kajian umum pranoto pembiayaan syariah

Upload: bimabungkus

Post on 12-Jul-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

lc

KAITAN rrUr{UMPradjoto & Associatestentang

PEMBIAYAAN

DALI\M SYARIAII

PERBANKAN

l )

/

.uo

PEMBIAYAAN DALAM PERBANKANSYARIAHI. PENDAHULUAN Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan hukum islam. Dimana usaha ini didasari oleh larangan islam untuk memungut maupun meminjam dengan perhitungan bunga (riba) dan larangan berinvestasi dalam usaha-usaha yang berkaitandenganmedia dan barangyang tidak islami (haram). Tidak berbeda dengan sistem manajemenpada bank-bank konvensional,dalam menjalankanusahanya,perbankansyariah harus menerapkan prinsip good corporate Sovernance (GCG) dan prinsip kehati-hati Qtrudential banking), dimana an setiap institusi perbankansyariah tersebutmemiliki kewajiban untuk mematuhi prinsipusahanya.Dalam hal ini pihak yang berperan penting melakukanpengawasan secaraintemal terhadap perbanlian syariah adalah Dewan Pengarvas Syariah (DpS), disamping pengawasan umum yang dilakukanoleh Bank Indonesia dan Der,van Syariah Nasional(DSN). Produk dan layananyang diberikanoleh perbankan syariahpada umumnya meliputi pendanaan,pembiayaan dan jasa. Dalam kajian hukum ini, kami hanya akan membahasmengenaipembiayaandalam perbankansyariah, dimana pada saat ini, pembiayaan pada perbankan syariali mengalarni perkembangan yang sangar signifikan sehinggahal ini memungkinkan tirnbulnyaberbagaimacampermasalahan hukum berkaitan denganmekanisme/prosedur pola pembiayaan dari tersebut. II. MEKANISME PEMBIAYAAN SYARIAH Sumberpendapatan suatuperbankan syariahberasal dari distribusipembiayaan(debt financing) yang dilakukanoleh perbankan syariahyang terdiri dari: (l) Bagi hasil atas kontrak mudharabah dankontrak musyarakah;(2) Keuntungan ataskontrak jual beli (al bai '); (3) Hasil sewa atas kontrak ijaruh dan ijctruh v,a iqtina,; dan (4) Fee dan biaya administrasi jasa-jasa atas syariahlain. prinsip syariah (shariah compliance) dalam menjalankan kegiatan

BerdasarkanPasal I angka rz uu

No. l0 Tahun l99g tentang perbankan,

pembiayaanberdasarkanprinsip syariah adalah penyediaanuang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkanpersetujuan atau kesepakatan antara bank denganpihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihantersebutsetelah jangka waktu tertentudenganimbalan atau bagi hasil. A. Pembiayaandenganprinsip Bagi Hasil Mudharabsh Merupakan penanamandana dari pemilik dana(shahibul maal) kepadapengelola dana (mudhariD) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu dengan pembagian menggunakan metodebagi untung rugi @rofit and losssharing) atau metodebagi pendapatan (revenue sharing) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah (bagian keuntungan usaha bagi masing-masingpihak yang besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan) yang telah disepakatisebelumnya. Dalam pembiayaan mttdharabah, bank bertindak sebagai shahibul maal dan nasabahbertindak sebagaimudharib. Jangka waktu pembiayaan,pengembalian dana dan pembagian keuntunganditentukan berdasarkan kesepakatanbank dan nasabah. Meskipun bank tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha nasabah, narnunbank memiliki hak dalam pengawasan pembinaanusahanasabah. dan Apabila usaha yang dibiayai tersebut mengalami kerugian, maka sepenuhnya ditanggung oleh bank, kecuali kerugian tersebut terjadi akibat dari kesalahan/penyalahgunaan yang dilakukan oleh nasabah.Dalam hal ini, bank dapat memintajaminan/agunanuntuk mengantisipasi resiko apabilanasabah tidak memenuhikewajibansebagaimana dimuat dalamakad. Berdasarkankewenanganyang diberikan kepada mtrclharib,mudharabahdibasi menjadi2 (dua)jenis, yakni: l. Mudharabah Mutlaqah: mudharib diberi kewenanganpenuh oleh shahibul zaal untuk mengelolamodal tanpabatasan dalam usahayang dianggapbaik dan menguntungkan. Dalam hal ini tanggung jawab ataspengelolaan modal

usahaberada pada mudharib (sesuaidenganpraktek kebiasaanusahanormal yang sehat(uruJ)). 2. Mudharabah Muqayyadah (restricted int,estment):shahibul maal bertindak selaku channelling agent dan berwenang menetapkan syarat dan batasan tertentu terhadap penggunaandana oleh mudharib. seluruh resiko kerugian kegiatanusahatidak ditanggungoleh bank, melainkanoleh investor(pemilik dana),kecualijika nasabah lalai. Dalam skim pembiayaan muclharib ini, tidak diperbolehkanuntuk mencampurkan modal dengandana lain. pada umumnya digunakan untuk investasi khususdan reksadana. Musvarokah Merupakan penanaman dana dari pemilik dana untuk mencampurkan dana mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakatisebelumnya, sedangkan kerugian ditanggungoleh parapemilik danaberdasarkan bagiandanamasing-masing. Dalam hal ini, bank syariah dan nasabahyang membutuhkanpembiayaan,,."u.u bersama-sama membiayaidan mengelola suatuusahaatauproyek secara bersama atas prinsip bagi hasil sesuai dengan penyertaannya, dimana keuntungandan kerugian dibagi secara proporsional sebagaimana kesepakatan awal. pada meminta jaminan/agunanuntuk mengantisipasi resiko apabila nasabahtidak memenuhi kewajibansebagaimana dimuat dalamakad. pembiayaan musyarakah, bank juga diperkenankan untuk

B. Pembiayaandengan Prinsip Serva(Ijaral)Ijarah merupakan transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan atau upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaransewa atau imbalan jasa sesuai dengan kesepakatan dan setelahmasa sewa berakhir maka barangdikembalikankepadabank. Ijarah tidak dapatdilakukan secaralangsung oleh pihak bank, melainkan oleh anakperusahaan bank.Bank syariahhanyawajib menyediakan barang yang disewakan. baik barang milik bank maupun bukan

milik

bank untuk kepentingan nasabah berdasarkankesepakatan.Namun

demikian, Bank mempunyaihak pemanfaatan atasbarangyang disewakan. Jenis-jenis Ijarah adalahsebagai berikut: l. Ijarah wa iqtina (hire purchase): kesepakatan sewa menyewa dimana telah diperjanjikan sebelumnyaanrara bank (ntuaajir) denganpenyewa (mustajir) bahwa pada saatkontrak berakhir,ntustajir dapatmemiliki barangdisewakan. Dalam kontrak telah diatur bahwacicilan sewasudahtermasukcicilan pokok hargabarangsewa. 2. Ijarah Mutlaqah (operating lease):merupakan suatu kontrak leasing untuk kepentingansewa menyewa barang, aset, pekerja atau tenaga ahli dalam jangka waktu tertentuatau untuk usaha/proyek tertentu. 3. Musyarakah Mutanaqisah (descreasing purlicipation): kombinasi penyertaan modal dengan sewa menyewa. Pada umumnya banyak digunakan dalam pembiayaan kredit perumahandan proses refinancing dalam restrukturisasi kredit.

C. PembiayaandenganPrinsip Jual BeliMurabahah Merupakan akad jual beli yang disepakatiantara Bank syariah dengan nasabah, dimana bank menyediakan pembiayaan untuk pembelianbahanbaku atau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah, yang akan dibayar kembali oleh nasabah sebesar hargajual bank (hargabeli bank dari pemasok+ margin keuntungan)pada rvaktu yang ditetapkan sesuaikesepakatan. Kepemilikan barang akan berpindah dari bank kepadanasabahsegerasetelahakadjual beli ditandatangani. Dalam hal bank mewakilkan kepadanasabah untuk membeli barang(wakalah),maka akad murabahahharusdilakukansetelah barangsecara prinsipmenjadimilik bank. Dalam murabahah,carapembayaran jangka waktunyadisepakati dan oleh kedua belah pihak. dapat dilakukan secara luntpsttm ataupun angsuran secara proporsional dan bank berwenang memintanasabah jaminan untuk menyediakan

untuk mengantisipasi resiko apabila nasabah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimuat dalamakad. Bank juga dapat meminta pembayaran uang muka (urbun) oleh nasabahsaatawal akad. Selamaakadjual beli belum berakhir,hargajual beli tidak boleh berubah, bila terjadi perubahan maka akad menjadibatal.Padaumumnyaseringdilakukan dalampembiayaan kredit perumahan (KpR). Salam Merupakan akad jual beli antara bank dengan nasabahnyaatas suatu barang dimana harganyadibayar oleh bank dengansegera,sedangkan barangnyaakan diserahkan kemudianoleh nasabah (produsen) kepadabank dalamjangka waktu yang telah disepakati.Selanjutnya, bank dapat menjual kembali barangtersebut kepadanasabah/pihak lain (pembeli)maupunkepadanasabah (produsen) semula secaraangsuran.Syarat utama dari salant adalahjenis, macam,ukuran, mutu dan jumlah barangyang dijual harusjelas dan menguntungkan. Keuntungan diperoleh oleh bank dari selisih hargajual barangantarabank kepadapihak lain (pembeli) dan nasabah(produsen) kepada bank. Pada umumnya banyak dilakukan untuk pembiayaan sektorpertanian. Istishna Merupakan akad jual beli yang dilakukan antara nasabah sebagai

pemesan/pembeli(mustashni) dengan bank syariah sebagai produsen/penjual (shani)dimanapenjual(pihak bank) membuatbarangyang dipesan oleh nasabah. Bank untuk memenuhi pesanannasabahdapat mensubkanpekerjaannya kepada pihak lain dan barangyang akan diperjualbelikan harusdibuat lebih dulu dengan kriteria yang jelas. Pada umumnya, pembiayaan istishna dilakukan untuk pembiayaan konstruksi.

D. PembiayaandenganPrinsip Akatl pelengkapHiwaloh Merupakan pengalihan piutang nasabahkepada bank syariah untuk membantu nasabahmendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkanproduksinya dan bank mendapatimbalan atasjasa pengalihanpiutang tersebut. Hiwalah secaraumum merupakananjak piutang. Rahn Merupakan transaksi gadai antara bank syariah dengan pemilik barang yang membutuhkandana dimana pemilik barang tersebutdapat menggadaikan barang yang dimilikinya untuk menjadikan barang tersebut sebagaijaminan hutang kepada banl