pengaruh model pembelajaran quantum learning...

207
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: PUTRI RAHAYU SEKARINI NIM. 1113016100063 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Upload: doandung

Post on 28-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUMLEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN SIKAP

ILMIAH SISWA KELAS XI

(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruanuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

PUTRI RAHAYU SEKARINI

NIM. 1113016100063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

i

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

ii

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

iii

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

iv

ABSTRAK

Putri Rahayu Sekarini, 1113016100063. “Pengaruh Model PembelajaranQuantum Learning dan Sikap Ilmiah Terhadap Hasil Belajar Siswa BiologiKelas XI” (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan).Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan IPA,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran quantumlearning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas XI pada konsep sistemperedaran darah pada manusia. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI IPAdi SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan. Kuasi eksperimen ini menggunakanrancangan desain posttest only. Sampel dalam penelitian berjumlah 76 siswa yangterbagi menjadi 2 kelas, terdiri dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Variabelsikap ilmiah diukur dengan menggunakan instrumen angket sikap ilmiah,sedangkan variabel hasil belajar diukur menggunakan instrumen tes pilihan ganda.Pengujian prasyarat untuk uji normalitas data menggunakan uji kolmogorov-smirnov dan uji homogenitas, kedua uji ini menggunakan program SPSS.Kemudian dilanjutkan uji hipotesis menggunakan uji t dengan ketentuan Sig < 0,05.Hasil pengujian ini menunjukkan terdapat pengaruh model pembelajaran quantumlearning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa karena pada tabel uji tdiperoleh Sig 0,045 pada hasil belajar dan Sig 0,041 pada sikap ilmiah. Dengandemikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran quantumlearning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas XI.

Kata Kunci : Model Quantum Learning, Sikap Ilmiah, Hasil Belajar

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

v

ABSTRACT

Putri Rahayu Sekarini (1113016100063). “The Effect of Quantum LearningModels on Student’s Learning Outcomes and Scientific Attitudes of XI Grade”(A Quasi Experiment at SMAN Negeri 8 Kota Tangerang Selatan). Skripsi.Department of Biology Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Learning.Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This study aims to determine the effect of quantum learning models on student’slearning outcomes and scientific attitudes of XI grade on the concept of circulatorysystems in humans. This research was carried out on students of class XI Scienceat SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan. This quasi experiment uses a posttestonly design design. The sample in the study amounted to 76 students divided into 2classes, consisting of experimental class and control class. Variable scientificattitudes were measured using a scientific attitude questionnaire instrument, whilelearning outcome variables were measured using multiple choice test instruments.The prerequisite test to test the normality of the data using the Kolmogorov-Smirnov test and homogeneity test, both of these tests use the SPSS program. Thenproceed with hypothesis testing using the t test with the provisions of Sig <0.05.The results of this test indicate that there is an influence of the quantum learningmodel on learning outcomes and students' scientific attitudes because in the t testtable obtained 0.045 Sig on learning outcomes and Sig 0.041 on scientific attitudes.It can be concluded that there is an influence of quantum learning model onstudent’s learning outcomes and scientific attitudes of XI grade.

Keywords: Quantum Learning Model, Scientific Attitudes, Learning Outcomes

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kepada Allah SWT, karena hanya dengan rahmat, karunia, dan ridho-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi. Skripsi ini merupakan salah satu karya ilmiah bidang

pendidikan yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar sarjana (S1) pendidikan

oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi ini berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning

terhadap Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas XI.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pendidikan

Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd., Dosen pembimbing I dan Ibu Novitasari S.Pd,

M.Biomed., Dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dalam

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Ibu Yuke Mardiati, M.Si., Sebagai Dosen Penasehat Akademik yang sudah

memberikan arahan dan bimbingan selama perkuliahan.

6. Seluruh dosen dan staf jurusan pendidikan IPA, khususnya program studi

pendidikan biologi, yang telah memberikan ilmu selama proses perkuliahan di

perguruan tinggi ini..

7. Bapak Imam Supingi, S.Pd., M.M., Selaku kepala sekolah SMA Negeri 8 Kota

Tangerang Selatan yang telah memberikan izin sepenuhnya untuk dapat

melakukan penelitian di tempat tersebut.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

vii

8. Ibu Meli Yunerti, S.Si., selaku guru bidang studi biologi di SMA Negeri 8 Kota

Tangerang Selatan, yang telah memberikan izin dan bimbingan dalam

melakukan penelitian mata pelajaran biologi di kelas.

9. Siswa Kelas XI IPA 1-XI IPA 4 dan XII IPA 2 yang telah membantu

terlaksananya penelitian ini dan selalu memberikan semangat kepada penulis.

10. Orang tua tercinta, Bapak Edy Saptono dan Ibu Sri Padmini,M.Pd, yang kasih

sayangnya tak terbatas, dan doa-doanya untuk kelancaran penulis. Serta Mas

Benny Danu Saputro dan Kak Nina Lubna, juga seluruh keluarga yang selalu

menjadi sumber semangat penulis.

11. Rekan-rekan mahasiswa/i Pendidikan Biologi angkatan 2013, Himbio An-Nahl,

HMPS Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Khususnya kepada

Ghina Rohmatulloh, Firda Madaniah, Heti Pratiwi, Mazidah Qurrotu Aini, dan

Ahmad Raihan yang selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.

12. Teman seperjuangan bimbingan skripsi, Euis Kurnianingsih dan Luthfi Adzkia

yang selalu bersama dan saling memberikan dukungan penuh juga bantuan

selama proses pembuatan skripsi.

13. Kak Della Fauziah, S.Pd dan Kak Ta’diyah Basithoh, S.Pd yang telah banyak

membantu penulis dalam penulisan maupun penelitian skripsi.

14. Keluarga kost permata, Lia Rizki Ramadhani, Amalia Ulfa, Ihat Solihat, Syifa

Aulia, Safia Rahmadani, Melinda Ainusyifa. Para sahabat, Anniza Bellarisi

Cantika, Adytama Widya Yanuarsyah, Ichsani Nurul Islam, Nizza Mourist,

Nadiyya Rahmani, Muhammad Fatchurrohman Baihaqi yang selalu menghibur

dan memberikan semangat kepada penulis.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis khususnya.

Jakarta, Juli 2018

Putri Rahayu Sekarini

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI.................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT............................................................................................................v

KATA PENGANTAR.......................................................................................... vi

DAFTAR ISI....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Identifikasi Masalah............................................................................4

C. Pembatasan Masalah...........................................................................4

D. Perumusan Masalah ............................................................................5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................5

F. Kegunaan Penelitian ...........................................................................5

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS 7

A. Deskripsi Teoritis................................................................................7

1. Model Pembelajaran Quantum Learning .......................................7

2. Hasil Belajar Siswa ......................................................................14

3. Sikap Ilmiah .................................................................................18

4. Sistem Sirkulasi pada Manusia ....................................................21

B. Kajian Penelitian Relevan.................................................................23

C. Kerangka Pikir ..................................................................................25

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

ix

D. Hipotesis Penelitian ..........................................................................26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................27

A. Waktu dan Tempat Penelitian...........................................................27

B. Metode dan Desain Penelitian ..........................................................27

C. Variabel Penelitian............................................................................28

D. Populasi dan Sampel .........................................................................28

E. Teknik Pengumulan Data................................................................. 31

F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 32

G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 35

1. Kalibrasi Instrumen.................................................................... 35

2. Uji Normalitas............................................................................ 37

3. Uji Homogenitas ........................................................................ 37

4. Uji Hipotesis .............................................................................. 37

H. Hipotesis Statistik ............................................................................ 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................39

A. Hasil Penelitian .................................................................................39

B. Pengujian Prasyarat Analisis Variansi ..............................................44

1. Uji Normalitas ............................................................................ 44

2. Uji Homogenitas......................................................................... 45

C. Pengujian Hipotesis Penelitian .........................................................46

D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................47

BAB V PENUTUP..............................................................................................53

A. Kesimpulan......................................................................................53

B. Saran ................................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................54

LAMPIRAN..........................................................................................................56

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbaikan Struktur Ranah Kognitif......................................................16

Tabel 2.2 Sikap Ilmiah dari Beberapa Ahli..........................................................19

Tabel 2.3 Dimensi dan Indikator Sikap Ilmiah ....................................................20

Tabel 3.1 Desain Penelitian..................................................................................27

Tabel 3.2 Based Line Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ......................29

Tabel 3.3 Uji Normalitas Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

pada Mata Pelajaran Biologi.............................................................29

Tabel 3.4 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi ...............................................30

Tabel 3.5 Uji T Kemampuan Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol pada

Mata Pelajaran Biologi .....................................................................30

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data...................................................................31

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes........................................................................32

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Sikap Ilmiah..............................................................34

Tabel 3.9 Kategorisasi Sikap Ilmiah ....................................................................35

Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas ..............................................................................36

Tabel 3.11 Kriteria Taraf Kesukaran .....................................................................37

Tabel 4.1 Data Skor Hasil Belajar Siswa .............................................................39

Tabel 4.2 Data Statistik Skor Sikap Ilmiah..........................................................42

Tabel 4.3 Persentase Kategori Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen ...............43

Tabel 4.4 Persentase Kategori Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol ......................43

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah .................44

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah .............45

Tabel 4.7 Uji T Hasil Belajar Siswa.....................................................................46

Tabel 4.8 Uji T Sikap Ilmiah Siswa .....................................................................47

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Quantum

Learning............................................................................................40

Gambar 4.2 Diagram Ketercapaian Hasil Belajar Siswa terhadap KKM pada Kelas

Eksperimen .......................................................................................41

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model

Konvensional ....................................................................................41

Gambar 4.4 Diagram Ketercapaian Hasil Belajar Siswa terhadap KKM pada Kelas

Kontrol ..............................................................................................42

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen.......56

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol..............79

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan 1, 2, dan 3 .........................99

Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Guru.................................................118

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa................................................130

Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ...........................................142

Lampiran 7 Kisi-kisi Instrumen Sikap Ilmiah ..................................................144

Lampiran 8 Instrumen Tes Hasil Belajar ..........................................................145

Lampiran 9 Instrumen Sikap Ilmiah .................................................................179

Lampiran 10 Rekapitulasi Validitas Instrumen Tes............................................182

Lampiran 11 Rekapitulasi Validitas Instrumen Sikap Ilmiah .............................184

Lampiran 12 Soal Tes Sistem Sirkulasi pada Manusia.......................................186

Lampiran 13 Angket Sikap Ilmiah......................................................................192

Lampiran 14 Based Line Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................194

Lampiran 15 Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......................197

Lampiran 16 Hasil Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............198

Lampiran 17 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Data Hasil

Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................200

Lampiran 18 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Data Sikap

Ilmiah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................................202

Lampiran 19 Lembar Wawancara Guru..............................................................204

Lampiran 20 Lembar Uji Referensi ....................................................................205

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian.................................................................210

Lampiran 22 Surat Izin Penelitian.......................................................................212

Lampiran 23 Surat Keterangan Penelitian ..........................................................213

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi masa depan bagi sumber daya manusia yang

mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh

sebab itu, Indonesia menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

utama. Hal ini dapat dilihat dari isi pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945

alinea ke-IV yang mengamanatkan bahwa salah satu tujuan nasional negara

Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut diperkuat lagi

dalam UU Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional pada

bab I pasal 1 ayat 1 yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.1

Hasil belajar siswa merupakan indikator atau gambaran keberhasilan guru

dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga masalah hasil belajar siswa

adalah salah satu problem yang tidak pernah habis dibicarakan di ranah pendidikan.

Nilai UN SMA IPA dari tahun 2015-2017 pernah mengalami penurunan. Pada

tahun 2015 memperoleh nilai rata-rata 62,48 mengalami penurunan pada tahun

2016 menjadi 60,08. Hasil UN pada tahun 2017 mengalami kenaikan mencapai

nilai rata-rata 66,86.2

Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas XI tahun ajaran 2016/2017 di SMAN

Negeri 8 Kota Tangerang Selatan di materi sistem peredaran pada manusia juga

menunjukkan rata-rata kurang dari KKM pada 2 kelas IPA. Kelas XI IPA 1

memperoleh nilai rata-rata 71,4 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM

hanya 9,7%, kelas XI IPA 2 mendapatkan nilai rata-rata 71 dengan persentase siswa

1 Undang-undang RI No. 20 Th. 2003, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional,cet.ke-2. (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), h. 3

2 Kemdikbud, Hasil UN IPA SMA 2015-2017. http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/.Diakses pada tanggal 20 Oktober 2017 pukul 20.00 WIB.

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

2

yang memenuhi KKM 25,5%, dan kelas XI IPA 3 memperoleh nilai rata-rata 76

dengan persentase siswa yang memenuhi KKM mencapai 69%. Total persentase

ketercapaian belajar siswa hanya 35,6% dari tiga kelas dengan KKM sekolah 76.3

Banyak faktor yang diduga turut berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar

siswa. Faktor-faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal di

antaranya sikap siswa yang nantinya dapat mendorong minat dalam mempelajari

biologi. Pemahaman dan penguasaan konsep akan lebih mudah disampaikan guru

jika sikap ilmiah sudah terbentuk pada diri siswa. Sikap ilmiah memiliki keterkaitan

dengan pembelajaran sains yang nantinya akan mempengaruhi perbuatan. Tentunya

sikap positif terhadap sains dapat memberikan kontribusi yang tinggi dalam

pembentukan sikap ilmiah pada siswa.4

Suasana nyaman dalam belajar juga nantinya akan mendorong tumbuhnya

minat belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajarnya. Guru harus

peka terhadap kebutuhan siswa sesuai karakternya sehingga siswa mampu bertahan

lama untuk tetap fokus dalam proses pembelajaran, tentunya harus diakomodir

dengan model pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005

tentang standar nasional pendidikan, pada BAB IV mengenai standar proses yang

menyatakan:

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik.”5

3 Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMAN Negeri 8 Kota Tangerang Selatan Tahun Ajaran2016/2017 konsep Sistem Peredaran Darah.

4 Herson Anwar, Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pelangi Ilmu,2009, Volume 2 No. 5, h. 106.

5 Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Direktorat JendralPendidikan Islam Departemen Agama RI Tahun 2005, hal. 7.

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

3

Dari penjelasan di atas, solusi yang dapat dilakukan oleh guru adalah

memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajran yang

dapat membangkitkan ketertarikan siswa terhadap materi pelajaran biologi. Siswa

juga harus dilatih untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mewadahi tujuan

tersebut adalah Quantum Learning.

I Luh Putu menyebutkan beberapa keunggulan dari model pembelajaran

Quantum yakni (1) lebih bersifat humanistis, (2) lebih konstruktivis, (3) lebih

memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, (4) sangat

menekankan pada pemercepat pembelajaran, (5) sangat menentukan kealamiahan

dan kewajaran proses pembelajaran, (6) menekankan pada kebermaknaan dan

kebermutuan, dan (7) memadukan konteks dan isi.6

Hasil wawancara dengan salah satu guru biologi di SMA Negeri 8 Kota

Tangerang Selatan juga menyatakan hasil belajar biologi bervariasi dan masih di

bawah KKM untuk beberapa materi tertentu terutama pada konsep yang lebih

kompleks. Secara metode, lebih sering menggunakan diskusi dan ceramah.

Penggunaan Quantum Learning juga belum pernah diterapkan oleh guru biologi di

SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan.

Penerapan model Quantum Learning ini siswa akan diajak belajar dalam

suasana yang lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga siswa akan lebih bebas

dalam menemukan berbagai pengalamanbaru dalam proses belajar yang mereka

alami. Model ini diharapkan dapat terciptanya interaksi edukatif yang dapat

memberi dampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Interaksi ini guru

berperan sebagai penggerak dan pembimbing, dan proses ini akan berjalan dengan

baik jika siswa lebih banyak aktif dibandingkan guru. Dengan menciptakan kelas

6 I Luh Putu Sri Widyani. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Terhadap Sikap Ilmiahdan Hasil Belajar IPA Tahun Pelajaran 2015/2016. (Jurnal Penelitian PGSD UniversitasPendidikan Ganesha. Volume 4 No 1. 2016).

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

4

yang menyenangkan, diharapkan siswa lebih mudah mencapai kompetensi yang

diharapkan dalam pembelajaran.7

Keberhasilan suatu pembelajaran dapat diukur dari keberhasilan siswa yang

mengikuti pembelajaran tersebut. Sementara, hasil belajar yang baik harus

didukung oleh proses pembelajaran yang berkualitas, yakni proses pembelajaran

yang mampu melibatkan aktivitas siswa. Quantum Learning sebagai salah satu

model pembelajaran yang mengedepankan keaktifan, kebermaknaan, sekaligus

sangat memperhatikan suasana dan lingkungan yang menyenangkan telah berhasil

dipraktekkan oleh banyak kalangan di dunia pendidikan, namun belum diterapkan

di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan. Untuk itulah dalam penelitian ini kegiatannya

didesain agar dapat memfasilitasi hal tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Pembelajaran biologi yang ada belum sepenuhnya menjadikan siswa

sebagai pusat dalam pembelajaran, sehingga dibutuhkan model

pembelajaran yang dapat menunjang siswa sebagai pusat dalam

pembelajaran.

2. Model pembelajaran quantum learning dapat menuntun siswa untuk belajar

dengan aktif, bermakna, dan memperoleh informasi dengan rasa senang,

namun guru Biologi belum menggunakan model pembelajaran tersebut.

3. Salah satu hal yang perlu diperhatikan pada faktor internal belajar siswa

diantaranya ialah sikap ilmiah, karena sikap ilmiah nantinya dapat

mendorong minat dalam mempelajari biologi.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang akan

dibahas yaitu mengenai hasil belajar dan sikap ilmiah siswa menggunakan model

pembelajaran Quantum Learning. Oleh karena banyak sekali hal-hal yang dapat

7 Bobbi DePorter, Mark Reardon & Sarah Singer-Nourie, Quantum Teachig: MempraktikkanQuantum Learning diRuang-ruang Kelas, terjemah Ary Nilandari, (Bandung : Kaifa, 2010), h. 39-40

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

5

mempengaruhi hasil belajar dan sikap siswa, agar masalah yang akan diteliti tidak

menyebar luas dan rancu, maka ruang lingkup penelitian akan dibatasi pada:

1. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 8 Tangerang Selatan kelas XI

IPA semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

2. Pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Quantum Learning

dengan sintak TANDUR di kelas eksperimen pada konsep sistem sirkulasi

pada manusia.

3. Hasil belajar pada penelitian ini dibatasi pada hasil belajar kognitif.

4. Penelitian ini menyertai aspek sikap ilmiah siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan

masalah yang akan diteliti adalah “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran

quantum learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas XI?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran

darah pada manusia dengan model konvensional dan model quantum

learning.

2. Mengetahui perbedaan sikap ilmiah siswa pada kelas yang diterapkan model

pembelajaran quantum learning dan kelas yang menggunakan model

pembelajaran konvensional.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi siswa, dapat digunakan untuk menumbuhkan kepercayaan terhadap

diri sendiri dan melatih diri agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar

sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada pelajaran

biologi.

2. Bagi guru mata pelajaran biologi, dapat dijadikan salah satu alternatif dalam

melaksanakan model pembelajaran yang berdampak pada perbaikan dan

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

6

peningkatan kualitas pengajaran, serta mampu menjadikan pelajaran biologi

lebih bervariasi, efektif, dan interaktif.

3. Bagi peneliti, dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dalam

menerapkan model pembelajaran yang tepat dalam proses kegiatan belajar

mengajar.

4. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk mengadakan

penelitian serupa yang lebih mendalam tentang penerapan model

pembelajaran Quantum Learning.

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

7

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Model Pembelajaran Quantum Learning

a. Pengertian Quantum Learning

DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran

quantum di SuperCamp, sebuah lembaga pembelajaran yang terletak di

Krikwood Meadows, negara bagian California, Amerika Serikat. DePorter

secara terprogram dan terencana menguji cobakan gagasan-gaagsan

pembelajaran quantum kepada para remaja di SuperCamp pada awal tahun

1980-an. Pada tahap awal perkembangannya, pembelajaran quantum

dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan hidup dan karier remaja di

rumah. Lambat laun, orang tua para remaja meminta DePorter untuk

mengadakan program pembelajaran quantum bagi mereka. Demikianlah,

pembelajaran quantum merambah berbagai tempat dan bidang kegiatan

manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting), lingkungan

bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas (sekolah).1

Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembelajaran quantum merupakan

falsafah dan metodelogi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus

diperuntukkan bagi pengajar di sekolah. Pembelajaran quantum sesungguhnya

merupakan rakitan dari berbagai teori pendidikan, yaitu Accelerated Learning

(Lozanov), Multiple Intelligences (Gardner), Experential Learning (Hahn),

Neuro Lingguistic Programming (Grinder & Bandler), Socratic Inquiry,

Cooperative Learning (Johnson & Johnson) dan Elements of Effective

Instruction (Hunter)2

1 Bobbi DePorter, dkk, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman danMenyenangkan, Terj. dari Quantum Learning: Unleashing the Genius In You oleh AlwiyahAbdurrahman, (Bandung: Kaifa, 2016), Cet. 2, h. 4-9.

2 Bobbi DePorter, dkk, “Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Terj. dari Quantum Teaching: Orchestrating Students Success oleh Ary Nilandari”,(Bandung: Kaifa, 2001), Cet. 4, h. 4

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

8

Konsep-konsep kunci dalam pembelajaran quantum mencakup hal-hal di

bawah ini, antara lain:

1) Teori otak kanan/kiri

2) Teori otak triune (3 in 1)

3) Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)

4) Teori kecerdasan ganda

5) Pendidikan holistik (menyeluruh)

6) Belajar berdasarkan pengalaman

7) Belajar dengan simbol

8) Simulasi/permainan.3

b. Aspek-aspek Quantum Learning

Perlu waktu lama untuk menerapkan model pembelajaran Quantum

Learning. Akan tetapi, ada aspek-aspek yang dapat diterapkan dalam

pembelajaran seketika itu juga. Aspek-aspek Quantum Learning yang dapat

diterapkan dalam jangka waktu singkat adalah sebagai berikut:

1) AMBAK (Apa Manfaatnya Bagi Ku)

Segala sesuatu yang diinginkan siswa harus menjanjikan manfaat, jika

tidak maka siswa tidak akan termotivasi untuk melakukannya. Motivasi ini

disebut dengan AMBAK (Apa Manfaatnya Bagi Ku). Menemukan

AMBAK sama dengan menemukan minat dalam sebuah hal yang dipelajari,

dengan menghubungkan ke dalam dunia nyata. Jadi konsep AMBAK dapat

diartikan sebagai motivasi yang didapatkan dari pemilihan secara mental

antara manfaat dan aibat dari suatu keputusan. Sebelum pembelajaran

berlangsung siswa diberikan gambaran tentang manfaat dari hasil belajar

siswa dalam implementasinya di kehidupan sehari-hari maupun

keuntungannya di masa mendatang.4

2) Penataan Lingkungan Belajar

3 Bobbi DePorter, dkk, Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman danMenyenangkan, Terj. dari Quantum Learning: Unleashing the Genius In You oleh AlwiyahAbdurrahman, (Bandung: Kaifa, 2016), Cet. 2, h. 16.

4 Ibid, h. 48-49

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

9

Cara menata perabotan, musik yang digunakan, penataan cahaya, dan

bantuan visual di dinding, merupakan beberapa kunci bagi siswa yang

menerapkan Quantum Learning untuk menciptakan lingkungan belajar

yang optimal. Penataan lingkungan yang baik, akan menjadi sarana yang

bernilai dalam membangun sikap positif. Penataan lingkungan belajar inilah

yang dapat dijadikan langkah awal untuk pengalaman belajar yang efektif.5

Sejak tahun 1970, telah diketahui bahwa gerakan mata selama belajar

dan berpikir terikat pada modalitas visual, auditorial, dan kinestetik.

Dibawah ini beberapa ide yang dapat digunakan :

(a) Poster Ikon

Ciptakan ikon atau simbol untuk setiap konsep utama yang guru

ajarkan. Menempelkan poster-poster ikon tersebut didepan kelas

diatas pandangan mata, memberikan gambaran keseluruhan,

tinjauan global dari bahan pelajaran. Untuk melihat konsep-konsep

tersamar ini pelajar harus mendongak. Ini akan membantu

penciptaan, penyimpanan dan pencarian informasi secara visual.

Pasang poster sampai unit pelajaran yang bersamgkutan selesai.

Lalu pindahkan kebagian dinding yang lain, agar tempatnya dapat

digunakan untuk poster unik berikutnya.

(b) Poster Afirmasi

Buatlah atau mintalah siswa membuat poster motivasi afirmasi

dengan pesan-pesan seperti “Aku mampu mempelajarinya”, “Aku

menjadi semakin pintar”. Tempatkan poster-poster itu di dinding

samping setinggi mata orang duduk. Pada saat siswa memandang

sekeliling ruangan, poster-poster tersebut mengucapkan afirmasi

seperti dialog internal, sehingga menguatkan keyakinan tentang

belajar dan tentang isi yang guru ajarkan.

(c) Gunakan Warna

5 Ibid, h. 66-69.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

10

Gunakan warna untuk memperkuat pengajaran guru dan belajar

siswa. Gunakan warna hijau, biru, ungu, dan merah untuk kata-kata

penting, jingga dan kuning untuk menggaris bawahi, serta hitam dan

putih untuk kata-kata penghubung.

(d) Alat Bantu

Alat bantu adalah benda yang dapat mewakili suatu gagasan, contoh:

Gambar/poster untuk menunjukkan struktur dan sistem peredaran

darah, alat bahan untuk demonstrasi lebih memudahkan untuk

mengetahui struktur dan lain-lain.

(e) Pengaturan Bangku

Cara pengaturan bangku memainkan peran penting dalam

pengorkestrasian belajar. Pada bagian besar ruang kelas, bangku

siswa dapat disusun untuk mendukung tujuan belajar bagi tujuan

pelajaran apapun yang diberikan. Untuk presentasi siswa, ajaran

guru, pemutaran video, dan lain-lain atur bangku sehingga siswa

menghadap kedepan untuk membantu siswa tetap fokus ke depan.

Untuk berkelompok bangku diputar untuk saling berhadapan.

Setiap individu memiliki kesenangan yang berbeda dalam menentukan

lingkungan belajar. Akan tetapi, individu yang dapat berinteraksi dengan

lingkungannya akan semakin mudah dalam mempelajari informasi-

informasi baru, karena dapat menerima rangsangan yang berasal dari

lingkungan sekitar, sehingga dapat digunakan untuk berinteraksi pada

perubahan lingkungan yang selanjutnya.

3) Musik

Musik juga dapat dipergunakan untuk membantu di dalam proses

pembelajaran. Musik sangat penting dalam Quantum Learning, karena

sebenarnya musik berhubungan dan mempengaruhi kondisi fisiologis.

Beberapa kegunaan musik dalam bidang pendidikan yaitu, untuk menata

suasana hati, meningkatkan hasil belajar yang diinginkan, dan untuk

menyoroti hal-hal penting. Menurut Lozanov, irama, ketukan, dan

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

11

keharmonisan musik mempengaruhi fisiologi manusia, terutama gelombang

otak dan detak jantung, disamping membangkitkan perasaan dan ingatan.

Pilihan musik yang dapat digunakan untuk dalam pembelajaran

Quantum Learning adalah musik barok seperti Bach, Handel, Pachelbel,

dan Vivaldi, dengan judul diantaranya adalah Mozart Flute Concertos,

Canon in D karya Pachelbel, The Instruments of Classical Music (Volume

One). Musik ini digunakan untuk meningkatkan semangat, merangsang

pengalaman, menumbuhkan relaksasi, meningkatkan fokus, membina

hubungan, menentukan tema untuk hari itu, memberi inspirasi, dan

bersenang-senang.6

Model pembelajaran Quantum memiliki konsep:

“Bawalah Dunia Mereka (peserta didik) ke Dunia Kita (pendidik) dan

Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka.”

Maksud dari konsep tersebut yaitu langkah pertama memiliki hak untuk

mengajar7. Memasuki dahulu dunia mereka, tindakan ini akan memberikan izin

untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan perjalanan mereka menuju

kesadaran dan ilmu pengetahuan yang lebih luas dengan cara mengaitkan apa

yang diajarkan dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh

dari kehidupan. Setelah kaitan itu terbentuk, bawalah mereka kedalam dunia

pengajar dan memberi mereka pemahaman mengenai isi dunia itu.

Akhirnya, dengan pengertian yang lebih luas dan penguasaan lebih

mendalam siswa dapat membawa apa yang mereka pelajari kedalam dunia

mereka dan menerapkan pada situasi baru. Melalui quantum ini, seorang guru

yang akan mempengaruhi kehidupan murid. Guru memahami sekali, bahwa

setiap murid memiliki karakter masing-masing. Bagaimana setiap karakter

dapat memiliki peran dan membawa sukses dalam belajar, merupakan inti

ajaran quantum.

6 Bobbi DePorter, dkk, “Quantum Teaching: Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Terj. dari Quantum Teaching: Orchestrating Students Success oleh Ary Nilandari”,(Bandung: Kaifa, 2001), Cet. 4, h.77

7 Ibid, h. 6.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

12

Menciptakan kondisi interaktif dalam pembelajaran ini, dengan

memposisikan peserta didik sebagai pelajar aktif, di mana peserta didik

mengusahakan proses belajarnya sendiri. Pembelajaran yang terjadi tidak lagi

menginformasikan informasi kepada peserta didik tetapi memberikan kondisi

agar peserta didik mengusahakan terjadi belajar dalam dirinya. Proses

pembelajaran dalam quantum learning dirancang untuk membangun ikatan

emosional antar peserta didik dan antara peserta didik dengan guru. Hal ini

dilakukan dengan menciptakan kesenangan belajar, menjalin hubungan, dan

menyingkirkan segala ancaman dari suasana belajar.

Memperhatikan emosi siswa dalam belajar dapat membantu mempercepat

pembelajaran, membuat pembelajaran lebih berarti dan permanen. Dari

beberapa penelitian menyebutkan, diantaranya penelitian dari psikolog kognitif,

Dr. Goleman dalam Bobbi De Porter, bahwa kerja saraf otak tidak optimal

dalam merekatkan pelajaran dalam ingatan tanpa keterlibatan emosi. Sehingga

berdampak kemampuan belajar siswa berkurang.

Model pembelajaran quantum menekankan kegiatan aktif, bermakna, dan

menyenangkan, dimana dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai

fasilitator. Membuat rancangan belajar yang dinamis dengan menerapkan

rancangan TANDUR (singkatan dari akronim Tumbuhkan, Alami, Namai,

Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan) merupakan kerangka rancangan

pembelajaran quantum. Tipe pembelajaran quantum yang dikenal sebagai

TANDUR yakni: 8

(1) Tumbuhkan

Langkah tumbuhkan ini guru harus menumbuhkan motivasi dan semangat

belajar siswa. Guru memberi tahu bahwa siswa yang bertanggung jawab

atas pendidikannya, mengaitkan pelajaran dengan masa depan dan berguna

dalam dunia nyata. Sehingga siswa tahu apa manfaat dari apa yang sedang

dipelajari bagi diri sendiri biasanya dikenal dengan AMBAK (Apa

Manfaatnya Bagiku).

8 Ibid, h. 89-93.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

13

(2) Alami

Guru memberikan pengalaman kepada siswa dan memanfaatkan hasrat

alami otak untuk menjelajah. Karena pengalaman membangun

keingintahuan siswa dan dapat menciptakan beberapa pertanyaan dalam

benak siswa. Saat pengalaman terbentang, guru mengumpulkan informasi

untuk memaknai pengalaman tersebut. Inforamsi ini membuat yang abstrak

menjadi konkrit.

(3) Namai

Proses namai yaitu setelah membuat siswa penasaran, penuh pertanyaan

mengenai pengalaman siswa, maka penamaan dapat memuaskan

keingintahuan siswa. Penamaan memuaskan hasrat alami otak untuk

memberikan identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. Penamaan

merupakan informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan sebagainya.

Guru menyediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi dan sebuah

masukan.

(4) Demonstrasi

Guru diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk

menunjukkan bahwa siswa tahu. Guru memberikan peluang untuk

menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan siswa ke dalam

pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupan siswa serta mampu

memperagakan tingkat kecakapan siswa dengan pengetahuan yang baru saja

dimiliki.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

14

(5) Ulangi

Siswa diberi kesempatan untuk mengajarkan pengetahuan barunya kepada

orang lain. Tentunya, dengan menggunakan cara yang berbeda dari asalnya.

Pengulangan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “aku tahu

bahwa aku tahu ini”. Dan tentunya menunjukan siswa cara-cara mengulang

materi yang telah dibahas.

(6) Rayakan

Langkah terakhir ini, saatnya untuk memberikan penghormatan atas usaha,

keberhasilan dan ketekunan yang dilakukan dengan perayaan. Hal ini akan

memperkuat kesuksesan dan memberi motivasi siswa. Perayaan disini dapat

dilakukan dengan memberikan pujian, bernyanyi, bermain, tepuk, pesta

kelas dll.

Prinsip-prinsip yang digunakan dalam pembelajaran quantum antara lain9:

1) Segalanya berbicara. Lingkungan sekitar, lingkungan kelas, bahasa

tubuh guru dan materi pelajaran, semuanya menyampaikan pesan

tentang belajar.

2) Segalanya bertujuan. Semua yang dilakukan siswa dan guru mempunyai

tujuan.

3) Pengalaman sebelum penamaan. Siswa memberi nama dan menyerap

konsep baru ke dalam memori jangka panjang. Belajar terbaik diperoleh

ketika siswa mengalaminya sendiri.

4) Akui setiap usaha. Mengakui usaha setiap siswa dalam keberaniannya

untuk belajar dan mencoba.

2. Hasil Belajar Siswa

Beberapa ahli pendidikan telah mengemukakan pengertian hasil belajar,

antara lain: 10

9 Ibid, h. 7-810 Wahyudin Nur Nasution, Efektivitas Strategi Pembelajaran Koperatif dan Ekspositori

Terhadap Hasil Belajar Sains Ditinjau dari Cara Berpikir, Jurnal Penelitian Medan Agama, 2006,Edisi 5

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

15

1) Soedijarto mendefinisikan hasil belajar sebagai tingkat penguasaan suatu

pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar

mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

2) Gagne dan Briggs menyatakan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan

yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar”.

3) Reigeluth mengemukakan bahwa hasil belajar adalah prilaku yang dapat

diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang.

Dengan demikian yang dimaksud dengan hasil belajar adalah penguasaan

produk belajar yang mengacu pada perubahan dimensi kognitif siswa

(pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis) yang dicapai siswa

sebagai hasil dari proses pembelajaran yang ditempuh selama kurun waktu

tertentu berdasarkan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Setelah melakukan

kegiatan pembelajaran di kelas, maka dibutuhkan kegiatan penilaian autentik

terhadap keseluruhan kompetensi yang dimiliki siswa.11

Benjamin S Bloom berpendapat bahwa taksonomi (pengelompokkan)

tujuan pendidikan harus senantiasa mengacu kepada tiga ranah (domain) yaitu:

1) Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan berpikir (otak).

Enam jenjang proses berpikir mulai dari jenjang terrendah sampai ke jenjang

tertinggi adalah: 12

a) Pengetahuan (knowledge) adalah kemampuan seseorang untuk

mengingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, ide,

istilah, gejala, rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan

kemampuan untuk menggunakannya.

b) Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk

mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau

diingat.

11 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2013), h. 184.

12 Ibid,h. 21.

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

16

c) Aplikasi (application) adalah kemampuan seseorang untuk

menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara, metode,

rumus, teori, dan sebagainya dalam situasi baru dan konkrit.

d) Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau

menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian yang lebih kecil

dan mampu mamahami hubungan diantara bagian atau faktor yang satu

dengan faktor lainnya.

e) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berpikir yang memadukan

bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis sehingga menjelma

menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru.

f) Evaluasi (evaluation) adalah kemampuan seseorang untuk membuat

pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide, dan mampu memilih

pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan atau kriteria yang ada.

Namun, berdasarkan tuntutan jaman khususnya mulai abad 21 Anderson

dan Karthwohl menganggap taksonomi Bloom sudah kurang relevan,

untuk itu Anderson dan Karthwohl melakukan revisi terhadap taksonomi

Bloom untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perkembangan jaman.13

Tabel 2.1 Perbaikan Struktur Ranah Kognitif

No Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi

1 Pengetahuan Mengingat (Knowledge)

2 Pemahaman Memahami (Understanding)

3 Penerapan Menerapkan (Apply)

4 Analisis Menganalisis (Analysis)

5 Sintesis Mengevaluasi (Evaluation)

6 Evaluasi Menciptakan (Creat)

13 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009) h. 66.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

17

2) Afektif

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.

Krathwohl membagi ranah afektif dalam lima jenjang, yaitu:14

a) Menerima (receiveing) adalah kepekaan seseorang dalam menerima

rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam

bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain.

b) Menanggapi (responding) adalah kemampuan seseorang untuk

mengikutsertakan dirinya secara ktif dalam fenomena tertentu dan

membuat reaksi terhadapnya.

c) Menilai (valuing) adalah kemampuan seseorang untung menilai atau

menghargai suatu kegiatan atau objek, sehingga dirasakan akan

membawa kerugian atau penyesalan.

d) Mengorganisasikan (organization) adalah kemampuan seseorang untuk

mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang

lebih universal dan membawa perbaikan.

e) Karakterisasi dengan suatu nilai kompleks (characterization by a value

or value complex) adalah keterpaduan semua sistem nilai yang telah

dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah

lakunya.

3) Psikomotor

Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau

kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar

tertentu.15

Penilaian untuk mengukur hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan

tes hasil belajar. Tes adalah cara atau prosedur dalam rangka pengukuran dan

penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas berupa

14 Zainal Arifin, op. cit., h. 2215 Ibid, h.23.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

18

pertanyaan-pertanayaan, atau perintah-perintah sehingga dapat dihasilkan nilai

yang melambangkan tingkah laku atau prestasi16.

Dengan tes hasil belajar diharapkan dapat dilihat tingkat keberhasilan siswa

dalam mencapai tujuan pengajaran dan dapat memberikan umpan balik kepada

guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar bagi siswa.

3. Sikap Ilmiah

Pengetahuan teoritis, keterampilan, maupun sikap merupakan bagian dari

hasil belajar. Namun, pengukuran yang digunakan untuk masing-masing aspek

tersebut dapat berbeda. Pengetahuan teoritis dapat diukur menggunakan

instrumen tes, keterampilan siswa dapat diukur dengan tes perbuatan.

Sedangkan, perubahan sikap dan perkembangan psikologi hanya dapat diukur

dengan instrumen non-tes, beberapa diantaranya observasi, wawancara, dan

skala sikap.17 Siswa yang memiliki sikap ilmiah amat baik/positif akan lebih

berhati-hati dan lebih cermat dalam mengambil keputusan. Selain itu siswa akan

berpikir tentang keuntungan dan kerugian yang diperoleh dengan keputusan

yang diambilnya.

Menurut Azen, meskipun definisi dari sikap sangat bervariasi dalam

literatur, ada kesepakatan umum bahwa sikap adalah kecenderungan psikologis

untuk mengevaluasi suatu objek dalam bentuk dimensi yang menguntungkan

atau tidak menguntungkan seperti baik atau buruk maupun positif atau negatif.

Terdapat tiga komponen sikap, yakni kognisi, pengaruh, dan perilaku18

Harlen menyatakan bahwa ada 7 dimensi sikap ilmiah, yaitu: 1) sikap ingin

tahu, 2) sikap respek terhadap data/fakta, 3) sikap berpikir kritis, 4) sikap

penemuan dan kreativitas, 5) sikap pemikiran terbuka dan kerja sama, 6) sikap

ketekunan, 7) sikap peka terhadap lingkungan sekitar.19

16 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2009), h. 67.

17 Zainal Arifin, op. cit., h.15218 Sanda I Van Aalderen, dkk, Primary Teacher’s Attitude Toward Science: A New

Theoretical Framework, Science Education, 2011, DOI 10.1002/sce.20467, h. 16119 Herson Anwar, Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pelangi Ilmu,

2009, Volume 2 No. 5, h. 107.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

19

Di bawah ini merupakan tabel dimensi sikap ilmiah menurut beberapa ahli.

Bila dibandingkan dan dianalisis bahwa terdapat beberapa hal yang sama dan

beberapa hal yang berbeda. Persamaan dan perbedaan tersebut sudah tentu akan

saling melengkapi.

Tabel 2.2 Sikap Ilmiah dari Beberapa Ahli

Gega Harlen AAAS

Sikap ingin tahu

Sikap penemuan

Sikap berfikir kritis

Sikap teguh pendirian

Sikap ingin tahu

Sikap respek terhadap

data

Sikap refleksi kritis

Sikap ketekunan

Sikap kreatif dan

penemuan

Sikap berpikiran

terbuka

Sikap bekerja sama

dengan yang lain

Sikap menerima

ketidakpastian

Sikap sensitif

terhadap lingkungan

Sikap jujur

Sikap ingin tahu

Sikap berpikiran

terbuka

Sikap keragu-raguan

Pengukuran sikap ilmiah peserta didik dpat didasarkan pada

pengelompokkan sikap sebagai dimensi sikap, selanjutnya dikembangkan

indikator-indikator sikap untuk setiap dimensi sehingga memudahkan

menyusun butir instrumen sikap ilmiah. Dimensi sikap ilmiah dikelompokkan

dalam tabel berikut.20

20 Ibid, h. 108.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

20

Tabel 2.3 Dimensi dan Indikator Sikap Ilmiah

Dimensi Indikator

Sikap ingin tahu Antusias mencari jawaban

Perhatian pada objek yang diamati

Antusias pada proses sains

Menanyakan setiap langkah kegiatan

Sikap respek terhadap data/fakta Objektif/jujur

Mengambil keputusan sesuai fakta

Sikap berpikir kritis Meragukan temuan teman

Menanyakan setiap perubahan/hal baru

Tidak mengabaikan data meskipun kecil

Sikap penemuan dan kreativitas Menunjukkan laporan berbeda dengan

teman sekelas

Menggunakan alat tidak seperti biasa

Sikap berpikir terbuka dan

kerjasama

Menghargai pendapat/temuan orang lain

Mau merubah pendapat jika data kurang

Menerima saran dari teman

Tidak merasa selalu benar

Berpartisipasi aktif dalam kelompok

Sikap ketekunan Melanjutkan meneliti setelah

penemuannya hilang

Mengulangi percobaan meskipun

berakibat kegagalan

Sikap peka terhadap lingkungan

sekitar

Perhatian terhadap peristiwa sekitar

Partisipasi pada kegiatan sosial

Menjaga kebersihan lingkungan sekolah

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

21

4. Sistem Sirkulasi pada Manusia

Ilmu Pengetahuan Alam didefinisikan sebagai pengetahuan yang diperoleh

melalui pengumpulan data dengan eksperimen, pengamatan, dan deduksi untuk

menghasilkan suatu penjelasan tentang sebuah gejala yang dapat dipercaya. IPA

mempelajari alam semesta, benda-benda yang ada dipermukaan bumi, di dalam

perut bumi dan diluar angkasa. IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan

tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas

pada gejalagejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya

kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah.

Setiap organisme memerlukan makanan atau zat-zat yang diperlukan oleh

tubuh untuk pertumbuhan, maupun melakukan aktivitas sehari-hari. Selain zat-

zat yang dibutuhkan tubuh, di dalam tubuh juga terdapat proses pengangkutan

zat metabolisme, hormon, enzim, oksigen, serta karbondioksida. Bahan yang

diperlukan oleh tubuh seperti zat makanan, dan oksigen, diangkut dan diedarkan

di dalam tubuh melalui sistem transportasi yang disebut sistem sirkulasi.

Sebaliknya, sisa metabolisme diangkut oleh darah dari seluruh jaringan tubuh

menuju organ pembuangan.21

Sistem peredaran darah manusia meliputi alat peredaran darah, komponen

darah, fungsi darah, golongan darah, macam-macam perederan darah, kelainan

dan gangguan pada darah dan sistem peredaran darah.

a) Komponen Sistem Peredaran Darah

Darah merupakan jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan

kekuningan disebut plasma darah dan sel-sel darah yang tersuspensi

didalamnya. Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah

putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Komposisi plasma dalam

darah sekitar 55%, sedangkan sel darah dan trombosit sekitar 45%. Fungsi

utama darah :22

(1) Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh.

21 Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, (Jakarta : Erlangga, 2013), h.181.22 Ibid, h.182.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

22

(2) Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh.

(3) Mengangkut sisa metabolisme misalnya karbondioksida, urea dan asam

laktat ke alat eksresi.

(4) Mengedarkan hormon (hasil sekresi) dari kelenjar hormon ke tempat

yang membutuhkan

b) Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah manusia terdiri dari sistem peredaran darah besar

dan sistem peredaran darah kecil. Peredaran darah kecil melalui:23

(1) Ventrikel kanan → Arteri pulmonalis → Paru-paru → Vena Pulmonalis

→ Atrium kiri, atau

(2) Jantung → Paru-paru → Jantung

Peredaran darah besar melalui :

(1) Ventrikel kiri → Aorta → Arteri → Arteriola → Kapiler → Venula →

Vena → Vena Cava Superior dan Vena Cava Inferior → Atrium kanan,

atau

(2) Jantung → Seluruh tubuh → Jantung.

Dengan proses aliran darah lebih lengkapnya sebagai berikut:

(1) Kontraksi ventrikel kanan memompa darah ke dalam paru-paru melalui

arteri pulmoner. (2) Saat mengalir melalui bantalan-bantalan kapiler di

dalam paru-paru kiri dan kanan, darah mengambil O2 dan melepaskan CO2.

(3) Darah kaya oksigen kembali ke paru-paru melalui vena pulmoner ke

atrium kiri jantung. (4) Selanjutnya, darah kaya oksigen mengalir ke dalam

ventrikel kiri, yang memompa darah kaya oksigen ke luar ke jaringan-

jaringan tubuh melalui sirkuit sistemik. (5) Darah meninggalkan ventrikel

kiri melalui aorta, yang mengantarkan darah ke arteri-arteri yang menuju ke

seluruh tubuh. (6) Cabang-cabang pertama dari aorta adalah arteri koroner,

yang menyuplai darah ke otot jantung itu sendiri. (7) Cabang-cabang

kemudian mengarah ke bantalanbantalan kapiler di dalam kepala dan lengan

(tungkai depan). (8) Aorta kemudian turun ke dalam abdomen, menyuplai

23 Ibid, h. 204.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

23

darah kaya oksigen ke arteri-arteri yang menuju bantalan kapiler di dalam

organ-organ abdominal dan kaki (tungkai belakang). (9) Di dalam kapiler,

terjadi difusi neto O2 dari darah ke jaringan-jaringan dan CO2 yang

dihasilkan oleh respirasi selular ke dalam darah. Kapiler-kapiler bergabung

kembali, membentuk venula-venula, yang mengantarkan darah ke vena.

Darah miskin oksigen dari kepala, leher, dan tungkai depan disalurkan ke

dalam suatu vena besar, vena kava superior. (10) Vena besar yang lain, vena

kava inferior, mengalirkan darah dari batang tubuh dan tungkai belakang.

(11) Kedua vena kava mengosongkan darahnya ke dalam atrium kanan,

tempat darah miskin oksigen mengalir ke dalam ventrikel kanan.24

B. Kajian Penelitian Relevan

Beberapa kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh M.

Bahaddin, dkk yang menyimpulkan pendekatan quantum learning dalam kegaitan

pembelajaran berkontribusi tidak hanya dalam meningkatkan hasil belajar, namun

juga retensi, dan sikap ilmiah siswa pada mata pelajaran sains kelas 7 Sekolah

Menengah Pertama di Turki.25

Yusnita, dkk menyimpulkan rata-rata skor motivasi belajar siswa meningkat

dari kategori sedang menjadi kategori tinggi setelah menggunakan mind mapping

dalam pembelajaran quantum learning. Rata-rata daya serap siswa juga mengalami

peningkatan dari siklus I yang menunjukkan kategori baik menjadi kategori amat

baik pada siklus II.26

Nyna Adhitama, dkk memberikan hasil yang signifikan pada uji t. Sedangkan

pada nilai ngain memperoleh kriteria tinggi dalam peningkatan hasil belajar peserta

didik kelas eksperimen. Tanggapan peserta didik terhadap penelitian ini sebesar

24 Neil A. Campbell & Jane B. Reece, Biologi edisi kedelepan jilid 3, (Jakarta: Erlangga,2008), h. 60-61.

25 M. Bahaddin, dkk., An Investigation the Effect Of Quantum Learning Approach onPrimary School 7th Grade Students’ Science Achievement, Retention, Attitude, EducationalResearch Association The International Journal of Research in Teacher Education, 2014, ISSN 13-08-951X.

26 Yusnita, dkk., Penerapan Teknik Mind Mapping dalam Strategi Quantum LearningUntuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Nurul FalahPekanbaru TA. 2009/2010, Jurnal penelitian Prodi Pendidikan Biologi Universitas Riau, 2010.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

24

90,18% dengan kriteria sangat baik serta 87,5% pada perolehan hasil tanggapan

guru. Penelitian ini perlu dilanjutkan untuk mengetahui pengaruh model quantum

learning terhadap kemampuan komunikasi dan hasil belajar peserta didik pada tema

pembelajaran selain ekosistem.27

I Luh Putu Sri Widyani, dkk mendapatkan perbedaan sikap ilmiah yang

signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran quantum dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang

signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran quantum dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran konvensional. Terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil

belajar IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran quantum

dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.28

Nehru menyatakan bahwa ada pengaruh penggunaan metode quantum learning

terhadap ketuntasan belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Biologi di SMAN 2

Kota Bima Tahun Pelajaran 2014/2015.29

M. Panneerselvam dan M. Muthamizhselvan mendapatkan kesimpulan bahwa

sikap ilmiah merupakan salah satu faktor yang sangat memberikan efek pada hasil

belajar sains siswa. Pada siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi memiliki

hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki sikap

ilmiah yang rendah. Sehingga, dapat dikatakan terdapat hubungan positif antara

sikap ilmiha dan hasil belajar.30

27 Nyna Adhitama, dkk, Implementasi Quantum Learning Berbantuan Mind MappingWorksheet Untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar Peserta Didik, JurnalPenelitian Unnes Science Education, 2015, Volume 4 No 3.

28 I Luh Putu Sri Widyani, Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Terhadap Sikap Ilmiahdan Hasil Belajar IPA Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Penelitian PGSD Universitas PendidikanGanesha, 2016, Volume 4 No 1.

29 Nehru, Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning Terhadap Ketuntasan BelajarSiswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Biologi Di SMAN 2 Kota Bima, Jurnal Penelitian PendidikanBiologi, 2013, Volume 2 nomor 2.

30 M. Panneerselvam, dkk, The Secondary School Students in Relation to ScientificAttitude and Achievement in Science, 2015, IOSR Journal of Research & Method in Education,Volume 5, Issue 2 Ver. I.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

25

C. Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran biologi, salah satu hal yang harus diperhatikan oleh guru

dalam mengajarkan suatu materi pokok adalah pemilihan model pembelajaran yang

sesuai dengan materi yang diajarkan, karena melihat kondisi peserta didik yang

mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam

menerima materi pelajaran yang disajikan guru di kelas, ada peserta didik yang

mempunyai daya serap cepat dan ada pula peserta didik yang mempunyai daya

tanggap yang lama.

Metode pengajaran yang masih berlaku dan sangat banyak digunakan guru,

terutama guru IPA adalah metode pengajaran konvensional. Metode ini perlu

diubah karena kurang melibatkan keaktifan siswa sehingga pembelajaran hanya

terpusat pada guru (teacher centered). Maka harus didukung dengan model

pembelajaran yang mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan

menyenangkan, guna meningkatkan hasil belajar siswa.

Hasil belajar siswa juga dapat dipengaruhi oleh faktor internal, salah satunya

adalah sikap ilmiah. Siswa yang memiliki sikap ilmiah amat baik/positif akan lebih

berhati-hati dan lebih cermat dalam mengambil keputusan. Selain itu siswa akan

berpikir tentang keuntungan dan kerugian yang diperoleh dengan keputusan yang

diambilnya.

Pembelajaran quantum (quantum learning) mengkondisikan agar peserta didik

terlibat aktif dalam proses belajar yaitu dengan mengalami dan mendapatkan

pengetahuannya sendiri. Selain itu, peserta didik juga mendapat pengakuan dalam

belajar, hal ini karena dalam pembelajaran peserta didik memperoleh kesempatan

mengungkapkan pengetahuan yang telah diperolehnya dan memberikan umpan

balik berupa perayaan dan penghargaan atas prestasi yang diperoleh selama proses

pembelajaran. Dengan ini, model tersebut memberikan situasi yang interaktif dan

menyenangkan serta melibatkan kondisi emosional peserta didik. Sehingga mereka

akan lebih termotivasi dalam belajar dan belajar menjadi suatu kebutuhan bukan

suatu keharusan sehingga menciptakan pembelajar seumur hidup (long life

education), serta membantu peserta didik untuk mendapatkan pemahaman dan

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

26

kebermaknaan dalam belajar yang akhirnya membawa dampak ketercapaian hasil

belajar.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka pikir yang telah diuraikan, maka dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut: “Terdapat pengaruh model pembelajaran

quantum learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas XI”

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Tangerang Selatan beralamat di

Jl. Cirendeu Raya No.5 Cirendeu. Waktu pelaksanaan penelitian ini pada semester

ganjil tahun ajaran 2017/2018.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen (eksperimen semu), yaitu

penelitian yang tidak dapat memberikan kontrol penuh. Dalam penelitian ini sampel

yang sudah diambil dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.1 Metode ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh langsung

(sebab-akibat) dari perlakuan atau kondisi

Desain penelitian ini menggunakan subject posttest only. Kelompok

eksperimen diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Quantum

Learning, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan menggunakan

pembelajaran konvensional pada konsep yang sama, yaitu sistem peredaran darah.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Perlakuan Tes Angket

E X O1 O2

K - O1 O2

Keterangan:

E = Kelompok Eksperimen (menggunakan model quantum learning)

K = Kelompok kontrol (menggunakan model konvensional)

X = Perlakuan pada kelompok eksperimen

O1 = Tes hasil belajar yang sama pada kedua kelompok

O2 = Angket sikap ilmiah yang sama pada kedua kelompok

1 Rukaesih, dkk, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2015), h. 85

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

28

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdapat dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran quantum

learning, dan variabel terikatnya terdapat dua variabel yaitu hasil belajar dan sikap

ilmiah siswa.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek atau wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi target

dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 8 Tangerang Selatan.

Populasi terjangkau adalah kelas XI IPA sebagai sumber data yang berjumlah

dua kelas.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih karena memiliki keadaan

dan ciri-ciri tertentu yang akan diteliti.3 Karena tidak semua anggota populasi

akan diteliti atau semua data dan informasi akan diproses, melainkan cukup

menggunakan sampel yang mewakilinya.

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah menggunakan teknik

Non-Probability Sampling, dimana anggota populasi tidak memiliki peluang

yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik penentuannya menggunakan

purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.4

Pada penelitian ini, peneliti memperhatikan hasil belajar biologi yang

pernah diujikan, yaitu hasil UTS semester ganjil tahun ajaran 2017/2018.

Sebagai pertimbangan bahwa kedua kelas yang akan dijadikan kelas dalam

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: RinekaCipta, 2010), h.173

3 Ibid, h, 1744 Rukaesih, dkk, Op. Cit. 56

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

29

penelitian memiliki hasil belajar biologi yang tidak berbeda secara signifikan

(lampiran 1).

Tabel 3.2 Based Line Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data StatistikKelas

Eksperimen Kontrol

N (jumlah siswa) 38 38

Mean 78,84 78,94

Median 78,50 80,00

Skor Minimum 35,00 55,00

Skor Maximum 95,00 93,00

Std. Deviasi 12,11 8,29

Berdasarkan Tabel 3.2 perbedaan rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,10. Kemudian dilakukan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov terhadap hasil nilai UTS kelas eksperimen dan kelas

kontrol. untuk mengetahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak

dan juga dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui data bersifat homogen

atau tidaknya sebuah data.

Tabel 3.3 Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi

DataKelompok

Eksperimen Kontrol

Test Statistic 0,127 0,137

Std. Deviation 7,43 6,62

Mean 80,08 76,79

Sig. 0,124 0,068

α 0,05 0,05

Kesimpulan0,124 > 0,05 0,068 > 0,05

Normal Normal

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

30

Tabel 3.4 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi

DataKelas

Eksperimen Kontrol

Levene Statistic 1,101

df1 1

df2 74

Sig. 0,297

α 0,05

Kesimpulan 0,297 > 0,05

Homogen

Berdasarkan Tabel 3.4 terlihat hasil uji homogenitas dengan menggunakan

uji Levene pada taraf signifikansi α = 0,05 menunjukkan bahwa data memiliki

varians yang sama (homogen). Hal tersebut diperoleh dengan membandingkan

nilai signifikansi α = 0,05 yang telah ditetapkan sebelumnya. Tabel

menunjukkan nilai Sig. dari data adalah 0,297. Nilai Sig. tersebut lebih besar

dari pada nilai α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan kemampuan awal kelas

eksperimen dan kelas kontrol dalam pelajaran biologi memiliki varians yang

sama (homogen).

Tabel 3.5 Uji T Kemampuan Awal Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi

Data Hasil uji t

T -0,044

Df 74

Mean Difference -0,10

Std. Error Difference 2,38

Sig. 0,965

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

31

α 0,05

Kesimpulan0,965 > 0,05

Tidak Berbeda

Berdasarkan uji t pada hasil UTS, menunjukkan bahwa tarad signifikansi

lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya data hasil UTS

pada kedua kelas tidak terdapat perbedaan secara signifikan, sehingga kedua

kelas dapat dijadikan sebagai subjek penelitian dengan kata lain menjadi kelas

eksperimen dan kelas kontrol

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen tes dan

non tes berupa angket. Dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini.

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data

Sumber

dataJenis data

Teknik

pengumpulan

data

Instrumen

penelitian

Siswa Hasil belajar kognitif

siswa sesudah dilakukan

model pembelajaran

quantum learning untuk

kelas eksperimen, dan

konvensional untuk kelas

kontrol.

Tes tertulis,

yaitu dengan

melaksanakan

post test.

Butir soal

pilihan ganda.

Siswa Penilaian aspek sikap

ilmiah siswa pada kelas

eksperimen dan kelas

kontrol.

Non tes, yaitu

dengan angket.

Angket dengan

indikator sikap

ilmiah yang

dikembangkan

oleh Harlen.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

32

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini terdapat tiga variabel yakni, satu variabel bebas (variabel yang

mempengaruhi) dan dua variabel terikat (variabel yang dipengaruhi).

1. Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran.

Tes biasa digunakan untuk mengukur ranah kognitif siswa, yang mencakup

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.5

Tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda karena dapat mengukur hasil

belajar pada materi kompleks yang mencakupi aspek ingatan, pengertian,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.6 Setelah dilakukan uji validasi, dari 50

butir soal terdapat 30 butir soal yang valid dan dapat digunakan dalam

penelitian, terdiri dari empat opsi jawaban disetiap butirnya yaitu A, B, C, dan

D. Tes ini digunakan untuk mengetahui penguasaan konsep siswa pada konsep

sistem sirkulasi pada manusia.

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes

Sub

konsepIndikator

Aspek kognitif

C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jml

Komponen

sistem

peredaran

darah

Memahami dan

menjelaskan

komponen, struktur

dan fungsi darah,

jantung dan

pembuluh darah

pada manusia.

4 1 3 2,

7,

8,

9

5,

6

9

Mekanisme

sistem

peredaran

Mendeskripsikan

mekanisme sistem

peredaran darah pada

manusia

11,

13

10,

15,

16,

17,

12,

14

18 11

5 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), h.117.6 Ibid, h.138.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

33

darah

manusia

19,

20

Gangguan

sistem

peredaran

darah

manusia

Menganalisis

hubungan antara

komponen,

mekanisme sistem

peredaran darah

dengan penyakit

23,

28

25 21,

24

29,

30

22,

26

27 10

Jumlah 3 4 9 6 6 2 30

Keterangan tingkat kognitif:

C1 (Mengingat), C2 (Memahami), C3 (Mengaplikasikan), C4 (Menganalisis),

C5 (Mengevaluasi), C6 (Mencipta).7

2. Angket

Instrumen angket merupakan bagian dari instrumen non-tes, instrumen non-

tes ini berisi sekumpulan pertanyaan maupun pernyataan yang memiliki

karakteristik pendidikan ataupun psikologi, tetapi jawabannya tidak selalu

memiliki ketentuan benar dan salah karena memungkinkan pertanyaan yang

digunakan untuk mengungkapkan pendapat dari responden.8

Terdapat dua jenis angket, yaitu angket terstruktur dan angket tidak

terstruktur yang dikenal dengan angket terbuka.9 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan jenis angket terstruktur dengan dua tipe pernyataan yaitu,

pernyataan positif dan negatif. Pilihan yang dapat dipilih oleh siswa berupa

skala 1 sampai dengan 4. Pemilihan skala 1 – 4 ini juga bertujuan untuk

meminimalisir siswa mejawab ragu-ragu jika diberikan pilihan yang berjumlah

ganjil, misalnya 3 skala ataupun 5 skala.

7 Hamzah, dkk, Assessment Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 618 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009), h. 789 Hamzah, op. cit., h. 130

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

34

Tabel 3.8 Kisi-kisi Angket Sikap Ilmiah

Variabel Dimensi

Nomor

Pernyataan

Positif

Nomor

Pernyataan

Negatif

Jumlah

yang

digunakan

Sikap

ilmiah

Sikap ingin tahu 1, 3 2, 4 4

Sikap respek

terhadap data/fakta

5 6 2

Sikap penemuan dan

kreativitas

7 8 2

Sikap berpikir kritis 9, 11 10, 12 4

Sikap berpikir

terbuka dan

kerjasama

15, 16 13, 14 4

Sikap ketekunan 17 18 2

Sikap peka terhadap

lingkungan sekitar

20 19 2

Jumlah 10 10 20

Rekap skor yang diberikan siswa terhadap pernyataan dalam angket sikap

ilmiah siswa dibuat dengan ketentuan sebagai berikut: 10

1. Pernyataan dengan kriteria positif; 1 = sangat tidak setuju, 2 = setuju, 3

= setuju, dan 4 = sangat setuju.

2. Pernyataan dengan kriteria negatif; 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 =

tidak setuju, dan 4 = sangat tidak setuju.

Perolehan skor angket terkecil dengan cara menghitung skor terkecil

dikalikan dengan jumlah butir angket yang digunakan, jadi perolehan skor

terkecil adalah 1 x 20 = 20, maka perolehan angket angket terkecil ialah 20.

Perolehan skor angket tersebesar dengan cara menghitung skor angket

terbesar dikalikan dengan jumlah butir angket yang digunakan, jadi

10 Zainal Arifin, op. cit., h.160

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

35

perolehan skor angket terbedar adalah 4 x 20 = 80, maka perolehan skor

terbesar ialah 80. Rentang perolehan skor angket ilmiah ini dapat dihitung

dengan cara 80 - 60 = 20. Kemudian skor angket dikelompokkan dalam 5

kategori yaitu sangat buruk, buruk, cukup baik, baik, dan sangat baik.

Pengkategorian ini dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data

sikap ilmiah seperti pada tabel 3.5 sebagai berikut:11

Tabel 3.9 Kategorisasi Sikap Ilmiah

No Interval Kategori

1 20-45 Sangat buruk

2 46-55 Buruk

3 56-65 Cukup Baik

4 66-75 Baik

5 76-80 Sangat baik

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan berupa analisis kualitatif dan kuantitatif, diukur

dengan pengujian persyaratan analisis antara lain:

1. Kalibrasi Instrumen

a. Validitas instrumen tes

Instrumen dapat dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang

diinginkan dalam penelitian. Untuk mengukur validitas soal tes pilihan ganda

diuji dengan menggunakan anates V4. Berdasarkan hasil perhitungan anates

pilihan ganda dengan butir soal sebanyak 50 soal, diperoleh 30 butir soal yang

valid, yaitu: 2, 4, 5, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 26, 27, 28, 29, 30,

32, 34, 35, 36, 38, 40, 43, 45, 46, 49, 50.

b. Validitas instrumen angket

11 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995),h.243-251.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

36

Validitas instrumen angket menggunakan program anatesV4, untuk jumlah

butir soal sebanyak 30 soal, diperoleh 29 butir soal yang valid, yaitu: 1, 2, 3, 4,

7, 8, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 20, 22, 23, 26, 27, 30. Namun, untuk

memudahkan perhitungan maka ditambahkan satu butir soal yang memiliki

nilai korelasi tertinggi yakni butir nomor 6.

c. Reliabilitas

Sebelum digunakan, suatu instrumen harus di uji dahulu untuk mengetahui

instrumen tersebut teliti dan dapat dipercaya atau tidak, maka dibutuhkan suatu

uji yang dikenal dengan uji reliabilitas.12

Reliabilitas pada instrumen soal pilihan ganda nantinya akan diuji dengan

program anates V4. Kriteria validitas dan reliabilitas dijelaskan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.10 Kriteria Reliabilitas

Nilai Kategori

Antara 0,80-1,00 Sangat Tinggi

Antara 0,60-0,80 Tinggi

Antara 0,40-0,60 Cukup

Antara 0,20-0,40 Rendah

Antara 0,00-0,20 Sangat Rendah

Reliabilitas pada instrumen tes memiliki nilai 0,77 dan pada instrumen

angket memiliki nilai 0,88 yang berarti termasuk dalam kriteria reliabilitas

tinggi.

d. Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.

Soal yang dibuat terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk meningkatkan

tingkat berfikirnya, sebaliknya soal yang terlalu sukar membuat siswa kurang

bergairah karena terlalu jauh dari tingkat berpikirnya. Uji tingkat kesukaran

hanya dilakukan pada soal pilihan ganda. Pada penelitian ini uji tingkat

12 Zainal Arifin, op. cit., h. 258

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

37

kesukaran menggunakan program anatesV4 pilihan ganda. Taraf kesukaran

diklasifikasikan dalam Tabel 3.6 sebagai berikut:

Tabel 3.11 Kriteria Taraf Kesukaran

Nilai P Kategori

0,00-0,30 Sukar

0,31-0,70 Sedang

0,71-1,00 Mudah

2. Uji Normalitas Data

Dalam pengujian hipotesis digunakan statistik parametris yang

mengharuskan data tersebut berdistribusi normal. Maka sebelum pengujian

hipotesis, perlu dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui apakah sampel data yang akan digunakan berdistribusi normal atau

tidak.13 Dalam uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.

Adapun ketentuan pengambilan keputusannya, yaitu jika signifikansi > 0,05

maka data berdistribusi normal. Sebaliknya, jika signifikansi < 0,05 maka data

dikatakan berdistribusi tidak normal.14

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui seragam atau tidaknya

varians sampel yang diambil dari populasi yang sama.15 Uji homogenitas

menggunakan SPSS dari hasil analisis pada tabel Levene’s Test of Equality of

error Variences yaitu jika Sig>0,05 maka data bersifat homogen.16

4. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dalam rancangan yang digunakan penelitian ini menggunakan

uji t. Uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara

13 Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan ProgramSPSS/LISREL dalam Penelitian, (Jakarta: Roesmata Sampurna, 2010), h.143.

14 Duwi Prayitno, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian SPSS,(Yogyakarta: Gava Media, 2010) h. 40

15 Ruseffendi, Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan, (Jakarta: IKIP Bandung Press,1998), h. 294

16 Kadir, Op. Cit., h.169

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

38

bersama-sama terhadap variabel terikatnya, ataupun untuk menguji apakah

model regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan17.

Uji t ini menggunakan bantuan aplikasi SPSS 22 dengan opsi independent

sample t test, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran

quantum learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas XI.

H. Hipotesis Statistik

1. Hasil belajar siswa dengan model quantum learning pada kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar dengan model konvensional

pada kelas kontrol.

H0: µA1 = µA2

H1: µA1 > µA2

2. Sikap ilmiah siswa dengan model quantum learning pada kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan siswa yang belajar dengan model konvensional

pada kelas kontrol.

H0: µB1 = µB2

H1: µB1 > µB2

Keterangan:

A1 = Hasil belajar siswa kelas eksperimen

A2 = Hasil belajar siswa kelas kontrol

B1 = Sikap ilmiah siswa kelas eksperimen

B2 = Sikap ilmiah siswa kelas kontrol

17 Ruseffendi, Op. Cit., h. 343.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang telah dikumpulkan pada penelitian ini adalah data hasil belajar

76 siswa SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan yang terdiri atas 38 siswa

kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran quantum

learning dan 38 siswa kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran

konvensional saat pembelajaran biologi pada pokok bahasan sistem sirkulasi

pada manusia.

1. Deskripsi Data

a. Hasil Belajar Siswa

Setelah penelitian yang dilakukan peneliti, maka diperoleh skor hasil

belajar siswa pada konsep sistem sirkulasi yang diajarkan menggunakan

model quantum learning (kelas eksperimen) dan skor hasil belajar siswa

yang diajarkan menggunakan model konvensional (kelas kontrol).

Tabel 4.1 Data Skor Hasil Belajar Siswa

Data StatistikKelas

Eksperimen Kontrol

N (jumlah siswa) 38 38

Mean 80,08 76,79

Median 80,00 77,00

Skor Minimum 63,00 63,00

Skor Maximum 93,00 87,00

Std. Deviasi 7,43 6,62

Berdasarkan data tersebut, rata-rata skor hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan selisih skor

sebesar 3,29. Skor hasil belajar kelas eksperimen juga memiliki rentang skor

yang lebih panjang dibandingkan kelas kontrol, dengan skor minimum yang

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

40

sama namun skor maximum kelas eksperimen memperoleh hasil yang lebih

tinggi dibandingkan kelas kontrol.

Data hasil belajar siswa kelas eksperimen memperoleh skor hasil

belajar tertinggi 93 dan skor terendah 63. Adapun nilai rata-rata 80,08 dan

median 80,00 dengan rentang skor 30. Sebanyak 6 orang (16%)

memperoleh nilai rata-rata, 14 orang (37%) memperoleh nilai dibawah rata-

rata, dan 18 orang (47%) memperoleh nilai diatas rata-rata. Adapun

histogramnya dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan

Model Quantum Learning

Nilai KKM mata pelajaran biologi yang ditetapkan oleh sekolah adalah

76. Berdasarkan data hasil belajar siswa di kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran quantum learning, tingkat ketuntasan

dalam belajarnya dapat dilihat dalam gambar diagram 4.2.

63-68 69-74 75-80 81-86 87-92 93-98Frekuensi A1 2 7 11 7 10 1

0

2

4

6

8

10

12

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

41

Gambar 4.2 Diagram Ketercapaian Hasil Belajar Siswa terhadap

KKM pada kelas eksperimen

Data hasil belajar siswa kelas kontrol memperoleh skor hasil belajar

tertinggi 87 dan skor terendah 63. Adapun nilai rata-rata 76,79 dan median

77,00 dengan rentang skor 24. Sebanyak 5 orang (13%) memperoleh nilai

rata-rata, 16 orang (42%) memperoleh nilai dibawah rata-rata, dan 17 orang

(45%) memperoleh nilai diatas rata-rata. Adapun histogramnya dapat dilihat

pada gambar 4.3 sebagai berikut:

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Siswa dengan menggunakan

Model Konvensional

Berdasarkan data hasil belajar siswa di kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran konvensional, tingkat ketuntasan dalam

belajarnya dapat dilihat dalam gambar diagram 4.4.

76%

24%

Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM

63-67 68-72 73-77 78-82 83-87Frekuensi A2 5 3 13 9 8

0

2

4

6

8

10

12

14

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

42

Gambar 4.4 Diagram Ketercapaian Hasil Belajar Siswa terhadap

KKM pada kelas kontrol

b. Data Hasil Angket Sikap Ilmiah Siswa

Setelah penelitian yang dilakukan penulis, selain memperoleh data hasil

belajar, diperoleh juga skor angket sikap ilmiah siswa setelah diajarkan

menggunakan model quantum learning (kelas eksperimen) dan skor hasil

belajar siswa yang diajarkan menggunakan model konvensional (kelas

kontrol).

Tabel 4.2 Data Statistik Skor Sikap Ilmiah Siswa

StatistikKelas

Eksperimen Kontrol

N (jumlah siswa) 38 38

Mean 75,43 72,34

Median 74,38 72,50

Skor Minimum 63,75 62,50

Skor Maximum 91,25 88,75

Std. Deviasi 7,56 5,91

Berdasarkan data tersebut, rata-rata skor angket sikap ilmiah siswa pada

kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan selisih

skor sebesar 3,09.

58%

42%

Mencapai KKM Tidak Mencapai KKM

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

43

Data tersebut dapat dikategorikan menjadi lima kategori di tiap

kelasnya, yaitu kategori sangat buruk, buruk, cukup baik, baik, dan sangat

baik. Adapun pembagiannya dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.3 Persentase Kategori Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen

No Interval Kategori

Jumlah

NPersentase

(%)

1 20-45 Sangat buruk 0 0

2 46-55 Buruk 9 23,68

3 56-65 Cukup Baik 21 55,26

4 66-75 Baik 8 21,05

5 76-80 Sangat baik 0 0,00

Total 38 100

Diketahui bahwa kategori sikap ilmiah terbanyak yang dimiliki siswa pada

kelas eksperimen yaitu pada kategori cukup baik dengan persentase 55,26%.

Sebanyak 23,68% siswa memiliki sikap ilmiah yang buruk dan 21,05% siswa

memiliki sikap ilmiah yang baik. Sedangkan hasil persentase sikap ilmiah pada

kelas kontrol diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.4 Persentase Kategori Sikap Ilmiah Siswa Kelas Kontrol

No Interval Kategori

Jumlah

NPersentase

(%)

1 20-45 Sangat buruk 0 0

2 46-55 Buruk 11 28,95

3 56-65 Cukup Baik 24 63,16

4 66-75 Baik 3 7,89

5 76-80 Sangat baik 0 0,00

Total 38 100

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

44

Diketahui bahwa kategori sikap ilmiah terbanyak yang dimiliki siswa pada

kelas eksperimen yaitu pada kategori cukup baik dengan persentase 63,16%.

Sebanyak 28,95% siswa memiliki sikap ilmiah yang buruk dan 7,89% siswa

memiliki sikap ilmiah yang baik.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Variansi

Dalam penelitian ini, pengujian prasyarat analisis yang digunakan adalah

uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data dilakukan menggunakan

uji Kolmogorov Smirnov sedangkan uji homogenitasnya menggunakan uji

Levene’s.

1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui sampel yang diambil berdistribusi normal atau tidak,

maka dilakukan uji normalitas. Uji normalitas yang digunakan untuk

penelitian ini adalah uji Kolmogorov Smirnov.

Berikut disajikan tabel hasil pengujian normalitas kelas eksperimen dan

kelas kontrol serta pengelompokkan siswa dengan sikap ilmiah tinggi

maupun rendah.

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar dan Sikap

Ilmiah

DataKelompok

A1 A2 B1 B2

Sampel (N) 38 38 38 38

Test Statistic 0,127 0,137 0,129 0,116

Std. Deviation 7,43 6,62 7,56 5,91

Mean 80,08 76,79 75,43 72,34

Sig. 0,124 0,068 0,113 0,200

α 0,05 0,05 0,05 0,05

Kesimpulan

0,124 >

0,05

0,068 >

0,05

0,113 >

0,05

0,200 >

0,05

Normal Normal Normal Normal

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

45

Keterangan:

A1 = Hasil belajar kelas eksperimen

A2 = Hasil belajar kelas kontrol

B1 = Sikap ilmiah kelas eksperimen

B2 = Sikap ilmiah kelas kontrol

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui seragam atau tidaknya

varians sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas

penelitian ini menggunakan SPSS dari hasil analisis pada tabel Levene’s

Test of Equality of error Variances yaitu Sig > 0,05 maka data bersifat

homogen. Berikut uji homogenitas hasil belajar siswa secara keseluruhan.

Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah

DataVariabel

A1 A2 B1 B2

Sampel (N) 38 38 38 38

Levene Statistic 3,124 3,124

df1 1 1

df2 74 74

Sig. 0,081 0,081

α 0,05 0,05

Kesimpulan 0,081 > 0,05 0,081 > 0,05

Homogen Homogen

Hasil uji homogenitas pada tabel Levene’s Test of Equality of Error

Variances diperoleh hasil Sig > 0,05. Maka, data hasil belajar dan sikap

ilmiah siswa pada semua kelompok adalah homogen.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas

diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen, sehingga untuk

pengujian hipotesisnya dilanjutkan dengan menggunakan Uji t untuk

mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

46

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Uji T

Diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan, perlu

dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan

teknik analisis Uji t. Uji ini untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua

variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya

Berikut tabel 4.7 hasil perhitungan Uji t pada variabel hasil belajar

menggunakan SPSS 22.

Tabel 4.7 Uji T Hasil Belajar Siswa

Data Hasil uji t

T 2,03

Df 74

Mean Difference 3,29

Std. Error Difference 1,61

Sig. 0,045

Α 0,05

Kesimpulan0,045 < 0,05

Berbeda

Hasil perhitungan uji t pada hasil belajar siswa menunjukkan bahwa

taraf signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05. Sehingga H0 ditolak dan

H1 diterima, yang artinya terdapat perbedaan rata-rata pada data hasil belajar

siswa antara kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional dan

kelas eksperimen yang menggunakan model quantum learning. Kemudian

dilanjutkan dengan uji hipotesis terhadap variabel sikap ilmiah siswa

menggunakan SPSS 22 yang dapat terlihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

47

Tabel 4.8 Uji T Sikap Ilmiah Siswa

Data Hasil uji t

T 1,98

Df 74

Mean Difference 3,09

Std. Error Difference 1,55

Sig. 0,041

Α 0,05

Kesimpulan0,041 < 0,05

Berbeda

Hasil perhitungan Uji t pada sikap ilmiah siswa menunjukkan bahwa

taraf signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05. Sehingga H0 ditolak dan

H1 diterima, yang artinya terdapat perbedaan rata-rata pada data sikap

ilmiah siswa antara kelompok kontrol yang menggunakan model

konvensional dan kelas kontrol yang menggunakan model quantum

learning.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penggunaan model quantum learning mampu memberikan suasana belajar

yang menyenangkan kepada siswa karena suasana kelas dirancang dengan baik.

Pemberian instrumen musik di kelas juga mampu membuat suasana belajar

menjadi bergairah, serta dapat menumbuhkan semangat siswa dalam

pembelajaran. Siswa dengan pembelajaran quantum diajak untuk mengalami

dengan melakukan suatu proyek atau belajar dengan menggunakan model alat

peraga, diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya, serta siswa

senantiasa merasa dihargai oleh guru dengan penghargaan yang diberikan setiap

akhir pertemuan di kelas.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

48

Model pembelajaran quantum lebih baik terlihat dari sintaks model

pemnelajaran quantum yang dikenal dengan istilah TANDUR, yaitu

tumbuhkan, alami, namai, demonstrasikan, ulangi dan rayakan.1

Pada tahan Tumbuhkan, guru menumbuhkan motivasi belajar siswa dengan

memuaskan AMBAK (Apa Manfaat Bagi Ku) kepada siswa. Pada awal

pembelajaran ini juga siswa diberikan instrumen musik guna menumbuhkan

suasana belajar dan perasaan rileks kepada siswa. Pada tahap Alami, siswa

diajak melakukan aktivias menggunakan analogi komponen darah yang mereka

buat sendiri. Tahap Namai, guru memberikan dan menjelaskan konsep yang

jelas sehingga mudah dipahami siswa. Tahap Demonstrasikan, siswa

menunjukkan pemahamannya terhadap konsep yang telah diberikan melalui

kegiatan presentasi, uji golongan darah, dan sebagainya sehingga guru dapat

mengetahui pemahaman siswa.

Pada tahan Ulangi, guru dapat mengulangi kembali konsep yang telah

diajarkan dengan memberikan rangkuman singkat dan penjelasan tentang apa

yang belum dipahami siswa sehingga konsep benar-benar dikuasi oleh siswa.

Tahap Rayakan, guru memberikan pujian maupun tepuk tangan kepada siswa,

mengapresiasi segala bentuk usaha siswa dalah kegiatan pembelajaran di kelas.

Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus dimiliki pada diri seorang

ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap

ilmiah pada hakikatnya adalah kecenderungan seseorang untuk berpikir dan

bertindak secara ilmiah dalam mengerjakan sesuatu. Sikap jujur misalnya, harus

dimiliki seseorang yang ingin memecahkan masalah melalui langkah-langkah

ilmiah. Seseorang harus dapat melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek

tersebut, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.

Dengan kata lain dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan

dirinya sebagai subyek.2

1 Bobbi DePorter, Mark Reardon & Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching:Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, terjemah Ary Nilandari, (Bandung:Kaifa, 2000), h. 4

2 Herson Anwar, Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains, Jurnal Pelangi Ilmu,2009, Volume 2 No. 5

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

49

Hasil uji hipotesis pertama menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar

siswa dengan menggunakan quantum learning dan model konvensional, karena

secara keseluruhan hasil belajar siswa dengan quantum learning mendapatkan

hasil lebih tinggi. Dengan perolehan nilai rata-rata 80,08 dengan model

quantum learning dan 76,79 dengan model konvensional. Dengan demikian H0

ditolak dan H1 diterima karena µA1 (hasil belajar quantum learning) > µA2

(hasil belajar model konvensional), yang artinya terdapat perbedaan rata-rata

pada data hasil belajar siswa antara kelompok kontrol yang menggunakan

model konvensional dan kelas kontrol yang menggunakan model quantum

learning. Diperkuat dengan hasil uji t yang menunjukkan Sig kurang dari 0,05

yang artinya terdapat pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap

hasil belajar siswa.

Ketercapaian terhadap KKM juga dijadikan hal yang diperhatikan dalam

penelitian ini. Terdapat sebanyak 76% siswa di kelas eksperimen mendapatkan

hasil belajar yang sudah mencapai KKM, namun 24% lainnya mendapatkan

hasil belajar yang masih dibawah KKM.

Pada kelas kontrol, sebanyak 52% siswa mendapatkan hasil belajar

mencapai KKM, namun 48% lainnya masih dibawah KKM. Banyaknya siswa

yang masih mendapatkan skor hasil belajar dibawah KKM ini menunjukkan

pentingnya memilih model pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran

biologi untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga nantinya akan

lebih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar diatas skor KKM yang telah

ditetapkan.

Dewi Margadhtya, Suarjana dan Tri Agustiana dalam penelitiannya

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar IPA antara

siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran quantum

dan siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran konvensional.3

Hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran yang menyenangkan, adanya

interaksi aktif di dalam pembelajaran, mewarnai lingkungan sekeliling,

3 Dewi Margadhtya, dkk., Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching terhadapPrestasi Belajar Ipa Siswa Kelas IV di Sd Gugus VI Kecamatan Buleleng, Jurnal PGSD, 2013.

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

50

menyusun bahan pengajaran yang sesuai dan cara efektif penyajian dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga siswa dapat membawa apa yang

dipelajari dan menerapkannya.

Hasil uji hipotesis kedua menunjukkan adanya perbedaan sikap ilmiah siswa

yang menggunakan model pembelajaran quantum learning dan model

konvensional, karena secara keseluruhan sikap ilmiah siswa dengan quantum

learning mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Dengan perolehan nilai rata-rata

75,43 dengan model quantum learning dan 72,34 dengan model konvensional.

Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima karena µB1 (sikap ilmiah pada

kelas yang menggunakan quantum learning) > µB2 (hasil belajar model

konvensional). Diperkuat dengan hasil uji t yang menunjukkan Sig kurang dari

0,05 yang artinya terdapat pengaruh model pembelajaran quantum learning

terhadap sikap ilmiah siswa.

Skor tersebut sudah dikonversikan menjadi skor 0-100 untuk memudahkan

dalam perhitungan di SPSS. Berdasarkan skor angket, diketahui bahwa kategori

sikap ilmiah terbanyak yang dimiliki siswa pada kelas eksperimen yaitu pada

kategori cukup baik dengan persentase 55,26%. Sebanyak 23,68% siswa

memiliki sikap ilmiah yang buruk dan 21,05% siswa memiliki sikap ilmiah

yang baik.

Pada kelas kontrol diketahui bahwa kategori sikap ilmiah terbanyak yang

dimiliki siswa pada kelas eksperimen yaitu pada kategori cukup baik dengan

persentase 28,95%. Sebanyak 28,95% siswa memiliki sikap ilmiah yang buruk

dan 7,89% siswa memiliki sikap ilmiah yang baik. Pengkategorian ini dilakukan

untuk memudahkan pembaca dalam menyimpulkan sejauh apa sikap ilmiah

yang terbentuk oleh siswa setelah melakasanakan kegiatan belajar dalam

model-model yang digunakan.

Hasil uji terhadap sikap ilmiah siswa ini sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh oleh I Luh Putu Sri Widyani, dkk mendapatkan perbedaan sikap

ilmiah siswa yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran

quantum learning dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

51

Bahkan tidak hanya sikap ilmiah siswa, hasil belajar siswa juga dipengaruhi

oleh model quantum learning yang digunakan.4

Dalam kehidupan manusia, sikap selalu mengalami perubahan dan

perkembangan. Peranan pendidikan dalam pembentukan sikap pada anak didik

tersebut sangatlah penting. Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda

terhadap suatu perangsang. Ini disebabkan oleh berbagai faktor.

Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan

sikap anak-anak yang perlu diperhatikan di dalam pendidikan yaitu kematangan

(naturation), keadaan fisik siswa, kurikulum sekolah, kehidupan di sekolah, dan

cara guru mengajar. Pada hal ini perbedaan skor sikap ilmiah yang terlihat pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dihubungkan dengan cara guru

mengajar karena diterapkan model pembelajaran yang berbeda.

Dalam penerapan model quantum learning tidak hanya berorientasi pada

siswa yang harus baik sikapnya tetapi pendidik pun harus lebih baik karena

penerapan model ini menuntut guru harus menjadi model di dalam kelas dalam

memperlakukan siswa. guru menciptakan kebersamaan, saling membantu,

saling menghargai, dan mengapresiasi setiap pencapaian siswa. Pada tahap awal

pembelajaran quantum learning guru dituntut untuk dapat membangun suasana

kelas, membawa perasaan siswa dalam kondisi tertentu, dan hal ini dirasakan

penulis tidak mudah, dibutuhkan keahlian yang cukup untuk dapat melalui

tahapan ini.

Skor sikap ilmiah siswa yang diperoleh belum ada yang mencapai kategori

sangat baik di kelas kontrol maupun di kelas eksperimen yang menerapkan

model pembelajaran quantum learning. Namun, perolehan skor sikap ilmiah

siswa pada kategori baik dan cukup baik diungguli oleh siswa pada kelas yang

menerapkan model pembelajaran quantum learning.

4 I Luh Putu Sri Widyani, Pengaruh Model Pembelajaran Quantum terhadap Sikap Ilmiah danHasil Belajar IPA Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Penelitian PGSD Universitas PendidikanGanesha, 2016, Volume 4 No. 1.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

52

Jadi, quantum learning juga dapat menjadi alternatif model pembelajaran

yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa dan sikap ilmiah

siswa, khususnya pada mata pelajaran biologi.

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah kelas eksperimen

yang menggunakan model quantum learning memperoleh hasil belajar dan

sikap ilmiah yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan model konvensional.

Sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

quantum learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa.

B. Saran

Saran yang berorientasi pada upaya pemanfaatan hasil penelitian dalam

bidang pembelajaran sebagai berikut:

1. Model pembelajaran quantum learning sebagai salah satu komponen model

pembelajaran agar lebih mendapatkan perhatian guru sehingga

penyampaian materi pembelajaran menarik.

2. Penerapan model pembelajaran perlu juga memperhatikan karakteristik

siswa. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah lebih baik menerapkan

model konvensional sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi

lebih baik menggunakan model quantum learning.

3. Guru atau peneliti diharapkan lebih cermat dalam mengidentifikasi

karakteristik siswa bila ingin memilih model pembelajaran quantum

learning.

4. Fasilitas sekolah yang mendukung, maka quantum learning akan semakin

mudah pelaksanaannya dan akan mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

54

DAFTAR PUSTAKA

Aalderen, Sanda I Van, dkk, Primary Teacher’s Attitude Toward Science: A NewTheoretical Framework, Science Education. 2011.https://research.utwente.nl/. Diakses pada tanggal 21 Juli 2017.

Adhitama, Nyna, dkk. Implementasi Quantum Learning Berbantuan MindMapping Worksheet Untuk Mengukur Kemampuan Komunikasi dan HasilBelajar Peserta Didik. Jurnal Penelitian Unnes Science Education,Volume 4 No 3. 2015. lib.unnes.ac.id/21098. Diakses pada tanggal 20 Juli2017.

Anwar, Herson.Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains, Jurnal PelangiVolume 2 No.5, 2009. ejurnal.ung.ac.id. Diakses pada tanggal 15 Juni2017.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja: Rosdakarya. 2013.Bahaddin, M, dkk. An Investigation the Effect of Quantum Learning Approach on

Primary School 7th Grade Students Science Acchivement. Retention,Attitude. Educational Research Association in Teacher Education. 2014.ijrte.penpublishing.net/makale/145. Diakses pada tanggal 10 Januari 2017.

Campbell, Neil A & Jane b. Reece. Biologi edisi kedelapan jilid 3. Jakarta:Erlangga. 2008.

Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan TahunAjaran 2016/2017 Konsep Sistem Peredaran Darah.

Irnaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas XI, Jakarta: Erlangga. 2013.Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh, dan Analisis Data dengan Program

SPSS/LISREL dalam Penelitian. Jakarta: Roesmata Sampurna. 2010Kemdikbud, Hasil UN IPA SMA 2015-2017.

http://puspendik.kemdikbud.go.id/hasil-un/. Diakses pada tanggal 20Oktober 2017.

Maolani, Rukaesih, dkk. Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Raja GrafindoPersada. 2015.

Margadhtya, Dewi, dkk. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teachingterhadap Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas IV di SD Gugus VI KecamatanBuleleng, Jurnal PGSD, 2013.https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/1234.Diakses pada tanggal 20 Mei 2017.

Nasution, Nur Wahyudin. Efektivitas Strategi Pembelajaran Kooperatif danEkspositori terhadap Hasil Belajar Sains ditinjau dari Cara Berpikir.2006. digilib.uin-suka.ac.id/2058/. Diakses pada tanggal 10 Juli 2017.

Nehru, Pengaruh Penggunaan Metode Quantum Learning terhadap KetuntasanBelajar Siswa Kelas X pada Mata Pelajaran Biologi di SMAN 2 KotaBima. 2013.

Panneerselvam, M., dkk. The Secondary School Students in Relation to ScientificAttitude and Achievement in Science. 2015. www.iosrjournals.org/iosr-jrme/papers/. Diakses pada tanggal 11 Mei 2017.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

55

Potter, De Bobbi. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan vbMenyenangkan. Bandung: Kaifa. 2016.

Potter, De Bobbi. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning diRuang-Ruang Kelas. Bandung: Kaifa. 2001.

Prayitno, Duwi. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data PenelitianSPSS. Yogyakarta: Gava Media. 2010.

Ruseffendi. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Jakarta: IKIP BandungPress. 1998.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. RemajaRosdakarya. 2009.

Sudjiono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.2001.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.2007.

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. DirektoratJendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI. 2005. https://e-dokumen.kemenag.go.id. Diakses pada tanggal 10 Maret 2017.

Undang-Undang RI No. 20 Th. 2003, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta: Sinar Grafika. 2009.

Uno, Hamzah, dkk. Assessment Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara. 2013.Widyani, I Luh Putu Sri. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum terhadap Sikap

Ilmiah dan Hasil Belajar IPA. 2016. https://p2m.undiksha.ac.id. Diaksespada tanggal 5 Mei 2017.

Yusnita, dkk. Penerapan Teknik Mind Mapping dalam Strategi Quantum Learninguntuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi.2010.https://digilib.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 6 Juli 2017.

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UINSyarif Hidayatullah. 2009.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

56

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA / I

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

57

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada

sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

C. Indikator Pembelajaran

3.6.1 Memahami dan menjelaskan komponen, struktur dan fungsi darah,

jantung serta pembuluh darah pada manusia.

3.6.2 Mendeskripsikan mekanisme pembekuan darah.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat mengidentifikasi komponen darah, struktur dan fungsi darah

b. Siswa dapat menjelaskan proses pembekuan darah ketika terjadi luka

E. Materi Pembelajaran

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

58

F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran

a. Metode Pembelajaran : Pengamatan analogi komponen darah,

diskusi kelompok

b. Model pembelajaran : Quantum Learning

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Power Point, LKS, instrumen musik.

b. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Papan tulis, Spidol, Perlengkapan

analogi komponen darah, speaker.

c. Buku sumber:

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologoi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Esis:

Jakarta

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga: Jakarta

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 Menit)

Kegiatan

Awal

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

T

U

M

B

U

Pendahuluan

1. Guru memberi salam

dan memerintahkan

ketua kelas untuk

membaca doa.

Pendahuluan

1. Siswa menjawab

salam kemudian

berdoa bersama.

5 Menit

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

59

H

K

A

N

2. Guru membangun

suasana kelas dengan

memutarkan

instumen musik

3. Guru mengecek

kehadiran siswa.

2. Siswa membangun

suasana belajarnya

dengan

mendengarkan

musik yang diputar

3. Siswa menjawab

absensi guru.

AMBAK (Apa

Manfaatnya Bagi Ku)

1. Guru menampilkan

gambar seseorang

yang sedang

menguap. Guru

menanyakan kepada

siswa tentang

mengapa kita dapat

menguap, dan adakah

hubungannya dengan

darah?

2. Guru menanyakan

hubungan keterkaitan

kejadian sehari-hari

tersebut dengan

manfaat yang akan

didapatkan setelah

mempelajarinya.

1. Siswa

memperhatikan

gambar yang

ditampilkan.

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru dan

menjelaskan

manfaat yang akan

didapatkan setelah

mempelajari materi

ini

5 Menit

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

60

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

serta manfaat yang

didapatkan setelah

mempelajari materi

hari ini.

Motivasi

Guru memberikan

motivasi kepada siswa

Kegiatan Inti (70 Menit)

Kegiatan

Inti

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

A

L

A

M

I

Guru memberikan

pengenalan pertama

mengenai materi sistem

sirkulasi melalui analogi

komponen darah, power

point dengan gambar

komponen penyusun

darah serta

menghubungkan dengan

fungsi darah.

Siswa melakukan

percobaan sederhana

analogi komponen

darah dan mengamati

gambar yang

ditampilkan guru.

15

Menit

N

A

M

A

I

1. Guru menanyakan

“Berdasarkan analogi

tersebut, jelaskan hal

apa yang kamu

temui?”

1. Siswa menjawab

berdasarkan

pengetahuan awal

yang dimiliki.

10

Menit

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

61

2. “Hal apa yang terjadi

ketika bagian tubuh

kita terluka?”

“serta bagaimana

tubuh kita bisa

menutup luka

tersebut?”.

3. Guru memberikan

penguatan melalui

video animasi

mekanisme

pembekuan darah.

2. Siswa mengamati

video yang

ditampilkan guru.

D

E

M

O

N

S

T

R

A

S

I

1. Guru meminta siswa

untuk membentuk

kelompok.

2. Guru memberikan

LKS kepada masing-

masing kelompok dan

menjelaskan prosedur

pengisian LKS.

1. Siswa membentuk

kelompok yang

beranggota 6 siswa

tiap kelompok.

2. Siswa

mendengarkan

penjelasan guru dan

mengerjakan LKS.

5 Menit

1. Guru membimbing

siswa dalam diskusi

kelompok.

2. Guru membimbing

siswa untuk membuat

mind mapping, dan

memutarkan

instrumen musik.

1. Siswa berdiskusi

dan mengerjakan

LKS secara

berkelompok.

2. Siswa membuat

mind mapping di

buku tulis masing-

masing sebagai

penguatan sambil

30

Menit

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

62

mendengarkan

musik yang diputar

oleh guru.

U

L

A

N

G

I

1. Guru menghentikan

instrumen musik,

sebagai tanda diskusi

telah berakhir.

2. Guru meminta salah

satu kelompok secara

acak untuk memilih

anggota kelompok

lain yang akan

menjawab pertanyaan

pada LKS secara

bergantian.

1. Siswa mengakhiri

diskusi.

2. Siswa yang disebut

menjelaskan

jawaban LKS

kelompoknya,

kemudian

memanggil anggota

kelompok lain untuk

menjelaskan soal

berikutnya.

10

Kegiatan Akhir (10 Menit)

Kegiatan

IntiKegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

R

A

Y

A

K

A

N

Guru meminta siswa

untuk menyimpulkan

hasil pembelajaran pada

hari ini serta memberikan

tupuk tangan dan pujian.

Siswa menyimpulkan

materi dan merayakan

pembelajaran hari ini.

3 Menit

Guru memberikan kuis

secara lisan kepada siswa

dan memberikan tepuk

tangan, pujian, dan poin

Siswa menjawab

pertanyaan kuis.

5 Menit

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

63

tambahan kepada siswa

dengan jawaban terbaik.

Salam dan Doa

Guru menginformasikan

praktikum untuk

pertemuan selanjutnya,

dilanjutkan dengan doa

dan salam.

Siswa mendengarkan

informasi, dilanjutkan

berdoa bersama dan

salam.

2 Menit

I. Penilaian

Penilaian Kognitif : Tes tertulis dan LKS (terlampir)

Guru Bid. Studi Biologi Peneliti

Melli Yunerti, S.Pd Putri Rahayu Sekarini

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

64

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA / I

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

65

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada

sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

C. Indikator Pembelajaran

3.6.3 Mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.

3.6.4 Menjelaskan mekanisme peredaran darah pada manusia serta organ-organ yang berperan.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.

b. Siswa dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah pada manusia serta

organ-organ yang berperan.

E. Materi Pembelajaran

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

66

F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran

a. Metode Pembelajaran : Pengamatan gambar, diskusi dan praktikum.

b. Model pembelajaran : Quantum Learning

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Power Point, LKS, instrumen musik.

b. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Papan tulis, Spidol, Seperangkat alat

uji golongan darah, speaker.

c. Sumber Referensi:

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologoi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Esis:

Jakarta

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga: Jakarta

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Awal (10 Menit)

Kegiatan

Awal

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

T

U

M

1. Guru memberi salam dan

memerintahkan ketua

1. Siswa menjawab

salam kemudian

berdoa bersama.

5 Menit

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

67

B

U

H

K

A

N

kelas untuk membaca

doa.

2. Guru membangun

suasana kelas dengan

memutarkan instumen

musik

3. Guru mengecek

kehadiran siswa.

2. Siswa

membangun

suasana

belajarnya

dengan

mendengarkan

musik yang

diputar

3. Siswa menjawab

absensi guru.

AMBAK (Apa Manfaatnya

Bagi Ku)

1. Guru menampilkan

gambar seseorang yang

sedang menguap. Guru

menanyakan adakah

hubungannya dengan

darah?

2. Guru menanyakan

hubungan keterkaitan

kejadian sehari-hari

tersebut dengan manfaat

yang akan didapatkan

setelah mempelajarinya.

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

Motivasi

Guru memberikan motivasi

kepada siswa

3. Siswa

memperhatikan

gambar yang

ditampilkan.

4. Siswa menjawab

pertanyaan guru

dan menjelaskan

manfaat yang

akan didapatkan

setelah

mempelajari

materi ini

5 Menit

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

68

Kegiatan Inti (70 Menit)

Kegiatan

Inti

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

A

L

A

M

I

1. Guru memberikan

pengenalan materi

sistem sirkulasi

melalui power point

dengan gambar

seorang resipien dan

pendonor darah. Serta

menjelaskan

penggolongan darah

ABO dan Rhesus.

2. Kemudian

menampilkan video

mekanisme sistem

peredaran darah pada

manusia.

1. Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan guru.

2. Siswa menyimak

video yang

ditampilkan guru.

15

Menit

N

A

M

A

I

1. Guru menanyakan

“Dapatkah seseorang

mendonorkan

darahnya kepada

siapa pun?” “Jika ya,

mengapa? Dan jika

tidak, apa yang akan

terjadi?”

2. Guru

mempersilahkan

siswa untuk

1. Siswa menjawab

berdasarkan

pengetahuan awal

yang dimiliki.

2. Siswa menanyakan

hal terkait golongan

darah dan peredaran

darah kepada guru.

10

Menit

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

69

mengajukan

pertanyaan.

D

E

M

O

N

S

T

R

A

S

I

K

A

N

1. Guru meminta siswa

untuk duduk

berkelompok dan

menjelaskan prosedur

praktikum uji

golongan darah

2. Guru memberikan

LKS kepada masing-

masing kelompok dan

membimbing siswa

dalam praktikum.

1. Siswa duduk

berkelompok dan

menyimak

pengarahan dari

guru.

2. Siswa melakukan

praktikum uji

golongan darah.

25

Menit

Guru membimbing siswa

dalam diskusi kelompok,

serta memutarkan musik.

Siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS

secara berkelompok

dengan diiringi musik

yang diputar oleh guru.

15

Menit

U

L

A

N

G

I

1. Guru menghentikan

instrumen musik,

sebagai tanda diskusi

telah berakhir.

2. Guru meminta salah

satu kelompok secara

acak untuk memilih

anggota kelompok

lain yang akan

menjawab pertanyaan

pada LKS secara

bergantian.

1. Siswa mengakhiri

diskusi.

2. Siswa yang disebut

menjelaskan

jawaban LKS

kelompoknya,

kemudian

memanggil anggota

kelompok lain untuk

menjelaskan soal

berikutnya.

15

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

70

Kegiatan Akhir (10 Menit)

Kegiatan

Akhir

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

R

A

Y

A

K

A

N

Guru meminta siswa

untuk menyimpulkan

hasil pembelajaran pada

hari ini serta memberikan

tupuk tangan dan pujian.

Siswa menyimpulkan

materi dan merayakan

pembelajaran hari ini.

3 Menit

Mengevaluasi

Guru memberikan kuis

secara lisan kepada siswa

dan memberikan tepuk

tangan, pujian, serta poin

tambahan kepada siswa

dengan jawaban terbaik.

Siswa menjawab

pertanyaan kuis.

5 Menit

Salam dan Doa

Guru menginformasikan

praktikum untuk

pertemuan selanjutnya,

dilanjutkan dengan doa

dan salam.

Siswa mendengarkan

informasi, dilanjutkan

berdoa bersama dan

salam.

2 Menit

I. Penilaian

Penilaian Kognitif : LKS (terlampir)

Guru Bid. Studi Biologi Peneliti

Melli Yunerti, S.Pd Putri Rahayu Sekarini

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

71

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA / I

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Pertemuan ke : 3

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

72

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada

sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

C. Indikator Pembelajaran

3.6.5 Menganalisis faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi

3.6.6 Mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenisgangguan/kelainan sistem peredaran darah

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menganalisis faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi

b. Siswa dapat mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis

gangguan/kelainan sistem peredaran darah

E. Materi Pembelajaran

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

73

Nama Penyakit Penjelasan

Anemia keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah

merah berada di bawah normal.

Hipertensi Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi.

Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari

jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh

darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari

waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang

sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga

atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan

pembuluh darahnya.

Leukemia kanker darah yang berawal dalam sumsum tulang

belakang, tempat sel darah dibuat. Pada leukemia, sumsum

tulang belakang membuat sel darah putih yang belum

matang yang disebut sel leukemik. Sel yang belum matang

ini tidak berfungsi secara normal, dan mengerubungi sel

yang sehat.

Thalasemia penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor

genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel

darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal.

Hemophilia Gangguan atau kelainan turunan akibat terjadinya mutasi

atau cacat genetik pada kromosom X. Kerusakan

kromosom ini menyebabkan penderita kekurangan faktor

pembeku darah

Arteriosklerosis suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya elastisitas

dari arteri atau terjadi pengerasan arteri karena penebalan

dinding pembuluh nadi yang akan menyebabkan penyakit

jantung degeneratif, stroke, dan penyakit arteri lainnya.

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

74

F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran

a. Metode Pembelajaran : Pengamatan gambar, diskusi kelompok.

b. Model pembelajaran : Quantum Learning

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Power Point, LKS, instrumen musik.

b. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Papan tulis, Spidol, Speaker.

c. Sumber Referensi:

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologoi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Esis:

Jakarta

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga: Jakarta

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

KegiatanKegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

T

U

M

B

U

H

K

A

N

Pendahuluan

1. Guru memberi salam

dan memerintahkan

ketua kelas untuk

membaca doa.

2. Guru membangun

suasana kelas dengan

memutarkan

instumen musik

3. Guru mengecek

kehadiran siswa.

Pendahuluan

1. Siswa menjawab

salam kemudian

berdoa bersama.

2. Siswa membangun

suasana belajarnya

dengan

mendengarkan

musik yang diputar

3. Siswa menjawab

absensi guru.

3 Menit

AMBAK (Apa

Manfaatnya Bagi Ku)

1. Guru menampilkan

gambar seseorang

yang sedang

1. Siswa

memperhatikan

5 Menit

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

75

merokok, makan

makanan yang

berkolesterol tinggi,

dan kegemukan.

2. Guru menanyakan

kepada siswa tentang

apa yang akan terjadi

jika hal tersebut terus

menerus dilakukan

oleh seseorang dan

hubungan keterkaitan

kejadian sehari-hari

tersebut dengan

manfaat yang akan

didapatkan setelah

mempelajarinya.

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

gambar yang

ditampilkan.

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru dan

menjelaskan

manfaat yang akan

didapatkan setelah

mempelajari materi

ini

Motivasi

Guru memberikan

motivasi kepada siswa

Siswa termotivasi

2 Menit

Kegiatan Inti (70 Menit)

KegiatanKegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

A

L

A

M

I

Guru memberikan

pengenalan materi

sistem sirkulasi

melalui power point

dengan gambar

Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan dan

menyimak penjelasan

guru.

15 Menit

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

76

lanjutan dari apersepsi,

kemudian

menghubungkannya

dengan penyakit pada

sistem peredaran darah

yang terjadi.

N

A

M

A

I

1. Guru menanyakan

“Menurut mu,

jenis penyakit apa

lagi yang dapat

terjadi pada sistem

peredaran darah

manusia?”

2. Guru

mempersilahkan

siswa untuk

mengajukan

pertanyaan.

1. Siswa menjawab

berdasarkan

pengetahuan awal

yang dimiliki.

2. Siswa

menanyakan hal

terkait

penyakit/kelainan

pada sistem

peredaran darah

10 Menit

D

E

M

O

N

S

T

R

A

S

I

Guru memberikan

LKS kepada masing-

masing kelompok dan

memberikan instruksi

kepada siswa

Siswa mempersiapkan

diri dalam kelompok

dan mendengar arahan

guru.

5 Menit

Guru membimbing

siswa dalam diskusi

kelompok.

Siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS

secara berkelompok,

dengan mendengarkan

musik yang diputar

oleh guru.

35

Menit

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

77

K

A

N

U

L

A

N

G

I

1. Guru

menghentikan

instrumen musik,

sebagai tanda

diskusi telah

berakhir.

2. Guru meminta

salah satu

kelompok secara

acak untuk

memilih anggota

kelompok lain

yang akan

menjawab

pertanyaan pada

LKS secara

bergantian.

1. Siswa mengakhiri

diskusi.

2. Siswa yang disebut

menjelaskan

jawaban LKS

kelompoknya,

kemudian

memanggil

anggota kelompok

lain untuk

menjelaskan soal

berikutnya.

25

Menit

Kegiatan Akhir (10 Menit)

KegiatanKegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

R

A

Y

A

K

Guru meminta siswa

untuk menyimpulkan

hasil pembelajaran pada

hari ini serta memberikan

tupuk tangan dan pujian.

Siswa menyimpulkan

materi hari ini.

3 Menit

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

78

A

N

Guru memberikan kuis

kepada siswa secara lisan

dengan berbantu

snowball throwing dan

memberikan tepuk

tangan, pujian, dan poin

tambahan kepada siswa

dengan jawaban terbaik.

Siswa yang

mendapatkan snowball

menjawab pertanyaan

kuis sesuai yang

didapatkan.

5 Menit

Salam dan Doa

Guru menginformasikan

tes hasil belajar untuk

pertemuan berikutnya

dilanjutkan dengan doa

dan salam.

Siswa mendengarkan

informasi, dilanjutkan

berdoa bersama dan

salam.

2 Menit

I. Penilaian

Penilaian Kognitif : LKS (terlampir)

Guru Bid. Studi Biologi Peneliti

Melli Yunerti, S.Pd Putri Rahayu Sekarini

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

79

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA / I

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Pertemuan ke : 1

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

80

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada

sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

C. Indikator Pembelajaran

3.6.1 Memahami dan menjelaskan komponen, struktur dan fungsi darah,

jantung serta pembuluh darah pada manusia.

3.6.2 Mendeskripsikan mekanisme pembekuan darah.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat mengidentifikasi komponen darah, struktur dan fungsi darah

b. Siswa dapat menjelaskan proses pembekuan darah ketika terjadi luka

E. Materi Pembelajaran

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

81

F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran

a. Metode Pembelajaran : Pengamatan gambar, ceramah, dan diskusi.

b. Pendekatan : Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Power Point, LKS

b. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Papan tulis, Spidol

c. Sumber Referensi:

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologoi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Esis:

Jakarta

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga: Jakarta

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

KegiatanKegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

Pembuka Pendahuluan

1. Guru memberi salam

dan memerintahkan

ketua kelas untuk

membaca doa.

2. Guru mengecek

kehadiran siswa.

1. Siswa menjawab

salam kemudian

berdoa bersama.

2. Siswa menjawab

absensi guru.

3 Menit

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

82

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

3. Siswa menyimak

tujuan

pembelajaran.

Apersepsi

1. Guru menampilkan

gambar seseorang

yang sedang

menguap.

2. Guru menanyakan

kepada siswa tentang

mengapa seseorang

dapat menguap, dan

adakah hubungannya

dengan darah?

1. Siswa

memperhatikan

gambar yang

ditampilkan.

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru.

5 Menit

Motivasi

Guru memberikan

motivasi kepada siswa

Siswa termotivasi

2 Menit

Inti Mengamati

Guru memberikan

pengenalan materi sistem

sirkulasi melalui power

point dengan gambar

komponen penyusun

darah serta

menghubungkan fungsi

darah dari apersepsi

sebelumnya.

Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan guru.

10

Menit

Menanya

1. Guru menanyakan

“hal apa yang terjadi

1. Siswa menjawab

berdasarkan

10

Menit

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

83

ketika bagian tubuh

kita terluka?”

“serta bagaimana

tubuh kita bisa

menutup luka

tersebut?”.

2. Guru memberikan

penguatan melalui

video animasi

mekanisme

pembekuan darah.

pengetahuan awal

yang dimiliki.

2. Siswa mengamati

video yang

ditampilkan guru.

Mengeksplorasi

1. Guru meminta siswa

untuk membentuk

kelompok.

2. Guru memberikan

LKS kepada masing-

masing kelompok dan

menjelaskan prosedur

pengisian LKS.

1. Siswa membentuk

kelompok yang

beranggota 6 siswa

tiap kelompok.

2. Siswa

mendengarkan

penjelasan guru dan

mengerjakan LKS

dengan berbagai

sumber referensi

25

Menit

Mengasosiasi

Guru membimbing siswa

dalam diskusi kelompok.

Siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS

secara berkelompok

10

Menit

Mengkomunikasikan

Guru meminta salah satu

kelompok secara acak

untuk memilih anggota

Siswa yang disebut

menjelaskan jawaban

LKS kelompoknya,

15

Menit

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

84

kelompok lain yang akan

menjawab pertanyaan

pada LKS secara

bergantian.

kemudian memanggil

anggota kelompok lain

untuk menjelaskan soal

berikutnya.

Penutup Menyimpulkan

Guru dan siswa

menyimpulkan materi

yang di pelajari hari ini.

Siswa menyimpulkan

materi hari ini.

3 Menit

Mengevaluasi

Guru memberikan kuis

kepada siswa.

Siswa menjawab

pertanyaan kuis.

5 Menit

Salam dan Doa

Guru menginformasikan

praktikum untuk

pertemuan selanjutnya,

dilanjutkan dengan doa

dan salam.

Siswa mendengarkan

informasi, dilanjutkan

berdoa bersama dan

salam.

2 Menit

I. Penilaian

Penilaian Kognitif : LKS (terlampir)

Guru Bid. Studi Biologi Peneliti

Melli Yunerti, S.Pd Putri Rahayu Sekarini

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA / I

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Pertemuan ke : 2

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

86

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada

sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

C. Indikator Pembelajaran

3.6.3 Mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.

3.6.4 Menjelaskan mekanisme peredaran darah pada manusia serta organ-organ yang berperan.

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat mengaitkan golongan darah dengan transfusi darah.

b. Siswa dapat menjelaskan mekanisme peredaran darah pada manusia serta

organ-organ yang berperan.

E. Materi Pembelajaran

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

87

F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran

a. Metode Pembelajaran : Pengamatan gambar, diskusi dan praktikum.

b. Pendekatan : Saintifik.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Power Point, LKS

b. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Papan tulis, Spidol, Seperangkat alat

uji golongan darah

c. Sumber Referensi:

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologoi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Esis:

Jakarta

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga: Jakarta

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

KegiatanKegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

Pembuka Pendahuluan

1. Guru memberi

salam dan

memerintahkan

1. Siswa menjawab

salam kemudian

berdoa bersama.

3 Menit

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

88

ketua kelas untuk

membaca doa.

2. Guru mengecek

kehadiran siswa.

3. Guru

menyampaikan

tujuan pembelajaran

2. Siswa menjawab

absensi guru.

3. Siswa menyimak

tujuan

pembelajaran.

Apersepsi

1. Guru menampilkan

gambar seseorang

yang sedang

mendonorkan

darah.

3. Guru menanyakan

kepada siswa

tentang mengapa

seseorang

mendonorkan

darahnya.

1. Siswa

memperhatikan

gambar yang

ditampilkan.

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru.

5 Menit

Motivasi

Guru memberikan

motivasi kepada siswa

Siswa termotivasi

2 Menit

Inti Mengamati

1. Guru memberikan

pengenalan materi

sistem sirkulasi

melalui power point

dengan gambar

seorang resipien

dan pendonor darah.

1. Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan guru.

10 Menit

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

89

Serta menjelaskan

penggolongan darah

ABO serta Rhesus.

2. Kemudian

menampilkan video

mekanisme sistem

peredaran darah

pada manusia.

2. Siswa menyimak

video yang

ditampilkan guru.

Menanya

1. Guru menanyakan

mengenai kegiatan

pendonoran darah.

2. Guru

mempersilahkan

siswa untuk

mengajukan

pertanyaan.

1. Siswa menjawab

berdasarkan

pengetahuan

awal yang

dimiliki.

2. Siswa

menanyakan hal

terkait golongan

darah dan

peredaran darah

kepada guru.

10 Menit

Mengeksplorasi

1. Guru meminta

siswa untuk duduk

berkelompok dan

menjelaskan

prosedur praktikum

uji golongan darah

1. Siswa duduk

berkelompok dan

menyimak

pengarahan dari

guru.

25 Menit

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

90

2. Guru memberikan

LKS kepada

masing-masing

kelompok dan

membimbing siswa

dalam praktikum.

2. Siswa melakukan

praktikum uji

golongan darah.

Mengasosiasi

Guru membimbing

siswa dalam diskusi

kelompok.

Siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS

secara berkelompok

10 Menit

Mengkomunikasikan

Guru meminta salah

satu kelompok secara

acak untuk memilih

anggota kelompok lain

yang akan menjawab

pertanyaan pada LKS

secara bergantian.

Siswa yang disebut

menjelaskan jawaban

LKS kelompoknya,

kemudian

memanggil anggota

kelompok lain untuk

menjelaskan soal

berikutnya.

15

Menit

Penutup Menyimpulkan

Guru dan siswa

menyimpulkan materi

yang di pelajari hari ini.

Siswa menyimpulkan

materi hari ini.

3 Menit

Mengevaluasi

Guru memberikan kuis

kepada siswa.

Siswa menjawab

pertanyaan kuis.

5 Menit

Salam dan Doa

Guru

menginformasikan

praktikum untuk

Siswa mendengarkan

informasi,

2 Menit

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

91

pertemuan selanjutnya,

dilanjutkan dengan doa

dan salam.

dilanjutkan berdoa

bersama dan salam.

G. Penilaian

Penilaian Kognitif : LKS (terlampir)

Guru Bid. Studi Biologi Peneliti

Melli Yunerti, S.Pd Putri Rahayu Sekarini

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

92

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Satuan Pendidikan : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI IPA / I

Materi Pokok : Sistem Sirkulasi

Pertemuan ke : 3

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),

santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai

bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan

pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

93

B. Kompetensi Dasar

3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

sirkulasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan

mekanisme peredaran darah serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada

sistem sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan

simulasi.

C. Indikator Pembelajaran

3.6.5 Menganalisis faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi

3.6.6 Mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenisgangguan/kelainan sistem peredaran darah

D. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat menganalisis faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut nadi

b. Siswa dapat mengaitkan teknologi sistem peredaran darah dengan jenis

gangguan/kelainan sistem peredaran darah

E. Materi Pembelajaran

Nama Penyakit Penjelasan

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

94

Anemia keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah

merah berada di bawah normal.

Hipertensi Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi.

Tekanan darah itu sendiri adalah kekuatan aliran darah dari

jantung yang mendorong melawan dinding pembuluh

darah (arteri). Kekuatan tekanan darah ini bisa berubah dari

waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang

sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga

atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan

pembuluh darahnya.

Leukemia kanker darah yang berawal dalam sumsum tulang

belakang, tempat sel darah dibuat. Pada leukemia, sumsum

tulang belakang membuat sel darah putih yang belum

matang yang disebut sel leukemik. Sel yang belum matang

ini tidak berfungsi secara normal, dan mengerubungi sel

yang sehat.

Thalasemia penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor

genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel

darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal.

Hemophilia Gangguan atau kelainan turunan akibat terjadinya mutasi

atau cacat genetik pada kromosom X. Kerusakan

kromosom ini menyebabkan penderita kekurangan faktor

pembeku darah

Arteriosklerosis suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya elastisitas

dari arteri atau terjadi pengerasan arteri karena penebalan

dinding pembuluh nadi yang akan menyebabkan penyakit

jantung degeneratif, stroke, dan penyakit arteri lainnya.

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

95

F. Metode, Model dan Pendekatan Pembelajaran

a. Metode Pembelajaran : Pengamatan gambar, diskusi dan praktikum.

b. Pendekatan : Saintifik.

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

a. Media : Power Point, LKS

b. Alat dan Bahan : LCD, Laptop, Papan tulis, Spidol.

c. Sumber Referensi:

Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologoi 2 SMA dan MA untuk kelas XI. Esis:

Jakarta

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Erlangga: Jakarta

Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran

KegiatanKegiatan Pembelajaran Alokasi

WaktuGuru Siswa

Pembuka Pendahuluan

1. Guru memberi salam

dan memerintahkan

ketua kelas untuk

membaca doa.

2. Guru mengecek

kehadiran siswa.

3. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran

1. Siswa menjawab

salam kemudian

berdoa bersama.

2. Siswa menjawab

absensi guru.

3. Siswa menyimak

tujuan

pembelajaran.

3 Menit

Apersepsi

1. Guru menampilkan

gambar seseorang

yang sedang

merokok, makan

1. Siswa

memperhatikan

gambar yang

ditampilkan.

5 Menit

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

96

makanan yang

berkolesterol tinggi,

dan kegemukan.

2. Guru menanyakan

kepada siswa tentang

apa yang akan terjadi

jika hal tersebut terus

menerus dilakukan

oleh seseorang.

2. Siswa menjawab

pertanyaan guru.

Motivasi

Guru memberikan

motivasi kepada siswa

Siswa termotivasi

2 Menit

Inti Mengamati

Guru memberikan

pengenalan materi sistem

sirkulasi melalui power

point dengan gambar

lanjutan dari apersepsi,

kemudian

menghubungkannya

dengan penyakit pada

sistem peredaran darah

yang terjadi.

Siswa mengamati

gambar yang

ditampilkan dan

menyimak penjelasan

guru.

10

Menit

Menanya

1. Guru menanyakan

jenis penyakit lain

yang berhubungan

dengan peredaran

darah

1. Siswa menjawab

berdasarkan

pengetahuan awal

yang dimiliki.

10

Menit

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

97

2. Guru

mempersilahkan

siswa untuk

mengajukan

pertanyaan.

2. Siswa menanyakan

hal terkait

penyakit/kelainan

pada sistem

peredaran darah

Mengeksplorasi

1. Guru meminta siswa

untuk duduk

berkelompok dan

menjelaskan prosedur

pengisian LKS.

2. Guru memberikan

LKS kepada masing-

masing kelompok,

dan menginstruksikan

untuk berdiskusi.

1. Siswa duduk

berkelompok dan

menyimak

pengarahan dari

guru.

2. Siswa mencari

informasi dari

berbagai sumber

15

Menit

Mengasosiasi

Guru membimbing siswa

dalam diskusi kelompok.

Siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS

secara berkelompok

10

Menit

Mengkomunikasikan

Guru meminta salah satu

kelompok secara acak

untuk memilih anggota

kelompok lain yang akan

menjawab pertanyaan

pada LKS secara

bergantian.

Siswa yang disebut

menjelaskan jawaban

LKS kelompoknya,

kemudian memanggil

anggota kelompok lain

untuk menjelaskan soal

berikutnya.

25

Menit

Penutup Menyimpulkan 3 Menit

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

98

Guru dan siswa

menyimpulkan materi

yang di pelajari hari ini.

Siswa menyimpulkan

materi hari ini.

Mengevaluasi

Guru memberikan kuis

kepada siswa.

Siswa menjawab

pertanyaan kuis.

5 Menit

Salam dan Doa

Guru menginformasikan

praktikum untuk

pertemuan selanjutnya,

dilanjutkan dengan doa

dan salam.

Siswa mendengarkan

informasi, dilanjutkan

berdoa bersama dan

salam.

2 Menit

I. Penilaian

Penilaian Kognitif : LKS (terlampir)

Guru Bid. Studi Biologi Peneliti

Melli Yunerti, S.Pd Putri Rahayu Sekarini

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

118

Lampiran 4

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

119

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

120

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

121

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

122

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

123

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

124

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

125

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

126

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

127

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

128

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

129

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

130

Lampiran 5

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

131

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

132

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

133

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

134

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

135

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

136

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

137

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

138

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

139

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

140

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

141

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

142

Lampiran 6

Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Jenjang Sekolah : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Biologi

Kompetensi Inti : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan

faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa

ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya

untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar : 3.6. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan

penyusun organ pada sistem sirkulasi dan

mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat

menjelaskan mekanisme peredaran darah serta

gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem

sirkulasi manusia melalui studi literatur, pengamatan,

percobaan, dan simulasi.

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

143

Subkonsep Indikator

Aspek kognitif

C1 C2 C3 C4 C5 C6JmlSoal

JumlahSoalValid

Komponensistemperedarandarah

Memahamidanmenjelaskankomponen,struktur danfungsi darah,jantung danpembuluhdarah padamanusia.

1*,11*,

2,3,8

5*,9

4*,6,7,10,15*,16*,17*

13*,14*

12 17 9

Mekanismesistemperedarandarahmanusia

Mendeskripsikanmekanismesistemperedarandarah padamanusia

24 19*,21,22*

18*,26*,27*,28*,30*,32*

25,31

20*,23*

29*,33*

16 12

Gangguansistemperedarandarahmanusia

Menganalisishubunganantarakomponen,mekanismesistemperedarandarah denganpenyakit

36*,49*

37,45*

35,38*

39,40*,47,48,50*

34*,42,43*

41,44,46*

17 9

Jumlah 5 8 10 14 7 6 50 30

Keterangan: *Valid

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

144

Lampiran 7

Kisi-kisi Instrumen Angket Sikap Ilmiah

Variabel Dimensi

Nomor

Pernyataan

Positif

Nomor

Pernyataan

Negatif

JumlahJumlah

Valid

Sikap

ilmiah

Sikap ingin tahu 1*, 3*, 5 2*, 4*, 29 6 4

Sikap respek

terhadap data/fakta

6*, 10 7*, 11 4 2

Sikap penemuan

dan kreativitas

17, 19 8*, 9* 4 2

Sikap berpikir

kritis

12*, 13* 15*, 21 4 3

Sikap berpikir

terbuka dan

kerjasama

15*, 16*,

22*

18*, 20*, 24 6 5

Sikap ketekunan 23*, 25 26*, 28 4 2

Sikap peka

terhadap

lingkungan sekitar

27* 30* 2 2

Jumlah 15 15 30 20

Keterangan: *Valid

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

145

Lampiran 8

INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Sistem Sirkulasi pada Manusia

Jumlah Soal : 50

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

No.Indikator

PembelajaranIndikator Soal

Jenjang

KognitifPertanyaan

Kunci

Jawaban

No.

Soal

1 Memahami dan

menjelaskan

komponen, struktur

dan fungsi darah,

jantung dan

pembuluh darah

pada manusia.

Menyebutkan

komponen darah

C1 Komponen darah pada manusia terdiri atas...

a. sel darah merah dan sel darah putih

b. plasma darah dan cairan darah

c. sel darah merah dan hemoglobin

d. sel darah dan trombosit

e. plasma darah dan sel-sel darah

E 1

2 Mendefinisikan

fungsi darah

C2 Berikut adalah fungsi darah, kecuali...

a. mengangkut gas-gas respirasi

b. mengangkut sisa-sisa metabolisme

c. membawa zat-zat nutrisi

d. mengatur keseimbangan suhu tubuh

E 2

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

146

e. menghasilkan hormon

3 Memberikan contoh

fungsi peredaran

darah pada manusia

C2 Pernyataan yang merupakan fungsi peredaran

darah sebagi perlindungan tubuh...

a. mempertahankan pH optimum darah

b. melawan infeksi kuman dan benda asing

c. menghasilkan energi berupa panas

d. mengangkut zat-zat sisa metabolisme

e. pertukaran karbon dioksida dengan oksigen

B 3

4 Menganalisis ciri

darah pada manusia

C4 Pernyataan yang paling benar berkaitan dengan

darah...

a. darah lebih ringan daripada air

b. kadar oksigen menentukan derajat warna

merah darah

c. pada umumnya volume darah pada wanita

lebih banyak daripada laki-laki

d. jumlah darah berbanding lurus dengan jumlah

lemak di dalam tubuh

e. komposisi sel-sel dan keping darah lebih

banyak daripada plasma darah

B 4

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

147

5 Menerapkan

pengetahuan tentang

ciri dari macam-

macam pembuluh

darah

C3 Nina mendapat tugas untuk mencari artikel

tentang pembuluh darah berupa saluran tipis yang

memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara

darah dengan sel jaringan tubuh. Disebut apakah

pembuluh darah tersebut?

a. vena

b. arteri

c. venule

d. kapiler

e. balik

D 5

6 Mengenali bentuk sel

darah dari gambar

C4

Bagian yang

berperan dalam

proses pembekuan

darah ditunjukkan

pada nomor...

a. 1

b. 2

c. 3

C 6

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

148

d. 4

e. 5

7 Menganalisis bentuk

sel darah dari gambar

C4

Sel darah putih yang mampu bergerak amoebosit

dan memakan kuman penyakit, kecuali...

a. monosit

b. neutrofil

c. basofil

d. eosinofil

e. limfosit

E 7

8 Menjelaskan

penyebab darah

C2 Seorang siswa meneliti warna darah pada

berbagai hewan avertebrata dan

membandingkannya dengan warna darah pada

B 8

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

149

manusia berwarna

merah

manusia. Dari hasil temuannya, warna darah

berbagai hewan avertebrata banyak yang

berwarna hijau, biru, dsb. Sedangkan warna darah

pada manusia adalah merah. Apakah yang

terkandung di dalam darah manusia sehingga

menyebabkan darahnya berwarna merah...

a. pigmen merah darah

b. hemoglobin

c. zat besi

d. zat-zat penyusun darah

e. kalsium

9 Memperkirakan letak

vulva triskupidalis

pada jantung

C3 Vulva trikuspidalis atau katup berdaun tiga

gelambir pada jantung tepatnya terletak pada...

a. antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri

b. antara atrium kanan dan atrium kiri

c. antara atrium kanan dan ventrikel kanan

d. antara atrium kiri dan ventrikel kiri

e. antara pangkal aorta dan jantung

C 9

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

150

10 Membedakan

pembuluh darah

arteri dengan vena

C4 Perhatikan tabel berikut!

Pembeda X Y

Dinding Tebal dan

elastis

Tipis dan

kurang elastis

Aliran Meninggalkan

jantung

Menuju

jantung

Letak Lebih dalam Dekat

permukaan

tubuh

Tekanan Kuat, jika

terpotong

darah akan

memancar

Lemah, jika

terpotong

darah menetes

Manakah pernyataan yang sesuai berdasarkan

tabel diatas...

a. bagian X adalah arteri, dan bagian Y adalah

vena

A 10

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

151

b. bagian X adalah vena, dan bagian Y adalah

arteri

c. bagian Y adalah arteri, bagian X adalah

kapiler darah

d. bagian X adalah venule, bagian Y adalah

kapiler

e. bagian Y adalah kapiler darah, bagian X

adalah arteri

11 Menyebutkan

penemu golongan

darah sistem ABO

pada manusia

C1 Syifa membaca buku sejarah tentang penemu-

penemu di bidang kesehatan. Ia membaca tentang

seorang ilmuwan dari Austria yang menemukan

cara penggolongan darah dengan sistem ABO.

Tokoh yang dimaksud adalah...

a. Ibnu Sina

b. Gregor Mendel

c. Lazzaro Spalanzani

d. Karl Landsteiner

e. Aristoteles

D 11

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

152

12 Merumuskan hasil

golongan darah

C6 Pasangan aglutinogen dan aglutinin yang dimiliki

seorang yang bergolongan darah B...

Pilihan Aglutinogen Aglutinin

a A Anti-B

b B Anti-A

c A Anti-A

d B Anti-B

e - Anti-AB

B 12

13 Memeriksa dasar

penggolongan darah

C5 Ada beberapa cara untuk menentukan golongan

darah manusia. Golongan darah pada manusia

dibedakan menjadi 4, yaitu golongan darah A, B,

AB, dan O. Berdasarkan pernyataan tersebut,

bagaimanakah dasar penggolongannya?

a. antigen pada permukaan luar membran sel

b. aglutinin pada membran sel darah merah

c. aglutinogen dan antibodi pada sel darah

merah

E 13

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

153

d. antigen dan antibodi pada sitoplasma sel

darah merah

e. aglutinogen dalam sel darah merah

14 Mengevaluasi

terjadinya gerakan

denyut nadi

C5 Ketika memegang pergelangan tangan, kita dapat

merasakan denyut nadi di tangan kita. Mengapa

bisa terjadi demikian...

a. gerakan jantung memompa darah ke vena

b. gerakan jantung memompa darah ke kapiler

c. gerakan jantung memompa darah ke arteri

d. gerakan jantung memompa darah ke seluruh

tubuh

e. gerakan jantung memompa darah ke bagian

atas tubuh

C 14

15 Menganalisis data

hasil uji golongan

darah yang disajikan

C4 Suatu kelas melakukan praktikum untuk menguji

golongan darah mereka. Setelah dilakukan

pengujian di dapatkan hasil sebagai berikut:

B 15

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

154

Berdasarkan data tersebut, berapa orang di kelas

yang secara teori dapat menjadi resipien universal

dan donor untuk golongan darah O...

a. resipien universal: 5, donor untuk gol.O: 5

b. resipien universal: 9, donor untuk gol.O: 5

c. resipien universal: 20, donor untuk gol.O: 5

d. resipien universal: 20, donor untuk gol.O: 35

e. resipien universal: 9, donor untuk gol.O: 35

02468

101214

A B AB O

JUM

LAH

JENIS GOLONGAN DARAH

Data Golongan Darah KelasXI IPA 4

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

155

16 Menggunakan

konsep transfusi

golongan darah

dalam kehidupan

sehari-hari

C4 Palang Merah Indonesia (PMI) mengeluarkan

data tentang kantong darah yang masih tersisa di

markasnya. Berikut merupakan banyaknya

kantong darah tersebut:

Jika seseorang pasien yang bergolongan darah A

membutuhkan darah, berapa persenkah kantong

darah yang secara teori dapat menjadi donor,

apabila golongan darah A tidak tersedia...

a. 31%

b. 32%

c. 33%

D 16

Gol A1%

Gol B32%

Gol AB33%

Gol O34%

Diagram persentase Kantong Darah PMI

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

156

d. 34%

e. 35%

17 Menggunakan

pengetahuan tentang

darah dalam

kehidupan sehari-

hari

C4 Dilakukan sebuah tes darah yang dimiliki oleh

seorang petani dan seorang nelayan. Setelah

dilakukan tes, sel darah merah petani tersebut

lebih banyak jumlahnya dibandingkan nelayan.

Apa yang menyebabkan hal ini terjadi...

a. Pada dataran rendah, tekanan udara rendah,

begitu juga kadar oksigennya. Oleh sebab itu

tubuh membentuk sel darah merah lebih

sedikit agar dapat mengikat oksigen lebih

banyak

b. Pada dataran tinggi, tekanan udara tinggi,

begitu juga kadar oksigennya sehingga tubuh

membentuk sel darah merah lebih banyak

agar dapat mengikat oksigen lebih banyak

c. Pada dataran tinggi, tekanan udara rendah,

begitu juga kadar oksigennya. Oleh sebab itu

tubuh membentuk sel darah merah lebih

C 17

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

157

banyak agar dapat mengikat oksigen lebih

banyak

d. Pada dataran tinggi, tekanan lebih tinggi,

oksigen terlalu banyak sehingga tubuh

membutuhkan sel darah merah yang lebih

banyak

e. Pada dataran rendah, tekanan udara rendah,

sehingga tubuh tidak dapat memproduksi sel

darah merah yang banyak

18 Mendeskripsikan

mekanisme sistem

peredaran darah

pada manusia.

Mendeskripsikan

hubungan struktur

dan fungsi bagian

jantung

C3 Penyebab ventrikel kiri mempunyai lapisan

paling tebal karena...

a. ventrikel kiri mempunyai tugas yang lebih

ringan yaitu memompakan darah menuju

paru-paru

b. ventrikel kiri mempunyai tugas yang lebih

berat yaitu mengedarkan darah dari jantung ke

seluruh tubuh

B 18

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

158

c. ventrikel kiri mempunyai tugas yang lebih

berat yaitu memompakan darah menuju paru-

paru

d. ventrikel kiri mempunyai tugas yang lebih

ringan yaitu mengedarkan darah dari jantung

ke seluruh tubuh

e. ventrikel kirimempunyai tugas lebih ringan

yaitu memompakan darah menuju paru-paru

19 Menjelaskan

pengertian peredaran

darah besar

C2 Peredaran darah besar merupakan...

a. peredaran darah dari jantung menuju seluruh

tubuh (termasuk paru-paru) dan kembali ke

jantung

b. peredaran darah dari jantung menuju paru-

paru dan kembali ke jantung

c. peredaran darah dari jantung menuju paru-

paru dan kembali ke jantung

d. peredaran darah dari jantung menuju paru-

paru dan dialirkan ke seluruh tubuh

E 19

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

159

e. peredaran darah dari jantung menuju seluruh

tubuh (kecuali paru-paru) dan kembali ke

jantung

20 Mengurutkan proses

sistem peredaran

darah manusia

C5 Mekanisme sistem peredaran darah pada manusia

adalah...

a. atrium kanan→ ventrikel kanan→ paru-

paru→ ventrikel kiri

b. seluruh tubuh→ ventrikel kanan→ paru-

paru→ ventrikel kiri

c. ventrikel kiri→ atrium kiri→ seluruh tubuh→

atrium kanan

d. seluruh tubuh→ atrium kiri→ ventrikel kiri→

seluruh tubuh→ bilik kiri

e. seluruh tubuh→ ventrikel kanan→ atrium

kanan→ paru-paru→ ventrikel kanan

C 20

21 Menunjukkan

gambar bagian

jantung

C2 Perhatikan gambar berikut! B 21

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

160

Bagian jantung yang bertugas mengedarkan darah

yang kaya akan oksigen ke seleruh tubuh adalah...

a. A

b. B

c. C

d. D

e. E

22 Menjelaskan

penyebab terjadinya

peredaran darah ke

seluruh tubuh

C2 Apa yang menyebabkan terjadinya peredaran

darah ke seluruh tubuh...

a. otot jantung kontraksi

b. otot jantung relaksasi

c. pembuluh nadi kontraksi

A 22

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

161

d. pembuluh nadi relaksasi

e. pembuluh balik relaksasi

23 Mengevaluasi

terjadinya gerakan

denyut nadi

C5 Saat memegang bagian pergelangan tangan. Kita

dapat merasakan denyut nadi di tangan kita.

Mengapa bisa terjadi demikian?

a. Gerakan jantung memompa darah ke vena

b. Gerakan jantung memompa darah ke kapiler

c. Gerakanan jantung memompa darah ke arteri

d. Gerakan jantung memompa ke seluruh tubuh

e. Gerakan paru-paru memompa darah menuju

arteri

C 23

24 Menyebutkan jenis

darah yang

mengedarkan sari-

sari makanan ke

seluruh tubuh

C1 Setelah dicerna, sari-sari makanan akan diedarkan

ke seluruh tubuh oleh...

a. sel darah merah

b. sel darah putih

c. keping darah

d. hemoglobin

e. plasma darah

E 24

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

162

25 Mengidentifikasi

pembuluh darah yang

paling banyak

mengandung O2

C4 Pembuluh darah yang paling banyak mengandung

O2 adalah...

a. vena pulmonalis, aorta dan arteri paru-paru

b. vena pulmonalis, vena dan aorta

c. vena pulmonalis dan aorta

d. vena dan arteri pulmonalis

e. arteri pulmonalis

C 25

26 Menunjukkan

perubahan eritrosit

yang sudah tua

C3 Eritrosit yang sudah tua akan dihancurkan oleh

hati atau limfa. Hemoglobin yang terdapat dalam

eritrosit akan diubah menjadi...

a. urine

b. bilirubin

c. zat warna merah

d. protein

e. getah bening

B 26

27 Mengidentifikasi

pembuluh darah yang

paling banyak

mengandung CO2

C3 Darah yang mengandung CO2 paling banyak

terdapat dalam...

a. vena pulmonalis

b. ventrikel

E 27

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

163

c. atrium kiri

d. arteri koroner

e. arteri pulmonalis

28 Mengurutkan proses

pembekuan darah

C3 Urutan proses pembekuan darah yang benar

adalah...

a. platelet-protombin-trombin-fibrinogen-fibrin

b. platelet-fibrinogen-protombin-fibrin-trombin

c. platelet-trombin-fibrinogen-protombin-fibrin

d. platelet-fibrin-fibrinogen-trombin-protombin

e. platelet-fibrinogen-protombin-trombin-fibrin

A 28

29 Merumuskan proses

pembekuan darah

dari kekurangan

vitamin K

C6 Koagulasi atau pembekuan darah melibatkan

serangkaian enzimatik yang mengubah fibrinogen

menjadi fibrin. Kekurangan vitamin K dapat

menyebabkan terganggunya pembekuan darah.

Vitamin ini penting dalam mempengaruhinya

terbentuknya suatu zat dalam pembekuan darah.

Zat apakah yang dapat terbentuk dengan bantuan

vitamin K dan dimanakah tempat terbentuknya...

a. trombin di dalam hati

A 29

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

164

b. trombosit di dalam tulang

c. fibrinogen di dalam sumsum

d. protombin di dalam hati

e. fibrin di dalam plasma darah

30 Melengkapi skema

proses pembekuan

darah

C3

Lambang X1 dan X2 adalah...

a. tromboplastin dan, ion Ca2+

b. ion Ca2+ dan trombin

c. ion Ca2+ dan tromboplastin

d. trombin dan ion Ca2+

e. tromboplastin dan ion Ca2+

B 30

31 Membedakan sistem

peredaran darah dan

peredaran limfa

C4 Perbedaan peredaran darah dan peredaran limfa

yang benar adalah...

Pilihan Peredaran Darah Peredaran Limfa

D 31

X2X1

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

165

A Sistem

peredaran

terbuka

Sistem peredaran

tertutup

B Darah berwarna

putih

Limfa berwarna

kuning keputihan

C Kontraksi otot

rangka

Kontraksi otot

jantung

D Zat yang

diangkut

oksigen,

karbondioksida,

protein dan gula

Asam lemak dan

gliserol

E Jenis

pembuluhnya

duktus

toraksikus dan

limfatikus

dekster

Jenis

pembuluhnya

arteri dan vena

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

166

32 Menginterpretasikan

data dengan tepat

dan membuat

kesimpulan

C3 Seorang siswa menemukan grafik sebagai

berikut:

Berdasarkan grafik tersebut, manakah pernyataan

yang paling tepat...

a. seorang yang tidak melakukan aktivitas,

mempunyai rata-rata denyut jantung lebih

banyak

C 32

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Tidur Duduk Berjalan Larilambat

Laricepat

Jum

lah

deta

k pe

r men

it

Aktivitas

Grafik Jumlah Denyut Nadi per Menit

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

167

b. seorang yang melakukan aktivitas berat,

mempunyai rata-rata denyut nadi yang lebih

sedikit

c. seorang yang melakukan aktivitas berat, rata-

rata mempunyai denyut nadi yang lebih

banyak

d. seorang yang melakukan aktivitas ringan,

rata-rata mempunyai denyut nadi yang lebih

banyak

e. sedikit atau banyaknya aktivitas tidak

mempengaruhi denyut jantung

33 Merumuskan efek

denyut jantung

setelah

mengkonsumsi air

bersoda

C6 Kontraksi jantung yang terasa sebagai detak

jantung. Fungsi utamanya yaitu menerima dan

memompa darah ke seluruh tubuh. Saat

mengkonsumsi air bersoda, detak jantung akan

semakin cepat. Rumuskanlah hal apa yang terjadi

sehingga detak jantung semakin cepat...

a. minuman bersoda menghasilkan listrik yang

mempercepat kerja jantung

E 33

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

168

b. jantung tidak siap menerima minuman

bersoda

c. air bersoda terlalu kuat hingga membuatn

jantung lemah

d. tubuh dipengaruhi karbondioksida sehingga

harus segera digantikan oleh oksigen yang

diangkut oleh darah yang dipompa jantung

e. air bersoda memicu kerja jantung karena

terjadi perubahan pada proses metabolisme

tubuh yang mempengaruhi jumlah darah yang

keluar masuk jantung

34 Menganalisis

hubungan antara

komponen,

mekanisme sistem

peredaran darah

dengan penyakit.

Memeriksa suatu

oenyakit berdasarkan

jumlah leukosit

C5 Ada beberapa kelainan atau gangguan pada

sistem peredaran darah yang disebabkan oleh

faktor keturunan, kerusakan dan sebab-sebab lain.

Sehingga terjadinya kelainan pada tekanan darah.

Manakah penyakit yang dimaksud tersebut...

a. Hipertensi

b. Anemia

c. Thalasemia

A 34

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

169

d. Polisitamia

e. Leukemia

35 Menghubungkan

suatu ciri kelainan

darah dengan nama

penyakitnya

C3 Hubungkanlah ciri kelainan dengan nama

oenyakit yang diderita berikut ini...

a. leukimia→pengerasan pembuluh nadi akibat

pengendapan lemak

b. arteriosklerosis→tekanan darah tinggi lebih

dari 140 mmHg

c. talasemia→ penderita mengalami kekurangan

jumalah eritrosit

d. anemia→ produksi leukosit yang bersifat

ganas

e. hemofilia→ penyakit keturunan dengan

gejala darah sukar membeku

E 35

36 Mendefinisikan

kelainan

arteriosklerosis

dalam sistem

C1 Arteriosklerosis merupakan kelainan dalam

sistem peredaran darah manusia, yaitu...

a. tersumbatnya pembuluh darah karena benda

yang tidak bergerak

b. menyempitnya nadi dan jantung

C 36

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

170

peredaran darah

manusia

c. mengerasnya pembuluh nadi akibat

pengendapan lemak

d. pelebaran pembuluh vena pada kaki

e. terganggunya pembuluh darah koroner

37 Menyebutkan

penyakit dari bentuk

virus

C2 Gambar disamping

merupakan virus HIV

yang menybabkan

penyakit AIDS, virus

ini menyerang pada sel

darah...

a. eritrosit

b. trombosit

c. leukosit

d. megakariosit

e. limfosit

E 37

38 Mengimplementasika

n suatu penyakit

berdasarkan jumlah

sel darah

C3 Bila seseorang diketahui memiliki jumlah eritrosit

yang lebih sedikit dibandingkan jumlah normal,

maka orang ini menderita penyakit...

a. leukimia

D 38

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

171

b. leukopenia

c. hemofilia

d. anemia

e. talasemia

39 Memahami penyakit

yang menyerang sel

darah berdasarkan

ciri-ciri yang muncul

C4 Seorang anak sering merasakan pusing, mimisan,

kelelahan, bagian tubuh lebam dan bintik-bintik

merah, dan memiliki jumlah leukosit mencapai

21.500 sel/mm3. Dapat dipastikan anak tersebut

menderita...

a. anemia

b. leukemia

c. demam berdarah

d. tipus

e. AIDS

C 39

40 Menganalisis

penyakit karena

karena tekanan darah

C4 Tekanan sitosol pak Budi lebih dari 140 mmHg

dan tekanan diastolnya lebih dari 99 mmHg.

Menurut kalian kelainan apakah yang terjadi pada

pak Budi?

a. anemia

B 40

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

172

b. hipertensi

c. talasemia

d. leukimia

e. hemofilia

41 Merumuskan

penyakit dari kadar

LDL dan HDL

C6 Seseorang sedang melakukan uji darah untuk

mengetahui penyakitnya. Uji laboratorium

terhadap sampel darahnya menunjukkan kadar

LDL melebihi normal dan kadar HDL kurang dari

normal. Ia disarankan untuk memperbaiki pola

makan agar terhindar dari pengerasan pada

pembuluh nadinya. Manakah penyakit yang tepat

dari pernyataan tersebut...

a. Ia mengalami hipotensi karena tekanan

darahnya rendah

b. Ia terkena arteriosklerosis karena terjadi

kerusakan pada pembuluh darah

c. Ia mengalami hipertensi karena tekanan

darahnya tinggi

E 41

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

173

d. Ia terkena penyakit thrombus yaitu adanya

gumpalan pada arteri koronaria

e. Ia terkena penyakit skleriosis karena terjadi

pengerasan pembuluh nadi

42 Mengevaluasi

kandungan zat dalam

darah dari gejala

penyakit

C5 Seorang pasien diketahui mengalami penyakit

dengan ciri terbentuknya hemoglobin yang

abnormal, eritrosit berbentuk seperti bulan sabit

dan eritrosit mudah pecah. Dari diagnosa tersebut

pasien mengalami penyakit?

a. siklemia yaitu kelainan pada hemoglobin

b. anemia karena penurunan kapasitas darah

c. thalasemia yaitu kelainan karena struktur Hb

d. trobus terjadinya gumpalan atau bekuan dara

e. polisitemia suatu keadaan peningkatan sel

darah merah

A 42

43 Mengevaluasi

penyebab terjadinya

penyakit

eritroblastosit fetalis

C5 Sepasang suami istri memiliki anak pertama yang

berhasil lahir dengan selamat tetapi mengalami

anemia berat. Lalu anak kedua mereka meninggal

dalam kandungan sebelum lahir yang dikenal

C 43

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

174

dengan eritroblastosis fetalis, apakag yang

menyebabkan anak kedua dari pasangan ini

meninggal...

a. kedua orangtuanya memiliki golongan darah

rhesus positif

b. kedua orangtuanya memiliki golongan darah

rhesus negatif

c. ibu rhesus negatif sedangkan ayahnya rhesus

positif

d. ibu rhesus negatif sedangkan anaknya rhesus

positif

e. kelainan sel darah merah

44 Merumuskan zat

yang terkandung

dalam hemoglobis

C6 Gejala kurang darah antara lain dapat diatasi

dengan pemberian suplemen zat besi. Hal ini

dapat dilakukan karena zat besi berperan dalam

pembentukan suatu protein khusus yang terdapat

dalam hemoglobin. Hemoglobin dipecah menjadi

3 senyawa yaitu zat besi, globin dan hemin.

C 44

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

175

Menakah pernyataan yang tepat untuk

menunjukkan kandungan hemoglobin...

a. kandungan hemoglobin adalah zat besi karena

digunakan sebagai metabolisme protein

b. kandungan globin dalam hemoglobin karena

dapat membentuk Hb baru

c. kandungan hemoglobin adalah protein hemin

d. oksihemoglobin yaitu Hb yang mengangkut

karbondioksida

e. zat besi dan globin yaitu untuk mengangkut

oksigen

45 Menjelaskan ciri

penyakit varises

C2 Diantara pernyataan berikut yang merupkan ciri

dari penyakit verises...

a. penyakit yang menyebabkan darah sukar

membeku

b. tubuh kekurangan hemoglobin dalam darah

sehingga oksigen sedikit

c. tekanan darah dibawah batas normal

E 45

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

176

d. kekurangan darah yang mengakibatkan

penderita mudah pusing

e. pelebaran pembuluh vena terutama dibagian

kaki

46 Merumuskan

penyebab aglutinasi

C6 Jika seorang memerlukan transfusi darah, perlu

diketahui terlebih dahulu golongan darah orang

tersebut untuk menghindari terjadinya aglutinasi.

Reaksi aglutinasi tersebut disebabkan karena...

a. masuknya sel-sel darah merah

b. adanya reaksi antigen antibodi

c. masuknya hemoglobin

d. masuknya serum darah

e. adanya reaksi pada trombosit

B 46

47 Menegidentifikasi

penyebab

pembekuan darah

yang tidak normal

C4 Jika proses pembekuan darah seseorang tidak

normal. Maka ada kemungkinan penyebabnya

sebagai berikut, kecuali...

a. kekurangan kalium

b. keruskan organ hati

c. tidak terbentuknya protombin

D 47

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

177

d. kekurangan vitamin

e. defisiensi kalsium

48 Menganalisis

penyakit dari jumlah

sel darah

C4 Jika seseorang diketahui jumlah sel darah

putihnya 26.000/mm3, wajahnya pucat karena

darah merahnya berkurang dapat dipastikan orang

tersebut menderita...

a. leukimia

b. anemia

c. leukositas

d. varises

e. leukopenia

A 48

49 Menyebutkan

teknologi sistem

peredaran darah

C1 Teknik untuk membuka sumbatan timbunan

lemak dalam pembuluh darah dengan

menggunakan kateter yang dilengkapi dengan

balon disebut...

a. ekokardiograf

b. operasi bypass

c. pacemaker

d. angioplasti

D 49

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

178

e. transplantasi

50 Mengidentifikasi

penyebab

pembekuan darah

yang tidak normal

C4 Jika proses pembekuan darah seseorang tidak

normal. Maka ada beberapa kemungkinan

penyebabnya, kecuali...

a. keruskan organ hati

b. tidak terbentuk protombin

c. kekurangan vitamin k

d. kekurangan kalium

e. defisiensi kalsium

D 50

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

179

Lampiran 9

Kisi-kisi Angket Sikap Ilmiah Siswa

Sub-Variabel Indikator Butir Instrumen Pedoman PenilaianNo. Butir

Instrumen

Sikap ingin tahu Antusias mencari

jawaban saat melakukan

percobaan

Saya antusias mencari jawaban dari pertanyaan

guru maupun lks sistem peredaran darah manusia.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

1

Perhatian pada objek

yang diamati

Saya malas untuk mencatat dan mengumpulkan

data-data yang menurut saya kurang penting.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

2

Antusias pada proses

sains

Saya ikut berperan aktif dalam melakukan

percobaan.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

3

Mengajukan pertanyaan

mengenai langkah-

langkah proses kegiatan

Saya tidak bertanya kepada guru untuk

memahami objek yang sedang diamati.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

4

Sikap respek

terhadap

data/fakta

Jujur/tidak

memanipulasi data

Saya menyajikan hasil apa adanya berdasarkan

hasil pengamatan yang saya lakukan.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

5

Mengambil keputusan

sesuai fakta

Dalam mengambil keputusan, terkadang saya

mudah dipengaruhi orang lain.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

6

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

180

Sikap penemuan

dan kreativitas

Menunjukkan laporan

berbeda dengan teman

sekelas

Saya meniru hasil pengamatan seperti hasil

pengamatan yang teman saya dapatkan.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

7

Menggunakan alat tidak

seperti biasa

Saya hanya menggunakan alat seperti instruksi,

karena takut terjadi kesalahan.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

8

Sikap berpikir

kritis

Meragukan pendapat

teman

Saya sulit sepenuhnya percaya pada pendapat

teman tanpa disertai bukti dari hasil pengamatan.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

9

Tidak mengabaikan data

meskipun kecil

Dalam keadaan mendesak, terkadang saya suka

merekayasa hasil pengamatan.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

10

Menanyakan setiap

perubahan/hal baru

Saya senang bertanya jika ada sesuatu yang

menarik perhatian.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

11

Sifat berpikiran

terbuka dan

dapat

bekerjasama

dengan orang

lain

Menerima saran dari

teman

Saya tidak peduli dengan pendapat teman karena

pendapat saya lebih benar.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

12

Berpartisipasi aktif

dalam kelompok

Saya selalu berperan aktif dalam kegiatan

pengamatan maupun diskusi kelompok.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

13

Tidak merasa selalu

benar

Pendapat orang lain tidak memberikan manfaat

yang berarti bagi saya.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

14

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

181

Menghargai

pendapat/temuan orang

lain

Saya menghargai pendapat teman yang berbeda

dengan pendapat saya mengenai hasil praktikum.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

15

Bersedia merubah

pendapat jika data

kurang

Saya bersedia merubah pendapat saya jika

pendapat orang lain memiliki bukti yang lebih

kuat.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

16

Sikap ketekunan Melanjutkan meneliti

setelah penemuannya

hilang

Saya tetap melanjutkan meneliti walaupun dalam

peneliti terjadi hambatan.

SS : 4

S : 3

TS : 2

STS : 1

17

Mengulangi percobaan

meskipun berakibat

kegagalan

Jika dipertengahan waktu percobaan terjadi

sedikit kesalahan, saya tidak akan mengulanginya

karena takut gagal.

SS : 1

S : 2

TS : 3

STS : 4

18

Sikap pekaterhadaplingkungansekitar

Perhatian terhadapperistiwa sekitar

Saya hanya fokus mengerjakan tugas yangkelompok saya berikan, walaupun temankelompok saya mengalami kesulitan.

SS : 1S : 2

TS : 3STS : 4

19

Partisipasi padakegiatan sosial danmenjaga kebersihanlingkungan

Saya selalu antusias mengikuti kegiatan sosialdan ikut menjaga kebersihan lingkungandimanapun saya berada.

SS : 4S : 3

TS : 2STS : 1

20

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

182

Lampiran 10

Rekapitulasi Validitas Instrumen Tes

Rata-rata = 22,52

Simpangan Baku = 6,12

Korelasi XY = 0,63

Reliabilitas Tes = 0,77

Butir Soal = 50

Jumlah Subyek = 42

Butir

Asli

Daya Pembeda

(%)

Tingkat

KesukaranKorelasi

Signifikansi

Korelasi

1 -27,27 Sedang -0,157 -

2 54,55 Mudah 0,536 Sangat Signifikan

3 0,00 Sedang -0,018 -

4 45,45 Sedang 0,383 Sangat Signifikan

5 36,36 Sangat Mudah 0,283 Signifikan

6 -9,09 Sukar -0,007 -

7 -9,09 Sangat Sukar -0,020 -

8 9,09 Sangat Mudah 0,149 -

9 9,09 Sedang 0,011 -

10 27,27 Sedang 0,256 -

11 54,55 Sedang 0,462 Sangat Signifikan

12 9,09 Mudah 0,195 -

13 27,27 Sukar 0,334 Signifikan

14 54,55 Sedang 0,462 Sangat Signifikan

15 36,36 Sangat Sukar 0,426 Sangat Signifikan

16 27,27 Sangat Mudah 0,426 Sangat Signifikan

17 36,36 Sangat Sukar 0,404 Sangat Signifikan

18 63,64 Sedang 0,473 Sangat Signifikan

19 100,00 Sedang 0,767 Sangat Signifikan

20 45,45 Sukar 0,390 Sangat Signifikan

21 9,09 Sangat Sukar 0,088 -

22 72,73 Sedang 0,680 Sangat Signifikan

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

183

23 36,36 Sangat Mudah 0,359 Sangat Signifikan

24 -9,09 Sangat Sukar -0,109 -

25 18,18 Sangat Mudah 0,155 -

26 72,73 Sedang 0,577 Sangat Signifikan

27 54,55 Sedang 0,356 Sangat Signifikan

28 54,55 Mudah 0,641 Sangat Signifikan

29 45,45 Sukar 0,425 Sangat Signifikan

30 27,27 Sukar 0,289 Signifikan

31 -18,18 Sukar -0,233 -

32 54,55 Mudah 0,620 Sangat Signifikan

33 0,00 Sangat Sukar -0,039 -

34 27,27 Sedang 0,303 Signifikan

35 81,82 Mudah 0,706 Sangat Signifikan

36 45,45 Sedang 0,288 Signifikan

37 -18,18 Sangat Sukar -0,241 -

38 63,64 Mudah 0,526 Sangat Signifikan

39 -36,36 Sedang -0,262 -

40 72,73 Mudah 0,704 Sangat Signifikan

41 18,18 Sangat Sukar 0,156 -

42 0,00 Sukar -0,026 -

43 45,45 Sedang 0,411 Sangat Signifikan

44 -18,18 Sangat Sukar -0,263 -

45 81,82 Mudah 0,643 Sangat Signifikan

46 72,73 Mudah 0,589 Sangat Signifikan

47 -18,18 Sukar -0,243 -

48 18,18 Sedang 0,193 -

49 36,36 Sedang 0,298 Signifikan

50 36,36 Sukar 0,320 Signifikan

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

184

Lampiran 11

Rekapitulasi Validitas Instrumen Angket

Rata-rata = 83,83

Simpangan Baku = 8,99

Korelasi XY = 0,79

Reliabilitas = 0,88

Butir Soal = 30

Jumlah Subyek = 42

No. Butir

AsliT Daya Pembeda (%) Korelasi Signifikansi Korelasi

1 4,43 31,82 0,669 Sangat Signifikan

2 3,02 18,18 0,441 Signifikan

3 3,02 18,18 0,441 Signifikan

4 4,24 27,27 0,509 Sangat Signifikan

5 2,46 20,45 0,278 -

6 2,60 20,45 0,321 -

7 3,49 22,73 0,506 Sangat Signifikan

8 4,43 31,82 0,669 Sangat Signifikan

9 3,87 27,27 0,658 Sangat Signifikan

10 2,00 13,64 0,264 -

11 0,00 0,00 0,043 -

12 1,96 15,91 0,415 Signifikan

13 6,53 31,82 0,713 Sangat Signifikan

14 5,01 31,82 0,632 Sangat Signifikan

15 2,76 20,45 0,458 Sangat Signifikan

16 5,86 27,27 0,664 Sangat Signifikan

17 -... -2... -0,237 -

18 5,01 31,82 0,631 Sangat Signifikan

19 0,77 4,55 0,174 -

20 5,02 25,00 0,518 Sangat Signifikan

21 0,00 0,00 0,016 -

22 9,76 40,91 0,729 Sangat Signifikan

23 4,57 31,82 0,560 Sangat Signifikan

24 -... -2,27 -0,065 -

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

185

25 -... -6,82 -0,118 -

26 2,19 11,36 0,463 Sangat Signifikan

27 6,34 34,09 0,646 Sangat Signifikan

28 0,00 0,00 0,116 -

29 1,34 6,82 0,245 -

30 4,43 31,82 0,669 Sangat Signifikan

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

186

Lampiran 12

Soal Tes Sistem Sirkulasi

Nama :

No. Absen :

Kelas :

Tanggal :

1. Berikut adalah fungsi darah,kecuali...a. mengangkut gas-gas respirasib. mengangkut sisa-sisa

metabolismec. membawa zat-zat nutrisid. mengatur keseimbangan suhu

tubuhe. menghasilkan hormone

2. Pernyataan yang paling benarberkaitan dengan darah...a. darah lebih ringan daripada airb. kadar oksigen menentukan

derajat warna merah darahc. pada umumnya volume darah

pada wanita lebih banyakdaripada laki-laki

d. jumlah darah berbandinglurus dengan jumlah lemak didalam tubuh

e. komposisi sel-sel dan kepingdarah lebih banyak daripadaplasma darah

3. Nina mendapat tugas untukmencari artikel tentang pembuluhdarah berupa saluran tipis yangmemungkinkan terjadinyapertukaran gas antara darahdengan sel jaringan tubuh.Disebut apakah pembuluh darahtersebut?a. venab. arteric. venuled. kapiler

e. balik4. Syifa membaca buku sejarah

tentang penemu-penemu dibidang kesehatan. Ia membacatentang seorang ilmuwan dariAustria yang menemukan carapenggolongan darah dengansistem ABO. Tokoh yangdimaksud adalah...a. Ibnu Sinab. Gregor Mendelc. Lazzaro Spalanzanid. Karl Landsteinere. Aristoteles

5. Ada beberapa cara untukmenentukan golongan darahmanusia. Golongan darah padamanusia dibedakan menjadi 4,yaitu golongan darah A, B, AB,dan O. Berdasarkan pernyataantersebut, dasar penggolongannyaadalah...a. antigen pada permukaan luar

membran selb. aglutinin pada membran sel

darah merahc. aglutinogen dan antibodi pada

sel darah merahd. antigen dan antibodi pada

sitoplasma sel darah merahe. aglutinogen dalam sel darah

merah6. Ketika memegang pergelangan

tangan, kita dapat merasakan

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

187

denyut nadi di tangan kita. Terjadidemikian karena...a. gerakan jantung memompa

darah ke venab. gerakan jantung memompa

darah ke kapilerc. gerakan jantung memompa

darah ke arterid. gerakan jantung memompa

darah ke seluruh tubuhe. gerakan jantung memompa

darah ke bagian atas tubuh7. Suatu kelas melakukan praktikum

untuk menguji golongan darahmereka. Setelah dilakukanpengujian di dapatkan hasilsebagai berikut:

Berdasarkan data tersebut, siswadi kelas yang secara teori dapatmenjadi resipien universal dandonor untuk golongan darah Oadalah...a. resipien universal: 5, donor

untuk gol.O: 5b. resipien universal: 9, donor

untuk gol.O: 5c. resipien universal: 20, donor

untuk gol.O: 5

d. resipien universal: 20, donoruntuk gol.O: 35

e. resipien universal: 9, donoruntuk gol.O: 35

8. Palang Merah Indonesia (PMI)mengeluarkan data tentangkantong darah yang masih tersisadi markasnya. Berikut merupakanbanyaknya kantong darahtersebut:

Jika seseorang pasien yangbergolongan darah Amembutuhkan darah, berapapersenkah kantong darah yangsecara teori dapat menjadi donor,apabila golongan darah A tidaktersedia...a. 31%b. 32%c. 33%d. 34%e. 35%

9. Ujang adalah seorang petani yangtinggal di pegunungan sedangkanToto adalah seorang nelayan.Setelah dilakukan tes, jumlah seldarah merah Ujang lebih banyakjumlahnya dibandingkan Toto.Penyebab hal ini terjadi karena...a. pada dataran rendah, tekanan

udara rendah, begitu juga

0

2

4

6

8

10

12

14

A B AB O

Jum

lah

Jenis Golongan Darah

Data Golongan Darah Kelas XI IPA 4

Gol A1%

Gol B32%

Gol AB33%

Gol O34%

Diagram persentase Kantong Darah PMI

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

188

kadar oksigennya. Oleh sebabitu tubuh membentuk seldarah merah lebih sedikit agardapat mengikat oksigen lebihbanyak

b. pada dataran tinggi, tekananudara tinggi, begitu juga kadaroksigennya sehingga tubuhmembentuk sel darah merahlebih banyak agar dapatmengikat oksigen lebihbanyak

c. pada dataran tinggi, tekananudara rendah, begitu jugakadar oksigennya. Oleh sebabitu tubuh membentuk seldarah merah lebih banyakagar dapat mengikat oksigenlebih banyak

d. pada dataran tinggi, tekananlebih tinggi, oksigen terlalubanyak sehingga tubuhmembutuhkan sel darahmerah yang lebih banyak

e. pada dataran rendah, tekananudara rendah, sehingga tubuhtidak dapat memproduksi seldarah merah yang banyak

10. Hal yang menyebabkan ventrikelkiri mempunyai lapisan palingtebal adalah...a. ventrikel kiri mempunyai

tugas memompakan darahmenuju paru-paru

b. ventrikel kiri mempunyaitugas mengedarkan darah darijantung ke seluruh tubuh

c. ventrikel kiri mempunyaitugas memompakan darahmelalui arteri pulmoner

d. ventrikel kiri mempunyaitugas memompakan darahmelalui vena pulmoner

e. ventrikel kiri mempunyaitugas memompakan darah keatrium kiri

11. Mekanisme peredaran darahsistemik pada manusia adalah...a. atrium kanan→ paru-paru →

ventrikel kiri→ atrium kiri →ventrikel kanan

b. atrium kiri→ paru-paru →ventrikel kanan→ atriumkanan → ventrikel kiri

c. atrium kanan→ paru-paru →ventrikel kiri→ atrium kiri →seluruh tubuh → ventrikelkanan

d. ventrikel kiri→ paru-paru →atrium kanan→ ventrikelkanan → seluruh tubuh →atrium kiri

e. ventrikel kanan→ paru-paru→ atrium kiri→ ventrikel kiri→ seluruh tubuh → atriumkanan

12. Hal yang menyebabkan terjadinyaperedaran darah ke seluruh tubuhadalah...a. otot jantung kontraksib. otot jantung relaksasic. pembuluh nadi kontraksid. pembuluh nadi relaksasie. pembuluh balik relaksasi

13. Saat memegang bagianpergelangan tangan. Kita dapatmerasakan denyut nadi di tangankita. Bisa terjadi demikiankarena...a. gerakan jantung memompa

darah ke venab. gerakan jantung memompa

darah ke kapilerc. gerakanan jantung memompa

darah ke arteri

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

189

d. gerakan jantung memompa keseluruh tubuh

e. gerakan paru-paru memompadarah menuju arteri

14. Eritrosit yang sudah tua akandihancurkan oleh hati atau limfa.Hemoglobin yang terdapat dalameritrosit akan diubah menjadi...a. urineb. bilirubinc. zat warna merahd. proteine. getah bening

15. Darah yang mengandung CO2

paling banyak terdapat dalam...a. vena pulmonalisb. ventrikelc. atrium kirid. arteri koronere. arteri pulmonalis

16. Koagulasi atau pembekuan darahmelibatkan serangkaian enzimatikyang mengubah fibrinogenmenjadi fibrin. Kekuranganvitamin K dapat menyebabkanterganggunya pembekuan darah.Vitamin ini penting dalammempengaruhinya terbentuknyasuatu zat dalam pembekuan darah.Zat apakah yang dapat terbentukdengan bantuan vitamin K dandimanakah tempat terbentuknya...a. trombin di dalam hatib. trombosit di dalam tulangc. fibrinogen di dalam sumsumd. protombin di dalam hatie. fibrin di dalam plasma darah

17.

Lambang X1 dan X2 adalah...a. ion Ca2+ dan trombositb. ion Ca2+ dan trombinc. ion Ca2+ dan tromboplastind. trombin dan ion Ca2+

e. tromboplastin dan ion Ca2+

18. Seorang siswa menemukan grafiksebagai berikut:

Berdasarkan grafik tersebut,manakah pernyataan yang palingtepat...a. seorang yang tidak melakukan

aktivitas, mempunyai rata-rata denyut jantung lebihbanyak

b. seorang yang melakukanaktivitas berat, mempunyairata-rata denyut nadi yanglebih sedikit

c. seorang yang melakukanaktivitas berat, rata-rata

020406080

100120140160

Jum

lah

deta

k pe

r men

it

Aktivitas

Grafik Jumlah Denyut Nadi perMenit

X1X1X2

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

190

mempunyai denyut nadi yanglebih banyak

d. seorang yang melakukanaktivitas ringan, rata-ratamempunyai denyut nadi yanglebih banyak

e. sedikit atau banyaknyaaktivitas tidak mempengaruhidenyut jantung

19. Ada beberapa kelainan ataugangguan pada sistem peredarandarah yang disebabkan oleh faktorketurunan, kerusakan dan sebab-sebab lain. Sehingga terjadinyakelainan pada tekanan darah.Manakah penyakit yangdimaksud tersebut...a. hipertensib. anemiac. thalasemiad. polisitamiae. leukemia

20. Hubungkanlah ciri kelainandengan nama penyakit yangdiderita berikut ini...a. leukimia→pengerasan

pembuluh nadi akibatpengendapan lemak

b. arteriosklerosis→tekanandarah tinggi lebih dari 140mmHg

c. talasemia→ penderitamengalami kekuranganjumalah eritrosit

d. anemia→ produksi leukosityang bersifat ganas

e. hemofilia→ penyakitketurunan dengan gejala darahsukar membeku

21. Arteriosklerosis merupakankelainan dalam sistem peredarandarah manusia, yaitu...

a. tersumbatnya pembuluh darahkarena benda yang tidakbergerak

b. menyempitnya nadi danjantung

c. mengerasnya pembuluh nadiakibat pengendapan lemak

d. pelebaran pembuluh venapada kaki

e. terganggunya pembuluh darahkoroner

22. Bila seseorang diketahui memilikijumlah eritrosit yang lebih sedikitdibandingkan jumlah normal,maka orang ini menderitapenyakit...a. leukimiab. leukopeniac. hemofiliad. anemiae. talasemia

23. Seorang anak sering merasakanpusing, mimisan, kelelahan,bagian tubuh lebam dan bintik-bintik merah, dan memilikijumlah leukosit mencapai 21.500sel/mm3. Dapat dipastikan anaktersebut menderita...a. anemiab. leukemiac. demam berdarahd. tipuse. AIDS

24. Tekanan sitosol Pak Budi lebihdari 140 mmHg dan tekanandiastolnya lebih dari 99 mmHg.Menurut kalian kelainan apakahyang terjadi pada Pak Budi?a. anemiab. hipertensic. talasemiad. leukemiae. hemofilia

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

191

25. Tika menikah dengan Agus, anakpertama mereka berhasil lahirdengan selamat tetapi anemiaberat. Lalu anak kedua merekameninggal dalam kandungansebelum lahir yang dikenaldengan eritroblastosis fetalis,penyebabkan anak kedua daripasangan ini meninggal karena...a. kedua orangtuanya memiliki

golongan darah rhesus positifb. kedua orangtuanya memiliki

golongan darah rhesus negatifc. ibu rhesus negatif sedangkan

ayahnya rhesus positifd. ibu rhesus positif sedangkan

anaknya rhesus negatife. ibu rhesus positif sedangkan

ayahnya rhesus negatif26. Diantara pernyataan berikut yang

merupkan ciri dari penyakitvarises...a. penyakit yang menyebabkan

darah sukar membekub. tubuh kekurangan

hemoglobin dalam darahsehingga oksigen sedikit

c. tekanan darah dibawah batasnormal

d. kekurangan darah yangmengakibatkan penderitamudah pusing

e. pelebaran pembuluh venaterutama dibagian kaki

27. Jika seorang memerlukantransfusi darah, perlu diketahuiterlebih dahulu golongan darahorang tersebut untuk menghindariterjadinya aglutinasi. Reaksiaglutinasi tersebut disebabkankarena...a. masuknya sel-sel darah merahb. adanya reaksi antigen antibodi

c. masuknya hemoglobind. masuknya serum darahe. adanya reaksi pada trombosit

28. Jika proses pembekuan darahseseorang tidak normal. Maka adakemungkinan penyebabnyasebagai berikut, kecuali...a. kekurangan kaliumb. keruskan organ hatic. tidak terbentuknya protombind. kekurangan vitamine. defisiensi kalsium

29. Teknik untuk membuka sumbatantimbunan lemak dalam pembuluhdarah dengan menggunakankateter yang dilengkapi denganbalon disebut...a. ekokardiografb. operasi bypassc. pacemakerd. angioplastie. transplantasi

30. Jika proses pembekuan darahseseorang tidak normal. Maka adabeberapa kemungkinanpenyebabnya, kecuali...a. keruskan organ hatib. tidak terbentuk protombinc. kekurangan vitamin kd. kekurangan kaliume. defisiensi kalsium

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

192

Lampiran 13

Angket Sikap Ilmiah

Nama :

Kelas/no.absen :

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran : Biologi

Petunjuk

1. Sebelum mengisi angket, bacalah terlebih dahulu setiap butir pernyataan dan

alternatif jawaban yang tersedia.

2. Berikan tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan

pendapatmu terhadap setiap pernyataan dengan pendapat sebagai berikut:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. PernyataanPilihan Jawaban

SS S TS STS

1.Saya antusias mencari jawaban daripertanyaan guru.

2.Saya malas mencatat dan mengumpulkandata-data yang menurut saya kurangpenting.

3.Saya ikut berperan aktif dalam melakukanpercobaan.

4.Saya bertanya kepada guru untukmemahami objek yang sedang diamati.

5.Saya menyajikan hasil apa adanyaberdasarkan hasil pengamatan yang sayalakukan.

6.Dalam mengambil keputusan, terkadangsaya mudah dipengaruhi orang lain.

7.Saya meniru hasil pengamatan yang temansaya dapatkan.

8.Saya hanya menggunakan alat sepertiinstruksi, karena takut terjadi kesalahan.

9.Saya sulit percaya pada pendapat temantanpa disertai bukti dari hasil pengamatan.

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

193

10.Dalam keadaan mendesak, terkadang sayasuka merekayasa hasil pengamatan.

11.Saya senang bertanya jika ada sesuatu yangmenarik perhatian.

12.Saya tidak peduli dengan pendapat temankarena pendapat saya lebih benar.

13.Saya selalu berperan aktif dalam kegiatanpengamatan maupun diskusi kelompok.

14Pendapat orang lain tidak memberikanmanfaat yang berarti bagi saya.

15.Saya menghargai pendapat teman yangberbeda dengan pendapat saya mengenaihasil praktikum.

16.Saya bersedia mengubah pendapat saya jikapendapat orang lain memiliki bukti yanglebih kuat.

17.Saya tetap melanjutkan meneliti walaupundalam meneliti terjadi hambatan

18.Jika di pertengahan waktu percobaan terjadisedikit kesalahan, saya tidak akanmengulanginya karena takut gagal.

19.Saya hanya fokus mengerjakan tugas yangkelompok saya berikan, walaupun temankelompok saya mengalami kesulitan.

20.Saya selalu antusias mengikuti kegiatansosial dan ikut menjaga kebersihanlingkungan dimanapun saya berada.

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

194

Lampiran 14

Based Line Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Data Hasil Belajar UTS Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No.

Absen

Kelas

Eksperimen Kontrol

1 45 80

2 86 80

3 83 74

4 78 79

5 78 72

6 92 90

7 89 70

8 75 89

9 82 84

10 94 79

11 82 70

12 69 84

13 78 90

14 95 70

15 88 78

16 91 72

17 64 81

18 78 69

19 86 66

20 78 64

21 86 89

22 80 82

23 73 55

24 69 85

25 77 76

26 35 77

27 82 82

28 79 76

29 76 83

30 75 93

31 90 83

32 71 86

33 90 82

34 69 92

35 76 73

36 93 83

37 86 84

38 78 78

Mean 78,84 78,94

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

195

2. Uji Normalitas Data Hasil Belajar UTS Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

DataKelompok

Eksperimen Kontrol

Test Statistic 0,127 0,137

Std. Deviation 7,43 6,62

Mean 80,08 76,79

Sig. 0,124 0,068

α 0,05 0,05

Kesimpulan0,124 > 0,05 0,068 > 0,05

Normal Normal

3. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar UTS Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

DataKelas

Eksperimen Kontrol

Levene Statistic 1,101

df1 1

df2 74

Sig. 0,297

α 0,05

Kesimpulan 0,297 > 0,05

Homogen

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

196

4. Uji Hipotesis Data Hasil Belajar UTS Kelas Kontrol dan Kelas

Eksperimen

Data Hasil uji t

T -0,044

Df 74

Mean Difference -0,10

Std. Error Difference 2,38

Sig. 0,965

α 0,05

Kesimpulan0,965 > 0,05

Tidak Berbeda

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

197

Lampiran 15

Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No.

Absen

Hasil Belajar

Eksperimen Kontrol

1 83 87

2 87 73

3 80 80

4 83 80

5 83 77

6 93 67

7 87 80

8 90 73

9 87 87

10 83 83

11 83 73

12 90 80

13 87 80

14 87 67

15 90 70

16 73 73

17 77 77

18 70 70

19 77 80

20 87 80

21 73 83

22 63 80

23 80 63

24 63 87

25 80 73

26 83 77

27 80 87

28 73 73

29 77 67

30 70 73

31 70 87

32 77 87

33 87 80

34 80 70

35 83 73

36 80 77

37 70 67

38 77 77

Total 3043 2918

Mean 80,08 76,79

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

198

Lampiran 16

Hasil Sikap Ilmiah Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No.Eksperimen Kontrol

Skor (%) Skor (%)

1 73 91,25 71 88,75

2 70 87,50 67 83,75

3 70 87,50 66 82,50

4 68 85,00 63 78,75

5 67 83,75 63 78,75

6 65 81,25 62 77,50

7 65 81,25 62 77,50

8 62 77,50 61 76,25

9 61 76,25 61 76,25

10 61 76,25 60 75,00

11 60 75,00 60 75,00

12 60 75,00 59 73,75

13 60 75,00 59 73,75

14 60 75,00 59 73,75

15 60 75,00 59 73,75

16 59 73,75 59 73,75

17 59 73,75 58 72,50

18 59 73,75 58 72,50

19 57 71,25 58 72,50

20 57 71,25 58 72,50

21 56 70,00 58 72,50

22 56 70,00 58 72,50

23 56 70,00 58 72,50

24 56 70,00 57 71,25

25 56 70,00 57 71,25

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

199

26 56 70,00 56 70,00

27 55 68,75 56 70,00

28 55 68,75 55 68,75

29 55 68,75 55 68,75

30 55 68,75 54 67,50

31 55 68,75 54 67,50

32 54 67,50 53 66,25

33 54 67,50 53 66,25

34 54 67,50 51 63,75

35 54 67,50 51 63,75

36 53 66,25 50 62,50

37 53 66,25 50 62,50

38 51 63,75 50 62,50

Total2237 2796,25 2199 2748,75

58,87 73,59 57,87 72,34

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

200

Lampiran 17

Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Deskripsi Data

Descriptives

Model Pembelajaran Statistic Std. Error

Hasil

Belajar

Quantum

Learning

Mean 80,0789 1,20595

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 77,6355

Upper Bound 82,5224

5% Trimmed Mean 80,3889

Median 80,0000

Variance 55,264

Std. Deviation 7,43397

Minimum 63,00

Maximum 93,00

Range 30,00

Interquartile Range 11,00

Skewness -,534 ,383

Kurtosis -,210 ,750

Konvensional Mean 76,7895 1,07417

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 74,6130

Upper Bound 78,9660

5% Trimmed Mean 76,8830

Median 77,0000

Variance 43,846

Std. Deviation 6,62166

Minimum 63,00

Maximum 87,00

Range 24,00

Interquartile Range 7,00

Skewness -,057 ,383

Kurtosis -,778 ,750

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

201

2. Uji Normalitas

Tests of Normality

Model Pembelajaran Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Hasil

Belajar

Quantum Learning ,127 38 ,124 ,951 38 ,097

Konvensional ,137 38 ,068 ,943 38 ,052

a. Lilliefors Significance Correction

3. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Sikap Ilmiah

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,124 1 74 ,081

4. Uji Hipotesis

Group Statistics

Model Pembelajaran N MeanStd.

DeviationStd. Error Mean

Hasil

Belajar

Quantum Learning 38 80,0789 7,43397 1,20595

Konvensional 38 76,7895 6,62166 1,07417

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil

Belajar

Equal

variances

assumed

2,037 74 ,045 3,28947 1,61498 ,07155 6,50739

Equal

variances

not assumed

2,037 73,0 ,045 3,28947 1,61498 ,07084 6,50810

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

202

Lampiran 18

Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis Data Sikap Ilmiah Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Deskripsi Data

Descriptives

Model Pembelajaran Statistic Std. Error

Sikap

Ilmiah

Quantum

Learning

Mean 75,4287 1,22591

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 72,9447

Upper Bound 77,9126

5% Trimmed Mean 75,2314

Median 74,3750

Variance 57,109

Std. Deviation 7,55704

Minimum 63,75

Maximum 91,25

Range 27,50

Interquartile Range 11,56

Skewness ,594 ,383

Kurtosis -,530 ,750

Konvensional Mean 72,3355 ,95829

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 70,3938

Upper Bound 74,2772

5% Trimmed Mean 72,1016

Median 72,5000

Variance 34,896

Std. Deviation 5,90730

Minimum 62,50

Maximum 88,75

Range 26,25

Interquartile Range 6,88

Skewness ,418 ,383

Kurtosis ,625 ,750

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

203

2. Uji Normalitas

Tests of Normality

Model PembelajaranKolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

Sikap Ilmiah Quantum Learning ,129 38 ,113

Konvensional ,116 38 ,200*

a. Lilliefors Significance Correction

3. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Sikap Ilmiah

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,124 1 74 ,081

4. Uji Hipotesis

Group Statistics

Model Pembelajaran N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Sikap

Ilmiah

Quantum Learning 38 75,4287 7,55704 1,22591

Konvensional 38 72,3355 5,90730 ,95829

Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

t dfSig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Sikap

Ilmiah

Equal

variances

assumed1,988 74 ,041 3,09316 1,55602 -,00727 6,19359

Equal

variances

not

assumed

1,988 69,9 ,041 3,09316 1,55602 -,01028 6,19659

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

204

Lampiran 19

Lembar Wawancara Guru Bidang Studi

Nama Guru : Meli Yunerti, S.Si.

Nama Sekolah : SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

No. Pertanyaan Jawaban

1. Ibu mengajar biologi di kelas

berapa saja?

Kelas XI dan XII

2. Bagaimana meode atau model

pembelajaran yang Ibu gunakan

selama mengajar?

Metode yang biasa digunakan

ceramah, diskusi, presentasi, dan

quiz

3. Berapa nilai KKM yang

ditetapkan sekolah pada mata

pelajaran biologi?

KKM 76

4. Berapa kali pelaksanaan ulangan

ataupun ujian?

Ulangan Harian selalu diberikan

setelah selesai satu konsep materi,

UTS, dan UKK.

5. Konsep apa saja yang nilai hasil

belajar siswa tergolong rendah?

Sistem koordinasi, Sistem

pencernaan, Sistem peredaran darah,.

6. Bagaimana dengan nilai pada

konsep-konsep tersebut?

Sebagian besar dibawah KKM,

sehingga perlu dilakukan remedial.

7. Apa penyebab rendahnya hasil

belajar pada konsep-konsep

tersebut?

Materi yang cukup kompleks dan

banyak proses pada sistem yang

harus dihafal siswa

8. Apakah ibu pernah menggunakan

model Quantum Learning dalam

pembelajaran di kelas?

Belum digunakan

Tangerang Selatan, April 2017

Guru Bidang Studi

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

205

Lampiran 20

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

206

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

207

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

208

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

209

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

210

Lampiran 21

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

211

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

212

Lampiran 22

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41961/2/PUTRI... · learning terhadap hasil belajar dan sikap ilmiah siswa kelas

213

Lampiran 23