pengaruh pemberian penguatan dalam proses …digilib.unila.ac.id/26278/3/skripsi tanpa bab...

60
PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 ANAK TUHA LAMPUNG TENGAH (Skripsi ) Oleh SUHANDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: phungtuong

Post on 06-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES PEMBELAJARANTERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS VIII SMP NEGERI 2 ANAK TUHALAMPUNG TENGAH

(Skripsi )

Oleh

SUHANDA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAHJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES PEMBELAJARANTERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS VIII SMP NEGERI 2 ANAK TUHALAMPUNG TENGAH

Oleh :Suhanda

Kedudukan guru sangat penting dalam pendidikan bertolak dari tugas dantanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya.Untuk menjadi guru yang professional diperlukan adanya keterampilan dasarmengajar, keterampilan dasar mengajar bagi seorang guru sebagai penunjanguntuk keberhasilan dia dalam proses pembelajaran, maka guru harus menguasaisalah satu dari keterampilan dasar mengajar yaitu pemberian penguatan(reinforcement) dalam proses pembelajaran. Melalui pemberian penguatan yangdiberikan guru, maka siswa akan merasa terdorong untuk memberikan responsetiap muncul stimulus dari guru, atau siswa akan berusaha menghindari responyang dianggap tidak bermanfaat. Penguatan juga berguna untuk mendorong siswamemperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan kerjanya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh yangsignifikan pemberian penguatan verbal positif dalam proses pembelajaranterhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2Anak Tuha”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui “apakah ada pengaruh yangsignifikan Pemberian Penguatan Verbal Positif Dalam Proses PembelajaranTerhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMPNegeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016”. Penelitianini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif dengan dilakukan ujinormalitas dan uji analisis menggunakan uji theta dan uji kai kuadrat.

Berdasarkan hasil hitung dengan menggunakan uji theta sebesar 0,40625dengan kategori cukup dan uji kai kuadrat diperoleh 11,85. Maka dapatdisimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan pemberian penguatanverbal positif dalam proses pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa padamata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah TahunPelajaran 2015/2016.

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES

PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 2 ANAK TUHA

LAMPUNG TENGAH

Oleh

SUHANDA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Sejarah

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan
Page 5: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan
Page 6: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan
Page 7: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Suhanda, lahir di Tanjung Karang Timur

Bandar lampung pada tanggal 12 April 1992, sebagai anak

kelima dari enam saudara, dari pasangan bapak Adli dan Ibu

Sainab

Pendidikan formal pertama yang pernah ditempuh oleh penulis adalah tahun

1997-2004 penulis menempuh pendidikan di SD Negeri 1 Sawah Brebes Bandar

Lampung, setelah itu pada tahun 2004-2008 penulis melanjutkan pendidikan di

SMP Negeri 5 Bandar Lampung dan pada tahun 2008-2010 penulis tercatat

sebagai siswa pada SMA Negeri 17 Bandar Lampung.

Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan ketingkat Perguruan Tinggi.

Ditahun yang sama penulis berhasil menjadi mahasiswa pada Program Studi

Pendidikan Sejarah melalui jalur penerimaan PMPAP pada tahun 2011. Peneliti

melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Pekon Tangkit Serdang Kecamatan

Pugung Tanggamus. Praktik Lapangan Terpadu (PPL) di SMP Negeri 3 Pugung

Tanggamus.

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHANSegala puji hanya milik Allah, atas rahmat dan segala nikmat yang tak terhitung…

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW…

Dengan kerendahan hati dan rasa bersyukur yang tak terhitung kepada Allah SWT,kuprsembahkan karya ini kepada :

Kedua orang tuaku, Emak Sainab dan Buyah Adli yang sangat kucintai, kusayangi,dan kubanggakan, terimakasih atas kasih sayang, do’a, dukungan, semangat, dan

pengorbanan demi keberhasilanku.Terima kasih telah menjadi motivasi terbesar dalam hidupku.

Kubingkiskan karyaku ini kepada :Keluarga besarku, kakak-kakakku tercinta Hen Lina, Kanjeng Sri, Hen Aam, PuanJun, dan adik ku tercinta Anis, yang tidak pernah berhenti memberikan doa, motivasi,

dan semangatnya. Terima kasih untuk segalanya.

Para pendidik yang senantiasa selalu memberikan saran masukan dan ilmu yngbermanfaat.

Almamater tercinta, Universitas Lampung

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

MOTTO

“Kekuatan berasal dari kepercayaan”

-Captain America-

“sometimes you gotta run before you can walk”

-Tony Stark-

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

SANWACANA

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan yang

selalu dihiasi dengan pasang surutnya sebuah semangat demi sebuah harapan dan

tanggung jawab untuk mengemban amanah dari orang-orang yang selalu

merindukan keberhasilanku, maka tidak ada kata yang pantas yang patut penulis

ucapkan kecuali ucapan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan sebuah karya tulis ini, yang berjudul “Pengaruh Pemberian

Penguatan Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah ”

penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pendidikan

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, bimbingan,

dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

yang setulusnya kepada:

1. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan,

Umum dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan

Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Drs. Syaiful M, M.Si Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan selaku

pembimbing II, terimakasih atas dukungan, masukan dan saran dalam

penyusunan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Ali Imron M.Hum. Selaku pembimbing akademik serta selaku

pembibing I, terimakasih atas segala saran, dukungan, dan masukan dalam

penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Maskun, M.H. Selaku pembahas skripsi yang dengan ikhlas

membimbing, dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung, Drs. Wakidi, M.Hum, Drs. Iskandar Syah, M.Hum,

M. Basri, S.Pd, M.Pd, Drs. H. Tontowi Amsia, M.Si, Drs. Henry Susanto,

M.Si, Dr. Risma Margaretha Sinaga, M.Hum, Yustina Sri Ekwandari,

S.Pd, M.Hum dan Suparman Arif S.Pd, M.Pd sebagai dosen Pendidikan

Sejarah FKIP Unila yang telah membimbing penulis selama menjadi

mahasiswa di Program Studi Pendidikan Sejarah.

10. Bapak. Abraham Saleh, S.Pd. M.M selaku kepala SMP Negeri 2 Anak

Tuha yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitan.

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

11. Keluarga besar SMP Negeri 2 Anak Tuha, seluruh dewan guru beserta

staff dan murid-murid yang telah membantu dan berpartisipasi dalam

penelitian ini.

12. Teman-teman seperjuangan pendidikan sejarah 2011 yang tidak bisa

disebutkan satu per satu, kenangan semasa kuliah bersama kalian dari awal

hingga akhir adalah salah satu yang terbaik yang terjadi kepada saya.

13. Teman-teman KKN dan PPL Unila di Pekon Tangkit Serdang Tanggamus,

parlin, indri, akamsi, knul, meiseh, dian, wulan, ika dan ratih. Terima

kasih atas hari-hari indah yang luar biasa yang telah kita lalukan.

14. Kepada seorang wanita bernama Donna herawati yang telah menjadi

penyemangatku dalam menyelesaikan skripsi, ku ucapkan terima kasih atas

segala bentuk dukungan dan motivasimu.

15. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi.

Semoga bantuan dan ketulusan hati kalian semua mendapat imbalan dari Allah

SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan

tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamualaikum. Wr.wb

Bandar Lampung, 2017Penulis,

SuhandaNPM 1113033060

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPULABSTRAKHALAMAN PERSETUJUANDAFTAR ISIDAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang ........................................................................................11.2 Identifikasi Masalah................................................................................71.3 Pembatasan Masalah ...............................................................................71.4 Rumusan Masalah ...................................................................................81.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................81.6 Kegunaan Penelitian ..............................................................................81.7 Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................9

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA2.1 Tinjauan Pustaka.....................................................................................11

2.1.1 Konsep Pengaruh...........................................................................112.1.2 Konsep Penguatan Dalam Pembelajaran.......................................122.1.3 Konsep Pembelajaran ....................................................................202.1.4 Konsep Motivasi............................................................................21

2.2 Kerangka Pikir ........................................................................................242.3 Paradigma ...............................................................................................262.4 Hipotesis .................................................................................................26

III. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Metode Penelitian ...................................................................................283.2 Desain Penelitian ....................................................................................283.3 Langkah- Langkah Penelitian .................................................................303.4 Populasi dan Sampel Penelitian ..............................................................30

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

3.4.1 Populasi Penelitian ........................................................................303.4.2 Sampel Penelitian ..........................................................................31

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.........................................323.5.1 Variabel Penelitian ........................................................................323.5.2 Definisi Operasional ......................................................................33

3.6 Teknik Pengumpulan Data......................................................................343.6.1 Angket/ Kuesioner.........................................................................343.6.2 Observasi .......................................................................................353.6.3 Kepustakaan ..................................................................................35

3.7 Instrumen Penelitian ...............................................................................353.7.1 Uji Validitas...................................................................................363.7.2 Uji Realiabilitas .............................................................................36

3.8 Teknik Analisis Data...............................................................................373.9 Uji Hipotesis ...........................................................................................39

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................42

4.1.1 Profil Sekolah ................................................................................424.1.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 2 Anak Tuha ............................424.1.1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan SMP Negeri 2 Anak Tuha ................434.1.1.3 Data Guru ..............................................................................444.1.1.4 Staff SMP Negeri 2 Anak Tuha .............................................464.1.1.5 Fasilitas...................................................................................464.1.1.6 Data Murid .............................................................................48

4.1.2 Hasil Uji Coba Intrumen Angket Motivasi ...................................484.1.2.1 Uji Validitas ...........................................................................494.1.2.2 Uji Reliabilitas .......................................................................51

4.1.3 Data Hasil Penelitian Dengan Pemberian Penguatan ...................524.1.4 Uji Normalitas Data.......................................................................634.1.5 Kategori Motivasi Belajar Siswa ..................................................684.1.6 Uji Hipotesis .................................................................................73

4.2 Pembahasan ............................................................................................78

V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan .............................................................................................815.2 Saran .......................................................................................................82

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1. Skor Motivasi Kelas VIII ............................................................................5Tabel 2. Macam-Macam Komponen Pemberian Penguatan......................................19Tabel 3. Desain Penelitian..........................................................................................29Tabel 4. Jumlah Anggota Populasi ............................................................................31Tabel 5. Jumlah Anggota Sampel ..............................................................................32Tabel 6. Katagori Criteria Skala Likert......................................................................34Tabel 7. Pedoman Korelasi ........................................................................................37Tabel 8. Kategori Pembagian Tingkatan Motivasi Siswa..........................................39Tabel 9. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan ........................40Tabel 10. Tenaga Pengajar/Guru SMP Negeri 2 Anak Tuha.....................................45Tabel 11. Daftar Staff SMP Negeri 2 Anak Tuha......................................................46Tabel 12. Fasilitas SMP Negeri 2 Anak Tuha............................................................47Tabel 13. Jumlah Murid SMP Negeri 2 Anak Tuha ..................................................48Tabel 14.Analisis Hasil Tes Uji Coba Instrumen Angket Motivasi .........................50Tabel 15. Skor Dari Tiap Pertemuan Pada Kelas Eksperimen ..................................59Tabel 16. Skor Dari Tiap Pertemuan Pada Kelas Kontrol .........................................60Tabel 17. Skor Akhir Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen .............................62Tabel 18. Skor Akhir Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol....................................63Tabel 19. Daftar Distribusi Frekuensi .......................................................................64Tabel 20. Distribusi Normal Data Awal Motivasi Belajar Siswa ..............................65Tabel 21. Daftar Distribusi Frekuensi .......................................................................66Tabel 22. Distribusi Normal Data Akhir Motivasi Belajar Siswa .............................67Tabel 23. Pedoman Pembagian Kategori Motivasi Belajar Siswa.............................70Tabel 24. Kategori Motivasi Belajar Siswa Kelas Eksperimen.................................71Tabel 25. Kategori Motivasi Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................................72Tabel 26. Pembagian Kategori Motivasi Belajar Sejarah Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol ..............................................................................................73Tabel 27. Interval Nilai Koefisien Korelasi ...............................................................75Tabel 28. Perhitungan Korelasi Theta........................................................................75Tabel 29. Perhitungan Signifikan Pengaruh...............................................................76

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk anak-anak di

Indonesia. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar dan bertujuan, maka dalam

pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap

jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan

yang integral (Djamarah, 2010:22).

Pendidikan tidak terlepas dari proses belajar mengajar, menurut Wina Sanjaya

(2006:89) belajar bukan hanya sekedar menghafal atau mengembangkan

kemampuan intelektual, tetapi mengembangkan setiap aspek, baik kemampuan

kognitif, sikap, emosi, kebiasaan, dan lain sebagainya.

Guru berperan sangat penting dalam proses pembelajaran disekolah. Hal ini

sebagaimana yang dinyatakan Kunandar (2007:40) :

Salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru.Gurulah yang berada digarda terdepan dalam menciptakan kualitas sumberdaya manusia. Guru berhadapan langsung dengan peserta didik dikelasmelalui proses belajar mengajar. Ditangan gurulah akan dihasilkan pesertadidik yang berkualitas, baik secara akademis, skill, kematangan emosional,dan moral serta spiritual. Dengan demikian akan dihasilkan generasi masadepan yang siap hidup dengan tantangan zamannya. Oleh karena itu,

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

2

diperlukan sosok guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi, dandedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalnya.

Menurut UU No. 14/ 2005 didalam Sudaryono(2012:3), menyatakan bahwa tugas

utama guru sebagai pendidik profesional adalah mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.

Dalam pengetian sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu

pengetahuan kepada anak didiknya. Guru dalam pandangan masyarakat adalah

orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak mesti

dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga dimasjid, disurau/musollah,

dirumah, dan sebagainya (Djamarah, 2010:31).

Kedudukan guru sangat penting dalam pendidikan bertolak dari tugas dan

tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak didiknya.

Untuk menjadi guru yang professional diperlukan adanya keterampilan dasar yang

harus dimiliki oleh guru karena keterampilan dasar tersebut merupakan modal

awal atau gerbang utama untuk dapat menjadikan dirinya sebagai tenaga pendidik

yang akan menjalankan tugas dan kewajibanya dalam proses pembelajaran.

Rendahnya kualitas pendidikan itu merupakan indikasi perlunya tenaga guru yang

memiliki keterampilan dan professional, untuk itu seseorang yang berkeinginan

menjadi seorang guru harus mempersiapkan dirinya dengan keterampilan dasar

guru. Menurut Djamarah (2010:99). Keterampilan dasar mengajar adalah

keterampilan yang mutlak guru harus punyai dalam hal ini. Dengan pemilikan

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

3

keterampilan dasar mengajar ini diharapkan guru dapat mengoptimalkan

perananya dikelas.

Keterampilan mengajar bagi seorang guru sebagai penunjang untuk keberhasilan

dia dalam proses belajar mengajar, maka salah satu usaha yang harus dikuasai

guru yaitu melaksanakan salah satu dari keterampilan dasar mengajar yaitu

pemberian penguatan (reinforcement) dalam pembelajaran. Melalui pemberian

penguatan yang diberikan guru, maka siswa akan merasa terdorong untuk

memberikan respon setiap muncul stimulus dari guru, atau siswa akan berusaha

menghindari respon yang dianggap tidak bermanfaat. Penguatan juga berguna

untuk mendorong siswa memperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan

kerjanya.

Menurut Djamarah (2010:118) Tujuan penggunan keterampilan memberipenguatan didalam kelas adalah untuk : a. meningkatkan perhatian siswadan membantu siswa belajar bila pemberian penguatan dilakukan secaraselektif, b. memberi motivasi kepada siswa, c. dipakai untuk mengontrolatau mengubah tingkah laku siswa yang mengganggu, dan meningkatkancara belajar yang produktif, d. mengembangkan kepercayaan diri siswauntuk mengatur diri sendiri dalam pengalaman belajar, e. mengarahkanterhadap pengembangan berfikir yang divergen (berbeda) dan pengambilaninisiatif yang bebas.

Dengan pemberian penguatan diharapkan siswa akan termotivasi dalam belajar.

Siswa belajar membutuhkan motivasi. Motivasi adalah suatu perubahan energi

didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan

reaksi untuk mencapai tujuan. Syaiful Bahri Djamarah (2011:148).

Sebagai contoh, guru memberikan penguatan verbal positif yang berupa pujian.

Dengan pujian yang diberikan oleh guru, siswa akan merasa percaya diri. Kalimat

pujian tersebut dapat berupa “kamu hebat!, kamu pintar!, kamu cerdas!, luar

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

4

biasa!”. Kalimat ini akan berefek pada timbulnya rasa senang dan percaya diri

pada diri siswa sehingga siswa akan termotivasi untuk belajar. Selain itu guru juga

dapat memberikan penguatan non verbal positif berupa mimik wajah seperti

senyuman, kegiatan yang menyenangkan, mendekati dan sentuhan ketika guru

sedang mengawasi evaluasi dalam proses pembelajaran, serta penguatan tanda

berupa hadiah tepuk tangan maupun berupa benda.

Selain pemberian penguatan positif terdapat pula pemberian penguatan negatif

baik penguatan verbal negatif maupun penguatan non verbal negatif. “Meskipun

hukuman sebagai penguatan (reinforcement) yang negatif, tetapi bila dilakukan

dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan efektif.

Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan edukatif,

bukan karena dendam”. Djamarah (2011;164).

Sanksi berupa hukuman yang diberikan kepada anak didik yang melanggar

peraturan atau tata tertib sekolah dapat menjadi alat motivasi dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar, asalkan hukuman yang mendidik dan sesuai

dengan berat ringannya pelanggaran. Djamarah (2011;165). Sebagai contoh

penguatan verbal negatif adalah kata dan kalimat kasar yang diucapkan oleh guru,

sedangkan penguatan non verbal negatif dapat berupa kontak fisik seperti

memukul anak didik yang terlambat masuk kelas, menjewer anak didik yang tidak

mengerjakan tugas rumah serta kontak fisik yang mengandung kekerasan lainnya.

Rendahnya motivasi belajar siswa di SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah

dapat dilihat dari keterangan guru mata pelajaran IPS Bapak Ujang Holid, S.Pd,

pada penelitian pendahuluan beliau menyatakan bahwa nilai siswa kelas VIII

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

5

masih kurang baik, hal itu bisa kita lihat dari skor motivasi belajar siswa pada

penelitian pendahuluan sebagai berikut :

Tabel 1. Skor Motivasi Kelas VIII

No VIII A Skor VIII B Skor1 Aisyah Fadilah 35 Andri Bustomi 462 Andriwan 31 Azat Sudrajat 543 Anggi Suci Barokah 45 Bagus Susianto 494 Arif Bagio 38 Buang Fahrian 455 Dahlia 46 Dani Permana 556 Dedi Arianto 32 Debby Titanika 357 Desi Ernisari 36 Della Adista Safitri 468 Deta Arisa 51 Desi Ratna Sari 389 Eliyana Marsutanti 43 Deviya Lolita 3510 Fitri Susanti 41 Diana Utami 4211 Hari Sabeni Tamrin 36 Dwi Pangestu 3512 Hessy Ajeng Natasya 37 Eva Nirwana 3213 Iwan Saputra 46 Febriansyah 4314 Mai Rismayati 54 Gustapa Lyananta 3815 Mega Wati 49 Iin Wulandari 4916 Melda Fera Haryuni 45 Leo Fuji Ono 4517 Miftahul Jannah 55 Lia Nur Hidayah 5518 Okta Ali Basa 35 Lidia Olga 3519 Randa Purba 30 Lisa Listiyani 3020 Reska Ayunita 35 Melati Ayu Sogesti 3521 Riki Ariyanto 37 Meliya Putri 3722 Riski Ibrahamsyah 47 Mely Yara 4723 Riza Purnawati 42 Rama Afrianda 4524 Roni Paslah 35 Rika Fatmawati 5525 Saprudin 32 Santika Oktaria 3526 Sapta Wijaya 43 Selvi Diana Safitri 3027 Supriyatin 38 Septi Yuliani 3528 Susi Susanti 49 Sintia Asri 3729 Tita Yunidar 53 Wahyu Saputra 4730 Usman 50 Yudi 4531 Wahyudi 65 Yulianita 3732 Yustin Dio Pratama 45 Zaputri Ramadhona 47

Sumber : Hasil Olah Data Peneliti Tahun 2016

Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2

Anak Tuha Lampung Tengah, peneliti menemukan bahwa pada mata pelajaran

IPS skor motivasi belajar siswa masih rendah. Selain itu peneliti juga melihat

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

6

pada saat proses pembelajaran guru mata pelajaran IPS masih belum menerapkan

dengan baik keterampilan dasar mengajar salah satunya pada pemberian

penguatan dalam pembelajaran. Guru yang hanya fokus pada materi pelajaran saja

dan kurang memperhatikan kondisi peserta didik. Misalnya saja ketika sedang

mengoreksi tugas, guru hanya mengoreksinya saja tanpa memberi timbal balik

kepada siswa, guru jarang memuji siswa yang dapat mengerjakan tugas dengan

baik.

Selain itu guru juga kurang memperhatikan siswa yang masih ketinggalan atau

kurang paham karena guru fokus untuk menyelesaikan materi. Saat proses

pembelajaran berlangsung siswa cenderung pasif dan kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran, guru terlihat mendominasi kelas dan kegiatan belajar

mengajar kurang melibatkan siswa secara aktif. Sikap guru yang acuh tak acuh

terhadap siswa yang telah berusaha untuk menunjukkan pekerjaan yang baik dapat

membuat siswa patah semangat dan ada kemungkinan hasil belajarnya akan

menurun.

Jadi dapat kita lihat bahwa pemberian penguatan harus dilakukan oleh guru untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga siswa akan lebih aktif dalam proses

pembelajaran. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti akan melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penguatan Dalam Proses

Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas

VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016”

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

7

1.2 Identifikasi Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi berdasarkan latar belakang

diatas meliputi :

1) Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal Positif Dalam Proses Pembelajaran

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP

Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016.

2) Pengaruh Pemberian Penguatan Non Verbal Positif Dalam Proses

Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran

2015/2016.

3) Pengaruh Pemberian Penguatan Verbal Negatif Dalam Proses Pembelajaran

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP

Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016.

4) Pengaruh Pemberian Penguatan Non Verbal Negatif Dalam Proses

Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran

2015/2016.

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah diatas,

maka masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh Pengaruh Pemberian Penguatan

Verbal Positif Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

8

Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun

Pelajaran 2015/2016.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Apakah Ada Pengaruh yang

signifikan Pemberian Penguatan Verbal Positif Dalam Proses Pembelajaran

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP

Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016” ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya Pengaruh yang signifikan Pemberian

Penguatan Verbal Positif Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha

Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016

2. Untuk mengetahui Seberapa Besar taraf Signifikan Pengaruh Pemberian

Penguatan Verbal Positif Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha

Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016

1.6 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis,

antara lain :

1. Bagi Peneliti, sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam

pembentukan menjadi guru yang profesional dan memberi wawasan sebagai

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

9

calon pendidik untuk menggali kemampuan siswa dengan pemberian

penguatan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi Siswa, membangkitkan rasa semangat siswa dan motivasi dalam

pembelajaran disekolah khususnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Bagi Guru, merupakan salah satu refrensi yang diharapkan dapat membantu

mengatassi permasalahan pembelajaran yang dihadapi serta menambah

wawasandalam kegiatan pembelajaan yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran dan memotivasi siswa.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

a. Ruang Lingkup Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan khususnya

mata pelajaran IPS.

b. Ruang Lingkup Subjek

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah siswa SMP

Negeri 2 Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah Tahun Pelajaran

2015/2016.

c. Ruang Lingkup Objek

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitiannya adalah Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha

Lampung Tengah.

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

10

d. Ruang Lingkup Waktu

Waktu yang akan digunakan pada penelitian ini adalah pada tahun 2015/2016.

e. Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah yang akan menjadi tempat penelitian adalah di SMP Negeri 2 Anak

Tuha Kabupaten Lampung Tengah.

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang akan

diteliti. Dalam penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang dapat dijadikan

landasan teori bagi penelitian. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian ini

adalah :

2.1.1 Konsep Pengaruh

Dalam suatu peristiwa, pengaruh dapat berarti dorongan atau bujukan dan bersifat

membentuk atau merupakan suatu efek. Pengertian pengaruh ini bersifat abstrak

karena tidak ada suatu standar untuk mengukurnya sehingga dapat diterima secara

umum, Hugiono dan Poerwantana (1987:47).

Sedangkan menurut Junaidi, pengaruh adalah pernyataan suatu hubungan yang

sudah mempunyai arah. Jadi, jika kita mengatakan variabel B dipengaruhi

variabel A, kita mengatakan arah variabel itu dari A ke B bukan dari B ke A,

(Junaidi, 1995:64). Hal demikian serupa dengan pendapat Surakhmad.

Menurutnya, pengaruh merupakan kekuatan yang muncul dari suatu benda atau

orang dan juga gejala dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa

yang ada disekelilingnya, (Surakhmad,1982:7).

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

12

Bedasarkan konsep pengaruh diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh

merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri manusia akibat dorongan untuk

mengubah sesuatu kearah yang lebih baik. Maka pengaruh yang dilihat dari

penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pemberian penguatan verbal positif

dalam proses pembelajaran terhadap motivasi siswa mata pelajaran IPS. Tentu

dilihat adalah pengauh positif pemberian penguatan terhadap motivasi.

2.1.2 Konsep Penguatan Dalam Pembelajaran

Pada umumnya penghargaan memberi pengaruh positif terhadap kehidupan

manusia, karena dapat mendorong dan memperbaiki tingkah laku seseorang.

Dalam proses pembelajaran penghargaan mempunyai arti sendiri, semua

penghargaan ini tidak berwujud materi, melainkan berbentuk kata-kata, senyuman

anggukan, dan sentuhan.

Intisari dari penguatan itu adalah respon terhadap suatau tingkah laku positif yang

dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut,

Zainal Asril (2010;77)

Menurut Djamarah (2010:118) mendefinisikan pemberian penguatansebagai respon dalam proses interaksi edukatif berupa respon positif danrespon negatif. Respon positif adalah respon yang diberikan melalui hadiah,sedangkan respon negatif diberikan melalui hukuman. Keduanya memilikitujuan yang sama, yaitu mengubah tingkah laku seseorang. Hal inimenunjukan bahwa pengubahan tingkah laku siswa (behavior modification)dapat dilakukan dengan pemberian penguatan dalam rangka meningkatkanmotivasi belajar siswa

Menurut Wina Sanjaya (2006:163) pemberian penguatan adalah segala bentuk

respons yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap

tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

13

bagi siswa atas perbuatan atau responsnya yang diberikan sebagai suatu dorongan

atau koreksi.

Sejalan dengan Moh. Uzer Usman (2006:80) yang mendefinisikan penguatan

(reinforcement) sebagai segala bentuk respons, baik itu yang bersifat verbal

maupun non verbal, yang merupakan bagian tingkah laku guru terhadap tingkah

laku siswa. Penguatan bertujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik

(feedback) bagi si penerima (siswa) atas perbuatannya sebagai suatu tindak

dorongan ataupun koreksi.

Perihal pemberian penguatan, perlu diketahui tujuan yang akan diperoleh. Hal ini

dimaksudkan agar dalam dalam pelaksanaanya guru tidak sekedar memberikan

penguatan saja, akan tetapi mengetahui benar tujuan yang harus dicapai. Karena

dengan tujuan itu sendiri akan menjadi arah bagi guru dalam melangkah. Secara

garis besar pemberian penguatan sebagai respon positif bertujuan untuk

mempertahankan serta meningkatkan perbuatan positif yang siswa lakukan dalam

kegiatan belajarnya, sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi

yang telah dicapainya.

Dalam hubungannya dengan proses pembelajaran, Moh. Uzer Usman (2006:81)

menyatakan bahwa penguatan mempunyai pengaruh baik bagi siswa yang berupa

sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran

b. Merangsang dan meningkatkan motivasi belajar

c. Meningkatkan kegiatan belajar dan membina tingkah laku siswa yang

produktif.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

14

Penguatan tidak boleh dianggap sepele dan sembarangan, tetapi harus mendapat

perhatian serius. Menurut Zainal Asril (2010;78) hal-hal yang harus diperhatikan

dalam menggunakan pemberian penguatan antara lain;

a. Hindari komentar negative, jika peserta didik tidak mampu menjawabpertanyaan jangan dibentak atau dihina

b. Kehangatan, artinya pelihatkan dalam gerakan mimik, suara sertaanggukan yang serius

c. Kesungguhan, dilaksanakan dengan serius dan tidak basa-basid. Bermakna, jika guru bertanya dan peserta didik menjawab, maka guru

harus menjawab seperti bagus, tepat.e. Perlu adanya variasi, seperti anggukan, senyum, sentuhan, bagus,

gerakan tangan.

Hal yang perlu diperhatikan dalam memberi penguatan ialah guru harus yakin,

bahwa siswa akan menghargainya dan menyadari akan respon yang diberikan

guru. Menurut Djamarah (2010:119) aplikasi atau pemberian penguatan dapat

dilakukan pada saat :

a. Siswa memperhatikan guru, memperhatikan kawan lainnya dan bendayang menjadi tujuan diskusi,

b. Siswa sedang belajar, mengerjakan tugas dari buku, membaca, danbekerja di papan tulis,

c. Menyelesaikan hasil kerja (selesai penuh, atau menyelesaikan format),d. Bekerja dengan kualitas kerja yang baik (kerapian, ketelitian, keindahan,

dan mutu materi),e. Perbaikan pekerjaan (dalam kualitas, hasil atau penampilan),f. Ada kategori tingkah laku (tepat, tidak tepat, verbal, fisik, dan tertulis),g. Tugas mandiri (perkembangan pada pengarahan diri sendiri, mengelola

tingkah laku sendiri, dan mengambil inisiatif kegiatan sendiri).

Dalam memberikan penguatan perlu mempertimbangkan jenis-jenis penguatan

yang sesuai dan juga mempertimbangkan komponen penguatan yang tepat.

J.J. Hasibuan dan moedjiono (2006: 59) membagi komponen-komponen

keterampilan memberi penguatan menjadi enam, yaitu: (a) Penguatan verbal, (b)

Penguatan gestural, (c) Penguatan dengan cara mendekati, (d) Penguatan dengan

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

15

sentuhan, (e) Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan, (f)

Penguatan berupa tanda atau benda.

Menurut Amatembun (1981:17) penguatan atau reinforcement terdiri daripenguatan primer yaitu penguatn sebagai hasil proses belajar atauconditional reforcer, mencakup :a. Penguatan sosial, seperti : perhatian, pujian, dan sebagainya.b. Penguatan simbolik, seperti: angka atau nilai, atau tanda-tanda

penghargaan lainnya.c. Penguatan dalam bentuk kegiatan, seperti : permainan atau kegiatan-

kegiatan lain yang digemari murid.

Komponen penguatan menurut Syaiful Bahri Djamarah (2010:120-122) yaitu:

a. Penguatan VerbalPujian dan dorongan yang diucapkan oleh guru untuk respon atau tingkahlaku siswa adalah penguatan verbal. Ucapan tersebut dapat berupa kata-kata; bagus, baik, betul, benar, tepat, dan lain-lain. Dapat juga berupakalimat; misalnya hasil pekerjaanmu baik sekali atau sesuai benar tugasyang kau kerjakan.

b. Penguatan GesturalPemberian penguatan gestural sangat erat sekali dengan pemberianpenguatan verbal. Ucapan atau komentar yang diberikan guru terhadaprespon, tingkah laku, pikiran siswa dapat dilakukan dengan mimik yangcerah, dengan senyum, mengangguk, acungan jempol, tepuk tangan,memberi salam, menaikan bahu, geleng-gelang kepala, menaikan tangandan lain-lain.

c. Penguatan KegiatanPenguatan dalam bentuk kegiatan ini banyak terjadi bila gurumenggunakan suatu kegiatan atau tugas, sehingga siswa dapatmemilihnya atau menikmatinya sebagai suatu hadiah atas suatu pekerjaanatau penampilan sebelumnya. Contoh penguatan kegiatan; pulang lebihdulu, diberi waktu istrahat lebih, menjadi ketua, membantu siswa lain,mendengarkan musik dan lain-lain yang menyenangkan.

d. Penguatan MendekatiPerhatian guru terhadap siswa, menunjukan bahwa guru tertarik, secarafisik mendekati siswa, dapat dikatakan sebagai penguatan mendekati.Contonya ; berdiri disamping siswa, berjalan dekat siswa, duduk dekatkelompok diskusi dan berjalan maju.

e. Penguatan SentuhanPenguatan sentuhan merupakan penguatan yang terjadi bila guru secarafisik menyentuh siswa, misalnya menepuk bahu, berjabat tangan,merangkulnya, mengusap kepala, menaikan tangan siswa, yangsemuanya ditujukan untuk penghargaan penampilan, tingkah laku ataukerja siswa.

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

16

f. Penguatan TandaPenguatan tanda adalah apabila guru menggunakan berbagai macamsimbol seperti benda atau tulisan yang ditujukan kepada siswa untukpenghargaan terhadap suatu penampilan, tingkah laku atau kerja siswa.Penguatan tanda berupa tulisan contohnya komentar tertulis terhadappekerjaan siswa, dan tanda penghargaan laiinya yang berupa tulisan.Penguatan dengan memberikan suatu benda misalnya bintang, mendali,buku, stiker, permen dan lain-lain.

Sedangkan komponen penguatan menurut Zainal Asril (2010;79) adalah sebagai

berikut :

a. Penguatan verbal, berupa kata-kata atau kalimat seperti saya senang, ya,dan sebagainya.

b. Penguatan non verbal, berupa mimik, dan geekan tubuh. Berupa, mimicdan gerakan tangan, dengan pendekatan, dan menggunakan sentuhandigosok-gosok punggungnya. Melalui kegiatan yang menyenangkanseperti menunjuk mereka menjadi ketua kelas. Menggunakan symbolatau benda, seperti anak disuruh mengejakan PR dipapan tulis, kemudianmemberikan tanda betul, dan penguatan tak penuh seperti jawabanmubenar tetapi perlu disempurnakan lagi.

Pemberian penguatan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penguatan positif dan

penguatan negatif. Menurut Baharuddin (2008: 72) positive reinforcement adalah

konsekuen yang diberikan untuk menguatkan atau meningkatkan perilaku yang

positif. Sehingga, untuk memperbaiki tingkah laku seseorang dan menguatkan

perilaku tersebut maka perlu adanya penghargaan atau positive reinforcement.

Sejalan dengan beberapa pendapat di atas, Dalyono (2009: 33) mengartikan

positive reinforcement sebagai sebuah penyajian stimulus yang meningkatkan

probabilitas suatu respon. Sedangkan Pidarta (2007: 214) mendefinisikan positive

reinforcement adalah setiap stimulus yang dapat memantapkan respon pada

pengkondisian instrumental dan setiap hadiah yang dapat memantapkan respon

pada pengkondisian perilaku.

Guru harus menghindari penguatan yang negatif karena akan mempengaruhi

psikologis siswa dalam penerimaannya. Penggunaan penguatan yang negatif

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

17

nantinya akan berdampak kurang baik bagi siswa, seperti mereka menjadi frustasi,

menjadi pemberani, dan merasa hukuman dianggap sebagai kebanggaan.

“Meskipun hukuman sebagai penguatan (reinforcement) yang negatif, tetapi bila

dilakukan dengan tepat dan bijak akan merupakan alat motivasi yang baik dan

efektif. Hukuman merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan

edukatif, bukan karena dendam”. Djamarah (2011;164). Sanksi berupa hukuman

yang diberikan kepada anak didik yang melanggar peraturan atau tata tertib

sekolah dapat menjadi alat motivasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar,

asalkan hukuman yang mendidik dan sesuai dengan berat ringannya pelanggaran.

Djamarah (2011;165).

Dari pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen

dalam pemberian penguatan dapat dijabarkan sebagai berikut.

A. Penguatan Verbal

a. Verbal Positif

Penguatan verbal merupakan penguatan yang diberikan melalui ucapan dan

kata-kata, contoh cara penggunaannya adalah sebagai berikut:

1) Penguatan berupa ucapan kata-kata pujian seperti tepat, bagus, benar, betul,

hebat, tepat.

2) Penguatan berupa kalimat pujian seperti, hasil pekerjaanmu sudah bagus, ,

bapak bangga denganmu, jawabanmu sangat baik.

b. Verbal Negatif

1) Penguatan berupa kata-kata kasar seperti bodoh, dungu, tolol.

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

18

2) Penguatan dengan kalimat kasar seperti bodoh sekali kamu, gitu saja tidak

bisa, makanya perhatikan jika guru menerangkan, dan kalimat kasar atau

cemoohan.

B. Penguatan Non Verbal

a. Non Verbal Positif

1) Penguatan gestural berupa mimik dan gerakan badan, penguatan ini dapat

berupa: acungan jempol, senyuman, kerut kening, wajah cerah. Gerakan-

gerakan itulah yang disebut dengan bentuk pemberian penguatan gestural.

2) Penguatan dengan cara mendekati, penguatan mendekati siswa secara fisik

digunakan untuk penguatan verbal. Misalnya: guru duduk di dekat siswa,

guru berdiri di samping siswa, berjalan dekat siswa dan sebagainya

3) Penguatan dengan sentuhan, penguatan sentuhan erat sekali hubungannya

dengan penguatan mendekati, penguatan sentuhan terjadi apabila guru

menyentuh siswa secara fisik. Misalnya: menepuk bahu, merangkul,

4) Penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan. Dalam hal ini guru dapat

menggunakan kegiatan-kegiatan yang disenangi oleh siswa sebagai

penguatan. Misalnya, apabila siswa sudah menyelesaikan pekerjaan dengan

baik, maka dia dapat diminta untuk membantu teman lainnya yang masih

kesulitan.

5) Penguatan berupa symbol atau benda. Dalam penguatan ini guru dapat

menggunakan kartu bergambar lencana, bintang dari plastik, medali dan

benda-benda lainnya sebagai penghargaan.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

19

b. Non Verbal Negatif

1) Penguatan non verbal negatif dapat berupa kontak fisik yang berupa

kekerasan terhadap siswa seperti, cubitan, pukulan, jeweran dan tendangan.

Tabel 2. Macam-Macam Komponen Pemberian Penguatan

Pemberian Penguatan

Verbal Non Verbal

Positif Negatif Positif Negatifkata-kata pujian(bagus, pintar,hebat, tepat,benar, betul)

kalimat pujian(kamu pintar,kamu hebat, hasilpekerjaanmusangat baik,bapak banggadenganmu,jawabanmusangat baik)

kata-kata kasar(bodoh, dungu,tolol)

kalimat kasar(bodoh sekalikamu, dasar tidakpunya otak,kurang ajar kamu)

Gestural(acungan jempol,tepuk tangan,senyuman)

Mendekati(guru duduk didekat siswa)

Sentuhan(menepuk bahu,merangkul)

Kegiatan yangmenyenangkan

Symbol ataubenda(hadiah)

Berupa kontakfisik yang berupakekerasanterhadap siswa(cubitan, pukulan,jeweran dantendangan)

Dari konsep-konsep diatas dapat disimpulkan bahwa penguatan adalah respon

terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya

kembali perilaku itu. Komponen-komponen yang terdapat dalam pemberian

penguatan, antara lain penguatan verbal dan penguatan non verbal. Penguatan

juga memiliki sifatnya masing-masing yaitu positif dan negatif. Penguatan verbal

adalah respon yang ditunjukkan secara lisan atau ucapan terhadap suatu perilaku.

Penguatan non verbal adalah respon yang ditunjukkan dengan perbuatan-

perbuatan yang berupa mimik, gerak badan, mendekati siswa, menyentuh, hal

yang menyenangkan hati siswa, simbol atau benda, dan penguatan tak penuh.

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

20

2.1.3 Konsep Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang

melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar anak didik, anak didik

dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

tujuan belajar.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang artinya dalam

Bahasa Yunani disebut “instructus” atau “intruere” yang berarti menyampaikan

pikiran. Dengan demikian intruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide

yang telah diolah secara bermakna melalui pembelajaran, Djamarah (2010:324)

Dalam pemahaman Sadiman, dkk didalam Djamarah (2010:324) pembelajaran

adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar

agar terjadi proses belajar dalam diri anak didik.

Menurut Miarso didalam Djamarah (2010:324) mengatakan bahwa pembelajaran

adalah usaha mengelola lingkungan dengan sengaja agar seseorang membentuk

dirinya secara positif dalam kondisi tertentu.

Menurut Djamarah (2010:325) ada lima prinsip yang menjadi landasanpengertian pembelajaran yaitu : a. pembelajaran sebagai usaha untukmendapatkan perrubahan, b. hasil belajar dalam bentuk perubahan peilakusecara keseluruhan, c. pembelajaran merupakan suatu proses, d. adanyatujuan yang ingin dicapai, e. pembelajaran merupakan bentuk pengalamankarena dilaksanakan dalam lingkungan dan situasi yang nyata.

Dari beberapa konsep yang dikemukakan olah para ahli maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat

siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

21

belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang

berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha. Pembelajaran

adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan

pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan ,

penguasaan kemahiran dan tabiat , serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

peserta didik

2.1.4 Konsep Motivasi

Dalam belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi

maksimal, jika ada motivasi. Motivasi akan senantiasa menentukan intensitas

usaha belajar bagi para siswa. Semakin tepat motivasi yang diberikan, maka akan

semakin berhasil pula pelajaran yang diberikan

Menurut Sardiman A. M. (2007:73) motivasi berasal dari kata “motif”, maka

motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.

Sedangkan Hamzah B. Uno (2012:3) mengatakan bahwa motivasi adalah

dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan

perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.

Djamarah (2011:148) yang membagi motivasi menjadi dua macam. Motivasi

tersebut yaitu:

a. Motivasi intrinsikMotivasi intrinsik merupakan motivasi yang dimiliki seseorang tanpa perlurangsangan dari luar, karena dalam diri individu tersebut sudah adadorongan untuk melakukan sesuatu. Bila sesorang telah memiliki motivasiintrinsik dalam diri mereka, maka ia secara sadar akan melakukan suatukegiatan tanpa memerlukan motivasi dari luar lagi. Dalam aktivitas belajarmotivasi intrinsik sangat diperlukan, karena seseorang yang memiliki

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

22

motivasi intrinsik akan selalu ingin maju dalam belajar. Sedangkanseseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik akan sulit melakukanaktivitas belajar terus menerus.

b. Motivasi ekstrinsikMotivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang muncul karena adaperangsang dari luar. Motivasi tersebut bukan berarti motivasi yang tidakdiperlukan dan tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik inidiperlukan agar anak didik mau belajar. Guru yang berhasil mengajar adalahguru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam belajar, denganmenggunakan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya

Di dalam kegiatan belajar-mengajar motivasi sangat dibutuhkan untuk

mencapai suatu tujuan dalam pembelajaran tersebut. Perlu kita ketahui bahwa

cara dan jenis untuk menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Guru

dapat menggunakan bermacam-macam motivasi agar siswa-siswa giat belajar.

Sardiman A. M. (2007:92) membagi bentuk-bentuk motivasi belajar menjadi

11 bentuk cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di

sekolah, diantaranya adalah:

a. Memberi angkab. Hadiahc. Saingan/ kompetensid. Ego-involvemente. Memberi ulanganf. Mengetahui hasilg. Pujianh. Hukumani. Hasrat untuk belajarj. Minatk. Tujuan yang diakui

Dengan berbagai macam bentuk cara tersebut, guru dapat menggunakannya secara

bervariasi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

Menurut Suhana (2014:26) alat ukur motivasi yaitu :

a. Tes tindakan (peforrmance test), yaitu alat ukur memperoleh informasitentang loyalitas, kesungguhan, targeting, kesadaran, durassi, danfrekuensi kegiatan.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

23

b. Kuesioner (questionaire) untuk memahami tentang kegigihan danloyalitas.

c. Mengarang bebas untuk memhami inforrmasi tentang visi danaspirasinya.

d. Tes prestasi untuk memahami infomasi tentang prestasi belajarnyae. Skala untuk memahami informasi tentang sikapnya.

Indikator motivasi belajar menurut Hamzah B. Uno dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

a. Adanya hasrat dan keinginan ingin berhasil.b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar.c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan.d. Adanya penghargaan dalam belajar.e. Adanya kegiatan menarik dalam belajar.f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan

seseorang dapat belajar dengan baik (Hamzah B. Uno, 2012:23)

Adanya hasrat dan keinginan ingin berhasil pada anak didik dapat dilihat dari

perilaku dalam pembelajaran seperti mengerjakan tugas yang diberikan guu

dengan tepat waktu, siswa belajar dengan giat dalam proses pembelajaran dan

siswa lebih rajin belajar.

Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dapat dilihat dari siswa ingin

mendapatkan nilai yang baik atau sempurna, mengerjakan tugas secara mandiri

dan percaya diri dalam mngerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Adanya harapan dan cita-cita masa depan dapat diliht ketika siswa belajar pada

malam hari, ingin masuk pada sekolah lanjutan favoritnya dan menjawab

pertanyaan dari guru sebelum teman menjawab pertanyaan tersebut. Adanya

penghargaan dalam belajar dapat dilihat ketika guru memberikan pujian sehingga

siswa ingin membagikan ilmu kepada temannya dan juga dapat dilihat ketika

siswa aktif dalam pembelajaran.

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

24

Adanya kegiatan menarik dalam pembelajaran adalah rasa yang muncul dari siswa

sehingga siswa merasa tertarik dalam pembelajaran, munculnya rasa senang

dalam proses pembelajran dan tidak merasa bosan dalam pembelajaran.

Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seseorang

dapat belajar dengan baik membuat siswa lebik aktif dalam pembelajaran, hal

tersebut dapat dilihat dari siswa berani menyampaikan pendapatnya, lingkungan

yang kondusif sehingga menjadi nyaman dalam pembelajaran dan lingkungan

yang aktif dalam pembelajaran.

Indikator-indikator di atas dapat digunakan oleh guru sebagai indicator yang

mendukung untuk mendorong siswa yang sedang belajar agar mengadakan

perubahan tingkah laku lebih baik. Hal ini mempunyai peranan besar dalam

keberhasilan seseoang dalam belajar, (Hamzah B. Uno, 2012:23)

2.2 Kerangka Pikir

Pemberian penguatan adalah salah satu komponen keterampilan dasar mengajar.

Guru tidak hanya harus pandai dalam menggunakan berbagai macam model dan

strategi pembelajaran tetapi juga harus mempunyai keterampilan dasar mengajar

salah satunya pemberian penguatan tersebut. Ada dua jenis penguatan, yaitu

penguatan verbal dan penguatan non verbal.

Penguatan atau reinforcement merupakan cara guru untuk merespons secara

positif terhadap tingkah laku tertentu siswa agar tingkah laku siswa yang baik

dapat terulang kembali atau menjadi lebih baik lagi, dan agar tingkah laku yang

kurang baik dapat berubah menjadi baik. Penguatan yang diberikan ketika siswa

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

25

berhasil melakukan sesuatu atau gagal, bisa membuat siswa tetap menjaga

semangatnya.

Salah satu tingkatan pemberian penguatan, yaitu pemberian penguatan verbal

positif. Guru memberikan penguatan verbal positif yaitu penguatan berupa ucapan

kata-kata pujian seperti tepat, bagus, benar, betul, dan lain-lain. Penguatan berupa

kalimat pujian seperti “hasil pekerjaanmu sudah bagus”, “saya senang dengan

pekerjaanmu”, dan lain-lain.

Oleh karena itu pemikiran peneliti bahwa jika guru menggunakan pemberian

penguatan dengan teknik yang benar maka akan meningkatkan motivasi belajar

siswa tehadap Mata Pelajaran IPS sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai

secara maksimal.

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

26

2.3 Paradigma

Keterangan:

X : Pemberian Penguatan Verbal Positif (Variabel Bebas)

Y : Motivasi Belajar Siswa (Variabel Terikat)

: Garis Pengaruh

2.4 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap pemasalahan

penelitian seperti terbukti melalui data yang terkumpul. Arikunto (2002:62).

Menurut Sugiyono (2013:64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat

disimpulkan hipotesis adalah jawaban sementara yang dibuktikan kebenarannya

dengan penelitian dan mengumpulkan data-data yang mendukung.

Berdasarkan paparan teori dalam kerangka pikir yang telah diuraikan di atas,

maka hipotesis atau pernyataan sementara yang dapat diajukan adalah :

HO = Tidak ada Pengaruh yang signifikan Pemberian Penguatan Verbal Positif

Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

X Y

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

27

Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah

Tahun Pelajaran 2015/2016

H1 = Adanya Pengaruh yang signifikan Pemberian Penguatan Verbal Positif

Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah

Tahun Pelajaran 2015/2016

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

III. METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Winarno Surahmad (1980:105) metodelogi adalah ilmu yang membahas

tentang jalan atau cara mendapatkan suatu data dengan menggunakan teknik serta

alat yang sistematis dalam rangka mandapatkan suatu hasil yang diinginkan.

Pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah menggunakan

metode kuantitatif, yang pelaksanaannya menggunakan cara pencatatan berupa

angka-angka yang diperoleh dari hasil kuesioner menggunakan statistik. Metode

kuantitatif dimana peneliti akan bekerja dengan angka-angka sebagai perwujudan

gejala yang diamati (Sugiono,2013:3)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian penguatan

terhadap motivasi siswa, hal ini dilihat dari indikator-indikator pemberian

penguatan dalam proses pembelajaran dan jawaban siswa pada angket motivasi

disekolah.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain atau rancangan True Experimental Design

dengan teknik penelitian Posttest-Only Control Group Design.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

29

Dalam desain ini terdapat dua kelompok, kelompok pertama diberi perlakuan (X)

dan kelompok lainnya tidak diberi perlakuan. Kelompok yang diberi perlakuan

disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut

kelompok kontrol. kemudian dua kelompok ini diminta mengisi angket untuk

melihat peningkatan atau penurunan motivasi belajar siswa.

Adapun rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Desain Penelitian

Kelompok Treatment Quasioner

(R) E X Y1

(R) C - Y2

(Sukardi, 2013: 185)

Keterangan :

(R) E : kelompok eksperimen

(R) C : kelompok kontrol

X : treatment (perlakuan) dengan pemberian penguatan verbal

Y1 : data yang diperoleh dari kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan

dengan pemberian penguatan verbal

Y2 : data yang diperoleh dari kelas kontrol tanpa diberi perlakuan

(Sukardi, 2013: 185).

Tahap awal dari penelitian ini adalah menentukan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Kemudian kelompok eksperimen diberi perlakuan pemberian

penguatan verbal dan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Kemudian

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

30

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selesai diminta untuk mengisi angket

motivasi.

3.3 Langkah-langkah Penelitian

Tahap penelitian yang akan dilakukan terdiri dari dua tahap yaitu : a. penelitian

pendahuluan dan b. penelitian pelaksanaan

a. Penelitian pendahuluan

1. Mengajukan surat penelitian pendahuluan

2. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian

seperti banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru engajar.

3. Menentukan populasi dan sampel

4. Membuat instrument tes penelitian

b. Pelaksanaan penelitian

1. Melakukan validitas instrument

2. Mengujicobakan instrrumen

3. Menentukan kelompok berdasarkan hasil pengamatan kelas

4. Mengamati kegiatan belajar mengajar dikelas

5. Menganalisis data.

6. Membuat kesimpulan.

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang

lingkup dan waktu yang kita tentukan. Menurut Sugiyono (2004:80) adalah

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

31

wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditaik kesimpulannya.

Sedangkan menurut Hadari Nawawi dalam Margono (2007:118) populasi adalah

keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari dari manusia, benda-benda, hewan,

tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumbe

data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian. Jadi populasi

bukan hanya diartikan sebagai orang saja, tetapi bisa juga objek dan benda-benda

alam yang lain.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B di SMP Negeri 2

Anak Tuha Kabupaten Lampung Tengah.

Tabel 4. Jumlah Anggota Populasi

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VIII A 15 17 32 Siswa

2 VIII B 12 20 32 Siswa

Jumlah 27 37 64 Siswa

Sumber : Staff Tata Usaha SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah.

3.4.2 Sampel Penelitian

Menurut Kartini Kartono (1980:115) Sampel adalah contoh, monster, representant

atau wakil dari satu populasi yang cukup besar jumlahnya. Sedangkan sampling

adalah aktifitas mengumpulkan sampel. Tujuan peneliti mengambil sampel adalah

memperoleh keterangan mengenai objeknya, dengan jalan hanya mengamati

sebagian saja dari populasi.

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

32

Bedasarkan populasi diatas maka teknik pengambilan sampel yang digunakan

oleh peneliti adalah Total sampling. Sampel tersebut dipilih peneliti menggunakan

dengan menggunakan teknik sampel jenuh atau sampel total. Sampel jenuh adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel

(Sugiyono, 2013: 61). Jumlah populasi kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan

sampel peneltian semuanya. Sampel populasi yang ada yaitu siswa kelas VIII

yang berjumlah 64 sebagai sampel dalam penelitian ini

Tabel 5. Jumlah Anggota Sampel

No KelasLaki-

LakiPerempuan Jumlah Keterangan

1 VIII A 15 17 32 SiswaKelas

Kontrol

2 VIII B 12 20 32 SiswaKelas

Eksperimen

Jumlah 27 37 64 Siswa

Sumber : Staff Tata Usaha SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Menurut Kartini Kartono (1980:311) variabel adalah kwantitas (jumlah) atau sifat-

karakteristik yang mempunyai nilai-numerik atau katagori. Sedangkan variabel

menurut Arikunto (2007:91) adalah objek suatu penelitian atau apa yang menjadi

titik perhatian suatu penelitian. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu :

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

33

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012:39). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah Pemberian Penguatan Verbal Positif.

b. Variabel terikat

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat

karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2012:39). Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah Motivasi Belajar Siswa

3.5.2 Definisi Operasional

Menurut Latipun (2002 : 42), definisi operasional variabel bebasmaupun variabel

terikat akan membantu peneliti untuk mengarahkan danmemberikan batasan bagi

operasionalisasi suatu eksperimen. Perumusan definisi operasional tersebut

sebagai berikut :

a. Pemberian penguatan verbal positif merupakan variabel bebas dalam

penelitian. Pemberian penguatan ialah respon terhadap suatau tingkah laku

positif yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah

laku tersebut, Zainal Asril (2010;77). Dengan penguatan siswa diharapkan

akan lebih termotivasi dalam belajar.

b. Motivasi belajar siswa dalam penelitian merupakan variabel terikat dari

pemberian penguatan dalam proses pembelajaran. Motivasi adalah dorongan

yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan

tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Hamzah B.

Uno 2012:3).

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

34

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Angket/Kuesioner

Menurut Kartini Kartono (1980:200) angket atau kuesioner ialah suatu

penyelidikan mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut

kepentingan umum (banyak orang), dilakukan dengan jalan mendengarkan suatu

daftar pertanyaa berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada

sejumlah subjek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan (respons) tertulis

seperlunya.

Pertanyaan-pertanyaan yang disusun pada lembar angket biasanya memuat aspek-

aspek psikologis seperti : pendapat, tanggapan, motivasi dan kedisiplinan,

keberanian, kesukaan dan sabagainya.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang kondisi siswa

didalam hal ini dapat mengetahui tentang motivasi belajar siswa terhadap Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selama guru menerapkan pemberian

penguatan sesuai dengan indikator keterampilan memberi penguatan.

Jenis angket yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrument quesioner skala

likert yang terdiri atas pertanyaan positif dan negative.

Masing-masing butir pertanyaan diikuti dengan lima alternative jawaban yaitu :

Table 6. Katagori Criteria Skala Likert

Penilaian Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

35

Ragu-Ragu 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

(Sumber : Sugiono, 2013:136)

3.6.2 Observasi

Menurut Sukmadinata (2009:220) observasi atau pengamatan adalah suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan

yang sedang berlangsung. Pengamatan yang dilakukan terhadap objek ditempat

terjadinya atau berlangsungnya peristiwa disebut dengan observasi langsung.

Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak

pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan disselidiki, misalnya

pengamtan tersebut dilakukan dengan mengamati film, gambar dan sebagainya

(Margono, 2010:158)

Observasi ini dilakukan dengan cara mengamati langsung kegiatan pembelajaran

dikelas sehingga peneliti menggunakan observasi langsung.

3.6.3 Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

penelitian seperti mendukung konsep-konsep dalam penelitian dan data-data yang

diambil dari berbagai refrensi.

3.7 Instrumen Penelitian

Menurut Margono (2010:155) instrumen merupakan alat pengumpul data dalam

penelitian ini yng dibuat dan dirancang sedemikian rupa sehingga menghasilkan

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

36

data empiris sabagai mana adanya. Terdapat dua syarat penting tentang instrumen

yang baik, yaitu valid dan reliabel.

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Gay (1983) “suatu intrumen valid jika instrument yang digunakan dapat

mengukur apa yang hendak diukur” (Sukardi, 2003:121). Pengujian validitas

instrrumen dalam penelitian ini akan menggunakan rumus korelasi product

moment person sebagi berikut :

rhitung = n ( ∑ XY ) - ( ∑ X ) . ( ∑Y )

√ {n .∑ X2 – (∑X)2} . {n. ∑Y 2 – ( ∑Y)2}

Dimana :

rhitung = koefisien korelasi

∑X2 = jumlah skor item

∑Y2 = jumlah skor total (seluruh item)

n = jumlah responden

Distribusi (table t) untuk a = 0,05 dan derajat bebas (dk = n). Kaidah keputusan :

jika rhitung > rtabel berarti valid (Riduwan, 2004:128).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sukardi (2003:127) reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan.

Sedangkan menurut Margono (2010:181) agar data yang reliable dapat lebih

dimengerti maka harus memperhatikan tiga aspek dari suatu alat ukur, yaitu :

a. kemantapan, b. ketetapan, c. homogenitas.

Pengukuran reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

37

r11 = [ ] . [1 − ∑ ]

keterangan :

r11 = nilai reliabilitas

∑Si = jumlah variant skor tiap item

Si = Varian Total

K = jumlah item

Untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi, adalah :

Table 7. Pedoman Korelasi.

A. Antara 0,80 – 1.00 Sangat Kuat

B. Antara 0,60 – 0,799 Kuat

C. Antara 0,40 – 0,599 Sedang

D. Antara 0,20 – 3,99 Rendah

E. Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Kaidah keputusan : jika r11 > rtabel berarti reliable dan jika r11< rtabel berarti tidak

reliable (Riduwan,2004:128)

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian dari masalah yang

ada. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah data teknik

analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Setelah data penelitian diperoleh melalui angket kemudian didapat skor angket

dari responden (dalam hal ini siswa). Skor yang diperoleh dari para responden ini

merupakan skor mentah yang harus diubah menjadi skor akhir terlebih dahulu

untuk memudahkan analisis data. Adapun rumus yang digunakan untuk

mengkonversi skor awal menjadi skor akhir adalah sebagai berikut:

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

38

N = x 100

Sumber: (Arikunto, 2013:272)

Selanjutnya dilakukan Uji normalitas untuk menganalisis data dengan menguji

kenormalan data. Untuk melihat kenormalan data, peneliti menggunakan uji chi-

kuadrat (Sudjana, 2005:273) adalah

Dimana :

Keterangan:

= frekuensi harapan

= frekuensi yang diharapkan

= banyak pengamatan

Jika ≤ dengan a = 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal

Selanjutnya pengkategorian motivasi belajar IPS dilakukan setelah skor yang

diperoleh dikonversi menjadi skor akhir. Kemudian jika data diketahui

berdistribusi normal maka data ini dikelompokkan ke dalam berbagai kategori.

Pengelompokkan ini dibuat untuk memudahkan langkah selanjutnya yaitu dalam

uji hipotesis. Dalam penelitian ini peneliti membagi kategori motivasi belajar IPS

ke dalam tiga kelompok tingkatan yakni tinggi, sedang, dan rendah. Adapun

langkah-langkah yang akan digunakan adalah sebagai berikut :

= ( − )( )( )

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

39

a. Menghitung Mean Hipotetik

= 12 (1 + 1 )Keterangan :

: Rerata hipotetik1 : skormaksimal item1 : skor minimal item∑ : jumlah item

b. Menghitung Deviasi Standar Hipotetik

= 16 ( + )Keterangan :

: Deviasi standar hipotetik

: skormaksimalsubjek

: skor minimal subjek

c. Kategorisasi

Adapun rumus pengkategorian pada motivasi belajar IPS siswa adalah :

Tabel 8. Kategori Pembagian Tingkatan Motivasi Siswa

No. Interval Kategori

1 ≥ ( + 1. ) Tinggi

2 ( − 1. ) ≥ < ( + 1. ) Sedang

3 < ( − 1. ) Rendah

Sumber: (Zainal Arifin, 2009:237)

3.9 Uji Hipotesis

Pada penelitian ini untuk melakukan uji hipotesis dilakukan dengan uji koefisien korelasi

theta (θ) dan kai kuadrat ( ).Pemilihan rumus tersebut berdasarkan skala dari masing-

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

40

masing variabel yakni skala nominal dan skala ordinal.

Untuk mengetahui apakah pengaruh yang timbul adalah ada atau tidak ada maka

digunakan rumus koefisien korelasi theta (θ) sebagai berikut :

= ∑2Keterangan :

ƩDi : perbedaan absolut antara frekuensi diatas (fa) setiap rank dan dibawah

(fb) setiap rank untuk pasangan variabel subkelas nominal atau fa – fb.

T2 : setiap frekuensi total pada subkelas nominal dikalikan dengan setiap

frekuensi.

(Iqbal Hasan, 2013: 55).

Kemudian setelah didapat nilai koefisien korelasi theta (θ) maka nilai tersebut

dikonsultasikan dengan tabel interval nilai koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 9. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan

No Interval Nilai Kriteria1 KK = 0,00 Tidak ada2 0,00 < KK ≤ 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali3 0,20 < KK ≤ 0,40 Rendah atau lemah, tapi pasti4 0,40 < KK ≤ 0,70 Cukup berarti atau sedang5 0,70 < KK ≤ 0,90 Tinggi atau kuat

6 0,90 < KK < 1,00Sangat tinggi atau kuat sekali, dapatdiandalkan

7 KK = 1,00 SempurnaSumber: (Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2013: 48).

Untuk mengetahui apakah pengaruh signifikan atau tidak digunakan rumus kai

kuadrat ( ).

= ∑∑ ( − )

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

41

Keterangan :

O : nilai-nilai observasi

E : nilai-nilai frekuensi harapan(Iqbal Hasan, 2013: 125).

Adapun prosedur pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut :

a. Menentukan formulasi hipotesisnya :

H0 = ada pengaruhpositif dan signifikan X terhadap Y

H1 = tidak ada pengaruhpositif dan signifikan X terhadap Y

b. Menentukan taraf nyata dan nilai χ2tabel :1) Nilai taraf yang dipilih adalah 5% (0,05)

2) Nilai χ2dengan db = (b-1) (k-1)

χ2α(db) = ........

c. Menentukan kriteria pengujian :H0 : diterima apabila χ2≤ χ2

α (db) / χ2≤ χ2tabel

H0 : ditolak apabila χ2>χ2α (db)/ χ2>χ2

tabel

d. Menentukan nilai statistik dengan rumus kai kuadrat dan menarik kesimpulan

dalam hal penerimaan atau penolakan H0 (Misbahuddin dan Iqbal Hasan, 2013:

126).

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh

pemberian pengutan dalam prose pembelajaran terhadap motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah

Tahun Ajaran 2015/2016 diperoleh kesimpulan “Adanya Pengaruh yang

signifikan Pemberian Penguatan Verbal Positif Dalam Proses Pembelajaran

Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP

Negeri 2 Anak Tuha Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Hal ini diperoleh karena nilai koefesien korelasi sebesar 0,40625 jika dimasukan

kedalam tabel koefesien korelasi termasuk kategori cukup atau Sedang. Taraf

signifikan sebesar 11,85 yang memiliki arti bahwa pemberian penguatan verbal

positif dapat diandalkan untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 2 Anak Tuha

Lampung Tengah 2015/2016 dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru, Pemberian Penguatan adalah salah satu cara yang cocok dalam

kegiatan pembelajaran dikelas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa,

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

82

hal ini karena setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa pemberian

penguatan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa tetapi, dalam proses

pembelajaran guru diharapkan lebih memotivasi siswa untuk meningkatkan

rasa percaya diri siswa, dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran.

2. Bagi Siswa, Pemberian Penguatan dapat menuntun siswa untuk lebih

termotivasi dalam proses pembelajaran, karena pemberian penguatan

mempunyai beberapa kelebihan apabila dapat dilakukan dengan tepat, antara

lain dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi, dapat

mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif, dapat menumbuhkan rasa

kepercayaan diri siswa itu sendiri, dapat meningkatkan cara belajar siswa

menjadi aktif, dan dapat mendorong siswa untuk meningkatkan belajarnya

secara mandiri.

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

DAFTAR PUSTAKA

Ametembun. 1981. Manajemen Kelas. IKIP : Bandung

Arifin, Zainal. 2012. Evalusi Pembelajaran. Direktorat Jendral Pendidikan IslamKementrian Agama RI.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT.Bumi Aksara

------------. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Asril, Zainal. 2010. Micro Teaching : Disertai Dengan Pedoman PengalamanLapangan. Jakarta : Rajawali Pers

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.Jakarta : Rineka Cipta

--------------. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Hasibuan dan Moeldjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya

Hugiono dan Poerwantara. 1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta : PT. BinaAksara

Junaidi, Purnama. 1995. Pengantar Analisis Data. Jakarta : Rineka Cipta

Kartono, Kartini. 1980. Pengantar Metodologi Research. Bandung : Alumni

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurukulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP). Jakarta : Rineka Cipta

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikam. Jakarta : Rineka Cipta

Misbahuddin dan Iqbal Hassan.2013.Analisis data Penelitian dengan Statistik:Edisi Kedua.Jakarta:Bumi Aksara.

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PROSES …digilib.unila.ac.id/26278/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Dengan segala bentuk kerendahan hati, penantian panjang dan perjuangan

Riduwan. 2004. Metode dan Tehnik Menyusun Tesis. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. 2006. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum BerbasisKompetensi. Jakarta : Kencana

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasis Belajar. Jakarta : Rajawali

Sudaryono. 2012. Dasar- Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : GrahaIlmu

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pedidikan. Bandung : Alfabeta

-----------. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, CV. Bandung

-----------. 2012. Memahami penelitian kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sukamadinata. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. RemajaRoda Karya

Sukardi. 2002. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Surakhmad,Winarno. 1980. Metodologi Pengajran Nasional. Bandung : Jemmars

----------. 1982. Pengantar Penelitian Ilmaiah. Bandung : Tarsito

Syaefudin Saud, Udin. 2011. Pengembangan Profesi Guru. Bandung : Alfabeta

Uno, Hamzah B. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : BumiAksara

User, Usman. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja RosdaKarya