efektifitas pembiayaan agribisnis bank syariah …

110
EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH DALAM PEMBERDAYAAN PETANI (Studi Kasus pada PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk, Pusat) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh: IBNU UBAEDILLAH NIM: 106046101633 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH

DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

(Studi Kasus pada PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk, Pusat)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh:

IBNU UBAEDILLAH

NIM: 106046101633

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 2: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

ii

EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH

DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

(Studi Kasus pada PT. BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk, Pusat)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah ( SE.Sy)

Oleh:

IBNU UBAEDILLAH

NIM : 106046101633

Pembimbing

Dr. Alimin, M. Ag

NIP. 196908252000031001

KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M / 1432 H

Page 3: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

iii

Pengesahan Panitia Ujian

Skripsi yang berjudul EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK

SYARIAH DALAM PEMBERDAYAAN PETANI (Studi Kasus pada PT. BANK

MUAMALAT INDONESIA Tbk Pusat). telah diujikan dalam Sidang Munaqasah

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pada tanggal 09 Juni

2011. Skripsi ini telah di terima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 09 Juni 2011

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 165505051982031012

1. Ketua : Prof.Dr.H. M. Amin Suma, SH, MA, MM ( )

(NIP. 165505051982031012)

2. Sekretaris : Mu’min Roup, S. Ag., MA ( )

(NIP. 150281979)

3. Pembimbing : Dr. Alimin, M. Ag ( )

(NIP. 196908252000031001)

4. Penguji 1 : Dr. Ir. H. Murasa Sarkaniputra ( )

(NIP. 080030109)

5. Penguji 2 : Wiwi Ma’sum, S. Ag., MA ( )

(NIP. 197003232000031001)

Page 4: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

iv

LEMBAR PERNYATAAN

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 20 Mei 2011

Ibnu Ubaedillah

Page 5: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

v

ABSTRAKSI

Dua tahun sejak didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat

Bank Devisa pada 27 Oktober 1994. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisinya

sebagai bank syariah pertama di Indonesia dengan beragam jasa dan produk yang

terus dikembangkan.

Berbagai pelayanan disajikan sesuai kebutuhan nasabah dengan prinsip

syariah. Kebutuhan pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan

tidak mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa

kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar yang

demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan perusahaan dalam

melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang demikian luas maka sebelum

memasarkan produknya produsen harus lebih dulu melakukan riset pasar. Tujuannya

adalah untukmengetahui seberapa besar pasar yang akan dimasuki, siapa yang

menjadi konsumen produk tersebut, dan seberapa kuat saingan kita. Tentu saja

semua ini tergantung kemampuan perusahaan tersebut.

PT. Bank Muamalat Tbk sebagai pelopor perbankan syariah melirik suatu

investasi yang baik dan profit bagus. Analisa yang tidak cukup sebentar memakan

waktu, menghasilkan buah yang manis pada bisnis agribisnis pada kelapa sawit.

Dari perkembangan, peluang dari sektor perkebunan itu yang paling tahan

terhadap krisis, khususnya di bidang sawit trendnya sangat bagus, mungkin sampai

beberapa tahun ke depan, mungkin karena komoditas unggulan dunia, dari penjualan

CPOnya, apalagi produk-produk turunannya sangat bagus. Permintaan akan sawit

sangat banyak karena merupakan kebutuhan. Indonesia pun saat ini menjadi

eksportir sawit terbesar di dunia mengalahkan malaysia. Bagaimana sikap bank

syariah dalam merespon agribisnis dalam persaingan global, terutama bagi Bank

Muamalat yang telah menjalani investasi ini, telah efektifkah sesuai yang diharapkan

dan menyikapi fenomena trend saat ini.

Page 6: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian dari tugas akademis

di Jurusan Mu’amalat Perbankan Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan dan suri tauladan

kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir

zaman.

Skripsi ini berjudul Efektifitas Pembiayaan Agribisnis Bank Syaariah

Dalam Pemberdayaan Petani, akhirnya dapat terselesaikan dengan yang di

harapkan penulis. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah

dapat mempersembanhkan yang terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga dan

sahabat-sahabat.

Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam proses

tersebut tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai

pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan

dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM Dekan Fakultas Syariah

dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 7: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

vii

2. Dr. Euis Amalia, M. Ag. Ketua Program Studi Muamalat dan Ah. Azharudin

Lathif, M. Ag. Sekretaris Program Muamalat sebelumnya yang kini telah

digantikan oleh Mu’min Roup, S. Ag., MA sebagai Sekretaris Program

Muamalat.

3. Ah. Azharudin Lathif, M. Ag sebagai pembimbing akademik penulis, yang

selalu memberikan bimbingan, pengarahan, dan memberikan berbagai

petunjuk awal pembuatan skripsi sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

4. Dr. Alimin M. Ag sebagai pembimbing skripsi penulis, yang selalu

memberikan bimbingan, pengarahan, dan memberikan berbagai masukkan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. H. A. Juaini. Lc. MA dan Dr. H. Fuad Thohari. M. Ag, selaku dosen

Penguji skripsi penulis, yang telah memberikan pertanyaan dan masukan yang

membuat wawasan dan pengetahuan penulis bertambah. Dan juga yang telah

memberikan hasil akhir yang memuaskan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari kampus

tercinta ini.

7. Marketing PT. Bank Muamalat kantor pusat, Jakarta Bapak Nahduddin yang

telah banyak membantu dalam memperoleh data dan informasi yang penulis

butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 8: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

viii

8. Kepada Pemimpin dan Karyawan Perpustakaan, baik Perpustakaan Syariah

maupun Perpustakaan Utama yang telah memberikan banyak referensi dan

inspirasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini

9. Untuk Ibu Oke yang tidak pernah lelah melayani keluhan kami dan yang

selalu memberikan informasi terupdate untuk mahasiswa reguler.

10. Rasa Ta’zim dan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda Chaerudin

dan Ibunda tercinta Sumarni, kakakku Dewi Qomariah dan keluarganya dan

adik-adikku tersayang Nia Khusniati dan Adji Santoso yang telah mendo’akan

penulis.

11. Murtaslimah yang selalu menemani dan selalu memotivasi penulis sampai

akhirnya selesai jua skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuanganku, PS B 06 khususnya serta tanpa terkecuali yang

telah turut berjasa dalam penyusunan skripsi ini.

Mudah-mudahan atas segala bantuan serta budi baik yang telah penulis terima

selama menjalani pendidikan mendapat ridha Allah SWT. Penulis sangat menyadari

masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang kontruktif agar lebih baik lagi.

Atas perhatiannya penulis haturkan terima kasih.

Jakarta, 20 Mei 2011

Ibnu Ubaedillah

Page 9: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQASYAH ........................ iii

LEMBAR PERNYATAAN ...................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 8

D. Riview Studi Terdahulu ................................................................. 9

E. Kerangka Teori ............................................................................ 10

F. Metode Penelitian ........................................................................ 12

G. Teknik Penulisan ......................................................................... 14

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 15

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Efektivitas .................................................................. 17

B. Kriteria Penilaian Efektivitas ....................................................... 19

Page 10: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

x

C. Perencanaan yang Efektif ............................................................ 21

D. Pengertian Pembiayaan ................................................................ 23

E. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan ................................................... 30

BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT

A. Sejarah dan Perkembangan Bank ................................................ 36

B. Visi dan Misi ................................................................................ 40

C. Struktur Organisasi ...................................................................... 40

D. Jenis Produk dan Jasa .................................................................. 42

BAB IV ANALISIS EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK

SYARIAH DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

A. Aplikasi dan Prosedur Pembiayaan di Bank Syariah ................... 59

B. Analisis Efektivitas Pembiayaan Bank Syariah Terhadap

Pemberdayaan Petani ................................................................... 65

C. Analisa Penulis Tentang Efektivitas Pembiayaan Bank Syariah

Terhadap Pemberdayaan Petani ................................................... 67

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 71

B. Saran ............................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 74

LAMPIRAN ............................................................................................................. 78

Page 11: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Biodata Penulis

2. Surat Keterangan Riset

3. Surat Keterangan Wawancara

4. Hasil Wawancara

5. Data Produksi Kelapa Sawit menurut Badan Pusat Statistik

6. Contoh Memorandum Pembiayaan Istishna

7. Tahapan Proses Pembiayaan.

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Pola Intiflasma

Tabel 4.2 : Variabel Efektifitas Pembiayaan

Page 12: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin

meningkat pula kebutuhan pendanaan untuk membiayai proyek-proyek

pembangunan. Namun, dana pemerintah yang bersumber dari APBN sangat

terbatas untuk menutup kebutuhan dana di atas, karenanya pemerintah

menggandeng dan mendorong pihak swasta untuk ikut berperan serta membiayai

pembangunan potensi ekonomi bangsa. Pihak swastapun, secara individual

maupun kelembagaan, kepemilikan dananya juga terbatas untuk memenuhi

operasional dan pengembangan usahanya. Untuk itu perbankan nasional

memegang peranan penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan permodalan

pengembangan sektor-sektor produktif.

Perananan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu

negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Oleh

karena itu kemajuan suatu bank disuatu negara dapat pula dijadikan ukuran

kemajuan negara yang bersangkutan. Semakin maju suatu negara, maka semakin

besar peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya

keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah dan masyarakat.

Dalam dunia moden saat ini, peranan perbankan dalam memanjukan

perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang

Page 13: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

2

berhubungan dengan kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Oleh

karena itu saat ini dan masa yang akan datang semua faktor yang berkaitan

dengan finansial tidak akan lepas dari dunia perbankan.

Sistem bank yang terbebas dari praktik bunga merupakan kehadiran

sistem lembaga keuangan yang sesuai tuntutan kebutuhan tidak sebatas finansial

namun juga tuntutan moralitasnya. Disinilah bank syariah sebagai lembaga

perantara jasa keuangan (financial intermediary), yang tugas pokonya adalah

menghimpun dana dari masyarakat, diharapkan dengan dana dimaksud dapat

memenuhi kebutuhan dana yang tidak disediakan oleh pihak negara dan swasta

serta sebagai alternatif bagi masyarakat untuk melakukan simpan pinjam dengan

pola usaha yang disediakan.1

Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk

pembiayaan syariah terbagi ke dalam tiga kategori yang dibedakan berdasarkan

tujuan penggunaannya yaitu:2

1. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang

dilakukan dengan prinsip jual beli.

2. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa

dilakukan dengan prinsip sewa.

3. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna

mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.

1 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari‟ah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005) h. 15 2 Bank Indonesia, Perbankan Syariah, (Jakarta: Bank Indonesia, 2007) h.37

Page 14: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

3

Indonesia sebagai negara agraris, namun pada kenyataannya argibisnis di

Indonesia sedang berada di persimpangan jalan. Padahal sektor agribisnis

memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu

menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah

untuk mengentaskan kemiskinan.

Di masa lampau, agribisnis di Indonesia telah mencapai hasil yang baik

dan telah memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia,

termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan angka kemiskinan

secara drastis. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan

pokok seperti beras, jagung, gula, dan kacang kedelai. Akan tetapi, dengan

adanya penurunan tajam dalam hasil produktifitas panen dari hampir seluruh jenis

bahan pokok, ditambah mayoritas petani yang bekerja di sawah kurang dari

setengah hektar, aktifitas pertanian kehilangan potensi untuk menciptakan

tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan. Walaupun telah ada

pergeseran menuju bentuk agribisnis dengan nilai tambah yang tinggi, pengaruh

diversifikasi tetap terbatas hanya pada daerah dan komoditas tertentu di dalam

sub-sektor.3

Sektor agribisnis merupakan sektor yang sangat strategis, setidaknya ada

lima alasan mengapa sektor pertanian menjadi strategis. Pertama, pertanian

merupakan sektor yang menyediakan kebutuhan pangan masyarakat. Kedua,

3PrioritasMasalahPertaniandiIndonesia,http://siteresources.wordbank.org/INTINDONESIA/R

esourse/Publication/280016-1106130305439//agriculture.pdf, diakses pada tanggal 15 November 2010

Page 15: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

4

merupakan penyedia bahan baku bagi sektor industri (agroindustri). Ketiga,

memberikan kontribusi bagi devisa negara melalui komoditas yang diekspor.

Keempat, menyediakan kesempatan kerja bagi tenaga kerja pedesaan. Dan

kelima, perlu dipertahankan untuk keseimbangan ekosistem (lingkungan).

Ironisnya, meski pertanian dianggap strategis, tetapi kondisi petaninya

kian tahun termarginalkan. Dari data sensus pertanian Badan Pusat Statistik tahun

2005, luas tanaman perkebunan kelapa sawit 2991,3 Ha meningkat 66,17% pada

tahun 2009 yang jumlahnya 4520,6 Ha. Dengan melihat lahan yang semakin

meningkat, produksi akan kelapa sawit pun kian meningkat, produksi perkebunan

kelapa sawit pada tahun 2009 mencapai 12.954.662 ton meningkat 39,33% dari

tahun 2005 silam dengan produksi 5.094.885 ton. Sayangnya petani gurem ini

mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 16,6% rakyat Indonesia yang

termasuk kelompok miskin, 60%-nya adalah kalangan petani sawit.4 Hal tersebut

tentunya tidak terlepas dari kebijakan nasional dalam mengembangkan sektor

pertanian (politik pertanian).

Jika mencermati dengan seksama, ada satu kesamaan pada sistem

pertanian dan bank syariah. Sektor perbankan dengan sistem syariah merupakan

sektor terpenting dalam pergerakan ekonomi. Begitu juga sektor pertanian dengan

4 Ukay Karyadi,Politik Pertanian Untuk Kesejahteraan Petani, kamis, 09 februari 2006,

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0602/09/opi02.html, diunduh pada tanggal 13 Januari 2011

Page 16: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

5

sistem agribisnis. Dalam menghadapi badai krisis ekonomi, ternyata keduanya

mampu bertahan dan terbukti memiliki pertumbuhan positif.5

Dengan satu kesamaan ini, sekarang bagaimana cara menyatukan sektor

argibisnis yang penuh dengan resiko dan sektor perbankan syariah yang

menetapkan sistem bagi hasil menjadi sebuah kekuatan membangun

perekonomian bangsa yang bebas bunga.6

Di satu sisi memang si pelaku usaha di sektor agribisnis sebagian besar

adalah petani kecil dengan skala usaha mikro, kepemilikan lahan kecil dan selalu

menghadapi kendala kurangnya permodalan. Dengan kondisi seperti itu petani

mengalami keterbatasan kemampuan untuk mengakses perbankan, karena

kesulitan memenuhi persyaratan yang telah diatur lembaga keuangan, seperti

agunan sertifikat tanah, dan lain-lain. Di sisi lain usaha agribisnis dapat lebih

berkembang, karena keuntungan dan kerugian ditanggung bersama antara pemilik

modal dan pelaku usaha. Karena itu, dengan sistem bagi hasil yang diterapkan

bank syariah sangat piawan dengan usaha agribisnis yang memiliki resiko tinggi,

karena sangat bergantung pada iklim dan kondisi alam setempat.

Prinsip dalam pembiayaan syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan

hukum Islam antara bank dengan nasabah. Secara garis besar ada empat model

pembiayaan syariah yang dapat diterapkan dalam pembiayaan pertanian yaitu;

5 Pusat Pembiayaan Pertanian, Bunga Rampai Pembiayaan Pertanian Mendukung

Revitalisasi Pertanian, (Jakarta: Departemen Pertanian, 2007) h. 38 6 Pusat Pembiayaan Pertanian, Bunga Rampai Pembiayaan Pertanian Mendukung

Revitalisasi Pertanian, h. 39

Page 17: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

6

prinsip bagi hasil (mudharabah), prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip

jual beli barang (murabahah), dan pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip

sewa tanpa jaminan (ijarah).7

Melihat realita yang ada, maka perlulah untuk membenahi segala macam

permasalahan-permasalahan agribisnis. Dalam hal ini kesejahteraan petani, dan

peningkatan hasil pangan sangatlah memprihatinkan, butuh banyak pendekatan-

pendekatan emosional dalam membenahai hal ini. Padahal merekalah penduduk

miskin di pedesaan yang membutuhkan perhatian dan pemihakan para pakar

terutama ahli-ahli pertanian dan ekonomi pertanian. Diantaranya yaitu pemberian

pembiayaan-pembiayaan pada bidang pertanian oleh lembaga keuangan syariah

dan tentunya andil pemerintah dalam kebijakan pembiayaan perbankan untuk

Usaha Kecil Menengah (UKM), hal ini dimaksudkan untuk memberikan modal

terhadap petani-petani miskin yang hanya memiliki kurang dari setengah hektar

lahan garapan. Dan metode-metode strategi pemasaran pembiayaan yang baik

pada lembaga keuangan mikro syariah akan sangat membantu dalam masalah-

masalah yang banyak dihadapi oleh petani, dimana banyak petani-petani miskin

masih takut, tidak mengetahui, dan ragu terhadap pengajuan pembiayaan kepada

lembaga keuangan syariah. Sehingga masalah demi masalah kian menumpuk

dalam hal peningkatan hasil pangan dan kesejahteraan petani miskin.

7 Pusat Pembiayaan Pertanian, Bunga Rampai Pembiayaan Pertanian Mendukung

Revitalisasi Pertanian, h.39

Page 18: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

7

Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui efektifitas pembiayaan

agribisnis yang digunakan oleh bank syariah kepada petani, dimana pembiayaan-

pembiayaan tersebut diharapakan dapat memberi manfaat terhadap kesejahteraan

petani dan peningkatan hasil pangan untuk pasokan yang cukup terhadap

kebutuhan pangan masyarakat Indonesia serta perbaikan ekonomi yang

berkesinambungan untuk negara Indonesia.

Dari penjelasan-penjelasan di atas, hal inilah yang menjadi motivasi bagi

penulis untuk mencoba membahas dan mengangkat masalah tersebut dalam

skripsi yang berjudul “EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK

SYARIAH DALAM PEMBERDAYAAN PETANI (Studi Kasus pada PT.

BANK MUAMALAT Tbk Pusat)”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari berbagai uraian yang telah dipaparkan di atas dan melihat luasnya ruang

lingkup sektor agribisnis, untuk membatasi ruang penelitian, maka penulis

memfokuskan penelitian pada aspek efektifitas pembiayaan dalam

perberdayaan petani dalam hal ini PT. Bank Muamalat sebagai lembaga

keuangan syariah yang memberikan pembiayaan pada petani. Penulis akan

mencoba memaparkan apakah pembiayaan pertanian tersebut telah relevan

dalam penggunaan pembiayaan tersebut guna peningkatan hasil agribisnis dan

kesejahteraan petani.

Page 19: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

8

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang ada, pembahasan yang akan dilakukan

penulis dirumuskan dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana prosedur pembiayaan yang digunakan oleh PT. Bank Muamalat

dalam pembiayaan agribisnis?

b. Bagaimana peluang dan tantangan dalam pembiayaan pertanian pada PT

Bank Muamalat?

c. Apakah pembiayaan bank syariah pada PT Bank Muamalat Indonesia Tbk,

Pusat efektif dalam pemberdayaan petani?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah:

a. Memahami efektifitas pembiayaan agribisnis yang dilakukan oleh pihak

lembaga keuangan terhadap sektor perkebunan.

b. Tercapainya salah satu syarat akademik dalam memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

Secara spesifik manfaat yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah:

a. Bagi Penulis

Page 20: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

9

Menambah literatur keilmuan tentang pembiayaan pada sektor pertanian,

serta tercapainya salah satu syarat akademik dalam memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Bagi Bank Syariah

Hasil penelitin ini dapat memberi masukan yang bermanfaat dalam

menentukan langkah selanjutnya berkaitan dengan pengembangan dan

program pemberdayaan penelitian (research and development).

c. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai sumbangan yang

berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-karya

penelitian lapangan.

D. Review Studi Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wira Noer Riadho mahasiswa jurusan

Muamalah Fakultas Syari’ah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada Tahun 2009 yang berjudul “ Strategi Pemasaran Pembiayaan

Pertanian (Studi Kasus Pada LKM Talang Emas di Desa Selopamioro

Dusun Nogosari Kec. Imogiri Kab. Bantul Yogyakarta)”. Skripsi ini

membahas tentang strategi pemasaran pembiayaan pertanian dilihat dari segi

aplikasi strategi pemasaran di LKM Talang Emas.

Page 21: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

10

2. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Evi Yulianti mahasiswi jurusan

Muamalah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pada Tahun 2009 yang berjudul “ Efektivitas Strategi Penanganan

Pembiayaan Bermasalah Pada PT. Bank Muamalat Tbk”. Skripsi ini

membahas tentang strategi penanganan pembiayaan bermasalah ditinjau dari

segi efektivitas strategi pembiayaan bermasalah.

E. Kerangka Teori

Pentingnya kegiatan ekonomi, Islam mengatur berbagai macam hal yang

tentunya kegiatan ekonomi tersebut berkaitan erat dengan hubungan manusia

dengan manusia (muamalah). Setiap transaksi dalam Islam harus didasarkan pada

prinsip kerelaan antara kedua belah pihak (prinsip tabbaru’). Mereka harus

mempunyai informasi yang sama sehingga tidak ada pihak yang merasa

dicurigai/ditipu karena ada sesuatu yang unknow to one party (keadaan dimana

salah satu pihak tidak mengetahui informasi yang diketahui pihak lain, ini disebut

juga assymetric information), atau dalam bahasa fiqhnya disebut tadlis.8 Menurut

Adiwarman Karim dalam buku Bank Islam bahwa ada juga prinsip yang tidak

boleh dilanggar ialah prinsip la tazhlimuna wa la tuzhlamun, yakni jangan

mendzalimi dan jangan didzalimi.”9

8 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Kedua, (Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada, 2004) h.29 9 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, h.30

Page 22: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

11

Konsep bermuamalah tersebut di atas dapat dibandingkan dengan praktik-

praktik dalam kegiatan agribisnis di Indonesia. Banyak praktik-praktik yang

sangat menyengsarakan petani, seperti pembelian secara sistem ijon, kegiatan

ikhtiar oleh tengkulak, peminjaman modal dengan sistem riba. Kegiatan-kegiatan

tersebut mengakibatkan makin beratnya kehidupan para petani karena mereka

terjerat dalam sistem-sistem yang sangat merugikan. Untuk itu lembaga keuangan

syariah selaku tonggak penerapan cara bermuamalah secara syariah berperan

penting dan sebagai solusi dalam mengatasi masalah-masalah tersebut, dimana

dari lembaga keuangan syariah tersebut mempunyai sistem saling menguntungkan

antara petani dalam memecahkan masalah-masalah pembiayaan.10

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak

lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan dan bagi hasil.

Prospek pembiayaan syariah secara umum sangat baik. Banyak faktor

yang mendukung argumentasi ini, antara lain: (1) prospek pertumbuhan ekonomi

makro Indonesia semakin membaik di masa-masa yang akan datang, (2) potensi

perbankan syariah menjadi semakin sejalan dengan perhatian pemerintah terhadap

sektor UMKM, (3) semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk

10

Pusat Pembiayaan Pertanian, Buku Saku Skim Pola Pembiayaan Bagi Hasil/Syariah Untuk

Usaha Sektor Pertanian, (Jakarta: Departemen Pertanian, 2007) h. 1

Page 23: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

12

bertransaksi secara syariah, (4) keyakinan semakin tinggi bahwa sistem ekonomi

syariah lebih memberikan nafas segar keadilan.

Strategi dapat ditempuh guna memperbesar peranan lembaga keuangan

syariah yaitu mendorong fungsi intermediasi lembaga keuangan syariah melalui

dua aspek yaitu kelembagaan keuangan syariah dan petani. Dari aspek lembaga

keuangan syariah antara lain: penyediaan portofolio penyaluran kredit untuk

sektor agribisnis terutama untuk usaha mikro dan kecil, menyediakan berbagai

macam alternatif pola pendanaan syariah berdasarkan subsektor (tanaman pangan,

perkebunan, dan perternakan). Dari aspek petani, dapat diberikan pembinaan

petani sebagai nasabah, pengkajian bentuk-bentuk skim pembiayaan syariah yang

dapat melayani sektor perkebunan serta sosialisasi pola pembiayaan syariah untuk

sektor perkebunan kepada para petani dan pelaku agribisnis yang lain.11

F. Metodologi Penelitian

Metode penelitian ini berdasarkan analisis pendekatan Artifical Neuron

Network (ANN) yang digunakan oleh Dr. Ir. H. Murasa Sarkaniputra dalam

bukunya “ Ruqyah Syar‟iyyah Teori, Model, dan Sistem Ekonomi” dan penelitian

yang dilakukan Dr. Euis Amalia, M.Ag dalam disestasinya dengan judul

“Reformasi Kebijakan Bagi Penguatan Peran Lembaga Keuangan Mikro dan

Usaha Kecil Mikro di Indonesia (Analisis Keadilan Distributif dalam Ekonomi

Islam)”.

11

Pusat Pembiayaan Pertanian, Buku Saku Skim Pola Pembiayaan Bagi Hasil/Syariah Untuk

Usaha Sektor Pertanian, (Jakarta: Departemen Pertanian, 2007) h.4

Page 24: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

13

Penelitian merupakan sebuah upaya untuk menemukan kebenaran

berdasarkan data dan tidak melalui sebuah pemikiran kritis (critical thinking).

Penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,

memformulasikan hipotesis atas jawaban sementara, membuat kesimpulan dan

sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan

untuk menentukan apakah cocok dengan hipotesis.12

Kajian pada skripsi ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Kualitatif

yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau pelaku yang diamati.13

Analisa ini menggunakan metode sebagai berikut:

1. Sumber Data

Dalam penyusunan ini penulis menggunakan dua jenis sumber data

yaitu:

a. Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari Lembaga

Keuangan Syariah. PT. Bank Muamalat Tbk Pusat sebagai subyek

penelitian.

b. Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari buku/data, karya

ilmiah, dokumen, situs internet yang terkait, dan sumber lain yang

relevan dengan skripsi ini.

12

Moh Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) cet. Ke-5, h.13 13

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,

2002) h.3

Page 25: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

14

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini penulis lakukan

dengan dua macam metode, yaitu:

a. Studi dokumentasi, yaitu dengan melihat dokumen serta arsip yang

dijadikan objek penelitian yang bersumber dari PT Bank

Muamalat.

b. Wawancara, yaitu tanya jawab yang dilakukan dengan ahli yang

berkompeten dari PT Bank Muamalat.

3. Analisis Data

Berdasarkan metode penelitian di atas, penulisan skripsi ini

bersifat deskriptif analitis, yaitu dengan memaparkan masalah untuk

memberikan pemecahan masalah dengan mengumpulkan data,

menyusun atau mengklarifikasi, menganalisis dan

menginterprestasikan dengan tujuan memberikan gambaran yang

sistematis, faktual, aktual, akurat mengenai fakta-fakta dan kegiatan

yang berkaitan dengan pembiayaan pada sektor agribisnis.

G. Teknik Penulisan

Penulisan skripsi ini mengacu pada “Buku Pedoman Skripsi Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007” yang diterbitkan oleh

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 26: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

15

H. Sistematika Penulisan

Untuk lebih terarah dan memudahkan penulisan serta memperoleh

gambaran secara utuh. Penulis membuat sistematika sesuai dengan pokok-pokok

permasalahan yang dibagi ke dalam lima bab, masing-masing bab terdiri dari

beberapa sub bab, diawali dengan pendahuluan dan diakhiri dengan kesimpulan

serta saran-saran yang dianggap perlu. Adapun penyusunan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka

teori, metode penelitian, teknik penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Mengemukakan penjelasan mengenai pengertian efektivitas, kriteria

penilaian efektivitas, perencanaan yang efektif, pengertian

pembiayaan, serta tujuan dan fungsi pembiayaan.

BAB III GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT

Membahas tentang sejarah singkat, visi dan misi, produk-produk yang

dikeluarkan, dan struktur organisasi Bank Muamalat.

Page 27: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

16

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang aplikasi dan analisis efisiensi pembiayaan bank

syariah dalam perberdayaan petani yang dilaksanakan Bank

Muamalat.

BAB V PENUTUP

Menjelaskan tentang intisari (kesimpulan) dari hasil pembahasan pada

bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan

bahan pertimbangan dan kontribusi pemikiran dalam penulisan skripsi

ini.

Page 28: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Efektivitas

Dua konsep utama untuk mengukur potensi kerja (performance)

manajemen adalah efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Sedangkan efektivitas merupakan

kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk

pecapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer efektif

dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode (cara) yang tepat

untuk mencapai tujuan.14

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektivitas adalah: 1) keadaan

berpengaruh, hal berkesan: 2) kemanjuran, kemujaraban; dan 3) keberhasilan

(tentang usaha, tindakan). Efisien adalah besaran atau angka.15

Dalam Kamus Istilah Ekonomi, efektivitas adalah suatu besaran atau

angka untuk menunjukkan sampai seberapa jauh sasaran (target) tercapai.16

Sondang P. Siagian (2001 : 24) memberikan definisi sebagai berikut :

“Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan

14

T.Hani Handoko,Manajemen, (Yogyakarta:BPFE Yogyakarta,2003), edisi 2, h. 7 15

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai

Pustaka, 2005) edisi ketiga, h. 284 16

Ety Rochaety, dan Ratih Tresnati, Kamus Istilah Ekonomi, (Jakarta:Bumi Aksara,2003)

h.71

Page 29: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

18

keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil

kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya.17

Sementara itu Abdurahmat (2003:92) “Efektivitas adalah pemanpaatan

sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar

ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada

waktunya.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu

pekerjaan dapat dilaksanakan secara tepat, efektif, efisien apabila pekerjaan

tersebut dilaksanakan dengan tepat sesuai dengan yang telah direncanakan.

Menurut ahli manajemen Peter Drucker, efektivitas adalah melakukan

pekerjaan yang benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan

pekerjaan dengan benar (doing things right). 18

Menurut Amin Widjaja, efektivitas adalah berhubungan dengan penentuan

apakah tujuan perusahaan yang telah ditetapkan tercapai.19

Sementara itu, Tjukir

P. Tawat mengatakan bahwa efektifitas adalah kemampuan suatu unit kerja untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Hasan Sadili, efektivitas

bermakna menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan. Suatu usaha dikatakan

17

http://othenk.blogspot.com/2008/11/pengertian-tentang-efektivitas.html di unduh pada

tanggal 09 me1 2011 18

T.Hani Handoko,Manajemen, h. 7 19

Hasan Sadili, Ensiklopedia Bahasa Indonesia, (Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve,1980), Jilid

II, h. 134

Page 30: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

19

efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Secara ideal efektivitas dapat

dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang agak pasti.20

Untuk itu efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam

mencapai sasaran-sasaran (hasil akhir) yang telah ditetapkan secara tepat.

Pencapaian hasil akhir yang sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan dan

ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut

telah memperhatikan efektivitas operasionalnya.21

B. Kriteria Penilaian Efektivitas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah 1) ilmu dan seni

menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan

tertentu dalam perang dan damai. 2) rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus.22

Oleh karena itu, strategi dapat diartikan sebagai

perencanaan yang cermat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Ada beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk menilai bahwa suatu

strategi/perencanaan tersebut berjalan secara efektif, yaitu mencakup:

a. Berhasil guna, untuk menyatakan bahwa kegiatan telah dilaksanakan

dengan tepat dalam arti target tercapai sesuai dengan waktu yang

ditetapkan.

20

Hasan Sadili, Ensiklopedia Bahasa Indonesia, h. 371 21

Amirullah, dan Haris Budiyono, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004),

h. 8 22

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1092.

Page 31: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

20

b. Ekonomis, ialah untuk menyebutkan bahwa di dalam usaha

pencapaian efektif itu, maka biaya, tenaga kerja material, peralatan,

waktu, ruangan dan lain-lain telah dipergunakan dengan setepat-

tepatnya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan dan

tidak adanya pemborosan serta penyelewengan.

c. Pelaksanaan kerja yang bertanggung jawab, yakni untuk membuktikan

bahwa dalam pelaksanaan kerja sumber-sumber telah dimanfaatkan

dengan setepat-tepatnya haruslah dilaksanakan dengan bertanggung

jawab sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

d. Pembagian kerja yang nyata, yakni pelaksanaan kerja dibagi

berdasarkan beban kerja, dan waktu yang tersedia.

e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab, artinya wewenang harus

seimbang dengan tanggunng jawab. Dan harus dihindari adanya

dominasi oleh salah satu pihak atas pihak lainnya.

f. Prosedur kerja yang praktis, yaitu untuk menegaskan bahwa kegiatan

kerja adalah kegiatan yang praktis, maka target efektif dan ekonomis.

Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan

kerja yang memuaskan tersebut haruslah kegiatan operasional yang

dapat dilaksanakan dengan lancar.23

23

Sujadi F.X, O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, (Jakarta: CV. Masagung,

1990), cet ke-3, h. 36-39

Page 32: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

21

Adapun menurut T. Hani Handoko, beberapa kriteria dapat digunakan

untuk menilai efektifitas perencanaan, yaitu mencakup :

a. Kegunaan; agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan fungsi-

fungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,

berkesinambungan, dan sederhana.

b. Ketepatan dan objektivitas; rencana-rencana harus dievaluasi untuk

mengetahui apakah jenis, ringkas, nyata, dan akurat. Berbagai

keputusan dan kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila

didasarkan atas informasi yang tepat.

c. Ruang lingkup; perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip

kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi.

d. Efektivitas biaya; efektivitas biaya perencanaan dalam perencanaan

dalam hal ini adalah menyangkut waktu, usaha, dan aliran emosional.

e. Akuntabilitas; ada dua aspek perencanaan: 1) tanggung jawab atas

pelaksanaan perencanaan dan 2) tanggung jawab atas implementasi

rencana. Suatu perencanaan harus mencakup keduanya.

f. Ketepatan waktu; berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan

dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai

perbedaan waktu.24

24

T. Handoko, Manajemen, h. 103-105

Page 33: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

22

C. Perencanaan yang Efektif

Untuk membuat strategi/perencanaan yang baik, pada dasarnya melalui

empat tahap berikut ini :

a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Tanpa rumusan tujuan

yang jelas, suatu perusahaan akan menggunakan sumber daya- sumber

dayanya secara tidak efektif.

b. Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan

sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya-sumber

daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting,

karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang.

Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini di analisa, rencana dapat

dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.

c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala

kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu

diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan

dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor

lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi

mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah.

d. Mengenbangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian

tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi

pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan,

Page 34: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

23

penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik

(paling memuaskan) di antara berbagai alternatif yang ada.25

Sebuah strategi/perencanaan dikatakan baik, jika memenuhi persyaratan

berikut ini :

a. Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa apa yang dilakukan adalah

baik. Standar baik dalam agama Islam adalah yang sesuai dengan

ajaran Islam.

b. Dipastikan betul bahwa sesuatu yang dilakukan memiliki banyak

manfaat. Manfaat ini bukan sekedar untuk orang yang melakukan

perencanaan, tetapi juga untuk orang lain.

c. Didasarkan pada ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang

akan dilakukan.

d. Dilakukan studi banding (benchmark). Benchmark adalah melakukan

studi terhadap praktik terbaik dari perusahaan sejenis yang telah

sukses menjalankan bisnisnya.

e. Dipikirkan proses perencanaan agar berjalan maksimal.26

D. Pengertian Pembiayaan

Kaitan antara bank dengan uang dalam suatu unit bisnis adalah penting,

namun di dalam pelaksanaannya harus menghilangkan adanya ketidakadilan,

25

T. Handoko, Manajemen, h. 79 26

Didin Hafiduddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2003) h. 90

Page 35: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

24

ketidakjujuran dan “penghisapan” dari satu pihak ke ihak lain (bank dengan

nasabahnya). Kedudukan bank syariah dalam hubungan dengan para nasabah

adalah sebagai mitra investor dan pedagang, sedang dalam bank pada umumnya,

hubungannya adalah sebagai kreditur atau debitur.

Sehubungan dengan jalinan investor dan pedagang tersebut, maka dalam

menjalankan pekerjaannya, bank syariah menggunakan berbagai teknik dan

metode investasi. Kontrak hubungan investasi antara bank syariah dengan

nasabah ini disebut pembiayaan. Dalam aktivitas pembiayaan bank syariah akan

menjalankan berbagai teknik dan metode, yang penerapannya tergantung pada

tujuan dan aktivitas, seperti kontrak Mudharabah, Musyarakah dan yang lainnya.

Di samping itu bank syariah juga terlibat dalam kontrak murabahah. Mekanisme

perbankan syariah yang berdasarkan prinsip mitra usaha adalah bebas bunga.

Oleh karena itu, soal membayarkan bunga kepada para deposan atau pembebanan

suatu bunga dari arah nasabah tidak muncul.

Dalam pelaksanaan pembiayaan, bank syariah harus memenuhi aspek

syar’I dan aspek ekonomi.27

Aspek syar’i artinya setiap realisasi pembiayaan

kepada para nasabah, bank syariah harus tetap berpedoman pada syariat Islam

(antara lain tidak mengandung unsure maisir, gharar dan riba serta bidang

usahanya harus halal), sedangkan aspek ekonomi, berarti di samping

27

Muhammad Mujahidin “ Manajemen Pembiayaan Syariah” artikel diakses pada tanggal

23Januari2011 dari http://mujahidinimeis.wordpress.com/2010/05/02/manajemen-pembiayaan-

syariah

Page 36: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

25

mempertimbangkan hal-hal syariah bank syariah tetap mempertimbangkan

perolehan keuntungan baik bagi bank syariah maupun bagi nasabah bank syariah.

Pembiayaan dan aktivitas bisnis selalu berkaitan. Bisnis merupakan

aktivitas yang menjuru pada peningkatan nilai lebih melalui proses penyerahan

jasa, perdagangan atau pengolahan barang (produksi). Pelaku bisnis dalam

menjalankan roda bisnisnya pastinya memerlukan modal ataupun dana tambahan.

Hal itu disebabkan pelaku bisnis tidak memiliki modal hanya keahlian saja atau

pelaku bisnis tidak memiliki modal yang cukup, sehingga pelaku bisnis akan

berhubungan dengan pihak lain, misal bank, untuk mendapatkan dana segar

sebagai suntikan untuk menjalankan bisnisnya, dengan melakukan pembiayaan.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang dua hal yang saling berkaitan, maka

perlu dibahas secara singkat, guna lebih dimengerti.

Bisnis adalah suatu aktivitas yang mengarah pada peningkatan nilai

tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang

(produksi). Dengan kata lain, bisnis merupakan aktivitas berupa pengembangan

aktivitas ekonomi dalam bidang jasa, perdagangan dan industri guna menilai

keuntungan seoptimal mungkin.28

Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

28

Antonius, Pedoman Pengelolahan Bank Syariah, (Jakarta : LPPBS, 1993) h.35

Page 37: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

26

pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan.29

Dalam kaitannya dengan pembiayaan pada perbankan syari’ah atau istilah

teknisnya disebut sebagai aktiva produktif. Menurut Ketentuan Bank Indonesia,

aktiva produktif adalah penanaman dana Bank Syari’ah baik dalam rupiah

maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, gadai, surat berharga

syari’ah, penempatan, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi

pada rekening administratif serta Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (Peraturan

Bank Indonesia No. 5/7/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003).

Untuk dapat merincikan pembiayaan yang dilakukan oleh lembaga

keuangan dibagi berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Berdasarkan Tujuan Penggunaannya, dibedakan dalam :

a. Pembiayaan modal kerja, yakni pembiayaan yang ditujukan untuk

memberikan modal usaha seperti antara lain pembelian bahan baku atau

barang yang akan diperdagangkan.

b. Pembiayaan investasi, yakni pembiayaan yang ditujukan untuk modal

usaha pembelian sarana alat produksi dan atau pembelian barang modal

berupa aktiva tetap / investaris.

29

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,

2005), h. 17

Page 38: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

27

c. Pembiayaan konsumtif, yakni pembiayaan yang ditujukan untuk

pembelian suatu barang yang digunakan untuk kepentingan perseorangan (

pribadi ).

2. Berdasarkan Cara Pembayaran / Angsuran Bagi Hasil, dibedakan dalam:

a. Pembiayaan dengan angsuran pokok dan bagi hasil periodik, yakni

angsuran untuk jenis pokok dan bagi hasil dibayar / diangsur tiap periodik

yang telah ditentukan misalnya bulanan.

b. Pembiayaan dengan bagi hasil angsuran pokok periodik dan akhir, yakni

untuk bagi hasil dibayar / diangsur tiap periodik sedangkan pokok dibayar

sepenuhnya pada saat akhir jangka waktu angsuran

c. Pembiayaan Dengan Angsuran Pokok dan Bagi Hasil Akhir, yakni untuk

pokok dan bagi hasil dibayar pada saat akhir jangka waktu pembayaran,

dengan catatan jangka waktu maksimal satu bulan.

3. Metode Hitung Angsuran yang akan digunakan. Ada tiga metode yang

ditawarkan yaitu :

a. Efektif, yakni angsuran yang dibayarkan selama periode angsuran. Tipe ini

adalah angsuran pokok pembiayaan meningkat dan bagi hasil menurun

dengan total sama dalam periode angsuran.

b. Flat, yakni angsuran pokok dan margin merata untuk setiap periode.

c. Sliding, yakni angsuran pokok pembiyaan tetap dan bagi hasilnya

menurun mengikuti sisa pembiayaan ( outstanding ).

Page 39: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

28

4. Berdasarkan Jangka Waktu Pemberiannya, dibedakan dalam :

a. Pembiayaan dengan jangka waktu pendek umumnya dibawah 1 tahun

b. Pembiayaan dengan jangka waktu menengah umumnya sama dengan 1

tahun

c. Pembiayaan dengan jangka waktu panjang, umumnya diatas 1 tahun

sampai dengan 3 tahun.

d. Pembiayaan dengan jangka waktu diatas tiga tahun dalam kasus yang

tertentu seperti untuk pembiayaan investasi perumahan, atau

penyelamatan pembiayaan

5. Berdasarkan Sektor Usaha yang dibiayai :

a. Pembiayaan sektor perdagangan (contoh : pasar, toko kelontong, warung

sembako dll.)

b. Pembiayaan sektor industri (contoh : home industri; konfeksi, sepatu)

c. Pembiyaan konsumtif, kepemilikan kendaraan bermotor (contoh : motor ,

mobil dll.)30

6. Pembiayaan Berdasarkan Syariah Islam

Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan

Syariah Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 25 mengenai kegiatan usaha

yang dapat dilakukan oleh suatu perbankan syariah disebutkan bahwa

30

BPRS PNM Al-Ma’soem, Kebijakan Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. (Bandung :

BPRS PNM Al-Ma’some,2004), hal. 3

Page 40: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

29

penyaluran dana (pembiayaan) yang dapat dilakukan oleh bank syariahsyariah

adalah melalui :

a. Transaksi berdasarkan prinsip jual beli:

Murabahah;adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana

shahibul maal menyediakan modal 100%, sedangkan pihak lainnya

menjadi pengelolah. Istishna; adalah kontrak penjualan antara pembeli

dan pembuat barang. Salam;adalah pembelian barang yang diserahkan di

kemudian hari, sedangkan pembayaran dilakukan di muka, dan jual beli

lainnya.

b. Transaksi berdasarkan prinsip sewa menyewa:

Ijarah; adalah akad pemindahan hak guna atas barang/jasa, melalui

pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan.

Ijarah muntahiya bittamlik; adalah akad sewa yang diakhiri dengan

kepemilikan di tangan penyewa.

b. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil:

Mudharabah;adalah ,Musyarakah;adalah ,bagi hasil lainnya.

c. Pembiayaan dengan berdasarkan prinsip jasa:

Rahn; adalah menahan salah satu harta si milik peminjam sebagai

jaminan atas pinjaman yang diterima. Harta tersebut memiliki nilai

ekonomis. Qardh; adalah pemberian harta kepada orang lain tanpa

mengharap imbalan. Hiwalah; adalah pengalihan utang dari orang yang

berutang kepada oranng lain yang wajib menanggungnya. Kafalah;adalah

Page 41: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

30

jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk

memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang di tanggung.

Melakukan kegiatan lainnya yang lazim dilakukan bank syariah sepanjang

disetujui oleh Dewan Syariah Nasional.31

E. Tujuan dan Fungsi Pembiayaan

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan

yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti bank syariah kepada nasabah.

Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan yaitu pendanaan

yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

dilakukan sendiri maupun dikerjakan oleh orang lain.32

Menurut M. Syafi’I Antonio menjelaskan bahwa pembiayaan merupakan

salah satu tugas pokok bank yaitu pemberian fasilitas dana untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak yang merupakan deficit unit.33

Sedangkan menurut UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan:

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

31

Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 2004) hal 87 32

Muhammad, Manajemen Bank Syariah,( Yogyakarta : UPP AMP YKPN,2005) hal. 304. 33

Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani

Press, 2001), hal. 160

Page 42: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

31

dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.34

Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk

meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan nilai-

nilai Islam. Pembiayaan tersebut harus dapat dinikmati oleh sebanyak-banyaknya

pengusaha yang bergerak dibidang industri, pertanian, dan perdagangan untuk

menunjang kesempatan kerja dan menunjang produksi dan distribusi barang-

barang dan jasa-jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun

ekspor.35

Secara umum tujuan pembiayaan menjadi dua kelompok yaitu: tujuan

pembiayaan untuk tingkat makro, dan tujuan pembiayaan untuk tingkat mikro.

Secara makro, pembiayaan bertujuan untuk:

a. Peningkatan ekonomi umat, artinya masyarakat yang tidak dapat akses

secara ekonomi, dengan adanya pembiayaan mereka dapat melakukan

akses ekonomi. Dengan demikian dapat mengingkatkan taraf

ekonominya.

b. Tersedianya dana bagi peningkatan usaha, artinya untuk

pengembangan usaha membutuhkan dana tambahan. Dana tambahan

34

UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, ayat 1 pasal 12. 35

Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, Manajemen operasional Bank Syariah, (Cirebon :

STAIN Press, 2009) h. 68

Page 43: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

32

ini dapat diperoleh melakukan aktivitas pembiayaan. Pihak surlus dana

menyalurkan keada pihak minus dana, sehingga dapat tergulirkan.

c. Meningkatkan produktivitas, artinya pembiayaan memberikan peluang

bagi masyarakat usaha mampu meningkatkan daya produksinya.

Sebab upaya produksi tidak akan dapat jalan tanpa adanya dana.

d. Membuka lapangan kerja baru, artinya dibukanya sektor-sektor usaha

melalui penambahan dana pembiayaan, maka sektor usaha tersebut

akan menyerap tenaga kerja. Hal ini berarti menambah atau membuka

lapangan kerja baru.

e. Terjadi distribusi pendapatan, artinya masyarakat usaha produktif

mampu melakukan aktivitas kerja, berarti mereka akan memperoleh

pendapatan dari hasil usahanya. Penghasilan merupakan bagian dari

pendapatan masyarakat. Jika ini terjadi maka akan terdistribusi

pendapatan.

Adapun secara mikro, pembiayaan diberikan dalam rangka upaya

memaksimalkan laba, artinya setiap usaha yang dibuka memiliki tujuan tertinggi,

yaitu menghasilkan laba usaha. Setiap pengusaha menginginkan mampu

mencapai laba maksimal. Untuk dapat menghasilkan laba maksimal maka

mereka perlu dukungan dana yang cukup.

Upaya meminimalkan risiko, artinya usaha yang dilakukan agar mampu

menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus mampu meminimalkan

Page 44: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

33

risiko yang mungkin timbul. Risiko kekurangan modal usaha dapat diperoleh

melalui tindakan pembiayaan.

Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi dapat

dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber daya alam dengan

sumber daya manusia serta sumber daya modal. Jika sumber daya alam dan

sumber daya manusianya ada, dan sumber daya modal tidak ada. Maka

dipastikan diperlukan pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan pada dasarnya

dapat meningkatkan daya guna sumber-sumber daya ekonomi.

Penyaluran kelebihan dana, artinya dalam kehidupan masyarakat ini ada

pihak yang memiliki kelebihan dana sementara ada pihak yang kekurangan.

Dalam kaitannya dengan masalah dana, maka mekanisme pembiayaan dapat

menjadi jembatan dalam penyeimbangan dan enyaluran kelebihan dana dari

pihak yang kelebihan (surplus) kepada pihak yang kekurangan (minus) dana.

Dua fungsi utama dari perbankan adalah pengumpulan dana dan

penyaluran dana. Penyaluran dana yang terdapat di bank konvensional dengan

yang terdapat di bank syariah mempunyai perbedaan yang esensial, baik dalam

hal nama, akad, maupun transaksinya. Dalam perbankan konvensional

penyaluran dana ini dikenal dengan nama kredit sedangkan diperbankan syariah

adalah pembiayaan.

Berbeda dengan pengertian kredit yang mengharuskan debitur

mengembalikan pinjaman dengan pemberian bunga kepada bank, maka

pembiayaan berdasarkan prinsip syariah pengembalian pinjaman dengan bagi

Page 45: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

34

hasil berdasarkan kesepakatan antara bank dan debitur. Misalnya, pembiayaan

dengan prinsip jual beli ditujukan untuk membeli barang, sedangkan yang

menggunakan prinsip sewa ditujukan untuk mendapat jasa. Prinsip bagi hasil

digunakan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan barang dan

jasa sekaligus.

Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting karena dengan

pembiayaan akan diperoleh sumber pendapatan utama dan menjadi penunjang

kelangsungan usaha bank. Sebaliknya, bila pengelolaannya tidak baik akan

menimbulkan permasalahan dan berhentinya usaha bank.

Oleh Karena itu diperlukan adanya suatu manajemen pembiayaan syariah

yang baik sehingga penyaluran dan atau dalam hal ini pembiayaan kepada

nasabah bisa efektif dan efisien sesuai dengan tujuan dari perusahaan maupun

syariat Islam itu sendiri.

Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan

prinsip syariah bukan hanya untuk mencari keuntungan dan meramaikan bisnis

perbankan di Indonesia, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang

aman, diantaranya :

a. Sistem yang dijalankan Bank Syariah sesuai dengan sistem syariah

dengan tidak memasukkan unsur-unsur gharar dan ribawi.

b. Memberikan pembiayaan dengan prinsip syariah yang menerapkan

sistem bagi hasil yang tidak memberatkan debitur.

Page 46: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

35

c. Membantu kaum dhuafa yang tidak tersentuh oleh bank konvensional

karena tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank

konvensional.

d. Membantu masyarakat ekonomi lemah yang selalu dipermainkan oleh

rentenir dengan membantu melalui pendanaan untuk usaha yang

dilakukan.36

36

Yusuf, Ayus Ahmad dan Abdul Aziz, Manajemen Operasional Bank Syariah, h.168

Page 47: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

36

BAB III

GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT

A. Sejarah dan Perkembangan Bank

PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk didirikan pada 24 Rabiu Tsani 1412 H

(1 Nopember 1991) dan mulai beroperasi pada 27 Syawal 1412 H (1 Mei 1992).

Pendirian Bank yang diprakarsai oleh beberapa tokoh Majelis Ulama Indonesia

(MUI) dan beberapa cendekiawan muslim yang tergabung dalam Ikatan

Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) serta pemerintah ini mendapat dukungan

dari tokoh-tokoh dan pemimpin muslim terkemuka, beberapa pengusaha muslim,

serta masyarakat. Bentuk dukungan dari masyarakat yaitu berupa komitmen

pembelian saham senilai Rp 84 miliar pada saat penandatanganan Akta Pendirian

Perseroan. Selanjutnya, dalam acara silaturahmi pendirian di Istana Bogor,

diperoleh tambahan modal dari masyarakat Jawa Barat sebesar Rp 22 miliar

sehingga menjadi Rp 106 miliar sebagai wujud dukungannya. PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk (d/h PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk) ("Bank”)

didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 1 Nopember 1991 dari Yudo Paripurno,

S.H.,notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri

Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-

2413.HT.01.01.Th.92 tanggal 21 Maret 1992 dan telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 34 tanggal 28 April 1992, Tambahan No. 1919A.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (formerly PT Bank Syariah Muamalat

Page 48: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

37

Indonesia Tbk) (the “Bank) was established based on notarial deed No. 1 dated

November 1, 1991 of Yudo Paripurno, S.H., notary in Jakarta. The deed of

establishment was approved by the Minister of Justice in his Decision Letter No.

C2- 2413.HT.01.01. Th.92 dated March 21, 1992 and was published in State

Gazette No. 34 dated April 28, 1992, Supplement No. 1919A. Bank telah

mengalami perubahan nama yang semula PT Bank Syariah Muamalat Indonesia

Tbk menjadi PT Bank Muamalat Indonesia Tbk sesuai dengan akta No. 104

tanggal 12 Nopember 2008 dari notaris Arry Supratno, S.H., notaris di Jakarta.

Akta pernyataan keputusan rapat itu telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-

98507.AH.01.02.TH.08 tanggal 22 Desember 2008 dan telah dicatat dalam tata

usaha pengawasan Bank Indonesia sejak 4 September 2009.

Setelah 2 tahun didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat

Bank Devisa pada 27 Oktober 1994. Pengakuan ini semakin memperkokoh

posisinya sebagai bank syariah pertama di Indonesia dengan beragam jasa dan

produk yang terus dikembangkan.

Sistem syariah menjadikan Bank Muamalat terjaga dari negative spread

pada saat krisis moneter terjadi tahun 1997-1998, sehingga Bank Muamalat tetap

dapat bertahan dalam kategori A yang tidak membutuhkan pengawasan BPPN

(Badan Penyehatan Perbankan Nasional) maupun rekapitalisasi modal dari

pemerintah.

Page 49: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

38

Bank Muamalat berupaya mencari pemodal potensial guna memperkuat

permodalannya. mendapat tanggapan positif dari Islamic Development Bank

(IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Saudi Arabia. Pada Rapat Umum Pemegang

Saham 21 Juni 1999, IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang saham Bank

Muamalat.

Kurun waktu antara tahun 1998 dan 2008 merupakan masa yang penuh

tantangan dan keberhasilan bagi Bank Muamalat. Dalam periode tersebut, Bank

Muamalat berhasil membalikkan keadaan dari kondisi rugi menjadi laba berkat

upaya dan dedikasi setiap Kru Muamalat, ditunjang oleh kepemimpinan yang

kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap

pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Bank Muamalat berhasil melalui

masa sulit dan bangkit dari keterpurukan yang diawali dengan pengangkatan

direksi baru dari internal. Kemudian menggelar rencana kerja lima tahun yang

berhasil mengembalikan Bank Muamalat ke kondisi keuangan dan pertumbuhan

yang berkesinambungan.

Di tahun 2004, sebuah inovasi lahir untuk mengawal fatwa MUI tentang

haramnya bunga bank, yaitu dengan diluncurkannya produk Shar-E. Shar-E lahir

untuk memberi pelayanan di wilayah yang sebelumnya tak terlayani (unserved

area) dan serta merta menggugurkan unsur ketidaktersediaan jaringan layanan

perbankan syariah yang memperoleh pengecualian fatwa MUI tersebut di atas.

Berkat terobosan ini, Shar-E meraih predikat The Most Innovative Product untuk

kategori “Customer Modes of Entry” dari Kementerian Negara Riset dan

Page 50: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

39

Teknologi/Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sejak kehadiran

Shar-E, Bank Muamalat berhasil mengembangkan jaringan pelayanannya secara

pesat dan signifikan.

Ditunjang oleh inovasi Shar-E, Bank Muamalat kemudian

mengembangkan strategi WAR, yaitu singkatan dari Wholesale, Alliance dan

Remote, yang .memungkinkan Bank Muamalat menjangkau pelosok-pelosok

Indonesia yang sebelumnya tidak terlayani oleh perbankan syariah. Strategi WAR

berhasil mengembangkan jaringan pelayanan Bank Muamalat hingga menjadi

ribuan jumlahnya, selain juga memperkokoh basis nasabah Muamalat hingga

mencapai jutaan nasabah. Melanjuti keberhasilan strategi WAR yang luar biasa,

Bank Muamalat menggulirkan program Service Transformation dalam rangka

menggairahkan pelayanannya untuk juga melayani kebutuhan nasabah di kota-

kota besar akan suatu layanan perbankan syariah yang prima.

Memasuki tahun 2009 ini, dunia dihadapkan oleh krisis ekonomi yang

terburuk sejak Era Depresi 1929 yang saat itu juga dipicu oleh runtuhnya sektor

keuangan dan pasar modal Amerika Serikat. Dengan perkembangan ini, maka

dapat dikatakan bahwa Manajemen Bank Muamalat periode 1998-2003, yang

berlanjut dengan periode lima tahun berikutnya hingga akhir tahun 2008, berhasil

membawa perjalanan 10 tahun Bank Muamalat, dari krisis ke krisis, untuk

menjadi juara diantara para juara perbankan dari segi pertumbuhan usaha.

Dari tahun 1998 hingga 2008, total aktiva Bank Muamalat meningkat

sebesar 25,3 kali lipat menjadi Rp 12,60 triliun, jumlah ekuitas tumbuh sebesar

Page 51: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

40

23,6 kali lipat menjadi Rp 966 milyar, sedangkan jumlah nasabah berkembang

hingga menjadi 2,9 juta nasabah. Bank Muamalat berhasil menutup tahun krisis

finansial global 2008 dengan peningkatan laba bersih 43% menjadi Rp 207 miliar,

di kala laba sektor perbankan konvensional nasional secara agregat menurun

sebesar 13%, dan laba agregat perbankan syariah pun turun 20%. Bank Muamalat

juga berhasil memaksimalkan nilai kepada pemegang saham dengan ROE sebesar

33%. Hasil-hasil tersebut mengukuhkan keunggulan serta nilai spiritual yang

dianut oleh Bank Mumalat sebagai bank Pertama Murni Syariah di Indonesia.37

B. Visi dan Misi

Visi

Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual,

dikagumi di pasar rasional.

Misi

Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan

penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan orientasi

investasi yang inovatif untuk memaksimalkan nilai kepada stakeholder.

C. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di Bank Muamalat Indonesia :

a. Dewan Pengawas Syariah (Sharia Supervisory Board)

37

“Sekilas Bank Muamalat”, Laporan Tahunan Bank Muamalat 2008 Annual Report, hal. 4-

7.

Page 52: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

41

Ketua : K.H. Ma’ruf Amin

Anggota : Prof. Dr. H. Muardi Chatib

Anggota : Prof. Dr. H. Umar Shihab

b. Dewan Komisaris (Board of Commissioners)

Komisaris Utama : Dr. Widigdo Sukarman

Komisaris : Emirsyah Satar, S.E.

Komisaris : Abdulla Saud Abdul Azis Al-Mulaifi, M.B.A.

Komisaris : Ir. Andre Mirza Hartawan, M.B.A.

Komisaris : Irfan Ahmed Akhtar, CFA.

Komisaris : Sultan Mohammed Hasan Abdulrauf, M.A. &

FI.

c. Direksi (Board of Directors)

Direktur Utama : Ir. H. Arviyan Arifin

Direktur :

Compliance and

Corporate Planing : Ir. H. Andi Buchari, M.M.

Treasury and

Intenational Banking : Farouk Abdullah Alwyni, M.A, MBA

Retail Banking : Adrian Asharyanto Gunadi, MBA

Corporate Banking : Ir. Hj. Luluk Mahfudah

Page 53: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

42

D. Jenis Produk dan Jasa

Ada 4 jenis produk yang ditawarkan Bank Muamalat Indonesia, yaitu :

a. Produk Penghimpunan Dana –Funding Products

Produk ini merupakan bentuk penghimpunan dana oleh bank dari

nasabah. Ada 9 jenis produk penghimpunan dana di Bank Muamalat, yaitu

sebagai berikut :

1) Shar-E

Shar-E adalah tabungan instan investasi syariah yang memadukan

kemudahan akses ATM, Debit dan Phone Banking dalam satu kartu

dan dapat dibeli di kantor layanan Bank Muamalat juga di Kantor Pos

Online di seluruh Indonesia. Shar-e memiliki beberapa pengembangan

produk yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi di

Indonesia, yaitu :

• Shar-e fulPROTEK merupakan kartu multiguna yang berfungsi sebagai

kartu asuransi, ATM dan debit yang berkerja sama dengan PT

Asuransi Takaful Keluarga.

• Shar-e Sharia Mega Covers merupakan kartu tabungan multiguna yang

bekerja sama dengan PT Asuransi Jiwa Mega Life.

• Shar-e Taawun Card adalah sebuah kartu tabungan dengan berbagai

macam fungsi yang bekerja sama dengan PT Asuransi Bintang Syariah

dan Panin Life Syariah.

Page 54: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

43

• Shar-e Fitrah Card merupakan kartu tabungan yang bekerja sama

dengan PT Asuransi Jiwa Sinarmas.

2) TabunganKu

Merupakan tabungan bebas biaya administrasi bulanan yang dapat

diakses dengan mudah dan murah. Nasabah cukup menyediakan dana

Rp 20.000 untuk dapat memiliki rekening TabunganKu dan dapat

menyetor di seluruh kantor cabang dan menarik di kantor cabang Bank

Muamalat secara bebas biaya.

3) Tabungan Ummat

Merupakan investasi tabungan dengan aqad Mudharabah di Counter

Bank Muamalat di seluruh Indonesia.

4) Tabungan Haji Arafah dan Arafah Plus

Tabungan Haji Arafah merupakan tabungan haji yang dilengkapi

fasilitas asuransi jiwa yang dimaksudkan untuk membantu nasabah

untuk merencanakan ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan

dan waktu pelaksanaan yang diinginkan.

Tabungan Haji Arafah Plus diperuntukkan bagi nasabah premium

yang memiliki perencanaan haji singkat. Dengan menjadi nasabah

Tabungan Haji Arafah Plus, nasabah juga akan mendapat

perlindungan cacat, rawat inap dan layanan darurat medis.

Page 55: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

44

5) Deposito Mudharabah

Merupakan jenis investasi bagi nasabah perorangan dan badan hokum

yang tersedia dalam jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan.

6) Deposito Fulinves

Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah perorangan,

dengan jangka waktu 6 dan 12 bulan dengan nilai nominal minimal Rp

2.000.000,- atau senilai USD 500 dengan fasilitas asuransi jiwa.

7) Giro Wadi‟ah

Merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro yang

diperuntukkan bagi nasabah pribadi maupun perusahaan.

8) Kas Kilat

Layanan pengiriman uang yang cepat, mudah, murah dan aman dari

Malaysia ke Indonesia melalui rekening tabungan Shar-E, bekerja

sama dengan Bank Muamalat Malaysia Berhad.

9) Dana Pensiun Muamalat

Dana Pensiun Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang berusia

minimal 18 tahun, atau sudah menikah, dan pilihan usia pensiun 45 -

65 tahun dengan iuran minimal Rp 20.000 per bulan.

b. Produk Pembiayaan dan Jasa

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

Bank Muamalat dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

Page 56: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

45

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah

jangka waktu tertentu dengan imbalan ujroh, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Pembiayaan yang diberikan dapat digunakan untuk kebutuhan

Modal Kerja, Investasi atau Konsumtif. Penyalurannya dapat dilakukan

secara bilateral yaitu oleh satu bank syariah kepada satu pihak maupun

secara multilateral/sindikasi yaitu oleh lebih dari satu bank syariah/unit

usaha syariah/lembaga keuangan kepada satu pihak.

c. Produk Penyaluran Dana (pembiayaan)

Pembiayaan adalah penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa :

1. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;

2. Transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahinya bittamlik;

3. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam dan

istishna‟;

4. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh;

5. Transaksi sewa-menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa.

Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank Syariah

dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai

dan/atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah

Page 57: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

46

jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi

hasil.

d. Produk Pelayanan Jasa

Produk pelayanan jasa meliputi Letter of Credit (L/C) Impor

Syariah berdasarkan Akad Wakalah bil Ujroh dan Kafalah, Bank Garansi

Syariah berdasarkan Akad Kafalah, dan Penukaran Valuta Asing

berdasarkan Akad Sharf.

Produk-produk pembiayaan seluruhnya dibuat berdasarkan Prinsip Syariah

dan prinsip kehati-hatian serta sesuai dengan Akad yang merupakan kesepakatan

tertulis antara Bank Syariah dan pihak lain yang memuat adanya hak dan

kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan prinsip syariah.

Dari berbagai jenis transaksi pembiayaan syariah didasarkan kepada;

prinsip jual beli, prinsip bagi hasil, prinsip pinjam meminjam, prinsip sewa

menyewa, dan prinsip sewa menyewa jasa (multijasa).

Prinsip Jual Beli

Jenis produk pembiayaan sesuai prinsip jual beli dibagi berdasarkan Akad

murabahah, salam, dan istishna’.

Murabahah adalah transaksi jual-beli suatu barang sebesar harga perolehan

barang ditambah dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual

menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada pembeli.

Page 58: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

47

Landasan Syariah :

... ...

“...Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...” ( QR Al-

Baqarah : 275 )

Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda :“Tiga hal yang

didalamnya terdapat keberkahan : jual-beli secara tangguh, Muqaradhah

(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung Untuk keperluan rumah,

bukan untuk dijual ( HR Ibnu Majah )

Ketentuan Umum :

Bank bertindak sebagai pihak penyedia dan dalam kegiatan transaksi

Murabahah dengan nasabah;

Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang yang

telah disepakati kualifikasinya;

Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan barang

yang dipesan nasabah;

Bank dapat memberikan potongan dalam besaran yang wajar dengan tanpa

diperjanjikan dimuka.

Salam adalah transaksi jual beli barang dengan cara pemesanan dengan

syarat-syarat tertentu dan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.

Landasan Syariah :

...

Page 59: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

48

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya...”(QR Al-Baqarah

: 28 )

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Barangsiapa yang

melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan dengan takaran yang jelas dan

timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui” (HR Ibnu Majah)

Ketentuan Umum :

Bank bertindak baik sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi

Salam dengan nasabah;

Bank dan nasabah wajib menuangkan kesepakatan dalam bentuk perjanjian

tertulis berupa Akad Pembiayaan atas dasar Salam;

Penyediaan dana oleh Bank kepada nasabah harus dilakukan di muka

secara penuh yaitu pembayaran segera setelah Pembiayaan atas dasar Akad

Salam disepakati atau paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Pembiayaan atas

dasar Akad Salam disepakati;

Pembayaran oleh Bank kepada nasabah tidak boleh dalam bentuk

pembebasan utang nasabah kepada Bank atau dalam bentuk piutang Bank.

Istishna‟ adalah transaksi jual beli barang dalam bentuk pemesanan

pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan

pembayaran sesuai dengan kesepakatan.

Landasan Syariah :

...

Page 60: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

49

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai

untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya...”(QR Al-Baqarah

: 28 )

Ketentuan Umum :

Bank bertindak baik sebagai pihak penyedia dana dalam kegiatan transaksi

Istishna’ dengan nasabah;

Pembayaran oleh Bank kepada nasabah tidak boleh dalam bentuk

pembebasan utang nasabah kepada Bank atau dalam bentuk piutang Bank.

Prinsip Bagi Hasil

Mudharabah adalah transaksi penanaman dana dari pemilik dana (shahibul

maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu

yang sesuai syariah, dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak

berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya.

Jenis produk pembiayaan sesuai prinsip bagi hasil dibagi berdasarkan Akad

mudharabah, mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan Akad

musyarakah :

Landasan Syariah :

...

....

“... dan dari orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia

Allah SWT...” ( QR Al-Muzzammil : 20 )

Page 61: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

50

“Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan

carilah karunia Allah SWT...”(QR Al-Jumu‟ah :10 )

...

“Tidak ada dosa (halangan) bagi kamu untuk mencari karunia Tuhanmu...”( QR

Al-Baqarah : 198 )

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib jika

memberikan dana ke mitra usahanya secara mudharabah ia mensyaratkan agar

danaya tidak dibawa mengarungi lautan, menuruni lembah yang berbahaya, atau

membeli ternak. Jika menyalahi peraturan tersebut, yang bersangkutan

bertanggung jawab atas dana tersebut. Disampaikanlah syarat-syarat tersebut

kepada Rasulullah saw. Dan Rasulullah pun membolehkannya”( HR Thabrani )

Dari Shalih bin Shuhaib r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda “Tiga hal yang di

dalamnya terdapat keberkatan : jual-beli secara tangguh, muqaradhah

(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,

bukan untuk dijual” ( HR Ibnu Majah )

Mudharabah Muthlaqah adalah Mudharabah untuk kegiatan usaha yang

cakupannya tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis

sesuai permintaan pemilik dana.

Mudharabah Muqayyadah adalah Mudharabah untuk kegiatan usaha yang

cakupannya dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis sesuai

permintaan pemilik dana.

Ketentuan Umum :

Page 62: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

51

Bank bertindak sebagai pemilik dana (shahibul maal) yang menyediakan

dana dengan fungsi sebagai modal kerja, dan nasabah bertindak sebagai

pengelola dana (mudharib) dalam kegiatan usahanya;

Bank memiliki hak dalam pengawasan dan pembinaan usaha nasabah

walaupun tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha nasabah, antara lain

Bank dapat melakukan review dan meminta bukti-bukti dari laporan hasil

usaha nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat

dipertanggungjawabkan;

Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam nisbah

yang disepakati;

Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka

waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak;

Jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah, pengembalian

dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan berdasarkan kesepakatan Bank

dan nasabah;

Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam bentuk uang

dan/atau barang, serta bukan dalam bentuk piutang atau tagihan;

Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam

bentuk uang harus dinyatakan secara jelas jumlahnya;

Page 63: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

52

Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah diberikan dalam

bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas dasar harga pasar

(net realizable value) dan dinyatakan secara jelas jumlahnya;

Pengembalian Pembiayaan atas dasar Mudharabah dilakukan dalam dua

cara, yaitu secara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode Akad,

sesuai dengan jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad Mudharabah;

Pembagian hasil usaha dilakukan atas dasar laporan hasil usaha pengelola

dana (mudharib) dengan disertai bukti pendukung yang dapat

dipertanggungjawabkan; dan

Kerugian usaha nasabah pengelola dana (mudharib) yang dapat ditanggung

oleh Bank selaku pemilik dana (shahibul maal) adalah maksimal sebesar

jumlah pembiayaan yang diberikan (ra‟sul maal).

Musyarakah adalah transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana

dan/atau barang untuk menjalankan usaha tertentu sesuai syariah dengan

pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang

disepakati, sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing-

masing.

Landasan Syariah :

...

Page 64: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

53

“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu. Sebagian

mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, Kecuali orang yang beriman

dan mengerjakan amal saleh...” ( QR Shaad : 24 )

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, Aku pihak ketiga dari dua orang

yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya” (HR Abu

Dawud )

Ketentuan Umum :

Bank dan nasabah masing-masing bertindak sebagai mitra usaha dengan

bersama-sama menyediakan dana dan/atau barang untuk membiayai suatu

kegiatan usaha tertentu;

Nasabah bertindak sebagai pengelola usaha dan Bank sebagai mitra usaha

dapat ikut serta dalam pengelolaan usaha sesuai dengan tugas dan

wewenang yang disepakati seperti melakukan review, meminta bukti-bukti

dari laporan hasil usaha yang dibuat oleh nasabah berdasarkan bukti

pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan;

Pembagian hasil usaha dari pengelolaan dana dinyatakan dalam bentuk

nisbah yang disepakati;

Nisbah bagi hasil yang disepakati tidak dapat diubah sepanjang jangka

waktu investasi, kecuali atas dasar kesepakatan para pihak;

Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam bentuk uang

dan/atau barang, serta bukan dalam bentuk piutang atau tagihan;

Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam

bentuk uang harus dinyatakan secara jelas jumlahnya;

Page 65: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

54

Dalam hal Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah diberikan dalam

bentuk barang, maka barang tersebut harus dinilai atas dasar harga pasar

(net realizable value) dan dinyatakan secara jelas jumlahnya;

Jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah, pengembalian

dana, dan pembagian hasil usaha ditentukan berdasarkan kesepakatan

antara Bank dan nasabah;

Pengembalian Pembiayaan atas dasar Akad Musyarakah dilakukan dalam

dua cara, yaitu secara angsuran ataupun sekaligus pada akhir periode

Pembiayaan, sesuai dengan jangka waktu Pembiayaan atas dasar Akad

Musyarakah;

Pembagian hasil usaha berdasarkan laporan hasil usaha nasabah

berdasarkan bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan; dan

Bank dan nasabah menanggung kerugian secara proporsional menurut

porsi modal masing-masing.

Prinsip Pinjam Meminjam

Jenis produk pembiayaan sesuai prinsip pinjam meminjam berdasarkan

Akad Qard, Qardh adalah transaksi pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan

kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau

cicilan dalam jangka waktu tertentu.

Ketentuan Umum :

Page 66: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

55

Bank bertindak sebagai penyedia dana untuk memberikan pinjaman

(Qardh) kepada nasabah berdasarkan kesepakatan;

Bank dilarang dengan alasan apapun untuk meminta pengembalian

pinjaman melebihi dari jumlah nominal yang sesuai Akad;

Bank dilarang untuk membebankan biaya apapun atas penyaluran

Pembiayaan atas dasar Qardh, kecuali biaya administrasi dalam batas

kewajaran;

Pengembalian jumlah Pembiayaan atas dasar Qardh, harus dilakukan oleh

nasabah pada waktu yang telah disepakati;

Dalam hal nasabah digolongkan mampu namun tidak mengembalikan

sebagian atau seluruh kewajibannya pada waktu yang telah disepakati,

maka Bank dapat memberikan sanksi sesuai syariah dalam rangka

pembinaan nasabah.

Prinsip Sewa Menyewa dan Sewa Beli

Jenis produk pembiayaan sesuai prinsip sewa menyewa dibagi dalam sewa

menyewa berdasarkan Akad Ijarah dan sewa beli berdasarkan Akad Ijarah

muntahiya bittamlik :

Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa

antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa

dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan.

Landasan Syariah :

Page 67: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

56

...

“Dan, jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

Betakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat

apa yang kamu kerjakan...” ( QR Al-Baqarah : 233 )

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw bersabda,

“Berbekamlah kamu, kemudian berikanlah olehmu upahnyan kepada

tukang bekam itu” ( HR Bukhari dan Muslim )

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, “Berikanlah upah pekerja

sebelum keringatnya kering” ( HR Ibnu Majah )

Ijarah Muntahiya Bittamlik adalah transaksi sewa menyewa antara pemilik objek

sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang

disewakannya dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa.

Landasan Syari’ah :

...

“Dan, jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

Betakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat

apa yang kamu kerjakan...” ( QR Al-Baqarah : 233 )

Ketentuan Umum :

Bank bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi Ijarah

dengan nasabah;

Page 68: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

57

Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan obyek

sewa yang dipesan nasabah;

Pengembalian atas penyediaan dana Bank dapat dilakukan baik dengan

angsuran maupun sekaligus;

Pengembalian atas penyediaan dana Bank tidak dapat dilakukan dalam

bentuk piutang maupun dalam bentuk pembebasan utang; dan

Dalam hal pembiayaan atas dasar Ijarah Muntahiya Bittamlik, selain Bank

sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi Ijarah dengan nasabah,

juga bertindak sebagai pemberi janji (wa’ad) antara lain untuk memberikan

opsi pengalihan hak penguasaan obyek sewa kepada nasabah sesuai

kesepakatan.

Prinsip Sewa Menyewa Jasa (Multijasa)

Jenis produk pembiayaan sesuai prinsip sewa menyewa jasa dibagi

berdasarkan Akad Ijarah dan berdasarkan Akad Kafalah :

Ijarah adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan/atau jasa

antara pemilik objek sewa termasuk kepemilikan hak pakai atas objek sewa

dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan

Kafalah adalah transaksi penjaminan yang diberikan oleh penanggung

(kafil) kepada pihak ketiga atau yang tertanggung (makful lahu) untuk memenuhi

kewajiban pihak kedua (makful „anhu/ashil).

Ketentuan Umum :

Page 69: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

58

Bank bertindak sebagai penyedia dana dalam kegiatan transaksi Ijarah

dengan nasabah;

Bank wajib menyediakan dana untuk merealisasikan penyediaan obyek

sewa yang dipesan nasabah;

Pengembalian atas penyediaan dana Bank dapat dilakukan baik dengan

angsuran maupun sekaligus;

Pengembalian atas penyediaan dana Bank tidak dapat dilakukan dalam

bentuk piutang maupun dalam bentuk pembebasan utang.

Page 70: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

59

BAB IV

ANALISIS EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

DALAM PEMBERDAYAAN PETANI

A. Aplikasi dan Prosedur Pembiayaan di Bank Syariah

Bank Muamalat Indonesia merupakan sebuah lembaga keuangan syariah

yang bergerak di bidang penghimpunan dana dan jasa yang pembangunannya

bertujuan untuk :

a. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat

Indonesia, sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial

ekonomi, dan dengan demikian akan melestarikan pembangunan

nasional.

b. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan

terutama dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini masih

cukup banyak masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank

karena masih menganggap bahwa bunga bank itu riba.

c. Mengembangkan lembaga bank dan sistem perbankan yang sehat

berdasarkan efisien dan keadilan, mampu meningkatkan partisipasi

masyarakat sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat

antara lain memperluas jaringan lembaga perbankan ke daerah-

daerah terpencil.

Page 71: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

60

d. Mendidik dan membimbing masyarakat berpikir secara ekonomi,

berprilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka.38

Dalam kenyataan, jika dilihat sisi aktiva neraca bank umum dengan

seksama, akan terlihat bahwa sebagian besar dana operational bank umum

diputarkan dalam pembiayaan yang diberikan. Kenyataan ini menggambarkan

bahwa pembiayaan adalah sumber pendapatan maksimal, namun sekaligus

merupakan sumber risiko operasi bisnis perbankan yang terbesar dalam hal

kredit/pembiayaan bermasalah dan dapat mengakibatkan terganggunya

operasional dan likuiditas bank.

Meminimalisir kemungkinan terjadinya pembiayaan bermasalah/kredit

macet, harus adanya risk manajement39

dalam pengelolahan dan pengembangan

pembiayaan.40

Salah satu yang harus diperhatikan terlebih dahulu adalah prosedur

analisis pembiayaan, karena dengan prosedur, maka dapat diketahui seberapa

kemungkinan pembiayaan dapat diberikan.

38

Karnaaen A. Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’I Antonio, Apa danBagaimana Bank

Islam, (Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf: 1992), cet ke 1, h. 85-86 39

Risk Manajemen atau Manajemen Risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi

dalam pengelolahan ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia

termasuk ;Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolahnya dan mitigasi risiko dengan

menggunakan pemberdayaan/pengelolahan sumber daya. Strategi yang diambil antara lain adalah

memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko dan

menampung sebagian atau semua konsikuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus

pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,

kematian, serta tuntutan huku. Manajemen risiko keuangan, disisi lain, terfokus pada risiko yang dapat

dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen. 40

Kamus Komputer dan Teknologi dan Informasi, Risk Manajemen, diakses pada tanggal 21

Mei 2011 dari http://www.total.or.id/info.php?kk=Risk%20Management.

Page 72: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

61

Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam prosedur analisis

pembiayaan. Aspek-aspek penting dalam analisis pembiayaan perlu dipahami

oleh pengelolah bank syariah.41

Dalam aplikasi pembiayaan di bank syariah terdapat aturan atau prosedur

yang berlaku. Adapun prosedur pembiayaan di bank syariah dalam pemberdayaan

petani adalah sebagai berikut:

Dalam pengajuan pembiayaan ini, Bank Muamalat bekerja sama dengan

Koperasi yang memang di bawah naungan Bank Muamalat.42

Prosedur Analisis

1. Berkas dan pencatatan

2. Data pokok dan analisis pendahuluan

a. Realisasi pembelian, produksi dan penjualan

b. Rencana pembelian, produksi dan penjualan

c. Jaminan

d. Laporan keuangan

e. Data kualitatif dari calon debitur

3. Penelitian data

4. Penelitian atas realisasi usaha

5. Penelitian dan penilaian barang jaminan

6. Laporan keuangan dan penelitiannya.

41

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta : AMPYKPN, 2005) hal.

61 42

Arsip Data Bank, Institut Muamalat Indonesia, Jakarta, 14 Mei 2011

Page 73: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

62

Keputusan Pemohonan Pembiayaan

1. Bahan pertimbangan pengambilan keputusan

2. Wewenang pengambilan keputusan

Dalam hal ini, pembiayaan bank syariah yang diteliti oleh penulis, dimana

Bank Muamalat memberikan pembiayaan pada sektor agribisnis tidak secara

langsung, melainkan berbentuk canneling yang merupakan salah satu dari kredit

program Kredit Koperasi Pada Anggota biasa disebut KKPA pada Bank

Muamalat kantor pusat. Sektor agribisnis ini berupa perkebunan, semisal kelapa

sawit sebagai salah satu contoh yang di rekomendasikan pihak bank kepada

penulis.43

Bank Muamalat sebagai shohibul mall tidak secara langsung memberikan

pembiayaan pada perorangan melainkan pada anggota-anggota koperasi. Dan

koperasi ini di bawah naungan Bank Muamalat. Anggota-anggota dari koperasi

ini bukan pula perorangan, melainkan perusahan-perusahan yang membidangi

usaha-usaha pada sektor perkebunan/pertanian. Diantaranya KUD Pundo 10,

Siantang-Pontianak, KUD Jujur Jaya, Sulawesi Selatan, serta KUD Wulandari.

Tujuan mula dari kredit progam yang dijalankan Bank Muamalat adalah

sebuah investasi, dimana diperlukan dalam kepemilikian lahan sawit,

pengolahan, perawatan, serta pemasaran hasil petani.

Intiflasma adalah prosedur yang digunakan pada pembiayaan ini, yaitu

kerjasama tiga pihak dimana terdapat Bank Muamalat sebagai pemilik dana,

43

Wawancara pribadi dengan Nahduddin, BMI, Jakarta, 22 februari 2011.

Page 74: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

63

Bapak angkat/perusahaan sebagai inti, dan KUD sebagai pendamping

dilapangan. Bapak angkat mempunyai fungsi sebagai pembangunan kebun,

memberikan bimbingan, pelatihan tentang pemeliharaan kebun sawit, sampai

menjamin pembelian kelapa sawitnya, dan penjualannya.

: pola intiflasma

Dalam skema di atas, dapat dijelaskan bahwa bank sebagai pemilik dana,

bapak angkat yaitu perusahaan-perusahan yang bergerak di bidang bersangkutan,

misalkan PT. Sinar Dinamika Kapuas yang koorp bisnisnya di bidang kelapa

sawit dan salah satu vendor yang bekerja sama dengan PT. Bnak Muamalat

Indonesia, Tbk. Perusahaan ini yang dijadikan jaminan terhadap bank karena

perusahaan inilah yang membuatkan kebun, membuat bimbingan, pelatihan

dalam pengolahannya, sampai penjamin dalam hal pemasaran produk.

Tidak semua sektor pertanian dapat dibiayai, pola yang seharusnya dalam

prosedur dengan melalui bapak angkat terlebih dahulu, karena dia yang

Page 75: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

64

menjamin keberlangsungan dari usaha petani, kemudian ada yang mengkoordinir

petani-petani (kelompok petani) diwadahi dalam bentuk badan hukum yaitu

Koperasi Unit Desa (KUD). Jika petani langsung ke bank muamalat, untuk

kantor pusat tidak bisa. Hal ini karenaBank Muamalat Pusat merupakan cabang

koorporasi (pembiayaan besar) bukan cabang ritael.

Pembiayaan agribisnis pada sektor perkebunan yang dijalankan Bank

Muamalat sudah tentu terdapat akad, agar pihak-pihak yang menjalin kerja sama

mengetahui proses sebenarnya dan tak merugikan salah satu pihak. Karena

bangun kebut sifatnya pesan, para petani melalui KUD, memesan ke perusahaan

inti/bapak angkat, karena dia yang mempunyai keahlian di bidang tanah,

pengolahan lahan dan lainnya. Misalkan PT. Sinardinamika Kapuas pesan untuk

dibuatkan lahan sekitar 2000 hektar, dengan kapasitas berapa ratus atau ribu

petani, dan nantinya perusahaan tersebut yang akan membangun lahan kosong

menjadi perkebunan. Karena sifatnya pesan, maka akad yang digunakan adalah

Ishtisna. Setelah kebunnya rampung dan siap untuk dikelolah agar menghasilkan

dan serah terima kepada petani, dibuatkan berita acara, kemudian beralih ke

Murabahah. Dan pembayaran tetap perbulan kepada pihak KUD sebagai

pendamping di lapangan serta badan hukum atas wadah petani-petani sebagai

anggotanya.

Page 76: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

65

A. Analisis Efektivitas Pembiayaan Bank Syariah Terhadap Pemberdayaan

Petani

Dicermati dari perkembangan, peluang dari sektor perkebunan itu yang

paling tahan terhadap krisis, khususnya di bidang sawit trendnya sangat bagus,

mungkin sampai beberapa tahun ke depan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS)

menunjukkan kenaikan hingga 7.000.000 ton lebih dalam kurun waktu lima

tahun terakhir, mungkin karena komoditas unggulan dunia, dan sisi penjualan

CPOnya baik, apalagi produk-produk turunannya sangat bagus. Permintaan akan

sawit sangat banyak karena merupakan kebutuhan. Indonesia pun saat ini

menjadi eksportir sawit terbesar di dunia mengalahkan malaysia.

Kemudian tantangan yang dihadapi pihak bank dalam standar

operationalnya adalah jika bapak angkatnya bagus, maka akan bagus semuanya

dari petaninya pun bagus dan hasilnya bagus. Begitupula bank syariah serius

dalam terjun di bidang perkebunan ini, harus berani menggandeng bapak angkat

yang memiliki standar operasionalnya bagus, karena bank tidak memiliki

keahlian langsung dalam bidang tersebut, maka kerjasama dengan perusahan-

perusahan yang memang telah mengetahui seluk beluk dari awal hingga hasil

pada bidang perkebunan ini. Dan juga kebijakan-kebijakan pemerintah

(regulasi)44

pun seharusnya mendukung.

44

Regulasi adalah mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau

pembatasan.

Page 77: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

66

Namun kenyataannya terhadap pajak misalnya, harusnya pemerintah pro

terhadap sektor ini. Keuntungan bukan hanya pihak-pihak yang bekerjasama,

tetapi pemerintah sebagai penopang utama mendapat keuntungan, walau bukan

berbentuk materi, citra baik pemerintah terhadap negara lain.

Sejak tahun 2000. Perkembangan portofopio pembiayaan bank Muamalat

menurun, seiring pembayaran kewajiban dari para petani. Data Badan Pusat

Statistik menyatakan bahwa perkembangan agribisnis sektor kelapa sawit

meningkat tiap tahunnya mencapai 100% sejak tahun 2000 hingga 2009, serta

lahan yang digunakan petani pun meningkat tajam. Dan harapan di tahun yang

akan datang bank Muamalat akan lebih serius dalam menangani permasalahan

ini. Tetapi dari sisi petani, meningkat dari yang memiliki lahan kosong diolah

menjadi perkebunan sawit.

Strategi yang digunakan bank Muamalat pada sisi pemasaran produk,

untuk sektor perkebunan belum ada satu paket produk khusus, untuk itu pihak

bank belum memasarkan secara spesifik seperti KPR, KTA, dan produk lain

semisalnya yang memang telah dibentuk paket produk khusus. Padahal dari

PERHUTANI pernah mengadakan event (pameran) dalam pemasaran

perkebunan, dan industri- industri lokal/asing dapat ikut andil dalam

pembiayaan/investasi, namun setelah berbagai pertimbangan, pihak bank

muamalat belum dapat ikut serta dalam event tersebut.

Setelah berjalan kurang lebih 10 tahun penyaluran pembiayaan ini, karena

awal prosedur pembiayaan telah dibuat sedemikian rupa dan sesuai dengan

Page 78: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

67

prinsip syariah yang dijalankan bank Muamalat agar tidak ada pihak yang

dirugikan, meskipun pembiayaan ini melalui koperasi, tetap harus terdapat

dampak nominatif bagi petani yang dibiayai. Koperasi dalam segi penyaluran

pun telah efektif karena pembayaran terhadap pembiayaan korelasinya cukup

baik, karena dilatarbelakangi oleh sebagian sektor telah lunas.

B. Analisa Penulis Tentang Efektifitas Pembiayaan Bank Syariah dalam

Pemberdayaan Petani

Berbagai latar belakang, sejarah dan penelusuran pembiayaan agribisnis

oleh penulis bahwa pembiayaan sangat dominan di mata masyarakat saat ini.

Berbagai kebutuhan telah membuat produk pembiayaan meningkat pertahunnya.

Hal ini membuat dunia perbankan antusias dalam pengolahan dana pada sektor

pembiayaan.

Bank Muamalat sebagai pelopor perbankan syariah di Indonesia berperan

dalam mengembangkan bisnis syariah. Sektor agribisnis dilirik oleh Bank

Muamalat sebagai suatu usaha yang profit pada penyaluran dana dan salah satu

dari sekian banyaknya pembiayaan yang telah terjalin dengan Bank Muamalat.

Tak lepas dari pihak bank yang diuntungkan, melainkan pihak-pihak lain

yang menjalin kerja sama dalam agribisnis ini, semisal perusahan-perusahan

yang bergerak di bidang perkebunan. Perusahan tersebut selain mendapatkan

suntikan dana, mereka dapat pula merepakkan sayap pendapatan perusahaan

dengan menambah lahan usaha atau pekerja (petani). Dan pihak lain yang di

Page 79: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

68

untungkan adalah petani, sumber daya petani sudah tentu meninggkat karena

sebelum mereka mengolah perkebunan, para petani mendapat pengarahan serta

pelatihan dari para ahli dalam mengolah perkebunan agar hasil yang di dapat

lebih baik dan unggul.

Kemudian perusahaan pun tak melepas begitu saja hasil yang telah di

dapat oleh petani. Perusahaan telah menyiapkan pemasaran dari hasil panen

petani. Sirkulasi menguntungkan mulai dari Bank sebagai pemilik dana,

perusahaan selaku penganggung jawab serta petani sebagai pekerja yang

merupakan objek penting. ! ujar Nahduddin selaku Marketing PT. Bank

Muamalat Indonesia, Tbk.

Namun, dalam skripsi ini ada kelemahan penelitian yang dihadapi penulis

yaitu tidak melakukan penelitian secara langsung kepada petani atau perusahaan

yang bersangkutan. Hal ini disebabkan faktor lokasi yang terlampau jauh

sehingga penulis tidak dapat mengakses secara virtual, hanya sebatas penelitian

manajemen bank semata.

Setelah melakukan penelitian, baik secara wawancara ataupun data-data

yang diberikan pihak bank muamalat, penulis memasukkan beberapa variabel

efektifitas pembiayaan yaitu:

Cbjektifitas; evaluasi untuk mengetahui suatu keadaan yang tidak dinilai

dengan nilai-nilai tertentu tetapi didasarkan data dan pengetahuan yang tepat.

Akuntabilitas; kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau

menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan

Page 80: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

69

hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihaka yang memiliki hak atau

kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

Efektifitas biaya; dengan mengukur potensi menyangkut waktu, usaha,

dan aliran emosional.

Ruang lingkup; memeperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan

(comprehensiveness), kepaduan (unity), dan konsistensi.

Variabel tersebut menggunakan skore untuk proses pembobotan untuk

mengetahui jumlah output, dimana hasil output tersebut sebagai salah satu

rujukan pihak bank dalam penerapan strategi pembiayaan agribisnis ini.

Tabel 4.2 variabel efektifitas pembiayaan.

No Macam Stategi Skor Bobot % Output %

1 Objektifitas 3 0,35 1,05

2 Akuntabilitas 3 0,25 0,75

3 Efektifitas Biaya 2 0,20 0,40

4 Ruang Lingkup 2 0,20 0,40

Total Y 2,60

Y Transformasi =

1

1 +e - y

Page 81: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

70

Y Transformasi =

= 0,931

Hasil tesebut adalah perolehan yang di dapat dari berbagai indikator

efektifitas pembiayaan dan berarti nilai YT = 0,931 adalah strategi yang efektif

dalam penyaluran pembiayaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk, Pusat

dalam pembiayaan agribisnis.

Jika pengusaha sangat optimis akan usaha yang akan di gelutinya, artinya

segala sesuatu telah di perhitungkan secara matang dan menyatakan semuanya

dapat terpenuhi secara maksimal.

1 +e -

1

Page 82: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada bab-bab sebelumnya maka penulis menarik

beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Adapun prosedur pembiayaan di bank Syariah dalam

pemberdayaan petani adalah sebagai berikut:

Berkas dan pencatatan, data pokok dan analisis pendahuluan,

Penelitian data, Penelitian atas realisasi usaha, Penelitian dan

penilaian barang jaminan, Laporan keuangan dan penelitiannya.

Dalam pengajuan pembiayaan ini, Bank Muamalat bekerja sama

dengan Koperasi yang memang di bawah naungan Bank

Muamalat. Bank Muamalat sebagai shohibul mal tidak secara

langsung memberikan pembiayaan pada perorangan melainkan

pada anggota-anggota koperasi. Dan koperasi ini di bawah

naungan Bank Muamalat. Anggota-anggota dari koperasi ini bukan

pula perorangan, melainkan perusahan-perusahan yang

membidangi usaha-usaha pada sektor perkebunan/pertanian.

Kemudian perusahaan tak melepas begitu saja hasil yang telah di

dapat oleh petani. Perusahaan telah menyiapkan pemasaran dari

hasil panen petani. Sirkulasi menguntungkan mulai dari Bank

Page 83: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

72

sebagai pemilik dana, perusahaan selaku penanggungjawab serta

petani sebagai pekerja yang merupakan objek penting.

2. Adapun peluang dan tantangan dalam pembiayaan pertanian pada

PT Bank Muamalat. Dari perkembangan, peluang dari sektor

perkebunan itu yang paling tahan terhadap krisis, khususnya di

bidang sawit trendnya sangat bagus, mungkin sampai beberapa

tahun ke depan, mungkin karena komoditas unggulan dunia, dari

penjualan CPOnya, apalagi produk-produk turunannya sangat

bagus. Permintaan akan sawit sangat banyak karena merupakan

kebutuhan. Indonesia pun saat ini menjadi eksportir sawit terbesar

di dunia mengalahkan malaysia. Kemudian tantangan yang

dihadapi standar operationalnya, jika bapak angkatnya bagus,

maka akan bagus semuanya dari petaninya pun bagus dan hasilnya

bagus. Jika bank syariah serius dalam terjun di bidang perkebunan

ini, harus berani menggandeng bapak angkat yang memiliki

standar operasionalnya bagus, karena bank tidak memiliki keahlian

langsung dalam bidang tersebut. Dan juga kebijakan-kebijakan

pemerintah (regulasi) terhadap pajak misalnya, harusnya

pemerintah pro terhadap sektor ini.

3. Berdasarkan parameter transformasi YT

= 0,931 menunjukkan

bahwa strategi yang dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia

Tbk, Pusat dapat dikatakan efektif.

Page 84: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

73

B. Saran

Adapun beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan

penelitian pada PT Bank Muamalat Indonesia adalah sebagai berikut:

1. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk hendaknya lebih agresif

terhadap agribisnis, tak hanya sector perkebunan yang dirambah

tetapi banyak sector agribisnis lain yang berpotensi besar.

2. PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk tidak hanyak memberikan

pembiayaan untuk sektor agribisnis dalam skala besar tetapi juga

harus bisa meberikan pembiayaan agribisnis ini untuk para

pengusaha kecil atau mungkin kepada petani-petani langsung.

Saran penulis bagi akademik sehubungan dengan penelitian adalah

Bagi mereka yang melakukan penelitian diharapkan menggunakan analisis

pendekatan Artifical Neuron Network (ANN) yang digunakan oleh Dr. Ir. H.

Murasa Sarkaniputra dalam bukunya “ Ruqyah Syar‟iyyah Teori, Model, dan

Sistem Ekonomi” dan penelitian yang dilakukan Dr. Euis Amalia, M.Ag dalam

disestasinya dengan judul “Reformasi Kebijakan Bagi Penguatan Peran Lembaga

Keuangan Mikro dan Usaha Kecil Mikro di Indonesia (Analisis Keadilan

Distributif dalam Ekonomi Islam)”.

Page 85: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

74

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ma’soem, BPRS PNM, Kebijakan Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.

(Bandung : BPRS PNM Al-Ma’some,2004).

Amirullah, dan Budiyono, Haris, Pengantar Manajemen, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2004).

Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema

Insani Press, 2001)

Antonius, Pedoman Pengelolahan Bnak Syariah, (Jakarta : LPPBS, 1993)

Arsip Data Bank, Institut Muamalat Indonesia, Jakarta, 14 Mei 2011

Bank Indonesia, Perbankan Syariah, (Jakarta: Bank Indonesia, 2007).

F.X, Sujadi, O & M Penunjang Berhasilnya Proses Manajemen, (Jakarta: CV.

Masagung, 1990).

Hafiduddin, Didin dan Tanjung, Hendri, Manajemen Syariah dalam Praktik, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2003).

Handoko, T.Hani Handoko,Manajemen, (Yogyakarta:BPFE Yogyakarta,2003).

Karm, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Edisi Kedua, (Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada, 2004).

Page 86: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

75

Karyadi,Ukay,PolitikPertanianUntukKesejahteraanPetani,http://www.sinarharapan.co

.id/berita/0602/09/opi02.html, di akses 19 januari 2011.

Mujahidin, Muhammad “ Manajemen Pembiayaan Syariah” RTIKEL diakses pada

tanggal 23 januari 2011 dari

http://mujahidinimeis.wordpress.com/2010/05/02/manajemen-pembiayaan-

syariah/diakses tanggal 23 Januari 2011.

Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syari‟ah, (Yogyakarta: UPP AMP

YKPN, 2005).

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2002).

Nazir, Mohammad, Metode Penelitian, cet. Ke-5 (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003).

Perwataatmadja, Karnaen A. Dan Antonio, Muhammad Syafi’i, Apa dan Bagaimana

Bank Islam, cet I (Yogyakarta, Dana Bhakti Wakaf; 1992).

Planet, Othenk, Pengertian Tentang Efektifitas, artikel diakses pada tanggal 09 mei

2011 dari http;//othenk.blogspot.com/2008/11/pengertian-tentang-

efektifitas.html.

Page 87: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

76

PrioritasMasalahPertaniandiIndonesia,http://siteresources.wordbank.org/INTINDON

ESIA/Resourse/Publication/280016-1106130305439//agriculture.pdf, diakses

pada tanggal 15 November 2010.

Pusat Pembiayaan Pertanian, Bunga Rampai Pembiayaan Pertanian Mendukung

Revitalisasi Pertanian, (Jakarta: Departemen Pertanian, 2007).

Rochaety, Ety dan Tresnati, Ratih, Kamus Istilah Ekonomi, (Jakarta:Bumi

Aksara,2003).

Sadili, Hasan, Ensiklopedia Bahasa Indonesia, Jilid II (Jakarta: Ichtiar Baru-van

Hoeve,1980).

Sarkaniputra, Murasa, RuqyahSyar‟iyyah; Teori, Model, dan Sistem Ekonomi,

(Jakarta; Al-Ishlah & STEI, 2009).

Yusuf, Ayus, Ahmad dan Azis, Abdul, Manajemen operasional Bank Syariah,

(Cirebon : STAIN Press, 2009).

Wawancara pribadi dengan Nahdudin, BMI, Jakarta, 22 februari 2011.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,2005).

UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, ayat 1 pasal 12.

Page 88: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

77

“ Sekilas Bank Muamalat”, Laporan Tahunan Bank Muamalat 2008

Annual Report.

Kamus Kontemporer dan Teknologi Informasi, Risk Managemen,

diakses pada tanggal 21 mei 20011 dari

http://www.total.or.id/info.php?kk=Risk%20Management.

Pusat Pembiayaan Pertanian, Bunga Rampai Pembiayaan Pertanian

Mendukung Revitalisasi Pertanian, (Jakarta: Departemen Pertanian,

2007).

Page 89: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

78

Page 90: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

79

BIODATA PENULIS

Nama : Ibnu Ubaedillah

Nim : 106046101633

Universitas : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta

Prodi/Jurusan : Muamalat/Perbankan Syariah

Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 16 Maret 1988

Telp : 021-99010224

Alamat : JL. Kalibata Utara V rt012/002 no.18 Pancoran,

Jakarta Selatan 12740

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Angkatan : 2006

Anak ke : 2 dari 4 bersaudara

Email : [email protected] / [email protected]

Page 91: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

80

Surat riset

Page 92: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

81

Surat Keterangan Wawancara

Yang bertanda tangan di bawah ini;

Nama : Nahduddin

Jabatan : Marketing Staff

Institusi : PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk

Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa;

Nama : Ibnu Ubaedillah

NIM : 106046101633

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : jl kalibata utra V rt012/002 no.18 Pancoran, Jakarta Selatan, 12740

Telah mewancarai saya untuk mendapatkan data-data untuk penulisan skripsinya

yang berjudul “EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH

DALAM PEMBERDAYAAN PETANI (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat

Indonesia Tbk, Pusat). Demikian surat ini dibuat, agar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Jakarta, 22 februari 2011

Yang mewawancarai Yang diwawancarai

(Ibnu Ubaedillah) (Nahduddin)

Page 93: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

82

WAWANCARA PADA PT. BANK MUAMALAT KANTOR PUSAT

Nama : Nahduddin

Jabatan : Marketing

Tanggal : 22 Februari 2011

1. Pertanyaan : Bagaimana PT. Bank Muamalat melihat sektor pembiayaan

saat ini?

Jawaban : Untuk saat ini Bank Muamalat sektor pertanian secara langsung

memang belum ada, tetapi untuk sektor perkebunan ada. Bersifat canneling

dan untuk kantor pusat sendiri hanya membiayai pembiayaan perkebunan juga

merupakan dari kredit program berbentuk KKPA, bank dalam melakukan

pembiayaan ini melalui koperasi, dan dari koperasi disalurkan kepada

anggotanya. KUD BUNDO 10, KUD JUJUR JAYA, dan KUD WULAN

DARI adalah salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan bank

Muamalat. Untuk pulau jawa kantor pusat tidak memegang pembiayaan

seperti ini. Dan kemungkinan di cabang ada tetapi kami tidak tahu persis

bagaimana databasenya.

2. Pertanyaan : Bagaimana PT. Bank Muamalat melihat sumber daya petani ?

Jawaban : dahulunya ini digunakan untuk investasi kebun sawit, otomasis

pada saat itu dibutuhkan untuk kepemilikan kebun sawit. Yang dahulu tidak

memiliki kebun sawit menjadi punya, dan memiliki pendapatan dari

pengolahan kebun tersebut.

Page 94: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

83

3. Pertanyaan : Bagaimana prosedur pembiayaan yang digunakan oleh PT.

Bank Muamalat dalam pembiayaan ini?

Jawaban : karena bukan bilateral, yang harus digaris bawahi bahwasanya

bank muamalat pusat tidak langsung menyentuh pada petani langsung, tapi

disana ada agen-agen kita berbentuk KUD, selain itu juga ada bapak angkat.

Karena pola yang kami gunakan intiflasma, kerja sama tiga pihak, bank

Muamalat sebagai pemilik dana, bapak angkat sebagai inti dan KUD sebagai

pendamping di lapangan.

4. Pertanyaan : Seperti apa bapak angkat itu ?

Jawaban : sebuah perusahaan yang kita jalin sebagai mitra yang memiliki

kapabilitas, tapi yang memang bergerak dibidang yang dituju. Misalnya PT.

Sinar Dinamika Kapuas yang memiliki korp bisnis di bidang kelapa sawit,

atau PTPN 14 yang merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di

bidang perkebunan. Dia yang membangunkan kebun, memberikan bimbingan,

pelatihan tentang pemeliharaan kebun sawit, sampai menjamin pembelian

kelapa sawitnya, dan penjualannya.

5. Pertanyaan : Bagaimana langkah prosedur pembiayaan perkebunan?

Jawaban : tidak semua sektor pertanian dapat dibiayai, pola yang seharusnya

ada bapak angkat terlebih dahulu, karena dia yang menjamin keberlangsungan

dari usaha petani, kemudian ada yang mengkoordinir petani-petani (kelompok

petani) diwadahi dalam bentuk badan hukum (KUD). Jika petani langsung ke

Page 95: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

84

bank muamalat, untuk kantor pusat tidak bisa. Hal ini karena kita cabang

koorporasi (pembiayaan besar) bukan cabang ritael.

6. Pertanyaan : Akad apa yang digunakan dalam pembiayaan perkebunan ini

dan bagaimana mekanismenya?

Jawaban : Karena bangun kebut sifatnya pesan, para petani melalui KUD,

memesan ke perusahaan inti/bapak angkat, karena dia yang mempunyai

keahlian di bidang tanah, pengolahan lahan dan lainnya. Misalkan PT.

Sinardinamika Kapuas pesan untuk dibuatkan lahan sekitar 2000hektar,

dengan kapasitas berapa ribu petani, dan nantinya dia yang akan

membangunkan. Karena sifatnya pesat, akad yang digunakan adalah ishtisna.

Setelah kebunnya jadi serah teriama dan menghasilkan dan serah terima

kepada petani, dibuatkan berita acara, sertifikat panen, kemudian beralih ke

murabahah. Dan pembayaran tetap perbulan.

7. Pertanyaan : Bagaimana peluang dan tantangan dalam pembiayaan pertanian

pada PT. Bank Muamalat ?

Jawaban : dicermati dari perkembangan, peluang dari sektor perkebunan itu

yang paling tahan terhadap krisis, khususnya di bidang sawit trendnya sangat

bagus, mungkin sampai beberapa tahun ke depan, mungkin karena komoditas

unggulan dunia, dari penjualan CPOnya, apalagi produk-produk turunannya

sangat bagus. Permintaan akan sawit sangat banyak karena merupakan

kebutuhan. Indonesia pun saat ini menjadi eksportir sawit terbesar di dunia

mengalahkan malaysia. Kemudian tantangan yang dihadapi standar

Page 96: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

85

operationalnya, jika bapak angkatnya bagus, maka akan bagus semuanya dari

petaninya pun bagus dan hasilnya bagus. Jika bank syariah serius dalam terjun

di bidang perkebunan ini, harus berani menggandeng bapak angkat yang

memiliki standar operasionalnya bagus, karena bank tidak memiliki keahlian

langsung dalam bidang tersebut. Dan juga kebijakan-kebijakan pemerintah

(regulasi) terhadap pajak misalnya, harusnya pemerintah pro terhadap sektor

ini.

8. Pertanyaan : Sejak tahun berapa pembiayaan ini dijalankan oleh Bank

Muamalat dan bagaimana perkembangannya?

Jawaban : sejak tahun 2000. Perkembangannya dari portofopio pembiayaan

bank menurun, seiring pembayaran kewajiban dari para petani. Dan mungkin

di tahun yang akan datang bank muamalat akan lebih serius. Tetapi dari sisi

petani, meningkat dari yang memiliki lahan kosong diolah menjadi

perkebunan sawit

9. Pertanyaan : Bagaimana strategi yang dilakukan Bank Muamalat dalam

pembiayaan ini dan adakah strategi khusus?

Jawaban : dari sisi pemasaran produk, untuk sektor perkebunan belum ada

satu paket produk khusus, untuk itu kami belum memasarkan secara spesifik

seperti KPR. Padahal dari DEPHUTANI mengadakan even (pameran) dalam

pemasaran perkebunan, namun setelah berbagai pertimbangan, kami belum

dapat ikut serta dalam event tersebut

Page 97: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

86

10. Pertanyaan :Bagaimana efektifitas pembiayaan PT. Bank Muamalat setelah

berjalan kurang lebih 10 tahun?

Jawaban : sudah efektif yah ! karena awal prosedur pembiayaan telah dibuat

sedemikian rupa, meskipun pembiayaan ini melalui koperasi, tapi kan harus

ada dampak nominatif petani yang harus dibiayai. koperasi dalam segi

penyaluran pun telah efektif karena sebagaian sektor telah lunas.

Jakarta, 22 februari 2011

(Nahduddin)

Page 98: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

87

Tahapan proses pembiayaan :

LANGKAH

KEGIATAN

► Inisiasi

► Solisitasi

► Kunjungan setempat. ► Informasi Bank (Bank checking). ► Informasi dari pembeli/pemasok/bowheer/ pesaing

Memorandum Usulan Pembiayaan (MUP) : Analisa Pembiayaan ( Analisa Kualitatif dan

Kuantitatif) ► Analisa Jaminan. ► Analisa Risiko. ► Evaluasi Kebutuhan Dana ► Penetapan Struktur Fasilitas ► Pengajuan MUP ke KPP.

Keputusan Pembiayaan oleh Komite ► Rapat Komite ► Sirkulasi.

Pelaksanaan Keputusan KPP : ► Penyampaian SPP ke Nasabah ► Dokumentasi dan Administrasi ► Penandatanganan Akad Pembiayaan dan Jaminan

Pemantauan Pembiayaan : ► Pemantauan Usaha Nasabah ► Pemantauan Jaminan. ► Pembinaan Nasabah. Pemantauan Pembayaran Nasabah

Pelunasan Pembiayaan :

VERIFIKASI DATA

PENGAJUAN MUP

REALISASI KEPUTUSAN

PEMANTAUAN

PENGUMPULAN DATA

PELUNASAN

KEPUTUSAN PEMBIAYAAN

Page 99: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

88

► Bukti Pelunasan.

► Pelepasan jaminan.

LANGKAH

KEGIATAN

► Tahapan : ▪ Penetapan Target Market ▪ Penetapan Sektor Bisnis ► Kriteria Nasabah : Ekstern & Intern

► Penghimpunan Informasi/ Taaruf ► Informasi Umum ► Informasi Kebutuhan Nasabah ► Informasi Kemampuan Membayar Kembali ► Informasi Barang Jaminan ► Informasi hubungan Perbankan ► Verifikasi Data dan Informasi ► Laporan Kunjungan Setempat ► Berita Acara Plotting dan Taksasi Jaminan

INISIASI

SOLISITASI

LAPORAN

KUNJUNGAN

Page 100: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

89

TAHAPAN INISIASI :

Tahapan dalam melakukan inisiasi, yaitu :

A. PENETAPAN TARGET MARKET

Dalam menetapkan target market Bank perlu

memperhatikan Sektor Ekonomi yang memiliki prospek

bisnis yang baik sehingga posisi Bank tergolong aman dan

menguntungkan dalam membiayai sektor tersebut.

Kriteria bisnis yang aman dan menguntungkan antara lain :

Bisnis yang sedang tumbuh (sunrise industry)

Bisnis yang tidak terkena resesi

Bisnis yang didukung oleh regulasi pemerintah

Bisnis yang mempunyai pasar yang jelas

Adapun sektor ekonomi yang dapat dibiayai antara lain :

Pertanian, Perburuan & Sarana Pertanian

Pertambangan

Industri Pengolahan

Listrik, Gas & Air

Konstruksi

Perdagangan, Restoran dan Hotel

Pengangkutan, Pergudangan & Komunikasi

Jasa-jasa dunia usaha

Jasa-jasa sosial / masyarakat

Lain-lain

Page 101: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

90

PENGHIMPUNAN INFORMASI

Penghimpunan informasi dapat dilakukan dengan ta’aruf dan

wawancara.

Ta’aruf adalah proses awal perkenalan antara A/M dengan

nasabah melalui proses wawancara. Dalam wawancara

tersebut A/M akan memperoleh data-data sementara tentang

kondisi nasabah pemohon pembiayaan dan A/M memeriksa

ulang kembali kelengkapan dan kebenaran data-data tadi.

Dalam proses wawancara tersebut akan terlihat juga sikap

atau komitmen serta konsistensi keabsahan data yang

disampaikan secara tertulis oleh nasabah. Data tertulis

tersebut sebagai acuan bagi A/M, sebab banyak terjadi

perbedaan akurasi data atau pemalsuan antara data tertulis

dengan data hasil wawancara.

Selanjutnya masih dalam proses ta’aruf, diperlukan adanya

data standar nasabah bagi setiap A/M yang ingin melakukan

wawancara.

Dari data standar itu pula para A/M bisa mengambil

kesimpulan secara tepat apakah permohonan pembiayaan

tersebut dapat dilanjutkan atau ditolak.

Secara garis besar dalam wawancara tersebut harus

mencakup hal-hal antara lain:

Page 102: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

91

A. Kelengkapan data pemohon.

B. Penjelasan data-data pendukung.

C. Pemeriksaan kembali kebenaran dan konsistensi data

pemohon.

SOLISITASI

Solisitasi adalah kegiatan dalam rangka memperoleh nasabah

melalui proses mengunjungi dan mendapatkan informasi data calon

nasabah. Hasil solisitasi disajikan dalam bentuk laporan kunjungan

(call report).

Dalam menjalankan solisitasi, A/M harus mempunyai nilai standar

tentang informasi yang akan diperoleh, sehingga diperoleh data yang

objektif, tidak bersifat relatif dan tidak spekulatif.

Adapun standar informasi yang dimaksud adalah :

INFORMASI UMUM

A. Informasi yang diperoleh adalah tentang eksistensi

perusahaan itu sendiri, bertujuan untuk mendapatkan

gambaran tentang operasi bisnis secara keseluruhan

termasuk filosofi bisnis perusahaan, sasaran yang ingin

dicapai, rencana kerja, sejarah perusahaan, para pendiri

Page 103: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

92

dan pemegang saham, serta prospek masa depan

perusahaan.

B. Jumlah staf atau karyawan, tingkat pendidikan rata-rata,

sistem penggajian, dan jaminan sosial lain.

INFORMASI KEBUTUHAN NASABAH

Bidang usaha yang dijalankan, rekan bisnis perusahaan,

teknologi yang digunakan, franchising management

assistances (waralaba) atau perjanjian bisnis dengan pihak

ketiga yang lain (bila ada), prospek masa depan bidang usaha.

INFORMASI KEMAMPUAN PEMBAYARAN

KEMBALI

A. Informasi mengenai kemampuan membayar kewajiban

(repayment) umumnya tergantung dari kondisi dan hasil

produksi itu sendiri, seperti cara pemasaran, perusahaan

pesaing, kekuatan dan kelemahan perusahaan calon

nasabah dibandingkan dengan perusahaan pesaing,

distribusi produk, strategi penjualan yang diterapkan, hasil

penjualan tertinggi yang pernah dicapai, piutang dagang.

B. Sumber pengadaan bahan baku atau bahan dagangan,

cara pengadaan bahan baku, ciri khusus bahan baku.

Page 104: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

93

C. Sistem pelaporan kegiatan usaha dan keuangan yang

telah diaudit oleh kantor akuntan atau sesuai dengan

ketentuan Bank Muamalat.

D. Adanya alternatif sumber pengembalian yang lain.

INFORMASI JAMINAN

Dalam menghimpun informasi jaminan Unit Support

Pembiayaan (USP) wajib memperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

A. Jenis jaminan yang diajukan, nilai pasar jaminan, pemilik

jaminan dan marketable.

B. Kemudahan memonitor jaminan, termasuk lokasi jaminan

itu berada serta jenis dan sifat fisika kimianya.

C. Status hukum jaminan tersebut termasuk asuransi.

INFORMASI HUBUNGAN PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

Dalam menghimpun informasi hubungan perbankan dan

lembaga keuangan lainnya wajib memperhatikan hal-hal

sebagai berikut :

Page 105: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

94

A. Hubungan dengan bank lain yang pernah memberikan

pembiayaan (kredit) sebelumnya dan tujuan penggunaan

pembiayaan serta term dan kondisi fasilitas.

B. Dari informasi di atas akan terlihat struktur pendanaan

operasi perusahaan. Bila nasabah telah berhubungan

dengan lembaga keuangan perbankan maka dapat

dilengkapi dengan persyaratan kredit, jangka waktu kredit,

agunan kredit dan kondite calon nasabah pada lembaga

keuangan perbankan yang lama.

C. Hasil informasi dibandingkan dengan posisi di Neraca dan

Rugi Laba serta agar diketahui mengapa nasabah tersebut

ingin berhubungan dengan Bank Muamalat.

LAPORAN KUNJUNGAN

Laporan Kunjungan (Call Report / On The Spot (OTS)) adalah

laporan kunjungan ke lokasi usaha nasabah yang dibuat oleh

Account Manager (AM) dan diketahui atasannya, sebagai dasar

untuk proses pembiayaan selanjutnya.

Garis besar pelaksanaan OTS adalah sebagai berikut :

SUMBER DATA

INFORMASI YANG DIPERLUKAN

→ Kas dan Bank

Page 106: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

95

► Kantor Nasabah → Persediaan

→ Harta Tetap

→ Piutang Dagang

→ Hutang Dagang

→ Keadaan Pegawai

► Pabrik / Toko / Lokasi Usaha / Lokasi

Proyek

→ Persediaan

→ Harta Tetap

→ Fasilitas Produksi / Usaha

→ Fasilitas Penyimpanan

→ Keadaan Proyek (konstruksi)

→ Hasil Produksi / Barang Dagangan

→ Keadaan Pegawai

► Kantor / Pabrik / Toko dari Pemasok / Pembeli / Bowheer

→ Piutang/ Hutang Dagang

→ Volume penjualan / pembelian

→ Syarat-syarat penjualan / pembelian

→ Waktu penyerahan barang

→ Waktu dan riwayat pembayaran

→ Tingkat kepuasan

→ SPK / kontrak

→ Tingkat penyelesaian pekerjaan

→ Kuantitas dan kualitas peralatan

► Jaminan

→ Lokasi dan plotting

→ Kondisi

→ Bukti Kepemilikan

→ Ijin

→ Pemanfaatan

→ Penghuni

Page 107: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

96

→ Kapasitas (untuk mesin)

→ Umur teknis (untuk mesin)

→ Harga Pasar.

Laporan OTS sekurang-kurangnya harus berisikan :

1. Hari dan Tanggal Kunjungan.

2. Nama Kru pengelola pembiayaan yang melakukan kunjungan.

3. Tempat / lokasi kunjungan.

4. Nama orang (berikut jabatannya) yang dimintakan informasi.

5. Tujuan kunjungan.

6. Hasil dan Kesimpulan Kunjungan.

7. Tanda tangan pejabat / pengelola yang melakukan kunjungan.

PROSES ANALISIS PEMBIAYAAN

Dalam melakukan analisa kelayakan pembiayaan ditentukan oleh

kelayakan usaha nasabah sebagai sumber utama pelunasan

pembiayaan (first way out) dan kelayakan agunan sebagai sumber

pelunasan kedua (second way out) apabila sumber pelunasan yang

utama tidak berjalan.

Page 108: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

97

Proses analisa kelayakan usaha dilakukan dengan menggunakan

beberapa tata cara analisa yang meliputi:

A. Analisa Aspek-aspek Perusahaan

B. Analisa Laporan Keuangan

C. Evaluasi Kebutuhan Dana / Pembiayaan

D. Analisa Kesuaian Aspek Syariah

E. Struktur Fasilitas Pembiayaan

Page 109: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

98

KEPUTUSAN PERSETUJUAN

CALON

NASABAH

ACCOUNT

MANAGER

SUPPORT

BUSINESS

MANAGER

KOMITE

PEMBIAYAAN

▪ Surat

Pemohonan

▪ Inisiasi

▪ Solisitasi

▪ Trade

checking

▪ Informasi

Pembeli/Penju

al/Bowheer/

Pesaing

▪ Verifikasi

Data /

Informasi

▪ Kunjungan

setempat

(OTS)

▪ Kelengkapan

Data

▪ Bank

checking

▪ Taksasi

▪ Verifikasi

Data /

Informasi

▪ Analisa

Yuridis

▪ Opini Legal

▪ Taksasi

Page 110: EFEKTIFITAS PEMBIAYAAN AGRIBISNIS BANK SYARIAH …

99

nb: FPN yaitu Formulir Pemeringkatan Nasabah, itu adalah alat untuk

mengukur resiko thd pembiayaan kepada suatu nasabah (risk rating

costumer)

▪ Analisa

Kelayakan

Pembiayaan

▪ Pembuatan

Memorandum

Usulan

Pembiayaan

(MUP) & FPN

▪ Review FPN

▪ Review FPN

▪ Pemberian

Keputusan

▪ Penerbitan

Surat

Persetujuan

Pembiayaan

(SPP)

▪ Penanda-

tanganan SPP

Penyampaian

SPP

▪ Penerimaan

SPP

▪ Review SPP

▪ Review FPN

▪ Pemberian

Keputusan di

cabang