interpersonal skills
TRANSCRIPT
1
Interpersonal Skills
2
Interpersonal Skills ?Key interpersonal skills
A B
ListeningGoal setting
Providing feedback
Empowering people
Coaching Interviewing
Persuading Politicking
Running meetings Resolving conflictsnegotiating Building teams
(Stephen P. Robbins,1989)
3
I. Listening (mendengarkan)
Penelitian oleh Crocker, 1978 menemukan fakta bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian besar menempatkan “listening” diurutan teratas,
sebagai syarat manajer yang berhasil Hearing Vs. Listening
Hearing – mendengar suaraListening – menangkap makna dari suara yang kita
dengar. Listening requires paying attention, interpreting, and remembering sound stimuli.
4
Active Vs. Passive ListeningMendengarkan secara pasif, menempatkan diri
kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.
Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang dikemukakan pembicara.
5
Empat tuntutan “active listening”
intensitas
Kemauan memperoleh
informasilengkap
menerima
empati
Active Listening
(Rogers & Farson, 1976)
6
Active listeners
speaker
Words
Eyemovement
Facialexpressions
Bodyposture
Handgestures
Emotions
ears
eyes
mind
listen with their:
7
Pendengar yang efektif
1. Make eye contact
2. Exhibit affirmative head nods and appropriate facial expression
3. Avoid distraction actions or gestures
4. Ask questions
5. Paraphrase
6. Avoid interrupting the speaker
7. Don’t over-talk
8
1. Kontak mata
Bagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?. Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan. Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda.
9
2. Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh perhatianPendengar yang efektif menaruh minat atas
apa yang sedang diucapkan orang lain dengan memberikan tanda “nonverbal”.
Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi duduk ke arah pembicara, dan lain sebagainya.
10
3. Cegah tindakan atau gerakan yang berkesan negatif
Ketika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang lain, jangan terlampau sering melihat atau melirik ke arah jam, memainkan pinsil, membuka-buka halaman buku, atau mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan isi pembicaraan. Tindakan-tindakan tersebut mengesankan bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang sedang diutarakan pembicara.
11
4. Ajukan pertanyaan
Pendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya, dan lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perilaku ini memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar-benar mendengarkan.
12
5. Uraikan apa yang didengar dengan kata-kata sendiri
Misalnya : “Anda mengatakan …..(kata-kata pembicara) “ “Apakah itu artinya adalah …….. (kata-kata anda sendiri) ?” Ada dua alasan perilaku ini ditampilkan.
Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-baik isi pembicaraan.
Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah mentafsirkan kata-kata pembicara.
13
6. Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraan
Beri kesempatan kepada pembicara untuk menyelesaikan isi pembicaraannya. Setelah itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar.
Biasakan untuk bersabar mendengarkan pembicaraan orang lain.
14
7. Jangan terlalu banyak bicara
Memang, sebagian besar kita lebih suka mengemukakan gagasan kita ketimbang harus mendengarkan gagasan orang lain. Namun ketika kita sedang dalam posisi sebagai pendengar yang baik, tahanlah untuk tidak banyak bicara.
15
II. Providing feedback (memberikan umpan balik)
Umpan balik ??Setiap bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui
dampak perilakunya terhadap anda atau orang lain
16
Feedback positif dan negatif
Umpan-balik positif lebih bisa diterima daripada yang negatif. Hal ini bisa dipahami karena sebagian besar manusia lebih menyukai “good news” ketimbang “bad news”.
Agar umpan balik negatif bisa diterima, maka utarakan seobyektif mungkin disertai oleh informasi atau data lain yang mendukung.
17
Beberapa tips pemberian umpan balik
1. Fokuskan pada perilaku yang spesifik. Hindarkan kalimat seperti ini : “
Perilakumu sangat jelek” atau “Saya sangat terkesan pada pekerjaan anda”.
Lebih baik jika kita katakan : “Kemarin Anda terlambat sepuluh menit” atau
“Laporan keuangan yang Anda susun mudah dimengerti”
18
2. Jaga agar tetap bersifat “impersonal”.Upayakan, walau anda dalam situasi marah
sekali pun, jangan mengkritik kepribadian seseorang. Mis: “Dasar pemalas, pembohong” atau kata-kata yang
menunjukan sifat seseorang. Lebih baik kritik tindakannya Mis. : “Dalam satu minggu ini Anda sudah dua hari tidak masuk tanpa pemberitahuan”
19
3. Segera Umpan-balik akan sangat bermakna bagi
pihak penerima, jika dilakukan segera setelah perilaku tertentu ditampilkan.
Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan atas
pelanggaran yang dilakukan seseorang
4. Dimengerti Pihak yang diberi umpan balik harus
mengerti isi dari umpan balik yang dilontarkan kepadanya
20
III. Persuading - Membujuk
Definisi : Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang
dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak
seseorang tadi.
a bPlease ….dong
21
Strategi Membujuk Ada tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk seseorang
untuk melakukan sesuatu.2. Kredibilitas
(anda bisa dipercaya)2. Nalar
(isinya masuk akal)3. Sentuhan emosional
(memunculkan perasaan suka)
22
Taktik pembujukan1. Memberikan kemudahan secara aktif (active
facilitative) . Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan.
2. Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative) . Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar menunggu, memberikan kesempatan berpikir.
23
Ketrampilan membujuk
1. Bangun kredibilitasKembangkan pengetahuan anda di bidang
pekerjaan yang memerlukan bantuan orang lain.
Jaga hubungan dekat dan akrabSajikan informasi yang dapat diandalkan.
Kembangkan rasa saling percayaLakukan presentasi yang dinamis
Minta bantuan pihak ketiga
24
2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksana
Kita harus berasumsi bahwa pihak yang akan kita bujuk adalah orang yang pintar
dan dewasa. Jangan meremehkannya. Hormat, sopan, dan bijak.
3. Jelaskan dengan baik maksud kitaKita harus mengerti sekali sekali apa yang
kita inginkan. Persiapkan dan pelajari secara cermat apa yang menjadi tujuan kita
yang sebenarnya.
25
4. Sajikan bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita.
Kita harus mampu menjelaskan mengapa permintaan kita penting, dengan cara memberikan
bukti yang mendukung
5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang yang kita bujuk.
Jika orang yang kita bujuk termasuk orang yang cerdas dan rasional, alasan yang harus
dikemukakan juga harus bisa logis (diterima oleh akal)
26
6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk.
Kita harus memperrtimbangkan keuntungan apa yang bisa diperoleh pihak yang
kitabujuk, jika dia bersedia memenuhi permintaan kita.
7. Sentuh aspek emosionalnyaKadang alasan rasional dan obyektif belum
cukup, maka sentuh hal-hal yang bisa membangkitkan luapan emosi pihak yang
kita bujuk
27
IV. Resolving Conflicts
3 pemikiran tentang konflik.2. Pandangan Tradisional : semua bentuk konflik
harus dihindarkan.3. Pandangan “Human Relations” : konflik adalah
sesuatu yang natural yang senantiasa ada dalam semua kelompok dan organisasi, tidak bisa dihindari – bahkan positif – diterima.
4. Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya merupakan kekuatan positif, bahkan sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja kelompok. – diciptakan.
28
Jenis konflik
1. Functional Conflict : Conflict that supports the goals of the group and improves its performance. – viable, self-critical, innovative.
2. Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders group performance – disruptive, chaotic, uncooperative
29
Conflict and Unit Performance
Low
Disruptive
Chaotic
Uncooperative
Dysfunctional High C
High
Viable
Self-critical
innovative
Functional Optimal B
Low
Apathetic
Stagnant
Non-responsive to change
Lack of new ideas
Dysfunctional
Low
or
noneA
Unit Performance
Outcome
Unit’s Internal Characteristics
Type of Conflict
Level of
Conflict
Situation
30
Level of conflict and Unit Performance
Level of conflictLow High
High
Unit Performance
A B COptimal
31
Gaya menghadapi konflik
1. Kronfontatif / agresif /
I win, you lose
2. Asertif / persuasif / kolaborasi
I win, you win
3. Koperatif / konsiliasi.
I lose , you lose
4. Menghindar / akomodasi
I lose, you win
32
33
Suatu metode mengelola diri untuk mencapai tujuan
hidup tertentu
34
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang
telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(QS. Al Hasyr : 18)
35
“Barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemaren, maka ia celaka.
Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemaren, maka ia merugi. Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari
kemaren, maka ia beruntung”
“Sesungguhnya amal itu terletak pada hasil akhirnya”
(Al Hadits)
36
Gagal Sukses
Kebetulan
SuksesBerhasil
Tidak Berhasil
MerencanakanTidak
Merencanakan
37
Metode manajemen diri tergantung dari ideologi/keyakinan seseorang
Kebanyakan metode manajemen diri bersumber dari barat dan bersifat duniawi
38
Manajemen diri semestinya mencontoh
pada diri Nabi Muhammad saw
Nabi Muhammad saw bukan hanya
teladan dalam perbuatan tertentu (parsial),
tapi juga teladan dalam manajemen diri
(holistik)
39
Pertumbuhan
Pencarian Jati Diri
Pembentukan Jati Diri
Pengembangan Jati Diri
Pewarisan Jati Diri
40
DependenceKebiasaan
FollowerPeran
Adversity QuotientKecerdasan
Pertumbuhan fisik dan Kepercayaan Diri
Aktivitas
41
PT + PP x A = SC
Keterangan :PT = Positive ThinkingPP = Potential PowerA = ActionSC = Self Confedence
42
IndependenceKebiasaan
SupervisorPeran
Creativity QuotientKecerdasan
Pencarian Konsep DiriAktivitas
43
I + TE + BR = C
Keterangan :I = ImaginationTE = Try and ErrorBR = Breaking of RulesC = Creativity
44
IndependenceKebiasaan
ManagerPeran
Spritual QuotientKecerdasan
Manajemen Waktu dan Tarbiyah Jama’iyah
Aktivitas
45
nT = TM
M + T
Keterangan :nT = jumlah waktuM = MissionT = Target (dalam setiap peran hidup)TM = Time Management
46
InterdependenceKebiasaan
LeaderPeran
Emotional QuotientKecerdasan
Pelayanan Masyarakat dan Tarbiyah Dzatiyah
Aktivitas
47
REKENING SETORAN
KREDITDEBET
REKENING SETORANSAYA TERHADAP FULAN
KREDITDEBET
REKENING SETORANFULAN TERHADAP SAYA
48
CONTOH SETORAN
Membantu orang lainMemenuhi JanjiMeminta maafMengucapkan terima kasihMendengarkan dengan empatiMemberikan/meminjamkan sesuatuDll
49
InterdependenceKebiasaan
MasterPeran
Intelectual QuotientKecerdasan
Pendelegasian dan Regenerasi
Aktivitas
50
Sangat Sukses
Sukses
Cukup Sukses
Kurang Sukses
Rutin
Temporer
Rutin
Temporer
Banyak
Sedikit
Kecil
Sangat Sukses
Sukses
Sukses
Cukup Sukses
Rutin
Rutin
Temporer
Banyak
Sedikit
Besar
Nilai SuksesWaktu
Banyaknya
Orang yang Menerima
Nilai Sumbangan
Temporer
51
Pertumbuhan
Pencarian Jati Diri
Pembentukan Jati Diri
Pengembangan Jati Diri
Pewarisan Jati Diri
52
Selalu berubah semakin baik menuju pada warisan bermakna
Secara periodik membuat rencana/peta hidup
Melakukan tarbiyah zatiyah, bukan hanya tarbiyah jama’iyah
Kunci manajemen diri adalah ketekunan
53
90% kesuksesan ditentukan oleh ketekunan
• Rasulullah saw 13 tahun berda’wah (periode Makah) tanpa hasil yang nyata• Umar bin Khatab ra rajin menjaga sholat malamnya• Zaid bin Tsabit ra teliti dalam mencatat Al Qur’an • Abu Amru bin Ala ‘Al Bashri (Tabi’in) meninggal usia 74 tahun. Buku yang ditulisnya memenuhi rumahnya hingga hampir mencapai atap• Tafsir yang ditulis Abu Bakar Ibnu Al Arabi (Anwarul Fajr) mencapai 80.000 halaman. Kitab ini dikenal dan ada di perpustakaan Istambul, Turki.
54
Tekun adalah buah dari keyakinan dan harapan
# Ibnu Taimiyah meninggalkan 300 judul karangan dari berbagai disiplin ilmu# Imam Al Baihaqi menulis 1000 juz buku yang bernilai tinggi dalam waktu 30 tahun# Imam Al Alusi seorang ahli tafsir. Beliau mengajar 24 pelajaran dalam sehari, pada saat sibuk mengajar 13 pelajaran sehari. # Al Mundziri selalu dilihat tetangganya di tengah malam sedang sibuk dengan ilmu dan ibadah. Tidak pernah keluar dari komplek sekolah kecuali untuk sholat Jum’at.
55
Bagaimana agar tekun?
Jaga keikhlasan
Bakar ‘perahu’ Anda
Yakini Anda sudah tertinggal
Visualisasi tujuan
Hidupkan ‘alarm’ pikiran Anda
Ceritakan keinginan Anda
56
Hasan Al Banna :
“Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakikat kemanusiaaan di tengah
manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan dan kehidupan yang baik
bagi tanah air di wawah naungan Islam yang hanif.
Akulah lelaki bebas yang telah mengetahui rahasia wujudnya, maka ia pun berseru, “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah, Rob semesta alam
yang tiada sekutu baginya. Kepada yang demikian itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang
yang berserah diri.”
Inilah aku. Dan kamu, kamu sendiri siapa?”
Nasib seseorang tidak akan berubah kecuali orang itu
sendiri yang memiliki keinginan untuk merubah
nasibnya sendiri. Demikian juga dengan kaum dan tim
Kerugian besar bagi mereka yang tidak mampu melakukan
perubahan
Moment WisudaNilai ,CumlaudeSiapa saja yang BerbahagiaBagaimana RasanyaHabis itu mau kemana ?
Mengembangkan Motivasi ambillah selalu ada 3 Langkah
TargetReason To DoHow , Bagaimana
Komunikasi Interpersonal
Proses Pertukaran Pesan dan terjadi efek yang di inginkan serta ada
umpan balik
Connect ( Nyambung )Get The SAME
Skill Communication
Power Communication
Personal Skill Comunication
GET THE SAME
1. CHANNEL 2. CHEMICAL
Ketrampilan Komunikasi
OBSERVATION SKILL LISTENING SKILL READING SKILL WRITING SKILL SPEAKING SKILL
KOGNITIF ( Menyentuh Pikir )AFEKTIF (Menyentuh Rasa )KONATIF ( BerEFECK Perilaku )
JUNDI POWER COMMUNICATION
Manajemen Waktu dalam Pengembangan Diri
Manajemen KOMPASManajemen JAM
KOMPAS( Mengatur arah/Visi Kita )
Manajemen JAM( Mengatur Waktu, Agenda,
Kalender yang ada )
Kunci Manajemen Waktu
Jadikan yang Penting
Menjadi Tidak mendesak
Jendela Waktu
Tidak Penting
Tidak MendesakPenting
Tidak Mendesak
Tidak Penting
Mendesak
Penting
Mendesak
Waktu dan Pengembangan DiriWaktu dan Pengembangan Diri
Mari bercermin kepada kebesaran orang orang yang bisa melakukan
percepatan diri
( Akselerasi )
Kenapa Kita Sering Kenapa Kita Sering kehilangan Momentumkehilangan Momentum
Kurang PekaKurangnya PengetahuanTidak proaktif Bukan Tipe Climbers ( Suka
Akselerasi Vertikal )
Mari Kita Tiru Kebiasaan para pahlawan
Berpikir lebih cepat
Bekerja sebelum orang lain bekerja
Beraktifitas lebih lama dari orang biasa
Mengurangi jam – jam santainya
Mengurangi waktu tidurnya
Memberdayakan semuanya
Problem Solving
Kemampuan Menyelesaikan Masalah yang dihadapi
COPING : Kemampuan diri menyelesaikan masalah serta menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi serta permasalahan
1. Teknik Fish bone sebagai Self Katarsis ( Curhat Diri )Teknik Pohon Masalah KIAT SUKSES
2 Teknik Problem Solving
Analisis Pohon
Pohon harapanPohon MasalahPohon Solusi
5 Kunci Sukses Sejati
1. Keseimbangan hidup2. Memberikan manfaat bagi orang lain3. Konsisten menuju cita-cita (fokus)4. Kemenangan-kemenangan kecil5. Akhir yang baik
= Seleksi tujuan hidup
= Urutkan prioritas kegiatan
= Komitmen pada pelaksanaan
= Sinergikan dengan orang lain
= Ekspresikan dengan kreatif
= Serahkan hasilnya pada Tuhan
S
U
K
S
E
S
KIAT SUKSES
78
MENUMBUHKANKECERDASAN EMOSIONAL
7979
LAPISAN KEPRIBADIANLAPISAN KEPRIBADIAN
80
Setiap orang memiliki “KECERDASAN” dasariah, yakni untuk bertahan hidup (living values).
Nilai kehidupan itulah yang membuat setiap orang (individu) mampu bertahan hidup dan bertumbuh menjadi dewasa.
Bahkan dalam diri hewan sekalipun, nilai kehidupan itu telah ditanam oleh PENCIPTA berupa “naluri kehidupan”
81
Dalam filem ini, kita akan menyaksikan bagaimana “Akar Kecerdasan Emosional” itu tertanam dalam kodrat setiap makhkuk (seperti hewan) sekalipun. Mereka mampu berempati pada sesamanya yang membutuhkan bantuan. Mereka cerdas secara emosional.
82
Dalam filem berikut ini, kita akan menyaksikan bagaimana setiap anak burung, didorong oleh naluri kehidupan yang ada di dalam dirinya, saling berbagi satu dengan yang lain.
Demikian mereka bisa bertumbuh, kuat dan menjadi dewasa…
83
Setiap Anak, lahir ke dunia ini…
Dengan membawa nilai-nilai kehidupan…
Setiap anak, pada dasarnya sangat jujurjujur… … mempunyaimempunyai rasarasa keadilan… keadilan… penuhpenuh kasihkasih sayang,sayang, … … yang ditanam oleh PENCIPTA di dalam kodrat setiap orang.
Setiap orang dilengkapi oleh POTENSI bawaan (untuk berpikir, merasa & mampu berprilaku) baik …
84
Namun demikian, …Namun demikian, …
Bagaimana seorang anak Bagaimana seorang anak mengembangkan watak mengembangkan watak suka suka berbohong… perilaku-perilaku berbohong… perilaku-perilaku negatif (seperti suka marah, negatif (seperti suka marah, mengamuk, keras kepala, suka mengamuk, keras kepala, suka mengejek dan memukul mengejek dan memukul temannya…?)temannya…?)
Apakah ini karakter bawaan?Apakah ini karakter bawaan?
85LIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNERLIMA SISTEM EKOLOGI MENURUT BRONFENBRENNER
86
Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi bagian dari kepribadian…
87
Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan-
pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan
kepribadian
88
Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri anak, melalui pengalaman langsung (baik di rumah, pun di
sekolah)
Hingga anak memiliki kepekaan (etika)misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan
mengatakan minta tolong…”
Membuang sampah, selalu pada tempat sampah
89
90
KemarahanKekecewaan
Om
elan
Kekerasan
Tu
du
han
Hukuman
Rasa bersalah
* *
**
**
*
Rekaman bawah sadar yang negatif, menyebabkan seseorang gelisah, tidak bisa konsentrasi dan tidak bisa berpikir alternatif. Makanya anak yang sering ditegur, menjadi suka bingung dan pelupa. Orang yang lagi emosi tidak bisa berpikir jernih… dan menjadi tidak perduli lagi dengan dirinya sekalipun.
91
SUASANA PENUHPerhatian PenghargaanPositifAman
Mempermalukan Menakuti
MengancamMenghukum
SUASANA YG
92DENGAN KONSISTEN MELAKUKAN PEMBIASAAN PERILAKU
BERBASIS NILAI KEHIDUPAN DALAMKELUARGA
SEKIAN DAN…
TERIMAKASIH
93
Membentuk KARAKTER Positif
94
Bagaimana respons Anda jika berada dalam situasi ini?
Ardi baru saja memecahkan hiasan milik ibunya, sedangkan saat itu tidak ada sama sekali yang melihat…
Ifa naik angkot ke sekolah dan memberi uang kepada pak supir…
Joko sedang letih sekali dan memutuskan naik bis AC. Ia dapat tempat duduk yang terakhir. Ternyata setelah dirinya duduk ada seorang wanita muda yang naik dan harus berdiri di atas bis itu….
95
RESPONS ANDA MENUNJUKKAN
KARAKTER ANDA SESUNGGUHNYA
96
Kasus 1Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman-teman selalu menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak Lemot. Namun di rumah, Ortunya tetap memperlakukannya dengan patut. Suatu saat ketika ia sedang berjalan dengan ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan gandengan tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia melihat ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah truk sekolah. Edo secara refleks menghentikan mobil yang tengah berjalan dengan kecepatan yang lumayan itu dan buru-buru menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan orang lain di sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang aman seraya berbicara dengan sang kucing untuk hati-hati di jalan
97
Kasus 2Ryan dikenal sebagai anak yang berprestasi dan cerdas. Ibunya selalu memaksa dirinya untuk selalu belajar setiap waktu. Sebagai kompensasinya, Ryan diberi fasilitas belajar yang lengkap di dalam rumahnya. Salah satunya internet yang dimaksudkan sebagai sarana media informasi. Akhir-akhir ini ibunya sering mendapati Ryan bangun di tengah malam karena lampu kamarnya yang terus menyala. Ketika diperiksa di kamar ternyata Ryan sedang asyik berdoa dan sujud di atas sajadah. Ibunya bersyukur akan hal ini. Tapi lama kelamaan penasaran juga. Suatu malam, saat Ryan juga bangun, tak sengaja ibunya mengintip dari lubang kunci. Apa yang terjadi? Didapati ibunya, terdapat sajadah tergelar dan Al quran di atas sajadah, tidak berapa jauh dari komputer. Dan didapati juga, Ryan sedang asyik melihat SITUS PORNO
98
Apa itu KARAKTER??
Respons langsung seseorang terhadap suatu situasi secara sadar
Tidak dipengaruhi oleh stimulan dari luar (external) tetapi muncul dari dalam diri (internal)
99
Pengajaran KARAKTER
Pengayaan HEARTPengayaan HANDPengayaan HEADPengayaan HEALTH (selimut akan seluruh
pengayaan di atas)
100
2 Model Pendidikan KARAKTER
STERILISASI = anak dijauhkan dari realitas. Selalu mengatakan “jangan” Tidak efektif dan menjadikan anak munafik
IMUNISASI = anak didekatkan kepada realitas. Diberikan pemahaman konsekuensi Anak kokoh dalam berbagai situasi.
101
Aspek KARAKTER
Knowledge ThinkingAttitude FeelingSkill Doing
102
Tahapan Pembentukan
ERASING (jika buruk)
SEEING COPYING RECORDING (jika
baik)
103
Metode Pembentukan KARAKTER
1. Curiousity : timbulkan rasa ingin tahu anak
2. Share : ajak berdiskusi
3. Planning : apa yang akan dilakukan
4. Action : anak melakukan rencana yang disusun
5. Reflection : anak mengevaluasi apa yang telah ia lakukan
104
Kiat Mengajarkan Karakter Ajak anak melihat di sekitarnya dan ajak ia berpikir Tanyakan kepada anak jika ia berada dalam situasi sebagai
pelaku sesuai dengan apa yang dilihatnya Manfaatkan Golden Opportunity Ajari anak keahlian yang menunjang karakter Minta anak untuk melakukan suatu pekerjaan atau
perbuatan sesuai kemampuannya Biasakan anak melakukan perbuatan atau pekerjaan
tersebut secara konsisten Orang tua atau pendidik sekali-kali perlu terlibat dalam
kegiatan anak Berikan teladan yang baik setiap waktu
105
Mengenal 20 karakter dasar
Para ahli telah menjabarkan setidaknya ada 20 karakter dasar yang sangat dibutuhkan oleh anak
demi kesuksesannya di masa depan, di antaranya :
Empati PeduliSuka
menolong
Hormat Setia
Sopan Bijak Percaya diri Berani Semangat
Inspiratif HumorisTanggung
jawab Adil Sabar
Jujur Disiplin Kerjasama Mandiri Toleran