promkes puskes talang ratu

18
Perencanaan Promosi Kesehatan Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal Puskesmas Talang Ratu Kelurahan 20 Ilir DIV Kecamatan Ilir Timur I Provinsi Sumatra Selatan Oleh: Anci Winas 04081001013 Zelfi Primasari 04081001072 Rahmadian Fathir. A 04081001016

Upload: singgihreffiand074

Post on 30-Dec-2014

83 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

promkes

TRANSCRIPT

Page 1: PromKes Puskes Talang Ratu

Perencanaan Promosi Kesehatan Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal

Puskesmas Talang Ratu Kelurahan 20 Ilir DIV

Kecamatan Ilir Timur I

Provinsi Sumatra Selatan

Oleh:

Anci Winas 04081001013

Zelfi Primasari 04081001072

Rahmadian Fathir. A 04081001016

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012

Page 2: PromKes Puskes Talang Ratu

A. Letak Geografis dan Keadaan Penduduk

1. Lokasi : Terletak di Kecamatan Ilir Timur I, tepatnya kelurahan 20 Ilir

D-IV. Terletak di jalan Letnan Murod Km.5 dengan luas wilayah 96 hektar.

2. Keadaan wilayah : Terletak di tepi jalan Letnan Murod yang relatif mudah

dijangkau. Di sekitar Puskesmas ini terdapat sebuah pasar dan kompleks ruko, sarana

pendidikan, sarana ibadah serta pemukiman penduduk.

3. Jumlah Penduduk : Total penduduk 16.243 jiwa dengan jumlah KK sebanyak

6396 jiwa. Usia Produktif laki-laki 1623 orang dan perempuan 3103 orang.

4. Mata Pencaharian : Mayoritas penduduk adalah pegawai negeri sipil. Tingkat

pendidikan penduduk yang paling banyak adalah SLTA/SMA (22,4%)

B. Diagnosis Masalah

1. Diagnosis sosial

Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu memiliki pengetahuan mengenai

kebersihan diri khususnya kebersihan gigi dan mulut yang masih kurang.

Masih banyaknya jumlah masyarakat miskin di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu

yaitu sebanyak 3431 orang.

Pendapatan masyarakat yang rendah membuat kebutuhan akan kesehatan belum

menjadi prioritas bagi mereka.

Untuk mendapatkan akses kesehatan khususnya kesehaan gigi dibutuhkan dana lebih.

2. Diagnosis epidemiologi

Tiga dari sepuluh penyakit terbanyak di Puskesmas Talang Ratu adalah penyakit pada

gigi antara lain penyakit pulpa dan periapikal, penyakit ginggivitis dan jaringan

periodontal dan gangguan gigi sertajaringan penyanggah..

3. Diagnosis Perilaku dan Lingkungan

Kurangnya kepedulian masyarakat untuk memperhatikan kebersihan dan perawatan

gigi dan mulut.

Masyarakat terbiasa makan makanan dengan kadar asam yang tinggi seperti cuka

pempek dan kebiasaan makan makanan terlalu panas dan dingin.

Masyarakat terbiasa menyikat gigi dengan cara tidak benar.

Tidak membiasakan diri untuk menyikat gigi setelah makan dan sebelum tidur.

Kurangnya kemampuan masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk melakukan

perawatan gigi secara teratur.

4. Diagnosis pendidikan dan organisasi

Page 3: PromKes Puskes Talang Ratu

Predisposising Factors

Pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang benar.

Pengetahuan tentang cara perawatan gigi yang baik.

Pengetahuan tentang masalah dan penyakit gigi.

Kebiasaan masyarakat makan makanan yang terlalu asam, panas dan dingin serta

malasnya menyikat gigi setelah makan dan dan sebelum tidur.

Enabling Factors

Fasilitas dan tempat untuk penyuluhan kepada masyarakat.

Tenaga kesehatan gigi yang kurang memadai.

Enforcing Factors

Tokoh masyarakat kurang berperan dalam menghimbau masyarakat dalam pencegahan

dan pengobatan penyakit gigi.

Kurangnya penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan cara menyikat gigi yang benar.

5. Diagnosis Administratif dan Peraturan

Tidak adanya program dari dinas kesehatan untuk pemeriksaan gigi gratis bagi

masyarakat terutama untuk yang kurang mampu.

Sarana dan prasarana yang kurang, baik petugas kesehatan maupun puskesmas dengan

fasilitas yang kurang.

C. Rumusan Masalah

1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang penyakit pulpa dan jaringan

periapikal.

2. Kurangya kesadaran masyarakat terutama anak-anak tentang kebersihan gigi dan mulut.

3. Kurangya kesadaran masyarakat terutama anak-anak tentang kebersihan gigi dan mulut

dan hubungannya dengan penyakit pulpa dan jaringan periapikal.

D. Prioritas Masalah

Masalah yang menjadi prioritas utama berhubungan dengan tingginya angka penderita

penyakit pupa dan jaringan periapikal di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu yaitu

kuranganya kesadaran dan pengetahuan masyarakat dan anak-anak terhadap kebersihan gigi

dan mulut serta mengenai penyakit pulpa dan periapikal.

E. Komponen Promosi Kesehatan

Page 4: PromKes Puskes Talang Ratu

1. Program Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut serta Hubungannya dengan

Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal.

Tujuan Program

Menurunkankan jumlah penderita penyakit pulpa dan jaringan periapikal.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara perawatan gigi dan mulut yang

baik dan benar.

Memotivasi dan mendorong masyarakat untuk selalu memperhatikan kebersihan gigi dan

mulut.

Sasaran Program

Masyarakat di kecamatan Ilir Timur 1 untuk masalah Kebersihan dan Kesehatan gigi dan

mulut.

Anak-anak di kecamatan Ilir Timur 1 yang masih sekolah TK dan SD.

Tempat Kegiatan

Puskesmas Talang Ratu dan sekola-sekolah.

Isi Promosi kesehatan

Banyak orang yang tidak peduli akan kesehatan gigi dan mulut. Padahal kesehatan

gigi dan mulut seseorang sangat berpengaruh terhadap kesehatan organ tubuh yang lain.

Himbauan untuk mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali juga dianggap sebagai angin lalu

bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal kalau disadari atau tidak, jumlah

masyarakat yang pernah mengalami sakit gigi juga tidak sedikit jumlahnya dan sebagian besar

dari mereka hanya mengandalkan obat umum yang bisa dibeli bebas di apotek terdekat.

 Berikut ini adalah penyebab-penyebab sakit gigi dan cara pencegahannya:

 

Gusi Bengkak

Gusi bengkak yang biasanya disebabkan oleh infeksi sebagai akibat dari

berkumpulnya bakteri di sela-sela antara gigi dan gusi. Gusi bengkak ini selain bisa

mengakibatkan gigi tanggal juga bisa mengakibatkan penyakit kronis lainnya seperti: Jantung,

Diabetes Militus. dll

Cara mencegah supaya tidak terjadi gusi bengkak adalah dengan cara menggosok gigi

dengan lembut dan perlahan supaya gusi tidak terluka sehingga makanan tidak masuk dan

membuat gusi menjadi meradang dan bengkak

 

Plak Gigi

Page 5: PromKes Puskes Talang Ratu

Plak adalah lapisan tipis bening yang menempel pada permukaan gigi, gusi, dan lidah,

yang berasal dari apa yang dimasukkan manusia ke dalam mulutnya terutama sisa makanan.

Plak bisa terbentuk kapan pun.

Plak yang seiring waktu tak pernah dibersihkan akan menjadi karang gigi. Karang gigi

ini akan mencengkram leher gigi. Itulah sebabnya gigi menjadi berubah warna menjadi

kehitaman, kecoklatan, atau kehijauan. Karang gigi ini kalau dibiarkan saja akan merusak

gigi.

Gigi yang disebut-sebut sebagai alat pemotong terkuat pun tak mampu bertahan dari

gempuran karang gigi. Selanjutnya berbagai gangguan lainnya akan datang bersamaan.

seperti, halitosis (bau mulut), gigi berlubang bahkan bisa sampai terkena infeksi. Kalau gigi

sudah infeksi, pengaruhnya bisa sampai menimbulkan sakit kepala.

Plak gigi yang terbentuk dari air liur dan protein biasanya berupa lapisan tipis

berwarna kuning yang melapisi permukaan gigi. Pada jangka panjang dan tanpa perawatan

yang baik, plak bisa menyebabkan gigi berlubang dan peradangan gusi.

Cara mencegah supaya tidak terdapat plak gigi adalah dengan cara selalu menyikat

gigi setelah selesai makan untuk menghindari sisa makan yang tertinggal di sela-sela gigi

sehingga tidak memberi kesempatan pada bakteri untuk berkembang biak

 

Bau Mulut

Bau mulut atau biasa disebut halitosis pasti sangat mengganggu aktivitas kita karena

bisa meruntuhkan rasa percaya diri kita. Bau mulut tidak sedap sebagian besar disebabkan

oleh sisa makanan yang membusuk di sela-sela gigi yang merupakan tempat favorit jutaan

bakteri untuk berkembang biak. Hanya sedikit kasus bau mulut tidak sedap yang disebabkan

oleh adanya penyakit pada rongga mulut.

Cara mencegah bau mulut tak sedap adalah dengan cara selalu menjaga kebersihan

dan kesegaran mulut dengan cara menggosok gigi minimal 2x sehari serta jangan lupa untuk

membersihkan lidah secara rutin.

 

Noda Pada Gigi

Noda pada gigi disebabkan oleh seringnya mengkonsumsi makanan dan minuman

yang berwarna seperti kopi, teh, dll. Bila dibiarkan makan akan mengganggu penampilan

serta tidak jarang membuat gigi menjadi rapuh.

Page 6: PromKes Puskes Talang Ratu

Cara mengatasi noda pada gigi adalah dengan cara selalu berkumur setelah

mengkonsumsi minuman yang berwarna

 

Email Gigi Rapuh

Email gigi yang rapuh disebabkan oleh kurangnya konsumsi mineral dan kalsium.

Selain itu, email gigi rapuh juga bisa disebabkan oleh seringnya mengkonsumsi minuman dan

makanan yang sangat manis serta berasam tinggi.

Cara mengatasi email gigi yang rapuh bisa dengan cara menghindari makanan dan

minuman yang mengandung asam tinggi atau terlalu manis. Selain itu biasakan untuk selalu

menggosok gigi (minimal berkumur) setelah minum/makan sesuatu yang manis dan

mengandung asam.

Caries (cavity)

Dental caries adalah gigi berlubang. Kondisi yang umum terjadi dan umum juga tidak

langsung diambil tindakan hingga gigi tersebut tanggal atau sudah menimbulkan masalah

yang lebih parah. Banyak alasan mengapa gigi tidak langsung ditambal.

* Ketakutan yang berlebihan terhadap dokter gigi.

* Ketiadaan dana. Maklum pergi ke dokter gigi memang sangat mahal bagi kalangan

menengah ke bawah.

* Malas pergi ke poli gigi yang ada di puskesmas atau rumah sakit.

Kampanye gigi sehat dan anjuran ke dokter gigi paling sedikit 6 bulan, belum terlalu

bisa menggugah masyarakat Indonesia agar menjadi sangat peduli dengan kesehatan gigi dan

mulut mereka.

Gingivitis

Gingivitis atau gusi bengkak adalah reaksi dari plak yang terlalu lama tidak

dibersihkan. Keadaan ini sebenarnya tidak berbahaya bila langsung diambil tindakan yang

tepat dengan cara mengunjungi dokter gigi. Tapi kalau dibiarkan, hal ini akan sangat

membahayakan kesehatan lebih lanjut.

Stomactitis

Page 7: PromKes Puskes Talang Ratu

Stomatitis atau yang umum dikenal dengan kata sariawan adalah penyakit yang terjadi

akibat adanya faktor pencetus, seperti:

* keturunan;

* stres;

* tekanan jiwa/depresi;

* ketakutan dan kecemasan yang berlebihan;

* tergigit;

* perubahan hormon;

* kurang vitamin C dan B12; dan

* efek dari terlalu banyak minum berkafein (untuk orang-orang tertentu).

Cara mencegah sariawan adalah dengan mengatasi rasa stres dan masalah psikologis

lainnya, berolah raga, minum vitamin C dan B12, gosok gigi dengan pasta gigi yang

mengandung zendium, oleskan zat anti nyeri (lidokain) atau antiseptik lainnya, seperti tablet

hisap.

Sakit Gusi

Plak yang telah mengorosi gigi lambat laun akan berubah menjadi tartar. Plak dan

tartar akan membuat gusi Anda teriritasi, merah, dan sering ngilu. Ini dinamakan gejala

gingivitis. Tanda paling nyata Anda terkena gingivitis adalah gusi Anda berdarah saat

menggosok gigi. Agar kejadian ini tidak terulang, usahakan menggosok gigi secara teratur.

Gingivitis tidak dapat disembuhkan karena tulang gigi secara berangsur-angsur hilang.

Ini disebut periodontal disease. Tak ada jalan lain untuk mencegah penyakit ini hanya dengan

merawat kesehatan gigi dengan baik.

Cara Menggosok Gigi yang Benar

1. Gosoklah gigi Anda minimal dua kali sehari, atau sesudah makan dan sebelum tidur.

2. Gunakan pasta gigi berfluoride untuk mencegah pengeroposan tulang gigi dan

menjaga kesehatan gusi

3. Mulailah dari sisi gigi satu, diikuti sisi yang lain. Sikat seluruh permukaan gigi, baik

yang di luar, belakang, maupun bagian yang tersembunyi

4. Harap hati-hati ketika menyikat plak pada bagian gigi yang tersembunyi dan sulit

dijangkau. Ini dikarenakan gusi bisa berdarah karena gesekan sikat.

Page 8: PromKes Puskes Talang Ratu

5. Jika memungkinkan, setelah menggosok gigi gunakan mouthwas untuk mengurangi

bahkan menghilangkan plak dari gigi

6. Gantilah sikat gigi Anda setiap tiga bulan sekali

Untuk menjaga agar gigi dan gusi tetap sehat:

1. Hindari makanan yang manis. Makanan yang manis seperti tebu, gula-gula, kue kering

yang manis, teh atau kopi yang bergula dapat merusak gihgi dengan cepat. Jangan

membiasakan anak-anak dengan makanan dan minuman yang manis secara

berlebihan, jika Anda menghendaki mereka memiliki gigi yang baik.

2. Menyikat gigi dengan baik setiap hari. Segeralah menyikat gigi setelah makan sesuatu

yang manis. Mulailah menyikat gigi anak-anak Anda ketika gigi tersebut mucul. Ajari

mereka untuk menyikat gigi secara mandiri, dan perhatikan apakah mereka

menyikatnya dengan benar.

3. Membubuhkan Fluoride di dalam air minum atau langsung pada gigi akan membantu

mencegah lubang pada gigi.

4. Jangan memberikan susu botol kepada bayi yang sudah besar. Mengisap susu dari

botol akan membuat gigi bayi mengalami pembusukan.

5. Hindari merokok

6. Mengonsumsi minuman beralkohol tidak dianjurkan karena dapat merusak gigi dan

gusi.

Perawatan Karang Gigi

Karang gigi adalah endapan mineral, yang terjadi karena sisa makanan yang

menempel pada plak yang terdapat pada enamel mahkota gigi tidak terbersihkan dengan baik.

Makanan akan mengeras dan menjadi karang gigi (calculus) yang menyebabkan penurunan

gusi, gigi goyang dan mudah tanggal, gusi berdarah, dan bau mulut.

Karang Gigi yang nama lainnya adalah kalkulus merupakan kotoran dalam mulut yang

menempel di gigi dalam jangka waktu lama sehingga lama kelamaan akan mengeras dan

membatu sehingga sulit untuk dibersihkan dengan sisa makanan.

Karang gigi sebenarnya adalah endapan mineral, yang terjadi karena sisa makanan

yang menempel pada plak yang terdapat pada enamel mahkota gigi yang tidak terbersihkan

dengan baik. Di dalam mulut kita, terdapat kurang lebih 350 jenis kuman, baik dan tidak baik.

Kuman yang tidak baik, “mengolah” sisa makanan yang ada, dengan bantuan air liur, dan

Page 9: PromKes Puskes Talang Ratu

mengubah konsistensi lapisan “lembut” plak menjadi keras. Biasanya karang gigi berwarna

kuning keputihan, tetapi pada orang yang mempunyai kebiasaan buruk seperti merokok dan

minum kopi yang terlalu banyak, warnanya bisa berubah menjadi kuning lebih kecoklatan.

Perawatan Karang Gigi

Perawatan terhadap karang gigi orang dewasa tidak bisa dilakukan secara sendiri di

rumah. Karena karang gigi terbentuk pada daerah yang “sulit” dibersihkan, yaitu daerah di

antara gigi, leher gigi dekat gusi dan pada daerah di mana terdapat gigi bertumpuk. Oleh

sebab itu anda harus mengunjungi dokter gigi. Alat perawatan karang gigi, adalah scaler dan

nama perawatan karang gigi disebut dengan skaling. Yaitu penghilang jaringan penyakit

seperti kalkulus dan lainnya.

Beberapa cara agar terhindar dari karang gigi sebagai berikut :

Membersihkan dengan sikat gigi menggunakan cara dan frekuensi yang cukup.

Menggunakan dental floss (benang gigi) untuk pembersihan mekanis tambahan bagi

gigi-gigi yang berjejal, yang tidak dapat dijangkau oleh sikat gigi.

Menggunakan obat kumur sebagai antibakteri bagi rongga mulut (penggunaan dan

dosisnya dapat dilihat pada petunjuk kemasan obat kumur).

Mengkonsumsi buah yang banyak mengandung vitamin c (misalnya buah kiwi dan

stroberi) untuk menjaga kesehatan gusi.

Mengkonsumsi sayuran hijau yang mengandung serat untuk pembersihan gigi secara

alami.

Hindari kebiasaan buruk seperti merokok, dan kurangi kebiasaan minum teh atau kopi.

Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi ke dokter gigi secara rutin (biasanya 6 bulan

sekali, tetapi setiap individu berbeda-beda kebutuhannya)

Metode yang akan digunakan

Page 10: PromKes Puskes Talang Ratu

Penyuluhan dilakukan di Puskesmas Talang Ratu serta kunjungan langsung ke sekolah-

sekolah, pemasangan poster, spanduk bergambar tentang cara menjaga kebersihan gigi

dan mulut di sekolah tersebut.

Membagikan sikat dan pasta gigi gratis.

Media yang akan digunakan

Poster, spanduk bergambar, media massa (surat kabar), sikat gigi dan pasta gigi

Evaluasi Program

Evaluasi Output : yang dilaksanakan sebelum berakhirnya acara dengan memberikan

kuesioner berisi pertanyaan sejauh mana peserta memahami materi yang telah disampaikan.

Evaluasi Outcome : dilakukan 6 bulan sekali dengan melihat angka kesakitan dari penyakit

pulpa dan jaringan apikal.

2. Gerakan Sikat Gigi Masal di Sekolah

Tujuan Program

Memberikan keterampilan kepada anak-anak untuk dapat menyikat gigi secara baik dan

benar serta mengajarkannya pada keluarga di rumah.

Menanamkan kebiasaan untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara

menyikat gigi.

Sasaran Kegiatan

Anak-anak di kecamatan Ilir Timur 1 yang masih sekolah TK dan SD.

Tempat Kegiatan

Sekolah-sekolah TK dan SD di wilayah kerja Puskesmas Talang Ratu.

Isi Promosi Kesehatan

Melakukan simulasi cara menyikat gigi yang baik dan benar dan dilanjutkan dengan

menyikat gigi bersama.

Page 11: PromKes Puskes Talang Ratu

Metoda yang digunakan

Mempraktekkan cara menyikat gigi yang benar secara bersama-sama di sekolah-sekolah.

Selain itu, diberikan juga sikat dan pasta gigi secara gratis.

Media yang digunakan

Sikat dan Pasta gigi, Poster, alat peraga

Evaluasi Program

Evaluasi Output : yang dilaksanakan sebelum berakhirnya acara dengan cara meminta sala

satu siswa untuk memperagakan cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Evaluasi Outcome : dilakukan 6 bulan sekali dengan melihat angka kesakitan dari penyakit

pulpa dan jaringan apikal.

Program Evaluasi, Rencana dan Biaya Kegiatan

Program Evaluasi Rencana Anggaran Biaya

Page 12: PromKes Puskes Talang Ratu

1. Mengadakan Penyuluhan

kepada masyarakat dan

siswa sekolah tentang

kebersihan gigi dan

mulut dan cara menyikat

gigi yang baik dan benar

Semua warga berpartisipasi

dan memahami cara-cara

pencegahan penyakit gigi dan

menjaga kesehatan gigi dan

mulut.

Rp. 2.000.000,00

2. Mengadakan simulasi

kepada siswa sekolah

mengenai cara menyikat

gigi yang baik dan benar

Semua siswa berpartisipasi

dan memahami cara

menyikat gigi yang baik dan

benar serta menjaga

kesehatan gigi dan mulut

Rp. 3.000.000,00

Total biaya Rp. 5.000.000,00

\

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

ProgramJadwal Kegiatan tahun 2011-2012

Nov Des Jan Feb Mar Apr

Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Peny. Pulpa dan

jaringan periapikal

Simulasi cara menyikat gigi yang baik dan benar

pada siswa sekolah TK dan SD