pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap...

64
PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 135 JAKARTA TIMUR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh Iin Indahwati NIM: 106011000032 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010

Upload: ngonguyet

Post on 19-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 135 JAKARTA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I) pada

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

Iin Indahwati

NIM: 106011000032

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

Lampiran – lampiran

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

ABSTRAKSI

Iin Indahwati, NIM: 106011000032. Pengaruh Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil

Belajar Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 135 Jakarta

Timur, skripi, Jakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Pembelajaran Partisipatif

terhadap Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan dua kelompok

sample, yaitu Kelompok Eksperimen, kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

Partisipatif dan Kelompok Kontrol, kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

konvensional. Teknik sampling yang digunakan adalah Cluster Random Sampling

(Sampel acak kelompok), dengan unit samplingnya adalah kelas. Kelas VII-3 sebagai

kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen, dengan jumlah yang

sama yaitu 35 siswa. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan

melakukan posttest. Posttest yang diberikan berupa soal obyektif dengan jumlah25

soal. Hasil test diuji meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf sukar, uji daya

pembeda dan fungsi distraktor, diperoleh 6 butir soal yang invalid. Dengan proporsi

soal yang tingkat kesulitannya ”sukar” sebanyak 8 %, ”sedang” sebanyak 88 % dan

”mudah” sebanyak 4 %. Guna mengetahui perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar antara kelompok kontrol dan eksperimen, maka dilakukan uji ”t”. Dari hasil

perhitungan uji hipotesis diperoleh nilai thitung = 1,237. Nilai thitung dikonsultasikan pada

ttabel dengan taraf signifikansi 5 % = thitung < ttabel = 1,237 < 2,00 dan pada taraf

signifikansi 1 % = thitung < ttabel = 1,237 < 2,65 maka Hipotesis Nihil (Ho) diterima.

Berarti antara Pembelajaran Partisipatif dan Hasil Belajar Siswa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan. Artinya antara hasil belajar siswa yang menggunakan

pembelajaran partisipatif dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pembelajaran partisipatif tidak

memiliki pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

i

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhamdulillahirobbil ‘alamin segala puji hanyalah milik Allah s.w.t., Yang Maha

Pengasih dan tiada pernah pilih kasih terhadap hamba-hambanya untuk memberikan

rahmat-Nya yang berlimpah, sehingga penulis merasakan dengan sepenuh hati akan

Kebesaran-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis curahkan atas junjungan

Baginda Nabi besar Muhammad s.a.w., bersama keluarganya, sahabatnya yang telah

membawa umatnya dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang,

dari zaman jahiliyyah menuju zaman modern yang penuh dengan cahaya Islam.

Semoga di Yaumil akhir kita tergolong sebagai umatnya yang memperoleh syafaatnya,

amiin.

Penulis masih menyadari dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan,

rintangan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dan motivasi serta

bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bahrissalim, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Dosen Pembimbing Drs. H. Masan A.F, MA selaku dosen pembimbing skripsi

yang telah membagi ilmunya dengan sabar dan teliti dalam mengoreksi dan

membimbing penulis dalam membuat skripsi.

5. Penasihat Akademik Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag selaku dosen penasihat

akademik yang telah memberikan pengarahan dan masukan kepada penulis.

6. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

ii

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Jurusan

Pendidikan Agama Islam khususnya yang telah memberikan kontribusi pemikiran

melalui pengajaran dan diskusi yang berkaitan dengan skripsi ini.

8. Pihak sekolah SMP Negeri 135 Jakarta Timur, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian serta memberikan

informasi dan masukan kepada penulis selama proses penelitian.

9. Guru-guru SMP Al-Hidayah Lebak Bulus, Jakarta Selatan terima kasih atas

segala doa dan dukungannya serta nasihat-nasihatnya kepada penulis.

10. Untuk ummi dan bapak, yang telah begitu banyak memberikan sokongan moril

maupun materiil kepada penulis. Terima kasih atas segala hanturan doa yang tiada

henti, sehingga penulis dapat merangkumkan skripsi ini. Usaha yang dilakukan

penulis tidak berarti apa-apa tanpa doa hajat dan kasih sayang ummi dan bapak.

Semoga Allah swt memberikan kesempatan kepada penulis untuk

membahagiakan ummi dan bapak. Dan semoga Allah swt, menjadikan

pengorbanan ummi dan bapak sebagai ladang surga kelak diakhirat, amiin.

11. Terima kasih untuk kakak-kakakku Teh Iis, Teh Evi dan Teh Eka yang sudah

memberikan semangat dan dukungannya kepada penulis. Serta kakak iparku

K’Andi, K’Cayo dan Bang Rozi yang telah memberikan paket keponakan yang

lucu-lucu dan ngangenin Husein, Zaqi, Hatim dan Nayla yang sudah

menambahkan kebahagian penulis selama ini.

12. Untuk sahabat-sahabatku, nadia dan neneng terima kasih yach bu udah mau jadi

pendengar yang baik buat curhat-curhat penulis plus wejangannya. Doain biar

cepet nyusul yach ke jenjang pernikahan, amiin....

Sahabatku erika, nervi dan lulu terima kasih telah menemaniku dan menjalin

persahabatan dengan ikatan yang berarti takkan penulis lupa. Syaidah dan teh

Devi, terima kasih atas nasihat-nasihatnya semoga senantiasa keistiqamahan

persaudaraan ini dapat terjalin hingga tiada akhir.

13. Buat anak-anak kelas A PAI angkatan 2006 (aisyah, nung, neng, aim, nta, uni dan

sholehah) yang telah mengisi buku hati penulis dengan kenangan yang tiada

pernah terhapus. Buat zame terima kasih buat sms tausyiahnya, temen-temen

history community angkatan 2006, kapan nich jalan-jalan lagi....? temen

iii

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

seperjuangan di ruang munaqasah (adit, evi n’ rukmi) dan mas yudhi buat

perhatian dan bantuannya

14. Untuk k’ faiz, terima kasih ka’ atas doanya dan dukungannya. Terima kasih

kakak udah sabar untuk nemenin aku menghadapi masa-masa sulit dan menjadi

pendengar yang baik. Semua yang terjadi antara kita udah buat aku menjadi orang

yang lebih kuat, sabar, ikhlas dan dewasa. Semoga Allah swt mempertautkan hati

kita dalam ikatan yang diridhoi-Nya, amiin....

Mohon maaf jika ada pihak yang tidak disebutkan, tanpa mengurangi rasa hormat

terima kasih atas segala dukungannya. Penulis sangat sadar akan segala dorongan dan

bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak. Semoga amal kebaikan selalu

mendapatkan imbalan yang setimpal dari sisi Allah swt.

Penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran membangun dari semua pihak

sehingga terjadi satu sinergi yang pada akhirnya akan membuat pemikiran ini bisa lebih

disempurnakan lagi di masa yang akan datang. Dan akhirnya penulis berharap bisa

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Jakarta, 16 Sepetember 2010

Penulis

Iin Indahwati

iv

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

DAFTAR ISI

Abstraksi………………………………………………………………………………i

Kata Pengantar……………………………………………………………………….ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………....v

Daftar Tabel…………………………………………………………………………..vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………….1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………...6

C. Pembatasan Masalah………………………………………………..7

D. Perumusan Masalah…………………………………………………7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian……………………………………7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Partisipatif………………………………………….9

a. Pengertian Belajar……………………………………………..9

b. Pengertian Pembelajaran……………………………………..10

c. Konsep Pembelajaran Partisipatif……………………………14

d. Ciri-ciri Pembelajaran Partisipatif…………………………...14

e. Tahap Kegiatan Pembelajaran

Partisipatif……………………………………………………15

2. Hasil Belajar……………………………………………………..19

a. Pengertian Hasil Belajar……………………………………..19

b. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar…………………….21

3. Pendidikan Agama Islam..............................................................23

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam......................................23

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam.............................................24

c. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam................................25

B. Hasil Penelitian yang Relevan..........................................................26

v

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

C. Kerangka Berfikir.…………………………………………………27

D. Hipotesis...………………………………………………………....28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................29

B. Metode Penelitian.............................................................................29

C. Populasi dan Sampling.....................................................................30

D. Teknik Pengumpulan Data...............................................................31

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data..............................................34

F. Hipotesis Statistik ............................................................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data..................................................................................37

B. Pengujian Persyaratan Analisis........................................................46

C. Pengujian Hipotesis..........................................................................44

D. Keterbatasan Penelitian....................................................................48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.......................................................................................50

B. Saran.................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Desain Penelitian............................................................................................30

Tabel 2 Rekapitulasi Uji Instrumen Tes Obyektif.......................................................40

vi

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

vii

Tabel 3 Rekapitulasi Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol.................43

Tabel 4 Rekapitulasi Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol..............44

Tabel 5 Transformasi Hasil Tes Obyektif ...................................................................73

Tabel 6 Butir Item, nilai P dan Q………………………………………………….…74

Tabel 7 Perhitungan untuk mengetahui Koefisien Korelasi r pbi ................................76

Tabel 8 Nilai n, ∑ Xt, ∑ Xt2 ......................................................................................78

Tabel 9 Butir Item, nilai P Q dan ∑ PQ………….…………………………………..79

Tabel 10 Klasifikasi Tingkat Kesukaran.......................................................................81

Tabel 11 Klasifikasi Daya Pembeda.............................................................................82

Tabel 12 Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen...................................84

Tabel 13 Penghitungan Uji Normalitas Kelompok Eksperimen...................................86

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat

penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa.

Peranan pendidikan dalam mengembangkan bangsa tertuang dalam Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dinyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”1

Peranan pendidikan untuk kelangsungan kehidupan bangsa dan umat, juga

telah digariskan dalam firman Allah swt, surah At-Taubah ayat 122:

� ⌧ ☺

⌧ ⌧

1 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 32

1

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

2

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

2

Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang).

Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang

untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi

peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya

mereka itu dapat menjaga dirinya.2

Menuntut ilmu dan mendalami ilmu-ilmu agama bertujuan untuk

mencerdaskan umat dan mengembangkan agama Islam, agar dapat disebarluaskan

dan dipahami oleh segala macam lapisan masyarakat. Menurut pengertian yang

tersurat dari ayat di atas, kewajiban menuntut ilmu pengetahuan yang ditekankan

di sisi Allah swt adalah dalam bidang ilmu agama. Agama adalah suatu system

hidup yang mencangkup seluruh aspek dan segi kehidupan manusia. Setiap ilmu

pengetahuan yang berguna dan dapat mencerdaskan kehidupan, dan tidak

bertentangan dengan norma-norma agama, wajib dipelajari. Umat Islam

diperintahkan Allah untuk memakmurkan bumi ini dan menciptakan kehidupan

yang baik. Sedang ilmu pengetahuan adalah sarana untuk mencapai tujuan

tersebut.

Pendidikan memiliki peranan terhadap kemajuan suatu bangsa, bahwasanya

pendidikan merupakan proses bantuan yang disengaja dari seseorang kepada orang

lain dalam rangka mengembangkan secara maksimal segala potensi yang ada pada

peserta didik. Mengarah pada wacana tersebut, dalam aspek pendidikan terdapat

tiga ranah yang harus dicapai guna menunjang keberhasilan proses pembelajaran

yakni ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasbullah dalam bukunya “Dasar-

dasar Ilmu Pendidikan” mengutip pendapatnya Ahmad D. Marimba, bahwa

terdapat lima unsur yang harus dipenuhi dalam pendidikan, “yaitu (a) usaha

kegiatan, usaha itu bersifat bimbingan, pimpinan atau pertolongan dan dilakukan

secara sadar; (b) ada pendidik, pembimbing atau penolong; (c) ada yang dididik

2 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan, (Semarang: CV. Adi

Grafika, 1994), h. 301

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

3

atau si terdidik; (d) bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan; (e) dalam usaha itu

tentu ada alat-alat yang dipergunakan”.3

Dari kelima unsur tersebut, pendidiklah yang memiliki peranan. Terlebih untuk

mencapai keberhasilan dalam pencapaian ketiga ranah tersebut, tidak terlepas dari

adanya peran guru. Guru yang melakukan usaha dalam membimbing. Bimbingan

yang dilakukan memiliki tujuan untuk membuat peserta didik memahami dan

menerapkan akan pelajaran yang disampaikan, dan guru pula yang menggunakan

alat-alat berupa media guna menunjang proses pembelajaran.

Berkenaan dengan hal itu, Didi Sutardi dan Encep Sudirjo mengemukakan

bahwa “yang menjadi kunci keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah guru

dalam mengemban tugas profesinya, keberhasilan tugas guru dalam mengelola

pembelajaran ditentukan oleh hubungan interpersonal antara guru dan siswa.”4

Pendidikan diharapkan tidak hanya bersifat sebagai transfer ilmu pengetahuan

saja, melainkan para peserta didik dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang

diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari baik untuk dirinya maupun

lingkungannya.

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

melalui kegiatan pembelajaran. Dan modal dari hasil pendidikan itu sendiri, salah

satunya dengan menyelenggarakan proses pembelajaran yang memadai. Proses

pembelajaran dapat berlangsung pada pendidikan formal maupun non formal.

Proses pembelajaran pada pendidikan formal (pendidikan di sekolah) mencangkup

jenjang Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi.

Didalamnya terdapat kurikulum yang diwujudkan melalui penyelenggaraan mata

pelajaran-mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjangnya. Dan Pendidikan

Agama Islam merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang

Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Pendidikan Agama Islam termasuk

dalam mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, sebagaimana sesuai dengan uu no.

20 Tahun 2003, pasal 30 yaitu ”pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh

pemerintah dan/atau kelompok masyarakat dan pemeluk agama, sesuai dengan

3 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006), h. 3 4 Didi Sutardi dan Encep Sudirjo, Pembaharuan dalam PBM di SD, (Bandung: UPI Press,

2007), h. 26

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

4

peraturan perundang-undangan.”5 Pendidikan Agama Islam adalah salah satu

bidang akademis yang dapat dioptimalkan kemampuannya dengan motivasi dan

kesadaran yang tinggi, Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu dari sekian

ilmu yang ada mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari.

Materi-materi yang terdapat dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam tersebut

bersifat teori yang membutuhkan pengaplikasian. Dalam Pendidikan Agama Islam,

siswa patutlah memakai konsep teori yang ada dalam pelajaran Pendidikan Agama

Islam, dengan begitu para siswa dapat secara baik mengaplikasikannya.

Keberhasilan pembelajaran Pendidikan Agama Islam dapat terlihat pada

penerapannya dalam tingkah laku sehari-hari yang dilakukan oleh para siswa.

Terkait dengan pemahaman konsep dan pengaplikasian materi pelajaran

Pendidikan Agama Islam, ditemukan beberapa persoalan yakni siswa dapat

memahami konsep materi pelajaran Pendidikan Agama Islam, namun tidak terlihat

pengaplikasiannya. Tergambar dari nilai raport siswa pada pelajaran Pendidikan

Agama Islam, memperoleh nilai baik namun siswa tidak menunjukkan

pengaplikasiannya sesuai dengan nilai yang tertera pada raport. Ada juga siswa

yang tidak dapat memahami bahkan juga tidak dapat mengaplikasikan materi

pelajaran Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Kesulitan siswa dalam memahami dan mempraktekan materi pelajaran

Pendidikan Agama Islam, bukan semata-mata berasal dari permasalahan siswa.

Tidak menutup kemungkinan dapat disebabkan oleh guru dalam proses

pembelajarannya. Bahwa dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam,

penyampaian guru cenderung bersifat monoton dan kurang kreatif menyebabkan

motivasi siswa tidak tumbuh. “Segala sesuatu akan mudah dicerna, diterima dan

dihayati jika siswa merasa dihargai dan bermotivasi untuk belajar.”6 Pendidikan

Agama Islam adalah salah satu bidang akademis yang dapat dioptimalkan

kemampuannya dengan motivasi dan kesadaran tinggi untuk mengaplikasikannya.

Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seorang guru kerap kali hanya

terlihat sebatas menyampaikan dan menjelaskan, tanpa ada upaya menindaklanjuti

5 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional........h. 15

6 Radno Harsanto, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, (Yogyakarta: Kanisius, 2007), h. 13

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

5

kembali. Sebagaimana Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu dari sekian

ilmu yang ada, mempunyai peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Jika

ditinjau lagi, persoalan dalam kurangnya pemahaman dan tidak tampaknya

pengaplikasian, dapat berindikasi menurunkan hasil belajar siswa dalam pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Pemahaman siswa yang kurang serta ketidakmampuan

siswa dalam mempraktekkannya membuat penilaian terhadap hasil belajar siswa

menjadi rendah.Yang “hasil belajar merupakan seperangkat nilai-nilai yang

diperoleh peserta didik setelah melalui proses evaluasi yang didapat, yaitu hasil

belajar kognitifnya.”7

Dengan demikian, keberhasilan proses pembelajaran tergantung kepada guru

sebagai seorang pendidik yang berfungsi sebagai fasilitator dan motivator bagi

siswa. Terlepas dari perannya, guru memerlukan alat bantu guna memudahkan

dalam mengajar. Misalnya media pengajaran, metode pengajaran dan strategi

pembelajaran guna mencapai tujuan proses belajar mengajar.

Menanggapi persoalan yang telah disebutkan di atas, guru harus mampu

menyelenggarakan suatu pembelajaran yang lebih inovatif dan kondunsif agar

dapat lebih melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa dengan sendirinya dapat

memahami dan mampu mengaplikasikan materi pelajaran yang telah dipelajari.

Pembelajaran kini harus lebih ditekankan pada pengalaman belajar apa yang akan

dimiliki siswa dari proses pembelajaran, baik kognitif, afektif serta psikomotorik.

Salah satu pembelajaran yang dianggap sesuai terhadap hal tersebut yaitu

pembelajaran partisipatif.

“Pembelajaran Partisipatif merupakan model pembelajaran dengan melibatkan

peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran.”8 Melalui “model pembelajaran ini, siswa belajar dengan

melakukan sesuatu secara bersama-sama untuk menemukan dan membangun

pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran.”9 Pembelajaran partisipatif

7 Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,

1989), h. 50 8 H. D. Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production,

2005), h. 10 9 Nur Asma, Model Pembelajaran Kooperatif, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,

Dirjen Dikti, Direktorat Ketenagaan, 2006), h. 14

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

6

diharapkan mampu meningkatkan keterlibatan mental peserta didik dalam proses

belajar mengajar, peserta didik diberi kebebasan dan keluasan untuk

mengembangkan potensi dirinya. Adapun guru menjadi mitra belajar bagi para

peserta didik dan bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang dapat

mendorong motivasi dan tanggung jawab peserta didik dalam suasana yang

menyenangkan dan tidak kaku sehingga pembelajaran akan mudah dipahami dan

ber

wa akan memahami dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan

seh

artisipatif terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran Pendidikan

Ag

pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 135 Jakarta”

B. yang telah diuraikan di atas, permasalahan

ateri pelajaran Pendidikan

engaplikasian materi

ipatif oleh guru

pusat pada peserta didik.

Pada prosesnya, pembelajaran partisipatif memanfaatkan media yang sesuai

dengan materi, strategi pembelajaran, suasana dan tempat yang variatif. Hal ini

guna meningkatkan motivasi belajar siswa dan aktifitas siswa dalam belajar.

Sehingga, sis

ari-hari.

Dengan demikian, diduga terdapat pengaruh dalam penyelenggaraan

pembelajaran p

ama Islam.

Setelah melihat uraian pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas,

maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul “Pengaruh

Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil Belajar Siswa

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah

dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Rendahnya pemahaman dan pengaplikasian m

Agama Islam di SMP Negeri 135 Jakarta.

2. Adanya kesenjangan antara nilai raport siswa dengan p

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 135 Jakarta.

3. Masih jarang dilakukan pembelajaran yang bersifat partis

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 135 Jakarta.

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

7

4. Kurang efektifnya model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dipakai

selama ini, yakni pembelajaran partisipatif masih jarang dilakukan di SMP

l pembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 135

kan Agama Islam di

SMP Negeri 135 Jakarta.

gkatan hasil belajar dengan menggunakan model

tif

ran partisipatif masih jarang dilakukan di SMP

Negeri 135 Jakarta.

r siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

muka dan

pem atasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut yakni

tif terhadap hasil belajar siswa pada

ma Islam di SMP Negeri 135 Jakarta ?

Partisipatif dalam

Negeri 135 Jakarta.

5. Kurang bervariasinya mode

Jakarta.

6. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidi

7. Kurang terlihatnya penin

pembelajaran non partisipatif di SMP Negeri 135 Jakarta.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dengan dua aspek yaitu Model Pembelajaran Partisipa

dan hasil belajar siswa.

1. Kurang efektifnya model pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dipakai

selama ini, yakni pembelaja

2. Rendahnya hasil belaja

SMP Negeri 135 Jakarta.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di

b

Sejauhmana Pengaruh Pembelajaran Partisipa

mata pelajaran Pendidikan Aga

E. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mendeskripsikan aktivitas pelaksanaan pembelajaran

pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

8

asil pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Pengaruh Pembelajaran Partisipatif

gama Islam dengan begitu dapat meningkatkan hasil

belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

d. Bagi peneliti lain, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

khazanah ilmu pendidikan dan sebagai masukan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut.

b. Untuk membuat analisis h

melalui penerapan model pembelajaran Partisipatif.

c. Untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran Partisipatif terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2. Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan kegunaan yang diantaranya:

a. Bagi penulis, dapat menjadi wahana ilmiah dalam mengaplikasikan

kemampuan yang diperoleh selama menjalani perkuliahan dan dapat

memberikan gambaran mengenai

terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

b. Bagi guru Pendidikan Agama Islam, diharapkan hasil dari penelitian ini

dapat menjadi alternatif dalam memilih jenis pembelajaran yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

c. Bagi siswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman baru dalam belajar

yang lebih aktif hingga termotivasi dalam memahami dan mengaplikasikan

pelajaran Pendidikan A

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Partisipatif

a. Pengertian Belajar

Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan menyatakan bahwa

“Belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat pengalaman atau

latihan.”1 Definisi dari kata belajar, ada beberapa pendapat yang dikemukakan

oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut:

Menurut Morgan yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto mengemukakan belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman. Sedangkan Whiterington mengemukakan belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan dan kepandaian.2 Belajar mengandung pengertian bahwa “belajar adalah perubahan perilaku

seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran,

membaca dan meniru.”3

Belajar adalah suatu aktifitas yang bertujuan. Tujuan belajar ini ada yang

benar-benar disadari dan ada pula yang kurang begitu disadari oleh orang yang

belajar.

1 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jiwa, 1996), cet.2, h. 55 2 M. Ngalim Purwanto, Psiklogi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), h. 84 3 Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2009), cet.6, h.98

9

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

10

Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan belajar yakni suatu

perubahan tingkah laku yang menyangkut perubahan fisik, psikis yang

mencangkup perubahan dalam tingkah laku, perbuatan, sikap, ketrampilan

ataupun kecakapan sebagai akibat pengalaman dan latihan.

b. Pengertian Pembelajaran

Kata “pembelajaran” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “kata

benda yang diartikan sebagai proses, cara menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar.”4 Correy mengemukakan bahwa pembelajaran adalah suatu

“proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk

memungkinkan ia turut dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan

respon terhadap situasi tertentu.”5

Pembelajaran dapat pula dikatakan sebagai proses belajar mengajar, karena

pada dasarnya pembelajaran merupakan interaksi antara pendidik dalam

mengajar (teaching) dan peserta didik dalam belajar (learning). Perlu

diketahui, bahwa pembelajaran tidak sama dengan pengajaran. Sebagaimana

pengajaran adalah “perbuatan, cara mengajar”6 seorang pendidik kepada

peserta didik.

Pembelajaran, ada yang bersifat pembelajaran Konvensional dan

pembelajaran Kooperatif.

1) Pembelajaran Konvensional

Percival dan Ellington dalam Mukminan (1992) menamakan

pembelajaran konvensional dengan pembelajaran yang berpusat pada guru.

Hampir seluruh kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru, seluruh

system diarahkan pada rangkaian yang rapi dalam lembaga pendidikan

tanpa ada usaha untuk mencari dan menerapkan strategi belajar yang

berbeda yang sesuai dengan tingkat kesulitan tiap-tiap individu.

4 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

2002), h.17 5 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2003), h.61 6 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.........h.11

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

11

Pembelajaran konvensional dapat diartikan sebagai pembelajaran yang

dilakukan dengan komunikasi satu arah, sehingga siatuasi belajarnya

terpusat pada pengajar. Ini berarti guru mengajar untuk memberikan

informasi secara lisan dan data kepada siswa tanpa ada usaha

mengembangkan keterampilan. Guru juga hanya mengajar menggunakan

buku sumber atau buku paket sehingga selama proses belajar mengajar

berlangsung, siswa hanya berinteraksi dengan buku sumber atau buku

paket.

Aktivitas-aktivitas yang terkandung dalam pembelajaran konvensional,

yaitu:

a) Guru menerapkan suatu konsep.

b) Guru memberikan contoh soal dan penyelesainnya.

c) Guru memberikan soal- soal latihan.

d) Siswa menyimak, mencatat dan mengerjakan tugas-tugas serta ulangan

tes yang diberikan guru.

Nasution dalam bukunya yang berjudul Berbagai Pendekatan dalam

proses Belajar dan Mengajar, mengungkapkan ciri-ciri pembelajaran

konvensional, yaitu:

a) Bahan pelajaran disajikan kepada kelompok secara keseluruhan tanpa memperhatikan siswa secara individual.

b) Kegiatan pembelajaran umumnya berbentuk ceramah dan tugas tertulis.

c) Siswa bersifat pasif karena harus mendengarkan penjelasan guru. d) Dalam kecepatan belajar, siswa harus belajar menurut kecepatan

umum yang ditentukan oleh guru mengajar. e) Keberhasilan belajar umumnya dinilai oleh guru secara subyektif. f) Hanya sebagian kecil yang menguasai bahan pelajaran secara

tuntas. g) Guru terutama berfungsi sebagai sumber informasi atau

pengalaman.7 Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran konvensional terletak pada

peranan guru dalam penyajian materi pelajaran dan dalam mengelola proses

7 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 209-211

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

12

pembelajaran. Proses pembelajaran lebih mudah dikendalikan oleh

pengajar, sehingga bisa lebih terarah pada proses pembelajaran yang

berlangsung. Guru berperan sebagai penyampai informasi sebanyak-

banyaknya kepada siswa.

2) Pembelajaran Kooperatif

Dan pembelajaran Kooperatif, sebagaimana Didi Sutardi dan Encep Sudirjo

mengutip pendapat beberapa ahli, diantaranya :

Richard D. Kellough “Cooperative learning a genre of instructional strategies that use small group students working together and helping each other on learning tasks, stressing support for one another rather than competition”. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi pembelajaran, dimana menggunakan kelompok-kelompok kecil siswa untuk bekerja bersama dan saling membantu satu sama lain dalam menyelesaikan tugas yang dipelajarinya, ditekankan kepada membantu satu sama lain bukan pada kompetisi. Slavin, “Cooperative learning methods share the idea that students work together to learn and are responsible for their teammates as well as their own”. Pembelajaran kooperatif dilakukan melalui saling bertukar pikiran, dimana siswa belajar bersama dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara individu maupun kelompok.8 Kegiatan siswa dalam pembelajaran kooperatif antara lain mengikuti

penjelasan guru secara aktif, menyelesaikan tugas-tugas dalam kelompok,

memberikan penjelasan kepada teman sekelompoknya, mendorong teman

kelompoknya untuk berpartisipasi aktif, dan berdiskusi. Pembelajaran

kooperatif dimaksudkan untuk memperkuat pelajaran akademik setiap anggota

kelompok, tujuannya agar siswa lebih berhasil dalam belajar dari pada belajar

sendiri. Sebagai konsekuensinya, untuk menjamin agar setiap siswa belajar,

maka setiap siswa harus diberi tanggung jawab secara individual mengerjakan

bagian tugasnya sendiri, dan mengetahui apa yang menjadi target yang harus

dipelajarinya.

Menurut Didi Sutardi dan Encep Sudirjo, dalam bukunya “Pembaharuan

dalam PBM di SD,” pembelajaran kooperatif atau cooperative learning

setidaknya memiliki lima prinsip yang dianut, sebagai berikut

8 Didi Sutardi dan Encep Sudirjo, Pembaharuan dalam PBM di SD…, h.57-58

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

13

a) Belajar siswa aktif (student active learning)

Proses pembelajaran berpusat pada siswa, aktivitas belajar lebih dominan

dilakukan oleh siswa, pengetahuan yang dibangun dan ditemukan adalah

belajar bersama-sama dengan anggota kelompok sampai masing-masing

siswa memahami materi pembelajaran dan diakhiri dengan membuat

laporan kelompok dan individual.

b) Belajar bekerjasama (cooperative learning)

Proses pembelajaran dilalui dengan bekerjasama dalam kelompok untuk

membangun pengetahuan yang tengah dipelajari. Prinsip pembelajaran

inilah yang melandasi keberhasilan penerapan model pembelajaran

kooperatif. Seluruh siswa terlibat secara aktif dalam kelompok untuk

melakukan diskusi, memecahkan masalah, dan mengujinya secara bersama.

Pengetahuan yang diperoleh melalui hasil kerjasama diyakini lebih bernilai

permanen.

c) Pembelajaran Partisipatif (Partisipative leraning)

Melalui model pembelajaran ini, siswa belajar dengan melakukan sesuatu

atau learning by doing, secara bersama-sama untuk menemukan dan

membangun pengetahuan yang menjadi tujuan pembelajaran.

d) Mengajar Reaktif (reactive teaching)

Motivasi siswa dapat dibangkitkan, jika guru mampu menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan dan menarik serta dapat meyakinkan siswanya

akan manfaat pelajaran untuk masa depan mereka. Ciri-ciri guru yang

reaktif, antara lain: (1) menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar, (2)

pembelajaran dari guru dimulai dengan hal-hal yang diketahui dan

dipahami oleh siswa, (3) selalu menciptakan suasana belajar yang menarik

bagi siswa-siswanya, (4) mengetahui hal-hal yang membuat siswa menjadi

bosan dan segera mencari solusi.

e) Pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning)

Pembelajaran yang menyenangkan, harus dimulai dari sikap dan perilaku

guru di luar maupun di dalam kelas. Guru harus memiliki sikap yang

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

14

ramah, dengan tutur bahasa yang menyayangi siswa-siswanya dan bersabar

dalam menghadapi masalah di kelas.

c. Konsep Pembelajaran Partisipatif

Kata “Partisipatif” dapat diartikan “hal ikut serta dalam suatu kegiatan,

melakukan partisipasi, ikut berperan serta dalam suatu kegiatan.”9 Dan yang

dimaksud dengan pembelajaran Partisipatif adalah model pembelajaran dengan

melibatkan peserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pmbelajaran.10 Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat juga

diartikan sebagai “upaya pendidik untuk mengikut sertakan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan

program dan penilaian program.”11

Pembelajaran partisipatif memiliki prinsip-prinsip tersendiri dalam

kegiatan belajar dan membelajarkan. Prinsip dalam kegiatan belajar adalah

bahwa peserta didik memiliki kebutuhan belajar dan berperilaku belajar.

Prinsip dalam kegiatan membelajarkan bahwa pendidik menguasai, memahami

materi atau bahan belajar dan berperilaku membelajarkan peserta didik.

d. Ciri-ciri Pembelajaran Partisipatif

Ciri-ciri Pembelajaran Partisipatif berdasarkan pada pengertian

pembelajaran partisipatif yaitu upaya untuk mengikutsertakan peserta didik

dalam pembelajaran, maka ciri-ciri dalam kegiatan pembelajaran partisipatif

adalah :

1) Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam

melakukan kegiatan pembelajaran

2) Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk berpartisipasi

dalam pembelajaran.

9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia.........h.320 10 H. D. Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production,

2005), h. 10 11 http://74.125.153.132/search Model-Pembelajaran- Sosial+model+partisipatorik, 31 maret

010

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

15

3) Pendidik membantu peserta didik untuk menciptakan situasi belajar yang

kondusif.

4) Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran kelompok.

5) Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat

berprestasi.

6) Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan

permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.

Knowles menyebutkan bahwa indikator dalam pembelajaran partisipatif,

yaitu:

1) Adanya keterlibatan emosional dan mental peserta didik;

2) Adanya kesediaan peserta didik untuk memberikan kontribusi dalam

pencapaian tujuan;

3) Dalam kegiatan belajar terdapat hal yang menguntungkan peserta didik.12

Pembelajaran partisipatif dapat dikembangkan dengan prosedur sebagai

berikut:

1) Menciptakan suasana yang mendorong peserta didik siap belajar.

2) Membantu peserta didik menyusun kelompok agar siap belajar.

3) Membantu peserta didik untuk menemukan kebutuhan belajarnya.

4) Membantu peserta didik menyusun tujuan belajar.

5) Membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.

6) Membantu peserta didik melakukan evaluasi diri terhadap proses dan hasil

belajar.

e. Tahap Kegiatan Pembelajaran Partisipatif

Kegiatan pembelajaran partisipatif dapat ditempuh melalui enam tahapan

kegiatan, mencangkup: “(1) pembinaan keakraban; (2) identifikasi kebutuhan

dan sumber serta kemungkinan hambatan; (3) perumusan tujuan belajar; (4)

12 E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 – Panduan Belajar KBK, (Bandung: PT. Remaja

Rosda Karya, 2005), h. 156

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

16

penyusunan program pembelajaran; (5) pelaksanaan kegiatan pembelajaran;

dan (6) penilaian terhadap proses, hasil serta dampak kegiatan belajar.”13

Sebagaimana yang dikembangkan oleh H.D. Sudjana dalam bukunya “Metode

dan Teknik Pembelajaran Partisipatif”, berikut penjelasan dari masing-masing

tahapan kegiatan, antara lain:

1) Tahap Pembinaan Keakraban Tahap pembinaan keakraban merupakan tahap untuk mempersiapkan para peserta didik melakukan interaksi dalam kegiatan pembelajaran partisipatif, baik dengan pendidik maupun dengan peserta didik yang lain. Peserta didik tentunya akan merasa siap untuk saling belajar apabila telah terbina suasana yang akrab, saling mempercayai dan saling menghargai di antara peserta didik. Dengan demikian setiap peserta didik diharapkan terdorong untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Teknik pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik dalam membina keakraban yakni pembentukan kelompok. Pada penelitian ini, tahap pembinaan keakraban dapat pula diwujudkan pada kegiatan pendahuluan dalam proses pembelajaran. Selain untuk menciptakan keakraban antar peserta didik, tahap ini juga dapat digunakan untuk menggali kemampuan peserta didik sebelum memulai proses pembelajaran. Misalnya me-review pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari, sebagai bekal untuk memahami materi yang akan dipelajari. Teknik yang dapat digunakan yakni games dan kuis yang dikerjakan secara berkelompok.

2) Tahap Identifikasi Kebutuhan dan Sumber serta Kemungkinan Hambatan Tahap identifikasi kebutuhan dan sumber serta kemungkinan hambatan merupakan upaya pendidik untuk melibatkan peserta didik dalam mengenali, menyatakan dan merumuskan kebutuhan belajar sumber-sumber yang tersedia dan hambatan yang mungkin dihadapi dalam kegiatan belajar. Tahap ini bertujuan untuk memotivasi peserta didik agar kegiatan belajar itu dirasakan menjadi milik peserta didik. Selain itu juga, diharapkan peserta didik dapat mempersiapkan diri untuk belajar. Teknik-teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam tahap ini antara lain: Curah pendapat (Brain Storming), diskusi kelompok dan Lembaran Isian Kebutuhan.

3) Tahap Perumusan Tujuan Belajar Tujuan belajar berfungsi sebagai pengarah kegiatan belajar dan tolak

ukur efektifitas pencapaian hasil kegiatan belajar. Tahap perumusan

13 H. D. Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, (Bandung: Falah Production,

2005), h. 66

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

17

tujuan belajar ini merupakan tahap yang melibatkan peserta didik dalam menentukan dan merumuskan tujuan belajar yang ingin mereka capai melalui kegiatan belajar dengan bimbingan pendidik.

Pada penelitian ini, tahap perumusan tujuan belajar dilakukan dengan teknik Lembaran Isian Perumusan Tujuan Belajar. Dengan demikian, peserta didik mengetahui tujuan dari proses pembelajaran yang akan ditempuhnya. Tahap ini dilakukan untuk memotivasi peserta didik dalam mempersiapkan dan mengikuti kegiatan belajar, serta senantiasa mengukur tingkat keberhasilan yang dicapainya dalam memahami pelajaran.

4) Tahap Penyusunan Program Pembelajaran Tahap penyusunan program pembelajaran melibatkan peserta didik

dalam kegiatan penyusunan program kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah supaya peserta didik dapat memiliki pengalaman bersama dalam menyatakan, memilih, menyusun dan menetapkan program kegiatan belajar yang akan ditempuh. Hasil dari tahap ini adalah rencana atau program kegiatan belajar. Teknik-teknik yang dapat dilakukan dalam tahap ini yakni diskusi kelompok.

5) Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran peserta didik dituntut

keterlibatannya dalam upaya membina dan mengembangkan kegiatan belajar yang telah disepakati dan ditetapkan bersama pada saat penyusunan program. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, para peserta dibantu oleh pendidik agar melibatkan diri dalam proses pembelajaran. Teknik-teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tersebut mencangkup: Diskusi, Ceramah bervariasi, permainan dan kuis.

6) Tahap Penilaian terhadap Proses, Hasil serta Dampak Kegiatan Belajar Pada tahap penilaian terhadap proses, hasil serta dampak kegiatan

belajar ini peserta didik dilibatkan dalam mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah ditempuhnya. Pada tahap ini pendidik mengumpulkan, mengolah dan meyajikan data atau informasi mengenai program kegiatan pembelajaran sebagai bahan analisis untuk menentukan tindakan yang tepat. Aspek-aspek yang dinilai adalah proses, hasil dan pengaruh pembelajaran. Teknik-teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam tahap penilaian ini yakni wawancara dan lembar pendapat.14

14 H. D. Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif........ h. 67

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

18

Upaya penerapan pembelajaran partisipatif pada pendidikan sekolah dapat

dipertegas dengan menekankan peranan pendidik untuk membantu peserta didik

melakukan kegiatan belajar secara aktif dan partisipatif.

Keterlibatan dalam penyusunan dan pengembangan program pembelajaran,

pendidik bersama peserta didik meliputi, melakukan identifikasi sumber-sumber

dan kemungkinan hambatan dalam pembelajaran, serta melaksanakan dan

menilai program pembelajaran. Sedangkan keterlibatan pendidik dalam

menumbuhkan situasi belajar yang kondusif bagi peserta didik untuk belajar

meliputi upaya menciptakan iklim belajar yang partisipatif.

Mc. Keachi (dalam Dimyati, 2002:119) mengemukakan 4 aspek terjadinya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran: a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran. b. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang berbentuk

interaksi antar siswa. b. Kekompakan kelas sebagai kelompok belajar. c. Kebebasan belajar yang diberikan kepada siswa, dan kesempatan untuk

berbuat serta mengambil keputusan penting dalam proses pembelajaran.15 Gagne dan Brigs (1979) menjelaskan rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam kelas meliputi tujuh aspek untuk menumbuhkan aktifitas dan partisipasi siswa. Masing-masing diantaranya: a. Memberikan motivasi atau menarik minat perhatian siswa, sehingga

mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. b. Memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep) yang akan dipelajari. c. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya. d. Memunculkan aktifitas dan partisipasi siswa dalam kegiatan

pembelajaran. e. Memberikan umpan balik (feed back). f. Memberikan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga

kemampuan siswa selalu terpantau dan terukur. g. Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.16

Berdasarkan uraian mengenai pembelajaran partisipatif, berikut ini penulis

sajikan kelebihan-kelebihan pembelajaran partisipatif:

a. Siswa mengetahui tujuan dan makna dari setiap pembelajaran yang akan

ditempuhnya, sehingga siswa termotivasi untuk berusaha mencapainya.

15 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), h.177 16 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa…, h.84

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

19

b. Guru dan siswa turut menyusun program dan rencana pembelajaran yang

akan ditempuhnya, sehingga dapat disusun program pembelajaran yang

menyenangkan dan sesuai dengan keinginan siswa. Selain itu, siswa juga

akan dilatih untuk bertanggungjawab untuk mengikuti pembelajaran yang

telah disusunnya dengan sungguh-sungguh.

c. Siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan serta segala sesuatu yang

dibutuhkannya dalam belajar, sehingga siswa dilatih untuk belajar secara

terarah.

d. Terjalinnya komunikasi dan interaksi yang akrab antara siswa dan guru

maupun siswa dengan siswa, sehingga siswa merasa nyaman untuk saling

belajar.

e. Siswa termotivasi untuk memahami konsep-konsep dengan tingkat

kemampuan dan pengalamannya sendiri.

f. Guru berperan sebagai fasilitator dan motivator dalam proses pembelajaran,

sehingga melatih kemandirian siswa.

g. Siswa dilatih untuk mengevaluasi tingkat pemahaman yang dicapainya

terhadap konsep/materi yang telah dipelajarinya.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam dunia pendidikan dikenal istilah kemampuan yang dicapai siswa

dalam menyerap pelajaran. Ada yang mengatakan hasil, potensi, skor dan

adapula yang menggunakan istilah prestasi.

“Hasil belajar dapat diartikan bila seseorang telah belajar akan terjadi

perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi

tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.”17

Hasil belajar yang baik merupakan tujuan pendidikan yang ingin dicapai

dari proses pengajaran. Ada tiga aspek yang termasuk sebagai hasil belajar

siswa yakni bidang kognitif, afektif dan psikomotorik.

17 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2006), h.30

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

20

Dari penjelasan diatas, hasil belajar dapat dibagi kedalam tiga: 1) aspek

kognitif; 2) aspek afektif; dan 3) aspek psikomotorik. Dr. Ahmad Tafsir dalam

buku “Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam” mengutip Teori Taksonomi

Bloom, bahwa untuk domain Kognitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang dibagi menjadi pengetahuan, pemahaman, penerapan dan

penilaian. Lalu domain Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai, ranah afektif

meliputi kemampuan menerima, menjawab atau reaksi dan menilai. Dan hasil

belajar Psikomotorik merupakan hasil belajar yang berhubungan dengan

ketrampilan gerak seseorang. Dasar kemampuan yang diukur adalah

kemampuan fisik. Terdiri atas hasil belajar gerakan refleks, kemampuan fisik,

gerakan yang terampil.

“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

ia menerima pengalaman belajarnya.”18 Menurut Dr. Mulyono hasil belajar

adalah “kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.”19

Dalam proses belajar mengajar di sekolah perubahan tingkah laku siswa

ditandai dengan kemampuan peserta didik menerapkan dan

mendemonstrasikan pengetahuannya serta ketrampilannya. Perubahan inilah

yang disebut hasil belajar. Hal ini selaras dengan pendapat DR. Suharsimi

Arikunto dalam bukunya Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan mengatakan, “ Hasil

Belajar adalah hasil akhir setelah mengalami proses belajar, dimana tingkah

laku itu tampak dalam bentuk perbuatan yang dapat diamati dan dapat

diukur.”20

Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau criteria

dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa

sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang

lebih baik.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah nilai yang diperoleh peserta didik setelah melalui proses belajar.

18 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdikarya, 2005), h.22

19 Mulyono Abdur Rahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesusilaan Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta

20 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h.133

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

21

b. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi

menjadi dua bagian, yaitu:

1) Faktor Internal

a) Faktor Biologis (Jasmaniah)

Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan adalah:

(1) Kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam

kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini

terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota tubuh.

(2) Kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat

mempengaruhi keberhasilan belajar. Dalam menjaga kesehatan

fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan

dan minum yang teratur , olahraga serta cukup tidur.

b) Faktor Psikologis

Faktor Psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini

meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang.

Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah

kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi

hal-hal berikut:

(1) Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar berpengaruh besar

terhadap keberhasilan belajar seseorang.

(2) Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan

belajar seseorang.

(3) Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang

dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi

rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang.

(4) Daya ingat seseorang mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu

daya jiwa untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan

kembali suatu kesan dalam menerima pelajaran.

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

22

(5) Daya konsentrasi seseorang untuk memfokuskan pikiran,

perasaan, kemauan dan panca indera pada satu objek juga

mempengaruhi keberhasilan belajar.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor lingkungan keluarga

Faktor lingkungan rumah atau keluarga merupakan lingkungan

pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar

seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya

perhatian orang tua terhadap perkembangan proses belajar dan

pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan

belajarnya.

b) Faktor lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan

keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan

belajar para siswa disekolah mencangkup metode mengajar, kurikulum,

relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu

sekolah, tata tertib atau disiplin yang diterapkan.

c) Faktor lingkungan masyarakat

Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang

dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan factor

ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena

keberadaanya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang

keberhasilan belajar diantaranya, adalah lembaga-lembaga pendidikan

nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja

dan lain-lain.

Dengan memperhatikan factor-faktor tersebut diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari

penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

23

3. Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan menurut Abuddin Nata adalah “upaya menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai bagi anak didik. Sehingga nilai-nilai yang

terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian dari kepribadian anak yang

pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi

masyarakat”.21

Pendidikan Islam merupakan “pendidikan dapat menjalankan peranan yang

menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli

ilmu agama dan mengamalkan ajaran agamanya”.22

Pendidikan Agama Islam menurut Zakiah Darajat adalah “suatu usaha

untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami

ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya

dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup”.23

Pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yakni berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan, ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak.24 Dengan demikian Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk

membina, menanamkan dan membiasakan peserta didik agar berperilaku sesuai

dengan ajaran-ajaran agama Islam agar kelak mendapat kebahagiaan di dunia

dan akhirat. Dimana Pendidikan Agama Islam bukanlah sekedar penambahan

pengetahuan akan tetapi bagaimana pengetahuan dan pengalaman yang telah

didapatkan itu dapat dipraktekkan dalam perilaku sehari-hari.

21Abuddin Nata, Kapita Selekta Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Angkasa, 2003), Cet. I, h. 10

22http://www.depag.co.id, 20 Mei 2010 23Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep

dan Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. III, h. 130 24Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam Sejak Dini, (Jakarta: A.H. Ba’adillah Press, 2002),

Cet. I, h. 37.

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

24

b. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Pengembangan, yakni meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta

didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam lingkungan

keluarga. Pada dasarnya kewajiban menanamkan keimanan dan ketakwaan

dilakukan oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuhkembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,

pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketakwaan tersebut dapat

berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

2) Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan hidup

di dunia maupun di akhirat.

3) Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya

baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah

lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.

4) Perbaikan, yakni untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-

kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran dalam kehidupan sehari-hari.

5) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya

atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat

perkembangannya.

6) Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum.

7) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang mempunyai bakat

khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang secara

optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi orang

lain.25

Dari penjelasan di atas, fungsi Pendidikan Agama Islam di sekolah atau

madrasah yakni untuk mengembangkan pemahaman siswa mengenai ajaran

25Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,.......h. 134-

135

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

25

agama Islam yang telah mereka dapatkan dalam lingkungan keluarga serta

memperbaiki dan mencegah dari kesalahan-kesalahan pemahaman dan hal-hal

yang bertentangan dengan ajaran agama Islam.

c. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam berarti pendidikan tentang tata hidup yang berisi

pedoman pokok yang akan dipergunakan oleh manusia dalam menjalani

kehidupannya di dunia ini untuk menyiapkan kehidupan yang sejahtera di

akhirat. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi:

1) Keimanan

Ruang lingkup pengajaran keimanan itu meliputi rukun Iman yang enam,

yakni percaya kepada Allah SWT, kepada para Rasul Allah SWT, kepada

para Malaikat, kepada Kitab-kitab Suci yang diturunkan kepada para Rasul

Allah SWT, kepada Hari Kiamat, kepada Qadha’ dan Qadar.26

2) Ibadah

Ibadah yakni mengikuti segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala

laranganNya. Hubungan antara manusia dengan Allah SWT diatur dalam

ibadah secara khas yang mencakup thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji.

sedangkan dalam hubungannya dengan sesama manusia dan lainnya diatur

dalam muamalat secara luas.

3) Al-Quran

Isi pengajaran Al-Qur’an diantaranya adalah pengenalan huruf hijaiyah,

cara membunyikannya, bentuk dan fungsi tanda baca dan tanda berhenti,

dan lain sebagainya. Ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an ini lebih banyak

berisi pengajaran yang memerlukan banyak latihan dan pembiasaan.27

4) Akhlak

Pendidikan akhlak berkisar mengenai persoalan kebaikan dan kesopanan,

tingkah laku yang terpuji serta berbagai persoalan yang timbul dalam

26Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,

1995), Cet. I, h. 84 27Zakiah Darajat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam.......h. 90

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

26

kehidupan sehari-hari dan bagaimana seharusnya seorang siswa bertingkah

laku.

5) Sejarah (tarikh)

Pengajaran sejarah, yakni sejarah yang berhubungan dengan pertumbuhan

dan perkembangan umat Islam, seperti peperangan yang dilakukan oleh

Nabi Muhammad Saw dan para sahabat melawan orang kafir, pemerintahan

pada zaman Nabi Saw dan para sahabat, riwayat hidup Nabi Muhammad

Saw dan masih banyak lagi yang lainnya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan

penulis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Mursanti dalam skripinya yang berjudul “Pola

Belajar Partisipatif Sebagai Suatu Cara Yang Mengaktifkan Siswa”.

Penelitian tersebut merupakan studi deskriptif kualitatif di Panti Sosial Bina

Remaja Taruna Jaya, Tebet-Jakarta Selatan. Hasil dari penelitian tersebut

menyatakan bahwa pola belajar partisipatif berhasil mengaktifkan peserta

didik dan melatih kemandirian peserta didik. Selain itu juga, peserta didik

menyukai pola belajar partisipatif ini.

2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Yoyon Suryono, dalam laporannya yang

berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Bangun Datar

Segi Empat Melalui Penerapan Model Pembelajaran Partisipatif Siswa Kelas

VII-A UPTD SMP Negeri.” Berdasarkan hasil-hasil dari penelitian tersebut

dapat disimpulkan bahwa peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran

matematika materi bangun datar segi empat melalui penerapan model

pembelajaran partisipatif meningkat dan hasil belajar matematika materi

bangun datar segi empat melalui model penerapan pembelajaran partisipatif

meningkat.

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

27

C. Kerangka Berfikir

Saat ini pendidikan diharapkan dapat mentransfer ilmu pengetahuan terhadap

anak didiknya secara tepat, sehingga anak didik kelak dapat bertanggung jawab,

mandiri, berperilaku baik dan bermanfaat bagi dirinya maupun lingkunganya.

Demikian halnya dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam, diharapkan

siswa tidak hanya sebatas memahami konsep pelajaran dan materi-materi

Pendidikan Agama Islam saja. Namun lebih ditingkatkan lagi pada proses

pengaplikasiannya.

Beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi diantaranya

kecerdasan siswa, bakat siswa, kemampuan belajar, minat siswa, model

penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, serta

kondisi masyarakat luas.

Menanggapi hal-hal tersebut, guru harus mampu menyelenggarakan suatu

pembelajaran yang lebih inovatif dan kondunsif agar dapat lebih melibatkan

siswa secara aktif sehingga siswa dengan sendirinya dapat memahami dan

mampu mengaplikasikan materi pelajaran yang telah dipelajari. Pembelajaran

kini harus lebih ditekankan pada pengalaman belajar apa yang akan dimiliki

siswa dari proses pembelajaran.

Pembelajaran Partisipatif merupakan model pembelajaran dengan melibatkan

pserta didik secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pembelajaran. 28 Pembelajaran partisipatif diharapkan mampu meningkatkan

keterlibatan peserta didik dalam proses belajar mengajar, peserta didik diberi

kebebasan dan keluasan untuk mengembangkan potensi dirinya. Hal ini guna

meningkatkan motivasi belajar siswa dan aktifitas siswa dalam belajar. Sehingga,

siswa akan memahami dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-

hari serta dapat berimplikasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Dengan demikian, penyelenggaraan pembelajaran partisipatif diduga dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

28 H. D. Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif........ h. 10

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

28

D. Hipotesis

Ha : Adanya pengaruh Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil Belajar Siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Ho : Tidak adanya pengaruh Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil Belajar

Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 135 Jakarta yang beralamat di Jalan

Teluk Palu No. 35 Pondok Bambu, Jakarta Timur.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2009/2010,

yaitu terhitung dari tanggal 29 April sampai dengan tanggal 27 Mei 2010.

B. Metode Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yakni pembelajaran Partisipatif dan hasil

belajar siswa. Sebagaimana yang dimakud dengan ”variabel adalah hal-hal yang

menjadi objek penelitian.”1 Dan yang menjadi variable I yaitu pembelajaran

Partisipatif dan variable II yaitu hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan guna

mengetahui Pengaruh Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil Belajar Siswa pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dan metode penelitian yang digunakan

dalam hal ini adalah metode eksperimen.

1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta,

2002), h. 10

29

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

30

Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan dua kelompok sample

sebagai berikut:

1. Kelompok Eksperimen, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

Partisipatif.

2. Kelompok Kontrol, yaitu kelompok siswa yang mendapatkan pembelajaran

konvensional.

Desain penelitian yang digunakan adalah Desain Kelompok Kontrol dan

Eksperimen dengan Posttest. Untuk lebih jelasnya desain penelitian digambarkan

pada tabel berikut:

Tabel 1

Desain Penelitian

Kelompok Pengambilan Perlakuan Posttest

Eksperimen A X1 O

Kontrol A X2 O

Keterangan:

A = pengambilan sampel secara random/acak

O = posttest pada kelompok eksperimen maupun kelas kontrol

X1 = perlakuan dengan menerapkan pembelajaran partisipatif

X2 = perlakuan dengan menerapkan pembelajaran konvensional

C. Populasi dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Adapun penelitian ini

dilakukan terhadap siswa SMP Negeri 135 Jakarta. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa SMP Negeri 135 Jakarta dengan jumlah 819 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang

dianggap mewakili terhadap populasi dan diambil dengan menggunakan teknik

sampling. Dari seluruh siswa SMP Negeri 135 Jakarta, diambil 2 kelas secara

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

31

acak untuk dijadikan sample. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Cluster Random Sampling (Sampel acak kelompok), dengan unit

samplingnya adalah kelas. Berdasarkan teknik sampling tersebut terpilih kelas

VII-3 sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa yang muslim 35 orang dan

kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen dengan jumlah siswa yang muslim 35

orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, penelitian ini menggunakan

teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok. Tes yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes akhir (posttest) dengan bentuk tes obyektif

yang terdiri dari 25 soal. Tes ini diuji melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji

taraf sukar, uji daya pembeda dan fungsi distraktor. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan dalam pengolahan data, sebagai berikut:

a) Uji Validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang tidak valid berarti mempunyai

validitas rendah. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur validitas

adalah:

r pbi = QP

SDMM

t

tp −

Keterangan :

r pbi : koefisien korelasi antara variabel I dan variabel II

Mp : skor rata-rata hitung yang dimiliki testee, yang untuk butir item

yang bersangkutan telah dijawab betul.

Mt : skor rata-rata dari skor total

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

32

SDt : deviasi standar dari skor total.

P : jumlah testee yang menjawab betul

Q : jumlah testee yang menjawab salah

Uji validitas intrumen dilakukan dengan mengkonsultasikan hasil

perhitungan di atas dengan r tabel pada taraf signifikan 5 % dengan ketentuan

bahwa jika r pbi sama atau lebih besar dari r tabel maka soal tersebut dinyatakan

valid.

b) Uji Reliabilitas

Reliabilitas dapat diartikan bahwa suatu soal dapat dengan ajeg atau tetap

memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Adapun rumus yang

digunakan untuk mengukur reliabilitas tes yang berbentuk obyektif adalah:

rii = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−

−∑

211 tS

PQk

k

Keterangan :

rii : koefisien reliabilitas tes

k : banyaknya butir item

1 : bilangan konstan

∑ PQ : jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

St2 : varian total

c) Uji Taraf Sukar

Uji taraf sukar butir soal bertujuan untuk mengetahui bobot soal. Untuk

mengetahui tingkat kesukaran butir soal digunakan rumus sebagai berikut:

P = TR

Keterangan :

P : Tingkat kesukaran Butir Soal

R : Jumlah yang menjawab benar

T : Jumlah seluruh peserta tes

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

33

d) Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan soal

dalam membedakan kemampuan siswa. Untuk mengetahui daya pembeda

tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut:

D = MRXF

MTXF RITI )1()1( =

−=

Keterangan :

D : Daya Beda

FTI : kelompok tinggi

FRI : kelompok rendah

MT : Jumlah responden kelompok tinggi

MR : Jumlah responden kelompok rendah

e) Distraktor

Pemasangan distraktor pada tiap butir item adalah agar dari sekian

banyak testee yang mengikuti tes hasil belajar ada yang tertarik untuk

memilihnya, sebab mereka menyangka bahwa distraktor yang mereka pilih

merupakan jawaban betul. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur

fungsi distraktor pada tiap butir item adalah:

Dis = %100)(

xsiswajumlah

pilihanjawabanJumlah

2 Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data dengan pengamatan dan

pencatatan dengan sistematik untuk mengumpulkan data tentang

pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Observasi dilakukan untuk

mengetahui hubungan antara pembelajaran partisipatif terkait dengan hasil

belajar siswa.

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

34

3 Wawancara

Wawancara sebagai teknik pengumpulan data untuk memperoleh dan

mendalami data mengenai pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan

menerapkan pembelajaran Partsispatif dan juga hasil belajar siswa.

4 Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data untuk memperoleh data

terstruktur organissasi, visi dan misi serta prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data, penulis menempuh cara berikut:

1) Editing

Mengedit adalah memeriksa hasil tes dan pedoman observasi yang

diserahkan oleh para pengumpul data. Setelah tes diisi oleh responden dan

telah dikumpulkan kepada penulis, kemudian penulis memeriksa satu persatu

tes yang dikembalikan. Bila ada jawaban yang diragukan atau tidak dijawab,

maka penulis menghubungi responden yang bersangkutan untuk

menyempurnakan jawabannya.

2) Tabulating

Langkah selanjutnya yakni memindahkan data dengan memindahkan

jawaban yang terdapat dalam tes. Termasuk kegiatan tabulasi ini adalah

memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor.

2. Teknik Analisis Data

a. Pengujian Prasyarat Analisis Data

1) Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sample berasal

dari populasi yang berdistribusi normal. Uji Normalitas yang digunkan

adalah Uji Liliefors dengan rumus L0 = Max )()( ii ZSZF −

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

35

Kemudian diinterpretasikan dengan harga Lt (L tabel), kesimpulannya jika :

L0 < Lt : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

L0 > Lt : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sample

berasal dari populasi yang variansnya sama. Uji Homogenitas yang

digunakan adalah Uji Fisher dengan rumus:

F = 2

2

k

b

SS

dimana S2 =)1(

)( 21

21

−∑ ∑nn

XXn

Adapun criteria pengujian untuk Uji Homogenitas adalah Ho diterima

jika Fh < Ft, dimana Ho memiliki varians yang homogen dan Ho ditolak

jika Fh > Ft, dimana Ho memiliki varians yang tidak homogen.

b. Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan yang

signifikan hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran partisipatif

dengan hasil belajar siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Untuk menguji Hipotesis maka digunakan Uji “t”. Rumus Uji “t” yang

digunakan yaitu:

thitung = M1 - M2

SEM1-M2

Keterangan :

thitung : nilai thitung

M1 : Mean dari Mean Variable I (kelompok eksperimen)

M2 : Mean dari Mean Variable II (kelompok kontrol)

SEM1-M2 : Standard Error perbedaan Mean Variabel I dan Mean

Variabel II

Pengujian hipotesis juga didukung dengan penghitungan persentase,

nilai dalam bentuk persen menunjukkan besarnya persentase pengaruh

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

36

pembelajaran partisipatif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Penghitungan persentase diaali dengan

penghitungan korelasi, dengan menggunakan rumus Product Moment :

r xy = n ∑ XY – ( ∑X )( ∑Y )

( n ∑X2 – ( ∑X )2 ) ( n ∑Y2 - ( ∑Y )2 )

Setelah diperoleh nilai korelasinya, kemudian dihitung besar

persentasenya dengan menggunakan rumus koefisien of determation atau

koefisien penentu, dengan rumus:

KD = r2 x 100 %

F. Hipotesis Statistik

Untuk menguji Hipotesis maka digunakan Uji “t”. Dan kriteria pengujian

hipotesis pada penelitian ini adalah:

Jika thitung < ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan selama 4 pertemuan. Materi Pendidikan Agama

Islam yang diajarkan pada penelitian ini adalah pokok bahasan sejarah Nabi

Muhammad SAW yang meliputi sejarah Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa

risalah, akhlak-akhlak Nabi yang terpuji, contoh perilaku akhlak terpuji Nabi dan

misi Rasulullah SAW dalam berdakwah. Pada proses pembelajaran kedua

kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen (kelas VII-

1) mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran partisipatif,

sedangkan kelompok kontrol (kelas VII-3) mendapatkan pembelajaran dengan

menggunakan pemebelajaran konvensional. Oleh karena itu, perubahan yang

terjadi pada sampel setelah perlakuan disebabkan oleh perbedaan perlakuan-

perlakuan dalam poses pembelajaran tersebut.

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa kelompok eksperimen

mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran partisipatif. Pada

awal pertemuan penulis terlebih dahulu menyampaikan pembelajaran yang akan

diterapkan dalam beberapa pertemuan ke depan kepada siswa.

Pada pertemuan pertama, penulis memulai melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan pembelajaran partisipatif dengan memperkenalkan diri dan

meminta siswa untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing. Setelah antara

penulis dan siswa saling mengenal, penulis membagi siswa menjadi 7 kelompok.

Selanjutnya, penulis membagikan lembar identifikasi kebutuhan, sumber dan

37

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

38

kemungkinan hambatan belajar serta lembar perumusan tujuan yang berisi daftar

check list (dengan opsi ”ya” dan ”tidak”) terhadap identifikasi kebutuhan, sumber

dan kemungkinan hambatan belajar serta tujuan belajar yang akan dicapai (lihat

lampiran halaman 55). Melalui lembar tersebut siswa diarahkan untuk mengetahui

kebutuhan-kebutuhan belajar yang bisa diperolehnya selama pembelajaran.

Kebutuhan-kebutuhan belajar tersebut diarahkan untuk dapat memenuhi tujuan

belajar, yang meliputi kemampuan pengetahuan (dalam hal ini tentang sejarah

Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah), kemampuan keterampilan dan

sikap. Siswa juga dapat turut serta mengajukan sumber belajar yang hendak

digunakan, sehingga penulis bisa memilih variasi sumber dan metode belajar yang

dapat memotivasi siswa dalam belajar.

Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melibatkan siswa agar mengetahui

tujuan yang hendak dicapai dari proses pembelajaran tersebut, sehingga diharapkan

siswa akan lebih bertanggungjawab dalam mengikuti kegiatan belajar dengan

sungguh-sungguh. Jika terdapat siswa yang memilih opsi ”tidak” pada daftar check

list, bukan berrti siswa tersebut tidak membutuhkan kegiatan belajar atau tidak

ingin mencapai tujuan belajar. Hal tersebut mungkin dikarenakan siswa kurang

berminat terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam, untuk itu penulis harus

mampu mendorong minat siswa tersebut.

Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai pengumpul informasi tentang

hambatan/kesulitan siswa sebelum pembelajaran dengan partisipatif dilaksanakan,

sehingga penulis dapat segera mengatasinya. Misalnya, melalui identifikasi

hambatan belajar diperoleh bahwa masih ada siswa yang belum memahami sejarah

Nabi Muhammad SAW, maka hal ini bisa diatasi dengan cara penulis mengadakan

kuis-kuis di dalam kelas untuk mereview materi yang belum dipahami.

Hasil dari pengisian lembar identifikasi kebutuhan, sumber dan

kemungkinan hambatan belajar, dan lembar perumusan tujuan kemudian diolah

dan disusun oleh penulis menjadi program pembelajaran yang akan ditempuh.

Setiap pertemuan siswa diberikan lembar kontrol belajar (lihat lampiran

halaman 59). Selain sebagai alat informasi mengenai kegiatan belajar dan tujuan

belajar yang akan dicapai dalam setiap pertemuan, lembar ini pun berfungsi

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

39

sebagai alat evaluasi siswa dan penulis terhadap kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan. Apakah semua siswa sudah memahami materi yang disampaikan?

Apakah terdapat hambatan/kesulitan selama kegiatan pembelajaran?

Selama proses pembelajaran, siswa diberikan latihan soal. Siswa

mempelajarinya secara berkelompok dan kemudian dengan bimbingan penulis

siswa turut serta mnemukan konsep. Berdasarkan pengamatan penulis, terdapat

siswa-siswa yang antusias mengerjakan latihan soal yang diberikan untuk

menemukan sendiri konsep yang akan dipelajari, dan mereka mengaku bangga dan

puas atas usahanya tersebut, namun terdapat juga siswa-siswa yang masih bingung

sehingga tetap pasif dan hanya menunggu penjelasan dari penulis atau temannya

yang sudah menemukannya lebih dulu. Terhadap siswa yang demikian, penulis

turut membimbingnya dan terus memberinya motivasi.

Selain memberikan latihan soal selama pembelajaran, penulis juga

melibatkan diskusi kelompok agar para siswa termotivasi dalam mengembangkan

pendapat dan pengetahuannya. Tidak hanya itu, penulis pun menerapkan ceramah

bervariasi agar pembelajaran tidak terasa jenuh dan monoton. Yakni disisipi

dengan kuis-kuis yang menarik. Hal tersebut dapat memotivasi siswa dan

menjawab pertanyaan. Semakin menarik, karena kuis yang diberikan dikemas

dengan games dan strategi pembelajaran. Dengan begitu, siswa diharapkan dapat

lebih mudah memahami materi yang diberikan dan dapat dimengerti secara baik.

Pada akhir pembelajaran (pertemuan terakhir) kedua kelompok yakni

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan posttest yang digunakan

untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki pemahaman yang lebih baik

terhadap materi yang telah disampaikan. Posttest yang diberikan berupa soal

obyektif. Kemudian hasil test diuji yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji

taraf sukar, uji daya pembeda dan fungsi distraktor, maka diperoleh 6 butir soal

yang invalid. Dengan proporsi soal yang tingkat kesulitannya ”sukar” sebanyak 8

%, soal yang tingkat kesukarannya ”sedang” sebanyak 88 % dan soal yang tingkat

kesukarannya ”mudah” sebanyak 4 % .

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

40

(Tabel 2)

Rekapitulasi Uji Instrumen Tes Obyektif

No

Soal

Validitas Taraf Sukar Daya

Pembeda Distraktor

r pbi Sta

tus P Ket D Ket Kunci

Option

A B C D

1 0,2 In

valid

0,375 sedang 0,3 sedang C 25 %

fungsi

30 %

fungsi

37,5 %

fungsi

7,5 %

fungsi

2 0,405 valid 0,225 sukar 0,3 sedang B 27,5 %

fungsi

22,5%

fungsi

50 %

fungsi

0 %

Tidak

3 0,57 valid 0,475 sedang 0,8 baik

sekali

A 47,5 %

Fungsi

25 %

fungsi

10 %

fungsi

17,5%

fungsi

4 0,7378 valid 0,275 sedang 0,6 baik B 17,5%

fungsi

27,5%

fungsi

7,5 %

fungsi

47,5%

fungsi

5 0,308 In

valid

0,55 sedang 0,6 baik C 30 %

fungsi

2,5 %

fungsi

55 %

fungsi

12,5%

fungsi

6 0,53 valid 0,5 sedang 0,7 baik

sekali

D 0 %

Tidak

12,5%

fungsi

37,5 %

fungsi

50 %

fungsi

7 0,39 valid 0,525 sedang 0,4 sedang A 52,5 %

fungsi

37,5%

fungsi

0 %

Tidak

10 %

fungsi

8 0,15 In

valid

0,625 sedang 0,3 sedang D 37,5%

fungsi

0 %

Tidak

0 %

Tidak

62,5%

fungsi

9 0,4 valid 0,425 sedang 0,4 sedang B 37,5%

fungsi

42,5%

fungsi

12,5%

fungsi

7,5 %

fungsi

10 0,59 valid 0,5 sedang 0,7 baik

sekali

B 25 %

fungsi

50 %

fungsi

25 %

fungsi

0 %

Tidak

11 0,52 valid 0,55 sedang 0,4 sedang B 7,5 %

fungsi

55 %

fungsi

37,5%

fungsi

0 %

Tidak

12 0,66 valid 0,425 sedang 0,6 baik B 2,5 %

fungsi

42,5%

fungsi

10 %

fungsi

45 %

fungsi

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

41

13 0,57 valid 0,325 sedang 0,5 baik D 50 %

fungsi

17,5%

fungsi

0 %

Tidak

32,5%

fungsi

14 0,68 valid 0,45 sedang 0,8 baik

sekali

C 55 %

fungsi

0 %

Tidak

45 %

fungsi

0 %

Tidak

15 0,59 valid 0,525 sedang 0,6 baik A 52,5 %

fungsi

10 %

fungsi

37,5%

fungsi

0 %

Tidak

16 0,4 valid 0,425 sedang 0,5 baik A 42,5%

fungsi

7,5 %

fungsi

50 %

fungsi

0 %

Tidak

17 0,546 valid 0,575 sedang 0,9 baik

sekali

D 0 %

Tidak

5 %

fungsi

37,5%

fungsi

57,5%

fungsi

18 0,437 valid 0,475 sedang 0,4 baik C 0 %

Tidak

0 %

Tidak

47,5%

fungsi

52,5%

fungsi

19 0,646 valid 0,475 sedang 0,6 baik B 0 %

Tidak

47,5%

fungsi

0 %

Tidak

52,5%

fungsi

20 0,258 In

valid

0,65 sedang 0,4 baik B 25 %

fungsi

65 %

fungsi

5 %

fungsi

5 %

fungsi

21 0,265 In

valid

0,2 sukar 0,6 baik D 17,5 %

fungsi

12,5%

fungsi

25 %

fungsi

45 %

fungsi

22 0,462 valid 0,55 sedang 0,6 baik A 55 %

fungsi

45 %

fungsi

0 %

Tidak

0 %

Tidak

23 0,594 valid 0,55 sedang 0,8 baik

sekali

C 0 %

Tidak

45 %

fungsi

55 %

fungsi

0 %

Tidak

24 0,377 valid 0,3 sedang 0,3 sedang C 20 %

fungsi

50 %

fungsi

30 %

fungsi

0 %

Tidak

25 0,29 In

valid

0,7 mudah 0,3 sedang A 70 %

fungsi

30 %

fungsi

0 %

Tidak

0 %

Tidak

Reliabilitas Soal-soal Valid: 0.9785

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

42

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dua sample berasal dari

populasi yang berdistribusi normal. Uji Normalitas yang digunakan adalah Uji

Liliefors dengan rumus L0 = Max )()( ii ZSZF −

Kemudian diinterpretasikan dengan harga Lt (L tabel), kesimpulannya jika :

L0 < Lt : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

L0 > Lt : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

Uji Normalitas dilakukan pada kedua sampel yakni kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol.

a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Pada kelompok eksperimen diperoleh harga mutlaknya yaitu Lo = 0,096. Dan

diketahui bahwa n = 35, dikonsultasikan harga Lo dengan Lt pada taraf

signifikansi 5 %.

Dikarenakan jumlah n > 30 maka Lt = 0,886 = 0,886 = 0,14976

35 5,916

Karena Lo < Lt ( 0,096 < 0,14976 ) maka dapat disimpulkan bahwa sampel

kelompok eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Pada kelompok kontrol diperoleh harga mutlaknya yaitu Lo =0,1507. Dan

diketahui bahwa n = 35, dikonsultasikan harga Lo dengan Lt pada taraf

signifikansi 5 %.

Dikarenakan jumlah n > 30 maka Lt = 0,886 = 0,886 = 0,14976

35 5,916

Karena Lo > Lt (0,1507 > 0,14976 ) maka dapat disimpulkan bahwa sampel

kelompok kontrol berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

43

( Tabel 3 )

Rekapitulasi Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Variabel Jumlah

sampel

Taraf

SignifikansiLo Lt Kesimpulan

kelompok

eksperimen 35 5 % 0,096 0,14976 berdistribusi normal

kelompok

kontrol 35 5 % 0,1507 0,14976 tidak berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher dengan rumus:

Fhitung = 2

2

k

b

SS

dimana S2 =)1(

)( 22

−∑ ∑nn

fiXifiXin

Keterangan: Fhitung : Homogenitas

Sb2 : Varians Terbesar

Sk2 : Varians Terkecil

Pada penghitungan Fhitung terlebih dahulu dihitung varians dari kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

a. Varians Kelompok Eksperimen

S2 = 314,39)135(35

)2784()222784(35)1(

)( 222

=−−

=−

−∑ ∑nn

fiXifiXin

b. Varians Kelompok Kontrol

S2 = 306,62)135(35

)2716()212880(35)1(

)( 222

=−−

=−

−∑ ∑nn

fiXifiXin

Berdasarkan perbandingan data statistik kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol diperoleh varians terbesar adalah nilai varians klompok

kontrol dan varians terkecil adalah nilai varians kelompok eksperimen,

maka Sb2 = 62,306 dan Sk

2 = 39,314. Sehingga diperoleh :

Fhitung = 58483,1314,39306,62

2

2

==k

b

SS

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

44

Dan nilai Fhitung dikonsultasikan dengan nilai Ftabel = 1,764 pada taraf

signifikan = 0,05. Karena Fhitung < Ftabel, yaitu1,58483 <1,764 maka Ho

diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dari kedua kelompok

tersebut memiliki varians Homogen.

( Tabel 4 )

Rekapitulasi Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol

Varians Taraf

Signifikansi Fhitung Ftabel Kesimpulan Kelompok

Eksperimen

Kelompok

Kontrol

62,306 39,314 0,05 1,58483 1,764

kedua kelompok

tersebut memiliki

varians Homogen

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan Uji “t”. Sampel yang diteliti berasal

dari kelompok yang berbeda dan tidak berhubungan dengan jumlah 35.

Dikarenakan sampel berjumlah lebih dari 30 maka digunakan rumus Uji “t”

untuk sampel besar yang kedua sampelnya tidak saling berhubungan, dengan

rumus:

thitung = M1 - M2

SEM1-M2

Keterangan :

thitung : nilai thitung

M1 : Mean dari Mean Variable I (kelompok eksperimen)

M2 : Mean dari Mean Variable II (kelompok kontrol)

SEM1-M2 : Standard Error perbedaan Mean Variabel I dan Mean

Variabel II

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

45

Dan kriteria pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah:

Jika thitung < ttabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika thitung > ttabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

Pada penghitungan thitung diperoleh nilai thitung = 1,237. Dengan derajat

bebas (df atau db) = (N1+N2-2) = 35+35-2 =68 (konsultasi table nilai thitung).

Ternyata dalam tabel tidak ditemui df sebesar 68, karena itu dipergunakan df

yang terdekat, yaitu df = 70. Dengan df sebesar 70 diperoleh ttabel sebagai

berikut:

- pada taraf signifikansi 5 %, ttabel = 2,00

- pada taraf signifikansi 1 %, ttabel = 2,65

Karena ”t” yang diperoleh dalam perhitungan yaitu (thitung = 1,237) adalah

lebih kecil daripada ttabel baik pada taraf signifikansi 5 % maupun 1 % (pada

taraf signifikansi 5 % = thitung < ttabel = 1,237 < 2,00 dan pada taraf signifikansi

1 % = thitung < ttabel = 1,237 < 2,65 ) maka Hipotesis Nihil (Ho) diterima.

Berarti antara Variabel I dan Variabel II tidak terdapat perbedaan yang

signifikan. Diterimanya Ho, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

antara hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran partisipatif

dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Pembelajaran partisipatif yang dieksperimentasikan tidak lebih baik jika

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Dapat disimpulkan, bahwa

tidak adanya pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Pengujian hipotesis juga didukung dengan penghitungan persentase, nilai

dalam bentuk persen menunjukkan besarnya persentase pengaruh

pembelajaran partisipatif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam. Penghitungan persentase diaali dengan

penghitungan korelasi, dengan menggunakan rumus Product Moment :

r xy = n ∑ XY – ( ∑X )( ∑Y )

( n ∑X2 – ( ∑X )2 ) ( n ∑Y2 - ( ∑Y )2 )

= 35 x 216416 – (2716)(2784)

( 35 x 212880 – (2716)2 ) ( 35 x222784 – (2784) 2 )

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

46

= 7574560 – 7561344

( 7450800 – 7376656 ) ( 7797440 – 7750656 )

= 13216 = 0,22

58896,1

Setelah uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel X terhadap variabel Y dinyatakan dalam bentuk persen.

Maka digunakan rumus Koefisien of Determation atau Koefisien Penentu

yang dalam hal ini digunakan untuk memudahkan pemberian interpretasi

angka indeks korelai ”r” Product Moment di atas, sebagai berikut:

KD = r2 x 100 %

= (0,22)2 x 100 %

= 4,84 %

Menghitung Koefisien of Determation dimakudkan untuk mengetahui

besarnya pengaruh yang diberikan pembelajaran partisipatif terhadap hasil

belajar siswa. Dari perhitungan di atas diperoleh hasil Koefisien of

Determation sebesar 4,84 %. Hal ini menunjukkan bahwasanya variabel X

telah memberikan pengaruh sebesar 4,84 % terhadap variabel Y, sebesar

95,16 % menunjukkan bahwasanya 95,16 % dari pembelajaran partisipatif

terhadap hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain. Diantaranya

Kondisi siswa yang masih merasa kaku selama proses pembelajaran karena

belum terbiasa dengan tahap-tahap pembelajaran yang dianggap baru/ lain

dari yang biasa dilaksanakan guru-gurunya. Suasana didalam maupun diluar

kelas yang bising, kurang kondusif dan kurang mendukung. Alokasi waktu

yang kurang untuk mengkondisikan siswa benar-benar melaksanakan tahap-

tahap pembelajaran secara maksimal. Terbatasnya fokus penelitian hanya

pada kemampuan kognitif siswa, sedangkan untuk kemampuan lainnya tidak

diteliti.

2. Pembahasan Hasil Pengujian

Pengujian hipotesis di atas menyatakan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

47

partisipatif dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Tidak terdapatnya perbedaan hasil belajar siswa antara kedua

kelompok tersebut menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh pembelajaran

partisipatif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

Berdasarkan analisa penulis dan didukung pula oleh hasil pengamatan

selama berlangsungnya pembelajaran. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa

penyebab yang menjadi kendala selama proses pembelajaran dengan

partisipatif, antara lain sebagian sisa belum dapat menggunakan tahap

perencanaan pembelajaran secara maksimal untuk benar-benar mengetahui

dan memahami apa dan bagaimana kebutuhan belajar (materi pokok

pelajaran), tujuan dan program selama proses pembelajaran yang akan

ditempuh. siswa masih terbiasa dengan proses pembelajaran yang sudah

diprogram guru dan langsung mengikutinya saja, tanpa ada keinginan untuk

mengetahui apa tujuan dari pembelajaran yang akan ditempuh. Padahal hal

tersebut sangat penting dalam memotivasi siswa mempersiapkan diri untuk

belajar.

Demikian pula pada tahap evaluasi pembelajaran, masih sedikit siswa

yang memanfaatkannya secara maksimal untuk menyatakan kesulitan/

hambatan dalam belajar. Padahal tahap tersebut seharusnya dijadikan sebagai

sarana siswa untuk dapat mengukur kemampuan/ tingkat keberhasilannya

dalam memahami materi yang telah diterimanya dan mengkonsultasikannya

dengan guru.

Kendala lain yang diduga sebagai penyebab kurang efektifnya

pelaksanaan proses pembelajaran dengan partisipatif adalah suasana didalam

maupun diluar kelas yang bising. Hal tersebut cukup mengganggu

konsentrasi siswa yang benar-benar ingin mengikuti proses pembelajaran.

Walaupun demikian, penulis telah berusaha semakimal mungkin untuk

mengendalikan kelas sehingga dapat berjalan dengan tertib selama proses

pembelajaran.

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

48

Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga orang siswa didapat informasi

bahwa siswa senang belajar dengan pembelajaran partisipatif karena

merupakan pengalaman belajar yang baru dan ”suasana belajarnya yang

nyaman”1 mendorongnya untuk terus berusaha memahami sendiri materi

yang disampaikan. Beberapa siswa mengakui nilainya meningkat dan dapat

memahami pelajaran dengan baik. Begitu pula menurut diagnosa penulis

terhadap tingkat pemahaman siswa, terdapat beberapa siswa yang mengalami

peningkatan dalam pemahamannya terhadap pelajaran Pendidikan Agama

Islam.

Selain itu juga, proses pembelajaran dengan pembelajaran partisipatif

berhasil dalam menciptakan suasana belajar yang nyaman dan akrab, baik

antar siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru. Sehingga, siswa

termotivasi untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar.

Siswa baik secara individu maupun kelompok tertantang untuk berusaha

memahami materi yang disampaikan. Dan siswa secara bertahap dapat

memanfaatkan fungsi kelompok dalam kegiatan belajar untuk saling belajar,

berani mengajukan pendapat, pertanyaan dan jawaban.

Dengan demikian, walaupun belum diperoleh hasil yang secara signifikan

menyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

Pembelajaran partisipatif dapat dijadikan salah satu alternatif dalam memilih

variasi pembelajaran dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

sekolah.

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna, karena penelitian ini masih

mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya :

1. Kondisi siswa yang masih merasa kaku selama proses pembelajaran karena

belum terbiasa dengan tahap-tahap pembelajaran yang dianggap baru/ lain dari

yang biasa dilaksanakan guru-gurunya.

1 Wawancara dengan siswa, Diarika Mayaranti, selasa 25 mei 2010, pukul 15.00

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

49

2. Suasana didalam maupun diluar kelas yang bising, kurang kondusif dan kurang

mendukung.

3. Alokasi waktu yang kurang untuk mengkondisikan siswa benar-benar

melaksanakan tahap-tahap pembelajaran secara maksimal.

4. Terbatasnya fokus penelitian hanya pada kemampuan kognitif siswa,

sedangkan untuk kemampuan lainnya tidak diteliti.

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan landasan teori dan pelaksanaan penelitian mengenai Pengaruh

Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil Belajar Siswa pada mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 135 Jakarta Timur, yang telah

diungkapkan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis mengemukakan

beberapa kesimpulan dan saran.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari penelitian

yang dilakukan mengenai ” Pengaruh Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil

Belajar Siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam”, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan pengamatan penulis, aktivitas siswa selama proses pembelajaran

dengan partisipatif cukup aktif dan sebagian besar siswa ingin berpartisipasi

dalam proses pembelajaran. Secara umum tingkat pencapaian hasil belajar

kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, yakni terlihat

dari nilai rata-rata (mean) kelompok eksperimen = 79,7 dan kelompok

kontrol = 77,6. walaupun rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi, tetapi

tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Dan Berdasarkan penghitungan

dengan uji ”t” terkait Pengaruh Pembelajaran Partisipatif terhadap Hasil

Belajar Siswa pada mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, maka diperoleh

nilai ”t” yang diperoleh dalam perhitungan yaitu (thitung = 1,237) adalah lebih

50

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

51

kecil daripada ttabel baik pada taraf signifikansi 5 % maupun 1 % (pada taraf

signifikansi 5 % = thitung < ttabel = 1,237 < 2,00 dan pada taraf signifikansi 1 %

= thitung < ttabel = 1,237 < 2,65 ) maka Hipotesis Nihil (Ho) diterima. Berarti

antara Variabel I dan Variabel II tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

Diterimanya Ho, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil

belajar siswa yang menggunakan pembelajaran partisipatif dengan hasil

belajar siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pembelajaran

partisipatif yang dieksperimentasikan tidak lebih baik jika dibandingkan

dengan pembelajaran konvensional. Dapat disimpulkan, bahwa tidak adanya

pengaruh pembelajaran partisipatif terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti dapat memberikan

saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa hendaknya selalu berusaha untuk memahami sendiri materi yang

disampaikan, memanfaatkan kelompok belajar dengan sebaik-baiknya dan

senantiasa melakukan evaluasi untuk mengukur tingkat keberhasilan yang

telah dicapai.

2. Bagi guru hendaknya memberikan kesempatan remedial kepada siswa yang

masih belum memahami materi pelajaran dasar atau bahkan siswa yang

berkemampuan kurang, sehingga siswa tidak semakin kesulitan memahami

materi pelajaran selanjutnya.

3. Agar pembelajaran partisipatif dapat digunakan secara maksimal, maka guru

harus melakukan hal-hal berikut:

a. Kemukakan terlebih dahulu pembelajaran yang akan digunakan.

b. Arahkan siswa agar ikut terlibat dalam tahap perencanaan pembelajaran.

Tampung dan pertimbangkan bersama-sama setiap aspirasi siswa.

c. Ciptakan suasana yang nyaman dan akrab untuk memotivasi terus agar

siswa aktif selama tahap proses pembelajaran.

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

52

d. Ajaklah siswa untuk mengevaluasi tingkat keberhasilannya dalam

memahami materi, baik secara tulisan maupun lisan.

e. Berikan alokasi waktu yang cukup untuk setiap tahap pembelajaran,

bahkan jika memungkinkan gunakan waktu di luar jam pelajaran.

4. Bagi pihak sekolah, hendaknya menggunakan variasi pembelajaran dalam

proses pembelajaran, salah satunya yaitu pembelajaran partisipatif untuk

menciptakan suasana belajar yang nyaman dan akrab bagi siswa, sehingga

mendorong siswa untuk ikut terlibat dan merasa memiliki kegiatan belajar

yang diikutinya.

5. Penulis menyadari dalam penelitian ini, masih terdapat hal yang harus

diperbaiki. Tidak menutup kemungkinan bagi pihak lain yakni masyarakat

pada umumnya untuk melakukan penelitian lanjutan. Guna memperoleh hasil

penelitian yang lebih baik lagi.

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

53

DAFTAR PUSTAKA

Abdur Rahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesusilaan Belajar, Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 004

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

1993

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2002

Asma, Nur, Model Pembelajaran Kooperatif, Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional, Dirjen Dikti, Direktorat Ketenagaan, 2006

Darajat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam Sejak Dini, Jakarta: A.H. Ba’adillah Press,

Cet. I 2002

Darajat, Zakiah., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT. Bumi

Aksara, Cet. I, 1995

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahan, Semarang:

CV. Adi Grafika, 1994

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka, 2002

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004 – Panduan Belajar KBK, Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya, 2005

H. D. Sudjana, Metoda dan Teknik Pembelajaran Partisipatif, Bandung: Falah

Production, 2005

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Bandung: Bumi Aksara, 2006

Harsanto, Radno, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius, 2007

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2006

Majid, Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan

Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. III

2006

Marimba, Ahmad.D, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: al-Ma’arif, 1980

Penjelasan UU Republik Indonesia, Nomor 2. Tahun 1989, tentang Sistem

Pendidikan Nasional

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN PARTISIPATIF TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3731/1/IIN... · kelompok kontrol dan kelas VII-1 sebagai kelompok eksperimen,

54

Purwanto, M. Ngalim, Psiklogi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta:

Bumi Aksara, 2006

Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan Jakarta: Pedoman Ilmu Jiwa, 1996

Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta, 2003

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Brorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006

Sudijono, Anas, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996

Sudijono, Anas, Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008

Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdikarya, 2005

Sujana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru

Algesindo, 1989

Sutardi, Didi, Pembaharuan dalam PBM di SD, Bandung: UPI Press, 2007

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001

Tafsir, Ahmad, Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Bandung: Remaja

Rosdakarya1990

Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Bandung: Citra Umbara, 2003

W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,

1976

W.s. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia,1976

Yamin, Martinis, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2007

Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung

Persada Press, cet.6, 2009

http://74.125.153.132/search Model-Pembelajaran- Sosial+model+partisipator, 31

maret 2010