pedoman guru_pelatihan teknik role playing

Upload: aridharmayanti

Post on 12-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 1

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 2

    PENDAHULUAN

    A. Pengantar untuk Guru BK / Konselor Sekolah

    Secara psikologis siswa SMK jurusan akomodasi perhotelan

    tengah memasuki tahapan perkembangan masa remaja, yakni

    masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa peralihan

    ini memberikan kesempatan untuk tumbuh, tidak hanya dalam

    dimensi fisik, tetapi juga dalam kompetensi kognitif, social,

    kemandirian serta kedekatan. Siswa SMK sendiri berada pada

    masa remaja akhir yang memiliki karakteristik, kebutuhan, dan

    tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhinya, salah satu

    tugas perkembangan remaja sebagai siswa SMK adalah

    mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual

    serta apresiasi seni

    Ketika melakukan interaksi social, remaja belajar untuk

    berkomunikasi membangun hubungan baik dengan keluarga,

    teman, dan orang lain, tetapi pada kenyataannya, siswa kurang

    dapat berkomunikasi dengan baik dilingkungannya, hal itu

    ditunjukan dengan perilaku sangat cepat tersinggung, sering tidak

    menghargai pendapat teman, tidak bisa menerima sebuah

    kritikan dari teman, dan perilaku lainnya yang dapat

    mengakibatkan memburuknya hubungan interpersonal diantara

    siswa. Padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa salah

    satu tugas perkembangan remaja adalah mampu mengembangkan

    kemampuan berkomunikasi. Siswa harus memahami bahwa

    dalam melakukan komunikasi bukan hanya menyampaikan dan

    menerima pesan saja, tetapi juga perlu diperhatikan keterampilan

    berkomunikasi agar pesan yang disampaikan mudah diterima dan

    dipahami oleh lawan bicara serta saling memahami satu sama

    lainnya.

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 3

    Apabila melihat penjabaran dari standar kompetensi dan

    kompetensi dasar SMK jurusan akomodasi perhotelan dalam

    permendiknas tentang SI dan SKL, sangat jelas terlihat bahwa

    salah satu standar kompetensinya yaitu dapat berkomunikasi

    dengan kolega ditempat kerja, hal ini penting menjadi kompetensi

    yang harus dimiliki siswa karena keterampilan komunikasi

    interpersonal sangat dibutuhan dalam dunia pariwisata

    khususunya industri perhotelan.

    Siswa harus memahami, bahwa keterampilan komunikasi

    interpersonal tidak hanya terbatas pada bagaimana cara menerima

    dan mengirim pesan yang baik tetapi lebih daripada itu bagaimana

    individu mampu untuk mewujudkan komunikasi yang harmonis

    diantara komunikator dan komunikan sehingga antara keduanya

    terlibat dalam komunikasi interpersonal yang efektif, dan untuk

    mewujudkan hal itu dapat dilakukan melalui lima komponen

    berikut ini yaitu:

    1. Openness (keterbukaan)

    Keterbukaan yang dimaksud disini adalah kemampuan

    untuk mengungkapkan diri pada orang lain, serta terbuka

    terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki ketika

    berkomunikasi dengan orang lain

    2. Empathy (empati)

    Empati yang dimaksud dalam pelatihan keterampilan

    komunikasi interpersonal ini adalah, kemampuan seseorang

    untuk menempatkan diri pada posisi orang lain saat berkomunikasi

    dimana hal tersebut ditunjukan dengan dapat memahami maksud

    pembicaraan teman dan mau mendengarkan serta ikut merasakan

    pengalaman yang diceritakan orang lain

    3. Supportiveness (dukungan)

    Dukungan yang dimaksud adalah dapat memberikan

    tanggapan secara tepat sesuai dengan isi pembicaraan dan dapat

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 4

    menerima dan memberi pujian secara tulus saat berkomunikasi

    dengan orang lain

    4. Positiveness (sikap positif)

    Sikap positif yang dimaksud dalam pelatihan komunikasi

    interpersonal ini adalah kemampuan seseorang untuk berikap

    positif dengan orang lain saat berkomunikasi, hal ini ditunjukan

    dengan dapat melihat kelebihan dan kelemahan diri sendiri dan

    orang lain saat berkomunikasi, serta dapat menerima lawan bicara

    tanpa melakukan penilain (stereotipe) saat berkomunikasi

    5. Equality (kesetaraan)

    Kesetaraan yang dimaksud dalam pelatihan keterampilan

    komunikasi interpersonal ini adalah mampu melihat setara orang

    lain dengan diri sendiri dalam berbagai situasi komunikasi yang

    ditunjukan dengan tidak merasa malu, gugup, atau gelisah

    menghadapi orang lain saat berkomunikasi dan tidak

    mendominasi pembicaraan saat berkomunikasi dengan orang lain

    Meihat hal tersebut, maka siswa SMK jurusan akomodasi

    perhotelan perlu diberikan pelatihan keterampilan komunikasi

    interpersonal agar siswa dapat meningkatkan hubungan social

    dengan orang lain serta secara tidak langsung dapat

    meningkatkan prestasi akademik dan non akademiknya, selain itu

    siswa akan mengikuti program prakerin dihotel sehingga

    memungkinkan untuk melakukan pengalaman secara langsung

    dikehidupan nyata.

    Berdasarkan kajian literature di dalam bimbingan konseling

    terdapat banyak metode dan teknik yang dapat digunakan untuk

    membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan komunikasi

    interpersonal, salah satunya adalah teknik role playing. Tujuan

    dari teknik role playing adalah untuk mengeksplorasi berbagai

    masalah melalui pelatihan keterampilan tertentu dengan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 5

    memerankan situasi-situasi yang pararel dengan yang terjadi

    dalam kehidupan sebenarnya. Sebagai sebuah teknik, secara

    umum, role play terbukti sangat baik dipergunakan. Role play

    sangat memotivasi dan memungkinkan siswa untuk menempatkan

    dirinya sendiri di dalam situasi-situasi yang belum pernah mereka

    alami sebelumnya; secara khusus, role play membuka cara

    bagaimana menempatkan diri menjadi orang lain. Banyak perilaku

    kita di dalam interaksi interpersonal diatur berdasarkan asumsi-

    asumsi tentang peran diri kita sendiri, peran orang lain, dan cara-

    cara kita merasakan peran-peran tersebut. Oleh karena itu,

    merupakan hal yang biasa jika kita ingin mengajarkan suatu

    keterampilan yang melibatkan perilaku interpersonal.

    Teknik role playing memiliki keunggulan, yaitu dapat

    memulihkan perilaku yang tidak pantas (agresif), dapat

    mengembangkan keterampilan yang membutuhkan perilaku

    interpersonal, mengembangkan kepercayaan diri siswa,

    mengembangkan kreativitas siswa, memupuk kerjasama antara

    siswa, memberikan umpan balik yang cepat untuk siswa, dan

    dapat menutup kesenjangan antara pelatihan dan situasi

    kehidupan nyata. Oleh karena itu teknik role playing dirasakan

    tepat digunakan dalam pelatihan keterampilan komunikasi

    interpersonal. Terdapat Sembilan tahap role playing yang dapat

    dijadikan pedoman dalam pelatihan ini yaitu: 1. Menghangatkan

    suasana dan memotivasi siswa, 2. Memilih partisipasi/peran, 3.

    Menyusun tahap-tahap peran, 4. Menyiapkan pengamat, 5.

    Pemeranan, 6. Diskusi dan evaluasi, 7. Pemeran ulang, 8. Diskusi

    dan evaluasi ulang, 9. Membagi pengalaman dan mengambil

    kesimpulan. Pelatihan ini selain berfungsi sebagai pengembangan

    kepribadian (development) juga berfungsi pencegahan (preventif)

    yaitu untuk mencegah siswa merasa tak mampu berinteraksi

    dengan orang lain diberbagai sisi kehidupan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 6

    B. Prosedur Umum Pelatihan Keterampilan Komunikasi

    Interpersonal Menggunakan Teknik Role Playing

    1. Konselor membuka kegiatan dengan membina raport terlebih

    dahulu dengan peserta pelatihan

    2. Konselor menjelaskan tujuan dan gambaran umum mengenai

    kegiatan pelatihan, serta memperkenalkan peserta tentang

    keterampilan komunikasi interpersonal yang akan dilatihkan

    3. Konselor membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta

    siswa untuk merefleksikan perasaan dan pikiran siswa

    terhadap cerita tersebut

    4. Konselor meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan

    yang bersedia untuk bermain peran/role playing berdsarkan

    cerita tersebut

    5. Konselor menujuk peserta pelatihan yang tidak terlibat sebagai

    pemeran menjadi pengamat/observer

    6. Konselor membagikan lembar observasi pada siswa yang

    menjadi observer/pengamat

    7. Konselor meminta siswa yang sudah mendapatkan tugas

    sebagai pemeran, memainkan perannya sedangkan siswa yang

    mendapatkan tugas sebagai pengamat/observer mulai

    melakukan pengamatan berdasarkan rambu-rambu yang

    tertera pada lembar observasi yang telah diberikan

    8. Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil

    pengamatannya

    9. Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran untuk

    mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh cerita

    10. Berdasarkan hasil pengamatan oleh observer dan hasil refleksi

    pemeran, konselor dan juga peserta pelatihan mengidentifikasi

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 7

    kekurangan dari pemeranan tadi dan setelah itu mencari

    solusi untuk menutupi kekurangan tersebut

    11. Pemeranan ulang dilakukan berdasarkan diskusi dan evaluasi

    sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan dari pemeranan

    pada tahap pertama akan tertutupi dan menjadi lebih baik lagi

    12. Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi

    observer pada tahap ini, dan pemeran yang baru akan dipilih

    lagi dari observer (pemeran bisa dipilih langsung oleh guru

    atau bisa juga berdasarkan atas inisiatif siswa itu sendiri)

    13. Dari hasil observasi dan hasil refleksi, konselor dan peserta

    pelatihan kembali mengidentifikasi kekurangan dari

    pemeranan tadi dan membandingkannya dengan pemeranan

    pada tahap 1

    14. Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman

    dan pendapat mereka mengenai manfaat pelatihan

    keterampilan komunikasi interpersonal untuk membina

    hubungan dengan teman dalam kehidupan sehari-hari

    15. Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan

    dengan keterampilan komunikasi interpersonal yang

    dilatihkan sehingga nantinya siswa dapat menerapkannya

    ketika mereka melakukan prakerin atau ketika nantinya

    mereka terjun ke dunia kerja.

    16. Konselor menutup kegiatan dengan menyampaikan

    kesimpulan jalannya kegiatan pelatihan

    17. Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena telah

    bersedia mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 8

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 9

    PETUNJUK UMUM PELATIHAN

    KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING

    A. Tujuan

    Pelatihan teknik Role playing ini secara umum bertujuan untuk

    membantu siswa meningkatkan keterampilan komunikasi

    interpersonalnya, sedangkan secara khusus tujuan dari pelatihan

    ini meliputi:

    1. Siswa mampu untuk mengungkapkan diri pada orang lain

    serta terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki

    saat berkomunikasi

    2. Siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang lain saat

    berkomunikasi

    3. Siswa menunjukan sikap mendukung dalam berkomunikasi

    dengan orang lain

    4. Siswa mampu bersikap positif saat berkomunikasi dengan

    orang lain

    5. Siswa mampu melihat setara orang lain dengan diri sendiri

    dalam berbagai situasi komunikasi

    B. Sasaran Pengguna

    Pengguna panduan pelatihan ini adalah guru BK/konselor

    sekolah dengan kriteria: 1. Berpendidikan S1 Bimbingan

    Konseling, 2. Merupakan guru BK/konselor sekolah tetap di SMK,

    3. Memiliki pengalaman sebagai guru BK/konselor sekolah

    minimal 5 tahun

    C. Peserta

    Peserta pelatihan ini adalah siswa kelas X SMK jurusan

    akomodasi perhotelan yang teridentifikasi memiliki keterampilan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 10

    komunikasi interpersonal rendah berdasarkan pengukuran

    dengan skala keterampilan komunikasi interpersonal yang

    diberikan guru BK/konselor sekolah sebelum pelaksanaan

    pelatihan

    D. Tabel Waktu Pelaksanaan Intervensi Teknik Role Playing

    Untuk Konselor

    Waktu Pelaksanaan intervensi teknik role playing secara

    umum dapat dijabarkan dalam tabel berikut ini:

    No Materi Kegiatan Waktu

    1 Pembukaan Pertemuan 1

    Tahap Awal Kegiatan

    Minggu ke-3 Sep

    Tgl 16-09-2013

    (45 menit)

    1. Mengucapkan salam , berdoa bersama ,dan membina raport

    dengan siswa melalui permainan

    Siapakah aku?benarkah aku adalah

    15 menit

    2. Konselor bersama siswa menyepakati beberapa aturan yang

    harus diikuti siswa selama

    pelatihan

    5 menit

    3. Meminta siswa untuk menulis lembar kesediaan mengikuti

    kegiatan pelatihan

    7 menit

    4. Konselor membagikan buku panduan untuk peserta pelatihan

    dan meminta mereka untuk

    membacanya sejenak

    5 menit

    5. Konselor menjelaskan tujuan dan gambaran umum jalannya

    peatihan pada siswa

    10 menit

    6. Konselor membuat kesepakatan dengan peserta pelatihan untuk

    mengikuti pertemuan selanjutnya

    3 menit

    2 Kegiatan

    Intervensi

    Pertemuan 2

    Intervensi 1(Opennes/Keterbukaan)

    Minggu ke 3 Sep

    Tgl 19-09-2013

    (90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam dan meminta

    siswa berdoa menurut keyakinan

    masing-masing

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 11

    No Materi Kegiatan Waktu

    2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman

    3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan

    openness/keterbukaan dalam

    berkomunikasi

    4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk

    membaca cerita tersebut serta

    merefleksikan perasaan dan

    pikirannya terhadap cerita tersebut

    b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa

    mendeskripsikan berbagai watak

    dan karakter dalam cerita

    2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia

    untuk bermain peran/role playing

    c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis

    besar adegan yang akan dimainkan

    dan mendiskusikan setting tempat

    yang akan digunakan

    d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat

    sebagai pemeran, secara otomatis

    akan menjadi pengamat/observer

    2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat

    e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan

    tugas sebagai pemeran,

    memainkan perannya secara

    spontan

    2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai pengamat mulai

    melakukan pengamatan

    f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya terhadap pemeran

    2) pemeran merefleksi hasil temuan observer, selain itu pemeran

    diminta untuk mengemukakan

    kesulitan dalam memerankan

    tokoh cerita

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 12

    No Materi Kegiatan Waktu

    3) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari

    pemeranan tadi dan setelah itu

    mencari solusi untuk menutupi

    kekurangan tersebut

    g. Pemeranan Ulang 15 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan

    berdasarkan diskusi dan evaluasi

    sebelumnya

    2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer

    pada tahap ini, dan pemeran yang

    baru akan dipilih lagi dari

    observer

    h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya terhadap pemeran

    2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan mengemukakan

    kesulitannya dalam memerankan

    tokoh cerita serta membandingkan

    dengan pemeranan tahap 1

    3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi

    kekurangan dari pemeranan tadi

    dan membandingkannya dengan

    pemeranan pada tahap 1

    i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan

    5 menit

    1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan

    pendapat mereka mengenai

    manfaat pelatihan

    2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan

    dengan pelatihan keterampilan

    komunikasi interpersonal

    j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyampaikan

    kesimpulan jalannya kegiatan

    pelatihan

    2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena

    telah bersedia mengikuti kegiatan

    pelatihan dengan baik

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 13

    No Materi Kegiatan Waktu

    3 Kegiatan

    Intervensi

    Pertemuan 3

    Intervensi 2 (Empathy / Empati)

    Minggu ke 4 Sep

    Tgl 23-09-2013

    (90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada

    siswa, dan berdoa sebelum

    kegiatan dimulai

    2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman

    3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan empathy/empati

    dalam berkomunikasi

    4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk

    membacanya serta merefleksikan

    perasaan terhadap cerita

    b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa

    mendeskripsikan berbagai watak

    dan karakter dalam cerita

    2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia

    untuk bermain peran/role playing

    c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-

    garis besar adegan yang akan

    dimainkan

    d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai

    pemeran, secara otomatis akan

    menjadi pengamat/observer

    2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat

    e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan

    tugas sebagai pemeran,

    memainkan perannya secara

    spontan

    2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai pengamat mulai

    melakukan pengamatan

    f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatan yang ditemukan

    terhadap pemeran

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 14

    No Materi Kegiatan Waktu

    2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga mengemukakan

    kesulitannya dalam memerankan

    tokoh cerita

    3) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari

    pemeranan tadi dan setelah itu

    mencari solusinya

    g. Pemeranan Ulang 15 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan

    berdasarkan diskusi dan evaluasi

    sebelumnya

    2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer

    pada tahap ini, dan pemeran yang

    baru akan dipilih lagi dari

    observer

    h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 enit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya terhadap pemeran

    2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya

    dalam memerankan tokoh cerita

    dan membandingkannya dengan

    pemeranan tahap 1

    3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi

    kekurangan dari pemeranan tadi

    dan membandingkannya dengan

    pemeranan pada tahap 1

    i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan

    5 menit

    1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan

    pendapat mereka mengenai

    manfaat pelatihan

    2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan

    dengan pelatihan keterampilan

    komunikasi interpersonal

    j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyimpulan jalannya

    kegiatan pelatihan dan

    mengucapkan terimakasih

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 15

    No Materi Kegiatan Waktu

    4 Kegiatan

    Intervensi

    Pertemuan 4

    Intervensi 3 (Supportiveness /

    Dukungan)

    Minggu ke-4 Sep

    Tgl 26-09-2013

    (90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada

    siswa, dan berdoa sebelum

    kegiatan dimulai

    2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman

    3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan empathy/empati

    dalam berkomunikasi

    4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk

    membaca cerita tersebut serta

    merefleksikan perasaan dan

    pikirannya terhadap cerita tersebut

    b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa

    mendeskripsikan berbagai watak

    dan karakter dalam cerita

    2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia

    untuk bermain peran/role playing

    c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-

    garis besar adegan yang akan

    dimainkan dan mendiskusikan

    setting tempat yang akan

    digunakan

    d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai

    pemeran, secara otomatis akan

    menjadi pengamat/observer

    2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat

    e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan

    tugas sebagai pemeran,

    memainkan perannya secara

    spontan dan sesuai dengan garis

    besar adegan yang telah disepakati

    2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai observer mulai melakukan

    pengamatan terhadap pemeranan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 16

    No Materi Kegiatan Waktu

    f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya dan direfleksikan

    oleh pemeran setelah itu pemeran

    mengemukakan kesulitan ketika

    memerankan tokoh dalam cerita

    2) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari

    pemeranan dan mencari solusinya

    g. Pemeranan Ulang 10 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan

    berdasarkan diskusi dan evaluasi

    sebelumnya

    2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer

    pada tahap ini, dan pemeran yang

    baru akan dipilih lagi dari

    observer

    h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya terhadap pemeran

    2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya

    dalam memerankan tokoh cerita

    dan membandingkan dengan

    pemeranan tahap 1

    3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi

    kekurangan dari pemeranan tadi

    dan membandingkannya dengan

    pemeranan pada tahap 1

    i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan

    5 menit

    1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan

    pendapat mereka mengenai

    manfaat pelatihan

    2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan

    dengan pelatihan

    j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyimpulkan jalannya

    kegiatan pelatihan an

    mengucapkan terimakasih

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 17

    No Materi Kegiatan Waktu

    5 Kegiatan

    Intervensi

    Pertemuan 5

    Intervensi 4 (Positiveness/ Sikap

    Positif))

    Minggu ke-1 Okt

    Tgl 30-10-2013

    (90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada

    siswa, dan berdoa sebelum

    kegiatan dimulai

    2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman

    3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan positiveness/sikap

    positif dalam berkomunikasi

    4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk

    membaca cerita tersebut serta

    merefleksikan perasaan dan

    pikirannya terhadap cerita tersebut

    b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa

    mendeskripsikan berbagai watak

    dan karakter dalam cerita

    2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia

    untuk bermain peran/role playing

    c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-

    garis besar adegan yang akan

    dimainkan dan mendiskusikan

    setting tempat yang akan

    digunakan

    d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai

    pemeran, secara otomatis akan

    menjadi pengamat/observer

    2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat

    e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan

    tugas sebagai pemeran,

    memainkan perannya secara

    spontan sesuai dengan garis besar

    adegan yang telah disepakati

    2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai observer mulai melakukan

    pengamatan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 18

    No Materi Kegiatan Waktu

    f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya dan direfleksikan

    oleh pemeran

    2) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari

    pemeranan dan mencari solusinya

    g. Pemeranan Ulang 10 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan

    berdasarkan diskusi dan evaluasi

    sebelumnya

    2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer

    pada tahap ini, dan pemeran yang

    baru akan dipilih lagi dari

    observer

    h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya terhadap pemeran

    2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya

    dalam memerankan tokoh cerita

    serta membandingkan antara peran

    yang dimainkan oleh teman pada

    pemeranan tahap 1

    3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi

    kekurangan dari pemeranan tadi

    dan membandingkannya dengan

    pemeranan pada tahap 1

    i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan

    5 menit

    1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan

    pendapat mereka mengenai

    manfaat pelatihan

    2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan

    dengan pelatihan keterampilan

    komunikasi interpersonal

    j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyimpulkan jalannya

    kegiatan pelatihan dan

    mengucapkan terimakasih

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 19

    No Materi Kegiatan Waktu

    6 Kegiatan

    Intervensi

    Pertemuan 6

    Intervensi 5 (Equality/ kesetaraan)

    Minggu ke-1 Okt

    Tgl 04-10-2013

    (90 menit) a. Menghangatkan suasana 10 menit 1) Mengucapkan salam kepada

    siswa, dan berdoa sebelum

    kegiatan dimulai

    2) Meminta siswa untuk membuka buku pedoman

    3) Memperkenalkan siswa tentang keterampilan equality/kesetaraan

    dalam berkomunikasi

    4) Membagikan lembar cerita pada siswa dan meminta siswa untuk

    membaca cerita tersebut serta

    merefleksikan perasaan dan

    pikirannya terhadap cerita tersebut

    b. Memilih Peran 5 menit 1) Konselor dan siswa

    mendeskripsikan berbagai watak

    dan karakter dalam cerita

    2) Meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan yang bersedia

    untuk bermain peran/role playing

    c. Menyusun tahap-tahap adegan 5 menit Meminta siswa menyusun garis-

    garis besar adegan yang akan

    dimainkan dan mendiskusikan

    setting tempat yang akan

    digunakan

    d. Menyiapkan pengamat 5 menit 1) Peserta yang tidak terlibat sebagai

    pemeran, secara otomatis akan

    menjadi pengamat/observer

    2) Konselor membagikan lembar observasi pada pengamat

    e. Pemeranan 25 menit 1) Siswa yang sudah mendapatkan

    tugas sebagai pemeran,

    memainkan perannya secara

    spontan sesuai dengan garis besar

    adegan yang telah disepakati

    2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai observer mulai melakukan

    pengamatan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 20

    No Materi Kegiatan Waktu

    f. Diskusi dan evaluasi tahap 1 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya dan direfleksikan

    oleh pemeran setelah itu pemeran

    mengemukakan kesulitan ketika

    memerankan tokoh dalam cerita

    2) konselor dan peserta pelatihan mengidentifikasi kekurangan dari

    pemeranan dan mencari solusinya

    g. Pemeranan Ulang 10 menit 1) Pemeranan ulang dilakukan

    berdasarkan diskusi dan evaluasi

    sebelumnya

    2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer

    pada tahap ini, dan pemeran yang

    baru akan dipilih lagi dari

    observer

    h. Diskusi dan evaluasi tahap 2 10 menit 1) observer mengemukakan hasil

    pengamatannya terhadap pemeran

    2) pemeran merefleksi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya

    dalam memerankan tokoh cerita

    3) konselor dan peserta pelatihan kembali mengidentifikasi

    kekurangan dari pemeranan tadi

    dan membandingkannya dengan

    pemeranan pada tahap 1

    i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan

    5 menit

    1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan pengalaman dan

    pendapat mereka mengenai

    manfaat pelatihan

    2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting berkaitan

    dengan pelatihan

    j. Menutup kegiatan pelatihan 5 menit 1) Konselor menyampaikan

    kesimpulan jalannya kegiatan

    pelatihan

    2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta pelatihan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 21

    No Materi Kegiatan Waktu

    7 Penutup Pertemuan 7

    Tahap Akhir Kegiatan

    Minggu ke-2 Okt

    Tgl 07-09-2013

    (45 menit)

    1) Konselor mengucapkan salam dan memimpin peserta untuk berdoa

    sebelum kegiatan dimulai

    5 menit

    2) Konselor menjelaskan kepada peserta pelatihan bahwa kegiatan

    pelatihan akan diakhiri

    5 menit

    3) Konselor mengajak peserta pelatihan untuk mendiskusikan

    dan melakukan evaluasi

    pelaksanaan pelatihan secara

    keseluruhan dan mengajak peserta

    pelatihan untuk menilai kemajuan

    secara keseluruhan yang telah

    dicapai selama mengikuti

    pelatihan keterampilan

    komunikasi interpersonal ini

    5 menit

    4) Konselor memberikan reinforcement terhadap kemajuan

    yang didapatkan oleh peserta

    pelatihan lalu konselor

    menyarankan agar apa yang

    didapat peserta selama pelatihan

    agara diterapkan pada kehidupan

    yang sebenarnya dan secara

    khusus nantinya dapat diterapkan

    oleh peserta saat mereka terjun

    kelapangan untuk melaksanakan

    PRAKERIN yang sudah menjadi

    program sekolah

    5 menit

    5) Konselor memberi kesempatan kepada tiap peserta untuk

    mengungkapkan pengalaman dan

    kesan mereka selama mereka

    mengikuti kegiatan pelatihan dari

    awal sampai akhir

    5 menit

    6) Konselor melaksanakan posttest dengan memberikan instrument

    skala keterampilan komunikasi

    interpersonal, yang tujuannya

    adalah untuk mengetahui

    perubahan skor sebelum dan

    sesudah pelatihan

    5 menit

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 22

    No Materi Kegiatan Waktu

    7) Konselor menutup pertemuan dengan mengucapkan terimakasih

    atas kesediaan, ketekunan dan

    kedisiplinan peserta selama

    mengikuti pelatihan

    5 menit

    8) Konselor mengucapkan salam dan memimpin peserta untuk berdoa

    sebelum kegiatan dimulai

    5 menit

    9) Konselor menjelaskan kepada peserta pelatihan bahwa kegiatan

    pelatihan akan diakhiri

    5 menit

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 23

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 24

    PETUNJUK KHUSUS PELATIHAN

    KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    MENGGUNAKAN TEKNIK ROLE PLAYING

    A. Tahap Awal Kegiatan (Pra-Intervensi)

    1. Konselor mengucapkan salam sekaligus mengucapkan

    terimakasih pada siswa karena telah bersedia hadir dalam

    kegiatan pelatihan

    2. Konselor membina raport dengan siswa melalui permainan

    Siapakah aku?benarkah aku adalahcara bermainnya

    adalah sebagai berikut:

    PEMBUKAAN

    Pertemuan I Waktu 1 x 60

    menit

    Konselor memberikan sebuah cermin kepada seorang

    dari peserta pelatihan, kemudian peserta tersebut

    berdiri dan menerima cermin tersebut, lalu berkaca

    pada cermin itu sambil berkata: SIAPAKAH AKU?

    BENARKAH AKU ADALAH (SEBUT NAMA

    LENGKAP). Kemudian cermin itu diberikan kepada

    teman disamping kirinya untuk selanjutnya teman

    tersebut melakukan hal yang sama sampai cermin itu

    diberikan kembali kepada konselor

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 25

    3. Konselor bersama siswa menyepakati beberapa aturan yang

    harus disepakati siswa sebagai peserta pelatihan. Aturan yang

    harus diikuti peserta pelatihan adalah sebaga berikut:

    4. Konselor meminta siswa untuk menulis lembar kesediaan

    mengikuti kegiatan pelatihan

    PERATURAN KEGIATAN PELATIHAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI DENGAN TEKNIK

    ROLE PLAYING

    a. Selalu mengikuti kegiatan pelatihan sampai

    selesai

    b. Hadir tepat waktu pada setiap pertemuan

    pelatihan sesuai dengan jadwal pelatihan

    c. Berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan yang

    dilakukan selama pelatihan

    d. Menampilkan sikap yang sopan santun

    selama kegiatan berlangsung

    e. Menghargai setiap pendapat yang diampaikan

    oleh peserta lain dan terbuka dalam

    mengemukakan pendapat selama kegiatan

    pelatihan

    f. Selalu membawa buku pedoman selama

    kegiatan berlangsung

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 26

    5. Konselor membagikan buku panduan untuk peserta pelatihan

    dan meminta mereka untuk membacanya sejenak

    6. Konselor menjelaskan tujuan dan gambaran umum jalannya

    peatihan pada siswa

    7. Konselor menjelaskan materi pelatihan secara umum terkait

    dengan keterampilan komunikasi interpersonal yang akan

    dilatihkan, selain itu juga konselor menjelakan mengenai role

    playing yang digunakan sebagai suatu teknik dalam pelatihan

    KESEDIAAN MENGIKUTI PELATIHAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : .........................................

    Kelas : .........................................

    NIS : .........................................

    Sekolah : .........................................

    Dengan ini, saya bersedia mengikuti seluruh rangkaian

    kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan

    Keterampilan Komunikasi Interpersonal sampai selesai.

    Seririt,.. 2013

    (----------------------------------)

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 27

    8. Konselor membuat kesepakatan dengan peserta pelatihan

    untuk mengikuti pertemuan selanjutnya

    9. Konselor mengakhiri pertemuan dengan doa dan salam

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 28

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 29

    Tahap Awal Kegiatan (Pra-Intervensi)

    Konselor : Selamat pagi anak-anak Bagaimana kabar kalian hari ini? Ibu lihat kalian sangat bersemangat, nah untuk lebih menambah semangat kalian, ibu minta kalian bertepuk tangan sekeras-kerasnya sambil mengucapkan kata semangat, bagaimana mudah kan? Bisa kan anak-anak? baik ibu hitung dari satu sampai tiga lalu mulailah untuk tepuk tangan sambil mengatakan semangat ya. 1.2..3.mulai (tepuk tangan sambil mengatakan semangat) (setelah lima kali mengucapkan kata semangat, konselor meminta anak-anak untuk mengakhiri tepuk tangan) Cukup anak-anak, terimakasih ya kalian sudah mau mengikuti Ibu dan mudah-mudahan kalian tetap bersemangat sampai kegiatan ini berakhir Nah anak-anak sebelum kita memulai kegiatan ini, ada baiknyta apabila kita melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, agar kegiatan yang kita lakukan dapat berjalan lancar, Ibu yang akan memimpin doanya..berdoa mulai (konselor dan peserta pelatihan berdoa bersama)berdoa selesai

    Konselor : Nah anak-anak untuk lebih mengakarabkan suasana dianta kita, sebaiknya ibu memperkenalkan diri terlebih dahulu, nama ibu Putu ari dharmayanti, kalian boleh memanggil dengan panggilan Ibu Ari saja, Ibu sekarang tinggal didesa Anturan Singaraja dan saat ini sedang mengikuti kuliah S2 di Universitas Negeri Malang

    Konselor : Tadi Ibu sudah memperkenalkan diri, sekarang Ibu ingin

    PEMBUKAAN

    Pertemuan I Waktu 1 x 60

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 30

    mengajak kalian untuk bermain,permainan ini bertujuan untuk meningkatkan kualiatas hubungan diantara ibu sebagai pelatih dengan kalian sebagai peserta pelatihan dan juga antara kalian sesame peserta pelatihan. Nama permainan ini adalah Siapakah ak?benarkah ak adalah Cara bermainnya akan Ibu jelaskan, pertama-tama kalian duduk pada kursi masing-masing (disusun membentuk lingkaran). Lalu Ibu akan memberikan sebuah cermin kepada seorang dari kalian, kemudian orang tersebut berdiri dan menerima cermin tersebut, lalu ia berkaca pada cermin itu sambil berkata: siapakah aku?benarkah ak adalah(sebut nama lengkap). Kemudian cermin itu diberikan kepada teman disamping kirinya untuk selanjutnya teman tersebut melakukan hal yang sama sampai cermin itu diberikan kembali kepada saya. Sudah paham permainannya? Baik sekarang kita lakukan permainnya, anak-anak ayo atur dulu tempat duduknya membentuk lingkaran, setelah itu duduklah dimasing-masing kursi tersebut, kita akan segera memulai permaian (peserta mengatur tempat duduk, konselor mengambil cermin) Baik karena sudah semuanya siap mari kita mula permainannya (konselor memberikan cermin pada siswa diseblah kirinya, lalu permainan dimulai sesuai dengan cara bermain yang dijelaskna oleh konselor)

    Konselor : Bagaimana anak-anak apakah permainannya menyenangkan? Untuk kegiatan selanjutnya, Ibu meminta kalian untuk mengisi lembar kesediaan peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini sampai selesai, namun sebelum kalian mengisi lembar kesediaan, kita harus menyepakati beberapa aturan yang harus kalian ikuti dalam kegiatan pelatihan ini. Beberapa aturan itu adalah: 1. Hadir tepat waktu pada setiap pertemuan pelatihan

    sesuai dengan jadwal pelatihan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 31

    2. Berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan yang dilakukan selama pelatihan

    3. Menghargai setiap pendapat yang diampaikan oleh peserta lain dan terbuka dalam mengemukakan pendapat selama kegiatan pelatihan

    4. Menjaga kerahasiaan informasi yang bersifat pribadi yang disampaikan oleh peserta pelatihan

    5. Selalu membawa buku pedoman setiap pertemuan Apakah kalian setuju dengan aturan tersebut? Apakah kalian bersedia melaksanakan aturan itu selama kegiatan berlangsung? baik kalau begitu sekarang ibu akan membagikan lembar kesediaan pada kalian, kalian isi lalu tanda tangi ditempat yang sudah disediakan (membagikan lembar kesediaan) Anak-anak apakah semua sudah mendapatkan lembar kesediaan? kalau sudah silahkan diisi lembar tersebut

    Konselor : Sudah anak-anak, waktunya mengisi lembar kesediaan sudah habis, sekarang silahkan kumpulkan pada Ibu (mengumpulkan lembar kesediaan yang telah diisi oleh siswa) Ibu ucapkan terima kasih karena kalian sudah bersedia untuk mengisi formulirnya dan untuk kegiatan selanjutnya ibu akan menjelaskan tujuan dan gambaran umum mengenai pelatihan ini, sehingga nantinya kalian mampu memahami kegiatan ini, selain itu Ibu juga akan membagikan buku panduan untuk kalian, buku ini akan membantu kalian agar lebih mengetahui kegiatan yang akan kita lakukan dalam pelatihan ini (membagikan buku panduan untuk siswa) sudah semua mendapatkan buku panduan? Kalau sudah, kalian bisa lihat isi bukunya, periksa apabila ada yang rusak, boleh ditukarkan pada Ibu

    Konselor : Kalau tidak ada yang rusak bukunya, sekarang silahkan kalian lihat pada halaman 1, disna ada gambaran umum mengenai kegiatan pelatihan ini dan juga tujuan dari pelatihan ini, kalian simak penjelasan dari Ibu sambil

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 32

    melihatnya dibuku panduan yang telah Ibu bagikan

    Konselor : Siswa harus memahami, bahwa keterampilan komunikasi interpersonal tidak hanya terbatas pada bagaimana cara menerima dan mengirim pesan yang baik tetapi lebih daripada itu bagaimana individu mampu untuk mewujudkan komunikasi yang harmonis diantara komunikator dan komunikan sehingga antara keduanya terlibat dalam komunikasi interpersonal yang efektif, dan untuk mewujudkan hal itu dapat dilakukan melalui lima komponen berikut ini yaitu: 1. Openness (keterbukaan)

    Keterbukaan yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk mengungkapkan diri pada orang lain, serta terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki ketika berkomunikasi dengan orang lain

    2. Empathy (empati) Empati adalah kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain, dalam arti bahwa seseorang secara emosional dan intelektual mampu memahami apa yang dirasakan dan dialami orang lain. Jika seseorang mampu berempati dengan orang lain, maka antara kedua belah pihak akan mampu saling memahami

    3. Supportiveness (dukungan) Dukungan yang dimaksud adalah dapat memberikan tanggapan secara tepat sesuai dengan isi pembicaraan dan dapat menerima dan memberi pujian secara tulus saat berkomunikasi dengan orang lain

    4. Positiveness (sikap positif) Komunikasi secara positif dengan orang lain dalam komunikasi interpersonal sekurang-kurangnya melalui dua jalan, yaitu berdasarkan sikap positif dan saling menghargai

    5. Equality (kesetaraan) Komunikasi interpersonal akan menjadi lebih efektif dalam suasana kesetaraan diantara para pelakunya

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 33

    baik dalam nilai, sikap dan pengalaman yang sama Melihat hal tersebut, maka siswa SMK jurusan

    akomodasi perhotelan perlu diberikan pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal agar siswa dapat meningkatkan hubungan social dengan orang lain serta secara tidak langsung dapat meningkatkan prestasi akademik dan non akademiknya, selain itu siswa akan mengikuti program prakerin dihotel sehingga memungkinkan untuk melakukan pengalaman secara langsung dikehidupan nyata.

    Berdasarkan kajian literature di dalam bimbingan konseling terdapat banyak metode dan teknik yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan komunikasi interpersonal, salah satunya adalah teknik role playing. Tujuan dari teknik role playing adalah untuk mengeksplorasi berbagai masalah melalui pelatihan keterampilan tertentu dengan memerankan situasi-situasi yang pararel dengan yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya. Teknik role playing memiliki keunggulan, yaitu dapat memulihkan perilaku yang tidak pantas (agresif), dapat mengembangkan keterampilan yang membutuhkan perilaku interpersonal, mengembangkan kepercayaan diri siswa, mengembangkan kreativitas siswa, memupuk kerjasama antara siswa, memberikan umpan balik yang cepat untuk siswa, dan dapat menutup kesenjangan antara pelatihan dan situasi kehidupan nyata. Oleh karena itu teknik role playing dirasakan tepat digunakan dalam pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal.

    Terdapat Sembilan tahap role playing yang dapat dijadikan pedoman dalam pelatihan ini yaitu: 1. Menghangatkan suasana dan memotivasi siswa, 2. Memilih partisipasi/peran, 3. Menyusun tahap-tahap peran, 4. Menyiapkan pengamat, 5. Pemeranan, 6. Diskusi dan evaluasi, 7. Pemeran ulang, 8. Diskusi dan evaluasi ulang, 9. Membagi pengalaman dan mengambil

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 34

    kesimpulan. Pelatihan ini selain berfungsi sebagai pengembangan kepribadian (development) juga berfungsi pencegahan (preventif) yaitu untuk mencegah siswa merasa tak mampu berinteraksi dengan orang lain diberbagai sisi kehidupan

    Konselor : Nah itu tadi sedikit mengenai gambaran umum mengenai pelatihan keterampilan komunukasi interpersonal menggunakan teknik role playing sedangkan tujuan dari pelatihan ini bertujuan untuk membantu siswa agar memiliki keterampilan komunikasi interpersonal yang meliputi: 1. Siswa mampu untuk mengungkapkan diri pada

    orang lain serta terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki saat berkomunikasi

    2. Siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang lain saat berkomunikasi

    3. Siswa menunjukan sikap mendukung dalam berkomunikasi dengan orang lain

    4. Siswa mampu bersikap positif saat berkomunikasi dengan orang lain

    5. Siswa mampu melihat setara orang lain dengan diri sendiri dalam berbagai situasi komunikasi

    Konselor : Nah anak-anak demikian penjelasan ibu mengenai gambaran umum dari pelatihan ini dan juga tujuan dari pelatihan ini, apakah ada yang bertanya? Nanti setalah sampai dirumah kalian lihat lagi buku pedomana, kalian baca dan pahami buku pedoman itu,sehingga pada saat pelatihan dimulai, kalian dapat mengikutinya, dalam buku pedoman itu sudah jelas, langkah-langkah pelatihannya dan bahasa ng digunakan juga mudah untuk dimengerti, bagamana anak-anak, apakah sudah paham?

    Konselor : Kalau kalian sudah paham, ibu akan akhiri pertemuan pada hari ini, Ibu sangat berterima kasih karena kalian sudah mengikuti kegiatan ini dengan sangat baik, dan kita akan bertemu 2 hari lagi, ibu ingatkan kalian untuk membawa buku pedoman, itu jangan sampai dilupakan,

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 35

    lalu Ibu harap kalian datang tepat waktu ya Baik untuk mengakhiri pertemuan ini, kita berdoa, kita bersyukur karna kegiatan hari ini diberikan kelancaran oleh Tuhan Yang Maha Esa, berdoa mulai.(mulai berdoa bersama) berdoa selesai baik anak-anak sekali lagi Ibu ucapkan terimakasih, sampai bertemu lagi 2 hari, dijam yang sama seperti hari ini,dan selamat siang

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 36

    B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

    1. Tujuan : Siswa mampu mengungkapkan diri pada orang

    lain serta terbuka terhadap pendapat atau

    gagasan yang dimiliki saat berkomunikasi

    2. Alat : Buku Panduan, lembar cerita, lembar

    observasi , dan lembar refleksi

    3. Kegiatan :

    a. Menghangatkan suasana

    1) Konselor mengucapkan salam kepada siswa, dan mengajak

    siswa untuk berdoa sebelum kegiatan dimulai

    2) Konselor mengajak siswa untuk mengingat materi pada

    pertemuan sebelumnya

    3) Konselor meminta siswa untuk membuka buku pedoman

    yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya

    4) Konselor memperkenalkan siswa tentang keterampilan

    komunikasi interpersonal yang akan dilatihkan yaitu

    openness/keterbukaan

    5) Konselor membagikan lembar cerita yang berjudul Teman

    Baru pada siswa dan meminta siswa untuk membaca cerita

    tersebut

    6) Konselor meminta siswa untuk merefleksikan perasaan dan

    pikirannya terhadap cerita tersebut

    Komponen I

    OPENNES (KETERBUKAAN)

    Pertemuan II Waktu 1 x 90 menit

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 37

    b. Memilih Peran

    1) Konselor dan siswa mendeskripsikan berbagai watak dan

    karakter dalam cerita

    2) Konselor meminta kesediaan/menunjuk peserta pelatihan

    yang bersedia untuk bermain peran/role playing

    c. Menyusun tahap-tahap adegan

    1) Siswa yang ditunjuk sebagai pemain menyusun garis-garis

    besar adegan yang akan dimainkan

    2) Pemain (pemeran) mendiskusikan setting tempat yang akan

    digunakan agar tercipta suasana nyata dan menyenangkan

    d. Menyiapkan pengamat

    1) Peserta yang tidak terlibat sebagai pemeran, secara otomatis

    akan menjadi pengamat/observer

    2) Konselor membagikan lembar observasi pada siswa yang

    menjadi observer/pengamat

    e. Pemeranan

    1) Siswa yang sudah mendapatkan tugas sebagai pemeran,

    memainkan perannya secara spontan sesuai dengan

    tahapan peran yang sudah disusun secara garis besarnya

    2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai pengamat/observer

    mulai melakukan pengamatan berdasarkan rambu-rambu

    yang tertera pada lembar observasi yang telah diberikan

    f. Diskusi dan evaluasi tahap 1

    1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil

    pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan

    hasil pengamatannya terhadap pemeran

    2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran untuk

    mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh

    cerita

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 38

    3) Dari hasil pengamatan oleh observer dan hasil refleksi

    pemeran, konselor dan juga peserta pelatihan

    mengidentifikasi kekurangan dari pemeranan tadi dan

    setelah itu mencari solusi untuk menutupi kekurangan

    tersebut

    g. Pemeranan Ulang

    1) Pemeranan ulang dilakukan berdasarkan diskusi dan

    evaluasi sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan dari

    pemeranan pada tahap pertama akan tertutupi dan menjadi

    lebih baik lagi

    2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi

    observer pada tahap ini, dan pemeran yang baru akan

    dipilih lagi dari observer (pemeran bias dipilih langsung oleh

    guru atau bias juga berdasarkan atas inisiatif siswa itu

    sendiri)

    h. Diskusi dan evaluasi tahap 2

    1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil

    pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan

    hasil pengamatannya terhadap pemeran

    2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran untuk

    mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh

    cerita serta membandingkan antara peran yang dimainkan

    oleh teman pada pemeranan tahap 1

    3) Dari hasil observasi dan hasil refleksi, konselor dan peserta

    pelatihan kembali mengidentifikasi kekurangan dari

    pemeranan tadi dan membandingkannya dengan pemeranan

    pada tahap 1

    i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan

    1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan

    pengalaman dan pendapat mereka mengenai manfaat

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 39

    pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal untuk

    membina hubungan dengan teman dalam kehidupan sehari-

    hari

    2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting

    berkaitan dengan keterampilan komunikasi interpersonal

    yang dilatihkan sehingga nantinya siswa dapat

    menerapkannya ketika mereka melakukan prakerin atau

    ketika nantinya mereka terjun ke dunia kerja.

    j. Menutup kegiatan pelatihan

    1) Konselor menyampaikan kesimpulan jalannya kegiatan

    pelatihan

    2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena

    telah bersedia mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 40

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 41

    TEMAN BARU

    Hotel Lovina merupakan

    salah satu hotel yang terlaris di

    kawasann Lovina Singaraja.

    Hotel ini menyediakan berbagai

    fasilitas yang lengkap dan juga

    pelayanan yang sangat bagus.

    Bulan Agustus merupakan

    musim libur sehingga kesibukan

    hotel pasti akan semakin

    bertambah karena tamu yang datang akan lebih banyak dari biasanya, untuk

    mengatasi hal ini pihak hotel menerima tenaga trening dari sekolah,

    Hendra merupakan salah satu siswa trening yang ditempatkan di hotel

    Lovina oleh pihak sekolah, Hendra ditunjuk untuk membantu di room area,

    disana dia mengenal Krisna yang merupakan room boy dihotel Lovina.

    selama seminggu Krisna diminta mendampingi Hendra bekerja untuk

    memberikan orientasi kerja. Krisna memahami kalau Hendra masih canggung

    untuk berinteraksi dengannya karena baru pertama kali bertemu, Krisna

    membuka pembicaraan terlebih dahulu dengan menanyakan hal-hal umum,

    seperti nama lengkap, siapa nama panggilan, sekolah dimana, berapa

    memiliki saudara, dimana ayah dan ibu bekerja, dimana tinggal selama

    trening dihotel, selain itu Krisna juga menanyakan apa saja yang didapat

    disekolah mengenai perhotelan, pengalaman Hendra mengikuti praktek

    disekolah seperti apa, lalu Hendra secara terbuka dan senang hati menjawab

    pertanyaan-pertanyaan Krisna, karena Hendra sudah merasa tidak canggung

    lagi, dia pun berani untuk giliran bertanya mengenai hal-hal umum seperti

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 42

    yang ditanyakan Krisna pada dirinya, selain itu Hendra juga memanfaatkan

    kesempatan mengobrol ini untuk menanyakan pengalaman yang didapat

    Krisna selama bekerja dihotel ini, dia juga menanyakan tentang pekerjaan

    Krisna sebagai room boy itu seperti apa dan bagaimana agar menjadi

    karyawan yang baik, Krisna pun menjawab semua pertanyaan dengan senang

    hati. Setelah mengobrol banyak, Krisna lalu mengajak Hendra menuju kamar

    yang akan dibersihkan. Sampai dikamar hotel Krisna memberikan penjelasan

    mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh Hendra, karena Krisna ingin

    mengetahui sejauh mana Hendra menguasai teori dan praktek yang telah

    didapatkan disekolah, Krisna membiarkan dulu Hendra bekerja sendiri

    membersihkan kamar. Krisna memperhatikan cara kerja Hendra dan melihat

    lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membersihkan kamar tersebut, hal ini

    penting karena disamping tingkat kerapian kamarnya, kecepatan waktu

    membersihkan kamar menjadi prioritas juga.

    Setelah Hendra selesai membersihkan kamar, Krisna langsung

    memberikan komentar dari hasil kerja Hendra. Drahasil kerja kamu sudah

    bagus dan sudah rapi, tetapi waktu yang kamu butuhkan untuk membersikan

    satu kamar ini 45 menit, ini seperti membersihkan kamar VIP, kalau kamar

    biasa itu hanya membutuhkan waktu maksimal 30 menit. artinya kamu masih

    lambat dalam bekerja, bayangkan jika kamu harus membersihkan 10 kamar

    dihotel ini, berapa waktu yang akan kamu perlukan? sedangkan kita sebagai

    karyawan hotel harus bekerja dengan waktu yang singkat dan hasil maksimal

    agar tidak menerima teguran dari tamu ataupun manager. Hendra hanya

    menanggapi dengan anggukan tanda memahami apa yang dijelasakan oleh

    Krisna

    Krisna kembali bertanya pada Hendra, apakah dia memiliki gagasan

    atau pendapat agar pekerjaan yang dilakukannya lebih cepat lagi, Hendra

    dengan malu-malu menjelaskan pendapatnya, dia memberanikan diri untuk

    mengemukakan pendapatnya, Pak, bagaimana kalau saya mulai

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 43

    membersihkan kamar mandi dulu, baru temapt tidur, dan sekitarnya, karena

    menurut saya yang lebih banyak menghabiskan waktu adalah membersihkan

    kamar mandinya pak. Sambil tersenyum lalu Krisna menjelaskan pada

    Hendra, apabila melihat hasil kerjanya tadi, hendra lama saat membersihkan

    tempat tidur bukan saat membersihkan kamar mandi, tetapi dengan segera

    hal itu dibantah oleh Hendra, Karena dia merasa bahwa sudah cepat dalam

    membersihkan tempat tidur, lalu Krisna memperlihatkan catatan waktu yang

    dicatat saat Hendra membersihkan kamar tadi, dan benar Hendra lama saat

    membersihkan tempat tidur, setelah Ia menyadarinya, barulah Krisna

    memberikan contoh pada Hendra bagaimana membersihkan tempat tidur

    agar cepat dan rapi. Hendra sangat senang, dia mendapatkan ilmu baru yang

    tidak dia dapatkan disekolah, dia sangat berterimakasih pada Krisna karna

    sudah memberikan ilmu baru untuk dia. Setalah itu mereka menuju kamar lain

    yang sudah menanti untuk dibersihkan oleh mereka.

    SELESAI

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 44

    FORMAT

    A.1

    LEMBAR OBSERVASI SISWA

    KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    TOPIK I: OPENNESS (KETERBUKAAN)

    Nama Siswa :

    Peran :

    PETUNJUK:

    Di bawah ini adalah perilaku-perilaku yang merupakan indicator

    keterampilan komunikasi interpersonal topic 1 yaitu Openness

    (keterbukaan). berilah tanda cek () bila anda melihat pemeran

    menunjukan perilaku tersebut!

    No Perilaku Kemunculan

    Kurang Cukup Baik

    1 Peran yang dimainkan sudah

    menggambarkan situasi kehidupan nyata

    2 Peran yang dimainakan sudah sesuai dengan tujuan dari pelatihan

    3 Pemeran/pemain dapat menghayati peran yang dimainkan

    4 Menggunakan bahasa yang dipahami kedua belah pihak

    5 Menggunakan bahasa yang sopan

    santun

    6 Sudah dapat mengkomunikasikan

    ketika hendak berbagi informasi diri sendiri kepada orang lain

    7 Sudah dapat mengkomunikasikan bagaimana cara terbuka pada

    pendapat dan gagasan yang dimiliki pada orang lain

    Catatan observasi:

    Seririt, ...2013 Observer

    ()

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 45

    FORMAT

    A2

    LEMBAR REFLEKSI

    KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    TOPIK I: OPENNESS (KETERBUKAAN)

    Nama Siswa :

    Peran :

    Tgl Kegiatan :

    PETUNJUK:

    Jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini setelah anda

    memainkan peran pada kegiatan tadi! jawablah sesuai dengan

    pengalaman yang anda rasakan saat memainkan peran tersebut!

    1. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk

    mengungkapkan diri pada orang lain

    2. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk

    terbuka terhadap pendapat dan gagasan yang dimiliki!

    3. Jelaskan apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan anda

    saat memainkan peran tersebut?

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 46

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 47

    Tahap Pelaksanaan Kegiatan

    Tahap

    Kegiatan

    Percakapan

    enghangatkan

    suasana

    Konselor : Selamat pagi anak-anak Bagaimana kabar kalian hari ini? Ibu lihat kalian sangat bersemangat, nah seperti pada pertemuan

    sebelumnya ibu ingin mengajak kalian lagi untuk bertepuk tangan

    sambil mengatakan kata semangat, bagaimana mau kan anak-anak? Kegiatan ini akan kita lakukan untuk

    mengawali kegiatan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya ya baik ibu hitung dari satu sampai tiga lalu mulailah untuk tepuk tangan sambil mengatakan semangat

    ya. 1.2..3.mulai (tepuk tangan sambil mengatakan semangat)

    (setelah lima kali mengucapkan kata semangat, konselor meminta anak-

    anak untuk mengakhiri tepuk tangan) Cukup anak-anak, terimakasih ya kalian sudah mau mengikuti Ibu dan mudah-mudahan kalian tetap bersemangat sampai kegiatan ini

    berakhir Nah anak-anak sebelum kita

    memulai kegiatan ini, ada baiknyta apabila kita melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan

    kepercayaan masing-masing, agar kegiatan yang kita lakukan dapat

    Komponen I

    OPENNES (KETERBUKAAN)

    Pertemuan II Waktu 1 x 90 menit

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 48

    berjalan lancar, Ibu yang akan

    memimpin doanya..berdoa mulai (konselor dan peserta pelatihan

    berdoa bersama)berdoa selesai

    Konselor : Nah anak-anak apakah kalian masih ingat mengenai gambaran umum dan tujuan dari pelatihan ini? Ayo siapa yang bisa, angkat tangannya? (menunjuk 1 orang peserta pelatihan, lalu mempersilahkannya untuk menjawab)

    Bagus sekali, terimakasih ya.Ibu harap yang lain juga bias

    menjelaskan seperti tadi Sekarang anak-anak buka buku pedomannya, apakah ada yang tidak

    bawa buku pedoman? Bagus ya, semua ingat membawa, terimakasih

    anak-anak sekarang buka pada halaman 4 cari pertemuan kedua dengan topic 1

    yaitu Oppeness atau keterbukaan sudah ketemu anak-anak?kalau sudah silahkan kalian baca buku pedomannya sambil menyimak apa yang Ibu jelaskan

    Konselor : Nah pada pertemuan yang kedua ini, kita akan melatihkan keterampilan

    komunikasi interpersonal yang pertama yaitu Oppeness atau keterbukaan, tadi teman kalian sudh

    menjelaskan kembali bahwa keterampilan komunikasi

    interpersonal bukan hanya sekedar mengirim pesan dari orang yang satu keorang yang lain, tapi lebih dari

    pada itu, bagaimana kita dalam menyampaikan pesan itu bias terbuka, terbuka disini bukan dalam

    artian buka semuanya tapi terbuka pada hal-hal umum, nah untuk

    pelatihan dengan topic keterbukaan ini diharapkan nantinya kalian mampu untuk mengungkapkan diri

    pada orang lain serta terbuka

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 49

    terhadap pendapat dan gagasan yang

    dimiliki Kenapa keterbukaan dalam

    berkomunikasi ini perlu dilatihkan? Karena seperti yang kita ketahui bersama, apabila kita tidak terbuka

    terhadap hal-hal umum tentang diri kita, orang lain yang kita ajak

    berkomunikasi tidak akan tahu, siapa dan bagaimana kita, sehingga terkadang mereka akan menjadi

    enggan untuk berbicara banyak tentang kita, apalagi kalau misalnya kita berada dalam situasi yang baru,

    hal ini menyebabkan orang lain tidak sepenuhnya menerima kita menjadi

    bagian baru dilingkungannya, selain mengenai terbuka pada hal-hal yang bersifat umum, keterbukaan dalam

    menyampaikan pendapat atau gagasan yang dimiliki juga sangat

    penting, sering kita jumpai, seseorang tifdak pernah menyampaikan gagasannya atau

    idenya, kita berfikiran dia bodoh, padahal sebenarnya itu keliru, mereka sebenarnya memiliki ide atau

    pendapat itu, tetapi mereka tidak bisbiasgaimana cara untuk

    mengungkapkannya, nah ini yang perlu kita latihkan, sehingga dengan cara seperti itu komunikasi akan

    efektif dan bermakna, sudah paham anak-anak maksud dari pelatihan pada Topik 1 ini

    Konselor : Baik anak-anak kalau kalian sudah mengerti, untuk selanjutnya,Ibu

    akan membagikan lembar cerita (membagikan lembar cerita)

    Sudah semua mendapatkan lembar ceritanya,?kalau sudah silahkan kalian baca cerita itu, lalu kalian

    pahami ya! (siswa mulai membaca)

    Konselor : Nah anak-anak sudah cukup waktu untuk membaca, sekarang Ibu ingin

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 50

    kalian merefleksikan perasaan dan

    pikiran kalian terhadap cerita tersebut, maksudnya apa yang kalian

    pikirkan dan bagaimana pertasaan kalian ketika menjadi tokoh itu (konselor menunjuk 2 orang siswa

    untuk diminta mengemukakannya)

    Memilih

    peran

    Konselor : Bagus sekali anak-anak, nah untuk selanjutnya Ibu minta kalian menjabarkan watak dan karakter dalam cerita yang sudah kalian baca,

    jadi disana kana da dua tokoh yaitu Krisna dan Hendra, Krisna adalah

    karyawan tetap pada hotel itu, sementara Hendra adalah siswa yang trening dihotel itu, sekarang kalian

    jabarkan, kalau Krisna itu seperti apa orangnya dan kalau Hendra

    seperti apa orangnya, bias dipahami? Nah kalau sudah mengerti silahkan kalian berdiskusi ya!

    Menyiapkan

    tahap-tahap adegan

    Konselor : Anak-anak waktu diskusina sudah

    habis, bisa Ibu meminta satu dari kalian untuk mengemukakan hasil diskusi kalian tadi,

    silahkan.(menunjuk satu orang siswa)

    Bagus sekali, terimakasih.nah kalian hayati baik-baik karakter tadi, sekarang siapa yang mau untuk

    memerankan kedua tokoh tersebut?ayo angkat tangannya (ada beberapa siswa yang mau, dan segera

    maju kedepan), baik sudah ada dua orang yang akan memerankan tokoh

    dalam cerita

    Konselor : sekarang yang menjadi pemeran tugas kalian adalah menyusun garis besar adegan yang akan kalian mainkan, jadi semacam scenario

    ringan lalu selain itu kalian juga harus mendiskusikan setting tempat yang akan kalian gunakan, agar

    terkesan seperti suasana nyata dan

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 51

    terlihat menyenangkan, bagamana

    kalian paham?

    Menyiapkan

    pengamat

    Konselor : Nah untuk yang tidak terlibat sebagai pemeran maka akan secara otomatis menjadi observer atau

    pengamat, sekarang ibu akan membagikan lembar observasi, kalian amati apakah pemeran sudah

    menampilkan perilaku seperti yang diharapkan , nanti pada lembar itu kalian tinggal mencentangnya saja,

    apabila kalian ingin memberikan saran, atau melihat hal lain yang

    muncul silahkan mengisi pada kolom dibawahnya (membagikan lembar observasi), sudah semua mendapatkannya?

    Pemeranan Konselor : Nah untuk tahap selanjutnya kita maksuk pada tahap pemeranan, jadi kalian yang sudah mendapatkan tugas sebagai pemeran, silahkan

    memainkan perannya secara spontan sesuai dengan tahapan peran yang

    sudah kalian susun secara garis besarnya, sedangkan yang mendapatkan tugas sebagai

    pengamat/observer mulai melakukan pengamatan berdasarkan rambu-

    rambu yang tertera pada lembar observasi yang telah diberikan

    Diskusi dan

    Evaluasi Tahap 1

    Konselor : Baik anak-anak teman kalian sudah selsai memerankan tokoh dalam cerita, sekarang ibu minta untuk

    yang bertugas sebagai observer mengemukakan hasil pengamatannya (menunjuk 2 orang untuk mengemukakan hasil pengamatannya, lalu menanyakan

    apakah ada yang menemukan hal lain selain dari hasil pengamatan dua orang tadi)

    Nah kita sudah dengarkan bersama hasil pengamatan yang ditemukan oleh observer, sekarang Ibu ingin

    memberikan kesempatan kepada

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 52

    pemeran untuk mereflesi hasil

    temuan observer dan juga untuk mengemukakan kesulitannya dalam

    memerankan tokoh cerita (konselor mempersilahkan kedua pemeran untuk mengungkapkan kesulitan dan

    juga merefleksi diri atas pemeranan yang dilakukan tadi)

    Anak-anak, kita sudah dengarkan bersama tadi hasil observasi dan juga refleksi dari pemeranan yang

    dilakukan teman kalian, sekarang kita catat dulu, apa saja yang belum muncul dari pemeranan tadi (siswa menyebutkan satu-satu lalu konselor menuliskannya dipapan), lalu apa yang seharusnya dilakukan pemeran untuk menutupi hal itu, ayo kita identifikasi bersama (konselor menunjuk satu-satu siswa untuk mengemukakan pendapatnya, dan

    setiap pendapat siswa ditulis juga dipapan) Baiklah, kita sudah menemukan kekurangan dan juga solusinya, sekarang kita lakukan pemeranan ulang ya, agar kita menemukan hal

    benar dilakukan ketika menghadapi situasi seperti itu

    Pemeranan Ulang

    Konselor : Anak-anak untuk selanjutnya kita akan mengadakan Pemeranan ulang

    yang dilakukan berdasarkan diskusi dan evaluasi sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan dari

    pemeranan pada tahap pertama akan tertutupi dan menjadi lebih baik lagi, untuk pemerannya, siswa yang

    menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi observer pada tahap ini, dan

    pemeran yang baru akan dipilih lagi dari observer, ayo siapa yang mau untuk pemeranan berikutnya (siswa kemudian angkat tangan dan dia mereka siap menjadi pemeran berikutnya)

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 53

    Diskusi dan

    Evaluasi tahap 2

    Konselor : Baik anak-anak teman kalian sudah selsai memerankan tokoh dalam cerita, sekarang ibu kembali minta

    untuk yang bertugas sebagai observer mengemukakan hasil pengamatannya (menunjuk 2 orang untuk mengemukakan hasil pengamatannya, lalu menanyakan

    apakah ada yang menemukan hal lain selain dari hasil pengamatan dua orang tadi)

    Nah kita sudah dengarkan bersama hasil pengamatan yang ditemukan oleh observer, sekarang Ibu ingin

    memberikan kesempatan kepada pemeran untuk mereflesi hasil

    temuan observer dan juga untuk mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh cerita (konselor mempersilahkan kedua pemeran untuk mengungkapkan kesulitan dan

    juga merefleksi diri atas pemeranan yang dilakukan tadi) Anak-anak, kita sudah dengarkan bersama tadi hasil observasi dan juga refleksi dari pemeranan yang dilakukan teman kalian, sekarang

    kita catat dulu, apakah pemeranan yang kedua sudah menutupi

    kekurangan dari pemeranan pertama? Lalu apakah keterampilan keterbukaannya sudah muncul? nah

    kita catat dulu ya, ayo kita identifikasi bersama (konselor menunjuk satu-satu siswa untuk

    mengemukakan pendapatnya, dan setiap pendapat siswa ditulis juga

    dipapan) Baiklah, kita sudah menemukan perbedaan dari pemeranan satu dan

    dua serta solusinya, mudah-mudahan pemeranan tadi

    memberikan gambaran kepada kalian mengenai keterbukaan dalam komunikasi dengan orang lain

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 54

    Membagi

    Pengalaman

    dan

    mengambil

    kesimpulan

    Konselor : Nah anak-anak kita sudah melaksanakan diskusi dan evaluasi, sekarang Ibu minta pada kalian

    untuk mengemukakan pengalaman dan pendapat kalian mengenai manfaat pelatihan keterampilan

    komunikasi interpersonal untuk membina hubungan dengan teman

    dalam kehidupan sehari-hari (konselor mempersilahkan siswa untuk mengemukakan

    pengalamannya), bagus anak-anak, kalian sudah mampu menyadari manfaat dari pelatihan ini, Ibu harap

    kalian dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, hal ini

    penting karena sebentar lagi kalian akan mengikuti prakerin, dimana kalian akan terjun kedunia kerja

    yang sebenarnya, disana kalian akan bertemu banyak orang dengan

    berbagai karakter, apabila kalian sudah memiliki keterampilan komunikasi interpersonal ini, Ibu

    yakin kalian akan mampu untuk menjalin hubungan baik dengan siapapun, apa kalian paham?

    Menutup Kegiatan

    Pelatihan

    Konselor : Kalau kalian sudah paham, ibu akan akhiri pertemuan pada hari ini,

    Ibu sangat berterima kasih karena kalian sudah mengikuti kegiatan ini

    dengan sangat baik, dan kita akan bertemu 2 hari lagi, ibu ingatkan kalian untuk membawa buku

    pedoman, itu jangan sampai dilupakan, lalu Ibu harap kalian datang tepat waktu ya Baik untuk mengakhiri pertemuan ini, kita berdoa, kita bersyukur karna

    kegiatan hari ini diberikan kelancaran oleh Tuhan Yang Maha Esa, berdoa mulai.(mulai berdoa bersama) berdoa selesai baik anak-anak sekali lagi Ibu ucapkan terimakasih, sampai

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 55

    bertemu lagi 2 hari, dijam yang sama

    seperti hari ini,dan selamat siang

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 56

    1. Tujuan : Siswa mampu menempatkan diri pada posisi orang

    lain saat berkomunikasi

    2. Alat : Buku Panduan, lembar cerita, lembar observasi , dan

    lembar refleksi

    3. Kegiatan :

    a. Menghangatkan suasana

    1) Konselor mengucapkan salam kepada siswa, dan

    mengajak siswa untuk berdoa sebelum kegiatan dimulai

    2) Konselor mengajak siswa untuk mengingat materi pada

    pertemuan sebelumnya

    3) Konselor meminta siswa untuk membuka buku pedoman

    yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya

    4) Konselor memperkenalkan siswa tentang keterampilan

    komunikasi interpersonal yang akan dilatihkan yaitu

    empathy/empati

    5) Konselor membagikan lembar cerita yang berjudul

    Perhatian Teman pada siswa dan meminta siswa untuk

    membaca cerita tersebut

    6) Konselor meminta siswa untuk merefleksikan perasaan

    dan pikirannya terhadap cerita tersebut

    b. Memilih Peran

    1) Konselor dan siswa mendeskripsikan berbagai watak dan

    karakter dalam cerita

    Komponen II

    EMPATHY (EMPATI)

    Pertemuan III Waktu 1 x 90 menit

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 57

    2) Konselor meminta kesediaan/menunjuk peserta

    pelatihan yang bersedia untuk bermain peran/role

    playing

    c. Menyusun tahap-tahap adegan

    1) Siswa yang ditunjuk sebagai pemain menyusun garis-

    garis besar adegan yang akan dimainkan

    2) Pemain (pemeran) mendiskusikan setting tempat yang

    akan digunakan agar tercipta suasana nyata dan

    menyenangkan

    d. Menyiapkan pengamat

    1) Peserta yang tidak terlibat sebagai pemeran, secara

    otomatis akan menjadi pengamat/observer

    2) Konselor membagikan lembar observasi pada siswa yang

    menjadi observer/pengamat

    e. Pemeranan

    1) Siswa yang sudah mendapatkan tugas sebagai pemeran,

    memainkan perannya secara spontan sesuai dengan

    tahapan peran yang sudah disusun secara garis besarnya

    2) Siswa yang mendapatkan tugas sebagai

    pengamat/observer mulai melakukan pengamatan

    berdasarkan rambu-rambu yang tertera pada lembar

    observasi yang telah diberikan

    f. Diskusi dan evaluasi tahap 1

    1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil

    pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan

    hasil pengamatannya terhadap pemeran

    2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran

    untuk mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh

    cerita

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 58

    3) Dari hasil pengamatan oleh observer dan hasil refleksi

    pemeran, konselor dan juga peserta pelatihan

    mengidentifikasi kekurangan dari pemeranan tadi dan

    setelah itu mencari solusi untuk menutupi kekurangan

    tersebut

    g. Pemeranan Ulang

    1) Pemeranan ulang dilakukan berdasarkan diskusi dan

    evaluasi sebelumnya, artinya diharapkan kekurangan

    dari pemeranan pada tahap pertama akan tertutupi dan

    menjadi lebih baik lagi

    2) Siswa yang menjadi pemeran pada tahap 1 akan menjadi

    observer pada tahap ini, dan pemeran yang baru akan

    dipilih lagi dari observer (pemeran bias dipilih langsung

    oleh guru atau bias juga berdasarkan atas inisiatif siswa

    itu sendiri)

    h. Diskusi dan evaluasi tahap 2

    1) Konselor meminta observer untuk mengemukakan hasil

    pengamatannya setelah itu konselor juga mengemukakan

    hasil pengamatannya terhadap pemeran

    2) Konselor memberikan kesempatan kepada pemeran

    untuk mereflesi hasil temuan observer dan juga untuk

    mengemukakan kesulitannya dalam memerankan tokoh

    cerita serta membandingkan antara peran yang

    dimainkan oleh teman pada pemeranan tahap 1

    3) Dari hasil observasi dan hasil refleksi, konselor dan

    peserta pelatihan kembali mengidentifikasi kekurangan

    dari pemeranan tadi dan membandingkannya dengan

    pemeranan pada tahap 1

    i. Membagi Pengalaman dan mengambil kesimpulan

    1) Konselor meminta peserta untuk mengemukakan

    pengalaman dan pendapat mereka mengenai manfaat

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 59

    pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal untuk

    membina hubungan dengan teman dalam kehidupan

    sehari-hari

    2) Konselor mengingatkan peserta akan hal-hal penting

    berkaitan dengan keterampilan komunikasi interpersonal

    yang dilatihkan sehingga nantinya siswa dapat

    menerapkannya ketika mereka melakukan prakerin atau

    ketika nantinya mereka terjun ke dunia kerja.

    j. Menutup kegiatan pelatihan

    1) Konselor menyampaikan kesimpulan jalannya kegiatan

    pelatihan

    2) Konselor mengucapkan terimakasih pada peserta karena

    telah bersedia mengikuti kegiatan pelatihan dengan baik

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 60

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 61

    PERHATIAN TEMAN

    Siska merupakan salah satu karyawan dihotel Beach Lovina Singaraja, Saat ini dia sedang mengalami dilema karena ayahnya sedang dirumah sakit dan tidak ada yang menjaga, selama ini Siska hanya hidup berdua dengan Ayahnya, Orang tuanya telah lama bercerai, dan adiknya tinggal bersama Ibunya. Selama ini Siska sudah sangat sering izin tidak bekerja dengan alasan yang sama yaitu menjaga ayahnya yang sakit, tapi selama ini manager hotel selalu memberikan izin pada Siska, tetapi dengan catatan dia mengganti liburnya dengan kerja lembur pada keesokan harinya.

    Hari ini, tamu sedang ramai, sementara ayahnya tidak ada yang menjaga, Siska malu untuk meminta izin pada saat tamu sedang ramai seperti sekarang, dia bingung harus bagaimana, selama ini managernya sudah sangat baik kepada drinya, dan memahami kesulitannya, namun ada beberapa teman yang tidak suka dengan kebiasaan izin Siska, walaupun siska sudah mengganti jam kerjanya yang hilang pada hari lain, mereka mengganggap Siska tidak dsiplin bekerja. Siska terus berpikir, bagaimana caranya untuk berbicara kemanagernya, sementara Siska disibukan dengan pikirannya, Luna sebagai teman baik siska melihat tingkah laku siska yang gelisah, dihampirinya Siska.

    Sis, kamu kenapa? Aku perhatikan dari tadi kamu sangat gelisah, seperti sedang memikirkan sesuatu, siska lalu menjawab benar lun, aku bingung harus bagaimana, sekarang ayahku sendiri dirumah sakit, dia tidak ada yang menemani, aku maunya minta izi,

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 62

    tapi aku malu, tamu sedang ramai, dan aku juga malu dengan teman-teman yang lain, aku sering sekali minta izin lun,,,luna mendengarkan cerita Siska dengan penuh perhatian, luna juga mengungkapkan rasa prihatinnya pada masalah yang sedang dialami oleh siska Sis ak mengerti apa yang sedang kamu rasakan sekarang, kamu harus kuat ya, dan kamu harus selau tegar, ini adalah cobaan untuk kamu sis,,oh iya adikmu dimana? Apa dia tidak bisa menemani ayahmu dulu, sementara kamu masih bekerja? Kata luna, siska menjawab terimakasih lun, adikku masih ujian sampai sore dikampusnya, jadi dia tidak bsa menjaga ayahku, mendengar jawaban itu luna pun terdiam, dari jauh terlihat teman mereka sedang memandang tidak senang pada Luna dan Siska, mereka tidak senang dengan kebiasaan Siska akhir-akhir ini yang menurut mereka terlalu sering minta izin, tapi Luna dan Siska tidak memperdulikan hal itu, mereka lalu sama-sama berpikir bagaimana caranya agar mendapatkan izin dari managernya, lalu Luna memberikan saran agar siska berbicara jujur dengan managernya, Luna memberikan semangat pada Siska agar memberanikan diri berbicara dengan managernya, akhirnya Siska memberanikan diri untuk menghadap managernya, Luna menunggu dengan penasaran diluar ruangan. Selang beberapa lama akhirnya Siska keluar dia pun tersenyum, managernya kembali berbaik hati untuk memberi izi namun tentu saja besok Siska harus lembur untuk mengganti jam kerjanya yang sekarang, Luna senang karna Siska bias menjaga ayahnya dirumah sakit, Luna berjanji, sepulang dari kerja dia akan menemani Siska untuk menjaga ayahnya, mereka pun berpelukan bahagia,

    SELASAI

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 63

    FORMAT

    B.1

    LEMBAR OBSERVASI SISWA

    KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    TOPIK II: EMPATHY (EMPATI)

    Nama Siswa :

    Peran :

    PETUNJUK:

    Di bawah ini adalah perilaku-perilaku yang merupakan indicator

    keterampilan komunikasi interpersonal topic 2 yaitu Empathy

    (empati). berilah tanda cek () bila anda melihat pemeran

    menunjukan perilaku tersebut!

    No Perilaku Kemunculan

    Kurang Cukup Baik

    1 Peran yang dimainkan sudah

    menggambarkan situasi kehidupan nyata

    2 Peran yang dimainakan sudah sesuai dengan tujuan dari

    pelatihan

    3 Pemeran/pemain dapat menghayati peran yang dimainkan

    4 Menggunakan bahasa yang dipahami kedua belah pihak

    5 Menggunakan bahasa yang sopan santun

    6 Sudah dapat memahami maksud pembicaraan teman saat

    berkomunikasi

    7 Sudah mau mendengarkan dan

    ikut merasakan yang diceritakan dan dialami teman saat berkomunikasi

    Catatan observasi:

    Seririt,...2013 Observer

    ()

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 64

    FORMAT

    B.2

    LEMBAR REFLEKSI

    KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    TOPIK II: EMPATHY (EMPATI)

    Nama Siswa :

    Peran :

    Tgl Kegiatan :

    PETUNJUK:

    Jawablah pertanyaanpertanyaan berikut ini setelah anda

    memainkan peran pada kegiatan tadi! Jawablah sesuai dengan

    pengalaman yang anda rasakan saat memainkan peran tersebut!

    1. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk

    memahami maksud pembicaraan teman saat

    berkomunikasi!

    2. Jelaskan menurut anda apakah anda sudah mampu untuk

    mendengarkan dan ikut merasakan yang diceritakan dan

    dialami teman saat berkomunikasi!

    3. Jelaskan apa yang menjadi kelemahan dan kelebihan anda

    saat memainkan peran tersebut?

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 65

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 66

    Tahap

    Kegiatan

    Percakapan

    Menghangatkan

    suasana

    Konselor : Selamat pagi anak-anak Bagaimana kabar kalian hari ini? Ibu lihat kalian sangat bersemangat, nah seperti pada

    pertemuan sebelumnya ibu ingin mengajak kalian lagi untuk bertepuk tangan sambil

    mengatakan kata semangat, bagaimana mau kan anak-anak?

    Kegiatan ini akan kita lakukan untuk mengawali kegiatan pada pertemuan-pertemuan selanjutnya

    ya baik ibu hitung dari satu sampai tiga lalu mulailah untuk tepuk

    tangan sambil mengatakan semangat ya. 1.2..3.mulai (tepuk tangan sambil mengatakan semangat) (setelah lima kali mengucapkan

    kata semangat, konselor meminta anak-anak untuk mengakhiri tepuk tangan)

    Cukup anak-anak, terimakasih ya kalian sudah mau mengikuti Ibu

    dan mudah-mudahan kalian tetap bersemangat sampai kegiatan ini berakhir Nah anak-anak sebelum kita memulai kegiatan ini, ada baiknyta

    apabila kita melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, agar

    kegiatan yang kita lakukan dapat

    Komponen II

    EMPATHY (EMPATI)

    Pertemuan III Waktu 1 x 90 menit

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 67

    berjalan lancar, Ibu yang akan

    memimpin doanya..berdoa mulai (konselor dan peserta pelatihan

    berdoa bersama)berdoa selesai

    Konselor : Nah anak-anak apakah kalian masih ingat mengenai gambaran umum dan tujuan dari pelatihan ini? Ayo siapa yang bisa, angkat

    tangannya? (menunjuk 1 orang peserta pelatihan, lalu mempersilahkannya untuk

    menjawab) Bagus sekali, terimakasih ya.Ibu harap yang lain juga bias menjelaskan seperti tadi Sekarang anak-anak buka buku

    pedomannya, apakah ada yang tidak bawa buku pedoman? Bagus

    ya, semua ingat membawa, terimakasih anak-anak sekarang buka pada halaman 4 cari pertemuan kedua dengan topic 1 yaitu Oppeness atau keterbukaan sudah ketemu anak-anak?kalau sudah silahkan kalian baca buku

    pedomannya sambil menyimak apa yang Ibu jelaskan

    Konselor : Nah pada pertemuan yang ketiga ini, kita akan melatihkan keterampilan komunikasi

    interpersonal yang kedua yaitu Empathy atau empati, kalian pasti sudah sering mendengar kata empati, ada yang tau anak-anak apa arti empati? (konselor

    menunjuk salah satu siswa dan memintanya menjelaskan arti

    empati) benar sekali, empati slama ini diartikan sebagai ikut merasakan apa yang dirasakan

    orang lain, jadi ketika teman kita bercerita tentang kesedihannya, kita bisa merasakan kesedihan

    teman kita, tetapi ada juga yagng

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 68

    tidak bisa berempati atas orang

    lain, mereka tidak bisa mengungkapkan keprihatinannya

    pada orang lain, nah hal seperti inilah yang perlu untuk dilatihkan, karena kietika kita bisa berempati

    dengan orang lain dengan cara mengungkapkan keprihatinan kita

    maka kita akan dihargai oleh orang lain, tujuan dari pelatihan keterampilan empati ini adalah

    agar kalian mampu menmpatkan diri pada posisi orang lain saat berkomunikasi artinya kalian

    mampu memahami maksud pembicaraan teman dan kalian juga

    mau mendengarkan serta ikut merasakan yang diceritakan dan dialami teman, sudah paham anak-

    anak maksud dari pelatihan pada Topik 2 ini

    Konselor : Baik anak-anak kalau kalian sudah mengerti, untuk selanjutnya,Ibu akan membagikan

    lembar cerita (membagikan lembar cerita)

    Sudah semua mendapatkan lembar ceritanya,?kalau sudah silahkan kalian baca cerita itu, lalu kalian

    pahami ya! (siswa mulai membaca)

    Konselor : Nah anak-anak sudah cukup waktu untuk membaca, sekarang Ibu ingin kalian merefleksikan perasaan dan pikiran kalian

    terhadap cerita tersebut, maksudnya apa yang kalian

    pikirkan dan bagaimana pertasaan kalian ketika menjadi tokoh itu (konselor menunjuk 2 orang siswa

    untuk diminta mengemukakannya)

    Memilih peran Konselor : Bagus sekali anak-anak, nah untuk selanjutnya Ibu minta kalian menjabarkan watak dan karakter dalam cerita yang sudah kalian

    baca, jadi disana kana da dua

  • B u k u P a n d u a n K o n s e l o r

    Page 69

    tokoh yaitu Krisna dan Hendra,

    Krisna adalah karyawan tetap pada hotel itu, sementara Hendra adalah

    siswa yang trening dihotel itu, sekarang kalian jabarkan, kalau Krisna itu seperti apa orangnya dan

    kalau Hendra seperti apa orangnya, bias dipahami? Nah kalau sudah mengerti silahkan kalian berdiskusi ya!

    Menyiapkan

    tahap-tahap adegan

    Konselor : Anak-anak waktu diskusina sudah

    habis, bisa Ibu meminta satu dari kalian untuk mengemukakan hasil

    diskusi kalian tadi, silahkan.(menunjuk satu orang siswa)

    Bagus sekali, terimakasih.nah kalian hayati baik-baik karakter

    tadi, sekarang siapa yang mau untuk memerankan kedua tokoh tersebut?ayo angkat tangannya

    (ada beberapa siswa yang mau, dan segera maju kedepan), baik sudah ada dua orang yang akan

    memerankan tokoh dalam cerita

    Konselor : sekarang yang menjadi pemeran tugas kalian adalah menyusun garis besar adegan yang akan

    kalian mainkan, jadi semacam scenario ringan lalu selain itu kalian juga harus mendiskusikan

    setting tempat yang akan kalian gunakan, agar terkesan seperti suasana nyata dan terlihat

    menyenangkan, bagamana kalian paham?

    Menyiapkan pengamat

    Konselor : Nah untuk yang tidak terlibat sebagai pemeran maka akan secara

    otomatis menjadi observer atau pengamat, sekarang ibu akan membagikan lembar observasi,

    kalian