pengaruh metode role playing terhadap...

202
PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH (Kuasi Eksperimen di SMP PGRI 2 CIPUTAT) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) OLEH LINA MARLINA NIM : 105016100508 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011

Upload: trinhthuy

Post on 03-Mar-2018

238 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK

THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

SISWA PADA KONSEP

SISTEM PEREDARAN DARAH

(Kuasi Eksperimen di SMP PGRI 2 CIPUTAT)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH

LINA MARLINA

NIM : 105016100508

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK

THINK-PAIR-SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

SISWA PADA KONSEP

SISTEM PEREDARAN DARAH

(Kuasi Eksperimen di SMP PGRI 2 CIPUTAT)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Gelar Sarjana Pendidkan (S.Pd)

Oleh

LINA MARLINA

NIM. 105016100508

Di bawah Bimbingan

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd Meiry Fadilah Noor, S.Si

NIP. 19681228 200003 1 004 NIP.150 411 174

Lembar Pengesahan Penguji

Skripsi berjudul : “Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Think-Pair-

Share Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”, diajukan kepada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Oleh Lina Marlina, NIM 105016100508 dan telah dinyatakan lulus dalam

ujian munaqasah pada 27 Mei 2011 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana Strata I (S.Pd) dalam bidang Pendidikan

Biologi.

Jakarta, 27 Mei 2011

Panitia Ujian Munaqasah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia

(Ketua Jurusan IPA) .................... ........................

Baiq Hana Susanti, M.Sc

19700209 200003 001

(Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA)

Nengsih Juanengsih, M.Pd .................... ........................

NIP. 19790510 200640 2 001

Penguji I

Nengsih Juanengsih, M.Pd .................... ........................

NIP. 19790510 200640 2 001

Penguji II

Eny S Rosyidatun, S.Si, MA ................... ........................

NIP. 19750924 200604 2 001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA

NIP. 19571005 198703 1 003

i

ABSTRAK

Lina Marlina, “Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Think-

Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Peredaran

Darah.” Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Cooperative

Learning teknik Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep

Sistem Peredaran Darah. Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 2 Ciputat,

Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan

Nonrandomized Control Group Pretest-Postest Design. Pengambilan sampel

dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel penelitian berjumlah 38

orang untuk kelas eksperimen dan 38 orang untuk kelas kontrol. Pengambilan data

menggunakan instrumen tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda yang telah diuji

validitas dan reliabilitasnya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

terdapat Pengaruh Model Cooperative Learning teknik Think-Pair-Share

Terhadap Hasil Belajar Biologi pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia.

Analisis data menggunakan uji t, data hasil perhitungan perbedaan rata-rata

postest kedua kelompok diperoleh nilai t hitung sebesar 3,326, sedangkan t tabel

dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk 70) = 2,00, maka dapat

dikatakan bahwa t hitung > t tabel berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan

hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat Pengaruh Model

Cooperative Learning Teknik Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Biologi

pada konsep Sistem Peredaran Darah Manusia .

Kata kunci: Model Cooperative Learning, teknik think-pair-share.

ABSTRACT

Lina Marlina, “The Influence of Cooperative Learning Technique Think-

Pair Share Model through the Result of Biology Learning at Blood Circulation

System”. Undergraduate Thesis, Biology Education Program, Science Education

Department, Faculty of Tarbiya and Teachers Training of Syarif Hidayatullah

State Islamic University, Jakarta.

The research purpose was to know the influence of cooperative learning

technique think-pair share model through the result of biology learning at blood

circulation system. The research was done at SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang

Selatan. It used Nonrandomized Control Group Pretest-Postest Design of quasi

experiment method. The purposive sampling technique was held at sample

withdrawal which consisted of thirty eight for experiment class and thirty eight for

control class. The data collecting used instrument of learning result test in

multiple choice forms which were tested its validity and reliability. The

hypothesis that was purposed in the research was found the influence of

cooperative learning technique think-pair share model through the result of

biology learning at human blood circulation system. The data analysis used t-test.

The result of calculating differentiation mean data between the two group,

obtained the value of t-count was equal to 3,326, while t-table at the level of

significant 5% with degree of freedom (df) = 70 that is equal to 2,00. So, it can be

said that t-count > t-table that meant the alternative hypothesis (Ha) was accepted

and zero hypothesis (Ho) was refused. It pointed that was found the influence of

cooperative learning technique think-pair share model through the result of

biology learning at human blood circulation system.

Key word: cooperative learning model, think pair-share technique.

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Model Cooperative Learning teknik Think-Pair-Share

terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah

(Kuasi Eksperimen di SMP PGRI 2 CIPUTAT)”. Skripsi ini disusun guna

memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan, sehingga masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan dengan

keterbatasan penulis, baik itu dalam kemampuan maupun pengetahuan serta

pengalaman yang penulis miliki. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi dan staf jajarannya.

4. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Meiry

Fadilah Noor, S.Si., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing dan

memberikan pengarahan, serta waktunya kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

5. Bapak Syamsuddin,S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 2 CIPUTAT dan

Bapak Edi kurniawan S.Pd., selaku guru IPA SMP PGRI 2 CIPUTAT yang

telah memberikan izin, bantuan, dan kemudahan kepada penulis dalam

melakukan penelitian di sekolah.

6. Ayahanda Suwirta dan Ibunda Warsih yang telah memberikan bantuan moril,

materil, yang dengan sabar mendidik, membina, dan mendo’akan penulis.

Kakak, adik, dan ponakanku, Iif Hanifah, Dede Firman, Nida Sri Widiyanti,

iv

Defriza Al-Wildani Multajam, dan Abizar Ibnu Salam Firman. Yang selalu

memberikan do’a dan motivasi kepada penulis dalam meyelesaikan skripsi ini.

7. Kamal Mutamam, yang selalu memberikan semangat, bantuan, motivasi, dan

waktunya kepada penulis.

8. Icha, Ade, Wilda, Eka, Wido, Maya, Eka Faukiyah, Vitri, Amsih, dan seluruh

teman Biologi angkatan 2005. Semoga tali silaturrahmi kita tetap terjalin.

9. Seluruh siswa SMP PGRI 2 Ciputat khususnya kelas VIII dan IX.

10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Ciputat, November 2010

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

ABSTRACT ......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 5

D. Perumusan Masalah ...................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

F. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis ......................................................................... 7

1. Hakikat Model Cooperative Learning ................................... 7

a. Pengertian Model Cooperative Learning .......................... 7

b. Unsur-Unsur Model Cooperative Learning ..................... 7

c. Peranan Guru dalam Model Cooperative Learning ......... 9

d. Tujuan Model Cooperative Learning............................... 9

e. Ciri-Ciri Model Cooperative Learning ............................. 10

f. Kelebihan dan Kelemahan Model

Cooperative Learning ....................................................... 10

2. Hakikat Model Cooperative Learning teknik

Think-Pair-Share ................................................................... 11

a. Pengertian teknik Think-Pair-Share ................................. 11

vi

b. Ciri-Ciri Teknik Think-Pair-Share .................................. 12

c. Tujuan teknik Think-Pair-Share ...................................... 12

d. Langkah-langkah teknik Think-Pair-Share .................... 13

e. Kelebihan teknik Think-Pair-Share .................................. 13

f. Manfaat teknik Think-Pair-Share .................................... 14

3. Hakikat Hasil Belajar .............................................................. 14

a. Pengertian Hasil Belajar ................................................... 14

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar .............. 19

1) Faktor Internal ............................................................ 20

2) Faktor Eksternal ......................................................... 21

3) Faktor pendekatan belajar ........................................... 22

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam ............................................ 22

5. Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia .............................. 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 30

C. Kerangka Pikir .............................................................................. 32

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ..................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34

B. Metode dan Desain Penelitian ....................................................... 34

C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 35

D. Variabel Penelitian ........................................................................ 35

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 35

F. Instrumen Penelitian...................................................................... 36

G. Uji Validitas Instrumen ................................................................ 37

1. Validitas ................................................................................. 37

2. Reliabilitas .............................................................................. 38

3. Tingkat Kesukaran .................................................................. 39

4. Daya Pembeda ......................................................................... 40

H. Teknik Analisis Data ..................................................................... 41

1. Uji N-gain ............................................................................... 41

vii

2. Uji Normalitas ........................................................................ 41

3. Uji Homogenitas ..................................................................... 42

4. Uji Hipotesis ........................................................................... 42

5. Hipotesis Statistik ................................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................. 44

1. Data Hasil Belajar ................................................................... 44

a. Deskripsi Data Pretest kelas Eksperimen dan Kontrol ..... 44

b. Deskripsi Data Postest kelas Eksperimen dan Kontrol ..... 45

c. Deskripsi Data N-gain kelas Eksperimen dan kontrol ..... 45

d. Deskripsi Data Hasil Observasi ........................................ 47

e. Deskripsi Data LKS model cooperative learning teknik

think-pair-share ................................................................. 48

B. Analisis Data ................................................................................. 49

1. Uji Normalitas ........................................................................ 49

a. Hasil Uji Normalitas Pretest ............................................. 49

b. Hasil Uji Normalitas postest ............................................. 50

2. Uji Homogenitas ..................................................................... 51

a. Hasil Uji Homogenitas Pretest.......................................... 51

b. Hasil Uji Homogenitas postest .......................................... 52

3. Pengujian Hipotesis ................................................................. 53

a. Hasil Pengujian Hipotesis Pretest ..................................... 53

b. Hasil Pengujian Hipotesis Postest ..................................... 54

C. Pembahasan ................................................................................... 55

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 61

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 62

B. Saran .............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63

LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Golongan Darah ............................................................................... 27

Tabel 2.2 Perbedaan Arteri dan Vena .............................................................. 28

Tabel 3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 34

Tabel 3.2 Teknik pengumpulan data ................................................................ 36

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen penelitian .......................................................... 37

Tabel 4.1 Distribusi pretest ........................................................................... 44

Tabel 4.2 Distribusi posttest ............................................................................ 45

Tabel 4.3 Kategorisasi N-Gain ......................................................................... 46

Tabel 4.4 Data LKS individu ........................................................................... 48

Tabel 4.5 Data LKS berpasangan ..................................................................... 49

Tabel 4.6 Hasil uji normalitas skor pretest kelas eksperimen dan kontrol ..... 51

Tabel 4.7 Hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen dan kontrol ............ 51

Tabel 4.8 Hasil uji homogenitas pretest kelas eksperimen dan kontrol ........... 52

Tabel 4.9 Hasil uji homogenitas posttest kelas eksperimen dan kontrol ......... 53

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. RPP Kelas Kontrol ................................................................... 66

Lampiran 2. RPP Kelas Eksperimen ............................................................ 75

Lampiran 3. LKS Teknik Teknik-Pair-Share ............................................... 89

Lampiran 4. Nilai LKS..................................................................................... 104

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ................................................ 106

Lampiran 6. Instrumen uji Coba Soal ........................................................... 114

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Uji Soal.......................... 121

Lampiran 8. Rekapitulasi Analisis Butir Instrumen ..................................... 122

Lampiran 9. Soal Pretest-Postest ................................................................. 134

Lampiran 10. Kunci Jawaban Pretest dan Postest.......................................... 138

Lampiran 11. Nilai Pretest-Postest Kelas Kontrol dan Eksperimen ............. 139

Lampiran 12. Lembar Observasi .................................................................... 141

Lampiran 13. N-Gain Kontrol ........................................................................ 143

Lampiran 14. N-Gain Eksperimen .................................................................. 145

Lampiran 15. Distribusi Frekuensi Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .. 147

Lampiran 16. Distribusi Frekuensi Postest Kelas Ekperimen dan Kontrol .... 155

Lampiran 17. Uji Normalitas Pretest ............................................................. 163

Lampiran 18. Uji Normalitas Postest ............................................................ 167

Lampiran 19. Uji Homogenitas Pretest .......................................................... 171

Lampiran 20. Uji Homogenitas Postest .......................................................... 174

Lampiran 21. Uji Hipotesis Pretest ................................................................ 177

Lampiran 22. Uji Hipotesis postest ................................................................ 179

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal penting dalam proses pembentukan sumber

daya manusia. Melalui pendidikan, manusia memperoleh ilmu pengetahuan dan

pengalaman empirik yang sangat berguna bagi kehidupannya, serta dapat

mengembangkan diri manusia sesuai dengan potensinya masing-masing. Hal ini

sebagaimana tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang

tercantum dalam UU RI tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 No.20 tahun

2003.

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.1

Berdasarkan uraian di atas bahwa dunia pendidikan bertanggung jawab

terhadap kemajuan peradaban dan kecerdasan bangsa. Menurut Muhibin Syah

pendidikan sebagai usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi atau

kemampuan sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan belajar mengajar.

Kegiatan belajar mengajar tersebut diselenggarakan pada semua satuan dan

jenjang pendidikan yang meliputi wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (SD dan

SMP), pendidikan menengah (SMA), dan pendidikan tinggi (perguruan tinggi).2

Kegiatan pengajaran tersebut sangat dibutuhkan oleh guru yang berpengetahuan

luas dan mempunyai keterampilan dalam mengajar. Keterampilan ini dapat berupa

keterampilan dasar bertanya, keterampilan dasar memberikan penguatan

(reinforcement), keterampilan variasi stimulus, keterampilan mengelola kelas,

1 Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

(Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006), h.6 2 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2002), h.1

2

keterampilan membuka dan menutup pelajaran.3 Keterampilan dasar tersebut

diperlukan agar guru dapat melaksanakan peranannya dalam proses belajar

mengajar.

Peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting. Guru harus

mampu melaksanakan prosedur pembelajaran dengan baik agar tujuan belajar

dapat tercapai. Oleh karena itu, peranan guru sangat dibutuhkan sebagai

fasilitator, motivator dan evaluator agar hasil belajar dapat dicapai dengan

maksimal.

Peranan guru sebagai fasilitator, dalam hal ini akan memberikan fasilitas

atau kemudahan dalam proses belajar mengajar. Selain sebagai fasilitator, guru

juga berperan sebagai motivator dan evaluator dalam rangka meningkatkan

kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa. Guru harus merangsang

dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi

siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga

akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar. Peranan guru sebagai

evaluator mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang

akademis maupun tingkah laku sosialnya. Tetapi kalau diamati secara mendalam

evaluasi-evaluasi yang dilakukan guru itu hanya evaluasi ekstrinsik dan sama

sekali belum menyentuh evaluasi yang intrinsik. Hal ini guru harus hati-hati

dalam menjatuhkan nilai atau kriteria keberhasilan.4

Guru dalam melaksanakan peranannya menggunakan berbagai macam

metode mengajar. Saat ini strategi mengajar yang telah digunakan oleh guru

adalah pembelajaran aktif (active learning) seperti contextual teaching and

learning (CTL) dan cooperative learning (CL). Di mana guru hanya berperan

sebagai pengarah dalam membangun potensi siswa sedangkan siswa sebagai pusat

pembelajaran. Namun tidak bisa dipungkiri masih banyak juga guru yang belum

menerapkan metode ini, mereka masih mengunakan metode belajar klasik, yaitu

metode pembelajaran di mana hanya guru yang menjadi sumber pembelajaran.

3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana Prenada Media, 2006), h.32-43 4 Sardiman, A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2003)

h.144-146

3

Berdasarkan wawancara siswa dan pengamatan di sekolah swasta

pembelajaran biologi banyak dilakukan dengan hanya memberi konsep-konsep

materi biologi semata dengan mengacu pada buku paket saja, tanpa pada

pengelolaan materi pelajaran yang melibatkan potensi siswa dan lingkungan yang

ada disekitarnya atau dengan kata lain siswa belajar menghafal konsep, bukan

memahami konsep sehingga belajar biologi menjadi kurang bermakna. Hal ini

sesuai dengan pernyataan beberapa siswa mengenai pembelajaran biologi yang

umumnya mengaku bahwa, karena banyak materi yang harus dihafalkan, terlalu

banyak menggunakan bahasa latin dan belajarnya membosankankan.

Oleh karena itu perlu adanya pembaharuan paradigma menelaah proses

belajar siswa, interaksi antara siswa dan guru. Sistem pembelajaran selayaknya

memberikan kesempatan bagi anak didik untuk bekerja sama dengan sesama

siswa dalam tugas terstruktur di mana siswa belajar, bekerja dan berinteraksi di

dalam kelompok-kelompok kecil.5 Sehingga siswa dapat bekerja sama, saling

membantu dan berdiskusi dalam memahami suatu pelajaran atau dalam

mengerjakan tugas kelompok.

Model cooperative learning dikembangkan dalam usaha untuk

meningkatkan aktivitas bersama sejumlah siswa dalam satu kelompok selama

proses belajar mengajar. Aktifitas dalam model cooperative learning menekankan

pada kesadaran bahwa siswa perlu belajar berpikir, memecahkan masalah dan

belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan serta keterampilan tersebut kepada

siswa yang membutuhkan. Setiap siswa merasa senang menyumbangkan

pengetahuannya kepada anggota lain dalam kelompoknya.

Menurut Eggen dalam Yusuf dan Natalina, bahwa model cooperative

learning bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa, mempersiapkan siswa

agar memiliki sifat kepemimpinan dan pengalamannya dalam membuat

5 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif dan Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), h.189

4

keputusan, juga memberikan kesempatan bekerja dan belajar bersama dengan

siswa yang berbeda adat istiadat dan kemampuan.6

Ada beberapa model cooperative learning yang dapat diterapkan dalam

proses pembelajaran di kelas. Salah satu model cooperative learning yang dapat

diterapkan di kelas adalah teknik think-pair-share (berpikir-berpasangan-berbagi).

Penerapan model cooperative learning ini erat kaitannya dengan usaha untuk

memotivasi siswa untuk berpikir, meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

Teknik think-pair-share merupakan pembelajaran yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur yang dimasukan sebagai alternatif

pengganti terhadap struktur kelas tradisional. Struktur ini menghendaki siswa

bekerja saling membantu di dalam kelompok kecil (2-6 anggota) dan lebih

dicirikan oleh penghargaan cooperative (kooperatif) dari pada penghargaan

individual. Menurut Ibrahim dalam Fitria Harini, teknik think-pair-share memiliki

prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih

banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.7

Pada prinsipnya model cooperative learning teknik think-pair-share ini

menitikberatkan pada pelibatan siswa dalam mengemukakan pendapat terhadap

masalah yang diajukan guru. Siswa diberi kesempatan untuk berpikir

menyelesaikan lembar kerja siswa yang diberikan guru dengan tujuan untuk

melatih kemampuan individu sebelum berbagi dengan pasangannya. Pada proses

berpasangan dan berbagi dengan pasangannya inilah siswa diberikan kesempatan

untuk mengemukakan pendapatnya dan memberikan kebebasan untuk berdiskusi

terhadap permasalahan yang belum dimengerti.

Pelajaran biologi terdapat konsep Sistem Peredaran Darah memuat materi

tentang jantung, pembuluh darah, darah, peredaran darah dan penyakit pada

sistem peredaran darah. Dalam bab ini siswa mengalami kesulitan

6 Yustini Yusuf dan Mariani Natalina, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui

Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di kelas 1.7 SLTP Negeri 20 Pekan Baru ,

Jurnal Biogenesis Vol.2 (1):8-12(April 2005), h.10 7 Ibid, h. 9

5

mengidentifikasi penggolongan darah dan mekanisme transfusi darah selain itu

pada umumnya bahasa latin yang masih asing terdengar oleh siswa. Kompetensi

dasar dari konsep ini adalah mendeskripsikan sistem peredaran darah pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Agar kompetensi tersebut dapat

tercapai siswa dengan baik, siswa diharapkan memahami dan mengingat materi

pelajaran dengan baik serta dengan cara yang menyenangkan. Sehingga

diharapkan hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah meningkat.

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk membahas

skripsi yang berjudul ”Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Think-Pair-

Share Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Peredaran Darah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, beberapa

masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Proses pembelajaran IPA bukanlah sekedar menyampaikan informasi pada

siswa tetapi membutuhkan keterlibatan siswa mental maupun fisik.

2. Kemunculan rasa bosan akibat metode belajar yang monoton.

3. Siswa hanya menggunakan buku paket saja sebagai acuan belajar.

4. Konsep Sistem Peredaran Darah merupakan konsep yang cukup sulit menurut

siswa.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah disebutkan, maka penelitian

dibatasi pada:

1. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif pada jenjang hafalan C1,

pemahaman C2, penerapan C3 dan analisis C4.

2. Materi yang diujicobakan adalah konsep Sistem Peredaran Darah meliputi sub

konsep yaitu jantung, pembuluh darah, darah, peredaran darah dan penyakit

pada sistem peredaran darah.

6

D. Perumusan Masalah

Penulis merumuskan masalah yang akan diteliti dari masalah yang

diidentifikasi dan pembatasan yaitu sebagai berikut: Bagaimanakah pengaruh

model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi

siswa?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model cooperative

learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem

peredaran darah pada manusia.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain:

1. Sebagai khasanah pengetahuan dalam mengembangkan pemanfaatan model

cooperative learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar siswa.

2. Menjadi bahan rujukan guru dalam memilih model pembelajaran yang tepat

dengan menggunakan strategi belajar mengajar yang baik agar proses belajar

mengajar menjadi efektif dan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

7

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

1. Hakikat Model Cooperative Learning

a. Pengertian Model Cooperative Learning

Cooperative learning adalah suatu strategi belajar mengajar dengan

kelompok-kelompok kecil sehingga siswa dapat memaksimalkan proses belajar

pada dirinya sendiri dan siswa lainnya.1 Model cooperative learning adalah salah

satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis.2 Model

cooperative learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai

anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam

pembelajaran cooperative, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman

dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Pada belajar cooperative ini siswa berada dalam kelompok kecil dengan

anggota sebanyak ± 2-4 orang. Pembelajaran secara cooperative ini terjadi

interaksi antar anggota kelompok. Semua anggota harus terlibat karena

keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota

kelompok saling membantu.

b. Unsur-Unsur Model Cooperative Learning

Pembelajaran Cooperatif (Cooperative Learning) adalah suatu sistem yang

di dalamnya terdapat elemen-elemen yang terkait. Menurut Nurhadi, Senduk dan

1 Roger T. Jhonson dan David W. Jonson, Cooperative Learning, http//.www.co-

operation.org/pages/cl.html 2 http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf.

8

Lie dalam Made Wena, ada berbagai elemen yang merupakan ketentuan pokok

dalam pembelajaran cooperative yaitu:3

1) Saling ketergantungan positif

Sistem pembelajaran cooperative menuntut guru untuk mampu

menciptakan suasana belajar yang mendorong siswa agar merasa saling

membutuhkan. Siswa yang satu mebutuhkan siswa yang lain, demikian pula

sebaliknya dalam hal ini kebutuhan siswa tentu terkait dengan pembelajaran

(bukan kebutuhan yang berada diluar pembelajaran). Hubungan yang saling

membutuhkan antara siswa satu dengan siswa yang lain inilah yang disebut

dengan saling ketergantungan positif.

2) Interaksi tatap muka

Interaksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok untuk

saling bertatap muka, sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya

dengan guru tetapi juga dengan sesama siswa. Jadi dalam hal ini, semua

kelompok interaksi saling berhadapan dengan menerapkan keterampilan,

bekerja sama untuk menjalin hubungan sesama anggota kelompok. Hal ini

menuntut antar anggota kelompok untuk melaksanakan aktivitas dasar seperti

bertanya, menjawab pertanyaan, menunggu dengan sabar teman yang sedang

memberi penjelasan, berkata sopan, meminta bantuan dan sebagainya. Pada

proses pembelajaran yang demikian para siswa dapat saling menjadi sumber

belajar sehingga sumber belajar lebih bervariasi.

3) Akuntabilitas individual

Untuk mencapai tujuan kelompok (hasil belajar kelompok), setiap

siswa (individu) harus bertanggung jawab terhadap penguasaan materi

pembelajaran secara maksimal, karena hasil belajar kelompok didasari atas

rata-rata nilai anggota kelompok. Kondisi belajar yang demikian akan mampu

menumbuhkan tanggung jawab (akuntabilitas) pada masing-masing individu

siswa tanpa adanya tanggung jawab individu keberhasilan kelompok akan

sulit tercapai.

3 Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif dan Kontemporer, (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), h.190-192.

9

4) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi

Dalam pembelajaran cooperaive dituntut untuk membimbing siswa

agar dapat berkolaborasi, bekerja sama dan bersosialisasi antar anggota

kelompok. Dengan demikian, dalam pembelajaran cooperative keterampilan

sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan

bukan mengkritik temen, berani mempertahankan pikiran logis, tidak

mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat

dalam menjalin hubungan antar pribadi tidak hanya diasumsikan, tetapi secara

sengaja diajarkan oleh guru. Dalam hal ini siswa yang tidak dapat menjalin

hubungan antar pribadi tidak hanya memperoleh teguran dari guru tetapi juga

teguran dari sesama siswa. Dalam adanya teguran tersebut siswa secara

perlahan dan pasti akan berusaha menjaga hubungan antar pribadi.

c. Peranan Guru dalam Model Cooperative Learning

Peranan guru dalam pembelajaran cooperative learning menjadi sangat

kompleks. Di samping sebagai fasilitator, guru juga berperan sebagai menejer dan

konsultan dalam memberdayakan kerja kelompok siswa.4 Peranan utama guru

dalam pembelajaran cooperative, meliputi:

1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan sejelas-jelasnya.

2) Menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa dengan sejelas-

jelasnya.

3) Membantu efektifitas kerja kelompok dan menyediakan bantuan kepada siswa

untuk memaksimalkan kerja kelompok.

4) Mengevaluasi hasil kerja siswa.

5) Membantu siswa berdiskusi tentang manfaat kerja kelompok.

d. Tujuan Model Cooperative Learning

Pembelajaran Cooperative merupakan sebuah kelompok strategi

pengajaran yang melibatkan siswa dalam bekerja dan berkolaborasi untuk

mencapai tujuan bersama. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima

4 Khoirul Anam, Implementasi Cooperative Learning Dalam Pembelajaran Geogerafi

Adaptasi Model Jigsaw dan Field Study, (Buletin Pelangi Pendidikan Vol.1 No.1,1999), h. 3

10

perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman yang berbeda dengan latar

belakangnya. Dengan demikian model cooperative learning dapat membuat siswa

memverbalisasi gagasan dan pendapat mendorong munculnya refleksi yang

mengarah pada konsep-konsep secara aktif. Tujuan dari pembelajaran cooperative

adalah: 5

1) Untuk meningkatkan partisipasi siswa.

2) Memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepeminpinan dan membuat

keputusan dalam kelompok.

3) Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-

sama siswa lain yang berbeda latar belakang.

e. Ciri-Ciri Model Cooperative Learning

Arends dalam Trianto, menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan

model cooperative learning memiliki ciri-ciri sebagai berikut:6

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara bersama untuk menuntaskan materi

belajar.

2) Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang,

dan rendah.

3) Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku dan

jenis kelamin yang beragam.

4) Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

f. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative Learning

Menurut Parker dalam Rusli Zainal Sang Visioner, keuntungan dari

penggunaan model cooperative learning diantaranya:7

1) Saling ketergantungan yang positif.

2) Adanya pengakuan dalam merespon perbedaan individu.

3) Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

4) Suasana kelas yang rileks dan menyenangkan.

5) Terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru.

5 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta:

Prestasi Pustaka,2007),h.42 6 Ibid, h. 47

7 Rusli Zainal Sang Visioner http://nayya-

obangeblogah.blogspot.com/2010_07_01_archive.html.

11

6) Memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan pengalaman emosi yang

menyenangkan.

Selain memiliki kelebihan, model cooperative learning juga mempunyai

beberapa kelemahan diantaranya:8

1) Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu

memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu.

2) Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan

fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.

3) Selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik

permasalahan yang sedang dibahas. Sehingga banyak yang tidak sesuai

dengan waktu yang telah ditentukan.

4) Pada saat diskusi berlangsung, seringkali diskusi didominasi oleh seorang atau

dua orang saja, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.

2. Hakikat Teknik Think-Pair-Share

a. Pengertian Teknik Think-Pair-Share

Teknik think-pair-share (berpikir-berpasangan-berbagi) adalah jenis

pembelajaran cooperative yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi

siswa. Strategi ini dikembangkan oleh Frank Lyman di Universitas Maryland

seperti yang dikutip Arends dalam Trianto. Menyatakan bahwa think-pair-share

merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi

kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan pengaturan untuk

mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam

think-pair-share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk

merespon dan saling membantu.9

Teknik think-pair-share memiliki prosedur yang ditetapkan secara ekplisit

untuk memberi siswa waktu lebih banyak berpikir yaitu menjawab soal sendiri

atau permasalahan yang telah diberikan oleh guru sebelum bekerja sama dan

berbagi ide dengan teman kelompoknya. Jika seorang telah memikirkan

penyelesaian dari masalah tersebut, maka siswa itu harus berbagi idenya kepada

8 Ibid

9 Trianto, op.cit h. 61

12

teman atau pasangannya dan mendiskusikannya hingga mendapatkan

kesepakatan. Jika kesepakatan itu telah diperoleh, mereka dapat membagi idenya

dengan pasangan lain ataupun dengan teman sekelas.

b. Ciri-Ciri Teknik Think-Pair-Share

Menurut Frank Lyman, Teknik think-pair-share memiliki ciri-ciri sebagai

berikut:10

1) Keadaan saling tergantung positif.

2) Siswa dapat belajar dari temannya.

3) Siswa bertanggung jawab secara individu.

4) Siswa dapat bertanggung jawab terhadap temannya dan berbagi ide. Siswa

juga wajib membagi idenya kepada pasangan atau kelompok lain.

5) Adanya partisipasi yang lama.

6) Tiap siswa dalam kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk berbagi.

Guru harus mengontrol agar tidak terjadi dominasi dari salah satu siswa saja.

7) Intraksi bersama.

8) Derajat intraksi yang tinggi.

c. Tujuan Teknik Think-Pair-Share

Hal ini terlihat pada saat seluruh siswa aktif dalam berbicara dan

mendengarkan. Ada beberapa tujuan dari teknik think-pair-share, yaitu:11

1) Memberikan waktu untuk berpikir lebih banyak kepada siswa untuk

meningkatkan kualitas respon siswa.

2) Menjadikan siswa lebih aktif berpikir memecahkan kesulitan dalam

memahami konsep yang sulit dalam pelajaran.

3) Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kita membutuhkan waktu dan mental

yang lebih dalam mengeluarkan ide atau gagasan baru yang tersimpan dalam

memori.

10

Frank Lyman, Instructional Strategies Online: What is Think-Pair-Share.

http://olc.spsd.sk.ca/DE/PD/instr/strats/think/ ,15 Desember 2009. 11

Ibid

13

4) Ketika siswa mengeluarkan pendapat, mereka dituntut untuk mengerti dengan

topik yang mereka perbincangkan.

5) Siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi karena merasa tidak ada tekanan

dari teman pasangannya dalam mengungkapkan responnya terhadap pelajaran

di depan kelas.

d. Langkah-Langkah Teknik Think-Pair-Share.

Langkah-langkah dalam teknik think-pair-share menurut Lyman

meliputi:12

Langkah. I

1. Pembagian kelompok secara heterogen.

2. Siswa duduk secara bersama dengan kelompoknya.

3. Guru menyajikan materi dan soal-soal yang berkaitan dengan materi yang

disampaikan.

Langkah. II

1. Setiap siswa diminta untuk berpikir dan mengerjakan soal-soal tersebut secara

mandiri untuk beberapa saat.

2. Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan kelompoknya untuk

mendiskusikan dan berbagi ide-ide yang dipikirkan berkaitan dengan jawaban

soal.

Langkah. III

1. Pembahasan soal dilakukan secara berkelompok.

2. Beberapa kelompok dipilih secara acak untuk berbagi dengan seluruh kelas

tentang penyelesaian soal yang telah mereka sepakati, sedangkan kelompok

lain diberi kesempatan untuk menanggapi dan mengeluarkan idenya.

e. Kelebihan Teknik Think-Pair-Share

Menurut Jones dalam Masluhatun Ni’mah, kegiatan pembelajaran teknik

think-pair-share memberikan keuntungan diantaranya.13

12

Lyman Reading Quest.org:Think-Pair-Share

http://www.readingquest.org/strat/tps.html.21 desember 2009. 13

Evi Masluhatun Ni’mah, Efektivitas Model Pembelajaran Think-Pair-Share Dalam

Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas x SMA Negeri 3 Semarang, Laporan Penelitian

Universitas Negeri Semarang, (Semarang: Skripsi UNS,2007).h.37

14

1) Siswa secara individu dapat mengembangkan pemikirannya masing-masing

karena adanya waktu berpikir, sehingga kualitas jawaban juga dapat

meningkat.

2) Akuntabilitas berkembang, karena siswa harus saling melaporkan hasil

pemikiran masing-masing dan berbagi (berdiskusi) dengan pasangannya,

kemudian pasangan-pasangan tersebut harus berbagi dengan seluruh kelas.

3) Jumlah anggota kelompok yang kecil mendorong setiap anggota untuk terlibat

secara aktif, sehingga siswa jarang atau bahkan tidak pernah berbicara di

depan kelas paling memberikan ide atau jawaban karena pasangannya.

f. Manfaat Teknik Think-Pair-Share.

Menurut Spencer Kagan manfaat dari model cooperative learning teknik

think-pair-share adalah: 14

1) Siswa menggunakan waktu yang lebih banyak untuk mengerjakan tugasnya

dan siswa mendengarkan satu sama lain ketika mereka terlibat dalam kegiatan

teknik think-pair-share.

2) Banyak siswa yang mengangkat tangan untuk menjawab setelah berlatih

dalam pasangannya.

3) Siswa mengingat secara lebih seiring penambahan waktu tunggu dan kualitas

jawaban menjadi lebih baik.

4) Guru mempunyai waktu yang lebih banyak untuk berpikir ketika

menggunakan teknik Think-Pair-Share dan dapat berkonsentrasi

mendengarkan jawaban siswa serta mengamati reaksi siswa.

3. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukan

dalam berbagai bentuk, seperti berubah ilmu pengetahuan, pemahaman, sikap dan

14

Ibid.h.38

15

tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek

lain yang ada pada individu saat belajar.15

Belajar (learning), adalah perubahan yang secara relatif berlangsung lama

pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman. Belajar merupakan

salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup manusia.16

Belajar juga merupakan proses perubahan dari yang belum mampu menjadi

mampu, sehingga terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi

harus secara relatif bersifat menetap (permanen) dan tidak hanya terjadi pada

perilaku yang saat ini nampak (immediate behavior), tetapi perilaku yang

mungkin terjadi di masa mendatang (potential behavior). Oleh karena itu,

perubahan-perubahan terjadi karena pengalaman.17

Menurut Skiner dalam Ibrahim hasil belajar merupakan respon (tingkah

laku) yang baru. Pada dasarnya respon yang baru itu pengertiannya sama dengan

tingkah laku (pengetahuan, sikap, keterampilan) yang baru. Gagne dalam Ibrahim

berpendapat belajar ialah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat

stimulasi dari lingkungan menjadi beberapa tahapan pengolahan informasi yang

diperlukan untuk memperoleh kapabilitas yang baru. Kapabilitas inilah yang di

sebut hasil belajar. Berarti belajar itu menghasilkan berbagai macam tingkah laku

yang berlain-lainan seperti, pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan,

informasi, dan nilai. Berbagai macam tingkah laku yang berlain-lainan inilah yang

di sebut kapabilitas sebagai hasil belajar.18

Keseluruhan tujuan pendidikan dibagi atas hirarki atau taksonomi menurut

Benjamin bloom menjadi 3 ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotor.

1. Ranah Kognitif

a) Hafalan (C1), mencakup ingatan akan hal-hal yang pernah dipelajari dan

disimpan dalam ingatan. Hal-hal itu dapat meliputi fakta, kaidah dan

15

Kasnun, Jurnal Pendidikan dan Kemasyarakatan. Jurnal Tarbiah STAIN Ponogoro

(Purwokerto: Cendekia, 2007 )vol.5, h.254 16

Zikri Neni Iska, Psikologi (Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan), (Jakarta:

Kizi Brother’s, 2006), h.76. 17

Ibid 18

Nurdin Ibrahim, Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan Kualitas Hasil

Belajar Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan no. 44, Th.

2003, h. 735

16

prinsip, serta metode yang diketahui. Pengetahuan yang disimpan dalam

ingatan, digali pada saat dibutuhkan melalui bentuk ingatan mengingat

(recall) atau mengenal kembali (recognition).

b) Pemahaman (C2), mencakup kemampuan untuk menangkap makna dan

arti dari bahan yang dipelajari. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam

menguraikan isi pokok suatu bacaan; mengubah data yang disajikan dalam

bentuk tertentu ke bentuk lain, seperti rumus fisika ke dalam bentuk kata-

kata; membuat perkiraan tentang kecenderungan yang nampak dalam data

tertentu, seperti dalam grafik.

c) Penerapan (C3), mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah

atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkret dan baru.

Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada

persoalan yang belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada

pemecahan problem baru.

d) Analisis (C4), mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke

dalam bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya

dapat difahami dengan baik. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam

penganalisaan bagian-bagian pokok atau komponen-komponen dasar,

bersama dengan hubungan atau relasi antara bagian-bagian itu.

e) Sintesis (C5), mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan

atau pola baru. Bagian-bagian dihubungkan satu sama lain, sehingga

terciptakan suatu bentuk baru. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam

membuat sebuah rencana, seperti penyusunan satuan pelajaran atau

proposal penelitian ilmiah, dalam mengembangkan suatu skema dasar

sebagai pedoman dalam memberikan ceramah dan lain sebagainya.

f) Evaluasi (C6), mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat

mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban

pendapat itu, yang berdasarkan kriteria tertentu.

2. Ranah Afektif

Mencakup kemampuan-kemampuan emosional dalam mengalami dan

menghayati sesuatu hal, yang berkenaan dengan sikap dan nilai. Ada beberapa

17

jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar. Kategorinya dimulai dari

tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat yang kompleks.

a) Penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan

kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran

atau penjelasan yang diberikan oleh guru. Kesediaan itu dinyatakan dalam

memperhatikan sesuatu, seperti memandangi gambar yang dibuat di papan

tulis atau mendengarkan jawaban teman atas pertanyaan guru.

b) Partisipasi, mencakup kerelaan untuk memperhatikan secara aktif dan

berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Kesediaan itu dinyatakan dalam

memberikan suatu reaksi terhadap rangsangan yang disajikan, seperti

membacakan dengan suara nyaring bacaan yang ditunjuk atau

menunjukkan minat dengan membawa pulang buku bacaan yang

ditawarkan.

c) Penilaian/penentuan sikap, mencakup kemampuan untuk memberikan

penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.

Mulai dibentuk suatu sikap; menerima, menolak atau mengabaikan; sikap

itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap

batin. Kemampuan itu dinyatakan dalam suatu perkataan atau tindakan,

seperti mengungkapkan pendapat positif tentang pameran lukisan modern

(apresiasi seni) atau mendatangi ceramah di sekolah, yang diberikan oleh

astronot indonesia yang pertama. Perkataan atau tindakan itu tidak hanya

sekali saja, tetapi diulang kembali bila kesempatannya timbul; dengan

demikian, nampaklah adanya suatu sikap tertentu.

d) Organisasi, Mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai

sebagai pedoman dan pegangan dalam kehidupan. Nilai-nilai yang diakui

dan diterima ditempatkan pada suatu sekala nilai, mana yang pokok dan

suatu harus diperjuangkan dan mana yang tidak begitu penting.

Kemampuan itu dinyatakan dalam mengembangkan suatu perangkat nilai,

seperti menguraikan bentuk keseimbangan yang wajar antara kebebasan

dan tanggung jawab dalam suatu negara demokrasi atau menyusun

18

rencana masa depan atas dasar kemampuan belajar, minat dan cita-cita

hidup.

e) Pembentukan pola hidup, mencakup kemampuan untuk menghayati nilai-

nilai kehidupan sedemikian rupa, sehingga menjadi milik pribadi dan

menjadi pegangan nyata dan jelas dalam mengatur kehidupannya sendiri.

Orang telah memiliki suatu perangkat nilai yang jelas hubungannya satu

sama lain, yang menjadi pedoman dalam bertindak dan konsisten selama

kurun waktu cukup lama. Kemampuan itu dinyatakan dalam pengaturan

hidup di berbagai bidang, seperti mencurahkan waktu secukupnya pada

tugas belajar/ bekerja, tugas membina kerukunan keluarga, tugas

beribadat, tugas menjaga kesehatan dirinya sendiri dan lain sebagainya.

3. Ranah Psikomotor

Yaitu kemampuan motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan

gerakan. Hasil belajar pada ranah psikomotor dalam bentuk keterampilan

(skill), dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan

yaitu:

a) Gerakan refleks, mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi

yang tepat antara dua perangsang atau lebih, berdasarkan pembedaan

antara ciri-ciri pisik yang khas pada masing-masing rangsangan. Adanya

kemampuan ini dinyatakan dalam suatu reaksi yang menunjukkan

kesadaran akan hadirnya rangsangan (stimulasi) dan perbedaan antara

rangsangan-rangsangan yang ada, seperti dalam menyisihkan benda yang

berwarna merah dari yang berwarna hijau.

b) Kesiapan, mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam

keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan

ini dinyatakan dalam bentuk kesiapan jasmani dan mental, seperti dalam

mempersiapkan diri untuk menggerakan kendaraan yang ditumpangi,

setelah menunggu beberapa lama di depan lampu lalu lintas yang berwarna

merah.

c) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan untuk melakukan suatu

rangkaian gerak-gerik sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi).

19

Kemampuan ini dinyatakan dalam menggerakan anggota tubuh, menurut

contoh yang diperlihatkan atau suara.

d) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan untuk melakukan suatu

rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena sudah dilatih secukupnya,

tanpa memperlihatkan lagi contoh yang memberikan. Kemampuan ini

dinyatakan dalam menggerakan anggota-anggota tubuh, sesuai dengan

prosedur yang tepat, seperti dalam menggerakan kaki, lengan dan tangan

secara terkoordinasi.

e) Gerakan kompleks, mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu

keterampilan, yang terdiri atas beberapa komponen, dengan lancar, tepat

dan efisien. Adanya kemampuan ini dinyatakan dalam suatu rangkaian

perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa keterampilan

menjadi suatu keseluruhan gerak-gerik yang teratur, seperti dalam

membongkar mesin mobil dalam bagian-bagiannya dan memasangkan

kembali.

f) Penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan untuk mengadakan

perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat

atau dengan menunjukkan suatu taraf keterampilan yang telah mencapai

kemahiran, misalnya seorang pemain tenis yang menyesuaikan pola

permainannya dengan gaya bermain dari lawannya atau dengan kondisi

lapangan.

g) Kreativitas, mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-

gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Hanya

orang-orang yang berketerampilan tinggi dan berani berpikir kreatif, akan

mampu mencapai tingkat kesempurnaan ini, seperti kadang-kadang dapat

di saksikan dalam pertunjukan tarian di lapisan es dengan diiringi musik

instrumental.19

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita

bedakan menjadi 3 bagian:

19

W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), h. 245-251.

20

1. Faktor internal siswa.

Yaitu faktor yang berasal dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek

yakni. Faktor internal siswa terbagi menjadi 2 aspek, yaitu:

a. Aspek Fisiologis

Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat

kebugaran organ tubuh dan sendi-sendinya, yang dapat mempengaruhi

semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.

b. Aspek Psikologis

Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis (bersifat rohaniah) yang

dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa,

yaitu:

1) Intelegensi siswa.

Inteligensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik

untuk mereaksi rangsangan/menyesuaikan diri dengan lingkungan

dengan cara yang tepat. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa

maka semakin besar peluangnya dalam meraih sukses.

2) Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang terdimensi apektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif

tetap terhadap objek, orang, barang, baik secara positif maupun

negatif. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran merupakan

pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.

3) Bakat siswa

Bakat (attitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki

seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

Dalam perkembangannya, bakat diartikan kemampuan individu untuk

melakukan tugas tertentu tanpa banyak tergantung pada upaya

pendidikan dan latihan. Siswa yang berbakat pada bidang tertentu

tampa banyak tergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Siswa

yang berbakat pada bidang tertentu dapat memiliki prestasi belajar

yang tinggi.

21

4) Minat siswa

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang

tinggi/keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang

studi tertentu. Siswa yang berminat besar terhadap mata pelajaran

tertentu maka akan memusatkan perhatiannya lebih banyak. Sehingga

siswa tersebut belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang

diinginkan.

5) Motivasi siswa

Motivasi adalah keadaan internal organisme yang

mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Motivasi dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.

Contohnya berupa perasaan menyenangi dan kebutuhannya terhadap

materi tersebut. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan

yang datang dari luar diri individu siswa yang mendoronggnya

melakukan tindakan belajar. Contohnya berupa pujian dan hadiah,

peraturan atau tata tertib sekolah, suri teladan orang tua dan guru.

Siswa yang memiliki motivasi akan bersemangat dalam melakukan

proses pembelajaran.

2. Faktor Eksternal Siswa

Faktor eksternal siswa (Faktor dari luar siswa), yakni kondisi

lingkungan siswa. Faktor eksternal siswa terdiri dari dua macam, yaitu:

a. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, staf, administrasi dan

teman-teman sekelas yang dapat mempengerahui semangat belajar seorang

siswa. Guru yang selalu bersikap simpatik dan rajin menjadi daya dorong

positif bagi kegiatan belajar siswa. Yang termasuk lingkungan sosial siswa

22

adalah masyarakat, tetangga, dan teman sepermainan. Kondisi masyarakat

akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar adalah orang tua dan keluarga siswa sendiri. Sifat orang tua,

praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi

keluarga semuanya dapat memberikan dampak baik ataupun buruk

terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

b. Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya,

alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Faktor-faktor ini dapat di pandang turut menentukan tingkat keberhasilan

belajar siswa.

3. Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar yakni upaya belajar siswa yang meliputi

strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi pembelajaran. Pendekatan belajar adalah segala

cara/strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi

proses pembelajaran materi tertentu.20

Sehingga dapat disimpulkan hasil belajar siswa merupakan proses

perubahan tingkah laku/pemahaman siswa setelah mengalami pembelajaran.

Proses pembelajaran berupa kegiatan interaksi antara guru dan siswa yang

berlangsung dalam lingkungan edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Penerapan

pembelajaran pada lingkungan belajar yang kondusif memungkinkan siswa untuk

mengembangkan pemahaman dan kreatifitas dengan bantuan guru.

4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

20

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya , 2007), h.139.

23

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.21

Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa

belanda ”biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa yunani, bios

(hidup) dan logos (lambang ilmu). Tahun 1970-an digunakan istilah ilmu hayat

(yang berarti ilmu kehidupan), yang diambil dari bahasa arab. Objek kajian

biologi sangat luas dan mencakup semua mahkluk hidup dan karenanya dikenal

berbagai cabang biologi yang mengkhususkan diri pada setiap kelompok

organisme, contohnya Botani, Zoologi dan Mikrobiologi. Berbagai kehidupan

dikaji. Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi dan fungsinya dalam Fisiologi,

perilaku dipelajari dalam etologi, baik pada masa sekarang dan masa lalu

(dipelajari dalam biologi evolusioner), bagaimana mereka tercipta dipelajari

dalam evolusi dan interaksi antar sesama mereka dengan alam sekitarnya

dipelajari dalam ekologi. Dalam usaha untuk menjaga kelangsungan hidup suatu

jenis mahluk hidup diperlukan mekanisme pewarisan sifat, yang dipelajari dalam

genetika. Saat ini bahkan berkembang aspek biologi yang mengkaji kemungkinan

berevolusinya mahkluk hidup pada masa yang akan datang dan kemungkinan

adanya mahkluk hidup di pelanet-pelanet yang lain (Astropologi). Perkembangan

teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme

melalui biologi molekular serta biokimia yang banyak didukung oleh

perkembangan teknik komputerisasi melalui bidang Bioinformatika.22

Biologi sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam memfokuskan

pembahasan pada masalah-masalah biologi di alam sekitar melalui proses dan

sikap ilmiah.23

Mata pelajaran Biologi dikembangkan melalui kemampuan

berpikir analitis, induktif, dan dedukatif untuk menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan peristiwa alam sekitar. Mata pelajaran biologi bertujuan untuk

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:24

21

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar

dan Menengah, (Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006)h. 377 22

http://www.id.wikipedia.org/wiki/biologi. 23

Op,cit Damandiri 24

Op,cit Badan Standar Nasional Pendidikan, h. 377

24

1) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaannya.

2) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,

konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA lingkungan,

teknologi, dan masyarakat.

4) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan sumber daya alam.

5) Meningkat kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya

sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

6) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar

untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

25

5. Konsep Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem

Peredaran

Darah

Komposisi

darah

Bagian cair

Bagian padat

Serum

Sel darah putih

Fibrinogen

Sel darah merah

Keping darah

Golongan

darah

Golongan darah ABO

Transfusi Darah

Alat-alat

peredaran

darah

Jantung

Pembuluh darah

Nadi (arteri)

Vena (balik)

Kapiler

Peredaran

darah

Pembuluh

getah

bening

(limfa)

Kelainan

dan

penyakit

Peredaran

darah ganda

Peredaran

darah tertutup

Peredaran darah

kecil

Peredaran darah

besar

Anemia

Talasemia

Leukimia

Haemofilia

Atherosklorosis

Varises

Agina

Wasir

26

Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari atas darah, jantung dan

pembuluh darah.25

1. Fungsi Darah

a. Fungsi pengangkutan

b. Fungsi imunitas (kekebalan)

c. Fungsi pengaturan

d. Fungsi penutupan luka

2. Komposisi darah

Darah tersusun dari plasma darah, sel darah dan keping darah. Adapun

sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan keping darah. Ciri-

ciri dan peranan masing-masing komponen darah sebagai berikut:

a. Plasma Darah

Plasma Darah merupakan cairan darah berwarna kuning yang

terdiri atas 90% air, mineral hormon, enzim, garam, sari-sari makanan dan

protein. Plasma Darah berperan mengangkut sari-sari makanan dari usus

ke seluruh tubuh, mengangkut sisa metabolisme ke tempat pengeluaran,

mengangkut hormon dan enzim.

b. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel Darah Merah tersusun dari zat besi dan hemoglobin. Sel ini

berbentuk bulat, pipih, cekung bagian tengah dan tak berinti. Jumlah

normal dewasa setiap 1cc pada laki-laki 5 juta sedangkan pada perempuan

sekitar 4,5 juta. Sel Darah Merah ini berfungsi untuk mengangkut oksigen

dan karbondioksida.

c. Sel Darah Putih (Leukosit)

Sel Darah Putih tak berwarna, berinti, bentuk amuboid. Pada orang

dewasa jumlah normal 1cc berisi 6 ribu sampai 9 ribu buah. Macam sel

darah putih meliputi basofil, eosinofil, neutrofil, monosit dan limfosit. Sel

darah putih ini berperan mempertahankan tubuh dari bibit penyakit.

25

Sumarwan DKK, Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VIII, Semester 1, (Jakarta:

Erlangga, 2006).h, 84

27

d. Keping darah (Trombosit)

Bentuk keping darah tak teratur, tak berinti, setiap 1 cc

mengandung 200 ribu-300 ribu keping. Keping darah ini berperan dalam

proses pembekuan darah.

3. Golongan darah

Landsteiner menggolongkan darah menjadi 4 kelompok yaitu golongan

darah A, B, AB, dan O, berdasarkan pada jenis zat yang digumpalkan

(aglutinogen) dan zat yang menggunakan (aglutinin).

Tabel. 2.1

Golongan Darah

Golongan darah Aglutinogen (antigen) Aglutinin (antibodi)

A A β

B B α

AB A , B -

O - β , α

Penggunaan golongan darah sistem A, B, O adalah untuk dasar transfusi

darah.

Skema Transfusi Darah.26

4. Alat-alat Peredaran Darah

a. Jantung

Jantung berfungsi sebagai alat pompa darah. Dindingnya berotot kuat

dan bekerja di luar kesadaran disebut otot jantung atau miokardium. Sebelah

26 http://prestasiherfen.blogspot.com/2008/11/catatan-lanjutan-sistem-peredaran-

darah.html.

28

dilapisi epitel jantung dalam (endokardium) dan sebelah luar jaringan ikat

pembungkus jantung (eskokardium).

Gambar 2.1

bagian-bagian jantung:

Gambar: Darah manusia setiap beredar dalam satu peredaran lengkap akan

melalui jantung sebanyak dua kali. Arah panah pada gambar di atas

menunjukkan keserentetan aliran darah di jantung.

b. Pembuluh Darah

Peredaran darah manusia termasuk sistem peredaran darah tertutup,

artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluh darah.

Macam-macam pembuluh darah

1) Nadi (arteri)

2) Pembuluh balik (vena)

3) Pembuluh kapiler

Tabel 2.2

Perbedaan Arteri dan Vena

Pe

mb

eda

Art

eri

Ve

na

Ara

h

alir

an

Dar

i

jant

ung

Me

nuj

u

jant

ung

Din Te Tip

29

din

g

pe

mb

ulu

h

bal

dan

ela

stis

is

dan

tida

k

ela

stis

De

nyu

t

Ter

asa

Tid

ak

tera

sa

Kat

up

Sat

u

di

dek

at

jant

ung

Di

sep

anj

ang

pe

mb

ulu

h

5. Peredaran darah

Gambar 2.2

Skema Arah Aliran Darah Pada Sistem Peredaran Darah Manusia.

Ada dua macam peredaran darah pada manusia sehingga di sebut

peredaran darah rangkap (ganda) yaitu:

30

a. Peredaran darah kecil (pulmonal)

b. Peredaran darah besar

6. Kelainan dan Penyakit Pada Sistem Peredaran Darah

a Anemia: keadaan di mana darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup

bagi tubuh.

b Talasemia: penyakit kelainan darah turunan yang ditandai dengan adanya sel

darah merah yang abnormal

c Leukopenia: keadaan dimana jumlah sel darah putih kurang dari normal (di

bawah 5000 sel/mm3

darah).

d Leukositosis: keadaan jumlah sel darah putih yang terlalu banyak

e Leukimia (kanker darah): sel darah putih membelah tidak terkendali sehingga

jumlahnya meningkat pesat dan kemudian memakan sel darah merah, sel

darah putih lainnya dan keping darah.

f Hemofilia: penyakit darah sukar membeku

g Atherosklerosis: pengerasan pembuluh darah karena timbul lemak

h Varises: pelebaran pembuluh darah balik di kaki

i Agina: kondisi dimana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri akibat

gangguan pada jantung.

j Wasir atau Ambeien: pembengkakan pada pembuluh balik yang terletak di

sekitar lubang anus.27

27

Purwoko,DKK, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudistira, 2009)h, 66

Jantung (serambi kanan)

Bilik kanan Pembuluh nadi paru-paru

Paru-paru Jantung (serambi kiri)

Jantung serambi kiri Bilik kiri Pembuluh nadi

Seluruh tubuh Pembuluh Balik

Jantung

(serambi kanan)

31

B. Hasil Penelitian Relevan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model cooperative learning teknik

think-pair-share memberikan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar biologi

siswa, diantaranya hasil penelitian Muslimin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dalam judul skripsi ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif teknik Think-Pair-Share

Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif teknik think-pair-share pada hasil

belajar biologi siswa.28

Hasil penelitian Rosmaini dkk yang berjudul Penerapan Pendekatan

Struktural Think-Pair-Share (TPS). Menunjukkan penerapan pendekatan

struktural teknik think-pair-share dapat meningkatkan rata-rata hasil belajar

siswa, daya serap siswa dan aktivitas siswa.29

Hasil penelitian Yusuf dan Natalina yang berjudul ”Upaya Peningkatan

Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan

Struktur”, menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif teknik think-

pair-share meningkatkan hasil belajar siswa, meningkatkan ketuntasan belajar

siswa serta meningkatkan aktivitas siswa dan guru ke arah yang lebih baik.30

Hasil penelitian Usman, yang berjudul Penerapan Perangkat Pembelajaran

Melalui Model Think-Pair-Share dalam Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik

Statik. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa, hasil respon

siswa pada topik fisika yang dipelajari siswa 100%, siswa menyatakan senang.

LKS 100%. Bahasa buku mudah dimengerti 95% menyatan ya dan 4%

menyatakan tidak dan 100% siswa menyatakan isi buku menarik. Kemampuan

guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan telah

28

Muslimin, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif teknik Think-Pair-Share terhadap

Hasil Belajar Bisologi Siswa, (Jakarta:skripsi UIN, 2008). 29

Rosmaini dkk 2004, Penerapan Pendekatan Struktural Think-Pair-Share (TPS) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa di Kelas 1.7 Jurnal Biogenesis Vol. I.7 SLTPN

20 Pekanbaru, Jurnal Biogenesis Vol 1(1), h. 13 30

Yustini Yusuf dan Mariani Natalina, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di kelas 1.7 SLTP Negeri 20

Pekan Baru, Jurnal Biogenesis Vol.2 (1):8-12 (April 2005), h. 11

32

dilakukan sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran model think-pair-share

dengan baik dengan koefisien rata-rata aktivitas guru 97,22%.31

Hasil penelitian Chotimah, yang berjudul ”Peningkatan Proses dan Hasil

Belajar Biologi dalam Pendekatan Kontekstual melalui Model Pembelajaran

think-pair-share”. Kesimpulan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa,

proses dan hasil belajar biologi dapat meningkat dan respon peserta didik terhadap

penggunaan teknik think-pair-share dalam pendekatan kontekstual menunjukkan

respon positif.32

C. Kerangka Pikir

Ilmu biologi adalah salah satu cabang sains yang menarik untuk dipelajari.

Melalui pembelajaranya, diharapkan dapat memancing rasa ingin keingintahuan

pembelajaran yang berlangsung satu arah membuat biologi identik dengan hafalan

saja. Siswa tidak mampu menerapkan konsep yang didapatnya pada kehidupan

sehari-hari. Apabila terus dibiarkan lama-kelamaan akan terbentuk suatu pola

pikir yang salah pada siswa. Untuk itu diperlukan teknik penyampaian yang

menarik siswa untuk belajar agar bahan pelajaran mudah diserap dan dimengerti

oleh siswa. Berhasil atau tidaknya proses pembelajaran, salah satunya bergantung

pada strategi belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Cara guru menciptakan

suasana kelas akan berpengaruh pada reaksi yang ditampilkan siswa dalam

kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu memilih metode dan

pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi

siswa.

Salah satu model pembelajaran yang membuat siswa aktif adalah model

cooperative learning. Model cooperative learning merupakan suatu metode

pembelajaran yang berorientasi pada kerja kelompok. Namun pembelajaran bukan

31

Usman, Penerapan Perangkat Pembelajaran Melalui Model Think-Pair-Share dalam

Meningkatkan Penguasaan Konsep Listrik, Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu,Volume 2. No.1

(September 2004), hal. 57 32

Husnul Chotimah, Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam Pendekatan

Kontektual Melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share pada Peserta Didik, Jurnal Penelitian

Kependidikan no 1 (Juni 2007), h. 106

33

sekedar kerja kelompok tapi peran dan keaktifan siswa diutamakan yakni siswa

diberi kesempatan untuk mengemukakan dan mengembangkan pemikirannya

serta memberikan pengalaman sosial dengan teman-temannya.

Pembelajaran cooperative bagi guru merupakan pengembangan

kurikulum, dalam hal akademik, individu maupun sosial. Kepekaan guru terhadap

masalah yang dihadapi dikelas, misalnya hasil belajar siswa di atasi agar proses

pembelajaran lebih efektif dan inovatif, yang merupakan cermin guru yang baik

dan propesional.

Model coopertive learning mempunyai banyak teknik salah satunya adalah

think-pair-share (berpikir-berpasangan-berbagi). Dengan teknik ini dapat melatih

berpikir memecahkan masalah sebelum berbagi dengan temannya, melatih

kognitif siswa dalam menyampaikan informasi, mengkaji ketergantungan positif

baik dalam menyampaikan dan menerima informasi diantara anggota kelompok

sehingga mendorong kedewasaan berpikir siswa. Selain itu teknik ini memberikan

kesempatan siswa untuk melatih bicara aktif, berpartisifasi dan bersosialisasi antar

sesama siswa sehingga pada proses belajar siswa dapat belajar dan diajar sesama

siswa karena, ketika belajar di kelas siswa biasanya lebih suka bertanya pada

temannya dengan bahasa mereka sendiri dan egan bertanya pada guru. Hal inilah

yang merupakan keunggulan teknik think-pair-share.

Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa, jika model cooperative

learning teknik think-pair-share digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

dengan baik maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil belajar biologi

siswa pada konsep sistem peredaran darah.

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir, maka hipotesis penelitian ini

adalah ”Terdapat pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share

terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah”.

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2010-2011

Tepatnya penelitian ini dimulai pada tanggal 2 Agustus sampai dengan 1

September 2010. Adapun tempat penelitiannya adalah di SMP PGRI 2 CIPUTAT,

Jl. Cendrawasih KM. 4 Jurang Mangu Ciputat 15413.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode quasi

eksperimen, dimana tidak memungkinkan peneliti untuk mengontrol semua

variabel yang relevan kecuali beberapa dari variabel tersebut. Peneliti akan

membagi kelompok yang diteliti menjadi dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen (dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-

share) dan kelompok kontrol (dengan menggunakan metode ceramah). Desain

penelitian menggunakan Nonrandomized Control Group Pretest-Postest Design.

Desain ini subjek kelompok tidak dilakukan secara acak. Peneliti tidak mengubah

kelas siswa dalam menentukan subjek untuk kelompok-kelompok eksperimen.

Adapun desain penelitian tersebut dinyatakan sebagai berikut:1

Table 3.1

Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest Design.

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

E Y1 X Y2

C Y1 - Y2

Keterangan:

E : Kelas eksperimen

C : Kelas kontrol

1 Sukardi Metodologi Penelitian Pendidikan Komptensi dan Praktiknya. (Jakarta: Bumi

Aksara, 2005), h. 186.

35

Xe : Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen menggunakan model cooperative

learning teknik think-pair-share

Xc : Tidak diberikan Perlakuan kepada kelas kontrol

T1 : Tes awal yang sama pada kedua kelas

T2 : Tes akhir yang sama pada kedua kelas

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang

merupakan perhatian penelitian. Populasi target yang menjadi perhatian peneliti

yaitu siswa sekolah SMP 2 PGRI dan populasi terjangkau adalah siswa kelas VIII.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive

sampling, yaitu ditentukan oleh guru dengan alasan tujuan pendidikan, karena

populasi dianggap mempunyai karakteristik dan kesempatan yang sama untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen, dan kelas

VIII-1 sebagai kelas kontrol

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:

1. Variabel independen (bebas) yaitu Model Cooperative Learning teknik Think-

Pair-Share yang disimbolkan dengan (x).

2. Variabel dependen (terikat) yaitu hasil belajar biologi siswa yang disimbolkan

dengan (y).

E. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu

melalui tes hasil belajar biologi dan observasi. Pengumpulan data ini terlebih

dahulu ditentukan sumber data kemudian jenis data, teknik pengumpulan, dan

instrumen yang digunakan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.2.

36

Tabel 3.2

Teknik pengumpulan data.

Sumber

data Jenis data

Teknik

pengumpulan

data

Instrumen

Siswa

Hasil belajar siswa sebelum

diperlakukan dengan model

cooperative learning teknik think-

pair-share pada konsep sistem

peredaran darah pada manusia.

Melaksanakan

tes awal

Butir soal

pilihan

ganda

Hasil belajar setelah diperlakukan

dengan model cooperative

learning teknik think-pair-share

pada konsep peredaran darah pada

manusia.

Melaksanakan

tes akhir

Aktifitas siswa selama proses

belajar mengajar (PBM)

Observasi Lembar

observasi

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi

dan test hasil belajar biologi. Observasi dilakukan untuk mengetahui proses

pembelajaran model cooperative learning teknik think-pair-share yang di

laksanakan. Dalam penelitian kuantitatif instrumen observasi lebih sering

digunakan sebagai alat pelengkap instrumen lain. Lembar observasi ini berkaitan

dengan aktivitas atau kegiatan selama pembelajaran konsep sistem peredaran

darah pada manusia melalui model cooperative learning teknik think-pair-share

yang sedang berlangsung. Observasi yang di lakukan sebanyak 3 kali pertemuan

dan observasi di lakukan berdasarkan lembar observasi model cooperative

learning teknik think-pair-share berdasarkan RPP yang telah dibuat.

Kisi-kisi instrumen kognitif yang telah diujicobakan telah disesuaikan

dengan penilaian mata pelajaran Biologi dapat dilihat pada tabel 3.3.

37

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pada Konsep Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Kompetesi dasar Materi pokok Indikator Ranah kognitif ∑

Soal C1 C2 C3 C4

Mendeskripsikan

sistem peredaran

darah pada

manusia dan

hubungannya

dengan kesehatan

1. Jantung dan

pembuluh darah

1. Menunjukan

bagian-bagian

jantung dan

pembuluh darah

melalui gambar.

4

6,7 10 4

2. Menerangkan alur

sistem peredaran

darah pada

manusia.

20

17,19,22

,23

13,

16

15 8

2. Darah dan

peredaran darah

3. Mengidentifikasi

penggolongan

darah

29,

31,

33

25,

26

27,

30,

34

28,

35

10

4. Membedakan ciri-

ciri sel darah

41 48 46,

42,

44

5

3. Penyakit pada

sistem peredaran

darah

5. Menyebutkan

contoh penyakit

yang berhubungan

dengan sistem

peredaran darah

yang biasa dijumpai

dalam kehidupan

sehari-hari.

49,59

56 50,52

51

6

∑ Soal 8 10 8 7 33

G. Uji Validitas Instrumen

1. Validitas instrumen

Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan kesahihan suatu

instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur.2 Artinya bahwa

valid tidaknya suatu alat ukur tergantung kepada mampu tidaknya alat tersebut

mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.3 Perhitungan

validitas pada penelitian ini menggunakan rumus korelasi point biseral sebagai

berikut: 4

2 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),

h. 65. 3 Ahmad Sofyan, dkk., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press, 2006), hal.105 4 0p,cit, h.79.

38

Keterangan :

Mt : Rerata skor total

St : Standar deviasi dari skor total

rpbi : Koefisien korelasi biseral

p : Proporsi siswa yang menjawab benar

q : Proporsi siswa yang menjawab salah

Mp : Mean responden yang menjawab benar

Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, rpbi dibandingkan dengan

rtabel pada taraf signifikan 5 % (α = 0,05) dengan terlebih dahulu mencari db.

Kriteria pengujian :

Jika rpbi > rtabel, maka soal tersebut valid

Jika rpbi < rtabel, maka soal dianggap tidak valid.

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas instrumen tes hasil

belajar biologi dengan menggunakan Anates diperoleh informasi bahwa harga r-

hit yang dikorelasikan dengan r-tab untuk n = 39 didapat r-tab = 0,304 yaitu

sebanyak 33 butir soal valid, diantaranya: no. 4, 6, 7, 10, 13, 15, 16, 17, 19, 20,

22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 41, 42, 44, 46, 48, 49, 50, 51, 52, 56,

59.5

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas (keandalan) adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat

evaluasi. Suatu tes dikatakan andal jika ia dapat dipercaya, konsisten, atau stabil

dan produktif. Reliabilitas tes berhubungan dengan konsistensi hasil tes. Suatu

instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data jika telah

diuji reabilitasnya. Reliabilitas alat ukur terkait dengan masalah kesalahan

pengukuran (error measurement), sedangkan reliabilitas hasil ukur terkait dengan

masalah kesalahan pengambilan sampel (sampling error).6 Untuk mencari

reliabilitas soal secara keseluruhan perlu juga dilakukan analisis butir soal. Rumus

yang digunakan adalah rumus Kuder–Richardson 20 (KR20) sebagai berikut: 7

5 Lampiran 8, h 135-136

6 Ahmad Sofyan, dkk. Op.cit.,h.105

7 Suharsimi Arikunto, Op.cit.,h. 100

q

p

S

MMr

t

tp

pbi

39

2

2

111 s

pqs

n

nr

Keterangan:

11r = Koefisien reliabilitas internal seluruh item

p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item salah pq 1

Σ pq = Jumlah hasil perkalian p dan q

n = Banyaknya item

S2 = Standar deviasi dari tes

Dengan kriteria sebagai berikut :

0,00 – 0,20 = Reliabilitas kecil

0,20 – 0,40 = Reliabilitas rendah

0,40 – 0,70 = Reliabilitas sedang

0,70 – 0,90 = Reliabilitas tinggi

0,90 – 1,00 = Reliabilitas sangat tinggi

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas instrumen tes hasil belajar

biologi dengan menggunakan anates diperoleh informasi bahwa untuk n = 39

reliabilitas dari 33 soal valid tergolong reliabilitas tinggi (0,73).8

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring

banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul. Hasil

hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab

benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. Semakin besar indeks

menunjukan semakin mudah butir soal. Tingkat kesukaran yang baik adalah P =

0,5. Rumusnya adalah sebagai berikut:9

N

BP

Keterangan:

P = Proporsi (indeks kesukaran)

B = Banyak siswa yang menjawab benar

N = Jumlah peserta tes

8 Lampiran 8, h. 135

9Ahmad Sofyan, dkk. Op.cit., h.103

40

Dalam penelitian ini, taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan

menggunakan model Anates. Berdasarkan perhitungan diperoleh soal kategori

sangat sukar berjumlah 4 yaitu nomor 18, 21, 37 dan 45. Soal kategori sukar

berjumlah 21 yaitu nomor 6, 7, 8, 10, 13, 23, 24, 26, 27, 28, 39, 42, 43, 44, 46,

48, 49, 50, 54, 56, dan 59. Soal kategori sedang berjumlah 24 yaitu 2, 3, 4, 5, 11,

14, 15, 16, 17, 19, 22, 25, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 40, 51, 52, 53, 55, dan 60. Soal

kategori mudah berjumlah 3 yaitu nomor 12, 20,dan 31. Soal kategori sangat

mudah berjumlah 8 yaitu nomor 1, 9, 36, 38, 41, 47, 57, dan 58.10

4. Daya Pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan

siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya

rendah. Rumus yang digunakan untuk menentukan daya pembeda soal uraian

sama dengan soal pilihan ganda yaitu:11

B

B

A

A

J

B

J

BDP

Keterangan:

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertentu

E A = Banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

B B = Banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

J A = Banyaknya peserta kelas atas

J B = Banyaknya peserta kelompok bawah

Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka diinterpretasikan pada

kriteria daya pembeda sebagai berikut:12

0,00 – 0,20 = Jelek (poor)

0,20 – 0,40 = Cukup (satisfactory)

0,40 – 0,70 = Baik (good)

0,70 – 1,00 = Baik sekali (excellent)

Dalam penelitian ini, daya pembeda masing-masing butir soal dihitung

dengan Anates. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil daya pembeda terendah

10

Lampiran 8, h. 135-136 11

Suharsimi Arikunto. Op.cit. h. 213. 12

Suharsimi Arikunto op.cit h. 218.

41

sebesar -0.00 dalam kategori jelek dan tertinggi sebesar 72.73 termasuk dalam

kategori baik sekali.13

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian selanjutnya diolah dan dianalisis

dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji

hipotesis. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan statistik.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan statistik untuk pengolahan

data tersebut adalah:

1. N-gain

Gain adalah selisih antara nilai postest dan pretest. Gain menunjukkan

peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran

dilakukan oleh guru.

pretestidealskor

pretestposttestgainN

.

Dengan kategorisasi perolehan sebagai berikut: g-tinggi : nilai > 0,70

g-sedang : nilai 0,30-0,70

g-rendah : nilai < 0,3014

2. Uji Normalitas

Uji normalitas seperti yang disyaratkan oleh uji t yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan rumus chi square (uji kai kuadrat), yaitu:15

i

i

E

EOX

2

12

13

Lampiran 8, h. 131-132 14

David E. Meltzer, The Relationship between Mathematic Preparation and Conceptual

Learning Gains in Phisics: a Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Scores, dari

www.physyceducation.net/docs/addenum-on-normalized. (diakses pada 19/02/2009), h.3 15

Harinaldi, M.Eng, Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, (Jakarta:Erlangga,

2005), h. 198

42

Simbol Oi pada persamaan tersebut menunjukkan frekuensi observasi

sedangkan simbol Ei menunjukkan frekuensi ekspektasi (harapan). Kriteria

pengujian nilai kai kuadrat adalah sebagai berikut.

a. Jika X2hitung ≤ X

2tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data terdistribusi

normal).

b. Jika X2hitung > X

2tabel,, maka Hoditerima dan Ha ditolak (data tidak terdistribusi

normal).

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas berfungsi untuk mengetahui apakah kedua kelompok

populasi itu homogen atau heterogen. Uji homogenitas dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan uji Fisher.16

2

2

2

1

S

SF

Maksud dari setiap simbol pada persamaan uji F tersebut dijelaskan sebagai

berikut.

S1 = Deviasi standar data varians besar

S2 = Deviasi standar data varians kecil

Kriteria pengujian uji F adalah sebagai berikut.

a. Jika Fhitung < Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians

homogen).

b. Jika Fhitung > Ftabel,, maka Hoditerima dan Ha ditolak (data tidak memiliki

vaians homogen)

4. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat dan bila data homogen serta berdistribusi

normal, kemudian dilakukan pengujian hipotesis, data akan dianalisis dengan

menggunakan uji ”t”, dengan rumus sebagai berikut :

16

Het Ruseffendi, Statistika Dasar, (Bandung: CV Andira, 1998), h. 295

43

a. Tentukan uji statistik

21

21

11

nndsg

XXt

dimana:

1X = Rata-rata data kelompok

2X = Rata-rata data kelompok

dsg = Nilai deviasi standar gabungan

n1 = Jumlah data kelompok

n2 = Jumlah data kelompok

b. Tentukan kriteria pengujian

Untuk menentukan kriteria pengujian pada pengolahan data dilakukan dengan

operasi perhitungan, pengujiannya dengan melihat perbandingan anatara t hitung dengan t

tabel.

c. Melakukan pengambilan kesimpulan

Jika operasi perhitungan pada langkah sebelumnya ternyata:

1) t hitung < t tabel, maka Ho diterima

2) t hitung > t tabel, maka Ho ditolak

5. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ho : μ1 = μ2

2. H1 : μ1 > μ2

Keterangan :

Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen

dan kontrol.

H1 : Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen dan kontrol,

diantara rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibanding kelompok

kontrol.

44

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut disajikan data dari dua kelompok subjek penelitian, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari Pretest dan

postest.

1. Data Hasil Belajar

a. Deskripsi Data Pretest kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan, data skor Pretest dan distribusi frekuensi

siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.1 berikut.1

Tabel 4.1

Data Nilai Pretest

Data Pretest

Kontrol Eksperimen

Nilai tertinggi 63 63

Nilai terendah 24 24

Mean 46,34 43,39

Median 51,78 49,82

Modus 48,92 47,51

Standar Deviasi 10,48 10,19

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh data nilai pretest pada kelas kontrol

secara keseluruhan yaitu nilai tertinggi sebesar 63 dan nilai terendah sebesar 24.

Rata-rata nilai kelas kontrol sebesar 46,34, median sebesar 51,78, modus 48,92,

dan standar deviasi sebesar 10,48. Sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh

nilai tertinggi sebesar 63 dan nilai terendah sebesar 24. Rata-rata nilai kelas

1 Lampiran 15, h.150

45

eksperimen sebesar 43,39 median sebesar 49,82, modus sebesar 47,51, dan

standar deviasi sebesar 10,19.

b. Deskripsi Data Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan, data skor postest dan distribusi frekuensi

siswa kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.2 berikut.2

Tabel 4.2

Data Nilai Postest

Data Postest

Kontrol Eksperimen

Nilai tertinggi 96 93

Nilai terendah 51 60

Mean 70,28 77,66

Median 79,42 84,28

Modus 77,3 79,9

Standar Deviasi 10,43 8,903

Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh data nilai postest pada kelas kontrol dan

eksperimen sangat berbeda. Pada kelas kontrol didapat nilai postest dari metode

ceramah yaitu nilai tertinggi sebesar 96 dan nilai terendah sebesar 51 rata-rata

nilai kelas kontrol sebesar 70,28, median sebesar 79,42, modus 77,3, dan standar

deviasi sebesar 10,43. Sedangkan Pada kelas eksperimen setelah diberikan

perlakuan dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-

share secara keseluruhan diperoleh nilai tertinggi sebesar 93 dan nilai terendah

sebesar 60 rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu 77,66, median sebesar 84,28

modus 79,9, dan standar deviasi sebesar 8,903.

c. Deskripsi Hasil Data Nilai N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol

Hasil gambaran subjek yang ada maka ditentukan nilai N-gain pada kelas

eksperimen berdasarkan rata-rata skor Pretest dan postest pemahaman konsep,

tingkat pemahaman konsep awal siswa adalah 44,05 sedangkan tingkat

2 Ibid, h.150

46

pemahaman konsep akhir siswa adalah 76,89. Hal ini menunjukkan peningkatan

pemahaman konsep siswa secara langsung tampak dari skor rata-rata nilai N-gain

sebesar 0,59 yang termasuk kategori sedang.3 Sedangkan nilai N-gain kelas

kontrol berdasarkan rata-rata skor Pretest dan postest pemahaman konsep, tingkat

pemahaman konsep awal siswa adalah 45,95 sedangkan tingkat pemahaman

konsep akhir siswa adalah 69,55. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman

konsep siswa secara langsung tampak dari skor rata-rata nilai N-gain sebesar 0,44

yang termasuk kategori sedang.4

Masing-masing nilai N-Gain dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu

rendah (G < 0,30), sedang (0,30 ≤ G < 0,70), dan tinggi (G ≥ 0,70). Berikut ini

adalah tabel yang menunjukkan frekuensi dari ketiga kategori nilai N-Gain

tersebut.

Tabel 4.3

Kategori N-Gain Kelas eksperimen dan kontrol

Kategori Kelas eksperimen Kelas control

Frekuensi N-Gain Frekuensi N-Gain

Tinggi 10 12

Sedang 27 22

Rendah 1 4

Kategori rata-rata 0,59 0,44

Jumlah siswa 38 38

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat hasil kategori N-gain pada kelas

eksperimen yang merupakan kategori siswa yang mempunyai nilai rendah

sebanyak 1 siswa, nilai kategori sedang 27 siswa dan nilai kategori tinggi 10

siswa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa pada kelas eksperimen

mempunyai hasil kategori rata-rata N-gain sedang. Sedangkan hasil kategori N-

gain pada kelas kontrol yang merupakan kategori siswa yang mempunyai nilai

rendah sebanyak 12 siswa, nilai kategori sedang 22 siswa dan nilai kategori tinggi

3 Lampiran 14, h. 148-149

4 Lampiran 13, h. 146-147

47

4 siswa. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa pada kelas kontrol

mempunyai hasil kategori N-gain sedang. Walaupun kategori rata-rata nilai N-

gain untuk kedua kelas sama-sama termasuk kategori sedang, namun rata-rata

peningkatan hasil belajar kelas eksperimen menunjukkan lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol.

d. Deskripsi data hasil observasi

Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar

mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning

teknik think-pair-share. Guru bidang studi biologi yang berperan sebagai

observer/pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang

dilakukan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat sesuai dengan

skenario pembelajaran. Sebelum menggunakan model cooperative learning teknik

think-pair-share, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan perencanaan

pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-

share diantaranya tahapan-tahapan yang mencakup komponen-komponen yang

harus dilakukan guru dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan model

cooperative learning teknik think pair share, tujuan pembelajaran, dan lain-lain.

Sehingga selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti, para siswa, dan guru

melaksanakan pembelajaran dengan baik. Hasil observasi dapat dilihat pada

lampiran.5

Berdasarkan hasil pengamatan dari tiga kali pertemuan oleh observer

seperti tercantum pada lampiran, dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Hasil observasi pada pertemuan pertama dimana, minat serta motivasi

siswa dalam proses pembelajaran masih dinilai rendah karena ada dua poin yang

tidak dilaksanakan yaitu beberapa siswa yang tidak menyiapkan alat tulis dan

buku paket serta sebagian siswa tidak bekerja sama memecahkan tugas dengan

teman pasangan belajarnya dengan baik. Pada minat dan motivasi ini didapat hasil

observasi 60%. Namun pada aspek keterlaksanaan pembelajaran skenario

5 Lampiran 12, h. 144-145

48

pembelajaran dan kemampuan keterampilan guru didapat hasil observasi 100%

dengan peresentase total didapat 86%.6

Hasil observasi pertemuan kedua dan ketiga. Pada aspek keterlaksanaan

pembelajaran skenario pembelajaran, aspek minat dan motivasi siswa, aspek

kemampuan dan keterampilan guru didapat hasil observasi 100%. pada pertmuan

kedua dan ketiga ini, dinilai sangat baik karena kekurangan pada pertemuan

sebelumnya telah dievaluasi sehingga proses pembelajaran dengan menggunakan

model cooperative learning teknik think-pair-share dapat dilaksanakan dengan

baik dan sesuai dengan aspek yang diamati. Dengan demikian dapat terlihat

proses pembelajaran model cooperative learning teknik think-pair-share

dilaksanakan dengan baik dari tiap pertemuan dengan hasil presentase total

didapat 100%.7

Apek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan skenario

pembelajaran, minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, serta

kemampuan dan keterampilan guru. Ketiga poin tersebut menunjukkan perubahan

yang lebih baik, jika dilihat dari pertemuan pertama hingga terakhir. Dapat

disimpulkan implementasi model cooperative learning teknik think-pair-share

terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran.

e. Deskripsi data nilai lembar kerja siswa model cooperative learning teknik

think-pair-share

1) Data Nilai lembar kerja siswa individu (think)

Tabel 4.4

Data Rata-rata nilai lembar kerja individu

Pertemuan Mean

1 70

2 70

3 70

6 Lampiran 12, h. 144-145

7 Ibid, h. 144-145

49

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh data rata-rata nilai LKS individu. Pada

pertemuan pertama rata-rata nilai yang diperoleh yaitu sebesar 70, Pertemuan

kedua sebesar 70 dan pertemuan ketiga mencapai 70. Pada tahap individu (think)

pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga termasuk kategori baik karena siswa

sudah terbiasa mengisi LKS sendiri.

2) Data Nilai lembar kerja siswa berpasangan (pair)

Tabel 4.5

Data Rata-rata nilai lembar kerja individu

Pertemuan Mean

1 60

2 80

3 80

Berdasarkan Tabel 4.5 diperoleh data rata-rata nilai LKS berpasangan

(pair). Pada pertemuan pertama rata-rata nilai yang diperoleh yaitu sebesar 60

karena siswa belum terbiasa belajar kelompok yang dilakukan. Pertemuan kedua

dan ketiga mencapai nilai sebesar 80 karena siswa sudah mulai menyesuaikan diri

dengan kelompoknya dan sudah mulai memikirkan jawaban dari pertanyaan yang

ada di LKS. Hal ini membuktikan adanya peningkatan rata-rata nilai lembar kerja

siswa.

B. Analisis Data

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t, maka

terlebih dahulu dilaksanakan pengujian prasyarat analisis data berupa uji

normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

a. Hasil Uji Normalitas Pretest

Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data yaitu data nilai

pretest Kelas VIII.2 sebagai kelompok eksperimen dan data nilai Pretest Kelas

VIII.I sebagai kelompok kontrol. Untuk menguji normalitas kedua data digunakan

50

rumus Uji Kai Kuadrat (chi square test). Perhitungan uji normalitas ini disajikan

pada Lampiran.8 Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut.

Tabel 4.6

Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest Kai Kuadrat

Data Nilai

X2

hitung

Nilai

X2

tabel

Keputusan

Nilai Pretest Kelas

eksperimen

5,2693 7,815 Data berdistribusi

normal

Nilai Pretest Kelas

kontrol

4,6985 7,815 Data berdistribusi

normal

Nilai X2

tabel diambil berdasarkan nilai pada tabel konsultasi kai kuadrat

pada taraf signifikansi 5%. Kolom keputusan dibuat didasarkan pada ketentuan

pengujian hipotesis normalitas yaitu jika X2hitung ≤ X

2tabel maka dinyatakan data

berdistribusi normal. Sebaliknya jika X2

hitung > X2

tabel maka data dinyatakan tidak

berdistribusi normal. Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada nilai X2

hitung kedua

data lebih kecil dari nilai X2tabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data

berdistribusi normal.

b. Hasil Uji Normalitas postest

Pengujian uji normalitas dilakukan terhadap dua buah data yaitu data nilai

postest Kelas VIII.2 sebagai kelompok eksperimen dan data nilai postest Kelas

VIII.I sebagai kelompok kontrol. Untuk menguji normalitas kedua data digunakan

rumus Uji Kai Kuadrat (chi square test). Perhitungan uji normalitas ini disajikan

pada Lampiran.9 Berikut ini adalah hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut.

8 Lampiran 17, h. 166-169

9 Lampiran 18, h. 170-173

51

Tabel 4.7

Hasil Perhitungan Uji Normalitas Postest Kai Kuadrat

Data Nilai

X2

hitung

Nilai

X2

tabel

Keputusan

Nilai Postest Kelas

eksperimen

1,792 7,815 Data berdistribusi

normal

Nilai Postest Kelas

kontrol

5,9829 7,815 Data berdistribusi

normal

Nilai X2

tabel diambil berdasarkan nilai pada tabel konsultasi kai kuadrat

pada taraf signifikansi 5%. Kolom keputusan dibuat didasarkan pada ketentuan

pengujian hipotesis normalitas yaitu jika X2hitung ≤ X

2tabel maka dinyatakan data

berdistribusi normal. Sebaliknya jika X2

hitung > X2

tabel maka data dinyatakan tidak

berdistribusi normal. Pada tabel tersebut terlihat bahwa pada nilai X2

hitung kedua

data lebih kecil dari nilai X2tabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

a. Hasil Uji Homogenitas Pretest

Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, uji homogenitas juga

diperlukan sebagai uji prasarat analisis statistik terhadap kedua data nilai Pretest.

Pengujian homogenitas terhadap kedua data menggunakan Uji F yang disajikan

pada Lampiran10

. Berikut ini adalah hasilnya.

10

Lampiran 19, h. 174-176

52

Tabel 4.8

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest

Data Nilai

Varians

Nilai

Fhitung

Nilai

Ftabel

Keputusan

Nilai Pretest

Kelas

eksperimen

104,03

1,054 1,71 Kedua data

homogen Nilai Pretest

Kelas kontrol 109,74

Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji normalitas, pada uji

homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas

yaitu jika nilai Fhitung ≤ Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua data memiliki varians

yang homogen, sebaliknya jika nilai Fhitung > Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua

data tidak memiliki varians yang homogen. Tampak bahwa hasil perhitungan

tersebut nilai Fhitung ≤ Ftabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data memiliki

varians yang homogen.

b. Hasil Uji Homogenitas Postest

Sama halnya yang dilakukan pada uji normalitas, uji homogenitas juga

diperlukan sebagai uji prasarat analisis statistik terhadap kedua data nilai postest.

Pengujian homogenitas terhadap kedua data menggunakan Uji F yang disajikan

pada Lampiran11

. Berikut ini adalah hasilnya.

11

Lampiran 20, h. 177-179

53

Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Postest

Data Nilai

Varians

Nilai

Fhitung

Nilai

Ftabel

Keputusan

Nilai Postest

Kelas

eksperimen

79,27

1,372 1,71 Kedua data

homogen Nilai Postest

Kelas kontrol 108,92

Sama halnya dengan penentuan keputusan pada uji normalitas, pada uji

homogenitas juga didasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis homogenitas

yaitu jika nilai Fhitung ≤ Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua data memiliki varians

yang homogen, sebaliknya jika nilai Fhitung > Ftabel maka dinyatakan bahwa kedua

data tidak memiliki varians yang homogen. Tampak bahwa hasil perhitungan

tersebut nilai Fhitung ≤ Ftabel sehingga dinyatakan bahwa kedua data memiliki

varians yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui adanya perbedaan

antara pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap

hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan uji “t”.

1. Hasil Pengujian Hipotesis Pretest

Untuk memperoleh thitung berdasarkan hasil rata-rata Pretest dari kedua

kelompok yaitu eksperimen dan kontrol. Rata-rata Pretest kelas eksperimen

sebesar 43,39 dengan standar deviasi 10,19 sedangkan kelas kontrol sebesar 46,34

dengan standar deviasi 10,48. Nilai dari standar deviasi masing-masing kelas

digabungkan dengan mencari standar deviasi gabungan dengan hasil yaitu 10,33.

Untuk memperoleh nilai thitung dilakukan perhitungan dengan

menggunakan uji t”. Dari hasil perhitungan antara Pretest kelas eksperimen dan

kontrol diperoleh thitung = 1,247.

54

Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan

mengkonsultasikan thitung dengan ttabel, terlebih dahulu menentukan derajat

kebebasan (dk) = n–2 maka diperoleh dk =38+38-2=74. dk sebesar 74 dengan

taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam tabel maka digunakan dk yang mendekati

yaitu 70 sebesar 2,00.

Karena didapat perhitungan Pretest kelompok eksperimen dan kontrol

thitung < ttabel ( 1,247 < 2,00) maka Ho di terima dan Ha di tolak. Dengan demikian

dapat disimpulkan pengujian hipotesis uji-t nilai pretest pada kelas kontrol dan

eksperimen menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

pretest kelas kontrol dengan pretest kelas eksperimen karena belum ada perlakuan

dari kedua kelas tersebut. 12

2. Hasil Pengujian Hipotesis Postest

Untuk memperoleh thitung berdasarkan hasil rata-rata postest dari kedua

kelompok yaitu eksperimen dan kontrol. Rata-rata postest kelas eksperimen

sebesar 77.66 dengan standar deviasi 8,903 sedangkan kelas kontrol sebesar 70,28

dengan standar deviasi 10,43. Nilai dari standar deviasi masing-masing kelas

digabungkan dengan mencari standar deviasi gabungan dengan hasil yaitu 9,69.

Untuk memperoleh nilai thitung dilakukan perhitungan dengan

menggunakan uji “t”. Dari hasil perhitungan antara postest kelas eksperimen dan

kontrol diperoleh thitung = 3,326.

Untuk keberartian hipotesis yang telah diajukan dengan

mengkonsultasikan thitung dengan ttabel, terlebih dahulu menentukan derajat

kebebasan (dk) = n – 2 maka diperoleh dk =38+38-2=74. dk sebesar 74 dengan

taraf signifikansi 0,05 tidak ada dalam tabel maka digunakan dk yang mendekati

yaitu 70 sebesar 2,00.

Karena didapat perhitungan postest kelompok eksperimen dan kontrol t

hitung > t tabel ( 3,326 > 2,00) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat

pengaruh penggunaan model cooperative learning teknik think-pair-share

12

Lampiran 21, h. 180-181

55

terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah

lampiran.13

D. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa penggunaan model

cooperative learning teknik think-pair-share berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa. Hal tersebut dikarenakan kesesuaian prosedur pelaksanaan mulai dari

observasi, pelaksasnaan, dan pengolahan data.

Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar

mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning

teknik think-pair-share. Guru bidang studi biologi yang berperan sebagai

observer/pengamat selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi yang

dilakukan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat sesuai dengan

skenario pembelajaran. Sebelum menggunakan model cooperative learning teknik

think-pair-share, guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan perencanaan

pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-

share diantaranya tahapan-tahapan yang mencakup komponen-komponen yang

harus dilakukan guru dan siswa, alokasi waktu, konsep yang sesuai dengan model

cooperative learning teknik think pair share, tujuan pembelajaran, dan lain-lain.

Hasil observasi dapat dilihat pada lampiran.14

Pada penelitian ini penulis bertindak sebagai guru dalam pengajaran model

cooperative learning teknik think-pair-share di SMP PGRI 2 Ciputat Tangerang.

Diawal pertemuan pertama guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang

prosedur model cooperative learning teknik think-pair-share yang akan

digunakan hal ini dimaksudkan supaya siswa memperoleh pemahaman mengenai

teknik tersebut sehingga dalam pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan

yang hendak dicapai. Adapun posisi peneliti adalah sebagai motivator dan

fasilitator bagi seluruh kelompok pasangan apabila terdapat hal-hal dari proses

kegiatan belajar mengajar yang belum dimengerti oleh siswa, sehingga setiap

13

Lampiran 22, h. 182-183 14

Lampiran 12, h. 144-145

56

kelompok dapat memecahkan solusi dari permasalahan, secara bersama dan bukan

sebagai pemberi materi total dari awal sampai akhir seperti yang dilakukan oleh

sebagian guru dalam menerangkan ke siswa. Hal ini senada dikemukakan

Roestiah dalam Rosmaini dkk, bahwa peranan guru dalam pengajaran antara lain

fasilitator, pembimbing dan organisator. Guru harus mampu memberi dorongan

agar siswa aktif. Salah satu usaha guru untuk mendorong siswa agar aktif dan

meningkatkan hasil belajarnya yaitu pembelajaran cooperative.15

Prosedur yang dijalankan dalam model cooperative learning teknik think-

pair-share terlebih dahulu diawali dengan pemberian pertanyaan oleh guru kepada

seluruh siswa yang ada pada lembar kerja siswa, diinstruksikan supaya berpikir

(think) dalam mencari jawaban atas pertanyaan tersebut. Hal ini penting untuk

merangsang daya pikir masing-masing siswa sebelum pada tahapan yang

berpasangan pair. Tahapan pair yaitu proses bertukar jawaban/opini sesama

pasangan sebagai output dari proses berpikir pada tahapan sebelumnya. Selama

berdiskusi untuk menyamakan jawaban mereka, secara bersama-sama dari setiap

pasangan di anjurkan untuk mengisi jawaban di lembar kerja siswa yang telah

disediakan sesuai kelompoknya masing-masing. Sedangkan tahapan terakhir yaitu

share dimana pasangan yang dipilih secara acak bertugas untuk mengemukakan

hasil diskusinya kepada teman-teman kelasnya sebagai kesempurnaan dari

keseluruhan prosedur pembelajaran yang telah dilaksanakan. Senada dengan

pernyataan Ibrahim dalam Yusuf dan Natalina, teknik think-pair-share memiliki

prosedur yang ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa waktu lebih

banyak untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain.16

Model cooperative learning teknik think-pair-share di kelas dilakukan

dengan cara membentuk kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil (dua pasang

dalam kelompoknya) yang masing-masing pasangan saling bertanggung jawab

dalam rangka bertukar pikiran atau diskusi mencari solusi atas pertanyaan yang

15

Rosmaini dkk, 2004, Penerapan Pendekatan Struktural Think-Pair-Share (TPS) Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa di Kelas 1.7 Jurnal Biogenesis Vol. I.7 SLTPN

20 Pekanbaru, Jurnal Biogenesis Vol 1(1), h. 12 16

Yustini Yusuf dan Mariani Natalina, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di kelas 1.7 SLTP Negeri 20

Pekan Baru , Jurnal Biogenesis Vol.2 (1):8-12(April 2005), h. 9

57

diberikan oleh guru kemudian siswa mempresentasikan hasil diskusi tersebut

kepada seluruh teman sekelasnya. Dengan model cooperative learning teknik

think-pair-share siswa diberi kesempatan bukan hanya sekedar belajar, tetapi juga

saling bekerja sama lain sehingga terjadi proses transper pengetahuan serta siswa

yang merasa kesulitan dapat melakukan sharing dengan pihak selain guru,

sehingga selama proses pembelajaran tidak terjadi komunikasi antara siswa

dengan guru, tetapi juga antara siswa dengan siswa, untuk berbagai gagasan,

siswa mampu bekerja sama dan berbagi pengalaman.

Pertemuan pertama, aktivitas siswa mengerjakan LKS secara individu

think didapatkan nilai rata-rata 70.17

Pada tahap think ini termasuk kategori baik

karena siswa sudah terbiasa mengisi LKS sendiri. Aktivitas siswa mengerjakan

LKS berkelompok pair didapatkan nilai rata-rata 60.18

Pada tahap ini termasuk

kategori cukup karena siswa belum terbiasa belajar kelompok yang dilakukan.

Sedangkan aktivitas siswa memperesentasikan share siswa masih ragu-ragu saat

mempresentasikan hasil diskusi berpasangan. Pada pertemuan pertama ini siswa

presentasi yang ditampilkan 2 kelompok, karena siswa masih transisi. Hal ini

sesuai dengan data hasil observasi pada pertemuan pertama dimana, hasil

observasi dengan peresentase total didapat 86%. Hasil observasi dapat dilihat

pada lampiran.19

Pertemuan kedua dan ketiga, aktivitas siswa mengerjakan LKS secara

individu think didapatkan nilai rata-rata 70.20

Pada tahap think ini termasuk

kategori baik karena siswa sudah terbiasa mengisi LKS sendiri aktivitas siswa

mengerjakan LKS berpasangan “pair” didapatkan nilai rata-rata 70.21

Siswa sudah

mulai menyesuaikan diri dengan kelompoknya dan sudah mulai memikirkan

jawaban dari pertanyaan yang ada di LKS. Sedangkan siswa mempresentasikan

hasil diskusi berpasangan dengan baik. Pada pertemuan kedua dan ketiga ini,

siswa presentasi yang ditampilkan 4 kelompok. Sesuai dengan hasil observasi

17

Lampiran 4, h. 107 18

Ibid h. 108 19

Lampiran 12, h. 144-145 20

Lampiran 4, h. 107 21

Ibid, h. 108

58

pertemuan kedua dan ketiga dilaksanakan dengan baik dari tiap pertemuan dengan

hasil presentase total didapat 100%.22

Pada kelas eksperimen siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran,

terutama dalam mengerjakan LKS siswa terlihat tertarik mengerjakannya. Selama

proses berlangsung siswa memahami sendiri konsep materi pelajaran dengan

gambar pada LKS. LKS yang berisikan gambar dalam model cooperative learning

teknik think-pair-share di kelas mampu menarik perhatian siswa untuk

mengetahui dan belajar mengenai ciri-ciri sel darah beserta fungsinya serta

penyakit akibat kelainan pembuluh darah. Aktifitas belajar siswa tersebut,

menunjukan antusias yang cukup besar. Selain itu LKS yang berisikan gambar

tersebut dapat memberikan motivasi dan informasi kepada siswa dalam kegiatan

belajar sehingga mereka dengan mudah memahami materi. Sesuai dengan hasil

penelitian Chotimah yang menyatakan bahwa pendekatan kontekstual teknik

think-pair-share menunjukan proses dan hasil belajar biologi dapat meningkat

serta respon siswa yang positif.23

Begitu pula dengan pernyataan Yusuf dan

Natalina, bahwa teknik think-pair-share dapat meningkatkan aktivitas siswa dan

guru kearah yang lebih baik.24

Dengan demikian teknik think-pair-share dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

Selain itu guru menyajikan materi yang berkenaan dengan kehidupan

sehari-hari misalnya penyakit yang mungkin salah seorang keluarga siswa

mengalami. Hal ini menyajikan materi yang membuat siswa tertarik dengan

konsep yang diberikan guru, sehingga siswa mampu mengolah dan

menggabungkan apa yang dipelajari dengan apa yang mereka alami di kehidupan

sehari-hari. Begitu sebaliknya siswa akan mudah lupa bila konsep yang

disampaikan masih bersifat abstrak. Dengan demikian siswa belajar dengan

bermakna tidak mudah melupakan materi, sehingga dapat meningkatkan hasil

22

Lampiran 12, h. 144-145 23

Husnul Chotimah, Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam Pendekatan

Kontektual Melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share pada Peserta Didik, Jurnal Penelitian

Kependidikan no 1 (Juni 2007), h. 106 24

Op,cit Yustini Yusuf dan Mariani Natalina, h.11

59

belajar siswa. Sesuai dengan pernyataan Rosmiani dkk, bahwa dengan teknik

think-pair-share dapat meningkatkan daya serap siswa. 25

Berbeda dengan proses pembelajaran pada kelas kontrol, siswa tidak

diberikan perlakuan dalam mengerjakan LKS, tidak berdiskusi kelompok dan

hanya guru yang menjadi sumber pembelajaran. Dimana guru hanya berperan

sebagai pengarah dalam membangun potensi siswa sedangkan siswa sebagai pusat

pembelajaran.

Model cooperative learning teknik think-pair-share lebih efektif secara

signifikan terhadap kemampuan berpikir siswa. Sebaliknya pembelajaran dengan

menggunakan metode ceramah ada kecenderungan siswa dituntut mengingat

konsep bukan diajak melakukan kegiatan untuk mendapatkan darimana konsep itu

diperoleh, sehingga pada akhirnya akan berpengaruh pada lama tidaknya

penyimpanan pengetahuan di dalam memori siswa.

Berdasarkan hasil belajar biologi menyatakan bahwa perolehan frekuensi

pada tiap kelas interval tinggi lebih banyak ditempati oleh siswa pada kelas

eksperimen di bandingkan dengan siswa kelas kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa pada kelas eksperimen siswa cenderung mendapat nilai yang lebih baik

dari pada kelas kontrol (Tabel 4.2 dan 4.5).

Berdasarkan perolehan nilai N-gain pada kelompok kontrol rata-rata

Pretest 45,95; rata-rata postest 69,55 dan N-gain 0,42. Sedangkan pada

eksperimen rata-rata Pretest 44,05; rata-rata postest 76,89 dan N-gain 0,57. Jadi

hasil nilai akhir yang diperoleh setelah diberikan proses pembelajaran, kelompok

eksperimen yang menggunakan model cooperative learning teknik think-pair-

share memiliki rata-rata jauh lebih baik dibandingkan dengan menggunakan

metode ceramah pada kelompok kontrol.

Berdasarkan perolehan kategori N-gain pada kelas kontrol yang

merupakan kategori rendah 12, kategori sedang 22 dan tinggi 4. Sedangkan

perolehan kategori N-gain pada kelompok eksperimen merupakan kategori rendah

1, kategori sedang 27 dan tinggi 10. Hal ini menunjukan adanya keefektifan

belajar siswa, karena pada kelompok eksperimen adanya perlakuan yaitu berpikir

25

Op,cit Rosmaini dkk, h. 13

60

secara mandiri, berkelompok pasangan dan berbagi pada teman sekelas. Hal

senada dikemukakan oleh Aren dalam Asri (dalam Usman) menyatakan bahwa

teknik think-pair-share merupakan suatu cara yang efektif untuk mengganti

suasana pola diskusi kelas.26

Berdasarkan perhitungan pengujian hipotesis menunjukan uji t untuk

Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol di proleh harga thitung = 1,247 dari ttabel

distribusi t” untuk taraf signifikasi =0,05 dan derajat kebebasan (dk=38+38-2=74),

di peroleh ttabel =2.00 maka thitung < ttabel ( 1,247 < 2,00) maka Ho di terima dan

Ha ditolak. Dengan demikian hasil Pretest yang belum mendapatkan perlakuan

pembelajaran biologi model cooperative learning teknik think-pair-share tidak

terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian

kedua kelas sama.

Sedangkan pengujian hipotesis postest ternyata diperoleh nilai

perbandingan antara variabel pembelajaran dengan menggunakan model

cooperative learning teknik think-pair-share (X) dan hasil belajar biologi siswa

(Y), thitung = 3,326. Selanjutnya untuk mengetahui nilai ttabel maka dikonsultasikan

pada ttabel untuk taraf signifikasi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = 38+38-

2=74) diproleh harga ttabel = 2,00 jika dibandingkan thitung dengan ttabel maka thitung

lebih besar dari ttabel (thitung> ttabel).

Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan terdapat

pengaruh yang signifikan pembelajaran dengan menggunakan model cooperative

learning teknik think-pair-share terhadap hasil belajar biologi siswa. Hal ini

senada dengan hasil penelitian Muslimin, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Judul skripsinya Pengaruh Pembelajaran Kooperatif teknik

Think-Pair-Share Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa. Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif teknik think-pair-

share pada hasil belajar biologi siswa.27

26

Usman, Penerapan Perangkat Pembelajaran Melalui Model Think-Pair-Share dalam

Meningkatkan Penguasaan Konsep Listrik, Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu,Volume 2. No.1

(September 2004) .hal 51 27

Muslimin, Pengaruh Pembelajaran Kooperatif teknik Think-Pair-Share terhadap Hasil

Belajar Bisologi Siswa, (Jakarta:skripsi UIN, 2008).

61

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yang dihadapi peneliti, yaitu :

1. Penggunaan referensi buku selama penelitian yang sedikit mengakibatkan

perolehan informasi siswa belum terkonstruk secara lengkap.

2. Waktu yang singkat untuk melakukan penelitian, yang disebabkan akan

dilaksanakannya pengurangan waktu pada bulan ramadhan, sehingga peneliti

merasa masih belum maksimal untuk menerapkan model cooperative learning

teknik think-pair-share secara menyeluruh.

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh model cooperative learning teknik think-pair-share terhadap

hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah. Hal ini terlihat

pada perhitungan uji “t”, diperoleh harga t hitung > t tabel (3,326 > 2,00) pada

derajat kebebasan (dk) = 70 dengan taraf signifikansi 5 %.

B. Saran

Saran-saran agar proses pembelajaran dengan model cooperative

learning teknik think-pair-share dapat berhasil dengan baik, yakni :

1. Perlu adanya apersepsi pada konsep sebelumnya jika seorang guru hendak

menerapkan model cooperative learning teknik think-pair-share sehingga

siswa sudah terbiasa dan efisiensi waktu dapat diterapkan.

2. Manajemen waktu yang baik dalam penerapan setiap metode, khususnya

model cooperative learning teknik think-pair-share akan memberikan

dampak yang positif pula terhadap hasil belajar yang ingin dicapai.

3. Guru biologi khususnya berupaya untuk selalu meningkatkan kualitas

pembelajarannya, dengan menerapkan pendekatan dan model yang

bervariasi dalam proses belajar mengajar sehingga siswa pun menjadi

senang untuk mengikuti pelajaran.

4. Penelitian dengan model cooperative learning teknik think-pair-share

masih perlu ditindaklanjuti dengan penelitian yang lebih komprehensif,

baik dari segi variabel penelaahannya maupun pilihan setting

persekolahannya.

63

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rajawali Pers

Anam, Khoirul. 1999. Implementasi Cooperative Learning Dalam Pembelajaran

Geogerafi Adaptasi Model Jigsaw dan Field Study, Buletin Pelangi

Pendidikan Vol.1 No.1

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara

Chotimah, Husnul. 2007. Peningkatan Proses dan Hasil Belajar Biologi dalam

Pendekatan Kontektual Melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share

pada Peserta Didik, Jurnal Penelitian Kependidikan no 1

Harinaldi, M.Eng. 2005. Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains,

Jakarta:Erlangga

Http://prestasiherfen.blogspot.com/2008/11/catatan-lanjutan-sistem-peredaran-

darah.html

Http://www.damandiri.or.id/file/yusufunsbab2.pdf

Http://www.id.wikipedia.org/wiki/biologi

Ibrahim, Nurdin. 2003. Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif Untuk Perataan

Kualitas Hasil Belajar Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, no. 44

Iska, Zikri Neni. 2006. Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan,

Jakarta: Kizi Brother’s

Kasnun. 2007. Peran Media Massa dalam Proses Pendidikan di Masyarakat,

Jurnal Pendidikan dan Kemasyarakatan. Jurnal Tarbiah STAIN Ponogoro

Purwokerto: Cendekia

Lyman Reading Quest.org:Think-Pair-Share

http://www.readingquest.org/strat/tps.html

Lyman, Frank. Instructional Strategies Online: What is Think-Pair-Share.

http://olc.spsd.sk.ca/DE/PD/instr/strats/think/

Masluhatun, Ni’mah Evi. 2007. Efektivitas Model Pembelajaran Think-Pair-

Share Dalam Mata Pelajaran Sejarah Pada Siswa Kelas x SMA Negeri 3

64

Semarang, Laporan Penelitian Universitas Negeri Semarang, Semarang:

Skripsi UNS

Meltzer David E, The Relationship between Mathematic Preparation and

Conceptual Learning Gains in Phisics: a Possible “Hidden Variable” in

Diagnostic Pretest Scores, dari www.physyceducation.net/docs/addenum-

on-normalized

Muslimin, 2008. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif teknik Think-Pair-Share

terhadap Hasil Belajar Bisologi Siswa, Jakarta:skripsi UIN

Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan

Dasar dan Menengah, 2006. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan

Purwoko, dkk. 2009. IPA Terpadu SMP Kelas VIII, Jakarta: Yudistira

Rosmaini S. 2004, Penerapan Pendekatan Struktural Think-Pair-Share (TPS)

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa di Kelas 1.7

Jurnal Biogenesis Vol. I.7 SLTPN 20 Pekanbaru, Jurnal Biogenesis Vol

1(1)

Ruseffendi, Het. 1998. Statistika Dasar, Bandung: CV Andira

Rusli Zainal Sang Visioner. http://nayyaobangeblogah.blogspot.

com/2010_07_01_archive.html

Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media

Sofyan, Ahmad dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi,

Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta & UIN Jakarta Press

Sukardi. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan Komptensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara

Sumarwan, dkk. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas VIII, Semester

1, Jakarta: Erlangga

Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibin. 2002. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya

65

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

Jakarta: Prestasi Pustaka

T Roger dan David W.. Cooperative Learning, http//.www.co-

operation.org/pages/cl.html

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI, 2006. Tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen

Agama RI

Usman. 2004. Penerapan Perangkat Pembelajaran Melalui Model Think-Pair-

Share dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep Listrik. Jurnal Pendidikan

Serambi Ilmu,Volume 2. No.1

Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif dan Kontemporer, Jakarta:

Bumi Aksara

Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo

Yusuf Yustini dan Mariani Natalina. 2005. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Struktur di

kelas 1.7 SLTP Negeri 20 Pekan Baru , Jurnal Biogenesis Vol.2 (1):8-12

66

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

LAMPIRAN.8SKOR DATA DIBOBOT=================

Jumlah Subyek = 39Butir soal = 60Bobot utk jwban benar = 1Bobot utk jwban salah = 0Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 1 A 23 37 0 23 23 2 2 B 22 38 0 22 22 3 3 C 24 36 0 24 24 4 4 D 28 32 0 28 28 5 5 E 16 44 0 16 16 6 6 F 22 38 0 22 22 7 7 G 22 38 0 22 22 8 8 H 16 44 0 16 16 9 9 I 38 22 0 38 38 10 10 J 25 35 0 25 25 11 11 K 38 22 0 38 38 12 12 L 26 34 0 26 26 13 13 M 25 35 0 25 25 14 14 N 13 47 0 13 13 15 15 O 19 41 0 19 19 16 16 P 40 20 0 40 40 17 17 Q 11 49 0 11 11 18 18 R 42 18 0 42 42 19 19 S 24 36 0 24 24 20 20 T 18 42 0 18 18 21 21 U 17 43 0 17 17 22 22 V 18 42 0 18 18 23 23 W 18 42 0 18 18 24 24 X 11 49 0 11 11 25 25 Y 20 40 0 20 20 26 26 Z 17 43 0 17 17 27 27 AA 21 39 0 21 21 28 28 BB 26 34 0 26 26 29 29 CC 22 38 0 22 22 30 30 DD 22 38 0 22 22 31 31 EE 16 44 0 16 16

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (1 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

32 32 FF 20 40 0 20 20 33 33 GG 21 39 0 21 21 34 34 HH 19 41 0 19 19 35 35 II 15 45 0 15 15 36 36 JJ 16 44 0 16 16 37 37 KK 14 46 0 14 14 38 38 LL 13 47 0 13 13 39 39 MM 27 33 0 27 27

RELIABILITAS TES================

Rata2= 21.67Simpang Baku= 7.50KorelasiXY= 0.57Reliabilitas Tes= 0.73Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 1 A 15 8 23 2 2 B 15 7 22 3 3 C 15 9 24 4 4 D 15 13 28 5 5 E 6 10 16 6 6 F 11 11 22 7 7 G 13 9 22 8 8 H 5 11 16 9 9 I 18 20 38 10 10 J 12 13 25 11 11 K 16 22 38 12 12 L 16 10 26 13 13 M 11 14 25 14 14 N 7 6 13 15 15 O 12 7 19 16 16 P 19 21 40 17 17 Q 5 6 11 18 18 R 21 21 42 19 19 S 14 10 24 20 20 T 10 8 18 21 21 U 10 7 17 22 22 V 9 9 18

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (2 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

23 23 W 9 9 18 24 24 X 6 5 11 25 25 Y 9 11 20 26 26 Z 8 9 17 27 27 AA 10 11 21 28 28 BB 13 13 26 29 29 CC 13 9 22 30 30 DD 14 8 22 31 31 EE 8 8 16 32 32 FF 14 6 20 33 33 GG 14 7 21 34 34 HH 10 9 19 35 35 II 6 9 15 36 36 JJ 5 11 16 37 37 KK 8 6 14 38 38 LL 5 8 13 39 39 MM 12 15 27

KELOMPOK UNGGUL & ASOR======================

Kelompok UnggulNama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 18 R 42 1 1 1 1 - 1 1 2 16 P 40 1 - - 1 - 1 1 3 9 I 38 1 1 1 1 1 - - 4 11 K 38 1 - - 1 - 1 1 5 4 D 28 1 1 - 1 1 - - 6 39 MM 27 1 - - 1 - - - 7 12 L 26 1 1 1 1 1 - - 8 28 BB 26 1 1 - - - - 1 9 10 J 25 1 - 1 - 1 1 - 10 13 M 25 1 - - 1 1 - - 11 3 C 24 1 1 1 1 - - - Jml Jwb Benar 11 6 5 9 5 4 4

8 9 10 11 12 13 14

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (3 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 18 R 42 1 - - 1 1 1 1 2 16 P 40 - - 1 1 1 1 1 3 9 I 38 1 - 1 - - - - 4 11 K 38 - - 1 1 1 1 - 5 4 D 28 - - 1 - 1 - - 6 39 MM 27 1 1 1 - 1 1 1 7 12 L 26 - 1 - 1 1 - - 8 28 BB 26 - 1 1 1 1 - - 9 10 J 25 - 1 - 1 1 - - 10 13 M 25 1 - 1 - - - - 11 3 C 24 - - 1 1 1 - - Jml Jwb Benar 4 4 8 7 9 4 3

15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 18 R 42 1 1 1 - 1 1 - 2 16 P 40 1 1 1 - 1 1 - 3 9 I 38 - - 1 - 1 1 - 4 11 K 38 1 1 1 - - 1 - 5 4 D 28 1 - 1 - 1 1 - 6 39 MM 27 1 1 1 - 1 1 - 7 12 L 26 1 - 1 - - 1 - 8 28 BB 26 - 1 1 - 1 1 - 9 10 J 25 - - 1 - - 1 - 10 13 M 25 - - - - - - - 11 3 C 24 - - 1 - - 1 - Jml Jwb Benar 6 5 10 0 6 10 0

22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 18 R 42 1 1 - 1 1 1 1 2 16 P 40 1 1 - 1 1 1 - 3 9 I 38 - 1 1 1 1 - 1 4 11 K 38 1 1 - 1 1 1 1 5 4 D 28 1 - - - 1 - - 6 39 MM 27 1 1 - - - 1 - 7 12 L 26 - - - 1 1 - - 8 28 BB 26 1 - 1 1 - 1 1 9 10 J 25 - - - - - - 1 10 13 M 25 1 - 1 1 1 1 -

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (4 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

11 3 C 24 - - - - 1 1 - Jml Jwb Benar 7 5 3 7 8 7 5

29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 18 R 42 1 1 1 1 - 1 1 2 16 P 40 1 1 1 1 1 1 1 3 9 I 38 1 1 1 - 1 1 1 4 11 K 38 1 1 1 1 1 1 1 5 4 D 28 1 1 1 1 1 1 1 6 39 MM 27 1 - 1 - - - 1 7 12 L 26 1 - 1 - 1 1 1 8 28 BB 26 - - 1 - 1 - 1 9 10 J 25 1 1 1 - 1 - - 10 13 M 25 1 - 1 1 - 1 1 11 3 C 24 - 1 1 - 1 1 1 Jml Jwb Benar 9 7 11 5 8 8 10

36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 18 R 42 1 - - - - 1 - 2 16 P 40 1 - 1 - - - - 3 9 I 38 - - 1 1 1 1 1 4 11 K 38 1 - 1 - - 1 1 5 4 D 28 - - - - 1 1 1 6 39 MM 27 1 - - - 1 1 1 7 12 L 26 - - 1 - 1 1 1 8 28 BB 26 1 - - - 1 - 1 9 10 J 25 - - 1 1 1 1 1 10 13 M 25 - - - - - - 1 11 3 C 24 - - - - - 1 1 Jml Jwb Benar 5 0 5 2 6 8 9

43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 18 R 42 - 1 1 1 - 1 1 2 16 P 40 - 1 - - 1 1 1 3 9 I 38 1 1 - 1 1 1 1 4 11 K 38 - 1 - 1 - 1 1 5 4 D 28 1 - - - - - -

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (5 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

6 39 MM 27 - 1 - - - - - 7 12 L 26 1 - - - - - 1 8 28 BB 26 - - - - - 1 - 9 10 J 25 - 1 - - - - - 10 13 M 25 - - 1 1 1 1 - 11 3 C 24 1 - - - - - 1 Jml Jwb Benar 4 6 2 4 3 6 6

50 51 52 53 54 55 56 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 51 52 53 54 55 56 1 18 R 42 1 1 1 1 - - - 2 16 P 40 1 1 1 1 1 - 1 3 9 I 38 - - 1 - 1 1 1 4 11 K 38 - 1 1 - - - 1 5 4 D 28 1 1 - 1 - 1 - 6 39 MM 27 - - - - 1 - 1 7 12 L 26 1 - - - - - - 8 28 BB 26 - 1 - - - 1 - 9 10 J 25 1 - 1 - - - - 10 13 M 25 1 - 1 - - 1 - 11 3 C 24 - 1 - - - 1 - Jml Jwb Benar 6 6 6 3 3 5 4

57 58 59 60 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 57 58 59 60 1 18 R 42 1 - 1 1 2 16 P 40 - - 1 1 3 9 I 38 - 1 1 - 4 11 K 38 - 1 - 1 5 4 D 28 1 - - - 6 39 MM 27 - - - 1 7 12 L 26 1 - - - 8 28 BB 26 - 1 - - 9 10 J 25 1 1 - 1 10 13 M 25 1 - - 1 11 3 C 24 1 - 1 - Jml Jwb Benar 6 4 4 6

Kelompok Asor

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (6 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

1 2 3 4 5 6 7 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 1 26 Z 17 1 1 - 1 - - - 2 5 E 16 - - - - - - - 3 8 H 16 1 - - - 1 1 - 4 31 EE 16 1 1 - - - 1 - 5 36 JJ 16 1 - - 1 1 - - 6 35 II 15 1 1 - - - - - 7 37 KK 14 1 - - - - - - 8 14 N 13 1 - - - - - - 9 38 LL 13 1 - - 1 - - 1 10 17 Q 11 1 - 1 - - - - 11 24 X 11 1 1 1 1 - - - Jml Jwb Benar 10 4 2 4 2 2 1

8 9 10 11 12 13 14 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 8 9 10 11 12 13 14 1 26 Z 17 - - 1 - - - - 2 5 E 16 1 - 1 - 1 - - 3 8 H 16 1 - - - - - - 4 31 EE 16 - - - - 1 - 1 5 36 JJ 16 - - - 1 1 - - 6 35 II 15 - - - 1 1 - 1 7 37 KK 14 - - - 1 1 1 1 8 14 N 13 1 - - - 1 - - 9 38 LL 13 1 - - 1 - - - 10 17 Q 11 - 1 - - 1 - - 11 24 X 11 - - - 1 1 - - Jml Jwb Benar 4 1 2 5 8 1 3

15 16 17 18 19 20 21 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 15 16 17 18 19 20 21 1 26 Z 17 - 1 - - 1 1 1 2 5 E 16 1 1 - - - - - 3 8 H 16 - - - 1 - - - 4 31 EE 16 1 - 1 - 1 1 1 5 36 JJ 16 - 1 - - - 1 - 6 35 II 15 1 - - - - 1 - 7 37 KK 14 - - 1 1 - - -

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (7 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

8 14 N 13 - - - - - - - 9 38 LL 13 - - - - - 1 - 10 17 Q 11 - - 1 - - 1 - 11 24 X 11 - - - - - - - Jml Jwb Benar 3 3 3 2 2 6 2

22 23 24 25 26 27 28 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 22 23 24 25 26 27 28 1 26 Z 17 - - 1 - - - - 2 5 E 16 - - - - - - - 3 8 H 16 - - - - - - - 4 31 EE 16 1 - - - - - - 5 36 JJ 16 1 - - - - - - 6 35 II 15 - - - - - - - 7 37 KK 14 - - - 1 - - - 8 14 N 13 1 - 1 - - - 1 9 38 LL 13 - - - - - - - 10 17 Q 11 - - - - - - - 11 24 X 11 - - 1 - - - - Jml Jwb Benar 3 0 3 1 0 0 1

29 30 31 32 33 34 35 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 29 30 31 32 33 34 35 1 26 Z 17 1 - - 1 - - 1 2 5 E 16 1 1 1 - - - - 3 8 H 16 - - - 1 1 - - 4 31 EE 16 1 - 1 - - - - 5 36 JJ 16 - - - - - 1 - 6 35 II 15 1 - - - - - - 7 37 KK 14 1 1 1 - - - - 8 14 N 13 - - - - 1 - 1 9 38 LL 13 - - - 1 - - 1 10 17 Q 11 - - - 1 - - - 11 24 X 11 - - - 1 - - 1 Jml Jwb Benar 5 2 3 5 2 1 4

36 37 38 39 40 41 42 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 36 37 38 39 40 41 42 1 26 Z 17 1 - - - - 1 - 2 5 E 16 - - - 1 1 - -

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (8 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

3 8 H 16 - - 1 - 1 - - 4 31 EE 16 1 - 1 - - - - 5 36 JJ 16 1 - - - 1 - 1 6 35 II 15 1 - 1 - 1 - - 7 37 KK 14 - - - - 1 - - 8 14 N 13 - - - - - - - 9 38 LL 13 1 - - - - 1 - 10 17 Q 11 - - - - 1 - - 11 24 X 11 - - - - - - - Jml Jwb Benar 5 0 3 1 6 2 1

43 44 45 46 47 48 49 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 43 44 45 46 47 48 49 1 26 Z 17 1 - - - 1 - - 2 5 E 16 - 1 - - - 1 - 3 8 H 16 - 1 - 1 - 1 - 4 31 EE 16 - - - - - - - 5 36 JJ 16 - - - 1 - - - 6 35 II 15 - - - - - - - 7 37 KK 14 - - - - - - - 8 14 N 13 1 - 1 - 1 - - 9 38 LL 13 - - - - - 1 - 10 17 Q 11 - - - - - - - 11 24 X 11 - - - - - - - Jml Jwb Benar 2 2 1 2 2 3 0

50 51 52 53 54 55 56 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 50 51 52 53 54 55 56 1 26 Z 17 - - 1 - - - - 2 5 E 16 - - - 1 1 1 1 3 8 H 16 1 1 1 1 - - - 4 31 EE 16 - - - 1 - - - 5 36 JJ 16 - 1 - 1 - - - 6 35 II 15 - - 1 1 1 1 - 7 37 KK 14 - - - - - 1 - 8 14 N 13 - - - 1 - - - 9 38 LL 13 - - - - - - 1 10 17 Q 11 - - - - - - - 11 24 X 11 - - - - - 1 - Jml Jwb Benar 1 2 3 6 2 4 2

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (9 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

57 58 59 60 No.Urut No Subyek Kode/Nama Subyek Skor 57 58 59 60 1 26 Z 17 - - - - 2 5 E 16 - - - - 3 8 H 16 - - - - 4 31 EE 16 - - - - 5 36 JJ 16 - - - 1 6 35 II 15 - - - - 7 37 KK 14 - - - 1 8 14 N 13 - - - 1 9 38 LL 13 - 1 - - 10 17 Q 11 1 1 - 1 11 24 X 11 1 - - - Jml Jwb Benar 2 2 0 4

DAYA PEMBEDA============

Jumlah Subyek= 39Klp atas/bawah(n)= 11Butir Soal= 60Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 1 11 10 1 9.09 2 2 6 4 2 18.18 3 3 5 2 3 27.27 4 4 9 4 5 45.45 5 5 5 2 3 27.27 6 6 4 2 2 18.18 7 7 4 1 3 27.27 8 8 4 4 0 0.00 9 9 4 1 3 27.27 10 10 8 2 6 54.55 11 11 7 5 2 18.18 12 12 9 8 1 9.09 13 13 4 1 3 27.27 14 14 3 3 0 0.00 15 15 6 3 3 27.27 16 16 5 3 2 18.18

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (10 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

17 17 10 3 7 63.64 18 18 0 2 -2 -18.18 19 19 6 2 4 36.36 20 20 10 6 4 36.36 21 21 0 2 -2 -18.18 22 22 7 3 4 36.36 23 23 5 0 5 45.45 24 24 3 3 0 0.00 25 25 7 1 6 54.55 26 26 8 0 8 72.73 27 27 7 0 7 63.64 28 28 5 1 4 36.36 29 29 9 5 4 36.36 30 30 7 2 5 45.45 31 31 11 3 8 72.73 32 32 5 5 0 0.00 33 33 8 2 6 54.55 34 34 8 1 7 63.64 35 35 10 4 6 54.55 36 36 5 5 0 0.00 37 37 0 0 0 0.00 38 38 5 3 2 18.18 39 39 2 1 1 9.09 40 40 6 6 0 0.00 41 41 8 2 6 54.55 42 42 9 1 8 72.73 43 43 4 2 2 18.18 44 44 6 2 4 36.36 45 45 2 1 1 9.09 46 46 4 2 2 18.18 47 47 3 2 1 9.09 48 48 6 3 3 27.27 49 49 6 0 6 54.55 50 50 6 1 5 45.45 51 51 6 2 4 36.36 52 52 6 3 3 27.27 53 53 3 6 -3 -27.27 54 54 3 2 1 9.09 55 55 5 4 1 9.09 56 56 4 2 2 18.18 57 57 6 2 4 36.36 58 58 4 2 2 18.18 59 59 4 0 4 36.36

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (11 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

60 60 6 4 2 18.18

TINGKAT KESUKARAN=================

Jumlah Subyek= 39Butir Soal= 60Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 1 38 97.44 Sangat Mudah 2 2 20 51.28 Sedang 3 3 15 38.46 Sedang 4 4 22 56.41 Sedang 5 5 15 38.46 Sedang 6 6 8 20.51 Sukar 7 7 7 17.95 Sukar 8 8 11 28.21 Sukar 9 9 12 30.77 Sangat Mudah 10 10 11 28.21 Sukar 11 11 22 56.41 Sedang 12 12 31 79.49 Mudah 13 13 9 23.08 Sukar 14 14 14 35.90 Sedang 15 15 18 46.15 Sedang 16 16 13 33.33 Sedang 17 17 24 61.54 Sedang 18 18 3 7.69 Sangat Sukar 19 19 14 35.90 Sedang 20 20 30 76.92 Mudah 21 21 5 12.82 Sangat Sukar 22 22 17 43.59 Sedang 23 23 6 15.38 Sukar 24 24 9 23.08 Sukar 25 25 22 56.41 Sedang 26 26 10 25.64 Sukar 27 27 9 23.08 Sukar 28 28 8 20.51 Sukar 29 29 23 58.97 Sedang 30 30 18 46.15 Sedang 31 31 30 76.92 Mudah

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (12 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

32 32 14 35.90 Sedang 33 33 22 56.41 Sedang 34 34 14 35.90 Sedang 35 35 27 69.23 Sedang 36 36 12 30.77 Sangat Mudah 37 37 1 2.56 Sangat Sukar 38 38 12 30.77 Sangat Mudah 39 39 8 20.51 Sukar 40 40 20 51.28 Sedang 41 41 12 30.77 Sangat Mudah 42 42 11 28.21 Sukar 43 43 7 17.95 Sukar 44 44 9 23.08 Sukar 45 45 5 12.82 Sangat Sukar 46 46 8 20.51 Sukar 47 47 12 30.77 Sangat Mudah 48 48 10 25.64 Sukar 49 49 7 17.95 Sukar 50 50 10 25.64 Sukar 51 51 14 35.90 Sedang 52 52 13 33.33 Sedang 53 53 16 41.03 Sedang 54 54 9 23.08 Sukar 55 55 18 46.15 Sedang 56 56 9 23.08 Sukar 57 57 12 30.77 Sangat Mudah 58 58 12 30.77 Sangat Mudah 59 59 9 23.08 Sukar 60 60 18 46.15 Sedang

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL=================================

Jumlah Subyek= 39Butir Soal= 60Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi 1 1 0.124 - 2 2 0.157 - 3 3 0.135 -

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (13 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

4 4 0.296 Signifikan 5 5 0.071 - 6 6 0.366 Sangat Signifikan 7 7 0.463 Sangat Signifikan 8 8 0.097 - 9 9 0.023 - 10 10 0.474 Sangat Signifikan 11 11 0.163 - 12 12 -0.006 - 13 13 0.386 Sangat Signifikan 14 14 0.120 - 15 15 0.340 Sangat Signifikan 16 16 0.311 Signifikan 17 17 0.441 Sangat Signifikan 18 18 -0.195 - 19 19 0.395 Sangat Signifikan 20 20 0.321 Signifikan 21 21 -0.148 - 22 22 0.298 Signifikan 23 23 0.710 Sangat Signifikan 24 24 -0.049 - 25 25 0.400 Sangat Signifikan 26 26 0.693 Sangat Signifikan 27 27 0.583 Sangat Signifikan 28 28 0.443 Sangat Signifikan 29 29 0.371 Sangat Signifikan 30 30 0.438 Sangat Signifikan 31 31 0.542 Sangat Signifikan 32 32 0.149 - 33 33 0.365 Sangat Signifikan 34 34 0.517 Sangat Signifikan 35 35 0.390 Sangat Signifikan 36 36 0.210 - 37 37 0.007 - 38 38 0.225 - 39 39 0.074 - 40 40 -0.023 - 41 41 0.450 Sangat Signifikan 42 42 0.405 Sangat Signifikan 43 43 0.120 - 44 44 0.567 Sangat Signifikan 45 45 0.131 - 46 46 0.357 Sangat Signifikan

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (14 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

47 47 0.165 - 48 48 0.471 Sangat Signifikan 49 49 0.671 Sangat Signifikan 50 50 0.383 Sangat Signifikan 51 51 0.387 Sangat Signifikan 52 52 0.473 Sangat Signifikan 53 53 0.009 - 54 54 0.238 - 55 55 -0.035 - 56 56 0.296 Signifikan 57 57 0.113 - 58 58 0.173 - 59 59 0.419 Sangat Signifikan 60 60 0.153 -

Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:

df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

KUALITAS PENGECOH=================

Jumlah Subyek= 39Butir Soal= 60Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

No Butir Baru No Butir Asli a b c d * 1 1 0-- 0-- 38** 1--- 0 2 2 2- 10- 7++ 20** 0 3 3 6+ 5+ 15** 13- 0 4 4 8+ 3+ 6++ 22** 0

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (15 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

5 5 1-- 10++ 13- 15** 0 6 6 9++ 21--- 1-- 8** 0 7 7 15+ 9++ 8+ 7** 0 8 8 6+ 9++ 13+ 11** 0 9 9 4- 13+ 12** 10++ 0 10 10 15- 11** 8++ 5+ 0 11 11 11-- 22** 4+ 2- 0 12 12 31** 4+ 1- 3++ 0 13 13 16- 9** 9++ 5- 0 14 14 14** 7++ 6+ 12+ 0 15 15 6++ 10+ 5+ 18** 0 16 16 11+ 8++ 13** 7++ 0 17 17 2- 6++ 24** 7+ 0 18 18 6- 15++ 3** 15++ 0 19 19 5+ 14** 5+ 15-- 0 20 20 3++ 30** 1- 5- 0 21 21 13++ 17+ 4- 5** 0 22 22 6++ 8++ 8++ 17** 0 23 23 15+ 11++ 7+ 6** 0 24 24 9** 15+ 9++ 6+ 0 25 25 10-- 3+ 22** 4+ 0 26 26 10** 13+ 7+ 9++ 0 27 27 3- 19-- 8++ 9** 0 28 28 6+ 11++ 14+ 8** 0 29 29 11--- 23** 0-- 5++ 0 30 30 13-- 18** 4+ 4+ 0 31 31 30** 3++ 4+ 2+ 0 32 32 14** 7++ 14- 4- 0 33 33 3+ 22** 11-- 3+ 0 34 34 14** 5+ 12+ 8++ 0 35 35 2- 1-- 9--- 27** 0 36 36 12** 3- 15- 9++ 0 37 37 11++ 1** 16+ 11++ 0 38 38 12** 5+ 14- 8++ 0 39 39 16- 8** 7+ 8++ 0 40 40 20** 3- 11- 5++ 0 41 41 12+ 3- 12+ 12** 0 42 42 17-- 5+ 6+ 11** 0 43 43 13++ 7** 12++ 7+ 0 44 44 5- 18-- 9** 7+ 0 45 45 11++ 16+ 5** 7+ 0 46 46 8** 10++ 15+ 6+ 0 47 47 7++ 13+ 12** 7++ 0

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (16 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

48 48 10** 9++ 15- 5+ 0 49 49 7+ 16+ 9++ 7** 0 50 50 16- 1-- 12++ 10** 0 51 51 7++ 14** 9++ 9++ 0 52 52 14- 3- 13** 9++ 0 53 53 11+ 9++ 3- 16** 0 54 54 8++ 14+ 8++ 9** 0 55 55 9+ 18** 8++ 4+ 0 56 56 16- 7+ 9** 7+ 0 57 57 6+ 15- 12** 6+ 0 58 58 8++ 12** 9++ 10++ 0 59 59 8++ 9** 9++ 13+ 0 60 60 18** 4+ 14-- 3- 0

Keterangan: ** : Kunci Jawaban++ : Sangat Baik+ : Baik- : Kurang Baik-- : Buruk---: Sangat Buruk

REKAP ANALISIS BUTIR=====================

Rata2= 21.67Simpang Baku= 7.50KorelasiXY= 0.57Reliabilitas Tes= 0.73Butir Soal= 60Jumlah Subyek= 39Nama berkas: C:\USERS\USER\DOCUMENTS\DATA ANA INA.ANA

Btr Baru Btr Asli D.Pembeda(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi 1 1 9.09 Sangat Mudah 0.124 - 2 2 18.18 Sedang 0.157 - 3 3 27.27 Sedang 0.135 - 4 4 45.45 Sedang 0.296 Signifikan 5 5 27.27 Sedang 0.071 - 6 6 18.18 Sukar 0.366 Sangat Signifikan 7 7 27.27 Sukar 0.463 Sangat Signifikan

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (17 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

8 8 0.00 Sukar 0.097 - 9 9 27.27 Sangat Mudah 0.023 - 10 10 54.55 Sukar 0.474 Sangat Signifikan 11 11 18.18 Sedang 0.163 - 12 12 9.09 Mudah -0.006 - 13 13 27.27 Sukar 0.386 Sangat Signifikan 14 14 0.00 Sedang 0.120 - 15 15 27.27 Sedang 0.340 Sangat Signifikan 16 16 18.18 Sedang 0.311 Signifikan 17 17 63.64 Sedang 0.441 Sangat Signifikan 18 18 -18.18 Sangat Sukar -0.195 - 19 19 36.36 Sedang 0.395 Sangat Signifikan 20 20 36.36 Mudah 0.321 Signifikan 21 21 -18.18 Sangat Sukar -0.148 - 22 22 36.36 Sedang 0.298 Signifikan 23 23 45.45 Sukar 0.710 Sangat Signifikan 24 24 0.00 Sukar -0.049 - 25 25 54.55 Sedang 0.400 Sangat Signifikan 26 26 72.73 Sukar 0.693 Sangat Signifikan 27 27 63.64 Sukar 0.583 Sangat Signifikan 28 28 36.36 Sukar 0.443 Sangat Signifikan 29 29 36.36 Sedang 0.371 Sangat Signifikan 30 30 45.45 Sedang 0.438 Sangat Signifikan 31 31 72.73 Mudah 0.542 Sangat Signifikan 32 32 0.00 Sedang 0.149 - 33 33 54.55 Sedang 0.365 Sangat Signifikan 34 34 63.64 Sedang 0.517 Sangat Signifikan 35 35 54.55 Sedang 0.390 Sangat Signifikan 36 36 0.00 Sangat Mudah 0.210 - 37 37 0.00 Sangat Sukar 0.007 - 38 38 18.18 Sangat Mudah 0.225 - 39 39 9.09 Sukar 0.074 - 40 40 0.00 Sedang -0.023 - 41 41 54.55 Sangat Mudah 0.450 Sangat Signifikan 42 42 72.73 Sukar 0.405 Sangat Signifikan 43 43 18.18 Sukar 0.120 - 44 44 36.36 Sukar 0.567 Sangat Signifikan 45 45 9.09 Sangat Sukar 0.131 - 46 46 18.18 Sukar 0.357 Sangat Signifikan 47 47 9.09 Sangat Mudah 0.165 - 48 48 27.27 Sukar 0.471 Sangat Signifikan 49 49 54.55 Sukar 0.671 Sangat Signifikan 50 50 45.45 Sukar 0.383 Sangat Signifikan

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (18 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt

51 51 36.36 Sedang 0.387 Sangat Signifikan 52 52 27.27 Sedang 0.473 Sangat Signifikan 53 53 -27.27 Sedang 0.009 - 54 54 9.09 Sukar 0.238 - 55 55 9.09 Sedang -0.035 - 56 56 18.18 Sukar 0.296 Signifikan 57 57 36.36 Sangat Mudah 0.113 - 58 58 18.18 Sangat Mudah 0.173 - 59 59 36.36 Sukar 0.419 Sangat Signifikan 60 60 18.18 Sedang 0.153 -

file:///E|/2.%20Lampiran/lampiran%205-12/Lampiran%20%208%20analisis%20instrumen.txt (19 of 19) [9/26/2011 9:20:19 AM]

138

LAMPIRAN. 10

JAWABAN HASIL PRETEST DAN POSTEST

1. D 11. D 21. A 31.C

2. D 12. D 22. D 32. C

3. D 13. C 23. D 33. B

4. B 14. A 24. D

5. B 15. D 25. C

6. D 16. D 26. A

7. C 17. B 27. A

8. C 18. B 28. D

9. B 19. A 29. D

10. B 20. B 30. B

139

139

LAMPIRAN. 11

HASIL NILAI PRETEST-POSTEST KELAS EKSPERIMEN DAN

KONTROL

Kelas eksperimen Kelas control

Responden Nilai Responden Nilai

pretest Postest pretest Postest

1 39 72 1 54 60

2 51 66 2 60 78

3 45 60 3 54 54

4 54 75 4 46 96

5 57 75 5 36 51

6 30 81 6 36 78

7 57 90 7 33 60

8 36 69 8 54 75

9 42 81 9 45 69

10 51 75 10 39 81

11 36 63 11 48 54

12 42 93 12 24 60

13 36 87 13 30 69

14 54 78 14 48 81

15 51 75 15 60 69

16 63 81 16 44 51

17 30 66 17 39 78

18 51 72 18 33 60

19 42 81 19 54 81

20 39 81 20 63 63

21 42 93 21 33 57

22 33 60 22 45 81

23 60 90 23 45 63

24 63 93 24 45 69

25 48 81 25 60 63

26 24 69 26 54 75

27 36 66 27 54 60

28 45 81 28 36 81

29 30 72 29 36 69

30 30 66 30 36 84

140

140

31 48 84 31 63 69

32 48 69 32 4 54

33 33 84 33 51 75

34 33 75 34 48 81

35 48 87 35 42 69

36 51 72 36 42 75

37 51 87 37 45 87

38 45 72 38 63 63

141

141

LAMPIRAN 12

LEMBAR OBSERVASI

Pertemuan ke 1-3

Keterangan:

Iya : √

Tidak : -

No Aspek yang diamati Pertemuan

1 2 3

Keterlaksanaan pembelajaran skenario pembelajaran

Guru hadir dan memulai pelajaran tepat pada

waktunya

Guru mampu mengkondisikan siswa pada saat

kegiatan belajar mengajar

Teknik Think-Pair-Share yang digunakan sesuai

dengan prosedur

Guru membagi kelompok pasangan belajar dengan

tertib.

Guru membimbing dan memonitoring siswa saat

kegiatan diskusi kelompok dan melaksanakan

tanya jawab kepada siswa saat proses

pembelajaran.

Jumlah

Persentase total

Minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran

6 Siswa menyiapkan alat tulis dan buku paket

7 Siswa memperhatikan dan mendengarkan

penjelasan materi yang diberikan oleh guru

8 Siswa mengerjakan tugas individu dengan mandiri.

9 Siswa bekerja sama memecahkan tugas dengan

teman pasangan belajarnya dengan baik

10 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok

dengan baik

142

142

Jumlah

Persentase

Kemampuan dan keterampilan guru

11 Guru mengawali dengan memberikan motivasi

kepada siswa

12 Guru menggunakan bahasa yang komunikatif

13 Guru menganjuakan pertanyaan secara jelas terkait

materi yang diberikan kepada siswa saat proses

pembelajaran

14 Guru menyampaikan materi secara jelas sistematis,

efektif dan mudah dipahami oleh siswa

15 Guru menjelaskan jawaban pertanyaan dari siswa

dengan jelas dan mudah dipahami

Jumlah

Persentase

Jumlah total

Persentase total

Jakarta, 20 Agustus 2010

Observer,

………………………

143

LAMPIRAN 13

Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Kontrol

Perhitungan nilai N-gain berdasarkan rumus berikut ini.

pretest nilai - maksimum nilai

pretest nilai-posttest nilaigain-N

Sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut.

a. g-tinggi : nilai G ≥ 0,70

b. g-sedang : nilai 0,30 ≤ G > 0,70

c. g-rendah : nilai G < 0,30

Nilai Normal Gain hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol sebagai

kelompok A disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel Nilai N-Gain Kelas Kontrol

No Nama Siswa Nilai

Gain (G) Kategori Pretest Posttest

1 Amelia Sri Wahyu.N 54.00 60.00 0.13 Rendah

2 Muhammad Yossa Al-

imrone 60.00 78.00 0.45 Sedang

3 Dhevi Yana Kristina 54.00 54.00 0.00 Rendah

4 Cindy Wulandari 46.00 96.00 0.93 Tinggi

5 Aji Saprizal 36.00 51.00 0.23 Rendah

6 Ewa Stiawan 36.00 78.00 0.66 Sedang

7 Rizza Zaenudin P 33.00 60.00 0.40 Sedang

8 Robian 54.00 75.00 0.46 Sedang

9 Kendel Sakinah 45.00 69.00 0.44 Sedang

10 Adrian Kurnia 39.00 81.00 0.69 Sedang

11 Devi Arpiani Sapitri 48.00 54.00 0.12 Rendah

12 Muhammad risqi setiawan 24.00 60.00 0.47 Sedang

13 Riki Ramdani 30.00 69.00 0.56 Sedang

14 Supriadi 48.00 81.00 0.63 Sedang

15 Muhammad Riski Ashari 60.00 69.00 0.23 Rendah

16 Danang Stiawan 44.00 51.00 0.13 Rendah

17 Ayu Dayana 39.00 78.00 0.64 Sedang

18 Muhamad Adrian 33.00 60.00 0.40 Sedang

19 Iin Sabrina 54.00 81.00 0.59 Sedang

20 Susi Yanti 63.00 63.00 0.00 Rendah

21 Muhammad lutfi 33.00 57.00 0.36 Sedang

22 Ivan Maulana 45.00 81.00 0.65 Sedang

23 Robi Ajiansyah 45.00 63.00 0.33 Sedang

144

24 Windi Azdagewa 45.00 69.00 0.44 Sedang

25 Muhammad jihad 60.00 63.00 0.08 Rendah

26 Firhan Darajat 54.00 75.00 0.46 Sedang

27 Febi Febriansah 54.00 60.00 0.13 Rendah

28 Muhammad Arif Arrahman 36.00 81.00 0.70 Tinggi

29 Mario Ramadhan 36.00 69.00 0.52 Sedang

30 Rudi Irawan 36.00 84.00 0.75 Tinggi

31 Vera Miryam Joseph 63.00 69.00 0.16 Rendah

32 Agus M aulana 48.00 54.00 0.12 Rendah

33 Anita Yunita 51.00 75.00 0.49 Sedang

34 Regita Septi Ananda 48.00 81.00 0.63 Sedang

35 Riki Ramdani 42.00 69.00 0.47 Sedang

35 Bagus Pribadi 42.00 75.00 0.57 Sedang

37 Windi Firania 45.00 87.00 0.76 Tinggi

38 Syifa Fauziah 63.00 63.00 0.00 Rendah

45.95 69.55 0.44 Sedang

145

LAMPIRAN 14

Nilai Normal Gain (N-Gain) Kelas Eksperimen

Perhitungan nilai N-gain berdasarkan rumus berikut ini.

pretest nilai - maksimum nilai

pretest nilai-posttest nilaigain-N

sedangkan kategorisasi ditentukan dengan nilai N-Gain sebagai berikut.

a. g-tinggi : nilai G ≥ 0,70

b. g-sedang : nilai 0,30 ≤ G > 0,70

c. g-rendah : nilai G < 0,30

Nilai Normal Gain hasil pretest dan posttest pada kelas eksperimen

sebagai kelompok A disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel Nilai N-Gain Kelas Eksperimen

No Nama Siswa Nilai Gain

(G) Kategori

Pretest Posttest

1 Yohanes Lapono 39.00 72.00 0.54 Sedang

2 Bela Ariska 51.00 66.00 0.31 Sedang

3 Kiki Oktaviani 45.00 60.00 0.27 Rendah

4 Ilham 54.00 75.00 0.46 Sedang

5 Rizal 57.00 75.00 0.42 Sedang

6 Sandika Ayu 30.00 81.00 0.73 Tinggi

7 Miftahul Janah 57.00 90.00 0.77 Tinggi

8 Indah Silviani 36.00 69.00 0.52 Sedang

9 Henggar 42.00 81.00 0.67 Sedang

10 Rizal 51.00 75.00 0.49 Sedang

11 Suprianto 36.00 63.00 0.42 Sedang

12 Ramanda Salsabila 42.00 93.00 0.88 Tinggi

13 Ambros 36.00 87.00 0.80 Tinggi

14 Tri utami 54.00 78.00 0.52 Sedang

15 Meisi 51.00 75.00 0.49 Sedang

16 Nurkholilah 63.00 81.00 0.49 Sedang

17 Corlenius 30.00 66.00 0.51 Sedang

18 Ajeng 51.00 72.00 0.43 Sedang

19 Angga Ari

Muhammad 42.00 81.00 0.67 Sedang

20 Andre Gunawan 39.00 81.00 0.69 Sedang

21 Marlaf 42.00 93.00 0.88 Tinggi

22 Nurarifin 33.00 60.00 0.40 Sedang

23 Eka Aryani 60.00 90.00 0.75 Tinggi

146

24 Anis Wijayanti 63.00 93.00 0.81 Tinggi

25 Muhammad Abdullah 48.00 81.00 0.63 Sedang

26 Muhammad Futra 24.00 69.00 0.59 Sedang

27 Julian 36.00 66.00 0.47 Sedang

28 Sandi Raisman 45.00 81.00 0.65 Sedang

29 Andre rian 30.00 72.00 0.60 Sedang

30 Erik Ajeng Susilo 30.00 66.00 0.51 Sedang

31 Mega Lestari 48.00 84.00 0.69 Sedang

32 Azis Sabana 48.00 69.00 0.40 Sedang

33 Suryadi 33.00 84.00 0.76 Tinggi

34 Deni Indra Saputra 33.00 75.00 0.63 Sedang

35 Molhamok 48.00 87.00 0.75 Tinggi

36 Dita Anjani 51.00 72.00 0.43 Sedang

37 Iftahul Ilhami

Awalagri 51.00 87.00 0.73 Tinggi

38 Ketrin Bahana 45.00 72.00 0.49 Sedang

Rata-rata 44.05 76.89 0.59 Sedang

147

LAMPIRAN 15

Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Hasil pretest dari kelas VIII.2 (eksperimen )adalah sebagai berikut.

24 30 30 30 30 33 33

33 36 36 36 36 39 39

42 42 42 42 45 45 45

48 48 48 48 51 51 51

51 51 51 54 54 57 57

60 63 63

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 63 dan

nilai minimum (Xmin) adalah 24. Sehingga dapat dibuat sebuah tabel

distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R),

banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh

berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

39

2463

minmax

XXR

b. Banyaknya Kelas (K)

6

21,6

21,51

58,13,31

38log3,31

log3,31

nK

Sehingga banyaknya kelas

adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

7

5,6

6

39

K

RP

Sehingga panjang kelasnya

adalah 7

148

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut

Kelas Batas Kelas Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

24 - 30 23,5 27 5 135 3645

31 - 37 30,5 34 7 238 8092

38 - 44 37,5 41 6 246 10086

45 - 51 44,5 48 13 624 29952

52 - 58 51,5 55 4 220 12100

59 - 65 58,5 62 3 186 11532

Jumlah (∑) 38 1649 75407

Basarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat ditentukan

nilai rata-rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan deviasi standar (S) nilai

pretest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk menentukan nilai-nilai

tersebut.

a. Rata-rata ( X )

39,43

38

1649

i

ii

f

xfX

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

f

Fn

PbMe 2

1

149

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 44,5

P = panjang kelas = 7

n = banyaknya data = 38

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 5 + 7+ 6 = 18

f = nilai frekuensi kelas median = 13

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median

dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

82,49

32,55,44

76,075,44

13

1838.2

1

75,44

Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik

berikut ini.

21

1

bb

bPbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 44,5

P = panjang kelas = 7

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 13 – 6 = 7

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 13– 4 = 9

150

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari

hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

51,47

01,35,44

43,075,44

97

775,44

Mo

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

19,10

02,104

37

08,3849

37

92,7155775407

37

38

271920175407

138

38

164975407

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

151

Hasil Pretest Kelas Kontrol

Hasil pretest dari kelas VIII.I (Kontrol) adalah sebagai berikut.

24 30 33 33 33 36 36

36 36 36 39 39 42 42

44 45 45 45 45 45 48

48 48 48 48 51 54 54

54 54 54 54 60 60 60

63 63 63

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 63 dan

nilai minimum (Xmin) adalah 24. Sehingga dapat dibuat sebuah tabel

distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R),

banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh

berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

39

2463

minmax

XXR

b. Banyaknya Kelas (K)

6

21,6

21,51

58,13,31

38log3,31

log3,31

nK

Sehingga banyaknya kelas

adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

7

5,6

6

39

K

RP

Sehingga panjang kelasnya

adalah 7.

152

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut.

Kelas Batas

Kelas

Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

24 - 30 23,5 27 2 54 1458

31 - 37 30,5 34 8 272 9248

38 - 44 37,5 41 5 205 8405

45 - 51 44,5 48 11 528 25344

52 - 58 51,5 55 6 330 18150

59 - 65 58,5 62 6 372 23064

Jumlah (∑) 38 1761 85669

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat

ditentukan nilai rata-rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan deviasi

standar (S) nilai pretest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk

menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

34,46

38

1761

i

ii

f

xfX

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

f

Fn

PbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 44,5

P = panjang kelas = 7

n = banyaknya data = 38

153

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 2 + 8 + 5 = 15

f = nilai frekuensi kelas median = 11

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median

dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

78,51

28,75,44

04,175,44

11

1538.2

1

75,44

Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik

berikut ini.

21

1

bb

bPbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 44,5

P = panjang kelas = 7

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 11 – 5 = 6

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 11 – 6 = 5

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari

hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

92,48

42,45,44

54,075,44

56

675,44

Mo

154

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut

ini.

48,10

74,109

37

55,4060

37

45,8160885669

37

38

310112185669

138

38

176185669

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

155

LAMPIRAN 16

Hasil Postest Kelas Eksperimen

Hasil posttest dari kelas VIII.2 (Ek sperimen) adalah sebagai berikut.

60 60 63 66 66 66 66

69 69 69 72 72 72 72

72 75 75 75 75 75 78

81 81 81 81 81 81 81

84 84 87 87 87 90 90

93 93 93

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 93 dan

nilai minimum (Xmin) adalah 60. Sehingga dapat dibuat sebuah tabel

distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R),

banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh

berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

33

6093

minmax

XXR

b. Banyaknya Kelas (K)

6

21,6

21,51

58,13,31

38log3,31

log3,31

nK

Sehingga banyaknya kelas

adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

6

5,5

6

33

K

RP

Sehingga panjang kelasnya

adalah 6.

156

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut.

Kelas Batas

Kelas

Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

60 - 65 59,5 62,5 3 187,5 11718,75

66 - 71 65,5 68,5 7 479,5 32845,75

72 - 77 71,5 74,5 10 745 55502,5

78 - 83 77,5 80,5 8 644 51842

84 - 89 83,5 86,5 5 432,5 37411,25

90 - 95 89,5 92,5 5 462,5 42781,25

Jumlah (∑) 38 2951 232101,5

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat

ditentukan nilai rata-rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan deviasi

standar (S) nilai pretest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk

menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

66,77

38

2951

i

ii

f

xfX

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

f

Fn

PbMe 2

1

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 77,5

157

P = panjang kelas = 6

n = banyaknya data = 38

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 3 +7+10 = 20

f = nilai frekuensi kelas median = 8

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median

dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

28,84

78,65,77

13,165,77

8

2038.2

1

65,77

Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik

berikut ini.

21

1

bb

bPbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 77,5

P = panjang kelas = 6

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 8 – 10 = 2

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 8 – 5 = 3

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari

hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

158

9,79

4,25,77

4,065,77

32

265,77

Mo

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

903,8̀

27,79

37

05,2933

37

45,2291685,232101

37

38

87084015,232101

138

38

29515,232101

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

159

Hasil Posttest Kelas Kontrol

Hasil posttest dari kelas VIII.1 (Kontrol) adalah sebagai berikut.

51 51 54 54 54 57 60

60 60 60 60 63 63 63

63 69 69 69 69 69 69

69 75 75 75 75 75 78

78 78 81 81 81 81 81

81 84 87 96

Dari sana diperoleh bahwa nilai maksimum (Xmax) adalah 96 dan

nilai minimum (Xmin) adalah 51. Sehingga dapat dibuat sebuah tabel

distribusi frekuensi setelah terlebih dahulu menentukan nilai rentang (R),

banyaknya kelas (K), dan panjang kelas (P). Nilai ketiganya diperoleh

berdasarkan perhitungan berikut ini.

a. Rentang (R)

45

5196

minmax

XXR

b. Banyaknya Kelas (K)

6

21,6

21,51

58,13,31

38log3,31

log3,31

nK

Sehingga banyaknya kelas

adalah 6

c. Panjang Kelas (P)

8

5,7

6

45

K

RP

Sehingga panjang kelasnya

adalah 8.

160

Tabel distribusinya adalah sebagai berikut.

Kelas Batas

Kelas

Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

51 - 58 50,5 54,5 6 327,00 17821,50

59 - 66 58,5 62,5 9 562,50 35156,25

67 - 74 66,5 70,5 7 493,50 34791,75

75 - 82 74,5 78,5 13 1020,50 80109,25

83 - 90 82,5 86,5 2 173,00 14964,50

91 - 98 90,5 94,5 1 94,50 8930,25

Jumlah (∑) 38 2671,00 191773,50

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut maka dapat

ditentukan nilai rata-rata ( X ), median (Me), modus (Mo), dan deviasi

standar (S) nilai pretest ini. Berikut ini adalah perhitungan untuk

menentukan nilai-nilai tersebut.

a. Rata-rata ( X )

28,70

38

2671

i

ii

f

xfX

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini.

f

Fn

PbMe 2

1

161

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 74.5

P = panjang kelas = 8

n = banyaknya data = 38

F = nilai frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 6 + 9 + 7 = 22

f = nilai frekuensi kelas median = 13

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai Median

dari hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

42,79

92,45,74

615,085,74

13

2238.2

1

85,74

Me

c. Modus (Mo)

Nilai modus ditentukan dengan menggunakan rumus statistik

berikut ini.

21

1

bb

bPbMo

Dimana:

b = batas bawah kelas median = 74,5

P = panjang kelas = 8

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sebelumnya = 13 – 7 = 6

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi

kelas sesudahnya = 13 – 2 = 11

Berdasarkan data tersebut, maka dapat ditentukan nilai modus dari

hasil pretest ini adalah sebagai berikut.

162

3,77

8,25,74

35,085,74

116

685,74

Mo

d. Deviasi Standar (S)

Nilai deviasi standar ditentukan dengan rumus statistika berikut ini.

43,10`

92,108

37

32,4030

37

18,1877435,191773

37

38

71342415,191773

138

38

26715,191773

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

163

LAMPIRAN 17

Uji Normalitas Hasil Belajar (Pretest)

Uji normalitas menggunakan rumus kai kuadrat (chi square), yaitu:

i

i

E

EOX

2

12

Dimana: Oi : frekuensi observasi

Ei : frekuensi ekspektasi (harapan)

Kriteria pengujian nilai kai kuadrat didasarkan pada ketentuan berikut

ini.

a. jika X2

hitung ≤ X2

tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (Data berdistribusi

normal)

b. jika X2

hitung > X2

tabel,, maka Ho diterima dan Ha ditolak (data tidak berdistribusi

normal)

A. Kelas VIII.2 (Eksperimen)

Perolehan Nilai Pretest Kelas Eksperimen

24 30 30 30 30 33 33

33 36 36 36 36 39 39

42 42 42 42 45 45 45

48 48 48 48 51 51 51

51 51 51 54 54 57 57

60 63 63

Tabel Bantu Kai Kuadrat Kelas Eksperimen

Kelas fi.xi xi fi.

Xi2

batas

kelas

Z batas

kelas

luas Z

tabel Ei Oi

(Oi -

Ei)^2/Ei

23.5 -1.95

24 - 30 135 27 3645 0.0782 2.9716 5 1.3846

30.5 -1.26

31 - 37 238 34 8092 0.1772 6.7336 7 0.0105

37.5 -0.58

38 - 44 246 41 10086 0.2628 9.9864 6 1.5913

44.5 0.11

45 - 51 624 48 29952 0.2414 9.1732 13 1.5964

51.5 0.79

52 - 58 220 55 12100 0.1454 5.5252 4 0.4210

58.5 1.48

59 - 65 186 62 11532 0.0587 2.2306 3 0.2654

67.5 2.36

Jumlah 1649 267 75407 X2 5.2693

164

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada Lampiran 15 dan 16.

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus:

S

Xz

- Kelas Batas

Dimana X adalah nilai rata-rata dan S adalah nilai deviasi standar.

3. Menentukan luas z tabel.

z batas kelas 1,95 1,26 0,58 0,11 0,79 1,48 2,36

Luas z tabel 0,4744 0,3962 0,2190 0,0438 0,2852 0,4306 0,4893

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut.

a. Kelas 60 – 65

0782,03962,04744,0 z

b. Kelas 66 – 71

z = 0,3962 – 0,2190 = 0,1772

c. Kelas 72 – 77

z = 0,2190 + 0,0438 = 0,2628

d. Kelas 78 – 83

z = 0,2852 - 0,0438 = 0,2414

e. Kelas 84 – 89

z = 0,4306 – 0,2852 = 0,1454

f. Kelas 90 – 95

z = 0,4893 – 0,4306 = 0,0587

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus:

tabel luas zfE ii

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus berikut ini.

i

ii

E

EOX

2

2

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (X2

hitung) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7. Menguji hipotesis normalitas.

Nilai X2

tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 3 adalah 7,815. Untuk menguji

normalitas data dibandingkan X2

hitung dengan X2

tabel . Didapat bahwa X2

hitung <

X2

tabel . Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi normal)

165

B. Kelas VIII.I (Kontrol)

Perolehan Nilai Pretest Kelas Kontrol

24 30 33 33 33 36 36

36 36 36 39 39 42 42

44 45 45 45 45 45 48

48 48 48 48 51 54 54

54 54 54 54 60 60 60

63 63 63

Tabel Bantu Kai Kuadrat Kelas Kontrol

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas

kelas

Z

batas

kelas

luas Z

tabel Ei Oi

(Oi -

Ei)^2/Ei

23.5 -2.18

24 - 30 54 27 1458 0.0509 1.9342 2 0.0022

30.5 -1.51

31 - 37 272 34 9248 0.1349 5.1262 8 1.6111

37.5 -0.84

38 - 44 205 41 8405 0.2282 8.6716 5 1.5546

44.5 -0.18

45 - 51 528 48 25344 0.2593 9.8534 11 0.1334

51.5 0.49

52 - 58 330 55 18150 0.1891 7.1858 6 0.1957

58.5 1.16

59 - 65 372 62 23064 0.1013 3.8494 6 1.2015

67.5 2.02

68 - 74

Jumlah 1761 267 85669 X2 4.6985

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada Lampiran 15 dan 16.

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus:

S

Xz

- Kelas Batas

Dimana X adalah nilai rata-rata dan S adalah nilai deviasi standar.

3. Menentukan luas z tabel.

Z batas kelas 2,18 1,51 0,84 0,18 0,49 1,16 2,02

Luas z tabel 0,4854 0,4345 0,2996 0,0714 0,1879 0,3770 0,4783

166

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut.

a. Kelas 51 – 58

z = 0,4854 – 0,4345 = 0,0509

b. Kelas 59 – 66

z = 0,4345 – 0,2996 = 0,1349

c. Kelas 67 – 74

z = 0,2996 – 0,0714 = 0,2282

d. Kelas 75 – 82

z = 0,0714 + 0,1879 = 0,2593

e. Kelas 83 – 90

z = 0,3770 – 0,1879 = 0,1891

f. Kelas 91 – 98

z = 0,4783 – 0,3770 = 0,1013

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus:

tabel luas zfE ii

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:

i

ii

E

EOX

2

2

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (X2

hitung) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7. Menguji hipotesis normalitas.

Nilai X2

tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 3 adalah 7,815. Untuk menguji

normalitas data dibandingkan X2

hitung dengan X2

tabel . Didapat bahwa X2

hitung ≤

X2

tabel . Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi normal).

167

LAMPIRAN 18

Uji Normalitas Hasil Belajar (Posttest)

Uji normalitas menggunakan rumus kai kuadrat (chi square), yaitu:

i

i

E

EOX

2

12

Dimana: Oi : frekuensi observasi

Ei : frekuensi ekspektasi (harapan)

Kriteria pengujian nilai kai kuadrat didasarkan pada ketentuan berikut ini.

a. jika X2

hitung ≤ X2

tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (Data berdistribusi

normal)

b. jika X2

hitung > X2

tabel,, maka Ho diterima dan Ha ditolak (data tidak berdistribusi

normal)

A. Kelas VIII.2 (Eksperimen)

Perolehan Nilai Posttest Kelas Eksperimen

60 60 63 66 66 66 66

69 69 69 72 72 72 72

72 75 75 75 75 75 78

81 81 81 81 81 81 81

84 84 87 87 87 90 90

93 93 93

Tabel Bantu Kai Kuadrat Kelas Eksperimen

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas

kelas

Z batas

kelas

luas Z

tabel Ei Oi

(Oi -

Ei)^2/Ei

59.5 -2.04

60 - 65 187.5 62.5 11718.8 0.0646 2.4548 3 0.1211

65.5 -1.37

66 - 71 479.5 68.5 32845.8 0.1598 6.0724 7 0.1417

71.5 -0.69

72 - 77 745 74.5 55502.5 0.2469 9.3822 10 0.0407

77.5 -0.02

78 - 83 644 80.5 51842 0.2534 9.6292 8 0.2757

83.5 0.66

84 - 89 432.5 86.5 37411.3 0.1628 6.1864 5 0.2275

89.5 1.33

90 - 95 462.5 92.5 42781.3 0.0847 3.2186 5 0.9860

99.5 2.45

Jumlah 2951 465 232102 X2 1,792

168

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada Lampiran 4, 5, 6, dan 7.

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus:

S

Xz

- Kelas Batas

Dimana X adalah nilai rata-rata dan S adalah nilai deviasi standar.

3. Menentukan luas z tabel.

z batas kelas 2,04 1,37 0,69 0,02 0,66 1,33 1,45

Luas z tabel 0,4793 0,4147 0,2549 0,0080 0,2454 0,4082 0,4929

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut.

a. Kelas 60 – 65

0646,04147,04793,0 z

b. Kelas 66 – 71

z = 0,4147 – 0,2549 = 0,1598

c. Kelas 72 – 77

z = 0,2549 – 0,0080 = 0,2469

d. Kelas 78 – 83

z = 0,0080 + 0,2454 = 0,2534

e. Kelas 84 – 89

z = 0,4082 – 0,2454 = 0,1628

f. Kelas 90 – 95

z = 0,4082 – 0,4929 = 0,0847

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus:

tabel luas zfE ii

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus berikut ini.

i

ii

E

EOX

2

2

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (X2

hitung) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7. Menguji hipotesis normalitas.

Nilai X2

tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 3 adalah 7,815. Untuk menguji

normalitas data dibandingkan X2

hitung dengan X2

tabel . Didapat bahwa X2

hitung <

X2

tabel . Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi normal).

169

B. Kelas VIII.I (Kontrol)

Perolehan Nilai Posttest Kelas Kontrol

51 51 54 54 54 57 60

60 60 60 60 63 63 63

63 69 69 69 69 69 69

69 75 75 75 75 75 78

78 78 81 81 81 81 81

81 84 87 96

Tabel Bantu Kai Kuadrat Kelas Kontrol

Kelas fi.xi xi fi. Xi2 batas

kelas

Z batas

kelas

luas Z

tabel Ei Oi

(Oi -

Ei)^2/Ei

50.5 -1.90

51 - 58 327 54.5 17821.5 0.1005 3.8190 6 1.2456

58.5 -1.13

59 - 66 562.5 62.5 35156.3 0.2302 8.7476 9 0.0073

66.5 -0.36

67 - 74 493.5 70.5 34791.8 0.296 11.2480 7 1.6043

74.5 0.40

75 - 82 1020.5 78.5 80109.3 0.2236 8.4968 13 2.3866

82.5 1.17

83 - 90 173 86.5 14964.5 0.0948 3.6024 2 0.7128

90.5 1.94

91 - 98 94.5 94.5 8930.25 0.0243 0.8505 1 0.0263

100.5 2.89

Jumlah 2671 447 191774 X2 5.9829

Langkah-langkah penentuan nilai-nilai pada kolom tabel bantu tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Membuat tabel distribusi frekuensi seperti pada Lampiran 4, 5, 6, dan 7.

2. Menentukan z batas kelas dengan rumus:

S

Xz

- Kelas Batas

Dimana X adalah nilai rata-rata dan S adalah nilai deviasi standar.

3. Menentukan luas z tabel.

Z batas kelas 1,90 1,13 0,36 0,40 1,17 1,94 2,89

Luas z tabel 0,4713 0,3708 0,1406 0,1554 0,3790 0,4738 0,4981

170

Luas z tabel masing-masing kelas adalah sebagai berikut.

a. Kelas 51 – 58

z = 0,4713 – 0,3708 = 0,1005

b. Kelas 59 – 66

z = 0,3708 –0,1406 = 0,2302

c. Kelas 67 – 74

z = 0,1406+0,1554 = 0,296

d. Kelas 75 – 82

z = 0,1554 -0,3790= 0,2236

e. Kelas 83 – 90

z =0,3790– 0,4738 = 0,0948

f. Kelas 91 – 98

z = 0,4738– 0,4981=0,0243

4. Menghitung nilai Ei (frekuensi ekspektasi) dengan menggunakan rumus:

tabel luas zfE ii

5. Menentukan nilai kai kuadrat tiap-tiap kelas berdasarkan rumus:

i

ii

E

EOX

2

2

6. Menentukan jumlah kai kuadrat hitung (X2

hitung) dengan menjumlahkan nilai

kai kuadrat tiap-tiap kelas.

7. Menguji hipotesis normalitas.

Nilai X2

tabel dengan derajat kebebasan (dk) = 3 adalah 7,815. Untuk menguji

normalitas data dibandingkan X2

hitung dengan X2

tabel . Didapat bahwa X2

hitung ≤

X2

tabel . Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (data berdistribusi normal).

171

LAMPIRAN 19

Uji Homogenitas Hasil Belajar (Pretest)

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil pretest digunakan

uji F berdasarkan rumus berikut ini.

2

1

V

VF

dimana:

V1 : varians besar atau nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang

mempunyai deviasi standar terbesar.

V2 : varians kecil atau nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang

mempuyai deviasi standar terkecil.

Kriteria pengujian uji F didasarkan pada ketentuan berikut ini.

a. jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians

yang homogen)

b. jika Fhitung > Ftabel,, maka Hoditerima dan Ha ditolak (data memiliki varians

yang tidak homogen).

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas VIII.2 (Eksperimen).

Kelas Batas

Kelas

Nilai

Tengah (xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

24 - 30 23.5 27 5 135 3645

31 - 37 30.5 34 7 238 8092

38 - 44 37.5 41 6 246 10086

45 - 51 44.5 48 13 624 29952

52 - 58 51.5 55 4 220 12100

59 - 65 58.5 62 3 186 11532

Jumlah (∑) 246 267 38 1649 75407

Tabel Bantu Uji F Kelas VIII.1 (Kontrol)

Kelas Batas

Kelas

Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

24 - 30 23.5 27 2 54 1458

31 - 37 30.5 34 8 272 9248

38 - 44 37.5 41 5 205 8405

45 - 51 44.5 48 11 528 25344

52 - 58 51.5 55 6 330 18150

59 - 65 58.5 62 6 372 23064

Jumlah (∑) 246 267 38 1761 85669

172

B. Perhitungan Nilai Deviasi Standar

1. Kelas VIII.2 (Eksperimen)

19,10

03,104

37

08,3849

37

92,7155775407

37

38

271920175407

138

38

164975407

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

2. Kelas VIII.1 (Kontrol)

47,10

74,109

37

56,4060

37

44,8160885669

37

38

310112185669

138

38

176185669

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

173

C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai deviasi standar kedua data, maka nilai Fhitung-nya

adalah:

054,1

03,104

74,109

19,10

47,102

2

2

2

2

1

2

1

S

S

V

VFhitung

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan Fhitung dengan

Ftabel. Didapat bahwa derajat kebebasannya adalah (37;37), sehingga nilai Ftabel =

1,71 Terlihat bahwa Fhitung < Ftabel, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (kedua

data memiliki varians yang homogen).

174

LAMPIRAN 20

Uji Homogenitas Hasil Belajar (Posttest)

Untuk menguji homogenitas varians kedua data hasil posttest digunakan

uji F berdasarkan rumus berikut ini.

2

1

V

VF

dimana:

V1 : varians besar atau nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang

mempunyai deviasi standar terbesar.

V2 : varians kecil atau nilai kuadrat deviasi standar data kelompok yang

mempuyai deviasi standar terkecil.

Kriteria pengujian uji F didasarkan pada ketentuan berikut ini.

a. jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians

yang homogen)

b. jika Fhitung > Ftabel,, maka Hoditerima dan Ha ditolak (data memiliki varians

yang tidak homogen).

A. Tabel Bantu Uji F

Tabel Bantu Uji F Kelas VIII.2 (Eksperimen).

Kelas Batas

Kelas

Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

60 - 65 59,5 62,5 3 187,5 11718,75

66 - 71 65,5 68,5 7 479,5 32845,75

72 - 77 71,5 74,5 10 745 55502,5

78 - 83 77,5 80,5 8 644 51842

84 - 89 83,5 86,5 5 432,5 37411,25

90 - 95 89,5 92,5 5 462,5 42781,25

Jumlah (∑) 447 465 38 2951 232101,5

Tabel Bantu Uji F Kelas VIII.1 (Kontrol)

Kelas Batas

Kelas

Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi

(fi) fi . xi fi . xi

2

51 - 58 50,5 54,5 6 327,00 17821,50

59 - 66 58,5 62,5 9 562,50 35156,25

67 - 74 66,5 70,5 7 493,50 34791,75

75 - 82 74,5 78,5 13 1020,50 80109,25

83 - 90 82,5 86,5 2 173,00 14964,50

91 - 98 90,5 94,5 1 94,50 8930,25

Jumlah (∑) 423 447 38 2671,00 191773,50

175

B. Perhitungan Nilai Deviasi Standar

1. Kelas VIII.2 (Eksperimen)

903,8̀

27,79

37

05,2933

37

45,2291685,232101

37

38

87084015,232101

138

38

29515,232101

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

2. Kelas VIII.1 (Kontrol)

43,10`

92,108

37

32,4030

37

18,1877435,191773

37

38

71342415,191773

138

38

26715,191773

1

..

2

2

2

i

i

ii

ii

f

f

xfxf

S

i

176

C. Menentukan Nilai Fhitung dan Menguji Hipotesis Homogenitas

Berdasarkan nilai deviasi standar kedua data, maka nilai Fhitung-nya

adalah:

372,1

263,79

784,108

903,8

43,102

2

2

2

2

1

2

1

S

S

V

VFhitung

Untuk menguji homogenitas, maka harus membandingkan Fhitung dengan

Ftabel. Didapat bahwa derajat kebebasannya adalah (37;37), sehingga nilai Ftabel =

1,71 Terlihat bahwa Fhitung < Ftabel, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak (kedua

data memiliki varians yang homogen).

177

LAMPIRAN 21

Uji Hipotesis Pretest

Karena kedua data yang akan diuji perbedaannya bersifat normal dan

homogen (Lampiran 19 dan 20), maka rumus uji t yang digunakan adalah:

21

21

11

nndsg

XXt

dimana:

1X = rata-rata data kelompok kontrol

2X = rata-rata data kelompok eksperimen

dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok control dan kelompok

eksperimen

n1 = jumlah data kelompok kontrol

n2 = jumlah data kelompok eksperimen

Kriteria penentuan keputusan uji t adalah:

a. jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

b. jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut.

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui.

Dari nilai pretest diperoleh:

1X = 46,34

2X = 43,39

V1 = S12 = (10,48)

2 = 109,74

V2 = S22 = (10,19)

2 = 103,83

2. Menentukan nilai deviasi standar gabungan (dsg) dengan rumus berikut ini.

33,10

785,106

74

09,7902

74

71,384138,4060

23838

83,10313874,109138

2

11

21

2211

nn

VnVndsg

178

3. Menentukan nilai thitung berdasarkan rumus data-data yang telah diperoleh.

247,1

36557,2

95,2

229,033,10

95,2

0263,00263,033,10

95,2

38

1

38

133,10

39,4334,46

11

21

21

nndsg

XXt hitung

4. Menentukan nilai ttabel

Derajat kebebasan untuk mencari nilai ttabel adalah:

dk = n1 + n2 – 2 = 38 + 38 – 2 = 74

pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel diperoleh dengan interpolasi.

t(0,95)(70) = 2,00

t(0,95)(80) = 1,99

dengan interpolasi diperoleh nilai ttabel untuk dk=74 sebagai berikut.

996,1

004,000,2

)99,100,2(10

400,27495,0

t

Dengan cara interpolasi yang sama, maka nilai ttabel pada taraf signifikansi 1%

adalah:

t(0,99)(60) = 2,65

t(0,95)(120) = 2,64

jadi nilai ttabel dengan dk = 67 diperoleh

646,2

004,065,2

)64,265,2(10

465,27495,0

t

5. Menguji Hipotesis

Karena baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5% nilai thitung < ttabel, maka

H0 diterima dan Ha ditolak.

6. Memberikan interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95% dan 99%,

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

179

LAMPIRAN 22

Uji Hipotesis Postest

Karena kedua data yang akan diuji perbedaannya bersifat normal dan

homogen (Lampiran 19 dan 20), maka rumus uji t yang digunakan adalah:

21

21

11

nndsg

XXt

dimana:

1X = rata-rata data kelompok kontrol

2X = rata-rata data kelompok eksperimen

dsg = nilai deviasi standar gabungan data kelompok control dan kelompok

eksperimen

n1 = jumlah data kelompok kontrol

n2 = jumlah data kelompok eksperimen

Kriteria penentuan keputusan uji t adalah:

a. jika thitung > ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

b. jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Langkah-langkah menentukan nilai thitung adalah sebagai berikut.

1. Menentukan nilai-nilai yang telah diketahui.

Dari nilai posttest diperoleh:

1X = 70,28

2X = 77,66

V1 = S12 = (10,43)

2 = 108,78

V2 = S22 = (8,903)

2 = 79,26

2. Menentukan nilai deviasi standar gabungan (dsg) dengan rumus berikut ini.

69,9

02,94

74

48,6957

74

64,293286,4024

23838

26,7913878,108138

2

11

21

2211

nn

VnVndsg

180

3. Menentukan nilai thitung berdasarkan rumus data-data yang telah diperoleh.

326,3

219,2

38,7

229,069,9

38,7

0263,00263,069,9

38,7

38

1

38

169,9

28,7066,77

11

21

21

nndsg

XXthitung

4. Menentukan nilai ttabel

Derajat kebebasan untuk mencari nilai ttabel adalah:

dk = n1 + n2 – 2 = 38 + 38 – 2 = 74

pada taraf signifikansi 5% nilai ttabel diperoleh dengan interpolasi.

t(0,95)(70) = 2,00

t(0,95)(80) = 1,99

dengan interpolasi diperoleh nilai ttabel untuk dk=74 sebagai berikut.

996,1

004,000,2

)99,100,2(10

400,27495,0

t

Dengan cara interpolasi yang sama, maka nilai ttabel pada taraf signifikansi 1%

adalah:

t(0,99)(60) = 2,65

t(0,95)(120) = 2,64

jadi nilai ttabel dengan dk = 67 diperoleh

646,2

004,065,2

)64,265,2(10

465,27495,0

t

5. Menguji Hipotesis

Karena baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5% nilai thitung > ttabel, maka Ha

diterima dan H0 ditolak.

6. Memberikan interpretasi

Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas, pada taraf kepercayaan 95% dan 99%,

dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan pembelajaran

cooperative learning teknik Think-Pair-Share terhadap hasil belajar.

104

LAMPIRAN 4

NILAI LKS INDIVIDU

No Nama Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2 Pertemuan ke-3

1 Yohanes Lapono 70 70 80

2 Bela Ariska 50 60 60

3 Kiki Oktaviani 70 60 70

4 Ilham 70 70 80

5 Rizal 70 70 70

6 Sandika Ayu 60 80 70

7 Miftahul Janah 70 90. 80

8 Indah Silviani 60 70 70

9 Henggar 70 80 60

10 Rizal 70 70 80

11 Suprianto 60 70 70

12 Ramanda Salsabila 60 60 80

13 Ambros 60 80 80

14 Tri utami 70 70 70

15 Meisi 70 70 80

16 Nurkholilah 80 80 70

17 Corlenius 60 60 70

18 Ajeng 70 70 70

19 Angga Ari Muhammad 70 80 80

20 Andre Gunawan 70 80 60

21 Marlaf 70 55 60

22 Nurarifin 80 70 60

23 Eka Aryani 80 90 80

24 Anis Wijayanti 80 90 90

25 Muhammad Abdullah 70 80 63

26 Muhammad Futra 70 60 55

27 Julian 80 60 70

28 Sandi Raisman 80 80 65

29 Andre rian 70 70 60

30 Erik Ajeng Susilo 90 60 80

31 Mega Lestari 70 70 70

32 Azis Sabana 70 60 70

33 Suryadi 80 80 90

34 Deni Indra Saputra 80 70 70

35 Molhamok 70 70 80

36 Dita Anjani 70 70 70

37 Iftahul Ilhami Awalagri 90 70 80

38 Ketrin Bahana 60 70 70

Rata-rata 70 70 70

105

NILAI LKS KELOMPOK (BERPASANGAN)

Kelompok Nama Pertemuan ke

1

Pertemuan ke

2

Pertemuan ke

3

Pisang Yohanes Lapono

Bela Ariska

50 70 80

Jeruk Kiki Oktaviani

Ilham

55 70 70

Apel Rizal

Sandika Ayu

50 70 60

Mangga Miftahul Janah

Indah Silviani

50 80 80

Jambu Henggar

Rizal

50 80 60

Anggur Suprianto

Ramanda Salsabila

55 70 80

Duren Ambros

Tri utami

70 70 70

Salak Meisi

Nurkholilah

60 70 75

Markisa Corlenius

Ajeng

50 70 80

Stroberi Angga Ari Muhammad

Andre Gunawan

60 70 80

Bengkuang Marlaf

Nurarifin

60 80 80

Cerme Eka Aryani

Anis Wijayanti

80 90 100

Manggis Muhammad Abdullah

Muhammad Futra

60 80 75

Jambu biji Julian

Sandi Raisman

60 70 80

Nangka Andre rian

Erik Ajeng Susilo

80 90 90

Sirsak Mega Lestari

Azis Sabana

60 80 80

Nangka Suryadi

Deni Indra Saputra

60 90 80

Rambutan Molhamok

Dita Anjani

60 80 80

Lengkeng Iftahul Ilhami Awalagri

Ketrin Bahana

80 80 90

Rata-rata 60 80 80

106

LAMPIRAN 5

Kisi-kisi Instrumen Kognitif

Indikator I : Menunjukkan bagian-bagian jantung dan pembuluh darah melalui

gambar.

No Soal Kunci

Jawaban

Jenjang

1 Jantung manusia terdiri dari ....ruang

a. 2 b. 3 c. 4 d. 5

C CI

2 Untuk soal nomor 2 sampai 5 perhatikanlah skema sistem

peredaran darah di bawah ini!

Yang dimaksud pembuluh balik menunjukkan pada nomor….

a. 5 b. 7 c.8 d. 9

D C1

3 Yang dimaksud pembuluh kapiler menunjukkan pada nomor….

a. 5 b. 7 c.8 d. 9

C CI

4 Bilik kiri ditunjukan oleh nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

D CI

5 Nomor 2 pada gambar tersebut adalah....

a. aorta b. serambi kiri c. bilik kanan d. serambi kanan

D C2

6 Pernyataan manakah yang benar mengenai kerja jantung berikut

ini....

a. jika serambi menguncup, darah keluar dari jantung

b. jika bilik mengembang, darah keluar masuk dari jantung

c. jika serambi mengembang, darah masuk kedalam bilik

d. jika bilik menguncup, darah keluar dari jantung

D C2

7 Jantung berfungsi sebagai organ pemompa darah. Untuk memenuhi D C2

107

tugas tersebut maka.....

a.otot jantung serambi kiri lebih tebal dari otot serambi kanan

b.otot jantung bagian serambi lebih tebal dari bagian bilik

c.otot jantung bagian bilik kiri lebih tebal dari pada bilik kanan

d.otot jantung bagian bilik lebih tebal dari bagian serambi

8 Berikut merupakan ciri pembuluh darah vena (balik), kecuali.....

a. memiliki banyak katup di sepanjang pembuluh

b. terletak di dekat permukaan tubuh (kulit)

c. denyut tidak terasa ketika diraba

d. mengandung kadar O2 tinggi

D C3

9 Untuk menjawab soal nomor 9 dan 10 perhatikan tabel berikut!

No Dinding

pembuluh

Aliran

darah

Letak Denyut

1. Tipis,

elastis

Menuju

jantung

Tersembunyi

agak ke dalam

Tidak

terasa

2. Tipis,

kurang

elastis

Menuju

jantung

Dekat

permukaan

tubuh

Tidak

terasa

3. Tebal,

elastis

Dari

jantung

Tersembunyi

agak ke dalam

terasa

4. Tebal,

kurang

elastis

Dari

jantung

Dekat

permukaan

terasa

Sifat-sifat yang terdapat pada pembuluh nadi (arteri) adalah

nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

C C4

10 Sifat yang terdapat pada pembuluh balik (vena) adalah nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

B C4

11 Perbedaan antara pembuluh arteri dan vena adalah....

a. arteri mengalirkan darah keluar atrium kiri sedangkan vena

mengalirkan masuk atrium kanan

b. arteri mengalirkan darah keluar dari jantung sedangkan vena

mengalirkan darah masuk jantung

c. arteri berpangkal pada bilik kanan sedangkan vena bermuara pada

serambi kanan

d. arteri mengalirkan darah bersih dan vena mengalirkan darah kotor

B C2

12 Fungsi jantung adalah.....

a. memompa darah ke seluruh tubuh

b. menghasilkan eritrosit

c. menghasilkan leukosit

d. menyaring sisa matabolisme dari darah

A CI

108

Indikator 2 : Menerangkan alur peredaran darah pada manusia.

No Soal Kunci

Jawaban

Jenjang

13 Untuk soal nomor 13 sampai 16, perhatikanlah skema sistem

predaran darah di bawah ini!

Pembuluh darah yang banyak mengandung karbondioksida (CO2)

adalah.....

a. 6 dan 7 b. 9 dan 10 c. 6 dan 10 d. 9 dan 7

B C3

14 Urutan nomor untuk peredaran darah besar adalah.....

a. 4-5-7-8-9-2 c. 2-9-8-7-5-4

b. 3-10-11-6-1 d. 4-1-6-11-10

A C4

15 Urutan nomor untuk peredaran darah kecil......

a. 2-8-7-6-5-4 c. 3-5-6-7-9-4

b. 2-9-8-7-5-4 d. 3-10-11-6-1

D C4

16 Bagian jantung yang banyak mengandung oksigen (O2) adalah.....

a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 1 dan 4 d. 3 dan 4

C C3

17 Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran

darah tertutup karena darah mengalir di dalam....

a. kulit b. jantung c. pembuluh darah d. Rongga dada

C C2

18 Pembuluh balik (vena) paru-paru dilalui darah yang mengangkut.... a. O2 dari jantung c. O2 ke jantung b. CO2 dari jantung d. CO2 ke jantung

C C3

19 Vena yang membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung adalah..... a. vena kava superior c. aorta b. vena kava inferior d. Arteri

B C2

20 Dalam sistem peredaran darah manusia darah melewati jantung sebanyak..... a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali

B CI

109

21 Peredaran darah dari jantung keseluruh jaringan tubuh dan kembali

ke jantung di sebut.....

a. peredaran darah terbuka c. peredaran darah kecil

b. peredaran darah besar d. peredaran darah tertrutup

B C2

22 Sistem peredaran darah manusia disebut peredaran darah ganda,

karena....

a. darah selalu beredar di dalam pembuluh darah

b. darah beredar di luar pembuluh darah

c. darah melewati jantung dua kali peredaran

d. darah melewati jantung dua kali setiap satu kali peredaran

D C2

23 Ruang jantung yang berisi darah kaya oksigen adalah....

a. serambi kanan dan srambi kiri

b. serambi kanan dan bilik kanan

c. serambi kanan dan bilik kiri

d. serambi kiri dan bilik kiri

D C2

24 Sebelum diedarkan, darah yang kaya....dari paru-paru, masuk ke

dalam jantung, yaitu pada ruang serambi kiri lali ke...untuk

dipompa ke seluruh tubuh.

a. O2-bilik kiri c. O2-bilik kanan

b. CO2-bilik kiri d. CO2-bilik kanan

A C3

Indikator 3: Mengidentifikasi penggolongan darah dan transfusi darah

No Soal Kunci

Jawaban

Jenjang

25 Jika terjadi kecelakaan, seorang anak bergolongan darah B

memerlukan tambahan darah dari orang bergolongan darah....

a. A atau B b. AB atau O c. B atau O d. A atau O

C C2

26 Apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen tetapi

dalam plasmanya darahnya mengandung aglutinin a dan b maka

golongan darah orang tersebut adalah...

a. O b. AB c. A d. B

A C2

27 Pada sistem golongan darah A.B.O jika seseorang mempunyai

golongan darah AB berarti darahnya memiliki kandungan....

a. aglutinogen B dan aglutinin A

b. aglutinogen A dan aglutinin B

c. aglutinin A dan B

d. aglutinogen A dan B

D C3

28 Apabila sampel darah diberikan zat anti A tidak menggumpal,

maka kemungkinan di dalam eritrosit dan pelasma darahnya

tedapat.....

a. aglutinin A dan aglutinogen a

D C4

110

b. aglutinin a dan aglutinogen A

c. aglutinogen A dan aglutinin a

d. aglutinogen A dan aglutinin b

29 Aglutinasi adalah....

a. orang yang menerima darah

b. proses penggumpalan darah

c. orang yang memberikan darah

d. proses tranfusi darah

B CI

30 Jika terjadi kecelakaan, seorang anak bergolongan darah A

memerlukan tambahan darah dari orang bergolongan darah....

a. B atau AB b. A atau O c. A atau B d. AB atau O

B C3

31 Orang yang memberikan darahnya disebut.....

a. donor b. Resepien c. Aglutinogen d. aglutinin

A CI

32 Transfusi darah donor yang bergolongan B ke resipien yang

bergolongan A menyebabkan penggumpalan darah, karena....

a. bertemunya aglutinogen B dengan aglutinin b

b. bertemunya aglutinogen A dengan aglutinin a

c. bertemunya aglutinogen B dengan aglutinin a

d. bertemunya aglutinogen A dengan aglutinin b

A C4

33 Orang yang menerima darah disebut....

a. donor b. resepien c. aglutinogen d. aglutinin

B CI

34 Orang yang tidak memiliki aglutinogen A maupun aglutinogen B,

tetapi memimiliki antiaglutinogen A (anti A) dan antiaglutinogen B

(anti B) didalam plasma darah termasuk golongan darah ...

a. O b. B c. AB d. A

A C3

35 Di jalan Rumah sakit Fatmawati terjadi kecelakaan antara

pengemudi mobil dan pengendara motor, kedua pengemudi

tersebut mengalami luka-luka yang cukup parah.Kedua orang

tersebut bergolongan darah O sehingga memerlukan tambahan

darah dari orang yang bergolongan .....

a. A b. B c. AB d. O

D C4

36 Dalam kegiatan tranfusi darah, sebagai resefien yang harus

diperhatikan adalah....

a. antiaglutinogen c. golongan darah

b. aglutinogen d. Pendonor

B C2

111

Indikator 4: Membedakan ciri-ciri sel darah beserta fungsinya

No Soal Kunci

Jawaban

Jenjang

37 Di bawah ini yang bukan merupakan fungsi darah adalah....

a. membunuh kuman penyakit

b. menghantarkan rangsang

c. membekukan darah

d. menjaga suhu tubuh

B CI

38 Sel darah yang berperan mengangkut O2 adalah.....

a. eritrosit b. leukosi c. trombosit d. monosit

A C2

39 Pada saat terjadi luka, yang melakukan pembekuan darah adalah....

a. plasma darah b.trombosit c. eritrosit d.leukosit

B C2

40 Pernyataan yang benar mengenai sel darah putih di bawah ini

adalah....

a. membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh

b. mengangkut O2 keseluruh tubuh

c. melakukan pembekuan darah jika terjadi luka

d. mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh

A C2

41 Fungsi hemoglobin adalah.....

a. membawa CO2 ke jaringan

b. membunuh kuman penyakit

c. membantu dalam proses pembekuan darah

d. mengikat O2 untuk diedarkan keseluruh tubuh

D C1

42 Yang menunjukan perbedaan sel darah merah dan sel darah

putih….

Sel darah merah Sel darah putih

A Mengandung O2 dan CO2 Tidak mengikat oksigen

B Bentuk berubah-rubah,

tidak berinti

Bentuk tetap

C Berperan dalam peroses

pembekuan darah

Membunuh kuman

penyakit

D Tidak berinti, bulat pipih,

mengandung hemoglobin

Berinti, bentuk tidak

tetap, membunuh

/melawan benda asing

D C4

43 Seorang anak dengan ciri-ciri sering kejang, pertumbuhan tulang

tidak normal dan pembekuan darahnya lambat kemungkinan

kekurangan...

a. Vitamin K b. Unsur Ca c. Vitamin D d. Unsur P

B C3

44 Dibawah ini merupakan ciri pembuluh getah bening (limfa),

kecuali.....

C C4

112

a. termasuk peredaran darah terbuka

b. hanya terdiri dari pembuluh vena (balik)

c. pembuluh limfa memiliki satu katup

d. kelenjar limfa menghasilkan sel darah putih

45 Yang bukan merupakan fungsi sistem peredaran limpa adalah....

a.mengangkut hasil pencernaan lemak

b.melawan kuman

c.menjaga kesetabilan tubuh

d.mengembalikan cairan darah jaringan tubuh kepembuluh balik

C C4

46

Gambar di atas merupakan sel darah.....

a. eritrosit b. plasma darah c. trombosit d. Leukosit

A C3

47 Bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah adalah.....

a. antibodi dan fibrinogen c. trombosit dan fibrinogen

b. trombosit dan antibodi d. leukosit dan trombosit

C C2

48 Terbentuknya benang-benang fibrin yang menyebabkan darah

menjadi beku dikarenakan.....

a. trombokinase mengubah protombin

b. fibrinogen mengubah trombin

c. trombin mengubah protombin

d. trombokinase mengubah fibrinogen

A C2

Indikator 5: Menyebutkan contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem

peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

No Soal Kunci

Jawaban

Jenjang

49 Kelainan karena darah tidak dapat membeku disebut...

a. anemia b. leukimia c. talasemia d. hemophilia

D CI

50 Jika pada seseorang diketahui jumlah sel darah putihnya kurang

dari normal di bawah 5.000 sel/mm3

, dapat dipastikan orang itu

menderita...

a. tekanan rendah c. tekanan darah tinggi

b. infeksi d. leukopenia

D C3

51 Bila dalam sirkulasi darah seseorang terdapat leukosit dalam

jumlah besar maka orang ini menderita penyakit...

a. Leukopenia c. sianosis

b. leukemia d. serangan jantung

B C4

52 Penderita anemia (kurang darah) dapat disebabkan oleh.... C C3

113

a. berkurangnya tekanan darah

b. volume darah darah bertambah

c. berkurang Hb dalam sel darah merah

d. darah kekurangan pelasma

53 Penyakit yang berhubungan dengan gangguan/kelainan pada sistem

peredaran darah manusia, kecuali.....

a. hipertensi b. hemofilia c. anemia d. Sembelit

D CI

54 Leukimia adalah suatu kondisi dimana terdapat suatu penambahan

sel darah yang besar pada….

a. eritrosit b. fibrinogen c. trombosit d. leukosit

D C2

55 Seorang penderita diabetes sebaiknya menggunakan pemanis

buatan karena….

a. kalorinya tinggi c. lebih manis

b. kalorinya rendah d. lebih murah

B C2

56 Bagian darah yang berfungsi memberantas kuman-kuman penyakit

adalah….

a. antibiotik b. eritrosit c. leukosit d. trombosit

C C2

57 Hal-hal berikut dapat meningkatkan jumlah leukosit kecuali……..

a. terinfeksi cacing c. terinfeksi kuman tifus

b. b. menderita stres d. menderita radang paru-paru

C C3

58 Penyakit dimana keadaan darah tak mampu membawa oksigen

yang cukup disebut….

a. talasemia b.anemia c. leukemia d. hemofilia

B C1

59 Penyakit kondisi di mana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri

akibat gangguan pada jantung disebut….

a. talasemia b. agina c. leukemia d. hemofilia

B CI

60 Penyakit atherosklerosis terjadi akibat penumpukan lemak,

kolesterol dan berbagai bahan lainnya pada dinding pembuluh

balik. Penumpukan ini dapat menyebabkan .....

a. penyempitan dinding arteri

b. berkurangnya pasokan darah keotot jantung

c. tidak lancarnya aliran darah menuju jantung

d. kurangnya jumlah sel darah merah

A C4

114

LAMPIRAN 6

UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN

Nama :

Hari/Tanggal :

Mata pelajaran :

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar dengan

memberikan tanda silang (X)

1. Jantung manusia terdiri dari ....ruang

a. 2 b. 3 c. 4 d. 5

Untuk soal nomor 2 sampai 5 perhatikanlah skema sistem peredaran darah di

bawah ini!

2. Yang dimaksud pembuluh balik menunjukkan pada nomor….

a. 5 b. 7 c.8 d. 9

3. Yang dimaksud pembuluh kapiler menunjukkan pada nomor….

a. 5 b. 7 c.8 d. 9

4. Bilik kiri ditunjukan oleh nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

5. Nomor 2 pada gambar tersebut adalah....

a. aorta b. serambi kiri c. bilik kanan d. serambi kanan

6. Pernyataan manakah yang benar mengenai kerja jantung berikut ini....

a. jika serambi menguncup, darah keluar dari jantung

b. jika bilik mengembang, darah keluar masuk dari jantung

c. jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik

d. jika bilik menguncup, darah keluar dari jantung

7. Jantung berfungsi sebagai organ pemompa darah. Untuk memenuhi tugas tersebut

maka.....

a. otot jantung serambi kiri lebih tebal dari otot serambi kanan

b. otot jantung bagian serambi lebih tebal dari bagian bilik

c. otot jantung bagian bilik kiri lebih tebal dari pada bilik kanan

d. otot jantung bagian bilik lebih tebal dari bagian serambi

115

8. Berikut merupakan ciri pembuluh darah vena (balik), kecuali.....

a. memiliki banyak katup di sepanjang pembuluh

b. terletak di dekat permukaan tubuh (kulit)

c. denyut tidak terasa ketika diraba

d. mengandung kadar O2 tinggi

Untuk menjawab soal nomor 9 dan 10 perhatikan tabel berikut!

No Dinding

pembuluh

Aliran

darah

Letak Denyut

1. Tipis, elastis Menuju

jantung

Tersembunyi

agak ke dalam

Tidak terasa

2. Tipis,

kurang

elastis

Menuju

jantung

Dekat

permukaan

tubuh

Tidak terasa

3. Tebal,

elastis

Dari

jantung

Tersembunyi

agak ke dalam

terasa

4. Tebal,

kurang

elastis

Dari

jantung

Dekat

permukaan

terasa

9. Sifat-sifat yang terdapat pada pembuluh nadi (arteri) adalah nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

10. Sifat yang terdapat pada pembuluh balik (vena) adalah nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

11. Perbedaan antara pembuluh arteri dan vena adalah....

a. arteri mengalirkan darah keluar atrium kiri sedangkan vena mengalirkan masuk

atrium kanan

b. arteri mengalirkan darah keluar dari jantung sedangkan vena mengalirkan darah

masuk jantung

c. arteri berpangkal pada bilik kanan sedangkan vena bermuara pada serambi

kanan

d. arteri mengalirkan darah bersih dan vena mengalirkan darah kotor

12. Fungsi jantung adalah.....

a. memompa darah ke seluruh tubuh

b. menghasilkan eritrosit

c. menghasilkan leukosit

d. menyaring sisa matabolisme dari darah

116

Untuk soal nomor 13 sampai 16, perhatikanlah skema sistem predaran darah di

bawah ini!

13. Pembuluh darah yang banyak mengandung karbon dioksida adalah.....

a. 6 dan 7 b. 9 dan 10 c. 6 dan 10 d. 9 dan 7

14. Urutan nomor untuk peredaran darah besar adalah.....

a. 4-5-7-8-9-2 b. 3-10-11-6-1 c. 2-9-8-7-5-4 d. 4-1-6-11-10

15. Urutan nomor untuk peredaran darah kecil......

a. 2-8-7-6-5-4 b. 2-9-8-7-5-4 c. 3-5-6-7-9-4 d. 3-10-11-6-1-4

16. Bagian jantung yang banyak mengandung oksigen adalah.....

a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 1 dan 4 d. 3 dan 4

17. Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup

karena darah mengalir di dalam....

a. kulit b. jantung c. pembuluh darah d. rongga dada

18. Pembuluh balik (vena) paru-paru dilalui darah yang mengangkut....

a. O2 dari jantung b. CO2 dari jantung c. O2 ke jantung d. CO2 ke jantung

19. Vena yang membawa darah, yang mengandung CO2 dari bagian bawah tubuh ke

serambi kanan jantung adalah.....

a. vena kava superior b. vena kava inferior c. aorta d. arteri

20. Dalam sistem peredaran darah manusia darah melewati jantung sebanyak.....

a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali

21. Peredaran darah dari jantung keseluruh jaringan tubuh dan kembali ke jantung di

sebut.....

a. peredaran darah terbuka c. peredaran darah kecil

b. peredaran darah besar d. peredaran darah tertrutup

22. Sistem peredaran darah manusia disebut peredaran darah ganda, karena....

a. darah selalu beredar di dalam pembuluh darah

b. darah beredar di luar pembuluh darah

c. darah melewati jantung dua kali peredaran

d. darah melewati jantung dua kali setiap satu kali peredaran

117

23. Ruang jantung yang berisi darah kaya oksigen adalah....

a. serambi kanan dan srambi kiri c. serambi kanan dan bilik kiri

b. serambi kanan dan bilik kanan d. serambi kiri dan bilik kiri

24. Sebelum diedarkan, darah yang kaya....dari paru-paru, masuk kedalam jantung,

yaitu pada ruang serambi kiri lalu ke...untuk dipompa ke seluruh tubuh.

a. O2-bilik kiri b. CO2-bilik kiri c. O2-bilik kanan d. CO2-bilik kanan

25. Jika terjadi kecelakaan, seorang anak bergolongan darah B memerlukan tambahan

darah dari orang bergolongan darah....

a. A atau B b. AB atau O c. B atau O d. A atau O

26. Apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen tetapi dalam plasma

darahnya mengandung aglutinin a dan b maka golongan darah orang tersebut

adalah...

a. O b. AB c. A d. B

27. Pada sistem golongan darah A.B.O jika seseorang mempunyai golongan darah

AB berarti darahnya memiliki kandungan....

a. aglutinogen B dan aglutinin A c. aglutinin A dan B

b. aglutinogen A dan aglutinin B d. aglutinogen A dan B

28. Apabila sampel darah diberikan zat anti A tidak menggumpal, maka kemungkinan

di dalam eritrosit dan pelasma darahnya tedapat.....

a. aglutinin A dan aglutinogen a

b. aglutinin a dan aglutinogen A

c. aglutinogen A dan aglutinin a

d. aglutinogen A dan aglutinin b

29. Aglutinasi adalah....

a. orang yang menerima darah

b. proses penggumpalan darah

c. orang yang memberikan darah

d. proses tranfusi darah

30. Jika terjadi kecelakaan, seorang anak bergolongan darah A memerlukan tambahan darah dari orang bergolongan darah.... a. B dan AB b. A dan O c. A dan B d. AB dan O

31. Orang yang memberikan darahnya disebut..... a. donor b. Resepien c. Aglutinogen d. Aglutinin

32. Transfusi darah donor yang bergolongan B ke resipien yang bergolongan A menyebabkan penggumpalan darah, karena.... a. bertemunya aglutinogen B dengan aglutinin b b. bertemunya aglutinogen A dengan aglutinin a c. bertemunya aglutinogen B dengan aglutinin a d. bertemunya aglutinogen A dengan aglutinin b

33. Orang yang menerima darah disebut.... a. donor b. resepien c. aglutinogen d. aglutinin

118

34. Orang yang tidak memiliki aglutinogen A maupun aglutinogen B, tetapi

memimiliki antiaglutinogen A (anti A) dan antiaglutinogen B (anti B) didalam

plasma darah termasuk golongan darah ...

a. O b. B c. AB d. A

35. Di jalan Rumah sakit Fatmawati terjadi kecelakaan antara pengemudi mobil dan

pengendara motor, kedua pengemudi tersebut mengalami luka-luka yang cukup

parah.Kedua orang tersebut bergolongan darah O sehingga memerlukan tambahan

darah dari orang yang bergolongan .....

a. A b. B c. AB d. O

36. Dalam kegiatan tranfusi darah, sebagai resefien yang harus diperhatikan adalah....

a. antiaglutinogen b. aglutinogen c. golongan darah d. Pendonor

37. Di bawah ini yang bukan merupakan fungsi darah adalah....

a. membunuh kuman penyakit

b. menghantarkan rangsang

c. membekukan darah

d. menjaga suhu tubuh

38. Sel darah yang berperan mengangkut O2 adalah.....

a. eritrosit b. leukosi c. trombosit d. Monosit

39. Pada saat terjadi luka, yang melakukan pembekuan darah adalah....

a. plasma darah b.trombosit c. eritrosit d.leukosit

40. Pernyataan yang benar mengenai sel darah putih di bawah ini adalah....

a. membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh

b. mengangkut O2 keseluruh tubuh

c. melakukan pembekuan darah jika terjadi luka

d. mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh

41. Fungsi hemoglobin adalah.....

a. membawa CO2 ke jaringan

b. membunuh kuman penyakit

c. membantu dalam proses pembekuan darah

d. mengikat O2 untuk diedarkan keseluruh tubuh

42. Yang menunjukan perbedaan sel darah merah dan sel darah putih….

Sel darah merah Sel darah putih

A Mengandung O2 dan CO2 Tidak mengikat oksigen

B Bentuk berubah-rubah,

tidak berinti

Bentuk tetap

C Berperan dalam peroses

pembekuan darah

Membunuh kuman

penyakit

D Tidak berinti, bulat pipih,

mengandung hemoglobin

Berinti, bentuk tidak

tetap, membunuh

/melawan benda asing

119

43. Seorang anak dengan ciri-ciri sering kejang, pertumbuhan tulang tidak normal dan

pembekuan darahnya lambat kemungkinan kekurangan...

a. Vitamin K b. Unsur Ca c. Vitamin D d. Unsur P

44. Dibawah ini merupakan ciri pembuluh getah bening (limfa), kecuali.....

a. termasuk peredaran darah terbuka

b. hanya terdiri dari pembuluh vena (balik)

c. pembuluh limfa memiliki satu katup

d. kelenjar limfa menghasilkan sel darah putih

45. Yang bukan merupakan fungsi sistem peredaran limpa adalah....

a. mengangkut hasil pencernaan lemak

b. melawan kuman

c. menjaga kesetabilan tubuh

d. mengembalikan cairan darah jaringan tubuh kepembuluh balik

46. Gambar di atas merupakan sel darah.....

a. eritrosit b. plasma darah c. trombosit d. Leukosit

47. Bagian darah yang berperan dalam pembekuan darah adalah.....

a. antibodi dan fibrinogen c. trombosit dan fibrinogen

b. trombosit dan antibodi d. leukosit dan trombosit

48. Terbentuknya benang-benang fibrin yang menyebabkan darah menjadi beku

dikarenakan.....

a. trombokinase mengubah protombin

b. fibrinogen mengubah trombin

c. trombin mengubah protombin

d. trombokinase mengubah fibrinogen

49. Kelainan karena darah sukar dapat membeku disebut...

a. anemia b. leukemia c. talasemia d. hemofilia

50. Jika pada seseorang diketahui jumlah sel darah putihnya kurang dari normal di

bawah 5.000 sel/mm3

, dapat dipastikan orang itu menderita...

a. tekanan rendah c. tekanan darah tinggi

b. infeksi d. leukopenia

51. Bila dalam sirkulasi darah seseorang terdapat leukosit dalam jumlah besar maka

orang ini menderita penyakit...

a. leukopenia b. leukimia c. sianosis d. serangan jantung

52. Penderita anemia (kurang darah) dapat disebabkan oleh....

a. berkurangnya tekanan darah c. berkurang Hb dalam sel darah nerah

b. volume darah darah bertambah d. darah kekurangan pelasma

53. Penyakit yang berhubungan dengan gangguan/kelainan pada sistem peredaran

darah manusia, kecuali.....

120

a. hipertensi b. hemofilia c. anemia d. Sembelit

54. Leukimia adalah suatu kondisi dimana terdapat suatu penambahan yang besar

pada….

a. eritrosit b. fibrinogen c. trombosit d. leukosit

55. Seorang penderita diabetes sebaiknya menggunakan pemanis buatan karena….

a. kalorinya tinggi b. kalorinya rendah c. lebih manis d. lebih murah

56. Bagian darah yang berfungsi memberantas kuman-kuman penyakit adalah….

a. antibiotik b. eritrosit c. leukosit d. trombosit

57. Hal berikut dapat meningkatkan jumlah leukosit kecuali……..

a. terinfeksi cacing c. terinfeksi kuman tifus

b. menderita stres d. menderita radang paru-paru

58. Penyakit dimana keadaan darah tak mampu membawa oksigen yang cukup

disebut….

a. talasemia b. anemia c. leukemia d. hemfilia

59. Penyakit kondisi di mana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri akibat

gangguan pada jantung disebut….

a. talasemia b. agina c. leukimia d. hemofilia

60. Penyakit atherosklerosis terjadi akibat penumpukan lemak, kolesterol dan

berbagai bahan lainnya pada dinding pembuluh balik. Penumpukan ini dapat

menyebabkan .....

a. penyempitan dinding arteri

b. berkurangnya pasokan darah keotot jantung

c. tidak lancarnya aliran darah menuju jantung

d. kurangnya jumlah sel darah merah

121

LAMPIRAN 7.

Jawaban

1. C 21. B 41. D

2. D 22. D 42. D

3. C 23. D 43. B

4. D 24. A 44. C

5. D 25. C 45. C

6. D 26. A 46. A

7. D 27. D 47. C

8. D 28. D 48. A

9. C 29. B 49. D

10. B 30. B 50. D

11. B 31. A 51. B

12. A 32. A 52. C

13. B 33. B 53. D

14. A 34. A 54. D

15. D 35. D 55. B

16. C 36. B 56. C

17. C 37. B 57. C

18. C 38. A 58. B

19. B 39. B 59. B

20. B 40 A 60. A

134

LAMPIRAN 9

UJI COBA PRETEST DAN POSTEST

Nama :

Hari/Tanggal :

Mata pelajaran :

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang dianggap paling benar dengan

memberikan tanda silang (X)

Untuk soal nomor 1 perhatikanlah skema sistem peredaran darah di bawah

ini!

1. Bilik kiri ditunjukan oleh nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

2. Pernyataan manakah yang benar mengenai kerja jantung berikut ini....

a. jika serambi menguncup, darah keluar dari jantung

b. jika bilik mengembang, darah keluar masuk dari jantung

c. jika serambi mengembang, darah masuk ke dalam bilik

d. jika bilik menguncup, darah keluar dari jantung

3. Jantung berfungsi sebagai organ pemompa darah. Untuk memenuhi tugas

tersebut maka.....

a. otot jantung serambi kiri lebih tebal dari otot serambi kanan

b. otot jantung bagian serambi lebih tebal dari bagian bilik

c. otot jantung bagian bilik kiri lebih tebal dari pada bilik kanan

d. otot jantung bagian bilik lebih tebal dari bagian serambi

Untuk menjawab soal nomor 4 perhatikan tabel berikut!

No Dinding

pembuluh

Aliran darah Letak Denyut

1. Tipis, elastis Menuju

jantung

Tersembunyi

agak ke dalam

Tidak terasa

2. Tipis, kurang

elastis

Menuju

jantung

Dekat

permukaan

tubuh

Tidak terasa

3. Tebal, elastis Dari jantung Tersembunyi

agak ke dalam

terasa

4. Tebal, kurang

elastis

Dari jantung Dekat

permukaan

terasa

135

4. Sifat-sifat yang terdapat pada pembuluh balik (vena) adalah nomor....

a. 1 b. 2 c. 3 d. 4

Untuk soal nomor 5-7 perhatikanlah skema sistem predaran darah di bawah

ini!

5. Pembuluh darah yang banyak mengandung karbon dioksida adalah.....

a. 6 dan 7 b. 9 dan 10 c. 6 dan 10 d. 9 dan 7

6. Urutan nomor untuk peredaran darah kecil......

a. 2-8-7-6-5-4 b. 2-9-8-7-5-4 c. 3-5-6-7-9-4 d. 3-10-11-6-1-4

7. Bagian jantung yang banyak mengandung oksigen adalah.....

a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 1 dan 4 d. 3 dan 4

8. Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah

tertutup karena darah mengalir di dalam....

a. kulit b. jantung c. pembuluh darah d. rongga dada

9. Vena yang membawa darah, yang mengandung CO2 dari bagian bawah tubuh

ke serambi kanan jantung adalah.....

a. vena kava superior b. vena kava inferior c. aorta d. arteri

10. Dalam sistem peredaran darah manusia darah melewati jantung sebanyak.....

a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. 4 kali

11. Sistem peredaran darah manusia disebut peredaran darah ganda, karena....

a. darah selalu beredar di dalam pembuluh darah

b. darah beredar di luar pembuluh darah

c. darah melewati jantung dua kali peredaran

d. darah melewati jantung dua kali setiap satu kali peredaran

12. Ruang jantung yang berisi darah kaya oksigen adalah....

a. serambi kanan dan srambi kiri c. serambi kanan dan bilik kiri

b. serambi kanan dan bilik kanan d. serambi kiri dan bilik kiri

13. Jika terjadi kecelakaan, seorang anak bergolongan darah B memerlukan

tambahan darah dari orang bergolongan darah....

a. A atau B b. AB atau O c. B atau O d. A atau O

14. Apabila dalam sel darah merahnya tidak terdapat aglutinogen tetapi dalam

plasma darahnya mengandung aglutinin a dan b maka golongan darah orang

tersebut adalah...

a. O b. AB c. A d. B

136

15. Pada sistem golongan darah A.B.O jika seseorang mempunyai golongan darah

AB berarti darahnya memiliki kandungan....

a. aglutinogen B dan aglutinin A c. aglutinin A dan B

b. aglutinogen A dan aglutinin B d. aglutinogen A dan B

16. Apabila sampel darah diberikan zat anti A tidak menggumpal, maka

kemungkinan di dalam eritrosit dan pelasma darahnya tedapat.....

a. aglutinin A dan aglutinogen a c. aglutinogen A dan aglutinin a

b. aglutinin a dan aglutinogen A d. aglutinogen A dan aglutinin b

17. Aglutinasi adalah....

a. orang yang menerima darah c. orang yang memberikan darah

b. proses penggumpalan darah d. proses tranfusi darah

18. Jika terjadi kecelakaan, seorang anak bergolongan darah A memerlukan

tambahan darah dari orang bergolongan darah....

a. B atau AB b. A atau O c. A atau B d. AB atau O

19. Orang yang memberikan darahnya disebut.....

a. donor b. Resepien c. Aglutinogen d. Aglutinin

20. Orang yang menerima darah disebut....

a. donor b. resepien c. aglutinogen d. aglutinin

21. Orang yang tidak memiliki aglutinogen A maupun aglutinogen B, tetapi

memimiliki antiaglutinogen A (anti A) dan antiaglutinogen B (anti B) didalam

plasma darah termasuk golongan darah ...

a. O b. B c. AB d. A

22. Di jalan Rumah sakit Fatmawati terjadi kecelakaan antara pengemudi mobil

dan pengendara motor, kedua pengemudi tersebut mengalami luka-luka yang

cukup parah.Kedua orang tersebut bergolongan darah O sehingga memerlukan

tambahan darah dari orang yang bergolongan .....

a. A b. B c. AB d. O

23. Fungsi hemoglobin adalah.....

a. membawa CO2 ke jaringan

b. membunuh kuman penyakit

c. membantu dalam proses pembekuan darah

d. mengikat O2 untuk diedarkan keseluruh tubuh

24. Yang menunjukan perbedaan sel darah merah dan sel darah putih….

Sel darah merah Sel darah putih

A Mengandung O2 dan CO2 Tidak mengikat oksigen

B Bentuk berubah-rubah,

tidak berinti

Bentuk tetap

C Berperan dalam peroses

pembekuan darah

Membunuh kuman

penyakit

D Tidak berinti, bulat pipih,

mengandung hemoglobin

Berinti, bentuk tidak

tetap, membunuh

/melawan benda asing

25. Dibawah ini merupakan ciri pembuluh getah bening (limfa), kecuali.....

a. termasuk peredaran darah terbuka

b. hanya terdiri dari pembuluh vena (balik)

137

c. pembuluh limfa memiliki satu katup

d. kelenjar limfa menghasilkan sel darah putih

26. Gambar di atas merupakan sel darah.....

a. eritrosit b. plasma darah c. trombosit d. Leukosit

27. Terbentuknya benang-benang fibrin yang menyebabkan darah menjadi beku

dikarenakan.....

a. trombokinase mengubah protombin

b. fibrinogen mengubah trombin

c. trombin mengubah protombin

d. trombokinase mengubah fibrinogen

28. Kelainan karena darah sukar dapat membeku disebut...

a. anemia b. leukemia c. talasemia d. hemofilia

29. Jika pada seseorang diketahui jumlah sel darah putihnya kurang dari normal di

bawah 5.000 sel/mm3

, dapat dipastikan orang itu menderita...

a. tekanan rendah c. tekanan darah tinggi

b. infeksi d. leukopenia

30. Bila dalam sirkulasi darah seseorang terdapat leukosit dalam jumlah besar

maka orang ini menderita penyakit...

a. leukopenia b. leukositosis c. sianosis d. serangan jantung

31. Penderita anemia (kurang darah) dapat disebabkan oleh....

a. berkurangnya tekanan darah c. berkurang Hb dalam sel darah merah

b. volume darah darah bertambah d. darah kekurangan pelasma

32. Bagian darah yang berfungsi memberantas kuman-kuman penyakit adalah….

a. antibiotik b. eritrosit c. leukosit d. trombosit

33. Penyakit kondisi di mana timbul rasa sakit pada dada sebelah kiri akibat

gangguan pada jantung disebut….

a. talasemia b. agina c. leukimia d. hemofilia

89

LAMPIRAN 3

LEMBAR KERJA SISWA.1

Materi : Sistem Peredaran Darah

NAMA INDIVIDU: TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada pertemuan kali ini siswa diharapkan dapat:

1. Menunjukkan bagian-bagian jantung dan pembuluh darah melalui

gambar.

2. Menerangkan alur peredaran darah pada manusia.

3. Membedakan antara pembuluh arteri dan vena.

Think :Berpikirlah sejenak secara mandiri dan gunakan buku

referensi yang kalian miliki dalam memperoleh jawaban atas

pertanyaan tersebut.

PERTANYAAN.

1. Isilah tanda panah pada gambar dibawah ini sesuai dengan nomor

yang telah diberikan keterangan

90

Keterangan:

Pembuluh darah arteri (nadi) Bilik kanan

Pembuluh darah vena (vena) Serambi kanan

Pembuluh darah arteri paru-paru Serambi kiri

Pembuluh darah vena paru-paru Paru-paru

Bilik kanan Pembuluh kapiler

Jawaban No. 1

2 a. Urutkanlah alur peredaran darah pada manusia jika dimulai dari

bilik kiri (perhatikan gambar)

b. Menurut kalian, peredaran darah besar di mulai dari ruang

jantung yang disebut……dan kembali ke……

c. Urutkanlah peredaran darah kecil sesuai gambar

Jawaban No. 2

91

NAMA KELOMPOK :

1.

2.

PAIR: Diskusikanlah jawabanmu secara berpasangan yang diikuti

dengan menuliskan jawaban hasil diskusi pada lembar jawaban

(dikolom) yang telah disediakan.

1. Isilah tanda panah pada gambar dibawah ini sesuai dengan nomor

yang telah diberikan keterangan

Keterangan:

Pembuluh darah arteri (nadi) Bilik kanan

Pembuluh darah vena (vena) Serambi kanan

Pembuluh darah arteri paru-paru Serambi kiri

Pembuluh darah vena paru-paru Paru-paru

Bilik kanan Pembuluh kapiler

92

Jawaban No. 1

3 a. Urutkanlah alur peredaran darah pada manusia jika dimulai dari

bilik kiri (perhatikan gambar)

b. Menurut kalian, peredaran darah besar di mulai dari ruang

jantung yang disebut……dan kembali ke……

c. Urutkanlah peredaran darah kecil sesuai gambar

Jawaban No. 2

3. Lengkapilah tabel perbedaan pembuluh arteri dan vena berikut ini.

No Faktor pembeda Arteri Vena

1 Dinding

pembuluh

2 Letak

93

3 Tekanan

4 Katup

5 Arah aliran

4. a. Ada berapa tahap cara kerja jantung jelaskan?

b. Jelaskan perbedaan sistem peredaran darah besar dengan

peredarah darah kecil?

Jawaban No. 4

SHARE: Setiap pasangan yang terpilih mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas.

94

LEMBAR KERJA SISWA 2

Materi : Sistem Peredaran Darah

NAMA INDIVIDU :

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah diskusi pada pertemuan kali ini siswa diharapkan dapat:

1. Mengidentifikasi penggolongan darah

2. Membedakan ciri-ciri sel darah

Think: Berpikirlah sejenak secara mandiri dan gunakan buku referensi

yang kalian miliki dalam memperoleh jawaban atas pertanyaan

tersebut

Pertanyaan.

1. a. Mengapa setiap orang perlu mengetahui golongan darahnya?

b. Apa yang dimaksud dengan aglutinasi?

c. Mengapa darah jika ditetesi serum anti A dan serum anti B

mengalami penggumpalan?

Jawaban no. 1

Jawaban no 2

Resepien Donor

2. Pernahkah kalian mendengar seseorang karena sakit dan menjalani

operasi, ia membutuhkan transfusi darah? Apakah semua golongan

darah dapat diberikan atau diterima oleh orang lain?

Lengkapilah tabel 1.1!

95

Tabel 1.1

Resepien Donor

A B AB O

A

B

AB

O

Keterangan:

+ = cocok, tidak terjadi aglutinasi

- = tidak cocok, terjadi aglutinasi

3. A. Golongan darah apa saja yang dapat memberikan darahnya pada

golongan darah berikut?

a. Golongan darah A :…

b. Golongan darah AB :…

c. Golongan darah B :…

d. Golongan darah O :…

B. Golongan darah apa saja yang dapat menerima dari golongan darah

berikut ini:

a. Golongan darah A :……

b. Golongan darah AB :……

c. Golongan darah B :……

d. Golongan darah O :.....

Jawaban no. 3

96

NAMA KELOMPOK :

1.

2.

PAIR: Diskusikanlah jawabanmu secara berpasangan yang diikuti dengan

menuliskan jawaban hasil diskusi pada lembar jawaban (dikolom) yang

telah disediakan

1. a. Mengapa setiap orang perlu mengetahui golongan darahnya?

b. Apa yang dimaksud dengan aglutinasi?

c. Mengapa darah jika ditetesi serum anti A dan serum anti B

mengalami penggumpalan?

Jawaban no. 1

Jawaban no 2

Resepien Donor

2. Pernahkah kalian mendengar seseorang karena sakit dan menjalani

operasi, ia membutuhkan transfusi darah? Apakah semua golongan

darah dapat diberikan atau diterima oleh orang lain?

Lengkapilah tabel 1.1!

Tabel 1.1!

Resepien Donor

A B AB O

A

B

AB

O

Keterangan:

+ = cocok, tidak terjadi aglutinasi

- = tidak cocok, terjadi aglutinasi

97

3. A. Golongan darah apa saja yang dapat memberikan darahnya pada

golongan darah berikut?

a. Golongan darah A :…

b. Golongan darah AB :…

c. Golongan darah B :…

d. Golongan darah O :…

B. Golongan darah apa saja yang dapat menerima dari golongan darah

berikut ini:

a. Golongan darah A :……

b. Golongan darah AB :……

c. Golongan darah B :……

d. Golongan darah O :.....

Jawaban no. 3

A

B

C

98

Gambar 1.1

4. Perhatikan gambar 1.1! kemudian identifikasikan gambar yang ditunjukan

oleh anak panah berdasarkan pada tabel di bawah ini!

NO Nama sel

darah

bentuk ukuran Warna fungsinya

A

B

C

SHARE: Setiap pasangan yang terpilih mempresentasikan hasil diskusinya

didepan kelas.

99

LEMBAR KERJA SISWA 3

Materi : Sistem Peredaran Darah

NAMA INDIVIDU :

TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada pertemuan kali ini siswa diharapkan dapat:

1) Siswa dapat menyebutkan contoh kelainan darah yang biasa

dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2) Siswa dapat menyebutkan contoh kelainan pembuluh darah dan

jantung yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Think:Berpikirlah sejenak secara mandiri dan gunakan buku referensi

yang kalian miliki dalam memperoleh jawaban atas pertanyaan

tersebut.

Pertanyaan.

Kegiatan I.Penyakit kelainan darah

1. a. Dibawah ini adalah gambar pembuluh darah manusia yang sedang

mengalami proses pembekuan darah. Gambar manakah yang

menunjukan pembekuan darah pada manusia normal dan pada

penderita hemofilia (darah sukar membeku)?

Gambar 1................... gambar 2..................

100

2. Amatilah gambar a dan b di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan

berikut dengan gambar.

Gambar a Gambar b

a. Gambar sel apakah di atas?

b. Apa perbedaan antara gambar a dan gambar b?

c. Apa yang terjadi jika di tubuh kita mengalami seperti gambar b?

d. Apakah nama penyakit dari kelaianan sel darah di atas?

Jawaban no.I & 2

101

NAMA KELOMPOK :

1.

2.

PAIR : Diskusikanlah jawabanmu secara berpasangan yang diikuti

dengan menuliskan jawaban hasil diskusi pada lembar jawaban

yang telah disediakan.

Pertanyaan.

Kegiatan I.Penyakit kelainan darah

1. Dibawah ini adalah gambar pembuluh darah manusia yang sedang

mengalami proses pembekuan darah. Gambar manakah yang

menunjukan pembekuan darah pada manusia normal dan pada

penderita hemofilia (darah sukar membeku)?

Gambar 1................... gambar 2..................

2. Amatilah gambar a dan b di bawah ini, kemudian jawablah

pertanyaan berikut dengan gambar.

Gambar a Gambar b

102

a. Gambar sel apakah di atas?

b. Apa perbedaan antara gambar a dan gambar b?

c. Apa yang terjadi jika di tubuh kita mengalami seperti gambar b?

d. Apakah nama penyakit dari kelaianan sel darah di atas?

Jawaban no.I

Kegiatan 2: Penyakit kelainan pembuluh darah

Bacalah wacana dibawah ini!

pernahkah kalian mendengar tentang penyakit jantung atau

stroke?kedua penyakit tersebut diakibatkan karena terdapatnya

penumpukan lemak atau kolesterol pada dinding pembuluh darah.

Apabila penyempitan ini terus bertambah menyebabkan penyempitan

dinding pembuluh darah arteri. Akibatnya terdapat gangguan aliran

nutrisi dan oksigen pada jaringan atau orang yang dituju. Bila

penyempitan ini terjadi pada pembuluh darah arteri yang menuju

jantung dapat menyebabkan serangan jantung, apabila terjadi pada

pembuluh darah arteri yang menuju ke otak, dapat menyebabkan

stroke.

Penimbunan lemak pada

dinding pembuluh darah arteri

1

Pembuluh tersumbat oleh

suatu bekuan darah

2

103

3. a. Gambar di atas adalah penampang

melintang pembuluh darah arteri (nadi). Gambar tersebut

menjelaskan terjadinya proses penyempitan pembuluh arteri

oleh lemak. Tugas kalian adalah memasangkan pernyataan gambar

diatas sesuai dengan gambar yang kalian anggap cocok dengan

memberi tanda panah.

b. Urutkan yang benar terjadinya penyempitan pembuluh darah

dimulai digambar no......lalu......lalu.......dan........

c. Apakah nama penyakit yang terjadi akibat terdapatnya

penumpukan lemak pada pembuluh darah arteri?

Jawaban no. 3

SHARE :Setiap pasangan yang terpilih mempresentasikan hasil

diskusinya didepan kelas

Terjadi robekan pada dinding

pembuluh arteri

3

Potongan melintang pembuluh

arteri normal 4

66

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMP 2 PGRI Ciputat

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VIII/I

Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40’

Pertemuan Ke : I

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Komptensi Dasar : Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1. Menunjukkan bagian-bagian jantung dan pembuluh darah melalui gambar.

2. Menerangkan alur peredaran darah pada manusia.

A. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian jantung dan pembuluh darah

melalui gambar.

2. Siswa dapat menerangkan alur peredaran darah pada manusia.

3. Siswa dapat membedakan antara pembuluh arteri dan vena.

B. Materi Pembelajaran.

a. Jantung.

b. Pembuluh darah.

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan Ekspositori.

67

Metode Ceramah.

D. Langkah-Langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke-1

Tahapan

kegiatan

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

a. Guru mengabsen kehadiran

siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan konsep

akan dipelajari yaitu

Jantung dan Pembuluh

Jantung.

c. Apersepsi dan motivasi:

“Mengapa kerja jantung

sangat mempengaruhi

kesehatan manusia?”

“bagaimanakah darah bisa

mengalir ke seluruh tubuh?

dan apakah hanya jantung

yang berperan dalam

peredaran darah?

a. Siswa merespon

panggilan guru.

b. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

c. .Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.

10’

Inti a. Guru menjelaskan tema-tema

di papan tulis yang akan

dibahas pada jantung dan

pembuluh darah.

b. Guru memperlihatkan

gambar dan menjelaskan

bagian-bagian jantung dan

pembuluh darah.

c. Guru mengajak siswa untuk

memberikan pendapat

mengenai materi ini.

a. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

b. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

c. Siswa merespon

dengan menjawab

pertanyaan guru.

40’

68

d. Guru memberikan

penjelasan atas pertanyaan

dan pendapat siswa.

d. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

20’

Penutup a. Guru memberi kesimpulan

dari materi yang disajikan.

b. Guru memberi salam.

a. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

b. Siswa menjawabnya.

10’

E. Alat, Bahan dan Media.

Papan tulis dan Spidol.

Gambar

F. Sumber Belajar

Buku Paket, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudistira, 2009)

Buku Paket, IPA SMP Kelas VIII, Semester 1,(Jakarta: Erlangga, 2006)

G. Penilaian Hasil Belajar.

1) Teknik Penilaian:

Tes Tertulis.

2) Instrumen

Tes PG.

Tes Isian.

Jakarta, 9 Agustus 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP 2 PGRI Ciputat. Guru mata pelajaran

NIP NIP.

75

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP 2 PGRI Ciputat

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VIII/I

Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40’

Pertemuan Ke : I

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Komptensi Dasar : Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1. Menunjukkan bagian-bagian jantung dan pembuluh darah melalui gambar.

2. Menerangkan alur peredaran darah pada manusia.

A. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian jantung dan pembuluh darah

melalui gambar.

2. Siswa dapat menerangkan alur peredaran darah pada manusia.

3. Siswa dapat membedakan antara pembuluh arteri dan vena.

B. Materi Pembelajaran

a. Jantung.

b. Pembuluh darah.

76

C. Model dan teknik Pembelajaran

Model : Cooperative Learning.

Teknik : Think-Pair-Share.

D. Langkah-Langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke-1

Tahapan

kegiatan

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

a. Guru mengabsen

kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan

konsep yang akan

dipelajari yaitu jantung

dan pembuluh darah.

c. Apersepsi:

“ Mengapa sistem

peredaran darah seperti

halnya sistem

transportasi?

“Bagaimanakah darah

bisa mengalir ke seluruh

tubuh?

a. Siswa merespon

panggilan guru.

b. Siswa

memperhatikan

penjelasan dari guru.

c. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

5’

INTI

Kegiatan

individu.

a. Guru menjelaskan

bagian-bagian jantung

dan peredaran darah pada

manusia.

b. Guru meminta siswa

untuk menunjukkan

a. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

b. Siswa yang ditunjuk

oleh guru maju untuk

15’

15’

77

(Think)

bagian jantung dan

fungsi komponen darah

manusia pada media

gambar yang telah

disediakan oleh guru

c. Guru mengkondisikan

siswa dan menentukan

kelompok pasangan.

Kemudian memberikan

pertanyaan konsep

permasalahan yang di

sampaikan guru kepada

siswa untuk dijawab

secara individu dalam

bentuk LKS.

mengisi bagian-bagian

jantung dan fungsi

komponen darah pada

manusia melalui

media gambar.

c. Siswa mengetahui

pasangan masing-

masing. Siswa berpikir

(Think) secara

mandiri, siswa

mencari jawaban dari

buku sumber yang

ada.

Diskusi

Kelompok

(Pairing)

d. Guru mengarahkan

kepada siswa untuk

mendiskusikan hasil

jawaban kepada masing-

masing pasangan yang

telah ditentukan.

e. Guru memberikan

arahan kepada siswa

untuk menggabungkan

ide atau jawaban mereka.

d. Siswa saling

berpasangan dengan

teman yang sudah

ditentukan oleh guru

untuk mendiskusikan

masing-masing

jawaban yang telah

diproleh pairing.

e. Setiap pasangan

bekerja sama dan

berdiskusi dengan

pasangannya untuk

menggabungkan

jawaban serta

membandingkan

pengetahuannya.

15’

78

Laporan

diskusi.

(Share)

.

f. Guru memilih beberapa

kelompok secara acak

untuk berbagi dengan

seluruh kelas.

g. kesempatan kepada siswa

lain untuk menanggapi

dan mengeluarkan

idenya.

h. Guru menggali perbedaan

konsep masing-masing

kelompok siswa dari hasil

presentasi kelas .

f. Siswa melaksanakan

tahap (Share)

kelompok . Masing-

masing pasangan

terpilih

mempresentasikan

hasil diskusinya

kepada teman

sekelasnya.

g. Siswa menanggapi dan

merespon presentasi

temannya.

h. Siswa melengkapi

informasi dari hasil

diskusi berpasangan.

25’

Penutup

a. Guru mengintruksikan

kepada seluruh siswa

mencari sumber diskusi

untuk pertemuan

selanjutnya.

b. Guru memberi salam.

a. Siswa memperhatikan

tugas dari guru.

b. Siswa menjawabnya.

5’

E. Alat, Bahan dan Media.

Papan tulis dan Spidol

Gambar

79

F. Sumber Belajar

Lembar Kerja Siswa ( LKS)

Buku Paket, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudistira, 2009)

Buku Paket, IPA SMP Kelas VIII, Semester 1,(Jakarta: Erlangga, 2006)

G. Penilaian Hasil Belajar.

1) Teknik Penilaian:

Tes Tertulis

2) Instrumen

Tes PG

Tes Isian

Jakarta, 9 Agustus 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP 2 PGRI Ciputat. Guru mata pelajaran

NIP NIP.

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP 2 PGRI Ciputat

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VIII/I

Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40’

Pertemuan Ke : 2

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Komptensi Dasar : Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1. Mengidentifikasi penggolongan darah

2. Membedakan ciri-ciri sel darah

A. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi penggolongan darah

2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri sel darah

B. Materi Pembelajaran

Darah dan Peredaran Darah

C. Model dan teknik Pembelajaran

Model : Cooperative Learning.

Teknik : Think-Pair-Share.

84

D. Langkah-Langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke-2

Tahapan

kegiatan

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

a. Guru mengabsen

kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan

konsep yang akan

dipelajari yaitu jantung

dan pembuluh darah.

c. Apersepsi

‘‘Mengapa setiap orang

perlu mengetahui

golongan darahnya?

‘‘Mengapa darah yang

keluar dari tubuh saat

kalian terluka

akan cepat mengering?”

a. Siswa merespon

panggilan guru.

b. Siswa

memperhatikan

penjelasan dari guru.

c. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

5’

INTI

a. Guru menjelaskan

penggolongan darah dan

menjelaskan perbedaan

leukosit, trombosit dan

eritrosit melaui media

gambar pada karton

besar yang telah

disediakan oleh guru..

a. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

15’

85

Kegiatan

individu.

(Think)

b. Guru mengkondisikan

siswa dan menentukan

kelompok pasangan.

Kemudian memberikan

pertanyaan konsep

permasalahan yang di

sampaikan guru kepada

siswa untuk dijawab

secara individu dalam

bentuk LKS.

b. Siswa mengetahui

pasangan masing-

masing. Siswa berpikir

(Think) secara

mandiri, siswa

mencari jawaban dari

buku sumber yang

ada.

15’

Diskusi

Kelompok

(Pairing)

c. Guru mengarahkan

kepada siswa untuk

mendiskusikan hasil

jawaban kepada masing-

masing pasangan yang

telah ditentukan.

d. Guru memberikan

arahan kepada siswa

untuk menggabungkan

ide atau jawaban mereka.

c. Siswa saling

berpasangan dengan

teman yang sudah

ditentukan oleh guru

untuk mendiskusikan

masing-masing

jawaban yang telah

diproleh pairing.

d. Setiap pasangan

bekerja sama dan

berdiskusi dengan

pasangannya untuk

menggabungkan

jawaban serta

membandingkan

pengetahuannya.

15’

86

Laporan

diskusi.

(Share)

e. Guru memilih beberapa

kelompok secara acak

untuk berbagi dengan

seluruh kelas.

f. Guru memberi

kesempatan kepada siswa

lain untuk menanggapi

dan mengeluarkan

idenya.

g. Guru menggali perbedaan

konsep masing-masing

kelompok siswa dari hasil

presentasi kelas .

e. Siswa melaksanakan

tahap (Share)

kelompok . Masing-

masing pasangan

terpilih

mempresentasikan

hasil diskusinya

kepada teman

sekelasnya.

f. Siswa menanggapi dan

merespon presentasi

temannya.

g. Siswa melengkapi

informasi dari hasil

diskusi berpasangan.

25’

Penutup

a. Guru mengintruksikan

kepada seluruh siswa

mencari sumber diskusi

untuk pertemuan

selanjutnya.

b. Guru memberi salam.

a. Siswa memperhatikan

tugas dari guru.

b. Siswa menjawabnya.

5’

87

E. Alat, Bahan dan Media.

Papan tulis dan Spidol

gambar

F. Sumber Belajar

Lembar Kerja Siswa ( LKS)

Buku Paket, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudistira, 2009)

Buku Paket, IPA SMP Kelas VIII, Semester 1,(Jakarta: Erlangga, 2006)

G. Penilaian Hasil Belajar.

1) Teknik Penilaian:

Tes Tertulis

2) Instrumen

Tes PG

Tes Isian

Jakarta, 19 Mei 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP 2 PGRI Ciputat. Guru mata pelajaran

NIP. NIP.

69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMP 2 PGRI Ciputat

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VIII/I

Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40’

Pertemuan Ke : 2

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Komptensi Dasar : Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1. Mengidentifikasi penggolongan darah.

2. Membedakan ciri-ciri sel darah.

A. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi penggolongan darah.

2. Siswa dapat membedakan ciri-ciri sel darah.

3. Siswa dapat menjelaskan penentuan tranfusi darah.

B. Materi Pembelajaran

Darah dan Peredaran Darah.

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan Ekspositori.

Metode Ceramah.

D. Langkah-Langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke-2

70

Tahapan

kegiatan

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

a. Guru mengabsen

kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan

konsep akan dipelajari

yaitu Peredaran darah

dan darah.

c. Apersepsi dan motivasi

“Mengapa setiap orang

perlu mengetahui

golongan darahnya?

“Mengapa darah yang

keluar dari tubuh saat

kalian terluka akan cepat

mengering?”

a. Siswa merespon

panggilan guru.

b. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

c. Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.

10’

Inti a. Guru menjelaskan tema-

tema di papan tulis yang

akan dibahas pada

peredaran darah dan

darah.

b. Guru menjelaskan

penggolongan darah dan

tranfusi darah.

c. Guru mengajak siswa

untuk memberikan

pendapat mengenai materi

ini.

a. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

b. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

c. Siswa merespon dengan

menjawab pertanyaan

guru.

40’

d. Guru memberikan

penjelasan atas

pertanyaan dan pendapat

siswa.

d. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

20’

71

Penutup a. Guru memberi

kesimpulan dari materi

yang disajikan.

b. Guru memberi salam.

a. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

b. Siswa menjawabnya.

10’

E. Alat, Bahan dan Media.

Papan tulis dan Spidol

Gambar

F. Sumber Belajar

Buku Paket, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudistira, 2009)

Buku Paket, IPA SMP Kelas VIII, Semester 1,(Jakarta: Erlangga, 2006)

G. Penilaian Hasil Belajar.

1) Teknik Penilaian:

Tes Tertulis

2) Instrumen

Tes PG

Tes Isian

Jakarta, 11 Agustus 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP 2 PGRI Ciputat. Guru mata pelajaran

NIP. NIP.

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah : SMP 2 PGRI Ciputat

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VIII/I

Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40’

Pertemuan Ke : 3

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Komptensi Dasar : Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia

dan hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1. Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berhubungan dengan

sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berhubungan dengan

sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa dapat menjelaskan kelainan peredaran darah akibat faktor genetik

dan non genetik.

B. Materi Pembelajaran.

Kelainan Penyakit Sistem Peredaran Darah

C. Metode Pembelajaran

Pendekatan Ekspositori

Metode Ceramah

73

D. Langkah-Langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke-3

Tahapan

kegiatan

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

a. Guru mengabsen kehadiran

siswa.

b. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan konsep

akan dipelajari yaitu Jantung

dan Pembuluh Jantung.

c. Apersepsi dan motivasi:

“Apakah yang dimaksud

dengan penyakit jantung

koroner?”

a. Siswa merespon

panggilan guru.

b. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

c. Siswa menjawab

pertanyaan dari guru.

10’

Inti a. Guru menjelaskan tema-tema

di papan tulis yang akan

dibahas pada Kelainan

Penyakit Sistem Peredaran

Darah.

b. Guru mengajak siswa untuk

memberikan pendapat

mengenai materi ini.

a. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

b. Siswa merespon

dengan menjawab

pertanyaan guru

40’

c. Guru memberikan

penjelasan atas pertanyaan

dan pendapat siswa.

c. Siswa memperhatikan

penjelasan guru.

20’

Penutup a. Guru memberi kesimpulan

dari materi yang disajikan.

b. Guru memberi salam

a. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

b. Siswa menjawabnya.

10’

E. Alat, Bahan dan Media.

Papan tulis dan Spidol

74

Gambar

F. Sumber Belajar

Buku Paket, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudistira, 2009)

Buku Paket, IPA SMP Kelas VIII, Semester 1,(Jakarta: Erlangga, 2006)

G. Penilaian Hasil Belajar.

1) Teknik Penilaian:

Tes Tertulis

2) Instrumen

Tes PG

Tes Isian

Jakarta, 19 Mei 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP 2 PGRI Ciputat. Guru mata pelajaran

NIP. NIP.

85

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMP 2 PGRI Ciputat

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : VIII/I

Pokok Bahasan : Sistem Peredaran Darah Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40’

Pertemuan Ke : 3

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Komptensi Dasar : Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan.

Indikator :

1. Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem

peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

A. Tujuan pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem

peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa dapat menjelaskan kelainan peredaran darah akibat faktor genetik dan

non genetik.

B. Materi Pembelajaran

Kelainan Penyakit Sistem Peredaran Darah

C. Model dan teknik Pembelajaran

Model : Cooperative Learning.

Teknik : Think-Pair-Share.

86

D. Langkah-Langkah Pembelajaran.

Pertemuan ke-3

Tahapan

kegiatan

Kegiatan Alokasi

waktu Guru Siswa

Pendahuluan

a. Guru mengabsen

kehadiran siswa.

b. Guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan

konsep yang akan

dipelajari yaitu jantung

dan pembuluh darah.

c. Apersepsi

Apakah yang dimaksud

dengan penyakit

leukimia.

a. Siswa merespon

panggilan guru.

b. Siswa

memperhatikan

penjelasan dari guru.

c. Siswa menjawab

pertanyaan dari

guru.

5’

INTI

Kegiatan

individu.

(Think)

a. Guru penggolongan

darah.

b. Guru mengkondisikan

siswa dan menentukan

kelompok pasangan.

Kemudian memberikan

pertanyaan konsep

permasalahan yang di

sampaikan guru kepada

siswa untuk dijawab

secara individu dalam

bentuk LKS.

a. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru.

b. Siswa mengetahui

pasangan masing-

masing. Siswa berpikir

(Think) secara

mandiri, siswa

mencari jawaban dari

buku sumber yang

ada.

15’

15’

87

Diskusi

Kelompok

(Pairing)

c. Guru mengarahkan

kepada siswa untuk

mendiskusikan hasil

jawaban kepada masing-

masing pasangan yang

telah ditentukan.

d. Guru memberikan

arahan kepada siswa

untuk menggabungkan

ide atau jawaban mereka.

c. Siswa saling

berpasangan dengan

teman yang sudah

ditentukan oleh guru

untuk mendiskusikan

masing-masing

jawaban yang telah

diproleh pairing.

d. Setiap pasangan

bekerja sama dan

berdiskusi dengan

pasangannya untuk

menggabungkan

jawaban serta

membandingkan

pengetahuannya.

15’

Laporan

diskusi.

(Share)

e. Guru memilih beberapa

kelompok secara acak

untuk berbagi dengan

seluruh kelas.

f. Guru memberi

kesempatan kepada siswa

lain untuk menanggapi

dan mengeluarkan

idenya.

g. Guru menggali perbedaan

konsep masing-masing

kelompok siswa dari hasil

e. Siswa melaksanakan

tahap (Share)

kelompok . Masing-

masing pasangan

terpilih

mempresentasikan

hasil diskusinya

kepada teman

sekelasnya.

f. Siswa menanggapi dan

merespon presentasi

temannya.

g. Siswa melengkapi

informasi dari hasil

diskusi berpasangan.

25’

88

presentasi kelas .

Penutup

a. Guru mengintruksikan

kepada seluruh siswa

mencari sumber diskusi

untuk pertemuan

selanjutnya.

b. Guru memberi salam.

a. Siswa memperhatikan

tugas dari guru.

b. Siswa menjawabnya.

5’

E. Alat, Bahan dan Media.

Papan tulis dan Spidol

Gambar

F. Sumber Belajar

Lembar Kerja Siswa ( LKS)

Buku Paket, IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Jakarta: Yudistira, 2009)

Buku Paket, IPA SMP Kelas VIII, Semester 1,(Jakarta: Erlangga, 2006)

G. Penilaian Hasil Belajar.

1) Teknik Penilaian:

Tes Tertulis

2) Instrumen

Tes PG

Tes Isian

Jakarta, 20 Agustus 2010

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMP 2 PGRI Ciputat. Guru mata pelajaran

NIP. NIP.