peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi...

114
PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM PARUNG BOGOR Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : RYNA RESNAWATI 206018200210 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011/1432 H

Upload: duongdan

Post on 06-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM

MEMOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM PARUNG

BOGOR

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

RYNA RESNAWATI

206018200210

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011/1432 H

Page 2: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

i

Page 3: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

ii

Page 4: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

iii

Page 5: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

iv

Page 6: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

v

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Peranan Bimbingan Orang Tua dalam

Memotivasi Belajar Siswa di SMP Islam Parung Bogor”. Ditulis oleh Ryna

Resnawati, Jurusan Kependidikan Islam, Program Studi Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan bimbingan orang tua

dalam memotivasi belajar siswa. Penelitian dilakukan di SMP Islam Parung

Bogor, metode yang digunakan adalah deskriptif. Data diperoleh dari hasil

penyebaran angket kepada seluruh siswa di SMP Islam Parung Bogor. Adapun

yang menjadi subjek penelitian (sampel) pada penelitian ini adalah siswa kelas

VIII SMP Islam Parung Bogor yang berjumlah 127 orang. Instrumen yang

digunakan adalah angket yang terdiri dari 25 item pernyataan pilihan yaitu 14

item untuk intensitas bimbingan orang tua dan 11 item untuk motivasi belajar

siswa.

Bimbingan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya berperan positif

terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa secara matematis pembelajaran dikatakan ideal atau sangat

baik jika jumlah skor angket sejumlah 12.700. Dalam penelitian ini diperoleh

jumlah skor angket sejumlah 8710. Yang artinya perbandingan antara jumlah skor

angket penelitian dengan jumlah skor angket ideal diperoleh angka porsentase

68,5%. Angka ini menunjukkan bahwa peranan bimbingan orang tua dalam

memotivasi belajar siswa pada SMP Islam Parung Bogor kelas VIII berperan baik.

Page 7: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang sederhana ini. Shalawat dan salam senantiasa

diberikan kepada Rasulullah Muhammad SAW., yang telah merubah peradaban

dari peradaban yang penuh kesesatan menuju masyarakat yang berperadaban,

yang penuh keimanan dan ketakwaan. Doa dan salam juga semoga terlimpahkan

kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

penulis telah dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang sederhana ini berkat

bantuan dari berbagai pihak, baik materil maupun moril, terutama adalah atas

berkat Taufiq dan Inayah Allah SWT. Karena itu, penulis merasa bersyukur

kepada Allah SWT., dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis baik pada saat penulis

menyelesaikan studi maupun saat penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr, Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil., dan Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd.,

Ketua Jurusan Kependidikan Islam dan Ketua Program Studi-Manajemen

Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

vii

3. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd., Dosen pembimbing skripsi atas segenap

waktu, arahan dan kesabarannya dalam membimbing penulis hingga akhir

penulisan skripsi ini.

4. H. Jarkasih, S.Ag, kepala SMP Islam Parung Bogor yang telah

memperkenankan dan membantu penulis dapat menyelesaikan penelitian

ini.

5. Pimpinan dan Staf perpustakaan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan serta perpustakaan lainnya di Jakarta, yang telah

membantu penulis dalam menyediakan buku-buku yang penulis butuhkan.

6. Segenap Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas ilmu yang diberikan kepada

penulis, semoga ilmu ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

7. Ayahanda terkasih Drs. H. Iwan Gunawan dan Ibunda tercinta Hj. Wiwi

Sulastri Kartaperaja, atas segala doa, nasehat, kesabaran yang diberikan

kepada penulis untuk dapat belajar terus tanpa batas, kakaku tersayang

Lilis Oktavianty dan Adiku tersayang Maghfira Maulani, atas segala

dukungan yang diberikan.

8. Kepada kakek dan nenekku, serta tante-tanteku yang selalu memberikan

semangat kepada penulis.

9. Meggy Prayoga yang selama ini sangat baik dan sabar yang selalu

memberikan semangat, dukungan dan menemani penulis dalam segala hal

sehingga penulis sangat termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Thank’s you so much, you are special in my heart.

Page 9: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

viii

10. Kepada semua teman-teman seperjuangan angkatan 2006 Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen

Pendidikan (Erma, Lilis, Aminah, Ulum, Hany, Fifi, Husna, Rita, ka

Nurmaizan, Nova, Ferry, Dhani, Asep, Qory dll), terima kasih atas segala

masukan, motivasi dan dukungan kalian semua.

11. Kepada semua sahabatku Indah, Kartika, Qorye, Ritha, Ghea, Zahra, Putri,

Deasy dan Senja makasih untuk dukungan kalian, penulis harap

persahabatan dan kebersamaan kita selama ini tidak akan pernah pudar.

Semoga Allah SWT., yang Maha Pengasih dan Penyayang, berkenan

membalas semua amal kebaikan mereka, amin.

Jakarta, 2011

Penulis

Page 10: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH ................................. ii

UJI REFERENSI ............................................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN KARYA PENULIS .............................................. iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 4

D. Perumusan Masalah .............................................................................. 5

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 5

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Bimbingan Orang Tua

1. Pengertian Bimbingan ..................................................................... 6

2. Fungsi Bimbingan dan Tujuan Bimbingan Orang Tua Bagi Anak . 8

3. Pengertian Orang Tua ..................................................................... 9

4. Peranan Orang Tua .......................................................................... 11

5. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Orang Tua dalam Membimbing

Anak ................................................................................................ 16

6. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua .......................................... 20

7. Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak ........................................... 26

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Belajar ........................................................................... 27

Page 11: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

x

2. Pengertian Motivasi Belajar ............................................................ 31

3. Jenis-jenis Motivasi ......................................................................... 37

4. Macam-Macam Motivasi ................................................................ 40

5. Fungsi Motivasi ............................................................................... 41

6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar .................................... 43

7. Motivasi Dalam Belajar .................................................................. 43

8. Indikator Motivasi Belajar .............................................................. 45

9. Peranan Motivasi Dalam Belajar .................................................... 45

C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 50

B. Metode Penelitian.................................................................................. 51

C. Populasi dan Sampel ............................................................................. 51

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 53

E. Teknik Pengolahan Data ....................................................................... 54

F. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian .............................................................. 55

G. Teknik Analisa Data .............................................................................. 57

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskrips Objek Penelitian ..................................................................... 60

B. Deskripsi Data ....................................................................................... 66

C. Analisis Data.................... ..................................................................... 83

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 88

B. Saran ...................................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

xi

DAFTAR TABEL

TABEL 1 Jenis Kegiatan

TABEL 2 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Peranan Bimbingan Orang Tua

dalam Memotivasi Belajar Siswa di SMP Islam Parung Bogor

TABEL 3 Klasifikasi Nilai Rentang Interval

TABEL 4 Orang Tua Menemani Saya Ketika Sedang Belajar

TABEL 5 Saya Dibimbing Oleh Orang Tua Setiap Belajar Di rumah

TABEL 6 Saya Disarankan Oleh Orang Tua Untuk Mengulang Pelajaran Di

rumah

TABEL 7 Orang Tua Saya Menciptakan Suasana Yang Tenang Ketika

Sedang Belajar

TABEL 8 Orang Tua Saya Memberikan Perhatian Ketika Sedang Belajar

TABEL 9 Orang Tua Saya Bertanya Tentang Pelajaran Disekolah

TABEL 10 Orang Tua Saya Memberikan Solusi Ketika Mempunyai Masalah

Dalam Belajar

TABEL 11 Orang Tua Saya Mengajak Berdiskusi Untuk Membahas Masalah

Belajar

TABEL 12 Orang Tua Saya Memberikan Arahan dan Nasehat Dalam Belajar

TABEL 13 Orang Tua Saya Memberikan Motivasi Ketika Sedang Belajar

TABEL 14 Orang Tua Saya Memberikan Fasilitas Belajar Dirumah

TABEL 15 Orang Tua Saya Mengingatkan Untuk Belajar Tiap Malam

TABEL 16 Orang Tua Saya Melarang Untuk Menonton Tv Ketika Sedang

Belajar

TABEL 17 Orang Tua Saya Setiap Bulannya Membelikan Buku Pelajaran

TABEL 18 Saya Belajar Tanpa Disuruh Oleh Orang Tua

TABEL 19 Saya Rajin Belajar Karena Menyenangi Pelajaran Itu

TABEL 20 Saya Semangat Belajar Karena Ingin Mendapatkan hadiah Dari

Orang Tua

TABEL 21 Saya rajin Belajar Supaya Dipuji Oleh Orang Tua

TABEL 22 Saya Senang Belajar Jika Disanjung Oleh Guru

TABEL 23 Saya Tepat Waktu Ketika Hadir Disekolah

Page 13: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

xii

TABEL 24 Saya Tidak Dapat Belajar Tanpa Adanya Iringan Musik

TABEL 25 Saya Fokus Mengerjakan Pekerjaan Rumah Dirumah

TABEL 26 Saya Fokus Belajar Jika Suasana Rumah Tenang

TABEL 27 Saya Mengikuti Bimbingan Belajar

TABEL 28 Saya Ingin Belajar Jika Mendapat Hadiah

TABEL 29 Nilai Persepsi Siswa Terhadap Peranan Bimbingan Orang Tua

dalam Memotivasi Belajar Siswa

Page 14: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses mendidik dan menuntun anak didik

untuk mencapai tujuan tertentu dalam wujud perubahan-perubahan positif

dalam diri anak. Perubahan yang dimaksud merupakan bagian proses

kedewasaan yang berlangsung secara terus menerus, yang pada akhirnya

berwujud kedewasaan pada anak.

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 pendidikan

bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sekaligus meningkatkan

harkat dan martabat manusia. Selain itu pendidikan diharapkan dapat

meningkatkan kehidupan manusia kearah yang sempurna. Sehingga

pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demoktaris secara bertanggung jawab.1

1 Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional

(Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003), cet ke 3, h. 12.

Page 15: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

2

M. Ngalim Purwanto, menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar dapat kita bedakan menjadi dua golongan yaitu faktor

yang ada pada diri organisme itu sendiri atau disebut faktor individual dan

faktor yang ada di luar individu atau yang disebut faktor sosial. Yang

termasuk ke dalam faktor individual adalah faktor kematangan/pertumbuhan,

kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedang yang termasuk faktor

sosial adalah faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara

mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan

dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial2.

Dari beberapa faktor tersebut di atas, orang tua dapat menempati

kedudukan yang primer dan fundamental dalam memberikan motivasi kepada

anak. Karena motivasi adalah dorongan yang timbul pada seseorang secara

sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan suatu tujuan

tertentu. Jadi motivasi belajar siswa di sekolah dapat dipengaruhi dari

beberapa faktor dorongan internal (dari dalam diri siswa itu sendiri), maupun

faktor eksternal yang mencakup: lingkungan tempat tinggal, lingkungan

sekolah, maupun lingkungan keluarga. Karena perang keluarga khususnya

orang tua mempunyai peranan utama dalam mendidik anak untuk mencapai

prestasi belajar melalui motivasi yang diberikan orang tua.

Dengan demikian terlihat betapa besarnya tanggung jawab orang tua

terhadap anaknya karena menentukan pencapaian prestasi belajar siswa. Oleh

2 , M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004), h.

102

Page 16: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

3

karena itu motivasi belajar siswa yang baik atau dapat dikatakan tinggi akan

dapat menolong siswa meraih prestasi yang tinggi pula. Namun pada

kenyataannya, tingkat motivasi belajar siswa di sekolah antara siswa yang satu

dengan yang lain berbeda. Dikarenakan adanya pengaruh lingkungan keluarga

dan lingkungan sekolah yang berbeda-beda pula.

Kesadaran orang tua akan peran dan tanggung jawabnya selaku

pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga sangat diperlukan.

Tanggung jawab orang tua terhadap anak tampil dalam bentuk bermacam-

macam. Konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan,

maka orang tua adalah pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga.

Namun yang kerap terjadi adalah orang tua saling melupakan/mengabaikan

peran dan fungsinya dalam membimbing/mendidik anak, karena merasa cukup

bahwa proses pendidikan anak hanya berlangsung di sekolah. Hal ini

berdampak pada prestasi belajar siswa yang semakin menurun.

Sebagaimana yang terjadi di SMP Islam Parung Bogor pada bulan

Februari hingga Mei 2010, penulis mengadakan pengamatan melalui program

PPKT (Praktek Profesi Keguruan Terpadu) selama periode itu, penulis

menemukan permasalahan kurangnya motivasi belajar siswa dikarenakan

kurangnya peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar anaknya.

Karena sebagian orang tua memiliki kesibukannya masing-masing, contohnya

tidak ada waktu untuk menemani anaknya ketika belajar, kurang adanya

perhatian dari orang tua dalam membimbing belajar anaknya, tidak adanya

disiplin yang diberikan orang tua kepada anaknya dan kurangnya dukungan

Page 17: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

4

yang diberikan orang tua kepada anaknya ketika sedang belajar. Maka hal

tersebut sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.3

Masalah ini tentunya menarik untuk dilakukan penelitian. Untuk itu,

penulis bermaksud akan melakukan penelitian terhadap masalah tersebut yang

kemudian dberi judul “PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM

MEMOTIVASI BELAJAR SISWA (STUDI PENELITIAN DI SMP ISLAM

PARUNG BOGOR”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diperoleh beberapa

masalah yang diindentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya waktu orang tua dalam menemani anak ketika sedang

belajar

2. Kurang adanya perhatian dari orang tua dalam membimbing belajar

3. Tidak adanya disiplin yang diberikan oleh orang tua

4. Kurangnya dukungan orang tua yang diberikan ketika sedang belajar

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, penulis membatasi permasalahan

sebagai berikut:

1. Peranan orang tua meliputi: usaha orang tua dalam membimbing anak

belajar, fasilitas belajar, dan disiplin belajar anak.

3 Hasil Pengamatan di SMP Islam Parung Bogor (Bogor, Maret 2010)

Page 18: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

5

2. Motivasi belajar siswa meliputi: hasrat belajar dan kebutuhan dalam

belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, dan

kegiatan yang menarik di dalam belajar dan kondisi yang kondusif.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dan untuk lebih memperjelas

permasalahan yang akan diteliti, maka masalah yang diangkat dalam

penelitian ini adalah: Bagaimana peranan bimbingan orang tua dalam

memotivasi belajar siswa di SMP Islam Parung Bogor?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian:

Untuk memperoleh suatu gambaran tentang peranan bimbingan

orang tua dalam memotivasi belajar siswa.

2. Manfaat Penelitian:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suumbangan yang

bersifat teoritis maupun praktis.

a. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kajian

ilmu pengetahuan tentang peran bimbingan orang tua dalam

belajar siswa khususnya dalam memotivasi belajar siswa.

b. Secara praktis

1. Bagi Pendidik

Memberikan informasi tentang peranan orang tua dalam

memotivasi belajar siswa SMP Islam Parung Bogor.

Page 19: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

6

2. Bagi orang tua memberikan informasi tentang membimbing

siswa dalam memotivasi belajar.

3. Bagi siswa SMP Islam Parung Bogor

Mendorong siswa untuk mengikuti bimbingan orang tua

untuk meningkatkan motivasi belajar.

Page 20: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Bimbingan Orang Tua

1. Pengertian Bimbingan

Secara etimologi, kata “bimbingan” berasal dari kata Guidance

yang berasal dari kata kerja to guide yang memiliki arti menunjukkan,

membimbing, menuntun ataupun membantu.1

Menurut Rochman Natawidjaja, dalam Soejipto & Raflis Kosasi,

bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang

dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut

dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri

dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan

keluarga serta masyarakat. Dengan demikian dia dapat mengecap

kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang

berarti.2

Prayitno memberikan pengertian bimbingan sebagai berikut:

1 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet, ke-1, h. 3.

2 Soetjipto, Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), Cet ke-3,

h. 62.

6

Page 21: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

7

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu,

baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang

dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan

mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang

ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang

berlaku.3

Bimbingan adalah usaha pemberian bantuan, diberikan kepada

orang-orang dari berbagai usia, yang ditangani oleh orang yang ahli dan

diselenggarakan berdasarkan prinsip demokrasi, merupakan bagian dari

pendidikan secara keseluruhan.4

Menurut Crow & Crow yang dikutip oleh Djumhur dan Moh.

Surya “guidance” diartikan sebagai: “bantuan yang diberikan

seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki peribadi yang

baik dari pendidikan yang memadai, kapada seorang individu dari

setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan

hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya, membuat

pilihannya sendiri, dan memikul bebannya sendiri.”5

Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus

menerus dari seorang pembimbing yang telah dipersiapkan kepada

individu yang membutuhkan dalam rangka mengembangkan seluruh

potensi yang dimilikinya secara optimal dengan berbagai macam media

dan teknik bimbingan dalam suasana asuhan yang normative agar tercapai

kemandirian sehingga individu tersebut dapat bermanfaat baik bagi dirinya

sendiri maupun lingkungannya.6

3 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar dan Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1999), Cet, ke-1, h. 99. 4 Zikri Neni Iska, Bimbingan dan Konseling pengantar Pengembangan Diri dan

Pemecahan Masalah Peserta Didik/Klien, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2008), h. 3. 5 Djumhur dan Moh Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV Ilmu),

Cet ke 17, h. 25. 6 Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), h. 9.

Page 22: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

8

Bimbingan ini banyak macamnya tergantung pada beberapa hal

antara lain; pertama, atas dasar intensitasnya, bimbingan ada yang intensif

dan tidak intensif. Intensif ialah melibatkan kesadaran yang menyertai

suatu aktifitas atau pengalaman bathin. Dalam hal ini, bila ada dua aktifitas

tidak mungkin keduanya dilakukan secara intensif secara bersamaan.

Kedua, atas cara timbulnya, ada bimbingan spontan atau tidak sengaja,

timbul begitu saja, tanpa usaha dan perhatian sekehendak atau disengaja.

Ketiga, atas dasar luasnya objek yang dikenai bimbingan.

2. Fungsi Bimbingan dan Tujuan Bimbingan Orang Tua bagi Anak

Sasaran dari bimbingan adalah mengembangkan potensi yang ada

pada setiap individu secara optimal, dengan harapan agar ia menjadi orang

yang berguna bagi dirinya sendiri, lingkungan, dan pada masyarakat pada

umumnya. Jadi tujuannya adalah, supaya yang dibimbing itu mampu

menjadikan dirinya berguna baik bagi dirinya, keluarganya, dan

masyarakatnya pada umumnya, hal ini sebagaimana tertera dalam Al-

Quran:

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim: 6)

Page 23: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

9

Dan adapun diadakannya bimbingan, bertujuan agar setiap anak

yang mengalami kesulitan dalam belajar mampu menghindari dari segala

gangguan atau hambatan yang dapat menghalangi kelancaran aktifitasnya

dalam belajar, baik di sekolah dan di rumah, serta mampu mengatasi dan

menyelesaikan persoalan tersebut, dengan potensi yang ada pada dirinya.

Untuk itu para orang tua harus jeli dan peka terhadap perkembangan yang

terjadi pada anaknya yang masih dalam usia sekolah, karena setiap

persoalan dan kesulitan yang dihadapi oleh anak harus segera diatasi,

tentunya harus memulai bimbingan dan arahan dari orang tua.

Sedangkan bila ditinjau dari statusnya, bimbingan mempunyai tiga

fungsi, yaitu:

a. Fungsi pencegahan (preventif) maksudnya adalah bimbingan

berfungsi sebagai usaha pencegahan timbulnya masalah yang dapat

menghambat perkembangan pada diri seorang anak.

b. Fungsi penyaluran maksudnya adalah, bimbingan berfungsi

memberikan bantuan kepada anak, untuk mendapatkan kesempatan

menyalurkan potensi yang ada pada dirinya agar lebih berkembang.

c. Pendorong anak untuk belajar maksudnya adalah bimbingan dapat

mendorong anak untuk menambah minat belajarnya.7

3. Pengertian Orang Tua

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari orang tua

adalah “ayah dan ibu kandung atau orang yang dianggap tua atau dituakan

7 H.M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Golden Trayon Press, 1992), h. 14.

Page 24: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

10

(cerdik, pandai, ahli dan sebagainya) atau orang yang dihormati dan

disegani”.8

Hery Noer Aly mengatakan bahwa “orang tua adalah orang dewasa

pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara alami

anak pada masa awal kehidupannya berada ditengah-tengah ibu dan

ayahnya, serta dari merekalah anak mulai mengenal pendidikan.”9

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

orang tua adalah ayah dan ibu kandung yang mempunyai tanggung jawab

secara kodrati dalam mendidik anak.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan orang

tua adalah segala bantuan/usaha yang diberikan oleh orang tua dalam

memberikan bantuan kepada anaknya baik secara moril dan materil.

Secara moril seperti berupa nasehat-nasehat, kasih sayang, arahan,

pemberian situasi, dan bila mungkin memberikan bantuan dalam

menyelesaikan tugas-tugas anaknya di rumah. Dan secara materil berupa

menyediakan kebutuhan belajar anak.

Bimbingan orang tua ketika di rumah menurut Hasbullah

diidentifikasikan menjadi 5 bentuk yang berhubungan erat dengan

motivasi belajar siswa di sekolah, yaitu: (1) Memperhatikan pengalaman-

pengalamannya dan menghargai segala usahanya. (2) Menunjukkan

kerjasamanya dalam mengarahkan cara belajar di rumah. (3) Membuat

8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 2002), Cet. 2, h. 756. 9 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet. 2,

h. 87.

Page 25: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

11

pekerjaan rumahnya. (4) Tidak disita waktu anak dengan mengerjakan

pekerjaan rumah tangga. (5) Memotivasi dan membimbing anak dalam

belajar.10

Orang tua memberikan bimbingan, mengawasi waktu belajar anak

dan menyediakan cukup waktu untuk mengadakan percakapan dan dialog

serta menciptakan suasana santai dan nyaman sehingga anak dapat belajar

dengan tenang. Di samping itu, penyediaan fasilitas atau kelengkapan

belajar dan motivasi yang selalu diberikan merupakan wujud dari

bimbingan orang tua kepada anak-anaknya dalam meraih motivasi belajar

yang tinggi. Dengan bimbingan yang penuh dari orang tuanya anak akan

rajin belajar dan memperoleh prestasi yang baik.

Selanjutnya, dalam diri orang tua secara otomatis memiliki

perasaan mengasihi dan menyayangi terhadap anak, sebagaimana

dimaklumi, jelas bahwa orang tua secara fitrah mencintai anak, menjalar

dalam perasaan jiwa, emosi untuk memelihara, mengasihi, menyayangi

dan memperhatikan anaknya.

4. Peranan Orang Tua

Orang tua mempunyai peran teramat penting bagi kehidupan anak.

Ia merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi pembinaan

pribadi anak. Jika orang tua mendidik dan mengarahkan anaknya secara

positif maka anak tersebut mempunyai sifat yang positif pula, sedangkan

jika orang tua mendidik dan mengarahkan anaknya secara negatif maka

10

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rata Grafindo Persada, 2005), h.90.

Page 26: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

12

anak tersebut mempunyai sifat yang negatif. Sehingga apapun yang

dilakukan orang tua terhadap anaknya terutama jika si anak masih kecil,

maka hal ini akan sangat berpengaruh terhadap sikap, prilaku dan

kehidupannya kelak. Orang tua yang harus selalu mau belajar tentang

bagaimana mengasuh dan mendidik anak, agar mereka dapat menjalankan

perannya sebagai orang tua.

Agar proses bimbingan dapat berjalan sesuai tujuan yang

diinginkan oleh orang tua maka bimbingan tidak terlepas dari peranan

kedua orang tua yaitu peranan ibu dan peranan ayah dalam membimbing

anaknya berikut ini penulis akan menguraikan peranan-peranan tersebut:

a. Peranan Ibu

Pada kebanyakan keluarga, ibulah yang memegang peranan yang

terpenting terhadap anak-anaknya. Sejak anak itu dilahirkan, ibulah

yang selalu disampingnya. Ibulah yang memberi makan dan minum,

memelihara, dan selalu bercampur gaul dengan anak-anak. Itulah

sebabnya kebanyakan anak lebih cinta kepada ibunya daripada kepada

anggota keluarga lainnya.

Pendidikan seorang ibu terhadap anaknya merupakan pendidikan

dasar yang tidak dapat diabaikan sama sekali. Maka dari itu, seorang

ibu hendaklah yang bijaksana dan pandai mendidik anak-anaknya.

Sebagian orang mengatakan kaum ibu adalah pendidik bangsa.

Nyatalah betapa berat tugas seorang ibu sebagai pendidik dan

pengatur rumah tangga. Baik buruknya pendidikan ibu terhadap

Page 27: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

13

anaknya akan berpengaruh besar terhadap perkembangan watak

anaknya dikemudian hari. Seorang ibu yang selalu khawatir dan selalu

menurutkan keinginan anak-anaknya, akan berakibat kurang baik.

Demikian pula tidak baik seorang ibu berlebih-lebihan mencurahkan

perhatian kepada anaknya. Asalkan segala pernyataan disertai rasa

kasih sayang yang terkandung dalam hati ibunya, anak itu dengan

mudah akan tunduk kepada pemimpinnya.

Sesuai dengan fungsi serta tanggung jawabnya sebagai anggota

keluarga, dapat disimpulkan bahwa peranan ibu dalam pendidikan

anak-anaknya adalah sebagai:

1. Sumber dan pemberi rasa kasih sayang,

2. Pengasuh dan pemelihara,

3. Tempat mencurakan isi hati,

4. Pengatur kehidupan dalam rumah tangga,

5. Pembimbing hubungan pribadi,

6. Pendidik dalam segi-segi emosional.

b. Peranan Ayah

Di samping ibu, seorang ayah pun memegang peranan yang

penting pula. Anak memandang ayahnya sebagai orang yang tertinggi

gengsinya atau prestisenya. Kegiatan seorang ayah terhadap

pekerjaannya sehari-hari sungguh besar pengaruhnya kepada anak-

anaknya, lebih-lebih anak yang telah agak besar.

Meskipun demikian, di beberapa keluarga masih dapat kita lihat

kesalahan-kesalahan pendidikan yang diakibatkan oleh tindakan

seorang ayah. Karena sibuknya bekerja mencari nafkah, si ayah tidak

ada waktu untuk bergaul mendekati anak-anaknya. Lebih celaka lagi

Page 28: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

14

seorang ayah yang sengaja tidak mau berurusan dengan pendidikan

anak-anaknya. Ia mencari kesenangan bagi dirinya sendiri saja. Segala

kekurangan dan kesalahan yang terdapat di dalam rumah tangga

mengenai pendidikan anak-anaknya dibebankan kepada istrinya,

dituduhnya dan dimaki-maki istrinya.

Tanpa bermaksud mendiskriminasikan tugas dan tanggung jawab

ayah dan ibu di dalam keluarga, ditinjau dari fungsi dan tugasnya

sebagai ayah, dapat dikemukakan di sini bahwa peranan ayah dalam

pendidikan anak-anaknya yang lebih dominan adalah sebagai:

a. Sumber kekuasaan di dalam keluarga,

b. Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia

luar,

c. Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga,

d. Pelindung terhadap ancaman dari luar

e. Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan,

f. Pendidik dalam segi-segi rasional11

Perlakuan yang diberikan oleh orang tua terhadap anak sangat

besar pengaruhnya terhadap mereka. Oleh karena itu ajaran Islam pun

memberikan tuntutan yang baik kepada para pendidik khususnya orang tua

sebagai pendidik yang pertama dan utama dalam mendidik anak-anaknya

agar mereka dapat berkembang secara maksimal. Adapun tuntutan dalam

hal ini yang terpenting diantaranya ialah:

1) Kasih sayang

2) Lemah lembut

3) Memberikan kemerdekaan

4) Memberikan penghargaan

5) Mendidik sesuai dengan perkembangannya

11

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), cet ke 18, h. 82.

Page 29: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

15

6) Mengarahkan kemasa depan

7) Berbicara kepada mereka dengan benar, baik, lemah lembut

dan mudah dimengerti

8) Disiplin12

Anak yang sudah berumur enam tahun dianggap sudah matang

untuk belajar di sekolah, maka orang tua diharapkan mampu untuk

menyiapkan anak-anaknya agar siap untuk bersekolah dengan menerapkan

tuntutan untuk mendidik yang diantaranya telah disebutkan diatas,

sehingga anak telah matang dan memenuhi syarat untuk masuk sekolah.

Diantaranya syarat-syarat untuk masuk sekolah adalah:

1) Anak sudah mulai matang untuk belajar menulis

2) Matang untuk mulai belajar membaca

3) Matang untuk mulai belajar berhitung.13

Jadi, orang tua adalah yang mempunyai peranan utama dan

pertama dalam mendidik anak untuk mencapai aqidah yang baik yang

akhirnya bisa mencapai pada kedudukan sebagai manusia yang sempurna

dan berguna dunia dan akhirat. Dalam pendidikan ini, segala model,

macam dan cara yang ada dan diajarkan oleh orang tua akan menjadi

modal utama, baik dan buruknya anak kelak tergantung model pertama

dan utama tersebut.

12

Syahminan Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam

Mulia, 1986), Cet. I, h. 115. 13

Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), Cet. V, h.

52.

Page 30: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

16

5. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Orang Tua dalam Membimbing

Anak

Orang tua harus menyadari bahwa anak selalu membutuhkan

perhatian dan bimbingan orang tuanya, oleh karena itu orang tua juga

harus mengerti betul ciri-ciri pertumbuhan yang dilalui oleh anak. Maka

hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anak antara

lain:

a). Pendidikan disiplin

pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang

bertujuan menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan

tertentu, atau membentuk menusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk

meningkatkan kualitas mental dan moral (Sukadji, 1988). Di dalam

keluarga pendidikan disiplin dapat diartikan sebagai metode bimbingan

orang tua agar anaknya mematuhi bimbingan tersebut.

Anak adalah manusia yang harus didewasakan. Jadi sedikit demi

sedikit, sesuai dengan umurnya, ia harus diajari dan dibiasakan bahwa ia

makhluk sosial. Jadi bahwa ia harus belajar bergaul dengan orang lain,

dengan sesama. Ia bukan raja segala raja dan yang lain adalah budaknya.

Ini berarti ia harus dididik. Ia harus belajar bahwa pergaulan berarti ada

batas-batas perilakunya. Jadi orang tua sebagai teladan harus orang

berdisiplin. Seandainya tidak, mereka mustahil dapat mendidik anaknya.

Page 31: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

17

Akan tetapi apabila anak melihat bahwa ayah dan ibu memang orang tahu

akan disiplin, ia akan menerima kepadanya dituntut disiplin juga.14

b). Menerima Anak Apa Adanya

Untuk mempersiapkan anak menjadi pelajar yang baik orang tua

harus menerima anak mereka. Anak yang tidak diterima oleh orang tua

tidak dapat dibimbing menjadi seorang dewasa yang bahagia. Namun

diterima, bukan sembarangan penerimaan. Anak perlu diterima apa

adanya. Entah pandai, entah biasa, entah lemah. Terbuka atau tertutup,

anak lasak atau pendiam, alim atau nakal. Dan anak itu harus diterima

kemudian dibentuk menjadi manusia dewasa. Kenyataan dan tuntutan ini

akan menentukan cara dan bentuk bimbingan anak menghadapi pengajaran

dan pendidikan di sekolah.15

Jika kalau orang tua ingin membimbing anak menghadapi dunia

persekolahan harus menerima bahwa di SD anak tidak bisa menjadi juara

sekolah. Kemudian anak dibantu kalau bisa ibu sendiri, supaya anak tetap

merasa kerasan disekolah. Jangan menuntut yang tidak-tidak. Memberi

semangat kepada mereka. Dan anak yang pandai tidak lebih dipuji dan

dihargai daripada adinya atau kakaknya yang tidak begitu pandai.

Ini semua berarti bahwa bimbingan serba boleh sama, sekali tidak.

Bimbingan harus tegas. Yang dapat dan perlu dituntut harus dituntut. Anak

pandai yang malas belajar jangan dibiasakan malas. Perlu tegas. Namun

kalau tetap malas orang tua perlu menghubungi seorang ahli bimbingan

14

J. Drost, SJ, Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1999), h. 23-24. 15

J. Drost, SJ, Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan . . . , h. 25.

Page 32: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

18

dan konseling atau seorang psikolog guna mengetahui ada masalah apa

pada anak itu.

Bimbingan juga didasarkan atas kepercayaan pada anak, bukan atas

kecurigaan. Bimbingan orang tua harus disesuaikan keadaan dan

kemampuan nyata si anak. Yang pasti juga, apabila anak bersalah, anak

tidak langsung dimarahi atau dihukum begitu saja.

Pola pendidikan yang tidak memberi kesempatan kepada anak

untuk membuat kesalahan adalah pola pendidikan yang salah. Apabila

karena setiap kesalahan anak langsung ditindak, itu berarti anak dididik

menjadi penakut yang tidak pernah berani berinisiatif. Tunggu komando.

Orang semacam itu tidak perlu bertanggung jawab karena hanya pembeo.

Apabila anak salah, anak harus diberi tahu apa yang salah dan dibantu

untuk memperbaiki kesalahannya. Dengan demikian, ia belajar dari

kesalahan-kesalahannya. Namun, apabila setelah dibimbing ia tetap nakat

membuat kesalahan, anak itu perlu ditindak.16

c). Pendidikan Jasmani dan Akal

Orang tua harus memperhatikan perkembangan jasmani anaknya.

Yang dilakukan orang tua adalah menanamkan dan membiasakan hidup

sehat. Itu dapat dilakukan dengan memberikan contoh hidup sehat: dengan

mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi dan berkalori cukup,

keteraturan makan, minum, istirahat yang cukup. Keteraturan jadwal tidur

16

J. Drost, SJ, Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan . . . , h. 26.

Page 33: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

19

dan bangun harus ditegakkan dan dibiasakan serta dicontohkan oleh orang

tua.

Mengenai pendidikan akal agar anak kita memiliki akal yang

cerdas serta pendai, banyak yang dapat dilakukan orang tua. Pertama-tama

tentulah dengan cara menyekolahkan karena sekolah itulah lembaga yang

paling baik untuk mengembangkan akal. Dapat dilakukan dengan cara

antara lain berdiskusi kecil-kecilan, menyelesaikan masalah dirumah

bersama anggota keluarga dengan menggunakan analisis akal. Membantu

anak mengerjakan pekerjaan rumah yang biasanya merupakan tugas dari

sekolah adalah salah satu cara membantu/membimbing pendidikan akal

anak-anak kita. Pekerjaan rumah (PR) anak-anak SD biasanya masih

dipahami oleh orang tua. Memanggil guru privat kerumah juga membantu

anak kita menghadapi pelajaran disekolah juga merupakan bentuk lain dari

usaha orang tua membimbing anaknya dirumah. Memenuhi peralatan

sekolah anaknya jelas merupakan cara mendidik anak dirumah, terutama

pendidikan akal. Yang terpenting dalam pendidikan akal ialah

mendisiplinkan anak kita agar selalu mengerjakan pekerjaan rumah secara

sungguh-sungguh. Orang tua juga harus menanamkan pada anaknya

betapa pentingnya orang yang memiliki akal cerdas serta pandai, pujilah

mereka tatkala berprestasi, sabarkan mereka tatkala gagal mencapai

prestasi yang layak.17

17

Tafsir Ahmad, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja

RosdaKarya, 2007), cet ke-7, h. 155-157.

Page 34: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

20

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa orang tua perlu

menghargai peribadi seorang anak. Anak berhak memohon didekati penuh

hormat. Anak pun memiliki hak-hak asasi dalam keluarga, disekolah, dan

di masyarakat. Kendati masih amat bergantung pada orang lain, masih

lemah, ia harus tetap diperlakukan sebagai seorang peribadi.

Peran orang tua dalam membimbing adalah sebagai pendidik

utama, termasuk membimbing anak menghadapi dunia persekolahan.

Karena proses pembelajaran berlangsung lewat lembaga sekolah,

bimbingan nyata dari orang tua ialah menyiapkan anak-anak untuk

akhirnya masuk perguruan tinggi. Dan menurut J. Drost hanya untuk

beberapa anak masuk dunia kerja. Namun, kepada mereka semua dituntut

kedewasaan dan kemandirian yang sama.

Kembali kepada yang dibimbing. Anak adalah manusia muda yang

akan didewasakan, bukan dewasa kecil yang akan dibesarkan. Let boys be

boys and girls be girls, they are not small adult. Anak itu akan dibimbing

orang tua menjadi peribadi dewasa dan mandiri, khususnya pada bidang

menghadapi sekolah.18

6. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua

Tugas penting orang tua akan sangat terdukung jika mampu

menciptakan suasana rumah menjadi tempat tinggal sekaligus sebagai

18

J. Drost, SJ, Proses Pembelelajaran sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, 1999), h. 23-24.

Page 35: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

21

basis pendidikan. Tugas orang tua memang berat, tetapi ada banyak cara

untuk memberikan motivasi dalam segi pendidik, antara lain:

1. Melengkapi fasilitas pendidik, antara lain:

a. Tempat belajar yang menyenangkan

Seperangkat meja dan kursi sederhana dilengkapi dengan rak buku

sudah bisa diciptakan, sebagai meja belajar. Untuk menciptakan

suasana menyenangkan, penataannya yang harus disesuikan

dengan kebutuhan anak.

b. Media Informasi

Ilmu pengetahuan tak bisa dilepaskan kaitannya dengan media

informasi. Karena disinilah sebagian besar ilmu pengetahuan akan

diperoleh. Maka untuk mengakrabkan anak pada bidang

pendidikan harus pula terlebih dahulu mengakrabkan meraka

kepada media-media informasi.

c. Perpustakaan

Minimal ada buku-buku yang dikoleksi. Karena untuk

menumbuhkan motivasi kependidikan anak, buku adalah sarana

yang paling tepat. Kecintaan anak terhadap buku mutlak harus

ditumbuhkan sedini mungkin. Dan rumah adalah tempat yang

paling cocok untuk keperluan itu.

2. Budaya ilmu, Maksudnya pembentukan prilaku dan pembiasaan dari

anggota-anggota keluarga yang menunjang keberhasilan pendidikan.

Page 36: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

22

Diantaranya: “Budaya Islam, budaya belajar, ada pula pemenuhan gizi

anak”19

.

Allah berfirman:

Artinya : “ Para ibu hendaknya menyusukan anak-anaknya selama

dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu

dengan cara yang ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan

menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita

kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya,

dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin

menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan

permusyawaratan, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu

memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada

Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. Al-Baqarah :

233)20

Dari ayat tersebut, terlihat jelas betapa pentingnya orang tua (ibu)

dalam hal menyusui anaknya hingga sempurna, karena apa yang dimakan

oleh ibu akan berdampak pada perkembangan fisik dan mental anak.

Dengan demikian, jelaslah betapa pentingnya peranan orang tua dalam

19

Irawati Istadi, Seri Psikologi Anak 2; Istimewa Setiap Anak, (Jakarta: Pustaka Inti,

2002), Cet. 3, h. 175. 20

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mekar Surabaya,

2004), h. 57.

Page 37: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

23

merawat dan mendidik anak agar menjadi orang yang berguna serta

bermanfaat bagi orang tua khususnya, agama, lingkungan, dan negaranya.

Tugas orang tua amat besar dalam mendidik anak dengan

pendidikan jasmani, intelektual dan mental spiritual, baik melalui teladan

yang baik atau pengajaran (nasihat-nasihat), sehingga kelak ia dapat

memetik tradisi-tradisi yang benar dan pijakan moral yang sempurna.

Sebuah keniscayaan bagi orang tua dalam proses pendidikan dan

pengajaran kepada anak, karena kedewasaan kepada anak banyak

dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengulturan dan pengajaran dimana

orang tua adalah subjek yang banyak berperan serta didalamnya. Demikian

itu, A. Mudjadid Mahali berpendapat bahwa “orang tua mempunyai

kewajiban mendidik anak agar menjadi manusia saleh, berguna bagi

agama, nusa dan bangsa. Dan bertanggung jawab di hadapan Allah SWT

terhadap pendidikan anak-anaknya. Orang tua juga berkewajiban

memelihara diri dari hal-hal yang tidak pantas serta terlebih dahulu

menjalankan perintah agama secara baik”21

.

Jadi tugas paling penting bagi orang tua adalah mendidik dan

mengajar anak dengan cara yang pantas juga sesuai dengan hak dan

kewajiban serta norma-norma yang berlaku, sehingga anak dapat menjadi

orang yang baik, beradab, berbudaya, terhormat, bijak, patuh terhadap

hukum, dan warga negara yang bertanggung jawab.

21

A. Mudjadid Mahali, Hubungan Timbal Balik Orang Tua dan Anak, (Solo: Ramadhani

Press, 1994), Cet. 3, h. 137-138.

Page 38: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

24

Jadi, tugas dan tanggung jawab orang tua ialah mendidik dan

memberikan dukungan berupa motivasi, fasilitas dan prilaku yang baik

agar tertanam dalam diri seorang anak pendidikan yang mengarah kepada

intelegensi dan pendidikan agama (moral) serta memberikan makanan

yang baik bagi anak.

Tanggung jawab pendidikan yang perlu didasari dan dilaksanakan

orang tua terhadap anaknya antara lain:

1) Memelihara dan membesarkannya. Tanggung jawab ini merupakan

dorongan alami untuk dilaksanakan, karena anak memerlukan

makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara

berkelanjutan.

2) Melindungi dan menjamin kesehatannya baik secara jasmaniah dan

rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungan

yang dapat membahayakan dirinya.

3) Mendidik dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan

yang berguna bagi hidupnya, sehingga apabila ia telah dewasa ia

mampu berdiri sendiri dan membantu orang lain serta

melaksanakan kekhalifahannya.

4) Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan memberinya

pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah SWT samapi

akhir hidup muslim22

.

Dengan demikian orang tua harus mengetahui dan memahami apa

saja yang menjadi tanggung jawabnya terhadap anak, agar dapat

melaksanakannya dengan baik.

Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anak-

anaknya, antara lain:

1) Memelihara dan membesarkan anak.

22

Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 64.

Page 39: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

25

2) Melindungi dan menjamin keselamatan anak dari penyelewengan

kehidupan dari tujuan yang sesuai falsafah yang dianutnya.

3) Memberi pengajaran dalam arti luas, sehingga anak memperoleh

peluang yang ingin dicapainya.

4) Membahagiakan anak baik dunia dan akhirat sesuai dengan pandangan

tujuan hidup muslim.

5) Memenuhi kebutuhan jiwa anak, seperti:

a) Kebutuhan akan rasa kasih sayang

b) Kebutuhan akan rasa aman

c) Kebutuhan akan harga diri

d) Kebutuhan akan rasa kebebasan

e) Kebutuhan akan rasa sukses

f) Kebutuhan akan mengenal.23

“Rumah dan keluarga adalah lingkungan hidup pertama, dimana

anak memperoleh pengalaman-pengalaman pertama yang mempengaruhi

jalan hidupnya. ”24

Inilah tugas atau tanggung jawab orang tua sebagai

pembimbing utama dan pertama bagi anak supaya dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungannya. Dengan demikian orang tua seharusnya juga

memahami tentang teori-teori dasar bimbingan atau setidaknya

mengetahui bagaimana cara untuk membimbing anaknya kearah yang baik

terutama jika si anak sedang mengalami kesulitan.

“Nasib seorang anak sampai batas waktu tertentu berada ditangan

kedua orang tuanya, dan ini terkait dengan tingkat pendidikan keduanya,

dan sampai sejauh mana perhatian yang diberikan keduanya dalam

23

Zakiah Daradjat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1968), h. 76. 24

Y. Singgih D. Gunarsa dan Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing,

(Jakarta: Gunung Mulia, 1978), cet. V, h. 13.

Page 40: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

26

mendidik dan mengajar anak-anaknya.”25

Orang tua yang baik adalah

mereka yang dengan ikhlas dan sungguh-sungguh menunaikan tanggung

jawabnya terhadap anak, maka mereka akan menghasilkan individu-

individu yang berguna dan berkualitas dan tentunya dapat membahagiakan

orang tuanya di dunia dan kemuliaan di akhirat kelak.

7. Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak

Orang tua mempunyai kewajiban terhadap anak-anaknya yang

harus dipenuhi, karena itu merupakan hak seorang anak. Anak adalah

titipan dari Allah yang harus dipelihara dan dijaga dengan baik oleh para

orang tua, karena mereka berperan besar dalam pembentukan kepribadian

dan masa depan anak. Merawat, menjaga dan mendidik anak inilah yang

merupakan kewajiban orang tua bukan hanya terhadap anaknya yang

merupakan titipan dan amanat dari Allah SWT yang harus dilaksanakan

dengan baik. Diantara kewajiban orang tua terhadap anak adalah:

1) Memberi nama yang baik

2) Membina aqidah dan agama

3) Berlaku adil kepada anak-anaknya

4) Memberikan pendidikan dan pengajaran

5) Memberikan contoh dan teladan yang baik26

Selain beberapa hal diatas orang tua juga harus dapat memahami

perasaan dan keinginan anak-anaknya, untuk itu orang tua diharapkan

dapat mendorong anaknya dalam mengungkapkan perasaan. Menurut

Daniel Goleman “perasaan merupakan bagian dari diri kita yang tidak

25

Ayatullah Ibrahim Amini, Agar Tidak Salah Mendidik Anak, Terj. Dari Ta’lim wa

Tarbiyat oleh Ahmad Subandi dan Salman Fadlullah, (Jakarta: Al-Huda, 2006), cet. I, h. 111. 26

Rama Yulis dkk. Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Kalam Mulia,

2001), cet. IV, h. 60.

Page 41: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

27

boleh ditekan, diabaikan atau dikesampingkan.”27

Jika orang tua sudah

dapat melakukannya sehingga mereka dapat mengetahui apa sebenarnya

keinginan anak, maka orang tua akan dapat mengasuh dan mendidik

anaknya dengan baik.

B. Motivasi Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar menurut W.S Wingkel adalah “suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,

keterampilan dan nilai sikap, perubahan itu bersifat secara relative konstan

dan berbekas.”28

Sedangkan pengertian belajar lainnya adalah : usaha untuk

membentuk hubungan antara perangsang dan reaksi. Pandangan ini

dikemukakan oleh Thorndike aliran koneksionisme. Menurut ajaran

koneksionisme orang belajar karena menghadapi masalah yang harus

dipecahkan. Masalah itu merupakan perangsang atas stimulus terhadap

individu. Kemudian individu itu mengadakan reaksi terhadap rangsang,

bila reaksi itu berhasil maka terjadilah hubungan perangsang dan reaksi

dan terjadi pula peristiwa belajar.

Belajar adalah usaha untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi dan

situasi disekitar kita. Dalam menyesuaikan diri itu termasuk mendapatkan

27

Maurice J.Elias, at. Al., Cara-Cara Efektif Mengasuh Anak Dengan EQ, Terj. Dari

Emotionally Intelegent Parenting oleh M. Jauharul Fuad (Bandung: Kaifa, 2000), cet. I, h. 187. 28

W.S. Wingkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1999), h. 53.

Page 42: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

28

kecekatan-kecekatan, pengertian-pengertian yang baru, dan sikap-sikap

baru. Pandangan ini umumnya dikemukakan oleh aliran behaviorisme.

Bagi aliran psyscho refleksi, belajar dipandang sebagai usaha untuk

membentuk reflek-reflek baru. Bagi aliran ini belajar adalah perbuatan

yang berwujud rentetan dengan gerak reflek itu dapat menimbulkan reflek-

reflek buatan.

Belajar adalah suatu usaha proses aktif, yang dimaksud aktif disini

adalah bukan hanya aktifitas yang Nampak seperti gerakan-gerakan badan,

akan tetapi juga aktifitas-aktifitas mental, seperti proses berpikir,

mengingat dan sebagainya. Pandangan ini umumnya dikemukakan oleh

para ahli psikologi Gestalt.

Menurut Hilgard yang dikutip Abd. Rachman Abror dalam

bukunya Theories of Learning belajar merupakan proses perbuatan yang

dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang

keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.29

Dari beberapa pengertian belajar seperti disebutkan di atas,

dapatlah disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1) Bahwa belajar menimbulkan suatu perubahan (dalam arti,

tingkah laku, kapasitas) yang relative tetap;

2) Bahwa perubahan itu, pada pokoknya, membedakan antara

keadaan sebelum individu berada dalam situasi belajar dan

sesudah melakukan belajar;

29

Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya,

1993), Cet. ke-4, h. 66.

Page 43: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

29

3) Bahwa perubahan itu dilakukan lewat kegiatan, atau usaha atau

praktek yang disengaja atau diperkuat.

Belajar adalah usaha-usaha untuk mengatasi ketegangan-

ketegangan psikologis. Bila orang ingin mencapai tujuan, dan ternyata

mendapat rintangan, maka hal ini menimbulkan ketegangan. Ketegangan

ini baru bisa berkurang bila rintangan itu diatasi, usaha untuk mengatasi

inilah yang disebut belajar.30

Chaplin, yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam Dictionary of

Psychology membatasi belajar dengan dua rumusan. Rumusan pertama

belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap

sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua belajar adalah

proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.31

Hintzman, yang dikutip Muhibbin Syah dalam bukunya The

Psychology of Learning and Memory berpendapat bahwa belajar adalah

suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan,

disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

organisme tersebut.

Wittig, yang dikutip Muhibbin Syah dalam bukunya Psychology of

Learning mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative menetap

yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu

organisme sebagai hasil pengalaman.

30

Mustaqim dan Abdul Wahid. Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), h.

60. 31

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT LOGOS, 1999), Cet. ke-1, h. 60.

Page 44: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

30

Seperti yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam pendahuluan

Biggs teaching of learning mendefinisikan belajar dalam tiga hal macam

rumusan : (a) Rumusan kuantitatif, secara kuantitatif belajar berarti

kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta

yang sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut

berapa banyak materi yang dikuasai. (b) Rumusan institusional’ secara

institusional atau tinjauan kelembagaan belajar dipandang sebagai proses

validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi

yang telah dipelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah

belajar dapat diketahui sesuai dengan proses mengajar. Ukurannya,

semakin baik mutu guru semakin baik pula mutu perolehan sisa yang

kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. (c) Rumusan kualitatif adapun

pengertian secara kualitatif tinjauan mutu ialah proses memperoleh arti

dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa.

Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya fikir dan

tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah kini dan

nanti dihadapi siswa.32

Bertolak dari berbagai definisi yang telah diutarakan diatas, secara

umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah

laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

32

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar . . . , h. 62-63.

Page 45: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

31

2. Pengertian Motivasi Belajar

Secara etimologis kata motivasi berasal dari kata motif, yang

artinya kemauan atau kehendak, atau bisa juga daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.

Menurut Woodworth, motif terjadi menjadi dua bagian,motif-motif

pokok yang tidak dipelajari unlearned motives), motif yang biasa

dorongan (drive) dan motif-motif yang dipelajari (learned

motives), motif yang disebabkan oleh kebutuhan-kebutuhan tubuh,

seperti lapar, haus dan lainnya.33

Motivasi berasal dari kata inggris adalah motivation yang berarti

dorongan, penjelasan dan motivasi kata kerjanya adalah to motivate yang

berate mendorong, menyebabkan dan merangsang: motive sendiri berarti

alasan, sebab dan daya penggerak.34

Motif adalah daya dalam diri

seseorang menyebabkan kesiapannya untuk memulai serangkaian tingkah

laku atau perbuatan.35

Menurut kamus bahasa Indonesia Motivasi adalah dorongan yang

timbul pada seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan

suatu tindakan dengan suatu tujuan tertentu.36

Dalam membahas tentang motivasi, sering kita menemukan

beberapa istilah yang mengandung relevansi dengan motivasi. Diantara

istilah yang dimaksudkan adalah motif, kebutuhan, dorongan dan instink.

Motivasi adalah suatu konstruk (construck) terjadinya tingkah laku.

33

M.N. Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 1994), h. 62. 34

John. M. Echol, & Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: PT. Gramedia,

1996), Cet. ke 3, h. 386. 35

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PT. Rosda Karya, 1992), Cet.

ke 4, h. 24. 36

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

PT. Balai Pustaka, 1995), h. 666.

Page 46: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

32

Motif,dipakai untuk menunjukkan keadaan dalam diri seseorang

yang berasal dari akibat suatu kebutuhan. Motif sebagai pendorong yang

tidak berdiri sendiri, tetapi saling kait mengait dengan faktor-faktor lain.

Hal-hal yang mempengaruhi motif adalah motivasi. Kalau orang ingin

mengetahui mengapa orang berbuat dan berperilaku kea rah sesuatu seperti

yang dikerjakan, maka orang tersebut akan terkait dengan motivasi atau

perilaku yang termotivasi. Motif yang kadang disebut juga motivasi yang

mengaktifkan dan membangkitkan perilaku yang tertuju pada pemenuhan

kebutuhan. Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu atau

organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Oleh karena itu,

motivasi mempunyai 3 (tiga) aspek, yaitu: (1) Keadaan terdorong dalam

diri organisme, yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan, misalnya

kebutuhan jasmani, karena keadaan lingkungan atau karena keadaan

mental seperti berpikir dan ingatan. (2) Perilaku yang timbul dan terarah

karena keadaan. (3) Tujuan (goal) yang dituju oleh perilaku tersebut.

Kebutuhan, dipakai untuk menjelaskan adanya kekurangan yang pokok

pada tubuh atau tuntutan yang lebih dipelajari atau gabungan antara

andanya kekurangan yang pokok pada tubuh dan tuntutan yang lebih

dipelajari. Dorongan (drive), motif yang muncul untuk memenuhi

kebutuhan dasar, seperti makan dan minum. Instink, kadang-kadang

dipergunakan untuk memberikan gambaran tentang kebutuhan fisik dan

Page 47: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

33

untuk menggambarkan perilaku rumit yang pada dasarnya warisan

keturunan.37

McDonald memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai

suatu perubahan tenaga di dalam diri atau peribadi seseorang yang di

tandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai

tujuan.38

James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum

mengenai penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi. Ia

mengatakan, bahwa motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang

mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk bertingkah

laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi tersebut.

Thorndike yang terkenai dengan pandangannya tentang belajar

sebagai proses “trial-and-error”. Ia mengatakan, bahwa belajar dengan

“trial-and-error” itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang

mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam

belajar diperlukan motivasi.

Menurut Ghuthrie, dalam buku Wasty Soemanto, pengertian

motivasi hanyalah menimbulkan variasi respons pada individu, dan bila

dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrument

dalam belajar.

37

Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta: Kizi

Brother’s, 2006), h. 39. 38

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet. ke-5, h.

203.

Page 48: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

34

Pada dasarnya, motivasi memiliki dua elemen menurut Wasty

Soemanto yaitu elemen dalam (inner component) dan elemen luar (outer

component) adalah:

a) Elemen Dalam ( inner component )

Elemen dalam ini berupa perubahan yang terjadi di dalam diri

seseorang, berupa keadaan tidak puas, atau ketegangan

psikologis. Rasa tidak puas atau ketegangan psikologis ini bisa

timbul oleh karena keinginan-keinginan untuk memperoleh

penghargaan, pengakuan serta berbagai macam kebutuhan

lainnya.

b) Elemen Luar ( outer component )

Elemen luar dari motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai

oleh seseorang. Tujuan itu sendiri berada di luar diri seseorang

itu, namun mengarahkan tingkah laku orang itu untuk

mencapainya. Seseorang yang diasumsikan mempunyai

kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, maka timbullah

tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.39

Motivasi yang oleh Eysenck dan kawan-kawan dirumuskan

sebagai suatu proses yang menentukan suatu kegiatan, intensitas,

konsisten, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep

yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep yang lain seperti: minat,

konsep diri, sikap dan sebagainya.40

Melayu. Sp Hasibuan, mengungkapkan bahwa motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan dalam bekerja

seseorang, agar mereka mau bekerja sama. Bekerja efektif dan terintegrasi

dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.

39

Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan . . . h. 207. 40

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),

Cet. ke-3, h. 170.

Page 49: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

35

Dimyati dan Mudjiono, mengemukakan bahwa ada tiga

kemampuan utama dalam memotivasi yaitu: kebutuhan, dorongan, dan

tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan

antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan

kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi

harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada

pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi

pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Sedangkan tujuan adalah hal

yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan

perilaku dalam hal ini perilaku belajar.41

Motivasi seseorang untuk berhasil, lebih kuat, dibandingkan

motivasi untuk tidak gagal. Hal ini dikarenakan orang yang termotivasi

akan selalu merencanakan dan memperinci segala kesulitan yang akan

dihadapinya dengan matang dan seksama, agar dapat berhasil. Moh. Uzer

Usman berpendapat bahwa Motivasi adalah:

“Suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perubahan

atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan

atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong

tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu mencapai tujuan tertentu”.42

Pendapat tersebut diatas mengandung pengertian bahwa motivasi

yaitu memacu kegiatan-kegiatan setiap orang, mengarahkannya untuk

berbuat dan bertindak dengan spontanitas. Dapat menyalurkan tingkah

laku, artinya bahwa dengan motivasi seseorang dapat menciptakan suasana

41

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet.

ke-4, h. 80. 42

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998),

h. 28.

Page 50: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

36

dan kondisi berkaitan dengan tercapainya tujuan yang telah disepakati.

Motivasi dapat berfungsi sebagai penjaga dan penopang tingkah laku, dan

berorientasi pada tujuan.

Motivasi sebagai kebutuhan setiap individu dapat menggerakkan

semua potensi baik, semangat belajar maupun sumber daya lainnya.

Motivasi dari segi aktivitas berfungsi sebagai usaha positif untuk

menggerakkan daya dan potensi serta semangat belajar secara produktif.

Motivasi dapat mengarahkan setiap individu sehingga dapat berhasil

dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya.

Sedangkan menurut Mustaqim dan Abdul Wahib bahwa: “Motivasi

ialah seni yang merangsang perhatian pada murid apabila tidak

mempunyai perhatian, atau yang belum dirasakan oleh murid atau

menyempurnakan perhatian yang sudah ada supaya menjadi perbuatan

yang dikehendaki masyarakat. Motivasi dalam belajar mengandung:

membangkitkan, memberi kekuatan dan memberi arah pada tingkah laku

yang diinginkan”.43

Maka motivasi merupakan suatu tindakan yang mendorong

seseorang melakukan sesuatu, seperti dorongan untuk bekerja, dorongan

untuk shalat, dorongan untuk makan dan minum,serta dorongan untuk

belajar. Dorongan untuk belajar meruapakan suatu hal yang perlu

dilaksanakan terutama dorongan yang datang dari luar siswa, selain

dorongan dari dalam diri siswa. Sebab motivasi belajar merupakan

43

Mustaqim dan Abdul Wahib, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010),

Cet. ke 2, h. 66.

Page 51: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

37

dorongan bagi tiap individu, untuk lebih meningkatkan kemampuan setiap

individu untuk mau belajar.

Sedangkan menurut Ngalim motivasi adalah pendorong suatu

usaha yang disadati untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar

dapat tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai hasil atau tujuan tertentu.44

Dengan demikian jelaslah bahwa

untuk meraih suatu prestasi dalam belajar perlu adanya motivasi baik dari

dalam diri siswa, maupun dari lingkungan disekitarnya termasuk motivasi

yang diberikan oleh guru maupun orang tua.

3. Jenis-jenis Motivasi

Dalam kegiatan belajar mengajar apabila seseorang siswa yang

tidak mengerjakan tugas perlu diselidiki sebab-sebabnya. Upaya ini

dilakukan untuk memberikan rangsangan supaya murid mau melaksanakan

kegiatan belajar.

Dengan kata lain siswa perlu diberikan rangsangan agar timbul

motivasi yang kuat dalam diri anak didik.

Motivasi dapat dikatakan sebagai motor penggerak kegiatan di

dalam diri siswa, sehingga menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar supaya tujuan yang dikehendaki dapat

tercapai.

Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, orang tua harus

mampu menguasai keadaan tertentu sepanjang masih dalam konteks

44

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan . . . h. 71.

Page 52: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

38

pendidikan dalam arti bahwa menguasai tersebut sebagai teknik

menimbulkan minat dan gairah belajar siswa sebagai peserta didik dalam

mencapai tujuan pengajaran dan pendidikan. Tentu saja keinginan untuk

memotivasi siswa agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai

dengan tujuan tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh sebab itu

orang tua perlu mempunyai pengetahuan yang berhubungan dengan

motivasi yang dapat mendorong atau menggerakkan untuk melakukan

suatu perubahan dan tindakan yang dikehendaki.

Motivasi belajar itu dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu:

1. Motivasi Instrinsik

Yaitu bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai

dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar.45

Motivasi ini mengacu kepada faktor dari dalam diri siswa yang

memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang

terdidik. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai

ialah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan untuk

membangkitkan motivasi instrinsik pada siswa dapat ditempuh dengan

jalan sebagai berikut:

a. Adanya kebutuhan

b. Adanya pengetahuan

45

WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1986),

Cet. ke-3, h. 27.

Page 53: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

39

c. Adanya aspirasi-aspirasi46

2. Motivasi Ekstrinsik

Yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

perangsang dari luar.47

Mengapa motivasi ekstrinsik ini perlu diberikan, tak lain karena

seseorang tidak senantiasa berada dalam keadaan menetap, bisa terjadi

seseorang yang mempunyai motivasi belajar instrinsik ini tidak sampai

berada pada tingkatan yang sangat rendah, perlu dikontrol dengan

menggunakan motivasi ekstrinsik.

Pada orang yang tingkat motivasi instrinsiknya lemah, justru

motivasi ekstrinsik ini sangat diperlukan. Motivasi ekstrinsik yang

diberikan secara tepat, justru secara perlahan dapat menanamkan motivasi

instrinsik untuk belajar manakala belajar yang direkayasa dengan motivasi

ekstrinsik tersebut telah menjadi kebiasaan bagi pembelajar bahkan kalau

sudah sampai di tahap peribadi, seseorang akan tinggi motivasi belajarnya

secara instrinsik.

Untuk dapat membangkitkan motivasi belajar siswa, orang tua

hendaknya berusaha dengan berbagai cara. Berikut ini ada beberapa cara

membangkitkan motivasi ekstrinsik dalam rangka menumbuhkan motivasi

instrinsik.

46

Amir Danien Kusumah, Pengantar Ilmu Pengetahuan, (Surabaya: PT. Usaha Nasional,

1982), Cet. ke-3, h. 63. 47

Sadiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1996), Cet. ke-6, h. 90.

Page 54: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

40

a. Pujian

b. Hadiah

c. Hukuman

d. Nilai raport

Sebagai konsekuensi atas perhatian orang tua terhadap unsur-unsur

yang mempunyai motivasi belajar. Orang tua hendaknya senantiasa

berupaya meningkatkan motivasi belajar. Upaya meningkatkan motivasi

belajar dilakukan dengan cara mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip

belajar, mengoptimalkan unsur-unsur belajar atau pembelajaran,

mengoptimalkan pemanfaatan pengalaman atau kemampuan yang dimiliki

oleh pembelajaran, mengembangkan cita-cita dan aspirasi pembelajaran.48

4. Macam-Macam Motivasi

Bila dilihat dari kegunaannya, motivasi sangat penting dalam

kehidupan kita karena motivasi dapat menjadi penggerak yang dapat

mengarahkan kepada sesuatu hasil atau tujuan.

Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya, menurut Sardiman

A.M dibagi menjadi dua (2), yaitu:

a. Motivasi bawaan adalah motivasi yang dibawa sejak lahir, jadi

motivasi itu ada yang tanpa dipelajari. Sebagai contoh,

misalnya dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dan

dorongan untuk beristirahat.

b. Motivasi yang dipelajari yaitu motivasi yang timbul karena

dipelajari, misalnya dorongan untuk belajar di suatu cabang

48

Ali Imran, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996), Cet. ke-

1, h. 99.

Page 55: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

41

ilmu pengetahuan atau dorongan untuk mengajar sesuatu di

dalam masyarakat49

.

Sedangkan menurut Woodworth dan Marquis, yang dikutip oleh

M. Alisuf Sabri, menggolongkan motivasi menjadi 3 macam, yaitu:

a. Kebutuhan-kebutuhan organis: yaitu motivasi yang

berhubungan atau yang berhubungan dengan kebutuhan tubuh

bagian dalam, seperti lapar, haus, kebutuhan bergerak,

kebutuhan beristirahat atau tidur, dan sebagainya.

b. Motivasi darurat (emergency motives) yang mencakup

dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk

membalas, dorongan untuk berusaha atau berikhtiar, dorongan

untuk mengejar dan sebagainya. Motivasi ini timbul jika situasi

menuntut timbulnya kegiatan yang cepat dan kuat dari diri kita.

Dalam hal ini motivasi timbul atas keinginan kita tetapi karena

perangsang dari luar.

c. Motivasi objektif, yaitu motivasi yang diarahkan atau ditujukan

kepada suatu objek atau tujuan-tujuan tertentu disekitar kita,

motivasi ini mencakup; kebutuhan untuk eksplorasi, kebutuhan

untuk melaksanakan manipulasi, kebutuhan untuk menaruh

minat. Motivasi ini timbul karena dorongan untuk dapat

menghadapi dunia luar (social dan non social) secara efektif 50

.

5. Fungsi-fungsi Motivasi

ada empat fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar yaitu:

fungsi membangkitkan, fungsi harapan, fungsi insentif, fungsi disiplin51

.

a. Fungsi membangkitkan

Fungsi ini menyangkut tanggung jawab yang terus menerus

untuk mengatur tingkat yang membangkitkan guna

49

Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2004), Cet. ke-11, h. 86-87. 50

M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: CV

Pedoman Ilmu Jaya, 2001), Cet. ke-3, h. 130. 51

Abd Rahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993), h. 115-

116.

Page 56: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

42

menghindarkan siswa dari tidur dan juga luapan emosional.

Untuk itu, maka pengajaran harus menentukan derajat

kebebasan tertentu dalam mengajar agar bisa menjelajahi dari

satu aspek pelajaran lainnya.

b. Fungsi harapan

Fungsi ini menghendaki agar guru memelihara atau mengubah

harapan keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mencapai

tujuan intruksional. Ia menghendaki agar menguraikan secara

konkrit kepada siswa apa yang harus ia lakukan setelah

berakhirnya pelajaran.

c. Fungsi insentif

Fungsi menghendaki agar guru memberikan hadiah pada siswa

berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut

dalam mengejar tujuan instruksional. Jadi insentif meupakan

objek atau simbol tujuan yang digunakan untuk menambah

kegiatan.

d. Fungsi disiplin

Fungsi ini menghendaki agar guru mengontrol tingkah laku

yang menyimpang dengan menggunakan hukuman dan hadiah.

Hukuman merupakan suatu perangsang yang ingin siswa

hindari.

Page 57: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

43

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dapat kita bedakan menjadi tiga macam, yakni:

1. Faktor internal (Faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi

jasmani dan rohani siswa;

2. Faktor eksternal (factor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa;

3. Faktor pendekatan belajar (approach lo learning), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran52

.

7. Motivasi Dalam Belajar

Mengingat begitu pentingnya motivasi dalam belajar bagi siswa

dalam belajar, maka orang tua diharapkan dapat membangkitkan motivasi

siswa dalam belajar siswanya, dalam usaha ini banyak cara yang

dilakukan, menciptakan kondisi-kondisi tertentu dapat menciptakan

motivasi belajar.53

Dimyati dan Mudjiono mengemukakan, bahwa dalam perilaku

belajar terdapat motivasi belajar, motivasi belajar tersebut ada yang

instrinsik atau ekstrinsik. Penguatan motivasi-motivasi belajar tersebut

berada di tangan para guru atau pendidik dan anggota masyarakat lain.

Guru sebagai pendidik bertugas memperkuat motivasi belajar selama

52

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2010), Cet. ke-15, h. 129. 53

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya . . . h. 174.

Page 58: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

44

minimum sembilan tahun pada usia wajib belajar. Orang tua bertugas

memperkuat motivasi belajar sepanjang hayat.54

Sebenarnya semua siswa yang dilahirkan mempunyai motivasi

belajar, hal ini adalah sebuah karakter spesial manusia, secara alami siswa

adalah para penjelajah yang serba ingin tahu.55

Maka jelaslah bahwa fungsi daripada motivasi itu adalah

mendorong, menentukan arah, menyeleksi kegiatan-kegiatan yang telah

direncanakan, agar betul-betul tujuan kegiatan itu dapat tercapai dengan

tepat pada waktunya. Motivasi tersebut menimbulkan kekuatan pada

individu: memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu,

menjaga dan menopang tingkah laku, artinya lingkungan sekitar harus

menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-

kekuatan individu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan adanya

motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang, agar

timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu, sehingga

dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan pendapat-pendapat yang sudah dikemukakan di atas

dapat di simpulkan bahwa motivasi bisa didapat secara instrinsik dan

ekstrinsik dari dalam diri yaitu dorongan untuk memiliki prestasi,

keinginan diri untuk terus belajar, dari luar diri yaitu support dari orang

tua, fasilitas yang diberikan orang tua.

54

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran . . . h. 94. 55

Raymond J. Wlodkowski dan Judith H Jaynes, Motivasi Belajar, (Jakarta: Cerdas

Pustaka, 2004), Cet. ke 1, h. 9.

Page 59: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

45

8. Indikator Motivasi Belajar

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik, berupa

hasrat dan keinginan untuk berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,

harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsik adanya penghargaan,

lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal

pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

medukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan

seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan

sebagai berikut: (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) adanya

dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita

masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya kegiatan

yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif,

sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik56

.

9. Peranan Motivasi Dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah

siswa menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi pula

kualitas hasil belajar siswa kemungkinan dapat diwujudkan. Siswa yang

dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan

56

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.

23.

Page 60: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

46

tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab

adanya ketiga fungsi motivasi sebagai berikut:

a. Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan

b. Penentu arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai

c. Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang

mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah

kepada tujuan yang hendak dicapai.

Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan

bahwa motivasi bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya

perbuatan tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Sejalan dengan

arti dan fungsi motivasi tersebut dalam Agama Islam ada jenis motivasi

yang arti dan fungsinya sama yaitu “niat”, seperti yang dikemukakan oleh

Rasulullah SAW dalam sebuah Hadits: “Sesungguhnya setiap amal itu

bergantung kepada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuatu

(balasan perbuatan) sesuai dengan niatnya57

.

Dengan demikian niat itu sama dengan motivasi akan mendorong

orang untuk berkerja atau melakukan suatu perbuatan dengan sungguh-

sungguh (tekun) dan selanjutnya niat/motivasi itu pulalah yang akan

menentukan pahala/balasan sebagai hasil perbuatannya.

Sedangkan menurut Hamzah B. Uno ada beberapa peranan penting

dari motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (a)

57

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. ke 2, h.

86.

Page 61: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

47

menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas

tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali

terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar.

1. Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila

seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang

memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan

hal-hal yang pernah dilaluinya sebagai contoh, seorang anak

memecahkan materi matematika dengan bantuan table logaritma.

Tanpa bantuan table logaritma anak itu dapat menyelesaikan tugas

matematika. Dalam kaitan itu, anak berusaha mencari buku

matematika. Upaya untuk mencari table matematika merupakan peran

motivasi yang dapat menimbulkan penguatan belajar.

2. Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat

kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar

sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau

dinikmati manfaatnya oleh si anak. Sebagai contoh, anak akan

termotivasi belajar elektronik karena tujuan belajar elektronik itu dapat

melahirkan kemampuan anak dalam bidang elektronika. Dalam suatu

kesempatan misalnya, anak itu diminta untuk memperbaiki radio yang

rusak, dan berkat pengalamannya dari bidang elektronika, maka radio

tersebut menjadi baik setelah diperbaiki. Dari pengalaman itu, anak

Page 62: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

48

makin hari makin termotivasi untuk belajar, karena sedikit anak sudah

mengetahui makna dari belajar itu.

3. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu,

akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan

memperoleh hasil yang baik dalam hal itu, tampak bahwa motivasi

anak untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar. Sebaliknya,

apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar,

dia tidak akan tahan lama belajar. Dia mudah tergoda untuk

mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Itu berarti motivasi sangat

berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar58

.

C. Kerangka Berpikir

Motivasi dalam pendidikan memegang peranan penting dan sebagai

syarat mutlak dalam melakukan kegiatan yang berfungsi sebagai penggerak

dan akan memberikan kekuatan, sehingga anak akan melakukan dengan

sebaik-baiknya agar tercapai tujuan yang diharapkan dengan baik.

Anak sebagai individu di tengah keluarga, selalu berhubungan dengan

orang tuanya, ketidakberdayaan anak akan mengimplikasikan pula

ketergantungan kepada orang tuanya sebagai orang dewasa. Keadaan anak

tidak berdaya. Keadaan anak yang tidak berdaya mengundang tanggung jawab

orang tua untuk melaksanakan kewajibannya, yaitu mendidik. Anak yang

58

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya . . . , h. 27-28.

Page 63: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

49

berperan sebagai anak didik membutuhkan bimbingan dan pengarahan dari

orang tuanya. Sikap dan tindakan orang tua memberikan stimulus dan

mempengaruhi terhadap perkembangan motivasi belajar anak.

Orang tua sebagai pendidik informal dalam keluarga berfungsi untuk

mempengaruhi anak agar mencapai suatu tujuan dengan cara memberikan

bimbingan terhadap anaknya yang berupa kasih sayang, perhatian, pujian,

pemberian situasi yang nyaman, memberi tauladan yang baik dan sebagainya

agar terbentuk sesuatu yang positif terhadap perkembangan motivasi belajar

anak.

Dengan bimbingan orang tua yang tinggi siswa akan lebih termotivasi

untuk selalu berusaha meningkatkan hasil belajarnya. Karena dengan hasil

belajar yang tinggi mereka akan mudah melanjutkan ke kelas selanjutnya,

melanjutkan kesekolah favorit atau memperoleh pekerjaan yang memuaskan.

Sehingga dapat diduga bahwa terdapat peranan bimbingan orang tua dalam

memotivasi belajar siswa.

Page 64: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu lembaga pendidikan menengah

pertama di Parung, yaitu SMP Islam Parung Bogor Jln. Raya Parung No. 648

Parung 16330. Penelitian dilakukan selama 10 bulan pada bulan Oktober

2010 sampai Juli tahun 2011. Adapun jenis kegiatannya sebagai berikut:

Tabel 1

Jenis Kegiatan

No Jenis Kegiatan Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

1 Pemilihan

judul

2 Konsultasi

50

Page 65: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

51

3 Pendekatan ke

sekolah

4 Izin penelitian

5 Pengumpulan

data

6 Analisis data

B. Metode Penelitian

Untuk memudahkan penulisan dalam pengumpulan data, fakta dan

informasi dalam penelitian, dengan judul peranan bimbingan orang tua dalam

memotivasi belajar siswa di SMP Islam Parung Bogor, maka penulis

menggunakan pendekatan deskriptif. Maksudnya dalam penelitian deskriptif

data yang dikumpulkan berupa angka-angka, kemudian dideskriptifkan

dengan memberikan predikat pada hasil porsentase. Data diperoleh dari hasil

penyebaran angket kepada seluruh siswa di SMP Islam Parung Bogor.

C. Populasi dan Sample

1. Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian1. Populasi terbagi

kedalam dua bagian yaitu populasi target dan populasi terjangkau.

a) Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP

Islam Parung Bogor yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2010

– 2011.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-12, hal.130

Page 66: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

52

b) Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas

VIII yang terdaftar pada semester ganjil tahun ajaran 2010 – 2011,

berjumlah 200 orang. Ada beberapa alasan mengapa dipilih kelas VIII

sebagai populasi terjangkau, yaitu sebagai berikut:

- Sekolah tidak memberikan izin untuk dilakukan penelitian

terhadap kelas IX, karena mereka lebih difokuskan dalam

berbagai program pembelajaran yang telah disusun sekolah

sebelumnya untuk menghadapi Ujian Nasional,

- Kelas VII dianggap belum mampu untuk mengisi angket

penelitian dengan benar karena masih dalam masa transisi dari

tingkat SD ke SMP. Dikhawatirkan jika dipaksakan, maka

hasilnya akan tidak maksimal,

- Maka dipilihlah kelas VIII karena dianggap tidak akan terlalu

mengganggu proses belajarnya, telah memiliki pengalaman

belajar di sekolah tersebut selama 1 tahun, serta dianggap telah

cukup mampu untuk mengisi angket penelitian dengan benar.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti2. Yang

menjadi sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A, VIII-B, dan VIII-

C SMP Islam Parung Bogor yang terdaftar pada semester ganjil tahun

pelajaran 2010 – 2011. Menurut Sugiyono tentang penentuan jumlah

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, . . . hal.131

Page 67: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

53

sampel dari populasi, jika jumlah populasi 200 orang dengan taraf

kesalahan 5% maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 127 orang.3 Maka

untuk teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik random

sampling, yakni dengan memberikan nomor pada setiap anggota populasi,

menuliskan nomer-nomer tersebut pada kertas-kertas kecil, menempatkan

kertas-kertas nomor tadi didalam suatu wadah, dan kemudian mengambil

nomor dalam wadah tersebut dengan tidak lupa melakukan pengocokan

sebelum setiap pengambilan.4

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dikumpulkan dalam penelitian ini,

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan)

Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai

pengamatan. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung di

SMP Islam Parung Bogor untuk mengamati motivasi belajar siswa.

2. Angket (Quesioner)

Metode ini di tujukan kepada siswa-siswi yang dijadikan

responden untuk mendapatkan data dan informasi yang berhubungan

dengan peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa di

SMP Islam Parung Bogor yang berjumlah 127 siswa. Quesioner yang

3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,

2009), cet. Ke-7, hlm.87 4 Murray R. Spiegel, Statistik, Ed.III, (Jakarta:Erlangga, 2004), h. 38.

Page 68: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

54

dibuat merupakan quesioner tertutup, disertai dengan sejumlah jawaban

yang sudah disediakan, dan terdiri dari 25 item pertanyaan tentang peranan

bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa, yang menggunakan

skala likert dengan empat alternatif jawaban. Skala terdiri dari empat

alternatif jawaban, yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD),

dan Tidak Pernah (TD), dan alternatif jawaban diatas diberi skala nilai:

4,3,2,1.

E. Teknik Pengolahan Data

karena penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif maka

penelitian ini hanya ingin menggambarkan fenomena yang terjadi pada objek

penelitian, bukan untuk menguji atau membuktikan suatu teori.

Dalam pengolahan data penulis menempuh cara sebagai berikut:

1. Editing

Yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau questioner

yang berhasil dikumpulkan.

2. Tabulating

Mentabulasikan data dengan memindahkan jawaban yang terdapat

dalam angket ke dalam tabulasi atau tabel. Kemudian setelah data diolah

sehingga hasil angket dinyatakan sah, maka penulis melakukan analisa data

dengan teknik deskriptif dengan porsentase, maka rumus yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, tabulating (menyusun data

dalam bentuk tabel) merupakan tahap lanjutan dalam proses analisis data,

Page 69: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

55

lewat tabulasi ini data lapangan akan tampak ringkas dan tersusun dalam

suatu tabel yang baik, sehingga dapat dengan mudah dipahami.

F. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kisi-kisi penelitian ini antara lain berisi dimensi, indikator-indikator

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, dan nomor butir. Kisi-kisi

instrument penelitian berdasarkan teori-teori dan penelitian yang telah ada

sebelumnya. Sebagaimana yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2

Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Peranan Bimbingan Orang Tua dalam Memotivasi

Belajar Siswa di SMP Islam Parung Bogor

Variable Dimensi Indikator

No.

Item

Jml.

Intensitas

Bimbingan

Orang Tua

1. Usaha orang tua

dalam

membimbing

anak belajar

1.1. Meluangkan waktu untuk

mengawasi anak belajar

1.2. Menciptakan suasana

yang kondusif

1.3. Membahas dan

menyelesaikan masalah

belajar

1.4. Memberi nasehat dan

arahan pada anak

1, 2, 3

4, 5

6, 7, 8

9, 10

3

2

3

2

2. Fasilitas 2.1. Perlengkapan belajar 11 1

Page 70: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

56

belajar 2.2. Perlengkapan alat tulis 14 1

3. Disiplin

belajar anak

3.1. Kesempatan waktu

belajar anak

13, 20

1

Motivasi

Belajar

Siswa

1. Hasrat belajar

dan kebutuhan

dalam belajar

1.1. Belajar merupakan tugas

utama

1.2. Pekerjaan Rumah

merupakan kewajiban

yang harus dilaksanakan

12, 16

22

2

1

2. Harapan dan

cita-cita masa

depan

2.2. Belajar karena ingin

dapat nilai bagus

2.3. Belajar karena ingin

mendapat hadiah dari

orang tua

2.4. Belajar karena ingin

mengejar cita-cita

25

17

15

1

1

1

3. Penghargaan

dalam belajar

3.1. Belajar karena ingin

disanjung

18, 19

2

Page 71: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

57

4. Kegiatan yang

menarik

didalam belajar

dan kondisi

yang kondusif

4.1. Belajar dengan diiringi

musik

4.2. Semangat belajar jika

bersama-sama dengan

orang lain

4.3. Semangat belajar jika

suasana tenang

21

24

23

1

1

1

G. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam

bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan, sehingga data yang

telah terkumpul dapat dianalisa dan kemudian diambil suatu kesimpulan.

Pada proses ini, penulis mengkategorikan hasil angket menurut

dimensinya masing-masing, dan perhitungan yang penulis gunakan adalah

untuk mengetahui besar kecilnya upaya peranan bimbingan orang tua dalam

memotivasi belajar siswa di SMP Islam Parung Bogor, maka teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif yang harus

melalui beberapa tahapan:

Dalam proses penelitian ini penulis menggunakan analisa data secara

deskriptif untuk memaparkan hasil yang diperoleh. Dalam menghitung data-

data yang didapatkan penulis menggunakan rumus porsentase, yaitu sebagai

berikut:

Page 72: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

58

F

P = x 100 %

N

Keterangan:

F : Frekuensi (jumlah jawaban responden)

N: Number of casses (jumlah responden)

P : Angka Prosentase5

Bentuk yang digunakan dalam penyusunan angket ini adalah angket

tertutup dengan alternatif jawabannya adalah selalu, sering, kadang-kadang,

dan tidak pernah. Masing-masing alternatif jawaban tersebut diberi bobot nilai

sebagai berikut:

Untuk jawaban SL : 4

Untuk jawaban SR : 3

Untuk jawaban KD: 2

Untuk jawaban TP : 1

5 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2004), Cet. Ke- XIV, h. 43

Page 73: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

59

Nilai interval yang diambil dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3

Klasifikasi Nilai Rentang Interval

Klasifikasi Prosentase

Sangat Baik 81-100%

Baik 61-80%

Cukup Baik 41-60%

Kurang Baik 21-40%

Tidak Baik 0-20%

Demikian metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini,

sehingga penulis dapat mengetahui bagaimana peranan bimbingan orang tua

dalam memotivasi belajar siswa di SMP Islam Parung Bogor.

Page 74: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

60

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat SMP Islam Parung Bogor

SMP Islam Parung Bogor yang beralamat di Jalan Raya Parung

Bogor No. 648 Desa Parung Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Propinsi

Jawa Barat, dibuka pada tahun 1967 dengan SK/Izin pendirian sekolah No.

105/C/7/1967 tanggal 23 April 1967 dan SK BAS Kabupaten Bogor No.

421/167-DIKMEN tanggal 23 Januari 2006. Adapun bentuk sekolah

Biasa/Konvensional dan status sekolah Swasta/Terakreditasi “A”.

SMP Islam Parung Bogor merupakan salah satu pendidikan formal

dari pengembangan Yayasan Al-Mansyuriah yang telah memulai kegiatan

belajar mengajar sejak tahun ajaran 1967 hingga sekarang dengan makna

keunggulan:

60

Page 75: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

61

a. Kemampuan membaca Al-Qur’an dan pengamalan ibadah sehingga

mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT

dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kemampuan berbahasa Inggris secara aktif sebagai bekal untuk

melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, atau pun sebagai

bekal menghadapi persaingan globalisasi dalam segala aspek

kehidupan.

c. Keterampilan mengoperasikan komputer sesuai dengan tuntutan masa

kini.

2. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Visi sekolah adalah gambaran sekolah yang merupakan rumusan

umum mengenai keadaan yang diinginkan atau dicita-citakan di

masa depan. Visi sekolah merupakan rumusan umum mengenai

keadaan yang diinginkan di masa yang akan datang. Visi sekolah

harus berorientasi pada tujuan pendidikan dasar dan tujuan

pendidikan nasional.

b. Misi sekolah

Misi sekolah merupakan tindakan strategis yang akan dilaksanakan

untuk mencapai Visi sekolah. Misi sekolah memiliki ciri-ciri:

1) berbentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi,

2) berupa rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujudkan

visi.

Page 76: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

62

3. Personalia

NO. MATA PELAJARAN GT GTT JUMLAH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa Inggris

Matematika

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Seni Budaya (Kesenian)

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

T I K

P L H

Mulok Bahasa Sunda

Mulok BTQ

1

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

2

3

3

4

3

3

3

1

1

1

1

1

2

3

3

3

4

3

4

3

1

1

1

1

1

2

JUMLAH 2 28 30

4. Gambaran Pendidikan Guru

NO. MATA PELAJARAN SMA PGSLP D1 D2 D3 S1 S2

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Pendidikan Agama Islam

P Kn

Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris

Matematika

I P A

I P S

Seni Budaya (Kesenian)

Pendidikan Jasmani

T I K

P L H

Mulok Bahasa Sunda

Mulok BTQ

-

-

-

1

-

-

-

1

1

-

-

-

1

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1

-

-

-

-

-

-

-

3

3

3

3

3

2

3

-

-

-

1

1

1

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 77: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

63

5. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana dan prasarana, seabagai berikut:

a. Tanah dan Halaman :

1. Status : Milik Yayasan

2. Luas Tanah : 4.410 m²

3. Halaman / Taman : 600 m²

4. Lapangan Upacara / Olahraga : 500 m²

5. Kebun : 512 m²

6. Lain-Lain : 1.137 m²

b. Gedung dan Bangunan :

1. Status : Milik Sendiri

2. Luas Bangunan : 1.661 m²

c. Kondisi Bangunan :

No. Nama Bangunan Jumlah Kondisi

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Ruang Kepala Sekolah

Ruang Wakasek

Ruang Guru

Ruang Tata Usaha

Ruang Bendahara

Ruang Perpustakaan

Ruang Lab. Komputer

Ruang Lab. Bahasa

Ruang Lab. IPA

Ruang BP / BK

Ruang OSIS

Ruang Mushollah

Ruang Kelas Belajar

Ruang UKS

Ruang Kantin

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

14

0

5

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

-

Baik

Page 78: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

64

d. Ruang Komputer :

Ditunjang dengan 20 perangkat computer yang digunakan untuk

praktek siswa dalam keadaan baik , untuk menuju jumlah /

kebutuhan ideal masih memerlukan 20 perangkat computer.

e. Ruang Lab Bahasa :

Fungsi ruang Lab Bahasa dapat berjalan secara efektif sesuai

dengan program kerja Lab Bahasa.

f. Koleksi Perpustakaan

a. Buku Pelajaran 42 judul ; 11.430 eksemplar

b. Buku Penunjang 87 judul ; 328 eksemplar

c. Jumlah seluruhnya 129 judul dengan 11.758 eksemplar

6. Data Orang Tua Siswa Tahun Pelajaran 2010/2011

a. Pekerjaan Orang tua :

No Pekerjaan Kls VII Kls VIII Kls IX Jumlah %

1 ABRI 1 2 1 4

2 Purnawirawan 2 5 6 13

3 PNS 16 18 9 43

4 Tani 3 - 1 4

5 Dagang 31 30 27 88

6 Sopir 14 7 6 27

7 Wiraswasta 46 55 22 123

8 Karyawan 63 45 48 156

9 Buruh 18 31 21 70

Jumlah 194 193 141 528

b. Tingkat Pendidikan Orang tua :

No. Pekerjaan Kls VII Kls VIII Kls IX Jumlah %

1 SD 23 26 19 68

2 SLTP 47 49 51 147

3 SLTA 85 92 62 239

4 D1 3 5 1 9

5 D2 0 0 0 0

6 D3 9 7 3 19

7 S1 27 14 5 46

Jumlah 194 193 141 528

Page 79: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

65

7. Hubungan Masyarakat

a. Hubungan dengan orang tua siswa

Hubungan dengan orang tua siswa dilaksanakan dengan Dewan

Sekolah / Komite Sekolah dengan lima peran dalam kegiatan

sebagai berikut :

1. Orang tua siswa sebagai donator dalam menunjang

kegiatan belajar dan penyempurnaan fisik sekolah.

2. Orang tua siswa sebagai mitra sekolah dalam

pembinaan edukatif.

3. Orang tua siswa sebagai mitra sekolah dalam

membimbing kegiatan sekolah.

4. Orang tua siswa sebagai mitra dalam mengembangkan

secara inovatif.

5. Orang tua siswa sebagai sumber belajar maupun

penyedia sumber belajar penunjang bidang-bidang

keilmuan yang dibutuhkan sekolah.

b. Hubungan dengan alumni

Koordinasi dengan alumni diarahkan pada peningkatan peran serta

alumni, sebagai berikut :

1. Salah satu sumber dana dan materi lain untuk kegiatan siswa

maupun sekolah.

2. Sebagai sumber belajar dalam bentuk bimbingan ekstra

kurikuler.

c. Lembaga Usaha

Hubungan dengan lembaga usaha, sering diadakan secara

insidental sebagai sponsor kegiatan siswa.

8. Prestasi Sekolah

a. Terpilih Peserta Jambore Nasional Tahun 2001.

b. Juara I Lomba Pramuka di Rangkapan Jaya Depok Tahun 2002.

c. Juara II Kompetisi Sepak Bola antar Pelajaran Tahun 2003.

d. Juara I Lomba Teknik Kepramukaan di SMK YKTB Bogor Tahun

2003.

e. Juara II dan III Kompetisi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2003.

Page 80: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

66

f. Juara II Kompetisi Futsal antar Pelajar di SMK Pariwisata Ciputat

Tahun 2004.

g. Juara II Geladi Tangguh Penggalang Pramuka Tingkat Kabupaten

Bogor Tahun 2004.

h. Juara III Lomba PMR antar Pelajar di Depok Tahun 2004.

i. Rapot Sekolah Nilai Baik ( B ) Tahun 2004.

j. Juara II LTUB Tingkat Kabupaten Bogor Tahun 2005.

k. Juara I Kompetisi Futsal HUT Yadika Tingkat Kabupaten dan

Kotamadya Tahun 2006.

l. Juara I Lomba Cepat Tepat ( LCT ) se Komasariat Parung Tahun

2006.

m. Juara I / Juara Umum Lomba Pramuka, PMR dan Paskibra se

Wilayah Pamulang Ciputat Tahun 2006.

n. Juara I / Juara Umum Lomba PMR antar Pelajar se Wilayah

Botade Tahun 2007.

o. Juara Harapan II Lomba Paskibra antar Pelajar se Wilayah Botade

Tahun 2007.

p. Juara Harapan I Sepak Bola Usia 16 Tahun HUT Garuda Cup II se

Parung – Ciseeng Tahun 2007.

q. Juara I Lomba Nasid antar Pelajar di Yadika Tingkat Kabupaten

dan Kotamadya Bogor Tahun 2007.

B. DESKRIPSI DATA

Seperti yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya salah satu

teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan angket yang telah disebarkan kepada para siswa.

Hasil angket yang telah dikumpulkan ditabulasikan ke dalam bentuk

prosentase berdasarkan dimensinya masing-masing dan diolah menggunakan

rumus distribusi frekuensi, kemudian dikorelasikan. Hal ini dilakukan agar

data yang diperoleh dapat dengan mudah dimengerti dan dapat dipahami serta

bisa memberikan penjelesan dari tujuan penelitian yang dilakukan.

Page 81: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

67

Dalam analisis data, penulis menganalisis data hasil angket dengan

cara mengelompokkan setiap dimensi-dimensi yaitu sebagai berikut:

Tabel 4

Orang tua menemani saya ketika sedang belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 16 13 %

B Sering 32 25 %

C Kadang–kadang 57 45 %

D Tidak Pernah 22 17 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 16 orang (13%), “sering” sebanyak 32 orang

(25%), “kadang-kadang” sebanyak 57 orang (45%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 22 orang (17%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa orang tua kadang-kadang menemani anaknya ketika

sedang belajar.

Tabel 5

Saya dibimbing oleh orang tua setiap belajar di rumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 11 9 %

B Sering 46 36 %

C Kadang–kadang 59 46 %

Page 82: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

68

D Tidak Pernah 11 9 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 11 orang (9%), “sering” sebanyak 46 orang

(36%), “kadang-kadang” sebanyak 59 orang (46%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 11 orang (9%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua kadang-kadang membimbing anaknya ketika sedang belajar

di rumah.

Tabel 6

Saya disarankan oleh orang tua untuk mengulang pelajaran dirumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 28 22 %

B Sering 55 44 %

C Kadang–kadang 31 24 %

D Tidak Pernah 13 10 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 28 orang (22%), “sering” sebanyak 55 orang

(44%), “kadang-kadang” sebanyak 31 orang (24%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 13 orang (10%). Dari tabel di atas dapat

Page 83: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

69

disimpulkan bahwa orang tua sering menyarankan anaknya untuk mengulang

pelajaran dirumah.

Tabel 7

Orang tua saya menciptakan suasana yang tenang ketika saya belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 29 22 %

B Sering 37 29 %

C Kadang–kadang 53 42 %

D Tidak Pernah 8 7 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 29 orang (22%), “sering” sebanyak 37 orang

(29%), “kadang-kadang” sebanyak 53 orang (42%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 8 orang (7%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua kadang-kadang menciptakan suasana yang tenang ketika

anaknya sedang belajar.

Tabel 8

Orang tua saya memberikan perhatian ketika sedang belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 22 17 %

B Sering 42 33 %

C Kadang–kadang 54 43 %

Page 84: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

70

D Tidak Pernah 9 7 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 22 orang (17%), “sering” sebanyak 42 orang

(33%), “kadang-kadang” sebanyak 54 orang (43%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 9 orang (7%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua kadang-kadang memberikan perhatian kepada anaknya ketika

sedang belajar.

Tabel 9

Orang tua saya bertanya tentang pelajaran disekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 18 14 %

B Sering 42 33 %

C Kadang–kadang 54 43 %

D Tidak Pernah 13 10 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 18 orang (14%), “sering” sebanyak 42 orang

(33%), “kadang-kadang” sebanyak 54 orang (43%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 13 orang (10%). Dari tabel di atas dapat

Page 85: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

71

disimpulkan bahwa orang tua kadang-kadang bertanya tentang pelajaran

disekolah.

Tabel 10

Orang tua saya memberikan solusi ketika mempunyai masalah dalam

belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 28 22 %

B Sering 46 36 %

C Kadang–kadang 44 35 %

D Tidak Pernah 9 7 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 28 orang (22%), “sering” sebanyak 46 orang

(36%), “kadang-kadang” sebanyak 44 orang (35%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 9 orang (7%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua sering memberikan solusi ketika anaknya mempunyai

masalah dalam belajar.

Tabel 11

Orang tua saya mengajak berdiskusi untuk membahas masalah belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 18 14 %

B Sering 42 33 %

Page 86: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

72

C Kadang–kadang 48 38 %

D Tidak Pernah 19 15 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 18 orang (14%), “sering” sebanyak 42 orang

(33%), “kadang-kadang” sebanyak 48 orang (38%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 19 orang (15%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa orang tua kadang-kadang mengajak anaknya untuk

berdiskusi membahas masalah belajar.

Tabel 12

Orang tua saya memberikan arahan dan nasehat dalam belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 46 36 %

B Sering 43 34 %

C Kadang–kadang 36 28 %

D Tidak Pernah 2 2 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 46 orang (36%), “sering” sebanyak 43 orang

(34%), “kadang-kadang” sebanyak 36 orang (28%), sedangkan yang

Page 87: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

73

menjawab “tidak pernah” 2 orang (2%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua selalu memberikan arahan dan nasehat dalam belajar.

Tabel 13

Orang tua saya memberikan motivasi ketika sedang belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 24 19 %

B Sering 46 36 %

C Kadang–kadang 46 36 %

D Tidak Pernah 11 9 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 24 orang (19%), “sering” sebanyak 46 orang

(36%), “kadang-kadang” sebanyak 46 orang (36%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 11 orang (9%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua sering bahkan kadang-kadang orang tua memberikan

motivasi ketika sedang belajar.

Tabel 14

Orang tua saya memberikan fasilitas belajar dirumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 34 27 %

B Sering 35 27 %

C Kadang–kadang 42 33 %

Page 88: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

74

D Tidak Pernah 16 13 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 34 orang (27%), “sering” sebanyak 35 orang

(27%), “kadang-kadang” sebanyak 42 orang (33%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 16 orang (13%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa orang tua kadang-kadang memberikan fasilitas belajar di

rumah.

Tabel 15

Orang tua saya mengingatkan untuk belajar tiap malam

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 42 33 %

B Sering 44 35 %

C Kadang–kadang 37 29 %

D Tidak Pernah 4 3 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 42 orang (33%), “sering” sebanyak 44 orang

(35%), “kadang-kadang” sebanyak 37 orang (29%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 4 orang (3%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua sering mengingatkan anaknya untuk belajar tiap malam.

Page 89: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

75

Tabel 16

Orang tua saya melarang untuk menonton tv ketika sedang

belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 44 35 %

B Sering 48 38 %

C Kadang–kadang 29 23 %

D Tidak Pernah 6 4 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 44 orang (35%), “sering” sebanyak 48 orang

(38%), “kadang-kadang” sebanyak 29 orang (23%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 6 orang (4%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa orang tua sering melarang anaknya untuk menonton tv ketika sedang

belajar.

Tabel 17

Orang tua saya setiap bulannya membelikan buku pelajaran

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 11 9 %

B Sering 35 27 %

C Kadang–kadang 48 38 %

D Tidak Pernah 33 26 %

Page 90: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

76

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 11 orang (9%), “sering” sebanyak 35 orang

(27%), “kadang-kadang” sebanyak 48 orang (38%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 33 orang (26%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa orang tua kadang-kadang setiap bulannya membelikan

buku pelajaran.

Tabel 18

Saya belajar tanpa disuruh oleh orang tua

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 33 26 %

B Sering 61 48 %

C Kadang–kadang 24 19 %

D Tidak Pernah 9 7 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 33 orang (26%), “sering” sebanyak 61 orang

(27%), “kadang-kadang” sebanyak 24 orang (19%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 9 orang (7%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa siswa sering belajar tanpa disuruh oleh orang tuanya.

Page 91: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

77

Tabel 19

Saya rajin belajar karena menyenangi pelajaran itu

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 35 26 %

B Sering 63 50 %

C Kadang–kadang 26 20 %

D Tidak Pernah 3 4 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 35 orang (26%), “sering” sebanyak 63 orang

(50%), “kadang-kadang” sebanyak 26 orang (20%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 3 orang (4%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa siswa sering belajar karena menyenangi pelajaran itu.

Tabel 20

Saya semangat belajar karena ingin mendapatkan hadiah dari orang tua

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 14 12 %

B Sering 50 39 %

C Kadang–kadang 50 39 %

D Tidak Pernah 13 10 %

JUMLAH 127 100 %

Page 92: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

78

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 14 orang (12%), “sering” sebanyak 50 orang

(39%), “kadang-kadang” sebanyak 50 orang (39%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 13 orang (10%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa siswa sering atau bahkan kadang-kadang belajar karena

ingin mendapatkan hadiah dari orang tua.

Tabel 21

Saya rajin belajar supaya dipuji oleh orang tua

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 19 15 %

B Sering 55 43 %

C Kadang–kadang 41 32 %

D Tidak Pernah 12 10 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 19 orang (15%), “sering” sebanyak 55 orang

(43%), “kadang-kadang” sebanyak 41 orang (32%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 12 orang (10%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa siswa sering belajar supaya dipuji oleh orang tua.

Page 93: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

79

Tabel 22

Saya senang belajar jika disanjung oleh guru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 17 13 %

B Sering 56 44 %

C Kadang–kadang 44 35 %

D Tidak Pernah 10 8 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 17 orang (13%), “sering” sebanyak 56 orang

(44%), “kadang-kadang” sebanyak 44 orang (35%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 10 orang (8%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa siswa sering belajar jika disanjung oleh guru.

Tabel 23

Saya tepat waktu ketika hadir di sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 34 27 %

B Sering 73 57 %

C Kadang–kadang 20 16 %

D Tidak Pernah 0 0 %

JUMLAH 127 100 %

Page 94: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

80

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 34 orang (27%), “sering” sebanyak 73 orang

(57%), “kadang-kadang” sebanyak 20 orang (16%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” sebanyak 0% tidak ada yang menjawab. Dari tabel

di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sering tepat waktu ketika hadir di

sekolah.

Tabel 24

Saya tidak dapat belajar tanpa adanya iringan musik

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 20 16 %

B Sering 42 33 %

C Kadang–kadang 45 35 %

D Tidak Pernah 20 16 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 20 orang (16%), “sering” sebanyak 42 orang

(33%), “kadang-kadang” sebanyak 45 orang (35%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 20 orang (16%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa siswa kadang-kadang tidak dapat belajar tanpa adanya

iringan musik.

Page 95: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

81

Tabel 25

Saya fokus mengerjakan pekerjaan rumah di rumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 55 43 %

B Sering 58 46 %

C Kadang–kadang 14 11 %

D Tidak Pernah 0 0 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 55 orang (43%), “sering” sebanyak 58 orang

(46%), “kadang-kadang” sebanyak 14 orang (11%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” sebanyak 0% tidak ada yang menjawab. Dari tabel

di atas dapat disimpulkan bahwa siswa sering fokus mengerjakan pekerjaan

rumah di rumah.

Tabel 26

Saya fokus dalam belajar jika suasana rumah tenang

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 49 39 %

B Sering 59 46 %

C Kadang–kadang 19 15 %

D Tidak Pernah 0 0 %

JUMLAH 127 100 %

Page 96: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

82

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 49 orang (39%), “sering” sebanyak 59 orang

(46%), “kadang-kadang” sebanyak 19 orang (15%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” sebanyak 0% tidak ada yang menjawab. Dari tabel

di atas dapat disimpulkan bahwa siswa fokus dalam belajar jika suasana rumah

tenang.

Tabel 27

Saya mengikuti bimbingan belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 37 29 %

B Sering 73 57 %

C Kadang–kadang 16 13 %

D Tidak Pernah 1 1 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 37 orang (29%), “sering” sebanyak 73 orang

(57%), “kadang-kadang” sebanyak 16 orang (13%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 1 orang (1%). Dari tabel di atas dapat disimpulkan

bahwa siswa sering mengikuti bimbingan belajar.

Page 97: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

83

Tabel 28

Saya ingin belajar jika mendapat hadiah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

A Selalu 14 11 %

B Sering 43 34 %

C Kadang–kadang 52 41 %

D Tidak Pernah 18 14 %

JUMLAH 127 100 %

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang

menjawab “selalu” sebanyak 14 orang (11%), “sering” sebanyak 43 orang

(34%), “kadang-kadang” sebanyak 52 orang (41%), sedangkan yang

menjawab “tidak pernah” 18 orang (14%). Dari tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa kadang-kadang belajar jika mendapat hadiah.

C. Analisis Data

Untuk mencari nilai rata-rata dan hasil persepsi siswa adalah sebagai

berikut:

Mx = ∑XN

Keterangan:

Mx = Nilai rata-rata

∑X = Jumlah dari nilai-nilai yang diperoleh

N = Number of cases (banyaknya skor-skor itu sendiri)

Page 98: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

84

Mx = 8710127

Mx = 68,58 %

Secara matematis bimbingan dikatakan ideal atau sangat baik jika

jumlah skor angket berjumlah 12.700. Angka ini diperoleh dari 25 pertanyaan

x 127 siswa x 4 skor.

Dari data diatas, ternyata jumlah skor angket dalam penelitian ini

hanya mencapai 8710 dari jumlah ideal yakni 12.700. dari data diatas dapat

diketahui perbandingan antara jumlah skor angket penelitian dengan jumlah

skor angket ideal diperoleh angka porsentase 68,5 %. Yang artinya angka ini

menunjukkan bahwa peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar

siswa yang ada di SMP Islam Parung Bogor kelas VIII cukup berperan.

Tabel 29

Nilai Persepsi Siswa Terhadap Peranan Bimbingan Orang Tua dalam

Memotivasi Belajar Siswa

Responden (N) Nilai (X) 1 68

2 76

3 69

4 71

5 60

6 70

7 73

8 64

9 62

10 61

11 64

12 59

13 62

Page 99: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

85

14 71

15 64

16 71

17 72

18 70

19 65

20 72

21 71

22 68

23 70

24 66

25 66

26 65

27 73

28 66

29 63

30 67

31 81

32 79

33 62

34 60

35 77

35 73

37 75

38 69

39 65

40 70

41 71

42 63

43 62

44 69

45 70

46 71

47 81

48 61

49 72

50 68

51 71

52 69

53 70

54 69

55 70

56 65

57 73

58 75

59 61

60 66

61 67

Page 100: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

86

62 68

63 71

64 74

65 68

66 70

67 70

68 72

69 73

70 69

71 68

72 73

73 66

74 72

75 75

76 72

77 66

78 72

79 76

80 63

81 69

82 74

83 63

84 62

85 69

86 61

87 66

88 64

89 60

90 60

91 70

92 68

93 64

94 73

95 70

96 68

97 73

98 61

99 70

100 69

101 70

102 61

103 65

104 74

105 72

106 69

107 67

108 63

109 72

Page 101: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

87

110 70

111 71

112 68

113 71

114 66

115 74

116 69

117 72

118 65

119 65

120 68

121 68

122 75

123 71

124 72

125 71

126 67

127 68

N = 127 ∑X = 8710

Page 102: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

88

Page 103: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

88

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, yaitu yang berjudul

peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa di SMP Islam

Parung Bogor, dapat disimpulkan bahwa:

Peran bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa SMP

Islam Parung Bogor. Berdasarkan observasi dan analisa data dari perhitungan

angket menunjukkan bahwa orang tua berperan baik dalam memotivasi siswa

belajar, yang ditunjukkan dengan meluangkan waktu untuk membimbing

siswa belajar, menciptakan suasana yang kondusif, dan memberi nasehat dan

arahan pada siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa hal yang

penulis sarankan dalam rangka memotivasi belajar siswa, yaitu:

88

Page 104: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

89

a) Bagi orang tua harus jeli dan peka terhadap perkembangan setiap

persoalan dan kesulitan yang dihadapi oleh siswa dan harus diatasi

melalui bimbingan dan arahan yang tepat

b) Bagi siswa disarankan dapat meningkatkan motivasi belajar dengan

mengikuti dan memperhatikan bimbingan orang tua untuk mencapai

hasil belajar yang optimal.

c) Bagi guru disarankan agar memberikan bimbingan dan motivasi belajar

sehingga siswa dapat mengembangkan potensi yang optimal.

d) Bagi para peneliti untuk lebih mengembangkan penelitian tentang

peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa, dengan

menambahkan data dari orang tua sebagai narasumber.

Page 105: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

90

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahib, dan Mustaqim Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2010), Cet. ke 2

Abdurrahman an-Nahlawi, Pendidikan Islam Di Rumah, Sekolah dan Masyarakat,

Terj. Dari Ushulut Tabiyah Islamiyah wa Asalibiha fil Baiti wal Mujtama’

oleh Shihabuddin, (Jakarta: Geme Insani Press, 1995), Cet. I

Abror, Abd Rahman Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993)

Ahmad, Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja

RosdaKarya, 2007), cet ke-7

Amir Danien Kusumah, Pengantar Ilmu Pengetahuan, (Surabaya: PT. Usaha

Nasional, 1982), Cet. ke-3

Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama, (Jakarta:

Golden Trayon Press, 1992)

Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 2002), Cet. Ke-12

Daradjat, Zakiah, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, (Jakarta: C.V.

Ruhama, 1995), Cet. II

Daradjat, Zakiah, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 1968)

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Surabaya: Mekar

Surabaya, 2004)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2002), Cet. 2

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: PT. Balai Pustaka, 1995)

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),

Cet. ke-4

Djumhur dan Moh Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV

Ilmu), Cet ke 17

Page 106: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

91

Drost, J, SJ, Proses Pembelajaran sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: PT

Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999)

Erman Amti, dan Prayitno, Dasar-dasar dan Bimbingan Konseling, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1999), Cet, ke-1

Gunarsa, Singgih D, Y, dan Gunarsa, Singgih D. Psikologi Untuk Membimbing,

(Jakarta: Gunung Mulia, 1978), cet. V

Hallen A, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet, ke-1

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rata Grafindo Persada, 2005)

Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999),

Cet. 2

Ibrahim, Ayatullah, Amini, Agar Tidak Salah Mendidik Anak, Terj. Dari Ta’lim

wa Tarbiyat oleh Ahmad Subandi dan Salman Fadlullah, (Jakarta: Al-

Huda, 2006), cet. I

Ihsan,Fuad, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003)

Imran Ali, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1996),

Cet. ke-1

Istadi, Irawati, Sri Psikologi Anak 2; Istimewa Setiap Anak, (Jakarta: Pustaka Inti,

2002), Cet. 3

John. M. Echol, & Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta: PT.

Gramedia, 1996), Cet. ke 3

Mahali, Mudjadid, A, Hubungan Timbal Balik Orang Tua dan Anak, (Solo:

Ramadhani Press, 1994), Cet. 3

Maurice J.Elias, at. Al., Cara-Cara Efektif Mengasuh Anak Dengan EQ, Terj.

Dari Emotionally Intelegent Parenting oleh M. Jauharul Fuad (Bandung:

Kaifa, 2000), cet. I

Neni Zikri Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, (Jakarta:

Kizi Brother’s, 2006)

Neni, Zikri, Iska, Bimbingan dan Konseling pengantar Pengembangan Diri dan

Pemecahan Masalah Peserta Didik/Klien, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2008)

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 2004)

Page 107: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

92

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 1994)

Nurhalijah , Thamrin Nasution, Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Prestasi

Belajar Anak, (Jakarta: Gunung Mulia, 1985)

Oemar, Hamalik Kurikulum dan Pembelajaran, (Bandung: Bumi Aksara, 2005)

Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Metodik Khusus Pengajaran

Agama Islam, (Jakarta: 1985)

Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007), cet ke 18

Raflis Kosasi, Soetjipto, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), Cet

ke-3

Sabri, M. Alisuf Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: CV

Pedoman Ilmu Jaya, 2001), Cet. ke-3

Sadiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1996), Cet. ke-6

Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2003), Cet. ke-3

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), Cet.

ke-5

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2002), cet.ke-8

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, (Bandung:

Alfabeta, 2009), cet. Ke-7

Syah, Muhibbin Psikologi Belajar, (Jakarta: PT LOGOS, 1999), Cet. ke-1

Uhbiyati, Nur Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998)

Undang Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang System Pendidikan Nasional

(Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003), cet ke 3

Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara,

2008)

Uzer, M Usman, Menjadi Guru Profesional, (Jakarta: PT. Rosda Karya, 1992),

Cet. ke 4

Page 108: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

93

Winkel, W. S, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia,

1986), Cet. ke-3

Wlodkowski Raymond J. dan Judith H Jaynes, Motivasi Belajar, (Jakarta: Cerdas

Pustaka, 2004), Cet. ke 1

Yulis, Rama dkk. Pendidikan Islam dalam Rumah Tangga, (Jakarta: Kalam

Mulia, 2001), cet. IV

Zaini, Syahminan, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta:

Kalam Mulia, 1986), Cet. I

Zein, Muhammmad, Mehtodologi Pengajaran Agama, (Yogyakarta: AK. Group

dan Indra Buana, 1995)

Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), Cet.

V

Page 109: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

DAFTAR REFERENSI

A. BAB I

B. BAB II

NO. FOOTNOTEHALAMAN

SKRIPSIHALAMANREFERENSI PEMBIMBING

NO. NO. FOOTNOTEHALAMAN

SKRIPSIHALAMANREFERENSI

PARAFPEMBIIVBING

I 1I 7 a

J ,4tr2. 2 7 62 'ryr,aJ . 8 99 ..%4. 4 8 n

J tryr-,5 . 5 9 25- ,tffn6. 6 9 9 ,JVt-,1 7 t 1

t l t4 -4r'8 . 8 11 756 .ffn.9. 9 11 87 /4,-10. 10 12 90 -J%a1t 11 I3 227 .ffi12. t2 13 I z13. 13 I4 47 a'kT4, 14 t4 r45 4,15. 15 T4 145 -ffr,16 . I 6 I7 82 )%"17, T7 l8 115 fr-18. 18 18 52 ;ry.,19 . T9 I 9 23 -24 t%20. z0 20 25 ?t2T. 2 l 21 26 .2%22. 22 22 155 - 151 -%=23. 23 22 23 -24 -ry;24. 24 24 175 4r25. 25 24 57 /L26. 26 25 r37 - t38 -%.27. 27 25 64 {/h28. 28 26 76 429. 29 26 13 .r

Page 110: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

30. 30 2t 111 .u'"31. 31 27 60 ,rV",a ^J Z . ) L 28 r87 .ry:a aJ J .

a aJ J 28 62 ,h

34. 34 28 386 -4,35. 35 28 24 lh36. 36 29 66631. 37 30 39 -&t38. 38 30 203 ,439. 39 31 207 t440. 40 a 1

J I t70 r%'4t . 4 I f 1

J _ t 80 t%42. A '

+ Lt ^J Z 108 //4,--

43. 43 ) z 28 ,ry-44. 44 a a

J J 66 /45. 45 a a

J J 7 l ,;rh46. 46 35 27 ,r7ry47. 47 35 63 I 71

48. 48 35 90 /%-49. 49 36 9950. 50 a -

J I 86 -8751 51 a n

) l 13052. 52 37 115- 116 /fr,53. 53 39 53 ,.V--54. 54 40 66 .rlf,-55. 55 40 60 .rv"56. 56 40 60 ) //_

57. 57 4 l 62-63 /%v58. 58 42 t29 ffi59. 59 42 r74 /T60. 60 43 94 .%r-61 . 6 l 43 9 ,%'62. 62 44 23 ,ryr63. 63 45 86 r364. 64 46 27 -28 .t7,65 . 65 47 2t1 -:%-66. 66 48 107-110 /7--

Page 111: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

i

x r rvr r r.rir nr An Ac n runUIN JAKARTA IFrrK I

l

,ll lr /1. .lLJ.tDdl No 9, Ciputal 15/11? lndonesia i

N o .- .t g r .

i::IIL

NGPEMBIMBI

Dokumen

ri-lffiiiir,Lj Ei:Xl $l t

tl'*,S$11 ii

TerbilFORM (FR) R;;i;i:

PERMOHONAN DOSENH a ! _ _ . . .

SKRIPSI

Nomor: Ist imew'aLamp : I beri<asHal : Pengajuan Proposal Skripsi

Kepada Yth.Ketua Program Studi Manajemen PendidikanFakr-rltas Ihnu Tarbiyah & KeguruanUIN Syarif Hidayatullah Jakartadi

Ternpat

As'sal anm' al aiku m'f44" Wb.Yang bertanda tangan di bawah ini :

Jakarta" 25 Oktober 2010

NamaNIM

: Ryna Resnawati: 206018200210

Jurusan / Prodi : Kependidikan lslam/Manajemen PendidikanSemester : IX (Sembilan)

Bermaksud rnengajukan proposal skripsi dengan judul

"Hubungan Intensitas l3imbingan Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa"

Sebagai bahan perl i l lbangan" belikut saya lampirlan :1. Out Line2. llAB I, BAB II dan BAR iII3. Daftar Pustaka Sementara

Demikian pennohonan ini saya sampaikan, atas perhatiannya, saya ucapkanterima kasih.

Wa s,s a I u ntu' u lctikmn Wr. t4/b.

snawatl20601 8200210

Mengetahui,

n Seminar Proposal Skripsi

NIP. 19591020198603 2 001 NIP. 19650717 199403 1 005Disetuj ui/T'idak disetuj ui *

Dosen Pembimbing Skripsi

DrE,.Nudglrrnq Nqqptl .M Pd

Ketua analernen

-l)rq-MlauruAM. M.PdNIP. 19650717 199403 1005

\ i

idi

I

l "

2.

l ) rs . Muar i f SAM. Iv l . l )d

Page 112: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

KEMENTERIAN AGAMA"@ =* UIN JAKARTA, ;; t*, i FITK

; lsb " , Lt. t, H JuandaNo95Cipulat 15412tndonesa

FORM (FR)

t lo. Oofunren : FITK-FR-AKD-081

ful. TerOit : 1 Maret 2010

No. Revis i : : 01

Ha l : 111

SURAl BIMBINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.01/F.1/KM.01 .2t.. .1D.... tZOtOLamp. : ProposalHal : Bimbingan SkriPsi

Jakarta,26 oktober 201 0

Kepada Yth.

Dra. Nurdelima Waruwu, M.PdPembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.

As s alamu' alaikum wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing vII

(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Nama

NIM

Jurusatr

Semester

: Ryna Resnawati

: 2 0 6 0 1 8 2 0 0 2 1 0

: Kl-Manajemen Pendidikan

: IX (sembilan)

Judul Skripsi : HUBUNGAN INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP ISLAM PARUNG BOGOR

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 26 Oktober 2010

, abstraksi/o utline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul

tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi

Jurusan terlebih dahulu.

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat

diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wass alamu' alaikum wr.wb.l"t.,

Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs

jemen Pendidikan

u'arif SAI\4)5507 171,99403 |

Page 113: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

KEMENTERIIUIN JAKARTFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Ci

SURA

I ' lomor : Urr ,01/F.1/KM.01 .31.. . . . . . J2410Lamp. : Outline/Proposa/Hal : Permohonan lzin Observasi

Kepada Yth.

Kepala Sekolah SMP lslam Parung- Bogor

diTempat

Assal am u' al ai ku m w r.w,b.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Jakarta, 14 Maret2011

: Ryna Resnawati

: 206018i100210

: Kependidikan lslam- Manajemen Pendidikan

Semester : X (Sepuluh)

Judul Skripsi : Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua Dengan Motivasi

Belajar Siswa Di SMP lslam Parung -Bogor

adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan KeEuruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolahlmadrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassal am u' al ai ku m wr^wb.

Nama

NIM

Jurusan

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang o,kademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

RIAN AGAMARTA FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 02

95 CiDulat 1 5412 lndonesia Hal 4 t 1

T PERIVOHONAN IZIN PENELITIAN

Page 114: PERANAN BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/1793/1/103035... · Melalui segenap usaha, doa, dan penantian panjang, Alhamdulillah,

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

SMP TSLAM PART]NGNSS : 202020210134 NDS ;2002050148 NPSN :20200543

Status : TERAKREDITASI "A"J l . Raya Parung - Bogor No.648 Telp. (0251)8611451 - 8604046

Desa Parung Kec. Parung Kab. Bogor Kode Pos 16330

SURAT KETERANGANNomor z 348 t102.5 ISMP.IS/S.KgI/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini :

NamaNIPJabatanAlamat

Dengan ini menerangkan bahwa:

NamaNIMTempat, Tanggal LahirJurusanAlamat Rumah

H. JARKASIH, S.Ag.\9s70727r981 101002Kepala SekolahJl- Raya Parung Bogor Ptt. 04/04 Desa ParungKec.. Parung - Kabupaten Bogor

RYNA RESNAV/ATI2060182A0210Sumedang, 04 Februari 1988Kependidikan Islam-Manaj emen PendidikanJln. Benda Timur 1 C Blok E 72 No. 14.Kel. Benda Baru Kec. PamulangKota Tangerang Selatan

Yang bersangkutan adalah benar telah melaksanakan Penelitian (riset) dengan judul skripsi"Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Motivasi Belajar Siswa" di SMP IsiamParung Kabupaten Bogor mulai tanggal 16 Maret 2011 s.d. 20 Mei 2011.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bogor, 21 Mei 2011

olah,

iIfI, S.Ag.

6mu*4ffq"*'il

.195707271981101002