pengaruh komunikasi interpersonal...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PUSTAKAWAN
LAYANAN SIRKULASI TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI
PERPUSTAKAAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Mustahdi
NIM 1113025100116
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1441 H / 2020 M
ii
ii
i
Lembar Pengesahan Skripsi
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PUSTAKAWAN
LAYANAN SIRKULASI TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG DI
PERPUSTAKAAN FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Mustahdi
NIM. 1113025100116
di bawah bimbingan :
Parhan Hidayat, M.Hum
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1441 H/ 2020 M
iv
v
ABSTRAK
Mustahdi (1113025100116). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pustakawan
Layanan Sirkulasi Terhadap Kepuasan Pengunjung di Perpustakaan Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta. Di bawah bimingan Parhan
Hidayat M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi interpersonal serta
seberapa besar pengaruhnya terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian eksplanatif dengan pendekatan kuantitatif dan
metode penelitian survei dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik
pengambilan datanya. Kuesioner disebarkan kepada 94 responden yang diambil
berdasarkan data pengunjung perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Jakarta per dua bulan November dan Desember 2019
menggunakan teknik Random Sampling Rumus Slovin. Metode analisa data yang
digunakan antara lain uji validitas, uji reliabilitas, uji regresi linear sederhana, uji
koefesien determinasi, uji f, uji t, uji korelasi product moment, uji asumsi klasik,
dan analisis data secara statistik menggunakan alat bantu Microsoft Excel 2010
dan SPSS versi 2.2. Uji hipotesis menggunakan uji t dan uji f. Berdasarkan hasil
uji keduanya, didapati pengaruh sikap keterbukaan pustakawan layanan sirkulasi
di Perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta
memiliki hubungan dengan kepuasan pengunjung termasuk dalam kategori cukup.
Sikap empati pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung
perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta
termasuk dalam kategori rendah. Pengaruh sikap dukungan pustakawan layanan
sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Jakarta termasuk dalam kategori rendah. Dengan
hasil keseluruhan variabel di atas diketahui bahwa hubungan antara komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung
perpustakaan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta, memiliki korelasi kuat.
Kata kunci: Komunikasi Interpersonal, Perpustakaan Fakultas Agama Islam UMJ,
Pustakawan Layanan Sirkulasi, Kepuasan Pengunjung.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbil alamiin. Segala puji bagi Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan hidayah-Nya yang tak terhitung sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul ―Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Pustakawan Layanan Sirkulasi Terhadap Kepuasan Pengunjung di Perpustakaan
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta‖. Dan atas
pertolongan-Nya pula penulis merasa banyak diberikan kemudahan dari berbagai
pihak manapun dalam proses pembuatan skripsi ini, sehingga kendala-kendala
yang ada dapat terselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini guna melengkapi
persyaratan mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam kelancaran penulisan skripsi ini penulis menyadari adanya peran
serta doa dan dukungan baik moril maupun materi yang orang tua berikan kepada
penulis. Berkat restu dan ridhonya lah penulis dapat melangkah hingga sampai ke
titik ini. Maka dari itu penulis mendedikasikan skripsi ini untuk kedua orang tua
penulis, khususnya kepada ayahanda penulis Alm. Muhammad Ridwan yang
selalu menginginkan anaknya untuk dapat melanjutkan studi di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kepada ibunda tercinta Hamimah, engkau
merupakan pelita dikala gelap, penyejuk dikala kusutnya hidup, kau inspirasi ku
untuk terus melanjutkan hidup, hanya satu motivasiku menjalani hidup yaitu
mengabulkan semua pintamu.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan,
bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak yang meluangkan waktu dan
ilmunya. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
vi
i
1. Bapak Saiful Umam, M.A., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Siti Maryam, S.Ag., S.S., M.Hum., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
3. Bapak Amir Fadhilah, M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.
4. Bapak Parhan Hidayat M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membantu penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan begitu banyak ilmu yang berharga untuk masa depan penulis.
6. Pihak Perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Jakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan
penelitian. Terutama kepada Kepala Perpustakaan, Kibar Sumanja S.IP
7. Staff Perpustakaan FAI UMJ, Tia Mutiawati S.IP yang telah membantu
penulis selama melakukan penelitian di Perpustakaan.
8. Kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda Alm. Muhammad Ridwan dan
Ibunda Hamimah yang selalu memberikan, nasehat, dukungan dan doa
kepada anak-anaknya. Kepada semua saudara-saudara saya, Idah Faridah,
Nurjannah, Akhmad Fathoni dan Khozin, serta adik saya tercinta Asiyah dan
Rofiud Darajat, yang telah mendoakan dan memberi motivasi agar cepat
menyelesaikan studinya.
9. Kepada sahabat seperjuangan, M.Reza Pahlevi, Ropi Ahmad, Egi Almaroghi,
Dimas Satrio, Satrio Wibowo, Fajar Edi Jatmiko dan semuanya. Terima kasih
banyak untuk bantuan, doa, ilmu, motivasi, dan semangat yang kalian berikan
vi
ii
selama proses penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa
melindungi dan memberikan keberkahan disetiap langkah kita.
10. Seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN angkatan 2013
dimanapun berada, khususnya IPI C 2013. Terima kasih untuk kebersamaan,
semangat, dan motivasinya selama ini. Semoga Allah SWT senantiasa
menjaga kebersamaan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat
banyak kelemahan dan kekurangan dikarenakan keterbatasan keilmuan yang
penulis miliki, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dengan harapan dapat mencapai hasil yang lebih sempurna dan
untuk pengembangan diri penulis selanjutnya.
Akhir kata penulis hanya dapat berdoa agar Allah SWT dapat membalas
semua kebaikan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya,
maupun bagi peneliti sendiri Aamiin Yaa robbal’alamiin.
Ciputat, 23 Maret 2020
Mustahdi
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah................................................................ 4
1. Pembatasan Masalah ............................................................................... 4
2. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 6
1. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6
D. Definisi Istilah ................................................................................................ 7
1. Komunikasi Interpersonal ....................................................................... 7
2. Layanan Sirkulasi .................................................................................... 7
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi .............................................................. 8
4. Kepuasan Pengunjung Perpustakaan/Pemustaka .................................... 8
E. Sistematika Penulisan ..................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN LITERATUR .................................................................... 10
A. Pengertian Komunikasi ................................................................................ 10
1. Komunikasi Interpersonal ..................................................................... 10
2. Proses Komunikasi Interpersonal .......................................................... 11
3. Komunikasi Interpersonal Efektif ......................................................... 13
4. Komunikasi Non Verbal ....................................................................... 16
5. Faktor Keberhasilan Komunikasi Interpersonal .................................... 17
B. Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi................................................ 20
C. Kepuasan Pemustaka .................................................................................... 21
1. Kepuasan pengguna secara menyeluruh (Overall Satisfaction) ............ 22
2. Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectation) ............................ 22
3. Perbandingan dengan kondisi ideal (Comparasion of Ideal) ................ 23
D. Penelitian Relevan ........................................................................................ 23
E. Landasan Teori dan Tabel Konseptual ......................................................... 26
1. Komunikasi Interpersonal ..................................................................... 26
2. Pustakawan ............................................................................................ 26
3. Kerangka Konseptual ............................................................................ 27
F. Hipotesis ....................................................................................................... 27
x
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 29
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................................................... 29
B. Sumber Data ................................................................................................. 29
1. Sumber data primer ............................................................................... 29
2. Sumber data primer sekunder................................................................ 30
C. Populasi dan Sampel..................................................................................... 30
D. Skala Pengukuran ......................................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 33
1. Kuesioner .............................................................................................. 33
2. Studi pustaka ......................................................................................... 34
3. Instrumen penelitian .............................................................................. 34
F. Teknik Pengolahan Data............................................................................... 34
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 35
1. Statistik Deskriptif ................................................................................ 35
2. Uji Kualitas Data ................................................................................... 36
3. Analisis Regresi Linier Sederhana ........................................................ 37
H. Waktu Penelitian .............................................................................................. 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 43
A. Profil Perpustakaan Fakultas Agama Islam UMJ ......................................... 43
B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 47
1. Profil Responden ................................................................................... 47
2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................................... 49
3. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................................ 51
C. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................................... 69
Analisi Regresi Linier Sederhana .................................................................... 69
1. Hasil Uji Sikap Keterbukaan (X1) terhadap Kepuasan Pengunjung (Y)70
2. Hasil Uji Sikap Empati (X2) terhadap Kepuasan Pengunjung (Y) ....... 73
3. Hasil Uji Sikap Dukungan (X3) terhadap Kepuasan Pengunjung (Y) .. 77
D. Pembahasan .................................................................................................. 81
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 87
A. Kesimpulan ................................................................................................... 87
B. Saran ............................................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 92
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 95
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Tabel Konseptual Penelitian ..................................................................... 27
Tabel 2 Tabel Skala Likert ..................................................................................... 32
Tabel 3 Tafsiran Koefisien Korelasi ...................................................................... 33
Tabel 4 Parameter Penafsiran Data Persentase ...................................................... 35
Tabel 5 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ...................................................... 41
Tabel 6 Jadwal Kegiatan Penelitian ....................................................................... 42
Tabel 7 Jumlah Koleksi Perpustakaan FAI UMJ ................................................... 45
Tabel 8 Jam Layanan Perpustakaan FAI UMJ ...................................................... 46
Tabel 9 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.................................... 47
Tabel 10 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Semester ............................... 48
Tabel 11 Hasil Uji Validitas Variabel X Komunikasi Interpersonal ..................... 49
Tabel 12 Hasil Uji Validitas Variabel Y Kepuasan Pengunjung ........................... 50
Tabel 13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X Komunikasi Interpersonal ................. 50
Tabel 14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y Kepuasan Pengunjung ....................... 51
Tabel 15 Pustakawan Layanan Sirkulasi Berkenan Menyampaikan Informasi
Penting ................................................................................................................... 52
Tabel 16 Statistik Berkenan Menyampaikan Informasi Penting ........................... 52
Tabel 17 Pustakawan Layanan Sirkulasi Menerima Segala Masukan dan Saran .. 53
Tabel 18 Statistik Menerima Segala Masukan dan Saran ...................................... 53
Tabel 19 Pustakawan Layanan Sirkulasi Memahami Kebutuhan Pengunjung ..... 54
Tabel 20 Statistik Memahami Kebutuhan Pengunjung ......................................... 54
Tabel 21 Pustakawan layanan sirkulasi dapat menempatkan dirinya sebagai
pengunjung ............................................................................................................. 54
Tabel 22 Statistik menempatkan dirinya sebagai pengunjung ............................... 55
Tabel 23 Pustakawan Layanan sirkulasi melakukan komunikasi .......................... 55
Tabel 24 Statistik melakukan komunikasi kepada pengunjung ............................. 56
Tabel 25 Pustakawan Layanan sirkulasi membantu memenuhi apa yang
dibutuhkan ............................................................................................................. 56
Tabel 26 Statistik membantu memenuh apa yang dibutuhkan .............................. 56
Tabel 27 Rekapitulasi Skor Komunikasi Interpersonal Pustakawan Layanan
Sirkulasi ................................................................................................................. 57
Tabel 28 Pustakawan layanan sirkulasi memberikan kesan pertama yang baik .... 58
Tabel 29 Statistik Memberikan kesan pertama yang baik ..................................... 58
Tabel 30 Memberikan solusi kepada pengunjung dalam mencari kebutuhannya . 58
Tabel 31 Statistik Memberikan solusi kepada pengunjung dalam mencari
kebutuhannya ......................................................................................................... 59
Tabel 32 Pelayanan pustakawan layanan sirkulasi cepat dan tanggap .................. 59
Tabel 33 Statistik Pelayanan Cepat dan Tanggap .................................................. 59
Tabel 34 Memberikan pelayanan dengan baik ...................................................... 60
xi
i
Tabel 35 Statistik memberikan pelayanan dengan baik ......................................... 60
Tabel 36 Membantu dalam memenuhi kebutuhan ................................................. 61
Tabel 37 Statistik Membantu dalam memenuhi kebutuhan ................................... 61
Tabel 38 Ruang baca perpustakaan nyaman .......................................................... 62
Tabel 39 Statistik Ruang baca perpustakaan nyaman ............................................ 62
Tabel 40 Mencari buku di perpustakaan tidak sulit ............................................... 63
Tabel 41 Statistik Mencari buku di perpustakaan tidak sulit ................................. 63
Tabel 42 Koleksi bahan pustaka di perpustakaan lengkap .................................... 63
Tabel 43 Statistik koleksi bahan pustaka di perpustakaan lengkap ....................... 64
Tabel 44 Katalog perpustakaan mudah digunakan ................................................ 64
Tabel 45 Statistik Katalog perpustakaan mudah digunakan .................................. 64
Tabel 46 Jam operasional perpustakaan nyaman bagi pengunjung ....................... 65
Tabel 47 Statistik Jam operasional perpustakaan nyaman bagi pengunjung ......... 65
Tabel 48 Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test .................................... 67
Tabel 49 Hasil uji multikolonieritas ...................................................................... 68
Tabel 50 Hasil uji regresi linier sederhana ............................................................ 69
Tabel 51 Hasil uji regresi linier sederhana ............................................................ 70
Tabel 52 Hasil uji koefisien determinasi (R2) Sikap keterbukaan pustakawan ..... 71
Tabel 53 Hasil uji simultan (uji f) Komunikasi interpersonal pustakawan ........... 71
Tabel 54 Hasil uji signifikansi parsial (uji t) ......................................................... 72
Tabel 55 Hasil Analisis Korelasi Variabel X1 terhadap variabel Y ...................... 72
Tabel 56 Hasil uji regresi linier sederhana ............................................................ 73
Tabel 57 Hasil uji koefisien determinasi (R2) Sikap Empati Pustakawan ............. 74
Tabel 58 Hasil uji simultan (uji f) komunikasi interpersonal pustakawan ............ 75
Tabel 59 Hasil uji signifikansi parsial (uji t) ......................................................... 75
Tabel 60 Hasil Analisis korelasi Variabel X2 terhadap variabel Y ....................... 76
Tabel 61 Hasil uji regresi linier sederhana ............................................................ 77
Tabel 62 Hasil koefisien determinasi (R2) Sikap dukungan pustakawan .............. 78
Tabel 63 Hasil uji simultan (uji f) komunikasi interpersonal pustakawan ............ 79
Tabel 64 Hasil uji signifikansi parsial (uji t) ......................................................... 79
Tabel 65 Hasil Analisis korelasi Variabel X3 terhadap variabel Y ....................... 79
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur Organisasi .................................................................................. 45
Gambar 2 Grafik Histogram ..................................................................................... 66
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas Regresi Normal P.P Plot........................................ 67
Gambar 4 Hasil Uji Heterokedastistas pada Scatterpot ............................................ 69
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pustakawan ialah kunci awal serta pelayan pemustaka dalam mengetahui dan
menginformasikan layanan apa saja yang tersedia di perpustakaan, serta
bagaimana mengaksesnya. Pustakawan mengemban peranan penting dalam
keberlangsungan alur hidup informasi yang ada dilingkungan perpustakaan.
Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui
pendiidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.1
Sesuai dengan peratuaran undang-undang tersebut, pustakawan diharuskan
memiliki kompetensi dalam melakukan pengelolaan dan pelayanan di
perpustakaan.
Menurut Sulistyo yang dikutip oleh Ade Kohar bahwa kegiatan informasi,
pustakawan dan pengelolaan perpustakaan pada umumnya adalah penerima,
pengumpul dan penyebar informasi. Selain itu, mereka juga berperan pula sebagai
juru bicara tentang informasi kepada masyarakat. 2 Kompetensi pustakawan
setidaknya bersumber dari tiga faktor yaitu perkembangan teknologi, ekspektasi
pemustaka dan ekspektasi organisasi. Dari segala perkembangan yang ada,
pustakwan harus lebih cerdas, arif, fleksibel dan adaptif terhadap berbagai
perubahan yang terjadi. Sebagai seorang pustakawan harus reflektif dan peka
dalam melayani pemustaka, karena terkadang ada beberapa pemustaka yang masih
belum memahami dalam memanfaatkan layanan perpustakaan.
1
Indonesia, Undang-Undang No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. (Republik
Indonesia, 2007) 2 Ade Kohar, ―Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan,‖
Media Pustakawan, no. 18 (2011): 3–4.
2
Komunikasi adalah suatu proses saling mengerti satu sama lain agar tercapai
tujuan bersama. Komunikasi bergerak dinamis, berubah secara konstan dan
membagi respons untuk situasi yang total.3 Komunikasi berperan sebagai media
guna mencari tujuan dari kedua pihak komunikator dan komunikan yang
diharapkan langsung adanya respon atau feedback yang diterima.
Ada 2 jenis komunikasi, komunikasi interpersonal dan komunikasi
intrapersonal. Salah satu jenisnya yaitu, komunikasi interpersonal ialah
komunikasi atau penyampaian pesan dan penerimaan pesan kepada orang lain atau
kelompok dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang memberikan respon
segera. 4 Gaya komunikasi pustakawan berbeda-beda tergantung keterampilan
individu pustakawan dalam berkomunikasi, ada pustakawan yang aktif dalam
menanggapi pemustaka dan ada juga pustakawan yang pasif. Komunikasi
merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh manusia termasuk di
perpustakaan. Kegiatan ini sangat penting bagi perpustakaan karena dapat
menunjang pelayanan yang diberikan kepada pemustaka. Menurut Nurudin,
komunikasi adalah dimensi sosial yang khusus membahas pola interaksi antar
manusia yang menggunakan ide atau gagasan melalui simbol atau bunyi.5
Perpustakaan yang berkualitas adalah perpustakaan yang mampu menjawab
setiap persoalan informasi yang dibutuhkan oleh setiap pemustakanya, oleh karena
itu, kelengkapan koleksi ditunjang dengan pustakawan yang terampil dalam
berkomunikasi akan menjadi faktor yang dominan dalam membantu pemustaka
3 Elvinaro, Filsafat Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011).
4 Suranto, Komunikasi Interpersonal (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011).hlm.4
5 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009).hlm.34
3
dalam melakukan penelusuran informasi yang lebih efektif. Social skill atau
keterampilan sosial pustakawan akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan
pelayanan yang ada di perpustakaan. Dalam mengahadapi tuntutan kebutuhan
pemustaka yang semakin tinggi dan beranekaragam, maka perpustakaan perlu
mempersiapkan pustakawan yang profesional, yaitu pustakawan yang memiliki
skill, knowledge, kemampuan (ability), serta kedewasaan psikologis.
Harapan pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan adalahbagaimana
mereka terpenuhi baik untuk mencari berbagai sumber informasi dan ilmu
pengetahuan, ataupun hanya berkunjung saja untuk mengisi waktu luang,
memiliki satu keinginan ketika dia dilayani di perpustakaan yaitu dilayani oleh
seorang pustakawan yang ramah, sopan dan anggun. Itu merupakan harapan bagi
semua orang yang berkunjung ke perpustakaan. Namun tidak sekedar itu saja,
sebenarnya ada harapan lebih dari pemustaka terhadap pustakawan ketika
melayani pemustaka yaitu pustakawan yang memiliki kemampuan berkomunikasi
yang baik, ramah, dan sopan.
Komunikasi pada perpustakaan dapat dilihat dari beberapa masalah, adalah:
masalah teknis, semantik, dan efektivitas dalam transfer berita. Masalah teknis
menyangkut teknis pengiriman berita dan semantik masalah pengertian berita.
Sedangkan masalah efektivitas menyangkut seberapa jauh efektivitas pengiriman
berita. Dengan demikian timbulnya masalah tersebut, maka timbullah usaha untuk
memecahkan masalah komunikasi melalui kajian teoretis maupun eksperimental.
Pustakawan di perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Jakarta, khususnya pustakawan bagian layanan sirkulasi, dalam
penerapannya mengenai komunikasi interpersonal masih kurang efektif,
dikarenakan masih adanya pergantian pustakawan pada bagian layanan sirkulasi,
4
hal ini menimbulkan perbedaan dalam proses komunikasi interpersonal terhadap
pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan. Berbeda orang, berbeda pula dalam
melakukan komunikasi interpersonala dalam kaitannya dengan bagian layanan
sirkulasi.
Komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi dapat dilihat dari
beberapa poin, seperti: sikap keterbukaan, sikap empati, sikap dukungan, sikap
positif, dan kesetaraan. Pada penelitian ini, yang penulis amati di perpustakaan
Fakultas Agama Islam UMJ yaitu hanya tiga poin komunikasi interpersonal
diantaranya: sikap keterbukaan, sikap empati, dan sikap dukungan.
Berdasarkan pengamatan awal penulis, Komunikasi interpersonal yang terjadi
di perpustakaan Fakultas Agama Islam UMJ terdapat keunikan tersendiri, seperti
tidak tetapnya pustakawan yang memberikan layanan sirkulasi kepada
pengunjung, hal ini mengakibatkan perbedaan cara pelayanan sirkulasi kepada
pengunjung, berbeda orang berbeda pula cara pelayanannya. Untuk itu penulis
menuangkannya dalam sebuah penelitian skripsi sebagai tugas akhir dari
perkuliahan, yang berjudul: ‖ Pengaruh Komunikasi Interpersonal
Pustakawan Layanan Sirkulasi Terhadap Kepuasan Pemustaka di
Perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta‖.
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan apa yang penulis teliti,
maka dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti tentang beberapa poin dalam
teori komunikasi interpersonal, diantaranya:
- Sikap keterbukaan
- Sikap empati
5
- Sikap dukungan
Dalam kaitannya dengan layanan sirkulasi, 3 poin diatas sudah mewakili
mengenai bagaimana pustakawan harus melakukan proses pelayanannya.
Untuk poin komunikasi interpersonal seperti sikap positif dan sikap
kesetaraan sudah diwakilkan oleh sikap empati dan sikap keterbukaan diatas.
Dalam sikap positif, terdapat hal menghargai orang lain, meyakini pentingnya
orang lain, dan memberikan penghargaan kepada orang lain. Hal tersebut sama
halnya dengan sikap empati yang mengatakan bahwa pustakawan diharuskan
mampu merasakan apa yang orang lain rasakan dan memahami persoalan dari
sudut pandang orang lain.
Dalam sikap kesetaraan, terdapat hal menempatkan diri setara dengan orang
lain, mengakui adanya kepentingan orang lain dan komunikasi dua arah.
Alasan lain mengapa hanya 3 poin komunikasi interpersonal yang
digunakan oleh penulis dikarenakan kekurangan waktu bagi penulis dalam
melakukan penelitian dan pengambilan data.
2. Rumusan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dan sesuai dengan masalah yang akan
diteliti, maka perlu dirumuskan suatu masalah. Adapun masalah pada
penelitian ini adalah:
a. Seberapa besar pengaruh sikap keterbukaan pada komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan.
b. Seberapa besar pengaruh sikap empati pada komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepusan pengunjung perpustakaan.
c. Seberapa besar pengaruh sikap dukungan pada komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan.
6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian permasalahan diatas serta yang telah dijelaskan, maka
tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap keterbukaan pada
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap
kepuasan pengunjung perpustakaan.
b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap empati pada
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap
kepuasan pengunjung perpustakaan.
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sikap dukungan pada
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap
kepuasan pengunjung perpustakaan.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat akademik
1. Menambah perbendaharaan penelitian ilmu perpustakaan, khususnya
mengenai komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi.
2. Menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya mengenai komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi.
3. Bagi penulis, semoga penelitian ini bermanfaat untuk mengasah
pengetahuan, dan menggali kembali pengetahuan mengenai ilmu-ilmu
perpustakaan yang diberikan semasa kuliah.
b. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan mengenai
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi dalam melayani
7
pemustaka di perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Jakarta.
1. Pustakawan
Sebagai informasi pentingnya menerapkan komunikasi interpersonal
dan menguasai komunikasi interpersonal dalam memberikan layanan
sirkulasi kepada pemustaka.
2. Perpustakaan
Dapat memberikan kontribusi untuk berupaya dalam peningkatkan
layanan sirkulasi yang salah satunya melalui komunikasi interpersonal
dan meningkatkan kualitas layanan bagi pemustaka.
3. Penulis
Memberikan pengalaman berpikir ilmiah melalui penyusunan dan
penulisan penelitian, sehingga dapat menambah pengetahuan,
pengalaman dan menambah wawasan dalam bidang komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi.
D. Definisi Istilah
1. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal ialah komunikasi yang terjadi antar dua pihak
atau lebih, bertukar pesan baik verbal maupun noverbal guna mendapatkan
maksud dan tujuan yang diinginkan pelaku dari komunikasi yang terjadi
tersebut.
2. Layanan Sirkulasi
Layanan sirkulasi merupakan kegiatan layanan di perpustakaan yang
mengurusi proses peminjaman, pengembalian, pendaftaran keanggotaan
8
perpustakaan, penentuan denda, pemesanan peminjaman bahan pustaka,
penggerakan bahan pustaka yang selesai digunakan, pencatatan pemanfaatan
koleksi; pembuatan statistik keterpakaian bahan pustaka.
3. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustaakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi atau sederajat, yang berfungsi sebagai fasilitas
guna memudahkan civitas akademika dalam proses pembelajaran maupun
penelitian; mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
4. Kepuasan Pengunjung Perpustakaan/Pemustaka
Kepuasan pengunjung ialah suatu kondisi dimana pengunjung telah merasa
terpenuhi apa yang mereka butuhkan ketika berkunjung ke perpustakaan.
Layanan perpustakaan dikatakan baik dilihat dari seberapa besar tingkat
kepuasan pengunjung perpustakaannya.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dan demi mencapai pembahasan yang bersifat
kronologis sehingga memudahkan proses pemahaman isi, maka penulis
menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian, definisi istilah dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Literatur
Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan pustaka yang digunakan
oleh peneliti guna mendukung hasil penelitian serta mempunyai
keterkaitan masalah yang akan diteliti.
9
BAB III Metode Penelitian
Bab ini akan membahas metode penulisan yang akan digunakan,
yaitu jenis dan pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel, dan teknik pengolahan serta analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini berisi mengenai gambaran umum dari lembaga yang
diteliti, meliputi profil lembaga, visi-misi, struktur organisasi serta
mengutarakan hasil penelitian mengenai pengaruh komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan
pemustaka di perpustakaan di universitas muhammadiyah Jakarta.
BAB V Penutup
Bab ini merupakan bab akhir yang terdiri dari kesimpulan dan
keseluruhan pembahasan di bab 1-4 serta saran yang terkait dengan
temuan-temuan hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti di lapangan.
10
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan
tampak hampa apabila tidak ada komunikasi, karena tanpa komunikasi, interaksi
antar manusia secara perorangan, kelompok ataupun organisasi, tidak mungkin
dapat terjadi.
Komunikasi secara etimologis atau menurut kata asalnya berasal dari bahasa
latin yaitu yang berarti communication, yang berarti sama makna mengenai suatu
hal. Jadi berlangsungnya proses komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan
mengenai hal-hal yang dikomunikasikan ataupun kepentingan tertentu.
Komunikasi dapat berlangsung apabila ada pesan yang akan disampaikan dan
terdapat pula umpan balik dari penerima pesan yang dapat diterima langsung oleh
penyampai pesan. Selain itu komunikasi merupakan proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, merubah sikap, pendapat
atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media.
Dalam komunikasi ini memerlukan adanya hubungan timbal balik antara
penyampaian pesan dan penerimanya yaitu komunikator dan komunikan.
1. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang biasanya terjadi antara dua pihak yang
berinteraksi serta meningkatkan interaksi itu menjadi relasi interpersonal.
Dalam kaitannya antara pustakawan dan pemustaka, disini terjadi suatu relasi
interpersonal yaitu suatu interaksi yang kontinu terjadi dikarenakan adanya
simbiosis-mutualisme, keadaan yang saling menguntungkan. Pada tahapan ini
tercipta peluang pertukaran pesan antara sumber dengan penerima. Simbiosis-
11
mutualisme ini dalam kaitannya dengan pelayanan perpustakaan dan kebutuhan
pemustaka yang berkunjung.6
De Vito mengatakan bahwa ―Comunnication occurs when person (or more)
sends and receive messages that are distorted by noise, occur within a context,
have some effect and provide some opportunity for feedback”. Diterjemahkan
oleh Maulana ―Komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu
orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang,
dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan
balik segera‖.7
Definisi dari kedua pengertian komunikasi interpersonal tersebut dapat
diketahui bahwa karakteristik komunikasi interpersonal adalah terjadi diantara
dua orang atau sekelompok kecil,bersifat kontinu atau terus-menerus, dan
adanya kebutuhan serta peluang pertukaran pesan antara komunikator dan
komunikan.
Memperhatikan karakteristik komunikasi interpersonal tersebut, maka dapat
dikatakan bahwa Komunikasi Interpersonal merupakan suatu proses
komunikasi yang paling efektif, karena para pelaku komunikasi dapat terus
menerus saling menyesuaikan diri baik dari segi isi pesan maupun perilaku,
demi tercapainya tujuan komunikasi.
2. Proses Komunikasi Interpersonal
De Vito mengatakan bahwa komunikasi merupakan suatu proses atau
tindakan mengalihkan pesan dari komunikan kepada komunikator melalui
media tertentu setelah ,elalui gangguan interferensi. Komunikasi dikatakan
6 Alo Liliweri, Komunikasi Antar-Personal (Jakarta: Kencana, 2015). hlm.10
7 Joseph De Vito, Komunikasi Antar Manusia, Terj. Agus Maulana (Jakarta: Karisma
Publishing, 2011), hlm.252
12
sebagai ―proses‖ adalah suatu rangkaian kegiatana atau tahapan berkelanjutan
sehingga komunikasi itu bersifat dinamis. Komunikasi disebut sebgai proses
untuk menekankan bahwa komunikasi itu selalu mengalami perubahan dan
gerkan. Sebuah proses menggambarkan serangkaian tindakan yang bertujuan
atau bermaksud tertentu.8
Menurut Suranto, komunikasi interpersonal dapat dilakukan melalui dua
cara yaitu dengan tatap muka dan saluran (media). Penggambaran proses
komunikasi sebagai suatu proses penghubungan antara si pengirim pesan
dengan si penerima pesan, akan dipaparkan sebagai berikut:
a. Keinginan berkomunikasi. Adanya keinginan dari komunikator untuk
bertukar dan berbagi informasi atau ide dengan orang lain.
b. Encoding oleh komunikator. Encoding diartikan sebagai tindakan
meracik isi pikiran atau gagasan ke dalam simbol-simbol, kata-kata, dan
sebagainya, yang bertujuan agar komunikator merasa yakin dengan pesan
yang telah disusun dan cara penyampaiannya.
c. Pengiriman pesan. Pemilihan saluran oleh komunikator dalam mengirim
pesan kepada orang yang dikehendaki, saluran komunikasi seperti
telepon, e-mail, SMS, surat, ataupun pesan yang disampaikan langsung
(tatap muka). Pemilihan saluran komunikasi itu juga tergantung pada
bagaimana jenis pesan, lokasi penerima, media yang ada, kebutuhan
tentang cepatnya pesan yang harus disampaikan dan karakteristik
komunikan.
d. Decoding oleh komunikan. Decoding ialah proses komunikan dalam
memahami pesan apa yang disampaikan oleh komunikator. Melalui
8 Alo Liliweri, Komunikasi Antar-Personal, hlm.53
13
indera, komunikaan mendapatkan berbagai macam data mentah, baik
berupa kata-kata dan simbol-simbol yang masih harus diubah ke dalam
bentuk makna agar dapat dipahami.
e. Umpan balik. Merupakan respon dari komunikan setelah menerima dan
memahami pesan. Umpan balik ialah awal dimulainya suatu siklus proses
komunikasi baru, menjadikan proses komunikasi berlangsung secara
kontinu.
3. Komunikasi Interpersonal Efektif
Komunikasi interpersonal dapat dikatakan efektif apabila pesan diterima dan
dimengerti sebagaimana dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindak lanjuti
dengan sebuah perbuatan suka rela oleh penerima pesan, dapat meningkatkan
kualitas hubungan antarpribadi, dan tidak ada hambatan untuk hal itu.
Komunikasi interpersonal yang efektif berjalan ketika pesan yang disampaikan
oleh komunikator diterima dan dimengerti oleh komunikan sesuai dengan yang
dimaksud komunikator dan secara tidak langsung meningkatkan hubungan
antar komunikator dan komunikan. Komunikasi interpersonal biasanya
berlangsung secara tatap muka (face to face).
De Vito mengemukakan lima sikap yang perlu dipertimbangkan ketika
seseorang merencanakan komunikasi interpersonal. 9 Lima sikap tersebut,
meliputi:
a. Keterbukaan
Keterbukaan ialah sikap dapat menerima masukan dari orang lain,
serta berkenan menyampaikan informasi penting kepada orang lain.
Hal ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera
9 Suranto, Komunikasi Interpersonal, hlm. 82
14
membukakan semua riwayat hidupnya, tetapi rela membuka diri
ketika orang lain menginginkan informasi yang diketahuinya. Sikap
keterbukaan ditandai adanya kejujuran dalam merespon segala stimuli
komunikasi.
b. Empati
Empati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan kalau
seandainya menjadi orang lain, dapat memahami sesuatu yang sedang
dialami orang lain, dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain,
dan dapat memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang orang lain,
melalui kacamata orang lain. Orang yang berempati mampu
memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap
mereka, serta harapan dan keinginan mereka.
c. Sikap mendukung
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana
terdapat sikap mendukung (supportiveness). Artinya masing-masing
pihak yang berkomunikasi memiliki komitmen untuk mendukung
terselenggaranya interaksi secara terbuka.
Menurut Jack Gibb, ―Open communication and empathic can not
takeplace in an environment that does not support‖, di terjemahkan
oleh Maulana ―Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat
berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung‖.10
d. Sikap positif
Sikap positif ditunjukan dalam bentuk sikap dan perilaku. Dalam
bentuk sikap, maksudnya adalah bahwa pihak-pihak yang terlibat
10
Joseph Devito, Komunikasi Antar Manusia, Terj. Agus Maulana, hlm. 288
15
dalam komunikasi interpersonal harus memiliki perasaan dan pikiran
positif, bukan prasangka dan curiga. Sikap positif dapat ditunjukan
dengan berbagai macam perilaku dan sikap, antara lain:
1. Menghargai orang lain
2. Berpikiran positif terhadap orang lain
3. Tidak menaruh curiga secara berlebihan
4. Meyakini pentingnya orang lain
5. Memberikan pujian dan penghargaan
6. Komitmen menjalin kerjasama
e. Kesetaraan
Kesetaraan ialah pengakuan bahwa kedua belah pihak memiliki
kepentingan, kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan
saling memerlukan. Menurut Carl Rogers, kesetaraan meminta kita
untuk memberikan ―Unconditional positive regard‖ yang di
terjemahkan oleh Maulana ―Penghargaan positif tak bersyarat‖ kepada
orang lain. 11 Sikap kesetaraan dapat ditunjukan dengan berbagai
macam perilaku dan sikap, antara lain:
a. Menempatkan diri setara dengan orang lain
b. Menyadari akan adanya kepentingan yang berbeda
c. Mengakui pentingnya kehadiran orang lain
d. Tidak memaksakan kehendak
e. Komunikasi dua arah
f. Saling memerlukan
11
Joseph Devito, Komunikasi Antar Manusia, Terj. Agus Maulana , hlm. 289
16
g. Suasana komunikasi: akrab dan nyaman.
Pada penelitian ini, hanya akan digunakan 3 poin sikap dalam penjelasan
komunikasi efektif diatas yaitu: sikap keterbukaan, sikap empati, dan sikap
dukungan. 3 poin sikap komunikasi interpersonal efektif digunakan oleh
penulis untuk melihat dan menganalis kepuasan pengunjung perpustakaan.
4. Komunikasi Non Verbal
Menurut Julia T Wood komunikasi nonverbal ialah ―Nonverbal
communication is all aspect of communication other than word themselves. It
includes how utter word (inflection, volume)”. Setiawan menerjemahkan
Komunikasi nonverbal adalah semua aspek komunikasi yang bukan berupa
kata-kata. Tidak hanya gerakan dan bahasa tubuh, tetapi juga bagaimana kita
mengucapkan kata-kata, perubahan nada suara, berhenti, warna suara, volume
dan aksen.12
Di perpustakaan, komunikasi nonverbal yang biasa terjadi dalam kaitannya
dengan pelayanannya ialah informasi yang tertulis guna memberitahukan
perihal layanan, etika pengunjung di perpustakaan dan himbauan-himbauan
lain guna kenyamanan bersama, serta gesture, mimik wajah dari pustakawan
dalam berinteraksi dengan pemustaka.
Rakhmat mengklasifikasikan komunikasi nonverbal sebagai berikut:
a. Gerak tubuh atau kinestetik. Dalam gerak tubuh terdapat tiga komonen
pesan, yaitu, pesan wajah; ungkapan yang berasal dari sekitar wajah
seperti air mata, tatapan dan sebagainya. Pesan gestural; siratan gerakan
tubuh ketika melakukan kontak dengan orang lain, seperti gerakan mata,
12
Julia T Wood, Komunikasi Interpersonal : Interaksi Keseharian, Terj. Rio Dwi
Setiawan (Jakarta: Salemba Humanikas, 2013).hlm. 124
17
gerakan tangan, dan sebagainya. Dan pesan postural; ungkapan
keseluruhan anggota badan seperti cara berdirinya, tegap, menunduk dan
sebagainya.
b. Proksemik. Yaitu pengungkapan yang dapat dilihat dari jarak dan ruang
ketika seseorang melakukan interaksi dan pengungkapan pesan atau
perasaan kepada orang lain secara verbal.
c. Artifaktual. Dapat diartikan sebagai pengungkapan penampilan dari
seseorang, seperti cara berpakaian dan lain sebagainya.
d. Pralingusitik. Pengungkapan pesan verbal seperti, intonasi, nada, kualitas
suara, volume dan sebagainya.
e. Sentuhan. Pengungkapan pesan melalui sentuhan dalam interaksi.
f. Olfaksi. Pengungkapan pesan melalui indera penciuman dengan
memberikan aroma atau wewangian guna menggambarkan suasana.13
5. Faktor Keberhasilan Komunikasi Interpersonal
Dengan komunikasi efektif, pihak-pihak yang terlibat di dalamnya
memperoleh manfaat sesuai yang diinginkan.Tentu saja komunikasi
interpersonal yang efektif menjadi keinginan semua orang. Menurut Suranto,
ada beberapa faktor yang sangat menentukan keberhasilan komunikasi
interpersonal apabila dipandang dari sudut komunikator, komunikan, dan
pesan.14
a. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut komunikator
1) Kredibilitas: ialah kewibawaan seorang komunikator di hadapan
komunikan. Pesan yang disampaikan oleh seorang pustakawan yang
13
Hanani, Komunikasi Antarpribadi. (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2017) hlm.168 14
Suranto, Komunikasi Interpersonal, hlm. 84
18
kredibilitasnya tinggi akan lebih banyak memberi pengaruh terhadap
penerima pesan atau pemustaka.
2) Daya tarik: ialah daya tarik fisik maupun non fisik. Adanya daya tarik
dari pustakawan ini akan mengundang simpati pemustaka. Pada
akhirnya pemustaka akan mudah menerima pesan-pesan yang
disampaikan oleh pustakawan.
3) Kemampuan intelektual: ialah tingkat kecakapan, kecerdasan dan
keahlian seorang pustakawan. Karena ketika pemustaka bertanya
kepada pustakawan, pustakawan harus mampu menjawab dengan
cakap.
4) Integritas atau keterpaduan sikap dan perilaku dalam aktifitas sehari-
hari. Pustakawan yang memiliki kesesuaian antara ucapan dan
perilakunya akan lebih disegani oleh pemustaka atau orang lain.
5) Keterpercayaan, kalau pustakawan dipercaya oleh pemustaka, maka
akan lebih mudah dalam menyampaikan pesan dan mempengaruhi
sikap pemustaka dan orang lain.
6) Kepekaan sosial, yaitu suatu kemampuan pustakawan dalam
memahami situasi lingkungan.
7) Kematangan tingkat emosional, ialah kemampuan pustakawan untuk
mengendalikan emosinya, sehingga dapat melakukan komunikasi
dalam suasana apapun.
8) Berorientasi kepada kondisi psikologis komunikan, artinya seorang
pustakawan perlu memahami kondisi psikologis pemustaka.
9) Komunikator harus bersikap supel, ramah dan tegas. Artinya
pustakawan harus bersikap profesional.
19
b. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut komunikan
1) Komunikan yang cakap akan lebih mudah mencerna dan memahami
materi yang diberikan oleh komunikator.
2) Komunikan yang mempunyai pengetahuan yang luas akan cepat
menerima komunikasi yang diberikan komunikator.
3) Komunikan harus bersikap supel, ramah dan pandai bergaul agar
tercipta proses komunikasi yang lancar.
4) Komunikan harus memahami dengan siapa dia berbicara.
5) Komunikan bersikap bersahabat dengan komunikator.
c. Faktor keberhasilan dilihat dari sudut pesan.
1) Pesan komunikasi interpersonal perlu dirancang dan disampaikan
sedemikian rupa, sehingga dapat menimbulkan perhatian komunikan.
2) Lambang-lambang yang dipergunakan harus benar-benar dapat
dipahami oleh kedua belah pihak, yaitu komunikator dan komunikan.
3) Pesan-pesan tersebut disampaikan dengan jelas dan sesuai dengan
kondisi serta situasi setempat.
4) Tidak menimbulkan multi interpretasi atau penafsiran yang berlainan.
5) Sediakan informasi yang praktis, berguna dan membantu komunikan
melakukan tindakan yang diinginkan.
6) Berikan fakta, buka kesan dengan cara menyampaikan konkret, detail
dan spesifik disertai bukti untuk mendukung opini.
7) Tawarkan rekomendasi dengan cara mengemukakan langkah-langkah
yang disarankan untuk membantu komunikan menyelesaikan masalah
yang dihadapi.
20
B. Pustakawan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan
karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para
pemustaka.15
Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang ada di
lingkungan perguruan tinggi dan yang sederajat, dan mempunyai fungsi mencapai
Tri Dharma Perguruan Tinggi, pengguna perpustakaan adalah seluruh civitas
akademika.16
Pustakawan ialah seseorang yang mempunyai kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan, mempunyai tugas dan
tanggungjawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.17
Peran pustakawan ialah membantu pemustaka dalam mencari dan mendapatkan
informasi, serta memberikan arahan agar pencarian informasi lebih efisien, efektif,
tepat sasaran, dan tepat waktu. Dikarenakan peran pustakawan dalam layanan
perpustakaan sangat penting, maka diperlukan kompetensi. Kompetensi pribadi
pustakawan yang dibutuhkan antara lain:
1. Melayani pemustaka dengan baik, santun, dan ramah.
2. Menciptakan lingkungan yang sehat agar dapat saling mempercayai
dan menghargai satu sama lain.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif.
15
Indonesia, Undang-Undang No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan. 16
Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta: Sagung Seto, 2003) hlm.35 17
Indonesia, Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
21
4. Mampu memahami perubahan dan dapat terus belajar memperbaiki
guna mengikuti perubahan tersebut.18
Dengan adanya kompetensi pribadi dari pustakawan, diharapkan pelayanan
yang akan berlangsung di perpustakaan berjalan dengan baik dan efektif.
Berlangsungnya komunikasi di perpustakaan, dalam kaitannya dengan layanan
yang disediakan oleh perpustakaan untuk dinikmati dan dimanfaatkan oleh
pengunjung perpustakaan. Beberapa layanan perpustakaan antara lain:
C. Kepuasan Pemustaka
Kepuasan pemustaka dapat diartikan sebagai suatu keeadaan dalam diri
pemustaka yang telah berhasil mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan
diinginkan. Layanan pada perpustakaan sangat identik dengan kepuasan
pengguna. Dwijati mengatakan bahwa keberhasilan perpustakaan sangat
ditentukan oleh kualitas layanan yang diberikan, sedangkan pelayanan yang
berkualitas dapat diidentifikasikan melalui kepuasan pengguna.19 Dalam sebuah
organisasi atau penyedia jasa informasi mempunyai tujuan untuk memberikan
kepuasan terhadap pengguna layanan informasi. Perpustakaan sendiri kepuasan
pengguna adalah aspek terpenting dalam melakukan layanan perpustakaan, karena
dengan kepuasan pengguna tersebut perpustakaan akan mengetahui kelayakan
informasi yang diberikan.
Pentingnya untuk mengetahui perspektif kepuasan pengguna adalah untuk
mengetahui sejauh mana perpustakaan dikelola serta menunjukan layanan
perpustakaan mengalami kenaikan atau penurunan kualitas. Kepuasan pengguna
18
Indonesia, Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. (Perpustakaan
Nasional RI, 2004) hlm.22 19
Ryka Puspitasari,‖Pengaruh Kualitas Layanan Teknis dan Kualitas Layanan Pengguna
Terhadap Kepuasan Pengguna Perpustakaan Close Access Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama
Abdi Husada Kabupaten Tulungagung,‖ Libri-Net Universitas airlangga Vol.2, no. 1 (2013):
hlm.11
22
informasi merupakan tingkat kesepadanan antara kebutuhan yang ingin dipenuhi
dan kenyataan yang diterima.20
Menurut Fomell et.al mengemukakan tiga item
untuk mengukur kepuasan pengguna antara lain:
1. Kepuasan pengguna secara menyeluruh (Overall Satisfaction)
Overall Satisfaction adalah hasil evaluasi dan pengalaman konsumsi atau
penggunaan sekarang yang berasal dari kebiasaan, kendala dan standarisasi
pelayanan. Cara yang paling sederhana untuk mengukur kepuasan pengguna
adalah menanyakan langsung kepada pengguna seberapa pas mereka dengan
pelayanan perpustakaan. Biasanya ada dua bagian dalam proses pengukuran
kepuasan. Pertama, mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan
perpustakaan. Kedua, menilai dan membandingkannya dengan tingkat
kepuasan pelanggan keseluruhan terhadap layanan perpustakaan.
2. Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectation)
Konfirmasi harapan adalah kesesuaian antara tingkat kinerja karyawan dan
harapan pengguna.Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung, namun
disimpulkan berdasarkan kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan
pengguna dengan kinerja pustakawan. Pengguna akan merasa tidak puas
apabila layanan tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Salah satu
contohnya sebelum pengguna ke perpustakaan, ia berharap pustakawan akan
memberikan solusi apa yang sedang dicari. Namun saat pengguna datang
keperpustakaan, pustakawan tidak dapat memberikan solusi terhadap apa yang
20
Vivit Wardah Rufaidah, ―Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan Sirkulasi
pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian.‖ Jurnal Perpustakaan Pertanian
ITB Vol.20, no.1 (2011): hlm.17
23
ia cari. Dapat disimpulkan bahwa pengguna tidak akan merasa puas dengan
layanan perpustakaan.
3. Perbandingan dengan kondisi ideal (Comparasion of Ideal)
Perbandingan dengan kondisi ideal adalah kinerja dari sebuah produk atau
jasa yang dibandingkan dengan kondisi ideal menurut pengguna. 21 Dalam
konsep ini kepuasan diukur menurut perbandingan dengan kondisi ideal
layanan perpustakaan menurut pengguna.Setiap pengguna memiliki penilaian
kondisi ideal sebuah layanan perpustakaan, konsep ini menegaskan bahwa
pengguna memiliki penilaian menurut dirinya sendiri ideal tidaknya sebuah
layanan perpustakaan jika pengguna membandingkan layanan perpustakaan
dengan layanan perpustakaan yang menurutnya ideal. Jika layanan
perpustakaan menurutnya ideal maka pengguna akan merasa puas, begitupun
sebaliknya.
Kepuasan merupakan tingkat perasaan pemakai yang diperoleh setelah
menikmati sesuatu. Apabila dijabarkan kepuasan pemakai merupakan perbedaan
antara yang diharapkan pemakai dengan realisasi yang diberikan perpustakaan
dalam usaha memenuhi harapan pemakai.
D. Penelitian Relevan
1. Risyoni Faqih Yusufa, penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas
Pamulang. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah
komunikasi interpersonal pustakawan mempengaruhi tingkat kepuasan
pengunjung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana sikap
21
Ryka Puspitasari, ―Pengaruh Kualitas Layanan Teknis dan Kualitas Layanan Pengguna
Terhadap Kepuasan Pengguna Perpustakaan Close Access Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama
Abdi Husada Kabupaten Tulungagung,‖ hlm. 6
24
keterbukaan, sikap empati, dan sikap dukungan terhadap kepuasan pengguna
Perpustakaan Universitas Pamulang. Jenis penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini
sebanyak 1604 dari 2 bulan data pngunjung dengan sampel sebanyak 94 yang
ditentukan dengan rumus slovin. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner dan analisis data secara statistik menggunakan alat
bantu Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 2.0. Uji hipotesis menggunakan uji
t dan f. Berdasarkan hasil uji keduanya, didapati pengaruh sikap keterbukaan
pustakawan responden menjawab sangat setuju 32,9%, setuju 52%, ragu-ragu
8,5% dan sangat tidak setuju 6,3%, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
pustakawan memiliki sikap keterbukaan dalam komunikasi interpersonal.
Sikap empati pustakawan, responden menjawab sangat setuju 25,5%, setuju
53%, ragu-ragu 14,89% dan tidak setuju 6,3%. Sikap dukungan pustakawan,
responden menjawab sangat setuju 22,3%, setuju 53%, ragu-ragu 17% dan
tidak setuju 7,4%. Dari hasil diatas terlihat bahwa komunikasi interpersonal
pustakawan Universitas Pamulang masuk kategori sedang dengan nilai ratarata
55%.
Penelitian diatas dalam hubungannya dengan penelitian penulis ini baik
persamaan maupun perbedaanya ialah, persamaan yang terlihat ialah dalam hal
pembahasan tema penelitian komunikasi interpersonal-kepuasan pemustaka,
jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, serta perbedaannya
ialah tempat penelitian, teknik pengolahan data penulis menambahkan
perhitungan koefisien determinasi guna melihat hasil pengaruh variabel X
terhadap variabel Y.
25
2. Akmal, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui komunikasi efektif
pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan,
untuk mengetahui kepuasan pemustaka dan seberapa besar hubungan
komunikasi efektif pustakawan terhadap kepuasan pemustaka. Jenis penelitian
yang digunakan adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif.
Pengambilan sampe menggunakan teknik Accidental Sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 148 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu metode observasi, angket dan dokumnetasi. Analisis
data menggunakan rumus korelasi Pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan
penilaian 148 responden untuk komunikasi efektif pustakawan dapat
disimpulkan bahwa variabel tindakan yang tingkat presentasi sangat baik
dengan nilai sangat baik sebanyak 84 responden (56,8%), baik sebanyak 63
responden (42,6%), dan kurang baik sebanyak 1 responden (0,7%). Kepuasan
pemustaka dalam kategori baik dengan tingkat frekuensi sangat baik (43,2%),
baik (56,8%) dan kurang baik (0%). Komunikasi efektif pustakawan (X),
kepuasan pemustaka (Y) adalah kuat dengan nilai korelasi pearson pengaruh
sebesar 0,700, dengan nilai signifikasi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan H1
diterima, yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel komunikasi
efektif pustakawan (X) terhadap kepuasan pemustaka (Y) di Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan.
Penelitian diatas dalam hubungannya dengan penelitian penulis ini baik
persamaan maupun perbedaanya ialah, persamaan yang terlihat ialah dalam hal
mengukur tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan, jenis pendekatan
penelitian kuantitatif, serta perbedaannya ialah tempat penelitian, jenis
26
penelitian yang digunakan peneliti mengunakan jenis penelitian deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif.
E. Landasan Teori dan Tabel Konseptual
Komunikasi Interpersonal yang efektif antara pustakawan dan pemustaka akan
menghasilkan kepuasan pemustaka. Teori pertukaran sosial memunculkan 2
variabel yaitu Komunikasi Interpersonal yang efektif dan Kepuasan Pemustaka.
Komunikasi Interpersonal diperoleh dari segi ganjaran dan kepuasan pemustaka
dari segi laba atau keuntungan yang terdapat dalam teori pertukaran sosial.
1. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal ialah komunikasi yang mengacu kepada
pertukaran pesan baik verbal maupun nonverbal antara satu orang dengan
orang lain baik tunggal maupun jamak, terlepas dari apa hubungan diantara
mereka. Komunikasi interpersonal meliputi pertukaran pesan dalam segala
macam interaksi, baik interaksi fungsional yang santai samapi pada interaksi
yang lebih intim.22 Komunikasi interpersonal yang akan penulis bahas pada
penelitian ini ialah komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh
pustakawan layanan sirkulasi Perpustakaan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam melayani pengunjung
perpustakaan.
2. Pustakawan
Pustakawan ialah orang yang mempunyai kompetensi dan pembelajaraan
dalam mengurus dan melayani pengunjung perpustakaan. Kompetensi
diperoleh melalui pendidikan, pelatihan teknis dan lain sebagainya.
22
Alo Liliweri, Komunikasi Antar-Personal. Hlm.27
27
3. Kerangka Konseptual
Perpustakaan sebagai tempat penyedia layanan informasi publik tidak
akan lepas dari komunikasi. Layanan akan selalu berhubungan dengan
pengunjung perpustakaan pasti membutuhkan komunikasi yang baik dan
efektif, khususnya layanan sirkulasi di perpustakaan. Pustakawan layanan
sirkulasi dalam memberikan layanan diharuskan menggunakan komunikasi
yang baik da efektif agar tercipta lingkungan yang harmonis. Dengan
terciptanya lingkungan yang harus dalam kaitannya dengan pelayanan
perpustakaan, maka pengunjung perpustakaan akan merasa puas dan
nyaman atas pelayanan yang diberikan pustakawan. Komunikasi
interpersonal yang dilakukan pustakawan layanan sirkulasi apakah dapat
mempengaruhi kepuasan pengunjung perpustakaan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 1 Konseptual Penelitian
Komunikasi Interpersonal (X)
1. Sikap Keterbukaan (X1)
2. Sikap Empati (X2)
3. Sikap Dukungan (X3)
Kepuasan Pengunjung (Y) 1. Overall Satisfaction
2. Confirmation of Expectation
3. Comparison of Ideal
F. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan tujuan penelitian, penulis
merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
28
Ho : tidak ada hubungan antara sikap keterbukaan komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan
pengunjung perpustakaan.
Ha1 : ada hubungan antara sikap keterbukaan komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung
perpustakaan.
Ho : tidak ada hubungan antara sikap empati komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung
perpustakaan.
Ha2 : ada hubungan antara sikap empati komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadapa kepuasan pengunjung
perpustakaan.
Ho : tidak ada hubungan antara sikap dukungan komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung
perpustakaan.
Ha3 : ada hubungan antara sikap dukungan komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung
perpustakaan.
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitan yang berformat eksplanatif yaitu penelitian yang
menjelaskan pengaruh, menguji hipotesis dari variabel-variabel penelitian. 23
Penelitian ini dapat dilakukan menggunakan kuesioner dan survey. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui bagaimana seberapa besar pengaruh komunikasi
interpersonal pustakawan pada layanan sirkulasi terhadap tingkat kepuasan
pemustaka.
Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif,
pendekatan kuantitatif adalah peneltitian yang memberikan gambaran secara
cermat mengenai individu atau kelompok tentang keadaan dan gejala yang
terjadi.24 Menurut Taylor dan Bogdan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan
tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. 25 Pendekatan
kuantitatif dipilih karena pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang paling
sistematis, terencana, terorganisir dari awal penelitian, pembuatan kerangka
penelitian hingga tujuan penelitian sampai analisis data.
B. Sumber Data
Sumber data yang digunakan antara lain adalah:
1. Sumber data primer
Sumber data primer adalah data lapangan yang diperoleh dari sumber asli
atau pertama yang didapatkan di lokasi penelitian. Sumber data primer ini
23
Prasetya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h.61 24
Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1993).
hlm.89 25
Bagong Suryanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Penelitian
(Jakarta: Kencana, 2013). hlm.166
30
didapatkan dengan memberikan angket atau kuesioner kepada pemustaka atau
pengunjung perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Jakarta dan melakukan wawancara dengan kepala perpustakaan untuk
mendapatkan persetujuan serta izin untuk melakukan penelitian di Fakultas
Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta.
2. Sumber data primer sekunder
Sumber data primer sekunder adalah sumber data yang didapatkan secara
tidak langsung atau melalui perantara yang dapat digunakan sebagai pelengkap,
sumber data sekunder ini didapatkan melalui buku, artikel, jurnal elektronik
yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti.26
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan elemen yang merupakan objek penelitian dan akan
dijelaskan peneliti dalam uraian penelitiannya. Adapun yang dijadikan populasi
dalam penelitian ini adalah data pengunjung perpustakaan Universitas
Muhammadiyah Jakarta dengan jumlah 1575 dari 2 bulan data pengunjung
perpustakaan yaitu bulan November dan Desember 2019.
Sampel adalah bagian yang diteliti. 27 Penelitian ini mengambil sampel dari
jumlah kunjungan pemustaka per 2 bulan. Random Sampling yaitu pemilihan
sampel yang memberikan kesempatan sama kepada responden untuk terpilih
sebagai sampel. 28 Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
26
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar dan Panduan Praktis
Penelitian Sosiologi bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999). hlm.
86-87 27
Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2012). hlm. 78 28
Sri Hartinah, Materi Pokok Metode Penelitian Perpustakaan (Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2014). hlm. 4.26
31
menggunakan rumus Slovin, dikarenakan jumlah populasi yang besar.29
Rumus
Slovin :
n =
dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = kelonggaran ketidaktelitian arena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditoleransi sebesar (1%, 5%, 10%) Maka sampel yang akan diambil adalah :
n =
= 94.0298507
Jadi jumlah sampel yang akan diambil ialah 94 orang.
D. Skala Pengukuran
Untuk kategori pengukuran, penulis menggunkan skala likert. Skala likert
merupakan teknik pengukuran sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial, jawaban setiap item instrumen
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa
kata-kata sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. 30
Penulis menetapkan skala penilaian dalam setiap item pertanyaan dari angka
terendah yaitu 1 hingga angka 5. Agar lebih memudahkan responden dalam
melakukan penilaian, maka penulis membagi skala penilaian sebagai berikut:
29
Caesar Veroniken Pradipta, ―Pengaruh konsep diri dalam komunikasi interpersonal
hubungannya terhadap kepuasan pemustaka di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Cirebon,‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan vol. 1, no. 1 (Juni 2014): hlm. 24 30
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi : Dilengkapi dengan Metode R&D
(Bandung: Alfabeta, 2007). hlm. 107
32
Tabel 2 Skal Likert Pertanyaan Nilai
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
Setiap responden nilainya akan dikelompokan ke dalam kelas interval. Interval
merupakan kisaran jawaban responden yang diperoleh melalui selisih nilai
maksimum dengan minimum dibandingkan jumlah kelas yaitu:
Keterangan:
Nilai Maksimal = Sangat Tinggi (5)
Nilai Minimum = Sangat Rendah (1)
Jumlah Kelas = Sangat Rendah, Rendah, cukup, Tinggi, Sangat Tinggi (5)
Berdasarkan ukuran interval diatas, maka dapat ditentukan skala distribusi
pendapat responden yaitu31 :
Nilai besar 1,00 – 1,79 = sangat rendah
Nilai besar 1,80 – 2,59 = rendah
Nilai besar 2,60 – 3,39 = cukup
Nilai besar 3,40 – 4,19 = tinggi
Nilai besar 4,20 – 5,00 = sangat tinggi
Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui formulir
formulir yang berisi pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seorang
responden atau sekumpulan orang untuk mendapatkan atau tanggapan dan
informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.
31
Tony Wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 2.0 untuk Olah dan
Interpretasi Data (Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012). hlm. 229
33
Untuk membuktikan hipotesis hubungan dua variebel maka data yang didapat
berbentuk interval. Untuk perhitungan nila rata-rata dari skor jawaban responden,
maka akan digunakan rumusan tentang tafsiran koefisien korelasi, dapat dilihat
dari tabel berikut:
Tabel 3
Tafsiran Koefisien Korelasi32
Interval Koefisien Tingkat Korelasi
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,779 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan oleh peneliti agar mendapatkan data dan informasi
dalam penelitian ialah :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah daftar pertanyaan terstruktur dengan alternatif atau pilihan
jawaban yang telah tersedia sehingga responden tinggal memilih jawaban yang
sesuai dengan aspirasi sikap, persepsi, keadaan atau pendapat pribadinya. 33
Penelitian ini dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait
permasalahan menggunakan penyebaran angket ke beberapa responden yaitu
pengunjung perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
32
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2010). hlm. 231 33
Bagong Suryanto dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Penelitian, hlm. 92
34
2. Studi pustaka
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan, mempelajari literatur seperti
buku, jurnal, makalah dan sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.
3. Instrumen penelitian
Disebut juga alat ukur untuk mengumpulkan data.34 Pada penelitian kuantitatif,
penggunaan angket atau kuesioner merupakan hal yang pokok untuk
mengumpulkan data. Hasil dari angket tersebut akan berupa angka-angka,
tabel-tabel, analisis statistik dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian,
analisis data kuantitatif dilandaskan pada hasil angket tersebut.
F. Teknik Pengolahan Data
Pada tahap ini, data kuesioner yang telah diisi oleh responden dan
dikembalikan kepada penulis, selanjutnya akan di olah datanya sebagai berikut:
1. Editing
Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan
data dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan
dalam pengisian angket. Sehingga data yang di olah tidak mengandung
kesalahan.
2. Tabulasi
Tabulasi adalah mentabulasi atau memindahkan jawaban-jawaban
responden ke dalam tabel yang kemudian dicari persentasenya untuk di
analisis. Pada proses ini, semua jawaban responden dimasukkan kedalam
data view pada SPSS dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.
34
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar dan Panduan Praktis
Penelitian Sosiologi bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, hlm. 73
35
Penggunaan persentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar
kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah
jawaban tiap kuesioner berbeda. Adapun menghitung persentase jawaban
responden dalam bentuk tabel tunggal melalui distribusi frekuensi dan
persentase. Dengan menggunakan rumus di bawah ini:
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi
n = Sampel yang diolah
100% = Bilangan konstants/tetap.35
Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data persentase ini
adalah sebagai barikut:
Tabel 4 Parameter Penafsiran Data Persentase
Persentase Keterangan
0% Tidak satupun
1 – 25% Sebagian kecil
26 – 49% Hampir setengahnya
50% Setengahnya
51 – 75% Sebagian besar
76 – 99% Hampir seluruhnya
100% Seluruhnya
G. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau memberi gambaran obyek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi yang telah terkumpul sebagaimana adanya
35
Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005). hlm.
25 37
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2002), hlm. 21.
36
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.37 Pada penelitian ini, analisis data secara statistik deskriptif
menggunakan software analisis statistik IBM SPSS Statistic 25
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Digunakan untuk mengetahui bagaimana valid setiap pertanyaan yang
ada di kuesioner. Pengecekan dilakukan dengan menggunakan rumus
pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai
yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila nilai Pearson
Correlation yang didapat memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data yang
diperoleh adalah valid.36
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu indikator dikatakan reliabel atau
handal apabila jawaban sesorang terhadap pernyataan tersebut konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur
bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga
menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. 37 Uji
reliabilitas ini menggunakan metode Cronbach’s Alpha, jika nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6 maka dinyatakan relibel atau dapat dipercaya.
Pengambilan keputusan untuk uji reliabilitas adalah sebagai berikut:38
Cronbach’s Alpha < 0,6 = reliabilitas buruk
36
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS (Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009). hlm. 45 37
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS . hlm. 41 38
Dwi Priyatno, Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Mediakom,
37
Cronbach’s Alpha 0,6 – 0,79 = reliabilitas diterima
Cronbach’s Alpha 0,8 = reliabilitas baik
3. Uji Asumsi Klasik
Pada penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan oleh peneliti yaitu uji
normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier residual data memiliki distribusi normal ataukah tidak. Model regresi
yang baik adalah yang memiliki residual datannya berdistribusi normal
maka kesimpulan statistik menjadi tidak valid. Cara mendeteksinya yaitu
dengan melihat normal probability plot, jika pada grafik normal probability
plot titik-titik menyebar berhimpit di sekitar garis diagonal dan searah
mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa residual data
memiliki distribusi normal atau memenuhi asumsi normalitas. Selain itu
juga dilakukan uji statistik One-Sample Kolmogorov-Smirov Test, jika
didapat nilai signifikansi>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi normalitas.39
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau
tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Model
korelasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Untuk mengetahui ada tidaknya problem multikolonieritas pada
model regresi yaitu dengan melihat nilai Tolerence dan VIF (Variance
39
Henky Latan and Selva Temalagi, Analisis Multivariate: Teknik Dan Aplikasi
Menggunakan Program IBM SPSS 20.0 (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 56-57
38
Inflation Faktor). Jika nilai Tolerance>0,10dan nila VIF < 10, maka tidak
terjadi problem multikolonieritas pada model regresi.40
c. Uji Heteroskedisitas
Uji heteroskedastistas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variance dari residual data satu observasi ke observasi lainnya
berbeda ataukah tetap. Jika tetap disebut homokedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastita. 41 Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik Scatterplot antara standardized predicted value
(ZPRED) dengan studentized residual (SRESID) dimana sumbu Y adalah
yang telah di prediksi sedangkan sumbu X adalah residualnya. Jika terdapat
pola tertentu maka mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastistas,
namun jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.42
4. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) analisis ini digunakan
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau
40
Latan and Temalagi, h. 63. 41
Latan and Temalagi, h. 66. 42
Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS (Yogyakarta:
Andi, 2011), h. 95-97.
39
penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus
dari regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:43
Keterangan:
Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi
a : Konstanta (nilai Y ketika nilai X=0)
b : Angka arah atau kofesien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
perubahan variabel independen. Bila positif (+) arah garis naik dan bila
negatif (-) maka arah garis turun.
X : Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:
Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linear sederhana terdapat
analisis yang digunakan, antara lain:
a. Koefisien Determinasi
Koefesien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh
model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefesien
determinasi adalah antar 0 dan 1. Nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai
yang mendekati 1 (satu) berarti variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen.44
43
V. Wiratna Sujarweni, Poly Endrayanto, Statistik untuk Penelitian (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012). hlm. 83-84 44
Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, h. 83.
40
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F digunakan untuk
mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam
model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji
pada tingkat signifikan (probabilitas) 0,05. Jika nilai probabilitas > 0,05,
maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti semua variabel independen
tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen (tidak signifikan). Dan jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0
ditolak dan Ha diterima yang berarti semua variabel independen mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (signifikan).
c. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)
Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen digunakan tingkat
signifikansi 0,05. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan Ha
ditolak yang berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas
<0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen
mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen.
d. Analisis Korelasi
Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada
tidaknya hubungan antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian
41
hingga dapat mengukur karakteristik pengaruh, serta arti maupun
implikasinya dari hubungan positif (+) maupun negative (-). Dalam korelasi
terdapat dua arah, yaitu searah dan tidak searah. Pada IBM SPSS hal ini
ditandai dengan pesan two tailed. Arah korelasi dilihat dari angka koefesien
korelasi. Jika koefesien korelasi positif, maka hubungan kedua variabel
searah. Searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y juga
tinggi. Dan jika koefesien korelasi negatif, maka hubungan kedua variabel
tidak searah. Tidak searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka
variabel Y akan rendah.45
Metode yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya
korelasi adalah metode korelasi Pearson product moment, yaitu untuk
mencari hubungan variabel X dan variabel Y dengan ketentuan nilai r tidak
lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ +1). Apabila r = -1 artinya korelasi negatif
sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasi
sempurna positif (sangat kuat). Sedangkan harga r akan dikonsultasikan
dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut46 :
Tabel 5 Intepretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Keterangan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Cukup
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H0; ρ = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antaradua
variabel.
45
Jonathan Sarwono, Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006). hlm. 174 46
Riduwan, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2010). hlm. 228
42
Ha; ρ ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima (tidak signifikan).
Jika prbabilitas < 0,05 maka H0 ditolak (signifikan).47
H. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Jakarta yang terletak di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Ciputat,
Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Jakarta Selatan , Daerah Khusu Ibukota Jakarta
15419.
Tabel 6 Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Penyusunan Proposal Skripsi November 2018
2. Pengajuan Proposal Skripsi Desember 2018
3. Bimbingan Skripsi Januari 2019
4. Pengumpulan literatur dan Penyusunan Skripsi Maret 2019
5. Penyebaran Kuesioner Januari 2020
6. Pengolahan Data dan Analisis Data Kuesioner Februari 2020
7. Pengesahan Skripsi Maret 2020
8. Sidang Skripsi Maret 2020
47
Jonathan Sarwono dan Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS , hlm. 174.
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Fakultas Agama Islam UMJ
1. Sejarah Perpustakaan Fakultas Agama Islam UMJ
Sejarah UPT Perpustakaan FAI UMJ tidak terlepas dari sejarah lahirnya
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta itu sendiri. Awal
mula berdirinya Perpustakaan FAI UMJ merupakan gabungan dari tiga
fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ushuluddin, dan Fakultas Syariah.48
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 53 tahun 1994
tentang pendirian Fakultas maka dipandang perlu melakukan penggabungan
tiga fakultas tersebut. Hal ini dilakukan demi efisiensi dan efektifitas kegiatan
yang terkonsentrasi dalam satu fakultas. Keberadaan fakultas FAI UMJ,
menjadi cikal bakal berdirinya perpustakaan FAI UMJ.
2. Visi dan Misi Perpustakaan
a. Visi
Menjadi pusat informasi yang terkemuka, modern dan islami serta
berkeunggulan.
b. Misi
Untuk mewujudkan visi diatas maka perpustakaan memiliki misi sebagai
berikut:
1. Mengembangkan perpustakaan islami, berbasis teknologi informasi
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman era globalisasi.
2. Mengelola dan menyediakan sumber-sumber informasi yang relevan.
48
Pepustakaan Fakultas Agama Islam UMJ, Profil Perpustakaan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Jakarta (Jakarta: Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2017). hlm. 2
44
3. Mendukung kegiatan proses belajar-mengajar yang menunjang Al-Islam
dan Kemuhammadiyahan, penelitian, pengembangan ilmu, serta
pengabdian masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas tenaga perpustakaan melalui pendidikan dan
pelatihan, seminar dan lainnya.
5. Memaksimalkan pemanfaatan Information and Communication
Technology (ICT) sebagai penunjang penyelenggaraan perpustakaan
digital (digital library).
c. Tujuan
1. Menjadikan perpustakaan sebagai pusat rujukan informasi ilmiah untuk
mendukung pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat pada civitas akademika FAI UMJ dengan memanfaatkan
sumber-sumber koleksi yang tersedia di perpustakaan.
2. Menyebarluaskan sumber informasi ilmiah dalam rangka proses belajar
mengajar civitas akademika FAI UMJ, sehingga menghasilkan sumber
daya manusia yang memiliki keunggulan dalam keislaman, keilmuan,
mandiri, dan profesional.
3. Meningkatkan cara mengakses dan mendapatkan informasi yang cepat,
tepat dan akurat baik di dalam kampus maupun diluar kampus.
3. Struktur Organisasi
Perpustakaan Fakultas Agama Islam UMJ merupakan Unit Pelayanan
Teknis bidang perpustakaan di lingkungan Fakultas Agama Islam UMJ yang
berkedudukan di bawah Wakil Dekan II, seperti pada gambar:
45
Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan FAI UMJ
Sumber Data: Perpustakaan FAI UMJ
4. Koleksi Perpustakaan FAI UMJ
Koleksi di Perpustakaan FAI UMJ terdapat hanya terdapat koleksi tercetak
saja. Perpustakaan FAI UMJ memiliki koleksi tercetak seperti buku umum,
jurnal, majalah, koran, tabloid, skripsi, tesis, enslikopedia, jurnal, dan
tafsirtafsir.
Tabel 7 Jumlah koleksi perpustakaan FAI UMJ
No.
Jenis Koleksi
Jumlah koleksi (eksemplar)
1. Textbook 3363
2. Reference 613
3. Novel (fiksi) 63
Sumber Data: Perpustakaan FAI UMJ
5. Waktu Layanan Perpustakaan FAI UMJ
Perpustakaan FAI UMJ memberikan layanan di perpustakaannya selama
enam hari, dari senin hingga sabtu. Adapun dengan rincian sebagai berikut:
DEKAN
WAKIL DEKAN 1
WAKIL DEKAN 2
KEPALA TATA USAHA
UPT Perpustakaan
Kasubbag Akademik
Kasubbag Umum
Kasubbag Keuangan
WAKIL DEKAN 3
46
Tabel 8 Jam Layanan Perpustakaan FAI UMJ
Hari Jam Istirahat
Senin s/d Jum’at
08.00-16.30 12.00-13.00
Sabtu
08.00-17.00 12.30-13.00
Sumber Data: Perpustakaan FAI UMJ
6. Layanan Perpustakaan FAI UMJ
Perpustakaan FAI UMJ menggunakan sistem pelayanan terbuka (open
access) dimana pemustaka dapat langsung mencari bahan pustaka pada rak
koleksi yang disediakan. Pemustaka dapat meminjam koleksi selama tujuh (7)
hari, dengan denda keterlambatan seribu rupiah Rp. 1000/ hari keterlambatan.
Jenis layanan yang tersedia, yaitu sebagai berikut:
a. Layanan peminjaman bahan pustaka. Layanan peminjaman bahan pustaka
hanya diberikan kepada anggota perpustakaan FAI UMJ. Koleksi yang
dapat dipinjam hanya berupa koleksi umum saja, sedangkan koleksi
referensi tidak dapat dipinjam oleh pemustaka.
b. Layanan Referensi, layanan yang berupa bantuaan, petunjuk atau
bimbingan untuk mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan.
c. Layanan photo copy, layanan photo copy dapat diberikan kepada
pemustaka dengan ketentuan sebagaimanan peraturan perundang undangan
tentang hak atas kekayaan intelektual (HAKI).
d. Bimbingan Pemustaka, dengan memberikan edukasi mengenai petunjuk
dan panduan dalam penggunaan layanan dan koleksi perpustakaan.
47
7. Fasilitas Perpustakaan FAI UMJ
Perpustakaan akan selalu memberikan layanan terbaik dengan didukung
oleh beberapa fasilitas yang disediakan guna memberikan kenyamanan dan
kemudahan dalam akses informasi di Perpustakaan FAI UMJ. Adapun fasilitas
yang disediakan sebagai berikut:
a. Koleksi informasi cetak dan non cetak
b. Ruang Baca
c. OPAC
d. WiFi
e. Rak Penitipan
B. Hasil Penelitian
1. Profil Responden
a. Karakteristik Responden
Responden ialah pihak-pihak yang dijadikan sampel dalam penelitian
dengan memberikan tanggapan, pendapat dan saran terhadap
pertanyaanpertanyaan mengenai penelitian. Pengumpulan data dari
penelitian Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pustakawan Layanan
Sirkulasi terhadap Kepuasan Pengunjung Perpustakaan FAI UMJ, dilakukan
dengan penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer maupun
informasi yang relevan dengan permasalahan penelitian. Penyajian data
responden yang terdiri dari jenis kelamin dan status semester.
1) Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 9 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
48
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-Laki
Perempuan
Total
38 40.4 40.4
59.6
100.0
40.4
56 59.6 100.0
94 100.0
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 9 diatas
menunjukan bahwa sebagian besar responden sebanyak 56 pengunjung
(59.6%) didominasi oleh jenis kelamin perempuan dan jenis kelamin
laki-laki hanya sebesar 38 pengunjung (40.4%).
2) Berdasarkan Status Semester
Tabel 10 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Semester
Semester
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Semester 2 12 12.8 12.8 12.8
Semester 4 23 24.5 24.5 37.2
Semester 6 31 33.0 33.0 70.2
Semester 8 23 24.5 24.5 94.7
Semester 10 2 2.1 2.1 96.8
Semester 12 3 3.2 3.2 100.0
Total 94 100.0 100.0
Berdasarkan tabel 10 diatas menunjukkan frekuensi responden disini
terlihat bahwa data pengunjung mahasiswa semester 6 yang menjadi
responden sebanyak 31 orang (33.0%), mahasiswa semester 4 dan 8 yang
menjadi responden sebanyak 23 orang (24.5%), mahasiswa semester 2
yang menjadi reponden sebanyak 12 orang (12.8%), sedangkan untuk
mahasiswa semester 10 dan 12 yang menjadi responden hanya sebanyak
2 orang (2.1%) dan 3 orang (3.2%).
49
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas data
Pengujian validitas data digunakan untuk mengetahui bagaimana valid
setiap pertanyaan yang ada di kuesioner. Pada pengujian validitas ini
peneliti menggunakan teknik Pearson Product Moment, yaitu dengan cara
menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas ini adalah:
Jika nilai rhitung> rtabel maka setiap butir pertanyaan dalam kuesionel
adalah berkorelasi signifikan terhadap skor total (item kuesioner dinyatakan
valid).
Sedangkan jika nilai rhitung< rtabel maka setiap butir pertanyaan dalam
kuesionel adalah tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (item
kuesioner dinyatakan tidak valid). Menurut Suharsimi Arikunto nilai rtabel
dengan jumlah responden n=94 adalah 0.2006.49
Tabel 11 Hasil Uji Validitas Variabel X Komunikasi Interpersonal
Pertanyaan Komunikasi
Interpersonal
Nilai R
hitung Nilai R
table Nilai
Signifikansi Keputusan
1 .666**
0.2006 ,000 Valid
2 .662**
0.2006 ,000 Valid
3 .620**
0.2006 ,000 Valid
4 .536**
0.2006 ,000 Valid
5 .622**
0.2006 ,000 Valid
6 .623**
0.2006 ,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel X pada tabel 11 diatas sebanyak 6
butir pertanyaan variabel X valid karena nilai rhitung>rtabel dan tingkat
singnifikansi < 0.05.
49
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineke
Cipta, 2013). hlm. 402
50
Tabel 12 Hasil Uji Validitas Variabel Y Kepuasan Pengunjung
Pertanyaan
Kepuasan Pengunjung
Nilai R
hitung Nilai R
tabel Nilai
Signifikansi Keputusan
1 .596**
0.2006 ,000 Valid
2 .484**
0.2006 ,000 Valid
3 .458**
0.2006 ,000 Valid
4 .416**
0.2006 ,000 Valid
5 .589**
0.2006 ,000 Valid
6 .377**
0.2006 ,000 Valid
7 .623**
0.20 06 ,000 Valid
8 .584**
0.2006 ,000 Valid
9 .536**
0.2006 ,000 Valid
10 .561**
0.2006 ,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas variabel Y pada tabel 12 diatas sebanyak
10 butir pertanyaan variabel Y valid karena nilai rhitung>rtabel dan tingkat
singnifikansi < 0.05.
b. Hasil Uji Reliabilitas Data
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
Crobac’s Alpha > 0,60.
Tabel 13 Hasil Reliabilitas Variabel X Komunikasi Interpersonal
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.678 6
Tabel 13 diatas menunjukkan nilai cronbach’s alpha variabel komunikasi
interpersonal sebesar 0.678. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
51
kuesioner ini adalah reliabel karena mempunya nilai cronbach’s alpha >
0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya.
Tabel 14 Hasil Reabilitas Variabel Y Kepuasan Pengunjung
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.699 10
Tabel 14 menunjukkan nilai cronbach’s alpha variable kepuasan
pengunjung sebesar 0.699. Dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam
kuesioner ini adalah reliabel karena mempunyai nilai cronbach alpha’s >
0,60. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan
mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu
diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya.
3. Deskripsi Variabel Penelitian
Deskripsi variabel penelitian disini akan dibahas mengenai tanggapan
responden terhadap pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel X
dan Y yang digunakan dalam penelitian, yaitu: X ialah komunikasi
interpersonal dan Y ialah kepuasan pengunjung.
a) Variabel Penelitian Komunikasi Interpersonal
1) Sikap Keterbukaan
Pada variabel X komunikasi interpersonal yang digunakan dalam
penelitian, yaitu: keterbukaan, empati dan dukungan. Respon pengunjung
52
perpustakaan tentang komunikasi interpersonal yang dilakukan
pustakawan layanan sirkulasi ketika pemustaka ingin mencari informasi
atau bahan pustaka yang dibutuhkan, dapat dilihat dari sikap keterbukaan
pustakawan layanan sirkulasi pada tabel berikut:
Tabel 15 Pustakawan layanan sirkulasi berkenan menyampaikan informasi penting
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
15 16.0
56.4
27.7
100.0
16.0 16.0
53 56.4 72.3
26 27.7 100.0
94 100.0
Tabel 16 Statistik Berkenan menyampaikan informasi penting
N Valid
Missing
94
0
Mean 4,1170
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .427
Minimum 3.00
Maximum 5.00
Tabel 15 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
56.4% (53 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 27,7% (26 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 16,0% (15 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa
pada aspek pustakawan layanan sirkulasi berkenan menyampaikan
informasi penting adalah sebesar 4,11 (tinggi). Karena berada pada skala
3,40 – 4,19.
53
Tabel 17 Pustakawan layanan sirkulasi menerima segala masukan dan saran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
3 3.2 3.2 3.2
19 20.2 20.2 23.4
46 48.9 48.9 72.3
26 27.7 27.7 100.0
94 100.0 100.0
Tabel 18 Statistik Menerima segala masukan dan saran
N Valid 94
Missing 0
Mean 4,0106
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .613
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 17 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
48.9% (46 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 27,7% (26 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 20.2% (19 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebesar 3.2% (3 pengunjung) memilih jawaban tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
pustakawan layanan sirkulasi menerima segala masukan dan saran adalah
sebesar 4,01 (tinggi). Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
2) Sikap Empati
Pada variabel X komunikasi interpersonal yang digunakan dalam
penelitian, yaitu: keterbukaan, empati dan dukungan. Respon pengunjung
perpustakaan tentang komunikasi interpersonal yang dilakukan
pustakawan layanan sirkulasi dalam pemahaman kebutuhan dan
penempatan dirinya sebagai pengunjung, dapat dilihat dari sikap empati
pustakawan layanan sirkulasi pada tabel berikut:
54
Tabel 19 Pustakawan layanan sirkulasi memahami kebutuhan pengunjung
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
1 1.1 1.1 1.1
16 17.0 17.0 18.1
62 66.0 66.0 84.0
15 16.0 16.0 100.0
94 100.0 100.0
Tabel 20 Statistik Memahami kebutuhan pengunjung
N Valid 94
Missing 0
Mean 3,9681
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .375
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 19 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
66.0% (62 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 16.0% (15 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 17.0% (16 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebesar 1.1% (1 pengunjung) memilih jawaban tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
pustakawan layanan sirkulasi memahami kebutuhan pengunjung adalah
sebesar 3,96 (tinggi). Karena berada pada skala 3,40– 4,19.
Tabel 21 Pustakawan layanan sirkulasi dapat menempatkan dirinya sebagai
pengunjung
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
1 1.1 1.1 1.1
26 27.7 27.7 28.7
48 51.1 51.1 79.8
19 20.2 20.2 100.0
94 100.0 100.0
55
Tabel 22 Statistik Menempatkan dirinya sebagai pengunjung
N Valid 94
Missing 0
Mean 3,9043
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .518
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 21 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
51.1% (48 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 20.2% (19 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 27.7% (26 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebesar 1.1% (1 pengunjung) memilih jawaban tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
pustakawan layanan sirkulasi menempatkan dirinya sebagai pengunjung
adalah sebesar 3,90 (tinggi). Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
3) Sikap Dukungan
Pada variabel X komunikasi interpersonal yang digunakan dalam
penelitian, yaitu: keterbukaan, empati dan dukungan. Respon pengunjung
perpustakaan tentang komunikasi interpersonal yang dilakukan
pustakawan layanan sirkulasi melakukan komunikasi dan dapat
membantu memenuhi kebutuhan pengunjung, dapat dilihat dari sikap
dukungan pustakawan layanan sirkulasi pada tabel berikut:
Tabel 23 Pustakawan layanan sirkulasi melakukan komunikasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
19 20.2 20.2 20.2
57 60.6 60.6 80.9
18 19.1 19.1 100.0
94 100.0 100.0
56
Tabel 24 Statistik Melakukan komunikasi kepada pengunjung
N Valid 94
Missing 0
Mean 3,9894
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .398
Minimum 3.00
Maximum 5.00
Tabel 23 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
60.6% (57 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 20.2% (19 pengunjung) memilih jawaban
raguragu, dan sebagian kecil atau sebesar 19.1% (18 pengunjung)
memilih jawaban sangat setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean)
diketahui bahwa pada aspek pustakawan layanan sirkulasi melakukan
komunikasi kepada pengunjung adalah sebesar 3,98 (tinggi). Karena
berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 25 Pustakawan layanan sirkulasi membantu memenuhi apa yang dibutuhkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
20 21.3
50.0
28.7
100.0
21.3 21.3
47 50.0 71.3
27 28.7 100.0
94 100.0
Tabel 26 Statistik Membantu memenuhi apa yang dibutuhkan
N Valid
Missing
94
0
Mean 4,0745
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .500
Minimum 3.00
Maximum 5.00
57
Tabel 25 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
50.0% (47 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 21.3% (20 pengunjung) memilih jawaban ragu
ragu, dan sebagian kecil atau sebesar 28.7% (27 pengunjung) memilih
jawaban sangat setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui
bahwa pada aspek pustakawan layanan sirkulasi membantu memenuhi
apa yang dibutuhkan pengunjung adalah sebesar 4,07 (tinggi). Karena
berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 27 Rekapitulasi Skor Komunikasi Interpersonal Pustakawan Layanan Sirkulasi
No. Pernyataan Skor
Sikap Keterbukaan
1. Pustakawan layanan sirkulasi berkenan menyampaikan
informasi penting perpustakaan kepada pengunjung. 4,11
2. Pustakwan layanan sirkulasi menerima segala masukan
dan saran. 4,01
Jumlah 8,12
Skor Rata-Rata 8,12 : 2 = 4,06 (Baik)
Sikap Empati
3. Pustakawan layanan sirkulasi memahami kebutuhan
pengunjung. 3,96
4. Pustakawan layanan sirkulasi dapat menempatkan dirinya
sebagai pengunjung. 3,90
Jumlah 7,86
Skor Rata-Rata 7,86 : 2 = 3,39 (Baik)
Sikap Dukungan
5. Pustakwan layanan sirkulasi melakukan komunikasi
kepada pengunjung perpustakaan. 3,98
6. Pustakawan layanan sirkulasi membantu memenuhi apa
yang dibutuhkan pengunjung perpustakaan. 4,07
Jumlah 7,95
Skor Rata-Rata 7,95 : 2 = 3,97 (Baik)
Jumlah Skor Rata-Rata Literasi Informasi 23,63 : 6 = 3,98 (Baik)
b) Variabel Penelitian Kepuasan Pengunjung
1) Overall Satisfaction
Pada variabel Y kepuasan pemustaka yang digunakan dalam
penelitian, yaitu: overall satisfaction, confirmation of expection dan
58
comparison of ideal. Dari data yang diambil sejumlah 94 responden,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 28 Pustakawan layanan sirkulasi memberikan kesan pertama yang baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
1 1.1 1.1 1.1
13 13.8 13.8 14.9
51 54.3 54.3 69.1
29 30.9 30.9 100.0
94 100.0 100.0
Tabel 29 Statistik Memberikan kesan pertama yang baik
N Valid 94
Missing 0
Mean 4,1489
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .472
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 28 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
54.3% (51 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 30.9% (29 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 13.8% (13 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebanyak 1.1% (1 pengunjung) menjawab tidak
setuju . Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
pustakawan layanan sirkulasi memberikan kesan pertama yang baik
adalah sebesar 4,14 (tinggi). Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 30 Memberikan solusi kepada pengunjung dalam mecari kebutuhannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
16 17.0 17.0 17.0
44 46.8 46.8 63.8
34 36.2 36.2 100.0
94 100.0 100.0
59
Tabel 31 Statistik Memberikan solusi kepada pengunjung dalam mencari kebutuhannya
N Valid 94
Missing 0
Mean 4,1915
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .501
Minimum 3.00
Maximum 5.00
Tabel 30 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
46.8% (44 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 36.2% (34 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 17.0% (16 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa
pada aspek pustakawan layanan sirkulasi memberikan solusi dalam
mencari kebutuhan pengunjung adalah sebesar 4,19 (tinggi). Karena
berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 32 Pelayanan pustakawan layanan sirkulasi cepat dan tanggap
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
1 1.1 1.1 1.1
18 19.1 19.1 20.2
47 50.0 50.0 70.2
28 29.8 29.8 100.0
94 100.0 100.0
Tabel 33 Statistik Pelayanan cepat dan tanggap
N Valid 94
Missing 0
Mean 4,0851
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .530
Minimum 2.00
Maximum 5.00
60
Tabel 32 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
50.0% (47 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 29.8% (28 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 19.1% (18 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebanyak 1.1% (1 pengunjung) menjawab tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
pelayanan pustakawan layanan sirkulasi cepat dan tanggap adalah sebesar
4,08 (tinggi). Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
2) Confirmation of Expection
Pada variabel Y kepuasan pemustaka yang digunakan dalam
penelitian, yaitu: overall satisfaction, confirmation of expection dan
comparison of ideal. Dari data yang diambil sejumlah 94 responden,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 34 Memberikan pelayanan dengan baik
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
1 1.1 1.1 1.1
15 16.0
53.2
29.8
100.0
16.0 17.0
50 53.2 70.2
28 29.8 100.0
94 100.0
Tabel 35 Statistik Memberikan pelayanan dengan baik
N Valid
Missing
94
0
Mean 4,1170
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .492
Minimum 2.00
Maximum 5.00
61
Tabel 34 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
53.2% (50 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 29.8% (28 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 16.0% (15 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebanyak 1.1% (1 pengunjung) menjawab tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
pustakawan layanan sirkulasi memberikan pelayanan dengan baik adalah
sebesar 4,11 (tinggi). Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 36 Membantu dalam memenuhi kebutuhan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
18 19.1 19.1 19.1
51 54.3 54.3 73.4
25 26.6
100.0
26.6 100.0
94 100.0
Tabel 37 Statistik Membantu dalam memenuhi kebutuhan
N Valid 94
Missing 0
Mean 4,0745
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .457
Minimum 3.00
Maximum 5.00
Tabel 36 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
54.3% (51 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 26.6% (25 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 19.1% (18 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa
pada aspek pustakawan layanan sirkulasi membantu dalam memenuhi
62
kebutuhan pengunjung adalah sebesar 4,07 (tinggi). Karena berada pada
skala 3,40 – 4,19.
3) Comparison of Ideal
Pada variabel Y kepuasan pemustaka yang digunakan dalam
penelitian, yaitu: overall satisfaction, confirmation of expection dan
comparison of ideal. Dari data yang diambil sejumlah 94 responden,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 38 Ruang baca perpustakaan nyaman
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
2 2.1 2.1 2.1
27 28.7 28.7 30.9
38 40.4 40.4 71.3
27 28.7 28.7 100.0
94 100.0 100.0
Tabel 39 Statistik Ruang baca perpustakaan nyaman
N Valid 94
Missing 0
Mean 3,9574
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .665
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 38 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
40.4% (38 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 28.7% (27 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 28.7% (27 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebanyak 2.1% (2 pengunjung) menjawab tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
ruang baca perpustakaan nyaman adalah sebesar 3,95 (tinggi). Karena
berada pada skala 3,40 – 4,19.
63
Tabel 40 mencari buku di perpustakaan tidak sulit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
1 1.1 1.1 1.1
28 29.8 29.8 30.9
48 51.1 51.1 81.9
17 18.1 18.1 100.0
94 100.0 100.0
Tabel 41 Statistik Mencari buku di perpustakaan tidak sulit
N Valid 94
Missing 0
Mean 3,8617
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .508
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 40 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
51.1% (48 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 29.8% (28 pengunjung) memilih jawaban ragu
ragu, dan sebagian kecil atau sebesar 18.1% (17 pengunjung) memilih
jawaban sangat setuju; sebanyak 1.1% (1 pengunjung) menjawab tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
mencari buku di perpustakaan tidak sulit adalah sebesar 3,86 (tinggi).
Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 42 koleksi bahan pustaka di perpustakaan lengkap
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju
Ragu-ragu
Setuju
Sangat Setuju
Total
7 7.4 7.4 7.4
32 34.0 34.0 41.5
29 30.9 30.9 72.3
26 27.7 27.7 100.0
94 100.0 100.0
64
Tabel 43 Statistik Koleksi bahan pustaka lengkap
N Valid 94
Missing 0
Mean 3,7872
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .879
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 42 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
34.0% (32 pengunjung) memilih jawaban ragu-ragu, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 30.9% (29 pengunjung) memilih jawaban
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 27.7% (26 pengunjung) memilih
jawaban sangat setuju; sebanyak 7.4% (7 pengunjung) menjawab tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
koleksi bahan pustaka lengkap adalah sebesar 3,78 (tinggi). Karena
berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 44 katalog perpustakaan mudah digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju Total
1 1.1 1.1 1.1
20 21.3 21.3 22.3
48 51.1 51.1 73.4
25 26.6 26.6 100.0
94 100.0 100.0
Tabel 45 Statistik Katalog perpustakaan mudah digunakan
N Valid 94
Missing 0
Mean 4,0319
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .526
Minimum 2.00
Maximum 5.00
65
Tabel 44 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
51.1% (48 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 26.6% (25 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 21.3% (20 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebanyak 1.1% (1 pengunjung) menjawab tidak
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
katalog perpustakaan mudah digunakan adalah sebesar 4,03 (tinggi).
Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
Tabel 46 Jam operasional perpustakaan nyaman bagi pengunjung
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 3 3.2 3.2 3.2
Ragu-ragu 14 14.9 14.9 18.1
Setuju 45 47.9 47.9 66.0
Sangat Setuju 32 34.0 34.0 100.0
Total 94 100.0 100.0
Tabel 47 Statistik Jam operasional nyaman bagi pengunjung
N Valid 94
Missing 0
Mean 4,1277
Median 4.0000
Mode 4.00
Std. Deviation .607
Minimum 2.00
Maximum 5.00
Tabel 46 menjelaskan data sebagian besar pengunjung atau sebesar
47.9% (45 pengunjung) memilih jawaban setuju, sebagian kecil
pengunjung atau sebesar 34.0% (32 pengunjung) memilih jawaban sangat
setuju, dan sebagian kecil atau sebesar 14.9% (14 pengunjung) memilih
jawaban ragu-ragu; sebanyak 1.1% (1 pengunjung) menjawab tidak
66
setuju. Berdasarkan nilai rata-rata (mean) diketahui bahwa pada aspek
jam operasional nyaman bagi pengunjung adalah sebesar 4,12 (tinggi).
Karena berada pada skala 3,40 – 4,19.
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
residual data memiliki distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang
baik adalah yang memiliki residual datanya berdistribusi normal, jika
residual datanya tidak terdistribusi normal maka kesimpulan statistik
menjadi tidak valid. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi
kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis diagonal dan
mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Selain itu juga dilakukan uji statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test, jika didapat nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
data terdistribusi secara normal atau memenuhi asusmsi normalitas. Untuk
menegaskan hasil uji normalitas, peneliti menggunakan uji Normal P- Plot,
Grafik Histogram, dan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test.
Gambar 2 Grafik Histogram
67
Gambar 3 Hasil Uji Normalitas Regresi Normal P-P Plot
Berdasarkan gambar 3, dapat dilihat pada drafik P-P Plot terlihat titik-
titik mengikuti dan mendekati garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan
model regresi layak dipakai karena memenuhi asumsi normalitas.
Tabel 48 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan tabel 48, hasil uji Kolmgorov-Smirnov diperoleh nilai
asymp.sig sebesar 0,94 >0,05. Maka dapat disimpulkan data berdistribusi
normal.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 94
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.98599609
Most Extreme Differences Absolute .085
Positive .085
Negative -.080
Test Statistic .085
Asymp. Sig. (2-tailed) .094c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
68
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau
tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Model
regresi yang baik harus terbebas dari gejala multikolonieritas. Cara untuk
mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan
melihat nilai VIF dan Tolerance, apabila nilai VIF < 10,00 dan nilai
Tolerance > 0,10, maka dinyatakan tidak terjadi multikolinearitas.
Tabel 49 Hasil Uji Multikolonieritas
Pada tabel 49, berdasarkan hasil dari uji multikolinearitas diketahui nilai
tolerance dan VIF variabel kemampuan literasi informasi (independent)
sebesar 1,000, artinya nilai tolerance> 0,10 dan nilai VIF < 10,00. Maka
berdasarkan nilai tolerance dan VIF tidak ditemui masalah multikolinearitas
antar variabel independent.
c. Uji Heterokedastistas
Uji heteroskedastistas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Prasayarat yang harus dipenuhi dalam model regresi
adalah tidak adanya gejala heteroskedastistas. Metode uji heterokedastistas
pada penelitian ini dengan melihat pola titik-titik pada grafik Scatterplot.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 17.216 2.892 5.953 .000
X .578 .072 .643 8.056 .000 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Y
69
Gambar 4 Hasil Uji Heterokedastistas Pada Scatterplot
Pada gambar 4 menunjukkan titik-titik pada grafik Scatterplot
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y serta titik-titik tidak
menunjukkan adanya suatu pola tertentu. Maka dapat disimpulkan tidak
terjadi masalah heterokedastistas pada model regresi.
C. Hasil Uji Hipotesis
Analisi Regresi Linier Sederhana
Tabel 50 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 16.753 2.954 5.672 .000
Komunikasi
Interpersonal .982 .122 .643 8.044 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pengunjung (Y)
Dari hasil analisis uji regresi linear sederhana pada tabel 50, kolom B pada
Constanta (a) adalah 16,753, sedangkan nilai Kemampuan Literasi Informasi
(b) adalah 0,982 sehingga diperoleh persamaan regresi sederhana yakni, Y=
16,753 + 0,982X
Nilai konstanta sebesar 16,753 artinya jika variabel komunikasi
interpersonal tidak ada peningkatan atau bernilai konstanta maka nilai
70
kepuasan pengunjung akan tetap sebesar 160,753. Sedangkan b = 0,982 artinya
setiap penambahan 1 satuan nilai komunikasi interpersonal maka nilai prestasi
belajar siswa bertambah sebesar 0,982 satuan nilai.
1. Hasil Uji Sikap Keterbukaan (X1) terhadap Kepuasan Pengunjung (Y)
Tabel 51 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.981 2.205 11.330 .000
Sikap_Keterbukaan_X1 1.895 .268 .593 7.063 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
Dari hasil analisis uji regresi linear sederhana pada table 51, kolom B
pada Constanta (a) adalah 24,981, sedangkan nilai Sikap Keterbukaan
Pustakawan (b) adalah 1,895 sehingga diperoleh persamaan regresi
sederhana yakni, Y= 24,981 + 1,895X
Nilai konstanta sebesar 24,981 artinya jika variabel sikap keterbukaan
pustakawan tidak ada peningkatan atau bernilai konstanta maka nilai
kepuasan pengunjung akan tetap sebesar 24,981. Sedangkan b = 1,895
artinya setiap penambahan 1 satuan nilai sikap keterbukaan pustakawan
maka nilai kepuasan pengunjung bertambah sebesar 1,895 satuan nilai.
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefesien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independent Sikap Keterbukaan Pustakawan Layanan
Sirkulasi (X1) dalam menjelaskan variasi dependen Kepuasan Pengunjung
(Y). Nilai variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R
2) semakin
71
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independent
untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent.
Tabel 52 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Sikap Keterbukaan Pustakawan
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .593a .352 .345 3.15702
a. Predictors: (Constant), Sikap_Keterbukaan_X1
Pada tabel 52 dapat diketahui nilai koefesien determinasi (R2) sebesar
0.352 atau 35,2% menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh variabel sikap
keterbukaan pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan pengunjung
sebesar 35,2%, sedangkan sisanya sebesar 64,8% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
b. Uji Signifikansi Simultan F (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika
nilai signifikansi (probabilitas) < 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0
(signifikan), sedangkan jika nilai signifikansi (probabilitas) > 0,05, maka H0
diterima dan menolak Ha (tidak signifikan).
Tabel 53 Hasil Uji Simultan (Uji F) Komunikasi Interpersonal Pustakawan
Pada tabel 53 menunjukkan nilai F diperoleh 64,7 dengan tingkat
signifikan 0,000 karena tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 583.984 1 583.984 64.713 .000b
Residual 830.229 92 9.024
Total 1414.213 93
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
b. Predictors: (Constant), Total_kom
72
menolak H0, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel komunikasi
interpersonal pustakawan berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan
terhadap variabel kepuasan pengunjung.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 24.981 2.205 11.330 .000
Sikap_Keterbukaan_X1 1.895 .268 .593 7.063 .000
Tabel 54 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Hasil uji statistik t pada tabel 54 pada variabel Sikap Keterbukaan
Pustakawan (X1) terhadap variabel Kepuasan Pengunjung (Y) menunjukkan
nilai signifikansi 0,000 dan nilai thitung sebesar 7,063 artinya nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,5) dan nilai thitung> ttable (7,063 > 1,985) maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah Ha1 diterima dan menolak H0. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel sikap keterbukaan pustakawan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan pengunjung.
d. Hasil Analisis Korelasi Antar Variabel
Tabel 55 Uji Analisis Korelasi Variabel X1terhadap Variabel Y
Correlations
Sikap_Keterbuk
aan_X1 Kepuasan
Pemustaka (Y)
Sikap_Keterbukaan_X1 Pearson Correlation 1 .593**
Sig. (2-tailed) .000
N 94 94
Kepuasan Pemustaka (Y) Pearson Correlation .593**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan data perhitungan pada tabel 55 diperoleh angka antar
variabel komunikasi interpersonal dan variabel kepuasan pengunjung
73
sebesar 0,593. Untuk menafsirkan angka tersebut, digunakan kritera sebagai
berikut:
0,00 – 0,199 : Korelasi sangat rendah
0,20 – 0,399 : Korelasi rendah
0,40 – 0,599 : Korelasi cukup
0,60 – 0,799 : Korelasi kuat
0,80 – 1,000 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H0; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Ha; p ≠ 0: ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan sigfikan:
Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 maka H0 diterima (tidak signifikan)
Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 maka H0 ditolak (signifikan)
Korelasi sebesar 0,593 berada pada kriteria 0,40 – 0,599, hal ini
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel sikap keterbukaan (X1) dan
variabel kepuasan pengunjung (Y) cukup. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak H0; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup antara sikap
keterbukaan pustakawan layanan sirkulasi dengan tingkat kepuasan
pengunjung perpustakaan.
2. Hasil Uji Sikap Empati (X2) terhadap Kepuasan Pengunjung (Y)
Tabel 56 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.952 2.769 10.457 .000
Sikap_Empati_X2 1.452 .349 .398 4.166 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
74
Dari hasil analisis uji regresi linear sederhana pada tabel 56, kolom B
pada Constanta (a) adalah 28,952 sedangkan nilai Sikap Empati Pustakawan
(b) adalah 1,452 sehingga diperoleh persamaan regresi sederhana yakni, Y=
28,952 + 1,452X
Nilai konstanta sebesar 28,952 artinya jika variabel sikap empati
pustakawan tidak ada peningkatan atau bernilai konstanta, maka nilai
kepuasan pengunjung akan tetap sebesar 28,952. Sedangkan b = 1,452
artinya setiap penambahan 1 satuan nilai sikap empati pustakawan maka
nilai kepuasan pengunjung bertambah sebesar 1,452 satuan nilai.
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefesien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independent Sikap Empati Pustakawan Layanan
Sirkulasi (X2) dalam menjelaskan variasi dependen Kepuasan Pengunjung
(Y). Nilai variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R
2) semakin
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independent
untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent.
Tabel 57 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Sikap Empati Pustakawan
Pada tabel 57 dapat diketahui nilai koefesien determinasi (R2) sebesar
0.398 atau 39,8% menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh variabel sikap
empati pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan pengunjung
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .398a .159 .150 3.59609
a. Predictors: (Constant), Sikap_Empati_X2
75
sebesar 39,8%, sedangkan sisanya sebesar 61,2% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
b. Uji Signifikansi Simultan F (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika
nilai signifikansi (probabilitas) < 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0
(signifikan), sedangkan jika nilai signifikansi (probabilitas) > 0,05, maka H0
diterima dan menolak Ha (tidak signifikan).
Tabel 58 Hasil Uji Simultan (Uji F) Komunikasi Interpersonal Pustakawan
Pada tabel 58 menunjukkan nilai F diperoleh 64,7 dengan tingkat
signifikan 0,000 karena tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan
menolak H0, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel komunikasi
interpersonal pustakawan berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan
terhadap variabel kepuasan pengunjung.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Tabel 59 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 583.984 1 583.984 64.713 .000b
Residual 830.229 92 9.024
Total 1414.213 93
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
b. Predictors: (Constant), Total_kom
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.952 2.769 10.457 .000
Sikap_Empati_X2 1.452 .349 .398 4.166 .000
76
Hasil uji statistik t pada tabel 59 pada variabel Sikap Empati Pustakawan
(X2) terhadap variabel Kepuasan Pengunjung (Y) menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 dan nilai thitung sebesar 4,166 artinya nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,5) dan nilai thitung> ttable (4,166 > 1,985) maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah Ha2 diterima dan menolak H0. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel sikap empati pustakawan memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel kepuasan pengunjung.
d. Analisis Korelasi Antar Variabel
Tabel 60 Hasil Uji Analisis Korelasi Variabel X2 terhadapVariabel Y
Correlations
Sikap_Empati_
X2 Kepuasan
Pemustaka (Y)
Sikap_Empati_X2 Pearson Correlation 1 .398**
Sig. (2-tailed) .000
N 94 94
Kepuasan Pemustaka (Y) Pearson Correlation .398**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan data perhitungan pada tabel 60 diperoleh angka antar
variabel komunikasi interpersonal dan variabel kepuasan pengunjung
sebesar 0,398. Untuk menafsirkan angka tersebut, digunakan kriteria sebagai
berikut:
0,00 – 0,199 : Korelasi sangat rendah
0,20 – 0,399 : Korelasi rendah
0,40 – 0,599 : Korelasi cukup
0,60 – 0,799 : Korelasi kuat
0,80 – 1,000 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H0; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Ha; p ≠ 0: ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan sigfikan:
77
Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 maka H0 diterima (tidak signifikan)
Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 maka H0 ditolak (signifikan)
Korelasi sebesar 0,398 berada pada kriteria 0,20 – 0,399, hal ini
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel sikap empati (X2) dan
variabel kepuasan pengunjung (Y) rendah. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak H0; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara sikap
empati pustakawan layanan sirkulasi dengan tingkat kepuasan pengunjung
perpustakaan.
3. Hasil Uji Sikap Dukungan (X3) terhadap Kepuasan Pengunjung (Y)
Tabel 61 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.200 2.649 10.645 .000
Sikap_Dukungan_X3 1.511 .325 .436 4.643 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
Dari hasil analisis uji regresi linear sederhana pada tabel 61, kolom B
pada Constanta (a) adalah 28,200 sedangkan nilai Sikap Dukungan
Pustakawan (b) adalah 1,511 sehingga diperoleh persamaan regresi
sederhana yakni, Y= 28,200 + 1,511X
Nilai konstanta sebesar 28,200 artinya jika variabel sikap dukungan
pustakawan tidak ada peningkatan atau bernilai konstanta, maka nilai
kepuasan pengunjung akan tetap sebesar 28,200. Sedangkan b = 1,511
artinya setiap penambahan 1 satuan nilai sikap empati pustakawan maka
nilai kepuasan pengunjung bertambah sebesar 1,511 satuan nilai.
a. Uji Koefisien Determinasi
78
Uji koefesien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independent Sikap Dukungan Pustakawan Layanan
Sirkulasi (X3) dalam menjelaskan variasi dependen Kepuasan Pengunjung
(Y). Nilai variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
independen. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R
2) semakin
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel independent
untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent.
Tabel 62 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Sikap Dukungan Pustakawan
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .436a .190 .181 3.52897
a. Predictors: (Constant), Sikap_Dukungan_X3
Pada tabel 62 dapat diketahui nilai koefesien determinasi (R2) sebesar
0.436 atau 43,6% menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh variabel sikap
dukungan pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan pengunjung
sebesar 43,6%, sedangkan sisanya sebesar 56,4% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
b. Uji Signifikansi Simultan F (Uji F)
Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Jika
nilai signifikansi (probabilitas) < 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0
(signifikan), sedangkan jika nilai signifikansi (probabilitas) > 0,05, maka H0
diterima dan menolak Ha (tidak signifikan).
ANOVAa
79
Tabel 63 Hasil Uji Simultan (Uji F) Komunikasi Interpersonal Pustakawan
Pada tabel 63 menunjukkan nilai F diperoleh 64,7 dengan tingkat
signifikan 0,000 karena tingkat signifikansi < 0,05 maka Ha diterima dan
menolak H0, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel komunikasi
interpersonal pustakawan berpengaruh secara bersama-sama dan signifikan
terhadap variabel kepuasan pengunjung.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Tabel 64 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.200 2.649 10.645 .000
Sikap_Dukungan_X3 1.511 .325 .436 4.643 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
Hasil uji statistik t pada tabel 64 pada variabel Sikap Dukungan
Pustakawan (X3) terhadap variabel Kepuasan Pengunjung (Y) menunjukkan
nilai signifikansi 0,000 dan nilai thitung sebesar 4,643 artinya nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,5) dan nilai thitung> ttable (4,643 > 1,985) maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah H0 diterima dan menolak Ha. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel sikap dukungan pustakawan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan pengunjung.
d. Hasil Uji Analisis Korelasi antar Variabel
Tabel 65 Hasil Uji Analisis Korelasi Variabel X3 terhadap Variabel Y
Correlations
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 583.984 1 583.984 64.713 .000b
Residual 830.229 92 9.024
Total 1414.213 93
a. Dependent Variable: Kepuasan Pemustaka (Y)
b. Predictors: (Constant), Total_kom
80
Sikap_Dukunga
n_X3 Kepuasan
Pemustaka (Y)
Sikap_Dukungan_X3 Pearson Correlation 1 .436**
Sig. (2-tailed) .000
N 94 94
Kepuasan Pemustaka (Y) Pearson Correlation .436**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan data perhitungan pada tabel 65 diperoleh angka antar
variabel komunikasi interpersonal dan variabel kepuasan pengunjung
sebesar 0,436. Untuk menafsirkan angka tersebut, digunakan kritera sebagai
berikut:
0,00 – 0,199 : Korelasi sangat rendah
0,20 – 0,399 : Korelasi rendah
0,40 – 0,599 : Korelasi cukup
0,60 – 0,799 : Korelasi kuat
0,80 – 1,000 : Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H0; p = 0: tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Ha; p ≠ 0: ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan sigfikan:
Jika probabilitas (signifikansi) > 0,05 maka H0 diterima (tidak signifikan)
Jika probabilitas (signifikansi) < 0,05 maka H0 ditolak (signifikan)
Korelasi sebesar 0,436 berada pada kriteria 0,40 – 0,599, hal ini
menunjukkan bahwa hubungan antara variabel sikap dukungan (X3) dan
variabel kepuasan pengunjung (Y) cukup. Korelasi dua variabel tersebut
mempunyai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05, maka telah cukup bukti untuk
menolak H0; p = 0 dan menerima Ha; p ≠ 0 sehingga korelasi bersignifikan.
Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang cukup antara sikap
dukungan pustakawan layanan sirkulasi dengan tingkat kepuasan
pengunjung perpustakaan.
81
D. Pembahasan
1. Pengaruh Sikap Keterbukaan Pustakawan Layanan Sirkulasi Terhadap
Kepuasan Pengunjung Perpustakaan
Komunikasi interpersonal yang baik dari pustakawan layanan sirkulasi
dalam kaitannya dengan poin sikap keterbukaan dalam memberikan layanan
sangat diperlukan, agar pemustaka dapat merasakan dan menikmati layanan
yang tersedia di perpustakaan. Terbukanya informasi penting perihal layanan
sirkulasi dan layanan perpustakaan lainnya, yang disampaikan oleh
pustakawan. Dengan terbukanya informasi perihal layanan di perpustakaan,
maka pemustaka akan lebih memahami dan mengerti apa dan bagaimana
layanan di perpustakaan itu.
Penelitian ini mencoba membahas pengaruh sikap keterbukaan pustakawan
layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung di perpustakaan FAI UMJ.
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t), nilai thitung>ttabel (7,063>1,985) dengan
nilai signifikansi 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Maka memperlihatkan bahwa
sikap keterbukaan pustakawan layanan sirkulasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pengunjung di perpustakaan FAI UMJ.
Seperti terlihat dalam analisis yang penulis lakukan, sikap keterbukaan
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi dalam kaitannya
dengan menyampaikan informasi penting tentang perpustakaan kepada
pengunjung perpustakaan baik, ditandai dengan rata-rata jawaban setuju dan
sangat setuju yang mengasilkan skor rata-rata sebesar 4,11. Skor ini berada
pada skala 3,40-4,19 yang berarti tinggi (baik).
Sikap keterbukaan pustakawan layanan sirkulasi dalam menerima segala
masukan dan saran dari pengunjung perpustakaan baik, ditandai dengan rata-
82
rata jawaban setuju dan sangat setuju yang menghasilkan skor rata-rata sebesar
4,01. Skor ini berada pada skala 3,40-4,19 yang berarti tinggi (baik).
Menurut De Vito, sikap keterbukaan ialah sikap yang dapat menerima
masukan dan saran dari orang lain, serta berkenan menyampaikan informasi
penting kepada orang lain. Dari jawaban responden, terlihat bahwa sikap
keterbukaan pustakawan layanan sirkulasi di perpustakaan FAI UMJ, sudah
baik dan sesuai dengan teori komunikasi interpersonal yang dikemukakan De
Vito.
Berdasarkan hasil uji pengaruh/koefisien determinasi (R2), diperoleh skor
sebesar 0,352 atau 35,2%. Berarti menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh
variabel sikap keterbukaan pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan
pengunjung sebesar 35,2%, sedangkan sisanya sebesar 64,8% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Dari hasil uji korelasi antara variabel sikap keterbukaan komunikasi
interpersonal dan kepuasan pengunjung menghasilkan skor sebesar 0,593
berada pada skala korelasi 0,40-0,599 yang artinya tingkat hubungan sikap
keterbukaan komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap
kepuasan pengunjung searah (positif) dan cukup, yang berarti memiliki tingkat
korelasi yang cukup secara positif. Berarti bahwa jika sikap keterbukaan
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi meningkat maka
kepuasan pengunjung perpustakaan juga mengalami peningkatan.
2. Pengaruh Sikap Empati Pustakawan Layanan Sirkulasi Terhadap
Kepuasan pengunjung
Komunikasi interpersonal yang baik dari pustakawan layanan sirkulasi
dalam kaitannya dengan poin sikap empati dalam memberikan layanan sangat
83
diperlukan, agar pemustaka dapat melakukan komunikasi dan memanfaatkan
layanan perpustakaan dengan nyaman. Pentingnya pemahaman oleh
pustakawan layanan sirkulasi perihal apa yang dibutuhkan pengunjung
perpustakaan, serta pustakawan dapat menempatkan dirinya sebagai
pengunjung perpustakaan agar dapat merasakan dan memahami permasalahan
dan kebutuhannya.
Penelitian ini mencoba membahas pengaruh sikap empati pustakawan
layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung di perpustakaan FAI UMJ.
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t), nilai thitung>ttabel (4,166>1,985) dengan
nilai signifikansi 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Maka memperlihatkan bahwa
sikap empati pustakawan layanan sirkulasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan pengunjung di perpustakaan FAI UMJ.
Seperti terlihat dalam analisis yang penulis lakukan, sikap empati
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi dalam kaitannya
dengan pustakawan layanan sirkulasi memahami kebutuhan pengunjung
perpustakaan baik, ditandai dengan rata-rata jawaban setuju dan sangat setuju
yang menghasilkan skor rata-rata sebesar 3,96. Skor ini berada pada skala 3,40-
4,19 yang berarti tinggi (baik).
Sikap empati pustakawan layanan sirkulasi dapat menempatkan dirinya
sebagai pengunjung perpustakaan baik, ditandai dengan rata-rata jawaban
setuju dan sangat setuju yang menghasilkan skor rata-rata sebesar 3,90. Skor ini
berada pada skala 3,40-4,19 yang berarti tinggi (baik).
Menurut De Vito, sikap empati ialah kemampuan seseorang untuk
merasakan kalau seandainya jadi orang lain, dapat memahami sesuatu yang
sedang dialami orang lain, dan dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain.
84
Dari jawaban responden, terlihat bahwa sikap empati pustakawan layanan
sirkulasi di perpustakaan FAI UMJ, sudah baik dan sesuai dengan teori
komunikasi interpersonal yang dikemukakan De Vito.
Berdasarkan hasil uji pengaruh/koefisien determinasi (R2), diperoleh skor
sebesar 0,398 atau 39,8%. Berarti menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh
variabel sikap empati pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan
pengunjung sebesar 39,8%, sedangkan sisanya sebesar 61,2% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Dari hasil uji korelasi antara variabel sikap empati komunikasi interpersonal
dan kepuasan pengunjung menghasilkan skor sebesar 0,398 berada pada skala
korelasi 0,20-0,399 yang artinya tingkat hubungan sikap empati komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung
tidak searah (negatif) dan rendah, yang berarti memiliki tingkat korelasi yang
rendah secara negatif. Berarti bahwa jika sikap empati komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi menurun maka kepuasan
pengunjung perpustakaan juga mengalami penurunan.
3. Pengaruh Sikap Dukungan Pustakawan Layanan Sirkulasi Terhadap
Kepuasan Pengunjung
Komunikasi interpersonal yang baik dari pustakawan layanan sirkulasi
dalam kaitannya dengan poin sikap dukungan dalam memberikan layanan
sangat diperlukan, agar proses komunikasi lancar dalam melakukan pelayanan
kepada pengunjung perpustakaan. Adanya keaktifan dari pustakawan layanan
sirkulasi dalam memberikan layanan, memudahkan pengunjung untuk
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari layanan yang tersedia di
perpustakaan.
85
Penelitian ini mencoba membahas pengaruh sikap dukungan pustakawan
layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung di perpustakaan FAI UMJ.
Dari hasil uji signifikansi parsial (uji t), nilai thitung>ttabel (4,643>1,985) dengan
nilai signifikansi 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Maka memperlihatkan bahwa
sikap dukungan pustakawan layanan sirkulasi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pengunjung di perpustakaan FAI UMJ.
Seperti terlihat dalam analisis yang penulis lakukan, sikap dukungan
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi dalam kaitannya
dengan pustakawan layanan sirkulasi melakukan komunikasi kepada
pengunjung perpustakaan baik, ditandai dengan rata-rata jawaban setuju dan
sangat setuju yang mengasilkan skor rata-rata sebesar 3,98. Skor ini berada
pada skala 3,40-4,19 yang berarti tinggi (baik).
Sikap dukungan pustakawan layanan sirkulasi membantu memenuhi apa
yang dibutuhkan pengunjung perpustakaan baik, ditandai dengan rata-rata
jawaban setuju dan sangat setuju yang menghasilkan skor rata-rata sebesar
4,07. Skor ini berada pada skala 3,40-4,19 yang berarti tinggi (baik).
Menurut De Vito, sikap dukungan ialah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung (supportiveness). Artinya masing-masing pihak yang
berkomunikasi memiliki komitmen untuk mendukung terselenggaranya
interaksi yang terbuka. Dari jawaban responden, terlihat bahwa sikap dukungan
pustakawan layanan sirkulasi di perpustakaan FAI UMJ, sudah baik dan sesuai
dengan teori komunikasi interpersonal yang dikemukakan De Vito.
Berdasarkan hasil uji pengaruh/koefisien determinasi (R2), diperoleh skor
sebesar 0,436 atau 43,6%. Berarti menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh
variabel sikap dukungan pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan
86
pengunjung sebesar 43,6%, sedangkan sisanya sebesar 56,4% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
Dari hasil uji korelasi antara variabel sikap keterbukaan komunikasi
interpersonal dan kepuasan pengunjung menghasilkan skor sebesar 0,436
berada pada skala korelasi 0,40-0,599 yang artinya tingkat hubungan sikap
dukungan komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi terhadap
kepuasan pengunjung searah (positif) dan cukup, yang berarti memiliki tingkat
korelasi yang cukup secara positif. Berarti bahwa jika sikap dukungan
komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi meningkat maka
kepuasan pengunjung perpustakaan juga mengalami peningkatan.
87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data responden dan analisis data penelitian
mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal pustakawan layanan sirkulasi
terhadap kepuasan pengunjung perpustakaan disimpulakan dalam hasil penelitian
sebagai berikut:
1. Nilai Signifikansi Parsial (uji t) nilai thitung>ttabel (7,063>1,985) dengan nilai
signifikansi 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Maka memperlihatkan bahwa sikap
keterbukaan pustakawan layanan sirkulasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kenaikan kepuasan pengunnjung perpustakaan di perpustakaan FAI
UMJ. Nilai korelasi antara variabel sikap keterbukaan dengan variabel
kepuasan pengunjung sebesar 0,593 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
menujukkan bahwa sikap keterbukaan pustakawan layanan sirkulasi yang baik
memiliki hubungan yang searah (positif) yang cukup, terhadap kenaikan
kepuasan pengunjung perpustakaan. Jika sikap keterbukaan komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi baik/meningkat, maka kepuasan
pengunjung perpustakaan mengalami kenaikan. Dengan demikian Ha diterima,
Ha ρ 0 yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara sikap keterbukaan
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung.
Berdasarkan hasil uji pengaruh/koefisien determinasi (R2), diperoleh skor
sebesar 0,352 atau 35,2%. Berarti menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh
variabel sikap keterbukaan pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan
pengunjung sebesar 35,2%, sedangkan sisanya sebesar 64,8% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
88
2. Nilai Signifikansi Parsial (uji t) nilai thitung>ttabel (4,166>1,985) dengan nilai
signifikansi 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Maka memperlihatkan bahwa sikap
empati pustakawan layanan sirkulasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kenaikan kepuasan pengunnjung perpustakaan di perpustakaan FAI
UMJ. Nilai korelasi antara variabel sikap empati dengan variabel kepuasan
pengunjung sebesar 0,398 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, menujukkan
bahwa sikap empati pustakawan layanan sirkulasi yang rendah memiliki
hubungan yang tidak searah (negatif) yang rendah, terhadap kenaikan kepuasan
pengunjung perpustakaan. Jika sikap empati komunikasi interpersonal
pustakawan layanan sirkulasi rendah/menurun, maka kepuasan pengunjung
perpustakaan mengalami penurunan. Dengan demikian Ha diterima, Ha ρ 0
yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara sikap empati pustakawan
layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung.
Berdasarkan hasil uji pengaruh/koefisien determinasi (R2), diperoleh skor
sebesar 0,398 atau 39,8%. Berarti menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh
variabel sikap empati pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan
pengunjung sebesar 39,8% sedangkan sisanya sebesar 61,2% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
3. Nilai Signifikansi Parsial (uji t) nilai thitung>ttabel (4,643>1,985) dengan nilai
signifikansi 0,000<0,05 maka Ho ditolak. Maka memperlihatkan bahwa sikap
dukungan pustakawan layanan sirkulasi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kenaikan kepuasan pengunnjung perpustakaan di perpustakaan FAI
UMJ. Nilai korelasi antara variabel sikap keterbukaan dengan variabel
kepuasan pengunjung sebesar 0,436 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05,
menujukkan bahwa sikap dukungan pustakawan layanan sirkulasi yang baik
89
memiliki hubungan yang searah (positif) yang cukup, terhadap kenaikan
kepuasan pengunjung perpustakaan. Jika sikap dukungan komunikasi
interpersonal pustakawan layanan sirkulasi baik/meningkat, maka kepuasan
pengunjung perpustakaan mengalami kenaikan. Dengan demikian Ha diterima,
Ha ρ 0 yang artinya ada pengaruh yang signifikan antara sikap dukungan
pustakawan layanan sirkulasi terhadap kepuasan pengunjung.
Berdasarkan hasil uji pengaruh/koefisien determinasi (R2), diperoleh skor
sebesar 0,436 atau 43,6%. Berarti menunjukkan bahwa sumbangan pengaruh
variabel sikap dukungan pustakawan terhadap variabel dependen kepuasan
pengunjung sebesar 43,6%, sedangkan sisanya sebesar 56,4% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam penelitian ini.
90
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis memiliki saran yang bisa untuk
diimplementasikan dalam kaitannya dengan komunikasi interpersonal pustakawan
layanan sirkulasi guna meningkatkan tingkat kepuasan pengunjung perpustakaan
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta kedepannya. Indikator
dari komunikasi interpersonal yaitu:
1. Sikap Keterbukaan
Pustakawan diharuskan untuk dapat membuka dirinya agar menerima segala
kritik dan saran terkait pelayanan perpustakaan, dan memberikan semua
informasi penting yang dibutuhkan pengunjung perpustakaan. Sesuai dengan
hasil penelitian diatas yang memperlihatkan bahwa sikap keterbukaan
pustakawan layanan sirkulasi masuk kategori cukup, yang berarti perlu
adanya peningkatan seperti dalam kaitannya dengan penerimaan kritik dan
saran; pemberian informasi tentang perpustakaan yang dibutuhkan
pengunjung.
2. Sikap Empati.
Pustakawan diharuskan untuk dapat merasakan dan memahami apa yang
dibutuhkan pengunjung perpustakaan, serta mengerti bagaimana memenuhi
kebutuhan pengunjung perpustakaan. Sesuai dengan hasil penelitian diatas
yang memperlihatkan bahwa sikap empati pustakawan layanan sirkulasi
masuk kategori rendah, yang berarti perlu adanya peningkatan seperti dalam
kaitannya dengan memahami kebutuhan pengunjung perpustakaan;
menempatkan dirinya sebagai pengunjung perpustakaan.
3. Sikap Dukungan.
91
Pustakawan diharuskan untuk melakukan komunikasi kepada pengunjung
perpustakaan dan membantu memenuhi apa yang dibutuhkan pengunjung
perpustakaan. Sesuai dengan hasil penelitian diatas yang memperlihatkan
bahwa sikap dukungan pustakawan layanan sirkulasi masuk kategori cukup,
yang berarti perlu adanya peningkatan seperti dalam kaitannya dengan
melakukan komunikasi kepada pengunjung perpustakaan; membantu
memenuhi apa yang dibutuhkan pengunjung perpustakaan.
Ketiga indikator dari komunikasi interpersonal diatas menjadi tolak ukur
tercapainya kepuasan pengunjung perpustakaan.Komunikasi interpersonal yang
efektif dapat meningkatkan tingkat kepuasan dan kenyamanan pengunjung
perpustakaan.
92
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineke Cipta, 2013.
Elvinaro. Filsafat Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.
Endrayanto, Poly. V. Wiratna Sujarweni. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro, 2009.
Hanani, Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Ar-Ruz Media, 2017
Hartinah, Sri. Materi Pokok Metode Penelitian Perpustakaan. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2014.
Indonesia, Republik. Undang-Undang No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
Indonesia, 2007.
Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar dan Panduan
Praktis Penelitian Sosiologi bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta:
STIA-LAN Press, 1999.
———. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan
publik serta ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta: KENCANA, 2005.
Koentjaraningrat. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia,
1993.
Kohar, Ade. ―Kinerja Pustakawan dalam Mata Rantai Informasi di Perpustakaan‖.
Media Pustakawan, no. 18 (2011): 3–4.
Latan, Hengky, dan Selva Temalagi. Analisis Multivariate: Teknik Dan Aplikasi
Menggunakan Program IBM SPSS 20.0. Bandung: Alfabeta, 2013.
Liliweri, Alo. Komunikasi Antar-Personal. Jakarta: Kencana, 2015
93
Maulana, Agus. Joseph Devito. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Karisma
Publishing, 2011.
Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009.
Pepustakaan Fakultas Agama Islam UMJ. Profil Perpustakaan Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta. Jakarta: Universitas
Muhammadiyah Jakarta, 2017.
Pradipta, Caesar Veroniken. ―Pengaruh konsep diri dalam komunikasi
interpersonal hubungannya terhadap kepuasan pemustaka di Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Cirebon.‖ Jurnal Ilmu Perpustakaan
1, no. 1 (Juni 2014): 24.
Priyatno, Dwi. Mandiri Belajar Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:
Mediakom, 2013.
Puspitasari, Ryka.‖Pengaruh Kualitas Layanan Teknis dan Kualitas Layanan
Pengguna Terhadap Kepuasan Pengguna Perpustakaan Close Access
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Kabupaten
Tulungagung‖. Libri-Net Jurnal Universitas Airlangga Vol.2, no. 1 (2013):
4.
Rakhmat, Jalaluddin. Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012.
Riduwan. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta, 2010.
Rufaidah, Vivit Rufaidah. ‖Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Layanan
Sirkulasi pada Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian‖.
Jurnal Perpustakaan Pertanian ITB Vol.20, no. 1 (2011): 17.
Sarwono, Jonathan, dan Ely Suhayati. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
94
Sudjiono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi : Dilengkapi dengan Metode R&D.
Bandung: Alfabeta, 2007.
———. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.
———. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2002.
Suhayati, Ely. Jonathan Sarwono. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS.
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.
Sujarweni, Wiratna V. Poly Endrayanto. Statistik Untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012.
Suliyanto. Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS. Yogyakarta:
Andi, 2011.
Suranto. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Suryanto, Bagong. Sutinah. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Penelitian. Jakarta: Kencana, 2013.
Wijaya, Tony. Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 2.0 untuk Olah dan
Interpretasi Data. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka, 2012.
Wood, Julia T. Setiawan, Rio Dwi. Komunikasi Interpersonal : Interaksi
Keseharian. Jakarta: Salemba Humanikas, 2013.
95
LAMPIRAN-LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Assalamua’laikum, Wr.Wb.
Saya Mustahdi, mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, yang sedang melakukan penelitian untuk memperoleh gelar S1, oleh karena itu
ingin melakukan penelitian tentang ―Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pustakwan
Layanan Sirkulasi Terhadap Kepuasan Pemustaka di Perpustakaan Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta‖. Saya mohon partisipasi dalam pengisian
kuesioner guna menyelesaikan tugas skripsi. Berilah tanda (X) pada pilihan jawaban.
Keterangan Jawaban :
• SS = Sangat setuju
• S = Setuju
• C = Cukup
• TS = Tidak setuju
• STS = Sangat tidak setuju
Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Status/Semester :
No
Pertanyaan
Pilihan Jawaban
SS S C TS STS
1.
Sikap Keterbukaan
1. Pustakawan layanan sirkulasi berkenan
menyampaikan informasi penting kepada
pengunjung perpustakaan
2. Pustakawan layanan sirkulasi menerima segala masukan dan saran dari
pengunjung perpustakaan
2.
Sikap Empati
3. Pustakawan layanan sirkulasi memahami
kebutuhan pengunjung perpustakaan
4 Pustakawan layanan sirkulasi dapat
menempatkan dirinya sebagai
pengunjung perpustakaan
Sikap Dukungan
5. Pustakawan layanan sirkulasi melakukan
96
3.
komunikasi pemustaka yang berkunjung
6. Pustakawan layanan sirkulasi membantu
memenuhi apa yang dibutuhkan
pengunjung perpustakaan
4.
Overall Satisfaction
7. Pustakawan layanan sirkulasi memberikan
kesan pertama yang baik
8. Pustakawan layanan sirkulasi memberikan
solusi kepada pemustaka dalam mencari
kebutuhannya
9. Pelayanan yang diberikan pustakawan layanan
sirkulasi cepat dan tanggap
5.
Confirmation of Expection
10.Pustakawan layanan sirkulasi memberikan
pelayanan dengan baik
11.Pustakawan layanan sirkulasi membantu
dalam memenuhi kebutuhan pengunjung
perpustakaan
6.
Comparison of Ideal
12.Ruang baca perpustakaan Fakultas Agama
Islam nyaman
13.Mencari buku di perpustakaan tidak sulit
14.Koleksi bahan pustaka di perpustakaan
Fakultas Agama Islam lengkap
15.Katalog di perpustakaan Fakultas Agama
Islam mudah digunakan
16.Jam operasional perpustakaan Fakultas
Agama Islam nyaman bagi pengunjung
97
Tabel Data Kuesioner Variabel Komunikasi Interpersonal
Respo
nden
Jenis Kelami
n Respon
den
Status/ Semest
er
Variabel
Kom _1
Kom _2
Kom _3
Kom _4
Kom _5
Kom _6
Total_ Kom
1 2 4 5 4 4 4 4 4 25
2 2 4 4 4 4 4 4 4 24
3 1 2 4 4 4 4 4 4 24
4 1 6 5 5 4 4 4 5 27
5 1 12 5 3 4 4 4 5 25
6 1 8 3 3 4 4 3 3 20
7 1 12 5 5 5 5 4 4 28
8 1 4 4 4 4 4 3 4 23
9 1 4 4 4 4 4 5 5 26
10 1 8 4 4 4 4 5 4 25
11 1 8 4 4 4 3 3 4 22
12 1 2 5 5 4 4 5 4 27
13 1 2 4 4 4 3 4 4 23
14 1 2 5 3 3 3 5 5 24
15 1 4 4 4 3 4 4 4 23
16 2 8 5 4 4 4 5 5 27
17 2 6 5 5 5 4 5 5 29
18 2 6 5 4 4 5 3 5 26
19 2 8 3 2 2 3 4 4 18
20 2 8 3 2 4 4 3 3 19
21 2 8 3 3 4 3 4 4 21
22 2 6 3 2 4 3 4 4 20
23 2 8 4 3 4 4 4 3 22
24 2 8 3 4 3 3 3 4 20
25 2 6 5 5 5 5 5 5 30
26 2 8 5 5 4 5 4 4 27
27 2 8 5 4 4 4 4 4 25
28 2 7 4 4 4 4 5 4 25
29 2 7 4 4 4 4 3 3 22
30 2 2 4 4 4 4 4 4 24
31 2 2 4 4 4 4 4 4 24
32 2 2 4 4 4 4 4 4 24
33 2 2 4 4 4 4 4 4 24
34 2 6 4 5 5 4 5 5 28
35 2 6 5 5 4 3 5 4 26
36 2 6 5 5 5 5 4 4 28
98
37 2 7 4 5 4 4 4 4 25
38 2 6 4 4 4 4 4 5 25
39 2 6 5 5 5 4 5 5 29
40 2 6 4 4 4 4 5 5 26
41 2 6 5 5 5 4 4 4 27
42 2 6 4 4 4 4 4 4 24
43 2 6 4 4 4 4 4 4 24
44 2 6 5 5 5 5 5 5 30
45 2 4 4 4 4 4 4 5 25
46 2 4 4 4 4 5 4 5 26
47 2 6 5 5 5 5 4 4 28
48 2 8 4 5 5 5 4 5 28
49 2 6 5 5 5 5 5 5 30
50 2 8 3 3 4 4 3 4 21
51 2 4 3 5 4 3 4 5 24
52 2 6 4 3 5 3 4 4 23
53 2 8 3 5 4 5 4 5 26
54 2 4 4 3 4 4 4 4 23
55 2 6 5 4 3 3 4 4 23
56 2 4 4 4 4 3 4 5 24
57 2 2 5 4 4 3 4 5 25
58 2 6 4 3 4 5 4 4 24
59 2 4 4 4 4 5 5 5 27
60 2 4 4 3 4 5 5 4 25
61 2 6 4 5 4 3 4 5 25
62 2 6 5 3 3 4 4 3 22
63 2 8 4 4 3 4 5 4 24
64 2 4 4 5 4 4 3 3 23
65 2 6 5 5 4 4 4 3 25
66 2 4 4 4 4 4 4 4 24
67 2 8 3 3 4 4 3 4 21
68 2 4 4 3 3 3 4 3 20
69 2 4 4 3 3 5 3 5 23
70 2 6 4 4 4 4 4 4 24
99
71 1 6 3 4 3 4 3 4 21
72 1 4 4 3 4 3 4 3 21
73 1 4 3 3 4 5 5 3 23
74 1 6 4 4 3 2 3 4 20
75 1 8 3 4 5 3 4 3 22
76 1 10 4 4 3 4 4 4 23
77 1 8 4 5 4 3 4 5 25
78 1 6 4 4 4 5 3 4 24
79 1 2 4 3 4 5 4 4 24
80 1 4 5 4 5 3 4 4 25
81 1 2 4 4 3 4 4 5 24
82 1 6 4 5 4 4 4 4 25
83 1 4 4 5 4 3 4 3 23
84 1 8 3 4 3 4 3 3 20
85 1 12 4 4 4 4 4 4 24
86 1 10 4 4 4 5 4 3 24
87 1 6 5 5 4 3 3 3 23
88 1 4 3 4 3 4 4 3 21
89 1 2 4 4 4 3 3 3 21
90 1 8 4 5 3 3 3 3 21
91 1 8 4 3 4 3 4 3 21
92 1 6 5 4 3 3 4 5 24
93 1 6 4 4 5 3 3 3 22
94 1 4 4 3 4 4 4 4 23
100
Tabel Data Kuesioner Variabel Kepuasan Pengunjung
Respo
nden
Jenis Kela
min
Resp
onden
Status/ Semest
er
Variabel
Kep _1
Kep _2
Kep _3
Kep _4
Kep _5
Kep _6
Kep _7
Kep _8
Kep _9
Kep _10
Total
_Kep
1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 1 2 4 5 4 5 5 3 4 3 4 4 41
4 1 6 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 48
5 1 12 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 30
6 1 8 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47
7 1 12 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 36
8 1 4 5 5 5 5 5 3 4 2 3 4 41
9 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
10 1 8 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 40
11 1 8 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 41
12 1 2 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 37
13 1 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
14 1 2 3 4 5 5 4 3 4 3 3 3 37
15 1 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 5 40
16 2 8 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 43
17 2 6 4 5 4 4 4 3 4 2 3 3 36
18 2 6 3 4 5 4 4 5 3 2 3 2 35
19 2 8 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 38
20 2 8 3 4 5 4 4 5 3 2 3 2 35
21 2 8 3 4 3 4 3 3 3 2 2 2 29
22 2 6 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 36
23 2 8 3 3 5 4 4 3 3 3 3 5 36
24 2 8 2 5 5 5 5 5 4 4 4 4 43
25 2 6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 2 8 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 40
27 2 8 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 35
28 2 7 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 31
29 2 7 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
30 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
31 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
32 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
33 2 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 49
34 2 6 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 49
35 2 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
101
36 2 6 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 44
37 2 7 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 46
38 2 6 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 43
39 2 6 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 44
40 2 6 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 47
41 2 6 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 38
42 2 6 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
43 2 6 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 45
44 2 6 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 41
45 2 4 5 5 4 5 5 5 3 3 5 5 45
46 2 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 46
47 2 6 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 45
48 2 8 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 46
49 2 6 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 36
50 2 8 5 4 3 4 3 5 4 3 4 3 38
51 2 4 4 5 3 4 3 4 4 5 3 4 39
52 2 6 5 3 4 4 4 5 5 3 4 4 41
53 2 8 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 42
54 2 4 5 4 4 3 3 5 5 4 4 3 40
55 2 6 5 5 4 4 3 3 4 3 5 5 41
56 2 4 4 5 3 3 4 4 5 5 4 3 40
57 2 2 4 4 5 3 4 4 4 5 4 3 40
58 2 6 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 41
59 2 4 4 5 3 2 4 5 4 5 4 5 41
60 2 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 5 40
61 2 6 5 3 4 4 3 3 4 4 3 3 36
62 2 6 4 3 4 3 3 5 5 5 3 5 40
63 2 8 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 45
64 2 4 4 4 4 5 5 3 3 4 5 4 41
65 2 6 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 42
66 2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 5 38
67 2 8 3 4 3 3 4 4 3 3 5 4 36
68 2 4 5 4 3 3 4 2 3 4 5 4 37
69 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 5 37
102
70 2 6 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 36
71 1 6 3 3 4 5 3 4 3 4 5 5 39
72 1 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 39
73 1 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 4 40
74 1 6 5 4 4 5 4 4 3 4 5 3 41
75 1 8 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 40
76 1 10 4 4 5 3 3 3 4 4 4 5 39
77 1 8 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4 44
78 1 6 4 4 5 5 4 3 3 3 4 4 39
79 1 2 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 42
80 1 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 40
81 1 2 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 41
82 1 6 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 41
83 1 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 5 36
84 1 8 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 40
85 1 12 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 41
86 1 10 4 5 4 3 4 4 4 5 4 3 40
87 1 6 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 40
88 1 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 41
89 1 2 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 40
90 1 8 4 5 3 4 3 5 3 4 4 5 40
91 1 8 4 3 4 5 4 3 4 5 4 4 40
92 1 6 4 5 3 4 3 2 4 5 5 5 40
93 1 6 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 41
94 1 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 41
103
Tabel Hasil Uji Validitas Variabel Komunikasi Interpersonal
Correlation
Kom
1 Kom
2 Kom
3 Kom
4 Kom
5 Kom
6 Total_kom
Kom1 Pearson Correlation
Sig. (2tailed)
1
.439
**
,000 .305
**
,003
,138
,183 .342
**
,001 .284
**
,006 .666
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94
Kom2 Pearson Correlation
Sig. (2tailed) .439**
,000
1
.382
**
,000
,135
,193
,174
,093 .251
*
,015 .662
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94
Kom3 Pearson Correlation
Sig. (2tailed) .305**
,003 .382
**
,000
1
.286
**
,005 .250
*
,015
,155
,137 .620
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94
Kom4 Pearson Correlation
Sig. (2tailed)
,138
,183
,135
,193 .286
**
,005
1
.211
*
,041 .204
*
,048 .536
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94
Kom5 Pearson Correlation
Sig. (2tailed) .342**
,001
,174
,093 .250
*
,015 .211
*
,041
1
.412
**
,000 .622
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94
Kom6 Pearson Correlation
Sig. (2tailed) .284**
,006 .251
*
,015
,155
,137 .204
*
,048 .412
**
,000
1
.623
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94
Total
_kom Pearson Correlation
Sig. (2tailed) .666**
,000 .662
**
,000 .620
**
,000 .536
**
,000 .622
**
,000 .623
**
,000
1
N 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is signif icant at the 0.01 level (2tailed). *. Correlation is signif icant at the 0.05 level (2tailed).
104
Tabel Uji Validitas Variabel Y Kepuasan Pengunjung
Correlations
Kep1 Kep2 Kep3 Kep4 Kep5 Kep6 Kep7 Kep8 Kep9 Kep10
Kepuasan
Pemustaka
Kep1 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
1
.250*
,015
,103
,322
,187
,072
.277**
,007
,107
,303
.438**
,000 .300
**
,003 .271
**
,008 .245
*
,017 .596
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep2 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
.250*
,015
1
.239*
,020
,171
,099
.307**
,003
,033
,753
,202
,050
,159
,125
,135
,196
,111
,286
.484**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep3 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
,103
,322
.239*
,020
1
.423**
,000 .424
**
,000
,079
,451
.230*
,026
,043
,684
-,066
,526
,019
,859
.458**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep4 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
,187
,072
,171
,099
.423**
,000
1
.503**
,000 -,010
,924 -,032
,761 -,109
,296
,098
,346
,110
,291
.416**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep5 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
.277**
,007 .307
**
,003 .424
**
,000 .503
**
,000
1
,162
,119
,178
,086
,025
,809
,149
,153
.206*
,046 .589
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep6 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
,107
,303
,033
,753
,079
,451
-,010
,924
,162
,119
1
.304**
,003
,044
,672
,057
,586
,127
,222
.377**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep7 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
.438**
,000
,202
,050
.230*
,026 -,032
,761
,178
,086
.304**
,003
1
.487**
,000
,175
,091
.226*
,029 .623
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep8 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
.300**
,003
,159
,125
,043
,684
-,109
,296
,025
,809
,044
,672
.487**
,000
1
.500**
,000 .391
**
,000 .584
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kep9 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
.271**
,008
,135
,196
-,066
,526
,098
,346
,149
,153
,057
,586
,175
,091
.500**
,000
1
.411**
,000 .536
**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
105
Kep10 Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
.245*
,017
,111
,286
,019
,859
,110
,291
.206*
,046
,127
,222
.226*
,029 .391
**
,000 .411
**
,000
1
.561**
,000
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Kepuasan
Pemustaka Pearson Correlation
Sig.
(2tailed)
.596**
,000 .484
**
,000 .458
**
,000 .416
**
,000 .589
**
,000 .377
**
,000 .623
**
,000 .584
**
,000 .536
**
,000 .561
**
,000
1
N 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
*. Correlation is
significant at
the 0.05 level
(2tailed).
**. Correlation is
significant at
the 0.01 level
(2tailed).
106
Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
N
Taraf
Signifikansi N
Taraf
Signifikansi N
Taraf
Signifikansi
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330
5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317
6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306
7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,22 0,286
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270
11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263
12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194
16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097
22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,061
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineke Cipta,
2013), h. 402.
107
Tabel Nilai-Nilai t Hitung
df 0,25 0,1 0,05 0,025 0,01 0,005 0,001
0,5 0,2 0,1 0,05 0,02 0,01 0,002
81 0,67753 1,29209 1,66388 1,98969 2,37327 2,63790 3,19392
82 0,67749 1,29196 1,66365 1,98932 2,37269 2,63712 3,19262
83 0,67746 1,29183 1,66342 1,98896 2,37212 2,63637 3,19135
84 0,67742 1,29171 1,66320 1,98861 2,37156 2,63563 3,19011
85 0,67739 1,29159 1,66298 1,98827 2,37102 2,63491 3,18890
86 0,67735 1,29147 1,66277 1,98793 2,37049 2,63421 3,18772
87 0,67732 1,29136 1,66256 1,98761 2,36998 2,63353 3,18657
88 0,67729 1,29125 1,66235 1,98729 2,36947 2,63286 3,18544
89 0,67726 1,29114 1,66216 1,98698 2,36898 2,63220 3,18434
90 0,67723 1,29103 1,66196 1,98667 2,36850 2,63157 3,18327
91 0,67720 1,29092 1,66177 1,98638 2,36803 2,63094 3,18222
92 0,67717 1,29082 1,66159 1,98609 2,36757 2,63033 3,18119
93 0,67714 1,29072 1,66140 1,98580 2,36712 2,62973 3,18019
94 0,67711 1,29062 1,66123 1,98552 2,36667 2,62915 3,17921
95 0,67708 1,29053 1,66105 1,98525 2,36624 2,62858 3,17825
96 0,67705 1,29043 1,66088 1,98498 2,36582 2,62802 3,17731
97 0,67703 1,29034 1,66071 1,98472 2,36541 2,62747 3,17639
98 0,67700 1,29025 1,66055 1,98447 2,36500 2,62693 3,17549
99 0,67698 1,29016 1,66039 1,98422 2,36461 2,62641 3,17460
100 0,67695 1,29007 1,66023 1,98397 2,36422 2,62589 3,17374
101 0,67693 1,28999 1,66008 1,98373 2,36384 2,62539 3,17289
102 0,67690 1,28991 1,65993 1,98350 2,36346 2,62489 3,17206
103 0,67688 1,28982 1,65978 1,98326 2,36310 2,62441 3,17125
104 0,67686 1,28974 1,65964 1,98304 2,36274 2,62393 3,17045
105 0,67683 1,28967 1,65950 1,98282 2,36239 2,62347 3,16967
106 0,67681 1,28959 1,65936 1,98260 2,36204 2,62301 3,16890
107 0,67679 1,28951 1,65922 1,98238 2,36170 2,62256 3,16815
108 0,67677 1,28944 1,65909 1,98217 2,36137 2,62212 3,16741
109 0,67675 1,28937 1,65895 1,98197 2,36105 2,62169 3,16669
110 0,67673 1,28930 1,65882 1,98177 2,36073 2,62126 3,16598
111 0,67671 1,28922 1,65870 1,98157 2,36041 2,62085 3,16528
112 0,67669 1,28916 1,65857 1,98137 2,36010 2,62044 3,16460
113 0,67667 1,28909 1,65845 1,98118 2,35980 2,62004 3,16392
114 0,67665 1,28902 1,65833 1,98099 2,35950 2,61964 3,16326
115 0,67663 1,28896 1,65821 1,98081 2,35921 2,61926 3,16262
116 0,67661 1,28889 1,65810 1,98063 2,35892 2,61888 3,16198
117 0,67659 1,28883 1,65798 1,98045 2,35864 2,61850 3,16135
118 0,67657 1,28877 1,65787 1,98027 2,35837 2,61814 3,16074
119 0,67656 1,28871 1,65776 1,98010 2,35809 2,61778 3,16013
120 0,67654 1,28865 1,65765 1,97993 2,35782 2,61742 3,15954
Sumber : Junaidi, Table t (d.f = 1 – 200 ). Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. 2010.
http://repository.unja.ac.id/209/. Diakses 10 Februari 2020
108
Surat Kunjungan Penelitian
109
Surat Dosen Pembimbing Skripsi
110
Surat Pergantian Judul Lampiran
Jakarta, Januari 2020
Kepada Yth,
Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan
Fakultas Adab dan Humaniora
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalammu’alaikum Wr. Wb.
Bersama ini Saya
Nama Pembimbing : Parhan Hidayat, M.Hum
Nama Mahasiswa : Mustahdi
NIM : 1113025100116
Dengan ini meberitahukan tentang perubahan judul skripsi mahasiswa bersangkutan.
Judul Awal : Perspektif Pemustaka Terhadap Komunikasi Pustakawan Di
Perpustakaan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Jakarta
Judul Baru : Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pustakawan Layanan Sirkulasi
Terhadap Kepuasan Pengunjung Di Perpustakaan
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta
Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya diucapkannya
terimakasih.
Wassalam
Dosen Pembimbing Skripsi
Parhan Hidayat, M.Hum
111
Mustahdi, lahir di Cirebon, 27 Juli 1995. Anak kelima dari 7
bersaudara, dari pasangan Bapak M.Ridwan (Alm) dan Ibu
Hamimah. Penulis menyelesaikan pendidikan di SDN 3
Mertapada Kulon Cirebon (2007), MTs NU Putra 1 Cirebon
(2010), MAN Buntet Pesantren Cirebon yang sekarang berubah
namanya menjadi MAN 3 Cirebon (2013). Pada tahun 2013 penulis melanjutkan
pendidikan jenjang perguruan tinggi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (S1) Program
Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora. Menyelesaikan studinya
dengan menulis skripsi berjudul ― Pengaruh Komunikasi Interpersonal Pustakawan
Layanan Sirkulasi Terhadap Kepuasan Pengunjung Perpustakaan Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta”. Penulis pernah melaksanakan Praktek
Kerja Lapangan di Perpustakaan Utama Universitas Pamulang dan melaksanakan KKN
(Kuliah Kerja Nyata) di Desa Cikareo, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang,
Provinsi Banten selama satu bulan.