pengaruh kualitas layanan internet banking...
TRANSCRIPT
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
1
PENGARUH KUALITAS LAYANAN INTERNET BANKING
TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH BANK
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK
Siti Monalisa1*)
dan Erma Suryani2)
1) Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Sistem Informasi, Jurusan Teknik Informatika,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 60111, Indonesia
e-mail: [email protected]
2) Dosen Program Studi Sistem Informasi, Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya, 60111, Indonesia
e-mail: [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membangun model umum sistem simulasi dalam
mempertahankan dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah bank melalui kualitas
layanan internet banking serta menghasilkan skenario terbaik yang dapat digunakan oleh
pembuat kebijakan dalam mempertahankan dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah
bank melalui kualitas layanan internet banking. Dimensi kualitas layanan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dimensi efficiency, reliability, responsiveness, privacy, security
dan fulfillment. Pengembangan dan simulasi model dalam penelitian ini menggunakan sistem
dinamik. Sistem dinamik merepresentasikan dunia nyata dalam bentuk stok, aliran antar stok,
dan informasi yang menentukan nilai dari aliran. Model sistem dinamik dalam penelitian ini
menggambarkan hubungan kualitas layanan internet banking terhadap kepuasan dan loyalitas
nasabah bank. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kualitas layanan internet banking berperan
penting dalam mempertahankan dan meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah bank.
Dengan meningkatkan nilai dimensi kualitas layanan sebesar 80% untuk setiap dimensi maka
kepuasan dan loyalitas nasabah akan meningkat sehingga akan meningkatkan pendapatan dan
profit bank. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah maka semua
dimensi kualitas layanan internet banking harus ditingkatkan seiring dengan meningkatnya
jumlah pengguna dan jumlah transaksi internet banking
Kata Kunci : Dimensi kualitas layanan, Kepuasan, Loyalitas, Internet Banking, Sistem
Dinamik
ABSTRACT
This study aims to establish a common model simulation system in maintaining and
improving customer satisfaction and loyalty through the bank's internet banking service
quality and to produce the best scenario that can be used by policy makers in maintaining and
improving customer satisfaction and loyalty through the bank's internet banking service
quality. The dimensions of service quality were used in this study is the dimension of
efficiency, reliability, responsiveness, privacy, security and fulfillment. Development and
simulation models used in this study dynamical systems. Dynamic system represents the real
world in the form of stock, the flow between stock, and determine the value of the information
flow. Dynamic system models in this study illustrate the relationship quality of internet
banking services to bank customers satisfaction and loyalty. Simulation results show that the
quality of internet banking services play an important role in maintaining and improving
customer satisfaction and loyalty of bank. By increasing the value of the dimensions of
service quality by 80% for each dimension of the customer satisfaction and customer loyalty
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
2
will increase thereby increasing revenue and profit bank. Therefore, to increase in customer
satisfaction and loyalty that all service quality dimensions of internet banking should be
increased along with the increasing number of users and the number of internet banking
transactions
Keywords: dimensions of service quality, satisfaction, loyalty, Internet Banking, Dynamic
Systems
PENDAHULUAN
Pertumbuhan perdagangan internet diseluruh dunia terutama disebabkan oleh
permintaan pelanggan yang mengerti teknologi dan informasi tentang produk dan jasa
(Behjati et al. 2012). Teknologi memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas
layanan yang diberikan oleh unit bisnis (Khan dan Mahapatra, 2009). Salah satu teknologi
yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat adalah teknologi internet dan
dianggap sebagai gelombang ketiga revolusi setelah pertanian dan revolusi industri (ibid).
Kedatangan dan adopsi internet pada industri telah menghilangkan kendala jarak,
waktu dan komunikasi yang membuat dunia benar-benar menjadi sebuah desa kecil (Khan
dan Mahapatra, 2009). Tidak terkecuali pada industri finansial (ibid). Berbagai faktor seperti
biaya yang kompetitif, layanan nasabah, peningkatan pendidikan dan level pendapatan
nasabah dan lain-lainnya mempengaruhi bank untuk mengevaluasi teknologi mereka dan
menilai strategi perdagangan elektronik dan juga internet banking (ibid).
Internet banking memungkinkan nasabah bank dari mana saja dan kapan saja
menggunakan transaksi, pembayaran dan lain-lain melalui internet (Khan dan Mahapatra,
2009). Jadi, pada dasarnya, pada internet banking seorang nasabah memiliki interaksi satu-ke-
satu melalui situs bank dan dalam situasi seperti ini penting bagi bank untuk memberikan
layanan high quality melalui internet (ibid). Dengan adanya internet banking juga akan
memberikan keuntungan bagi perusahaan antara lain : business expansion, dahulu sebuah
bank harus memiliki kantor cabang untuk beroperasi di tempat tertentu, kemudian hal ini
dipermudah dengan hadirnya ATM, phone banking dan sekarang internet banking (Yusnaini,
2010) sehingga akan mengurangi biaya operasional dan menambah pendapatan perusahaan.
Berdasarkan survei sharing vision tahun 2011, pengguna internet banking diindonesia
kurang menyukai layanan perbankan melewati cabang fisik lagi. Kenyamanan (convenience)
dan kemudahan yang diberikan internet banking membuat nasabah yang telah menggunakan
internet banking merasa kurang membutuhkan layanan di cabang (branch). Hal itu ditambah
juga dengan penghematan biaya transportasi maupun penghematan waktu. Tentu juga
didukung dengan fitur internet banking yang telah ada (http://www.infobanknews.com).
Meskipun, peluang terbuka besar mengenai potensi masa depan internet banking di
Indonesia dan jika dibandingkan dengan tradisional banking, melibatkan interaksi non
manusia antara pelanggan dan sistem informasi online bank (Furst et, al., 2002 dalam Chun
dan Zheng, 2006), namun studi sebelumnya menemukan bahwa kualitas layanan bank
memainkan peran penting dalam persepsi pelanggan dari keseluruhan kualitas layanan bank
(Jun dan Chai, 2001 dalam Chun dan Zheng, 2006)
Permasalahan yang sering terjadi mengenai kualitas layanan bank diantaranya layanan
internet banking yang belum merata, website yang sering down, kurangnya penanganan
keluhan, keandalan dan keamanan, regulasi yang khusus mengenai internet banking yang lex
specialis dan sebagainya (http://www.infobanknews.com). Saat ini, kualitas layanan menjadi
area yang popular untuk penyelidikan dibidang akademik dengan mengenali kunci faktor
dalam menjaga keuntungan kompetitif dan mempertahankan hubungan yang berkualitas
dengan pelanggan (Zeithaml et al. 2002). Parasuraman et al. (1988) menjelaskan bahwa
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
3
kualitas layanan sebagai kesuluruhan evaluasi dari layanan perusahaan melalui pembandingan
kinerja perusahaan yang dilakukan dengan harapan umum pelanggan.
Dalam upaya meningkatkan kepuasan nasabah yang pada gilirannya akan menciptakan
loyalitas nasabah, pihak perbankan perlu mempelajari bagaimana keinginan nasabah
sesungguhnya ketika mereka memanfaatkan layanan internet banking (Yusnaini, 2010). Hal
ini dilakukan agar tidak terjadi kesenjangan antara layanan yang diterima dengan layanan
yang diharapkan nasabah (ibid).
Khan dan Mahapatra (2009) mengevaluasi kualitas layanan internet banking (i-
banking) di India dengan menggunakan 7 dimensi kualitas layanan reliability, accessibility,
userfriendliness, privacy/security, efficiency, responsiveness dan fulfillment. Hasil
menunjukkan bahwa pelanggan puas dengan 5 dimensi kualitas layanan reliability,
accessibility, privacy/security, responsiveness dan fulfillment. Tetapi tidak puas dengan
dimensi userfriendliness (berdasarkan tingkat pentingnya kualitas layanan) sehingga dimensi
tersebut menjadi rekomendasi perbaikan bagi bank. dan berdasarkan hasil analisis regresi,
dimensi privacy dan fulfillment merupakan dimensi yang tidak memuaskan nasabah sehingga
hal tersebut menjadikan bank gagal memberikan layanan yang memuaskan pada dimensi
tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusnaini, 2010 menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan dari kualitas layanan internet banking terhadap kepuasan pengguna internet
banking. Selain itu, kepuasan nasabah mempunyai hubungan yang positif dengan loyalitas
nasabah (ibid). Dimensi yang mempunyai pengaruh bermakna terhadap kepuasan nasabah
pengguna internet banking adalah dimensi tangible, responsiveness dan empathy (ibid).
Namun pada penelitian ini, peneliti hanya mengukur dimensi kualitas layanan tradisional
(tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy). Selain itu, Saha dan Zhao
(2005) juga telah meneliti hubungan antara kualitas layanan internet banking dan kepuasan
nasabah. Mereka menemukan bahwa dimensi kualitas layanan efficiency, reliability,
responsiveness, fulfillment, privacy/security, communication, personalization dan
customization merupakan kriteria yang signifikan untuk menilai layanan yang disediakan oleh
internet banking dan untuk mengidentifikasikan serta mengukur pengalaman dan preferensi
nasabah. Namun, mengingat sumberdaya yang terbesar dari internet banking maka hanya
dimensi efficiency, reliability, responsiveness, privacy, security dan fulfillment yang diuji
dalam penelitian yang dilakukan oleh Saha dan Zhao (2005)
Behjati et al. (2012) membuat framework konseptual yang akan memfasilitasi
pengembangan kualitas layanan elektronik dan mengukur validitas dan reliabilitas untuk
loyalitas dan kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil temuan, ada 9 dimensi independen yang
berpengaruh terhadap loyalitas dan kepuasan pelanggan yaitu trustworthiness, reliability, ease
of use, security, personalization, responsiveness, accessibility/ convenience, aesthetic dan
utilitarian (ibid). Namun penelitian ini hanya menggunakan kualitas layanan elektronik secara
umum.
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk membangun model umum sistem simulasi
yang bertujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah
bank melalui kualitas layanan internet banking serta menghasilkan skenario terbaik yang
dapat digunakan oleh pembuat kebijakan dalam mempertahankan dan meningkatkan kepuasan
dan loyalitas nasabah bank melalui kualitas layanan internet banking.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan pemodelan sistem dinamik dengan menggunakan
software VENSIM versi 6 untuk mensimulasikan pengaruh kualitas layanan internet banking
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
4
terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah bank Mandiri. Metode pengumpulan data dilakukan
melalui kuesioner dan pengumupulan data historis bank Mandiri. Data yang dikumpulkan
melalui kuesioner adalah data mengenai dimensi kualitas layanan internet bankingyakni
dimensi efficiency, reliability, responsiveness, privacy, security dan fulfillment. Sedangkan
data historis adalah data yang diambil berdasarkan jumlah pengguna internet banking bank
Mandiri, transaksi internet banking dan pendapatan dari transaksi internet banking. Data
historis bertujuan untuk validasi data simulasi. Setelah data-data yang diperlukan terkumpul
maka data-data tersebut diidentifikasi menjadi variabel-variabel yang berkaitan dengan
penelitian dan divalidasi berdasarkan tujuan penelitian.
Data yang sudah teridentifikasi dalam variabel-variabel tersebut kemudian disusun
berdasarkan pola interaksinya kedalam diagram sebab akibat (causal loop diagram), seperti
terlihat pada Gambar 1 berikut ini
service quality
customer
satisfaction
customer loyaltyprofit
investment
+
++
+
+customer
complaint -
complaint handling
customer
interaction media
+
+
+
customer
acquisition frequency of
transaction
speed of access
transaction
efficiency
fulfillment
responsiveness
+
+
+ ++
number of
customers
revenue of bank
+
+
reliability
security
privacy
accuracy of
informationservices promises
++
+ ++
site of safe
information
protection
confidentiality
personal information
proper use of
personal information
+
number of
transaction
+repeated of
transaction
Gambar 1. Diagram sebab akibat sistem kualitas layanan Internet banking
<customer
satisfaction><customer
satisfaction>
customer loss
fraction
customer
converter rate
number of customer internet
bankingcustomer acquisition
internet banking.customer departur.
Gambar 2. Stok dan Flow Sub Model Jumlah Pengguna Internet Banking
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
5
customer
satisfactionrate of increase
customer satisfactiondissipating customer
satisfaction
privacy
security
reliability
efficiency
responsiveness
proper use of
personal information
confidentiality
personal information
information
protection
site of safe
services promises
accuracy of
information
speed of access
transactionfulfillment
customer
interaction media
complaint handling
customer
loyaltyrate of increase
customer loyaltydissipating loyalty
recency
customer
complaint
frequency of
transaction
building customer
satisfaction
service
qualityunfavorable factorsrate of increase
kualitas layanan
service quality
level <investment>
infrastructure
value of efficiency
monetary
repeated of
transaction
<number of
transaction>
<revenue of bank>
Gambar 1 Sub Model Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Pengguna Internet Banking
profitrevenue of bank
revenue per
transaction investment
<number of customer
internet banking>
number of
transaction
<repeated of
transaction>
Gambar 2 Stok dan Flow Sub Model Profit
Stock and flow diagram atau diagram alir ini merupakan penjabaran lebih rinci dari
sistem yang sebelumnya yang ditunjukkan oleh causal loop diagram karena pada diagram ini
memperhatikan pengaruh waktu terhadap keterkaitan antar variabel, sehingga nantinya setiap
variabel mampu menunjukkan hasil akumulasi untuk variabel level, dan variabel yang
merupakan laju aktivitas sistem tiap periode waktu disebut dengan rate.
Stock dan flow diagram dari model ini dibagi menjadi 3 sub model yaitu sub model
model jumlah pengguna internet banking, sub model model kepuasan dan loyalitas nasabah
pengguna internet banking dan sub model profit. Analisa data berdasarkan kuarter yakni 4 kali
dalam setahun dan panjang simulasi dijalankan sepanjang 12 kuarter yakni mulai dari tahun
2010 sampai dengan 2012.
Sub model jumlah pengguna internet banking mendeskripsikan penambahan jumlah
pengguna internet banking. Jumlah pengguna internet (number of internet banking) banking
dipengaruhi oleh customer acquisition internet banking. Sub model kepuasan dan loyalitas
nasabah mendeskripsikan perilaku kualitas layanan yang akan mempengaruhi kepuasan dan
loyalitas nasabah. Inisial data pada level kualitas layanan (service quality) berdasarkan survey
kuesioner dengan 30 responden yang menggunakan internet banking. Pengukuran kualitas
layanan berdasarkan pada dimensi privacy, security, reliability, efficiency, fulfillment dan
responsiveness. Kuesioner menggunakan skala likert dengan skala “sangat tidak setuju (1),
tidak setuju (2), tidak ada pilihan (3), setuju (4), sangat setuju (5)”. Karena kualitas layanan
dan kepuasan di definisikan sebagai level bukan variabel maka agar mereka kompatibel
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
6
dengan model skala dari kuesioner 1, 2, 3, 4 dan 5 dimodifikasi ke level kepuasan masing-
masing 0, 25, 50, 70 dan 100. Misalnya jika nilai rata-rata untuk nilai privacy nya 3.82 maka
akan dikonversikan ke nilai 64 yang didefinisikan bahwa dimensi privacy pada internet
banking bank Mandiri “cukup memuaskan”. Untuk meningkatkan kepuasan maka dihitung
dari rata-rata kualitas layanan dan complain handling. Peningkatan kepuasan nasabah
menyebabkan peningkatan loyalitas nasabah (customer loyalty) (Yuen dan Chan, 2010).
Peningkatan loyalitas nasabah mengarah ke peningkatan pembelian yang berulang (repeated
purchasing) (Yuen dan Chan, 2010). Selain itu, kepuasan nasabah juga mengarah ke customer
acquitision (CA) Dan peningkatan customer acquitision akan mengarah ke peningkatan
jumlah transaksi (number of transaction) (Yuen dan Chan, 2010). Untuk loyalitas, nilai yang
digunakan antara 0-50. Francis (2004) menyatakan bahwa untuk menghitung loyalitas
nasabah dengan menggunakan variabel recency (R), frequency (F) dan monetary (M), dimana
CL = (FXM)/R. Sub model profit mendeskripsikan mengenai nilai profit yang didapatkan
bank Mandiri melalui transaksi yang dilakukan oleh nasabah dengan menggunakan internet
banking. Profit didapat dari pendapatan bank (revenue of bank), sedangkan pendapatan bank
didapat dari jumlah transaksi yang dilakukan nasabah x revenue per transaction. Revenue per
transaction didapat dari rata-rata nilai transaksi internet banking dan rata-rata transaksi
internet.
HASIL DAN PEMBAHASAN (12pt Times new roman)
Hasil running model diperoleh bahwa peningkatan kualitas layanan sangat
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas nasabah. Berdasarkan simulasi awal didapat bahwa
kualitas layanan akan semakin menurun dikarena efficiency akan menurun karena semakin
banyaknya jumlah transaksi internet banking.
Untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan nasabah bank maka kualitas
layanan internet banking harus ditingkatkan. Dalam meningkatkan kualitas layanan, penelitian
ini menggunakan 2 skenario untuk melihat skenario yang mana yang bisa diambil untuk
meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah bank. Skenario 1 dibuat dengan menambahkan
variabel pada dimensi responsivenees dan menambahkan investasi berupa penambahan
kapasitas infrastruktur untuk meningkatkan efficiency. Skenario 2 dengan memodifikasi nilai
pada tiap dimensi kualitas layanan masing-masing bernilai 80%. Berdasarkan ke 2 skenario
tersebut maka dapat diambi suatu kebijakan bahwa skenario 2 lebih meningkatkan loyalitas
nasabah internet banking secara signifikan dibandingkan skenario 1. Untuk melihat
perbandingan anatara base model dan skenario 2 dapat dilihat pada Tabel 1. SQ merupakan
kualitas layanan, CS merupakan kepuasan nasabah dan CL merupakan loyalitas nasabah.
Tabel 1 Perbandingan SQ, CS dan CL antara base model dengan skenario 2
Kategori Base Model
2013 2014 2015 2016 2017
SQ 61375 60,33 60,33 60,33 60,33
CS 56,21 55,17 55,17 55,17 55,17
CL 12 26 25 23 28
Kategori Skenario 2
2013 2014 2015 2016 2017
SQ 83 83 83 83 83
CS 82 82 82 82 82
CL 43 39 37 35 41
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
7
customer loyalty
60
45
30
15
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31
Time (Month)
dm
nl
customer loyalty : SKENARIO PARAMETER
customer loyalty : TESIS
Gambar 5 Perbandingan Model Awal dan Skenario Loyalitas Nasabah
Pada Gambar 5 merupakan perbandingan hasil base model dan skenario 2 untuk
loyalitas nasabah internet banking ditunjukkan bahwa TESIS (garis merah) merupakan grafik
simulasi awal, sedangkan SKENARIO PARAMETER (warna biru) merupakan simulasi
skenario 2. Untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Nath, et al (2001)
menyatakan bahwa salah satu manfaat dari penyediaan layanan internet banking adalah
meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas. Dengan penggunaan internet banking,
frekuensi kunjungan pelanggan ke bank dapat berkurang sehingga setiap pelanggan dapat
menghemat waktu dan biaya mereka. Bank juga dapat membuat pelanggan lebih setia dengan
menawarkan berbagai layanan keuangan melalui situs web mereka. Situs yang menawarkan
berbagai jasa keuangan akan meningkatkan ketergantungan pelanggan pada layanan yang
ditawarkan, sehingga bank dapat menghasilkan lebih tinggi pendapatan dari setiap pelanggan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil analisis dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Kualitas layanan internet banking memainkan peran penting untuk mempertahankan
dan menngkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah bank.
2. Dalam meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah bank maka kualitas layanan
internet banking harus ditingkatkan sehingga dibutuhkan skenario untuk melihat pola
kenaikan pada kepuasan dan loyalitas nasabah
3. Skenario 1 menghasilkan bahwa dengan penambahan variabel pada responsiveness
dan infrastruktur untuk meningkatkan dimensi efficiency hanya meningkatkan
kepuasan nasabah internet banking.
4. Skenario 2 menghasilkan bahwa dengan memanipulasi setap nilai dimensi kualitas
layanan sebesar 80% untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII
Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
ISBN :
8
5. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah maka semua
dimensi kualitas layanan internet banking harus ditingkatkan seiring dengan
meningkatnya jumlah pengguna dan jumlah transaksi internet banking.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Ashfaq (2009). A Comparative Study of Islamic Banking in Pakistan : Proposing and
Testing a Model , Thesis, Faculty of Management Science.
Alsajjan, A., Bander, B. and Dennis, C. (2006), “The impact of trust on acceptance of online
banking”, paper presented at European Association of Education and Research in
Commercial Distribution, Brunel University, West London (June, 27030).
Behjati S, et al., (2012), Interrelation between E-service Quality and E-satisfaction and
Loyalty, European Journal of Business and Management, Vol 4, No.9, 2012
Chun dan Zheng (2006). The impact of internet on service quality in the banking sector.
Master thesis. Lulea university of technology.
Francis, B. (2004) Customer Relationship Management: Concepts and Tools, Oxford:
Butterworth-Heinemann.
Heskett, J.L., Jones, T.O., Loveman, G.W., Sasser, W.E. Jr., & Schlesinger, L.A. (1994).
Putting the Service-Profit Chain to Work. Harvard Business Review, 72(2), 164–174
Http://www.infobanknews.com, diterbit pada 17 april 2012 dan diakses 16 oktober 2012
Khan,M.S, dan Mahapatra, S.S., (2009), Service quality evaluation in internet banking: an
empirical study in India, Int. J. Indian Culture and Business Management, Vol. 2, No.1
Kotler, P. (2000). Marketing Management: Analysis, Planning, Implementation and Control,
Edisi ke-12, Prentice-Hall, Englewood Cliffs.
Li, H dan Suomi, R (2007), Evaluating Electronic Service Quality: A Transaction Process
Based Evaluation Model, The European Conference on Information Management and
Evaluation
Mohsan, F et al. 2011, Impact of Customer Satisfaction on Customer Loyalty and Intentions to
Switch: Evidence from Banking Sector of Pakistan, International Journal of Business
and Social Science Vol. 2 No. 16.
Nath, R., Shrick, P., and Parzinger, M 2001. Bankers Perspective on Internet Banking. E-
Service Journal. Indiana University Press.
Parasuraman, A (2005) . E-S-QUAL: A Multiple-Item Scale for Assessing Electronic Service
Quality . 7(3). Journal of Service Research
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., Berry, 1985. A Conceptual model of service quality and its
implications for future research, Journal of Marketing, 49(Fall), 41–50.1985
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., Berry, 1988. SERVQUAL : A multiple item scale for
measuring consumer perceptions of service quality, Journal of Retailing Vol.64, No 1.
Journal of Hospitality Management
Saha, P dan Zhao,Y, 2005. Relationship Between Online Service Quality and Customer
Satisfaction, Master Thesis. Lulea University of Tecnology.
Yusnaini, 2010, Pengaruh kualitas pelayanan internet banking terhadap kepuasan dan
loyalitas konsumen pada bank swasta, Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 2, No. 1.
Zeithaml, V. A dan Berry, L. L. (1995). A Conceptual Model of Service Quality and Its
Implication for Future Research, Journal of Marketing, Vol.49,p. 41-50.
Zeithaml, V.A ., Parasuraman, A. dan Malhotra., A (2002), Service Quality Delivery Through
Web Sites : A Critical Review Of Extant Knowledge, Journal of the Academy of
Marketing Science, Vol.30 No.4 ,pp.362-75