pengaruh kapabilitas apip, jumlah apip dan anggaran ...digilib.unila.ac.id/59690/2/tesis tanpa bab...

65
PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG APIP TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH (Tesis) Oleh : ANTARIKSA PUTRA NEGARA MAGISTER ILMU AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIPDAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG APIPTERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH DAERAH

(Tesis)

Oleh :ANTARIKSA PUTRA NEGARA

MAGISTER ILMU AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

ABSTRAK

PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DANANGGARAN BELANJA LANGSUNG APIP TERHADAP

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

Oleh

Antariksa Putra Negara

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) dalamPeraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 merupakan suatu prosespengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja penyelenggaraanpemerintahan daerah dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja. EKPPDini dilaksanakan secara terukur, dengan melibatkan beberapa Kementerian/LPNKterhadap Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk mengukur kinerja penyelenggaraanpemerintahan. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) selaku auditorinternal pemerintah memiliki tugas melakukan pembinaan dan pengawasan dalampenyeleggaraan pemerintah daerah. Sejalan dengan reformasi birokrasi yangbergulir saat ini, perkembangan jasa yang diharapkan dapat diberikan oleh APIPsebagai auditor internal pemerintah mengalami peningkatan yang luar biasa. Peransebagai watch dog yang selama ini menjadi ciri khas unit pengawasan internaltelah mengalami pergeseran dan perluasan menjadi konsultan dan katalis bagiorganisasi sektor publik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empiriksejauh mana pengaruh APIP yaitu tingkat kapabilitas APIP, jumlah APIP dananggaran belanja langsung APIP terhadap Kinerja Penyelenggaraan PemerintahDaerah.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak mendukung hipotesis yangmenyatakan bahwa tingkat kapabilitas APIP dan Jumlah APIP pengaruh positifterhadap kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, sedangkan hasil penelitianini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa Anggaran Belanja LangsungAPIP berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahdaerah.

Kata kunci: EKPPD, Kapabilitas APIP, APIP, Anggaran Belanja Langsung

Page 3: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

ABSTRACT

EFFECT OF APIP CAPABILITY, NUMBER OF APIPS ANDDIRECT EXPENDITURE BUDGET OF APIP TOWARDS THE

PERFORMANCE OF LOCAL GOVERNMENTADMINISTRATION

By

Antariksa Putra Negara

Performance Evaluation of Local Government Administration (EKPPD) inGovernment Regulation Number 6 of 2008 is a systematic process of collectingand analyzing data on the performance of regional government by using aperformance measurement system. The EKPPD was carried out measurably,involving several Ministries / LPNKs of Provinces, Regencies, and Cities tomeasure the performance of government administration. The Government InternalOversight Apparatus (APIP) as the internal auditor of the government has the taskof providing guidance and supervision in the management of local government. Inline with the current bureaucratic reforms, the development of services that areexpected to be provided by APIP as a government internal auditor has increasedtremendously. The role as a watch dog that has been a hallmark of the internalcontrol unit has experienced a shift and expansion into a consultant and catalystfor public sector organizations. This study aims to find empirical evidence of theextent of the influence of APIP, namely the capability of APIP, the number ofAPIP and the APIP direct expenditure budget on the Performance of LocalGovernment Operations.

The results of this study indicate that it does not support the hypothesis that thelevel of APIP capability and the number of APIP has a positive influence on theperformance of local government administration, while the results of this studysupport the hypothesis that APIP Direct Expenditure Budget has a positive effecton the performance of local government administration.

Keywords: EKPPD, APIP Capability, APIP, Direct Expenditure Budget

Page 4: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP

DAN ANGGARAN BELANJA LANGSUNG APIP

TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH DAERAH

Oleh :

ANTARIKSA PUTRA NEGARA

(Tesis)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

MAGISTER AKUNTANSI

PADA

Program Pascasarjana Magister Ilmu Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

MAGISTER ILMU AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,
Page 6: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,
Page 7: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,
Page 8: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

RIWAYAT HIDUP

Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan,

pada tanggal 15 Mei 1982, merupakan anak kedua dari dari lima bersaudara buah

hati dari pasangan Bapak Drs. Hi. M. Barzawan Anwar dan Ibu Hj. Eliya

Anggraini (Alm).

Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan pada tahun 1994 di SDN 1 Labuhan Ratu

Bandar Lampung, kemudian Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama diselesaikan pada

tahun 1997 di SMP Al Kautsar Bandar Lampung. Selanjutnya Sekolah Menengah

Umum diselesaikan pada tahun 2000 di SMU Al Kautsar, Kota Bandar Lampung.

Pada tahun 2005, penulis mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan

Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung. Kemudian pada tahun 2016,

penulis terdaftar sebagai mahasiswa pascasarjana pada Program Studi Magister

Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisns, Universitas Lampung. Selanjutnya,

pada tanggal 14 Oktober 2019 penulis dinyatakan lulus dalam ujian tesis,

sehingga berhak menyandang gelar Magister Sains Akuntansi.

Page 9: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

“Karunia Allah yang paling lengkap adalah

kehidupan yang didasarkan pada ilmu

pengetahuan”

- Ali Bin Abi Thalib -

Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang, kau

harus tetap bergerak

--- Albert Einstein ---

Page 10: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

Papa...Mama...yang tak mengenal kata lelah, berdo’a dan memberi

semangat untuk hidupku,

Keluarga ku Tercinta... atas doa dan dukungannya yang selalu memberi

semangat,

Orang yang tak terlupakan dan orang – orang yang mungkin telah

terlupakan, cinta dan kasih sayang dalam segala bentuknya.... serta

almamater tercinta,

Kepada merekalah karya ini kupersembahkan, sebagai rasa syukur dan

terima kasih yang tiada terhingga

Page 11: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

SANWACANA

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan berkah dan karunia-Nya

serta Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu dinantikan

syafa’atnya hingga yaumul akhir, sehingga tesis dengan judul “Pengaruh

Kapabilitas APIP, Jumlah APIP dan Anggaran Belanja Langsung APIP terhadap

Kinerja Penyelanggaraan Pemerintah Daerah” dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang

telah diperoleh selam penyusunan tesis ini sangat membantu mempermudah

proses penyelesaiannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Papa, Mama, Ibu, serta kakak dan adik – adikku. Terima kasih atas dukungan

serta do’a dalam sujud yang tak kenal lelah. Tiada kata yang dapat mewakili

rasa sayang dan terima kasih atas segalanya.

2. My lovely Januarti Maulida Putri, and my juniors dan Faisal dan adek Farhan,

dukungan dan kasih sayang kalian adalah sumber energi yang tak terhingga

dalam menjalankan kehidupan ini you’re my everything.

3. Ibu Dr. Rindu Rika Gamayuni, S.E., M.Si., selaku pembimbing utama

Terimakasih sudah berkenan membimbing mahasiswa dengan pengetahuan

dan kemampuan yang biasa ini, dan maaf sudah banyak menyita waktu dan

Page 12: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

pikiran demi mewujudkan cita – cita yang tidak pernah terbayangkan

sebelumnya.

4. Bapak Dr. Fitra Dharma, S.E., M. Si., selaku pembimbing kedua yang telah

banyak meluangkan waktu, ide dan saran pengetahuan yang sangat membantu

penulis dalam menyelesaikan tesis dan studi.

5. Ibu Dr. Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt., CA., selaku penguji utama

yang telah banyak meluangkan waktu, kritik, saran, pengetahuan, serta

bantuan dan kesempatan yang telah diberikan sehingga menambah

pemahaman bagi penulis.

6. Bapak Dr. Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt., selaku anggota penguji terima

kasih banyak atas motivasi yang tiada mengenal lelah. Banyak ide,

pengetahuan, dan semangat yang telah bapak berikan.

7. Ibu Dr. Fajar Gustiawaty Dewi, S.E., M.Si., Akt., selaku pembimbing

akademik. Terima kasih atas bimbingan, pengetahuan, dan pemahaman yang

penulis dapatkan selama ini.

8. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung, terima kasih atas fasilitas

pendidikan yang baik dan nyaman. Bangga menjadi bagian dari FEB, semoga

lebih maju.

9. Keluarga besarku di Biro Kesejahteraan Sosial Propinsi Lampung. Terima

kasih atas do’a, dukungan serta semangat yang selalu tercurah.

10. Selurah staf pengajar Program Magister Ilmu Akuntansi, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis niversitas Lampung yang telah memberikan bekal ilmu serta

pemahaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

Page 13: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

11. Mas Andri Kasrian, S.Pd. beserta seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis, Universitas Lampung, terima kasih atas bantuan dan pelayanan

yang bail selama proses pendidikan.

12. Rahmat Pranoto, SE, M.S. Ak terimakasih Masbro atas bantuan dan

dukungannya selalu mendampingi pada saat Seminar Proposal, Seminar Hasil

dan Ujian.

13. Sahabat – sahabat seperjuangan dalam menggapai cita – cita. Magister Ilmu

Akuntansu 2016, terima kasih atas kerjasama, kompetisi, canda, tawa serta

pengalaman yang saling melengkapi.

14. Almamater tercinta, Universitas Lampung yang selalu penulis banggakan.

Semoga amal kebaikan, pengetahuan serta kasih sayang yang diberikan

mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis juga berharap semoga tesis ini

dapat berguna dan bermanfaat. Aamiin.

Bandar Lampung, Oktober 2019

Penulis,

Antariksa Putra Negara

Page 14: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................8

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................8

1.4. Kegunaan Penelitian ...................................................................................9

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori..........................................................................................11

2.1.1.Teori Organisasi................................................................................11

2.1.2.Teori Agensi .....................................................................................11

2.1.3.Aparat Pengawasan Internal Pemerintah ..........................................12

2.1.3.1. Tingkat Kapabilitas APIP .....................................................14

2.1.3.2. Jumlah APIP .........................................................................17

2.1.3.3. Anggaran Belanja Langsung APIP .......................................18

2.1.3.4. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ....19

2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................26

2.3. Pengembangan Hipotesis ..........................................................................27

2.3.1.Pengaruh Tingkat Kapabilitas APIP terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ................................................27

2.3.2.Pengaruh Jumlah APIP terhadap Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah.............................................................................29

2.3.3.Pengaruh Belanja Langsung APIP terhadap Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah.............................................................................30

2.4. Kerangka Pemikiran..................................................................................32

3. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................33

3.2. Jenis dan Sumber Data..............................................................................33

3.3. Metode Pengumpulan Data.......................................................................34

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............................35

Page 15: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

3.4.1.Variabel Penelitian............................................................................35

3.4.2.Definisi Operasional Variabel ..........................................................35

3.5. Metode Analisis ........................................................................................37

3.5.1.Statistik Deskriptif ............................................................................37

3.5.2.Uji Asumsi Klasik.............................................................................37

3.5.2.1. Uji Normalitas.......................................................................38

3.5.2.2. Uji Autokorelasi ....................................................................38

3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas..........................................................39

3.5.2.4. Uji Multikolinieritas..............................................................40

3.5.3.Analisis Regresi Linier .....................................................................40

3.5.4.Pengujian Hipotesis ..........................................................................41

3.5.4.1. Uji f-statistik .........................................................................41

3.5.4.2. Uji t-statistik..........................................................................41

3.5.4.3. Uji-Koefisien Determinasi (R2)............................................42

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Populasi dan Sampel .................................................................................43

4.2. Analisis Data.............................................................................................44

4.2.1.Statistik Deskriptif ............................................................................44

4.2.2.Uji Asumsi Klasik.............................................................................47

4.2.2.1. Uji Normalitas.......................................................................47

4.2.2.2. Uji Autokorelasi ....................................................................48

4.2.2.3. Uji Multikolinieritas..............................................................49

4.2.2.4. Uji Heteroskedastisitas..........................................................50

4.2.3.Analisis Regresi Linier .....................................................................51

4.2.4.Uji Hipotesis .....................................................................................53

4.2.4.1. Uji f-statistik .........................................................................53

4.2.4.2. Uji t-statistik..........................................................................54

4.2.4.3. Uji Koefisien Determinasi ....................................................56

4.3. Pembahasan...............................................................................................57

4.3.1.Pengaruh Tingkat Kapabilitas APIP Terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ................................................57

Page 16: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

4.3.2.Pengaruh Jumlah APIP Terhadap Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah.............................................................................57

4.3.3.Pengaruh Anggaran Belanja Langsung APIP Terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ................................................61

5. SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ...............................................................................................64

5.2. Keterbatasan Penelitian.............................................................................64

5.3. Saran .........................................................................................................65

5.4. Implikasi ...................................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu ukuran kinerja pemerintah daerah adalah Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6

Tahun 2008 bahwa Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

(EKPPD) merupakan suatu proses pengumpulan dan analisis data secara

sistematis terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan

menggunakan sistem pengukuran kinerja. Sumber informasi utamanya adalah

Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). EKPPD ini dilaksanakan

secara terukur, dengan melibatkan beberapa Kementerian/LPNK (Kemendagri,

Kemen PAN-RB, Kemenkeu, Kemenkum dan HAM, Setneg, BAPPENAS, BKN,

BPKP, BPS dan LAN) terhadap Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk mengukur

kinerja penyelenggaraan pemerintahan.

Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan EKPPD adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah dalam

memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan capaian keluaran dan hasil

yang direncanakan;

2. Untuk membandingkan tingkat capaian kinerja antar satu daerah dengan daerah

lainnya dalam wilayah provinsi dan nasional;

Page 18: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

2

3. Sebagai umpan balik dan rekomendasi bagi daerah untuk mendorong

peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah;

4. Sebagai dasar Pemerintah memberikan penganugerahan kepada pemda yang

dinilai berkinerja tertinggi hasil EKPPD tehadap LPPD;

5. Sebagai dasar Pemerintah melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan

kapasitas daerah, sebagaimana Perpres No. 59 Tahun 2012 tentang Kerangka

Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah.

Rapor kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah yang dikeluarkan oleh

Kementerian Dalam Negeri bagi Instansi pemerintah di Provinsi Lampung kurang

mengembirakan. Hanya 3 instansi (Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten

Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Utara) yang mendapatkan

peningkatan status sedangkan 4 Instansi (Kota Bandar Lampung, Kabupaten

Lampung Timur, Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji) yang

mengalami penurunan nilai dari tahun sebelumnya.

Tabel 1.1 Nilai Hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

EKPPD) Di Provinsi Lampung

No Instansi2015 2016

Nilai Status Nilai Kategori

1 Provinsi Lampung 2,7332 T 2,9261 T

2 Kota Bandar Lampung 2,9877 T 2,9745 T

3 Kota Metro 3,1220 ST 3,2889 ST

4 Kab Lampung Selatan 2,8666 T 3,0379 ST

5 Kab Pesawaran 2,7453 T 2,9807 T

6 Kab Pringsewu 2,3036 T 2,9293 T

Page 19: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

3

7 Kab Tanggamus * T 2,8374 T

8 Kab Lampung Tengah 2,8118 T 3,0755 ST

9 Kab Lampung Timur 2,8974 T 2,8935 T

10 Kab Tulang Bawang 2,8452 T 2,9011 T

11 Kab Tuba Barat 2,9967 T 2,9726 T

12 Kab Mesuji 2,8359 T 2,7967 T

13 Kab Lampung Utara 2,9954 T 3,0930 ST

14 Kab Way Kanan 2,8224 T 2,9928 T

15 Kab Lampung Barat 3,2147 ST 3,3435 ST

Sumber: Data Kementrian Dalam Negeri RI Diolah

Kondisi diatas membuat keingintahuan masyarakat akan pengukuran kinerja.

Masalah pengukuran kinerja pada sektor publik sendiri sudah menjadi isu hangat

sejak tahun 1970-an dengan maraknya penerapan konsep New Public

Management (NPM) di dunia barat. Pengukuran kinerja sektor publik memang

tidak seperti sektor bisnis/ privat yang pengukuran kinerjanya jelas dan pasti yaitu

utamanya profit, disektor publik jauh lebih komplek. Jones dan Pendlebury (2010)

menjelaskan bahwa terdapat enam tantangan utama dalam pengukuran kinerja

pada pemerintahan, yaitu: pengukuran biaya, keandalan pengukuran output,

hubungan sebab akibat antara input dan output, lingkup pengukuran output,

komprehensivitas dalam pelaporan pengukuran dan kontrol terhadap kinerja.

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ini diatur pada Undang-Undang Nomor 23

Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah

beberapakali dan terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015. Dalam

undang-undang tersebut pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintah

provinsi dilakukan oleh pemerintah pusat sedangkan untuk penyelenggaraan

Page 20: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

4

pemerintah kabupaten/kota di lakukan oleh Gubernur selaku wakil pemerintah

pusat, pembinaan dan pengawasan tersebut secara nasional dikoordinasikan oleh

Menteri.

Dalam tatanan praktis, Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang laporan

penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada pemerintah diharapkan sebagai

informasi kinerja suatu pemerintah daerah baik provinsi ataupun Kabupaten/Kota

yang dapat di pertanggungjawabkan. Dalam Peraturan Pemerintah Laporan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah yang selanjutnya

disebut LPPD adalah laporan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah selarna 1

(satu) tahun anggaran berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

yang disampaikan oleh kepala daerah kepada Pemerintah. Penyusunan LPPD

rnenganut prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, maka

perlu dilakukan suatu evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

Evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah (EKPPD) yang dilakukan,

menghasilkan nilai kinerja tiap-tiap instansi pemerintah, yang tertuang dalam

laporan hasil evaluasi. Nilai tersebut menggambarkan tingkat kinerja

penyelenggaraan daerah di masing-masing instansi, yaitu mencerminkan sejauh

mana kemampuan Instansi tersebut dapat mempertanggungjawabkan hasil

(result/outcome) yang diperoleh atas penggunaan uang negara, EKPPD dilakukan

untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya

peningkatan kinerja berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik. Dengan

adanya nilai kinerja penyelenggaraan daerah ini diharapkan dapat mendorong

Page 21: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

5

instansi pemerintah daerah untuk secara konsisten meningkatkan kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerahnya dan mewujudkan capaian kinerja (hasil)

instansinya sesuai yang diamanahkan dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

73 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah bahwa Untuk melakukan EPPD sebagaimana gubernur

membentuk Tim Daerah EPPD. Tim Daerah EPPD bertugas melakukan EKPPD

kabupaten/kota dalam wilayah provinsi, EKPPD meliputi pengukuran dan

pemeringkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota dalam

wilayah provinsi. Dalam Tim Daerah Inspektorat Provinsi (Aparat Pengawas

Internal Pemerintah) merupakan salah satu tim daerah dalam melakukan EKPPD.

Susunan keanggotaan Tim Daerah EPPD dan Tim Teknis Daerah beserta rincian

tugasnya ditetapkan oleh gubernur.

Sawyer’s (1999) menyatakan Auditor Internal adalah aktivitas independen,

keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah

dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi

mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sitematis dan

berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan

resiko, kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi. Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) selaku auditor internal pemerintah memiliki tugas melakukan

Page 22: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

6

pembinaan dan pengawasan dalam penyeleggaraan pemerintah daerah. Sejalan

dengan reformasi birokrasi yang bergulir saat ini, perkembangan jasa yang

diharapkan dapat diberikan oleh APIP sebagai auditor internal pemerintah

mengalami peningkatan yang luar biasa. Peran sebagai watch dog yang selama ini

menjadi ciri khas unit pengawasan internal telah mengalami pergeseran dan

perluasan menjadi konsultan dan katalis bagi organisasi sektor publik. The

Institute Of Internal Auditors (IIA) sebagai institusi profesi auditor internal telah

menetapkan standar profesional pelaksanaan audit internal. Dalam standar

tersebut dinyatakan bahwa aktivitas audit internal dirancang untuk memberikan

nilai tambah dan peningkatan operasi organisasi.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah, inspektorat provinsi adalah aparat pengawasan

intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada gubernur dan

inspektorat kabupaten/ kota adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada bupati/ walikota. Pasal 49 Ayat 2 dari

peraturan pemerintah tersebut menyebutkan bahwa, inspektorat daerah melakukan

pengawasan terhadap seluruh kegiatan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan

fungsi satuan kerja perangkat daerah yang didanai dengan anggaran pendapatan

dan belanja daerah.

Hubungan antara internal auditor dan kinerja pemerintah ini tertuang dalam

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Pasal 17 point 2

bahwa Pembinaan dan Pengawasan terhadap perangkat daerah dilakukan oleh

Page 23: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

7

kepala daerah yang dibantu oleh Inspektorat Daerah, pada pasal 17 point 4

disebutkan bahwa Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan sejak tahap

perencanaan, penganggaran, pengorganisasian, pelaksanaan, pelaporan, evaluasi

dan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah daerah. Beberapa

penelitian sebelumnya. Bastian (2007) menyatakan peran APIP selaku auditor

internal adalah untuk memastikan bahwa sistem akuntabilitas kinerja dan

akuntansi keuangan daerah telah berjalan dengan baik dan laporan keuangan

daerah disajikan dengan wajar, diluar tugas–tugas awal APIP sebelumnya sebagai

aparat pengawas. Aikins (2011) menyatakan bahwa kecukupan pengendalian

internal dan efektivitas pengendalian internal berpengaruh terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah. Lebih lanjut, Aikins (2011) mengungkapkan bahwa

internal auditor pemerintah daerah memberikan kontribusi yang signifikan

terhadap kinerja keuangan melalui peningkatan pengendalian internal atas

proses pengelolaan keuangan pemerintah daerah. Sementara itu, Bourdeaux dan

Grace (2008) mengungkapkan bahwa dibalik kinerja pemerintah daerah

dipengaruhi oleh pengawasan baik oleh badan legislatif maupun badan eksekutif

daerah. Arifianti et. al. (2013) memperkuat bukti penelitian sebelumnya bahwa

pengawasan baik oleh masyarakat dan BPK berpengaruh terhadap kineja

penyelenggaraan pemerintah daerah.

Dari uraian di atas, penulis ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk

mencari bukti empirik sejauh mana pengaruh APIP yaitu tingkat kapabilitas APIP,

jumlah APIP dan anggaran belanja langsung APIP terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka

penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kapabilitas APIP,

Page 24: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

8

Jumlah APIP dan Anggaran Belanja Langsung APIP Terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah”. Studi kasus pada pemerintah daerah se-

Provinsi Lampung tahun 2015, 2016 dan 2017.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka penulis

mencoba menyimpulkan rumusan masalah yang dapat mengarahkan penyelesaian

penelitian ini, yaitu:

1 Apakah tingkat kapabilitas APIP berpengaruh terhadap Kinerja

Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

2 Apakah jumlah APIP berpengaruh terhadap Kinerja Penyelenggaran

Pemerintah Daerah

3 Apakah anggaran belanja langsung APIP berpengaruh terhadap Kinerja

Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian tentang pengaruh APIP

terhadap Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah. Oleh karena itu tujuan

penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti secara empiris terhadap hal-hal

tersebut di atas, antara lain:

1. Memberikan bukti empiris bahwa tingkat kapabilitas APIP berpengaruh

positif terhadap Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

2. Memberikan bukti empiris bahwa jumlah APIP berpengaruh positif terhadap

Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

Page 25: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

9

3. Memberikan bukti empiris bahwa anggaran belanja langsung APIP

berpengaruh positif terhadap Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

4. Memberikan bukti empiris bahwa tingkat kapabilitas APIP, jumlah APIP dan

anggaran belanja langsung APIP bersama sama berpengaruh terhadap Kinerja

Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:

1 Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan

wawasan kepada peneliti mengenai pengaruh APIP terhadap Kinerja

Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

2 Bagi Pemerintah Daerah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pemerintah

daerah akan pentingnya APIP terhadap Kinerja Penyelenggaran Pemerintah

Daerah. Sehingga perhatian dan dukungan instansi pemerintah khususnya

pemerintah daerah terhadap kinerja APIP dapat terus ditingkatkan.

3 Bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi APIP untuk terus

meningkatkan kinerjanya. Tanggung jawab yang begitu besar yaitu membina

dan mengawasi Kinerja Penyelenggaran Pemerintah Daerah semakin disadari

oleh APIP.

Page 26: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

10

4 Bagi Peneliti Yang Akan Datang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti

dalam pengembangan ilmu akutansi khususnya akutansi sektor publik dan

dapat dijadikan bahan referensi dan perbandingan penelitian lainnya.

Page 27: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Organisasi

Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi,

salah satu kajian organisasi diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah

organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi

tersebut serta bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut. Menurut Lubis

dan Husein (1987) bahwa teori organisasi adalah sekumpulan ilmu pengetahuan

yang membicarakan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori Organisasi merupakan sebuah

teori untuk mempelajari kerjasama setiap individu. APIP atau Inspektorat dalam

Pemerintahan Daerah merupakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam

bidang pembinaan dan pengawasan untuk menunjang agar tercapainya visi dan

misi pemerintah daerah.

2.1.2 Teori Agensi

Suatu organisasi pastinya ingin mencapai suatu tata kelola perusahaan

yang baik. Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa hubungan agensi

Page 28: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

12

merupakan sebuah kontrak yang muncul ketika satu orang atau lebih

mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa sekaligus

memberikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut.

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk

memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan

segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak

pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta

pertanggungjawaban tersebut di dalam pemerintah daerah, Mardiasmo (2002).

teori ini dapat digambarkan seperti kepala daerah sebagai agent dan rakyat

sebagai principal. Hubungan pendelegasian wewenang dalam pemerintah daerah

yang dapat terwujud seperti antara masyarakat/ principal dengan pemerintah

daerah/ agent, legislatif/ principal dengan pemerintah daerah/ agent, dan juga

antara masyarakat/ principal dengan legislatif/ agent, Arifianti et. al., (2013).

2.1.3. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah Inspektorat Jenderal Kementerian,

unit pengawasan lembaga pemerintah non kementerian, inspektorat provinsi dan

inspektorat kabupaten kota. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah

auditor internal pada instansi pemerintah. Pengertian dari auditor internal menurut

Rahayu dan Suhayati (2009) adalah:

“Pegawai dari suatu organisasi/ perusahaan yang bekerja di organisasitersebut untuk melakukan audit bagi kepentingan manajemen perusahaanyang bersangkutan, dengan tujuan untuk membantu manajemen organisasi

Page 29: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

13

untuk mengetahui kepatuhan para pelaksana operasional organisasi terhadapkebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan”.

Konsorsium Organisasi Profesi Auditor Internal dalam Standar Profesi Audit

Internal (SPAI 2004) menyatakan bahwa:

“Audit internal merupakan kegiatan assurance dan konsultasi yangindependent dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambahdan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantuorganisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yangsistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitaspengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance”.

Sawyer’s (1999) menyatakan Auditor Internal adalah aktivitas independen,

keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi nilai tambah

dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi

mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sitematis dan

berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan

resiko, kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi.

Sebagai auditor internal pemerintah, APIP yang pada awalnya hanya berperan

sebagai pengawas terhadap kepatuhan penyelenggara pemerintah kini diharapkan

dapat memberi manfaat berupa nasihat dalam pengelolaan sumber daya organisasi

sehingga dapat membantu pimpinan dalam mengambil kebijakan. Selain itu APIP

saat ini diharapkan juga berperan sebagai katalis yang berkaitan dengan jaminan

kualitas (quality assurance). Pemberian jasa jaminan kualitas bertujuan untuk

meyakinkan bahwa aktivitas pemerintah yang dijalankan telah menghasilkan

keluaran (output) yang dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Dalam

memainkan peranannya sebagai katalis, APIP berperan sebagai fasilitator dan

agen perubahan. Dampak dari peran ini bersifat jangka panjang karena fokus

Page 30: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

14

katalis adalah nilai jangka panjang dari penyelenggaraan pemerintah, terutama

berkaitan dengan tujuan dan sasaran pemerintah yang harus memenuhi kepuasan

konsumennya dalam hal ini kepuasan masyarakat tentunya.

2.1.3.1. Tingkat Kapabilitas APIP

APIP adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas pelaksanaan

pengawasan internal di lingkungan pemerintah pusat dan atau pemerintah daerah.

APIP pada setiap instansi pemerintah memiliki kondisi yang berbeda-beda, baik

dari sisi tata kelola, sumber daya yang dimiliki, serta lingkungan yang melingkupi

(BPKP, 2011). Hal ini menyebabkan keberagaman level kapabilitas APIP yang

ada di Indonesia. Untuk mewujudkan APIP yang efektif diperlukan sebuah pola

umum pengembangan kapabilitas APIP. The Institute Of Internal Auditor (IIA)

telah mengembangkan Model Kapabilitas Pengawasan Intern atau Internal Audit

Capability Model (IACM), yaitu suatu kerangka kerja yang mengidentifikasi

aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan untuk pengawasan intern yang efektif

di sektor publik. IA-CM menggambarkan jalur evolusi untuk organisasi sektor

publik dalam mengembangkan pengawasan intern yang efektif untuk memenuhi

persyaratan tata kelola organisasi dan harapan profesional. IA-CM menunjukan

langkah-langkah untuk maju dari tingkat pengawasan intern yang kurang kuat

menuju kondisi yang kuat dan efektif , terkait dengan organisasi yang lebih

matang dan komplek (IIA, 2009). IA-CM merupakan suatu model yang bersifat

universal yang di desain oleh IIA mulai tahun 2004 untuk membangun internal

audit yang efektif disektor publik dan sebagai road map perbaikan kapabilitas

APIP. Pemilihan model ini untuk mengukur dan meningkatkan kapabilitas APIP

Page 31: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

15

di Indonesia karena model ini telah dipratikkan secara international dan

dikembangkan dengan mengacu kepada praktek tata kelola yang baik dan berlaku

universal di seluruh dunia. Selain itu, IA-CM juga dapat di nilai sendiri (self

assessment) oleh masing-masing APIP dengan elemen kunci tertentu dan telah

lengkap dengan langkah-langkah untuk peningkatan levelnya. Sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal

Pemerintah salah satu unsur yang diperlukan untuk mendapatkan sistem

pengendalian internal yang baik adalah penguatan peran APIP. Dalam kerangka

Internal Audit Capability Model (IACM) yang dikembangkan oleh The Institute

Of Internal Auditor (IIA) tahun 2009, tingkatan peran APIP tergambar dalam

tingkat kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP adalah kemampuan untuk

melaksanakan tugas-tugas pengawasan yang terdiri dari tiga unsur yang saling

terkait yaitu kapasitas, kewenangan dan kompetensi sumber daya manusia yang

harus dimiliki APIP agar dapat mewujudkan perannya secara efektif. Lembaga

yang melakukan assestment kapablitas APIP terhadap inspektorat kementerian/

lembaga/ pemerintah daerah adalah Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan RI selaku pembina APIP di Indonesia.

Assessment (evaluasi) tata kelola APIP dilakukan dengan menggunakan sarana

(tools) berupa formulir isian yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab

oleh APIP (dengan memilih satu jawaban: ya, sebagian atau tidak). Setiap APIP

hanya menjawab satu formulir isian yang menggambarkan pendapat unit kerja

APIP tersebut secara keseluruhan. Formulir isian ini dapat diakses melalui

aplikasi tersendiri yang dikembangkan oleh BPKP.

Page 32: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

16

Dalam Peraturan Kepala BPKP RI Nomor 16 Tahun 2015 ada lima tingkatan

tingkat kapabilitas APIP yaitu 1.initial, 2. infrastructure, 3. interated, 4. managed

dan 5. optimazing. Tingkatan tersebut menunjukkan bahwa jika skor tingkat

kapabilitas yang dimiliki inspektorat tersebut semakin mendekati tingkat 5, maka

kapabilitas inspektorat tersebut semakin baik. Secara ringkas 5 tingkatan tersebut

menggambarkan kualitas APIP sebagai berikut :

Tabel 2.1 Matriks Model Kapabilitas APIP

Ting

kat

Peran danLayanan

APIPPengelolaan SDM

Praktik

Profesional

Akuntabilitasdan

ManajemenKinerja

Budaya danHubunganOrganisasi

Struktur TataKelola

5 –Opti

mazing

APIP diakuisebagai

agenperubahan

Pimpinan APIPberperan aktif

dalam organisasiprofesi

Praktik profesionaldikembangkan

secara

berkelanjutanLaporan

efektifitasAPIP kepada

public

Hubunganberjalan

efektif danterus-

menerus

Independensi,kemampuan, dan

kewenangan

penuh APIPProyeksi tenaga

tim kerja

APIP memilikiPerencanaan

strategis

4 –Mana

ged

Jaminanmenyeluruhatas kelola,manajemenresiko, danpengendalian organisasi

APIP

berkontribusiterhadap

pengembanganmanajemen

Strategi auditmemanfaatkan

manajemen risikoorganisasi

Penggabunganukuran kinerjakualitatif dan

kuantitatif

PimpinanAPIP mampumemberikan

saran danmempengaruhi manajemen

Pengawasan

Idependensiterhadap Kegiatan

APIP

APIP mendukungorganisasi profesi

LaporanPimpinan

APIP kepadapimpinan tertinggi

organisasi

Perencanaantenaga tim kinerja

3-

Inte

grated

LayananKonsultasi

Membangun timdan

kompetensinya

Kualitas kerangkakerja manajemen

Pengukurankinerja

Koordinasidengan pihak

lain yangmemebrikan

saran danpenjaminan

PengawasanManajemen

terhadap kegiatanAPIP

AuditKinerja/programevaluasi

Pegawai yang

berkualifikasiprofessional

Perencanaan

audit berbasisresiko

Informasibiaya

MekanismePendanaan

Koordinasi TimPelaporan

manajemenAPIP

Komponen

manajemenTim yangintegral

2 –Infra

AuditKetaatan

Pengembanganprofesi individu

Kerangka kerjapraktik profesional

dan profesinya

AnggaranOperasional

kegiatan APIP

Akses penuh

terhadap informasiorganisasi, aset, dan

Page 33: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

17

Structure

Pengelolaanorganisasi

APIP

SDM

Identifikasi danrekrutmen SDMyang kompeten

Perencanaanpengawasanberdasarkan

prioritasmanajemen/pemangku

kepentingan

Perencanaankegiatan APIP

Hubunganpelaporan telah

terbangun

1–Initial

Ad hoc dan tidak terstruktur, audit terbatas untuk ketaatan, output tergantung pada keahlian orang pada posisitertentu, tidak menerapkan praktik profesional secara spesifik selain yang ditetapkan asosiasi profesional,

pendanaan disetujui oleh manajemen sesuai yang diperlukan, tidak adanya infrastuktur, auditor diperlakukansama seperti sebagian besar unit organisasi, tidak ada kapabilitas yang dibangun, oleh karena itu tidak

memiliki area process kunci yang spesifik

Sumber : Peraturan Kepala BPKP RI Nomor: Per–1633/K/JF/2011 Tahun 2011

2.1.3.2. Jumlah APIP

Berdasarkan Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014, pasal 1 ayat 46, Aparat

Pengawas Internal Pemerintah (APIP) adalah inspektorat jenderal kementerian,

unit pengawasan lembaga pemerintah non kementerian, inspektorat provinsi, dan

inspektorat kabupaten/ kota. Selanjutnya dalam pasal 216 ayat 2 dikatakan, APIP

adalah inspektorat daerah, yang mempunyai tugas membantu kepala daerah

membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah dan tugas pembantuan oleh perangkat daerah. Dari ketentuan

perundang-undangan diatas dapat disimpulkan bahwa APIP di pemerintah daerah

adalah Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten/ Kota.

Jumlah dalam pengertian di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

berarti banyaknya atau tentang bilangan atau sesuatu yang dikumpulkan menjadi

satu. Semakin banyak APIP maka semakin beragam pemikiran yang membuat

aktivitas pengawasan kinerja pemerintah daerah semakin baik. Jumlah APIP

yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah pejabat fungsional pengawas

yang terdapat pada Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/ Kota. Pejabat

Page 34: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

18

fungsional pengawas Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/ Kota terdiri dari

Pejabat Fungsional Auditor dan Pejabat Pengawas Urusan Pemerintah Daerah

(P2UPD).

2.1.3.3. Anggaran Belanja Langsung APIP

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dikatakan belanja

daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan pemerintahan daerah

yang menjadi kewenangan provinsi dan kabupaten/ kota yang terdiri atas urusan

wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bagian

tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah

daerah atau antar pemeritah daerah. Menurut kelompoknya belanja dibagi dalam

dua jenis, yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung.

Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan produktivitas

kegiatan atau terkait langsung dengan tujuan organisasi (Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006). Belanja langsung terdiri dari honorarium

pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Belanja tidak langsung

merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja tidak langsung terdiri dari belanja

pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan

keuangan dan belanja tidak diduga. Besaran anggaran belanja langsung APIP

dalam penelitian ini diambil dari persentase anggaran belanja langsung

inspektorat terhadap total belanja langsung APBD Provinsi atau Kabupaten/ Kota

pada tahun yang bersesuaian.

Page 35: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

19

2.1.3.4 Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 bahwa Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) merupakan suatu proses

pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja. Sumber

informasi utamanya adalah Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD).

EKPPD ini dilaksanakan secara terukur, dengan melibatkan beberapa

Kementerian/LPNK (Kemendagri, Kemen PAN-RB, Kemenkeu, Kemenkum dan

HAM, Setneg, BAPPENAS, BKN, BPKP, BPS dan LAN) terhadap Provinsi,

Kabupaten dan Kota untuk mengukur kinerja penyelenggaraan pemerintahan.

Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan EKPPD adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah dalam

memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan capaian keluaran dan hasil

yang direncanakan;

2. Untuk membandingkan tingkat capaian kinerja antar satu daerah dengan

daerah lainnya dalam wilayah provinsi dan nasional;

3. Sebagai umpan balik dan rekomendasi bagi daerah untuk mendorong

peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah;

4. Sebagai dasar Pemerintah memberikan penganugerahan kepada pemda yang

dinilai berkinerja tertinggi hasil EKPPD tehadap LPPD;

5. Sebagai dasar Pemerintah melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan

kapasitas daerah, sebagaimana Perpres No. 59 Tahun 2012 tentang Kerangka

Nasional Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah.

Page 36: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

20

EKPPD dilaksanakan dengan cara menghitung dan menilai indeks komposit

terhadap dua variabel utama yaitu Indeks Capaian Kinerja dan Indeks Kesesuaian

Materi (Manual EKPPD tahun 2016).

1. Indeks Capaian Kinerja (bobot 95%)

Penilaian terhadap variabel Indeks Capaian Kinerja terdiri dari penilaian pada

tataran Pengambil Kebijakan dan pada tataran Pelaksana Kebijakan.

a. Pada tataran Pengambil Kebijakan meliputi kinerja Kepala Daerah dan

DPRD, terdiri dari 13 aspek yaitu:

1) Ketentraman dan ketertiban umum daerah;

2) Keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah dan

Pemerintah serta antar pemerintahan daerah dalam rangka

pengembangan otonomi daerah;

3) Keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan kebijakan

pemerintah;

4) Efektivitas hubungan antara Pemerintah Daerah dan DPRD;

5) Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak

lanjut pelaksanaan keputusan;

6) Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah beserta

tindak lanjut pelaksanaan keputusan;

7) Ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada

peraturan perundang-undangan;

Page 37: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

21

8) Intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara Pemerintah

Daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang

strategis dan relevan untuk daerah;

9) Transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan

DAU, DAK, dan Bagi Hasil;

10) Intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-sumber

pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah;

11) Efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha,

pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD;

12) Pengelolaan potensi daerah; dan

13) Terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Setiap aspek dirinci ke dalam beberapa fokus (total 35 fokus), dan

setiap fokus dirinci ke dalam beberapa Indikator Kinerja Kunci

(IKK), untuk pemerintahan provinsi total 39 IKK, Kabupaten 44 IKK

dan kota 43 IKK. Pada setiap IKK dilakukan penilaian dengan

prestasi Sangat Tinggi (ST) = 4, Tinggi (T) = 3, Sedang (S) = 2,

Rendah (R) =1.

b. Pada tataran Pelaksana Kebijakan, dilakukan terhadap kinerja Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri dari 9 aspek, yaitu 8 aspek

Administrasi Umum dan 1 aspek Tingkat Capaian Kinerja/SPM. Penilaian

8 aspek administrasi umum yang diberlakukan terhadap seluruh satuan

kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait dalam melaksanakan 26

urusan wajib dan 8 urusan pilihan yaitu:

1) Kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan;

Page 38: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

22

2) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan;

3) Penataan kelembagaan daerah;

4) Pengelolaan kepegawaian daerah;

5) Perencanaan pembangunan daerah;

6) Pengelolaan keuangan daerah;

7) Pengelolaan barang milik daerah; dan

8) Pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat.

Setiap aspek pelaksana kebijakan akan dirinci ke dalam fokus, lalu

dirinci lagi menjadi Indikator Kinerja Kunci (IKK). Untuk

pemerintahan provinsi, kabupaten dan kota sebanyak 21 IKK. Setiap

IKK dinilai untuk masing-masing urusan dengan memberikan

penilaian dengan prestasi Sangat Tinggi (ST) = 4, Tinggi (T) = 3,

Sedang (S) = 2, Rendah (R) = 1.

c. Penilaian aspek Tingkat Capaian Kinerja dibagi 2 yaitu :

1. Urusan Wajib, terdiri dari:

a) Pemerintah Provinsi 62 Indikator Kinerja Kunci (IKK).

b) pemerintah Kabupaten 79 IKK.

c) Pemerintah Kota 78 IKK.

2. Urusan Pilihan, terdiri dari:

a) Pemerintah Provinsi 16 Indikator Kinerja Kunci (IKK).

b) Pemerintah Kabupaten 15 Indikator Kinerja Kunci (IKK).

c) Pemerintah Kota 15 Indikator Kinerja Kunci (IKK).

d) Metode Penilaian Capaian Kinerja

Page 39: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

23

Penilaian dengan prestasi Sangat Tinggi (ST) = 4, Tinggi (T) = 3, Sedang

(S) = 2, Rendah (R) = 1 tersebut diatas dilakukan dengan 2 (dua) cara

sebagai berikut:

1. Kriteria Umum,Penilaian yang dilakukan terhadap seluruh IKK:

a) Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, misalnya ketepatan

waktu penyerahan LPPD, Laporan Keuangan, Penetapan Perda

APBD, ada atau tidaknya dokumen perencanaan pembangunan,

dan seterusnya.

b) Berdasarkan rata-rata nasional, misalnya pertumbuhan ekonomi;

angka kemiskinan, angka melek huruf, angka kelulusan, angka

partisipasi murni, angka partisipasi kasar, angka putus sekolah.

c) Berdasarkan standar yang dirumuskan atau yang disepakati oleh

tim teknis EPPD melalui metode normalisasi.

2. Kriteria khusus

a) Kriteria khusus dilakukan terhadap penilaian SPM yang telah

ditetapkan target nasionalnya.

b) Sebagian IKK tataran pengambil kebijakan dan pelaksana

kebijakan yang belum ada standarnya.

2. Indeks Kesesuaian Materi (bobot 5%)

Penilaian variabel Indeks Kesesuaian Materi dilakukan dengan membandingkan

materi yang disajikan dalam LPPD dengan materi yang seharusnya disajikan

sesuai PP Nomor 3 Tahun 2007, yang meliputi: Urusan Desentralisasi (urusan

wajib dan urusan pilihan), Tugas Pembantuan, Tugas Umum Pemerintahan, dan

Kelengkapan Laporan (RPJMD dan Gambaran Umum Daerah). Kemudian setiap

Page 40: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

24

tahunnya Kementerian Dalam Negeri akan menetapkan nilai/skor kinerja dari

setiap pemerintah daerah provinsi, kota dan kabupaten. Kemendagri selanjutnya

akan menetapkan peringkat dari hasil skor kinerja yang disampaikan melalui

Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri). Skor kinerja tersebut

dikelompokkan sebagai berikut:

Tabel. 2.2. Pengelompokan Indeks EKPPD dan Status Prestasi

NO INDEKS EKPPD PRESTASI

1 3,00 < Skor ≤ 4,00 Sangat Tinggi (ST)

2 2,00 < Skor ≤ 3,00 Tinggi (T)

3 1,00 < Skor ≤ 2,00 Sedang (S)

4 0,00 ≤ Skor ≤ 1,00 Rendah (R)

Sumber: Manual EKPPD Tahun 2016 Kemendagri (data diolah)

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijakan dalam mewujudkan

sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam stretegic

planning suatu organisasi, Mahsun dkk, (2006). Kinerja adalah keluaran/ hasil

dari kegiatan/ program yang telah atau hendak dicapai sehubungan dengan

penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur (Peraturan Presiden

Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014). Pengukuran kinerja adalah suatu

metode atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian

pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, strategi. Namun karena sifat

dan karakteristik organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta,

penekanan dan orientasi pengukuran kinerjanya pun terdapat perbedaan.

Page 41: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

25

Dalam pedoman penyusunan penetapan kinerja daerah, instansi pemerintah adalah

sebuah kolektif dari unit organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas dan

fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meliputi kementrian

koordinator/ kementrian negara/ departemen/ lembaga pemerintah non

departemen, pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah kabupaten,

lembaga-lembaga pemerintahan yang menjalankan fungsi pemerintahan dengan

menggunakan APBN dan atau APBD serta badan usaha milik negara, badan

hukum milik negara, dan badan usaha milik daerah. Menurut Undang-Undang

Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, pemerintahan daerah

merupakan penyelenggaran urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan

dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan

dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan daerah di indonesia terdiri dari

pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/ kota yang

terdiri atas kepala daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dibantu

oleh perangkat daerah. Karakteristik pemerintah daerah merupakan ciri-ciri yang

terdapat pada pemerintah itu sendiri yang dapat membedakan antar pemerintah

daerah.

Page 42: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

26

2.2. Penelitian Terdahulu

Literatur penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dapat dilihat

dalam Tabel 2.2

Tabel 2.2 Review Penelitian Terdahulu

Peneliti Tahun JudulPenelitian

Variabel Hasil

WidyaAstutiMustikarini danDebbyFitriasari

2012 PengaruhKarakteris-tikPemerintahDaerah danTemuanAudit BPKterhadapKinerjaPemerintahDaerahKabupaten/Kota diIndonesia

Variabel bebasUkuran PemerintahDaerah, TingkatKekayaan Daerah,TingkatKetergantunganPada Pusat, BelanjaDaerah danTemuan AuditBPK. Sedangkanvariabel terikatSkor KinerjaPemerintah DaerahKabupaten/ Kota

Ukuran PemerintahDaerah, TingkatKekayaan Daerahdan TingkatKetergantungan padaPemerintah Pusatberpengaruh positifterhadap SkorKinerja PemerintahDaerah Kabupaten/Kota, SedangkanBelanja Daerah danTemuan AuditBerpengaruh negatif

ArySuharyantodan Sutaryo

2016 PengawasanInternal danAkuntabili-tas KinerjaPemerintahDaerah diIndonesia

Variabel bebasLevel KapabilitasAPIP, JumlahAuditor APIP,Jenjang PendidikanAuditor APIP danLatar PendidikanAuditor APIP.Sedangkan variabelterikatAkuntabilitasKinerja PemerintahDaerah

Level kapabilitasAPIP dan LatarPendidikan AuditorAPIP berpengaruhpada AkuntabilitasKinerja PemerintahDaerah.SedangkanJumlah AuditorAPIP dan JenjangPendidikan AuditorAPIP tidakberpengaruh

Sumber : Olah Data Penulis, 2017

Page 43: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

27

2.3. Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan pada rumusan, tujuan penelitian dan kajian teori yang relevan

dengan kerangka konseptual termasuk hasil penelitian sebelumnya, maka

dikembangkan hipotesis dengan penjelasan sebagai berikut :

2.3.1. Pengaruh Tingkat Kapabilitas APIP Terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Audit internal menurut Institute of Internal auditor (IIA) yang dikutip oleh

Boynton (2001) adalah aktifitas independen, keyakinan obyektif dan konsultasi

yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan kinerja

organisasi. Menurut Peraturan Kepala BPKP RI Nomor: Per-1633/ K/ Jf/ 2011

Tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah, APIP adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas

melaksanakan pengawasan intern (internal audit) di lingkungan pemerintah pusat

dan/ atau pemerintah daerah. Pengawasan intern membantu untuk meningkatkan

kontrol dengan menemukan penyimpangan dari standar yang diterima dan

praktek ilegal, ketidakefisienan, ketidakteraturan dan ketidakefektifan dalam

mengambil tindakan perbaikan serta menemukan pelanggar akuntabilitas dan

mengambil langkah-langkah untuk mencegah kerugian lebih lanjut, Mikesell,

(2007). Kontrol sistem memainkan peran penting dalam meningkatkan

akuntabilitas dan transparansi dalam kinerja pemerintahan, Szymanski (2007),

Baltaci & Yilmaz (2006). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa

pengawasan internal yang dilakukan oleh APIP memiliki pengaruh penting pada

akuntabilitas dan transparansi dalam kinerja pemerintahan.

Page 44: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

28

Sesuai dengan Perka BPKP diatas, model kapabilitas pengawasan intern atau

Internal Audit Capability Model (IA-CM) merupakan suatu kerangka kerja

yang mengindentifikasi aspek-aspek fundamental yang dibutuhkan untuk

pengawasan intern yang efektif di sektor publik. Model kapabilitas pengawasan

intern merupakan suatu kerangka kerja untuk mengidentifikasi kecukupan akan

hal-hal yang dibutuhkan dalam pengawasan intern yang efektif oleh inspektorat

di sektor publik. Model kapabilitas pengawasan intern dalam penelitian ini

berupa tingkatan nilai 1 (satu) sd 5 (lima). Semakin tinggi nilai yang dicapai

oleh Inspektorat akan menunjukkan kemampuan yang semakin tinggi pula dalam

aktivitas pengawasan dan pembinaan sektor publik yang berpengaruh terhadap

kinerja pemerintah daerah.

Menurut Permendagri Nomor 64 tahun 2007, inspektorat daerah bertugas

melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah.

Tujuan dari pengawasan ini adalah untuk menciptakan kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah yang lebih baik. Dengan demikian, jika peran dan fungsi

inspektorat dapat dipenuhi dengan baik maka kinerja pemerintah daerah juga

menjadi baik. Hal ini juga selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2014 yang juga memberikan kewenangan lebih kepada APIP untuk berperan

dalam pencapaian kinerja pemerintah daerah. Hasil penelitian Aikins (2011)

menunjukkan bahwa kinerja auditor internal berpengaruh terhadap kinerja

pemerintah daerah baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

peningkatan pengendalian internal dan efisiensi. Menurut Suharyanto dan

Sutaryo (2016) tingkat kapabilitas APIP berpengaruh positif pada akuntabilitas

Page 45: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

29

kinerja pemerintah daerah. Dari uraian di atas hipotesis yang diajukan peneliti

adalah :

H1 : Tingkat Kapabilitas APIP berpengaruh positif terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

2.3.2. Pengaruh Jumlah APIP Terhadap Kinerja Peyelenggaraan

Pemerintah Daerah

Menurut Pasal 11 Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah, perwujudan peran APIP yang efektif

sekurang-kurangnya harus memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,

kehematan, efisiensi dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan

fungsi Instansi Pemerintah; memberikan peringatan dini dan meningkatkan

efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi

Pemerintah; serta memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola

penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.

Asare (2008) mengatakan bahwa APIP berkontribusi terhadap pengelolaan

manajemen risiko sektor publik dengan menilai dan memantau risiko organisasi,

memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko, mengevaluasi biaya

organisasi dalam pencapaian tujuan strategis dan operasional. APIP memberikan

jaminan independent dan obyektif bahwa risiko sedang dikurangi ke tingkat yang

dapat diterima. Griffiths (2006). Corain et. al. (2007) mengatakan bahwa APIP

memberikan nilai tambah dalam proses kinerja pemerintahan dengan memberikan

saran terkait penghematan biaya dan peningkatan kinerja keuangan. Gansberghe

(2005) mengatakan ada kebutuhan dari administrator publik untuk menggunakan

Page 46: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

30

peran APIP dalam memberikan nilai tambah dan berkontribusi terhadap

efektivitas untuk membantu memperkuat manajemen kinerja keuangan publik.

Jumlah dalam pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah

banyaknya, yang menunjukkan besar satuan suatu benda. Semakin banyak jumlah

APIP maka semakin banyak dan beragam pemikiran serta aktivitas pembinaan

dan pengawasan APIP. Selain itu, semakin banyak jumlah auditor internal, maka

akan semakin banyak pula komposisi tim dan penugasan yang bisa dilaksanakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Aikins (2011), menunjukkan pengawasan auditor

internal meningkatkan akuntabilitas kinerja keuangan. Francis dan Yu (2009) serta

Choi et al. (2010) membuktikan bahwa ukuran auditor merupakan faktor yang

mempengaruhi kualitas audit. Penelitian Kusumaningrum dan Sutaryo (2015)

mengatakan bahwa ukuran atau jumlah internal auditor berpengaruh positif

terhadap kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Dari uraian di atas hipotesis

yang diajukan peneliti adalah :

H2 : Jumlah APIP berpengaruh positif terhadap Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah

2.3.3. Pengaruh Belanja Langsung APIP Terhadap Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dijelaskan belanja

langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan

pelaksanaan program dan kegiatan . Mahmudi (2007) mengatakan belanja

langsung sangat mempengaruhi kualitas ouput kegiatan. Semakin tinggi alokasi

belanja langsung pada APBD semakin tinggi pula kinerja penyelenggaran

Page 47: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

31

pemerintah daerah. Anggarini dan Puranto (2010) mengatakan semakin banyak

volume kegiatan maka akan semakin meningkat belanjanya. Semakin besar

anggaran belanja langsung APIP maka akan semakin banyak kegiatan

pengawasan yang dilakukan oleh APIP. Hal ini tentu berpengaruh positif

terhadap Kinerja Pemerintah. Aikins (2011) mengatakan frekuensi audit yang

lebih tinggi menghasilkan pengendalian internal yang lebih efektif menyebabkan

kinerja yang keuangan yang lebih tinggi. The COSO (1994) mengatakan

pengendalian internal memiliki tiga tujuan yaitu: efektivitas dan efisiensi operasi,

keandalan informasi keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan

yang berlaku.

Anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi

keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan,

belanja dan aktivitas, Mardiasmo (2002). Chow et al. (1988) mengatakan

anggaran merupakan alat yang dapat dipakai untuk memotivasi kinerja para

anggota organisasi. Menurut Mahsun et al. (2006) anggaran merupakan

pernyataan mengenai estimasi kinerja yang akan dicapai oleh suatu organisasi

dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam ukuran moneter. Setiawan (2011)

mengatakan semakin besar anggaran belanja maka akan semakin banyak

infrastruktur yang terbangun yang artinya kinerja pelayanan kepada masyarakat

akan semakin bagus, pertumbuhan semakin meningkat dan kesejahteraan

masyarakat juga akan meningkat. Hal ini dipertegas oleh hasil penelitian Sjoberg

(2003), Purba (2006) dan Rustiono (2008) yang membuktikan bahwa belanja

pemerintah untuk konsumsi dan investasi berpengaruh positif terhadap kinerja

ekonomi makro.

Page 48: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

32

+

+

Dari uraian di atas hipotesis yang diajukan peneliti adalah :

H3 : Anggaran belanja langsung APIP berpengaruh positif terhadap

Kinerja Penyelenggaaan Pemerintah Daerah

2.4. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang

terkait dalam penelitian ini dapat dirumuskan melalui suatu kerangka pemikiran

seperti pada Gambar 2.1.

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

+

Jumlah APIP(X2)

Tingkat Kapabilitas APIP(X1)

Kinerja PenyelenggaraanPemerintah Daerah

(Y)

Anggaran Belanja LangsungAPIP (X3)

Page 49: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

Sugiyono (2007) populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang

terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah aparat

pengawasan intern pemerintah daerah. Penarikan sampel menggunakan metode

purposive sampling, yaitu teknik sampling yang anggota sampelnya dipilih secara

khusus berdasarkan kriteria tertentu untuk tujuan penelitian. Kriteria yang

digunakan dalam penentuan sampel adalah APIP pada pemerintah daerah di

Provinsi Lampung yang telah dilakukan evaluasi kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah oleh Kementerian Dalam Negeri. Oleh karena itu sampel dari

penelitian ini adalah Inspektorat Provinsi Lampung dan 14 Inspektorat

Kabupaten/ Kota se-Provinsi Lampung Tahun 2015, 2016 dan 2017.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari:

1. Kementerian Dalam Negeri RI

2. Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Lampung

Page 50: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

34

3. Inspektorat Provinsi Lampung

4. 14 Inspektorat Kabupaten/ Kota se Provinsi Lampung

Data yang digunakan adalah hasil penilaian tahun 2014 - 2016.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dengan cara

mengumpulkan data sekunder antara lain :

1. Nilai hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah (EKPPD)

Pemerintah Provinsi Lampung dan pemerintah kabupaten/ kota se-Provinsi

Lampung diperoleh dari Kementerian Dalam Negeri RI

2. Tingkat kapabilitas APIP inspektorat provinsi dan inspektorat kabupaten/

kota se-Provinsi Lampung diperoleh dari hasil assestment Badan Pengawas

Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi

Lampung.

3. Jumlah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang terdiri dari jabatan

fungsional auditor dan pejabat pengawas urusan pemerintah daerah

dikumpulkan dari data inspektorat provinsi inspektorat dan inspektorat

kabupaten/ kota se-Provinsi Lampung.

4. Anggaran belanja langsung APIP diambil dari data anggaran belanja

langsung Inspektorat dan belanja langsung APBD provinsi/ kabupaten/ kota

yang dikumpulkan dari Inspektorat provinsi/kabupaten/ kota se-Provinsi

Lampung dan Badan Keuangan Daerah Provinsi Lampung.

Page 51: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

35

3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.4.1. Variabel Penelitian

1. Variabel terikat

Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah.

2. Variabel bebas

Variabel bebas adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel yang lain. Penelitian ini menggunakan variabel tingkat kapabilitas

APIP, jumlah APIP dan persentase anggaran belanja langsung APIP.

3.4.2. Definisi Operasional Variabel

1. Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Dalam penelitian ini Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah digunakan

sebagai variabel terikat. Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

ini diperoleh dari hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(EKPPD) yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri bekerjasama

dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI dan tim

evaluasi daerah. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(EKPPD) berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 73

Tahun 2009 Tentang Tata Cara Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (EKPPD).

Page 52: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

36

2. Tingkat Kapabilitas APIP

Tingkat kapabilitas APIP dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel

bebas. Nilai tingkat kapabilitas APIP diperoleh dari hasil assestment Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI sebagai pembina APIP

terhadap inspektorat kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah.

Assessment tata kelola APIP dalam pelaksanaan tugas pengawasan intern

dilakukan dengan mengacu pada Internal Audit Capability Model (IA-

CM) yang dikembangkan oleh The Insititute of Internal Auditor (IIA) dengan

beberapa penyesuaian sesuai kondisi APIP di Indonesia. Kegiatan assessment

tata kelola APIP dilakukan dengan menggunakan sarana berupa formulir

isian yang telah disusun sedemikian rupa untuk dijawab oleh APIP (dengan

memilih satu jawaban: ya, sebagian atau tidak) dalam rangka

pengumpulan informasi dalam bentuk pernyataan sesuai dengan tujuan

tertentu. Setiap APIP hanya menjawab satu formulir isian yang

menggambarkan pendapat unit kerja APIP tersebut secara keseluruhan.

Formulir isian ini dapat diakses melalui aplikasi tersendiri yang

dikembangkan oleh BPKP RI.

3. Jumlah APIP

Jumlah APIP dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel bebas. Jumlah

APIP adalah banyaknya pejabat fungsional pengawas pada Inspektorat

Daerah. Pejabat Fungsional Pengawas pada Inspektorat Pemerintah Daerah

terdiri dari Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan Pejabat Pengawas Urusan

Pemerintah Daerah (P2UPD).

Page 53: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

37

Secara sistematis jumlah APIP dirumuskan sebagai berikut :

Jumlah APIP = Jumlah JFA + Jumlah P2UPD

4. Anggaran Belanja Langsung APIP

Anggaran Belanja Langsung APIP dalam penelitian ini digunakan sebagai

variabel bebas. Anggaran Belanja Langsung APIP adalah persentase

perbandingan antara Anggaran Belanja Langsung Inspektorat dan Total

Anggaran Belanja Langsung dalam APBD Pemerintah Daerah. Secara

sistematis anggaran belanja langsung APIP dirumuskan sebagai berikut :

Belanja Langsung APIP = Belanja Langsung InspektoratTotal Belanja Langsung APBD 100 %3.5. Metode Analisis

3.5.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui kualitas APIP pada inspektorat

provinsi dan kabupaten/ kota serta kualitas kinerja penyelenggaraan pemerintah

daerah di Pemerintah Daerah se-Provinsi Lampung.

3.5.2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk

memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid, dengan data yang digunakan

secara teori adalah tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisien regresinya

efisien, Ghozali (2011). Model regresi didasarkan pada asumsi bahwa tidak ada

data multikolinearitas, autokorelasi, heterokedastisitas dan data residual

berdistribusi.

Page 54: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

38

3.5.2.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi kedua

variabel yang ada yaitu variabel bebas dan terikat mempunya distribusi data yang

normal atau mendekati normal, Ghozali (2011). Dalam penelitian ini digunakan

dua cara dalam melakukan uji normalitas, pertama dengan normal probability plot

dan kedua dengan uji statistik non-parametik kolmogrov-Smirnov (K-S).

Normal probability plot adalah metode dengan cara membandingkan distribusi

kumulatif dengan distribusi normal. Jika data residual normal maka plotting data

akan mengikuti pola yang dibentuk oleh distribusi normal berupa garis diagonal.

Uji statistik non-parametik Kolmogrov-Smirnov (K-S) memberikan detail berupa

angka-angka. Uji ini dilakukan dengan membuat hipotesis terlebih dahulu sebagai

berikut :

H0 : data residual berdistribusi normal

HA : data residual tidak berdistribusi normal

Jika hasil Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai signifikasi > 0,05 maka data

terdistribusi secara normal namun jika nilai signifikasi <0,05 maka data tidak

terdistribusi secara normal.

3.5.2.2. Uji Autokorelasi

Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier

terdapat korelasi antara kesalahan penggunaan periode satu dengan kesalahan

periode t-1 (tahun sebelumnya), Ghozali (2011). Model regresi yang baik adalah

bebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini digunakan uji Durbin- Watson (DW

Page 55: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

39

test) untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam model regresi. Berikut

disajikan dalam tabel 3.1 daftar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi

dalam suatu model regresi.

Tabel. 3.1 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada Autokorelasi Positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada Autokorelasi Positif No Decision d1 ≤ d ≤ du

Tidak ada Autokorelasi Negatif Tolak 4 – d1 < d < 4

Tidak ada Autokorelasi Negatif No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – d1

Tidak ada Autokorelasi Positifatau Negatif

Tidak Ditolak du < d < 4 – du

Keterangan : du = batas atas dan d1 = batas bawah

Sumber : Ghozali (2011)

3.5.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain, Ghozali (2011). Untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas dapat dilihat

dari gambar scatterplots yang membentuk pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit). Sebaliknya, apabila gambar scatterplots tidak menunjukan ada pola

yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka heterokedastisitas tidak terdeteksi.

Selain itu, untuk menguji heterokedastisitas juga dilakukan uji Glesjer. Cara kerja

uji Glesjer adalah dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel

Page 56: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

40

independen, Gujarati dalam Ghozali (2011). Jika variabel independen signifikan

secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

heterokedastisitas.

3.5.2.4. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, Ghozali (2011). Model regresi

yang baik yaitu tidak model regresi tidak. Untuk mendetsi ada tidaknya

multikolinearitas di dalam regresi dapat diamati dari : 1. Tolerance value, 2. Nilai

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran tersebut menunjukkan setiap

variabel independen manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya.

Apabila suatu model regresi memiliki nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama dengan

dengan nilai VIF ≤ 10 maka tidak terjadi multikolinearitas, sementara Apabila

suatu model regresi memiliki nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan dengan nilai

VIF ≥10 maka terjadi multikolinearitas.

3.5.3. Analisis Regresi Linier

Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan alat analisis

statistik yaitu analisis regresi linear berganda (multiple regression analysis)

dengan model persamaan sebagai berikut:

Y= α + β1 KA + β2 JA + β3 AA + e

Keterangan :Y = Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerahα = Konstantaβ1- β3 = Koefisien RegresiKA = Tingkat Kapabilitas APIPJA = Jumlah APIP

Page 57: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

41

AA = Anggaran Belanja Langsung APIPe = Error

3.5.4. Pengujian Hipotesis

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel

terikat dengan satu atau lebih variabel bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi

dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat

berdasarkan nilai variabel yang diketahui, Gujarati (2003) dan Ghozali, (2011).

ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari

Goodness of fitnya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai

koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik

disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.

3.5.4.1. Uji f- Statistik

Uji Statistik F (Uji F) digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas

yang dimasukan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama atau

simultan terhadap variabel terikat. Uji statistik F dilakukan dengan

membandingkan antara F-hitung dengan F- tabel. Jika F hitung > F-tabel (n-k-1)

maka Ho ditolak, berarti variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

3.5.4.2. Uji t- Statistik

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.

Page 58: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

42

Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan uji t dengan menguji

tingkat signifikansi pengungkapan nilai EKPPD. Apabila signifikansi > 0,05 (5%)

maka hipotesis ditolak. Hal tersebut berarti variabel bebas secara individual tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat namun Apabila

signifikansi < 0,05 (5%) maka hipotesis tidak ditolak. Hal ini berarti variabel

bebas secara individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat.

3.5.4.3. Uji Koefisien Determinasi (R²)

Pengujian ini mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi diantara nol dan satu. Nilai

(R²) yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperdiksi

variasi terikat, Ghozali (2011).

Page 59: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pengolahan data, pembahasan baik secara statistik

maupun komprehensif berdasarkan fakta empiris dan kajian teori

maupun peraturan terkait dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa

Tingkat kapabilitas APIP berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah.

2. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa

Jumlah APIP berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah.

3. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa Anggaran

Belanja Langsung APIP berpengaruh positif terhadap terhadap kinerja

penyelenggaraan pemerintah daerah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang pada akhirnya mempengaruhi hasil dari

penelitian ini. Beberapa keterbatasan tersebut antara lain :

Page 60: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

65

1. Akses data IA-CM dan APIP tidak dipublikasikan sehingga terbatas

aksesnya, hal ini dapat mengurangi daya konfirmasi data penelitian.

Kemudian level kapabilitas cenderung mengelompok ke level 1 sehingga

variansi data kecil.

2. Kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah dievaluasi secara tahunan, hanya

saja status atau peringkat melalui Surat Keputusan Kemendagri dilakukan dua

tahun setelah dievaluasi. Hal ini tentunya dapat menjadikan data kinerja

menjadi bias akibat jarak antara evaluasi dan hasil evaluasinya.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada Pemerintah Daerah diwilayah Provinsi

Lampung. Sehingga perlu kehati-hatian dalam melakukan generalisasi hasil

penelitian.

4. Banyak pemerintah daerah yang menjadi sampel penelitian ini kurang

memperhatikan pengangkatan jabatan fungsional APIP. Sehingga banyak

pegawai Inspektorat Daerah yang bukan termasuk pejabat fungsional APIP

yang juga melakukan fungsi dan peran APIP tetapi dianggap tidak ada dalam

penelitian ini. Hal ini tentu sangat mempengaruhi hasil penelitian karena

jumlah orang yang melakukan fungsi APIP di pemerintah daerah menjadi

tidak sama dengan jumlah APIP pemerintah daerah dalam penelitian ini.

5.3 Saran

Berdasarkan beberapa keterbatasan yang ditemukan, untuk penelitian selanjutnya

peneliti memberikan saran-saran berikut :

1. Untuk penelitian sejenis hendaknya mengambil per iod e wak tu yang

leb ih pan j an g dan obyek penelitian yang lebih luas, meliputi seluruh

Page 61: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

66

pemerintah daerah di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh hasil

penelitian yang secara empiris dapat digeneralisasi.

2. Variabel penelitian hendaknya bisa dikembangkan kembali, hal ini

dikarenakan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja APIP

dalam melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pembina dan pengawas

kinerja pemerintah daerah.

3. Dalam melakukan pengukuran kualitas kinerja pemerintah selain hasil nilai

EKPPD yang dilakukan olen Kementerian Dalam Negeri peneliti selanjutnya

hendaknya juga memperhatikan pengukuran kinerja pemerintah yang

dilakukan oleh lembaga lain. Pengukuraan kualitas kinerja pemerintah

tersebut juga dapat dilihat dari hasil evaluasi Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (LKPD) oleh BPK RI dan evaluasi kinerja penyelenggaran

pemerintah lainnya baik itu yang dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun

lembaga non pemerintah.

4. Inspektorat selaku lembaga yang menaungi APIP, hendaknya lebih

memperhatikan pengangkatan pegawainya ke dalam jabatan fungsional. Hal

ini dimaksudkan agar APIP selaku pembina dan pengawas kinerja pemerintah

memiliki standar kualitas profesi yang memadai. Hal ini menjadi penting

mengingat perkembangan jasa yang diharapkan dapat diberikan oleh APIP

sebagai auditor internal pemerintah mengalami peningkatan yang luar biasa.

Peran sebagai watch dog yang selama ini menjadi cirri khas unit pengawasan

internal telah mengalami pergeseran dan perluasan menjadi konsultan, katalis

bahkan penjaga kualitas (quality assurance) bagi organisasi sektor publik.

Page 62: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

67

5. BPKP selaku lembaga yang berwenang dalam proses assestment tingkat

kapabilitas APIP hendaknya memperbaiki proses assestment tersebut baik itu

dari kualitas ataupun dari kuantitas lembaga yang di assestment. Hal ini

dikarenakan pentingnya assestment bagi APIP. Assestment diharapkan dapat

dijadikan arah bagi pimpinan APIP dalam upaya peningkatan kapabilitasnya.

6. BPKP dan Kementerian Dalam Negeri RI selaku lembaga yang

mengeluarkan sertifikasi pengawas agar memperbanyak kegiatan pendidikan

dan pelatihan untuk ASN Inspektorat yang belum mempunyai sertifikasi

pengawas.

5.4 Implikasi

Hasil penelitian ini memberikan implikasi praktik disektor pemerintahan

mengenai bagaimana pemerintah meningkatkan kinerjanya yang dapat terukur

dari hasil nilai EKPPD. Salah satu cara yang efektif bagi pemerintah untuk

meningkatkan nilai hasil EKPPD adalah dengan meningkatkan kualitas APIP.

Peran APIP sebagai konsultan dan pemberi jasa jaminan kualitas (quality

assurance) bertujuan untuk meyakinkan bahwa kinerja pemerintah yang

dijalankan telah menghasilkan keluaran (output) dan hasil (outcome) yang dapat

memenuhi kebutuhan principals (masyarakat). Hal ini juga sesuai dengan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tata Cara

Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang

memberikan tugas kepada APIP selaku auditor internal pemerintah untuk

melakukan pembinaan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

Page 63: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

DAFTAR PUSTAKA

Anggarini, Yunita dan Purwanto Hendra. 2010. Anggaran Berbasis Kinerja;Penyusunan APBD Secara Komprehensif. Yogyakarta : STIM YKPN

Aikins, Stephen K. 2011. An Examination of Goverment Interal Audit’ Role InImproving Financial Performance. Journal of Public Finance andManagement. Volume 11, Number 4, pp. 306-337

Arifianti, Hermin, Payamta dan Sutaryo. 2013. Pengaruh Pemeriksaan danPengawasan Keuangan Daerah terhadap Kinerja PenyelenggaraanPemerintahan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten/Kota diIndonesia). Simposium Nasional Akuntansi XVI Manado 25-28September 2013

Asare, T. 2008. Internal auditing in the public sector: Promoting goodgovernance and performance Improvement. International Journal ofGovernment Financial Management. Pp. 12-27

Bourdeaux, Carolyn dan Grace Chikoto. 2008. Legislative Influence onPerformance Management Reform. Public Administation Review. Vol.68, No. 2, PP. 253-265

Baynton, wiliam C., Johnson, Raymond N., dan Kell, Walter G. 2001. ModernAuditing. Edisi ke 7. John Willey & Sons Inc, New York.

Chow, Chee W. Er al. 1988. Participative Bugeting : Effect of a Truth-InducingPaying Scheme and Information Asymmetri On Slack And Performance,The Accounting Review, Vol LXIII, No 1, Januari, 63, 1.

Fraenkel, R.J, & Wallen, N.C. 2006. How to Design and Evaluate Research inEducation. London: Mc. Graw Hill, inc.

Francis, J.R., Yu, D.M. 2009. Big 4 Office Size and Audit Quality. The AccountingReview, 84, 1521-1552.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SpSS19 (edisi kelima.) Semarang: Universitas Diponogoro.

Jensen M.C., Mecling W.H. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior,Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics.3, pg. 305-360.

Page 64: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

Kepala BPKP RI Nomor: Per-1633/ K/ Jf/ 2011 Tentang Pedoman TeknisPeningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Kusumaningrum, Nur Aini dan Sutaryo. 2015. Pengaruh karakteristik InspektoratDaerah dan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah daerah. SimposiumNasional akuntansi XVIII Medan.

Lubis, Hari. S.B dan Martani Husaini. 1987 Teori Organisasi (Suatu PendekatanMakro), Jakarta : Pusat Antar Universitas Ilmu-ilmu Sosial Universitasindonesia

Mahmudi. 2007. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. UPP STIMYPKN, Yogyakarta.

Mahsun, Mohamad, Firma Sulistiyowati, Heribertus Andre Purwanugraha. 2006.Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.

Manase, Malo, 1986, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Karunika

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakarta

Mikesell, J.L. 2007. Fiscal administration: Analysis and applications for thepublic sector. Belmont, CA: Thomsoon Wadsworth

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi KinerjaPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 Tentang Laporan PenyelenggaraanPemerintahan Daerah

Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 Tentang Kerangka NasionalPengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 Tentang Tata CaraPelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian InternPemerintah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentangPembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Peraturan Kepala BPKP RI Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman TeknisPeningkatan Kapabilitas APIP

Peraturan Kepala BPKP RI Nomor Per-1633/K/JF/2011 Tentang Pedoman TeknisPeningkatan Kapabilitas APIP.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2008 tentang Pengelolaan KeuanganDaerah

Page 65: PENGARUH KAPABILITAS APIP, JUMLAH APIP DAN ANGGARAN ...digilib.unila.ac.id/59690/2/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · RIWAYAT HIDUP Antariksa Putra Negara, dilahirkan di Kalianda,

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah

Permendagri Nomor 64 tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Organisasi dan TataKerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota

Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2009. Auditing : Konsep dasar danPedoman Pemeriksaan Akuntansi publik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rustiono, deddy. 2008. Analisis Pengaruh Insvestasi, Tenaga Kerja, danPengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di JawaTengah. Tesis. USU. Medan

Sawyer’s Internal Auditing, LawranceB. Sawyer, Mortimer, James 1999

Sjoberg, Peter. 2003. Government Expenditure Effect on Economic Growth: TheCase of Sweden 1960-2001. Lulea University of Technolgy.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Suharyanto, Ary., dan Sutaryo. 2016. Pengawasan Internal dan KinerjaPemerintah Daerah. Simposium Nasional Akuntansi XIX Lampung 2016.

Szymanski, S. 2007. How to implement economic reforms: How to fight cor-ruption effectively in public Procurement in SEE Countries. OECDPublication.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Widya Astuti Mustikari dan Debby Fitriasari.2012.Pengaruh KarakteristikPemerintah Daerah dan Temuan Audit BPK Terhadap KinerjaPemerintah Daerah Kabupaten/Kota se di Indonesia.Ejournal.lppm.steatmabhakti