bank Syari’ah yang ihsan, guna memantapkan

penegmbangan usaha Bank Syari’ah untuk dapat mengatasi

persaingan dalam lingkungan mekanisme pasar, baik nasional

maupun secara global.

Untuk memantapkan performance kerjanya, pejabat Bank

Syari’ah sebagai suatu profesi perlu menjunjung tinggi kode etik

pejabatan pembiayaan Bank Syari’ah, sebagai berikut:

1. Patuh dan taat kepada ketentuan perundang-undangan dan

peraturan pembiayaan yang berlaku, baik ekstern maupun

intern.

2. Melakukan pencatatan mengenal setiap kegiatan transaksi yang

terjalin dengan kegiatan banknya.

3. Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat.

4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi.

5. Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan

keputusan dalam hal yang bertentangan dengan kepentingan.

6. Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.

7. Memperhitungkan dampak yang merugikan diri setiap kebijakan yang ditetapkan bank terhadap ekonomi,social dan lingkungan.

8. Tidak menerima hadiah atau imbalan apapun yang dapat memperkaya diri pribadi maupun keluarganya sehingga mempengaruhi pendapat profesionalnya dalam penilaian atau keputusan pembiayaan.

9. Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra

profesinya.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PEMBAHASAN 15

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Manajemen Bank Syari’ah yang tidak banyak berbeda dengan manajemen bank pada umumnya. Namun dengan adanya landasan syariah serta sesuai dengan peratura pemerintah yang menyangkut Bank Syari’ah antara lain UU No. 10 Tahun 1992, tentu saja baik organisasi maupun sistem Operasional Bank Syari’ah terdapat perbedaan dengan bank lain (konvensional) pada umumnya, terutama adanya Dewan Pengawas Syariah dalam struktur Organisasi dan adanya sistem bagi hasil.

Petugas atau Pejabat Bank dalam pelaksanaan pembiayaan pada Bank Syari’ah haruslah yang kredibel dan profesional yang di sasari nilai-nilai ajaran islam juga dikenal strategi pengembangan SDM yang berlandaskan pada sifat Nabi SAW yaitu : Siddiq; Tabligh; Amanah dan Fathonah karna Bank Syari’ah kedepan akan sangat membutuhkan sumber daya manusia yang ihsan, SDI yang menguasai kemampuan agama dan bidang ekonomi/perbankan yang baik.

Pelaksanaan pada Bank Syari’ah pada umumnya dicakup dalam bagian pemasaran. Namun sedikitnya ada empat petugas yang menjalankan aktivitas pembiayaan pada Bank Syari’ah, mulai petugas yag dari menawarkan produk Bank Syari’ah sampai pada petugas yang menangani pembiayaan macet, petugas-petugas berikut diantaranya :

1. Bagian Support Pembiayaan (BSP)

Bersama dengan A/O mengadakan enilaian pemohoan pembiayaan sehinga memenuhi kriteria dan persyaratanya.

2. Bagian Administrasi PembiayaanDidalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang

ditangani oleh A/O ataupun bagian support pembiayaan. 3. Bagian Pengawasan Pembiayaan

Bertugas untuk memantau pembiayaan antara lain membuat surat-surat peringatan kepada nasabah, penagihan-penagihan.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENUTUP 16

Upaya mempersiapkan kualitas Bank Syari’ah di masa depan,

terutama diarahkan kepada upaya peningkatan profesionalisme

yang tidak hanya berkaitan dengan masalah keahlian dan

keterampilan saja, namun yang lebih jauh pening adalah

menyangkut komitmen moral dan etika bisnis ang mendalam atas

profesi yang dijalaninya. Pemahaman dan perwujudan nyata dari

niai –niai moral agamis merupakan persyarata mutlak bagi pelaku

Bank Syari’ah masa depan Untuk memantapkan performance

kerjanya, pejabat Bank Syari’ah sebagai suatu profesi perlu

menjunjung tinggi kode etik pejabatan pembiayaan Bank Syari’ah,

sebagai berikut:

1. Patuh dan taat pada aturan

2. Menjaga kerahasiaan nasabah dan banknya.

3. Menghindari diri dari persaingan yang tidak sehat.

4. Tidak menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi

5. Melakukan pencatatan mengenal setiap kegiatan transaksi

2. Saran

Mengingat ketidaksempurnaan dan kekurangan yang masih

banyaknya kami miliki, baik dalam penulisan ataupun bahasa yang

yang terdapat dalam penyusunan makalah ini. Kami selaku tim

penyusun mohon maaf sebesar besarnya dan juga mengharapkan

saran dan kritikan dari Bapak pembimbing mata kuliah Perbankan

Syariah II dan teman-teman sekalian, dimana saran kalian

sangatlah berharga bagi kami dalam rangka untuk perbaikan

tugas-tugas yang akan datang. Semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi kami ataupun teman teman semua untuk

menambah wawasan kita tentang akad-akad yang digunakan

dalam perbankan syariah.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENUTUP 17

Daftar Pustaka

Ali, Zainudin. Hukum Perbankan Syariah. (Jakarta : Sinar Grafika, 2010)

Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syari’ah . ( Yogyakarta : UII

Press, 2000).

Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bnak Syariah. (Yogyakarta: YKPN, 2005)

Muhammad. Teknik perhitungan Bagi Hasil di Bank Syari’ah. Yogyakarta : UII

Press, 2005)

Bank Syari’ah Mandiri, Petunjuk Pelaksana Pembiayaan. Dokumen XI, 45dan 108.

Pelaksanaan Pembiayaan Bank Syariah | PENUTUP 18