pengaruh jumlah pasta tomat

12
Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian 1 PENGARUH JUMLAH PASTA TOMAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA MENCIT DIABETES Ririn Chairunnisa Fakultas Teknologi Industri Pertanian, PASCA UNAND Jl. M. Hatta, Limau Mannis Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian tentang ”Pengaruh Jumlah Pasta Tomat terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Mencit Diabetes” telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian dan Labor Farmakologi Universitas Andalas Padang dari bulan Oktober sampai Januari 2012. Penelitian ini bertujuan Menentukan konsentrasi likopen dari produk pasta tomat terhadap penurunan kadar gula dalam darah pada mencit diabetes, mengetahui pengaruh jumlah pasta tomat terhadap penurunan kadar gula dalam darah pada mencit diabetes dan engetahui kadar pasta tomat tebaik terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit diabetes. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pasta tomat berpengaruh terhadap kadar gula darah mencit diabetes. Jumlah pasta tomat yang paling efektif untuk menurunkan kadar gula darah adalah perlakuan B (62 mg pasta tomat 40 mg likopen) dengan persentase penurunan kadar gula darah mencapai 75,60%. Pada pure, kandungan likopen 135 mg/100g, vitamin C 37,84 mg/100g, daya antioksidan 446,76, kadar air 94,51%, sedangkan pada pasta kandungan likopen 169 mg/100g, vitamin C 4,58 mg/100g, daya antioksidan 386,61, kadar air 92,86% dan rendemen 66,15% Key Words : Pasta, Likopen, antioksidan, Gula Darah PENDAHULUAN Tomat (Lycopersicum esculentum, Mill) merupakan salah satu komoditas pertanian yang berpotensi multiguna untuk diolah sebagai produk pangan. Menurut Badan Pusat Statistik pada tahun 2003 produksi tomat di Sumatera Barat mencapai 14.481 ton/tahun, tahun 2004 terjadi peningkatan menjadi 16.341 ton/tahun,sedangkan pada tahun 2005 terjadi penurunan menjadi 11.824 ton/tahun. Dan terjadi peningkatan lagi dari tahun 2006-2007 yaitu dari 22.348-25.578. ton/tahun. Tomat termasuk sayuran yang banyak digemari karena rasanya enak, segar dan sedikit asam. Buah tomat banyak mangandung zat gizi seperti vitamin A dan vitamin C sebagai antioksidan, sehingga baik untuk kesehatan. Buah tomat tergolong komoditas yang sangat mudah rusak. Hal ini disebabkan karena memiliki kadar air yang tinggi yaitu lebih dari 93%, yang mengakibatkan umur simpan pendek, susut bobot tinggi akibat penguapan, perubahan fisik cepat, pertumbuhan mikroba terpicu, serta perubahan fisikokimia. Kerusakan buah tomat berpengaruh terhadap tingkat kesegaran, selain berakibat terhadap penurunan mutu fisik, Kerusakan juga menyebabkan penurunan nilai gizi, untuk mengatasinya tomat perlu diolah lebih lanjut. Dengan berkembangnya pola konsumsi masyarakat, tomat tidak saja dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi juga dalam bentuk aneka poduk olahan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam pengolahan bahan pangan adalah pengolahan pada suhu tinggi khususnya teknologi pemanasan. Produk hasil pemanasan ini diantaranya pasta tomat. Proses ini mampu mempertahankan keunggulan karakteristik organoleptik yang dimiliki buah tomat. Pasta tomat adalah tomat konsentrat yang mengandung 24% atau lebih padatan terlarut tomat alami. Pasta tomat mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produk olahan tomat lainnya karena mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan ini adalah likopen yang merupakan karotenoid pigmen merah terang yang banyak ditemukan dalam buah tomat dan buah-buahan lain yang berwarna merah. Likopen sangat dibutuhkan oleh tubuh dan dapat menetralkan radikal bebas, molekul yang tidak stabil yang

Upload: curiejulia

Post on 08-Feb-2016

186 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

1

PENGARUH JUMLAH PASTA TOMATTERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA

MENCIT DIABETES

Ririn ChairunnisaFakultas Teknologi Industri Pertanian, PASCA UNAND

Jl. M. Hatta, Limau MannisEmail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian tentang ”Pengaruh Jumlah Pasta Tomat terhadap Penurunan Kadar Gula DarahMencit Diabetes” telah dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian FakultasTeknologi Pertanian dan Labor Farmakologi Universitas Andalas Padang dari bulan Oktobersampai Januari 2012. Penelitian ini bertujuan Menentukan konsentrasi likopen dari produk pastatomat terhadap penurunan kadar gula dalam darah pada mencit diabetes, mengetahui pengaruhjumlah pasta tomat terhadap penurunan kadar gula dalam darah pada mencit diabetes danengetahui kadar pasta tomat tebaik terhadap penurunan kadar gula darah pada mencit diabetes.Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pasta tomat berpengaruh terhadap kadar gula darahmencit diabetes. Jumlah pasta tomat yang paling efektif untuk menurunkan kadar gula darahadalah perlakuan B (62 mg pasta tomat 40 mg likopen) dengan persentase penurunan kadar guladarah mencapai 75,60%. Pada pure, kandungan likopen 135 mg/100g, vitamin C 37,84 mg/100g,daya antioksidan 446,76, kadar air 94,51%, sedangkan pada pasta kandungan likopen 169mg/100g, vitamin C 4,58 mg/100g, daya antioksidan 386,61, kadar air 92,86% dan rendemen66,15%

Key Words : Pasta, Likopen, antioksidan, Gula Darah

PENDAHULUAN

Tomat (Lycopersicum esculentum,Mill) merupakan salah satu komoditaspertanian yang berpotensi multiguna untukdiolah sebagai produk pangan. Menurut BadanPusat Statistik pada tahun 2003 produksi tomatdi Sumatera Barat mencapai 14.481 ton/tahun,tahun 2004 terjadi peningkatan menjadi 16.341ton/tahun,sedangkan pada tahun 2005 terjadipenurunan menjadi 11.824 ton/tahun. Danterjadi peningkatan lagi dari tahun 2006-2007yaitu dari 22.348-25.578. ton/tahun. Tomattermasuk sayuran yang banyak digemarikarena rasanya enak, segar dan sedikit asam.Buah tomat banyak mangandung zat giziseperti vitamin A dan vitamin C sebagaiantioksidan, sehingga baik untuk kesehatan.

Buah tomat tergolong komoditas yangsangat mudah rusak. Hal ini disebabkan karenamemiliki kadar air yang tinggi yaitu lebih dari93%, yang mengakibatkan umur simpanpendek, susut bobot tinggi akibat penguapan,perubahan fisik cepat, pertumbuhan mikrobaterpicu, serta perubahan fisikokimia.Kerusakan buah tomat berpengaruh terhadap

tingkat kesegaran, selain berakibat terhadappenurunan mutu fisik, Kerusakan jugamenyebabkan penurunan nilai gizi, untukmengatasinya tomat perlu diolah lebih lanjut.

Dengan berkembangnya polakonsumsi masyarakat, tomat tidak sajadikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi jugadalam bentuk aneka poduk olahan. Salah satualternatif yang dapat dilakukan dalampengolahan bahan pangan adalah pengolahanpada suhu tinggi khususnya teknologipemanasan. Produk hasil pemanasan inidiantaranya pasta tomat. Proses ini mampumempertahankan keunggulan karakteristikorganoleptik yang dimiliki buah tomat.

Pasta tomat adalah tomat konsentratyang mengandung 24% atau lebih padatanterlarut tomat alami. Pasta tomat mempunyaikeunggulan dibandingkan dengan produkolahan tomat lainnya karena mengandungantioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan iniadalah likopen yang merupakan karotenoidpigmen merah terang yang banyak ditemukandalam buah tomat dan buah-buahan lain yangberwarna merah. Likopen sangat dibutuhkanoleh tubuh dan dapat menetralkan radikalbebas, molekul yang tidak stabil yang

Page 2: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

2

dihasilkan oleh berbagai proses kimia normaltubuh / radiasi matahari, asap rokok. Likopenjuga memiliki manfaat untuk mencegahpenyakit cardiovascular, kencing manis,osteoporosis, infertility, dan kanker (kankerkolon, payudara, endometrial, paru-paru,pankreas, dan terutama kanker prostat) (DiMascio P. et al., 1989).

Menurut data WHO, Indonesiamenempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlahpenderita Diabetes Mellitus di dunia. Padatahun 1995, jumlah penderita diabetes diIndonesia mencapai 5 juta Pada tahun 2000jumlah penderita 8.400.000 jiwa, pada tahun2003 jumlah penderita 13.797 juta pada tahun2005 sekitar 24 juta orang. Jumlah inidiperkirakan akan terus meningkat pada tahunyang akan datang (Soegondo, 2008).

Menurut Tandra (2008) beberapadiantara penderita diabetes baru mengetahuisakit yang diderita ketika sudah mengalamikomplikasi. Ketidaktahuan ini disebabkankarena kebanyakan penyakit diabetes terusberlangsung tanpa keluhan sampai beberapatahun dan disebabkan karena minimnyainformasi yang diperoleh masyarakat tentangpenyakit diabetes itu sendiri.

Diabetes merupakan penyakit dimanatubuh penderita sudah tidak mampumengendalikan kadar gula dalam darah.Penderita mengalami gangguan metabolismepada proses penyerapan gula oleh tubuh,karena tubuh tidak dapat melepaskan ataumenggunakan insulin secara normal. Insulinadalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas,merupakan zat utama yang bertanggungjawabdalam mempertahankan kadar gula darah.

Penurunan hormon insulinmengakibatkan seluruh glukosa dalam darahyang dikonsumsi di dalam tubuh akanmeningkat. Peningkatan kadar glukosa darahdisebabkan oleh kerusakan pankreas yang tidakdapat menghasilkan insulin. Kerusakanpankreas ini dapat disebabkan oleh senyawaradikal bebas yang merusak sel-sel padapankreas sehingga tidak dapat berfungsi(Studiawan, 2004, cit Purboyo, 2009).

Berdasarkan penelitian terdahulu, yangdilakukan di Italy oleh Polidoridi et al. (2000)bahwa diabetes disebabkan karena miskinvitamin A, vitamin E dan karotenoid. Padakeadaan yang demikian gejala diabetes dapat diatasi dengan pengaturan kembalikeseimbangan metabolisme zat gizi dalam

tubuh dengan tersedianya zat gizi dalam suatumakanan.

Upritchard et al. (2000) menyatakanbahwa likopen mampu mengurangi kerusakanoksidatif pada DNA seluler dan mengurangilemak peroksidasi yang disebabkan olehpenyakit diabetes. Berdasarkan penelitianAgha (2009) yang di lakukan di Kairo bahwalikopen dapat meningkatkan konsentrasiinsulin, penurunan H202 sehingga dapatberfungsi sebagai antidiabetes.

Penelitian ini diberi perlakuan jumlahpasta tomat 54 mg, 62 mg, 69 mg, dan 77 mg .Upritchard (2000) menyatakan bahwamengkonsumsi jus tomat 500 ml/hari denganjumlah likopen 35 mg dapat menurunkankerusakan oksidatif pada penderita diabetes.

Penelitian ini bertujuan menentukankonsentrasi likopen dari produk pasta tomatterhadap penurunan kadar gula, dalam darahpada mencit diabetes mengetahui pengaruhjumlah pasta tomat terhadap penurunan kadargula dalam darah pada mencit diabetes,mengetahui kadar pasta tomat tebaik terhadappenurunan kadar gula darah pada mencitdiabetes

METODE PENELITIAN

Bahan dan Alat

Bahan utama yang digunakan dalampenelitian ini adalah buah Tomat Hibrida (F1)martha . Bahan kimia yang digunakan untukanalisis berupa : aquades, larutan kanji 1%,tepung mayzena, larutan, iod 0,01N , asamsitrat, Na asetat, asam askorbat, heksana,aseton, etanol, aloksan, dan larutan glukosa 10%.

Alat-alat yang digunakan dalampenelitian ini meliputi peralatan pembuatanpasta tomat seperti : Mixer, blender, pisau,timbangan, kompor, botol kaca, baskom dansendok. Sedangkan alat-alat untuk analisiskimia berupa : pengaduk, timbangan analitik,oven, gelas ukur, buret, pipet tetes, , alat-alatgelas, panci, labu takar , kertas saring,erlenmeyer, stirrer dan spekttofotometer.

METODE

1. pembuatan pasta tomat

Page 3: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

3

Proses pembuatan pasta buahtomat berpedoman pada (Agustinisari danSunarmani, 2006).adalah sebagai berikut :

1. Buah tomat dipilih yang masak dan masihkeras, kemudian dicuci hingga bersih

2. Tomat diblansir pada suhu 80oC selama 15menit.

3. Tomat dipotong kecil-kecil kemudiandiblender dan diasring

4. Pure tomat di campur dengan asam sitrat0,1 gr dan tepung meyzena 1 gr

5. Adonan tomat yang sudah dihancurkan,kemudian dimixing sampai homogenselama 15 menit.

6. Selanjutnya, adonan dipanaskan denganmenggunakan, evaporator dengan 80oC

7. Tahap terakhir, pasta tomat dikemas dalambotol kaca.

2. Persiapan Hewan PercobaanDiabetes

Sebelum digunakan hewandiaklimatisasi selama satu minggu dengandiberi makan dan minum yang cukup. Hewandinyatakan sehat jika tidak mengalamiperubahan berat badan lebih dari 10 % dansecara visual menunjukkan perilaku normal(Anonymous, 1979). Mencit yang akandiinduksikan diabetes dipuasakan selama 16jam (air minum tetap diberikan). Kemudianmencit didiabetkan dengan caramenginjeksikan larutan dingin aloksan secaraintraperitonial dengan dosis 150 mg/kg BB.Mencit diberi makan pellet dan minum yangmengandung glukosa 10% selama dua harisetelah pemberian aloksan. Pada hari ke-2 danseterusnya glukosa 10% diganti dengan airminum biasa, setelah 5 hari diukur glukosadarahnya. Mencit dipindahkan ke kandangmetabolit yang berisi satu ekor mencit tiapkandang. Mencit yang akan digunakan untukuji antidiabetes adalah mencit yang telahdinyatakan diabetes dengan kadar glukosadarah puasanya besar dari 150 mg/dl.

3. Penentuan Besar Dosis Perlakuan

Volume cairan yang diberikan padahewan percobaan tidak melebihi jumlahtertentu. Batas volume maksimal (ml) yangdiberikan pada mencit adalah 1 ml/bb mencit .Dosis likopen yang digunakan oleh manusiaadalah perlakuan (A) 35mg, (B) 40mg, (C)45mg, (D) 50mg, setara dengan jumlah pasta

(A) 21,71 g, (B) 23,67g, (C) 26,63g, (D)29,59g. Dosis pemakaian untuk mencit dapatdihitung dengan mengkalikan dosis pemakaianpada manusia tersebut dengan faktor konversimanuasia ke tikus yaitu 0.0026, sehinggadidapat dosis pemakaian untuk mencit denganberat 20 g adalah (A) 54, (B) 62, (C) 69, (D)77.

4. Uji Likopen

Dalam pengujian/analisis likopendalam produk tomat dapat dilakukan denganmenggunakan metode seperti HPLC,spektrofotometri atau melalui pengukuranwarna. Dalam penelitian ini akan diuraikanpengujian kadar likopen dengan menggunkanmetode spektrofotometri (Sunarmani, 2003).

Pasta tomat ditimbang 5 gram,masukkan ke dalam Erlenmeyer bertutup yangdilapisi dengan kertas aluminium foil padabagian luar & terlindungi dari cahayatambahkan 50 ml larutan (heksana : aseton :etanol = 2 : 1 : 1) v/v, dikocok selama 30 menitdengan magnetik stirer, pindahkan ke corongpisah kemudian tambahkan 10 ml aquabidestkemudian dikocok lagi selama 15 menit.Pisahkan lapisan polar dan lapisan non polar,ambil semua lapisan atas (non polar) masukkandalam labu ukur 100 ml tambahkan pelarutorganik sampai tanda batas. Tentukan kadarlikopen total darilapisan non polar (bagianatas) dengan spektrofotometer UV – Vis padapanjang gelombang maksimum 471 nm.

Menurut Sharma SK (1996) cit Regina(2008), rumus untuk menentukan kadar likopenantara lain:

C =xb

A

E cm%1

1

Keterangan :C = konsentrasi ( g/100 ml )A = absorbanb = tebal kuvet ( cm )

E cm%1

1 = 3,4504.5.1.1.2

5. Kandungan Vitamin C (Sudarmadjiet al., 1984)

Bahan sebanyak 10 gram dimasukkandalam labu ukur 100 ml dan diencerkan sampaitanda batas. Saring larutan tersebut dengan

Page 4: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

4

memakai kertas saring. Filtrat yang diperolehsebanyak 25 ml dimasukkan kedalamerlemeyer, kemudian ditambahkan 1 ml larutankanji 1 %. Setelah itu larutan dititrasi denganlarutan iod 0,01 N sampai timbul warna biru.Setiap 1 ml 0,01 N iod ekuivalen dengan 0,88mg asam askorbat. Kadar vitamin C dalamproduk dihitung dengan rumus :

A =

sampelberatxpxxNiodml 10088,001,0

Dimana : A = mg asam askorbat/ 100gr bahan

P = faktor pengenceran (pdiganti FP biar sama dg yg diatas)

6. Aktivitas antioksidan

Aktifitas antioksidan dianalisaberdasarkan kemampuannya menangkapradikal bebas (radical scavenging activity)DPPH menurut metode yang dikembangkanoleh Kubo et all., (2002) cit Rufaida (2008).Pengukuran dilakukan dengan menggunakanbuffer asetat 100 mM (pH 5,5), 1,87 mlmetanol, 0,1 ml radikal bebas DPPH (1,1 –diphenyl-2-pikrylhydrazyl) 3 mM dalammetanol, kemudian dimasukkan ke dalamtabung reaksi. Larutan DPPH dibuat segarsetiap akan digunakan. Selanjutnya, sebanyak0,03 ml larutan sampel ditambahkan kedalamtabung tersebut dan diinkubasi pada suhu 25 0Cselama 20 menit. Sebagai larutan blankosampel, digunakan 0,03 ml methanol sebagaipengganti larutan sampel. Absorbansi yangdihasilkan dibaca pada 517 nm. Absorbansimenunjukkan adanya aktivitas antioksidan.Untuk pembuatan kurva standar digunakanasam askorbat. Dengan demikian, satuanpengukuran dapat dinyatakan sebagai AEAC(Ascorbic acid Equivalent AntioxsidantCapacity)

Daya antioksida = Absorban kontrol –absorban sampel X 100%

Absorbankontrol

7. Kadar Air (Metoda Oven)(Sudarmajdi et al., 1984)

Cawan aluminium bersih dikeringkandalam oven selama 1 jam pada suhu 105oC.Dinginkan dalam desikator. Setelah dingin

ditimbang. Contoh dimasukkan sebanyak 5 grkedalam cawan alumunium. Cawanalumunium yang berisi sampel contohdimasukkan kedalam oven dengan suhu 105oC.Setiap pemanasan 1 jam cawan dikeluarkandari oven dan dipindahkan kedalam desikatorselama 10-15 menit dan kemudian ditimbang.Pemanasan dilanjutkan sampai berat tetap.Kadar air sampel diperoleh dengan rumus :

Kadar air (bb) = %100xa

ba

Keterangan : a = berat awal sampel (g)b = berat sampel setelah

dioven (g)

3.5.1.1.2 Rendemen PastaRendemen dihitung dalam persen yang

menyatakan jumlah pasta yang terdapat didalam bahan berdasarkan berat basah.Rendemen pasta dapat dihitung dengan rumus :

Rendemen pasta =

%100)()( x

gbahanberatgpastaberat

3.5.1.1.2 Kadar Gula (Sudarmajdi et al., 1984)Penentuan sakarosa didasarkan atas

selisih antara gula reduksi sebelum dansesudah inversi. Dalam hal ini gula reduksidinyatakan sebagai gula invert. Kadar guladapat dihitung dengan rumus :

D =

1,0elvolumesampgkovolumeblan

Kadar Gula =

%100)(

. xmgsampel

nPengenceraDxF

Keterangan D = Daftar Lufff

3.5.2 Mencit

3.5.2.1 Uji efek pasta terhadap mencitdiabetesMencit putih jantan diabetes sebanyak

25 ekor dibagi menjadi 5 kelompok secaraacak yang masing-masing kelompok terdiridari 5 ekor dan diperlakukan sebagai berikut :Kelompok A sebagai blanko tanpa diberi pastatomat, B, C, D dan E merupakan kelompokmencit diabetes dan diberi pasta tomatberturut-turut dengan dosis 270 mg/KgBB,

Page 5: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

5

312 mg/KgBB, 347 mg/kg BB dan 388 mg/kgBB, sebanyak satu kali sehari selama 7 harisecara oral diberikan setelah mencit dinyatakandiabetes. Selama penelitian, semua kelompokmencit diberikan makanan standar mencit danminum setiap hari kecuali pada haripengukuran kadar glukosa darah.

8. Pengukuran kadar glukosa darah

Penentuan kadar glukosa darah mencitdilakukan setelah 5 hari diinduksi denganaloksan dan satu hari setelah pemberianterakhir ekstrak uji. Pemberian ekstrakdiberikan sejak mencit dinyatakan diabetes.Pengambilan darah ekor mencit dilakukandengan cara : menggosokkan kapas yang telahdiberi alkohol disekitar ekor mencit, potongsedikit bagian ujungnya dengan menggunakangunting, dan diurut dari pangkal ekor secaraperlahan agar memudahkan darah keluar.Tetesan darah pertama dibuang. Pengukurankadar glukosa darah mencit dilakukan dengancara meneteskan darah pada strip test yangtelah dipasang pada alat advantageglucosemeter (Roche) hingga menutupi seluruhpermukaan strip test. Kadar gula darah akanterbaca dalam waktu ± 15 detik kemudian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Analisis Kimia Pure Tomatdan Pasta Tomat

Berdasarkan hasil penelitiandidapatkan komposisi pure dan pasta tomatsebagai berikut :

Tabel 5. Komposisi pure tomat dan pastatomat pada 100gr bahanKomponen pure PastaLikopen( mg/100g)VitaminC(mg/100g)Daya antioksidan(ppm as.askorbat )Kadar air%Rendemen %

13537,84

446,76

94,51-

1694,58

386,61

92,8666,15

66,15

4.1.1 LikopenHasil penelitian yang dilakukan pada

(Tabel 5), kadar likopen pasta lebih tinggidibandingkan likopen pure tomat dalam per100 gram bahan. Kandungan likopen pure danpasta tomat adalah 135 mg dan 169 mg.Namun, berdasarkan hasil rendemen pastayaitu 66,15, terjadi penurunan likopen sebesar24 mg. Hal ini disebabkan karena adanyaproses pemanasan selama pengolahan.Takeoka et al., (2001) menyatakan bahwapemanasan dan proses pembuatan pasta tomatmengakibatkan penurunan konsentrasi likopen9-28%. Hal ini berbanding terbalik denganpernyataan sunarmani dan Kun Tanti (2008)bahwa tomat yang dimasak atau dihancurkandapat mengeluarkan likopen lebih banyak.Namun dengan proses pemanasan bukan untukmenghasilkan likopen lebih banyak, tetapimampu melepaskan likopen dari struktur seltomat dan mengubah bentuk likopen dari transke cis sehingga mudah diserap oleh tubuh.

Tsang (2005) menjelaskan bahwalikopen terikat dengan struktur sel tomat danperubahan suhu dalam proses pengolahandapat melepaskan likopen dari struktur seltomat . Stahl dan Sies (1992) menambahkanbahwa pemanasan jus tomat dengan minyakjagung selama 1 jam mengubah likopen daribentuk trans menjadi cis, sehinggameningkatkan penyerapannya oleh tubuh.

Menurut Clinton (1996) secara umumsifat isomer cis bersifat lebih polar, lebih larutdalam pelarut hidrokarbon, lebih mudahbergabung dengan lipoprotein maupun strukturlipid subseluler, lebih mudah masuk ke dalamsel.

Berdasarkan Tabel 5, likopen yangdiperoleh lebih tinggi yaitu 169 mg/100 g, jikadibandingkan dengan likopen pasta tomat padapenelitian Tsang (2005) yaitu 42,2 mg/100 g.Hal ini mungkin dipengaruhi oleh varietastomat yang digunakan sehingga tingkatankomposisi kimia tomat berbeda. Varietastomat yang digunakan pada penelitian iniadalah tomat hibrida. Menurut Wang (2006)faktor yang mempengaruhi aktivitasantioksidan dalam buah adalah varietas yangdigunakan, tingkat kematangan buah, cahaya,suhu, kelembaban, iklim, dan jenis tanah daritanaman tersebut.

Page 6: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

6

4.1.2. Vitamin CKadar Vitamin C yang diperoleh pada

pure tomat adalah 37,84 mg/100g sedangkanpada pasta tomat adalah 4,58mg/100g. Dalamhal ini terjadi penurunan Kadar vitamin Cselama proses pengolahan pure tomat menjadipasta tomat. Penurunan terjadi karena adanyaproses blansir dan evaporasi denganmenggunakan suhu 80oC yang dapatmenyebabkan terjadinya proses oksidasivitamin C pada pasta tomat. Hal ini didukungoleh hasil penelitian Roni (2010) bahwa kadarvitamin C mulai berkurang hingga 37,35%setelah pemanasan pada suhu 50oC selama 30menit.

Menurut Sherlat dan Luh (1976)menjelaskan bahwa kandungan vitamin Cberkurang dengan semakin tingginya suhuyang digunakan dalam proses pemanasan. Haltersebut terjadi akibat oksidasi dan degradasivitamin C pada suhu proses yang lebih tinggi.Winarno (1989) menambahkan bahwakerusakan vitamin C disebabkan kerana adanyaoksidasi vitamin C menjadi asam L-dehidroaskorbat dan mengalami perubahanlebih lanjut menjadi asam L- diketogulonatyang tidak memiliki keaktifan vitamin C.Sehingga vitamin C pada pasta tomat tidakopimal lagi yang berfungsi sebagaiantioksidan. Gaman and Sherrington (1994)menyatakan asam askorbat sangat larut dalamair. Asam askorbat mudah teroksidasi. padasuhu tinggi dan terkena sinar matahari.

4.1.3 Daya antioksidanBerdasarkan Tabel 5, daya antioksidan

pada pure tomat adalah 446,76 ppm sedangkanpada pasta tomat yaitu 386,61 ppm. Dari hasilyang didapatkan terjadi penurunan dayaantioksidan pada pengolahan pure tomatmenjadi pasta tomat. Hal ini disebabkankarena adanya proses pemanasan yangmengakibatkan terjadinya proses degradasisenyawa-senyawa yang berperan sebagaiantioksidan.

Antioksidan merupakan suatu senyawayang dapat menangkal radikal bebas selamaproses metabolisme tubuh. Beberapa senyawayang berperan sebagai antioksidan pada buahtomat yaitu vitamin C dan likopen yangmerupakan betakaroten. MenurutTranggono et al. (1988) tomat merupakansumber vitamin B, C, E, dan betakaroten.Prakash et al. (2001) menambahkan,antioksidan dapat diperoleh dari asupan

makanan yang banyak mengandung vitamin C,vitamin E dan betakaroten sertasenyawa fenolik. Bahan pangan yang dapatdijadikan sumber antioksidan alami antaralain rempah-rempah, coklat, biji-bijian, buah-buahan, sayur-sayuran seperti buah tomat,pepaya, jeruk dan sebagainya.

Sebagai antioksidan, vitaminC bekerja sebagai donor elektron, dengan caramemindahkan satu elektron ke senyawa logamCu. Selain itu,vitamin C juga dapat memberielektron pada reaksi biokimia intraseluler danekstraseluler. Vitamin C mampumenghilangkan senyawa oksigen reaktif didalam sel netrofil, monosit, protein lensa, danretina. Vitamin C juga dapat bereaksi denganFe-ferritin. Diluar sel, vitamin C mampumenghilangkan senyawa oksigen reaktif,mencegah terjadinya LDL teroksidasi,mentransfer elektron ke dalam tokoferolteroksidasi dan mengabsorpsi logam dalamsaluran pencernaan (Levine, et al., 1995).Sedangkan kerja likopen sebagai antioksidanmenurut Di Mascio et al., (1989) bahwaelektron dalam ikatan rangkap akan menyerapenergi dalam jumlah besar untuk menjadiikatan jenuh, sehingga energi dari radikalbebas yang merupakan sumber penyakit danpenuaan dini dapat dinetralisir oleh likopen.

Menurut agarwal, (2000) danSudradjat (2003) mekanisme likopen dalammencegah penyakit kronis dan degeneratifyaitu melalui mekanisme oksidatif, sebagaiantioksidan akan mengikat oksigen reaktif danmeningkatkan potensi antioksidan sehinggamengurangi kerusakan oksidatif pada lipid(termasuk lipid membrane dan lipoprotein),protein, dan DNA. Sedangkan mekanisme non-oksidatif melalui fungsi gen, memperbaiki gap-junction communication, modulasi hormon danrespon imun atau pengaturan metabolismeyang semuanya akan menyebabkan penurunanpenyakit kronis.

Dari hasil yang diperoleh pada (Tabel5) , kadar vitamin C dan kadar likopen yangberperan sebagai antioksidan mengalamipenurunan selama proses pengolahan dari puremenjadi pasta tomat. Namun yang diharapkanbukan kadar vitamin C atau kadar likopen yangharus tinggi, tetapi adanya perubahan likopendari bentuk trans menjadi cis agar lebihmudah diserap oleh tubuh. Dimana likopenmerupakan daya antioksidan yang dapatberfungsi sebagai penangkal radikal bebasmampu mencegah terjadinya timbulnya

Page 7: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

7

penyakit-penyakit di dalam metabolismetubuh, yang bersifat degeneratif, salah satunyaadalah diabetes.

Menurut Soesirah (1990) diabetesmerupakan penyakit yang disebabkan olehkerusakan pankreas yang tidak bisamemproduksi insulin dalam jumlah yangcukup. Suyono (2002) menambahkan bahwainsulin bertugas memasukkan glukosa kedalam sel dan digunakan sebagai bahan bakar.Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidakdapat masuk ke sel, yang mengakibatkanglukosa tetap berada di dalam darah yangartinya kadar glukosa di dalam darahmeningkat.

Studiawan (2004) menyatakan bahwapenurunan hormon insulin mengakibatkanseluruh glukosa dalam darah yang dikonsumsidi dalam tubuh akan meningkat. Peningkatankadar glukosa darah disebabkan olehkerusakan pankreas yang tidak dapatmenghasilkan insulin. Kerusakan pankreas inidapat disebabkan oleh senyawa radikal bebasyang merusak sel-sel pada pankreas sehinggatidak dapat berfungsi antioksidan dapatmelindungi sel pankreas agar tidak teroksidasidengan radikal bebas. Antioksidan bisamenjadi pasangan elektron bebas yang ada didalam tubuh.

Antioksidan merupakan senyawa yangmempunyai struktur molekul yang dapatmemberikan elektronnya kepada molekulradikal bebas tanpa terganggu sama sekali dandapat memutuskan reaksi berantai dari radikalbebas (Kumalaningsih2006).

Menurut Ong et al. (1995) mekanismekerja antioksidan antara lain ; (1) dapatberinteraksi langsung dengan oksidan, radikalbebas atau oksigen tunggal; (2) Mencegahpembentukkan jenis oksigen reaktif; (3)Mengubah jenis oksigen reaktif menjadikurang toksik; (4) Mencegah kemampuanoksigen reaktif; (5) Memperbaiki kerusakanyang timbul.4.1.4 Kadar Air

Dari data yang diperoleh, kadar airpasta tomat lebih rendah dari pure tomat .Kadar air pure dan pasta tomat adalah 94,51%dan 92,86%. Hal ini desbabkan karena adanyaproses evaporasi, yang bertujuan untukmenguapkan air. Namun jika dilihat dari selisihperbedaan kadar air pure dengan kadar airpasta tidak jauh berbeda. Hal ini disebabkankarena waktu yang digunakan pada prosesevaporasi hanya 60 menit dan suhu 80oC,

sehingga hanya sebahagian kecil air yangmenguap pada pasta tomat. Hal ini bertujuanuntuk mempertahankan nilai gizi pada pastatomat.

Berdasarkan Tabel 5, kadar air pastatomat yang diperoleh lebih tinggi jikadbandingkan dengan kadar air pasta tomat padapenelitian Ramdani (2010) yaitu 76,60 % danpenelitian Iskandar (2001) dengan kadar airpasta tomat 85,6%. Hal ini dipengaruhi olehbeberapa faktor, salah satunya adalah kualitasalat yang digunakan lebih bagus dandipengaruhi juga oleh waktu yang digunakanuntuk evaporasi lebih lama, sehingga mampumenguapkan air lebih banyak.

4.1.5 RendemenTabel 5 menunjukkan terjadinya

pengurangan berat pure tomat setelah diolahmenjadi pasta tomat yakni sebesar 34% .Rendemen yang diperoleh pada pure tomatadalah 66,15%. Pengurangan berat pure tomatdisebabkan karena terjadinya evaporasi selamaproses pemanasan.

Menurut Wirakartakusumah (1989),proses evaporasi merupakan proses yangmelibatkan pindah panas dan pindah massasecara silmutan. Pada proses ini, sebagian airakan diuapkan sehingga akan diperoleh suatuyang kental (konsentrat).

4. 2 Uji Kadar Glukosa Darah pada Mencit

Berdasarkan penelitian yang dilakukanmenunjukkan ada hubungan antara konsentrasipasta tomat yang diberikan terhadap kadar guladarah mencit.

Dari analisis ragam (lampiran 9)menunjukkan bahwa ada perbedaan pemberiankonsentrasi terhadap perubahan kadar guladarah mencit. Hal ini menunjukkan bahwapemberian pasta tomat pada berbagaikonsentrasi, berpengaruh secara nyata terhadapkadar glukosa darah pada mencit diabetes.Penurunan kadar gula darah mencit setelahdiberikan pasta tomat dapat dilihat padagambar 3.

Page 8: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

8

Tabel 6. Pengaruh konsentrasi pasta tomat terhadap kadar gula darah mencit diabetes.Konsentrasi

MgKadar gula Kadar gula darah mencit (mg/dL)Pasta tomat

(µg)Sebelumperlakuan

Setelahperlakuan

Penurunan (%) Peningkatan (%)

54 ( A ) 63 213.33 60.00 70.14 a -69 ( C ) 80 271.67 76.33 71.21 a -62 ( B ) 72 323 60.67 75.60 b -77 ( D ) 89 300.33 164.00 50.08 c -Kontrol ( E ) 349.67 453.33 - 31.37KK = 3.096

Pada perlakuan D dengan konsentrasi 77mg/100g pasta tomat terjadi penurunanterhadap persentase penurunan kadar guladarah pada mencit diabetes. Dapat diartikan,meskipun dengan pemberian pasta tomatdengan konsentrasi paling tinggi bukan berartiyang paling optimal dalam penurunan kadargula darah pada mencit diabetes.

Gambar 3. Pengaruh Pemberian Pasta Tomatterhadap Kadar Gula Darah MencitDiabetes.

Hal ini disebabkan karena kadar gulapasta tomat dengan konsentrasi dari 54mgsampai 77 mg pasta tomat terjadi peningkatan,dapat dilihat pada Tabel 6. Sehinggamenyebabkan terjadinya penurunan persentasekadar gula darah mencit. Peningkatan kadargula pasta dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 4. persentase penurunan kadar guladarah mencit diabetes.

Diabetes merupakan penyakit dimanapankreas tidak mampu menghasilkan insulinyang cukup untuk menghantarkan glukosa kedalam sel, apabila glukosa tetap berada didalam maka glukosa di dalam darahmeningkat.

Gambar 5. Persentase kenaikan kadar gulapasta tomat.

Beberapa hipotesis menjelaskantentang jalur mekanisme peningkatan stresoksidatif akibat kadar gula yang meningkat

0

100

200

300

400

500

Konsentrasi pastatomat (mg)

K. g

ula

dara

h m

enci

t (m

g/dL

)

Pengaruh Pemberian Pasta Tomatterhadap Kadar Gula Darah Mencit

Diabetes

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

8

Tabel 6. Pengaruh konsentrasi pasta tomat terhadap kadar gula darah mencit diabetes.Konsentrasi

MgKadar gula Kadar gula darah mencit (mg/dL)Pasta tomat

(µg)Sebelumperlakuan

Setelahperlakuan

Penurunan (%) Peningkatan (%)

54 ( A ) 63 213.33 60.00 70.14 a -69 ( C ) 80 271.67 76.33 71.21 a -62 ( B ) 72 323 60.67 75.60 b -77 ( D ) 89 300.33 164.00 50.08 c -Kontrol ( E ) 349.67 453.33 - 31.37KK = 3.096

Pada perlakuan D dengan konsentrasi 77mg/100g pasta tomat terjadi penurunanterhadap persentase penurunan kadar guladarah pada mencit diabetes. Dapat diartikan,meskipun dengan pemberian pasta tomatdengan konsentrasi paling tinggi bukan berartiyang paling optimal dalam penurunan kadargula darah pada mencit diabetes.

Gambar 3. Pengaruh Pemberian Pasta Tomatterhadap Kadar Gula Darah MencitDiabetes.

Hal ini disebabkan karena kadar gulapasta tomat dengan konsentrasi dari 54mgsampai 77 mg pasta tomat terjadi peningkatan,dapat dilihat pada Tabel 6. Sehinggamenyebabkan terjadinya penurunan persentasekadar gula darah mencit. Peningkatan kadargula pasta dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 4. persentase penurunan kadar guladarah mencit diabetes.

Diabetes merupakan penyakit dimanapankreas tidak mampu menghasilkan insulinyang cukup untuk menghantarkan glukosa kedalam sel, apabila glukosa tetap berada didalam maka glukosa di dalam darahmeningkat.

Gambar 5. Persentase kenaikan kadar gulapasta tomat.

Beberapa hipotesis menjelaskantentang jalur mekanisme peningkatan stresoksidatif akibat kadar gula yang meningkat

K.guladarahmencitsebelumperlakuanK. guladarahmencitsetelahperlakuan

Pengaruh Pemberian Pasta Tomatterhadap Kadar Gula Darah Mencit

Diabetes

K.guladarahmencittanpaperlakuan

0

20

40

60

80

54 ( A ) 62 ( B ) 69 ( C )

% Penurunan Kadar Gula DarahMencit

perlakuan (konsentrasipasta tomat mg)

% P

enur

unan

kad

ar g

ula

dara

hm

enci

t mg/

dL)

0

20

40

60

80

100

54 ( A ) 62 ( B ) 69 ( C )

kenaikan kadar gula pasta tomat

kada

rgul

a pa

sta

tom

at(µ

g)

perlakuan (konsentrasi pastatomat (mg)

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

8

Tabel 6. Pengaruh konsentrasi pasta tomat terhadap kadar gula darah mencit diabetes.Konsentrasi

MgKadar gula Kadar gula darah mencit (mg/dL)Pasta tomat

(µg)Sebelumperlakuan

Setelahperlakuan

Penurunan (%) Peningkatan (%)

54 ( A ) 63 213.33 60.00 70.14 a -69 ( C ) 80 271.67 76.33 71.21 a -62 ( B ) 72 323 60.67 75.60 b -77 ( D ) 89 300.33 164.00 50.08 c -Kontrol ( E ) 349.67 453.33 - 31.37KK = 3.096

Pada perlakuan D dengan konsentrasi 77mg/100g pasta tomat terjadi penurunanterhadap persentase penurunan kadar guladarah pada mencit diabetes. Dapat diartikan,meskipun dengan pemberian pasta tomatdengan konsentrasi paling tinggi bukan berartiyang paling optimal dalam penurunan kadargula darah pada mencit diabetes.

Gambar 3. Pengaruh Pemberian Pasta Tomatterhadap Kadar Gula Darah MencitDiabetes.

Hal ini disebabkan karena kadar gulapasta tomat dengan konsentrasi dari 54mgsampai 77 mg pasta tomat terjadi peningkatan,dapat dilihat pada Tabel 6. Sehinggamenyebabkan terjadinya penurunan persentasekadar gula darah mencit. Peningkatan kadargula pasta dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 4. persentase penurunan kadar guladarah mencit diabetes.

Diabetes merupakan penyakit dimanapankreas tidak mampu menghasilkan insulinyang cukup untuk menghantarkan glukosa kedalam sel, apabila glukosa tetap berada didalam maka glukosa di dalam darahmeningkat.

Gambar 5. Persentase kenaikan kadar gulapasta tomat.

Beberapa hipotesis menjelaskantentang jalur mekanisme peningkatan stresoksidatif akibat kadar gula yang meningkat

69 ( C ) 77 ( D )

% Penurunan Kadar Gula DarahMencit

perlakuan (konsentrasipasta tomat mg)

69 ( C ) 77 ( D )

kenaikan kadar gula pasta tomat

perlakuan (konsentrasi pastatomat (mg)

Page 9: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

9

yaitu jalur poliol pada saraf perifer, jalurpeningkatan produksi Advanced Glycation EndProducts (AGEs), jalur aktivasi protein kinaseC (PKC), jalur hexosamine pathway flux akibatmodifikasi berlebihan dari protein oleh N-acetylglucosamine. autooksidasi glukosa padadiabetes melitus (Setiawan dan Suhartono,2005) dan fosforilasi oksidatif (Robertson,2004).

Pada penderita diabetes melitus, stresoksidatif akan menghambat pengambilanglukosa di sel otot dan sel lemak sertapenurunan sekresi insulin oleh sel-β dipankreas. Stres oksidatif secara langsungmempengaruhi dinding vaskular, sehinggaberperan penting dalam patofisiologi terjadinyakomplikasi diabetes tipe 2 (Soetedjo, 2009).

Berdasarkan Tabel 6, likopen didugamempunyai potensi sebagai pencegah kenaikankadar glukosa di dalam darah dan mampumeningkatkan sensitifitas reseptor insulinsehingga peningkatan kadar glukosa darahdapat ditekan sampai batas normal. Hal inidisebabkan karena pasta tomat yangmengandung likopen sebagai antioksidan yangkuat, sehingga mampunyai potensi yang tinggidalam dalam menghambat radikal bebas.Sehingga mencegah terjadinya timbulnyapenyakit-penyakit di dalam metabolismetubuh, yang bersifat degeneratif, salah satunyaadalah diabetes . Menurut Dimascio et al.(1989) Likopen memiliki manfaat untukmencegah penyakit cardiovascular, kencingmanis, osteoporosis, infertility, dan kankerterutama kanker prostat. Penurunan kadar guladarah mencit diabetes dapat dilihat padagambar 5.

Likopen diduga mampu melindungikerja pangkreas dari radikal bebas, sehinggapankreas dapat bekerja secara optimal dalammenghasilkan insulin. Dimana likopenmerupakan karotenoid yang bekerja sebagaiantioksidan pemutus rantai. Likopen tergolongdalam antioksidan sekunder . menurutKumalaningsih (2006) dan Gordon (1990)Antioksidan sekunder (antioksidan pencegah),didefinisikan sebagai suatu senyawa yangdapat memperlambat laju reaksi autooksidasilipid. Antioksidan ini bekerja dengan berbagaimekanisme , seperti mengikat ion metal,menangkap oksigen, memecah hidroperoksidake bentuk-bentuk non radikal menyerapradiasi UV atau mendeaktifkan singlet oksigen.Contoh yang populer dari antioksidan

sekunder ini adalah vitamin E, vitamin C, danbetakaroten

Sunarmani dan Kun Tanti (2008)menyatakan bahwa kemampuan likopen dalammeredam oksigen tunggal dua kali lebih baikdari pada betakaroten dan sepuluh kali lebihbaik dari pada alfa-tokoferol. Dimascio et al.(1989) menambahkan bahwa likopen mampumengendalikan radikal bebas 100 kali lebihefisien dari pada vitamin Eatau 12500 kali daripada glutathione.

5.1 KesimpulanBerdasarkan penelitian yang telah

dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagaiberikut :

1. Proses pengolahan tomat menjadi pastatomat, dapat menghasilkan likopensebesar 169 mg/ 100g pasta tomat.

2. Pasta tomat dengan dengan berbagaikonsentrasi (A) 54 mg pasta ≈ 35 mglikopen , (B) 62mg pasta ≈ 40mglikopen , (C) 69 mg pasta ≈ 45 mglikopen dan 77 mg pasta ≈ 50mglikopen berpengaruh terhadap kadargula darah mencit diabetes.

3. Pemberian pasta tomat yang terbaikterhadap penurunan kadar gula darahmencit diabetes adalah perlakuan B(62 mg pasta tomat ≈ 40 mg likopen)yang mampu menurunkan kadar guladarah dari 323mg/dL menjadi 60,67mg/dL dengan perentase penurunankadar gula darah 75,60%.

4. Pemberian pasta tomat dapatmenurunkan kadar gula darah padamencit diabetes hingga mencapai batasnormal darah.

5.2 SaranBerdasarkan hasil yang didapatkan dari

penelitian maka, dapat disarankan pada penelitiselanjutnya menguji daya simpan dari pastatomat, agar pasta tomat lebih tahan lamasehingga dapat dipasarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal S, Rao AV. 2000. Tomato Lycopeneand its role in human health andchronic diseases. Canadian MedicalAssociation Journal; 163(6); 739-44.

Anonymous. 1989. The United StateDepartment of Agriculture.

Page 10: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

10

Anonymous. 2005. Tomato and TomatoProcessing System. IntermediateTechnology Development Group.http://www.itdg.org

Ali MM, FG Agha. 2009. Kemajuan daristreptozotocin-induced diabetesmellitus, stres oksidatif dandislipidemia pada tikus dengan ekstraktomat likopen. Scand J Clin LabInvest.

Agustinisari, I. dan Sunarmani, 2006.Perubahan Mutu Pasta Tomat MediumSelama Penyimpanan , Makalahdisampaikan pada Diklat FungsionalPeneliti ang katan xxx tanggal 31agustus 2006.

Arab, L. and Steck, S., 2000. Lycopene andCardiovaskular Disease. AmericanJournal of Clinical Nutrition. 71 :1691-1695.

Bari, A., S. Musa, dan E. Sjamsudin. 2006.Pengantar Pemuliaan Tanaman.Departemen Agronomi danHortikultura, Fakultas Pertanian.Insitut Pertanian Bogor. Bogor. 91 hal.

Boileau AC, Merchen. NR, Wasson K. 1999.Cis-lycopene is more biovailable thantrans-lycopene in vitro and in vivo inlymph-cannulated ferrets. J. Nutr;129:1176-8

Davies, J. 2000. Tomatoes and Health. Journalof Social Health. June : 120(2) : 81-82.

Departemen Pertanian Republik Indonesia.2007. Panduan Pengujian IndividualKebaruan, Keunikan, Keseragamandan Kestabilan Tomat (lycopersiconesculentum mill.). Jakarta.

Di Mascio, P ., Kaiser, S., Sies, H., 1989.Lycopene as The Most EfficientBiological Carotenoid SingletOxygen Quencher. Archives ofBiochemistry and Biophysics.

Direktorat Jendral Bina Produksi Hortikultura.2002. Budidaya Tomat. Direktorat

Tanaman Sayuran, Wias dan AnekaTanaman.

Edi.S, Julistia.B. 2010. Budidaya TanamanSayuran., Agro Inovasi, Jambi.Gaman P.M. and K. B. Sherrington., 1994. The

Science of Food, An Introduction toFood Science, Nutrition, andMicrobiology Second Edition.Penerjemah Murdjati, Sri Naruki,Agnes Murdiati, Sarjono Dalam IlmuPangan, Pengantar Ilmu Pangan,Nutrisi dan Mikrobiologi. GadjahMada University Press, Yogyakarta.

George, R.A.T. 1985. Vegetable SeedProduction. Longman. London.

Gordon MH. 1990. The mechanism ofantioxidant action in vitro. Di dalam:Hudson BJF, editor. Food Antioxidants. New York: Elseviere AppliedScience.

Iskandar, A. 2001. Kajian Teknologi ProduksiPasta Tomat menggunakan EvaporatorVakum. Tesis magister Sains. ProgramPascasarjana. Institute PertanianBogor, Bogor.

Jain MG, Hislop GT, Howe GR, Ghadirian P.1999. Plant foods, antioxidants, andprostate cancer risk: Findings fromcase-kontrol studies in Canada. NutrCancer;34(2):173-84

Johnson, E. J., J. Qin, N. I. Krinsky, and R. M.Russell. 1997. Ingestion by Men of aCombined Dose of âcarotene andLycopene Does Not Affect TheAbsorption of â-carotene But ImprovesThat of Lycopene. Journal ofNutrition. 127 : 1833-1837.

Johnson EJ. 1998. Human studies onbioavailability and plasma response oflycopene. Proc Soc Exp BiolMed;218(2):115-20.

Kelompok Studi WHO. 2000. PencegahanDiabetes Mellitus. Hipokraket , Jakarta.Kumalaningsih S. 2006. Antioksidan Alami.Surabaya: Trubus Agrisarana.

Kumalaningsih, Sri dan Suprayogi. 2006.Tamarillo (Terung Belanda).Surabaya. Trubus Agrisarana. 81 hal

Page 11: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

11

Levine, M, K.R.. Dhariwal, R.W. Welch, Y.Wang, dan J.B. Park1995. Determination of OptimalVitamin C Requirements in Humans.dalam: The WA MERICAN Journal ofClinical Nutrition. 62(Suppl) 1347S-1356S.

Mahmud, M, K,. 2008. Tabel KomposisiPangan Indonesia. Kompas Gramedia. Jakarta.

Meylina, F. 1996. Mempelajari penggunaanKaragenan Sebagai substitusi CMCPada Produk Es Krim di PT. GalicArtabahari, Bekasi. LaporanMagang. Jurusan Teknologi Pangandan Gizi Fakultas TeknologiPertanian IPB. Bogor.

Ong, A.S.H., E. Niki, & L. Packer, 1995,Nutrition, Lipids, and Desease, AOCS,Press, Champaign, Illinois, pp.: 245 –253.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. TabelKomposisi Pangan Indonesia.Gramedia. Jakarta.

Polidori MC, P Mecocci, W Stahl, B Parente,Cecchetti, Cherubini A, Cao, SIE H,.(2000). Plasma Levels of lipophilicantioxidant in very old patients withtype 2 diabetes, Diabetes care 9-15.

Pusat Penelitian Kimia.2005. Pati JagungTermodifikasi Sebagai Bahan AditifMakanan. http://www.kimia-lipi.net[4 November 2008]

Prakash, A., 1989. Antioxidant Activity.,Medallion Laboratories : AnalithycalProgres

Vol 19 No : 2. 1 – 4.

Punvati. E. 2008. hubungan antarakarakteristik fenotipik buah tomatdengan jumlah biji. Jurnal Agn'vigor.lSSN 1412-2286.

Purboyo. A. (2009). Efek Antioksidan EkstrakEtanol Daun Jambu Biji (psediumguajaval ) pada Kelinci yangdibebani Glukosa. UniversitasMuhammadiah Surakarta. Surakarta.

Regina. 2008. Penentuan AktivitasAntioksidan, Kadar Fenolat Total danLikopen pada Buah Tomat (SolanumLycopersicum L). Jurnal Sains dan

Teknologi Farmasi, Vol. 13, No. 1, Hal9 : 1 1

Robertson. R.P., J. HARMON, P.O.TRAN and V. POITOUT. 2004. β-Cellglucose toxicity, lipotoxicity, andchronic oxidative stress in type 2diabetes. Diabetes 53: S119 S124

Rufaida, R. 2008. Pembuatan MinumanKlorofil daun Suji dan EvaluasiMutunya selama Penyimpanan. SkripsiIPB. Bogor.

Safaryani, N. Haryanti, S. Hastuti, E, D,.2007. Pengaruh Suhu dan LamaPenyimpanan terhadap PenurunanKadar Vitamin C Brokoli (Brassicaoleracea L). Laboratorium BiologiStruktur dan Fungsi TumbuhanJurusan Biologi FMIPA UNDIP :Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol.XV, No.2

Satuhu, S. 1994. Penanganan dan PengolahanBuah. Jakarta. Penebar swadaya.142 hal.

Setiawan, B., dan Suhartono, E. (2005). StresOksidatif dan Peran Anti Oksidan

pada Diabetes Melitus. Majalahkedokteran Indonesia. 55(2): 86‐89.

Sidartawan. (2008). Hidup secara mandiridengan Diabetes Melitus ;Kencingmanis ;Sakit gula. Fakultas KedokteranUI. Jakarta

Sherlat, F. dan B.S. Luh. 1976. Quality Factorsof Tomato Pastes Mode at SeveralBreak Temperature. J. Food Chen. 24(6) : 1155-1158

Soegondo, Sidartawan dan Sukardji, Kartini.(2008). Hidup secara mandiri denganDiabetes Melitus;Kencing manis;Sakitgula. Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia. Jakarta.

Soegondo Sidartawan, dkk. 2002. DiabetesMelitus Penatalaksanaan Terpadu.Jakarta: FKUITsang, G. Lycopene inTomatoes and Prostate Cancer.http://www.healthcastle.com

Page 12: Pengaruh Jumlah Pasta Tomat

Hasil Penelitian Jurnal Teknologi Industri Pertanian

12

Soegondo. 2002. Kecendrungan PeningkatanGizi Pada Diabetes Millitus. FKUI.Jakarta

Soesirah. 1990. Diabetes Militus danPenatalaksanaannya.http://www.sidenreng.com/2008/06/diabetes-melitus-dan-penatalaksanaanya

Stahl, W. and Sies,H ., 1992. Uptake ofLycopene and Its Geometric Isomers isGreater from Heat-Processed thanfrom Unprocessed Tomato Juice inHumans. Journal of Nutrition, 122 :2161-2166.

Studiawan H, Santosa M,H,. 2005. UjiAktivitas Penurunan Kadar GlukosaDarah Ekstrak Daun Eugeniapolyantha Pada Mencit yang DiinduksiAloksan. Media Kedokteran Hewan.21(5). No 2

Sutedjo AY. 2009. BukuSaku Mengenal Penyakit Melalui HasilPemeriksaanLaboratorium. Yogyakarta : AmaraBook.

Sudradjat SS, Gunawan I. 2003. Likopen(Lycopene). Majalah Gizi MedikIndonesia Vol 2 No 5; 7-8

Sukardji. (2008). Hidup secara mandiri denganDiabetes Melitus;Kencing manis;Sakitgula. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta

Sunarmani, 2003. Teknologi Pengolahan PastaTomat. Laporan Akhir Penelitian BalaiBesar Penelitian dan PengembanganPascapanen Pertanian.

Sunarmani dan Tanti, K., 2008.ParameterLikopen Dalam StandarisasiKonsentrat Buah Tomat. PenelitianBalai Besar Penelitian danPengembangan Pascapanen Pertanian.

Suyono. 2002. Diabetes Militus danPenatalaksanaannya.http://www.sidenreng.com/2008/06/diabetes-melitus-dan penatalaksanaanya.

Takeoka, G.R., L. Dao, S. Flessa, D. M.,Gillespie, W. T. Jewell, B. Huebner,D. Bertow dan S. E. Ebeler. 2001.Processing effect on Lycopene andAntioxidant activity of tomatoes,49 :3713-3717.

Tandra, H. 2008. Segala Sesuatu yang harusAnda Ketahui tentang Diabetes.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Tim Penulis PS . 1993. Budidaya TanamanTomat Secara Komersil. PenebarSwadaya. Jakarta.

Tonucci, L., M.J. Holden, G.R. Beecher, F.Khacik, C.S. Davis, and G Mulokozi(1995), ”carotenoid content ofthermally processed tomato based foodproduct”, J. Agric, Food Chem.,(43):579-586.

Tranggono, Zuheid N, dan Djoko W.1988. Evaluasi Gizi Pengolahan Pangan.

PAU Pangan Gizi UGM. Jogyakarta.

Tugiyono, H., 2006. Bertanam Tomat.,Penebar Swadaya, Jakarta.

Tsang, G. 2005 Lycopene in Tomatoes andProstate Cancer.http://www.healthcastle.com

Upritchard JE, Sutherland WHF, Mann JI(2000). Effect of supplementation withtomato juice, vitamin E, and vitamin Con LDL oxidation and products ofinflammatory activity in Type 2diabetes. Diabetes Care 23, 733–738.

Wang, S.Y. 2006. Effect of Pre-harvestConditions on Antioxidant Capacity inFruits. Agricultural Research Servic.U. S. Department of Agriculture,Beltsville. USA.

Winarno, F. G. 1984. Kimia Pangan dan Gizi..PT. Gramedia Pustaka Utama. 251 hal.Jakarta

Winarno, F. G. 1989. Kimia Pangan dan Gizi.Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.251 hal.

Wirakartakusumah, A. 1989. Prinsip TeknikPangan. dalam Bella, DS. 2002.Pengaruh Varietas dan WaktuEvaporasi terhadap Mutu Pasta Tomat.Skripsi. Jurusan Teknologi IndustriPertanian. Fateta. IPB.