keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

168
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: SUPRIATI K 3108054 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Upload: hoangdat

Post on 12-Jan-2017

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU

AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Oleh:

SUPRIATI

K 3108054

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU

AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh:

SUPRIATI

K 3108054

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bimbingan dan Konseling,

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 3: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Supriati

NIM : K3108054

Jurusan/ Program Studi : IP/ Bimbingan dan Konseling

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “KEEFEKTIFAN BIMBINGAN

KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK

MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS

VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN

2012-2013” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu,

sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

tercantum dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 28 Desember 2012

Yang membuat pernyataan

Supriati

Page 4: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Siti Mardiyati, M.Si ____________

Sekretaris : Dra. Wardatul Djannah, M.Pd ____________

Anggota I : Dr. Siti S. Fadhilah, M.Pd ____________

Anggota II : Drs. Ahmad Syamsuri, MM ____________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 19600727 198702 1 001

Page 6: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Supriati. BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE

PLAYING UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA

PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP BHINNEKA KARYA KLEGO

BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013. Skripsi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember 2012.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan layanan

bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk mengurangi perilaku

agresif pada peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali tahun

pelajaran 2012/2013.

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain

nonequivalent control group design. Subjek penelitian ini adalah peserta didik

kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali yang berjumlah 30 orang. Teknik

pengumpulan data menggunakan angket dan observasi. Analisis data

menggunakan teknik analisis Two-Way Anova dengan memanfaatkan aplikasi

SPSS. Treatment yang digunakan dalam penelitian ini adalah bimbingan

kelompok teknik role playing yaitu pemberian layanan bimbingan kelompok yang

dilaksanakan dengan memainkan sebuah peran dan diperankan oleh individu yang

mempunyai masalah sosial untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang

dihadapi oleh individu tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok

dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik

dengan F hitung = 46,186 dibandingkan dengan F tabel = 3,93 atau

Fhitung>Ftabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat signifikan

(dengan signifikansi 0,000<0,05). Hasil yang diperoleh mengalami penurunan

yang signifikan.

Berdasarkan temuan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bimbingan

kelompok teknik role playing efektif untuk mengurangi perilaku agresif pada

peserta didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali tahun pelajaran

2012/2013.

Kata kunci: bimbingan kelompok, teknik role playing, perilaku agresif.

Page 7: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Supriati. COUNSELING GROUP USING ROLE PLAY

TECHNIQUES FOR REDUCING STUDENTS’ AGGRESSIVE

BEHAVIOR AT SMP BHINNEKA KLEGO, BOYOLALI IN ACADEMIC

YEAR OF 2012/2013. Thesis, Faculty Of Teacher Training and Education,

Sebelas Maret University, Surakarta. December 2012.

The purpose of this study is to determine the effectiveness of counseling

group using role play techniques for reducing students’ aggressive behavior in the

eighth grade junior high school of Klego, Boyolali in academic year 2012/2013.

This research is a quasi experiment with design nonequivalent control

group design. The subjects were the students of class VIII Junior High School of

Klego, Boyolali. This class consisted of 30 students. The techniques of collection

data used questionnaires and observation. Analysis of data using statistical

analysis techniques Two-way Anova using SPSS application. The treatment used

in this study is counseling group using role play technique that is providing

services counseling group. In this technique, the students who had social problems

had to perform a role and solve those social problems by themselves.

The results showed that group counseling used role play technique is

effective for reducing the students of aggressive behaviors with F calculated =

46,186 compared with F table = 3,93 or F calculated> F table, it can be stated

there is a difference highly significant (0,000 with a significance <0,05). The

results obtained were significantly decreased.

Based on the findings of this study, it can be concluded that the

counseling group using role play is an effective technique to reduce aggressive

behavior in eighth grade students of Junior High School of Klego, Boyolali in

academic year of 2012/2013.

Keywords: counseling group, role play techniques, aggressive behavior.

Page 8: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

“Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Maka, apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang

lain”

(Q.S. Al-Insyiroh, 6 dan 7)

“Children Learn What They Life (Anak Belajar dari Kehidupannya) If a child

lives with critism. He learns to condemn(Jika anak dibesarkan dengan celaan. Ia

belajar memaki) If a child lives with hostility. He learns to fight. (Jika anak

dibesarkan dengan permusuhan. Ia belajar berkelahi) If a child lives with ridicule.

He learns to be shy. (Jika anak dibesarkan dengan cemoohan. Ia belajar rendah

diri). If a child lives with shame. He learns to feel guilty. (Jika anak dibesarkan

dengan penghinaan. Ia belajar menyesali diri) If a child lives with tolerance. He

learns to be patient (Jika anak dibesarkan dengan toleransi. Ia belajar menahan

diri) If a child lives with encouragement. He learns to be confident (Jika anak

dibesarkan dengan dorongan. Ia belajar percaya diri) If a child lives with fairness.

He learns justice (Jika anak dibesarkan dengan pujian. Ia belajar keadilan) If a

child lives with security. He learns to have faith (Jika anak dibesarkan dengan rasa

aman. Ia belajar menghargai) If a child lives with approval. He learns to like

himself (Jika anak dibesarkan dengan perlakuan. Ia belajar menyenangi diri

sendiri. If 1a child lives with acceptance and friendship. He learns to find love in

the world (Jika anak dibesarkan dengan penerimaan dan persahabatan. Ia belajar

menemukan cinta dalam kehidupan).”

(Dorothy Law Nolte)

“Tetap bersemangat dalam menjalani hidup, karena hidup adalah perjuangan”

(Penulis)

Page 9: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Bapak Sunjadi dan Ibu Salamah, yang

selalu memberi do’a, dorongan, dan

kasih sayang kepada saya

2. Kakak-kakakku yang telah memberi

do’a maupun dorongan dan kasih sayang

kepada saya.

3. Keluargaku Yayan Yulianto dan Lovely

Satria Praditama yang menemani dalam

suka dan duka, terimakasih kalian selalu

aku sayang

4. Sulis, Nita, dan Almarhumah Ririn yang

selalu menemani dalam suka maupun

duka.

5. Almamater UNS

Page 10: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi “KEEFEKTIFAN BIMBINGAN

KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENGURANGI

PERILAKU AGRESIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

BHINNEKA KARYA KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012-2013”

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan

dilingkungan Universitas Sebalas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menghadapi banyak hambatan

namun, berkat bantuan dari berbagai pihak maka, hambatan-hambatan tersebut

dapat peneliti atasi. Untuk itu atas segala bentuk bantuan, peneliti menyampaikan

terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberikan ijin menyusun skripsi dan melaksanakan penelitian.

2. Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Siti Mardiyati, M.Si, Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

semangat dan motivasi dalam penysunan skripai ini.

4. Ibu Dr. Siti S. Fadhillah, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. A. Syamsuri, M.M selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Juhroni, S.Pd selaku Kepala SMP Bhinneka Karya Klego yang

telah memberi izin untuk mengadakan penelitian.

Page 11: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan penulisan skripsi.

Penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi semua pihak yang

berkepentingan.

Surakarta, 5 Januari 2013

Peneliti

Page 12: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ............................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................

ABSTRAK ..................................................................................................................

ABSTRACT ................................................................................................................

MOTTO ......................................................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................................

DAFTAR ISI ...............................................................................................................

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................

DAFTAR TABEL .......................................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................

B. Identifikasi Masalah .........................................................................................

C. Perumusan Masalah .........................................................................................

D. Tujuan Penelitian .............................................................................................

E. Manfaat Penelitian ...........................................................................................

1. Manfaat Teoritik ..................................................................................

2. Manfaat Praktis ....................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................

A. Kajian Pustaka ..................................................................................................

1. Perilaku Agresif....................................................................................

a. Pengertian Perilaku Agresif......................................................

b. Faktor Pencetus Agresif ...........................................................

i

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xii

xv

xvi

xvii

1

1

8

9

9

9

9

9

11

11

11

11

12

Page 13: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Macam-Macam Agresif............................................................

2. Bimbingan Kelompok......

a. Pengertian Bimbingan Kelompok

b. Tujuan Bimbingan Kelompok

c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

d. Teknik-Teknik Bimbingan Kelompok

3. Bimbingan Kelompok Role Playing.....................................................

a. Pengertian Bimbingan Kelompok Role Playing.......................

b. Tujuan Bimbingan Kelompok Role Playing.............................

c. Manfaat Bimbingan Kelompok Role Playing...........................

d. Langkah-Langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Role

Playing......................................................................................

4. Siswa SMP Dikategorikan Masa Remaja.............................................

a. Pengertian Masa Remaja...........................................................

b. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja..............................

c. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja..............................

d. Permasalahan Sosial Remaja.....................................................

5. Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Mengurangi

Perilaku Agresif Siswa..........................................................................

6. Hasil Penelitian Yang Relevan..............................................................

B. Kerangka Berpikir.............................................................................................

C. Hipotesis................................. ..........................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................

A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................................

1. Tempat Penelitian..................................................................................

2. Waktu Penelitian...................................................................................

B. Metode dan Rancangan Penelitian....................................................................

1. Metode Penelitian..................................................................................

2. Rancangan Penelitian............................................................................

C. Populasi dan Sampel.........................................................................................

14

17

17

19

22

25

26

27

29

30

31

33

33

34

36

38

39

40

40

41

43

43

43

43

44

44

46

47

Page 14: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

1. Populasi................................................................... .............................

2. Sampel ..................................................................................................

3. Teknik Sampling...................................................................................

D. Variabel Penelitian............................................................................................

E. Teknik Pengumpulan Data................................................................................

1. Metode Angket......................................................................................

2. Metode Observasi..................................................................................

3. Metode Wawancara...............................................................................

F. Validitas dan Reliabilitas..................................................................................

1. Validitas ...............................................................................................

2. Reliabilitas ............................................................................................

G. Teknik Analisis Data.........................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................................

A. Deskripsi data perilaku agresif..........................................................................

B. Pengujian prasyarat analisis..............................................................................

C. Uji keseimbangan awal.....................................................................................

D. Pelaksanaan teknik role playing untuk mengurangi perilaku agresif peserta

didik kelas Viii Smp bhinneka karya klego boyolali tahun pelajaran

2012/2013....................................................................................... ..................

E. Pengujian Hipotesis...........................................................................................

F. Uji Komparasi Ganda......................................................................................

G. Pembahasan...................................................................................... ................

BAB V PENUTUP......... .............................................................................................

A. Simpulan ..........................................................................................................

B. Implikasi ...........................................................................................................

C. Saran.......................................................................................................... .......

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................

LAMPIRAN............................................................................................................ ....

47

47

48

50

51

52

56

57

58

58

59

59

61

61

63

64

65

67

69

71

74

74

76

77

78

82

Page 15: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema Kerangka Pemikiran................................................................ 41

Page 16: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian...............................................................................

Tabel 3.2. Desain Penelitian...............................................................................

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Perilaku Agresif.................................................................

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Eksperimen.................

Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Eksperimen................

Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Kontrol........................

Tabel 4.4. Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Kontrol.......................

Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas.........................................................................

Tabel 4.6. Hasil Uji Keseimbangan Awal..........................................................

Tabel 4.7. Desain Eksperimen 2 X 2..................................................................

Tabel 4.8. Hasil Anava Dua Jalan......................................................................

Tabel 4.9. Desain Komparasi Ganda Antar Baris Dan Kolom..........................

Tabel 4.10. Hasil Uji Komparasi Ganda............................................................

44

47

55

61

62

62

63

64

64

67

67

69

69

Page 17: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN .........................................................................................................

LAMPIRAN 1 KISI-KISI TRY OUT (UJI COBA ANGKET) ......................

LAMPIRAN 2 SOAL-SOAL TRY OUT (UJI COBA ANGKET) .................

LAMPIRAN 3 TABULASI DATA TRY OUT (UJI COBA ANGKET) ......

LAMPIRAN 4 KISI-KISI HASIL PENELITIAN ...........................................

LAMPIRAN 5 SOAL-SOAL HASIL PENELITIAN ......................................

LAMPIRAN 6 PANDUAN INTERVENSI PERILAKU AGRESIF ............

LAMPIRAN 7 TABULASI DATA HASIL PENELITIAN ............................

LAMPIRAN 8 SURAT-SURAT IJIN PENELITIAN .....................................

LAMPIRAN 9 DOKUMENTASI PENELITIAN ............................................

82

83

85

90

99

104

109

143

154

159

Page 18: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini pendidikan bukan lagi diterjemahkan sebagai bentuk pembelajaran

formal semata yang ditunjukan untuk mengasah kemampuan berpikir saja.

Pendidikan lebih diarahkan untuk membantu peserta didik menjadi mandiri dan

terus belajar selama rentang kehidupan yang dijalaninya, sehingga memperoleh

hal-hal yang membantu menghadapi tantangan dalam menjalani kehidupan.

Pendidikan itu sendiri dapat diartikan sebagai upaya mencerdaskan bangsa,

menanamkan nilai-nilai moral dan agama, membina kepribadian, mengajarkan

pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

tuntutan, teladan, dan disiplin.

Pendidikan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, namun dalam lingkup

formal, pendidikan dilakukan oleh sebuah lembaga yang dinamakan sekolah.

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik

melaksanakan kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka

membantu peserta didik untuk mengembangkan potensinya baik yang

menyangkut aspek moral-spiritual, intelektual, emosional maupun sosial.

Dilingkungan sekolah, guru mengemban tugas untuk menstimulus dan

membina perkembangan intelektual peserta didik serta membina pertumbuhan

nila-nilai, sikap, dan perilaku dalam diri peserta didik. Sekolah juga merupakan

lingkungan yang khusus mengubah tingkah laku secara menetap dalam hubungan

keseluruhan perkembangan kepribadian sebagai anggota masyarakat.

Hurlock (dalam Yusuf dan Sugandhi, 2011:30) mengemukakan

bahwa“sekolah merupakan faktor penentu bagi perkembangan kepribadian anak,

baik dalam cara berpikir, bersikap maupun cara berperilaku.” Dengan demikian

diharapkan peserta didik tidak melakukan perbuatan yang tidak sesuai atau

bahkan memperlihatkan perilaku yang dapat merugikan orang lain. Diantara

Page 19: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

perilaku yang tidak sesuai adalah tindak kekerasan yang terjadi diantara peserta

didik yang dikenal dengan istilah agresif.

Itabiliana (dalam Muhklas Wuragil, 2011) mengungkapkan bahwa

“Perilaku menyerang, memukul, dan mencubit yang ditunjukan oleh peserta didik

atau individu bisa dikategorikan sebagai perilaku agresif.”Secara khusus perilaku-

perilaku tersebut menunjukkan gangguan-gangguan yang disebabkan oleh proses

belajar yang tidak semestinya, seperti mengalami gangguan dalam mempelajari

konsep diri yang positif sehingga peserta didik terlanjur tumbuh menjadi remaja

yang maladaptif (meniru) perilaku orang tua dan mendapat tekanan didalam

keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis.

Menurut Muhklas Wuragil (2011) menyatakan bahwa “Perilaku agresif

dapat dipengaruhi oleh sifat egosentris, yaitu masih sulitnya memahami apa yang

dirasakan dan dipikirkan orang lain atau masih sulit berempati.” Jadi individu

tidak dapat memahami perilakunya jika ia melakukan tindakan memukul atau

menghina orang lain, tindakan tersebut akan mengakibatkan kerugian pada diri

dan lingkungannya.

Itabiliana (dalam Muhklas Wuragil 2011) menyatakan bahwa “individu

juga mudah menjadi agresif jika kondisi fisiknya sedang tidak nyaman : lelah,

lapar, mengantuk, atau sakit.” Jadi remaja mudah merasa marah kemudian

melampiaskan kemarahan tersebut dengan melukai orang lain atau merusak

barang-barang disekitar mereka disaat kondisi fisiknya sedang tidak nyaman.

David O. Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000:10-

12)menyatakan bahwa dalam situasi tertentu orang akan melakukan agresif atau

tidak melakukan agresif dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu : intensitas marah,

kecenderungan untuk mengekspresikan marah, dan kekerasan dilakukan karena

alasan lain yang lebih bersifat instrumental. Hal ini dapat dijelaskan sebagai

berikut :

Page 20: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

1. Intensitas marah

Intensitas marah seseorang dipengaruhi oleh serangan dan

frustrasi. Seringkali seseorang beraksi terhadap serangan dengan

melakukan pembalasan atau perlawanan terhadap lawannya

sehingga tingkat agresivitasnya lebih tinggi dibandingkan

lawannya. Selain serangan faktor lain yang mempengaruhi

intensitas marah seseorang adalah frustrasi. Frustrasi terjadi jika

keinginan seseorang dalam memperoleh tujuan gagal atau tidak

tercapai, sehingga orang yang frustrasi lebih tinggi dalam

mengekspresikan marahnya.

2. Kecenderungan mengekspresikan marah

Kecenderungan mengekspresikan marah pada umumnya

dipelajari seseorang melalui pengamatan terhadap orang lain dan

dalam meluapkannya ditentukan oleh situasi.

3. Kekerasan dilakukan karena alasan lain yang lebih bersifat

instrumental.

Seseorang melakukan perilaku agresif dan menggunakan

agresif tersebut sebagai alat atau sarana untuk memperoleh tujuan

dengan melukai orang lain, misalnya seseorang menjadi pembunuh

bayaran dan mereka membunuh orang karena uang bukan karena

marah.

Farrington dalam Berkowitz (alih bahasa Hartatni Woro Susiatni, 1995:45)

dalam penelitiannya menemukan agresivitas dimasa anak-anak merupakan faktor

resiko bagi terjadinya kekerasan dimasa tersebut. Hasil penelitianya,

memperlihatkan 40 persen dari anak-anak yang sangat agresif pada umur

sembilan tahun termasuk kedalam kelompok paling agresif saat mereka berumur

17 tahun dan 14 persen dari anak-anak yang sangat agresif pada umur sembilan

tahun melakukan kejahatan dengan kekerasan pada umur 21 tahun. Sebagai

perbandingan, hanya 27 persen dari anak-anak yang sebelumnya non agresif

termasuk kedalam kelompok sangat agresif pada saat mereka berumur 17 tahun

Page 21: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dan hanya empat persen dari mereka yang melakukan kejahatan dengan

kekerasan.

Setiap tahunnya, jumlah tindak kejahatan kekerasan (violence crime) di

Indonesia seperti pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, dan penyerangan terus

meningkat. Pada tahun 2004 diperkirakan jumlah tindak kejahatan kekerasan yang

terjadi sekitar 196.931 kasus sedangkan pada tahun 2005 jumlah tindak kejahatan

kekerasan yang terjadi sekitar 209.673 kasus menurut Harian Tempo (dalam Hayu

Widoretno). Myers (alih bahasa Aliya Tusyani dkk, 2012 : 69) menyatakan

bahwa “perilaku agresif sebagai perilaku fisik atau verbal yang dimaksudkan

untuk menyebabkan kerusakan.” Jadi individu melakukan tindak kejahatan

kekerasan yang disengaja dengan maksud untuk menyakiti atau merugikan orang

lain.

Menurut David O Sear dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000: 3-5)

pengertian perilaku agresif dibagi menjadi tiga jenis yaitu: perilaku melukai dan

maksud melukai, perilaku agresif yang antisosial dan prososial, danperilaku dan

perasaan agresif. Dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Perilaku melukai dan maksud melukai

Perilaku melukai misalnya (menembak orang dengan pistol)

belum tentu dengan maksud melukai (Misalnya, dengan tidak sengaja).

Sebaliknya, maksud melukai (hendak menembak orang) belum tentu

berakibat melukai (Misainya, Pistolnya kosong atau macet). Perilaku

agresif adalah yang paling sedikit mempunyai unsur maksud melukai

dan lebih pasti terdapat pada perbuatan yang bermaksud melukai dan

berdampak sungguh-sungguh melukai. Sementara itu perilaku melukai

yang tidak disertai dengan maksud melukai tidak dapat di golongkan

sebagai agresif.

2. Perilaku agresif yang antisosial dan prososial

Perilaku agresif yang prososial (misalnya polisi membunuh

teroris) biasanya tidak dianggap sebagai perilaku agresif. Sementara

Page 22: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

perilaku agresif yang anti sosial (seperti teroris membunuh sandera)

dianggap agresif.

3. Perilaku dan perasaan agresif

Perilaku agresif adalah perilaku yang ditampakan untuk usaha

melukai korbannya. Sedangkan perasaan agresif adalah keadaan

internal yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti bila

seseorang dalam keadaan marah, seseorang ingin melampiaskan

marahnya dengan melukai orang lain, tetapi perasaan tersebut tidak

ditampilkan secara terbuka.

Menurut Alex Sobur (2003:434-436) menjelaskan ada dua macam faktor

pencetus agresif yaitu tingkah laku agresif yang dilakukan untuk menyerang atau

melawan orang lain dan tingkah laku agresif yang dilakukan sebagai sikap

mempertahankan diri terhadap kesenangan dari luar. Hal ini dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Tingkah laku agresif yang dilakukan untuk menyerang atau melawan

orang lain. Jenis tingkah laku agresif ini biasanya ditandai dengan

kemarahan dan keinginan untuk menyakiti

2. Tingkah laku agresif yang dilakukan sebagai sikap mempertahankan

diri terhadap kesenangan dari luar yaitu agresivitas yang diperlihatkan

ini hanya didasarkan atas keinginan untuk memuaskan rasa ingin tahu

dan keinginan jahil saja, tidak ada faktor kemarahan sedikit pun.

Kasus-kasus kenakalan yang terjadi pada anak merupakan manifestasi dari

sifat agresif pada diri anak. Pepler (dalam Herlina Sari dan Irwan Nuryana

Kurniawan, 2004:35) menemukan bahwa “anak-anak agresif mempunyai

komunikasi yang negatif dibanding anak yang tidak agresif dan perilaku antisosial

dalam proporsi yang lebih tinggi dalam keseluruhan perilaku mereka.” Hal ini

dapat dijelaskan bahwa anak yang agresif tinggi tidak mampu berkomunikasi

dengan teman sebaya mereka dikarenakan anak yang agresif biasanya mudah

menyakiti atau melukai orang lain sehingga ia tidak diterima dalam pergaulan

Page 23: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

teman sebaya sehingga anak yang agresif cenderung berperilaku antisosial karena

menganggap orang lain sebagai korban yang harus dilukai atau diintimidasi.

Menurut Stein & Book (alih bahasa Trinanda Rainy Januarsari dan Yudhi

Murtanto, 2002 : 93) mengatakan bahwa “orang agresif tidak menghormati

pandangan orang lain, dan juga tidak peduli pada kebutuhan atau perasaan orang

lain. Mereka memaksakan pendapat atau keinginan mereka supaya diterima

dengan cara mencemooh, mengancam dan memanipulasi.” Jadi anak yang agresif

berusaha memaksa orang lain untuk menyerah dan melakukan apa yang

diinginkannya.

David O Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000: 5-9) perilaku

agresif remaja disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu adanya serangan, frustasi

dan peran atribusi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Serangan merupakan faktor yang paling sering menjadi penyebab

agresif. Serangan muncul dalam bentuk verbal atau fisik.

2. Frustasi terjadi bila seseorang terhalang oleh suatu hal dalam

mencapai suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, penghargaan atau

tindakan tertentu.

3. Peran atribusi (dorongan emosional) terjadi bila seseorang menjadi

korban dalam suatu kejadian yang menimbulkan bahaya maka

seseorang akan melakukan perilaku agresif.

Hasil studi Huneck (dalam Hayu Widoretno, 2012:5) “mengungkapkan

10-16 persen siswa Indonesia melaporkan mendapat ejekan, cemoohan,

pengucilan, pemukulan, tendangan ataupun didorong, sedikitnya sekali dalam

seminggu.”

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh peneliti dan

hasil wawancara dengan guru BK di SMP Bhinneka Karya Klego pada tanggal 12

juli 2012, peneliti menemukan dan melihat munculnya perilaku agresif peserta

didik di sekolah tersebut. Perilaku agresif yang di lihat oleh peneliti adalah bentuk

tindakan perilaku bersifat verbal seperti menghina, memaki, marah, dan

Page 24: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

mengumpat. Sedangkan untuk perilaku agresif non verbal atau bersifat fisik

langsung adalah perilaku memukul, mendorong, berkelahi, menendang, dan

menampar.

Seperti telah dijelaskan di awal dapat diketahui bahwa peserta didik

.yang melakukan perilaku agresif tidak hanya dilakukan untuk melukai korban

secara fisik, tetapi juga secara psikis (psikologis), misalnya melalui kegiatan yang

menghina atu menyalahkan, sehingga peserta didik yang berperilaku agresif tidak

mampu berteman dengan peserta didik yang lain atau bermain dengan teman-

temannya. Keadaan ini membuat peserta didik semakin tidak diterima oleh teman-

temannya maka makin menjadilah perilaku agresif yang ditampilkan.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangiperilaku

agresifpeserta didikdidalam lingkungan sekolahadalah melalui Bimbingan

Kelompok dengan menggunakan teknik role playing. Sitti Hartinah (2009: 4)

mengemukakan bahwa “bimbingan kelompok merupakan bimbingan yang

dilaksanakan secara kelompok terhadap sejumlah individu sekaligus supaya

individu tersebut dapat menerima bimbingan yang dimaksudkan.” Hal tersebut

mengindikasikan bahwa dalam kegiatan bimbingan kelompok pelaksanaannya

dilakukan secara bersama-sama terhadap sejumlah individu sehingga masing-

masing individu dapat memahami kegiatan bimbingan yang tengah diterapkan.

Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan sesuai

dengan kebutuhan dan pelaksanaannya. Salah satu teknik tersebut adalah role

playing.

Winkel (1991: 470) “role playing, yaitu beberapa orang memegang suatu

peranan tertentu dan memainkan suatu suatu adegan pergaulan sosial yang

mengandung persoalan yang harus diselesaikan”. Pendapat tersebut dapat

dimaknai bahwa teknik role playing merupakan salah satu teknik yang digunakan

untuk memberikan layanan bimbingan kelompok di sekolah dengan cara

memerankan perilaku yang berkaitan dengan masalah-masalah sosial.

Pemilihan penggunaan teknik role playing didasarkan pada alasan karena

permasalahan yang muncul berkaitan dengan permasalahan sosial yang terjadi

Page 25: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

dalam hubungannya lingkungan sekitar utamanya dengan lingkungan teman

sebaya sehingga role playing dipandang tepat untuk mengurangi perilaku agresif

dengan teman sebaya. Melalui teknik role playing, peserta didik akan memainkan

peran tokoh-tokoh khayalan yang dirajut dalam sebuah cerita, sehingga peserta

didik berkesempatan melakukan, menafsirkan dan memerankan suatu peranan,

serta pemecahan masalahnya. Dalam pelaksanaannya, konselor berperan sebagai

fasilitator. Konselor juga membantu peserta didik untuk mengembangkan

keterampilan meningkatkan empati, sikap tanggung jawab, pengendalian diri, dan

mengelola emosi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi

peserta didik sehubungan dengan perilaku agresif yang dilakukan oleh peserta

didik.

Role playing dalam tatanan sekolah dapat digambarkan sebagai suatu

rentang rangkaian kesatuan yang berujung pada bermain bebas, bermain dengan

bimbingan dan berakhir pada bermain dengan diarahkan. Sehingga membantu

peserta didik agar dapat mengembangkan keterampilan dalam berempati dan

dapat mengurangi tindakan agresif peserta didik. Berdasarkan alasan tersebut,

maka penelitian ini diberi judul: “Keefektifan Bimbingan Kelompok Dengan

Teknik Role Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik

Kelas VIII SMP Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan tersebut,

maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut :

1. Sebagian besar peserta didik masih banyak melakukan perilaku

agresif baik verbal maupun fisik.

2. Para peserta didik yang melakukan perilaku agresif pada umumnya

adalah peserta didik yang terlanjur mempelajari bentuk-bentuk

perilaku yang maladaptif (meniru) perilaku orang tua dan mendapat

tekanan didalam keluarga atau lingkungan yang tidak harmonis.

Page 26: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Apakah bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk

mengurangi perilaku agresif Peserta Didik Kelas VIII SMP Bhinneka Karya

Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role

playing dalam mengurangi perilaku agresif Peserta Didik Kelas VIII SMP

Bhinneka Karya Klego Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoretis penelitian dapat memperkaya khasanah teori

tentang bimbingan kelompok dengan teknik role playing yang dapat

digunakan untuk mengurangi perilaku agresif di lembaga pendidikan

formal dan dapat menguji keefektifan serta menambah wawasan tentang

bimbingan dan konseling.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi konselor

Intervensi dengan teknik role playing dapat digunakan

sebagai salah satu acuan untuk konselor dalam mengatasi masalah

peserta didik khususnya untuk mengurangi perilaku agresifpeserta

didik.

Page 27: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Bagi peserta didik khususnya peserta didik pelaku agresif

Dapat mengembangkan rasa empati, dapat bersosialisasi

dengan baik dan menghargai teman, menjadi individu yang

bertanggung jawab, serta memiliki sikap pengendalian diri yang

baik sehingga dapat diterima oleh teman sebayanya dalam ruang

lingkup sosial.

Page 28: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Perilaku Agresif

a. Pengertian Perilaku Agresif

Istilah ”agresif” sering diartikan dalam percakapan sehari-hari

untuk menerangkan sejumlah besar perilaku kasar atau keras. Didalam

istilah yang digunakan tersebut kebanyakan di dalamnya mengandung.

akibat ataupun kerugian bagi orang lain. Lorenz yang dikutip oleh

Dayakisni (2003 : 198) menyatakan bahwa “dorongan agresi ada di dalam

diri setiap mahluk hidup yang memiliki fungsi dan peranan penting, bagi

pemeliharan hidup atau dengan kata lain memiliki nilai survival.” Perilaku

agresif timbul karena adanya dorongan pemeliharaan hidup, yang berarti

dengan berperilaku agresif seseorang akan merasa aman. Seseorang akan

melakukan kekerasan terlebih dahulu dari pada menjadi korban kekerasan

itu sendiri.

Menurut Berkowitz yang dikutip oleh Sobur (2003: 432),

mendefinisikan perilaku agresif adalah”segala bentuk perilaku yang

dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik maupun

mental.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa perilaku agresif merupakan suatu

bentuk menyakiti orang lain yang dapat menyebabkan kerusakan fisik

maupun mental.

Myers (alih bahasa Aliya Tusyani dkk , 2012: 71) menyatakan

bahwa “Agresi adalah perilaku yang kompleks, tidak ada satu titik pun di

otak yang mengendalikannya.” Perilaku agresif timbul dari otak dan

susunan saraf pusat, ini berarti bahwa perilaku agresif terjadi karena

adanya goncangan-goncangan pada otak yang dapat mengakibatkan

kurang kontrolnya proses kognisi yang berjalan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat

disimpulkan bahwa perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat

Page 29: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena terganggunya

proses kognisi didalam otak yang menimbulkan kerugian bagi dirinya

sendiri dan orang lain.

b. Faktor Pencetus Agresif

Fakor pencetus adalah faktor yang mendasari perilaku agresif itu

muncul. Menurut Dayakisni (2003: 208) menjelaskan ada empat faktor

pencetus agresif yaitu: Deindividualis, kekuasaan dan kepatuhan,

Provokasi dan Pengaruh obat-obatan terlarang. Faktor-faktor tersebut

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Deindividualis

Individu memiliki keleluasaan dalam melakukan

agresif sehingga agresif yang dilakukan oleh individu

tersebut menjadi lebih intens terhadap korbannya

contohnya adalah agresif kolektif atau perang.

2) Kekuasaan dan kepatuhan

Peranan kekuasaan dalam memunculkan perilaku

agresif yaitu seorang atasan memerintah dengan semaunya

sendiri sehingga bawahannya akan berusaha untuk

menuruti segala yang diperintahkan oleh atasannya

walaupun yang diperintahkan oleh atasan dapat menyakiti

orang lain.

Kepatuhan individu terhadap otoritas atau penguasa

mengarahkan individu untuk melakukan perilaku agresif

yang lebih intens.

3) Provokasi.

Agresif juga dikarenakan adanya provokasi dari

individu atau sekelompok individu kepada individu yang

lain sehingga individu yang terkena provokasi beranggapan

lebih baik menyerang daripada diserang sebagai bentuk

pembelaan terhadap diri sendiri.

Page 30: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

4) Pengaruh obat-obatan terlarang

Selain itu juga obat-obatan terlarang merupakan

faktor pencetus agresif yang dominan karena apabila

individu menggunakan obat-obat terlarang dalam dosis

yang cukup tinggi maka pemikiran akan terganggu.

Individu akan menjadi lebih sensitif dan mudah

tersinggung sehingga individu tega untuk membunuh

individu lain.

David O. Sears dkk (alih bahasa Michael Adryanto, 2000 :12-18)

menjelaskan faktor-faktor pencetus dari agresif yaitu: Penguatan

(reinforcement), Imitasi, Norma Sosial, dan Agresi Instrumental. Hal ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Penguatan (reinforcement)

Penguatan merupakan pengubahan perilaku yang

diinginkan dengan cara memberikan hukuman atau

ganjaran, jika individu diberi ganjaran maka ia akan

berusaha melakukan hal yang baik dan tidak mengulangi

kesalahan tersebut, sedangkan jika individu diberi hukuman

tanpa adanya ganjaran maka ia akan belajar untuk

bertindak agresif.

2) Imitasi

Imitasi juga salah satu faktor pencetus dari agresif

karena proses imitasi merupakan proses peniruan yang utuh

kepada siapa saja entah itu tokoh, orang tua, bintang film

dan lain-lain. Apabila tokoh atau bintang film melakukan

sesuatu maka individu itu berusaha untuk menirunya tanpa

mempertimbangkan baik dan buruknya

3) Norma Sosial

Perilaku agresif yang dikendalikan oleh norma

sosial yang sangat komplek. Misalnya geromboalan anak

muda mungkin merasa bahwa membunuh untuk membalas

Page 31: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dendam merupakan tindakan yang dapat dibenarkan sedang

anggota masyarakat lain tidak menyetujui.

4) Agresi Instrumental

Jenis agresif ini terjadi karena pelaku agresif ingin

memperoleh tujuan-tujuan tertenu. Misalnya pembunuh

bayaran mereka membunuh karena ada imbalan uang

bukan semata-mata ada dendam atau sedang marah.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat

disimpulkan bahwa faktor pencetus agresif adalah deindividualis,

kekuasaan dan kepatuhan, provokasi, pengaruh obat-obat terlarang,

penguatan, imitasi, norma sosial, dan agresi instrumental.

c. Macam-macam Agresif

Ada berbagai bentuk agresif yang terjadi pada diri individu seperti

yang dikemukakan oleh Murry dan Bellak (dalam Sukaji ,Sugiyarta SL,

dan Kursin 2005 : 19) bahwa agresifitas meliputi: agresifitas emosional

verbal, agresifitas fisik sosial, agresifitas destruktif dan agresifitas a sosial.

1) Agresifitas emosional verbal dapat ditampakkan dengan

perilaku mudah marah atau membencil orang, akan tetapi

tidak secara fisik, contohnya menghina perang mulut,

mengutuk menertawakan dan lain-lain.

2) Agresifitas fisik sosial dapat ditampakkan dengan perilaku

berkelahi, membunuh membalas dendam. Agresifitas fisik

sosial ini sangat berbahaya kalau terus menerus dibiarkan

tanpa adanya penanganan karena bisa mengakibatkan

jatuhnya korban jiwa dan harta benda.

3) Agresifitas fisik a sosial dapat ditampakan dengan perilaku

merusak benda-benda disekitarnya hanya untuk memabalas

dendam tanpa adannya perang fisik karena orang yang

dihadapi pejabat atau aparat. Individu tidak berani

berhadapan langsung, cara untuk membalas dendam adalah

Page 32: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dengan merusak harta benda yang dimiliki orang yang

bersangkutan.

4) Agresifitas destruktif dapat ditampakan dengan perilaku

menyerang binatang, memukul diri sendiri dan bunuh diri.

Ini disebabkan karena individu merasa kesal dengan dirinya

sendiri dan frustasi. Contohnya individu menderita

penyakit yang menaun dan tidak sembuh-sembuh akibatnya

menjadi tanggungan keluarga dan individu itu memutuskan

untuk bunuh diri supaya tidak menjadi tanggungan

keluarga lagi.

Buss yang dikutip oleh Dayakisni (2003: 214-215)

mengelompokkan agresif manusia dalam delapan jenis yaitu: Agresif fisik

aktif langsung, Agresif fisik pasif langsung, Agresif fisik aktif tidak

langsung, Agresif fisik pasif tidak langsung, Agresif verbal aktif langsung,

Agresif verbal pasif langsung, Agresif verbal aktif tidak langsung, Agresif

verbal pasif langsung. Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Agresif fisik aktif langsung

Tindakan agresif fisik yang dilakukan

individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung

dengan individu/kelompok lain yang menjadi targetnya dan

menjadi kontak secara fisik langsung, seperti memukul,

mendorong, menembak, dan lain-lain.

2) Agresif fisik pasif langsung

Tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh

individu/kelompok dengan cara berhadapan dengan

individu/kelompok lain yang menjadi targetnya, namun

tidak terjadi kontak fisik secara langsung demonstrasi, aksi

mogok,aksi diam.

Page 33: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

3) Agresif fisik aktif tidak langsung

Tindakan agresif fisik yang dilakukan oleh

individu/kelompok lain dengan cara tidak berhadapan

secara langsung dengan individu/kelompok lain yang

menjadi targetnya, seperti merusak harta korban, membakar

rumah, menyewa tukang pukul dan lain-lain.

4) Agresif fisik pasif tidak langsung

Tindakan agresi fisik yang dilakukan oleh individu

atau kelompok lain dengan cara tidak berhadapan dengan

individu atau kelompok lain yang menjadi targetnya dan

tidak terjadi kontak fisik secara langsung tidak peduli,

apatis dan masa bodoh.

5) Agresif verbal aktif langsung

Yaitu, tindakan agersif verbal yang dilakukan oleh

individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung

seperti, menghina, memaki, marah, dan mengumpat.

6) Agresif verbal pasif tidak langsung

Yaitu, tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh

individu/kelompok dengan individu/kelompok lain namun

tidak terjadi kontak verbal secara langsung seperti, menolak

bicara, bungkam.

7) Agresif verbal aktif tidak langsung

Yaitu, tindakan agresi verbal yang dilakukan oleh

individu /kelompok dengan cara tidak berhadapan secara

langsung dengan individu/kelompok lain yang menjadi

targetnya, seperti menyebar fitnah, mengadu domba.

8) Agresif verbal pasif tidak langsung

Yaitu, tindakan agersi verbal yang dilakukan oleh

individu/kelompok dengan cara tidak berhadapan dengan

individu /kelompok lain yang menjadi targetnya dan tidak

Page 34: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

terjadi kontak verbal secara langsung seperti, tidak memberi

dukungan, tidak menggunakan hak suara.

Dari beberapa penjelasan para tokoh di atas tentang macam-macam

agresif dapat disimpulkan menurut peneliti adalah agresifitas emosional

verbal, agresifitas fisik sosial, agresifitas destruktif, agresifitas a sosial,

agresif fisik aktif langsung, agresif fisik pasif langsung, agresif fisik aktif

tidak langsung, agresif fisik pasif tidak langsung, agresif verbal aktif

langsung, agresif verbal pasif langsung, agresif verbal aktif tidak langsung,

dan agresif verbal pasif tidak langsung.

Dari beberapa macam agresif, dalam penelitian ini hanya akan

meneliti dua macam agresif karena disesuikan dengan judul penelitian

yaitu:

1) Agresif fisik aktif langsung

Tindakan agresif fisik yang dilakukan individu/ kelompok

dengan cara berhadapan secara langsung dengan individu/

kelompok lain yang menjadi targetnya dan menjadi kontak secara

fisik langsung, seperti memukul dan mendorong.

2) Agresif verbal aktif langsung

Yaitu, tindakan agresif verbal yang dilakukan oleh

individu/kelompok dengan cara berhadapan secara langsung

seperti, menghina, memaki, marah dan mengumpat.

2. Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok merupakan strategi layanan dasar dalam

satu program bimbingan dan konseling. Layanan ini dimaksudkan untuk

membantu peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari

guru pembimbing yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.

a. Pengertian Bimbingan Kelompok

Berdasarkan jumlah individu yang dihadapi, bimbingan dapat

dibagi menjadi dua yaitu bimbingan individual dan bimbingan kelompok.

Page 35: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Bimbingan Individu menunjuk pada pelayanan bimbingan yang diberikan

kepada satu orang saja, sedangkan bimbingan kelompok diberikan kepada

beberapa atau banyak orang. Thantawi (dalam Bachtiar Rifai, 2010 : 24)

memberi penjelasan mengenai pengertian bimbingan kelompok, sebagai

berikut:

bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang

memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama memperoleh

berbagai bahan informasi dari narasumber tertentu, guru

pembimbing yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari,

baik sebagai individu maupun sebagai pelajar dan untuk

mempertimbangkan atas pengambilan keputusan.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa bimbingan kelompok digunakan

untuk memberikan sejumlah informasi kepada siswa secara bersama yang

bertujuan agar siswa dapat menyelesaikan dan membuat keputusan untuk

kehidupannya sendiri.

Sedangkan menurut Bimo Walgito (dalam Bachtiar Rifai, 2010 :

24) menjelaskan bahwa “layanan bimbingan kelompok adalah untuk

membantu mengatasi masalah bersama atau untuk membantu seorang

individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suatu

kehidupan kelompok.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa layanan bimbingan

kelompok membantu siswa dalam menghadapi masalah secara bersama-

sama dalam kelompok.

Winkel (1991: 465) mengemukakan bahwa ”bimbingan kelompok

merupakan bentuk pelayanan bimbingan yang diberikan kepada lebih dari

satu orang pada waktu yang bersamaan.” Pendapat tersebut menjelaskan

bahwa pelaksanaan kegiatan bimbingan yang dilakukan secara kelompok

membutuhkan peserta bimbingan lebih dari satu orang oleh sebab itu

dibutuhkan beberapa peserta bimbingan yang memiliki permasalahan yang

sama.

Mungin Eddy Wibowo (2005: 17) menjelaskan bahwa”bimbingan

kelompok adalah suatu kegiatan kelompok dimana pimpinan kelompok

Page 36: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

menyediakan informasi-informasi dan mengarahkan diskusi agar anggota

kelompok menjadi lebih sosial atau untuk membantu anggota-anggota

kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.” Lebih lanjut dapat

dijelaskan bahwa di dalam bimbingan kelompok lebih diarahkan pada

masalah-masalah yang bersifat sosial sehingga anggota kelompok/individu

yang tergabung dalam layanan bimbingan kelompok lebih memiliki jiwa

sosial.

Tidjan (dalam Winarno, 2009 : 14) menjelakan bahwa “bimbingan

kelompok merupakan kegiatan yang diikuti oleh sejumlah siswa untuk

membahas permasalahan tertentu yang berguna bagi siswa-siswa yang

mengikuti kegiatan tersebut.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam

kegiatan bimbingan kelompok siswa diajak berdiskusi tentang

permasalahan yang terjadi dalam kaitannya dengan kelompok dan belajar

untuk memecahkan permasalahan tersebut secara kelompok.

Dari berbagai pengertian tersebut diatas maka yang dimaksud

dengan bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan

sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok

memperoleh bahan informasi dari guru pembimbing maupun teman

sekelompok untuk menunjang pemahamannya sehari-hari atau

perkembangan dirinya, baik sebagai individu anggota masyarakat atau

dapat pula sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.

b. Tujuan Bimbingan Kelompok

Permasalahan yang terjadi pada diri individu merupakan hal yang

wajar terjadi. Hal tersebut dikarenakan individu tidak pernah lepas dari

adanya permasalahan. Masing-masing individu memiliki masalah yang

berbeda-beda namun ada juga yang memiliki permasalahan yang sama

antara lain misalnya bingung memilih jurusan, kurang mampu

menyesuaikan diri dan berinteraksi dengan lingkungan, takut menghadapi

salah satu mata pelajaran, dan tidak berani mengemukakan pendapat di

depan kelas. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu

Page 37: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

individu yang mengalami permasalahan sama tersebut adalah

menggunakan layanan bimbingan kelompok.

Bimbingan kelompok pada umumnya dilaksanakan dengan tujuan

untuk menangani individu-individu yang memiliki masalah yang sama.

Bennett (dalam Tatiek Romlah 2001: 14) mengemukakan bahwa tujuan

dari bimbingan kelompok, yaitu 1) Memberikan kesempatan kepada siswa

untuk belajar hal-hal penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang

berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. 2).

Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan kelompok.

3) Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih ekonomis dan

efektif daripada melalui kegiatan bimbingan individual. 4) Untuk

melaksanakan layanan konseling individual secara lebih efektif. Hal ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar hal-hal

penting yang berguna bagi pengarahan dirinya yang berkaitan

dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, dan sosial. Hal ini

dapat dijelaskan bahwa dalam kegiatan bimbingan kelompok guru

mmberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara

kelompok yang kaitannya dengan masalah-masalah hubungan

antar pribadi yang terjadi dalam kelompok, menerapkan metode-

metode belajar yang efektif, dan penyesuaian yang kaitannya

dengan masalah-masalah karier.

2) Memberikan layanan-layanan penyembuhan melalui kegiatan

kelompok. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam kegiatan

kelompok siswa belajar untuk menghilangkan ketegangan-

ketegangan emosi dan dapat memecahkan permasalahannya secara

kelompok.

3) Untuk mencapai tujuan-tujuan bimbingan secara lebih ekonomis

dan efektif daripada melalui kegiatan bimbingan individual. Jelas

bahwa melalui bimbingan kelompok permasalah-permasalah siswa

dapat diselesaikan karena anggota kelompok dapat memberikan

Page 38: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kontribusinya dengan memberikan ide-ide maupun saran yang

bermanfaat bagi anggota kempok lain yang mengalami

permasalahan.

4) Untuk melaksanakan layanan konseling individual secara lebih

efektif. Jadi dalam kegiatan kelompok tersebut akan diketahui

permasalahan anggota kelompok yang satu dengan yang lain,

seandainya permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan dalam

kegiatan tersebut maka akan dilakukan kegiatan konseling

individual.

Tohirin, (2007: 172) menjelaskan bahwa secara umum layanan

bimbingan kelompok bertujuan ”untuk pengembangan kemampuan

bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan

(siswa).” Pendapat tersebut menjelaskan bahwa pada dasarnya bimbingan

kelompok bertujuan untuk melatih kemampuan sosial individu yakni

kemampuan sosialisasi serta berkomunikasi. Kedua hal tersebut penting

bagi individu agar dapat melangsungkan interaksi dalam kehidupan sehari-

hari.

Menurut Prayitno (1997: 102) tujuan dan fungsi utama pemberian

materi layanan bimbingan kelompok pada kegiatan kegiatan yang

berhubungan dengan hubungan sosial siswa adalah sebagai berikut :

1) Kemampuan siswa berkomunikasi dalam menerima dan

menyampaikan pendapat secara logis.

2) Kemampuan siswa bertingkah laku dan berhubungan sosial

didalam masyarakat.

3) Interaksi dengan teman sebaya (disekolah dan dimasyarakat)

4) Dapat menanggulangi konflik dan permasalahan yang timbul

dimasyarakat.

5) Dapat memahami dan melaksanakan displin dan peraturan

sekolah, dirumah, dan dimasyarakat.

6) Dapat mengamalkan pola hidup sederhana yang sehat dan gotong

royong

Page 39: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

7) Pengenalan hubungan muda-mudi dan hidup berkeluarga.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan

bimbingan kelompok adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, berinteraksi dengan

teman sebaya dan dapat menjunjung tinggi norma dan nilai-nilai yang ada

dimasyarakat.

c. Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

Pelaksanaan bimbingan kelompok akan berjalan dengan baik

apabila dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah

ditentukan. Nurihsan (2009: 18-21) menyatakan bahwa “penyelanggaraan

bimbingan kelompok memerlukan persiapan dan praktik pelaksanaan

kegiatan yang memadai, dari awal sampai dengan evaluasi dan tindak

lanjutnya.” Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Langkah awal

Langkah awal diselenggarakan dalam rangka pembentukan

kelompok kemudian dimulai dengan penjelasan tentang pengertian,

tujuan dan kegiatan bimbingan kelompok, dan dilanjutkan dengan

merencanakan waktu dan tempat menyelenggarakan kegiatan

bimbingan kelompok.

2) Perencanaan kegiatan

Perencanaan kegiatan bimbingan kelompok meliputi penetapan:

a) Materi layanan berisi topik-topik penting yang bermanfaat untuk

kehidupan sehari-hari baik sebagai individu maupun sebagai

pelajar.

b) Tujuan yang ingin dicapai yaitu tujuan bersama anggota kelompok

dalam kelompok.

c) Waktu dan tempat, Sasaran kegiatan, Bahan atau sumber bahan

bimbingan kelompok, serta Rencana penilaian setelah bimbingan

kelompok dilaksanakan.

Page 40: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan yang telah direncanakan kemudian dilaksanakan

melalui rangkaian kegiatan berikut :

a) Persiapan, yang meliputi persiapan fisik, persiapan bahan,

persiapan keterampilan, dan persiapan administrasi sebelum

bimbingan kelompok dilaksanakan.

b) Pelaksanaan tahap-tahap kegiatan

Tahap pertama: pembentukan, kegiatan ini bertujuan saling

mengenal dan melibatkan diri pada kegiatan kelompok,

meliputi kegiatan:

(1) Mengungkapkan pengertian dan tujuan bimbingan

kelompok agar para anggota kelompok paham tujuan yang

ingin dicapai adalah tujuan bersama bukan individu.

(2) Menjelaskan cara-cara dan azas-azas bimbingan kelompok

(3) Saling mengungkapkan dan memperkenalkan diri antara

anggota kelompok yang satu dengan yang lain.

(4) Teknik khusus dan permainan penghangat atau

pengakraban, agar para anggota kelompok dapat

bekerjasama.

Tahap kedua : peralihan, yang meliputi kegiatan :

(1) Menjelaskan kegiatan yang akan ditempuh pada tahap

berikutnnya setelah kegiatan berlangsung

(2) Membahas suasana yang terjadi dalam kelompok

(3) Meningkatkan kemampuan keikut sertaan anggota

kelompok dalam kelompok.

Tahap ketiga : kegiatan meliputi :

(1) Pemimpin kelompok mengemukakan suatu masalah atau

topik yang nantinya akan ditanggapi oleh anggota

kelompok yang lain.

Page 41: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

(2) Tanya jawab anatara anggota dan pemimpin kelompok

tentang hal-hal yang belum jelas menyangkut topik yang

sedang dibicarakan.

(3) Anggota membahas masalah atau topik tersebut secara

mendalam dan tuntas sehingga bibmingan kelompok dapat

bermanfaat untuk semua anggota kelompok.

(4) Kegiatan selingan agar anggota kelompok tidak bosan.

4) Evaluasi kegiatan

Penilaian kegiatan bimbingan kelompok difokuskan pada

perkembangan pribadi peserta didik secara positif dan hal-hal yang

diungkap para peserta yang merupakan isi penilaian yang sebenarnya.

Lebih jauh penilaian terhadap bimbingan kelompok dapat dilakukan

melalui:

a) Mengamati partisipasi dan aktivitas peserta selama kegiatan

bimbingan kelompok berlangsung.

b) Mengungkapkan pemahaman peserta atas materi yang akan

dibahas nanti pada saat kegiatan berlangsung

c) Mengungkapkan minat dan sikap mereka tentang kemungkinan

kegiatan lanjutan setelah bimbingan kelompok selesai

d) Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana

penyelenggaraan bimbingan kelompok

5) Analisis dan tindak lanjut

Hasil penilaian kegiatan bimbingan kelompok perlu dianalisis

untuk mengetahui lebih lanjut kemajuan para paserta, apakah hasil-

hasil pembahasan dan pemecahan masalah sudah dilakukan setuntas

mungkin, atau sebenarnya masih ada aspek-aspek penting yang belum

dijangkau dalam pembahasan itu. Usaha tindak lanjut mengikuti arah

dan hasil analisis diatas. Tindak lanjut itu dapat dilanjutkan melalui

bimbingan kelompok selanjutnya atau kegiatan dianggap sudah

memadai dan selesai sehingga upaya tindak lanjut dianggap tidak

diperlukan.

Page 42: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

d. Teknik Teknik Bimbingan Kelompok

Kegiatan bimbingan kelompok merupakan kegiatan yang

berhubungan dengan pelaksanaan pembelajaran, karena melalui

bimbingan kelompok dapat melatih siswa berani berpendapat,

menyesuaikan diri, dan menumbuhkan motivasi belajar. Sebagaimana

pelaksanaan pembelajaran pada umumnya, pemberian layanan bimbingan

kelompok dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik atau metode.

Hal ini mengindikasikan bahwa diperlukan pemilihan teknik bimbingan

yang tepat untuk melaksanakan bimbingan kelompok. Menurut Tatiek

Romlah (2001 : 96 - 138) teknik-teknik yang digunakan dalam

pelaksanaan bimbingan kelompok antara lain : pemberian informasi atau

ekspositori, diskusi kelompok, pemecahan masalah (problem-solving),

penciptaan suasana kekeluargaan (home-room), permainan peran (role

playing), karyawisata, dan permainan simulasi.

1) Teknik pemberian informasi (expository techniques)

Yaitu pemberian penjelasan oleh guru pembimbing kepada

peserta didik yang diberikan secara lisan maupun tertulis.

2) Diskusi kelompok

Yaitu percakapan yang telah direncanakan oleh beberapa orang

dengan tujuan memecahkan masalah yang dipimpin oleh pemimpin

kelompok.

3) Teknik pemecahan masalah (problem-solving techniques)

Yaitu suatu proses dimana individu-individu memecahkan

masalah yang terjadi pada diri dan lingkungannya secara kreatif.

4) Permainan peran (role playing)

Yaitu sesuatu yang bersifat sandiwara; sesuatu yang bersifat

sosiologis; suatu perilaku tiruan atau tipuan dengan tujuan

mengelabuhi orang lain dengan jalan bertingkah laku yang

berlawanan dengan apa diharapkan; sesuatu yang berkaitan dengan

pendidikan yang bertujuan untuk pemahaman.

Page 43: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5) Permainan simulasi (simulation games)

Yaitu permainan yang menirukan situasi-situasi pada

kehidupan yang sebenarnya.

6) Karyawisata (field trip)

Yaitu kegiatan yang telah diprogramkan untuk mengunjungi

obyek-obyek wisata yang kaitannya dengan tujuan belajar siswa.

7) Teknik penciptaan suasana kekeluargaan (homeroom)

Yaitu teknik yang sengaja diadakan di luar jam-jam pelajaran

dalam suasana kekeluargaan, dan dipimpin oleh guru atau

konselor.

Berdasarkan uraian diatas dalam penelitian ini peneliti menggunakan

salah satu teknik bimbingan kelompok tersebut diatas yaitu teknik permainan

peran (role playing) karena teknik role playing bertujuan membantu peserta didik

memgembangkan sikap empati terhadap orang lain melalui peran yang

diperagakan.

3. Bimbingan Kelompok Role Playing

Secara analogi, bermain peran dalam hubungan antarpribadi berusaha

untuk menciptakan suasana spontanitas dan kreativitas untuk menghilangkan

tekanan-tekanan yang menghambat individu.

Salah satu faktor yang penting yang menentukan dalam bermain peran

yang akan menghasilkan perubahan perilaku adalah pengurangan hambatan-

hambatan. Hambatan-hambatan yang biasa muncul adalah perasaan takut di kritik,

takut dihukum, atau ditertawakan.

Hambatan-hambatan ini harus dihilangkan agar perubahan dapat terjadi.

Di dalam bermain peran hambatan-hambatan tersebut dihilangkan sehingga

individu dapat mengadakan eksplorasi perilaku. Sebagai hasilnya timbullah

perasaan-perasaan baru dan perasaan-perasaan lama yang dihayati dalam konteks

yang baru.

Page 44: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Bermain peran menyediakan kondisi yang dapat menghilangkan rasa takut

atau cemas, karena dalam bermain peran individu dapat mengekspresikan dirinya

secara bebas tanpa takut kena sanksi sosial terhadap perbuatannya.

Lippit dkk dalam Oktaviani dikutip oleh Hayu Widoretno (2012 : 17)

menyatakan “nilai bermain peran dalam tahap ini baru dapat dibuktikan setelah

pola-pola perilaku baru itu sudah dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.” Jadi

dalam bermain peran individu mengalami perubahan kearah pola perilaku yang

lebih baik.

a. Pengertian Bimbingan Kelompok Role Playing

Bermain peran (role playing) merupakan sebuah permainan di mana

para pemain memainkan peran tokoh-tokoh khayalan dan berkolaborasi untuk

merajut sebuah cerita bersama. Para pemain memilih aksi tokoh-tokoh

mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi

mereka tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditetapkan dan

ditentukan, asalkan tetap mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain

bisa berimprovisasi membentuk arah dan hasil akhir permainan.

Oktaviani (dalam Hayu Widoretno, 2012 : 20) menyatakan lima

pengertian bermain peran (role playing) di antaranya:

1) Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak.

2) Bermain tidak memiliki tujuan ekstrinsik namun motivasinya lebih

bersifat intrinsik.

3) Bersifat spontan dan sukarela tidak ada unsur keterpaksaan dan

bebas dipilih oleh anak.

4) Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak.

5) Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan sesuatu yang

bukan bermain, seperti misalnya: kreativitas, pemecahan masalah,

belajar bahasa, dan perkembangan sosial.

Hal tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa bermain peran (role

playing) merupakan sesuatu yang bersifat spontan dan sukarela dengan

melibatkan keikutsertaan anak dalam permainan peran sehingga dapat

menumbuhkan kreativitas anak dalam memecahkan suatu masalah dan anak

memiliki sikap yang positif terhadap pergaulan dengan teman sebaya.

Page 45: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Bennet (dalam Tatiek Romlah, 2001: 109) menjelaskan pengertian

bermainan peran adalah “suatu alat belajar yang mengembangkan

keterampilan-keterampilan dan pengertian-pengertian mengenai hubungan

antar manusia dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel dengan

yang terjadi di kehidupan yang sebenarnya.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa

role playing adalah sesuatu kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan

keterampilan-keterampilan sosial mereka sehingga mereka dapat menjalin

hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar.

Van Fleet (dalam Hayu Widoretno, 2012 : 21) menyatakan “bermain

peran merupakan intervensi yang dikembangkan yang berkaitan dengan

penggunaan sistematis dari metode bermain oleh seorang konselor untuk

membawa peningkatan dalam kemampuan siswa sampai penampilan yang

optimal di sekolah.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa role playing

merupakan kegiatan bermain yang sistematis dengan konselor

mengeksplorasi kemampuan peserta didik dalam memerankan suatu peran

sehingga peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya dengan

optimal.

Corsini dikutip oleh Shaw (dalam Tatiek Romlah, 2001: 109)

menjelaskan pengertian role playing sebagai berikut :

sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan, dimana individu

memerankan situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk membantu

tercapainya pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan-

keterampilan, menganalisis perilaku dan menunjukkan pada orang

lain bagaimana perilaku seseorang atau bagaimana seseorang harus

bertingkah laku

.

Hal tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa role playing merupakan

kegiatan yang bersifat pendidikan dengan membantu peserta didik dalam

memahami dirinya sendiri sehingga peserta didik mampu mengembangkan

keterampilan sosial mereka dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, dapat diketahui bahwa

bimbingan kelompok role playing adalah layanan bimbingan yang diberikan

kepada individu secara berkelompok dalam memecahkan suatu

Page 46: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

permasalahan yang dihadapi dengan memerankan peran dalam situasi nyata

agar anggota kelompok dapat memahami diri sendiri dan permasalahan

yang dihadapi serta mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi

suatu permasalahan.

Dalam pelaksanaannya dan kaitannya dengan kebutuhan bimbingan

dan konseling termasuk ke dalam kategori di mana individu memerankan

situasi yang imaginatif dengan tujuan untuk membantu tercapainya

pemahaman diri sendiri, meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial,

dan menganalisis perilakunya.

b. Tujuan Bimbingan Kelompok Role Playing

Secara umum tujuan dari role playing atau bermain peran ini

adalah agar individu dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain

serta dapat mengelola dan mengendalikan emosinya pada saat proses

bermain peran berlangsung. Blatner (dalam Diyah Retno Palupi, 2011:7)

menjelaskan tujuan bimbingan kelompok role playing adalah “membantu

anggota kelompok agar dapat memahami diri, mengembangkan

keterampilan komunikasi, dan kesadaran diri dalam mengatasi masalah,

mengeksplorasi alternatif jalan keluar dan mencari solusi baru yang kreatif.”

Hal ini dapat dijelaskan bahwa role playing bertujuan untuk

membantu individu memahami dirinya sendiri didalam melihat suatu realita

kehidupan masyarakat sehingga dapat mengembangkan keterampilan serta

dapat memaknai suatu permasalahan dengan cara mencari beberapa

alternatif jalan keluar yang kreatif.

Menurut Hayu Widoretno (2012 : 25) menjelaskan tujuan role

playing sebagai berikut :

1) Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati

2) Peserta didik dapat berpikir kreatif dan logis

3) Peserta didik belajar bertanggung jawab

4) Peserta didik dapat mengambil keputusan dan memecahkan

masalahnya secara logis

Page 47: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

5) Peserta didik dapat belajar untuk mengendalikan emosi

dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa tujuan dari role playing adalah

untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan sikap empati

terhadap orang lain sehingga peserta didik dapat memahami dan menghargai

perasaan orang lain dan dapat bertanggung jawab dalam bertingkah laku.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari role

playing adalah membantu individu memahami dirinya sendiri didalam

melihat suatu realita kehidupan masyarakat sehingga dapat mengembangkan

keterampilan dalam berfikir kreatif dan logis serta dapat mengembangkan

sikap empati dan belajar bertanggung jawab dalam mengambil keputusan

pemecahkan masalahnya secara logis dikehidupan sehari-hari.

c. Manfaat bimbingan kelompok role playing

Telah dibahas di awal bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok

memiliki beberapa teknik yang dapat diterapkan kepada peserta layaanan.

Masing-masing teknik memiliki manfaat yang berbeda-beda karena teknik

tersebut berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai. Salah satu teknik

bimbingan kelompok yang dapat diterapkan yaitu role playing. Sebagai

salah satu teknik bimbingan kelompok, role playing memiliki beberapa

manfaat. Menurut Corsini dalam Tatiek Romlah (2001 : 109) manfaat role

playing dapat digunakan sebagai berikut :

1) Alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara

mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan

situasi-situasi atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan

sebenarnya.

2) Media pengajaran, melalui proses”modeling” anggota

kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilan-

keterampilan hubungan antarpribadi dengan mengamati

berbagai macam cara dalam memecahkan masalah.

3) Metode latihan untuk melatih keterampilan-keterampilan

tertentu; melalui keterlibatan secara aktif dalam proses

permainan peranan, anggota kelompok dapat

mengembangkan pengertian-pengertian baru dan

mempraktekkan keterampilan-keterampilan baru.

Page 48: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Hal ini dapat dijelaskan bahwa manfaat role playing adalah untuk

membantu peserta didik dalam melatih keterampilan-keterampilan baru

yang berguna untuk mengambil keputusan dan memecahkan suatu masalah.

Menurut Hayu Widoretno (2012 : 25) menjelaskan manfaat role

playing sebagai berikut :

1) Mengajarkan kepada peserta didik untuk mengembangkan

sikap empati.

2) Memberi pengarahan kepada peserta didik untuk

mengendalikan dan mengontrol emosinya.

3) Memberi pengarahan tentang bertanggung jawab terhadap

tingkah lakunya.

4) Mangajarkan kepada peserta didik dalam menghargai

pendapat orang lain

5) Mangarahkan peserta didik untuk belajar mengambil dan

memecahkan suatu masalah secara logis dan kreatif.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa manfaat role playing adalah untuk

mengajarkan peserta didik memahami dirinya sendiri sehingga dapat

bertanggung jawab terhadap tingkah lakunya.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat role

playing adalah untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara

mengamati perilakunya waktu memerankan dengan spontan situasi-situasi

atau kejadian yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya sehingga anggota

kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilan-keterampilan

hubungan antarpribadi yaitu sikap empati, bertanggung jawab , mampu

mengontrol dan mengendalikan emosi dan belajar berpikir logis serta kreatif

dengan mengamati dan melalui keterlibatan secara aktif dalam proses

permainan peranan.

d. Langkah-langkah Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Role Playing

Pelaksanaan bimbingan kelompok role playing akan berjalan

dengan baik apabila dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah

ditentukan. Pelaksanaan bimbingan kelompok role playing memerlukan

Page 49: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

persiapan terlebih dahulu, menurut Nana SY. Sukmadinata (1983 : 63 ) &

Tatiek Romlah (2001 : 123) menjelaskan langkah-langkah psikodrama yang

selanjutnya oleh peneliti diadaptasi dengan langkah-langkah bermain peran

sebagai berikut :

1) Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan tahap dimana pembimbing menjelaskan

tema, hakekat dan tujuan dari bermain peran agar peserta

didik termotivasi untuk ikut serta secara aktif didalam

pementasan nanti sehingga peserta didik dapat mengeluarkan

semua apa yang dirasakannya seperti marah, sedih, senang

maupun kecewa. Peserta didik juga dapat mengajukan

pertanyaan sehubungan dengan peran mereka nanti sehingga

peserta didik menjadi paham tujuan mereka bermain peran.

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap dimana peserta didik mulai memainkan peran mereka

sesuai dengan masalah yang sedang dimainkan, pihak

penonton menilai jalannya permainan tersebut. Kemudian

pihak penonton bergantian menjadi pemeran peran yang akan

dinilai oleh pihak pemeran peran.

3) Tahap Diskusi

Tahap ini adalah tahap dimana peserta didik bersama-sama

pembimbing mendiskusikan jalannya pementasan permainan

peran dan selanjutnya anggota kelompok saling bertukar

pendapat tentang solusi dalam menyelesaikan permasalahan

yang diperankan tadi, sehingga anggota kelompok dapat

memahami perasaan orang lain dan dapat menghargai

pendapat orang lain.

Page 50: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

4. Siswa SMP Dikategorikan Masa Remaja

a. Pengertian Masa Remaja

Siswa SMP digolongkan sebagai remaja karena pada masa SMP,

anak sedang dalam masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa

dewasa. Masa peralihan ini disebut sebagai masa remaja. Yusuf (2011:77)

mengatakan bahwa”masa remaja merupakan masa transisi perkembangan

antara masa anak dan masa ke dewasa, dimulai dari pubertas, yang

ditandai dengan perubahan yang pesat dalam berbagai aspek

perkembangan, baik fisik maupun psikis.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa

masa remaja mengalami perubahan secara fisik maupun psikis antara lain

perubahan emosi, perubahan bentuk tubuh, perubahan minat dan pola

perilaku

Hurlock (alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 : 206)

mengatakan bahwa”awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga

belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa

remaja bermula dari usia16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun,

yaitu usia matang secara hukum.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa individu

dikatakan masa remaja ketika ia beranjak pada usia 13 tahun dan

dikatakan dewasa ketika ia sudah matang secara hukum pada usia 17-18

tahun.

Menurut Salzman (dalam Yusuf, 2008 : 184) mengemukakan

bahwa “masa remaja merupakan masa perkembangan sikap tergantung

(dependence) terhadap orang tua kearah kemandirian (independence),

minat-minat seksual, perenungan diri, dan perhatian terhadap nilai-nilai

estetika dan isu-isu moral.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa masa remaja

merupakan proses peralihan dari sikap ketergantungan pada orang tua

menjadi kemandirian dalam berbagai aspek perkembangan.

Menurut beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak ke dewasa yang diawali

dari umur 13-14 tahun dan diakhiri pada umur 21-23 tahun ditandai

dengan perubahan fisik maupun psikis.

Page 51: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Karakteristik Perkembangan Masa Remaja

Remaja merupakan bagian dari anggota masyarakat. Remaja mulai

memahami nilai dan norma dalam pergaulan kelompok. Pergaulan

tersebut mengandung makna bahwa remaja mulai mengadakan hubungan

sosial dengan lingkungan sekitar untuk memperoleh hal yang dibutuhkan.

Menurut Yusuf dan Sugandhi (2011: 80-109) membagi aspek

perkembangan remaja menjadi 5 aspek yaitu perkembangan fisik,

perkembangan kognitif, perkembangan emosi, perkembangan kepribadian,

perkembangan kesadaran beragama. Hal ini dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1) Perkembangan fisik

Terjadi perubahan bentuk tubuh antara lain tinggi badan, berat

badan, proporsi tubuh dan organ seks.

2) Perkembangan kognitif

Terjadi perubahan pola pikir pada remaja menuju kearah berpikir

yang hipotetik.

3) Perkembangan emosi

Dapat menyadari emosi memainkan peranan penting dalam tingkah

laku remaja yang berhubungan dengan sosial

4) Perkembangan kepribadian

Remaja mulai mencari jati dirinya melalui belajar dari pengalaman

orang lain.

5) Perkembangan kesadaran beragama

Remaja mulai menlaksanakan nilai-nilai atau ajaran agama dalam

kehidupannya.

Sedangkan menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2008

:16) membagi karakteristik umum remaja menjadi 5 aspek yaitu

kegelisahan, pertentangan, mengkhayal, aktivitas berkelompok, keinginan

mencoba segala sesuatu. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 52: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1) Kegelisahan

Pada fase ini remaja mempunyai angan-angan yang tinggi yang

hendak diwujudkan di masa depan tetapi tidak diimbangi dengan

kemampuan yang masih belum memadai sehingga timbul persaan

gelisah.

2) Pertentangan

Pertentangan terjadi ketika remaja ingin melepaskan diri dari orang

tua tetapi remaja juga tidak berani mengamgil resiko dari tindakan

meninggalkan lingkungan keluarga yang aman untuk dirinya.

3) Mengkhayal

Khayalan remaja berkisar pada prestasi dan jenjang karier serta

romantika hidup dan menyalurkan khayalannya melalui dunia

fantasi.

4) Aktivitas Berkelompok

Berbagai aktivitas remaja biasanya dilakukan secara berkelompok

dengan teman sebaya mereka dan kebanyakan remaja menemukan

jalan keluar dari kesulitannya melalui kegiatan kelompok.

5) Keinginan Mencoba Segala Sesuatu

Remaja pada umumnya memiliki rasa ingin tahu yang tinggi

sehingga ingin menjelajah dan mencoba segala sesuatu yang belum

pernah dialaminya.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik

perkembangan masa remaja sebagai berikut :

1) Memasuki usia remaja ditandai dengan berkembangnya aspek fisik

maupun psikis.

2) Memasuki usia remaja, hubungan sosialnya semakin luas tidak hanya

di lingkungan keluarga tetapi juga dilingkungan masyarakat.

3) Remaja mulai sadar untuk melakukan pergaulan dengan teman

sebaya dan remaja mulai tertarik dengan lawan jenis.

4) Remaja bisa memilih nilai-nilai sosial yang dirasa tepat untuk

dirinya.

Page 53: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c. Tugas-Tugas Perkembangan Masa Remaja

Individu merupakan pribadi yang memiliki ciri khas tersendiri. Hal

tersebut membuat individu satu berbeda dengan individu lain termasuk

kemampuan yang dimiliki untuk menghadapi tugas perkembangan

masing-masing. Menurut Havighurst (dalam Yusuf, 2008 : 65)

menjelaskan tentang tugas perkembangan sebagai berikut :

suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang

kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil

dituntaskan akan membawa kebahagian dan kesuksesan dalam

menuntaskan tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan

menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang

bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-

kesulitan dalam menuntaskan tuga-tugas berikutnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa tugas

perkembangan adalah suatu tugas yang harus diselesaikan oleh individu

pada fase tertentu jika individu ingin memperoleh kebahagian.

Menurut Yusuf (2008 : 66) menjelaskan munculnya tugas-tugas

perkembangan bersumber pada faktor-faktor berikut :

1) Kematangan fisik, misalnya belajar berbicara karena kematangan

otot-otot dan syaraf dari alat-alat bicara

2) Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya belajar

berkelompok dengan teman sebaya, belajar menulis

3) Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya

memilih pekerjaan yang sesuai, memilih pasangan hidup

4) Tuntutan norma agama, misalnya percaya pada Tuhan,

menjalankan perintah Tuhan.

Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi tugas-tugas perkembangan yaitu adanya tuntuntan

dari lingkungan sekitar seperti masyarakat maupun proses kematangan

fisik dan psikis individu.

Menurut Hurlock (alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 :

209) adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja yaitu mampu

menerima keadaan fisiknya, mampu menerima dan memahami peran seks

Page 54: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

usia dewasa, mencapai kemandirian emosional, mencapai kemandirian

ekonomi, mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual,

memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa, dan

mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan. Hal ini dapat dijelaskan

bahwa tugas perkembangan remaja menuntut perubahan besar dalam sikap

dan tingkah laku remaja sehingga remaja harus menuntaskan tugas-tugas

perkembangan tersebut untuk melanjutkan tugas perkembangan

berikutnya.

Menurut William Kay (dalam Yusuf, 2008 : 72) mengemukakan

tugas-tugas perkembangan remaja sebagai berikut :

1) Menerima keadaan fisiknya beserta kekurangan maupun

kelebihannya.

2) Mempunyai kematangan emosinal yang baik

3) Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan

belajar berinteraksi dengan teman sebaya baik secara individu

mapun kelompok

4) Menemukan figur individu yang sesuai dengan identitasnya.

5) Memperkuat self-control dalam pergaulan dengan masyarakat

6) Percaya diri pada kemampuan diri sendiri

7) Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.

Berdasarkan pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tugas –

tugas perkembangan remaja adalah mampu menerima keadaan fisiknya,

mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa, mencapai

kemandirian emosional, mencapai kemandirian ekonomi, mengembangkan

konsep dan keterampilan intelektual, memahami dan menginternalisasikan

nilai-nilai orang dewasa, mempersiapkan diri untuk memasuki

perkawinan, Menerima keadaan fisiknya beserta kekurangan maupun

kelebihannya, Mempunyai kematangan emosinal yang baik,

Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar

berinteraksi dengan teman sebaya baik secara individu mapun kelompok,

Menemukan figur individu yang sesuai dengan identitasnya, Memperkuat

Page 55: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

self-control dalam pergaulan dengan masyarakat, Percaya diri pada

kemampuan diri sendiri, dan Mampu menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar.

d. Permasalahan Sosial Remaja

Remaja merupakan masa yang penuh dengan adanya

permasalahan. Permasalahan pada remaja dapat timbul akibat adanya

pengaruh dari dalam diri serta lingkungan sosial . Pada usia remaja awal,

perkembangan emosinya menunjukan sifat yang sensitif dan reaktif yang

kuat terhadap berbagai peristiwa atau situasi sosial, emosinya bersifat

negatif dan temperamental.

Hal ini didukung dengan penjelasan Gessel dkk (dalam Hurlock,

alih bahasa Istiwidayanti dan Soedjarwo, 2001 : 213) mengatakan bahwa

“remaja empat belas tahun sering sekali mudah marah, mudah terangsang,

dan emosinya cenderung “meledak”, tidak berusaha mengendalikan

perasaannya. Sebaliknya remaja enam belas tahun mengatakan bahwa

mereka “ tidak mempunyai keprihatinan”.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa

awal remaja atau remaja pada usia 14 tahun meluapkan emosinya secara

meledak-ledak dihadapan orang lain sesuai dengan suasana hati mereka.

Mencapai kematangan emosional merupakan tugas perkembangan

yang sangat sulit bagi remaja. Remaja yang mengetahui bahwa sikap dan

perilakunya dianggap “tidak matang” oleh teman sebaya akan membuat

remaja mengalami ketidakpuasan dan menimbulkan ledakan emosi yang

ditampakan pada perilaku agresif dengan menyakiti orang lain,

membentak orang lain, bertengkar, berkelahi dan bersikap sewenang-

wenang terhadap orang lain, sehingga remaja yang berperilaku agresif

akan mendapat penolakan dari teman sebaya mereka.

Remaja yang mendapat penolakan dari teman sebaya tidak akan

mampu melakukan tugas perkembangan dengan sukses sehingga

menyebabkan ketidakbahagian pada diri remaja dan menjadikan remaja

kesulitan untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan berikutnya.

Dampaknya remaja akan mengembangkan perilaku yang menyimpang

Page 56: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

dengan melakukan perilaku agresif yang mengarah pada tindakan

kriminalitas.

5. Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing Untuk Mengurangi

Perilaku Agresif Siswa

Melalui teknik bermain peran (role playing), siswa dapat mencoba

mengeksplorasikan dirinya atau pemahaman tentang dirinya dalam berhubungan

dengan individu yang lain yaitu memperagakan dan mendiskusikan perannya

secara bersama-sama sehingga individu dapat mengeksplorasikan perasaan, sikap,

nilai, dan ide yang dimilikinya untuk memberikan solusi pemecahan masalah

yang sedang dihadapi secara bersama. Sebagai suatu teknik bimbingan dan

konseling kelompok, role playing berakar pada dimensi pribadi dan sosial.

Dimensi pribadi teknik ini berusaha membantu individu menemukan

makna dari lingkungan sosial yaitu individu belajar memecahkan masalah pribadi

yang sedang dihadapinya dengan bantuan kelompok sosial yang beranggotakan

teman-teman sekelas. Dari dimensi sosial, teknik ini memberikan kesempatan

kepada individu untuk bekerjasama dalam menganalisis situasi sosial, terutama

masalah yang menyangkut hubungan antar pribadi individu satu dengan yang lain.

Role playing berusaha membantu individu dengan memainkan peran yang

disesuaikan dengan kehidupan nyata, sehingga individu dapat memahami

perasaan orang lain, belajar untuk mengembangkan sikap empati terhadap orang

lain, belajar untuk memecahkan masalah secara berkelompok dan individu dapat

menjaga tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku

dimasyarakat sehingga tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Dengan demikian diharapkan teknik bermain peran dapat membantu

mengurangi perilaku agresif peserta didik dan dapat dijadikan sebagai salah satu

teknik bimbingan kelompok yang dikatakan berhasil dalam mengurangi perilaku

agresif peserta didik.

Page 57: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

6. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian dengan judul Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role

Playing Untuk Mengurangi Perilaku Agresif (Pra-Eksperimen Terhadap Peserta

Didik Kelas VIII SMP BHINNEKA KARYA Klego Boyolali Tahun Ajaran 2012-

2013) relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Herlina Sari dan Irwan

Nuryana Kurniawan pada tahun 2004 dalam jurnal psikologika yang berjudul,

Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Emosi Terhadap Penurunan Agresivitas Anak Di

Sekolah . Tujuan penelitian tersebut adalah untuk menguji secara empirik apakah

pelatihan kecerdasan emosi efektif dalam menurunkan agresivitas anak disekolah.

Hasil penelitian tersebut adalah hasil analisis untuk pasangan satu, yaitu

variabel skor pretest kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok

eksperimen adalah nilai beda (t) sebesar 4.736 dengan p =0.000(p<0,01). Artinya

ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest dengan skor posttest pada

kelompok eksperimen.

Hasil analisis untuk pasangan dua, yaitu variabel skor pretest kelompok

kontrol dengan skor posttest kelompok kontrol adalah nilai beda (t) sebesar 1.361

dengan p=0.186 (p>0.05). Artinya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara

skor pretest dengan skor posttest kelompok kontrol.

B. Kerangka pemikiran

Perilaku agresif masih banyak dilakukan oleh peserta didik disekolah

maupun diluar sekolah. Hal tersebut terbukti dengan masih adanya peserta didik

yang melakukan tindakan kekerasan dengan teman sebaya seperti memaki,

menghina, menampar atau berkelahi. Perilaku tersebut menyebabkan siswa

dikucilkan dari lingkungan pertemanan sehingga dapat menghambat

perkembangan siswa tersebut.

Upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan menerapkan

Bimbingan kelompok teknik role playing. Siswa yang melakukan perilaku agresif

diberikan tindakan dengan cara memainkan peran tertentu sehingga peserta didik

dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, memecahkan masalahnya dan

Page 58: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

menyelesaikan konflik, mengendalikan emosinya, mengembangkan empati,

mengendalikan dirinya, menjadi individu yang bertanggung jawab, dapat bersikap

sopan dan santun serta dapat menjaga tingkah lakunya. Selanjutnya kerangka

berpikir dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis

Hipotesis sebagai jawaban sementara masalah penelitian yang

kebenarannya harus diuji berdasarkan data empirik, maka hasil pengujian

hipotesis dapat membenarkan atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan (

Soetarno, 2001:13). Sumadi Suryabrata (2006:23) menjelaskan ada dua jenis

hipotesis berdasarkan cara menyatakannya, yaitu “hipotesis nol (Ho) dan hipotesis

alternatif (Ha).” Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Ho adalah hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungan atau

tidak ada perbedaan dalam penyimpulan pada suatu penelitian

b. Ha adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau ada

perbedaan dalam penyimpulan pada suatu penelitian terutama pada

penelitian eksperimental.

Peserta didik

SMP Bimbingan kelompok

melalui role playing

Peserta didik berperilaku

tidak agresif

Peserta didik

berperilaku agresif

Page 59: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Berdasarkan uraian diatas peneliti mengajukan hipotesis (Ha) sebagai

berikut :

Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing Efektif Untuk

Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik Kelas VIII Bhinneka Karya

Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

Page 60: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan unsur yang penting dalam penelitian, karena

ditempat penelitian tersebut akan diperoleh data-data yang memang dibutuhkan.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP BHINNEKA KARYA Klego yang bertempat

di Karanganyar, Klego, Boyolali dengan subyek penelitian peserta didik kelas

VIII tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 4 kelas.

Alasan dipilihnya lokasi penelitian di SMP BINNEKA KARYA Klego

sebagai berikut :

a. Di sekolahan tersebut ditemukan banyak peserta didik yang

melakukan tindakan agresif sehingga sekolah tersebut layak

untuk dijadikan tempat penelitian.

b. Peserta Didik SMP adalah masa remaja yang masih labil dan

sering melakukan tindakan agresif dalam meluapkan emosi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah konsultasi pengajuan judul disetujui oleh

Dosen Pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari berbagai pihak yang

berwenang baik dari dalam kampus maupun lembaga atau instansi-instansi yang

terkait. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Semester 1 terhitung sejak bulan

Agustus 2012 sampai bulan Januari 2013. Namun tidak menutup kemungkinan

adanya perubahan waktu yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

diperlukan dalam penelitian.

Page 61: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

B. Metode dan Rancangan Penelitian

1. Metode penelitian

Dalam setiap kegiatan penelitian, seorang peneliti harus dapat memilih dan

menetapkan metode pemecahan masalah yang tepat dan sesuai dengan obyek

penelitian. “Metode atau pendekatan ilmiah dilukiskan sebagai proses dimana

peneliti secara induktif bertolak dari pengamatan menuju hipotesis; kemudian

secara deduktif peneliti bergerak dari hipotesis menuju ke implikasi logis dari

hipotesis” (Sutarno, 2010 : 3). Hal ini dapat dijelaskan bahwa metode adalah

proses dimana peneliti memperoleh kebenaran dengan menarik suatu kesimpulan

hipotesis menuju ke implikasi ilmiah. Metode adalah “kumpulan pengetahuan

No Jadwal Kegiatan Bulan

Ags Sept Okt Nov Des Jan

1 Persiapan Penelitian

a. penyusunan proposal

b. perbaikan proposal

c. perijinan skripsi

d. penyusunan angket

e. uji coba angket

f. perbaikan angket

2. Pelaksanaan penelitian

a. pelaksanaan pretest

b. pelaksanaan treatment

c. pelaksanaan posttest

d. analisis data

3. Penyusunan laporan

a. penyusunan laporan

4. Pelaksanaan ujian skripsi

dan revisi

Page 62: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

yang tersusun secara sistematik dan runtut, sebagai sifat utama ilmu

pengetahuan.” (Sumadi Suryabrata, 2006:66). Hal ini dapat dijelaskan

pengetahuan yang bersifat sistematik dapat diuji kebenarannya. Sedangkan

Surakhmad (1990:131) menyatakan bahwa metode adalah “suatu cara utama yang

digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa,

dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.” Hal ini dapat dijelaskan

bahwa metode adalah cara yang digunakan untuk menguji hipotesa dengan alat-

alat tertentu. Berdasarkan kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode

adalah cara tepat yang digunakan untuk melakukan sesuatu dalam mencapai

tujuan tertentu.

“Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah

yang dilakukan secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan

masalah atau mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.”

(Sumadi Suryabrata, 2006 : 11). Hal ini dapat dijelaskan bahwa penelitian adalah

suatu proses yang tersususn secara sistematis untuk mencari penyelesaian

masalah. Sumanto (2010:31) menyatakan bahwa penelitian adalah “penggunaan

metode ilmiah yang bersifat formal dan sistematis untuk mempelajari masalah”.

Hal ini dapat dijelaskan bahwa penelitian adalah suatu pengetahuan yang bersifat

sistematis yang dicari kebenarannya dengan metode ilmiah.

Ada beberapa metode dalam melakukan penelitian. Metode dapat

dikatakan baik jika sesuai dengan masalah yang dikaji. Sutarno (2010 : 6)

membagi jenis penelitian sesuai dengan dasar pengelompokannya, yaitu penelitian

dasar dan penelitian terapan, penelitian aksi, penelitian evaluasi, penelitian

deskriptif, penelitian eksperimen, penelitian kausal komparatif dan penelitian

historis. Lebih lanjut Sutarno (2010 : 7) mengatakan bahwa penelitian eksperimen

adalah “penelitian untuk menerangkan hubungan sebab akibat antar variabel sebab

dan variabel akibat, yang dilakukan peneliti dengan memanipulasi dan

mengendalikan satu atau lebih variabel sebab (bebas), selanjutnya mengamati

akibat yang terjadi atas variabel yang dimanipulasi dan dikendalikan itu.” Jadi

penelitian eksperimen adalah penelitian yang menerangkan sebab akibat dari

variabel bebas dan variabel kontrol yang menjadi variabel penelitian.

Page 63: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Sebagaimana dijelaskan didepan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing

dalam mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP

BHIENEKA KARYA Klego Tahun Ajaran 2012/2013. Berdasarkan penelitian

tersebut penelitian ini dapat dikatakan sebagai penelitian eksperimen.

2. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian adalah segala kegiatan atau prosedur cara, atau

strategi yang mengatur kegiatan penelitian agar peneliti memperoleh data yang

valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Sutarno (2010:22)

membagi tiga jenis rancangan penelitian eksperimen dari tingkat pengendaliannya

, yaitu rancangan pre-experimental, quasi experimental, dan true experimental.

Sedangkan menurut Campbell & Stanley (dalam Suharsimi Arikunto, 2010: 123)

membagi penelitian eksperimen menjadi dua yaitu true eksperiment dan pre

experimental design atau quasi eskperiment. Suharsimi Arikunto (2010:123)

mengemukakan bahwa penelitian kuasi eksperimen adalah “eksperimen jenis ini

belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan

ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu.” Jadi kuasi eksperimen adalah

penelitian ekperimen yang dipandang sebagai eksperimen tidak sebenarnya karena

belum mengikuti peraturan-peraturan tertentu.

Sumadi Suryabrata (2006:92) mengemukakan bahwa“tujuan penelitian

kuasi eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan

bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam

keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan memanipulasi semua

variabel yang relevan.”Hal ini dapat dijelaskan bahwa tujuan penelitian kuasi

eksperimen adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang

didapat dengan mengontrol variabel secara relevan.

Penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain

nonequivalent control group design sebagai berikut :

Page 64: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Treatment Posttest

Eksperimen T.1 X T.2

Kontrol T.1 - T.2

Keterangan :

T.1 : test awal, test sebelum treatment diberikan.

X : treatment, tindakan yang diberikan (berupa role playing).

T.2 : test akhir, test yang diberikan sesudah treatment.

- : tidak adanya treatment.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suharsimi Arikunto (2010 : 173) berpendapat “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian.” Jadi populasi adalah semua elemen yang dijadikan

data untuk penelitian. Sudjana (1996 : 6) menyatakan populasi adalah “ totalitas

semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif

maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan

yang lengkap dan jelasyang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”. Jadi populasi adalah

semua objek yang diukur secara jelas dan lengkap baik menggunakan pengukuran

kualitatif maupun kuantitatif. Sutrisno Hadi (2004 : 220) menyatakan bahwa

populasi adalah “seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki.” Jadi

populasi adalah semua objek yang dijadikan sebagai bahan penelitian.

Dari beberapa pendapat tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP BHIENEKA

KARYA Klego.

2. Sampel

Tidak semua individu dalam penelitian diteliti, karena hal tersebut akan

memerlukan waktu yang lama dan biaya yang tidak sedikit mengingat jumlah

populasinya besar. Agar mudah dalam melaksanakan penelitian maka perlu

Page 65: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

diambil sampel. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu adanya pembatasan

yaitu dengan menetapkan jumlah sampel yang representatif yang dapat mewakili

populasi. Suharsimi Arikunto (2010 :174) berpendapat bahwa “sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.” Jadi sampel adalah sebagian objek

yang akan diteliti.

Sedangkan Winarno Surakhmad (1994: 93) menyatakan Sampel adalah

“penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi.” Maksud dari

pernyataan tersebut adalah bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang

sebelumnya telah ditentukan dengan cara sampling. Hasil penelitian dari sampel

ini nantinya akan mewakili seluruh populasi penelitian.

Dari beberapa pendapat tersebut, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa

sampel adalah sebagian individu yang menjadi anggota populasi yang di peroleh

dengan cara – cara tertentu untuk menjadi wakil dari populasi yang diteliti.

Penentuan sampel ini hendaknya disesuaikan dengan jumlah populasi, karena

nantinya hasil penelitian dari sampel ini nantinya akan digeneralisasikan kepada

populasi. Jadi sampel harus representatif atau mewakili populasi penelitian.

Sutrisno Hadi (1991: 221) menyebutkan untuk menetapkan besarnya

sampel, langkah yang dilakukan adalah apabila subjeknya kurang dari 100 atau

lebih dari 100 maka sampel yang diambil adalah 20% sampai 25%. Sampel

dalam penelitian ini berkisar 20% - 25% dari keseluruhan peserta didik SMP

Bhinneka Karya Klego kelas VIII.

3. Teknik sampling

Pengambilan sampel pada populasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik.

Teknik pengambilan sampel lebih dikenal dengan teknik sampling sampel yang

digunakan dalam penelitian harus representatif, yakni mencerminkan karakteristik

dari populasi.

Suharsimi Arikunto (2010: 177-185) mengungkapkan bahwa teknik

sampling atau cara pengambilan sampel dapat dibagi menjadi delapan yaitu,

teknik random sampling, sampel berstrata, sampel wilayah, sampel proporsi,

Page 66: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

sampel bertujuan, sampel kuota, sampel kelompok dan sampel kembar.

Pernyataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Teknik Random Sampling

1) Cara Undian.

2) Cara Ordinal.

3) Cara Randomisasi dari tabel bilangan random.

b. SamplingStratified sampling (sampel berstrata)

Digunakan jika populasi terdiri dari golongan – golongan yang

mempunyai susunan bertingkat.

c. Area Probability Sample (sampel wilayah)

Dalam area sampling suatu daerah besar dibagi kedalam daerah –

daerah kecil, dan daerah kecil tersebut dibagi menjadi daerah yang lebih

kecil lagi.

d. Propotional Sample (sampel proposi)

Dalam teknik sampling ini proposi atau pertimbangan unsur –

unsur atau kategori – kategori dalam populasi diperhatikan dan diwakili

dalam sampel.

e. Purposive Sample (sampel bertujuan)

Dalam Purpusive Sampling pemilihan sekelompok subyek

didasarkan atas ciri – ciri atau sifat tertentu yang dipandang mempunyai

sangkut – paut yang erat dengan ciri – ciri atau sifat – sifat populasi

yang sudah diketahui sebelumnya.

f. Quota Sample (sampel kuota)

Dalam Quota Sample yang terpenting adalah terpenuhinya jumlah

kuota yang ditetapkan oleh peneliti.

g. Cluster Sample (sampel berkelompok)

Dalam teknik ini populasi terdiri dari cluster – cluster dan

pemilihan sampel penyelidikan didasarkan atas cluster – cluster sebagai

keseluruhannya.

Page 67: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

h. Double Sample (sampel kembar)

Dalam teknik ini pengambilan sampel dilakukan 2 kali dengan

tujuan sebagai pelengkap atau mengadakan pengecekan terhadap

kebenaran data dari sampel pertama.

Adapun teknik pengambian sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik dengan Purposive random Sampling (sampel bertujuan). Dalam

Purpusive Sampling pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri – ciri atau

sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut – paut yang erat dengan ciri –

ciri atau sifat – sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang telah diidentifikasi perlu diklasifikasikan sesuai

dengan jenis dan peranannya dalam penelitian. Menurut Sumadi Suryabrata

(2006:27) “Variabel menurut fungsinya dalam penelitian dibedakan menjadi

variabel tergantung dan variabel bebas/ variabel moderator/ variabel kedali/

variabel rambang.” Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

perilaku agresif dan yang menjadi variabel bebas adalah bimbingan kelompok

dengan teknik role playing.

Definisi dari dua variabel terikat dan variabel bebas dijelaskan sebagai

berikut :

1. Definisi Konseptual

a. Variabel Terikat

Perilaku agresif adalah segala bentuk perilaku yang

dimaksudkan untuk menyakiti seseorang, baik secara fisik

maupun mental.

b. Variabel Bebas

Bimbingan kelompok merupakan bentuk pelayanan

bimbingan yang diberikan kepada lebih dari satu orang pada

waktu yang bersamaan.

Bermain peran merupakan intervensi yang

dikembangkan yang berkaitan dengan penggunaan sistematis

Page 68: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

dari metode bermain oleh seorang konselor untuk membawa

peningkatan dalam kemampuan siswa sampai penampilan

yang optimal di sekolah.

2. Definisi Operasional

a. Variabel Terikat

Perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat

menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena

terganggunya proses kognisi didalam otak yang

menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain.

b. Variabel Bebas

Bimbingan kelompok adalah layanan yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama

melalui dinamika kelompok memperoleh bahan informasi

dari guru pembimbing maupun teman sekelompok untuk

menunjang pemahamannya sehari-hari atau perkembangan

dirinya, baik sebagai individu anggota masyarakat atau dapat

pula sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan

Role playing adalah layanan bimbingan yang

diberikan kepada individu secara berkelompok dalam

memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi dengan

memerankan peran dalam situasi nyata agar anggota

kelompok dapat memahami diri sendiri dan permasalahan

yang dihadapi serta mengembangkan kemampuannya dalam

menghadapi suatu permasalahan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk

mendapatkan data tentang masalah yang diselidikinya. Sumadi Suryabrata

(2006:38) menjelaskan “Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan

data atau alat pengukurnya”. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan

Page 69: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok, metode

dokumentasi dan wawancara sebagai metode bantu

1. Metode Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui daftar

pertanyaan yang harus dijawab secara tertulis oleh responden. Menurut Suharsimi

Arikunto (2010:194) Angket atau kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan Moh Nasir

(2003:203) mengatakan “Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan yang secara

logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan

jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis”. Dari

beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa angket merupakan daftar

pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan data.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 195) jenis-jenis angket yang digunakan

untuk mengumpulkan data ada bermacam-macam, tergantung dari sudut

pandangan.

Adapun jenis angket tersebut adalah sebagai berikut :

a. Dipandang dari cara menjawab sebagi berikut:

1) Kuesioner terbuka, yaitu angket yang dijawab menggunakan

kalimat dari responden.

2) Kuesioner tertutup, yaitu angket yang jawabannya sudah

disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal menjawab.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan sebagai berikut:

1) Kuesioner langsung, yaitu angket yang disediakan peneliti

kepada responden dengan responden menjawab tentang dirinya

sendiri.

2) Kuesioner tidak langsung, yaitu angket yang disediakan untuk

responden menceritakan tentang keadaan orang lain.

Page 70: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

c. Dipandang dari bentuknya sebagai berikut:

1) Kuesioner pilihan ganda yaitu angket yang sudah ada

jawabannya responden tinggal memilih saja.

2) Kuesioner isian yaitu angket yang disediakan dengan cara

responden menjawab dengan kalimatnya sendiri.

3) Check list, sebuah daftar yang tinggal diberi tanda check (√) pada

kolom yang sesuai yang telah dibuat peneliti.

4) Rating scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan yang

dibuat dengan menunjukkan tingkat-tingkatan, misalnya mulai

dari sangat sesuai, sesuai dan kesangat tidak sesuai.

Peneliti menggunakan angket langsung tertutup bentuk rating scale. Alasan

peneliti menggunakan angket langsung tertutup dalam bentuk rating scale adalah :

1. Memudahkan responden dalam memberikan penilaian terhadap

pertanyaan karena jawaban sudah tersedia

2. Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa terpengaruh hubungan

dengan penulis

3. Dapat dibagikan langsung kepada responden sehingga menghemat

waktu, tenaga, dan biaya

4. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang jumlahnya sangat

besar

Beberapa proses pembuatan angket diatas selanjutnya dapat diuraikan

dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Penetapan Konsep Dasar

Perilaku agresif adalah bentuk perilaku yang dapat

menyakiti orang lain secara fisik maupun mental karena

terganggunya proses kognisi didalam otak yang

menimbulkan kerugian bagi dirinya sendiri dan orang lain.

b. Menentukan Aspek.

1) Agresif fisik aktif langsung.

2) Agresif verbal aktif langsung.

Page 71: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

c. Menetapkan Indikator

1) Agresif fisik aktif langsung.

a) Perkelahian dengan teman sebaya.

b) Tidak displin.

c) Perlakuan kasar terhadap orang lain.

d) Suka bertengkar.

e) Membuat keonaran.

f) Merusak barang-barang milik orang lain.

g) Menaruh rasa dendam.

2) Agresif verbal aktif langsung

a) Memanggil dengan julukan yang buruk (cebol,

monyong).

b) Mengkritik penampilan orang lain tanpa sebab

yang jelas.

c) Melontarkan caci maki pada orang lain didepan

umum.

d. Menyusun Kisi-kisi instrument

Kisi-kisi angket tercantum dalam tabel yang disajikan dalam

tabel berikut :

Page 72: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tabel 3.3 kisi-kisi perilaku agresif.

e. Menyusun item instrumen

Instrumen yang dibagikan dapat disusun dengan langkah

sebagai berikut :

1) Membuat item-item pertanyaan.

2) Membuat surat pengantar angket.

3) Menyusun petunjuk dan pengisian angket.

f. Menentukan skor

Seteleh angket disusun maka, kemudian akan disusun skor

masing-masing jawaban. Dalam penelitian angket ini, setiap

item mempunyai alternatif jawaban dan skor antara 1 sampai 4.

Konsep dasar Aspek yang

diteliti

Indikator Nomor item

Positif Negatif

Perilaku agresif

adalah bentuk

perilaku yang

dapat menyakiti

orang lain

secara fisik

maupun mental

karena

terganggunya

proses kognisi

didalam otak

yang

menimbulkan

kerugian bagi

dirinya sendiri

dan orang lain.

1. Agresif

fisik aktif

langsung

1. Perkelahian dengan teman

sebaya

2. Tidak disiplin

3. Perlakuan kasar terhadap

orang lain

4. Suka bertengkar

5. Membuat keonaran

6. Merusak barang-barang milik

orang lain

7. Menaruh rasa dendam

2,12

4,38

9,23

32,36

27,30

22,40

16,17

13,21

5,31

3,39

24,35

6,18

19,37

8,10

2. Agresif

verbal

aktif

langsung

1. Memanggil dengan julukan

yang buruk (cebol,

monyong)

2. Mengkritik penampilan

orang lain tanpa sebab yang

jelas.

3. Melontarkan caci maki pada

orang lain didepan umum

11,29

25,34

14,20

26,28

7,1

15,33

Page 73: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Dari alternatif jawaban tersebut diberikan bobot nilai sebagai

berikut :

Bentuk item positif

1) Alternatif jawaban Sangat Sesuai, mempunyai bobot

nilai 4.

2) Alternatif jawaban Sesuai, mempunyai bobot nilai 3.

3) Alternatif jawaban Tidak Sesuai, mempunyai bobot

nilai 2.

4) Alternatif jawaban Sangat Tidak Sesuai, mempunyai

bobot nilai 1.

Bentuk item negatif

1) Alternatif jawaban Sangat Sesuai, mempunyai bobot

nilai 1.

2) Alternatif jawaban Sesuai, mempunyai bobot nilai 2.

3) Alternatif jawaban Tidak Sesuai, mempunyai bobot

nilai 3.

4) Alternatif jawaban Sangat Tidak Sesuai, mempunyai

bobot nilai 4.

2. Metode Observasi

Metode observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap subyek yang

diteliti untuk mendapatkan suatu kebenaran dan keadaan perilaku obyek secara

detail sesuai keadaan yang sebenarnya. Suharsimi Arikunto (1993: 234)

mengatakan metode observasi adalah “kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra”. Dari uarian tersebut dapat

diketahui bahwa observasi adalah suatu pengamatan atau penyelidikan yang

dilaksanakan secara sistematis dengan cara mencatat terhadap kejadian atau

peristiwa yang diamati. Penelitian ini observasi digunakan oleh peneliti untuk:

aktifitas peserta didik di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas,

hubungan sosial peserta didik yang menjadi penyebab munculnya perilaku agresif,

Page 74: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

hubungan peserta didik dengan guru dan orang tua yang dapat menjadi penyebab

munculnya perilaku agresif.

Metode observasi, peneliti dapat mengamati secara langsung situasi atau

keadaan dan kejadian yang ada hubungannya dengan fokus penelitian. Teknik

observasi ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik agresif yang di

antaranya menyangkut ciri-ciri yang dimiliki dari perilaku agresif. Prosedur yang

digunakan peneliti dalan teknik observasi adalah menetapkan subyek penelitian

yang sesuai dengan karakteristik agresif, mengadakan observasi terhadap subyek

penelitian yang dilakukan pada saat kegiatan belajar-mengajar dan pada saat

istirahat. Data yang diperoleh dari hasil observasi diharapkan berupa data yang

faktual, sehingga hal ini selain dapat digunakan sebagai data pendukung terhadap

fokus penelitian juga dapat digunakan untuk memeriksa keabsahan data yang

telah diperoleh sebelumnya melalui metode pengumpulan data yang lain.

3. Metode Wawancara

Teknik bantu lain yang digunakan adalah metode wawancara atau interview.

Menurut Nasution (1991:153) Wawancara atau interview adalah “suatu bentuk

komunikasi verbal, jadi semacam percakapan, yang bertujuan memperoleh

informasi.” Hal ini dapat dijelaskan bahwa wawancara adalah percakapan antara

dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh informasi.

Menurut Suharsimi Arikunto interview atau wawancara dibagi menjadi tiga

berdasarkan pelaksanaannya, yaitu :

a. Interview bebas yaitu pewawancara bebas mengajukan pertanyaan

tetapi masih dalam lingkup penelitian.

b. Interview terpimpin yaitu pewawancara membawa daftar pertanyaan

secara terstuktur.

c. Interview bebas terpimpin yaitu gabungan antara wawancara bebas

dan terpimpin.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan interview bebas untuk mengetahui

data- data peserta didik yaitu memperoleh gambaran umum peserta didik serta

kondisi sekolahan.

Page 75: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

F. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang hendak diukur. Jadi, validitas atau kesahihan dapat

didefinisikan seberapa jauh penggunaan pengukuran untuk mengambil keputusan

terhadap hal yang diukur. Menurut Sumadi Suryabrata (2006 : 60) menjelaskan

validitas instrumen adalah”sejauh mana instrumen itu merekam/mengukur apa

yang dimaksudkan untuk direkam/diukur.” Jadi validitas instrumen adalah

pengumpulan instrumen data pada penelitian yang harus memenuhi sejauh mana

isi dan kriteria yang akan diukur. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010 :

211) validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen.” Jadi validitas menentukan kesahihan dari suatu

instrumen pengumpul data.

Dari kedua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan pengertian validitas

adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen untuk

mengungkap aspek pribadi individu, semakin tinggi validitasnya instrumen

tersebut semakin valid.

Dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto,2010 : 213)

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

X : Skor masing-masing item

Y : Skor total

XY : Jumlah penelitian X dan Y

X2 : Jumlah kwadrat dari X

Y2 : Jumlah kwadrat dari Y

N : Jumlah subyek

Page 76: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2. Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 221) Realiabilitas adalah “sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data

karena instrumen tersebut sudah baik.” Sedangkan Moh. Nazir (2003: 134)

menjelaskan reliabilitas adalah “ketetapan atau tingkat presisi suatu ukuran atau

alat pengukur.” Secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas

eksternal dan internal. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan reliabilitas

internal, karena data diperoleh dengan menganalisis data dari satu kali hasil

pengetesan. Koefisien reliabilitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus

Spearman- Brown atau teknik belah dua. Menurut Suharsimi Arikunto (2010 :

223) menjelaskan teknik belah yaitu “peneliti mengelompokan skor butir

bernomor ganjil sebagai belahan pertama dan kelompok skor butir bernomor

genap sebagai belahan dua.” Jadi teknik ini membagi bagian item genap dan

ganjil kedalam dua kelompok.

Rumus Spearman-Brown sebagai berikut :

r₁₁ =

Dengan keterangan :

r₁₁ : Realibiliats Instrumen

r₁ˎ₂₁ˎ₂ : rxy yang disebutkan indeks korelasi antara 2 belahan

instrument

G. Teknik Analisis Data

Untuk menguji keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing

dalam mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP

BHIENEKA KARYA Klego Boyolali, teknik yang digunakan adalah rumus

Anava Dua Jalur. Digunakan untuk menguji apakah hipotesis alternatif (Ha)

penelitian “ keefektifan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role playing

untuk mengurangi perilaku agresif pada peserta didik kelas VIII SMP

(Suharsimi Arikunto, 2010: 223)

Page 77: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BHIENEKA KARYA Klego Boyolali” ini terbukti atau tidak, rumus Anava

sebagai berikut :

F = (Sutrisno Hadi, 1991: 379)

Kriteria pengujian untuk rumus Anava Dua Jalur adalah jika hipotesis

alternatif (Ha) diterima apabila thitung>ttabel dan Hipotesis Nihil (H0) diterima.

Apabila Hipotesis Alternatif (Ha) diterima maka layanan bimbingan kelompok

dengan teknik role playing efektif untuk mengurangi prilaku agresifitas peserta

didik kelas VIII SMP Bhinneka Karya, Klego Boyolali tahun ajaran 2012/2013.

Dan jika Hipotesis Nihil diterima maka layanan bimbingan kelompok dengan

teknik role playing tidak efektif untuk mengurangi prilaku agresifitas peserta didik

kelas VIII SMP Bhinneka Karya, Klego Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013.

Page 78: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data Perilaku Agresif

Perilaku agresif diukur dengan menggunakan dua bentuk instrumen

yaitu angket (kuesioner) dan lembar observasi. Angket merupakan instrumen

yang terdiri atas 40 item pertanyaan mengenai bentuk-bentuk perilaku agresif

yang diisi oleh peserta didik. Lembar observasi merupakan instrumen yang

terdiri atas 20 item bentuk-bentuk perilaku agresif yang diisi oleh peneliti.

Hasil observasi terjamin obyektivitasnya sehingga dengan pendekatan

triangulasi digunakan untuk memvalidasi hasil angket.

Skor maksimal angket adalah 160 sedangkan skor maksimal observasi

adalah 80. Untuk menyetarakan bobot pengukuran, skor angket dan observasi

dikonversi dalam skala nilai 0 – 100. Nilai perilaku agresif diperoleh dari rata-

rata nilai hasil pengukuran kedua instrumen.

1. Perilaku Agresif Kelompok Eksperimen

Pengukuran data perilaku agresif kelompok eksperimen dilakukan

sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan yaitu role playing.

Tujuannya untuk mengetahui perubahan perilaku yang terjadi sebagai

dampak dari perlakuan tersebut.

a. Nilai Pretest

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Eksperimen

N Mean Median SD Min Max

30 58,78 58,44 9,37 35,94 75,00

Tabel 4.1 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik

deskriptif nilai pretest kelompok eksperimen. Adapun tabulasi data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.1 dapat dilihat

bahwa nilai pretest 30 peserta didik kelompok eksperimen memiliki

rata-rata (mean) sebesar 58,78, nilai tengah (median) sebesar 58,44,

dan simpangan baku (SD) sebesar 9,37. Nilai terendah (min) kelompok

Page 79: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

eksperimen adalah sebesar 35,94 sedangkan nilai tertinggi (max)

adalah sebesar 75,00.

b. Nilai Posttest

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Eksperimen

N Mean Median SD Min Max

30 40,66 39,84 6,42 28,44 55,00

Tabel 4.2 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik

deskriptif nilai posttest kelompok eksperimen. Adapun tabulasi data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.2 dapat dilihat

bahwa nilai posttest 30 peserta didik kelompok eksperimen memiliki

rata-rata (mean) sebesar 40,66, nilai tengah (median) sebesar 39,84,

dan simpangan baku (SD) sebesar 6,42. Nilai terendah (min) kelompok

eksperimen adalah sebesar 28,44 sedangkan nilai tertinggi (max)

adalah sebesar 55,00.

2. Perilaku Agresif Kelompok Kontrol

Pengukuran data perilaku agresif kelompok kontrol juga dilakukan

dua kali sebagaimana pada kelompok eksperimen. Waktunya pun sama

yaitu sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan role playing yang

dilakukan terhadap kelompok eksperimen. Jadi kelompok kontrol pada

dasarnya tidak mendapatkan efek dari perlakuan. Pengukuran tetap

dilakukan dua kali dengan tujuan sebagai pembanding untuk kelompok

eksperimen.

a. Nilai Pretest

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Nilai Pretest Kelompok Kontrol

N Mean Median SD Min Max

30 55,38 53,28 8,75 38,44 82,50

Tabel 4.3 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik

deskriptif nilai pretest kelompok kontrol. Adapun tabulasi data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.3 dapat dilihat

Page 80: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

bahwa nilai pretest 30 peserta didik kelompok kontrol memiliki rata-

rata (mean) sebesar 55,38, nilai tengah (median) sebesar 53,28, dan

simpangan baku (SD) sebesar 8,75. Nilai terendah (min) kelompok

kontrol adalah sebesar 38,44 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah

sebesar 82,50.

b. Nilai Posttest

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Nilai Posttest Kelompok Kontrol

N Mean Median SD Min Max

30 53,10 53,13 8,05 31,56 68,13

Tabel 4.4 memperlihatkan hasi-hasil perhitungan statistik

deskriptif nilai posttest kelompok kontrol. Adapun tabulasi data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pada tabel 4.4 dapat dilihat

bahwa nilai posttest 30 peserta didik kelompok kontrol memiliki rata-

rata (mean) sebesar 53,10, nilai tengah (median) sebesar 53,13, dan

simpangan baku (SD) sebesar 8,05. Nilai terendah (min) kelompok

kontrol adalah sebesar 31,56 sedangkan nilai tertinggi (max) adalah

sebesar 68,13.

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Analisis dalam penelitian ini bersifat komparasi (perbandingan atau uji

beda). Teknik analisis yang digunakan adalah Anava Dua Jalur. Sebelum

dilakukan analisis maka terlebih dahulu data harus melalui pengujian prasyarat

yaitu normalitas. Teknik uji normalitas yang digunakan adalah uji

kolmogorov-smirnov. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut

ini.

Page 81: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas

Kelompok Data K-S P Keterangan

Pretest Eksperimen 0,060 > 0,200 Normal

Pretest Kontrol 0,121 > 0,200 Normal

Posttest Eksperimen 0,108 > 0,200 Normal

Posttest Kontrol 0,100 > 0,200 Normal

Pada tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai pretest dan posttest baik

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol semuanya memiliki

probabilitas uji (p) lebih dari 0,200. Pada taraf nyata 5% maka keempat nilai p

> 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa keempat kelompok data

berdistribusi normal dan dapat dianalisis dengan Anava Dua Jalur.

C. Uji Keseimbangan Awal

Uji keseimbangan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah

kelompok eksperimen dan kontrol dalam keadaan seimbang sebelum diberi

perlakuan, artinya memiliki perilaku agresif yang sama atau tidak. Agar

eksperimen layak dilakukan maka perilaku agresif dari kedua kelompok

haruslah sama. Data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai

pretest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik yang

digunakan adalah uji t (independent samples t test).

Tabel 4.6 Hasil Uji Keseimbangan Awal

Kelompok Mean Selisih t p Keterangan

Eksperimen 58,78 3,40 1,455 0,151

Tidak

signifikan Kontrol 55,38

Tabel 4.6 memperlihatkan hasil-hasil analisis perbandingan pretest

kedua kelompok. Diketahui bahwa secara deskriptif rata-rata pretest kelompok

eksperimen (58,78) memang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pretest

Page 82: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

kelompok kontrol (55,38), atau ada selisih sebesar 3,40. Meskipun begitu

pengujian statistik menghasilkan nilai uji (t) sebesar 1,455 dengan probabilitas

(p) sebesar 0,151. Pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa

selisih nilai yang ada tersebut tidak signifikan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan nilai pretest yang signifikan antara

kedua kelompok. Dengan kata lain perilaku agresif kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol awalnya adalah sama.

D. Pelaksanaan Teknik Role Playing untuk Mengurangi

PerilakuAgresifPeserta DidikKelas VIII SMP BHINNEKA KARYA

Klego, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013

Kegiatan pelaksanaan treatment melalui teknik role playing untuk

mengurangi perilaku agresif dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu

yang dilaksanakan sebanyak 6 kali sesi.

1. Pertemuan ke-1

Pelaksanaan treatment pertemuan ke-1 dilaksanakan pada

hari Senin tanggal 08 Oktober 2012 di ruang Aula selama 65 menit,

dengan judul kegiatan “Berteman Yuk!!”. Kasus agresif di sekolah

yang dibahas dalam hal ini mengenai aspek relasional bertujuan

untuk dapat mengembangkan keterampilan peserta didik dalam

membina hubungan interpersonal positif dengan orang lain.

2. Pertemuan ke-2

Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-2 dilaksanakan

pada hari Selasa tanggal 09 Oktober 2012 di ruang Aula selama 50

menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek relasional (kurang

empati) dengan judul kegiatan “Peduli Teman” bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan memberikan perhatian kepada

orang lain dan dapat bersikap empati kepada orang.

3. Pertemuan ke-3

Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-3 dilaksanakan

pada hari Rabutanggal 10 Oktober 2012 di ruang Aula selama 65

Page 83: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek fisik (tidak dapat

mengelola emosi dan seringmelakukan kekerasan fisik) dengan judul

kegiatan “Tahan Emosi danAmarahmu!” bertujuan agar peserta

didik dapat mengurangi sikap tidak dapat mengontrol emosinya dan

tindakannya. Sehingga dari sikap mengontrol emosidan tindakannya

tersebut diharapkan peserta didik tidak melakukan tindakan yang

melibatkan penggunaan kekerasan fisik oleh peserta didik yang

sengaja dilakukan untuk menyakiti temannya.

4. Pertemuan ke-4

Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-4 yang

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 11 Oktober 2012 di ruang

Aula selama 65 menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek

agresifverbal yang berkaitan dengan kendali diri yang kurang

sehingga bertindak tidak teratur dan sering berkata kasar serta

bertindak tidak mencerminkan layaknya peserta didik SMP.

Kegiatan ini diberi judul kegiatan “Kendaliin diri dong!”. Bertujuan

agar peserta didik dapat mengendalikan diri dari tindakan yang tidak

menyenangkan dan mengganggu orang lain atau teman sebayanya

dengan dapat mengontrol tindakan menyakiti teman sebayanya

melalui perkataan.

5. Pertemuan ke-5

Pelaksanaan treatment pada pertemuan ke-5 dilaksanakan

pada hari Senin tanggal 15 Oktober 2012 di ruang Kesenian selama

50 menit. Aspek yang di bahas mengenai aspek agresif fisik dengan

judul kegiatan “Tanggung Jawab Dong!!”bertujuan agar peserta

didik memiliki kemampuan dapat menerima konsekuensi yang telah

diperbuat.

6. Pertemuan ke-6

Pertemuan ke-6 yaitu dilaksanakan pada tanggal 18 Oktober

2012 yaitu penyebaran angket post test kepada 60 siswa di ruang

Page 84: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Aula dengan tujuan untuk mengetahui hasil dari treatment yang

sudah dilakukan sebanyak 5 sesi.

E. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa perlakuan role playing

berpengaruh signifikan dalam menurunkan perilaku agresif siswa dilakukan

dengan teknik anava dua jalan (two way anova). Desain eksperimen dan hasil

perhitungan anava dapat dilihat pada tabel 4.7 dan tabel 4.8.

Tabel 4.7 Desain Eksperimen 2 × 2

Kel. Eksperimen Kel. Kontrol Total

Posttest n = 30

mean = 40,66

n = 30

mean = 53,10

n = 60

mean = 46,88

Pretest n = 30

mean = 58,78

n = 30

mean = 55,38

n = 60

mean = 57,08

Total n = 60

mean = 49,72

n = 60

mean = 54,24

n = 120

mean = 51,98

Tabel 4.8 Hasil Anava Dua Jalan

Sumber Variasi SS Df MS F p

Kolom 611,783 1 611,783 9,046 0,003

Baris 3123,546 1 3123,546 46,186 0,000

Error 7845,069 116 67,630

Total 13463,220 119

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilakukan dua pengujian sebagai berikut:

1. Uji Perbedaan antara Pretest dan Posttest

Pada tabel 4.8 terdapat uji beda perilaku agresif dengan sumber

variasi yang pada desain eksperimen 2 × 2 terletak pada baris. Dengan kata

lain ini adalah uji beda antara pretest (perilaku agresif awal) dan posttest

(perilaku agresif akhir) secara keseluruhan.

Perhitungan menghasilkan nilai uji statistik (F) sebesar 46,186

dengan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05

yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian

Page 85: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pretest dan

posttest. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata posttest (46,88) lebih

rendah dibandingkan rata-rata pretest (57,08). Hal ini menunjukkan bahwa

kelompok eksperimen yang diberi treatment role playing perilaku

agresifnya menurun sangat signifikan.

2. Mencari F tabel dengan menghitung derajad kebebasan atau degree of

freedom dengan rumus :

Uji tentang penurunan perilaku agresif tes sebelum dan sesudah

treatment :

a. df/ N1 = k-1

= 2-1

=1

b. df/ N2 = df eror =116

nilai F tabel = 3,93 (F tabel dengan α = 0,05).

F hitung = 46,186 dibandingkan dengan F tabel = 3,93 atau

Fhitung>Ftabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan yang sangat

signifikan (dengan signifikansi 0,000<0,05) perilaku agresif dari hasil

pretest dan posttest kelompok eksperimen. Hal ini disebabkan oleh

treatment yang telah dilakukan.

3. Uji Perbedaan antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Pada tabel 4.8 terdapat uji beda perilaku agresif dengan sumber

variasi yang pada desain eksperimen 2 × 2 terletak pada kolom. Dengan

kata lain ini adalah uji beda antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol secara keseluruhan.

Perhitungan menghasilkan nilai uji statistik (F) sebesar 9,046

dengan probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05

yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-

rata kelompok eksperimen (49,72) lebih rendah dibandingkan rata-rata

kelompok kontrol (54,24). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku agresif

Page 86: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan perilaku agresif

kelompok kontrol.

F. Uji Komparasi Ganda

Hasil uji perbedaan dengan anava menunjukkan bahwa ada perbedaan

signifikan pada perilaku agresif siswa baik sebelum dan sesudah perlakuan

dan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui

secara lebih detail kondisi perbedaan tersebut dilakukan uji komparasi ganda

(post hoc test). Teknik yang digunakan adalah uji scheffe.

Tabel 4.9 Desain Komparasi Ganda antar Baris dan Kolom

Kel. Eksperimen (a1) Kel. Kontrol (a2)

Posttest (b1) a1b1 a2b1

Pretest (b2) a1b2 a2b2

Tabel 4.10 Hasil Uji Komparasi Ganda

Komparasi Selisih P Keterangan

a1b1 – a1b2 18,13 0,000 Signifikan

a2b1 – a2b2 2,28 0,764 Tidak signifikan

a1b1 – a2b1 12,44 0,000 Signifikan

a1b2 – a2b2 3,40 0,465 Tidak signifikan

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilakukan pengujian sebagai berikut:

1. Komparasi antar Baris

Komparasi ini dilakukan untuk menguji perbedaan antara pretest

dan posttest pada masing-masing kelompok.

a. Komparasi Pretest dan Posttest pada Kelompok Eksperimen

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan (penurunan) perilaku agresif pada peserta didik kelompok

eksperimen. Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 komparasi

pertama. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 18,13 dan uji statistik

menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf nyata 5% maka

p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan

Page 87: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

demikian dapat disimpulkan bahwa perlakuan role playing secara

signifikan menyebabkan penurunan perilaku agresif siswa.

b. Komparasi Pretest dan Posttest pada Kelompok Kontrol

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan (penurunan) perilaku agresif pada siswa kelompok kontrol.

Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 komparasi kedua. Dapat

dilihat bahwa ada selisih sebesar 2,28 dan uji statistik menghasilkan

probabilitas (p) sebesar 0,764. Pada taraf nyata 5% maka p > 0,05 yang

berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa tanpa adanya perlakuan role playing perilaku

agresif siswa tidak dapat menurun secara signifikan.

2. Komparasi antar Kolom

Komparasi ini dilakukan untuk menguji perbedaan antara pretest

dan posttest pada masing-masing kelompok.

a. Komparasi Pretest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan perilaku agresif awal antara siswa kelompok eksperimen

dan siswa kelompok kontrol (pada dasarnya sama dengan uji

keseimbangan awal). Pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.10

komparasi keempat. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 3,40 dan

uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,465. Pada taraf

nyata 5% maka p > 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada awalnya

tidak terdapat perbedaan perilaku agresif yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Komparasi Posttest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan perilaku agresif akhir antara siswa kelompok eksperimen

dan siswa kelompok kontrol. Pengujian ini dapat dilihat pada tabel

Page 88: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

4.10 komparasi ketiga. Dapat dilihat bahwa ada selisih sebesar 12,44

dan uji statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,000. Pada taraf

nyata 5% maka p < 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang

signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada kondisi

akhir (setelah perlakuan) siswa yang diberi perlakuan role playing

memiliki perilaku agresif yang secara signifikan lebih rendah

dibandingkan siswa yang tidak diberi perlakuan role playing.

Dengan mempertimbangkan hasil keempat komparasi (terutama

komparasi pertama dan keempat) dapat disimpulkan bahwa peserta didik

mengalami penurunan perilaku agresif setelah diberi perlakuan role

playing. Disamping itu apabila dibandingkan dengan peserta didik yang

diberi perlakuan role playing tersebut akhirnya akan memiliki perilaku

agresif yang lebih rendah dibandingkan yang tidak diberi perlakuan role

playing. Ini membuktikan bahwa role playing memang sangat efektif

dalam menurunkan perilaku agresif peserta didik.

G. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain

nonequivalent control group desain dengan tindakan yang berupa bimbingan

kelompok dengan teknik role playing. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengurangi perilaku agresif. Pelaksanaan bimbingan kelompok teknik role

playing dilakukan dalam lima pertemuan yaitu pertemuan ke-1 sampai pertemuan

ke-5. Pada pertemuan ke-1 dengan judul kegiatan “Berteman Yuk!!”, bertujuan

untuk dapat mengembangkan keterampilan peserta didik dalam membina

hubungan interpersonal positif dengan orang lain. Pada pertemuan ke-2 dengan

judul kegiatan “Peduli Teman”, bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

memberikan perhatian kepada orang lain dan dapat bersikap empati kepada orang.

Pada pertemuan ke-3 dengan judul kegiatan “Tahan Emosi dan Amarahmu!”

bertujuan agar peserta didik dapat mengurangi sikap tidak dapat mengontrol

emosinya dan tindakannya. Sehingga dari sikap mengontrol emosidan

tindakannya tersebut diharapkan peserta didik tidak melakukan tindakan yang

Page 89: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

melibatkan penggunaan kekerasan fisik oleh peserta didik yang sengaja dilakukan

untuk menyakiti temannya. Pada pertemuan ke-4 dengan judul kegiatan

“Kendaliin diri dong!”, bertujuan agar peserta didik dapat mengendalikan diri

dari tindakan yang tidak menyenangkan dan mengganggu orang lain atau teman

sebayanya dengan dapat mengontrol tindakan menyakiti teman sebayanya melalui

perkataan. Pada pertemuan ke-5 dengan judul kegiatan “Tanggung Jawab

Dong!!”, bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dapat menerima

konsekuensi yang telah diperbuat.

Hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua bulan dinyatakan

efektif untuk mengurangi perilaku agresif peserta didik. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan adanya penurunan perilaku agresif peserta didik. Hasil pretest

dan posttest pada kelompok eksperimen menunjukan adanya perbedaan perilaku

agresif peserta didik kelas VIII. Dengan nilai uji statistik (F) sebesar 46,186

dengan probabilitas (p) sebesar 0,000 pada taraf nyata 5% maka p<0,05 yang

berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. F hitung = 46,186 dibandingkan

dengan F tabel = 3,93 atau F hitung > F tabel, maka dapat dinyatakan ada perbedaan

yang sangat signifikan (dengan signifikansi 0,000<0,05) perilaku agresif dari hasil

pretest dan posttest kelompok eksperimen. Hasil yang diperoleh mengalami

penurunan yang signifikan. Penurunan ini dikarenakan pemberian treatment

berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing. Perhitungan pada

kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menghasilkan nilai uji statistik (F)

sebesar 9,046 dengan probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p

< 0,05 yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol. Pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa rata-rata kelompok

eksperimen (49,72) lebih rendah dibandingkan rata-rata kelompok kontrol

(54,24). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku agresif kelompok eksperimen lebih

rendah dibandingkan perilaku agresif kelompok kontrol.

Hasil penelitian diatas relevan dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Herlina Sari dan Irwan Nuryana Kurniawan pada tahun 2004 dalam jurnal

Psikologika yang berjudul, Pengaruh Pelatihan Kecerdasan Emosi Terhadap

Page 90: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

Penurunan Agresivitas Anak Di Sekolah . Tujuan penelitian Herlina Sari dan

Irwan Nuryana Kurniawan adalah untuk menguji secara empirik apakah pelatihan

kecerdasan emosi efektif dalam menurunkan agresivitas anak disekolah.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa role playing cocok diterapkan untuk

mengurangi perilaku agresif, sehingga dengan hasil yang telah dicapai dapat

dinyatakan bahwa bimbingan kelompok dengan teknik role playing efektif untuk

mengurangi perilaku agresif peserta didik disekolah.

Menurut Corsini dalam Tatiek Romlah (2001 : 109) manfaat role playing

dapat digunakan sebagai berikut :

1. Alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan

cara mengamati perilakunya waktu memerankan dengan

spontan situasi-situasi atau kejadian yang terjadi dalam

kehidupan sebenarnya.

2. Media pengajaran, melalui proses”modeling” anggota

kelompok dapat belajar dengan lebih efektif keterampilan-

keterampilan hubungan antarpribadi dengan mengamati

berbagai macam cara dalam memecahkan masalah.

3. Metode latihan untuk melatih keterampilan-keterampilan

tertentu; melalui keterlibatan secara aktif dalam proses

permainan peranan, anggota kelompok dapat

mengembangkan pengertian-pengertian baru dan

mempraktekkan keterampilan-keterampilan baru.

Dari pendapat ahli diatas diharapkan siswa yang melakukan perilaku

agresif dapat menjalin hubungan sosial dengan baik, memecahkan masalahnya

dan menyelesaikan konflik, mengendalikan emosinya, mengembangkan empati,

mengendalikan dirinya, menjadi individu yang bertanggung jawab, dapat bersikap

sopan dan santun serta dapat menjaga tingkah lakunya sesuai dengan nilai-nilai

dan norma yang berlaku dimasyarakat sehingga tidak merugikan diri sendiri

maupun orang lain. Dengan demikian teknik bermain peran dapat membantu

mengurangi perilaku agresif peserta didik.

Page 91: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

BAB V

PENUTUP

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada BAB IV

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil pretest kelompok kontrol dan pretest kelompok eksperimen tidak

mengalami perbedaan yang signifikan dengan nilai uji (t) sebesar

1,455 dengan probabilitas (p) sebesar 0,151 pada taraf nyata 5% maka

p > 0,05 yang berarti bahwa selisih nilai yang ada tersebut tidak

signifikan. Berarti kelompok tersebut dalam keadaan yang sama saat

sebelum diberikan treatment.

2. Hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen menunjukan

adanya perbedaan perilaku agresif peserta didik kelas VIII. Dengan

nilai uji statistik (F) sebesar 46,186 dengan probabilitas (p) sebesar

0,000 pada taraf nyata 5% maka p<0,05 yang berarti bahwa ada

perbedaan yang signifikan. Hasil yang diperoleh mengalami penurunan

yang signifikan. Penurunan ini dikarenakan pemberian treatment

berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing.

3. Hasil pretest dan posttest kelompok kontrol menunjukan tidak adanya

perbedaan perilaku agresif peserta didik kelas VIII. Dengan nilai uji

statistik menghasilkan probabilitas (p) sebesar 0,764 pada taraf nyata

5% maka p>0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan. Hal ini disebabkan karena kelompok kontrol tidak diberi

treatment berupa bimbingan kelompok dengan teknik role playing.

4. Hasil posttest kelompok kontrol dan posttest kelompok eksperimen

mengalami perbedaan nilai uji statistik (F) sebesar 9,046 dengan

probabilitas (p) sebesar 0,003. Pada taraf nyata 5% maka p < 0,05 yang

berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan sehingga pada kelompok

eksperimen terjadi penurunan perilaku agresif yang signifikan

Page 92: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan

perilaku agresif yang signifikan.

Bertitik tolak pada hasil yang telah didapat maka dapat

disimpulkan bahwa “Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Role Playing

Efektif Untuk Mengurangi Perilaku Agresif Pada Peserta Didik Kelas VIII

SMP BHINNEKA KARYA Klego Tahun Pelajaran 2012/2013.”

Page 93: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

B. IMPLIKASI

Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan implikasinya secara teoritis dan praktis sebagai berikut:

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukan bahwa bimbingan kelompok

dengan teknik role playing dapat mengurangi perilaku agresif pada

peserta didik kelas kelas VIII.

Bimbingan kelompok dengan teknik role playing merupakan

bimbingan yang bersifat pengembangan. Pelaksanaan bimbingan

kelompok dengan teknik role playing merupakan wadah dapat

digunakan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan

pengendalian diri, sehingga secara tidak langsung individu dipaksa

untuk menahan atau mengontrol emosinya. Hal demikian yang

menjadikan adanya penurunan perilaku agresif pada peserta didik

2. Implikasi Praktis

a. Diperlukan pemberian bimbingan kelompok dengan teknik role

playing pada kelas VIII untuk mengurangi perilaku agresif.

b. Pemberian bimbingan kelompok dengan teknik role playing agar

peserta didik mengembangkan keterampilan dalam membina

hubungan interpersonal skill yang positif dengan orang lain

sehingga dapat berkomunikasi secara sopan santun dan baik

kepada orang lain

c. Perlu adanya program bimbingan kelompok dengan teknik role

playing pada kelas VIII.

d. Menumbuhkan dan memelihara rasa empati terhadap orang lain.

Page 94: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

C. SARAN

Mengacu pada hasil penelitian tersebut, maka hal-hal yang dapat

disarankan sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah

Berkaitan dengan kehidupan sosial disekolah maka perlu

diselenggarakan bimbingan kelompok dengan teknik role playing agar

dapat mencegah perilaku agresif peserta didik yang mengarah pada

perilaku agresif

2. Guru BK

Guru BK harus mampu menyelenggarakan bimbingan kelompok

dengan teknik role playing agar perilaku agresif pada peserta didik

dapat berkurang dan peserta didik mendapatkan hal lain yang baru dan

inovatif dari pelayanan BK

3. Peserta Didik

Peserta didik diharapkan dapat lebih mengendalikan perilakunya,

menahan diri dari tindakan yang tidak menyenangkan agar dapat

mengelola emosinya (anger management), sehingga menghindari

tindakan yang dapat menyakiti peserta didik lain.

Page 95: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Juntika Nurihsan. (2009). Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling.

Bandung : PT Refika Aditama.

Alex Sobur.(2003). Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia.

Bachtiar Rifai. (2010). Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Melalui

Kegiatan Pramuka Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas

X SMK Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Tidak

Diperdagangkan. Surakarta : FKIP.

Berkowitz, Leornard. (2003). Emotional Behavior Mengenal Perilaku Dan

Tindakan Kekerasan Dilingkungan Sekitar Kita Dan Cara

Penanggulangannya. Alih Bahasa Oleh Hartatni Woro Susiatni. Jakarta :

CV Teruna Grafica.

Diyah Retno Palupi. (2011). Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Teknik

Role Playing Untuk Meningkatkan Kemampuan Apresiasi Drama Siswa

Kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Proposal Skripsi. Penerapan-Strategi-Pembelajaran-Bermain-Peran. Pdf .

Hayu Widoretno.(2012). Efektifitas Bimbingan Kelompok Teknik Role Playing

Untuk Mengurangi Perilaku Bullying Siswa Kelas VIII SMP N 9 Bandung

Tahun 2011/2012. Skripsi. S_Pbb_0704601_Chapter1. Pdf.

Herlina Sari Dan Irwan Nuryana Kurniawan. (2004). Pengaruh Pelatihan

Kecerdasan Emosi Terhadap Penurunan Agresivitas Anak Disekolah.

Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Psikologika.Volume 3. Universitas

Gajah Mada. Yogyakarta: Pascasarjana UGM.

Page 96: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Hurlock, Elizabeth. B. (1991). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan (Alih Bahasa Istiwidayanti Dan

Soedjarwo). Jakarta: Erlangga.

Kursin. (2005). Keefektifan Layanan Konseling Kelompok Dalam Mengurangi

Perilaku Agresif Siswa Panti Pamardi Putra Mandiri Semarang Tahun

2004/2005. Skripsi. Layanan-Konseling-Keompok-Perilaku-Agresif. Pdf.

Muklas Wuragil. (2011). Efektifitas Layanan Konseling Kelompok Dalam

Mengurangi Perilaku Agresif Siswa Kelas VIII SMP Hasanuddin 10

Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Proposal Skripsi. Http://Perilaku-

Agresif.Html.

Mungin Eddy Wibowo. (2005). Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang :

UPT Unnes Press.

Mohammad Ali Dan Mohammad Asrori. (2004). Psikologi Remaja

(Perkembangan Peserta Didik). Jakarta : PT Bumi Aksara.

Moh Nazir. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Myers, David G. (2012). Psikologi Sosial. Alih Bahasa Oleh Aliya Tusyani, Lala

Septiani Sembiring, Petty Gina Gayatri, Dan Putri Nurdina Sofyan.

Jakarta : Salemba Humanika.

Nana Sy. Sukmadinata. (I983). Teori Dan Teknik Bimbingan Kelompok. Bandung

:Universitas Pendidikan Indonesia.

Prayitno., M.Surya., Thantawy., Mungin Edy Wibowo., Karno To., Afif

Zamzami., Elida Prayitno., Dharma Setiawaty., Gito Setyohutomo.,

Moenir. (1997). Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling

Di Sekolah : Buku Iii Pelayanan Bimbingan Dan Konseling Sekolah

Menengah Umum (Smu). Jakarta : Panebar Aksara.

Page 97: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Sears, David O, Freedman, Jonathan L Dan Peplau L Anne. (2000). Psikologi

Sosial. Alih Bahasa Michael Adryanto. Jakarta : Erlangga.

Sitti Hartinah. (2009). Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika

Aditama.

Sudjana. (1992). Metoda Statistik. Bandung: Tarsito

Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).

Jakarta : PT Rineka Cipta

Sumadi Suryabrata. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Rajagrafindo

Persada.

Sumanto. (1990). Metodologi Peneilitian Sosial Dan Pendidikan. Yogyakarta :

Andi Offset.

Sutarno. (2010). Bahan Ajar Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dan

Bimbingan. Surakarta : UPT UNS Press.

Sutrisno Hadi. (1991). Statistik Jilid II. Yoyakarta : Andi Offset.

. (2004). Statistik Jilid III. Yogyakarta : Andi Offset.

S . Nasution. (1991). Metode Research Penelitian Ilmiah. Bandung : Jemmars.

Stein, Steven J Dan Book, Howard E. (2002). Ledakan EQ 15 Prinsip Dasar

Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Alih Bahasa Oleh Trinanda

Rainy Januarsari Dan Yudhi Murtanto. Bandung : Kaifa.

Syamsu Yusuf. (2004). Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi. (2004). Perkembangan Peserta Didik Mata

Kuliah Dasar Profesi (MKDP) Bagi Para Mahasiswa Calon Guru Di

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Page 98: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tatiek Romlah. (2001). Teori Dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang:

Universitas Negeri Malang.

Tohirin. (2009). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta : Rajawali Pers

Tri Dayakisni Dan Hudaniah. (2003). Psikologi Sosial. Malang : UPT UMM

Press.

Winarno Surakhmad. (1990). Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, Dan

Teknik. Bandung : Tarsito.

Winarno. (2009). Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Dalam Meningkatkan Rasa

Percaya Diri Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Yogyakarta

Tahun Ajaran 2007/2008. Skripsi. Http://www.google.com/search.

bimbingankelompokmenuruttidjan.

Winkel W.S. (1991). Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan. Jakarta :

PT Grasindo.

Page 99: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

LAMPIRAN

Page 100: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

PEDOMAN OBSERVASI

PERILAKU AGRESIF

A. PEDOMAN OBSERVASI

Dibawah ini terdapat pernyataan – pernyataan berkenaan dengan

perilaku agresif siswa. Isilah Identitas kelas yang anda observasi terlebih

dahulu pada tempat yang telah disediakan,

1. Amatilah perilaku siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.

2. Beri tanda check (√) pada kolom “SS” (Sangat Sering) jika siswa yang

diamati selalu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan

pada kolom perilaku.

3. Beri tanda check (√) pada kolom “S” (Sering) jika siswa yang diamati

sering menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan pada

kolom perilaku.

4. Beri tanda check (√) pada kolom “KD” (Kadang-Kadang) apabila siswa

yang diamati Jarang menunjukkan perilaku yang sesuai dengan

pernyataan pada kolom perilaku.

5. Beri tanda check (√) pada kolom “TP” (Tidak Pernah) apabila siswa

yang diamati tidak menunjukan perilaku yang sesuai dengan pernyataan

pada kolom perilaku.

B. PEDOMAN PEMBERIAN SKOR

1. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 4 apabila kemunculan perilaku

untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “SS”.

2. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 3 apabila kemunculan perilaku

untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “S” .

3. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 2 apabila kemunculan perilaku

untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “KD” .

4. Pernyataan kemunculan perilaku dinilai 1 apabila kemunculan perilaku

untuk pernyataan kondisi yang diamati terdapat pada kolom “TP” .

Page 101: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Berita Acara Pretest

Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif

Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah

dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam

.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada

sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.

Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest

dengan instrumen angket perilaku agresif

No NIS Nama Tanda Tangan

1 4219 Adi Winarto 1

2 4336 Wahyuni Lestari 2

3 4330 Tri Wulandari 3

4 4234 Bagas Aji Santoso 4

5 4279 M. Tri Marsono 5

6 4223 Ahmad Sukarno Tri Junanto 6

7 4317 Suci Nurul Sholikah 7

8 4317 M. Ihwan Priyo Utomo 8

9 4272 M. Nur Sahid 9

10 4218 Adi Santoso 10

11 4276 M. Arifin 11

12 4300 Ratna Wahyuningsih 12

13 4335 Wahyuni 13

14 4241 Deni Saputro 14

15 4282 Mulyasih 15

16 4325 Tri Septi Wahyuni 16

17 4315 Sriyono 17

18 4250 Firu Septian Aradea 18

Page 102: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

19 4233 Ayu Andriyani 19

20 4235 Bambang Santoso 20

21 4244 Doni Iskandar 21

22 4604 Yudha Pratama 22

23 4305 Rudi Atmoko Putro 23

24 4221 Agung Bagas Nugroho 24

25 4291 Nuri Diana 25

26 4271 Miranti Nur Anggrahini 26

27 4302 Rico Prayugo 27

28 4304 Riski Ristanto 28

29 4250 Ernawati 29

30 4225 Aji winarno 30

31 4286 Ogi Dwi Mahendra 31

32 4340 Yuyun Indriastuti 32

33 4337 Winardi 33

34 4295 Pujiyanto 34

35 4275 Mita Mustika Sari 35

36 4289 Nova Eka Yuliyanto 36

37 4239 David Basuki 37

38 4229 Antoni Saputro 38

39 4257 Gunawan 39

40 4228 Anggoro Prasetyo 40

41 4277 M. Hary Fitrian 41

42 4242 Deni Sugi yantoro 42

43 4343 Indra Kurniawan 43

44 4268 Linda Amandasari 44

45 4294 Prihatin Budi N. 45

46 4313 Siti Suryani 46

47 4332 Umar 47

48 4333 Viki Ardi S. 48

Page 103: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

49 4328 Wahyu Pratiwi 49

50 4312 Sholika 50

51 4266 Luluk Nafiah 51

52 4280 Muhammad Waqid 52

53 4274 M. Ali Husen 53

54 4267 Kurnia Apriliawati 54

55 4249 Eni Setyawan 55

56 4303 Rico Winarno 56

57 4247 Eko Bagus Pribadi 57

58 4248 Eko Windarto 58

59 4226 Alim Saparji 59

60 4232 Arifin 60

Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya

buat dengan sesungguhnya.

Boyolali, ..... Oktober 2012

Pelaksana

Supriati

K3108054

Page 104: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Berita Acara Posttest

Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif

Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah

dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam

.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada

sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.

Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest

dengan instrumen angket perilaku agresif

No NIS Nama Tanda Tangan

1 4219 Adi Winarto 1

2 4336 Wahyuni Lestari 2

3 4330 Tri Wulandari 3

4 4234 Bagas Aji Santoso 4

5 4279 M. Tri Marsono 5

6 4223 Ahmad Sukarno Tri Junanto 6

7 4317 Suci Nurul Sholikah 7

8 4317 M. Ihwan Priyo Utomo 8

9 4272 M. Nur Sahid 9

10 4218 Adi Santoso 10

11 4276 M. Arifin 11

12 4300 Ratna Wahyuningsih 12

13 4335 Wahyuni 13

14 4241 Deni Saputro 14

15 4282 Mulyasih 15

16 4325 Tri Septi Wahyuni 16

17 4315 Sriyono 17

18 4250 Firu Septian Aradea 18

Page 105: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

19 4233 Ayu Andriyani 19

20 4235 Bambang Santoso 20

21 4244 Doni Iskandar 21

22 4604 Yudha Pratama 22

23 4305 Rudi Atmoko Putro 23

24 4221 Agung Bagas Nugroho 24

25 4291 Nuri Diana 25

26 4271 Miranti Nur Anggrahini 26

27 4302 Rico Prayugo 27

28 4304 Riski Ristanto 28

29 4250 Ernawati 29

30 4225 Aji winarno 30

31 4286 Ogi Dwi Mahendra 31

32 4340 Yuyun Indriastuti 32

33 4337 Winardi 33

34 4295 Pujiyanto 34

35 4275 Mita Mustika Sari 35

36 4289 Nova Eka Yuliyanto 36

37 4239 David Basuki 37

38 4229 Antoni Saputro 38

39 4257 Gunawan 39

40 4228 Anggoro Prasetyo 40

41 4277 M. Hary Fitrian 41

42 4242 Deni Sugi yantoro 42

43 4343 Indra Kurniawan 43

44 4268 Linda Amandasari 44

45 4294 Prihatin Budi N. 45

46 4313 Siti Suryani 46

47 4332 Umar 47

48 4333 Viki Ardi S. 48

Page 106: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

49 4328 Wahyu Pratiwi 49

50 4312 Sholika 50

51 4266 Luluk Nafiah 51

52 4280 Muhammad Waqid 52

53 4274 M. Ali Husen 53

54 4267 Kurnia Apriliawati 54

55 4249 Eni Setyawan 55

56 4303 Rico Winarno 56

57 4247 Eko Bagus Pribadi 57

58 4248 Eko Windarto 58

59 4226 Alim Saparji 59

60 4232 Arifin 60

Demikian berita acara pelaksanaan posttest perilaku. Berita acara ini saya

buat dengan sesungguhnya.

Boyolali, ..... Oktober 2012

Pelaksana

Supriati

K3108054

Page 107: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

Berita Acara Uji Coba

Pelaksanaan Pemberian Instrument Tentang Perilaku Agresif

Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah

dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam

.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada

sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas XI SMP BHINNEKA

KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.

Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti pretest

dengan instrumen angket perilaku agresif

No NIS Nama Tanda tangan

1 4349 Agustin Sri Wahyuni 1

2 4355 Andri 2

3 4356 Anggi Aprilia 3

4 4363 Bayu Prasetia 4

5 4365 Dedi Murdani 5

6 4368 Dewi Pratiwi 6

7 4374 Edi Siswanto 7

8 4377 Eki Tomy Hermanto 8

9 4381 Fikri Qoirul Anam Panjiwinata 9

10 4386 Hendri Gunawan 10

11 4391 Ika Budiyanto 11

12 4392 Ikhsan Wahyu Pambudi 12

13 4393 Ina Zahrotun 13

14 4483 Kukuh Budiyanto 14

15 4401 Leni Dwi Ninggati 15

16 4403 Lisna Nur Azizah 16

17 4481 Muhammad Ulil Albab 17

18 4425 Mustofa Fitriono 18

19 4426 Niken Supriniyati 19

Page 108: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

20 4428 Novika Amilia 20

21 4429 Nuky Ariyanti 21

22 4433 Panji Anom 22

23 4443 Rina Kuniasih 23

24 4448 Rodiah 24

25 4450 Serly 25

26 4606 Danu Indrajit 26

27 4463 Suci Budiyanti 27

28 4465 Susi Susanti 28

29 4466 Syaifuddin Zahri 29

30 4469 Wahid Nur Ali 30

Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya

buat dengan sesungguhnya.

Boyolali, ..... September 2012

Pelaksana

Supriati

K3108054

Page 109: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Berita Acara

Pelaksanaan Pemberian Treatment Perilaku Agresif

Pada hari ini, ............... tanggal ........... bulan .........tahun 2012, telah

dilaksanakan pengumpulan data informasi mengenai perilaku agresif dari jam

.......... WIB sampai dengan jam ......... WIB, bertempat diruang kesenian kepada

sejumlah subyek yang merupakan peserta didik kelas XI SMP BHINNEKA

KARYA Klego tahun ajaran 2012/2013.

Berikut ini adalah daftar nama peserta didik yang mengikuti treatment

bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk mengurangi perilaku

agresif

No NIS Nama Tanda tangan

1 4286 Ogi Dwi Mahendra 1

2 4340 Yuyun Indriastuti 2

3 4337 Winardi 3

4 4295 Pujiyanto 4

5 4275 Mita Mustika Sari 5

6 4289 Nova Eka Yuliyanto 6

7 4239 David Basuki 7

8 4229 Antoni Saputro 8

9 4257 Gunawan 9

10 4228 Anggoro Prasetyo 10

11 4277 M. Hary Fitrian 11

12 4242 Deni Sugi yantoro 12

13 4343 Indra Kurniawan 13

14 4268 Linda Amandasari 14

15 4294 Prihatin Budi N. 15

16 4313 Siti Suryani 16

17 4332 Umar 17

18 4333 Viki Ardi S. 18

19 4328 Wahyu Pratiwi 19

Page 110: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

20 4312 Sholika 20

21 4266 Luluk Nafiah 21

22 4280 Muhammad Waqid 22

23 4274 M. Ali Husen 23

24 4267 Kurnia Apriliawati 24

25 4249 Eni Setyawan 25

26 4303 Rico Winarno 26

27 4247 Eko Bagus Pribadi 27

28 4248 Eko Windarto 28

29 4226 Alim Saparji 29

30 4232 Arifin 30

Demikian berita acara pelaksanaan pretest perilaku. Berita acara ini saya

buat dengan sesungguhnya.

Boyolali, ..... Oktober 2012

Pelaksana

Supriati

K3108054

Page 111: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

ANGKET PERILAKU AGRESIF

I. PENGANTAR

Di bawah ini disajikan beberapa pernyataan tentang perilaku agresif

dengan beberapa pilihan jawaban. Anda diminta menjawab pernyataan-

pernyataan tersebut dengan memilih salah satu pilihan yang telah disediakan

sesuai keadaan Anda yang sebenarnya. Jawaban Anda tidak akan dinilai

benar atau salah dan tidak ada hubungannya dengan nilai hasil belajar Anda.

Atas kesediaan Anda, kami mengucapkan terima kasih.

II. PETUNJUK PENGISIAN

1. Isilah identitas Anda dengan lengkap.

2. Bacalah setiap pernyataan dengan teliti dan jawablah dengan jujur.

Jawablah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan keadaan diri

Anda, tidak ada pilihan jawaban yang benar dan salah. Oleh karena itu

pilihlah salah satu jawaban dari masing-masing item yang paling sesuai

dengan keadaan yang ada pada diri Anda.

3. Pilihlah salah satu pernyataan dari empat pilihan jawaban yang tersedia

dengan memberikan tanda contreng (√) pada jawaban :

SS : Jika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan diri Anda

S : Jika pernyataan tersebut Sesuai dengan diri Anda

TS : Jika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan diri Anda

STS : Jika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan diri Anda

Contoh :

NO. BUTIR PERYATAAN SS S TS STS

1. Saya berusaha berbicara dengan

perkataan yang baik-baik agar teman

saya tidak tersakiti

Pilihlah jawaban “SS” dengan memberi tanda contreng (√) karena

pertanyaan tersebut sangat sesuai dengan diri anda.

SELAMAT MENGERJAKAN !!!

Page 112: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Eksperimen

No Item Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 1 1 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1

2 3 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 3 3 1 3 2

3 2 2 1 2 4 2 1 1 2 3 2 3 2 4 4 2 3 4 3 2

4 3 4 1 3 3 1 1 3 4 4 4 1 3 1 3 3 4 3 1 2

5 3 2 1 1 1 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1

6 3 2 1 1 4 1 1 1 2 4 3 2 1 1 4 4 3 4 2 2

7 2 2 4 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 4 1 2 1 1 1

8 2 1 1 1 3 2 2 3 2 4 4 2 1 3 2 2 4 4 3 2

9 2 1 3 1 2 1 2 4 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1

10 2 1 2 1 2 2 2 3 2 1 2 1 1 2 2 3 1 3 1 1

11 4 2 1 1 1 1 1 4 4 1 2 3 3 3 1 3 2 3 1 2

12 3 1 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2

13 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1

14 4 1 2 1 2 1 2 3 2 4 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1

15 2 1 1 1 3 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1

16 3 1 2 1 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 3 1

17 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 3 1 3 1

18 2 2 1 1 1 2 2 3 1 4 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1

19 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1

20 3 3 1 2 1 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 4 3 3

21 3 2 1 1 1 1 1 4 3 2 4 1 2 2 2 4 2 1 3 2

22 4 2 4 2 1 1 1 3 2 4 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1

23 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 4 1 1

24 4 1 1 1 1 3 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1

25 4 2 2 1 4 2 3 1 3 2 1 1 3 2 2 3 4 2 2 2

26 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1

27 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 3 3 1 3 1

28 4 2 1 1 1 1 1 4 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1

29 3 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 1 1 4 2 2 2 1 4 2

30 3 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 3 1 3 1

Page 113: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Eksperimen (lanjutan)

Item Angket Total

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 64

1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 60

4 2 2 4 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 4 2 2 2 1 2 102

3 1 3 1 3 1 4 4 3 1 4 3 4 3 2 4 2 3 1 4 106

2 1 1 2 1 2 1 3 2 2 1 3 1 2 3 1 2 1 2 2 70

3 1 1 3 2 2 1 3 1 3 1 3 3 4 4 3 1 1 4 1 91

3 1 2 3 1 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1 2 1 3 2 68

2 2 4 2 4 2 3 1 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 92

2 2 3 1 4 2 2 2 3 1 1 2 1 3 2 1 1 3 3 1 77

2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 64

3 1 1 2 1 3 2 4 1 2 3 2 2 4 3 1 1 2 4 3 88

1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 3 1 2 92

1 1 4 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 54

2 1 3 4 3 2 1 2 2 1 2 4 2 3 2 1 1 1 1 2 82

3 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 66

4 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 4 3 4 2 1 1 1 2 3 79

2 1 4 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 3 1 2 2 1 3 75

2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 1 2 2 66

1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 55

1 1 2 3 1 1 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 95

4 2 4 2 3 2 2 1 1 2 2 1 1 4 2 2 2 1 1 4 85

2 1 2 2 2 1 1 1 1 3 2 3 1 3 2 1 1 1 1 1 70

2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 1 98

2 1 1 2 1 1 2 2 1 4 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 63

3 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1 4 3 2 2 2 4 1 4 4 90

2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 59

4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 4 1 1 1 1 3 64

3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 2 3 2 1 1 1 1 1 67

4 1 2 2 1 2 1 2 2 4 4 1 2 4 4 2 2 1 1 1 80

2 1 4 2 1 1 2 1 2 1 2 3 2 1 3 1 2 2 1 3 75

Page 114: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Tabulasi Skor Observasi Pretest Kelompok Eksperimen

No Item Observasi

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 1 2 2 4 2 2 4 59

2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69

4 4 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 3 53

5 1 3 3 1 1 1 2 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48

6 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 4 2 2 2 4 2 60

7 3 3 3 3 2 1 4 4 2 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 64

8 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 69

9 4 4 4 3 3 2 2 2 2 4 4 2 3 4 3 2 2 2 3 3 58

10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 76

11 4 4 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 55

12 2 4 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61

13 4 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 48

14 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 36

15 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 2 4 4 59

16 4 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 4 3 1 3 3 3 3 4 3 62

17 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 45

18 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 59

19 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 39

20 3 3 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 68

21 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 48

22 3 4 4 3 2 1 2 2 3 4 2 3 3 1 2 2 3 4 2 3 53

23 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 70

24 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55

25 4 4 4 3 2 4 2 2 3 4 4 2 2 3 2 4 3 2 2 3 59

26 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 4 2 2 3 50

27 4 3 2 1 1 2 3 4 4 3 2 1 2 3 4 4 2 1 2 3 51

28 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24

29 2 2 3 1 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 2 1 1 4 55

30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

Page 115: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Kontrol

No Item Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 2 1 1 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 1 1

2 4 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1

3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 3 1 3 3 1 3 1

4 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2

5 3 1 1 3 3 1 3 4 3 4 3 1 3 3 2 3 4 1 1 3

6 3 2 3 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2

7 4 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1

8 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1

9 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2

12 4 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2

13 4 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 1

14 4 2 2 1 2 4 2 4 2 3 3 1 3 4 4 4 4 1 2 1

15 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 3 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2

17 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1

18 4 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1

19 3 1 2 1 1 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 3 2 2 2 1

20 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 1 1 1

21 2 2 4 2 4 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1

22 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1

23 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1

24 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1

25 3 1 1 1 1 3 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1

26 3 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1 2 1 2 1

27 2 3 1 1 3 2 2 2 2 1 3 1 1 1 1 2 2 3 1 1

28 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 1 1

29 3 3 1 1 1 1 3 3 3 3 3 1 1 1 1 4 3 1 1 2

30 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1

Page 116: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Tabulasi Skor Angket Pretest Kelompok Kontrol (lanjutan)

Item Angket Total

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 1 75

2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 60

3 1 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3 3 3 3 1 1 1 1 1 70

2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 70

4 1 3 4 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1 3 4 1 1 1 1 89

1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 3 72

1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 50

2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 51

1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 46

1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 48

1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 60

3 1 1 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1 1 1 73

2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 59

2 1 4 4 4 2 3 3 1 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 4 114

2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 50

1 2 2 1 4 1 2 3 1 4 2 3 1 2 2 1 2 1 1 2 70

2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 54

3 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 3 2 1 2 1 1 1 69

2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 1 4 2 1 3 1 1 1 3 2 76

2 1 1 1 3 2 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 3 65

2 1 1 2 1 2 1 4 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 71

1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 59

2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 58

1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 1 2 2 1 1 58

3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 57

3 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 2 66

1 1 1 2 3 2 4 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 70

2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2 2 63

4 3 3 1 2 1 2 2 1 2 1 4 1 2 2 1 1 2 2 2 79

2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 54

Page 117: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Tabulasi Skor Observasi Pretest Kelompok Kontrol

No Item Observasi

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 4 3 2 1 1 1 2 3 4 4 4 4 3 2 1 1 1 2 2 3 48

2 2 1 1 2 2 3 4 4 3 2 1 3 4 4 3 3 2 2 1 1 48

3 1 1 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 1 1 1 50

4 2 2 1 3 4 4 4 3 3 2 1 4 4 3 3 2 3 4 4 4 60

5 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 1 64

6 2 2 2 2 4 4 2 2 4 3 2 2 4 4 3 2 4 3 2 3 56

7 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 68

8 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 2 2 4 4 3 3 2 1 59

9 4 3 3 4 4 3 1 1 2 4 4 4 4 2 1 4 3 2 2 3 58

10 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 1 61

11 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 70

12 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 71

13 4 3 3 3 4 4 4 2 1 1 1 3 4 3 4 3 3 4 4 2 60

14 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 75

15 4 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62

16 2 2 1 1 2 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 1 1 55

17 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 2 2 1 49

18 2 2 1 1 1 3 4 2 4 2 4 2 2 2 3 4 3 1 1 1 45

19 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 64

20 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 48

21 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 3 3 4 4 1 2 2 1 57

22 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 32

23 4 3 2 2 2 1 1 2 3 4 4 3 4 3 2 1 1 2 3 4 51

24 4 3 2 1 1 1 2 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 1 1 50

25 1 1 2 3 3 4 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 3 4 51

26 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 40

27 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 2 67

28 1 1 2 3 4 3 4 3 4 3 4 2 1 2 1 1 2 2 2 3 48

29 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 2 68

30 4 3 2 2 2 3 4 2 1 1 1 3 3 3 4 2 2 1 1 1 45

Page 118: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Eksperimen

No Item Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1

2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 4 1 4 3

3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3

4 3 4 1 3 3 1 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 4 3 1 2

5 3 3 3 1 1 1 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 1 4 3

6 4 2 1 3 2 4 2 4 1 3 4 1 2 3 4 4 1 2 1 4

7 3 1 4 1 2 1 3 2 2 3 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2

8 2 1 1 1 3 2 2 3 2 3 4 2 1 3 2 2 3 4 3 2

9 1 3 3 1 4 2 3 1 1 3 2 3 1 3 1 1 3 2 3 1

10 3 3 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2

11 3 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 4 4 4 4 3 1 4 2 4

12 3 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2

13 1 2 4 2 3 1 4 3 4 1 2 4 1 3 3 2 1 3 2 3

14 1 2 3 1 2 1 2 3 2 2 3 1 3 1 4 3 2 1 3 1

15 2 1 1 1 1 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1

16 3 1 2 1 1 1 3 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 3 1

17 2 1 2 1 3 1 3 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 2

18 2 2 1 1 1 2 2 3 1 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1

19 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1

20 3 3 1 2 1 4 4 3 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 3 3

21 1 3 1 1 1 1 2 4 2 2 3 1 3 4 1 4 3 1 3 1

22 2 3 4 1 1 1 2 3 3 2 2 1 2 3 2 3 3 1 2 1

23 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 1 1

24 1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 2 1 1 2 3 1 1 3 1 1

25 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 2

26 3 1 1 1 4 1 2 1 4 3 3 1 2 1 4 3 4 2 1 1

27 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 3 1

28 3 2 1 1 1 1 1 4 1 3 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1

29 3 1 1 2 1 3 1 3 1 1 1 1 1 4 2 2 2 1 3 2

30 3 3 1 3 1 3 3 2 2 2 1 3 1 4 4 4 1 4 4

Page 119: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Eksperimen (lanjutan)

Item Angket Total

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 61

3 1 1 2 1 1 1 1 1 4 1 4 2 1 3 2 1 1 1 4 67

3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 134

3 1 3 1 3 1 4 4 3 1 3 3 3 3 2 4 2 3 1 4 101

4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 1 1 3 4 110

4 4 4 2 3 1 4 2 2 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 2 115

1 1 2 3 2 1 3 2 1 2 1 3 2 1 3 1 3 1 2 2 73

2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 2 87

1 1 2 1 1 4 1 1 3 3 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 74

3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 111

4 3 4 1 1 2 4 4 2 3 4 3 2 1 1 2 1 2 2 4 101

1 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 1 2 86

1 3 2 1 3 4 2 3 2 3 3 1 3 3 2 1 4 4 2 3 99

3 3 1 3 3 4 1 2 3 2 2 4 3 4 3 1 1 1 1 1 87

2 1 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 2 62

2 2 1 2 3 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 1 1 1 2 3 74

3 2 1 3 4 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 3 2 3 1 3 82

2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 63

1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 1 1 1 51

1 1 2 1 1 1 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 90

4 2 4 2 3 2 2 3 2 4 2 2 1 1 2 1 2 3 1 85

2 1 2 3 2 1 4 2 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 3 4 97

2 2 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 1 89

3 1 1 1 1 1 2 3 1 3 3 1 1 3 1 1 1 1 1 1 63

3 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 3 3 2 2 2 4 1 4 4 83

1 1 2 1 3 1 2 1 1 4 1 2 3 1 2 1 1 1 1 3 76

4 1 1 3 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 3 1 1 1 1 3 60

3 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 3 2 3 2 1 1 1 1 1 66

3 1 2 2 1 2 1 2 2 4 4 1 2 4 2 2 2 1 1 1 76

3 3 1 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 1 3 1 3 1 2 100

Page 120: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Tabulasi Skor Observasi Posttest Kelompok Eksperimen

No Item Observasi

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 24

3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

4 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

6 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 23

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

8 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25

9 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

10 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23

11 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 25

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

13 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

15 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 22

16 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25

17 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 25

18 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 23

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 23

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

22 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27

23 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

25 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 25

26 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21

28 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 23

29 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 25

30 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 24

Page 121: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Kontrol

No Item Angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 2 1 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1

2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1

3 3 1 1 1 1 1 1 2 3 3 1 2 2 3 1 3 3 2 3 1

4 2 1 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2

5 3 1 1 3 3 1 3 2 3 2 3 1 3 3 2 3 4 1 1 3

6 3 2 2 1 1 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 3 2 2 1 2

7 4 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2

8 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 2 2 1 2 1 1

9 3 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1

10 2 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2

12 3 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2

13 4 1 1 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2

14 4 2 2 1 2 4 2 4 2 3 3 1 3 3 3 3 4 1 2 1

15 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1

16 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2

17 3 1 1 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1

18 4 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1

19 3 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1

20 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 2 4 2 2 1

21 2 2 3 2 3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 3 3 2 2 1 1

22 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1

23 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1

24 2 1 3 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 1

25 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 1 2 1

26 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1

27 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1

28 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1

29 3 3 1 1 2 1 2 3 3 3 3 1 2 2 2 3 3 2 1 2

30 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 1

Page 122: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Tabulasi Skor Angket Posttest Kelompok Kontrol (lanjutan)

Item Angket Total

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 3 1 71

2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 56

3 1 1 3 1 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2 79

1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 66

4 1 3 4 1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 3 3 1 1 1 1 82

3 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2 74

1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 55

2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 59

1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 50

1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 52

1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 55

3 1 1 2 2 1 2 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 1 1 1 67

2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 62

2 1 4 4 4 2 3 3 1 4 4 3 4 3 3 3 3 1 1 4 107

2 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 56

1 2 2 1 2 1 2 3 1 2 2 3 1 2 2 1 2 1 1 2 65

2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 51

2 1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 1 68

2 1 3 3 3 1 2 3 1 3 1 3 2 1 3 1 1 1 3 2 72

2 1 1 2 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 72

2 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 66

1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 61

2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 54

2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 2 2 65

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 52

2 2 1 1 2 2 2 4 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 61

1 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 62

1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 58

3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2 84

2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 51

Page 123: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Tabulasi Skor Observasi Posttest Kelompok Kontrol

No Item Observasi

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 3 3 2 1 1 1 2 3 4 4 3 3 3 2 1 1 1 2 2 3 45

2 2 1 1 2 2 3 3 4 3 2 1 3 3 4 3 3 2 2 1 1 46

3 1 1 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 2 2 1 1 1 48

4 2 2 1 3 3 3 4 3 3 2 1 4 4 3 3 2 3 4 4 4 58

5 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 1 62

6 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 37

7 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 67

8 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 2 2 4 4 3 3 2 1 58

9 4 3 3 4 4 3 1 1 2 4 4 4 4 2 1 4 3 2 2 3 58

10 2 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 1 61

11 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 68

12 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 69

13 4 3 3 3 4 4 4 2 2 1 1 3 4 3 4 3 3 4 4 3 62

14 2 1 1 3 4 4 3 1 4 3 2 1 4 4 4 3 4 2 3 2 55

15 3 3 3 1 1 1 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 61

16 2 2 1 1 2 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 1 1 55

17 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 4 3 3 3 1 2 2 1 49

18 2 2 1 2 2 3 4 2 3 2 4 2 2 2 3 4 3 1 1 1 46

19 1 1 1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 2 43

20 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 47

21 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 3 3 4 4 1 2 2 1 57

22 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 32

23 4 3 2 2 2 1 1 2 3 4 4 3 4 3 2 1 1 2 3 4 51

24 4 3 2 1 1 1 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 1 49

25 1 1 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 1 1 1 2 3 4 3 4 50

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20

27 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 2 67

28 1 1 2 3 4 3 4 3 4 3 3 2 1 2 1 1 2 2 2 3 47

29 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 67

30 4 3 2 2 2 3 4 2 2 2 1 3 3 3 4 2 2 1 1 1 47

Page 124: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Rekap Hasil Pretest Kelompok Eksperimen

No Skor Pretest Nilai Pretest Rata-

rata Angket Observasi Angket Observasi

1 64 59 40,00 73,75 56,88

2 60 60 37,50 75,00 56,25

3 102 69 63,75 86,25 75,00

4 106 53 66,25 66,25 66,25

5 70 48 43,75 60,00 51,88

6 91 60 56,88 75,00 65,94

7 68 64 42,50 80,00 61,25

8 92 69 57,50 86,25 71,88

9 77 58 48,13 72,50 60,31

10 64 76 40,00 95,00 67,50

11 88 55 55,00 68,75 61,88

12 92 61 57,50 76,25 66,88

13 54 48 33,75 60,00 46,88

14 82 36 51,25 45,00 48,13

15 66 59 41,25 73,75 57,50

16 79 62 49,38 77,50 63,44

17 75 45 46,88 56,25 51,56

18 66 59 41,25 73,75 57,50

19 55 39 34,38 48,75 41,56

20 95 68 59,38 85,00 72,19

21 85 48 53,13 60,00 56,56

22 70 53 43,75 66,25 55,00

23 98 70 61,25 87,50 74,38

24 63 55 39,38 68,75 54,06

25 90 59 56,25 73,75 65,00

26 59 50 36,88 62,50 49,69

27 64 51 40,00 63,75 51,88

28 67 24 41,88 30,00 35,94

29 80 55 50,00 68,75 59,38

30 75 60 46,88 75,00 60,94

Page 125: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Rekap Hasil Pretest Kelompok Kontrol

No Skor Pretest Nilai Pretest Rata-

rata Angket Observasi Angket Observasi

1 75 48 46,88 60,00 53,44

2 60 48 37,50 60,00 48,75

3 70 50 43,75 62,50 53,13

4 70 60 43,75 75,00 59,38

5 89 64 55,63 80,00 67,81

6 72 56 45,00 70,00 57,50

7 50 68 31,25 85,00 58,13

8 51 59 31,88 73,75 52,81

9 46 58 28,75 72,50 50,63

10 48 61 30,00 76,25 53,13

11 60 70 37,50 87,50 62,50

12 73 71 45,63 88,75 67,19

13 59 60 36,88 75,00 55,94

14 114 75 71,25 93,75 82,50

15 50 62 31,25 77,50 54,38

16 70 55 43,75 68,75 56,25

17 54 49 33,75 61,25 47,50

18 69 45 43,13 56,25 49,69

19 76 64 47,50 80,00 63,75

20 65 48 40,63 60,00 50,31

21 71 57 44,38 71,25 57,81

22 59 32 36,88 40,00 38,44

23 58 51 36,25 63,75 50,00

24 58 50 36,25 62,50 49,38

25 57 51 35,63 63,75 49,69

26 66 40 41,25 50,00 45,63

27 70 67 43,75 83,75 63,75

28 63 48 39,38 60,00 49,69

29 79 68 49,38 85,00 67,19

30 54 45 33,75 56,25 45,00

Page 126: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Rekap Hasil Posttest Kelompok Eksperimen

No Skor Posttest Nilai Posttest Rata-

rata Angket Observasi Angket Observasi

1 61 22 38,13 27,50 32,81

2 67 24 41,88 30,00 35,94

3 134 21 83,75 26,25 55,00

4 101 26 63,13 32,50 47,81

5 110 20 68,75 25,00 46,88

6 115 23 71,88 28,75 50,31

7 73 20 45,63 25,00 35,31

8 87 25 54,38 31,25 42,81

9 74 22 46,25 27,50 36,88

10 111 23 69,38 28,75 49,06

11 101 25 63,13 31,25 47,19

12 86 20 53,75 25,00 39,38

13 99 25 61,88 31,25 46,56

14 87 20 54,38 25,00 39,69

15 62 22 38,75 27,50 33,13

16 74 25 46,25 31,25 38,75

17 82 25 51,25 31,25 41,25

18 63 23 39,38 28,75 34,06

19 51 20 31,88 25,00 28,44

20 90 23 56,25 28,75 42,50

21 85 20 53,13 25,00 39,06

22 97 27 60,63 33,75 47,19

23 89 25 55,63 31,25 43,44

24 63 20 39,38 25,00 32,19

25 83 25 51,88 31,25 41,56

26 76 26 47,50 32,50 40,00

27 60 21 37,50 26,25 31,88

28 66 23 41,25 28,75 35,00

29 76 25 47,50 31,25 39,38

30 100 24 62,50 30,00 46,25

Page 127: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Rekap Hasil Posttest Kelompok Kontrol

No Skor Posttest Nilai Posttest Rata-

rata Angket Observasi Angket Observasi

1 71 45 44,38 56,25 50,31

2 56 46 35,00 57,50 46,25

3 79 48 49,38 60,00 54,69

4 66 58 41,25 72,50 56,88

5 82 62 51,25 77,50 64,38

6 74 37 46,25 46,25 46,25

7 55 67 34,38 83,75 59,06

8 59 58 36,88 72,50 54,69

9 50 58 31,25 72,50 51,88

10 52 61 32,50 76,25 54,38

11 55 68 34,38 85,00 59,69

12 67 69 41,88 86,25 64,06

13 62 62 38,75 77,50 58,13

14 107 55 66,88 68,75 67,81

15 56 61 35,00 76,25 55,63

16 65 55 40,63 68,75 54,69

17 51 49 31,88 61,25 46,56

18 68 46 42,50 57,50 50,00

19 72 43 45,00 53,75 49,38

20 72 47 45,00 58,75 51,88

21 66 57 41,25 71,25 56,25

22 61 32 38,13 40,00 39,06

23 54 51 33,75 63,75 48,75

24 65 49 40,63 61,25 50,94

25 52 50 32,50 62,50 47,50

26 61 20 38,13 25,00 31,56

27 62 67 38,75 83,75 61,25

28 58 47 36,25 58,75 47,50

29 84 67 52,50 83,75 68,13

30 51 47 31,88 58,75 45,31

Page 128: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif dan Uji Normalitas

Explore

Kelompok

Page 129: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

Test

Page 130: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

Kelompok Sampel

Page 131: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Awal

(Uji Beda Pretest antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol)

T-Test

Page 132: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

Hasil Perhitungan Anava Dua Jalan

Univariate Analysis of Variance

Page 133: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Hasil Perhituungan Uji Scheffe

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

Page 134: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Hasil Perhitungan Uji Keseimbangan Awal

T-Test

Page 135: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Hasil Perhitungan Anova

Univariate Analysis of Variance

Page 136: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Estimated Marginal Means

Page 137: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Hasil Perhitungan Uji Scheffe

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

Page 138: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

Data Hasil Try Out Kuesioner

No Res

p

Nomor Butir Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1

2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1

3 4 3 1 1 3 1 3 2 2 3 2 1 1 1 2 1

4 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 1

5 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1

6 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1

7 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

8 2 1 2 1 4 2 1 3 1 2 1 1 1 2 2 1

9 3 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1

10 3 2 3 1 1 2 3 1 1 2 1 1 3 1 1 1

11 3 3 4 2 4 4 1 2 2 1 1 1 1 2 3 1

12 2 2 1 2 1 4 4 4 2 1 3 4 1 4 4 1

13 2 3 2 1 1 1 2 4 2 1 1 1 1 2 2 1

14 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1

15 2 1 1 1 2 1 4 2 1 1 1 1 1 2 4 1

16 2 1 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1

17 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1

19 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 1

20 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 2 1 1

21 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

24 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1

25 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1

26 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

27 2 3 1 2 3 3 2 4 2 4 3 1 3 2 2 1

28 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2

29 3 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1

30 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Page 139: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Data Hasil Try Out Kuesioner (lanjutan)

No Res

p

Nomor Butir Soal

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2

3 2 3 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 3

4 2 3 3 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2

5 2 2 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1

6 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

7 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

8 1 4 3 1 1 2 1 2 1 1 4 2 2 2 1 3

9 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

10 2 2 3 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2

11 4 2 4 4 1 1 4 1 2 1 3 2 1 3 1 2

12 2 4 4 2 1 1 1 1 1 2 4 2 1 4 1 1

13 2 2 1 4 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2

14 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2

15 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2

16 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2

17 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

18 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2

19 2 3 3 1 1 1 1 1 3 1 3 1 2 3 2 2

20 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2

21 3 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1

22 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

23 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1

24 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

25 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2

26 2 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1

27 4 2 4 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3

28 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3

29 3 2 1 3 1 1 3 1 1 2 2 2 1 2 1 2

30 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2

Page 140: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

Data Hasil Try Out Kuesioner (lanjutan)

No Resp

Nomor Butir Soal Total

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48

1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 61

2 1 1 1 3 1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 3 2 74

3 1 1 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1 1 1 1 2 79

4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 73

5 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 64

6 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 59

7 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 57

8 1 1 2 2 1 4 1 3 2 3 1 2 3 2 1 1 88

9 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 63

10 1 2 2 3 1 2 1 2 1 3 3 2 1 1 2 2 82

11 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 1 1 2 1 3 102

12 1 1 2 4 1 2 2 4 1 2 4 2 4 1 4 2 109

13 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 74

14 1 1 1 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 1 1 2 68

15 1 1 1 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 75

16 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 65

17 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 2 56

18 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 3 1 62

19 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 95

20 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 67

21 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 64

22 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 54

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 54

24 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 54

25 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 69

26 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 59

27 2 1 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 1 2 3 2 105

28 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 71

29 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 3 1 1 1 1 2 78

30 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 59

Page 141: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Hasil Perhitungan Validitas

Correlations

Page 142: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

Hasil Perhitungan Reliabilitas Semua Butir Soal

Page 143: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

Reliability

Scale: All Items

Page 144: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Valid

Reliability

Scale: Valid Items

Page 145: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Rangkuman Uji Validitas dan Reliabilitas

Butir r hitung r tabel p Keterangan

Butir 1 0,498 0,361 0,005 Valid

Butir 2 0,472 0,361 0,009 Valid

Butir 3 0,432 0,361 0,017 Valid

Butir 4 0,488 0,361 0,006 Valid

Butir 5 0,529 0,361 0,003 Valid

Butir 6 0,697 0,361 0,000 Valid

Butir 7 0,439 0,361 0,015 Valid

Butir 8 0,662 0,361 0,000 Valid

Butir 9 0,610 0,361 0,000 Valid

Butir 10 0,460 0,361 0,010 Valid

Butir 11 0,411 0,361 0,024 Valid

Butir 12 0,522 0,361 0,003 Valid

Butir 13 0,493 0,361 0,006 Valid

Butir 14 0,683 0,361 0,000 Valid

Butir 15 0,534 0,361 0,002 Valid

Butir 16 -0,004 0,361 0,983 Tidak valid

Butir 17 0,489 0,361 0,006 Valid

Butir 18 0,670 0,361 0,000 Valid

Butir 19 0,807 0,361 0,000 Valid

Butir 20 0,134 0,361 0,480 Tidak valid

Butir 21 0,131 0,361 0,489 Tidak valid

Butir 22 0,081 0,361 0,670 Tidak valid

Butir 23 0,486 0,361 0,007 Valid

Butir 24 0,118 0,361 0,535 Tidak valid

Butir 25 0,480 0,361 0,007 Valid

Butir 26 0,066 0,361 0,730 Tidak valid

Butir 27 0,641 0,361 0,000 Valid

Butir 28 0,531 0,361 0,003 Valid

Butir 29 0,512 0,361 0,004 Valid

Butir 30 0,668 0,361 0,000 Valid

Butir 31 0,140 0,361 0,461 Tidak valid

Butir 32 0,464 0,361 0,010 Valid

Butir 33 0,472 0,361 0,009 Valid

Butir 34 0,131 0,361 0,489 Tidak valid

Butir 35 0,514 0,361 0,004 Valid

Butir 36 0,426 0,361 0,019 Valid

Butir 37 0,506 0,361 0,004 Valid

Butir 38 0,693 0,361 0,000 Valid

Butir 39 0,643 0,361 0,000 Valid

Butir 40 0,751 0,361 0,000 Valid

Butir 41 0,489 0,361 0,006 Valid

Butir 42 0,451 0,361 0,012 Valid

Butir 43 0,668 0,361 0,000 Valid

Butir 44 0,565 0,361 0,001 Valid

Butir 45 0,501 0,361 0,005 Valid

Butir 46 0,531 0,361 0,003 Valid

Butir 47 0,416 0,361 0,022 Valid

Butir 48 0,520 0,361 0,003 Valid

Reliabilitas: Koefisien Spearman-Brown semua butir = 0,911

Koefisien Spearman-Brown butir yang valid = 0,934

Page 146: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing

D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan

E. Kompetensi dasar : Mampu mengidentifikasi tentang Agresif melalui

role playing

F. Indikator :

1. Peserta didik mampu menjelaskan tentang pengertian role playing

2. Peserta didik mampu menawarkan diri untuk menjadi pemain dalam

contoh role playing

3. Peserta didik mampu memainkan adegan role playing

4. Peserta didik mampu membandingkan permainan yang baik dan kurang

baik

G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego

H. Materi Layanan :

1. Pengertian role playing

2. Cara memainkan role playing

3. Contoh naskah drama

4. Tugas kelompok pemain dan penonton

I. Tema : Perilaku agresif

J. Uraian kegiatan

1. Persiapan

a. Guru menjelaskan tentang pengertian role playing

b. Guru menerangkan peraturan bermain role playing

2. Menentukan kelompok yang bermain role playing

a. Guru memberi contoh naskah role playing

Page 147: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

b. Guru mengemukakan masing-masing peran

c. Guru menawarkan dengan sukarela kepada peserta didik yang

bersedia memainkan salah satu adegan sebagai contoh role playing

3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya

Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau

mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan.

4. Pelaksanaan role playing

a. Peserta didik yang maju memainkan contoh adegan role playing

b. Guru mengumumkan untuk pertemuan selanjutnya sesuai dengan

urutan kelompok maju memainkan role playing dan diberi waktu

untuk berlatih dahulu sebelum tampil.

5. Evaluasi dan diskusi

Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya

role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara

pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.

6. Ulangan permainan

Peserta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang

maksimal maka perlu ada pengulangan permainan.

K. Tempat Penyelenggaraan : ruang Aula

L. Waktu : 1x60 menit

M. Tgl, Semester : 04 Oktober 2012 / Semester Gasal

N. Penyelenggara Layanan : Peneliti

O. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran

masing-masing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran

P. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario drama

Q. Rencana penilaian : pedoman observasi

R. Tindak lanjut layanan : pemberian role playing

S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :

1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan

jenis layanan yang ada.

Page 148: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling

perorangan.

T. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap

keberadaan BK di Sekolah

Surakarta, 03 Oktober 2012

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Juhroni, S.Pd Supriati

NIP. K3108054

Page 149: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing

D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan

E. Kompetensi Dasar :Mampu mengidentifikasi perilaku agresif melalui

role playing

F. Indikator :

1. Peserta didik dapat mempersiapkan role playing yang akan dimainkan

2. Peserta didik dapat mempraktekkan cerita dalam naskah role playing

3. Peserta didik dapat menyebutkan perilaku agresif melalui cerita dalam

naskah role playing

4. Peserta didik dapat menguraikan akibat dari perilaku agresif melalui

cerita dalam naskah role playing

5. Peserta didik dapat memperlihatkan rasa empati melalui cerita dalam

naskah role playing

6. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing

G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego, Boyolali

H. Kelompok : Satu

I. Sub Tema : Berteman Yuk

J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)

K. Uraian kegiatan

1. Persiapan

Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk

mempersiapkan diri.

2. Menentukan kelompok yang bermain role playing

Kelompok satu yang bermain role playing

Page 150: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya

Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau

mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan.

4. Pelaksanaan role playing

Kelompok satu memainkan role playing di Aula dan jalan ceritanya

sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru.

5. Evaluasi dan diskusi

Pesrta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya

role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara

pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.

6. Ulangan permainan

Peseta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang

maksimal maka perlu ada pengulangan permainan.

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang Aula

M. Waktu : 1x65 menit

N. Tgl, Semester : 08 Oktober 2012/ Semester Gasal

O. Penyelenggara Layanan : Peneliti

P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran

masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran

Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario

R. Rencana penilaian : pedoman observasi

S. Tindak lanjut layanan : role playing tahap kedua.

T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :

1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan

jenis layanan yang ada.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling

perorangan.

U. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap

keberadaan BK di Sekolah

Page 151: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

Surakarta, 03 Oktober 2012

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Juhroni, S.Pd Supriati

NIP. K3108054

Page 152: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing

D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan

E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan rasa empati melalui

cerita dalam role playing pada diri sendiri

F. Indikator :

1. Peserta didik dapat memainkan role playing yang kedua

2. Peserta didik dapat bertahan dengan permainan role playing yang baik

3. Peserta didik dapat mengubah perilaku menjadi percaya diri

4. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku menjadi percaya diri

5. Peserta didik dapat melaksanakan perilaku percaya diri alam kehidupan

nyata

6. Siswa dapat mengkritik jalannya role playing

G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego, Boyolali

H. Kelompok : Empat

I. Sub Tema : Peduli Teman

J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)

K. Uraian kegiatan

1. Persiapan

Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk

mempersiapkan diri.

2. Menentukan kelompok yang bermain role playing

Kelompok empat yang bermain role playing dengan perubahan pemain.

Umar yang semula menjadi peserta didik yang jarang melakukan

tindakan agresif bertukar peran menjadi peserta didik yang melakukan

tindakan agresif.

Page 153: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

3. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya

Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau

mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan

4. Pelaksanaan role playing

Kelompok empat memainkan role playing di depan kelas dan jalan

ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru

dan perubahaannya.

5. Evaluasi dan diskusi

Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya

sosiodrama meliputi cara pemain membawakan perannya, cara

pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.

6. Ulangan permainan

Peserta didik yang memainkan perannya kurang sesuai atau kurang

maksimal maka perlu ada pengulangan permainan.

L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula

M. Waktu : 1x65 menit

N. Tgl, Semester : 09 Oktober 2012/ semester gasal

O. Penyelenggara Layanan : Peneliti

P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran

masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran

Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario

R. Rencana penilaian : pedoman observasi

S. tindak lanjut layanan : role playing tahap ketiga

T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :

1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan

jenis layanan yang ada.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling

perorangan.

U. Catatan Khusus : Peserta didik memiliki persepsi yang positif terhadap

keberadaan BK di Sekolah

Page 154: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Surakarta, 03 Oktober 2012

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Juhroni, S.Pd Supriati

NIP. K3108054

Page 155: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing

D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan

E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan rasa empati melalui

cerita dalam role playing pada diri sendiri

F. Indikator :

1. Peserta didik dapat mempersiapkan role playing yang akan dimainkan

2. Peserta didik dapat mempraktekkan cerita dalam naskah role playing

3. Peserta didik dapat menyebutkan perilaku agresif melalui cerita dalam

naskah role playing

4. Peserta didik dapat menguraikan akibat perilaku agresif melalui cerita

dalam naskah role playing

5. Peserta didik dapat memperlihatkan rasa empati melalui cerita dalam

naskah role playing

6. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing

G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego, Boyolali

H. Kelompok : Tiga

I. Sub Tema : Tahan emosi dan Amarahmu

J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)

K. Uraian kegiatan

1. Persiapan

Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk

mempersiapkan diri.

2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya

Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau

mengamati jalannya permainan role playing yang dimainkan.

Page 156: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

3. Pelaksanaan role playing

Kelompok tiga memainkan role playing di depan kelas dan jalan

ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru.

4. Evaluasi dan diskusi

Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya

role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara

pemecahan masalahnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.

L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula

M. Waktu : 1x65 menit

N. Tgl, Semester : 10 Oktober 2012

O. Penyelenggara Layanan : Peneliti

P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran

masing-masing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran

Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario

R. Rencana penilaian : pedoman observasi

S. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :

1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan

jenis layanan yang ada.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling

perorangan.

T. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan

BK di Sekolah

Surakarta, 03 Oktober 2012

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Juhroni, S.Pd Supriati

NIP. K3108054

Page 157: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing

D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan

E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan sikap empati

F. Indikator :

1. Peserta didik dapat memainkan role playing dengan baik

2. Peserta didik dapat mengurangi perilaku agresif

3. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku agresif menjadi

individu yang memiliki sikap empati terhadap teman sebaya.

4. Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati dalam kehidupan

nyata.

5. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing

G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego, Boyolali

H. Kelompok : Dua

I. Sub Tema : Kendaliin Diri Dong

J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)

K. Uraian kegiatan

1. Persiapan

Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk

mempersiapkan diri.

2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya

Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau

mengamati jalannya permainan role playingyang dimainkan

3. Pelaksanaan role playing

Page 158: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

Kelompok kedua memainkan role playing di depan kelas dan jalan

ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru

dan perubahaannya.

4. Evaluasi dan diskusi

Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya

role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara

pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.

L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula

M. Waktu : 1x65 menit

N. Tgl, Semester : 11 Oktober 2012

O. Penyelenggara Layanan : Peneliti

P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran

masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran

Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario

R. Rencana penilaian : pedoman observasi

S. tindak lanjut layanan : role playing

T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :

1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan

jenis layanan yang ada.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling

perorangan.

U. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan

BK di Sekolah

Surakarta, 03 Oktober 2012

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Juhroni, S.Pd Supriati

NIP. K3108054

Page 159: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

SATUAN LAYANAN

BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Topik Bahasan : Perilaku Agresif

B. Bidang bimbingan : Pribadi

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok dengan teknik role playing

D. Fungsi Layanan : Pengentasan dan pengembangan

E. Kompetensi Dasar : Mampu mengembangkan sikap empati

F. Indikator :

1. Peserta didik dapat memainkan role playing dengan baik

2. Peserta didik dapat mengurangi perilaku agresif

3. Peserta didik dapat menunjukkan perubahan perilaku agresif menjadi

individu yang memiliki sikap empati terhadap teman sebaya.

4. Peserta didik dapat mengembangkan sikap empati dalam kehidupan

nyata.

5. Peserta didik dapat mengkritik jalannya role playing

G. Sasaran Layanan : Peserta didik kelas VIII SMP BHINNEKA

KARYA Klego, Boyolali

H. Kelompok : Lima

I. Sub Tema : Tanggung Jawab Dong

J. Materi Layanan : Naskah role playing (terlampir)

K. Uraian kegiatan

1. Persiapan

Guru mempersilakan kelompok yang bermain role playing untuk

mempersiapkan diri.

2. Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya

Guru menerangkan tugas kelompok penonton yaitu mengobservasi atau

mengamati jalannya permainan role playingyang dimainkan

3. Pelaksanaan role playing

Page 160: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

Kelompok kedua memainkan role playing di depan kelas dan jalan

ceritanya sesuai dengan naskah drama yang sudah diberikan oleh guru

dan perubahaannya.

4. Evaluasi dan diskusi

Peserta didik yang menjadi kelompok penonton mengevaluasi jalannya

role playing meliputi cara pemain membawakan perannya, cara

pemecahan masalhnya, dan kesan pemain dalam memainkan perannya.

L. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Aula

M. Waktu : 1x65 menit

N. Tgl, Semester : 15 Oktober 2012

O. Penyelenggara Layanan : Peneliti

P. Pihak-pihak yang disertakan dalam penyelenggaraan layanan dan peran

masingmasing : guru BK, wali kelas, guru mata pelajaran

Q. Alat dan perlengkapan yang digunakan : white boar, spidol, skenario

R. Rencana penilaian : pedoman observasi

S. tindak lanjut layanan : role playing

T. Keterkaitan layanan ini dengan layanan/kegiatan pendukung :

1. Sebagai titik tolak pelaksanaan layanan BK, selanjutnya sesuai dengan

jenis layanan yang ada.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam layanan konseling

perorangan.

U. Catatan Khusus : Siswa memiliki persepsi yang positif terhadap keberadaan

BK di Sekolah

Surakarta, 03 Oktober 2012

Mengetahui,

Kepala Sekolah Peneliti

Juhroni, S.Pd Supriati

NIP. K3108054

Page 161: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

TANGGUNG JAWAB

Waktu pelajaran olah raga telah usai berkumpullah anak-anak cewek

yang terdiri dari linda, mitha, kurnia, dan juga yuyun. Mereka sedang asyik

menikmati makan dan miniman yang disajikan oleh ibu kantin. Tiba-tiba ada yang

senggaja menyenggol mereka yaitu gunawan dan david. Yuyun pun marah apa

maksud kamu? Kamu nyari perkara ya sama saya?. Gunawan menjawab iya

kenapa? Kamu berani sama aku? Nantangin aku? Kamu jadi cewek kok songong?

Dipukul tangan satu paling juga udah nanggis.

Yuyun dan teman-temannya tidak terima walaupun aku cewek tapi

aku nggak takut sama kalian. Ayo kita berkelahi dimana? Dan kapan waktunya?

David menjawab o..o..o nantangin kamu? Ayo kita duel habis pulang sekolah

dilapangan, berani nggak kamu jangan-jangan nanti laporan guru lagi kalau nggak

kamu nanggis cenggeng. Bel pulang sekolah pun berbunyi dan mereka pun datang

kelapangan untuk berkelahi. Eni yang melihat kejadian tersebut langsung

melaporkan pada bapak guru.

Pak guru pun bergerak cepat kelapangan. Ada apa ini anak-anak? Ini

pak gunawan sama david nantangin kita berkelahi, pak umar bertanya kok bisa

memang ada apa sampai kejadian seperti ini? Begini lho pak, kan saya dan teman-

teman lagi asyik makan dikantin, mereka datang terus nyenggol si yuyun sampai

makanan si yuyun tumpah, bukannya mereka minta maaf malah mereka membuat

keributan nantangi kami berkelahi, ya kami menerima tantangan mereka

meskipun kami tahu kami anak cewek. Ya udah sekarang kita bicarain

permasalahan ini dengan kepala dingin diruangan saya jangan disini malu-maluin

dilihat banyak orang. Iya pak sambil berjalan menuju keruangan bapak umar.

Begini anak-anak besuk lagi kalau ada masalah harusnya dibicarakan

dengan kepala dingin jangan dengan emosi atau berkelahi kalian kan anak sekolah

yang harusnya belajar bukan untuk jadi jagoan atau preman. Gunawan, david

benar kalian tadi menyenggol yuyun sampai makanan yuyun tumpah? Iya pak

benar? Besuk lagi kalau kalian melakukan kesalahan kalian harusnya bertanggung

Page 162: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

jawab atas kesalahan yang kalian lakukan bukan malah mengajak teman

berkelahi. Masak sama anak cewek juga kalian ajak berkelahi, kalian kan cowok

nggak pantes kalau kalian berkelahi dengan anak cewek yang harusnya kalian

lindungi. Sekarang kalian minta maaf pada yuyun dan teman-teman jangan

diulangi lagi perbuatan seperti itu. Mereka saling bersalaman dan meminta maaf.

Tunggu dulu gunawan dan david kalian tetap harus bertanggung jawab,sebagai

hukumannya kalian harus mentraktir linda, kurnia, mitha dan juga yuyun.

Page 163: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

KENDALIKAN DIRI DONG!!!

Disekolah SMP BHINNEKA KARYA Klego terlihat sejumlah anak

yang sedang nongkrong diwarung yaitu indra, nova, winardi, alim, harry dan

anggoro. Mereka adalah anak-anak yang paling ditakuti disekolah tersebut. Setiap

pagi mereka pasti sudah membuat keonran dengan menganggu teman-teman

cewek maupun memalak adik tingkat. Pagi itu tidak sengaja yudha melintas

didepan mereka tanpa menyapa dan memberi salam atau menunduk didepan

mereka. Indra anggota kelompok tersebut langsung meneriaki yudha dan

menghampirinya. Yudha apa maksud kamu tidak memberi salam kepada

kelompokku.

Kamu berani ya sama kelompokku, pengen aku hajar kamu. Anggota

kelompok yang lain datang. Winardi menyapa ada apa teman, indra menjawab ini

lho yudha berani lewat didepan kita tanpa menyapa dan lewat begitu saja, dia

udah nantang kita, nyari perkara dengan kelompok kita. Harry pun langsung

mengeluarkan genggaman tangannya dan siap untuk menghajar yudha. Anggoro

pun siap dengan memegang tubuh yudha seakan memberi isyarat terhadap harry

untuk segera memukul yudha. Yudha dengan posisi sendiri hanya pasrah dan siap

menerima pukulan dari harry dan teman-temannya.

Didik yang melihat kejadian tersebut datang langsung melerai insiden

tersebut. Ada apa teman? Kenapa dengan yudha ?. Winardi menjawab ini lho dik,

yudha sudah nantangi kelompok kita. La memang kejadian sebenarnya seperti

apa? Kok kalian emosi pengin memukul yudha, kendalikan diri dong? Jangan

pakai kekerasan kita kan murid sekolah yang tugasnya belajar bukan untuk

berkelahi. Nova menjawab la habis anak ini songong banget tidak mau menyapa

kita? Didik bertanya pada yudha, bener yud kamu gak mau menyapa mereka.

Yudha menjawab bener tapi mereka tidak mau memberi aku kesempatan untuk

berbicara kenapa saya nggak mau menyapa mereka? Saya terburu-buru pengen

masuk kelas karena saya belum mengerjakan tugas matematika.

Page 164: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Didik menganggukkan kepala lalu o gitu to, saya sudah paham

masalah ini. Begini teman-teman mungkin yudha tidak menyapa kalian karena dia

terburu-buru mengerjakan tugas kalian sudah dengar sendiri kan alasan yuhda,

sekarang daripada sedikit-sedikit pakai kekerasan mending kita bicarakan dengan

kepala yang dingin, jangan langsung pengin menghajar atau memukul orang. Kita

disini adalah teman yang saling membantu dalam kesulitan. Sekarang kalian

paham. Saya minta indra, nova, winardi, harry dan anggoro minta maaf pada

yudha. Dan mereka bersalaman lalu masuk sekolah berjalan bersama

Page 165: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

TAHAN EMOSI DAN AMARAHMU

Pada mata pelajaran olahraga kelas VIII.B bersiap untuk melakukan

pemanasan dengan berlari-lari kecil sebelum mereka berolah raga sepak bola, olah

raga yang paling ditunggu karena mereka akan bertanding dengan kelas XI. Eko

yang menjadi kapten tersebut merancang strategi agar timnya tidak kalah disaat

melawan kelas XI. Pada saat yang bersamaan deni yang melihat eko dari jendela

kelas merasa tidak senang dan mengejek tim eko.

Eko yang sedang asyik melakukan pemanasan bersama timnya pun merasa

terganggu dan akhirnya menghampiri deni didalam kelas VIII.A. dalam keadaan

yang emosi tidak terkontrol karena merasa dihina dan diremehkan oleh deni, eko

mengajak deni untuk melawan dirinya tetapi karena deni yang penakut akhirnya

memanggil antoni. Toni kesini, ini lihat kamu ditantang sama eko padahal kita

ngaak salah apa-apa tapi dia tiba-tiba menantang kelas kita. Antoni yang tidak

tahu apa-apa terpancing juga amarahnya untuk berkelahi dengan eko. Perkelahian

pun dimulai tiba-tiba guru BK datang dan melerai perkelahian tersebut.

Guru BK tersebut bernama wahyu pratiwi lalu mereka bertiga dibawa

keruang BK, eko kenapa kamu berkelahi dengan antoni sebenarnya ada masalah

apa kok sampai terjadi seperti ini. Gini bu ini gara-gara deni menghina kelas saya,

saya jadi nggak terima. Memang menghina seperti apa? Katanya kelas saya jelek

nggak bisa main sepak bola, saya kan jadi emosi bu. Terus hubungannya dengan

antoni apa? La katanya saya ditantang sama eko bu, jadi saya nggak terima ya

saya jorokin aja eko bu sampai jatuh. Kamu dapat informasi itu dari mana? Itu

dari deni bu? Deni apa benar yang eko menantang antoni? Nggak bu, sebenarnya

saya yang ditantang sama eko, karena saya nggak suka sama timnya eko. Terus

kenapa kamu bilang seperti itu kepada antoni? Saya takut bu nggak berani

ngelawan eko.

Sekarang sudah jelas masalahnya harusnya kalian lebih bisa menahan

emosi kalian, minta penjelasan dulu kepada yang bersangkutan biar tidak terjadi

salah komunikasi seperti ini, jangan sedikit-dikit pakai kekerasan atau emosi

Page 166: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

semua permasalahan diselesaikan dengan kepala dingin, mengerti kalian, ayo

sekarang kalian bersalaman dan saling meminta maaf

Page 167: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

BERTEMAN YUK

Disuatu pagi yang cerah terlihat seorang siswa yang bernama ogi. Dia

berjalan sendiri dan terlihat termenung, lalu datanglah pujiyanto menyapa. Ogi

yang terlihat masih sedih tak menghiraukan sapaan tersebut karena dalam

pikirannya masih dipenuhi oleh kata-kata dari siti yang menganggap bahwa ogi

adalah orang yang culun dan banyak kekurangan. Dengan tiba-tiba puji pun

menghampiri lalu berkata kenapa kemu ngelamun aja, ada masalah apa? Boleh

tahu nggak aku, nggak kok ji aku hanya sedih kenapa aku ini diciptakan nggak

kaya teman-teman yang lain, yang tampan, yang tinggi, yang pintar, yang kulitnya

putih paling nggak aku dilahirkan dari keluarga yang kaya.

Kamu lihat aku udah dari kalangan nggak punya terus pendek item lagi

mana ada yang mau bertemen dengan aku, sedangkan aku banyak kekurangan

nggak sesempurna teman yang lain. Gi walaupun kamu itu terlihat banyk

kekurangan tapi aku yakin kamu juga banyak kelebihan kamu orang yang periang

dan tidak membeda-bedakan teman itu yang aku suka dari pertemanan kita, biar

orang lain berkata apa sesuka hati mereka yang terpenting kamu harus jadi diri

kamu sendiri.

Ditempat yang berbeda berkumpulah anak-anak orang yang paling populer

dan salah satu anak populer tersebut adalah siti suryani. Luluk kamu lagi ngapain

sich kok sibuk banget, nggak kok sit memang ada apa? Tahu nggak kemaren ogi

masak ngajak gue temenan sama dia, nggak banget khan.lalu solikah datang dan

menanggapi percakapan tersebut. Wah berani banget dia pengin dihajar apa?

Nggak usah likah nggak penting banget dia kita urusin kata siti sambil dandan

memakai make-up. Luluk pun menanggapi jangan gitu walaupun gitu dia tetap

teman kita, dia orangnya baik kok, ramah lagi aku pernah ditolong sama dia.

What’s luk, jangan-jangan kamu suka yaa sama ogi terus rico mau kamu

buang kemana luk?ih apa sich aku memuji bukan berarti aku suka tapi memang

kenyataannya dia orangnya baik. Likah gimana kalau kita ngerjain ogi kamu

setuju nggak? Wah setuju banget sit, gimana kalau dia pas kekamar mandi lalu

Page 168: keefektifan bimbingan kelompok dengan teknik role playing untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

kita guyur pakai air biar basah semua pakaiannya, wah ide bagus banget tu kapan

kita ngelakuin itu. Nanti aja pas istirahat kita kerjain dia gimana? Luluk

menjawab jangan ach kasihan dia, kenapa sich luk kamu nggak usah ikut campur.

Bel istirahat pun berbunyi dan sesuai dugaan mereka berdua benar ternyata

ogi masuk kamar mandi lalu mereka mengguyur ogi sehingga pakaian ogi pun

basah, ogi hanya bisa diam. Husein yang mengetahui kejadian itu lalu memarahi

siti dan likah kemudian membantu ogi. Ayo gi kita laporkan guru BK aja biar

mereka kampok dan nggak ngerjain kamu lagi, nggak usah sen nggak apa-apa

kok.

Bel sekolah pun berbunyi dan ternyata tanpa disangka siti dan likah

mengalami kecelakaan dijalan pas disaat ogi sedang berjalan dan ogi langsung

menolong mereka dan membawa mereka ke pukesemas terdekat. Siti dan likah

pun tersadar bahwa apa yang meraka lakukan selama ini salah dan mereka

meminta maaf pada ogi dan menyulurkan tangan sebagai tanda pertemanan.