pengaruh pemberian puding buah naga merah ......pada penderita dm tipe ii di puskesmas talang ratu...

144
PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU BIJI MERAH (NAMBUIRA) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG RATU PALEMBANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma IV (Empat) Kesehatan Bidang Gizi Oleh : NOVELLYNA MULYANINGSIH Nomor Induk Mahasiswa : PO.71.31.1.16.023 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PROGRAM STUDI DIPLOMA IV JURUSAN GIZI Tahun 2020

Upload: others

Post on 06-Sep-2020

30 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU

BIJI MERAH (NAMBUIRA) TERHADAP PENURUNAN KADAR

GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS TALANG RATU PALEMBANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma IV (Empat) Kesehatan Bidang Gizi

Oleh :

NOVELLYNA MULYANINGSIH

Nomor Induk Mahasiswa : PO.71.31.1.16.023

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV JURUSAN GIZI

Tahun 2020

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Berjudul “Pengaruh Pemberian Puding Buah Naga

Merah Dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) Terhadap Penurunan

Kadar Glukosa Darah Pada Penderita DM Tipe II Di Wilayah Kerja

Puskesmas Talang Ratu Palembang” ini telah Memperoleh Persetujuan.

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Muzakar, SST., MPH Terati, SKM, M.Si NIP.196307011991031002 NIP. 197501272000122001

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

iii

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU

BIJI KERAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH

PADA PENDERITA DM TIPE II DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS

TALANG RATU PALEMBANG

Dipersiapkan dan disusun oleh:

NOVELLYNA MULYANINGSIH

PO.71.31.1.16.023

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tanggal

22 April 2020

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Susunan Tim Penguji,

Penguji I, Penguji II,

Susyani, S.Si.T, M.Kes Yulianto, SKM, M.Kes

NIP. 196503301986032002 NIP. 196407131987031002

Ketua,

Muzakar, SST, M.P.H

NIP. 196307011991031002

Politeknik Kesehatan Palembang

Jurusan Gizi

Ketua,

Susyani, S.Si.T, M.Kes

NIP. 196503301986032002

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

iv

PANITIA SIDANG UJIAN AKHIR PROGRAM (UAP)

PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU

BIJI KERAH TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH

PADA PENDERITA DM TIPE II DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS

TALANG RATU PALEMBANG

Dipersiapkan dan disusun oleh:

NOVELLYNA MULYANINGSIH

PO.71.31.1.16.023

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tanggal

22 April 2020

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.

Susunan Tim Penguji,

Penguji I, Penguji II,

Susyani, S.Si.T, M.Kes Yulianto, SKM, M.Kes

NIP. 196503301986032002 NIP. 196407131987031002

Ketua,

Muzakar, SST, M.P.H

NIP. 196307011991031002

Politeknik Kesehatan Palembang

Jurusan Gizi

Ketua,

Susyani, S.Si.T, M.Kes

NIP. 196503301986032002

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

You Can Do It !!!!

“Semua manusia akan mati, kecuali yang berilmu. Semua yang

berilmu akan tidur kecuali yang mengamalkan ilmunya”. (Al-

Hadist)

Persembahan :

Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang selalu meridhai setiap

langkahku dan telah memudahkan segala urusanku

Orang yang paling ku sayangi, yang berjasa, memotivasiku,

nyawaku dan segala-galanya bagiku, mereka adalah kedua orang

tuaku

Untuk saudara ku tersayang Teh Seli & Mia yang menjadi motivasi

dan penyemangatku untuk bersama-sama membahagiakan kedua

orang tua kami mama papa tercinta.

Seluruh staf dan dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes

Palembang khususnya Untuk Bapak Muzakar, SST., MPH Selaku

pembimbing I dan selaku dosen Pendamping Akademik serta ibu

Terati, SKM,M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta skripsi ini bisa selesai

Untuk teman-temanku tersayang yang selalau mendukung serta

menjadi penyemangat dalam berbagai hal khususnya 5 Srikandi

(Revi, Ririn, Kia, Kiki) yang setia menemani disaat kesulitan.You‟re

the best friends and you‟re my family!

Teman hidup PKl di RSPS Bantun (Olel, Bip, Ayu, Tw, Nyimas, Kia,

Kak dep)

Teman PPG MIGM Desa L Sidoharjo dan Teman Pkl Puskes 4 Ulu

Keluarga besar Anemia yang selalu menyemangatiku

Untuk Keluarga besar D-IV Gizi 2016 (D‟Fourenist) angkatan

kedua, yang berjuang bersama, saling membantu dan berbagi

berbagai informasi. You‟re the best, Guys!

Untuk Almamater Poltekkes kemenkes palembang Tercinta.

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

vi

ABSTRAK

PROGRAM STUDI D-IV GIZI POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

SKRIPSI, APRIL 2020 NOVELLYNA MULYANINGSIH

PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU BIJI MERAH (NAMBUIRA) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA OENDERITA DM TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALANG RATU PALEMBANG xv, 91 Halaman, 22 Tabel, 3 Bagan, 8 Lampiran

Latar Belakang : Diabetes Melitus adalah penyakit degeneratif kronis serius yang disebabkan tidak cukupnya hormon insulin, atau tidak efektifnya tubuh untuk menggunakan insulin yang dihasilkan, Dengan Gejala klinis seperti polifagia, polidipsi, poliuria, penurunan Berat Badan, Rasa lemah serta disertai kadar gula darah sewaktu ≥200 mg/dL dan gula darah puasa ≥126 mg/dL. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh pemberian puding NAMBUIRA terhadap kadar glukosa darah pada penderita Diabetes melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang. Metode : Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif dengan desain quasi eksperimen. Analisis data ini menggunakan paired t-tes. Hasil : Responden sebagian besar berjenis kelamin Permpuan (70%) pada kelompok perlakuan, (60%) pada kelompok pembanding dan rata–rata berusia 45–59 tahun (50%). Rata–rata penurunan gula darah sewaktu sebesar 69.40 mg/dL. Hasil uji statistic (Uji t-dependen) menunjukkan ada pengaruh pemberian Puding (NAMBUIRA) dengan kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang (p=0.000). Kesimpulan : Puding NAMABUIRA yang mengandung Antioksidan dan tinggi serat dan memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang

Referensi : 48 (2006 – 2019)

Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa darah, Puding NAMBUIRA

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

vii

ABSTRACT

D-IV NUTRITIONAL SCIENCE STUDY PROGRAM

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

UNDERGRADUATE THESIS, APRIL 2020

NOVELLYNA MULYANINGSIH

THE EFFECT OF GIVING RED DRAGON FRUIT PUDING AND RED GUAVA (NAMBUIRA) TOWARDS BLOOD GLUCOSE LEVEL REDUCTION OF TYPE II DM PATIENTS AT THE WORKING AREA OF TALANG RATU PALEMBANG PUBLIC HEALTH CENTER xv, 91 Pages, 22 Tables, 3 Charts, 8 Appendices Background: Diabetes mellitus is a consequential chronic degenerative disease which was caused by insufficient insulin, or an ineffective body to utilize the insulin produced, with clinical symptoms such as polyphagia, polydipsy, polyuria, weight loss, weakness accompanied with ≥ 200 mg / dL blood sugar levels and ≥126 mg / dL fasting blood sugar. Objective: To know the effect of giving NAMBUIRA pudding towards blood glucose levels of the patients of Type II Diabetes Mellitus at the working area of Talang Ratu Palembang Public Health Center. Method: The type of this research was a quantitative research with a quasi-experimental design. The analysis of this data utilized paired t-tests. Findings: The respondents were mostly female (70%) in the treatment group, (60%) in the comparison group and the average age of 45 to 59 years (50%). The average of reduction of blood sugar was 69.40 mg / dL. Statistical test results (t-dependent test) showed that there was an effect of giving pudding (NAMBUIRA) towards blood sugar levels of the patients of Type II Diabetes Mellitus at Talang Ratu Palembang Public Health Center (p = 0.000). Conclusion: NAMABUIRA pudding which contained antioxidants and high fiber, had an effect on reducing blood sugar levels of the Type II DM patients at Talang Ratu Palembang Public Health Center.

Reference: 48 (2006 - 2019)

Keywords: Diabetes Mellitus, Blood Glucose Levels, NAMBUMIRA

Pudding

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Puding Buah

Naga Merah Dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) Terhadap

Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita DM Tipe II Di

Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang” tepat pada

waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan Skripsi penelitian ini adalah untuk

mempelajari cara pembuatan skripsi pada Poltekkes Kemenkes Jurusan

Gizi Palembang dan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Gizi.

Dalam penulisan Skripsi Skirpsi ini penulis menyadari sepeuhnya

bahwa tanpa adanya bimbingan, bantuan, dorongan, serta petunjuk dari

semua pihak tidak mungkin ini dapat diselesaikan.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan secara moril dan

materiil setinggi-tingginya, Kepada yang Terhormat:

1. Bapak Muhammad Taswin, Ssi, Apt., MM, M.Kes selaku Direktur

Poltekkes Kemenkes Palembang.

2. Ibu Susyani, S.SiT,M.Kes selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Palembang dan sekaligus sebagai penguji 1.

3. Bapak Muzakar, SST., MPH selaku Pembimbing utama yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga Skripsi skripsi

ini bisa selesai.

4. Ibu Terati, SKM, M.Si selaku Pembimbing pendamping yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga Skripsi skripsi

ini bisa selesai.

5. Bapak Yulianto, SKM. M.Kes selaku Dosen Penguji 2 yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga Skripsi skripsi

ini bisa selesai.

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

ix

6. Segenap dosen dan staf pengajar di Jurusan Gizi Palembang, atas

dukungan dan bekal ilmu yang diberikan tak henti-hentinya kepada

saya, terimaksih untuk semua ilmu yang bermanfaat, semoga Allah

SWT membalas dengan ganjaran yang setimpal. Amin

7. Orang yang paling ku sayangi, yang berjasa, memotivasiku, nyawaku

dan segala-galanya bagiku, mereka adalah kedua orang tuaku

8. Untuk Teh Seli dan adikku mia tersayang yang menjadi

penyemangatku untuk bersama-sama mebahagiakan kedua orang tua

kami mama papa tercinta.

9. Untuk teman-temanku tersayang yang selalu mendukung serta menjadi

penyemangat disaat lelah khususnya teman seperjuangan Revi, Kiki,

Ririn, Kia, Ejak Tiak yang setia menemani disaat kesulitan, serta teman

satu pembimbing Zik dan Bip.

10. Semua pihak yang belum disebut diatas, terima kasih atas segala

bantuan selama proses penulisan skripsi ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan Skripsi ini sebaik

mungkin, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih ada kekurangan.

Oleh karena ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan dalam

penyusunan Skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga Skripsi ini berguna bagi para

pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Palembang, Mei 2019

Penyusun

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1. Tujuan Umum ............................................................................... 4

2. Tujuan Khusus .............................................................................. 4

D. Hipotesis .......................................................................................... 5

E. Manfaat ............................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 6

A. Telaah Pustaka ................................................................................ 6

1. Diabetes Melitus ........................................................................... 6

2. Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) ........................................... 28

3. Buah jambu biji (Psidium guajava) .............................................. 32

B. KERANGKA TEORI ....................................................................... 37

C. Kerangka Konsep .......................................................................... 38

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................. 39

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

xi

1. Variabel Penelitian ...................................................................... 39

2. Definisi Operasional .................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 43

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 43

B. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian ................................... 43

1. Jenis Penelitian ........................................................................... 43

2. Rancangan Penelitian ................................................................. 43

C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 44

1. Populasi ...................................................................................... 44

2. Sampel ....................................................................................... 44

3. Besar Sampel ............................................................................. 45

D. Jenis Data dan Cara Pengambilan Data ........................................ 46

1. Jenis Data ................................................................................... 46

2. Cara Pengambilan Data ............................................................. 46

E. Alat Pengumpulan Data ................................................................. 47

F. Pengolahan Data dan Analisis Data .............................................. 47

1. Pengolahan data ......................................................................... 47

2. Analisis Data ............................................................................... 48

G. Prosedur Pembuatan Puding Buah Naga dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA) ................................................................................. 49

H. Alur Penelitian ................................................................................ 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 51

A. Gambaran Umum Puskesmas Talang Ratu ................................... 51

B. Deskiptif Karakteristik Responden ................................................. 52

C. Hasil Penelitian .............................................................................. 53

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

xii

1. Gambaran Umum Responden .................................................... 53

3. Analisis Univariat ........................................................................ 55

4. Analisis Bivariat .......................................................................... 60

5. Hasil Uji Kimiawi ......................................................................... 63

D. Pembahasan .................................................................................. 63

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 63

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 64

3. Karakteristik Responden Berdasarkan IMT ................................ 65

4. Rata – Rata Asupan Zat Gizi Responden ................................... 66

5. Hasil Uji Kimiawi ......................................................................... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 85

A. Kesimpulan .................................................................................... 85

B. Saran ............................................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 87

LAMPIRAN .............................................................................................. 93

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kadar Gula Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan

Penyaring dan Diagnosa ............................................................. 18

Tabel 2 Jenis Diet Diabetes Melitus Menurut Kandungan Energi, Protein,

dan Karbohidrat ........................................................................... 22

Tabel 3 Kandungan Gizi pada Buah Naga per 100 g .............................. 32

Tabel 4 Kandungan Gizi Pada Buah Jambu Biji per 100 g ...................... 34

Tabel 5 Kandungan Gizi Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA) ............................................................................... 42

Tabel 6 Kandungan Gizi Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA) ............................................................................... 49

Tabel 7 Tenaga Kesehatan Puskesmas Talang Ratu Palembang ........... 52

Tabel 8 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 53

Tabel 9 Distribusi Responden Berdasarkan Usia .................................... 54

Tabel 10 Distribusi Responden Berdasarkan IMT ................................... 54

Tabel 11 Rata – Rata Asupan Karbohidrat .............................................. 55

Tabel 12 Rata – Rata Asupan Lemak ...................................................... 56

Tabel 13 Rata – Rata Asupan Protein ..................................................... 56

Tabel 14 Rata – Rata Asupan Energi ...................................................... 57

Tabel 15 Rata – Rata Asupan Serat ........................................................ 57

Tabel 16 Rata – Rata Asupan Vitamin C ................................................. 58

Tabel 17 Rata – Rata Kadar Glukosa Darah Sebelum Perlakuan ........... 58

Tabel 18 Rata – Rata Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan ............. 59

Tabel 19 Perbedaan Glukosa Darah Sebelum dan Setelah Perlakuan ... 61

Tabel 20 Rata – rata Selisih Penurunan Kadar Glukosa Darah ............... 62

Tabel 21 Rata – rata Selisih Penurunan Kadar Glukosa Darah pada

Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding ...................... 62

Tabel 22 Hasil Uji Proksimat Nilai Gizi Puding Buah Naga Merah dan

Jambu Biji Merah per 100g ......................................................... 63

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Kerangka Teori .......................................................................... 37

Bagan 2 Kerangka Konsep ...................................................................... 38

Bagan 3 Alur Penelitian ........................................................................... 50

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampian 1 Perhitungan Besar Sampel .................................................... 93

Lampian 2 Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden ................... 94

Lampian 3 Identitas Responden .............................................................. 95

Lampian 4 Pengukuran Kadar Glukosa Darah ........................................ 96

Lampian 5 Form Recall 24 JAM ............................................................... 97

Lampian 6 Hasil Uji Proksimat ................................................................. 98

Lampian 7 Output Hasil Analisis Data...................................................... 99

Lampian 8 Foto Penelitian ..................................................................... 122

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) yang

merupakan masalah kesehatan utama baik itu didunia, nasional,

maupun lokal (Riskesdas, 2013). Diabetes Melitus (DM) adalah

penyakit degeneratif kronis serius yang disebabkan oleh pankreas

yang tidak cukup untuk menghasilkan insulin ( hormon yang mengatur

gula darah atau glukosa), atau tidak efektifnya tubuh untuk

menggunakan insulin yang dihasilkan. Diabetes adalah masalah

kesehatan yang menjadi target salah satu prioritas dari empat

penyakit tidak menular oleh para pemimpin dunia. (WHO Global

Report, 2016).

Penyakit Diabetes Melitus meningkat pada tahun 2013

dibandingkan dengan tahun 2007 yang diketahui dari hasil Riset

kesehatan dasar (Riskesdas). Pada 2013 prevalensi Diabetes Melitus

adalah 2,1% dan sedangkan pada tahun 2007 prevalensi Diabetes

Melitus sebesar 1,1% (Riskesdas, 2013). Diperkirakan terdapat 422

juta jiwa orang dewasa yang berusia diatas 18 tahun yang hidup

dengan diabetes pada tahun 2014 di dunia, dan diperkirakan pada

tahun 2035 akan meningkat pesat menjadi 592 juta jiwa orang yang

menderita diabetes (WHO, 2016). Diabetes merupakan penyebab

kematian untuk 5,1 juta orang atau sama dengan satu orang

meninggal setiap enam detik karena penyakit diabetes Internasional

Diabetes Federation (IDF), 2013, Dan prevalensi Diabetes Melitus

secara global pada umur ≥ 18 tahun yaitu 8,5%. Pada tahun 2015

sebanyak 1,6 juta jiwa merupakan estimasi dari angka kematian

akibat diabetes melitus (WHO, 2017).

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

2

Provinsi Sumatera Selatan cukup tinggi akan jumlah penderita

Diabetes Melitus, dan Kota Palembang merupakan prevalensi

tertinggi pada penyakit Diabetes Melitus sebesar 22,79%

dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi

Sumatera Selatan, seperti Kabupaten Banyuasin sebesar 1,03% dan

Kabupaten Ogan Komering Ilir sebesar 1,42% (Hasil data dari profil

kesehatan Provinsi Sumatera Selatan tahun 2010). pada tahun 2014

data yang di hasilkan dari Dinkes Sumatera Selatan penderita

diabetes mencapai 17.541 jiwa yang menderita penyakit DM, dan

mengalami peningkatan pada tahun 2015 menjadi 22.042 jiwa

penderita DM.

Data yang tercatat pada tahun 2018 di Puskesmas Talang Ratu

Palembang yang menderita penyakit Diabetes Melitus sebanyak 159

penderita dan Dari data yang didapatkan jumlah penyakit Diabetes

Melitus di Puskesmas Talang Ratu Palembang dengan estimasi pada

tahun 2017 berjumlah 119 jiwa orang yang terkena penyakit diabetes.

Tingginya pravalensi Diabetes Melitus Tipe II umumnya

disebabkan oleh faktor tidak seimbangnya asupan makan, dimana

kosumsi makanan yang cenderung tinggi lemak, gula, dan rendah

serat dapat menyebabkan obesitas serta mengakibatkan peningkatan

glukosa darah 2 jam postprandial (Satoto, 1997 ; Fitri, 2012 ; Jeremy

et al., 2013). Dan faktor lainnya yaitu faktor yang dapat di modifikasi

seperti pola makan, aktifitas fisik (olahraga teratur), berat badan lebih /

gemuk, Obesitas, dan merokok, serta faktor yang tidak dapat di

modifikasi seperti umur/usia, jenis kelamin, riwayat keluarga dan

riwayat melahirkan bayi ≥4 kg (Riskesdas 2013).

Buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) merupakan salah satu

jenis katus yang saat ini banyak diperbincangkan. Di Indonesia buah

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

3

naga terbilang baru dikenal dan merupakan dalam katagori pangan

fungsional. Dari berbagai media buah naga merah ini memiliki

berbagai khasiat dalam kesehatan manusia, salah satunya dalam

penyeimbangan dalam kadar glukosa darah (gula darah) dan masih

banyak lagi kahisat lainnya dalam tubuh (Kristanto, 2008).

Buah naga merah (Hylocereus Polyrhizus) mengandung kaya

serat, kalsium, magnesium, kalium dan natrium, serta buah naga

merah juga mengandung antioksida yang bermanfaat untuk menjaga

elastisitas pembuluh darah (Wiardani et all.,2014). Vitamin yang

berfungsi sebagai antioksidan adalah Vitamin C yang memiliki peran

dalam tubuh manusia untuk menetralkan radikal bebas. Antioksidan

adalah senyawa pemberian elekron yang menghambat rekasi oksidasi

dengan cara mengikat rasikal bebas dan molekul yang sangat rektif

sehingga dapat mencegah kerusakan sel (Winarsi, 2007).

Buah jambu biji kaya akan kandungan serat, khususnya pektin

(serat larut air) yang bersifat Hipokolesterolemik dan Hipoglikemik

yang bisa menurunkan kadar kolesterol maupun glukosa (gula darah).

Pada umumnya peran fisiologis serat makanan adalah meningkatkan

massa feses, memperlambat waktu pengkosongan lambung,

meningkatkan rasa kenyang sesudah makan, menurunkan absorpsi

glukosa, dan meningkatkan ekskresi asam empedu (Wirakusumah,

2007).

Beberapa penelitian juga sudah menunjukkan bahwa buah segar

dan jus jambu biji merah memiliki kemampuan untuk menurunkan

kadar glukosa darah dengan pemberian 1 gr jus Jambu biji merah /kg

berat badan menunjukkan efek penurunan glukosa darah pada tikus

normal maupun tikus diabetes (Astawan,2008).

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, penduduk Kota Palembang adalah

salah satu penyandang Diabetes Melitus tertinggi di Sumatera Selatan

sebesar 22,79% . Berdasarkan penelitian sebelumnya juga buah naga

merah dan jambu biji merah memiliki peran dalam penurunan kadar

gula darah pada penderita diabetes, maka dari itu peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian Puding Buah

naga merah dan Buah jambu biji merah (NAMBUIRA) terhadap

Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya Pengaruh Pemberian Puding Buah naga merah

dan Buah jambu biji merah (NAMBUIRA) terhadap Kadar Glukos

pada Penderita Diabetes Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas

Talang Ratu Palembang.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahui karakteristik responden pada kelompok pelakuan dan

kelompok pembanding di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu

Palembang.

b. Diketahui kadar gula darah sebelum perlakuan pada kelompok

perlakuan dan Pembanding pada pasien Diabetes Melitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang.

c. Diketahui kadar glukosa darah setelah diberi perlakuan pada

kelompok perlakuan dan Pembanding pada pasien Diabetes

Melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang.

d. Diketahui pengaruh pemberian puding Buah naga merah dan

Buah jambu biji merah (NAMBUIRA) terhadap kadar glukosa

darah pada penderita Diabetes melitus Tipe II di Wilayah Kerja

Puskesmas Talang Ratu Palembang.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

5

e. Diketahui perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan sesudah

pemberian pada kelompok perlakuan Pembanding pasien

Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Talang

Ratu Palembang.

D. Hipotesis

Ada pengaruh pemberian puding Buah naga merah dan Buah

jambu biji merah (NAMBUIRA)terhadap kadar glukosa darah bagi

penderita Diabetes melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Talang

Ratu Palembang.

E. Manfaat

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan pengalaman serta menerapkan

ilmu yang selama ini didapat diperkuliahan.

2. Bagi Poltekkes Kemenkes Jurusan Gizi Palembang

Sebagai bahan masukan bagi Poltekkes Kemenkes Jurusan Gizi

Depkes Palembang dalam melengkapi referensi atau perpustakaan

bidang gizi klinik.

3. Bagi Masyarakat

Memberikan suatu informasi kepada masyarakat tentang bahan

makanan yang dapat menurunkan kadar glukosa darah khususnya

pasien diabetes melitus.

4. Bagi Puskesmas Talang Ratu Palembang

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk memberikan

informasi dan pelayanan yang tepat untuk pasien Diabetes Melitus

di Wilayah Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang

.

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

1. Diabetes Melitus

a. Definisi Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus merupakan kelompok penyakit

metabolisme yang memiliki karakteristik hiperglikemia yang

terjadi dikarenakan kelainan terhadap sekresi insulin, kerja

insulin, dan atau kedua-duanya (Perkeni,2015). Adapun gejala

yang sering ditemukan pada penderita Diabetes Melitus adalah

poliulia, polidipsi, polifagia, penurunan berat badan, dan

penglihatan kabur (ADA,2017).

Diabetes Mellitus adalah penyakit degeneratif kronis serius

yang disebabkan oleh pankreas yang tidak cukup untuk

menghasilkan insulin ( hormon yang mengatur gula darah atau

glukosa). Atau tidak efektifnya tubuh untuk menggunakan

insulin yang dihasilkan. Diabetes Mellitus biasanya ditandai

dengan kadar gula darah diatas normal. Diabetes adalah

masalah kesehatan yang menjadi target salah satu prioritas

dari penyakit tidak menular oleh para pemimpin dunia. (WHO

Global Report, 2016).

b. Klasifikasi Diabetes Mellitus

1. Diabetes Tipe I (insulin-dependent)

Kelompok penyakit Insulin Dependen Diabetes Melitus

(IDDM) atau DM Tipe-I adalah diabetes yang bergantung

pada insulin dimana tubuh kekurangan akan hormon insulin.

DM Tipe-I (IDDM) terjadi dikarenakan destruksi sel beta

pankreas. Pada DM Tipe-I (IDDM) ini terdapat sedikit atau

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

7

tidak sama sekalinya sekresi insulin yang ditentukan dengan

level protein c-peptida dengan jumlah sedikit atau tidak sama

sekali.

Ketoasidosis merupakan penyakit Manifestasi pertama.

Tanda – tanda yang terjadi dalam proses autoimun adalah

dengan terbentuknya antibodi terhadap insulin, glutamic acid

decarboxylase (GAD65), tyrosine phosphatases IA-2 and IA-

2b, zinc transporter 8 (ZnT8), dan autoantibodi terhadap sel

langerhans itu sendiri (American Diabetes Asociation (ADA),

2011). Karena dengan penurunan masa sel beta, maka

sekresi insulin menurun sampai dengan insulin yang tersedia

tidak cukup lagi untuk mempertahankan kadar glukosa

normal dalam darah. Setelah 80-90% dari sel beta hancur,

maka berkembangya hiperglikemia dan dapat didiagnosa

diabetes (Khardori, 2016).

Pada penyakit DM Tipe-I biasanya banyak menyerang

pada usia anak – anak, remaja atau orang – orang yang

berusia dibawah 30 tahun, baik laki-laki ataupun perempuan.

Penyebab IDDM ini belum begitu jelas di karenakan apa,

tetapi diduga kuat disebabkan oleh infeksi virus yang

menimbulkan autoimun yang berlebihan untuk menumpas

virus. Akibatnya sel-sel pertahanan tubuh tidak hanya

membasmi virus, tetapi juga merusakkan sel-sel langerhans,

dan juga biasanya gejala timbul dengan mendadak serta

pasien bisa sampai koma bila tidak segera ditangani dengan

pertolongan penyuntikan insulin (Mahendra B,2008).

2. Diabetes Tipe II (non-insulin dependen)

Kelompok Insulin Non-Dependen Diabetes Melitus

(NIDDM) atau DM Tipe-II ini dimana keadaan hormon insulin

tidak berfungsi dengan mestinya yang didalam tubuh.

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

8

Hal ini terjadi dikarnakan pada DM Tipe-II ini penderita terjadi

hiperinsulinemia tetapi insulin tidak dapat untuk membawa

glukosa untuk masuk kedalam jaringan di karenakan terjadi

resistensi insulin yang merupakan turunnya akan

kemampuan insulin untuk merangsang mengambil glukosa

dari jaringan perifer dan untuk menghambat produksi

glukosa oleh hati. karena itu terjadinya resistensi insulin

(suatu respon insulin yang sudah tidak aktif karena dianggap

kadar masih tinggi dalam darah) maka akan mengakibatkan

defisiensi relatif insulin. Hal tersebut dapat mengakibatkan

berkurangnya sekresi insulin pada adanya glukosa bersama

bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan

mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa. Onset

DM Tipe ini terjadi perlahan-lahan karena itu gejalanya

asimtomatik. Adanya resistensi yang terjadi perlahan-lahan

akan mengakibatkan sensitivitas reseptor akan glukosa

berkurang. DM Tipe ini sering terdiagnosis setelah terjadi

komplikasi (ADA, 2011).

Diabetes Tipe II didiagnosis beberapa tahun setelah

onset, yaitu setelah muncul beberapa komplikasi sehingga

tinggi insidensinya sekitar 90% dari penderita diabetes

Melitus di seluruh dunia dan sebagian besar merupakan

akibat dari memburuknya faktor risiko seperti kelebihan berat

badan dan kurangnya aktivitas fisik. Serta biasanya DM

Tipe-II terjadi pada usia dewasa (WHO, 2014).

3. Diabetes Gestational

Gestational Diabetes Melitus (GDM) adalah diabetes

yang didiagnosis selama kehamilan, pada trimester kedua

dan ketiga (ADA, 2014) yang ditandai dengan hiperglikemia

(kadar gula darah di atas normal). Wanita dengan diabetes

gestational memiliki peningkatan risiko komplikasi selama

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

9

kehamilan dan saat melahirkan, serta memiliki risiko

diabetes Tipe II yang lebih tinggi di masa depan (IDF, 2014).

4. Diabetes Tipe Lain

DM Tipe ini terjadi dikarenakan etiologi lain, seperti

defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin,

penyakit eksokrin pankreas, penyakit metabolik endokrin lain

(Endokrinopati), iatrogenik, infeksi virus, penyakit autoimun,

Diindukasi obat atau zat kimia dan kelainan genetik lain.

c. Etiologi

1. Diabetes Melitus Tipe I atau IDDM (Insulin Dependent

Diabetes Melitus)

Pada pasien DM Tipe I (IDDM) yang menganalisis

terjadinya DM tersebut adalah dari Faktor Lingkungan yang

menyebabkan proses autoimun dalam tubuh yang terinfeksi

Virus seperti Gondongan (Mumps), Rubella atau

Sitomegalovirus (CMV) Kronis, serata pemicu lainnya adalah

Obat dan Toksin (Corwin,2009).

2. Diabetes Melitus Tipe II atau NIDDM (Non-Insulin Dependent

Diabetes Melitus)

Penyakit Diabetes Tipe II (NIDDM) adalah Penyakit

Heterogen yang disebabkan secara Multifaktor

(Ozougwo,2003) DM Tipe II dominan dengan kegemukan.

Selain itu juga, terdapat sifat genetik yang belum terdeteksi

dapat menyebabkan pankreas mengeluarkan insulin yang

berbeda, atau menyebabkan reseptor insulin atau perantara

keduanya tidak dapat merespon secara adekuat terhadap

insulin. Serta kemungkinan lain juga berkaitan dengan

rangkaian genetik yang dihubungkan dengan kegemukan dan

rangsangan jangka panjang reseptor-reseptor insulin.

Rangsangan yang berkepanjangan atas reseptor-reseptor

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

10

tersebut dapat menyebabkan penurunan dari jumlah reseptor

insulin yang dihasilkan dalam sel beta tubuh.

Penurunan ini disebut dengan downground kemungkin

pula bahwa individu yang menderita diabetes Tipe 2 (NIDDM)

juga menghasilkan antibodi insulin yang berkaitan dengan

reseptor insulin, mengahambat akses insulin ke reseptor, tetai

tidak merangsang aktivitas pembawa karier. Defisit hormone

leptin, akibat kekurangan gen penghasil leptin atau tidak

berfungsi, mungkin bertanggung jawab untuk diabetes Tipe II.

Tanpa gen leptin, tubuh akan gagal merespon terhadap tanda

kenyang, dan itulah mengapa menjadi gemuk dan

menyebabkan insensitivitas insulin (Corwin,2009).

3. Diabetes Gestasional

Gestational diabetes terjadi saat ada hormon antagonis

insulin yang berlebihan saat masa kehamilan. Hal ini

menyebabkan keadaan resistensi insulin dan glukosa tinggi

pada ibu hamil yang terkait dengan kemungkinan adanya

reseptor insulin yang rusak (NIDDK, 2014 dan ADA, 2014).

d. Manifestasi Klinis

Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit Diabetes

Melitus adalah:

1. Timbul Rasa Lapar (Polifagia)

Sel dalam tubuh yang mengalami kekurangan bahan

bakar (cellstarvation), yang mengakibatkan penderita

merasa sering lapar dan ada peningkatan asupan makanan

(Riyadi, 2008).

2. Timbul Rasa Haus (Polidipsia)

Polidipsia adalah rasa haus berlenbihan yang timbul

dikarenakan kadar glukosa yang terbawa oleh urin sehingga

tubuh merespon untuk meningkatkan asupan cairan

(Subekti, 2009).

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

11

3. Pengeluaran Urin (Poliuria)

Poliuria adalah dimana keadaan volume air kemih dalam

24 jam mengakibatkan glikosuria karena glukosa darah

sudah mencapai pada kadar “ambang ginjal”, yaitu 180

mg/dl pada keadaan ginjal yang normal. Dengan kadar

glukosa darah 180 mg/dl, ginjal sudah tidak bisa

mereabsobsi glukosa dari filtrar glomerulus sehingga timbul

glikosuria. Karena glukosa menarik air, osmotik diuretik akan

terjadi mengakibatkan poliuria (Riyadi, 2008).

4. Penurunan Berat Badan

Penderita Diabetes Melitus penurunan berat badan

disebabkan karena tubuh terpaksa mengambil dan juga

membakar lemak sebagai cadangan energy yang di

butuhkan tubuh (Subekti, 2009).

5. Rasa Lemah

Rasa lemah yang di derita penyakit Diabetes Melitus

diakibatkan karena glukosa dalam tubuh tidak diangkut

kedalam sel untuk menjadi energi sehingga akan

kekurangannya oksigen dalam tubuh.

e. Patofisiologi Diabetes Mellitus

1. Diabetes Tipe I

Autoimun yang menyebakan pankreas seseorang

berhenti memeproduksi insulin. Insulin adalah hormon yang

mengubah gula menjadi energi yang terjadi karna faktor

genetik atau keturunan.

2. Diabetes Tipe II

Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan insulin namun

tidak mutlak. Ini berarti bahwa tubuh tidak mampu

memproduksi insulin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

12

yang ditandai dengan kurangnya sel beta atau defisiensi

insulin resistensi insulin perifer (ADA, 2014). Resistensi

insulin perifer berarti terjadi kerusakan pada reseptor-

reseptor insulin sehingga menyebabkan insulin menjadi

kurang efektif mengantar pesan-pesan biokimia menuju sel-

sel (CDA, 2013). Dalam kebanyakan kasus diabetes Tipe II

ini, ketika obat oral gagal untuk merangsang pelepasan

insulin yang memadai, maka pemberian obat melalui

suntikan dapat menjadi alternatif.

3. Diabetes Gestasional

Gastasional diabetes ini terjadi karena ada hormon

antagonis insulin yang belebihan saat kehamilan. Hal ini

menyebabkan resistensi insulin dan glukosa tinggi pada ibu

yang terkait dengan kemungkinan ada reseptor insulin yang

rusak. (NIDDK, 2014 ; ADA, 2014).

f. Komplikasi Diabetes Mellitus

Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit yang dapat

menimbulkan berbagai macam komplikasi, Komplikasi DM

dibedakan menjadi 2 yaitu, komplikasi akut dan komplikasi

kronik:

1. Komplikasi Metabolik Akut

Komplikasi Metabolik Akut DM disebabkan oleh

perubahan yang relatif akut dari konsentrasi glukosa plasma.

Komplikasi metabolik yang paling serius pada DM Tipe-I

adalah ketosidosis diabetik (DKA). Apabila kadar insulin

sangat menurun, pasien mengalami hipergilkemia dan

glukosuria berat, penurunan lipogenesis, peningkatan

lipolisis, dan peningkatan oksidasi asam lemak bebas

disertai pembentukan benda keton yang merupakan awal

dari DKA (Price, 2006).

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

13

a) Hipoglikemia

Hipoglikemia adalah (kadar gula darah kurang dari

45-50 mg/dL) timbul sebagai komplikasi diabetes yang

disebabkan karena pengobatan yang kurang tepat

(Smeltzer dan Bare, 2008). Salah satu Faktor utama

terjadinya hipoglikemia adalah ketergantungannya

jaringan saraf pada asupan glukosa darah yang

berkelanjutan. Pada penderita DM rentan akan terhadap

komplikasi Hipoglikemia sekitat 2 jam sesudah makan

sampai waktu makan berikutnya (Soemadji, 2009).

b) Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik (KAD) disebabkan karena

kelebihan kadar glukosa dalam darah sedangkan kadar

insulin dalam tubuh sangat menurun sehingga

mengakibatkan kekacauan metabolik yang ditandai oleh

trias hiperglikemia, asidosis dan ketosis (Soewondo,

2006).

c) Sindrom HONK (Hiperglikemia Hiperosmoler Nonketotik)

Hiperosmolar Non ketotik adalah suatu keadaan

dimana kadar glukosa darah sangat tinggi sehingga

darah menjadi sangat kental, kadar glukosa darah DM

bisa sampai di atas 600 mg/dl. Glukosa ini akan menarik

air keluar sel dan selanjutnya keluar dari tubuh melalui

kencing sehingga timbullah kekurangan cairan tubuh

atau dehidrasi. Gejala hiperosmolar nonketotik mirip

dengan ketoasidosis. Perbedaannya, pada hiperosmolar

nonketotik tidak dijumpai nafas yang cepat dan dalam

serta berbau keton. Gejala yang ditimbulkan adalah rasa

sangat haus, banyak kencing, lemah, kaki dan tungkai

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

14

kram, bingung, nadi berdenyut cepat, kejang dan koma

(Siregar, 2011)

d) Fenomena Fajar (dawn phenomena)

Fenomena fajar (dawn phenomena) adalah

Hiperglikemia pada pagi hari (antara jam 5 sampai 9

pagi) yang tampaknya disebabkan oleh peningkatan

sirkadian kadar glukosa di pagi hari. Fenomena ini dapat

dijumpai pada pengidap diabetes Tipe I atau diabetes

Tipe II, dan juga dapat terjadi penurunan sensitivitas

terhadap insulin juga terjadi pada pagi hari, baik sebagai

variasi sirkadian normal maupun atau sebagai respons

terhadap hormon pertumbuhan atau kortisol

(Corwin,2009).

2. Komplikasi kronis

a) Penyakit Mikrovaskular

- Kerusakan Retina Mata (Retinopati)

Penyakit DM dapat merusak mata dan menjadi

penyebab utama dari kebutaan. Setelah mengidap

DM selama 15 tahun, rata-rata 2% penderita DM

menjadi buta dan 10% mengalami cacat

penglihatan. Kerusakan mata akibat DM yang paling

sering adalah retinophati (kerusakan retina). Glukosa

darah yang tinggi menyebabkan rusaknya pembuluh

darah retina bahkan dapat menyebabkan kebocoran

pembuluh darah kapiler. Darah yang keluar dari

pembuluh darah inilah yang menutup sinar yang

menuju ke retina sehingga penglihatan penderita DM

menjadi kabur. Kerusakan yang lebih berat akan

menimbulkan keluhan seperti tampak bayangan

jaringan atau sarang laba-laba pada penglihatan

mata, mata kabur, nyeri mata, dan buta. Selain

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

15

menyebabkan retinopati, DM juga dapat

menyebabkan lensa mata menjadi keruh (tampak

putih) yang disebut katarak serta dapat

menyebabkan glaucoma (peningkatan tekanan bola

mata) (Siregar, 2011).

- Kerusakan Ginjal (Nefropati)

Nefropati diabetik disebabkan oleh gangguan

fungsi glomerulus akibat pengendapan material yang

membran basal yang dapat menggrogoti pembuluh

glomerulus; arteri glomerulus aferen dan eferen yang

dapat mengalami sclerosis (F. Ganong,2010).

b) Penyakit Makrovaskular

Frekuensi penyakit makrovaskuler meningkat

aterosklerosis pada penderita diabetes. Frekuensi

hipertensi meningkat pada diabetes dan berkaitan

dengan peningkatan kandungan Na+ ekstrasel tubuh

total, yang menyebabkan ekspansi volume dan supresi

renin. Pada DM Tipe I, hipertensi biasanya terjadi

setelah munculnya nefropati, saat insufisiensi ginjal

mengganggu kemampuan tubuh mensekresikan air dan

zat terlarut. Pada DM Tipe II, hipertensi sering sudah

terjadi saat diagnosis ditegakkan pada orang-orang

dengan obesitas, resistensi insulin, dan berusia tua

(F.Ganong,2010).

c) Penyakit Neuropati

- Polineuropati simetris perifer

Demielinasi saraf perifer merupakan tanda

utama polineuropati diabetik, terutama mengenai

saraf distal dan biasanya secara klinis bermanifestasi

sebagai penurunan sensasi sensorik simetris

ekstremitas distal yang didahului oleh kesemutan,

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

16

baal dan parestesia. Gejala ini dimulai di sebelah

distal dan kemudian meluas ke proksimal, juga dapat

terjadi ditangan (F.Ganong,2010).

d) Neuropati Otonom

Neuropati otonom sering menyertai neuropati perifer

simetris, pada DM Tipe I, dan dapat mengenai seluruh

aspek fungsi otonom, terutama yang melibatkan sistem

kardiovaskular yaitu terjadi takikardi yang menetap pada

saat istirahat dan hipotensi ortostik, sistem genitourinaria

yaitu terjadi impotensi (control parasimpatis vasodilatasi)

pada pria dan disfungsi seksual pada wanita,

berkurangnya sensasi kandung kemih dan kesulitan

mengosongkan kandung kemih menyebabkan overflow

incontinence dan peningkatan resiko infeksi saluran

kemih akibat sisa urine dan gangguan sistem pencernaan

yang terjadi gangguan motorik yang terjadi di seluruh

saluran cerna, yang menyebabkan tertundanya

pengososngan lambung, kostipasi atau diare

(F.Ganong,2010).

e) Mononeuropati

Mononeuropati kompleks yang timbulnya secara

mendadak gangguan motorik yang disertai nyeri disatu

saraf kranial atau perifer tertentu atau beberapa saraf

(F.Ganong,2010).

f) Ulkus Kaki Diabetik

Berhubungan dengan penurunan sensasi tekanan

kulit dan getaran pada ekstremitas yang terjadi pada

pasien dengan DM (F,Ganong.2010).

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

17

g) Infeksi

Pada diabetes yang tidak terkontrol, fungsi

kemotaksis dan fagositosis neutrophil terganggu. Imunitas

selular juga mungkin abnormal. Selain itu, kelainan

vaskular dapat menghambat aliran darah, yang

mencegah sel-sel radang mencapai luka (mis., ulkus kaki)

atau tempat-tempat infeksi lain. Infeksi umum pada

penderita DM seperti infeksi periodontal

(F.Ganong,2010).

g. Diagnosa Diabetes Mellitus

Diagnosis dini penyakit DM sangat menentukan

perkembangan penyakit DM pada penderita. Seseorang yang

menderita DM tetapi tidak terdiagnosis dengan cepat

mempunyai risiko yang lebih besar menderita komplikasi dan

kesehatan yang memburuk (WHO, 2016). Diagnosis DM dapat

ditegakkan berdasarkan pemeriksan glukosa darah yang dapat

dilakukan dengan menggunakan berbagai macam pemeriksaan

laboratorium seperti pemeriksaan glukosa darah. Metode yang

paling dianjurkan untuk mengetahui kadar glukosa darah adalah

metode enzimatik dengan bahan plasma atau serum darah

vena. Untuk tujuan pemantaun hasil pengobatan dapat

dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah

kapiler dengan glukometer (Perkeni, 2015).

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

18

Tabel 1

Kadar Gula Darah Sewaktu dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring dan Diagnosa

Kadar Gula Darah Bukan

DM

Pre DM DM

Kadar Gula

Darah Sewaktu

(mg/dL)

Plasma

Vena

<100 100-199 ≥200

Darah

Kapiler

<90 90-199 ≥200

Kadar Gula

Darah Puasa

(mg/dL)

Plasma

Vena

<100 100-125 ≥126

Darah

Kapiler

<90 90-99 ≥100

Sumber: Perkeni, 2015

Menurut Rustama dkk (2010) diagnosis DM dapat ditegakkan

apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:

1. Jika ditemukan gejala klasik (poliuria, polidipsia dan

polifagia). Gejala ini disampaikan pasien saat berkonsultasi

dengan didukung hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu

yang lebih besar dari 200 mg/dL(11,1 mmol/L).

2. Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dL (7mmol/L). Puasa

adalah tanpa asupan kalori minimal selama 8 jam.

3. Pada penderita yang asimptomatik ditemukan kadar glukosa

darah sewaktu ≥ 200 mg/dL atau kadar glukosa darah

lebih tinggi dari normal dengan tes toleransi glukosa oral

(TTGO) yang terganggu pada lebih dari satu kali

pemeriksaan.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

19

h. Faktor Risiko Diabetes Mellitus

1) Faktor risiko yang dapat diubah

a) Gaya Hidup

Gaya hidup adalah sebuah perilaku seseorang yang

ditunjukkan dalam aktivitas sehari-hari. Makanan cepat

saji, olahraga tidak teratur dan minuman bersoda adalah

salah satu gaya hidup yang dapat memicu terjadinya

Diabetes Melitus Tipe 2 (ADA, 2009).

b) Diet Yang Tidak Sehat

Perilaku diet yang tidak sehat yaitu kurang olahraga,

sering mengkonsumsi makan siap saji (Abdurrahman,

2014).

c) Aktifitas Fisik

Olahraga teratur dapat mengurangi resistensi insulin

sehingga insulin dapat digunakan lebih baik oleh sel

tubuh (Garnita, 2016).

d) Obesitas (Kegemukan)

Pada DM Tipe II kondisi obesitas memicu timbulnya

DM yang memiliki risiko 4 kali lebih besar dengan berat

badan ideal. Obesitas merupakan faktor utama

terjadinya DM Tipe II. Obesitas mengakibatkan sel-sel

beta pankreas mengalami hipertropi yang akan

berpengaruh terhadap penurunan produksi insulin.

Hipertropi pankreas disebabkan karena peningkatan

beban metabolisme glukosa pada penderita obesitas

yang mencukupi energi sel yang terlalu banyak (Riyadi

dan Sukarmin, 2008).

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

20

e) Pengetahuan

Pengetahuan pasien dengan tingkat pengetahuan

tinggi akan melakukan self care secara mandiri dengan

baik sedangkan pasien yang memiliki tingkat

pengetahuan rendah maka perlakuan self care diabetes

menjadi kurang (Saleh, 2014).

2) Faktor risiko yang tidak dapat diubah

a) Riwayat keluarga Diabetes Melitus

Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab Diabetes

Melitus orang tua. Biasanya, seseorang yang menderita

Diabetes Melitus mempunyai anggota keluarga yang juga

terkena penyakit tersebut (Ehsa, 2010).

b) Jenis Kelamin

Wanita lebih memiliki potensi untuk terkena Diabetes

Melitus dari pada pria karena adanya perbedaan anatomi

fisiologi. Secara fisik wanita memang lebih rentan

mempunyai indeks massa tubuh di atas normal. Selain itu,

menopause pada wanita mengakibatkan pendistribusian

lemak tubuh tidak merata dan cenderung terakumulasi

(Garnita, 2012).

c) Umur

Pertambahan usia berbanding lurus dengan

peningkatan risiko terkena Diabetes Melitus karena jumlah

sel beta pangkreas yang produktif memproduksi insulin

akan berkurang karena penurunan fisiologis (Garnita,

2012).

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

21

d) Infeksi dan Penyakit

Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat

menginfeksi pankreas sehingga menimbulkan radang

pankreas. Hal itu menyebabkan sel beta pada pankreas

tidak bekerja optimal dalam mensekresi insulin. Beberapa

penyakit tertentu, seperti kolesterol tinggi dan displidemia

dapat meningkatkan risiko terkena DM (Wijayakusuma,

2008).

i. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus

Penatalaksanaan Diabetes Melitus dimulai dengan

menerapkan pola hidup sehat (terapi gizi medis dan aktivitas

fisik) bersamaan dengan intervensi farmakologis dengan obat

anti hiperglikemia secara oral dan/atau suntikan.Tujuan

penatalaksaan secara umum adalah meningkatkan kulaitas

hidup penderita diabetes mellitus. Menurut Konsensus Nasional

ada 4 pilar utama dalam pengelolaan Diabetes Melitus

(PERKENI, 2015) yaitu:

1) Edukasi

Edukasi dengan tujuan promosi hidup sehat, perlu

selalu dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan

dan merupakan bagian yang sangat penting dari

pengelolaan Diabetes Melitus secara holistik. Materi

edukasi terdiri dari materi edukasi tingkat awal dan

materi edukasi tingkat lanjutan (PERKENI, 2015).

2) Terapi Gizi Medis (TGM)

TGM adalah bagian penting dan penatalaksanaan

Diabetes Melitus Tipe II secara komprehensif. Kunci

keberhasilannya adalah keterlibatan secara menyeluruh

dari anggota tim (dokter, ahli gizi, petugas kesehatan

yang lain serta pasien dan keluarganya). Guna mencapai

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

22

sasaran terapi TGM sebaiknya diberikan sesuai dengan

kebutuhan setiap penderita Diabetes Melitus. Prinsip

pengaturan makan pada penderita Diabetes Melitus

hampir sama dengan anjuran makan untuk masyarakat

umum, yaitu makanan yang seimbang dan sesuai

dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing

individu. Penderita Diabetes Melitus perlu diberikan

penekanan mengenai pentingnya keteraturan jadwal

makan, jenis dan jumlah kandungan kalori, terutama

pada mereka yang menggunakan obat yang

meningkatkan sekresi insulin atau terapi insulin itu

sendiri (PERKENI, 2015).

Tabel 2

Jenis Diet Diabetes Melitus Menurut Kandungan Energi, Protein, dan Karbohidrat

Jenis diet Energi

Kkal

Protein

g

Lemak

g

Karbohidrat

g

I 1100 43 30 172

II 1300 45 35 192

III 1500 51,5 36,5 235

IV 1700 55,5 36,5 275

V 1900 60 48 299

VI 2100 62 53 319

VII 2300 73 59 369

VIII 2500 80 62 396

Sumber : Almatsier, (2005)

Keterangan:

Diet I s/d III :diberikan kepada penderita yang terlalu

gemuk.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

23

Diet IV s/d V :diberikan kepada penderita yang mempunyai

berat badan normal.

Diet VI s/d VIII : diberikan kepada penderita kurus, diabetes

remaja (juvenile diabetes) atau diabetes

dengan komplikasi.

3) Aktivitas Fisik

Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali

seminggu) selama kurang lebih 30 menit. Latihan

jasmani dapat menurunkan berat badan dan

memperbaiki sensitifitas terhadap insulin, sehingga akan

memperbaiki glukosa darah. Latihan jasmani yang

dimaksud adalah: jalan, bersepeda, jogging, berenang.

jasmanai sebaiknya disesuaikan dengan umur dan

status kesegaran jasmani (Persadia, 2003).

4) Farmakologis

Terapi farmakologis diberikan bersama dengan

pengaturan makan dan latihan jasmani (gaya

hidup).Terapi farmakologis terdiri dari obat oral (OHO)

dan bentuk suntikan. OHO diperlukan dalam pengobatan

Diabetes Melitus Tipe II jika intervensi gaya hidup

dengan diet, dan latihan fisik tidak cukup untuk

mengendalikan hiperglikemia .Kombinasi insulin dengan

OHO membantu mencapai kontrol kadar glikemia pada

pasien-pasien yang menunjukan respon yang tidak

optimal terhadap pemberian OHO semata (Michael et al,

2002).

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

24

j. Pencegahan Diabetes Melitus

1) Pengelolaan Makanan

Pada penderita penyakit DM dianjurkan untuk mengatur

pola makan dengan memperhatikan asupan karbohidrat dan

serat untuk mencegah peningkatnya dan mengendalikan

kadar gula dalam darah. Namun pada kenyataannya

penderita DM belum mampu untuk mengendalikan kadar

glukosa darah dengan baik setelah menjalankan program

diet yang di anjurkan sehingga kadar glukosa darah tetap

tinggi. Dan penyebab tersebut dikarenakan kurangnya

asupan sumber serat cukup dan antioksidan seperti buah

dan sayur-sayuran. Pada penelitian di Amerika Serikat

penderita DM hanya penunjukan angka <15 g/hari dalam

mengkonsumsi serat, sedangkan dalam anjuran yaitu 25

g/hari (Wiardani et al.,2014).

Diet yang dianjurkan yaitu diet rendah kalori, rendah

lemak, rendah lemak jenuh, diet tinggi serat. Diet ini

dianjurkan diberikan pada setiap orang yang mempunyai

risiko diabetes mellitus. Jumlah asupan kalori ditujukan untuk

mencapai berat badan ideal. Selain itu, karbohidrat kompleks

merupakan pilihan dan diberikan secara terbagi dan

seimbang sehingga tidak menimbulkan puncak glukosa

darah yang tinggi setelah makan (Goldenberg et al, 2013).

Pengaturan pola makan dapat dilakukan berdasarkan 3J

yaitu jumlah, jadwal, dan jenis diet (Tjokroprawiro, 2006).

a) Jumlah yaitu kalori yang masuk setiap harinya yang

diperlukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan

energi. Jumlah kalori ditentukan sesuai dengan IMT

(Indeks Masa Tubuh) dan ditentukan dengan satuan kilo

kalori (Kkal).

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

25

b) Jadwal makan yang tepat adalah ketepatan waktu makan

seseorang dengan tujuan agar berat badan teteap ideal,

sebaiknya jadwal makan diatur dengan interval 3 jam

sekali dengan 3x makan besar dan 3x makan selingan

dan tidak menunda-nunda waktu makan sehari-hari.

c) Jenis makanan adalh jenis makanan yang tepat dengan

Diet atau anjuran bagi pasien Diabetes.

Asupan Makanan yang Dianjurkan oleh PERKENI 2015

terdiri dari:

a) Karbohidrat

Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total

asupan energi. Terutama karbohidrat yang berserat

tinggi. Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak

dianjurkan. Glukosa dalam bumbu diperbolehkan

sehingga penderita diabetes dapat makan sama dengan

makanan keluarga yang lain. Sukrosa tidak boleh lebih

dari 5% total asupan energi. Pemanis alternative dapat

digunakan sebagai pengganti glukosa, asal tidak

melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted Daily

Intake). Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu

dapat diberikan makanan selingan seperti buah atau

makanan lain sebagai bagian dari kebutuhan kalori

sehari.

b) Lemak

Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan

kalori, dan tidak diperkenankan melebihi 30% total

asupan energi. Komposisi yang dianjurkan: lemak jenuh

<7% kebutuhan kalori. lemak tidak jenuh ganda <10%.

selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal. Bahan

makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

26

mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain:

daging berlemak dan susu fullcream. Konsumsi

kolesterol dianjurkan <200 mg/hari.

c) Protein

Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan

energi. Sumber protein yang baik adalah ikan, udang,

cumi, daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu

rendah lemak, kacang-kacangan, tahu dan tempe. Pada

pasien dengan nefropati diabetic perlu penurunan

asupan protein menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10%

dari kebutuhan energi. Kecuali pada penderita Diabetes

Melitus yang sudah menjalani hemodialisis asupan

protein menjadi 1-1,2 g/kg BB perhari.

d) Serat

Sejalan dengan penelitian Bintanah, dkk (2012)

dengan semakin rendahnya dalam mengkonsumsi

asupan serat, maka akan semakin tinggi juga kadar

glukosa dalam darah. Dengan pola makan yang tidak

seimbang dan tidak teratur maka menyebabkan kadar

glukosa darah yang tidak terkontrol sehingga akan

menyebabkan komlikasi terhadap penyakit DM ini,

diantaranya seperti penyakit jantung koroner, stoke dan

gagal ginjal (kemenkes RI, 2013).

Kemampuan dalam serat adalah dapat

memperlambat dalam penyerapan kadar glukosa darah

dan lemak yaitu dengan cara meningkatkan kekentalan

feses dalam tubuh yang secara tidak langsung dapat

menurunkan kecepatan difusi sehingga kadar glukossa

dalam darah dan profil lipod dapat menurun (Sulistyani,

2006 dalam Wiardani et all.,2014). Dengan diet cukup

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

27

serat dapat menyebabkan terjadinya kompleks

karbodirat dan serat, dengan itu daya cerna tubuh dalam

mencernah karbohidrat berkurang, keadaan tersebut

mampu untuk meredamkan peningkatan glukosa dalam

darah dalam hal glukosa darah tetap terkontrol (Santoso,

2011).

Penderita Diabetes Melitus dianjurkan mengonsumsi

serat dari kacang–kacangan, buah dan sayuran serta

sumber karbohidrat yang tinggi serat. Anjuran konsumsi

serat adalah 20-35 g/hari yang berasal dari berbagai

sumber bahan makanan.

2) Aktifitas fisik

Aktifitas Fisik sangat berguna pagi pasien DM salah

satunya Latihan jasmani (Aktifitas Fisik) selain untuk

menjaga kebugaran juga dapat menurunkan berat badan

dan memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga akan

memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang

dianjurkan berupa latihan jasmani yang bersifat aerobik

seperti jalan kaki, bersepeda santai, jogging, dan

berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan

umur dan status kesegaran jasmani. Hindarkan kebiasaan

hidup yang kurang gerak atau bermalas-malasan

(PERKENI, 2011).

3) Kontrol Kesehatan

Seseorang harus rutin mengontrol kadar gula darah

agar diketahui nilai kadar gula darah untuk mencegah

terjadinya Diabetes Melitus supaya ada penanganan yang

cepat dan tepat saat terdiagnosa Diabetes Melitus

(Sugiarto dan Suprihatin, 2012).

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

28

2. Buah Naga (Hylocereus polyrhizus)

Buah Naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis

kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal

dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan, namun

sekarang juga dibudidayakan negara-negara Asia seperti Taiwan,

Vietnam, Filipina, Indonesia dan Malaysia.

Swastika, Nurmili dan Suhendiri (2012) menjelaskan di

Indonesia terdapat 3 jenis buah naga yaitu buah naga daging putih

(Hylocereus undatus), buah naga daging merah (Hylocereus

polyrhizus), buah naga daging super merah (Hylocereus

costaricensis), dan buah naga kulit kuning daging putih

(Selenicerius megalanthus).

Peran buah naga sebagai tanaman obat merupakan hal yang

sudah diyakini kebenarannya. Buah naga sangat berperan dalam

membantu proses pencernaan, mencegah kanker kolon dan

diabetes, mengandung substansi yang mampu menetralisir racun

(logam berat), menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah

selain mencegah batuk dan asma. Tingginya kadar potassium,

protein, serat, sodium, dan kalsium merupakan kelebihan buah

naga sebagai buah kesehatan daripada buah-buahan lainnya

(Gagung dkk, 2012).

Buah naga mempunyai nilai ekonomi tinggi, bermanfaat dan

memiliki khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit yaitu

dapat menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang kadar gula

darah, mencegah kanker usus, menguatkan fungsi ginjal dan

tulang, menguatkan daya kerja otak, meningkatkan ketajaman mata

serta sebagai bahan kosmetik (Rahmawati & Mahajoeno, 2010).

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

29

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Putera

Malaysia menemukan hasil yang cukup mengejutkan dimana

sebanyak 20 sampel penderita diabetes di usia 40 – 55 tahun,

setengah sampel diberikan konsumsi buah naga sedangkan

setengahnya diberikan obat kimia penurun gula darah. hasil yang

didapatkan adalah ternyata dengan mengonsumsi buah naga

secara rutin selama 7 minggu hasilnya lebih baik dalam

menurunkan kadar gula darah dibandingkan dengan mengonsumsi

obat kimia penurun kadar gula. Dengan ini para penderita diabetes

Tipe 1 dan Tipe 2 yang memiliki ketergantungan terhadap suntikan

insulin dapat diminimalisirkan.

Peneliti Departemen of Nutrition and Dietetics Faculty of

Medicine and Health Sciences University Putra Malaysia yang

menyatakan bahwa buah naga super merah berpotensi membantu

menurunkan kadar gula darah dan mencegah resiko penyakit

jantung pada pasien diabetes (Wahyuni, 2011). Serta dalam 1

mg/ml daging buah naga merah dapat menghambat radikal bebas

sebesar 27,45 ± 5,03% (Jaafaret al.,2009).

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) telah banyak diteliti

dan terbukti dapat menurunkan kadar gula darah

(Panjuangtiningrum, 2009). Sebaliknya, buah naga putih

(Hylocereus undatus) yang kandungannya mirip dengan buah naga

merah belum banyak diteliti (Pareira, 2010). Ciri-ciri fisik dari buah

naga merah adalah kulit berwarna merah cerah dengan sisik-sisik

besar yang pada ujungnya dipenuhi dengan gradasi warna hijau

dan warna dagingnya berwarna merah, beda dengan buah naga

putih yang memiliki daging bagian dalam berwarna putih. Buah

naga merah ini memiliki rasa lebih manis dibandingkan dengan

buah naga putih. Kalau buah naga putih lebih dominan rasa asam

dari pada manisnya.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

30

Kandungan yang terdapat dalam buah naga yang sangat

dipercaya oleh orang Cina dan Vietnam yaitu :

1. Antioksidan

Kadar antioksidan yang dimiliki oleh buah naga cukup

tinggi. Hal ini sangat baik bagi tubuh untuk mencegah radikal

bebas yang dapat memicu sel kanker untuk tubuh.

2. Vitamin

Didalam buah naga terdapat beberapa kandungan

vitamin, antara lain Vitamin A yang baik untuk mata, Vitamin

B yang baik untuk pencernaan, dan Vitamin C yang memiliki

banyak manfaat.

3. Kalsium

Kandungan kalsium organik dalam buah naga sangat

baik bagi kesehatan tulang. Kalsium organik lebih kaya

manfaat dari pada kalsium biasa yang ada pada susu

kemasan.

4. Karbohidrat

Mengonsumsi buah naga dapat memberi efek kenyang

karena kandungan karbohidrat yang ada didalamnya.

5. Serat

Sama halnya kandungan Vitamin B kompleks yang baik

untuk pencernaan, buah naga juga kaya akan serat yang

dapat melancarkan pencernaan.

6. Kalori

Jumlah kalori pada buah naga cukup rendah, dalam 100

gr mengandung 54 kalori.

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

31

Buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) juga mengandung

antosianin yang merupakan senyawa polifenol yang kaya akan

pigmen, penentu terbentuknya warna merah, ungu, dan biru dari

berbagai buah-buahan dan sayur-sayuran. Antosianin merupakan

salah satu jenis flavonoid yang banyak terdapat pada buah naga

(Jamilah et al., 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Wybraniec et

al, (2001), membuktikan bahwa flavonoid yang terdapat pada buah

naga adalah betasianin. Panjuantiningrum (2009) menyatakan

bahwa flavonoid yang terkandung dalam buah naga meliputi

quercetin, kaempferol, dan isorhamnetin. Buah naga merah juga

kaya akan antioksidan antosianin. Kadar antosianin berkisar 8,8

mg/100 gr buah naga (Wu dkk.,2006).

Buah naga dianjurkan untuk penderita diabetes karena rasa

manis pada buah naga adalah pemanis alami dan bukan glukosa,

sehingga kadar gula darah pada penderita diabetes tidak naik. Buah

naga juga mengandung kalori yang cukup rendah dan karbohidrat

yang dapat memberikan efek kenyang sehinga dapat mengurangi

gejala poliphagia.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

32

Tabel 3

Kandungan Gizi pada Buah Naga per 100 g

NO Kandungan Gizi Jumlah

1 Air (%) 84,40

2 Kalori (Kcal) 54

3 Karbohidrat (g) 13,20

4 Protein (g) 1,40

5 Lemak (g) 0,40

6 Serat (g) 1,7

7 Vitamin B1 tiamin (mg) 0,04

8 Vitamin B2 riboflavin (mg) 0,04

9 Vitamin B3 niasin (mg) 0,30

10 Vitamin C (mg) 8

11 Fosfor (mg) 10

12 Kalium (mg) 192

13 Sodium (mg) 192

14 Kalsium (mg) 13

15 Fosfor (mg) 14

16 Besi (mg) 0,4

Sumber : Anonim, 2017, Fatsecret Indonesia,TKPI 2018

3. Buah jambu biji (Psidium guajava)

Buah jambu biji (Psidium guajava) merupakan tanaman buah

jenis perdu, dalam bahasa Inggris disebut Lambo guava. Tanaman

jambu ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, lalu menyebar ke

Thailand dan ke negara Asia lainnya seperti Indonesia.Jambu biji

sering disebut juga Jambu Klutuk, Jambu Siki, atau Jambu Batu

(Kuntarsih, 2006). Banyak sekali macam-macam jenis buah jambu

yang ada di Indonesia.

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

33

Tanaman jambu bukan merupakan tanaman asli Indonesia.

Dari berbagai sumber pustaka menyebutkan bahwa tanaman

jambu biji diduga berasal dari Meksiko Selatan, Amerika Tengah,

dan benua Amerika yang beriklim tropis. Buah jambu berbentuk

bulat, bulat agak lonjong, lonjong, dan daging buah berwarna putih

ada yang merah tergantung pada varietasnya. Buah memiliki kulit

tipis dan permukaannya halus sampai kasar. Buah yang telah

masak dagingnya lunak, sedangkan yang belum masak dagingnya

agak keras dan renyah. Buah berasa manis, kurang manis, dan

hambar, tergantung dari varietasnya (Bambang, 2010).

Jambu biji merah adalah tumbuhan dengan batang yang

berkayu, mengelupas, bercabang, dan berwarna coklat, kulit

batang licin. Daun berwarna hijau dan tunggal, ujung tumpul,

pangkal membulat, tepi rata berhadapan, petulangan daun

menyirip berwarna hijau kekuningan. Bunganya termasuk bunga

tunggal, terletak diketiak daun, bertangkai, kelopak bunga

berbentuk corong. Pada mahkota bunga berbentuk bulat telur,

benang sari pipih berwarna putih atau putih kekuningan. Berbentuk

bulat seperti telur dan bijinya kecil-kecil, keras dan dalamnya

berwarna merah pada jambu biji merah (Venant, 2004) .

Jambu biji merah merupakan tanaman musiman yang banyak

ditemukan di Indonesia, termasuk Sumatera Utara. Umur tanaman

ini dapat mencapai puluhan tahun dan pohonnya juga dapat

tumbuh besar dan tinggi (5 meter – 10 meter). Buah jambu biji

merah memiliki bentuk, ukuran dan rasa yang beragam. Bentuknya

ada yang bulat atau agak bulat dan bulat lonjong, ukurannya ada

yang besar, sedang, dan kecil. Demikian pula rasanya, ada yang

manis, agak manis, dan hambar (Cahyono, 2010).

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

34

Tabel 4

Kandungan Gizi Pada Buah Jambu Biji per 100 g

NO Kandungan Gizi Jumlah

1 Air (%) 86

2 Kalori (Kcal) 51

3 Karbohidrat (g) 12,2

4 Protein (g) 0,9

5 Lemak (g) 0,3

6 Serat (g) 5,6

7 Vitamin A (mg) 79

8 Vitamin B1 tiamin (mg) 0,01

9 Vitamin B2 riboflavin (mg) 0,04

10 Vitamin C (mg) 87

11 Kalsium (mg) 20

12 Niacin (mg) 1,1

13 Fosfor (mg) 28

14 Besi (mg) 1,1

15 Bdd (%) 82

Sumber: Daftar Analisis Bahan Makanan, 2012

Buah jambu biji juga mengandung antioksidan berupa flavonoid

(Agnesti, 2013). Senyawa alkaloid dan flavonoid memiliki aktivitas

menurunkan kadar glukosa darah dengan meningkatkan sekresi

insulin dan meningkatkan sensitivitas sel terhadap insulin (Adeneye

and Agbaje, 2008). Dalam jurnal Hanshella, 2005 dinyatakan

bahwa flavonoid dapat berfungsi sebagai antihiperglikemik.

Flavonoid juga merupakan antioksidan yang membantu

menurunkan kadar glukosa dalam darah (Hernani dan Rahardjo,

2005).

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

35

Salah satu buah yang baik dikonsumsi bagi penderita DM Tipe

II ini adalah jambu biji merah, dimana buah ini mengandung pektin

(serat larut air) yang sifatnya hipokolesterolemik dan hipoglikemik

yang dapat menurunkan kadar kolesterol maupun glukosa darah.

Serat ini diperkirakan dalam pembentukan gel dalam traktus

gastrointestinal. Gel ini akan memperlambat pengosongan lambung

dan gerakan makanan yang melalui saluran cerna bagian atas.

Absorpsi glukosa yang lambat kemungkinan yang menyebabkan

penurunan glukosa darah (Jasmani, 2016).

Pektin merupakan senyawa yang dapat menyelimuti molekul

karbohidrat sehingga akan menghambat absorbsinya dan

selanjutnya akan dilepaskan secara perlahan-lahan. Akibat

hambatan absorbsi tersebut maka setelah makan, jumlah gula yang

masuk dalam darah menjadi berkurang dengan demikian

peningkatan kadar gula darah berlebih dapat dihindari (Lucia E. W.,

2012).

Suatu penelitian telah menunjukkan bahwa buah segar dan jus

jambu biji merah memiliki kemampuan menurunkan kadar glukosa

darah yaitu dengan pemberian satu gram jus jambu biji merah per

kilogram berat badan menunjukan efek penurunan glukosa darah

pada tikus normal dan tikus diabetes (Astawan, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian Centers for Disesase Control and

Prevention (CDC) kadar vitamin A, vitamin E lebih rendah, tidak

untuk konsentrasi vitamin C pada penderita diabetes dibanding

kontrol. Pemberian vitamin C dosis tinggi 2g/ hari dapat

memperbaiki kesehatan penderita diabetes. Vitamin C membantu

mencegah komplikasi DM II dengan penghambatan produksi

sorbitol. Sorbitol adalah hasil sampingan dari metabolisme gula

yang akan diakumulasikan di dalam sel dan berperan terhadap

perkembangan neuropati dan katarak. Pemberian Vitamin C 1000 -

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

36

3000 mg/hari pada penderita diabetes dapat mengurangi produksi

sorbitol. Dianjurkan bagi penderita diabetes untuk banyak

mengkonsumsi makanan mengandung kandungan Vitamin C cukup

tinggi diantaranya adalah jeruk, jambu biji, cabe hijau, kecambah

dan brokoli, karena konsumsi Vitamin C dosis tinggi dapat

mencegah berbagai komplikasi diabetes (Widowati, 2008).

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

37

B. KERANGKA TEORI

Bagan 1 Kerangka Teori

Sumber : (Modifikasi Hananta dkk, 2011)

Gaya Hidup

Pengetahuan

Infeksi dan

penyakit

Kadar Gula

Darah

Diabetes Melitus

Tipe II

Genetik/Keturunan

Diet yang salah

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

38

C. Kerangka Konsep

Pengaruh Pemberian Puding Buah Naga merah dan Buan Jambu biji

merah (NAMBUIRA) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah

Pada Penderita DM Tipe II Rawat Jalan di Puskesmas Talang Ratu

Palembang Tahun 2019

Keterangan: : Variabel yang diteliti

: Variabel : Variabel Perancu / confounding

Bagan 2 Kerangka Konsep

Pemberian Puding Buah Naga merah dan

Buan Jambu biji merah

Kadar gula darah

akhir DM Tipe - II

Kadar gula darah

Awal DM Tipe - II

Asupan Zat Gizi Makro dan

Serat

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

39

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Terikat ( Dependen)

Dalam penelitian ini sebagai variabel terikat (dependen) yaitu

variabel yang dipengaruhi adalah kadar glukosa darah.

b. Variabel Bebas ( Independen)

Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas (independen) yaitu

variabel yang mempengaruhi adalah pemberian puding Buah

Naga merah dan Jambu Biji merah (NAMBUIRA).

2. Definisi Operasional

a. Penderita Diabetes Melitus Tipe II

Penderita Diabetes Melitus adalah penderita Diabetes melitus

Tipe II yang di ambil sebagi sempel dengan melihat

pemerikasaan kadar glukosa darah sewaktu > 200 mg/dl

b. Kadar Gula Darah Sebelum Perlakuan

Jumlah kandungan glukosa dalam plasma darah yang diukur

sebelum dilakukan perlakuan. Kadar gula darah yang diambil

adalah gula darah sewaktu.

Cara ukur : Pengambilan darah kapiler

Alat ukur : Glukometer (Accu Check)

Hasil : mg / dL

Skala : Rasio

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

40

c. Kadar Gula Darah Sesudah Perlakuan

Jumlah kandungan glukosa dalam plasma darah yang diukur

sesudah dilakukan perlakuan. Kadar gula darah yang diambil

adalah gula darah sewaktu.

Cara ukur : Pengambilan darah kapiler

Alat ukur : Glukometer (Accu Check)

Hasil : mg / dL

Skala : Rasio

d. Asupan zat gizi adalah banyaknya zak gizi makro (Energi,

Protein, Lemak, Karbohidrat) yang dikonsumsi pasien selama

24 jam pada sat diberi perlakuan yaitu selama 7 hari.

Diperoleh melalui wawancara langsung dengan pasien

menggunakan form recall. Kemudian dianalisa dengan

menggunakan nutrisurvey dan dibandingkan dengan anjuran

zat gizi makro Perkeni 2015.

Cara ukur : Menganalisa kandungan zat gizi Makro

Alat ukur : Form Recall

Hasil : Lebih : >100% kecukupan

Cukup : 90 – 100% Kecukupan

Kurang : <90% kecukupan

Skala : Ordinal

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

41

e. Asupan Serat

Banyaknya serat yang dikonsumsi pasien selama 24 jam pada

saaat perlakuan yaitu selama 7 hari. Diperoleh melalui

wawancara langsung dengan pasien menggunakan form recall

Cara ukur : Observasi

Alat ukur : Form Recall

Hasil : Cukup : 25 – 35 g/hari

Kurang : < 25 g/hari

Skala : Ordinal

Sumber : Perkeni 2015

f. Asupan Vitamin C

Semua asupan vitamin C dari makanan yang dikonsumsi

responden selama 7 hari berturut – turut dengan

menggunakan metode Recall. Hasil dari Recall selama 7 hari

ini kemudian dirata – ratakan lalu dibandingkan dengan

kebutuhan asupan Vitamin C.

Alat ukur : Form Recall

Hasil : Baik : ≥ 75 mg/hari

Kurang : < 75 mg/hari

Skala : Ordinal

Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi,2004

g. Kelompok Perlakuan adalah kelompok responden yang

mendapat puding Buah Naga merah dan Jambu Biji merah

(NAMBUIRA) yang diberikan sebagai penggati selingan pagi

pada pukul ±10.00 WIB sebanyak 1 kali sehari dan

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

42

mendapatkan obat hipoglikemik oral (OHO) dari Puskesmas

Talang Ratu Palembang Selama 7 Hari.

h. Kelompok Pembanding adalah kelompok responden yang

tidak mendapat puding Buah Naga merah dan Jambu Biji

merah (NAMBUIRA) namun hanya mendapatkan obat

hipoglikemik oral (OHO) dari Puskesmas Talang Ratu

Palembang.

i. Puding buah naga merah dan jambu biji merah (NAMBUIRA)

adalah makanan / snack dari hasil pencampuran 100 gr Naga

merah dan Jambu biji merah 150 gr. Dengan kandungan gizi.

Tabel 5

Kandungan Gizi Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA)

Zat Gizi Kandungan

Energi (kkal) 130

Protein (g) 2,6

Lemak (g) 1,3

Karbohidrat (g) 43

Vitamin A (µg) 118,5

Vitamin B1 (mg) 0,1

Vitamin C (mg) 284

Kalsium (mg) 230

Fosfor (mg) 426

Besi (mg) 1

Serat (gr) 9,8

Sumber : Hasil Olah Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

43

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Talang Ratu Palembang.

Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun 2019.

B. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment (eksperimen

semu). Penelitian eksperimen merupakan bentuk penelitian

percobaan yang berusaha untuk mengisolasi dan melakukan

kontrol setiap kondisi-kondisi yang relevan dengan situasi yang

diteliti kemudian melakukan pengamatan terhadap efek atau

pengaruh ketika kondisi – kondisi ini dipengaruhi. Desain dalam

penelitian ini menggunakan pre-test dan post-test . Cara

melakukannya satu kali pengukuran sebelum (pre-test) adanya

perlakuan (treatment) dan setelah itu dilakukan pengukuran lagi

(post-test).

2. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah

rancangan pretest-posttest with control group dengan

menggunakan kelompok pembanding, skema sebagai berikut :

Kelompok eksperimen : O1 - - - - - - - - - - X - - - - - - - - - - - - - O2

Pre test Perlakuan Post test

Kelompok pembanding: O3 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - O4

Pre test Post test

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

44

Keterangan :

O1 = Kelompok eksperimen (pemeriksaan Kadar Gula Darah)

sebelum perlakuan.

O2 = Kelompok eksperimen (pemeriksaan Kadar Gula Darah)

setelah perlakuan.

O3 = Kelompok pembanding (pemeriksaan Kadar Gula Darah).

O4 = Kelompok pembanding (pemeriksaan Kadar Gula Darah).

X = Perlakuan pemberian puding buah naga merah dan jambu

biji merah.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi DM yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

seluruh pasien penderita DM rawat jalan di Wilayah Kerja

Puskesmas Talang Ratu Palembang sebanyak 159 pasein.

2. Sampel

Sampel adalah pasien diabetes melitus rawat jalan di Wilayah

Kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang, dan ditentukan

menggunakan purposive sampling dengan teknik Accidental

Sampling yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

Kriteria sampel Inklusi :

a. Penderita Diabetes melitus tipe II (≥ 200 mg/dl)

b. Pasien Usia diatas ≥18 tahun

c. Pasien dengan kesadaran baik dan dapat berkomunikasi

dengan baik.

d. Pasien berdomisili di Palembang

e. Bersedia menjadi responden dengan menandatangani informed

consent.

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

45

Kriteria sampel Ekslusi :

a. Tidak menderita penyakit saluran cerna.

b. Pasien yang menderita penyakit komplikasi Berat seperti Gagal

ginjal, Sirosis Hepatis, strok.

3. Besar Sampel

Besar sampel yang digunakan ditentukan dengan rumus

(Lemeshow , 1997 dalam rahmat 2017) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

n1 = n2 : Besar sampel untuk setiap kelompok

SD : Standar deviasi (30,9)

Z 1 - α/2 : Nilai Z pada derajat kemaknaan 1,96 bila α : 5%

Z 1 – β : Nilai Z pada Kekuatan 1,64 bila β 5%

: Rata-rata penelitian (27,7)

(Penelitian Wiardani, 2014)

Berdasarkan perhitungan rumus diatas, didapat sampel

minimal dalam penelitian ini sebanyak 26 sampel. Kemudian

ditambah sampel cadangan sebanyak 10% dari jumlah sampel

sehinga diperoleh jumlah sampel seluruh 29 sampel, karena alasan

kepentingan statistik maka sampel minimal yang diambil sebanyak

30 orang untuk kelompok perlakuan dan kelompok pembanding.

Sehingga jumlah responden penelitian ini adalah 60 responden.

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

46

D. Jenis Data dan Cara Pengambilan Data

1. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden

dengan cara wawancara langsung dan pengukuran kadar gula

darah.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan cara

mengutip laporan yang sudah ada, yang dijadikan objek

penelitian yang meliputi : nama, umur, jenis kelamin, dan alamat

sampel.

2. Cara Pengambilan Data

a. Tahap persiapan

1) Peneliti mengurus surat izin pengambilan data sekunder.

Setelah pihak puskesmas memberikan izin pengambilan

data, maka peneliti mengambil data penderita diabetes

berdasarkan diagnosa dokter yang tercatat di buku

kunjungan.

2) Peneliti mempersiapkan puding buah naga merah dan

jambu biji merah untuk dikonsumsi oleh responden.

3) Peneliti mempersiapkan alat Accucheck yang akan

digunakan untuk memeriksa kadar gula darah penderita

yang dijadikan responden.

4) Peneliti mempersiapkan form identitas, form recall dan surat

keterangan ketersediaan menjadi responden penelitian.

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

47

E. Alat Pengumpulan Data

Alat yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah sebagi

berikut:

1. Lembar identitas responden.

2. Lembar observasi.

3. Glukometer.

F. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Dilakukan secara manual

a. Editing

Kegiatan yang dilakukan dalam pengeditan adalah

memeriksa kelengkapan seluruh data primer yang diperoleh

bila terjadi kekurangan maka dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data

yang terkumpul selama penelitian ke dalam bentuk simbol yang

cocok untuk keperluan analisis. Data yang diperoleh

diklasifikasikan dalam bentuk kode atau angka.

c. Entry Data

Memasukkan data dari jawaban dari masing-masing

responden yang dalam bentuk kode (angka atau huruf)

dimasukkan dalam program (Komputerisasi).

d. Cleaning Data

Setelah pemasukan data selesai dilakukan proses untuk

menguji kebenaran data sehingga data yang masuk benar-

benar bebas dari kesalahan.

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

48

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel

dependen dan independen untuk memperoleh gambaran atau

karakteristik dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan

dilakukan dengan narasi.

b. Analisis Bivariat

Berdasarkan hasil studi, data kadar gula darah yang

diperoleh kemudian dilakukan analisis untuk melihat perbedaan

rata-rata kadar gula darah antara pengamatan pertama (sebelum

Pemberian Puding Buah Naga Merah dan Buah Jambu Biji

Merah) pengamatan kedua (setelah pemberian Puding Buah

naga merah dan Buah Jambu Biji merah) dengan menggunakan

uji t dependen. Sehingga dapat diketahui ada atau tidak

hubungan yang bermakna secara statistik dengan tingkat

kepercayaan 95%. Keputusan statistik disimpulkan dengan

melihat nilai p pada tingkat kepercayaan 95% sebagai berikut:

p > 0.05 (α) dinyatakan tidak ada hubungan

p < 0.05 (α) dinyatakan ada hubungan

jika hasil Uji Statistik t dependet baik dalam kelompok

perlakuan maupun pembanding menghasilkan p≤0,05 (α) maka

akan dilanjutkan dengan Uji t Independen.

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

49

G. Prosedur Pembuatan Puding Buah Naga dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA)

1. Bahan

a. Buah Naga Merah :100 gr

b. Buah Jambu Biji Merah :150 gr

c. Agar-agar (plain) : 2 gr

d. Gula Tropicana : 6 gr

e. Air : 50 ml

2. Cara Pembuatan

a. Blender Buah Naga merah dan jambu biji merah menggunakan

air .

b. Kemudian Masak Buah Naga Merah dan Buah jambu biji yang

telah hancur dengan campur agar-agar tanpa rasa (plain) dan

gula tropicana dengan menggunakan api kecil.

c. Angkat. Lalu Dinginkan.

Tabel 6

Kandungan Gizi Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA)

Zat Gizi Kandungan

Energi (kkal) 130

Protein (g) 2,6

Lemak (g) 1,3

Karbohidrat (g) 43

Vitamin A (µg) 118,5

Vitamin B1 (mg) 0,1

Vitamin C (mg) 284

Kalsium (mg) 230

Fosfor (mg) 426

Besi (mg) 1

Serat (gr) 9,8

Sumber : Hasil Olah Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

50

H. Alur Penelitian

Efektifitas Pemberian Puding Buan Naga Merah dan Jambu Biji

merah (NAMBUIRA) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah

Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas

Talang Ratu Palembang.

Bagan 3 Alur Penelitian

Pengambilan Data Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dari Buku Catatan

Pengunjung Puskesmas Talang Ratu Palembang

Menentukan jumlah Sampel

Pengambilan Sampel

Tanda tangan persetujuan

Kunjungan Kerumah Pasien

Kunjungan Kerumah Pasien

Ya Tidak

Pemeriksaan Kadar Gula Darah ≥ 200 mg/dl

Perlakuan Pembandin

g

1. Pemberian Puding Buah

Naga Merah dan Jambu Biji

Merah (NAMBUIRA) serta

obat hipoglikemik oral

(OHO)

2. Recall

1. Tidak diberikan Puding Buah

Naga Merah dan Jambu Biji

Merah (NAMBUIRA). Hanya

mengkonsumsi obat

hipoglikemik oral (OHO) saja.

2. Recall

Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Talang Ratu

Puskesmas adalah unit pelayanan teknis dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas

Talang Ratu pada awalnya adalah balai pengobatan yang dipimpin

oleh Bapak Amin sampai pada tahun 1966. Pada tahun 1970 balai

pengobatan ini dipimpin oleh Bapak Trya dan balai pengobatan ini

berubah menjadi Puskesmas Pembantu dengan menginduk pada

Puskesmas Dempo. Pada tahun 1975 dari Puskesmas Pembantu

menjadi Puskesmas Induk dengan Nama Puskesmas Talang Ratu.

Secara Administrasi Puskesmas Talang Ratu terletak di

Kecamatan Ilir Timur I tepatnya di kelurahan 20 Ilir D-IV, di Jalan

Letnan Murod No.986 RT.13A KM.5 dengan luas wilayah 96 Ha

atau 0.96 Km2 .

Puskesmas Talang Ratu ini memiliki letak yang strategis dan

mudah dijangkau oleh masyarakat luas, dapat ditempuh dengan

berjalan kaki ataupun kendaraan, dan Puskesmas Talang Ratu

berbatasan dengan:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Srijaya

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan 20 ilir

daerah Tiga Ariodilah

Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Siring Agung

Sebelah Timur berbatsaan dengan Kelurahan Ario Kemuning

Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui

Puskesmas Talang Ratu yakni Memberi pelayanan yang

berkualitas untuk mencapai Masyarakat Sehat.

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

52

Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Talang Ratu

Palembang dapat dilihat pada Table 7.

Tabel 7

Tenaga Kesehatan Puskesmas Talang Ratu Palembang

Jenis Ketenagaan Jumlah

Dokter Umum 3 Orang Dokter Gigi 1 Orang Assisten Apoteker 2 Orang SKM (Penyuluhan Kesehatan) 1 Orang SKM (Adminkes) 1 Orang SKM (Trnaga Lainnya) 4 Orang Perawat (SPK, Akper, S.Kep) 7 Orang Bidan (D1, D3) 10 Orang Nutrisionis (SPAG, DIII Gizi) 1 Orang Sanitarian (SPPH, DIII Kesling) 1 Orang Pranata Laboratorium 2 Orang Perawat Gigi 3 Orang SMA (Jaga Malam) 1 Orang Administrasi Umum (SKM) 2 Orang Pekarya 1 Orang Komputer Akutansi 1 Orang Tenaga kontrak Peomkes 1 Orang

B. Deskiptif Karakteristik Responden

Responden yang diteliti adalah 60 Responden yang menderita

Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu

Palembang. Penelitian ini menggunakan kelompok, yaitu kelompok

perlakuan dan kelompok pembanding. Kelompok perlakuan yaitu

kelompok yang diberikan pudding buah Naga merah, Jambu biji

Merah dan mengkonsumsi Obat Penurun gula darah, sedangkan

pada kelompok pembanding hanya mengkonsumsi obat penurun

gula darah. Data yang diperoleh berupa data skunder yang

diperoleh dari Puskesmas Talang Ratu Palembang yang kemudian

di periksa kembali dengan hasil pemeriksaan kadar gula darah

sewaktu ≥200mg/dl.

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

53

C. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Responden

a. Karakteristik Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini

yaitu terdiri dari responden yang berjenis kelamin laki-laki

dan perempuan yang berjumlah 60 orang seperti terlihat di

dalam Tabel 8.

Tabel 8

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

Kelompok

Perlakuan Pembanding

N % N %

Laki-laki 9 30.0 12 40.0

Perempuan 21 70.0 18 60.0

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap kelompok penderita Diabetes Melitus

tipe II pada kelompok Perlakuan maupun kelompok

pembanding sebagian besar berjenis kelamin perempuan

yaitu 70% dan pada kelompok pembanding sebesar 60%.

b. Karakteristik Sampel Berdasarkan Usia

Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini

adalah yang berusia ≥45 tahun. Responden dengan usia 45-

59 tahun dikatagorikan Usia pertengahan, Usia 60-74 tahun

dikatagorikan sebagai lanjut usia, Usia 75-90 tahun

dikatagorikan sebagai lanjut usia tua. Dengan total sampel

adalah 60 orang seperti terlihat dalam table 9.

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

54

Tabel 9

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

Usia

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

45 – 59 tahun 15 50.0 15 50.0

60 – 74 tahun 13 43.3 13 43.3

75 - 90 tahun 2 6.7 2 6.7

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel penderita yang mengalami penyakit Diabetes

Mellitus Tipe II, bahwa distribusi responden berdasarkan

usia sebagian besar menepati kelompok usia pertengahan

(45 – 59 tahun) yaitu sebesar 50.0% dan pada Kelompok

Pembanding yaitu sebesar 50.0%.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan IMT

Responden yang menjadi sampel penelitian ini terdiri

dari responden yang mempunyai IMT Kurang, Normal, dan

Obesitas dengan total responden 60 orang seperti yang

terlihat pada table 10.

Tabel 10

Distribusi Responden Berdasarkan IMT

IMT

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

Kurang 1 3.3 2 6.7

Normal 21 70.0 16 53.3

Obesitas 8 26.7 12 40.0

Total 30 100.0 30 100.0

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

55

Berdasarkan table 10 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap kelompok Penderita Diabetes Mellitus

Tipe II pada kelompok Pelakuan dan Kelompok Pembanding

sebagian besar pasien dengan IMT normal yaitu 70.0%

sedangkan pada kelompok Pembanding yaitu 53.3%.

3. Analisis Univariat

a. Rata – rata Asupan Gizi

Data Asupan Gizi responden diperoleh berdasarkan Hasil

Wawancara secara Langsung menggunakan Food recall 1 x 24

jam selama 3 hari berturut-turut yang dilakukan pada kelompok

perlakuan dan pembanding.

Tabel 11

Rata – Rata Asupan Karbohidrat

Asupan Karbohidrat

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

Lebih 20 66.7 21 70.0

Cukup 5 16.7 3 10.0

Kurang 5 16.7 6 20.0

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus

Tipe II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Pembanding sebagian besar dengan Asupan Karbohidrat

Lebih yaitu 66.7% sedangkan kelompok pembanding 70.0%.

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

56

Tabel 12

Rata – Rata Asupan Lemak

Asupan Lemak

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

Lebih 1 3.3 5 16.7

Cukup 4 13.3 5 16.7

Kurang 25 83.3 20 66.7

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus

Tipe II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Pembanding sebagian besar dengan Asupan Lemak Kurang

yaitu 80.0% sedangkan pada Kelompok Pembanding 66.7%.

Tabel 13

Rata – Rata Asupan Protein

Asupan Protein

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

Lebih 4 13.3 2 6.7

Cukup 10 33.3 5 16.7

Kurang 16 53.3 23 76.7

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus

Tipe II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Pembanding sebagian besar dengan Asupan Protein Kurang

yaitu 53.3% sedangkan pada Kelompok Pembanding 76.7%.

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

57

Tabel 14

Rata – Rata Asupan Energi

Asupan Energi

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

Lebih 9 30.0 10 33.3

Cukup 6 20.0 9 30.0

Kurang 15 50.0 11 36.7

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan table 14 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap kelompok penderita Diabetes Mellitus

Tipe II pada kelompok Perlakuan dan Kelompok

Pembanding sebagian besar dengan Asupan Energi Kurang

yaitu 50.0% sedangkan pada Kelompok Pembanding yaitu

36.7%.

Tabel 15

Rata – Rata Asupan Serat

Asupan Serat

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

Cukup 6 20.0 4 13.3

Kurang 24 80.0 26 86.7

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus

Tipe II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Pembanding sebagian besar dengan Asupan Serat Kurang

yaitu 80.0% sedangkan pada Kelompok Pembanding yaitu

86.7%.

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

58

Tabel 16

Rata – Rata Asupan Vitamin C

Asupan Vitamin C

Kelompok

Perlakuan Pembanding

n % n %

Baik 27 90.0 28 93.3

Kurang 3 10.0 2 6.7

Total 30 100.0 30 100.0

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa dari 60

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus

Tipe II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok

Pembanding sebagiab besar Baik yaitu 90% dan 93.3%

b. Rata – Rata Kadar Glukosa Darah Sebelum Perlakuan

Dalam penelitian ini, Rata – rata Kadar Glukosa Darah

pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

sebelum Perlakuan di bagi menjadi dua Katagori yaitu Kadar

Glukosa darah Tinggi dan Kadar Glukosa darah Rendah

seperti yang terlihat pada tabel 17

Tabel 17

Rata – Rata Kadar Glukosa Darah Sebelum Perlakuan

Kelompok Jumlah Sampel

GDS Rata – Rata Tertinggi Terendah

Perlakuan 30 521 205 280.10 Pembanding 30 406 213 262.63

Berdasarkan tabel 17 didapatkan bahwa Kadar Glukosa

darah Kelompok Perlakuan Tertinggi sebelum Pemberian

Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA) adalah 521 mg/dl dan Kadar Glukosa darah

Terendah sebelum Pemberian Puding Buah Naga Merah

dan Jambu Biji Merah adalah 205 mg/dl dengan Rata – rata

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

59

Kadar Glukosa darah Sebelum Perlakuan adalah 280.10

mg/dl.

Sedangkan pada Kelompok Pembanding Kadar Glukosa

darah Tertinggi Sebelum Pemberian Puding Buah Naga

Merah dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) adalah 406

mg/dl dan Kadar Glukosa darah Terendah adalah 213 mg/dl

dengan Rata – rata Kadar Glukosa darah Kelompok

Pembanding adalah 262.63 mg/dl.

c. Rata – Rata Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan

Dalam penelitian ini, Rata – rata Kadar Glukosa Darah

pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

setelah Perlakuan di bagi menjadi dua Katagori yaitu Kadar

Glukosa darah Tinggi dan Kadar Glukosa darah Rendah

seperti yang terlihat pada tabel 18.

Tabel 18

Rata – Rata Kadar Glukosa Darah Setelah Perlakuan

Kelompok Jumlah Sampel

GDS Rata – Rata Tertinggi Terendah

Perlakuan 30 368 116 210.70 Pembanding 30 396 189 253.83

Berdasarkan tabel 18 didapatkan bahwa Kadar Glukosa

darah Kelompok Perlakuan Tertinggi Setelah Pemberian

Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA) adalah 368 mg/dl dan Kadar Glukosa darah

Terendah Setelah Pemberian Puding Buah Naga Merah dan

Jambu Biji Merah adalah 116 mg/dl dengan Rata – rata

Kadar Glukosa darah Setelah Perlakuan adalah 210.70

mg/dl.

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

60

Sedangkan pada Kelompok Pembanding Kadar Glukosa

darah Tertinggi Setelah Pemberian Puding Buah Naga

Merah dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) adalah 396

mg/dl dan Kadar Glukosa darah Terendah adalah 189 mg/dl

dengan Rata – rata Kadar Glukosa darah Kelompok

Pembanding adalah 253.83 mg/dl.

4. Analisis Bivariat

Penelitian ini terdiri dari dua Kelompok yaitu Kelompok

Perlakuan dan Kelompok Pembanding. Kelompok Perlakuan

adalah Penderita Diabetes Mellitus Tipe II yang diberikan Puding

Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA). Puding

Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) merupakan

Selingan Tinggi Serat yang terbuat dari 100 gr Buah Naga Merah

dan 150 gr Jambu Biji Merah dengan penambahan Air sebanyak 50

ml, Gula Tropicana 5 gr dan Agar – agar plain 3 gr. Dengan

pemberian Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

diberikan selama 7 Hari berturut – turut yang diberikan sebagai

penggati selingan pagi pada pukul ±10.00 WIB. Setelah

mengkonsumsi Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA). Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA), Kelompok Pembanding juga mengkonsumsi obat

Penurun Gula darah yang diberikan dari Puskesmas Talang Ratu

Palembang.

Kelompok Pembanding adalah Kelompok Penderita Diabetes

Melitus Tipe II yang tidak di berikan Puding Buah Naga Merah dan

Jambu Biji Merah (NAMBUIRA). Puding Buah Naga Merah dan

Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) namun Mengkonsumsi obat

Penurun Gula darah dari Puskesmas Talang Ratu Palembang

selama 7 hari berturut – turut.

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

61

a. Perbedaan Rata – rata Kadar Glukosa Darah Sebelum dan

Setelah Perlakuan Pada Kelompok Perlakuan dan

Pembanding

Dalam Penelitian ini, untuk mengetahui Rata – rata Kadar

Glukosa Darah Responden Sebelum dan Setelah Perlakuan

Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding maka

dilakukan Uji Statistik yaitu Uji t – dependen.

Tabel 19

Perbedaan Glukosa Darah Sebelum dan Setelah Perlakuan

Kelompok Mean Awal ± SD Mean Akhir ± SD P t

Perlakuan 280.10 ± 75.24 210.70 ±63.68 0.000 6.892 Pembanding 262.63 ± 53.86 253.83 ±55.54 0.033 2.049

Hasil Uji Statistik (Uji t-dependen) pada kelompok

Perlakuan terdapat p - value α <0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh terhadap Kadar Glukosa

darah sebelum dan Setelah mengkonsumsi Puding Buah Naga

Merah Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) dan Obat Penurun Gula

darah.

Sedangkan hasil Uji Statistik (Uji t-dependen) pada

Kelompok Pembanding terhadap p – velue α <0.05 sehingga

dapat dismpulkan bahwa ada perbedaan yang bermakna Kadar

Glukosa darah sebelum dan setelah.

b. Pengaruh Pemberian Puding Buah Naga Merah dan Jambu

Biji Merah (NAMBUIRA) Terhadap Penurunan Kadar

Glukosa Darah Responden

Dari hasil Uji Statistik (Uji t-dependen) didapatkan

perbedaan yang bermakna terhadap penurunan Kadar Glukosa

darah Sebelum dan Setelah baik pada Kelompok Perlakuan

maupun Pembanding. Sehingga untuk Melihat adakah

pengaruh pada Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji

(NAMBUIRA) Merah terhadap Penurunan Kadar Glukosa

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

62

darah, maka dilanjutkan dengan Uji Statistik yaitu Uji t-

independen.

Tabel 20

Rata – rata Selisih Penurunan Kadar Glukosa Darah

Jenis Pemeriksaan Perlakuan Pembanding

Glukosa Darah (mg/dl)

69.40 8.80

Hasil Uji Statistik (Uji t-independen) Rata – rata Penurunan

Kadar Glukosa drah pada Kelompok Perlakuan 69.40 mg/dl,

sedangkan pada Kelompok Pembanding Rata – rata

Penurunan Kadar Glukosa darah yaitu 8.80 mg/dl.

Tabel 21

Rata – rata Selisih Penurunan Kadar Glukosa Darah pada

Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

Kelompok Mean Selisih ± SD t P

Perlakuan 69.40 ± 55.15 5.536 0.0000

Pembanding 8.80 ± 23.52

Hasil Uji Statisti (Uji t-independen) terhadap p – value

< 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Pengaruh

Pemberian Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA) terhadap penurunan Kadar Glukosa darah pada

pasien Diabetes Mellitus.

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

63

5. Hasil Uji Kimiawi

Analisa kimia pada penelitian ini adalah menganalisia kadar

air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat,

kadar Vitamin C dan kadar serat kasar. Pelaksanaan pengujian

dilakukan di Laboratorium Kimia Jurusan Teknologi Hasil

Pertanian Universitas Sriwijaya (UNSRI) pada tanggal 16 maret

2020.

Tabel 22

Hasil Uji Proksimat Nilai Gizi Puding Buah Naga Merah dan

Jambu Biji Merah per 100g

NO

Nilai Gizi (g%) Perkiraan nilai

Energi (kkal)

Air Abu Protein Lemak KH Vitamin

C Serat Kasar

1 86.42 0.38 8.79 0.51 3.9 101.96 2.53 130

D. Pembahasan

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa dari 30 sampel

yang menderita Diabetes Mellitus Tipe II baik pada kelompok

perlakuan dan kelompok pembanding Sebagian Besar Perempuan

yaitu 70% (21 Orang) pada kelompok Perlakuan dan 60% (18

Orang) pada kelompok Pembanding.

Hal ini sesuai dengan penelitan yang dilakukan oleh Allorerung,

dkk (2016) bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan

kejadian Diabetes yaitu menunjukkan bahwa responden dengan

jenis perempuan memiliki risiko terkena Diabetes Mellitus tipe II

dengan uji statistik Chi Square dan nilai p=0,044.

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

64

Menurut Tandra (2013) menyatakan bahwa perempuan

memiliki risiko lebih besar untuk menderita Diabetes Mellitus Tipe II

dibandingkan laki-laki, berhubungan dengan kehamilan dimana

kehamilan merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit

diabetes melitus. Penelitian antara jenis kelamin dengan kejadian

Diabetes Mellitus Tipe II, prevalensi kejadian Diabetes Mellitus Tipe

II pada wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Wanita lebih berisiko

mengidap Risiko Diabetes Mellitus Tipe II karena secara fisik

wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih

besar. Namun hal ini bertentangan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Putro (2011) yang mendapatkan nilai P value 0,795

yang berarti tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan

kejadian Diabetes Mellitus Tipe II.

Selanjutnya Irawan (2010) pada prevalensi kejadian Diabetes

Mellitus Tipe II perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki.

Perempuan lebih berisiko mengidap diabetes, karena secara fisik

perempuan memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang

lebih besar. Sindroma siklus bulanan (premenstrual syndrome),

pasca menopause yang membuat distribusi lemak-lemak tubuh

menjadi mudah terakumulasi akibat proses hormonal tersebut.

Perubahan hormonal yang terjadi pada perempuan yaitu dimana

telah terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron akibat

menopause.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa dari 30 sampel

kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding penderita yang

mengalami penyakit Diabetes Mellitus Tipe II, bahwa distribusi

responden berdasarkan usia sebagian besar menepati kelompok

usia pertengahan (45 – 59 tahun) yaitu sebesar 50.0% dan pada

Kelompok Pembanding yaitu sebesar 50.0%.

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

65

Hal ini sejalan dengan penelitian Ricahrdo, dkk (2014),

Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologi yang secara

drastis menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Penyakit

Diabetes Mellitus sering muncul setelah seseorang memasuki usia

rawan, terutama setelah usia 45 tahun, sehingga tubuhnya tidak

peka lagi terhadap insulin.

Jika dilihat dari umur responden saat pertama kali menderita

DM maka dapat diketahui bahwa semakin meningkatnya umur

seseorang maka semakin besar kejadian DM tipe 2 (Brunner and

Suddarth, 2013).

Ada Teori mengatakan bahwa seseorang ≥45 tahun memiliki

peningkatan risiko terhadap terjadinya DM dan intoleransi glukosa

yang di sebabkan oleh faktor degeneratif yaitu menurunya fungsi

tubuh, khususnya kemampuan dari sel β dalam memproduksi

insulin.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan IMT

Berdasarkan table 10 dapat diketahui bahwa dari 30 sampel

pada setiap kelompok Penderita Diabetes Mellitus Tipe II pada

kelompok Pelakuan dan Kelompok Pembanding sebagian besar

pasien dengan IMT normal yaitu 70.0% sedangkan pada kelompok

Pembanding yaitu 53.3%.

Hal ini sejalan dengan hasi penelitian Sunjaya (2009)

menunjukkan bahwa individu yang mengalami obesitas mempunyai

risiko 2,7 kali lebih besar untuk terkena diabetes mellitus

dibandingkan dengan individu yang tidak mengalami obesitas.

Adanya pengaruh indek masa tubuh terhadap diabetes mellitus ini

disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik serta tingginya konsumsi

karbohidrat, protein dan lemak yang merupakan factor risiko dari

obesitas. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya Asam Lemak

bebas atau Free Fatty Acid (FFA) dalam sel. Peningkatan FFA ini

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

66

akan menurunkan translokasi transporter glukosa ke membrane

plasma, dan menyebabkan terjadinya resistensi insulinpada

jaringan otot dan adipose (Teixeria-Lemos dkk,2011).

Menurut Wicaksono (2011), orang yang dengan Status Gizi

Overweight memiliki risiko dua kali lipat untuk Terjadinya Diabetes

Mellitus Tipe II dibandingkan dengan orang yang dengan Status

Gizi yang Normal meskipun secara Statistik tidak bermakna.

Keterkaitan antara Diabetes Mellitus Tipe IIdan IMT dimana apa

bila seseorang yang memiliki Berat Badan yang berlebihan maka

akan timbulnya timbunan Lemak dalam Tubuh yang akan

mengakibatkan peningkatan Kadar Gula darah akibat resistensi

kerja insulin sehingga dapat mencetuskan timbulnya penyakit

Diabetes Mellitus Tipe II maupun memperberat kondisi penderita

Diabetes Mellitus Tipe II (Harahap,2015).

4. Rata – Rata Asupan Zat Gizi Responden

a. Asupan Karbohidrat Responden

Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa dari 30

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus Tipe

II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

sebagian besar dengan Asupan Karbohidrat Lebih yaitu 66.7%

sedangkan kelompok pembanding 70.0%.

Beban Glikemik Memberikan gambaran pada respon kadar

gula darah terhadap makanan, terutama jumlah dan jenis

Krbohidrat tertentu di dalam Makanan. Jumlah Asupan

Karbohidrat dari makanan utama dan selingan mempengaruhi

peningkatan pada kadar gula darah.

Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi

untuk sel, termasuk sel-sel otak yang kerjanya tergantung pada

suplai karbohidrat berupa glukosa. Kondisi kurangnya glukosa

darah dapat mengakibatkan hipoglikemia, sedangkan kondisi

Page 82: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

67

kelebihan glukosa dalam darah menimbulkan kondisi yang

disebut hiperglikemia yang kondisi tersebut jika berlangsung

terus dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes

(Brunner and Suddarth, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian Muliani (2018) menunjukkan

ada hubungan yang bermakna antara asupan Karbohidrat

dengan kadar gula darah pasien Diabetes Mellitus dimana

ditunjukkan dengan nilai p = 0.004. Hal ini sesuai dengan

pendapat Kamandanu (2009) bahwa tingginya asupan gula

(karbohidrat) dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat

drastis.

Menurut Hoerudi (2012), menyatakan bahwa Jambu biji

adalah salah satu buah – buahan yang kaya akan sumber

Karbohidrat dimana memiliki kadar indeks glikemik rendah yaitu

19. Dimana Hal ini sejalan dengan Teori Mayawati (2018) yang

menyarankan agar pra- dan Diabetes tetap mengkonsumsi

buah dan sayur (khususnya dengan IG rendah) dimana sesuai

anjuran kecukupan dan tidak menghindarinya.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Leoni (2012)

dimana asupan karbohidrat sampel penelitian sebanyak 91.6%

termasuk kategori kurang. Penelitian ini juga sejalan dengan

penelitian Purba et al., (2015) dimana asupan karbohidrat

sampel penelitian sebanyak 93.3 % termasuk kategori kurang.

b. Asupan Lemak Responden

Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa dari 30

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus Tipe

II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

sebagian besar dengan Asupan Lemak Kurang yaitu 80.0%

sedangkan pada Kelompok Pembanding 66.7%.

Page 83: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

68

Hasil Uji Statistik Yang dilakukan oleh Muliani (2013),

didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

antara asupan lemak dengan kadar gula darah pasien hal ini

ditunjukkan dengan hasil Uji Statistik yang di dapat nilai P =

0,590. Hal ini sesuai dengan Kamandanu (2009) bahwa

tingginya asupan lemak tidak mempengaruhi kadar gula darah

tapi dapat menyebabkan adanya penyumbatan pembuluh

darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah

dislipidemia.

c. Asupan Protein Responden

Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa dari 30

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus Tipe

II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

sebagian besar dengan Asupan Protein Kurang yaitu 53.3%

sedangkan pada Kelompok Pembanding 76.7%.

Menurut Kartasa dan Marsetyo, (2005) dimana Asupan

protein yang tidak sesuai dengan kebutuhan maka akan

mempengaruhi kadar gula darah disebabkan salah satu fungsi

protein adalah sebagai sumber energi pada tubuh, untuk

menjadi energi ada beberapa jenis asam-asam amino yang

masuk kejalur karbohidrat melalui proses glukoneogenesis. Hal

ini dapat juga terjadi bila tubuh kurang asupan energi

makanannya.

Sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Liu et al.,

(2006) selama 10 tahun menunjukkan dengan mengkonsumsi

susu skim lebih dari 2 porsi dala sehari dapat menurunkan

risiko diabetes tipe II pada wanita paruh baya atau lanjut usia.

Hal ini berkaitan dengan Kemampuan susu untuk

meningkatkan sekresi asam amino insulinotropik dan hormon

inkretin yang dapat membantu mengurangi insidensi Diabetes

tipe II.

Page 84: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

69

Penelitian Leoni, (2012) menunjukkan adanya hubungan

yang signifikan antara asupan protein dengan sekresi insulin,

semakin tinggi asupan protein maka semakin tinggi juga sekresi

insulin sehingga glukosa didalam darah tetap terjaga. Penelitian

lain oleh Martini dan Wood (2009) juga memperoleh hasil yang

sama yaitu konsumsi susu rendah lemak 3 porsi perhari

memiliki efek menguntungkan pada pencegahan penyakit

kronis (Diabetes).

d. Asupan Energi Responden

Berdasarkan table 14 dapat diketahui bahwa dari 30

sampel pada setiap kelompok penderita Diabetes Mellitus Tipe

II pada kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

sebagian besar dengan Asupan Energi Kurang yaitu 50.0%

sedangkan pada Kelompok Pembanding yaitu 36.7%.

Pada pasien Diabetes Mellitus Tipe II tidak dianjurkan

untuk Asupan Energi lebih ataupun kurang dari kebutuhan,

karna pada saat Asupan energy kurang dapat terjadi

Hipoglikemia (Perkeni,2015), dimana sejalan dengan Teori

Kedia (2011), Hipoglikemia akan menyebabkan kerusakan otak

yang permanen, dan dapat menyebabkan Koma hingga

Mencapai tahap Kematian. Serta Hipoglikemik yang

berkepanjangan akan menyebabkan Gangguan

Neuropsikologis sedang sampai dengan Berat (Jevon, 2010).

Asupan makanan energi yang berlebihan memacu

resistensi insulin melalui peningkatan kadar gula darah dan

asam-asam lemak bebas di dalam darah. Asupan makanan

tinggi energi juga menyebabkan peningkatan lemak tubuh

sehingga timbul obesitas. Obesitas sentral telah diketahui

berhubungan erat dengan resistensi insulin (Waqas Sami,

2017).

Page 85: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

70

e. Asupan Serat Responden

Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa dari 30

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus Tipe

II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

sebagian besar dengan Asupan Serat Kurang yaitu 80.0%

sedangkan pada Kelompok Pembanding yaitu 86.7%.

Menurut Dalimartha dan Adrian, (2011) Makanan akan

Tinggi Serat sangat dianjurkan untuk penderita Diabetes

terutama Serat larut air. Dimana Serat larut air yang dimaksud

dapat memperlambat penyerapan glukosa sesudah makan,

juga mempengaruhi penyerapan lemak dari saluran

pencernaan. Proses penyerapan glukosa dan lemak oleh serat

dengan cara meningkatkan kekentalan feses yang secara tidak

langsung menurunkan kecepatan difusi sehingga kadar glukosa

darah, profil lipid dan kolesterol menurun (Sulistyani, 2012

dalam Hidayati, 2017).

Menurut Astawan dan Kasih (2008), Mekanisme serat

pangan dalam menurunkan kadar gula darah pasien diabetes

adalah dengan menurunkan efisiensi penyerapan karbohidrat

sehingga menyebabkan turunnya respon insulin dan

mengakibatkan kerja pankreas semakin ringan sehingga dapat

memperbaiki fungsi pankreas dalam menghasilkan insulin.

Hasil tersebut sejalan dengan hasil Penelitian Amanina

(2015), dimana hasil Perhitungan Uji Chi Square diketahui

bahwa ada hubungan anatara asupan serat dengan kejadian

pada Diabetes Mellitus tipe II dimana nilai p= 0.043 sehingga

dapat disimpulkan bahwa seseorang dengan Asupan serat

tidak baik berisiko sebesar 2.5 kali lebih tinggi untuk mengalami

kejadian Diabetes Mellitus tipe II.

Page 86: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

71

Selanjutnya Penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh

Rahmawati (2010) dengan rerata asupan serat penyandang

diabetes yaitu 9.1 gram/hari. Penelitian oleh Bintanah &

Handarsari (2012) menunjukkan rerata asupan serat

penyandang diabetes yaitu 7.9 gram/hari. Penelitian oleh

Wiardani et al., (2007) rerata asupan serat yaitu 8.7 gram/ hari

sementara anjuran konsumsi serat menurut Perkeni (2015)

sebesar 20-35 gram/hari.

Makanan tinggi serat sangat dianjurkan untuk penderita

diabetes terutama serat larut air. Serat jenis ini dapat

memperlambat penyerapan glukosa sesudah makan, juga

mempengaruhi penyerapan lemak dari saluran pencernaan

(Dalimartha & Adrian, 2011). Proses penyerapan glukosa dan

lemak oleh serat dengan cara meningkatkan kekentalan feses

yang secara tidak langsung menurunkan kecepatan difusi

sehingga kadar glukosa darah, profil lipid dan kolesterol

menurun (Sulistyani, 2012 dalam Hidayati, 2017).Mekanisme

serat pangan dalam menurunkan kadar gula darah pasien

diabetes adalah dengan menurunkan efisiensi penyerapan

karbohidrat sehingga menyebabkan turunnya respon insulin

dan mengakibatkan kerja pankreas semakin ringan sehingga

dapat memperbaiki fungsi pankreas dalam menghasilkan

insulin (Astawan & Kasih, 2008).

f. Asupan Vitamin C Responden

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa dari 30

sampel pada setiap Kelompok Penderita Diabetes Mellitus Tipe

II pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Pembanding

sebagiab besar Baik yaitu 90% dan 93.3%.

Kandungan vitamin C juga dapat mempengaruhi kadar

GDP. Buah naga merah mengandung 540.27 mg/ 100 g vitamin

C atau mencapai 6 kalilipat dari kebutuhan. Vitamin C yang

Page 87: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

72

sangat kaya terkandung dalam buah naga merah berfungsi

sebagai antioksidan dapat mengurangi resistensi insulin

dengan meningkatkan fungsi endotel dan menurunkan stress

oksidatif (Chen H dkk, 2006). Selain itu vitamin C berperan

dalam menghambat enzim aldose reduktase sehingga

ekuivalen pereduksi untuk mengkonversi glutation teroksidasi

(GSSG) menjadi glutation tereduksi (GSH) menjadi berkurang.

Sejalan dengan penelitian Wulandari dkk (2012),

menyatakan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara

asupan vitamin C dengan kadar glukosa darah pada penderita

Diabetes Tipe II (p=0.021). hal ini disebabkan vitamin C dapat

meningkatkan sensitivitas insulin dan dapat menurunkan kadar

glukosa darah sehingga vitamin C mengurangi toksisitas

glukosa dan berkontribusi dalam pencegahan penurunan

massa sel beta dan jumlah insulin. Dalam perannya

menurunkan kadar glukosa darah, vitamin C memainkan peran

dalam memodulasi aksi insulin pada penderita DM, terutama

dalam metabolism glukosa non Oksidatif.

g. Perbedaan Rata – rata Kadar Glukosa Darah

Hasil penelitian terhadap penderita Diabetes Mellitus tipe II

diwilayah kerja Puskesmas Talang Ratu Palembang, Rata-rata

kadar Glukosa darah dari 60 Responden masing – masing 30

Kelompok Perlakuan adalah 69.40 mg/dl dan Rata – Rata pada

Kelompok Pembanding yaitu 8.80 mg/dl. Hasil Uji Statistik (t –

dependen) didapatkan pada kelompok perlakuan dengan nilai p

= 0.000 dan pada Kelompok Pembanding nilai p = 0.033 yang

berarti p – value kelompok sama – sama <0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh penurunan kadar Glukosa

darah pada Kelompok Perlakuan yang diberikan yaitu Puding

Buah Naga Merah Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) dan pada

Kelompok Pembanding yang tidak diberi Puding Buah Naga

Page 88: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

73

Merah Jambu Biji Merah tetapi masih tetap mengkonsumsi

Obat Penurun Kadar Glukosa darah (OHO).

Buah naga mengandung serat larut air yang digunakan

sebagai terapi hipoglikemia (Widyastuti & Noer, 2015). Serat

jenis ini dapat memperlambat penyerapan glukosa sesudah

makan, serta dapat mempengaruhi penyerapan lemak dari

saluran pencernaan (Dalimartha & Adrian, 2011). Selain serat,

buah naga mengandung antioksidan yang dapat mengikat

radikal bebas sehingga dapat mengurangi resistensi insulin dan

dapat menurunkan Reaktive Oxygen Species (Ruhe, 2009

dalam Hidayati, 2017). Antioksidan pada buah naga

diantaranya β-karoten 1,4 μg, likopen 3,4 μg, dan vitamin E

0,26 μg (Charoensiri, 2009 dalam Nurhayati et al., 2015).

Kandungan senyawa likopen yang tinggi mempengaruhi

resistensi hormon insulin sehingga toleransi tubuh terhadap

glukosa meningkat (Astawan & Kasih, 2008).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Hidayati

(2017) yang menunjukkan adanya pengaruh pemberian buah

naga merah 200 gram terhadap kadar glukosa darah puasa

(GDP) pasien diabetes mellitus tipe 2 sebesar 19,1 mg/dL.

Menurut Wiardani et al., (2014) pemberian jus buah naga

merah 200 g membantu menurunkan kadar glukosa darah 2

Jam Post Prondrial (2 JPP) sebesar 79,1 mg/dL.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian Nunung

Setyani (2019) rerata kadar gula darah puasa pada kelompok

perlakuan sebelum penelitian diketahui sebesar 156.4± 49.7

mg/dL dan pada kelompok kontrol sesudah penelitian adalah

156.7±68.05 mg/dL. Berdasarkan hasil uji statistik tidak

ditemukan adanya perbedaan kadar gula darah puasa pada

kelompok kontrol dan perlakuan sebelum penelitian, sehingga

dapat dikatakan kadar gula darah puasa kedua sampel adalah

Page 89: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

74

homogen.Hasil uji paired t-test kadar gula darah puasa pada

kelompok perlakuan menunjukkan adanya pernedaan kadar

glukosa darah puasa sebelum dan sesudah penelitian dengan

penurunan kadar gula darah puasa dari 156.4 mg/dL menjadi

121.10 mg/dL dengan rerata penuruan 35 mg/dL, berdasarkan

uji mann-whitney menunjukkan tidak ada perbedaan kadar gula

darah puasa yang bermakna antara sampel perlakuan dan

kontrol sesudah penelitian sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemberian puding susu buah naga merah tidak berpengaruh

terhadap kadar kadar glukosa darah puasa pasien diabetes

mellitus tipe 2.

Jambu bii Merah atau dengan nama Latin Psidium Guajava

L adalah salah satu buah yang kaya akan sumber Flavonoid

dengan jenis Morin (Vinayagam dan Xu, 2015). Flavonoid

berfungsi untuk menghambat Enzim Glukosidase dan Alfa

Amilase sehingga pemecahan Karbohidrat menjadi

Monosakarida menjadi gagal dan Glukosa tidak dapat diserap

oleh usus. Dan teori menurut Singab et al (2005) Flavonoid

dapat mampu berperan sebagi senyawa yang dapat

Menetralkan radikal bebas. Sehingga dapat mencegah

kerusakan sel beta Pankreas yang memproduksi insulin.

Sejalan dengan penelitian Jasmani (2016) yang

menyatakan bahwa terjadinya Penurunan terhadap Kadar

Glukosa darah puasa pada ketiga kelompok Perlakuan yang

diberikan Jus Jambu biji Merah dalam berbagai dosis

pemberian (3.6 g/ekor/hari, 7.2 g/ekor/hari, 10.8 g/ekor/hari)

dimana disebabkan karna adanya aktifitas antioksidan.

Pemberian Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji

Merah (NAMBUIRA) dalam perbandingan 100g Buah Naga

Merah dan 150g Jambu BIji Merah yang diberikan pada

Penderita Diabetes Melitus di wilayah Kerja Puskesmas Talang

Page 90: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

75

Ratu Palembang selama 7 Hari berturut – turut dapat

menurunkan Kadar Glukosa darah dengan Rata – rata

penurunan sebesar 69.40 mg/dl.

Pada kelompok Pembanding juga terdapat pengaruh

terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah, Hal ini dikarenakan

responden rutin dalam Mengkonsumsi obat Penurun Kadar

glukosa darah dimana mengkonsumsi obat 1 x sehari pada

pagi hari.

h. Pengaruh Pemberian Puding Buah Naga Merah dan Jambu

Biji Merah terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Berdasarkan hasil Uji t - dependen didapatkan bahwa baik

kelompok Perlakuan maupun Kelompok Pembanding sama

sama signifikan dengan nilai p Value pada kelompok perlakuan

yaitu p = 0.000 dan pada Kelompok Pembanding nilai p = 0.033

yang berarti p – value kelompok sama – sama <0.05 untuk itu

peneliti melanjutkan analisis dengan uji t – independen untuk

melihat apakah penurunan tersebut benar benar di pengaruhi

oleh asupan Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA).

Hasil dari Uji Satatistik (t – Independen), Rata – rata

selisih kadar glukosa darah Kelompok Perlakuan adalah 69.40

mg/dl pada Kelompok Pembanding yaitu 8.80 mg/dl dengan p-

value yaitu p = 0.000 < α 0.05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa adanya pengaruh pemberian Puding Buah Naga Merah

dan Jambu Biji Merah terhadap Penurunan Kadar Glukosa

darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II.

Pola makan Penderita Diabetes Mellitus Tipe II sama

seperti pola makan Diet penyakit lainnya yaitu 3x makanan

utama dan 2x makanan Cemilan/Snack. Hanya saja pada

penderita Penyakit Diabetes Mellitus Harus memperhatikan 3 J

(Jenis, Jumlah, Jadwal makan utama/Snack). Salah satu

Page 91: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

76

Alternatif untuk menjaga Agar kadar Glukosa darah tidak

Tinggi, Penderita Diabetes Mellitus sebaiknya untuk memilih

makanan yang cukup bahkan tinggi Serat dan energy sesuai

kebutuhan dengan indek glikemik rendah (<55) atau sedang

(55-70).

Puding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

(NAMBUIRA) dapat dimanfaatkan sebagai Cemilan sehat pada

penderita Diabetes Mellitus, karena pada Puding Buah Naga

Merah dan Jambu Biji Merah terdapat kandungan seperti

Antosianin, Flavonoid, Antioksidan, Vitamin C, dan Serat yang

dapat mengatur dan menurunkan Kadar gula darah didalam

tubuh.

Penurunan kadar glukosa darah ini dimungkinkan karena

buah naga merah memiliki komponen yang dapat memberikan

efek hipoglikemik yang berfungsi untuk menyeimbangkan kadar

glukosa darah seperti serat dan antioksidan (Flavonoid) (Ide,

2009). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Ruhe

(2009) antioksidan dapat mengikat radikal bebas sehingga

dapat mengurangi resistensi insulin dan dapat menurunkan

ROS.

Jenis antioksidan yang paling berperan dalam menurunkan

kadar glukosa darah adalah flavonoid. Kandungan flavonoid

pada daging buah naga merah sebanyak 7,21±0,02 mg CE/100

gram. Kemampuan flavonoid terutama quercetin adalah dengan

menghambat Glucose Transporters 2 (GLUT 2) mukosa usus

sehingga dapat menurunkan absorbsi glukosa. Hal ini

menyebabkan pengurangan penyerapan glukosa dan fruktosa

dari usus sehingga kadar glukosa darah turun. Glucose

Transporters 2 (GLUT 2) diduga merupakan transporter mayor

glukosa di usus pada kondisi normal. Pada penelitian Song

(2014) didapatkan bahwa flavonoid dapat menghambat

Page 92: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

77

penyerapan glukosa. Ketika quercetin yang tertelan dengan

glukosa, hiperglikemia secara signifikan menurun. Hal ini

menunjukan bahwa quercetin dapat menghambat penyerapan

glukosa melalui GLUT 2.

Flavonoid juga memiliki mekanisme dalam penghambatan

fosfodiesterase sehingga kadar cAMP dalam sel β pankreas

meninggi. Peningkatan kadar cAMP ini akan menyebabkan

penutupan kanal K +ATP dalam membran plasma sel β.

Keadaan ini mengakibatkan terjadinya depolarisasi membran

dan membukanya saluran Ca tergantung voltasi sehingga

mempercepat masuknya ion Ca ke dalam sel. Peningkatan ion

Ca dalam sitoplasma sel β ini akan menyebabkan sekresi

insulin oleh sel β pankreas (Panjuantingingrum, 2009).

Selain Antioksidan (Flavonoid) buah naga merah juga

mengandung serat yang tinggi yaitu 0,7-0,9 gr/100 gr buah

tersebut. Serat yang terdapat pada buah naga merah ini adalah

serat larut air yang dapat digunakan sebagai terapi

hipoglikemik. Peran serat larut air sebagai terapi hipoglikemik

adalah dengan memperbaiki sensitivitas insulin dan

menurunkan kebutuhan insulin (PERKENI, 2011) dengan cara

meningkatkan waktu transit makanan di usus, menunda

pengosongan lambung dan memperlambat absorpsi glukosa

(Hartono, 2010).

Hal tersebut, sejalan dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Nadimin (2009) didapatkan hasil bahwa terdapat

penurunan kadar glukosa darah antara sebelum dan sesudah

diberikan diet tinggi serat pada diabetes melitus tipe II.

Penelitan ini menjelaskan bahwa penderita diabetes yang

mengonsumsi total serat 50 g sehari, mempunyai kadar gula

darah lebih rendah dan lebih stabil daripada penderita diabetes

yang mengonsumsi diet moderat serat.

Page 93: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

78

Serat yang terdapat pada naga merah dapat mengikat

banyak air dan membentuk gel, maka kemungkinan glukosa

untuk bersentuhan dengan dinding usus halus dan masuk

kedarah menjadi lebih kecil. Ketika kadar glukosa yang masuk

kedalam darah lebih sedikit, maka insulin yang dihasilkan oleh

pankreas juga menjadi lebih sedikit, sehingga kadar glukosa

darah menjadi menurun. Asupan serat yang dianjurkan

berdasarkan AKG adalah 38 gr/hari. Buah naga merah ini dapat

menyumbang ± 52% dari anjuran serat dalam sehari.

Tidak Hanya Antioksidan (Flavonoid) dan Serat buah Naga

merah memiliki Kandungan vitamin C juga dapat

mempengaruhi kadar GDP. Buah naga merah mengandung

540.27 mg/ 100 g vitamin C atau mencapai 6 kalilipat dari

kebutuhan. Vitamin C yang sangat kaya terkandung dalam

buah naga merah berfungsi sebagai antioksidan dapat

mengurangi resistensi insulin dengan meningkatkan fungsi

endotel dan menurunkan stress oksidatif (Chen H dkk, 2006).

Menurut Permata Sari (2008), menyatakan bahwa ekstrak

buah Jambu Biji (Psidium guajava L) mempunyai aktifitas

hipoglikemik karena diduga memiliki berbagai senyawa aktif

diantaranya adalah Flavonoid berupa quercetin sebagai

antioksidan.

Flavonoid berupa quercetin adalah salah satu senyawa

yang banyak ditemukan dalam sayur dan Buah – buahan yang

berfungsi memberi efek antioksidan. Tindakan antioksidan oleh

flavonoid dapat mencegah radikal bebas untuk melepaskan sel

β Pankreas dalam yang mensekresikan insulin. Senyawa

quercetin dapat menghambat system peroksidasi lipid yang

tergantung oleh ion Fe kemudian mengkelat ion Fe.

Pengkelatan ion Fe menyebabkan kompleks ion inert dan tidak

dapat mengawali terjadinya lipid sehingga terjadi regenerasi

Page 94: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

79

dan perbaikan sel β pankreas yang akhirnya dapar

menstimulasi sel beta untuk mensekresikan insulin (Winarsi,

2007).

Jambu Biji Merah merupakan salah satu sumber yang kaya

akan Vitamin C alamiah yang memiliki kadar Vitamin C yang

tinggi dibandingkan pada buah – buahan lainnya seperti jeruk

atau papaya. Kandungan tertinggi yang terdapat dalam buah

jambu biji merah adalah Vitamin C dengan takaran 183 mg /

100 gr Buah Jambu Biji Merah (Waworuntu dkk, 2005).

Sejalan dengan penelitian Wulandari dkk (2012),

menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara asupan

Vitamin C dengan kadar gula darah penderita Diabetes Mellitus

tipe II. Hal ini disebabkan Vitamin C dapat meningkatkan

sensitivitas insulin dan dapat menurunkan kadar glukosa darah,

Vitamin C memainkan peran dalam memodulasi aksi insulin

pada penderita Diabetes Mellitus, terutama dalam metabolism

glukosa non oksidatif (Utami dkk, 2018).

Kandungan Serat yang terdapat pada buah Jambu biji

merah ini juga tergolong cukup tinggi yaitu sebesar 5,4 gr/100

gr buah jambu. Jenis serat yang cukup banyak terkandung di

dalam Jambu biji adalah Pektin. Pektik merupakan salah satu

jenis serat yang bersifat larut dalam air dan merupakan

senyawa yang dapat menyelimuti molekul karbohidrat sehingga

akan menghambat absobsinya dan selanjutnya akan melepas

perlahan – lahan. Akibat hambatan absobsi tersebut maka,

setelah makan jumlah gula yang masuk dalam darah menjdai

berkurang dengan demikian peningkatan kadar gula dara

berlebih dapat terhindar. Selain itu pectin berfungsi

meingkatkan massa feses, memperlambat waktu pengosongan

lambung, meningkatkan rasa kenyang sesudah makan dan

meningkatkan ekskresi asam empedu (santi, 2013)

Page 95: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

80

Serta tidak hanya pada daging Jambu tapi Pada kulit

Jambu juga kaya akan serat larut dalam air, sehingga dapat

mengganggu penyerapan kadar glukosa darah dan lemak yang

berasal dari makanan dan membuang ke luar tubuh (Wijaya,

2010).

5. Hasil Uji Kimiawi

a. Kadar Air

Kadar air merupakan komponen penting dalam bahan

makanan karena kadar air dapat mempengaruhi penampakan,

tekstur serta cita rasa makanan. Bahkan dalam bahan

makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung

serta biji-bijian terkandung air dalam jumlah tertentu. Kadar air

dalam bahan makanan ikut menentukan acceptability,

kesegaran dan daya tahan bahan itu. Sebagian besar dari

perubahan-perubahan bahan makanan terjadi dalam media air

yang ditambahkan atau yang berasal dari bahan itu sendiri

(Manimaran, 2013).

Kadar air yang semakin tinggi akan menyebabkan

rusaknya bahan pakan karena munculnya mikroorganisme

yang tumbuh dan berkembangbiak pada bahan. Hal ini dapat

dicegah dengan membuat kadar air suatu bahan di bawah nilai

minimal yang dibutuhkan oleh mikroba untuk pertumbuhan dan

perkembangbiakannya, sehingga mikroba tersebut tidak

mempunyai kesempatan untuk tumbuh, walaupun tumbuh tidak

akan berkembangbiak sebagaimana mestinya. Beberapa

contohnya adalah dengan jalan pengeringan, penguapan,

pengenceran dan pengentalan (Sharoba, 2014).

Berdasarkan tabel 22 bahwa kadar air per 100 gr pada

pudding buah naga merah dan jambu biji merah (NAMBUIRA)

yaitu sebesar 86.42%.

Page 96: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

81

b. Kadar Abu

Kadar abu merupakan campuran dari komponen anorganik

atau mineral yang terdapat pada suatu bahan pangan. Bahan

pangan terdiri dari 96% bahan anongarnik dan air, sedangkan

sisanya merupakan unsur – unsur mineral. Unsur juga dikenal

sebagai zat organic atau kadar abu. Kadar abu tersebut dapat

menunjukkan total zat organic atau kadar abu. Kadar abu

tersebut dapat menunjukkan total mineral dalam suatu bahan

pangan. Bahan – bahan organic dalam proses pembakaran

akan terbakar tetapi komponen anorganiknya tidak, karna itulah

disebut sebagai kadar abu (Zahro, 2013).

Berdasarkan tabel 22 bahwa kadar Abu per 100 gr pada

pudding buah naga merah dan jambu biji merah (NAMBUIRA)

yaitu sebesar 0.38%.

c. Kadar Lemak

Menurut Budiyanto (2009) lemak dan minyak merupakan

zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh

manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber

energi yang lebih efektif dibanding dengan karbohidrat dan

protein. Satu gram minyak atau lemak dapat menghasilkan 9

kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4

kkal/gram. Lemak dalam makanan merupakan campuran lemak

heterogen yang sebagian besar terdiri dari trigliserida.

Trigliserida disebut lemak jika pada suhu ruang berbentuk

padatan dan disebut minyak jika pada suhu ruang berbentuk

cairan. Trigliserida merupakan campuran asam-asam lemak,

biasanya dengan panjang rantai karbon sebanyak 12 sampai

22 dengan jumlah ikatan rangkap dari 0 sampai 4. Dalam lemak

makanan juga terdapat sejumlah kecil foffolid, sfingofolid,

kolesterol dan fitosterol.

Page 97: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

82

Berdasarkan tabel 22 bahwa kadar Lemak per 100 gr pada

pudding buah naga merah dan jambu biji merah (NAMBUIRA)

yaitu sebesar 0.51%.

d. Kadar Protein

Protein berasal dari bahasa Yunani “proteios” yang berarti

pertama atau utama. Protein merupakan makromolekul yang

menyusun lebih dari separuh bagian dari sel. Protein

menentukan ukuran dan struktur sel, komponen utama dari

sistem komunikasi antar sel serta sebagai katalis berbagai

reaksi biokimia di dalam sel. Karena itulah sebagian besar

aktivitas penelitian biokimia tertuju pada protein khususnya

hormon, antibodi, dan enzim (Fatchiyah dkk, 2011).

Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat

penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai

zat pembangun dan pengatur, Protein adalah sumber asam-

asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak

dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein

mengandung pula posfor, belerang dan ada jenis protein yang

mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga (Budianto,

A.K, 2009).

Protein adalah zat makanan yang mengandung nitrogen

yang diyakini sebagai faktor penting untuk fungsi tubuh,

sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa protein

(Muchtadi, 2010).

Berdasarkan tabel 22 bahwa kadar Protein per 100 gr pada

pudding buah naga merah dan jambu biji merah (NAMBUIRA)

yaitu sebesar 8.79%.

Page 98: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

83

e. Kadar Karbohidrat

Karbohidrat adalah salah satu zat gizi yang penting

memberikan energi cukup besar bagi tubuh bekerja dan

berfungsi dengan baik. Konsumsi karbohidrat harus seimbang

antara pemasukan dan pengekuaran energinya, bila

pemasukan lebih banyak dari pengeluaran maka energi yang

tidak digunakan akan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk

lemak, akibatnya banyak orang yang tubuhnya menjadi

Obesitas karena kelebihan energi dan akan berlanjut dengan

timbulnya masalah kesehatan (Graha, 2010).

Berdasarkan tabel 22 bahwa kadar Karbohidrat per 100 gr

pada pudding buah naga merah dan jambu biji merah

(NAMBUIRA) yaitu sebesar 3.90%.

f. Kadar Vitamin C

Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air.

Dalam keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam

keadaan larut vitamin C mudah rusak karena bersentuhan

dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi

dipercepat dengan adanya tembaga dan besi. Vitamin C tidak

stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan

asam (Almatsier S, 2005).

Berdasarkan tabel 22 bahwa kadar Vitamin C per 100 gr

pada pudding buah naga merah dan jambu biji merah

(NAMBUIRA) yaitu sebesar 101.96%.

g. Kadar Serat Kasar

serat kasar adalah zat sisa asal tanaman yang biasa

dimakan yang masih tertinggal setelah bertutut-turut diekstraksi

dengan zat pelarut, asam encer dan alkali. Dengan demikian

nilai zat serat kasar selalu lebih rendah dari serat pangan,

kurang lebih hanya seperlima dari seluruh nilai serat pangan.

(Beck, 2011).

Page 99: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

84

Serat kasar terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin

yang sebagian besar tidak dapat dicerna unggas dan bersifat

sebagai pengganjal atau bulky (Wahyu, 2004). Serat kasar

dapat membantu gerak peristaltik usus, mencegah

penggumpalan ransum dan mempercepat laju digesta

(Anggorodi, 1994). Kadar SK yang terlalu tinggi, pencernaan

nutrien akan semakin lama dan nilai energi produktifnya

semakin rendah (Tillman Dkk., 2005).

Berdasarkan tabel 22 bahwa kadar Serat Kasar per 100 gr

pada pudding buah naga merah dan jambu biji merah

(NAMBUIRA) yaitu sebesar 2.53%.

Page 100: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 60

responden dengan Diabetes Melitus Tipe II di Puskesmas Talang

Ratu Palembang Tahun 2020 dapat diambi kesimpulan sebagai

berikut :

1. Responden Diabetes Mellitus di Puskesmas Talang Ratu

Palembang pada kelompok Perlakuan maupun kelompok

pembanding sebagian besar berjenis kelamin perempuan

sebesar 70% dan pada kelompok pembanding sebesar 60%

dan distribusi responden berdasarkan usia sebagian besar

menepati kelompok usia pertengahan (45 – 59 tahun) yaitu

sebesar 50.0% dan pada Kelompok Pembanding yaitu sebesar

53.3%.

2. Rata – Rata Kadar Glukosa darah sebelum diberikan Perlakuan

selama 7 hari berturut – turut yaitu 280.10 mg/dl pada

kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok Pembanding

yaitu 262.36 mg/dl.

3. Rata – Rata Kadar Glukosa darah setelah diberikan Perlakuan

selama 7 hari berturut – turut yaitu 210.70 mg/dl pada

kelompok perlakuan sedangkan pada kelompok Pembanding

yaitu 252.40 mg/dl.

4. Perbedaan kadar glukosa darah sebelum dan setelah

perlakuan yaitu pada kelompok perlakuan nilai p-value <0.05

yaitu 0.000. sedangkan pad aKelompok Pembanding nilai p-

value juga <0.05 yaitu 0.033.

5. Ada pengaruh pemberian Pudding Buah Naga Merah dan

Jambu Biji Merah (NAMBUIRA) terhadap penurunan kadar

glukosa darah sebelum dan setelah pada kelompok perlakuan

Page 101: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

86

dengan nilai p-value <0.05 yakni 0.000. Hal ini dikarenakan

pada Pudding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah

terdapat kandungan seperti Antosianin, Flavonoid, Antioksidan,

Vitamin C, dan Serat yang dapat membantu mengatur dan

menurunkan kadar glukosa darah didalam darah. Sehingga

Pudding Buah Naga Merah dan Jambu Biji Merah dapat

dijadikan makanan selingan/cemilan yang sehat untuk

penderita Diabetes Mellitus Tipe II.

B. Saran

1. Berdasarkan hasil penelitian ini maka pudding NAMBUIRA

perlu dipertimbangkan dan disosialisasikan kepada masyarakat

luas agar dapat digunakan sebagai salah satu sumber makanan

yang mudah dicari didapat serta mempunyai khasiat yang baik

untuk membantu mengatur dan menurunkan kadar gula darah.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat peranan

lebih besar pada pudding NAMBUIRA terhadap penderita

diabetes mellitus dengan waktu yang lebih lama agar rata-rata

frekuensi yang didapatkan lebih menggambarkan efek dari

pudding ini.

Page 102: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

87

DAFTAR PUSTAKA

ADA (American Diabetes Association). (2017). Diagnosis and

Classification of Diabetes Melitus .

American Diabetes Association (ADA). (n.d.). Standars of Medical Care in

Diabetes. di akses 16 mei 2019 Available at

http://care.diabtesjournals.org .

Astawan, M. and Kasih, A. L. (2008) Khasiat Warna-Warni Makanan.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bintanah, S. and Handarsari, E. (2012) Asupan Serat Dengan Kadar Gula

Darah, Kadar Kolesterol Total Dan Status Gizi Pada Pasien

Diabetus Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Roemani Semarang.

Brunner and Suddarth. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Edisi 8 Volume 1. Jakarta: EGC

Chen H, Karne RJ, Hall G, Campia U, Panza JA, Cannon RO, et al. High-

dose oral vitamin C partially replenishes vitamin C levels in

patients with type 2 diabetes and low vitamin C levels but does not

improve endothelial dysfunction or insulin resistance. Am Physiol

Heart Circ Physiol 2006; 290: Hal 37-45.

Corwin E. J. (2009). Buku Saku Ptofisiologi.

Dalimartha, S. and Adrian, F. (2011) Khasiat Buah dan Sayur.

Desy L. Allorerung, Sekplin A. S. Sekeon, Wooford B. S. Joseph.(2016)

Hubungan Antara Umur, Jenis Kelamin Dan Tingkat Pendidikan

Dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas

Ranotana Weru Manado

Page 103: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

88

Dinas Kesehatan Sumatra Selatan. (2014). Profil Kesehatan .

Fitriani,S. (2012). Promosi Kesehatan. Yogyakarta.

Fitriyani,S., Widaryanti. (2012). pengaruh pemberian Jus Jambu Biji

Merah Terhadap kadar glukosa darah pda penderita DM Tipe 2.

jurnal ilmiah Mahasiswa Universitas Aisyah Yogyakarta. Available

at : http://digilib.unisayogya.ac.id .

Ganong, W. F. (Jakarta). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . EGC.

Goldenberg, R., Punthakee, Z.,. (2013). Definition, Classification and

Diagnosis of Diabetes, Pre diabetes and Metabolic Syndrome.

Can J Diabetes , 37:8-11.

Granita Dita. (2012). Faktor Risiko DM di Indonesia.

Hartono A. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC; 2010.

Hastuti, Sri., Syamsul Arifin., Darimiyya Hidayati. 2012. Pemanfaatan

Limbah Cangkang Rajungan sebagai Perisa Makanan Alami. Jurnal

Agrointek Volume 6 Nomor 2 (88-96).

Hery Winarsi. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta:

Kanisius. Hal. 189-90

Hidayati, A. R. (2017) „Pengaruh buah naga terhadap kadar glukosa darah

pasien diabetes melitus tipe II di puskesmas temon 1 kulon progo

yogyakarta‟, p. 11. Available at:

http://digilib.Unisayogya.Ac.Id/2505/1/Naskah Publikasi_Ana

Roiffatul Hidayati.Pdf.

International Diabetes Federation (IDF). 2015. IDF Diabetes AtlasSixth

Edition. Jurnal online Available at :

http://www.idf.org/diabetesatlas/update2014.

International Diabetes Federation (IDF). 2013. IDF Diabetes AtlasSixth

Edition. Available at : http://www.idf.org/diabetesatlas-evidence-

demands-realaction-unsummit-noncommunicable-diseases

Page 104: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

89

Irawan, Dedi. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes

Melitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder

Riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia.

Leoni, A. P. (2012) Hubungan Umur, Asupan Protein, dan Faktor lainnya

dengan Kadar Gula Darah Puasa pada Pegawai Satlantas dan

SUMDA Di POLRESTA Depok. Jakarta: Universitas Indonesia.

Liu, S. et al. (2006) A prospective study of dairy intake and the risk of type

2 diabetes in women, Diabetes Care.

Kamandanu. 2009. Penyebab Diabetes.

(http://gambarhidup.blogspot.com/2009 /04/berbagai-penyebab-

diabetesmiletus-dan.html)

Kristanto, D. (2008). Buah naga pembudidayaan di pot dan di kebun.

Surabaya: Penebar Swadaya.

Manimaran, M. 2013. Effect of Farm Nutrient Resources Along with

Inorganic Phosphorus (P) Supplying Fertilizers on High Quality

Maize Production. Journal of Cereals and Oilseeds Volume 5

Nomor 1 (6-8)

Mahendra, DK ; Tobing, A & Alting. (2008). Care Your Self Diabetes

Melitus.

Muliani, U. (2013) Asupan zat-zat Gizi dan Kadar Gula Darah Penderita

DM-Tipe2 Di Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Dr. H. Abdul Moeloek

Provinsi Lampung, Jurnal Kesehatan, Volume IV, Nomor

2,Oktober 2013, hlm 325-332, (4), pp. 325–332.

Nadimin. (2009). Pengaruh Pemberian Diit Dm Tinggi Serat Terhadap

Penurunan Kadar Gula Darah Pasien Dm Tipe-2 Di Rsud

Salewangang Kab. Maros, Jurnal Keperawatan.14-19.

Nunung Setyani, Ni Ketut Sri Sulendri, Fifi Luthfiyah, Suhaema(2019)

Pengaruh Pemberian Puding Susu Buah Naga Merah (Hylocereus

Polyrhizus) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Pasien

Page 105: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

90

Diabetes Mellitus Tipe 2 Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes

Mataram.

Panjuantiningrum, Feranose. 2009. Pengaruh pemberian buah naga

merah (hylocereus polyrhizus) terhadap kadar glukosa darah

Tikus putih yang diinduksi aloksan. Tesis Fakultas Kedokteran

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Perkeni. 2011. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus

Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: Perkumpulan Endokrinologi

Indonesia.

Perkeni (2015) „Pengolahan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Di

Indonesia 2015.‟ Jakarta: PB. PERKENI.

Purba, R. B. and Monolimay, N. R. M. S. (2015) Asupan Karbohidrat dan

Lemak Pada Diabetesi Tipe II yang Rawat Jalan di Puskesmas

Tombatu, 362GIZIDO Volume 7 No. 2 November 2015, 7(2), pp.

362–367.

Rahmawati, E. (2010) Hubungan Antara Konsumsi Karbohidrat Dan Serat

Dengan Kadar Glukosa Darah (Studi Pada Penderita Diabetes

Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan Di Rsd Kalisat Kabupaten Jember),

Skripsi.

Richardo Betteng, Damayanti Pangemanan & Nelly Mayulu (2014)

Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetes Melitus

Tipe 2 Pada Wanita Usia Produktif Dipuskesmas Wawonasa

Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 2, Nomor 2, Juli 2014 404

Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). (2013). Pedoman Pewawancara

Petugas Pengumpulan Data, Depkes RI .

Risnayanti. (2015). Analisis Kadar Vitamin C Buah Naga Merah Jurnal

Akademika Kimia. Jurnal Akademika Kimia , halaman 91-96.

Page 106: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

91

Ruhe. (2009). Use of Antioxidan Nutrient in The Prevention and Treatment

of Diabetes Mellitus Type II, Alternative Medical Journal. 63-69.

Saputra, Lydon. (n.d.). Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia.2013 .

Sharoba., Abd El Salam., Hoda H. Hafez. 2014. Production and

Evaluation of Gluten Free Biscuits as functional Foods for Celiac

Disease Patients. Journal of Agrolimentary Processes and

Technologies Volume 20 Nomor 3 (203-214).

Siregar J. (2011). Perbandingan Kadar LDL Kolesterol Pada DM Tipe 2

Dengan 3 atau Tanpa Hipertensi . Jurnal Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara. Available at : http://digilib.unila.ac.id .

Sujaya, I Nyoman. 2009. “Pola Konsumsi Makanan Tradisional Bali

sebagai Faktor Risiko Diabetes Melitus Tipe 2 di Tabanan.” Jurnal

Skala Husada Vol. 6 No.1 hal: 75-81

Sulistyani. (2012). Sehat dengan Menu Berserat. Jakarta: Trubus

Agriwijaya.

Tandra, H. (2008). Segala Sesuatu Yang Harus anda Ketahui Tentang

DIABETES. Jakarta.

Tandra H.2013. Life Healthy With Diabetes. Cetakan 1. Yogyakarta:

Rapha Publishing.

Teixeria-Lemos, dkk. 2011. Regular physical exercise training assists in

preventing type 2 diabetes development: focus on its antioxidant

and anti-inflammantory properties. Biomed Central Cardiovascular

Diabetology 10: 1-15

Tjokroprawiro A. (2006). Hidup Sehat Bersama Diabetes Mellitus. Jakarta.

WHO. 2016. World Health Statistics-Monitoring Health for the SDGs :

World Health Organization. Page 121

Page 107: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

92

World Health Organization. 2017. Diabetes. Available at :

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/index.html.

Wiardani, N. K., Hadi, H. and Huriyati, E. (2007) Pola makan dan obesitas

sebagai faktor risiko Diabetes Mellitus tipe 2 di Rumah Sakit

Sanglah Denpasar.Jurnal Gizi Klinik Indonesia

Wiardana, N. K., Moviana, y., & Puryana, I. G. (2014). jus buah naga

merah menurunkan kadar glukosa darah penderita DMT2. Jurnal

skala Husada Vol.11 , 59-66.

Widyastuti. (2015). Pengaruh Jus Buah Naga Merah terhadap Penurunan

GDP Pria Pre diabetes, Jurnal Keperawatan Universitas

Diponegoro. 34 (35). 44-47.

Wijaya, I. N. et al. (2010) „Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes

Melitus di Puskesmas Wilayah Surabaya Timur‟, 2(1), pp. 23–28.

Wirakusumah (2007). Jus Buah dan Sayuran. Jakarta : Swadaya

Page 108: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

93

LAMPIRAN

Lampian 1

Perhitungan Besar Sampel

Besar sampel yang digunakan ditentukan dengan rumus (lemeshow, 1997

dalam Rahmat 2017), yaitu:

n1 = n2 =

n1 = n2 =

n1 = n2 =

n1 = n2 = 25,71 sampel = 26 sampel

Keterangan :

n1 = n2 : besar sampel untuk setiap kelompok

SD : standar deviasi (30,9)

Z 1 - α/2 : nilai Z pada derajat kemaknaan 1,96 bila α : 5%

Z 1 – β : nilai Z pada Kekuatan 1,64 bila β 5%

: rata-rata penelitian (27,7)

(Penelitian Wiardani, 2014)

Berdasarkan perhitungan rumus diatas maka sampel minimal dalam

penelitian ini sebanyak 29 orang. Kemudian diambil sampel cadangan

sebesar 10% dari jumlah sampel sehingga diperoleh :

Jumlah sampel keseluruhan = 26 + 2,6

= 28,6

= 29 Orang

Page 109: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

94

Lampian 2

Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Responden

PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU BIJI MERAH (NAMBUIRA) TERHADAP PENURUNAN KADAR

GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI PUSKESMAS TALANG RATU PALEMBANG

Kode

Responden

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :....................................................................

Umur :....................................................................

Jenis Kelamin :....................................................................

Alamat :....................................................................

Pekerjaan :....................................................................

Telah mendapatkan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan untuk ikut serta dalam penelitian “Pengaruh Pemberian Puding Buah Naga Merah Dan Jambu Biji Merah Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Dm Tipe Ii Di Puskesmas Talang Ratu Palembang”

Tindakan yang dilakukan adalah : a. Wawancara identitas responden

b. Pengukuran Kadar Glukosa Darah

c. Recall makanan yang dikonsumsi responden selama 3x24 jam

d. Pemberian Puding Buah Naga Dan Jambu Biji beserta

prosedur pemakaian

Palembang, ................. 2019

Peserta/wali

(..............................)

Page 110: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

95

Lampian 3

Identitas Responden

PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU

BIJI MERAH (NAMBUIRA) TERHADAP PENURUNAN KADAR

GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI PUSKESMAS

TALANG RATU PALEMBANG

Tanggal intervensi : ..................... Kode

responden

IDENTITAS RESPONDEN

a. Nama : .....................

b. Tanggal Lahir : .....................

c. Usia : .....................

d. Pendidikan : .....................

e. Alamat : .....................

f. No.Telp/Hp : .....................

g. Berat badan : .....................

h. Tinggi badan : .....................

Page 111: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

96

Lampian 4

Pengukuran Kadar Glukosa Darah

PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH DAN JAMBU

BIJI (NAMBUIRA) MERAH TERHADAP PENURUNAN KADAR

GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE II DI PUSKESMAS

TALANG RATU PALEMBANG

Tanggal intervensi : ..................... Kode

responden

1. Pengukuran tekanan darah

a. Sebelum intervensi

Kadar Gula Darah :............

b. Setelah intervensi

Kadar Gula Darah :............

Page 112: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

97

Lampian 5

Form Recall 24 JAM

Nama : …………………………. Kode Responden:

Umur : ………………………….

Tanggal : .....................................

Waktu

Hidangan

Bahan Makanan

Banyaknya

URT Gram

Pagi

Selingan

Siang

Selingan

Malam

Page 113: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

98

Lampian 6

Hasil Uji Proksimat

Page 114: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

99

Lampian 7

Output Hasil Analisis Data

1. ANALISA UNIVARIAT

A. Kelompok Perlakuan

a. Jenis Kelamin

Statistics

Jenis Kelamin Responden

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.70

Median 2.00

Std. Deviation .466

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

Sum 51

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ

e Percent

Valid

Laki-laki 9 30.0 30.0 30.0

Perempuan 21 70.0 70.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

b. Umur

Statistics

Katagori Umur

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.57

Median 1.50

Std. Deviation .626

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Sum 47

Page 115: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

100

Katagori Umur

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Pertengahan 15 50.0 50.0 50.0

Lanjur Usia 13 43.3 43.3 93.3

Usia Tua 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

c. IMT

Statistics

Katagori IMT

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.23

Median 2.00

Std. Deviation .504

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Sum 67

Katagori IMT

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Kurang 1 3.3 3.3 3.3

Normal 21 70.0 70.0 73.3

Obesitas 8 26.7 26.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 116: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

101

d. Asupan Karbohidrat

Statistics

Kategori KH

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.5000

Median 1.0000

Std. Deviation .77682

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 45.00

Kategori KH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 20 66.7 66.7 66.7

Cukup 5 16.7 16.7 83.3

Kurang 5 16.7 16.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

e. Asupan Lemak

Statistics

Kategori Lemak

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.8000

Median 3.0000

Std. Deviation .48423

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 84.00

Page 117: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

102

Kategori Lemak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 1 3.3 3.3 3.3

Cukup 4 13.3 13.3 16.7

Kurang 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

f. Asupan Protein

Statistics

Kategori Protein

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.4000

Median 3.0000

Std. Deviation .72397

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 72.00

Kategori Protein

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 4 13.3 13.3 13.3

Cukup 10 33.3 33.3 46.7

Kurang 16 53.3 53.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 118: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

103

g. Asupan Energi

Statistics

Kategori Energi

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.2000

Median 2.5000

Std. Deviation .88668

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 66.00

Kategori Energi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 9 30.0 30.0 30.0

Cukup 6 20.0 20.0 50.0

Kurang 15 50.0 50.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

h. Asupan Serat

Statistics

Kategori Serat

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.8000

Median 3.0000

Std. Deviation .40684

Range 1.00

Minimum 2.00

Maximum 3.00

Sum 84.00

Page 119: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

104

Kategori Serat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Cukup 6 20.0 20.0 20.0

Kurang 24 80.0 80.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

i. Asupan Vitamin C

Statistics

Katagori VitaminC

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.10

Median 1.00

Std. Deviation .305

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

Sum 33

Katagori VitaminC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 27 90.0 90.0 90.0

Kurang 3 10.0 10.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 120: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

105

B. Kelompok Pembanding

a. Jenis Kelamin

Statistics

Jenis Kelamin Responden

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.60

Median 2.00

Std. Deviation .498

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

Sum 48

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Laki-laki 12 40.0 40.0 40.0

Perempuan 18 60.0 60.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

b. Umur

Statistics

Katagori Umur

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.57

Median 1.50

Std. Deviation .626

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Sum 47

Page 121: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

106

Katagori Umur

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Pertengahan 15 50.0 50.0 50.0

Lanjur Usia 13 43.3 43.3 93.3

Usia Tua 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

c. IMT

Statistics

IMT

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.33

Median 2.00

Std. Deviation .606

Range 2

Minimum 1

Maximum 3

Sum 70

IMT

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Kurang 2 6.7 6.7 6.7

Normal 16 53.3 53.3 60.0

Obesitas 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 122: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

107

d. Asupan Karbohidrat

Statistics

Kategori KH

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.5000

Median 1.0000

Std. Deviation .82001

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 45.00

Kategori KH

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 21 70.0 70.0 70.0

Cukup 3 10.0 10.0 80.0

Kurang 6 20.0 20.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

e. Asupan Lemak

Statistics

Kategori Lemak

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.5000

Median 3.0000

Std. Deviation .77682

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 75.00

Page 123: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

108

Kategori Lemak

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 5 16.7 16.7 16.7

Cukup 5 16.7 16.7 33.3

Kurang 20 66.7 66.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

f. Asupan Protein

Statistics

Kategori Protein

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.7000

Median 3.0000

Std. Deviation .59596

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 81.00

Kategori Protein

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 2 6.7 6.7 6.7

Cukup 5 16.7 16.7 23.3

Kurang 23 76.7 76.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 124: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

109

g. Asupan Energi

Statistics

Kategori Energi

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.0333

Median 2.0000

Std. Deviation .85029

Range 2.00

Minimum 1.00

Maximum 3.00

Sum 61.00

Kategori Energi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Lebih 10 33.3 33.3 33.3

Cukup 9 30.0 30.0 63.3

Kurang 11 36.7 36.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

h. Asupan Serat

Statistics

Kategori Serat

N Valid 30

Missing 0

Mean 2.8667

Median 3.0000

Std. Deviation .34575

Range 1.00

Minimum 2.00

Maximum 3.00

Sum 86.00

Page 125: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

110

Kategori Serat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Cukup 4 13.3 13.3 13.3

Kurang 26 86.7 86.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

i. Asupan Vitamin C

Statistics

Katagori VitaminC

N Valid 30

Missing 0

Mean 1.07

Median 1.00

Std. Deviation .254

Range 1

Minimum 1

Maximum 2

Sum 32

Katagori VitaminC

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Baik 28 93.3 93.3 93.3

Kurang 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 126: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

111

2. ANALISA BIVARIAT

A. Kelompok Perlakuan

a. Rata – Rata Glukosa Darah Seblum Perlakuan

Statistics

Kadar Glukosa Sebelum

N Valid 30

Missing 0

Mean 280.10

Median 255.50

Std. Deviation 75.247

Range 316

Minimum 205

Maximum 521

Sum 8403

Page 127: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

112

Kadar Glukosa Sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

205 1 3.3 3.3 3.3

210 2 6.7 6.7 10.0

215 1 3.3 3.3 13.3

224 1 3.3 3.3 16.7

226 1 3.3 3.3 20.0

228 1 3.3 3.3 23.3

232 1 3.3 3.3 26.7

238 2 6.7 6.7 33.3

242 1 3.3 3.3 36.7

245 1 3.3 3.3 40.0

246 1 3.3 3.3 43.3

254 1 3.3 3.3 46.7

255 1 3.3 3.3 50.0

256 2 6.7 6.7 56.7

258 1 3.3 3.3 60.0

268 2 6.7 6.7 66.7

285 1 3.3 3.3 70.0

287 1 3.3 3.3 73.3

298 1 3.3 3.3 76.7

321 1 3.3 3.3 80.0

339 1 3.3 3.3 83.3

347 1 3.3 3.3 86.7

360 1 3.3 3.3 90.0

432 1 3.3 3.3 93.3

439 1 3.3 3.3 96.7

521 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 128: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

113

b. Rata – Rata Glukosa Darah Setelah Perlakuan

Statistics

Kadar Glukosa Setelah

N Valid 30

Missing 0

Mean 210.70

Median 195.50

Std. Deviation 63.680

Range 252

Minimum 116

Maximum 368

Sum 6321

Page 129: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

114

Kadar Glukosa Setelah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

116 2 6.7 6.7 6.7

150 1 3.3 3.3 10.0

152 3 10.0 10.0 20.0

163 2 6.7 6.7 26.7

166 1 3.3 3.3 30.0

167 2 6.7 6.7 36.7

175 1 3.3 3.3 40.0

176 1 3.3 3.3 43.3

193 1 3.3 3.3 46.7

194 1 3.3 3.3 50.0

197 1 3.3 3.3 53.3

204 1 3.3 3.3 56.7

206 2 6.7 6.7 63.3

218 1 3.3 3.3 66.7

246 1 3.3 3.3 70.0

254 1 3.3 3.3 73.3

267 1 3.3 3.3 76.7

274 1 3.3 3.3 80.0

277 1 3.3 3.3 83.3

293 1 3.3 3.3 86.7

295 1 3.3 3.3 90.0

305 1 3.3 3.3 93.3

309 1 3.3 3.3 96.7

368 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 130: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

115

c. Perbedaan Glukosa Darah Setelah Perlakuan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean

Pair 1

Kadar Glukosa

Sebelum

280.10 30 75.247 13.738

Kadar Glukosa

Setelah

210.70 30 63.680 11.626

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1

Kadar Glukosa

Sebelum &

Kadar Glukosa

Setelah

30 .697 .000

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Kadar

Glukosa

Sebelum -

Kadar

Glukosa

Setelah

69.400 55.153 10.069 48.806 89.994 6.892 29 .000

Page 131: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

116

B. Kelompok Pembanding

a. Rata – Rata Glukos Darah Sebelum Pembandingan

Statistics

Kadar Glukosa Sebelum

N Valid 30

Missing 0

Mean 262.63

Median 239.00

Std. Deviation 53.867

Range 193

Minimum 213

Maximum 406

Sum 7879

Page 132: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

117

Kadar Glukosa Sebelum

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

213 1 3.3 3.3 3.3

214 1 3.3 3.3 6.7

216 2 6.7 6.7 13.3

220 1 3.3 3.3 16.7

221 1 3.3 3.3 20.0

224 1 3.3 3.3 23.3

225 3 10.0 10.0 33.3

230 1 3.3 3.3 36.7

232 1 3.3 3.3 40.0

234 2 6.7 6.7 46.7

235 1 3.3 3.3 50.0

243 1 3.3 3.3 53.3

247 1 3.3 3.3 56.7

250 1 3.3 3.3 60.0

259 1 3.3 3.3 63.3

260 1 3.3 3.3 66.7

273 1 3.3 3.3 70.0

289 2 6.7 6.7 76.7

296 1 3.3 3.3 80.0

297 1 3.3 3.3 83.3

315 1 3.3 3.3 86.7

328 1 3.3 3.3 90.0

361 1 3.3 3.3 93.3

402 1 3.3 3.3 96.7

406 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 133: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

118

b. Rata – Rata Glukosa Darah Setelah Perlakuan

Statistics

Kadar Glukosa Setelah

N Valid 30

Missing 0

Mean 253.83

Median 245.50

Std. Deviation 55.542

Range 207

Minimum 189

Maximum 396

Sum 7615

Page 134: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

119

Kadar Glukosa Setelah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

189 2 6.7 6.7 6.7

195 1 3.3 3.3 10.0

198 2 6.7 6.7 16.7

201 2 6.7 6.7 23.3

220 2 6.7 6.7 30.0

223 1 3.3 3.3 33.3

227 1 3.3 3.3 36.7

235 2 6.7 6.7 43.3

236 1 3.3 3.3 46.7

243 1 3.3 3.3 50.0

248 1 3.3 3.3 53.3

250 1 3.3 3.3 56.7

253 1 3.3 3.3 60.0

256 1 3.3 3.3 63.3

258 1 3.3 3.3 66.7

263 1 3.3 3.3 70.0

267 1 3.3 3.3 73.3

270 1 3.3 3.3 76.7

275 1 3.3 3.3 80.0

277 1 3.3 3.3 83.3

302 1 3.3 3.3 86.7

348 1 3.3 3.3 90.0

360 1 3.3 3.3 93.3

382 1 3.3 3.3 96.7

396 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

Page 135: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

120

c. Perbedaan Glukosa Darah Setelah Perlakuan

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1

Kadar Glukosa

Sebelum

262.63 30 53.867 9.835

Kadar Glukosa

Setelah

253.83 30 55.542 10.141

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1

Kadar Glukosa

Sebelum &

Kadar Glukosa

Setelah

30 .908 .000

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1

Kadar

Glukosa

Sebelum -

Kadar

Glukosa

Setelah

8.800 23.522 4.294 .017 17.583 2.049 29 .033

Page 136: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

121

d. Pengaruh Pemberian Puding Buah Naga Merah dan

Jambu Biji Merah Terhadap Pasie Diabetes Mellitus Tipe

II

Group Statistics

Kelompok

Responden

N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Selisih Kadar

Glukosa Awal Akhir

Perlakuan 30 69.40 55.153 10.069

Pembanding 30 8.80 23.522 4.294

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95%

Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Selisih

Kadar

Glukosa

Awal

Akhir

Equal

variances

assumed

5.111 .028 5.536 58 .000 60.600 10.947 38.687 82.513

Equal

variances

not

assumed

5.536 39.212 .000 60.600 10.947 38.461 82.739

Page 137: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

122

Lampian 8

Foto Penelitian

Buah Jambu Biji Merah Buah Naga Merah

Pudding NAMBUIRA Alat Cek Gula Darah

Pemberian Puding Ucapan Trima kasih

Page 138: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

123

Page 139: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

124

Page 140: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

125

Page 141: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

126

Page 142: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

127

Page 143: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

128

Page 144: PENGARUH PEMBERIAN PUDING BUAH NAGA MERAH ......pada penderita DM Tipe II di Puskesmas Talang Ratu Palembang Referensi : 48 (2006 – 2019) Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Kadar Glukosa

129